ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA...

146
ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP JOGJA Disusun oleh : Nama : Luthfia Nafika Nu’ma Nomor Mahasiswa : 131114119 Jurusan : Manajemen SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA 2017 STIE Widya Wiwaha Jangan Plagiat

Transcript of ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA...

Page 1: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX

TERHADAP MINAT BELI

DI AFIKA SHOP JOGJA

Disusun oleh :

Nama : Luthfia Nafika Nu’ma

Nomor Mahasiswa : 131114119

Jurusan : Manajemen

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA

YOGYAKARTA

2017

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 2: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX

TERHADAP MINAT BELI

DI AFIKA SHOP JOGJA

Disusun dalam rangka menulis skripsi

Oleh :

Nama : Luthfia Nafika Nu’ma

Nomor Mahasiswa : 131114119

Jurusan : Manajemen

Yogyakarta,

Telah disetujui dan disahkan oleh

Dosen Pembimbing

Dra. Suci Utami W, MM

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 3: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah wasyukurillah, segala puji dan syukur atas

nikmat serta hidayah yang diberikan Allah SWT sehingga saya dapat

menyelesaikan tugas akhir ini untuk memenuhi persyaratan S1. Tidak

mudah untuk menyelesaikan skripsi ini ditangah-tengah pekerjaan

yang menuntut untuk lebih professional, tanpa bantuan, semangat dan

bimbingan orang-orang terdekat yang selalu ada untuk saya, terutama

orang tua. Untuk itu karya yang sederhana ini saya persembahkan

untuk :

1. Kedua orang tua saya yang sudah mendidik dan membesarkan

saya sampai saat ini. Terimakasih untuk doa yang selalu

mengiringi saya setiap saat tanpa saya minta. Ini lah saatnya

saya untuk memberikan kebahagiaan untuk kalian.

2. Untuk adik-adikku yang saya sayangi juga saya banggakan.

3. Untuk Mas Yon yang selalu mendukung dan memberi support

selama ini.

4. Untuk sahabat-sahabatku, Shofi, Erma, Nafira, Rofita yang

selalu menemani saya selama ini. Meski akhir-akhir ini kita

jarang ketemu tetapi kalian tetap sahabatku.

5. Untuk teman hidupku. Percayalah ini begitu sulit.

6. Untuk ALMAMATERKU.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 4: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

MOTTO

“Orang Tua itu pasti mendoakan untuk kebaikan

dan kesuksesan anaknya, sekalipun tidak

dimintai doa anaknya”

“ Jadilah baik bukan karena ingin di nilai baik,

jadilah baik karena kamu memang ingin belajar

lebih baik”

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 5: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Luthfia Nafika Nu’ma

Nomor Mahasiswa : 131114119

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul : “ANALISIS

PENGARUH MARKATING MIX TERHADAP MINAT BELI DI

AFIKA SHOP JOGJA” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang

sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata

dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, maka saya bersedia karya tersebut

dibatalkan.

Yogyakarta, 3 April 2017

Luthfia Nafika Nu’ma

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 6: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI

DI AFIKA SHOP

Oleh Luthfia Nafika Nu’ma

NIM. 131114119

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh marketing mix terhadap minat beli di Afika Shop. Penilaian pengaruh marketing mix berdasarkan empat variabel yaitu kompetensi produk, harga, tempat dan promosi Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen Afika Shop sebanyak 100 orang. Instrumen penelitian ini berupa angket dengan uji validitas per butir instrumen menggunakan rumus Product Moment dari Karl Person dan uji realibitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh koefisien sebesar 0,947. Teknik analisis data mengguanakan analisis regresi berganda yang dengan bantuan komputer program SPSS 23.0 for windows

Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Marketing Mix terhadap Minat Beli di Afika Shop, dapat disimpulkan bahwa variabel produk berpengaruh terhadap Minat Beli di Afika Shop sebesar 0,320 dengan signifikansi 0,000. Variabel harga berpengaruh terhadap Minat Beli di Afika Shop sebesar 0,055 dengan signifikansi 0,005. Variabel tempat berpengaruh terhadap Minat Beli di Afika Shop sebesar 0,109 dengan signifikansi 0,007. Variabel promosi berpengaruh terhadap Minat Beli di Afika Shop sebesar 0,144 dengan signifikansi 0,010. Variabel Secara simultan atau bersama-sama Variabel produk, harga, tempat dan promosi berpengaruh terhadap Minat Beli di Afika Shop sebesar 10,323 dengan nilai signifikansi 0,000. Variabel produk, harga, tempat dan promosi menjelaskan variabel Minat Beli di Afika Shop 49%, sedangkan sisanya sebesar 51% dijelaskan oleh sebab lain di luar model

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh marketing mix terhadap minat beli di Afika Shop berpengaruh positif.

Kata kunci ; Marketing Mix, minat beli

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 7: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala

rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada

penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai

dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap

Minat Beli di Afika Shop Jogja”, disusun untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi Manajemen STIE Widya Wiwaha.

Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati, penulis hendak

menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada :

1. Ibu Dra. Suci Utami Wikaningtyas, SE, MM. , selaku dosen

pembimbing skripsi. Terimakasih atas segala dukungan, arahan,

dorongan dan kesabaran meluangkan waktu untuk membimbing

penulis agar segera menyelesaikan skripsi ini. Mohon maaf jika

selama ini selalu merepotkan Ibu.

2. Bapak Drs. Muhammad Subhan, MM., selaku Ketua Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha.

3. Ibu Dra. Uswatun Chasanah M.Si, Ak dan seluruh dosen Program

Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 8: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

4. Seluruh dosen dan karyawan yang ada di STIE Widya Wiwaha

Yogyakarta yang telah membantu menyediakan sarana bagi

kelancaran skripsi.

5. Untuk Bapak dan Ibu tercinta, terimakasih atas seluruh doa dan

dukungan yang tidak akan pernah padam untuk anak-anaknya.

Terimakasih atas dukungan materil sehingga terselesaikannya

skripsi ini.

6. Untuk adik-adikku, Aziza Rizqa Anin dan Hilma Anisa Ulfa.

Terimakasih atas doa dan dukungan selama ini.

7. Untuk sahabat-sahabatku, Shofi, Erma, Nafira dan Rofita, yang

selalu mendoakan dan mendukung meski kita jauh karena

kesibukan masing-masing.

8. Untuk Sahabat dan emakku, Mbak Pipin, terimakasih selalu

menemani dan membantu selama bimbingan.

9. Untuk sahabat terkasih ku, terimaksih untuk doa, semangat dan

yang selalu mengingatkan saat aku lalai. Terimakasih telah

memberikan seluruh waktu untuk membahagiakan.

10. Untuk Mas Jofa terimakasih sudah membantu terselesaikannya

skripsi ini.

11. Untuk Mbak Dwi yang sudah bersedia meminjami laptop selama

penulisan skripsi ini.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 9: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

12. Untuk teman-teman seperjuangan Manajemen 2013, terimakasih

telah memberikan banyak pengalaman, kekeluargaan, kebahagiaan,

dan arti saling membantu.

13. Untuk semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bias

penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuannya.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat atas segala

bantuan dan dukungan yang telah diberikan.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan karena mengingat adanya keterbatasan yang penulis miliki

dan penulis sangat mengerti bahwa kesempurnaan hanya milik Allah

SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Yogyakarta, 3 April 2017

Luthfia Nafika Nu’ma

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 10: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…..…………………………………..…………….............i

HALAMAN PENGESAHAN……..…………………………..……………….....ii

PERSEMBAHAN……………...…………………………..….………………….iii

MOTO……………………...……………………………….…………………….iv

PERNYATAAN……..…………………………...………….….…………………v

ABSTRAK……………………………………..………………..………………..vi

KATA PENGANTAR………………………….…..……………..……………..vii

DAFTAR ISI………………………………………………..…………….………x

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK……..………………………...…………..…xii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..…1

1.1 Latar Belakang Masalah…………………………..……..…………...….1

1.2 Rumusan Masalah………………………………….…………..…………6

1.3 Pertanyaan Penelitian……………………………………..……………….6

1.4 Tujuan Penelitian…………………………………………………………6

1.5 Manfaat Penelitian……………………………………………..………..7

BAB II KAJIAN PUSTAKA …………..……………………………………….8

2.1 Minat Beli………………………...…………………………………...…8

2.2 Pemasaran Internet dan Pembelian Melalui Media Internet………….….12

2.3 Perilaku Konsumen…………...………………………………………...16

2.4 Teori Pasca Pembelian………………..………………………………...28

2.5 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)……………..………………..……30

BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………….47

3.1 Kajian penelitian terdahulu…………………………………………….47

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 11: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

3.2 Lokasi penelitian………………………………………………………..48

3.3 Variabel Penelitian……………………………...………………………48

3.4 Penentuan Populasi dan Sampel…………………………………..……48

3.5 Penyusunan kuesioner………………………………………………….49

3.6 Pengumpulan Data…………………………………….……………….50

3.7 Analisis Data…………………………………………………………...50

3.8 Uji instrumen.…………………………………………………………..51

3.9 Analisis Regresi Berganda……………………………………….……..56

3.10 Uji Statistik…………………..…………………………………………57

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………………….……….61

4.1 Profil Afika Shop………………………...……………………………..61

4.2 Deskripsi Statistik Responden…………………………...……………..62

4.3 Deskripsi Stastik Variabel……………………………………………...66

4.4 Uji Instrumen………………………………………………..………….76

4.5 Analisis Regresi Berganda………………………………..…………….88

4.6 Pembahasan....………………………………………………………….92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN……………………………...95

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………..95

5.2 Keterbatasan Penelitian…………………………………………………95

5.3 Saran-saran……………………………………………………………..96

DAFTAR

PUSTAKA………………………………………….………………………..97

LAMPIRAN

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 12: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Tabel 4.1 Kategori Jenis kelamin responden yang pernah membeli di Afika Shop………………………………………………………………..63

Tabel 4.2 Kategori Usia responden yang pernah membeli di Afika Shop…......64

Tabel 4.3 Kategori Pekerjaan yang pernah membeli di Afika Shop…….……..65

Tabel 4.4 Kategori Frekuensi beli yang pernah membeli di Afika Shop………66

Tabel 4.5 Deskripsi Statistik Variabel Produk…………………………………67

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli

di Afika Shop berdasarkan Kategori Produk……….…………………67

Tabel 4.7 Deskripsi Statistik Variabel Harga..…………………………………68

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli

di Afika Shop berdasarkan Kategori Harga...…..…………...………69

Tabel 4.9 Deskripsi Statistik Variabel Tempat..………………………..………70

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli

di Afika Shop berdasarkan Kategori Tempat...………..…………….71

Tabel 4.11 Deskripsi Statistik Variabel Promosi..…….………………..………72

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli

di Afika Shop berdasarkan Kategori Promosi...…………………...….73

Tabel 4.13 Deskripsi Statistik Variabel Minat Beli..…….………………..……74

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli

di Afika Shop………...…………………………………………...…75

Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Instrumen…………………………………..…..77

Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabilitas……………………………………………….78

Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolinieritas………………………………………….80

Tabel 4.18 Hasil Uji Heteroskedastisitas…………………………………….…82

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 13: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 4.19 Hasil Uji Autokorelasi……………………………………………...83

Tabel 4.20 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov…………………………………....84

Tabel 4.21 Hasil Uji Linieritas Variabel Produk…………………….…………85

Tabel 4.22 Hasil Uji Linieritas Variabel Harga……………………………...…86

Tabel 4.23 Hasil Uji Linieritas Variabel Lokasi…………………………..……86

Tabel 4.24 Hasil Uji Linieritas Variabel Promosi……………………………...87

Tabel 4.27Hasil Uji Parsial Hipotesis Variabel Produk, Harga, Lokasi, Promosi terhadap Minat Beli..………………………………………………88

Tabel 4.26 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)…………...………90

Tabel 4.25 Hasil Koefisien Determinasi……………………………………......92

Grafik 1. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli

di Afika Shop berdasarkan Kategori Produk………..………………68

Grafik 2. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli

di Afika Shop berdasarkan Kategori Harga...………..………………69

Grafik 3. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli

di Afika Shop berdasarkan Kategori Tempat...………..…………….71

Grafik 4. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli

di Afika Shop berdasarkan Kategori Promosi...….……………...….73

Grafik 5. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli

di Afika Shop………...…………………………………………...…75 STIE

Wid

ya W

iwah

a

Jang

an P

lagi

at

Page 14: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

BAB I

PENDAHULUAN

1.6 Latar Belakang Masalah

Bisnis online saat ini sudah menjadi salah satu jenis usaha yang sangat

bonafit dan menjanjikan. Apalagi Indonesia saat ini telah ditempatkan pada

suatu system kemasyarakatan dan kekeluargaan secara internasional yang

menuntut masyarakat harus bekerja, berkarya, berintegrasi, dan berasimilasi

dengan tatanan dan arus informasi global. Persaingan bisnis online juga

semakin berkembang dengan pesat. Banyaknya toko online yang

bermunculan memicu persaingan usaha toko online yang semakin ketat dan

terus menerus meningkat. Saat ini saja, berdasarkan survey BPS (2012)

jumlah pelaku UMKM yang telah menggunakan jejaring Facebook sebagai

sarana berjualan sudah mencapai 469 ribu orang, dimana di dalamnya

termasuk pelaku online shop. Salah satu jejaring sosial yang sedang trend

saat ini adalah Instagram dan Facebook.

Setelah resmi diluncurkan pada bulan Oktober tahun 2010, Instagram

tumbuh dan berkembang pesat sehingga dengan cepat memimpin jejaring

sosial photo sharing di internet. Instagram sendiri adalah aplikasi fotografi

khusus untuk smartphone yang beroperasi dengan system iOS dan Android.

Instagram diakuisisi Facebook senilai milyaran dolar pada bulan April 2012.

Kini Instagram terdata memiliki 90 juta pengguna aktif dan 40 juta foto

yang diunggah setiap harinya (Delaney, 2013)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 15: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Selain sebagai wadah photo-sharing, Instagram ternyata juga bisa

dimanfaatkan menjadi media promosi, terutama dalam mobile commerce.

Tidak jarang beberapa akun merek terkenal menawarkan ataupun

menyalurkan kampanye produk mereka secara visual lewat Instagram.

Study yang dilakukan Simply Measured (2009) menyebutkan 40% dari 100

perusahaan multinasional menggunakan Instagram secara efektif dan

berhasil menarik audience-nya untuk turut serta menjadi bagian dalam

promosi. Merek-merek yang mendominasi adalah merek barang mewah

seperti Audi, Tiffany & Co., Hermes, Gucci, Mercedes-Benz, BMW dan

Armani. Merek-merek ini memanfaatkan daya tarik visual untuk menarik

perhatian konsumen terhadap produk mereka. Selain itu, sebagian besar

merek menggunakan Instagram terpisah dari social media lain seperti

Twitter dan Facebook.

Hal tersebut memicu kreatifitas dan peluang bisnis yang lebih

menjanjikan dan tentu saja profit usaha yang diharapkan akan lebih mudah

di dapatkan. Berbagai keuntungan bisa di dapatkan jika pengelolaan online

shop dilakukan dengan tepat. Dari waktu ke waktu potensi bisnis online

shop di Indonesia semakin berkembang. Itulah sebabnya berbagai online

shop Indonesia terus menerus bermunculan. Dalam hal ini, ada beberapa

penyebab yang membuat perkembangan potensi bisnis online shop di

Indonesia semakin maju secara pesat, antara lain :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 16: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

1. Kategori produk yang bisa dijual sangat beragam.

Kebutuhan manusia yang beragam memunculkan kategori produk yang

dijual beragam pula, dari produk yang baru ataupun barang bekas dijual di

online shop.

2. Jangkauan pengiriman barang semakin luas.

Adanya kerjasama antara pihak penjual online dengan jasa pengiriman

barang membuat perkembangan bisnis online shop Indonesia terus menerus

berkembang. Adanya fasilitas tersebut membuat para penjual dapat

melayani order dari berbagai wilayah seluruh Indonesia sehingga jangkauan

pengiriman barang yang luas membuat potensi usaha kian meningkat.

3. Banyaknya media yang bisa digunakan untuk berjualan.

Saat ini ada banyak media yang bisa dimanfaatkan untuk berjualan atau

memasarkan produk secara digital. Berbagai situs e-commerce menyediakan

fasilitas penjualan bagi setiap orang yang ingin berwirausaha. Berbagai

website atau halaman blog pribadi juga bisa dijadikan media beriklan.

Bahkan media sosial pun saat ini tengah marak dipergunakan untuk

melakukan promosi dan menawarkan aneka macam produk yang di jual.

Dengan memanfaatkan semua media digital yang tersedia, tentu saja

prospek usaha online yang dikelola akan semakin berkembang.

Persaingan bisnis online semakin ketat dan banyak bermunculan, ini

memungkinkan para pesaing harus lebih kreatif dalam pemilihan produk

ataupun strategi pemasarannya. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) di daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saja senantiasa mengalami

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 17: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

pertumbuhan hingga 10% per tahun. Hingga akhir desember 2015 kemarin,

Dinas Koperasi dan UKM DIY mencatat total jumlah UMKM sebanyak

137.267. UMKM di Yogyakarta terdiri dari mahasiswa, sarjana muda, dan

ibu-ibu. Terdapat 700 ribu dari 1,7 juta pelaku UKM yang menjalankan

bisnis online. UMKM ini ada yang sudah mapan maupun menjalankan

bisnis secara temporer. Hal ini memicu pemerintah untuk aktif dalam

program pendampingan pada para pelaku usaha. Salah satunya Ukmmarket.

Ukmmarket adalah electronic commerce yang dibentuk oleh sejumlah

anggota Kamar Dagang dan Industri pusat. Mereka menargetkan 1 juta

UKM bisa menjalankan bisnis secara online supaya naik kelas.

Di Bantul Forum Lurah Desa Bantul bekerja sama dengan E Commerce

memberikan pelatihan kepada 50 pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) dari 35 desa di Kabupaten Bantul. Pelatihan ini dilaksanakan

sebagai bentuk usaha Lurah desa untuk merubah anggapan bahwa saat ini

desa sebagai wilayah yang sulit berkembang secara ekonomi. Wawasan

masyarakat pedesaan untuk saat ini harus sangat terbuka, masyarakat desa

harus bisa menjangkau pasar nasional bahkan internasional dengan

pemasaran produk-produk usahanya.

Afika shop adalah salah satu bisnis online shop dari Yogyakarta yang

berdiri sejak November tahun 2012, yang berfokus pada produk jaket dari

segala gender. Sejak tahun 2012 Afika shop menjadi online shop serba ada,

baru pada tahun 2013 Afika memilih fokus menjual jaket. Pemilik Afika

shop memilih jaket karena melihat persaingan di bisnis online shop yang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 18: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

semakin berkembang adalah fashion wanita yang begitu cepat perputaran

model dan variasinya. Menurut pemilik Afika shop, jaket cenderung ramai

di segala cuaca. Bahkan variasi modelnya masih diminati meskipun sudah

bukan masanya lagi. Meski ramai disegala trend, tetapi terjadi penurunan

penjualan setiap akhir bulan. Omzet penjualan Afika sendiri tiap bulan

menembus angka belasan juta. Terakhir pada bulan September mencapai

11juta. Permintaan pesanan setiap hari selalu ada, bahkan target Afika

dalam pengiriman setiap minggu mencapai 2juta. Bulan September ini

penjualan melampaui target yang diharapkan. Meskipun angka mencapai

belasan juta perbulan tetapi terjadi penurunan penjualan derastis setiap akhir

bulan, mengingat banyaknya permintaan pesanan setiap harinya.

Perbedaan jumlah pesanan setiap akhir bulan ini yang menarik minat

peneliti untuk meneliti lebih jauh tentang apa saja pengaruh marketing mix

terhadap minat beli Produk Jaket Afika Shop sehingga terjadi perbedaan

derastis setiap akhir bulannya.

Berdasarkan hal-hal diatas penulis ingin mengetahui apakah produk,

promosi, harga dan tempat berpengaruh terhadap minat beli konsumen

dalam pembelian jaket di Afika Shop, dan adakah factor yang paling

dominan terhadap minat beli konsumen dalam pembelian jaket di Afika

Shop, inilah yang membuat penulis ingin mengetahui lebih mendalam,

sehingga penulis memutuskan untuk melakukan penelitian tentang pengaruh

produk, promosi, harga dan tempat terhadap minat beli konsumen dalam

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 19: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

pembelian jaket di Afika Shop dengan judul, “Analisis Marketing Mix

Terhadap Minat Beli di Afika Shop Jogja “.

1.7 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ditengarai

variable marketing mix mempengaruhi minat beli di Afika Shop.

1.8 Pertanyaan Penelitian

Adapun pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh produk,promosi, harga, dan tempat terhadap minat beli

konsumen dalam pembelian jaket di Afika Shop secara parsial ?

2. Adakah pengaruh produk, promosi, harga, dan tempat terhadap minat beli

konsumen dalam pembelian jaket di Afika Shop secara bersama-sama ?

3. Adakah faktor yang paling dominan terhadap minat beli konsumen dalam

pembelian jaket di Afika Shop ?

1.9 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh produk, promosi, harga dan tempat terhadap

minat beli konsumen dalam pembelian jaket di Afika Shop secara parsial.

2. Untuk menganalisis pengaruh produk, promosi, harga dan tempat terhadap

minat beli konsumen dalam pembelian jaket di Afika Shop secara

bersama-sama.

3. Untuk menganalisis factor apa yang paling dominan terhadap minat beli

konsumen dalam pembelian jaket di Afika Shop.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 20: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

1.10 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Bagi Akademisi

Penyusunan skripsi ini diharapkan dapat memperluas wawasan

berfikir serta pengetahuan penulis dalam mengembangkan ilmu dan

pengetahuan yang sudah diperoleh untuk dilaksanakan di lapangan.

b. Bagi Praktisi

1. Diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kebijakan operasional

untuk menaikkan minat beli ulang konsumen.

2. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi gambaran terhadap Afika

shop dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi

tercapainya hubungan pelanggan yang baik.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap

peningkatan penjualan Afika Shop.

c. Bagi penelitian selanjutnya

Sebagai tambahan khasanah perpustakaan dan bahan masukan bagi

penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 21: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Minat Beli

2.1.1Pengertian Minat Beli

Minat merupakan suatu sikap yang membuat seseorang merasa

senang terhadap objek situasi atau ide-ide tertentu (As’ad,

2001).Menurut Simamora (2002) minat adalah sesuatu yang pribadi

dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu

obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan

serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek

tersebut.Minat cenderung tetap ada sepanjang objek tersebut efektif

dilihat dari tujuan dan cita-cita individu (Mouly dalam Ratnawati,

1992).

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan

bahwa minat adalah perasaan senang seseorang terhadap suatu barang

dilihat dari kebutuhan dan keinginan individu.Minat beli jaket di Afika

Shop adalah ketertarikan atau perasaan senang seseorang terhadap

jaket yang sedang trend di kalangan masyarakat.Ketertarikan tersebut

juga diikuti usaha untuk mencari informasi lebih lanjut tentang jaket di

Afika Shop, berupa harga, kualitas, lokasi melalui promosi atau

mencari informasi melalui internet yang pada akhirnya memunculkan

keinginan yang kuat untuk membeli jaket di Afika Shop.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 22: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Minat beli merupakan keinginan seseorang terhadap suatu barang

atau produk dengan uang untuk mendapatkannya. Minat beli tidak

akan muncul jika tidak ada dorongan dari faktor tertentu. Perbedaan

kecenderungan atau kebiasaan sikap secara umum antara satu orang

dengan orang lain menyebabkan kecenderungan minat konsumen

dalam membeli suatu produk.

Minat beli konsumen akan sangat dipengaruhi oleh cara produsen

dalam mempromosikan produk dan kualitas produk-produk tersebut,

sehingga menimbukan persaingan yang begitu ketat antara produk-

produk yang beredar di pasaran. Persaingan tersebut membuat

konsumen semakin mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan

membeli.

Minat beli dapat diartikan sebagai suatu motif yang bersifat

intrinsik, yang mampu membuat individu menaruh perhatian atau

tertarik pada suatu produk secara sadar dan tanpa paksaan (Kotler,

1993).

Pengertian minat beli menurut Howard yang dikutip dalam

Durianto dan Liana, 2004 adalah minat beli merupakan sesuatu yang

berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk

tertentu serta berapa banyak unit produk tertentu serta berapa banyak

yang dibutuhkan pada periode tertentu.Dapat dikatakan bahwa minat

beli merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan

rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 23: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli

konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli

ekonomi menggunakan variable minat untuk memprediksi perilaku

konsumen dimasa yang akan dating.

Minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai

berikut(Ferdinand,2006):

1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk

membeli produk.

2. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan produk kepada orang lain.

3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku

seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.

4. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang

yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya

dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari

produk tersebut.

2.1.2 Aspek-aspek Minat Beli

Menurut Crow dan Crow (1976), tiga aspek minat yaitu dorongan

dari dalam, motif sosial dan emosi. Dorongan dari dalam muncul dari

dalam individu, seperti rasa ingin tahu atau keinginan untuk

mengeksplorasi hal-hal baru yang tergantung pada motif dan arah

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 24: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

tujuannya, akan membawa kepada minat-minat dalam bidang tertentu.

Motif sosial merupakan semacam pengaruh antara individu dengan

lingkungan sosialnya.Emosi merupakan faktor yang selalu menyertai

seseorang dalam berhubungan dengan objek minatnya.

Berdasarkan aspek-aspek minat yang dikemukakan oleh Crow dan

Crow (1976) diatas, dapat digunakan sebagai aspek minat beli jaket di

Afika Shop, yaitu :

1. Dorongan dari dalam, yang mengarah pada kebutuhan individu

untuk melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Misalnya, kebutuhan rasa hangat di saat musim dingin, sehingga

timbul minat membeli jaket.

2. Motif sosial, yaitu motif untuk melakukan aktivitas agar individu

dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya. Motif ini mengarah

pada keinginan semata, bukan sebuah kebutuhan. Misalnya,

individu membeli jaket di Afika Shop karena sedang trend dan

mengikuti model di masa tersebut, dan hanya model jaket yang

sedang trend tersebut dijual di Afika Shop, jauh dari kebutuhan

akan rasa hangat disaat musim dingin.

3. Emosi, yaitu dorongan dalam diri yang mengarah pada pikiran dan

perasaan yang selalu menyertai individu dalam berhubungan

dengan objek yang diminati. Misalnya, seorang individu membeli

jaket di Afika Shop karena dorongan kepercayaan dan keyakinan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 25: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

terhadap produk jaket di Afika shop yang kualitasnya bagus

namun harganya juga terjangkau.

2.2. Pemasaran Internet dan Pembelian Melalui Media Internet

Pemasaran Internet atau pemasaran elektronik adalah segala upaya

yang dilakuka untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa

melalui atau menggunakan media elektronik atau Internet.Huruf 'e'

dalam e-marketing ini berarti elektronik yang artinya kegiatan

pemasaran yang dimaksud dilaksanakan secara elektronik melalui

jaringan Internet.Dengan terciptanya teknologi Internet, banyak istilah

baru yang menggunakan awalan huruf e, seperti halnya: e-mail, e-

business, e-gov, e-society, dll.

Proses pembelian melalui media internet adalah ketika konsumen

yang berpotensial menggunakan internet dan mencari-cari informasi

yang berkaitan dengan barang atau jasa yang mereka butuhkan. Secara

lebih detail, perilaku membeli melalui media internet adalah tindakan

konsumen dari mulai mengunjungi atau mengunjungi kembali toko

maya, membuat pesanan untuk membeli produk atau jasa, serta

menyetujui kontrak untuk menerima dan menggunakan pelayanan

melalui media internet (Liang dan Lai, 2000).

2.2.1 Minat Belanja Online

Ketika seorang pembeli berbelanja online, terdapat beberapa hal

yang menjadi pertimbangan mereka, yaitu faktor kepercayaan dan

kemudahan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 26: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

1. Faktor Kepercayaan

Ketika seorang berbelanja online, hal utama yang

menjadi pertimbangan seorang pembeli adalah apakah

mereka percaya kepada website yang menyediakan online

shopping dan penjual online pada website

tersebut.Kepercayaan pembeli terhadap website online

shopping terletak pada popularitas website online shopping

tersebut.Semakin popular suatu website, maka pembeli

lebih yakin dan percaya terhadap reliabilitas website

tersebut. Selanjutnya, kepercayaan pembeli terhadap

penjual online terkait dengan keandalan penjual online

dalam menjamin keamanan bertransaksi dan meyakinkan

transaksi akan diproses setelah pembayaran dilakukan oleh

pembeli. Keandalan ini terkait dengan keberadaan penjual

online.

Semakin berkembangnya teknologi, semakin

berkembang pula modus penipuan berbasis teknologi pada

online shopping.Pada situs-situs online shopping, tidak

sedikit penjual online fiktif yang memasarkan produk fiktif

juga.

2. Kemudahan

Davis (1989) mendefinisikan kemudahan digunakan

(ease of use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 27: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

percaya bahwa suatu teknologi dapat dengan mudah

digunakan.Menurut Goodwin dan Silver (dalam Adam, et

al. 1992) intensitas penggunaan dan interaksi antara user

dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan.Suatu

sistem online yang lebih sering digunakan menunjukkan

bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah

dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh user.

Davis (1989) memberikan beberapa indikator

kemudahan antara lain meliputi:

1) Teknologi informasi (TI) sangat mudah

dipelajari.

2) TI mengerjakan dengan mudah apa yang

diinginkan oleh pengguna

3) Keterampilan pengguna akan bertambah dengan

menggunakan TI

4) TI sangat mudah untuk dioperasikan. Selain itu,

kemudahan digunakan juga merupakan faktor

utama yang berpengaruh terhadap penggunaan

online shopping.

Kemudahan akan mengurangi usaha (baik waktu

dan tenaga) seseorang di dalam mempelajari sistem online.

Jika dikaitkan dengan sistem berbelanja online, kemudahan

dapat diindikasikan bahwa pembeli yang memiliki

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 28: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

pengetahuan tentang online shopping tidak mengalami

kesulitan ketika berbelanja online dibandingkan pembeli

yang tidak memiliki pengetahuan tersebut.Pembeli online

percaya bahwa website online shopping yang lebih

fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya

sebagai karakteristik kemudahan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat beli

online terdapat dua faktor, yaitu kepercayaan terhadap media

online maupun kepopuleran websiteyang pelaku online shop

gunakan.Selain kepercayaan terhadap media online yang

digunakan, kepercayaan terhadap keaslian dan kualitas pelayanan

online shop itu sendiri juga mempengaruhi, terbukti dari beberapa

closing yang terjadi karena pembeli online shop melihat testimoni

dari pelanggan yang sudah pernah membeli. Hal ini didasarkan dari

kebiasaan orang Indonesia yang bersikap meniru orang lain. Faktor

yang kedua yaitu kemudahan, selain kepercayaan tidak akan terjadi

penipuan, kemudahan juga sangat menarik untuk kalangan

pelanggan online, seperti kemudahan bertransaksi, meski melalui

online shop kini masih ada pembayaran di tempat. Seperti yang

tengah trend saat ini, tokopedia, shope.id, dll.

Afika Shop memberikan dua faktor tersebut dalam proses jual

beli jaket. Kepercayaan atas kepuasan pelanggan juga sangat

diperhatikan.Pendekatan yang dilakukan owner kepada calon

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 29: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

pembeli sangatlah penting untuk sebuah closing akhir, terbukti

dengan beberapa respoden yang melakukan repeat order ke Afika

Shop.Selain kepercayaan, kemudahan yang diberkan Afika Shop

juga beragam, seperti pelayanan cash on delivery, dan tersedianya

tempat untuk transaksi offline meski hanya di home shop owner, ini

bagi konsumen yang berada di wilayah Jogja.

2.3.Perilaku Konsumen

2.3.1 Pengertian Perilaku konsumen

Perilaku konsumen dapat didefinisi sebagai perilaku yang

ditunjukkan oleh orang-orang dalam hal merencanakan, pembelian dan

menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa-jasa. Perilaku

konsumen merupakan suatu bagian integral dari perilaku manusia, dan

oleh karenanya ia tidak dapat dipisahkan daripadanya, kecuali melalui

pembedaan-pembedaan yang bersifat arbitrer dan yang sebagian besar

tiada artinya. Konsumen individual dipengaruhi oleh aneka macam

kekuatan, yang sebagian berasal dari masa lampau, ada yang berasal

dari masa kini dan ada pula yang berlandaskan ekspektasi-ekspektasi

masa mendatang.

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan

oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan

proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan

barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 30: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Manfaat perilaku konsumen menurut Mowen (1995) :

a. Membantu para manajer dalam pengambilan keputusan.

b. Memberikan pengetahuan kepada para peneliti pemasaran

dengan dasar pengetahuan analisis konsumen.

c. Membantu legislator dan regulator dalam menciptakan hokum

dan peraturan yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan

barang dan jasa.

d. Membantu konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian

yang lebih baik.

2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian

Memahami perilaku pembeli (buying behavior) dari pasar

sasaran merupakan tugas penting dari manajemen pemasaran.

Untuk memahami perilaku pembeli, perlu diketahui faktor-

faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan

pembelian (Sunyoto Danang, 2007) Faktor-faktor tersebut

yaitu :

a. Faktor eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku

konsumen antara lain :

Kebudayaan.

Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan,

tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka

kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 31: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 1979).

Mempelajari perilaku konsumen adalah mempelajari

perilaku manusia, sehingga perilaku konsumen juga

ditentukan oleh kebudayaan yang tercermin pada cara

hidup, kebiasaan dan tradisi dalam permintan akan

bermacam-macam barang dan jasa. Jadi perilaku

konsumen sangat ditentukan oleh kebudayaan yang

melingkupinya, dan pengaruhnya akan selalu berubah

setiap waktu sesuai dengan kemajuan atau

perkambangan zaman dan masyarakat itu.

Kelas sosial.

Kelas sosial memegang peranan penting dalam

suatu program pemasaran, karena adanya perbedaan

substansial diantara kela-kelas tersebut mempengaruhi

perilaku pembelian mereka.Pembagian kelas sosial

dapat digunakan sebagai variable yang bebas untuk

meramalkan tanggapan konsumen terhadap kegiatan

pemasaran perusahaan.Dengan memahami perilaku

konsumen antar masing-masing kelas sosial maka

perusahaan dapat menyelenggarakan dan melaksanakan

program-program pemasaran yang efektif dan efisien.

Keluarga.

Perusahaan dalam mengidentifikasikan perilaku

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 32: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

konsumen harus mengetahui siapa perlu, pengambil

inisiatif, pembeli atau siapa yang mempengaruhi

keputusan untuk membeli dengan mengetahui peranan

dari masing-masing anggota keluarga, maka perusahaan

dapat menyusun program-program pemasaran dengan

lebih baik dan terarah.

b. Faktor internal.

Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku

konsumn adalah :

Motivasi.

Motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan

keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk

memperoleh kepuasan (Basu Swastha DH dan T. hani

Handoko, 1982). Tanpa motivasi seseorang tidak akan

terpengaruh untuk mencari kepuasan terhadap

dirinya.Sedangkan motivasi adalah kondisi yang

menggerakkan konsumen agar mampu mencapai tujuan

motifnya.

Persepsi.

Persepsi sebagai proses dimana seseorang memilih

mengorganisasikan dan mengartikan msukan informasi

untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari

dunia ini (Philip Kotler, 1993). Pada pemasaran perlu

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 33: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

kerja keras untuk memikat perhatian konsumen agar

pesan yang disampaikan dapat mengenai sasaran.

Belajar

Belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku

seseorang yang timbul dari pengalaman (Philip

Kotler,1993). Proses belajar terjadi karena adanya

interaksi antara manusia yang dasarnya bersifat

individual dengan lingkungan khusus tertentu. Proses

belajar pada suatu pembelian terjadi apabila konsumen

ingin menanggapi dan memperoleh suatu kepuasan,

atau sebaliknya tidak terjadi apabila konsumen merasa

dikecewakan oleh produk yang kurang baik.

Kepribadian dan konsep diri

- Kepribadian adalah pola sifat individu yang

dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah

laku.

- Konsep diri merupakan pendekatan yang

dikenal luas untuk menggambarkan hubungan

antara konsep diri dalam konsumen dengan

image merk dan image penjual. Konsep ini

merupakan implikasi yang sangat luas dalam

proses pembelian konsumen, maka dapat

digunakan dalam menentukan segmentasi pasar,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 34: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

periklanan, pembungkusan, personal selling,

pengembangan produk dan distribusi.

Kepercayaan dan sikap

- Kepercayaan

Kepercayaan adalah konsep suatu pikiran

deskriptif yang dianut seseorang mengenai

sesuatu (Philip Kotler, 1993). Orang bertindak

atas kepercayaannya jika sebagian dari

kepercayaan ini salah dan menghambat

pembelian, maka produsen akan melakukan

kampanye untuk membantah kepercayaan ini.

- Sikap

Sikap menggambarkan penilaian kognitif

yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan

emosional dan kecenderungan berbuat yang

bertahan selama waktu tertentu terhadap

beberapa objek atau gagasan (Philip Kotler,

1992).

Komponen pusat dari model ini adalah pembuatan

keputusan konsumen yang terdiri atas proses merasakan dan

mengevaluasi informasi merek produk, mempertimbangkan

bagaimana alternative merek dapat memenuhi kebutuhan

konsumen, dan pada akhirnya memutuskan merek apa yang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 35: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

akan dibeli.

Sumber : Henry Assael (1992) *Customer Behavior

and Marketing Action*

Faktor pertama adalah konsumen individual.Artinya, pilihan

untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu dipengaruhi oleh

hal-hal yang ada pada diri konsumen. Kebutuhan, persepsi terhadap

karakteristik merek, sikap, kondisi demografis, gaya hidup dan

karakteristik kepribadian individu akan mempengaruhi pilihan individu

Umpan baik bagi konsumen (Evaluasi pasca pembelian)

Tanggapan Konsumen

Pembuatan Keputusan Konsumen

Penerapan dari Perilaku

Konsumen pada Strategi

Pemasaran

Konsumen Individu

Pengaruh-pengaruh

Lingkungan

Umpan balik bagi pemasaran

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 36: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

itu terhadap berbagai alternative merek yang tersedia. Citra merek atau

Brand Image menurut Keller (2003) adalah penilaian tentang merek yg

direfleksikan konsumen yang bermula dari ingatan konsumen, dan cara

berfikir orang tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran

mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya , mereka tidak

berhadapan langsung dengan produk tersebut.

Faktor kedua yaitu lingkungan yang mempengaruhi

konsumen.Pilihan-pilihan konsumen terhadap merek dipengaruhi oleh

lingkungan yang mengitarinya. Jadi interaksi sosial yang dilakukan

oleh seseorang akan turut mempengaruhi pada pilihan-pilihan merek

produk yang dibeli.

Faktor ketiga yaitu stimuli pemasaran atau juga disebut strategi

pemasaran.Strategi pemasaran yang banyak dibahas adalah satu-

satunya variable dalam model ini yang dikendalikan oleh pemasar.

Jika kebutuhan, persepsi, sikap, gaya hidup dan demografis

berkaitan dengan perilaku konsumen, maka dengan mendasarkan pada

hal itu, perilaku konsumen di masa depan bisa diprediksi. Dengan

perkataan lain, mengetahui apa kebutuhan konsumen, bagaimana

persepsi mereka terhadap merek produk, bagaimana sikap mereka

terhadap merek produk yang ditawarkan dan berasal dari kelompok

mana konsumen itu, maka tindakan atau perilaku konsumen di masa

depan bisa diprediksi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 37: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

2.3.3 Teori Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen

Mowen (1995) mengemukakan bahwa tingkat keterlibatan

konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi oleh kepentingan

personal yang dirasakan yang ditimbulkan oleh stimulus.

a. Pemahaman model keputusan pembelian konsumen

Ada tigal hal penting dari memahami model keputusan pembelian

konsumen (Sutisna, 2002), sebagai berikut :

- Dengan adanya model, pandangan terhadap perilaku konsumen

bisa diihat dalam perspektif yang terintegrasi.

- Model keputusan pembelian konsumen dapat dijadikan dasar

untuk pengembangan strategi pemasaran yang efektif.

- Model keputusan pembelian konsumen dapat dijadikan dasar

untuk segmentasi dan positioning.

b. Tipe-tipe keputusan

- Keputusan-keputusan asortimen

Keputusan-keputusan asortimen tidak perlu merupakan

keputusan-keputusan yang dibuat secara sadar, dalam arti

bahwa para konsumen secara sistematikal mengidentifikasi

alternative dan kemudian memutuskan bagaimana mereka akan

mengatur kehidupan mereka.

- Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pasar

Keputusan-keputusan yang berhubungan dengan pasar

merupakan keputusan yang berkaitan dengan produk dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 38: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

merek khusus yang diperlukan untuk mengimplementasi

sebuah strategi asortimen.

Keputusan-keputusan asortimen dan keputusan-keputusan

yang berkaitan dengan pasar merupakan kerangka dasar untuk

perilaku konsumen pasar.

2.3.4 Model pengambilan keputusan konsumen

Pengambilan keputusan merupakan proses kognitif yang

mempersatukan memori, pemikiran, pemrosesan informasi dan

penilaian-penilaian secara evaluative. Situasi dimana

keputusan diambil, mndeterminasi sifat eksak dari proses yang

bersangkutan.

Inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses

pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk

mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative dan memilih

salah satu di antaranya (Cohen, Miniard, & Dickson, 1980)

dikutip oleh Peter & Olson, 2000). Hasil dari proses

pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara

kognitif sebagai keinginan berperilaku.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 39: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan

konsumen.

Sumber : Winardi, 1991

Keterangan :

- Langkah ke 1 : Diketahui adanya problem tertentu.

Secara alternative diketahui adanya sesuatu problem dapat

merupakan sebuah proses yang kompleks dan yang memerlukan

waktu yang cukup lama. Seorang pembeli yang memerlukan waktu

tertentu dan pertimbangan tertentu dalam hal pengambiilan

Diketahui adanya sebuah problem tertentu

Mencari pemecahan-pemecahan alternative dan informasi

Keputusan pembelian

Beli

Masalah masih tetap dihadapi,

kembali lagi ke langkah

pertama atau hentikan

Jangan membeli

Konsumen setelah selesai dilaksanakan pembelian dan

Ketidakpuasan (Frustasi)Kemungkinan

kembali ke langkah t

Kepuasan (Proses

Pengevaluasian alternatif

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 40: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

keputusan, lebih banyak memberikan peluang kepada para pemasar

efektif, untuk melaksanakan tindakan meyakinkan pembeli tersebut

dan menawarkan suatu produk kepadanya yang dapat memuaskan

kebutuhan pembeli tersebut.

- Langkah ke 2 : Mencari pemecahan-pemecahan alternative dan

informasi.

Para pembeli berupaya untuk mengurangi perasaan

ketidakpastian atau dampak yang muncul kiranya tidak akan

menyenangkan. Mereka mungkin akan membaca iklan atau

informasi secara internal maupun eksternal. Pencarian informasi

secara internal merupakan aktivitas kognitif yang berkaitan dengan

upaya mengeluarkan informasi yang tersimpan di dalam

ingatan.Sedangkan pencarian eksternal yaitu pengumpulan

informasi dari sumber-sumber di luar ingatan.Sementara itu para

pemasar menyediakan aneka macam sumber informasi guna

memenuhi kebutuhan konsumen untuk mengurangi resiko.

- Langkah ke 3: Evaluasi alternatif-alternatif.

Evaluasi ini dimulai sewaktu pencarian informasi telah

menjelaskan atau mengidentifikasi sejumlah pemecahan-

pemecahan potensial bagi problem onsumen yang

bersangkutan.Tetapi dalam kebanyakan keputusan, alternative-

alternatif yang ada, berupa produk-produk yang bersifat kompetitif

secara langsung.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 41: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

- Langkah ke 4: keputusan-keputusan pembelian.

Dalam kebanyakan kasus, problem yang merangsang orang

untuk memulai proses pengambilan keputusan. Kecuali apabila

problem tersebut telah menghilang, hal mana dapat saja terjadi

pada setiap tahapan proses yang ada, maka orang yang mengambil

keputusan tidak membeli atau harus memulai prose situ kembali

atau ia terpaksa hidup dengan problem tersebut.

- Langkah ke 5: Konsumsi pasca pembelian dan evaluasi.

Sikap puas atau tidak puas hanya terjadi setelah produk yang

dibeli dikonsumsi.Perasaan tidak pasti tentang konsumsi pasca

pembelian dapat dianalisis dengan bantuan teori tentang disonansi

kognitif (CF.L.Festinger, 1957, dikutip Winardi, 1991).Disonansi

kognitif adalah merupakan sebuah perasaan pasca pembelian yang

timbul dalam diri seorang pembeli setelah keputusan pembelian

dibuat olehnya. Tindakan evaluasi pasca pembelian tentang

alternative-alternatif yang ada, guna mendukung pilihan kita,

merupakan sebuah proses psikologikal, guna mengurangi perasaan

disonansi.

2.4 Teori Pasca Pembelian

2.4.1 Pasca Konsumsi

Setelah mengonsumsi suatu produk atau jasa, konsumen akan

memiliki perasaan puas atau tidak puas terhadap produk atau jasa

yang dikonsumsinya. Kepuasan akan mendorong konsumen

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 42: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

membeli dan mengonsumsi ulang produk tersebut. Sebaliknya

perasaan tidak puas akan menyebabkan konsumen kecewa dan

menghentikan pembelian kembali produk tersebut (Sumarwan,

2011).

a. Penyesalan Pasca-Keputusan

Salah satu cara untuk menekankan bahwa keputusan

pembelian adalah benar dengan mencari informasi

pendukung yang diberikan oleh pihak pabrik melalui iklan

atau petunjuk untuk pembeli baru. Bagi sebagian penjual

hal ini penting untuk kebijakan pasca pembelian, dapat

dilakukan dengan pemberian pelayanan purna jual, seperti

garansi tukar, garansi tepat waktu sampai ke konsumen, ini

kasus untuk transaksi jual beli online.Hal ini dilakukan

agar pembelian ulang dapat terjadi dan tidak adanya

penyesalan setelah pembelian.

b. Perilaku mengeluh dari konsumen

Beberapa studi memperlihatkan bentuk-bentuk

ketidakpuasan konsumen dan sebuah studi oleh Singh

dalam Sunyoto (2013) mengemukakan tiga kategori yang

berbeda :

1.) Respon suara (misalnya meminta ganti rugi dari

penjual)

2.) Respon pribadi (misalnya komunikasi lisan yang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 43: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

negative)

3.) Respon pihak ketiga (misalnya mengambil tindakan

hokum)

Nevin dan George (Engel, dkk, 1995) juga

mendapatkan bahwa konsumen akan mengeluh hingga

tingkat di mana ada kemungkinan hasil yang postitif.

Sebagai contoh mereka akan melakukannya dengan

mudah jika garansi sudah diberikan.

c. Respon terhadap keluhan.

Harmon dan Resnik (Sunyoto, 2013) mendapatkan

bahwa pabrik berespon secara positif kira-kira dua pertiga

kali banyaknya.Ada bukti meyakinkan yang

memperlhatkan bahwa usaha yang sungguh-sungguh untuk

memperbaiki masalah meningkatkan kepercayaan

konsumen bahwa perusahaan bersangkutan benar-benar

peduli.Tidak mengherankan kepuasan dan niat untuk

membeli ulang diperkuat secara nyata.

2.5 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran tersebut terdiri dari 4P (Product, Price, Place,

dan Promotion):

2.5.1 Product / Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2001), yang dimaksud

dengan produk adalah sesuatuyang dapat ditawarkan ke pasar

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 44: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan,

ataudikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau

kebutuhan.Yang dimaksud dengan produk adalah objek fisik, jasa,

orang, tempat, organisasi, dan gagasan.

Menurut Swastha Basu (1977), produk adalah suatu sifat yang

komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk

bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan

perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk

memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

Menurut definisi tersebut, konsumen membeli sekumpulan

sifat fisik kimia sebagai alat pemuas kebutuhan. Setiap kombinasi dari

sifat-sifat tersebut merupakan produk tersendiri sebab setiap

kombinasi akan memberikan kepuasan yang berbeda-beda. Ada

beberapa istilah yang bersangkut-paut dengan produk dan politik

produk (Basu Swasta,1984), seperti :

a. Perencanaan barang (Product Planning)

Mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur untuk

menentukan susunan product line-nya. Adanya perencanaan

barang ini akan mendorong perusahaan dalam menaikkan

tingkat labanya, atau paling tidak membuat stabil.

b. Pengembangan barang (Product Development)

Mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan dan

pendesainan barang.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 45: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

c. Perdagangan (Merchandising)

Mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan

penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan

pasar.Produsen membuat dan menjual produk, sedangkan

penyalur hanya menjual produk yang telah dibelinya.

2.5.1.1 Penggolongan barang

1. Penggolongan barang menurut tujuan

pemakaiannya oleh konsumen.

a. Barang konsumsi

- Barang Konvenien

- Barang shopping

- Barang special

b. Barang Industri

- Bahan baku

- Komponen dan barang setengah jadi

- Perlengkapan operasi

- Instalasi

- Peralatan ekstra

2. Penggolongan barang menurut tingkat

pemakaan dan keknritannya.

a. Barang tahan lama

b. Barang tidak tahan lama

c. Jasa

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 46: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

3. Penggolongan barang menurut pengaruh

psikhologisnya.

a. Barang fungsional

b. Barang prestise

c. Barang status

d. Barang untuk orang dewasa

e. Barang hedonis

f. Barang anxiety

Teori perilaku konsumen dalam bauran pemasaran produk

terdapat teori perilaku dan lingkungan produk.Teori perilaku

produk dari segi pandang strategi, salah satu sasaran besar

pemasaran adalah untuk meningkatkan kemungkinan dan

frekuensi konsumen melakukan kontak dengan produk,

membeli dan menggunakannya dan melakukan pembelian

ulang.

2.5.2 Price/ Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2001), yang dimaksud

dengan harga adalah jumlah uang yang harus dibebankan atas

suatu produk atau jasa.Secara lebih luas, harga adalah jumlah

nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki

atau menggunakan produk atau jasa tersebut.Harga merupakan

hal penentu yang utama dalam pilihan pembeli.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 47: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Apabila harga sebuah barang yang dibeli oleh konsumen

dapat memberikan hasil yang memuaskan, maka dapat

dikatakan bahwa penjualan total perusahaan akan berada pada

tingkat yang memuaskan, diukur dalam nilai rupiah, sehingga

dapat menciptakan langganan. Dalam hal ini harga merupakan

suatu cara bagi seorang penjual untuk membedakan

penawarannya dari para pesaing.

Pada umumnya penjual mempunyai beberapa tujuan

dalam penetapan harga produknya.Tujuan tersebut antara lain :

a. Mendapatkan laba maksimum

Terjadinya harga memang ditentukan ileh penjual dan

pembeli.Makin besar daya beli konsumen, semakin besar pula

kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga

yang lebih tinggi.Dengan demikian, penjual mempunyai

harapan untuk mendapatkan keuntungan maksimum sesuai

dengan kondisi yg ada.

b. Mendapatkan pengembalian investasi yang

ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih.

Dana yang dipakai untuk mengembalikan investasi hanya

bisa diambilkan dari laba perusahaan, dan laba hanya bisa

diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari jumlah biaya

seluruhnya.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 48: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

c. Mencegah atau mengurangi persaingan.

Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat

dilakukan melalui kebijaksanaan harga. Hal ini dapat diketahui

bilamana para penjual menawarkan barang dengan harga yang

sama. Oleh karena itu persaingan hanya mungkin dilakukan

tanpa melalui kebijaksanaan harga, tetapi dengan servis lain.

Persaingan tersebut sering disebut persaingan bukan

harga(non-price competition).

d. Mempertahankan atau memperbaiki market share.

Bagi perusahaan kecil yang mempunyai kemampuan

sangat terbatas, biasanya penentuan harga ditujukan untuk

sekedar mempertahankan market share. Perbaikan market

share kurang diutamakan, lebih-lebih apabila persaingan

sangat ketat.

Konsumen sering pula menggunakan harga sebagai

criteria utama dalam menentukan nilainya.Barang dengan

harga tinggi biasanya dianggap superior dan barang yang

mempunyai harga rendah dianggap inferior (rendah

tingkatannya).Tetapi barang-barang yang sifatnya homogen

seperti bensin, tidaklah demikian.

Prosedur penentuan harga terdiri dari enam tahap, yaitu :

a. Mengestimasikan permintaan untuk barang tersebut.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 49: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Penjual membuat estimasi permintaan barangnya secara

total.Hal ini mudah dilakukan terhadap permintaan barang

yang ada dibandingkan dengan permintaan barang baru.

b. Mengetahui lebih dulu reaksi dalam persaingan.

Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijaksanaan

penentuan harga bagi perusahaan atau penjual.Penjual perlu

mengetahui reaksi persaingan yang terjadi di pasar serta

sumber-sumber penyebabnya. Sumber-sumber persaingan

yang ada dapat berasal dari barang sejenis yang dihasilkan oleh

perusahaan lain, barang pengganti atau substitusi, atau barang-

barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-sama

menginginkan uang konsumen.

c. Menentukan market share yang dapat diharapkan.

Perluasan market share harus dilakukan dengan

mengadakanperiklanan dan bentuk lain dari persaingan bukan

harga, disamping dengan harga tertentu. Market share yang

diharapkan tersebut akan dipengaruhi oleh kapasitas produksi

yang ada, biaya ekspansi, dan mudahnya memasuki

persaingan.

d. Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar.

Strategi paling ekstrim untuk memasarkan barang baru :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 50: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Skim-the-cream-pricing atau skimming pricing

Skimming pricingmerupakan strategi

penetapan harga yang setinggi-tingginya.Harga yang

tinggi tersebut dimaksudkan untuk menutup biaya

penelitian, pengembangan dan promosi.

Strategi ini sesuai untuk barang-barang baru

sebab pada tahap permulaan, permintaannya masih

sangat inelastic karena saingan masih sangat sedikit,

dapat membagi pasar berdasarkan tingkat

penghasilan, yaitu menjual barang baru tersebut pada

segmen pasar yang berpenghasilan tinggi, dapat pula

berfungsi untuk berjaga-jaga terhadap kekeliruan

dalam penetapan harga, harga perkenalan yang tinggi

dapat memberikan penghasilan dan laba yang tinggi

pula, harga yang tinggi dapat dipakai untuk

membatasi permintaan terhadap batas-bata kapasitas

produksi dalam perusahaan.

Penetration Pricing

Strategi penetapan harga yang serendah-

rendahnya, yang bertujuan untuk mencapai volume

penjualan sebesar-besarnya dalam waktu yang relatif

singkat.Strategi ini lebih agresif dan dapat

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 51: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

memperkuat kedudukan perusahaan dalam

persaingan.

e. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan.

Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan

dengan melihat pada barang, system distribusi, dan

program promosinya.

Metode penetapan harga yang didasarkan pada biaya

dalam bentuk yang paling sederhana adalah

a. Cost Plus Pricing Method

Penjual atau produsen menetapkan harga jual untuk satu

unit barang yang besarnya sama dengan jumlah biaya per

unit ditambah dengan suatu jumlah untuk menutup laba

yang diinginkan (margin) pada unit tersebut, formulanya

sebagai berikut :

BIAYA TOTAL+ MARGIN= HARGA JUAL

b. Mark Up Pricing Method

Variasi lain dari metode cost-plus adalah mark up pricing

method yang banyak dipakai oleh para pedagang.

Pedagang yang membeli barang-barang dagangan akan

menentukan harga jualnya setelah menambah harga beli

dengan sejumlah mark up.

HARGA BELI + MARK UP = HARGA JUAL

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 52: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Jadi, mark up ini merupakan kelebihan harga jual di atas

harga belinya. Keuntungan bisa diperoleh dari sebagian

mark up tersebut. Selain itu, pedagang tersebut juga harus

mengeluarkan sejumlah biaya eksplotasi yang juga

diambilkan dari sebagian mark up.

Perusahaan mempunyai suatu pilihan apakah lebih

menitik-beratkan pada persaingan harga ataukah pada

persaingan bukan harga. Jika perusahaan lebih menitik-

beratkan pada persaingan harga, perusahaan akan menghadapi

dua alternative, yaitu mengadakan perubahan harga dan

mengadakan reaksi terhadap perubahan harga yag dilakukan

oleh pesaing.

Dalam persaingan bukan harga, penjual berusaha

mempertahankan suatu tingkat harga yang stabil.Saha yang

harus dilakukan untuk meningkatkan posisi pasarnya lebih

dititik-beratkan pada barang yang dijual, system distribusinya,

program peomosinya, atau pelayanannya. Metode-metode

persaingan bukan harga yang dapat dilakukan oleh perusahaan

antara lain :

Pembedaan barang (product differentiation).

Penjual berusaha menciptakan kesan sedemikian rupa pada

pembeli tentang barang yang dijualnya, agar mereka tidak

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 53: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

mengadakan perbandingan harga dengan barang saingan

dalam pembeliannya dengan kata lain agar barangnya

kelihatan berbeda dari yang lain.

Jenis dan kualitas jasa yang ditawarkan.

Penjual menitik-beratkan pada pelayanan purna jual seperti

persyaratan kredit yang lunak, penghantaran barang,

pemasangan barang dan garansi.

Lokasi penjual yang strategis dan menarik.

Kupon berhadiah.

2.5.3 Place/ Saluran Distribusi

Menurut Kotler dan Amstrong (2001), yang dimaksud

dengan saluran distribusi adalah seperangkat atau sekelompok

organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses

yang memungkinkan suatu produk atau jasa tersedia bagi

penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau pengguna

industrial.

Lembaga-lembaga yang ikut ambil bagian dalam

penyaluran barang adalah produsen, perantara (pedagang dan

agen), dan konsumen akhir atau pemakai industri.

Saluran distribusi ini merupakan suatu struktur yang

menggambarkan alternative saluran yang dipilih, dan

menggambarkan situasi pemasaran yang berbeda oleh berbagai

macam perusahaan atau lembaga usaha (seperti produsen,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 54: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

pedagang besar, dan pengecer).Hal ini dipertimbangkan

sebagai fungsi yang harus dilakukan untuk memasarkan barang

secara efektif.Sering pula terjadi persaingan diantara system

distribusi dari produsen yang berbeda.

Sebuah metode umum untuk menggolongkan perantara

adalah dengan dasar barang yang diperdagangkannya.Dalam

hal ini perantara di golongkan ke dalam dua golongan, yaitu

perantara pedagang dan perantara agen.

Perantara pedagang.

Perantara pedagang (merchant middleman) ini

bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang

dipasarkannya. Ada dua kelompok yang termasuk dalam

perantara pedagang, yaitu pedagang besar (wholesaler)dan

pengecer(retailer).Tidak menutup kemungkinan bahwa

produsen juga dapat bertindak sekaligus sebagai pedagang

karena selain membuat barang juga

memperdagangkannya.

Perantara agen.

Perantara agen (agent middleman) ini tidak mempunyai

hak milik atas semua barang yang mereka tangani.Mereka

dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu agen

penunjang dan agen pelengkap.Agen penunjang, secara

aktif ikut dalam pemindahan barang dari produsen ke

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 55: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

konsumen, seperti agen pengangkutan dan

makelar.Sedangkan agen pelengkap tidak secara aktif ikut

dalam pemindahan barang-barang tetapi mereka ikut

memberikan bantuan serta memperlancar pemindahan

tersebut, misalnya perusahaan asuransi dan bank.

Sifat pasar pengecer

Perdagangan eceran meliputi semua kegiatan yang

berhubungan secara langsung dengan penjualan barang

atau jasa kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi

(bukan untuk keperluan usaha).Jadi secara definitive dapat

dikatakan bahwa pengecer atau toko pengecer adalah

sebuah lembaga yang melakkukan kegiatan usaha menjual

barang kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi

(non bisnis).Pengecer memberikan pelayanan sebagai titik

penghubung antara konsumen akhir dengan anggota

saluran distribusi lainnya.Bilamana usaha pengecer kurang

berhasil dalam melayani konsumen akhir, maka hal ini

sangat berpengaruh terhadap usaha-usahanya untuk

melayani produsen dan pedagang besar.

Dasar-dasar ekonomi yang dipakai dalam perdagangan

eceran. Fungsi pengecer adalah memberikan pelayanan kepada

konsumen agar pembeliannya dilakukan dengan cara yang

semudah mungkin. Pengecer juga bertanggung jawab

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 56: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

menyediakan berbagai macam barang yang baik dengan harga

layak. Adapun fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukannya

antara lain :

1. Pengangkutan

2. Penyimpanan

3. Pembelanjaan

2.5.4 Promotion/ Promosi

Dalam manajemen pemasaran dikatakan bahwa promosi

merupakan ujung tombak kegiatan bisnis suatu produk dalam

rangka menjangkau pasar sasaran dan menjual produk tersebut.

Menurut William J. Stanton (1991), promosi adalah unsur

dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan

untuk memberitahukan, membujuk, dan meningkatkan tentang

produk perusahaan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001), pemasaran modern

tidak hanya memerlukan pengembangan produk yang baik,

pebetapan harga yang menarik, dan membuatnya tersedia bagi

konsumen sasaran, tetapi juga harus bisa mengadakan

komunikasi dengan konsumen-konsumennya. Mengadakan

komunikasi dengan konsumen tentang, produk yang

dibuat,harga yang ditetapkan, dan saluran distribusi yang

disediakan oleh perusahaan inilah yang disebut dengan

promosi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 57: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Bauran promosi adalah kombinasi dari penjualan tatap

muka, periklanan, promosi penjualan, publisitas dan hubungan

mayarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan.

a. Jenis-jenis Promosi

Menurut Stanton, Etzel dan Walker (1994) ada lima jenis

promosi. Lima jenis promosi yaitu :

1.) Penjualan tatap muka

Personal selling melibatkan interaksi personal langsung

antara seorang pembeli potensial dengan seorang salesman.

Penjualan personal dapat menjadi metode promosi yang hebat

untuk paling tidak dua alasan, yaitu :

- Komunikasi personal dengan salesman dapat

meningkatkan keterlibatan konsumen dengan produk dan

atau proses pengambilan keputusan.

- Situasi komunikasi saling silang/interaktif memungkinkan

salesman mengadaptasi apa yang disajikannya agar sesuai

dengan kebutuhan informasi setiap pembeli potensial.

2.) Periklanan (Advertising)

Periklanan adalah suatu bentuk penyajian yang bukan

dengan orang pribadi, dengan pembayaran oleh sponsor

tertentu.Iklan ditujukan untuk memengaruhi afeksi dan kognisi

konsumen dan yang paling akhir adalah bagaimana

memengaruhi perilaku konsumen.Suatu tantangan yang besar

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 58: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

bagi pemasar untuk mengembangkan pesan dalam iklan dan

memilih media yang dapat mengekspos konsumen, menangkap

perhatian mereka dan menciptakan pemahaman yang tepat.

3.) Promosi penjualan (sales promotion).

Promosi penjualan adalah suatu perencanaan untuk

membantu atau melengkapi koordinasi periklanan dan

penjualan pribadi.Aspek kunci promosi penjualan adalah untuk

menggerakkan produk hari itu juga, bukan esok hari.Sebagian

besar promosi penjualan diorientasikan pada pengubahan

perilaku pembelian konsumen yang segera.

4.) Publisitas (publicity).

Publisitas adalah semacam periklanan yang dilakukan

dengan sejumlah komunikasi untuk merangsang

permintaan.Publisitas tidak dibayar oleh sponsor.Publisitas

dapat erdampak positif maupun negative.Publisitas dapat lebih

efektif dari iklan karena konsumen dapat dikatakan telah lebih

siap untuk menerima pesan yang disampaikan.Komunikasi

publisitas dapat dianggap lebih berwibawa karena tidak

disajikan oleh organisasi pemasaran, tetapi pubisitas sulit sekali

dikelola.

5.) Hubungan masyarakat (Public Relation).

Hubungan masyarakat adalah merupakan usaha terencana

oleh suatu organisasi untuk memengaruhi sikap atau golongan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 59: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Hubungan masyarakat memengaruhi hampir setiap orang yang

berhubungan dengan yang lainnya.Hubungan masyarakat yang

baik akan memengaruhi perilaku konsumen untuk pengambilan

keputusan pembelian.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 60: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

BAB III

METODE PENELITIAN

3.11 Kajian penelitian terdahulu

Penelitian sebelumnya yang berkaitan adalah Rifaldi Irfan

Yamani (2012) yang meneliti tentang Pengaruh Marketing Mix

Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Di Carrefour Rungkut

Surabaya.

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan konsumen

Carefour. Metode pengambilan sampel dengan metode non probability

sampling dengan teknik Purposive Sampling yaitu sampel dipilih

berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh peneliti sejumlah 115

orang Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah PLS.

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang

telah dikemukakan, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab

permasalahan sebagai berikut : Variabel marketing mix tidak

berpengaruh terhadap minat beli ulang.

Persamaan penelitian ini dengan penulis adalah sama-sama

meneliti tentang marketing mix, perilaku konsumen dan minat beli

konsumen, sedangkan perbedaannya adalah pada obyek penelitiannya

dan lebih dikembangkan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 61: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

3.12 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di Yogyakarta melalui media

sosial dengan kuesioner online, yang sering dipergunakan Afika Shop

melakukan transaksi jual beli online shopnya.

3.13 Variabel Penelitian

Variable dalam penelitian ini terdiri atas variable marketing

mix sebagai variable bebas (independent) dan variable terikat

(dependent). Variable bebas meliputi Produk(X1), harga (X2),

tempat/lokasi(X3) dan promosi (X4). Variable terikat dalam penelitian

ini adalah keputusan konsumen/minat beli dalam pembelian jaket di

Afika Shop.

3.14 Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi mengacu kepada keseluruhan kelompok orang,

kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006).

Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan

adalah non probability sampling yaitu tidak semua populasi memiliki

kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian dengan metode

Convenience Sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan

kemudahan, adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan

saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi

responden dijadikan sampel. Dalam memilih sampel, peneliti tidak

mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja.

Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 62: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh karena itu, ada

beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling tidak

disengaja atau juga captive sample (man-on-the-street). Dalam

penelitian ini yang menjadi sampel adalah konsumen yang pernah

membeli produk di Afika Shop. Bentuk pengambilan sampel ini

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan

peneliti ini dan dianggap cocok menjadi sumber data yang akan

menjadi sampel penelitian ini (Sugiyono, 2008), maka sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang responden dengan

pertimbangan bahwa jumlah sampel tersebut cukup representative

untuk mewakili populasi (Hussein, 1997).

3.5 Penyusunan kuesioner

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dalam

bentuk kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden baik

karakteristiknya yang berguna untuk pengolahan data dalam penelitian

ini. Metode yang digunakan adalah metode skala. Metode skala adalah

suatu metode penyelidikan dengan menggunakan daftar pertanyaan

yang berisi aspek-aspek yang hendak diukur, yang harus dijawab atau

dikerjakan oleh orang-orang yang menjadi subjek penelitian

(Suryabrata, 2002). Pengolahan jawaban kuesioner dilakukan dengan

skala likert, yaitu metode penyusunan skala sikap yang menggunakan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 63: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

respon subjek sebagai dasar penentuan nilai skalanya, dengan rincian

sebagai berikut :

1. Sangat berpengaruh : 4

2. Berpengaruh : 3

3. Kurang berpengaruh : 2

4. Sangat tidak berpengaruh : 1

3.6 Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada

penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner dibuat menjadi tiga bagian,

yaitu : kuesioner karakteristik responden, kuesioner variabel-variabel

bauran pemasaran (marketing mix), dan kuesioner keputusan

konsumen dalam pembelian jaket di Afika Shop. Pengolahan data yang

dilakukan yakni menggunakan bantuan software SPSS 23.

3.7 Analisis Data

1. Analisis Kuantitatif

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan analisis data

yang menggunakan perhitungan angka-angka terhadap variabel-

variabel penelitian yang dapat diukur dengan angka, atau dalam

analisis ini lebih mengandalkan bukti berdasarkan angka matematis,

prinsip angka atau metode statistik (Mulyana, 2002).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 64: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

r=

3.9 Uji Instrumen

Untuk menguji instrumen penelitian, penulis melakukan uji

validitas dan reliabilitas.

1. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011). Penulis

melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor

konstruk atau variabel untuk menguji validitas setiap bulir soal.

Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r

hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini

n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai

positif maka maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut

dinyatakan valid (Ghozali, 2011). Bulir soal yang tidak valid akan

diperbaiki atau tidak digunakan sebagai bulir soal dalam instrument

penelitian.

Untuk mencari validitas menggunakan rumus korelasi Product

Moment dari Karl Person, yaitu sebagai berikut :

Korelasi product moment (Sugiyono, 2010: 356)

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYN

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 65: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

keterangan :

r : korelasi momen tangkar

N : cacah subjek uji coba

∑ X : sigma/jumlah X sekor (sekor butir)

∑ X2 : sigma X kuadrat

∑ Y : sigma/jumlah Y (sekor faktor)

∑ Y2 : sigma Y kuadrat

∑ XY : sigma tangkar (perkalian X dan Y)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan

konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama

(Umar: 2003). Untuk uji reliabilitas, penulis menggunakan cara One

Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali

dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau

mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Rumus untuk menentukan reliabilitas dalam penelitian ini

menggunakan rumus Alpha Cronbach (Sugiyono,2010: 365), adapun

rumus tersebut sebagai berikut :

r 11 = [ 1 - ]

keterangan :

r 11 = reliabilitas instrumen

M = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

JKx = jumlah varians butir

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 66: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

JKt = varians total

Menurut Nunnally dalam Imam Ghozali (2011:48), hasil

perhitungannya dibandingkan dengan standar besarnya 0,70. Jika nilai

Cronbach Alpha ˃ 0,70 berarti reliable. Tetapi jika nilai Alpha < 0,70

berarti tidak reliable. Perhitungan reliabilitas hanya dilakukan pada

bulir soal yang valid.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan yang harus dipenuhi

dalam analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinary Least

Square (Letje dan Agus, 2015).

Dalam mengestimasi dengan menggunakan model regresi liner

berganda harus dilakukan berbagai pengujian klasik yang meliputi uji

normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen

(Ghozali 2006). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat

problem multikolonieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independen.

Uji multikolonieritas pada penelitian dilakukan dengan matriks

korelasi. Pengujian ada tidaknya gejala multikolonieritas dilakukan

dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat

pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Faktor) dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 67: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

tolerance-nya. Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar

dari 0,5 maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis terlepas dari

gejala multikolonieritas.

Kemudian apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai

Tolerance lebih hari 0,1 maka diambil kesimpulan bahwa model

regresi tersebut tidak terdapat problem multikolonieritas

(Ghozali,2006).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Jika

varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap, maka disebut homokedastisitas.

Jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Salah satu cara untuk mendeteksi

heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dan nilai residualnya

SRESID.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 68: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson Test (DW),

dimaksudkan untuk menguji adanya kesalahan pengganggu periode 1

dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya -1. Keadaan

tersebut mengakibatkan pengaruh terhadap variabel dependen tidak

hanya karena variabel independen namun juga variabel dependen

periode lalu (Ghozali, 2005). Menurut keputusan ada tidaknya

autokorelasi dilihat dari bila nilai DW terletak diantara nilai du dan 4-

du (du<DW<4-du), maka berarti tidak ada autokorelasi (Ghozali,

2005).

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghozali, 2011). Penulis melakukan uji normalitas dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika p value (Sig.) >

0,05 maka data yang diambil dari populasi berdistribusi normal.

Jadi uji normalitas adalah uji suatu data untuk mengetahui

distribusinya normal atau tidak

e. Uji Linieritas

Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang

digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 69: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau

kubik (Ghozali, 2011).

Ada beberapa uji yang dapat dilakukan yaitu uji Durbin

Watson, Ramsey test dan uji lagrange multiplier. Dalam penelitian ini,

penulis melakukan uji linier dengan menggunakan Ramsey Test. Uji

ini dikembangkan oleh Ramsey (1969). Ramsey menyarankan suatu

uji yang disebut general test of specification atau reset. Untuk

melakukan uji ini kita harus membuat suatu asumsi atau keyakinan

bahwa fungsi yang benar adalah fungsi linier (Ghozali, 2011). Menurut

Ghozali (2011), dari hasil perhitungan nilai F hitung, kemudian

dibandingkan dengan F tabel. Jika F hitung > F tabel, maka spesifikasi

model bukan dalam bentuk linier.

3.10 Analisis Regresi Berganda

Pada analisis data kita memerlukan suatu persamaan garis

berdasarkan suatu rumus matematika yang menunjukkan hubungan

antara variabel yang diketahui dengan variabel yang tidak diketahui.

Untuk mengetahui pengaruh-pengaruh antara variabel-variabel tersebut

dalam penelitian ini digunakan alat regresi linear berganda. Regresi

menunjukkan hubungan antara variabel-variabel yang satu dengan

variabel yang lain di mana variabel yang satu mempengaruhi variabel

yang lain. Dalam penelitian ini secara umum data hasil pengamatan Y

dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas X1, X2, X3,…….,Xn.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 70: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

sehingga rumus umum dari regresi berganda yang dikutip dari Anwar

Sanusi (2013:135) yaitu:

(Rumus III.1 Regresi Berganda)

Y = a + b1X1 + b2X2 + + + e

Dimana:

Y = Keputusan pembelian

a = konstanta

b1 = koefisisen regresi produk

b2 = koefisien regresi harga

b = koefisien regresi tempat

b = koefisien regresi promosi

x1 = produk

x2 = harga

x = tempat

x = promosi

e = variabel pengganggu

3.11 Uji Statistik

Secara umum rumus yang akan digunakan dalam pengujian

hipotesis adalah sebagai berikut:

1. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji statistik t parsial)

Uji statistik uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 71: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut (Ghozali, 2011):

i. Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih

dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi

= 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai

absolute). Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang

menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependen.

ii. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.

Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan

nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan

bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi

variabel dependen.

Tujuan dilakukan uji t adakah untuk mengetahui adanya

pengaruh yang signifikan secara individu antara variable independen

(X) terhadap variable dependen (Y) (Djarwanto, 1993), serta

menggunakan tingkat α = 5% jika :

a.) t hitung > t table , maka hipotesis ditolak (Ho ditolak, Ha diterima)

maka hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan secara

individu antara variable independen (X) dengan variable dependen

(Y).

b.) t hitung ≤ t table , maka hipotesis diterima (Ho diterima, Ha

ditolak), maka hal ini menunjukkan tidak adanya pengaruh yang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 72: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

signifikan secara individu antara independen (X) dengan variable

dependen (Y).

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali,

2011:98).

Untuk menguji hipotesis ini digunakan uji F dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2012):

i. Quick look: bila nilai F lebih besar daripada probabilitasnya maka

Ho ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain kita

menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua

variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi

variabel dependen.

ii. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut

table. Bila nilai Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima,

maka hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama antara variable independen (X) dengan variable

dependen (Y).

iii. F hitung ≤ F table , maka hipotesis diterima ( Ho diterima, Ha

ditolak ), maka hal ini menunjukkan tidak adanya pengaruh yang

signifikan antara variable independen (X) dengan variable

dependen (Y) secara bersama-sama.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 73: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

3. Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2012). Menurt Gujarati (2003) dalam Ghozali (2011), jika

dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka adjusted R2

dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R2 = 1, maka

adjusted R2 = R2 = 1, sedangkan jika nilai R2 = 0 maka adjusted R2 =

(1 – k) / (n – k). jika k > 1 maka adjusted R2 akan bernilai negatif.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 74: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Afika Shop

Afika shop adalah salah satu bisnis online shop dari Yogyakarta yang

berdiri sejak November tahun 2012, yang berfokus pada produk jaket dari

segala gender. Sejak tahun 2012 Afika shop menjadi online shop serba ada,

baru pada tahun 2013 Afika memilih fokus menjual jaket.Pemilik Afika shop

memilih jaket karena melihat persaingan di bisnis online shop yang semakin

berkembang adalah fashion wanita yang begitu cepat perputaran model dan

variasinya. Menurut pemilik Afika shop, jaket cenderung ramai di segala

cuaca.Bahkan variasi modelnya masih diminati meskipun sudah bukan

masanya lagi.Omzet penjualan Afika sendiri tiap bulan menembus angka

belasan juta.Terakhir pada bulan September mencapai 11juta.Permintaan

pesanan setiap hari selalu ada, bahkan target Afika dalam pengiriman setiap

minggu mencapai 2juta.Bulan September ini penjualan melampaui target yang

diharapkan.

Produk Afika Shop sangat diminati oleh kalangan remaja terutama

mahasiswa dan pelajar.Dilihat dari pemasaran dan promosi melalui facebook

pribadi owner dan instagram, Afika Shop mulai menjadi acuan para remaja

untuk membeli jaket. Meski dulunya menjadi online shop serba ada, namun

sekarang Afika Shop dikenal sebagai online shop khusus jaket(Brand Image).

Harga jaket Afika Shop cukup terjangkau, bahkan tidak sedikit beberapa orang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 75: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

memilih membeli di Afika Shop untuk dijual kembali.Kelemahan Afika Shop

belum adanya toko offline untuk memfasilitasi konsumen yang berasal dari

Yogakarta.Kebanyakan konsumen dari Yogyakarta lebih suka membeli secara

offline untuk memastikan kualitas produk Afika Shop.Afika Shop berdiri

sejak 2012 hanya dikelola oleh pemiliknya sendiri, dengan keterbatasan ilmu,

ini yang menjadi alasan menurunnya tingkat omzet setiap akhir bulan.Namun

dengan ketekunan dan kegigihan pemilik, Afika Shop kini menjadi online

shop yang dikenal kalangan remaja khususnya di wilayah Yogyakarta.

4.2 Deskripsi Statistik Responden

Hasil penelitian ini disajikan secara diskriptif untuk mengetahui pengaruh

variable bebas atau independen terhadap variable terikat atau dependen. Hasil

analisis pengaruh produk,harga,lokasi dan promosi terhadap minat beli pada

Afika Shop.

Hasil kuesioner yang disebarkan di wilayah Yogyakarta kepada 100 orang

yang pernah membeli produk Afika Shop maka dapat diketahui karakteristik

setiap responden pasti memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya.

Berikut ini mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin,

pekerjaan, usia dan frekuensi membeli di Afika Shop.

a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil penelitian terhadap 100 responden yang terpilih dapat di

kelompokkan , menurut jenis kelamin ada 2 kelompok yaitu pria dan

wanita. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin dari responden dapat

dilihat dari table berikut ini :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 76: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Dari table dibawah dapat diketahui bahwa dari seluruh responden 100

orang responden , 40 responden (40%) diantaranya termasuk dalam

kategori dari Pria, 60 responden (60%) diantaranya termasuk dalam

kategori wanita. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas peminat yang

telah membeli di Afika Shop adalah Wanita.

Tabel 4.1. Kategori jenis kelamin responden yang pernah membeli di Afika Shop

Sumber : Data output SPSS 23

b. Responden Berdasarkan Usia

Usia merupakan salah satu tolak ukur seseorang dalam menentukan

keinginan atau kebutuhannya. Oleh karenanya, dalam penelitian kali ini

peneliti membagi karakteristik responden berdasarkan usia yang minimal

15 tahun bias mengisi kuesioner ini.

Jenis_Kelamin

Frequen

cy Percent Valid

Percent Cumulative Percent

Valid Pria 40 40,0 40,0 40,0

Wanita

60 60,0 60,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 77: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 4.2. Kategori Usia responden yang pernah membeli di Afika Shop

Usia

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 15-21th 46 46,0 46,0 46,0

22-27th 47 47,0 47,0 93,0

28-33th 5 5,0 5,0 98,0

>34th 2 2,0 2,0 100,0

Total 100 100,0 100,0 Sumber : Data output SPSS 23

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 100 responden yang pernah

membeli di Afika Shop 46 responden (46%) diantaranya termasuk

kategori usia 15-21 tahun, 47 responden (47%) diantaranya termasuk

kategori usia 22-27 tahun, 5 responden (5%) diantaranya termasuk

kategori usia 28-33 tahun, dan 2 reponden (2%) diantaranya termasuk

kategori usia >34 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

peminat produk di Afika Shop adalah konsumen usia 15-21 tahun.

c. Responden berdasarkan jenis pekerjaan

Jenis pekerjaan mempengaruhi sikap resonden dalam menyikapi

minat beli terhadap produk Afika Shop, di dalam penelitian ini orang

bekerja apapun bias mengisi kuesioner ini.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 78: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 4.3. Kategori pekerjaan yang pernah membeli di Afika Shop

Pekerjaan

Frequenc

y Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Mahasiswa/Pelajar

40 40,0 40,0 40,0

Swasta 57 57,0 57,0 97,0

Guru 1 1,0 1,0 98,0

Pedagang 2 2,0 2,0 100,0

Total 100 100,0 100,0 Sumber : Data output SPSS 23

Dari table diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang

pernah membeli produk di Afika Shop 40responden (40%) diantaranya

adalah mahasiswa/pelajar, 57 responden (57%) diantaranya adalah

bekerja sebagai pekerja swasta, 1 responden (1%) diantaranya adalah

guru, dan 2 responden lain diantaranya adalah sebagai pedagang. Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas peminat produk Afika Shop adalah

pekerja swasta.

d. Responden berdasarkan frekuensi pembelian

Frekuensi pembelian sangat dibutuhkan untuk mengetahui berapa

kali para konsumen membeli di Afika Shop yang minimal 2 kali

pembelian produk di Afika Shop bias mengisi kuesioner ini.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 79: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Table 4.4. Kategori frekuensi pembelian yang pernah memberli di Afika Shop

Frekuensi_Beli

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 2-3kali 80 80,0 80,0 80,0

4-5kali 13 13,0 13,0 93,0

>5kali 7 7,0 7,0 100,0

Total 100 100,0 100,0 Sumber : Data output SPSS 23

Dari table diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang

pernah membeli di Afika Shop , 80 responden (80%) diantaranya adalah

lebih dari 2-3kali pembelian, 13 responden (13%) diantaranya adalah 4-5

kali pembelian, dan 7 responden (7%) diantaranya adalah lebih dari 5

kali pembelian di Afika Shop. Hal ini menunjukkan bahwa peminat

produk Afika Shop lebih banyak yang sering membeli lebih dari 2-3 kali

pembelian.

4.3 Deskripsi Stastik Variabel

1. Variabel Produk

Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka dapat

dideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 80: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 4.5. Deskripsi Statistik Variabel Produk

Statistik Produk

N 100

Mean 18,23

Median 18

Modus 18

Standar Deviation 1,127

Range 7

Minimum 13

Maximum 20 Sumber : Data output SPSS 23

Dari hasil penghitungan statistik diperoleh skor minimal sebesar 13,

skor maksimal 20, rerata sebesar18,23, nilai tengah sebesar 18,00, nilai

sering muncul sebesar 18dan simpangan baku sebesar 1,127. Data-data

tersebut diperoleh berdasarkan penjumlahan dari skor butir-butir soal

dalam angket, dengan skala 1-4 (Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3,

Tidak Setuju (TS) =2, Sangat Tidak Setuju (STS) =1).

Deskripsi hasil olah data disajikan dalam tabel kategori berdasarkan

rumus pengkategorian yaitu Kategorisasi Jenjang (Ordinal) dari

Syaifuddin Azwar (2003) sebagai berikut:

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap MinatBeli di

Afika Shop Berdasarkan Kategori Produk

Kategori Rentang Skor Frekuensi Persen Sangat Kurang X ≤ 16 3 3,00 %

Kurang 16 < X ≤ 17 19 19,00 % Sedang 17 < X ≤ 18 37 37,00% Tinggi 18 < X ≤ 19 30 30,00%

Sangat Tinggi 19 < X 11 11,00 % Total Total 100 100,00%

Sumber : Data output SPSS 23

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 81: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Grafik1. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli di Afika Shop Berdasarkan Kategori Produk.

2. Variabel Harga

Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka

dapatdideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7. Deskripsi StatistikHarga

Statistik Harga

N 100

Mean 18,20

Median 18

Modus 18

Standar Deviation 1,255

Range 7

Minimum 13

Maximum 20 Sumber : Data output SPSS 23

Dari hasil penghitungan statistikdiperoleh skor minimal sebesar 13,

skor maksimal20, rerata sebesar 18,20, nilai tengah sebesar 18,00, nilai

0,00%

20,00%

40,00%

SangatKurang

Kurang Sedang Tinggi SangatTinggi

3,00%

19,00%

37,00% 30,00%

11,00%

Frek

uens

i (%

)

Kategori

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 82: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

sering muncul sebesar 15dan simpangan baku sebesar 1,255. Data-data

tersebut diperoleh berdasarkan penjumlahan dari skor butir-butir soal

dalam angket, dengan skala 1-4 (Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3,

Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1).

Deskripsi hasil olah data disajikan dalam tabel kategori berdasarkan

rumus pengkategorian yaitu Kategorisasi Jenjang (Ordinal) dari

Syaifuddin Azwar (2003) sebagai berikut:

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap MinatBeli di

Afika Shop Berdasarkan KategoriHarga

Kategori Rentang Skor Frekuensi Persen Sangat Kurang X ≤ 16 4 4 %

Kurang 16 < X ≤ 17 14 14 % Sedang 17 < X ≤ 18 39 39 % Tinggi 18 < X ≤ 19 35 35 %

Sangat Tinggi 19 < X 8 8% Total Total 100 100,00%

Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Grafik2. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli di Afika Shop Berdasarkan Kategori Harga

0,00%

50,00%

Sangat Kurang Kurang Sedang Tinggi Sangat Tinggi

4,00% 12,00%

39,00% 35,00%

8,00%

Frek

uens

i (%

)

Kartegori

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 83: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

3. Variabel Tempat

Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka dapat

dideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.9.

Deskripsi Statistik Variabel Tempat

Statistik Faktor Tempat

N 100

Mean 18,23

Median 18

Modus 18

Standar Deviation 1,162

Range 7

Minimum 13

Maximum 20 Sumber : Data output SPSS 23

Dari hasil penghitungan statistik diperoleh skor minimal sebesar

13, skor maksimal20, rerata sebesar 18,23, nilai tengah sebesar 18,00,

nilai sering muncul sebesar 18dan simpangan baku sebesar 1,162.

Data-data tersebut diperoleh berdasarkan penjumlahan dari skor butir-

butir soal dalam angket, dengan skala 1-4 (Sangat Setuju (SS) = 4,

Setuju (S) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1).

Deskripsi hasil olah data disajikan dalam tabel kategori

berdasarkan rumus pengkategorian yaitu Kategorisasi Jenjang

(Ordinal) dari Syaifuddin Azwar (2003) sebagai berikut:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 84: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat

Beli di Afika Shop Berdasarkan KategoriTempat

Kartegori Rentang Skor Frekuensi Persen Sangat Kurang X ≤ 16 4 4 %

Kurang 16 < X ≤ 17 11 11 % Sedang 17 < X ≤ 18 44 44 %

Baik 18 < X ≤ 19 33 33 % Sangat Baik 19 < X 8 48%

Total Total 100 100,00%

Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Grafik3. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli di Afika Shop Berdasarkan Kategori Tempat

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

SangatKurang

Kurang Sedang Baik Sangat Baik

4,00%

11,00%

44,00%

33,00%

8,00% Frek

uens

i (%

)

Kategori STIE

Wid

ya W

iwah

a

Jang

an P

lagi

at

Page 85: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

4. Variabel Promosi

Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka dapat

dideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.11. Deskripsi Statistik Variabel Promosi

Statistik Faktor Promosi

N 100

Mean 22,26

Median 22

Modus 22

Standar Deviation 1,070

Range 7

Minimum 17

Maximum 24

Dari hasil penghitungan statistik diperoleh skor minimal sebesar 17,

skor maksimal 24, rerata sebesar 22,26, nilai tengah sebesar 22, nilai

sering muncul sebesar 22dan simpangan baku sebesar 1,070. Data-data

tersebut diperoleh berdasarkan penjumlahan dari skor butir-butir soal

dalam angket, dengan skala 1-4 (Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3,

Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1).

Deskripsi hasil olah data disajikan dalam tabel kategori berdasarkan

rumus pengkategorian yaitu Kategorisasi Jenjang (Ordinal) dari

Syaifuddin Azwar (2003) sebagai berikut:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 86: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat

Beli di Afika Shop Berdasarkan KategoriPromosi

Kartegori Rentang Skor Frekuensi Persen Sangat Kurang X ≤ 20 3 3 %

Kurang 20 < X ≤ 21 12 12 % Sedang 21 < X ≤ 22 43 43 %

Baik 22 < X ≤ 23 35 35% Sangat Baik 24 < X 7 7%

Total Total 100 100,00%

Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Grafik 4. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli di Afika Shop Berdasarkan Kategori Promosi

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

45,00%

SangatKuarng

Kurang Sedang Baik Sangat Baik

3,00%

12,00%

43,00%

35,00%

7,00%

Frek

uens

i (%

)

Kategori

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 87: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

5. Variabel MinatBeli

Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka dapat

dideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.13. Deskripsi Statistik Minat Beli

Statistik Faktor Minat Beli

N 100

Mean 18,88

Median 19

Modus 18

Standar Deviation 0,832

Range 3

Minimum 17

Maximum 20 Sumber : Data output SPSS 23

Dari hasil penghitungan statistik diperoleh skor minimal sebesar 17,

skor maksimal 20, rerata sebesar 18,88, nilai tengah sebesar 19, nilai

sering muncul sebesar 18dan simpangan baku sebesar 1,788. Data-data

tersebut diperoleh berdasarkan penjumlahan dari skor butir-butir soal

dalam angket, dengan skala 1-4 (Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3,

Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1).

Deskripsi hasil olah data disajikan dalam tabel kategori berdasarkan

rumus pengkategorian yaitu Kategorisasi Jenjang (Ordinal) dari

Syaifuddin Azwar (2003) sebagai berikut:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 88: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadapMinat Beli di

Afika Shop Kartegori Rentang Skor Frekuensi Persen

Sangat Kurang X ≤ 16 0 0 % Kurang 16 < X ≤ 17 1 1 % Sedang 17 < X ≤ 18 38 38 %

Baik 18 < X ≤ 19 33 33 % Sangat Baik 19 < X 28 28%

Total Total 100 100,00%

Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Grafik 5. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli di Afika Shop

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

SangatKurang

Kurang Sedang Baik Sangat Baik

0,00% 1,00%

38,00%

33,00%

28,00%

Frek

uens

i (%

)

Kategori

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 89: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

4.4 Uji Instrumen

Untuk mendapatkan data yang baik dalam arti mendekati kenyataan atau

obyektif sudah tentu diperlukan suatu alat pengumpul data yang baik. Untuk

meyakini bahwa instrumen atau alat ukur yang akan digunakan itu valid dan

andal maka instrumentatau alat ukur tersebut harus diuji validitas dan

reliabilitasnya.

4.4.1 Uji Validitas

Daftar kuesioner perlu diuji validitasnya untuk mengetahui apakah

daftar pertanyaan yang telah disiapkan dapat mengukur variabel yang

akan diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi

antara masing-masing daftar pertanyaan dengan skor totalnya.

Variabel dalam penelitian ini ialah produk(variabel X1),

harga(variabel X2), lokasi(variabel X3), promosi (variabel X4) dan

Minat Beli(variabel Y). Daftar pertanyaan yang disebarkan ke

responden berjumlah 26pertanyaan, yang terdiri dari 5 pertanyaan

untuk produk(variabel X1), 5 pertanyaan untuk harga (variabel X2), 5

pertanyaan untuk lokasi ( variabel X3), 6 pertanyaan untuk promosi

( variabel X4 ) dan 5 pertanyaan untuk minat beli (Y). Daftar

pernyataan yang berjumlah 26 pernyataan tersebut telah diuji

validitasnya dapat dilihat pada tabel berikut (lebih lengkap lihat pada

lampiran):

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 90: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel4.15. Hasil Uji Validitas Instrumen

Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan

Produk 1 0,553 0,349 Valid 2 0,723 0,349 Valid 3 0,572 0,349 Valid 4 0,639 0,349 Valid 5 0,572 0,349 Valid

Harga 1 0,775 0,349 Valid 2 0,591 0,349 Valid 3 0,636 0,349 Valid 4 0,783 0,349 Valid 5 0,783 0,349 Valid

Lokasi 1 0,507 0,349 Valid 2 0,560 0,349 Valid 3 0,560 0,349 Valid 4 0,518 0,349 Valid 5 0,678 0,349 Valid

Promosi 1 0,720 0,349 Valid 2 0,651 0,349 Valid 3 0,537 0,349 Valid 4 0,734 0,349 Valid 5 0,616 0,349 Valid 6 0,630 0,349 Valid

Minat Beli 1 0,661 0,349 Valid 2 0,766 0,349 Valid 3 0,765 0,349 Valid 4 0,721 0,349 Valid 5 0,729 0,349 Valid

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua

pertanyaan mengenai ialah produk(variabel X1), harga (variabel X2),

lokasi(variabel X3), promosi (variabel X4) dan Minat Beli(variabel

Y)yang terdapat dalam daftar pertanyaan (kuesioner) dianggap valid

karena rhitung ≥ rtabel, sehingga pengujian dapat dilanjutkan pada

pengujian reliabilitas.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 91: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

4.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauhmana suatu hasil

pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau

lebih. Jadi dengan kata lain bahwa reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Alat pengukur tersebut digunakan dua kali untuk

mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh

relativekonsisten. Teknik yang digunakan dalam uji reliabilitas adalah

teknik belah dua. Adapun hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.16. Hasil Uji Reliabilitas

`

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan

mengenai ialah produk(variabel X1), harga (variabel X2),

lokasi(variabel X3), promosi (variabel X4) dan Minat Beli(variabel Y)

yang terdapat dalam daftar pertanyaan (kuesioner) dianggap valid

karena rhitung ≥ rtabel ( 0,349 ), sehingga dapat dinyatakan bahwa

item item angket tersebut reliabelatau dapat dipercaya

Cronbach's Alpha

N of Items

,947 26

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 92: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

4.4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan yang harus dipenuhi

dalam analisis regresi berganda yang berbasis Ordinary Least Square

(Letje dan Agus, 2015). Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik yang

digunakan adalah uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji

autokolerasi dan uji normalitas. Berikut rincian penjelasannya :

4.4.3.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas merupakan suatu uji yang digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya hubungan kolerasi antar variabel

independen dalam suatu model regresi berganda. Apabila terjadi

hubungan kolerasi yang tinggi antar variabel independen, maka

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen akan

terganggu dan terdapat multikolinieritas. Sehingga non

multikolinieritas harus dihindari dalam suatu penelitian. Adapun uji

multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance.

Selanjutnya, kriteria yang digunakan dalam pengujian ini yaitu VIF ˂

10, maka tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen.

Berikut adalah hasil uji mulikolinieritas dalam penelitian ini :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 93: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 4.17. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Toleran

ce VIF

1 (Constant)

8.844 1.740

5.081 .000

Produk .320 .068 .434 4.731 .000 .874 1.145

Harga -.055 .168 -.083 -.326 .745 .114 8.744

Tempat .109 .172 .153 .634 .527 .127 7.888

Promosi .144 .089 .185 1.611 .110 .557 1.795 Sumber : Data output SPSS 23

a. Dependent Variable: Minat pembeli

Tabel diatas menunjukkan hasil perhitungan nilai Toleran

menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai

Toleran kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel

independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai

Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama

tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari

10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar

variabel independen dalam model regresi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 94: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

4.4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan situasi dimana varians tidak

konstan (Basuki dan Yuliadi, 2015). Uji heteroskedastisitas

digunakan untuk mengetahui ketidaksamaan varian dan residual satu

ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan menggunakan metode Glesjer. Uji glesjer dilakukan dengan

cara meregresi nilai absolut residual dari model yang diestimasi

terhadap variabel inependen. Adapun kriteria dalam uji ini yaitu

apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka tidak ada

heteroskedastisitas antara variabel independen terhadap nilai absolut

residual.

Dari uji heteroskedastisitas yang telah dilakukan, hasil tampilan

output SPSS dengan jelas menunjukkan bahawa tidak ada satupun

variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen Res2. Hal ini terlihat dari probabilitas

signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%.Jadi dapat disimpulkan

model regresi tidak mengandung adanya Heterosdedastisitas.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 95: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 18.Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.018 .959 1.062 .291

Produk -.028 .037 -.081 -.760 .449

Harga .117 .092 .372 1.260 .211

Tempat -.165 .095 -.488 -1.741 .085

Promosi .043 .049 .117 .875 .384

a. Dependent Variable: RES2

Sumber : Data output SPSS 23

4.4.3.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi

antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada

model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya

autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering

digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan

ketentuan sebagai berikut:

1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka

hopotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

2) Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol

diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

3) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL),

maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 96: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson

yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang

menjelaskan.

Tabel 4.19. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .550a .303 .274 .709 1.929

a. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Tempat, Harga

b. Dependent Variable: Minat_pembeli Sumber : Data output SPSS 23

Hasil uji autokorelasi menunjukkan nilai DW sebesar 1,929 nilai

ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan

nilai signifikansi 5%, jumlah sampel (n) 100 dan jumlah variabel

independen (k) 4, maka di tabel Durbin Watson akan didapatkan nilai

du = 1,7582 (lihat lampiran). Oleh karena nilai DW 1,929 lebih besar

dari batas atas (du) 1,7582 dan kurang dari 4-1,7582 (4-du), maka

dapat disimpulkan bahwatidak terdapat autokorelasi.

4.4.3.4 Uji Normalitas

Uji normalitas data sangat penting diperhitungkan untuk

menentukan jenis analisis yang digunakan (Basuki dan Yuliadi, 2014).

Uji normalitas juga dapat digunakan untuk menentukan data yang

telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi

normal. Selanjutnya, uji yang dipakai untuk uji normalitas adalah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Z dengan ketentuan apabila nilai

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 97: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Asymp. Sign (2-tailed) > derajat kepercayaan (α) = 0,05 maka dapat

berdistribusi normal. Selain itu, untuk melihat normalitas data juga

bisa menggunakan cara visual, yaitu melalui Normal P-P Plot,

ketentuannya adalah apabila titik-titik berada di sekitar garis diagonal

maka dapat dikatakan bahwa residual menyebar normal.

Penulis melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika p value (Sig.) > 0,05 maka data

yang diambil dari populasi, berdistribusi normal. Hasil uji

Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data berdistribusi normal,

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.20. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .69477994

Most Extreme Differences Absolute .071

Positive .071

Negative -.052

Kolmogorov-Smirnov Z .713

Asymp. Sig. (2-tailed) .689

a. Test distribution is Normal. Sumber : Data output SPSS 23

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 98: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

4.4.3.5 Uji Linieritas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan.Uji ini

biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau

regresi linear.Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for

Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan

mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang

dari 0,05.

Tabel 4.21. Hasil Uji Linieritas Variabel Produk

Sumber : Data output SPSS 23 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasi = 0,101

lebih besar dari 0,05 dan diperoleh nilai lebih besar

dari tabel distribusi dengan angka df 5.93 = 2.47 yang artinya

terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel produk

dengan variabelminat pembeli.

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Minat_pembeli * Produk

Between Groups

(Combined) 23.205 6 3.867 7.735 .000

Linearity 17.393 1 17.393 34.854 .000

Deviation from Linearity

5.812 5 1.163 2.906 .101

Within Groups 46.410 93 .499

Total 68.560 99

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 99: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 22. .Hasil Uji Linieritas Variabel Harga

Sumber : Data output SPSS 23

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasi = 0,287

lebih besar dari 0,05 dan diperoleh nilai lebih besar

dari tabel distribusi dengan angka df 4.94 = 2.20 yang artinya

terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel harga dengan

variabelminat beli.

Tabel 23. .Hasil Uji Linieritas Variabel lokasi

Sumber : Data output SPSS 23

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Minat_pembeli * Harga

Between Groups

(Combined) 10.860 5 2.172 4.344 .014

Linearity 6.320 1 6.320

10.061

.002

Deviation from Linearity

4.540 4 1.135 2.270 .287

Within Groups 59.048 94 .628

Total 68.560 99

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Minat_pembeli * Lokasi

Between Groups

(Combined) 13.446 6 2.241 4.482 .016

Linearity 7.544 1 7.544 12.055 .001

Deviation from Linearity

5.902 5 1.160 2.901 .484

Within Groups 58.197 93 .626

Total 68.560 99

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 100: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasi = 0,484

lebih besar dari 0,05 dan diperoleh nilai lebih besar

dari tabel distribusi dengan angka df 5.93 = 2.47 yang artinya

tidak terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel lokasi

dengan variabelminat beli.

T

a

b

e

l

2

4

Sumber : Data output SPSS 23

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasi = 0,891 lebih

besar dari 0,05 dan diperoleh nilai lebih besar dari

tabel distribusi dengan angka df 5.93 = 2.47 yang artinya terdapat

hubungan linier secara signifikan antara variabel promosi dengan

variabelminat beli.

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Minat_pembeli * Promosi

Between Groups

(Combined) 15.318 6 2.553 5.106 .064

Linearity 6.983 1 6.983

10.736

.001

Deviation from Linearity

8,335 5 1,667 3.334 .891

Within Groups 60.490 93 .650

Total 68.560 99

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 101: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

4.5 Analisis Regresi Berganda

4.5.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh produk, harga,

lokasi dan promosi terhadap minat beli di Afika Shop. Berdasarkan

hipotesis yang diajukan maka dilakukan pengujian dengan

menggunakan analisis statistik dengan teknik analisis regresi linier

berganda. Hasil pengujian hipotesis dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.27. Uji Parsial Hipotesis Variabel Produk, Harga, Lokasi, Promosi terhadap

minat beli.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.844 1.740 5.081 .000

Produk .320 .068 .434 4.731 .000

Harga .055 .168 .083 .326 .005

Lokasi .109 .172 .153 .634 .007

Promosi .144 .089 .185 1.611 .010

a. Dependent Variable: Minat_pembeli Sumber : Data output SPSS 23

Berdasarkan hasil pengujian dan pengolahan data dengan

menggunakanmetode analisis regresi linier berganda, maka hipotesis :

1. Produk

Ho = b1= 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan variable

produk terhadap minat beli di Afika Shop.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 102: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Ha = b1 = 0 berarti ada pengaruh yang signifikan variable produk

terhadap minat beli di Afika Shop.

Berdasarkan hasil perhitungan t hitung> t table , maka nilai

t hitung berada di daerah penolakan Ho sehingga keputusannya

menolak Ho dan menerima Ha.

Nilai signifikansi 0,000 < 0,05 kesimpulannya ada

pengaruh yang signifikan variable produk terhadap minat beli.

2. Harga

Ho = b1= 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan variable

harga terhadap minat beli di Afika Shop.

Ha = b1 = 0 berarti ada pengaruh yang signifikan variable harga

terhadap minat beli di Afika Shop.

Berdasarkan hasil perhitungan t hitung > t table , maka nilai

t hitung berada di daerah penolakan Ho sehingga keputusannya

menolak Ho dan menerima Ha.

Nilai signifikansi 0,005< 0,05 kesimpulannya ada pengaruh

yang signifikan variable harga terhadap minat beli.

3. Lokasi

Ho = b1= 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan variable

lokasi terhadap minat beli di Afika Shop.

Ha = b1 = 0 berarti ada pengaruh yang signifikan variable lokasi

terhadap minat beli di Afika Shop.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 103: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Berdasarkan hasil perhitungan t hitung> t table , maka nilai

t hitung berada di daerah penolakan Ho sehingga keputusannya

menolak Ho dan menerima Ha.

Nilai signifikansi 0,007< 0,05 kesimpulannya ada pengaruh

yang signifikan variable lokasi terhadap minat beli.

4. Promosi

Ho = b1= 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan variable

promosi terhadap minat beli di Afika Shop.

Ha = b1 = 0 berarti ada pengaruh yang signifikan variable promosi

terhadap minat beli di Afika Shop.

Berdasarkan hasil perhitungan t hitung> t table , maka nilai

t hitung berada di daerah penolakan Ho sehingga keputusannya

menolak Ho dan menerima Ha.

Nilai signifikansi 0,010< 0,05 kesimpulannya ada pengaruh

yang signifikan variable promosi terhadap minat beli.

4.5.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Dalam penelitian ini, penulis juga menguji hipotesis bahwa promosi,

produk, lokasi, harga secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap

minat beli konsumen.Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 26.Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 104: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

ANOVAb

Model Sum of Squares Df

Mean Square F Sig.

1 Regression

20.771 4 5.193 10.323 .000a

Residual 47.789 95 .503

Total 68.560 99

a. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Tempat, Harga

b. Dependent Variable: Minat_pembeli

1. Hipotesis Nihil dan Hipotesis Alternatif

Ho : b1 = 0 berarti secara serempak tidak ada pengaruh yang

signifikan variable produk, harga, lokasi dan

promosi terhadap minat beli.

Ha : b1 ≠ 0 berarti secara serempak ada pengaruh yang

signifikan variable produk, harga, lokasi dan

promosi terhadap minat beli.

2. Level of signifikan = 0,05

3. Penentuan kriteria pengujian.

a. Nilai F hitung dibandingkan dengan F table dengan tingkat

signifikansi 5%.

b. Derajat kebebasan (df) = (4: (jumlah responden-variabel

bebas-1)) = (4 : (100-4-1)) = 95 (4:95) sehingga F table

adalah 2,47, maka :

Ho = diterima jika F hitung < 2,47

Ho = ditolak jika F hitung < 2,47

4. Nilai F hitung = 10,323

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 105: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

5. Kesimpulan :

Nilai F hitung sebesar 10,323 berarti nilai F hitung > F table

maka keputusannya menolak Ho dan menerima Ha.Dengan

demikian secara serempak variable independen promosi, harga,

lokasi dan promosi signifikan mempengaruhi minat beli.

4.5.3 Koefisien Determinasi (Uji R2)

Uji koefisien determinasi merupakan saran pengujian untuk

mengetahui kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen dengan model regresi tersebut. Nilai uji koefisien relasi dalam

regresi ditunjukkan dengan nilai R. Berikut adalah tabel hasil uji koefisien

determinasi dalam penelitian ini :

Tabel 4.25. Koefisien Determinasi

Model Summary

Model

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,707a ,501 ,490 2,497

Sumber : Data output SPSS 23

Dari tampilan output SPSS Model Summary didapatkan nilai Adjusted

R Squared sebesar 0,490, hal ini berarti 49% berarti variabilitas minat beli

dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel promosi, produk, lokasi, harga.

Sedangkan sisanya sebesar 51% (100% - 49% = 51%) dijelaskan oleh

sebab lain di luar model.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 106: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 2,497. Semakin kecil nilai

SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi

variable minat beli.

4.6 Pembahasan

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk

masing masing variabel, analisis prasyarat (Uji Normalitas dan Uji

linieritas)kemudian analisis hipotesis untuk mengetahui hubungan antar

variabel. Hasil analisis data didapat berupa kategori skor yang terdiri dari 5

kategori skor yaitu sangat kurang, kurang, sedang, baik dan sangat baik

yang berlaku untuk keseluruhan variabel.

Dari hasil penelitian pengaruh marketing mix terhadap minat beli di

Afika shop yang terdiri dari produk, harga, lokasi dan promosi. Penerapan

variabel variabel dari marketing mix yang telah dilakukan adalah sebagai

berikut :

Berdasarkan variabel produk di Afika Shop sudah terbukti dari pihak

penjual telah melakukan beberapa cara diantaranya menambah jenis produk

jualan seperti sweater, kaos, jilbab dan masker. Jika dilihat dari variabel

produk dapat dijelaskan sebagai berikut : produk yang dijual dari segi

bahan, model dan warna sesuai dengan harapan konsumen dan tidak banyak

konsumen yang mempermasalahkan dalam hal produk. Produk yang di jual

dapat diterima oleh pembeli karena keadaan barang sesuai dengan apa yang

di butuhkan dan diinginkan pembeli. Hal ini dibuktikan dari 100 responden,

30% responden mengatakan tinggi ( baik ).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 107: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Berdasarkan variabel harga di Afika Shop sudah terbukti dari pihak

penjual telah terbukti memberikan harga yang sesuai dan terjangkau oleh

masyarakat menengah kebawah maupun menengah keatas. Harga yang

terjangkau dan terdapat penawaran harga dalam pembelian jumlah banyak

diharapakan membuat pembeli akan tertarik untuk membeli kembali. Hal ini

dibuktikan dari 100 responden, 35 % mengatakan tinggi ( baik ).

Berdasarkan variabel lokasi di Afika Shop dengan lokasi yang dibilang

kurang strategis yang berada di pinggiran kota tidak menyurutkan para

pembeli untuk datang ataupun membeli produk produk Afika Shop. Hal ini

dikarenakan kepercayaan para pembeli terhadap penjual. Hal ini di buktikan

bahwa dari 100 responden 33% mengatakan tinggi ( baik ).

Berdasarkan variabel promosi di Afika Shop sudah terbukti bahwa

penjual sudah melakukan berbagai cara mulai dari teman ke teman,

pembuatan stand penjualan di acara di tempat umum dan yang paling sering

dilakukan adalah menggunakan sosial media yang dirasa lebih efektif dan

efisien penggunaannya dalam mempromosikan produk Afika shop. Hal ini

berdasarakn penuturan pembeli yang lebih banyak datang dan mengetahui

jenis produk produk Afika Shop melalui sosial media. Dari 100 responden,

35 % mengatakan tinggi ( baik ).

Hasil analisis hipotesis marketing mix dengan minat beli Afika shop

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan dapat mempengaruhi

minat pembeli untuk membeli produk produk Afika Shop.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 108: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.7 Profil Afika Shop

Afika shop adalah salah satu bisnis online shop dari Yogyakarta yang

berdiri sejak November tahun 2012, yang berfokus pada produk jaket dari

segala gender. Sejak tahun 2012 Afika shop menjadi online shop serba ada,

baru pada tahun 2013 Afika memilih fokus menjual jaket.Pemilik Afika shop

memilih jaket karena melihat persaingan di bisnis online shop yang semakin

berkembang adalah fashion wanita yang begitu cepat perputaran model dan

variasinya. Menurut pemilik Afika shop, jaket cenderung ramai di segala

cuaca.Bahkan variasi modelnya masih diminati meskipun sudah bukan

masanya lagi.Omzet penjualan Afika sendiri tiap bulan menembus angka

belasan juta.Terakhir pada bulan September mencapai 11juta.Permintaan

pesanan setiap hari selalu ada, bahkan target Afika dalam pengiriman setiap

minggu mencapai 2juta.Bulan September ini penjualan melampaui target yang

diharapkan.

Produk Afika Shop sangat diminati oleh kalangan remaja terutama

mahasiswa dan pelajar.Dilihat dari pemasaran dan promosi melalui facebook

pribadi owner dan instagram, Afika Shop mulai menjadi acuan para remaja

untuk membeli jaket. Meski dulunya menjadi online shop serba ada, namun

sekarang Afika Shop dikenal sebagai online shop khusus jaket(Brand Image).

Harga jaket Afika Shop cukup terjangkau, bahkan tidak sedikit beberapa orang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 109: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

memilih membeli di Afika Shop untuk dijual kembali.Kelemahan Afika Shop

belum adanya toko offline untuk memfasilitasi konsumen yang berasal dari

Yogakarta.Kebanyakan konsumen dari Yogyakarta lebih suka membeli secara

offline untuk memastikan kualitas produk Afika Shop.Afika Shop berdiri

sejak 2012 hanya dikelola oleh pemiliknya sendiri, dengan keterbatasan ilmu,

ini yang menjadi alasan menurunnya tingkat omzet setiap akhir bulan.Namun

dengan ketekunan dan kegigihan pemilik, Afika Shop kini menjadi online

shop yang dikenal kalangan remaja khususnya di wilayah Yogyakarta.

4.8 Deskripsi Statistik Responden

Hasil penelitian ini disajikan secara diskriptif untuk mengetahui pengaruh

variable bebas atau independen terhadap variable terikat atau dependen. Hasil

analisis pengaruh produk,harga,lokasi dan promosi terhadap minat beli pada

Afika Shop.

Hasil kuesioner yang disebarkan di wilayah Yogyakarta kepada 100 orang

yang pernah membeli produk Afika Shop maka dapat diketahui karakteristik

setiap responden pasti memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya.

Berikut ini mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin,

pekerjaan, usia dan frekuensi membeli di Afika Shop.

e. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil penelitian terhadap 100 responden yang terpilih dapat di

kelompokkan , menurut jenis kelamin ada 2 kelompok yaitu pria dan

wanita. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin dari responden dapat

dilihat dari table berikut ini :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 110: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Dari table dibawah dapat diketahui bahwa dari seluruh responden 100

orang responden , 40 responden (40%) diantaranya termasuk dalam

kategori dari Pria, 60 responden (60%) diantaranya termasuk dalam

kategori wanita. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas peminat yang

telah membeli di Afika Shop adalah Wanita.

Tabel 4.1. Kategori jenis kelamin responden yang pernah membeli di Afika Shop

Sumber : Data output SPSS 23

f. Responden Berdasarkan Usia

Usia merupakan salah satu tolak ukur seseorang dalam menentukan

keinginan atau kebutuhannya. Oleh karenanya, dalam penelitian kali ini

peneliti membagi karakteristik responden berdasarkan usia yang minimal

15 tahun bias mengisi kuesioner ini.

Jenis_Kelamin

Frequen

cy Percent Valid

Percent Cumulative Percent

Valid Pria 40 40,0 40,0 40,0

Wanita

60 60,0 60,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 111: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 4.2. Kategori Usia responden yang pernah membeli di Afika Shop

Usia

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 15-21th 46 46,0 46,0 46,0

22-27th 47 47,0 47,0 93,0

28-33th 5 5,0 5,0 98,0

>34th 2 2,0 2,0 100,0

Total 100 100,0 100,0 Sumber : Data output SPSS 23

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 100 responden yang pernah

membeli di Afika Shop 46 responden (46%) diantaranya termasuk

kategori usia 15-21 tahun, 47 responden (47%) diantaranya termasuk

kategori usia 22-27 tahun, 5 responden (5%) diantaranya termasuk

kategori usia 28-33 tahun, dan 2 reponden (2%) diantaranya termasuk

kategori usia >34 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

peminat produk di Afika Shop adalah konsumen usia 15-21 tahun.

g. Responden berdasarkan jenis pekerjaan

Jenis pekerjaan mempengaruhi sikap resonden dalam menyikapi

minat beli terhadap produk Afika Shop, di dalam penelitian ini orang

bekerja apapun bias mengisi kuesioner ini.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 112: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 4.3. Kategori pekerjaan yang pernah membeli di Afika Shop

Pekerjaan

Frequenc

y Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Mahasiswa/Pelajar

40 40,0 40,0 40,0

Swasta 57 57,0 57,0 97,0

Guru 1 1,0 1,0 98,0

Pedagang 2 2,0 2,0 100,0

Total 100 100,0 100,0 Sumber : Data output SPSS 23

Dari table diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang

pernah membeli produk di Afika Shop 40responden (40%) diantaranya

adalah mahasiswa/pelajar, 57 responden (57%) diantaranya adalah

bekerja sebagai pekerja swasta, 1 responden (1%) diantaranya adalah

guru, dan 2 responden lain diantaranya adalah sebagai pedagang. Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas peminat produk Afika Shop adalah

pekerja swasta.

h. Responden berdasarkan frekuensi pembelian

Frekuensi pembelian sangat dibutuhkan untuk mengetahui berapa

kali para konsumen membeli di Afika Shop yang minimal 2 kali

pembelian produk di Afika Shop bias mengisi kuesioner ini.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 113: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Table 4.4. Kategori frekuensi pembelian yang pernah memberli di Afika Shop

Frekuensi_Beli

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 2-3kali 80 80,0 80,0 80,0

4-5kali 13 13,0 13,0 93,0

>5kali 7 7,0 7,0 100,0

Total 100 100,0 100,0 Sumber : Data output SPSS 23

Dari table diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang

pernah membeli di Afika Shop , 80 responden (80%) diantaranya adalah

lebih dari 2-3kali pembelian, 13 responden (13%) diantaranya adalah 4-5

kali pembelian, dan 7 responden (7%) diantaranya adalah lebih dari 5

kali pembelian di Afika Shop. Hal ini menunjukkan bahwa peminat

produk Afika Shop lebih banyak yang sering membeli lebih dari 2-3 kali

pembelian.

4.9 Deskripsi Stastik Variabel

6. Variabel Produk

Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka dapat

dideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 114: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 4.5. Deskripsi Statistik Variabel Produk

Statistik Produk

N 100

Mean 18,23

Median 18

Modus 18

Standar Deviation 1,127

Range 7

Minimum 13

Maximum 20 Sumber : Data output SPSS 23

Dari hasil penghitungan statistik diperoleh skor minimal sebesar 13,

skor maksimal 20, rerata sebesar18,23, nilai tengah sebesar 18,00, nilai

sering muncul sebesar 18dan simpangan baku sebesar 1,127. Data-data

tersebut diperoleh berdasarkan penjumlahan dari skor butir-butir soal

dalam angket, dengan skala 1-4 (Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3,

Tidak Setuju (TS) =2, Sangat Tidak Setuju (STS) =1).

Deskripsi hasil olah data disajikan dalam tabel kategori berdasarkan

rumus pengkategorian yaitu Kategorisasi Jenjang (Ordinal) dari

Syaifuddin Azwar (2003) sebagai berikut:

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap MinatBeli di

Afika Shop Berdasarkan Kategori Produk

Kategori Rentang Skor Frekuensi Persen Sangat Kurang X ≤ 16 3 3,00 %

Kurang 16 < X ≤ 17 19 19,00 % Sedang 17 < X ≤ 18 37 37,00% Tinggi 18 < X ≤ 19 30 30,00%

Sangat Tinggi 19 < X 11 11,00 % Total Total 100 100,00%

Sumber : Data output SPSS 23

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 115: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Grafik1. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli di Afika Shop Berdasarkan Kategori Produk.

7. Variabel Harga

Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka

dapatdideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7. Deskripsi StatistikHarga

Statistik Harga

N 100

Mean 18,20

Median 18

Modus 18

Standar Deviation 1,255

Range 7

Minimum 13

Maximum 20 Sumber : Data output SPSS 23

Dari hasil penghitungan statistikdiperoleh skor minimal sebesar 13,

skor maksimal20, rerata sebesar 18,20, nilai tengah sebesar 18,00, nilai

0,00%

20,00%

40,00%

SangatKurang

Kurang Sedang Tinggi SangatTinggi

3,00%

19,00%

37,00% 30,00%

11,00%

Frek

uens

i (%

)

Kategori

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 116: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

sering muncul sebesar 15dan simpangan baku sebesar 1,255. Data-data

tersebut diperoleh berdasarkan penjumlahan dari skor butir-butir soal

dalam angket, dengan skala 1-4 (Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3,

Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1).

Deskripsi hasil olah data disajikan dalam tabel kategori berdasarkan

rumus pengkategorian yaitu Kategorisasi Jenjang (Ordinal) dari

Syaifuddin Azwar (2003) sebagai berikut:

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap MinatBeli di

Afika Shop Berdasarkan KategoriHarga

Kategori Rentang Skor Frekuensi Persen Sangat Kurang X ≤ 16 4 4 %

Kurang 16 < X ≤ 17 14 14 % Sedang 17 < X ≤ 18 39 39 % Tinggi 18 < X ≤ 19 35 35 %

Sangat Tinggi 19 < X 8 8% Total Total 100 100,00%

Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Grafik2. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli di Afika Shop Berdasarkan Kategori Harga

0,00%

50,00%

Sangat Kurang Kurang Sedang Tinggi Sangat Tinggi

4,00% 12,00%

39,00% 35,00%

8,00%

Frek

uens

i (%

)

Kartegori

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 117: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

8. Variabel Tempat

Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka dapat

dideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.9.

Deskripsi Statistik Variabel Tempat

Statistik Faktor Tempat

N 100

Mean 18,23

Median 18

Modus 18

Standar Deviation 1,162

Range 7

Minimum 13

Maximum 20 Sumber : Data output SPSS 23

Dari hasil penghitungan statistik diperoleh skor minimal sebesar

13, skor maksimal20, rerata sebesar 18,23, nilai tengah sebesar 18,00,

nilai sering muncul sebesar 18dan simpangan baku sebesar 1,162.

Data-data tersebut diperoleh berdasarkan penjumlahan dari skor butir-

butir soal dalam angket, dengan skala 1-4 (Sangat Setuju (SS) = 4,

Setuju (S) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1).

Deskripsi hasil olah data disajikan dalam tabel kategori

berdasarkan rumus pengkategorian yaitu Kategorisasi Jenjang

(Ordinal) dari Syaifuddin Azwar (2003) sebagai berikut:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 118: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat

Beli di Afika Shop Berdasarkan KategoriTempat

Kartegori Rentang Skor Frekuensi Persen Sangat Kurang X ≤ 16 4 4 %

Kurang 16 < X ≤ 17 11 11 % Sedang 17 < X ≤ 18 44 44 %

Baik 18 < X ≤ 19 33 33 % Sangat Baik 19 < X 8 48%

Total Total 100 100,00%

Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Grafik3. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli di Afika Shop Berdasarkan Kategori Tempat

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

SangatKurang

Kurang Sedang Baik Sangat Baik

4,00%

11,00%

44,00%

33,00%

8,00% Frek

uens

i (%

)

Kategori STIE

Wid

ya W

iwah

a

Jang

an P

lagi

at

Page 119: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

9. Variabel Promosi

Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka dapat

dideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.11. Deskripsi Statistik Variabel Promosi

Statistik Faktor Promosi

N 100

Mean 22,26

Median 22

Modus 22

Standar Deviation 1,070

Range 7

Minimum 17

Maximum 24

Dari hasil penghitungan statistik diperoleh skor minimal sebesar 17,

skor maksimal 24, rerata sebesar 22,26, nilai tengah sebesar 22, nilai

sering muncul sebesar 22dan simpangan baku sebesar 1,070. Data-data

tersebut diperoleh berdasarkan penjumlahan dari skor butir-butir soal

dalam angket, dengan skala 1-4 (Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3,

Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1).

Deskripsi hasil olah data disajikan dalam tabel kategori berdasarkan

rumus pengkategorian yaitu Kategorisasi Jenjang (Ordinal) dari

Syaifuddin Azwar (2003) sebagai berikut:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 120: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat

Beli di Afika Shop Berdasarkan KategoriPromosi

Kartegori Rentang Skor Frekuensi Persen Sangat Kurang X ≤ 20 3 3 %

Kurang 20 < X ≤ 21 12 12 % Sedang 21 < X ≤ 22 43 43 %

Baik 22 < X ≤ 23 35 35% Sangat Baik 24 < X 7 7%

Total Total 100 100,00%

Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Grafik 4. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli di Afika Shop Berdasarkan Kategori Promosi

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

45,00%

SangatKuarng

Kurang Sedang Baik Sangat Baik

3,00%

12,00%

43,00%

35,00%

7,00%

Frek

uens

i (%

)

Kategori

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 121: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

10. Variabel MinatBeli

Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka dapat

dideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.13. Deskripsi Statistik Minat Beli

Statistik Faktor Minat Beli

N 100

Mean 18,88

Median 19

Modus 18

Standar Deviation 0,832

Range 3

Minimum 17

Maximum 20 Sumber : Data output SPSS 23

Dari hasil penghitungan statistik diperoleh skor minimal sebesar 17,

skor maksimal 20, rerata sebesar 18,88, nilai tengah sebesar 19, nilai

sering muncul sebesar 18dan simpangan baku sebesar 1,788. Data-data

tersebut diperoleh berdasarkan penjumlahan dari skor butir-butir soal

dalam angket, dengan skala 1-4 (Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3,

Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1).

Deskripsi hasil olah data disajikan dalam tabel kategori berdasarkan

rumus pengkategorian yaitu Kategorisasi Jenjang (Ordinal) dari

Syaifuddin Azwar (2003) sebagai berikut:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 122: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadapMinat Beli di

Afika Shop Kartegori Rentang Skor Frekuensi Persen

Sangat Kurang X ≤ 16 0 0 % Kurang 16 < X ≤ 17 1 1 % Sedang 17 < X ≤ 18 38 38 %

Baik 18 < X ≤ 19 33 33 % Sangat Baik 19 < X 28 28%

Total Total 100 100,00%

Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Grafik 5. Distribusi Frekuensi Penelitian Marketing Mix terhadap Minat Beli di Afika Shop

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

SangatKurang

Kurang Sedang Baik Sangat Baik

0,00% 1,00%

38,00%

33,00%

28,00%

Frek

uens

i (%

)

Kategori

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 123: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

4.10 Uji Instrumen

Untuk mendapatkan data yang baik dalam arti mendekati kenyataan atau

obyektif sudah tentu diperlukan suatu alat pengumpul data yang baik. Untuk

meyakini bahwa instrumen atau alat ukur yang akan digunakan itu valid dan

andal maka instrumentatau alat ukur tersebut harus diuji validitas dan

reliabilitasnya.

4.10.1 Uji Validitas

Daftar kuesioner perlu diuji validitasnya untuk mengetahui apakah

daftar pertanyaan yang telah disiapkan dapat mengukur variabel yang

akan diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi

antara masing-masing daftar pertanyaan dengan skor totalnya.

Variabel dalam penelitian ini ialah produk(variabel X1),

harga(variabel X2), lokasi(variabel X3), promosi (variabel X4) dan

Minat Beli(variabel Y). Daftar pertanyaan yang disebarkan ke

responden berjumlah 26pertanyaan, yang terdiri dari 5 pertanyaan

untuk produk(variabel X1), 5 pertanyaan untuk harga (variabel X2), 5

pertanyaan untuk lokasi ( variabel X3), 6 pertanyaan untuk promosi

( variabel X4 ) dan 5 pertanyaan untuk minat beli (Y). Daftar

pernyataan yang berjumlah 26 pernyataan tersebut telah diuji

validitasnya dapat dilihat pada tabel berikut (lebih lengkap lihat pada

lampiran):

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 124: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel4.15. Hasil Uji Validitas Instrumen

Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan

Produk 1 0,553 0,349 Valid 2 0,723 0,349 Valid 3 0,572 0,349 Valid 4 0,639 0,349 Valid 5 0,572 0,349 Valid

Harga 1 0,775 0,349 Valid 2 0,591 0,349 Valid 3 0,636 0,349 Valid 4 0,783 0,349 Valid 5 0,783 0,349 Valid

Lokasi 1 0,507 0,349 Valid 2 0,560 0,349 Valid 3 0,560 0,349 Valid 4 0,518 0,349 Valid 5 0,678 0,349 Valid

Promosi 1 0,720 0,349 Valid 2 0,651 0,349 Valid 3 0,537 0,349 Valid 4 0,734 0,349 Valid 5 0,616 0,349 Valid 6 0,630 0,349 Valid

Minat Beli 1 0,661 0,349 Valid 2 0,766 0,349 Valid 3 0,765 0,349 Valid 4 0,721 0,349 Valid 5 0,729 0,349 Valid

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua

pertanyaan mengenai ialah produk(variabel X1), harga (variabel X2),

lokasi(variabel X3), promosi (variabel X4) dan Minat Beli(variabel

Y)yang terdapat dalam daftar pertanyaan (kuesioner) dianggap valid

karena rhitung ≥ rtabel, sehingga pengujian dapat dilanjutkan pada

pengujian reliabilitas.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 125: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

4.10.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauhmana suatu hasil

pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau

lebih. Jadi dengan kata lain bahwa reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Alat pengukur tersebut digunakan dua kali untuk

mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh

relativekonsisten. Teknik yang digunakan dalam uji reliabilitas adalah

teknik belah dua. Adapun hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.16. Hasil Uji Reliabilitas

`

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan

mengenai ialah produk(variabel X1), harga (variabel X2),

lokasi(variabel X3), promosi (variabel X4) dan Minat Beli(variabel Y)

yang terdapat dalam daftar pertanyaan (kuesioner) dianggap valid

karena rhitung ≥ rtabel ( 0,349 ), sehingga dapat dinyatakan bahwa

item item angket tersebut reliabelatau dapat dipercaya

Cronbach's Alpha

N of Items

,947 26

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 126: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

4.10.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan yang harus dipenuhi

dalam analisis regresi berganda yang berbasis Ordinary Least Square

(Letje dan Agus, 2015). Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik yang

digunakan adalah uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji

autokolerasi dan uji normalitas. Berikut rincian penjelasannya :

4.10.3.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas merupakan suatu uji yang digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya hubungan kolerasi antar variabel

independen dalam suatu model regresi berganda. Apabila terjadi

hubungan kolerasi yang tinggi antar variabel independen, maka

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen akan

terganggu dan terdapat multikolinieritas. Sehingga non

multikolinieritas harus dihindari dalam suatu penelitian. Adapun uji

multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance.

Selanjutnya, kriteria yang digunakan dalam pengujian ini yaitu VIF ˂

10, maka tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen.

Berikut adalah hasil uji mulikolinieritas dalam penelitian ini :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 127: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 4.17. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Toleran

ce VIF

1 (Constant)

8.844 1.740

5.081 .000

Produk .320 .068 .434 4.731 .000 .874 1.145

Harga -.055 .168 -.083 -.326 .745 .114 8.744

Tempat .109 .172 .153 .634 .527 .127 7.888

Promosi .144 .089 .185 1.611 .110 .557 1.795 Sumber : Data output SPSS 23

a. Dependent Variable: Minat pembeli

Tabel diatas menunjukkan hasil perhitungan nilai Toleran

menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai

Toleran kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel

independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai

Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama

tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari

10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar

variabel independen dalam model regresi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 128: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

4.10.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan situasi dimana varians tidak

konstan (Basuki dan Yuliadi, 2015). Uji heteroskedastisitas

digunakan untuk mengetahui ketidaksamaan varian dan residual satu

ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan menggunakan metode Glesjer. Uji glesjer dilakukan dengan

cara meregresi nilai absolut residual dari model yang diestimasi

terhadap variabel inependen. Adapun kriteria dalam uji ini yaitu

apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka tidak ada

heteroskedastisitas antara variabel independen terhadap nilai absolut

residual.

Dari uji heteroskedastisitas yang telah dilakukan, hasil tampilan

output SPSS dengan jelas menunjukkan bahawa tidak ada satupun

variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen Res2. Hal ini terlihat dari probabilitas

signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%.Jadi dapat disimpulkan

model regresi tidak mengandung adanya Heterosdedastisitas.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 129: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 18.Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.018 .959 1.062 .291

Produk -.028 .037 -.081 -.760 .449

Harga .117 .092 .372 1.260 .211

Tempat -.165 .095 -.488 -1.741 .085

Promosi .043 .049 .117 .875 .384

a. Dependent Variable: RES2

Sumber : Data output SPSS 23

4.10.3.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi

antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada

model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya

autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering

digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan

ketentuan sebagai berikut:

1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka

hopotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

2) Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol

diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

3) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL),

maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 130: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson

yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang

menjelaskan.

Tabel 4.19. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .550a .303 .274 .709 1.929

a. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Tempat, Harga

b. Dependent Variable: Minat_pembeli Sumber : Data output SPSS 23

Hasil uji autokorelasi menunjukkan nilai DW sebesar 1,929 nilai

ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan

nilai signifikansi 5%, jumlah sampel (n) 100 dan jumlah variabel

independen (k) 4, maka di tabel Durbin Watson akan didapatkan nilai

du = 1,7582 (lihat lampiran). Oleh karena nilai DW 1,929 lebih besar

dari batas atas (du) 1,7582 dan kurang dari 4-1,7582 (4-du), maka

dapat disimpulkan bahwatidak terdapat autokorelasi.

4.10.3.4 Uji Normalitas

Uji normalitas data sangat penting diperhitungkan untuk

menentukan jenis analisis yang digunakan (Basuki dan Yuliadi, 2014).

Uji normalitas juga dapat digunakan untuk menentukan data yang

telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi

normal. Selanjutnya, uji yang dipakai untuk uji normalitas adalah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Z dengan ketentuan apabila nilai

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 131: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Asymp. Sign (2-tailed) > derajat kepercayaan (α) = 0,05 maka dapat

berdistribusi normal. Selain itu, untuk melihat normalitas data juga

bisa menggunakan cara visual, yaitu melalui Normal P-P Plot,

ketentuannya adalah apabila titik-titik berada di sekitar garis diagonal

maka dapat dikatakan bahwa residual menyebar normal.

Penulis melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika p value (Sig.) > 0,05 maka data

yang diambil dari populasi, berdistribusi normal. Hasil uji

Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data berdistribusi normal,

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.20. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .69477994

Most Extreme Differences Absolute .071

Positive .071

Negative -.052

Kolmogorov-Smirnov Z .713

Asymp. Sig. (2-tailed) .689

a. Test distribution is Normal. Sumber : Data output SPSS 23

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 132: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

4.10.3.5 Uji Linieritas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan.Uji ini

biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau

regresi linear.Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for

Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan

mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang

dari 0,05.

Tabel 4.21. Hasil Uji Linieritas Variabel Produk

Sumber : Data output SPSS 23 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasi = 0,101

lebih besar dari 0,05 dan diperoleh nilai lebih besar

dari tabel distribusi dengan angka df 5.93 = 2.47 yang artinya

terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel produk

dengan variabelminat pembeli.

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Minat_pembeli * Produk

Between Groups

(Combined) 23.205 6 3.867 7.735 .000

Linearity 17.393 1 17.393 34.854 .000

Deviation from Linearity

5.812 5 1.163 2.906 .101

Within Groups 46.410 93 .499

Total 68.560 99

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 133: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Tabel 22. .Hasil Uji Linieritas Variabel Harga

Sumber : Data output SPSS 23

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasi = 0,287

lebih besar dari 0,05 dan diperoleh nilai lebih besar

dari tabel distribusi dengan angka df 4.94 = 2.20 yang artinya

terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel harga dengan

variabelminat beli.

Tabel 23. .Hasil Uji Linieritas Variabel lokasi

Sumber : Data output SPSS 23

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Minat_pembeli * Harga

Between Groups

(Combined) 10.860 5 2.172 4.344 .014

Linearity 6.320 1 6.320

10.061

.002

Deviation from Linearity

4.540 4 1.135 2.270 .287

Within Groups 59.048 94 .628

Total 68.560 99

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Minat_pembeli * Lokasi

Between Groups

(Combined) 13.446 6 2.241 4.482 .016

Linearity 7.544 1 7.544 12.055 .001

Deviation from Linearity

5.902 5 1.160 2.901 .484

Within Groups 58.197 93 .626

Total 68.560 99

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 134: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasi = 0,484

lebih besar dari 0,05 dan diperoleh nilai lebih besar

dari tabel distribusi dengan angka df 5.93 = 2.47 yang artinya

tidak terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel lokasi

dengan variabelminat beli.

T

a

b

e

l

2

4

Sumber : Data output SPSS 23

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasi = 0,891 lebih

besar dari 0,05 dan diperoleh nilai lebih besar dari

tabel distribusi dengan angka df 5.93 = 2.47 yang artinya terdapat

hubungan linier secara signifikan antara variabel promosi dengan

variabelminat beli.

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Minat_pembeli * Promosi

Between Groups

(Combined) 15.318 6 2.553 5.106 .064

Linearity 6.983 1 6.983

10.736

.001

Deviation from Linearity

8,335 5 1,667 3.334 .891

Within Groups 60.490 93 .650

Total 68.560 99

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 135: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

4.5 Analisis Regresi Berganda

4.10.4 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh produk, harga,

lokasi dan promosi terhadap minat beli di Afika Shop. Berdasarkan

hipotesis yang diajukan maka dilakukan pengujian dengan

menggunakan analisis statistik dengan teknik analisis regresi linier

berganda. Hasil pengujian hipotesis dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.27. Uji Parsial Hipotesis Variabel Produk, Harga, Lokasi, Promosi terhadap

minat beli.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.844 1.740 5.081 .000

Produk .320 .068 .434 4.731 .000

Harga .055 .168 .083 .326 .005

Lokasi .109 .172 .153 .634 .007

Promosi .144 .089 .185 1.611 .010

a. Dependent Variable: Minat_pembeli Sumber : Data output SPSS 23

Berdasarkan hasil pengujian dan pengolahan data dengan

menggunakanmetode analisis regresi linier berganda, maka hipotesis :

4. Produk

Ho = b1= 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan variable

produk terhadap minat beli di Afika Shop.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 136: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Ha = b1 = 0 berarti ada pengaruh yang signifikan variable produk

terhadap minat beli di Afika Shop.

Berdasarkan hasil perhitungan t hitung> t table , maka nilai

t hitung berada di daerah penolakan Ho sehingga keputusannya

menolak Ho dan menerima Ha.

Nilai signifikansi 0,000 < 0,05 kesimpulannya ada

pengaruh yang signifikan variable produk terhadap minat beli.

5. Harga

Ho = b1= 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan variable

harga terhadap minat beli di Afika Shop.

Ha = b1 = 0 berarti ada pengaruh yang signifikan variable harga

terhadap minat beli di Afika Shop.

Berdasarkan hasil perhitungan t hitung > t table , maka nilai

t hitung berada di daerah penolakan Ho sehingga keputusannya

menolak Ho dan menerima Ha.

Nilai signifikansi 0,005< 0,05 kesimpulannya ada pengaruh

yang signifikan variable harga terhadap minat beli.

6. Lokasi

Ho = b1= 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan variable

lokasi terhadap minat beli di Afika Shop.

Ha = b1 = 0 berarti ada pengaruh yang signifikan variable lokasi

terhadap minat beli di Afika Shop.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 137: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Berdasarkan hasil perhitungan t hitung> t table , maka nilai

t hitung berada di daerah penolakan Ho sehingga keputusannya

menolak Ho dan menerima Ha.

Nilai signifikansi 0,007< 0,05 kesimpulannya ada pengaruh

yang signifikan variable lokasi terhadap minat beli.

7. Promosi

Ho = b1= 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan variable

promosi terhadap minat beli di Afika Shop.

Ha = b1 = 0 berarti ada pengaruh yang signifikan variable promosi

terhadap minat beli di Afika Shop.

Berdasarkan hasil perhitungan t hitung> t table , maka nilai

t hitung berada di daerah penolakan Ho sehingga keputusannya

menolak Ho dan menerima Ha.

Nilai signifikansi 0,010< 0,05 kesimpulannya ada pengaruh

yang signifikan variable promosi terhadap minat beli.

4.10.5 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Dalam penelitian ini, penulis juga menguji hipotesis bahwa promosi,

produk, lokasi, harga secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap

minat beli konsumen.Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 26.Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 138: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

ANOVAb

Model Sum of Squares Df

Mean Square F Sig.

1 Regression

20.771 4 5.193 10.323 .000a

Residual 47.789 95 .503

Total 68.560 99

c. Predictors: (Constant), Promosi, Produk, Tempat, Harga

d. Dependent Variable: Minat_pembeli

6. Hipotesis Nihil dan Hipotesis Alternatif

Ho : b1 = 0 berarti secara serempak tidak ada pengaruh yang

signifikan variable produk, harga, lokasi dan

promosi terhadap minat beli.

Ha : b1 ≠ 0 berarti secara serempak ada pengaruh yang

signifikan variable produk, harga, lokasi dan

promosi terhadap minat beli.

7. Level of signifikan = 0,05

8. Penentuan kriteria pengujian.

c. Nilai F hitung dibandingkan dengan F table dengan tingkat

signifikansi 5%.

d. Derajat kebebasan (df) = (4: (jumlah responden-variabel

bebas-1)) = (4 : (100-4-1)) = 95 (4:95) sehingga F table

adalah 2,47, maka :

Ho = diterima jika F hitung < 2,47

Ho = ditolak jika F hitung < 2,47

9. Nilai F hitung = 10,323

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 139: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

10. Kesimpulan :

Nilai F hitung sebesar 10,323 berarti nilai F hitung > F table

maka keputusannya menolak Ho dan menerima Ha.Dengan

demikian secara serempak variable independen promosi, harga,

lokasi dan promosi signifikan mempengaruhi minat beli.

4.5.3 Koefisien Determinasi (Uji R2)

Uji koefisien determinasi merupakan saran pengujian untuk

mengetahui kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen dengan model regresi tersebut. Nilai uji koefisien relasi dalam

regresi ditunjukkan dengan nilai R. Berikut adalah tabel hasil uji koefisien

determinasi dalam penelitian ini :

Tabel 4.25. Koefisien Determinasi

Model Summary

Model

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,707a ,501 ,490 2,497

Sumber : Data output SPSS 23

Dari tampilan output SPSS Model Summary didapatkan nilai Adjusted

R Squared sebesar 0,490, hal ini berarti 49% berarti variabilitas minat beli

dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel promosi, produk, lokasi, harga.

Sedangkan sisanya sebesar 51% (100% - 49% = 51%) dijelaskan oleh

sebab lain di luar model.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 140: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 2,497. Semakin kecil nilai

SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi

variable minat beli.

4.11 Pembahasan

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk

masing masing variabel, analisis prasyarat (Uji Normalitas dan Uji

linieritas)kemudian analisis hipotesis untuk mengetahui hubungan antar

variabel. Hasil analisis data didapat berupa kategori skor yang terdiri dari 5

kategori skor yaitu sangat kurang, kurang, sedang, baik dan sangat baik

yang berlaku untuk keseluruhan variabel.

Dari hasil penelitian pengaruh marketing mix terhadap minat beli di

Afika shop yang terdiri dari produk, harga, lokasi dan promosi. Penerapan

variabel variabel dari marketing mix yang telah dilakukan adalah sebagai

berikut :

Berdasarkan variabel produk di Afika Shop sudah terbukti dari pihak

penjual telah melakukan beberapa cara diantaranya menambah jenis produk

jualan seperti sweater, kaos, jilbab dan masker. Jika dilihat dari variabel

produk dapat dijelaskan sebagai berikut : produk yang dijual dari segi

bahan, model dan warna sesuai dengan harapan konsumen dan tidak banyak

konsumen yang mempermasalahkan dalam hal produk. Produk yang di jual

dapat diterima oleh pembeli karena keadaan barang sesuai dengan apa yang

di butuhkan dan diinginkan pembeli. Hal ini dibuktikan dari 100 responden,

30% responden mengatakan tinggi ( baik ).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 141: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Berdasarkan variabel harga di Afika Shop sudah terbukti dari pihak

penjual telah terbukti memberikan harga yang sesuai dan terjangkau oleh

masyarakat menengah kebawah maupun menengah keatas. Harga yang

terjangkau dan terdapat penawaran harga dalam pembelian jumlah banyak

diharapakan membuat pembeli akan tertarik untuk membeli kembali. Hal ini

dibuktikan dari 100 responden, 35 % mengatakan tinggi ( baik ).

Berdasarkan variabel lokasi di Afika Shop dengan lokasi yang dibilang

kurang strategis yang berada di pinggiran kota tidak menyurutkan para

pembeli untuk datang ataupun membeli produk produk Afika Shop. Hal ini

dikarenakan kepercayaan para pembeli terhadap penjual. Hal ini di buktikan

bahwa dari 100 responden 33% mengatakan tinggi ( baik ).

Berdasarkan variabel promosi di Afika Shop sudah terbukti bahwa

penjual sudah melakukan berbagai cara mulai dari teman ke teman,

pembuatan stand penjualan di acara di tempat umum dan yang paling sering

dilakukan adalah menggunakan sosial media yang dirasa lebih efektif dan

efisien penggunaannya dalam mempromosikan produk Afika shop. Hal ini

berdasarakn penuturan pembeli yang lebih banyak datang dan mengetahui

jenis produk produk Afika Shop melalui sosial media. Dari 100 responden,

35 % mengatakan tinggi ( baik ).

Hasil analisis hipotesis marketing mix dengan minat beli Afika shop

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan dapat mempengaruhi

minat pembeli untuk membeli produk produk Afika Shop.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 142: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Marketing Mix terhadap Minat

Beli di Afika Shop, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh produk, harga, lokasi dan promosi secara parsial (uji

t) terhadap minat beli di Afika Shop. Hal ini dibuktikan dengan nilai

t hitung semua variable > t table dengan tingkat signifikansi 0,05.

2. Ada pengaruh secara bersama-sama (uji F) terhadap minat beli di

Afika Shop . hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung > F table

sebesar 10,323 > 2,47.

3. Dari keempat variable bebas, produk, harga, lokasi dan promosi,

variable yang paling dominan berpengaruh terhadap minat beli di

Afika Shop adalah variable produk dengan nilai 0,320 dengan

signifikansi 0,000.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan penelitian

diantaranya:

1. Keterbatasan tenaga dan waktu penelitian mengakibatkan peneliti tidak

mengontrol kesungguhan, psikis tiap responden dalam mengisi angket.

2. Setelah responden membaca angket ada kemungkinan terjadi jawaban

biasa, karena responden menjawab bukan karena pengetahuan atau

pengalaman yang dimiliki, tetapi terpengaruh oleh angket itu sendiri.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 143: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

3. Penelitian ini menggunakan angket untuk menggali informasi,

keterbatasannya yaitu peneliti tidak mengetahui tingkat kejujuran

responden.

5.3 Saran-saran

1. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya menggunakan variabel-variabel

yang lain misalnya kualitas pelayanan, fasilitas dan beberapa variabel

lain yang dapat dijadikan temuan baru dalam penelitian.

2. Bagi Afika Shop perlu meningkatkan strategi pemasaran dengan

menerapakan marketing mix secara maksimal serta secara teknik

meningkatkan kemampuan dari pemilik usaha baik dari penerapan fisik

maupun pendanaan.

3. Bagi mahasiswa Jurusan Managemen Konstrasi Pemasaran Sekolah

Tinggi Ekonomi Widya Wiwaha sebagai wacana untuk menambah

wawasan tentang marketing mix.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 144: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Sanusi. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Ketiga. Jakarta:

Salemba Empat.

Assael, Henry .(1992). Consumer Behavior & Marketing Action, Fourth Edition, PWS-KENT : Publishing Company.

Azwar, Saifuddin.(2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Basuki, Agus Tri dan Imamudin Yuliadi. (2014). Electronic Data Processing (SPSS 15 dan EVIEWS 7). Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Danisa Media.

Crow, L. D & Crow, A. (1976). General Psychology. New Jersey : Little Field, Adams and Co.

Ferdinand, Augusty. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Semarang.: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

_____. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

_____.(2011).Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 edisi 5. Semarang

_____. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Semarang: Badan Penerbit – Universitas Diponegoro.

Koentjaraningrat. (1979). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

Kotler, Phillip, (1993). Manajemen Pemasaran, Analisa Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Keller.(2003). Strategic Brand Manajemen, Second Edition, Prentice Hall

Kotler, Amstrong. (2001). Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi kedua belas, Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Mowen, J. C.(1995). Consumer Behavior, 4th edition. New Jersey. Prentice Hall

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 145: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

Mulyana, Deddy.(2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Peter, J. Paul dan Jerry C Olson. (2000). Consumer behavior: Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran Jilid 1. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

Sekaran, Uma .(2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1 dan 2, Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keduabelas. Bandung: Alfabeta.

_____.(2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sumarwan, Ujang. (2011). Perilaku Konsumen. Bogor : Ghalia Indonesia.

Sunyoto, Danang, (2013). Perilaku Konsumen, CAPS (Center of Academy Publishing Service), Yogyakarta.

Susilowati dan Wilantara.(2016).Strategi & Kebijakan Pengembangan UMKM. Bandung : PT. Refika Aditama.

Suryabrata, S.(2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali.

Sutisna.(2002).Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran.Bandung: Rosda Karya.

Swastha, Basu DH. (1984). Azas-Azas Marketing, Edisi Ketiga.Yogyakarta:Liberty.

Swastha, Basu, DH dan T Hani Handoko.(1982). Manajemen Pemasaran Analisa. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Liberty.

Umar, Husein.(1997). Metode Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran.Jakarta

_____.(2003). Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.

Winardi, Prof. Dr. SE.(1991). Marketing dan Perilaku Konsumen.Bandung: Mandar Maju.

William J. Stanton. (1991). Prinsip Pemasaran Edisi 2.Jakarta:Erlangga.

William, J.Stanton., Michael, J.Etzel., & Bruce, J.Walker.(1994). Dasar-dasar Manajemen Pemasaran, cetakan 1. Bandung: Mandar Maju.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 146: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX Wiwaha Jangan Widya STIEeprint.stieww.ac.id/22/1/131114119-LUTHFIA unggah.pdf · ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI DI AFIKA SHOP

http://www.harianjogja.com/baca/2016/04/04/umkm-bantul-50-umkm-bantul-ikuti-pelatihan-online-marketing-707137(diakses pada tanggal 29 okt 2016)

https://www.academia.edu/7939776/Minat_beli_kotler (diakses pada tanggal 20 Nov 2016)

Skripsi :

Rifaldi , Irfan Yamani. (2012). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Di Carrefour Rungkut Surabaya.JawaTimur: UPN Veteran Jawa Timur.

Kurniawan, H. Y. (2006). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Iklan Ciptaden Dengan Minat Pembeli Pasta Gigi Ciptadent Pada Suami Istri Di Griya Kencana Permai.Yogyakarta : Universitas Wangsa Manggala.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at