Anatomi Otot

35
Hip and Pelvic Girdle WRIST AND HAND ELBOW JOINT

Transcript of Anatomi Otot

Page 3: Anatomi Otot

Label: Anatomi Manusia

Otot-otot Ventral Lengan Atas

1. Otot : M. Biceps Brachii

Persarafan : Nn. Musculocutaneus Origo : Caput Longum (Tuberculum supraglenoidale, labrum supraglenoidale, Caput

Brevis (ujung procesus coracoideus) Insertio : Tuberositas Radii

Fungsi : Sendi bahu (Caput longum : Abduksi, anteversi, rotasi kedalam), (Caput Brevis : Adduksi, anteversi, rotasi kedalam), (kedua bagian : menopang kedua lengan). Sendi Siku (Fleksi, Supinasi).

2. Otot : M. Coracobrachialis

Persarafan : Nn. Musculocutaneus Origo : ujung procesus coracoideus Insertio : Facies anterior humeri (medial dan distal dari crista tuberculi minoris humeri)

Fungsi : Sendi bahu ( rotasi kedalam, Abduksi, anteversi)

3. Otot : M. Brachialis

Page 4: Anatomi Otot

Persarafan : Nn. Musculocutaneus Origo : Facies anterior humeri Insertio : Tuberositas ulnae

Fungsi : Sendi Siku (Fleksi)

Otot-otot Dorsal Lengan Atas

1. Otot : M. Triceps brachii

Persarafan : N. Radialis Origo : Caput Longum (Tuberculum infraglenoidale), Caput Mediale (Facies posterior

humeri-medial distal dari sulcus nefri radialis), Caput lateral (Facies posterior humeri- Lateral,proksimal dari nefri radialis).

Insertio : Olecranon

Fungsi : Sendi Bahu: (Adduksi,hanya caput longum yang menahan beban), Sendi Siku (Ekstensi).

2. Otot : M. Anconeus

Persarafan : N. Radialis Origo : Epicondylus lateralis Insertio : facies posterior ulna sedikit kearah distal dari olecranon.

Fungsi : Sendi Siku (Ekstensi).

Otot-otot Radial Lengan Bawah

Page 5: Anatomi Otot

1. Otot : M. Brachioradialis

Persarafan : N. Radialis Origo : Margo lateralis humeri Insertio rocessus styloideus radii

Fungsi : Sendi Siku : Fleksi, pronasi atau supinasi (pergerakan memutar dari posisi akhir yang berlawanan ke posisi tengah)

2. Otot : M. Ekstensor carpiradialis longus

Persarafan : N. Radialis Origo : Margo lateralis humeri, epicondilus lateralis Insertio ermukaan dorsal dari dasar os metacarpi II

Fungsi : Sendi Siku : Fleksi, pronasi atau supinasi (pergerakan memutar dari posisi akhir yang berlawanan ke posisi tengah – tergantung dari sudut tekuk)

3. Otot : M. Ekstensor carpiradialis brevis

Persarafan : N. Radialis Origo : epicondilus lateralis humeri, ligamen annulare radii Insertio ermukaan dorsal dari dasar os metacarpi III

Fungsi : Sendi tangan : Fleksi dorsal, abduksi ke radial

Spina Scapula

Page 6: Anatomi Otot

Label: Anatomi Manusia

Spina scapula adalah sepiring tulang menonjol, yang melintasi empat

medial miring perlima skapula pada bagian atasnya, dan memisahkan supra-dari fosa infraspinatous.

Dimulai di perbatasan vertikal oleh daerah, halus segitiga dimana tendon penyisipan bagian bawah luncuran trapezius, dan, secara bertahap menjadi lebih tinggi, berakhir di akromion, yang menjorok di-sendi bahu.

tulang belakang adalah segitiga, dan rata dari atas ke bawah, puncaknya diarahkan ke perbatasan vertebralis.

Hal ini menyajikan dua permukaan dan tiga perbatasan.

* Permukaan superior adalah cekung, melainkan membantu dalam membentuk fosa supraspinatous, dan memberikan asal ke bagian dari supraspinatus.

* Bentuk permukaan inferior bagian Its fosa infraspinatous, asal untuk memberikan sebagian infraspinatus, dan hadiah di dekat pusat lubang dari kanal gizi.

Dari ketiga perbatasan, anterior melekat ke permukaan dorsal tulang, posterior, atau puncak tulang belakang, luas, dan menyajikan dua bibir dan interval kasar campur tangan.

* The trapezius terlampir pada bibir unggul, dan tuberkulum kasar biasanya dilihat pada bagian tulang belakang yang menerima tendon penyisipan bagian bawah otot ini.

* The Deltoideus melekat ke seluruh panjang bibir rendah.

* Interval antara bibir adalah subkutan dan sebagian tertutup oleh mengotot serat otot ini.

Batas lateral, atau dasar, terpendek dari ketiga, adalah sedikit cekung; pinggirnya, tebal dan bulat, yang terus menerus di atas dengan permukaan bawah akromion, di bawah dengan leher skapula. Ini membentuk batas medial insisura scapular besar, yang berfungsi untuk menghubungkan dan fosa supra-infraspinatous

Otot Skeletal (Skeletal Muscle)

Page 7: Anatomi Otot

Label: Anatomi Manusia

Kini kita akan membicarakan jenis otot yang

senantiasa kita bayangkan saat kita menyebut kata otot—sesuatu yang menunjukkan betapa kuat kita dan memungkinkan kita menendang keras bola ke arah gawang. Dan ini adalahotot-otot kerangka (sketal muscle) yang kadangkala disebut striated muscle karena adanya serat otot yang gelap dan terang membuat mereka sepeti strip (arsiran).

Otot-otot skeletal ini merupakan oto-oto sadar dimana kita dapat mengendalikan/memerintahkannya untuk melakukan sesuatu. Kaki kita tidak akan pernah menendang bola ke arah gawang apabila kita tidak menginginkannya. Otot-otot ini membantu membentuk muscoloskeletal yaitu kombinasi kerja antara otot dan kerangka atau tulang.

Bersama-sama otot skeletal dan tulang memberikan kekuatan dan tenaga pada tubuh kita. Pada banyak kasus, otot skeletal ini melekat pada salah satu ujung tulang. Otot-otot ini menekan seluruh bagian sendi dan lantas melekat lagi pada ujung tulang yang lain.

Otot-otot skeletal melekat pada tulang dengan bantuan tendon. Tendon adalah semacam cord yang terbuat dari material kuat dan bekerja sebagai penghubung khusus antara tulang dan otot. Tendon ini juga melekat dengan bagus sehingga saat kita menggerakkan salah satu otot kita, tendon dan tulang akan bergerak bersama pula.

Otot skeletal ini muncul dalam banyak bentuk dan ukuran yang berbeda yang membuat mereka mampu melakukan banyak pekerjaan. Otot-otot ini yang melakukan pekerjaan paling besar dan paling berat adalah otot-otot di punggung dekat pinggang kita yang memungkinkan kita berdiri tegak.

Otot-otot ini juga memberikan tenaga pada saat kita mendorong atau menarik sesuatu. Otot-otot di dekat leher dan bagian atas punggung kita tidak begitu besar namun mampu melakukan sesuatu yang sangat mengagumkan: menahan beban saat kepala kita berputar, bergerak ke kiri

Page 8: Anatomi Otot

kanan dan ke atas serta ke bawah. Bahkan otot-oto inilah yang mampu menahan posisi kepala agar tetap berada di atas.

Palpasi Jaringan Lunak Rhomboideus Mayor dan Minor

Label: Anatomi Manusia

Kategori Artikel : Anatomi Manusia, Fisioterapi, Pemeriksaan fisioterapi

Rhomboid adalah otot postural yang menyebabkan terjadinya

retraksi dari scapula dan membawa shoulder ke arah posisi “bersiap”, sering terjadi seorang sekretaris duduk mengetik dalam waktu yang lama sehingga mengalami rasa nyeri yang terasa di insertio musculus rhomboid, nyeri ini biasanya disebabkan oleh adanya strain yang ringan pada otot.

Rhomboid berorigo sepanjang spina (C7 – T5) dan berbentuk oblique ke bawah dari scapula, insertionya pada sisi medial scapula. Kedua otot ini sukar dibedakan sehingga akan terpalpasi secara bersamaan. Perhatikan, untuk mempalpasi rhomboid dengan lokasi yang halus dan berbentuk triangular pada sisi medial scapula. Areanya berhadapan dengan T3 yang merupakan batas insertio musculus Rhomboid.

Rhomboid menyebabkan posisi tegak dan ini membedakan dari musculus trapezius yang ada di atasnya. Untuk memastikan hal ini, mintalah pasien untuk meletakkan tangannya dibelakang tubuh dengan elbow fleksi dan shoulder internal rotasi . Kemudian mintalah untuk mendorong ke posterior dan berilah tahanan pada gerakan ini, maka Rhomboid akan terpalpasi . Pertama, palpasi muscle bellynya yang oblique kemudian turunlah kebawah menyilang sekitar 2 inchi diantara processus spinosus dan sisi medial scapula . Kemudian palpasi musculus rhomboid pada spada sisi yang lainnya sebagai perbandingan.

Obstetri Anatomi Dasar Panggul

Page 9: Anatomi Otot

Label: Anatomi Manusia

JUAL SERIAL FILM TV INDONESIA Mau Cepat Kurus Tanpa Diet?

Rp50.000. Pemerah Bibir, Puting Payudara Dan Miss

PERUT KEMPES DALAM 3 HARI..!

Cara MERAPATKAN VAGINA 100% AMPUH

FOREDI UTK SEX LEBIH LAMA REKOMENDASI BOYKE !

GASA BIKIN ISTRI BANGGA DAN PUASS !!!

FOREDI OBAT KUAT DOKTER BOYKE, ASLI BPOM AMAN!!

1 MINGGU TURUN BB +/- 4kg Miss.V LONGGAR & BECEK?

Bikin Mr. P Tambah Gede dan Perkasa Secara Alami

Merapatkan VAGINA yang KENDOR

TURUN 3-5 KG dalam SEMINGGU..! BERAT BADAN TURUN 22 KG! MAU JUGA?

KumpulBlogger.com

Obstetri ialah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir. Obstetri (ilmu kebidanan) menjadi dasar usaha-usaha untuk menjamin agar setiap wanita hamil yang menyusui bayinya dapat memelihara kesehatannya sebaik-baiknya, agar wanita hamil dapat melahirkan bayi sehat tanpa gangguan apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik.

Anatomi Dasar Panggul dan Isinya

Page 10: Anatomi Otot

Tulang Panggul

Kerangka seorang laki-laki lebih kuat dan kekar,

sedangkan kerangka seorang wanita lebih ditujukan kepada pemenuhan fungsi reproduksi. Pada wanita bentuk theraks mempunyai bagian bawah yang lebih besar dan luas untuk keperluan kehamilan, panggul berbentuk ginekoid yaitu alailiaoa lebih besar dan cekung, promontorium kurang menonjol, symphysis lebih pendek. Di daerah lumbal lordosis lebih jelas dan inklinasi panggul pada wanita lebih besar daripaderaa inklinasi pada laki-laki. Inklinasi panggul pada sudut sekitar 18 derajat ditemukan antara bidang/pintu.

Conjungata dan Pengukuran Pelvis Eksterna

Diameter TransversaMenghubungkan titik-titik paling lateral pintu masuk pelvis (13,5 derajat 14 cm)

Diameter Oblique IAdalah garis yang ditarik dari articulatie sacroiliaca kanan dan eminentia iliopectinea kiri (12-12,5 cm)

Diameter Oblique IIMenyatakan garis antara Symphysis dan eminentia iliopubica kanan (11,5 – 12 cm)

Conjungata AnatomikAdalah garis antara symphysis dan promontorium (kira-kira 12 cm)

Conjungata AsliMenghubungkan permukaan posterior symphysis (eminentia retropubleum kepromontorium). Ini merupakan diameter terpendek pintu masuk pelvis (11,5 cm), karena diameter ini khususnya penting pada persalinan. Diameter ini juga dikenal “Diameter Obstetrik”.

Conjungata DiagonalisBerjalan dari ligamentum arcuatum pubis ke promontorium dan diukur pervagina.

Conjungata RectaPada pintu keluar pelvis menyatakan hubungan antara pinggir bawah symphysis dan ujung, coxygis (9,5 – 10 cm). Karena panjangnya berubah-ubah oleh fleksibilitas coxygis.

Distantia InterspinosumAntara SIAS sekitar 26 cm pada wanita

Page 11: Anatomi Otot

Distantia InterocristarumAntara titik lateral terjauh dari kedua crista iliaca (29 cm)

Anatomi Otot-otot Wajah

Label: Anatomi Manusia

Kategori Artikel : Anatomi Manusia

1. M. Occipitofrontalis

(Bersama, M. Occipitofrontalis dan M. temporoparietalis disebut sebagai M.

epicranius)

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo :

Venter frontalis : kulit alis mata dan glabella, membentuk sebuah lapisan otot bersama Mm. Procerus, corrugator supercilii, depressor supercilii et orbicularis oculi

Venter occipitalis : Linea nuchalis suprema

Insertio : Galea aponeurotica

Fungsi : Menggerakkan kulit kepala, menciptakan kerut miring di dahi

Page 12: Anatomi Otot

2. M. Temporoparietalis

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Kulit temporal, fascia temporalis

Insertio : Galea aponeurotica

Fungsi : Menggerakkan kulit kepala.

3. M. Auricularis anterior

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Fascia te4mporalis

Insertio : Spina helicis

Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke depan dan ke atas

4. M. Auricularis Superior

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Galea aponeurotica

Insertio : Bagian dorsocranial pangkal auricula

Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke belakang dan ke atas

5. M. Auricularis Posterior

Page 13: Anatomi Otot

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Processus mastoideus, tendo M. sternokleimastoideus

Insertio : Bagian dorsocranial pangkal auricula

Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke belakang

6. M. Orbicularis Oculi

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Pars orbitalis ars nasalis ossis frontalis, Proc. frontalis maxillae, Lig. Palpebrae

medialePars Palpebralis : Lig. Palpebrale mediale, saccus lacrimalis

Pars Lacrimalis : Crista lacrimalis posterior of the Os lacrimale, saccus lacrimalis.

Insertio : Pars orbitalis : Lig. Palpebrale laterale, transisi menjadi suatu otot melingkar membentuk cincin di lateral.Pars palpebralis : Lig. palpebrale laterale

Pars lacrimalis : Canaliculi lacrimalis, tepi-tepi kelopak mata.

Fungsi : Menutup kelopak mata, menekan saccus lacrimalis, menggerakkan alis mata.

7. M. Depressor Supercilii

Page 14: Anatomi Otot

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Pars nasalis ossis frontalis, punggung hidung.

Insertio : Sepertiga medial kulit alis mata

Fungsi : Menarik turun kulit dahi dan alis, menciptakan kerutan miring tepat di atas pangkal hidung.

8. M. Corrugator Supercilii

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Pars nasalis ossis frontalis

Insertio : Sepertiga medial (lateral) kulit alis mata, galea aponeurotica

Fungsi : Menggerakan kulit dahi dan alis mata ke arah pangkal hidung, menciptakan kerut vertical tepat di atas pangkal hidung.

9. M. Procerus

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Os nasale, Cartilago nasi lateralis

Insertio : Kulit Glabella

Fungsi : Menarik turun kulit dahi dan alis mata

10. M. nasalis

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Pars alaris : Jugum alveolare dentis incisivi lateralis

Pars transversa : Jugum alveolare dentis canini

Insertio : Pars alaris : ala nasi, pinggir cuping hidung

Page 15: Anatomi Otot

Pars transversa : Cartilago nasi lateralis, membran tendo dorsum nasi

Fungsi : Menggerakkan cupping hidung dan hidungnya sendiriPars alaris : membuka lebar lebar cuping hidung

Pars transversa : Mengecilkan lubang hidung

11. M. Depressor septi nasi

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : jugum alveolare dentis incisivi medialis

Insertio : cartilago alaris major, cartilago septi nasi

Fungsi : Menggerakkan cupping hidung dan hidungnya sendiri

12. M. Orbicularis Oris

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Pars marginalis dan Pars labialis : sebelah lateral angulus oris

Insertio : Kulit bibir

Fungsi : Menutup bibir, sehingga juta menggerakkan cuping hidung, pipi dan juga kulit dagu

13. M. Buccinator

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Bagian posterior Proc. alveolaris maxillae, Raphe pterygomandibularis, bagian posterior Proc. alveolaris mandibulae

Insertio : Angulus oris, bibir atas dan bawah

Fungsi : Menegangkan bibir, meningkatkan tekanan intraoral )ketika meniup dan mengunyah)

14. M. Levatoor labii superioris

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Margo infraorbitalis dan bagian Zygomaticus maxilla di dekatnya; berasal dari massa otot M. Orbicularis oculi

Insertio : Bibir atas

Page 16: Anatomi Otot

Fungsi : Menarik bibir atas ke lateral dan atas

15. M. Depressor Labii inferioris

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Basis mandibulae sebelah mendial foramen mentale

Insertio : Bibir bawah, dagu, serabut dalam ke mukosa

Fungsi : Menarik bibir bawah ke lateral dan bawah

16. M. Mentalis

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Jugum Alveolare dentis incisivi lateralis bawah

Insertio : kulit dagu

Fungsi : Membentuk lekuk didagu, eversi bibir bawah (bersama dengan musculus orbicularis oris.

17. M. Transversus Menti

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Cabang oblik dari M. mentalis

Insertio : kulit dagu

Fungsi : Menggerakkan kulit dagu

18. M. Depressor anguli oris

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Basis mandibulae, tepat di bawah foramen mentale

Insertio : Bibir bawah, pipi disebelah lateral sudut mulut, bibir atas

Fungsi : Menarik sudut mulut ke bawah

19. M. Risorius

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Page 17: Anatomi Otot

Origo : Fascia parotidea, Fascia messeterica

Insertio : Bibir atas, sudut mulut

Fungsi : Menarik sudut mulut ke lateral dan atas, membentuk lesung dipipi.

20. M. Levator Anguli Oris

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Fossa canina maxillae

insertio : sudut mulut

Fungsi : Menarik sudut mulut ke arah medial dan atas

21. M. Zygomaticus Major

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Os Zygomaticum di dekat sutura zygomaticotemporalis

insertio : bibir atas, sudut mulut

Fungsi : Menarik sudut mulut ke arah lateral dan atas

22. M. Zygomaticus Minor

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Os Zygomaticum di dekat sutura zygomaticomaxillaris

insertio : bibir atas, sudut mulut

Fungsi : Menggerakkan bibir, cuping hidung, pipi dan kulit dagu, memperdalam sulcus nasolabialis.

23. M. Levator labii superioris alaeque nasi

Persarafan : Nervus facialis (VII)

Origo : Proc. frontalis maxillae; berasal dari massa otot M. orbicularis oculi

insertio : cuping hidung, sudut mulut, bibir atas, serabut dalam: bagian lateral dan posterior cuping hidung

Page 18: Anatomi Otot

Fungsi : Menggerakkan bibir, alae nasi, pipi dan kulit dagu

Struktur Jaringan Lunak Pembentuk Ekstremitas Superior Part 4

Label: Anatomi Manusia

Kategori Artikel : Anatomi Manusia

OTOT-OTOT PERMUKAAN DORSAL LENGAN BAWAH

1. Otot : M. Ekstensor Digitorum

Persarafan : N. Radialis

Origo : Epicondilus lateralis humeri, Ligamen collateral radial, dan Annulare radii

Insertio : yang dinamakan aponeurosis dorsalis jari ke 2 sampai 5

Fungsi :

- Sendi siku : Ekstensi

- Sendi tangan : Fleksi dorsal, abduksi ke arah ulnar

- Sendi dasar jari (II-V)

- Sendi Jari V

2. Otot : M. Ekstensor carpiradialis longus

Persarafan : N. Radialis

Origo : Epicondilus lateralis humeri, Ligamen collateral radial, dan Annulare radii

Insertio : yang dinamakan aponeurosis dorsalis jari ke 5

Fungsi :

- Sendi siku : Ekstensi

- Sendi tangan : Fleksi dorsal, abduksi ke arah ulnar

- Sendi dasar jari V

- Sendi Jari V

Page 19: Anatomi Otot

3. Otot : M. Ekstensor carpiulnaris

Persarafan : N. Radialis

Origo :

- Caput humeral : Epicondilus lateralis humeri, Ligamen collateral radial

- Caput Ulnar : Facies posterior ulnae (2/3 proksimal)

Insertio : permukaan dorsal dari dasar os metacarpi V

Fungsi :

- Sendi siku : Ekstensi

- Sendi tangan : Fleksi dorsal, abduksi ke arah ulnar

OTOT-OTOT RADIAL LENGAN BAWAH

1. Otot : M. Brachioradialis

Persarafan : N. Radialis

Origo : Margo lateralis humeri, septum intermusculare brachii laterale

Insertio : Proc. styloideus radii

Fungsi :

- Sendi siku : Fleksi

2. Otot : M. Ekstensor carpi radialis longus

Persarafan : N. Radialis

Origo : Margo lateralis humeri, epicondylus lateralis humeri, septum intermusculare brachii laterale

Insertio : Permukaan dorsal dari dasar os metacarpi II

Fungsi :

- Sendi siku : Fleksi, pronasi dan supinasi

- Sendi tangan : Fleksi dorsal dan abduksi radial.

Page 20: Anatomi Otot

3. Otot : M. Ekstensor carpi radialis Brevis

Persarafan : N. Radialis

Origo : Margo lateralis humeri, epicondylus lateralis humeri, septum intermusculare brachii laterale

Insertio : Permukaan dorsal dari dasar os metacarpi III

Fungsi :

- Sendi siku : Fleksi, pronasi dan supinasi

- Sendi tangan : Fleksi dorsal dan abduksi radial.

OTOT-OTOT PERMUKAAN DORSAL LENGAN BAGIAN DALAM

1. Otot : M. Supinator

Persarafan : N. Radialis

Origo : epicondylus lateralis humeri, Lig. Collateral radial dan Annulare radii, crista musculi supinatoris ulnae.

Insertio : Facies anterior radii (proksimal dan distal dari tuberositas radii)

Fungsi :

- Sendi radioulnar : supinasi

2. Otot : M. Ekstensor Policis Longus

Persarafan : N. Radialis

Origo : Facies posterior ulna (1/4 distal), membrana interossea

Insertio : Phalanx distalis ibu jari

Fungsi :

- Sendi tangan : Fleksi dorsal, abduksi ke arah radial.

- Sendi pelana ibu jari : Adduksi reposisi

- Sendi dasar ibu jari : ekstensi

Page 21: Anatomi Otot

3. Otot : M. Ekstensor indicis

Persarafan : N. Radialis

Origo : Facies posterior ulna (1/4 distal), membrana interossea

Insertio : Aponeurosis dorsalis telunjuk

Fungsi :

- Sendi tangan : Fleksi dorsal, abduksi ke arah radial.

- Sendi dasar jari II : ekstensi

- Sendi jari II : ekstensi

Anatomi Dinding Perut

Label: Anatomi Manusia

Dinding perut dibentuk oleh otot-otot dimana

sebelah atas dibatasi oleh angulus infrasternalis dan disebelah bawah dibatasi oleh crista iliaca, sulcus pubicus dan sulcus inguinalis.

Otot-otot dinding perut tersebut terdiri dari otot-otot dinding oerut bagian depan, bagian lateral dan bagian belakang.

1) Otot Rectus Abdominis

Terletak pada permukaan abdomen menutupi linea alba, bagian depan tertutup vagina dan bagian belakang terletak di atas kartilago costalis 6-8. Origo pada permukaan kartilago kostalis 5-7, processus xyphoideus dan ligamen xiphoideum. Serabut menuju tuberculum pubicum dan

Page 22: Anatomi Otot

simpisis ossis pubis. Insertio pada ramus inferior ossis pubis. Fungsi dari otot ini untuk fleksi trunk, mengangkat pelvis.

2) Otot Piramidalis

Terletak dibagian tengah diatas simpisis ossis pubis, di depan otot rectus abdominis. Origo pada bagian anterior ramus superior ossis pubis dan simpisis ossis pubis. Insertio terletak di linea alba. Fungsinya untuk menegangkan linea alba.

3) Otot Transversus abdominis

Otot ini berupa tendon menuju ke linea alba dan bagian inferior vagina musculi trecti abdominis. Origo pada permukaan kartilagi kostalis 7-12. Insertio pada fascia lumbo dorsalis, Labium internum crista iliaca, 2/3 lateral ligamen inguinale. Berupa tendoon menuju linea alba dan bagian inferior vagina musculi recti abdominis. Fungsi dari otot ini menekan perut , menegangkan dan menarik dinding perut.

4) Otot Obligus eksternus abdominis

Letaknya yaitu pada bagian lateral abdomen tepatnya disebelah inferior thoraks. Origonya yaitu pada permukaan luar kosta 5-12 dan insertionya pada vagina musculi recti abdominis. Fungsi dari otot ini adalah rotasi thoraks ke sisi yang berlawanan.

5) Otot Obligus internus abdominis

Otot ini terletak pada anterior dan lateral abdomen, dan tertutup oleh otot obligus eksternus abdominis. Origo terletak pada permukaan posterior fascia lumdorsalis, linea intermedia crista iliaca, 2/3 ligamen inguinale, insertio pada cartilago kostalis 8-10 untuk serabut ke arah supero medial. Fungsi dari otot untuk rotasi thoraks ke sisi yang sama.

Struktur jaringan keras pembentuk regio cranium

Label: Anatomi Manusia

Page 23: Anatomi Otot

Tengkorak dibentuk oleh beberapa tulang picak

yang bentuknya melengkung, satu sama lain dan berhubungan erat sekali. Tengkorak terdiri atas dua bagian yaitu : tengkorak otak dan tengkorak wajah.

1. Gubah tengkorak yang terdiri atas tulang-tulang seperti :a. Os frontal (tulang dahi)b. Os parietal (tulang ubun-ubun)c. Os Occipital (tulang kepala bagian belakang)

2. Dasar tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang seperti :a. Os Sfenoidalis (tulang baji), tulang yang terdapat ditengah-tengah dasar tengkorak dan berbentuk seperti kupu-kupu, dengan tiga pasang sayap.b. Os Ethimoidalis (tulang tapis), terletak disebelah depan dari os sfenoidal diantara lekuk mata.Selain kedua tulang tersebut diatas dasar tengkorak dibentuk pula oleh tulang-tulang lain seperti : tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis.

3. Samping tengkorak, dibentuk oleh tulang-tulang seperti :a. Tulang pelipis ( os Temporal )b. Sebagian tulang dahic. Tulang ubun-ubund. Tulang baji.

4. Tengkorak wajah.Tengkorak wajah pada manusia bentuknya lebih kecil dari tengkorak otak.Didalam tengkorak wajah terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut (cavum oris), dan rongga hidung (cavum nasi) dan rongga mata (orbita). Tengkorak wajah dibagi atas dua bagian:

Bagian hidung terdiri atas :1) Os Lacrimal (tulang mata) letaknya disebelah kiri/kanan pangkal hidung di sudut mata.2) Os Nasal (tulang hidung) yang membentuk batang hidung sebelah atas3) Os Konka nasal (tulang karang hidung), letaknya di dalam rongga hidung danj bentuknya berlipat-lipat.Septum nasi (sekat rongga hidung) adalah sambungan dari tulang tapis yang tegak.

Page 24: Anatomi Otot

Bagian rahang terdiri atas tulang-tulang seperti :1) Os Maksilaris (tulang rahang atas)2) Os Zigomaticum, tulangpipi yang terdiri dari dua tulang kiri dan kanan.3) Os Palatum atau tulang langit-langit, terdiri dari dua dua bua tulang kiri dan kanan4) Os Mandibularis atau tulang rahang bawah , terdiri dari dua bagian yaitu bagian kiri dan kanan yang kemudian bersatu di pertengahan dagu. Dibagian depan dari mandibula terdapat processus coracoid tempat melekatnya otot.

Tulang-tulang tengkorak kepala dihubungkan satu sama lain oleh tulang bergerigi yang disebut sutura. Sutura-sutura tersebut adalah : 1) Sutura coronalis yang menghubungkan antara os frontal dan os parietal. 2) Sutura sagitalis yang menghubungkan antara os parietal kiri dan kanan. 3) Sutura lambdoidea yang menghubungkan antara os parietal dan os occipital.

Anatomi Otot-otot Larynx

Label: Anatomi Manusia

1. Otot : M. Cricothyroideus (Pars recta:

superficial, Pars oblique: profunda)Nervi : R. externus nervi laryngei superioris dari N. vagus (X)Origo : Permukaan luar arcus cartilaginis cricoideaeInsertio : Margo inferior lamina cartilaginis thyroideaeFungsi : Menegangkan ligament vocalia dengan memiringkan cartilage cricoideae dengan sumbu transversal.

2. Otot : M. Cricoarytenoideus posteriorNervi : N. laryngeus recurrens nervi vagi (X)Origo : Permukaan posterior lamina cartilaginis cricoideaeInsertio : Proc. Muscularis cartilaginis arytenoideaeFungsi : Membuka rima glottidis dengan memutar processus vocalis cartilaginis arytenoideae ke

Page 25: Anatomi Otot

arah luar dengan sumbu longitudinal, serta dengan memiringkan cartilage arytenoideae ke samping

3. Otot : M. Cricoarytenoideus lateralisNervi : N. laryngeus recurrens nervi vagi (X)Origo : Tepi lateral atas arcus cartilaginis cricoideaeInsertio : Proc. Muscularis cartilaginis arytenoideaeFungsi : Menutup pars intermembranacea rimae glottidis dengan memutar cartilage arytenoideae kea rah dalam dengan sumbu longitudinal

4. Otot : M. Arytenoideus tranversusNervi : N. laryngeus recurrens nervi vagi (X)Origo : Tepi lateral dan permukaan posterior cartilageInsertio : Tepi lateral dan permukaan posterior kontralateral cartilage arytenoideaeFungsi : Menutup pars intercartilagenea rimae glottidis dengan mendekatkan kedua cartilagines arytenoideae

5. Otot : M. Arytenoideus obliquusNervi : N. laryngeus recurrens nervi vagi (X)Origo : Basis permukaan posterior cartilago arytenoideaePars aryepliglottica: apeks cartilago arytenoideaeInsertio : Apeks dan permukaan posterior kontralateral proc. MuscularisPars aryepliglottica: Margo lateralis cartilaginis epiglotticaeFungsi : Menarik cartilago arytenoidea ke medial dan menyempitkan pars intercartilaginea rimae glottidis dengan memiringkan cartilagines arytenoideae kearah dalam

6. Otot : M. vocalisNervi : N. laryngeus recurrens nervi vagi (X)Origo : Permukaan dalam “haluan” cartilage thyroideaInsertio : Proc. Vocalis dan fovea oblonga pada cartilago arytenoideaeFungsi : Menegangkan ligament vocalia dan membentuk tepi rima glottidis, mengatur kemampuan getar ligament vocalia

7. Otot : M. thyroarytenoideusNervi : N. laryngeus recurrens nervi vagi (X)Origo : Permukaan dalam cartilaginis thyroideae dekat sekali dengan origo M. vocalisPars thyroepiglottica: Permukaan dalam lamina cartilaginis thyroideae dekat sekali dengan origo M. thyroarytenoideusInsertio : Proc. Muscularis dan permukaan anterior cartilago arytenoideaePars thyroepiglottica: tepi lateral cartilago epiglotticaFungsi : menyempitkan ruang rima glottidis dengan memutar cartilage arytenoideae kearah dalam dengan sumbu longitudinalPars thyroepiglottica: menyempitkan aditus laryngis

Otot Coxae Bagian Dorsal

Page 26: Anatomi Otot

Label: Anatomi Manusia

Otot coxae bagian dorsal

1. Otot : M. Gluteus maksimusOrigo : bagian dorsal os sacrum, facies dorsal os iliumInsertion : Tuberositas glutea, tractus iliotibialisFungsi: Ekstensi hip, membantu abduksi, adduksi dan eksorotasi.

2. Otot : M. Gluteus mediusOrigo : Ala ossis glutea, facies gluteaInsertion : Trochanter mayorFungsi: Abduksi hip, membantu endorotasi dan eksorotasi

3. Otot : M. Gluteus minimusOrigo : Ala ossis glutea, facies gluteaInsertion : Trochanter mayorFungsi: Abduksi hip, membantu endorotasi dan eksorotasi

4. Otot : M. Tensor fascia lataeOrigo : Spina iliaca anterior superiorInsertion : Tractus iliotibialisFungsi: Membantu fleksi dan abduksi hip

5. Otot : M. PiriformisOrigo : Os sacrum foraminaInsertion : Trochanter mayorFungsi: Abduksi hip, membantu eksorotasi

6. Otot : M. Obturatorius internusOrigo : Foramen obturatorium, membrane obturatoria

Page 27: Anatomi Otot

Insertion : Fossa trochantericaFungsi: Eksorotasi hip

7. Otot : M. Gamellus superiorOrigo : spina ischiadicaInsertion : Fossa trochantericaFungsi: Abduksi hip, membantu eksorotasi

8. Otot : M. Gamellus superiorOrigo : Spina ischiadicaInsertion : Fossa trochantericaFungsi: Eksorotasi hip

9. Otot : M. Quadratus femorisOrigo : Tuber ischiadicumInsertion : Crista trochantericaFungsi: Eksorotasi hip

Otot Permukaan Ventral Femur

Label: Anatomi Manusia

1. Otot : M. Sartorius

Origo : Spina iliaca anterior superiorInsertion : Sisi medial tuberositas tibiaFungsi: membantu fleksi dan abduksi dan Eksorotasi hip

2. Otot : M. Rectus femorisOrigo : Spina iliaca anterior inferiorInsertion : Tuberositas tibiaFungsi: Fleksi hip, Ekstensi knee

Page 28: Anatomi Otot

3. Otot : M. Vastus medialisOrigo : Labium medial linea asperaInsertion : Tuberositas tibiaFungsi: Ekstensi knee

4. Otot : M. Vastus lateralisOrigo : Labium medial linea asperaInsertion : Tuberositas tibiaFungsi: Ekstensi knee

5. Otot : M. Vastus intermedialisOrigo : Lingkup ventral femurInsertion : Tuberositas tibiaFungsi: Ekstensi knee

Otot-otot Iliopsoas dan Adduktor femur

Label: Anatomi Manusia

M. Iliopsoas

1. Otot : M. IliacusOrigo : Fossa iliaca, spina iliaca anterior superiorInsertion : Trochanter minor dan labium medial linea asperaFungsi: Fleksi dan endorotasi pada hip

2. Otot : M. Psoas majorOrigo : Permukaan lateral dari corpus vertebra Th12 – L4Insertion : Trochanter minor

Page 29: Anatomi Otot

3. Otot : M. Psoas minorOrigo : Permukaan lateral dari corpus vertebra Th12 – L1Insertion : Trochanter minor

Adduktor femur

1. Otot : M. Pectineus

Origo : Pecten os pubis

Insertion : Linea pectenia

Fungsi: Adduksi hip, membantu fleksi dan eksorotasi

2. Otot : M. Adductor longus

Origo : Ramus superior dan inferior os pubis

Insertion : 1/3 tengah labium medial linea aspera

Fungsi: Adduksi hip, membantu ekstensi dan eksorotasi

3. Otot : M. Adductor Magnus

Origo : Ramus ossis ischii dan sisi caudal tuber ischiadicum

Insertion : 2/3 bagian proksimallinea aspera, epicondylus medial femur

Fungsi: Adduksi hip, membantu endorotasi

4. Otot : M. Gracilis

Origo : Ramus inferior os pubis, sepanjang sympisis os pubis

Insertion : Sisi medial tuberositas tibia

Fungsi: Adduksi hip, membantu fleksi dan endorotasi knee

5. Otot : M. Obturatorius eksternus

Origo : Bagian luar foramen obturatorium

Insertion : Fossa trochanterica

Fungsi: Eksorotasi dan fleksi hip