ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis...

118
i ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI TERINTEGRASI PADI TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN KAHU KABUPATEN BONE Analysis Of Production And Integrated Farm Income Of Rice-Beef Cattle In Kahu sub-district, Bone District AHMAD ZAILAN 105050100916 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AGRIBISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020

Transcript of ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis...

Page 1: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

i

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI

TERINTEGRASI PADI – TERNAK SAPI POTONG DI

KECAMATAN KAHU KABUPATEN BONE

Analysis Of Production And Integrated Farm Income Of

Rice-Beef Cattle In Kahu sub-district, Bone District

AHMAD ZAILAN

105050100916

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AGRIBISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2020

Page 2: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

ii

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI

TERINTEGRASI PADI – TERNAK SAPI POTONG DI

KECAMATAN KAHU KABUPATEN BONE

TESIS

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar magister

Program Studi Magister Agribisnis

Disusun dan Diajukan oleh

AHMAD ZAILAN

NomorIndukMahasiswa : 105050100916

Kepada

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER AGRIBISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2020

Page 3: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

iii

Page 4: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

iv

Page 5: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

v

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertandatangan di bawahini :

Nama : Ahmad Zailan

NIM : 10505001916

Program Studi : Magister Agribisnis

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul : Analisis

Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi

Potong Di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone. Adalah benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat

dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini hasil karya orang

lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, 8 Oktober 2020

Ahmad Zailan

Page 6: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

vi

ABSTRAK

AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan

Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone. Dibimbing oleh Syafiuddin dan Arifin Fattah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya produksi, tingkat pendapatan usahatani terintegrasi padi - ternak sapi di Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone.

Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat petani padi sekaligus peternak sapi potong dengan memanfaatkan limbah usahatani padi dan limbah usaha ternak sapi sebagai bagian dari sarana produksi di Kecamatan Kahu yang berjumlah 4356 orang. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik slovin yang kemudian dilanjutkan dengan teknik stratified random sampling dengan memilih masyarakat petani sekaligus peternak sapi potong disetiap desa berdasarkan tingkatan stratum. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 68 orang. Analisis data yang digunakan yaitu secara deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan metode analisis pendapatan.

Hasil analisis menunjukkan nilai produksi dan tingkat pendapatan, diperoleh total biaya senilai Rp 24.298.623., penerimaan sebanyak Rp 91.317.766 dengan total produksi padi senilai 13.791 Kilogram dari rata-rata luas lahan seluas 1.37 Hektar , total produksi ternak sapi potong senilai 337.29 Kilogram dari rata-rata jumlah ternak peliharaan sebanyak 5 ekor ternak sapi potong. Tingkat pendapatan senilai Rp 67.019.143., dengan R/C Ratio senilai 1.31 yang menandakan bahwa usaha tani dengan sistem yang terintegrasi layak untuk dilaksanakan.

Kata Kunci : Usahatani terintegrasi, Produksi, Pendapatan, Padi, Sapi Potong.

Page 7: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

vii

Page 8: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti kepada hamba-Nya. Shalawat serta

salam semoga tercurah kepada junjungan kita Rasulullah SAW beserta

para keluarga, sahabat dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis yang berjudul : Analisis Produksi Dan Pendapatan

Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan Kahu

Kabupaten Bone.

Tesis ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi

syarat dalam memperoleh gelar Magister Pertanian pada Program studi

Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tesis ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Prof. Dr. Syafiuddin M.Si.,selaku pembimbing I dan Dr. Ir. Arifin

Fattah M.Si., selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan

waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga tesis

dapat diselesaikan.

2. Ibu Dr. Sri Mardiyati SP.MP., Selaku penguji I dan Ibu Dr. Irma

Sribianti, S.Hut., M.P., IPM., selaku penguji II yang senantiasa

memberi dorongan serta kritikan dan saran yang bersifat

membangun dalam masa proses penyusunan maupun pada saat

seminar tesis.

3. Bapak Dr. Darwis Muhdina M.Si selaku Direktur Program

PascasarjanaUniversitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Prof. Dr. Syafiuddin M.Si selaku ketua Program

Pascasarjana Agribisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

danBapak Dr. Muhammad Natsir SP. MP. Selaku sekretaris

Program Pascasarjana Agribisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Page 9: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

ix

5. Kedua orang tua Almarhum ayahanda Lae dan Ibunda Hj. Jamilah,

dan kedua saudara saya Muh. Rijal dan Jusmiati serta segenap

keluarga yang senantiasa memberikan bantuan, baik moril maupun

materil sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

6. Seluruh Dosen Program Pascasarjana Agribisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu

kepada penulis.

7. Teman-teman sesama akademisi terutama kepada kakanda

Makmur onti, Armin amir, Sulkarnain, Ahmad, dan semua teman

sekelas yang tidak bias saya sebutkan satu persatu, yang

senantiasa bekerja sama, memberi dorongan dan motivasi dalam

proses penulisan tesis ini.

8. Serta teman-teman di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Komisariat Fakultas Pertanian Unismuh Makassar, yang senantiasa

memberi pencerahan dan motivasi untuk pantang menyerah dalam

masa proses penulisan tesis ini.

Page 10: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PENERIMAAN PENGUJI iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS iv ABSTRAK v ABSTRACT vi KATA PENGANTAR vii DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR xi DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN 15 A. Latar Belakang 15 B. Rumusan Masalah 21 C. Tujuan Penelitian 22 D. Manfaat Penelitian 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA 23 A. Sistem PertanianTerpadu 23 B. Sistem Usahatani Terintegrasi 27 C. Usahatani Terintegrasi Padi Sawah – Ternak Sapi Potong 30 D. Faktor Produksi 32 E. Konsep Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi-ternak Sapi

Potong 37 F. Struktur Biaya Usahatani 40 G. Hasil Penelitian Terkait Sistem Integrasi Tanaman Ternak 41 H. Kerangka Pikir Penelitian 44

BAB III METODE PENELITIAN 48 A. Pendekatan Penelitian 48 B. Lokasi Dan Waktu Penelitian 48 C. Populasi Dan Sampel 49 D. Metode Pengumpulan Data 51

1. Jenis Data 51 2. Sumber Data 51 3. Teknik Pengumpulan Data 51

E. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel Penelitian 53 F. Teknik Analisis Data 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 57 A. HasilPenelitian 57

1. Deskripsi Lokasi Penelitian 57 2. Deskripsi Penelitian 67

B. Pembahasan 73

Page 11: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

xi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 88 A. Kesimpulan 88 B. Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 90 LAMPIRAN 96

Page 12: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

xii

DAFTAR TABEL

1. Angka Produktivitas Usahatani Padi Di Kecamatan Kahu

2014 – 2018 18

2. Angka Populasi Ternak Sapi Potong Di Kecamatan Kahu

2014 – 2018 19

3. Penelitian Terdahulu Terkait Analisis Usahatani Terintegrasi

Padi Ternak Sapi Potong 42

4. Penggolongan Jumlah Sampel Berdasarkan Stratum Di

Setiap Desa 51

5. Daftarnama Desa/Kelurahan Di Kecamatan Kahu

Kabupaten Bone 58

6. Jenis Pekerjaan Masyarakat Kecamatan Kahu 59

7. Tingkat Pendidikan Masyarakat Kecamatan Kahu 60

8. Umur Responden Usahatani Terintegrasi Padi-Ternak Sapi

Potong Di Kecamatan Kahu 67

9. Tingkat Pendidikan Responden Usahatani Terintegrasi

Padi-Ternak Sapi Potong Di Kecamatankahu 68

10. Pengalaman Usahatani Responden Usahatani Terintegrasi

Padi-Ternak Sapi Potong Di Kecamatan Kahu 69

11. Distribusi Lahan Responden Usahatani Terintegrasi Padi-

Ternak Sapi Potong Di Kecamatan Kahu 70

12. Jumlah Ternak Sapi Potong Responden Usahatani

Terintegrasi Padi-Ternak Sapi Potong Di Kecamatan Kahu 71

13. Jumlah Tanggungan Keluarga Responden Usahatani

Terintegrasi Padi-Ternak Sapi Potong Di Kecamatan Kahu 72

14. Biaya Produksi Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi

Potong 75

15. Jumlah Produksi Dan Penerimaan Usahatani Terintegrasi

Padi Ternak Sapi Potong 80

16. Rekapitulasi Total Biaya, Penerimaan Dan Pendapatan

Usahatani Terintegrasi 82

Page 13: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

xiii

DAFTAR GAMBAR

1. Model Spt Pada Lahan Sawah 26

2. Kerangka Pikir Penelitian 47

3. Foto Bersama Responden Pada Proses Wawancara 113

4. Lahan Usahatani Padi Milik Responden 114

5. Ternak Sapi Potong Milik Responden 115

6. Proses Usahatani Dan Pasca Panen 116

7. Proses Angkutan Pakan Ternak Sapi Potong 117

Page 14: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuisioner Penelitian 93

2. Identitas Responden 99

3. Produksi Dan Penerimaan Usahatani Padi 102

4. Produksi Dan Penerimaan Usaha Ternak Sapi Potong 103

5. Biaya Variabel Usahatani Padi 104

6. Biaya Variabel Usaha Ternak Sapi Potong 106

7. Tenaga Kerja Usahatani Padi 108

8. Biaya Tetap Usahatani Padi 109

9. Biaya Penyusutan Usaha Ternak Sapi Potong 110

10. Total Biaya Usahatani Terintegrasi 112

11. Dokumentasi Penelitian 113

12. Riwayat Hidup 118

Page 15: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diversifikasi lahan pertanian untuk pengembangan proses produksi

pertanian telah berlangsung lama dari masa ke masa, hal ini menandakan

adanya proses yang sangat berpengaruh terhadap hasil produksi untuk

menunjang perekonomian nasional. Di sisi lain, hal tersebut telah menjadi

fokus kajian semua pihak yang berperan dalam pengembangan

perekonomian dibidang pertanian, dimulai dari petani, pemerintah, hingga

akademisi serta berbagai stakeholder lainnya yang terkait (Badan Litbang

Pertanian, 2005).

Dalam kenyataannya, proses diversifikasi lahan pertanian telah

menampakkan wujud yang dinamis sesuai dengan pola pemikiran petani

serta pemerintah, dalam arti adanya kerja sama yang berjalan sehingga

menghasilkan perubahan pola budidaya pertanian dengan pemanfaatan

lahan dengan pola budidaya yang beragam serta meningkat dari segi

produktivitasnya.

Salah satu hal yang menarik dari penjabaran proses diversifikasi

dalam aspek budidaya pertanian adalah proses integrasi tanaman ternak

untuk memanfaatkan potensi lahan beserta aspek manajerial lainnya

secara maksimal. Proses integrasi diterapkan petani lahir dari adanya

kesadaran akan tanggung jawab kepemilikan lahan, ketersediaan

Page 16: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

16

komoditas, modal, potensi tenaga kerja, serta efisiensi waktu dalam

proses pelaksanaan budidaya. Hal tersebut sekaligus lahir sebagai

dampak dari perkembangan perekonomian dalam hal kebutuhan produksi

dan konsumsi yang terus meningkat.

Petani tidak ingin tertinggal dalam hal tersebut, sehingga

pemanfaatan potensi lahan beserta aspek manajerial lainnya semakin

dikembangkan dengan berbagai macam pilihan. Proses integrasi

budidaya usahatani yang diterapkan pun beragam, seperti integrasi padi-

palawija-ternak, integrasi padi-perikanan, dan berbagai macam model

integrasi budidaya pertanian lainnya.

Pemanfaatan sumberdaya secara optimal dari sudut pandang nilai-

nilai religiusitas juga memiliki kaitan yang erat dengan wujud tanggung

jawab manusia sebagai pemimpin atas proses keberlangsungan

kehidupan di alam raya dimana manusia dituntut untuk bekerja sebaik

mungkin dengan dasar pengetahuan atas segala hal yang berwujud

materil (alam raya) maupun non materil (Tuhan, malaikat, hari akhir, dan

lain-lain) serta karena adanya dasar keterikatan antara dirinya dengan

Tuhan, dalam Al-Quran Surah Al Baqarah ayat 30, Allah SWT berfirman :

ىكة اوی جاعم فی الزض خهیفة -و اذ قال زبك نهمه

سفكى مآء ا اتجعم فیها مه یفسد فیها اند - قانى

و حه وسبح ب حمدك و قدس كم قال اوی اعهم ما ل تعهمىن (۰۳)

Page 17: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

17

Artinya, “ Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para

malaikat, “aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata,

“apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan

menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan

menyucikan nama-Mu?” dia Allah berfirman, “sesungguhnya Aku

mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Demikian halnya, dengan proses budidaya dalam sistem pertanian

terpadu adalah merupakan wujud konkrit dari proses penjabaran makna

tanggung jawab sebagai pemimpin untuk mengelola dengan sebaik

mungkin potensi alam raya dalam hal ini untuk kepentingan kesejahteraan

manusia seluruhnya.

Disisi lain, pemanfaatan sumber daya yang ada dengan cara

mengkombinasikan antara tanaman, ternak dan hal lainnya yang bernilai

simbiosis – mutualisme seperti limbah padi sebagai pakan ternak juga

sebaliknya limbah ternak sebagai pupuk untuk tanaman padi adalah wujud

konkrit dari ajaran tanpa pemborosan yang diajarkan dalam ajaran islam

Allah SWT berfirman dalam Al Quran surah Al Isra ayat 27 :

طیه ی ا اخىان انش زیه كاوى - ان انمبر

ا (۷۲) ه نسبه كفىز و كان انشیط

Artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adala h

saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.”

Demikianlah, dalam perspektif ilmu pertanian, dapat dikatakan bahwa

Page 18: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

18

jalan terbaik untuk meniadakan pemborosan adalah dengan

memanfaatkan segala potensi sumberdaya yang ada.

Dalam ajaran islam, tuntutan atas pemanfaatan sumberdaya

secara maksimal dan tanpa pemborosan atau pengabaian terhadap

sesuatu benda yang memiliki nilai guna telah diajarkan oleh Nabi

Muhammad SAW dengan memberi seruan kepada para pengikutnya,

tertera dalam hadist dimana Nabi Muhammad SAW bersabda : “tiada

kebaikan dalam pemborosan, dan tiada pemborosan dalam kebaikan”.

Dalam hadist lain, Nabi Muhammad SAW bersabda : “sesungguhnya

orang-orang yang boros adalah saudara setan” (Quraish Shihab. 2006).

Sebagian besar wilayah di Indonesia adalah wilayah pertanian

dengan luas lahan yang cukup memadai, demikian halnya disetiap

wilayah banyak petani yang menerapkan sistem budidaya yang

terintegrasi antar komoditas yang satu dengan komoditas lainnya dengan

tujuan untuk mengembangkan proses produksi sekaligus pendapatan

dalam kegiatan budidaya pertanian yang dilakukan.

Kabupaten Bone adalah wilayah kabupaten di Sulawesi Selatan

dengan potensi pertanian yang sangat menjanjikan untuk perkembangan

perekonomian (Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone, 2019). Diantara

sekian banyak wilayah kecamatan di Kabupaten Bone, Kecamatan Kahu

adalah wilayah dengan potensi dalam aspek pertanian yang amat besar.

Berdasarkan laporan statistik pertanian tanaman pangan, penggunaan

lahan dan produksi tanaman padi sawah menurut desa/kelurahan di

Page 19: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

19

Kecamatan Kahu dalam hitungan hektar selama periode 5 tahun terakhir,

menunjukkan angka produktivitas yang cukup mengalami peningkatan

dari tahun ke-tahun, meskipun sempat mengalami penurunan angka

produktivitas dalam periode satu tahun antara tahun 2015 dan 2016.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 1. Luas lahan, Produksi dan Produktivitas Usahatani Padi Kecamatan Kahu 2014-2018

Tahun Luas Lahan (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas (Ton/Ha)

2014 18.95 77.616 4.095

2015 18.943 92.699 4.893

2016 18.12 15.831 1.925

2017 8.302.75 92.399 11.129

2018 8.112.75 120.622 14.868

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone Tahun 2019.

Pada tahun 2014, produksi padi sawah sebanyak 77.616 Ton dari

luas lahan yang dimanfaatkan seluas 18.950 hektar dengan produktivitas

sebanyak 4.095. Pada tahun 2015, produksi padi sawah sebanyak 92.699

ton, dari luas lahan yang dimanfaatkan seluas 18.943 Hektar dengan

produktivitas sebanyak 4.893. Pada tahun 2016, produksi padi sawah

sebanyak 15.831 ton dari luas lahan yang dimanfaatkan seluas 18.120

Hektar dengan produktivitas sebanyak 1.925. Pada tahun 2017 produksi

padi sawah sebanyak 92.399 Ton dari luas lahan yang dimanfaatkan

seluas 8.302.75 Hektar dengan produktivitas sebanyak 11.129, pada

tahun 2018 produksi padi sawah sebanyak 120.622 Ton dari luas lahan

yang dimanfaatkan seluas 8.112.75 Hektar dengan produktivitas

sebanyak 14.868.

Page 20: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

20

Selain data pertanian tanaman pangan tersebut diatas, data

populasi peternakan sapi potong dari tahun ke-tahun juga menunjukkan

angka yang bisa dikatakan cukup menjanjikan dalam ruang lingkup

usahatani meski sempat mengalami penurunan angka populasi dalam

masa periode satu tahun yakni antara tahun 2015 dan tahun 2016. Untuk

lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Angka Populasi Ternak Sapi Potong Kecamatan Kahu 2014 - 2018

Tahun Populasi

2014 27.342

2015 28.581

2016 26.405

2017 33.267

2018 38.5

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone Tahun 2014-2018.

Pada tahun 2014 sebanyak 27.342 ekor sapi peliharaan, pada

tahun 2015 sebanyak sebanyak 28.581 ekor sapi peliharaan, pada tahun

2016 sebanyak 26.405 ekor sapi peliharaan, pada tahun 2017 sebanyak

33.267 ekor sapi peliharaan, dan pada tahun 2018 sebanyak 38.500 ekor

sapi peliharaan.

Melihat potensi dari data tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa

potensi lahan pertanian untuk produksi tanaman pangan di Kabupaten

Bone menunjukkan nilai yang cukup tinggi, demikian pula potensi

peternakan sapi potong dari jumlah populasinya yang terus meningkat

dapat dikatakan memiliki peluang untuk proses pengembangan kegiatan

usahataninya.

Page 21: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

21

Akan tetapi kenyataan dalam penerapan pola budidaya dengan

sistem integrasi budidaya padi dan ternak sapi potong yang banyak

diterapkan oleh masyarakat petani di wilayah Kabupaten Bone dalam

kegiatan usahataninya tersebut masih belum menunjukkan taraf

perkembangan dari segi kesejahteraan petani.

Dari pernyataan tersebut diatas, timbul pula pertanyaan yaitu

seberapa besar tingkat pendapatan petani dari proses budidaya yang

dilakukan tersebut dan apakah penerapan sistem integrasi usahatani padi

sawah terintegrasi sapi tersebut memberi dampak yang berpengaruh

terhadap terhadap efisiensi faktor-faktor produksi dan tingkat pendapatan

dalam kegiatan usahatani yang dilakukan?.

B. Rumusan Masalah

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan sebuah rumusan

masalah,yaitu :

1. Bagaimanakah proses produksi, total biaya, dan penerimaan

usahatani terintegrasi padi - ternak sapi potong di Kecamatan Kahu,

Kabupaten Bone?

2. Bagaimanakah tingkat pendapatan usahatani terintegrasi padi - ternak

sapi potong di Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone?

Page 22: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

22

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis proses produksi, total biaya, dan penerimaan

usahatani terintegrasi padi - ternak sapi potong di Kecamatan Kahu,

Kabupaten Bone.

2. Untuk menganalisis tingkat pendapatan petani terintegrasi padi -

ternak sapi potong di Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan rujukan/referensi untuk para akademisi untuk dijadikan

bahan pengkajian dalam proses akademiknya.

2. Sebagai bahan rujukan/referensi untuk para profesional sebagai

landasan dalam proses pengambilan keputusan.

3. Sebagai bahan rujukan/referensi untuk petani dalam proses kegiatan

usahatani.

Page 23: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

23

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sistem Pertanian Terpadu

Istilah pertanian terpadu berkelanjutan digunakan secara luas

dalam berbagai isu dan tujuan. Pemilihan komoditas unggulan, teknologi

tepat guna, bantuan teknis, bantuan biaya produksi, pembinaan usaha,

dan jaringan pasar kemitraan yang tepat tampaknya sangat menentukan

pentingnya peran pertanian dalam menyejahterakan masyarakat karena

mampu memberikan penghasilan yang lebih besar bagi petani meski

dengan lahan dan waktu yang lebih sempit. Gold (1999) dalam Agus

(2006) mendefenisikan istilah pertanian berkelanjutan diartikan sebagai

integrasi sistem praktik produksi tanaman dan hewan yang mempunyai

aplikasi tapak spesifik yang akan menjangkau jangka panjang dalam: (a)

memuaskan kebutuhan makanan dan serat bagi manusia; (b)

meningkatkan kualitas lingkungan dan sumber daya alam berdasarkan

ketergantungan ekonomi pertanian; (c) penggunaan sumber daya

terbarukan secara paling efisien, sumber daya in-situ dan terpadu, serasi,

siklus, dan pengendalian biologi alam; (d) keberlanjutan sistem ekonomi

pada operasional pertanian; dan (e) meningkatkan kualitas kehidupan

petani dan masyarakat secara luas.

Agus (2006) mengembangkan model integrated bio-cycle farming

system (IBFS) sebagai salah satu sistem pertanian alternatif yang

Page 24: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

24

memadukan secara harmonis antar sektor pertanian (pertanian,

hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan

sebagainya) dan nonpertanian (pemukiman, agroindustri, wisata, industry,

dan sebagainya) yang dikelola berdasarkan landscape ecological

management dalam satu kesatuan wilayah terpadu (agropolitan).

Saat ini, praktik pertanian berkelanjutan meliputi: (a) Rotasi

pertanian yang mengurangi problema gulma, penyakit, dan hama;

menyediakan sumber alternatif untuk nitrogen tanah, mengurangi erosi

tanah, dan mengurangi resiko kontaminasi air oleh senyawa kimia dalam

pertanian; (b) Strategi pengendalian hama yang tak selaras dengan

sistem alam, petani tetangga atau konsumen; (c) Meningkatkan

pengendalian gulma secara mekanik/biologi, lebih banyak konservasi

tanah dan air dan strategi penggunaan pupuk kandang dan hijau; (d)

Penggunaan input alam atau sintesis untuk mengurangi bencana terhadap

manusia, hewan, dan lingkungan global. Agus (2006) mengembangkan

model agribisnis berbasis pertanian terpadu di KP4 UGM dengan

beberapa kajian gatra ekonomi, ekologi, dan sosial budaya lebih

mendalam melalui ICM (Integrated Crop Management atau pengelolaan

tanaman terpadu), INM (Integrated Nutrient Management atau

pengelolaan hara terpadu), IPM (Integrated Pest Management atau

pengelolaan hama terpadu), IMM (Integrated Soil Moisture Management

atau pengelolaan air terpadu).

Page 25: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

25

Model Integrated Bio-cycle Farming system (IBFS)adalah sistem

pertanian alternatif yang memadukan secara harmonis antar sektor

pertanian (pertanian, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan,

kehutanan, dan sebagainya) dan nonpertanian (pemukiman, agroindustri,

wisata, industry, dan sebagainya) yang dikelola berdasarkan landscape

ecological management dalam satu kesatuan wilayah terpadu

(agropolitan). Melalui sistem pertanian altenatif terpadu pemanfaatan

lahan secara harmonis, menyeluruh (holistic), dan terpadu (integrated),

serta berkelanjutan (sustainable) untuk berbagai peruntukan, yaitu: (i)

produksi biomassa (sektor pertanian), (ii) lingkungan hidup, (iii) habitat

biologi dan konservasi gen, (iv) ruang infrastruktur, (v) sumber daya alam,

dan (vi) estetika dan budaya merupakan ciri utama dalam sistem IBFS.

Masing-masing anasir bentang lahan tidak boleh saling menonjolkan

kepentingan sektoral sendiri saja, namun harus saling berkaitan dan

mendukung secara harmonis. Output dan outcomes sistem lebih

diutamakan dibandingkan keluaran masing-masing anasir pembentuknya.

(Agus. 2014).

Menurut Hastuty (2015), terkait dengan model sistem pertanian

terpadu terbagi atas dua yaitu model konvensional dan model pertanian

terpadu dengan teknologi EM (effective macro-organisme) dimana model

konvensional adalah yang sudah banyak diterapkan petani dimasa lalu,

seperti misalnya tumpang sari antara ternak ayam dan ikan (longyam)

dimana kotoran ayam yang terbuang dimanfaatkan sebagai pakan ikan.

Page 26: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

26

Namun siklus keberlanjutan dari model konvensional tersebut terkendala

dari segi pengandalan dekomposisi biomassa alamiah yang lambat serta

dapat mengurangi masukan enegri dari luar pertanian.Adapun model

pertanian terpadu dengan teknologi modern semakin kompleks dalam hal

penerapannya dikarenakan dikarenakan perpaduan budidaya

perkebunan, peternakan, perikanan, dan pengolahan daur ulang limbah

secara selaras, serasi dan berkesinambungan.

Nurcholis (2011) menjelaskan bahwa penerapan sistem pertanian

terpadu adalah upaya menemukan perpaduan sumberdaya lahan yang

sesuai maka secara alamiah dapat memperbaiki sifat marjinal dari lahan

dan dapat meningkatkan produktivitas lahan, serta pada akhirnya dapat

meningkatkan ekonomi masyarakat. Selanjutnya terdapat model sistem

pertanian terpadu pada lahan sawah yaitu sebagai berikut :

Gambar 1. Model SPT pada lahan sawah

padi

Jagung

Ternak Limbah

Kolam

Pupuk Organik

Page 27: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

27

B. Sistem Usahatani Terintegrasi

Menurut Hastuty (2015), dalam sistem pertanian terintegrasi

terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan antara satu dengan

yang lainnya. Adapun komponen-komponen tersebut adalah sebagai

berikut:

a) Manusia sebagai makhluk hidup

Manusia membutuhkan energi sebagai sumber kehidupannya

serta mendapatkan keuntungan finansial sekaligus dapat memenuhi

kebutuhan primer dan yang lainnya dari proses kegiatan usahatani.

b) Peternakan

Peternakan memainkan peran sebagai sumber energi, dimana

terdapat sumber energi dalam sudut pandang proses pemenuhan

kebutuhan petani dan pihak lainnya sebagai makhluk ekonomi.

Sumber energi tersebut berupa daging, susu, telur, serta organ tubuh

lainnya bahkan kotoran hewan.

c) Persawahan atau ladang

Proses pemanfaatan sawah ataupun ladang sehingga bernilai

ekonomi dan bisa menyediakan pakan untuk peternakan. Hasil

samping pertanian berupa jerami, sekam dan sisa batang dapat

digunakan sebagai pakan ternak.

d) Perikanan

Dalam pertanian terintegrasi, ikan air tawar dipelihara dan dapat

beradaptasi dengan lingkungan air yang keruh, tidak membutuhkan

Page 28: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

28

perawatan ekstra, mampu memanfaatkan nutrisi yang ada dan

memiliki nilai ekonomis.

e) Waste Treatment

Komponen ini berperan dalam penyediaan energi dan penekanan

pencemaran lingkungan.Hasil dari pengolahan limbah tersebut adalah

kompos, pupuk kandang dan juga biogas.

Menurut Safriyani et al (2019) bahwa produksi dalam pertanian

terpadu pada hakikatnya adalah memanfaatkan seluruh potensi energi

sehingga dapat dipanen secara seimbang. Agar proses pemanfaatan

tersebut dapat terjadi secara efektif dan efisien, maka sebaiknya produksi

pertanian terpadu berada dalam satu kawasan. Pada kawasan ini

sebaiknya ada sektor produksi tanaman, peternakan maupun perikanan.

Selain integrasi tanaman pangan, integrasi tanaman perkebunan

juga mendapat perhatian yang sama dari pihak terkait dalam proses

usahatani, seperti halnya yang dipaparkan oleh Ilham et al (2016) bahwa

integrasi tanaman perkebunan dengan ternak sapi potong juga

menekankan tanaman sebagai penghasil limbah pertanian dan limbah

industri pertanian bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Sementara

ternak sapi potong merupakan hewan ternak penghasil pupuk organik

potensial yang dapat dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman yang

dapat memperbaiki kondisi lahan yang sakit.

Selanjutnya dijelaskan oleh Dwiyanto (2010) terkait konsep

pengembangan agribisnis sapi potong dalam suatu sistem usahatani

Page 29: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

29

terpadu dimana kawasan perkebunan kelapa dimanfaatkan untuk

pengembangan sapi pola integrasi untuk menghasilkan feeder cattle yang

dapat memberi kontribusi dalam proses usahatani baik dalam bentuk

program kerja sama maupun dalam bentuk usahatani kemandirian.

Kegiatan usahatani harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan

didukung dengan pendanaan yang memadai, dukungan teknologi tepat

guna, pendampingan secara terus menerus, adanya kebijakan yang

kondusif, serta bersifat monokultur.

Penerapan sistem usahatani terintegrasi dari sisi nilai ekonominya

juga dapat menjadi perhatian utama. Menurut Aryanti (2017) pendapatan

usahatani padi setelah menerapkan padi terintegrasi hasilnya jauh lebih

tinggi daripada sebelum melakukan padi terintegrasi. Hal ini dikarenakan

pada saat menerapkan padi terintegrasi output (hasil panen) yang

diperoleh dari tiga komponen yaitu padi, dan ternak. Sedangkan sebelum

menerapkan padi terintegrasi hasil panen hanya berasal dari padi. Selain

itu, dalam penerapan padi terintegrasi meminimalkan penggunaan pupuk

dan pestisida.

Adapun keuntungan sistem integrasi tanaman-ternak menurut

Dwiyanto (2010) adalah: (1) diversifikasi penggunaan sumberdaya, (2)

mengurangi resiko usaha, (3) efisiensi penggunaan tenaga kerja, (4)

efisiensi penggunaan input produksi, (5) mengurangi ketergantungan

energi, (6) ramah lingkungan, (7) meningkatkan produksi, (8) pendapatan

rumah tangga petani yang berkelanjutan.

Page 30: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

30

C. Usahatani Terintegrasi Padi Sawah-Ternak Sapi Potong

Tajuddin (2011) menjelaskan terkait potensi lingkungan terhadap

produksi serta teknologi pengolahan tanaman padi, dimana dalam proses

produksi (baik biologis atau teknis) senantiasa disertai oleh produksi

limbah dan hasil samping karena terjadi transformasi dalam semua sistem

tidak terjadi secara sempurna tetapi dengan tingkat efisiensi tertentu.

Dalam produksi pertanian efisiensi berkisar pada rentang 5-40%. Hal ini

terjadi pada industri pengolahan padi, selain menghasilkan beras juga

limbah (sekam dan dedak) dan hasil samping (menir). Pendekatan

terpadu dalam pengolahan padi, yakni menggunakan semua bagian

bahan baku untuk menghasilkan berbagai produk dalam satu lini, dapat

mengurangi persoalan lingkungan sekaligus meningkatkan manfaat

ekonomi.

Kusnadi (2002) dalam hasil kajiannya yang lebih menekankan

dari sisi ekologis menjelaskan bahwa perlunya dilakukan pengembangan

gas bio sebagai sumber energi terbarukan yang pada dasarnya berasal

dari kotoran ternak itu sendiri dimana apabila kotoran ternak itu

difermentasi secara anaerob akan menghasilkan gas bio (metan) dalam

jumlah banyak bersama CO2. Metan inilah yang dapat dibakar untuk

keperluan penerangan dan memasak yang secara tidak langsung akan

menekan biaya konsumsi rumah tangga.

Basuni (2015) menjelaskan bahwa pengembangan sapi potong di

areal persawahan mempunyai peluang yang besar, karena di kawasan

Page 31: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

31

inilah sumber pakan tersedia cukup melimpah serta kebutuhan kompos

sangat besar. Selain gabah, dari pertanaman padi juga dihasilkan jerami.

Sebagai bahan pakan, jerami padi memiliki kandungan gizi yang rendah

sehingga perlu adanya penambahan zat dari sumber pakan lain sebagai

pakan penguat. Disamping jerami, dari usahatani padi juga dihasilkan

dedak yang potensial digunakan sebagai salah satu komponen pakan

penguat/konsentrat untuk ternak.

Terkait dengan ketersediaan pakan, Ilham et al (2014)

menyatakan bahwa sistem yang demikian dapat menekan biaya produksi

dan memperbaiki kesuburan lahan sehingga menciptakan usaha

pertanian yang berkelanjutan, namun dibalik itu semua ada hal yang perlu

dipertimbangkan yaitu terkait dengan pemanfaatan limbah dalam sistem

pertanian tanaman-ternak adalah harga, kandungan gizi, dan distribusi

ketersediaannya selama setahun.

Menurut Heriawati (2015) usaha peternakan sebagian besar

diselenggarakan oleh masyarakat dan tergolong pada kategori usaha

peternakan rakyat, sebagian kecil diselenggarakan oleh perusahaan.

Umumnya sistem pemeliharaan sapi potong umumnya dilaksanakan

secara semi intensif dan intensif melalui penyediaanhijauan secara cut

and carry, perkandangan dilakukan di belakang rumah (Backyard farming,

individual dan koloni). Motif usaha dari sampingan hinggapokok, dengan

skala usaha 1 – 3 pola kerjasama inti-plasma, gaduhan dan bagi hasil.

Page 32: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

32

Abdullah et al (2012) berpendapat bahwa untuk proses

keberlanjutan sistem usahatani padi terintegrasi ternak adalah hal yang

perlu dilakukan yaitu upaya peningkatan dan optimalisasi penerapan

teknologi pengelolaan usahatani padi dan sapi potong serta pengolahan

limbah padi dan limbah ternak sapi menjadi produk pakan, pupuk dan

biogas ditingkat peternakan rakyat.

D. Faktor Produksi

Faktor produksi sering disebut dengan korbanan produksi untuk

menghasilkan produksi. Faktor produksi diistilahkan dengan input. faktor-

faktor yang mempengaruhi produksi dibedakan menjadi dua kelompok

(Soekartawi, 2006), antara lain:

1. Faktor biologi, seperti lahan pertanian dengan macam-macam tingkat

kesuburan, benih, varitas pupuk, obat-obatan, gulma dan

sebagainya.

2. Faktor sosial ekonomi, seperti biaya produksi, harga, tenaga kerja,

tingkat pendidikan, status pertanian, tersedianya kredit dan

sebagainya.

Dalam penelitian ini fokus kajian terkait faktor produksi usahatani

terbagi menjadi dua jenis, yaitu faktor produksi usahatani padi sawah dan

faktor produksi usahatani peternakan sapi potong.

1. Faktor Produksi Usahatani Padi Sawah

Kegiatan usahatani padi merupakan kegiatan yang menjadi

pilihan utama oleh petani untuk kepentingan komersil dalam hal

Page 33: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

33

pemenuhan kebutuhan ekonominya. Terkait dengan faktor-faktor

produksi, petani tidaklah berlepas diri dari kesadaran akan

pentingnya memenuhi kebutuhan dasar dalam proses usahataninya

tersebut, maka dari itu faktor produksi sangat penting untuk menjadi

kajian dalam proses usahatani. Mubyarto (1989) dalam Purnomo

(2018) menyatakan bahwa dalam usahatani tidak terlepas dari

faktor-faktor produksi seperti tanah, modal dan tenaga kerja,

disamping faktor keempat yaitu manajemen yang berfungsi sebagai

pengkoordinir ketiga faktor produksi yang lain sehingga

menghasilkan produksi.

Adapun pembagian jenis-jenis faktor produksi padi menurut

Purnomo (2018) yaitu sebagai berikut :

a) Lahan

Lahan merupakan tempat/areal yang menjadi pusat

kegiatan usahatani yang dalam ukuran matematis dapat diukur

dengan luasan satuan hektar. Luas lahan sangat menentukan

tingkat produksi dalam proses usahatani padi.

b) Benih

Benih merupakan sejumlah biji padi siap tanam yang

terbagi dalam beberapa jenis varietas yang bermutu untuk

kemudian ditanam dan tumbuh. Peranan mutu dan kualitas benih

yang tahan terhadap penyakit serta mengandung nilai gizi yang

Page 34: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

34

tinggi sangat berpengaruh terhadap produksi dalam kegiatan

usahatani.

c) Pupuk

Pupuk adalah bahan atau zat makanan yang diberikan

atau ditambahkan pada tanaman yang bertujuan untuk tanaman

tersebut lebih cepat tumbuh. Pupuk dapat digolongkan menjadi

dua yaitu pupuk organik (alam) dan pupuk non-organik (buatan).

Pupuk organik atau pupuk alam adalah pupuk yang dihasilkan

dari alam, sedangkan pupuk non-organik atau pupuk buatan

adalah pupuk yang dihasilkan oleh pabrik secara kimiawi.

d) Tenaga kerja

Dalam usahatani, tenaga kerja adalah salah satu input

yang utama. Tenaga kerja dalam pertanian di klasifikasikan ke

dalam tenaga kerja manusia, ternak dan mekanik atau

mesin.Tenaga kerja dapat diperoleh dari dalam keluarga maupun

dari luar keluarga.

2. Faktor Produksi Usahatani Peternakan Sapi Potong

Kegiatan usahatani peternakan sapi potong adalah kegiatan

usahatani yang melibatkan komponen-komponen usahatani

termasuk faktor-faktor produksi yang beragam untuk meningkatkan

pendapatan peternak dalam proses peternakan yang digelutinya.

Adapun faktor-faktor produksi dalam proses kegiatan peternakan

sapi potong adalah sebagai berikut :

Page 35: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

35

a. Jumlah pemilikan ternak

b. Jumlah pakan yang diberikan

c. Tenaga kerja

d. Lama waktu pemeliharaan (Suranjaya, 2011).

Selain keempat faktor produksi diatas, terdapat faktor

produksi terhadap usahatani ternak sapi lainnya, yaitu pendidikan

petani, pemberian suplemen/obat-obatan untuk ternak, dan lain

sebagainya.

Terkait aspek sosial ekonomi peternak sebagaimana yang

dinyatakan oleh Siregar (2013) dimana karakteristik (jumlah ternak,

umur, tingkat pendidikan, lamanya beternak, jumlah tanggungan

keluarga, jumlah tenaga kerja, luas kandang, jumlah investasi, total

penerimaan produksi dan total biaya produksi) dapat mempengaruhi

peternak dalam mengambil keputusan yang dapat memberikan

keuntungan bagi usaha ternaknya. Sehingga dari karakteristik sosial

ekonomi tersebut nantinya akan mempengaruhi pendapatan yang

diperoleh per peternak sehingga perlu diidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan peternak sapi potong.

Hoddi et al (2011) menjelaskan bahwa usaha ternak sapi

potong dapat dikatakan berhasil bila telah memberikan kontribusi

pendapatan dan dapat memenuhi kebutuhan hidup peternak sehari-

hari, hal ini dapat dilihat dari berkembangnya jumlah kepemilikan

Page 36: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

36

ternak, pertumbuhan berat badan ternak dan tambahan pendapatan

keluarga.

Mulyadi et al (2013) berpendapat bahwa ternak sebagai salah

satu komponen dalam sistem usahatani harus ditempatkan dalam

struktur menurut fungsinya sebagai salah satu komponen usahatani.

Alternatif penggunaan ternak dapat diperhitungkan karena ternak

banyak jenis, sistem produksi dan macam produksinya. Adapun

makanan ternak diharapkan dari limbah tanaman pertanian seperti

jerami padi, jagung, umbi-umbian dan kacang-kacangan. Selain itu

dapat dilakukan penanaman hijauan ditanah-tanah limbah (tak

digunakan), pematang-pematang bahkan tepi-tepi jalan.

E. Konsep Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi-ternak Sapi Potong

Rahmi (2015) menyatakan bahwa besarnya pendapatan yang

diterima oleh petani tergantung luas lahan usahatani yang dimiliki,

semakin kecil luas lahan semakin kecil pula pendapatan yang diterima

petani. Sehingga hasil yang diterima hanya dapat digunakan untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, namun pada setiap pendapatan

yang diterima petani masih berusaha menyisihkan pendapatannya untuk

dijadikan modal pada usahatani berikutnya. Perbedaan pendapatan dari

hasil produksi selain karena faktor fisik seperti luas lahan juga karena

perbedaan kemampuan sumberdaya petani masing-masing dalam

melakukan kegiatan usaha integrasi. Di sisi lain, meskipun pendapatan

Page 37: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

37

petani masih rendah, petani merasa diuntungkan dalam biaya produksi

dan tersedianya tabungan untuk masa depan berupa ternak sapi.

Hal tersebut diatas sejalan dengan yang dinyatakan oleh Kusnadi

(2008) dimana usaha sapi potong saat ini sebagian besar dilakukan oleh

peternakan rakyat dengan skala usaha relatif kecil. Usaha ternak sapi

biasanya terintegrasi dengan kegiatan lain sehingga usaha ternak bukan

merupakan usaha pokok petani, tetapi hanya sebagai penunjang. Hal ini

berkonotasi bahwa pendapatan dari ternak relatif rendah.

Abdullah et al (2015) menjelaskan bahwa aspek ekonomi yang

perlu dikembangkan untuk peningkatan status keberlanjutan dalam

kegiatan usahatani terintegrasi adalah penyediaan modal usaha dalam

pengelolaan pupuk organik melalui dukungan pemerintah dan lembaga

keuangan dalam penyediaan modal, terutama untuk penyediaan sarana

prasarana seperti rumah kompos sebagai tempat pengolahan pupuk.

Penggabungan kedua jenis usahatani yaitu usahatani padi sawah

dan peternakan sapi potong memiliki kaitan yang saling berdampak antara

satu dengan yang lainnya, dimana dijelaskan oleh Lindawati (2015) bahwa

kenaikan harga gabah padi memiliki dampak terhadap jumlah produksi

sapi, produksi pupuk kandang, alokasi tenaga kerja dalam keluarga

usahatani padi dan ternak sapi, pendapatan usahatani padi dan

pendapatan usaha ternak sapi.

Pendapatan usahatani padi terintegrasi ternak sapi potong

sebagaimana jenis usahatani yang lainnya dalam proses pencapaian

Page 38: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

38

tujuan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti yang dikemukakan oleh

Wahyono et al, (2018) terdapat dua faktor yang mempengaruhi

pendapatan usahatani terintegrasi yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor dari dalam (internal) adalah faktor yang bersumber dari

petani/peternak itu sendiri antara lain umur, pendidikan, pengalaman

berusahatani, jumlah kepemilikan ternak, luas lahan yang dikuasai, jumlah

anggota rumah tangga, sedangkan faktor dari luar (eksternal) antara lain

tingkat upah tenaga, harga bibit, harga pakan konsentrat, dan lain

sebagainya.

Pada dasarnya konsep pendapatan usahatani tanaman

terintegrasi ternak sapi potong secara teoritis adalah penerimaan dari

hasil usahatani tanaman dan usaha ternak sapi potong dikurangi biaya-

biaya untuk kegiatan usahatani tanaman dan usaha ternak sapi potong.

Menurut Dwiyanto et al, (2010) sistem tanaman-ternak dapat

diadopsi secara berkelanjutan apabila pola ini mampu memberikan

keuntungan bagi mereka, terutama dalam hal peningkatan pendapatan

maupun memperbaiki kesejahteraan mereka. Peningkatan pendapatan

dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu meningkatkan harga jual (dengan

meningkatkan mutu), atau dengan menekan biaya produksi melalui

efisiensi. Dengan rendahnya biaya produksi, setiap produk akan mampu

bersaing dengan produk sejenis yang biaya produksinya lebih tinggi.

Disamping itu pendapatan petani akan semakin meningkat sebagai akibat

terciptanya lapangan kerja baru, baik secara off-farm maupun on-farm.

Page 39: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

39

Menurut Nuryati (2019) dalam hasil kajiannya, mendefenisikan

total pendapatan usahatani terintegrasi adalah merupakan penjumlahan

dari seluruh hasil produksi komoditas pertanian yang dihasilkan petani

baik dari tanaman polikultur (tanaman kehutanan, perkebunan, hortikultura

maupun tanaman pangan serta dari usaha ternak, ditambah nilai berburuh

tani, nilai dari berburuh non pertanian, pendapatan dari anggota keluarga

dan lainnya.

F. Struktur Biaya Usahatani

Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: (a)

Biaya tetap (fixed cost); dan (b) Biaya tidak tetap (variable cost). Biaya

tetap ini umumnya didefinisikan sebagai biaya yang relatif tetap

jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh

banyak atau sedikit. Jadi besarnya biaya tetap ini tidak tergantung pada

besar-kecilnya produksi yang diperoleh, contohnya pajak.

Biaya tetap ini beragam, dan kadang-kadang tergantung dari

peneliti apakah mau memberlakukan variabel itu sebagai biaya tetap atau

biaya variabel (tidak tetap). Contoh biaya tetap antara lain: sewa tanah,

pajak, alat pertanian; dan iuran irigasi.

Di sisi lain biaya tidak tetap atau biaya variabel biasanya

didefinisikan sebagai biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi

yang diperoleh. Contohnya biaya untuk sarana produksi. Kalau

menginginkan produksi yang lebih tinggi, maka tenaga kerja perlu

Page 40: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

40

ditambah, pupuk juga perlu ditambah dan sebagainya, sehingga biaya ini

sifatnya berubah-ubah tergantung dari besar-kecilnya produksi yang

diinginkan. Cara menghitung biaya tetap berdasarkan rumus dari

Soekartwi (2006) adalah:

Dimana,

FC = biaya tetap;

Xi = jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tetap;

Px = harga input; dan

n = macam input.

Bila besarnya biaya tetap ini tidak dapat dihitung dengan rumus;

maka sekaligus ditetapkan nilainya saja. Misalnya pajak irigasi yang harus

dibayar. Karena tidak diketahui berapa liter air yang dipakai untuk irigasi,

maka untuk menghitung biaya tetap, diperhitungkan langsung berapa

rupiah yang dibayarkan untuk biaya irigasi tersebut. Kadang-kadang biaya

tetap ini berubah atau diperlakukan sebagai biaya variabel bila angka

penyusutan (alat-alat pertanian misalnya) dihitung (Soekartawi, 2006).

FC = ∑nXiPxi

I = 1

Page 41: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

41

G. Hasil Penelitian Terkait Sistem Integrasi Tanaman Ternak

Berikut merupakan hasil penelitian terkait sistem integrasi tanaman

ternak yang menjadi bahan pengkajian sekaligus perbandingan dari

penelitian ini.

Tabel 3. Penelitian Terdahulu Terkait Analisis Usahatani Terintegrasi Padi-Ternak Sapi Potong.

No Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Analisis Usahatani Integrasi Tanaman Padi Dengan Ternak Sapi Potong. (Batseba M.W Tiro, Petrus A. Beding. 2019).

Hasil kajian menunjukkan bahwa sistem usahatani integrasi padi-sapi dapat meningkatkan pendapatan dan nilai R/C. Pola integrasi jauh lebih tinggi dalam memperoleh pendapatan (Rp 80.999.332) daripada non integrasi (Rp 47.680.000). Peningkatan pendapatan petani dari non integrasi ke integrasi sebesar Rp 33.319.332 atau sekitar 69.88 persen dengan nilai R/C meningkat sebesar 12.092 persen.

2. Integrasi Usaha Tanaman Pangan Dan Sapi Potong Serta Analisis Keuangannya Pada Petani Transmigran Di Bengkulu Tengah. (Supardi et al. 2016).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap pengeluaran usaha tanaman padi sebesar Rp 5.314.740, / panen, keuntungan bersih mencapai Rp 4.938.495, / panen dan BC ratio mencapai 0.96 ± 0.23. Setiap pengeluaran usaha ternak sapi potong sebesar Rp 47.200.500 / tahun. Keuntungan bersih sebesar Rp 5.902.500 / tahun dengan BC ratio 0.14 ± 0.07. Diversifikasi tanaman pangan dan ternak sapi potong petani transmigran secara finansial menguntungkan.

Page 42: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

42

3. Kajian Peluang Analisa Usahatani Integrasi Sapi Dengan Tanaman (Padi, Sawit, Kakao) Dalam Rangka Mendukung Swasembada Daging Sapi Di Provinsi Aceh. (Lindawati. 2015)

Pemberian pakan perlakuan B1 (jerami padi 50%, hijauan %, konsentrat 1%) memberikan tingkat keuntungan yang besar dengan biaya produksi yang rendah dibandingkan dengan pemberian pakan perlakuan lainnya (A1, B2).

4. Arahan Pengembangan Wilayah Berbasis Integrasi Usaha Ternak Sapi Potong Dan Usahatani Padi Di Kabupaten Bandung. (Ria Heriawati. 2015).

Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa pengembangan wilayah berbasis integrasi usaha ternak sapi potong dan usahatani padi dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produksi padi dan meningkatkan populasi ternak sapi potong melalui optimalisasi lahan dalam bentuk diversifikasi usahatani.

5. Integrasi Padi-Sapi Potong Pada Sistem Usahatani Di Lahan Sawah : Studi Kasus Di Kabupaten Cianjur. (Ruli Basuni. 2012).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh petani dari sapi yang dikelola secara terintegrasi (1 ha sawah + 2 ekor sapi) mencapai Rp 9.086.867 / 2 ekor / musim tanam atau Rp 4.543.433 / ekor / musim tanam dengan R/C ratio 1.56.

6. Analisis Usahatani Terpadu Sapi Potong Dan Padi Sawah Kelompok Tani “Keong Mas” Kecamatan Sangkub, Kabupaten Bulaang Mangondow Utara (Studi Kasus). Judi M. Tumewu, Dkk. 2014).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan usahatani tunggal untuk penggemukan sapi potong sebesar Rp 611.250 / ekor / tahun. Budidaya padi sawah memberikan keuntungan sebesar Rp 12.745.000 / Ha / tahun. Keuntungan usahatani terpadu untuk penggemukan sapi potong sebesar Rp 3.477.380 / ekor / tahun. Keuntungan budidaya padi sawah mencapai Rp 90. 517. 250 / Ha / tahun. Usahatani terpadu sapi potong dan padi sawah menguntungkan dibanding usahatani tunggal.

Page 43: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

43

7. Analisis Pendapatan Petani Melalui Sistem Integrasi Tanaman Padi Ternak Sapi Di Desa Jaro, Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong (Studi Kasus Pada Kelompok Tani “Tani Membangun”). (Purna Kusumayana dan Arlina. 2017).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya pada sistem integrasi padi ternak sapi yaitu sebesar Rp 37.527.195 / tahun. Total penerimaan integrasi ternak sapi yaitu sebesar Rp 90.025.454 / tahun. Total pendapatan pada sistem integrasi tanaman padi ternak sapi yaitu sebesar Rp 56.170.067 / tahun dengan rata-rata luas lahan yang dimiliki 0.8 Ha dan kepemilikan ternak 2.6 dan produksi limbah ternak (feses) berupa pupuk organik 711.6 Kg / tahun.

E. Kerangka Pikir Penelitian

Pada dasarnya, pemanfaatan lahan secara maksimal untuk

menunjang perekonomian petani adalah merupakan hal mutlak yang

disadari dan diterapkan dalam tataran praktis dunia pertanian kapanpun dan

dimanapun. Seperti halnya pola pertanian diversifikasi lahan untuk

kepentingan menuju peningkatan kualitas produksi dimana potensi lahan

pertanian terlihat jelas oleh petani dan pihak terkait dalam proses usahatani

sehingga terciptalah model pertanian yang terintegrasi.

Dalam penelitian ini, model integrasi padi-ternak sapi yang

diterapkan oleh petani adalah topik utama yang menjadi fokus kajian

dimana terdapat suatu kenyataan yang nampak begitu jelas bahwa pola

usahatani dilahan sawah irigasi maupun dilahan sawah tadah hujan yang

memiliki potensi kesuburan tanah cukup tinggi, dimanfaatkan oleh

masyarakat petani untuk menanam padi sebagai komoditas utama dalam

Page 44: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

44

proses usahatani, serta komoditas ternak sapi sebagai komoditas

penunjang yang menjadi pilihan untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas

produksi dan pendapatan petani.

Akan tetapi, penerapan model usahatani yang terintegrasi antara

kegiatan usahatani padi dalam masa panen dua kali ataupun sekali dalam

satu tahun tersebut masih memberi tanda tanya dari segi produktivitas dan

nilai sosial ekonominya, demikian pula dengan usahatani peternakan sapi

yang dilaksanakan beriringan dengan kegiatan usahatani tanaman padi.

Pemanfaatan lahan sawah dalam hal ini petakan sawah yang digunakan

oleh petani sebagai tempat penanaman pakan hijauan sebagai input

produksi peternakan sapi memberi dampak terhadap produktivitas ternak

sapi, demikian pula pemanfaatan jerami kering serta dedak sebagai hasil

pasca panen tanaman padi adalah alasan kuat yang menunjang

produktivitas ternak sapi. Pemanfaatan limbah ternak sapi berupa kotoran

sebagai pupuk organik juga memberi dampak terhadap pendapatan

usahatani padi, dimana penggunaan pupuk organik dari kotoran sapi

tersebut dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, selain itu jika ditinjau

dari aspek lingkungan hal tersebut tentu akan memberi dampak yang positif

terhadap kesuburan tanah dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas

lahan usahatani.

Akibat dari adanya keterkaitan yang jelas menguntungkan bagi

petani tersebut adalah adanya peningkatan pendapatan serta kemudahan

Page 45: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

45

atau efisiensi pengelolaan faktor-faktor produksi yang dirasakan oleh petani

secara langsung maupun tidak langsung.

Jika dioptimalkan, maka pola pertanian yang terintegrasi tersebut

akan meningkatkan taraf produktivitas yang dapat menunjang

perekonomian petani dimana biaya input produksi berupa pakan, tenaga

kerja, luas lahan dan lain-lain untuk ternak sapi dan usahatani padi menjadi

lebih memadai. Maka, untuk mengetahui berapa besar tingkat pendapatan

dari proses usahatani yang terintegrasi tersebut, terlebih dahulu dilakukan

analisis pengaruh faktor-faktor produksi dalam penerapan sistem integrasi

terhadap pendapatan petani, dan pada akhirnya dapat diketahui nilai dari

tingkat pendapatan usahatani padi terintegrasi ternak sapi potong.

Untuk lebih jelas, maka kerangka pemikiran dapat di uraikan pada

gambar berikut :

Page 46: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

46

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi-Ternak Sapi Di Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone.

Sistem usahatani integrasi padi-ternak sapi

Faktor Produksi Usahatani Padi

Faktor ProduksiUsaha Ternak Sapi Potong

Tingkat Pendapatan Petani terintegrasi padi – ternak

sapi

Hasil Produksi

Pemanfaatan Lahan

Penanaman Pakan Hijauan

Limbah Kotoran Ternak Sapi

Potong

Pemanfaatan Limbah Padi

(Dedak, jerami, dll).

Pakan Ternak

Pupuk Kandang

Page 47: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian

dengan menggunakan jenis data dalam penelitian yang direpresentasikan

dalam bentuk numerik atau angka untuk menjadi acuan besar kecilnya

suatu variabel penelitian. Sugiyono (2014) menjelaskan bahwa dalam

penelitian kuantitatif yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu

gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal

(sebab akibat), maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan

memfokuskan kepada beberapa variabel saja.

Menurut Bambang et al (2013) asumsi dasar penelitian kuantitatif

menekankan pada beberapa ciri yaitu dengan hakikat bentuk yang real

dan berpola, rasional, diatur oleh hukum universal, bebas nilai, objektif,

ilmu adalah cara terbaik memperoleh pengetahuan, serta dilakukan

dengan metodologi deduktif dan nomotetik.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini di laksanakan di Kecamatan Kahu, Kabupaten

Bone.

Page 48: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

48

Alasan peneliti memilih wilayah tersebut karena wilayah

Kecamatan Kahu adalah wilayah yang didominasi oleh lahan pertanian

tanaman padi dengan sistem irigasi yang terintegrasi dengan kegiatan

beternak sapi potong yang fokus menjadi mata pencaharian petani

dalam masa yang sudah cukup lama.

2. Waktu

Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu bulan Februari

2020 sampai bulan mei 2020.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani di Kecamatan Kahu

Kabupaten Bone yang melakukan kegiatan usahatani sebagai petani padi

sawah sekaligus peternak sapi potong dengan memanfaatkan limbah padi

dan limbah ternak sapi sebagai bagian dari sarana produksi seperti

pemanfaatan pupuk kandang, pakan jerami, serta dedak. Jumlah populasi

adalah sebanyak 4356.

Teknik penentuan sampel pada penelitian ini yaitu teknik slovin,

adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

(Bambang et al. 2013)

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

n = N

1+N (e) 2

Page 49: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

49

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel (10%).

n = 4356

1 + 4356 (10%)2

n = 4356

1 + 43,56

n = 4356

44,56

n = 68

Jumlah responden yang ditetapkan menggunakan rumus slovin

dengan banyaknya populasi petani sekaligus peternak sapi potong,

kemudian diperkecil lagi dengan proporsional sampling sampel desa yang

mayoritas menjadi petani sekaligus peternak sapi potong.

(Bambang et al. 2013)

ni = jumlah anggota sampel menurut stratum

n = jumlah anggota sampel seluruhnya

Ni = jumlah anggota populasi menurut stratum

N = jumlah anggota populasi seluruhnya

𝑁𝑖 = 𝑁𝑖. 𝑛

𝑁

Page 50: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

50

Tabel 4. Penggolongan Jumlah Sampel Berdasarkan Stratum Di Setiap Desa.

Nama Desa Jumlah Petani

SekaligusPeternak Jumlah Sampel

Desa Tompongpatu 563 19

Desa Sanrego 380 12

Desa Biru 354 12

Desa Hulo 316 9

Desa Palakka 226 7

Desa Cenrana 182 5

Desa Bontopadang 157 4

Jumlah 2178 68

Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2019.

Jumlah sampel desa yang dipilih sebanyak tujuh lokasi, yaitu

sebagai sampel desa yang mayoritas penduduknya adalah petani

sekaligus peternak sapi potong.

1. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data pada penelitian ini adalah :

1. Data kualitiatif adalah jenis data dari hasil penelitian yang lebih

berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di

lapangan.

2. Data kuantitatif adalah data yang menggunakan instrumen

penelitian, berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Page 51: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

51

2. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini adalah :

1. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber atau objek

yang sedang diteliti melalui observasi, pengisian koesioner dan

wawancara petani responden.

2. Data sekunder adalah data penunjang yang dikumpulkan melalui

studi pustaka seperti buku, literatur, sumber bacaan lain yang

berkaitan dengan topik penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

teknik wawancara dan observasi.

1. Wawancara

Wawancara yang dimaksudkan dalam proses pengumpulan

data adalah dengan teknik yang terstruktur, dimana peneliti

menggunakan media berupa koesioner yang terdapat pertanyaan-

pertanyaan terperinci terkait kebutuhan data untuk kemudian

menjadi bahan didalam proses wawancara antara peneliti dengan

responden dilapangan.

2. Observasi

Observasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

observasi yang terstruktur, dirancang secara tersistematis terkait

tempat dan waktu, serta proses pengamatan.

Page 52: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

52

3. Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencatat data-

data dari dokumen atau arsip yang ada di kantor Kecamatan Kahu,

Kabupaten Bone atau instansi lainnya terkait penelitian ini.

2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

1. Usahatani sistem integrasi padi – ternak sapi potong : kegiatan

usahatani komoditas padi dipadukan dengan kegiatan beternak sapi

potong di Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone dalam masa proses

produksi selama 1 tahun.

2. Produksi padi : Serangkaian kegiatan usahatani untuk menghasilkan

komoditas padi sebagai bahan pangan/siap konsumsi di Kecamatan

Kahu Kabupaten Bone.

3. Produksi sapi : Serangkaian kegiatan usahatani ternak sapi potong

untuk menghasilkan komoditas ternak sapi siap jual sebagai barang

konsumsi di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone.

4. Faktor produksi usahatani sawah : meliputi tenaga kerja diukur dengan

satuan orang, pupuk diukur dengan satuan kg, pestisida diukur dengan

satuan kg, alat-alat/mesin pertanian (cangkul, traktor, sprayer, dll)

diukur dengan satuan unit.

5. Faktor produksi ternak sapi : meliputi bahan diukur dengan satuan

buah, alat diukur dengan satuan buah, tenaga kerja diukur dengan

satuan orang, serta mesin diukur dengan satuan unit yang yang

Page 53: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

53

diperlukan dalam proses produksi ternak sapi potong di Kecamatan

Kahu, Kabupaten Bone.

6. Total biaya : tingkat biaya pengeluaran secara keseluruhan dalam

proses produksi usahatani terintegrasi di Kecamatan Kahu, Kabupaten

Bone.

7. Tingkat pendapatan : tingkat hasil yang diperoleh dari proses

usahatani terintegrasi di Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone.

8. Teknik Analisis Data

1. Analisis Pendapatan

Menurut Sokartawi (2006) analisis pendapatan usahatani dapat

diukur dengan menggunakan rumus :

Pd = TR – TC

TR = P x Q

TC = FC + VC

Keterangan :

Pd : Pendapatan Usahatani

TR : Total Penerimaan

TC : Total Biaya

P : Harga

Q : Jumlah produksi

FC : Fixed Cost (Biaya Variabel)

VC : Variable Cost (Biaya Variabel)

Page 54: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

54

Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan

semua biaya. Adapun analisis yang digunakan untuk menghitung

pendapatan usahatani padi sawah terintegrasi ternak sapi dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

PU = NP – BP dan NP = P x H

(Soekartawi. 1984, disadur oleh Usman et al, 2017)

Dimana,

PU = Pendapatan usahatani padi dan ternak (Rp per ekor dan Rp per

Ha)

NP = Nilai produksi (penerimaan) padi dan ternak (Rp)

P = Produksi padi dan ternak (Kg)

H = Harga produksi padi dan ternak (Rp per Kg)

BP = Biaya produksi padi dan ternak (Rp)

2. Analisis R/C Ratio

R/C adalah singkatan dari return cost ratio, atau dikenal sebagai

perbandingan (nisbah) antara penerimaan dan biaya. Secara matematik

hal ini dapat dituliskan dengan menggunakan rumus (Soekartawi.2006)

sebagai berikut :

a = R/C

R = Py.Y

C = FC+VC

a = {(Py.Y)/(FC+VC)}

R = penerimaan

Page 55: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

55

C = biaya

Py = harga output

Y = output

FC = biaya tetap (fixed cost)

VC = biaya variabel (variable cost)

FC biasanya diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam

usahatani yang besar kecilnya tidak tergantung dari besar kecilnya

output yang diperoleh. Misalnya iuran irigasi, pajak, alat-alat pertanian,

sewa lahan dan mesin. Selanjutnya VC (biaya tidak tetap) biasanya

diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan untuk usahatani yang besar

kecilnya dipengaruhi oleh perolehan output. Misalnya produksi dan

tenaga kerja.

Secara teoritis dengan rasio R/C = 1 artinya tidak untung dan tidak

pula rugi. Namun karena adanya biaya usahatani yang kadang-kadang

tidak dihitung, maka kriterianya dapat diubah melalui keyakinan si

peneliti; misalnya R/C yang lebih dari satu, bila suatu usahatani itu

menguntungkan. Misalnya dapat saja dipakai nisbah R/C minimal 1,5

atau

Page 56: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

56

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Kondisi Geografis

Kecamatan Kahu merupakan salah satu Kecamatan yang

berada di K abupaten Bone dengan luas wilayah: 189,50 Km2. Dengan

batas wilayah sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Patimpeng.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Salomekko dan

Kecamatan Kajuara.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bontocani

- Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Libureng.

Kecamatan Kahu terletak dibagian Selatan Kabupaten Bone

dengan jarak tempuh 100 Km dari Watampone (Ibu Kota Kabupaten

Bone) dengan waktu tempuh 3 Jam. Sedangkan desa terjauh antara

19-20 Km dan dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 30 menit.

Dalam melaksanakan kegiatan Pemerintahan dan memberikan

pelayanan publik, Kecamatan Kahu di dukung oleh 19 Desa dan 1

Kelurahan, yang terdiri dari 67 Dusun dan 4 Lingkungan, dengan

jumlah penduduk sebanyak: 37.919 jiwa terdiri dari: laki-laki 18.202

orang, dan perempuan 19.717 orang.

Page 57: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

57

Kecamatan Kahu berada pada kategori lokasi Dataran yang

memepunyai jarak tempuh 110 Km dari Ibukota Kecamatan ke Ibukota

Kabupaten, dan secara administrasi terdiri dari 19 Desa dan 1

Kelurahan yaitu sebagai berikut :

Tabel 5. Nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone.

No. Nama Desa/Kelurahan

1. Kelurahan Palattae

2. Desa Sanrego

3. Desa Tompon Patu

4. Desa Palakka

5. Desa Biru

6. Desa Matajang

7. Desa Bonto Padang

8. Desa Cammilo

9. Desa Mattoanging

10. Desa Pasaka

11. Desa Cenrana

12. Desa Carima

13. Desa Maggenrang

14. Desa Labuaja

15. Desa Balle

16. Desa Hulo

17. Desa Cakkela

18. Desa Nusa

19. Desa Arallae

20. Desa Lalepo

Sumber : Data Sekunder Kecamatan Kahu Tahun 2019.

Iklim Kecamatan Kahu sebagaimana Kecamatan lain di wilayah

Indonesia mempunyai iklim kemarau, penghujan, dan pancaroba.

Suhu udara maksimum 39°C, suhu udara minimum 25°C, Hal tersebut

mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam dan keadaan

masyarakat Kecamatan Kahu.

Page 58: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

58

b. Kondisi Demografi

a) Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Kecamatan Kahu adalah

hal yang paling utama yang mempengaruhi pendapatan

masyarakat. Berikut ulasan terkait mata pencaharian penduduk

Kecamatan Kahu Kabupaten Bone:

Tabel 6. Jenis Pekerjaan Masyarakat Kecamatan Kahu.

Jenis Pekerjaan Jumlah (Lk) Jumlah (Pr)

Petani 5126 4354

Wira Usaha 293 247

PNS 172 148

Karyawan 134 126

Sumber : Profil Kecamatan Kahu Tahun 2017.

Tabel diatas menjelaskan bahwa mata pencaharian

penduduk Kecamatan Kahu mayoritas petani dengan jumlah

9480 orang bekerja sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Sedangkan penduduk lainnya yang bekerja sebagai

pengusaha sebanyak 540 orang, yang berprofesi sebagai PNS

sebanyak 320 orang dan sebagai karyawan hanya sebanyak 260

orang.

b) Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan menentukan kualitas dan kompetensi

suatu masyarakat. Masyarakat petani pedesaan yang dulunya

dikenal sebagai petani tradisional kini perlahan mulai berubah

dengan semakin berkembangnya kemajuan dibidang pendidikan.

Page 59: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

59

Baik pendidikan formal maupun nonformal, di era kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) petani telah membuka

cakrawala baru dengan banyaknya wawasan yang didapatkan

dan itu sangat mempengaruhi penerapan sistem, pola maupun

metode dalam menjalankan kegiatan usahataninya.

Penduduk Kecamatan Kahu termasuk bagian dari

golongan petani yang berkemajuan akibat tingkat pendidikan.

Berikut ulasan terkait tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan

Kahu :

Tabel 7. Tingkat Pendidikan Masyarakat Kecamatan Kahu.

Tingkat pendidikan Jumlah (lk) Jumlah (pr)

SD 3515 3185

SMP 520 362

SMA 462 354

D1 92 28

Sumber : Profil Kecamatan Kahu Tahun 2017.

Tabel menunjukkan bahwa tingkat penduduk Kecamatan

Kahu memiliki tingkat pendidikan yang bervariasi dengan

mayoritas penduduknya hanya tamat di tingkat SD, yakni

sebanyak 6700 orang. Sedangkan tingkat SMP sebanyak 883

orang, SMA sebanyak 817 orang, D1 sebanyak 120 orang, S1

sebanyak 640 orang dan yang paling sedikit yakni yang tamat di

tingkat S2 sebanyak 320 orang.

Page 60: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

60

c. Kondisi Pertanian di Kecamatan Kahu

Sebesar 95,07 % wilayah Kecamatan Kahu merupakan

lahan pertanian. Seperti halnya hampir semua kecamatan di

Kabupaten Bone, beras merupakan makanan pokok daerah ini.

Hal ini mengakibatkan petani di daerah ini mengusahakan

tanaman padi setiap tahunnya.

Produksi padi sawah pada tahun 2014 sebesar 92.399

ton dan sebanyak 33.267 populasi ternak sapi potong. Padi

sawah dan sapi potong adalah komoditas utama dibidang

pertanian yang menjadi prioritas untuk peningkatan

perekonomian di Kabupaten Bone, khususnya di Kecamatan

Kahu.

Luas lahan sawah berdasarkan jenis pengairan di

Kecamatan Kahu terbagi atas lahan irigasi seluas 5017 hektar

dan lahan non irigasi seluas 3285,75 hektar pada tahun 2017

(Badan Pusat Statistik, 2018).

Karakteristik pertanian di Kecamatan Kahu lebih

dominan pada ciri usahatani peralihan dari usahatani tradisional

ke usahatani komersil, dimana perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi mempengaruhi pola pikir petani dan masyarakat

untuk menjadi masyarakat yang mandiri dan madani. Usahatani

terpadu adalah sistem yang diterapkan oleh mayoritas

masyarakat petani dikecamatan Kahu.

Page 61: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

61

Pemanfaatan lahan serta ketersediaan komoditas adalah

alasan utama petani. Pada umumnya lahan dimanfaatkan untuk

kegiatan usahatani padi sawah, disamping itu terdapat beberapa

golongan masyarakat petani di beberapa desa di kecamatan

Kahu yang menerapkan pola usahatani terpadu padi sawah dan

palawija.

Mayoritas petani dalam melaksanakan kegiatan

usahataninya untuk memaksimalkan pendapatan dan efisiensi

tenaga kerja, waktu serta modal yang mereka miliki lebih memilih

untuk melakukan kegiatan usaha ternak sapi potong. Hal ini

didasari oleh tradisi yang terus berkembang dari masa ke masa,

selain itu adanya pemanfaatan dari sistem keterpaduan yang

mereka terapkan dari segi produktivitas adalah alasan utama

yang membuat mereka tetap bertahan dalam menjalankan

usahatani dengan sistem terpadu tersebut.

Lebih jauh, kondisi pertanian di Kecamatan Kahu dapat

dilihat dari karakteristik sosial ekonomi serta kondisi

ekologi/lingkungan pertanian sebagai berikut :

1. Kondisi Sosial Ekonomi

Pada umumnya, masyarakat di Kecamatan Kahu untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka bekerja sebagai petani

hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu alasan bahwa wilayah

Kecamatan Kahu tidak mengalami perubahan yang bersifat

Page 62: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

62

revolusioner dari sisi kebiasaan dalam menjalankan usahatani

dalam artian adanya konsistensi atau komitmen dari semua

pihak terkait untuk mempertahankan kultur yang mereka anut.

Disamping itu, keadaan sosial ekonomi masyarakat

Kecamatan Kahu memiliki ciri yang majemuk, dimana terdapat

keragaman dari sisi profesi sebagai alat untuk memperoleh mata

pencaharian, meski pada dasarnya sebagian besar masyarakat

bekerja sebagai petani dan sebagian ada yang berprofesi

sebagai pedagang, pegawai, tukang kayu, penjahit, supir,

pengusaha dan lain-lain.

Terdapat pula ciri lain dari proses pemenuhan kebutuhan

oleh sebagian masyarakat petani di beberapa desa di

Kecamatan Kahu, dimana dibentuk beberapa komunitas-

komunitas buruh musiman dengan pembagian kerja yang

terstruktur. Komunitas tersebut terbentuk dari inisiatif petani atas

kesadaran akan kebutuhan serta didukung oleh proses interaksi

sosial yang saling menguntungkan dari sisi ekonomi.

Adapun komunitas yang ada secara musiman tersebut

adalah, komunitas buruh tani pada masa penen untuk proses

pemanenan padi sampai penggilingan, komunitas angkutan

gabah dari sawah menuju rumah petani atau gudang, dimana

komunitas angkutan tersebut terbagi atas angkutan tenaga kuda

dan angkutan dengan kendaraan roda dua hasil rakitan. Masing-

Page 63: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

63

masing pekerja tersebut diberi upah berdasarkan hitungan

jumlah unit angkutan serta hitungan jarak tempuh.

Selain bekerja sampingan sebagai buruh tani, terdapat

pula beberapa petani yang bekerja sampingan sebagai penjahit,

tukang kayu, aparat pemerintahan, pedagang ikan keliling, dan

lain-lain.

2. Kondisi Ekologi/Lingkungan

Kondisi lingkungan kaitannya dengan sistem pertanian

terintegrasi padi-ternak sapi potong dapat dilihat dari berbagai

sudut pandang kajian ekologi dimana membahas terkait paham

terkait nilai-nilai sosial yang dianut oleh masyarakat petani baik

yang bertentangan dengan nilai ekologi atau lingkungan hidup,

seperti kasus-kasus eksploitasi, alih fungsi lahan, serta

pencemaran lingkungan.

Sisi positif dari adanya penerapan sistem usahatani

terintegrasi adalah adanya siklus yang berjalan cepat, efisien,

serta mempertahankan kebudayaan yang mengandung nilai-nilai

ekologis. Dimana siklus yang dimaksudkan adalah proses

biologis dari kegiatan usahatani padi serta kegiatan beternak

sapi potong yang saling berkaitan satu sama lain. Adapun tradisi

yang dipertahankan adalah tradisi penggembalaan ternak sapi

yang jelas terancam punah.

Page 64: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

64

Meskipun di wilayah Kecamatan Kahu didominasi oleh

lahan pertanian, namun terdapat wilayah kelurahan yaitu

kelurahan/desa yang sebagian besar didominasi oleh wilayah

perkotaan, dengan ciri bangunan berupa kantor-kantor, pusat

perbelanjaan, toko pakaian maupun barang elektronik, tempat

hiburan (kafe/tempat karaoke), warung makan, pedagang kaki

lima, dan lain-lain.

Adapun kasus-kasus terkait persoalan ekologi dalam hal

proses penerapan usahatani terintegrasi padi-ternak sapi potong

di Kecamatan Kahu adalah sebagai berikut :

1) Permasalahan proses pelepasan ternak diareal sekitar

rumah tempat tinggal, dimana rawan terjadi konflik antar

rumah tangga sesama peternak sapi dikarenakan liarnya

ternak untuk berkeliaran dilahan tetangga yang

mengakibatkan rusaknya tanaman, ataupun barang-barang

lainnya milik tetangga. Akibat dari konflik bisa berujung pada

perkelahian antar peternak, sedangkan jalan keluar dari

masalah pada umumnya diselesaikan dengan cara

kekeluargaan seperti musyawarah antar pihak, ataupun

memanggil pihak ketiga dari tokoh masyarakat maupun

pemerintah desa untuk memediasi proses terbentuknya

sanksi pada kasus selanjutnya.

Page 65: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

65

2) Permasalahan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh

beberapa petani di beberapa desa di Kecamatan Kahu.

Petani/peternak dalam hal pengelolaan kebersihan kandang

ternak yakni pada proses pembuangan kotoran ternak di

ledeng/sungai terdekat yang berakibat sering meresahkan

warga/tetangga. Hal ini berakibat pada konflik, meski tidak

berujung perkelahian dan sekedar diselesaikan dengan

pemberian nasihat dari pihak pemerintah desa.

3) Terdapat beberapa kasus pencemaran limbah kotoran ternak

sapi potong di areal persawahan. Kotoran ternak sapi potong

akan menjadi limbah di lahan persawahan apabila tanpa

takaran atau berlebih. Kasus tersebut terjadi di beberapa

areal di pedesaan di Kecamatan Kahu, dimana areal

persawahan yang berdekatan dengan kandang ternak

mengalami penurunan produktivitas akibat kerusakan

tanaman padi milik petani yang diakibatkan oleh kelebihan

kotoran ternak sapi. Hal ini terjadi karena kurangnya

kesadaran atau sikap acuh tak acuh dari pemilik ternak sapi

yang membiarkan kotoran mengalir begitu saja di areal

persawahan.

Page 66: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

66

2. Deskripsi Penelitian

1. Identitas Responden

Pada penelitian ini terdapat 68 responden petani sekaligus

peternak sapi potong yang berasal dari Kecamatan Kahu

Kabupaten Bone. Identitas responden dapat dilihat dari segi umur,

pekerjaan pokok, pekerjaan sampingan, pengalaman usahatani,

luas lahan, jumlah populasi ternak sapi potong dan jumlah

tanggungan keluarga.

a) Umur Responden

Umur seseorang dapat mempengaruhi kemampuan dan

kondisi seseorang secara fisik yang memungkinkan menjadi

pertimbangan dalam pasar tenaga kerja.Hasil pengumpulan

data yang diperoleh dari responden petani peternak sapi

potong menunjukkan bahwa umur responden bervariasi mulai

dari 27 sampai 55 tahun.Komposisi umur responden disajikan

pada tabel.

Tabel 8. Umur Responden Usahatani Terintegrasi Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone.

No. Rentang Umur Frekuensi Presentase (%)

1. 27 - 36 Tahun 15 22

2. 37 - 46 Tahun 36 53

3. 47 - 56 Tahun 17 25

Total 68 100%

Sumber : Data primer yang diolah Tahun 2019.

Pada tabel dapat dilihat bahwa menurut kelompok umur,

responden didominasi oleh kelompok umur 37- 46 tahun

Page 67: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

67

dimana terdiri dari 36 orang dari 68 responden dengan umur

paling muda adalah 27 tahun dan umur yang paling tua adalah

55 tahun. Dengan demikian dapat diketahui bahwa umur

responden yang ada di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone

adalah umur yang produktif untuk menjadi tenaga kerja.

Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah

berumur 15 tahun sampai 64 tahun. Menurut pengertian ini

setiap orang yang mampu bekerja disebut tenaga kerja.

b) Pendidikan Responden

Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas

manusia yang cerdas dan terampil yang diikuti rasa percaya diri

serta sikap dan perilaku inovatif dan kreatif. Pendidikan formal

responden adalah pendidikan yang dilaksanakan disekolah-

sekolah pada umumnya. Pada tabel dapat dilihat identitas

responden berdasarkan pendidikan.

Tabel 9. Tingkat pendidikan petani padi terintegrasi ternak sapi potong, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone

No. Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1. Tidak Tamat SD 6 9

2. SD 25 37

3. SMP 16 24

4. SMA 19 28

Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2019.

Dari tabel menunjukkan bahwa persentase tertinggi pada

tingkat pendidikan adalah responden tingkat pendidikan

Page 68: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

68

Sekolah Dasar (SD) dengan jumlah 25 orang dengan

persentase sebesar 37 % dan yang kedua adalah tingkat

Sekolah Menengah Atas (SMA) yang jumlahnya 19 orang

dengan persentase 28 %. Kemudian untuk tingkat Sekolah

Menengah Pertama sebanyak 16 orang dengan persentase

24%, dan terdapat beberapa orang responden yang tidak tamat

SD yakni sebanyak 6 orang dengan persentase 9 %.

c) Pengalaman Berusaha Tani

Pengalaman usahatani dapat dilihat dari lamanya

seorang petani dalam mengelola usahanya, semakin lama

petani mengelola usahanya maka akan semakin banyak

pengalaman yang mereka miliki. Pengalaman usahatani sangat

menentukan tingkat pemahaman petani terkait dengan teknik

usahatani dengan sistem yang terintegrasi. Secara rinci,

pengalaman usahatani dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 10. Pengalaman usahatani padi terintegrasi ternak sapi potong, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone.

No. Pengalaman Usahatani Frekuensi Persentase (%)

1. 10 - 20 Tahun 28 41

2. 21 - 30 Tahun 30 44

3. 31 - 40 Tahun 6 9

4. > 40 Tahun 4 6

Total 68 100

Sumber : Data primer yang diolah Tahun 2019.

Tabel menunjukkan bahwa pengalaman usahatani

responden yang tertinggi antara 21-30 tahun yakni sebanyak 30

orang atau 44 % dan yang terkecil yaitu antara 10-20 tahun

Page 69: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

69

yakni sebanyak 4 orang atau 6%. Hal ini menunjukkan bahwa

pengalaman usahatani padi terintegrasi ternak sapi potong di

Kecamatan Kahu Kabuaten Bone tergolong sudah lama.

d) Luas Lahan Usahatani Padi

Luas lahan pertanian merupakan salah satu bagian

sumberdaya lahan.Lahan adalah tempat untuk melakukan

kegiatan bercocok tanam dan menghasilkan produk pertanian

yang diinginkan oleh petani dengan hasil yang dijual oleh

konsumen.

TabeL 11. Distribusi Lahan Responden Usahatani Padi Terintegrasi Ternak Sapi Potong, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone.

Luas Lahan Frekuensi Persentase (%)

0,50 - 1,00 Ha 31 45,6

1,01 - 2,00 Ha 30 44,1

2,01 - 3,00 Ha 7 10,3

Total 68 100,0

Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2019.

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa ada 7

petani yang mengatakan bahwa luas lahannya termasuk kriteria

luas, ada 30 petani yang mengatakan kriteria luas lahannya

cukup luas, ada 31 petani yang mengatakan bahwa luas

lahannya sempit.

Page 70: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

70

e) Jumlah Ternak Sapi Potong

Jumlah populasi ternak sapi potong peliharaan

merupakan salah satu bagian dari sumberdaya komoditas.

Kuantitas ternak sapi potong yang menjadi sumber produksi

oleh petani menentukan banyaknya tingkat pendapatan petani

dalam menjalankan usahataninya.

Tabel 12. Jumlah Ternak Sapi Potong Responden Usahatani Padi Terintgrasi Ternak Sapi Potong, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone.

Jumlah Ternak Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 - 3 8 12

4 - 6 38 46

7 - 9 22 32

Jumlah 68 100

Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2019.

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah

ternak sapi potong yang menjadi sumber produksi petani di

Kecamatan Kahu memiliki jumlah yang terhitung banyak.

Sebanyak 38 orang petani memelihara ternak sapi potong

densgan jumlah populasi antara 4 – 6 ekor ternak sapi. Adapun

yang memelihara ternak sapi antara 1 – 3 ekor hanya

berjumlah sebanyak 8 orang, selain itu petani yang memelihara

ternak sapi dengan jumlah antara 7 – 9 ekor adalah sebanyak

22 orang.

Page 71: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

71

f) Jumlah Tanggungan Keluarga

Semua keluarga yang tinggal dalam satu atap

merupakan tanggungan keluarga. Jumlah anggota keluarga

petani juga akan mempengaruhi tingkat pendapatan dan

kesejahteraan petani. Sebagian besar petani menggunakan

tenaga kerja dari keluarga sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 13. Jumlah tanggungan keluarga responden usahatani padi terintgrasi ternak sapi potong, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone.

No. Tanggungan Keluarga Frekuensi Persentase (%)

1. 1 - 2 39 57

2. 3 - 4 29 43

Total 68 100

Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2019.

Tabel menunjukkan tanggungan keluarga 39 orang

kepala keluarga memiliki tanggungan sebanyak 1 - 2 orang, 29

orang kepala keluarga memiliki tanggungan sebanyak 3- 4

orang.

Page 72: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

72

B. Pembahasan

1. Analisis Produksi Dan Total Biaya Usahatani Terintegrasi Padi –

Ternak Sapi Potong

Jenis biaya yang dikeluarkan oleh petani terintegrasi padi –

ternak sapi potong adalah biaya tetap (fixed cost) dan biaya variable

(variable cost), dimana biaya variabel yang dibutuhkan selama proses

usahatani terintegrasi berlangsung dalam 2 kali masa tanam selama 1

tahun.

Adapun biaya variabel yang dibutuhkan selama berusahatani

terpadu dalam 1 tahun tersebut adalah benih padi, pupuk, pestisida,

tenaga kerja, pakan ternak, serta suplemen/obat-obatan ternak.

Sedangkan untuk biaya penyusutan meliputi pajak lahan, traktor,

cangkul, parang, sabit, tangki/sprayer, kandang ternak, ember,

baskom, serta tali tambang pengikat.

Selain dari biaya tersebut diatas, dalam proses usahatani

terintegrasi terdapat sarana produksi penunjang berupa limbah padi

berupa jerami, serta dedak untuk pakan ternak sapi potong demikian

pula limbah kotoran ternak sapi potong yang digunakan sebagai

pupuk kandang dalam proses usahatani.

Rata-rata biaya produksi usahatani terintegrasi padi-ternak

sapi potong dalam masa periode 1 (satu) tahun terlebih dahulu

diasumsikan bahwa penggunaan sarana produksi usahatani padi

sawah berupa pupuk kandang dari limbah kotoran ternak sapi

Page 73: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

73

dinyatakan dalam bentuk angka/rupiah sebagai wujud biaya usahatani

yakni dengan harga Rp 400 per-kilogram.

Sedangkan untuk asumsi biaya dan sarana produksi usaha

ternak sapi potong adalah sebagai berikut :

1. Masa periode pemeliharaan dan penjualan hasil produksi

ternak dihitung dalam masa 1 tahun.

2. Pola introduksi pemeliharaan ternak pada optimalisasi

penggunaan pakan hijauan, pemanfaatan limbah jerami padi

serta dedak sebagai pakan ternak. Dimana ketiga komponen

sarana produksi usahatani ternak sapi tersebut dinyatakan

dalam bentuk angka kilogram lalu terhitung berdasarkan

biaya pengeluaran dengan harga yang diestimasikan.

3. Harga penjualan per-kilogram ternak hasil penjualan

sejumlah Rp 100.000.

4. Estimasi penambahan berat badan ternak hasil penjualan

dihitung dalam hitungan 1 tahun masa produksi.

5. Estimasi modal awal pembelian ternak peliharaan tiap

responden sebanyak Rp 15.000.000., dalam masa

pemeliharaan 1 tahun dari semua jumlah ternak peliharaan.

Berikut tabel rata-rata biaya produksi usahatani terintegrasi

padi – ternak sapi potong dalam masa periode 1 (satu) tahun.

Page 74: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

74

Tabel 14. Biaya Produksi Usahatani terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong.

Komponen Biaya Jumlah Nilai

A. Usahatani Padi

Biaya Tetap

a. Biaya Penyusutan 1.412.375

b. Pajak 38.529

c. Sewa Traktor 112.500

Total Biaya Tetap 1.563.494

Biaya Variabel

a. Sarana Produksi

1. Benih 19,27 Kg 185.193

2. Pupuk Kimia/Organik 398,1 Kg 747.171

3. Pupuk Kandang (Hasil limbah ternak) 241 Kg 187.386

4. Pestisida 16 Liter 870.867

b. Tenaga Kerja 20 HKO 677.284

Total Biaya variabel Usahatani Padi 2.667.901

Total Biaya Usahatani Padi 4.044.009

B. Usaha Ternak Sapi Potong

Biaya Tetap

Modal Awal 15.000.000

Biaya Penyusutan 636.362

Total Biaya Tetap 15.636.362

Biaya variabel

a. Sarana Produksi

1. Pakan Hijauan 4.564 Kg 4.564.338

2. Jerami (Limbah usahatani padi) 182 Kg 181.559

3. Suplemen 1 Kg 18.899

4. Dedak (Limbah usahatani padi) 341 Kg 701.177

b. Tenaga Kerja 5 HKO 35.015

Total Biaya Variabel Usaha Ternak Sapi 4.618.252

Total Biaya Usahatani Ternak Sapi 20.254.614

Total Biaya Usahatani Padi 4.044.009

Total Biaya Usahatani Ternak Sapi 20.254.614

Total Biaya 24.298.623

Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2020.

Tabel diatas menunjukkan bahwa total rata-rata biaya tetap

usahatani padi yang dikeluarkan oleh petani sebanyak Rp 1.563.494,

total biaya tersebut berasal dari biaya penyusutan sejumlah Rp

Page 75: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

75

1.412.375 dimana biaya penyusutan alat yang dimaksud adalah

traktor, cangkul, parang, sabit, dan tangki/sprayer yang digunakan

selama masa periode usahatani berlangsung.

Sedangkan untuk biaya tetap lainnya bersumber dari biaya

pajak lahan yang dikeluarkan oleh petani dengan rata-rata sebanyak

Rp 38.529. Selain itu, diantara petani masih ada yang menyewa

traktor untuk proses pembajakan lahan dengan rata-rata biaya yang

dikeluarkan sebanyak Rp 112.500.

Untuk biaya variabel usahatani padi yang dikeluarkan oleh

petani dalam proses usahatani padi terhitung sebanyak Rp

2.667.901., yang masing-masing bersumber dari pengeluaran biaya

sarana produksi usahatani seperti benih, pupuk anorganik, pupuk

kandang (pupuk organik), pestisida dan biaya tenaga kerja. Total

biaya pengeluaran usahatani padi secara keseluruhan sejumlah Rp

4.044.009.

Penggunaan benih sebagai sarana produksi yang utama dan

sangat menentukan kualitas hasil produksi bagi petani masih dominan

dilakukan dengan cara yang tradisional, dimana benih yang digunakan

pada masa awal proses budidaya dominan masih bersumber dari hasil

panen yang lalu dan tidak bersertifikat. Hal tersebut dapat dilihat dari

rendahnya angka penggunaan benih bersertifikat untuk proses

produksi dalam masa 1 (satu) tahun serta 2 (dua) kali masa tanam,

yakni sebanyak 12.79 Kilogram.

Page 76: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

76

Dapat dikatakan bahwa petani masih berkeyakinan bahwa

penggunaan benih lokal dengan cara penyimpanan serta aspek teknis

manajerial lainnya yang bersifat tradisional masih layak untuk

diterapkan dalam proses budidaya.

Penggunaan sarana produksi lainnya seperti pestisida cukup

mengeluarkan biaya yang tinggi yakni dengan nilai rata-rata

pengeluaran sebanyak Rp 870.867 secara keseluruhan dari berbagai

macam varian merek yang digunakan oleh petani, yakni klensect

sebanyak 36.846 liter, clipper sebanyak 1.06 liter, danke sebanyak 1

liter dan amolin sebanyak 1 liter.

Penggunaan pestisida oleh petani untuk memberantas hama

dan penyakit adalah sesuatu hal yang teramat penting untuk

peningkatan hasil produksi dari segi jumlah dan kualitasnya, dimana

diketahui bahwa pestisida bukan merupakan faktor produksi yang

meningkatkan produktivitas melainkan berperan sebagai sarana

produksi yang menyelamatkan produktivitas dari segi serangan hama

dan penyakit, hal tersebut disampaikan dalam hasil penelitian oleh

Damayanti (2013).

Adapun rata-rata jumlah tenaga kerja dalam proses usahatani

terintegrasi yakni terbagi atas tenaga kerja usahatani padi dan tenaga

kerja usaha ternak sapi potong, yakni tenaga kerja padi sebanyak 20

HKO dan tenaga kerja usaha ternak sapi potong sebanyak 5 HKO.

Pemanfaatan tenaga kerja dalam usahatani terintegrasi mayoritas

Page 77: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

77

bersumber dari tenaga kerja dalam keluarga, utamanya untuk tenaga

kerja usaha ternak sapi potong, sedangkan untuk usahatani padi

mayoritas berasal dari tenaga kerja luar keluarga.

Untuk tenaga kerja luar keluarga dari proses usahatani padi

lebih banyak tercurah untuk proses pemanenan, sedangkan untuk

tenaga kerja usaha ternak sapi potong lebih banyak tercurah dalam

proses kegiatan pengambilan pakan ternak serta perawatan.

Penggunaan pupuk anorganik seperti pupuk Urea, SP36, ZA,

serta Ponska secara keseluruhan sebanyak 398.1 Kilogram, dimana

nilai rata-rata penggunaan setiap jenis pupuk bervariasi yakni pupuk

urea sebanyak 131,62 Kilogram, pupuk SP36 sebanyak 87.21

Kilogram, pupuk ZA sebanyak 92.31 Kilogram, dan pupuk Ponska

sebanyak 87,78 Kilogram. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa

penggunaan pupuk anorganik masih dominan digunakan oleh petani

dalam proses usahatani dan masih diperlukan optimalisasi

penggunaan sarana produksi pupuk anorganik atau pupuk kandang

dari limbah kotoran ternak sapi potong.

Adapun biaya sarana produksi seperti pupuk kandang/pupuk

organik yang sepenuhnya berasal dari limbah ternak sapi potong yang

telah dikonversi dalam bentuk angka dengan estimasi biaya yang

dikeluarkan oleh petani kemudian disimpulkan sebagai biaya sarana

produksi secara langsung dapat memberikan keuntungan

penghematan biaya pengeluaran oleh petani.

Page 78: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

78

Adapun biaya pupuk kandang yang dikeluarkan tersebut

adalah sejumlah Rp 187.386, maka keuntungan biaya dari

penghematan biaya pupuk kandang dengan pemanfaatan limbah

proses usaha ternak sapi potong yang didapatkan petani adalah

sebesar Rp. 187.386.

Akan tetapi jika dilihat dari penggunaan output dari pupuk

anorganik yang jauh lebih besar nilainya jika dibandingkan dengan

penggunaan output sarana produksi pupuk kandang/organik, maka

masih diperlukan penambahan jumlah penggunaan pupuk kandang

dalam proses produksi usahatani terintegrasi.

Hal tersebut dikarenakan penggunaan pupuk kandang

memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa

pemberian pupuk kandang. Hal ini dikemukakan dalam hasil penelitian

Hidayati (2006).

Proses pemanfaatan sarana produksi dari limbah ternak sapi

potong berupa kotoran ternak sapi sebagai pupuk kandang dalam

proses usahatani padi belum menunjukkan nilai yang maksimal dari

proses penggunaannya, jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk

kimia/anorganik secara keseluruhan petani menggunakan sebanyak

rata-rata 398.1 Kilogram, sedangkan untuk penggunaan pupuk

kandang/organik petani hanya menggunakan sebanyak rata-rata 241

Kilogram.

Page 79: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

79

Dijelaskan pula dalam penelitian Asih (2009), bahwa

penggunaan pupuk kandang yang lebih besar jumlahnya

dibandingkan dengan jumlah penggunaan pupuk kimia erat kaitannya

diakibatkan karena pupuk kandang dapat memberi manfaat ganda

yaitu menyediakan hara tanaman sekaligus memperbaiki fisik dan

mikroorganisme tanah.

Untuk rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam

proses usaha ternak sapi potong terdiri atas biaya modal awal yang

dikeluarkan untuk pembelian ternak sapi potong sebanyak Rp

15.000.000., serta biaya penyusutan alat serta biaya variabel. Dimana

total biaya penyusutan yang dikeluarkan oleh petani adalah sejumlah

Rp 636.362., total biaya tersebut berasal dari modal awal yang

dikeluarkan oleh petani untuk pembelian ternak sapi potong dan biaya

penyusutan alat-alat peternakan seperti kandang, ember, baskom,

dan tali tambang pengikat ternak.

Sedangkan untuk rata-rata total biaya variabel yang

dikeluarkan oleh petani adalah sejumlah Rp 4.618.252., dimana biaya

tersebut bersumber dari biaya sarana produksi seperti pakan hijauan,

jerami, suplemen/obat-obatan, serta pakan dedak dan biaya tenaga

kerja.

Untuk biaya sarana produksi berupa pakan hijauan, dedak

serta jerami yang sepenuhnya bersumber dari pemanfaatan lahan

milik petani serta pemanfaatan limbah usahatani padi petani itu

Page 80: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

80

sendiri, maka ketiga komponen sarana produksi usahatani ternak

tersebut adalah merupakan sumber keuntungan biaya penghematan

dari biaya pengeluaran untuk sarana produksi ternak sapi potong.

Biaya yang dikeluarkan untuk pakan hijauan sejumlah Rp

4.564.339., ditambahkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk pakan

jerami sejumlah Rp 181.559, dan untuk pakan dedak sebanyak Rp

701.177., maka jumlah keseluruhan dari keuntungan biaya

penghematan sarana produksi berupa pakan ternak dalam proses

usahatani ternak sapi potong adalah sebesar Rp 5.447.075., dengan

demikian total biaya produksi adalah sejumlah Rp 24.298.623.,

setelah dilakukan pengurangan antara biaya pengeluaran

penghematan terhadap total biaya produksi secara keseluruhan.

Proses pemanfaatan sarana produksi dari limbah padi berupa

dedak dan jerami sebagai pakan ternak sapi potong menunjukkan

tingkatan nilai yang maksimal dari proses penggunaannya, hal

tersebut dapat dilihat dari nilai produksi yang dihasilkan yaitu

penggunaan dedak sejumlah 182 Kilogram serta penggunaan jerami

sebanyak 341 Kilogram dalam masa periode produksi selama 1 (satu)

tahun.

Pemanfaatan lahan sebagai sumber penanaman pakan

hijauan oleh petani dalam usahatani terintegrasi tergolong maksimal

dalam hal proses penyediaan sarana produksi berupa pakan ternak,

hal tersebut dapat dilihat dari jumlah produksi yang diperoleh selama

Page 81: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

81

periode usahatani yaitu sebanyak 4.654 Kilogram rata-rata hasil

produksi dengan estimasi pengeluaran sebanyak Rp 4.564.338. maka

dapat dikatakan bahwa proses pemanfaatan lahan sebagai sumber

pakan hijauan sangat menjanjikan untuk terus dioptimalkan dalam

proses usahatani terintegrasi padi – ternak sapi potong.

Rata-rata luas lahan petani yang dimanfaatkan untuk proses

usahatani terintegrasi mencapai 1.12 Hektar, dimana dari luas lahan

tersebut dapat dimanfaatkan untuk optimalisasi dengan pola introduksi

pakan hijauan, proses pemanfaatan penanaman pakan hijauan

dipekarangan sekitar sawah dan petakan sawah sebagai sumber

pakan ternak sapi potong dapat memberi kontribusi yang tinggi untuk

proses produksi ternak sapi potong.

Adapun penggunaan sarana produksi lainnya seperti

suplemen (obat-obatan) untuk ternak sapi potong oleh petani

digunakan sebanyak rata-rata 1 Kilogram sebagai penunjang proses

peningkatan nilai produktivitas ternak sapi potong dalam masa periode

produksi, dalam arti bahwa kesehatan ternak adalah prioritas utama

peternak sapi potong untuk menjamin kualitas produksi dan

peningkatan nilai produktivitas,

2. Analisis Produksi Dan Penerimaan Usahatani Terintegrasi

Mengidentifikasi keseluruhan biaya produksi usahatani padi

terintegrasi ternak sapi potong secara cermat sangat menentukan

Page 82: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

82

untuk menganalisis produksi dan penerimaan usahatani padi

terintegrasi ternak sapi potong.

Selanjutnya, terkait jumlah produksi dan penerimaan

usahatani terintegrasi, berikut adalah tabel rata-rata jumlah produksi

dan penerimaan usahatani terintegrasi padi-ternak sapi potong :

Tabel. 15. Jumlah produksi dan penerimaan usahatani terintegrasi padi – ternak sapi potong.

No Komponen Produksi dan Penerimaan Jumlah

(Unit/Kg) Nilai

1. Produksi padi MT 1 7.315 32.101.118

2. Produksi padi MT 2 6.476 25.487.236

Total produksi dan penerimaan padi 13.791 57.588.354

3. Jumlah penjualan ternak (Ekor)

Anakan 21

Indukan 21

Pejantan 74

Total penjualan ternak 116

4. Penambahan Berat Badan (Kg)

Anakan 93.74

Indukan 105.68

Pejantan 247.65

Total penambahan berat badan ternak 447.07

5. Total Produksi dan penerimaan Ternak 337.29 33.729.412

Total penerimaan usahatani terintegrasi 91.317.766

Sumber : Data primer yang diolah Tahun 2020.

Tabel diatas menunjukkan bahwa produksi usahatani padi

terhitung dalam masa 2 (dua) kali masa tanam (MT) dalam 1 (satu)

tahun periode usahatani terintegrasi dengan hasil produksi sebanyak

7.315 kilogram untuk masa tanam 1 (pertama) dan 6.476 Kilogram

hasil produksi untuk masa tanam 2 (kedua) dengan jumlah total

sebanyak 13.791 Kilogram hasil produksi dengan penerimaan

sebanyak Rp 57.588.354.

Page 83: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

83

Untuk penjualan ternak sapi potong terbagi atas 3 (tiga) jenis

sapi potong peliharaan yakni, sapi anakan, indukan, dan pejantan

yang masing-masing dijual oleh petani dengan jumlah tertentu dalam

1 (satu) tahun masa periode usahatani terintegrasi. Jumlah sapi

anakan yang dijual oleh petani sebanyak 21 ekor sapi, sapi indukan

sebanyak 21 ekor sapi, dan sapi pejantan sebanyak 74 ekor sapi yang

total keseluruhan mencapai jumlah sebanyak 116 ekor ternak sapi.

Dari total penjualan, terhitung pula total penambahan berat

badan ternak hasil penjualan dalam masa 1 tahun periode produksi

ternak sapi potong untuk ketiga jenis yakni sapi anakan dengan

tingkat penambahan berat badan sebanyak 93.74 Kilogram, sapi

indukan dengan tingkat penambahan berat badan sebanyak 105.68

kilogram, dan sapi pejantan dengan tingkat penambahan berat badan

sebanyak 247.65 Kilogram, dengan jumlah total keseluruhan tingkat

penambahan berat badan sebanyak 447.07 Kilogram dalam masa 1

(satu) tahun periode produksi usahatani terintegrasi.

Adapun total produksi usaha ternak sapi potong adalah

sebanyak 337.29 Kilogram dengan jumlah penerimaan sebanyak Rp

33.729.412. Dari hasil penerimaan antara produksi usahatani padi dan

usaha ternak sapi potong tersebut, maka total keseluruhan

penerimaan untuk usahatani terintegrasi adalah sebanyak Rp

91.317.766.

Page 84: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

84

3. Analisis Produksi, Tingkat Pendapatan Dan Keuntungan Usahatani

terintegrasi

Analisis produksi dan pendapatan adalah proses analisa

terkait perincian biaya sarana produksi dan jumlah produksi serta

pendapatan kegiatan usahatani yang menunjukkan pembuktian

terkait fakta pengeluaran biaya dan penerimaan selama kegiatan

usahatani berlangsung. Pendapatan usahatani adalah selisih antara

penerimaan dan biaya produksi yang dikeluarkan tersebut

(Soekartawi.2006).

Berikut uraian jumlah rata-rata biaya produksi dan pendapatan

usahatani padi terintegrasi ternak sapi potong di Kecamatan Kahu

Kabupaten Bone :

Tabel 16. Rekapitulasi Total Biaya, Penerimaan Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi

No Uraian Jumlah

(Unit) Harga Nilai

1. Total Biaya - - 24.298.623

2. Produksi Padi 13.791 4.368/3919 57.588.354

3. Produksi Ternak Sapi 337.29 100.000 33.729.412

4. Penerimaan - - 91.317.766

5. Pendapatan - - 67.019.143

6. R/C Ratio - - 1.31

Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2020.

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa total biaya yang

dikeluarkan oleh petani sebesar Rp 24.298.623., dimana biaya tersebut

bersumber dari biaya tetap dan biaya variabel usahatani terintegrasi

padi – ternak sapi potong.

Page 85: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

85

Dalam proses pengeluaran biaya produksi usahatani

terintegrasi terjadi proses penghematan biaya sarana produksi seperti

pakan hijauan, pakan dari limbah jerami padi, pakan dedak, serta

pemanfaatan limbah kotoran ternak sebagai pupuk kandang untuk

usahatani padi. Hal tersebut mengurangi jumlah pengeluaran petani

dalam proses usahatani, sehingga terjadi peningkatan pendapatan.

Jumlah produksi yang padi dihasilkan dalam masa periode 1

(Satu) tahun yakni 2 (dua) kali masa tanam menunjukkan nilai yang

cukup tinggi yakni sebanyak Rp 13.791 Kilogram meski mengalami

penurunan harga beli pada masa panen kedua yakni antara Rp 4.368

pada masa tanam 1 (pertama) dan Rp 3.919 pada masa tanam 2

(kedua), akan tetapi menunjukkan hasil penerimaan sebanyak Rp

57.588.354 dalam satu tahun periode 2 kali masa tanam.

Jumlah produksi ternak sapi dari jenis anakan, indukan dan

pejantan adalah sebanyak Rp 337.29 dalam masa periode 1 tahun

proses produksi dengan harga senilai Rp 100.000 per-kilogram hasil

produksi dengan jumlah penerimaan sebanyak Rp 33.729.412.

Total penerimaan secara keseluruhan dari proses usahatani

terintegrasi padi – ternak sapi potong adalah sejumlah Rp 91.317.766,

dengan pendapatan sejumlah Rp 67.019.143.

Untuk nilai R/C Ratio yang didapatkan dari hasil analisis

produksi dan total biaya usahatani terintegrasi adalah senilai 1.31.

Dari nilai yang didapatkan tersebut dapat dikatakan bahwa usahatani

Page 86: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

86

terintegrasi terbilang menguntungkan untuk dilaksanakan, hal tersebut

dikarenakan nilai dari R/C Ratio lebih dari 1 (satu). Artinya, semakin

besar nilai R/C Ratio maka kegiatan usahatani akan semakin

menguntungkan, karena jumlah penerimaan yang diperoleh petani

dari setiap biaya produksi yang dikeluarkan sebesar 1 unit akan

semakin besar.

Page 87: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses pemanfaatan sarana produksi dari limbah usahatani padi

dan ternak sapi potong belum maksimal secara keseluruhan, hal

tersebut dapat dilihat dari proses pemanfaatan pupuk kandang

yang jumlah penggunaannya lebih rendah dari penggunaan

pupuk kimia, akan tetapi untuk pemanfaatan jerami padi, dedak,

serta pakan hijauan dari proses pemanfaatan lahan oleh petani

sudah maksimal dilihat dari jumlah penggunaan dalam proses

produksinya.

2. Hasil analisis menunjukkan nilai produksi dan tingkat

pendapatan, diperoleh total biaya senilai Rp 24.298.623.,

penerimaan sebanyak Rp 91.317.766 dengan total produksi padi

senilai 13.791 Kilogram dari rata-rata luas lahan seluas 1,37

Hektar , total produksi ternak sapi potong senilai 337.29

Kilogram dari rata-rata jumlah ternak peliharaan sebanyak 5 ekor

ternak sapi potong. Tingkat pendapatan senilai Rp 67.019.143.,

dengan R/C Ratio senilai 1.31 yang menandakan bahwa usaha

tani dengan sistem yang terintegrasi layak untuk dilaksanakan.

Page 88: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

88

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disampaikan

beberapa saran, yaitu :

1. Diharapkan kepada para petani dengan sistem terintegrasi padi-

ternak sapi potong agar dapat meningkatkan proses/metodologi

dalam hal penggunaan biaya produksi dalam hal ini pupuk,

pestisida, dan yang lainnya untuk lebih meningkatkan

produktivitas usahatani.

2. Perlu adanya perhatian serius dari semua pihak terutama bagi

pemerintah dalam hal ini pihak kementerian serta dinas

penyuluhan untuk memfokuskan pada program penerapan dari

segala aspek manajerial sistem usahatani yang terintegrasi

dengan mengedepankan asas manfaat dari sisi ekologis,

berkelanjutan, dan bernilai ekonomis agar para petani semakin

termotivasi untuk menerapkan sistem pertanian yang terintegrasi.

3. Pengembangan sarana dan prasarana, jaringan informasi serta

jaringan teknologi masih dibutuhkan untuk meningkatkan proses

berlangsungnya kegiatan usahatani untuk jangka waktu yang

panjang.

Page 89: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

89

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Agustina, Hikmah M. Ali, and Jasmal A. Syamsu. "Status

Keberlanjutan Adopsi Teknologi Pengolahan Limbah Ternak sebagai

Pupuk Organik." MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan 31.1

(2015): 11-20.

Abdullah, Agustina. "Identifikasi Kapasitas Peternak Dalam Adopsi

Teknologi Untuk Pengembangan Sapi Potong Yang Terintegrasi

Dengan Padi." (2012).

Agus Cahyono. Pertanian Terpadu Untuk Mendukung Kedaulatan Pangan

Nasional ( Agribisnis Berbasis Pertanian Terpadu). Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press. (2014).

Aryanti, Nirmala Ayu, Livia Windiana, and Erfan Dani Septia. "Efek

Pendapatan Penerapan Sistem Padi Terintegrasi Pertanian,

Peternakan Dan Perikanan Di Desa Pangkemiri Kecamatan

Tulangan Kabupaten Sidoarjo." Jurnal Agro Veteriner 6.1 (2017): 62-

71.

Asih Nur Dewi. “Analisis Karakteristik Dan Tingkat Pendapatan Usahatani

Bawang Merah Di Sulawesi Tengah.” Jurnal Agroland 16 (1) : 53 –

59, Maret 2009.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone (Kecamatan Kahu dalam angka),

Tahun 2019.

Badan Litbang Pertanian. Prospek Dan Arah Pengembangan Agribisnis

Padi. Departemen Pertanian. Jakarta. (2005).

Basuni, R. "Integrasi Padi-Sapi Potong pada Sistem Usahatani di Lahan

Sawah: Studi Kasus di Kabupaten Cianjur." (2012).

Page 90: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

90

Damayanti, Lien. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi,

Pendapatan dan Kesempatan Kerja pada Usahatani Padi Sawah di

Daerah Irigasi Parigi Moutong” Jurnal SEPA 9.2 (2013): 249-259.

Departemen Agama RI, “Alquran dan Terjemahannya, Edisi Tahun 2002.”

Jakarta: CV Darus Sunnah. 2015.

Dwiyanto Kusuma, S. Rusdiana, and B. Wibowo. "Pengembangan

Agribisnis Sapi Potong Dalam Suatu Sistem Usahatani Kelapa

Terpadu." Wartazoa 20.1 (2010): 31-42.

Hastuty Sri. "Pola Usahatani Terpadu dalam Upaya Pengembangan

Agribisnis di Kecamatan Bara Kota Palopo." Journal of Mathematics

and Natural Sciences 4.1 (2015).

HandayaniSayekti. “Model Integrasi Tanaman-Ternak di Kabupaten

Donggala Provinsi Sulawesi Tengah: Pendekatan Optimasi Program

Linier.” Diss. Tesis, 2009.

Heriawati R. “Arahan Pengembangan Wilayah Berbasis Integrasi Usaha

Ternak Sapi Potong Dan Usahatani Padi di Kabupaten Bandung.”

(2015).

Hidayati L. “Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Akibat

Pemberian Herbisida Oxyfluorfen dan Pupuk Kandang.” J. Agroland

13 (2) : 145 – 150. (2006).

Hoddi, A. H., and M. B. Rombe. Analisis Pendapatan Peternakan Sapi

Potong di Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru. Fakultas

Peternakan UNHAS, 2011.

Ilham Nyak et al, “Kajian Pengembangan Sistem Pertanian : Tanaman

Terintegrasi Ternak.” (2014).

Page 91: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

91

Ilham Nyak. "Pengembangan Sistem Integrasi Tanaman Tebu-Sapi

Potong di Jawa Timur." Analisis Kebijakan Pertanian 13.2 (2016):

147-165.

Kusnadi, Uka. “Inovasi Teknologi Peternakan Dalam Sistem Integrasi

Tanaman - Ternak Untuk Menunjang Swasembada Daging Sapi.”

Pengembangan Inovasi Pertanian 1.3 (2008) 189 – 205.

Kusumayana, Purna, And Arlina Arlina . “ Analisis Pendapatan Petani

Melalui Sistem Integrasi Tanaman Padi – Ternak Sapi Di Desa Jaro

Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong (Studi Kasus pada Kelompok

Tani “Tani Membangun”).” Ziraa’ah Majalah Ilmiah Pertanian 42.2

(2017): 150 – 157.

Lindawati. “Analisis Faktor yang Memengaruhi Perilaku Ekonomi Dan

Kesejateraan Rumah Tangga Petani Usahatani Terpadu Padi - Sapi

di Provinsi Jawa Barat.” (2015).

Mulyadi, Ir, and M. Si. "Sistem Produksi Hijauan Makanan Ternak Di

Daerah Pemukiman Transmigrasi." TASIMAK: 60.

Nurcholis, M. "Pengembangan Integrated Farming System Untuk

Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian." (2011): 71-84.

Nuryati, Rina et al. “Kesejahteraan Petani Pelaku Usahatani Polikultur

Terintegrasi di Kabupaten Tasikmalaya.”Mimbar agribisnis: Jurnal

Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 5.2 (2019):

206-223.

Prasetyo Bambang, and Jannah, Lina Miftahul. “Metode Penelitian

Kuantitatif.” Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Purnomo Didit, and Prabawati Nur Utami. "Analisis Produksi Padi di

Indonesia." Proceeding of The URECOL (2019): 224-230.

Page 92: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

92

Purnomo, R. A. Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis Dengan SPSS:

Untuk Mahasiswa, Dosen dan Praktisi. Ponorogo: Wade Group.

(2016).

Rahmi khairum.“Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Petani Terhadan

Kinerja Usaha Pada Sistem Integrasi Tanaman Dan Ternak (Kasus:

Di Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat).” (2015).

Rusdiana, et al. "Integrasi Usaha Tanaman Pangan dan Sapi Potong

Serta Analisis Keuangannya pada Petani Transmigran di Bengkulu

Tengah (Business Integration Of Food Crops And Beef Cattle And Its

Financial Analysis Of Trans Migrants Farmers In Central

Bengkulu)." Jurnal veteriner 20.1 (2019): 74-86.

Safriyani, Etty, et al. “Pengendalian Hama Dan Gulma Menggunakan

Pertanian Terpadu Padi – Itik – Azolla. “Seminar Nasional Lahan

Suboptimal (No. 1. 2019.

Shihab Quraish. Membumikan Al-Quran (Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam

Kehidupan Masyarakat). Bandung: PT. Mizan Pustaka. (2006).

Siregar, S. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi

Dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Edisi 1.

Jakarta: PT. Bumi Aksara. (2017).

Siregar, N. W. P. "Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Usaha Ternak Sapi

Potong Di Desa Mangkai Lama Kecamatan Lima Puluh Kabupaten

Batu Bara Provinsi Sumatera Utara. skripsi." Bogor. Fakultas

Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor (2013).

Suranjaya, I. Gede. "Diskripsi Dan Analisis Faktor-Faktor Produksi Yang

Mempengaruhi Pendapatan Peternak Pada Usaha Penggemukan

Sapi Bali Berskala Kecil." Majalah Ilmiah Peternakan (2011).

Page 93: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

93

Soekartawi et al. Ilmu Usahatani Dan Penelitian Untuk Pengembangan

Petani Kecil.Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. (2011).

Soekartawi. Analisis Usahatani. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

(2006).

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung :

Penerbit ALFABETA. (2014).

Sulaeman A. Sistem Pertanian Terpadu. Diklat Pengembangan Industri

Ramah PMKP Ciawi Bogor. Hal 8-15. (2007).

Supardi et al. Integrasi Usaha Tanaman Pangan dan Sapi Potong Serta

Analisis Keuangannya Pada Petani Transmigran Di Bengkulu

Tengah. 2016.

Tahunan, Laporan akhir. "Kajian Peluang Analisa Usahatani Integrasi

Ternak Sapi Dengan Tanaman (Padi, Sawit, Kakao) Dalam Rangka

Mendukung Swasembada Daging Sapi 2014 di Provinsi Aceh."

Tumewu, Judi M., V. VJ Panelewen, and A. DP Mirah. “ Analisis Usahatani

Terpadu Sapi Potong dan Padi Sawah Kelompok Tani “Keong Mas”

Kecamatan Sangkub, Kabupaten Bolaang Mangondow Utara (Studi

Kasus).” ZOOTEC, 34.2 (2014): 1-9.

Tajuddin B. Prosiding Lokakarya Nasional “Energi Berbasis Hasil Samping

Teknologi Pengolahan Padi Terintegrasi Berwawasan Lingkungan.”

(2011).

Tiro, Batseba MW, and Petrus A. Beding. "Analisis Usahatani Integrasi

Tanaman Padi Dengan Ternak Sapi Potong." Jurnal Pertanian

Agros 21.1 (2019): 1-8.

Wahyono, Nanang Dwi, Zaenal Fanani, and Noer Soetjipto. "Analisis

Pendapatan Peternak Usaha Sapi Potong Dengan Berbagai Pola

Page 94: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

94

Tanam Di Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember." Jurnal

Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis 3.1 (2018): 30-42.

Yuniarsih, Eka Triana, and M. Basir Nappu. "Prospek Pengembangan

Sistem Integrasi Tanaman Ternak di Sulawesi Selatan." Prosiding

Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia Ke-34: Pertanian-Bioindustri

Berbasis Pangan Lokal Potensial. 2014.

Page 95: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

95

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

PROGRAM PASCASARJANA

JURUSAN AGRIBISNIS

AHMAD ZAILAN (105.050.019.16)

DAFTAR KUESIONER UNTUK RESPONDEN

Judul Penelitian :

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI

TERINTEGRASI TERNAK SAPI DI KECAMATAN KAHU KABUPATEN BONE

Nama Responden : ……………………………………………………..

Dusun/RT/RW : ……………………………………………………..

Desa/Kelurahan : ……………………………………………………..

Kecamatan : ……………………………………………………..

Kabupaten : ……………………………………………………..

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Responden : .......………………………..................................

2. Umur : ..…..…….. tahun

3. Pendidikan Terakhir : TT SD / SD / SLTP / SLTA / Diploma / Sarjana

4. Pekerjaan Pokok : .......………………………..................................

5. Pekerjaan Sampingan : .......………………………..................................

6. Pengalaman Berusahatani : ..…..…….. tahun

7. Luas Lahan Usahatani : ................. ha

8. Jumlah tanggungan keluarga : ..…..…….. orang

9. Jumlah ternak : …………… ekor

10. pengalaman beternak : …………… tahun

Page 96: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

96

B. BIAYA TETAP

No Uraian Satuan(unit) Jumlah(unit) Harga(Rp/unit) Nilai(Rp)

1. Persiapan lahan dan kandang

a. Sewa lahan Rp

b. Pajak lahan Rp

c. Pembuatan Kandang Rp

C. BIAYA VARIABEL

Biaya Tenaga Kerja Usahatani Padi

No Uraian Satuan(unit) Jumlah(unit) Harga(Rp/unit) Nilai(Rp)

1. Persiapan Lahan

TK Luar Keluarga HKO

TK Dalam Keluarga HKO

2. Persemaian

b. TK Luar Keluarga HKO

c. TK Dalam Keluarga HKO 3. Penanaman

a. TK Luar Keluarga HKO

b. TK Dalam Keluarga HKO 4. Pemupukan

a. TK Luar Keluarga HKO

b. TK Dalam Keluarga HKO 5. Penyiangan

a. TK Luar Keluarga HKO

b. TK Dalam Keluarga HKO 6. Pengendalian OPT

a. TK Luar Keluarga HKO

b. TK Dalam Keluarga HKO 7. Pengairan

a. TK Luar Keluarga HKO

b. TK Dalam Keluarga HKO 8. Panen

a. TK Luar Keluarga HKO

b. TK Dalam Keluarga HKO

c. Tebasan / Jual Rp

d. Bagi hasil/upah natura %

Biaya Tenaga Kerja Usaha Ternak Sapi

No Uraian Satuan(unit) Jumlah(unit) Harga(Rp/unit) Nilai(Rp)

1. Mengambilpakan hijauan

a. TK Luar Keluarga HKO

b. TK Dalam Keluarga HKO 2. Penggembalaan

b. TK Luar Keluarga HKO

c. TK Dalam Keluarga HKO 3. Perawatan ternak

Page 97: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

97

a. TK Luar Keluarga HKO

b. TK Dalam Keluarga HKO Total Biaya -

Biaya Produksi Usahatani Padi

No. Uraian Satuan(unit) Jumlah(unit) Harga(Rp/unit) Nilai(Rp)

1. Benih

a.................... Kg

b.................... Kg

c.................... Kg

2. Pemupukan

a. pupuk ................... Kg

b. pupuk ................... Kg

c. pupuk ................... Kg

d. pupuk ................... Kg

f. ......................

g. ......................

3. Pengendalian OPT

a. .............................. l/Kg

b. .............................. l/Kg

c. .............................. l/Kg

d. ……………………

e. ……………………

Total Biaya Variabel -

Biaya Produksi Ternak Sapi

No Uraian Satuan (unit) Jumlah (unit) Harga(Rp/unit) Nilai (Rp)

1. Pakan hijauan Kg

2. Pakan jerami Kg

3. Pakan dedak Kg

4. Kebutuhan air minum Kg

5. Suplemen/Obat-obatan Rp

Total biaya

Page 98: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

98

D. JUMLAH PRODUKSI

Jumlah Produksi Padi

No Uraian Satuan(unit) Jumlah(unit) Harga(Rp/unit) Nilai(Rp)

1. Berapa jumlah produksi panen padi untuk masa tanam pertama (MT 1)?

Ton

2. Berapa jumlah produksi panen padi untuk masa tanam kedua (MT 2)?

Ton

3. Berapa harga penjualan hasil panen padi anda dalam periode masa tanam pertama (MT 1)??

Rp

4. Berapa harga penjualan hasil panen padi anda dalam periode masa tanam kedua (MT 2)??

Rp

Harga Produksi Ternak Sapi

No Uraian Satuan(unit) Jumlah(unit) Harga(Rp/unit) Nilai (Rp)

1. Berapa total harga penjualan ternak bibit sapi potong (rata-rata umur 12 bulan) anda per-ekor dalam masa periode satu tahun usahatani?

Rp

2. Berapa total harga penjualan ternak sapi indukan anda per-ekor dalam masa periode satu tahun usahatani?

Rp

3. Berapa total harga penjualan ternak sapi potong betina muda anda per-ekor dalam masa periode satu tahun usahatani?

Rp

4. Berapa total harga penjualan ternak sapi potong jantan muda anda per-ekor dalam masa periode satu tahun usahatani?

Rp

5. Berapa total harga penjualan ternak sapi potong jantan dewasa anda per-ekor dalam masa periode satu tahun usahatani?

Rp

Page 99: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

99

E. BIAYA PENYUSUTAN USAHATANI

Nama Alat Harga Beli (Rp/unit)

Jumlah (unit)

Nilai (Rp) Umur Ekonomis (Tahun)

Penyusutan

Traktor

Cangkul

Parang

Sabit

Tangki/Sprayer

Kandang

Ember

Baskom

Tali

………………

……………….

……………….

TotalPenyusutan

F. PENGELUARAN LAIN-LAIN

A. biaya angkutan sapi saat penjualan : Rp ……………. / satu kali angkutan

B. biaya vaksinasi ternak sapi : Rp…………….. /ekor

C. Iuran kelompok tani : Rp ......................... /musim

D. Pajak ....................... : Rp ........................... /musim

Page 100: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

100

1 Usman 54 TT SD 3 30 1,02 7

2 Nurdin 46 SLTA 2 36 2,40 4

3 Emmang 36 SLTP 3 16 0,70 5

4 Bulang 44 SD 3 26 2,80 7

5 Badding 40 SD 4 21 1,00 6

6 Ahe 50 SLTP 2 27 0,90 4

7 Kade 55 TT SD 2 41 1,20 3

8 Safa 43 SMA 2 22 1,30 5

9 Firman 42 SD 3 20 1,70 8

10 Rappe 55 SD 4 30 2,00 8

11 Asyo 55 SD 1 41 0,80 6

12 Lamba 36 SLTA 3 23 0,70 4

13 Arifin 45 SD 2 20 1,00 6

14 Ambo 49 SD 3 27 1,20 8

15 Suardi 55 SLTP 2 35 0,70 5

16 Amung 52 TT SD 3 35 0,90 7

17 Muhtar 39 SLTA 3 27 1,40 4

18 Aba 46 SLTP 4 26 2,00 5

19 Sudirman 35 SLTA 3 27 0,60 5

20 Ahmad 27 SLTA 1 13 0,80 6

21 Kamaruddin 55 SD 5 39 1,00 4

22 Muhammad Alwi 37 SLTA 3 18 0,90 5

23 Lukman 44 SD 3 21 0,80 7

24 Herman 32 SLTP 4 11 1,20 8

25 Ismail 31 SLTP 4 22 0,60 7

26 Hamma 37 SD 3 28 0,90 4

27 Anwar 55 SLTA 4 25 1,00 9

28 Mansur 43 SLTP 3 23 0,80 8

29 Sainuddin 38 SLTA 3 30 0,50 5

30 Lompa 55 SD 1 41 0,90 4

31 Rustan 40 S1 4 20 1,40 4

32 Syonti 51 TT SD 2 41 1,30 6

33 Bahtiar 39 SLTP 3 23 0,70 5

34 Jusman 34 S1 1 10 0,80 4

35 Sirajuddin 46 SD 2 20 0,90 7

36 Arman 40 SD 1 20 1,00 5

37 Awaluddin 37 SLTP 2 14 1,20 3

38 Jumadil 42 SLTP 1 15 1,30 3

39 Hammade 45 SD 2 25 1,30 3

40 Nasir 32 SLTA 1 12 1,20 5

41 Arif 37 SD 1 30 1,80 5

42 Baso 48 SD 2 15 2,00 4

43 Basir 48 SD 2 10 2,00 6

44 Uttang 40 SLTP 2 13 2,00 7

45 Iwan 32 SLTA 2 17 1,80 7

46 Wahab 52 SD 3 12 2,00 7

47 Andi 37 SLTA 3 11 2,60 9

48 Sumardi 35 SD 1 12 1,90 4

49 Sultan 39 SLTA 2 10 2,40 7

50 jamaluddin 45 SLTP 3 30 2,00 7

51 Idham 37 SLTA 2 15 1,80 4

52 Kacong 54 TT SD 2 35 1,00 5

53 Amba 38 SD 1 30 1,00 5

54 Hardi 42 SLTP 1 17 3,00 5

55 Dedi 35 SLTA 2 19 2,00 4

56 Riswan 32 SD 1 17 3,00 3

57 Jufri 36 SLTA 2 26 1,50 3

58 Ilyas 34 SLTA 2 18 1,00 4

59 Saenal 41 SD 2 25 1,00 3

60 Ridwan 39 SLTP 2 21 1,20 7

61 Mursalin 45 SLTA 3 30 1,60 6

62 Amir 53 TT SD 3 34 1,00 6

63 Hendra 36 SLTP 1 15 2,30 7

64 Syamsul 39 SD 2 15 1,00 4

65 Hasbi 37 SD 3 30 1,00 4

66 Musmuliadi 42 SLTA 2 30 0,80 3

67 Jabe 41 SD 2 25 1,30 8

68 Taming 45 SLTP 1 27 2,00 8

1381 64 695 54,9 178

40,62 1,88 20,44 1,61 5,24

Jumlah

Rata-rata

Lampiran 2. Identitas RespondenPengalaman

Berusahatani

(Tahun)

Luas Lahan

(Hektar)

Jumlah

Ternak

(Ekor)

No. NamaUmur

(Tahun)

Tingkat

Pendidikan (

tahun)

Jumlah

Tanggungan

Keluarga

(Jiwa)

Page 101: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

101

Luas

Lahan

Produksi

(MT 1)

Produksi

(MT 2)

Harga

(MT 1)

Harga

(MT 2)

Penerimaan

(MT 1)

Penerimaa

n (MT 2)

Total

Penerimaa

n

(ha) (Kg) (Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp) (Rp) (Rp)

1 1,02 3.600 2.725 4.500 4.000 14400000 10900000 25300000

2 2,40 13.500 11.000 4.000 4.000 54000000 44000000 98000000

3 0,70 2.700 2.400 4.500 4.000 12150000 9600000 21750000

4 2,80 14.000 13.300 4.500 4.000 63000000 53200000 116200000

5 1,00 4.500 3.900 4.000 4.000 18000000 15600000 33600000

6 0,90 3.825 3.100 4.500 3.500 17212500 10850000 28062500

7 1,20 5.400 4.900 4.000 3.500 21600000 17150000 38750000

8 1,30 4.800 4.500 4.000 4.000 19200000 19200000 38400000

9 1,70 7.650 6.300 4.000 3.500 30600000 22050000 52650000

10 2,00 9.300 7.900 4.500 4.000 41850000 31600000 73450000

11 0,80 3.420 3.000 4.500 4.000 15390000 12000000 27390000

12 0,70 3.740 2700 4.500 4.000 16830000 10800000 27630000

13 1,00 6.305 5.000 4.500 4.000 28372500 20000000 48372500

14 1,20 7165 6300 4.500 4.000 32242500 25200000 57442500

15 0,70 2.070 1.509 4.500 4.000 9315000 6036000 15351000

16 0,90 2900 2600 4.500 4.000 13050000 10400000 23450000

17 1,40 4945 4100 4.500 4.000 22252500 16400000 38652500

18 2,00 9.160 8.700 4.500 3.500 41220000 30450000 71670000

19 0,60 3.340 2.500 4.500 4.000 15030000 10000000 25030000

20 0,80 3.440 3.100 4.000 4.000 13760000 12400000 26160000

21 1,00 11.575 10.700 4.500 4.000 52087500 42800000 94887500

22 0,90 3.205 2.566 4.000 4.000 12820000 10264000 23084000

23 0,80 5.800 5.700 4.500 4.000 26100000 22800000 48900000

24 1,20 8855 8555 4.500 4.000 39847500 34220000 74067500

25 0,60 2990 1966 4.500 4.000 13455000 7864000 21319000

26 0,90 4.710 4.600 4.500 4.000 21195000 18400000 39595000

27 1,00 4900 4800 4.000 4.000 19600000 19200000 38800000

28 0,80 3.220 2.589 4.000 4.000 12880000 10356000 23236000

29 0,50 2.115 1.700 4.000 4.000 8460000 6800000 15260000

30 0,90 2.485 2.300 4.500 4.000 11182500 9200000 20382500

31 1,40 11.665 10.600 4.500 4.000 52492500 42400000 94892500

32 1,30 9.260 8.000 4.500 4.000 41670000 32000000 73670000

33 0,70 3.530 3.211 4.500 4.000 15885000 12844000 28729000

34 0,80 2.440 2.100 4.000 3.500 9760000 7350000 17110000

35 0,90 3.220 3.200 4.000 3.500 12880000 11200000 24080000

36 1,00 2.495 1.995 4.000 4.000 9980000 7980000 17960000

37 1,20 10.212 10.100 4.500 4.000 45954000 40400000 86354000

38 1,30 10.500 8.970 4.500 4.000 47250000 35880000 83130000

39 1,30 9.511 9.121 4.500 4.000 42799500 36484000 79283500

40 1,20 11.655 10.565 4.500 4.000 52447500 42260000 94707500

41 1,80 7.100 5.700 4.500 4.000 31950000 22800000 54750000

42 2,00 11.500 9.001 4.500 4.000 51750000 36004000 87754000

43 2,00 11.000 10.900 4.500 4.000 49500000 43600000 93100000

44 2,00 10.500 8.700 4.500 4.000 47250000 34800000 82050000

45 1,80 10.010 7.900 4.500 4.000 45045000 31600000 76645000

46 2,00 13.000 11.200 4.500 4.000 58500000 44800000 103300000

47 2,60 9.500 9.120 4.500 3.500 42750000 31920000 74670000

48 1,90 10.500 10.100 4.500 4.000 47250000 40400000 87650000

49 2,40 12.000 11.100 4.500 4.000 54000000 44400000 98400000

50 2,00 13.000 13.000 4.500 4.000 58500000 52000000 110500000

51 1,80 10.500 10.500 4.000 4.000 42000000 42000000 84000000

52 1,00 6.500 6.500 4.500 4.000 29250000 26000000 55250000

53 1,00 8.000 8.000 4.000 4.000 32000000 32000000 64000000

54 3,00 14.000 11.100 4.000 4.000 56000000 44400000 100400000

55 2,00 10.000 9.200 4.500 4.000 45000000 36800000 81800000

56 3,00 12.000 11.200 4.500 4.000 54000000 44800000 98800000

57 1,50 9265 8155 4.500 4.000 41692500 32620000 74312500

58 1,00 8150 6980 4.500 3.500 36675000 24430000 61105000

59 1,00 7140 6500 4.500 3.500 32130000 22750000 54880000

60 1,20 7100 5700 4.500 4.000 31950000 22800000 54750000

61 1,60 8160 6700 4.500 4.000 36720000 26800000 63520000

62 1,00 7165 5960 4.500 4.000 32242500 23840000 56082500

63 2,30 10.000 9.600 4.000 4.000 40000000 38400000 78400000

64 1,00 5100 4600 4.500 3.500 22950000 16100000 39050000

65 1,00 4800 3500 4.500 3.500 21600000 12250000 33850000

66 0,80 3800 2970 4.000 4.000 15200000 11880000 27080000

67 1,30 7400 4700 4.500 4.000 33300000 18800000 52100000

68 2,00 10.100 8.900 4.500 4.000 45450000 35600000 81050000

Jumlah 92,82 497393 440.358 297000 266500 2182876000 1,733E+09 3,916E+09

Rata-rata 1,37 7.315 6.476 4.368 3.919 32101117,65 25487235 57588353

Per Hektar3199,74 5.358,68 3.199,74 3.199,74 3.199,74 23.517.302,31 3199,7414 2871,1485

No.

Lampiran 3. Produksi dan Penerimaan Usahatani Padi

Page 102: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

102

Produksi Harga Penerimaan

Anakan Indukan Pejantan Anakan Indukan Pejantan (Kg) (Rp/Kg) (Rp)

1 15000000 7 2 1 1 140 90 100 360 100.000 36.000.000

2 15000000 4 1 1 110 100 210 100.000 21.000.000

3 15000000 4 2 1 182 91 275 100.000 27.500.000

4 15000000 7 3 380 380 100.000 38.000.000

5 15000000 6 2 2 108 216 325 100.000 32.500.000

6 15000000 4 2 1 110 130 240 100.000 24.000.000

7 15000000 3 2 260 260 100.000 26.000.000

8 15000000 5 1 3 98 296 395 100.000 39.500.000

9 15000000 8 2 4 112 448 560 100.000 56.000.000

10 15000000 8 2 3 222 334 557 100.000 55.700.000

11 15000000 6 1 4 122 488 610 100.000 61.000.000

12 15000000 4 1 2 121 243 365 100.000 36.500.000

13 15000000 6 1 2 90 225 305 100.000 30.500.000

14 15000000 8 1 1 3 53 113 399 565 100.000 56.500.000

15 15000000 5 1 2 123 247 370 100.000 37.000.000

16 15000000 7 1 4 91 364 455 100.000 45.500.000

17 15000000 4 2 3 178 267 445 100.000 44.500.000

18 15000000 5 1 2 1 60 210 90 360 100.000 36.000.000

19 15000000 5 1 2 113 226 340 100.000 34.000.000

20 15000000 6 3 1 330 110 440 100.000 44.000.000

21 15000000 4 2 1 255 120 375 100.000 37.500.000

22 15000000 5 1 3 76 229 305 100.000 30.500.000

23 15000000 7 2 3 129 471 600 100.000 60.000.000

24 15000000 8 1 3 2 87 417 251 755 100.000 75.500.000

25 15000000 7 2 2 163 326 490 100.000 49.000.000

26 15000000 4 1 2 1 90 210 110 410 100.000 41.000.000

27 15000000 9 3 1 3 237 118 355 710 100.000 71.000.000

28 15000000 8 3 2 270 230 500 100.000 50.000.000

29 15000000 5 1 2 185 100 285 100.000 28.500.000

30 15000000 4 1 3 90 325 415 100.000 41.500.000

31 15000000 4 1 1 2 71 98 196 365 100.000 36.500.000

32 15000000 6 1 3 90 270 360 100.000 36.000.000

33 15000000 5 3 230 230 100.000 23.000.000

34 15000000 4 1 2 70 170 240 100.000 24.000.000

35 15000000 7 1 3 75 225 300 100.000 30.000.000

36 15000000 5 2 332 332 100.000 33.200.000

37 15000000 3 1 1 80 140 220 100.000 22.000.000

38 15000000 3 1 1 90 120 210 100.000 21.000.000

39 15000000 3 2 200 200 100.000 20.000.000

40 15000000 5 1 3 74 266 340 100.000 34.000.000

41 15000000 5 2 1 190 120 310 100.000 31.000.000

42 15000000 4 3 240 240 100.000 24.000.000

43 15000000 6 1 2 89 211 300 100.000 30.000.000

44 15000000 7 1 3 85 255 341 100.000 34.100.000

45 15000000 7 1 4 90 360 450 100.000 45.000.000

46 15000000 7 1 1 2 83 97 220 400 100.000 40.000.000

47 15000000 9 2 1 3 130 96 274 500 100.000 50.000.000

48 15000000 4 2 230 230 100.000 23.000.000

49 15000000 7 1 3 85 255 340 100.000 34.000.000

50 15000000 7 1 4 91 479 570 100.000 57.000.000

51 15000000 4 1 1 60 80 140 100.000 14.000.000

52 15000000 5 1 1 2 72 82 175 330 100.000 33.000.000

53 15000000 5 1 2 60 130 190 100.000 19.000.000

54 15000000 5 1 4 97 388 485 100.000 48.500.000

55 15000000 4 1 2 83 167 250 100.000 25.000.000

56 15000000 3 1 1 100 120 220 100.000 22.000.000

57 15000000 3 2 230 230 100.000 23.000.000

58 15000000 4 1 1 1 81 97 162 340 100.000 34.000.000

59 15000000 3 1 2 87 233 320 100.000 32.000.000

60 15000000 7 2 3 186 264 450 100.000 45.000.000

61 15000000 6 1 3 94 306 400 100.000 40.000.000

62 15000000 6 1 1 2 93 106 221 420 100.000 42.000.000

63 15000000 7 2 3 187 313 500 100.000 50.000.000

64 15000000 4 1 1 83 127 210 100.000 21.000.000

65 15000000 4 1 2 78 262 340 100.000 34.000.000

66 15000000 3 3 340 340 100.000 34.000.000

67 15000000 8 1 2 2 76 179 245 500 100.000 50.000.000

68 15000000 8 1 1 3 85 98 337 520 100.000 52.000.000

178 21 21 74 1781 2008 7677 11468 3400000 1146800000

5,24 1,17 1,17 2,39 93,74 105,68 247,65 337,29 100000,00 33729411,76

Jumlah

Rata-rata

Lampiran 4. Produksi Dan Penerimaan Usaha ternak sapi potong

No.

Jumlah

ternak

(Ekor)

Penambahan Berat Badan

(PBB) (Kg)/Tahun

Jumlah Penjualan Ternak

(Ekor)Modal

Awal

(Rp)

Page 103: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

103

Luas

Lahan

(Ha) Kg Rp/Kg Nilai (Rp) Kg Rp/Kg Nilai (Rp) Kg Rp/Kg Nilai (Rp) Kg Rp/Kg Nilai (Rp) Kg Rp/Kg Nilai (Rp) Kg Rp/Kg Nilai (Rp)

1 1,02 100 1.800 180.000 50 2.300 115.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 350 400 140.000

2 2,40 15 8.000 120.000 150 1.800 270.000 100 2.300 230.000 1.800 0 50 2.500 125.000 120 400 48.000

3 0,70 100 1.800 180.000 50 2.300 115.000 100 1.800 180.000 0 230 400 92.000

4 2,80 200 1.800 360.000 100 2.300 230.000 1.800 0 100 2.500 250.000 320 400 128.000

5 1,00 100 1.800 180.000 50 2.300 115.000 100 1.800 180.000 50 2.500 125.000 170 400 68.000

6 0,90 20 15.000 300.000 100 1.800 180.000 100 2.300 230.000 100 1.800 180.000 50 2.500 125.000 140 400 56.000

7 1,20 20 8.000 160.000 100 1.800 180.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 130 400 52.000

8 1,30 100 1.800 180.000 100 2.300 230.000 1.800 0 100 2.500 250.000 230 400 92.000

9 1,70 10 9.000 90.000 150 1.800 270.000 50 2.300 115.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 350 400 140.000

10 2,00 100 1.800 180.000 150 2.300 345.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 150 400 60.000

11 0,80 20 10.000 200.000 100 1.800 180.000 50 2.300 115.000 1.800 0 0 130 400 52.000

12 0,70 100 1.800 180.000 2.300 0 50 1.800 90.000 100 2.500 250.000 143 400 57.200

13 1,00 150 1.800 270.000 100 2.300 230.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 200 400 80.000

14 1,20 35 10.000 350.000 100 1.800 180.000 100 2.300 230.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 210 400 84.000

15 0,70 15 9.000 135.000 50 1.800 90.000 2.300 0 100 1.800 180.000 50 2.500 125.000 350 400 140.000

16 0,90 100 1.800 180.000 2.300 0 1.800 0 0 200 400 80.000

17 1,40 15 8.000 120.000 150 1.800 270.000 50 2.300 115.000 100 1.800 180.000 50 2.500 125.000 100 400 40.000

18 2,00 20 10.000 200.000 250 1.800 450.000 150 2.300 345.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 310 400 124.000

19 0,60 20 8.000 160.000 50 1.800 90.000 100 2.300 230.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 230 400 92.000

20 0,80 100 1.800 180.000 100 2.300 230.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 320 400 128.000

21 1,00 150 1.800 270.000 2.300 0 1.800 0 0 231 400 92.400

22 0,90 100 1.800 180.000 100 2.300 230.000 1.800 0 100 2.500 250.000 310 400 124.000

23 0,80 100 1.800 180.000 100 2.300 230.000 1.800 0 0 310 400 124.000

24 1,20 150 1.800 270.000 2.300 0 100 1.800 180.000 50 2.500 125.000 340 400 136.000

25 0,60 100 1.800 180.000 50 2.300 115.000 1.800 0 0 300 400 120.000

26 0,90 100 1.800 180.000 100 2.300 230.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 230 400 92.000

27 1,00 10 9.000 90.000 150 1.800 270.000 2.300 0 50 1.800 90.000 100 2.500 250.000 260 400 104.000

28 0,80 20 10.000 200.000 100 1.800 180.000 100 2.300 230.000 50 1.800 90.000 100 2.500 250.000 350 400 140.000

29 0,50 100 1.800 180.000 2.300 0 100 1.800 180.000 0 200 400 80.000

30 0,90 20 8.000 160.000 150 1.800 270.000 100 2.300 230.000 100 1.800 180.000 50 2.500 125.000 210 400 84.000

31 1,40 15 8.000 120.000 150 1.800 270.000 100 2.300 230.000 1.800 0 100 2.500 250.000 350 400 140.000

32 1,30 100 1.800 180.000 100 2.300 230.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 250 400 100.000

33 0,70 150 1.800 270.000 2.300 0 50 1.800 90.000 0 230 400 92.000

34 0,80 20 10.000 200.000 100 1.800 180.000 100 2.300 230.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 250 400 100.000

35 0,90 150 1.800 270.000 2.300 0 0 100 2.500 250.000 300 400 120.000

36 1,00 100 1.800 180.000 2.300 0 0 50 2.500 125.000 260 400 104.000

37 1,20 150 1.800 270.000 100 2.300 230.000 100 1.800 180.000 0 140 400 56.000

38 1,30 15 8.000 120.000 100 1.800 180.000 2.300 0 50 1.800 90.000 0 141 400 56.400

39 1,30 150 1.800 270.000 2.300 0 0 100 2.500 250.000 321 400 128.400

40 1,20 100 1.800 180.000 50 2.300 115.000 0 100 2.500 250.000 350 400 140.000

41 1,80 100 1.800 180.000 2.300 0 100 1.800 180.000 0 140 400 56.000

42 2,00 15 10.000 150.000 100 1.800 180.000 2.300 0 100 1.800 180.000 0 123 400 49.200

43 2,00 20 10.000 200.000 150 1.800 270.000 2.300 0 0 100 2.500 250.000 342 400 136.800

44 2,00 100 1.800 180.000 100 2.300 230.000 0 50 2.500 125.000 250 400 100.000

45 1,80 250 1.800 450.000 50 2.300 115.000 50 1.800 90.000 0 210 400 84.000

46 2,00 250 1.800 450.000 2.300 0 0 0 130 400 52.000

47 2,60 37 10.000 370.000 100 1.800 180.000 2.300 0 0 0 200 400 80.000

48 1,90 150 1.800 270.000 50 2.300 115.000 0 100 2.500 250.000 240 400 96.000

49 2,40 200 1.800 360.000 2.300 0 100 1.800 180.000 0 310 400 124.000

50 2,00 200 1.800 360.000 2.300 0 0 100 2.500 250.000 200 400 80.000

51 1,80 20 9.000 180.000 100 1.800 180.000 100 2.300 230.000 0 100 2.500 250.000 310 400 124.000

52 1,00 100 1.800 180.000 2.300 0 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 320 400 128.000

53 1,00 100 1.800 180.000 2.300 0 100 1.800 180.000 50 2.500 125.000 251 400 100.400

54 3,00 23 10.000 230.000 100 1.800 180.000 2.300 0 0 0 130 400 52.000

55 2,00 21 10.000 210.000 150 1.800 270.000 100 2.300 230.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 300 400 120.000

56 3,00 100 1.800 180.000 50 2.300 115.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 240 400 96.000

57 1,50 200 1.800 360.000 150 2.300 345.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 310 400 124.000

58 1,00 100 1.800 180.000 50 2.300 115.000 0 0 145 400 58.000

59 1,00 100 1.800 180.000 50 2.300 115.000 0 0 210 400 84.000

60 1,20 10 10.000 100.000 150 1.800 270.000 100 2.300 230.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 320 400 128.000

61 1,60 17 10.000 170.000 100 1.800 180.000 100 2.300 230.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 230 400 92.000

62 1,00 150 1.800 270.000 2.300 0 0 50 2.500 125.000 320 400 128.000

63 2,30 28 10.000 280.000 300 1.800 540.000 100 2.300 230.000 100 1.800 180.000 0 200 400 80.000

64 1,00 200 1.800 360.000 2.300 0 0 0 145 400 58.000

65 1,00 100 1.800 180.000 100 2.300 230.000 0 0 170 400 68.000

66 0,80 20 10.000 200.000 250 1.800 450.000 50 2.300 115.000 0 100 2.500 250.000 320 400 128.000

67 1,30 150 1.800 270.000 100 2.300 230.000 100 1.800 180.000 100 2.500 250.000 230 400 92.000

68 2,00 100 1.800 180.000 100 2.300 230.000 0 0 150 400 60.000

Jumlah 92,82 501,00 247000,00 4815000,00 8950,00 122400,00 16110000,00 3750,00 154100,00 8625000,00 3600,00 88200,00 6480000,00 3950,00 112500,00 9875000,00 16162,00 27200,00 6464800,00

Rata-rata1,37 19,27 9500,00 185192,31 131,62 1800,00 236911,76 87,21 2300,00 128731,34 92,31 1800,00 95294,12 87,78 2500,00 286.232 241 400 187.386

Per Hektar 5 2.661 51.875 96,42 1.319 173.562 40 1.660 92.922 39 950 69.813 43 1.212 106.389 174 293 69.649

Lampiran 5. Biaya Variabel (VC) Usahatani Padi

No.Benih

UREA SP36 ZA PONSKA PUPUK KANDANG

Pupuk

Page 104: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

104

Liter Rp/Ltr Nilai (Rp) Liter Rp/Ltr Nilai (Rp) Liter Rp/Ltr Nilai (Rp) Liter Rp/Ltr Nilai (Rp)

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 2,3 110.000 253.000 1.619.000

2,6 90.000 234.000 0 1,6 60.000 96.000 2,3 110.000 253.000 1.376.000

0 3,6 95.000 342.000 0 0 909.000

1,3 60.000 78.000 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 0 1.313.000

0 0 3,2 60.000 192.000 0 860.000

2,6 90.000 234.000 0 1,6 60.000 96.000 2,3 110.000 253.000 1.654.000

3,9 90.000 351.000 0 0 2,3 110.000 253.000 1.426.000

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 2,3 110.000 253.000 1.506.000

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 2,3 110.000 253.000 1.799.000

3,9 90.000 351.000 1,8 95.000 171.000 0 0 1.537.000

2,6 90.000 234.000 0 1,6 60.000 96.000 2,3 110.000 253.000 1.130.000

0 3,6 95.000 342.000 1,6 60.000 96.000 2,3 110.000 253.000 1.268.200

2,6 90.000 234.000 3,6 95.000 342.000 3,2 60.000 192.000 0 1.778.000

0 1,8 95.000 171.000 3,2 60.000 192.000 2,3 110.000 253.000 1.890.000

0 0 1,6 60.000 96.000 2,3 110.000 253.000 1.019.000

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 0 2,3 110.000 253.000 918.000

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 0 1.351.000

1,3 60.000 78.000 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 0 1.894.000

1,3 60.000 78.000 3,6 95.000 342.000 1,6 60.000 96.000 2,3 110.000 253.000 1.771.000

3,9 90.000 0 1,8 95.000 171.000 0 2,3 110.000 253.000 1.392.000

2,6 90.000 234.000 3,6 95.000 342.000 1,6 60.000 96.000 0 1.034.400

0 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 0 1.051.000

2,6 90.000 234.000 0 1,6 60.000 96.000 2,3 110.000 253.000 1.117.000

2,6 90.000 234.000 0 1,6 60.000 96.000 0 1.041.000

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 2,3 110.000 253.000 1.169.000

0 3,6 95.000 342.000 3,2 60.000 192.000 2,3 110.000 253.000 1.719.000

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 0 2,3 110.000 253.000 1.462.000

3,9 90.000 351.000 1,8 95.000 171.000 0 2,3 110.000 253.000 1.865.000

0 0 1,6 60.000 96.000 0 536.000

2,6 90.000 234.000 0 1,6 60.000 96.000 2,3 110.000 253.000 1.632.000

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 0 1.511.000

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 3,2 60.000 192.000 2,3 110.000 253.000 1.790.000

0 0 1,6 60.000 96.000 0 548.000

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 2,3 110.000 253.000 1.894.000

0 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 2,3 110.000 253.000 1.160.000

0 0 1,6 60.000 96.000 2,3 110.000 253.000 758.000

0 3,6 95.000 342.000 0 0 1.078.000

2,6 90.000 234.000 0 1,6 60.000 96.000 0 776.400

0 0 0 648.400

0 1,8 95.000 171.000 0,251 110.000 27.610 883.610

0 0 0 0 416.000

0 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 0,251 110.000 27.610 853.810

0 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 0,251 110.000 27.610 1.151.410

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 0 0,251 110.000 27.610 1.067.610

0 0 1,6 60.000 96.000 0 835.000

2,6 90.000 234.000 3,6 95.000 342.000 0,251 110.000 27.610 1.105.610

1,3 60.000 78.000 3,6 95.000 342.000 0 1.050.000

0 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 0,251 110.000 27.610 1.025.610

2,6 90.000 234.000 0 1,6 60.000 96.000 0 994.000

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 0 0,251 110.000 27.610 1.122.610

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 0 1.465.000

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 0 1.143.000

2,6 90.000 234.000 0 1,6 60.000 96.000 0,251 110.000 27.610 943.010

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 0 0,251 110.000 27.610 894.610

0 0 1,6 60.000 96.000 0,251 110.000 27.610 1.383.610

0 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 0 1.088.000

0 0 1,6 60.000 96.000 0,251 110.000 27.610 1.382.610

0 3,6 95.000 342.000 3,2 60.000 192.000 0 887.000

0 1,8 95.000 171.000 0,251 110.000 27.610 577.610

0 0 3,2 60.000 192.000 0 1.350.000

1,3 60.000 78.000 0 0 0,251 110.000 27.610 1.207.610

0 1,8 95.000 171.000 0 0 694.000

0 3,6 95.000 342.000 1,6 60.000 96.000 0,251 110.000 27.610 1.775.610

2,6 90.000 234.000 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 0,502 110.000 55.220 974.220

2,6 90.000 234.000 0 0 712.000

1,3 60.000 78.000 1,8 95.000 171.000 0,251 110.000 27.610 1.419.610

2,6 90.000 234.000 0 1,6 60.000 96.000 0,502 110.000 55.220 1.407.220

0 1,8 95.000 171.000 1,6 60.000 96.000 0 737.000

101,40 3420000,00 8541000,00 99,00 4180000,00 9405000,00 84,80 2760000,00 5088000,00 57,67 4400000,00 6343590,00 81747390,00

5 166.829 247.565 4 185.778 272.609 4 117.447 166.820 3 214.634 183.872 2.667.901

1 36.846 92.017 1,0666 45.033 101.325 1 29.735 54.816 1 47.404 68.343 880.709

Biaya

Variabel

Pestisida

Klensect Clipper Dangke Amolin

Page 105: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

105

Lampiran 6. Biaya Variabel (VC) Usaha Ternak Sapi Potong

Total

Kg Rp/Kg Nilai (Rp) Kg Rp/Kg Nilai (Rp) Kg Rp/Kg Nilai (Rp) Kg/Unit Rp/Unit Nilai (Rp) Nilai (Rp)

1 7 5400 1.000 5.400.000 150 1.000 150000 430 2.000 860000 0,912 20.000 18240 6.428.240

2 4 3320 1.000 3.320.000 110 1.000 110000 360 2.000 860000 0.191 8.000 1528 4.291.528

3 5 3280 1.000 3.280.000 220 1.000 220.000 370 2.000 860000 1.824 20.000 36480 4.396.480

4 7 5100 1.000 5.100.000 310 1.000 310.000 460 2.000 860000 6.270.000

5 6 3600 1.000 3.600.000 250 1.000 250.000 390 2.000 860000 0,912 20.000 18240 4.728.240

6 4 3100 1.000 3.100.000 210 1.000 210.000 310 2.000 860000 0,912 20.000 18240 4.188.240

7 3 3300 1.000 3.300.000 310 1.000 310.000 310 2.000 620.000 0,912 20.000 18240 4.248.240

8 5 4100 1.000 4.100.000 180 1.000 180.000 360 2.000 860.000 0,912 20.000 18240 5.158.240

9 8 7600 1.000 7.600.000 190 1.000 190000 480 2.000 860.000 0,912 20.000 18240 8.668.240

10 8 7415 1.000 7.415.000 210 1.000 210.000 390 2.000 860.000 8.485.000

11 6 3900 1.000 3.900.000 320 1.000 320.000 260 2.000 860.000 5.080.000

12 4 3000 1.000 3.000.000 250 1.000 250.000 300 2.000 600.000 0.191 8.000 1528 3.851.528

13 6 4200 1.000 4.200.000 130 1.000 130.000 390 2.000 860.000 0.191 8.000 1528 5.191.528

14 8 8300 1.000 8.300.000 120 1.000 120.000 370 2.000 860.000 1.824 8.000 14592 9.294.592

15 5 5100 1.000 5.100.000 120 1.000 120.000 260 2.000 520.000 1.824 8.000 14592 5.754.592

16 7 3800 1.000 3.800.000 210 1.000 210.000 400 2.000 520.000 1.824 20.000 36480 4.566.480

17 4 3210 1.000 3.210.000 170 1.000 170.000 260 2.000 520000 0,912 20.000 18240 3.918.240

18 5 5000 1.000 5.000.000 125 1.000 125.000 350 2.000 520000 5.645.000

19 5 4300 1.000 4.300.000 200 1.000 200.000 350 2.000 520000 0.191 8.000 1528 5.021.528

20 6 4515 1.000 4.515.000 230 1.000 230.000 390 2.000 520000 2.736 8.000 21888 5.286.888

21 4 3320 1.000 3.320.000 190 1.000 190.000 370 2.000 520000 0.191 8.000 1528 4.031.528

22 5 4980 1.000 4.980.000 120 1.000 120.000 300 2.000 600000 0,912 20.000 18240 5.718.240

23 7 5420 1.000 5.420.000 230 1.000 230.000 480 2.000 960000 2.736 20.000 54720 6.664.720

24 8 6780 1.000 6.780.000 210 1.000 210.000 360 2.000 720000 0.191 8.000 1528 7.711.528

25 7 5600 1.000 5.600.000 100 1.000 100.000 430 2.000 860000 0.191 8.000 1528 6.561.528

26 4 4320 1.000 4.320.000 90 1.000 90.000 360 2.000 720000 0,912 20.000 18240 5.148.240

27 9 7110 1.000 7.110.000 170 1.000 170.000 430 2.000 720000 0,912 20.000 18240 8.018.240

28 8 6500 1.000 6.500.000 120 1.000 120.000 450 2.000 720000 0,912 20.000 18240 7.358.240

29 5 3440 1.000 3.440.000 100 1.000 100.000 370 2.000 720000 0,912 20.000 18240 4.278.240

30 4 3120 1.000 3.120.000 130 1.000 130.000 260 2.000 720000 1.824 20.000 36480 4.006.480

31 4 4310 1.000 4.310.000 210 1.000 210.000 260 2.000 720000 1.824 20.000 36480 5.276.480

32 6 4100 1.000 4.100.000 250 1.000 250.000 410 2.000 720000 0,912 20.000 18240 5.088.240

33 5 4020 1.000 4.020.000 130 1.000 130.000 300 2.000 720000 2.736 20.000 54720 4.924.720

34 4 3715 1.000 3.715.000 140 1.000 140.000 310 2.000 720000 0,912 20.000 18240 4.593.240

35 7 4900 1.000 4.900.000 150 1.000 150000 400 2.000 860000 0,912 20.000 18240 5.928.240

36 5 4000 1.000 4.000.000 300 1.000 300000 360 2.000 900000 1.824 20.000 36480 5.236.480

37 3 3000 1.000 3.000.000 100 1.000 100000 460 2.000 740000 0,912 20.000 18240 3.858.240

38 3 3500 1.000 3.500.000 230 1.000 230000 340 2.000 520000 0.191 8.000 1528 4.251.528

39 3 5100 1.000 5.100.000 120 1.000 120000 210 2.000 520000 0,912 8.000 7296 5.747.296

40 5 4000 1.000 4.000.000 150 1.000 150000 340 2.000 820000 0,912 20.000 18240 4.988.240

41 5 4000 1.000 4.000.000 150 1.000 150000 360 2.000 600000 1.824 20.000 36480 4.786.480

42 4 4000 1.000 4.000.000 200 1.000 200000 270 2.000 620000 0.191 8.000 1528 4.821.528

43 6 5000 1.000 5.000.000 150 1.000 150000 350 2.000 800000 0.191 8.000 1528 5.951.528

44 7 4000 1.000 4.000.000 100 1.000 100000 350 2.000 720000 0,912 20.000 18240 4.838.240

45 7 5000 1.000 5.000.000 90 1.000 90000 360 2.000 920000 1.824 20.000 36480 6.046.480

46 7 3500 1.000 3.500.000 100 1.000 100000 360 2.000 680000 0,912 20.000 18240 4.298.240

47 9 5000 1.000 5.000.000 180 1.000 180000 250 2.000 420000 0,912 20.000 18240 5.618.240

48 4 5500 1.000 5.500.000 190 1.000 190000 400 2.000 680000 0,912 20.000 18240 6.388.240

49 7 7000 1.000 7.000.000 90 1.000 90000 350 2.000 720000 0,912 20.000 18240 7.828.240

50 7 5000 1.000 5.000.000 250 1.000 250000 350 2.000 540000 0.191 8.000 1528 5.791.528

51 4 6700 1.000 6.700.000 200 1.000 200000 280 2.000 700000 0.191 8.000 1528 7.601.528

52 5 5000 1.000 5.000.000 190 1.000 190000 250 2.000 700000 5.890.000

53 5 4500 1.000 4.500.000 200 1.000 200000 250 2.000 720000 0,912 20.000 18240 5.438.240

54 5 3400 1.000 3.400.000 211 1.000 211000 250 2.000 720000 0,912 20.000 18240 4.349.240

55 4 3400 1.000 3.400.000 190 1.000 190000 300 2.000 500000 0,912 20.000 18240 4.108.240

56 3 3600 1.000 3.600.000 230 1.000 230000 410 2.000 800000 0,912 20.000 18240 4.648.240

57 3 4000 1.000 4.000.000 140 1.000 140000 320 2.000 700000 0,912 20.000 18240 4.858.240

58 4 3200 1.000 3.200.000 200 1.000 200000 320 2.000 700000 4.100.000

59 3 3500 1.000 3.500.000 230 1.000 230000 400 2.000 560000 0,912 20.000 18240 4.308.240

60 7 4500 1.000 4.500.000 300 1.000 300000 360 2.000 500000 0,912 20.000 18240 5.318.240

61 6 5500 1.000 5.500.000 150 1.000 150000 300 2.000 500000 0,912 20.000 18240 6.168.240

62 6 5500 1.000 5.500.000 200 1.000 200000 300 2.000 500000 0,912 20.000 18240 6.218.240

63 7 4000 1.000 4.000.000 150 1.000 150000 210 2.000 600000 0,912 20.000 18240 4.768.240

64 4 5.400 1.000 5.400.000 210 1.000 210.000 250 2.000 820000 0,912 20.000 18240 6.448.240

65 4 4.000 1.000 4.000.000 200 1.000 200.000 260 2.000 640000 0,912 20.000 18240 4.858.240

66 3 3.400 1.000 3.400.000 140 1.000 140.000 200 2.000 640000 4.180.000

67 8 4.500 1.000 4.500.000 250 1.000 250.000 400 2.000 800000 2.736 20.000 54720 5.604.720

68 8 5500 1.000 5.500.000 200 1.000 200000 320 2.000 720000 1.824 20.000 36480 6.456.480

Jumlah 371 310.375 68.000 310.375.000 12.346 68.000 12.346.000 23.170 136.000 47.680.000 32 1.028.000 1.152.864 371.553.864

Rata-rata 5 4.564 1.000 4.564.338 182 1.000 181.559 341 2.000 701.176 1 16.852 18.899 5.464.027

No.

Jumlah

Ternak

(Ekor)

pakan hijauan jerami dedak

Pakan Suplemen/Obat-obatan

Ternak

Page 106: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

106

Total

Jumlah Rp/HKO Nilai (Rp) Jumlah Rp/HKO Nilai (Rp) Jumlah Rp/HKO Nilai (Rp) Nilai (Rp)

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 6.450.240

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 4.335.528

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 4.418.480

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 6.314.000

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 4.772.240

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 4.232.240

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 4.292.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 5.180.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 8.690.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 8.507.000

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 5.102.000

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 3.895.528

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 5.213.528

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 9.338.592

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 5.776.592

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 4.610.480

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 3.940.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 5.667.000

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 5.065.528

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 5.330.888

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 4.075.528

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 5.762.240

3 10.000 30.000 3 5.000 15.000 3 7.000 21.000 66.000 6.730.720

3 10.000 30.000 3 5.000 15.000 3 7.000 21.000 66.000 7.777.528

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 6.583.528

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 5.192.240

3 10.000 30.000 3 5.000 15.000 3 7.000 21.000 66.000 8.084.240

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 7.402.240

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 4.322.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 4.028.480

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 5.298.480

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 5.132.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 4.946.720

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 4.637.240

1 10.000 10.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 34.000 5.962.240

2 10.000 20.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 32.000 5.268.480

2 10.000 20.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 32.000 3.890.240

2 10.000 20.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 32.000 4.283.528

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 2 7.000 14.000 29.000 5.776.296

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 2 7.000 14.000 29.000 5.017.240

1 10.000 10.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 34.000 4.820.480

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 4.843.528

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 5.973.528

3 10.000 30.000 2 5.000 10.000 3 7.000 21.000 61.000 4.899.240

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 44.000 6.090.480

1 10.000 10.000 2 5.000 10.000 2 7.000 14.000 34.000 4.332.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 2 7.000 14.000 29.000 5.647.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 6.410.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 2 7.000 14.000 29.000 7.857.240

2 10.000 20.000 1 5.000 5.000 2 7.000 14.000 39.000 5.830.528

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 7.623.528

1 10.000 10.000 2 5.000 10.000 3 7.000 21.000 41.000 5.931.000

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 2 7.000 14.000 29.000 5.467.240

2 10.000 20.000 1 5.000 5.000 2 7.000 14.000 39.000 4.388.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 2 7.000 14.000 29.000 4.137.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 4.670.240

2 10.000 20.000 1 5.000 5.000 2 7.000 14.000 39.000 4.897.240

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 3 7.000 21.000 51.000 4.151.000

2 10.000 20.000 1 5.000 5.000 2 7.000 14.000 39.000 4.347.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 2 7.000 14.000 29.000 5.347.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 6.190.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 2 7.000 14.000 29.000 6.247.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 4.790.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 6.470.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 1 7.000 7.000 22.000 4.880.240

1 10.000 10.000 1 5.000 5.000 2 7.000 14.000 29.000 4.209.000

3 10.000 30.000 3 5.000 15.000 3 7.000 21.000 66.000 5.670.720

2 10.000 20.000 2 5.000 10.000 3 7.000 21.000 51.000 6.507.480

105 680.000 1.050.000 101 340.000 505.000 118 476.000 826.000 2.381.000 373.934.864

2 10.000 15.441 1 5.000 7.426 2 7.000 12.147 35.015 5.499.042

Biaya

Variabel

Tenaga Kerja

Mengambil pakan hijauan Penggembalaan Perawatan ternak

Page 107: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

107

Luas

lahan

Dalam Luar Dalam Luar Dalam Luar

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga

1 1,02 1 1 15000 15000 1 1 10000 10000 6 1 5 20000 120000

2 2,40 2 2 15000 30000 1 1 10000 10000 4 1 3 20000 80000

3 0,70 1 1 15000 15000 1 1 10000 10000 4 4 20000 80000

4 2,80 2 2 15000 0 2 2 10000 20000 7 2 5 20000 140000

5 1,00 3 2 1 15000 30000 3 2 1 10000 30000 8 2 6 20000 160000

6 0,90 1 1 15000 15000 1 1 10000 10000 3 1 2 20000 60000

7 1,20 2 2 15000 0 2 2 10000 20000 6 2 4 20000 120000

8 1,30 2 2 15000 0 2 2 10000 20000 9 2 7 20000 180000

9 1,70 2 2 15000 30000 2 2 10000 20000 10 2 8 20000 200000

10 2,00 1 1 15000 0 1 1 10000 10000 6 1 5 20000 120000

11 0,80 3 3 15000 45000 2 2 10000 20000 6 2 4 20000 120000

12 0,70 1 1 15000 15000 1 1 10000 10000 4 1 3 20000 80000

13 1,00 2 2 15000 0 2 2 10000 20000 5 2 3 20000 100000

14 1,20 1 1 15000 15000 1 1 10000 10000 1 1 20000 20000

15 0,70 2 1 1 15000 15000 2 2 10000 20000 2 2 20000 40000

16 0,90 1 1 15000 0 1 1 10000 10000 7 1 6 20000 140000

17 1,40 2 2 15000 0 3 2 1 10000 30000 5 2 3 20000 100000

18 2,00 3 3 15000 45000 2 2 10000 20000 6 2 4 20000 120000

19 0,60 1 1 15000 15000 2 2 10000 20000 7 2 5 20000 140000

20 0,80 2 2 15000 0 1 1 10000 10000 3 1 2 20000 60000

21 1,00 2 2 15000 0 1 1 10000 10000 4 1 3 20000 80000

22 0,90 3 3 15000 45000 2 2 10000 20000 8 2 6 20000 160000

23 0,80 2 2 15000 0 2 2 10000 20000 2 2 20000 40000

24 1,20 1 1 15000 0 1 1 10000 10000 2 1 1 20000 40000

25 0,60 1 1 15000 0 3 1 2 10000 30000 4 4 20000 80000

26 0,90 3 3 15000 0 2 2 10000 20000 6 2 4 20000 120000

27 1,00 1 1 15000 15000 1 1 10000 10000 4 1 3 20000 80000

28 0,80 2 2 15000 0 1 1 10000 10000 10 1 9 20000 200000

29 0,50 2 2 15000 30000 2 2 10000 20000 4 2 2 20000 80000

30 0,90 2 2 15000 0 1 1 10000 10000 4 1 3 20000 80000

31 1,40 2 2 15000 0 1 1 10000 10000 4 1 3 20000 80000

32 1,30 1 1 15000 15000 1 1 10000 10000 5 1 4 20000 100000

33 0,70 2 2 15000 0 1 1 10000 10000 4 1 3 20000 80000

34 0,80 1 1 15000 0 1 1 10000 10000 6 1 5 20000 120000

35 0,90 2 2 15000 30000 1 1 10000 10000 3 3 20000 60000

36 1,00 1 1 15000 0 2 2 10000 20000 5 2 3 20000 100000

37 1,20 1 1 15000 0 1 1 10000 10000 5 1 4 20000 100000

38 1,30 1 1 15000 15000 2 2 10000 20000 6 2 4 20000 120000

39 1,30 2 2 15000 30000 1 1 10000 10000 9 1 8 20000 180000

40 1,20 3 3 15000 0 2 2 10000 20000 3 1 2 20000 60000

41 1,80 2 2 15000 30000 2 2 10000 20000 6 2 4 20000 120000

42 2,00 2 2 15000 30000 2 2 10000 20000 11 2 9 20000 220000

43 2,00 2 2 15000 0 1 1 10000 10000 9 1 8 20000 180000

44 2,00 2 2 15000 30000 1 1 10000 10000 4 1 3 20000 80000

45 1,80 1 1 15000 15000 2 2 10000 20000 5 1 4 20000 100000

46 2,00 2 2 15000 0 3 2 1 10000 30000 7 2 5 20000 140000

47 2,60 1 1 15000 15000 1 1 10000 10000 5 2 3 20000 100000

48 1,90 2 2 15000 30000 1 1 10000 10000 3 2 1 20000 60000

49 2,40 2 2 15000 0 2 2 10000 20000 3 1 2 20000 60000

50 2,00 1 1 15000 0 1 1 10000 10000 5 1 4 20000 100000

51 1,80 2 2 15000 30000 1 1 10000 10000 5 2 3 20000 100000

52 1,00 2 2 15000 30000 2 2 10000 20000 4 4 20000 80000

53 1,00 2 2 15000 0 1 1 10000 10000 3 1 2 20000 60000

54 3,00 2 2 15000 30000 1 1 10000 10000 5 2 3 20000 100000

55 2,00 1 1 15000 15000 1 1 10000 10000 6 1 5 20000 120000

56 3,00 1 1 15000 15000 2 2 10000 20000 6 2 4 20000 120000

57 1,50 2 2 15000 30000 1 1 10000 10000 5 1 4 20000 100000

58 1,00 2 2 15000 30000 1 1 10000 10000 7 2 5 20000 140000

59 1,00 2 2 15000 0 1 1 10000 10000 3 1 2 20000 60000

60 1,20 3 3 15000 0 2 2 10000 20000 7 2 5 20000 140000

61 1,60 2 2 15000 30000 1 1 10000 10000 6 2 4 20000 120000

62 1,00 2 2 15000 30000 2 2 10000 20000 6 2 4 20000 120000

63 2,30 3 3 15000 0 1 1 10000 10000 10 2 8 20000 200000

64 1,00 2 2 15000 30000 2 2 10000 20000 3 1 2 20000 60000

65 1,00 2 2 15000 30000 2 2 10000 20000 5 2 3 20000 100000

66 0,80 2 2 15000 0 2 2 10000 20000 3 1 2 20000 60000

67 1,30 1 1 15000 15000 3 2 1 10000 30000 7 2 5 20000 140000

68 2,00 2 2 15000 0 1 1 10000 10000 5 1 4 20000 100000

Jumlah 92,82 122,00 62,00 60,00 1020000,00 930000,00 105,00 99,00 6,00 680000,00 1050000,00 361,00 111,00 250,00 1360000,00 7220000,00

Rata-Rata 1,365 1,794 1,676 1,818 15000,000 13676,471 1,544 1,456 0,000 10000,000 15441,176 5,309 1,632 4,098 20000,000 106176,471

Per Hektar 0,408 3,3243 4 29779,4118 27132,353 3,074 2,8971 2 19852,94 30735,294 10,529 111 250 39705,8824 210588,235

Lampiran 7. Tenaga Kerja Usahatani Padi

(Ha) Nilai (Rp) Rp/HKO Rp/HKO

No.

Persipan Lahan Persemaian Penanaman

HKO HKO HKORp/HKO Nilai (Rp) Nilai (Rp)

Page 108: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

108

Dalam Luar Dalam Luar

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga

2 2 15000 30000 7 7 50000 350000 17 515000

2 2 15000 30000 13 13 50000 650000 22 790000

1 1 15000 15000 11 11 50000 550000 18 660000

3 3 15000 45000 9 9 50000 450000 23 635000

2 2 15000 30000 9 9 50000 450000 25 670000

2 2 15000 30000 10 10 50000 500000 17 605000

1 1 15000 15000 11 11 50000 550000 22 685000

2 2 15000 30000 15 15 50000 750000 30 960000

2 2 15000 30000 11 11 50000 550000 27 810000

2 2 15000 30000 16 16 50000 800000 26 950000

2 2 15000 30000 5 5 50000 250000 18 445000

1 1 15000 15000 8 8 50000 400000 15 510000

2 2 15000 30000 11 11 50000 550000 22 680000

1 1 15000 15000 7 7 50000 350000 11 400000

3 3 15000 45000 5 5 50000 250000 14 350000

1 1 15000 15000 7 7 50000 350000 17 505000

1 1 15000 15000 7 7 50000 350000 18 465000

2 2 15000 30000 13 13 50000 650000 26 845000

2 2 15000 30000 6 4 2 50000 300000 18 485000

2 2 15000 30000 7 3 4 50000 350000 15 440000

1 1 15000 15000 13 13 50000 650000 21 745000

2 2 15000 30000 15 15 50000 750000 30 985000

1 1 15000 15000 7 7 50000 350000 14 405000

1 1 15000 15000 7 7 50000 350000 12 405000

2 2 15000 30000 5 5 50000 250000 15 360000

2 2 15000 30000 12 12 50000 600000 25 750000

1 1 15000 15000 6 6 50000 300000 13 410000

1 1 15000 15000 14 14 50000 700000 28 915000

1 1 15000 15000 7 4 3 50000 350000 16 475000

2 2 15000 30000 13 13 50000 650000 22 760000

2 2 15000 30000 14 14 50000 700000 23 810000

2 2 15000 30000 11 11 50000 550000 20 695000

2 2 15000 30000 13 13 50000 650000 22 760000

2 2 15000 30000 6 5 1 50000 300000 16 450000

1 1 15000 15000 9 9 50000 450000 16 555000

2 2 15000 30000 10 10 50000 500000 20 630000

2 2 15000 30000 11 11 50000 550000 20 680000

2 2 15000 30000 12 12 50000 600000 23 765000

3 3 15000 45000 10 10 50000 500000 25 755000

3 3 15000 45000 16 16 50000 800000 27 905000

1 1 15000 15000 5 5 50000 250000 16 415000

2 2 15000 30000 6 3 3 50000 300000 23 580000

2 2 15000 30000 12 12 50000 600000 26 810000

1 1 15000 15000 10 10 50000 500000 18 625000

2 2 15000 30000 11 11 50000 550000 21 695000

1 1 15000 15000 15 15 50000 750000 28 905000

2 2 15000 30000 11 11 50000 550000 20 695000

2 2 15000 30000 11 11 50000 550000 19 670000

3 3 15000 45000 10 3 7 50000 500000 20 605000

1 1 15000 15000 11 11 50000 550000 19 665000

2 2 15000 30000 16 16 50000 800000 26 960000

2 2 15000 30000 5 5 50000 250000 15 390000

3 3 15000 45000 8 8 50000 400000 17 505000

2 2 15000 30000 10 10 50000 500000 20 660000

1 1 15000 15000 7 4 3 50000 350000 16 500000

2 2 15000 30000 10 10 50000 500000 21 665000

1 1 15000 15000 15 15 50000 750000 24 895000

1 1 15000 15000 11 11 50000 550000 22 735000

1 1 15000 15000 16 16 50000 800000 23 875000

2 2 15000 30000 11 11 50000 550000 25 720000

1 1 15000 15000 9 9 50000 450000 19 615000

2 2 15000 30000 9 9 50000 450000 21 630000

3 3 15000 45000 10 10 50000 500000 27 745000

2 2 15000 30000 11 11 50000 550000 20 670000

2 2 15000 30000 15 15 50000 750000 26 910000

1 1 15000 15000 11 11 50000 550000 19 625000

2 2 15000 30000 9 9 50000 450000 22 635000

2 2 15000 30000 10 10 50000 500000 20 630000

120,00 120,00 0,00 1020000,00 1800000,00 694,00 50,00 644,00 3400000,00 34700000,00 1402,00 44650000,00

1,765 1,765 15000,000 26470,588 10,206 5,000 9,908 50000,000 510294,118 20,618 677284,000

3,5 3,5 0 29779,412 52500 20 9,090909 19,708 99264,706 1015441,176 40,985 1305661,76

Total Biaya

Tenaga

Kerja

Total

Tenaga

KerjaNilai (Rp)Rp/HKO Rp/HKOHKO

Pemeliharaan Pemanenan

HKO Nilai (Rp)

Page 109: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

109

Lampiran 8. Biaya Tetap (FC) Usahatani Padi

Luas Pajak

Lahan Lahan Jumlah Nilai Nilai Umur Nilai Jumlah Nilai Nilai Umur Nilai

(Ha) (Rp) (Unit) Beli Sisa Ekonomis Penyusutan (Unit) Beli Sisa Ekonomis Penyusutan

(Rp/Unit) (Rp/Unit) (Tahun) (Rp/Thn) (Rp/Unit) (Rp/Unit) (Tahun) (Rp/Unit)

1 1,02 40.000 100.000 0 0 0 0 0 2 50.000 15.000 3 23.333

2 2,40 40.000 1 15.000.000 7.000.000 13 615.385 1 40.000 20.000 2 10.000

3 0,70 25.000 1 17.000.000 8.000.000 13 692.308 1 40.000 20.000 2 10.000

4 2,80 29.000 1 23.000.000 18.000.000 7 714.286 4 40.000 22.000 2 36.000

5 1,00 32.000 1 16.000.000 10.000.000 5 1.200.000 3 50.000 18.000 2 48.000

6 0,90 30.000 1 15.000.000 8.000.000 7 1.000.000 2 35.000 20.000 2 15.000

7 1,20 30.000 1 15.000.000 7.000.000 9 888.889 2 50.000 15.000 1 70.000

8 1,30 52.000 1 16.000.000 8.000.000 10 800.000 1 50.000 20.000 2 15.000

9 1,70 45.000 1 16.000.000 7.000.000 14 642.857 2 50.000 20.000 3 20.000

10 2,00 35.000 1 24.000.000 15.000.000 10 900.000 3 40.000 22.000 2 27.000

11 0,80 42.000 1 15.000.000 7.000.000 12 666.667 4 50.000 15.000 2 70.000

12 0,70 24.000 150.000 0 2 40.000 20.000 2 40.000

13 1,00 31.000 1 15.000.000 7.000.000 12 666.667 2 50.000 18.000 2 32.000

14 1,20 18.000 1 17.000.000 6.000.000 8 1.375.000 2 50.000 20.000 2 30.000

15 0,70 47.000 1 15.000.000 10.000.000 6 833.333 2 50.000 18.000 2 32.000

16 0,90 17.000 1 17.000.000 9.000.000 11 727.273 2 35.000 20.000 2 15.000

17 1,40 20.000 1 15.000.000 6.000.000 12 750.000 3 50.000 15.000 2 52.500

18 2,00 50.000 1 20.000.000 15.000.000 9 555.556 1 50.000 15.000 2 17.500

19 0,60 52.000 1 15.000.000 6.000.000 12 750.000 2 40.000 20.000 1 40.000

20 0,80 32.000 1 15.000.000 6.000.000 12 750.000 2 40.000 18.000 3 14.667

21 1,00 40.000 1 14.000.000 10.000.000 5 800.000 3 40.000 15.000 2 37.500

22 0,90 50.000 1 14.000.000 5.000.000 10 900.000 4 50.000 25.000 2 50.000

23 0,80 42.000 1 15.000.000 6.000.000 16 562.500 2 40.000 20.000 2 40.000

24 1,20 20.000 1 14.000.000 6.000.000 15 533.333 2 40.000 15.000 2 25.000

25 0,60 21.000 100.000 0 2 40.000 20.000 2 20.000

26 0,90 40.000 1 17.000.000 9.000.000 11 727.273 3 50.000 18.000 2 48.000

27 1,00 20.000 1 17.000.000 18.000.000 11 454.545 2 50.000 20.000 2 30.000

28 0,80 45.000 1 20.000.000 6.000.000 15 533.333 2 40.000 18.000 2 22.000

29 0,50 52.000 1 15.000.000 6.000.000 15 533.333 2 40.000 15.000 2 25.000

30 0,90 35.000 1 17.000.000 9.000.000 11 727.273 2 35.000 15.000 1 40.000

31 1,40 40.000 1 20.000.000 13.000.000 16 437.500 1 40.000 18.000 2 11.000

32 1,30 42.000 1 16.000.000 10.000.000 15 400.000 2 50.000 20.000 3 20.000

33 0,70 25.000 1 23.000.000 9.000.000 11 1.272.727 3 50.000 18.000 2 48.000

34 0,80 25.000 1 15.000.000 6.000.000 13 692.308 1 40.000 15.000 2 12.500

35 0,90 28.000 1 15.000.000 13.000.000 12 166.667 3 40.000 17.000 2 34.500

36 1,00 40.000 1 17.000.000 7.000.000 13 769.231 1 35.000 20.000 2 7.500

37 1,20 35.000 1 23.000.000 7.000.000 11 1.454.545 2 40.000 23.000 2 17.000

38 1,30 29.000 1 16.000.000 10.000.000 7 857.143 4 35.000 22.000 2 26.000

39 1,30 32.000 1 15.000.000 8.000.000 6 1.166.667 3 50.000 16.000 2 51.000

40 1,20 35.000 1 17.000.000 7.000.000 6 1.666.667 1 45.000 20.000 2 12.500

41 1,80 30.000 1 16.000.000 8.000.000 9 888.889 2 50.000 15.000 2 35.000

42 2,00 52.000 1 15.000.000 7.000.000 10 800.000 1 50.000 21.000 2 14.500

43 2,00 55.000 1 24.000.000 9.000.000 12 1.250.000 2 53.000 20.000 3 22.000

44 2,00 55.000 1 15.000.000 6.000.000 10 900.000 3 40.000 25.000 2 22.500

45 1,80 37.000 1 16.000.000 15.000.000 10 100.000 2 50.000 15.000 2 35.000

46 2,00 41.000 1 15.000.000 8.000.000 6 1.166.667 3 42.000 20.000 2 33.000

47 2,60 51.000 1 14.000.000 11.000.000 5 600.000 1 50.000 17.000 2 16.500

48 1,90 38.000 1 14.000.000 10.000.000 8 500.000 2 50.000 20.000 2 30.000

49 2,40 51.000 1 17.000.000 9.000.000 6 1.333.333 2 50.000 18.000 2 32.000

50 2,00 57.000 1 15.000.000 13.000.000 11 181.818 2 35.000 20.000 2 15.000

51 1,80 42.000 1 14.000.000 10.000.000 10 400.000 3 50.000 15.000 2 52.500

52 1,00 35.000 1 14.000.000 6.000.000 9 888.889 3 52.000 18.000 2 51.000

53 1,00 32.000 1 15.000.000 6.000.000 11 818.182 2 40.000 20.000 1 40.000

54 3,00 62.000 1 14.000.000 10.000.000 12 333.333 2 40.000 20.000 3 13.333

55 2,00 43.000 1 14.000.000 7.000.000 5 1.400.000 3 30.000 15.000 2 22.500

56 3,00 59.000 1 15.000.000 6.000.000 9 1.000.000 4 50.000 25.000 2 50.000

57 1,50 47.000 1 14.000.000 6.000.000 16 500.000 2 40.000 18.000 2 12.500

58 1,00 42.000 1 14.000.000 6.000.000 15 533.333 2 30.000 15.000 2 15.000

59 1,00 30.000 1 17.000.000 9.000.000 15 533.333 3 40.000 20.000 2 30.000

60 1,20 34.000 1 23.000.000 18.000.000 11 454.545 1 50.000 18.000 2 16.000

61 1,60 36.000 1 15.000.000 6.000.000 12 750.000 2 54.000 20.000 2 34.000

62 1,00 42.000 1 14.000.000 6.000.000 15 533.333 2 40.000 18.000 3 14.667

63 2,30 52.000 1 17.000.000 8.000.000 13 692.308 2 40.000 15.000 2 25.000

64 1,00 40.000 100000 3 45.000 23.000 1 66.000

65 1,00 40.000 1 16.000.000 7.000.000 16 562.500 1 40.000 18.000 2 11.000

66 0,80 35.000 1 17.000.000 5.000.000 15 800.000 2 50.000 20.000 2 30.000

67 1,30 45.000 1 15.000.000 6.000.000 11 818.182 4 45.000 17.000 2 56.000

68 2,00 50.000 1 14.000.000 6.000.000 10 800.000 2 40.000 15.000 1 50.000

Jumlah 92,82 2.620.000 450.000 64 1.044.000.000 549.000.000 693 48.721.910 22.556.890 2.996.000 1.262.000 2 1.047.000

Rata-rata 1,365 38.529 112.500 1 16.061.538 8.446.154 11 727.193 663.438 44.059 18.559 2 30.794

No.

Traktor Cangkul

Sewa

Traktor

Penyusutan Alat

Page 110: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

110

Jumlah Nilai Nilai Umur Nilai Jumlah Nilai Nilai Umur Nilai Jumlah Nilai Nilai Umur Nilai Biaya Tetap

(Unit) Beli Sisa Ekonomis Penyusutan (Unit) Beli Sisa Ekonomis Penyusutan (Unit) Beli Sisa Ekonomis Penyusutan (Rp)

(Rp/Unit) (Rp/Unit (Tahun) (Rp/Thn) (Rp/Unit) (Rp/Unit (Tahun) (Rp/Thn) (Rp/Unit) (Rp/Unit) (Tahun) (Rp/Thn)

1 100.000 40.000 3 20.000 3 50.000 15.000 2 52.500 1 5.000.000 2.500.000 5 500.000 635.833

1 200.000 80.000 2 60.000 2 60.000 20.000 1 80.000 1 7.500.000 3.000.000 6 750.000 1.555.385

1 70.000 40.000 1 30.000 4 50.000 20.000 2 60.000 1 10.000.000 7.000.000 4 750.000 1.567.308

2 100.000 40.000 2 60.000 3 70.000 22.000 2 72.000 1 12.500.000 7.000.000 6 916.667 1.827.952

2 0 2 50.000 18.000 3 21.333 1 12.000.000 5.000.000 10 700.000 2.001.333

1 80.000 60.000 2 10.000 2 50.000 20.000 2 30.000 1.085.000

1 100.000 50.000 6 8.333 3 40.000 15.000 3 25.000 1 7.500.000 4.000.000 4 875.000 1.897.222

2 110.000 50.000 4 30.000 2 50.000 20.000 1 60.000 1 7.500.000 3.000.000 5 900.000 1.857.000

1 150.000 90.000 2 30.000 3 60.000 20.000 2 60.000 1 13.000.000 7.000.000 9 666.667 1.464.524

1 80.000 30.000 3 16.667 4 50.000 22.000 1 112.000 1 5.000.000 3.000.000 5 400.000 1.490.667

1 100.000 60.000 3 13.333 1 50.000 15.000 2 17.500 1.309.500

2 0 2 50.000 20.000 3 20.000 1 7.500.000 3.000.000 5 900.000 984.000

1 210.000 100.000 1 110.000 2 70.000 18.000 3 34.667 1 5.000.000 3.000.000 6 333.333 1.207.667

1 90.000 50.000 2 20.000 2 50.000 20.000 2 30.000 1 8.000.000 3.000.000 7 714.286 2.187.286

2 100.000 60.000 2 40.000 2 60.000 18.000 2 42.000 1 5.000.000 3.000.000 5 400.000 1.394.333

1 90.000 50.000 2 20.000 3 50.000 20.000 2 45.000 1 7.000.000 3.000.000 4 1.000.000 1.824.273

1 90.000 45.000 2 22.500 4 70.000 15.000 2 110.000 1 5.000.000 2.000.000 6 500.000 1.455.000

1 100.000 50.000 2 25.000 2 70.000 15.000 3 36.667 1 12.000.000 3.000.000 10 900.000 1.584.722

2 110.000 60.000 3 33.333 2 50.000 20.000 1 60.000 1 7.500.000 5.000.000 6 416.667 1.352.000

1 110.000 50.000 2 30.000 2 60.000 18.000 2 42.000 1 7.500.000 4.000.000 5 700.000 1.568.667

1 100.000 50.000 2 25.000 2 50.000 15.000 3 23.333 1 7.500.000 3.000.000 6 750.000 1.675.833

1 100.000 60.000 4 10.000 3 40.000 25.000 3 15.000 1 6.000.000 2.000.000 5 800.000 1.825.000

1 100.000 50.000 2 25.000 3 50.000 20.000 3 30.000 1 10.000.000 5.000.000 7 714.286 1.413.786

2 90.000 50.000 2 40.000 2 40.000 15.000 4 12.500 1 10.000.000 3.000.000 10 700.000 1.330.833

1 90.000 60.000 2 15.000 1 40.000 20.000 2 10.000 1 12.500.000 5.000.000 12 625.000 691.000

1 100.000 45.000 2 22.917 2 60.000 18.000 2 42.000 1 6.000.000 3.000.000 7 428.571 1.308.761

2 0 4 70.000 20.000 2 100.000 1 7.000.000 2.000.000 9 555.556 1.160.101

1 100.000 50.000 2 25.000 5 45.000 18.000 1 135.000 1 6.000.000 3.000.000 8 375.000 1.135.333

1 70.000 30.000 2 20.000 3 50.000 15.000 2 52.500 682.833

2 0 2 45.000 15.000 2 30.000 1 10.000.000 5.000.000 7 714.286 1.546.558

1 100.000 40.000 4 15.000 2 50.000 18.000 2 32.000 1 10.000.000 7.000.000 8 375.000 910.500

1 90.000 70.000 2 10.000 3 60.000 20.000 2 60.000 1 6.000.000 1.500.000 10 450.000 972.000

1 90.000 40.000 2 25.000 1 40.000 18.000 2 11.000 1 6.000.000 4.000.000 8 250.000 1.641.727

1 150.000 40.000 5 22.000 4 45.000 15.000 1 120.000 1 10.000.000 7.000.000 5 600.000 1.476.808

0 4 70.000 15.000 2 110.000 1 6.000.000 1.500.000 6 750.000 1.113.167

1 200.000 60.000 2 70.000 2 45.000 15.000 1 60.000 1 10.000.000 3.000.000 10 700.000 1.661.731

1 100.000 50.000 1 50.000 3 50.000 20.000 2 45.000 1 10.000.000 2.000.000 6 1.333.333 2.954.879

2 100.000 50.000 3 33.333 3 45.000 18.000 2 40.500 1 5.000.000 3.000.000 4 500.000 1.493.976

1 100.000 40.000 2 30.000 2 50.000 15.000 3 23.333 1 7.000.000 3.000.000 5 800.000 2.112.000

1 90.000 30.000 2 30.000 2 60.000 22.000 2 38.000 1 5.000.000 2.000.000 9 333.333 2.131.500

1 110.000 60.000 3 16.667 2 40.000 15.000 3 16.667 1 6.000.000 5.000.000 8 125.000 1.120.222

2 110.000 80.000 4 15.000 2 45.000 20.000 1 50.000 1 6.000.000 3.000.000 6 500.000 1.430.500

1 150.000 100.000 2 25.000 3 50.000 18.000 2 48.000 1 10.000.000 5.000.000 7 714.286 2.116.286

1 80.000 50.000 5 6.000 5 60.000 20.000 1 200.000 1 7.000.000 2.000.000 8 625.000 1.795.500

1 100.000 30.000 3 23.333 1 50.000 18.000 2 16.000 1 6.000.000 2.000.000 7 571.429 780.762

1 70.000 40.000 2 15.000 2 70.000 20.000 3 33.333 1 7.500.000 3.000.000 9 500.000 1.780.000

1 80.000 40.000 1 40.000 2 50.000 20.000 1 60.000 1 7.500.000 3.000.000 5 900.000 1.678.500

1 100.000 80.000 2 10.000 2 50.000 18.000 2 32.000 1 7.500.000 2.000.000 6 916.667 1.531.667

2 100.000 60.000 2 40.000 1 40.000 15.000 3 8.333 1 10.000.000 3.000.000 5 1.400.000 2.872.667

1 90.000 50.000 2 20.000 3 50.000 15.000 2 52.500 1 5.000.000 2.000.000 6 500.000 816.318

1 90.000 50.000 1 40.000 4 60.000 18.000 2 84.000 1 7.000.000 5.000.000 7 285.714 904.214

1 100.000 60.000 2 20.000 2 60.000 20.000 3 26.667 1 10.000.000 3.000.000 5 1.400.000 2.416.556

2 110.000 45.000 3 43.333 4 50.000 18.000 1 128.000 1 12.500.000 5.000.000 4 1.875.000 2.938.515

1 110.000 80.000 2 15.000 2 70.000 15.000 2 55.000 1 12.000.000 3.000.000 6 1.500.000 1.952.667

1 100.000 50.000 3 16.667 2 70.000 15.000 3 36.667 1 5.000.000 3.000.000 10 200.000 1.717.833

1 120.000 30.000 2 45.000 3 50.000 20.000 3 30.000 1 7.000.000 3.000.000 6 666.667 1.843.667

1 100.000 80.000 2 10.000 3 60.000 20.000 3 40.000 1 5.000.000 3.000.000 7 285.714 1.476.808

2 90.000 50.000 1 80.000 4 50.000 22.000 4 28.000 1 12.000.000 3.000.000 6 1.500.000 2.196.333

1 90.000 60.000 2 15.000 1 40.000 20.000 2 10.000 1 7.500.000 3.000.000 6 750.000 1.373.333

1 100.000 50.000 1 50.000 2 50.000 18.000 2 32.000 1 7.500.000 3.000.000 4 1.125.000 1.722.545

1 120.000 50.000 3 23.333 4 40.000 20.000 2 40.000 1 10.000.000 7.000.000 6 500.000 1.397.333

1 90.000 60.000 2 15.000 3 40.000 15.000 1 75.000 1 5.000.000 3.000.000 10 200.000 3.458.000

1 90.000 50.000 2 20.000 3 60.000 20.000 2 60.000 1 7.500.000 2.000.000 10 550.000 1.385.837

2 100.000 45.000 3 36.667 2 70.000 20.000 2 50.000 1 10.000.000 7.000.000 6 500.000 652.667

1 100.000 50.000 4 12.500 2 50.000 22.000 2 28.000 1 12.500.000 2.000.000 7 1.500.000 2.114.000

1 90.000 60.000 3 10.000 4 45.000 15.000 3 40.000 1 12.000.000 5.000.000 5 1.400.000 2.280.000

1 100.000 50.000 2 25.000 1 50.000 20.000 2 15.000 1 12.500.000 3.000.000 9 1.055.556 1.969.737

1 100.000 80.000 1 20.000 3 60.000 18.000 1 126.000 1 6.000.000 2.000.000 6 666.667 1.662.667

74 104.138 53.448 158 1.755.917 175 3.595.000 1.243.000 144 3.422.000 65 528.000.000 230.500.000 437 46.789.683 48.020.746

1 103.968 54.127 2 25.822 3 52.868 18.279 2 50.324 1 8.123.077 3.546.154 7 1.412.375 1.563.494

Parang Sabit Tangki/Sprayer

Penyusutan Alat

Page 111: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

111

Nilai Nilai Umur Nilai Jumlah Nilai Nilai Umur Nilai Jumlah Nilai Nilai Umur Nilai Jumlah Nilai Nilai Umur Nilai

Beli Sisa EkonomisPenyusutan(Unit) Beli Sisa EkonomisPenyusutan (Unit) Beli Sisa EkonomisPenyusutan(Unit) Beli SisaEkon

omisPenyusutan

(Rp/Unit) (Rp/Unit) (Tahun) (Rp/Thn) (Rp/Unit) (Rp/Unit) (Tahun) (Rp/Unit) (Rp/Unit) (Rp/Unit (Tahun) (Rp/Thn) (Rp/Unit) (Rp/Unit(Tah

un)(Rp/Thn)

1 1 2.000.000 1.000.000 7 142.857 2 25.000 10.000 1 30.000 1 20.000 10.000 1 10.000 6 40.000 10.000 2 90.000 272.857

2 1 5.000.000 2.000.000 10 300.000 3 20.000 10.000 2 15.000 3 30.000 20.000 2 15.000 3 45.000 15.000 4 22.500 352.500

3 1 4.500.000 3.000.000 5 300.000 2 35.000 12.000 1 46.000 2 25.000 12.000 2 13.000 5 40.000 7.000 6 27.500 386.500

4 2 10000000 3.000.000 4 3.500.000 3 30.000 10.000 2 30.000 2 35.000 10.000 2 25.000 7 40.000 15.000 4 43.750 3.598.750

5 1 6.000.000 2.000.000 10 400.000 3 20.000 15.000 1 15.000 3 20.000 15.000 1 15.000 6 50.000 20.000 1 180.000 610.000

6 1 5.000.000 1.500.000 12 291.667 4 30.000 10.000 1 80.000 3 30.000 10.000 3 20.000 4 40.000 10.000 3 40.000 431.667

7 2 9.000.000 2.500.000 7 1.857.143 2 35.000 15.000 2 20.000 2 30.000 15.000 2 15.000 3 35.000 10.000 3 25.000 1.917.143

8 1 5.500.000 2.000.000 10 350.000 2 30.000 20.000 2 10.000 2 30.000 20.000 1 20.000 4 40.000 10.000 2 60.000 440.000

9 1 6.500.000 3.000.000 9 388.889 3 25.000 10.000 1 45.000 2 35.000 10.000 1 50.000 8 35.000 20.000 1 120.000 603.889

10 1 5.500.000 1.000.000 5 900.000 2 30.000 15.000 2 15.000 2 35.000 15.000 2 20.000 6 40.000 15.000 2 75.000 1.010.000

11 1 2.500.000 1.000.000 12 125.000 3 35.000 10.000 2 37.500 3 30.000 10.000 2 30.000 6 25.000 15.000 2 30.000 222.500

12 1 5.500.000 1.000.000 10 450.000 4 35.000 20.000 1 60.000 2 30.000 20.000 2 10.000 4 20.000 10.000 2 20.000 540.000

13 1 7.000.000 2.000.000 15 333.333 2 30.000 10.000 1 40.000 2 25.000 10.000 1 30.000 6 40.000 15.000 6 25.000 428.333

14 1 2.500.000 1.000.000 10 150.000 2 30.000 5.000 2 25.000 2 30.000 5.000 3 16.667 7 40.000 15.000 4 43.750 235.417

15 1 6.000.000 2.000.000 13 307.692 2 30.000 10.000 1 40.000 2 30.000 10.000 2 20.000 5 30.000 7.000 2 57.500 425.192

16 2 9.000.000 1.000.000 17 941.176 4 30.000 7.000 2 46.000 2 25.000 7.000 1 36.000 7 20.000 11.000 3 21.000 1.044.176

17 1 5.500.000 2.000.000 12 291.667 2 30.000 10.000 2 20.000 2 30.000 10.000 1 40.000 3 40.000 20.000 3 20.000 371.667

18 1 6.000.000 2.000.000 11 363.636 4 20.000 10.000 2 20.000 2 35.000 20.000 1 30.000 5 40.000 15.000 2 62.500 476.136

19 1 5.000.000 2.000.000 12 250.000 3 20.000 10.000 1 30.000 3 30.000 10.000 1 60.000 5 20.000 8.000 1 60.000 400.000

20 1 5.000.000 3.000.000 10 200.000 2 35.000 7.000 2 28.000 2 25.000 7.000 1 36.000 6 40.000 5.000 2 105.000 369.000

21 1 3.000.000 1.000.000 8 250.000 2 30.000 10.000 1 40.000 2 35.000 10.000 1 50.000 4 40.000 15.000 2 50.000 390.000

22 1 5.000.000 1.000.000 7 571.429 3 35.000 10.000 2 37.500 4 25.000 10.000 3 20.000 5 20.000 15.000 4 6.250 635.179

23 1 4.500.000 1.000.000 7 500.000 2 30.000 10.000 1 40.000 2 30.000 10.000 2 20.000 7 40.000 7.000 6 38.500 598.500

24 1 5.000.000 1.000.000 5 800.000 3 35.000 11.000 1 72.000 2 25.000 11.000 2 14.000 8 20.000 10.000 4 20.000 906.000

25 1 6.000.000 4.000.000 4 500.000 4 30.000 10.000 2 40.000 2 30.000 10.000 1 40.000 7 30.000 15.000 1 105.000 685.000

26 1 5.200.000 3.000.000 10 220.000 3 25.000 12.000 2 17.680 2 30.000 12.000 1 40.320 4 42.000 10.000 3 42.667 320.667

27 2 5.000.000 2.000.000 10 600.000 2 30.000 10.000 1 40.000 2 25.000 10.000 2 15.000 7 35.000 8.000 7 27.000 682.000

28 1 6.000.000 1.000.000 14 357.143 2 30.000 10.000 2 20.000 2 30.000 10.000 2 20.000 8 40.000 8.000 7 36.571 433.714

29 1 4.500.000 2.000.000 15 166.667 2 35.000 10.000 2 25.000 2 35.000 10.000 1 50.000 5 30.000 10.000 1 100.000 341.667

30 1 5.000.000 3.000.000 15 133.333 2 30.000 15.000 1 30.000 2 25.000 15.000 2 10.000 4 40.000 15.000 2 50.000 223.333

31 1 5.000.000 3.000.000 9 222.222 3 30.000 10.000 2 30.000 4 25.000 10.000 1 60.000 4 45.000 15.000 3 40.000 352.222

32 1 6.000.000 5.000.000 12 83.333 4 20.000 10.000 1 40.000 4 30.000 20.000 1 40.000 6 45.000 10.000 4 52.500 215.833

33 1 5.000.000 3.000.000 10 200.000 2 35.000 10.000 2 25.000 2 30.000 10.000 2 20.000 5 40.000 15.000 3 41.667 286.667

34 1 4.500.000 1.000.000 12 291.667 2 30.000 7.000 1 46.000 2 30.000 7.000 1 46.000 3 30.000 10.000 2 30.000 413.667

35 1 2.500.000 1.000.000 7 214.286 2 35.000 15.000 1 40000 3 35.000 10.000 1 75000 3 40.000 15.000 3 25.000 354.286

36 2 7.000.000 5.000.000 12 333.333 3 35.000 10.000 1 75000 2 35.000 8.000 2 27000 3 40.000 20.000 2 30.000 465.333

37 2 9.000.000 4350000 12 775000 2 40.000 10.000 2 30000 1 35.000 9.000 2 13000 2 40.000 10.000 2 30.000 848.000

38 1 2.500.000 1.000.000 10 150000 2 35.000 10.000 1 50000 1 30.000 10.000 1 20000 3 40.000 15.000 2 37.500 257.500

39 1 6.000.000 3400000 11 236.364 2 35.000 15.000 2 20000 2 30.000 15.000 1 30000 4 40.000 15.000 2 50.000 336.364

40 1 6.000.000 3200000 5 560000 3 30.000 12.000 2 27000 2 30.000 10.000 1 40000 3 20.000 9.000 2 16.500 643.500

41 2 10000000 5.000.000 10 1000000 3 35.000 12.000 2 34500 2 25.000 10.000 1 30000 3 23.000 10.000 2 19.500 1.084.000

42 1 3.000.000 1500000 15 100000 2 35.000 15.000 1 40000 2 35.000 15.000 1 40000 4 20.000 10.000 2 20.000 200.000

43 1 2.500.000 1.000.000 5 300000 2 40.000 10.000 2 30000 4 25.000 10.000 1 60000 3 30.000 15.000 2 22.500 412.500

44 1 5.500.000 2500000 3 1000000 2 20.000 10.000 1 20000 4 30.000 15.000 2 30000 3 42.000 20.000 2 33.000 1.083.000

45 1 5.500.000 1.000.000 12 375000 2 20.000 10.000 1 20000 2 25.000 20.000 1 10000 2 35.000 10.000 2 25.000 430.000

46 1 2.500.000 1.000.000 10 150000 4 35.000 9.000 2 52000 4 30.000 10.000 2 40000 5 40.000 8.000 2 80.000 322.000

47 1 3.000.000 1800000 7 171.429 4 45.000 10.000 1 140000 5 30.000 15.000 2 37500 4 30.000 8.000 2 44.000 392.929

48 1 3.000.000 1.000.000 3 666.667 2 45.000 15.000 1 60000 3 30.000 10.000 1 60000 4 40.000 10.000 2 60.000 846.667

49 2 10000000 5.000.000 4 2500000 2 35.000 10.000 1 50000 2 30.000 10.000 1 40000 4 44.000 15.000 2 58.000 2.648.000

50 2 12000000 7000000 4 2500000 3 30.000 12.000 1 54000 2 45.000 10.000 1 70000 3 45.000 15.000 2 45.000 2.669.000

51 1 6.000.000 2.000.000 8 500000 2 35.000 10.000 2 25000 3 35.000 25.000 2 15000 3 35.000 10.000 2 37.500 577.500

52 1 6.000.000 2.000.000 10 400000 3 35.000 14.000 2 31500 5 30.000 10.000 2 50000 4 30.000 15.000 2 30.000 511.500

53 1 6.000.000 4.000.000 10 200000 2 35.000 15.000 2 20000 4 35.000 9.000 1 104000 6 40.000 10.000 2 90.000 414.000

54 2 7.000.000 5.000.000 12 333.333 2 35.000 10.000 1 50000 4 35.000 10.000 2 50000 6 45.000 11.000 2 102.000 535.333

55 1 5.500.000 3400000 4 525000 3 35.000 15.000 1 60000 4 35.000 15.000 2 40000 5 40.000 20.000 2 50.000 675.000

56 1 5.500.000 1.000.000 11 409.091 4 25.000 12.000 1 52000 3 35.000 10.000 2 37500 4 40.000 15.000 2 50.000 548.591

57 1 5.500.000 2.000.000 13 269.231 5 35.000 70.000 1 -175000 3 30.000 10.000 1 60000 4 40.000 8.000 2 64.000 218.231

58 1 2.500.000 1.000.000 10 150000 2 35.000 15.000 2 20000 2 30.000 11.000 1 38000 4 40.000 5.000 2 70.000 278.000

59 2 6.000.000 4.000.000 9 444.444 2 25.000 10.000 1 30000 4 35.000 10.000 1 100000 4 25.000 10.000 2 30.000 604.444

60 1 7.000.000 4.000.000 10 300000 2 35.000 10.000 1 50000 2 30.000 13.000 1 34000 5 40.000 15.000 2 62.500 446.500

61 1 2.500.000 2.000.000 9 55.556 3 35.000 15.000 1 60000 2 30.000 10.000 1 40000 4 35.000 7.000 2 56.000 211.556

62 1 6.000.000 4.000.000 12 166.667 3 35.000 10.000 1 75000 2 20.000 10.000 1 20.000 3 30.000 10.000 2 30.000 291.667

63 2 5.500.000 4.000.000 11 272.727 2 25.000 10.000 1 30000 2 35.000 12.000 1 46.000 3 25.000 15.000 2 15.000 363.727

64 1 2.500.000 2.000.000 6 83.333 2 20.000 10.000 1 20000 3 30.000 10.000 2 30.000 3 20.000 15.000 2 7.500 140.833

65 1 7.000.000 4.500.000 10 250000 2 20.000 10.000 1 20000 6 35.000 15.000 1 120.000 4 30.000 15.000 2 30.000 420.000

66 1 2.500.000 1.000.000 9 166.667 2 35.000 15.000 1 40000 5 25.000 10.000 1 75.000 5 40.000 9.000 2 77.500 359.167

67 2 12000000 6.000.000 9 1.333.333 2 35.000 12.000 1 46000 4 35.000 14.000 1 84.000 4 25.000 15.000 2 20.000 1.483.333

68 2 7.000.000 4.000.000 4 1500000 2 30.000 10.000 1 40000 2 35.000 15.000 2 20.000 4 20.000 10.000 2 20.000 1.580.000

Jumlah 82 340.700.000 169.650.000 636 35.130.315 175 2.115.000 829.000 96 2.392.680 179 2.060.000 807.000 100 2.542.987 311 2.386.000 836.000 2 3.206.655 43.272.636

Rata-rata 1 5.241.538 2.494.853 9 516.622 3 31.103 12.191 1 35.186 3 30.294 11.868 1 37.397 5 35.088 12.294 3 47.157 636.362

Biaya Tetap

(Rp)

No.

Penyusutan Alat

Kandang Ember Baskom Tali Tambang Pengikat

Juml

ah

Lampiran 9. Biaya Penyusutan Usaha Ternak Sapi Potong

Page 112: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

112

1 1,02 7 2134000 635833,3333 6.450.240 272.857 9.492.930

2 2,4 4 2166000 1555384,615 4.335.528 352.500 8.409.413

3 0,7 5 1569000 1567307,692 4.418.480 386.500 7.941.288

4 2,8 7 1948000 1827952,381 6.314.000 3.598.750 13.688.702

5 1 6 1530000 2001333,333 4.772.240 610.000 8.913.573

6 0,9 4 2259000 1085000 4.232.240 431.667 8.007.907

7 1,2 3 2111000 1897222,222 4.292.240 1.917.143 10.217.605

8 1,3 5 2466000 1857000 5.180.240 440.000 9.943.240

9 1,7 8 2609000 1464523,81 8.690.240 603.889 13.367.653

10 2 8 2487000 1490666,667 8.507.000 1.010.000 13.494.667

11 0,8 6 1575000 1309500 5.102.000 222.500 8.209.000

12 0,7 4 1778200 984000 3.895.528 540.000 7.197.728

13 1 6 2458000 1207666,667 5.213.528 428.333 9.307.528

14 1,2 8 2290000 2187285,714 9.338.592 235.417 14.051.294

15 0,7 5 1369000 1394333,333 5.776.592 425.192 8.965.118

16 0,9 7 1423000 1824272,727 4.610.480 1.044.176 8.901.929

17 1,4 4 1816000 1455000 3.940.240 371.667 7.582.907

18 2 5 2739000 1584722,222 5.667.000 476.136 10.466.859

19 0,6 5 2256000 1352000 5.065.528 400.000 9.073.528

20 0,8 6 1832000 1568666,667 5.330.888 369.000 9.100.555

21 1 4 1779400 1675833,333 4.075.528 390.000 7.920.761

22 0,9 5 2036000 1825000 5.762.240 635.179 10.258.419

23 0,8 7 1522000 1413785,714 6.730.720 598.500 10.265.006

24 1,2 8 1446000 1330833,333 7.777.528 906.000 11.460.361

25 0,6 7 1529000 691000 6.583.528 685.000 9.488.528

26 0,9 4 2469000 1308760,823 5.192.240 320.667 9.290.667

27 1 9 1872000 1160101,01 8.084.240 682.000 11.798.341

28 0,8 8 2780000 1135333,333 7.402.240 433.714 11.751.288

29 0,5 5 1011000 682833,3333 4.322.240 341.667 6.357.740

30 0,9 4 2392000 1546558,442 4.028.480 223.333 8.190.372

31 1,4 4 2321000 910500 5.298.480 352.222 8.882.202

32 1,3 6 2485000 972000 5.132.240 215.833 8.805.073

33 0,7 5 1308000 1641727,273 4.946.720 286.667 8.183.114

34 0,8 4 2344000 1476807,692 4.637.240 413.667 8.871.714

35 0,9 7 1715000 1113166,667 5.962.240 354285,71 9.144.692

36 1 5 1388000 1661730,769 5.268.480 465333,33 8.783.544

37 1,2 3 1758000 2954878,788 3.890.240 848000 9.451.119

38 1,3 3 1541400 1493976,19 4.283.528 257500 7.576.404

39 1,3 3 1403400 2112000 5.776.296 336363,64 9.628.060

40 1,2 5 1788610 2131500 5.017.240 643500 9.580.850

41 1,8 5 831000 1120222,222 4.820.480 1084000 7.855.702

42 2 4 1433810 1430500 4.843.528 200000 7.907.838

43 2 6 1961410 2116285,714 5.973.528 412500 10.463.724

44 2 7 1692610 1795500 4.899.240 1083000 9.470.350

45 1,8 7 1530000 780761,9048 6.090.480 430000 8.831.242

46 2 7 2010610 1780000 4.332.240 322000 8.444.850

47 2,6 9 1745000 1678500 5.647.240 392928,57 9.463.669

48 1,9 4 1695610 1531666,667 6.410.240 846666,67 10.484.183

49 2,4 7 1599000 2872666,667 7.857.240 2648000 14.976.907

50 2 7 1787610 816318,1818 5.830.528 2669000 11.103.456

51 1,8 4 2425000 904214,2857 7.623.528 577500 11.530.242

52 1 5 1533000 2416555,556 5.931.000 511500 10.392.056

53 1 5 1448010 2938515,152 5.467.240 414000 10.267.765

54 3 5 1554610 1952666,667 4.388.240 535333,33 8.430.850

55 2 4 1883610 1717833,333 4.137.240 675000 8.413.683

56 3 3 1753000 1843666,667 4.670.240 548590,91 8.815.498

57 1,5 3 2277610 1476807,692 4.897.240 218230,77 8.869.888

58 1 4 1622000 2196333,333 4.151.000 278000 8.247.333

59 1 3 1452610 1373333,333 4.347.240 604444,44 7.777.628

60 1,2 7 2070000 1722545,455 5.347.240 446500 9.586.285

61 1,6 6 1822610 1397333,333 6.190.240 211555,56 9.621.739

62 1 6 1324000 3458000 6.247.240 291666,67 11.320.907

63 2,3 7 2520610 1385837,104 4.790.240 363727,27 9.060.414

64 1 4 1644220 652666,6667 6.470.240 140833,33 8.907.960

65 1 4 1622000 2114000 4.880.240 420000 9.036.240

66 0,8 3 2044610 2280000 4.209.000 359166,67 8.892.777

67 1,3 8 2042220 1969737,374 5.670.720 1483333,33 11.166.011

68 2 8 1367000 1662666,667 6.507.480 1580000 11.117.147

Jumlah 92,82 371 126397390 108873132,06 373934864,00 43272635,98 652478022,04

Rata-rata 1,365 5,4558824 1858785,147 1601075,47 5499042,12 636362,29 24298623

lampiran 10. Total Biaya (TC) Usahatani TerintegrasiJumlah

Ternak

(Ekor)

Biaya

Variabel

Ternak Sapi

Biaya Tetap

Ternak SapiTotal Biaya

Biaya Tetap

Usahatani Padi

Biaya Variabel

Usahatani PadiNo.

Luas

Lahan

Page 113: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

113

Lampiran 11. Dokumentasi Penelitian

Gambar 3. Foto bersama responden pada proses wawancara

Page 114: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

114

Gambar 4. Lahan usahatani padi milik responden

Page 115: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

115

Gambar 5. Ternak sapi potong milik responden

Page 116: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

116

Gambar 6. Proses usahatani dan pasca panen

Page 117: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

117

Gambar 7. Proses angkutan pakan ternak sapi potong

Page 118: ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI …vi ABSTRAK AHMAD ZAILAN. 105050100916. Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi Padi – Ternak Sapi Potong Di Kecamatan

118

RIWAYAT HIDUP

Ahmad Zailan, lahir di Batu-batu Kabupaten Bone,

Sulawesi selatan pada tanggal 17 Agustus 1994, anak ketiga

dari tiga bersaudara pasangan alm. Lae dan Hj. Jamilah.

Penulis mulai menempuh pendidikan di Sekolah Dasar (1999

– 2006), Sekolah Menengah pertama (2006 – 2009), Sekolah

Menengah Atas (2009 – 2012).

Pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan di

perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar dengan mengambil

jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian dan berhasil meraih gelar Sarjana

(S1) pada tahun 2016. Pada tahun 2017 penulis melanjutkan pendidikan di

jenjang S2 dengan memilih Program studi Agribisnis pada program

Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.

Untuk memperoleh gelar Magister Agribisnis (M.Si), ia menulis tesis

dengan judul Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Terintegrasi

Padi-Ternak Sapi Potong di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone.