Annual Report • Astra International 2010

280
2010 Laporan Tahunan Annual Report ON THE MOVE

Transcript of Annual Report • Astra International 2010

Page 1: Annual Report • Astra International 2010

2010 Laporan TahunanAnnual Report

ON THE MOVE

Page 2: Annual Report • Astra International 2010

DAFTAR ISICONTENTS

Tema: ON THE MOVETheme: ON THE MOVE

Sekilas AstraAstra at a Glance

Catur Dharma & VisiOur Philosophy & Vision

Peristiwa Penting 20102010 Event Highlights

Penghargaan 20102010 Awards

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Ikhtisar SahamStock Highlights

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

DireksiBoard of Directors

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Laporan BusinessBusiness Report

Struktur BisnisBusiness StructureOtomotif AutomotiveJasa KeuanganFinancial ServicesAlat Berat dan Pertambangan Heavy Equipment and MiningAgribisnisAgribusinessTeknologi Informasi Information TechnologyInfrastruktur dan Logistik Infrastructure and Logistics

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit

Lingkungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Environment, Health and SafetySumber Daya ManusiaHuman Resources

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan Komite AuditAudit Committee Report

Data PerseroanCorporate Data

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ ProfileProfil DireksiBoard of Directors’ ProfileStruktur OrganisasiOrganisation StructureInformasi PerusahaanCorporate InformationsAnak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled EntitiesSubsidiaris, Asscoiates dan Jointly Controlled Entities

Laporan KeuanganFinancial Report

1

8

9

10

11

12

14

16

21

22

31

32

44

46

48

64

72

78

82

84

88

90

94

107

118

144

148

150

156

160

163

164

170

Panduan Umum: Harap diperhatikan petunjuk dalam membaca laporan ini, ‘Perseroan’ mengacu pada PT Astra International Tbk sebagai perusahaan induk. ‘Astra’ dan ‘Grup Astra’ mengacu pada PT Astra International Tbk, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi.

General Use of Terms: For guidance when reading this report, please note the term ‘the Company’ refers to PT Astra International Tbk as the parent company. ‘Astra’ and ‘Astra Group’ refers to PT Astra International Tbk, subsidiaries and affiliates.

Ikhtisar LaporanReport Highlights

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management’s Discussion and Analysis

12

3

45

8

6

7

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Laporan Keuangan Financial Report

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 3: Annual Report • Astra International 2010

Untuk menjaga posisi kami di tengah persaingan, kami senantiasa memacu diri untuk berbuat lebih dari apa yang menjadi standar bisnis, untuk meraih keunggulan dimana pun kami berada.To secure our position in the midst of competition, we push

ourselves to go above and beyond the average, pursuing

excellence everywhere we do businesses.

ON THE MOVE

1Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Page 4: Annual Report • Astra International 2010

2 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

MovingPurposefully

Untuk berkembang perlu impian dan perencanaan. Dengan berbekal kedua hal

tersebut, Astra memenuhi harapan-harapan para pemangku kepentingannya.

Di tahun 2010 kami melihat hasil perencanaan di setiap unit usaha. Para

pelanggan memperoleh apa yang mereka perlukan, sesuai jumlah yang mereka

butuhkan. Para mitra kerja selalu siaga dan mengetahui dengan tepat ke mana

kami bergerak. Astra mengelola usahanya dan mengubah impian menjadi

kenyataan: untuk keluarga yang membutuhkan pembiayaan untuk membeli

mobil pertamanya, untuk dunia usaha yang ingin meningkatkan kapasitasnya

dan untuk masyarakat yang membutuhkan uluran tangan.

Each of us understands that growth requires both dreaming and planning and with

both of these Astra can meet the expectations of stakeholders.

In 2010, we saw the results of planning in every business unit. Customers received

what they needed, in the quantities they needed. Partners were ready and knew

exactly where we were moving to. Astra runs its businesses and turns dreams into

reality: for families to buy their first car, for businesses to expand capacity and for

people in the community to get a helping hand.

ON THE MOVE

2 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Page 5: Annual Report • Astra International 2010

3Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pendapatan Bersih meningkat sebesar 32%

Laba Bersih mencapai Rp 14,4 triliun

Net revenue increasing by 32%

Rp 130 trillion

Net income recorded at Rp 14.4 trillion

43%

Page 6: Annual Report • Astra International 2010

4 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

ON THE MOVE

4 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

MovingTogether

Di Astra, setiap karyawan berpotensi untuk memberi sumbangsih yang

besar. Investasi untuk meningkatkan keterampilan seorang karyawan telah

menggerakkan kami semua ke tujuan yang lebih besar.

Dengan bekerja sama kami bergerak untuk meraih kesuksesan. Bagi

masyarakat, Astra dan sejumlah yayasannya berkontribusi membuka dan

menciptakan peluang baru, membantu membangun masyarakat yang lebih

kokoh.

Dengan dukungan para pemegang saham, Astra dapat terus berkembang

bersama para mitra kerja dan masyarakat, menciptakan kemakmuran dan

melestarikan lingkungan.

At Astra, each employee has the potential to make great contributions.

Investments to improve the skills of one move all of us to greater ends.

In working together, we move to reach success. For the community, Astra and

its foundations are contributing to build and create new opportunity, to help

building strong communities.

With the support of shareholders, Astra can continue to grow with its partners

and with the community as a whole, providing prosperity and protecting the

environment.

Page 7: Annual Report • Astra International 2010

5Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

5Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Hingga akhir tahun 2010 jumlah karyawan Astra mencapai

Grup Astra terdiri dari

145 perusahaan, termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.

Astra’s number of employees as at the end of the year 2010 was 145,154 people.

Astra Group consists of 145 companies, including subsidiaries, associates and jointly controlled entities.

145.154 orang.

Page 8: Annual Report • Astra International 2010

6 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

ON THE MOVE

6 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Moving Systematically Grup Astra bergerak maju sebagai satu kesatuan. Pengendalian internal,

akuntabilitas dan budaya kepatuhan terhadap peraturan – semua berpadu

melahirkan kegigihan untuk mencapai tujuan.

Di Astra, setiap orang bertanggung jawab di bidangnya. Dengan merancang

tanggung jawab setiap personel secara cermat, kami pun memerhatikan

kepentingan bersama.

Kami menyadari tanggung jawab bersama terhadap planet ini, maka kami

mengevaluasi data dan merinci hasilnya dalam Laporan Keberlanjutan. Kami

pun bertanggung jawab terhadap para karyawan dan untuk masyarakat yang

lebih baik, maka secara rutin Astra melibatkan kedua kelompok tersebut untuk

menemukan kesamaan gerak. Di Astra, kami sadar bahwa kami harus senantiasa

menghasilkan produk dan layanan berkualitas, serta terus bergerak maju.

Astra Group companies work together, ensuring we move forward as one. Internal control, accountability,

and a culture of regulatory compliance all combine to lend us strength of purpose.

At Astra, everyone has responsibility for his or her own area. By carefully outlining each person’s responsibility,

we also take care of our common interests.

We know we share responsibility for the planet, and so we measure data and detail the results in a

Sustainability Report. We know we are responsible for the betterment of the employee and the community,

and so Astra regularly engages community groups to find common ground. At Astra, we know we must

continue to provide high quality products and services and to stay on the move.

Page 9: Annual Report • Astra International 2010

7Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

7

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) telah membina

9.458 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) has supported 9,458 micro, small and medium enterprises (MSME).

Astra Green Company & Astra Friendly Company merupakan

yang dimiliki Astra dalam mengelola lingkungan dan masyarakat sekitar.Astra Green Company & Astra Friendly Company - uniting strategic directions on the environment and on the community.

arah strategis

Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Page 10: Annual Report • Astra International 2010

8 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Sekilas AstraAstra at a Glance

Astra berdiri pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, Astra membentuk kerja sama dengan sejumlah perusahaan kelas dunia.

Sejak tahun 1990 Perseroan menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan kapitalisasi pasar per 31 Desember 2010 sebesar Rp 221 triliun.

Saat ini Astra bergerak dalam enam bidang usaha yaitu: Otomotif; Jasa Keuangan; Alat Berat dan Pertambangan; Agribisnis; Teknologi Informasi; Infrastruktur dan Logistik.

Pada 31 Desember 2010 jumlah karyawan Grup Astra mencapai 145.154 orang yang tersebar di 145 perusahaan, termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.

Astra was established in 1957 as a trading company. Over the course of its development, it has formed a number of strategic alliances with leading global players.

Since 1990 the Company has been listed on the Indonesia Stock Exchange, with a market capitalization as at 31 December 2010 of Rp 221 trillion.

Astra is currently engaged in six business lines: Automotive; Financial Services; Heavy Equipment and Mining; Agribusiness; Information Technology; Infrastructure and Logistics.

As 31 December 2010, Astra employed 145,154 people in 145 companies, including subsidiaries, associates and jointly controlled entities.

Page 11: Annual Report • Astra International 2010

9Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

• Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara To be an Asset to the Nation

• Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan To Provide the Best Service to Our Customers

• Menghargai Individu dan Membina Kerja Sama To Respect Individuals and Promote Teamwork

• Senantiasa Berusaha Mencapai yang Terbaik To Continually Strive for Excellence

Sejahtera Bersama BangsaProsper with the Nation

Catur DharmaOur Philosophy

TujuanAim

MottoMotto

• Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi.

To be one of the best managed corporations in Asia Pacific with emphasis on sustainable growth by building competence through people development, solid financial structure, customer satisfaction and efficiency.

• Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.

To be a socially responsible corporation and to be environmentally friendly.

VisiVision

Per Aspera Ad AstraBerjuang dan menembus segala tantangan untuk mencapai bintang.Insan Astra adalah pekerja cerdas, keras, ikhlas dan tuntas.

Page 12: Annual Report • Astra International 2010

10 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Peristiwa Penting 2010

Toyota Meluncurkan 5 Varian Toyota New Dyna

Melengkapi varian yang sudah ada, Toyota Dyna kini hadir dalam lima tipe, yaitu 130 HT, 130 XT, 110 ET, 110 FT dan 110 ST.

Toyota Unveils 5 New Toyota Dyna

Complementing existing models, Toyota Dyna is now available in five types: 130 HT, 130 XT, 110 ET, 110 FT, and 110 ST.

PT Astra Honda Motor Perkenalkan Skutik Retro Modern Honda Scoopy

PT Astra Honda Motor merilis Honda Scoopy, sebuah skutik unik dengan desain retro-modern yang pertama di Indonesia.

PT Astra Honda Motor Unveils Retro Modern Automatic Scooter Honda Scoopy

PT Astra Honda Motor released the Honda Scoopy, a unique automatic scooter with retro-modern design, a first in Indonesia.

PT Astra Graphia Tbk Meluncurkan Mesin Multifungsi Warna Fuji Xerox Ramah Lingkungan

PT Astra Graphia Tbk meluncurkan varian baru untuk mesin multifungsi warna Fuji Xerox, yaitu ApeosPort IV dan DocuCenter IV seri 2270/3370/4470/5570 yang mengusung konsep Green Office karena teknologinya yang ramah lingkungan.

PT Astra Graphia Tbk Launched the Fuji Xerox Color Environmentally Friendly Multifunction Machines

PT Astra Graphia Tbk launched the new environmentally friendly Fuji Xerox color multifunction machines, namely ApeosPort IV and IV DocuCenter 2270/3370/4470/5570 to bring in the concept of Green Office.

UT Rampungkan Akuisisi PT Agung Bara Prima

PT United Tractors Tbk telah merampungkan akuisisi atas 60% saham PT Agung Bara Prima (ABP). Akuisisi dilakukan melalui anak perusahaannya, PT Tuah Turangga Agung.

UT Completes Acquisition of PT Agung Bara Prima

PT United Tractors Tbk completed the acquisition of a 60% stake in PT Agung Bara Prima (ABP). The acquisition was made through its subsidiary PT Tuah Turangga Agung.

PT Astra Honda Motor (AHM) Mengumumkan ‘One Heart’ sebagai Tagline Baru

AHM mengumumkan tagline baru “One Heart” yang menjadi filosofi perusahaan dalam hal memberikan produk dan layanan terbaik.

PT Astra Honda Motor (AHM) Announces ‘One Heart’ as New Tagline

AHM announced a new tagline “One Heart” which highlights the company’s philosophy in providing the best products and services.

SATU Indonesia Jelajahi Dunia Astra Pecahkan Rekor MURI

Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Astra menggelar SATU Indonesia: Jelajahi Dunia Astra yang dilaksanakan selama dua hari di Taman Rekreasi Mekarsari selama 2 hari dengan 21.000 jumlah pengunjung. Pada acara ini Astra juga berhasil masuk Museum Rekor Indonesia (MURI) atas Labyrinth dengan kamar terbanyak (850 kamar) yang berisi informasi tentang Grup Astra.

Satu Indonesia Jelajahi Dunia Astra Break Record MURI

In commemoration of Youth Pledge Day, Astra held SATU Indonesia: Jelajahi Dunia Astra for two days at the Park Recreation Mekarsari with 21,000 visitors. In this event Astra also managed to enter the Indonesian Record Museum (MURI) with a Labyrinth of the most rooms (850 rooms) with information about the Astra Group.

Astra Daihatsu Motor Cetak Rekor Dua Juta Unit

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) merayakan pencapaian produksi dua juta setelah berkiprah 32 tahun.

Astra Daihatsu Motor Reaches Production Record of Two Million Units

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) celebrated the achievement of the production of two million units after 32 years of operations.

Penerbitan Obligasi PT Astra Sedaya Finance XI

PT Astra Sedaya Finance (ASF) - Kelompok pembiayaan Astra Credit Companies (ACC) - menerbitkan obligasi XI dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 1,5 Triliun.

Bond Issuance PT Astra Sedaya Finance XI

PT Astra Sedaya Finance (ASF) - Part of Astra Credit Companies (ACC) - Issue bonds XI with fixed interest rate of Rp 1.5 trillion.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Astra International Tbk

RUPSLB Astra menghasilkan keputusan untuk memberikan penghargaan dan pembebasan sepenuhnya kepada almarhum Michael D. Ruslim dan mengangkat Prijono Sugiarto sebagai Presiden Direktur Perseroan dan Sudirman M. Rusdi sebagai Direktur Perseroan.

An Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) of PT Astra International Tbk

The EGM appreciated the contributions of the late Michael D. Ruslim and confirmed Prijono Sugiarto as President Director of the Company and the Sudirman M. Rusdi as Director.

PT United Tractors Tbk Meluncurkan Excavator Berteknologi KOMTRAX

PT United Tractors Tbk (UT) meluncurkan tiga tipe excavator Komatsu, yaitu PC130F-7, PC200-8 dan PC400-8 berteknologi KOMTRAX (Komatsu Machine Tracking System) untuk pertama kalinya digunakan di Indonesia.

PT United Tractors Tbk Launched Excavator with KOMTRAX Technology

PT United Tractors Tbk (UT) launched three types of Komatsu excavators, namely PC130F-7, PC200-8, and a first for Indonesia the PC400-8 technology equipped with KOMTRAX (Komatsu Machine Tracking System Technology).

PT Astra Agro Lestari Tbk Bangun Pabrik Baru di Kalimantan Timur

PT Astra Agro Lestari Tbk melakukan ekspansi strategis dengan membangun pabrik baru di PT Sumber Kharisma Persada (SKP) dengan kapasitas olah 30 ton/jam.

PT Astra Agro Lestari Tbk Build New Factory in East Kalimantan

PT Astra Agro Lestari Tbk strategically expanded by building a new mill in PT Sumber Kharisma Persada (SKP) with capacity of 30 tonnes/hour.

JanuariJanuary

JuniJune

JuliJuly

AgustusAugust

OktoberOctober

NovemberNovember

FebruariFebruary

MaretMarch

MaretMarch

MaretMarch

2010 Event Highlights

Page 13: Annual Report • Astra International 2010

11Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Peresmian Kapal MV Serasi V TFSI

Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, Toyofuji Serasi Indonesia (TFSI) kembali menambah armadanya dengan meresmikan Kapal MV SERASI V yang terdiri dari enam dek serta memiliki kapasitas muatan sebanyak 850 unit kendaraan.

Inauguration Ship MV Serasi V TFSI

To meet customer needs, Toyofuji Serasi Indonesia (TFSI) added to its fleet with the launching of Vessel MV SERASI V, with six decks and cargo capacity of 850 vehicles.

Astra Tingkatkan Kepemilikan di Astra Sedaya Finance (ASF) Menjadi 100%

PT Astra International Tbk meningkatkan kepemilikan saham ASF sebesar 100% dengan melakukan penambahan 47% saham ASF melalui akuisisi PT General Electric Services (GES).

Astra Ownership Increases in Astra Sedaya Finance (ASF) to 100%

PT Astra International Tbk increased its ownership in ASF to 100% by acquiring the remaining 47% shares of ASF through the acquisition of PT General Electric Services (GES).

PermataBank Selesaikan Akuisisi Pertama di Indonesia

PT Bank Permata Tbk (PermataBank) mengumumkan penyelesaian proses pengambilan PT GE Finance Indonesia (GEFI) setelah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia.

PermataBank Completes Its First Acquisition in Indonesia

PT Bank Permata Tbk (PermataBank) announced completion of PT GE Finance Indonesia (GEFI) acquisition after obtaining approval from Bank Indonesia.

Astra Meningkatkan Kepemilikan di PALYJA Menjadi 49%

Pada bulan Desember 2010, Astra melakukan akuisisi sebesar 19% kepemilikan saham di PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), perusahaan pengelolaan air yang beroperasi di wilayah Jakarta Barat. Sehingga kepemilikan Astra meningkat dari 30% menjadi 49%.

Astra Increases Shareholding of PALYJA to 49%

In December 2010, Astra acquired a further 19% ownership stake in water management company PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), increasing ownership from 30% to 49%.

Penerbitan Obligasi PT Federal International Finance X

Untuk kesepuluh kalinya, PT Federal International Finance (FIF) kembali menerbitkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun dengan tingkat bunga tetap untuk mendukung target pembiayaan FIF tahun 2010 sebesar Rp 15 triliun.

Issuance of Bonds PT Federal International Finance X

For the tenth time, PT Federal International Finance (FIF) issued bonds valued at Rp 1.5 trillion with fixed interest rate to support 2010 financing target of Rp 15 trillion.

PT Isuzu Astra Motor Indonesia Luncurkan Isuzu Bison

PT Isuzu Astra Motor Indonesia meluncurkan Isuzu Bison yang merupakan kendaraan pick-up tenaga besar dan irit bahan bakar serta daya muat besar.

PT Isuzu Astra Motor Indonesia Launches Isuzu Bison

PT Isuzu Astra Motor Indonesia launched the Bison, a large capacity pick-up with excellent fuel economy as well as a large holding capacity.

Yayasan Astra Bina Pendidikan (YABP) Resmi Berubah Nama Menjadi Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim

Yayasan Astra Bina Pendidikan (YABP) resmi berubah nama menjadi Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim. Perubahan nama ini merupakan bentuk penghormatan Grup Astra atas kepedulian dan kerja keras (alm.) Michael D. Ruslim terhadap kegiatan sosial Grup Astra dalam bidang pendidikan nasional.

Astra Bina Education Foundation (YABP) Officially Changed its Name to the Michael D. Ruslim Astra Education Foundation

Astra Bina Education Foundation (YABP), officially changed its name to the Michael D. Ruslim Astra Education Foundation out of respect for the late Michael D. Ruslim for his care and determination about the Group’s involvement in developing national education for the less-fortunate.

NovemberNovember

DesemberDecember

MaretMarch

AprilApril

MeiMay

Finance Asia - Asia’s Best Companies No 1 Best Managed CompanyNo 1 Best Corporate GovernanceNo 1 Best Investor RelationsNo 1 Best Corporate Social ResponsibilityNo 1 Most Committed to a Strong Dividend Policy

Asian Wall Street Journal – The Most Admired Company In Indonesia

Asiamoney - Best Managed Company Awards 2010Best Large-Cap Company for Indonesia

Majalah Investor - The Best Listed Companies 2010Emiten Terbaik Sektor Aneka Industri

Bupati Bogor - Pemerhati di Bidang Pendidikan untuk Daerah Bogor

Menteri Pendidikan - Anugrah Peduli Pendidikan 2010

Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia - Lomba Ing Griya Perhumas Indonesia 2010Juara III Kategori Profil Lembaga Audio Visual

Majalah SWA - Indonesia Best Public Companies 2010No 2 Indonesia’s Best Wealth Creators

Majalah Fortune - No 1 Daftar Fortune Indonesia 100 Kinerja perusahaan terbaik di sektor Aneka Industri

Warta Ekonomi - No 2 Most Powerful Company

Warta Ekonomi - Most Powerful Companies in Automotive and Components Industry

Warta Ekonomi - 10 Most Powerful Companies 2010

Indonesia Institute for Corporate Directorship & Majalah Investor - The 2nd Annual IICD Corporate Governance AwardKategori Umum

Metro TV and The United National for MDGs in the Asia Pacific - For Its Commitment toward the achivement of the Millenium Development Goals in IndonesiaAchieve Universal Primary Education

Majalah SWA dan IICG - Indonesia Most Trusted CompaniesTrusted Company Based on Investors and Analysts’s Assessment Survey

Penghargaan 20102010 Awards

Page 14: Annual Report • Astra International 2010

12 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi bahasa Inggris Numerical notation in all tables and graphs is in English format

Dalam miliar Rupiah kecuali disebutkan lain 2010 2009 2008 2007 2006 In billions of Rupiah, unless stated otherwise

TOTAL ASTRA (KONSOLIDASIAN) TOTAL ASTRA (CONSOLIDATED)

Laporan Laba Rugi Statements of Income

Pendapatan Bersih 129,991 98,526 97,064 70,183 55,709 Net Revenue

Laba Kotor 26,874 22,771 21,730 16,489 12,323 Gross Profit

Laba Usaha 14,725 12,756 11,876 8,501 4,243 Operating Income

EBITDA1 20,023 16,857 15,135 11,163 6,395 EBITDA1

Laba Bersih 14,366 10,040 9,191 6,519 3,712 Net Income

Neraca Balance Sheets

Jumlah Aset 112,857 88,938 80,740 63,520 57,929 Total Assets

Aset Lancar 46,843 36,742 35,531 28,160 15,731 Current Assets

Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities

15,053 11,484 10,636 9,771 8,504Investment in Associates and Jointly Controlled Entities

Aset Tetap2 24,363 20,761 18,742 13,005 13,334 Fixed Assets2

Kewajiban Jangka Pendek 37,124 26,760 26,883 21,343 20,070 Current Liabilities

Jumlah Pinjaman 31,738 21,921 23,533 19,845 23,178 Total Borrowings

Modal Kerja Bersih3 10,958 7,583 8,018 5,866 4,675 Net Working Capital3

Jumlah Ekuitas 49,310 39,894 33,080 26,963 22,376 Total Equity

Jumlah Ekuitas dan Hak Minoritas 58,689 48,932 40,577 32,008 26,431 Total Equity and Minority Interest

Analisa Rasio dan Informasi Lain Ratio Analysis and Other Information

Laba bersih terhadap Aset 13% 11% 11% 10% 6% Return on Assets

Laba bersih terhadap Ekuitas 29% 25% 28% 24% 17% Return on Equity

Marjin Laba Kotor 21% 23% 22% 23% 22% Gross Profit Margin

Marjin Laba Usaha 11% 13% 12% 12% 8% Operating Income Margin

Rasio Lancar (x) 1.3 1.4 1.3 1.3 0.8 Current Ratio (x)

Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aset (x) 0.5 0.4 0.5 0.5 0.5 Liabilities to Total Assets Ratio (x)

Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Ekuitas (x) 1.1 1.0 1.2 1.2 1.4 Liabilities to Total Equity Ratio (x)

Saham Beredar (dalam Jutaan) 4,048 4,048 4,048 4,048 4,048 Issued Shares (in millions)

Laba Bersih per Saham (Rp)4 3,549 2,480 2,270 1,610 917 Net Earnings per Share (Rp)4

Nilai Aset Bersih per Saham (Rp)5 12,180 9,854 8,171 6,660 5,527 Net Asset Value per Share (Rp)5

Dividen Kas Interim per Saham (Rp) 470 290 300 160 150 Interim Cash Dividend per Share (Rp)

Dividen Kas Final per Saham (Rp) 1,1306 830 570 484 290 Final Dividend per Share (Rp)

Rasio Hutang Bersih terhadap Ekuitas (x)7 0.1 (0.0) 0.1 0.1 0.2 Net Debt to Equity Ratio (x)7

1 Earnings before interest, tax, depreciation and amortization. 2 Includes assets not yet used in operations. 3 Trade Receivables + Inventory - Current Trade Payables. 4 Earnings per share is calculated based on the weighted average number of ordinary shares outstanding adjusted for any share issuance. 5 Net Asset value per share is calculated based on the number of ordinary shares outstanding at every year-end. 6 Subject to the approval of shareholders at Annual General Meeting in May 2011.7 Net debt excludes Financial Services. {Total Borrowing excludes Financial Services – (Cash

and Cash Equivalents exclude Financial Services + Restricted Cash excludes Financial Services)}/Total Equity.

1 Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi. 2 Termasuk aset yg tidak digunakan dalam usaha. 3 Piutang Usaha + Persediaan - Hutang Usaha Jangka Pendek. 4 Laba bersih per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar

setelah penyesuaian penerbitan saham baru. 5 Nilai aset bersih per saham dihitung berdasarkan jumlah saham yang beredar pada setiap akhir

tahun.6 Tergantung persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan bulan Mei 2011. 7 Hutang bersih tidak termasuk Jasa Keuangan. {Jumlah pinjaman tidak termasuk Jasa Keuangan

– (Kas dan Setara Kas tidak termasuk Jasa Keuangan + Kas yang dibatasi penggunaanya tidak termasuk Jasa Keuangan)}/Jumlah Ekuitas.

Page 15: Annual Report • Astra International 2010

13Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pendapatan Bersih (Rp miliar)Net Revenue (Rp billion)

0607

0809

10

55,70970,183

97,064 98,526

129,991

Jumlah Aset (Rp miliar)Total Assets (Rp billion)

0607

0809

10

57,929 63,520

80,74088,938

112,857

Laba Bersih per Saham (Rp)Net Earnings per Share (Rp)

0607

0809

10

917

1,610

2,270 2,480

3,549

Laba Bersih (Rp miliar)Net Income (Rp billion)

0607

0809

10

3,712

6,519

9,19110,040

14,366

Jumlah Ekuitas (Rp miliar)Total Equity (Rp billion)

0607

0809

10

22,37626,963

33,080

39,894

49,310

Dividen per Saham (Rp)Dividend per Share (Rp)

0607

0809

10

290

150 160

300290

470 Interim

Final

* Tergantung persetujuan pemegang saham pada RUPS bulan Mei 2011* Subject to approval of shareholders at AGM in May 2011

484570

830

1,130*

Page 16: Annual Report • Astra International 2010

14 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Ikhtisar Saham

Harga dan Volume Perdagangan Saham 2009-20102009-2010 Share Price and Trading Volume

Harga dan Volume Perdagangan Saham per Triwulan 2009-20102009-2010 Quarterly Share Price and Trading Volume

Pemegang Saham per 31 Desember 2010 dan 2009Shareholders as at 31 December 2010 and 2009

2009 2010

65,000 15,000,000

Sumber Source: Thomson Reuters

Sumber Source: Thomson Reuters

*) Seluruh saham dimiliki melalui / All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.

Harga PenutupanClosing Price (LHS)

Volume PerdaganganTrading Volume (RHS)

55,000 12,500,000

45,000 10,000,000

35,000 7,500,000

25,000 5,000,000

15,000 2,500,000

5,000Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

0

Jardine Cycle & Carriage (JC&C) adalah perusahaan yang berbasis di Singapura dan anggota Grup Jardine Matheson. JC&C memiliki 50,1% saham Astra International, serta kepemilikan di beberapa perusahaan otomotif lain di Asia Tenggara. Di bawah bendera Cycle & Carriage, JC&C mengendalikan beberapa anak perusahaan di Singapura dan Malaysia. Perusahaan asosiasi JC&C antara lain adalah Tunas Ridean di Indonesia dan Truong Hai Auto Corporation di Vietnam.

Jardine Cycle & Carriage (JC&C) is a Singapore-listed company and a member of the Jardine Matheson group. It has a 50.1% interest in Astra International and has other automotive companies interests in Southeast Asia. JC&C controls several subsidiaries operating in Singapore and Malaysia under the Cycle & Carriage banner, JC&C associates include Tunas Ridean in Indonesia and Truong Hai Auto Corporation in Vietnam.

Stock Highlights

PeriodeHarga Tertinggi (Rp)Highest Price (Rp)

Harga Terendah (Rp)Lowest Price (Rp)

Harga Penutupan (Rp)Closing Price (Rp)

Volume Perdagangan Rata-rata (Unit)Average Trading Volume (Unit)

Period

2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010

Triwulan I 16,000 44,050 10,550 32,750 14,250 41,900 4,618,602 3,511,959 1st Quarter

Triwulan II 25,800 50,250 14,350 36,050 23,800 48,300 5,915,371 4,573,895 2nd Quarter

Triwulan III 34,150 60,750 22,650 45,900 33,350 56,700 4,628,551 4,034,092 3rd Quarter

Triwulan IV 35,600 60,200 29,750 48,800 34,700 54,550 3,818,057 3,930,532 4th Quarter

31 Desember 201031 December 2010

31 Desember 200931 December 2009

Jumlah saham ditempatkan dan disetor

penuhNumber of shares issued

and fully paid

Persentase kepemilikanPercentage of ownership

Jumlah saham ditempatkan dan disetor

penuhNumber of shares issued

and fully paid

Persentase kepemilikanPercentage of ownership

Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11% 2,028,825,504 50.11%

Budi Setiadharma (Presiden Komisaris / President Commissioner)

871,500 0.02% 871,500 0.02%

Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris / Commissioner)*

610,000 0.02% 610,000 0.02%

Muhamad Chatib Basri (Komisaris / Commissioner)

- - 1,500 0.00%

Lain-lain / others (masing-masing dibawah / each less than 5%)

2,018,048,310 49.85% 2,018,046,810 49.85%

TOTAL 4,048,355,314 100.00% 4,048,355,314 100.00%

Page 17: Annual Report • Astra International 2010

15Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Deskripsi

31 Desember 201031 December 2010

31 Desember 200931 December 2009

DescriptionNo. of

ShareholdersNo. of Shares %

No. of Shareholders

No. of Shares %

Domestik Domestic

1. Ritel 8,214 43,094,819 1.06% 3,835 22,297,040 0.55% 1. Retail

2. Korporasi 153 32,450,028 0.80% 164 37,109,111 0.92% 2. Corporation

3. Asuransi 50 45,921,503 1.13% 39 50,623,503 1.25% 3. Insurance

4. Yayasan 163 31,895,035 0.79% 108 30,104,112 0.74% 4. Foundation

5. Koperasi 6 2,255,953 0.06% 5 2,255,453 0.06% 5. Cooperation

6. Lain-lain 154 80,584,574 1.99% 132 109,516,057 2.71% 6. Others

Sub Total 8,740 236,201,912 5.83% 4,283 251,905,276 6.22% Sub Total

Internasional International

1. Ritel 207 2,116,428 0.05% 151 612,719 0.02% 1. Retail

2. Institusi 1,366 3,810,036,974 94.11% 1,083 3,795,837,319 93.76% 2. Institutional

Sub Total 1,573 3,812,153,402 94.17% 1,234 3,796,450,038 93.78% Sub Total

Total 10,313 4,048,355,314 100.00% 5,517 4,048,355,314 100.00% Total

Sumber: Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra Source: Share Registrar PT Raya Saham Registra

Komposisi Pemegang SahamComposition of Shareholders

Riwayat DividenDividend History

Dividen untuk Tahun KeuanganDividend for Financial Year

DividenDividend

InterimInterim

Tanggal PembayaranPayment Date

FinalFinal

Tanggal PembayaranPayment Date

Rasio Pembayaran DividenDividend Payout Ratio

Posisi SahamOutstanding Shares

2006 Rp 150 15 November 2006 Rp 290 03 July 2007 48.0% 4,048,355,314

2007 Rp 160 15 November 2007 Rp 484 04 July 2008 40.0% 4,048,355,314

2008 Rp 300 14 November 2008 Rp 570 03 July 2009 38.3% 4,048,355,314

2009 Rp 290 16 November 2009 Rp 830 05 July 2010 45.2% 4,048,355,314

2010 Rp 470 15 November 2010 Rp 1,130* 45.1% 4,048,355,314

*) Tergantung persetujuan pemegang saham pada RUPS bulan Mei 2011 *) Subject to the approval of shareholders at AGM in May 2011

Page 18: Annual Report • Astra International 2010

16 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan Dewan Komisaris

Kepada Para Pemangku Kepentingan dan

Pemegang Saham yang terhormat,

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang

Maha Kuasa yang telah memberikan hasil yang

terbaik bagi kemajuan Astra.

Dengan perasaan bahagia dan bangga kami

ingin menyampaikan bahwa kinerja usaha Astra

International mencatat sukses yang sangat

mengesankan. Keberhasilan ini tak lepas dari

ketangguhan perekonomian Indonesia selama

beberapa tahun terakhir, terutama setelah krisis

tahun 2008 serta solidnya manajemen dan

kokohnya kerja sama tim di dalam Astra yang

terus menguat seiring perkembangan Perseroan.

Kondisi ini juga didukung oleh iklim usaha

yang baik dengan situasi politik yang kondusif,

sehingga mendukung perkembangan ekonomi

serta meningkatkan kepercayaan dunia usaha dan

konsumen.

Dear Stakeholders and Shareholders,

We praise and thank God Almighty who has

blessed Astra abundantly. We have achieved our

best and this would not have taken place without

God’s blessings.

It is with pleasure that we report on a very

successful year for Astra International. A good

part of this success is due to Indonesia’s truly

remarkable economic resilience over the past

few years, especially following the 2008 global

crisis. Astra has capable management teams,

sustained by the staff teamwork that keeps getting

stronger as the organization grows. In addition,

the country’s conducive political situation has

allowed continued national focus on economic

development and elevated levels of business and

consumer confidence.

Report from the Board of Commissioners

Page 19: Annual Report • Astra International 2010

17Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Saya mengucapkan selamat kepada Direksi dan

karyawan atas pencapaian yang luar biasa di

setiap sektor usaha. Tentu saja pencapaian ini

membutuhkan kerja yang lebih keras, mengingat

fluktuasi perekonomian dunia di beberapa tahun

terakhir ini yang membawa ketidakpastian.

Dewan Komisaris percaya akan komitmen Direksi

terhadap rencana strategis Astra selanjutnya, tanpa

mengabaikan peluang-peluang yang muncul di

pasar.

Walaupun awal tahun 2010 mengindikasikan

bahwa perekonomian global mulai pulih dari krisis

kredit tahun 2008 seperti terlihat dari respons positif

konsumen dan dunia usaha, hal tersebut memberikan

sinyal berbeda. Perekonomian India dan Cina maju

pesat, sementara pertumbuhan ekonomi Eropa dan

Amerika melambat. Namun demikian dengan sumber

daya yang dimiliki dan sektor manufaktur yang

kuat, perekonomian Indonesia tetap berkembang,

didukung inflasi dan tingkat suku bunga yang stabil,

masing-masing berkisar sekitar 6%-7%.

Before going any further, I wish to congratulate the

Board of Directors and employees on achievements

in every sector of the business, which can best be

described as above expectations. Moreover, these

was achieved despite wide economic fluctuations.

The Board of Commissioners additionally commends

the Directors’ commitment in following Astra’s sound

strategic course by maneuvering quickly to capture

market opportunities.

While the indications at the beginning of 2010

were that the global economy was recovering from

the credit crisis of 2008 and that consumers and

businesses were positively responding, it provided only

mixed signals as European and American economic

growth lagged behind Indian and Chinese, which

were in full growth mode. Nevertheless, Indonesia

with its abundant natural resources and strong

manufacturing sectors, was growing well, supported

by moderate and stable inflation and interest rates,

both hovering around the 6%-7% range.

Pertumbuhan ekonomi dan integrasi dalam kawasan ASEAN membawa dampak positif bagi Astra dan perkembangannya.

Economic growth and integration within ASEAN has had a positive impact on Astra and on its ability to grow.

Page 20: Annual Report • Astra International 2010

18 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Berlatar belakang kondisi inilah, pelaku usaha

dan investasi asing di Indonesia meningkatkan

pembelanjaan barang modal, meluaskan pasar dan

berupaya memanfaatkan pertumbuhan perekonomian

di Asia. Sebagai anggota ASEAN, Indonesia memetik

manfaat perdagangan melalui berbagai kesepakatan

perdagangan bebas ASEAN yang telah ditandatangani

bersama berbagai negara di Asia selama lima tahun

terakhir. Pertumbuhan ekonomi dan integrasi dalam

kawasan ASEAN membawa dampak positif bagi Astra

dan perkembangannya.

Tata Kelola Perusahaan Dalam kelangsungan sebuah usaha, di saat

tertentu, sebuah kejadian dapat mengharuskan

pengambilan keputusan dengan segera.

Demikianlah yang dialami Astra pada awal tahun

2010, pada saat Michael D. Ruslim, Presiden

Direktur Astra, meninggal dunia karena sakit

yang dideritanya. Sesuai prosedur Perseroan,

penggantian Presiden Direktur berhasil dilakukan

dengan segera, namun demikian kenangan akan

sosok yang telah lama menjadi bagian penting

dalam tim manajemen Astra tidak mudah sirna.

Dalam memenuhi komitmennya kepada para

karyawan dan mitra usaha, Astra menerapkan

sistem tata kelola perusahaan yang memadai dan

senantiasa diperbarui secara berkala.

Pendekatan Astra dalam berbagai kegiatan Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan (CSR) perlu mendapat

perhatian khusus. Melalui kegiatan-kegiatan inilah

Astra terlibat secara konsisten dalam mendukung

dan menggali berbagai potensi yang dimiliki

masyarakat Indonesia. Pada akhirnya, dengan

terus mengembangkan CSR-nya, Astra akan dapat

meningkatkan dan memperluas komunikasinya

dengan berbagai pemangku kepentingan.

Tantangan dan Peluang Dengan kondisi yang dinamis, Indonesia masih

memberikan banyak ruang untuk berkembang di

tengah ketatnya persaingan. Dengan demikian, Astra

hendaknya tidak terlena dengan keberhasilan yang

telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir. Perlu

ketekunan dalam mengelola sistem peringatan dini

dan sistem komunikasi Astra, baik terhadap tekanan

bisnis maupun kondisi global. Kedua sistem ini harus

With this backdrop, Indonesian businesses and

foreign investment increased spending in capital

goods, expanding market positions and generally

taking advantage of the growth within Asia. In

this, as an ASEAN member state, Indonesia has

seen trade benefits in the many ASEAN free trade

agreements signed with a variety of Asian countries

within the past five years, and economic growth

and integration within the region has had a positive

impact on Astra and on its ability to grow.

Corporate GovernanceIn some years events will test the governance of a

business and this was true for Astra in 2010 with

the death of Michael D. Ruslim, Astra’s President

Director due to illness. While the swift action

according to Company procedures allowed a

qualified replacement to serve as President Director,

the memory of the man who for so long was an

important part of Astra’s management team will

not be quickly erased.

In fulfilling its commitments to employees and

partners, Astra ensures that its governance systems

are secure and are regularly updated.

A special mention should be made of Astra’s

approach to its Corporate Social Responsibilities

which has been one of a large and consistent

involvement in key areas, in support and in keen

recognition of the potentials that Indonesian

communities have. It is ultimately by continuing

on the path of growth that Astra will be able to

increase and expand its dialogue with a multitude

of stakeholders.

Challenges and OpportunitiesThere is still much room for growth in a dynamic

Indonesia, and competitive pressures will only

increase. As a result of this, Astra must not let

the success of the past few years turn into an

overconfident complacency. In addition, diligence

in maintaining Astra’s strong early warning systems

and communications systems, both for threats

within the business and within the world, must

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

Page 21: Annual Report • Astra International 2010

19Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

tetap adaptif dan fleksibel dalam memberikan data

yang efektif dan tepat waktu, sehingga manajemen

dapat memadukan sumber daya yang dimiliki Astra

agar pada akhirnya mampu meraih keuntungan.

Kami berharap bahwa prediksi stabilitas tingkat

suku bunga di tahun 2011 tidak dikalahkan oleh

inflasi bahan pangan atau inflasi yang lebih sistemik

dampaknya. Seiring menguatnya perekonomian dunia

di masa mendatang, Indonesia dapat menarik manfaat

dari peningkatan perdagangan dan arus investasi.

Astra akan senantiasa menyeimbangkan upaya

pertumbuhannya dengan upaya untuk menjamin

tingkat risiko yang terkendali.

Pertumbuhan pesat perekonomian Indonesia

dalam beberapa tahun terakhir membutuhkan

keandalan infrastruktur fisik maupun non-fisik.

Guna melanjutkan kemajuan yang telah dicapai

demokrasi selama 10 tahun ini, serta melanjutkan

perkembangan usaha Astra, perlu diambil

tindakan cepat untuk memperluas ketersediaan

infrastruktur. Ketersediaan infrastruktur yang

memadai tersebut akan menggalakkan investasi

dalam negeri dan internasional serta mendorong

kemajuan perekonomian yang selanjutnya akan

meningkatkan standar hidup masyarakat Indonesia.

Walaupun terdapat kekhawatiran terhadap rencana

penghapusan subsidi bahan bakar minyak pada

pertengahan 2011, dengan diikuti produktivitas

yang dicapai melalui usaha dan efisiensi dari

seluruh pelaku ekonomi dengan menciptakan

dunia usaha yang lebih ramping dan kompetitif,

melahirkan perekonomian yang lebih hidup serta

membuka peluang bagi penjualan mobil untuk

terus menjangkau tingkat global.

Kerja sama Astra dengan banyak perusahaan

terkemuka berskala internasional merupakan

indikator terbaik yang menunjukkan bahwa

pertumbuhan tetap memperhatikan kualitas

dimana standar kinerja tetap berkelas dunia dan

praktik usaha tetap mengacu pada praktik terbaik

yang berlaku di dunia usaha internasional. Dengan

melakukan hal ini secara konsisten, kita akan

memberi sesuatu yang sangat berharga bagi para

karyawan, para pelanggan dan tentu saja semua

pemangku kepentingan di Indonesia.

remain adaptable and flexible enough to rapidly

provide effective and promptly provided data from

which management can bring to bear Astra’s

resources to reach profitable ends.

In 2011, we hope that the prediction for continued

stability in interest rates is not jeopardized by

food inflation or by more systemic inflation. As

the world economy seems to be on course of

further strengthening, Indonesia will benefit

through increased trade and increased investment

flows. Astra will continue to balance the needs of

growth with the needs to ensure risk levels are not

exceeded.

Indonesia’s rapid economic growth over the past

several years has placed enormous stress on both

physical and non-physical infrastructure. To sustain

the gains these ten years of democracy have

brought, and to sustain Astra’s ability to grow,

immediate action should be taken to broaden

infrastructure in order to encourage domestic and

international investment and facilitate this dynamic

economy in delivering increased standards of living

to more Indonesians.

Although there is concern about the removal of

the gasoline subsidy mid-year 2011, the following

productivity gains by businesses and efficiencies by

all Indonesian industries will succeed in creating a

leaner and more competitive business environment,

leading ultimately to a more vibrant economy and

allowing automobile sales to continue towards

global levels.

Astra’s valuable cooperation with so many quality

high-profile international companies is the best

indicator that growth will remain substantial

quality, that performance standards will be world

class and that business practice will adhere to the

global best. By doing this consistently, we can

produce rewards for our employees, our customers

and indeed all stakeholders within Indonesia.

Page 22: Annual Report • Astra International 2010

20 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Apresiasi Atas nama pribadi dan Dewan Komisaris kami

menyampaikan terima kasih kepada Bapak Patrick

M. Alexander atas sumbangsihnya sebagai anggota

Dewan Komisaris. Masa jabatan Beliau berakhir dalam

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Mei

2010. Kami juga mengucapkan selamat bergabung

sebagai anggota dewan yang baru kepada Bapak Erry

Firmansyah dan Bapak Jonathan Chang.

Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih

kepada Bapak Simon Mawson, Direktur Perseroan

yang telah mengundurkan diri dalam RUPS 2010.

Beliau adalah contoh seorang yang profesional.

Kami menyambut kehadiran direktur baru, Bapak

Sudirman Maman Rusdi yang telah diangkat lebih

awal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar

Biasa yang berlangsung pada Maret 2010 dan

Bapak Simon Dixon yang diangkat pada RUPS di

bulan Mei 2010.

Semoga semua pemangku kepentingan menikmati

hasil-hasil menggembirakan yang dicapai Astra

pada tahun 2010. Dewan Komisaris menyampaikan

rasa terima kasih kepada seluruh karyawan Grup

Astra dan perusahaan-perusahaan yang menjadi

mitra usaha kami atas keberhasilan di tahun 2010

ini. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih

kepada para pelanggan atas loyalitasnya dan

kepada Pemerintah Indonesia, di semua tingkatan,

atas keberhasilan mengelola pembangunan

ekonomi. Kepada Direksi, kami berterima kasih atas

segala perhatian yang tercurah dalam memimpin

Astra. Harapan kami, tentunya, akan tetap meraih

kesuksesan di tahun 2011 dan tahun-tahun

selanjutnya.

AppreciationWe would like to express thanks to Mr Patrick M.

Alexander for his contribution as a member of

Board of Commissioners (“BOC”). His tenure in

office ended at the 2010 Annual General Meeting

of Shareholders (AGM) in May. Also, we would

like to welcome as new Board members, Mr Erry

Firmansyah and Mr Jonathan Chang.

The Board of Commissioners wishes to express a

warm farewell to Mr Simon Mawson, Director of

the Company who resigned at the 2010 AGM. Mr

Simon Mawson was a model of professionalism.

The Board also wants to welcome the new

directors, Mr Sudirman Maman Rusdi, who

was appointed at the Extraordinary of General

Shareholders Meeting in March 2010, and Mr

Simon Dixon who was appointed at the 2010 AGM

in May.

Our hope at Astra is that all stakeholders have

shared in the good results of 2010. The BOC

would like to thank the employees and company

partners whose efforts led to such a successful

year. We would also like to thank our customers

for their continuing patronage. The Government

of Indonesia, at all levels, must be recognized for

managing economic development so successfully.

We would like also to thank the Board of Directors

for their continued focus on leading Astra. Our

hope, also, is for continued success in 2011 and

beyond.

Jakarta, April 2011

Budi SetiadharmaPresiden Komisaris

President Commissioner

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

Page 23: Annual Report • Astra International 2010

21Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

CH

EG I

AJ

B F D K

C Muhamad Chatib Basri

Komisaris Independen Independent Commissioner

E Akira Okabe

Komisaris Independen Independent Commissioner

F Erry Firmansyah

Komisaris Independen Independent Commissioner

H Benjamin W. Keswick

Komisaris Commissioner

I Mark Spencer Greenberg

Komisaris Commissioner

G Anthony J. L. Nightingale

Komisaris Commissioner

A Budi Setiadharma

Presiden Komisaris President Commissioner

D Soemadi D. M. Brotodiningrat

Komisaris Independen Independent Commissioner

K Jonathan Chang

Komisaris Commissioner

J Chiew Sin Cheok

Komisaris Commissioner

B Djunaedi Hadisumarto

Komisaris Independen Independent Commissioner

Page 24: Annual Report • Astra International 2010

22 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

Kepada Para Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Manajemen Astra, pertama-tama mengucapkan

rasa puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha

Kuasa, karena berkat bimbingan-Nya, Astra telah

berhasil melewati tahun 2010.

Bagi Astra, 2010 merupakan tahun yang

cemerlang, karena pada periode tersebut Perseroan

tidak hanya mencatat kenaikan pendapatan dan

laba dibandingkan tahun 2009, namun juga

berhasil dalam meningkatkan kapasitas dan peran

serta yang cukup besar dalam meraih kepercayaan

konsumen yang mulai pulih di Indonesia.

Keberhasilan pada tahun 2010 dengan penjualan

kendaraan dan alat berat yang mengesankan dapat

dijelaskan dengan mengingat kembali berbagai

keputusan mendasar yang diambil dalam kondisi sulit

pada tahun 2008 guna mengantisipasi kemungkinan

terburuk akibat krisis perekonomian global.

Keputusan tersebut meliputi penyesuaian dengan

Dear Stakeholders,

The Management of Astra International thanks the

Almighty that blessed us through the year.

For Astra, 2010 was a very good year. Not only did

both revenues and profitability increase from 2009,

but exceptional results were attained in expanding

capacity and in materially adding to Indonesia’s

rebounding consumer confidence.

An explanation for the outstanding 2010 sales

levels in vehicles and heavy equipment requires

looking back to firm decisions made in 2008 to

anticipate the worst of the then looming crisis

through a difficult, but necessary, downward

adjustment of production inventories, as well as of

expectations. This retrenchment was eased mid-

Page 25: Annual Report • Astra International 2010

23Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

menurunkan persediaan dan ekspektasi produksi.

Penyesuaian ini mulai normal pada pertengahan

2009. Aktivitas produksi maupun pemasaran kembali

pulih di akhir tahun 2009, dimana hal tersebut juga

menjadikan Perseroan lebih siap untuk meningkatkan

penjualan di tahun 2010.

Astra mengakui berbagai kebijakan makro ekonomi

yang diambil Pemerintah Indonesia adalah tepat,

sehingga berhasil mempertahankan pertumbuhan

GDP di masa sulit. Hal tersebut telah menempatkan

Indonesia sebagai salah satu negara pilihan utama

untuk investasi. Indonesia memperoleh keuntungan

dari kebangkitan fenomenal yang terjadi di

tahun 2010, terutama di sektor pertambangan

dan pertanian dimana keduanya mendorong

peningkatan investasi, serta tingginya pendapatan

akibat kenaikan harga komoditas.

way in 2009, leading to full scale resumption of

both production and marketing efforts late in the

year and preparing us well for the energized pace

of sales in 2010.

All along this curve, Astra recognized the sound

macroeconomic policies of the Government of

Indonesia, policies which helped Indonesia to

maintain good GDP growth figures throughout the

downturn and placed Indonesia on a global watch

list of top investment countries. In 2010, Indonesia

benefitted from a resurgence, especially in the

mining and agricultural sectors with both increased

capital investment and buoyant earnings from

elevated commodity prices.

Di dalam Grup Astra, banyak hal yang menunjukkan bahwa dengan kemampuan beradaptasi yang menjadi budaya organisasi, Astra tetap mampu mengelola perubahan serta membuahkan hasil.

Across the Group, there is ample evidence that Astra’s culture of adaptability allowed the organization to manage change and produce results.

Page 26: Annual Report • Astra International 2010

24 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Di dalam Grup Astra, banyak hal yang menunjukkan

bahwa dengan kemampuan beradaptasi yang

menjadi budaya organisasi, Astra tetap mampu

mengelola perubahan serta membuahkan hasil.

Sehingga di tahun 2010 pendapatan Perseroan naik

32% menjadi Rp 130 triliun dari Rp 98,5 triliun

pada 2009. Demikian pula laba bersih meningkat

menjadi Rp 14,4 triliun tahun 2010, dibandingkan

Rp 10 triliun pada tahun 2009, naik 43%.

Langkah Strategis Tahun 2010 Dalam kondisi ekonomi yang kembali pulih seperti

terlihat jelas di pasar dan konsumen Indonesia, yang

merupakan respons terhadap stabilnya tingkat suku

bunga, Perseroan telah mengambil keputusan untuk

melakukan ekspansi produksi, terutama dilakukan

di pabrik Daihatsu yang meningkatkan kapasitas

produksinya dari 211.000 menjadi 286.000 unit.

Kapasitas tambahan ini akan diterapkan pada

produksi tahun 2011, sementara percepatan

produksi kendaraan tahun 2010 diterapkan dengan

memberlakukan shift tambahan secara efektif.

Di tahun 2010, pasar mobil meningkat pesat

sebesar 57%, mencapai sekitar 765.000 unit,

bertambah dari 486.000 unit di tahun 2009,

bahkan melampaui rekor tertinggi sebelumnya

sebanyak 608.000 yang diraih tahun 2008.

Untuk menjelaskan peningkatan ini, maka kami

perlu melihat jumlah permintaan konsumen yang

tertunda dan ekspektasi penjualan tahunan,

ditambah adanya pembelian lebih awal yang

dilakukan konsumen untuk menghindari regulasi

pajak baru yang akan diterapkan. Akhirnya,

walaupun pangsa pasar sebagian merek

mobil mengalami kenaikan atau tetap, secara

keseluruhan pangsa pasar Astra sedikit turun

sekitar 1-2%. Hal tersebut tidak dapat dihindari

karena hasil seluruh lini produksi telah habis terjual

dan dalam kondisi ini manajemen tidak ingin

memaksakan produksi yang berlebihan ataupun

mengorbankan kualitas.

Pada awal 2010, menyadari telah pulihnya

perekonomian serta masih lemahnya pasar di Eropa

dan Amerika, Direksi menyusun rencana pembaruan

arah strategis jangka panjang Astra yang antara

lain mencakup perkiraan Indonesia menjadi negara

berpenghasilan menengah pada tahun 2020. Arah

Across the Group, there is ample evidence

that Astra’s culture of adaptability allowed the

organization to manage change and to produce

results. Thus, in 2010 revenues increased to

Rp 130 trillion in 2010, up from Rp 98.5 trillion

in 2009, a 32% increase. Net profit likewise

increased, to Rp 14.4 trillion in 2010, up from

Rp 10 trillion in 2009, a 43% increase.

Strategic Moves in 2010With a recovery clearly visible in the market and

Indonesian consumers responding the stable

interest rates, production expansion decisions

were made, that the Daihatsu fabrication plant

would increase production capacity from 211,000

to 286,000 units. This added capacity will apply

to 2011 production but for 2010, accelerated

vehicle production was managed through effective

management of extra shifts.

In 2010, the car market increased 57%, totaling

some 765,000 units, up from 486,000 units in

2009 and toppling the previous record high of

608,000 set in 2008. To explain this increase,

we must add to pent-up consumer demand and

expected yearly sales, advanced purchases by those

consumers wishing to avoid new tax regulations

on the horizon. While some automobile models

increased market share or stayed even, overall

Astra was between 1-2% off meeting market share

targets by the mere fact that production lines were

being sold out, and management, rightly, was not

willing to push production past economic viability

nor to compromise quality.

Early in 2010, knowing that economic recovery

was at hand and recognizing that markets in

Europe and America are saturated or sluggish,

the Board of Directors set out to regenerate our

long-term strategic direction which includes

Indonesia’s expectant arrival as a middle income

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

Page 27: Annual Report • Astra International 2010

25Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

strategis ini meliputi Portfolio Roadmap, People

Roadmap dan Public Contribution Roadmap. Melalui

arah strategis ini, diambil langkah-langkah konkret

yang dengan jelas menjabarkan posisi Astra dalam

jangka panjang, termasuk menemukan peluang

untuk mendiversifikasikan sumber pendapatan,

meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia

dan memperluas jangkauan CSR.

Pencapaian Kinerja Tahun 2010Selain mempertahankan posisi kepemimpinan

Astra di pasar mobil, sepeda motor dan alat berat,

perusahaan-perusahaan lain di dalam Grup juga

memperlihatkan kenaikan yang mengagumkan,

mempertahankan kepemimpinan atau memperluas

posisi di pasar. Sebagai contoh di sektor agribisnis,

Astra Agro Lestari dapat mengatasi kesulitannya

dan mencapai penjualan tertinggi di akhir tahun.

Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga CPO, serta

peningkatan kapasitas pemrosesan dan efisiensi.

Astra Honda Motor juga melampaui ekspektasi di

tahun 2010 dengan membukukan penjualan sepeda

motor sebanyak 3,4 juta dari total pasar sepeda

motor sebesar 7,4 juta. Dengan pangsa pasar

46,3% tidak hanya menjadikan Honda sebagai

pemimpin pasar, melainkan juga menempatkan

Honda dan Astra sebagai merek yang paling diingat

melalui berbagai upaya pemasarannya yang tersebar

luas. Peningkatan kapasitas sebanyak 500 ribu

unit per tahun pada tahun 2010, terutama untuk

lini skuter matik, akan meningkatkan kemampuan

dalam memenuhi permintaan, terutama untuk

produksi Honda di tahun 2010 yang mencapai 3,5

juta unit atau 17% di atas kapasitas produksi.

Di luar bisnis mobil dan sepeda motor, suku cadang

kendaraan bermotor dari Astra Otoparts, yang

sangat banyak ditemui di pasar, tetap menjadi

komponen andalan bagi kendaraan produksi Astra

maupun non Astra, baik di Indonesia maupun di

luar negeri. Kemampuan Astra Otoparts membuat

perencanaan yang sejalan dengan siklus produksi

unit usaha otomotif Grup Astra, menunjukkan

sinergi di antara unit-unit usaha yang menjadi ciri

khas bisnis Astra.

Di bidang jasa keuangan, pembiayaan sepeda motor

Federal International Finance dan pembiayaan

mobil ACC tetap memegang pangsa pasar yang

country by 2020. Within this strategic direction

are a Portfolio Roadmap and People Roadmap, as

well as a Public Contribution Roadmap. Through

this strategic direction, concrete actions to clearly

define Astra’s long-term positioning will be taken,

including finding avenues to diversify revenue

sources, expanding human competency depth and

expanding CSR coverage.

Performance Highlights in 2010In addition to maintaining market leadership

positions within the automobile, motorcycle and

heavy equipment sectors, other companies within

the Group responded admirably to the upswing,

maintaining market leadership or expanding market

positions. In particular, in the agribusiness sector,

Astra Agro Lestari overcame early difficulties to end

the year in their highest ever sales position, partly

due to increased prices of CPO and partly due to

increased processing capacity and efficiencies.

Astra Honda Motor exceeded expectations in

2010 by capturing sales of 3.4 million motorcycles

out of a total market of 7.4 million. This 46.3%

market share not only maintains Honda as the

market leader but places Honda with Astra as top

of the mind with its widespread marketing efforts.

Increased capacity by 500 thousand units per year

in 2010 mainly for the AT scooter line will help

meet demand, especially in light of Honda’s 2010

production of 3.5 million units, which was at 17%

overcapacity.

Out of sight within automobiles and motorcycles

but highly visible on store shelves, parts provided

by Astra Otoparts remain essential components

for both Astra and non-Astra vehicles, in Indonesia

and abroad. Astra Otoparts’ ability to plan along

with the Automotive Astra Group’s production

cycle highlights the synergy between business units

that has become the hallmark of Astra’s business

approach.

In financial services, both the motorcycle financing

FIF and the automobile financing ACC continue

to hold substantial market shares, earning good

Page 28: Annual Report • Astra International 2010

26 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

substansi, memperoleh tingkat pengembalian yang

bagus seraya tetap mempertahankan kredit macet

pada tingkat yang rendah. Kinerja PermataBank

juga sangat baik, dalam pengucuran pinjaman

baru hingga mencapai rasio pinjaman terhadap

tabungan (LDR) mendekati 87,5%, maupun dalam

memantapkan posisinya sebagai salah satu bank ritel

terkemuka.

Sepanjang tahun 2010, unit kontraktor

pertambangan, PAMA menghadapi kesulitan

akibat cuaca. Dengan reputasi yang baik di

sektor industri kontraktor pertambangan, PAMA

berhasil mempertahankan posisinya meskipun

mendapatkan hambatan yang diakibatkan

oleh hujan yang tak berkesudahan. Meskipun

telah mengupayakan berbagai langkah untuk

memperbaiki situasi, bahkan peningkatan investasi

alat berat, tetap tidak mampu mendongkrak

produksi. Namun, kami sangat yakin, peningkatan

produksi sebesar 14% di tahun 2010 diperkirakan

akan naik di tahun 2011, untuk lebih sejalan

dengan fungsi dan kemampuan PAMA, baik dalam

kondisi cuaca hujan maupun tidak.

Lini solusi dokumen Astra Graphia terus memberikan

layanan terbaiknya, sementara Divisi Teknologi

Informasi (TI) menyediakan layanan mutakhir

bagi para penggunanya. Divisi Infrastruktur terus

berkembang, baik dalam kapasitas bisnis maupun

kompetensi, kami menghasilkan pendapatan yang

terus meningkat serta meletakkan fondasi untuk

proyek-proyek lebih besar.

Pada sektor infrastruktur dan logistik, Perseroan juga

telah berhasil mencatat pertumbuhan yang baik di

2010. Hal ini didorong oleh bertumbuhnya ekonomi

Indonesia. Kontribusi bisnis infrastruktur dan logistik

terhadap pendapatan bersih Perseroan meningkat

dari Rp 3 triliun di tahun 2009 menjadi Rp 4 triliun di

tahun 2010.

Tata Kelola PerusahaanBudaya Tata Kelola Perusahaan (Corporate

Governance/CG) tertanam baik di Astra. Sistem

CG di seluruh fungsi organisasi berjalan sesuai

dengan harapan. Sistem ini telah teruji, ketika pada

awal tahun 2010 Presiden Direktur Michael D.

Ruslim meninggal dunia, Dewan Komisaris segera

returns while keeping Non Performing Loans at low

levels. PermataBank equally performed very well

both in generating new lending to post a loans-to-

deposit ratio (LDR) near 87.5% and clearly defining

for itself as a leading retail bank.

All throughout 2010, we felt the frustration of

mining contracting unit PAMA. With a well-earned

stature in the mining contracting industry, PAMA

held its own despite setbacks from the seemingly

endless rains. And although persistent efforts were

made to remedy the situation, increased investment

in heavy equipment did not produce the expected

increase in output. We are very confident, however,

that 2010’s 14% increase in output will increase

in 2011 to be more in line with PAMA’s ability and

raw determination, rain or no rain.

Astra Graphia’s document solutions lines

continue to serve in the top of their line while

the Information Technology (IT) Division provides

an important service for users. Our Infrastructure

Division continues to expand both in size and in

competencies, generating increasing amounts of

revenue and setting a foundation for more and

larger projects.

In infrastructure and logistics, the Company

performed well with good growth in 2010, driven

by the growth of the Indonesian economy. The

contribution from infrastructure and logistics to the

Company’s net revenue increased from Rp 3 trillion

in 2009 to Rp 4 trillion in 2010.

Corporate GovernanceA culture of Corporate Governance (CG) is well-

entrenched in Astra, and CG systems across the

organization function within expectations. The

system was proven workable when an unfortunate

event occurred at the beginning of the year with

the sudden passing away of President Director

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

Page 29: Annual Report • Astra International 2010

27Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

menunjuk saya sebagai Pelaksana Tugas Presiden

Direktur demi keberlanjutan Perusahaan dan Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 1 Maret

2010 memberi kepastian kepada para pemegang

saham bahwa masa transisi ini dilakukan sesuai

prosedur.

Berbagai upaya juga dilakukan untuk meyakinkan

para mitra kerja dan karyawan akan kemampuan

Astra dalam menghadapi kondisi ini, tanpa

mengurangi kualitas standar yang dimiliki dan

sesuai harapan mereka terhadap Astra. Salah

satu elemen yang penting dalam prosedur

tata kelola di Astra adalah komunikasi. Setelah

menyampaikan pernyataan secara internal dan

eksternal, saya bersama beberapa staf kemudian

mengunjungi sejumlah kantor Astra di Medan,

Bandung, Denpasar, Banjarmasin dan Makassar.

Selain itu, melalui pemaparan rutin dan forum

publik, kami juga menyampaikan berbagai hal

yang perlu diperhatikan. Dan pada bulan Oktober

2010 diterbitkanlah President’s Letter 2011 sebagai

arahan bisnis tahun berikutnya.

Kami bangga atas sejumlah penghargaan yang

kembali diterima di sepanjang tahun 2010.

Penghargaan ini merupakan pengakuan terhadap

kerja keras yang telah ditunjukkan seluruh karyawan

Astra. Beberapa penghargaan itu antara lain Asia’s

Best Company dari majalah FinanceAsia, The Most

Admired Company in Indonesia dari Wall Street

Journal Asia, Best Managed Company 2010 dari

majalah Asiamoney, Best Listed Company 2010 dari

majalah Investor, Anugerah Peduli Pendidikan 2010

dari Menteri Pendidikan Nasional, Indonesia Best

Public Company 2010 dari majalah SWA dan No. 1

Daftar Fortune Indonesia 100 dari majalah Fortune,

Commitment towards the achievement of the MDGs

in Indonesia dari Metro TV and The UN serta 2nd

Annual IICD Corporate Governance Award dari IICD

dan Perusahaan Idaman 2010 dari majalah Warta

Ekonomi.

Sebagai bagian dari upaya pengukuhan CSR kami,

Astra berfokus pada Public Contribution Roadmap,

tetap melanjutkan komitmen untuk melakukan

berbagai kegiatan di bidang pendidikan, lingkungan,

kesehatan dan peningkatan penghasilan masyarakat.

Komitmen di bidang pendidikan menargetkan

Michael D. Ruslim. My immediate appointment

as Acting-President Director by the Board of

Commissioners provided continuity and the

Extraordinary Meeting of Shareholders held on 1

March 2010 was able to assure shareholders of an

orderly transition.

Efforts were also made to assure both partners and

employees of Astra’s ability to meet this challenge

with the same procedural excellence that people

expect of Astra. An essential element of all Astra’s

governance procedures is communication, and so,

after releasing statements internally and externally,

some of my staff and I left on a tour of main Astra

offices, including to Medan, Bandung, Denpasar,

Banjarmasin and Makassar. Additionally, through

our regular expos and public forums, we addressed

any matter of concern. The communication

drive culminated in the President’s Letter 2011 in

October 2010 as a business direction for the next

year.

We were again honored in 2010 to have received

numerous awards that recognize the hard work

put in by so many people. Included in these awards

were Asia’s Best Company from FinanceAsia

magazine, The Most Admired Company in

Indonesia from Asian Wall Street Journal, Best

Managed Company 2010 of Asiamoney, Best

Listed Company 2010 from Investor magazine,

Anugerah Peduli Pendidikan 2010 from Ministry

of National Education, Indonesia Best Public

Company 2010 from SWA magazine, No. 1 Daftar

Fortune Indonesia 100 from Fortune magazine,

Commitment towards the achievement from the

MDGs in Indonesia from Metro TV and The UN,

2nd Annual IICD Corporate Governance Award

from the IICD and Perusahaan Idaman 2010 from

Warta Ekonomi magazine.

As part of our CSR reinvigoration, Astra better

focused its Public Contribution Roadmap, which

maintains continued commitment in education,

the environment, health and income generating

activities. The commitment in education will target

an expansion of our village primary education

Page 30: Annual Report • Astra International 2010

28 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

perluasan cakupan program pendidikan sekolah dasar

di desa-desa, sesuai prinsip bahwa semua anak perlu

mendapatkan pendidikan dasar.

Dalam hal ini kami menganut prinsip triple bottom

line (Profit, People, Planet), berfokus pada

masyarakat dan memikirkan masa depan. Astra

bangga dapat menerbitkan Laporan Keberlanjutan

setiap tahunnya, yang memberikan informasi rinci

tentang berbagai program CSR Astra dan dampak

positifnya terhadap lingkungan sekitar.

Melangkah ke DepanAstra bergerak maju sesuai arah yang selama ini

ditempuh, mengikuti visi untuk menjadi salah satu

perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia. Untuk

memenuhi visi tersebut, pertumbuhan harus disertai

dengan pengawasan dan penghargaan akan diterima

berdasarkan hasil yang dicapai. Untuk tahun 2011,

kami berharap inflasi akan tetap terkendali di kisaran

7%. Dengan kondisi ini serta tingkat suku bunga yang

tetap stabil di kisaran 6,5% seperti tahun 2010, pasar

untuk produk-produk Astra akan tetap cerah.

Di segmen otomotif, tingkat kepadatan

kepemilikan mobil di Indonesia masih berada di

bawah negara-negara lain, karena itu Astra siap

melayani kebutuhan pasar dengan merek-merek

mobil berkualitas. Kapasitas produksi, distribusi dan

pembiayaan yang efektif harus mampu memenuhi

kebutuhan pasar yang sedang berkembang ini.

Untuk mewujudkannya secara tepat, investasi yang

ditanamkan sebaiknya tidak hanya dalam benda-

benda fisik saja, namun juga dalam pengembangan

sumber daya manusia agar mampu menghadirkan

solusi serta menciptakan nilai tambah.

Serangkaian kebijakan Pemerintah yang akan berlaku

efektif pada 2011 menimbulkan kekhawatiran di

kalangan konsumen dan industri otomotif. Pajak

pembelian mobil yang dapat dinaikan dari 10%

hingga 20% oleh setiap provinsi, dapat berakibat

pada penundaan pembelian mobil atau pada

kenyataannya menyebabkan pembelian mobil lebih

awal di tahun 2010. Penerapan pajak progresif

tahunan bagi kepemilikan lebih dari satu mobil,

kemungkinan hanya memberikan dampak kecil

dalam pengambilan keputusan untuk membeli mobil.

program – on the principle that all children need

basic education.

In this, we are following the triple bottom line

(Profit, People, Planet), focusing on people and

thinking about the future. Astra is proud to

produce an annual Sustainability Report where

detailed information on Astra’s CSR programs and

environmental impact can be gathered.

On the Way ForwardAstra is pressing ahead with the direction that we

have always taken, namely to follow our vision to

be one of the best managed companies in Asia.

In fulfilling this, growth will be balanced with

control. For 2011, we expect that inflation will

remain controlled around 7%. With these

conditions and interest rates remained relatively

stable around 6.5% as of 2010, the markets for

Astra’s products should remain buoyant.

In the automotive segments, the density of car

ownership remains below similar countries and

Astra, with its strong line-up of quality brands and

effective production, distribution and financing

capacity, must be ready to serve a growing market.

To do this, and to do it well, investment must

be made not only in physical goods, but also in

developing broader human capital to seek out

solutions and create added value.

A series of Government measures set to take

effect in 2011 have raised concerns among

consumers and the automobile industry. A province

by province option to increase the automobile

purchases tax from 10% to up to a maximum 20%

may have the effect of delaying purchase or did in

fact cause early purchases in 2010. The effect of a

progressive annual tax on multiple car ownership

may have only limited effect on the decisions to

purchase automobiles.

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

Page 31: Annual Report • Astra International 2010

29Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Walaupun memberikan dampak positif terhadap

anggaran Pemerintah, rencana Pemerintah untuk

menghapus subsidi BBM bagi mobil-mobil pribadi

akan memberi dampak yang beragam bagi Astra,

karena sepeda motor dan mobil bermesin diesel

tidak terlalu terpengaruh dengan kebijakan tersebut.

Meskipun ada kemungkinan dampak inflasi

dari penghapusan subsidi,tingkat kepercayaan

konsumen yang tinggi serta pertumbuhan GDP

menunjukkan ketahanan sektor Otomotif, walau

kami memperkirakan akan terjadi ketidakpastian

penjualan di sepanjang masa transisi ini.

Dalam usaha jasa keuangan, tantangan untuk terus

bertumbuh bergantung pada ketangguhan posisi

Astra di dalam industri keuangan. Kami mendapatkan

kabar optimis dengan dinaikkannya peringkat kredit

jasa pembiayaan Astra oleh Pefindo menjadi AA di

tahun 2010. Seperti di semua unit usaha lainnya,

seluruh perusahaan jasa keuangan Astra senantiasa

berupaya sebaik mungkin untuk mengembangkan

sistem yang sesuai dengan risiko yang dikehendaki

Astra serta mengikuti prosedur manajemen risiko

yang ketat.

Di saat Astra menjajaki kemungkinan memperluas

kapasitas agribisnis dan menyediakan lebih banyak

lapangan kerja untuk masyarakat Indonesia,

peraturan Pemerintah tentang moratorium

terhadap perluasan area perkebunan CPO harus

ditaati. Karena lahan tersedia Astra Agro Lestari

tidak terlalu luas, upaya lain dengan intensifikasi

produksi akan dilakukan hingga dicapainya

kesepakatan tentang cara terbaik dalam

pengusahaan lahan di Indonesia.

Di bidang alat berat dan pertambangan,

permintaan komoditas dari pasar global dalam

jangka panjang dan keterbatasan pasokan akibat

banjir di Australia dalam jangka pendek akan

menciptakan minat besar terhadap kekayaan

sumber daya alam Indonesia. Dengan infrastruktur

yang kokoh dan terus berkembang, United Tractors

akan tetap tumbuh baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang.

Sementara Astra Graphia terus meningkatkan

pangsa pasar perlahan-lahan, seluruh perusahaan

infrastruktur Astra memiliki ruang yang luas untuk

While creating a positive benefit on the

Government’s budget, the plan from Government

to remove the fuel subsidy from private cars, will

have mixed effects for Astra, as motorcycles and

diesel automobiles will be less affected. Despite a

possible inflationary effect of this subsidy removal,

the high consumer confidence and a growing GDP

point to continued resilience in the automobile

sector, though we do predict sales uncertainty

during the transitional period.

For the financial services business, the challenge

to continue growth relies on maintaining Astra’s

standing in the broader financial community. We

were given optimistic news in 2010 when the

credit rating of Astra’s financing services was

raised to AA by Pefindo. Astra’s finance companies

remain diligent in following rigorous risk

management procedures

While Astra looks to expand its agribusiness

capacity and provide livelihoods for more

Indonesians, the current government moratorium

on expanding cultivated area for CPO must be

followed. As Astra Agro Lestari’s land bank is not

large, other measures to intensify production will

take center stage until agreement is reached on

how best to use Indonesian land.

In terms of heavy equipment and mining, global

demand for commodities in the long run and

supply shortages due to flooding in Australia in the

short run are creating great interest in Indonesia’s

wealth of natural resources. With a solid and

growing infrastructure already in place, United

Tractors is growing for the short as well as long

term.

While Astra Graphia continues to make small but

appreciable gains in its markets, our infrastructure

companies have much room to grow in the current

Page 32: Annual Report • Astra International 2010

30 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

terus tumbuh. Astra tetap berkomitmen untuk

menggunakan segala sumber daya yang ada untuk

membangun dan mengelola berbagai proyek

infrastruktur sesuai lingkup kompetensinya.

Gambaran tentang Indonesia dalam jangka pendek

maupun jangka panjang tampak sangat positif.

Pertumbuhan ekonomi memberi akses lebih besar

bagi kemakmuran bangsa. Astra akan senantiasa

tumbuh bersama pembangunan negeri.

ApresiasiKami ingin mengucapkan terima kasih dan semoga

sukses kepada Bapak Simon J. Mawson yang telah

mengundurkan diri dalam RUPS di bulan Mei

tahun 2010. Beliau termasuk bagian penting dari

keberhasilan Astra selama bertahun-tahun, kami

merasa kehilangan beliau. Kemudian, kepada Bapak

Sudirman M. Rusdi dan Bapak Simon C. Dixon,

kami ucapkan selamat bergabung di jajaran Direksi.

Mewakili Direksi, saya juga ingin mengucapkan terima

kasih kepada semua pemangku kepentingan atas

dukungannya disepanjang tahun ini. Penghargaan

yang tinggi juga saya sampaikan kepada seluruh

karyawan atas segala upaya kerasnya di setiap waktu.

Kami sampaikan terima kasih pula kepada para

pemasok dan mitra kerja yang telah bekerja sama

untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan Astra.

Khususnya, bagi para pelanggan, kami dan segenap

karyawan Astra berharap produk dan layanan kami

dapat memenuhi harapan dan terima kasih atas

kepercayaannya kepada kami. Bagi para pemegang

saham, kami sangat menghargai dukungan dan

pengertian yang terus diberikan. Secara pribadi, saya

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,

terutama Dewan Komisaris, atas kerja sama yang baik

dan bantuan yang diberikan di tahun pertama saya

sebagai Presiden Direktur.

environment. Astra remains committed to using its

resources to construct and manage infrastructure

projects in any area of competence, wherever

feasible.

In all, the short and long term outlook for

Indonesia looks very positive with economic growth

fueling even greater access to the nation’s wealth

by growing numbers of Indonesians. Astra will

continue to grow with the country.

AppreciationWe would like to express our best wishes to Mr.

Simon J. Mawson who resigned at the 2010 AGM

in May. He was an integral part of Astra’s success

over the years and his presence is missed. We also

would like to welcome Mr. Sudirman M. Rusdi and

Mr. Simon Collier Dixon to the Board of Directors.

On behalf of the Board of Directors, I would like

to thank all our stakeholders for their continued

support throughout the year. Our employees truly

deserve credit for their steady efforts in good times

as in bad. We also thank suppliers and partners

who provided Astra with the tools it needed to

get the job done. For customers, all of us at Astra

do hope that our products and services have met

with your expectations and thank you for your

trust. To shareholders, your continuing support

and understanding is very much appreciated. On

a personal note, I would like to thank everyone,

especially the Board of Commissioners, who lent

goodwill and assistance during my first year as

President Director.

Jakarta, April 2011

Prijono SugiartoPresiden DirekturPresident Director

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

Page 33: Annual Report • Astra International 2010

31Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

DireksiBoard of Directors

H G CA B

D E F

F Angky Tisnadisastra

Direktur Director

B Gunawan Geniusahardja

Direktur Director

E Widya Wiryawan

Direktur Director

G Sudirman M. Rusdi

Direktur Director

A Prijono Sugiarto

Presiden Direktur President Director

C Johnny Darmawan D.

Direktur Director

H Simon Collier Dixon

Direktur Director

D Djoko Pranoto

Direktur Director

Page 34: Annual Report • Astra International 2010

32 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Page 35: Annual Report • Astra International 2010

33Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pembahasan dan Analisis Manajemen

Management’s Discussion and Analysis

Page 36: Annual Report • Astra International 2010

34 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

TinjauanKondisi ekonomi yang kondusif di Indonesia,

pertumbuhan yang kuat di Cina dan India, serta

membaiknya proyeksi di Eropa dan Amerika Serikat

membantu dalam meletakkan dasar ekonomi makro

bagi pencapaian Astra yang luar biasa di 2010.

Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 6,1% di 2010,

didukung oleh berlanjutnya permintaan konsumen

yang kuat, aliran investasi bersih asing dan

ketersediaan pembiyaan konsumen dengan tingkat

suku bunga yang menarik.

Daya belanja konsumen domestik selama 2010

didukung oleh tingkat suku bunga domestik yang

stabil, sejalan dengan meningkatnya daya beli, telah

membantu mendorong pertumbuhan yang kuat dalam

pengeluaran konsumen. Ekonomi domestik yang kuat

telah menarik aliran modal asing, yang membantu

berkontribusi terhadap likuiditas domestik dan tekanan

inflasi. Intervensi Bank Indonesia untuk menjaga

tingkat rupiah yang stabil telah mengakibatkan

peningkatan yang tajam pada cadangan nilai tukar

asing hingga mencapai US$96,2 miliar pada akhir

2010. Berlanjutnya sektor perbankan Indonesia yang

sehat dan kuat juga telah mendorong pertumbuhan

ekonomi nasional melalui peningkatan akses terhadap

kredit konsumen.

Penerapan revisi standar dan pencabutan standar

akuntansi di tahun 2010, yaitu: PSAK 26 untuk Biaya

Pinjaman, PSAK 50 untuk Instrumen Keuangan:

Penyajian dan Pengungkapan, PSAK 55 untuk

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,

PPSAK 1 untuk Pencabutan atas PSAK 32 untuk

Akuntansi Kehutanan dan PSAK 35 untuk Akuntansi

Pendapatan Jasa Telekomunikasi, serta PSAK 37

untuk Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol tidak

memberi pengaruh material dalam neraca atau

laporan laba rugi konsolidasian. Selain itu, tidak ada

perubahan material dalam struktur modal Perseroan

di tahun 2010 atau peristiwa luar biasa, atau aksi

korporasi yang diambil Perseroan yang membawa

dampak material terhadap laporan keuangan.

OverviewFavorable economic conditions in Indonesia, strong

growth in China and India, and an improved

outlook in Europe and the United States helped

to lay the macroeconomic foundation for Astra’s

outstanding 2010 results.

The Indonesian economy grew by 6.1% in 2010,

supported by a continuation of robust consumer

demand, net foreign investment inflows and

the availability of consumer finance at attractive

interest rates.

Domestic consumer buying power throughout

2010 was buoyed by stable domestic interest

rates, which coupled with rising purchasing

power, helped to fuel strong growth in consumer

spending. The strong domestic economy has

attracted foreign capital inflows, which has helped

contribute to domestic liquidity and inflationary

pressures. Bank Indonesia interventions to maintain

the rupiah at stable levels has resulted in a sharp

increase in foreign currency reserves to a record

US$96.2 billion at the end of 2010. The continued

health and strength of the Indonesian banking

sector additionally boosted economic growth

nation-wide through improved access to consumer

credit.

The adoption of the following revised accounting

standards in 2010: PSAK 26 for Borrowing Costs,

PSAK 50 for Financial Instruments: Presentation

and Disclosures, PSAK 55 for Financial Instruments:

Recognition and Measurements, PPSAK 1 for

withdrawal of PSAK 32 Accounting for Forestry and

PSAK 35 Accounting for Telecommunication Services,

and PSAK 37 Accounting for Toll Roads, did not have

a material effect on the consolidated balance sheet

or financial statements. In addition, there were no

material changes to the Company’s capital structure

in 2010 nor were there any extraordinary events or

major corporate actions which have had a material

effect on the financial statements.

Page 37: Annual Report • Astra International 2010

35Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

DISKUSI & TINJAUAN

Pendapatan Bersih KonsolidasianPada tahun 2010 pendapatan bersih konsolidasian

naik dari Rp 98,5 triliun menjadi Rp 130 triliun dengan

mencatat pertumbuhan yang tinggi di bidang usaha

otomotif, jasa keuangan dan alat berat. Bidang usaha

tersebut menjadi penyumbang terbesar pendapatan

bersih konsolidasian keseluruhan Perseroan, yaitu

masing-masing sebesar 53,2%, 7,5% dan 28,7%,

dari pendapatan bersih konsolidasian di tahun 2009

sebesar 50,1%, 8,4% dan 29,6%.

Rekor penjualan mobil dan sepeda motor

menyebabkan kinerja penjualan bidang usaha

otomotif naik signifikan, di mana penjualan mobil

Astra naik pesat dari 281.013 unit di tahun 2009

menjadi 426.467 unit di tahun 2010; sedangkan

penjualan sepeda motor Honda juga meroket

dari 2,7 juta unit di tahun 2009 menjadi 3,4 juta

unit di tahun 2010. Peningkatan masing-masing

sebesar 51,7% dan 26,5% tersebut selaras dengan

pertumbuhan pasar otomotif nasional yang

mencapai 57,3% untuk mobil dan 26% untuk

sepeda motor.

Kontribusi dari usaha jasa keuangan mencerminkan

kuatnya penjualan dengan pembiayaan yang

disediakan perusahaan-perusahaan pembiayaan Astra.

Sementara pertumbuhan usaha alat berat yang juga

tinggi mencerminkan kebangkitan kembali iklim

investasi di sektor pertambangan dan pertanian.

Biaya OperasionalBeban usaha meningkat sebesar 17,6% dari

Rp 10 triliun menjadi 12,1 triliun. Peningkatan

biaya operasional di 2010 sebagian besar

disebabkan karena terjadinya kenaikan biaya

penjualan, yaitu sebesar 29,8% dari Rp 4,8 triliun

menjadi Rp 6,2 triliun; terutama karena melakukan

promosi dan lebih aktif beriklan.

DISCUSSION & REVIEW

Consolidated Net RevenueIn 2010, consolidated net revenue increased from

Rp 98.5 trillion to Rp 130 trillion with strong

growth in the Group’s automotive, financial services

and heavy equipment and mining businesses. These

businesses accounted for the largest contributions

to total consolidated revenues at 53.2%, 7.5% and

28.7% respectively, from previously 50.1%, 8.4%

and 29.6% in 2009.

Record automobile and motorcycle sales resulted in

a strong sales performance throughout the Astra

automotive group with automobile sales climbing

from 281,013 units in 2009 to 426,467 units

in 2010 and Honda motorcycles sales climbing

from 2.7 million units in 2009 to 3.4 million units

in 2010. These increases of 51.7% and 26.5%

respectively were in line with national growth

numbers of 57.3% for automobile and 26% for

motorcycles.

Contributions from the financial services businesses

reflected stronger consumer and business purchases,

made through Astra’s financing companies.

The strong growth in heavy equipment sales

reflected a resurgent investment climate in the

mining and agricultural sectors.

Operating Expenses Operating expenses increased by 17.6% from

Rp 10.0 trillion to Rp 12.1 trillion. The increase

in operating expenses was mainly due to higher

selling expenses, which increased by 29.8% from

Rp 4.8 trillion to Rp 6.2 trillion, mainly driven

by a more active approach to promotion and

advertising.

Page 38: Annual Report • Astra International 2010

36 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Bagian atas Hasil Bersih dari Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled EntitiesDi tahun 2010, bagian atas hasil bersih dari

perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities

meningkat 48% dibandingkan tahun 2009 menjadi

sebesar Rp 4,9 triliun, yang diperoleh dari hasil

operasi dengan kapasitas penuh untuk memenuhi

permintaan pasar yang tinggi.

Laba BersihLaba bersih Grup untuk tahun buku yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010 naik sebesar 43%

menjadi Rp 14,4 triliun. Pendapatan per lembar

saham ikut naik 43% menjadi Rp 3.549.

OtomotifLaba bersih dari usaha otomotif Grup Astra

tumbuh sebesar 55% mencapai Rp 7,1 triliun.

Hal ini disebabkan lebih banyaknya penjualan

otomotif, seperti telah disebutkan di atas. Astra

Otoparts, usaha manufaktur komponen milik Grup

Astra yang 95,7% sahamnya dimiliki Perseroan,

mendapat keuntungan dari ekspansi pasar

otomotif secara besar-besaran, membukukan

kenaikan laba bersih 49% menjadi Rp 1,1 triliun.

Jasa KeuanganLaba bersih dari usaha jasa keuangan Grup Astra

naik 77% menjadi Rp 2,9 triliun.

Peningkatan kontribusi dari usaha pembiayaan

konsumen yang dikelola Astra tampak jelas dari

jumlah pembukuan pinjaman yang bertambah,

margin suku bunga bersih yang stabil dan likuiditas

yang memadai di sektor perbankan dalam negeri.

Jumlah pembiayaan yang disalurkan melalui Federal

International Finance, Astra Credit Companies dan

Toyota Astra Financial Services pada tahun 2010

naik 39% menjadi Rp 44 triliun, di luar pembiayaan

melalui joint bank financing without recourse. Pada

Desember 2010, transaksi untuk menambah 47%

kepemilikan di Astra Sedaya Finance yang dimiliki

oleh General Electric Services, telah rampung. Kini,

Astra Sedaya Finance yang merupakan perusahaan

terbesar dalam cakupan Astra Credit Companies

dimiliki sepenuhnya oleh Astra International.

Share of Results of Associates and Jointly Controlled EntitiesIn 2010, the share of results of associates and

jointly controlled entities increased by 48%

as compared to 2009 to Rp 4.9 trillion as

manufacturing operations experienced very high

levels of utilization to meet domestic demand.

Net IncomeThe Group’s net income for the year ended 31

December 2010 grew by 43% to Rp 14.4 trillion.

Earnings per share were also up 43% to Rp 3,549.

Automotive Net income from the Group´s automotive

businesses grew by 55% to Rp 7.1 trillion, driven

by higher automotive sales. Astra Otoparts, the

Group’s 95.7% held component manufacturing

business, benefited from the expansion in the

wholesale automotive market and reported net

income up 49% at Rp 1.1 trillion.

Financial ServicesNet income from the Group´s financial services

businesses grew by 77% to Rp 2.9 trillion.

Improved contributions from Astra’s consumer

finance operations reflected loan book growth,

stable net interest margins and ample liquidity in

the local banking sector. The amount financed

through Federal International Finance, Astra

Credit Companies and Toyota Astra Financial

Services in 2010 grew by 39% to Rp 44 trillion,

excluding balances financed through joint bank

financing without recourse. In December 2010, the

transaction to increase the 47% interest in Astra

Sedaya Finance through the acquisition of General

Electric Services was completed, leaving the largest

of the Astra Credit Companies fully owned by Astra

International.

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 39: Annual Report • Astra International 2010

37Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Perusahaan asuransi milik Grup Astra, Asuransi

Astra Buana, juga memperoleh pendapatan premi

lebih tinggi dari pasar ritel dan komersial serta

pendapatan investasi.

Sementara itu PT Bank Permata Tbk, di mana

44,5% saham usaha patungan ini dimiliki Astra,

mendapat keuntungan dari kondisi ekonomi yang

positif. Dilaporkan, laba bersih mencapai

Rp 997 miliar untuk tahun buku yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010, mengalami

kenaikan 108%. Di bulan November 2010,

PermataBank memperoleh Rp 2 triliun dari

penawaran umum terbatas (rights issue) 6:1,

upaya penggalangan dana untuk memperkokoh

kecukupan modal. Pada Desember 2010, akuisisi

GE Finance Indonesia, penerbit kartu kredit

dalam negeri, telah rampung setelah mendapat

persetujuan formal dari Bank Indonesia.

Alat Berat dan PenambanganLaba bersih Grup Astra dari usaha alat berat dan

penambangannya naik 2% menjadi Rp 2,3 triliun.

United Tractors, yang 59,5% sahamnya dimiliki

Astra, membukukan laba bersih Rp 3,9 triliun

untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2010, naik sedikit dibandingkan

laba bersih 2009. Pencapaian yang tinggi terlihat

pada usaha alat berat Komatsu yang berhasil

menjual 5.404 unit atau naik 74%. Meski demikian

kenaikan pendapatan ini diiringi dengan turunnya

kontribusi operasi kontraktor penambangan batu

bara Pamapersada Nusantara. Walaupun PAMA

berhasil mencapai target produksi lebih tinggi

dengan kenaikan produksi batu bara sebesar 14%

menjadi 78 juta ton dan kenaikan pemindahan

tanah (overburden removal) 9% menjadi 651 juta

bcm, PAMA tetap terpengaruh perubahan cuaca

yang tidak bersahabat dan lemahnya dollar AS.

Melalui tambang yang dimilikinya, PAMA menjual

2,6 juta ton batu bara.

Group insurance company, Asuransi Astra Buana,

generated higher earnings from retail and

commercial premiums and investment income.

PT Bank Permata Tbk, Astra’s 44.5%-held joint

venture, benefited from the positive economic

conditions and reported net income of Rp 997

billion for the year ended 31 December 2010, an

increase of 108%. In November 2010, Permata

completed a Rp 2 trillion, 6:1 rights issue, raising

funds to strengthen capital adequacy. In December

2010, the acquisition of GE Finance Indonesia,

a domestic credit card issuer, was completed

following formal approval by Bank Indonesia.

Heavy Equipment and MiningThe Group’s net income from its heavy equipment

and mining business grew by 2% to Rp 2.3 trillion.

United Tractors, which is 59.5%-owned, reported

net income of Rp 3.9 trillion for the year ended

31 December 2010, slightly increased from

2009. Strong results were seen in its Komatsu

heavy equipment business, which sold 5,404

units during the year, an increase of 74%. This

earnings improvement was, however, offset by

a reduced contribution from the contract coal

mining operations of Pamapersada Nusantara.

While PAMA achieved higher production targets,

with an increase in coal production of 14% to

78 million tonnes and an increase in overburden

removal of 9% to 651 million bcm, it was affected

by unfavourable weather conditions and a weak

US dollar. Through its own mines, PAMA sold 2.6

million tonnes of coal.

Page 40: Annual Report • Astra International 2010

38 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Agribisnis Kontribusi terhadap laba bersih dari usaha agribisnis

meningkat sebesar 21% menjadi Rp 1,6 triliun.

Astra Agro Lestari, yang 79,7% sahamnya

dimiliki Astra, melaporkan laba bersih Rp 2,0

triliun untuk tahun buku yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2010, terdapat kenaikan

21% dibandingkan tahun 2009 karena terjadi

kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah

(CPO), yang rata-rata 13% lebih tinggi daripada

tahun sebelumnya. Produksi minyak kelapa sawit

sepanjang tahun 2010 naik 3% dibandingkan

periode yang sama di tahun 2009, yaitu sebanyak

1,1 juta ton.

Infrastruktur dan Logistik Laba bersih dari infrastruktur dan logistik tumbuh

sebesar 34% menjadi Rp 358 miliar.

Di bulan Desember 2010, Astra mengakuisisi

tambahan 19% saham PAM Lyonnaise Jaya, yang

mengoperasikan sistem penyediaan air bersih

di sisi barat Jakarta, sehingga total kepemilikan

saham Astra di perusahaan ini meningkat dari 30%

menjadi 49%. PAM Lyonnaise Jaya mengalami

kenaikan volume penjualan air bersihnya sebesar

7% menjadi 147,3 juta kubik meter di tahun 2010.

Jalan tol yang dioperasikan PT Marga Mandalasakti

di mana Astra memiliki 79,3% sahamnya mencatat

kenaikan volume lalu lintas sebesar 7% menjadi

29,4 juta kendaraan serta rata-rata tarif yang

lebih tinggi; sementara kenaikan laba bersih di

Serasi Autoraya didukung oleh lebih banyaknya

penyewaan kendaraan bermotor dan penjualan

mobil bekas.

Teknologi InformasiLaba bersih dari teknologi informasi tumbuh

sebesar 76% mencapai Rp 90 miliar.

Astra Graphia, yang 76,9% sahamnya dimiliki

Astra, aktif di bidang solusi teknologi informasi

dan menjadi agen tunggal peralatan Fuji Xerox di

Indonesia, melaporkan kenaikan laba bersih hingga

77% mencapai Rp 118 miliar.

Agribusiness Net income contribution from agribusiness

increased by 21% to Rp 1.6 trillion.

Astra Agro Lestari, which is 79.7%-held, reported

a net income of Rp 2.0 trillion for the year ended

31 December 2010, an increase of 21% over 2009

due to improved crude palm oil prices achieved,

which were on average 13% higher than the

previous year. Palm oil production during 2010 was

up 3% compared to the corresponding period in

2009, at 1.1 million tonnes.

Infrastructure and Logistics Net income from infrastructure and logistics grew

by 34% to Rp 358 billion.

In December 2010, Astra acquired an additional

19% of PAM Lyonnaise Jaya, which operates the

western Jakarta water utility system, increasing

its stake from 30% to 49%. PAM Lyonnaise Jaya

increased its sales volume in 2010 by 7% to 147.3

million cubic metres.

The toll road operated by 79.3%-owned Marga

Mandalasakti, reported a 7% increase in traffic

volume to 29.4 million vehicles on higher average

tariffs, while Serasi Autoraya’s improved profit was

supported by higher vehicles rented and sales of

used cars.

Information TechnologyNet income from information technology grew by

76% to Rp 90 billion.

Astra Graphia, 76.9%-owned, which is active in

the area of information technology solutions and

is the sole distributor of Fuji Xerox equipment in

Indonesia, reported net income of Rp 118 billion,

up 77%.

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 41: Annual Report • Astra International 2010

39Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Neraca Konsolidasian

AsetPer tanggal 31 Desember 2010, total aset

mencapai Rp 112,9 triliun, naik 26,9% dari

Rp 88,9 triliun di tahun 2009. Seperti di tahun-

tahun sebelumnya, aset tidak lancar lebih tinggi

dibandingkan aset lancar. Jumlah aset tidak lancar

di akhir tahun 2010 sebesar Rp 66 triliun, naik

26,5% dari Rp 52,2 triliun pada akhir tahun 2009.

Peningkatan dalam piutang pembiayaan tidak

lancar, investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly

controlled entities dan aset tetap (terutama pada

alat transportasi dan alat berat pertambangan)

menyebabkan bertambahnya aset tidak lancar.

Sedangkan peningkatan dalam piutang pembiayaan

lancar dan persediaan (terutama barang-barang

dalam perjalanan) menyebabkan sebagian besar

kenaikan aset lancar, yang pada akhir tahun 2010

berjumlah Rp 46,8 triliun, naik 27,5% dibandingkan

tahun 2009 sebesar Rp 36,7 triliun.

Porsi terbesar aset lancar adalah piutang

pembiayaan lancar yang mencapai sekitar 34%,

naik dari sekitar 28,9% pada tahun 2009, atau

dari Rp 10,6 triliun menjadi Rp 15,9 triliun. Hal

ini mencerminkan kenaikan penjualan kendaraan

bermotor dan alat berat. Persentase penyisihan

untuk piutang ragu-ragu terhadap total piutang

bruto relatif tetap bila dibandingkan dengan

persentase tahun-tahun sebelumnya. Manajemen

senantiasa memperhatikan secara saksama

terhadap umur piutang ini dan nilai jaminan

fidusia.

Dari piutang pembiayaan konsumen bersih

sebelum provisi sebesar Rp 26,7 triliun per 31

Desember 2010, 54% akan jatuh tempo dalam

waktu setahun dan sisanya akan jatuh tempo

antara 1 sampai 5 tahun.

Consolidated Balance Sheet

AssetsAs at 31 December 2010, total assets stood at

Rp 112.9 trillion, a 26.9% increase from Rp 88.9

trillion in 2009. As in previous years, non-current

assets are higher than current assets. Non-current

assets as at year end 2010 were Rp 66 trillion, up

26.5% from Rp 52.2 trillion as at year end 2009.

Increases in non current financing receivables,

investments in associates and jointly controlled

entities and fixed assets (mainly in transportation

equipment and mining equipment) comprised the

bulk of the increase in non-current assets. Increases

in current financing receivables and inventories

(mostly goods in transit) comprised most of the

increase in current assets, which at year end 2010

was Rp 46.8 trillion, up 27.5% from 2009’s Rp

36.7 trillion.

Of the current assets, the largest is current

financing receivables, which represent about 34%,

up from about 28.9% in 2009, or from Rp 10.6

trillion to Rp 15.9 trillion, reflecting increased motor

vehicle and heavy equipment sales. Provisions

for doubtful receivables as a percentage of gross

receivables remain broadly in line with previous

year. Close attention is paid to both ageing of

these receivables and fiduciary value.

Of the net consumer financing receivables before

provision of Rp 26.7 trillion as of 31 December

2010, 54% will mature within a year and the

remainder will mature between 1 to 5 years.

Page 42: Annual Report • Astra International 2010

40 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Tingkat suku bunga tahunan efektif dari piutang

pembiayaan konsumen berkisar dari 10% hingga

46,6% untuk pembiayaan dalam Rupiah dan

7% hingga 12% untuk pembiayaan dalam

dollar AS. Pembiayaan ini sepenuhnya dijamin

dengan pengalihan fidusia Sertifikat Kepemilikan

Kendaraan Motor dan Sertifikat Kepemilikan Alat

Berat.

KewajibanPer tanggal 31 Desember 2010, kewajiban total

Astra sebesar Rp 54,2 triliun, di mana Rp 37,1

triliun merupakan kewajiban jangka pendek dan

Rp 17,1 triliun adalah kewajiban jangka panjang.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan

kewajiban total Astra tahun 2009 yang berjumlah

Rp 40 triliun, di mana Rp 26,8 triliun adalah

kewajiban jangka pendek dan Rp 13,2 triliun

merupakan kewajiban jangka panjang.

Secara keseluruhan, hutang bersih di luar pinjaman

di anak-anak perusahaan jasa keuangan yang dimiliki

Grup Astra adalah sebesar Rp 3,5 triliun, dibandingkan

kas bersih Rp 729 miliar pada akhir tahun 2009,

disebabkan ekspansi usaha yang signifikan. Jika usaha

jasa keuangannya disertakan, Astra memiliki hutang

bersih sebesar Rp 24,6 triliun per tanggal 31 Desember

2010, dibandingkan Rp 13,2 triliun pada akhir tahun

sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan peningkatan

dalam volume yang dibiayai untuk otomotif dan alat

berat.

Astra tetap mampu menutup kewajiban yang akan

jatuh tempo dalam kurun waktu kurang dari satu

tahun karena aset lancar hampir 26% lebih tinggi

dibandingkan kewajiban jangka pendeknya.

Pada akhir tahun 2010, Astra membukukan pinjaman

bank dan pinjaman lain-lainnya sebesar Rp 19,0 triliun

atau sekitar 35% dari jumlah kewajiban Rp 54,2

triliun. Dari pinjaman Rp 19,0 triliun itu, sekitar 56%

merupakan pinjaman dari bank, 36% lainnya adalah

pinjaman sindikasi, dan sisanya merupakan pinjaman

non-bank.

The effective annual interest rate of consumer

financing receivables ranges from 10% to 46.6%

for Rupiah financing and 7% to 12% for US dollar

financing. This financing is fully secured by fiduciary

transfers of Motor Vehicle Ownership Certificates

and Heavy Equipment Ownership Certificates.

LiabilitiesAs at 31 December 2010, Astra’s total liabilities

were Rp 54.2 trillion, with Rp 37.1 trillion current

liabilities and Rp 17.1 trillion non-current liabilities,

up from 2009’s total liabilities of Rp 40 trillion, of

which Rp 26.8 trillion were current and Rp 13.2

trillion were non-current.

Overall net debt excluding borrowings within the

Group’s financial services subsidiaries was Rp 3.5

trillion, compared to net cash of Rp 729 billion

at the end of 2009, due to significant businesses

expansion. After including its financial services

businesses, Astra has net debt of Rp 24.6 trillion

at 31 December 2010, compared to Rp 13.2

trillion at the prior year end, due to an increase in

the volume of automotive and heavy equipment

financed.

Astra remains well able to cover its current liabilities

as current assets stand nearly 26% higher than

current liabilities.

As at the end of 2010, Astra recorded long term

bank loans and other loans of Rp 19.0 trillion

or about 35% of Rp 54.2 trillion total liabilities.

Of that Rp 19.0 trillion total amount, around

56% were loans from banks, another 36% were

syndicated loans and the remainder were non bank

loans.

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 43: Annual Report • Astra International 2010

41Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Per tanggal 31 Desember 2010 terdapat Rp 7,3

triliun surat berharga yang diterbitkan, yang berarti

13,4% dari total kewajiban. Surat berharga yang

diterbitkan adalah obligasi (66,6%) dan Medium

Term Notes (33,4%).

Pada akhir tahun 2010, Perseroan dan anak

perusahaannya juga memiliki hutang usaha sebesar

Rp 9,3 triliun. 78% merupakan hutang terhadap

pihak ketiga dan 34% dalam mata uang selain

Rupiah.

EkuitasModal total pada akhir tahun 2010 mencapai

Rp 49,3 triliun, naik 23,6% dibandingkan Rp 39,9

triliun pada akhir tahun 2009. Peningkatan ini

sebagian besar disebabkan oleh kenaikan saldo laba

yang belum dicadangkan sebesar Rp 9,1 triliun.

DividenUntuk tahun 2010, manajemen mengusulkan

dividen final sebesar Rp 1.130 per saham, selain

dividen interim sebesar Rp 470 per saham yang

telah dibayarkan pada tanggal 15 November 2010.

Maka, dividen total untuk tahun 2010 menjadi

Rp 1.600 per saham, mencerminkan rasio

pembayaran 45%. Penentuan akhir tentang

dividen akan diambil dalam RUPS yang akan

diadakan di bulan Mei 2011.

Arus Kas Konsolidasian

Kegiatan OperasionalWalaupun terdapat kenaikan penerimaan dari

para pelanggan sebesar Rp 135,7 triliun di tahun

2010, dibandingkan dengan Rp 103,9 triliun di

2009, arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan

operasional mengalami penurunan. Hal ini

disebabkan karena pembayaran kepada pemasok

termasuk pembiayaan otomotif dan alat berat,

mengalami kenaikan yang signifikan sebesar

Rp 116,2 triliun dibandingkan dengan Rp 79,5

triliun di tahun 2009.

As of 31 December 2010 there were Rp 7.3 trillion

of issued debt securities recorded on the balance

sheet, constituting 13.4% of total liabilities. The

securities were bonds (66.6%) and Medium Term

Notes (33.4%).

At the end of 2010, the Company and its

subsidiaries also had trade payables amounting to

Rp 9.3 trillion. 78% were liabilities to third parties,

and 34% were denominated in currencies other

than Rupiah.

EquityTotal equity as at year end 2010 stood at Rp 49.3

trillion, a 23.6% increase from the Rp 39.9 trillion

at year end 2009. This increase was mostly due to

increases in Retained Earnings of Rp 9.1 trillion.

DividendFor 2010, management has recommended a final

dividend of Rp 1,130 per share, in addition to

an interim dividend of Rp 470 per share which

was paid on 15 November 2010. Total dividends

for 2010 would then be Rp 1,600 per share,

representing a payout ratio of 45%. A final

determination on dividend will be decided at the

Annual General Meeting of Shareholders in May

2011.

Consolidated Cash flow

Operating ActivitiesDespite increased receipts from customers of

Rp 135.7 trillion in 2010, compared to

Rp 103.9 trillon in 2009, net cash flows provided

from operating activities decreased as a result

of significantly increased payments to suppliers

including automotive and heavy equipment finance

of Rp 116.2 trillion compared to Rp 79.5 trillion in

2009.

Page 44: Annual Report • Astra International 2010

42 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Kegiatan InvestasiArus kas bersih sebesar Rp 6,9 triliun yang digunakan

untuk kegiatan investasi di tahun 2010 menunjukkan

kenaikan signifikan dibandingkan arus kas bersih

yang digunakan di tahun 2009 yang berjumlah

Rp 4,8 triliun. Hal ini disebabkan oleh berbagai

akuisisi, di antaranya GES (pemilik 47% saham

PT Astra Sedaya Finance) dan pembelian tambang

batu bara baru, serta partisipasi Perseroan pada rights

issue PermataBank dan pembelian aset tetap.

Kegiatan PendanaanArus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan

pendanaan pada tahun 2010 mencapai Rp 2,3

triliun dibandingkan dengan penggunaan kas

bersih tahun 2009 sebesar Rp 6 triliun. Penerimaan

dari pinjaman jangka panjang sebanyak Rp 19,4

triliun dan penerimaan dari pinjaman jangka

pendek sebesar Rp 10 triliun memberi banyak

kontribusi terhadap kenaikan tersebut. Selain itu,

Astra membayarkan kembali pinjamannya sejumlah

Rp 20,2 triliun di tahun 2010 dan membayar

dividen kas sebesar Rp 6,4 triliun.

Posisi KasPosisi kas dan setara kas pada akhir tahun 2010

sebesar Rp 7 triliun, turun dari Rp 8,7 triliun pada

akhir tahun 2009.

Kebijakan KeuanganAstra senantiasa menjalankan prinsip kehati-hatian

dalam kebijakan keuangannya. Berbagai aktivitas

kelompok usaha Astra menyebabkan adanya

potensi terhadap berbagai macam risiko keuangan,

seperti risiko pasar, risiko kredit, serta risiko

likuiditas. Untuk mengurangi dampak keuangan

dari fluktuasi tingkat suku bunga dan nilai tukar

mata uang asing, Astra menerapkan kebijakan

“lindung nilai” untuk seluruh kelompok usahanya.

Secara keseluruhan, kebijakan keuangan tersebut

dilakukan untuk melindungi nilai aktiva dan

kewajiban, serta membantu dalam membuat

perencanaan siklus produksi dan investasi, yang

memberikan tingkat kepastian terhadap biaya

investasi atas sumber-sumber kas Astra dikelola

untuk meminimalkan risiko disamping tetap

meningkatnya hasil.

Investing ActivitiesNet cash outflows of Rp 6.9 trillion for investing

activities in 2010 increased from 2009’s Rp 4.8

trillion as a result of multiple acquisitions including

GES (owner of 47% interest in PT Astra Sedaya

Finance), the purchase of a green field coal mine

and the Company’s participation in PermataBank’s

rights issue and the purchase.

Financing ActivitiesThe net cash inflows from financing activities in

2010 were Rp 2.3 trillion as compared with a net

use of cash in 2009 of Rp 6 trillion. Proceeds from

long-term borrowings of Rp 19.4 trillion, as well

as proceeds from short-term borrowings of Rp 10

trillion, provided much of this increase. In addition,

Astra made repayments of long-term and short

term borrowing of Rp 20.2 trillion during the year

and paid a cash dividend of Rp 6.4 trillion.

Cash PositionThe cash and cash equivalent position at the end

of 2010 stood at Rp 7 trillion, down from Rp 8.7

trillion at the end of 2009.

Treasury PolicyAstra consistently implements a prudent treasury

policy. The group’s activities expose it to a variety

of financial risks, such as market risk, credit risk,

and liquidity risk. To mitigate the financial impact

arising from the fluctuation of interest rates

and foreign exchange rates, Astra implements a

hedging policy across its business units. Overall,

the treasury policy is implemented to protect the

value of assets and liabilities, as well as to help in

developing a plan for production and investment

cycle, which provides a degree of certainty about

costs. The investment of Astra’s cash resources is

managed so as to minimize risk while seeking to

enhance yield.

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 45: Annual Report • Astra International 2010

43Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Prakiraan Tahun 2011Harapan untuk berlanjutnya pertumbuhan

perekonomian domestik yang kuat di tengah

kemungkinan munculnya pengetatan moneter

memberikan peluang bagi peningkatan penjualan

dan pendapatan dari sektor pertambangan dan

pertanian. Peraturan baru terkait pajak kepemilikan

kendaraan bermotor dan penghapusan subsidi

bahan bakar minyak tentu akan membawa dampak

dalam sektor otomotif, sehingga diperkirakan

penjualan kendaraan akan datar saja di tahun

2011. Namun, walaupun kami tidak mengantisipasi

tahun luar biasa yang kami capai di tahun 2010 ini,

dengan tingkat suku bunga dan inflasi di dalam

negeri yang diperkirakan tetap dalam rentang wajar

selama beberapa tahun terakhir, daya beli konsumen

yang tetap tinggi, kami berharap dapat melakukan

ekspansi usaha secara nasional di tahun 2011.

Astra akan tetap melakukan penetrasi di pasar

yang telah ada dan ekspansi ke berbagai area

pertumbuhan sesuai strategi jangka panjangnya.

Upaya-upaya pemasaran lewat berbagai saluran

akan tetap menjadi perhatian di sebagian besar

unit usaha, agar dapat terus menjadi pemimpin

di pasar dan meluaskan pasar secara nasional dan

internasional. Strategi ini akan didukung oleh

peningkatan kapasitas produksi dan distribusi.

Outlook for 2011Expectations of continued strong domestic growth,

despite possible monetary policy tightening,

provides opportunities for increased sales and

revenue for all of Astra’s businesses, however

new vehicle ownership taxes and the possible

removal of gasoline subsidies may have an affect

on the automotive sector. With domestic interest

and inflation rates expected to remain within

acceptable ranges consumer purchasing power is

anticipated to remain strong, leading to business

expansion nationwide.

Astra will continue to penetrate existing markets

and expand into areas of growth based on its long

term strategy. Strong multi-channeled marketing

efforts will continue to be factors in many of the

business units in order to remain market leaders,

and to expand markets both domestically and

internationally. This strategy will be supported by

an increase in production and distribution capacity.

Page 46: Annual Report • Astra International 2010

44 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Page 47: Annual Report • Astra International 2010

45Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Laporan Bisnis Business Report

Page 48: Annual Report • Astra International 2010

46 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Struktur Bisnis

Automotive Financial Services

PembiayaanMobilAutomobileFinancingPT AstraSedayaFinancePT ToyotaAstraFinancialServices

PembiayaanSepeda MotorMotorcycleFinancingPT FederalInternationalFinance

PembiayaanAlat BeratHeavy EquipmentFinancingPT Komatsu AstraFinancePT Surya ArthaNusantara Finance

Asuransi UmumGeneral InsurancePT Asuransi AstraBuana

PerbankanBankingPT Bank Permata Tbk

KomponenComponentsPT Astra Otoparts Tbk

Lain-lainOthersAstraWorld

Dengan bekerja sama, unit bisnis Astra menyatukan sumber daya dan pengetahuannya untuk menyempurnakan Quality, Cost dan Delivery. Tujuan Perusahaan adalah kekuatan dalam menciptakan nilai.

Business Structure

Heavy Equipment and MiningMesin KonstruksiConstruction MachineryPT United Tractors TbkPT Traktor Nusantara

KontraktorPenambanganMining ContractorPT Pamapersada Nusantara

PertambanganMiningDasa Eka JasatamaPT Tuah Turangga Agung

MobilAutomobileToyotaDaihatsuIsuzuNissan DieselPeugeotBMW

Sepeda MotorMotorcycleHonda

Page 49: Annual Report • Astra International 2010

47Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Information Technology

Infrastructure and Logistics

Working together, Astra business units combine resources and knowledge to enhance Quality, Cost and Delivery. This corporate purpose is a strength in creating value.

Agribusiness

AgribisnisAgribusinessPT Astra Agro Lestari Tbk

Laporan BisnisBusiness Report

Solusi DokumenDocument SolutionPT Astra Graphia Tbk

Solusi TIIT SolutionPT Astra Graphia Information Technology

Infrastruktur UmumGeneral InfrastructurePT Astratel NusantaraPT Intertel Nusaperdana

Mata Rantai LogistikLogistic Value ChainPT Serasi Autoraya

Page 50: Annual Report • Astra International 2010

48 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Automotive

Otomotif

Dibandingkan tahun 2009, 2010 merupakan tahun

yang sangat berbeda bagi dunia usaha. Pada tahun

ini terbukti lagi bahwa perencanaan merupakan hal

yang sangat penting untuk meraih keberhasilan.

Komunikasi dan koordinasi yang terjalin erat di

antara semua unit usaha otomotif Astra dan para

pemasoknya serta pengambilan keputusan yang

cepat, membuat Astra mampu beradaptasi ketika

terjadi penurunan penjualan di tahun 2009 namun

tetap tidak kehilangan responsifnya ketika keadaan

mulai membaik di 2010.

Kepercayaan pasar pulih sepenuhnya pada Maret

2010 dan penjualan kendaraan roda empat secara

keseluruhan naik dari 486.000 unit di tahun 2009

In a year very different than the one before, 2010

nevertheless proved again that planning is critical

to success. Close communication between all

Astra auto business units, close coordination with

suppliers and fast decision making prepared all

companies for the 2009 slowdown just as these

factors prepared them for the eventual upturn that

came in force in 2010.

Market confidence returned in full by March 2010

and total Indonesia automotive sales increased

from 486,000 units in 2009 to 765,000 in 2010,

Laporan BisnisBusiness Report

Page 51: Annual Report • Astra International 2010

49Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Dengan memiliki jaringan penjualan dan distribusi terbesar di Indonesia, Astra siap melayani berbagai segmen konsumen.

With the largest sales and distribution network in Indonesia, Astra is able to serve the full range of market segments.

Laporan BisnisBusiness Report

Outlet Penjualan Langsung AstraAstra Direct Sales Outlets

Toyota63 65 66 67 72

0607

0809

10

Peugeot

3

0607

0809

10

Daihatsu79 82

9190 91

0607

0809

10

BMW

0607

0809

10

Isuzu

27 28 28 31

34

0607

0809

10

Total

181 188 198 201 216

0607

0809

10

Nissan Diesel

56

12

0607

08

0910

Volume penjualan mobil Grup Astra mencatat hasil yang memuaskan. Astra’s car sales volume increased nicely.

33334444

66

4

Page 52: Annual Report • Astra International 2010

50 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

menjadi 765.000 unit pada 2010, sementara total

pasar sepeda motor di Indonesia meningkat pesat

dari 5,85 juta unit di tahun 2009 menjadi 7,37 juta

unit pada 2010. Pertumbuhan yang luar biasa ini

merupakan hasil dari pertumbuhan GDP yang stabil

selama beberapa tahun belakangan serta tingkat suku

bunga yang relatif rendah dan stabil sepanjang 2010.

Kemitraan dengan Honda untuk sepeda motor,

serta Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel

(UD Trucks), BMW dan Peugeot untuk mobil

dan truk menjadikan Astra dapat memberikan

banyak pilihan bagi konsumen otomotif untuk

menggunakan produk-produk yang telah dikenal

luas dan terpercaya. Berlatar belakang hal tersebut,

penjualan otomotif mencapai rekor tertinggi.

Penjualan mobil Astra meningkat dari 281.013 unit

pada tahun 2009 menjadi 426.467 unit di tahun

2010 dan sepeda motor naik dari 2.701.278 unit

menjadi 3.416.049 unit untuk tahun yang sama.

while the total Indonesia motorcycle market went

from 5.85 million units in 2009 to 7.37 million

units in 2010. This tremendous growth is the

cumulative result of several years of stable GDP

growth and the low and stable interest rates

throughout 2010.

Astra’s partnerships with Honda for motorcycles,

and with Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel

(UD Trucks), BMW and Peugeot for automobiles

and trucks, have allowed consumers both a great

selection and the confidence of owning globally

recognized and proven products. It was to these

outstanding products that consumers flocked

in record breaking numbers. Sales of Astra’s

automobiles increased from 281,013 in 2009

to 426,467 in 2010, while sales of motorcycles

increased from 2,701,278 units to 3,416,049 units

for the same years.

Outlet Penjualan Langsung Non-AstraNon-Astra Direct Sales Outlet

Toyota121 121 125 127 131

0607

0809

10

Daihatsu

7075

74 78

88

0607

0809

10

Isuzu

4443 43

49 52

0607

0809

10

Nissan Diesel

14

13

0607

0809

10

Peugeot

9

8 88

0607

0809

10

Total

263 262 264 276 292

0607

0809

10

1414

15 13

Laporan BisnisBusiness Report

Page 53: Annual Report • Astra International 2010

51Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Lebih dari itu, Astra Otoparts sebagai pembuat

komponen mobil berhasil meningkatkan produksinya,

sehingga mampu mempertahankan posisi kompetitif

Astra. Astra Otoparts menjalin kerja sama dengan

para pemain komponen otomotif dunia seperti Aisin

Seiki, Aisin Takaoka, Akebono, Daido Steel, Denso,

DIC Corporation, GS Yuasa, Kayaba, Keihin, Mahle,

Nippon Gasket, Nittan Valve dan Toyoda Gosei.

Di sisi lain, perusahaan-perusahaan jasa keuangan

Astra yang terkait dengan mobil, truk dan

sepeda motor turut menikmati dampak naiknya

pembelanjaan konsumen. Kredit kendaraan

bermotor naik seiring penjualannya.

Penjualan kendaraan di tahun 2011 dan selanjutnya

sangat bergantung pada berbagai hal. Hal yang

utama adalah menyangkut ketidakpastian seputar

rancangan peraturan, seperti pada pajak progresif

terkait biaya pendaftaran kepemilikan mobil, kenaikan

pajak kepemilikan kendaraan dan penghapusan

subsidi bahan bakar minyak. Namun, Astra tetap

yakin, kepemilikan mobil di Indonesia tetap berpotensi

berkembang dalam jangka pendek maupun jangka

panjang, karena tingkat kepadatannya masih

tergolong rendah untuk ukuran global.

Kepemilikan Astra International di sejumlah

perusahaan manufaktur kendaraan bermotor pada

tahun 2010 antara lain sebagai berikut:

NamaName

Nama PanggilanShort Name

KepemilikanOwnership

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia TMMIN 5%

PT Astra Daihatsu Motor ADM 31.87%

PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI 44.94%

PT Astra Multi Truck Indonesia AMT Indonesia 75%

PT Tjahja Sakti Motor TSM 100%

PT Astra Honda Motor AHM 50%

PT Astra Otoparts Tbk AOP 95.65%

Dengan memiliki jaringan penjualan dan distribusi

terbesar di Indonesia, Astra siap melayani berbagai

segmen konsumen. Melalui kegiatan-kegiatan

pemasaran dan promosi penjualan yang efektif,

yang dikelola dalam enam divisi penjualan, Astra

merangkul seluruh nusantara dan tetap dapat

mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di

tengah persaingan ketat pasar otomotif.

Moreover, component maker Astra Otoparts was

successful in stepping up production, helping to

maintain Astra’s competitive position. Astra Otoparts,

as well, has established good partnerships with a

long list of high quality auto global players: Aisin

Seiki, Aisin Takaoka, Akebono, Daido Steel, Denso,

DIC Corporation, GS Yuasa, Kayaba, Keihin, Mahle,

Nippon Gasket, Nittan Valve and Toyoda Gosei.

Astra’s automobile, truck, and motorcycle directed

financial service companies also benefitted from

the upturn in consumer spending, with lending

increasing in tandem with sales.

The future of vehicle sales in 2011 and beyond

rests on a multiple of factors. Of most concern is

the uncertainty surrounding planned regulatory

changes: one to increase the tax on car registration

fees and to introduce progressive vehicle ownership

tax and the other to remove the subsidy on

gasoline. Astra, nevertheless, remains confident

both in the short and long term as car ownership

density in Indonesia is still low in global terms.

In 2010, Astra had stakes in a number of

automotive manufacturing companies, as follow:

With the largest sales and distribution network in

Indonesia, Astra is able to serve the full range of

market segments. Through effective marketing and

sales promotion activities, and management of six

sales operations divisions, Astra provided national

coverage and has maintained its market leadership

against aggressive competition.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 54: Annual Report • Astra International 2010

52 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Automobile Group

Grup Mobil

ToyotaPT Toyota-Astra Motor (TAM) adalah agen tunggal Toyota di Indonesia. Perusahaan ini merupakan usaha patungan antara Astra International (51%) dan Toyota Motor Corporation (49%). Agar dapat menyalurkan mobil-mobilnya di pasar yang tepat, TAM memiliki lima dealer utama yang bertanggung jawab di wilayahnya masing-masing.

Dari kelima dealer tersebut, Auto2000 menjadi dealer terbesar dengan 72 cabang langsung dan 73 cabang tidak langsung yang memberi kontribusi hampir 80% terhadap volume penjualan Toyota. Auto2000, yang di internal Astra dikenal sebagai Toyota Sales Operation, merupakan nama yang identik dengan Astra International dengan pengakuan yang baik di mata para pelanggan. Melalui jaringannya, Toyota Sales Operation memberikan layanan penjualan dan purna-jual, selain juga menjual suku cadang Toyota di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera (kecuali Riau, Jambi dan Bengkulu), seluruh Kalimantan, Bali serta Nusa Tenggara.

Lexus melengkapi kelas sedan mewah.Lexus completes the luxury line.

Fortuner, tangguh dan berkelasFortuner, tough and classy

ToyotaPT Toyota-Astra Motor (TAM) is the sole agent for Toyota vehicles in Indonesia. It is a joint venture between Astra International (51%) and Toyota Motor Corporation (49%). To distribute cars to the right markets, TAM engages with five main dealers responsible for their respective regions.

Of these five dealers, Auto2000 is the largest dealer with nearly 80% of the Toyota sales volume with 72 direct and 73 indirect branches. Auto2000, known internally as Toyota Sales operation, is an identifiable brand of Astra International with high customer recognition. Throughout its networks, Toyota Sales Operation provides sales and after sales services as well as selling Toyota spare-parts throughout the regions of Jakarta, West Java, East Java, Sumatera (excludes Riau, Jambi and Bengkulu), all Kalimantan, Bali and Nusa Tenggara.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 55: Annual Report • Astra International 2010

53Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Toyota mengalami tahun gemilang pada 2010, di mana penjualan melonjak seiring kepercayaan konsumen dan tingkat suku bunga yang stabil. Penjualan tahun 2010 mencapai 280.989 kendaraan, naik 50,3% dibandingkan tahun 2009. Pangsa pasar sebesar 36,7% sedikit turun dari tahun 2009 sebesar 38,5%, tetapi tetap lebih tinggi dibandingkan pangsa pasar tahun 2008 yang mencapai 34,9%. Ini menunjukkan bukti kuat tingkat kepuasan pelanggan.

Kami bangga atas penghargaan sebagai peringkat pertama dalam hal Kepuasan Pelanggan dan Kepuasan Penjualan yang dianugerahkan JD Power. Prestasi ini dapat dicapai karena adanya peningkatan pasokan dan permintaan yang berkelanjutan, perhatian terhadap layanan purna-jual serta pembaruan produk yang tepat waktu.

Untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di pasar mobil serta untuk menarik pelanggan baru, TAM akan senantiasa mengembangkan produknya, mulai dari MPV skala rendah-sedang hingga mobil mewah. Avanza, yang menjadi primadona penjualan mobil Toyota di tahun 2010 dengan mendominasi 50% penjualan, akan tetap didukung dengan pembaruan produk dan pemasaran yang berkelanjutan.

Selain itu, untuk mewujudkan “Best Total Ownership Experience” (Pengalaman Terbaik sebagai Pemilik Mobil), para pelanggan harus mendapatkan pelayanan prima di setiap tahap kepemilikan, termasuk memperoleh manfaat dari perluasan gerai dan infrastruktur serta kepemimpinan Toyota yang kuat di pasar. Semua ini ditujukan untuk memperkuat penetrasi pasar.

Toyota had a good year in 2010, with sales rebounding along with the confidence in the market place. A new sales record of 280,989 vehicles, up 50.3% from 2009, was also the result of stable and favorable interest rates. The resulting market share of 36.7%, slightly down from 38.5% in 2009 but still up from 2008’s 34.9%, is reflected in strong consumer satisfaction figures.

We are extremely happy to have been recognized by JD Power as No. 1 in both the Customer Satisfaction and Sales Satisfaction indexes. For this achievement, we must credit our integrated supply-demand kaizen, our close attention to after sales service and our timely product refreshment.

To maintain its leading position in the car market and attract new customers, TAM will continue to broaden the product range in the low-medium MPV to high end premium car range. In addition, the Avanza, Toyota’s highest selling car in 2010 with 50% of Toyota sales, will be supported by product refreshment and continued marketing efforts.

In addition, to realize a Best Total Ownership Experience, customers must continue to receive the benefit of operational excellence at all levels of ownership, while benefiting from outlet and infrastructure expansion and strengthened market leadership. All this is geared toward our goal of strengthening market penetration.

Yaris menyasar konsumen remajaYaris for teenage customers

Laporan BisnisBusiness Report

Page 56: Annual Report • Astra International 2010

54 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

DaihatsuPT Astra Daihatsu Motor (ADM) merupakan agen tunggal mobil Daihatsu di Indonesia yang ditunjang oleh 179 gerai jaringan Daihatsu Sales Operation yang terus berkembang. ADM juga menjadi basis bagi Grup Astra dalam memproduksi compact car, yang juga diekspor ke negara lain. Sekitar 32% saham ADM dimiliki Astra International.

Di tahun 2010 Daihatsu menempati posisi pangsa pasar kedua terbesar dengan pencapaian penjualan sebanyak 118.554 unit, meningkat 41.041 unit atau 53% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 Daihatsu semakin memperkokoh lini produknya dengan meluncurkan beberapa mobil berciri khusus seperti Sirion Femme dan Drift, Luxio Prestige serta New Terios.

Sebagai manufaktur, di tahun 2010 ADM memproduksi mobil 50% di atas kapasitas normalnya sambil melakukan persiapan ekspansi. Kapasitas produksi sebesar 211.000 unit per tahun terlampaui melalui tambahan jam kerja untuk mencapai produksi sebanyak 320.000 mobil. Untuk tahun 2011 kapasitas produksi akan ditingkatkan menjadi 286.000 mobil. Sebagai persiapan ekspansi tersebut, juga dilakukan koordinasi terhadap jaringan yang mencakup lebih dari 1.000 pemasok lokal. Pencapaian produksi di atas kapasitas normal pada 2010 juga telah membuat ADM berhasil mencapai produksi yang ke-2 juta unit pada Oktober 2010.

DaihatsuPT Astra Daihatsu Motor (ADM) is the sole agent for Daihatsu cars in Indonesia, distributing through Astra’s Daihatsu Sales Operation, by way of dealer networks and Astra’s own growing network of 179 outlets. Equally important, ADM also serves as the base within the Astra Group for all compact car production and caters to export markets. About 32% of its shares are owned by Astra International.

In 2010 Daihatsu maintained its second place market share position gained a year before and increased sales by 41,041 units to a new record of 118,554 units, a 53% increase from last year. During the year Daihatsu strengthened its product line-up, introducing several special editions – Sirion Femme and Drift, Luxio Prestige and New Terios.

As a manufacturer, ADM in 2010 was simultaneously producing at 50% above normal capacity while preparing to expand capacity. Capacity of 211,000 vehicles per annum was exceeded through a shift doubling to achieve an output of 320,000 units, while expanded capacity in 2011 will be 286,000 units. Planning for this expansion included the coordination of a network of more than 1,000 local suppliers. As result, ADM recorded the production of its two millionth unit in October 2010.

ADM terus meningkatkan kapasitas produksinya.ADM increased production capacity.

Daihatsu semakin memperkokoh lini produknya.Daihatsu strengthened its product line.

Perbaikan QCD menjadi fokus bagi ADM.ADM focuses on Improvement of QCD.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 57: Annual Report • Astra International 2010

55Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

IsuzuPT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), agen tunggal dan produsen Isuzu di Indonesia, menawarkan berbagai kendaraan bermesin diesel dengan merek Panther pick-up/MPV, pick-up D-Max, truk/bus mini ELF, truk Borneo, C-Series dump-trucks dan pick-up Bison. Astra International memiliki sekitar 45% saham IAMI.

Melalui Isuzu Sales Operation (ISO) sebagai dealer Isuzu commercial vehicle terbesar dan juga distributor tunggal Light Commercial Vehicle (LCV), IAMI turut berkompetisi dengan meluaskan jangkauannya, menawarkan layanan purna-jual yang terbaik dan memenuhi harapan pelanggan dengan berbagai produk berkualitas.

Di samping penjualan Panther yang stabil karena menjadi pilihan konsumen pasar tertentu, Isuzu memperoleh keuntungan dari perkembangan di sektor pertambangan dan pertanian yang berhasil meningkatkan penjualan N-Series. Pangsa pasar Isuzu untuk Truk Kategori 2 bahkan naik menjadi 14,6% di tahun 2010. Di sisi lain, pencapaian total penjualan Isuzu di tahun 2010 meningkat drastis 57,6% dibandingkan tahun sebelumnya dengan membukukan 24.012 unit.

Mesin yang tangguh dan irit dengan emisi yang baik untuk produk truk Isuzu, diharapkan dapat mendongkrak posisinya dari peringkat ketiga untuk kendaraan komersial (CV) menjadi peringkat teratas. Dengan jaringan 86 gerai - meningkat dibandingkan 80 gerai di tahun 2009 - bersama para dealer, Isuzu senantiasa berupaya keras untuk memenangkan persaingan dengan memperkuat jaringan perusahaan, meningkatkan kualitas pelayanan purna jual dan memenuhi ekspektasi pelanggan. Inti dari strategi tersebut adalah untuk menjadikan Isuzu sebagai pemain no.1 di segmen Truk.

IsuzuPT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), the sole agent and a manufacturer of Isuzu in Indonesia, offers a range of diesel-engine vehicles with brand-name line up of Panther pick-ups/MPVs, D-Max pick-ups, ELF trucks/mini-busses, Borneo trucks, C-Series dump-trucks and Bison pick-ups. Astra International owns around 45% of IAMI shares.

Additionally, through the Isuzu Sales Operation (ISO) as the largest dealer of Isuzu commercial vehicles in Indonesia as well as sole distributor of its light commercial vehicle, IAMI focuses on meeting the competition by expanding coverage, offering excellent after sales service and meeting customer expectations with high quality products.

While sales of the Panther, a popular choice for a select sub-market, are steady, Isuzu benefitted from growth in the mining and agricultural sectors for sales of the N-Series. While Isuzu market share in Category 2 Trucks increased to 14.6% in 2010, total sales of Isuzu increased dramatically by 57.6% from 2009 to 24,012 units.

F-Series’ new engine designs with increased power, fuel efficiency and better emissions features are expected to help push Isuzu from a number three spot for Commercial Vehicles (CVs) to number one. Isuzu through a dedicated network of 86 outlets, up from 80 in 2009, together with its dealers will meet the competition by expanding coverage, offering quality after sales service and meeting customer expectations. Central to this strategy is to present Isuzu as the number 1 truck seller.

Laporan BisnisBusiness Report

D-Max melengkapi kendaraan bermesin diesel Isuzu. D-Max Isuzu completes the diesel engined line.

Mesin yang tangguh dan irit dengan emisi yang baikRobust and efficient machines with good emissions

Page 58: Annual Report • Astra International 2010

56 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

UD Trucks Dengan disepakatinya kemitraan strategis baru antara Nissan Diesel Motor Co. dari Jepang dan Volvo AB dari Swedia, maka merek Nissan Diesel berganti menjadi UD Trucks.

Sejalan dengan bergantinya merek Nissan Diesel menjadi UD Trucks maka sejak Oktober 2010 ANDI berganti nama menjadi PT Astra Multi Trucks Indonesia dan NDSO berganti nama menjadi UD Trucks Sales Operation pada Januari 2011.

Untuk pasar Indonesia, PT Astra Multi Trucks Indonesia (AMT Indonesia) merupakan produsen dan agen tunggal penjualan UD Trucks, termasuk menangani produk-produk pendukungnya. Astra International memiliki 75% saham AMT Indonesia. AMT Indonesia secara eksklusif bekerja sama dengan UD Trucks Sales Operation, salah satu unit penjualan yang berada di bawah naungan Astra International, untuk menjual dan menyalurkan UD Trucks serta memberikan layanan purna-jual melalui jaringan 12 kantor cabang dan 13 dealernya.

Penjualan truk sedang dan besar UD Trucks di tahun 2010 meningkat pesat, terutama setelah kuartal pertama. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan sektor perdagangan dan perindustrian. Volume penjualan UD Trucks naik sebesar 111% atau mencapai 2.735 unit, menjadi rekor baru dalam penjualan truk pasca krisis moneter di Asia tahun 1997. Kenaikan volume penjualan itu berdampak positif terhadap laba bersih yang tumbuh signifikan sebesar 75%. Di samping mengembangkan strategi untuk meningkatkan volume penjualan, UD Trucks juga diuntungkan oleh beberapa peraturan pemerintah, seperti yang diberlakukan pada tahun 2010 berupa penerapan tarif lebih rendah terhadap kendaraan yang diimpor dalam bentuk CKD.

UD Trucks As there is a new strategic partnership between Nissan Diesel Motor Co of Japan and Volvo AB of Sweden, the brand name of Nissan Diesel has been changed to UD Trucks.

Following this name change, ANDI has changed its name to PT Astra Multi Trucks Indonesia in October 2010 and NDSO has changed its name to UD Trucks Sales Operation from January 2011.

For the Indonesian market, PT Astra Multi Trucks Indonesia (AMT Indonesia) acts as UD Trucks sole agent and manufacturer as well as handles support products. AI has a 75% share ownership in AMT Indonesia.

AMT Indonesia exclusively engages UD Trucks Sales Operation, a sales operation unit within AI, to sell and distribute UD Trucks and deliver after sales service through its 12 branches and a network of 13 dealerships.

UD Trucks found that sales of their medium and heavy duty trucks in 2010 grew rapidly, particularly after the first quarter, in line with commercial and industrial growth. UD Trucks Sales volume increased by 111%, hitting a new post-1997-Asian-crisis record of 2,735 units. Similarly, its net income also grew a significant 75%.

As well as deploying strategies to boost sales volume, UD Trucks also benefitted from several government initiatives introduced in 2010 to lower tariffs of importing vehicle in CKD form.

Penjualan UD Trucks sejalan dengan pertumbuhan sektor perdagangan dan perindustrian. Sales of UD Trucks in line with the growth of trade and industry sector.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 59: Annual Report • Astra International 2010

57Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

BMW PT Astra International – BMW Sales Operation (BSO) adalah unit penjualan di Astra International yang memegang hak untuk menjual mobil dan menyediakan layanan purna-jual bagi BMW Indonesia – agen tunggal dan distributor utama mobil BMW di Indonesia.

Sebagai dampak dari iklim perekonomian yang kondusif di tahun 2010, BMW mampu menempati posisi kedua di segmen mobil mewah dengan penjualan mencapai 1.240 unit.

PeugeotPT Tjahja Sakti Motor (TSM) adalah anak perusahaan yang sepenuhnya berada di bawah naungan Astra International dan importir tunggal Peugeot di Indonesia. TSM memasarkan mobil Peugeot melalui Peugeot Sales Operation (PSO) yang merupakan agen tunggal Peugeot di Indonesia.

Penjualan mobil Peugeot di tahun 2010 naik empat kali lipat karena penguatan nilai rupiah dan kestabilan perekonomian, di samping upaya pemasaran yang tepat sasaran dan adanya lini produk baru seperti Series 3008 dan 5008.

BMW PT Astra International – BMW Sales Operation (BSO) is a sales operation unit within AI that holds dealership rights to sell BMW cars and provide after sales services from BMW Indonesia – the sole agent and main distributor of BMW cars in Indonesia.

As a result of the favorable economic climate in 2010, BMW was able to position itself at number two in the premium car segment by selling 1,240 units.

PeugeotPT Tjahja Sakti Motor (TSM), a wholly owned subsidiary of Astra International, is the sole importer of Peugeot in Indonesia. TSM distributes Peugeot cars through PT Astra International Tbk’s Peugeot Sales Operation (PSO) as its sole agent.

Sales in 2010 quadrupled as a result of a strengthened rupiah and economy as well as closely-targeted marketing efforts and a new product line-up, including the 3008 and 5008 series.

Laporan BisnisBusiness Report

BMW fokus kepada segmen mobil mewah.BMW’s focus on the luxury car segment.

Peugeot melengkapi variasi produk di bisnis otomotif Astra.Peugeot completes Astra’s product line.

Page 60: Annual Report • Astra International 2010

58 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

2010 2009Produk Product

PT Astra Daihatsu Motor 236,000 211,000Toyota & Daihatsu 4X4 & 2X4

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia 100,000 100,000 Toyota Innova & Toyota Fortuner

PT Isuzu Astra Motor Indonesia 19,000 9,000 Isuzu Elf & Borneo

PT Gaya Motor 98,000 98,000Isuzu Panther Wagon & Pick up, Nissan Diesel Truck, BMW series 3 & 5

Kapasitas Produksi Astra Astra’s Production Capacity

2010 2009

Wholesale Market (unit) Astra Market Share Wholesale Market (unit) Astra Market Share

Sedan 34,650 47% 23,535 43%

4X2 & 4X4 526,004 66% 335,098 71%

Pick Up 98,663 34% 65,337 28%

Truk 105,393 28% 62,091 25%

Total 764,710 56% 486,061 58%

Segmentasi Pasar Mobil DomestikDomestic Motorcar Market Segmentation

(dalam % dari total | in percentage of total)

2010 Toyota

36.74%Others12.9%

Honda8.02%

Mitsubishi13.92%

Peugeot & UD Trucks

0.38%

Isuzu3.14%

Daihatsu15.50%

Suzuki 9.3%

2009 Toyota

38.46%Others12.15%

Honda8.14%

Mitsubishi12.70%

Peugeot & UD Trucks

0.28%

Isuzu3.13%

Daihatsu15.95%

Suzuki 9.19%

Pangsa Pasar Mobil KeseluruhanWholesale Car Market Share

Laporan BisnisBusiness Report

Page 61: Annual Report • Astra International 2010

59Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan usaha

patungan (50:50) antara PT Astra International Tbk dan

Honda Motor Company Ltd. AHM memproduksi dan

memasarkan sepeda motor Honda di Indonesia.

Kebutuhan akan alat transportasi yang efektif dan

efisien, di tengah situasi tingkat suku bunga yang

rendah sehingga memudahkan pencairan likuiditas

pembiayaan, telah meningkatkan konsumsi dalam

negeri terhadap pasar sepeda motor di tahun 2010.

Penjualan sepeda motor mencapai 7,4 juta unit, naik

sebesar 26%. Segmen sepeda motor yang paling laris

adalah skuter dengan transmisi otomatis (AT), yang

mencapai penjualan 45,8% di pasar sepeda motor

secara keseluruhan.

PT Astra Honda Motor (AHM) is a 50:50 venture

between PT Astra International Tbk and Honda Motor

Company Ltd, and is licensed to manufacture and sell

Honda motorbikes in Indonesia.

A great need for effective and efficient transportation,

high funding liquidity with low interest rates and

strong domestic consumption boosted the motorcycle

market in 2010 by 26% to 7.4 million units. The fastest

growth segment within this motorcycle market was the

AT (Automatic Transmission) scooter category which

achieved 45.8% of the total motorcycle market.

Honda Motorcycle

Sepeda Motor Honda

Penambahan kapasitas pabrik dan peluncuran sejumlah model baru adalah upaya AHM untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar motor.The increasing of production capacity and launching of several new models is an AHM effort to maintain its position as market leader for motorcycles.

Laporan BisnisBusiness Report

2010 2009

Wholesale Market (unit)

Astra Market Share

Wholesale Market (unit)

Astra Market Share

BebekCub

3,326,261 51% 3,022,894 55%

SkuterScooter

3,376,541 46% 2,267,200 38%

Sport & LainnyaSport & Others

670,187 25% 561,868 32%

Total 7,372,989 46% 5,851,962 46%

Segmentasi Pasar Sepeda Motor DomestikDomestic Motorcycle Market Segmentation

(dalam % dari total | in percentage of total)

Pangsa Pasar Sepeda Motor KeseluruhanWholesale Motorcycle Market Share

2010

2009

Honda

46.33%

Honda

46.16%

Yamaha45.12%

Yamaha45.30%

Suzuki7.13%

Suzuki7.49%

Kawasaki1.13%

Kawasaki0.99%

Others0.3%

Others0.06%

Page 62: Annual Report • Astra International 2010

60 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Sepanjang tahun 2010, AHM berhasil menjual

lebih dari 3,4 juta sepeda motor Honda, melampaui

rekor penjualannya di tahun 2008 dan mengalami

peningkatan 26,5% dibandingkan penjualan tahun

2009. AHM dapat mempertahankan posisinya sebagai

pemimpin di pasar sepeda motor karena ditopang

oleh lini produk yang seimbang, kapasitas produksi

yang memadai, kampanye pemasaran yang agresif,

distribusi yang efektif dan perekonomian dalam negeri

yang menguat.

Sementara tetap mempertahankan posisi dominannya

di segmen Honda bebek, pada tahun 2010 Honda

meraih pangsa pasar lebih besar di segmen skuter

AT, sehingga menguasai 45,9% pangsa pasar

dibandingkan 38,0% pada tahun sebelumnya.

Kenaikan pangsa pasar itu dimungkinkan melalui

penambahan kapasitas pabrik dan peluncuran

sejumlah model baru seperti Honda Scoopy, Honda

PCX dan Honda Vario Techno dalam kategori skuter AT.

Dalam mendistribusikan produk-produknya, AHM

bekerja sama dengan sejumlah main dealer yang

bertanggung jawab atas distribusi dan penjualan

sepeda motor Honda di wilayahnya masing-masing.

Salah satu main dealer terbesar dengan porsi hampir

30% dari seluruh penjualan Honda adalah Honda

Sales Operation (HSO), salah satu unit penjualan

yang berada di bawah naungan Astra International

dengan membawahi sepuluh area yang meliputi

Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara

Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera

Selatan dan Bengkulu, Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tenggara dan Maluku Selatan serta Papua. HSO juga

memberikan layanan purna-jual terpadu dan penjualan

suku cadang melalui hampir 3.000 jaringannya.

In 2010 AHM sold more than 3.4 million Honda

motorbikes, surpassing its previous sales record in 2008

and up 26.5% from 2009. A balanced product line,

available production capacity, an aggressive marketing

campaign, a strengthening domestic economy and

effective distribution allowed AHM to maintain its

leadership position in the motorcycle market.

While preserving its dominant position in the cub

segment, Honda in 2010 captured a higher share, to

45.9% up from 38.0% a year before, in the AT scooter

segment, made possible by increasing plant capacity

and launching several new and revamped models,

including the Honda Scoopy, Honda PCX and Honda

Vario Techno in the AT Scooter category.

In distributing its products, AHM engages with

several main dealers responsible for given regions

across Indonesia. One of those main dealers with the

portion almost 30% of all Honda sales is Honda Sales

Operation (HSO), one of the sales operation units

within Astra International which is responsible for ten

regions consisting of: Central Java, DI Yogyakarta,

Bali and West Nusa Tenggara, West Kalimantan, East

Kalimantan, South Sumatera and Bengkulu, South

Sulawesi and Southeast Sulawesi and South Maluku

and Papua. HSO also operates integrated after-sales

services and spare-part sales through a franchise

network of almost 3,000 outlets.

Laporan BisnisBusiness Report

AHM menghadirkan beberapa produk unggulan sepanjang tahun 2010.AHM launching several best products during 2010.

Page 63: Annual Report • Astra International 2010

61Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Laporan BisnisBusiness Report

PT Astra Otoparts Tbk (AOP) adalah perusahaan publik yang sekitar 95,7% sahamnya dimiliki oleh Astra International. Dengan visi untuk menjadi supplier komponen otomotif kelas dunia serta sekaligus mitra usaha pilihan utama di Indonesia, AOP dengan proses produksinya yang efektif serta produk yang beragam mampu memiliki keunggulan bersaing. AOP melayani segmen OEM industri otomotif besar Indonesia, OES serta segmen REM baik itu domestik maupun ekspor. Pelanggan AOP tidak hanya Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki untuk sepeda motor dan Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi dan Isuzu untuk kendaraan roda empat, namun juga konsumen publik serta bengkel servis dealer dengan menawarkan beragam produk self-branded dan komponen pengganti bermerek. Melalui jaringan distribusinya AOP mengekspor produk-produknya ke pasar-pasar utama di Timur Tengah, kawasan Asia, Oseania dan Afrika.

Bagi AOP tahun 2010 merupakan tahun yang cukup penuh dengan tantangan meskipun ternyata menjadi tahun prestasinya. Penuh tantangan karena permintaan untuk komponen otomotif berubah begitu cepat sementara kapasitas keseluruhannya juga terbatas untuk memenuhi permintaan tersebut, serta AOP mendapat tekanan harga jual produk-produknya karena terjadinya kenaikan biaya yang signifikan.

PT Astra Otoparts Tbk (AOP) is a publically listed company of which Astra International owns around 95.7% of the shares. Aspiring to be a world class auto parts supplier as well as partner of choice in Indonesia, AOP gains benefits from effective production processes and a wide product range. AOP serves domestic major automotive OEM, OES and REM as well as export REM markets. AOP’s clients include not only Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki for motorcycles and Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi and Isuzu for automobiles, but also the general public and service dealers with a widening selection of self-branded and branded replacement parts. Through its own distribution network, AOP caters to Middle Eastern, major Asian, Oceania and African markets.

AOP found planning for 2010 to be quite challenging though it turned out to be a record year. AOP saw market demand for automotive components change rapidly and with limited overall capacity to seize those opportunities, AOP had pressure on its selling price due to significant cost increases.

Auto Component Maker

Pembuat Komponen Otomotif

Ekspor produk Original Equipment Manufacturer (OEM) meningkat 30%. Export of Original Equipment Manufacturer products increased by 30%.

AOP menyuplai komponen mobil dan motor.AOP supply car and motorcycle components..

Page 64: Annual Report • Astra International 2010

62 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Tahun 2010 juga merupakan tahun prestasi AOP karena berhasil mencatat peningkatan laba bersih setinggi 49% sebesar Rp 1,1 triliun. Pendapatan bersih AOP yang tercatat sebesar Rp 6,3 triliun pun meningkat 19% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan dari segmen Original Equipment Manufacturer (OEM) dan REM meningkat masing-masing sebesar 32% dan 12% dibandingkan 2009.

Keberhasilan ini karena AOP sebelum 2010 telah melakukan berbagai persiapan antisipasi tumbuhnya pasar otomotif dengan meluncurkan “spirit of excellence and agility”. Selain itu AOP juga lebih kompetitif dengan fleksibilitas penggunaan kapasitas produksinya.

Pencapaian ini difasilitasi terutama dengan kemampuan Grup AOP dalam memanfaatkan peluang pasar serta dengan cepat memenuhi permintaan pelanggan sementara tetap menjaga segi biayanya yang sangat kompetitif. Berbagai langkah ini, termasuk diantaranya cost reduction programs, strong production performance, vendor management dan trading operations telah mendorong AOP menjawab semua tantangan di 2010.

AOP ended 2010 booking a record net income of Rp 1.1 trillion, 49% higher when compared to last year. AOP also achieved Rp 6.3 trillion in consolidated revenue in 2010, 19% higher than in 2009. Contributions from the Original Equipment Manufacturer (OEM) and Replacement Market to AOP’s revenue increased by 32% and 12%, respectively, from 2010 to 2009.

The groundwork to take advantage of 2010’s expanding motorcycle and automobile market was set before 2010 and summed up under AOP’s “spirit of excellence and agility” and its system of flexible capacity utilization.

These achievements were facilitated mainly by AOP Group’s ability to take advantage of market opportunities, to meet quickly rising customer demand and to maintain its cost competitiveness. Efforts in all fields, which included cost reduction programs, strong production performance, vendor management and trading operations allowed AOP to meet the challenges of 2010.

Grup AOP menyediakan berbagai jenis komponen untuk pasar OEM dan replacement.AOP group provides various kinds of component for the OEM and Replacement markets.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 65: Annual Report • Astra International 2010

63Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

AstraWorld

AstraWorld

AstraWorld memberi dukungan terhadap bisnis otomotif Astra dengan menyediakan layanan bernilai tambah dan menyelenggarakan program-program Customer Relationship Management (CRM), yang bertujuan agar aktivitas para pelanggan produk Astra tetap terjaga. Keanggotaan AstraWorld membawa banyak manfaat bagi pelanggan seperti layanan konsultasi saat pembelian mobil baru, asuransi dan pembiayaan. Selain program diskon dan reward point yang memberi nilai tambah bagi pelanggan, petugas AstraWorld juga akan mengingatkan pelanggan akan waktu servis rutin mobilnya, sehingga menciptakan hubungan timbal-balik saling membutuhkan dan menguntungkan.

AstraWorld juga berfungsi sebagai penghubung utama bagi semua pemilik mobil dan motor yang berada di bawah naungan Astra. Mereka dapat menghubungi AstraWorld untuk menyampaikan masukan dan keluhan. Pada tahun 2010, AstraWorld menerima 10.000 panggilan telepon setiap bulan, hal tersebut tercatat pada infrastruktur modern yang terpasang di call center. Pemanfaatan jasa Bantuan Derek Darurat (Emergency Roadside Assistance/ERA) mencapai lebih dari 2.200 pengguna jasa per bulan, menandakan semakin banyak pelanggan yang mengetahui layanan AstraWorld. Acara terbesar Astra bertajuk “Jelajahi Dunia Astra” digelar pada Oktober 2010 yang merupakan ajang edukasi dan hiburan bagi keluarga yang mampu menyedot lebih dari 21.000 pengunjung.

Kepercayaan pelanggan yang kuat merupakan kunci keberhasilan Astra. Karena itu, AstraWorld berperan penting dalam menunjukkan komitmen Astra yang berkelanjutan dalam memberi kepuasan bagi para pelanggan.

AstraWorld supports Astra automotive businesses by providing value-adding services as well as Customer Relationship Management (CRM) programs, ultimately helping Astra customers stay on the move. Membership provides numerous benefits including consultation services in the areas of new car purchase, insurance and financing. In addition to providing discounts and reward point events, AstraWorld takes care to remind customers of regular maintenance, ultimately creating two-way loyalty and mutual value.

In addition, AstraWorld serves as the main conduit for all Astra automobile and motorcycle owners to contact Astra with comments and complaints. In 2010, AstraWorld received 10,000 inbound calls per month on the newly installed state-of-the-art call center infrastructure. In addition, Emergency Roadside Assistance (ERA) orders have reached more than 2,200 per month, suggesting increased awareness of AstraWorld services. AstraWorld takes pride in having coordinated Astra’s biggest event of the year – the Jelajahi Dunia Astra in October 2010 – a family edutainment event which attracted more than 21,000 visitors.

Above all, because Astra’s auto divisions rely on strong customer trust, AstraWorld is a focal point in demonstrating Astra’s strong commitment to customer satisfaction.

Demi memberikan kepuasan pelanggan AstraWorld membuka layanan call center dan layanan Emergency Roadside Assistance 24 jam setiap hari. To provide customer satisfaction AstraWorld call center and Emergency Roadside Assistance service is open 24 hours, every day.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 66: Annual Report • Astra International 2010

64 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Financial Services

Jasa Keuangan

Guna mendukung perluasan usaha dan meraih peluang pertumbuhan di bidang Jasa Keuangan, Astra mengambil dua langkah besar di tahun 2010, yaitu dengan meningkatkan kepemilikannya di PT Astra Sedaya Finance (ASF) dan penghimpunan dana melalui rights issue PT Bank Permata Tbk (PermataBank).

Keputusan Astra International untuk mengakuisisi 47% saham PT Astra Sedaya Finance yang dimiliki oleh PT General Electric Services (GES) dilakukan setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk upaya pengembangan Astra melalui akuisisi yang strategis dan ekonomis. ASF yang beroperasi di bawah merek Astra Credit Companies (ACC), merupakan kelompok perusahaan pembiayaan mobil terbesar di Indonesia. Dengan investasi ini Astra akan menempatkan diri dalam posisi kuat untuk meraih pangsa pasar pembiayaan yang sedang tumbuh melalui perusahaan yang telah dikenal andal dan mampu menciptakan paket-paket pembiayaan menarik.

Two major actions were taken in 2010 in Financial Services: Astra increased ownership of PT Astra Sedaya Finance (ASF) and raised funds through a rights issue at PT Bank Permata Tbk (PermataBank) to support business expansion and pursue growth opportunities.

The decision to acquire the remaining 47% of ASF from PT General Electric Services (GES) was based on a number of factors, including Astra’s efforts to grow through strategic and economically feasible acquisitions. As ASF is Indonesia’s largest car finance company, operating under the brand of Astra Credit Companies (ACC), this investment places Astra in a solid position to capture increased financing market share through a known company with a proven business model and a clear ability to create attractive financing packages.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 67: Annual Report • Astra International 2010

65Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

praktik-praktik terbaik di dalam grup, kredit macet (NPL) di ASF tetap terkendali. NPL di FIF tahun 2010 (pinjaman belum dibayar > 60 hari) berada di bawah 2%, sementara ACC mampu mempertahankan NPL-nya di bawah 1%, seperti tahun 2009. Walaupun terdapat tekanan pasar di tahun 2010 untuk memudahkan persetujuan peminjaman, perusahaan jasa keuangan milik Astra ini tetap berkomitmen untuk mengutamakan kualitas dengan memanfaatkan jaringan dealer yang kuat dan telah terbukti andal.

Secara keseluruhan, kinerja unit jasa keuangan mendapat pengaruh positif dari tingkat suku bunga Bank Indonesia yang relatif rendah serta kestabilan pertumbuhan GDP dan tingkat kepercayaan konsumen. Seiring upaya pengembangan jaringan yang lebih luas dan strategis, Jasa Keuangan Astra mampu menarik para pelanggan melalui program pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Astra menyediakan pembiayaan sepeda motor, mobil dan alat berat melalui berbagai jaringan independen. Keberhasilan penjualan tahun 2010 yang dialami Astra, sedikit banyak ditopang oleh pertumbuhan pesat perusahaan jasa keuangannya. Pendapatan total dari Divisi Jasa Keuangan tahun 2010 mencapai Rp 9,8 triliun, meningkat 19% dibandingkan Rp 8,3 triliun pada 2009. Dari pendapatan tersebut, 48,6% berasal dari perusahaan pembiayaan sepeda motor PT Federal International Finance (FIF), turun dari 51,8% tahun lalu serta 26,4% disumbangkan dari Astra Credit Companies (ACC) perusahaan pembiayaan mobil, naik dari 23,9% tahun lalu.

Di bawah panduan divisi manajemen risiko Astra serta adanya upaya untuk saling berbagi informasi guna menemukan

Performing Loans (NPLs) remain good, with FIF’s 2010 NPLs (loans overdue > 60 days) below 2%, while ACC was able to maintain its NPLs below 1%, as in 2009. Despite marketplace pressure in 2010 to ease lending approvals, these companies remain committed to moving towards quality, leveraging on strong and proven dealer networks.

Overall the performance of the financial services business unit was positively affected by the stable and relatively low Bank Indonesia rates as well as by the steady growth in GDP and consumer confidence. Together with broad and strategically placed networks, Astra Financial Services were able to attract customers with financing agreements that ‘fit’ with needs.

Astra provides motorcycle and automobile as well as heavy equipment financing through a number of independent channels. In direct response to the tremendous sales of 2010, Astra’s finance service companies experienced rapid growth. Total revenues from financial services division in 2010 were Rp 9.8 trillion, up 19% from Rp 8.3 trillion in 2009. Of this, 48.6% was contributed by motorcycle financing company PT Federal International Finance (FIF), lower than last year’s 51.8%, and 26.4% was contributed from Astra Credit Companies (ACC) automobile financing companies, an increase from last year’s 23.9%.

Guided by Astra’s risk management division and the interchange of best practices within the group, Non

Keberhasilan penjualan tahun 2010 yang dialami Astra, mendukung pertumbuhan pesat perusahaan jasa keuangannya.

In direct response to the tremendous vehicle sales of 2010, Astra’s finance service companies experienced rapid growth.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 68: Annual Report • Astra International 2010

66 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Motorcycle Financing

Pembiayaan Sepeda Motor

PT Federal International Finance (FIF)Sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya

dimiliki Astra, PT Federal International Finance

(FIF) bergerak dalam bisnis pembiayaan terutama

untuk sepeda motor Honda. Penawaran tersebut

mencakup pilihan pembiayaan sesuai hukum Islam

(syariah) yang berhasil memenuhi permintaan pasar

yang sedang bertumbuh.

Sepanjang tahun 2010, FIF telah membiayai

pembelian 1,4 juta unit sepeda motor Honda

sebesar Rp 15,6 triliun, naik dibandingkan

Rp 11,1 triliun pada 2009. Dalam hal ini FIF tetap

mempertahankan proses persetujuan kredit yang

ketat dan berhasil menguasai 42% pangsa pasar

penjualan sepeda motor baru Honda.

Sebagai upaya meluaskan dan memanfaatkan

jaringannya yang terdiri dari 121 cabang dan 357

Point of Service (POS), bertambah dari sebelumnya

300 POS pada 2009, FIF melalui FIF Spektra juga

menyediakan pembiayaan pembelian barang-

barang elektronik dan peralatan rumah tangga,

sedangkan pembiayaan untuk pembelian sepeda

motor bekas disalurkan lewat FIF-UMC.

PT Federal International Finance (FIF)A wholly owned subsidiary, PT Federal International

Finance (FIF) primarily offers financing for Honda

motorcycles. Included within its multiple financing

options is an Islamic financing system (sharia) which

has successfully met a growing market demand.

For 2010, FIF financed the purchase of 1.4 million

Honda motorcycles, with a booking value of

Rp 15.6 trillion, up from Rp 11.1 trillion in 2009

while maintaining its tight approval process with a

42% market share of new Honda motorcycle sales.

In an effort to expand its earning base and take

advantage of its network of 121 branches and 357

Point of Service (POS), up from 300 POS in 2009, FIF

is engaged in financing the purchase of electronic

goods and home equipment through FIF Spektra

and for used motorcycles through FIF-UMC.

FIF membuka beberapa Point of Service (POS) baru dan upaya meluaskan dan memanfaatkan jaringannya.Expanded Points of Service (POS) help take advantage of network coverage.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 69: Annual Report • Astra International 2010

67Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Automobile Financing

Pembiayaan Mobil

Pembiayaan mobil ditangani oleh Astra Credit

Companies (ACC) untuk semua merek mobil dan

Toyota Astra Financial Services (TA Finance) khusus

untuk mobil merek Toyota.

Astra Credit Companies (ACC)Di tahun 2010 ACC mencatat jumlah pembiayaan

ritel dan komersial sebesar Rp 19,9 triliun,

naik sebesar 39,7% dibandingkan tahun 2009

sebesar Rp 14,2 triliun. Dari jumlah tersebut,

68,2% disumbangkan oleh segmen mobil baru,

25,1% berasal dari segmen mobil bekas dan

6,7% kontribusi segmen alat berat. Perubahan

persentase tersebut didorong oleh pertumbuhan

pasar mobil baru dan alat berat di tahun 2010,

dimana pada tahun 2009 komposisi pembiayaan

masing-masing 65%, 30% dan 5%. Secara

keseluruhan, ACC telah membiayai hampir

144.000 unit kendaraan melalui 58 kantor cabang

dan titik layanan di 46 kota seluruh Indonesia.

Automobile financing operations are handled

through two major companies, Astra Credit

Companies (ACC) for all brands and Toyota Astra

Financial Services (TA Finance) for Toyota brands.

Astra Credit Companies (ACC)In 2010 ACC increased the amount financed by

39.7% from both its retail and commercial lending

activities to Rp 19.9 trillion, up from Rp 14.2 trillion

in 2009. Of this amount, 68.2% was provided

by the new automobile segment, 25.1% by the

used car segment and 6.7% through the heavy

equipment segment. Those changes are driven

by the growth of the new car market segment

and heavy equipment segment in 2010, whilst in

2009 the composition was 65%, 30% and 5%,

respectively. In total, this financing represents

financing for close to 144,000 units through its 58

branches and point of services in 46 cities across

Indonesia.

Laporan BisnisBusiness Report

ACC berhasil menyalurkan pembiayaan ritel dan komersial mencapai sebesar Rp 19,9 triliun.ACC recorded an increase in retail and commercial financing to Rp 19.9 trillion.

Page 70: Annual Report • Astra International 2010

68 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Dari lima perusahaan yang bernaung di bawah

ACC yaitu PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma

Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance,

PT Staco Estika Sedaya Finance dan PT Pratama

Sedaya Finance, ASF berada di urutan teratas

dengan kontribusi pendapatan sebesar 85,6%

dari total pendapatan ACC. Dengan pengalaman

mengelola perusahaan pembiayaan selama lebih

dari 28 tahun, maka ACC akan tetap berada pada

jalurnya untuk semakin mendukung Grup Astra

dengan menawarkan berbagai pilihan pembiayaan

yang menarik dan efektif di tengah pasar yang

sedang berkembang.

PT Toyota Astra Financial Services (TA Finance)Perusahaan ini merupakan usaha patungan

(50:50) antara Astra International dan Toyota

Financial Services Corporation. Di tahun 2010,

TA Finance berhasil membiayai pembelian 46.593

mobil Toyota, meningkat dari 31.542 mobil

Toyota yang dibiayai pada 2009. Selama lima

tahun menjalankan usahanya, TA Finance telah

membiayai 129.753 mobil Toyota.

Pencapaian TA Finance tak lepas dari ekspansi

jaringan yang dilakukan pada tahun 2010, terdiri

dari 13 kantor cabang dan 4 sub-kantor cabang,

meningkat dibandingkan 11 kantor cabang dan

1 sub-kantor cabang tahun 2009. TA Finance

siap melebarkan sayap melalui pemasaran yang

proaktif, dengan tetap fokus pada pembiayaan

konsumen (retail consumer, retail business, fleet)

serta pengembangan kemitraan strategis.

There are five companies under the ACC brand

umbrella: PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma

Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance,

PT Staco Estika Sedaya Finance and PT Pratama

Sedaya Finance. ASF is by far the largest with

revenues representing 85.6% of total ACC revenues.

With more than 28 years of operating a financing

company, ACC now is well positioned in supporting

Astra’s Group by offering alluring and effective

financing options for a growing market.

PT Toyota Astra Financial Services (TA Finance)TA Finance is a 50:50 joint venture between

Astra International and Toyota Financial Services

Corporation. In 2010 TA Finance successfully

financed the purchase of 46,593 Toyota vehicles, an

increase from the 31,542 Toyota vehicles financed in

2009. In the five years of operations TA Finance has

booked financing for a total 129,753 vehicles.

This growth is the result of an expanding network

which in 2010 consisted of 13 branch offices and

4 sub branches, up from 11 and 1, respectively in

2009. With focus on consumer financing (retail

consumer, retail business, fleet) and in developing

strategic partnerships, TA Finance is ready to expand

coverage with a proactive marketing plan.

TAFS menyediakan pembiayaan untuk pembelian mobil baru Toyota.TAFS provides financing to purchase new Toyota cars.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 71: Annual Report • Astra International 2010

69Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Heavy Equipment Financing

Pembiayaan Alat Berat

PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF)SANF menawarkan pembiayaan alat berat bagi pelanggan

korporasi dan perorangan di berbagai sektor industri

di Indonesia. Melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI),

Astra memegang 60% saham SANF bermitra dengan

Marubeni Corporation sebagai pemegang saham lainnya.

Pembiayaan alat berat di tahun 2010 naik 122% menjadi

Rp 3,1 triliun yang mencakup 2.899 unit alat berat. Jumlah

ini naik 126% dibandingkan 1.280 unit alat berat yang

dibiayai sebesar Rp 1,4 triliun pada 2009.

PT Komatsu Astra Finance (KAF)KAF merupakan usaha patungan 50:50 antara Astra

melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI) dan

PT Komatsu Indonesia. KAF secara khusus melayani

pembiayaan alat berat Komatsu bagi para pelanggan

industri terutama di sektor pertambangan. Dengan naiknya

penjualan Komatsu di tahun 2010, jumlah pembiayaan alat

berat meningkat 54,6% menjadi Rp 1,7 triliun, meliputi

pembiayaan 336 unit alat berat. Jumlah unit pembiayaan

ini 60% lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan

210 unit di tahun 2009 sejumlah Rp 1,1 triliun.

Meningkatnya permintaan global terhadap bahan baku

memberi prospek cerah bagi kebutuhan akan alat berat di

tahun 2011.

PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF)SANF provides heavy equipment financing for corporate,

as well as some retail, customers in various industrial and

raw material sectors throughout Indonesia. Astra has

a 60% shareholding in SANF through PT Sedaya Multi

Investama (SMI) with Marubeni Corporation as SANF’s

other shareholder. The amount financed in 2010 grew

by 122% to Rp 3.1 trillion, representing sales of 2,899

units increasing 126% from 1,280 units with amount

financed of Rp 1.4 trillion in 2009.

PT Komatsu Astra Finance (KAF)KAF, a 50:50 joint venture between the Company through

PT Sedaya Multi Investama (SMI), and PT Komatsu Indonesia,

is in the business of financing Komatsu heavy equipment for

industrial customers mostly in the mining sector. Following

increased Komatsu sales in 2010, the amount of financing

for heavy equipment increased by 54.6% to Rp 1.7 trillion

represent 336 units of heavy equipment financed. The

number of units financed was 60% higher than the 210

units in 2009, with the amount of Rp 1.1 trillion.

The future of heavy equipment in 2011 looks set

to increase with increasing global demand for raw

materials.

Laporan BisnisBusiness Report

Bisnis pembiayaan alat berat Astra dilakukan oleh KAF dan SANFHeavy equipment financing business of KAF and SANF

Page 72: Annual Report • Astra International 2010

70 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

General Insurance

Asuransi Umum

PT Asuransi Astra Buana Pertumbuhan penjualan mobil, khususnya secara

kredit, telah mengangkat jumlah pemegang polis

Asuransi Astra. Tercatat kenaikan pendapatan premi

bruto 22% di tahun 2010, dengan nilai pendapatan

Rp 2,3 triliun naik dari Rp 1,9 triliun di tahun 2009.

Laba bersih pun turut naik secara signifikan menjadi

Rp 613 miliar dari sebelumnya Rp 460 miliar pada

2009.

Asuransi Astra telah memiliki 26 kantor cabang dan

12 titik layanannya yang tersebar di sejumlah kota

besar di Indonesia. Dengan menawarkan berbagai

produk asuransi kerugian yang beragam, Asuransi

Astra memiliki produk asuransi yang paling terkenal,

“Garda Oto”. Produk ini berhasil meraih penghargaan

The Greatest Brand of The Decade dari The Marketeers

dan Mark Plus. Sejalan dengan upaya meluaskan

usaha ritelnya di tahun yang akan datang, Asuransi

Astra juga terus berupaya memenangi kontrak asuransi

dari korporasi dengan menawarkan berbagai produk

asuransi yang menarik dan bermanfaat antara lain

asuransi properti, asuransi kesehatan, asuransi alat

berat, asuransi kelautan, asuransi kebakaran dan

asuransi kecelakaan perorangan.

PT Asuransi Astra Buana With the strong growth of automobile sales, in

particular sales involving credit, Astra Insurance was

able to dramatically increase numbers of issued policies,

resulting in 22% gross premium growth in 2010 to

Rp 2.3 trillion, up from Rp 1.9 trillion in 2009. Net

Income also increased significantly to Rp 613 billion

from Rp 460 billion in 2009.

Astra Insurance has 26 branches and 12 service

points, which are placed all over the country.

Offering a wide range of general insurance products,

Astra Insurance is best known for its automobile

insurance product “Garda Oto”, which was awarded

Greatest Brand of The Decade by The Marketeers

and Mark Plus. For the upcoming year, in addition

to expanding its retail business, Astra Insurance is

continuously working to win corporate insurance

contracts by offering good value insurance products,

such as property insurance, health insurance, heavy

equipment insurance, marine insurance, fire and

personal accident insurance products.

Asuransi Astra menawarkan berbagai produk asuransi umum yang beragam.Asuransi Astra offers a diverse range of general insurance products.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 73: Annual Report • Astra International 2010

71Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Banking

Perbankan

PermataBankPermataBank merupakan sebuah bank swasta terbuka

yang dimiliki bersama oleh Astra International (44,5%

saham) dan Standard Chartered Bank (44,5% saham).

Tahun 2010 merupakan tahun keberhasilan bagi

PermataBank, di mana pinjaman meningkat 27% dari

Rp 41,5 triliun tahun 2009 menjadi Rp 52,8 triliun selaras

pertumbuhan GDP dan pembelanjaan konsumen.

Demikian pula dengan dana pihak ketiga yang naik

secara signifikan sebesar 30% menjadi Rp 59,4 triliun.

Keberhasilan tersebut membuat laba bersih PermataBank

di tahun 2010 naik 108% dengan nilai Rp 997 miliar,

dibandingkan Rp 480 miliar pada tahun 2009. Perhatian

yang diberikan terhadap kualitas pinjaman menyebabkan

kredit macet (NPL) turun menjadi 0,7% dibandingkan

NPL tahun 2009 yang berkisar di 1,5%. Pada akhir 2010,

Loan-to Deposit Ratio (LDR) PermataBank sebesar 87,5%

dibandingkan dengan 91% pada tahun 2009.

Beberapa peristiwa penting selama 2010 antara lain

penerbitan unsecured subordinated Medium Term Notes

(MTN) berjangka sepuluh tahun senilai Rp 700 miliar pada

bulan Maret untuk mendanai ekspansi bisnis di masa depan

dan meningkatkan modal. Selain itu, pada November 2010

PermataBank melakukan rights issue sebesar Rp 2 triliun

melalui Penawaran Publik Terbatas IV, setelah mendapat

persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa. Selanjutnya pada Desember

2010 PermataBank mengakuisisi PT GE Finance Indonesia,

yang bertujuan untuk meningkatkan portofolio bisnis kartu

kredit PermataBank dan meningkatkan pangsa pasar kartu

kredit PermataBank.

PermataBank memiliki 48 kantor cabang (termasuk 10

kantor cabang syariah), 220 kantor cabang pembantu,

236 kantor syariah channeling, 7 kantor kas dan satu titik

pembayaran, yang ditunjang dengan 628 jaringan ATM di

seluruh Indonesia.

PermataBank PermataBank is a listed joint venture bank of which

Astra International owns 44.5% of the shares. The

partner is Standard Chartered Bank, which also

owns 44.5% of the shares. PermataBank had a very

successful year in 2010, with loans growing 27%

from Rp 41.5 trillion in 2009 to Rp 52.8 trillion,

in line with GDP and consumer spending growth

and third party deposits significantly increasing by

30% to Rp 59.4 trillion. In 2010 PermataBank’s

net income increased 108% to Rp 997 billion

compared to Rp 480 billion in 2009. With attention

paid to loan quality, NPL’s were reduced to 0.7%

down from 1.5% in 2009. By the end of 2010,

PermataBank’s Loan-to Deposit Ratio (LDR) stood at

87.5%, as compared to 91% in 2009.

Major events in 2010 included an issuance of ten-

year unsecured subordinated Medium Term Notes

(MTN) in March for IDR 700 billion to fund future

business expansion, increasing Capital. Additionally

in November, the Bank offered a Rp 2 trillion Rights

Issue (Limited Public Offering IV) after having

received shareholder approval at an Extraordinary

General Meeting of Shareholders (EGMS). Finalized

in December, PermataBank acquired PT GE Finance

Indonesia, to increase the portfolio and market

share of PermataBank’s credit card.

PermataBank has 48 branches (including 10

sharia branches), 220 sub branches, 236 sharia

channeling offices, 7 cash offices and one payment

point, which are strengthened by a network of 628

ATMs located throughout Indonesia.

Laporan BisnisBusiness Report

ATM PermataBank memberikan kemudahan dalam bertransaksi.PermataBank ATMs provide transaction convenience.

Page 74: Annual Report • Astra International 2010

72 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Alat Berat dan Pertambangan

Astra International bergerak di sektor alat berat

dan pertambangan melalui PT United Tractors Tbk

(UT). UT adalah perusahaan publik yang 59,5%

sahamnya dimiliki Astra International. Melalui

sejumlah anak perusahaan serta kemitraan strategis

dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia,

UT menjalankan tiga lini bisnis yang meliputi:

Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan

Pertambangan batu bara.

Pencapaian UT tahun 2010 cukup menggembirakan.

Pendapatan bersih meningkat 28% dibandingkan

tahun 2009, menjadi Rp 37,3 triliun. Kontribusi

terbesar pendapatan UT berasal dari penjualan

alat berat sebesar 46,3% (37,6% pada 2009),

Astra International conducts its activities in the

heavy equipment and mining sectors through

PT United Tractors Tbk (UT). UT is a public

company in which Astra International has a 59.5%

holding. Through subsidiaries and partnerships

with world class companies, UT manages three

lines of business: Construction Machinery, Mining

Contracting and Coal Mining.

Results in 2010 were generally favorable with

revenues increasing 28% from 2009 to

Rp 37.3 trillion. Heavy Equipment sales were the

main contributor to UT revenues with 46.3%

(37.6% in 2009), followed by mining contracting

Heavy Equipment and Mining

Laporan BisnisBusiness Report

Page 75: Annual Report • Astra International 2010

73Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Laporan BisnisBusiness Report

Volume Penjualan Komatsu Per Sektor (Dalam Unit)Komatsu Sales Volume By Sector (In Unit)

PertambanganMining

1,0061,315

2,346

1,709

3,313

0607

0809

10

KonstruksiConstruction

342

569 595

455

577

0607

0809

10

PerkebunanAgribusiness

604

1,144

1,022

674

1,037

0607

0809

10

KehutananForestry

298

426

382

273

477

0607

0809

10

UT telah membuat perencanaan strategis agar dapat semakin mengukuhkan perannya sebagai Pemimpin Pasar.

UT is engaged in strategic planning to continue a growth trajectory to solidify its position as a Market Leader.

Kontribusi terbesar pendapatan UT berasal dari penjualan alat berat.The largest contribution to UT revenues derived from sales of heavy equipment.

Page 76: Annual Report • Astra International 2010

74 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

diikuti kontrak pertambangan 45,4% (52,7% pada

2009) dan penambangan batu bara 8,3% (9,7%

pada 2009). Walaupun demikian, penguatan

nilai tukar Rupiah dan penurunan margin dari

bisnis Kontraktor Penambangan sebagai akibat

curah hujan yang tinggi telah menyebabkan

biaya produksi meningkat dan pada akhirnya

menyebabkan laba bersih hanya meningkat sedikit

dibandingkan tahun 2009 menjadi Rp 3,9 triliun.

Untuk memenuhi permintaan global terhadap

komoditas yang terus meningkat, UT telah

membuat perencanaan strategis agar dapat

semakin mengukuhkan perannya sebagai

Pemimpin Pasar. Tiga hal penting (Profit, People

dan Planet) tetap menjadi panduan dalam

berbisnis, disertai penerapan standar tertinggi

dalam hal kualitas, manajemen biaya dan

pengiriman (QCD: Quality, Cost dan Delivery).

Pertumbuhan Volume Produksi Batu Bara dan Pemindahan Tanah (2006-2010)Growth of Coal Production Volume and Overburden Removal (2006-2010)

2010 2009 2008 2007 2006

Pemindahan Tanah (dalam juta bcm)

651,5 597,9 442,0 354,0 339,7Overburden Removal

(in million bcm)

Batu bara (dalam juta ton)

77,9 68,0 58,9 54,3 42,5Coal

(in million tons)

at 45.4% (52.7% in 2009) and Mining at 8.3%

(9.7% in 2009). However, with the strengthening

Rupiah exchange rate and lower margins from the

Mining Contracting business due to heavy rainfall

which caused higher production costs, net income

in 2010 only slightly increased to Rp 3.9 trillion

compared to 2009.

With global demand for commodities expected

to continue its rise, UT is engaged in strategic

planning to continue a growth trajectory to solidify

its position as a Market Leader, guided by the

triple bottom line (Profit, People and Planet) and

the highest standards of Quality, Cost and Delivery

(QCD).

Dibutuhkan keahlian teknis yang handal di medan yang sulit.It takes a reliable technical expertise for difficult terrain.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 77: Annual Report • Astra International 2010

75Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Construction Machinery

Mesin Konstruksi

Kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan global

yang mengusung merek terkemuka seperti Komatsu,

UD Trucks (sebelumnya dikenal sebagai Nissan Diesel),

Scania, Valmet, Tadano, Bomag; menjadikan UT mampu

untuk menyediakan alat berat yang lengkap bagi sektor

pertambangan, perkebunan, konstruksi dan kehutanan.

Selain menjadi distributor tunggal untuk jenis alat berat

tersebut, unit Mesin Konstruksi juga memberikan layanan

purna-jual, rekayasa komponen dan rekondisi mesin.

Komatsu tetap menjadi andalan UT di mana penjualannya

meningkat dari 3.111 unit pada 2009 hingga mencapai

5.404 unit tahun 2010. Kenaikan yang cukup signifikan ini

disebabkan tingginya permintaan dari semua sektor seiring

pulihnya perekonomian global setelah dilanda krisis tahun

2009 dan naiknya harga komoditas. Di tengah persaingan

ketat dalam memenuhi peningkatan permintaan di sektor

alat berat, berdasarkan riset internal, UT tetap mampu

mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dengan

menguasai 46% pangsa pasar.

Pertumbuhan pendapatan dari penjualan suku cadang dan

layanan purna-jual yang selaras dengan pasar ditunjang

oleh jaringan layanan UT yang kokoh, termasuk perluasan

pusat-pusat layanan rekondisi di Jakarta, Balikpapan,

Pekanbaru dan Sangatta. Saat ini UT memiliki 18 kantor

cabang, 17 kantor site-support dan 12 kantor perwakilan

yang tersebar di seluruh Nusantara.

Having partnerships with global companies and well-known

brands such as Komatsu, UD Trucks (formerly known as

Nissan Diesel), Scania, Valmet, Tadano and Bomag, UT is

able to provide a complete line of heavy equipment for

the mining, plantation, construction and forestry sectors.

In addition to being the sole distributor of these heavy

equipment lines, the Construction Machinery unit provides

dedicated after sales service, component and attachment

engineering and machine reconditioning support.

Komatsu remains UT’s best seller, with sales of Komatsu

equipment increasing from 3,111 units in 2009 to a new

high of 5,404 units in 2010. This sizable increase is the

result of the high demand from all sectors as the global

economy began its recovery from the downturn in 2009

along with rebounding commodity prices. Despite the

competitive scramble to fill this heightened demand, UT

was able to maintain its clear market leading position with

46% of the market, based on internal research.

Revenue growth from spare parts and after sales service

was essentially in line with the size of the market; these

services were provided through a strong network of

reconditioning facilities including remanufacturing centers in

Jakarta, Balikpapan, Pekanbaru and Sangatta. UT’s current

network of 18 branch offices, 17 site support offices and 12

representative offices will expand across the country.

Laporan BisnisBusiness Report

Unit Mesin Konstruksi memberikan layanan purna-jual, rekayasa komponen dan rekondisi mesin.The Construction Engineering Unit provides after-sales service, engineering components and engine reconditioning.

Page 78: Annual Report • Astra International 2010

76 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Mining Contractor

Kontraktor Penambangan

PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan tiga

anak perusahaannya, PT Pama Indo Mining,

PT Kalimantan Prima Persada dan PT Prima

Multi Mineral menyediakan jasa kontraktor

penambangan bagi sejumlah perusahaan

pertambangan batu bara skala menengah dan

besar di Sumatera dan Kalimantan. PAMA mampu

meningkatkan produksi batu baranya menjadi

77,9 juta ton pada 2010 dibandingkan 68 juta

tahun 2009, meskipun harus berjuang dengan

curah hujan yang tak kunjung henti. Untuk

mengatasi tantangan itu, perlu dirancang jalan

yang tahan segala cuaca, sistem penanganan

genangan air dan lumpur di samping peningkatan

produktivitas.

Investasi untuk ekspansi alat berat berhasil

menambah banyaknya pemindahan tanah

(overburden removal) sebesar 9% dari 597,9 juta

bcm pada 2009 menjadi 651,5 juta bcm pada

2010. Investasi ini tidak hanya bermanfaat bagi

produksi tahun ini saja, tetapi sebagai antisipasi

peningkatan produksi di tahun-tahun mendatang.

PT Pamapersada Nusantara (PAMA) and its three

subsidiaries PT Pama Indo Mining, PT Kalimantan

Prima Persada and PT Prima Multi Mineral provide

mining contracting services to a number of

medium-sized and large coal mines in Sumatra and

Kalimantan. PAMA was able to increase coal output

to 77.9 million tonnes in 2010 from 68 million in

2009, despite battling persistent rains. Focus on

meeting this challenge meant building all-weather

roads, and dewatering and mud handling systems,

with improvement to internal productivity metrics.

Investment for expansion of the heavy equipment

fleet helped increase overburden removal 9% from

597.9 million bcm in 2009 to 651.5 million bcm

in 2010. This investment not only helped increase

production in the current year but also anticipated

increased production.

Pemberlakuan standardisasi operasional yang ketat mendorong produktivitas.Application of strict operational standards to encourage productivity

Laporan BisnisBusiness Report

Page 79: Annual Report • Astra International 2010

77Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Mining

Pertambangan

UT in 2010 succeeded in acquiring a new coal

mining property to complement its two existing

mines, Dasa Eka Jasatama (DEJ) and PT Tuah

Turangga Agung (TTA).

TTA operates a coal mine with reserves of 40

million tonnes in Kapuas Regency, Central

Kalimantan and had a sales volume of 469,144

tonnes in its first year of production. Marketing

network and supporting infrastructure

development are being undertaken to increase

sales of its 6,300 kcal coal to 1.5 million tonnes in

2011.

DEJ operates a mine in South Kalimantan with

reserves of 13 million tonnes of 6,700 kcal coal.

Production in 2010 rose to 2.6 million tonnes from

2.4 million tonnes in 2009.

In 2010, UT through its subsidiary TTA acquired a

60% holding of PT Agung Bara Prima (ABP). ABP’s

concession is a greenfield mine situated next to

TTA’s mine. Production target for this mine is one

million tonnes per year at maximum capacity.

Laporan BisnisBusiness Report

Melengkapi dua pertambangan batu bara yang telah

berjalan dengan baik, Dasa Eka Jasatama (DEJ) dan

PT Tuah Turangga Agung (TTA), tahun 2010 UT

mengakuisisi sebuah pertambangan batu bara baru.

TTA mengoperasikan pertambangan batu bara dengan

cadangan 40 juta ton di kabupaten Kapuas, Kalimantan

Tengah. Pada tahun pertama produksinya, TTA mencapai

volume penjualan sebanyak 469.144 ton. Untuk

meningkatkan penjualan batu bara 6.300 kcal-nya menjadi

1,5 juta ton pada 2011, TTA mengembangkan jaringan

pemasaran dan telah menyelesaikan pembangunan

infrastruktur pendukungnya.

Sementara itu, DEJ mengoperasikan penambangan

di Kalimantan Selatan dengan cadangan batu bara

sebanyak 13 juta ton dengan kualitas 6.700 kcal.

Produksi DEJ tahun 2010 meningkat menjadi

2,6 juta ton dibandingkan 2,4 juta ton pada 2009.

Di tahun 2010, melalui anak perusahaannya yaitu TTA,

UT mengakuisisi 60% saham PT Agung Bara Prima (ABP).

Konsesi pertambangan ABP lokasinya bersebelahan dengan

tambang TTA dan merupakan area penambangan green

field. Target produksi per tahun pada kapasitas maksimum

nantinya diharapkan dapat mencapai 1 juta ton.

Volume Penjualan Batu Bara DEJ per Bulan Pada Tahun 2010 (dalam ribu ton)DEJ Coal Sales Volume by Month in 2010 (in thousand tonnes)

Volume Penjualan Batu Bara DEJ dan TTATahun 2007-2010 (dalam ribu ton)DEJ and TTA Coal Sales Volume in 2007-2010(in thousand tonnes)

232251

261

195

96

170

219

174

212

260

249

265

FebJan Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

3,560 3,676

2,398

3,053

0708

09

10

Page 80: Annual Report • Astra International 2010

78 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

AgribisnisAgribusiness

PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) adalah sebuah

perusahaan publik di mana 79,68% sahamnya

dimiliki oleh Astra International. AAL adalah salah

satu produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO)

terbesar di Indonesia dengan luas area garapan

kelapa sawit pada 2010 mencapai 263.281 hektar.

Dalam menjalankan usahanya secara berkelanjutan

AAL fokus untuk meningkatkan produktivitas dan

rendemen (tingkat ekstraksi). Hal ini dilakukan

dengan menjalankan berbagai program intensifikasi

seperti penerapan mekanisasi dalam kegiatan

pemupukan dan panen; riset dan pengembangan

untuk meningkatkan kualitas kebun dan menjamin

ketersediaan bibit kelapa sawit di masa depan dan

program penanaman kembali yang telah dimulai sejak

PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) is a publically

listed company in which Astra International has

a 79.68% holding. AAL is one of the largest

producers of crude palm oil (CPO) in Indonesia with

total oil palm planted area in 2010 of 263,281

ha. Focus on increasing productivity as well as the

oil extraction rate will enable AAL to sustainably

manage its business through intensification

programs with the mechanization of fertilizing

activities and harvesting techniques; through

research and development to improve plantation

quality to secure future sources of palm seed; and

through replanting programs that commenced in

2009 and 2010. AAL is in a good position to take

advantage of constraints in incremental supply due

Laporan BisnisBusiness Report

Page 81: Annual Report • Astra International 2010

79Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

AAL berada dalam posisi yang tepat untuk memanfaatkan keterbatasan pasokan di pasar melalui upaya-upaya yang berkelanjutan.

AAL is in a good position to take advantage of constraints in incremental supply through its sustainability approach.

Laporan BisnisBusiness Report

Total Lahan Tertanam (ha)Total Planted Area (ha)

Lahan Inti (ha)Nucleus Area (ha)

160,723179,489

193,709 206,797 206,042

0607

0809

10

264,036250,883235,210

215,999

263,281

0607

0809

10

Luas lahan tertanam kelapa sawit AAL pada 2010 mencapai 263,281 hektar.The oil palm planted area of AAL in 2010 reached 263.281 hectares.

Page 82: Annual Report • Astra International 2010

80 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

tahun 2009 dan 2010. AAL berada dalam posisi yang

tepat untuk memanfaatkan keterbatasan pasokan di

pasar yang diakibatkan oleh meningkatnya kepedulian

masyarakat terhadap masalah pemeliharaan

lingkungan. Laporan lengkap tentang keberlanjutan

dapat dilihat dalam Laporan Keberlanjutan Astra

International 2010.

Walaupun mengalami penurunan produksi di

enam bulan pertama 2010, AAL berhasil mencapai

produksi 1,113 juta ton, melampaui produksi CPO

pada 2009 sebanyak 1,083 juta ton. Dengan adanya

kenaikan harga rata-rata CPO menjadi Rp 7.027

per kilogram dari Rp 6.242 per kilogram, maka

pendapatan keseluruhan naik menjadi Rp 8,8 triliun.

to its sustainability approach. For a full report on

sustainability, please refer to Astra International’s

Sustainability Report 2010.

In 2010, AAL succeeded in overcoming production

shortfalls in the first half of 2010, to exceed 2009’s

CPO output of 1.083 million tonnes and reach an

output of 1.113 million tonnes. In addition, due to

an increase in average price for CPO, which was

Rp 7,027 per kilogram up from Rp 6,242 per

kilogram in 2009, overall revenue increased to

Rp 8.8 trillion.

Yield TBS (ton/ha)Yield FFB (tonnes/ha)

Total Produksi TBS (ton)Total FFB Production (tonnes)

3,640,4273,743,648

3,937,8064,295,022

4,235,052

0607

0809

10

TBS Inti (ton)Nucleus FFB (tonnes)

2,710,364

2,830,6042,910,041

3,337,433 3,329,009

0607

0809

10

19.83 20.09 20.89 21.81

20.35

0607

0809

10

Yield CPO (ton/ha)Yield CPO (tonnes/ha)

4.59 4.58 4.715.05

4.67

0607

0809

10

Penanaman Kembali (ha)Replanting (ha)

1,162

347477

2,481

3,693

0607

0809

10

Penanaman Baru (ha)New Palm Planting (ha)

14,587

19,211

22,263

13,153

3,577

0607

0809

10

Laporan BisnisBusiness Report

Page 83: Annual Report • Astra International 2010

81Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Di sepanjang tahun 2010 AAL berhasil

membangun dua pabrik pengolahan CPO baru di

Kalimatan Timur dan Kalimantan Tengah dengan

kapasitas pemrosesan masing-masing 30 ton

Tandan Buah Segar (TBS)/jam dan 45 ton TBS/

jam. Pada akhir 2010 AAL mengoperasikan 22

pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas total

sebesar 1.050 ton TBS/jam. Untuk tahun 2011,

akan dibangun empat pabrik baru CPO dengan

kapasitas produksi seluruhnya 165 ton TBS/jam

untuk melayani perkebunan di Kalimantan Selatan

dan Timur serta Sulawesi Tengah.

Selain mengolah CPO, AAL juga mengoperasikan

enam pabrik kernel pressing (pengepresan inti

sawit) di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi

dengan kapasitas produksi 700 ton kernel per hari,

meningkat dibandingkan 600 ton kernel per hari

pada 2009. Untuk tahun 2011, AAL berencana

mengembangkan tiga pabrik baru kernel pressing

dengan kapasitas total 180 ton kernel per hari.

During 2010, AAL successfully completed two

new Palm Oil mills in East Kalimantan and Central

Kalimantan with processing capacities of 30 tonnes

Fresh Fruit Bunch (FFB)/hour and 45 tonnes FFB/

hour, respectively. As of the end of 2010, AAL

operated 22 Palm Oil mills with total capacity of

1,050 tonnes FFB/hour. Construction of four new

Palm Oil mills with combined capacity of 165

tons FFB/hour will commence in 2011 to serve

plantations in South and East Kalimantan and

Central Sulawesi.

In addition to processing mills, AAL also operates

six kernel pressing mills located in Sumatera,

Kalimantan and Sulawesi with processing capacity

of 700 tonnes kernel/day, up from 600 tonnes

kernel/day in 2009. In 2011, AAL also plans

development of three new kernel pressing mills

with total capacity of 180 tonnes kernel/day.

Laporan BisnisBusiness Report

Total Produksi Minyak Sawit (ton)Total CPO Production (Tonnes)

Rata-rata Harga Jual CPO (Rp/Kg)Average CPO Selling Price (Rp/Kg)

917,885 920,613981,538

1,082,953 1,113,277

0607

0809

10

3,552

6,002

7,134

6,242

7,027

0607

0809

10

AAL mengoperasikan 22 pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas total sebesar 1.050 ton TBS/jam.AAL operates 22 palm oil mills with a total capacity of 1,050 tonness of FFB/hour.

Page 84: Annual Report • Astra International 2010

82 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Teknologi InformasiInformation Technology

Astra International memiliki 76,87% saham

PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia), sedangkan

sisanya sebesar 23,13% dimiliki oleh masyarakat.

Seluruh saham Astragraphia diperdagangkan di

Bursa Efek Indonesia. Astragraphia dikenal sebagai

penyedia solusi dokumen terkemuka melalui Astra

Graphia Document Solutions (AGDS) yang dijalankan

langsung oleh Astragraphia, serta penyedia solusi

teknologi informasi dan komunikasi terkemuka

melalui anak perusahaan, PT Astra Graphia

Information Technology (AGIT).

AGDS telah menjadi exclusive distributor dari Fuji

Xerox Co. Ltd., Jepang sejak berdirinya Astragraphia.

Sementara itu, AGIT memberikan layanan solusi

bisnis teknologi informasi di bidang jasa infrastruktur,

profesional dan outsourcing, dengan menjadi mitra

strategis dari perusahaan-perusahaan kelas dunia

seperti Airspan, Cisco, Ericson, HP, IBM, Microsoft,

Oracle, SAP dan SUN.

Astra International has a 76.87% holding in

PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia) while the

public holds the remaining 23.13% through

the Indonesia Stock Exchange. Astragraphia is a

leading provider of document solutions, through

Astra Graphia Document Solutions (AGDS), and

of information technology and communication

solutions, through subsidiary company Astra

Graphia Information Technology (AGIT).

AGDS has a long term partnership with Fuji Xerox

Co. Ltd. of Japan as its exclusive distributor in

Indonesia while AGIT provides IT business solutions

in the fields of infrastructure services, professional

services, and outsourcing services with world class

strategic partners such as Airspan, Cisco, Ericson,

HP, IBM, Microsoft, Oracle, SAP and SUN.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 85: Annual Report • Astra International 2010

83Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Sebagai bisnis utama Astragraphia, sepanjang tahun

2010 AGDS memberi kontribusi sebesar 59,9%

dari pendapatan Astragraphia. AGIT memperluas

portofolio usahanya dengan mengelola bisnis sistem

Tracking & Monitoring dan memberikan kontribusi

sebesar 40,1% terhadap pendapatan Astragraphia.

Kedua bisnis ini berperan dalam membantu

Astragraphia mencapai pertumbuhan pendapatan

sebesar 17,3% menjadi Rp 1,6 triliun dan laba bersih

meningkat 76,9% menjadi Rp 118,4 miliar.

Jaringan distribusi AGDS meliputi 77 titik layanan

yang dikelola oleh 22 kantor cabangnya; serta kerja

sama dengan beberapa gerai jaringan toko buku,

toko elektronik dan toko komputer untuk penjualan

produk low-end. Dengan jaringan tersebut, AGDS

mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam

industri penyedia solusi dokumen baik untuk

kebutuhan perusahaan maupun personal.

As Astragraphia’s main business, AGDS contributed

59.9% of Astragraphia’s revenue. AGIT also

expanded its business portfolio by concluding a

sales arrangement for a Tracking & Monitoring

system and contributed 40.1% to Astragraphia’s

revenue. Together these new endeavors, along

with continued effort with its existing product lines,

helped Astragraphia achieve revenue growth of

17.3% to Rp 1.6 trillion while net income increased

by 76.9% to Rp 118.4 billion.

Through both a strategic consolidation of 77

service points which are managed by 22 branches

and a cooperation with bookstore chain outlets,

a consumer electronics store chain and computer

shops for low-end products, AGDS strengthened its

market leading position in the document solution

industry and greatly increased its distribution

channels for personal printer products.

Astra Graphia terus meningkatkan lini produksi yang dimiliki, mengelola distribusi secara strategis dan mencapai pertumbuhan pendapatan.

Astra Graphia expanded existing products, strategically managed distribution channels and produced an increase in revenue.

Laporan BisnisBusiness Report

AGIT memperluas portofolio usahanya dengan mengelola bisnis sistem Tracking & Monitoring.AGIT expanded its business portfolio by adding a Tracking & Monitoring system.

Page 86: Annual Report • Astra International 2010

84 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Infrastruktur dan LogistikInfrastructure and Logistics

Melalui tiga anak perusahaan yang dimilikinya:

PT Astratel Nusantara (Astratel), PT Intertel

Nusaperdana (Intertel) dan PT Serasi Autoraya

(SERA), Astra International bertekad untuk terlibat

aktif mengembangkan usaha jaringan infrastruktur

dan logistik di Indonesia. Ketiga anak perusahaan

tersebut bersama anak perusahaan dan usaha

patungan (joint venture) yang dikembangkannya

menghasilkan pendapatan Rp 3,6 triliun,

meningkat dibandingkan pendapatan tahun 2009

sebesar Rp 3 triliun. Perkembangan besar dalam

bisnis infrastruktur dilakukan Astratel dengan

menambah kepemilikan 19% saham PT PAM

Lyonnaise Jaya (Palyja) dari Citigroup Financial

Products Inc.

Through three wholly owned subsidiaries: PT Astratel

Nusantara (Astratel), PT Intertel Nusaperdana

(Intertel) and PT Serasi Autoraya (SERA), Astra

International aspires to become more involved in the

infrastructure and logistics chain businesses. These

companies and their subsidiaries and joint ventures

generated revenue of Rp 3.6 trillion in 2010, up

from Rp 3 trillion in 2009. A major development

in the infrastructure business was the purchase by

Astratel of an additional 19% interest in PT PAM

Lyonnaise Jaya (Palyja) from Citigroup Financial

Products Inc.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 87: Annual Report • Astra International 2010

85Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Kontributor terbesar terhadap pendapatan SERA

adalah TRAC – Astra Rent A Car yang menjadi

pemimpin di pasar jasa rental mobil dengan

kontribusi sebesar 47,2%, diikuti Mobil88

pusat penjualan mobil bekas dengan kontribusi

44,2%. Pencapaian tahun 2010 ditandai dengan

penambahan armada Orenz Taxi, penanganan 21

proyek Transportation Management System (TMS)

oleh TRAC – Astra Rent A Car, serta peningkatan

rata-rata trade in unit setiap bulan dari Mobil88

sebesar 71,4% dibandingkan tahun 2009.

SERA terus mengembangkan divisi logistiknya

dengan mendirikan SSI – PT Serasi Shipping

Indonesia pada Juli 2010. Hal ini dilakukan untuk

Jaringan LogistikEmpat lini bisnis dikelola SERA, yaitu jasa

penyewaan/rental mobil (melalui TRAC – Astra

Rent A Car), jasa penjualan mobil bekas (melalui

Mobil88 dan Ibid), jasa logistik (melalui SELOG –

Astra Logistics Company dan PT Toyofuji Serasi

Indonesia (TFSI)) serta jasa transportasi umum

Orenz Taxi.

The largest contributors to SERA’s revenue were

market leaders TRAC-Astra Rent A Car at 47.2% and

used-car sales operation Mobil88 at 44.2%. Orenz

taxi increased its fleet during 2010. Also in 2010,

TRAC-Astra Rent-A-Car concluded 21 contracts for

the Transportation Management Systems (TMS) and

increased Mobil88’s average unit trade in per month

by 71.4% from 2009.

SERA continued to develop its logistics division by

establishing SSI – PT Serasi Shipping Indonesia in July

2010 to capture business within the agribusiness

Logistics Value ChainSERA operates four business lines which are: vehicle

lease/rental services (through TRAC – Astra Rent A

Car), used–car sales operations (through Mobil88

and Ibid), logistics operations (through SELOG – an

Astra Logistics Company and PT Toyofuji Serasi

Indonesia (TFSI)) and Orenz Taxi in the public

transportation line.

Melalui tiga anak perusahaannya, Astra bertekad untuk aktif mengembangkan usaha jaringan infrastruktur dan logistik.

Through three wholly owned subsidiaries, Astra aspires to become more involved in the infrastructure and logistics chain businesses.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 88: Annual Report • Astra International 2010

86 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

menangkap peluang bisnis di pasar agribisnis dan

penambangan. Untuk meningkatkan layanan jasa

logistik, TFSI menambah jumlah kapalnya menjadi

4 unit dari sebelumnya 3 unit dan melakukan 154

pengapalan dengan total kendaraan bermotor

yang diangkut sejumlah 83.637 unit, meningkat

73% dibandingkan tahun 2009. Sementara itu,

SELOG dengan jasa pengangkutan alat berat

melalui PT Harmoni Mitra Utama pada tahun 2010

mengangkut 11.531 unit alat berat, meningkat

lebih dari 3 kali lipat dibandingkan tahun 2009

dan telah memulai pengiriman CPO (Crude Palm

Oil) sebanyak 12 kali pengapalan ke daerah

Kumai-Dumai. SELOG selama 2010 juga telah

mengoperasikan 359 unit truk untuk kebutuhan

pengiriman spare part dan berbagai produk

pelanggan yang berarti naik 35,5% dari

tahun 2009.

SERA melihat tahun 2011 pertumbuhan akan tetap

kuat dan berencana menambah armada TRAC

menjadi 30.000 mobil dari 25.093 unit di tahun

2010 dan membuka tiga cabang baru Mobil88.

Jaringan InfrastrukturAstratel berkecimpung dalam berbagai proyek

infrastruktur lewat anak perusahaan dan usaha

patungan. PT Marga Mandalasakti (MMS) yang

79,31% sahamnya dimiliki Astratel, memegang

konsesi dan mengoperasikan jalan tol Tangerang-

Merak sepanjang 72,5 km sampai tahun 2048.

Peningkatan Perekonomian telah meningkatkan

volume kendaraan menjadi sebesar 29,4 juta

kendaraan, tumbuh sebesar 7,1%.

and mining markets. To improve logistic services,

TFSI added one ship to make a total of four and

conducted 154 shipments with the total delivery

of 83,637 vehicles, 73% more than in 2009.

Meanwhile, SELOG with the heavy equipment

shipment services through PT Harmoni Mitra

Utama in 2010 delivered 11,531 pieces of heavy

equipment, an increased more than 3 times from

2009 and delivered 12 shipments of CPO (Crude

Palm Oil) to Kumai-Dumai. SELOG during the year

operated 359 trucks for delivering spare parts and

products to customers, increasing by 35.5% from

2009.

SERA sees the growth for 2011 as strong with plans

for TRAC-to increase unit in operation to 30,000

vehicles compare to 25,093 units in 2010 and

Mobil88 to open three branches.

Infrastructure Value ChainAstratel is involved with a variety of infrastructure

projects with subsidiaries and joint ventures.

PT Marga Mandalasakti (MMS), 79.31% owned by

Astratel, holds the concession for and operates the

72.5 km Tangerang-Merak Toll Road until 2048.

Increased economic growth has resulted in MMS in

achieving year on year traffic growth of 7.1% with

total traffic volume of 29.4 million vehicles.

Astratel also owns 40% of PT Marga Trans

TRAC memimpin pasarnya melalui kualitas pelayanan dan armada transportasi.TRAC leads its market through quality service and fleet management.

Laporan BisnisBusiness Report

Page 89: Annual Report • Astra International 2010

87Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Astratel juga memiliki 40% saham PT Marga

Trans Nusantara, sebuah usaha patungan dengan

PT Jasa Marga Tbk dalam membangun dan

mengoperasikan jalan tol Kunciran-Serpong

sepanjang 11 km sebagai bagian dari Jakarta

Outer Ring Road II. Saat ini proyek ini masih dalam

development stage.

Astratel menguasai 49% saham PT PAM Lyonnaise

Jaya (Palyja) – (naik dari 30% pada 2009). Palyja

adalah penyedia air bersih untuk kawasan Jakarta

wilayah barat sesuai Kesepakatan Kerja Sama

dengan PAM Jaya. Usaha patungan dengan Suez

Environment (lini usaha GDF Suez France) ini

memegang konsesi pengadaan air bersih selama

25 tahun sejak 1998. Dengan tambahan 14.026

pemasangan baru, Palyja telah mendistribusikan

147,3 juta m3 air bersih pada 2010, meningkat

sedikit dibandingkan pendistribusian air bersih

tahun 2009 sebanyak 137,7 juta m3. Perluasan

layanan Palyja di masa mendatang bergantung

pada temuan sumber-sumber air mentah baru dan

nilai ekonomis dari sumber-sumber air tersebut.

PT Gresik Distribution Terminal (GDT) yang 40%

sahamnya dimiliki Astratel, menyediakan tangki-

tangki penimbunan minyak dengan kapasitas

35.000 kilo-liter di Gresik, Jawa Timur. Sejak

mulai beroperasi pada September 2009,

penyimpanan minyak keseluruhan telah

mencapai 93.000 kilo-liter.

Sementara itu, Intertel menguasai 34,91%

saham PT Toyofuji Logistics Indonesia (TFLI), yang

mengelola lahan untuk mobil-mobil Astra dan

non-Astra yang akan dikirim ke berbagai daerah

maupun ke luar negeri via trans-shipment.

Nusantara, a joint venture with PT Jasa Marga Tbk

for the purpose of constructing and operating the

11 km Kunciran-Serpong toll road as part of Jakarta

Outer Ring Road II project. Currently, it is still in the

development stage.

PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), 49% owned by

Astratel (up from 30% in 2009), is a provider of

clean water in the western part of Jakarta under

a Cooperation Agreement with PAM Jaya. This

joint venture with Suez Environment, a business

line of GDF Suez France, has a 25 year concession

starting from 1998. With an additional 14,026 new

connections, Palyja distributed 147.3 million m3 of

clean water in 2010 slightly up from 2009’s 137.7

million m3. Future expansion of service depends

on finding new sources of raw water and in

determining the economic viability of such sources.

PT Gresik Distribution Terminal (GDT), 40% owned

by Astratel, operates an oil tanking terminal with

a 35,000 kilo-liter capacity in Gresik, East Java.

Starting operations in September 2009, total

throughput has reached 93,000 kilo-liters.

PT Toyofuji Logistics Indonesia (TFLI), 34.91% owned

by Intertel, operates a pre-shipment marshalling yard

for both Astra and non-Astra cars for export and

import trans-shipment.

Laporan BisnisBusiness Report

Volume kendaraan jalur tol Tangerang-Merak naik 7,1%. Traffic volume in Tangerang-Merak toll road grew by 7.1%.

Palyja menyediakan air bersih untuk kawasan Jakarta Barat.Palyja provides clean water within West Jakarta.

Page 90: Annual Report • Astra International 2010

88 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Page 91: Annual Report • Astra International 2010

89Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis

Review of Business Support Units

Page 92: Annual Report • Astra International 2010

90 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan KerjaEnvironment, Health and Safety

Komitmen untuk saling menghormati antar individu,

ramah terhadap lingkungan dan memiliki tanggung

jawab sosial tertanam dalam filosofi Catur Dharma.

Komitmen ini telah diterapkan sejak lama di Astra

dengan tujuan mencapai yang terbaik, bukan sekadar

melekat pada praktik usaha atau hanya karena

kepatuhan terhadap peraturan hukum. Dalam jangka

pendek dan jangka panjang, komitmen tersebut

terbukti telah membuahkan hasil bagi Perseroan.

Di semua sistem usaha, baik dalam hal manufaktur,

distribusi maupun bidang lainnya, Astra senantiasa

berupaya menciptakan sistem yang berkelanjutan

dan efisien. Menyediakan lingkungan kerja

yang aman dan sehat bagi para pekerja dapat

meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi

waktu tidak produktif dan di tahun 2010 hal

tersebut mampu meningkatkan tingkat produksi

secara pesat guna memenuhi permintaan pasar.

Embodied within Astra’s Catur Dharma philosophy

is a respect for individuals and the directive to be

environmentally friendly and socially responsible. This

long standing commitment to strive for excellence

within these areas are not just an additional feature

of business practice, nor is it merely compliance

with both legal requirements; this commitment, in

both the short and long run, provides returns for the

Company.

In all business systems, whether manufacturing,

distribution or others, Astra seeks to establish

sustainable and efficient systems. Providing a safe

and healthy work environment for workers adds

to productivity, minimizes down time and in 2010

allowed production levels to dramatically increase

to meet market demand. It has also proven both

profitable and sustainable when integrating

production system by-products within the reduce,

Page 93: Annual Report • Astra International 2010

91Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Terbukti menguntungkan dan berkelanjutan pula

bahwa pengintegrasian sistem produksi menurut

produk sesuai paradigma pengurangan, daur

ulang dan penggunaan kembali (reduce, recycle

dan reuse) menciptakan manfaat bagi masyarakat,

pelanggan dan operasional bisnis.

Astra membuat serangkaian standar berupa Astra

Green Company (AGC) untuk mengatur situasi

lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja di

ratusan unit usaha serta para pemasok. Standar

AGC ini memuat panduan umum, target rinci dan

Green Strategy tiga rangkap yang mencakup Green

Process, Green Product dan Green Employees.

Green Process bertujuan mengembangkan proses

usaha yang aman, nyaman dan bersih; Green

recycle and reuse paradigms, creating benefits for

the community, customers and business operations.

To manage the health, safety and environmental

situations of hundreds of business units, as well

as those of suppliers, Astra has developed the

Astra Green Company (AGC) set of standards.

Contained within its provisions are general

guidelines, specifies targets and a three-fold

Green Strategy: Green Process, Green Product

and Green Employees. Green Process aims at

developing safe, comfortable and clean business

Di seluruh sistem usaha, baik itu manufaktur, distribusi ataupun yang lainnya, Astra senantiasa mengupayakan sistem yang berkelanjutan dan efisien.

In all business systems, whether manufacturing, distribution or others, Astra seeks to establish sustainable and efficient systems.

Astra berupaya menciptakan sistem yang berkelanjutan, efisien dan menguntungkan.Astra seeks to create a system that is sustainable, efficient and profitable.

Page 94: Annual Report • Astra International 2010

92 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Product bertujuan menghasilkan produk-produk

yang ramah lingkungan dan aman; sedangkan

Green Employees bertujuan meningkatkan

kesadaran dan kompetensi sesuai praktik-praktik

keselamatan dan kesehatan kerja yang telah

ada maupun menemukan cara-cara baru untuk

menciptakan nilai bagi Lingkungan, Kesehatan

dan Keselamatan Kerja. Sistem ini berhasil menjadi

model yang digunakan dalam pendekatan triple

bottom line (Planet, People dan Profit).

Dengan bekerja sesuai prosedur operasi standar,

meraih sertifikasi internasional dan melanjutkan

kampanye kesadaran terhadap Lingkungan,

Kesehatan dan Keselamatan Kerja telah membuat

pabrik-pabrik Astra berulang kali berhasil menjadi

contoh sebagai tempat usaha paling aman

dan peka terhadap lingkungan di Indonesia.

Pembahasan lebih lengkap tentang berbagai

sertifikasi serta penghargaan kesehatan dan

keselamatan kerja yang diperoleh Astra, dapat

dibaca dalam Laporan Keberlanjutan Astra 2010.

Unit-unit usaha Astra berhasil meraih sertifikasi-

sertifikasi berikut:

ISO 14001ISO 14001

SMK3 (Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) SMK3 (Occupational Health and Safety Management)

ISRS (Sistem Pemeringkatan Keselamatan Kerja Internasional)ISRS (International Safety Rating System)

GMP (Praktik Manufaktur yang Baik)GMP (Good Manufacturing Practices)

PROPER (Pemeringkatan Kinerja terkait Manajemen Lingkungan)PROPER (Performance Rating in Relation to Environmental Management)

EPE (Evaluasi Kinerja Lingkungan)EPE (Environmental Performance Evaluation)

HACCP ISO 22000:2005(Pengendalian Penting Analisis Bahaya) HACCP ISO 22000:2005 (Hazard Analytical Critical Control)

Standar Bangunan HijauGreen Building Standard

NOSA (Asosiasi Keselamatan Kerja Nasional)NOSA (National Occupational Safety Associate)

Eco LabelEco Label

OHSAS 18001OHSAS 18001

LCA (Analisis Siklus Kehidupan)LCA (Life Cycle Analysis)

HCVF (Hutan Bernilai Konservasi Tinggi)HCVF (High Conservation Value Forest)

NFPA (Asosiasi Pemadam Kebakaran Nasional)NFPA (National Fire Protection Association)

ISPS Code (Keamanan Fasilitas Kapal & Pelabuhan Internasional)ISPS Code (International Ship & Port Facility Security)

ISM Code (Peraturan Manajemen Keselamatan Kerja Internasional)ISM Code (International Safety Management Code)

SOLAS (Keselamatan Kehidupan di Laut)SOLAS (Safety of Life at Sea)

MARPOL(Polusi Kelautan)MARPOL (Maritime Pollution)

SPM(Standar Pelayanan Minimum) untuk jalan tolSPM (Minimum Service Standard) for toll roads

FSCS (Standar Dewan Pengawas Hutan untuk Manajemen Hutan)FSCS (Forest Stewardship Council Standard for Forest Management)

processes; Green Product aims at producing

environmentally-friendly and safe products; and

Green Employees aims at raising awareness and

competencies toward both established safe and

healthy practices and innovating new ways to

create Environment, Health and Safety (EHS)

value. This system continues to be a successful

model facilitating the triple bottom line approach

of planet, people and profit.

Following standard operating procedures, gaining

international certifications and continuing EHS

awareness campaigns have repeatedly placed Astra

facilities as among the safest, most environmentally

sensitive companies in Indonesia. For a more

complete discussion of certifications and health

and safety awards, please refer to the 2010 Astra

Sustainability Report. Astra business units have

achieved the following certifications:

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit

Page 95: Annual Report • Astra International 2010

93Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Astra melakukan penilaian tahunan AGC untuk

menentukan kemajuan yang telah dicapai dalam

memenuhi target dan mengidentifikasi praktik

terbaik. Tanggapan atas upaya ini semakin

baik, seiring bertambahnya unit usaha yang

berpartisipasi dan mencapai peringkat yang baik.

Hasil Penilaian Astra Green CompanyAstra Green Company Assessment Results

2010 2009

Jumlah Unit yang Berpartisipasi 455 446 Number of Participating Units

Penghargaan Emas 67 75 Gold Award

Hijau 231 213 Green

Biru 104 110 Blue

Merah 19 32 Red

Hitam 34 16 Black

Dalam semua kegiatan usahanya, Astra senantiasa

memenuhi seluruh peraturan pemerintah

Indonesia, serta aktif terlibat dalam berbagai

aktivitas prosedur penilaian dan forum pertemuan

yang menyangkut isu lingkungan, kesehatan

dan keselamatan kerja. Semua komitmen ini

mempunyai satu sasaran: menciptakan kehidupan

yang lebih baik bagi para karyawan dan pelanggan

Astra serta masyarakat luas.

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Astra performs annual AGC assessments to

determine progress in meeting targets and to

identify best practices. The response to this

assessment has been more encouraging as more

business units are participating and achieving strong

ratings.

In all its business activities, Astra fully complies with

all Indonesian government regulations and actively

participates in numerous assessment procedures and

community forums on environmental, health and

safety issues. All of this commitment has as its goal:

providing a better life to its employees, customers

and the community.

Tim pemadam kebakaran waspada di setiap saatFire Team - alert at all times

Page 96: Annual Report • Astra International 2010

94 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Pemahaman Astra akan pentingnya peranan

sumber daya manusia dalam menunjang

keberlanjutan bisnis jangka panjang tercermin

pada upaya-upaya pengembangan sumber

daya manusia Astra yang terus dilakukan secara

berkesinambungan.

Sebagai perwujudan dari konsep strategis 3W

(Winning Concept, Winning System dan Winning

Team) yang telah lama diperkenalkan sebagai

kerangka strategis Astra, maka managemen Astra

juga telah merumuskan strategi “Triple Roadmap”

yaitu Portfolio Roadmap, People Roadmap dan

Public Contribution Roadmap untuk mendukung

visi jangka panjang Astra .

Berdasarkan pada nilai-nilai Catur Dharma,

Corporate Human Capital Development (CHCD)

bersama-sama dengan seluruh lini manajemen

perusahaan terus berusaha mengembangkan

sumber daya manusia yang memiliki integritas,

komitmen, kapabilitas maupun kompetensi yang

tinggi untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis

yang berkembang sangat pesat di tahun 2010.

Through its continuing efforts in human

resources development, Astra demonstrates a

clear understanding of the critical role of human

resources in supporting business continuity in the

long-term.

In further developing its strategic concept of 3W

(Winning Concept, Winning Team and Winning

System), Astra has formulated a “Triple Roadmap”

which includes a Portfolio Roadmap, People

Roadmap and Public Contribution Roadmap to

support the Company’s long-term vision.

Based on the Catur Dharma values, Corporate

Human Capital Development (CHCD) together

with all company management lines seek to model

personnel with integrity, commitment, capability

and competence to support the business growth

that has developed very rapidly in 2010.

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit

Page 97: Annual Report • Astra International 2010

95Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Fokus utama dari strategi pengembangan sumber daya

manusia di Astra dapat dilihat pada usaha untuk lebih

mengaitkan strategi pengembangan Sumber Daya

Manusia (SDM) dengan strategi bisnis. Hal ini sangat

tampak pada seluruh proses SDM di lingkungan Astra.

Dimulai dari pada saat melakukan rekrutmen,

Astra mempergunakan 8 kompetensi utama

yang ada dalam melihat calon karyawan. Setelah

calon karyawan tersebut direkrut, Astra juga

mempergunakan ke-8 kompetensi tersebut

untuk melakukan evaluasi kinerja dan juga

pengembangan kemampuan lebih jauh lagi.

The main focus of this strategy is a closer linking of

the human capital development strategy in Astra

with both overall and targeted business strategies.

This integration is clearly visible throughout Astra’s

entire human resources process.

Starting from recruitment, Astra identifies 8 core

competencies that the prospective employee

possesses. After the prospective employee is

recruited, Astra uses the 8 core competencies to

evaluate performance and develop skills further.

Strategi pengembangan sumber daya manusia selalu dikaitkan dengan strategi bisnis.Human resources development strategy is link with business strategy.

Berdasarkan pada nilai-nilai Catur Dharma, Corporate Human Capital Development (CHCD) bersama-sama dengan seluruh lini manajemen perusahaan terus berusaha mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki integritas, komitmen, kapabilitas maupun kompetensi yang tinggi untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis yang berkembang sangat pesat di tahun 2010.

Based on the Catur Dharma values, Corporate Human Capital Development (CHCD) together with all company management lines seek to model personnel with integrity, commitment, capability and competence to support business growth, which in 2010 was very rapid.

Page 98: Annual Report • Astra International 2010

96 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Secara umum strategi pengembangan SDM di tahun

ini ditekankan pada 2 hal utama yang dilakukan

secara paralel dan berkesinambungan yaitu:

• Melanjutkanstrategimaupuninisiatifyangtelah

ditetapkan pada tahun sebelumnya dengan

penekanan pada konsep perbaikan yang

berkesinambungan (kaizen).

• Menetapkandanmerumuskanrencanastrategis

(roadmap) jangka panjang untuk mendukung

visi jangka panjang Astra (Astra 2020) yang

akan menciptakan sebuah platform Sumber

Daya Manusia Astra baru, yang terintegrasi kuat

dengan sistem dan kultur Astra selama ini.

Terkait dengan strategi SDM tersebut, program-

program pengembangan karyawan yang

terstruktur, intensif dan telah dilakukan untuk

karyawan di semua level.

Penyebarluasan budaya inovasi juga secara

konsisten digalakkan dengan melakukan kegiatan

kompetisi inovasi yang ditujukan untuk karyawan

di semua level. Kesadaran dan perilaku “kaizen”

juga merupakan sebuah proses yang dijalankan

secara konsisten setiap tahunnya. Sedangkan

sebagai pendukung atau enabler, CHCD

memantau dan menciptakan program-program

insentif yang kompetitif, baik bagi level operasional

maupun level eksekutif. Hal ini ditujukan untuk

mendukung peningkatan produktivitas dan

engagement karyawan.

In 2010, as part of its human resources strategy,

CHCD simultaneously followed a two fold path by:

• Continuingstrategiesorinitiativesthatwere

set in the previous years with an emphasis on

continuous improvement (kaizen).

• Definingandformulatingthestrategic

framework (roadmap) to support the long-term

vision Astra 2020, as an HR platform with robust

and integrated systems to instill the Astra culture.

The HR strategy deployed in 2010 will be

developed further through structured, intensive

and continuous programs for staff at all levels.

An essential component is the disseminatation of

a culture of innovation, through the positive use

of competition. Programs to instill kaizen thinking

and behavior are also conducted. Meanwhile, as

a supporter and an enabler, CHCD monitors and

creates competitive incentive programs, both for

operational and executive levels. This is intended

to support increased productivity and employee

engagement.

Astra Mencari Bakat (AMB), salah satu bentuk apresiasi bagi karyawan.Astra Menari Bakat as appreciation for employees.

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit

Page 99: Annual Report • Astra International 2010

97Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Karyawan Grup Astra Berdasarkan UsiaAstra Group Employees by Age

Karyawan Grup Astra Berdasarkan PendidikanAstra Group Employee by Education

Usia 18-25 tahun18-25 years old

10

46,273

09

36,646

Sampai dengan SLTA(Highschool)

10

108,460

09

93,775

Usia 46-55 tahun46-55 years old

10

9,154

09

8,034

S2(Post Graduate)

10

685

09

706

Usia 26-35 tahun26-35 years old

10

58,378

09

53,714

D1 - D3(Diploma)

10

13,409

09

11,218

>55 tahun>55 years old

10

247

09

213

Usia 36-45 tahun36-45 years old

10

31,093

09

28,093

S1(Under Graduate)

10

22,600

09

21,001

Jumlah KaryawanTotal Employees

10

145,154

09

126,700

Jumlah KaryawanTotal Employees

10

145,154

09

126,700

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Page 100: Annual Report • Astra International 2010

98 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Setiap tahun Astra mengevaluasi sistem remunerasi yang diberikan kepada karyawan melalui survei remunerasi. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem remunerasi Astra sudah kompetitif dan sesuai dengan tren pasar.

An annual survey is conducted to evaluate Astra’s employee remuneration system. This process seeks to ascertain whether Astra’s remuneration package remains competitive and is in accordance with market trends.

Keterangan Note:Jumlah karyawan di 145 perusahaan, termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.

Total numbers of employees in 145 companies, including subsidiaries, associates and jointly controlled entities.

Karyawan Grup Astra Berdasarkan Lini BisnisAstra Group by Number of Business Line

OtomotifAutomotive

10

66,605

09

56,010

AgribisnisAgribusiness

10

26,651

09

24,098

Jasa KeuanganFinancial Services

10

21,941

09

20,025

Informasi TeknologiInformation Technology

10

1,273

09

1,269

Alat Berat/PertambanganHeavy Equipment/Mining

10

19,567

09

16,139

InfrastrukturInfrastructure

10

9,117

09

9,159

Jumlah KaryawanTotal Employees

10

145,154

09

126,700

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit

Page 101: Annual Report • Astra International 2010

99Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Secara garis besar, beberapa penerapan strategi

yang telah dilakukan sepanjang tahun 2010

diantaranya adalah:

• Pengembanganstrategisumberdayamanusiayang

benar-benar terintegrasi dengan strategi bisnis.

• Melakukanupaya-upayasistematisdanterarah

dalam merekrut kader terbaik yang ada di pasar

tenaga kerja.

• Pengembangankaderterbaikyangterintegrasi

mulai dari pelatihan, program mentoring, rotasi

maupun akselerasi karir yang lebih baik.

• Mendisainsistempenghargaanyanglebihbaik

dan kompetitif di pasar dengan menghargai kinerja

yang unggul baik secara individu maupun

secara tim.

• Meningkatkanrasamemilikikaryawan

terhadap perusahaan melalui program-program

pengembangan nilai dan budaya perusahaan yang

terintegrasi dan terarah.

Selain strategi di atas maka pada tahun ini

manajemen puncak Astra dibantu oleh team

dari Corporate Human Capital Development

juga membuat perencanaan jangka panjang

yang disebut sebagai Astra People Roadmap.

People Roadmap ini menggambarkan strategi

pengembangan SDM, yang bertujuan untuk

menjadikan Astra sebagai “the most preferred

company to work for“.

Dengan adanya kesinambungan antara perbaikan

dari praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia

yang telah dijalankan selama ini dan perencanaan

jangka panjang yang solid, maka diharapkan bisa

menciptakan insan-insan Astra yang unggul yang

mampu bersaing di pasar lokal maupun regional.

Seiring dengan perkembangan bisnis yang cepat,

kebutuhan karyawan baru juga tak terelakkan.

Kebijakan rekrutmen Astra berorientasi pada

kebutuhan bisnis, dengan strategi rekrutmen yang

sejalan dengan strategi bisnis. Hal yang diutamakan

Astra dalam menentukan calon karyawan yang

akan direkrut adalah kompetensi dan karakter dari

setiap calon. Pemenuhan kebutuhan akan tenaga

kerja di Astra ditempuh melalui jalur rekrutmen

yang berasal baik dari luar (fresh graduate atau

pro hire) dan dari dalam perusahaan, yakni melalui

pengembangan kompetisi, mekanisme Internal

Broadly speaking, the implementation strategies

that were conducted throughout 2010 include the

following:

• Developmentofahumanresourcesstrategythat

is completely integrated with business strategy.

• Implementationofsystematicmeasuresfocused

on recruiting the best cadres in the labor market.

• Developmentofateamworkmentalitythrough

training, mentoring programs, rotational

acceleration and career development.

• Improvedrewardsystem,whichiscompetitive

in the marketplace and responsive to superior

performance both individually and in teams.

• Increasedlevelofemployeeaffiliationwith

the Company through a reinforcement of the

integrated corporate culture values.

In addition to this strategy, management assisted

by Corporate Human Capital Development has

developed a long-term plan referred to as the

People Roadmap. This Roadmap describes the

human resource development strategy, which aims

to make Astra “the most preferred company to

work for”.

With continuity between existing human resource

improvement practices and a solid long-term plan,

it is expected that Astra will be able to compete in

local and regional markets because it has the right

people. Along with rapid business growth, there is

an inevitable need for new employees.

Astra’s recruitment policy is oriented to business

needs, with a recruitment strategy in line with

business strategy, looking at the competence and

character of each candidate. Meeting the labor

demand within Astra requires recruitment of good

candidates both from outside (fresh graduates

or established professional) and from within the

company, namely through the development of

competencies, internal mechanism job postings

and job rotation. Astra’s strategy to fulfill the needs

of the entire Company begins in the early years

of an employee’s tenure, and involves everyone

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Page 102: Annual Report • Astra International 2010

100 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Job Posting (IJP) dan rotasi. Strategi pemenuhan

kebutuhan seluruh perusahaan dalam lingkungan

Astra, dibuat di awal tahun. Dengan informasi

awal tentang total kebutuhan perusahaan dan

dengan melibatkan seluruh penanggung jawab

rekrutmen pada setiap anak perusahaan, dibuatlah

suatu strategi rekrutmen bersama pada universitas-

universitas terbaik yang ada di indonesia.

Beberapa program yang dijalan oleh Astra untuk

menarik calon-calon terbaik dari universitas

ternama adalah sebagai berikut:

• AstraGuest Lecturing Program, sharing

pengetahuan bisnis dan organisasi

• AstraWorkshop Program, memperkenalkan

proses bisnis, budaya dan nilai-nilai Astra

• AstraInternship Program, “on the job” training

untuk undergraduate students

• AstraDay, program rekrutmen kampus untuk

mencari bakat-bakat terbaik

• University Sourcing, program perekrutan fresh

graduate.

Pada tahun 2010, CHCD telah menyelesaikan

perangkat evaluasi pengembangan karir yang

dikembangkan bersama pihak ketiga. Perangkat ini

diharapkan dapat membantu Astra dalam melakukan

proses seleksi terhadap calon-calon karyawan.

Di waktu mendatang alat evaluasi psikologis ini

diharapkan dapat dikembangkan lebih jauh dengan

sistem yang terintegrasi dengan komputer. Selain

itu, CHCD juga telah melakukan sistem online untuk

para calon karyawan yang hendak mendaftarkan

diri sebagai calon karyawan di Grup Astra. Hal ini

mempermudah pengumpulan informasi, pengelolaan

data calon karyawan dan menunjang kegiatan lainnya.

responsible in each subsidiary to participate in a

strong recruitment strategy at the best universities

in Indonesia.

The programs that Astra runs to attract the best

candidates from the top universities include:

• AstraGuestLecturingProgram,businessand

organizational knowledge sharing

• AstraWorkshopProgram,introducingAstra

processes, culture, and values

• AstraInternshipProgram,“onthejob”training

for undergraduate students

• AstraDay,campusrecruitmenttofindthebest

talent

• UniversitySourcing,newgraduaterecruitment

programs.

In 2010, CHCD developed career aptitude

evaluation tools developed in conjunction with

third parties. These tools are expected to help Astra

in pre-selection of employee candidates and can be

further integrated within larger computer models.

In addition, CHCD also has an online system for

prospective employees who want to register as

candidates in the Astra Group. This facilitates the

collection of information, data management and

supports candidates’ other activities.

Astra Day, program rekrutmen kampus mencari bakat-bakat terbaik.Astra Day campus recruitment program finds the best talent.

Karyawan turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan CSR Astra.Employees actively participate in Astra CSR activities.

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit

Page 103: Annual Report • Astra International 2010

101Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Hal lain yang menjadi tanggung jawab CHCD yang

sangat penting adalah mempersiapkan kader-kader

pemimpin Astra untuk masa yang akan datang.

Tanggung jawab ini dijalankan dengan memanfaatkan

Astra Development Center (ADC) sebagai salah satu

bagian dari program pengembangan eksekutif. Dalam

program ini Astra memiliki dua program utama yaitu

Leadership Mentoring dan Succession Planning.

Program Succession Planning sepanjang tahun 2010

dilakukan untuk 17 orang eksekutif yang berpotensi

yang terdiri atas para eksekutif senior atau pimpinan

unit bisnis. Sedangkan Leadership Mentoring telah

berhasil mensertifikasi sebanyak 13 orang mentor dan

sebanyak 21 orang mentee yang berpartisipasi dalam

program ini.

Untuk melengkapi pengembangan kompetensi

yang relevan, CHCD mengirimkan sebanyak 10

orang eksekutif Grup Astra untuk mengikuti

program singkat di universitas-universitas ternama

di dunia maupun sekolah bisnis seperti Stanford

University dan Michigan University. Sebagai salah

satu kegiatan pengembangan eksekutif secara

internal, sebanyak 26 eksekutif berpartisipasi

dalam pelaksanaan “one day workshop” mengenai

strategi, inovasi dan corporate entrepreneurship,

menghadirkan pembicara dari Kellogg University.

Program pengembangan lain yang telah dilakukan

pada tahun 2010 yang lalu adalah pelaksanaan

program pelatihan Management for Executive

yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

para pemimpin dalam hal mengelola staf dan

menginspirasi mereka untuk bersama-sama

mencapai tujuan. Program ini dilakukan sebanyak

dua kali pada tahun 2010 dengan masing-masing

diikuti oleh sekitar 30 peserta.

Leadership Performance Coaching and Mentoring

merupakan program yang ditujukan untuk

mempersiapkan para calon pemimpin di Grup Astra

dan memastikan bahwa Individual Development Plan

(IDP) dijalankan. Program ini dimulai dengan kegiatan

asesmen melalui ADC. Hasil dari pelaksanaan

asesmen tersebut adalah umpan balik yang diberikan

kepada para peserta secara langsung dan dilengkapi

dengan laporan umpan balik lengkap untuk para

atasan peserta. Umpan balik yang telah diberikan

akan ditindaklanjuti dengan membuat agenda

To prepare the leaders of the future and as one

part of the executive development programs,

leadership development is carried out through the

Astra Development Center (ADC), with two major

programs: Leadership Mentoring and Succession

Planning. In 2010, the ADC provided Succession

Planning programs for 17 high performance

people, involving senior executive or business

leaders. Leadership Mentoring was successfully

arranged for certifying 21 participating mentees

with 13 people as mentors.

To supplement other competency development

programs, CHCD sent 10 Astra Group executives

to follow short programs at prestigious business

schools such as at Stanford University and Michigan

University. Internally, 26 executives participated in

one-day workshops on strategy, innovation and

corporate entrepreneurship with speakers from

Kellogg University. Other development programs

include Executive Personnel Management, which

aimed to improve people management ability to

create team inspiration in reaching goals. This

program was conducted twice in 2010, each of

which involved about 30 participants.

The Leadership Performance Coaching and

Mentoring program is intended to prepare future

leaders in the Astra Group and ensure that the

Individual Development Plan (IDP) is executed.

This program begins with assessment activities

through the ADC. Feedback results are given to

the participants directly and a complete feedback

report is provided to superiors. Feedback will

be followed up by making a personal capacity-

building agenda, known as the IDP which in

turn is monitored by CHCD in cooperation with

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Page 104: Annual Report • Astra International 2010

102 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

pengembangan kemampuan pribadi atau lazim

disebut sebagai IDP yang dalam pelaksanaannya

dimonitor oleh CHCD bekerja sama dengan

atasan masing-masing peserta. Setelah agenda

pengembangan disetujui bersama, maka peserta

akan masuk ke dalam program pengembangan

Leadership Performance Coaching and Mentoring.

Program yang telah dijalankan akan dilanjutkan

dengan program pengembangan individu pasca

pelatihan melalui aktivitas belajar pribadi atau dengan

menjalankan proyek yang disesuaikan dengan isu-isu

kompetensi individu yang perlu diperkuat. Dalam

menjalankan program tersebut, peserta didampingi

oleh para atasan langsung sebagai mentor.

Sementara pada program succession planning

CHCD menerapkan Talent Pool Management.

Dalam program ini semua anak perusahaan dalam

Grup wajib membuat Replacement Table Chart

(RTC) yang menjamin ketersediaan personil dengan

jumlah minimal dua kader untuk setiap jabatan

yang ada. Guna memantau validitas RTC, CHCD

melakukan people review setiap tahun.

Dalam kaitan dengan remunerasi karyawan, setiap

tahun Astra mengevaluasi sistem remunerasi yang

diberikan kepada karyawan melalui survei. Proses

ini bertujuan untuk memastikan apakah sistem

remunerasi Astra sudah kompetitif dan sesuai dengan

tren pasar, baik di dalam industri sejenis atau industri

di sektor lain. Selain gaji, Astra juga memberikan

berbagai benefit bagi karyawan baik dalam bentuk

finansial di luar gaji maupun non finansial seperti

program pengembangan individu melalui berbagai

program pelatihan, program penghargaan masa kerja

dan program persiapan pensiun.

a participant’s superior. After agreeing on a

development agenda, the participants will go into a

Leadership Performance Coaching and Mentoring

program. Completed programs will be followed

by a post-training program of individual self-

study activities or by running projects tailored to

strengthening individual competence. In running

the program, an immediate superior acts as a

participant’s mentor.

For succession planning, CHCD applies Talent Pool

Management, for which all subsidiaries within the

Group make a Replacement Table Chart (RTC).

This helps ensure a bench strength availability of

two qualified people for every position. In order

to monitor the effectiveness of the RTC, CHCD

reviews this process each year.

In regards employee remuneration, every year

Astra evaluates the remuneration system through

a survey. This process aims at ensuring that

Astra uses is competitive and in line with market

trends, both within the industry and across similar

industries. Other than salaries, Astra also provides

various benefits for employees both in the form of

financial incentives and non-financial incentives,

such as a program of individual development

through training programs, a years-of-service

award program and retirement preparation

programs.

Berbagai fasilitas disediakan untuk menunjang kinerja dan pengembangan kemampuan karyawan.Various facilities are provided to support the performance and capability of employees.

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit

Page 105: Annual Report • Astra International 2010

103Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Astra juga senantiasa menerapkan konsep kesetaraan

kesempatan dan perlakuan kepada seluruh

karyawannya, termasuk kesetaraan perlakuan

terhadap pria dan wanita, seluruh karyawan yang

memiliki agama berbeda-beda dan hal lainnya.

Untuk menunjang kinerja karyawan dan

meningkatkan employee engagement di seluruh

karyawan, Astra melakukan banyak pembaruan

pada bangunan fisik gedung dan sarana penunjang

pekerjaan lainnya. Selama tahun 2010 yang telah

dilakukan diantaranya adalah peremajaan (renovasi)

exterior dan interior gedung utama

PT Astra International Tbk dan beberapa gedung

lainnya. Dari keempat bangunan yang ada di

dalam lingkungan PT Astra International Tbk

(Gedung A, B, C dan D), gedung A dan B telah

berhasil diselesaikan sedangkan gedung C dan D

dilakukan di awal tahun 2011. Selain bangunan

fisik gedung, taman-taman di lingkungan gedung

utama tersebut juga mendapatkan sentuhan

perbaikan sehingga mereka menjadi satu kesatuan

pembaharuan lingkungan. Hal ini dilakukan agar

karyawan Astra memiliki tempat bekerja yang

semakin baik dan menunjang kinerjanya

sepanjang tahun.

Astra continues to implement equal opportunities

and equal treatment of all employees, including

equal treatment of men and women, employees of

different religions and in other respects.

To support employee performance and enhance

employee engagements for all of its employees,

Astra upgrades the physical design of buildings and

support facilities. During 2010, renovations were

carried out on the exterior and interior of the main

building of PT Astra International Tbk and several

other buildings. Of the renovations of the four

buildings at headquarters, those at buildings A and

B have been successfully completed, while those

of buildings C and D will be finished in early 2011.

In addition to the physical structure of buildings,

parks within the area will also be improved to

reflect environmental renewal. This is done to

provide a place for employees to work for better

performance and feel supported throughout the

year.

Renovasi gedung pusat PT Astra International Tbk untuk menunjang kinerja Perseroan.The renovation of PT Astra International Tbk head office to support Company’s performance.

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Page 106: Annual Report • Astra International 2010

104 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Astra Management Development Institute (AMDI)Sebagai pusat pengembangan manajemen

perusahaan, AMDI berperan dalam mempersiapkan

kader-kader pemimpin Astra. Mengusung visi

“To support Astra in becoming one of the Best

talent and knowledge enterprise (Lenoprise) in

Asia Pacific”, penekanan materi pelatihan adalah

pada unsur-unsur budaya perusahaan, kompetensi

dasar, manajemen dan kepemimpinan. Sedangkan

hal yang mendasari pelaksanaan pelatihan

terhadap seseorang karyawan adalah kebutuhan

pengembangan pribadi yang sejalan dengan

kebutuhan pengembangan bisnis tempat ia berada.

Untuk menciptakan pemimpin yang memiliki daya

saing tinggi dalam dunia bisnis yang semakin

kompetitif, dalam melaksanakan program-

programnya, AMDI bekerja sama dengan institusi

pendidikan terbaik di Indonesia dan Asia Pasifik.

Program pelatihan kepemimpinan yang ada di

AMDI dan telah dilaksanakan di tahun 2010

diantaranya adalah:

• AstraBasic Management Program (ABMP) diikuti

oleh 225 peserta [2009: 250 peserta]

• AstraFirst-line Management Program (AFMP)

diikuti oleh 155 peserta [2009: 144 peserta]

• AstraMiddle Management Program (AMMP)

diikuti oleh 175 peserta [2009: 166 peserta

• AstraGeneral Management Program (AGMP)

diikuti oleh 29 peserta [2009: 28 peserta]

Astra Management Development Institute (AMDI) As the Company’s management development

center, AMDI’s role is in preparing the leaders

of Astra. With the vision “To support Astra in

becoming one of the best talent and knowledge

enterprises (Lenoprise) in Asia Pacific”, the training

emphasizes corporate culture, core competencies,

management and leadership, while the underlying

implementation focusses on the personal

development of each employee.

To create leaders who are highly effective in an

increasingly competitive business world, AMDI

cooperates with the best educational institutions

in Indonesia and Asia Pacific. Leadership training

programs completed in 2010 include:

• AstraBasicManagementProgram(ABMP),

followed by 225 participants [2009: 250

participants]

• AstraFirst-lineManagementProgram(AFMP)

followed by 155 participants [2009: 144

participants]

• AstraMiddleManagementProgram(AMMP),

followed by 175 participants [2009: 166

participants]

• AstraGeneralManagementProgram(AGMP)

attended by 29 participants [2009: 28

participants]

Total Suggestion System dalam InnovAstra sampai dengan tahun 2010 mencapai 3.680.879.Total Suggestion System in InnovAstra reached 3,680,879 ideas in 2010.

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit

Budaya berinovasi dilakukan melalui InnovAstra yang secara rutin dilakukan sejak tahun 1980.Cultural innovation through InnovAstra since 1980.

Page 107: Annual Report • Astra International 2010

105Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

AMDI juga berperan dalam mendukung penerapan

System Management di Grup Astra sesuai dengan

panduan manajemen yang dimiliki yaitu Astra

Management System. Fungsi lain yang dimiliki

oleh AMDI adalah sebagai agen penyebarluasan

pengetahuan dan best practices yang ada di dalam

Astra maupun yang berasal dari luar Astra.

Setiap tahun AMDI menyelenggarakan InnovAstra

untuk menggalakkan budaya berinovasi seluruh

anak perusahaan dan di berbagai tingkatan di

mana karyawan dan manajemen berada. Sebagai

hasilnya, InnovAstra setiap tahunnya berhasil

meningkatkan kompetensi karyawan, kontribusi

terhadap bisnis dan juga rasa kebanggaan serta

meningkatkan rasa memiliki seluruh karyawan

terhadap perusahaannya. Jumlah proyek yang

dilakukan oleh karyawan Grup Astra untuk masing-

masing kategori adalah sebagai berikut:

• Suggestion System (SS) sebanyak 340.719 proyek

[2009: 509.404 proyek]

• Quality Circle Control (QCC) sebanyak 5.931

proyek [2009: 4.627 proyek]

• Quality Circle Project (QCP) sebanyak 532 proyek

[2009: 468 proyek]

• Business Performance Improvement (BPI)

sebanyak 28 proyek [2009: 20 proyek]

Dana Pensiun Astra (DPA)Guna mendorong kemandirian para pensiunan,

selain Jamsostek, Astra juga menyediakan program

dana pensiun tambahan melalui Dana Pensiun

Astra (DPA Satu dan DPA Dua). Program DPA

juga memberikan pelatihan kewirausahaan untuk

karyawan yang memasuki masa pensiun. DPA telah

menyelenggarakan Program Persiapan Pensiun

AMDI also plays a role, with management

guidance, in supporting the System Management

throughout the Astra Group as well as

disseminating knowledge and best practices within

Astra and from outside.

Every year AMDI InnovAstra holds an Innovation

Competition across Astra. The benefits of this

friendly competition include not only increased

employee competence and contributions to

business success, but also a real and well-deserved

sense of pride and increased sense of belonging

among stuff. In 2010, the number of employee

projects carried out were as follows:

• SuggestionSystem(SS)-340,719projects[2009:

509,404 projects]

• QualityControlCircle(QCC)-5,931projects

[2009: 4,627 projects]

• QualityCircleProject(QCP)-532projects[2009:

468 projects]

• BusinessPerformanceImprovement(BPI)-28

projects [2009: 20 projects]

Defined Benefit Plan (DPA) In addition to the national pension plan Jamsostek,

Astra provides an additional pension plan through

the Astra Pension Funds (DPA One and DPA Two).

The DPA program also provide entrepreneurial

training and life skills to soon to be retired

employees. Through this program, prospective

retirees can follow the Retirement Preparation

DPA mendorong kemandirian karyawan memasuki masa pensiun.DPA encourages employee independence at retirement.

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Page 108: Annual Report • Astra International 2010

106 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

(Purna Bhakti). Program ini bertujuan untuk

memberikan rasa kepercayaan diri pada karyawan

Grup Astra peserta DPA yang akan memasuki masa

pensiun. DPA membantu peserta mempersiapkan

masa pensiunnya dengan menentukan langkah

selanjutnya sehingga tidak ada lagi kebimbangan

di benak peserta dalam menjalankan masa pensiun.

Koperasi Astra International (KAI)KAI didirikan untuk membantu meningkatkan

kesejahteraan karyawan Grup Astra. KAI memiliki

dua kegiatan utama yaitu kegiatan yang bertujuan

meningkatkan kesejahteraan anggota dan kegiatan

yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

kewirausahaan. Melalui dua kegiatan ini, KAI

menyediakan berbagai produk dan layanan antara

lain, pinjaman jangka pendek, beasiswa, kredit uang

muka rumah dan pembinaan kewirausahaan.

Guna meningkatkan kesejahteraan anggota, KAI

telah melakukan beberapa kegiatan yaitu:

• Beasiswa;bantuandanapendidikanyang

diberikan untuk anak anggota yang berprestasi

pada tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi

• ProgramPersiapanPensiun;Pelatihanpersiapan

pensiun bagi karyawan yang akan membuka

usaha (wirausaha), merupakan kelanjutan

program pensiun yang diselenggarakan oleh

Dana Pensiun Astra

• FasilitasiPerumahan;Programbantuankepada

anggota untuk mempermudah memiliki rumah,

KAI bekerjasama dengan developer, Bank

pemberi Kredit Pemilikan Rumah dan Jamsostek.

Program (Full Bhakti) and, in accordance with

their expectations, they can develop a sense of

confidence in determining next steps so they have

no doubts when their facing retirement.

Astra International Cooperative (KAI) An Astra supported workers’ cooperative, KAI was

established to help improve Astra Group employee

welfare. KAI’s two main activities are aimed at

improving welfare and developing entrepreneurial

skills by providing products and services, short-

term loans, scholarships, home loan advances and

entrepreneurial coaching.

In order to improve the welfare of members, KAI

conducted several activities, namely:

• Scholarshipfundingtochildrenwhoexcel

between, from elementary level and college

• ARetirementPreparationProgramin

entrepreneurship as a continuation of the DPA

program

• FacilitationofHousingasassistancetofacilitate

home ownership; where KAI works with

developers, bank mortgage providers and

Jamsostek.

Koperasi Astra membantu untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.Astra Cooperative helps improve the welfare of employees

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit

Page 109: Annual Report • Astra International 2010

107Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility

Page 110: Annual Report • Astra International 2010

108 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Astra International dan seluruh perusahaan di

Grup Astra melakukan berbagai macam program

Corporate Social Responsibility. Kemampuan Astra

melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan

itu tidak lepas dari kemampuan Perusahaan meraih

laba dari tahun ke tahun, namun niat sesungguhnya

untuk membantu masyarakat berpangkal pada

pengakuan Astra bahwa keberhasilan tersebut juga

karena peran masyarakat di sekitarnya. Karena itu,

Astra senantiasa tumbuh dan berkembang bersama

masyarakat.

Selaras dengan filosofi Catur Dharma, Astra

berupaya menjadi aset bagi bangsa dengan

menekankan tiga pendekatan dasarnya yaitu

Astra International and Astra Group Companies

conduct a wide variety of Corporate Social

Responsibility programs. Astra’s ability to engage

the community in such a manner comes from its

ability to remain profitable, but its desire comes

from a recognition that Astra succeeds because

of the community around it. Thus, to help the

communities prosper and flourish is to help Astra

grow and prosper.

Arising out of its philosophy, Catur Dharma,

Astra’s goal is to be an asset to the nation, which

underpins its triple bottom line approach of Planet,

Page 111: Annual Report • Astra International 2010

109Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Planet, People dan Profit. Ketiga pendekatan dasar

itu melekat dalam berbagai kegiatan CSR Astra

melalui program, yayasan dan karya nyata untuk

meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam

lima bidang utama:

1) pengembangan pendidikan dan kesehatan,

2) peningkatan pendapatan masyarakat,

3) UMKM/kemitraan,

4) pembangunan infrastruktur dan

5) bantuan kemanusiaan.

Fokus semua kegiatan ini tak lain adalah

pemberdayaan masyarakat melalui partisipasi

timbal-balik.

Astra telah menerbitkan Astra Friendly Company

(AFC) sebagai panduan dalam melaksanakan

berbagai kegiatan CSR secara konsisten di seluruh

unit usahanya. Dengan berfokus pada tiga pilar

dasar – nilai, pola pikir dan perilaku – setiap

unit usaha dapat merancang program CSR dan

dinilai berdasarkan efektivitas programnya sesuai

People and Profit. In accomplishing this within CSR,

numerous programs, foundations and people work

to improve the quality of life of people in five main

areas:

1) education and health development,

2) enhancement of community incomes,

3) MSME/partnerships,

4) infrastructure development, and

5) humanitarian assistance.

The focus in all activities is to empower the

community through participation in a two-way

dialogue.

In order to implement programs consistently

across the business units, Astra has instituted the

Astra Friendly Company (AFC) guidelines and

approach. By focusing on three basic pillars –

values, mindset and behavior – each business unit

can design programs and be assessed on program

effectiveness through the published “Guidelines

Astra senantiasa tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.

To help the community prosper and flourish is to help Astra grow and prosper.

Astra Voluntary Program, salah satu program CSR yang dilakukan oleh karyawan Astra.Astra Voluntary Program, a CSR program carried out by Astra employees

Page 112: Annual Report • Astra International 2010

110 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

“Pedoman Kriteria Penilaian untuk Astra Friendly

Company.” Pedoman Kriteria Penilaian ini mencakup

indikator kinerja utama dan arah konstruktif dari

suatu program CSR. Seluruh pemangku kepentingan

termasuk para karyawan dan keluarga mereka,

pemegang saham, pelanggan, pemasok, masyarakat

luas maupun pemerintah, dapat dilibatkan dalam

upaya meraih tujuan bersama dan mencapai masa

depan lebih baik bagi masyarakat Indonesia melalui

pendekatan AFC.

ProgramSalah satu program CSR yang terus berlangsung

untuk jangka panjang adalah proyek Sunter Nusa

Dua. Program pembangunan masyakarat ini

ditujukan bagi para warga yang bermukim di dekat

kantor pusat Astra International di Jakarta Utara.

Di dalam program tersebut tercakup pemberian

beasiswa, program Sekolah Hijau, kompetisi klinik

sehat, kelurahan bersih dan sehat, serta program-

program pemberdayaan masyarakat lainnya.

Melalui kampanye SATU Indonesia, Astra bertekad

menebarkan semangat kesatuan bangsa dalam

pembangunan nasional, selaras dengan komitmen

Grup Astra lewat berbagai kegiatan CSR-nya.

SATU selain berarti satu, juga merupakan

singkatan dari Semangat Astra Terpadu Untuk

(SATU) Indonesia. Logo yang sangat menarik telah

berhasil memantapkan motivasi seluruh jajaran

karyawan di Grup Astra dan membangkitkan

semangat masyarakat luas untuk bahu-membahu

membangun Indonesia yang lebih baik.

Sejalan dengan Millennium Development Goals

(MDG’s) yang menjadi sasaran pemerintah

Indonesia dan dunia, Astra mencanangkan Program

Pembangunan Masyarakat. Astra mendorong

perusahaan-perusahaan dalam Grupnya untuk

menentukan prioritas dan menciptakan program

sesuai kemampuan masing-masing guna mencapai

target-target yang realistis.

Informasi lebih lanjut tentang berbagai kegiatan

CSR Astra dapat disimak dalam Laporan

Keberlanjutan Astra tahun 2010.

on the Assessment Criteria for an Astra Friendly

Company”, containing key performance indicators

and constructive directions. All stakeholders

including employees and their families,

shareholders, customers, suppliers, the general

public and government, can become involved in

pursuing common goals and achieving a better

future for Indonesians and their environment

through the AFC approach.

ProgramsOne long-lasting and continuing program,

the Sunter Nusa Dua project, is a community

development program aimed at Astra

International’s surrounding community in North

Jakarta. Some of its programs involve the provision

of scholarships, a Green School program, health

clinic competition, cleanliness and hygiene for sub-

districts, and empowerment programs.

To reflect a national unified spirit toward national

development, Astra launched the SATU Indonesia

campaign, capturing the spirit of the Astra Group

in its commitment to CSR. SATU (meaning “one”

in Indonesian) stands for (Semangat - Spirit, Astra,

Terpadu – Integrated, Untuk - for) thus, Astra’s

Integrated Spirit for Indonesia. The highly evocative

logo has solidified motivation across the Group

and in the general public to work towards making

Indonesia even better.

In line with government and global objectives,

Astra’s Public Development Program, based on

the Millennium Development Goals (MDG’s),

encourages Group Companies to determine

priorities and abilities and establish programs to

reach attainable targets.

For more information about Astra’s CSR activities,

please refer to the 2010 Astra Sustainability Report.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 113: Annual Report • Astra International 2010

111Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Yayasan di bawah Grup AstraUntuk menyebarluaskan dan melaksanakan

berbagai program CSR-nya, Astra mengelola

sejumlah yayasan. Seluruh yayasan ini berperan

sebagai pintu gerbang dalam menjangkau dan

membantu memenuhi aspirasi masyarakat.

Yayasan-yayasan tersebut adalah Yayasan Toyota

Astra (YTA), Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA),

Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA

- MDR), Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) dan Yayasan

Amaliah Astra (YAA).

Yayasan Toyota Astra (YTA)YTA berfokus pada pengembangan pengetahuan

dan kemampuan masyarakat melalui pendidikan,

penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi,

terutama di bidang otomotif. Sepanjang tahun

2010 YTA telah melakukan kegiatan-kegiatan

berikut selaras visinya:

Bantuan Dana Penelitian: Bantuan diberikan

bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian yang

menjadi persyaratan bagi peserta program Strata 2

(Master) atau Strata 3 (Doktor).

Bantuan Kegiatan Ilmiah Pelajar: Dana disediakan

untuk pelaksanaan berbagai kegiatan ilmiah yang

diselenggarakan oleh kelompok-kelompok pelajar.

Bantuan Alat Peraga Pendidikan: Bantuan

diberikan dalam bentuk dukungan bagi kelancaran

kegiatan belajar-mengajar, termasuk mobil,

alat transmisi, dan sebagainya, untuk lembaga

pendidikan teknik di seluruh Indonesia.

Foundations under the Astra GroupAstra manages a number of foundations to help

deliver and manage CSR programs and activities.

Together these foundations serve as effective

gateways to reach out and help fulfill public

aspirations. These foundations are the Toyota

Astra Foundation (YTA), the Dharma Bhakti Astra

Foundation (YDBA), Pendidikan Astra – Michael

D. Ruslim Foundation (YPA - MDR), Astra Bina

Ilmu Foundation (YABI) and the Amaliah Astra

Foundation (YAA).

Toyota Astra Foundation (YTA)YTA focuses on developing knowledge and

ability through education, scientific research and

development ,and technology development,

particularly within the automotive segment. YTA

carried out the following activities during 2010

according to its vision within the following areas.

Research Fee Assistance: Assistance given to

university students to conduct research as one

of the requirements for a Master’s or Doctorate

program.

Science Student Activities Assistance: Funds

are provided for the implementation of scientific

activities within the country by student groups.

Education Exhibit Help Tools: Assistance in the

form of teaching and learning aids which include

such educational props such as automobiles,

transmissions, and so forth, for technical education

institutions across Indonesia.

YTA menyediakan beasiswa di berbagai jenjang pendidikan sejak tahun 1974.YTA has provided scholarships at all educational levels since 1974.

Page 114: Annual Report • Astra International 2010

112 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Manual Teknik bagi Teknisi Otomotif: Secara berkala YTA menerbitkan manual teknik

otomotif untuk Sekolah Teknik Menengah di

seluruh Indonesia.

Sejauh ini YTA telah berperan aktif menyalurkan

beasiswa bagi siswa SD/SMP/SMA, mahasiswa S1

dan mahasiswa pasca sarjana. Pembahasan lebih

lengkap tentang aktivitas YTA dapat dibaca dalam

Laporan Keberlanjutan Astra 2010.

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)YDBA membantu mengembangkan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (UMKM), baik di berbagai

wilayah yang terkait dengan kegiatan Astra maupun di

tempat-tempat lain. Upaya pemberdayaan masyarakat

yang dilakukan melalui sinergi dengan perusahaan-

perusahaan Grup Astra telah menghasilkan

peningkatan kapasitas di bidang Teknologi, Mentalitas

Dasar, Manajemen, Pemasaran, Pembiayaan dan

Teknologi Informasi, sehingga masyarakat mampu

mengelola usaha secara berkelanjutan.

Untuk dapat mempertahankan fokus kegiatannya,

YDBA senantiasa merujuk pada visi dan misinya.

Sepanjang tahun 2010 YDBA mendukung proyek-

proyek di bidang.

Otomotif, Bengkel dan Alat BeratUntuk meningkatkan kemampuan para

subkontraktor dan non-subkontraktor UKM di

bidang otomotif, alat berat dan bengkel, YDBA

menyelenggarakan program-program berikut:

Pelatihan manajemen, keterampilan teknis dan

dasar; Mentoring, pertemuan bisnis, tolok ukur

dan peningkatan kompetensi; Peningkatan

keterampilan tenaga kerja alat berat; Penerapan

UKM dalam program-program Astra Green

Company; Fasilitasi akses ke pasar dan pembiayaan;

Pemberdayaan pemuda yang putus sekolah;

Pembaruan modul-modul pelatihan YDBA; Sinergi

dengan unit-unit usaha Grup Astra; Sinergi dengan

pemerintah, BUMN dan lembaga lain.

Agribusiness dan PertambanganBersama Grup Astra, YDBA membina UKM melalui

Kegiatan Penciptaan Penghasilan (Income Generating

Activities/IGA) bagi masyarakat yang tinggal di sekitar

Automotive Engineers Technical Manuals: Periodically the Foundation provides automotive

technical manuals to the Technical Vocational High

School throughout Indonesia.

YTA has been actively involved in providing the

scholarships for elementary school/junior high

school/high school students, undergraduate

student and postgraduate student. More detailed

discussion about YTA activities can be found in the

Astra Sustainability Report 2010.

Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA)YDBA helps to develop Micro, Small and Medium

Enterprises (MSME), both in areas related to Astra

activities and in very different fields. By generating

synergies with Astra Group companies as well

as empowering others, the outcome of capacity

improvement in the areas of Technology, Basic

Mentality, Management, Market, Financing and

Information Technology, will lead to sustainable

business enterprises.

YDBA follows its vision and mission in order to

maintain focus. In 2010, YDBA supported projects

in the following areas.

Automotive, Workshop and Heavy EquipmentIn order to improve the ability of SMEs

subcontractors and non-subcontractors in the

automotive, heavy equipment and workshops,

YDBA implemented the following programs:

Management training, techniques and basic skills;

Mentoring, business meetings, benchmarking

and competency building; Improving workforce

skills for heavy equipment; Implementing SMEs

in Astra Green Company programs; Facilitating

market access and financing; Empowering school

drop-outs; Ensuring YDBA training modules are

up to date; Synergizing with Astra Group business

units; Synergizing with governments, State Owned

Enterprises (SOEs) and other institutions.

Agribusiness and MiningTogether with Astra Group, YDBA is fostering

SMEs through Income Generating Activities

(IGA) in communities around plantations and

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 115: Annual Report • Astra International 2010

113Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

area perkebunan dan penambangan: Mendirikan

dan mengelola Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB);

Mendirikan dan mengelola Lembaga Keuangan

Mikro (MFI); Membina kelompok-kelompok nelayan

dan petani; Memberdayakan kelompok-kelompok

kerajinan bordir, water hyacinth handicrafts, katering,

melalui beberapa workshop; Memadukan pelatihan

bersama para penanggung jawab kegiatan (PIC)

pembangunan masyarakat/CSR dan lembaga-

lembaga terkait lainnya.

Fasilitas Pembiayaan dan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB)Untuk memenuhi persyaratan modal kerja dan

investasi, meningkatkan pembiayaan usaha dan

pengembangan UKM, YDBA menyelenggarakan

program-program: Fasilitasi UKM ke berbagai sumber

pembiayaan melalui kegiatan seperti: pembiayaan,

bantuan teknis, penyusunan Nota Kesepahaman

(MoU), rekomendasi dan referensi; Pelatihan

manajemen di bidang keuangan, tata buku dan pajak;

Kegiatan LPB di bidang monitoring, evaluasi dan

supervisi; Program-program sinergi dengan LPB untuk

sosialisasi produk-produk perbankan dan pelatihan.

Galeri – Sarana Pemasaran bagi Usaha Kecil & Menengah (UKM) Dalam membantu UKM memasarkan produk-

produknya, YDBA mendirikan galeri yang memiliki

kegiatan dan fungsi sebagai berikut:

1. Membantu memasarkan produk-produk

UKM seperti batik, kerajinan tangan, mebel,

perhiasan dan lukisan.

2. Merancang kegiatan-kegiatan YDBA sebagai

bagian dari rangkaian manfaat di dalam Grup

otomotif, jasa keuangan, alat berat, agribisnis

dan penambangan.

mines: Established and supervised the Business

Development Institute (LPB); Established and

supervised Microfinance Institutions (MFIs);

Fostered fisherman and farmer groups; Empowered

groups of embroidery, water hyacinth handicrafts,

catering, through workshops; Synergized coaching

with Person in Charge (PIC) of community

development/CSR and related agencies.

Finance Facilitation and Business Development Body (LPB)To meet working capital requirements and investments,

improve business finance and SME development,

YDBA conducted the following programs: Facilitating

SMEs with various sources of financing, with the

following activities: financing, technical assistance,

making the Memorandum of Understandings (MoU),

recommendations and references; Management

training in finance, bookkeeping and taxation;

Monitoring, evaluating and supervising activities of LPB;

Synergizing programs with LPB for the socialization of

banking products and training.

The Gallery - Marketing for SMEsTo help SMEs market products, YDBA established a

gallery with the following activities and functions:

1. To help market SME products like batik,

handicraft, furniture, jewelry and paintings.

2. To visualize YDBA activities part of a value chain

within the automotive, financial services, heavy

equipment, agribusiness and mining Group.

YDBA membina UKM melalui kegiatan Income Generating Activity bagi masyarakat di sekitar area perkebunan dan pertambangan.YDBA fostering SME’s through Income Generating Activity in community around plantations and mines.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 116: Annual Report • Astra International 2010

114 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

3. Menjabarkan sejarah YDBA.

4. Menerima kunjungan dan melayani para tamu

dari sejumlah universitas, lembaga pemerintah

dan mancanegara.

Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA – MDR)YPA – MDR sebelumnya dikenal sebagai Yayasan

Astra Bina Pendidikan (YABP). YPA – MDR

menyediakan bantuan bagi sekolah-sekolah yang

ada di lingkungan masyarakat kurang mampu. YPA

– MDR aktif menunjang Sistem Pendidikan Nasional

dengan memberi dukungan terhadap pembangunan

infrastruktur pendidikan, pengembangan materi

pendidikan dan keterampilan. Tujuan akhirnya

adalah melahirkan siswa-siswa yang sukses, yakin

dengan keterampilan mereka, dan bangga akan

karakter mereka.

Kegiatan YPA – MDR di tahun 2010 difokuskan

pada sejumlah sekolah di wilayah Leuwiliang

– Bogor, Gedangsari – Gunungkidul, Pandak –

Bantul, Tanjungsari – Lampung, Merbau Mataram

– Lampung; yang meliputi 24 SD dan tiga SMP.

Secara keseluruhan, bantuan pendidikan dan

pembangunan kapasitas telah diberikan kepada

6.154 pelajar dan 389 guru yang mencakup

Bimbingan, Pelatihan Kepala Sekolah, Pelatihan Guru,

Pelatihan Siswa, Keterampilan Hidup, Nilai Pendidikan

dan Kompetensi. Program-program ini dirancang

dengan materi khusus dan panduan evaluasi, agar

dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ditentukan.

Selain itu, pada tahun 2010 diberikan pula bantuan

tambahan untuk memperbaiki sarana infrastruktur

pendidikan yang mencakup delapan sekolah di

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu SDN

Ciren, SDN Jigudan, SDN Gunturan, SDN Candi,

SDN Tengklik, SDN Prengguk 2, SDN Tegalrejo

dan SMPN 2 Gedangsari. Buku-buku untuk

perpustakaan sekolah dan perangkat multimedia

juga disediakan bagi sejumlah sekolah, yaitu SDN

Karyasari 01, SDN Karyasari 02, SDN Karyasari 03,

SDN Hegarmanah dan SDN Pabangbon 01.

3. To describe YDBA’s history.

4. To receive and serve guests from universities,

government agencies and from overseas.

Foundation of Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (Yayasan Pendidikan Astra – MDR (YPA – MDR))YPA – MDR is formerly recognized as Astra

Bina Pendidikan Foundation (YABP). YPA - MDR

provides assistance to schools in under-privileged

communities. In support of the National Education

System, YPA - MDR supports both educational

infrastructure development, educational materials

and skills development. The final goal is to have

successful students, confident of their skills and

proud of their characters.

YPA - MDR’s activities in 2010 were concentrated

at a number of schools in the following areas:

Leuwiliang - Bogor , Gedangsari – Gunungkidul,

Pandak – Bantul, Tanjungsari – Lampung, Merbau

Mataram – Lampung comprising 24 elementary

schools and three junior high schools.

In total, educational assistance and capacity building

was provided to 6,154 students and 389 teachers.

This covered areas such as: Coaching, Training for

School Principals, Training for Teachers, Training

for Students, Life Skills, Value of Education and

Competitions. These programs have set goals and

specific objectives and are designed with materials

provided as well as with a results evaluation guideline.

Additional assistance is provided for improving

infrastructure facilities, in 2010 including

renovations to eight schools in DIY including SDN

Ciren, SDN Jigudan, SDN Gunturan, SDN Candi,

SDN Tengklik, SDN Prengguk 2, SDN Tegalrejo and

SMPN 2 Gedangsari. Library books and multimedia

supplies were also provided to a number of schools

including: SDN Karyasari 01, SDN Karyasari 02,

SDN Karyasari 03, SDN Hegarmanah and SDN

Pabangbon 01.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 117: Annual Report • Astra International 2010

115Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Setiap tahun, YPA – MDR berupaya meluaskan wilayah

targetnya di Lampung Selatan tepatnya di kecamatan

Tanjungsari dan Merbau Mataram. Sementara

itu tengah disusun rencana regional baru untuk

melibatkan wilayah di provinsi Sumatera Selatan.

Sebagai bagian dari program, YPA – MDR menerapkan

sistem penilaian di sekolah-sekolah binaannya untuk

mendapatkan akreditasi. Akreditasi tersebut diberikan

oleh Pemerintah atas prestasi yang dicapai sekolah-

sekolah tersebut dalam melaksanakan berbagai

programnya. Di tahun 2010, SDN Hegarmanah,

Leuwiliang, Kab. Bogor, memperoleh peringkat A,

sedangkan enam SD lain yang menjadi binaan YPA –

MDR masuk dalam 10 besar di wilayah mereka:

1. SDN Karyasari 02 Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor

peringkat 7 dari 57 sekolah

2. SDN PABANGBON 01 Kec. Leuwiliang, Kab.

Bogor perngkat 9 dari 57 sekolah

3. SDN CANDI Kec. Gedangsari, Kab.

Gunungkidul peringkat 1 dari 25 sekolah

4. SDN TENGKLIK Kec. Gedangsari, Kab.

Gunungkidul peringkat 3 dari 25 sekolah

5. SDN Tegalrejo Kec. Gedangsari, Kab.

Gunungkidul peringkat 6 dari 25 sekolah

6. SDN JIGUDAN Kec. Pandak, Kab. Bantul

peringkat 7 dari 24 sekolah

Each year, YPA - MDR tries to expand coverage

and in 2010 YABP expanded target areas in South

Lampung in the districts of Tanjungsari and Merbau

Mataram. A new regional plan is set to include

areas in the province of South Sumatra.

As part of the program, YPA - MDR recognizes

assessments carried out in the schools it assists.

These accreditations, managed by the government,

recognize a school’s achievements in offering its

programs. In 2010 SDN Hegarmanah, Leuwiliang,

Kab. Bogor got a rating of A while other six

elementary schools were ranked in the top 10

within their regions:

1. SDN Karyasari 02 Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor 7

of the 57 schools

2. SDN PABANGBON 01 Kec. Leuwiliang, Kab.

Bogor 9 of the 57 schools

3. SDN CANDI Kec. Gedangsari, Kab.

Gunungkidul 1 of 25 schools

4. SDN TENGKLIK Kec. Gedangsari, Kab.

Gunungkidul 3 from 25 schools

5. SDN Tegalrejo Kec. Gedangsari, Kab.

Gunungkidul 6 from 25 schools

6. SDN JIGUDAN Kec. Pandak, Kab. Bantul 7 of

the 24 schools

Salah satu sekolah di Kec. Leuwiliang mendapatkan bantuan dari YPA - MDR.One school in the district, Leuwiliang gets help from YPA - MDR.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 118: Annual Report • Astra International 2010

116 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Yayasan Astra Bina llmu (YABI) – Politeknik Manufaktur (Polman)YABI menyelenggarakan pendidikan profesional di

bidang teknologi, terutama otomotif dan sumber

daya alam. Menawarkan pendidikan D2 dan D3,

Polman telah melahirkan banyak lulusan berkualitas

yang siap bekerja di bidang otomotif dan sumber

daya alam.

Selain diberi bekal kompetensi teknis, para

mahasiswa juga diberikan bimbingan soft skill

dan pelatihan Quality, Cost dan Delivery (QCD),

sehingga mereka siap menghadapi tuntutan

perkembangan industri global.

Sejak tahun 2009, Yayasan ini telah membuka

kesempatan bagi para siswa SMA yang memenuhi

persyaratan untuk berpartisipasi dalam program

beasiswa untuk menekuni pendidikan di Politeknik

Manufaktur Astra (Polman). Pada 2009 beasiswa

diberikan kepada 51 mahasiswa atau sekitar 25%

dari rekrutmen total. Sedangkan di tahun 2010,

jumlah penerima beasiswa meningkat 35% dari

keseluruhan pendaftaran atau sekitar 84 mahasiswa.

Yayasan Amaliah Astra (YAA)Kegiatan YAA adalah membina pribadi yang cerdas

dan berakhlak. Melalui Masjid Lazis Amaliah Astra dan

Astra, YAA melaksanakan serangkaian kegiatan sosial,

keagamaan dan pendidikan yang mengedepankan

keharmonisan, kedamaian dan persaudaraan.

Astra Bina llmu Foundation (YABI) – Polytechnic Manufacturing (Polman)YABI provides a professional education in the field

of technology, particularly in the automotive and

natural resources fields. Offering an Associate

Degree, a Diploma (D2 and D3), Polman graduates

quality- minded students who are ready to be hired

into the automotive and natural resource sectors.

In addition to technical competence, students are

also provided soft-skills coaching as well as Quality,

Cost and Delivery (QCD) training, so that they will

be ready to face the demands of global industrial

development.

Since 2009, the Foundation has provided

opportunities for qualifying high school students to

participate in a scholarship program for admittance

to Astra Manufacturing Polytechnic (Polman). In

2009 scholarships were given to 51 students, or

about 25% of the total recruitment. In 2010, the

number of recipients increased to 35% of total

enrolment, or about 84 students.

Amaliah Astra Foundation (YAA)YAA activities foster intellectual, emotional, and

spiritual excellence. Through Mosque Lazis Amaliah

Astra and Astra, YAA organized a series of social,

religious and educational activities to promote

harmony, peace and brotherhood.

Beasiswa YAA membantu keberlangsungan pendidikan kaum dhuafa.YAA Scholarships help the poor with education

YABI menyelenggarakan pendidikan profesional di bidang teknologi.YABI professional education in the field of technology

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 119: Annual Report • Astra International 2010

117Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pemberian Hewan Kurban, salah satu aktivitas PT Astra International Tbk untuk masyarakat sekitar.Provision of Animal Sacrifice, one of the activities of PT Astra International Tbk for the surrounding community.

Tahun 2010 untuk pertama kalinya YAA menggelar

Astra Gema Islami (AGI) yang diikuti 3.500 peserta.

Acara ini meliputi serangkaian Cerdas Cermat

Islami Astra (CCIA), Buka Puasa Ramadan Astra,

Halal Bihalal Astra. CCIA dihadiri lebih dari 40 tim

dari berbagai perusahaan Grup Astra dan berhasil

mengumpulkan Rp 147,7 juta yang disumbangkan

bagi para korban bencana alam.

Lazis Yayasan Astra Amaliah (Lazis YAA)Lazis YAA mengumpulkan, mengelola, dan

menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh sesuai

prinsip Syariah. Sumbangan yang dihimpun dari

para karyawan Grup Astra dan masyarakat ini

digunakan untuk bantuan kemanusiaan dan

pendidikan bagi masyarakat kurang mampu yang

bermukim di sekitar tempat Grup Astra beroperasi.

Partisipasi para karyawan dan masyarakat meningkat

di tahun 2010, sehingga Lazis Amaliah Astra berhasil

mengumpulkan Rp 959,5 juta, terdapat kenaikan

83% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan

itu seiring bertambahnya 13 perusahaan yang

bergabung dalam Program Zakat Kolektif Lazis. Selain

itu, jumlah penerima beasiswa naik 305% menjadi

654 pelajar yang tersebar di 18 sekolah di Jakarta.

In 2010 for the first time and with 3,500

participants, YAA held Astra Gema Islami (AGI),

consisting of a series of Islamic Quizzes Astra

(CCIA), Ramadan Fast Breaking Astra, Holy-day

Gathering Astra and Astra. CCIA was attended by

more than 40 teams from various companies Astra

Group while collecting Rp 147.7 million for worthy

causes and victims of natural disasters.

Lazis Astra Amaliah Foundation (Lazis YAA)Lazis YAA collects, manages and distributes zakat,

infaq and shodaqoh (tithes, donations and alms)

in accordance with Shariah principles. Collected

from Astra Group employees and the public, these

funds are used for humanitarian assistance and in

providing the underprivileged close to Astra Group

operations with access to education.

In 2010, contributions increased and Lazis Amaliah

Astra was able to collect Rp 959.5 million, an

increase of 83% from a year earlier. This increase

was concomitant with an addition 13 companies

who have joined the Lazis Collective Zakat

Program. Also, the number of scholarship recipients

increased by 305% to 654 students in 18 schools

across Jakarta.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 120: Annual Report • Astra International 2010

118 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Page 121: Annual Report • Astra International 2010

119Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 122: Annual Report • Astra International 2010

120 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Kebijakan Tata Kelola Perusahaan menjadi dasar pendekatan manajemen.Corporate Governance Policy - the basic approach to management.

Press Conference seusai RUPS sebagai salah satu keterbukaan informasi.Press Conference after the AGM as one of the openness of information.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

TinjauanKebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate

Governance/CG) dan prosedur yang berlaku di

Astra International menjadi dasar dari pendekatan

manajemen Perusahaan. CG berfungsi sebagai arah

dan penentu dalam tahap penyusunan strategi,

pengembangan dan penerapan semua keputusan

operasional. Penyelarasan prinsip transparansi,

akuntabilitas dan kewajaran dalam proses

pengambilan keputusan telah berhasil membuat

Astra mencapai hasil-hasil yang konsisten dan

berkelanjutan di semua lini usahanya.

Meskipun arah panduan CG dapat bersumber

dari Pedoman Tata Kelola Perusahan yang Baik di

Indonesia, Peraturan Bursa Efek Indonesia atau

Peraturan Bapepam, panduan internasional seperti

ISO 9001, 14001, 18001, atau praktik-praktik

terbaik secara global; tetapi penentuan akhir arah

yang akan dituju diputuskan oleh Direksi, dengan

memperhatikan masukan dari Dewan Komisaris,

dan selalu memperhatikan ketentuan-ketentuan

hukum yang berlaku di Indonesia dan juga

dengan praktik-praktik yang umum berlaku dalam

masyarakat Indonesia.

Sebagai perusahaan bisnis yang besar, Astra

International menyadari peran kepemimpinannya

dalam mematuhi prosedur tata kelola perusahaan

yang baik. Sudah menjadi bagian dari Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan untuk menyebarluaskan

kesadaran akan keuntungan memiliki sistem CG

OverviewCorporate Governance (CG) policy and procedures

at Astra International are the cornerstones of

the management approach. In this foundational

position, CG serves both prescription and formative

functions within the strategizing, development and

implementation phases of all operational decisions.

This alignment of the principles of transparency,

accountability and fairness within its decision-

making process has led Astra to achieve consistent

and sustainable good results throughout its lines of

business.

Whether the direction for CG guidelines comes from

the Indonesia GCG Guidelines, the Indonesia Stock

Exchange or Bapepam regulations, international

guidelines such as ISO 9001, 14001, or 18001, or

global best practices, the final determination of

Company direction rests with the Board of Directors,

the Board of Commissioners and ultimately with

the General Meeting of Shareholders. In choosing

guidelines for CG policy, recognized consultants may

be consulted; however, all approaches must conform

strictly to Indonesian law and to the accepted practices

within Indonesian society at large.

As a large business enterprise, Astra International

is also conscious of its leadership position in its

visible adherence to good governance procedures,

and part of its Corporate Social Responsibility rests

exactly in spreading awareness of the benefits in

having relevant and effective CG systems. In so

Page 123: Annual Report • Astra International 2010

121Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

yang relevan dan efektif. Dengan demikian, Astra

telah membangun jaringan pemasok dan mitra

kerja yang melalui perencanaan dan manajemen

yang baik, mampu mempertahankan profit, peka

terhadap masalah lingkungan, efisien, dan tentunya

rantai pasokan yang berjalan dengan baik.

Sebagai perusahaan induk, Astra International

sangat menyadari adanya kebutuhan sekaligus

tantangan dalam merancang dan mengelola

pedoman CG yang konsisten dan dapat

diaplikasikan lintas berbagai jenis usaha.

Berdasarkan catatan sejarah mengenai ekspansi

yang dilakukan dengan hati-hati, Astra telah

menyelaraskan pendekatan individual dari anak-

anak perusahaan untuk memenuhi kebutuhan

perusahaan secara keseluruhan, seraya tetap

mendorong adanya kebijakan dan prosedur CG

yang sesuai dalam pengambilan keputusan di

setiap lapangan usaha anak perusahaan. Hal

tersebut tampak jelas di bidang Lingkungan,

Kesehatan dan Keselamatan Kerja, yang dijabarkan

secara terpisah dalam Laporan Keberlanjutan setiap

tahun.

doing, Astra has created a network of suppliers

and partners who, through good planning and

management, are able to sustain profitable,

environmentally sensitive, efficient and ultimately

successful value supply chains.

Astra International, as a parent company, is fully

aware of the need for, and the challenge in,

designing and maintaining consistent CG systems

manual which are applicable across a wide range

of business types. Based on a history of prudent

expansion, Astra has realigned individual subsidiary

approaches to meet overall corporate needs while

allowing, and indeed encouraging, specialized CG

policy and procedures to guide decision-making

in each of its businesses. This is especially true

in regards to Environmental, Health and Safety

concerns, which are addressed in a separate yearly

Sustainability Report.

Sebagai perusahaan induk, Astra International sangat menyadari adanya kebutuhan sekaligus tantangan dalam merancang dan mengelola sistem Tata Kelola yang konsisten dan dapat diaplikasikan lintas berbagai jenis usaha.

Astra International, as a parent company, is fully aware of the need for, and the challenge in, designing and maintaining consistent CG systems which are applicable across a wide range of business types.

Page 124: Annual Report • Astra International 2010

122 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan,

PT Astra International Tbk telah menyusun kebijakan

dan pedoman yang termuat dalam AI GCG Code of

Conduct yang antara lain mengatur mengenai:

• ManualPedomanDireksidanDewanKomisaris,

terutama dalam menangani isu-isu yang

berkaitan dengan kerahasiaan informasi,

keterbukaan informasi dan pelaporan

pelanggaran.

• PedomanEtikaBisnisdanEtikaKerja

• FungsiSekretarisPerusahaan

• SistemAuditdanManajemenRisiko

• PedomanterhadapTransaksiyangdianggap

mempunyai Benturan Kepentingan

• Securities Dealing Rules yang berkaitan antara lain

dengan Perdagangan Saham oleh Orang Dalam

• PelestarianLingkungandanTanggungJawab

Sosial Perusahaan

• KebijakanDonasi

Bagi Astra, sasaran CG adalah memungkinkan

semua pemangku kepentingan memperoleh

informasi yang relevan untuk membuat keputusan

terkait Astra dan bagaimana bisnis Astra

memengaruhi mereka. Laporan berikut ini, beserta

Laporan Keberlanjutan, membantu memastikan

bahwa informasi yang jelas dan penting tersedia

bagi semua pemangku kepentingan untuk

melindungi kepentingan wajar setiap pihak, hal

mana juga memperlihatkan bahwa peningkatan

terhadap sistem akan terus dilakukan setelah

mempertimbangkan dengan hati-hati adanya

informasi baru.

Tata Kelola Perusahaan1. Rapat Umum Pemegang Saham

2. Dewan Komisaris dan Komite-Komite yang

dibentuk oleh Dewan Komisaris

3. Direksi

4. Remunerasi

5. Kebijakan Dividen

6. Manajemen Risiko

7. Audit Internal

8. Audit Eksternal

9. Kalender Keuangan

10. Kepatuhan Hukum

11. Komunikasi Perusahaan

12. Penilaian Tata Kelola Perusahaan

13. Isu Signifikan

In implementing Corporate Governance, PT Astra

International Tbk has developed policies and

guidelines, which contain in the AI GCG Code of

Conduct, including:

• TheBoardofDirectorsandBoardof

Commissioners Guideline Manual, specifically

dealing with issues related to information

confidentiality, public disclosure and reporting of

violations.

• BusinessandWorkEthicsGuideline

• CorporateSecretarialfunction

• RiskManagementandAuditSystem

• GuidelinesonTransactionsdeemedtoinvolvea

Conflict of Interest

• SecuritiesDealingRuleswhichamongothers

related to inside trading

• EnvironmentalandCorporateSocialResponsibility

• DonationPolicy

For Astra, a goal of CG is to allow all stakeholders

the appropriate information to make decisions

about Astra and how Astra’s business affects

them. The following report, in combination with

the Sustainability Report, helps ensure that clear

and substantial information is made available to

all stakeholders, and to protect the interests of all

parties, which clearly shows that improvements

to systems will continue to be made upon careful

consideration of new information.

Corporate Governance1. General Meetings of Shareholders

2. Board of Commissioners and Committees

3. Board of Directors

4. Remuneration

5. Dividend Policy

6. Risk management

7. Internal Audit

8. External Auditors

9. Financial Calendar

10. Legal Compliance

11. Corporate Communications

12. Corporate Governance Assessment

13. Significant Issues

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 125: Annual Report • Astra International 2010

123Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

1. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

mempunyai seluruh wewenang yang tidak

diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi

dalam batas-batas yang ditentukan dalam

peraturan perundang-undangan dan/atau

anggaran dasar antara lain untuk mengambil

keputusan keuangan dan investasi tertentu.

Sepanjang tahun 2010 PT Astra International

Tbk (Perseroan) menyelenggarakan satu kali

RUPS Tahunan dan satu kali RUPS Luar Biasa.

Pada tanggal 1 Maret 2010, Perseroan

menyelenggarakan RUPS Luar Biasa dengan

hasil-hasil rapat sebagai berikut:

Agenda 1 Memberikan penghargaan sepenuhnya

kepada almarhum Bapak Michael Dharmawan

Ruslim yang telah berpulang ke hadirat Yang

Maha Kuasa pada tanggal 20 Januari 2010,

atas segenap kinerja dan jasa beliau kepada

Perseroan serta kepemimpinan dan kerja

sama yang baik selama menjabat sebagai

Presiden Direktur Perseroan dan memberikan

pelunasan dan pembebasan tanggung jawab

sepenuhnya (acquit ét decharge) kepada beliau

atas tindakan pengurusan yang telah dilakukan

beliau dengan mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya.

1. General Meetings of Shareholders General Meeting of Shareholders (AGM) holds

all powers not delegated to the Board of

Commissioners or the Board of Directors with

boundaries set forth in prevailing laws and/

or Articles of Association, among others, on

certain financial and investment decisions.

In 2010, there was one Annual General

Meeting of Shareholders and one Extraordinary

Meeting of Shareholders.

On 1 March 2010, the Company held an

Extraordinary General Meeting of Shareholders and

the meeting resolved the following resolutions:

Agenda 1 To give full appreciation to the late Mr. Michael

Dharmawan Ruslim who passed away to be

with God Almighty on 20th January 2010, for

all his performance and assistance tendered

to the Company as well as the leadership and

good cooperation during his term of office

as President Director of the Company, and

granted full release and discharge (acquit ét

decharge) to him for his management actions

by conveying our profound gratitude.

Kunjungan Executive Committee di Cabang Astra Surabaya seusai Rapat ExcomExecutive Committee’s visitat Astra Branch Surabaya after Executive Committee Meeting

Page 126: Annual Report • Astra International 2010

124 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Agenda 2 Menyetujui:

(i) Pengangkatan Bapak Prijono Sugiarto –

yang saat ini menjabat sebagai Direktur

Perseroan, sekaligus merangkap sebagai

Pelaksana Tugas Presiden Direktur Perseroan

selama Periode Interim – sebagai Presiden

Direktur Perseroan; serta

(ii) Pengangkatan Bapak Sudirman Maman

Rusdi sebagai Direktur Perseroan; Keduanya

untuk masa jabatan terhitung sejak

ditutupnya Rapat ini sampai dengan sisa

masa jabatan anggota Direksi lain yang

masih menjabat, yaitu hingga penutupan

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Perseroan tahun 2011.

Dengan demikian susunan anggota Direksi

Perseroan menjadi sebagai berikut

Presiden Direktur : Prijono Sugiarto

Direktur : Gunawan

Geniusahardja

Direktur : Johnny Darmawan

Danusasmita

Direktur : Simon John Mawson

Direktur : Djoko Pranoto

Direktur : Widya Wiryawan

Direktur : Angky Tisnadisastra

Direktur : Sudirman Maman Rusdi

Agenda 3 Memberikan kuasa dengan hak substitusi

kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan

kembali seluruh maupun sebagian keputusan

ini ke dalam akta notaris dan selanjutnya

memberitahukan perubahan susunan Direksi

Perseroan tersebut kepada Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, serta

melakukan segala tindakan yang diperlukan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Pada tanggal 26 Mei 2010, Perseroan

menyelenggarakan RUPS Tahunan (“Rapat”)

di mana telah diambil keputusan-keputusan

sebagai berikut:

Agenda 2 Approved:

(i) The appointment of Mr. Prijono Sugiarto

- who currently holds the position of a

Director of the Company, as well as Acting

President Director of the Company during

the Interim Period - as the President Director

of the Company; and

(ii) The appointment of Mr. Sudirman Maman

Rusdi as a Director of the Company; both

for the period as of the closing of this

Meeting until the remaining period of

the incumbent members of the Board of

Directors, which is until the closing of the

Annual General Meeting of Shareholders of

the Company year 2011.

Therefore the composition of the Board of

Directors of the Company shall be as follows:

President Director : Prijono Sugiarto

Director : Gunawan

Geniusahardja

Director : Johnny Darmawan

Danusasmita

Director : Simon John Mawson

Director : Djoko Pranoto

Director : Widya Wiryawan

Director : Angky Tisnadisastra

Director : Sudirman Maman Rusdi

Agenda 3 Granted a power of attorney with substitution

rights to the Board of Directors of the Company

to restate a part or entire part of these

resolutions into a notary deed and further to

inform the change in composition of the Board

of Directors of the Company to the Minister

of Law and Human Rights of the Republic of

Indonesia and to do all required actions in

compliance with the prevailing regulations.

On 26 May 2010, the Company convened

its Annual General Meeting of Shareholders

(the “Meeting”) and approved following

resolutions:

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 127: Annual Report • Astra International 2010

125Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Agenda 1 Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan

untuk tahun buku 2009, termasuk Laporan

Dewan Komisaris Perseroan, dan mengesahkan

Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan

untuk tahun buku 2009 yang telah diaudit

oleh Kantor Akuntan Publik ”Haryanto Sahari

& Rekan” sebagaimana dimuat dalam laporan

mereka tanggal 24 Februari 2010 dengan

pendapat wajar dalam semua hal yang material.

Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan

disahkannya Laporan Keuangan Konsolidasian

Perseroan tersebut, memberikan pelunasan

dan pembebasan tanggung-jawab sepenuhnya

kepada semua anggota Direksi dan Dewan

Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan

dan pengawasan yang mereka lakukan selama

tahun buku 2009, sejauh tindakan-tindakan

tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan

Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2009.

Agenda 2 Menyetujui penggunaan laba bersih

Perseroan untuk tahun buku yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar

Rp 10.039.832.287.468,- (sepuluh triliun tiga

puluh sembilan miliar delapan ratus tiga puluh

dua juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu

empat ratus enam puluh delapan Rupiah)

sebagai berikut:

a. (i) dibagikan sebagai dividen tunai sebesar

kurang lebih 45% (empat puluh lima

persen) dari laba bersih Perseroan atau

sebesar Rp 1.120,- (seribu seratus dua

puluh Rupiah) setiap saham, yang akan

diperhitungkan dengan dividen interim

sebesar Rp 290,- (dua ratus sembilan

puluh Rupiah) setiap saham yang telah

dibayarkan pada tanggal 16 November

2009, dan sisanya sebesar Rp 830,-

(delapan ratus tiga puluh Rupiah) setiap

saham akan dibayarkan pada tanggal

5 Juli 2010 kepada Pemegang Saham

Perseroan yang namanya tercatat dalam

Daftar Pemegang Saham Perseroan pada

tanggal 21 Juni 2010 pukul 16:00 WIB;

Agenda 1 Approved and accepted the Annual Report for

the Year 2009, including the Report of the Board

of Commissioners, and ratified the Consolidated

Financial Statements of the Company for the

Year 2009 that had been audited by the Public

Accountant Firm of “Haryanto Sahari & Rekan”

as stated in their report dated 24 February

2010 rendering the opinion of fairly stated in all

material respects.

Upon the approval of the Annual Report and

the ratification of the Consolidated Financial

Statements of the Company, granted full release

and discharge to all members of the Board of

Directors and the Board of Commissioners of the

Company for their respective management and

supervisory actions performed during the book

Year 2009, to the extent those actions are reflected

in the Annual Report and Consolidated Financial

Statements of the Company Year 2009.

Agenda 2 Approved the net profit of the Company for

the book year ending as at 31 December 2009

amounting to Rp 10,039,832,287,468 (ten

trillion thirty nine billion eight hundred thirty

two million two hundred eighty seven thousand

four hundred sixty eight Rupiah) as follows:

a. (i) approximately 45% (forty five percent)

of net profit of the Company be

distributed as cash dividend or Rp 1,120

(one thousand one hundred twenty

Rupiah) per share, to be calculated with

the interim dividend of Rp 290 (two

hundred ninety Rupiah) per share which

had been paid on 16 November 2009,

and the remaining of Rp 830 (eight

hundred thirty Rupiah) per share will be

paid on 5 July 2010 to the Company´s

Shareholders whose names are

registered in the Company´s Register of

Shareholders on 21 June 2010 at 4:00

p.m. Western Indonesia Time;

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 128: Annual Report • Astra International 2010

126 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

(ii) memberikan wewenang kepada

Direksi Perseroan untuk melaksanakan

pembagian dividen tersebut dan untuk

melakukan semua tindakan yang

diperlukan. Pembayaran dividen akan

dilakukan dengan memperhatikan

ketentuan pajak dan/atau ketentuan

Bursa Efek Indonesia yang berlaku.

b. Tidak menyisihkan untuk dana cadangan

wajib karena jumlah dana cadangan wajib

Perseroan sudah mencapai jumlah minimum

yang diwajibkan oleh ketentuan yang

berlaku; dan

c. Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan

Perseroan

Agenda 3 a. Mengangkat anggota Dewan Komisaris

Perseroan dengan susunan sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Budi Setiadharma

Komisaris Independen : Djunaedi

Hadisumarto

Komisaris Independen : Muhamad Chatib

Basri

Komisaris Independen : Soemadi Djoko

Moerdjono

Brotodiningrat

Komisaris Independen : Akira Okabe

Komisaris Independen : Erry Firmansyah

Komisaris : Anthony John

Liddell Nightingale

Komisaris : Benjamin William

Keswick

Komisaris : Mark Spencer

Greenberg

Komisaris : Chiew Sin Cheok

Komisaris : Jonathan Chang

Yang berlaku efektif terhitung sejak

ditutupnya Rapat ini sampai dengan

penutupan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan Perseroan tahun 2012.

(ii) authorized the Board of Directors of

the Company to carry out the dividend

distribution and to do all necessary

actions thereof. The dividend payment

will be done with due observance to the

prevailing tax and/or Indonesian Stock

Exchange regulations.

b. Not to allocate for mandatory reserve fund

considering that the mandatory reserve

fund of the Company has met the minimum

amount as stipulated by the prevailing laws;

and

c. The remaining amount is to be recorded as

retained earnings of the Company.

Agenda 3 a. Appointed the members of the Board of

Commissioners with the following composition:

President Commissioner : Budi

Setiadharma

Commissioner Independent : Djunaedi

Hadisumarto

Commissioner Independent : Muhamad

Chatib Basri

Commissioner Independent : Soemadi Djoko

Moerdjono

Brotodiningrat

Commissioner Independent : Akira Okabe

Commissioner Independent : Erry Firmansyah

Commissioner : Anthony

John Liddell

Nightingale

Commissioner : Benjamin

William Keswick

Commissioner : Mark Spencer

Greenberg

Commissioner : Chiew Sin

Cheok

Commissioner : Jonathan

Chang

Effective as of the closing of this Meeting until

the closing of the Annual General Meeting of

Shareholders of the Company in 2012.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 129: Annual Report • Astra International 2010

127Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

b. 1. (i) Menyetujui dan menerima baik

pengunduran diri Bapak Simon John

Mawson dari kedudukannya selaku

Direktur Perseroan terhitung sejak

ditutupnya Rapat ini;

(ii) Mengangkat Bapak Simon Collier

Dixon sebagai Direktur Perseroan

yang baru untuk masa jabatan

terhitung sejak ditutupnya Rapat ini

sampai dengan sisa masa jabatan

anggota Direksi lain yang masih

menjabat.

Dengan demikian susunan anggota

Direksi Perseroan terhitung sejak

ditutupnya Rapat ini hingga penutupan

Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan Perseroan tahun 2011 menjadi

sebagai berikut:

Presiden Direktur : Prijono Sugiarto

Direktur : Gunawan

Geniusahardja

Direktur : Johnny Darmawan

Danusasmita

Direktur : Djoko Pranoto

Direktur : Widya Wiryawan

Direktur : Angky Tisnadisastra

Direktur : Sudirman Maman

Rusdi

Direktur : Simon Collier Dixon

2. Memberikan kuasa dengan hak

substitusi kepada Direksi Perseroan

untuk menyatakan kembali seluruh

maupun sebagian keputusan Rapat ini

ke dalam akta notaris dan selanjutnya

memberitahukan susunan Direksi dan

Dewan Komisaris Perseroan tersebut

kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia maupun

instansi lainnya, serta melakukan segala

tindakan yang diperlukan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

b. 1. (i) Approved and accepted the

resignation of Mr. Simon John

Mawson from his position as

Director of the Company as of the

Closing of this Meeting;

(ii) Appointed Mr. Simon Collier Dixon

as a new Director of the Company

for the period as of the Closing of

this Meeting until the remaining

period of the incumbent members

of the Board of Directors.

Therefore the composition of the

members of the Board of Directors as

of the closing of the Meeting until the

closing of the Annual General Meeting

of Shareholders of the Company year

2011 shall be as follows:

President Director : Prijono Sugiarto

Director : Gunawan

Geniusahardja

Director : Johnny Darmawan

Danusasmita

Director : Djoko Pranoto

Director : Widya Wiryawan

Director : Angky Tisnadisastra

Director : Sudirman Maman

Rusdi

Director : Simon Collier Dixon

2. Granted a power of attorney with

substitution rights to the Board of Directors

of the Company to restate a part or entire

part of these resolution into a notary deed

and further to inform the composition of

the Board of Directors and the Board of

Commissioners of the Company to the

Minister of Law and Human Rights of the

Republic of Indonesia and to do all required

actions in compliance with the prevailing

regulations.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 130: Annual Report • Astra International 2010

128 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

c. (i) Memberikan wewenang kepada

Dewan Komisaris Perseroan, dengan

memperhatikan pendapat dari Komite

Remunerasi dan Nominasi Perseroan,

untuk menetapkan gaji dan tunjangan

anggota Direksi Perseroan; serta

(ii) Menetapkan untuk seluruh anggota

Dewan Komisaris Perseroan, pemberian

honorarium maksimum sejumlah

Rp 900.000.000,- (sembilan ratus juta

Rupiah) gross per bulan yang dibayarkan

sebanyak 13 (tiga belas) kali dalam

satu tahun dan mulai berlaku terhitung

sejak 1 Juni 2010 hingga penutupan

Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan tahun 2011 dan memberikan

wewenang kepada Presiden Komisaris

dengan memperhatikan pendapat

dari Komite Remunerasi dan Nominasi

Perseroan, untuk menetapkan

pembagian jumlah honorarium dan

tunjangan tersebut di antara para

anggota Dewan Komisaris Perseroan.

Agenda 4 Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan

untuk menunjuk salah satu kantor akuntan

publik di Indonesia, yang terafiliasi dengan

salah satu dari empat besar kantor akuntan

publik internasional dan yang terdaftar di

Bapepam-LK untuk melakukan audit Laporan

Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2010,

serta menetapkan jumlah honorarium dan

persyaratan lainnya sehubungan dengan

penunjukan kantor akuntan publik tersebut.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Dewan Komisaris melakukan pengawasan

atas kebijakan pengurusan dan atas jalannya

pengurusan Perseroan oleh Direksi. Dalam

menjalankan kewajiban mereka, Dewan

Komisaris juga mengawasi efektivitas kebijakan-

kebijakan Direksi dalam upaya memastikan

tercapainya prinsip-prinsip GCG di dalam

organisasi.

c. (i) Authorized the Board of Commissioners,

with due observance of the opinion of the

Remuneration and Nomination Committee

of the Company, to determine the salary

and benefits for the members of the Board

of Directors of the Company; and

(ii) Determined for all members of the Board

of Commissioners of the Company, the

honorarium for a maximum amount of

Rp 900,000,000 (nine hundred million

Rupiah) gross per month paid 13 (thirteen)

times in one year and effective as of 1

June 2010 until the closing of the Annual

General Meeting of Shareholders in 2011,

and authorized the President Commissioner

together with the Remuneration and

Nomination Committee to determine the

distribution of such honorarium and benefit

among the members of the Board of

Commissioners of the Company.

Agenda 4 Authorized the Board of Directors of the

Company to appoint one of the public

accountant firms in Indonesia, affiliated with

one of the big four prominent international

public accountant firms, and registered in

Bapepam-LK to audit the Financial Statements

of the Company for the book year of 2010, and

to determine the honorarium and other terms

and conditions of the appointment of such

public accountant firm.

2. Board of Commissioners

Board of Commissioners The Board of Commissioners conducts

supervision of management policies and of the

management of the Company by the Board

of Directors (BOD). In performing their task,

the Board of Commissioners also oversee the

effectiveness of BOD policies in an effort to

ensure the accomplishment of GCG principles

throughout the organization.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 131: Annual Report • Astra International 2010

129Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh

RUPS. Presiden Komisaris mengkoordinasikan

berbagai kegiatan Dewan Komisaris. Semua

tindakan Dewan Komisaris adalah berdasarkan

keputusan disepakati bersama-sama sebagai

suatu majelis

Susunan Dewan Komisaris saat ini adalah yang

diangkat dalam RUPS Tahunan 2010 sesuai

pedoman Bapepam-LK, yang terdiri dari sebelas

(11) anggota Dewan Komisaris di mana lima (5)

di antaranya merupakan Komisaris Independen.

Sepanjang tahun 2010, Dewan Komisaris

mengadakan rapat empat kali, dan juga

menerbitkan 14 keputusan Dewan Komisaris

yang dilakukan melalui sirkular.

Profil para Komisaris dapat dilihat di bagian

Data Perusahaan di halaman 150 Laporan

Tahunan ini.

Komite-Komite Dewan Komisaris

Komite Audit (AC) AC merupakan suatu komite yang

dibentuk oleh Dewan Komisaris dan yang

pembentukannya juga diatur dalam peraturan

Bapepam. Komite Audit terdiri dari para

profesional di bidangnya, yang mengawasi

dan memberi saran antara lain tentang 1)

efektivitas mekanisme pengendalian internal;

2) kepatuhan terhadap peraturan internal dan

eksternal yang berlaku termasuk peraturan

pasar modal dan lembaga keuangan (Bapepam-

LK) dan 3) tugas lain yang diminta.

Secara khusus, Komite Audit ditugaskan

untuk membantu Dewan Komisaris dalam

fungsi pengawasannya dalam menilai proses

pelaporan keuangan, risk management,

audit, dan kepatuhan terhadap peraturan

perundangan yang berlaku di Indonesia.

Komite Audit Astra beranggotakan empat

orang, yang terdiri dari satu Komisaris

Independen (sebagai ketua), dua anggota

independen, serta satu anggota khusus yang

The Commissioners are appointed by the

General Meeting of Shareholders. The President

Commissioner coordinates the activities of the

BOC. All decisions are agreed upon collectively

by the Board.

The current composition of Board of

Commissioners, appointed at the 2010 Annual

General Meeting of Shareholders, following

guidelines set down by Bapepam-LK including

that of the eleven (11) members of the BOC, five

(5) of which are Independent Commissioners.

Throughout 2010, the BOC met four times and

issued 14 decisions through circulars.

Profiles of the Commissioners are presented at

the Company Data section, on pages 150 in

this Annual Report.

BOC Committees

Audit Committee (AC) Established under the direction of the Board of

Commissioners, the Audit Committee is staffed

by professionals in the field in order to provide

advice on 1) the effectiveness of internal control

mechanisms; 2) compliance with prevailing

internal and external regulations, including

Capital Market and Financial Institutions

Supervisory Agency’s (Bapepam-LK) regulations;

and 3) other tasks as requested.

In particular, the Audit Committee is delegated

to assist the BOC with its supervisory duty

in assessing the financial reports; risk

management, audit, and compliance with the

prevailing laws and regulation in Indonesia.

The Audit Committee has four members,

consisting of one Independent Commissioner

(as a Chief), two independent members, and

one special member with no voting rights. Audit

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 132: Annual Report • Astra International 2010

130 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

tidak memiliki hak suara. Profil para anggota

Komite Audit dapat dilihat di halaman 146-147

Laporan Tahunan ini.

Di tahun 2010, Komite Audit

menyelenggarakan sembilan rapat dengan

tingkat kehadiran 90%. Struktur keanggotaan

Komite Audit adalah sebagai berikut:

Nama Name

Jabatan Position

Djunaedi Hadisumarto Ketua Chairman

Sidharta Utama Anggota Member

Tamiza Saleh Anggota Member

Chiew Sin Cheok Anggota Khusus* Special Member

* Tidak memiliki hak suara A non-voting member

Komite Remunerasi dan Nominasi (RNC) Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas

memberi rekomendasi untuk keanggotaan dan

remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, Eksekutif

Senior Perseroan, serta Komite-Komite yang

bernaung di bawah Dewan Komisaris. Dalam

melaksanakan tugasnya, RNC dapat juga

membuat rekomendasi-rekomendasi terkait

penetapan tanggung jawab di dalam Dewan

Komisaris, Direksi dan Komite.

RNC terdiri dari tiga (3) orang dan melakukan

rapat 7 kali di tahun 2010.

Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi per

31 Desember 2010:

Nama Name

Jabatan Position

Anthony J. L. Nightingale Ketua Chairman

Benjamin William Keswick Anggota Member

Prijono Sugiarto Anggota Member

Executive Committee (EC) Executive Committee melakukan kajian atas

setiap keputusan dan kebijakan bisnis yang

memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.

Komite ini telah mengadakan 12 kali rapat di

tahun 2010 dengan jumlah kehadiran 100%.

Committee member profiles can be seen on

page 146-147 of this Annual Report.

In 2010, the Audit Committee met nine times

with 90% total attendance. The members of

the Audit Committee are:

Remuneration and Nomination Committee (RNC)

The Remuneration and Nomination Committee

is tasked with making recommendations

for membership and remuneration of the

BOC, BOD, Senior Company Executives and

Committees under the BOC. In carrying

out their duties, the RNC may also make

recommendations on the determination of

responsibilities within the Boards or Committees.

The RNC is composed of three (3) people and

met 7 times in 2010.

Remuneration and Nomination Committee as

at 31 December 2010:

Executive Committee (EC) The Executive Committee analyzes all business

decisions and policies that require the approval

of the Board of Commissioners. The Committee

met 12 times in 2010 with 100% total

attendance.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 133: Annual Report • Astra International 2010

131Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Komite Eksekutif terdiri dari enam anggota per

31 Desember 2010:

NamaName

JabatanPosition

Anthony J.L. Nightingale Ketua Chairman

Benjamin W. Keswick Anggota Member

Mark Spencer Greenberg Anggota Member

Chiew Sin Cheok Anggota Member

Budi Setiadharma Anggota Member

Prijono Sugiarto Anggota Member

Simon Collier Dixon Anggota Member

3. Direksi Direksi bertanggung jawab terhadap rancangan

strategi bisnis maupun sistem penerapan yang

akan membawa keberhasilan bagi Perseroan

dalam mencapai visi, misi dan tujannya. Para

anggota Direksi diangkat dan diberhentikan

melalui keputusan RUPS.

Sesuai pedoman yang berlaku saat ini, masing-

masing anggota Direksi, termasuk Presiden

Direktur, memiliki kedudukan yang sama,

sedangkan Presiden Direktur memiliki tugas

untuk mengkordinir kegiatan direktur-direktur

lain dalam mengelola usaha. Agar dapat

melaksanakan fungsinya dengan efektif, para

anggota Direksi memiliki tugas dan tanggung

jawab khusus seperti dapat dilihat dalam bagan

organisasi yang tercantum di halaman 160

Laporan Tahunan ini.

Terjadi beberapa perubahan anggota dalam

komposisi Direksi selama tahun 2010, termasuk

penggantian Michael D. Ruslim, Presiden

Direktur, yang berpulang secara mendadak

pada Januari 2010. Perubahan lain menyangkut

Direksi adalah pengangkatan Sudirman MR

sebagai direktur, pengunduran diri Simon John

Mawson dan pengangkatan Simon Collier

Dixon sebagai Direktur baru. Sepanjang tahun

2010 Direksi menyelenggarakan 40 rapat.

The Executive Committee was composed of six

members as at 31 December 2010:

3. Board of Directors The Board of Directors (BOD) is responsible

for both formulation of business strategy and

implementation of systems that will successfully

manage the Company toward the achievement

of its vision, mission and objectives. Members of

the BOD are appointed and dismissed through

resolution of a General Meeting of Shareholders.

Under current guidelines, all directors possess

equal authority, while the President Director

organizes the other directors in managing the

businesses. In order to carry out their functions

in an effective manner, BOD members hold

specific duties and responsibilities, as seen in

the organizational chart presented on page 160

on this Annual Report.

There were a number of changes of member

on the BOD during 2010 including replacement

of Michael D. Ruslim, President Director, upon

his untimely death in January 2010. Other

changes were the appointment of Sudirman

MR as a Director, the resignation of Simon John

Mawson and the appointment of Simon Collier

Dixon as a new Director. During 2010 the Board

of Directors held 40 meetings.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 134: Annual Report • Astra International 2010

132 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Per 31 Desember 2010, Direksi terdiri dari:

Nama Name

Jabatan Position

Prijono Sugiarto Presiden Direktur President Director

Gunawan Geniusahardja Direktur Director

Johnny Darmawan D. Direktur Director

Djoko Pranoto Direktur Director

Widya Wiryawan Direktur Director

Angky Tisnadisastra Direktur Director

Sudirman Maman Rusdi Direktur Director

Simon Collier Dixon Direktur Director

4. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Dalam menetapkan remunerasi para Komisaris

dan Direktur, RUPS menerima saran dari Komite

Remunerasi dan Nominasi. Karena belum

ada ketetapan yang baku saat ini, keputusan

remunerasi didasarkan pada pertimbangan

lingkup pekerjaan, standar domestik dan

regional saat ini, serta tanggung jawab yang

diasumsikan.

Semua ketetapan remunerasi di setiap level

dalam organisasi pada akhirnya bertujuan

memberi penghargaan terhadap berbagai posisi

yang ada bagi Perseroan dan melestarikan

kinerja yang baik. Saat ini Astra tidak memiliki

opsi saham atau penilaian berdasarkan kinerja

sebagai skala penggajian bagi para Komisaris,

Direktur, atau Eksekutif Senior.

Tidak ada hubungan kekeluargaan antara para

anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi

hingga ke lapis kedua.

Per tanggal 31 Desember 2010, tidak ada

anggota Direksi yang memiliki saham di

PT Astra International Tbk. Dua Komisaris, Budi

Setiadharma (Presiden Komisaris) dan Anthony

J.L. Nightingale masing-masing memiliki

saham di PT Astra International Tbk 0,02%.

Kepemilikan sedikit sekali saham ini dianggap

tidak menimbulkan konflik kepentingan pada

saat para Komisaris ini melaksanakan tugas

mereka dalam jangka panjang di Perseroan.

As at 31 December 2010, the Board of

Directors consisted of:

4. Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Remuneration

In determining remuneration for Commissioners

and Directors, a General Meeting of Shareholders

will rely on advice from the Nomination and

Remuneration Committee. While there is no set

formula currently in place, remuneration decisions

are based upon considerations of scope of work,

current domestic and regional standards and

responsibilities assumed.

All remuneration determinations, at all levels

of the organization, are ultimately aimed

at recognizing the value of the position to

the Company as well as sustained good job

performance. Astra currently has no stock

option or performance based pay scales for

Commissioners, Directors or Senior Executives.

There exist no family relationships between

members of the Board of Commissioners and/

or Board of Directors up to the second degree.

As at 31 December 2010, no member of the

Board of Directors had share ownership in

PT Astra International Tbk. Two Commissioners,

Budi Setiadharma (President Commissioner)

and Anthony J.L. Nightingale each had share

holdings in PT Astra International Tbk of

0.02%. It is considered that these small share

holdings present no conflict of interest in these

Commissioners carrying out their tasks in the

best long term interest of the Company.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 135: Annual Report • Astra International 2010

133Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

5. Kebijakan Dividen Dengan memperhatikan hasil usaha Perseroan

dalam satu tahun, arah perkembangan

Perseroan serta return menarik yang sewajarnya

diterima para pemegang saham Perseroan,

direkomendasikan jumlah dividen yang

diusulkan untuk dibagikan, untuk mendapat

persetujuan RUPS.

Rekomendasi atas dividen ditetapkan oleh

Direksi, disetujui Dewan Komisaris untuk

dibahas dalam RUPS. Rekomendasi yang

diajukan akan memberi keseimbangan antara

membagikan keuntungan kepada para

pemegang saham dengan kebutuhan menahan

dividen untuk pertumbuhan Perseroan.

6. Grup Manajemen Risiko (GRM) Dalam memenuhi tuntutan lingkungan usaha

yang kompetitif dan dunia yang terhubungkan

secara global, Astra berupaya memenuhi risiko

melalui kesadaran risiko multi-tahap, evaluasi,

dan proses mitigasi. Manajemen Astra menyadari

bahwa hanya melalui penerapan praktik-praktik

risiko manajemen yang wajar, Perusahaan dapat

mencapai tujuannya secara berkelanjutan.

Dengan mendasari sistemnya pada praktik-

praktik terbaik, GRM berpegang pada kerangka

kerja dan metodologi yang selaras dengan

pengendalian khusus terhadap risiko-risiko

relevan yang telah diidentifikasi. Selain itu, GRM

membangun saluran-saluran komunikasi yang

dapat memfasilitasi loyalitas Grup terhadap

praktik-praktik penilaian risiko, terutama dengan

menggunakan metodologi Penilain Sendiri

terhadap Pengendalian (Control Self Assessment/

CSA). Melalui hal tersebut, setiap unit usaha

mampu menyusun, mengembangkan dan

menerapkan strategi untuk mengurangi risiko

bekerja sama dengan GRM.

Tiga pengukuran khusus telah ditetapkan untuk

menangani situasi risiko tertentu. Manajemen

Risiko Perseroan melakukan penilaian risiko

grup. Perseroan juga menyiapkan Rancangan

Kelanjutan Usaha (Business Continuity Plans/

5. Dividend Policy With due consideration of the earnings of

the Company in one year, the growth trend,

and a good return for the shareholders,

recommendations for dividends to be

distributed are made for approval by a General

Meeting of Shareholders.

Recommendations for dividends are made by

the Board of Directors, approved by the Board

of Commissioners for presentation to a General

Meeting of Shareholders. The proposal balances

giving returns to shareholders with the need to

retain resources for growth.

6. Group Risk Management (GRM) In meeting the demands of an evolving competitive

and business environment as well as a globally

interconnected world, Astra strives to meet risk

through a multi-layered risk awareness, evaluation

and mitigation process. Astra management

understands that only through consistent

implementation of sound risk management

practices organization-wide will the Company

achieve its objectives in a sustainable manner.

Basing its systems on best practices, the GRM

follows a framework and methodology that

aligns specific controls with the relevant risks

identified. In addition, established channels

of communication facilitate Group-wide

adherence to risk assessment practices,

especially in use of the Control Self Assessment

(CSA) methodology. Through this, every

business unit is able to formulate, develop,

and implement strategies to reduce risks in

cooperation with GRM.

Three specific measures have been instituted to

manage specific measurement risk situations.

Enterprise Risk Management provides a group

wide assessment of risk. The Company also

prepares Business Continuity Plans (BCP) to

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Grup

Astra tahun 2010 adalah sekitar Rp 459 miliar.

Total remuneration of BOC and BOD of the

Astra Group in 2010 was around Rp 459 billion.

Page 136: Annual Report • Astra International 2010

134 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

BCP) untuk mengurangi gangguan usaha akibat

risiko bencana. Analisis Risiko Keuangan dan

Monitoring menghitung dampak finansial sebagai

langkah untuk memastikan perlindungan asuransi

yang memadai di seluruh Grup Astra.

Di tahun 2010, GRM melanjutkan program-

program benchmarking di setiap lini usaha

terkait upaya memajukan peningkatan

kecakapan manajemen risiko di semua

level. Melalui berbagai forum dan lokakarya

yang konstruktif, dibangun kompetensi,

keseragaman prosedur dipastikan, dan praktik-

praktik terbaik dibagikan.

Seiring kematangan dalam praktik-praktik

manajemen risiko, tahun 2010 unit audit

manajemen risiko menunjukkan bahwa sistem

dua lapis – Manajemen Risiko Grup dan

Manajemen Risiko Anak Perusahaan – telah

berfungsi dengan baik.

Kerangka Kerja Risiko Pendekatan proaktif Astra terhadap risiko

bergantung pada personel di seluruh organisasi

yang memiliki keterampilan dan pelatihan

sehingga dapat mengidentifikasi risiko,

mengevaluasi dampak potensial, menghitung

dan/atau menghitung dampak tersebut serta

memberi saran kepada manajemen untuk

mengurangi risiko itu.

Meskipun Direksi menjadi penanggung jawab

akhir dalam mengelola risiko, filosofi risiko

yang dianut Astra adalah personel di semua

level harus mengelola risiko secara tepat sesuai

situasi yang mereka hadapi. Pengendalian risiko

sistemik secara keseluruhan ditangani melalui

Manajemen Risiko Grup, Audit Internal Grup,

dan unit-unit manajemen risiko anak perusahaan

semua menyampaikan laporan kuartalan ke

Komite Audit dan laporan rutin ke Direksi.

minimize business disruption given a risk of

catastrophic events. Financing Risk Analysis

and Monitoring quantifies finance exposure

in an effort to ensure adequate insurance

protection throughout the Astra Group.

In 2010, GRM continued with benchmarking

programs within each business line in

conjunction with pressing forward with

increasing risk management capability at

all levels. Through constructive forums and

workshops, competence is built, procedural

uniformity is assured and best practices are

shared.

As the risk management practices have

sufficiently matured, in 2010 audits of risk

management units demonstrated that the two

tiered system, of Group Wide Risk Management

and Subsidiary Risk Management, is functioning

satisfactorily.

Risk Framework Astra’s proactive approach to risk relies on

personnel throughout the organization who

have the skills and training to identify risks,

evaluate potential impacts, quantify and/or

qualify those impacts and provide management

with options to mitigate those risks.

Though the Board of Directors is ultimately

responsible for managing risk, Astra’s risk

philosophy is that personnel at all levels should

manage the risk appropriate to their situation.

Overall systemic control of risk is handled

through Risk Management Group, Internal

Audit Group, and subsidiary company risk units

all leading to quarterly reports to the Audit

Committee and regular reports to the Board of

Directors.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 137: Annual Report • Astra International 2010

135Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Perseroan telah mengidentifikasi risiko-risiko

utama yang berpotensi mendatangkan dampak

negatif terhadap operasi usaha:

1. Risiko Keuangan Karena Perseroan bergerak di bidang impor

dan ekspor barang mentah dan komponen,

industri jasa keuangan, serta bergantung

pada daya beli pelanggan untuk sebagian

besar penjualannya, maka ada risiko terjadi

perubahan tingkat suku bunga, nilai tukar

atau tingkat inflasi yang secara langsung

dapat memengaruhi pendapatan atau

likuiditas. Untuk menangani risiko tersebut,

Grup memonitor kebijakan transaksi

derivatif dan kas, di samping secara aktif

mempromosikan strategi diversifikasi risiko.

2. Risiko Harga Komoditas Perubahaan harga komoditas dapat

mempengaruhi pendapatan Grup secara

langsung maupun tak langsung. Perubahan

dalam perdagangan global komoditas

CPO dan batu bara akan berdampak pada

penjualan di divisi agribisnis, alat berat

dan penambangan batu bara, sementara

perubahan harga energi akan memengaruhi

penjualan divisi otomotif. Selain itu,

manufaktur memerlukan akses ke bahan

mentah dan harga bahan mentah akan

memengaruhi struktur biaya. Perubahan

harga merupakan ujian untuk memberikan

kelenturan dan peringatan diri terhadap

gangguan signifikan dalam proses bisnis.

3. Risiko Pengadaan Pasokan dan Layanan Karena Grup bergantung pada para

pemasok untuk bermacam komponen

manufaktur, ada risiko keterlambatan atau

ketiadaan pengadaan dapat mengganggu

produksi. Untuk mengurangi risiko ini,

Grup secara aktif mendorong hubungan

kerja sinergis dan menerapkan standar

tinggi tata kelola perusahaan terhadap

semua pemasoknya dengan tujuan untuk

memastikan pasokan dikirim secara efisien

dan tepat waktu.

The Company has identified the following

major risks which have potential to negatively

impact business operations:

1. Financial Risk Because the Company is involved in

importing and exporting raw materials and

components, is engaged in the financial

service industry, and relies on consumer

purchasing power for a substantial portion

of its sales, there is a risk that changes to

interest rates, exchange rates or inflation

rates will directly affect revenue or liquidity.

In order to meet these risks, the Group

monitors cash and derivative transaction

policy as well as actively promoting a risk

diversification strategy.

2. Commodity Price Risk Changes in the prices of commodities can

affect the Group’s revenues both directly

and indirectly. Changes in the globally

traded commodities CPO and coal will have

effects on sales within the agribusiness,

heavy equipment and coal mining divisions,

while changes in energy prices will affect

sales in the automobile divisions. In

addition, manufacturing requires access to

raw materials and their pricing will affect

the costing structure. Price changes in either

direction are stressed tested to provide

flexibility and an early warning against

significant disruptions to business processes.

3. Supply and Services Procurement Risk Because the Group relies on suppliers for

many manufacturing components, there

is a risk that late or non-procurement will

disrupt production. To mitigate this risk,

the Group actively encourages synergistic

working relationships and applies high

standards of corporate governance to all of

its suppliers in an effort to ensure supplies

are delivered in an efficient and timely

manner.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 138: Annual Report • Astra International 2010

136 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

4. Risiko Bencana Seperti lazimnya dalam semua bisnis, ada

potensi terjadinya bencana alam yang dapat

mempengaruhi pendapatan dan aset Grup

secara signifikan. Indonesia rentan terhadap

gempa bumi, banjir, tsunami, letusan gunung

berapi serta ancaman kebakaran dan wabah

penyakit. Untuk mengurangi dampak negatif

dari salah satu bencana tersebut, Grup

menggunakan asuransi dan mengoperasikan

Pusat Pemulihan Bencana sebagai bagian

Rancangan Kelanjutan Usaha (BCP).

7. Grup Internal Audit (GIA) Berdasarkan Piagam Internal Audit yang secara

berkala diperbarui, Grup Internal Audit (GIA)

selalu mencari cara terbaik untuk melaksanakan

sistem pengendaliannya agar sejalan dengan

tujuan Perseroan. Upaya tersebut dilaksanakan

dengan meningkatkan efektivitas maupun

kesesuaian dari sistem pengendalian internal.

Dengan Piagam Internal Audit ini, GIA memiliki

wewenang untuk melakukan audit tidak hanya

terhadap jaringan ritel Perseroan, namun juga

terhadap berbagai hal yang dianggap sebagai

sumber risiko utama di seluruh unit bisnis

dalam Grup Astra. Hal ini dilakukan melalui

koordinasi dengan unit audit di setiap bisnis.

Pelaksanaan kegiatan audit yang berbasis risiko

ini bertujuan memberikan jaminan independen

(independent assurance) kepada manajemen

bahwa kepatuhan terhadap standar operasi dan

peraturan serta sistem pengendalian internal

telah berfungsi sesuai dengan acuan yang

diharapkan. Selain itu, GIA juga menjalankan

fungsi konsultatif kepada unit audit internal di

Grup Astra untuk aspek yang berkaitan dengan

peningkatan kontrol internal dan kinerja unit

audit internal.

Bekerja sama dengan unit Audit Internal di

seluruh Grup, GIA berhasil dengan efektif

meningkatkan cakupan dan kualitas audit di

Grup. Berdasarkan Common Audit Universe

yang telah disusun bersama antara GIA

dan unit audit internal di Grup, rencana

kerja dari GIA dan masing-masing unit

audit internal disusun secara komprehensif

4. Catastrophic Risk As with all businesses, there remains a

potential that natural disasters could

significantly affect Group revenues and

assets. Indonesia does have susceptibility to

earthquakes, floods, tsunamis and volcanic

eruptions as well as threats of fires and

epidemics. To mitigate negative fallout from

one of these events, the Group institutes

an insurance regime as well as operates an

off-site Disaster Recovery Center as part of

its Business Continuity Plan (BCP).

7. Group Internal Audit (GIA) Based on the Internal Audit Charter, which

is periodically updated, Group Internal Audit

(GIA) seeks to better align control systems to

the Company’s objectives, thereby enhancing

both the adequacy and the effectiveness of

the internal control systems. This Audit Charter

provides GIA with the authority to perform

audit activities not only to the Company’s retail

network, but also to the areas considered as

main risks in the business units throughout the

Astra Group in coordination with the internal

audit units in each business.

The implementation of this risk-based audit

approach is aimed at providing management

with independent assurance that there is

compliance with operational standards and

regulations, as well as assuring that the internal

control system is functioning within expected

parameters. In addition to that, GIA also

provides a consultative function for internal

audit units within the Astra Group, in regard

to the improvement of internal controls and

internal audit performance.

In collaboration with the internal audit units

throughout the Group, GIA succeeded in

increasing the scope and quality of the audits

within the Group. Based on the Common Audit

Universe formulated by GIA together with the

internal audit units within the Group, GIA’s

work plan and those of each unit’s internal

audit are developed comprehensively with

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 139: Annual Report • Astra International 2010

137Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

dengan mempertimbangkan risiko dari aspek

yang diaudit. Kemudian rencana kerja audit

dibicarakan dengan manajemen, disampaikan

kepada Direksi dan Komite Audit untuk

dimintakan persetujuan.

Secara periodik, ringkasan dari temuan dan

rekomendasi serta tindak lanjutnya dilaporkan

secara langsung kepada Direksi dan Dewan

Komisaris melalui Komite Audit.

Kegiatan di tahun 2010 Di tahun 2010, salah satu fokus kegiatan

diarahkan kepada peningkatan koordinasi

antara GIA dengan internal audit di unit

usaha dalam berbagai bentuk yang berkaitan

peningkatan kontrol internal, baik dalam

bentuk kegiatan audit maupun non audit

dengan meningkatkan fungsi konsultasi yang

dilakukan GIA.

Berkaitan dengan peningkatan kompetensi

auditor di Grup, tahun 2010 ditandai

pula dengan dimulainya kegiatan Auditor

Management Trainee, dimana GIA melakukan

perekrutan dan pendidikan secara terpusat

lulusan perguruan tinggi yang akan dididik

menjadi junior auditor yang kelak akan disebar

ke unit usaha didalam Grup Astra. Selain itu,

program pelatihan auditor untuk materi-materi

yang bersifat umum mulai dilaksanakan secara

terpusat.

Beberapa hasil yang dicapai antara lain

pembuatan standard acuan kerja yang disebut

Astra Common Audit Principles yang akan

diterapkan tahun 2011, pembuatan sistem

untuk mengelola kerja audit (Astra Audit

Management System) dan penerbitan sirkulasi

berkala yang ditujukan kepada management

cabang.

due consideration of the risk of the subject of

the audit. Further, the plan is discussed with

management before being submitted to the

Board of Directors and Audit Committee for

approval.

The summary of findings and recommendations,

along with the follow up, is reported directly

to the Board of Directors and the Board of

Commissioners through the Audit Committee on

a regular basis.

Activities in 2010 In 2010, one of the focuses was to improve the

coordination between GIA and internal audit

functions in business units, which included

various activities related to the improvement

of internal control, in the form of both audit

and non audit activities, such as promoting the

consultative function of GIA.

In 2010, Astra began the Auditor Management

Trainee program, in which GIA conducts

centralized recruitment and education for

fresh graduates, who will become junior

auditors and will be stationed at business units

within the Astra Group. Besides that, auditor

training programs for general postings will be

centralized.

There are a number of activities that will be

implemented in 2011, including common work

standards (Astra Common Audit Principles) a

system for managing audit work (Astra Audit

Management System), and the publishing of

regular circulars to branch management.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 140: Annual Report • Astra International 2010

138 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

8. Penunjukan Auditor Eksternal Penunjukan auditor eksternal diputuskan oleh

RUPS, dengan mempertimbangkan reputasi dan

kompetensi.

9. Kalender Finansial Kalender Finansial yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2010.

• PengumumanHasil-Hasil:

- Kuartal pertama 29 April 2010

- Semester pertama 29 Juli 2010

- Kuartal ketiga 28 Oktober 2010

- Setahun lengkap 24 Februari 2011

10. Kepatuhan Hukum Sebagai perusahaan besar, Astra International

berkomitmen untuk mematuhi ketentuan

hukum dan perundangan yang berlaku di

Indonesia. Untuk itu, Perseroan memiliki Divisi

Legal yang berfungsi menjaga kepentingan

Perseroan dari sisi hukum serta memastikan

bahwa kegiatan Perseroan berada dalam koridor

hukum dan perundangan yang berlaku di

Indonesia.

Astra senantiasa berusaha menjaga bahwa

produk (yang diproduksi anak perusahaannya)

maupun jasa yang diberikan kepada pelanggan

mencapai standar tertinggi yang bisa diberikan.

Namun demikian, risiko ketidakpuasan

pelanggan maupun ketidaksepakatan dengan

pihak ketiga lainnya selalu ada, hal mana

mungkin dapat memicu dilakukannya gugatan

hukum terhadap Perseroan.

Per 31 Desember 2010, Astra tidak menghadapi

kasus legal yang membawa pengaruh material

terhadap pendapatan atau posisi keuangannya.

11. Komunikasi Perusahaan Astra menggunakan berbagai saluran

komunikasi untuk kepentingan internal dan

eksternal. Selain mempublikasikan laporan

tahunan, laporan kuartalan, mengelola

situs, menerbitkan majalah karyawan

dan mengeluarkan surat edaran dari

8. Appointment of External Auditors The external auditors are appointed by the

General Meeting of Shareholders, with due

consideration to reputation and competence.

9. Financial Calendar Financial year ended 31 December 2010.

• Announcementofresults:

- First quarter 29 April 2010

- Half year 29 July 2010

- Third quarter 28 October 2010

- Full year 24 February 2011

10. Legal Compliance As a large company, Astra International has

a commitment to comply with the prevailing

rules and regulations in Indonesia. Therefore,

the Company has a Legal Division with the

function of protecting the Company’s interest

in legal matters and to ensure the Company

always complies with the prevailing rules and

regulation in Indonesia.

Astra strives to ensure that its products

(produced by subsidiaries) or services for

customers are always at the highest standard.

However, risk of customer dissatisfaction or

dispute with third parties cannot be eliminated,

and presents a legal risk for the Company.

As of 31 December 2010, there were no legal

cases that, should they be decided against

Astra, will materially affect its revenue or

financial position.

11. Corporate Communications Astra maintains multiple channels of

communication for internal and external

parties. In addition to publication of annual

reports, quarterly reports, maintenance of

a website, an employee magazine and the

issuance of position letters by management,

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 141: Annual Report • Astra International 2010

139Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

manajemen, Perseroan membuka kesempatan

berkomunikasi secara informal, di mana

para pemangku kepentingan yang ingin

mengetahui lebih jauh tentang Perseroan dapat

memperoleh informasi yang relevan tentang

bisnis Astra.

Sekretaris Perusahaan Dibentuk berdasarkan ketentuan Otoritas Pasar

Modal (Bapepam-LK), Sekretariat Perusahaan

bertanggung jawab terhadap berbagai fungsi

yang berhubungan dengan kepatuhan dan

pengungkapan informasi, terutama untuk

mereka yang menangani pasar modal dan

pemegang saham. Sekretaris Perusahaan

juga memberi saran kepada Direksi mengenai

pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di Perseroan.

Selain menyampaikan laporan ke Otoritas

Pasar Modal, Sekretaris Perusahaan, bekerja

sama dengan antara lain divisi legal Perseroan,

memberikan informasi kepada manajemen

tentang perubahan dan perkembangan terkini

yang terjadi di lingkungan peraturan Pasar

Modal, serta mengelola Daftar Pemegang

Saham Terkini dan memberikan informasi

yang lengkap dan tepat waktu kepada para

pemegang saham tentang kinerja dan prospek

bisnis Perseroan.

Tugas Sekretaris Perusahaan meliputi

pendokumentasian catatan rapat-rapat Direksi

dan Dewan Komisaris, mengatur RUPS Tahunan

dan RUPS Luar Biasa. Sekretaris Perusahaan

juga bertanggung jawab terhadap penerbitan

Laporan Tahunan ini.

Profil Sekretaris Perusahaan dapat dibaca di

halaman 143 Laporan Tahunan ini.

Hubungan Masyarakat Astra memiliki divisi Hubungan Masyarakat

(Humas) yang kokoh, sebagai bagian dari

tanggung jawabnya terkait keterbukaan terhadap

masyarakat. Untuk memberitahukan secara

konstruktif posisi Astra dalam berbagai isu, Humas

Astra senantiasa membuka saluran informasi

the Company maintains ad hoc avenues

of communications whereby interested

stakeholders can get relevant information about

Astra’s businesses.

Corporate Secretary Established under Capital Market Authority

(Bapepam-LK) requirements, Corporate

Secretary is responsible for various functions

related to compliance and disclosure of

information, especially those dealing with

the capital market and with shareholders. In

addition, the Corporate Secretary advises the

BOD on the implementation of GCG principles

throughout the Company.

In addition to submitting reports to the Capital

Market authorities, the Corporate Secretary, in

cooperation with the Company’s Legal Division,

keeps management informed about changes

and recent developments within the Capital

Market regulatory environment, maintains

the updated Shareholder List and engages

shareholders with comprehensive and promptly

provided information about the Company’s

business performance and prospects.

Part of the duties of the Corporate Secretary include

the keeping of minutes of the Boards’ of Directors

and Commissioners meetings as well as organizing

Annual and Extraordinary Meetings of Shareholders.

The Corporate Secretary is also responsible for the

publication of this Annual Report.

A profile of the Corporate Secretary can be

found on page 143 of this Annual Report.

Public Relations Astra maintains a strong Public Relations

(PR) division as part of its responsibility

towards openness within the community. In

response to differing needs from differing

groups, PR maintains open channels to

employees, customers, the government and

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 142: Annual Report • Astra International 2010

140 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

bagi para karyawan, pelanggan, pemerintah dan

masyarakat di sekitar lokasi kantor-kantor Astra

sesuai kebutuhan informasi untuk masing-masing

kelompok; salah satunya dengan menerbitkan

siaran pers setiap bulan mengenai kinerja Astra di

pasar otomotif Indonesia.

Sementara itu, untuk memperkokoh relasi

dengan media massa, Humas Astra menggelar

forum jurnalis dua kali setahun dan forum

jurnalis pasar modal.

Humas bertanggung jawab memastikan para

pemangku kepentingan dapat mengakses

informasi relevan tentang berbagai kegiatan

Astra pada waktu yang tepat, di samping

menerbitkan laporan keuangan yang dapat

dilihat di situs Perseroan: www.astra.co.id.

Bersama dengan Corporate Organization and

Human Capital Development (COHCD), Humas

mengelola dan mengembangkan komunikasi

internal yang kokoh. Publikasi majalah

bulanan Astranet, yang melibatkan partisipasi

para karyawan, membuat manajemen dapat

mengetahui kebutuhan para karyawan

seraya menyalurkan informasi penting terkait

perkembangan Perseroan.

the communities surrounding Astra locations

in an effort to constructively communicate

Astra’s positions on a variety of issues. Part of

this process includes monthly press releases

about Astra’s performance within Indonesia’s

automotive market.

In order to strengthen relationships with mass

media outlets, PR conducts bi-annual journalist

forums and a capital market journalist forum.

PR is responsible for ensuring that stakeholders

can access promptly provided relevant

information on Astra activities; as well, all

released financial reports are available on the

Company’s website: www.astra.co.id.

PR helps coordinate with the Corporate

Organization and Human Capital Development

(COHCD) on maintaining and developing strong

internal communications. The publication of the

monthly magazine Astranet, which involves open

ended employee participation, helps management

keep informed of employee concerns while

allowing a channel to communicate important

Company developments.

Analyst Meeting sebagai sarana informasi bagi investor dan calon investorAnalyst Meeting for information dissemination to investors and potential investors

Workshop Wartawan Pasar Modal untuk meningkatkan kualitas komunikasi dengan para stakeholderWorkshop for Capital Market Journalists to improve the quality of communications with stakeholders

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 143: Annual Report • Astra International 2010

141Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Humas juga membantu mengatur rapat-rapat

antara Presiden Direktur, Direktur lain, Manajer

Senior, Kepala Departemen dan personel

tertentu. Rapat-rapat ini, dikenal dengan

sebutan “Genba,” memungkinkan terjadinya

komunikasi langsung dalam suasana yang lebih

santai. Selain untuk memotivasi berbagai pihak

agar tetap mengetahui perkembangan terkini,

rapat-rapat seperti ini menciptakan hubungan

yang langgeng dalam organisasi.

Penanganan Situasi Tahun 2010Di tahun 2010, Humas menangani masalah

pompa bensin mobil yang diberitakan secara

luas di media massa nasional. Melalui respons

yang cepat, dengan menggunakan model

kesatuan tanggapan yang diarahkan langsung

dari pimpinan, Humas berhasil menanggapi

keprihatinan pelanggan dan publik. Relasi

erat yang terjalin dengan AstraWorld

memungkinkan dilakukan pemilahan informasi

dan pengembangan tanggapan yang efektif.

Hubungan Investor (IR)Sebagai perusahaan publik, Astra sadar akan

tanggung jawabnya terhadap pemegang

saham. Selain menerbitkan informasi Perseroan

yang dibutuhkan, unit Hubungan Investor (IR)

memastikan bahwa para investor dan calon

investor senantiasa mengetahui perkembangan

penting yang terjadi, baik di dalam Perseroan

maupun di lingkungan bisnis. Untuk itu, IR

mengadakan 304 kegiatan di tahun 2010

di antaranya konferensi, pertemuan analis,

kunjungan ke perusahaan, benchmarking dan

conference call.

Komunikasi dengan Karyawan Bagi Astra, karyawan adalah investasi berharga

sehingga organisasi dapat berfungsi dengan

baik. Di satu sisi, manajemen memahami

keprihatinan yang dihadapi para karyawannya,

sedangkan di sisi lain para karyawan menjunjung

tinggi nilai dan kode etik Astra. Dalam

membangun relasi dengan para karyawan yang

jumlahnya lebih dari 145.000 orang, dibutuhkan

upaya nyata dari kedua pihak.

PR also helps arrange meetings throughout the

Group between the President Director, other

Directors, Senior Managers, Department Heads

and selected key personnel. These meetings,

known as “Genba”, allow direct lines of

communication in more casual environments. In

addition to motivating all parties to stay on top

of events, these meetings generate long lasting

connections throughout the organization.

Situation Handling in 2010In 2010, PR was instrumental in handling a fuel

pump issue that was widely reported in national

mass media. Through a quick response, based

on a unified response model directed from the

top, PR was able to coordinate a successful

response to a public and customer concern.

Close contact with AstraWorld allowed a

developing stream of information to be

sorted and an effective course of action to be

developed.

Investor Relations (IR)As a public company, Astra recognizes its

responsibility toward all shareholders. In

addition to releasing required corporate

information, the Investor Relations (IR) unit

ensures that investors, and potential investors,

are kept abreast of important developments,

both with the Company and within the

business environment. To do this, IR engaged

in 304 activities in 2010 including conferences,

analyst meetings, arranging company visits,

benchmarking and conference calls.

Employee CommunicationsAstra understands that investment in

employees is necessary to a well functioning

organization. Part of this investment includes

ensuring both that management is aware of

employee concerns and that employees are

aware of Astra’s values and code of conduct.

To accomplish these tasks with over 145,000

employees requires a concerted effort by many

people.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 144: Annual Report • Astra International 2010

142 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Melalui kampanye GCG yang terus-menerus,

para karyawan selalu diingatkan lewat poster,

acara get-togethers, dan acara lain tentang nilai

Astra yang tertuang lewat motto “Winning

Team.” Melalui kegiatan-kegiatan seperti

ini, diharapkan para karyawan menyadari

perubahan penting yang dapat memengaruhi

mereka, dan Perseroan memperoleh kepastian

bahwa para karyawan memahami perilaku

yang diharapkan dari mereka.

Dalam cara serupa, Astra mengambil langkah

aktif untuk mendengarkan dan menanggapi

keprihatinan serta aspirasi para karyawan.

Forum Komunikasi Internal yang dikelola secara

regional dengan diketuai Koordinator Regional,

menggunakan sistem terkoordinasi untuk

menyampaikan keprihatinan karyawan. Media

komunikasi rutin yang ada di Astra termasuk

Forum PR, Forum HR, Forum Hubungan

Investor, Forum Finansial, Forum Legal, Forum

Sekuriti, Forum Risk Management, Forum

Internal Audit dan Forum ESR. Pertukaran

informasi melalui forum-forum tersebut di satu

sisi membantu menciptakan tanggapan positif

dari para peserta, dan di sisi lain membuahkan

gagasan-gagasan bermanfaat bagi Perseroan.

12. Penilaian Tata Kelola Perusahaan Saat ini Astra tidak menerapkan atau berencana

untuk menerapkan Penilaian Sendiri terhadap

Tata Kelola Perusahaan atau penilaian dari

pihak eksternal secara terpisah, melainkan

menggunakan Audit Internal dan lembaga-

lembaga kepatuhan lain untuk melakukan

evaluasi terus-menerus terhadap efektivitas

sistem yang ada di Astra sekarang.

Through a continuing GCG campaign,

employees are reminded by posters, get-

togethers and other events of Astra’s value

under the “Winning Team” tagline. With

these events, employees are made aware of

important changes that affect them, and the

Company can be assured that employees

understand the behavior that is expected of

them.

In a similar fashion, Astra takes active steps to

listen to and respond to employee concerns

and aspirations. Managed on a regional basis,

Internal Communications Forums headed by

Regional Coordinators facilitate a coordinated

system to transmit employee concerns. These

regular communication media include the PR

Forum, HR Forum, Industrial Relations Forum,

Finance Forum, Legal Forum, Security Forum,

Risk Management Forum, Internal Audit Forum

and ESR Forum. The exchanges of information

at these forums help generate both positive

responses from participants and useful and

valuable ideas that create value for the

Company.

12. Corporate Governance AssessmentAstra does not currently apply, nor does it

have plans to implement, a separate Corporate

Governance Self Assessment or an external

assessment, but rather through Internal Audit

and other compliance bodies undertakes a

continuous evaluation of the effectiveness of its

current systems.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 145: Annual Report • Astra International 2010

143Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pernyataan DewanDewan Komisaris dan Direksi menyatakan puas

terhadap pengendalian internal yang memadai

yang meliputi pengendalian keuangan,

operasional dan kepatuhan serta sistem

manajemen risiko yang tepat. Grup Astra tidak

melihat adanya kelemahan dalam pengendalian

internal yang dapat menimbulkan kerugian

material sepanjang tahun yang lalu.

13. Isu Signifikan Tidak ada isu signifikan yang muncul di tahun

2010, yang berdampak negatif terhadap

kemampuan Perseroan dalam melanjutkan

usahanya saat ini sesuai arah yang telah

ditetapkan.

Aminuddin NurdinSekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak

tahun 2000, sebelumnya menduduki berbagai

posisi di Astra di antaranya sebagai Kepala

Komunikasi Perusahaan. Setelah meraih gelar

Sarjana dari Fakultas Komunikasi Universitas

Padjadjaran, Bandung, tahun 1971, beliau

mengajar di almamaternya selama beberapa tahun.

Saat ini beliau juga menjabat anggota Dewan

Pembina di Yayasan Amaliah Astra dan Ketua

Yayasan Dharma Bhakti Astra.

Statement by BoardsThe Board of Commissioners and Board of

Directors are satisfied that adequate internal

controls including financial, operational and

compliance controls and risk management

systems are in place and the Group did not

identify any internal control weaknesses that

could result in material losses during the past

year.

13. Significant Issues There were no significant issues arising in 2010

that could have a materially negative effect on

the Company’s ability to continue in its current

business direction.

Aminuddin Nurdin has been Corporate Secretary

since 2000. Previously he held many positions in

Astra, including Chief Corporate Communications.

Aminuddin was lecturer at the Faculty of

Communications of University of Padjajaran

Bandung in 1971. He is also currently Member of

the Board of Patrons for Yayasan Amaliah Astra

and Chairman of Yayasan Dharma Bhakti Astra

(Dharma Bhakti Astra Foundation).

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 146: Annual Report • Astra International 2010

144 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan Komite AuditAudit Committee Report

Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung

jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan

pihak-pihak independen dengan Ketua Komite

Audit sebagai Komisaris Independen Perusahaan.

Fungsi utama Komite ini ialah membantu Dewan

Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan

yang efektif dengan mengandalkan informasi yang

diterima dari Direksi, Manajemen, Corporate Legal,

Grup Internal Audit, Grup Manajemen Risiko,

auditor eksternal dan komite-komite lainnya. Tugas

pengawasan yang dilakukan Komite Audit ialah:

The Audit Committee was established by and is

responsible to the Board of Commissioners. The

Audit Committee is composed of independent

parties with the Chairman of the Audit Committee

as an Independent Commissioner.

The primary function of the Committee is to assist

the Board of Commissioners in effectively carrying

out its supervisory function, relying on information

received from the Board of Directors, Management,

Corporate Legal, Internal Audit Group, Group

Risk Management, external auditors, and

other committees. The supervisory tasks of the

Audit Committee are to:

:

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 147: Annual Report • Astra International 2010

145Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

• Mengkajilaporankeuanganyangakan

diterbitkan kepada pihak eksternal.

• Mengkajikebijakanakuntansiuntukmenjamin

terpenuhinya kepatuhan hukum, aturan dan

standar akuntansi yang berlaku.

• MembahaslaporandariCorporateLegal,Grup

Internal Audit dan Grup Manajemen Risiko

secara periodik.

Secara independen, Komite memeriksa kualitas

informasi yang diterima dan mendiskusikannya

dengan pihak Manajemen dan auditor eksternal

mengenai kesesuaian laporan keuangan dengan

standar akuntansi, peraturan dan persyaratan

pelaporan serta kebijakan akuntansi yang

diterapkan. Komite ini juga memeriksa cakupan

audit dan rencana kerja auditor eksternal.

Komite Audit Perusahaan saat ini beranggotakan

empat orang, dengan satu anggota non voting yang

keseluruhannya diangkat pada bulan Mei 2008.

Kegiatan Komite selama tahun 2010Selama tahun 2010, Komite Audit Perusahaan

telah melakukan sembilan kali rapat, dengan

tingkat kehadiran anggota rata-rata sebesar

90%, dalam bentuk rapat rutin setiap kuartal dan

rapat khusus yang difokuskan pada pembahasan

masalah tertentu.

Pokok-pokok yang dibahas pada pertemuan

Komite di tahun 2010 ialah Laporan Keuangan

tahun 2009 dan Laporan Keuangan Interim tahun

2010, rencana kerja dan hasil evaluasi auditor

eksternal, laporan Corporate Legal, laporan Grup

Manajemen Risiko serta rencana kerja dan laporan

kegiatan Internal Audit di Grup Astra.

Sejalan dengan upaya Komite untuk memastikan

kegiatan internal audit di Grup Astra berjalan

dengan baik dan dilaksanakan oleh internal

auditor yang memiliki kompetensi yang memadai,

Komite Audit menyambut baik keputusan Direksi

Perusahaan mengenai pelaksanaan pendidikan

internal audit secara terpusat dalam bentuk

kegiatan Auditor Management Trainee di

Perusahaan, yang lulusannya akan ditempatkan di

seluruh Grup Astra.

• Reviewfinancialstatementstobeissuedto

external parties.

• Reviewaccountingpoliciestoensurecompliance

with current laws, as well as accounting rules

and standards.

• DiscussperiodicreportsfromCorporateLegal,

Group Internal Audit Group and Group Risk

Management Group.

Independently, the Committee examines the

quality of information received and discusses

with Management and external auditors the

conformity of the financial statements with regard

to accounting standards, regulations and reporting

requirements, and the accounting policies applied.

The committee also reviews the scope of the

external auditors and work plans.

The Company’s Audit Committee currently

comprises four members, with one non-voting

member all of which were appointed in May 2008.

Committee Activities in 2010 During 2010, the Company’s Audit Committee

conducted nine meetings, with an average

attendance of 90%, in the form of regular

quarterly meetings and special meetings focused

on the discussion of particular issues.

The agenda discussed at Committee meetings in

2010 were the 2009 Financial Statements and

Interim Financial Reports for 2010, the external

auditors work plan and the result of the evaluation

of these external auditors, Corporate Legal reports,

Group Risk Management reports and the work

plans and activity reports of Internal Audit in Astra

Group.

In line with the efforts of the Committee to ensure

that internal audit activities within the Group are

correctly properly performed by internal auditors

of having sufficient competence, the Audit

Committee welcomed the decision by the Board

of Directors on centralized training for internal

auditors in the form of an Auditor Management

Trainee Program, from which graduates will be

placed throughout the Group.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 148: Annual Report • Astra International 2010

146 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

An Indonesian citizen, Sidharta Utama has been a member

the of Audit Committee since May 2008. He is a Professor

at the Faculty of Economics, University of Indonesia and

is also President of the Indonesian Institute for Corporate

Directorship as well as the board member of the Indonesian

Accountants Association (IAI – Ikatan Akuntan Indonesia).

He earned his Degree in Accounting from the Faculty of

Economics, University of Indonesia in 1987. He continued

his studies at Indiana University where he obtained his MBA

in 1990 and at Texas A&M University where he received his

Doctor in Philosophy (1996). He earned his CFA certification

from the Institute of Chartered Financial Analysts in 1999.

At present, he also serves as a member of the Taxation

Supervisory Committee at the Ministry of Finance, and as

a member of the Audit Committee on a number of listed

companies.

He also serves as editor on several national scientific

journals, has published many papers in various domestic

and international scientific journals, and is also active as a

speaker in various workshops, seminars and conferences,

in Indonesian as well as overseas.

In addition to a previous posting as Head of the

Accounting Department and Deputy Dean for Academics

Affairs at FEUI, he previously also served as a member of

the Council for Financial Accounting Standards of the

Indonesian Accountants Association (IAI).

His fields of expertise include financial accounting,

corporate governance, finance and capital markets.

Komite menyatakan kepuasannya atas ketersediaan

informasi yang diperlukan dari Laporan Keuangan

yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir 31

Desember 2010.

Keanggotaan Komite Audit terdiri atas:

Ketua : Djunaedi HadisumartoAnggota : Sidharta Utama Tamiza SalehAnggota Khusus : Chiew Sin Cheok*

* Tidak memiliki hak suara.

The Committee expressed satisfaction concerning

over the availability of the necessary information

from the audited Financial Statements for the year

ended 31 December 2010.

The Audit Committee consists of:

Chairman : Djunaedi HadisumartoMember : Sidharta Utama Tamiza SalehSpecial Member : Chiew Sin Cheok*

* Non voting members.

Sidharta Utama Anggota Member

Warga Negara Indonesia, menjadi anggota Komite

Audit sejak Mei 2008. Beliau adalah Guru Besar tetap di

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Ketua Dewan

Pengurus Indonesian Institute for Corporate Directorship

(IICD) dan anggota Dewan Pimpinan Nasional Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI).

Menyelesaikan pendidikan sarjana Akuntansi di Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia (1987), MBA bidang

Keuangan dan Sistem Informasi dari Indiana University

(1990) dan Doktor di bidang Akuntansi dari Texas A&M

University (1996). Memperoleh sertifikasi CFA dari

Chartered Financial Analyst Institute pada tahun 1999.

Pada saat ini beliau juga adalah anggota Komite

Pengawas Perpajakan Kementerian Keuangan dan

anggota komite audit sejumlah perusahaan terbuka.

Beliau juga menjadi dewan editor dari sejumlah jurnal

ilmiah nasional, telah mempublikasi puluhan makalah di

berbagai jurnal ilmiah dalam dan luar negeri, serta aktif

sebagai pembicara di lokakarya, seminar, konferensi di

dalam dan luar negeri.

Selain pernah menjabat sebagai ketua Departemen

Akuntansi dan Wakil Dekan bidang Akademik di FEUI,

beliau juga pernah menjadi anggota Dewan Standar

Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Bidang kepakaran beliau adalah akuntansi keuangan,

corporate governance, keuangan dan pasar modal.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 149: Annual Report • Astra International 2010

147Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tamiza Saleh Anggota Member

Warga Negara Indonesia, menjadi anggota Komite Audit

sejak Mei 2008.

Beliau adalah advokat anggota PERADI dan konsultan

hukum pasar modal yang terdaftar pada Bapepam-LK.

Beliau juga adalah Lead Partner pada kantor advokat

Wiriadinata & Saleh dan memiliki pengalaman luas

di bidang konsultasi hukum khususnya pada bidang

korporasi, pertambangan, penerbangan, pasar modal,

keuangan dan perbankan termasuk pembiayaan sindikasi

dan korporasi serta pengeluaran obligasi.

Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas

Trisakti (1988) dan Graduate School of Business, Curtin

University of Technology, Perth, Australia (1991).

Pengalaman ekstensif beliau di bidang hukum telah

banyak berperan penting dalam pelaksanaan proyek-

proyek terkait Restrukturisasi, Pembiayaan serta Merger

dan Akuisisi.

Tamiza Saleh juga aktif di beberapa organisasi profesi

seperti, Asosiasi Konsultan hukum Indonesia (AKHI) dan

Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM).

An Indonesian citizen, Tamiza Saleh has been a member

of the Audit Committee since May 2008.

She is a member of PERADI and a holder of Registered

Supporting Professions to Capital Markets (1997). She is

also a Lead Partner in the Wiriadinata & Saleh Law Firm,

with extensive experience in legal counseling in the areas

of corporate, mining, airlines, capital markets, finance and

banking, including syndication and corporate financing as

well as bonds issuance.

Tamiza Saleh earned her Degree in Law from Faculty

of Law, Trisakti University in 1988 and a Postgraduate

Diploma in Business from the Graduate School of

Business, Curtin University Technology, Perth Australia in

1991.

Her extensive legal experience has provided major

contributions to many prominent projects on

Restructuring and Financing as well as Mergers and

Acquisitions.

She is also member of the Indonesian Legal Consultant

Association (AKHI) and Association for Legal Consultants

in Capital Markets (HKHPM).

Page 150: Annual Report • Astra International 2010

148 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Page 151: Annual Report • Astra International 2010

149Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Data Perseroan Corporate Data

Page 152: Annual Report • Astra International 2010

150 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Board of Commissioners’ Profile

Profil Dewan Komisaris

Data PerseroanCorporate Data

Berkewarganegaraan Indonesia, Budi Setiadharma ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Mei 2005. Mulai bergabung di Perseroan pada tahun 1970 dan memegang jabatan Presiden Direktur Perseroan pada periode 2002-2005. Beberapa jabatan lain yang pernah dipegangnya adalah Wakil Presiden Direktur Perseroan (1998-2002), Presiden Direktur (1978-2000) PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) dan General Manager Divisi Honda, PT Astra International Tbk (1975-1978). Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Jakarta Land sejak 1 April 2007 - 1 Oktober 2009 dan Komisaris PT Hero Supermarket Tbk sejak 8 Juni 2006 sampai sekarang. Budi Setiadharma adalah lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1970.

An Indonesian citizen, Budi Setiadharma was appointed as President Commissioner in May 2005. He joined the Company in 1970 and was appointed as a President Director of the Company in 2002-2005. He held several other positions at Astra including Vice President Director of the Company (1998-2002), President Director (1978-2000) of PT Federal Motor (now PT Astra Honda Motor) and General Manager of Honda Division, PT Astra International Tbk (1975-1978). He also served as a Commissioner of PT Jakarta Land from 1 April 2007 - 1 October 2009 and Commissioner of PT Hero Supermarket Tbk from 8 June 2006 until now. Budi Setiadharma is a graduate of Parahyangan Catholic University, Bandung in 1970.

Berkewarganegaraan Indonesia, Djunaedi Hadisumarto ditunjuk menjadi Komisaris Perseroan pada bulan Mei 2003. Pada saat ini juga menjabat sebagai Penasehat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS, Anggota Kelompok Kerja pada Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Tim Penasehat Ahli pada Joint Forum on Investment (JIF) dan Penasehat Korporasi PT (Persero) Garuda Indonesia. Sebelumnya, Djunaedi Hadisumarto adalah Sekretaris Dewan Pengawas Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) - Nias, Sumatera Utara (2005-2009) anggota Kelompok Kerja Kerjasama Ekonomi Indonesia-Jepang (2002-2005), Komisaris PT (Persero) Garuda Indonesia (1984-2005), Komisaris Bank BCA (1999-2002), Komisaris Perwakilan Pemerintah Indonesia di Pertamina (1999-2001), Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS (1999-2001), Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS (1998-1999), Komisaris Bank Pembangunan Indonesia/ BAPINDO (1994-1998), Asisten Bidang Ekonomi untuk Menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan dan Pengawasan Pembangunan/EKUWASBANG (1993-1998), dan Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan Republik Indonesia (1983-1991). Gelar Sarjana Ekonomi diraihnya dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1962. Gelar Master dari University of California, USA diperoleh tahun 1966 serta sebuah gelar Master lainnya diperoleh dari University of Southern California, USA pada tahun 1969. Sedangkan gelar Ph.D dari University of Southern California, USA diraihnya pada tahun 1974.

An Indonesian citizen, he became Commissioner in May 2003. At this time also served as Advisor of the Minister of National Development Planning / Chairman of BAPPENAS, Member of the Working Group on the Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Expert Advisory Team in the Joint Forum on Investment (JIF) and Corporate Advisory PT (Persero) Garuda Indonesia. Previously, he was Secretary of the Board of Trustees of the Rehabilitation and Reconstruction Agency for Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) and Nias, North Sumatra (2005-2009) member of the Working Group on Indonesia-Japan Economic Cooperation (2002-2005), Commissioner of PT (Persero) Garuda Indonesia (1984-2005), Commissioner of Bank BCA (1999-2002), Commissioner of Pertamina (1999-2001), Chairman of National Development Planning / BAPPENAS (1999-2001), Deputy Head of the National Development Planning / BAPPENAS (1998 - 1999), Commissioner Bank Pembangunan Indonesia / BAPINDO (1994-1998), Assistant for Economic Affairs Coordinating Minister for Economy, Finance and Development Supervision / EKUWASBANG (1993-1998), and the Secretary General of the Ministry of Transportations Republic of Indonesia (1983-1991). He earned a Bachelor of Economics degree from the Faculty of Economics, University of Indonesia in 1962, a Master’s degree from the University of California, USA in 1966, a Master’s degree from the University of Southern California, USA in 1969 and a Ph.D. from the University of Southern California, USA in 1974.

Budi SetiadharmaPresiden KomisarisPresident Commissioner

Djunaedi HadisumartoKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Page 153: Annual Report • Astra International 2010

151Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Data PerseroanCorporate Data

Warga Negara Indonesia, Dr. Muhammad Chatib Basri adalah Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional. Dr. Basri adalah salah satu pendiri dan Senior Partner Creco Consulting, sebuah kantor konsultan perekonomian di Jakarta yang didirikan tahun 2010. Beliau juga adalah seorang Pengajar Senior di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Saat ini Beliau adalah anggota Asia Pacific Regional Advisory Group of the International Monetary Fund (IMF) - terdiri dari sembilan orang ahli yang terkemuka di Asia Pasifik. Beliau juga merupakan anggota High Level Trade Expert Group yang disponsori oleh pemerintah Jerman, Inggris, Indonesia dan Turki.

Beliau pernah menjadi Penasihat Khusus Menteri Keuangan RI (2006-2010). Beliau merupakan Pendamping Presiden RI dalam forum G-20 dan menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan untuk forum G-20 (2006-2009). Keahlian Dr. Basri adalah di bidang Perdagangan Internasional, Makroekonomi dan Politik Ekonomi. Beliau pernah menjadi konsultan Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), USAID, AUSAID, OECD dan UNCTAD.

Dr Muhammad Chatib Basri, is the Vice Chairman of the National Economic Committee. Dr. Basri is the co-founder and Senior Partner Creco Consulting, a Jakarta based economic consulting firm established in 2010. He is also a Senior Lecturer at the Department of Economics, University Indonesia, He is now a member of the Asia Pacific Regional Advisory Group of the International Monetary Fund (IMF)-comprising nine prominent experts in Asia Pacific. He is also member of High Level Trade Expert Group sponsored by the government of Germany, UK, Indonesia and Turkey.

He was Special Adviser to the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in 2006-2010. He served as the Sherpa to the President of the Republic of Indonesia for G-20 and acted as a Deputy of Minister of Finance for G-20 from 2006-2009. His expertise is International Trade, Macroeconomics and Political Economy. He has acted as a consultant for the World Bank, the Asian Development Bank (ADB), the USAID, AUSAID, OECD and UNCTAD.

Warga negara Indonesia, Soemadi D. M. Brotodiningrat menjadi Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2006. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Duta Besar/Wakil Tetap Indonesia pada PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa (1991-1995) dan Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri Departemen Luar Negeri (1995-1998). Soemadi juga pernah memegang jabatan Duta Besar Indonesia di Tokyo (1998-2002), Duta Besar Indonesia di Washington DC (2002-2005) dan tahun 2005-2008 sebagai Ketua Delegasi Indonesia untuk Economic Partnership Agreement Negotiation Indonesia - Jepang. Saat ini Soemadi dipercaya kembali untuk mengetuai delegasi RI dalam negosiasi EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement. Beliau juga menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan untuk Kerjasama Internasional, anggota Dewan Gubernur Asia - Europe Foundation, disamping menjadi widyaiswara pada Pusat Pendidikan dan Latihan Kementrian Luar Negeri. Soemadi menyelesaikan pendidikan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta di tahun 1956 dan Institut International D’administration Publique Paris di tahun 1969.

Indonesian citizen, Soemadi D. M. Brotodiningrat has been an Independent Commissioner of the Company since May 2006. Previously he served as Ambassador and Permanent Representative of Indonesia to the United Nations and other International Organizations in Geneva (1991-1995) and Director General of Foreign Economic Relations Department of Foreign Affairs (1995-1998). Soemadi also once held the positions of the Indonesian Ambassador in Tokyo (1998-2002), Ambassador of Indonesia in Washington DC (2002-2005) and from 2005-2008 as Chairman of the Indonesian delegation for the Economic Partnership Agreement Negotiation Indonesia - Japan. Currently Soemadi is entrusted again to chair the RI delegation in negotiations EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement. He also serves as Special Staff to Secretary of Defense for International Cooperation, member of the Board of Governors of the Asia - Europe Foundation, in addition to lecturing at the Centre for Education and Training Ministry of Foreign Affairs. Soemadi graduated from the University of Gadjah Mada in Yogyakarta in 1956 and the Institut International D’administration Publique Paris in 1969.

Muhammad Chatib BasriKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Soemadi D. M. BrotodiningratKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Page 154: Annual Report • Astra International 2010

152 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Warga negara Jepang, Akira Okabe diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2007. Beliau pernah menjabat berbagai posisi di Toyota Motor Corporation, Jepang dan pada saat ini menjabat Senior Managing Director for The Asia, Oceania, Middle East, Africa, Latin America & Carribean Operation Group. Sebelumnya, Beliau adalah Director for The Oceania, Middle east & Southwest Asia Operations Center dan Managing Officer for The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center. Beliau menyelesaikan pendidikannya di jurusan Science and Engineering dari Tokyo Institute of Technology.

A Japanese citizen, Akira Okabe has been appointed as Independent Commissioner of the Company since May 2007. He has held several positions at Toyota Motor Corporation, Japan and is currently Senior Managing Director for The Asia, Oceania, Middle East, Africa, Latin America & Caribbean Operations Group. Prior to that, he was Director for The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center and Managing Officer for The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center. He graduated from the Department of Science and Engineering at Tokyo Institute of Technology.

Warga Negara Indonesia, Erry Firmansyah menjadi Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2010. Saat ini, Beliau juga sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk and Presiden Komisaris PT KSEI. Selain itu, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero), PT Delta Dunia Makmur Tbk (until August 2010), PT Elang Mahkota Teknologi dan PT Makmur Sejahtera Wisesa. Sebelumnya, Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia (2007-2009), Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia Jakarta (2002-2007), Presiden Direktur PT KSEI (1998-2002) dan Direktur Eksekutif Lippo Group (1997-1998). Erry Firmansyah adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1981.

Indonesian citizen, Erry Firmansyah has been Commissioner of the Company since May 2010. Currently, he is also an Independent Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk and President Commissioner of PT KSEI. He also served as Commissioner of the PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero), PT Delta Dunia Makmur Tbk (until August 2010), PT Elang Mahkota Teknologi and PT Makmur Sejahtera Wisesa. Previously, he worked as the President Director of Indonesia Stock Exchange (2007-2009), President Director of Jakarta Stock Exchange (2002-2007), President Director of PT KSEI (1998-2002) and Executive Director of the Lippo Group (1997-1998). Erry Firmansyah is a graduate of the Faculty of Economics, University of Indonesia, Jakarta in 1981.

Akira OkabeKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Erry FirmansyahKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Data PerseroanCorporate Data

Page 155: Annual Report • Astra International 2010

153Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Data PerseroanCorporate Data

Warga negara Inggris, Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2000. Beliau adalah Managing Director Jardine Matheson Holdings, Jardine Strategic, Dairy Farm, Hongkong Land, dan Mandarin Oriental. Berbagai jabatan lain yang dipegangnya adalah sebagai Chairman dari Jardine Matheson Limited, Jardine Motors dan Jardine Pacific. Beliau juga menjabat sebagai Chairman dari Business Facilitation Advisory Committee - yang didirikan oleh Financial Secretary Hongkong, anggota Commission on Strategic Development, anggota The Committee on Strategic Enhancement of Hongkong as an International Financial Center, Vice President dari The Real Estate Developers Association Hongkong, anggota dewan Employers’ Federation Hongkong, perwakilan Hongkong untuk APEC Business Advisory Council dan salah seorang anggota International Economic Advisory Council untuk Chongqing Mayor. Beliau juga merupakan Justice of Peace dan Chairman dari The Sailors Home and Missions to Seamen di Hong Kong. Beliau memiliki gelar Sarjana jurusan Classics, dari Peterhouse, Cambridge.

A British citizen, he has been a Commissioner of the Company since May 2000. He is the Managing Director of Jardine Matheson Holdings, Jardine Strategic, Dairy Farm, Hongkong Land and Mandarin Oriental. Mr Nightingale is also Chairman of Jardine Matheson Limited, Jardine Motors and Jardine Pacific. Mr Nightingale is Chairman of the Business Facilitation Advisory Committee established by the Financial Secretary in Hong Kong, a member of the Commission on Strategic Development, a member of the Committee on Strategic Enhancement of Hong Kong as an International Financial Centre, a vice president of The Real Estate Developers Association of Hong Kong, a council member of the Employers’ Federation of Hong Kong, a Hong Kong representative to the APEC Business Advisory Council and a member of Chongqing Mayor’s International Economic Advisory Council. He is also a Justice of Peace and Chairman of The Sailors Home and Missions to Seamen in Hong Kong. Mr Nightingale holds a Bachelor’s degree (Honours) in Classics from Peterhouse, Cambridge.

Warga negara Inggris, Beliau menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Saat ini beliau juga merupakan Group Managing Director Jardine Cycle & Carriage, yang dijabatnya sejak 1 April 2007. Beliau bergabung dengan Jardine Matheson Holding sejak 1998, jabatan terakhir yang dipegangnya adalah sebagai Chief Executive Officer, dimana sebelumnya menjabat sebagai Finance Director Jardine Pacific, yang mewakili sejumlah kepentingan non-listed milik Jardine Matheson Holdings di berbagai sektor industri. Saat ini beliau adalah Chairman dari Cycle & Carriage Bintang, Direktur Jardine Matheson Holdings, Jardine Matheson Limited, MCL Land, Oriental Hotel (Thailand) Public Company, dan Vice President Commissioner PT United Tractors Tbk. Beliau adalah seorang Sarjana Teknik dibidang Agriculutral Economics and Food Marketing dari Newcastle University, serta meraih gelar Master of Business dari INSEAD.

A British citizen, he has been Commissioner of the Company since May 2007. Currently, he is also Group Managing Director of Jardine Cycle & Carriage since 1 April 2007. He has been with Jardine Matheson Holdings since 1998, most recently as Chief Executive Officer and before that, Finance Director of Jardine Pacific, which represents a number of Jardine Matheson Holdings’ non-listed interests in a range of industry sectors. He is Chairman of Cycle & Carriage Bintang and a Director of Jardine Matheson Holdings, Jardine Matheson Limited, MCL Land and The Oriental Hotel (Thailand) Public Company and Vice President Commissioner of PT United Tractors Tbk. Mr Keswick graduated from Newcastle University with a Bachelor of Science degree in Agricultural Economics and Food Marketing and obtained a Master of Business Administration degree from INSEAD.

Anthony J. L. NightingaleKomisarisCommissioner

Benjamin W. KeswickKomisarisCommissioner

Page 156: Annual Report • Astra International 2010

154 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Warga negara Inggris, Beliau menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2006. Beliau adalah Group Strategy Director Jardine Matheson dan juga menjabat Direktur dari Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage, dan Mandarin Oriental dan Komisaris di PT Bank Permata Tbk. Beliau telah menekuni bidang investment banking selama 16 tahun bersama Dresdner Kleinwort Wasserstein di London. Setelah menyelesaikan pendidikan Hertford College, Oxford University di tahun 1990, Beliau kemudian meraih gelar Master of Arts di bidang Sejarah Modern.

A British citizen, he has been a Commissioner of the Company since May 2006. He is the Group Strategy Director of Jardine Matheson and also a Director of Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage and Mandarin Oriental, and a commissioner of PT Bank Permata Tbk. He had previously spent 16 years in investment banking with Dresdner Kleinwort Wasserstein in London. After graduating from Hertford College, Oxford University in 1990. Mr Greenberg was awarded a Master of Arts degree in Modern History.

Warga negara Malaysia, Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Beliau juga merupakan Group Finance Director Jardine Cycle & Carriage sejak November 2006. Sejak bergabung dengan Jardine Matheson di tahun 1993, beliau telah menjabat berbagai posisi senior di bidang keuangan. Sebelumnya beliau bekerja di Schroders dan Pricewaterhouse yang keduanya berlokasi di London. Beliau juga menempati posisi Wakil Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk, Komisaris PT Astra Otoparts Tbk, anggota Komite Audit PT Tunas Ridean Tbk, dan Direktur di Cycle & Carriage Bintang.

Beliau menyelesaikan pendidikan di London School of Economics and Political Science dengan gelar Bachelor of Science (Economics), dan kemudian mendapatkan gelar Master of Management Science dari Imperial College of Science and Technology, London. Saat ini Beliau juga merupakan anggota Institute of Chartered Accountants di Inggris & Wales, serta duduk sebagai Board of Governors dari Keswick Foundation, sebuah lembaga amal di Hong Kong.

A Malaysian citizen, he became a Commissioner of the Company in May 2007. He has been the Group Finance Director of Jardine Cycle & Carriage since November 2006. He has worked for Jardine Matheson since 1993 where he has held various senior finance positions, prior to which he worked for Schroders and Pricewaterhouse, both in London. He is also Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk, Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk, a member of the audit committee of PT Tunas Ridean Tbk and Director of Cycle & Carriage Bintang.

Mr Chiew graduated from London School of Economics and Political Science with a Bachelor of Science (Economics) degree, obtained a Master of Management Science degree from the Imperial College of Science and Technology, London, and is a member of the Institute of Chartered Accountants in England & Wales. He sits on the Board of Governors of the Keswick Foundation, a charitable body in Hong Kong.

Mark Spencer GreenbergKomisarisCommissioner

Chiew Sin CheokKomisarisCommissioner

Data PerseroanCorporate Data

Page 157: Annual Report • Astra International 2010

155Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Data PerseroanCorporate Data

Warga Negara Indonesia, beliau menjadi Komisaris Perseroan pada Mei 2010. Beliau menjabat sebagai Country Chairman Jardine Matheson Ltd di Indonesia sejak 2009. Beliau pernah bekerja sebagai Country Head & Chairman PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Indonesian Country Head of JP Morgan (2000-2004) dan Indonesian Country Head of Jardine Fleming sampai tahun 1999. Beliau adalah lulusan dari Monash University, Australia tahun 1981.

Indonesian citizen, he became Commissioner of the Company in May 2010. He served as Country Chairman Jardine Matheson Ltd in Indonesia since 2009. He served as Country Head & Chairman of PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Indonesian Country Head of JP Morgan (2000-2004) and the Indonesian Country Head of Jardine Fleming until 1999. He graduated from Monash University, Australia in 1981.

Jonathan ChangKomisarisCommissioner

Page 158: Annual Report • Astra International 2010

156 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Board of Directors’ Profile

Profil Direksi

Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak 1 Maret 2010. Beliau bertanggung jawab penuh atas semua bidang usaha Grup Astra. Sebelumnya menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001 sampai dengan Februari 2010. Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Honda Motor, Wakil Presiden Komisaris PT Federal International Finance, PT Toyota-Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia. Menyandang gelar Dipl.-Ing. di bidang Teknik Mesin dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl.-Wirtschaftsing. di bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986.

Indonesian citizen, he has been President Director of PT Astra International Tbk since 1 March 2010. He is fully responsible for all areas of Group business. He was previously Director of the Company from May 2001 to February 2010. He joined Astra in 1990 and currently serves as President Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk and PT Astra Honda Motor as well as Vice President Commissioner of PT Federal International Finance, PT Toyota-Astra Motor and PT Astra Daihatsu Motor. Prior to joining the Company, he was the Sales Engineering Manager at Daimler-Benz Indonesia. He holds a Dipl.-Ing. in Mechanical Engineering from the University of A. Sc. Konstanz, Germany in 1984 and the degree Dipl.-Wirtschaftsing in Business Administration from the University of A. Sc. Bochum, Germany in 1986.

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001. Beliau bertanggung jawab atas bidang usaha Jasa Keuangan. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1981, pada saat ini juga memegang jabatan Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance, dan Wakil Presiden Komisaris PT Asuransi Astra Buana serta Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk dan Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk. Menjabat Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance (1997–2006) dan sempat menjabat sebagai Chief Executive PT Astra International Tbk – Sales Operation (1990–1997). Menyelesaikan pendidikan di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta tahun 1981.

Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2001 and is responsible for the Financial Services businesses. He started his career at the Company in 1981 and currently also holds the position of President Commissioner of PT Federal International Finance, and Vice President Commissioner of PT Asuransi Astra Buana and Vice President Commissioner of PT Bank Permata Tbk and Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk. He was appointed President Director of PT Federal International Finance (1997-2006) and had served as Chief Executive of PT Astra International Tbk - Sales Operations (1990-1997). He graduated from the Christian University of Indonesia, Jakarta in 1981.

Prijono SugiartoPresiden DirekturPresident Director

Gunawan GeniusahardjaDirekturDirector

Data PerseroanCorporate Data

Page 159: Annual Report • Astra International 2010

157Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2005 dan bertanggung jawab atas bidang usaha Otomotif (Toyota). Beliau juga menjabat Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor sejak tahun 2002. Memulai karir di Astra sejak 1982 sebagai Manajer Akunting PT Multi Astra. Menjabat Direktur Keuangan dan IT PT Toyota-Astra Motor dari 1992 sampai 2000. Dari 1996 sampai 2000 juga menjabat sebagai Direktur HRD & GA. Pada tahun 2000 sebagai Chief Executive Officer Toyota Sales Operation. Sebelum bergabung dengan Astra bekerja sebagai Auditor pada Price Waterhouse. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Trisakti Jurusan Akuntansi.

Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2005 and is responsible for the Automotive business (Toyota). He has also been the President Director of PT Toyota-Astra Motor since 2002. He started his career at Astra in 1982 as Accounting Manager of PT Multi Astra and was appointed Director of Finance and IT PT Toyota-Astra Motor from 1992 until 2000. From 1996 to 2000 he served as Director of HRD & GA and in 2000 as Chief Executive Officer of Toyota Sales Operation. Prior to joining the Company, he worked as an auditor at Price Waterhouse. He graduated from the University of Trisakti Accounting Department.

Warga negara Indonesia, Djoko Pranoto menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Djoko juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk (UT) sejak Mei 2007 setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur dari tahun 2001. Beliau juga menjabat sebagai Direktur UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd. sejak tahun 1995, Komisaris PT Pamapersada Nusantara sejak tahun 2007 dan Komisaris PT United Tractors Semen Gresik sejak tahun 1999. Di UT, beliau menjadi General Manager Marketing (1991–1996) dan seterusnya menjabat sebagai Direktur (1997–2000). Djoko Pranoto menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik Mesin di Univesitas Trisakti Jakarta.

A citizen of Indonesia, Djoko Pranoto has served as Director of the Company since May 2008. Djoko also served as President Director of PT United Tractors Tbk (UT) since May 2007 after serving as Vice President Director from 2001. He also serves as the Director of UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd. since 1995, Commissioner of PT Pamapersada Nusantara since 2007 and Commissioner of PT United Tractors Semen Gresik since 1999. At UT, he became General Manager of Marketing (1991-1996) and so served as Director (1997-2000). Djoko Pranoto completed his studies at the Faculty of Mechanical Engineering at the University of Trisakti, Jakarta.

Johnny Darmawan D.DirekturDirector

Djoko PranotoDirekturDirector

Data PerseroanCorporate Data

Page 160: Annual Report • Astra International 2010

158 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Sejak tahun 2005 hingga Mei 2010 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astratel Nusantara, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur dan Wakil Presiden Direktur (1993-2005). Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Intertel Nusaperdana dari tahun 2005, dengan sebelumnya menjadi Direktur dan Wakil Presiden Direktur. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Marga Mandalasakti (sejak 2005), Presiden Komisaris di PT Surya Artha Nusantara Finance (sejak April 2010) dan PT PAM Lyonnaise Jaya (sejak 2006). Di PT Asuransi Astra Buana, beliau menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2000 hingga 2008 dan saat ini ditunjuk sebagai Presiden Komisaris, sementara di PT Sedaya Multi Investama menjadi Presiden Direktur sejak tahun 2000 hingga sekarang. Angky Tisnadisastra menyelesaikan studinya di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2008. From 2005 until May 2010 he served as President Director of PT Astratel Nusantara, after previous serving as Director and Vice President Director (1993-2005). He also served as President Director of PT Intertel Nusaperdana from 2005, and previously as Director and Vice President Director. In addition, he also serves as a Commissioner of PT Marga Mandalasakti (since 2005), President Commissioner of PT Surya Artha Nusantara Finance (since April 2010) and PT PAM Jaya Lyonnaise (since 2006). At PT Asuransi Astra Buana, he served as Commissioner from 2000 to 2008 and is currently appointed as President Commissioner, while in PT Sedaya Multi Investama he is President Director since 2000. Angky Tisnadisastra completed his studies at the Faculty of Economics, University of Indonesia.

Angky TisnadisastraDirekturDirector

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Saat ini beliau masih menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk sejak Mei 2007 dan sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur sejak tahun 2006. Bergabung dengan Astra tahun 1994 dan menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Federal International Finance (1997-2000). Beliau kemudian menjabat Direktur Keuangan PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) sebelum ditunjuk menjadi Wakil Presiden Direktur pada tahun 2006 di perusahaan yang sama. Widya Wiryawan menyelesaikan studi di Institut Pertanian Bogor dan meraih gelar Master of Business Administration dari University of Sidney, Australia.

Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2008. Currently, he is serving as President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk since May 2007 and earlier as Executive Vice President Director from 2006. He joined Astra in 1994 and served as Finance Director of PT Federal International Finance (1997-2000). He later served as Director of Finance of PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) before being appointed as Vice President Director in 2006 in the same company. Widya Wiryawan finished his studies at the Bogor Agricultural University and holds a Master of Business Administration from the University of Sydney, Australia.

Widya WiryawanDirekturDirector

Data PerseroanCorporate Data

Page 161: Annual Report • Astra International 2010

159Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Maret 2010. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor sejak Januari 2011, setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur dan Direktur Technical, Engineering & Manufacturing. Memulai karirnya di PT Astra Daihatsu Motor sejak tahun 1978. Komisaris PT Astra Mitra Ventura dan Ketua Umum Gaikindo periode 2010-2013. Beliau juga aktif sebagai anggota pengurus Yayasan Dharma Bakti Astra dan Yayasan Astra Bina Ilmu.

Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in March 2010. He also served as President Director of PT Astra Daihatsu Motor since January 2011, after serving as Vice President Director and Director of the Technical, Engineering & Manufacturing. He started his career at PT Astra Daihatsu Motor in 1978. He is Commissioner of PT Astra Mitra Ventura and Chairman of Gaikindo period 2010-2013. He is also active as a board member of Yayasan Dharma Bakti Astra and Astra Bina Science Foundation.

Warga Negara Australia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2010 dan bertanggung jawab atas bidang Keuangan, Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Korporasi. Sebelumnya beliau bekerja untuk Jardine Matheson di Hong Kong sebagai Group Treasurer setelah bergabung di tahun 2006. Sebelum itu beliau adalah Partner di PricewaterhouseCoopers. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi (Akuntansi) dari Flinders University, Australia dan merupakan Associate Member dari Institute of Chartered Accountants di Australia dan Fellow dari Hong Kong Institute of Certified Public Accountants.

An Australian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2010 and is responsible for Corporate Finance, Information Technology and Risk Management. Prior to joining the Company he worked for Jardine Matheson in Hong Kong where he held the position of Group Treasurer, having joined Jardine Matheson in 2006 from PricewaterhouseCoopers, where he was a Partner. Mr Dixon holds a Bachelor of Economics (Accounting) from Flinders University, Australia and is an Associate Member of the Institute of Chartered Accountants in Australia and a Fellow of the Hong Kong Institute of Certified Public Accountants.

Sudirman M. RusdiDirekturDirector

Simon Collier DixonDirekturDirector

Data PerseroanCorporate Data

Page 162: Annual Report • Astra International 2010

160 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Organisation StructureStruktur Organisasi

Board of CommissionersPresident Commissioner : Budi SetiadharmaCommissioners : Djunaedi Hadisumarto Muhamad Chatib Basri Soemadi D. M. Brotodiningrat Akira Okabe Erry Firmansyah Anthony J. L. Nightingale Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg Chiew Sin Cheok Jonathan Chang

President Director : Prijono SugiartoDirectors : Gunawan Geniusahardja Johnny Darmawan D. Djoko Pranoto Widya Wiryawan Angky Tisnadisastra Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon

Chairman : Anthony J. L. NightingaleMembers : Benjamin William Keswick Prijono Sugiarto

Prijono Sugiarto

Board of Directors

Chief Executive Officer

Chairman : Anthony J. L. NightingaleMembers : Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg Chiew Sin Cheok Budi Setiadharma Prijono Sugiarto Simon Collier Dixon

Executive Committee

Chairman : Djunaedi HadisumartoMembers : Sidharta Utama Tamiza Saleh Chiew Sin Cheok

Audit Committee

Remuneration & Nomination Committee

Director in Charge (DIC)/Executive In Charge (EIC)

DIC: Prijono Sugiarto

DIC: Simon Collier Dixon

DIC: Johnny Darmawan D.

EIC: T. Johannes Loman

EIC: Suparno Djasmin

DIC: Gunawan Geniusahardja

Corporate Functions

Corporate Secretary Chief: Aminuddin

Corporate Planning & Strategy Chief: Halim Wahjana

Corporate Organization & Human Capital Development

Chief: F. X. Sri Martono

Corporate Communication Chief: Arief Istanto

Corporate Security, Environment and Social Responsibility

Chief: Arief Istanto

Group Internal Audit Chief: Handy E. Halim

Corporate Legal Chief: Anna Langelo

Group Risk Management Chief: Samuel Manasseh

Group Treasury Chief: Chan Kim Kooi

Corporate Information Systems & Technology

Chief: Ganda Kusuma

Corporate Operations

Toyota Sales Operation Chief Executive: Jodjana Jody

Honda Sales Operation Chief Executive: Margono Tanuwijaya

Daihatsu Sales Operation Chief Executive: Suparno Djasmin

Isuzu Sales Operation Chief Executive: Supranoto

Nissan Diesel Sales Operation Chief Executive: Dandy Pawitan

BMW Sales Operation Chief Executive: C. Herlijoso

Peugeot Sales Operation Chief Executive: C. Herlijoso

AstraWorld Chief Executive: Denny Suharja

Data PerseroanCorporate Data

Page 163: Annual Report • Astra International 2010

161Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Data PerseroanCorporate Data

Board of Commissioners

Board of Directors

Executive Committee

Audit Committee

Remuneration & Nomination Committee

Prijono Sugiarto

Chief Executive Officer

Director in Charge (DIC)Executive In Charge (EIC)

CEO/MDLine of Business

EIC: T. Johannes Loman T. Johannes LomanAstra Motor I

Honda

DIC: Johnny Darmawan D. Johnny Darmawan D.

DIC: Sudirman Maman Rusdi Sudirman M. Rusdi

DIC: Johnny Darmawan D.

DIC: Djoko Pranoto

Siswanto Prawiroatmodjo

Djoko PranotoSudiarso Prasetio

DIC: Gunawan GeniusahardjaDjony Bunarto Suhartono Buntoro Muljono

DIC: Widya Wiryawan Widya Wiryawan

Lukito Dewandaya

DIC: Angky TisnadisastraIrawan Santoso

Pongki Pamungkas

Astra Motor II

Toyota

Astra Motor III Manufacturing

Non Toyota

Astra Motor IV

Astra Insurance Company

Astra Component

AAB

Astra Finance Companies & Banking

ACC, FIF, TAFS, KAF, SANF, PB

Astra Resources

Agribusiness

Astra System I

Document & Information Technology Services

Astra System II (Infrastructure & Logistic Value Chain)

AN, SERA

Astra Heavy Equipment,Mining & Energy Value Chain

Hardi Montana

Page 164: Annual Report • Astra International 2010

162 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Board of Commissioners

Board of Directors

Executive Committee

Audit Committee

Remuneration & Nomination Committee

Prijono Sugiarto

Chief Executive Officer

Director in Charge Astra Foundation

Prijono Sugiarto

Djoko Pranoto

Angky Tisnadisastra

Yayasan Dharma Bhakti Astra

Yayasan Astra Bina Ilmu

Koperasi Astra International

Chief: Aminuddin Nurdin

Chief: Siswanto Prawiroatmodjo

Chief: Pongki Pamungkas

Yayasan Pendidikan AstraMichael D. Ruslim

Chief: Yusnani T. Winarto

Jakarta, 1 Juni June 2010

Prijono SugiartoPresiden DirekturPresident Director

Dana Pensiun Astra Chief: Hendra Sugiharto

Data PerseroanCorporate Data

Page 165: Annual Report • Astra International 2010

163Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Data PerseroanCorporate Data

Corporate Information

Informasi Perusahaan

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Presiden Komisaris : Budi SetiadharmaPresident Commissioner

Komisaris Independen : Djunaedi HadisumartoIndependent Commissioner Muhamad Chatib Basri Soemadi D. M. Brotodiningrat Akira Okabe Erry Firmansyah

Komisaris : Anthony J. L. NightingaleCommissioner Mark Spencer Greenberg Benjamin W. Keswick Chiew Sin Cheok Jonathan Chang

DireksiBoard of Directors

Presiden Direktur : Prijono SugiartoPresident Director

Direktur : Gunawan GeniusahardjaDirector Johnny Darmawan D. Djoko Pranoto Widya Wiryawan Angky Tisnadisastra Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon

Komite AuditAudit CommitteeKetua : Djunaedi HadisumartoChairmanAnggota : Sidharta UtamaMember Tamiza Saleh Chiew Sin Cheok

Sekretaris Perusahaan : AminuddinCorporate Secretary [email protected]

Hubungan Investor : Novian FitriawanInvestor Relations [email protected] Tira Ardianti [email protected]

AuditorAuditorKantor Akuntan PublikTanudiredja, Wibisana & Rekana member firm of PwC Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6Jakarta 12940Tel. (62-21) 521 2901Fax. (62-21) 5290 5555Homepage: www.pwc.com/id

Biro Administrasi EfekShare RegistrarPT Raya Saham RegistraPlaza Sentral Building, Floor 2Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48Jakarta 12930Tel. (62-21) 252 5666Fax. (62-21) 252 5028

Saham TercatatShare ListedBursa Efek Indonesia (BEI)Indonesia Stock Exchange (IDX)Ticker: ASII.IJ / ASII.JK

Alamat PerusahaanRegistered OfficeAstra International BuildingJl. Gaya Motor Raya No. 8Sunter IIJakarta 14330Tel. (62-21) 652 2555Fax. (62-21) 6530 4957Homepage: www.astra.co.ide-mail: [email protected]

Page 166: Annual Report • Astra International 2010

164 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities

ASTRA MOTOR I / MOTORCYCLE

PT Astra Honda Motor Jl. Yos Sudarso Sunter I, Jakarta Utara

PT Suryaraya Rubberindo IndustriesKawasan Industri Menara Permai

Jl. Narogong Raya Km 23,8 Cileungsi, Bogor

ASTRA MOTOR II / TOYOTA

PT Toyota Astra MotorJl. Yos Sudarso - Sunter II, Jakarta Utara

ASTRA MOTOR III / AUTOMOTIVE-NON TOYOTA

PT Astra Daihatsu MotorJl. Gaya Motor III/5, Sunter II, Jakarta Utara

PT Astra Multi Truck Indonesia(d/h PT Astra Nissan Diesel Indonesia)

Danau Sunter Selatan Blok O/5, Sunter II, Jakarta Utara

PT Fuji Technica IndonesiaKIIC Lot A-7, Tol Jakarta - Cikampek Km. 47

PT Gaya MotorJl. Gaya Motor Raya I, Sunter II, Jakarta Utara

PT Inti Pantja Press IndustryJl. Kaliabang No. 1, Medan Satria Pd. Ungu, Bekasi

PT Isuzu Astra Motor IndonesiaGd. Isuzu Lt. 7

Jl. Danau Sunter Utara Blok O-3 Kav. 30

Sunter II, Jakarta Utara

PT Pulogadung Pawitra LaksanaJl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II, Jakarta Utara

PT Tjahja Sakti MotorJl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II Jakarta

Vietindo Daihatsu Automotive Corporation

ASTRA MOTOR IV - COMPONENT

PT Astra Otoparts TbkJl. Pegangsaan Dua Km2,2 Kelapa Gading, Jakarta Utara

PT Aisin IndonesiaEast Jakarta Industrial Park (EIJP) Plot 5J

Cikarang Selatan, Bekasi

PT Ardendi Jaya SentosaJl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2

Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250

PT Astra Daido Steel Indonesia Jl. Kasir I, Desa Pasir Jaya, Kec. Jatiuwung

Kodya Tangerang Banten, Jawa Barat

PT Astra Komponen IndonesiaJl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2

Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250

PT Astra Nippon Gasket Indonesia(d/h PT NHK Gasket Indonesia)Jl. Maligi III Lot N-1, Kawasan Industri KIIC, Karawang Barat

PT AT IndonesiaJl. Maligi III H 1-5, Kawasan Industri KIIC

Tol Jakarta Cikampek Km. 47 Karawang

PT Century Batteries IndonesiaJl. Raya Bekasi Km 25, Cakung Jakarta Timur

PT Denso IndonesiaJl. Gaya Motor I No.6 Sunter II Jakarta Utara

PT Denso Sales IndonesiaJl. Gaya Motor I No.6 Sunter II Jakarta Utara

PT DIC Astra ChemicalsJl. Pulo Buaran Raya Blok III DD 5-10

Kawasan Industri Pulo Gadung

PT Federal Izumi ManufacturingKawasan Industri Menara Permai

Jl. Raya Narogong Km 23,8, Cileungsi, Bogor

Subsidiaries, Associates and Jointly Controlled Entities

Data PerseroanCorporate Data

Page 167: Annual Report • Astra International 2010

165Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

PT Federal Nittan IndustriesJl. Halmahera Blok DD9, Kawasan Industri MM 2100

Cikarang Barat, Bekasi

PT FSCM Manufacturing IndonesiaJl. Raya Pulogadung No.30

Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur - 13930

PT Gemala Kempa DayaJl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6

Kelapa Gading, Jakarta Utara

PT GS BatteryJl. Laksamana Muda Yos Sudarso Sunter I, Jakarta Utara

PT Indokarlo PerkasaJl. Raya Jakarta - Bogor Km 47, Cibinong, Bogor 16912

PT Inti Ganda PerdanaJl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6

Kelapa Gading, Jakarta Utara

PT Kayaba IndonesiaJl. Jawa Blok II No. 4 Kawasan Industri MM2100

Cikarang Barat - Bekasi

PT Menara Terus MakmurJl. Jababeka XI Blok H 3 No.12, Cikarang, Bekasi

PT Nusa Keihin IndonesiaJl. Pegangsaan Dua Km 2,1 Kelapa Gading, Jakarta 14250

PT Senantiasa Makmur

PT Toyoda Gosei Safety Systems IndonesiaJl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47,5

RT 02 RW 03, Nanggewer, Cibinong, Bogor

PT Akebono Brake Astra Indonesia(d/h PT Tri Dharma Wisesa)Jl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6, Kelapa Gading,

Jakarta Utara

PT Wahana Eka ParamitraJl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6

Kelapa Gading, Jakarta Utara

AOP Australia Pty Ltd10 Hopegood Place Lynbrook, VIC, 3975

ASTRA HEAVY EQUIPMENT

PT United Tractors TbkJl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur

PT Bina PertiwiJl. Raya Bekasi km 22 Cakung, Jakarta Timur

PT Ekasatya YanatamaJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur

PT Kadya Caraka MuliaJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur

PT Kalimantan Prima PersadaJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur

PT Komatsu Remanufacturing AsiaJl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur

PT Multi Prima UniversalJl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur

PT Nusantara Citra Jaya AbadiJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur

PT Pama Indo Mining

PT Pamapersada NusantaraJl. Rawagelam I/9 Kawasan Industri Pulo Gadung

Jakarta Timur

PT Patria Maritime LineJl. Jababeka XI, Blok H 30-40

Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530, Bekasi

PT Prima Multi MineralJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur

PT Swadaya Harapan NusantaraJl. Pulogadung Raya No. 32, Jakarta Timur

PT Telen Orbit PrimaJl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur

PT Traktor NusantaraPulo Gadung 32, Pulo Gadung, Jakarta Timur

PT Tuah Turangga AgungJl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur

PT United Tractors Pandu Eng.Jl. Jababeka XI, Blok H 30-40

Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530, Bekasi

Data PerseroanCorporate Data

Page 168: Annual Report • Astra International 2010

166 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

PT United Tractors Semen Gresik (Persero)Jl. Veteran, Gresik, Jawa Timur

UT Heavy Industries PTE. LTD11 Tuas View Crescent (off Tuas South Ave 3)

Singapura 637643

PT Anugerah Gunung Mas

PT Andalan Multi Kencana

PT Agung Bara Prima

ASTRA RESOURCES - AGRIBUSINESS

PT Astra Agro Lestari TbkJl. Pulo Ayang I, Kawasan Industri Pulogadung

Jakarta Timur

PT Agro Menara RachmatKalimantan Tengah

PT Agro Nusa AbadiSulawesi Tengah

PT Bhadra CemerlangKalimantan Tengah

PT Bhadra SuksesSulawesi Barat

PT Borneo Indah MarjayaKalimantan Timur

PT Cakradenta Agung PertiwiKalimantan Selatan

PT Cakung Permata NusaKalimantan Selatan

PT Cipta Agro NusantaraSulawesi Tengah

PT Cipta Narada LestariKalimantan Timur

PT Eka Dura PerdanaRiau

PT Ekadura IndonesiaRiau

PT Gunung Sejahtera Dua IndahKalimantan Tengah

PT Gunung Sejahtera Ibu PertiwiKalimantan Tengah

PT Gunung Sejahtera Puti PesonaKalimantan Tengah

PT Gunung Sejahtera Raman PermaiKalimantan Tengah

PT Gunung Sejahtera Yoli MakmurKalimantan Tengah

PT Karya Tanah SuburAceh

PT Karyanusa EkadayaKalimantan Timur

PT Kimia Tirta UtamaRiau

PT Lestari Tani TeladanSulawesi Tengah

PT LetawaSulawesi Barat

PT MamuangSulawesi Barat

PT Nirmala Agro LestariKalimantan Tengah

PT Panji WaringinBanten

PT Pasang KayuSulawesi Barat

PT Perkebunan Lembah BhaktiAceh

PT Persada Bina Nusantara AbadiKalimantan Tengah

PT Persada Dinamika LestariKalimantan Selatan

PT Rimbunan Alam SentosaSulawesi Tengah

PT Sari Aditya LokaJambi

Data PerseroanCorporate Data

Page 169: Annual Report • Astra International 2010

167Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

PT Sari Lembah SuburRiau

PT Sawit Asahan IndahRiau

PT Sawit Jaya AbadiSulawesi Tengah

PT Subur Abadi PlantationKalimantan Timur

PT Subur Agro MakmurKalimantan Selatan

PT Sukses Tani NusasuburKalimantan Timur

PT Sumber Kharisma PersadaKalimantan Timur

PT Surya Indah Nusantara PagiKalimantan Tengah

PT Suryaraya LestariSulawesi Barat

PT Tunggal Perkasa PlantationRiau

PT Waru Kaltim PlantationKalimantan Timur

ASTRA SYSTEM I - INFORMATION TECHNOLOGY

PT Astra Graphia TbkJl. Kramat Raya 43, Jakarta Pusat 10220

PT Astra Graphia Information TechnologyANZ Tower Lt. 22

Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A, Jakarta Pusat 10220

ASTRA SYSTEM II - INFRASTRUCTURE AND LOGISTIC

PT Astratel NusantaraSetiabudi Atrium Lt. 3

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303

Kuningan - Jakarta Selatan 12920

PT Gresik Distribution TerminalTalavera Office Park 22nd-27th Floor

Jl. Letjen Simatupang Kav.22-26, Jakarta Selatan - 12430

PT Indonesia NetworkSetiabudi Atrium Lt. 3

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303

Kuningan - Jakarta Selatan 12920

PT Intertel NusaperdanaSetiabudi Atrium Lt. 3

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303

Kuningan - Jakarta Selatan 12920

PT Marga MandalasaktiKarawaci Office Park Blok H No. 66-68

Lippo Karawaci - Tangerang 15811

PT Marga Trans NusantaraRuko Bidex Blok H No. 07

Jl. Pahlawan Seribu, BSD City, Tangerang 15321

PT PAM Lyonnaise JayaGedung Sentral Senayan Lt.7

Jl. Asia Afrika No.8, Jakarta Pusat 10270

PT Sedaya Multi InvestamaSetiabudi Atrium Lt. 3

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303

Kuningan - Jakarta Selatan 12920

PT Toyofuji Logistics IndonesiaGedung TRAC – Grha Sera

Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara

PT Transutama Arya SejahteraSetiabudi Atrium Lt. 3

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303

Kuningan - Jakarta Selatan 12920

PT Balai Lelang SerasiGedung TRAC – Grha Sera

Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara

PT Daya Mitra SerasiJl. Raya Condet No.15, Jakarta Timur

PT Harmoni Mitra UtamaBlok C.02 – SBU Kawasan Cakung

PT Serasi Autoraya (TRAC)Gedung TRAC – Grha Sera

Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara

PT Serasi Transportasi NusantaraJl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya

Data PerseroanCorporate Data

Page 170: Annual Report • Astra International 2010

168 Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

PT Serasi Logistics IndonesiaJl. Pontianak Blok C2/01 KBN Marunda

Jakarta Utara 14120

PT Toyofuji Serasi IndonesiaGedung TRAC – Grha Sera

Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara

PT United Automobil 90 UtamaJl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya

PT Serasi Mitra Mobil

PT Serasi Shipping Indonesia

ASTRA FINANCE

PT Astra Auto FinanceGedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90

Jakarta Selatan 12530

PT Astra Mitra VenturaJl. Gaya Motor I No. 10 Sunter II, Jakarta Utara

PT Astra Multi FinanceJl. T.B. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat, Jakarta 12340

PT Astra Sedaya FinanceGedung ACC

Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530

PT Asuransi Astra BuanaGrha Asuransi Astra

Jl. T.B. Simatupang Kav.15, Cilandak Barat

Jakarta Selatan 12430

PT Bank Permata TbkPermata Tower I

Jln. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta Pusat 12920

PT Federal International FinanceJl. T.B. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340

PT Komatsu Astra FinanceJl. T.B. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340

PT Pratama Sedaya FinanceGedung ACC

Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530

PT Samadista Karya

PT Sedaya PratamaGedung ACC

Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530

PT Staco Estika Sedaya FinanceGedung ACC

Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530

PT Stacomitra GrahaGedung ACC

Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530

PT Surya Artha Nusantara FinancePerkantoran Hijau Arkadia Tower B Lt. 11

Jl. T.B. Simatupang Kav. 88 Jakarta Selatan

PT Swadharma Bhakti Sedaya FinanceGraha Rekso Lt. 5 Jl. Boulevard Artha Gading

Kav A1 Center Business, Jakarta Utara 14240

PT Toyota Astra Financial ServicesGd. Mega Plaza Lt. 8

Jl. Rasuna Said Kav C3 Jakarta Selatan

PT Garda Era Sedaya

MISCELLANEOUS

PT Arya KharismaJl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II - Jakarta Utara

PT Brahmayasa BahteraApartemen Casablanca, Lt. Dasar-Tower II

Jl. Casablanca Kav.12, Jakarta Pusat 12870

PT Suryaraya PrawiraApartemen Casablanca Tower II

Jl. Casablanca Kav. 12 Jakarta Selatan

Data PerseroanCorporate Data

Page 171: Annual Report • Astra International 2010

169Laporan Tahunan • Annual Report • Astra International 2010

Laporan BisnisBusiness Report

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Dewan Komisaris dan Direksi PT Astra International Tbk bertanggung

jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini yang

ditandatangani pada bulan April 2011.

The Board of Commissioners and the Board of Directors of

PT Astra International Tbk are responsible for the validity of this

Annual Report signed in April 2011.

Djunaedi HadisumartoKomisaris Independen

Independent Commissioner

Muhamad Chatib BasriKomisaris Independen

Independent Commissioner

Chiew Sin CheokKomisaris

Commissioner

Soemadi D. M. BrotodiningratKomisaris Independen

Independent Commissioner

Erry FirmansyahKomisaris Independen

Independent Commissioner

Benjamin W. KeswickKomisaris

Commissioner

Mark Spencer GreenbergKomisaris

Commissioner

Akira OkabeKomisaris Independen

Independent Commissioner

Anthony J. L. NightingaleKomisaris

Commissioner

Jonathan ChangKomisaris

Commissioner

Budi SetiadharmaPresiden Komisaris

President Commissioner

Johnny Darmawan D.DirekturDirector

Widya WiryawanDirekturDirector

Angky TisnadisastraDirekturDirector

Simon Collier DixonDirekturDirector

Sudirman M. RusdiDirekturDirector

Gunawan GeniusahardjaDirekturDirector

Djoko PranotoDirekturDirector

Prijono SugiartoPresiden DirekturPresident Director

Page 172: Annual Report • Astra International 2010

Laporan Keuangan Financial Report

PT Astra International Tbk dan Anak PerusahaanPT Astra International Tbk and Subsidiaries

Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Statements

31 Desember 2010 dan 200931 December 2010 and 2009

Page 173: Annual Report • Astra International 2010

PPTT AASSTTRRAA IINNTTEERRNNAATTIIOONNAALL TTbbkkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DESEMBER/DECEMBER 2010 DAN/AND 2009

Page 174: Annual Report • Astra International 2010
Page 175: Annual Report • Astra International 2010
Page 176: Annual Report • Astra International 2010
Page 177: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 1 - Page

NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009

(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)

2010 Catatan/

Notes 2009 ASET ASSETS

Aset lancar Current assets Kas dan setara kas 7,005 4 8,732 Cash and cash equivalents Investasi lain-lain 73 5 39 Other investments Piutang usaha, setelah dikurangi Trade receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu sebesar for doubtful receivables 126 (2009: 109): of 126 (2009: 109): - Pihak yang mempunyai hubungan 372 6,33g 307 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 9,019 6 7,272 - Third parties Piutang pembiayaan, 15,904 7 10,630 Financing receivables, setelah dikurangi penyisihan net of provision for piutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables of

1.021 (2009: 675) 1,021 (2009: 675) Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables

sebesar 27 (2009: 23): of 27 (2009: 23): - Pihak yang mempunyai hubungan 149 8,33h 165 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 378 8 295 - Third parties Persediaan 10,842 9 7,282 Inventories Pajak dibayar dimuka 1,722 10a 1,299 Prepaid taxes Pembayaran dimuka lainnya 1,379 721 Other prepayments

Jumlah aset lancar 46,843 36,742 Total current assets

Aset tidak lancar Non-current assets Piutang pembiayaan, 14,001 7 10,103 Financing receivables, setelah dikurangi penyisihan net of provision for piutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables of

709 (2009: 694) 709 (2009: 694) Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables of sebesar 17 (2009: 17): 17 (2009: 17): - Pihak yang mempunyai hubungan 722 8,33h 793 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 227 8 96 - Third parties Investasi pada perusahaan asosiasi dan 15,053 11 11,484 Investments in associates and

jointly controlled entities jointly controlled entities Investasi lain-lain 3,449 5 2,656 Other investments Aset pajak tangguhan 1,083 10d 814 Deferred tax assets Properti investasi 225 217 Investment properties Tanaman perkebunan, setelah dikurangi 3,184 12 2,614 Plantations, net of accumulated akumulasi penyusutan sebesar 700 depreciation of 700 (2009: 656) (2009: 656) Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi 24,363 13 20,761 Fixed assets, net of accumulated penyusutan sebesar 16.245 depreciation of 16,245 (2009: 13.158) (2009: 13,158) Aset kerja sama operasi, setelah dikurangi 1,341 14 1,180 Joint operation assets, net of

akumulasi penyusutan sebesar 74 accumulated depreciation of (2009: 41) 74 (2009: 41)

Goodwill 1,339 721 Goodwill Aset tak berwujud lainnya 415 302 Other intangible assets Aset lain-lain 612 455 Other assets

Jumlah aset tidak lancar 66,014 52,196 Total non-current assets

JUMLAH ASET 112,857 32a 88,938 TOTAL ASSETS

Page 178: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 2 - Page

NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009

(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)

2010 Catatan/

Notes 2009

KEWAJIBAN LIABILITIES

Kewajiban jangka pendek Current liabilities Pinjaman jangka pendek 4,689 15 2,430 Short-term borrowings Hutang usaha: Trade payables: - Pihak yang mempunyai hubungan 2,058 16,33i 1,763 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 7,217 16 5,515 - Third parties Kewajiban lain-lain Other liabilities - Pihak yang mempunyai hubungan 44 17,33j 25 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 2,944 17 2,109 - Third parties Hutang pajak 1,281 10b 1,403 Taxes payable Beban yang masih harus dibayar 3,905 18 3,072 Accrued expenses Kewajiban diestimasi 178 19 199 Provisions Pendapatan ditangguhkan 1,694 1,420 Unearned income Bagian jangka pendek dari hutang jangka Current portion of long-term debt: panjang: - Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 8,887 20 5,772 - Bank loans and other loans - Surat berharga yang diterbitkan 3,902 21 2,839 - Debt securities in issue - Hutang sewa pembiayaan 325 213 - Obligations under finance leases

Jumlah kewajiban jangka pendek 37,124 26,760 Total current liabilities

Kewajiban jangka panjang Non-current liabilities Kewajiban lain-lain – pihak ketiga 135 17 197 Other liabilities – third parties Pendapatan ditangguhkan 617 487 Unearned income Kewajiban pajak tangguhan 1,014 10d 933 Deferred tax liabilities Kewajiban diestimasi 1,343 19 962 Provisions Hutang jangka panjang, setelah dikurangi Long-term debt, net of current bagian jangka pendek: portion: - Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 10,151 20 6,285 - Bank loans and other loans - Surat berharga yang diterbitkan 3,365 21 4,018 - Debt securities in issue - Hutang sewa pembiayaan 419 364 - Obligations under finance leases

Jumlah kewajiban jangka panjang 17,044 13,246 Total non-current liabilities

Jumlah kewajiban 54,168 32a 40,006 Total liabilities

HAK MINORITAS 9,379 22 9,038 MINORITY INTERESTS

EKUITAS EQUITY Modal saham: Share capital: - Modal dasar - 6.000.000.000 saham - Authorised - 6,000,000,000 shares

dengan nilai nominal Rp 500 with par value of Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham (full Rupiah) per share - Modal ditempatkan dan disetor 2,024 23 2,024 - Issued and fully paid -

penuh - 4.048.355.314 saham 4,048,355,314 ordinary biasa shares Tambahan modal disetor 1,106 24 1,106 Additional paid-in capital Perubahan ekuitas anak perusahaan, 1,449 25 1,178 Changes in equity of subsidiaries, perusahaan asosiasi dan jointly associates and jointly controlled

controlled entities entities Saldo laba: Retained earnings: - Dicadangkan 425 27 425 - Appropriated - Belum dicadangkan 44,306 35,161 - Unappropriated

Jumlah ekuitas 49,310 39,894 Total equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 112,857 88,938 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 179: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 3 - Page

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2010 Catatan/

Notes 2009

Pendapatan bersih 129,991 28,32a 98,526 Net revenue

Beban pokok pendapatan (103,117) 29,32a (75,755) Cost of revenue

Laba kotor 26,874 22,771 Gross profit

Beban usaha: 30 Operating expenses: Beban penjualan (6,230) (4,800) Selling expenses Beban umum dan administrasi (5,919) (5,215) General and administrative expenses

(12,149) (10,015)

Laba usaha 14,725 32a 12,756 Operating income Penghasilan/(beban) lain-lain: Other income/(expenses): Penghasilan bunga 502 563 Interest income Beban bunga (484) 32a (485) Interest expense (Kerugian)/keuntungan selisih kurs, bersih (26) 88 Foreign exchange (loss)/gain, net Penghasilan lain-lain, bersih 1,418 31 913 Other income, net

1,410 1,079

Bagian atas hasil bersih perusahaan 4,896 11 2,567 Share of results of associates asosiasi dan jointly controlled entities and jointly controlled entities Laba sebelum pajak penghasilan 21,031 16,402 Profit before income tax Beban pajak penghasilan (4,027) 10c (3,958) Income tax expenses

Laba sebelum hak minoritas 17,004 12,444 Income before minority interests

Hak minoritas (2,638) 22 (2,404) Minority interests

Laba bersih 14,366 10,040 Net income

Laba bersih per saham - 3,549 34 2,480 Net earnings per share - dasar dan dilusian basic and diluted (dalam satuan Rupiah) (full Rupiah)

Page 180: Annual Report • Astra International 2010

PT

AS

TR

A IN

TE

RN

AT

ION

AL

Tb

k D

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

/AN

D S

UB

SID

IAR

IES

Cat

atan

ata

s la

por

an k

euan

gan

kons

olid

asia

n m

erup

akan

bag

ian

yang

tida

k te

rpis

ahka

n da

ri la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian.

T

he a

ccom

pany

ing

note

s fo

rm a

n in

tegr

al p

art o

f the

se c

onso

lidat

ed fi

nanc

ial s

tate

men

ts.

Hal

aman

- 4

- P

ag

e

LA

PO

RA

N P

ER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NS

OL

IDA

SIA

NU

NT

UK

TA

HU

N Y

AN

G B

ER

AK

HIR

31

DE

SE

MB

ER

201

0 D

AN

200

9

(Din

yata

kan

dala

m m

iliar

an R

upia

h)

CO

NS

OL

IDA

TE

D S

TA

TE

ME

NT

S O

F C

HA

NG

ES

IN E

QU

ITY

F

OR

TH

E Y

EA

RS

EN

DE

D 3

1 D

EC

EM

BE

R 2

010

AN

D 2

009

(E

xpre

ssed

in b

illio

ns o

f R

upia

h)

Cat

atan

/ N

ote

s

Cat

atan

/ N

ote

s

Mo

dal

sah

am/

Sh

are

cap

ital

Tam

bah

an

mo

dal

dis

eto

r/A

dd

itio

nal

p

aid

-in

ca

pit

al

Per

ub

ahan

eku

itas

an

ak p

eru

sah

aan

, p

eru

sah

aan

aso

sia

si

dan

join

tly

con

tro

lled

en

titi

es/

Ch

ang

es

in e

qu

ity

of

sub

sid

iari

es,

asso

ciat

es a

nd

join

tly

con

tro

lled

en

titi

es

Sal

do

lab

a/R

etai

ned

ear

nin

gs

Jum

lah

/ T

ota

l D

icad

ang

kan

/ A

pp

rop

riat

ed

Be

lum

dic

ad

an

gka

n/

Un

app

rop

riat

ed

S

aldo

1 J

anua

ri 2

009

2,

024

1,10

6

923

42

5

28

,602

33,0

80

Bal

ance

at 1

Jan

uary

200

9 La

ba b

ersi

h

-

-

-

-

10

,040

10,0

40

Net

inco

me

Div

iden

--

- -

(3,4

81)

(3,4

81)

Div

iden

d P

erub

ahan

eku

itas

anak

per

usah

aan,

-

-25

5-

-

255

Cha

nges

in e

quity

of

subs

idia

ries,

peru

saha

an a

sosi

asi d

an jo

intly

as

soci

ates

and

join

tly c

ontr

olle

d

cont

rolle

d en

titie

s

en

titie

sS

aldo

1 J

anua

ri 2

010

2,

024

1,10

6

1,

178

42

5

35

,161

39,8

94

Bal

ance

at 1

Jan

uary

201

0P

enye

suai

an s

ehub

unga

n de

ngan

2a

--

--

42

42

Adj

ustm

ent i

n re

latio

n to

impl

emen

tatio

n

pene

rapa

n P

SA

K N

o. 5

5

of P

SA

K N

o. 5

5 (R

evis

ed 2

006)

(R

evis

i 200

6)

Sal

do 1

Jan

uari

201

0 se

tela

h pe

nye

suai

an

2,02

4

1,

106

1,

178

42

5

35,2

03

39

,936

B

alan

ce a

t 1 J

anua

ry 2

010

afte

r

ad

just

men

t La

ba b

ersi

h

-

-

-

-

14

,366

14,3

66

Net

inco

me

Div

iden

26

-

- -

-(5

,263

) (5

,263

) D

ivid

end

Per

ubah

an e

kuita

s an

ak p

erus

ahaa

n,

--

271

--

27

1C

hang

es in

equ

ity o

fsu

bsid

iarie

s,pe

rusa

haan

aso

sias

i dan

join

tly

asso

ciat

es a

nd jo

intly

con

trol

led

co

ntro

lled

entit

ies

entit

ies

Sal

do 3

1 D

esem

ber

2010

2,

024

1,10

61,

449

42

5

44,3

06

49

,310

Bal

ance

at 3

1 D

ecem

ber

2010

Page 181: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 5 - Page

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah)

2010 2009 Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities:

Penerimaan dari pelanggan 135,669 103,904 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (116,169) (79,546) Payments to suppliers Pembayaran kepada karyawan (7,112) (5,655) Payments to employees Pembayaran beban usaha lain (5,377) (3,954) Payments for other operating expensesPenerimaan dari aktivitas operasi lainnya 161 434 Receipts from other operating activitiesKas yang dihasilkan dari operasi 7,172 15,183 Cash generated from operations Penghasilan bunga yang diterima 561 525 Interest income received Pembayaran pajak penghasilan badan (4,826) (4,373) Payments of corporate income tax

Arus kas bersih yang diperoleh dari 2,907 11,335 Net cash flows provided from aktivitas operasi operating activities

Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities: Dividen kas yang diterima 2,675 1,778 Cash dividends received Penjualan dan capital repayment 1,022 628 Sale and capital repayment of other investasi lain-lain investments Penjualan properti investasi - 13 Sale of investment properties Penurunan/(penambahan) piutang kepada 95 (622) Reductions in/(additions to) amounts

pihak yang mempunyai hubungan istimewa due from related parties Penjualan aset tetap 116 171 Sale of fixed assets Penjualan anak perusahaan, setelah 176 (18) Sale of subsidiary, net of cash dikurangi kas yang dilepas disposed Penambahan aset kerjasama operasi (180) (224) Additions to joint operation assetsPembelian aset tetap (5,368) (4,316) Acquisitions of fixed assets Penambahan investasi lain-lain (1,530) (1,158) Additions to other investments Pembelian tanaman perkebunan (792) (756) Acquisitions of plantations Penambahan aset lain-lain (214) (105) Additions to other assets Penambahan investasi di jointly controlled (1,173) - Additions to investment in jointly entities controlled entitiesPembelian anak perusahaan, setelah 25 - Purchase of subsidiary, net dikurangi kas yang diperoleh of cash acquired Pembelian dari pemegang saham minoritas (1,746) (162) Purchase from minority interest

Arus kas bersih yang digunakan (6,894) (4,771) Net cash flows used in untuk aktivitas investasi investing activities

Page 182: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 6 - Page

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah)

2010 2009 Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities: Penerimaan hutang jangka panjang 19,408 11,298 Proceeds from long-term debtPenerimaan pinjaman jangka pendek 9,957 4,295 Proceeds from short-term borrowings Pembayaran kembali hutang (12,539) (10,102) Repayments of long-term debt jangka panjang Pembayaran kembali pinjaman (7,654) (6,863) Repayments of short-term borrowings jangka pendek Dividen kas yang dibayarkan (6,394) (4,281) Cash dividend paid Pembayaran bunga (444) (497) Interest paidPembayaran kewajiban anjak piutang - (4) Payments for factoring payables Investasi oleh hak minoritas - 100 Investments by minority interests Penurunan kas dan deposito berjangka - 60 Decrease in restricted cash and

yang dibatasi penggunaannya time deposits

Arus kas bersih yang diperoleh dari/ Net cash flows provided from/ (digunakan untuk) aktivitas pendanaan 2,334 (5,994) (used in) financing activities

(Penurunan)/kenaikan bersih kas, (1,653) 570 Net (decrease)/increase in cash, cash setara kas dan cerukan equivalents and bank overdrafts

Kas, setara kas dan cerukan 8,730 8,687 Cash, cash equivalents and pada awal tahun bank overdrafts at beginning

of year

Dampak perubahan selisih kurs (72) (527) Effect of exchange rate differences terhadap kas, setara kas dan on cash, cash equivalents and cerukan bank overdrafts

Kas, setara kas dan cerukan pada 7,005 8,730 Cash, cash equivalents and bank akhir tahun overdrafts at end of year

Aktivitas signifikan yang tidak Significant activities not affecting mempengaruhi arus kas: cash flows:

Perolehan aset tetap melalui 801 1,278 Acquisition of fixed assets through hutang jangka panjang long-term debt

Reklasifikasi uang muka ke aset tetap 871 510 Reclassification of advance payments to fixed assets

Reklasifikasi aset tetap ke persediaan 251 235 Reclassification of fixed assets to inventory

Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari: The cash, cash equivalents and bank overdrafts comprise the following:

2010 2009

Kas dan setara kas 7,005 8,732 Cash and cash equivalents Cerukan - (2) Bank overdrafts

7,005 8,730

Page 183: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 7 - Page

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

a. Pendirian dan informasi lainnya a. Establishment and other information

PT Astra International Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, Perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk.

PT Astra International Tbk (the “Company”) was established in 1957 as PT Astra International Incorporated. In 1990, the Company changed its name to PT Astra International Tbk.

Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.

The Company is domiciled in Jakarta, Indonesia, with its head office at JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.

Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat-alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.

The scope of the Company’s activities as set out in its Articles of Association is to engage in general trading, industry, mining, transportation, agriculture, construction and consultancy services. The subsidiaries’ main activities are the assembly and distribution of automobiles, motorcycles and related spare parts, heavy equipment sales and rentals, mining and related services, development of plantations, financial services, infrastructure and information technology.

b. Anggaran dasar b. Articles of association

Perseroan didirikan dengan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957.

The Company was established by Notarial Deed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20 February 1957 and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. J.A.5/53/5 dated 1 July 1957.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dibuat dengan Akta Notaris Masjuki, S.H., notaris pengganti dari Imas Fatimah, S.H., No. 83 tanggal 24 Juni 2008 untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-56114.AH.01.02 tanggal 28 Agustus 2008. Perubahan Anggaran Dasar tersebut diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 17 Maret 2009 No. 22, Tambahan Berita Negara No. 7879.

The Company's Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was made by Notarial Deed of Masjuki, S.H., substitute notary of Imas Fatimah, S.H., No. 83 dated 24 June 2008 to comply with the provisions of Company Law No. 40/2007. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-56114.AH.01.02 dated 28 August 2008. The amendment of the Articles of Association has been published in State Gazette of the Republic of Indonesia dated 17 March 2009 No. 22, Supplement to the State Gazette No. 7879.

Page 184: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 8 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

c. Perubahan struktur permodalan c. Changes in capital structure

Kebijakan/Tindakan PerusahaanTahun/

Year Policy/Corporate actionsPenawaran Umum Perdana 30 juta saham, nominal Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.

1990 Initial Public Offering 30 million shares, with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share, offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share.

Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.

Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham.

1994 Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per share.

Distribution of bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital amounting to Rp 872 billion, equivalent to 871,912,800 shares.

Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang obligasi konversi.

Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474.

1997 Conversion of bonds into 280,837 shares by certain convertible bondholders.

Completion of a stock split from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) per share, increasing the number of shares outstanding to 2,325,662,474.

Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan dengan restrukturisasi hutang, satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi rights ini.

Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut.

1999 Issue of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to a debt restructuring, one share of the Company for every right held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised.

Approval for stock-based compensation for the Company's employees and executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued as a result of employee stock options exercised.

Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.

2002 Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, 1,404,780,175 shares at the price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share.

Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

All of the Company's issued shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.

Page 185: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 8 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

c. Perubahan struktur permodalan c. Changes in capital structure

Kebijakan/Tindakan PerusahaanTahun/

Year Policy/Corporate actionsPenawaran Umum Perdana 30 juta saham, nominal Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.

1990 Initial Public Offering 30 million shares, with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share, offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share.

Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.

Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham.

1994 Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per share.

Distribution of bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital amounting to Rp 872 billion, equivalent to 871,912,800 shares.

Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang obligasi konversi.

Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474.

1997 Conversion of bonds into 280,837 shares by certain convertible bondholders.

Completion of a stock split from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) per share, increasing the number of shares outstanding to 2,325,662,474.

Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan dengan restrukturisasi hutang, satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi rights ini.

Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut.

1999 Issue of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to a debt restructuring, one share of the Company for every right held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised.

Approval for stock-based compensation for the Company's employees and executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued as a result of employee stock options exercised.

Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.

2002 Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, 1,404,780,175 shares at the price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share.

Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

All of the Company's issued shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 9 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

d. Struktur Grup d. The Group Structure

Dimulainya kegiatan

komersial/ Commence-

ment of commercial operations

Persentase kepemilikan efektif/

Effective percentage of ownership

Jumlah aset (sebelum eliminasi)/

Total assets (before elimination)

2010 2009 2010 2009

ANAK PERUSAHAAN/SUBSIDIARIES a):OTOMOTIF/AUTOMOTIVE

PT Arya Kharisma 1988 100.00 100.00 421 333 PT Astra Multi Trucks Indonesia b) 1984 75.00 75.00 632 400 PT Astra Otoparts Tbk c) 1991 95.65 95.65 5,586 4,645 PT Gaya Motor 1970 100.00 100.00 270 261 PT Inti Pantja Press Industri 1990 89.36 89.36 336 407 PT Pulogadung Pawitra Laksana 1980 100.00 100.00 30 37 PT Tjahja Sakti Motor 1962 100.00 100.00 303 278

JASA KEUANGAN/FINANCIAL SERVICES PT Astra Mitra Ventura 1992 99.85 99.85 71 65 PT Federal International Finance 1989 100.00 100.00 12,068 9,128 PT Sedaya Multi Investama c) 1989 100.00 100.00 9,133 6,640 PT Astra Multi Finance 1991 100.00 100.00 352 230 PT Astra Sedaya Finance d) 1983 100.00 53.00 13,872 9,867 PT Sedaya Pratama c) d) 1993 100.00 53.00 231 211 PT Staco Estika Sedaya Finance d) 1990 57.26 30.35 375 384 PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance d) 1986 90.50 64.65 1,147 432 PT Asuransi Astra Buana c) 1981 95.70 95.70 5,016 3,951 PT Garda Era Sedaya e) 1998 100.00 - 1,344 -

AGRIBISNIS/AGRIBUSINESS PT Astra Agro Lestari Tbk c) 1995 79.68 79.68 8,792 7,571

TEKNOLOGI INFORMASI/INFORMATION TECHNOLOGY PT Astra Graphia Tbk c) 1975 76.87 76.87 982 775

ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN/HEAVY EQUIPMENT AND MINING PT United Tractors Tbk c) 1973 59.50 59.50 29,701 24,405 PT Pamapersada Nusantara c) 1993 59.50 59.50 15,371 13,739

INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK/INFRASTRUCTURE AND LOGISTIC PT Serasi Autoraya c) 1990 100.00 100.00 4,319 2,843 PT Astratel Nusantara c) 1996 100.00 100.00 2,183 1,869 PT Suryaraya Prawira 1994 100.00 100.00 147 149 PT Brahmayasa Bahtera 1970 100.00 100.00 109 108 PT Intertel Nusaperdana 1989 100.00 100.00 48 62 PT Marga Mandalasakti 1990 79.31 79.31 1,089 939

a) Termasuk anak perusahaan tidak langsung yang signifikan.

a) Including significant indirect subsidiaries.

b) Dahulu PT Astra Nissan Diesel Indonesia. b) Formerly PT Astra Nissan Diesel Indonesia. c) Dan anak perusahaan. c) And subsidiary/subsidiaries. d) Lihat Catatan 3. d) Refer to Note 3. e) Dikonsolidasi sejak Desember 2010. e) Consolidated since December 2010.

Seluruh anak perusahaan langsung dan anak perusahaan tidak langsung yang signifikan berdomisili di Indonesia.

All direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries are domiciled in Indonesia.

Page 186: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 10 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

e. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan e. Board of Commissioners, Directors and Employees

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

The members of the Company's Boards of Commissioners and Directors are as follows:

2010 2009

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris Budi Setiadharma Budi Setiadharma President Commissioner Komisaris Independen: Djunaedi Hadisumarto

Muhamad Chatib Basri Djunaedi Hadisumarto

Patrick Morris Alexander Independent Commissioners:

Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat

Muhamad Chatib Basri Soemadi Djoko Moerdjono

Akira Okabe Erry Firmansyah

Brotodiningrat Akira Okabe

Komisaris: Anthony John Liddell

NightingaleAnthony John Liddell

NightingaleCommissioners:

Mark Spencer Greenberg Benjamin William Keswick

Mark Spencer Greenberg Benjamin William Keswick

Chiew Sin Cheok Jonathan Chang

Chiew Sin Cheok

Direksi Board of Directors Presiden Direktur Prijono Sugiarto Michael Dharmawan Ruslim President Director Direktur: Gunawan Geniusahardja Gunawan Geniusahardja Directors:

Johnny Darmawan Danusasmita

Prijono Sugiarto Johnny Darmawan

Djoko Pranoto Danusasmita Widya Wiryawan Simon John Mawson Angky Tisnadisastra Djoko Pranoto

Sudirman Maman Rusdi Widya Wiryawan Simon Collier Dixon Angky Tisnadisastra

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perseroan dan anak perusahaan memiliki 93.544 orang karyawan (2009: 80.898 orang) dengan jumlah biaya karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah kurang lebih Rp 7,6 triliun (2009: Rp 6 triliun).

As at 31 December 2010, the Company and its subsidiaries had 93,544 employees (2009: 80,898 employees) with total employee costs for the year ended 31 December 2010 of approximately Rp 7.6 trillion (2009: Rp 6 trillion).

Termasuk perusahaan asosiasi dan jointlycontrolled entities, jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah 145.154 orang (2009: 126.700 orang).

Including associates and jointly controlled entities, the number of employees as at 31 December 2010 was 145,154 employees (2009: 126,700 employees).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian, Perseroan dan anak perusahaan (“Grup”) disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 24 Februari 2011.

The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (“the Group”) were prepared by the Directors and completed on 24 February 2011.

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.

Page 187: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 10 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

e. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan e. Board of Commissioners, Directors and Employees

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

The members of the Company's Boards of Commissioners and Directors are as follows:

2010 2009

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris Budi Setiadharma Budi Setiadharma President Commissioner Komisaris Independen: Djunaedi Hadisumarto

Muhamad Chatib Basri Djunaedi Hadisumarto

Patrick Morris Alexander Independent Commissioners:

Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat

Muhamad Chatib Basri Soemadi Djoko Moerdjono

Akira Okabe Erry Firmansyah

Brotodiningrat Akira Okabe

Komisaris: Anthony John Liddell

NightingaleAnthony John Liddell

NightingaleCommissioners:

Mark Spencer Greenberg Benjamin William Keswick

Mark Spencer Greenberg Benjamin William Keswick

Chiew Sin Cheok Jonathan Chang

Chiew Sin Cheok

Direksi Board of Directors Presiden Direktur Prijono Sugiarto Michael Dharmawan Ruslim President Director Direktur: Gunawan Geniusahardja Gunawan Geniusahardja Directors:

Johnny Darmawan Danusasmita

Prijono Sugiarto Johnny Darmawan

Djoko Pranoto Danusasmita Widya Wiryawan Simon John Mawson Angky Tisnadisastra Djoko Pranoto

Sudirman Maman Rusdi Widya Wiryawan Simon Collier Dixon Angky Tisnadisastra

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perseroan dan anak perusahaan memiliki 93.544 orang karyawan (2009: 80.898 orang) dengan jumlah biaya karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah kurang lebih Rp 7,6 triliun (2009: Rp 6 triliun).

As at 31 December 2010, the Company and its subsidiaries had 93,544 employees (2009: 80,898 employees) with total employee costs for the year ended 31 December 2010 of approximately Rp 7.6 trillion (2009: Rp 6 trillion).

Termasuk perusahaan asosiasi dan jointlycontrolled entities, jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah 145.154 orang (2009: 126.700 orang).

Including associates and jointly controlled entities, the number of employees as at 31 December 2010 was 145,154 employees (2009: 126,700 employees).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian, Perseroan dan anak perusahaan (“Grup”) disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 24 Februari 2011.

The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (“the Group”) were prepared by the Directors and completed on 24 February 2011.

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 11 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali dinyatakan khusus pada Catatan 2j, 2o dan 2q dan menggunakan dasar akrual (accruals basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except as disclosed in Notes 2j, 2o and 2q and using the accruals basis, except in the consolidated statement of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan ini, kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi dengan cerukan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For these purposes, cash and cash equivalents are shown net of bank overdrafts.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results may differ from these estimates.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain.

Figures in the consolidated financial statements are rounded to and expressed in billions of Rupiah unless otherwise stated.

Standar akuntansi baru New accounting standards

Grup melakukan penerapan revisi standar dan pencabutan standar yang efektif diterapkan untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2010: PSAK No. 26 (Revisi 2008) “Biaya

Pinjaman”. PSAK No 50 (Revisi 2006) “Instrumen

Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

PPSAK 1, “Pencabutan atas PSAK 32 (Akuntansi Kehutanan), PSAK 35 (Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi) dan PSAK 37 (Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol)”.

The Group adopted the following revised standards and withdrawal of standards which are effective for financial statement beginning on 1 January 2010:

PSAK No. 26 (Revised 2008) “Borrowing Costs”. PSAK No. 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. PPSAK 1, “Withdrawal of PSAK 32 (Accounting for Forestry), PSAK 35 (Accounting for Telecommunication Services) and PSAK 37 (Accounting for Toll Roads)”.

Page 188: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 12 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

Standar akuntansi baru (lanjutan) New accounting standards (continued)

Penerapan standar-standar tersebut tidak mengakibatkan dampak yang material terhadap hasil usaha dari Grup. Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 55 (Revisi 2006), dampak yang berasal dari penghitungan ulang atas cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 42 miliar telah disesuaikan ke saldo laba per 1 Januari 2010.

The adoption of those standards did not have a material impact on the results of the Group. In accordance with the transitional provisions of PSAK No. 55 (Revised 2006), the impact of recalculating provision for impairment loss of Rp 42 billion has been adjusted to the retained earning at 1 January 2010.

Selanjutnya sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), Grup telah mengungkapkan informasi mengenai instrumen keuangan yang dipersyaratkan oleh standar (lihat Catatan 35).

In addition, in accordance with PSAK No. 50 (Revised 2006), the Group has disclosed information of financial instruments as required by the standard (refer to Note 35).

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari Perseroan dan perusahaan-perusahaan dimana Perseroan memiliki kemampuan secara langsung atau tidak langsung untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan tersebut.

The consolidated financial statements incorporate the assets and liabilities as at 31 December 2010 and 2009 and results of operations for the years then ended of the Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.

Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitas perusahaan-perusahaan yang dikendalikan disajikan secara terpisah baik pada laporan laba rugi maupun neraca konsolidasian.

Minority interests in the results and the equity of controlled entities are shown separately in the consolidated statements of income and balance sheets, respectively.

Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.

All material transactions and balances between consolidated companies have been eliminated in the consolidated financial statements.

Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitastersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode dimana pengendalian masih berlangsung.

Where control of an entity is obtained during a financial period, its results are included in the consolidated statements of income from the date on which control commences. Where control ceases during a financial period, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the period during which control existed.

Page 189: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 13 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten, kecuali jika dinyatakan lain.

The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied, unless otherwise stated.

Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan sehubungan dengan tambahan kepemilikan di anak perusahaan, merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai tercatat hak minoritas yang diakuisisi. Goodwilldiamortisasi selama 4 - 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pangsa pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial dan faktor lain yang terdapat dalam perusahaan yang diakuisisi.

Goodwill represents the excess of the acquisition cost over the fair value of the net assets acquired at the date of acquisition and, in respect of an increase in holding in a subsidiary undertaking, the excess of the cost of acquisition and the carrying value of the proportion of the minority interests acquired. Goodwill is amortised over a period of 4 - 20 years using the straight-line method. Management determines the estimated useful life of goodwill based on its evaluation at the time of the acquisition, considering factors such as existing market share, potential growth and other factors inherent in the acquired companies.

Kebijakan akuntansi terkait dengan investasi pada perusahaan asosiasi dan jointlycontrolled entities dinyatakan dalam Catatan 2i.

The accounting policies relating to investments in associates and jointly controlled entities are set out in Note 2i.

c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.

Foreign currency transactions are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions.

Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali apabila ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat dan yang termasuk dalam biaya pinjaman yang terkait secara langsung dengan qualifying asset seperti yang dinyatakan di Catatan 2l, 2m dan 2n.

Foreign currency monetary assets and liabilities are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the balance sheet date. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of foreign currency transactions and from the translation of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the consolidated statements of income, except when recognised in equity as qualifying cash flow hedges and those included in borrowing costs that directly relate to qualifying assets as disclosed in Notes 2l, 2m and 2n.

Perubahan nilai wajar efek moneter dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dipisahkan antara selisih penjabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi dan perubahan lainnya atas nilai tercatat efek.

Changes in the fair value of monetary securities denominated in foreign currency classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security.

Page 190: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 14 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)

Selisih penjabaran yang terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian dan perubahan lainnya pada nilai tercatat diakui di dalam ekuitas.

Translation differences arising from changes in the amortised cost are recognised in the consolidated statements of income, and other changes in carrying amount are recognised in equity.

Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut (dalam satuan Rupiah):

The main exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia, are as follows (full Rupiah):

2010 2009

Dolar Amerika Serikat (“USD”) 8,991 9,400 United States Dollars (“USD”) Yen Jepang (“JPY”) 110 102 Japanese Yen (“JPY”)

d. Kas, setara kas dan deposito d. Cash, cash equivalents and deposits

Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.

Cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at call with banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less.

Deposito berjangka dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan disajikan dalam “Investasi lain-lain”.

Call and time deposits with maturities over three months are included within “Other investments”.

Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai bagian dari ”Aset lain-lain”.

Cash and time deposits which are restricted in use, are classified as part of “Other assets”.

e. Piutang usaha dan piutang lain-lain e. Trade and other receivables

Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu.

Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost, less provision for doubtful receivables.

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang ragu-ragu dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.

Provision for doubtful receivable is established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected. Doubtful accounts are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.

Page 191: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 15 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan

f. Consumer financing receivables and financing lease receivables

Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu.

Consumer financing receivables and financing lease receivables, are recognised initially at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for doubtful receivables.

Piutang pembiayaan konsumen disajikan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi pendapatan bunga ditangguhkan dan penyisihan piutang ragu-ragu.

Consumer financing receivables are shown net of unearned interest income and provision for doubtful receivables.

Piutang sewa pembiayaan disajikan sebesar piutang sewa pembiayaan ditambah dengan nilai sisa yang terjamin pada akhir masa sewa pembiayaan, dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan ditangguhkan, simpanan jaminan dan penyisihan piutang ragu-ragu.

Financing lease receivables is shown as the finance lease receivables plus the guaranteed residual values at the end of the lease period, net of unearned finance lease income, security deposits and provision for doubtful receivables.

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih berdasarkan ketentuan awal piutang. Piutang ragu-ragu akan dihapuskan setelah menunggak lebih dari 150 hari atau pada saat piutang tersebut tidak tertagih. Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan setelah tanggal neraca diklasifikasikan sebagai aset lancar.

An allowance for doubtful account is established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected according to the original terms of the receivables. Doubtful receivables are written-off when they are overdue for more than 150 days or determined to be not collectible. Consumer financing receivables and financing lease receivables with maturities less than 12 months after the balance sheet date are classified under current assets.

Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.

Consumer financing receivables and financing lease receivables with maturities greater than 12 months after the balance sheet date are classified under non-current assets.

Anak perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama dengan bank. Risiko yang ditanggung oleh anak perusahaan berbeda-beda tergantung masing-masing perjanjian.

Financial service subsidiaries enter into joint financing agreements with banks. The risks assumed by the subsidiaries vary depending upon the individual agreement.

Page 192: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 16 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan (lanjutan)

f. Consumer financing receivables and financing lease receivables (continued)

Perlakuan terhadap pembiayaan bersama adalah sebagai berikut:

The treatment of joint financing is as follows:

Piutang pembiayaan bersama dimana anak perusahaan menanggung risiko kredit secara penuh (with recourse)disajikan di neraca konsolidasian secara bruto. Pinjaman terkait dengan pembiayaan bersama with recoursedisajikan di neraca sebagai bagian dari pinjaman bank dan pinjaman lain-lain. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama tersebut disajikan secara bruto di laporan laba rugi konsolidasian.

Joint financing receivables where the subsidiaries bear full credit risk (with recourse) are presented on a gross basis in the consolidated balance sheets. Borrowings related to joint financing with recourse are presented in balance sheets as part of bank loans and other loans. Consumer financing income and interest expense related to joint financing with recourse are also presented on a gross basis in the consolidated statements of income.

Piutang pembiayaan bersama dimana anak perusahaan menanggung risiko kredit bersama pihak-pihak lain sesuai dengan porsinya masing-masing (without recourse) disajikan secara bersih di neraca konsolidasian. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi konsolidasian.

Joint financing receivables where the subsidiaries and joint financing providers bear credit risk in accordance with their portion (without recourse) are presented on a net basis in the consolidated balance sheets. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing without recourse are presented on a net basis in the consolidated statements of income.

g. Agunan yang diambil alih g. Repossessed collateral

Agunan yang diambil alih merupakan agunan yang diperoleh dari pelanggan sehubungan dengan penyelesaian piutang karena wanprestasi. Nilai agunan yang diambil alih tersebut dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat piutang dan nilai realisasi bersih agunan. Pelanggan memberi kuasa kepada anak perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan untuk menjual agunan yang diambil alih ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang tersebut. Kelebihan nilai jual agunan yang diambil alih setelah dikurangi piutang akan dikembalikan kepada pelanggan.

Repossessed collateral represents collateral obtained from customers toward settlement of receivables which are in default. Repossessed collateral is stated at the lower of carrying amount of receivables or net realisable value of collateral. Customers give the right to the financial service subsidiaries to sell the repossessed collateral or take any other action to settle the outstanding receivables. Any excess of proceeds from the sale of repossessed collateral after deducting the outstanding receivables is refunded to the customer.

Page 193: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 17 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan pada umumnya ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk barang jadi, barang dalam penyelesaian dan suku cadang, kecuali pada anak perusahaan tertentu, yang ditentukan dengan menggunakan metode “masuk pertama, keluar pertama” atau metode “identifikasi khusus” untuk unit Completely-Knocked-Down(“CKD”), unit Completely-Built-Up (“CBU”), unit alat-alat berat dan alat-alat berat dalam proses. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam penyelesaian terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biaya overhead yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi beban penjualan.

Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is generally determined by the weighted average method for finished goods, work- in-progress and spare parts, except for certain subsidiaries for which cost is determined by the “first-in, first-out” method or by the “specific identification” method for Completely-Knocked-Down (“CKD”) units, Completely-Built-Up (“CBU”) units, units of heavy equipment and work-in-progress of heavy equipment. The cost of finished goods and work-in-progress comprise raw materials, labour and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less an estimation of the cost of completion and selling expenses.

i. Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities

i. Investments in associates and jointly controlled entities

Perusahaan asosiasi adalah entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan, biasanya disertai dengan kepemilikan antara 20% dan 50% hak suara. Jointly controlled entities adalah entitas dimana Grup memiliki perjanjian kontraktual untuk secara bersama-sama mengendalikan dengan pemegang saham lain. Perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dicatat pada laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan metode ekuitas.

Associates are entities over which the Group has significant influence, but not control, typically accompanying a shareholding entitling to the Group between 20% and 50% of the voting rights. Jointly controlled entities are entities in which the Group has contractual arrangements to jointly share control with other shareholders. Associates and jointly controlled entities are accounted for in the consolidated financial statements using the equity method.

Berdasarkan metode ini, biaya perolehan investasi akan disesuaikan dengan bagian Perseroan atau anak perusahaan atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities serta pembagian dividen sejak tanggal perolehannya.

Based on this method, the cost of investment is adjusted by the Company's or subsidiaries' share of the results of the associates and jointly controlled entities and dividend distributions from the date of acquisition.

Page 194: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 18 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities (lanjutan)

i. Investments in associates and jointly controlled entities (continued)

Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities disajikan setelah disesuaikan dengan amortisasi goodwill.Goodwill diamortisasi selama 4 - 20 tahun dengan metode garis lurus. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwillberdasarkan evaluasi pada saat akuisisi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pangsa pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial dan faktor lain yang terdapat dalam perusahaan yang diakuisisi.

Share of results of associates and jointly controlled entities is adjusted for goodwill amortisation. Goodwill is amortised over a period 4 - 20 years, using the straight-line method. Management determines the estimated useful life of goodwill based on its evaluation at the time of the acquisition, considering factors such as existing market share, potential growth and other factors inherent in the acquired companies.

Apabila nilai tercatat investasi telah mencapai nilai nol, kerugian selanjutnya akan diakui bila Grup mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin kewajiban perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities yang bersangkutan.

Once an investment's carrying value has been reduced to zero, further losses are taken up if the Group have committed to provide financial support to, or have guaranteed the obligations of the associates and jointly controlled entities.

Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi dan jointly controlled entitiesdieliminasi sampai sebatas kepemilikan Perseroan dalam perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities tersebut; kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali apabila terdapat bukti bahwa dalam transaksi tersebut telah terjadi penurunan atas nilai aset yang ditransfer.

Unrealised gains on transactions between the Group with its associates and jointly controlled entities are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associates and jointly controlled entities; unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred.

Perubahan yang mempengaruhi persentase kepemilikan dan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlledentities dicatat sebagai “Perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities” dalam bagian ekuitas pada neraca konsolidasian.

Changes affecting the percentage of ownership and equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities are shown as “Changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities” within the equity section of the consolidated balance sheets.

Penyisihan dilakukan apabila nilai investasi telah mengalami penurunan yang permanen.

Provision is made for any permanent decline in the value of investments.

j. Investasi pada instrumen hutang, instrumen ekuitas dan reksadana

j. Investments in debt instruments, equity instruments and mutual funds

Investasi pada instrumen hutang, instrumen ekuitas dan reksadana pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi. Investasi tersebut selanjutnya diukur berdasarkan klasifikasinya.

Investment in debt instruments, equity instruments and mutual funds are initially recognised at fair value plus transaction costs. Subsequent measurement of investments depends on their classification.

Page 195: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 19 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Investasi pada instrumen hutang, instrumen ekuitas dan reksadana (lanjutan)

j. Investments in debt instruments, equity instruments and mutual funds (continued)

Investasi tersebut diklasifikasikan sebagai efek yang dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh dan ditentukan pada saat pengakuan awal.

The investment is classified into held-to-maturity or available-for-sale. The classification is dependent on the purpose for which the investment was acquired and determined at initial recognition.

Instrumen hutang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo apabila manajemen bermaksud dan mampu untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Debt instruments are classified as held-to- maturity when management has the intention and ability to hold the investments to maturity. Held-to-maturity investments are carried at amortised cost using the effective interest method.

Investasi yang tidak diklasifikasikan sebagai yang dimiliki hingga jatuh tempo, diklasifikasikan sebagai investasi yang tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajarnya dicatat di ekuitas. Ketika investasi ini dijual, akumulasi penyesuaian nilai wajar yang dicatat pada ekuitas, diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Investments not classified as held-to-maturity investments, are classified as available-for-sale investments and carried at fair value. Unrealised gains and losses arising from changes in the fair value are recognised in equity. On disposal of an investment, the cumulative fair value adjustments recognised in equity, is recognised in the consolidated statements of income.

Investasi pada instrumen ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia, dicatat sebesar biaya perolehan.

Investments in equity instruments that do not have readily determinable fair values, are stated at cost.

Pada setiap tanggal neraca, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa suatu investasi mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas investasi dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual, penurunan tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Nilai investasi yang telah diturunkan tersebut menjadi basis biaya perolehan yang baru, kecuali untuk investasi dalam kategori tersedia untuk dijual yang dicatat pada nilai wajar. Kenaikan selanjutnya dari nilai wajar investasi dalam kategori tersedia untuk dijual yang dicatat pada nilai wajar diakui di ekuitas.

At each balance sheet date, the Group assesses whether there is objective evidence that an investment is impaired. If there is a permanent decline in the fair value of held-to-maturity and available-for-sale investments, the decline is charged to the consolidated statements of income. Written down values of such investments become their new cost basis, except for available-for-sale investments carried at fair value. Any subsequent increase in the fair value of available-for-sale investments carried at fair value is recognised in equity.

Harga pokok efek yang dijual ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

Cost of securities sold is determined by the weighted average method.

Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakui pada saat diumumkan.

Dividends from investments in equity securities are recognised when declared.

Page 196: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 20 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Perkebunan plasma k. Plasma plantations

Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma, dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima, sebagai aset atau kewajiban pada neraca konsolidasian.

Development of plasma plantations is financed by plasma plantation investment credits from banks or through self-financing. Costs incurred during the development phase up to the handover of the plasma plantation to plasma farmers, are capitalised. The accumulated develop-ment costs are presented net of loans received, as assets or obligations within the consolidated balance sheets.

Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah yang disepakati antara bank, anak perusahaan dan petani plasma) dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian pada saat perkebunan plasma diserahkan ke petani plasma.

The difference between the accumulated development costs and the conversion value (the amount agreed between the banks, the subsidiaries and the plasma farmers) is charged to the consolidated statements of income when the land is handed over to plasma farmers.

l. Tanaman perkebunan l. Plantations

Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang dialokasikan berdasarkan luas hektar tertanam pada awal tahun.

Immature plantations are stated at acquisition cost which includes costs incurred for field preparation, planting, fertilising and maintenance, capitalisation of borrowing costs incurred on loans used to finance the development of immature plantations and an allocation of other indirect costs based on planted hectares at the beginning of the year.

Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut akan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Penyusutan tanaman menghasilkan dimulai pada tahun dimana tanaman tersebut menghasilkan, dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis yaitu 20 tahun.

When the plantations are mature, the accumulated costs are reclassified to mature plantations. Depreciation of mature plantations commences in the year when the plantations are mature using the straight-line method over the estimated useful life of 20 years.

m. Aset tetap dan penyusutan m. Fixed assets and depreciation

Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aset tetap, kecuali tanah, properti pertambangan dan aset dalam penyelesaian, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation. Fixed assets, except land, mining properties and assets under construction, are depreciated using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:

Page 197: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 21 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) m. Fixed assets and depreciation (continued)

Tahun/Years

Bangunan dan fasilitasnya 4 - 25 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 2 - 20 Machinery and equipmentAlat-alat pengangkutan 2 - 16 Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor 2 -10 Furniture and office equipmentAlat berat yang disewakan 5 Heavy equipment for leasePeralatan kantor yang disewakan 3 - 5 Office equipment for leaseAlat-alat pengangkutan yang disewakan 4 - 8 Transportation equipment for lease

Tanah tidak disusutkan. Land is not depreciated.

Properti pertambangan, yaitu hak untuk menambang batubara di area konsesi tertentu, disusutkan dengan menggunakan metode unit produksi.

Mining properties, which are contractual rights to mine coal reserves in specified concession areas, are depreciated using the unit of production method.

Aset tetap, kecuali tanah dan aset dalam penyelesaian, disusutkan sampai dengan nilai sisanya.

Fixed assets, except land and assets under construction, are depreciated to their residual value.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai “Aset dalam penyelesaian”. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap untuk digunakan.

The accumulated costs of the construction of buildings, plants and the installation of machinery are capitalised as “Assets under construction”. These costs are reclassified to the fixed assets accounts when the construction or installation is completed. Depreciation is charged from the date when assets are ready for use.

Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai yang terkait dengan penggantian komponen tidak diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. Amounts in respect of replaced parts are derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of income during the period in which they are incurred.

Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap tanggal neraca.

The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date.

Page 198: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 22 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) m. Fixed assets and depreciation (continued)

Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

When assets are disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognised in the consolidated statements of income.

n. Aset kerja sama operasi n. Joint operation assets

Aset kerja sama operasi yang terdiri dari jalan tol, yang dibangun dan dikelola dengan pola Bangun-Kelola-Serah, diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aset kerja sama operasi, kecuali aset dalam penyelesaian, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, selama masa konsesi sampai 2048.

Joint operation assets consist of toll roads, which are developed and operated under Build-Operate-Transfer, are stated at cost, less accumulated depreciation. Joint operation assets, except assets under construction, are depreciated using straight-line method over the period of the concession until 2048.

Akumulasi biaya konstruksi aset kerja sama operasi dikapitalisasi. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap untuk digunakan.

The accumulated costs of the construction of joint operation assets are capitalised. Depreciation is charged from the date when assets are ready for use.

o. Properti investasi o. Investment property

Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan maupun dijual dalam kegiatan operasi.

Investment property represents land or buildings held for operating lease or for capital appreciation, rather than for use or sale in the ordinary course of business.

Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar, yang mencerminkan kondisi pasar yang ditentukan oleh penilai independen. Perubahan nilai wajar properti investasi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Investment property is stated at fair value, which represents market condition determined by independent valuers. Changes in the fair value of investment property are recorded in the consolidated statements of income.

p. Penurunan nilai aset non keuangan p. Impairment of non-financial assets

Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.

Fixed assets and other non-current assets, including intangible assets, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price and value in use.

Page 199: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 23 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Penurunan nilai aset non keuangan (lanjutan)

p. Impairment of non-financial assets (continued)

Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dengan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.

Recoverable amount is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use of the assets. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.

q. Instrumen keuangan derivatif q. Derivative financial instruments

Grup hanya melakukan kontrak instrumen keuangan derivatif untuk melindungi eksposur yang mendasarinya (“underlying”). Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul tergantung dari apakah derivatif tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang dilindung nilai. Grup menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko suku bunga dan nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan kewajiban yang diakui (lindung nilai atas arus kas).

The Group only enters into derivative financial instruments contract in order to hedge underlying exposures. Derivative financial instruments are recognised at their fair values. The method of recognising the resulting gains or losses is dependent on whether the derivative is designated as a hedging instrument for accounting purposes and the nature of the item being hedged. The Group designates derivatives as a hedge of the interest rates and foreign exchange rate risk associated with a recognised liability (cash flow hedge).

Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagian efektifnya, diakui di ekuitas. Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif di ekuitas, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges for accounting purposes and that are effective, are recognised in equity. When a hedging instrument expires, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gain or loss in equity is recognised in the consolidated statements of income.

Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recorded in the consolidated statements of income.

Nilai wajar instrumen keuangan derivatif diklasifikasikan sebagai aset atau kewajiban tidak lancar jika sisa jatuh tempo instrumen keuangan derivatif yang dilindung nilai lebih dari 12 bulan.

The fair value of derivative financial instruments is classified as a non-current asset or liability if the remaining maturities of the derivative financial instruments are greater than 12 months.

r. Hutang usaha r. Trade payables

Hutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Trade payables are initially measured at fair value and subsequently measured at amortised cost.

Page 200: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 24 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Kewajiban diestimasi s. Provisions

Kewajiban diestimasi diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal.

Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.

t. Pinjaman t. Borrowings

Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Borrowings are initially recognised at fair value, net of transaction costs incurred. Subsequently, borrowings are stated at amortised cost using the effective interest method.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi atau konstruksi aset kualifikasian (“qualifying asset”), dikapitalisasi hingga aset tersebut selesai secara substansial.

Borrowing costs, which are directly attributable to the acquisition or construction of a qualifying asset, are capitalised until the asset is substantially completed.

Pinjaman diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca.

Borrowings are classified under non-current liabilities unless their maturities are within 12 months after the balance sheet date.

u. Imbalan kerja u. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan.

Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.

Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya

Pension benefits and other post- employment benefits

Grup memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.

The Group has defined benefit and defined contribution pension plans.

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada faktor-faktor, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi (Dana Pensiun Astra 1).

A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on factors such as age, years of service and compensation (Astra Pension Fund 1).

Page 201: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 25 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Imbalan kerja (lanjutan) u. Employee benefits (continued)

Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)

Pension benefits and other post- employment benefits (continued)

Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (Dana Pensiun Astra 2).

Defined contribution plans are pension plans under which the Group pay fixed contributions into a separate entity (Astra Pension Fund 2).

Kewajiban imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal neraca dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.

The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the yield at the balance sheet date of long-term government bonds denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.

Grup diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan kewajiban imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar dari program pensiun yang ada, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.

The Group are required to provide a minimum pension benefit as stipulated in the Law No.13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher than those based on the existing pension plan, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan tersebut.

Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are charged or credited to consolidated statements of income over the employees’ expected average remaining service lives.

Page 202: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 26 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Imbalan kerja (lanjutan) u. Employee benefits (continued)

Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)

Pension benefits and other post- employment benefits (continued)

Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi konsolidasian, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut.

Past service costs are recognised immediately in the consolidated statements of income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over that period.

Perseroan dan beberapa anak perusahaan memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang pisah, cuti masa persiapan pensiun dan uang penghargaan. Imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Cuti masa persiapan pensiun umumnya diberikan tiga atau enam bulan sebelum memasuki usia pensiun. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.

The Company and certain subsidiaries also provide other post-employment benefits, such as separation pay, retirement preparation leave and service pay. The separation pay benefit is paid to employees who voluntarily resign, subject to a minimum number of years of service. Entitlement to retirement preparation leave vests typically three or six months before retirement. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. These benefits are accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits

Imbalan kerja jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit creditdan didiskontokan ke nilai kini.

Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.

v. Saham v. Shares

Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity.

Tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham atau opsi baru disajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang, sebesar jumlah yang diterima bersih setelah dikurangi pajak.

Incremental costs directly attributable to the issue of new shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.

Page 203: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 27 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Pengakuan pendapatan dan beban w. Revenue and expense recognition

Pendapatan bersih diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Pendapatan bersih adalah pendapatan Grup yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa yang diberikan dalam kegiatan usaha normal, termasuk jasa keuangan setelah dikurangi diskon, retur, insentif penjualan, pajak penjualan barang mewah, pajak pertambahan nilai dan pungutan ekspor. Grup mengakui pendapatan pada saat jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal, besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan ketika kriteria tertentu terpenuhi untuk setiap aktivitas Grup seperti yang dijelaskan di bawah.

Net revenue is measured at fair value of the consideration received or receivable. Net revenue represents revenue earned from the sale of the Group’s product and services provided in the normal course of business, including financial services, net of discounts, returns, sales incentives, luxury sales tax, value added tax and export duty. The Group recognises revenue when the amount of revenue can be reliably measured, it is probable that future economic benefits will flow to the entity and when specific criteria have been met for each of the Group’s activities as described below.

Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.

Revenue from the sale of goods is recognised when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been transferred to customers.

Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan.

Revenue from the rendering of services is recognised when services are rendered.

Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.

Revenue from consumer financing and finance leases is recognised over the term of the respective contracts using the effective interest method.

Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.

Expenses are recognised as incurred on an accruals basis.

x. Perpajakan x. Taxation

Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method,untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan kewajiban dengan nilai tercatatnya.

Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values.

Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.

Deferred tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred tax asset is realised or the deferred tax liability is settled.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.

Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward can be utilised.

Page 204: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 28 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Perpajakan (lanjutan) x. Taxation (continued)

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding pada saat keputusan atas keberatan/banding tersebut ditetapkan.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined.

y. Sewa y. Leases

i. Sewa pembiayaan – Grup merupakan pihak yang menyewa

i. Finance leases – the Group is the lessee

Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar aset tetap sewaan atau nilai kini pembayaran sewa minimum.

The Group leases certain fixed assets. Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership, are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the commencement of the lease at the lower of the fair value of the leased fixed assets and the present value of the minimum lease payments.

Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara porsi pelunasan kewajiban dan beban keuangan. Jumlah kewajiban sewa, setelah dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai kewajiban jangka panjang kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan atau kurang yang disajikan sebagai kewajiban jangka pendek. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian selama masa sewa yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo kewajiban. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.

Each lease payment is allocated between the liability portion and a finance charge. The corresponding rental obligations, net of finance charges are included in other long-term liabilities, except for those with maturities of 12 months or less which are included in current liabilities. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statements of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets or the lease term.

ii. Sewa pembiayaan – Grup merupakan pihak yang menyewakan

ii. Finance leases – the Group is the lessor

Lihat Catatan 2f dan 2w. Refer to Note 2f and 2w.

iii. Sewa operasi – Grup merupakan pihak yang menyewa

iii. Operating leases – the Group is the lessee

Sewa dimana bagian signifikan dari risiko dan manfaat kepemilikan aset berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases where a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases.

Page 205: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 29 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

y. Sewa (lanjutan) y. Leases (continued)

iii. Sewa operasi – Grup merupakan pihak yang menyewa (lanjutan)

iii. Operating leases – the Group is the lessee (continued)

Pembayaran yang dilakukan untuk sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Payments made under operating leases are charged to the consolidated statements of income on a straight line basis over the period of the lease.

iv. Sewa operasi – Grup merupakan pihak yang menyewakan

iv. Operating leases – the Group is the lessor

Pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Lihat Catatan 2m dan 13 atas aset sewaan untuk sewa operasi.

Rental income is recognised on a straight line basis over the lease term. Refer to Notes 2m and 13 on assets leased out under operating lease.

z. Laba per saham z. Earnings per share

Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.

Earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak ada efek yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.

As at 31 December 2010 and 2009, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares. Therefore, diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.

aa. Dividen aa. Dividends

Pembagian dividen final diakui sebagai kewajiban ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai kewajiban ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris serta sudah diumumkan kepada publik.

Final dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved in the Company’s General Meeting of the Shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved by a Board of Directors’ resolution, approval has been obtained from the Board of Commissioners and a public announcement has been made.

ab. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

ab. Transactions with related parties

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

The Group enters into transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

Page 206: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 30 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

ac. Pelaporan segmen ac. Segment reporting

Pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha yang teridentifikasi. Segmen usaha merupakan komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk dan jasa dan kelompok tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segment information is presented based upon identifiable business segments. A business segment is a distinguishable component that engages in providing products and services subject to risks and returns which are different from those of other business segments.

3. AKUISISI YANG SIGNIFIKAN 3. SIGNIFICANT ACQUISITIONS

Pada bulan Desember 2010, Perseroan dan PT Arya Kharisma (“AKH”), anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki Perseroan, mengakuisisi 100% kepemilikan saham di PT General Electric Services (“GE Service”) dari General Electric Capital Corporation. GE Service adalah pemilik 47% saham di PT Astra Sedaya Finance (“ASF”), anak perusahaan langsung Perseroan. Goodwill dan arus kas keluar atas akuisisi ini dihitung sebagai berikut:

In December 2010, the Company and PT Arya Kharisma (“AKH”), a wholly owned subsidiary, acquired 100% ownership in PT General Electric Services (“GE Service”) from General Electric Capital Corporation. GE Service is the owner of 47% interest in PT Astra Sedaya Finance (“ASF”), a direct subsidiary of the Company. The goodwill and cash outflow from the acquisition is calculated as follows:

Kas dan setara kas 369 Cash and cash equivalent Aset lain-lain lancar 2 Other current assets Investasi 959 Investment Kewajiban lancar (31) Current liabilities

Nilai wajar dari aset bersih yang diperoleh 1,299 Fair value of net assets required Goodwill 658 Goodwill

Jumlah harga perolehan 1,957 Total purchase consideration Dikurangi: Less:

Kas dan setara kas pada GE Service 369 Cash and cash equivalents in GE Service

Arus kas keluar akibat akuisisi 1,588 Cash outflow from acquisition

GE Service kemudian mengubah nama menjadi PT Garda Era Sedaya.

GE Service then changed its name to PT Garda Era Sedaya.

Pada saat yang bersamaan, Perseroan dan AKH juga mengakuisisi 47% kepemilikan saham di PT Sedaya Pratama (“SP”), anak perusahaan langsung, dari General Electric Capital Asia dengan harga perolehan Rp 128 miliar. Perseroan mencatat goodwill sebesar Rp 28 miliar dan kepemilikan efektif Perseroan di SP meningkat menjadi 100%.

At the same time, the Company and AKH also acquired 47% ownership in PT Sedaya Pratama (“SP”), a direct subsidiary, from General Electric Capital Asia for a purchase consideration of Rp 128 billion. The Company recorded goodwill of Rp 28 billion and the Company’s effective ownership in SP increased to 100%.

Peningkatan kepemilikan Perseroan di ASF dan SP, juga menyebabkan kepemilikan efektif Perseroan di PT Staco Estika Sedaya Finance dan PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, meningkat masing-masing menjadi 57,26% dan 90,50%.

Increase of the Company’s ownership in ASF and SP resulted to the Company’s effective ownership in PT Staco Estika Sedaya Finance and PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance increased to 57.26% and 90.50%, respectively.

Page 207: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 31 - Page

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2010 2009

Kas 79 81 Cash on hand Bank 3,550 3,306 Cash in bank Deposito berjangka dan call deposits 3,376 5,345 Time and call deposits

7,005 8,732

a. Bank/Cash in bank

2010 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party

(lihat Catatan/refer to Note 33f) PT Bank Permata Tbk 1,384 1,239

Pihak ketiga/Third parties: Rupiah: Deutsche Bank AG 395 12 PT Bank Central Asia Tbk 181 171 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 142 78 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 114 96 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 104 24 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 99 111 PT Bank Mega Tbk 32 53 PT Bank CIMB Niaga Tbk 18 66 PT Bank DBS Indonesia 13 166 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 245 170 Others (below Rp 50 billion each)

1,343 947 Mata uang asing/Foreign currencies: Standard Chartered Bank 337 676 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 165 59 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 113 69 Citibank N.A. 61 78 PT Bank Central Asia Tbk 18 60

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 129 178 Others (below Rp 50 billion each)

823 1,120

Jumlah pihak ketiga/Total third parties 2,166 2,067

Jumlah bank/Total cash in bank 3,550 3,306

b. Deposito berjangka dan call deposits/Time and call deposits

2010 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party

(lihat Catatan/refer to Note 33f) PT Bank Permata Tbk 539 686

Pihak ketiga/Third parties: Rupiah: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 555 192

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 319 489 PT Bank Mega Tbk 308 170 PT Bank DBS Indonesia 280 211

Page 208: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 32 - Page

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

b. Deposito berjangka dan call deposits (lanjutan)/Time and call deposits (continued)

2010 2009 Pihak ketiga (lanjutan)/Third parties (continued): Rupiah: PT Pan Indonesia Bank Tbk 221 9 PT Bank CIMB Niaga Tbk 200 377 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 139 394 PT Bank UOB Buana Tbk 128 78 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional 83 133

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 73 118 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 61 216

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 50 93 PT Bank Muamalat Indonesia 7 57 PT Bank OCBC NISP Tbk - 150 PT Bank Bukopin Tbk - 64 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk - 50 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 91 151 Others (below Rp 50 billion each)

2,515 2,952 Mata uang asing/Foreign currencies:

PT Bank OCBC Indonesia 116 23 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 78 521 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 70 398 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 11 243 PT Bank OCBC NISP Tbk 2 174 PT Bank CIMB Niaga Tbk 1 274

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 44 74 Others (below Rp 50 billion each) 322 1,707

Jumlah pihak ketiga/Total third parties 2,837 4,659

Jumlah deposito berjangka dan call deposits/Total time and call deposits 3,376 5,345

c. Informasi lainnya c. Other information

Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas adalah sebagai berikut:

Other information relating to cash and cash equivalents is as follows:

Suku bunga tahunan atas deposito berjangka dan call deposits adalah:

Time and call deposits, attracted interest at the following annual rates:

2010 2009

Rupiah 4.25% - 9.60% 4.50% - 15.00% Rupiah Mata uang asing 0.05% - 4.30% 0.10% - 7.00% Foreign currencies

Pada tanggal 31 Desember 2010, kas dan setara kas Grup dalam penyimpanan dan dalam perjalanan diasuransikan terhadap risiko kehilangan dengan nilai pertanggungan yang setara dengan Rp 373 miliar yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.

As at 31 December 2010, cash and cash equivalents of the Group at premises and in transit are covered by insurance against loss equivalent to Rp 373 billion, which management believes is adequate to cover losses which may arise.

Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.

Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies.

Page 209: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 33 - Page

5. INVESTASI LAIN-LAIN 5. OTHER INVESTMENTS

2010 2009

Investasi tersedia untuk dijual Available-for-sale investmentsReksadana 2,566 1,813 Mutual fundsSaham 766 732 SharesObligasi 78 18 Bonds

3,410 2,563

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity investmentsObligasi Bonds Nilai nominal 110 127 Nominal value Premi yang belum diamortisasi 2 4 Unamortised premium Deposito - 1 Deposits

112 132

3,522 2,695 Bagian lancar (73) (39) Current portion

Bagian tidak lancar 3,449 2,656 Non-current portion

Termasuk dalam jumlah tersebut di atas sebesar Rp 3 triliun (2009: Rp 2,3 triliun) adalah investasi yang dilakukan oleh PT Asuransi Astra Buana, anak perusahaan tidak langsung, terkait dengan kegiatan usahanya di bidang asuransi kerugian.

Included within the above amounts are investments of Rp 3 trillion (2009: Rp 2.3 trillion) made by PT Asuransi Astra Buana, an indirect subsidiary, in the ordinary course of general insurance business.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.

As at 31 December 2010 and 2009, there was no impairment in respect of available-for-sale and held-to-maturity investments.

Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.

Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies.

a. Investasi tersedia untuk dijual a. Available-for-sale investments

Pengukuran nilai wajar atas investasi tersedia untuk dijual ditentukan berdasarkan harga penawaran yang berlaku, kecuali untuk beberapa instrumen ekuitas sebesar Rp 242 miliar ditentukan berdasarkan biaya perolehannya (2009: Rp 220 miliar).

The fair value of available-for-sale investments is based on their current bid prices in an active market, except for certain equity instruments of Rp 242 billion which is measured based on their cost (2009: Rp 220 billion).

Pada tanggal 31 Desember 2010, keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual sebesar Rp 528 miliar (2009: Rp 278 miliar) diakui dalam ekuitas.

As at 31 December 2010, the unrealised gains on available-for-sale investments of Rp 528 billion (2009: Rp 278 billion) were recognised in equity.

Rincian dari reksadana adalah sebagai berikut:

Details of mutual funds are as follows:

2010 2009

Obligasi 1,838 903 Bonds Saham 604 182 Shares Campuran 124 728 Mixed

2,566 1,813

Page 210: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 34 - Page

5. INVESTASI LAIN-LAIN (lanjutan) 5. OTHER INVESTMENTS (continued)

b. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo b. Held-to-maturity investments

Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar atas obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan harga pasar adalah sebesar Rp 115 miliar (2009: Rp 132 miliar) dan pembayarannya akan jatuh tempo antara Juni 2011 sampai dengan April 2013. Obligasi tersebut memiliki peringkat antara idAA dan idAA+.

As at 31 December 2010, the fair value of the held-to-maturity bonds based on market price was Rp 115 billion (2009: Rp 132 billion) and repayment will be due at various points between June 2011 and April 2013. The bonds were rated between idAA and idAA+.

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES

2010 2009Pihak yang mempunyai hubungan Related parties (refer to Note 33g): istimewa (lihat Catatan 33g): Rupiah 356 298 Rupiah Mata uang asing 16 9 Foreign currencies

372 307

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 4,167 2,933 Rupiah Mata uang asing 4,978 4,448 Foreign currencies

9,145 7,381 Penyisihan piutang ragu-ragu (126) (109) Provision for doubtful receivables

9,019 7,272

9,391 7,579

Umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The ageing of trade receivables is as follows:

2010 2009

Lancar 6,649 5,622 Current Lewat jatuh tempo: Overdue:

01 - 30 hari 1,402 1,314 01 - 30 days 31 - 60 hari 723 384 31 - 60 days 61 - 90 hari 372 134 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 371 234 Over 90 days 9,517 7,688 Penyisihan piutang ragu-ragu (126) (109) Provision for doubtful receivables

9,391 7,579

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

The movement of the provision for doubtful receivables is as follows:

2010 2009

Pada awal tahun 109 114 At beginning of year Penambahan penyisihan, bersih 25 9 Increase in provision, netPenghapusan (8) (14) Written-off

Pada akhir tahun 126 109 At end of year

Page 211: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 35 - Page

6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.

Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover loss on non-collectible trade receivables.

Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang usaha sejumlah Rp 5 miliar (2009: Rp 11 miliar) telah dijaminkan untuk pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 15).

As at 31 December 2010, trade receivables amounting to Rp 5 billion (2009: Rp 11 billion) have been pledged as collateral for short-term borrowings (refer to Notes 15).

Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.

Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies.

7. PIUTANG PEMBIAYAAN 7. FINANCING RECEIVABLES

2010 2009

Piutang pembiayaan konsumen, bersih 25,108 17,350 Consumer financing receivables, netPiutang sewa pembiayaan 4,797 3,383 Financing lease receivables

29,905 20,733Bagian lancar (15,904) (10,630) Current portion

Bagian tidak lancar 14,001 10,103 Non-current portion

a. Piutang pembiayaan konsumen, bersih a. Consumer financing receivables, net

2010 2009

Piutang pembiayaan konsumen, kotor Consumer financing receivables, gross Pembiayaan sendiri 31,299 21,568 Direct financing

Pembiayaan yang dibiayai bersama 1 512 Joint financing with recourse pihak-pihak lain with recourse

Pembiayaan yang dibiayai bersama 20,380 18,930 Joint financing without recoursepihak-pihak lain without recourse

51,680 41,010 Pembiayaan bersama without recourse, (16,822) (15,765) Joint financing without recourse,

bagian yang dibiayai pihak lain amount financed by other parties Bagian Grup 34,858 25,245 The Group’s portion

Dikurangi: Less:

Bagian Grup atas pendapatan The Group’s portion on unearned pembiayaan konsumen income on consumer financing: yang belum diakui: Pembiayaan sendiri (6,270) (4,901) Direct financing Pembiayaan yang dibiayai bersama - (92) Joint financing with recourse pihak-pihak lain with recourse Pembiayaan yang dibiayai bersama (1,881) (1,654) Joint financing without recourse pihak-pihak lain without recourse (8,151) (6,647)

26,707 18,598 Penyisihan piutang ragu-ragu (1,599) (1,248) Provision for doubtful receivables

Bersih 25,108 17,350 Net Bagian lancar (13,319) (8,705) Current portion

Bagian tidak lancar 11,789 8,645 Non-current portion

Page 212: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 36 - Page

7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)

a. Piutang pembiayaan konsumen, bersih (lanjutan)

a. Consumer financing receivables, net (continued)

Rincian piutang pembiayaan konsumen kotor yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut:

A schedule of gross consumer financing receivables classified according to year of maturity is as follows:

2010 2009

Dalam 1 tahun 19,703 13,656 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 15,155 11,589 Between 1 and 5 years

34,858 25,245

Rincian piutang pembiayaan konsumen bersih, sebelum penyisihan piutang ragu-ragu, yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut:

A schedule of net consumer financing receivables, before provision for doubtful receivables, classified according to year of maturity is as follows:

2010 2009

Dalam 1 tahun 14,307 9,353 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 12,400 9,245 Between 1 and 5 years

26,707 18,598

Informasi lainnya sehubungan dengan piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

Other information relating to consumer financing receivables is as follows:

- Tingkat suku bunga efektif per tahun atas piutang pembiayaan konsumen untuk IDR berkisar antara 10% hingga 46,63% dan untuk USD berkisar antara 7% hingga 12% (2009: untuk IDR antara 10,5% hingga 48,25% dan untuk USD antara 8,5% hingga 15,12%).

- The effective annual interest rates of consumer financing receivables for IDR ranged from 10% to 46.63% and for USD ranged from 7% to 12% (2009: for IDR from 10.5% to 48.25% and for USD from 8.5% to 15.12%).

- Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan pengalihan fidusia atas Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor dan Bukti Pemilikan Alat Berat atas porsi pembiayaan dimana anak perusahaan menanggung risiko kredit.

- Consumer financing receivables are secured by fiduciary transfers of Motor Vehicle Ownership Certificates and Heavy Equipment Ownership Certificates in respect of finance on which the subsidiaries bear the credit risk.

- Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang pembiayaan konsumen bersih sejumlah Rp 12,4 triliun (2009: Rp 8,1 triliun) dijaminkan untuk pinjaman, obligasi dan Medium Term Notes yang diterima oleh anak perusahaan tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 15, 20d, 21a dan 21b).

- As at 31 December 2010, net consumer financing receivables amounting to Rp 12.4 trillion (2009: Rp 8.1 trillion) have been pledged as collateral for loans, bonds and Medium Term Notes obtained by certain financial services subsidiaries (refer to Notes 15, 20d, 21a and 21b).

- Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.

- Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies.

Page 213: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 37 - Page

7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)

b. Piutang sewa pembiayaan b. Financing lease receivables

2010 2009

Piutang sewa pembiayaan, kotor 5,663 4,048 Finance lease receivables, gross Nilai sisa yang terjamin 1,666 1,281 Guaranteed residual values Simpanan jaminan (1,666) (1,281) Security deposits Pendapatan sewa pembiayaan (735) (544) Unearned finance lease income ditangguhkan 4,928 3,504 Penyisihan piutang ragu-ragu (131) (121) Provision for doubtful receivables

4,797 3,383 Bagian lancar (2,585) (1,925) Current portion

Bagian tidak lancar 2,212 1,458 Non-current portion

Grup menyewakan kelompok aset berikut melalui sewa pembiayaan:

The Group leases out the following classes of assets under finance leases:

Periode sewa pembiayaan (dalam

tahun)/ Lease period (in

years)

Kendaraan bermotor 1 – 4 Motor vehicles Komputer dan printer 1 – 5 Computers and printers Mesin dan peralatan 1 – 5 Machinery and equipment Alat berat 3 – 4 Heavy equipment

Simpanan jaminan dari penyewa akan digunakan untuk melunasi harga jual aset yang disewakan pada akhir masa sewa jika penyewa menggunakan hak opsinya untuk membeli aset tersebut. Jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa jika hak opsi tidak digunakan.

Security deposits from lessees will be applied against the selling price of the leased assets at the end of the lease term if the lessee exercises the option to purchase the asset. The deposit will be refunded to the lessee if the purchase option is not exercised.

Rincian piutang sewa pembiayaan kotor yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:

A schedule of gross finance lease receivables classified according to year of maturity is as follows:

2010 2009

Dalam 1 tahun 3,129 2,279 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 2,534 1,769 Between 1 and 5 years

5,663 4,048

Rincian piutang sewa pembiayaan bersih, sebelum penyisihan piutang ragu-ragu, yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:

A schedule of net finance lease receivables, before provision for doubtful receivables, classified according to year of maturity is as follows:

2010 2009

Dalam 1 tahun 2,619 1,898 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 2,309 1,606 Between 1 and 5 years

4,928 3,504

Page 214: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 38 - Page

7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)

b. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan) b. Financing lease receivables (continued)

Informasi lainnya sehubungan dengan piutang sewa pembiayaan yang diberikan adalah sebagai berikut:

Other information relating to financing lease receivables are as follows:

- Tingkat suku bunga efektif per tahun atas piutang sewa pembiayaan untuk IDR berkisar antara 12,01% hingga 19% dan untuk USD berkisar antara 7% hingga 11,5% (2009: untuk IDR antara 8,5% hingga 27% dan untuk USD antara 8,5% hingga 15%).

- The effective annual interest rates of finance lease receivables for IDR ranged from 12.01% to 19% and for USD ranged from 7% to 11.5% (2009: for IDR from 8.5% to 27% and for USD from 8.5% to 15%).

- Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang sewa pembiayaan bersih sejumlah Rp 3 triliun (2009: Rp 1,8 triliun) dijaminkan untuk pinjaman dan Medium Term Notes yang diterima oleh anak perusahaan tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 15, 20d dan 21b).

- As at 31 December 2010, net finance lease receivables amounting to Rp 3 trillion (2009: Rp 1.8 trillion) have been pledged as collateral for loans and Medium Term Notes obtained by certain financial services subsidiaries (refer to Notes 15, 20d and 21b).

- Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.

- Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies.

Rincian piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan kotor menurut umur adalah sebagai berikut:

The ageing of gross consumer financing and financing lease receivables is as follows:

2010 2009

Lancar 39,996 28,876 Current Lewat jatuh tempo: Overdue:

01 - 30 hari 269 221 01 - 30 days 31 - 60 hari 105 83 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 151 113 Over 60 days

40,521 29,293

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

The movement of the provision for doubtful receivables is as follows:

2010 2009

Pada awal tahun 1,369 1,168 At beginning of year Penambahan penyisihan, bersih 928 752 Increase in provision, net of setelah pemulihan amount recovered Penghapusan (567) (551) Written-off Pada akhir tahun 1,730 1,369 At end of year Bagian lancar (1,021) (675) Current portion

Bagian tidak lancar 709 694 Non-current portion

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang.

Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover loss on non-collectible receivables.

Page 215: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 39 - Page

8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES

2010 2009

Surat hutang subordinasi 451 472 Subordinated note Piutang karyawan 278 248 Loans to officers and employees Agunan yang diambil alih - bersih 151 111 Repossessed collateral - net

Aset derivatif 60 36 Derivative assets Lain-lain 580 522 Others

1,520 1,389 Penyisihan piutang ragu-ragu (44) (40) Provision for doubtful receivables

1,476 1,349 Bagian lancar (527) (460) Current portion

Bagian tidak lancar 949 889 Non-current portion

Piutang lain-lain terdiri dari: Other receivables consists of:

2010 2009

Pihak yang mempunyai hubungan 871 958 Related parties istimewa (lihat Catatan 33h) (refer to Note 33h) Pihak ketiga 605 391 Third parties

1,476 1,349

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang.

Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover loss on non-collectible receivables.

a. Surat hutang subordinasi a. Subordinated note

Pada bulan Juni 2009, Perseroan membeli Surat hutang subordinasi yang diterbitkan oleh PT Bank Permata Tbk (“BP”) senilai USD 50 juta yang akan jatuh tempo pada bulan Juni 2021.

In June 2009, the Company subscribed to a Subordinated note issued by PT Bank Permata Tbk (“BP”) amounting to USD 50 million which will mature in June 2021.

Surat hutang subordinasi dapat dibayar atas pilihan BP secara keseluruhan pada Juni 2016 (callable option), atau pada suatu tanggal pembayaran bunga setelahnya, dengan persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia.

The Subordinated note may be redeemed at the option of BP in whole in June 2016 (callable option), or on any interest payment date thereafter, with prior consent of Bank Indonesia.

BP dapat mengganti Surat hutang subordinasi dengan instrumen modal pengganti (berupa instrumen dengan kualitas yang setara atau lebih baik, untuk tujuan kecukupan modal) jika perubahan dalam rasio kecukupan modal menyebabkan Surat hutang subordinasi tidak memenuhi syarat sebagai modal Tier 2 dan dalam kondisi tertentu (antara lain perubahan kondisi pasar). Setiap penggantian memerlukan persetujuan dari Bank Indonesia.

BP may exchange the Subordinated note with replacement capital instruments (being instruments of equivalent or better quality for capital adequacy purpose) if a change in capital adequacy requirement results in the Subordinated note ceasing to be eligible as Tier 2 capital and in certain other circumstances (for instance a material change in market conditions). Any exchange requires the approval of Bank Indonesia.

Page 216: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 40 - Page

8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)

a. Surat hutang subordinasi (lanjutan) a. Subordinated note (continued)

Surat hutang subordinasi ini bersifat unsecured, tidak tercatat di bursa, dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun untuk tahun pertama hingga tahun ketujuh dan selanjutnya sebesar USD LIBOR 6 bulanan + 6,6035% per tahun.

The Subordinated note is unsecured, not listed, with a fixed interest rate of 9.75% per annum for the first year up to the seventh year and USD 6 months LIBOR + 6.6035% per annum thereafter.

b. Piutang karyawan b. Loans to officers and employees

Perseroan dan anak perusahaan tertentu memberikan pinjaman kepada karyawannya untuk membeli kendaraan bermotor. Pinjaman ini dilunasi secara angsuran melalui pemotongan gaji bulanan.

The Company and certain subsidiaries provide vehicle loans to their officers and employees. These loans are repaid in instalments through deductions from monthly salaries.

c. Aset dan kewajiban derivatif c. Derivative assets and liabilities

2010

Jumlah nosionala)/

Notional amounta)

Aset derivatif/

Derivative assets

Kewajiban derivatifb)/Derivative liabilitiesb)

Instrumen Instruments Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges:

Interest rate swaps IDR 253,007,092,213 - 6 Interest rate swaps USD 293,307,816 - 28

Cross currency swaps USD 550,283,332 17 100 Cross currency swaps JPY 3,447,413,559 38 1

Tidak dikategorikan sebagai Not designated as hedges: lindung nilai: Kontrak berjangka valuta JPY 789,758,236 - 3 Forward foreign exchange asing EUR 1,000,000 - - contract

Interest rate swaps IDR 30,000,000,000 - 1 Interest rate swapsCross currency swaps USD 5,555,554 - 4 Cross currency swaps JPY 230,000,000 5 -

60 143 Bagian lancar (5) (51) Current portion

Bagian tidak lancar 55 92 Non-current portion

2009

Jumlah nosionala)/

Notional amounta)

Aset derivatif/

Derivative assets

Kewajiban derivatif b)/Derivative liabilities b)

Instrumen Instruments Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges:

Interest rate swaps IDR 200,312,056,748 - 4 Interest rate swaps USD 255,122,907 - 37

Tidak dikategorikan sebagai Not designated as hedges: lindung nilai: Interest rate swaps IDR 30,000,000,000 - 1 Interest rate swaps Kontrak berjangka valuta JPY 795,750,000 - 3 Forward foreign exchange asing contract

Cross currency swaps USD 200,881,944 14 117 Cross currency swaps JPY 6,651,922,271 22 15 36 177 Bagian lancar (7) (29) Current portion

Bagian tidak lancar 29 148 Non-current portion

a) Dalam satuan penuh. a) In full amount. b) Kewajiban derivatif disajikan sebagai kewajiban lain-lain

(lihat Catatan 17).

b) Derivative liabilities are presented under other liabilities (refer to Note 17).

Page 217: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 41 - Page

8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)

c. Aset dan kewajiban derivatif (lanjutan) c. Derivative assets and liabilities (continued)

Perubahan atas nilai wajar dari kontrak interest rate swap dan cross currency swap yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, yang secara efektif menghapus variabilitas arus kas dari pinjaman terkait, dicatat di ekuitas. Nilai ini kemudian diakui ke laporan laba rugi konsolidasian sebagai penyesuaian atas laba atau rugi selisih kurs dan beban bunga pinjaman terkait yang dilindung nilai pada periode yang sama dimana selisih kurs dan beban bunga tersebut diakui di perkiraan laba rugi.

Changes in the fair value of the interest rate and cross currency swaps designated hedging instruments that effectively offset the variability of cash flows associated with the borrowings are recorded in equity. The amounts subsequently are recognised to the consolidated statements of income as adjusments of the exchange rate differences and interest payments related to the hedged borrowings in the same period in which the related exchange rate differences and interest affect earnings.

Atas keuntungan nilai wajar bersih yang telah diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, Rp 13 miliar (2009: kerugian Rp 295 miliar) dicatat di dalam beban pokok pendapatan dan Rp 1 miliar (2009: kerugian Rp 71 miliar) dicatat di dalam keuntungan atau kerugian bersih selisih kurs.

Of the net fair value gains that have been recognised in the consolidated statements of income, Rp 13 billion (2009: loss of Rp 295 billion) has been recorded in the cost of revenue and Rp 1 billion (2009: loss of Rp 71 billion) has been recorded in the net foreign exchange gain or loss.

Keuntungan dan kerugian di ekuitas atas cross currency swap dan interest rate swap akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian sepanjang periode tiga tahun ke depan sesuai dengan jatuh tempo dari pinjaman yang bersangkutan.

Gains and losses recognised in equity on cross currency and interest rate swaps will be released to the consolidated statements of income over the next three years following the maturity of the related loans.

Pada tanggal 31 Desember 2010, tingkat suku bunga tetap sehubungan dengan interest rate swaps untuk USD berkisar antara 0,68% sampai 5,6% (2009: 1,55% sampai 5,6%) dan untuk IDR antara 6,6% sampai 16,3% (2009: 8,7% sampai 19,81%). Suku bunga mengambang yang utama adalah SBI, LIBOR dan SIBOR.

As at 31 December 2010, the fixed interest rates relating to interest rate swaps for USD vary from 0.68% to 5.6% (2009: 1.55% to 5.6%) and for IDR from 6.6% to 16.3% (2009: 8.7% to 19.81%). The main floating rate are SBI, LIBOR and SIBOR.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 tidak terdapat aset derivatif yang mengalami penurunan nilai.

As at 31 December 2010 and 2009, there is no impairment in respect of derivative assets.

Informasi lain mengenai aset dan kewajiban derivatif pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Other information relating to derivative assets and liabilities as at 31 December 2010 is as follows:

Pihak dalam kontrak/Counterparties Jadwal penyelesaian/Settlement schedule

The Royal Bank of Scotland Juni/June 2011 – Oktober/October 2011 United Overseas Bank Limited September 2012 PT Bank Permata Tbk Mei/May 2012 PT Bank DBS Indonesia September 2012 PT Bank Mizuho Indonesia Desember/December 2012 – Januari/January 2013 PT ANZ Panin Bank Januari/January 2011 – November 2013 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Januari/January 2011 – Oktober/October 2013 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Januari/January 2011 – September 2013 Citibank N.A. Januari/January 2011 – November 2013 JP Morgan Chase Bank N.A. Februari/February 2011 – November 2013 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd September 2012 – Desember/December 2013 Standard Chartered Bank Juni/June 2011 – November 2013 PT Bank BNP Paribas Indonesia Oktober/October 2013 – November 2013 PT Bank OCBC Indonesia Juni/June 2011 – Desember/December 2013 Sumitomo Mitsui Banking Corporation September 2013

Page 218: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 42 - Page

9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES

2010 2009

Barang jadi termasuk unit CBU 7,853 5,370 Finished goods including CBU units Barang dalam penyelesaian 245 208 Work-in-progress Bahan baku dan unit CKD 486 233 Raw materials and CKD units Suku cadang 371 467 Spare parts Barang dalam perjalanan 1,274 545 Goods in transit Lain-lain 712 537 Others

10,941 7,360 Penyisihan persediaan usang (99) (78) Provision for obsolete dan tidak lancar and slow moving inventory

10,842 7,282

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang dan tidak lancar cukup untuk menutup kerugian karena penurunan nilai persediaan.

Management believes that the provision for obsolete and slow moving inventory is adequate to cover loss due to the decline in the value of inventories.

Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak ada persediaan yang dijaminkan untuk pinjaman (2009: Rp 30 miliar).

As at 31 December 2010, there were no inventories pledged as collateral for borrowings (2009: Rp 30 billion).

Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 5,2 triliun yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.

As at 31 December 2010, the inventories of the Group were covered by insurance against loss by fire and other risks equivalent to Rp 5.2 trillion which management believes is adequate to cover losses which may arise.

Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:

The movement in the provision for obsolete and slow moving inventory is as follows:

2010 2009

Pada awal tahun 78 119 At beginning of year Penambahan/(penurunan) penyisihan 26 (34) Increase/(decrease) in provision Penghapusan (4) (7) Written-off Anak perusahaan yang dilepas (1) - Disposed subsidiaries

Pada akhir tahun 99 78 At end of year

10. PERPAJAKAN 10. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes

2010 2009Perseroan The Company Pajak Penghasilan Badan - 3 Corporate Income Tax

Pajak Pertambahan Nilai - 103 Value Added Tax Pajak Penjualan Barang Mewah 79 103 Luxury Sales Tax

79 209

Anak perusahaan Subsidiaries Pajak Penghasilan Badan 1,165 644 Corporate Income Tax Pajak Pertambahan Nilai 478 446 Value Added Tax

1,643 1,090

1,722 1,299

Page 219: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 43 - Page

10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)

a. Pajak dibayar dimuka (lanjutan) a. Prepaid taxes (continued)

Pajak dibayar dimuka merupakan kelebihan bayar pajak penghasilan badan dan pajak lainnya yang belum diperiksa oleh Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) serta pembayaran atas surat ketetapan pajak yang diterima oleh Grup dimana keberatan dan banding telah diajukan kepada DJP. Status dari pajak dibayar dimuka adalah sebagai berikut:

Prepaid taxes represent overpayments of corporate income tax and other taxes which have not been audited by the Directorate General of Tax (“DGT”) and payments of tax assessments received by the Group for which objections and appeals have been submitted to the DGT. The status of the prepaid taxes are as follows:

2010 2009

Belum/sedang diperiksa 1,484 894 Not yet audited/in progress Keberatan dan banding 238 405 Objections and appeals

1,722 1,299

b. Hutang pajak b. Taxes payable

2010 2009 Perseroan The Company Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 122 86 Article 21 Pasal 23 27 21 Article 23

Pasal 25/29 152 92 Article 25/29 Pajak Pertambahan Nilai 98 - Value Added Tax

399 199

Anak perusahaan Subsidiaries Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 197 138 Article 21 Pasal 22 1 1 Article 22 Pasal 23 49 37 Article 23 Pasal 26 3 2 Article 26 Pasal 25/29 558 879 Article 25/29 Pajak Pertambahan Nilai 68 141 Value Added Tax Pajak Penjualan Barang Mewah 6 6 Luxury Sales Tax

882 1,204

1,281 1,403

c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expenses

2010 2009 Perseroan The Company Kini: Current: Tidak final (824) (583) Non final Final (48) (25) Final Tangguhan 182 (22) Deferred

(690) (630)

Page 220: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 44 - Page

10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expenses (continued)

2010 2009 Anak perusahaan Subsidiaries Kini: Current: Tidak final (3,302) (3,182) Non final Final (66) (92) Final Tangguhan 31 (54) Deferred

(3,337) (3,328)

Konsolidasian Consolidated Kini: Current: Tidak final (4,126) (3,765) Non final Final (114) (117) Final Tangguhan 213 (76) Deferred

(4,027) (3,958)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil perhitungan teoritis laba sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax expenses and the theoretical tax amount on profit before income tax is as follows:

2010 2009

Laba konsolidasian sebelum 21,031 16,402 Consolidated profit before pajak penghasilan income tax Eliminasi konsolidasi 8,046 6,545 Consolidation eliminations

Laba konsolidasian sebelum pajak 29,077 22,947 Consolidated profit before penghasilan dan eliminasi income tax and eliminations

Dikurangi: Less: Laba sebelum pajak (14,021) (12,277) Profit before income tax penghasilan anak perusahaan of subsidiaries

Laba sebelum pajak 15,056 10,670 Profit before income tax penghasilan Perseroan of the Company

Pajak dihitung pada tarif (3,010) (2,439) Tax calculated at applicable tax pajak yang berlaku rates

Penghasilan bukan obyek pajak 2,358 1,840 Income not subject to tax Beban yang tidak dapat dikurangkan (38) (34) Non-deductible expenses

Penyesuaian akibat perubahan - 3 Adjustment due to changes in tarif pajak tax rates

Beban pajak penghasilan (690) (630) Income tax expenses Perseroan of the Company Beban pajak penghasilan (3,337) (3,328) Income tax expenses anak perusahaan of subsidiaries Beban pajak penghasilan (4,027) (3,958) Consolidated income tax konsolidasian expenses

Page 221: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 45 - Page

10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expenses (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak Perseroan dengan penghasilan kena pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between profit before income tax of the Company and the Company’s taxable income for the years ended 31 December 2010 and 2009 is as follows:

2010 2009

Laba sebelum pajak 15,056 10,670 Profit before income tax penghasilan Perseroan of the Company

Penyesuaian pajak: Fiscal adjustments: Insentif dealer 206 50 Dealer incentives Iklan dan promosi 223 82 Advertising and promotion Beban kesejahteraan karyawan 118 77 Employee welfare expenses Pelayanan purna jual 259 148 After sales service Bagian atas laba bersih anak (11,792) (7,999) Share of results of subsidiaries, perusahaan, perusahaan asosiasi associates and jointly dan jointly controlled entities, setelah controlled entities, net of dikurangi amortisasi goodwill goodwill amortisation Penghasilan kena pajak final (239) (179) Income subject to final tax Lain-lain 290 (315) Others

(10,935) (8,136)

Penghasilan kena pajak Perseroan 4,121 2,534 Taxable income of the Company

Beban pajak penghasilan kini 824 583 Current income tax expenses Perseroan - tidak final of the Company - non final Pembayaran pajak dimuka (672) (491) Prepayment of income taxes Perseroan of the Company

Hutang pajak penghasilan Income tax payable Perseroan 152 92 the Company

Beban pajak penghasilan kini 3,302 3,182 Current income tax expenses anak perusahaan - tidak final of subsidiaries - non final Pembayaran pajak dimuka (2,744) (2,303) Prepayment of income taxes

anak perusahaan of subsidiaries Hutang pajak penghasilan Income tax payable

anak perusahaan 558 879 subsidiaries

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perseroan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan badan.

In these consolidated financial statements, the amount of taxable income is based on preliminary calculations, as the Company has not yet been required to submit its corporate income tax returns.

Page 222: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 46 - Page

10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)

d. Aset dan kewajiban pajak tangguhan d. Deferred tax assets and liabilities

2010 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian/ Pada awal Credited/(charged) Pada akhir tahun/At to consolidated tahun/ beginning statements Reklasifikasi/ Lain-lain/ At end of year of income Reclassification Others of year Aset pajak tangguhan Deferred tax assets of Perseroan: the Company: Penyisihan piutang ragu-ragu 4 - - - 4 Provision for doubtful receivables Penyisihan persediaan 1 2 - - 3 Provision for obsolete and usang dan tidak lancar slow moving inventory Investasi 2 - - - 2 Investments Aset tetap (5) 1 - - (4) Fixed assets Beban tangguhan (1) - - - (1) Deferred charges Beban yang masih harus dibayar 209 159 - - 368 Accrued expenses Keuntungan ditangguhkan 5 - - - 5 Deferred gain Kewajiban imbalan kerja 55 20 - - 75 Employee benefits obligation

Aset pajak tangguhan 270 182 - - 452 Deferred tax assets of Perseroan, bersih the Company, net

Aset pajak tangguhan 544 134 (23) (24) 631 Deferred tax assets of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net 814 316 (23) (24) 1,083

Kewajiban pajak tangguhan (933) (103) 23 (1) (1,014) Deferred tax liabilities of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net

2009 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian/ Pada awal Credited/(charged) Pada akhir tahun/At to consolidated tahun/ beginning statements Reklasifikasi/ Lain-lain/ At end of year of income Reclassification Others of year

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets of Perseroan: the Company: Penyisihan piutang ragu-ragu 4 - - - 4 Provision for doubtful receivables Penyisihan persediaan 2 (1) - - 1 Provision for obsolete and usang dan tidak lancar slow moving inventory Investasi 2 - - - 2 Investments Aset tetap (4) (1) - - (5) Fixed assets Beban tangguhan (1) - - - (1) Deferred charges Beban yang masih harus dibayar 240 (31) - - 209 Accrued expenses Keuntungan ditangguhkan 5 - - - 5 Deferred gain Kewajiban imbalan kerja 44 11 - - 55 Employee benefits obligation

Aset pajak tangguhan 292 (22) - - 270 Deferred tax assets of Perseroan, bersih the Company, net

Aset pajak tangguhan 512 35 (24) 21 544 Deferred tax assets of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net 804 13 (24) 21 814

Kewajiban pajak tangguhan (846) (89) 24 (22) (933) Deferred tax liabilities of anak perusahaan, bersih subsidiaries, net

e. Administrasi e. Administration

Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing perusahaan dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang secara individu.

The taxation laws of Indonesia require that each company in the Group submits individual tax returns on the basis of self assessment.

Page 223: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 47 - Page

10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)

e. Administrasi (lanjutan) e. Administration (continued)

Berdasarkan UU yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.

Under prevailing regulations, the Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within a certain period. For fiscal years 2007 and before, this period is within ten years of the time the tax become due, but not later than 2013, while for fiscal years 2008 and onwards, the period is within five years of the time the tax becomes due.

f. Surat ketetapan pajak f. Tax assessments

Pada tahun 2010, Grup telah menerima beberapa surat ketetapan pajak untuk berbagai jenis pajak dari berbagai tahun pajak. Grup telah menyetujui sebagian ketetapan tersebut sebesar Rp 162 miliar dan telah dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun 2010.

In 2010, the Group has received a number of assessments for various taxes and in respect of various fiscal years. The Group has accepted a portion of these assessments totalling Rp 162 billion which has been booked in the 2010 consolidated statements of income.

Atas jumlah sisanya, Grup telah mengajukan keberatan dan banding. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah ketetapan pajak yang masih dalam proses keberatan dan banding adalah sebagai berikut:

For the remaining amounts, the Group has filed objections and appeals. As at 31 December 2010 and 2009, the amount of assessments in the process of objection and appeal were as follows:

2010 2009

Pajak penghasilan badan 27 227 Corporate income tax Pajak-pajak lainnya 211 178 Other taxes

238 405

g. Tarif Pajak g. Tax rates

Perseroan Terbuka yang memenuhi syarat-syarat tertentu berhak memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku. Untuk tahun fiskal 2010 dan 2009, Perseroan dan PT United Tractors Tbk, anak perusahaan langsung, memenuhi syarat-syarat tersebut dan telah menerapkan tarif pajak yang lebih rendah.

Publicly listed entities which comply with certain requirements are entitled to a 5% tax rate reduction from the applicable tax rates. For the fiscal year 2010 and 2009, the Company and PT United Tractors Tbk, a direct subsidiary, complied with these requirements and have therefore applied the lower tax rates.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan per 31 Desember 2010 telah dihitung dengan memperhitungkan tarif-tarif pajak yang berlaku pada saat realisasi.

Deferred tax assets and liabilities as at 31 December 2010 have been calculated taking into account tax rates expected to be prevailing at the time they crystallise.

Page 224: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 48 - Page

11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES

11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES

2010 % kepemilikan efektif/ Pada Bagian atas Pada % of effective awal tahun/ hasil bersih/ akhir tahun/ ownership At beginning Share Dividen/ Pembelian/ Lain-lain/ At end Investee 31/12/2010 of year of results Dividends Purchases Others of year

Otomotif/Automotive PT Astra Honda Motor a) 50.00 3,140 2,140 (1,832) - - 3,448 PT Astra Daihatsu Motor 31.87 1,007 743 (24) - - 1,726 PT Toyota-Astra Motor 51.00 870 549 (446) - - 973 PT Denso Indonesiaa) 24.55 332 112 (30) - - 414 PT Kayaba Indonesia 47.83 265 135 (38) - - 362 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 44.94 295 89 (24) - - 360 PT Akebono Brake Astra Indonesia 47.83 218 107 (21) - - 304 (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa) PT GS Battery 47.83 232 90 (28) - - 294 PT Aisin Indonesia 32.52 216 109 (45) - - 280 PT AT Indonesia 38.26 120 56 (27) - - 149 PT Federal Nittan Industries 38.26 97 36 (22) - - 111 PT Inti Ganda Perdana 40.65 70 60 (8) - - 122 Lain-lain (masing-masing di bawah 112 72 (3) - - 181 Rp 50 miliar)/others (below

Rp 50 billion each) b) 6,974 4,298 (2,548) - - 8,724

Jasa keuangan/Financial services PT Bank Permata Tbk a) 44.52 3,423 357 - 891 38 4,709 PT Toyota Astra Financial Services 50.00 266 76 - 75 10 427 PT Komatsu Astra Finance 50.00 129 23 (7) 45 (7) 183 PT Astra Auto Finance 60.00 79 26 (6) - - 99 3,897 482 (13) 1,011 41 5,418

Alat-alat berat/pertambangan/ Heavy equipment/mining

PT Traktor Nusantara a) 50.00 122 42 (17) - - 147 PT United Tractors Semen Gresik 26.77 42 4 (5) - - 41 PT Komatsu Remanufacturing Asia c) 29.15 - 18 (14) - 81 85 164 64 (36) - 81 273 Infrastuktur dan logistik/

Infrastructure and logistic PT PAM Lyonnaise Jaya 49.00 345 38 (20) 162 - 525 Lain-lain (masing-masing di bawah 104 14 (4) - (1) 113 Rp 50 miliar)/others (below

Rp 50 billion each) d) 449 52 (24) 162 (1) 638

11,484 4,896 (2,621) 1,173 121 15,053

a) Dan anak perusahaan. a) And subsidiary/subsidiaries.

b) Otomotif - lain-lain terdiri dari PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra dan PT DIC Astra Chemical.

b) Automotive - others consist of PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra and PT DIC Astra Chemical.

c) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010. c) An associate since January 2010.

d) Infrastruktur dan logistik - lain-lain terdiri dari PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal dan PT Toyofuji Serasi Indonesia.

d) Infrastructure and logistic - others consist of PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal and PT Toyofuji Serasi Indonesia.

Page 225: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 49 - Page

11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (lanjutan)

11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued)

2009 % kepemilikan Pada Bagian Pada efektif/ awal atas hasil akhir % of effective tahun/ bersih/ tahun/ ownership At beginning Share Dividen/ Lain-lain/ At end Investee 31/12/2009 of year of results Dividends Others of year

Otomotif/Automotive PT Astra Honda Motor a) 50.00 3,347 1,216 (1,424) 1 3,140 PT Astra Daihatsu Motor 31.87 867 149 (9) - 1,007 PT Toyota-Astra Motor 51.00 697 337 (164) - 870 PT Denso Indonesiaa) 24.55 254 98 (20) - 332 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 44.94 278 34 (17) - 295 PT Kayaba Indonesia 47.83 199 83 (17) - 265 PT GS Battery 47.83 192 58 (18) - 232 PT Tri Dharma Wisesa 47.83 159 68 (9) - 218 PT Aisin Indonesia 32.52 187 60 (31) - 216 PT AT Indonesia 38.26 60 60 - - 120 PT Federal Nittan Industries 38.26 66 35 (4) - 97 PT Inti Ganda Perdana 40.65 45 26 (1) - 70 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 47 43 - 22 112 Others (below Rp 50 billion each) b)

6,398 2,267 (1,714) 23 6,974

Jasa keuangan/Financial services PT Bank Permata Tbk a) 44.51 3,265 128 - 30 3,423 PT Toyota Astra Financial Services 50.00 278 40 - (52) 266 PT Komatsu Astra Finance 50.00 132 19 (2) (20) 129 PT Astra Auto Finance 44.86 78 12 (11) - 79 3,753 199 (13) (42) 3,897

Alat berat dan pertambangan/ Heavy equipment and mining

PT Traktor Nusantaraa) 50.00 109 27 (14) - 122 PT United Tractors Semen Gresik 26.77 36 9 (3) - 42

145 36 (17) - 164 Infrastuktur dan logistik/

Infrastructure and logistic PT PAM Lyonnaise Jaya 30.00 300 60 (15) - 345 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 40 5 (5) 64 104 Others (below Rp 50 billion each) c)

340 65 (20) 64 449

10,636 2,567 (1,764) 45 11,484

a) Dan anak perusahaan. a) And subsidiary/subsidiaries.

b) Otomotif - lain-lain terdiri dari PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra dan PT DIC Astra Chemical.

b) Automotive - others consist of PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra and PT DIC Astra Chemical.

c) Infrastruktur dan logistik - lain-lain terdiri dari PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal dan PT Toyofuji Serasi Indonesia.

c) Infrastructure and logistic - others consist of PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal and PT Toyofuji Serasi Indonesia.

Penerbitan saham baru PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk rights issue

Pada bulan November 2010, PT Bank Permata Tbk (“BP”) melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) baru kepada para pemegang saham. Perseroan mengeksekusi haknya dan membeli hak yang tidak tereksekusi dengan total transaksi sebesar Rp 891 miliar. Transaksi ini meningkatkan kepemilikan efektif Perseroan di BP menjadi 44,52%.

In November 2010, PT Bank Permata Tbk (“BP”) offered Pre-emptive Rights of Limited Public Offering (Rights Issue) to the shareholders. The Company exercised its pre-emptive rights and bought unexercised rights at a total transaction of Rp 891 billion. This transaction increased the Company’s effective ownership in BP to 44.52%.

Page 226: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 50 - Page

11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (lanjutan)

11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued)

Penambahan kepemilikan di PT PAM Lyonnaise Jaya

Addition of interest in PT PAM Lyonnaise Jaya

Pada bulan Desember 2010, PT Astratel Nusantara, anak perusahaan langsung, membeli 19% kepemilikan saham di PT PAM Lyonnaise Jaya (“Palyja”) dari Citigroup Financial Products Inc. sebesar Rp 162 miliar. Transaksi tersebut meningkatkan kepemilikan efektif Perseroan di Palyja menjadi 49%.

In December 2010, PT Astratel Nusantara, a direct subsidiary, acquired a 19% ownership in PT PAM Lyonnaise Jaya (“Palyja”) shares from Citigroup Financial Products Inc. at a consideration of Rp 162 billion. The transaction increased the Company’s effective ownership in Palyja to 49%.

12. TANAMAN PERKEBUNAN 12. PLANTATIONS

2010 Pada awal

tahun/ At

beginningof year

Penambahan/Additions

Pengurangan/Disposals

Reklasifikasi/ Reclassifications

Anak perusahaan

yang dilepas/ Disposed

subsidiaries

Pada akhir

tahun/ At end of

year

Harga perolehan Acquisition cost Tanaman menghasilkan 1,386 - (57) 452 - 1,781 Mature plantations Tanaman belum menghasilkan 1,884 852 (1) (452) (180) 2,103 Immature plantations

3,270 852 (58) - (180) 3,884Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Tanaman menghasilkan (656) (90) 46 - - (700) Mature plantations

Nilai buku bersih 2,614 3,184 Net book value

2009 Pada awal

tahun/ At beginning

of year Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Reklasifikasi/

Reclassifications Pada akhir tahun/

At end of year

Harga perolehan Acquisition cost Tanaman menghasilkan 1,189 - - 197 1,386 Mature plantations Tanaman belum menghasilkan 1,336 801 (2) (251) 1,884 Immature plantations

2,525 801 (2) (54) 3,270Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Tanaman menghasilkan (588) (68) - - (656) Mature plantations

Nilai buku bersih 1,937 2,614 Net book value

Seluruh penyusutan tanaman menghasilkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 dialokasikan ke beban pokok pendapatan.

All depreciation of mature plantations for the years ended 31 December 2010 and 2009 has been allocated to cost of revenue.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, luas area tertanam yang dimiliki adalah sebagai berikut (dalam satuan hektar):

As at 31 December 2010 and 2009, the total planted area owned is as follows (in hectares):

2010 2009

Tanaman menghasilkan 148,273 139,875 Mature plantations Tanaman belum menghasilkan 58,276 67,430 Immature plantations

206,549 207,305

Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak ada tanaman perkebunan yang dijaminkan untuk pinjaman.

As at 31 December 2010, there are no plantations that have been pledged as security for borrowings.

Page 227: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 51 - Page

12. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 12. PLANTATIONS (continued)

Seluruh tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan tidak diasuransikan.

Mature plantations and immature plantations are not insured.

13. ASET TETAP 13. FIXED ASSETS

2010 Pada awal

tahun/At

beginning of year

Penambahan/Additions

Pengurangan/Disposals

Reklasifikasi/Reclassi-fications

Anak perusahaan

yang dilepas/ Disposed

subsidiariesLain-lain/Others

Pada akhir tahun/

At end of year

Harga perolehan Acquisition cost Kepemilikan langsung: Directly owned: Tanah 2,667 380 (7) 4 (186) - 2,858 Land Bangunan dan fasilitasnya 4,589 267 (21) 606 (62) - 5,379 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 3,778 618 (46) 354 (40) (2) 4,662 Machinery and equipment Alat berat 11,053 1,903 (182) 1,406 - - 14,180 Heavy equipmentAlat-alat pengangkutan 943 216 (82) 74 (38) - 1,113 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 1,552 178 (83) 5 (4) - 1,648 Furniture and office equipment Aset yang disewakan: Assets for lease: Alat-alat pengangkutan 2,926 1,879 (13) (642) - - 4,150 Transportation equipment Peralatan kantor 655 65 (111) (10) - - 599 Office equipment Alat-alat berat 357 84 - 163 - - 604 Heavy equipment Properti pertambangan 2,552 138 (1) - - - 2,689 Mining properties

Aset sewa pembiayaan: Assets under finance lease:Mesin 1,252 456 - (668) - - 1,040 Machinery

Aset dalam penyelesaian: Assets under construction:Bangunan 538 919 (11) (573) (7) - 866 Buildings Mesin dan alat berat 1,057 1,272 (7) (1,500) (2) - 820 Machinery and heavy equipment

33,919 8,375 (564) (781) (339) (2) 40,608

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung: Directly owned: Bangunan dan fasilitasnya (1,587) (357) 19 - 6 - (1,919) Buildings and improvements Mesin dan peralatan (2,081) (384) 32 (24) 16 - (2,441) Machinery and equipment Alat berat (5,514) (2,044) 182 (260) - - (7,636) Heavy equipmentAlat-alat pengangkutan (551) (136) 49 6 17 - (615) Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor (1,210) (159) 82 1 3 - (1,283) Furniture and office equipment Aset yang disewakan: Assets for lease: Alat-alat pengangkutan (903) (535) 7 395 - - (1,036) Transportation equipment Peralatan kantor (532) (57) 110 5 - - (474) Office equipment Alat-alat berat (56) (76) - - - - (132) Heavy equipment Properti pertambangan (326) (141) - - - - (467) Mining properties

Aset sewa pembiayaan: Assets under finance leases:Mesin (398) (246) - 402 - - (242) Machinery

(13,158) (4,135) 481 525 42 - (16,245)

Nilai buku bersih 20,761 24,363 Net book value

2009

Pada awal

tahun/ At

beginning of year

Penam- bahan/

Additions

Pengu- rangan/

Disposals

Rekla- sifikasi/

Reclassi- fications

Anak perusahaan

baru dan yang

dilepas/ New and disposed

subsidiariesLain-lain/ Others

Pada akhir tahun/

At end of year

Harga perolehan Acquisition cost Kepemilikan langsung: Directly owned: Tanah 2,392 197 (5) 83 - - 2,667 Land Bangunan dan fasilitasnya 3,774 221 (32) 626 - - 4,589 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 3,468 444 (89) (43) - (2) 3,778 Machinery and equipment Alat berat 6,981 2,392 (270) 1,950 - - 11,053 Heavy equipment Alat-alat pengangkutan 869 122 (34) 66 (80) - 943 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 1,517 139 (67) (36) (1) - 1,552 Furniture and office equipment Aset yang disewakan: Assets for lease: Alat-alat pengangkutan 2,626 803 (7) (496) - - 2,926 Transportation equipment Peralatan kantor 591 73 (1) (8) - - 655 Office equipment Alat-alat berat 55 300 - 2 - - 357 Heavy equipment Properti pertambangan 2,546 - - - 6 - 2,552 Mining properties

Aset sewa pembiayaan: Assets under finance lease:Mesin 1,661 569 (1) (977) - - 1,252 Machinery

Aset dalam penyelesaian: Assets under construction:Bangunan 545 651 - (658) - - 538 Buildings Mesin dan alat berat 1,384 723 (1) (1,049) 1,057 Machinery and heavy equipment

28,409 6,634 (507) (540) (75) (2) 33,919

Page 228: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 52 - Page

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued)

2009

Pada awal

tahun/ At

beginning of year

Penam- bahan/

Additions

Pengu- rangan/

Disposals

Rekla- sifikasi/

Reclassi- fications

Anak perusahaan

baru dan yang

dilepas/ New and disposed

subsidiariesLain-lain/ Others

Pada akhir tahun/

At end of year

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung: Directly owned: Bangunan dan fasilitasnya (1,339) (278) 29 1 - - (1,587) Buildings and improvements Mesin dan peralatan (1,905) (312) 63 73 - - (2,081) Machinery and equipment Alat berat (3,445) (1,632) 269 (706) (5,514) Heavy equipment Alat-alat pengangkutan (457) (133) 20 (1) 20 - (551) Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor (1,111) (166) 66 - 1 - (1,210) Furniture and office equipment Aset yang disewakan: Assets for lease: Alat-alat pengangkutan (814) (403) 3 311 - - (903) Transportation equipment Peralatan kantor (481) (57) 1 5 - - (532) Office equipment Alat-alat berat (31) (49) - 24 - - (56) Heavy equipment Properti pertambangan (245) (81) - - - - (326) Mining properties

Aset sewa pembiayaan: Assets under finance leases:Mesin (839) (196) 1 636 - - (398) Machinery

(10,667) (3,307) 452 343 21 - (13,158)

Nilai buku bersih 17,742 20,761 Net book value

Penambahan aset tetap terdiri dari: Additions to fixed assets consist of:

2010 2009

Perolehan 7,504 6,124 AcquisitionsPindahan dari uang muka 871 510 Transfer from advance payments 8,375 6,634

Rincian keuntungan pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:

Details of gains from the disposal of fixed assets are as follows:

2010 2009

Harga jual 116 171 Proceeds Nilai buku bersih (83) (55) Net book value 33 116

Penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation was allocated as follows:

2010 2009

Beban pokok pendapatan 3,679 2,885 Cost of revenue Beban usaha 395 377 Operating expenses Perkebunan plasma dan tanaman 61 45 Plasma and immature plantations belum menghasilkan

4,135 3,307

Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan dan Hak Guna Usaha yang dapat diperbaharui dengan masa yang akan berakhir antara tahun 2011 sampai 2099.

Land rights are held under renewable “Hak Guna Bangunan” and “Hak Guna Usaha” titles, which will expire between 2011 and 2099.

Properti pertambangan terutama merupakan hak kontrak untuk melakukan penambangan atas cadangan batubara yang terdapat di wilayah konsesi penambangan tertentu yang akan berakhir antara tahun 2011 sampai 2037.

Mining properties mainly represent contractual rights to mine coal reserves in specified concession areas which will expire at various points between 2011 and 2037.

Page 229: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 53 - Page

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued)

Bangunan dan mesin dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai antara tahun 2011 dan 2013 dengan persentase penyelesaian antara 1% - 97%.

Building and machinery under construction are estimated to be completed between 2011 and 2013 with percentage of completion between 1% - 97%.

Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap tertentu dengan nilai buku bersih sejumlah Rp 2,7 triliun (2009: Rp 2,9 triliun) dijaminkan untuk pinjaman bank dan pinjaman lain-lain jangka panjang, Medium Term Notes dan hutang sewa pembiayaan (lihat Catatan 20d dan 21b).

As at 31 December 2010, certain fixed assets with a net book value of Rp 2.7 trillion (2009: Rp 2.9 trillion) have been used as collateral for long-term bank loans and other loans, Medium Term Notes and obligations under finance leases (refer to Notes 20d and 21b).

Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap tertentu yang dimiliki oleh Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 33,5 triliun yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.

As at 31 December 2010, certain fixed assets of the Group are covered by insurance against loss by fire and other risks equivalent to Rp 33.5 trillion, which management believes is adequate to cover losses which may arise.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan atas nilai tercatat aset tetap tersebut.

Management is of the view that there has been no impairment in the carrying amount of fixed assets.

14. ASET KERJA SAMA OPERASI 14. JOINT OPERATION ASSETS

2010

Pada awal tahun/

Atbeginning

of year Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Reklasifikasi/

ReclassificationsLain-lain/ Others

Pada akhir

tahun/ At end of

year

Harga perolehan 1,108 5 (6) 177 - 1,284 Acquisition cost Aset dalam penyelesaian 113 195 - (179) 2 131 Assets under construction Akumulasi penyusutan (41) (36) 3 - - (74) Accumulated depreciation

Nilai buku bersih 1,180 1,341 Net book value

2009

Pada awal tahun/

Atbeginning

of year Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Reklasifikasi/

ReclassificationsLain-lain/ Others

Pada akhir

tahun/ At end of

year

Harga perolehan 1,005 - (7) 33 77 1,108 Acquisition cost Aset dalam penyelesaian - 146 - (33) - 113 Assets under construction Akumulasi penyusutan (5) (40) 4 - - (41) Accumulated depreciation

Nilai buku bersih 1,000 1,180 Net book value

Aset kerja sama operasi merupakan aset jalan tol. Hak konsesi jalan tol yang diperoleh PT Marga Mandalasakti, anak perusahaan tidak langsung, berlaku sampai dengan tahun 2048.

Joint operation assets are toll roads assets. The toll road concession rights which are obtained by PT Marga Mandalasakti, an indirect subsidiary, are valid until 2048.

Pada tahun 2010, aset jalan tol telah direklasifikasi dari aset tetap dan disajikan neto dengan akumulasi penyusutan pada saat akuisisi.

In 2010, the toll roads assets have been reclassified from fixed assets and presented net of accumulated depreciation at the time of acquisition.

Page 230: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 54 - Page

14. ASET KERJA SAMA OPERASI (lanjutan) 14. JOINT OPERATION ASSETS (continued)

Seluruh penyusutan aset kerja sama operasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 dialokasikan ke beban pokok pendapatan.

All depreciation of joint operation assets for the years ended 31 December 2010 and 2009 has been allocated to cost of revenue.

15. PINJAMAN JANGKA PENDEK 15. SHORT-TERM BORROWINGS

2010 2009

Pinjaman bank 3,899 2,052 Bank loansPinjaman sindikasi 790 376 Syndicated loans Cerukan - 2 Overdrafts

4,689 2,430

a. Pinjaman bank/Bank loans

2010 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party (lihat Catatan/refer to Note 33k) USD

PT Bank Permata Tbk 18 -

Pihak ketiga/Third parties Rupiah

PT Pan Indonesia Bank Tbk 738 99 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 392 55 PT Bank Central Asia Tbk 325 219 PT Bank Mizuho Indonesia 252 114 PT Bank Rabobank International Indonesia 200 200 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 200 200 PT Bank OCBC NISP Tbk 200 - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 200 80 PT Bank DBS Indonesia 150 200 JP Morgan Chase Bank N.A. 135 135 PT Bank CIMB Niaga Tbk 124 128 Citibank N.A. 100 50 PT Bank BNP Paribas Indonesia 100 - PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 80 60 PT Bank OCBC Indonesia 50 - PT Bank China Trust Indonesia 50 - Standard Chartered Bank 30 50 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 28 52

Others (below Rp 50 billion each) 3,354 1,642 USD

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 279 283 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 135 - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 56 28

Others (below Rp 50 billion each) 470 311 JPY

Marubeni Corporation - 62 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 57 37

Others (below Rp 50 billion each) 57 99

3,899 2,052

Page 231: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 55 - Page

15. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)

b. Pinjaman sindikasi/Syndicated loans

2010 2009 Facility agent Rupiah

Standard Chartered Bank 700 -

USD Standard Chartered Bank 90 - Sumitomo Mitsui Banking Corporation - 376

790 376

Dana yang diperoleh dari pinjaman jangka pendek digunakan untuk tujuan modal kerja dan debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu, antara lain batasan rasio keuangan.

The funds received from short-term borrowings are to be used for working capital purposes and the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.

Pada tanggal 31 Desember 2010, pinjaman jangka pendek sejumlah USD 33 juta dan Rp 2,9 triliun, secara total setara dengan Rp 3,2 triliun (2009: USD 30 juta dan Rp 1,5 triliun, secara total setara dengan Rp 1,8 triliun) yang diperoleh anak perusahaan langsung dan tidak langsung tertentu dijamin dengan piutang usaha, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan dan aset tetap dari anak perusahaan langsung dan tidak langsung yang bersangkutan (lihat Catatan 6, 7a,7b, dan 13).

As at 31 December 2010, short-term borrowings amounting to USD 33 million and Rp 2.9 trillion, equivalent in total to Rp 3.2 trillion (2009: USD 30 million and Rp 1.5 trillion, equivalent in total to Rp 1.8 trillion) obtained by certain direct and indirect subsidiaries are secured by trade receivables, consumer financing receivables, financing lease receivables and fixed assets of the respective direct and indirect subsidiaries (refer to Notes 6, 7a, 7b and 13).

Informasi lain mengenai pinjaman bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Other information relating to short-term bank loans as at 31 December 2010 is as follows:

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates

Standard Chartered Bank Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 JIBOR + 1.40% SIBOR + 1.40% SBI + 2.00% PT Bank Permata Tbk 30 Desember/December 2011 5.50% PT Pan Indonesia Bank Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 8.13% - 14.00% SBI + 2.25% PT Bank Danamon Indonesia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 8.20% - 17.15% PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 7.20% - 14.00% PT Bank Mizuho Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 7.90% - 13.00% SBI + 2.15% PT Bank Rabobank International Indonesia 31 Januari/January 2011 8.25% - 14.85% PT Bank Internasional Indonesia Tbk 23 Maret/March 2011 8.60% - 17.50% PT Bank OCBC NISP Tbk 31 Januari/January 2011 9.60% The Hongkong and Shanghai Banking Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 2.20% - 14.65% Corporation Ltd PT Bank DBS Indonesia 3 Januari/January 2011 7.85% - 12.50% JP Morgan Chase Bank N.A. Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 8.25% - 17.50% PT Bank CIMB Niaga Tbk 10 Januari/January 2011 SBI + 1.50% Citibank N.A. Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 8.20% - 17.75% PT Bank BNP Paribas Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 8.70% - 15.65% PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 SBI + 3.00% - 3.50% PT Bank OCBC Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 JIBOR + 2.15% PT Bank China Trust Indonesia 29 Januari/January 2011 SBI + 2.00% The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 22 Desember/December 2011 SIBOR + 2.00%

Page 232: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 56 - Page

16. HUTANG USAHA 16. TRADE PAYABLES

2010 2009

Pihak yang mempunyai hubungan Related parties istimewa (lihat Catatan 33i): (refer to Note 33i): Rupiah 1,867 1,715 Rupiah Mata uang asing 191 48 Foreign currencies

2,058 1,763Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 4,236 2,032 Rupiah Mata uang asing 2,981 3,483 Foreign currencies

7,217 5,515

Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.

Trade payables arise from the purchases of goods and services.

Tidak ada jaminan yang diberikan atas hutang usaha Grup.

There is no guarantee given on the Group’s trade payables.

Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.

Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies.

17. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 17. OTHER LIABILITIES

2010 2009

Uang jaminan pembelian dari pelanggan 1,464 984 Purchase guarantees from customers dan uang muka penjualan and sales advancesEstimasi klaim asuransi 419 352 Estimated insurance claims Kewajiban derivatif (lihat Catatan 8c) 143 177 Derivative liabilities (refer to Note 8c)Hutang dividen 25 18 Dividend payable

Lain-lain 1,072 800 Others

3,123 2,331Bagian jangka pendek (2,988) (2,134) Current portion

Bagian jangka panjang 135 197 Non-current portion

Kewajiban lain-lain terdiri dari: Other liabilities consists of:

2010 2009

Pihak yang mempunyai hubungan 44 25 Related parties (refer to Note 33j) istimewa (lihat Catatan 33j) Pihak ketiga 3,079 2,306 Third parties

3,123 2,331

18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 18. ACCRUED EXPENSES

2010 2009

Pelayanan purna jual 859 546 After sales serviceKomisi penjualan 702 479 Sales commissions Iklan dan promosi 684 410 Advertising and promotion Imbalan kerja 336 208 Employee benefits

Beban bunga 184 119 Interest expenses Pemeliharaan dan perbaikan 147 169 Repair and maintenance Distribusi, gudang dan pengepakan 135 108 Distribution, warehousing and packaging Royalti 108 104 RoyaltyLain-lain 750 929 Others

3,905 3,072

Page 233: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 57 - Page

19. KEWAJIBAN DIESTIMASI 19. PROVISIONS

2010 2009

Kewajiban imbalan kerja: Employee benefits obligation: Imbalan pensiun dan imbalan 871 675 Pension benefits and other

pasca-kerja lainnya post-employment benefits Imbalan kerja jangka panjang lainnya 584 439 Other long-term employee benefits Taksiran kewajiban restorasi dan 62 43 Estimated liabilities for restoration rehabilitasi and rehabilitation Lain-lain 4 4 Others 1,521 1,161 Bagian jangka pendek (178) (199) Current portion

Bagian jangka panjang 1,343 962 Non-current portion

Kewajiban imbalan kerja Employee benefits obligations

Kewajiban imbalan kerja dihitung oleh PT Eldridge Gunaprima Solution dan PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen.

The employee benefits obligation is based on calculations by PT Eldridge Gunaprima Solution and PT Padma Radya Aktuaria, independent actuaries.

Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah sebagai berikut:

The principal actuarial assumptions used are as follows:

2010 2009

Tingkat diskonto 8% - 9% 10% Discount rate Hasil aset program yang diharapkan 10% 10% Expected return on plan assets Kenaikan gaji di masa datang 8% - 9% 9% Future salary increases

Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya

Pension benefits and other post-employment benefits

Kewajiban imbalan pensiun dan imbalan pasca- kerja lainnya yang diakui di neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:

The pension benefits and other post-employment benefits obligations recognised in the consolidated balance sheets are determined as follows:

2010 2009

Nilai kini kewajiban 2,029 1,865 Present value of obligation Nilai wajar aset program (907) (770) Fair value of plan assets

1,122 1,095 Kerugian aktuarial yang belum diakui (91) (279) Unrecognised actuarial losses

Biaya jasa lalu yang belum diakui (160) (141) Unrecognised past service costs

871 675

Mutasi kewajiban imbalan kerja yang diakui pada neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:

The movements of employee benefits obligation recognised in the consolidated balance sheets are as follows:

Page 234: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 58 - Page

19. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) 19. PROVISIONS (continued)

Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)

Pension benefits and other post-employment benefits (continued)

2010 2009

Pada awal tahun 675 521 At beginning of year Jumlah yang dibebankan pada 297 268 Expenses charged in the consolidated laporan laba rugi konsolidasian statements of income Iuran/imbalan yang dibayarkan (91) (108) Contributions/benefits paid Anak perusahaan yang dilepas (4) - Disposed subsidiaries Pindahan ke perusahaan asosiasi (6) (6) Transfer to associates company

Pada akhir tahun 871 675 At end of yearBagian jangka pendek (76) (100) Current portion

Bagian jangka panjang 795 575 Long term portion

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the consolidated statements of income are as follows:

2010 2009

Biaya jasa kini 157 141 Current service cost Biaya bunga 179 168 Interest cost Hasil aset program yang diharapkan (62) (54) Expected return on plan assets

Kerugian/(keuntungan) aktuarial bersih 9 (2) Net actuarial loss/(gain) recognised yang diakui selama tahun berjalan during the year Biaya jasa lalu 14 15 Past service costs 297 268

Keuntungan aktual aset program pensiun imbalan pasti adalah Rp 212 miliar (2009: keuntungan Rp 273 miliar).

The actual gain on plan assets of the defined benefit pension plan was Rp 212 billion (2009: gain of Rp 273 billion).

Aset program termasuk saham dan obligasi Perseroan, beberapa anak perusahaan dan jointly controlled entities, dengan nilai wajar sejumlah Rp 248 miliar (2009: Rp 201 miliar).

Plan assets include shares and bonds of the Company, certain subsidiaries and jointly controlled entities, with a fair value of Rp 248 billion (2009: Rp 201 billion).

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits

Kewajiban imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui di neraca konsolidasian adalah sebesar Rp 584 miliar (2009: Rp 439 miliar).

Other long-term employee benefits obligations recognised in the consolidated balance sheets are Rp 584 billion (2009: Rp 439 billion).

Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:

The movements in the liability recognised in the consolidated balance sheets are as follows:

2010 2009

Pada awal tahun 439 333 At beginning of year Jumlah yang dibebankan pada 218 152 Expenses charged in the laporan laba rugi konsolidasian consolidated statements of income Imbalan yang dibayarkan (72) (46) Benefits paid Anak perusahaan yang dilepas (1) - Disposed subsidiaries

Pada akhir tahun 584 439 At end of year Bagian jangka pendek (98) (95) Current portion

Bagian jangka panjang 486 344 Non-current portion

Page 235: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 59 - Page

19. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) 19. PROVISIONS (continued)

Imbalan kerja jangka panjang lainnya (lanjutan) Other long-term employee benefits (continued)

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the consolidated statements of income are as follows:

2010 2009

Biaya jasa kini 111 80 Current service cost Biaya bunga 38 38 Interest cost Kerugian aktuarial bersih yang 14 34 Net actuarial loss recognised diakui selama tahun berjalan during the year Biaya jasa lalu 55 - Past service cost

218 152

20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG

20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS

2010 2009

Pinjaman bank 10,643 5,124 Bank loans Pinjaman sindikasi 6,895 4,860 Syndicated loans Pinjaman dari pihak selain bank 1,499 1,735 Non bank loans Pembiayaan bersama with recourse 1 338 Joint financing with recourse

19,038 12,057 Bagian jangka pendek (8,887) (5,772) Current portion

Bagian jangka panjang 10,151 6,285 Non-current portion

a. Pinjaman bank a. Bank loans

2010 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/

currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk - 2,215 871 1,344 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 1,288 748 540 PT Pan Indonesia Bank Tbk - 827 393 434 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 513 263 250 PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 492 215 277

PT Bank UOB Buana Tbk - 400 99 301 PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 299 299 - PT Bank OCBC NISP Tbk - 261 80 181

PT Bank CIMB Niaga Tbk - 261 116 145 PT Bank Ekspor Indonesia Tbk - 199 66 133 PT Bank Mega Tbk - 175 140 35 PT ANZ Panin Bank - 139 79 60 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ - 116 107 9 Others (below Rp 50 billion each) 7,185 3,476 3,709

Page 236: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 60 - Page

20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)

20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)

a. Pinjaman bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)

2010 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/

currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Mata uang asing/Foreign currencies

Standard Chartered Bank USD 78 702 303 399 The Hongkong and Shanghai Banking USD 55 493 224 269

Corporation LtdSumitomo Mitsui Banking Corporation USD 50 450 225 225

The Japan Bank for International Cooperation USD 45 404 90 314 JPY 691 76 45 31

Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd. USD 30 270 180 90 Mizuho Corporate Bank Ltd USD 25 224 112 112 Citibank N.A. USD 20 180 90 90 DBS Bank Ltd USD 20 180 90 90 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd USD 20 180 180 -PT Bank Ekonomi Raharja Tbk USD 15 131 60 71PT Bank Mizuho Indonesia USD 14 122 53 69

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ USD 2 21 21 - Others (below Rp 50 billion each) JPY 230 25 25 - 3,458 1,698 1,760

Jumlah/Total 10,643 5,174 5,469

2009 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/

currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk - 969 379 590 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 642 294 348 PT Pan Indonesia Bank - 631 298 333 PT Bank Mega Tbk - 463 388 75 PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 375 77 298 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 300 245 55 PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 298 - 298 PT ANZ Panin Bank - 265 127 138 PT Bank OCBC NISP Tbk - 179 63 116 PT Bank CIMB Niaga Tbk - 125 92 33 The Royal Bank of Scotland - 82 55 27 PT Bank Ekonomi Raharja - 54 32 22 PT Bank China Trust Indonesia - 50 50 - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ - 69 47 22 Others (below Rp 50 billion each)

4,502 2,147 2,355

Mata uang asing/Foreign currencies PT Bank Mizuho Indonesia USD 20 186 59 127 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd JPY 1,150 117 94 23 The Japan Bank for International Cooperation JPY 1,096 111 41 70 JPMorgan Chase Bank, N.A. USD 8 79 63 16 Standard Chartered Bank USD 6 53 22 31 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ USD 8 76 57 19 Others (below Rp 50 billion each) 622 336 286

Jumlah/Total 5,124 2,483 2,641

Page 237: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 61 - Page

20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)

20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)

a. Pinjaman bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)

Informasi lain mengenai pinjaman bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Other information relating to bank loans as at 31 December 2010 is as follows:

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates

PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) 9.50% - 13.75% PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014) 10.00% - 14.50% PT Pan Indonesia Bank Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) 10.50% - 12.00% PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014) 11.35% - 12.65% PT Bank Danamon Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) SBI + 2.50% 10.50% - 11.10% PT Bank UOB Buana Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014) 10.25% - 11.25% PT Bank Internasional Indonesia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 11.50% PT Bank OCBC NISP Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) SBI + 3.00%

11.30% PT Bank CIMB Niaga Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) 11.15% - 12.75% PT Bank Ekspor Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) 10.50% PT Bank Mega Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012) 13.00% - 16.00% PT ANZ Panin Bank Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012) 11.85% Standard Chartered Bank Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014) LIBOR + 1.90% - 3.25% SIBOR + 3.75% The Hongkong and Shanghai Banking Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.90% - 3.00% Corporation Ltd Sumitomo Mitsui Banking Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.90% - 2.00% The Japan Bank for International Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2015) 3.27% - 4.44% Cooperation LIBOR + 0.80% Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd. Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.90% - 2.00% Mizuho Corporate Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.90% - 2.00%

Citibank N.A. Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.90% - 2.00% DBS Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.90% - 2.00% The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 21 Januari /January 2011 LIBOR + 2.00% PT Bank Ekonomi Raharja Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.90% - 2.00% SIBOR + 3.00% PT Bank Mizuho Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012) SIBOR + 1.20%

4.40%

Sesuai dengan beberapa perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan.

As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.

Lihat Catatan 20d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.

Refer to Note 20d for details of the security for the loans.

b. Pinjaman sindikasi b. Syndicated loans

2010 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/

currency in million Total Current Non-current Facility agents

Rupiah PT Bank Central Asia Tbk - 552 314 238

Standard Chartered Bank - 91 44 47 643 358 285

Mata uang asing/Foreign currencies Mizuho Corporate Bank Ltd USD 219 1,945 818 1,127 Standard Chartered Bank USD 190 1,712 888 824

Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 150 1,332 296 1,036 The Hongkong and Shanghai Banking USD 142 1,263 456 807

Corporation Ltd 6,252 2,458 3,794

Jumlah/Total 6,895 2,816 4,079

Page 238: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 62 - Page

20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)

20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)

b. Pinjaman sindikasi (lanjutan) b. Syndicated loans (continued)

2009 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/

currency in million Total Current Non-current Facility agents

Rupiah Standard Chartered Bank - 150 50 100 PT Bank Central Asia Tbk - 786 238 548 936 288 648

Mata uang asing/Foreign currencies Standard Chartered Bank USD 270 2,532 1,004 1,528

Mizuho Corporate Bank Ltd USD 88 828 552 276 PT Bank China Trust Indonesia USD 40 376 376 - Citicorp International Ltd USD 15 141 141 - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ USD 5 47 47 - Others (below Rp 50 billion each) 3,924 2,120 1,804

Jumlah/Total 4,860 2,408 2,452

Informasi lain mengenai pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Other information relating to syndicated loans as at 31 December 2010 is as follows:

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Facility agents Repayment schedule Interest rates

PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012) 11.58% Standard Chartered Bank Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.15% - 1.25% SIBOR + 1.65% - 3.50% 11.70% Mizuho Corporate Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.60% - 1.85% SIBOR + 1.65% Sumitomo Mitsui Banking Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 0.17% - 1.85% The Hongkong and Shanghai Banking Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) LIBOR + 1.70% - 1.85% Corporation Ltd

Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan, pembatasan dividen dan persyaratan administrasi.

As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants, dividend restrictions and administrative requirements.

Lihat Catatan 20d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.

Refer to Note 20d for details of the security for the loans.

c. Pinjaman dari pihak selain bank c. Non bank loans

2010 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/

currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/

Related parties (lihat Catatan/refer to Note 33k)Rupiah

PT Toyota Astra Financial Services - 206 84 122 PT Astra Daihatsu Motor - 180 154 26

386 238 148

Page 239: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 63 - Page

20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)

20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)

c. Pinjaman dari pihak selain bank (lanjutan) c. Non bank loans (continued)

2010 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/

currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties

Rupiah Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ - 2 1 1 Others (below Rp 50 billion each)

Mata uang asing/Foreign currencies Marubeni Corporation USD 43 387 260 127 JA Mitsui Leasing Ltd JPY 1,458 160 110 50 USD 15 135 45 90 Sumitomo Mitsui Finance and Leasing USD 17 157 84 73 Company Ltd Mitsui & Co Ltd JPY 1,298 143 71 72 USD 7 67 39 28 Lain-lain (masing-masing dibawah USD 8 62 49 13 Rp 50 miliar)/Others (below Rp 50 billion each) 1,111 658 453

Jumlah/Total 1,499 897 602

2009 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/

currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/

Related parties (lihat Catatan/refer to Note 33k) PT Astra Daihatsu Motor - 334 154 180 PT Toyota Astra Financial Services - 236 43 193 570 197 373 Pihak ketiga/Third parties Sumitomo Mitsui Finance and Leasing USD 28 265 100 165 Company Ltd JA Mitsui Leasing Ltd JPY 2,458 250 102 148 Marubeni Corporation USD 20 187 - 187 Mitsui & Co Ltd JPY 1,948 198 66 132 USD 15 139 67 72 Nederlandse Financierings- Maatschappij voor USD 11 104 52 52 Ontwikkelingslanden N.V.

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ USD 2 22 22 - Others (below Rp 50 billion each)

1,165 409 756 Jumlah/Total 1,735 606 1,129

Informasi lain mengenai pinjaman dari pihak selain bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Other information relating to non bank loans as at 31 December 2010 is as follows:

Page 240: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 64 - Page

20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)

20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)

c. Pinjaman dari pihak selain bank (lanjutan) c. Non bank loans (continued)

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates PT Toyota Astra Financial Services Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2014) 11.25% - 13.50% PT Astra Daihatsu Motor Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2012) 10.50% Marubeni Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2013) LIBOR + 2.60% - 3.25% JA Mitsui Leasing Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2013) 3.20% - 3.58% LIBOR + 3.25% Sumitomo Mitsui Finance and Leasing Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2013) SIBOR + 1.50% - 3.25%

Company Ltd Mitsui & Co Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2011 – 2012) LIBOR + 1.50% - 2.55%

Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan.

As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.

Lihat Catatan 20d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.

Refer to Note 20d for details of the security for the loans.

d. Informasi lainnya d. Other information

Dana yang diperoleh digunakan antara lain untuk modal kerja, pendanaan umum, pembiayaan kembali pinjaman dan kredit investasi.

The funds received are to be used for working capital, general funding, loan refinancing and investment credits.

Pada tanggal 31 Desember 2010, pinjaman sejumlah USD 716 juta, JPY 3 miliar dan Rp 7,8 triliun, secara total setara dengan Rp 14,5 triliun (2009: USD 279 juta, JPY 5,6 miliar dan Rp 5,1 triliun, secara total setara dengan Rp 8,3 triliun) dijamin dengan kas dan setara kas, investasi lain-lain, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan dan aset tetap dari anak perusahaan langsung dan tidak langsung yang bersangkutan (lihat Catatan 7a, 7b dan 13).

As at 31 December 2010, loans amounting to USD 716 million, JPY 3 billion and Rp 7.8 trillion, equivalent to a total of Rp 14.5 trillion (2009: USD 279 million, JPY 5.6 billion and Rp 5.1 trillion, equivalent to a total of Rp 8.3 trillion) are secured by cash and cash equivalents, other investments, consumer financing receivables, financing lease receivables and fixed assets of the respective direct and indirect subsidiaries (refer to Notes 7a, 7b and 13).

21. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 21. DEBT SECURITIES IN ISSUE

2010 2009

Hutang obligasi 4,839 4,178 Bonds Medium Term Notes 2,428 2,679 Medium Term Notes

7,267 6,857 Bagian jangka pendek (3,902) (2,839) Current portion

Bagian jangka panjang 3,365 4,018 Non-current portion

Page 241: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 65 - Page

21. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

21. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)

a. Hutang obligasi a. Bonds

Rincian dari hutang obligasi adalah sebagai berikut:

Details of bonds are as follows:

2010 Peringkat Pefindo/ Jangka Jangka Pefindo Jumlah/ pendek/ panjang/ Rupiah Rating Total Current Non-current Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 idAA 200 200 - dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 idAA 326 326 - dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 idAA 343 133 210 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 idAA 1,396 427 969 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance VII Tahun 2007 idAA 332 332 - dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance VIII Tahun 2008 idAA 324 324 - dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance IX Tahun 2009 idAA 522 92 430 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010 idAA 1,396 299 1,097 dengan Tingkat Bunga Tetap

Jumlah/Total 4,839 2,133 2,706

2009 Peringkat Pefindo/ Jangka Jangka Pefindo Jumlah/ pendek/ panjang/ Rupiah Rating Total Current Non-current Obligasi Astra Sedaya Finance VI Tahun 2005 idAA- 48 48 - dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 idAA- 561 361 200 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 idAA- 566 201 365 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 idAA- 881 489 392 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance VII Tahun 2007 idAA- 599 268 331 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance VIII Tahun 2008 idAA- 528 169 359 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance IX Tahun 2009 idAA- 995 363 632 dengan Tingkat Bunga Tetap

Jumlah/Total 4,178 1,899 2,279

Informasi lain mengenai hutang obligasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Other information relating to bonds as at 31 December 2010 is as follows:

Page 242: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 66 - Page

21. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

21. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)

a. Hutang obligasi (lanjutan) a. Bonds (continued)

Pokok obligasi/ Hutang obligasi/ Bonds Wali amanat/ Jatuh tempo/ Tingkat bunga/ Bonds *) principal Trustee Maturity Interest rates

Obligasi Astra Sedaya Finance VIII 200 PT Bank Rakyat 28 Juni/June 2011 10.35% Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Astra Sedaya Finance IX 366 PT Bank Rakyat 2011 10.13% - 10.30% Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Astra Sedaya Finance X 394 PT Bank Rakyat 2011 - 2012 14.56% - 14.90% Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Astra Sedaya Finance XI 1,500 PT Bank Rakyat 2011 - 2014 8.47% - 10.90% Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Federal International Finance VII 350 PT Bank Rakyat 2 Mei/May 2011 10.75% Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Federal International Finance VIII 360 PT Bank Rakyat 13 Mei/May 2011 12.63% Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Federal International Finance IX 635 PT Bank Rakyat 2011 - 2012 13.55% - 14.60% Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Federal International Finance X 1,500 PT Bank Rakyat 2011 - 2014 8.10% - 10.55% Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap Indonesia (Persero) Tbk

Catatan/Note: *) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah saldo pokok obligasi (lihat Catatan 7a)/ Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 7a)

Dana yang diperoleh dari penerbitan hutang obligasi digunakan untuk tujuan modal kerja dan penerbit dibatasi dalam melakukan corporate actions tertentu dan harus mempertahankan sejumlah rasio keuangan tertentu.

The funds received from issue of bonds are to be used for working capital purposes and issuers are restricted from taking certain corporate actions and must maintain certain financial ratios.

Pembayaran bunga hutang obligasi dilakukan setiap tiga bulanan.

Interest on bonds is paid on a quarterly basis.

Semua hutang obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

All the bonds are listed on the Indonesia Stock Exchange.

b. Medium Term Notes b. Medium Term Notes

Rincian dari Medium Term Notes (“MTN”) adalah sebagai berikut:

Details of Medium Term Notes (“MTNs”) are as follows:

2010 Peringkat Pefindo/ Jangka Jangka Pefindo Jumlah/ pendek/ panjang/ Rating Total Current Non-current Rupiah MTN Astra Sedaya Finance I Tahun 2009 idAA 670 670 - MTN Astra Sedaya Finance II Tahun 2009 idAA 460 460 - MTN Federal International Finance II Tahun 2009 idAA 499 499 - MTN Federal International Finance III Tahun 2010 idAA 300 - 300 MTN Serasi Autoraya I Tahun 2009 idA+ 100 100 - MTN Serasi Autoraya II Tahun 2010 idA+ 100 40 60 MTN Surya Artha Nusantara Finance I Tahun 2010 idA- 299 - 299 2,428 1,769 659

Page 243: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 67 - Page

21. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

21. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)

b. Medium Term Notes (lanjutan) b. Medium Term Notes (continued)

2009 Peringkat Pefindo/ Jangka Jangka Pefindo Jumlah/ pendek/ panjang/ Rating Total Current Non-current Rupiah MTN Astra Sedaya Finance I Tahun 2009 idAA- 799 110 689 MTN Astra Sedaya Finance II Tahun 2009 idAA- 780 320 460 MTN Federal International Finance I Tahun 2009 idAA- 500 500 - MTN Federal International Finance II Tahun 2009 idAA- 500 - 500 MTN Serasi Auto Raya Tahun 2009 idAA- 100 10 90 2,679 940 1,739

Informasi lain mengenai MTN pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Other information relating to MTNs as at 31 December 2010 is as follows:

Pokok/ Wali amanat/ Jatuh tempo/ Tingkat bunga/ Jaminan/ Principal Trustee Maturity Interest rates Security

MTN Astra Sedaya Finance I 690 PT Bank Rakyat 2011 11.20% - 11.75% Catatan/Note a)

Tahun 2009 Indonesia (Persero) Tbk MTN Astra Sedaya Finance II 460 PT Bank Rakyat 2011 10.50% Catatan/Note a)

Tahun 2009 Indonesia (Persero) Tbk MTN Federal International Finance II 500 PT Bank Mandiri 2011 11.35% Catatan/Note a)

Tahun 2009 (Persero) Tbk PT Batavia Prosperindo Sekuritas MTN Federal International Finance III 300 PT NISP Sekuritas 27 Januari/ 10.50% Catatan/Note a)

Tahun 2010 January 2012 MTN Serasi Autoraya I Tahun 2009 100 PT Danareksa Investment 30 Desember/ 11.50% Catatan/Note b)

Management December 2011 MTN Serasi Autoraya II Tahun 2010 100 PT Danareksa Investment 2011 - 2012 11.50% Catatan/Note b)

Management MTN Surya Artha Nusantara Finance I 300 PT Bank Rakyat 25 Februari/ 11.38% Catatan/Note c)

Tahun 2010 Indonesia (Persero) Tbk February 2012

Catatan/Note: a) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah saldo pokok Medium Term Note (lihat Catatan

7a)/Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding Medium Term Note principle (refer to Note 7a)

b) Dijamin dengan jaminan fidusia dari aset tetap sampai dengan 80% dari jumlah saldo pokok Medium Term Note (lihat Catatan 13)/Secured by fiduciary guarantee over fixed asset amounting to 80% of the total outstanding Medium Term Note principle (refer to Note 13)

c) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang sewa pembiayaan sampai dengan 100% dari jumlah saldo pokok Medium Term Note (lihat Catatan 7b)/Secured by fiduciary guarantee over financing lease receivables amounting to 100% of the total outstanding Medium Term Note principle (refer to Note 7b)

Sesuai dengan perjanjian perwaliamanatan MTN, anak perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan dan batasan corporate actions tertentu.

As specified by the trustee agreements of the MTNs, subsidiaries are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants and are restricted from taking certain corporate actions.

Pembayaran bunga MTN dilakukan setiap satu atau tiga bulanan.

Interest on MTNs is paid on a monthly or quarterly basis.

22. HAK MINORITAS 22. MINORITY INTERESTS

Rincian kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas dan bagian atas hasil bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:

Details of minority interests in the equity and share of results of consolidated subsidiaries are as follows:

Page 244: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 68 - Page

22. HAK MINORITAS (lanjutan) 22. MINORITY INTERESTS (continued)

2010

Pada awal tahun/

At beginning of year

Laba bersih/

Net incomeDividen/ Dividend

Penambahan ekuitas anak perusahaan/ Changes in

equity of subsidiaries

Lain-lain*)/Others*)

Pada akhir tahun/

At end of year

PT United Tractors Tbk 5,626 1,546 (660) 20 - 6,532PT Astra Agro Lestari Tbk 1,266 410 (210) - - 1,466PT Astra Sedaya Finance 811 239 (106) 15 (959) -PT Surya Artha Nusantara Finance 165 46 (14) - - 197PT Astra Otoparts Tbk 140 50 (21) - - 169PT Marga Mandalasakti 115 42 (12) - - 145 PT Astra Graphia Tbk 88 27 (7) - - 108 Lain-lain (masing-masing dibawah 827 278 (105) (59) (179) 762 Rp 100 milliar)/Others (below Rp 100 billion each)Total 9,038 2,638 (1,135) (24) (1,138) 9,379

*) Lain-lain terutama merupakan penambahan kepemilikan di PT Astra Sedaya Finance dan PT Sedaya Pratama (lihat Catatan 3).

*) Others mainly represent additional of ownerships in PT Astra Sedaya Finance and PT Sedaya Pratama (refer to Note 3).

2009

Pada awal tahun/

At beginning of year

Laba bersih/

Net incomeDividen/ Dividend

Penambahan ekuitas anak perusahaan/ Changes in

equity of subsidiaries

Lain-lain/ Others

Pada akhir tahun/

At end of year

PT United Tractors Tbk 4,515 1,549 (473) 24 11 5,626 PT Astra Agro Lestari Tbk 1,049 337 (120) - - 1,266 PT Astra Sedaya Finance 735 189 (87) (26) - 811 PT Surya Artha Nusantara Finance 148 31 (3) (11) - 165 PT Astra Otoparts Tbk 164 41 (12) 1 (54) 140 PT Marga Mandalasakti 175 37 (9) - (88) 115 PT Astra Graphia Tbk 77 15 (4) - - 88 Lain-lain (masing-masing dibawah 634 205 (93) 13 68 827 Rp 100 milliar)/Others (below Rp 100 billion each)Total 7,497 2,404 (801) 1 (63) 9,038

23. MODAL SAHAM 23. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:

Details of shareholders based on records maintained by PT Raya Saham Registra, the share administrator, are as follows:

31 Desember/December 2010 Jumlah saham ditempatkan dan disetor

penuh/ Number of

shares issued and

fully paid

Persentase kepemilikan/Percentage

of ownership

Jumlah/ Amount

Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11% 1,015 Jardine Cycle & Carriage Ltd Budi Setiadharma (Presiden 871,500 0.02% - Budi Setiadharma (President Komisaris) Commissioner) Anthony John Liddell Nightingale 610,000 0.02% - Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris) *) (Commissioner) *)

Lain-lain (masing-masing 2,018,048,310 49.85% 1,009 Others (each less than 5%) dibawah 5%)

4,048,355,314 100% 2,024

*) Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty

Omnibus.

*)All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-

Treaty Omnibus.

Page 245: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 69 - Page

23. MODAL SAHAM (lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (continued)

31 Desember/December 2009 Jumlah saham ditempatkan dan disetor

penuh/ Number of

shares issued and

fully paid

Persentase kepemilikan/Percentage

of ownership

Jumlah/ Amount

Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11% 1,015 Jardine Cycle & Carriage Ltd Budi Setiadharma (Presiden 871,500 0.02% - Budi Setiadharma (President Komisaris) Commissioner) Anthony John Liddell Nightingale 610,000 0.02% - Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris) *) (Commissioner) *)

Muhamad Chatib Basri 1,500 0.00% - Muhamad Chatib Basri (Komisaris) (Commissioner)Lain-lain (masing-masing 2,018,046,810 49.85% 1,009 Others (each less than 5%) dibawah 5%)

4,048,355,314 100% 2,024

*) Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty

Omnibus.

*) All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-

Treaty Omnibus.

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

2010 dan/and

2009

Selisih antara pembayaran yang diterima 1,099 Excess of proceeds over par value, net dengan nilai nominal, bersih

Rights yang habis masa berlakunya 2 Expired rights Kompensasi berbasis saham karyawan yang 5 Expired employee share-based compensation habis masa berlakunya 1,106

25. PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN, PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES

25. CHANGES IN EQUITY OF SUBSIDIARIES, ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES

Akun ini merupakan bagian Perseroan atas perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities, yang terutama berhubungan dengan transaksi yang mengubah persentase kepemilikan Perseroan pada anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual, cadangan lindung nilai dan selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan.

This account represents the Company’s share of the changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities, which mainly relates to transactions which change the Company’s percentage of ownership in subsidiaries, associates and jointly controlled entities, unrealised gains or losses from available-for-sale securities, hedging reserves and exchange differences from financial statements translation.

2010 2009

Otomotif 645 645 Automotive Jasa keuangan 317 77 Financial services Agribisnis 112 112 Agribusiness Teknologi informasi 63 63 Information technology Alat berat dan pertambangan 209 179 Heavy equipment and mining Infrastruktur dan logistik 103 102 Infrastructure and logistic

1,449 1,178

Page 246: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 70 - Page

26. DIVIDEN 26. DIVIDENDS

Pada tanggal 1 Oktober 2010, Perseroan mengumumkan dividen kas interim untuk tahun 2010 sebesar Rp 1,9 triliun atau Rp 470 (dalam satuan Rupiah) per saham. Dividen tersebut telah dibayarkan pada tanggal 15 November 2010.

On 1 October 2010, the Company declared an interim cash dividend for 2010 amounting to Rp 1.9 trillion or Rp 470 (full Rupiah) per share. The dividend was paid on 15 November 2010.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 26 Mei 2010, pemegang saham telah menyetujui pembagian total dividen kas untuk tahun 2009 sejumlah Rp 4,5 triliun atau Rp 1.120 (dalam satuan Rupiah) per saham. Termasuk di dalamnya dividen kas interim sejumlah Rp 290 (dalam satuan Rupiah) per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 16 November 2009. Sisanya sebesar Rp 3,3 triliun atau Rp 830 (dalam satuan Rupiah) per saham telah dibayarkan pada tanggal 5 Juli 2010.

At the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on 26 May 2010, a total dividend for 2009 of Rp 4.5 trillion or Rp 1,120 (full rupiah) per share was approved. This included the interim cash dividend of Rp 290 (full Rupiah) per share, paid on 16 November 2009. The remaining Rp 3.3 trillion or Rp 830 (full Rupiah) per share was paid on 5 July 2010.

27. SALDO LABA DICADANGKAN 27. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS

Berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas, perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurang- kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Under Indonesian Company Law, companies are required to set up a statutory reserve amounting to at least 20% of the company’s issued and paid up capital.

Saldo laba dicadangkan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 425 miliar.

The balance of the appropriated retained earnings reserve as at 31 December 2010 and 2009 is Rp 425 billion.

28. PENDAPATAN BERSIH 28. NET REVENUE

2010 2009

Penjualan barang 98,956 71,271 Sales of goods Jasa dan sewa 21,230 18,994 Services and rental Jasa keuangan 9,805 8,261 Financial services 129,991 98,526Pihak yang mempunyai hubungan (3,044) (2,374) Related parties (refer to Note 33b) istimewa (lihat Catatan 33b) Pihak ketiga 126,947 96,152 Third parties

Insentif penjualan sejumlah Rp 1,1 triliun (2009: Rp 602 miliar) dicatat sebagai bagian dari pendapatan bersih dari penjualan barang.

Sales incentives of Rp 1.1 trillion (2009: Rp 602 billion) were recorded as part of net revenue attributable to sales of goods.

Tidak ada pendapatan dari pelanggan individu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih.

No revenue earned from individual customers exceeded 10% of total net revenue.

Page 247: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 71 - Page

29. BEBAN POKOK PENDAPATAN 29. COST OF REVENUE

2010 2009

Bahan baku 6,584 4,190 Raw material Tenaga kerja langsung 1,461 1,072 Direct labor Beban produksi tidak langsung 5,766 5,524 Indirect manufacturing costs

Jumlah beban produksi 13,811 10,786 Total manufacturing costs

Barang dalam proses Work in process Awal tahun 208 250 At beginning of year Anak perusahaan yang dilepas (31) - Disposed subsidiaries

Akhir tahun (245) (208) At end of year

Beban pokok produksi 13,743 10,828 Cost of goods manufactured

Barang jadi Finished goods Awal tahun 5,370 6,502 At beginning of year Pembelian 71,919 47,003 Purchases Anak perusahaan yang dilepas (43) - Disposed subsidiaries Akhir tahun (7,853) (5,370) At end of year

Beban pokok pendapatan - penjualan 83,136 58,963 Cost of revenue - sales of goods barang Beban pokok pendapatan - jasa dan sewa 16,713 14,070 Cost of revenue - services and rental Beban pokok pendapatan - jasa keuangan 3,268 2,722 Cost of revenue - financial services

Jumlah beban pokok pendapatan 103,117 75,755 Total cost of revenue

Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan konsolidasian.

No purchases from third party suppliers exceeded 10% of the total consolidated cost of revenue.

Lihat Catatan 33c untuk rincian pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Refer to Note 33c for details of purchases from related parties.

30. BEBAN USAHA 30. OPERATING EXPENSES

2010 2009 Beban penjualan Selling expenses Iklan dan promosi 1,702 951 Advertising and promotion Imbalan kerja 1,096 796 Employee benefitsDistribusi, gudang dan pengepakan 961 896 Distribution, warehousing and

packaging Penyisihan piutang ragu-ragu 775 566 Provision for doubtful receivables Rugi penjualan agunan yang diambil alih 574 389 Loss on sale of repossessed collateralPelayanan purna jual 403 300 After sales servicePerbaikan dan perawatan 128 84 Repairs and maintenanceKomisi penjualan 88 437 Sales commissionLain-lain (masing-masing dibawah 503 381 Others (below Rp 100 billion each)

Rp 100 miliar) 6,230 4,800

Page 248: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 72 - Page

30. BEBAN USAHA (lanjutan) 30. OPERATING EXPENSES (continued)

2010 2009 Beban umum dan administrasi General and administrative expenses

Imbalan kerja 3,618 3,113 Employee benefits Honorarium tenaga ahli 395 275 Professional fees Penyusutan dan amortisasi 356 342 Depreciation and amortisation Perbaikan dan perawatan 293 273 Repairs and maintenance Perjalanan dan transportasi 180 135 Travelling and transportationsKomunikasi 179 164 Communications

Alat tulis dan beban kantor lainnya 177 143 Stationery and other office expenses Pendidikan dan pelatihan 155 102 Education and training Pajak dan perizinan 151 123 Taxes and licenses Sewa 130 105 Rent Donasi dan representasi 113 94 Donation and representation Keamanan 102 91 Security Lain-lain (masing-masing dibawah 70 255 Others (below Rp 100 billion each)

Rp 100 miliar) 5,919 5,215

12,149 10,015

31. PENGHASILAN LAIN-LAIN, BERSIH 31. OTHER INCOME, NET

2010 2009

Penghasilan dari bea balik nama kendaraan 733 446 Income from vehicle registrations Pendapatan dividen 216 84 Dividend income Penghasilan komisi 185 120 Commission income Keuntungan penjualan surat berharga 118 65 Gain on sale of marketable securities Keuntungan pelepasan aset tetap 35 114 Gain on disposal of fixed assets

dan properti investasi and investment property Kerugian pelepasan investasi (128) (23) Loss on disposal of investment

di anak perusahaan in subsidiariesLain-lain 259 107 Others 1,418 913

32. INFORMASI SEGMEN 32. SEGMENT INFORMATION

a. Segmen usaha a. Business segment

Informasi mengenai segmen usaha Grup adalah sebagai berikut:

Details of the Group’s business segments are as follows:

Pendapatan bersih/Net revenue

2010 2009Pelanggan di

luar perusahaan/

External customers

Antar segmen/

Inter segment

Jumlah/ Total

Pelanggan di luar

perusahaan/ External

customers

Antar segmen/

Inter segment

Jumlah/ Total

Otomotif 69,093 1,124 70,217 49,401 468 49,869 Automotive Jasa keuangan 9,805 162 9,967 8,261 122 8,383 Financial services Alat berat dan 37,261 62 37,323 29,181 61 29,242 Heavy equipment

pertambangan and mining Agribisnis 8,844 - 8,844 7,424 - 7,424 Agribusiness Infrastuktur dan 3,569 390 3,959 2,993 132 3,125 Infrastructure and

logistik logistic Teknologi 1,419 146 1,565 1,266 69 1,335 Information informasi technology

Jumlah 129,991 1,884 131,875 98,526 852 99,378 Total Eliminasi* - (1,884) (1,884) - (852) (852)Elimination*

Konsolidasian 129,991 - 129,991 98,526 - 98,526 Consolidated

*) Eliminasi antar segmen usaha. *) Elimination between business segments.

Page 249: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 73 - Page

32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 32. SEGMENT INFORMATION (continued)

a. Segmen usaha (lanjutan) a. Business segment (continued)

Beban pokok pendapatan/ Cost of revenue

Laba usaha/ Operating income

2010 2009 2010 2009

Otomotif 61,734 43,694 2,569 1,953 Automotive Jasa keuangan 3,460 2,847 2,781 2,162 Financial services Alat berat dan 30,527 22,571 5,156 5,164 Heavy equipment and pertambangan mining Agribisnis 5,234 4,322 3,003 2,602 Agribusiness Infrastruktur dan 2,783 2,209 794 589 Infrastructure and

logistik logistic Teknologi informasi 1,109 951 158 113 Information technology

Jumlah 104,847 76,594 14,461 12,583 Total Eliminasi* (1,730) (839) 264 173 Elimination*

Konsolidasian 103,117 75,755 14,725 12,756 Consolidated

Beban bunga/ Interest expense

Jumlah aset/ Total assets

Jumlah kewajiban/ Total liabilities

2010 2009 2010 2009 2010 2009

Otomotif 55 47 17,944 14,604 8,738 6,419 Automotive Jasa keuangan - - 36,303 26,114 27,384 19,110 Financial services Alat berat dan 201 184 29,569 24,357 13,537 10,455 Heavy equipment

pertambangan and mining Agribisnis 8 31 8,792 7,571 1,336 1,144 Agribusiness Infrastruktur dan 282 219 6,023 4,465 4,461 2,912 Infrastructure and

logistik logistic Teknologi 3 17 982 775 521 398 Information informasi technology

Jumlah 549 498 99,613 77,886 55,977 40,438 Total Eliminasi* (65) (13) (1,809) (432) (1,809) (432) Elimination* Investasi pada - - 15,053 11,484 - - Investment in

perusahaan associates and asosiasi dan jointly controlled jointly controlled entities entities

Konsolidasian 484 485 112,857 88,938 54,168 40,006 Consolidated

Penyusutan dan amortisasi/ Depreciation and amortisation

Pengeluaran modal/ Capital expenditure

2010 2009 2010 2009 Otomotif 376 353 1,097 411 Automotive Jasa keuangan 298 250 97 162 Financial services Alat berat dan 2,927 2,245 4,396 4,570 Heavy equipment and pertambangan mining Agribisnis 282 250 1,558 1,396 Agribusiness Infrastruktur dan logistik 605 479 2,195 955 Infrastructure and logistic Teknologi informasi 78 78 84 87 Information technology

Konsolidasian 4,566 3,655 9,427 7,581 Consolidated

*) Eliminasi antar segmen usaha. *) Elimination between business segments.

Lihat Catatan 11 untuk rincian segmen dari bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.

Refer to Note 11 for segment details of the share of results of associates and jointly controlled entities.

b. Segmen geografis b. Geographic segment

Segmen usaha Grup hampir seluruhnya beroperasi di Indonesia.

The Group’s business segments almost exclusively operate in Indonesia.

Page 250: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 74 - Page

33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

33. RELATED PARTY INFORMATION

Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terutama meliputi transaksi-transaksi penjualan, pembelian dan transaksi keuangan lainnya. Kebijakan Grup atas transaksi seperti tersebut di atas adalah menggunakan prinsip arm’s length.

In the normal course of business, the Group engages in transactions with related parties primarily consisting of sales, purchases and other financial transactions. It is the policy of the Group that such transactions be entered into on an arm’s length basis.

a. Sifat hubungan dan transaksi a. Nature of relationship and transactions

Rincian sifat hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Details of the nature of relationships and transactions with related parties are as follows:

i. Anak perusahaan langsung dan tidak langsung.

i. Direct and indirect subsidiaries.

Lihat Catatan 1d untuk rincian anak perusahaan langsung dan anak perusahaan tidak langsung yang signifikan dari Perseroan.

Refer to Note 1d for details of the Company’s direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries.

ii. Perusahaan asosiasi dan jointlycontrolled entities langsung dan tidak langsung.

ii. Direct and indirect associates and jointly controlled entities.

Lihat Catatan 11 untuk rincian perusahaan asosiasi dan jointlycontrolled entities langsung dan tidak langsung Perseroan.

Refer to Note 11 for details of the Company’s direct and indirect associates and jointly controlled entities.

Anak perusahaan dari jointly controlled entity adalah sebagai berikut:

Subsidiary of jointly controlled entity is as follows:

Melalui/Through PT Denso Indonesia : PT Denso Sales Indonesia Melalui/Through PT Traktor Nusantara : PT Swadaya Harapan Nusantara

iii. Dimiliki oleh karyawan Grup: iii. Owned by the Group’s employees:

Koperasi Karyawan Astra

Page 251: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 75 - Page

33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

b. Pendapatan b. Revenue

Rincian pendapatan yang diperoleh dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Details of revenue earned from related parties are as follows:

2010 2009

% a) Rp % a) Rp

PT Astra Honda Motor 1.15 1,499 1.23 1,211PT Isuzu Astra Motor Indonesia 0.31 405 0.33 322PT Astra Daihatsu Motor 0.28 358 0.28 279PT Inti Ganda Perdana 0.15 196 0.14 140 PT AT Indonesia 0.08 103 0.09 84PT United Tractors Semen Gresik 0.06 78 0.02 23 PT Kayaba Indonesia 0.05 64 0.04 35 PT Denso Indonesia 0.05 63 0.05 49 PT Toyota-Astra Motor 0.04 58 0.04 41PT Komatsu Remanufacturing Asia b) 0.04 46 - -PT Bank Permata Tbk 0.03 42 0.03 30PT Traktor Nusantara 0.03 40 0.01 12PT GS Battery 0.02 20 0.02 20 PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly 0.01 16 0.01 13 PT Tri Dharma Wisesa) PT Aisin Indonesia 0.01 15 0.01 11 PT Toyofuji Logistics Indonesia 0.01 11 0.07 71PT PAM Lyonnaise Jaya 0.01 8 0.01 14 PT Toyota Astra Financial Services 0.01 7 0.01 6 PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia 0.01 7 0.00 4PT Federal Nittan Industries 0.00 2 0.01 5 PT Swadaya Harapan Nusantara 0.00 2 0.00 1 PT Astra Auto Finance 0.00 1 0.00 1 PT Komatsu Astra Finance 0.00 1 0.00 1 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ 0.00 2 0.00 1

Others (below Rp 1 billion each) Jumlah/Total 2.35 3,044 2.40 2,374

a) % terhadap jumlah pendapatan bersih. a) % of total net revenue. b) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010. b) An associate since January 2010.

Page 252: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 76 - Page

33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

c. Pembelian barang dan jasa c. Purchase of goods and services

Rincian pembelian barang dan jasa dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Details of purchase of goods and services from related parties are as follows:

2010 2009 % a) Rp % a) Rp

PT Toyota-Astra Motor 25.90 29,859 22.83 19,584PT Astra Daihatsu Motor 8.56 9,870 7.82 6,711 PT Astra Honda Motor 8.42 9,710 10.09 8,651 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 2.34 2,695 2.15 1,839PT GS Battery 1.10 1,264 1.44 1,233PT Komatsu Remanufacturing Asia b) 0.53 613 - -PT Denso Sales Indonesia 0.24 282 0.24 204PT Toyofuji Logistics Indonesia 0.11 132 0.10 90 PT Kayaba Indonesia 0.07 77 0.10 83 PT Denso Indonesia 0.03 34 0.04 33 PT Toyofuji Serasi Indonesiac) 0.02 26 - -PT Traktor Nusantara 0.01 16 0.02 15PT Astra Nippon Gasket Indonesia 0.01 12 0.01 5

PT DIC Astra Chemical 0.01 7 0.01 5PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly 0.01 7 0.01 5 PT Tri Dharma Wisesa) PT Inti Ganda Perdana 0.00 5 0.00 1 PT Fuji Technica Indonesia 0.00 2 0.00 1

PT Swadaya Harapan Nusantara - - 0.01 6

Jumlah/Total 47.36 54,611 44.87 38,466

a) % terhadap jumlah beban pokok pendapatan dan beban usaha. a) % of total cost of revenue and operating expenses. b) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010. b) An associate since January 2010. c) Perusahaan asosiasi sejak Desember 2009. c) An associate since December 2009.

d. Penghasilan dan beban bunga d. Interest income and expense

Rincian penghasilan dan beban bunga dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Details of interest income and expense from related parties are as follows:

Penghasilan bunga/Interest income 2010 2009 % *) Rp % *) Rp

PT Bank Permata Tbk 24.50 123 23.27 131 PT Gresik Distribution Terminal 0.60 3 0.18 1 PT Astra Daihatsu Motor 0.40 2 1.95 11 PT PAM Lyonnaise Jaya 0.20 1 0.36 2 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ 0.20 1 0.18 1

Others (below Rp 1 billion each)Jumlah/Total 25.90 130 25.94 146

*) % terhadap jumlah penghasilan bunga. *) % of total interest income.

Page 253: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 77 - Page

33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

d. Penghasilan dan beban bunga (lanjutan) d. Interest income and expense (continued)

Suku bunga per tahun untuk IDR berkisar antara 0,5% dan 10,5% dan untuk USD berkisar antara 0,5% dan 9,75%. (2009: untuk IDR antara 6% dan 13,06% dan untuk USD berkisar antara 0,25% dan 9,75%).

The interest rates per annum for IDR ranged between 0.5% and 10.5% and for USD ranged between 0.5% and 9.75%. (2009: for IDR between 6% and 13.06% and for USD was between 0.25% and 9.75%).

Beban bunga/Interest expense 2010 2009 % *) Rp % *) Rp

PT Toyota Astra Financial Services 5.79 28 4.54 22 PT Komatsu Astra Finance 3.10 15 1.86 9

Jumlah/Total 8.89 43 6.40 31

*) % terhadap jumlah beban bunga. *) % of total interest expense.

e. Penghasilan komisi e. Commission income

2010 2009 % *) Rp % *) Rp

PT Astra Honda Motor 9.86 139 8.62 93 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 2.48 35 2.13 23 PT Toyota-Astra Motor 0.21 3 - -

Jumlah/Total 12.55 177 10.75 116

*) % terhadap jumlah penghasilan/(beban) lain-lain. *) % of other income/(expenses).

Penghasilan komisi dihitung berdasarkan jumlah unit penjualan.

Commission income is determined on the number of units sold.

f. Kas dan setara kas f. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas meliputi saldo bank dan deposito berjangka dan call deposits padaBP. Rincian saldo pada BP adalah sebagai berikut:

Cash and cash equivalents include cash in bank and time and call deposits in BP. Details of balances with BP are as follows:

2010 2009 Bank: Cash in bank: Rupiah 1,092 1,065 Rupiah Mata uang asing 292 174 Foreign currencies

1,384 1,239

Deposito berjangka dan call deposits: Time and call deposits: Rupiah 404 492 Rupiah Mata uang asing 135 194 Foreign currencies

539 686

Jumlah 1,923 1,925 Total

Persentase terhadap jumlah aset 1.70% 2.16% Percentage to total assets

Page 254: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 78 - Page

33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

g. Piutang usaha g. Trade receivables

Piutang usaha dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Trade receivables from related parties are as follows:

2010 2009Rupiah:

PT Astra Honda Motor 162 149 PT Astra Daihatsu Motor 52 43 PT Toyota Astra Financial Services 26 28

PT Isuzu Astra Motor Indonesia 24 19 PT AT Indonesia 20 12 PT Inti Ganda Perdana 19 15 PT Toyota-Astra Motor 11 5

PT Kayaba Indonesia 8 4 PT United Tractors Semen Gresik 6 3 PT Denso Indonesia 6 5 PT GS Battery 4 4 PT Aisin Indonesia 3 2 PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia 3 1 PT Bank Permata Tbk 3 - PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa) 2 1 PT Toyofuji Logistics Indonesia 2 1 PT Traktor Nusantara 2 1 PT Astra Auto Finance 1 3 PT Federal Nittan Industries 1 1 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ 1 1 Others (below Rp 1 billion each)

356 298 Mata uang asing/Foreign currencies:

PT Astra Honda Motor 10 1 PT Kayaba Indonesia 3 -

PT Bank Permata Tbk 1 - PT Isuzu Astra Motor Indonesia - 4 PT Astra Daihatsu Motor - 2 PT Traktor Nusantara - 1 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ 2 1 Others (below Rp 1 billion each) 16 9

Jumlah/Total 372 307

Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets 0.33% 0.35%

Page 255: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 79 - Page

33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

h. Piutang lain-lain h. Other receivables

Piutang lain-lain dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Other receivables from related parties are as follows:

2010 2009 Rupiah: Piutang karyawan/Loan to officers and employees 278 248 PT Astra Honda Motor 57 53 PT Bank Permata Tbk 4 1 PT Toyota-Astra Motor 2 3 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 1 - PT Inti Ganda Perdana 1 1 PT Toyofuji Serasi Indonesia 1 -

PT Astra Daihatsu Motor - 89 PT Traktor Nusantara - 2 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ 3 1 Others (below Rp 1 billion each 347 398 Mata uang asing/Foreign currencies: PT Bank Permata Tbk 451 472 PT Gresik Distribution Terminal 65 72 PT Fuji Technica Indonesia 25 32 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ - 1 Others (below Rp 1 billion each 541 577

888 975 Penyisihan piutang ragu-ragu/Provision for doubtful receivables (17) (17)

Jumlah/Total 871 958

Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets 0.77% 1.08%

Semua piutang lain-lain tidak dikenakan bunga, kecuali piutang dalam USD kepada PT Fuji Technica Indonesia, PT Gresik Distribution Terminal dan PT Bank Permata Tbk dengan bunga masing-masing sebesar 1,5%, LIBOR + 5,5% dan 9,75% per tahun dan dalam IDR kepada PT Astra Daihatsu Motor dengan bunga sebesar 10,5% per tahun.

All other receivables are non-interest bearing, except receivables in USD to PT Fuji Technica Indonesia, PT Gresik Distribution Terminal and PT Bank Permata Tbk which bear interest at 1.5%, LIBOR + 5.5% and 9.75% per annum, respectively and in IDR to PT Astra Daihatsu Motor which bear interest at 10.5% per annum.

Page 256: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 80 - Page

33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

i. Hutang usaha i. Trade payables

Hutang usaha kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Trade payables to related parties are as follows:

2010 2009 Rupiah:

PT Astra Honda Motor 679 866 PT Toyota-Astra Motor 527 369 PT Astra Daihatsu Motor 229 141 PT GS Battery 185 173

PT Isuzu Astra Motor Indonesia 153 95 PT Denso Sales Indonesia 64 - PT Kayaba Indonesia 22 21 PT Denso Indonesia 2 46 PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa) 2 1 PT Fuji Technica Indonesia 2 - PT Traktor Nusantara 1 1 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ 1 2 Others (below Rp 1 billion each)

1,867 1,715 Mata uang asing/Foreign currencies:

PT Komatsu Remanufacturing Asia *) 133 - PT GS Battery 48 48 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 10 -

191 48

Jumlah/Total 2,058 1,763

Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to total liabilities 3.80% 4.41%

*) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010. *) An associate since January 2010.

j. Kewajiban lain-lain j. Other liabilities

Kewajiban lain-lain kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Other liabilities to related parties are as follows:

2010 2009 Rupiah:

PT Bank Permata Tbk 39 22 PT Astra Auto Finance 4 1 PT Toyota-Astra Motor - 1

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ 1 1 Others (below Rp 1 billion each) 44 25

Jumlah/Total 44 25

Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to total liabilities 0.08% 0.06%

Page 257: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 81 - Page

33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

33. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

k. Pinjaman jangka pendek dan hutang jangka panjang

k. Short-term borrowings and long-term debts

Pinjaman jangka pendek dan hutang jangka panjang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Short-term borrowings and long-term debts to related parties are as follows:

2010 2009

PT Komatsu Astra Finance 394 515 PT Astra Daihatsu Motor 180 334 PT Toyota Astra Financial Services 206 236 PT Bank Permata Tbk 18 -

Jumlah/Total 798 1,085

Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to total liabilities 1.47% 2.71%

Suku bunga atas hutang sewa pembiayaan kepada PT Komatsu Astra Finance adalah sebesar LIBOR + 2,6% - 2,85% dan SIBOR + 2,6% - 4% per tahun.

Interest rates for obligations under finance leases to PT Komatsu Astra Finance are LIBOR + 2.6% - 2.85% and SIBOR + 2.6% - 4% per annum.

Lihat Catatan 15 dan 20 untuk suku bunga atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang.

Refer to Notes 15 and 20 for interest rates of short-term and long-term loans.

l. Pembiayaan bersama l. Joint financing

Beberapa anak perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dalam penyediaan fasilitas pembiayaan konsumen bersama without recourse. Fasilitas ini bersifat tidak mengikat sampai dengan penarikan.

Certain subsidiaries have entered into agreements with related parties, in providing joint consumer financing without recourse facilities. These facilities are uncommitted until they are drawn down.

Saldo pembiayaan bersama dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Joint financing balance from related parties are as follows:

2010 2009

PT Bank Permata Tbk 9,499 6,730 PT Toyota Astra Financial Services 23 48 PT Komatsu Astra Finance 9 -

Jumlah/Total 9,531 6,778

Page 258: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 82 - Page

34. LABA BERSIH PER SAHAM 34. NET EARNINGS PER SHARE

Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.

Net earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.

2010 2009

Laba bersih per saham: Net earnings per share: Laba bersih 14,366 10,040 Net income

Rata-rata tertimbang jumlah 4,048 4,048 Weighted average number of saham biasa yang beredar - ordinary shares outstanding - dasar dan dilusian (dalam jutaan) basic and diluted (in million)

Laba bersih per saham - dasar dan 3,549 2,480 Net earnings per share - basic dilusian (dalam satuan Rupiah) and diluted (full Rupiah)

35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Berbagai aktivitas Grup menyebabkan Grup terekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga dan risiko harga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Grup dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Grup.

The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: market risk (including foreign exchange risk, interest rate risk and price risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s treasury policies are designed to mitigate the financial impact of fluctuations in interest rates and foreign exchanges rates and to minimise potential adverse effects on the Group’s financial risk.

Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif, terutama interest rate dan cross currency swapsuntuk mengelola aset dan kewajiban Grup sesuai dengan kebijakan keuangan Grup. Kebijakan keuangan Grup adalah tidak mengijinkan adanya transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif. Nilai nosional dan nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif disajikan pada Catatan 8c.

The Group uses derivative financial instruments, principally interest rate swaps and cross currency swaps to manage the Group’s assets and liabilities in accordance with the Group’s treasury policies. It is the Group’s policy not to enter into derivative transactions for speculative purposes. The notional amounts and fair values of derivative financial instruments are disclosed in Note 8c.

Faktor-faktor risiko keuangan Financial risk factors

(i) Risiko pasar (i) Market risk

Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk

Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset dan kewajiban moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Sebagian dari risiko ini dikelola menggunakan lindung nilai natural yang berasal dari aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang sama.

The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures. Foreign exchange risk primarily arises from recognised monetary assets and liabilities that are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. These exposures are managed partly by using natural hedges that arise from monetary assets and liabilities in the same foreign currency.

Page 259: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 83 - Page

35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)

(i) Risiko pasar (lanjutan) (i) Market risk (continued)

Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)

Foreign exchange risk (continued)

Pinjaman dalam mata uang asing diharuskan untuk diswap menjadi mata uang fungsional perusahaan dengan menggunakan cross-currency swap kecuali jika pinjaman dalam mata uang asing tersebut tersebut dibayar dengan arus kas yang berasal dari mata uang asing yang sama. Tujuan dari aktivitas lindung nilai ini untuk mengantisipasi dampak perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap aset dan kewajiban, serta perkiraan laba rugi Grup.

Foreign currency borrowings are required to be swapped into the entity’s functional currency using cross-currency swaps except where the foreign currency borrowings are repaid with cash flows generated in the same foreign currency. The purpose of these hedges is to mitigate the impact of movements in foreign exchange rates on assets and liabilities and the profit and loss accounts of the Group.

Aset dan kewajiban moneter bersih dalam mata uang asing disajikan pada Catatan 37.

Net monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are disclosed in Note 37.

Risiko tingkat bunga Interest rate risk

Grup terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset dan kewajiban yang dikenakan bunga. Risiko ini dikelola pada umumnya dengan menggunakan interest rate swaps untuk mengkonversi pinjaman dengan tingkat bunga mengambang menjadi tingkat bunga tetap. Kebijakan Grup, untuk perusahaan di luar jasa keuangan adalah menjaga agar minimum 40%-60% dari total pinjamannya dengan jatuh tempo sampai dengan 5 tahun, merupakan pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap. Perusahaan jasa keuangan pada umumnya memperoleh pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap. Pinjaman ini menyebabkan Grup terekspos terhadap risiko tingkat bunga atas nilai wajar, dimana risiko ini disalinghapus dengan piutang pembiayaan dengan suku bunga tetap. Pinjaman ini umumnya memiliki tenor yang sama dengan piutang pembiayaannya.

The Group is exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing assets and liabilities. These exposures are managed mainly through the use of interest rate swaps, which have the economic effect of converting borrowings from floating rate to fixed rate. The Group’s guideline is to maintain at least 40%-60% of its gross borrowings with a maturity up to 5 years, exclusive of the financial services companies, in fixed rate instruments. The financial services companies borrow predominantly at a fixed rate. The borrowings expose the Group to fair value interest rate risk, which are offset by financing receivables held at a fixed rate. The borrowings are generally have a same tenor with the financing receivables.

Profil pinjaman Grup setelah memperhitungkan transaksi lindung nilai adalah sebagai berikut:

The Group’s borrowings profile after taking into account hedging transactions is as follows:

2010 2009

Pinjaman dengan tingkat suku bunga 22,719 16,975 Fixed interest rates borrowings tetap Pinjaman dengan tingkat suku bunga 9,019 4,946 Floating interest rates borrowings mengambang

31,738 21,921

Page 260: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 84 - Page

35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)

(i) Risiko pasar (lanjutan) (i) Market risk (continued)

Risiko harga Price risk

Grup terekspos risiko harga yang berasal dari investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang terjadi atas perubahan nilai wajar investasi efek yang tersedia untuk dijual dicatat di ekuitas.

The Group is exposed to security price risk because of investments which are available-for-sale and carried at fair value. Gains and losses arising from changes in the fair value of available-for-sale investments are recognised in equity.

Grup tidak melakukan lindung nilai terhadap investasi tersedia untuk dijual. Kinerja investasi kategori tersedia untuk dijual dimonitor secara periodik, bersamaan dengan pengujian relevansi instrumen investasi tersebut terhadap rencana strategis jangka panjang Grup. Rincian investasi tersedia untuk dijual disajikan dalam Catatan 5.

The Group’s policy is not to hedge available-for-sale investments. The performance of the Group’s available-for-sale investments are monitored periodically, together with a regular assessment of their relevance to the Group’s long term strategic plans. Details of the Group’s available-for-sale investments are set out in Note 5.

Grup terekspos risiko harga komoditas yang berasal dari perubahan harga komoditas terutama minyak kelapa sawit dan batubara. Kebijakan Grup pada umumnya tidak melakukan lindung nilai terhadap risiko harga komoditas, meskipun untuk kepentingan strategis tertentu aktivitas lindung nilai tersebut dapat dilakukan. Dalam kondisi seperti diatas, Grup dapat melakukan transaksi forward contract untuk melakukan pembelian atau penjualan komoditas di masa depan pada tingkat harga tertentu.

The Group is exposed to commodity price risk, arising from changes in commodity prices, primarily crude palm oil and coal. The Group’s policy is generally not to hedge commodity price risk, although limited hedging is undertaken for strategic reasons. In such cases, the Group may enter into a forward contract to sell the commodity at a fixed price at a future date.

(ii) Risiko kredit (ii) Credit risk

Grup memiliki risiko pembiayaan yang terutama berasal dari simpanan di bank, investasi dalam bentuk efek, kredit yang diberikan kepada pelanggan, serta piutang lain-lain (termasuk aset derivatif). Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank, investasi dalam bentuk efek dan aset derivatif dengan memonitor reputasi, credit ratings dan menekan risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak.

The Group is exposed to credit risk primarily from deposits with banks, investment securities, credit exposures given to customers and other receivables (including derivative assets). The Group manages credit risk exposed from its deposits with banks, investment securities and derivative assets by monitoring reputation, credit ratings and limiting the aggregate risk to any individual counterparty.

Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan yang sebagian besar berasal dari aktivitas pembiayaan, Grup menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan penagihan angsuran atas piutang pembiayaan untuk meminimalisir risiko kredit.

In respect of credit exposures given to customers which are predominantly resulted from financing activities, the Group applies prudent credit acceptance policies, performs ongoing credit portfolio monitoring as well as manages the collection of financing receivables in order to minimise the credit risk exposure.

Page 261: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 85 - Page

35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)

(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)

Grup biasanya memperoleh jaminan berupa kendaraan bermotor dan alat berat dari piutang pembiayaan konsumen. Pelanggan memberikan hak kepada Grup untuk menjual agunan yang diambil alih atau mengambil tindakan lain untuk menyelesaikan sisa piutang yang belum dibayar. Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan pada neraca konsolidasian.

The Group normally obtains collateral in the form of motor vehicles and heavy equipment from consumer financing receivables. Customers give the right to the Group to sell the repossessed collateral or take any other action to settle the outstanding receivable. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each financial asset in the consolidated balance sheet after deducting any provision for doubtful receivables.

Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit karena Grup memiliki banyak pelanggan tanpa adanya pelanggan individu yang signifikan.

There is no concentration of credit risk as the Group has a large number of customer without any significant individual customers.

Eksposur maksimum Grup atas risiko kredit adalah sebagai berikut:

The Group’s maximum exposure to credit risk is as follows:

2010 2009

Kas dan setara kas 6,926 8,651 Cash and cash equivalents Piutang usaha 9,391 7,579 Trade receivables

Piutang pembiayaan 29,905 20,733 Financing receivables Piutang lain-lain 1,476 1,349 Other receivables Investasi lain-lain 3,522 2,695 Other investments

51,220 41,007

(iii) Risiko likuiditas (iii) Liquidity risk

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Grup mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang handal.

Prudent liquidity risk management includes managing the profile of borrowing maturities and funding sources, maintaining sufficient cash and marketable securities, and ensuring the availability of funding from an adequate amount of committed credit facilities and the ability to close out market positions. The Group’s ability to fund its borrowing requirements is managed by maintaining diversified funding sources with adequate committed funding lines from high quality lenders.

Estimasi jumlah pinjaman yang harus dibayarkan adalah sebagai berikut:

The borrowings are estimated to be repayable as follows:

2010 2009

Dalam 1 tahun 17,803 11,254 Within 1 year 1 sampai 2 tahun 8,391 7,361 Between 1 and 2 years 2 sampai 5 tahun 5,544 3,306 Between 2 and 5 years

31,738 21,921

Page 262: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 86 - Page

35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Nilai wajar instrumen keuangan Fair values of financial instruments

Nilai wajar aset dan kewajiban financial, beserta nilai tercatatnya, adalah sebagai berikut:

The fair values of financial assets and liabilities, together with the carrying amounts, are as follows:

31 Desember/December2010

31 Desember/December2009

Nilai tercatat/ Carrying

value

Nilai wajar/Fair

value

Nilai tercatat/ Carrying

value

Nilai wajar/ Fair

valueAset keuangan: Financial assets:Kas dan setara kas 7,005 7,005 8,732 8,732 Cash and cash equivalents Piutang usaha 9,391 9,391 7,579 7,579 Trade receivables Piutang pembiayaan 29,905 30,690 20,733 22,120 Financing receivablesPiutang lain-lain 1,476 1,481 1,349 1,276 Other receivables Investasi lain-lain 3,522 3,525 2,695 2,695 Other investments

51,299 52,092 41,088 42,402

Kewajiban keuangan: Financial liabilities:Hutang usaha (9,275) (9,275) (7,278) (7,278) Trade payables Kewajiban lain-lain (3,123) (3,112) (2,331) (2,132) Other liabilities Beban yang masih (3,905) (3,905) (3,072) (3,072) Accrued expenses harus dibayar Pinjaman jangka pendek (4,689) (4,689) (2,430) (2,430) Short-term borrowings Hutang jangka panjang: Long-term debt:

Pinjaman bank dan (19,038) (19,141) (12,057) (11,949) Bank loans and pinjaman lain-lain other loans

Surat berharga yang (7,267) (7,274) (6,857) (6,803) Debt securities in issue diterbitkan

Hutang sewa (744) (744) (577) (577) Obligations under pembiayaan finance leases

(48,041) (48,140) (34,602) (34,241)

Nilai wajar aset dan kewajiban financial lancar mendekati nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan.

The fair value of current financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant.

Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan jangka panjang diestimasikan sebesar nilai kini dari arus kas di masa datang, yang didiskontokan dengan tingkat suku bunga pasar, kecuali untuk beberapa investasi lain-lain dan obligasi ditentukan berdasarkan harga pasar.

The fair values of the non-current financial assets and liabilities are estimated at the present value of future cash flows, discounted at the market rate of interest, except for certain other investments and bonds which are based on market prices.

Page 263: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 87 - Page

36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN

36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

PERJANJIAN DAN KOMITMEN AGREEMENTS AND COMMITMENTS

a. Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti, merek dagang, keagenan dan distributor

a. Licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership and distributorship agreements

Perseroan dan anak perusahaan tertentu mempunyai berbagai perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti, merek dagang, keagenan dan distribusi dengan para pemberi lisensi berikut:

The Company and certain subsidiaries have existing licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership and distributorship agreements with the following licensors:

Otomotif/Automotive

- Automobiles Peugeot, France - BMW AG, Germany

- MAHLE Engine Components Japan Corp, Japan

- PT Astra Daihatsu Motor - PT Astra Honda Motor

- Daido Kogyo Co Ltd, Japan - Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corp, Japan

- PT BMW Indonesia - PT Isuzu Astra Motor Indonesia

- GS Yuasa International Ltd, Japan

- Metalart Corporation, Japan - PT Toyota-Astra Motor

- Kawasaki Industrial Co Ltd, Japan

- Nissan Diesel Motor Co Ltd, Japan

- Teito Rubber Ltd, Japan

Alat berat dan pertambangan/Heavy equipment and mining

- Anhui Heli Machinery Import & Export Co Ltd, China

- PT Komatsu Marketing & Support Indonesia

- PT Komatsu Indonesia

- Bernie Ostermeyer Investments Pty Ltd

- Komatsu Forklift Co Ltd, Japan

- Scania CV Aktiebolag, Sweden

- BOMAG GmbH & Co OHG, Germany

- Komatsu Asia & Pacific Pte Ltd, Singapore

- Tadano Iron Works Co Ltd, Japan

- Hiab Corporation - Komatsu Ltd, Japan - Interlube Systems Sdn Bhd, Malaysia

- Komatsu Forest Pty Ltd, Australia

- Kockums Industries Pty Ltd, Australia

- Nissan Diesel Motor Co Ltd, Japan

Teknologi informasi/Information technology

- Fuji Xerox Co Ltd, Japan - Fuji Xerox Asia Pacific Pte Ltd, Singapore

- Microsoft Regional Sales Corporation, Singapore

- SAP Aktiengesellschaft, Germany

- Hewlett-Packard Sout East Asia

- Dell Global B.V., Singapore - Cisco System Inc, USA

b. Perkebunan plasma b. Plasma plantations

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, hak guna usaha tertentu untuk perkebunan diberikan kepada pengembang apabila pengembang bersedia untuk mengembangkan areal perkebunan untuk petani plasma lokal, di samping mengembangkan perkebunan miliknya sendiri. Pengembangan plasma ini didanai dengan pinjaman bank yang disalurkan kepada pengembang sampai periode tanaman dapat menghasilkan.

In accordance with Indonesian Government policy, certain land rights for plantations are granted conditional upon the grower’s agreement to develop areas for local plasma farmers, in addition to develop their own plantations. Plasma development is funded by bank loans which are granted to the grower at the cultivation stage for the period until the plants can be cropped.

Page 264: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 88 - Page

36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

b. Perkebunan plasma (lanjutan) b. Plasma plantations (continued)

Selama masa pengembangan, pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan tanaman perkebunan plasma serta semua aset yang berada di atasnya, piutang penjualan buah dari kebun plasma di masa mendatang dan jaminan perusahaan dari beberapa anak perusahaan tertentu PT Astra Agro Lestari Tbk (“AAL”). Pada tanggal 31 Desember2010, jumlah pinjaman plasma termasuk bunga adalah nihil (2009: Rp 71 miliar).

During the development period, the loans are secured on the land including all assets located on the plantations, future receivables from sales of the plasma crops and corporate guarantees from certain subsidiaries of PT Astra Agro Lestari Tbk (“AAL”). As at 31 December 2010, the total outstanding plasma loans including interest amounted to nil (2009: Rp 71 billion).

Pada saat mulai menghasilkan, perkebunan plasma akan dialihkan kepada petani plasma, dimana petani plasma berkewajiban untuk menjual hasil panennya kepada anak perusahaan AAL guna mengangsur pinjamannya melalui pemotongan dari hasil penjualannya. Anak perusahaan AAL menjamin pengembalian pinjaman petani plasma.

Upon maturity of the plantations, the plasma plantations are transferred to the plasma farmers, who are obliged to sell their harvest to AAL’s subsidiaries to repay the loans via deductions from sales proceeds. The subsidiaries of AAL guarantee the repayment of the plasma farmers’ loans.

c. Fasilitas kredit c. Credit facilities

Perseroan dan beberapa anak perusahaan tertentu memiliki fasilitas kredit untuk modal kerja, kredit investasi, jaminan bank, letters of credit dan kontrak valuta asing. Fasilitas kredit yang mengikat dan tidak mengikat yang belum digunakan oleh Perseroan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 masing-masing sejumlah Rp 5,9 triliun dan Rp 3,4 triliun.

The Company and certain subsidiaries have credit facilities for working capital, investment credits, bank guarantees, letters of credit and foreign exchange contracts. The total available committed and uncommitted credit facilities of the Company and subsidiaries as at 31 December 2010 amounted to Rp 5.9 trillion and Rp 3.4 trillion, respectively.

d. Jasa pertambangan d. Mining contracting services

PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), anak perusahaan tidak langsung, mempunyai tiga kontrak pertambangan signifikan dengan PT Adaro Indonesia, PT Indominco Mandiri dan PT Kideco Jaya Agung. Berdasarkan kontrak-kontrak tersebut, Pama memberikan jasa pertambangan batubara. Jangka waktu kontrak bervariasi dan berakhir antara tahun 2013 dan 2018.

PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), an indirect subsidiary, has entered into three significant mining services contracts with PT Adaro Indonesia, PT Indominco Mandiri and PT Kideco Jaya Agung. Under the contracts, Pama provides coal mining services. The periods of the contracts are varied and will expire between 2013 and 2018.

Page 265: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 89 - Page

36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

e. Komitmen pembelian properti pertambangan

e. Commitment to purchase mining properties

Pada bulan Januari 2010, PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), anak perusahaan tidak langsung, menandatangani beberapa perjanjian dengan PT Mandira Sanni Pratama dan PT Andalan Teguh Berjaya untuk membeli 30% saham PT Asmin Bara Bronang dan PT Asmin Bara Jaan, perusahaan pemegang konsesi penambangan batubara di propinsi Kalimantan Tengah, dengan total nilai sejumlah USD 40 juta dan Rp 75 juta.

In January 2010, PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), an indirect subsidiary, signed agreements with PT Mandira Sanni Pratama and PT Andalan Teguh Berjaya to acquire 30% of the shares of PT Asmin Bara Bronang and PT Asmin Bara Jaan, coal mine concession holding companies in Central Kalimantan, for a consideration of USD 40 million and Rp 75 million.

Pama telah melakukan pembayaran uang muka sebesar USD 12 juta dan telah menempatkan USD 28 juta dalam bentuk escrow. Pencairan dari rekening escrow akan dilakukan tergantung dari terpenuhinya persyaratan perjanjian tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian atau tanggal lain yang disepakati oleh Pama dan pemegang saham lama. Sejumlah USD 20 juta telah dicairkan dari rekening escrow dan sisanya akan dicairkan pada saat seluruh persyaratan perjanjian telah terpenuhi. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, beberapa persyaratan perjanjian masih belum terpenuhi.

Pama has paid a cash advance of USD 12 million and has placed USD 28 million in escrow. Disbursement of the escrow account will be subject to fulfillment of certain conditions precedent, not more than 12 months from the signing date of the agreement or such other date agreed by Pama and existing shareholders. An amount of USD 20 million has been disbursed from the escrow account and the remaining amount will be disbursed upon the fulfilment of all conditions precedent. As at the date of these consolidated financial statements, certain conditions precedent has not yet been fulfilled.

f. Pelepasan PT Surya Panen Subur f. Disposal of PT Surya Panen Subur

Pada bulan Oktober 2010, PT Astra Agro Lestari Tbk (“AAL”), anak perusahaan langsung, melepas 100% kepemilikan sahamnya di PT Surya Panen Subur (“SPS”) kepada PT Agro Maju Raya dan PT Hamparan Sawit Nusantara dengan harga USD 27 juta, yang terdiri dari kas sejumlah USD 16 juta dan sertifikat obligasi sejumlah USD 11 juta. Sertifikat obligasi ini akan dibayar setiap tahun hingga Oktober 2020 dan dikenakan bunga sebesar 3,24% per tahun.

In October 2010, PT Astra Agro Lestari Tbk (“AAL”), a direct subsidiary, disposed 100% of its ownership in PT Surya Panen Subur (“SPS”) to PT Agro Maju Raya dan PT Hamparan Sawit Nusantara with a total consideration of USD 27 million consists of cash USD 16 million and bond certificate of USD 11 million. The bond certificate is repayable annually until October 2020 and bears interest at 3.24% per annum.

Page 266: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 90 - Page

36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

f. Pelepasan PT Surya Panen Subur (lanjutan) f. Disposal of PT Surya Panen Subur (continued)

Nilai investasi awal SPS adalah Rp 161 miliar dan sampai dengan tanggal penjualan, SPS telah melakukan tambahan investasi bersih sebesar Rp 242 miliar. Dampak dari transaksi ini telah dibukukan sebagai “Penghasilan lain-lain, bersih”.

SPS’s initial investment was Rp 161 billion and until the date of disposal, SPS has invested an additional amount of Rp 242 billion. The impact of this transaction has been recorded as “Other income, net”.

g. Komitmen sewa operasi g. Operating lease commitments

Grup menyewakan beberapa jenis aset tetap dibawah perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan.

The Group leases out various fixed assets under non-cancellable operating lease agreements.

Jumlah piutang sewa minimum yang akan diterima di masa datang yang berasal dari kontrak sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutang pada tanggal pelaporan, adalah sebagai berikut:

The future minimum lease receivables under non-cancellable operating lease contracted for at the reporting date, but not recognised as receivables, are as follows:

2010 2009

Dalam 1 tahun 907 918 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 801 692 Between 1 and 5 years

Lebih dari 5 tahun 8 - More than 5 years

1,716 1,610

h. Komitmen pembelian barang modal h. Capital commitments

Kontrak pembelian barang modal pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sejumlah Rp 1,7 triliun (2009: Rp 2 triliun).

Capital expenditure contracted as at 31 December 2010 amounted to Rp 1.7 trillion (2009: Rp 2 trillion).

Disamping itu, PT Marga Mandala Sakti memiliki komitmen untuk pengeluaran barang modal sejumlah Rp 3,3 triliun terkait dengan perpanjangan masa konsesi jalan tol, dari tahun 2020 dan 2023 menjadi tahun 2048.

In addition, PT Marga Mandala Sakti is committed to certain capital expenditure with a total amount of Rp 3.3 trillion in accordance with the extension of its toll road concession rights, from 2020 and 2023 to 2048.

Pada tanggal 31 Desember 2010, komitmen pengeluaran barang modal dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities adalah sejumlah Rp 470 miliar (2009: Rp 118 miliar).

As at 31 December 2010, capital commitments of associates and jointly controlled entities amounted to Rp 470 billion (2009: Rp 118 billion).

Page 267: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 91 - Page

36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

KEWAJIBAN KONTIJENSI CONTINGENCIES

a. Tuntutan PT Era Giat Prima a. PT Era Giat Prima Claim

Dua perkara yang terkait dengan dana sebesar Rp 546 miliar, yang sebelumnya ditempatkan dalam rekening escrow oleh PT Bank Permata Tbk (“BP”), telah melalui proses peninjauan kembali di Mahkamah Agung, masing-masing untuk perkara perdata dan perkara pidana.

Two cases relating to funds amounting to Rp 546 billion, which were formerly held in escrow account by PT Bank Permata Tbk (“BP”), have been subject to judicial review in the Supreme Court, separately in the Civil and Criminal Divisions.

Pada bulan September 1999, PT Era Giat Prima (“EGP”) mengajukan gugatan perdata terhadap BP, mengklaim BP telah melakukan wanprestasi perjanjian yang terkait dengan Bank Dagang Negara Indonesia dan Bank Umum Nasional (“Perjanjian Cessie”) dan juga mengklaim kepemilikan atas dana tersebut. BP berpendapat bahwa perjanjian Cessie tersebut telah dibatalkan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) sehingga gugatan tersebut tidak mempunyai dasar hukum.

In September 1999, PT Era Giat Prima (“EGP”) filed a lawsuit in the civil courts against BP, alleging breach of an agreement in respect of Bank Dagang Negara Indonesia and Bank Umum Nasional (“the Cessie Agreement”) and asserting ownership over these funds. BP's position was that the Cessie agreement had been cancelled by the Indonesian Bank Restructuring Agency (“IBRA”) and that the lawsuit was therefore without merit.

Pendapat BP ini diperkuat oleh putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung untuk perkara Tata Usaha Negara pada bulan Oktober 2004 yang menyatakan bahwa BPPN berwenang untuk membatalkan Perjanjian Cessie tersebut. Pada bulan Mei 2007, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusannya atas perkara perdata yang memenangkan BP dan menyatakan bahwa BP adalah pemilik dana tersebut.

This position was supported by a Supreme Court administrative judicial review in October 2004, which ruled that IBRA had the authority to cancel the Cessie Agreement. The Civil Division of the Supreme Court concluded in May 2007 in favour of BP and confirmed BP's entitlement to the funds.

Pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia menuntut secara pidana terhadap Joko Tjandra, direktur EGP pada saat itu, sehubungan dengan dana disebut di atas, di mana dana tersebut merupakan salah satu bukti dalam tuntutan pidana. Pada bulan Juni 2009, Mahkamah Agung mengeluarkan putusannya atas perkara pidana ini yang memenangkan Pemerintah Indonesia. Berdasarkan keputusan tersebut, Kejaksaan Negeri menyatakan bahwa dana dalam escrowaccount harus dikembalikan ke Kas Negara. Hal ini telah dilakukan pada bulan Juni 2009.

In 1999, the Government of Indonesia filed a lawsuit in the criminal courts against Joko Tjandra, a director of EGP at that time, in connection with the above-mentioned funds, which accordingly formed part of the evidence in the lawsuit. The Criminal Division of the Supreme Court concluded in June 2009 in favour of the Government of Indonesia. On the basis of this decision the District Attorney directed that the balance on the escrow account be paid over the State Treasury. This was done in June 2009.

Berdasarkan putusan-putusan Mahkamah Agung atas perkara perdata dan tata usaha negara, manajemen BP berkeyakinan bahwa dana tersebut adalah sah milik BP dan saat ini telah mengambil tindakan-tindakan yang bertujuan untuk pengembalian dana tersebut.

Based on the decisions of the Civil and Administrative Divisions of the Supreme Court, BP's management is of the opinion that these funds are legally the property of BP and steps are currently being taken to pursue repayment of the funds.

Page 268: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 92 - Page

36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

KEWAJIBAN KONTIJENSI (lanjutan) CONTINGENCIES (continued)

b. Pemeriksaan pajak pra penggabungan BP b. BP’s pre-merger assessments

Pada tahun 2004, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Satu (“KPP WPB I”) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) atas 5 Bank Peserta Penggabungan yang merupakan awal terbentuknya BP, untuk tahun pajak 2001 dan 2002, dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 412 miliar. Walaupun SKP tersebut dilunasi seluruhnya, BP mengajukan keberatan/banding karena manajemen berkeyakinan tidak ada pajak yang kurang dibayar.

In 2004, the Large Tax Office I of the Directorate General of Taxation (“LTO I”) issued Tax Assessment Letters in respect of the 5 Merged Banks from which BP was formed, for the fiscal years 2001 and 2002, indicating underpaid tax in a total amount of Rp 412 billion. Whilst these assessments were paid in full, BP subsequently appealed as management believes that no tax has been underpaid.

Pada bulan Mei 2007, Pengadilan Pajak memutuskan untuk menerima permohonan banding BP. BP menerima kembali seluruh pembayaran pajak sejumlah Rp 412 miliar bersamaan dengan kompensasi bunga sejumlah Rp 125 miliar.

In May 2007, the Tax Court accepted BP’s appeals. BP received full repayment of Rp 412 billion together with interest compensation of Rp 125 billion.

Selanjutnya, pada bulan September 2007, KPP WPB I mengajukan permohonan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung. BP telah menyerahkan Kontra Memori kepada Mahkamah Agung untuk memperkuat posisinya.

Subsequently, in September 2007, the LTO I appealed against the decision, applying for a Judicial Review to the Supreme Court. BP has already submitted a Counter Memorandum to the Supreme Court in support of its position.

Pada bulan Juli, Agustus dan Oktober 2010, BP menerima sebagian putusan Mahkamah Agung yang mengabulkan permohonan BP dengan jumlah Rp 352 milliar.

In July, August and October 2010, BP received part of the Supreme Court decisions for the favor of BP with a total amount of Rp 352 billion.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, BP belum menerima keputusan lainnya dari Mahkamah Agung.

As at the date of these consolidated financial statements, BP has not yet received the other Supreme Court decisions.

c. Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat (“LSM”)

c. Claim from a non Government Organisation (“NGO”)

Pada tahun 2008, PT Mamuang (“MMG”), anak perusahaan tidak langsung melalui AAL, digugat oleh LSM Perkumpulan Kelompok Pemberdayaan Tani dan Nelayan Pesisir Pantai Kabupaten Mamuju Utara atas tanah milik MMG. Pengadilan Negeri Mamuju - Sulawesi Barat memutuskan bahwa MMG harus membayar ganti rugi sebesar Rp 61 miliar yang telah disetujui oleh Pengadilan Tinggi.

In 2008, PT Mamuang (“MMG”), an indirect subsidiary through AAL, was sued by an NGO “Perkumpulan Kelompok Pember-dayaan Tani dan Nelayan Pesisir Pantai Kabupaten Mamuju Utara” in respect of land rights owned by MMG. The Civil Court of Mamuju - West Sulawesi ruled that MMG should pay a compensation of Rp 61 billion which was upheld in the High Court.

Page 269: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 93 - Page

36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

KEWAJIBAN KONTIJENSI (lanjutan) CONTINGENCIES (continued)

c. Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat (“LSM”) (lanjutan)

c. Claim from a non Government Organisation (“NGO”) (continued)

MMG telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut kepada Mahkamah Agung.

MMG has submitted an appeal against the decision to the Supreme Court.

Pada bulan Mei 2010, Mahkamah Agung mengabulkan kasasi MMG.

In May 2010, the Supreme Court accepted MMG appeal.

d. Gugatan PT Indonesia Unggul Bersatu d. Claim from PT Indonesia Unggul Bersatu

Pada tahun 2009, PT Indonesia Unggul Bersatu (“IUB”) menggugat Badan Pertanahan Nasional (“BPN”) Mamuju Utara untuk membatalkan sertifikat Hak Guna Usaha (“HGU”) yang telah diterbitkan untuk sejumlah perusahaan perkebunan, termasuk sertifikat seluas 30.442 hektar yang diterbitkan untuk beberapa anak perusahaan AAL (MMG, PT Letawa, PT Suryaraya Lestari dan PT Pasangkayu).

In 2009, the National Land Office of North Mamuju was sued by PT Indonesia Unggul Bersatu (“IUB”) to revoke the certificates of “Hak Guna Usaha” (“HGU”) issued to a number of plantation companies, including certificates in respect of 30,442 hectares issued to certain subsidiaries of AAL (MMG, PT Letawa, PT Suryaraya Lestari and PT Pasangkayu).

Pengadilan Tata Usaha Negara memerintahkan BPN untuk membatalkan sertifikat HGU tersebut. BPN dan keempat anak perusahaan AAL telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara di Makasar.

The State Administrative Court has instructed the National Land Office to revoke the certificates. The National Land Office and the four subsidiaries of AAL have submitted an appeal to the High Administrative Court in Makasar.

Pada bulan Juni 2010, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara menerima permohonan banding tersebut dan membatalkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara.

In June 2010, the High Administrative Court had accepted the appeal and cancelled the State Administrative Court’s decision.

IUB telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas keputusan tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses kasasi masih dalam proses.

IUB has submitted an appeal against the decision to the Supreme Court. As at the date of these consolidated financial statements, the appeal is still in process.

Page 270: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 94 - Page

37. ASET ATAU KEWAJIBAN MONETER BERSIH DALAM MATA UANG ASING

37. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Grup memiliki aset dan kewajiban dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut (dalam satuan penuh, kecuali jumlah setara Rupiah):

The Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows (in full amounts, except Rupiah equivalent):

2010 Jumlah setara Lain-lain/ Rupiah/ USD JPY Others* Rp EquivalentAset Assets Kas dan setara kas 163,420,797 595,549,854 4,353,591 1,574 Cash and cash equivalents Piutang usaha 551,061,916 249,544,703 1,316,015 4,994 Trade receivables Piutang lain-lain 62,571,152 4,285,924 22,652 563 Other receivables Investasi lain-lain 19,133,968 - - 172 Other investmentsPiutang pembiayaan 143,132,381 - - 1,287 Financing receivables Aset lain-lain 231,059 270,000 611,630 8 Other assets

939,551,273 849,650,481 6,303,888 8,598Kewajiban Liabilities Pinjaman jangka pendek (64,223,300) (517,110,624) - (635) Short-term borrowings Hutang usaha (323,907,350) (1,484,870,135) (10,710,357) (3,172) Trade payables Kewajiban lain-lain (39,046,277) (181,672,063) (879,034) (379) Other liabilitiesBeban yang masih harus (8,168,743) (1,640,396) (52,274) (74) Accrued expenses dibayar Hutang jangka panjang (1,241,533,911) (3,677,413,558) - (11,568) Long-term debt

(1,676,879,581) (5,862,706,776) (11,641,665) (15,828)

Kewajiban bersih (737,328,308) (5,013,056,295) (5,337,777) (7,230) Net liabilities

Kewajiban yang dilindung 555,838,886 4,467,171,795 1,329,751 5,502 Liabilities hedged nilai Kewajiban bersih (181,489,422) (545,884,500) (4,008,026) (1,728) Net liabilities after hedge setelah lindung nilai

Dalam ekuivalen Rupiah (1,632) (60) (36) (1,728) Rupiah equivalent (dalam miliaran) (in billions)

2009 Jumlah setara Lain-lain/ Rupiah/ USD JPY Others* Rp EquivalentAset Assets Kas dan setara kas 329,988,598 557,206,540 4,011,866 3,197 Cash and cash equivalents Piutang usaha 470,019,780 167,499,065 2,322,296 4,457 Trade receivables Piutang lain-lain 64,494,007 2,058,126 683 606 Other receivables Investasi lain-lain 14,951,286 - - 141 Other investmentsPiutang pembiayaan 90,076,261 - - 847 Financing receivables Aset lain-lain 586,633 453,663 4,417 5 Other assets

970,116,565 727,217,394 6,339,262 9,253Kewajiban Liabilities Pinjaman jangka pendek (73,080,000) (970,254,399) - (786) Short-term loans Hutang usaha (360,531,348) (947,421,596) (4,882,649) (3,531) Trade payables Kewajiban lain-lain (21,200,614) (27,655,967) (946,569) (212) Other liabilitiesBeban yang masih harus (8,591,580) - (42,431) (81) Accrued expenses dibayar Hutang jangka panjang (598,058,675) (6,652,203,524) - (6,298) Long-term debt

(1,061,462,217) (8,597,535,486) (5,871,649) (10,908)

Aset/(kewajiban) bersih (91,345,652) (7,870,318,092) 467,613 (1,655) Net assets/(liabilities)

Kewajiban yang dilindung 200,881,944 7,447,672,271 - 2,646 Liabilities hedged nilai Aset/(kewajiban) bersih 109,536,292 (422,645,821) 467,613 991 Net assets/(liabilities) after hedge setelah lindung nilai

Dalam ekuivalen Rupiah 1,030 (43) 4 991 Rupiah equivalent (dalam miliaran) (in billions)

* Aset dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.

* Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at balance sheets date.

Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Grup setelah memperhitungkan transaksi lindung nilai akan turun sekitar Rp 28 miliar.

If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2010 had been translated using the middle rates as at the date of this report, the total net foreign currency liabilities of the Group after taking into account the hedging transactions would decrease by approximately Rp 28 billion.

Page 271: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 95 - Page

38. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 38. SUBSEQUENT EVENTS

Penawaran umum obligasi anak perusahaan Public offering of subsidiaries bonds

Beberapa anak perusahaan langsung dan tidak langsung menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam LK”) dalam rangka penawaran umum obligasi.

Certain direct and indirect subsidiaries submitted a Registration Letter to the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam LK”) in relation to bonds public offering.

Informasi lain mengenai pernyataan pendaftaran obligasi tersebut adalah sebagai berikut:

Other information relating to the bonds registration letter is as follows:

Jumlah maksimum/ Penerbit/Issuer Nama/Name Maximum amount

PT Astra Sedaya Finance Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 2,150 dengan Tingkat Bunga Tetap PT Federal International Finance Obligasi Federal International Finance XI Tahun 2,000 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap PT Surya Artha Nusantara Finance Obligasi Surya Artha Nusantara Finance I/2011 600

Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, PT Surya Artha Nusantara Finance dan PT Astra Sedaya Finance telah menerima pernyataan efektif dari Bapepam LK, sedangkan PT Federal International Finance masih menunggu keputusan dari Bapepam LK.

Until the date of these consolidated financial statements, PT Surya Artha Nusantara Finance and PT Astra Sedaya Finance have received effective statement from Bapepam LK, while PT Federal International Finance is still waiting for Bapepam LK’s decision.

39. REKLASIFIKASI AKUN 39. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Laporan keuangan konsolidasian tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2010. Rincian reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

The 2009 consolidated financial statements have been reclassified to be consistent with the presentation of the 2010 consolidated financial statements. The details of the reclassifications are as follows:

Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before Reklasifikasi/ After reclassification Reclassification reclassification

Aset tetap 21,941 (1,180) 20,761 Fixed assets Aset kerja sama operasi - 1,180 1,180 Joint operation assets Aset tak berwujud lainnya - 302 302 Other intangible assets Pembayaran dimuka lainnya 739 (18) 721 Other prepayments Aset lain-lain 739 (284) 455 Other assets

Kewajiban lain-lain - 3,529 (1,420) 2,109 Other liabilities – current jangka pendek

Pendapatan ditangguhkan - 1,420 1,420 Unearned income – jangka pendek current

Kewajiban lain-lain - 684 (487) 197 Other liabilities – jangka panjang non-currentPendapatan ditangguhkan - 487 487 Unearned income –

jangka panjang non-current

Page 272: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 96 - Page

40. STANDAR AKUNTANSI YANG AKAN DITERAPKAN

40. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan revisi yang akan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 dan 2012 dan mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup, sebagai berikut:

The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards which will be effective since 1 January 2011 and 2012 and might have an impact on the Group’s consolidated financial statements as follows:

- PSAK No. 1 : Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial Statements - PSAK No. 2 : Laporan Arus Kas/Statement of Cash Flows - PSAK No. 3 : Laporan Keuangan Interim/Interim Financial Reporting - PSAK No. 4 : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri/ Consolidated and Separate Financial Statements - PSAK No. 5 : Segmen Operasi/Operating Segments- PSAK No. 7 : Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi/Related Party Disclosures- PSAK No. 8 : Peristiwa Setelah Periode Pelaporan/Events after the Reporting Period- PSAK No. 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/The Effects of Changes in

Foreign Exchange Rates- PSAK No. 12 : Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama/Interests in Joint Ventures- PSAK No. 15 : Investasi pada Entitas Asosiasi/Investments in Associates- PSAK No. 18 : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya/Accounting

and Reporting by Retirement Benefit Plans- PSAK No. 19 : Aset Tak Berwujud/Intangible Assets- PSAK No. 22 : Kombinasi Bisnis/Business Combinations- PSAK No. 23 : Pendapatan/Revenue- PSAK No. 24 : Imbalan Kerja/Employee Benefits- PSAK No. 25 : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan/

Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors - PSAK No. 34 : Kontrak Konstruksi/Construction Contracts- PSAK No. 46 : Pajak Penghasilan/Income Taxes- PSAK No. 48 : Penurunan Nilai Aset/Impairment of Assets- PSAK No. 50 : Instrumen Keuangan: Penyajian/Financial Instruments: Presentation- PSAK No. 53 : Pembayaran Berbasis Saham/Share-based Payment- PSAK No. 57 : Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi/

Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets - PSAK No. 58 : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan/ Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations - PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan/Financial Instruments: Disclosures - PSAK No. 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah/

Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance - PSAK No. 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi/Financial Reporting in

Hyperinflationary Economies - ISAK No. 7 : Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus/Consolidation of Special Purpose Entities - ISAK No. 9 : Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas

Serupa/Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities - ISAK No. 10 : Program Loyalitas Pelanggan/Customer Loyalty Programmes- ISAK No. 11 : Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik/Distribution of Non-cash Assets to

Owners - ISAK No. 12 : Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer/Jointly

Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Venturers - ISAK No. 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri/

Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation- ISAK No. 14 : Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web/Intangible Assets - Website Cost - ISAK No. 15 : Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya/

The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction

Page 273: Annual Report • Astra International 2010

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 97 - Page

40. STANDAR AKUNTANSI YANG AKAN DITERAPKAN (lanjutan)

40. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued)

- ISAK No. 16 : Perjanjian Konsesi Jasa/Service Concession Arrangements- ISAK No. 17 : Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai/Interim Financial Reporting and

Impairment- ISAK No. 18 : Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi/

Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities- ISAK No. 20 : Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya/Income

Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders

Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan beberapa standar akuntansi keuangan dan interpretasi tersebut.

The Group is still evaluating the possible impact on the issuance of these financial accounting standards and interpretations.

41. INFORMASI TAMBAHAN 41. SUPPLEMENTARY INFORMATION

Berikut pada halaman 98 sampai dengan halaman 102, adalah informasi keuangan PT Astra International Tbk (induk perusahaan saja) yang menyajikan penyertaan Perseroan pada anak perusahaan berdasarkan metode ekuitas dan bukan dengan metode konsolidasi.

The following financial information of PT Astra International Tbk (parent company only) on pages 98 to 102, presents the Company’s investments in subsidiaries under the equity method, as opposed to the consolidation method.

Page 274: Annual Report • Astra International 2010

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY

Halaman - 98 - Page

NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009

(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)

2010 2009 ASET ASSETS

Aset lancar Current assets Kas dan setara kas 1,302 1,807 Cash and cash equivalents Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan Trade receivables, net of provision for piutang ragu-ragu sebesar 1 (2009: nihil): doubtful receivables of 1 (2009: nil): - Pihak yang mempunyai hubungan 140 134 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 2,543 1,835 - Third parties Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan Other receivables, net of provision for piutang ragu-ragu sebesar 6 (2009: 2) doubtful receivables of 6 (2009: 2) - Pihak yang mempunyai hubungan 1,615 316 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 15 19 - Third parties Persediaan 1,803 1,643 Inventories Pajak dibayar dimuka 79 209 Prepaid taxes Pembayaran dimuka lainnya 313 164 Other prepayments Jumlah aset lancar 7,810 6,127 Total current assets Aset tidak lancar Non-current assets Piutang lain-lain – pihak yang mempunyai 503 567 Other receivables – related parties, hubungan istimewa, setelah dikurangi net of provision for doubtful penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 17 receivables of 17 (2009: 17) (2009: 17) Investasi pada anak perusahaan, perusahaan 44,101 34,903 Investments in subsidiaries, associates asosiasi dan jointly controlled entities and jointly controlled entities Investasi lain-lain 58 58 Other investments Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi 2,921 2,421 Fixed assets, net of accumulated penyusutan sebesar 1.050 (2009: 941) depreciation of 1,050 (2009: 941) Aset pajak tangguhan 452 270 Deferred tax assets Aset lain-lain 54 41 Other assets Jumlah aset tidak lancar 48,089 38,260 Total non-current assets

JUMLAH ASET 55,899 44,387 TOTAL ASSETS

Page 275: Annual Report • Astra International 2010

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY

Halaman - 99 - Page

NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009

(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)

2010 2009KEWAJIBAN LIABILITIES

Kewajiban jangka pendek Current liabilities Pinjaman jangka pendek 790 376 Short-term borrowingsHutang usaha: Trade payables: - Pihak yang mempunyai hubungan 1,863 1,597 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 263 221 - Third parties Kewajiban lain-lain: Other liabilities: - Pihak yang mempunyai hubungan 4 6 - Related parties istimewa - Pihak ketiga 897 616 - Third parties Hutang pajak 399 199 Taxes payable Beban yang masih harus dibayar 2,003 1,206 Accrued expenses Kewajiban diestimasi 48 60 Provisions Jumlah kewajiban jangka pendek 6,267 4,281 Total current liabilities Kewajiban jangka panjang Non-current liabilities Kewajiban lain-lain – pihak ketiga 1 2 Other liabilities - third partiesKewajiban diestimasi 321 210 Provisions Jumlah kewajiban jangka panjang 322 212 Total non-current liabilities

Jumlah kewajiban 6,589 4,493 Total liabilities

EKUITAS EQUITY Modal saham: Share capital: - Modal dasar - 6.000.000.000 saham - Authorised - 6,000,000,000 dengan nilai nominal Rp 500 shares with par value of (dalam satuan Rupiah) per saham Rp 500 (full Rupiah) per share - Modal ditempatkan dan disetor 2,024 2,024 - Issued and fully paid - penuh - 4.048.355.314 4,048,355,314 saham biasa ordinary shares Tambahan modal disetor 1,106 1,106 Additional paid-in capital Perubahan ekuitas anak perusahaan, 1,449 1,178 Changes in equity of subsidiaries, perusahaan asosiasi dan jointly controlled associates and jointly controlled

entities entities Saldo laba: Retained earnings: - Dicadangkan 425 425 - Appropriated - Belum dicadangkan 44,306 35,161 - Unappropriated Jumlah ekuitas 49,310 39,894 Total equity JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 55,899 44,387 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 276: Annual Report • Astra International 2010

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY

Halaman - 100 - Page

LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2010 2009

Pendapatan bersih 63,312 44,083 Net revenue

Beban pokok pendapatan (56,233) (39,139) Cost of revenue

Laba kotor 7,079 4,944 Gross profit

Beban usaha: Operating expenses: Beban penjualan (3,790) (2,446) Selling expenses Beban umum dan administrasi (1,583) (803) General and administrative expenses (5,373) (3,249) Laba usaha 1,706 1,695 Operating income Penghasilan/(beban) lain-lain: Other income/(expenses): Penghasilan bunga 295 157 Interest income Beban bunga (12) (27) Interest expense Kerugian selisih kurs, bersih (16) (15) Foreign exchange loss, net Penghasilan lain-lain, bersih 1,291 861 Other income, net

1,558 976 Bagian atas hasil bersih anak perusahaan, 11,792 7,999 Share of results of subsidiaries, perusahaan asosiasi dan jointly associates and jointly controlled

controlled entities entities

Laba sebelum pajak penghasilan 15,056 10,670 Profit before income tax Beban pajak penghasilan (690) (630) Income tax expenses

Laba bersih 14,366 10,040 Net income

Laba bersih per saham - 3,549 2,480 Net earnings per share -

dasar dan dilusian basic and diluted (dalam satuan Rupiah) (full Rupiah)

Page 277: Annual Report • Astra International 2010

INF

OR

MA

SI

TA

MB

AH

AN

/SU

PP

LE

ME

NT

AR

Y IN

FO

RM

AT

ION

PT

AS

TR

A IN

TE

RN

AT

ION

AL

Tb

k

IND

UK

PE

RU

SA

HA

AN

SA

JA

/PA

RE

NT

CO

MP

AN

Y O

NL

Y

Hal

ama

n -

101

- P

ag

e

LA

PO

RA

N P

ER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

U

NT

UK

TA

HU

N Y

AN

G B

ER

AK

HIR

31

DE

SE

MB

ER

201

0 D

AN

200

9

(Din

yata

kan

dala

m m

iliar

an R

upia

h)

ST

AT

EM

EN

TS

OF

CH

AN

GE

S IN

EQ

UIT

Y

FO

R T

HE

YE

AR

S E

ND

ED

31

DE

CE

MB

ER

201

0 A

ND

200

9 (E

xpre

ssed

in b

illio

ns o

f R

upia

h)

Mo

dal

sah

am/

Sh

are

cap

ital

Tam

bah

an

mo

dal

dis

eto

r/A

dd

itio

nal

p

aid

-in

ca

pit

al

Per

ub

ahan

eku

itas

an

ak p

eru

sah

aan

, p

eru

sah

aan

aso

sia

si

dan

join

tly

con

tro

lled

en

titi

es/

Ch

ang

es

in e

qu

ity

of

sub

sid

iari

es,

asso

ciat

es a

nd

join

tly

con

tro

lled

en

titi

es

Sal

do

lab

a/R

etai

ned

ear

nin

gs

Jum

lah

/ T

ota

l D

icad

ang

kan

/ A

pp

rop

riat

ed

Be

lum

dic

ad

an

gka

n/

Un

app

rop

riat

ed

S

aldo

1 J

anua

ri 2

009

2,

024

1,10

6

923

42

5

28,6

02

33

,080

B

alan

ce a

t 1 J

anua

ry 2

009

Laba

ber

sih

-

-

-

-

10,0

40

10

,040

N

et in

com

e D

ivid

en

-

- -

-(3

,481

) (3

,481

) D

ivid

end

Per

ubah

an e

kuita

s an

ak p

erus

ahaa

n,

--

255

--

25

5C

hang

es in

equ

ity o

fsu

bsid

iarie

s,pe

rusa

haan

aso

sias

i dan

join

tly

asso

ciat

es a

nd jo

intly

con

trol

led

co

ntro

lled

entit

ies

entit

ies

Sal

do 1

Jan

uari

201

0

2,02

4

1,

106

1,

178

42

5

35,1

61

39

,894

B

alan

ce a

t 1 J

anua

ry 2

010

Pen

yesu

aian

seh

ubun

gan

deng

an

--

--

42

42

Adj

ustm

ent i

n re

latio

n to

impl

emen

tatio

n

pene

rapa

n P

SA

K N

o. 5

5

of P

SA

K N

o. 5

5 (R

evis

ed 2

006)

(R

evis

i 200

6)

Sal

do 1

Jan

uari

201

0 se

tela

h pe

nye

suai

an

2,02

4

1,

106

1,

178

42

5

35,2

03

39

,936

B

alan

ce a

t 1 J

anua

ry 2

010

afte

r

ad

just

men

t La

ba b

ersi

h

-

-

-

-

14

,366

14,3

66

Net

inco

me

Div

iden

--

- -

(5,2

63)

(5,2

63)

Div

iden

dP

erub

ahan

eku

itas

anak

per

usah

aan,

-

-27

1-

-

271

Cha

nges

in e

quity

of

subs

idia

ries,

peru

saha

an a

sosi

asi d

an jo

intly

as

soci

ates

and

join

tly c

ontr

olle

d

cont

rolle

d en

titie

s

en

titie

sS

aldo

31

Des

embe

r 20

10

2,02

4

1,

106

1,44

9

425

44

,306

49,3

10B

alan

ce a

t 31

Dec

embe

r 20

10

Page 278: Annual Report • Astra International 2010

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY

Halaman - 102 - Page

LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah)

2010 2009Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities: Penerimaan dari pelanggan 63,876 44,180 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (55,780) (38,508) Payments to suppliers Pembayaran kepada karyawan (1,864) (1,491) Payments to employees Pembayaran beban usaha lain (2,869) (1,938) Payments for other operating expenses Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya 549 302 Receipts from other operating activities

Kas yang dihasilkan dari operasi 3,912 2,545 Cash generated from operations Penghasilan bunga yang diterima 238 132 Interest income received Pembayaran pajak penghasilan badan (759) (700) Payments of corporate income tax

Arus kas bersih yang diperoleh dari 3,391 1,977 Net cash flows provided from aktivitas operasi operating activities

Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities: Dividen kas yang diterima 5,993 3,857 Cash dividends received Penjualan aset tetap 32 89 Sale of fixed assets Penambahan piutang kepada pihak (1,231) (632) Additions to amounts due from yang mempunyai hubungan istimewa related parties Penambahan investasi pada anak perusahaan (3,051) (63) Additions to investments in subsidiaries dan jointly control entities and jointly control entities Pembelian aset tetap (772) (313) Acquisitions of fixed assets Penambahan aset lain-lain (16) (10) Additions to other assets

Arus kas bersih yang diperoleh dari 955 2,928 Net cash flows provided from aktivitas investasi investing activities

Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities: Pembayaran kembali pinjaman (367) (1,195) Repayments of short-term borrowings

jangka pendek Pembayaran bunga (14) (30) Interest paid Dividen kas yang dibayarkan (5,259) (3,479) Cash dividends paid Penerimaan pinjaman jangka pendek 790 513 Proceeds from short-term borrowings

Arus kas bersih yang digunakan (4,850) (4,191) Net cash flows used in financing untuk aktivitas pendanaan activities

(Penurunan)/kenaikan bersih kas dan (504) 714 Net (decrease)/increase in cash and setara kas cash equivalents

Kas dan setara kas pada awal tahun 1,807 1,096 Cash and cash equivalents at beginning of year

Dampak perubahan selisih kurs (1) (3) Effects of exchange rate changes on terhadap arus kas dan setara kas cash and cash equivalents

Kas dan setara kas pada akhir tahun 1,302 1,807 Cash and cash equivalents at end of year

Aktivitas signifikan yang tidak Significant activities not affecting mempengaruhi arus kas: cash flows:

Reklasifikasi uang muka ke aset tetap 180 43 Reclassification of advance payments to fixed assets

Page 279: Annual Report • Astra International 2010

Printed on recycled paper & FSC certifiedDicetak di atas kertas daur ulang & bersertifikat FSC

Page 280: Annual Report • Astra International 2010

2010 Laporan TahunanAnnual Report

PT Astra International Tbk

Astra International BuildingJl. Gaya Motor Raya No. 8Sunter II, Jakarta 14330Indonesia

Telp (62-21) 652 2555Fax (62-21) 653 04957

www.astra.co.id