Analysis of Water Quality for Tourism Suitability at ... · kling dan diving. MenurutBengen (2002)...
Transcript of Analysis of Water Quality for Tourism Suitability at ... · kling dan diving. MenurutBengen (2002)...
AQUASAINS(Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan)
Analysis of Water Quality for Tourism Suitability at
Indonesia’s Front Island: Ganting Beach, Simeuleu Island,
Nanggroe Aceh Darussalam
Herdiana Mutmainah1 · Gunardi Kusumah1 · TryAltanto 1 · Koko Ondara1
Ringkasan Indonesia is an archipelago co-untry with potential marine and coastal.Simeulue Island, NAD is one of the lea-ding island in west of the Republic of In-donesia and located in Hindia Ocean. Si-meulue have potential marine waters su-ch as fish, lobster, crab and sea cucumberas well as ecosystems such as coral reefsand mangroves. Simeulue is an area thataffected by the tsunami or Smong (in localterm means running) at eleven years agoon 26 December 2004. A big change thathappen is the accretion on most coasts suchas in the area around the northwest to thenortheast. This accretion marked by the wi-dening of the coast towards the sea and thelifting of the corals to the surface because ofthe movement of tectonic plate subductionSunda arc (Natawidjaja, 2007). This stu-dy aims to determine the condition of thewater quality and the potential suitabilityof a marine tourism in this region to fore-ign countries. Location of study at GantingBeach, Village of Kuala Makmur, Simeu-lue regency, Simeulue Island. The researchwas conducted in August 2015. The numberof sampling station is 12 points with purpo-sive sampling method. Observation of wa-ter quality parameters are pH, temperature,
1)Loka Penelitian Sumber Daya dan Kerentan-an Pesisir Balitbang Kelautan dan Perikanan,KKP. Komp. PPS Bungus, Jl. Raya Padang Pa-inan KM 16, Telp/Fax. 0751-751458. Teluk Bu-ngus. Sumatera Barat. Indonesia .E-mail: [email protected]
salinity, turbidity, dissolved oxygen, bright-ness, BOD5, odors, oil and debris. Theseparameters are then mapped using softwa-re ODV, analyzed and compared with thesea water quality standard for marine to-urism as well as the characteristics of thecoast to the suitability index of recreationalarea. Water quality parameters showed pHvalues ranged from 10.05 to 10.25; tempe-rature from 29.80 to 31.90 (° C); salinityfrom 27.60 to 32.70 (ppt); turbidity from0.00 to 3.50 (NTU); dissolved oxygen from7.46 to 8.77 (mg / L); BOD5 from 0.897to 1.076 (mg / L); brightness 8.50 to 15.40(m); no smell; no oil layer; and no debris.The results showed that the water qualityP. Ganting is very suitable for recreatio-nal activities (index 77, category S1) andit is suitable for swimming and also for bo-ating tourism activities, banana boats andjet skis (index 16, category S2).
Keywords water quality, suitability formarine tourism, marine water qualitystandards, the index of recreational areaand ODV
Received: 08 Maret 2016Accepted: 13 April 2016
424 Herdiana Mutmainah et al
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepula-uan dengan potensi laut dan pesisiryang beragam dan melimpah. PulauSimeulue (P. Simeulue), NAD me-rupakan salah satu pulau terdepansebelah barat Negara Kesatuan Re-publik Indonesia (NKRI), yang ter-letak di S. Hindia. Terpisah 150 kmdari daratan Propinsi Aceh dan Pu-lau Sumatera, dengan luas 2.130 km2,Simeulue memiliki pesisir dan per-airan dengan biota laut yang sangatpotensial, seperti ikan, lobster, kepi-ting dan teripang serta ekosistem se-perti terumbu karang dan mangro-ve. Walaupun P. Simeulue merupak-an daerah yang terkena dampak Tsu-nami atau Smong (istilah lokal ber-arti berlari) pada 11 tahun yang lalutepatnya tanggal 26 Desember 2004,kondisi Simeulue masih sangat ala-mi dan bersih. Perubahan yang men-colok di Simeulue setelah Tsunami2004 adalah terjadinya akresi padasebagian besar pantai seperti di dae-rah sekitar barat laut hingga ke arahtimur laut. Akresi ini ditandai de-ngan semakin melebarnya pantai kearah laut dan terangkatnya terum-bu karang ke permukaan karena per-gerakan lempeng tektonik SubduksiBusur Sunda (Natawijaya and Mo-urato, 2007). Melihat kondisi pesi-sir, laut historis dan kultur P. Si-meulue yang bernilai lebih, membe-ri alternatif berbagai jenis komodi-tas sumber devisa di sektor wisata
dan jasa seperti wisata bahari, geo-park (lokasi dampak Tsunami), kuli-ner, dan lain-lain. Sektor perdagang-an dan ekspor seperti hasil perikan-an tangkap dan budidaya perikan-an dengan nilai ekonomis yang tinggijuga memberi peluang untuk dikem-bangkan.
Pantai Ganting merupakan dae-rah yang menjadi salah satu destina-si wisata lokal di P. Simeulue. Pan-tai Ganting terletak di Desa KualaMakmur, 11 km dari Sinabang (ibu-kota Kabupaten Simeulue). PantaiGanting memiliki pesonanya sendi-ri dengan hamparan pasir putih disatu sisi, dan abu-abu di sisi yanglain. Pohon-pohon Cemara dan Ke-lapa memberi nuansa yang teduh de-ngan air laut yang jernih dan pan-tulan cahaya matahari yang menge-nai dasar laut memberi warna yangsensasional di permukaan. Kumpul-an koral di sisi ujung pantai, tempat-tempat kuliner dengan menu khasdan harga yang terjangkau yaitu mielobster atau mie kepiting merupakandaya tarik tersendiri bagi pengun-jung. Sayangnya, belum tampak ke-giatan wisata bahari yang komersilatau yang sifatnya modern sepertihotel-hotel, resort atau kegiatan rek-reasi air seperti banana boat, jet ski;fotografi natural (pantai dan laut);festival (misalnya layang-layang atauperahu dayung) dan lain-lain. Ma-syarakat setempat masih mengguna-kannya sebagai tempat berkumpul ke-luarga, kuliner, mandi dan berenang.
Analysis of Water Quality for Tourism Suitability 425
Gambar 1 Lokasi Penelitian Pantai Ganting
Gambar 2 Lokasi Stasiun Penelitian KualitasAir di Pantai Ganting
Berdasarkan kondisi tersebut, pene-litian ini bertujuan untuk mengeta-hui kualitas perairan dan kesesuaianuntuk kawasan wisata bahari.
MATERI DAN METODE
Penelitian kualitas perairan dan ke-sesuaian wisata dilaksanakan di Pan-tai Ganting, Desa Kuala Makmur,Kab. Simeulue pada Agustus 2015.Penentuan titik sampel dan statiunpenelitian dilakukan secara purpo-sive sampling (ditentukan di titik-titik tertentu dengan tujuan terten-tu yang dianggap dapat merepresen-tasikan kondisi daerah secara kese-luruhan). Jumlah statsiun penelitiansebanyak 15 titik dengan koordinatyang ditandai menggunakan GPS.
Parameter kualitas perairan yangditeliti meliputi pH, suhu, salinitas,kekeruhan, oksigen terlarut, BOD5,kecerahan, bau, lapisan minyak, dansampah. Alat Multiparameter waterquality checker (TOAA) digunakanuntuk mengukur pH, suhu, salinitas,kekeruhan, oksigen terlarut, BOD5;sechii disk untuk mengukur kecerah-an; lapisan minyak dan sampah de-ngan visual sedangkan bau denganorganoleptik (indera penciuman). Se-diment grab digunakan untuk meng-ambil sampel material dasar perair-an. Pengukuran kesepuluh parame-ter dilakukan secara insitu; materialdasar perairan secara eksitu. Sampelair diambil menggunakan alat botolNansen untuk kedalaman 0m dan 10m, kemudian dimasukkan kedalam botol-botol sampel dan diukur secara ek-situ di laboratorium untuk BOD5,unsur-unsur, logam dan sedimen. Ha-sil pengukuran dibandingkan denganKeputusan Menteri Lingkungan Hi-dup No. 51 th. 2004 tentang BakuMutu Air Laut untuk wisata baha-ri, Tabel 1. Parameter dan kriteriayang digunakan untuk analisis kese-suaian lahan berdasarkan Yulianda(2007) (Tabel 2). Untuk kategori ke-cepatan arus (Harahap dalam Sariand Usman, 2012) adalah seperti da-lam Tabel 3. Sedangkan kategori ke-miringan lereng, seperti disebutkanoleh Yulianda (2007) dalam adalahseperti dalam Tabel 4. Kriteria tu-tupan lahan sekitar pantai, dikate-gorikan dalam 3 kelompok (Yulian-
426 Herdiana Mutmainah et al
Tabel 1 Syarat dan Kondisi Kualitas Perairan
Parameter Wisata Bahari
pH 7.0 – 8.5Suhu (oC) AlamiSalinitas (o/oo) AlamiKekeruhan (NTU) 5DO (mg/L) > 5Kecerahan (m) > 6BOD5 (mg/L) 10Bau Tidak berbauLapisan Minyak Tidak adaSampah Tidak ada
Tabel 3 Kategori Kecepatan Arus
Kecepatan ArusKategori
(m/det)
0 – 0.25 Lambat0.25 – 0.50 Sedang0.50 – 1.00 Cepat
> 1.00 Sangat cepat
Tabel 4 Kategori Kemiringan Lereng
KemiringanKategori
Lereng (o)
< 10 Datar10 - 25 Landai25 – 45 Curam> 45 Terjal
da, 2007), seperti dalam Tabel 5. Yu-suf (2007) mengelompokkan kriteriakesesuaian wisata dalam 3 kategoridan rentang skor, yaitu : Sangat Se-suai (S1) = 71 – 90 Sesuai (S2) =51 – 70 Tidak Sesuai (S3) = < 51Untuk kategori dan kriteria wisataberperahu, banana boat dan jet skiadalah seperti dalam Tabel 6. 3 kate-gori dengan rentang skor yaitu : Sa-ngat Sesuai (S1) = 18,7 - 24 Sesuai(S2) = 13,3 – 18,6 Tidak Sesuai (S3)= < 13,3.
Tabel 5 Kriteria Tutupan Lahan Pantai
Kriteria Kategori
Sangat Sesuai
Lahan
terbuka
dan kelapa
Sesuai
Semak
belukar
rendah
Tidak sesuai
Semak
belukar tinggi,
permukiman
dan pelabuhan
Tabel 6 Kategori Wisata Berperahu, Banana Bo-at dan Jet Ski
Parameter Kategori Kriteria Bobot Skor
S1 > 8 3
Kedalaman S2 > 4 – 8 5 2
S3 < 4 1
S1 0 – 0,15 3
Kecepatan S2 >0,15 – 0,40 3 2
arus (m/s) S3 >0,40 1
Gambar 3 Sebaran pH di Stasiun-Stasiun LokasiSurvey Pantai Ganting
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pengukuran di lapang-an, didapat nilai parameter kualitaslingkungan perairan Pantai Gantingadalah seperti dalam Tabel 7. Pe-ta sebaran nilai parameter kualitaslingkungan perairan menggunakan per-angkat lunak ODV adalah seperti da-lam gambar 3 – 8.
pH di sekitar pantai yang menja-di sebaran titik-titik stasiun penga-
Analysis of Water Quality for Tourism Suitability 427
Tabel 2 Kriteria Kesesuaian Wisata Pantai Kategori Rekreasi dan Berenang
Parameter Bobot Kategori s1 Skor Kategori s2 Skor Kategori s3 Skor
Kedalaman perairan (m) 5 0 - 3 3 > 3-5 2 > 5 1
Tipe pantai 5 Pasir putih 3
Pasir putih,
2
Pasir hitam,
1sedikit karang
berkarang,
sedikit terjal
Lebar pantai (m) 5 >30 3 10 – 30 2 3 - < 10 1
Material dasar perairan 3 Pasir 3 Karang berpasir 2 Pasir berlumpur 1
Kecepatan arus 3 0 - 0.2 3 > 0.2 – 0.4 2 > 0.4 1
Kemiringan pantai (o) 3 < 10 3 10 – 25 2 > 25 1
Kecerahan perairan (m) 1 > 5 3 > 3 – 10 S 2 < 3 1
Penutupan lahan pantai 1
Lahan terbuka,
3
Semak belukar rendah,
2
Belukar tinggi,
1kelapa savana permukiman,
pelabuhan
Biota berbahaya 3 Tidak ada 3 1 spesies 2 > 1 spesies 1
Ketersediaan air tawar (km) 1 < 0.5 3 < 0.5 - 1 2 > 1 - 2 1
Gambar 4 Sebaran Suhu di Stasiun-Stasiun Lo-kasi Survey Pantai Ganting
Gambar 5 Sebaran Salinitas di Stasiun-StasiunLokasi Survey Pantai Ganting
matan menunjukkan besaran dengankisaran 10,2 hingga 10,31 (gambar3). Nilai ini melebihi batas baku mu-tu air laut dikarenakan waktu saatdilakukan survey adalah pada sianghari, saat terjadinya fotosintesis danintensitas cahaya matahari lebih be-
Gambar 6 Sebaran Kekeruhan di Stasiun-Stasiun Lokasi Survey Pantai Ganting
Gambar 7 Sebaran Oksigen Terlarut di Stasiun-Stasiun Lokasi Survey Pantai Ganting
sar dibanding pagi hari. Suhu rata-rata di titik-titik stasiun pada gam-bar 4 memiliki besaran yang ham-pir sama yaitu berada di kisaran 29hingga 30,4 oC kecuali di kawasanarah tenggara. Secara keseluruhan,suhu di lokasi survey masih meme-
428 Herdiana Mutmainah et al
Tabel 7 Nilai Parameter Kualitas Perairan Pan-tai Ganting
Stasiun
Koordinat
Parameter
BT
LU
pH
Suhu(o
C)
Salinitaso
/oo
Kekeruhan(N
TU)
DO
(mg/L)
Kecerahan(m
)BOD
5Bau
Lap.Minyak
Sampah
Sta
196°20’17"
02°33’3"
10.5
29.8
32.4
07.86
**
--
-
Sta
296°20’10"
02°33’1.7"
10.2
29.9
32.4
07.46
**
--
-
Sta
396°20’41.9"
02°33’2"
10.26
30.2
32.5
07.75
15.4
1,057
--
-
Sta
496°20’42"
02°33’16"
10.31
30.4
32.6
08.25
12.5
1,076
--
-
Sta
596°20’3.4"
02°33’26.1"
10.31
30.3
32.6
07.93
11.2
1,057
--
-
Sta
696°19’15.6"
02°33’45.8"
10.28
30.3
27.6
08.16
2.5
0,897
--
-
Sta
796°18’51.3"
02°33’52.6"
10.26
30.4
29.5
08.01
60,917
--
-
Sta
896°18’58"
02°34’4.3"
10.25
30.5
32.7
08.02
8.5
*-
--
Sta
996°19’24.8"
02°34’0"
10.25
30.4
32.7
08.15
10.4
*-
--
Sta
10
96°20’4.8"
02°33’46.1"
10.23
30.8
32.7
08.01
11
*-
--
Sta
11
96°20’40.6"
02°33’42.9"
10.22
30.5
32.6
08.1
10.5
*-
--
Sta
12
96°21’2.2"
02°33’28.2"
10.22
30.9
32.7
08.11
9.8
*-
--
Ket : (*) tidak diukur; (-) tidak ada bau, minyak dan
sampah
Gambar 8 Sebaran Tingkat Kecerahan diStasiun-Stasiun Lokasi Survey Pantai Ganting
nuhi syarat untuk pertumbuhan plank-ton, yaitu 25 hingga 32 (oC) dan sya-rat baku mutu air laut yaitu 28 hing-ga 32 (oC). Salinitas di sebagian be-sar titik-titik stasiun pengamatan (gam-bar 5) menunjukkan nilai 32,4 hing-ga 32,7 (ppt) yang masih memenu-hi syarat pertumbuhan terumbu ka-rang dan mangrove yaitu antara 32hingga 34 (ppt). Kekeruhan dipenga-ruhi oleh tingkat penetrasi cahayamatahari ke dasar perairan. Air yangsangat keruh dapat mengganggu pro-ses respirasi dan menurunnya kadaroksigen dalam air. Turbiditas di per-airan Pantai Ganting pada gambar 6menunjukkan nilai 0 NTU dan me-menuhi syarat baku mutu air lautyaitu < 5 NTU. Oksigen terlarut di-pengaruhi oleh suhu dan kandunganmineral di perairan. Oksigen terlarutyang memenuhi syarat sangat baikuntuk proses metabolisme dan res-pirasi biota laut. DO perairan Pan-tai Ganting menunjukkan nilai 7,46hingga 8,25 (mg/L). Nilai tersebutsesuai dengan yang disyaratkan ba-ku mutu air laut yaitu > 5 mg/L(gambar 7). Gambar 8 menunjukk-
Analysis of Water Quality for Tourism Suitability 429
an tingkat kecerahan atau kejernih-an perairan Pantai Ganting 8,5 me-ter hingga 15,4 meter dan sangat me-menuhi syarat baku mutu air lautyaitu > 6 meter.
Hasil pengukuran menunjukkan nilai-nilai yang memenuhi kriteria syaratuntuk kawasan wisata bahari (Ke-pmen LH No. 51 Th.2004) kecualipH. Hal ini disebabkan waktu pe-ngambilan sampel dilakukan pada sa-at siang hari hingga menjelang so-re, sehingga nilai pH menjadi lebihbesar dari nilai normalnya. Sepertidisebutkan oleh Arifn et al. (2002)bahwa nilai pH lebih rendah padapagi hari bila dibandingkan sore ha-ri. Nilai pH menunjukkan tingkat kon-sentrasi ion hidrogen (H+) yang ber-peran dalam kelarutan senyawa-senyawatertentu di perairan. Suhu merupak-an besaran yang menunjukkan pa-nas/kalor yang terkandung dalam su-atu benda. Suhu mempengaruhi ak-tivitas metabolisme dan perkemba-ngbiakan organisme-organisme terse-but. Suhu air laut optimum untukpertumbuhan plankton di laut tro-pis adalah sekitar 25 oC - 32 oC. Ha-sil pengukuran menunjukkan bahwasuhu perairan Pantai Ganting ma-sih memenuhi kondisi optimum ter-sebut. Salinitas dengan tingkat ter-tentu merupakan syarat kelangsung-an hidup terumbu karang dan lamunyang menjadi daya tarik.
Obyek wisata bahari seperti snor-kling dan diving . Menurut Bengen(2002) syarat salinitas terumbu ka-
rang berkisar antara 30 o/oo hing-ga 36 o/oo. Salinitas di Pantai Gan-ting menunjukkan nilai sekitar 27,60– 32,70 (o/oo) sehingga layak dijadik-an obyek wisata bahari. Nilai keke-ruhan atau tingkat kejernihan per-airan Pantai Ganting menunjukkanangka 0 hingga 3,5 NTU, masuk da-lam nilai syarat baku mutu yaitu 5NTU. Jumlah Oksigen terlarut atauDO hasil pengukuran menunjukkannilai 7,46 – 8,77 (mg/L) dan meme-nuhi syarat nilai baku mutu air la-ut, yaitu > 6 mg/L. Menurut Edwa-rd et al. (2004), konsentrasi DO ber-kisar antara 4,28 hingga 10 mg/L.Parameter kecerahan menunjukkantingkat penetrasi cahaya matahari keperairan. Kecerahan perairan PantaiGanting adalah sebesar 8,50 – 15,40m > 6 m, sehingga memenuhi syaratbaku mutu air laut untuk wisata ba-hari. Nilai BOD5 di perairan alamiberkisar antara 0,5 hingga 7,0 mg/L.Hasil pengukuran BOD5 di perair-an Pantai Ganting berkisar antara0,897 – 1,076 (mg/L) sehingga me-menuhi syarat baku mutu air lautuntuk wisata bahari. Secara visualdan organoleptik, perairan di PantaiGanting tidak mengandung lapisanminyak, sampah dan tidak berbau.
Titik stasiun yang diteliti untukkesesuaian wisata rekreasi dan ber-enang adalah stasiun 1, 2, 6 dan 7.Daerah sekitar 0 hingga 5 meter da-ri garis Pantai Ganting memiliki ke-dalaman sekitar dari 3 meter. Selainitu, air laut yang jernih, pasir yang
430 Herdiana Mutmainah et al
Tabel 8 Matriks Kesesuaian Pantai Ganting untuk Rekreasi Pantai dan Berenang
No Parameter Hasil Lapangan Kategori Bobot Skor Skor Total
1 Kedalaman perairan (m) 3 meter 3-5 (S2) 5 3 15
2 Tipe pantai Pasir putih Pasir putih (S2) 5 3 15
3 Lebar pantai (m) 5 meter < 10 meter (S3) 5 1 5
4 Material dasar perairan pasir Pasir (S1) 3 3 9
5 Kecepatan arus (m/det) 0,22 m/det > 0.2 – 0.4 (S2) 3 2 6
6 Kemiringan pantai (o) 10-15o < 10 (S1) 3 3 9
7 Kecerahan perairan (m) 8,5 m > 5 (S1) 1 3 3
8 Penutupan lahan pantai Lahan terbuka, kelapa Lahan terbuka, kelapa (S1) 1 3 3
9 Biota berbahaya Tidak ada Tidak ada (S1) 3 3 9
10 Ketersediaan air tawar (km) 0,2 < 0.5 (S1) 1 3 3
Total Skor 77
Tabel 9 Matriks Kesesuaian Pantai Ganting untuk Wisata Berperahu, Banana Boat dan Jet Ski
No Parameter Bobot Kategori Skor Skor Total
1 Kedalaman perairan (m) = 7m 5 > 4 - 8 (S2) 2 102 Kecepatan arus (m/det) = 0,22 m/det 3 > 0,15 – 0,40 (S2) 2 6
putih dan ombak yang relatif tenangsepanjang hari dengan kecepatan 0,22m/det merupakan daya tarik tersen-diri bagi pengunjung untuk melakuk-an rekreasi pantai dan berenang. Nu-graha et al. (2013) menyebutkan bah-wa kedalaman yang paling baik un-tuk berenang adalah sekitar 0 hing-ga 5 meter. Berdasarkan Tabel 8 diatas, diperoleh total skor yaitu 77.Berdasarkan rentang nilai atau in-deks kesesuaian lokasi wisata (Yusuf,2007), maka Pantai Ganting terma-suk kategori S1 yaitu sangat sesuaiuntuk dijadikan tempat wisata rek-reasi pantai dan berenang.
Penilaian kesesuaian wisata kate-gori berperahu, banana boat dan jetski untuk titik-titik stasiun 8 hingga12 yang berjarak > 5 meter dari ga-ris pantai, dengan kedalaman rata-rata 7m dan kecepatan arus sebesar0,22 m/det, maka total skor yang di-
peroleh adalah (2x5) + (2x3) = 16(Tabel 9). Berdasarkan rentang skoryang ada, maka nilai 16 masuk da-lam kategori sesuai (S2).
SIMPULAN
Hasil pengukuran kualitas air Pan-tai Ganting pada umumnya menun-jukkan nilai-nilai yang memenuhi kri-teria kawasan untuk wisata bahari,kecuali nilai pH yang berada di atasbaku mutu. Hal ini disebabkan ka-rena survei yang dilakukan pada si-ang hari, sedangkan pH air laut pa-da siang hari adalah lebih besar da-ri pagi hari karena intensitas mata-hari dan aktivitas fotosintesis akti-vitas fotosintesis yang menghasilkanO2 lebih besar sehingga berpenga-ruh pada tingkat keasaman air laut.Pantai Ganting khususnya stasiun 1,2, 6 dan 7 sangat sesuai (kategoriS1, indeks 77) untuk kegiatan wisata
Analysis of Water Quality for Tourism Suitability 431
rekreasi pantai dan berenang. PantaiGanting khususnya stasiun 8 hingga12 sesuai (kategori S2, indeks 16) un-tuk rekreasi berperahu, banana boatdan jet ski.
Pustaka
Arifn, T., Bengen, D. G., and Pari-wono, J. I. (2002). Evaluasi kesesu-aian kawasan pesisir teluk palu un-tuk pengembangan wisata bahari.Pesisir dan Lautan, 4(2):25–35.
Bengen, D. G. (2002). Sinopsis Eko-sistem Sumberdaya alam PesisirDan Laut Serta Prinsip Pengelola-annya. Pusat Kajian SumberdayaPesisir dan Lautan, IPB, Bogor.
Edward, M., Ahmad, F., and Rozak,A. (2004). Pengamatan bebera-pa sifat kimia dan fisika air lautdi ekosistem terumbu karang pu-lau sipora dan siberut kepulauanmentawai (sumatera barat). Jur-nal Ilmiah Sorihi, 3(1):38–57.
Natawijaya, D. H. and Mourato,S. (2007). Gempabumi dan tsu-nami di sumatra dan upaya un-tuk mengembangkan lingkunganhidup yang aman dari bencanaalam.
Nugraha, H. P., Indarjo, A., and Hel-mi, M. (2013). Studi kesesuaiandan daya dukung kawasan untukrekreasi pantai di pantai panjangbengkulu. Journal of Marine Re-search, 2(2):130–139.
Sari, T. E. Y. and Usman (2012).Studi parameter fisika dan kimia
daerah penangkapan ikan perairanselat asam kabupaten kepulauanmeranti provinsi riau. Jurnal Per-ikanan dan Kelautan, 17(1):88–100.
Yulianda, F. (2007). Ekowisata ba-hari sebagai alternatif pemanfa-atan sumberdaya pesisir berbasiskonservasi.
Yusuf, M. (2007). Kebijakan Pe-ngelolaan Sumberdaya Pesisir danLautan Kawasan Taman NasionalKarimunjawa Secara Berkelanjut-an. PhD thesis, Institut PertanianBogor.