Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
Transcript of Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
1/20
Judul : anastesi spinal pada Vesicolithiasis
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
2/20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cystolithiasis adalah pembentukan batu di kandung kemih atau buli-buli
(Dorland). Penyakit ini merupakah salah satu dari kelompok baru saluran kemih. Batu
saluran kemih dapat menyerang penduduk di seluruh dunia tidak terkecuali penduduk
di Indonesia. Angka kejadian penyakit ini tidak sama di berbagai belahan bumi. Di
negara-negara berkembang banyak dijumpai pasien batu buli-buli (cystolithiasis)
sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai penyakit batu saluran kemih bagian
atas hal ini karena pengaruh status gi!i dan akti"itas pasien sehari-hari. di seluruh
dunia rata-rata terdapat #-#$ % penduduk yang menderita batu saluran kemih.#
Ada beberapa opsi yang tersedia menatalaksana batu buli. Apapun inter"ensi
yang akan dilakukan seharusnya juga dapat memperbaiki penyakit yang mendasari
pembentukan batu tersebut dan mencegah pembentukan batu berulang. Beberapa
opsi yang tersedia adalah manajemen &onperati' open and percutaneous
Cystolithotomy transurethral cystolitholapaxy and lithotripsy dan shock wave
lithotripsy.$ Beberapa tindakan diatas membutuhkan tindakan bedah dalam
tatalaksananya sehingga membutuhkan bius untuk menjalankan prosesnya.
Ansetesi regional merupakan suatu metode yang lebih bersi'at sebagai analgesi
karena menghilangkan nyeri dan pasien dapat tetap sadar. leh sebab itu teknik ini
tidak memenuhi trias anastesi karena hanya menghilangkan persepsi nyeri saja.
anya region yang diblok saja yang tidak merasakan sensasi nyeri.
1.2 Batasan Masalah
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
3/20
*ulisan ini dibatasi pada de'inisi dan klasi'ikasi etilogi pato'isiologi
mani'estasi klinis diagnosis *atalaksana komplikasi prognosis cystolithiasis jenis-
jenis anestesi regionalindikasi dan komplikasi anestesi regional.
1.3 Tujuan Penulisan
*ulisan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan pembaca umumnya dan
penulis khususnya mengenai anestesi regional pada cystolithiasis
1.4 Met!e Penulisan
*ulisan ini merupakan tinjauan kepustakaan yang merujuk kepada berbagai
literatur.
BAB II
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
4/20
TIN"AUAN PU#TA$A
2.1 De%inisi &esi'lithiasis
Batu buli-buli atau +esicolitihiasis adalah salah satu mani'estasi dari penyakit
batu saluran kemih (,rolithiasis). Batu saluran kemih adalah adanya batu di dalam
saluran kemih mulai dari ginjal hingga uretra. Beberapa mani'estasi dari batu saluran
kemih adalah batu ginjal (nephrolithiasis) batu ureter (ureterolithiasis) dan batu
uretra (uretrolitiasis).
Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur kalsium oksalat atau
kalsium 'os'at asam urat magnesium ammonium 'os'at (AP) /anthyn dan sistin
silikat dan senya0a lainnya. Batu kalsium merupakan batu yang paling banyak
dijumpai yaitu kurang lebih 12-32% dari seluruh batu saluran kemih. kandungan batu
jenis ini terdiri atas kalsium oksalat kalsium 'os'at atau campuran dari kedua unsur
itu.#
Batu stru"it disebut juga sebagai batu in'eksi karena terbentuknya batu ini
disebabkan oleh adanya in'eksi saluran kemih. 4uasana basa yang diciptakan oleh
kuman penghasil en!im urease memudahkan garam-garam magnesium ammonium
'os'at dan karbonat membentuk batu magnesium 'os'at (AP) atau karbonat apatit.
Batu asam urat merupakan 5-#2 % dari seluruh batu saluran kemih.#
2.2 Etilgi !an (aktr )isik &esi'lithiasis
*erbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan
aliran urine gangguan merabolik in'eksi dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang
masih belum terungkap (idiopatik)( dasar urologi). 6aktor risiko urolithiasis padaumunya dalah ri0ayat batu di usis muda ri0ayat batu di keluarga asam urat atau
in'eksi jenis kelamin (laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan 0anita) pola
makan lokasi geogra'is kondisi medis lokal dan sistemik predisposisi genetik dan
komposisi urin. 7omposisi urin menetukan pembentukan batu dari tiga 'aktor
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
5/20
berlebihnya komponen pembentuk batu jumlah komponen penghambat pembentukan
batu (seperti sitrat glikosaminoglikan) dan pemicu (seperti natrium urat). Anatomi
traktus urinarius juga menentukan pembentukan batu karena menjadi 'aktor risiko
in'eksi atau staisis.
2.3 Pat%isilgi &esi'lithiasis
Batu terdiri atas 7ristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun
anorganik yang terlarut dalam urin. 7ristal-kristal tersebut tetap berada dalam
keadaan metastable (tetap larut) dalam urine jika tidak ada keadaan keadaan tertentu
yang menyebabkan terjadinya presipitasi 7ristal. 7ristal-kristal yang saling
mengadakan presipitasi membentuk inti batu (nukleasi) yang kemudian akan
mengadakan agregasi dan menarik bahan-bahan lain sehingga 7ristal menjadi lebih
besar. meskipun ukurannya cukup besar agregat kristal masih rapuh dan belum cukup
mampu membuntu saluran kemih. ,ntuk itu agrgat 7ristal menempel pada epitel
saluran kemih (membentuk retensi 7ristal) dan dari sini bahan-bahan lain diendapkan
pada agregat itu sehingga membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat
saluran kemih(dasar urologi). 7ondisi metastable dipengaruhi oleh suhu p larutan
adanya koloid di dialam urin konsentrasi solut di dalam urine laju aliran urin
didalam saluran kemih atau adanya korpus alienum didalam saluran kemih yang
bertindak sebagai inti batu.#
7ebanyakan batu buli-buli terbentuk secara De Novo di dalam kandung kemih
namun beberapa batu a0alnya bisa terbentuk diginjal kemudian turun ke keandung
kemih untuk membentuk batu yg lebih besar akibat deposit mineral lebih lanjut.pada
orang de0asa tipe batu yang paling umum pada batu buli-buli (pada lebih dari 52%
kasus ) adalah batu asam urat. batu buli-buli jarang berupa batu kalsium o/alat
kalsium 'os'at ammonium urat sistein atau magnesium ammonium 'os'at. Bahkan
pasien dengan batu asam urat jarang mempunyai ri0ayat gout atau hiperusesemia.
Pada anak-anak batu buli-buli kebanyakan berasal dari ammonium asam urat kalsium
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
6/20
o/alat atau campuran ammonium asam urat dan kalsium oksalat dengan kalsium
'os'at8.
2.4 Mani%estasi $linis &esi'lithiasis
9ejala khas batu buli-buli adalah berupa gejala iritasi antara lain : nyeri
kencing; disuria hingga stranguri perasaan tidak enak se0aktu kencing dan kencing
tiba-tiba terhenti kemudian menjadi lancar kembali dengan perubahan posisi tubuh.
&yeri saat miksi seringkali dirasakan (re'erred pain) pada ujung penis skrotum
perineum pinggang sampai kaki. Pada anak seringkali mengeluh adanya eneuresis
nokturna disamping menarik-narik penisnya (pada anak-anak laki-laki) atau
menggosok-gosok "ul"a(pada anak perempuan)#.
2.* Diagnsis &esi'lithiasis
Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis pemeriksaan 'isik dan pemeriksaan
penunjang. Anamnesis dan pemeriksaan 'isik sesuai dengan yang telah dituliskan
pada mani'estasi klinis. Pada 6oto rontgen abdomen dengan dua proyeksi batu asam
urat murni bersi'at radiolusen sementara batu lainnya rata-rata bersi'at radioopak
(kapsel). seringkali komposisi batu buli-buli terdiri atas asam urat atau stru"it (jika
penyebabnya adalah in'eksi). 4ehingga tidak jarang pada pemeriksaan 'oto polos
abdomen tidak tampak sebagai bayangan opak pada ka"um pel"is.#
,ntuk batu radiolusen lebih baik melakukan pemeriksaan 'oto pielogra"i
intra"ena yaitu melakukan 'oto dengan bantuan kontras untuk menunjukkan de'ek
pengisian. ,ntuk pasien dengan gangguan 'ungsi ginjal pielogra'i retrograde melalui
sistoskopi C* urogra'i atau ,49 menjadi pilihan. Pemeriksaan laboratorium seperti
urinalisis pemeriksaan darah peri'er lengkap dan kadar ureum kreatinin serum
dilakukan untuk menunjang diagnosis adanya batu komposisi dan menentukan 'ungsi
ginjal.
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
7/20
2.+ Tatalaksana ,esi'lithiasis
*alaksana batu buli-buli bisa berupa medikamentosa ataupun dengan
pembedahan. 4alah satu terapi medikamentosa yang cukup e'ekti' pada batu buli-buli
adalah urinary Alkalization untuk melarutkan batu asam urat. Pelarutan batu tersebut
dapat terjadi jika p urin dibuat sama atau lebih besar dari
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
8/20
adalah cepat dalam mengeluarkan batu hanya dengan sekali percobaan dapat
mengeluarkan batu yang melekat ke mukosa kandung kemih ataupun mengeluarkan
batu yang sangat keras sehingga tidak bisa dipecahkan dengan litotripsi.
7ekurangnnya adalah kemungkinan nyeri setelah operasi pera0atan di rumah sakit
yang lebih lama adan lebih lama memakai kateter.8
2.- $/likasi &esi'lithiasis
7omplikasi batu saluran kemih biasanya obstruksi in'eksi sekunder dan iritasi
yang berkepanjangan pada urotelium yang dapat menyebabkan keganasan yang
sering berupa karsinoma epidermoid. 4ebagai akibat obstruksi dapat terjadi
hidrone'rosis dan kemudian berlanjut dengan kegagalan 'aal ginjal yang terkena. Bila
terjadi pada kedua ginjal akan timbul uremia karena gagal ginjal total5.
2.0 De%inisi Anastesi #/inal
*eknik anastesi regional terbagi menjadi dua yaitu blokade sentral (blokade
neuroaksial) meliputi blok spinal epidural dan kaudal dan blokade peri'er (blokade
sara') misalnya blok pleksus brakialis aksilaris dan analgesik regional intra"ena.
Anastesi regional merupakan suatu metode yang lebih bersi'at sebagai analgesik
karena menghilangkan nyeri dan pasien tetap sadar. leh sebab itu teknik ini tidak
memenuhi trias anastesi karena hanya menghilangkan persepsi nyeri saja.<
Blokade nyeri pada anastesi spinal akan terjadi sesuai ketinggian blokade
penyuntikan anastetik lokal pada ruang subarakhnoid segmen tertentu. ,ntuk
mencapai ruang subarakhnoid jarum suntuk spinal akan menembus kulit kemudian
subkutan kemudian berturut-turut ligamentum interspinosum ligamentum 'la"um
ruang epidural duramater dan ruang subaraknoid. *anda dicapainya ruang
subaraknoid adalah dengan keluarnya liquor cerebrospinalis (C4).
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
9/20
2. In!ikasi Anastesi #/inal
Anastesi spinal merupakan pilihan alternati"e yang e'ekti' dan aman dari
anastesi umum. okasi operasi untuk anastesi spinal mencakup ekstremitas ba0ah
perineum atau dinding abdomen ba0ah. perasi sesar seringkali dilakukan dengan
anastesi spinal sebagaimana juga total hip arthroplasty dan total knee arthroplasty.1
Abdominal ba0ah mencakup operasi untuk "arikokel appendiktomi
tubektomi batu buli-buli dan batu ureter distal. inguinal mencakup hernia hidrokel
reposisi testis pada undecencus testis torsi testis dan deseksi kelenjar inguinal.
perasi ekstremitas ba0ah mencakup rupture tendon "arises tumor jaringan lunak
dan jaringan granulasi.3 7euntungan anastesi spinal dapat mengurangi respon stress
metabolik akibat pembedahan mengurangi kehilangan darah penurunan insiden
tromboembolus "ena mengurangi risiko pada pasien-pasien dengan penyakit
perna'asan dan dapat memantau keadaan mental pasien.1
2. 1 $ntrain!ikasi Anastesi #/inal
Anastesi spinal merupakan kontraindikasi pada pasien dengan hipo"olemia
yang tidak terkoreksi. ika tidak dianastesi pasien dengan hipo"olemia dapat
mempunyai tekanan darah yang relati"e normal karena "asokontriksi luas tapi bila
terdapat blokade simpatis pada anastesi spinal maka "asokontriksi akan hilang dan
menyebabkan kolaps kardio"askular hebat. ,ntuk kasus ga0at darurat anastesi
umum lebih aman.E
Pasien dengan anemia berat yang tidak terkoreksi atau pasien yang mempunyai
penyakit jantung tidak boleh diberi anastesi spinal karena hipotensi yang terjadi
pada pasien akan semakin berat. Bila ada in'eksi lokal pada tempat penyuntikkan dan
pada pasien yang sedang menjalani terapi dengan antikoagulan juga merupakan
kontraindikasi.E
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
10/20
2. 11 $/likasi Anastesi #/inal
7omplikasi anastesi spinal umumnya terkait dengan adanya blokade sara'
simpatis yaitu hipotensi bradikardi mual dan muntah. Peninggian blokade sara'
baik pada anastesi spinal atau epidural dapat terjadi. Peninggian blokade ini terkait
dengan pemberian dosis obat yang berlebihan atau dosis standar yang diberikan pada
pasien tertentu misalnya orang tua ibu hamil obesitas pasien dengan tinggi badan
yang sangat pendek sensiti"itas yang tidak biasa atau tersebarnya anastesi lokal.
Pada peninggian blokade ini pasien sering mengeluh sesak napas dan mati rasa atau
kelemahan pada eksteremitas atas. Pada pasien ini mungkin diperlukan suplementasi
oksigen. ika terjadi bradikardi dan hipotensi harus segera diperbaiki dengan
memberikan larutan e'edrin #2 mg intra"ena dan melakukan loading cairan in'us.<
7omplikasi yang lain dapat disebabkan trauma mekanis akibat penususkan
menggunakan jarum spinal dan kateter. Dapat terjadi anastesi yang kurang adekuat
nyeri punggung akibat robekan jaringan yang dile0ati jarum spinal total spinal
hematom di tempat penyuntikan postdural puncture headache (PDD) meningitis
dan abses epidural. Anastetik lokal yang masuk pembuluh darah dapat menyebabkan
toksisitas. toksisitas tersebut tergantung dari masing-masing anastetik yang dipakai.
idokain dilaporkan kurang toksik dibandingkan bupi"ikain.<
2.12 Teknik Anastesi #/inal
Alat-alat resisitasi lengkap harus disediakan sebelum melakukan anastesi
spinal. Pasanglah in'us intra"ena dan lakukan preload 522 ml dengan &aCl 'isiologis.
Posisi pasien duduk atau miring dengan "ertebra lumbal dalam posisi 'leksi. Akan
lebih mudah melakukannya jika pasien diminta untuk mem'leksikan kepalanya kea
rah dada sehingga menambah 'leksi "ertebra dan panggul. *andailah posisi prosesusspinosus dengan tinta. 7emudian lakukan asepsis dan antisepsis pada daerah pungsi
dan sekitarnya. Pilihlah jarum spinal &o. $-$ dengan stylet F jarum yang halus
menurunkan insiden sakit kepala pasca anastesi spinal akan tetapi lebih sulit
digunakan.E
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
11/20
*ariklah garis di antara kedua krista iliaka yang biasanya mele0ati "ertebra
lumbal I+ atau diskus inter"ertebralis di antara lumbal III dan I+. Buatlah gelembung
anastesi lokal pada kulit di atas garis tengah yang dipilih kemudian suntikkan jarum
spinal menembus kulit ligamentum supraspinalis ligamentum interspinalis dan
ligamentum 'la"um. arum harus tetap pada garis tengah tetapi diarahkan ke kepala
selama mele0ati garis inter"ertebralis. ika langsung mengenai tulang mungkin
"ertebra di atasnya maka mulailah lagi # cm ke ba0ah. ika setelah penusukan dalam
baru menyentuh tulang mungkin "ertebra diba0ahnya maka gerakkan jarum lebih
keatas. ika ligamentum mengalami kalsi'ikasi gerakkan ke lateral # cm dari garis
tengah dan cobalah lagi. 4etelah jarum mele0ati ligamentum 'la"um lepaskan stylet
tusukkan jarum dengan perlahan-lahan sampai dirasakan masuk dalam duramater dancairan serebrospinalis keluar. ika tidak keluar cobalah putar jarum E2o. setelah cairan
serebrospinalis keluar hubungkan dengan spuit dan suntikkan anastesi lokal.E
2. 13 at5at Anastesi #/inal
bat yang diberikan untuk anastesi berupa anastetik lokal. Contoh anastetik
lokal yang bisa digunakan adalah kokain prokain kloroprokain lidokain dan
bupi"ikain. bat anastesi lokal yang paling sering digunakan adalah lidokain dan
bupi"ikain.<
idokain (/ylokain) sangat larut dalam air dan sangat stabil dapat dididihkan
selama 3 jam dalam larutan C 2% tanpa risiko dekompisisi.dapat disterilkan
beberapa kali dengan proses autokla' tanpa kehilangan potensi. *idak iritati' terhadap
jaringan 0alaupun diberikan dalam konsentrasi larutan 33%. *oksisitasnya #5 kali
prokain. Diperlukan 0aktu $ jam untuk hilang sama sekali dari tempat suntikkan.
Apabila larutan ini di tambah adrenalin maaka 0aktu yang diperlukan untuk hilang
sama sekali dari tempat sunitkkan 8 jam. empunyai a'initas tinggi pada jaringan
lemak. Detoksikasi terjadi oleh hari. daya penetrasinya sangat baik mulai kerjanya
dua kali lebih cepat dari prokain dan lama kerjanya $ kali dari prokain.#2
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
12/20
Bupi"ikain (arcaine decain) ikatannya dengan C larut dalam air. 4angat
stabil dan dapat di autocla"e berulang. Potensinya -8 kali dari lidokain dan lama
kerjanya $-5 kali lidokain. 4i'at hambatan sensorisnya lebih dominan dibandingkan
dengan hambatan motorisnya. umlah obat yang terikat pada sara' lebih banyak
dibandingkan dengan yang bebas dalam tubuh. Dikeluarkan dari dalam tubuh melalui
ginjal sebagian kecil dalam bentuk utuh dan sebagian besar dalam bentuk
metabolitnya.#2
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
13/20
BAB III
LAP)AN $A#U#
&ama : *n. A
enis 7elamin : aki-laki
> : E8$#1
,sia : 5 tahun
ari >a0atan ke : 1 hari
1. La/ran Pre5/erasi
Ananesis
$eluhan Utaa 6
4eorang pasien laki-laki usia 5 tahun datang ke I9D >4,P Dr..Djamil Padang
pada tanggal $ April $2#< dengan keluhan tidak bisa berkemih sejak $ hari yang lalu.
)i7a8at Pen8akit #ekarang 6
7eluhan susah berkemih sudah dialami sejak E bulan yang lalu. 7adang keluar
sedikit dan setelah itu tidak mau keluar. Dengan perubahan posisi air kemih
bisa keluar.
• &yeri saat berkemih dan disertai keluar darah.
• Pasien kurang minum.
• Pasien pernah berobat ke praktek dokter umum dan diberi 8 macam obat tapi
pasien lupa nama obatnya.
• mual (-) muntah (-) demam (-) BAB (G)
• ada ri0ayat keluar batu pada air kemih pasien.
• Pasien sudah dilakukan sistostomi di I9D >4,P Dr. . Djamil Padang.
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
14/20
)i7a8at Pen8akit Dahulu6
•
*idak pernah menderita penyakit jantung paru hati ginjal D danipertensi.
• >i0ayat alergi obat (-)
Ananesis Pen8ulit Anastesi
• Asma (-)
• D (-)
• Alergi (-)
• Angina Pectoris (-)
• ipertensi (-)
• Penyakit ati (-)
• Penyakit 9injal (-)
• 9igi Palsu (-)
• 7ejang (-)
• Batuk (-)
• Pilek (-)
• Demam (-)
• 7elainan 7ardio"esikular (-)
)i7a8at at 8ang se!ang9telah !igunakan
• Anti ipertensi (-)
• Anti >eumatik (-)
• Anti Diabetes (-)
• bat antung (-)
)i7a8at /erasi seelun8a 6 :5;
)i7a8at Anastesi 6 :5;
$eiasaan uruk sehari5hari 8ang e/ersulit /erasi 6
>okok : (-)
Alkohol : (-)
bat Penenang : (-)
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
15/20
A#A 6 II
Peeriksaan (isik :054521+; 6
7eadaan umum:
7esadaran : Composmentis Cooperati"e
7eadaan umum : Baik
*ekanan Darah : #2;E2 mmg
&adi : #22 /;menit teratur dan kuat angkat
&a'as : $#/ ;menit reguler
4uhu :
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
16/20
eukosit : E.
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
17/20
am *ekanan Darah (sistole;diastole)
mmg
&adi (kali)
2E.25 ##3;
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
18/20
Akti"itas : hanya bisa menggerakkan $ e/tremitas (#)
>espirasi : dapat berna'as dalam ($)
4irkulasi : *D $2% dari nilai Pre p ($)
7esadaran : 4adar penuh ($)
4aturasi : saturasi ksigen #22% ($)
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
19/20
BAB I&
DI#$U#I
*elah dilaporkan kasus seorang pasien laki-laki umur 5 tahun dira0at di
bangsal bedah laki-laki >4,P Dr..Djamil Padang dengan diagnosis "esikolitiasis.
Dari anamnesa didapatkan keluhan tidak bisa berkemih sejak $ hari yang lalu. Pada
pasien tidak ditemukan penyulit anamnesatidak ada ri0ayat penggunaan obat tidak
ada ri0ayat operasi dan anestesi sebelumnya serta pasien juga tidak memiliki ri0ayat
kebiasaan yang dapat mempersulit operasi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan 'isik didapatkan kondisi pasien dalamkeadaan umum baik pada pemeriksaan 'isik tidak ditemukan kelainan dan dengan
pemeriksaan laboratorium normal. Pada pasien dilakukan tindakan seksio alta dengan
menggunakan anestesi spinal. bat premedikasi yang diberikan berupa ida!olam
2.# % # mg. ,ntuk anestesi inhalasi yang diberikan adalah oksigen $ liter &$ $ liter
4e"o'luran $ liter sedangkan untuk medikasi yang diberikan Decain 2# % $2 mg dan
or'in 52 mg. umlah cairan yang diberikan >inger aktat #222 ml. 7emudian
pasien diberikan 7etorolac 2 mg. Aldrette skor pasien E karena pasien dapat
menggerakkan $ ekstremitas dapat berna'as dalam tekanan darah #$2;12 mmg
kesadaran penuh.
-
8/16/2019 Anastesi Spinal Pada Vesicolithiasis Case Ilmiah 1
20/20
DA6*A> P,4*A7A
#. Purnomo B. $22. atu !in"al dan #reter Dalam Dasar$Dasar #rolo%i.
Hogyakarata: 4agung 4eto.
$. Ben0ay B. Bhayani 4B. $2#