ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP...
Transcript of ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP...
1
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUASAN PELANGGAN PADA BENGKEL AJISAKA MOTOR KUDUS
EDY MULYANTO
Dra. Hj. Yoestini, M.Si
ABSTRACT
This research was based the existence of complaints or customer
dissatisfaction over the services provided Bengkel Ajisaka Motor. Complaints
should be addressed properly by the parties Bengkel Ajisaka Motor, because if
not addressed properly, then the customer will tell a disappointing experience to
others, so that will worsen the image and the existence of the workshop.
Complaints can be minimized by taking the necessary steps, so customers will feel
satisfied with the services and support provided by the workshop. The purpose of
this study was to analyze the impact of service quality, including physical
evidence, reliability, responsiveness, assurance and empathy towards customer
satisfaction Bengkel Ajisaka Motor.
This research was conducted using questionnaires to 100 people Bengkel
Ajisaka Motor subscribers obtained by using accidental sampling technique. We
then performed an analysis of data obtained in the form of quantitative and
qualitative analysis. A quantitative analysis include validity and reliability test,
the classic assumption test, multiple regression analysis, Goodness of Fit tests
through the F test and t test and coefficient of determination (R²). Qualitative
analysis is an interpretation of the data obtained in this study, and results of data
processing that have been implemented with a description and explanation.
The results showed that the coefficient of determination shown in the
Adjusted R Square of 0.679, which means that customer satisfaction can be
explained by the five independent variables in this research that physical
evidence, reliability, responsiveness, assurance and empathy is 67.9%. The
remaining 32.1% can be explained by other variables outside of the five variables
used in this study. Partially based on the results of t test variables in this study
has positive and significant in which physical evidence has the greatest influence
than other variables in this study, whereas responsiveness has the smallest
influence on customer satisfaction. F test results indicate that simultaneously or
jointly variables in this research that physical evidence, reliability,
responsiveness, assurance and empathy have a positive and significant impact on
customer satisfaction.
Keywords: Physical Evidence, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy
and Customer Satisfaction
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia
bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun
sebaliknya persaingan menjadi semakin ketat dan sulit diprediksikan. Kondisi ini
menuntut perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif bisnisnya agar
mampu bersaing secara berkesinambungan.
Persaingan yang semakin ketat terjadi di dalam dunia otomotif khususnya
produk sepeda motor karena produk ini merupakan alat transportasi darat yang
paling dominan banyak dimiliki dan dibutuhkan oleh masyarakat. Memang tidak
mudah menjadi yang terbaik, selain harus menyediakan kualitas terbaik juga ada
faktor pola perilaku konsumen yang tidak mudah ditebak, apalagi di Indonesia
yang terdiri dari banyak pulau, sehingga memiliki ragam pola perilaku yang
berbeda pula.
Menurut Levitt dalam Tjiptono (1997), syarat yang harus dipenuhi oleh
suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai
tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut
tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan
menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan pelanggan dengan harga yang
pantas (reasonable).
Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan
kesadaran dan tuntunan masyarakat akan pelayanan yang baik, termasuk dalam
hal ini adalah usaha di bidang bengkel yang akhir-akhir ini berkembang pesat,
baik secara kualitas maupun kuantitas. Dapat kita lihat hampir disetiap jalan raya
maupun wilayah perkampungan banyak tempat-tempat yang menyediakan jasa
bengkel. Dengan banyaknya usaha dibidang perbengkelan ini menimbulkan
persaingan yang semakin ketat antara satu bengkel dengan bengkel lainnya.
Dengan adanya persaingan ini pula maka masing-masing bengkel berusaha
3
meningkatkan jumlah pelanggan serta mempertahankan pelanggan agar tetap setia
menggunakan jasanya dengan cara meningkatkan kepuasan pelanggan.
Kepadatan aktivitas di jalan menuntut kenyamanan dalam berkendara.
Untuk itu kendaraan yang dipakai harus selalu dalam keadaan baik. Agar
kendaraan selalu dalam keadaan baik maka diperlukan perawatan dan servis
berkala. Untuk itu sangat dibutuhkan jasa bengkel motor. Bengkel motor adalah
usaha yang didirikan dengan tujuan menerima jasa perawatan dan perbaikan
kendaran roda dua atau umumnya disebut motor (Effendi, 2009).
Kunci sukses agar pelanggan memilih jasa layanan bengkel adalah dengan
memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan tersebut dapat dicapai melalui
pemberian layanan dan dukungan yang optimal kepada pelanggan. Banyaknya
pesaing tidak menghalangi Bengkel Ajisaka Motor untuk tetap bertahan, bahkan
mampu berkembang pesat sampai sekarang ini. Memberikan pelayanan yang
memuaskan bagi pelanggan merupakan visi dari Bengkel Ajisaka Motor untuk
tetap eksis di dunia perbengkelan. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan
jumlah pelanggan Bengkel Ajisaka Motor selama bulan Januari sampai Mei 2010.
Tabel 1.1
Data Jumlah Pelanggan Bengkel Ajisaka Motor
Bulan Januari – Mei 2010
Bulan Jumlah Pelanggan Bengkel
Januari 323
Februari 314
Maret 357
April 408
Mei 421
Jumlah 1823
Sumber: Bengkel Ajisaka Motor Kudus
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah pelanggan Bengkel
Ajisaka Motor cukup banyak. Namun hal tersebut tidak menjamin bahwa
pelanggan akan selalu loyal pada Bengkel Ajisaka Motor. Bengkel Ajisaka Motor
mempunyai peluang dan tantangan seperti bengkel-bengkel pada umumnya.
4
Pelanggan akan membandingkan layanan dan dukungan yang diberikan Bengkel
Ajisaka Motor dengan layanan dan dukungan yang mereka harapkan. Jika
pelanggan merasa puas, maka pelanggan akan kembali lagi ke Bengkel Ajisaka
Motor dan menjadi pelanggan yang setia serta akan menceritakan pengalaman
tersebut kepada orang lain, sehingga jumlah pelanggan Bengkel Ajisaka Motor
akan bertambah. Tetapi jika pelanggan merasa tidak puas, maka pelanggan akan
mengeluhkan ketidakpuasannya tersebut kepada pihak bengkel Ajisaka Motor.
Keluhan atau ketidakpuasan pelanggan seharusnya ditanggapi pihak bengkel
dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan, sehingga pelanggan akan
merasa puas dengan layanan dan dukungan yang diberikan pihak bengkel.
Rumusan Masalah
Masalah yang menjadi dasar penelitian ini adalah adanya keluhan atau
ketidakpuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan Bengkel Ajisaka Motor.
Keluhan-keluhan tersebut seharusnya ditanggapi pihak bengkel dengan
mengambil langkah-langkah yang diperlukan, sehingga pelanggan akan merasa
puas dengan layanan dan dukungan yang diberikan pihak bengkel.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apa pengaruh antara bukti fisik terhadap kepuasan pelanggan Bengkel
Ajisaka Motor?
2. Apa pengaruh antara keandalan terhadap kepuasan pelanggan Bengkel
Ajisaka Motor?
3. Apa pengaruh antara daya tanggap terhadap kepuasan pelanggan Bengkel
Ajisaka Motor?
4. Apa pengaruh antara jaminan terhadap kepuasan pelanggan Bengkel
Ajisaka Motor?
5. Apa pengaruh antara empati terhadap kepuasan pelanggan Bengkel
Ajisaka Motor?
5
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan Penelitian: untuk menganalisis pengaruh bukti fisik, keandalan, daya
tanggap, jamianan dan empati terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka
Motor.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan Teoritis: Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai
bahan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya manajemen
pemasaran.
Kegunaan Praktis:
1. Bagi Peneliti: Untuk mengetahui penerapan teori yang diperoleh dibangku
kuliah dengan realita yang terjadi di lapangan, mengenai pengaruh kualitas
pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.
2. Bagi Perusahaan: Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam
mengembangkan kebijaksanaan pihak bengkel terutama yang berhubungan
dengan pelayanan dan kinerja karyawan atau mekanik terhadap pelanggan.
6
TELAAH PUSTAKA
Konsep Pemasaran
Menurut Kotler (2000), konsep pemasaran adalah proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai satu
sama lain. Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan, dengan anggapan
bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu
memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan. Konsep
yang relevan bagi perusahaan jasa dalam melakukan kegiatan pemasaran adalah
konsep pemasaran sosial, yaitu konsep yang beranggapan bahwa konsumen hanya
bersedia membeli produk-produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan
keinginannya serta berkontribusi pada kesejahteraan lingkungan sosial konsumen
(Tjiptono, 2007).
Definisi Jasa
Jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud
fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu (Kotler, 1994). Jasa memiliki
beberapa karakterisik utama yang membedakannya dengan barang. Karakteristik
jasa tersebut adalah (Tjiptono, 2004):
1. Intangibility (tidak berwujud)
Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud, artinya tidak dapat dilihat,
dirasa, diraba, dicium atau didengar sebelum dibeli. Hal ini mengakibatkan
pelanggan tidak dapat memprediksi hasilnya sebelum membeli jasa tersebut.
2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)
Berbeda halnya dengan barang-barang fisik yang diproduksi, disimpan
dalam persediaan, didistribusi, melalui berbagai macam penjual dan pada
saat jasa diproduksi dan langsung mengkonsumsi jasa tersebut.
3. Variability (bervariasi)
Jasa sangat bervariasi karena sangat tergantung pada siapa yang
menghasilkan, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
4. Perishability (tidak tahan lama)
7
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Dengan demikian, bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan
berlalu begitu saja.
Konsep Kualitas Pelayanan Jasa
Kualitas pelayanan merupakan kunci sukses bagi perusahaan dalam
menghadapi era kompetisi yang semakin tajam. Kualitas layanan adalah
perbandingan dari harapan pelanggan dengan persepsi dari layanan nyata (actual
performance) yang mereka terima (Parasuraman, 1985). Kualitas layanan juga
didefinisikan sebagai persepsi konsumen secara keseluruhan baik keunggulan dan
kelemahan dari organisasi dalam layanannya (Taylor dan Baker, 1994).
Menurut Parasuraman, et al., (1985) ada dua faktor utama yang
mempengaruhi kualitas jasa yaitu expected service (jasa yang diharapkan) dan
perceived service (jasa yang diterima). Apabila jasa yang diterima atau yang
dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik
dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka
kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang
diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan, maka kualitas jasa akan
dipersepsikan buruk atau tidak memuaskan. Penilaian kualitas pelayanan jasa
dalam model Servqual didasarkan pada skala multi item yang dirancang untuk
mengukur harapan dan persepsi pelanggan, serta gap di antara keduanya dalam
dimensi-dimensi utama kualitas jasa.
Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa
1. Bukti Fisik (tangibles)
Menurut Parasuraman et al., (1998) dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006)
bukti fisik (tangibles) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan
eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan
prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan serta keadaan lingkungan
sekitarnya merupakan salah satu cara perusahaan jasa dalam menyajikan kualitas
layanan terhadap pelanggan.
8
Hubungan bukti fisik dengan kepuasan pelanggan adalah bukti fisik
mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi
pelanggan terhadap bukti fisik maka kepuasan pelanggan juga akan semakin
tinggi. Jika persepsi pelanggan terhadap bukti fisik buruk maka kepuasan
pelanggan juga akan semakin rendah. Berdasarkan uraian di atas, dapat dihasilkan
hipotesis sebagai berikut:
: Bukti fisik (tangibles) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan
2. Keandalan (reliability)
Menurut Parasuraman et al., (1998) dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006)
keandalan (reliability) adalah kemampuan perusahaan memberikan pelayanan
sesuai dengan apa yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus
sesuai dengan harapan pelanggan yang tercermin dari ketepatan waktu, pelayanan
yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap simpatik dan akurasi
yang tinggi.
Hubungan keandalan dengan kepuasan pelanggan adalah keandalan
mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi
pelanggan terhadap keandalan maka kepuasan pelanggan juga akan semakin
tinggi. Jika persepsi pelanggan terhadap keandalan buruk maka kepuasan
pelanggan juga akan semakin rendah. Berdasarkan uraian di atas, dapat dihasilkan
hipotesis sebagai berikut:
: Keandalan (reliability) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan
3. Daya tanggap (responsiveness)
Menurut Parasuraman et al., (1998) dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006)
daya tanggap (responsiveness) adalah suatu kebijakan untuk membantu dan
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada para pelanggan dengan
penyampaian informasi yang jelas. Memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
kepada pelanggan dapat meningkatkan kualitas pelayanan jasa yang diberikan
9
oleh perusahaan. Hubungan daya tanggap dengan kepuasan pelanggan adalah
daya tanggap mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.
Semakin baik persepsi pelanggan terhadap daya tanggap maka kepuasan
pelanggan juga akan semakin tinggi. Jika persepsi pelanggan terhadap daya
tanggap buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. Berdasarkan
uraian di atas, dapat dihasilkan hipotesis sebagai berikut:
: Daya tanggap (responsiveness) berpengaruh positif terhadap kepuasan
pelanggan
4. Jaminan (assurance)
Menurut Parasuraman et al., (1998) dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006)
jaminan (assurance) adalah pengetahuan, kesopan-santunan dan kemampuan para
pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada
perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen, antara lain: komunikasi
(communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi
(competence) dan sopan santun (courtesy). Hubungan jaminan dengan kepuasan
pelanggan adalah jaminan mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan
pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan terhadap jaminan maka kepuasan
pelanggan juga akan semakin tinggi. Jika persepsi pelanggan terhadap jaminan
buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. Berdasarkan uraian di
atas, dapat dihasilkan hipotesis sebagai berikut:
: Jaminan (assurance) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan
5. Empati (empathy)
Menurut Parasuraman et al., (1998) dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006)
empati (empathy) yaitu memberikan sikap yang tulus dan bersifat individual atau
pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan berupaya memahami
keinginannya. Hubungan empati dengan kepuasan pelanggan adalah empati
mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi
pelanggan terhadap empati maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi.
10
Jika persepsi pelanggan terhadap empati buruk maka kepuasan pelanggan juga
akan semakin rendah. Berdasarkan uraian di atas, dapat dihasilkan hipotesis
sebagai berikut:
: Empati (empaty) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap
evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dipersepsikan antara harapan
awal sebelum pembelian (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk
yang dipersepsikan setelah pemakaian atau konsumsi produk bersangkutan (Tse
dan Wilton dalam Tjiptono, 2007). Kotler. et al., (1996) menandaskan bahwa
kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Secara
konseptual, kepuasan pelanggan dapat digambarkan seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1
Konsep Kepuasan Pelanggan
(Sumber : Tjiptono, 1997)
Tujuan Perusahaan
Produk
Nilai Produk Bagi
Pelanggan
Kebutuhan dan
Keinginan
Pelanggan
Harapan Pelanggan
Terhadap Produk
Tingkat Kepuasan
Pelanggan
11
Kerangka Pemikiran
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Sumber : Konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini, 2011
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas, maka dapat disusun
hipotesis sebagai berikut:
: Bukti fisik (tangibles) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan
: Keandalan (reliability) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan
: Daya tanggap (responsiveness) berpengaruh positif terhadap kepuasan
pelanggan
: Jaminan (assurance) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan
: Empati (empathy) berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.
Bukti fisik
( )
Keandalan
( )
Daya
tanggap ( )
Jaminan ( )
Empati ( )
Kepuasan
Pelanggan (Y)
12
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2004), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pelanggan Bengkel
Ajisaka Motor yang jumlahnya sangat banyak, maka dilakukan pengambilan
sampel untuk penelitian ini.
Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah non probability
sampling, dengan menggunakan metode accidental sampling, yaitu peneliti
memilih siapa saja anggota populasi yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan (Sugiyono, 2004).
Penentuan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
menggunakan rumus 15 atau 20 kali variabel independen. Jadi, diperoleh jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 responden.
Teknik Analisis Data
Suatu penelitian membutuhkan analisis data dan interpretasi yang
bertujuan menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam rangka mengungkap
fenomena sosial tertentu. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke
dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data penelitian
menggunakan metode statistika, seluruh perhitungan statistik mrnggunakan
program statistik SPSS versi 16.
13
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas
Validitas dari indikator dianalisis menggunakan df (degree of freedom)
dengan rumus df = n – k. Jadi, df yang digunakan adalah 100 – 5 = 95 dengan
alpha sebesar 5% maka menghasilkan nilai (uji dua sisi) sebesar 0,198.
Indikator dinyatakan valid apabila lebih besar daripada (Ghozali,
2006). Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa nilai dari semua
indikator lebih besar dari nilai . Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
seluruh indikator dalam penelitian ini adalah valid.
Hasil Uji Reliabilitas
Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,60. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s
Alpha Based on
Standardized
Items
Cut of
value
Keterangan
Bukti Fisik
( )
0,636 0,633 0,60 Reliabel
Keandalan
( )
0,674 0,675 0,60 Reliabel
Daya Tanggap
( )
0,695 0,692 0,60 Reliabel
Jaminan
( )
0,757 0,758 0,60 Reliabel
Empati
( )
0,733 0,732 0,60 Reliabel
Kepuasan
Pelanggan (Y)
0,634 0,631 0,60 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan pengujian pada tabel uji reliabilitas diketahui bahwa semua
variabel mempunyai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Maka dapat
disimpulkan bahwa keseluruhan variabel dalam penelitian ini adalah reliabel.
14
Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 16.0 dapat diketahui bahwa tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan
nilai VIF tidak lebih besar dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada multikolinearitas antar variabel independen dalam penelitian ini.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik
(scatterplot) seperti tampak pada Gambar berikut:
Dari grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas menghasilkan grafik normal probability plot seperti tampak
pada Gambar berikut:
15
Grafik normal probability plot di atas menunjukkan bahwa data menyebar
di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
Hasil Analisis Regresi Berganda
Dari hasil regresi berganda diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0,245 + 0,212 + 0,175 + 0,194 + 0,183
Persamaan regresi berganda tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel Bukti Fisik ( ) berpengaruh positif dengan nilai 0,245 terhadap
variabel Kepuasan Pelanggan (Y).
2. Variabel Keandalan ( ) berpengaruh positif dengan nilai 0,212 terhadap
variabel Kepuasan Pelanggan (Y).
3. Variabel Daya Tanggap ( ) berpengaruh positif dengan nilai 0,175
terhadap variabel Kepuasan Pelanggan (Y).
4. Variabel Jaminan ( ) berpengaruh positif dengan nilai 0,194 terhadap
variabel Kepuasan Pelanggan (Y).
5. Variabel Empati ( ) berpengaruh positif dengan nilai 0,183 terhadap
variabel Kepuasan Pelanggan (Y).
Hasil Uji Goodness of Fit
1. Uji F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel-variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-sama).
Kriteria yang digunakan adalah:
Jika probabilitas > 0,05 dan jika < maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 dan jika > maka Ho ditolak
16
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 479,160 5 95,832 42,921 ,000a
Residual 209,880 94 2,233
Total 689,040 99
a. Predictors: (Constant), Empati, Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Bukti Fisik
b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan hasil uji ANOVA didapatkan sebesar 42,921 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Karena > (42,921 lebih besar dari
2,31) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa
variabel independen yang meliputi bukti fisik ( ), keandalan ( ), daya
tanggap ( ), jaminan ( ) dan empati ( ) secara simultan atau bersama-
sama mempengaruhi variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y).
2. Uji t ( Uji Parsial)
Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi (α = 0,05 ) ditentukan sebagai
berikut :
Apabila > maka Ho ditolak dan Ha diterima
Apabila < maka Ho diterima dan Ha ditolak
Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut:
1. Nilai pada variabel bukti fisik ( ) adalah sebesar 2,681 dengan
tingkat signifikansi 0,009. Karena 2,681 > 1,985 dan 0,009 < 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulan : Variabel bukti fisik berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan pelanggan.
2. Nilai pada variabel keandalan ( ) adalah sebesar 2,629 dengan
tingkat signifikansi 0,010. Karena 2,629 > 1,985 dan 0,010 < 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
17
Kesimpulan : Variabel keandalan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan pelanggan.
3. Nilai pada variabel daya tanggap ( ) adalah sebesar 2,055
dengan tingkat signifikansi 0,043. Karena 2,055 > 1,985 dan 0,043 <
0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulan : Variabel daya tanggap berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
4. Nilai pada variabel jaminan ( ) adalah sebesar 2,405 dengan
tingkat signifikansi 0,018. Karena 2,405 > 1,985 dan 0,018 < 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulan : Variabel jaminan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan pelanggan.
5. Nilai pada variabel empati ( ) adalah sebesar 2,094 dengan
tingkat signifikansi 0,039. Karena 2,094 > 1,985 dan 0,039 < 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulan : Variabel empati berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan pelanggan.
3. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,834a ,695 ,679 1,49424 1,766
a. Predictors: (Constant), Empati, Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Bukti Fisik
b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan tabel diatas angka koefisien determinasi atau R² yang
dihasilkan adalah sebesar 0,695. Namun, untuk jumlah variabel independen
lebih dari 2 (dalam kasus ini 5) lebih baik digunakan Adjusted R Square
18
yaitu sebesar 0,679. Hal ini berarti hanya 67,9% variasi dari kepuasan
pelanggan (Y) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen di atas.
Sedangkan sisanya 32,1% (100% - 67,9% = 32,1%) dijelaskan oleh variabel
lain di luar kelima variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Interpretasi Hasil
Dari hasil pengujian Goodness of Fit, dapat disimpulkan bahwa variabel-
variabel independen dalam penelitian ini mampu menerangkan 67,9% variasi
kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Sedangkan sisanya 32,1% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dari kelima
variabel independen yang diuji secara individual yang paling dominan dalam
mempengaruhi kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor adalah bukti fisik
(dengan koefisien 0,245). Variabel berikutnya yang memiliki peran yang cukup
besar dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor adalah
keandalan (dengan koefisien 0,212). Selanjutnya variabel yang memiliki peran
yang cukup besar dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka
Motor adalah jaminan (dengan koefisien 0,194). Variabel empati memiliki peran
yang cukup besar dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka
Motor (dengan koefisien 0,183). Terakhir, variabel yang juga berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor adalah variabel daya
tanggap (dengan koefisien 0,175). Semua variabel independen dalam penelitian
ini berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor.
1. Hasil perhitungan uji t menunjukkan nilai koefisien bukti fisik dengan
menggunakan Standardized Beta Coefficient adalah 0,245 dengan nilai
sebesar 2,681 dan tingkat signifikansi 0,009. Sedangkan untuk
penelitian ini adalah 1,985. Maka dapat disimpulkan hipotesis pertama yang
berbunyi “Bukti fisik berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan
Bengkel Ajisaka Motor” adalah terbukti kebenarannya.
2. Hasil perhitungan uji t pada hipotesis kedua menunjukkan nilai koefisien
keandalan dengan menggunakan Standardized Beta Coefficient adalah 0,212
dengan nilai sebesar 2,629 dan tingkat signifikansi 0,010. Sedangkan
19
untuk penelitian ini adalah 1,985. Maka dapat disimpulkan hipotesis
kedua yang berbunyi “Keandalan berpengaruh positif terhadap kepuasan
pelanggan Bengkel Ajisaka Motor” adalah terbukti kebenarannya.
3. Hasil perhitungan uji t pada hipotesis ketiga menunjukkan nilai koefisien
daya tanggap dengan menggunakan Standardized Beta Coefficient adalah
0,175 dengan nilai sebesar 2,055 dan tingkat signifikansi 0,043.
Sedangkan untuk penelitian ini adalah 1,985. Maka dapat disimpulkan
hipotesis ketiga yang berbunyi “Daya tanggap berpengaruh positif terhadap
kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor” adalah terbukti kebenarannya.
4. Hasil perhitungan uji t pada hipotesis ke-empat menunjukkan nilai koefisien
jaminan dengan menggunakan Standardized Beta Coefficient adalah 0,194
dengan nilai sebesar 2,405 dan tingkat signifikansi 0,018. Sedangkan
untuk penelitian ini adalah 1,985. Maka dapat disimpulkan hipotesis
ke-empat yang berbunyi “Jaminan berpengaruh positif terhadap kepuasan
pelanggan Bengkel Ajisaka Motor” adalah terbukti kebenarannya.
5. Hasil perhitungan uji t pada hipotesis kelima menunjukkan nilai koefisien
empati dengan menggunakan Standardized Beta Coefficient adalah 0,183
dengan nilai sebesar 2,094 dan tingkat signifikansi 0,039. Sedangkan
untuk penelitian ini adalah 1,985. Maka dapat disimpulkan hipotesis
kelima yang berbunyi “Empati berpengaruh positif terhadap kepuasan
pelanggan Bengkel Ajisaka Motor” adalah terbukti kebenarannya.
Kemudian dari hasil uji F memperlihatkan bahwa variabel independen
yang digunakan dalam penelitian ini, yakni bukti fisik, keandalan, daya tanggap,
jaminan dan empati layak untuk menguji variabel dependen, yakni kepuasan
pelanggan. Hal tersebut ditunjukkan dari besarnya nilai F sebesar 42,921 dengan
tingkat signifikansi 0,000 (kurang dari 0,05).
20
SIMPULAN, KETERBATASAN dan SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel bukti fisik memiliki pengaruh paling besar terhadap kepuasan
pelanggan Bengkel Ajisaka Motor diantara variabel bebas lainnnya yang
diteliti yaitu sebesar 0,245. Selanjutnya pengaruh terbesar lainnya adalah
variabel keandalan sebesar 0,212 dan variabel jaminan sebesar 0,194.
Kemudian pengaruh besar lainnya adalah variabel empati sebesar 0,183.
Variabel daya tanggap memiliki pengaruh paling kecil yaitu 0,175.
2. Hipotesis pertama ( ) yang menyatakan bahwa bukti fisik berpengaruh
positif terhadap kepuasan pelanggan adalah terbukti kebenarannya. Hal ini
berarti bukti fisik merupakan salah satu faktor yang menentukan kepuasan
pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Bukti fisik mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan
terhadap bukti fisik maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi.
Namun jika persepsi pelanggan terhadap bukti fisik buruk maka kepuasan
pelanggan juga akan semakin rendah. Pengaruh positif ini tampak pada
sebagian besar pernyataan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor yang
menyatakan bahwa mereka memilih menggunakan jasa Bengkel Ajisaka
Motor karena adanya bukti fisik seperti penampilan karyawan,
kelengkapan peralatan, kebersihan bengkel, letak strategis bengkel, serta
fasilitas fisik yang baik.
3. Hipotesis kedua ( ) yang menyatakan bahwa keandalan berpengaruh
positif terhadap kepuasan pelanggan adalah terbukti kebenarannya. Hal ini
berarti keandalan merupakan salah satu faktor yang menentukan kepuasan
pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Keandalan yang dimiliki Bengkel
Ajisaka Motor akan menjamin kepuasan pelanggan. Keandalan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kepuasan pelanggan.
Semakin baik persepsi pelanggan terhadap keandalan maka kepuasan
pelanggan juga akan semakin tinggi. Namun jika persepsi pelanggan
21
terhadap keandalan buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin
rendah. Pengaruh positif ini tampak pada sebagian besar pernyataan
pelanggan Bengkel Ajisaka Motor yang menyatakan bahwa mereka
memilih menggunakan jasa Bengkel Ajisaka Motor karena adanya
keandalan dari pihak bengkel seperti keakuratan informasi yang diberikan
mekanik, perbaikan kerusakan, perubahan positif, mekanik mempunyai
pengetahuan luas, serta pelayanan tepat waktu.
4. Hipotesis ketiga ( ) yang menyatakan bahwa daya tanggap berpengaruh
positif terhadap kepuasan pelanggan adalah terbukti kebenarannya. Hal ini
berarti daya tanggap merupakan salah satu faktor yang menentukan
kepuasan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Daya tanggap yang diberikan
oleh perusahaan dengan baik akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Daya tanggap mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kepuasan
pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan terhadap daya tanggap maka
kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Namun jika persepsi
pelanggan terhadap daya tanggap buruk, maka kepuasan pelanggan juga
akan semakin rendah. Pengaruh positif ini tampak pada sebagian besar
pernyataan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor yang menyatakan bahwa
mereka memilih menggunakan jasa Bengkel Ajisaka Motor karena adanya
daya tanggap dari pihak bengkel seperti cepat tanggap dalam melayani
pelanggan dan menangani keluhan pelanggan, merespon keluhan dan
persoalan pelanggan, memenuhi permintaan pelanggan, ketepatan mekanik
mengambil tindakan serta pemberian informasi yang jelas kepada
pelanggan.
5. Hipotesis ke-empat ( ) yang menyatakan bahwa jaminan berpengaruh
positif terhadap kepuasan pelanggan adalah terbukti kebenarannya. Hal ini
berarti jaminan merupakan salah satu faktor yang menentukan kepuasan
pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Jaminan yang diberikan Bengkel
Ajisaka Motor meliputi 5 komponen, yaitu: komunikasi (communication),
kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence)
dan sopan santun (courtesy). Jaminan mempunyai hubungan erat dengan
22
kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan terhadap jaminan
maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Namun jika persepsi
pelanggan terhadap jaminan buruk, maka kepuasan pelanggan juga akan
semakin rendah. Pengaruh positif ini tampak pada sebagian besar
pernyataan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor yang menyatakan bahwa
mereka memilih menggunakan jasa Bengkel Ajisaka Motor karena adanya
jaminan dari pihak bengkel seperti jaminan komunikasi yang baik,
jaminan kepercayaan berupa pemberian garansi servis, jaminan keamanan
dan kenyamanan motor saat dikendarai, jaminan kompetensi/keterampilan
mekanik serta jaminan sopan santun/nilai moral yang tinggi.
6. Hipotesis kelima ( ) yang menyatakan bahwa empati berpengaruh positif
terhadap kepuasan pelanggan adalah terbukti kebenarannya. Hal ini berarti
empati merupakan salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan
Bengkel Ajisaka Motor. Empati mempunyai hubungan erat dengan
kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan terhadap empati
maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Namun jika persepsi
pelanggan terhadap empati buruk, maka kepuasan pelanggan juga akan
semakin rendah. Pengaruh positif ini tampak pada sebagian besar
pernyataan pelanggan Bengkel Ajisaka Motor yang menyatakan bahwa
mereka memilih menggunakan jasa Bengkel Ajisaka Motor karena adanya
empati dari pihak bengkel seperti perhatian khusus kepada pelanggan,
keadilan layanan, pemenuhan keinginan pelanggan, pelayanan yang
ramah, dan pemahaman kebutuhan pelanggan.
7. Variasi kepuasan pelanggan dijelaskan oleh variabel bukti fisik,
keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati sebesar 67,9%. Sedangkan
sisanya 32,1% dijelaskan oleh variabel lain di luar kelima variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
Penelitian ini juga masih memiliki keterbatasan-keterbatasan. Dengan
keterbatasan ini, diharapkan dapat dilakukan perbaikan untuk penelitian yang
akan datang. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :
23
1. Dalam proses pengambilan data primer, penelitian ini menggunakan
kuesioner untuk mengungkapkan pendapatnya tentang suatu
permasalahan. Dalam menjawab aspek-aspek yang ditanyakan, responden
tidak terlepas dari subjektivitas dalam memberikan informasi yang
menjadikan informasi yang didapatkan kurang detail.
2. Data pelanggan tidak diadministrasi dengan baik sehingga untuk
menyebarkan kuesioner peneliti harus menunggu pelanggan yang datang
ke Bengkel Ajisaka Motor. Hal ini mengakibatkan sebagian besar
responden yang mengisi kuesioner baru 1 kali menggunakan jasa Bengkel
Ajisaka Motor.
Berdasarkan temuan penelitian, maka diajukan saran-saran sebagai
berikut:
1. Variabel bukti fisik memberikan pengaruh terbesar terhadap kepuasan
pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Hal ini perlu dipertahankan dan
ditingkatkan oleh Bengkel Ajisaka Motor. Untuk menghindari pelanggan
agar tidak pindah ke bengkel lain, maka pihak bengkel perlu
meningkatkan bukti fisik melalui:
a. Mengubah penampilan karyawan menjadi lebih menarik.
b. Menambah peralatan bengkel yang masih kurang.
c. Selalu menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada
tempatnya serta membersihkan bengkel sebelum bengkel tutup.
d. Mengingat letak bengkel yang strategis di tepi jalan raya,
hendaknya bengkel menyediakan tempat parkir yang lebih luas.
e. Bengkel hendaknya menyediakan kamar mandi/WC yang memadai
yang bisa digunakan pelanggan untuk membuang hajat.
2. Variabel keandalan memberikan pengaruh besar terhadap kepuasan
pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Hal ini perlu dipertahankan dan
ditingkatkan oleh Bengkel Ajisaka Motor. Untuk menghindari pelanggan
agar tidak pindah ke bengkel lain, maka pihak bengkel perlu
meningkatkan keandalan melalui:
24
a. Mekanik hendaknya lebih berhati-hati dalam memberikan
informasi kepada pelanggan.
b. Mekanik hendaknya mampu memperbaiki setiap kerusakan yang
terjadi pada sepeda motor pelanggan.
c. Ada perubahan positif yang ditunjukkan dengan motor menjadi
lebih enak untuk dikendarai.
d. Pengetahuan luas tentang dunia otomotif perlu dimiliki mekanik
agar dapat menjawab pertanyaan dari pelanggan.
e. Perbaikan motor hendaknya dapat diselesaikan tepat waktu.
3. Variabel daya tanggap memberikan pengaruh kecil terhadap kepuasan
pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Hal ini perlu ditingkatkan oleh
Bengkel Ajisaka Motor. Untuk menghindari pelanggan agar tidak pindah
ke bengkel lain, maka pihak bengkel perlu meningkatkan daya tanggap
melalui:
a. Cepat tanggap mekanik dalam memperbaiki kerusakan yang terjadi
pada motor pelanggan perlu ditingkatkan.
b. Setiap keluhan dan persoalan dari pelanggan hendaknya dapat
direspon dan ditindaklanjuti dengan baik.
c. Mekanik mampu memenuhi permintaan khusus dari pelanggan.
d. Mekanik hendaknya tepat dalam mengambil tindakan.
e. Pemberian informasi yang jelas kepada pelanggan tentang cara
perawatan dan perbaikan motor yang baik.
4. Variabel jaminan memberikan pengaruh cukup besar terhadap kepuasan
pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Hal ini perlu dipertahankan dan
ditingkatkan oleh Bengkel Ajisaka Motor. Untuk menghindari pelanggan
agar tidak pindah ke bengkel lain, maka pihak bengkel perlu
meningkatkan jaminan melalui:
a. Mekanik hendaknya menggunakan bahasa yang lugas sehingga
pelanggan mengerti apa yang telah diinformasikan.
b. Kredibilitas yang baik bagi pelanggan pada masa yang akan datang
perlu ditingkatkan.
25
c. Bengkel hendaknya memberikan jaminan keamanan atas perbaikan
sepeda motor pelanggan.
d. Keterampilan mekanik dalam hal men-servis dan memodifikasi
motor perlu ditingkatkan lagi.
e. Sikap sopan dengan pelanggan perlu ditingkatkan lagi.
5. Variabel empati memberikan pengaruh cukup besar terhadap kepuasan
pelanggan Bengkel Ajisaka Motor. Hal ini perlu dipertahankan dan
ditingkatkan oleh Bengkel Ajisaka Motor. Untuk menghindari pelanggan
agar tidak pindah ke bengkel lain, maka pihak bengkel perlu
meningkatkan empati melalui:
a. Perhatian khusus terhadap pelanggan perlu ditingkatkan sehingga
pelanggan tertarik menggunakan jasa bengkel di masa yang akan
datang.
b. Mekanik hendaknya memberikan pelayanan yang adil sesuai
urutan kedatangan pelanggan.
c. Memenuhi keinginan pelanggan dalam hal memodifikasi motor.
d. Dalam menyikapi keluhan/komplain dari pelanggan hendaknya
mekanik lebih ramah lagi.
e. Pemahaman kebutuhan pelanggan secara spesifik perlu
ditingkatkan lagi agar tidak terjadi kesalahpahaman antara mekanik
dengan pelanggan.
6. Nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini sebesar 0,679 yang berarti
bahwa variabel-variabel yang diajukan dalam penelitian ini hanya mampu
menjelaskan variasi kepuasan pelanggan sebesar 67,9%. Sedangkan
sisanya 32,1% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model
penelitian ini, sehingga disarankan untuk menambah variabel-variabel lain
agar mampu memberikan nilai Adjusted R Square yang lebih tinggi.
26
DAFTAR PUSTAKA
Armistead, Colin G. and Clark Graham. 1999. Times Management Series. Jakarta:
PT. Elek Media Komputindo.
Aviliani dan Wilfridus. 1997. Membangun Kepuasan Pelanggan melalui Kualitas
Pelayanan, Usahawan No. 05, Th. XXVI.
Budi P. Effendi. 2009. Rahasia Sukses Membangun dan Mengelola Bengkel /
Toko Spare Part Motor. Semarang: Dahara Prize.
Engel, James F, et al. 1994. Perilaku Konsumen, Jilid 1. Jakarta: Binarupa
Akasara.
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan
Penerbit UNDIP.
Fitzsimmons, J.A. and Fitzsimmons, M.J. 2008. Service Management Operation,
Strategy, Information Technology. New York: The McGraw Hill
Companies, Inc.
Gasper, Vincent. 1999. Ekonomi Manajerial Pembuatan Keputusan Bisnis.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Gronroos, C. 1988. “Service Quality: the Six Criteria for Good Perceived Service
Quality”. Review of Bussines. Vol. 9, No. 3, pp. 10-13.
Hasan. 2006. “Pengaruh Kualitas Jasa Bank Syariah Terhadap Kepuasan Nasabah
pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang”. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis, Vol. 1, No. 1 April 2006, Hal. 1 – 14.
Kotler, Phillip. 1994. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian. Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium, Jakarta: PT Indeks
Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: PT INDEKS
Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip dan Garry Amstrong. 1996. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 2. Jakarta:
PT. Prenhallindo.
27
Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 2. Jakarta: Salemba
Empat.
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:
Salemba Empat.
Parasuraman, A., V. A Zeithaml, and L.L. Berry. 1985. “A Conceptual Modelof
Service Quality and its Implication for Future Research”. Journal of
Marketing. Vol. 48, Fall, pp. 41-50.
Parasuraman, A., V. A Zeithaml, and L.L. Berry. 1988. “ SERVQUAL: A
Multiple Item Scale for Measuring Customer Perseptions of Service
Quality”. Journal of Retailing. Vol. 64.
Parasuraman, A., V. A Zeithaml, and L.L. Berry. 1998. “ SERVQUAL: A
Multiple Item Scale for Measuring Consumer Perseptions of Service
Quality”. Journal of Retailing. Vol. 64, No.1.
Schnaars, S. P. 1991. Marketing Strategi: A Customer-Driven Approach. New
York: The Free Press.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Supranto, J. 2001. Statistik: Teori dan Aplikasi/Vol 1. Jakarta: Erlangga.
Taylor, S.A. and Baker, T.L. 1994. “An Assessment of the Relationship Between
Service Quality and Customer Satisfaction in the Formation of
Consumers’ Purchase Intentions”. Journal of Retailing. Vol.70. No.2,
pp.163-178.
Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tjiptono, Fandy. 2004. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing.
Tjiptono, Fandy. 2007. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing.
Zeithaml, V. A., L.L. Berry and A. Parasuraman. 1985. “Problems and Strategies
in Services Marketing”. Journal of Marketing. Spring, pp. 33-46.