ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon...

24
Analisis Perencanaan Dan...(Jhon Fernos) Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014 ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT STUDI KASUS PADA PT. BANK PREKREDITAN RAKYAT (BPR) PESISIR Jhon Fernos AKBP STIE”KBP” ( [email protected]) ABSTRACT The purpose of the study was to determine the planning and implementation of credit control at PT. BPR Echo Coastal planning and control as well as whether the credit that has been carried out by PT. Echo Coastal BPR can reduce the occurrence of bad debts. In order for research purposes is reached then conducted primary data collection and secondary data derived from PT. BPR Echo Coastal. From the research conducted on the credit planning exercise known PT . BPR conducted by Echo Coastal planning horizon consisting of short-term planning with a maturity of 1 year and long-term planning with a maturity of 2 years by taking into account the economic conditions that will be encountered . Implementation of credit control at PT . BPR Echo Coastal done by Desk on monitoring credit monitoring is administratively through administrative instruments and on- site monitoring is to monitor the loans directly to the debtor in order to know the condition of the debtor's business and assurance . Planning and control of credit at PT . BPR Echo Coastal collectibility can lower bad debts each year from 0.54 % in 2006 to 0.31 % in 2010 . This is because the company has always optimize the credit plan in accordance with plan provisions that have been established , and controls are always maximized for menggurangi kreditpun and possibly avoid bad credit . Key Word: planning and control of credit PENDAHULUAN Bank merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediaries), sebagai sarana pendukung yang amat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian, dalam fungsinya mentransfer dana-dana (loanable fund) dari penabung atau unit surplus (lenders) kepada peminjam (borrower) atau unit defisit. Bank mempunyai peran vital bagi suatu negara dalam usaha memajukan perekonomian. Bisnis bank merupakan bisnis yang penuh resiko (Bank is a Risk Business), demikian ungkapan yang banyak dipergunakan oleh orang untuk menggambarkan karakteristik bisnis bank. Hal ini disebabkan dalam kegiatannya, bank menghimpun dan menyalurkan dana dari dan ke masyarakat (Yusuf, 2008:13). Lembaga perbankan ini pula yang menjadi pusat dan urat nadi mekanisme peredaran uang yang akan menggerakkan roda pembangunan. Jika dilihat dari sisi pemerintah, maka lembaga perbankan merupakan sarana

Transcript of ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon...

Page 1: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Analisis Perencanaan Dan...(Jhon Fernos)

Jurnal KBP

Volume 2 - No. 1, Maret 2014

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT

STUDI KASUS PADA PT. BANK PREKREDITAN RAKYAT (BPR)

PESISIR

Jhon Fernos

AKBP – STIE”KBP”

( [email protected])

ABSTRACT

The purpose of the study was to determine the planning and implementation of

credit control at PT. BPR Echo Coastal planning and control as well as whether the

credit that has been carried out by PT. Echo Coastal BPR can reduce the occurrence

of bad debts. In order for research purposes is reached then conducted primary data

collection and secondary data derived from PT. BPR Echo Coastal.

From the research conducted on the credit planning exercise known PT . BPR

conducted by Echo Coastal planning horizon consisting of short-term planning with a

maturity of 1 year and long-term planning with a maturity of 2 years by taking into

account the economic conditions that will be encountered . Implementation of credit

control at PT . BPR Echo Coastal done by Desk on monitoring credit monitoring is

administratively through administrative instruments and on- site monitoring is to

monitor the loans directly to the debtor in order to know the condition of the debtor's

business and assurance . Planning and control of credit at PT . BPR Echo Coastal

collectibility can lower bad debts each year from 0.54 % in 2006 to 0.31 % in 2010 .

This is because the company has always optimize the credit plan in accordance with

plan provisions that have been established , and controls are always maximized for

menggurangi kreditpun and possibly avoid bad credit .

Key Word: planning and control of credit

PENDAHULUAN

Bank merupakan lembaga yang

berperan sebagai perantara keuangan

(financial intermediaries), sebagai

sarana pendukung yang amat vital

untuk menunjang kelancaran

perekonomian, dalam fungsinya

mentransfer dana-dana (loanable fund)

dari penabung atau unit surplus

(lenders) kepada peminjam (borrower)

atau unit defisit.

Bank mempunyai peran vital

bagi suatu negara dalam usaha

memajukan perekonomian. Bisnis bank

merupakan bisnis yang penuh resiko

(Bank is a Risk Business), demikian

ungkapan yang banyak dipergunakan

oleh orang untuk menggambarkan

karakteristik bisnis bank. Hal ini

disebabkan dalam kegiatannya, bank

menghimpun dan menyalurkan dana

dari dan ke masyarakat (Yusuf,

2008:13).

Lembaga perbankan ini pula

yang menjadi pusat dan urat nadi

mekanisme peredaran uang yang akan

menggerakkan roda pembangunan. Jika

dilihat dari sisi pemerintah, maka

lembaga perbankan merupakan sarana

Page 2: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

untuk melaksanakan kebijakan

ekonomi dan keuangan yang ditujukan

pada usaha tercapainya stabilitas

ekonomi nasional yang baik.

Dalam rangka meningkatkan

perekonomian masyarakat perlu

dilaksanakan program-program yang

dapat meningkatkan taraf hidup

masyarakat. Salah satu program

tersebut adalah pemberian kredit

kepada masyarakat sehingga dapat

memperkuat permodalan, yang

nantinya dapat meningkatkan taraf

hidup masyarakat pada umumnya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1992 Tentang Perbankan yang

dirubah dengan Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1998 (selanjutnya

disebut UU Perbankan) dalam Pasal 3

dinyatakan bahwa fungsi utama

perbankan Indonesia adalah sebagai

penghimpun dan penyalur dana

masyarakat. Dari ketentuan tersebut

dapat disimpulkan bahwa fungsi utama

bank adalah pemindahan dana

masyarakat dari unit surplus kepada

unit defisit atau pemindahan uang dari

penabung kepada peminjam(Usman.

2001:61).

Lembaga perbankan harus dapat

menyalurkan dana-dana tersebut ke

bidang-bidang yang produktif untuk

pencapaian sarana pembangunan, hal-

ini sesuai dengan ketentuan Pasal 4 UU

Perbankan yang menyatakan bahwa

tujuan bank adalah menunjang

pelaksanaan pembangunan nasional

dalam rangka meningkatkan

pemerataan, pertumbuhan ekonomi,

dan stabilitas nasional ke arah

peningkatan kesejahteraan rakyat

banyak. Dengan demikian, fungsi

perbankan tidak hanya sebagai wadah

penghimpun dan penyalur dana

masyarakat, tetapi fungsinya akan

diarahkan kepada peningkatan taraf

hidup rakyat banyak, agar masyarakat

menjadi lebih baik dan sejahtera

daripada sebelumnya (Usman.

2001:62). Dan salah satu upaya untuk

mencapai tujuan diatas adalah dengan

pemberian kredit.

Dalam hal ini diperlukan suatu

manajemen kredit yang merupakan

pengelolaan kredit yang baik mulai dari

perencanaan jumlah kredit, penentuan

suku bunga, prosedur pemberian kredit,

analisis pemberian kredit sampai

kepada pengendalian dan pengawasan

kredit yang macet (Kasmir,2002:71).

Manajemen perkreditan bank adalah

suatu hal yang penting untuk

mengoptimalkan kinerja bank untuk

memaksimalkan profit atas sector

perkreditannya.

Agar kredit yang diberikan oleh

bank dapat mencapai hasil dan sasaran

yang diinginkan, perlu diadakan

pengelolaan yang baik terhadap piutang

atau kreditnya. Dari semua fungsi

manajemen dalam perbankan, fungsi

yang dilakukan sepenuhnya adalah

pengendalian (pengawasan). Alasannya

adalah peranan yang dijalankan oleh

bank umum dalam masyarakat kita.

Bank lebih dari industri lain, sangat

tergantung pada kepercayaan

masyarakat luas. Bank menyimpan

uang yang banyak dan diatur dengan

cermat oleh instansi pengawasan bank

yang memiliki berbagai peraturan dan

ketentuan. Standar dan ketetapan yang

tinggi diharapkan dari bank umum.

Pengawasan adalah pengukuran

unjuk kerja bawahan untuk memastikan

apakah mereka dapat memenuhi tujuan

perusahaan atau tidak dan mematuhi

kebijaksanaan dan peraturan yang telah

ditetapkan. Proses pengawasan

menyangkut penetapan standar,

mengukur unjuk kerja dengan standar

ini, dan memperbaiki penyimpangan

dari rencana dan program yang telah

Page 3: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

ditetapkan. Sedangkan pengendalian

adalah pengukuran dan perbaikan

terhadap pelaksanaan kerja bawahan

agar rencana-rencana yang telah dibuat

untuk mencapai tujuan-tujuan

perusahaan dapat terselenggara

(Hasibuan,2005:105).

Pengendalian kredit adalah

usaha-usaha untuk menjaga kredit yang

diberikan tetap lancar, produktif dan

tidak macet. Lancar dan produktif

artinya kredit itu dapat ditarik kembali

bersama bunganya sesuai dengan

perjanjian yang telah disetujui kedua

belah pihak. Hal ini penting karena jika

kredit macet berarti kerugian bagi bank

yang bersangkutan. Oleh karena itu,

penyaluran kredit harus didasarkan

pada prinsip kehati-hatian dan dengan

sistem pengendalian yang benar.

Banyak bank mempergunakan teknik

untuk melakukan pengendalian

(pengawasan) guna menghindari resiko

dalam pemberian kredit dan salah satu

bank yang selalu melakukan

pengendalian atas kredit yang

diberikannya kepada masayarakat

adalah PT. BPR Gema Pesisir .

PT. BPR Gema Pesisir

merupakan lembaga perbankan yang

berkedudukan di Pesisir Air Haji

Kecamatan Linggo Sari Baganti

Kabupaten Pesisir Selatan. Nasabah

debitur dari PT. BPR Gema Pesisir

mayoritas adalah masyarakat menengah

kebawah. Hal ini dapat terjadi

dikarenakan sosio-kultur masyarakat

Kabupaten Pesisir Selatan adalah

petani, nelayan dan pengusaha kecil

atau home industri. Selain itu

pendapatan masyarakat di sana masih

cukup rendah. Sehingga banyak

membutuhkan bantuan dana melalui

kredit untuk mengembangkan

usahanya.

KERANGKA TEORITIS DAN

HIPOTESIS

Tinjauan Umum Tentang Bank

Pengertian Bank.

Secara etimologi Bank berasal

dari Bahasa Italia banco yang artinya

bangku (tempat duduk). Bangku inilah

yang dipergunakan oleh bankir untuk

melayani kegiataan operasionalnya

kepada para nasabah. Istilah bangku

secara resmi dan populer menjadi bank.

Di dalam wikipedia,Bank adalah

sebuah tempat di mana uang disimpan

dan dipinjamkan.

Menurut Pasal 1 ayat 2 Undang-

Undang No. 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan, menyebutkan bahwa:

“Bank adalah Badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan atau bentuk

lain-lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak”. Namun di dalam Undang-

Undang No. 23 Tahun 1999 tentang

Bank Indonesia yang diatur di dalam

pasal 5 angka pengertian bank adalah

Bank Umum dan Bank Perkreditan

Rakyat, sebagaimana yang dimaksud

dalam Undang-Undang tentang

perbankan yang berlaku. Sehingga

dapat kita lihat pengertian bank

menurut Undang-Undang No. 23

tentang 1999 tentang Bank Indonesia

lebih menitik beratkan kepada jenis-

jenis bank yakni Bank Umum dan

Bank Perkreditan Rakyat.

Menurut Suyatno (1997), bank

adalah badan yang bertujuan untuk

memuaskan kebutuhan kredit, baik

dengan alat- alat pembayaran sendiri

atau dengan uang yang diperoleh dari

orang lain maupun dengan jalan

memperdarkan alat-alat penukaran baru

berupa giral”.

Page 4: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Analisis Perencanaan Dan...(Jhon Fernos)

Tinjauan Umum tentang Kredit

Perbankan

Pengertian Kredit dan Perjanjian

Kredit

Kredit berasal dari kata “

credere” artinya kepercayaan (trust

atau faith) yang berasal dari bahasa

Yunani. Di dalam pemberian kredit

terdapat dua pihak yang

berkepentingan langsung yaitu pihak

yang kelebihan dana disebut pemberi

kredit dan yang membutuhkan dana

disebut penerima kredit, dimana satu

sama lain saling mempercayai. Jadi

jelaslah bahwa kredit bila tidak diiringi

dengan kepercayaan maka tidak

mungkin akan terjadi.

Menurut Sinungan (1994),

kredit adalah suatu pemberian prestasi

oleh suatu pihak kepada pihak lain dan

prestasi itu akan dikembalikan lagi

pada suatu masa tertentu yang akan

datang disertai dengan suatu kontrak

prestasi berupa bunga.

Menurut Suyatno (1997 ), kredit

adalah hak untuk menerima

pembayaran atau kewajiban untuk

melakukan pembayaran pada waktu

yang akan datang, karena penyerahan

barang-barang sekarang.

UU No. 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan sebagaimana telah diubah

dengan UU No. 10 Tahun 1998 (UU

Perbankan) mendefinisikan kredit

sebagai penyediaan uang atau tagihan

yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam-

meminjam antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi utangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberian bunga.

Berdasarkan pasal tersebut

terdapat beberapa unsur pemberian

kredit :

1. Penyediaan uang atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu

2. Berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam meminjam

antara bank dengan pihak lain

3. Terdapat kewajiban pihak

meminjam untuk melunasi utangnya

dalam waktu tertentu

4. Pelunasan utang disertai dengan

bunga

Unsur-unsur Kredit

Perkreditan adalah suatu

penyediaan uang atau yang

dipersamakan dengannya, yang

didasari atas perjanjian pinjam

meminjam antara pihak kreditur (bank,

perusahaan atau perorangan) dengan

pihak debitur (peminjam), yang

mewajibkan pihak debitur untuk

melunasi hutangnya dalam jangka

waktu tertentu, dimana sebagai imbalan

jasanya, kepada pihak kreditur

(pemberi pinjaman) diberikan hak

untuk mendapatkan bunga, imbalan

atau pembagian hasil keuntungan

selama masa kredit tersebut

berlangsung (Fuady, 2002).

Dari uraian diatas, dapat

disimpulkan elemen-elemen yuridis

dari suatu kredit adalah :

1. Adanya kesepakatan antara debitur

dengan kreditur, yang disebut

dengan perjanjian kredit

2. Adanya para pihak, yaitu

kreditur dan debitur

3. Adanya kesanggupan atau janji

untuk membayar hutang

4. Adanya pinjaman berupa

pemberian sejumlah uang

5. Adanya perbedaan antara

pemberian kredit dengan

pembayaran kredit

Perjanjian pinjam meminjam

(uang) itu harus dibuat atas dasar

kepercayaan bahwa peminjam dalam

waktu yang telah ditentukan akan

melunasi atau mengembalikan

Page 5: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

pinjaman uang atau tagihan tersebut

kepada bank disertai pembayaran

sejumlah bunga, imbalan atau

pembagian hasil keuntungan sebagai

imbalan jasanya. Berdasarkan uraian

tersebut, dapat disimpulkan unsur-

unsur yang terdapat dalam kredit, yaitu

:

1. Kepercayaan, yaitu adanya

keyakinan dari pihak bank atas

prestasi yang diberikannya kepada

nasabah peminjam dana yang akan

dilunasinya sesuai dengan yang

diperjanjikan pada waktu tertentu.

2. Waktu, adanya jangka waktu

tertentu antara pemberian kredit

dan pelunasannya. Jangka waktu

tersebut sebelumnya terlebih dahulu

disetujui atau disepakati bersama

antara pihak bank dan nasabah

peminjam dana.

3. Prestasi, yaitu adanya objek tertentu

berupa prestasi dan kontraprestasi

pada saat tercapainya persetujuan

atau kesepakatan perjanjian

pemberian kredit antara bank dan

nasabah peminjam dana berupa

uang dan bunga atau imbalan.

4. Resiko, yaitu adanya resiko yang

mungkin akan terjadi selama jangka

waktu antara pemberian dan

pelunasan kredit tersebut, sehingga

untuk mengamankan pemberian

kredit dan menutup kemungkinan

terjadinya wanprestasi dari nasabah

peminjam dana, maka diadakanlah

pengikatan jaminan dan agunan.

Perencanaan Kredit

Unsur-unsur Perencanaan Kredit

Faktor Penting dalam Perencanaan

Perkreditan (Usman,2001), yaitu :

1. Kondisi ekonomi dan moneter

secara makro

2. Kegiatan pasar modal dan lembaga

keuangan lainnya yang juga

memberikan fasilitas pembiayaan.

3. Kondisi bank yang dapat diketahui

melalau analysis Performance Bank

4. Kemampuan nasabah dan

manajemen bank

5. Komposisi dana dan kemampuan

bank dalam menghimpun dana

6. Strategi pemasaran produk bank

7. Kondisi kesehatan dan bisnis bank

secara mikro

8. Daya beli masyarakat terhadap

hasil produksi nasabah

9. Kebijakan bank dan asumsi yang

digunakan bank

10. Tingkat suku bunga dana dan kredit

yang berlaku

11. Tingkat suku bunga dana dan kredit

pesaing

12. Kebijakan pembangunan

pemerintah.

Adapun pendekatan dalam

perencanaan kredit adalah sebagai

berikut :

1. Perencanaan berdasarkan

pendekatan sumber dana

2. Perencanaan berdasarkan

pendekatan pasar

3. Perencanaan kredit dengan

pendekatan anggaran

4. Perencanaan kredit berdasarkan

pendekatan peraturan moneter

yang ada

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian

pada PT. BPR Gema Pesisir yang

berlamat di Pasar Air Haji Kanagarian

air Haji Kecamatan Linggo Sari

Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk

jenis deskriptif yang menyangkut

kegiatan dalam mencari data maupun

informasi atas suatu permasalahan yang

akan diteliti. Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang bertujuan untuk

Page 6: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Analisis Perencanaan Dan...(Jhon Fernos)

mendeskripsikan atau menjelaskan

sesuatu hal seperti apa adanya

(Singarimbun, 1995).

Penelitian deskriptif hanyalah

memaparkan situasi atau peristiwa.

Penelitian ini tidak mencari atau

menjelaskan hubungan, tidak menguji

hipotesis atau membuat prediksi. Pada

hakikatnya, metode deskriptif

mengumpulkan data secara univariat.

Karakteristik data diperoleh dengan

ukuran-ukuran kecenderungan pusat

atau ukuran sebaran ( Rakhmat,

2000:242).

Jenis Data

Jenis data dalam penelitian yang akan

dilakukan ini adalah :

a. Data Primer adalah data yang

didapat dari sumber pertama baik

dari individu maupun perorangan

yang diperoleh melalui observasi

dan wawancara.

b. Data Sekunder adalah data primer

yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan oleh pihak pengumpul

data primer atau pihak-pihak lain.

Merupakan data yang diperoleh dari

obyek penelitian. Data tersebut

diperoleh dari dokumen-dokumen

yang berhubungan dengan

penelitian.

Sumber Data

Dalam penelitian ini data-data yang

diperlukan peneliti akan diperoleh dari:

1 Studi Kepustakaan (Library

Research)

Yaitu suatu teknik

pengumpulan untuk mencari sumber

data sekunder yang akan mendukung

penelitian dan dijadikan landasan

teori dengan cara membaca literatur

serta buku-buku yang relevan dengan

penyusunan skripsi yang akan dibuat

untuk mendapatkan data-data

sekunder.

2 Penelitian Lapangan (Field

Research)

Pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara

melakukan peninjauan langsung

pada perusahaan untuk

mendapatkan gambaran yang

dibutuhkan.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang

penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah :

1. Metode Interview

Interview atau wawancara

adalah pengumpulan data dimana

peneliti mengajukan pertanyaan-

pertanyaan tentang segala sesuatu

kepada informan untuk

memperoleh informasi yang

diharapkan. Teknik wawancara ini

digunakan untuk melengkapi data

tentang unsur-unsur yang terkait

dalam perencanaan dan

pengendalian kredit PT. BPR Gema

Pesisir.

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu

suatu usaha yang dilakukan dalam

kajian untuk mengumpulkan data

dengan cara menggunakan

dokumen yang tersedia sebagai

sumber informasi untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Metode

dokumentasi ini digunakan untuk

mengumpulkan data-data tentang

perencanaan dan pengendalian

kredit PT. BPR Gema Pesisir.

3. Metode Observasi

Observasi adalah pengamatan

langsung suatu obyek yang akan

diteliti dalam waktu singkat dan

bertujuan untuk mendapatkan

gambaran mengenai obyek

penelitian. Observasi dilakukan

penulis dengan mengamati secara

langsung kegiatan yang

Page 7: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

berhubungan dengan perencanaan

dan pengendalian kredit PT. BPR

Gema Pesisir.

Metode analisis data.

Analisis data bertujuan untuk

membuat proses penyederhanaan data

ke dalam bentuk yang lebih mudah

dibaca dan diinterpretasikan

(Singarimbun & Effendi, 1989: 263).

Data yang diperoleh dari penelitian

adalah data dari hasil observasi dan

wawancara secara mendalam.

Data dianalisis dengan analisis

kualitatif. Alasan pemilihan metode

kualitatif ini karena Penelitian kualitatif

merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis maupun lisan dari

orang-orang dan prilaku yang dapat

diamati dan diteliti. Penelitian yang

dilakukan adalah untuk

mendeskripsikan dan mengidentifikasi

kondisi yang terjadi saat penelitian dan

berupaya pula menemukan data-data

berupa fakta-fakta secara utuh dan

semaksimal mungkin.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses Pemberian Kredit PT. BPR

Gema Pesisir

Proses pemberian kredit yang

dilakukan oleh PT. BPR Gema Pesisir

berpedoman dan mengikuti ketentuan-

ketentuan yang ditetapkan oleh PT.

BPR Gema Pesisir dan UU Perbankan,

serta peraturan-peraturan yang

dikeluarkan oleh BI dan instansi-

instansi pemerintah lainnya. Mengacu

pada hal tersebut, proses pemberian

kredit PT. BPR Gema Pesisir dapat

dilihat pada gambar berikut :

Dari gambar diatas dapat dijelaskan

proses pemberian kredit pada PT. BPR

Gema Pesisir. Dalam pemberian kredit

pihak debitur mengajukan perhomonan

kredit kepada PT. BPR Gema Pesisir,

dari permohonan yang diajukan oleh

pihak debitur, PT. BPR Gema Pesisir

melakukan identifikasi dan

pengumpulan data-data dari pihak

debitur setelah itu dilakukan analisa

kredit dan rekomendasi dari pihak

debitur. Dari identifikasi dan

pengumpulan data serta analisa kredit

dan rekomendasi dari pihak debitur

baru PT. BPR Gema Pesisir

memutuskan diterima atau tidaknya

permohonan kredit yang diajukan oleh

debitur. Jika pihak bank menerima

permohonan dari debitur baru

perjanjian kredit dilakukan antara

debitur dengan pihak PT. BPR Gema

Pesisir. Setelah perjanjian dilakukan

maka tahapan berikutnya adalah

realisasi perjanjian, dari realisasi ini

data pemohon, serta syarat kelengkapan

lainnya diinput kedalam database PT.

BPR Gema Pesisir dan membuat

pelaporan transaksinya. Setelah

pelaporan dilakukan dan pihak debitur

menerima dana kredit yang disepakati

dalam hal ini pihak bank tidak

langsung lepas tangan. Pihak PT. BPR

Gema Pesisir selama masa kreditnya

memberikan pengawasan dan

pembinaan kepada debitur supaya dana

yang telah diberikan dapat benar-benar

dimanfaatkan dengan sebaiknya, dan

dalam masa pengawasan dan

pembinaan ini penagihan dan

restrukturisasi serta upaya lainnya

dilakukan.

Pelaksanaan Perencanaan Kredit

PT. BPR Gema Pesisir

Kredit yang diberikan oleh bank

mengandung resiko, maka oleh

karenanya diperlukan perencanaan

yang matang atas kredit yang

diberikan. Ini dilakukan agar dapat

meminimalkan tingkat resiko yang

Page 8: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

akan ditanggung oleh bank. Rencana

adalah suatu pengaturan pelaksanaan di

waktu yang akan datang. Jadi apabila

rencana disusun secara jelas dan

sistematik, maka dapat memudahkan

pengawasan dan pengendalian suatu

kegiatan.

Perencanaan kredit pada PT.

BPR Gema Pesisir adalah merupakan

tugas dari administrasi kredit. Dalam

melaksanakan tugas ini administrasi

kredit menyusun perencanaan dari

kredit yang akan disalurkan kepada

debitur dengan menetapkan beberapa

aturan-aturan pokok dan dengan

berbagai pertimbangan dari factor

eksteren dan interen perusahaan.

Perencanaan disusun setelah laporan

keuangan untuk tahun yang berakhir 31

desember telah disusun. Sebagai salah

satu bentuk dari perencanaan, hasil dari

laporan keuangan tersebut tujuannya

adalah untuk melihat posisi keuangan

dari perusahaan guna menetapkan

anggaran kredit yang akan

direalisasikan pada tahun berikutnya.

Berikut dapat dijelaskan bentuk

perencanaan kredit dari PT. BPR Gema

Pesisir, yaitu:

a. Penilaian keadaan

Penilaian keadaan ini terdiri atas

penilaian keadaan intern

perusahaan, meliputi kekuatan dan

kelemahan intern baik itu dari

sarana dan prasaran serta SDMnya.

Dan penilaian kepada keadaan

ekstern dari perusahaan, meliputi

keadaan ekonomi pada umumnya,

kondisi pasar, pesaing, kebijakan

pemerintah, peluang perluasan

pemberian kredit akibat dari

meluasnya usaha, dan asumsi

kemungkinan dugaan-dugaan

keadaan yang mungkin terjadi di

waktu yang akan datang.

b. Menyusun Data Base

Guna dilakukannya penyusunan

data base ini adalah untuk memberi

gambaran mengenai data dasar

meliputi data-data kredit, biaya-

biaya dan dana.

c. Menetapkan Strategi

Strategi merupakan suatu upaya

bagaimana tujuan perencanaan

dapat dicapai dengan

mempergunakan sumber-sumber

yang dimiliki oleh suatu bank, dan

diusahakan pula untuk mengatasi

kesulitan-kesulitan serta tantangan-

tantangan yang ada. Guna

ditetapkan strategi untuk

menyusun target, program, dan

proyek untuk mewujudkan tercapai

tujuan serta tugas pokok

perencanaan.

d. Pelaksanaan Perencanaan

Pelaksanaan perencanaan

dilakukan berdasarkan target atau

program yang telah direncanakan

yaitu berupa pengalokasian kredit

ke sektor-sektor atau proyek yang

perlu mendapatkan pembiayaan.

Dan persiapan dari pelaksanaan

perencanaan kredit di PT. BPR Gema

Pesisir adalah :

a. Pelaksanaan dilakukan oleh unit

pemberian kredit, sedangkan

pengerahan dana oleh unit

pengerahan dana.

b. Strategi perencanan sebagai dasar

ketentuan-ketentuan kebijaksanaan

perkreditan, seperti kebijaksanaan

jenis kredit, bunga, prioritas

nasabah yang akan memperoleh

kredit, dan sebagainya.

c. Penyusunan kembali organisasi

perkreditan (data diperlukan)

d. Penyusunan formulir

permohonan

e. Penentuan wewenang memutus

persetujuan pemberian kredit

f. Ketentuan jaminan

Page 9: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Analisis Perencanaan Dan...(Jhon Fernos)

g. Ketentuan penarikan dan

pelunasan

h. Ketentuan penagihan

i. Ketentuan penyelesaian kredit

yang macet.

Pelaksanaan perencanaan kredit

pada PT. BPR Gema Pesisir ini

mengacu kepada :

a. Penilaian terhadap permohonan

kredit harus didasarkan pada

ketentuan-ketentuan yang

berdasarkan pada strategi

perencanaan.

b. Alokasi kredit harus berdasarkan

pada batas-batas jumlah sesuai

dengan program.

c. Walaupun terdapat program

alokasi yang telah ditetapkan,

namun realisasi pemberian kredit

harus mengingat pula

kemungkinan pengerahan dana.

Penyusunan rencana kredit yang

dapat digambarkan pada PT. BPR

Gema Pesisir adalah seberapa besar

rencana anggaran kredit yang akan

disalurkan selama periode tahun

tertentu pada satu tahun buku. Dalam

penyaluran kredit PT. BPR Gema

Pesisir membagi kredit berdasarkan

jenis penggunaan dan berdasarkan

kepada sector ekonomi. Berikut dapat

digambarkan perencanaan anggaran

kredit dari PT. BPR Gema Pesisir dari

tahun 2006 sampai dengan tahun 2010

Pelaksanaan Pengendalian Kredit

PT. BPR Gema Pesisir

Guna dilakukannya

pengendalian kredit adalah untuk

menjaga kredit yang diberikan tetap

lancar, produktif dan tidak macet. Hal

ini penting karena jika kredit macet

berarti kerugian bagi bank.

Dilakukannya pengendalian kredit

setelah kredit diberikan kepada debitur.

Pelaksanaan pengendalian kredit pada

PT. BPR Gema Pesisir yaitu melalui

pengendalian Internal dan External.

Pengendalian internal kredit dari PT.

BPR Gema Pesisir yaitu :

1. Organisasi

a. Bagian kredit terpisah dari bagian

akuntansi

b. Petugas analisis kredit yang

menganalisa permohonan kredit

tidak hanya satu orang.

c. Transaksi keluar masuknya uang

dilaksanakan oleh bagian kasir dan

bagian pembukuan. Tidak ada suatu

bagian yang menangani satu

transaksi secara lengkap.

2. Sistem otorisasi dan prosedur

pencatatan

a. Formulir permohonan kredit

diotorisasi oleh kabag marketing

setelah dianalisa oleh petugas

analisis.

b. Perjanjian kredit diotorisasi oleh

Direksi dengan membubuhkan

tanda tangan otorisasi dalam warkat

kredit.

c. Pencatatan dalam jurnal

pengeluaran kas didasarkan pada

bukti pengeluaran kas yang

dikeluarkan oleh kasir.

3. Praktik yang sehat

a. Seluruh transaksi keuangan yang

terjadi dicatat secara periodik setiap

hari.

b. Kasir dilengkapi dengan alat

pendeteksi uang palsu dan brankas

untuk mengamankan kas.

c. Secara periodik bagian akuntansi

mengadakan rekonsiliasi catatan

pembayaran angsuran menurut

buku bantu harian kredit dengan

rekening kontrol pembayaran

angsuran kredit dalam buku besar.

d. Secara periodik dilakukan

pengawasan dari atasan terhadap

pekerjaan bawahannya.

Page 10: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

Sedangkan jenis pengendalian ekternal

kredit PT. BPR Gema Pesisir yaitu

terdiri dari :

1. Preventive Control of Credit,

adalah pengendalian kredit yang

dilakukan dengan tindakan

pencegahan sebelum kredit tersebut

macet yang terdiri dari :

a. Pengendalian aktif

Pengendalian kredit dilakukan

terhadap debitur dengan cara

petugas bank melakukan on the

spot terhadap usaha debitur

sehingga dengan demikian pihak

bank dapat membandingkan antara

laporan yang diterima dengan

keadaan yang ada dilapangan

Realisasi Perencanaan dan

Pengendalian Kredit PT. BPR

Gema Pesisir dan Manfaatnya

dalam Mengurangi Kredit Macet

Perencanaan kredit pada PT.

BPR Gema Pesisir dalam

operasionalnya terealisasikan dengan

sangat baik hal ini dapat dilihat pada

tabel realisasi pemberian kredit

menurut jenis penggunaan, realisasi

pemberian kredit menurut sector

ekonomi dan realisasi pemberian kredit

menurut kolekbilitas berikut ini:

Tabel 5

Realisasi Pemberian Kredit Menurut Jenis Penggunaan

Tahun 2006 (dalam Rp.)

Sumber : PT. BPR Gema Pesisir

Dari tabel realisasi pemberian

kredit menurut jenis penggunaan untuk

tahun 2006 diketahui bahwa kredit

yang disalurkan terealisasikan dengan

baik, hal ini dapat dilihat dari total

anggaran kredit yang ditetapkan pada

perencanaan kredit menurut jenis

penggunaan untuk tahun 2006 adalah

sebesar Rp. 9.734.635.000 yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 9.448.500.000, dan yang

tidak terealisasikan adalah sebesar Rp.

286.135.000, dapat disimpulkan bahwa

dari total anggaran yang ditetapkan

pada perencanaan kredit menurut jenis

penggunaan untuk tahun 2006, 97.06 %

dari total anggaran yang ditetapkan

terealisasikan kemasyarakat dan 2.94 %

dari anggaran yang ditetapkan tidak

terealisasikan kemasyarakat.

Pada kredit untuk modal kerja

pada tahun 2006, anggaran yang

ditetapkan dalam perencanaan kredit

adalah sebesar Rp. 4.301.488.000 yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 3.524.303.000 dan yang

tidak terealisasikan adalah sebesar Rp.

777.185.000, dapat disimpulkan bahwa

dari anggaran kredit yang ditetapkan

pada perencanaan kredit untuk modal

kerja pada tahun 2006, 81.93 % dari

anggaran yang ditetapkan terealisasikan

kemasyarakat dan 18.07 % dari

anggaran yang ditetapkan tidak

terealisasikan ke masyarakat. Anggaran

yang ditetapkan dalam perencanaan

kredit untuk tahun 2006 pada kredit

untuk investasi adalah sebesar Rp.

554.703.000, yang terealisasikan ke

masyarakat adalah sebesar Rp.

Anggaran Realisasi Dalam

%

Tidak

terealisasikan

Dalam

%

Modal Kerja 4.301.488.000 3.524.303.000 81.93 777.185.000 18.07

Investasi 554.703.000 294.877.000 53.16 259.826.000 46.84

Konsumsi 4.878.444.000 5.629.320.000 115.4 - -

Total 9.734.635.000 9.448.500.000 97.06 286.135.000 2.94

Page 11: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

294.877.000 dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar Rp.

259.826.000, dapat disimpulkan bahwa

dari anggaran kredit yang ditetapkan

pada perencanaan kredit untuk

investasi tahun 2006, 53.16 % dari

anggaran kredit yang ditetapkan

terealisasikan kemasyarakat dan 46.84

% dari anggaran yang ditetapkan tidak

terealisasikan ke masyarakat. Dan

anggaran yang ditetap dalam

perencanaan kredit untuk tahun 2006

pada kredit untuk konsumsi adalah

sebesar Rp. 4.878.444.000, yang

terealisasikan ke masyarakat ada;ah

sebesasr Rp. 5.629.320.000, dapat

disimpulkan bahwa dari anggaran yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

untuk konsumsi pada tahun 2006,

kredit yang terealisasikan melebihi

anggaran yang ditetapkan pada

perencanaan kredit untuk konsumsi

tahun 2006 yaitu sebesar 115.4 %.

Tabel 6

Realisasi Pemberian Kredit Menurut Jenis Penggunaan

Tahun 2007 (dalam Rp.)

Sumber : PT. BPR Gema Pesisir

Dari tabel realisasi pemberian

kredit menurut jenis penggunaan untuk

tahun 2007 diketahui bahwa kredit

yang disalurkan terealisasikan dengan

baik, hal ini dapat dilihat dari total

anggaran kredit yang ditetapkan pada

perencanaan kredit untuk tahun 2007

menurut jenis penggunaan yaitu

sebesar Rp. 11.716.500.000 yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 11.726.933.000. Dapat

disimpulkan bahwa dari total anggaran

yang ditetapkan pada perencanaan

kredit menurut jenis penggunaan untuk

tahun 2007, kredit yang terealisasikan

ke masyarakat melebihi dari anggaran

yang ditetapkan yaitu sebesar 100.1 %.

Pada kredit untuk modal kerja

pada tahun 2007, anggaran yang

ditetapkan dalam perencanaan kredit

adalah sebesar Rp. 4.700.208.000 dan

kredit yang terealisasikan ke

masyarakat adalah sebesar Rp.

3.529.654.000 dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar Rp.

1.170.554.000, dapat disimpulkan

bahwa dari anggaran kredit yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

untuk modal kerja pada tahun 2007,

75.10 % dari total anggaran yang

ditetapkan terealisasikan kemasyarakat

dan 24.90 % tidak terealisasikan ke

masyarakat. Anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit untuk tahun

2007 pada kredit untuk investasi adalah

sebesar Rp. 369.393.000, yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 263.405.000 dan yang

tidak terealisasikan adalah sebesar Rp.

105.988.000, dapat disimpulkan bahwa

dari anggaran kredit yang ditetapkan

pada perencanaan kredit untuk

investasi pada tahun 2007, 71.30 %

dari anggaran kredit terealisasikan

kemasyarakat dan 28.70 % tidak

terealisasikan ke masyarakat. Dan

anggaran yang ditetap dalam

perencanaan kredit untuk tahun 2007

Anggaran Realisasi Dalam

%

Tidak

terealisasikan

Dalam

%

Modal Kerja 4.700.208.000 3.529.654.000 75.10 1.170.554.000 24.90

Investasi 369.393.000 263.405.000 71.30 105.988.000 28.70

Konsumsi 6.646.899.000 7.933.874.000 119.4 - -

11.716.500.000 11.726.933.000 100.1 - -

Page 12: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

pada kredit untuk konsumsi adalah

sebesar Rp. 6.646.899.000, yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 7.933.874.000, dapat

disimpulkan bahwa dari anggaran yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

untuk konsumsi pada tahun 2007,

kredit yang terealisasikan melebihi

anggaran yang ditetapkan pada

perencanaan kredit untuk konsumsi

tahun 2007 yaitu sebesar 119.4 %.

Tabel 7

Realisasi Pemberian Kredit Menurut Jenis Penggunaan

Tahun 2008 (dalam Rp.)

Sumber : PT. BPR Gema Pesisir

Dari tabel realisasi pemberian

kredit menurut jenis penggunaan untuk

tahun 2008 diketahui bahwa kredit

yang disalurkan terealisasikan dengan

baik, hal ini dapat dilihat dari total

anggaran kredit yang ditetapkan pada

perencanaan kredit untuk tahun 2008

menurut jenis penggunaan yaitu

sebesar Rp. 15.803.828.000 dan yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 18.887.710.000. Dapat

disimpulkan bahwa dari total anggaran

yang ditetapkan pada perencanaan

kredit untuk tahun 2008 menurut jenis

penggunaan, kredit yang terealisasi

melebihi dari total anggaran yang

ditetatapkan dalam perencanaan kredit

yaitu sebesar 119.51 %.

Pada kredit untuk modal kerja

pada tahun 2008, anggaran yang

ditetapkan dalam perencanaan kredit

adalah sebesar Rp. 5.716.916.000 dan

kredit yang terealisasikan ke

masyarakat adalah sebesar Rp.

3.701.858.000 dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar Rp.

2.015.058.000, dapat disimpulkan

bahwa dari anggaran kredit yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

untuk modal kerja tahun 2008, 64.76 %

anggaran yang ditetapkan terealisasikan

kemasyarakat dan 35.24 % yang tidak

terealisasikan ke masyarakat. Anggaran

yang ditetapkan dalam perencanaan

kredit untuk tahun 2008 pada kredit

untuk investasi adalah sebesar Rp.

558.060.000, yang terealisasikan ke

masyarakat adalah sebesar Rp.

242.489.000 dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar Rp.

315.571.000, dapat disimpulkan bahwa

dari anggaran kredit yang ditetapkan

pada perencanaan kredit untuk

investasi tahun 2008, 43.45 % dari

anggaran kredit terealisasikan

kemasyarakat dan 56.55 % tidak

tersalurkan ke masyarakat. Dan

anggaran yang ditetap dalam

perencanaan kredit untuk tahun 2008

pada kredit untuk konsumsi adalah

sebesar Rp. 9.528.852.000, yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 14.943.363.000, dapat

disimpulkan bahwa dari anggaran yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

untuk konsumsi pada tahun 2008,

kredit yang terealisasikan melebihi dari

anggaran yang ditetapkan pada

perencanaan kredit untuk konsumsi

tahun 2008 yaitu sebesar 119.4 %.

Anggaran Realisasi Dalam

%

Tidak

terealisasikan

Dalam

%

Modal Kerja 5.716.916.000 3.701.858.000 64.76 2.015.058.000 35.24

Investasi 558.060.000 242.489.000 43.45 315.571.000 56.55

Konsumsi 9.528.852.000 14.943.363.000 156.8 - -

Total 15.803.828.000 18.887.710.000 119.51 - -

Page 13: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Analisis Perencanaan Dan...(Jhon Fernos)

Tabel. 8

Realisasi Pemberian Kredit Menurut Jenis Penggunaan

Tahun 2009 (dalam Rp.)

Sumber : PT. BPR Gema Pesisi

Dari tabel realisasi pemberian

kredit menurut jenis penggunaan untuk

tahun 2009 diketahui bahwa kredit

yang disalurkan terealisasikan dengan

baik, hal ini dapat dilihat dari total

anggaran kredit yang ditetapkan pada

perencanaan kredit untuk tahun 2009

menurut jenis penggunaan yaitu

sebesar Rp. 23.887.710.000 yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 20.529.668.000 dan yang

tidak terealisasikan adalah sebesar Rp.

3.358.042.000. Dapat disimpulkan

bahwa dari total anggaran yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

untuk tahun 2009, kredit yang

terealisasikan kemasyarakat adalah

sebesar 85.94% dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar 14.06 %

dari total anggaran yang ditetapkan.

Pada kredit untuk modal kerja

pada tahun 2009, anggaran yang

ditetapkan dalam perencanaan kredit

adalah sebesar Rp. 6.636.245.000 dan

kredit yang terealisasikan ke

masyarakat adalah sebesar Rp.

5.753.983.000 dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar Rp.

882.262.000, dapat disimpulkan bahwa

dari anggaran kredit yang ditetapkan

pada perencanaan kredit untuk modal

kerja tahun 2009, 86.71% dari

anggaran terealisasikan kemasyarakat

dan 13.29 % tidak terealisasikan ke

masyarakat. Anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit untuk tahun

2009 pada kredit untuk investasi adalah

sebesar Rp. 465.166.000, yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 372.805.000 dam yang

tidak terealisasikan adalah sebesar Rp.

92.361.000, dapat disimpulkan bahwa

dari anggaran kredit yang ditetapkan

pada perencanaan kredit untuk

investasi tahun 2009, 80.14 % dari

anggaran kredit terealisasikan

kemasyarakat dan 19.86 % tidak

terealisasikan ke masyarakat. Dan

anggaran yang ditetap dalam

perencanaan kredit untuk tahun 2009

pada kredit untuk konsumsi adalah

sebesar Rp. 16.786.299.000, yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 14.402.880.000, dapat

disimpulkan bahwa dari anggaran yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

untuk konsumsi tahun 2009, kredit

yang terealisasikan adalah sebesar Rp.

85.80 % dan yang tidak terealisasikan

adalah sebesar Rp. 14.20 %.

Anggaran Realisasi Dalam

%

Tidak

terealisasikan

Dalam

%

Modal Kerja 6.636.245.000 5.753.983.000 86.71 882.262.000 13.29

Investasi 465.166.000 372.805.000 80.14 92.361.000 19.86

Konsumsi 16.786.299.000 14.402.880.000 85.80 2.383.419.000 14.20

23.887.710.000 20.529.668.000 85.94 3.358.042.000 14.06

Page 14: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

Tabel 9

Realisasi Pemberian Kredit Menurut Jenis Penggunaan

Tahun 2010 (dalam Rp.)

Sumber : PT. BPR Gema Pesisir

Dari tabel realisasi pemberian

kredit menurut jenis penggunaan untuk

tahun 2010 diketahui bahwa kredit

yang disalurkan terealisasikan dengan

baik, hal ini dapat dilihat dari total

anggaran kredit yang ditetapkan pada

perencanaan kredit untuk tahun 2010

menurut jenis penggunaan yaitu

sebesar Rp. 25.839.667.000 dan yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 24.645.197.000. Dapat

disimpulkan bahwa dari total anggaran

yang ditetapkan pada perencanaan

kredit menurut jenis penggunaan untuk

tahun 2010, kredit yang terealisasi ke

masyarakat adalah sebesar 95.41 % dan

yang tidak terealisasikan adalah sebesar

Rp. 4.59 %.

Pada kredit untuk modal kerja

pada tahun 2010, anggaran yang

ditetapkan dalam perencanaan kredit

adalah sebesar Rp. 8.560.776.000 yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 8.363.835.000 dan yang

tidak terealisasikan adalah sebesar Rp.

196.941.000, dapat disimpulkan bahwa

dari anggaran kredit yang ditetapkan

pada perencanaan kredit untuk modal

kerja tahun 2010, 97.70 % dari

anggaran terealisasikan kemasyarakat

dan 2.30 % yang tidak terealisasikan ke

masyarakat. Anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit untuk tahun

2010 pada kredit untuk investasi adalah

sebesar Rp. 634.405.000, yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 343.200.000 dan yang

tidak terealisasikan adalah sebesar Rp.

291.205.000, dapat simpulkan bahwa

dari anggaran kredit yang ditetapkan

pada perencanaan kredit untuk

investasi tahun 2010, 54.10 % dari

anggaran kredit terealisasikan

kemasyarakat dan 45.90 % tidak

terealisasikan ke masyarakat. Dan

anggaran yang ditetap dalam

perencanaan kredit untuk tahun 2010

pada kredit untuk konsumsi adalah

sebesar Rp. 16.634.486.000, yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 15.936.162.000, dan yang

tidak terealisasikan adalah sebesar Rp.

6983657.000, dapat dikatakan bahwa

dari anggaran yang ditetapkan pada

perencanaan kredit untuk konsumsi

tahun 2010, kredit yang terealisasikan

ke masyarakat adalah sebesar 95.80 %

dan yang tidak terealisasikan adalah

sebesar 4.20 %.

Anggaran Realisasi Dalam

%

Tidak

terealisasikan

Dalam

%

Modal Kerja 8.560.776.000 8.363.835.000 97.70 196.941.000 2.30

Investasi 634.405.000 343.200.000 54.10 291.205.000 45.90

Konsumsi 16.634.486.000 15.936.162.000 95.80 698.324.000 4.20

25.829.667.000 24.645.197.000 95.41 1184470 4.59

Page 15: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

Tabel 10

Realisasi Pemberian Kredit Menurut Sektor Ekonomi

2006 (dalam Rp.)

Sumber : PT. BPR Gema Pesisir

Dari tabel realisasi pemberian

kredit menurut sector ekonomi

diketahui bahwa kredit yang disalurkan

pada tahun 2006 terealisasikan dengan

baik, hal ini dapat dilihat dari total

anggaran kredit yang ditetapkan pada

perencanaan kredit untuk tahun 2006

pada sector ekonomi yaitu sebesar Rp.

9.734.635.000 yang terealisasikan ke

masyarakat adalah sebesar Rp.

9.511.500.000 dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar Rp.

223.135.000, dapat disimpulkan bahwa

dari total anggaran yang ditetapkan

pada perencanaan kredit menurut sector

ekonomi untuk tahun 2006 kredit yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar 97.71 % dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar 2.29 %.

Pada sector pertanian,anggaran

yang ditetapkan dalam perencanaan

kredit adalah sebesar Rp. 163.547.000

yang terealisasikan kemasyarakat

adalah sebesar Rp. 25.985.000 dan

yang tidak terealisasikan adalah sebesar

Rp. 137.562.000, dapat disimpulkan

bahwa kredit yang terealisasikan

kemasyarakat dari anggaran yang

ditetapkan untuk tahun 2006 pada

sector pertanian adalah sebesasr 15.89

% dan yang tidak terealisasikan adalah

sebesar 84.11 %. Dari anggaran yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

untuk tahun 2006 pada sector

perindustrian tidak tersalurkan

sedikitpun kemasyarakat hal ini

dikarenakan kondisi dari pasar dan

ekonomi yang kurang stabil dan hal ini

berdampak kepada perindustrian. Pada

sector Perdagangan anggaran yang

ditetapkan dalam perencanaan kredit

untuk tahun 2006 adalah sebesar

4.112.030.000 yang terealisasikan

kemasyarakat adalah sebesar Rp.

3.673.223.000 dan yang tidak

tersalurkan adalah sebesar Rp.

438.807.000, dapat disimpulkan bahwa

dari anggaran kredit yang ditetapkan

pada perencanaan kredit untuk sector

perdagangan tahun 2006, 89.33 % dari

anggaran kredit terealisasikan

kemasyarakat dan 10.67 % yang tidak

terealisasikan ke masyarakat. Pada

sector jasa, anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit tahun 2006

adalah sebesar Rp. 400.385.000 yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 108.093.000 dan yang

tidak terealisasikan adalah sebesar Rp.

292.292.000, dapat disimpulkan bahwa

dari anggaran kredit yang ditetapkan

pada perencanaan kredit pada sector

jasa tahun 2006, 27.00 % dari anggaran

kredit terealisasikan kemasyarakat dan

73.00 % yang tidak terealisasikan ke

masyarakat. Anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit pada sector

lain-lain untuk tahun 2006 adalah

sebesar Rp. 4.978.444.000 dan yang

terealisasikan ke masyarakat melebihi

Anggaran Realisasi Dalam

%

Tidak

terealisasikan

Dalam

%

Pertanian 163.547.000 25.985.000 15.89 137.562.000 84.11

Perindustrian 80.202.000 0 0 80.202.000 100

Perdagangan 4.112.030.000 3.673.223.000 89.33 438.807.000 10.67

Jasa 400.385.000 108.093.000 27.00 292.292.000 73.00

Lain-lain 4.978.444.000 5.704.199.000 114.6 - -

9.734.635.000 9.511.500.000 97.71 223.135.000 2.29

Page 16: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

dari anggaran yang ditetapkan yaitu

sebesar Rp. 5.704.199.000, dapat

disimpulkan bahwa dari anggaran

kredit yang ditetapkan pada

perencanaan kredit pada sector lain-lain

untuk tahun 2006, realisasi kredit

melebihi dari anggaran yang ditetapkan

yaitu sebesar 114.6% .

Tabel.11

Realisasi Pemberian Kredit Menurut Sektor Ekonomi

2007 (dalam Rp.)

Sumber: PT. BPR Gema Pesisir

Dari tabel realisasi pemberian

kredit menurut sector ekonomi

diketahui bahwa kredit yang disalurkan

pada tahun 2007 terealisasikan dengan

baik, hal ini dapat dilihat dari total

anggaran kredit yang ditetapkan pada

perencanaan kredit untuk tahun 2007

menurut sektor ekonomi yaitu sebesar

Rp. 11.716.500.000 dan yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 11.726.934.000, dapat

disimpulkan bahwa kredit yang

terealisasikan melebihi dari anggaran

yang ditetapkan pada perencanaan

kredit menurut sector ekonomi tahun

2007 yaitu sebesar 100.1 % dari total

anggaran yang ditetapkan.

Pada sector pertanian, anggaran

yang ditetapkan dalam perencanaan

kredit adalah sebesar Rp. 225.985.000

yang terealisasikan kemasyrakat adalah

sebesar Rp. 22.813.000 dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar Rp.

203.172.000, dapat disimpulkan bahwa

kredit yang terealisasikan kemasyarakat

dari anggaran yang ditetapkan untuk

tahun 2007 pada sector pertanian

adalah sebesar 10.09 % dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar 89.91 %.

Pada sector perindustrian perusahaan

tidak menetapkan anggaran

perencanaan kreditnya untuk tahun

2007 hal ini dikarenakan kondisi

perekonomian yang tidak stabil karena

pasca gempa yang berdampak kepada

sector perindustrian. Pada sector

Perdagangan anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit untuk tahun

2007 adalah sebesar 4.374.223.000 dan

yang terealisasikan kemasyarakat

adalah sebesar Rp. 3.618.809.000 dan

yang tidak terealisasikan adalah sebesar

Rp. 755.414.000, dapat disimpulkan

bahwa dari anggaran kredit yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

untuk sector perdagangan tahun 2007,

82.73% dari anggaran kredit

terealisasikan kemasyarakat dan

17.27% tidak terealisasikan ke

masyarakat. Pada sector jasa, anggaran

yang ditetapkan dalam perencanaan

kredit untuk tahun 2007 adalah sebesar

Rp. 369.393.000 yang terealisasikan ke

masyarakat adalah sebesar Rp.

281.809.000 dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar Rp.

87.584.000, dapat disimpulkan bahwa

dari anggaran kredit yang ditetapkan

pada perencanaan kredit pada sector

jasa tahun 2007, 76.29% dari anggaran

Anggaran Realisasi Dalam

%

Tidak

terealisasikan

Dalam

%

Pertanian 225.985.000 22.813.000 10.09 203.172.000 89.91

Perindustrian 0 0 0 0 0

Perdagangan 4.374.223.000 3.618.809.000 82.73 755.414.000 17.27

Jasa 369.393.000 281.809.000 76.29 87.584.000 23.71

Lain-lain 6.646.899.000 7.803.852.000 117.4 - -

11.716.500.000 11.726.934.000 100.1 - -

Page 17: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

kredit terealisasikan kemasyarakat dan

23.71% tidak terealisasikan ke

masyarakat. Anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit pada sector

lain-lain tahun 2007 adalah sebesar Rp.

6.646.899.000 yang terealisasikan ke

masyarakat melebihi dari anggaran

yang ditetapkan yaitu sebesar Rp.

7.803.852.000, dapat disimpulkan

bahwa dari anggaran kredit yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

pada sector lain-lain untuk tahun 2007,

realisasi melebihi dari anggaran yang

ditetapkan yaitu sebesar 100.1%.

Tabel 12

Realisasi Pemberian Kredit Menurut Sektor Ekonomi

2008 (dalam Rp.)

Sumber : PT. BPR Gema Pesisir

Dari tabel realisasi pemberian

kredit menurut sector ekonomi

diketahui bahwa kredit yang disalurkan

pada tahun 2008 terealisasikan dengan

baik, hal ini dapat dilihat dari total

anggaran kredit yang ditetapkan pada

perencanaan kredit untuk tahun 2008

menurut sector ekonomi yaitu sebesar

Rp. 15.803.828.000 dan yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 18.887.710.000, dapat

disimpulkan bahwa kredit yang

terealisasikan melebihi dari anggaran

yang ditetapkan pada perencanaan

kredit menurut sector ekonomi untuk

tahun 2008 yaitu sebesar 119.51 % dari

total anggaran yang ditetapkan.

Pada sector pertanian, anggaran

yang ditetapkan dalam perencanaan

kredit adalah sebesar Rp. 142.813.000

yang terealisasikan kemasyrakat adalah

sebesar Rp. 83.878.000 dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar Rp.

58.935.000, dapat disimpulkan bahwa

kredit yang terealisasikan kemasyarakat

dari anggaran yang ditetapkan untuk

tahun 2008 pada sector pertanian

adalah sebesar 58.73 % dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar 41.27 %.

Pada sector perindustrian anggaran

yang ditetapkan dalam perencanaan

kredit adalah sebesar Rp. 72.000.000

yang terealisasikan kemasyarakat

adalah sebesar Rp. 15.512.000 dan

yang tidak terealisasikan adalah sebesar

Rp. 56.488.000, dapat disimpulkan

bahwa kredit yang tersalurkan

kemasyarakat dari anggaran yang

ditetapkan untuk tahun 2008 pada

sector perindustrian adalah sebesasr

21.54 % dan yang tidak terealisasikan

adalah sebesar 78.46 %. Pada sector

Perdagangan anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit untuk tahun

2008 adalah sebesar 5.502.103.000

yang terealisasikan kemasyarakat

adalah sebesar Rp. 3.600.032.000 dan

yang tidak terealisasikan adalah sebesar

Rp. 1.902.071.000, dapat disimpulkan

bahwa dari anggaran kredit yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

untuk sector perdagangan tahun 2008,

65.43 % dari anggaran kredit yang

ditetapakan terealisasikan

Anggaran Realisasi Dalam

%

Tidak

terealisasikan

Dalam

%

Pertanian 142.813.000 83.878.000 58.73 58.935.000 41.27

Perindustrian 72.000.000 15.512.000 21.54 56.488.000 78.46

Perdagangan 5.502.103.000 3.600.032.000 65.43 1.902.071.000 34.57

Jasa 558.060.000 271.878.000 48.72 286.182.000 51.28

Lain-lain 9.528.852.000 14.916.410.000 156.5 - -

15.803.828.000 18.887.710.000 119.51 - -

Page 18: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

kemasyarakat dan 34.57 % tidak

terealisasikan ke masyarakat. Pada

sector jasa, anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit untuk tahun

2008 adalah sebesar Rp. 558.060.000

dan yang terealisasikan ke masyarakat

sebesar Rp. 271.878.000 dan yang

tidak terealisasikan adalah sebesar Rp.

286.182.000, dapat disimpulkan bahwa

dari anggaran kredit yang ditetapkan

pada perencanaan kredit pada sector

jasa tahun 2008, 48.72 % dari anggaran

kredit yang ditetapkan terealisasikan

kemasyarakat dan 51.28 % tidak

terealisasikan ke masyarakat. Anggaran

yang ditetapkan dalam perencanaan

kredit pada sector lain-lain tahun 2008

adalah sebesar Rp. 9.528.852.000 dan

yang terealisasikan ke masyarakat

melebihi dari anggaran yang ditetapkan

yaitu sebesar Rp. 14.916.410.000,

dapat disimpulkan bahwa dari anggaran

kredit yang ditetapkan pada

perencanaan kredit pada sector lain-lain

untuk tahun 2008, realisasi melebihi

dari anggaran yang ditetapkan yaitu

sebesar 156.5 %.

Tabel.13

Realisasi Pemberian Kredit Menurut Sektor Ekonomi

2009 (dalam Rp.)

Sumber : PT. BPR Gema Pesisir

Dari tabel realisasi pemberian

kredit menurut sector ekonomi

diketahui bahwa kredit yang disalurkan

pada tahun 2009 terealisasikan dengan

baik, hal ini dapat dilihat dari total

anggaran kredit yang ditetapkan pada

perencanaan kredit untuk tahun 2009

menurut sector ekonomi yaitu sebesar

Rp. 23.887.710.000 yang terealisasikan

ke masyarakat adalah sebesar Rp.

20.529.668.000 dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar Rp.

3.358.042.000, dapat disimpulkan

bahwa dari total anggaran yang

ditetapkan dalam perencanaan kredit

menurut sector ekonomi untuk tahun

2009, kredit yang terealisasikan ke

masyarakat adalah sebesar 85.94 % dan

kredit yang tidak terealisasikan adalah

sebesar 14.06 %.

Pada sector pertanian, anggaran

yang ditetapkan dalam perencanaan

kredit adalah sebesar Rp. 203.879.000

yang terealisasikan kemasyarakat

adalah sebesar Rp. 414.839.000, dapat

disimpulkan bahwa kredit yang

terealisasikan kemasyarakat dari

anggaran yang ditetapkan dalam

perencanaan pada sector pertanian

untuk tahun 2009, realisasinya melebihi

dari anggaran yang ditetapkan yaitu

sebesar 203.5 %. Pada sector

perindustrian anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit adalah

sebesar Rp. 87.511.000 yang

terealisasikan kemasyarakat adalah

sebesar Rp. 62.475.000 dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar Rp.

25.036.000, dapat disimpulkan bahwa

dari anggaran yang ditetapkan pasa

Anggaran Realisasi Dalam

%

Tidak

terealisasikan

Dalam

%

Pertanian 203.879.000 414.839.000 203.5 - -

Perindustrian 87.511.000 62.475.000 71.39 25.036.000 28.61

Perdagangan 6.339.009.000 5.242.369.000 82.70 1.096.640.000 17.30

Jasa 488.478.000 165.835.000 33.95 322.643.000 66.05

Lain-lain 16.768.833.000 14.639.150.000 87.30 2.129.683.000 12.70

23.887.710.000 20.529.668.000 85.94 3.358.042.000 14.06

Page 19: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

sector perindustrian untuk tahun 2009,

realisasinya adalah sebesar 71.39 %

dan yang tidak terealisasikan adalah

sebesar 17.30 %. Pada sector

Perdagangan anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit untuk tahun

2009 adalah sebesar 6.339.009.000

yang terealisasikan kemasyarakat

adalah sebaesar Rp. 5.242.369.000 dan

yang tidak terealisasikan adalah sebesar

Rp. 1.096.640.000, dapat disimpulkan

bahwa dari anggaran kredit yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

untuk sector perdagangan untuk tahun

2009, 82.70 % dari anggaran kredit

yang ditetapkan terealisasikan

kemasyarakat dan 17.30 % yang tidak

terealisasikan ke masyarakat. Pada

sector jasa, anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit untuk tahun

2008 adalah sebesar Rp. 488.478..000

yang terealisasikan ke masyarakat

adalah sebesar Rp. 165.835.000 dan

yang tidak terealisasikan adalah sebesar

Rp. 322.643.000, dapat disimpulkan

bahwa dari anggaran kredit yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

pada sector jasa untuk tahun 2009,

33.95 % dari anggaran kredit yang

ditetapkan terealisasikan kemasyarakat

dan 66.05 % tidak terealisasikan ke

masyarakat. Anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit pada sector

lain-lain untuk tahun 2008 adalah

sebesar Rp. 16.768.000 yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 14.639.150.000 dan tidak

terealisasikan adalah sebesar Rp.

2.129.683.000, dapat disimpulkan

bahwa dari anggaran kredit yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

pada sector lain-lain untuk tahun 2009,

87.30 % dari anggrana kredit yang

ditetapkan terealisasi kan ke

masyarakat dan 12.70 % tidak

terealisasikan ke masyarakat.

Tabel 14

Realisasi Pemberian Kredit Menurut Sektor Ekonomi

2010 (dalam Rp.)

Sumber : PT. BPR Gema Pesisir

Dari tabel realisasi pemberian

kredit menurut sector ekonomi

diketahui bahwa kredit yang disalurkan

pada tahun 2010 terealisasikan dengan

baik, hal ini dapat dilihat dari total

anggaran kredit yang ditetapkan pada

perencanaan kredit untuk tahun 2010

pada sector ekonomi yaitu sebesar Rp.

25.829.667.000 yang terealisasikan ke

masyarakat adalah sebesar Rp.

24.645.197.000 dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar Rp.

1.184.470.000, dapat disimpulkan

bahwa dari total anggaran yang

ditetapkan dalam perencanaan kredit

menurut sector ekonomi untuk tahun

2010, kredit yang terealisasikan ke

masyarakat adalah sebesar 95.41 %dan

kredit yang tidak terealisasikan adalah

sebesar 4.59 %.

Pada sector pertanian, anggaran

yang ditetapkan dalam perencanaan

Anggaran Realisasi Dalam

%

Tidak

terealisasikan

Dalam

%

Pertanian 539.839.000 859.236 159.2 - -

Perindustrian 134.474.000 58.970 43.85 75.504.000 56.15

Perdagangan 7.857.163.000 7.567.118 96.30 290.045.000 3.70

Jasa 427.435.000 316.690 74.09 110.745.000 25.91

Lain-lain 16.870.756.000 15.843.183 93.91 1.027.573.000 6.09

25.829.667.000 24.645.197.000 95.41 1.184.470.000 4.59

Page 20: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

kredit adalah sebesar Rp. 539.839.000

dan yang terealisasikan kemasyarakat

adalah sebesar Rp. 859.236.000, dapat

disimpulkan bahwa kredit yang

tersalurkan kemasyarakat dari anggaran

yang ditetapkan dalam perencanaan

pada sector pertanian untuk tahun

2010, realisasinya melebihi dari

anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar

159.2 %. Pada sector perindustrian

anggaran yang ditetapkan dalam

perencanaan kredit adalah sebesar Rp.

134.474.000 dan yang terealisasikan

kemasyrakat adalah sebesar Rp.

58.970.000 dan yang tidak

terealisasikan adalah sebesar Rp.

75.504..000, dapat disimpulkan bahwa

dari anggaran yang ditetapkan pasa

sector perindustrian untuk tahun 2010,

realisasinya adalah sebesar 43.58 %

dan yang tidak terealisasikan adalah

sebesar 56.15 %. Pada sector

Perdagangan anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit untuk tahun

2010 adalah sebesar 7.857.163.000 dan

yang terealisasikan kemasyarakat

adalah sebaesar Rp. 7.567.118.000 dan

yang tidak terealisasikan adalah sebesar

Rp. 290.045.000, dapat disimpulkan

bahwa dari anggaran kredit yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

pada sector perdagangan untuk tahun

2010, 96.30 % dari anggaran kredit

yang ditetapkan terealisasikan

kemasyarakat dan 3.70 % yang tidak

terealisasikan ke masyarakat. Pada

sector jasa, anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit untuk tahun

2010 adalah sebesar Rp. 427.435..000

yang terealisasikan ke masyarakat

adalah sebesar Rp. 316.690.000 dan

yang tidak terealisasikan adalah sebesar

Rp. 110.745.000, dapat disimpulkan

bahwa dari anggaran kredit yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

pada sector jasa untuk tahun 2010,

74.09 % dari anggaran kredit yang

ditetapkan terealisasikan kemasyarakat

dan 25.91 % tidak terealisasikan ke

masyarakat. Anggaran yang ditetapkan

dalam perencanaan kredit pada sector

lain-lain untuk tahun 2010 adalah

sebesar Rp. 16.870.756.000 yang

terealisasikan ke masyarakat adalah

sebesar Rp. 15.843.183.000 dan tidak

terealisasikan adalah sebesar Rp.

1.027.573.000, dapat disimpulkan

bahwa dari anggaran kredit yang

ditetapkan pada perencanaan kredit

pada sector lain-lain untuk tahun 2010,

93.91 % dari anggaran kredit yang

ditetapkan terealisasi kan ke

masyarakat dan 6.09 % tidak

terealisasikan ke masyarakat.

Dari tabel realisasi pemberian

kredit menurut jenis penggunaan dari

tahun 2006 sampai dengan tahun 2010

diketahui bahwa kredit yang disalurkan

mengalami perkembangan hampir

disetiap tahunnya, kecuali pada kredit

untuk penggunaan investasi, jumlah

kredit yang disalurkan mengalami

kemunduran. Dari hasil wawancara

diketahui bahwa berdasarkan kepada

perencanaan kredit yang dilakukan

diprediksi keadaan investasi mengalami

staknand karena kondisi dari pasar dan

ekonomi yang kurang stabil, oleh

karenanya perencanaan kredit untuk

tahun kedepannya mengurangi

anggaran kredit untuk investasi dan

mengalihkannya ke kredit untuk

konsumsi supaya dana yang ada tetap

produktif. Dan pada perkembangan

pemberian kredit pada sector ekonomi

pada tahun 2006 dan 2007 sektor

perindustrian tidak mengalami

perkembangan. Hal ini dikarenakan

pada tahun 2006 pihak bank

menetapkan anggaran kredit untuk

sector perindustrian sebesar Rp.

80.202.000 tetapi realisasinya dalam

pemberian kredit tidak tersalurkan

sama sekali, sehingga perencanaan

Page 21: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Analisis Perencanaan Dan...(Jhon Fernos)

kredit untuk tahun kedepannya

menetapkan anggaran untuk sector

perindustrian ini di tiadakan dan

dialihkan ke sector lain-lain, karena di

perdiksi pada sector lain-lain pada

perencanaan kredit akan mengalami

peningkatan oleh karenanya anggaran

kredit untuk tahun 2007 pada sector

perindustrian dialihkan ke sector lain-

lain. Bisa dikatakan disini bahwa

perencanaan kredit dari PT. BPR Gema

Pesisir terealisasikan dengan baik

karena perusahaan selalu

mempertimbangkan dan menganalisa

berbagai factor eksteren dan interen

dalam penetapan perencanaan

kreditnya.

Dari segi pengendalian kredit,

realiasi dari pengendalian kredit PT.

BPR Gema Pesisir cukup efektif hal ini

bisa dilihat dari tabel realisasi

pemberian kredit berdasarkan

kolektibilitas dimana pada tahun 2006

dari Rp. 9.511.500.000 kredit yang

disalurkan Rp. 8.999.000 kredit

dinyatakan lancar sisanya termasuk

kepada kategori kurang lancar,

diragukan dan macet. Pada tahun 2007

dari Rp. 11.726.934.000 kredit yang

dilaskurkan RP. 11.061.937.000

termasuk kepada kategori lancar

sisanya termasuk kepada kategori

kurang lancar, diragukan dan macet.

Pada tahun 2008 dari RP.

18.888.510.000 kredit yang disalurkan

Rp. 17.887.942.000 termasuk kategori

lancar dan sisanya termasuk kepada

kategori kurang lancar, diragukan dan

macet. Pada tahun 2009 dari Rp.

20.529.668.000 kredit yang disalurkan

Rp. 19.457.075.000 termasuk kategori

lancar dan sisanya termasuk kepada

kategori kurang lancar, diragukan dan

macet. Dan pada tahun 2010 dari RP.

24.645.197.000 kredit yang disalurkan

Rp. 23.630.769.000 termasuk kategori

lancar dan sisanya termasuk kepada

kategori kurang lancar, diragukan dan

macet. Dapat disimpulkan bahwa

pengendalian kredit dari PT. BPR

Gema Pesisir terealisasi dengan baik

karena jumlah kredit yang lancar lebih

banyak dari pada kredit yang

bermasalah. Dari hasil wawancara

penulis dengan pihak bank diketahui

bahwa adanya kredit yang bermasalah

dikarenakan :

1. nasabah telat membayarkan

kewajibannya karena sibuk, lupa,

dan dana belum tersedia

2. usaha yang dijalankan dalam

keadaan macet atau kurang lancar

penjualannya sehingga terjadi

penunggakan

3. nasabah mengalami kebangkrutan

4. dan lain sebagainya

Dari perencanaan dan

pengendalian kredit yang dilakukan

oleh PT. BPR Gema Pesisir

realisasinya dalam meminimalkan

kredit macet bisa dilihat pada tabel

perkembangan kredit berdasarkan

kolektibilitas diatas. Pada tahun 2006

dari Rp. 9.511.500.000 kredit yang

disalurkan ke masyarakat kredit yang

dinyatakan macet Rp. 505.559.000, jika

di persentasekan maka kredit macet

adalah sebesar 5.32 %. Pada tahun

2007 dari Rp. 11.726.934.000 kredit

yang disalurkan ke masyarakat kredit

yang nyatakan macet Rp. 463.986.000

jika di persentasekan maka kredit

macet adalah sebesar 3.95 %. Pada

tahun 2008 dari Rp. 18.888.510.000

kredit yang disalurkan ke masyarakat

kredit yang nyatakan macet

Rp.724.993.000 jika di persentasekan

maka kredit macet adalah sebesar 3.84

%. Pada tahun 2009 dari Rp.

20.529.668.000 kredit yang disalurkan

ke masyarakat kredit yang nyatakan

macet Rp. 829.723.000 jika di

persentasekan maka kredit macet

adalah sebesar 4.04 %. Dan pada tahun

Page 22: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

2010 dari Rp. 24.645.197.000 kredit

yang disalurkan ke masyarakat kredit

yang nyatakan macet Rp. 693.190 jika

di persentasekan maka kredit macet

adalah sebesar 2.81 %, untuk

lengkapnya dapat dilihat pada table

berikut :

Pembahasan

Struktur organisasi pada PT.

BPR Gema Pesisir sudah baik dimana

PT. BPR Gema Pesisir menggunakan

sistem garis lurus, yaitu adanya

wewenang dimana atasan melakukan

perintah dari atas ke bawahnya

langsung yang diwujudkan dalam

wewenang perintah dan tercermin

sebagai rantai perintah, serta

diturunkan ke bawah melalui tingkatan

organisasi demi tercapainya tujuan

perusahaan. Setiap fungsi juga sudah

terpisah dan melaksanakan tugas sesuai

dengan tanggung jawabnya masing-

masing. Walaupun demikian antara

fungsi-fungsi yang ada pada PT. BPR

Gema Pesisir saling bekerjasama

dengan baik demi tercapainya tujuan

perusahaan.

Perencanaan kredit pada PT.

BPR Gema Pesisir adalah merupakan

tugas dari administrasi kredit.

Berdasarkan kepada Bentuk-bentuk

perencanaan kredit pada PT. BPR

Gema Pesisir ini bisa dikatakan bahwa

perencanaan kredit untuk satu tahun

buku ke depan sudah baik dan matang,

dan jika dilihat kepada tujuan pokok

dari perencanaan kredit pada PT. BPR

Gema Pesisir bisa dikatakan bahwa

perencanaan yang ditetapkan masuk

akal dan akan memberikan hasil yang

memuakan nantinya bagi kelangsungan

usaha bank. Dan jika dilihat dari

persiapan dari pelaksanaan

perencanaan kredit di PT. BPR Gema

Pesisir sudah sistematis dan tersusun

dengan sangat terencana dipercaya

mampu mengatasi masalah yang

mungkin akan merugikan bank.

Pelaksanaan pengendalian

kredit dari PT. BPR Gema Pesisir bisa

dikatakan sudah sangat baik, karena

bank tidak saja melakukan

pengendalian dari internal

perusahaannya saja tetapi juga

pengendalian ekternal dari

perusahaannya. Perusahaan selalu

melakukan pemantaun dari usaha

nabasabahnya sehingga terjadi

komunikasi yang berkelanjutan antara

kreditur dengan debitur. Bank melihat

kemajuan-kemajuan yang dialami oleh

debitur dalam melaksanakan kegiatan-

kegiatannya setelah kredit diberikan,

sehingga dalam pembayaran angsuran

pinjaman dan bunga pinjaman tidak

mengalami kendala yang berarti sesuai

dengan jadwaldan jangka waktu yang

telah disepekati dalam perjanjian

kredit.

Perencanaan dan pengendalian

kredit pada PT. BPR Gema Pesisir

dalam operasionalnya terealisasikan

dengan sangat baik, dan mampu

meminimalkan kredit. Hal ini

dikarenakan perusahaan selalu

mengoptimalkan perencanaan kredit

sesuai dengan ketetapan perencanaan

yang telah ditetapkan, dan

pengendalian kreditpun selalu

dimaksimalkan untuk menggurangi dan

mungkin menghindari terjadinya kredit

macet.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan

sebelumnya, berikut ini dapat

disimpulkan beberapa hal antara lain :

1. Perencanaan kredit yang dilakukan

oleh PT. BPR Gema Pesisir

terencana dengan sangat baik. Hal

Page 23: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Jurnal KBP Volume 2 - No. 1, Maret 2014: 38-73

ini bisa dilihat dari anggaran kredit

yang ditetapkan dari tahun 2006

sampai dengan 2010 mengalami

peningkatan setiap tahunnya.

Terealisasinya perencanaan

pemberian kredit dengan sangat

baik pada PT. BPR Gema Pesisir

dikarenakan perencanaan

pemberian kredit disusun

berdasarkan kepada penilaian

keadaan eksteren dan interen

perusahaan, penyusunan data-data

kredit, biaya-biaya dan dana,

memperkirakan asumsi-asumsi

yang mungkin terjadi, menetapkan

strategi untuk menyusun target,

program, dan proyek.

2. Pelaksanaan pengendalian kredit

pada PT. BPR Gema Pesisir

terlaksana dengan sangat baik, hal

ini dapat dilihat dari target yang

dicapainya dari tahun 2006 sampai

dengan 2010 mengalami

perkembangan setiap tahunnya dan

bahkan ada pencapaian target dari

kredit yang disalurkan melebihi

100%. Terlaksananya pengendalian

kredit dengan sangat baik pada PT.

BPR Gema Pesisir dikarenakan

bentuk dari pengendalian yang

ditetapkan. Bentuk pengendalian

kredit dari PT. BPR Gema Pesisir

yaitu pengendalian internal dan

pengendalian ekternal.

Pengendalian internal dari PT. BPR

Gema Pesisir

3. Perencanaan dan pengendalian

kredit pada PT. BPR Gema Pesisir

dalam operasionalnya terealisasikan

dengan sangat baik, dan mampu

meminimalkan kredit macet. Hal ini

dikarenakan perusahaan selalu

mengoptimalkan perencanaan

kredit sesuai dengan ketetapan

perencanaan yang telah ditetapkan,

dan pengendalian kreditpun selalu

dimaksimalkan untuk menggurangi

dan mungkin menghindari

terjadinya kredit macet. Meskipun

pada kenyataannya dalam praktek

di lapangan kredit macet tidak

mampu dihilangkan karena keadaan

pasar dan ekonomi yang selalu

berfluktuasi dan memberikan

pengaruh kepada usaha nasabah,

tetapi meskipun demikian

perencanaan kredit untuk

mengurangi dan meminimalkan

untuk terjadinya kredit macet dari

debitur dimasa yang akan datang

selalu dimatangkan oleh

perusahaan, dan untuk mengatasi

kredit macet ini perusahaanpun

selalu melakukan pengendalian

yang optimal.

Saran

1. Perencanaan kredit dari PT. BPR

Gema Pesisir ini penulis rasa sudah

cukup bagus, tetapi alangkah

baiknya lagi jika perusahaan lebih

mengoptimalkan lagi perencanaan

kreditnya untuk mengantisipasi

kemungkinan resiko yang mungkin

muncul dimasa yang akan datang

2. pengendalian kredit nasabah bank

sebaiknya tidak perlu melakukan

pengawasan kredit terhadapan

catatan pembukuan

nasabah,melainkan cukup meminta

laporan keuangan yang telah

diaudit oleh akuntan public, karena

akuntan public adalah professional

dalam pemeriksaan laporan

keuangan dan dapat dipercaya hasil

kerjanya, serta hal ini akan

menghemat waktu dan biaya bagi

pihak bank.

3. Dan untuk mengurangi terjadinya

kredit macet, bank sebaiknya

memberikan pembinaan bagi usaha

dari nasabah yang kelihatan akan

mengalami kemacetan sebelum

Page 24: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/4. jhon fernos.pdf · dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. ... diarahkan kepada peningkatan taraf

Analisis Perencanaan Dan...(Jhon Fernos)

usaha dari nasabah tersebut menjadi

benar-benar macet.

DAFTAR PUSTAKA

Flippo, Edwin B. 2001. Manajemen

Personalia. Jakarta : Erlangga.

Handoko, T. Hani. 2003. Teori dan

Perilaku Organisasi

Perusahaan. Yogyakarta : BPFE.

Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono.

2002. Manajemen Perbankan.

Yogyakarta : BPFE.

Manungkalit, Esra. 2002. Perencanaan

dan Pengawasan Pemberian

Kredit Pada PT. Bank

Tabungan Negara Cabang

Medan. Medan : Universitas

Sumatera Utara.

Muljono, Teguh Pudjo. 2000.

Manajemen Perkreditan Bagi

Bank Komersial. Yogyakarta :

BPFE.

Ratnasari, Arik. 2008. Analisis Sistem

Pengendalian Kredit Pada PT

F.I.F (Federal International

Finance). Bali : Jangkang

Research Institute.

Rivai, Veithzal dan Veithzal, Andria

Permata. 2006. Credit

Management Handbook. Jakarta

: PT. Raja Grafindo Persada.

Siagian, Sondang P. 2001.

Perencanaan Staf Dalam

Manajemen. Jakarta : PT.

Gunung Agung.

Sinungan, Muchdarsyah. 2000.

Manajemen Dana Bank. Jakarta

: Bumi Aksara.

Susilo, Y. Sri. 2002. Bank dan

Lembaga Keuangan Lain.

Jakarta : Salemba Empat.

Suyatno, Thomas. 2000. Dasar-Dasar

Perkreditan. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998

Tentang Perbankan. 2002.

Jakarta : PT. Sinar Grafika.

Yusuf, Jopie. 2008. Analisis Kredit

untuk Account Officer. Jakarta :

PT. Gramedia Pustaka Utama.