Anatomi Otot
-
Upload
widya-ayu-wandira -
Category
Documents
-
view
259 -
download
3
Transcript of Anatomi Otot
Hip and Pelvic Girdle
WRIST AND HAND
ELBOW JOINT
SHOULDER JOINT
SHOULDER GIRDLE
Struktur Jaringan Lunak Pembentuk Ekstremitas Superior Part 2
Label: Anatomi Manusia
Otot-otot Ventral Lengan Atas
1. Otot : M. Biceps Brachii
Persarafan : Nn. Musculocutaneus Origo : Caput Longum (Tuberculum supraglenoidale, labrum supraglenoidale, Caput
Brevis (ujung procesus coracoideus) Insertio : Tuberositas Radii
Fungsi : Sendi bahu (Caput longum : Abduksi, anteversi, rotasi kedalam), (Caput Brevis : Adduksi, anteversi, rotasi kedalam), (kedua bagian : menopang kedua lengan). Sendi Siku (Fleksi, Supinasi).
2. Otot : M. Coracobrachialis
Persarafan : Nn. Musculocutaneus Origo : ujung procesus coracoideus Insertio : Facies anterior humeri (medial dan distal dari crista tuberculi minoris humeri)
Fungsi : Sendi bahu ( rotasi kedalam, Abduksi, anteversi)
3. Otot : M. Brachialis
Persarafan : Nn. Musculocutaneus Origo : Facies anterior humeri Insertio : Tuberositas ulnae
Fungsi : Sendi Siku (Fleksi)
Otot-otot Dorsal Lengan Atas
1. Otot : M. Triceps brachii
Persarafan : N. Radialis Origo : Caput Longum (Tuberculum infraglenoidale), Caput Mediale (Facies posterior
humeri-medial distal dari sulcus nefri radialis), Caput lateral (Facies posterior humeri- Lateral,proksimal dari nefri radialis).
Insertio : Olecranon
Fungsi : Sendi Bahu: (Adduksi,hanya caput longum yang menahan beban), Sendi Siku (Ekstensi).
2. Otot : M. Anconeus
Persarafan : N. Radialis Origo : Epicondylus lateralis Insertio : facies posterior ulna sedikit kearah distal dari olecranon.
Fungsi : Sendi Siku (Ekstensi).
Otot-otot Radial Lengan Bawah
1. Otot : M. Brachioradialis
Persarafan : N. Radialis Origo : Margo lateralis humeri Insertio rocessus styloideus radii
Fungsi : Sendi Siku : Fleksi, pronasi atau supinasi (pergerakan memutar dari posisi akhir yang berlawanan ke posisi tengah)
2. Otot : M. Ekstensor carpiradialis longus
Persarafan : N. Radialis Origo : Margo lateralis humeri, epicondilus lateralis Insertio ermukaan dorsal dari dasar os metacarpi II
Fungsi : Sendi Siku : Fleksi, pronasi atau supinasi (pergerakan memutar dari posisi akhir yang berlawanan ke posisi tengah – tergantung dari sudut tekuk)
3. Otot : M. Ekstensor carpiradialis brevis
Persarafan : N. Radialis Origo : epicondilus lateralis humeri, ligamen annulare radii Insertio ermukaan dorsal dari dasar os metacarpi III
Fungsi : Sendi tangan : Fleksi dorsal, abduksi ke radial
Spina Scapula
Label: Anatomi Manusia
Spina scapula adalah sepiring tulang menonjol, yang melintasi empat
medial miring perlima skapula pada bagian atasnya, dan memisahkan supra-dari fosa infraspinatous.
Dimulai di perbatasan vertikal oleh daerah, halus segitiga dimana tendon penyisipan bagian bawah luncuran trapezius, dan, secara bertahap menjadi lebih tinggi, berakhir di akromion, yang menjorok di-sendi bahu.
tulang belakang adalah segitiga, dan rata dari atas ke bawah, puncaknya diarahkan ke perbatasan vertebralis.
Hal ini menyajikan dua permukaan dan tiga perbatasan.
* Permukaan superior adalah cekung, melainkan membantu dalam membentuk fosa supraspinatous, dan memberikan asal ke bagian dari supraspinatus.
* Bentuk permukaan inferior bagian Its fosa infraspinatous, asal untuk memberikan sebagian infraspinatus, dan hadiah di dekat pusat lubang dari kanal gizi.
Dari ketiga perbatasan, anterior melekat ke permukaan dorsal tulang, posterior, atau puncak tulang belakang, luas, dan menyajikan dua bibir dan interval kasar campur tangan.
* The trapezius terlampir pada bibir unggul, dan tuberkulum kasar biasanya dilihat pada bagian tulang belakang yang menerima tendon penyisipan bagian bawah otot ini.
* The Deltoideus melekat ke seluruh panjang bibir rendah.
* Interval antara bibir adalah subkutan dan sebagian tertutup oleh mengotot serat otot ini.
Batas lateral, atau dasar, terpendek dari ketiga, adalah sedikit cekung; pinggirnya, tebal dan bulat, yang terus menerus di atas dengan permukaan bawah akromion, di bawah dengan leher skapula. Ini membentuk batas medial insisura scapular besar, yang berfungsi untuk menghubungkan dan fosa supra-infraspinatous
Otot Skeletal (Skeletal Muscle)
Label: Anatomi Manusia
Kini kita akan membicarakan jenis otot yang
senantiasa kita bayangkan saat kita menyebut kata otot—sesuatu yang menunjukkan betapa kuat kita dan memungkinkan kita menendang keras bola ke arah gawang. Dan ini adalahotot-otot kerangka (sketal muscle) yang kadangkala disebut striated muscle karena adanya serat otot yang gelap dan terang membuat mereka sepeti strip (arsiran).
Otot-otot skeletal ini merupakan oto-oto sadar dimana kita dapat mengendalikan/memerintahkannya untuk melakukan sesuatu. Kaki kita tidak akan pernah menendang bola ke arah gawang apabila kita tidak menginginkannya. Otot-otot ini membantu membentuk muscoloskeletal yaitu kombinasi kerja antara otot dan kerangka atau tulang.
Bersama-sama otot skeletal dan tulang memberikan kekuatan dan tenaga pada tubuh kita. Pada banyak kasus, otot skeletal ini melekat pada salah satu ujung tulang. Otot-otot ini menekan seluruh bagian sendi dan lantas melekat lagi pada ujung tulang yang lain.
Otot-otot skeletal melekat pada tulang dengan bantuan tendon. Tendon adalah semacam cord yang terbuat dari material kuat dan bekerja sebagai penghubung khusus antara tulang dan otot. Tendon ini juga melekat dengan bagus sehingga saat kita menggerakkan salah satu otot kita, tendon dan tulang akan bergerak bersama pula.
Otot skeletal ini muncul dalam banyak bentuk dan ukuran yang berbeda yang membuat mereka mampu melakukan banyak pekerjaan. Otot-otot ini yang melakukan pekerjaan paling besar dan paling berat adalah otot-otot di punggung dekat pinggang kita yang memungkinkan kita berdiri tegak.
Otot-otot ini juga memberikan tenaga pada saat kita mendorong atau menarik sesuatu. Otot-otot di dekat leher dan bagian atas punggung kita tidak begitu besar namun mampu melakukan sesuatu yang sangat mengagumkan: menahan beban saat kepala kita berputar, bergerak ke kiri
kanan dan ke atas serta ke bawah. Bahkan otot-oto inilah yang mampu menahan posisi kepala agar tetap berada di atas.
Palpasi Jaringan Lunak Rhomboideus Mayor dan Minor
Label: Anatomi Manusia
Kategori Artikel : Anatomi Manusia, Fisioterapi, Pemeriksaan fisioterapi
Rhomboid adalah otot postural yang menyebabkan terjadinya
retraksi dari scapula dan membawa shoulder ke arah posisi “bersiap”, sering terjadi seorang sekretaris duduk mengetik dalam waktu yang lama sehingga mengalami rasa nyeri yang terasa di insertio musculus rhomboid, nyeri ini biasanya disebabkan oleh adanya strain yang ringan pada otot.
Rhomboid berorigo sepanjang spina (C7 – T5) dan berbentuk oblique ke bawah dari scapula, insertionya pada sisi medial scapula. Kedua otot ini sukar dibedakan sehingga akan terpalpasi secara bersamaan. Perhatikan, untuk mempalpasi rhomboid dengan lokasi yang halus dan berbentuk triangular pada sisi medial scapula. Areanya berhadapan dengan T3 yang merupakan batas insertio musculus Rhomboid.
Rhomboid menyebabkan posisi tegak dan ini membedakan dari musculus trapezius yang ada di atasnya. Untuk memastikan hal ini, mintalah pasien untuk meletakkan tangannya dibelakang tubuh dengan elbow fleksi dan shoulder internal rotasi . Kemudian mintalah untuk mendorong ke posterior dan berilah tahanan pada gerakan ini, maka Rhomboid akan terpalpasi . Pertama, palpasi muscle bellynya yang oblique kemudian turunlah kebawah menyilang sekitar 2 inchi diantara processus spinosus dan sisi medial scapula . Kemudian palpasi musculus rhomboid pada spada sisi yang lainnya sebagai perbandingan.
Obstetri Anatomi Dasar Panggul
Label: Anatomi Manusia
JUAL SERIAL FILM TV INDONESIA Mau Cepat Kurus Tanpa Diet?
Rp50.000. Pemerah Bibir, Puting Payudara Dan Miss
PERUT KEMPES DALAM 3 HARI..!
Cara MERAPATKAN VAGINA 100% AMPUH
FOREDI UTK SEX LEBIH LAMA REKOMENDASI BOYKE !
GASA BIKIN ISTRI BANGGA DAN PUASS !!!
FOREDI OBAT KUAT DOKTER BOYKE, ASLI BPOM AMAN!!
1 MINGGU TURUN BB +/- 4kg Miss.V LONGGAR & BECEK?
Bikin Mr. P Tambah Gede dan Perkasa Secara Alami
Merapatkan VAGINA yang KENDOR
TURUN 3-5 KG dalam SEMINGGU..! BERAT BADAN TURUN 22 KG! MAU JUGA?
KumpulBlogger.com
Obstetri ialah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir. Obstetri (ilmu kebidanan) menjadi dasar usaha-usaha untuk menjamin agar setiap wanita hamil yang menyusui bayinya dapat memelihara kesehatannya sebaik-baiknya, agar wanita hamil dapat melahirkan bayi sehat tanpa gangguan apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik.
Anatomi Dasar Panggul dan Isinya
Tulang Panggul
Kerangka seorang laki-laki lebih kuat dan kekar,
sedangkan kerangka seorang wanita lebih ditujukan kepada pemenuhan fungsi reproduksi. Pada wanita bentuk theraks mempunyai bagian bawah yang lebih besar dan luas untuk keperluan kehamilan, panggul berbentuk ginekoid yaitu alailiaoa lebih besar dan cekung, promontorium kurang menonjol, symphysis lebih pendek. Di daerah lumbal lordosis lebih jelas dan inklinasi panggul pada wanita lebih besar daripaderaa inklinasi pada laki-laki. Inklinasi panggul pada sudut sekitar 18 derajat ditemukan antara bidang/pintu.
Conjungata dan Pengukuran Pelvis Eksterna
Diameter TransversaMenghubungkan titik-titik paling lateral pintu masuk pelvis (13,5 derajat 14 cm)
Diameter Oblique IAdalah garis yang ditarik dari articulatie sacroiliaca kanan dan eminentia iliopectinea kiri (12-12,5 cm)
Diameter Oblique IIMenyatakan garis antara Symphysis dan eminentia iliopubica kanan (11,5 – 12 cm)
Conjungata AnatomikAdalah garis antara symphysis dan promontorium (kira-kira 12 cm)
Conjungata AsliMenghubungkan permukaan posterior symphysis (eminentia retropubleum kepromontorium). Ini merupakan diameter terpendek pintu masuk pelvis (11,5 cm), karena diameter ini khususnya penting pada persalinan. Diameter ini juga dikenal “Diameter Obstetrik”.
Conjungata DiagonalisBerjalan dari ligamentum arcuatum pubis ke promontorium dan diukur pervagina.
Conjungata RectaPada pintu keluar pelvis menyatakan hubungan antara pinggir bawah symphysis dan ujung, coxygis (9,5 – 10 cm). Karena panjangnya berubah-ubah oleh fleksibilitas coxygis.
Distantia InterspinosumAntara SIAS sekitar 26 cm pada wanita
Distantia InterocristarumAntara titik lateral terjauh dari kedua crista iliaca (29 cm)
Anatomi Otot-otot Wajah
Label: Anatomi Manusia
Kategori Artikel : Anatomi Manusia
1. M. Occipitofrontalis
(Bersama, M. Occipitofrontalis dan M. temporoparietalis disebut sebagai M.
epicranius)
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo :
Venter frontalis : kulit alis mata dan glabella, membentuk sebuah lapisan otot bersama Mm. Procerus, corrugator supercilii, depressor supercilii et orbicularis oculi
Venter occipitalis : Linea nuchalis suprema
Insertio : Galea aponeurotica
Fungsi : Menggerakkan kulit kepala, menciptakan kerut miring di dahi
2. M. Temporoparietalis
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Kulit temporal, fascia temporalis
Insertio : Galea aponeurotica
Fungsi : Menggerakkan kulit kepala.
3. M. Auricularis anterior
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Fascia te4mporalis
Insertio : Spina helicis
Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke depan dan ke atas
4. M. Auricularis Superior
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Galea aponeurotica
Insertio : Bagian dorsocranial pangkal auricula
Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke belakang dan ke atas
5. M. Auricularis Posterior
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Processus mastoideus, tendo M. sternokleimastoideus
Insertio : Bagian dorsocranial pangkal auricula
Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke belakang
6. M. Orbicularis Oculi
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Pars orbitalis ars nasalis ossis frontalis, Proc. frontalis maxillae, Lig. Palpebrae
medialePars Palpebralis : Lig. Palpebrale mediale, saccus lacrimalis
Pars Lacrimalis : Crista lacrimalis posterior of the Os lacrimale, saccus lacrimalis.
Insertio : Pars orbitalis : Lig. Palpebrale laterale, transisi menjadi suatu otot melingkar membentuk cincin di lateral.Pars palpebralis : Lig. palpebrale laterale
Pars lacrimalis : Canaliculi lacrimalis, tepi-tepi kelopak mata.
Fungsi : Menutup kelopak mata, menekan saccus lacrimalis, menggerakkan alis mata.
7. M. Depressor Supercilii
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Pars nasalis ossis frontalis, punggung hidung.
Insertio : Sepertiga medial kulit alis mata
Fungsi : Menarik turun kulit dahi dan alis, menciptakan kerutan miring tepat di atas pangkal hidung.
8. M. Corrugator Supercilii
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Pars nasalis ossis frontalis
Insertio : Sepertiga medial (lateral) kulit alis mata, galea aponeurotica
Fungsi : Menggerakan kulit dahi dan alis mata ke arah pangkal hidung, menciptakan kerut vertical tepat di atas pangkal hidung.
9. M. Procerus
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Os nasale, Cartilago nasi lateralis
Insertio : Kulit Glabella
Fungsi : Menarik turun kulit dahi dan alis mata
10. M. nasalis
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Pars alaris : Jugum alveolare dentis incisivi lateralis
Pars transversa : Jugum alveolare dentis canini
Insertio : Pars alaris : ala nasi, pinggir cuping hidung
Pars transversa : Cartilago nasi lateralis, membran tendo dorsum nasi
Fungsi : Menggerakkan cupping hidung dan hidungnya sendiriPars alaris : membuka lebar lebar cuping hidung
Pars transversa : Mengecilkan lubang hidung
11. M. Depressor septi nasi
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : jugum alveolare dentis incisivi medialis
Insertio : cartilago alaris major, cartilago septi nasi
Fungsi : Menggerakkan cupping hidung dan hidungnya sendiri
12. M. Orbicularis Oris
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Pars marginalis dan Pars labialis : sebelah lateral angulus oris
Insertio : Kulit bibir
Fungsi : Menutup bibir, sehingga juta menggerakkan cuping hidung, pipi dan juga kulit dagu
13. M. Buccinator
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Bagian posterior Proc. alveolaris maxillae, Raphe pterygomandibularis, bagian posterior Proc. alveolaris mandibulae
Insertio : Angulus oris, bibir atas dan bawah
Fungsi : Menegangkan bibir, meningkatkan tekanan intraoral )ketika meniup dan mengunyah)
14. M. Levatoor labii superioris
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Margo infraorbitalis dan bagian Zygomaticus maxilla di dekatnya; berasal dari massa otot M. Orbicularis oculi
Insertio : Bibir atas
Fungsi : Menarik bibir atas ke lateral dan atas
15. M. Depressor Labii inferioris
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Basis mandibulae sebelah mendial foramen mentale
Insertio : Bibir bawah, dagu, serabut dalam ke mukosa
Fungsi : Menarik bibir bawah ke lateral dan bawah
16. M. Mentalis
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Jugum Alveolare dentis incisivi lateralis bawah
Insertio : kulit dagu
Fungsi : Membentuk lekuk didagu, eversi bibir bawah (bersama dengan musculus orbicularis oris.
17. M. Transversus Menti
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Cabang oblik dari M. mentalis
Insertio : kulit dagu
Fungsi : Menggerakkan kulit dagu
18. M. Depressor anguli oris
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Basis mandibulae, tepat di bawah foramen mentale
Insertio : Bibir bawah, pipi disebelah lateral sudut mulut, bibir atas
Fungsi : Menarik sudut mulut ke bawah
19. M. Risorius
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Fascia parotidea, Fascia messeterica
Insertio : Bibir atas, sudut mulut
Fungsi : Menarik sudut mulut ke lateral dan atas, membentuk lesung dipipi.
20. M. Levator Anguli Oris
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Fossa canina maxillae
insertio : sudut mulut
Fungsi : Menarik sudut mulut ke arah medial dan atas
21. M. Zygomaticus Major
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Os Zygomaticum di dekat sutura zygomaticotemporalis
insertio : bibir atas, sudut mulut
Fungsi : Menarik sudut mulut ke arah lateral dan atas
22. M. Zygomaticus Minor
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Os Zygomaticum di dekat sutura zygomaticomaxillaris
insertio : bibir atas, sudut mulut
Fungsi : Menggerakkan bibir, cuping hidung, pipi dan kulit dagu, memperdalam sulcus nasolabialis.
23. M. Levator labii superioris alaeque nasi
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Proc. frontalis maxillae; berasal dari massa otot M. orbicularis oculi
insertio : cuping hidung, sudut mulut, bibir atas, serabut dalam: bagian lateral dan posterior cuping hidung
Fungsi : Menggerakkan bibir, alae nasi, pipi dan kulit dagu
Struktur Jaringan Lunak Pembentuk Ekstremitas Superior Part 4
Label: Anatomi Manusia
Kategori Artikel : Anatomi Manusia
OTOT-OTOT PERMUKAAN DORSAL LENGAN BAWAH
1. Otot : M. Ekstensor Digitorum
Persarafan : N. Radialis
Origo : Epicondilus lateralis humeri, Ligamen collateral radial, dan Annulare radii
Insertio : yang dinamakan aponeurosis dorsalis jari ke 2 sampai 5
Fungsi :
- Sendi siku : Ekstensi
- Sendi tangan : Fleksi dorsal, abduksi ke arah ulnar
- Sendi dasar jari (II-V)
- Sendi Jari V
2. Otot : M. Ekstensor carpiradialis longus
Persarafan : N. Radialis
Origo : Epicondilus lateralis humeri, Ligamen collateral radial, dan Annulare radii
Insertio : yang dinamakan aponeurosis dorsalis jari ke 5
Fungsi :
- Sendi siku : Ekstensi
- Sendi tangan : Fleksi dorsal, abduksi ke arah ulnar
- Sendi dasar jari V
- Sendi Jari V
3. Otot : M. Ekstensor carpiulnaris
Persarafan : N. Radialis
Origo :
- Caput humeral : Epicondilus lateralis humeri, Ligamen collateral radial
- Caput Ulnar : Facies posterior ulnae (2/3 proksimal)
Insertio : permukaan dorsal dari dasar os metacarpi V
Fungsi :
- Sendi siku : Ekstensi
- Sendi tangan : Fleksi dorsal, abduksi ke arah ulnar
OTOT-OTOT RADIAL LENGAN BAWAH
1. Otot : M. Brachioradialis
Persarafan : N. Radialis
Origo : Margo lateralis humeri, septum intermusculare brachii laterale
Insertio : Proc. styloideus radii
Fungsi :
- Sendi siku : Fleksi
2. Otot : M. Ekstensor carpi radialis longus
Persarafan : N. Radialis
Origo : Margo lateralis humeri, epicondylus lateralis humeri, septum intermusculare brachii laterale
Insertio : Permukaan dorsal dari dasar os metacarpi II
Fungsi :
- Sendi siku : Fleksi, pronasi dan supinasi
- Sendi tangan : Fleksi dorsal dan abduksi radial.
3. Otot : M. Ekstensor carpi radialis Brevis
Persarafan : N. Radialis
Origo : Margo lateralis humeri, epicondylus lateralis humeri, septum intermusculare brachii laterale
Insertio : Permukaan dorsal dari dasar os metacarpi III
Fungsi :
- Sendi siku : Fleksi, pronasi dan supinasi
- Sendi tangan : Fleksi dorsal dan abduksi radial.
OTOT-OTOT PERMUKAAN DORSAL LENGAN BAGIAN DALAM
1. Otot : M. Supinator
Persarafan : N. Radialis
Origo : epicondylus lateralis humeri, Lig. Collateral radial dan Annulare radii, crista musculi supinatoris ulnae.
Insertio : Facies anterior radii (proksimal dan distal dari tuberositas radii)
Fungsi :
- Sendi radioulnar : supinasi
2. Otot : M. Ekstensor Policis Longus
Persarafan : N. Radialis
Origo : Facies posterior ulna (1/4 distal), membrana interossea
Insertio : Phalanx distalis ibu jari
Fungsi :
- Sendi tangan : Fleksi dorsal, abduksi ke arah radial.
- Sendi pelana ibu jari : Adduksi reposisi
- Sendi dasar ibu jari : ekstensi
3. Otot : M. Ekstensor indicis
Persarafan : N. Radialis
Origo : Facies posterior ulna (1/4 distal), membrana interossea
Insertio : Aponeurosis dorsalis telunjuk
Fungsi :
- Sendi tangan : Fleksi dorsal, abduksi ke arah radial.
- Sendi dasar jari II : ekstensi
- Sendi jari II : ekstensi
Anatomi Dinding Perut
Label: Anatomi Manusia
Dinding perut dibentuk oleh otot-otot dimana
sebelah atas dibatasi oleh angulus infrasternalis dan disebelah bawah dibatasi oleh crista iliaca, sulcus pubicus dan sulcus inguinalis.
Otot-otot dinding perut tersebut terdiri dari otot-otot dinding oerut bagian depan, bagian lateral dan bagian belakang.
1) Otot Rectus Abdominis
Terletak pada permukaan abdomen menutupi linea alba, bagian depan tertutup vagina dan bagian belakang terletak di atas kartilago costalis 6-8. Origo pada permukaan kartilago kostalis 5-7, processus xyphoideus dan ligamen xiphoideum. Serabut menuju tuberculum pubicum dan
simpisis ossis pubis. Insertio pada ramus inferior ossis pubis. Fungsi dari otot ini untuk fleksi trunk, mengangkat pelvis.
2) Otot Piramidalis
Terletak dibagian tengah diatas simpisis ossis pubis, di depan otot rectus abdominis. Origo pada bagian anterior ramus superior ossis pubis dan simpisis ossis pubis. Insertio terletak di linea alba. Fungsinya untuk menegangkan linea alba.
3) Otot Transversus abdominis
Otot ini berupa tendon menuju ke linea alba dan bagian inferior vagina musculi trecti abdominis. Origo pada permukaan kartilagi kostalis 7-12. Insertio pada fascia lumbo dorsalis, Labium internum crista iliaca, 2/3 lateral ligamen inguinale. Berupa tendoon menuju linea alba dan bagian inferior vagina musculi recti abdominis. Fungsi dari otot ini menekan perut , menegangkan dan menarik dinding perut.
4) Otot Obligus eksternus abdominis
Letaknya yaitu pada bagian lateral abdomen tepatnya disebelah inferior thoraks. Origonya yaitu pada permukaan luar kosta 5-12 dan insertionya pada vagina musculi recti abdominis. Fungsi dari otot ini adalah rotasi thoraks ke sisi yang berlawanan.
5) Otot Obligus internus abdominis
Otot ini terletak pada anterior dan lateral abdomen, dan tertutup oleh otot obligus eksternus abdominis. Origo terletak pada permukaan posterior fascia lumdorsalis, linea intermedia crista iliaca, 2/3 ligamen inguinale, insertio pada cartilago kostalis 8-10 untuk serabut ke arah supero medial. Fungsi dari otot untuk rotasi thoraks ke sisi yang sama.
Struktur jaringan keras pembentuk regio cranium
Label: Anatomi Manusia
Tengkorak dibentuk oleh beberapa tulang picak
yang bentuknya melengkung, satu sama lain dan berhubungan erat sekali. Tengkorak terdiri atas dua bagian yaitu : tengkorak otak dan tengkorak wajah.
1. Gubah tengkorak yang terdiri atas tulang-tulang seperti :a. Os frontal (tulang dahi)b. Os parietal (tulang ubun-ubun)c. Os Occipital (tulang kepala bagian belakang)
2. Dasar tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang seperti :a. Os Sfenoidalis (tulang baji), tulang yang terdapat ditengah-tengah dasar tengkorak dan berbentuk seperti kupu-kupu, dengan tiga pasang sayap.b. Os Ethimoidalis (tulang tapis), terletak disebelah depan dari os sfenoidal diantara lekuk mata.Selain kedua tulang tersebut diatas dasar tengkorak dibentuk pula oleh tulang-tulang lain seperti : tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis.
3. Samping tengkorak, dibentuk oleh tulang-tulang seperti :a. Tulang pelipis ( os Temporal )b. Sebagian tulang dahic. Tulang ubun-ubund. Tulang baji.
4. Tengkorak wajah.Tengkorak wajah pada manusia bentuknya lebih kecil dari tengkorak otak.Didalam tengkorak wajah terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut (cavum oris), dan rongga hidung (cavum nasi) dan rongga mata (orbita). Tengkorak wajah dibagi atas dua bagian:
Bagian hidung terdiri atas :1) Os Lacrimal (tulang mata) letaknya disebelah kiri/kanan pangkal hidung di sudut mata.2) Os Nasal (tulang hidung) yang membentuk batang hidung sebelah atas3) Os Konka nasal (tulang karang hidung), letaknya di dalam rongga hidung danj bentuknya berlipat-lipat.Septum nasi (sekat rongga hidung) adalah sambungan dari tulang tapis yang tegak.
Bagian rahang terdiri atas tulang-tulang seperti :1) Os Maksilaris (tulang rahang atas)2) Os Zigomaticum, tulangpipi yang terdiri dari dua tulang kiri dan kanan.3) Os Palatum atau tulang langit-langit, terdiri dari dua dua bua tulang kiri dan kanan4) Os Mandibularis atau tulang rahang bawah , terdiri dari dua bagian yaitu bagian kiri dan kanan yang kemudian bersatu di pertengahan dagu. Dibagian depan dari mandibula terdapat processus coracoid tempat melekatnya otot.
Tulang-tulang tengkorak kepala dihubungkan satu sama lain oleh tulang bergerigi yang disebut sutura. Sutura-sutura tersebut adalah : 1) Sutura coronalis yang menghubungkan antara os frontal dan os parietal. 2) Sutura sagitalis yang menghubungkan antara os parietal kiri dan kanan. 3) Sutura lambdoidea yang menghubungkan antara os parietal dan os occipital.
Anatomi Otot-otot Larynx
Label: Anatomi Manusia
1. Otot : M. Cricothyroideus (Pars recta:
superficial, Pars oblique: profunda)Nervi : R. externus nervi laryngei superioris dari N. vagus (X)Origo : Permukaan luar arcus cartilaginis cricoideaeInsertio : Margo inferior lamina cartilaginis thyroideaeFungsi : Menegangkan ligament vocalia dengan memiringkan cartilage cricoideae dengan sumbu transversal.
2. Otot : M. Cricoarytenoideus posteriorNervi : N. laryngeus recurrens nervi vagi (X)Origo : Permukaan posterior lamina cartilaginis cricoideaeInsertio : Proc. Muscularis cartilaginis arytenoideaeFungsi : Membuka rima glottidis dengan memutar processus vocalis cartilaginis arytenoideae ke
arah luar dengan sumbu longitudinal, serta dengan memiringkan cartilage arytenoideae ke samping
3. Otot : M. Cricoarytenoideus lateralisNervi : N. laryngeus recurrens nervi vagi (X)Origo : Tepi lateral atas arcus cartilaginis cricoideaeInsertio : Proc. Muscularis cartilaginis arytenoideaeFungsi : Menutup pars intermembranacea rimae glottidis dengan memutar cartilage arytenoideae kea rah dalam dengan sumbu longitudinal
4. Otot : M. Arytenoideus tranversusNervi : N. laryngeus recurrens nervi vagi (X)Origo : Tepi lateral dan permukaan posterior cartilageInsertio : Tepi lateral dan permukaan posterior kontralateral cartilage arytenoideaeFungsi : Menutup pars intercartilagenea rimae glottidis dengan mendekatkan kedua cartilagines arytenoideae
5. Otot : M. Arytenoideus obliquusNervi : N. laryngeus recurrens nervi vagi (X)Origo : Basis permukaan posterior cartilago arytenoideaePars aryepliglottica: apeks cartilago arytenoideaeInsertio : Apeks dan permukaan posterior kontralateral proc. MuscularisPars aryepliglottica: Margo lateralis cartilaginis epiglotticaeFungsi : Menarik cartilago arytenoidea ke medial dan menyempitkan pars intercartilaginea rimae glottidis dengan memiringkan cartilagines arytenoideae kearah dalam
6. Otot : M. vocalisNervi : N. laryngeus recurrens nervi vagi (X)Origo : Permukaan dalam “haluan” cartilage thyroideaInsertio : Proc. Vocalis dan fovea oblonga pada cartilago arytenoideaeFungsi : Menegangkan ligament vocalia dan membentuk tepi rima glottidis, mengatur kemampuan getar ligament vocalia
7. Otot : M. thyroarytenoideusNervi : N. laryngeus recurrens nervi vagi (X)Origo : Permukaan dalam cartilaginis thyroideae dekat sekali dengan origo M. vocalisPars thyroepiglottica: Permukaan dalam lamina cartilaginis thyroideae dekat sekali dengan origo M. thyroarytenoideusInsertio : Proc. Muscularis dan permukaan anterior cartilago arytenoideaePars thyroepiglottica: tepi lateral cartilago epiglotticaFungsi : menyempitkan ruang rima glottidis dengan memutar cartilage arytenoideae kearah dalam dengan sumbu longitudinalPars thyroepiglottica: menyempitkan aditus laryngis
Otot Coxae Bagian Dorsal
Label: Anatomi Manusia
Otot coxae bagian dorsal
1. Otot : M. Gluteus maksimusOrigo : bagian dorsal os sacrum, facies dorsal os iliumInsertion : Tuberositas glutea, tractus iliotibialisFungsi: Ekstensi hip, membantu abduksi, adduksi dan eksorotasi.
2. Otot : M. Gluteus mediusOrigo : Ala ossis glutea, facies gluteaInsertion : Trochanter mayorFungsi: Abduksi hip, membantu endorotasi dan eksorotasi
3. Otot : M. Gluteus minimusOrigo : Ala ossis glutea, facies gluteaInsertion : Trochanter mayorFungsi: Abduksi hip, membantu endorotasi dan eksorotasi
4. Otot : M. Tensor fascia lataeOrigo : Spina iliaca anterior superiorInsertion : Tractus iliotibialisFungsi: Membantu fleksi dan abduksi hip
5. Otot : M. PiriformisOrigo : Os sacrum foraminaInsertion : Trochanter mayorFungsi: Abduksi hip, membantu eksorotasi
6. Otot : M. Obturatorius internusOrigo : Foramen obturatorium, membrane obturatoria
Insertion : Fossa trochantericaFungsi: Eksorotasi hip
7. Otot : M. Gamellus superiorOrigo : spina ischiadicaInsertion : Fossa trochantericaFungsi: Abduksi hip, membantu eksorotasi
8. Otot : M. Gamellus superiorOrigo : Spina ischiadicaInsertion : Fossa trochantericaFungsi: Eksorotasi hip
9. Otot : M. Quadratus femorisOrigo : Tuber ischiadicumInsertion : Crista trochantericaFungsi: Eksorotasi hip
Otot Permukaan Ventral Femur
Label: Anatomi Manusia
1. Otot : M. Sartorius
Origo : Spina iliaca anterior superiorInsertion : Sisi medial tuberositas tibiaFungsi: membantu fleksi dan abduksi dan Eksorotasi hip
2. Otot : M. Rectus femorisOrigo : Spina iliaca anterior inferiorInsertion : Tuberositas tibiaFungsi: Fleksi hip, Ekstensi knee
3. Otot : M. Vastus medialisOrigo : Labium medial linea asperaInsertion : Tuberositas tibiaFungsi: Ekstensi knee
4. Otot : M. Vastus lateralisOrigo : Labium medial linea asperaInsertion : Tuberositas tibiaFungsi: Ekstensi knee
5. Otot : M. Vastus intermedialisOrigo : Lingkup ventral femurInsertion : Tuberositas tibiaFungsi: Ekstensi knee
Otot-otot Iliopsoas dan Adduktor femur
Label: Anatomi Manusia
M. Iliopsoas
1. Otot : M. IliacusOrigo : Fossa iliaca, spina iliaca anterior superiorInsertion : Trochanter minor dan labium medial linea asperaFungsi: Fleksi dan endorotasi pada hip
2. Otot : M. Psoas majorOrigo : Permukaan lateral dari corpus vertebra Th12 – L4Insertion : Trochanter minor
3. Otot : M. Psoas minorOrigo : Permukaan lateral dari corpus vertebra Th12 – L1Insertion : Trochanter minor
Adduktor femur
1. Otot : M. Pectineus
Origo : Pecten os pubis
Insertion : Linea pectenia
Fungsi: Adduksi hip, membantu fleksi dan eksorotasi
2. Otot : M. Adductor longus
Origo : Ramus superior dan inferior os pubis
Insertion : 1/3 tengah labium medial linea aspera
Fungsi: Adduksi hip, membantu ekstensi dan eksorotasi
3. Otot : M. Adductor Magnus
Origo : Ramus ossis ischii dan sisi caudal tuber ischiadicum
Insertion : 2/3 bagian proksimallinea aspera, epicondylus medial femur
Fungsi: Adduksi hip, membantu endorotasi
4. Otot : M. Gracilis
Origo : Ramus inferior os pubis, sepanjang sympisis os pubis
Insertion : Sisi medial tuberositas tibia
Fungsi: Adduksi hip, membantu fleksi dan endorotasi knee
5. Otot : M. Obturatorius eksternus
Origo : Bagian luar foramen obturatorium
Insertion : Fossa trochanterica
Fungsi: Eksorotasi dan fleksi hip
Read more: http://www.artikel.indonesianrehabequipment.com/search/label/Anatomi%20Manusia#ixzz2et276ryG