Analisis Umum OD

download Analisis Umum OD

of 11

Transcript of Analisis Umum OD

  • 8/18/2019 Analisis Umum OD

    1/11

    1.3 Etiologi

    Secara garis besar etiologi maloklusi dapat digolongkan dalam faktor herediter (genetik) dan

    faktor lokal. Kadang-kadang suatu maloklusi sukar untuk ditentukan etiologinya karena

    adanya berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhkembangan.

    1. Faktor HerediterFaktor herediter dapat bermanifestasi dalam dua hal, yaitu 1) disproporsi ukuran gigi dan ukuran rahang

    yang menghasilkan maloklusi berupa gigi berdesakan atau berupa diastema. Disproporsi ukuran, posisi,

    dan bentuk rahang atas dan bawah yang menghasilkan relasi rahang yang tidak harmonis. Menurut

    Mossey (1999) berbagai komponen ikut menentukan terjadinya oklusi normal ialah

    a. !kuran maksila dan mandibula termasuk ramus dan korpus

     b. Faktor yang ikut memengaruhi relasi maksila dan mandibula seperti basis kranial dan lingkungan". #umlah, ukuran dan morfologi gigi

    d. Morfologi dan sifat jaringan lunak (bibir, lidah, dan pipi)

    $mplikasi klinis untuk suatu maloklusi yang lebih banyak dipengaruhi faktor herediter adalah kasus

    tersebut mempunyai prognosis yang kurang baik bila dirawat ortodontik, namun sangat sulit untuk dapat

    menentukan seberapa besar pengaruh faktor herediter terhadap maloklusi tersebut.

    Kelainan Gigi

    %eberapa kelainan gigi yang dipenagruhi faktor herediter ialah kekurangan jumlah gigi (hipodontia),

    kelebihan jumlah gigi (hiperdontia), misalnya ada mesiodens, bentuk gigi yang khas misalnya karabeli pada

    molar, kaninus yang impaksi di palatal, transposisi gigi misalnya kaninus yang terletak diantara premolar.

    Kekurangan Jumlah Gigi

    &nodontia adalah suatu keadaan tidak terbentuknya gigi sama sekali. %entuk gangguan pertumbuhan yang

    tidak separah anodontia adalah hipodontia, yaitu suatu keadaan beberapa gigi mengalami agenesis( sampai

    dengan ' gigi), sedangkan oligodontia adalah gigi yang tidak terbentuk lebih dari ' gigi. igi yang sering

    agenesis adalah molar ketiga, premolar kedua, dan insisi lateral.

    Kelebihan Jumlah Gigi

    *ang paling sering ditemukan adalah gigi kelebihan yang terletak di garis median rahang atas biasa disebut

    mesiodens. #enis gigi kelebihan lainnya adalah yang terletak disekitar insisi lateral sehingga disebut

    laterodens dan premolar tambahan. &danya gigi yang kelebihan dapat menghalangi terjadinya oklusi normal.

    Disharmoni Dentomaksiler

    Disharmoni dentomaksiler adalah suatu keadaan disproporsi antara besar gigi dan rahang dalam hal ini

    lengkung gigi. Menurut &nggraini (19+) etiologi disharmoni dentomaksiler adalah faktor herediter. -anda

    tanda klinis suatu disharmoni dentomaksiler di regio anterior yang mudah diamati antara lain

    a. -idak ada diastema fisiologis pada fase geligi sulung yang se"ara umum dapat dikatakan bahwa bila

     pada fase geligi sulung tidak ada diastema fisiologis dapat diduga bahwa kemungkinan besar akan

    terjadi gigi berdesakan bila gigigigi permanen telah erupsi.

  • 8/18/2019 Analisis Umum OD

    2/11

     b. /ada saat insisi sentral akan erupsi, gigi ini meresorpsi akar insisi sentral sulung dan insisi lateral

    sulung se"ara bersamaan sehingga insisi lateral sulung tanggal prematur.

    ". $nsisi sentral permanen tumbuh dalam posisi normal oleh karena mendapat tempat yang "ukup. %ila

    letak insisi sentral permanen tidak normal berarti penyebabnya bukan disharmoni dentomaksiler

    murni tapi penyebab lain.

    d. /ada saat insisi lateral permanen akan erupsi dapt terjadi dua kemungkinan. *ang pertama insis

    lateral permanen meresorpsi akar kaninus sulung sehingga kaninus sulung tanggal prematur dan

    insisi lateral permanen tumbuh dalam letak yang normal karena tempatnya "ukup. 0elanjutnya

    kaninus permanen akan tumbuh diluar lengkung geligi karena tidak mendapat tempat yang "ukup.

    emungkinan kedua adalah insis leteral permanen tidak meresopsi akar kaninus sulung tetapi

    tumbuh di palatal sesuai dengan letak benihnya.

    2. Faktor Lokal

    Gigi Sulung Tanggal rematur

    igi sulung yang tanggal prematur dapat berdampak pada susunan gigi permanen. $nsisi sentral dan

    lateral sulung yang tanggal prematur tidak begitu berdampak tetapi kaninus sulung akan

    menyebabkan adanya pergeseran garis median. Molar pertama sulung yang tanggal prematur juga

    dapat menyebabkan pergeseran garis median. Molar kedua sulung terutama rahang bawah merupakan

    gigi sulung yang paling sering tanggal prematur karena karies, kemudian gigi molar permanen

     bergeser kearah diastema sehingga tempat untuk premolar kedua berkurang dan premolar kedua

    tumbuh sesuai letak benihnya.

    ersistensi Gigi

    /ersistensi gigi sulung atau disebut juga oer retained de"idous teeth berarti gigi sulung yang sudah

    melewati waktunya tanggal tetapi tidak tanggal. %ila diduga terjadi persistensi gigi sulung tetapi gigi

    sulungnya tidak ada di rongga mulut, perlu diketahui anamnesis pasien, dengan melakukan

    wawan"ara medis kepada orang tua pasien.

    Trauma

    -rauma yang mengenai gigi sulung dapat menggeser benih gigi permanen. %ila terjadi trauma pada

    saat mahkota gigi permanen sedang terbentuk dapat terjadi gangguan pembentukan enamel,

    sedangkan bila mahkota gigi permanen telah terbentuk makan terjadi dilaserasi. alau ada dugaan

    terjadi trauma pada saat pembentukan gigi permanen perlu diketahui anamnesis apakah pernah

    terjadi trauma di sekitar mulut untuk lebih memperkuat dugaan. -rauma pada salah satu sisi muka

     pada masa kanakkanak dapat menyebakan asimertri muka.

    engaruh Jaringan Lunak 

    -ekanan dari otot bibir, pipi dan lidah memberi pengaruh yang besar terhadap letak gigi. Menurut

     penelitian tekanan yang berlangsung selama 2 jam dapat mengubah letak gigi. Misalnya pada lidah,

  • 8/18/2019 Analisis Umum OD

    3/11

    karena letak lidah pada posisi istirahat tidak benar atau karena makroglosi dapat mengubah

    keseimbangan tekanan lidah dengan bibir dan pipi sehingga insisi bergerak ke arah labial. %ibir

    yang telah dioperasi pada pasien "elah bibir dan langitlangit kadangkadang mengandung jaringan

     parut yang banyak selain tekannya yang besar oleh karena bibir pada keadaan tertentu menjadi

     pendek sehingga memberi tekanan yang lebih besar dengan akibat insisi tertekan kearah palatal.

     Kebiasaan !uruk 0uatu kebiasaan yang berdurasi sedikitnya 2 jam sehari, berfrekuensi "ukup tinggi dengan intensitas

    yang "ukup dapat menyebabkan maloklusi . kebiasaan menghisap jari pada fase geligi sulung tidak

    mempunyai dampak pada gigi permanen bila kebiasaan tersebut telah berhenti sebelum gigi

     permanen tumbuh. %ila kebiasaan ini terus berlanjut sampai gigi permanen erupsi akan terdapat

    maloklusi dengan tandatanda berupa insisi yang proklinasi dan terdapat diastema, gigitan terbuka,

    lengkung atas yang sempit serta retroklinasi insis bawah. ebiasaan menghisap bibir bawah dapat

    menyebabkan proklinasi insisi atas disertai jarak gigit yang bertambah dan retroklinasi insisi

     bawah.

    Faktor "atrogenik 

    /erawatan ortodontik mempunyai kemungkinan terjadinya kelainan iatrogenik. Misalnya, pada saan

    menggerakkan kaninus ke distal dengan peranti lepasan tetapi karena kesalahan desain atau dapat

     juga saat menempatkan pegas tidak benar sehingga terjadi gerakan gigi kedistal dan palatal.

    /emakaian kekuatan besar untuk menggerakkan gigi dapat menyebabkan resorpsi akar gigi yang

    akan digerakkan, resorpsi yang berlebihan pada tulang aleolar selain kematian pulpa gigi. elainan

     jaringan periodontal dapat juga disebabkan adanya perawatan ortodontik, misalnya gerakan gigi

    kearah labial3bukal yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya dehiscence dan fenestrasi.

    I Analisis Umum Uraian

    1 Nama, alamat ,kelamin, umur Kelamin , umur → berkaitan denganpertumbuhkembangandentomaksilofasial

    isal ! perubahan fase geligi,perbedaan pertumbuhkembanganmuka pria dan "anita

    # Keluhan utama pasien $iasanya ttg keadaan susunan gigiyang dirasakan pasien menggangguestetik dentofasial , mempengaruhistatus social , fungsi pengunyahanyang mendorong keinginan untukdilakukan perawatan ortodonti

    % Keadaan social &ntuk mengetahui emosi px misaladanya kebiasaan menghisap 'ari yang

  • 8/18/2019 Analisis Umum OD

    4/11

    berkepan'angan, prestasi bela'ar yangkurang baik

    i"ayat kesehatan pasien dankeluarga

    Kesehatan px sejak dilahirkan smppx datang misal trauma pd muka dankepala smp memerlukan operasi,penyakit 'antung, diabetes,arthritis,tonsil yg sudah pernah di operasi

    * $erat dan tinggi badan engetahui pertumbuhkembangan

    normal/ tidak sesuai umur dan jenis kelamin 

    + as kelompok etnik Dalam pengertian sik  ( bukanbudaya )meliputi ras ayah ibu, kakeknenek

    $entuk skelet !endomork 

     mesomork  ektomork 

    pendek,berlemakberototlangsing , sedikit jaringan otot /lemak 

    /iri keluarga pola tertentu yg

    selalu ada pd keluarga

    Kelainan skelet berupa prognati

    mandibula, keadaan yang selaluberulang pd suatu keluarga secaraturun menurun

    0 enyakit anak  ang dapat mengganggupertumbuhkembangan, misalpenyakit dgn panas tinggi, sistemik

    12 3lergi 4erhadap obat!an, bahan " latex #,lingkungan " debu#

    11 Kelainan endokrin 5ang ter'adi pd pra lahir 5ang ter'adi pd pas$a lahir 

    • hipoplasia gigi

    • mempengaruhi percepatan

    hambatan pertumbuhan muka,dera'at pematangan tulang,penutupan sutura, resorpsi akargigi sulung,, erupsi gigi permanen

    1# 4onsil radang tidak1% Kebiasaan bernafas melalui mulut →kesukaran pd "aktu

    dicetak

    4iwayat kesehatan pasien dan keluarga

    /erlu diketahui riwayat kesehatan pasien sejak lahir sampai pasien datang untuk perawatan. 5alhal yang

     perlu ditanyakan pada orang tua pasien 3 pasien misalnya apakah pasien dilahirkan se"ara normal atautidak. %eberapa tindakan persalinan dapat mengakibatkan trauma pada kondili mandibula sehingga

    menyebabkan maloklusi dikemudian hari.

    • %erat dan tinggi pasien

    Dengan menimbang berat dan mengukur tinggi pasien diharapkan dapat diketahui apakah

     pertumbuhkembangan pasien normal sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya.

    • 4as

  • 8/18/2019 Analisis Umum OD

    5/11

    /engertian ras dalam lingkup ini adalah ras dalam pengertian fisik, bukan dalam pengertian budaya.

    /enetapan ras pasien dimaksudkan untuk mengetahui "iri fisik pasien karena setiap ras mempunyai "iri

    fisik tertentu.

    • %entuk skelet

    0heldon (19'6), seorang antropologis, menggolongkan bentuk skelet berdasar jaringan yang dominan

    yang mempengaruhi bentuk skelet. 0eseorang yang langsing dengan sedikit jaringan otot atau lemak

    digolongkan sebagai ektomorfik. /ada indiidu seperti ini yang dominan adalah kulit dan saraf yang

     berasal dari ektoderm. 0eseorang yang berotot digolongkan sebagai mesomorfik dan orang yang pendek

    dengan otot yang kurang berkembang akan tetapi mempunyai lapisan lemak yang tebal disebut

    endomorfik. %entuk skelet ini mempunyai hubungan dengan pertumbuhkembangan. &nak dengan bentuk

    skelet ektomorfik men"apai kematangan lebih lambat daripada anank dengan tipe endomorfik maupun

    mesomorfik.

    eterangan bentuk skelet &. endomorfik, %. mesomorfik, 7. 8ktomorfik 

    • 7iri keluarga

    7iri keluarga adalah adanya polapola tertentu yang selalu ada pada keluarga tersebut. 7ontoh klasik

    dibidang ortodontik adalah adanya kelainan skelet yang berupa prognati mandibula pada dinasti5absburg di 8ropa.

    • /enyakit anak 

    Meskipun biasanya anak dapat pernah menderita berbagai penyakit akan tetapi dalam hal ini yang perlu

    diketahui adalah penyakit anak yang dapat mengganggu pertumbuhkembangan normal seorang anak.

    Menurut Moyers (19), penyakit dengan panas badan yang tinggi dapat menyebabkan gangguan jadwal

    waktu pertumbuhkembangan gigi pada masa bayi dan anakanak. /enyakit sistemik lebih berpengaruh

     pada kualitas gigi daripada kuantitas pertumbuhkembangan gigi. 0uatu maloklusi merupakan akibat

    sekunder kelainan otot dan beberapa kelainan neuropati atau merupakan sekuel dari perawatan skoliosis

    yang berlangsung lama untuk imobilisasi tulang belakang.

    • &lergi

    &lergi terhadap bahan perlu diketahui oleh operator dengan menanyakan pada pasien atau orang tua

     pasien. /ada pemeriksaan pasien perlu ditanyakan apakah ada alergi terhadap obatobatan, produk

    kesehatan, atau lingkungan.

    • elainan endokrin

  • 8/18/2019 Analisis Umum OD

    6/11

    elainan endokrin yang terjadi pralahir dapat mewujud pada hipoplasia gigi. elainan endokrin

     pas"alahir dapat menyebabkan per"epatan atau hambatan pertumbuhan muka, mempengaruhi derajat

     pematangan tulang, penutupan sutura, resorpsi akar sulung dan erupsi gigi permanen.

    • -onsil

    %ila tonsil dalam keadaan radang, dorsum lidah dapat menekan tonsil tersebut. !ntuk menghindari

    keadaan ini mandibula se"ara refle: diturunkan, gigi tidak kontak sehingga terdapat ruangan yang lebih

    luas untuk lidah dan biasanya terjadi perdorongan lidah ke depan saat menelan. -onsil yang besar apalagi

     bengkak dapat mempengaruhi posisi lidah. adangkadang lidah terletak ke anterior sehingga

    mengganggu fungsi menelan.

    • ebiasaan bernafas

    0eseorang disebut sebagai penapas mulut apabila dalam keadaan istirahat maupun pada saat melakukan

    kegiatan selalu bernafas melalui mulut. 0eorang penapas hidung kadangkadang bernafas lewat mulut

     juga pada keadaan tertentu misalnya pada keadaan saluran pernafasan terganggu oleh karena pilek.

    /asien yang biasa bernafas melalui mulut akan mengalami kesukaran pada saat dilakukan pen"etakan

    untuk membuat model studi maupun model kerja.

    #nalisis Lokal

    Ti$e ro%il

    /rofil muka Menurut raber (19+;) dikenal tiga tipe profil muka yaitu

    • 7embung ("one:)

     bila titik petemuan

  • 8/18/2019 Analisis Umum OD

    7/11

  • 8/18/2019 Analisis Umum OD

    8/11

    "ntra 'ral

    /emeriksaan intra oral dilakukan dengan "ara

    1. Jaringan mukosa mulut

    a. ingia

    Dalam keadaan normal3hypertrophy3hypotrophy. &danya peradangan gingial dapat ditentukan

    dengan gingial indeks ($)

     b. Mukosa labial.

    >alam keadaan normalin?amasi atau dalam keadaan kelainan lainnya. asien

    dengan oral hygiene yang 'elek biasanya memiliki mukosa labial dan gingi@al yang

    in?amasi dan hypertrophy. Normal ! "arana coral pink , konsistensi kenyal, tekstur

    pada gingi@a cekat terdapat stippling, margin gingi@a mengelilingi gigi seperti kerah

    ba'u, apabila mukosa ditekan ber"arna pucat, 'ika dilepas akan kembali normal.

    2. Keadaan Lidah/emeriksaan lidah meliputi bentuk, ukuran dan fungsi. /ada lidah pasien tampak

    a. !kuran lidah yang sedang

     b. -erdapat "andidiasis pada bagian dorsum lidah

    3. alatum

    Dalam keadaan normal 3 tinggi 3 rendah 3 lebar 3 sempit. /asien dengan pertumbuhan rahang atas

    kurang ke lateral memiliki bentuk palatum yang tinggi sempit, sebaliknya jika terdapat pertumbuhan yang

     berlebihan memiliki palatum yang lebar.

    4. Kebersihan &ulut (Oral Hygiene)

    Dalam keadaan baik 3 sedang 3 buruk. ebersihan mulut yang terjaga dengan baik merupakan

    indikator perhatian pasien terhadap gigi dan rongga mulut serta dapat diharapkan adanya kerja sama yang

     baik dengan pasien. ?leh karena itu motiasi menjaga kebersihan mulut perlu dilakukan sebelum dilakukan

     perawatan ?rtodonti".

    5. Frekuensi Karies

    /emeriksaan gigi dengan karies perlu dilakukan karena gigi yang karies merupakan penyebab utama

    maloklusi lo"al. aries merupakan penyebab terjadinya tanggal prematurgigi sulung sehingga terjadi

     pergeseran gigi permanen, erupsi gigi permanen yang lambat dan lainlain.

    6. Fase geligi

    /asien yang dating untuk perawatan orthodonti" biasanya dalam geligi pergantian atau permanen dan

     jarang pada fase geligi sulung. Fase geligi sulung ditandai denagn adanya gigi sulung dirongga mulut

    ( kurang lebih sampai umur 2 tahun). Fase geligi pergantian ditandai dengan adanya gigi sulung dan gigi

     permanen (kurang lebih antara umur 211 tahun), merupakan proses pergantian dari fase geligi sulung kefase

  • 8/18/2019 Analisis Umum OD

    9/11

    geligi permanen. Fase geligi permanen bila semua gigi geligi telah dalam rongga mulut adalah gigi

     permanen semua.

    eriode $erkembangan geligi

    &. /eriode /radental

    /eriode ini dimulai dari masa bayi hingga usia dimana gigi sulung yang pertama erupsi.

    %. /eriode geligi sulung/eriode ini dimulai saat gigi sulung mulai erupsi. !sia erupsi gigi sangat berariasi dan ditentukan

    oleh faktor genetik, akan tetapi dapat dipengaruhi juga oleh faktor lokal dan sistemik. Meskipun banyak 

    terdapat ariasi urutan erupsi gigi sulung yang umum adalah

    1. insisif pertama rahang bawah

    ;. insisif pertama rahang atas

    >. insisif kedua rahang atas

    '. insisif kedua rahang bawah

    . molar pertama rahang atas dan bawah

    2. kaninus rahang atas dan bawah

    +. molar kedua rahang bawah

    . molar kedua rahang atas

    /erkembangan oklusi pada geligi sulung diatas merupakan pola ratarata, dimana umumnya gigigigi

    sulung mulai erupsi pada usia 2bulan dan pada usia ;, sampai > tahun umumnya semua gigi sulung telah

    erupsi.

    /erkembangan oklusi pada geligi sulung dipengaruhi oleh sistem neuromuskuler dan sendi. %entuk

    lengkung pada geligi sulung umumnya ooid dan tidak banyak ditemukan ariasi seperti pada geligi

     permanen.

    7. /eriode geligi pergantian

    /eriode ini berawal dari erupsinya gigi molar permanen pertama di sebelah distal gigi molar gigi

    sulung kedua. /ada usia 2 tahun dan pada umumnya hingga 1; tahun, gigigigi sulung akan mulai digantikan

    oleh gigigigi permanen. igi permanen yang menggantikan tempat gigi sulung pada fase ini disebut dengan

    su""essional teeth. Ditambah dengan gigi molar permanen yang tumbuh di bagian posterior lengkung geligi

    sulung sebagai gigigigi tambahan dan dinamakan a""esional teeth. /ada masa pergantian ini nantinya

     premolar akan menggantikan molar sulung, sehingga akan di dapatkan selisih jarak. 0elisih jarak antara gigi

    kaninus dan molar sulung yang akan digantikan oleh kaninus dan premolar permanen dinamakan leeway

     space.

    D. eligi permanen

    Menurut *ustisia, perkembangan oklusi gigi geligi permanen dapat dibagi menjadi tiga tahap

     perkembangan

    1. -ahap $

    /ada usia 2 tahun, dimana terjadi pergantian antara gigigigi insisie sulung dan

     penambahan keempat molar pertama permanen pada susunan gigigeligi.

    ;. -ahap $$

    -ahap ini berlangsung pada usia 161> tahun. -erjadinya erupsi gigigigi premolar dan

    kaninus permanen.

    >. -ahap $$$

  • 8/18/2019 Analisis Umum OD

    10/11

      /ertumbuhan dari molar ketiga pada awal kehidupan dewasa melengkapi perkembangan

    oklusi gigi geligi permanen. !sia erupsi gigi molar ketiga, berkisar antara 1; tahun.

  • 8/18/2019 Analisis Umum OD

    11/11

    •  8urusan @ertical

     elasi gigi anterior

    •  8urusan sagital

    •  8urusan @ertikal

    atas, gigitan ton'ol,:igitan terbuka ( tidak ada kontak gigiatas dan ba"ah pada saat oklusi )

     &arak gigit/ o'er jetNormal !insisi@i atas didepan insisi@iba"ah dengan 'arak #-% mm

     4idak normal ! 'arak gigit terbalik. Cdge

    to edge(umpang gigit / o'er bite " 'arak@ertical insisisal insisi@i atas denganinsisal insisi@i ba"ah , normal # mm )

     4umpang gigit bertambah →gigitandalam

     4umpang gigit berkurang negatip ( - ) 4umpang gigit ! 2 ( edge to edge )