Hambatan Epistimologis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah ...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP Eric...
Transcript of ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP Eric...
1
ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP
KEPUASAN PELANGGAN
(Studi di PT.Pelindo III Cab. Tg. Emas Semarang)
Eric Ferdinan Saleh A. ( C2A 004 046)
Idris, SE., MSi
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of Tangible, Responsivenessand Assurance to Customer Satisfaction of Port of Tanjung EmasSemarang. Hypothesis proposed from this research is: (a) There arepositive and significant influence from Tangible to Customer Satisfaction,(b) There are positive and significant influence from Responsiveness toCustomer Satisfaction, and (c) There are positive and significant influencefrom Assurance to Customer Satisfaction.
Sample of this research are from customer of Port of Tanjung EmasSemarang as many as 100 persons. Data obtained through primary data bydistributing questionnaires to be filled and through secondary dataobtained from Port of Tanjung Emas Semarang. Data analysis usingRegression model and the result are: (€a) Tangibles have positive andsignificant impact to Customer Satisfaction, (b) Responsiveness havepositive and significant impact to Customer Satisfaction, and (c) Assurancehave positive and significant impact to Customer Satisfaction.
Keywords: Tangible, Responsiveness, Assurance and CustomerSatisfaction.
2
1 . PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang
terdiri dari 17.058 pulau. Yang secara geografis terletak diantara benua Asia dan
Australia, serta diapit oleh Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Letak Negara
Indonesia yang strategis menjadikan Indonesia mempunyai peranan penting dalam
perdagangan di dunia. Bahkan sejak abad ke-7 Indonesia telah menjadi wilayah
perdagangan penting dengan menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan
Tiongkok dan India. Sebagai negara kepulauan yang memiliki peran penting
dalam perdagangan, Indonesia mengoptimalkan perhubungan laut sebagai media
penghubung dengan negara lain. Hal ini dibuktikan dengan Kerajaan Sriwijaya
menjadi salah satu kerajaan maritim terkuat di Asia Tenggara dengan daerah
kekuasaan yang membentang dari Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya,
Sumatera,Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. (http://id.wikipedia.org/wiki/indonesia)
Di masa sekarang ini dimana era perdagangan bebas kian menjadi konsep
ekonomi yang dianut oleh banyak negara di dunia termasuk Indonesia.
Perdagangan bebas dapat diartikan dengan penjualan produk antar negara tanpa
pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya. Dengan diterapkannya
perdagangan bebas di Indonesia maka arus barang dari atau ke Indonesia akan
meningkat tajam. Oleh karena itu sarana transportasi yang efisien dan efektif
sangat penting dalam rangka menciptakan biaya (cost) operasional angkutan pada
tingkat minimum. Salah satu sarana transportasi yang sangat murah untuk
menunjang kegiatan ekspor dan impor adalah transportasi melalui laut. Dengan
demikian dibutuhkan pelabuhan sebagai tempat penghubung antara moda laut
dengan moda darat. Pelabuhan sebagai penyedia jasa pelayanan jasa kepelabuhan
diharapkan mampu memberikan pelayanan yang prima, sehingga eksportir
maupun importir tidak dirugikan dengan peningkatan biaya akibat pelayanan yang
tidak optimal (http://id.wikipedia.org/wiki/Perdaganganbebas).
Saat ini jumlah pelabuhan di Indonesia sebanyak 2060 buah, terdiri dari
pelabuhan khusus dan umum. Pelabuhan umum sendiri dapat dibedakan menjadi
pelabuhan yang diusahakan dan pelabuhan yang tidak diusahakan. Berdasarkan
informasi dari Dirjen Perhubungan Laut (2000, III.2.6), jumlah pelabuhan yang
3
diusahakan di Indonesia sebanyak 111 pelabuhan di bawah manajemen PT.
Pelabuhan Indonesia I s/d IV (Persero). Bagi pelabuhan-pelabuhan ini,
pengelolaannya harus didasarkan atas prinsip-prinsip ekonomi perusahaan dan
dengan profesionalisme yang tinggi. Selain berfungsi sebagai public utilities atau
mengemban misi kepentingan umum, pelabuhan umum yang diusahakan juga
ditugasi oleh pemerintah untuk memperoleh laba yang memadai, demi menjaga
kelangsungan penyelenggaraan layanan jasa pelabuhan di Indonesia.
Petugas pandu memegang kunci dalam pelayanan kapal pada pelabuhan,
karena petugas pandu mengemban tanggung jawab terhadap olah gerak dan
keselamatan kapal dalam lingkungan pelabuhan. Bisa atau tidaknya kapal sandar
sangat bergantung kepada kecakapan petugas pandu dalam melaksanakan
tugasnya yang didukung oleh sarana dan prasarana pemanduan. Berikut kami
sampaikan data pendapatan jasa pemanduan Cabang Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang periode tahun 2007 – 2009 adalah sebagai berikut:
kategori tingkat kepuasan tinggi, dan kecepatan penanganan keluhan
berada dalam kategori tingkat kepuasan rendah. (2) Secara bersama-sama atau
simultan seluruh variabel, yaitu faktor keandalan (reliability) (X1), faktor
ketanggapan (responsiveness) (X2), faktor keyakinan (assurance) (X3), faktor
empati (emphaty) (X4), dan faktor berwujud (tangibel) (X5) berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar. (3) Secara parsial
faktor ketanggapan (responsiveness) (X2), faktor keyakinan (assurance) (X3),
faktor empati (emphaty) (X4), dan faktor berwujud (tangibel) (X5) berpengaruh
nyata dan positif terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar, sedangkan
faktor keandalan (reliability) (X1) dalam model ini tidak berpengaruh nyata dan
positif terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar.
Berdasarkan masalah tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk
mengambil Judul “ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN
TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN” (Studi kasus pada PT. Pelabuhan
Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang).
4
2. TELAAH TEORI
2.1 Kualitas Jasa
Penyajian layanan yang berkualitas dipertimbangkan sebagai suatu strategi
untuk sukses dan tetap hidup dalam lingkungan persaingan saat ini. Layanan
adalah suatu kegiatan yang memberikan manfaat atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual ke konsumen. Kandampully (dalam Wijaya, 2000:137) menyatakan
bahwa kualitas layanan memiliki peran yang sangat penting bagi kesuksesan
bisnis jasa.
2.2 Karakteristik Jasa
Menurut Kotler (2008:660) service memiliki empat karakteristik utama
yang membedakan jasa dari suatu barang, yaitu:
1.Intangibility
2.Inseparability
3.Variability
4.Perishability
2.3 Tangible
Sarana fisik meliputi fasilitas fisik, pelengkapan, pegawai dan sarana
komunikasi yang sesuai dengan harapan konsumen. Sarana fisik merupakan
pendukung dari produk jasa yang diberikan, apabila fasilitas fisik yang diberikan
perusahaan sesuai dengan harapan konsumen, maka kepuasan konsumen akan
meningkat.
Hasil penelitian Atmawati dan Wahyudin (2004) serta Yuliarmi dan
Riyasa (2007) membuktikan bahwa aspek fisik (Tangible) mempunyai pengaruh
positif terhadap kepuasan nasabah, apabila pelayanan memiliki aspek fisik yang
bagus, maka kepuasan nasabah akan meningkat Berdasarkan hipotesis di atas,
maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut:
H1:Tangible berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan
2. 4 Responsiveness
Daya Tanggap (Responsiveness) menurut Tjiptono (2006:70), adalah
keinginan para staf dan karyawan untuk membantu para konsumen dan
memberikan pelayanan dengan tanggap. Daya tanggap berpengaruh positif
5
terhadap kepuasan konsumen, apabila dalam pelayanan perusahaan adalah
tanggap terhadap permasalahan-permasalah yang terjadi, maka kepuasan
konsumen akan meningkat.
Menurut Zeithaml. dkk. (dalam Widhyarto.2008:15) daya tanggap
(responsiveness) adalah pemberian pelayanan secara cepat dan tanggap. Tingkat
kesediaan atau kepedulian ini akan dilihat sampai sejauh mana pihak perusahaan
berusaha dalam membantu konsumennya. Hasil penelitian Atmawati dan
Wahyudin (2004) serta Yuliarmi dan Riyasa (2007) membuktikan bahwa daya
tanggap (Responsiveness) mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan
nasabah, apabila pelayanan memiliki daya tanggap yang bagus, maka kepuasan
nasabah akan meningkat Berdasarkan hipotesis di atas, maka dapat dikemukakan
hipotesis sebagai berikut :
H2:Responsiveness berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan
2.5 Assurance
Menurut Zeithaml. dkk. (1985) keyakinan (assurance) adalah jaminan
kepada pelanggan mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya
yang dimiliki oleh para staf, bebas dari bahaya atau resiko keragu – raguan
(Widhyarto.2008:17).
Menurut Parasuraman. dkk. (dalam Widhyarto.2008:17) yaitu
pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk
menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi
beberapa komponen antara lain komunikasi (communication), kredibilitas
(credibility), keamanan (security), kompetensi (competence), dan sopan santun
(courtesy).
Hasil penelitian Atmawati dan Wahyudin (2004) serta Yuliarmi dan
Riyasa (2007) membuktikan bahwa Assurance (Keyakinan) mempunyai
pengaruh positif terhadap kepuasan nasabah, apabila pelayanan memiliki
keyakinan yang bagus, maka kepuasan nasabah akan meningkat Berdasarkan
hipotesis di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut:
H 3:Assurance berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan
6
3. METODE PENELITIAN
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen
atau pelanggan PT.Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas
Semarang sebanyak 100 orang yang terdiri dari perwakilan agen-agen pelayaran.
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1) Tangible (wujud nyata)
Aspek fisik menurut Tjiptono (2006:70) adalah berusaha untuk
memperbaiki fasilitas pelayanan, seperti tempat parkir yang luas dan aman,
jumlah kasir agar antrean tidak terlalu panjang. Sarana fisik meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi yang sesuai dengan harapan
konsumen. Mengacu pada teori di atas, maka indikator untuk Tangible (Wujud
Nyata) adalah:
a. Jumlah petugas pandu yang memadai.
b. Sarana bantu pemanduan yang memadai.
c. Peralatan pandu yang memadai.
d. Perlengkapan pandu yang memadai.
e. Gedung Kepanduan yang nyaman.
2) Responsiveness (Daya tanggap)
Daya tanggap menurut Zeithmal, dkk. (Widhyarto.2008:15) adalah
pemberian pelayanan secara tepat dan tanggap. Tingkat kesediaan atau kepedulian
ini akan dilihat sampai sejauh mana pihak perusahaan berusaha dalam membantu
konsumennya. Adapun bentuknya dapat dilakukan dengan penyampaian informasi
yang jelas, tindakan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh pelanggan. Mengacu
pada teori di atas, maka indikator untuk Responsiveneess (Daya Tanggap) adalah:
a. Petugas pandu memberikan pelayanan secara cepat.
b. Petugas pandu memiliki kerjasama tim yang baik dalam memberikan
pelayanan.
c. Petugas pandu tanggap terhadap pertanyaan pelanggan.
d. Petugas pandu tanggap terhadap keluhan pelanggan.
e. Petugas pandu dapat menanggapi kebutuhan khusus pelanggan.
7
3) Jaminan (Assurance)
Jaminan menurut Parasuraman. dkk. (Widhyarto.2008:17) adalah
pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk
menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. hal ini meliputi
beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibelitas, keamanan, kompetensi
dan sopan santun.
Mengacu pada teori di atas, maka indikator untuk Assurance (Jaminan) adalah:
a) Petugas pandu mempunyai keahlian dalam bekerja.
b) Petugas pandu memperhatikan aspek keselamatan dalam bekerja.
c) Petugas pandu memberikan rasa aman kepada pelanggan.
d) Petugas pandu memberikan garansi dalam setiap kegiatan pemanduan.
e) Petugas pandu bersikap adil dalam melayani semua pelanggan.
4) Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan menurut Tjiptono,2000:146 adalah evaluasi purna
beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil sama
atau melampaui harapan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang
diperoleh tidak memenuhi harapan.
Mengacu pada teori diatas, maka indikator untuk kepuasan pelanggan adalah:
a) Pelanggan puas terhadap berbagai fasilitas yang disediakan PT.Pelabuhan
Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang.
b) Pelanggan puas terhadap daya tanggap petugas pandu PT.Pelabuhan Indonesia
III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang.
c) Pelanggan puas terhadap kecepatan pelayanan yang diberikan PT.Pelabuhan
Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang.
d) Pelanggan merasa yakin bahwa karyawan PT.Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang dapat melayani konsumen secara
adil.
e) Pelanggan merasa yakin bahwa karyawan PT.Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang mampu mengatasi masalah yang
dihadapinya.
8
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Hasil Penelitian
Sebelum membahas pada pembuktian dan pembahasan hasil penelitian,
untuk menghindari bias penelitian yang muncul dari pengumpulan data kuesioner,
terlebih dahulu akan dibahas dan ditunjukkan mengenai diskripsi jawaban
responden, validitas dan reliabilitas dari item-item kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini.
4.2 Deskripsi Jawaban Responden
Deskripsi jawaban responden di sini dimaksudkan untuk menganalisis data
berdasarkan atas hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-
masing indikator pengukur variabel. Bagian analisis ini akan membahas mengenai
bentuk sebaran jawaban responden terhadap seluruh konsep yang diukur. Dari
sebaran jawaban responden selanjutnya akan diperoleh satu kecenderungan atas
jawaban responden tersebut. Karena masing-masing variabel terdiri lebih dari satu
item kuesioner, maka untuk mendapatkan kecenderungan jawaban responden
terhadap jawaban masing-masing variabel akan didasarkan pada nilai rata-rata
skor jawaban yang selanjutnya akan dikategorikan pada rentang skor berikut ini :
Skor minimum = 1
Skor maksimum = 5
5 – 1
Lebar skala = = 0,8
5
Dengan demikian kategori skala dapat ditentukan sebagai berikut
1,0 - 1,80 = Sangat rendah
1,81 - 2,60 = Rendah
2,61 - 3,40 = Sedang
3,41 – 4,20 = Tinggi
4,21 - 5,00 = Sangat tinggi
Distribusi dari masing-masing kategori tanggapan responden untuk
masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
9
4.2.1 Deskripsi Variabel Tangible
Wujud fisik (tangible) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Jumlah pandu, peralatan,
perlengkapan, sarana bantu dan gedung adalah merupakan bentuk dari bukti nyata
dari kemungkinan akan tingginya kualitas pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan. Penelitian ini menggunakan 5 item kuesioner bukti Fisik untuk
mengukur persepsi pelanggan mengenai bukti fisik dari pelayanan yang ada di PT.
Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas. Hasil tanggapan
terhadap tangible dapat dijelaskan pada Tabel 4.5 berikut ini :
Tabel 4.5Tanggapan Responden Mengenai Tangible
No Indikator Skor Jml Rata-
rata
Kriteria
SS S N TS STS
1 Jumlah petugas pandu yang
memadai.
19 53 21 7 0 384 3.84 Tinggi
2 Sarana bantu pemanduan
yang memadai.
11 47 23 19 0 350 3.50 Tinggi
3 Peralatan pandu yang
memadai.
12 59 20 9 0 374 3.74 Tinggi
4 Perlengkapan pandu yang
memadai.
14 51 28 7 0 372 3.72 Tinggi
5 Gedung Kepanduan yang
nyaman.
21 41 28 10 0 373 3.73 Tinggi
Rata-rata 370.6 3.71 Tinggi
Sumber : Data primer yang diolah 2011
Tanggapan respoden sebagaimana pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memberikan tanggapan adanya penilaian setuju yang
tinggi terhadap wujud fisik (tangible) yang dimiliki oleh PT. Pelabuhan Indonesia
III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang, dengan rata-rata skor sebesar 3,71.
Artinya tanggapan responden menunjukkan penilaian yang tinggi mengenai
kondisi fisik (tangible) dari PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang
10
Tanjung Emas Semarang. Hal ini didukung oleh adanya kondisi dan fasilitas fisik
yang dimiliki oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas.
Tampilan fisik PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung
Emas dinilai penting oleh banyak pelanggan. Beberapa faktor yang menyebabkan
perlunya wujud fisik PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas
bagi para pelanggan, adalah keberadaan wujud fisik yang baik akan menunjang
kualitas pelayanan pelabuhan yang menjadi penilaian awal akan bentuk
profesionalisme perusahaan dalam melayani pelanggan.
Pada indikator pertama diperoleh bahwa PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Emas sudah memiliki Jumlah petugas pandu yang
memadai. Jumlah petugas pandu yang cukup akan dapat dengan cepat memandu
banyak kapal yang kemungkinan besar datang secara hampir bersamaan sehingga
akan meminimalisasi waktu tunggu kapal.
Pada indikator kedua diperoleh bahwa PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Emas sudah memiliki sarana bantu pemanduan yang
memadai. Sarana bantu pemanduan diantaranya adalah adanya kapal pandu yang
siap mengantar pandu untuk melaksanakan kegiatan pemanduan.
Pada indikator ketiga diperoleh bahwa PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Emas sudah memiliki peralatan pandu yang memadai.
Ketersedian peralatan pandu sangat menunjang kegiatan pemanduan dan peralatan
yang mutlak dalam kegiatan pemanduan yakni Radio sebagai penghubung antara
kapal dan radio operator.
Pada indikator keempat diperoleh bahwa PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Emas sudah memiliki perlengkapan pandu yang
memadai. Ketersediaan perlengkapan pandu juga menunjang kegiatan
pemanduan, perlengkapan yang dimaksud disini yakni seragam pandu sebagai
identitas pandu, Life Jacket / pelampung sebagai pengaman dan lain sebagainya.
Pada indikator kelima diperoleh bahwa PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Emas sudah memiliki gedung Kepanduan yang
nyaman. Gedung kepanduan yang nyaman akan meningkatkan kinerja petugas
pandu dalam melayani pelanggan selama 24 jam.
11
4.2.2 Deskripsi Variabel Responsiveness
Daya tanggap (responsiveness) adalah pemberian pelayanan kepada
pelanggan dengan cepat dan tanggap. Penelitian ini menggunakan 5 item
kuesioner responsiveness untuk mengukur persepsi pelanggan mengenai
ketanggapan karyawan dan pihak PT. Pelindo terhadap pelanggan. Hasil
tanggapan terhadap variabel daya tanggap (responsiveness) dapat dijelaskan pada
tabel 4.6 berikut ini :
Tabel 4.6Tanggapan Responden Mengenai Responsiveness
No Indikator Skor Jml Rata-
rata
Kriteria
SS S R TS STS
1 Petugas pandu memberikan
pelayanan secara cepat
16 45 26 13 0 364 3.64 Tinggi
2 Petugas pandu memiliki
kerjasama tim yang baik dalam
memberikan pelayanan
23 53 20 4 0 395 3.95 Tinggi
3 Petugas pandu tanggap terhadap
pertanyaan pelanggan.
15 54 25 6 0 378 3.78 Tinggi
4 Petugas pandu tanggap terhadap
keluhan pelanggan
16 45 31 8 0 369 3.69 Tinggi
5 Petugas pandu dapat
menanggapi kebutuhan khusus
pelanggan
15 47 30 8 0 369 3.69 Tinggi
Rata-rata 375 3.75 Tinggi
Sumber : Data primer yang diolah 2011
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memberikan tanggapan yang besar terhadap daya
tanggap dari pelayanan yang diberikan oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Cabang Tanjung Emas Semarang, yaitu dengan rata-rata sebesar 3,75. Artinya
pelanggan memberikan penilaian yang baik terhadap ketanggapan yang dimiliki
12
oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang. Hal
ini ditunjukkan oleh adanya sikap karyawan yang cepat dalam melayani setiap
pelanggan, menyelesaikan setiap masalah dilakukan dengan cepat dan tepat.
Pada indikator kelima diperoleh bahwa PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Emas sudah memiliki petugas pandu yang dapat
menanggapi kebutuhan khusus pelanggan.
4.2.3 Deskripsi Variabel Assurance
Jaminan (assurance) menunjukkan kemampuan menumbuhkan
kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi
para pelanggannya. Penelitian ini menggunakan 5 item kuesioner assurance untuk
mengukur persepsi pelanggan mengenai jaminan yang diberikan oleh pihak PT.
Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas kepada pelanggannya
Hasil tanggapan terhadap assurance dapat dijelaskan pada tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7Tanggapan Responden Mengenai Assurance
No Indikator Skor Jml Rata-
rata
Kriteria
SS S R TS STS
1 Petugas pandu mempunyai
keahlian dalam bekerja.
44 52 4 0 0 440 4.40 Sangat
Tinggi
2 Petugas pandu memperhatikan
aspek keselamatan dalam
bekerja.
35 52 12 1 0 421 4.21 Sangat
Tinggi
3 Petugas pandu memberikan rasa
aman kepada pelanggan.
25 54 20 1 0 403 4.03 Tinggi
4 Petugas pandu memberikan
garansi dalam setiap kegiatan
pemanduan.
19 31 45 4 1 363 3.63 Tinggi
5 Petugas pandu bersikap adil
dalam melayani semua
pelanggan.
19 38 38 5 0 371 3.71 Tinggi
Rata-rata 399.6 4.00 Tinggi
13
Sumber : Data primer yang diolah 2011
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memberikan tanggapan yang besar terhadap variabel
jaminan (assurance) yang diberikan oleh pihak PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Emas, dengan rata-rata sebesar 4,00. Artinya
responden menilai adanya jaminan yang tinggi yang diberikan oleh pihak PT.
Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang. Hal ini
didukung oleh adanya kemampuan dari karyawan PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Emas dalam memberikan rasa aman dan dapat
dipercaya. Pelanggan yang diwakili oleh jawaban responden menyatakan akan arti
pentingnya jaminan jasa bisa memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada
pelanggan akan tidak adanya proses pelayanan kepada pelanggan.
Pada indikator pertama diperoleh bahwa PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Emas sudah memiliki petugas pandu yang mempunyai
keahlian dalam bekerja. Petugas pandu memiliki kemampuan dalam memberikan
pelayanan sehingga pelaksanaan pemanduan dapat berjalan dengan baik.
Pada indikator kedua diperoleh bahwa PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Emas sudah memiliki petugas pandu memperhatikan
aspek keselamatan dalam bekerja. Dalam pelaksanaan pemanduan aspek
keselamatan merupakan prioritas bagi pandu, dikarenakan kapal yang dipandu
bermuatan manusia dan barang yang bernilai.
Pada indikator ketiga diperoleh bahwa PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Emas sudah memiliki petugas pandu yang dapat
memberikan rasa aman kepada pelanggan. Perasaan aman pelanggan akan
menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap petugas pandu.
Pada indikator keempat diperoleh bahwa PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Emas sudah memiliki petugas pandu yang dapat
memberikan garansi dalam setiap kegiatan pemanduan. Pemberian garansi kepada
pengguna jasa akan meningkatkan kepercayaan pengguna jasa terhadap
perusahaan.
14
Pada indikator kelima diperoleh bahwa PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Emas sudah memiliki petugas pandu yang bersikap adil
dalam melayani semua pelanggan. Keadilan dalam pemberian pelayanan
menjadikan setiap pelanggan merasa diperlakukan sama oleh pihak perusahaan.
4.2.4 Deskripsi Variabel Kepuasan Pelanggan
Kepuasan merupakan suatu perasaan di dalam diri seseorang terhadap apa
yang telah diperoleh dan dirasakan ketika ia menjadi seorang pelanggan.
Penelitian ini menggunakan 5 item kuesioner kepuasan pelanggan. Hasil
tanggapan terhadap kepuasan pelanggan dapat dijelaskan pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Pelanggan
No Indikator Skor Jml Rata-
rata
Kriteria
SS S R TS STS
1 Pelanggan puas terhadap
berbagai fasilitas yang
disediakan PT.Pelabuhan
Indonesia III (Persero) Cabang
Tanjung Emas Semarang.
15 52 23 10 0 372 3.72 Tinggi
2 Pelanggan puas terhadap daya
tanggap petugas pandu
PT.Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung
Emas Semarang.
16 48 30 6 0 374 3.74 Tinggi
3 Pelanggan puas terhadap
kecepatan pelayanan yang
diberikan PT.Pelabuhan
Indonesia III (Persero) Cabang
Tanjung Emas Semarang.
19 51 26 4 0 385 3.85 Tinggi
4 Pelanggan merasa yakin
bahwa karyawan
PT.Pelabuhan Indonesia III
22 49 26 3 0 390 3.90 Tinggi
15
(Persero) Cabang Tanjung
Emas Semarang dapat
melayani konsumen secara
adil.
5 Pelanggan merasa yakin
bahwa karyawan
PT.Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung
Emas Semarang mampu
mengatasi masalah yang
dihadapinya.
21 62 17 0 0 404 4.04 Tinggi
Rata-rata 385 3.85 Tinggi
Sumber : Data primer yang diolah 2011
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memberikan tanggapan kepuasan yang tinggi atas
kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Cabang Tanjung Emas Semarang, dengan rata-rata sebesar 3,85. Hal ini didukung
oleh adanya kepuasan pelanggan dan dengan sedikitnya komplain dari pelanggan.
Pada indikator pertama diperoleh bahwa pelanggan PT. Pelabuhan
Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas sudah memiliki perasaan puas
terhadap berbagai fasilitas yang disediakan PT.Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Cabang Tanjung Emas Semarang. Kondisi yang baik dari fasilitas akan
meningkatkan performa pandu dalam melayani pelanggan.
Pada indikator kedua diperoleh bahwa pelanggan PT. Pelabuhan Indonesia
III (Persero) Cabang Tanjung Emas sudah memiliki perasaan puas terhadap daya
tanggap petugas pandu PT.Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung
Emas Semarang. Kecepatan dan kemampuan petugas pandu dapat dengan baik
memandu kapal.
Pada indikator ketiga diperoleh bahwa pelanggan PT. Pelabuhan Indonesia
III (Persero) Cabang Tanjung Emas sudah memiliki perasaan puas terhadap
kecepatan pelayanan yang diberikan PT.Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang
16
Tanjung Emas Semarang. Pelayanan yang cepat akan meminimalisasi waktu
tunggu pandu dan juga menghemat biaya.
Pada indikator keempat diperoleh bahwa pelanggan PT. Pelabuhan
Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas sudah memiliki perasaan yakin
bahwa karyawan PT.Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas
Semarang dapat melayani konsumen secara adil. Keadilan dalam pemberian
pelayanan menjadikan setiap pelanggan merasa diperlakukan sama oleh pihak
perusahaan.
4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.2.3.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji keabsahan dari kuesioner yang
digunakan untuk mengukur suatu variabel. Pengujian validitas dilakukan dengan
menggunakan rumus korelasi product moment. Sebuah indikator dinyatakan valid
jika memiliki nilai korelasi diatas r tabel.
Tabel 4.9Hasil Pengujian Validitas
No Indikator R r tabel Keterangan
1 Tangible
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Indikator 5
0,734
0,781
0,879
0,903
0,679
0,197
0,197
0,197
0,197
0,197
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
2 Responsiveness
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Indikator 5
0,834
0,827
0,846
0,888
0,806
0,197
0,197
0,197
0,197
0,197
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
3 Assurance
Indikator 1 0,681 0,197 Valid
17
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Indikator 5
0,763
0,793
0,814
0,824
0,197
0,197
0,197
0,197
Valid
Valid
Valid
Valid
4 Kepuasan Pelanggan
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Indikator 5
0,787
0,815
0,838
0,805
0,779
0,197
0,197
0,197
0,197
0,197
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Dari tabel 4.9 dapat diperoleh bahwa semua indikator yang digunakan
untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini
mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari rtable = 0,197 (nilai r tabel
untuk n=100). Sehingga semua indikator tersebut adalah valid.
4.2.3.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kehandalan dari suatu alat
ukur (kuesoioner) dalam mengukur suatu variabel. Pengujian reliabilitas akan
dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha. Ringkasan hasil pengujian
validitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.10Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Alpha Keterangan
Tangible 0,848 Reliabel
Responsiveness 0,895 Reliabel
Assurance 0,832 Reliabel
Kepuasan Pelanggan 0,861 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai
koefisien Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan
semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel
18
sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel
tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.
4.2.4 Uji Asumsi Klasik
Suatu model regresi yang baik harus memenuhi tidak adanya masalah
asumsi klasik dalam modelnya. Jika masih terdapat asumsi klasik maka model
regresi tersebut masih memiliki bias. Jika suatu model masih terdapat adanya
masalah asumsi klasik, maka akan dilakukan langkah revisi model ataupun
penyembuhan untuk menghilangkan masalah tersebut. Pengujian asumsi klasik
akan dilakukan berikut ini.
4.2.4.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan terhdap residual regresi. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan grafik P-P Plot. Data yang normal adalah data
yang membentuk titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hasil
analisis regresi linier dengan grafik normal P-P Plot terhadap residual error model
regresi diperoleh sudah menunjukkan adanya pola grafik yang normal., yaitu
adanya sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis diagonal.
Gambar 4.1
Pengujian normalitas (P-Plot)
19
Selain itu normalitas juga dapat dilihat dengan menggunakan kurva
histogram. Data dapat dikatakan normal jika bentuk kurva memiliki
kemiringan yang cenderung imbang, baik pada sisi kiri maupun sisi kanan, dan
kurva bebentuk menyerupai lonceng yang hampir sempurna.
Gambar 4.2
Pengujian Normalitas (Kurva Histogram)
4.2.4.2 Pengujian Multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan nilai VIF.
Suatu variabel menunjukkan gejala multikolinieritas bisa dilihat dari nilai VIF
(Variance Inflation Factor) yang tinggi pada variabel-variabel bebas suatu model
suatu model regresi. Nilai VIF dari variabel bebas pada model regresi adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.11Pengujian Multikolinieritas
Variabel VIF Keterangan
Tangible 1.413 Tidak multikolinier
Responsiveness 1.465 Tidak multikolinier
Assurance 1.601 Tidak multikolinier
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011
Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai VIF dari semua variabel bebas
memiliki nilai yang lebih kecil dari 10. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel
20
penelitian tidak menunjukkan adanya gejala multikolinieritas dalam model
regresi.
4.2.4.3 Pengujian Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian residual antara yang satu dengan yang lain. Jika varian
residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut
homokedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut heterokedastisitas. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heterokedastisitas dapat dilakukan
dengan menggunakan grafik heterokedastisitas antara nilai prediksi variabel
dependen dengan variabel indepeden. Dari scatterplots dibawah ini terlihat titik-
titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 dan
sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada
model regresi, sehingga model regresi layak untuk digunakan dalam melakukan
pengujian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.3Pengujian Heterokedastisitas
21
4.2.5. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menjawab hipotesis yang diajukan, maka akan digunakan analisis
regresi linier berganda dengan variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan
pelanggan. Hasil pengujian regresi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12Model Regresi dan Pengujian Hipotesis
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.526 .925 1.650 .102
Tangible .210 .076 .230 2.755 .007
Responsiveness .220 .075 .248 2.920 .004
Assurance .433 .095 .405 4.560 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Bentuk persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut :
Y = 0,230 X1 + 0,248 X2 + 0,405 X3
Dari model tersebut diperoleh bahwa koefisien regresi untuk semua
variabel adalah positif.
a. Koefisien variabel tangibles diperoleh sebesar 0,230 dengan arah positif. Hal
ini berarti bahwa peningkatan bukti fisik akan meningkatkan kepuasan
pelanggan dan sebaliknya penurunan bukti fisik akan menurunkan kepuasan
pelanggan.
b. Koefisien variabel responsiveness diperoleh sebesar 0,248 dengan arah positif.
Hal ini berarti bahwa peningkatan daya tanggap akan meningkatkan kepuasan
pelanggan dan sebaliknya penurunan daya tanggap akan menurunkan
kepuasan pelanggan.
c. Koefisien variabel assurance diperoleh sebesar 0,405 dengan arah positif. Hal
ini berarti bahwa peningkatan jaminan akan meningkatkan kepuasan
22
pelanggan dan sebaliknya penurunan jaminan akan menurunkan kepuasan
pelanggan.
4.2.6. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan
menggunakan pengujian secara simultan dan pengujian secara parsial. Masing-
masing pengujian disajikan berikut ini.
4.2.6.1 Pegujian Secara Simultan
Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel
terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F.
Tabel 4.13Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 490.024 3 163.341 35.742 .000a
Residual 438.726 96 4.570
Total 928.750 99
a. Predictors: (Constant), Assurance, Tangible , Responsiveness
b. Dependent Variable: Kepuasan
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS diperoleh
nilai F sebesar 35,742 dengan tingkat signifikansi 0,000. Jika dilihat dari nilai
signifikansi F tersebut diperoleh bahwa nilai sig F lebih kecil dari 0,05. Hal ini
berarti bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa variable tangible, rsponsiveness
dan assurance mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
pelanggan.
4.2.6.2 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya.
Nilai koefisien determinasi digunakan adjusted R square.
23
Tabel 4.14Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .726a .528 .513 2.13777
a. Predictors: (Constant), Assurance, Tangible ,
Responsiveness
b. Dependent Variable: Kepuasan
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS diketahui
bahwa koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,513. Hal ini
berarti 51,3% kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel kualitas
pelayanan yaitu tangible, rsponsiveness dan assurance, sedangkan 48,7%
kepuasan pelanggan dapat dijelaskan dari variabel lain selain ketiga variabel
tersebut.
4.2.6.3 Pegujian Secara Parsial
Pengujian secara parsial merupakan salah satu bentuk pengujian pengaruh
dari masing-masing variabel dengan asumsi bahwa variabel lain adalah konstan.
Hasil pengujian secara parsial adalah dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebelumya dan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Variabel Bukti Fisik / Tangibles
Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel Bukti fisik (X1)
diperoleh koeifisen regresi memiliki arah positif dan nilai t hitung = 2,755
dengan tingkat signifikansi 0,007. Dengan menggunakan batas signifikansi
0,05, maka nilai signifikansi 0,007 tersebut lebih kecil dari 0,05. Variabel
Responsiveness / Daya Tanggap
Untuk variabel Daya tanggap (X2) diperoleh koeifisen regresi memiliki arah
positif dan nilai t hitung = 2,920 dengan tingkat signifikansi 0,004. Dengan
menggunakan batas signifikansi 0,05, maka nilai signifikansi 0,004 tersebut
lebih kecil dari 0,05.
24
2) Variabel Assurance / Jaminan
Dan untuk variabel Jaminan (X3) diperoleh koeifisen regresi memiliki arah
positif dan nilai t hitung = 4,560 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan
menggunakan batas signifikansi 0,05, maka nilai signifikansi 0,000 tersebut
lebih kecil dari 0,05.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian selanjutnya dapat dijelaskan pembahasan
sebagai berikut:
4.3.1 Pengaruh Bukti fisik terhadap kepuasan pelanggan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bukti fisik memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil penelitian ini
juga mendukung penelitian sebelumnya. Sebagai suatu perusahaan pemberi
jasa yang berkompetensi terhadap usahanya, maka penyediaan fasilitas, atau
sarana jasa pelayanan yang baik akan secara langsung berpengaruh terhadap
kualitas pelayanan yang diberikan. Hal ini dengan demikian memunculkan
bahwa pada waktu pertama kali calon pelanggan ingin mendapatkan jasa
perusahaan, maka perhatian pertama adalah pada bukti fisik dari perusahaan
yang akan memberikan pelayanan.
4.3.2 Pengaruh daya tanggap terhadap kepuasan pelanggan.
Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa variabel daya tanggap
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel ketanggapan yang lebih baik oleh
pihak perusahaan penyedia jasa akan memberikan peningkatan terhadap
kepuasan pelanggan.
4.3.3 Pengaruh Jaminan terhadap kepuasan pelanggan.
Hasil penelitian mendapatkan bahwa jaminan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Jaminan yang lebih besar yang
diberikan oleh perusahaan terhadap pelanggan akan meningkatkan kepuasan
pelanggan.
25
5. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel Tangible (wujud nyata) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan konsumen, hal ini dibuktikan dengan diperoleh koefisien
regresi memiliki arah positif dan nilai t hitung = 2,755 dengan tingkat
signifikansi 0,007 tersebut lebih kecil dari batas signifikansi 0,05, sehingga
H1 diterima.
2. Variabel Responsiveness (daya tanggap) juga memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan konsumen, hal ini dibuktikan dengan diperoleh
koefisien regresi memiliki arah positif dan nilai t hitung = 2,920 dengan
tingkat signifikansi 0,004 tersebut lebih kecil dari batas signifikansi 0,05,
sehingga H2 diterima.
3. Variabel Assurance (jaminan) juga berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan konsumen, hal ini dibuktikan dengan diperoleh koefisien regresi
memiliki arah positif dan nilai t hitung = 4,560 dengan tingkat signifikansi
0,000 tersebut lebih kecil dari batas signifikansi 0,05, sehingga H3 diterima.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Perusahaan
1. Dari hasil penelitian bahwa assurance merupakan variabel yang paling kuat
mempengaruhi kepuasan pelanggan
2. Dari hasil penelitian bahwa tangible merupakan variabel yang paling lemah
mempengaruhi kepuasan pelanggan.
5.2.2 Saran Untuk Penelitian Mendatang
Dari hasil penelitian determinasi, variabel Tangible, Responsiveness dan
Assurance memiliki determinasi terhadap variabel terikatnya yakni Kepuasan
Pelanggan sebesar 51,3%, sisanya sebesar 48,7% dipengaruhi oleh variabel lain.
Oleh karena itu, untuk penelitian mendatang disarankan untuk menambah variabel
penelitian yang mungkin berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, misalnya
Emphaty (Perhatian) dan Reliability (Keandalan).
26
DAFTAR PUSTAKA
Atmawati, R dan Wahyuddin, M. 2004, Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap
Kepuasan Konsumen Pada Matahari Departement Store Di Solo Grand
Mall. Jurnal. Jalan A. Yani, Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta 67102
Barkley, Bruce T and James H Saylor. 1994. Customer Driven Project
Management, A New Paradigm in Total Quolity Implementation
Singapore.
Bernadine, 2005, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan Studi Kasus pada Rumah Makan Pondok Laras di Kelapa Dua,
Depok. Jurnal Ekonomi Perusahaan Vol 12 No. 3, September 2005.
Dirjen Perhubungan Laut. DEBHUB. Seminar Nasional Pengembangan
Infrastruktur Maritim di Indonesia. Makalah tidak dipublikasikan. ITB
Ocean Expo 2000
Djarwanto, Subagyo, 2000. Statistik Induktif. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Feby Widhyarto, 2008, Analisis IPA (Importance And Performance Analysis)
Untuk Mengukur Tingkat Kepuasan Pengguna Bengkel Resmi Yamaha Di
Semarang. “Skripsi”
Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program SPSS.
Semarang, BP-UNDIP.
Griselda, G dan Panjaitan, T.M, 2007, Analisis Pengaruh Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Konsumen Restoran Pulau Dua. Jurnal Manajemen
Vol. 2 No. 1, Januari 2007
Hadiati, S, 2003, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Nasabah Bank Widyana Malang. Jurnal Manajemen Vol 11 No. 8, Agustus
2003.
Hasbullah, B, 2004, Analisis Kesenjangan dari Kualitas Layanan Pada Jasa
Tunda PT.Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak
Surabaya.
Juran J.M. dan Griya, F.M. 1993. Quality Planning and Analysis. 3 ED.
Singapore: Mic-Graw Hill.Inc.
27
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 24 Tahun 2002.
Kurniawan, A, 2009, Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang. “Skripsi”
Kotler, Philip dan Garry Armstrong, 2001, ”Dasar-Dasar Pemasaran”, Penerbit
Prehalindo, Jakarta
Ni Nyoman Yuliarmi dan Putu Riyasa, 2007, “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan PDAM Kota
Denpasar”, BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 1 Tahun 200.
Lupiyoadi. R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat, Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat & Hamdani, A, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba
Empat, Jakarta.
Munir. 1998. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan dan Marzuki, 2000. Statistik Terapan : Untuk
Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Cetakan Pertama. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry, L. L, 1985, A Conceptual Model of
Service Quality and Its Implications for Future Research. Journal of
Marketing, 49, (Fall), pp. 41-50
Parasuraman, A., Zeithaml, V.A., and Berry, L.L. 1991. Delivering Quality
Service Balancing Customer Perceptions and Expectation. New York:The
Fress Press.
Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction (Cetakan Ketiga).
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Serli Wijaya, 2000, Analisa Kepuasan Senior Market Terhadap Kualitas Layanan
di Hotel Bintang 4 dan Bintang 5 di Surabaya, Jurusan Ekonomi
Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra http:
//www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php DepartmentID=MAN.
Sugiyono, 1997. Metodologi Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.
Supomo, Bambang, Nur Indriantoro, 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta. BPFE.
28
Supranto,J, 2007, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, PT Rineka Cipta,
Jakarta.
Tjiptono, F, 1996, “Strategi pemasaran”, Andi Offset,Yogyakarta.
Tjiptono, F, 2000, “Prinsip-Prinsip Total Quality Service”, Andi
Offset,Yogyakarta.
Tjiptono, F, 2004, Manajemen Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Umar, Husein, 2000. Metode Penelitian : Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Cetakan
Ketiga. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Umar, Husein, 2001, Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Ghalia Indonesia,
Jakarta.
www.wikipedia.org/wiki/indonesia
www.wikipedia.org/wiki/perdaganganbebas
Zeithaml, V. A., & Bitner, M. J., 2003, Service Marketing: Integrating Customer
Focus Across the Firm. New York. McGraw-Hill.