Annual annual report 2010

156

description

 

Transcript of Annual annual report 2010

  • Laporan Tahunan 2008 i

    DAFTAR ISI

    SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA ...................................................................................................................... 1

    SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA ........................................................................................................................ 2

    INFORMASI UMUM .......................................................................................................................................... 3

    LAPORAN DIREKSI ....................................................................................................................................... 17

    A. PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 18 B. PERKEMBANGAN USAHA ................................................................................................................... 19 C.PERKEMBANGAN FAKTOR PENUNJANG USAHA ............................................................................. 22 D.PERKEMBANGAN KEUANGAN ............................................................................................................ 23 E.LAIN-LAIN .............................................................................................................................................. 25 F.PROSPEK USAHA ................................................................................................................................. 27

    LAPORAN PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS ............................................................................................... 30

    LAPORAN PELAKSANAAN GCG.................................................................................................................. 40

    A. PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 40 B. KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ASSESSMENT ............................................................................ 40 C. PELAKSANAAN ASPEK-ASPEK GCG 2008 ....................................................................................... 41

    LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN....................................................................... 50

    PRODUK JASA ............................................................................................................................................... 147

    MITRA USAHA .............................................................................................................................................. 148

    ALAMAT KANTOR ......................................................................................................................................... 149

  • Laporan Tahunan 2008 1

    SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Segala puji dan syukur marilah kita persembahkan kepada Allah Swt, karena atas limpahan rahmat dan karunia Nya, kita dapat melalui tahun 2008 dengan selamat. Apalagi pada parohan tahun 2008 dunia perbankan dihadapkan pada tantangan yang cukup berat yaitu dampak krisis financial global yang bermula dari krisis keuangan di Amerika Serikat.

    Tahun 2008 adalah tahun transisi bagi PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat selain baru saja melalui perubahan status dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) pertengahan tahun 2007, juga melakukan pergantian pengurus tanggal 7 Januari 2008. Sebagai konsekwensi logis dari perubahan status PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat, maka pengurus berkewajiban melakukan penyesuaian seluruh ketentuan yang berkaitan dengan operasional Bank dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Coorporate Governance (GCG) bagi Bank Umum.

    Menyikapi perubahan status dan peraturan perundangan tersebut, maka pengurus PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat menetapkan tahun 2008 sebagai Tahun Perubahan atau Moment of Change. Dalam rangka melaksanakan perubahan itu pengurus berpegang pada tiga prinsip dasar yang menjadi pedoman bagi pengurus dalam mengelola PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat yaitu :

    1. Melaksanakan seluruh keputusan RUPS tahun buku 2007 pada tanggal 14 Mei 2008.

    2. Menyesuaikan seluruh kegiatan operasional PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat dengan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Coorporate Governance (GCG) bagi Bank Umum.

    3. Menindaklanjuti seluruh temuan Laporan Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Audit intern dan Kantor Akuntan Publik (KAP) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Dalam rangka meningkatkan kemampuan Bank selama tahun 2008 Dewan Komisaris telah mendorong Direksi untuk melakukan perubahan-perubahan mendasar antara lain peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, Peningkatan Kualitas Pelayanan kepada nasabah dan peningkatan kualitas produk. Berkat kerja keras semua pihak (stake holder), Alhamdulillah pada tahun 2008 PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat mampu meraih kemajuan-kemajuan yang menggembirakan dan terukur dari indikator-indikator jumlah Asset meningkat dari Rp 6.403 miliar Tahun 2007

    menjadi Rp 6.810 miliar Tahun 2008, Kredit meningkat dari Rp 4.013 miliar Tahun 2007 menjadi Rp 4.975 miliar Tahun 2008, DPK meningkat dari Rp 5.301 miliar tahun 2007 menjadi Rp 5.349 miliar tahun 2008, Modal Sendiri meningkat dari Rp 335,552 miliar tahun 2007 menjadi Rp 367,868 miliar tahun 2008, Laba sebelum pajak meningkat dari Rp 185,85 miliar tahun 2007 menjadi Rp 222,64 miliar tahun 2008, NPL turun dari 4,00% tahun 2007 menjadi 3,66% tahun 2008 dan LDR berada ada posisi normal yaitu 93,01%. Tingkat kesehatan Bank pada tahun 2008 tetap dengan predikat SEHAT PK-2 (Peringkat Komposit 2). Angka tersebut menunjukkan bahwa PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat tergolong baik dan mampu mengatasi dampak krisis finansial global yang terjadi parohan tahun 2008. Namun kita menyadari bahwa masih cukup banyak kekurangan yang perlu dibenahi dimasa yang akan datang.

    Meskipun beberapa prestasi dapat dicapai selama tahun 2008, namun tantangan yang lebih berat akan dihadapi pada tahun 2009 antara lain dampak krisis financial global, mendapatkan dana pihak ketiga yang lebih sulit dan mahal, persaingan yang semakin ketat, dan professionalisme pengelolaan Bank, maka kita perlu bekerja keras lagi. Dalam upaya menjadikan PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat tetap eksis dan lebih maju dimasa datang serta menyikapi tantangan kedepan yang semakin berat, maka mulai tahun 2009 diterapkan sistim penilain kinerja, sehingga setiap orang akan memperoleh sesuai dengan hasil kerjanya.

    Dengan semangat kebersamaan, professionalisme dan berorientasi pada prestasi kerja kita bangun komitmen untuk menjadikan PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat menjadi Bank Pembangunan Daerah terkemuka di Indonesia dan menjadi tuan rumah di Ranah Minang dengan mengembangkan UKM sebagai kekuatan penggerak perekonomian Sumatera Barat.

    Semoga laporan ini dapat memberikan informasi keberhasilan dan kegagalan pengelolaan PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat selama tahun 2008 dan kita berharap berbagai kekurangan tahun ini akan dapat disempurnakan untuk kemajuan Bank dimasa datang.

    Wabillahitaufik Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Padang, Mei 2009

    DEWAN KOMISARIS

    Y O H A N N E S D A H L A N Komisaris Utama

  • Laporan Tahunan 2008 2

    SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

    Assalamualaikum Wr.Wb

    Salam Sejahtera,

    Ungkapan puji serta rasa syukur menutup tahun 2008, terkait dengan kondisi perekonomian yang relatif tertekan terutama pada akhir tahun, namun berbagai indikator keuangan dan operasional menunjukkan bahwa ketahanan sistim perbankan masih tetap kokoh. Kinerja perbankan nasional terus mengalami perbaikan dengan pelaksanaan fungsi intermediasi yang meningkat dan stabilitas sistem keuangan yang tetap terjaga. Aset perbankan nasional tahun 2008 tercatat Rp 2.310,60 triliun meningkat 16,32% dengan pencapaian kredit Rp 1.353,60 triliun atau tumbuh 29,44%, sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga mencapai Rp 1.753,30 triliun atau bertumbuh sebesar 16,06%.

    Berangkat dari momen perubahan yang diusung manajemen Bank Nagari dengan tema Moment Of Change, pada tahun 2008 telah dilakukan perubahan-perubahan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan internal dan eksternal perusahaan terutama sekaitan dengan perubahan status hukum Bank dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas. Perubahan-perubahan dimaksud antara lain perubahan visi dan misi Bank, perubahaan Corporate Identity termasuk logo Bank yang baru, penyempurnaan ketentuan-ketentuan serta perubahan struktur organisasi yang lebih mengacu pada orientasi bisnis yang fleksibel.

    Dampak krisis perekonomian pada tahun 2008 yang diprediksi masih akan membayangi pada tahun berikutnya turut berpengaruh pada kegiatan usaha PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat, namun berkat kerja keras dan doa dari segala pihak, PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat masih dapat terus eksis dan berkembang sesuai dengan harapan bersama sehingga berhasil memperoleh pencapaian kinerja keuangan yang relatif membaik dari sebelumnya. Hal tersebut antara lain tercermin dari pencapaian laba bersih pada akhir tahun 2008 sesuai dengan yang telah ditargetkan dan meningkat sebesar 20,36% dari tahun sebelumnya dan secara langsung berpengaruh pada peningkatan ROE sebesar 0,41%, Perkembangan yang positif juga terjadi pada ROA yang meningkat 0,48% dan rasio aktiva produktif bermasalah terhadap aktiva produktif yang turun 0,03%. Selain daripada itu Bank pada tahun 2008 juga telah berhasil memperbaiki kualitas kredit dengan penurunan Non Performing Loan (NPL) sebesar 0,34%, peningkatan efisiensi yang terlihat dari penurunan BOPO 1,99% serta Bank telah berhasil menjalankan fungsi intermediasi perbankan dengan peningkatan LDR 17,31%. Ke depan, Bank akan terus berupaya keras dalam menjawab tantangan perekonomian sehingga mampu bertumbuh sesuai dengan harapan para stakeholders.

    Penyusunan Laporan Tahunan 2008 merupakan salah satu bentuk implementasi kami dalam hal penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan pada dasarnya merupakan laporan pertanggungjawaban kami kepada stakeholders mengenai perkembangan kinerja perusahaan selama tahun buku, perubahan yang terjadi selama tahun buku serta perkiraan perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Penyusunan Laporan Tahunan ini dilakukan dengan berpedoman pada ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia, Peraturan Bank Indonesia, Anggaran Dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat serta ketentuan-ketentuan lainnya yang mengatur mengenai Laporan Tahunan. Melalui Laporan Tahunan ini para stakeholders yaitu para pemegang saham, nasabah, pihak-pihak terkait serta masyarakat umum dapat memperoleh keterbukaan informasi meliputi perkembangan usaha, perkembangan faktor penunjang usaha, perkembangan kinerja keuangan, kegiatan-kegiatan sehubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) dan edukasi masyarakat di bidang perbankan, laporan pelaksanaan Good Corporate Governance serta prospek usaha kedepan Bank.

    Sepenuhnya kami menyadari pencapaian demi pencapaian yang berhasil diraih PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat tidak terlepas dari dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh pemegang saham, nasabah, masyarakat dan mitra usaha serta dedikasi, kerja keras dan komitmen para pemimpin beserta segenap pegawai didalamnya. Selanjutnya melalui kesempatan ini kami atas nama Direksi menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang terkait dengan harapan agar dukungan, kepercayaan, serta kerjasama yang telah terjalin selama ini dapat terus dilanjutkan dimasa yang akan datang. Kepada segenap karyawan, penuh harapan kami agar terus memberikan dedikasi dan kerja kerasnya sehingga kedepan bersama-sama kita dapat menghadapi tantangan demi tantangan yang akan terjadi.

    Wassalamualaikum Wr.Wb Padang, Mei 2009 D I R E K S I

    S U R Y A D I A S M I Direktur Utama

  • Laporan Tahunan 2008 3

  • Laporan Tahunan 2008 4

    IDENTITAS BARU

    Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2006 yang dilaksanakan pada tanggal 23 April 2007, yang salah satu keputusannya adalah; Memberikan Persetujuan dan Kuasa sepenuhnya kepada Direksi untuk

    melakukan proses perubahan Corporate Identity, perubahan Corporate Identity tersebut berupa perubahan ; logo, identitas, visi, misi dan elemen lainnya, maka PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat telah melakukan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses penyiapan Corporate identity tersebut dengan mengakomodir berbagai usul, tanggapan dan gagasan dari berbagai pihak (stakeholder). Rancangan design corporate identity tersebut dilakukan oleh Tim Perancangan Corporate Identity LPPM ITB dan pada tanggal 27 November 2008 telah dilakukan Launching Corporate Identity PT. Bank Pembangunan Daerah

    Sumatera Barat yang baru.

    Logo yang baru tersebut dituangkan dalam ; Surat Keputusan Direksi No. SK/064/DIR/10-2008 tentang Penetapan Corporate Identity (Logo) PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat tanggal 27 Oktober 2008 ; dan Surat Keputusan

    Direksi No. SK/065/DIR/10-2008 tentang Buku Manual Logo (Panduan Penerapan Identitas Visual) PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat tanggal 27 Oktober 2008.

    Adapun uraian Corporate identity tersebut,adalah sbb :

    LOGO :

    Makna : Logogram :

    1. Bertemakan BUANA, dengan makna : sebagai lintasan orbital yang secara ilusif mencerminkan gerak berkesinambungan (sustainability)

    2. bertemakan Tanduk Kerbau, yang mengartikulasikan makna Minangkabau. 3. Kedua persepsi tersebut dimaknai bahwa PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera

    Barat berlandaskan falsafah Minang yang secara konsisten menetapkan visi ke depan untuk terus berkembang ke arah global.

    Untaian ikon berlian (diamond) yang berbentuk dua unsur segitiga dan satu bujursangkar Dimaknai sebagai tigo tali sapilin dan tigo tungku sajarangan, selain itu juga dapat dipersepsi sebagai dasi kupu kupu yang menandakan profesionalisme dalam bisnis perbankan. Ikon berlian dapat interpretasi sebagai sesuatu yang bernilai tinggi dan ini menunjukkan bahwa PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat menjunjung tinggi nilai-nilai falsafah tradisi Minang sebagai landasan dalam menjalankan profesionalisme bisnis perbankan.

    Logotype huruf FRUTIGER 57Cn Bold memiliki tingkat keterbacaan tinggi secara psikologis merepresentasikan ketegasan

    Warna Biru Menyiratkan modernitas institusi yang berorientasi kedepan dengan dukungan teknologi informasi digital

    Warna Merah menyiratkan tentang semangat, progresifitas, keberanian berinovasi untuk selalu menjadi yang terdepan.

    Warna Kuning melambangkan keagungan punya undang dan hukum.

    Warna Hitam melambangkan tahan tapo dan mempunyai akal dan budi

  • Laporan Tahunan 2008 5

    VISI DAN MISI

    Sejalan dengan perubahan Corporate Identity PT. Bank Pembangunan Daerah Sumataera Barat yang baru dimana tercakup didalamnya visi dan misi Bank, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SK/074/DIR/11-2008 tentang Penetapan visi dan misi PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat tanggal 24 November 2008, Bank telah menetapkan

    visi dan misi yang baru dengan uraian sebagai berikut :

    V I S I : Menjadi Bank Pembangunan Daerah yang terkemuka dan terpercaya di Indonesia.

    Makna : - Terkemuka : Dikenal dan menonjol di Indonesia

    - Terpercaya : Bank sudah menjalankan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik, memberikan layanan yang memuaskan dan kepatuhan terhadap peraturan dengan kejujuran

    MISI : 1. Memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

    2. Memenuhi dan menjaga kepentingan stakeholder secara konsisten dan seimbang.

    Makna : - Misi 1 : Mencerminkan dasar atau latar belakang didirikannya Bank sesuai yang diamanahkan dalam akta pendirian, yaitu ; turut membangun kegiatan ekonomi yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

    - Misi 2 : Bahwa Bank akan senantiasa dijalankan dengan prinsip untuk memenuhi tanggung jawab kepada pemilik, nasabah, karyawan dan masyarakat.

    Menjaga agar Bank bertumbuh dan berkembang dengan baik dan sehat

    Memberikan pelayanan yang prima

    Memberikan keuntungan yang memadai bagi pemegang saham

    Memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat

  • Laporan Tahunan 2008 6

    SEJARAH SINGKAT

    Selama lebih dari 47 tahun sejak didirikan pada tanggal 12 Maret 1962, PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat telah memantapkan langkah dalam membangun dan meningkatkan kepercayaan serta reputasi dalam industri perbankan. Perjalanan panjang yang telah dilalui PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat menorehkan catatan dan prestasi yang membanggakan bagi masyarakat Sumatera Barat khususnya. Sejak awal pendirian, manajemen senantiasa berusaha memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan (stakeholder), mengelola pertumbuhan usaha yang progresif dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian. PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat secara konsisten mempertahankan struktur permodalan yang kuat dan manajemen risiko yang tepat sebagai benteng dalam mengantisipasi fluktuasi perekonomian.

    Pada tanggal 25 April 1962 melalui Surat keputusan Wakil Menteri Pertama Bidang Keuangan Republik Indonesia No.BUM/9-44/II, PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat memulai operasional dengan berkedudukan di Padang.

    Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, melalui Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat No.15 tahun 1992 yang disyahkan oleh Menteri Dalam Negeri No.584.23-407 tanggal 23 Maret 1993 menerangkan bahwa penyertaan modal dari pihak ketiga dapat dilakukan sekurang kurangnya 51% modal disetor (penyertaan modal dari Pemerintah Daerah tingkat I dan II).

    Dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat No.2 tahun 1996, panggilan (call name) Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat menjadi Bank Nagari serta dilakukan peningkatan modal dasar dari Rp50 miliar menjadi Rp150 miliar,

    Pada tanggal 25 Januari 2007, hasil RUPS Luar Biasa mengesahkan dan menyetujui Anggaran Dasar tentang perubahan Badan Hukum Bank dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.1 tanggal 1 Februari 2007 Notaris H.Hendri Final, SH yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia Nomor W3-00074 HT.01.01-TH.2007 tanggal 4 April 2007 dan terakhir dirubah melalui Akta Notaris H. Hendri Final, SH Nomor 69 tanggal 10 Juni 2008

    Dalam usaha memperluas jaringan kerja dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah melalui keikutsertaannya dalam kegiatan aktivitas perbankan internasional terutama dalam bidang ekspor dan impor, sesuai dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.9/20/KEP.DpG/2007 tanggal 11 Oktober 2007, PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat diberikan izin untuk beroperasi sebagai Bank Devisa.

    Pada tanggal 27 November 2008 telah dilaksanakan suatu momen yang bersejarah dalam perjalanan usaha PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat yaitu launching Corporate Identity PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat yang baru. Dengan perubahan tersebut diharapkan dapat membawa semangat yang baru bagi Bank dalam menjalankan aktivitas sehingga mampu memberikan kontribusi yang positif dan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, sekaligus membangun image yang semakin kuat.

  • Laporan Tahunan 2008 7

    STRUKTUR ORGANISASI

    RUPS

    DEWANKOMISARIS

    DIREKTUR UTAMA

    DIREKTUR UMUM DIREKTUR KEPATUHANDIREKTUR PEMASARAN

    KOMITE-KOMITE : 1. ALCO 2. KREDIT 3. KEPEGAWAIAN 4. MANAJEMEN RISIKO 5. KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI 6. KOMITE KEBIJAKAN PERKREDITAN

    CABANGSYARIAH

    DEWAN PENGAWASSYARIAH

    CABANGKONVENSIONAL

    BAGIANPEMASARAN

    SYARIAH

    BAGIANOPERASIONAL & PENGEMBANGAN

    SYARIAH

    GRUP DEALER

    GRUP ANALIS

    BAGIAN DANA & JASA

    BAGIANFI &

    SETTLEMENT

    BAGIANLUAR NEGERI

    BAGIANSUPERVISI

    KREDIT

    BAGIANRESTUKTURISASI

    & PENAGIHANKREDIT

    BAGIANADMINISTRASI &

    PELAPORAN

    BAGIANKREDIT MIKRO &

    KELOLAAN

    BAGIANKREDIT

    PERSONAL

    BAGIANPENILAIAN &

    PENGEMBANGANPEGAWAI

    BAGIANADMINISTRASI & KESEJAHTERAAN

    PEGAWAI

    BAGIANPENDIDIKAN & PELATIHAN

    BAGIAN AKUNTANSI &

    ANALISIS KEUANGAN

    BAGIANPERENCANAAN & PENGEMBANGAN

    T I

    BAGIANPEMELIHARAAN &

    PENGAWASAN T I

    BAGIANOPERASIONAL &

    DUKUNGAN LAYANAN T I

    BAGIANANALISIS &

    PENGEMBANGAN

    BAGIANADMINISTRASI &

    PELAPORAN

    DIVISIUSAHA

    SYARIAH

    DIVISITREASURY & LUAR NEGERI

    DIVISIKREDIT

    DIVISIMIKRO BANKING

    DIVISISUMBER DAYA

    MANUSIA

    DIVISITEKNOLOGIINFORMASI & AKUNTANSI

    DIVISIMANAJEMEN

    RISIKO

    BAGIANADMINISTRASI, ATI & LOGISTIK

    BAGIAN KEAMANAN & OPERASIONAL KENDARAAN

    BAGIANPENGADAAN & PEMELIHARAAN

    DIVISIUMUM

    BAGIANPENGEMBANGAN

    KREDIT

    BAGIANPENGEMBANGAN

    BPR & PENYERTAAN

    SATKERKEPATUHAN &

    PRINSIP MENGENAL NASABAH

    KOMITE-KOMITE : 1. KOMITE AUDIT 2. KOMITE PEMANTAU RISIKO 3. KOMITE REMUNERASI & NOMINASI

    BAGIANKESEKRETARIATAN

    BAGIANKEHUMASAN &

    CUSTOMER CARE

    CORPORATE SECRETARY

    SEKRETARIAT KOMISARIS

    GRUP YURIS

    DIVISIPERENCANAAN

    BAGIANORGANISASI,

    SISTIM & PROSEDUR

    BAGIANRENCANA BISNIS

    & ANGGARAN

    GRUPRISET &

    PENGEMBANGAN

    BAGIANPELAPORAN &MONITORING

    GRUP PENGAWASAN

    KREDIT

    DIVISIPENGAWASAN

    GRUP PENGAWASAN OPERASIONAL

    GRUP PENGAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI

    KOMITE KREDIT LEVEL DIVISI

    KOMITE KREDIT LEVEL CABANG

    KOMITE PEMBIAYAAN

    SYARIAH

  • Laporan Tahunan 2008 8

    KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM Per Akhir Tahun 2008

    NO PEMEGANG SAHAM NOMINAL (Rp)

    PORSI

    1 Pem.Propinsi Sumatera Barat 143.520.000.000 39,01%

    2 Pem. Kota Padang 17.539.000.000 4,77%

    3 Pem. Kota Bukittinggi 4.481.000.000 1,22%

    4 Pem. Kota Payakumbuh 13.790.000.000 3,75%

    5 Pem. Kota Solok 10.988.000.000 2,99%

    6 Pem. Kota Sawahlunto 12.138.000.000 3,30%

    7 Pem. Kota Padang Panjang 7.021.000.000 1,91%

    8 Pem. Kota Pariaman 7.798.000.000 2,12%

    9 Pem. Kab. 50 Kota 6.844.000.000 1,86%

    10 Pem. Kab. Agam 11.362.000.000 3,09%

    11 Pem. Kab. Tanah Datar 39.797.000.000 10,82%

    12 Pem. Kab. Pesisir Selatan 3.827.000.000 1,04%

    13 Pem. Kab. Padang Pariaman 8.408.000.000 2,29%

    14 Pem. Kab. Solok 11.184.000.000 3,04%

    15 Pem.Kab. Sawahlunto/Sijunjung 15.566.000.000 4,23%

    16 Pem. Kab. Pasaman 9.222.000.000 2,50%

    17 Pem. Kab. Mentawai 36.145.000.000 9,83%

    18 Pem. Kab. Pasaman Barat 824.000.000 0,22%

    19 Pem. Kab. Solok Selatan 2.197.000.000 0,60%

    20 Pem. Kab. Dharmasraya 1.098.000.000 0,30%

    21 Koperasi Karyawan PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat

    4.119.000.000 1,12%

    TOTAL 367.868.000.000 100%

  • Laporan Tahunan 2008 9

    PENGURUS BANK

    DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama : Yohannes Dahlan

    Komisaris Independen : Niki Lukviarman Komisaris Independen : Firman Hasan Komisaris : Alimuddin

    D I R E K S I Direktur Utama : Suryadi Asmi Direktur Pemasaran : Indra Wediana

    Direktur Umum : Syamsir Alam Direktur Kepatuhan : Syaiful Bahri

    PEMBANTU UTAMA DIREKSI

    1. Rishendri, M : Pemimpin Divisi perencanaan 2. Haris Munandar : Pemimpin Divisi Treasury & Luar Negeri

    3. Ahmad Rusjdi : Pemimpin Divisi Kredit 4. Marzuki Kamaruddin : Wakil Pemimpin Divisi Kredit

    5. Jaslani Luthan : Pemimpin Divisi Mikro Banking 6. Fauzi Rustam : Pemimpin Divisi Usaha Syariah

    7. Hamdani : Pemimpin Divisi Teknologi, Informasi & Akuntansi 8. Bayrizal : Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia

    9. Yondrival : Pemimpin Divisi Umum 10. Jurnalis : Pemimpin Divisi Manajemen Risiko 11. Wilson Hasan : Pemimpin Divisi Corporate Secretary

    12. Yohannes : Pemimpin Divisi Pengawasan

  • Laporan Tahunan 2008 10

    DEWAN KOMISARIS YOHANNES DAHLAN Komisaris Utama

    Lahir di Tabek (Tanah Datar) pada tanggal 17 Agustus 1950. Pendidikan formal terakhir Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta (1984). Mengawali karir sebagai Pegawai Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Barat (1973) dan pernah menduduki berbagai jabatan penting seperti Ketua Bappeda Kodya Padang Panjang (1995), Kepala Biro Humas Kantor Gubernur Propinsi Sumatera Barat (1995-1999), Sekretaris Daerah Kota Solok (1999-2005), Asisten Administrasi Setda Propinsi Sumatera Barat (2005-2006) dan Sekretaris Daerah Propinsi Sumatera Barat (2006-sekarang). Bergabung dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat sebagai Komisaris Utama periode 2008-2011. NIKI LUKVIARMAN Komisaris Independen

    Lahir di Padang Panjang pada tanggal 6 September 1963. Pendidikan formal terakhir Doctor of Business Administration (D.B.A) di Curtin University of Technology Perth-Australia (2004). Mengawali karir sebagai Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (1990-sekarang) dan mempunyai pengalaman kerja profesional di tingkat nasional dan internasional. Dari tahun 2004 hingga saat ini menjadi Adjunct Professor & Senior Research Fellows pada GCSR Research Unit Curtin University of Technology-Australia dan pada tahun 2006 diangkat sebagai Guru Besar tetap dalam bidang Corporate Governance Universitas`Andalas. Sejak tahun 2004 terlibat aktif dalam kegiatan implementasi Corporate Governance di Indonesia melalui berbagai lembaga seperti ; KNKG, GCG initiative task force Bank Indonesia dan PPA FEUI. Bergabung dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat sebagai Komisaris Independen periode 2008-2011. FIRMAN HASAN Komisaris Independen

    Lahir di Rao-Rao (Tanah Datar) pada tanggal 11 November 1952. Pendidikan formal terakhir LLM Program College Of Law University of the Philippines, Diliman, Quezon City (1985). Mengawali karir sebagai Dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas dan pernah menduduki berbagai jabatan penting seperti Sekretaris Jurusan Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Andalas (1988-1991), Pembantu Rektor I Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (1990-1991), Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Andalas (1991-1997), Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas (1997-1998) dan Pembantu Rektor III Universitas Andalas (1998-2006). Bergabung dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat sebagai Komisaris Independen periode 2008-2011. ALIMUDDIN Komisaris

    Lahir di Maninjau pada tanggal 11 November 1952. Pendidikan formal terakhir Sarjana Ekonomi. Mulai bekerja di PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat sejak tahun 1981 dan telah menduduki berbagai jabatan seperti : Kuasa Umum Cabang Simpang Empat (1990-1991), Pjs. Kepala Cabang Simpang Empat (1997), Kepala Cabang Simpang Empat (1998-1999), Pemimpin Cabang Tapan (1999-2005), Pjs. Pemimpin Cabang Painan (2005), Wakil Pemimpin Divisi Kredit (2005-2006). Pjs. Pemimpin Divisi Mikro Banking (2006). Diangkat sebagai Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat periode 2008-2011.

  • Laporan Tahunan 2008 11

    D I R E K S I SURYADI ASMI Direktur Utama

    Lahir di Sungai Penuh tgl. 21 Desember 1954. Pendidikan formal Sarjana Ekonomi Universitas Andalas Padang (1981), Magister Managemen Universitas Negeri Padang (2005), SESPIBANK (1999). Mulai berkarir di Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat sebagai Petugas Bagian Penilaian Pembiayaan Kantor Pusat (1982), Petugas Bagian SP3LK Kantor Pusat (1983), Kuasa Umum Cabang Muara Labuh (1984), Kuasa Umum Cabang Bukittinggi (1984), Kepala Bagian Pembinaan Kredit Kantor Pusat (1984), Counterpart P3K Bank Indonesia Padang (1986), Detasering Kepala Cabang Sijunjung (1987), Kepala Cabang Sawahlunto (1987), Kepala Cabang Payakumbuh (1988), Kepala Cabang Solok (1991), Tugas rangkap sebagai Kepala Cabang Sawahlunto (1991), Wakil Kepala Cabang Utama Padang Bidang I (1995), Pjs. Kepala Cabang Utama Padang (1997), Pemimpin Divisi Perkreditan (1999), Pemimpin Divisi Treasury (1999), Tugas rangkap sebagai Pjs. Pemimpin Divisi APK (2000), Tugas rangkap sebagai Pemimpin Divisi SDM & Umum (2000), Pelaksana Tugas Sementara Direksi (2000), Staf Divisi SDM & Umum (2000), Pemimpin Cabang Jakarta (2000), Pemimpin Divisi Adm Keuangan (2003), tugas rangkap sebagai Pjs. Pemimpin Divisi Hukum & Sekretariat (2003), Tugas rangkap sebagai Pjs. Pemimpin Divisi SDM, Hukum & Sekretariat (2004). Terakhir menjabat sebagai Direktur Pemasaran (2004-2007) dan selanjutnya diangkat sebagai Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat periode 2008-2012. INDRA WEDIANA Direktur Pemasaran

    Lahir di Batusangkar pada tanggal 18 September 1955. Pendidikan formal terakhir Sarjana Hukum di Universitas Andalas (1982). Mulai berkarir di Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat sebagai petugas Bagian Penilaian Pembiayaan (1982) dan telah menduduki berbagai jabatan seperti : Pjs. Kepala Urusan Kredit Cabang Lubuk Sikaping (1987-1988), Pj. Kuasa Umum Cabang Koto Baru (1988-1989), Kuasa Umum Cab. Sijunjung (1989-1990), Kabag. Hukum & Asuransi Kantor Pusat (1990-1995), Kepala Cabang Tapan (1995-1999), Pemimpin Cabang Pangkalan (1999-2000), Pemimpin Cabang Batusangkar (2000-2001), Pemimpin Cabang Payakumbuh (2001-2002), Pemimpin Cabang Pasar Raya (2002-2004), Wakil Pemimpin Divisi Perencanaan (2004), Tugas rangkap Pjs. Wakil Divisi Hukum & Sekretariat (2004-2005), Pj. Pemimpin Divisi Perencanaan (2005), Pemimpin Divisi Perkreditan (2005-2008) dan selanjutnya diangkat sebagai Direktur Pemasaran PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat periode 2008-2012. SYAMSIR ALAM Direktur Umum

    Lahir di Padang Panjang pada tanggal 20 Juni 1953. Pendidikan formal terakhir Sarjana Ekonomi di Universitas Ekasakti (1989). Mulai berkarir di Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat sebagai petugas Pembukuan Kantor Pusat (1973-1978) dan telah menduduki berbagai jabatan seperti : Kuasa Umum Cabang Pasar Raya Padang (1978-1982), Kepala Bagian Penyertaan KI & MK (1982-1983), Tugas rangkap Pj. Kepala Bagian Penagihan Kantor Pusat (1982), Pj. Kepala Bagian Pengawasan Kantor Cabang (1983-1986), Pj. Kepala Bagian Penilaian Pembiayaan (1986-1990), Kepala Bagian Supervisi Pemasaran & Kredit Pemda (1990), Koordinator Bagian Luar Negeri/Bank Devisa Cabang Utama (1990), Kepala Bagian Luar Negeri Cabang Utama (1990), Kepala Bagian Perdagangan & Jasa Luar Negeri Cabang Utama (1991-1998),Pemimpin Cabang Padang Panjang (1999-2000), Pemimpin Cabang Solok (2000-2003), Wakil Pemimpin Cabang Utama Padang (2003-2004), Pemimpin Cabang Utama (2004-2008) dan selanjutnya diangkat sebagai Direktur Umum PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat periode 2008-2012. SYAIFUL BAHRI Direktur Kepatuhan

    Lahir di Bangkinang pada tanggal 20 September 1954. Pendidikan formal Sarjana Ekonomi di Universitas Andalas (1982), Magister Managemen di Universitas Andalas (2004). Mulai berkarir di Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat sejak tahun 1983 dan telah menduduki berbagai jabatan seperti : Pj. Kuasa Umum Cabang Sawahlunto (1986-1987), Kuasa Umum Cab. Solok (1987-1988), Wakil Kabag Perencanaan Penghimpunan Dana & Pinjaman (1988-1989), Kabag Perencanaan Penghimpun Dana & Pinjaman (1989), Pj. Kepala Cabang Lubuk Alung (1989-1994), Kepala Cabang Painan (1994-1995), Pj. Kepala Biro Perencanaan (1995-1998), Pjs. Pemimpin Divisi Analisis & Pengendalian Keuangan (1998-1999), Tugas rangkap Pjs. Pemimpin Divisi Pengembangan Bisnis (1998), Tugas rangkap Pjs. Pemimpin Divisi SDM & Umum (1998), Pemimpin Divisi Treasury (1999-2004), Tugas rangkap Pemimpin Divisi Perencanaan & Pengembangan Bisnis (2000-2001), Tugas rangkap Pemimpin Divisi Perkreditan (2001-2004), Pemimpin Divisi Audit Intern (2004-2008) dan selanjutnya diangkat sebagai Direktur Kepatuhan PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat periode 2008-2012.

  • Laporan Tahunan 2008 12

    PEMIMPIN CABANG

    1. Utama Padang : Amrel Amir 2. Payakumbuh : Ruzalyan

    3. Bukittinggi : Hendri 4. Batusangkar : Indra Rivai 5. Painan : John Effendi

    6. Pariaman : Restu Wirawan 7. Solok : Antonius

    8. Sijunjung : Syofian Sara 9. Lubuk Sikaping : Yos Wladimir Lanin

    10. Padang Panjang : Nurmatias Muis 11. Pasar Raya Padang : Dedi Cardi

    12. Sawahlunto : Riki Riswandi 13. Simpang Empat : Irwan Zuldani 14. Muara Labuh : Jeffalino

    15. Koto Baru : Azmi Febrian 16. Ujung Gading : Renosyah

    17. Lubuk Basung : Syafrizal 18. Lubuk Alung : Mardiah

    19. Pangkalan : Rinaldi Ahmadin 20. Tapan : Maryanto 21. Lintau : Amril

    22. Tapus : Muslim MK 23. Alahan Panjang : Mursal

    24. Jakarta : Manar Fuadi 25. Pekanbaru : John Maifril

    26. Bandung : Widya Lestari 27. Mentawai : Elwin Syawal 28. Syariah Padang : Devvyzal

    29. Syariah Payakumbuh : Edi Warman

  • Laporan Tahunan 2008 13

    IKHTISAR KEUANGAN

    (Rp Ribu)

    Total Aset 3,098,387,117 3,478,846,679 5,455,413,988 6,403,553,067 6,810,696,863 Aktiva Produktif 2,836,209,234 3,180,152,857 4,943,402,327 5,610,191,270 6,394,128,452 Kredit yang diberikan 1,948,249,738 2,390,149,653 2,983,906,913 4,012,896,062 4,975,381,484 Dana Masyarakat 2,056,897,948 2,493,309,599 4,306,785,164 5,301,170,675 5,349,113,945 Total Kewajiban 2,750,459,095 3,031,171,111 4,902,531,815 5,759,705,724 6,085,935,425 Modal Disetor 143,594,469 143,594,469 143,594,469 335,552,000 367,868,000 Ekuitas 347,928,022 447,675,568 552,882,173 643,847,342 724,761,438 Pendapatan Bunga 409,213,473 457,431,090 675,871,605 808,307,044 876,367,526 Beban Bunga 157,359,110 163,403,070 290,159,602 348,761,576 313,706,848 Laba Sebelum Pajak 134,998,591 140,686,750 155,062,019 185,852,662 222,642,240 Laba Setelah Pajak 92,965,552 97,150,634 107,107,663 128,380,284 154,191,912

    20082006 2007KETERANGAN 2004 2005

    R O A 4.46% 4.20% 3.18% 2.76% 3.24% R O E 38.28% 27.72% 24.23% 23.93% 24.88% C A R 15.84% 17.28% 23.37% 20.39% 18.73% L D R 94.72% 95.86% 69.28% 75.70% 93.01% N P L 3.44% 4.38% 3.70% 4.00% 3.66% BOPO 67.23% 72.08% 77.08% 77.53% 75.54% Aktiva Produktif bermasalah thdp total Aktiva Produktif

    20082006 2007KETERANGAN 2004 2005

    2.36% 3.53% 2.37% 2.97% 2.94%

    Jumlah Karyawan 1,015 1,108 1,201 1,299 1,327 Kantor Pusat 1 1 1 1 1 Kantor Cabang 25 25 25 28 29 Kantor Cabang Pembantu 13 15 18 17 19 Kantor Kas 23 27 28 29 30 Payment Point - 1 1 1 7 Kas Mobil 18 18 18 18 18 ATM 10 14 34 54 59

    20082006 2007KETERANGAN 2004 2005

  • Laporan Tahunan 2008 14

    PENGHARGAAN

    Meraih penghargaan Infobank Award Golden Trophy 2008 atas keberhasilan meraih predikat Sangat Bagus untuk kategori kinerja keuangan selama 5 tahun berturut turut (2003 - 2007)

    Infobank Awards 2008 sebagai Peringkat 3 Service Excellence Awards 2008 untuk Kategori Best Phone Handling

    Infobank Awards 2008 sebagai Peringkat I Service Excellence Awards 2008 untuk Kategori Best ATM.

    Meraih penghargaan Banking Efficiency Award dari Harian Bisnis Indonesia.

    Meraih penghargaan Padma Award 2008 atas penyelenggaraan Undian Terbaik dari Menteri Sosial Republik Indonesia

  • Laporan Tahunan 2008 15

    KEBIJAKAN DAN STRATEGI MANAJEMEN

    Selama 47 tahun melayani masyarakat, PT. Bank

    Pembangunan Daerah Sumatera Barat telah menjangkau basis nasabah yang luas dan menetapkan strategi pasar yang tepat, lebih memahami kebutuhan finansial nasabah dan perubahan yang ada, sehingga dapat memberikan solusi yang tepat dan melayani nasabah dengan lebih baik, dan kali ini dengan mengusung tema The moment to reach the better future, PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat optimis untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Adapun kebijakan serta strategi yang dilakukan dalam usaha mendorong perkembangan usaha Bank antara lain sebagai berikut :

    Kebijakan Manajemen 1. Sejak Corporate Identity Bank yang baru diluncurkan,

    Kebijakan Bank diarahkan kepada upaya pencapaian target sehingga visi Bank Menjadi Bank Pembangunan Daerah yang terkemuka dan terpercaya di Indonesia, serta misi memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta memenuhi dan menjaga kepentingan stakeholder secara konsisten dan seimbang dapat direalisasikan.

    2. Pelaksanaan Manajemen Risiko dan Implementasi Rencana Bisnis Bank tetap mengacu kepada kerangka tatanan Industri Perbankan Indonesia yang dituangkan pada Arsitektur Perbankan Indonesia yang menjadi payung atas setiap kebijakan perbankan untuk masa yang akan datang.

    3. Dalam rangka mengeksekusi visi dan misi Bank, Strategi yang dilaksanakan dituangkan dalam Corporate Plan Bank adalah Strategi Product Development, Strategi Market Penetration dan Strategi Excellent Operations.

    4. Pengembangan Teknologi Sistem Informasi serta modifikasi fitur dan layanan telah dilaksanakan secara berkesinambungan dalam rangka memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

    5. Dalam rangka meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga, Bank akan lebih memfokuskan kepada dana-dana ritel.

    6. Penghimpunan dana masyarakat diarahkan kepada dana yang pengendapannya bersifat jangka panjang untuk menopang likuiditas Bank.

    7. Pertumbuhan kredit dilaksanakan pada tingkat yang wajar serta dapat mempertahankan market share Bank dalam perbankan Sumatera Barat .

    8. Arah pemberian kredit diprioritaskan kepada skala Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang mempunyai prospek yang baik dan beresiko rendah serta dapat memenuhi misi Bank sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat

    di Sumatera Barat melalui kredit modal kerja, investasi dan konsumsi yang alokasinya dominan untuk Kantor Cabang yang ada di wilayah Propinsi Sumatera Barat.

    9. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pengawasan, maka pengeluaran untuk biaya administrasi dan umum yang tidak cukup erat kaitannya dengan usaha Bank dan sepanjang tidak akan mengganggu kelancaran usaha bank akan disesuaikan secara proporsional sesuai dengan kemampuan Bank (Kebijakan Efisiensi).

    10. Untuk meningkatkan motivasi Pegawai dalam berkarya, maka perbaikan kesejahteraan pegawai dalam bentuk konversi sistem kepangkatan dan penggajian serta jenjang karir telah menjadi program yang diprioritaskan pada tahun 2009-2011 sehingga menjadikan pegawai sebagai aset Bank yang sangat berharga.

    11. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, peningkatan pendidikan dan pelatihan pegawai dilakukan secara berkelanjutan.

    12. Meningkatkan penerapan Good Corporate Governance.

    13. Melanjutkan proses implementasi Corporate Identity baru Bank pada berbagai media Bank.

    14. Mengimplementasikan Corporate Plan sebagai guidance dalam menurunkan strategi-strategi fungsional dalam jangka pendek

    15. Menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit terutama memperkuat Risk Control System (RCS) aktivitas perkreditan serta melakukan monitoring/pengawasan yang ketat terhadap kualitas portfolio kredit yang diberikan kepada debitur-debitur yang diperkirakan terkena dampak langsung maupun tidak langsung terhadap krisis keuangan global

    16. Memperkuat manajemen resiko Bank, termasuk manajemen resiko likuiditas antara lain dengan cara memperkuat struktur dan meningkatkan akses pendanaan bank sehingga dapat mengurangi peranan dana pemda, serta mempersiapkan funding contigency plan

    17. Meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam mengeluarkan/menjual produk yang beresiko tinggi dan meningkatkan transparansi kepada nasabah terkait produk yang ditawarkan dengan tujuan mengurangi dampak legal risk dan reputational risk terhadap Bank

    18. Meningkatkan kualitas dan efektifitas penerapan Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap aktifitas fungsional, sehingga praktek-praktek yang dapat mengurangi keuntungan Bank dapat diantisipasi dan dihindari dengan baik

  • Laporan Tahunan 2008 16

    19. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan yang lebih difokuskan kepada kebijakan dan strategis manajemen serta menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peratuan Bank Indonesia dan Peraturan Perundang-undangan lain yang berlaku, memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku serta memastikan telah menindaklanjuti hasil temuan Bank Indonesia, Audit Intern (SKAI) dan auditor lain.

    Strategi Manajemen Dalam menjalankan bisnis, ke depan PT. Bank

    Pembangunan Daerah Sumatera Barat senantiasa akan melakukan analisis terhadap faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman), sehingga dengan mengidentifikasi faktor-faktor tersebut akan dapat menetapkan strategi yang akurat untuk mencapai sasaran.

    Dapat disimpulkan terdapat beberapa Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threat (ancaman) yang dimiliki oleh Bank antara lain dari segi kekuatan yaitu Bank memilki jaringan kantor yang luas di Sumatera Barat disamping 3 (tiga) kantor di luar Sumatera Barat, perubahan status Bank menjadi Perseroan Terbatas memberikan keleluasaan dalam menjalankan aktivitas perbankan sebagai lembaga intermediary. Dilihat dari segi Weakness, Bank dinilai masih perlu meningkatkan teknologi dan komputerisasi, pengawasan kredit, manajemen SDM, diversifikasi produk, promosi serta pelayanan nasabah. Adapun peluang yang dimiliki yaitu prioritas pembangunan Sumatera Barat tahun 2009 yang mengarah pada peningkatan investasi, industri, pariwisata dan kerjasama regional, telah beroperasionalnya usaha syariah dan kegiatan Bank Devisa PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat, jiwa kewirausahaan masyarakat Sumatera Barat yang terkenal sebagai pedagang ulet di perantauan maupun di daerah sendiri, dukungan BI untuk memenuhi pembiayaan bagi dunia usaha, serta terdapatnya sektor-sektor perekonomian yang potensial di Sumatera Barat. Kedepan, akan ada bermacam-macam tantangan yang dihadapi antara lain yaitu krisis finansial global yang berdampak pada krisis likuiditas perbankan nasional, Penerapan Treasury Single Account (TSA) dan Zero Balance Account (ZBA), Kecenderungan meningkatnya risiko likuiditas, pasar dan kredit bagi perbankan nasional, meningkatnya Non Performing Loan (NPL), semakin ketatnya tingkat persaingan antar Bank serta kemungkinan adanya perubahan kebijakan sumber dana pemerintah.

    Berdasarkan analisa SWOT yang telah dilakukan, Bank dalam mengeksekusi Visi dan Misi serta pelaksanaan tugas mengacu kepada Rencana Strategis jangka panjang sebagaimana yang telah dituangkan dalam Rencana Korporasi (Corporate Plan) tahun 2008-2012, dimana Grand Strategy perusahaan adalah Meningkatkan posisi

    strategi perusahaan dari Hold and maintain strategy (2008-2010) menuju Build and growth strategy (2011-2012).

    Tiga Strategi yang menjadi acuan adalah :

    1. Market Penetration strategy, yaitu mengoptimalkan dan meningkatkan potensi market existing melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. Meningkatkan kemudahan akses dan kecepatan serta kenyamanan pelayanan (Excellent Service).

    2. Product Development strategy, dengan cara mengembangkan produk dan jasa baik melalui modifikasi produk dan jasa existing ataupun menciptakan produk dan jasa baru untuk kemudian dipasarkan di existing market.

    3. Excellent Operation strategy, yakni melakukan effisiensi dan optimalisasi biaya sehingga tingkat profitabilitas perusahaan dapat semakin membaik.

    Market Development strategy, akan dilakukan bila tiga strategi diatas sudah dapat dicapai, yaitu dengan cara memasarkan produk dan jasa bank ke wilayah geografi baru melalui pembukaan cabang baru diluar wilayah pemasaran existing secara selektif.

    Dengan berpedoman pada hal tersebut diatas serta dengan mempertimbangkan perkembangan faktor internal dan eksternal Bank saat ini dan perkiraan masa yang akan datang, maka sasaran-sasaran yang akan dicapai Bank tahun 2009 adalah sebagai berikut:

    1. Aset Bank bertumbuh secara wajar dan positif sehingga minimal mampu mempertahankan market share di Sumatera Barat khususnya dan nasional umumnya.

    2. Laba Bank bertumbuh wajar dan positif dalam jumlah yang cukup serta dapat memberikan pertumbuhan dividen untuk Pemegang Saham.

    3. Predikat sebagai Bank yang SEHAT dapat dipertahankan sesuai dengan indikator penilaian yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

    4. Likuiditas Bank terpelihara sehingga mampu membendung dampak langsung maupun tidak langsung dari krisis finansial global.

    5. Komposisi dana masyarakat retail baik rupiah maupun valas sebagai core funding pada portofolio penghimpunan dana Bank meningkat secara signifikan.

    6. Penyaluran kredit tetap bertumbuh positif dengan memperhatikan posisi likuiditas Bank.

    7. Permodalan Bank tetap bertumbuh positif sampai dengan modal dasar Rp 1 (satu) triliun sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar terpenuhi.

    8. Biaya-biaya operasional yang dikeluarkan Bank, mampu dan efektif dalam penciptaan pendapatan yang optimal.

    9. Terciptanya image positif di mata nasabah perihal layanan Bank.

    10. Rasio-rasio keuangan mengindikasikan perbaikan performance.

  • Laporan Tahunan 2008 17

  • Laporan Tahunan 2008 18

    A. PENDAHULUAN Secara umum kondisi perekonomian

    Indonesia tahun 2008 relatif tertekan, dan diwarnai dengan ketatnya likuiditas dan menurunnya daya beli masyarakat sebagai akibat tekanan inflasi yang tinggi, namun berbagai indikator keuangan dan operasional menunjukkan bahwa ketahanan sistim perbankan masih tetap kokoh.

    Perekonomian Indonesia tahun 2008 mencatat, perkembangan yang baik ditengah terjadinya gejolak eksternal, yaitu masih mampu tumbuh sebesar 6,1% dengan motor penggerak didominasi oleh konsumsi dan ekspor.

    Nilai tukar tahun 2008 mengalami tekanan akibat meningkatnya intensitas krisis pasar keuangan global yang menyebabkan volatilitas rupiah menjadi terdepresiasi sampai dengan Rp 10.914 /USD.

    Tahun 2008 BI Rate cenderung mengalami peningkatan, sampai dengan triwulan IV 2008 Bank Indonesia telah menaikkan BI rate menjadi 9,25%. Kebijakan tersebut dilakukan guna menjaga dan mengamankan pencapaian sasaran inflasi. Kenaikan BI Rate ini diikuti dengan peningkatan suku bunga deposito dengan skala yang lebih besar, seiring dengan upaya perbankan untuk menambah funding-nya dari Dana Pihak Ketiga (DPK). Hal ini juga berimbas pada peningkatan suku bunga kredit, baik Kredit Modal Kerja maupun Kredit Investasi.

    Dari sisi eksternal, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) terus mencatat surplus selama 4 tahun berturut-turut. Pada akhir tahun 2008 surplus NPI tercatat sebesar 3,1% dari PDB, sehingga rata-rata surplus NPI dalam 3 tahun terakhir adalah 2,4% dari PDB. Kinerja NPI yang kuat juga memberikan peluang pada kita untuk mempercepat pelunasan utang kepada IMF.

    Selama tahun 2008 kinerja perbankan nasional terus mengalami perbaikan dengan pelaksanaan fungsi intermediasi yang meningkat dan stabilitas sistem keuangan yang tetap terjaga. Aset perbankan nasional tahun 2008 Rp 2.310,60 triliun meningkat 16,32% dengan nilai kredit mencapai Rp 1.353,60 triliun atau tumbuh 29,44%. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga mencapai Rp1.753,30 triliun atau bertumbuh sebesar 16,06 % .

    Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari petumbuhan DPK selama tahun 2008 telah berhasil menaikkan LDR perbankan mencapai 77,20% yang merupakan level tertinggi sejak krisis. Meskipun kredit meningkat cukup tinggi, namun perbankan nasional tetap dapat mengelola resiko kredit dengan baik yang tercermin dari menurunnya NPL dari 4,60% menjadi 3,80%

    Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat triwulan IV-2008 masih bertahan di atas 6% meski efek krisis keuangan global semakin dirasakan pada tingkat regional di Indonesia. Perekonomian Sumbar

    triwulan IV-2008 tumbuh 6,31%. Dari sisi permintaan, stimulus fiskal pemerintah serta investasi menjadi penopang bagi pertumbuhan ekonomi di saat konsumsi rumah tangga terus mengalami perlambatan. Sementara itu, melemahnya nilai tukar rupiah justru meningkatkan kontribusi sektor eksternal terhadap pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan impor mengalami perlambatan sedangkan ekspor tetap tumbuh stabil. Di sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi bersumber sektor-sektor non tradeables seperti sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-jasa, serta sektor bangunan.

    Angka inflasi tahunan kota Padang pada triwulan IV-2008 tercatat sebesar 12,68% atau sedikit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 13,00%. Meskipun demikian jika dibandingkan dengan triwulan IV-2007 yang tercatat sebesar 6,90% maka inflasi tahunan pada triwulan laporan menunjukkan lonjakan yang sangat signifikan. Kondisi ini serupa dengan yang terjadi pada pergerakan inflasi nasional.

    Pertumbuhan kegiatan usaha perbankan

    Sumatera Barat dari sisi aset pada triwulan IV-2008 menunjukkan perkembangan positif. Hingga Desember 2008 perkembangan aset perbankan mengalami sedikit peningkatan sebesar 6,00% dibandingkan pada akhir tahun 2007. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) berlangsung lebih lambat dibandingkan pertumbuhan kredit. Tingkat Loan-to-Deposit Ratio (LDR) pada bulan Desember 2008 menunjukkan persentase sebesar 112,94%. Penghimpunan DPK di bulan Desember 2008 tumbuh sebesar 9,16% dibandingkan bulan Desember 2007, sedangkan perkembangan penyaluran kredit menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, yaitu sebesar 27,82%. Dampak krisis keuangan global mengakibatkan bank-bank lebih bersikap hati-hati, dan juga memutuskan untuk tidak terlalu ekspansif dalam menyalurkan kredit.

    Dilain pihak, pencapaian kinerja keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat tahun 2008 juga menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan. Pertumbuhan aset tercatat sebesar Rp 407,14 miliar atau 6,36% dari Rp 6,40 triliun tahun sebelumnya menjadi Rp 6,81 trilyun pada tahun 2008, dan pertumbuhan laba sebelum pajak mengalami pertumbuhan Rp 36,79 miliar atau 19,79%, yaitu dari Rp 185,85 miliar tahun 2007 menjadi Rp 222,64 miliar pada tahun 2008.

  • Laporan Tahunan 2008 19

    B. PERKEMBANGAN USAHA Pemberian Kredit

    Selama tahun 2008 Bank telah meningkatkan pemberian kredit dengan ekspansi bersih sebesar Rp 962,49 miliar atau 23,98%, sehingga posisinya pada akhir tahun 2008 telah mencapai Rp 4,97 triliun. Dengan perkembangan yang demikian, share kredit Bank dalam total kredit perbankan Sumatera Barat pada akhir tahun 2008 mencapai 27,04% dibanding 27,36% pada akhir tahun 2007.

    Kredit (Rp Miliar)

    Dalam melaksanakan kegiatan pemberian kredit, Bank telah menetapkan kebijakan untuk terus mendorong ekspansi pemberian kredit kepada Usaha Mikro, serta usaha Kecil dan Menengah. Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan misi Bank memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta memenuhi dan menjaga kepentingan stakeholder secara konsisten dan seimbang. Untuk itu dalam tahun 2008 Bank telah menetapkan sejumlah kebijakan dalam bidang kredit, menyangkut skim kredit, proses pemberian kredit, kewenangan memutus kredit, suku bunga kredit, tarif biaya realisasi kredit dan perbaikan kualitas SDM pengelola kredit.

    Selama tahun 2008, Bank telah merealisir pemberian Kredit Usaha Mikro yang tergolong produktif untuk 3.626 debitur dengan total plafon kredit sebesar Rp 82,69 miliar, dan rata-rata plafon kredit per debitur sebesar Rp 22,80 juta. Kredit yang diberikan tersebut tersebar pada seluruh kota/kabupaten di wilayah Sumatera Barat. Namun karena adanya pemenuhan kewajiban debitur berupa angsuran pokok dan atau pelunasan kredit yang telah jatuh tempo maka total posisi Kredit Usaha Mikro yang tergolong produktif sampai dengan akhir tahun 2008 tercatat mencapai Rp 136,18 miliar dengan jumlah nasabah sebanyak 7.998 debitur. Disamping itu, Bank juga telah melakukan penyaluran kredit dana kelolaan yang berkerja sama dengan Departemen Koperasi, Pemda Tingkat I dan Pemda Tingkat II antara lain berupa kredit PKPS BBM

    2000-2007 dengan plafond Rp 47,35 miliar, MK-PER Peternakan dengan plafond Rp 3,10 miliar, MK-PER Perkebunan dengan plafond Rp 264 juta, MK-PER Perikanan dengan plafond Rp 1,91 miliar, MK-PER Pertanian dengan plafond Rp 8,76 miliar, KPUM dengan plafond Rp 571 juta, KKMB dengan plafond Rp 625 juta serta berbagai jenis kredit dana kelolaan lainnya.

    Pada tahun yang sama, dalam rangka membantu permodalan usaha produktif berskala kecil, Bank juga telah merealisir pemberian Kredit Usaha Kecil untuk 5.104 debitur dengan total plafon kredit sebesar Rp 773,77 miliar dan rata-rata plafon kredit per debitur sebesar Rp 151,60 juta. Kredit yang diberikan tersebut juga tersebar pada seluruh kota/kabupaten di Sumatera Barat. Namun karena adanya pemenuhan kewajiban debitur berupa angsuran pokok dan atau pelunasan Kredit Usaha Kecil yang telah jatuh tempo pada tahun yang sama maka total posisi Kredit Usaha Kecil yang diberikan Bank sampai dengan akhir tahun 2008 telah mencapai Rp 398,78 miliar, dengan jumlah nasabah sebanyak 6.103 debitur.

    Dalam melaksanakan kegiatan pemberian kredit, Bank senantiasa berpedoman kepada prinsip prudential banking, yang diwujudkan dengan kehati-hatian dalam proses pemberian persetujuan kredit, proses realisasi kredit dan proses supervisi kredit. Pelaksanaan prinsip tersebut dimaksudkan agar kualitas kredit yang diberikan senantiasa terjaga dalam batas-batas yang wajar, yang ditetapkan dengan sasaran Non Performing Loan (NPL) pada akhir tahun 2008 lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

    Sebagai hasilnya, posisi nominal NPL pada akhir tahun 2008 dapat ditahan menjadi hanya Rp 21,32 miliar atau sekitar 2,21% dari total ekspansi kredit pada tahun yang sama. Dengan demikian maka ratio NPL pada akhir tahun 2008 dapat ditekan menjadi 3,66%, lebih baik dibanding ratio NPL pada akhir tahun 2007 yang mencapai 4,00%.

    NPL (%)

    2004 2005 2006 2007 2008

    19482390

    2984

    40134975

    2004 2005 2006 2007 2008

    3.444.38 3.70 4.00 3.66

  • Laporan Tahunan 2008 20

    Transaksi Antar Bank dan Pembelian Surat-Surat Berharga

    Dalam rangka mengoptimalkan dana-dana yang untuk sementara waktu belum digunakan untuk pemberian kredit, Bank melakukan transaksi antar Bank dan pembelian surat-surat berharga. Transaksi antar Bank dilakukan dalam bentuk penempatan dana pada Bank lain dan peminjaman dana dari Bank lain, kesemuanya bersifat jangka pendek dalam bentuk call money dan simpanan berjangka. Sementara itu pembelian surat-surat berharga dilakukan dalam bentuk pembelian Obligasi, SUN dan SBI.

    Pada akhir tahun 2008 posisi penempatan dana pada Bank lain berjumlah Rp 528,23 miliar dan peminjaman dana dari Bank lain berjumlah Rp 459,40 miliar, sehingga transaksi antar Bank bersih sebesar Rp 68,82 miliar. Selisih bersih tersebut lebih kurang mencapai sekitar 13,03% dari total penempatan dana antar Bank. Pada akhir tahun yang sama posisi surat-surat berharga yang dimiliki Bank berjumlah Rp 687,86 miliar. Jumlah tersebut naik 1,70% dari tahun sebelumnya.

    Penyertaan Modal

    Dalam bidang penyertaan modal, Bank telah menetapkan kebijakan bahwa tambahan penyertaam modal pada tahun 2008 lebih diarahkan untuk memperkuat modal BPR-BPR dan PT. Sarana Sumatera Barat Ventura. Kebijakan tersebut telah dilaksanakan dengan melakukan tambahan penyertaan modal kepada 10 BPR Kelompok Bank Nagari sebesar Rp 500 juta dan tambahan penyertaan modal pada PT. Sarana Sumatera Barat Ventura sebesar Rp 65 juta. Dengan demikian posisi penyertaan modal pada akhir tahun 2008 telah mencapai Rp 1.37 miliar, atau meningkat 69,82% dari posisi akhir tahun tahun 2007.

    Penghimpunan Dana Simpanan

    Penghimpunan Dana Simpanan dilakukan melalui produk Giro, Tabungan dan Deposito. Dana tersebut bersumber dari pihak ketiga, tetapi juga dari pihak-pihak terkait dengan Bank.

    Posisi dana simpanan yang mengendap pada Bank pada akhir tahun 2008 berjumlah Rp 5,35 triliun, meningkat Rp 47,94 miliar atau 0,90% dari posisi akhir tahun sebelumnya. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga pada tahun 2008 lebih rendah dari yang dicapai pada tahun sebelumnya. Kondisi yang demikian terjadi karena lambatnya pertumbuhan dana Giro dan deposito yang diikuti dengan terjadinya penurunan posisi dana tabungan.

    Dana Simpanan (Rp Miliar)

    Dalam tahun 2008 posisi dana giro bertumbuh hanya 1,06% dan deposito bertumbuh 4,47%, sementara posisi dana tabungan berkurang 1,72%. Kondisi yang demikian dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti adanya kebijakan treasury single account yang ditetapkan pemerintah efektif berlaku sejak awal tahun 2008, kebijakan pemerintah mepercepat penggunaan dana APBN dan APBD untuk pembiayaan proyek-proyek pembangunan, serta pengaruh krisis ekonomi dan keuangan berskala global yang menyebabkan kelangkaan dana perbankan di Indonesia dan berpengaruh juga ke daerah Sumatera Barat.

    Berdasarkan perkembangan yang dicapai maka dalam tahun 2008 telah terjadi pergeseran komposisi dana simpanan yang dihimpun Bank. Porsi deposito dalam struktur dana simpanan Bank meningkat dari 22,84% menjadi 23,64%, porsi giro meningkat dari 43,49% menjadi 43,56%, sementara porsi tabungan turun dari 33,67% menjadi 32,80%.

    Komposisi Giro (%)

    Komposisi Tabungan (%)

    2004 2005 2006 2007 2008

    2057 2493

    43075301 5349

    2004 2005 2006 2007 2008

    39.52%47.00% 48.18%43.49% 43.56%

    2004 2005 2006 2007 2008

    41.52%

    33.97%

    26.65%

    33.67% 32.80%

  • Laporan Tahunan 2008 21

    Komposisi Deposito (%)

    Penurunan laju pertumbuhan dana simpanan tidak hanya terjadi pada Bank, tetapi dialami juga oleh Bank-Bank lain di Sumatera Barat. Namun dalam tahun 2008 dana simpanan perbankan Sumatera Barat masih dapat meningkat sekitar 9,16%. Sehubungan dengan itu maka share Bank dalam pengimpunan dana simpanan perbankan Sumatera Barat mengalami sedikit penurunan, yaitu dari 35,20% pada akhir tahun 2007 menjadi 33,37% pada akhir tahun 2008.

    Penghimpunan Dana Pinjaman

    Dana pinjaman bersumber dari kredit likuiditas Bank Indonesia, pinjaman Exim Bank of Japan dan KFW Jerman yang diteruskan melalui Bank Indonesia, dana pinjaman dari Departemen Keuangan Republik Indonesia, dan dana kelolaan dari berbagai instansi pemerintah. Dana tersebut ditujukan untuk pembiayaan Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi dan KPR, sesuai sumbernya masing-masing.

    Pada akhir tahun 2008 posisi dana pinjaman yang diterima Bank berjumlah Rp 108,43 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 30,12 miliar (-21,74%). Kondisi yang demikian terjadinya karena jumlah angsuran pokok dan pelunasan pinjaman jatuh tempoh yang dibayar Bank selama tahun 2008 jauh lebih besar dari pinjaman baru yang diperoleh Bank selama tahun yang bersangkutan. Pembayaran angsuran atau pelunasan pinjaman dilakukan untuk sisa kredit likuiditas Bank Indonesia, Dana TSL EXIM Jepang VI, Dana KFW Jerman dan KPR Dana Departermen Keuangan, SUP 005.

    Bank Devisa

    Bank telah memperoleh persetujuan operasional sebagai Bank Devisa berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 9/20/KEP.DpG/2007 tanggal 11 Oktober 2007. Sejak menerima persetujuan tersebut Bank telah melakukan persiapan-persiapan, antara lain penyiapan SDM, penyiapan pedoman-pedoman pelaksanaan, penyesuaian struktur organisasi dan, penyediaan sarana dan lain sebagainya. Namun

    aktifitas Bank Devisa belum dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan, sehingga baik realisasi dana simpanan maupun realisasi kredit valas serta pemberian jasa Bank devisa lainnya belum terlaksana seperti direncanakan. Kondisi yang demikian pengaruhi pula oleh perkembangan lingkungan bisnis yang kurang kondusif untuk aktifitas Bank devisa.

    Bank Syariah

    Sejak memperoleh izin untuk mengoperasikan Bank Syariah, Bank telah berupaya agar aktifitas tersebut berkembang dengan baik. Sehubungan dengan itu selain telah membentuk unit usaha syariah dalam struktur organisasi Kantor Pusat, Bank juga telah mengoperasikan dua Kantor Cabang Syariah, dan menambah 11 unit Office Channelling syariah di beberapa kantor cabang .

    Sebagai hasil dari usaha-usaha yang telah dilakukan, maka pada akhir tahun 2008 Total Aset Unit Usaha Syariah telah mencapai Rp 48,99 miliar, Posisi Dana Pihak Ketiga yang dihimpun telah mencapai Rp. 21,05 miliar dan total pembiayaan syariah telah mencapai Rp 43,24 miliar (setelah dikurangi margin). Dibanding tahun sebelumnya, total aset unit usaha syariah meningkat Rp 40,19 miliar atau 455,93%, posisi dana yang dihimpun unit usaha syariah meningkat Rp 17,61 miliar atau 511,70% dan pembiayaan unit usaha syariah meningkat Rp 36,63 miliar atau 554,05%.

    Mikro Banking

    Dalam rangka mewujudkan misi untuk mendorong pertumbuhan usaha produktif berkala mikro dan kecil, serta pengembangan lembaga keuangan seperti BPR, sejak beberapa waktu yang lalu Bank telah menetapkan keputusan untuk membentuk unit kerja Mikro Banking setingkat divisi yang khusus mengurus kebijakan pemberian kredit untuk usaha mikro, pemberian kredit untuk BPR serta melaksanakan fungsi sebagai APEX Bank dan linkage program. Sampai akhir tahun 2008, BPR yang tercatat sebagai peserta APEX Bank telah mencapai 43 BPR, pemberian kredit dalam rangka Linkage Program telah meliputi 31 BPR dengan plafond sebesar Rp 41,72 Miliar. Dalam tahun yang sama Bank telah melakukan penambahan penyertaan modal kepada 10 BPR dengan jumlah nominal penyertaan sebesar Rp 500 juta.

    Sampai akhir tahun 2008, Bank telah ikut serta sebagai pemegang saham 52 BPR, namun keikut-sertaan tersebut tidak lebih dari sepuluh persen modal disetor BPR.

    2004 2005 2006 2007 2008

    18.96% 19.03%

    25.17%22.84% 23.64%

  • Laporan Tahunan 2008 22

    C. PERKEMBANGAN FAKTOR PENUNJANG USAHA

    Organisasi

    Dalam rangka menunjang pengembangan bisnis Bank pada masa yang akan datang sejalan dengan perubahan bentuk hukum Bank menjadi perseroan terbatas, dalam tahun 2008 Bank telah melakukan perubahan struktur organisasi dan menetapkannya dengan Surat Keputusan Direksi No. SK/089/DIR/IN/12-2008 tanggal 30 Desember 2008. Keputusan tersebut efektif mulai berlaku sejak awal tahun 2009. Berdasarkan sturktur organisasi tersebut Direksi dalam menjalankan operasional perbankan dibantu oleh 11 unit kerja setingkat divisi.

    Sumber Daya Manusia

    Dalam tahun 2008 Bank telah merekrut pegawai baru sebanyak 50 orang dengan status sebagai pegawai training. Rekruitmen dilakukan dalam rangka mengisi kebutuhan pegawai sehubungan dengan adanya pengembangan bisnis dan jaringan kantor Bank, pegawai pensiun sebanyak 18 orang, pegawai meninggal dunia 3 orang serta adanya pemutusan Hubungan Kerja pegawai karena melakukan fraud sebanyak 1 orang. Bank juga telah melakukan peningkatan status honor bulanan menjadi calon pegawai sebanyak 23 orang dan dari calon pegawai menjadi pegawai tetap sebanyak 4 orang. Sehubungan dengan itu maka jumlah pegawai Bank pada akhir tahun 2008 telah mencapai 1.327 orang atau meningkat 2,16% dari jumlah pegawai pada akhir tahun 2007. Menurut jabatannya, komposisi pegawai Bank pada akhir tahun 2008 terdiri dari pejabat struktural 293 orang pejabat (22,08%), pejabat fungsional 90 orang (6,78%) dan petugas pelaksana 944 orang (71,14%).

    Menurut tingkat pendidikannya, komposisi pegawai Bank pada akhir tahun 2008 terdiri dari pegawai berpendidikan S3 sebanyak 2 orang atau 0,15%, S2 sebanyak 49 orang atau 3,69%, S1 sebanyak 661 orang atau 49,81%, D3 sebanyak 172 orang atau 12,96%, SLTA sebanyak 398 orang atau 29,99% dan sisanya SLTP ke bawah sebanyak 45 orang atau 3,39%.

    Tabel Komposisi Pegawai

    Pendidikan 2004 2005 2006 2007 2008S3 0 0 1 1 2S2 20 26 28 39 49S1 343 411 456 610 661D3 128 148 195 173 172SLTA 461 468 468 429 398

  • Laporan Tahunan 2008 23

    Kantor Cabang. Dengan perkembangan yang demikian maka jaringan kantor Bank pada akhir tahun 2008 telah berjumlah sebanyak 86 kantor, terdiri atas 1 Kantor Pusat, 27 Kantor Cabang konvensional dan 2 Kantor Cabang syariah, 19 Kantor Cabang Pembantu, 30 Kantor Kas dan 7 payment point.

    Disamping itu, selama tahun 2008 Bank telah menambah jaringan ATM sebanyak 5 unit, didistribusikan masing-masing satu unit pada Kantor Capem Silaut, Kantor Cabang Bukittinggi, Komplek RSUP Bukittinggi, Kantor Bupati Pesisir Selatan dan Pasar Lama Lubuk Basung. Dengan demikian jumlah ATM milik Bank sampai dengan akhir tahun 2008 telah mencapai 59 unit dan tergabung dengan 14.733 unit ATM Bersama milik 68 Bank lain di Indonesia.

    Sarana Kerja

    Dalam tahun 2008 Bank telah melakukan beberapa penambahan serta renovasi terhadap aktiva tetap dan inventaris seperti pembelian 1 kavling tanah di Simpang Empat, renovasi gedung kantor cabang Sawahlunto, Cabang Pembantu RSUP DR. M. Jamil Padang, Kantor Kas Pelayanan PBB Padang, Kantor Kas RSUD Adnan WD Payakumbuh dan Kantor Kas Balai Kota Pariaman. Kebijakan merenovasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan performance dan menghindari resiko reputasi. Pada tahun yang sama Bank juga telah melakukan lelang terhadap kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua.

    Harga perolehan Aktiva Tetap dan Inventaris pada tahun 2008 adalah Rp 97,96 miliar dan akumulasi penyusutan Rp 49,05 miliar sehingga diperoleh nilai buku sebesar Rp 48,90 miliar dengan Capital Investment Ratio (CIR) sebesar 14,12%.

    Teknologi Sistem Informasi

    Saat ini, teknologi informasi yang dimiliki Bank telah mampu mensupport informasi secara akurat serta pelayanan kepada nasabah secara efektif. Namun demikian, dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan serta akurasi dan kecepatan dalam informasi maka selama tahun 2008 Bank terus melakukan perbaikan dan pengembangan teknologi informasi pada sistem, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak dll seperti perbaikan aplikasi core banking (konvensional dan syariah) sesuai dengan regulasi Bank Indonesia, Co Branding kartu ATM dengan Pemda Propinsi Sumatera Barat, Universitas Bung Hatta dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan pengembangan fasilitas-fasilitas lainnya.

    Mengingat Sumber Daya Manusia merupakan kunci utama dalam keberhasilan perusahaan, maka selama tahun 2008 Bank juga telah melakukan pengembangan kompetensi pegawai di bidang teknologi informasi melalui pendidikan dan pelatihan seperti ; workshop IT

    Service Management, Training Quantum AFT 200 dan AFT 800 dan training Teknik Implementasi Manajemen Risiko & Teknologi Informasi sesuai PBI No. 9/15/PBI/2007.

    Untuk informasi dan promosi serta memudahkan akses nasabah, saat ini Bank telah memiliki website dengan nama situs www.banknagari.co.id serta email dengan nama [email protected]

    D. PERKEMBANGAN KEUANGAN Total Aset

    Total Aset Bank pada akhir tahun 2008 berjumlah Rp 6,81 triliun, meningkat Rp 407,14 miliar atau 6,36% dari posisi akhir tahun 2007. Relatif rendahnya peningkatan total Aset pada tahun 2008 terutama dipengaruhi oleh lambatnya perkembangan dana pihak ketiga yang dapat dihimpun selama tahun yang sama. Meskipun demikian perkembangan total Aset tersebut relatif masih lebih baik dari pertumbuhan Aset perbankan Sumatera Barat yang meningkat hanya sekitar 6,00% pada tahun 2008. Sebagai hasilnya peranan total Aset Bank dalam total Aset perbankan Sumatera Barat meningkat dari 30,64% pada tahun 2007 menjadi 31,43%, pada tahun 2008.

    Asset (Rp Miliar)

    Aktiva Produktif

    Total Aktiva Produktif pada akhir tahun 2008 berjumlah Rp 6,39 triliun, meningkat Rp 783,94 miliar atau 13,97% dari posisi akhir tahun 2007. Perkembangan yang demikian antara lain didorong oleh peningkatan posisi kredit dan aktiva antar Bank dalam jumlah yang cukup berarti disamping beralihnya sebagian dana yang selama ini tertahan dalam Giro Wajib Minimum sebagai idle money ke dalam Aktiva Produktif sesuai kebijakan likuiditas minimum yang ditetapkan Bank Indonesia.

    Total Kewajiban

    Kewajiban Bank mencakup kewajiban kepada Pemerintah, Bank Indonesia, Departemen Keuangan, bank lain, nasabah dan lain-lain. Total kewajiban pada akhir tahun 2008 berjumlah Rp 6,09 triliun, meningkat Rp 326,23 miliar atau (5,66%) dari tahun sebelumnya. Perkembangan yang demikian

    2004 2005 2006 2007 2008

    3098 3479

    54556404 6810

  • Laporan Tahunan 2008 24

    didorong oleh peningkatan yang cukup signifikan dari Dana Pihak Ketiga dan simpanan dari bank lain. Total kewajiban tersebut mencapai 89,36% dari asset yang dimiliki.

    Ekuitas

    Total ekuitas Bank sampai dengan akhir tahun 2008 berjumlah Rp 724,76 miliar, meningkat Rp 80,91 miliar atau 12,57% dari posisi tahun 2007. Selain peningkatan laba bersih yang meningkat, peningkatan ekuitas tersebut juga dikarenakan adanya penambahan setoran modal dari pemegang saham sesuai keputusan RUPS tahun buku 2007.

    Ekuitas (Rp Miliar)

    Pendapatan Bunga Bersih

    Selama tahun 2008 Bank memperoleh Pendapatan Bunga Bersih sebesar Rp 564,46 miliar, meningkat Rp 104,91 miliar atau 22,83% dari perolehan Pendapatan Bunga Bersih selama tahun 2007. Peningkatan yang cukup significant tersebut antara lain dicapai sebagai hasil kebijakan pendanaan yang ditempuh selama tahun 2008 yaitu mengurangi porsi deposito berbiaya mahal dalam struktur dana Bank, sehingga total biaya dana selama tahun 2008 menjadi lebih rendah sebesar Rp 34,79 miliar atau minus 9,97% dan tahun sebelumnya. Dengan perkembangan yang demikian, diperoleh Net Interest Margin (NIM) akhir tahun 2008 sebesar 9,11%, meningkat 1,39% dari tahun 2007.

    Pendapatan Bunga Bersih (Rp Miliar)

    Pendapatan Operasional Lainnya

    Selama tahun 2008 Bank memperoleh Pendapatan Operasional Lainnya sebesar Rp 26,91 miliar,

    meningkat Rp 5,63 miliar atau 26,44% dari jumlah Pendapatan Operasional Lainnya selama tahun 2007. Pendapatan Operasional Lainnya tersebut sebagian besar bersumber dari empat pos pendapatan, yaitu provisi dan komisi selain kredit, penggantian ongkos administrasi, penggantian biaya telepon dan telegram, pendapatan administrasi ATM. Peningkatan Pendapatan Operasional Lainnya yang relatif tinggi selama tahun 2008 terutama didorong oleh peningkatan yang cukup tinggi pada pos pendapatan provisi dan komisi selain kredit (49,13%), penggantian ongkos administrasi (29,06%), pendapatan administrasi ATM (28,21%) dan penggantian biaya telepon dan telegram (17,94%).

    Beban Operasional Lainnya

    Beban Operasional Lainnya dipergunakan untuk Beban Umum dan Administrasi, Beban Personalia dan Beban Lainnya. Selama tahun 2008 Bank mengeluarkan Beban Operasional Lainnya sebesar Rp 347,68 miliar, meningkat Rp 63,43 miliar atau 22,31% dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut didorong oleh pertambahan beban Umum dan Adminsitrasi sebesar Rp 6,62 miliar atau 8,35%, beban personalia Rp 45,15 miliar atau 27,48% dan beban lainnya sebesar Rp 11,66 miliar atau 28,70%.

    Pada umumnya pengeluaran Beban Umum dan Adminsitrasi selama tahun 2008 telah dapat dikendalikan, hal ini ditandai dengan pertumbuhannya yang relatif rendah dibanding pertumbuhan Beban Umum dan Adminsitrasi selama tahun 2007 (32,03%). Kondisi tersebut antara lain terjadi pada pos biaya barang dan jasa (8,42%), biaya emisi obligasi (-100,00%), dan biaya penyusutan aset tetap (7,62%).

    Pertambahan beban personalia Selama tahun 2008 yang secara relatif lebih tinggi dari pertambahan Beban Operasional Lainnya antara lain berkaitan dengan adanya perubahan status 74 Pegawai Trainee menjadi Calon Pegawai pada tahun 2008 yang berdampak kepada pertambahan beban gaji, adanya kebijakan untuk menaikkan gaji pegawai melalui penambahan tunjangan kemahalan sekitar 12,50%, perbaikan tunjangan perumahan, dan peningkatan beban personalia berkaitan dengan penambahan komisaris dari kondisi 2 orang selama tahun 2007 menjadi 4 orang selama tahun 2008.

    Pertambahan beban lainnya Selama tahun 2008 yang secara relatif juga lebih tinggi dari pertambahan Beban Operasional Lainnya antara lain berkaitan dengan adanya peningkatan kewajiban iuran pensiun sebagai konsekwensi adanya pertambahan pegawai dan peningkatan gaji melalui perbaikan tunjangan kemahalan serta adanya pertambahan biaya penghargaan sehubungan dengan berakhirnya masa bakti Direksi dan Dewan Komisaris pada awal tahun 2008

    2004 2005 2006 2007 2008

    348447

    553644

    725

    2004 2005 2006 2007 2008

    252 294386

    459563

  • Laporan Tahunan 2008 25

    Laba Operasional

    Sebagai hasil dari perkembangan unsur-unsur pendapatan operasional dan beban operasional maka selama tahun 2008 Bank memperoleh Laba Operasional sebesar Rp 221,48 miliar. Jumlah tersebut meningkat Rp 35,04 miliar atau 18,79% dari Laba Operasional yang diperoleh selama tahun 2007.

    Laba Operasional (Rp Miliar)

    Pendapatan (Beban) Non Operasional Bersih

    Dalam tahun 2008 Bank memperoleh Pendapatan Non Operasional Bersih sebesar Rp 1,16 miliar, jauh lebih baik dari kondisi pada tahun 2007 yang menanggung Beban Non Operasional Bersih sebesar Rp 0,59 miliar. Perkembangan yang demikian dicapai karena adanya peningkatan Pendapatan Non Operasional selama tahun 2008 sebesar Rp 1,26 miliar yang diimbangi dengan penurunan Beban Non Operasional sebesar Rp 0,49 miliar.

    Laba Sebelum Pajak

    Sejalan dengan adanya peningkatan Laba Operasional dan Pendapatan Non Operasional Bersih dalam jumlah yang cukup berarti maka dalam tahun 2008 Bank memperoleh peningkatan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp 36,79 miliar atau 19,79% dari Laba Sebelum Pajak tahun 2007, sehingga posisinya pada akhir tahun 2008 telah mencapai Rp 222,64 miliar. Dengan perkembangan yang demikian maka ROA yang dihasilkan Bank meningkat dari 2,76% pada tahun 2007 menjadi 3,24% pada tahun 2008.

    Laba Sebelum Pajak (Rp Miliar)

    Laba Bersih

    Searah dengan perkembangan Laba Sebelum Pajak, dalam tahun 2008 Bank memperoleh peningkatan Laba bersih sebesar Rp 25,81 miliar atau 20,11% dari tahun lalu, sehingga posisinya pada akhir tahun 2008 telah mencapai Rp 154,19 miliar. Dengan perkembangan yang demikian maka ROE yang dihasilkan Bank meningkat dari 24,47% pada tahun 2007 menjadi 24,88% pada tahun 2008.

    Laba Bersih (Rp Miliar)

    Laba Per Saham

    Sehubungan dengan pencapaian laba bersih sebesar Rp 154,19 miliar dan adanya penambahan saham sebanyak 160.162 lembar, maka laba bersih per saham pada tahun 2008 mencapai Rp 419 ribu. Dengan demikian maka dividen yield pada tahun 2008 mencapai 24,87% atau mencapai sekitar dua koma tujuh kali dari suku bunga SBI 1 bulan rata-rata sepanjang tahun 2008.

    E. LAIN-LAIN

    Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

    Dalam rangka memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat, selama tahun 2008 Bank telah melakukan sejumlah program kerja dalam bidang sosial kemasyarakatan meliputi bidang pendidikan, keagamaan kesehatan, olahraga dan kesenian. Program kerja diwujudkan dalam bentuk memberikan bantuan dana untuk beasiswa dan biaya pendidikan, untuk penyeleng-garaan acara-acara perlombaan cerdas cermat, seminar-seminar dan studi banding dibidang pendidikan, untuk pembangunan mesjid, mushola & pesantren, untuk korban bencana alam, kaum dhuafa, dan anak yatim, untuk pelaksanaan MTQ, kegiatan manunggal di pedesaan, dan sejenisnya, serta untuk kontengen dan tim olah raga yang mengikuti kejuaraan ditingkat nasional dan daerah, Selain itu secara berkala Bank memfasilitasi pemeriksaan kesehatan gratis bagi yang merupakan pensiunan PNS.

    Untuk menyelenggarakan program sosial kemasyarakatan tersebut dalam tahun 2008 Bank

    2004 2005 2006 2007 2008

    139 132158

    186222

    2004 2005 2006 2007 2008

    135 141155

    186223

    2004 2005 2006 2007 2008

    93 97107

    128154

  • Laporan Tahunan 2008 26

    mengeluarkan biaya sebanyak Rp 3,49 miliar, terdistribusi untuk bidang pendidikan sebesar Rp 2,52 miliar, bidang keagamaan Rp 583,91 juta, bidang keolahragaan dan kesehatan Rp 250 juta dan sosial Rp 130,76 juta.

    Edukasi Masyarakat di Bidang Perbankan

    Dalam rangka memenuhi kewajiban Bank di bidang edukasi masyarakat tentang perbankan, selama tahun 2008 Bank telah melakukan sejumlah program kerja, antara lain menyebarkan brosur/leaflet mengenai edukasi perbankan melalui seluruh kantor cabang, berperan aktif dalam Pekan Edukasi Perbankan untuk Umum, berperan aktif dalam seminar-seminar di daerah tentang kegiatan perbankan, menyelenggarakan cerdas cermat antar sekolah di RRI dan TVRI dengan memasukkan unsur-unsur edukasi perbankan, serta berperan aktif melakukan sosialisasi kepada Perguruan Tinggi tentang perbankan. Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan edukasi masyarakat di bidang perbankan akan terus di tingkatkan untuk masa-masa yang akan datang.

    Internal Fraud

    Dalam tahun 2008 Bank mengalami satu kali kasus internal fraud, dilakukan oleh teller Kantor Kas pada Kantor Cabang Sijunjung. Modus penyimpangan dilakukan dalam bentuk tidak membukukan setoran yang dititipkan nasabah di luar kantor serta membukukan transaksi giro, tabungan dan deposito di luar prosedur. Kasus tersebut telah dilaporkan kepada kepolisian setempat segera setelah diketahui dan dilakukan investigasi oleh auditor internal. Pelaku telah berada dalam proses hukum, dan terhadap pejabat yang lalai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya diberikan sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku.

    Penanganan Masalah Hukum

    Dalam tahun 2008 Bank menghadapi lima masalah hukum yang penyelesaiannya melalui proses hukum, dengan rincian empat kasus merupakan masalah hukum perdata dan satu kasus merupakan masalah hukum pidana. Tiga dari empat masalah hukum perdata telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Sedangkan satu masalah hukum perdata dan satu masalah hukum pidana masih dalam proses penyelesaian. Audit Laporan Keuangan

    Laporan Keuangan Bank telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Gani & Hidayat berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor PKS/049/DIR/11-2008 tanggal 24 November 2008.

    Audit dilakukan selama tiga bulan, berakhir pada bulan Februari 2009.

    Sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya, Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Gani & Hidayat telah menyampaikan laporan dengan Nomor 187/P.01/09 tanggal 20 Februari 2009. Dalam laporannya Akuntan Publik memberikan pendapat bahwa Laporan Keuangan telah menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat tanggal 31 Desember 2008, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

    Kejadian-Kejadian Penting Sepanjang Tahun 2008 Pada tanggal 4 Januari 2008 Bank beroperasi

    sebagai Bank devisa berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.9/20/KEP.DpG/2007 tanggal 11 Oktober 2007.

    Pada tanggal 7 Januari 2008 Bank melaksanakan pelantikan Dewan Komisaris dan Direksi baru berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 28 Desember 2007.

    Pada tanggal 12 Maret 2008 Ulang Tahun Bank yang keempat puluh enam tahun.

    Pada tanggal 15 April 2008 Bank melaksakan penarikan Undian Sikoci Periode I di Lapangan Merdeka Solok dengan total hadiah sebesar Rp 348 juta.

    Pada tanggal 5 Mei 2008 Bank mengoperasikan Kantor Cabang Pembantu Silaut Tapan berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No. 10/10/DPIP/Prz/Pdg tertanggal 18 April 2008

    Pada tanggal 14 Mei 2008 Bank meraih penghargaan Infobank Award 2008 untuk kategori Best ATM dan Best Phone Handling

    Pada tanggal 14 Mei 2008 Bank menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2007

    Pada tanggal 22 Mei 2008 Bank meraih penghargaan Banking Efficiency Award dari Harian Bisnis Indonesia di jakarta.

    Pada tanggal 12 Juni 2008 Bank meresmikan beroperasinya Kantor Cabang Syariah Payakumbuh berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No.10/68/Dpb.S/Pdg tertanggal 15 Mei 2008.

    Pada tanggal 23 Juni 2008 Bank meraih penghargaan Padma Award atas penyelenggaraan Undian Terbaik dari Menteri Sosial Republik Indonesia

    Pada tanggal 16 Juli 2008 Bank meraih penghargaan Infobank Award Golden Trophy 2008 atas keberhasilan meraih predikat Sangat Bagus untuk kategori kinerja

  • Laporan Tahunan 2008 27

    keuangan selama 5 tahun berturut turut (2003 - 2007)

    Pada tanggal 21 Juli 2008 Bank mengoperasikan 3 unit Payment Point di RSUP M.Jamil Padang di bagian Poliklinik, IGD dan Paviliun Embun Pagi berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No. 10/22/DPIP/Prz/Pdg tertanggal 7 Juli 2008.

    Pada tanggal 29 Juli 2008 Perubahan Anggaran Dasar Bank memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia berdasarkan Keputusan Nomor AHU-45622.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 29 Juli 2008.

    Pada tanggal 3 November 2008 Bank melakukan penarikan Undian Sikoci Periode II di Kantor Cabang Padang Panjang dengan total hadiah sebesar Rp 355 juta.

    Pada tanggal 24 November 2008 Bank menetapkan Visi dan Misi baru berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.SK/074/DIR/11-2008 tanggal 24 November.

    Pada tanggal 24 November 2008 Bank mengoperasikan Payment Point di Kantor Kas Pelayanan Pajak Kota Bukittinggi berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No. 10/48/DPIP/Prz/Pdg tertanggal 20 November 2008

    Pada tanggal 27 November 2008 Bank melakukan Launching Corporate Identity yang baru di Hotel Pangeran Beach Padang berdasarkan Keputusan Direksi No. SK/064/DIR/10-2008 tanggal 27 Oktober 2008 tentang perubahan Corporate Identity dan keputusan Direksi No.SK/065/DIR/10-2008 tanggal 27 Oktober 2008 tentang Buku Manual Logo

    Pada tanggal 1 Desember 2008 Bank mengoperasikan Kantor Kas di RSUD Payakumbuh berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No. 10/44/DPIP/Prz/Pdg tertanggal 5 November 2008.

    Pada tanggal 2 Desember 2008 Bank mengoperasikan Kantor Kas di Balaikota Pariaman berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No. 10/44/DPIP/Prz/Pdg tertanggal 5 November 2008

    Pada tanggal 22 Desember 2008 Bank mengoperasikan Payment Point di Kantor Kas Pelayanan Pajak Kota Solok dan Kantor Kas Pelayanan Pajak Kota Payakumbuh berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 10/53/DPIP/Prz/Pdg tertanggal 23 Desember 2008

    Pada tanggal 30 Desember 2008 Bank mengoperasikan Kantor Kas di Rumah Sakit Ibnu Sina Bukittinggi berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No. 10/137/DPIP/DPb.S/Pdg tertanggal 12 Desember 2008

    Pada tanggal 30 Desember 2008 Bank mene-tapkan perubahan Struktur Organisasi Kantor Pusat dengan Keputusan Direksi No.SK/089/ DIR/IN/12-2008 tanggal 30 Desember 2008 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No.SK/014/DK/BPD/12-2008 tanggal 24 Desember 2008.

    Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Publik

    Sejak tanggal laporan akuntan publik

    sampai diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham pada prinsipnya tidak terdapat kejadian-kejadian penting yang dapat dikategorikan membahayakan kelangsungan usaha Bank. Kesehatan Bank

    Dalam rangka memenuhi Peraturan Bank

    Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004, Bank secara triwulanan melakukan penilaian atas kesehatan Bank menggunakan berbagai indikator yang terangkum dalam aspek Permodalan, aspek Kualitas Aktiva, aspek Manajemen, aspek Kemampuan Menghasilkan Laba, aspek Likuiditas dan aspek Sensitifitas atas Risiko Pasar, yang dikenal dengan akronim CAMELS. Berdasarkan self assessment yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa selama tahun 2008 kesehatan Bank secara konsisten termasuk dalam peringkat komposit 2 atau dengan prediket SEHAT.

    F. PROSPEK USAHA

    Kondisi ekonomi global yang tertekan dan penuh ketidakpastian menyebabkan prakiraan keadaan ekonomi khususnya dalam jangka pendek menjadi jauh lebih sukar, namun perkembangan dua kuartal terakhir 2008 membuat kita lebih percaya diri bahwa perekonomian Indonesia masih akan tumbuh positif dan menjadi penggerak ekonomi di kawasan emerging countries. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2009 menurut prakiraan Pe