Anatomi & Fisiologi 18 Juni 2014

41
ANATOMI & FISIOLOGI HIDUNG

description

THT

Transcript of Anatomi & Fisiologi 18 Juni 2014

ANATOMI & FISIOLOGIHIDUNG

Hidung

Hidung luar : tulang + tulang rawan

Hidung dlm : - Nares anterior Post Koana

- Ddg lateral : Konka inf or MeatusKonka media MeatusKonka Superior MeatusKonka Suprema (Rudimenter)

- Septum nasi : -tulang-tulang rawan

- Meatus sup or : muara sinus etmoidalis posterior dan sinus Spenoid- Meatus media : - Sinus etmoidalis anterior

- Sinus frontalis- Sinus maksila

- Meatus inferior : duktus nasolakrimal

Hidung luar :

Hidung dalam :

Vaskularisasi mukosa hidung

Arteri : 1. A.Spenopalatina : konka, meatus, septum nasi2. A. Etmoidalis anterior – posterior : sinus etmoid, frontal

Vena : Plexus cavernosus (Kisselbach) di sub mukosa bersifat erektil

Nervus olfaktorius Mucosa Respirasi :

Epitel : kolumner semu berlapis bersilia. Di bag ant or konka : squamus berlapis tdk bersilia Btk epitel & tebal mukosa beruang

Mucous Blanket :

• Lapisan mucus yg kental & lengket di permukaan mucosa yang diprod olh sel goblet

fs : menangkap partikel asing, digerakkan oleh silia kebelakang faring tertetan lambung : mekanisme transport mukosilia

Tes : dgn sakarin

Suplai darah :

Sistem limfatik :

Mukosa olfaktoria

Struktur : - Variasi individual- Tebalnya mukosa- Besaranya sel- Vesikel olfaktoria

t.d : - Sel syaraf olfaktoria bipolar- Sel penyokong sustentakuler- sel basal

Letak di atas 1/3 dari bag atas concha sup orSeptum nasi dlm keadaan biasaTdk bisa terlihat & sukar dicapai oleh bau

Mukosa : epith kolumner semu berlapis bersilia tanpa selgoblet

Sub mukosa : Kel mukus glycoprotein

Kel seromukusKel serous

Lisosim, endopeptidase,lg A

Membunuh kuman

fs utk mengikat BA agar lebih mudah difagositosis

Mukosa :

Area olfaktorius

Fungsi hidung :

1. Jalan nafas2. Pembau3. Air conditioning4. Penyaring/ proteksi

FISIOLOGI

1. Jalan nafas :

Selama bernafas : - Tekanan udara 10-15 mmH2O = 0 – 14 ml/mnt

- Inspirasi : tek rongga hidung ↓ udara keluar sinus

Bernafas : udara sal nafas atas paru (alveoli)

Syarat : - Vol- Tekanan- Kelembaban

- Temperatur - Kebersihan O2 uptake yg optimal

3. Air Conditioning : ( Resp : 10-30 menit )- Udara didinginkan / dihangatkan sesuai suhu tubuh- Kelembaban : 100 %

4. Penyaring/ proteksi purifikasi udara, membersihkan udara respirasi

- Vibrise (bulu hidung)- Btk anatomi bag dlm hidung tdk teratur- Sistem transport mukosiliar

2. Pembau/ penghidu :

Anatomi : area olfaktori tdk dpt dilihatUdara respirasi tdk dpt mencapaiBau tdk dpt mencapai kecuali sgt kuat

Bau bisa dirasakan dg 2 teori :1. Kimia : partikel bau difusi melalui udara

Rx kimia di epitel olfaktorius2. Undulasi : gelombang energi (spt cahaya) menyentuh

ujung saraf olfaktorius

Khas : sense olfaktori cepat lelah

Sinus Paranasal

- Sinus maxilla kanan, kiri- Sinus ethmoid ant or post or

- Sinus spenoid- Sinus frontal

Guna sinus paranasal : - Cadangan udara pernafasan- Sbg sumber lendir yg segar & tdk

terkontaminasi yg dialirkan ke mukosa hidung

- Meringankan kepala

Sinus Maxilla & ethmoid : sejak lahir

- Sinus maxilla berhub dg rongga hidung ostium sinus- Biasanya simetris, bilateral- Sinus maxilla : Antrum highmore : terbesar

Bentuk spt piramid ireguler- Sinus ethmoid : t.d 15 sel, byk variasi paling sering infeksi

Sinus frontalis : umur 8 -12 th

- X foto tampak pd 8 th- Btk & ukuran bervariasi, kanan kiri berbeda

Sinus sfenoid : berkembang sempurna 12-15 th (8-10 th)

- Letak paling post or dan didalam korpus os ethmoid- Ukuran & bentuk bervariasi- Sepasang sinus dipisahkan oleh septum tl yg tipis- Patologis : krn kelainan / gangguan drainase / aerasi sinus

Rinitis dan Penatalaksanaan

Rinitis Akut Rinitis Alergi

Etiologi Virus atau bakteri Alergen

Gejala Hidung tersumbatHidung gatalBersin2RhinoreDemamSakit kepalaMalaise

Hidung tersumbatHidung gatalBersin2RhinoreTelinga,palatum gatal

Pemeriksaan Fisik Mukosa hidung hiperemisKonka oedem dan hiperemisSekret serous atau mucous

Mukosa hidung lividKonka oedem dan lividSekret serous

Pemeriksaan Penunjang X foto SPN Test alergi

Terapi Decongestan untuk hidung tersumbatAnti piretik untuk demamRoboransia=vitaminIstirahat cukup

Menghindari alergenAnti histamineKortikosteroidImunoterapi

Pathofisiologi RA

Gejala-gejala dari Rinitis Alergi

• Gejala Mata– Mata gatal, berair,

merah dan bengkak

• Gejala Hidung– Rinore – Bersin– Gatal– Kongesti hidung

• Gangguan lain– Fatique, Tekanan sinus

Allergens

Dampak Rinitis Alergi KongestiRinore Gatal hidung Bersin

Sakitkepala Fatique

MaluSulit bernafas

Kualitas hidup

Tekanan pd Sinus Deformitas

hidung

Gangguan Tidur

Rinitis Alergi dan Kualitas Hidup

A R and other diseases

Allergic Rhinitis

O M E

Nasal polyp

Sinusitis

U R T infection

Bronkhial

asthma

Management of Allergic Rhinitis

Allergenavoidance

indicated when possible

Pharmacotherapysafety

effectivenesseasily administered

Immunotherapyeffectiveness

specialist prescription may alter the natural course of the disease

Patienteducation

always indicated

Bousquet et al. J Allergy Clin Immunol. 2001;108 (5 suppl):S147.

Pencegahan primer mencegah tahap

sensitisasi

ALLERGEN AVOIDANCE, merupakan terapi ideal (edukasi)

1.ASI direkomendasik

an2.Diet dari ibu

hamil, berperan dalam penyakit

atopik.

3. Lingkungan

perokok sebaiknya dihindari

4.Pemaparan pada binatang

peliharaan untuk

perkembangan atopi masih

dalam perdebatan

5. Usia Optimal untuk

memperkenalkan makanan padat pada

balita dengan resiko atopi :- Makanan

Suplemental : setelah 6 bulan

- Produk makanan sehari-hari : 12 bulan

- Telur ayam : 24 bulan

- kacang , ikan dan seafood : 36

bulan

PRIMARY & SECONDARY PREVENTION

BENDA ASING DI HIDUNG dan

Penatalaksanaan

Gejala

Pada anak- anakHidung tersumbatIngus kental pada satu sisi hidung.Hidung berbau

Macam benda asing

Benda mati : Organik : Biji- bijian, buah An organik : Logam, karet, kertas, plastik

Benda Hidup : Lintah

Visualisasi baik :Lampu kepala dan spekulum hidung.Keluarkan benda asing dengan mempergunakan spekulum hidung dan alat pengait benda asing

Bentuk benda asing:

- PIPIH jepit dgn pinset, tarik keluar

- BULAT masukkan alat pengait benda asing dari tepi bagian atas rongga hidung melewati benda asing, kmdn alat pengait turunkan & tarik keluar.bagian atas rongga hidung melewati benda asing, kmdn alat pengait turunkan & tarik keluar.

Jangan mendorong benda asing ke belakang krn dpt masuk ke laring ketika anak menarik napas waktu menangis.

• Cara pengambilan benda asing

Perlu diperhatikan : Menolong pasien harus dengan posisi duduk,

jangan dibaringkan (seperti pada pasien anak) Jangan mendorong benda asing ke arah

nasofaring, untuk mencegah benda asing masuk ke saluran napas bawah.

-BINATANG LINTAH

Teteskan dulu air tembakau spy terlepas dari mukosa hidung & nasofaring, kmdn jepit dgn cunam & tarik keluar.

Bila ada infeksi antibiotika sistemik 5-7 hari.

POLIP HIDUNG

Definisi : - Massa yang lunak, bertangkai, bulat, berwarna putih/keabu-abuan yang terdapat di dalam rongga hidung

- Berasal dari pembengkakan mukosa rongga hidung yang berisi cairan interseluler & terdorong ke dalam rongga hidung ok gravitasi

- Asal konka inferior, konka media, septum, sinus paranasal biasanya bilateral

POLIP HIDUNG

Etiologi :

1. Faktor Alergi :

Penimbunan eosinofil dalam jumlah besar jaringan polip/sekret hidungBiasanya pada penderita Asma & RA

3. Faktor deviasi septum

SD yang cukup berat dapat menyebabkan penyempitan pada salah satu sisi hidung mengganggu fungsi hidung

2. Faktor Infeksi :

- Infeksi virus & bakteri- Banyak ditemukan infiltrasi sel-

sel neutrofil eosinofil (-)- Sekret hidung mukoid sp

purulen- Pemberian kortikosteroid tdk

berpengaruh

Gejala & Tanda :

- Hidung tersumbat biasanya bilateral- Pilek dan bersin-bersin- Gangguan penghidu dan pengecapan- Rasa tidak enak di daerah muka

- Alergi & infeksi rangsangan/denervasi dari ujung-ujung syaraf

Kolinergik & adrenergik vasodilatasi Permeabilitas pembuluh darah kapiler meningkat transsudasi cairan ke dlm jar udem

Karena proses yang lama berlanjut Alergi pengaruh histamin terhadap vaskuler peningkatan

permeabilitas & hipersekresi- Pada SD polip lebih sering didapatkan pd rongga hidung dg

septum yang cekung

Patogenesis :

Diagnosis

1. Anamnesis

2. Pemeriksaan hidung:Bilateral, multiple, atap rongga hidung sinus etnoid

-Polip + Mucosa pucat, basah, sekret encer, membran basalis menebal, sikologi : bnyk sel eosinofil RA

-Polip+Mucosa merah, sekret kental/ purulen, banyak sel lemfosit, sel PMN lekosit tanpa penebalan kunka propia menb basalis infeksi

3. Pemeriksaan Penunjang- Pemeriksaan lab- X foto dan CT scan sinus paranasal- Pemr histologi- Biokimia- Histokimia

4. Penatalaksanaan

a. Medika mentosa

- Kortikosteroid oral : Prednisone

Dosis dewasa : 5 – 6 mg/hr, tapp-of 2-3 mggDosis anak : 0,05 – 2 mg/kg BB/hr, tapp-of 2-3

mgg

b. Steroid Topikal

Untuk mengurangi/ menghambat pertumbuhan polip efektif utk perawatan post operasi.Kartikosteroid : MemetasonDosis dewasa : 2x spray tiap lubang hidungDosis anak : < 12 th tidak diijinkan > 12 th sm spt dewasaBudesomde : < 6 th tdk diijinkan

c. Penatalaksanaan bedah

- Bila tlh mengganggu pengaliran ostium etmoid, maxilla

- Menghambat jalan nafas- Menyebabkan gangguan penghidu

Polipektomi : lokal, general

d. Penatalaksanaan diet, konsultasi

Diet : mak penyebab alergi dihindariKonsul : ahli pulmo riwayat asma, Cystic Fibrosis

e. Follow up : 1 – 2 x /th

Selamat Belajar