ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB...

84
ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN USAHA PENGOLAHAN IKAN PADA KUB BINA SEJAHTERA DI KELURAHAN KANGKUNG KECAMATAN BUMI WARAS KOTA BANDAR LAMPUNG Skripsi Oleh DESI DARMILAYANTI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN

USAHA PENGOLAHAN IKAN PADA KUB BINA SEJAHTERA

DI KELURAHAN KANGKUNG KECAMATAN BUMI WARAS

KOTA BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Oleh

DESI DARMILAYANTI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

ABSTRACT

Income Analysis and Strategy of Fish Processing Marketing Marketing on

Kub Bina Sejahtera in Kangkung Village, Sub-district Bumiwaras,

Bandar Lampung City

By

Desi Darmilayanti

This research aims to: knowing the level of fish processing business income in KUB

Bina Sejahtera as well as strategise marketing mix of processed fish in the KUB

Bina Sejahtera Bandar Lampung. This research uses study case method, with

descriptive data analysis by applying the formulation of economic evaluations

which is revenue, Break Even Point (BEP), R/C ratio and analysis method using

QSPM 4P (product, price, place, and promotion) as well as SWOT analysis. The

results of this study indicate the level of fish processing business income of KUB

Bina Sejahtera both for cash and total costs more than one or profitable. The

highest priority strategies that can be used in strategy marketing mix are; do social

media promotion of processed fish product in order to be known and more

competitive market; enhancing management and optimizing go processing of

publications in orderto enhance consumer interest in products; improve product

quality in order to excel competition for similar product.

Keyword: fish processing, KUB, marketing mix, QSPM analysis, SWOT analysis

Page 3: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN

USAHA PENGOLAHAN IKAN PADA KUB BINA SEJAHTERA

DI KELURAHAN KANGKUNG KECAMATAN BUMI WARAS

KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Desi Darmilayanti

Penelitian ini bertujuan untuk : mengetahui tingkat pendapatan usaha pengolahan

ikan di KUB Bina Sejahtera, serta menyusun strategi bauran pemasaran olahan

ikan di KUB Bina Sejahtera Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan

metode studi kasus, dengan analisis data deskriptif dengan mengaplikasikan

formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP), R/C

rasio, dan analisis QSPM dengan menggunakan metode 4P (produk, harga, tempat

dan promosi) serta analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukan Tingkat

pendapatan usaha pengolahan ikan KUB Bina Sejahtera baik atas biaya tunai

maupun biaya total lebih dari satu atau menguntungkan. Strategi prioritas

tertinggi yang dapat digunakan dalam strategi bauran pemasaran adalah :

Melakukan promosi media sosial produk olahan ikan agar dapat dikenal dan lebih

bersaing di pasaran; Meningkatkan manajemen pengolahan dan mengoptimalkan

publikasi produk agar meningkatkan ketertarikan konsumen; Meningkatkan

kualitas produk agar unggul dalam persaingan produk sejenis yang semakin besar.

Kata kunci :analisis QSPM, bauran pemasaran, KUB, pengolahan ikan.

Page 4: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN

USAHA PENGOLAHAN IKAN PADA KUB BINA SEJAHTERA

DI KELURAHAN KANGKUNG KECAMATAN BUMI WARAS

KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

DESI DARMILAYANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 5: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),
Page 6: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),
Page 7: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 31Desember1994. Penulis

merupakan putri ke lima dari enam bersaudara, dari pasangan Bpk. Masdar dan

Ibu RatnaWati. Riwayat pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah tingkat

Sekolah Dasar di SD Negeri 4 Penengahan Bandar Lampung pada tahun 2006,

Sekolah Menengah Pertama di SMP Wiyatama Bandar Lampung pada tahun

2009, dan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 16 Bandar Lampung

Pada tahun 2012, penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Lampung

Fakultas Pertanian, Program Studi Agribisnis melalui jalur Seleksi Nasional

Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Pada tahun 2013, penulis mengikuti kegiatan homestay (Praktik Pengenalan

Pertanian) selama 5 hari di Dusun 2 Desa Margodadi, Kecamatan Padang Cermin,

Kabupaten Pesawaran. Pada Tahun 2016, penulis melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) di Desa Datarajan, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus

selama 60 hari. Pada tahun 2015, penulis juga melaksanakan Praktik Umum (PU)

di PT MTP (Mitra Tani Parahyangan) Cianjur. Selama menjadi mahasiswa di

Universitas Lampung, penulis pernah menjadi anggota Himpunan Mahasiswa

Sosial Ekonomi Pertanian (Himaseperta) Universitas Lampung.

Page 8: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

SANWACANA

Bismillahirahmannirrahim,

Alhamdullilahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala curahan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Rasulullah

Muhammad SAW, semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya. Aamiin ya

Rabbalalaamiin.

Banyak pihak yang telah memberikan sumbangsih, bantuan, nasihat, serta saran-

saran yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini yang berjudul

“ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN

USAHA PENGOLAHAN IKAN PADA KUB BINA SEJAHTERA DI

KELURAHAN KANGKUNG KECAMATAN BUMI WARAS KOTA

BANDAR LAMPUNG“ Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala

ketulusan dan kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian

yang telah memberi kelancaran administrasi kepada penulis.

2. Dr. Ir. Muhammad Irfan Affandi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing pertama,

atas ketulusan hati dan kesabaran, bimbingan, pengarahan, dukungan, dan

nasihat yang telah diberikan selama proses penyelesaian skripsi.

Page 9: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

3. Ir. Rabiatul Adawiyah, M.Si., selaku Dosen Pembimbing kedua penulis yang

telah memberikan pengarahan, ilmu, bimbingan, dukungan dan motivasi

selama penyusunan skripsi.

4. Ir. Eka Kasymir, M.Si., selaku Dosen Pembahas/Penguji dan Pembimbing

Akademik yang telah memberikan saran dan arahan untuk penyempurnaan

skripsi inidan selama penulis menjadi mahasiswa bimbingan akademik,

terimakasih atas saran, kesabaran, nasihat dan semangat yang telah diberikan

kepada penulis.

5. Dr. Ir. Fembriarti Erry Prasmatiwi, M.P., selaku Ketua Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung, yang memberi kelancaran kegiatan

akademik kepada penulis.

6. Seluruh Dosen dan Karyawan di Jurusan Agribisnis (Mba iin, Mba ayi, Mba

Tunjung, Mas Bukhari dan Mas Boim) atas semua bantuan yang telah

diberikan.

7. Teruntuk Bapak Masdar dan Mamak Wati tercinta, terima kasih atas do’a,

dukungan, nasihat, saran dan segala limpahan cinta serta kasih sayang yang

tulus ikhlas membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kesabaran.

Seluruh saudara saudara kandung penulis dan keluarga besar H. Rifai (Kakak

Agus, Mba Nia, Mba Marlena, Kak Andi, Mba Endang, Kak Adi, Mba Diana,

Adek Ridho, Abang Ezhar, Mba Zafira, Mba Bunga, Abang Rafa, Adek

Yusuf, Abang Bagus, Mba Cantikka, Mba Cantikku, Nenek Puan, Om Mis,

Bik Rini, Om Ken, Bik Zennab, Bik Wannah, Garuda, Rycho, Refky, Nando,

Della, Rocky, Paksi) dan lain – lain yang tidak bisa disebutkan satu – persatu

terimakasih kelak kesuksesan penulis akan dipersembahkan untuk kalian.

Page 10: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

8. Teruntuk sahabat- sahabat terbaik penulis “BOHAY” (Hening, Ririn P, Mita,

Made Anggia, RikiArya, Irpan, Derik, Bli Putu) terimakasih selalu setia

mengajari penulis, menemani di kalas susah dan senang, memberikan

semangat, motivasi serta dukungan hingga skripsi ini tercapai.

9. Sahabat – sahabat terbaik penulis semasa sekolah, “Tenyom Yunita, Tenyom

Jupek, Tenyom Uti, Tiyo, Mikhdar, Robbis, Ely, Ijah, Satrio, Juang, Wahyu,

Fiki, Nando, Alm. Gigih, Teteh Amel, Bunda Dwi, Mami Deska, Citra

Laksmi,” dan lain – lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih

selalu memberikan dukungan dan do’a hingga skripsi ini tercapai.

10. Sahabat- sahabat terbaik penulis semasa di LANAL, “Khairunisa Ica, Nurma

Agustina, Rima Mara Syuga, Yudha Sanov, Dboy, Yudiday, Abang Yusuf,

Abang Bibi, Abang Ferry, Abang Rendy, Amri, Mba Rahma, Kowal Marta,

Mba Per, Mangcik Didi, Mbay Ega, Akas Ega, Bunda Ega, Mama Ica, Ayah

Ica, Adek Bayu, yang selalu memberikan dukungan dan semangat selama

penulis berada di Kota Palembang.

11. Sahabat- sahabat Agribisnis angkatan 2012, “Bernadus, Hari Murti, Milna,

Mamong Made, Agung Bangor, Dolly, Imam, Erwin, Pindo, Riyan, Susi,

Nadia, Syafri, Sandy, Yohilda, Meiska, Dhevi, Agustya, Selvi, Febi, Karin,

Delia, Rahma, Gessa, Audina, Adel, Rofiqoh, Dewi, Arin, Eka, Erni,

AyuOke, Fitri, Imung, Yolanda, Ulfa, Parastry, Afsani, Evy, Mukti, Okta,

Via, Andre, Eva, Dayu, Ramon, Sofian, Jupika, Rendi, Bayu, Tri, Yudi,

Agung Tukil, Nuri, Innaka, Rio, Muher, Riki Misgiantoro, Riska, Fernaldy,

Kak Agnes, Cherly, Ega, Fauzi,”, dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan

Page 11: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

satu persatu, terimakasih atas pengalaman dan kebersamaannya selama ini.

Semoga kelak kesuksesan menyertai kita semua, Amin.

12. Keluarga besar KKN Desa Datarajan Kecamatan Ulubelu Kabupaten

Tanggamus (Bapak Dan Ibu Sodri, Adit, Adek Dhevi, Rara, Farizi, Arya,

Teguh, Nadia) dan lain – lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu,

terimakasih untuk semua pengalaman, kasih sayang, persaudaraan, serta do’a

dan dukungannya.

13. Keluarga besar PT. Mitra Tani Parahyangan (Alm. Babah Ujang, Bunda, Bii

Aas, Bii Aan, Bii Aam, Adek Silmi, Ninik, Akik, Adek Reki, Kang Hendy,

Kang Shandy, Kang Toni, Abi, Umi, Babah Aam, Babah Aas) dan lain –

lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas semua

do’a, dukungan, kasih sayang, dan pelajaran.

14. Atu dan Kiyai Agribisnis 2011, Adinda Agribisnis 2013, 2014,dan 2015,

terimakasih atas do’a, dukungan dan bantuan kepada penulis.

15. Almamater tercinta dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan selama proses penulisan skripsi

ini. Semoga ALLAH SWT memberikan balasan terbaik atas segala bantuan yang

telah diberikan. Aamiin ya Rabbalalaamiin.

Wassalamu’alaikumWr.Wb.

Bandar Lampung, Agustus 2018

Penulis

Desi Darmilayanti

Page 12: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................... i

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 8

D. Kegunaan Penelitian .............................................................................. 8

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ................ 9

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 9

1. Agroindustri ....................................................................................... 9

2. Ikan ................................................................................................... 10

3. Pengolahan Ikan ................................................................................ 14

4. Kelompok Usaha Bersama ................................................................ 16

5. Analisis Usaha ................................................................................... 18

6. Strategi Pemasaran............................................................................. 22

7. Bauran Pemasaran ............................................................................. 23

8. Analisis SWOT .................................................................................. 26

9. Matriks QSPM ................................................................................... 27

B. Kajian Penelitian Terdahulu .................................................................. 27

C. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 31

III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 34

A. Metode, Lokasi, dan Waktu Penelitian .................................................. 34

B. Konsep Dasar dan Batasan Operasional ................................................ 35

Page 13: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 38

D. Metode Analisis Data ............................................................................ 39

IV. GAMBARAN UMUM ............................................................................ 55

A. Keadaan Umun Kecamatan Bumi Waras ............................................ 55

1. Keadaan Umum ............................................................................. 55

2. Letak Geografi dan Luas Kecamatan ............................................ 55

3. Demografi ...................................................................................... 56

B. Keadaan Umum Kelurahan Kangkung ............................................... 56

1. Keadaan Umum ............................................................................. 56

2. Letak Geografi dan Luas Kelurahan .............................................. 57

3. Potensi Demografi Daerah Penelitian............................................ 57

4. Sarana dan Prasarana ..................................................................... 59

5. Keadaan Umum KUB Bina Sejahtera ........................................... 60

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 62

A. Karakteristik Umum Pengelohan Ikan KUB Bina Sejahtera .............. 62

1. Karakteristik ................................................................................. . 62

2. Karakteristik Tenaga Kerja ........................................................... 63

3. Proses Pengolahan Usaha Olahan Ikan KUB Bina Sejahtera ....... 64

B. Produksi Pengolahan Ikan .................................................................. 70

1. Pengadaan Bahan Baku ................................................................. 71

2. Modal Awal .................................................................................. 73

3. Kelembagaan Antar KUB Bina Sejahtera ..................................... 74

4. Tenaga Kerja ................................................................................. 75

C. Biaya Produksi .................................................................................... 76

D. Penerapan Strategi Pemasaran ............................................................ 94

1. Faktor Internal ............................................................................... 95

2. Faktor Eksternal ............................................................................ 102

3. Matriks IE (Internal - Eksternal) ................................................... 109

4. Matriks SWOT .............................................................................. 111

5. Tahap Keputusan .......................................................................... 111

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 117

A. Kesimpulan .......................................................................................... 117

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 119

LAMPIRAN .................................................................................................... 123

B. Saran ..................................................................................................... 117

Page 14: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Unit pengolahan hasil perikanan menurut kabupaten / kota di

Provinsi Lampung pada tahun 2015 .................................................. 4

2. Produksi perikanan laut menurut jenis ikan dan kabupaten/

kota 2015 .......................................................................................... 5

3. Kandungan gizi dari daging ikan ....................................................... 11

4. Kajian penelitian terdahulu ............................................................... 28

5. Matriks IFE ........................................................................................ 48

6. Matriks penilaian bobot ..................................................................... 49

7. Matriks EFE ....................................................................................... 50

8. Matriks IE .......................................................................................... 51

9. Matriks SWOT................................................................................... 52

10. Matriks perencanaan strategi kuantitatif ............................................ 54

11. Jumlah penduduk menurut kelompok umur Kelurahan Kangkung

Bandar Lampung tahun 2015............................................................. 58

12. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian di Kelurahan

Kangkung tahun 2015 ........................................................................ 58

13. Tingkat pendidikan di Kelurahan Kangkung tahun 2012 .................. 59

14. Tanggungan pemilik usaha olahan ikan KUB Bina Sejahtera........... 63

15. Jumlah produksi KUB Bina Sejahtera ............................................... 70

16. Sebaran pengolah berdasarkan jumlah modal awal di KUB Bina

Sejahtera Kelurahan Kangkung Kecamatan BumiWaras, tahun 2017 73

17. Total biaya pembelian bahan baku ikan baji – baji per satu kali proses

produksi di KUB Bina Sejahtera Kelurahan Kangkung Kecamatan

Bumi Waras 2017 .............................................................................. 78

18. Total upah tenaga kerja per satu kali proses produksi pada KUB Bina

Sejahtera, 2017 .................................................................................. 79

19. Total biaya penyusutan peralatan KUB Bina Sejahtera, 2017 .......... 80

20. Total penggunaan bahan pendukung per satu kali produksi pada KUB

Bina Sejahtera 1 Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras, 2014 81

21. Total penggunaan bahan bakar pada pengolahan produk di KUB Bina

Sejahtera Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras tahun 2017 82

Page 15: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

22. Analisis BEP olahan ikan KUB Bina Sejahtera ................................ 83

23. Analisis pendapatan usaha olahan ikan KUB Bina Sejahtera (bakso) di

Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung tahun 2017 ............ 85

24. Analisis pendapatan usaha olahan ikan KUB Bina Sejahtera (ekado) di

Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung tahun 2017 ............ 87

25. Analisis pendapatan usaha olahan ikan KUB Bina Sejahtera (rolade) di

Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung tahun 2017 ............ 89

26. Analisis pendapatan usaha olahan ikan KUB Bina Sejahtera (otak –

otak) di Kecamatan BumiWaras Kota Bandar Lampung tahun 2017 91

27. Analisis pendapatan usaha olahan ikan KUB Bina Sejahtera (fillet)

Di Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung tahun 2017 ....... 93

28. Matriks IFE usaha olahan ikan KUB Bina Sejahtera di Kecamatan

Bumi Waras Kota Bandar Lampung ................................................. 100

29. Matriks EFE usaha olahan ikan KUB Bina Sejahtera di Kota Bandar

Lampung ............................................................................................ 107

30. Alternatif strategi usaha pengolahan ikan KUB Bina Sejahtera kota Bandar

Lampung…………………………………………………………… 112

31. Identittas karyawan pengolah ikan KUB Bina Sejahtera .................. 124

32. Alokasi Joint Cost pada KUB Bina Sejahtera ................................... 125

33. Penggunaan bahan baku dalam satu bulan (2 kali produksi) ............ 131

34. Total biaya pendukung pengolahan ikan per bulan (2 kali produksi) 132

35. Biaya tenaga kerja pada KUB Bina Sejahtera ................................... 138

36. Total biaya produksi KUB Bina Sejahtera per bulan ........................ 143

37. Penerimaan KUB Bina Sejahtera ...................................................... 144

38. BEP produksi dan BEP harga KUB Bina Sejahtera .......................... 145

39. Keuntungan KUB Bina Sejahtera 1 (bakso) ...................................... 146

40. Keuntungan KUB Bina Sejahtera 1 (ekado) ...................................... 147

41. Keuntungan KUB Bina Sejahtera 1 (rolade) ..................................... 148

42. Keuntungan KUB Bina Sejahtera 2 (otak – otak) ............................ 149

43. Keuntungan KUB Bina Sejahtera 3 (fillet) ....................................... 150

44. Matriks IFAS dan EFAS usaha olahan ikan KUB Bina Sejahtera untuk

kekuatan dan kelemahan .................................................................... 151

45. Matriks faktor internal dan eksternal usaha olahan ikan KUB Bina

Sejahtera ............................................................................................ 153

46. Bobot, rating dan skor dari faktor internal usaha olahan ikan KUB Bina

Sejahtera ............................................................................................ 156

Page 16: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

47. Bobot, rating dan skor dari faktor eksternal usaha olahan ikan KUB

Bina Sejahtera .................................................................................... 157

48. Rekapitulasi rating faktor internal dan eksternal usaha olahan ikan

KUB Bina Sejahtera .......................................................................... 159

49. Matriks IFE usaha olahan ikan KUB Bina Sejahtera Kota Bandar

Lampung ............................................................................................ 161

50. SWOT ................................................................................................ 162

51. Matriks perencanaan strategi kuantitatif (QSPM) ............................. 163

Page 17: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Empat variabel p beserta indikatornya dalam bauran pemaaran .......... 25

2. Kerangka pemikiran................................................................................ 33

3. Metode analisis bauran pemasaran ......................................................... 47

4. Gambar otak – otak ................................................................................. 68

5. Gambar ikan baji – baji........................................................................... 76

6. Gambar ikan raja gantang ....................................................................... 77

7. Matriks IE usaha olahan ikan KUB Bina Sejahtera di Kota Bandar

Lampung ................................................................................................. 109

8. Matriks SWOT usaha olahan ikan KUB Bina Sejahtera Kota Bandar

Lampung ................................................................................................. 165

Page 18: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

1

`

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar

dari pemerintah dikarenakan peranannya yang sangat penting dalam rangka

pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam rangka pemulihan

ekonomi bangsa. Peranan sektor pertanian adalah sebagai sumber penghasil

bahan kebutuhan pokok, sandang dan papan, menyediakan lapangan kerja

bagi sebagian besar penduduk, memberikan sumbangan terhadap pendapatan

nasional yang tinggi, memberikan devisa bagi negara dan mempunyai efek

pengganda ekonomi yang tinggi dengan rendahnya ketergantungan terhadap

impor , yaitu keterkaitan input-output antar industri, konsumsi dan investasi

(Fachri,2009).

Pembangunan sektor pertanian bertujuan untuk pemenuhan pangan dan gizi

serta menambah pendapatan (kesejahteraan) masyarakat. Hal ini dapat

diwujudkan dengan menggalakkan pembangunan sektor pertanian dengan

sistem agribisnis dimana pembangunan dengan sistem agribisnis ini

diharapkan dapat meningkatkan kuantitas, produktivitas, kualitas, pemasaran,

dan efisiensi usaha pertanian, baik yang dikelola secara mandiri maupun

secara kemitraan.

Page 19: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

2

Pertanian dalam arti luas meliputi sektor pertanian, perikanan, peternakan,

dan perkebunan. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia

(archipelagic state). Tiga perempat dari luas wilayah Indonesia atau sekitar

5,8 juta km² berupa laut. Potensi lestari ataumaximumsustainable yield ikan

laut seluruhnya 6,4 juta ton pertahun atau sekitar 7 persen dari total potensi

lestari ikan laut di dunia, namun barusekitar 58,5 persen yang dimanfaatkan,

hasil perikanan laut Indonesia pada tahun 2003 mencapai 4,1 juta ton (63

persen dari potensi lestari), sedangkan pada tahun 2005, produksi ikan secara

nasional mencapai 4.970.010 ton. Bidang kelautan dan perikanan

menyumbang 65 persen dari kebutuhan protein masyarakat, 60 persen

diantaranya adalah hewan tangkapan (Numberi, 2008).

Indonesia memiliki cukup banyak spesies ikan lokal, selain itu terdapat areal

dan luas yang masih berpotensi untuk dikembangkan. Perkembangan

subsektor perikanan di Indonesia kedepan diharapkan memiliki prospek yang

cerah, sehingga agribisnis berbasis perikanan dapat dijadikan agribisnis

unggulan nasional yang dapat memperoleh keberpihakan kebijakan

secaranyata (Saragih, 2010).

Konsumsi protein hewani berupa daging di Indonesia masih berada di bawah

rata-rata konsumsi daging Malaysia yaitu sebesar 36,42 kg/kapital/tahun,

Thailand 11,88 kg/kapital/tahun dan Filippina 9,10 kg/kapital/tahun (Badan

Pusat Statistik, 2014). Tingkat konsumsi protein di Indonesia tahun 2014

yang berasal dari daging adalah 3,67 kg/kapita/tahun dimana angka tersebut

masih kurang dari nilai konsumsi protein hewani standar dunia yaitu sebesar

Page 20: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

3

17,76 kg/kapita/tahun. Hal ini disebabkan karena dari tahun ke tahun jumlah

populasi masyarakat Indonesia semakin lama semakin meningkat sehingga

pemenuhan akan kebutuhan pun terus meningkat.

BerdasarkanUndang-Undang nomor 31 tahun 2004 pasal 1 bahwa perikanan

adalah semua kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya yang

berhubungan dengan pengelolaan dan ikan dan lingkungannya mulai dari

praproduksi, pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungan produksi,

pengolahan sampai dengan pemasaran. Prinsip pengolahan ikan pada

dasarnya bertujuan melindungi ikan dari pembusukan atau kerusakan serta

memperpanjang daya awet dan mendifersifikasikan produk olahan hasil

perikanan. Cara pengolahan ikan yang umum dilakukan adalah pengolahan

yang memanfaatkan faktor fisikawi dan pengolahan dengan bahan pengawet.

Tujuan yang memanfaatkan faktor fisikawi dan pengawet adalah

meningkatkan mutu dari pengolahan yang dilakukan, mencegah resiko

kerusakan yang lebih besar yang terjadi pada bahan, meningkatkan faktor

keamanan terutama dalam masalah kesehatan, meningkatkan rasa yang lebih

baik terhadap bahan yang diolah (UMKM, 2015). Jumlah unit pengolahan

ikan (UPI) di Provinsi Lampung dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 21: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

4

Tabel 1. Unit pengolahan hasil perikanan menurut kabupaten/kota di Provinsi

Lampung pada tahun 2015

No Kabupaten / Kota Jumlah produk

olahan (ton)

Jumlah UPI

(unit)

Persentase

UPI (%)

1 Lampung Barat 772 163 8,12

2 Tanggamus 3.709 123 6,13

3 Lampung Selatan 1.100 230 11,47

4 Lampung Timur 5.277 361 18,00

5 Lampung Tengah 437 297 14,81

6 Lampung utara 169 29 1,44

7 Waykanan 15 23 1,14

8 Tulang Bawang 305 92 4,58

9 Pesawaran 1.297 46 2,29

10 Pringsewu 683 55 2,74

11 Mesuji 217 85 4,23

12 Tulang Bawang Barat 73 11 0,54

13 Bandar Lampung 1.2841 317 15,81

14 Metro 971 46 2,29

15 Pesisir Barat 166 127 6,33

Total 28.033 2005 100,00

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, 2016

Tabel 1 menjelaskan bahwa produk ikan olahan di Provinsi Lampung yaitu

sebesar 28.033 ton . Data ini ditunjukan dengan besarnya jumlah produk hasil

ikan olahan di Provinsi Lampung serta mempunyai nilai jual yang tinggi yang

mampu bersaing dipasar ekspor ikan. Tingginya jumlah unit pengolahan ikan

di Provinsi Lampung dapat meningkatkan dan memajukan produksi ikan

olahan yang ada di provinsi lampung. Bandar lampung menempati peringkat

kedua dengan jumlah pengolahan hasil perikanan sebanyak 317 unit

pengolah. Hal ini membuktikan bahwa ikan olahan mempunyai potensi yang

cukup tinggi untuk dikembangkan dan dapat memenuhi semua permintaan

ikan olahan secara baik dalam jumlah yang cukup baik.

Produk olahan ikan merupakan salah satu makanan yang digemari oleh

masyarakat saat ini khususnya di daerah perkotaan. Seiring dengan

Page 22: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

5

perubahan jaman yang semakin modern, hampir setiap orang menginginkan

segala sesuatunya dapat dilakukan secara cepat dan praktis, termasuk pola

makan maupun minum mereka. Perubahan pola tersebut terjadi karena

sebagian besar dari masyarakat telah disibukkan oleh pekerjaan yang menyita

banyak waktu, sehingga tidak memiliki banyak waktu luang untuk sekedar

menyiapkan makanan dan minuman yang dikonsumsi (Yaqut, 2014).

Produk olahan ikan sudah banyak dijumpai di pasaran, sehingga berpengaruh

terhadap konsumen dalam memutuskan produk olahan ikan mana yang akan

dikonsumsi sebagai kebutuhan konsumen sehari hari. Jumlah produksi ikan

laut di Provinsi Lampung dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Produksi perikanan laut menurut jenis ikan dan kabupaten/kota 2015

Kabupaten / Kota Total Produksi Ikan

Laut (ton)

Total Ikan Demersal

(ton)

Kabupaten Pesisir Barat 11.917 7.767

Kabupaten Lampung Timur 39.128 9.510

Kabupaten Lampung Tengah 538 538

Kabupaten Lampung Selatan 24.747 9.509

Kota Bandar Lampung 29.653 8.936

Kabupaten Tulang Bawang 18.642 4.764

Kabupaten Tanggamus 23.724 236

Kabupaten Pesawaran 14.014 4.095

Kabupaten Mesuji 1.017 291

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, 2016

Tabel 2 Total produksi ikan laut yang tertinggi pertama terdapat di wilayah

Lampung Timur yaitu sebesar 39.128 ton, sedangkan untuk Kota Bandar

Lampung memiliki jumlah sebesar 29.653 ton yaitu sebagai peringkat kedua

dalam data produksi perikanan laut menurut menurut jenis ikan dan

Kabupaten/Kota pada tahun 2015. Total ikan demersal yang tertinggi

Page 23: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

6

pertama terdapat di wilayah kabupaten lampung timur yaitu sebesar 9.510

ton, sedangkan untuk Kota Bandar Lampung memiliki jumlah sebesar 8.936

yaitu sebagai peringkat ke tiga dalam data produksi perikanan laut

Kabupaten/Kota pada tahun 2015.

Produk olahan ikan di Kota Bandar Lampung dapat dijumpai di KUB Bina

Sejahtera, yang terbentuk pada tahun 2008 dan merupakan binaan dari Dinas

Kelautan dan Perikanan Kota Bandar Lampung. Kelompok Bina Sejahtera

telah menghasilkan produk berbagai olahan ikan, Produk tersebut antara lain

adalah bakso, ekado, rolade, dan otak - otak. Bahan baku yang digunakan

dalam produk olahan ikan ini adalah ikan baji - baji (Grammoplitesscaber L)

dan ikan raja gantang (Priancatustayenus). Setiap unit pengolahan ikan

mempunyai keunggulan yang merupakan ciri khas masing – masing unit

pengolahan ikan itu sendiri. Berdasarkan pra-suvei diketahui bahwa produk

olahan ikan yang dipasarkan oleh KUB Bina Sejahtera memiliki keunggulan,

yaitu gizi yang terjamin, tidak menggunakan bahan pengawet dan bahan

penyedap rasa tambahan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan lainnya.

Produk olahan dari KUB Bina Sejahtera memiliki keanekaragaman konsumen

yaitu kalangan bawah, menengah,dan atas, serta banyak variasi olahan yang

ditawarkan yang menarik selera para konsumen KUB Bina Sejahtera

merupakan salah satu usaha produk olahan ikan yang cukup terkenal dan

diminati oleh para konsumen di Kota Bandar Lampung karena kualitas

kebersihan yang tinggi dan kesehatan yang aman untuk dikonsumsi. Produk

olahan yang ditawarkan oleh KUB Bina Sejahtera ini dipasarkan di

Page 24: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

7

lingkungan perkantoran seperti kantor dinas, instansi atau lembaga – lembaga

pemerintahan lainnya, dan juga pasar tradisonal. Hal itu dilakukan agar

pemasaran dapat berjalan lancar dan teratur dengan lebih mengfokuskan

kepada konsumen yang aktif bekerja dan memasak dengan cara yang mudah.

Bauran pemasaran terdiri atas produk, harga, saluran distribusi dan promosi.

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasar yang digunakan

membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan (Kotler dan

Amstrong, 2008). Bauran pemasaran berperan penting untuk menarik

perhatian konsumen produk ikan olahan ikan tersebut, sehingga konsumen

bisa merasakan hasil dari pembelian yang telah dilakukan.

KUB Bina Sejahtera ini mempunyai kualitas produk olahan ikan yang baik

yang mampu menembus pasar makanan olahan siap saji, Artinya permintaan

terhadap produk olahan ikan yang ada di KUB Bina Sejahtera ini meningkat.

Pendirian usaha pengolahan ikan dilakukan sebagai upaya memanfaatkan

peluang untuk memenuhi permintaan atas makanan siap saji berupa olahan

ikan yang semakin meningkat, Oleh sebab itu dibutuhkan penelitian lebih

lanjut mengenai analisis pendapatan dan bauran pemasaran pengolahan ikan

pada KUB Bina Sejahtera.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat dirumuskan permasalahan

penelitian , yaitu :

1. Bagaimana tingkat pendapatan pengolahan ikan di KUB Bina Sejahtera

Kota Bandar Lampung?

Page 25: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

8

2. Bagaimanakah strategi bauran pemasaran olahan ikan di KUB Bina

Sejahtera Kota Bandar Lampung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah di kemukakan , maka penelitian

ini memiliki tujuan, yaitu :

1. Mengetahui tingkat pendapatan usaha pengolahan ikan di KUB Bina

Sejahtera Kota Bandar Lampung.

2. Menyusun strategi bauran pemasaran olahan ikan di KUB Bina Sejahtera

Kota Bandar Lampung.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan berguna untuk :

1. Produsen, sebagai bahan informasi dan pertimbangan guna meningkatkan

produktivitas usaha pengolahan ikan KUB Bina Sejahtera.

2. Peneliti lain, sebagai informasi dan sumber referensi untuk penelitian

sejenis atau penelitian di masa yang akan datang.

Page 26: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Agroindustri

Agroindustri berasal dari dua kata agricultural dan industry yang berarti

suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku

utamanya atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang

digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian. Definisi

agroindustri dapat dijabarkan sebagai kegiatan industri yang

memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan

menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut.

Agroindustri adalah fase pertumbuhan setelah pembangunan pertanian,

tetapi sebelum pembangunan tersebut memulai ke tahapan pembangunan

industri (Manalili dan Sajise, 1996). Agroindustri dapat dijabarkan

sebagai kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai

bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan serta jasa untuk

kegiatan tersebut.

Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai

bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk

kegiatan tersebut. Secara eksplisit pengertian Agroindustri pertama kali

Page 27: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

10

diungkapkan oleh Austin (1981) yaitu perusahaan yang memproses bahan

nabati (yang berasal dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh

hewan). Proses yang digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan

melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan

distribusi.

Agroindustri dapat digolongkan menjadi 4 yang meliputi: agroindustri

pengolahan hasil pertanian, agroindustri yang memproduksi peralatan dan

mesin pertanian, agroindustri input pertanian (pupuk, pestisida, herbisida

dan lain-lain) dan, agroindustri jasa sektor pertanian (Sarigih, 2000).

2. Ikan

Indonesia adalah negara kepulauan dengan laut seluas lebih kurang 5,8 juta

km dengan panjang garis pantai sepanjang 81,000 km. Indonesia memiliki

potensi sumberdaya perikanan yang cukup besar, baik kuantitas maupun

diversitas yang mencapai lebih dari 25.000 jenis ikan. Diambil dari

konsep pemasaran sebagai upaya pengembangan di bidang agribisnis,

maka pemasaran hasil perikanan mempunyai posisi terdepan dalam

meningkatkan produksi dan investasi di bidang perikanan.

Ikan merupakan salah satu makanan yang mempunyai zat gizi penting bagi

proses kelangsungan hidup manusia, Ikan adalah anggota vertebrata

poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan

insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam

dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Ikan dibagi

menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey

Page 28: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

11

dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies

termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas

Osteichthyes) (Onnay, 2011).

Menurut Afrianto dan Liviawaty (1989), daging ikan mempunyai

kandungan gizi dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Kandungan gizi dari daging ikan

Kandungan Gizi Persentase %

Air 60,0 – 80,0

Protein 18,0 – 30

Lemak 0,1 – 2,2

Karbohidrat 0,0 – 1,0

Vitamin dan Mineral Sisanya

Sumber : Afrianto dan Liviawaty, 1989

Ikan bersifat mudah membusuk karena dalam proses pembusukan pada ikan

disebabkan terutama oleh aktivitas enzim yang terdapat di dalam tubuh ikan

itu sendiri, aktivitas mikroorganisme atau proses oksidasi pada lemak tubuh

oleh oksigen dari udara. Kelemahan - kelemahan yang dimiliki oleh ikan

telah dirasakan sangat menghambat usaha pemasaran hasil perikanan dan

tidak jarang menimbulkan kerugian besar, terutama pada saat produksi ikan

melimpah. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan

daya simpan dan daya awet produk perikanan pada pasca panen melalui

proses pengolahan maupun pengawetan.

Keanekaragaman hasil produksi perikanan dan kelautan tersebut dapat

memberikan suatu nilai tambah bagi masyarakat bila dipasarkan baik dalam

bentuk olahan setengah jadi ataupun olahan dalam bentuk jadi. Ikan hasil

Page 29: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

12

pengelohan dan pengawetan umumnya sangat disukai oleh masyarakat

karena produk akhirnya mempunyai ciri-ciri khusus yakni perubahan sifat-

sifat daging seperti bau, asa, bentuk dan tekstur (Afrianto dan Liviawaty,

1989).

Ikan Baji – Baji dan Swanggi adalah jenis ikan yang sering digunakan

dalam proses pengolahan ikan. Ikan ini sering digunakan untuk menjadi

produk makanan siap saji ataupun setengah jadi.

a. Klasifikasi Ikan Baji – Baji

Klasifikasi Ikan Baji – Baji menurut Knapp (1995) adalah:

Kelas : Actinopterygii

Subkelas : Neopterygii

Ordo : Scorpaeniformes

Sub Ordo : Platycephaloidei

Famili : Platycephalidae

Genus : Grammoplites

Species : Grammoplites Scaber

Phylum : Chordata

Nama sinonim dari Ikan Baji – Baji menurut Kuronuma dan Abe (1986)

adalah Platycephalus scaber, Cottus scaber, dan Thysanopris scaber.

Nama lokal dari Ikan Baji – Baji adalah sebaagai berikut : Mutu Kerkau

(Indonesia), Tekeh (Jawa), Muntu Kerbau (Jawa Barat), Badji – Badji

(Jakarta, Sulawesi Selatan), Petok (Jawa Tengah), Pahat (Jawa Timur),

Mangada, Paha – Paha (Madura) , Badukan (Sumatra Timur) (Weber

Page 30: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

13

dan De Beaufort, 1962). Nama umum dari ikan ini adalah Rough

Flathead (Kuronuma dan Abe, 1986).

b. Morfologi Ikan

Seperti ikan lainnya, Ikan Baji – Baji memiliki morfologi berupa

kepala dan tubuh yang picak, tubuh dan ekor pada bagian atas tertutup

oleh sisik ktenoid yang kecil dan sisik sikloid pada bagian bawah yang

datar. Ikan Baji – Baji tidak mempunyai duri hidung. Mempunyai satu

atau lebih dari duri tajam pada supraorbital di depan mata. Sisik pada

Ikan Baji – Baji berjumlah kurang lebih 53 – 57 yang masing masing

mempunyai duri yang berkembang dengan baik dan mempunyai duri

pendek pada dasar preoperculum dan dua duri yang lebih pendek dari

bawahnya. Warna yang dimiliki di bagian atas tubuh coklat gelap dan

warnanya terang atau lebih muda dibagian tubuh bawah tubuhnya

(Weber dan De Beaufort, 1967).

c. Distribusi Geografis Dan Ekologis

Ikan Baji – Baji merupakan ikan demersal yang bisa ditemukan sampai

kedalam 55 meter, di laut , ataupun di air yang payau dengan dasar

berlumpur dan berpasir pada daerah yang beriklim tropis.

Indonesia penyebaran Ikan Baji – Baji ini meliputi daerah Sumatra,

Kalimantan, Madura, Sulawesi, Laut Arafuru dan Kepualauan Sulu

(Kuronuma dan Ade, 1986)

Page 31: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

14

Ikan Baji – Baji menjadi alternatif yang sangat baik untuk dikonsumsi

masyarakat karena mempunyai potensi yang dapat digunakan untuk

bahan suatu makanan bagi penduduk Indonesia.

3. Pengolahan Ikan

Pengolahan ikan adalah upaya atau proses yang dilakukan terhadap

sumberdaya ikan melalui proses pengolahan secara tradisional maupun

modern, baik secara fisika , kimia, mikrobiologis atau kombinasi nya

untuk dijadikan produk akhir yang dapat berupa ikan segar, ikan beku dan

bentuk olahan lainnya, guna mengawetkan dan memperbaiki penampilan

(appearance) sifat – sifat fisika, kimia dan nilai gizi serta nilai tambahnya

untuk memenuhi konsusmsi manusia.

Pengolahan ikan juga digunakan untuk menciptakan cita rasa yang berbeda

dan meningkatkan daya tahan produk olahan ikan itu sendiri baik budidaya

maupun hasil tangkapan. Adapun tahap – tahap dalam pengolahan ikan

menjadi berbagai produk antara lain sebagai berikut :

1. Ikan Segar

Proses pertama adalah pemilihan ikan segar yang akan digunakan untuk

berbagai produk olahan ikan. Pada tahap ini pemilihan ikan dengan

kualitas terbaik ada hal yang pertama di lakukan. Ikan yang biasa

digunakan adalah Ikan Baji – Baji sebagai bahan utama untuk semua

produk yang akan diolah.

Page 32: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

15

2. Pemiletan Ikan

Proses ini adalah proses dimana ikan yang kita dapat secara utuh di

proses untuk dibersihkan dan filet. Bagian tubuh ikan tersebut

dibersihkan tahap ini membuang kepala serta duri – duri yang ada di

tubuh ikan tersebut untuk diambil daging nya saja. Pemiletan ikan ini

digunakan untuk produk, Serta hasil filettan ikan inidapat langsung

dikemas dan diperjual belikan kepada konsumen sebagai produk ikan

filletan yang siap diolah kunsumen.

3. Penggilingan Ikan

Setelah semua daging ikan di fillet, proses selanjutnya adalah

memasukkan ikan kedalam mesin penggiling dan dihaluskan. Proses

ini dilakukan pada produk bakso, ekado, rolade, dan otak – otak.

4. Pengadukan

Setelah semua daging dihaluskan, daging tersebut masuk ketahap

pengadukan agar semua daging yang telah dihaluskan tersebut

tercampur secara merata. Proses pengadukan ini dilakukan kurang

lebih selama 5 menit.

5. Pencampuran Bahan Pendukung

Setelah proses pengadukan selama 5 menit, selanjutnya adalah

memasukkan bahan pelengkap seperti garam, gula, lada, bawah putih

yang telah dihaluskan, dan telur sesuai dengan ukuran masing – masing

berbeda untuk setiap produk. Terdapat pula bahan pelengkap yang

digunakan seperti daun seledri, air santan, daun bawang, wortel, dan

Page 33: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

16

bawah bombay yang telah di potong – potong. Setelah semua bahan

tadi dicampurkan maka selanjutnya adalah memasukan tepung terigu

dengan melakukan pengadukan secara merata. Proses terakhir setelah

beberapa tahap yang dilakukan adalah pencetakkan adonan ikan atau

pengemasan pada produk bakso, ekado,rolade, dan otak - otak agar

lebih menarik dan lebih higienis.

4. Kelompok Usaha Bersama

Kelompok usaha bersama (KUB) adalah kelompok warga atau keluarga

binaan sosial yang dibentuk dan telah dibina melalui Program

Kesejahteraan Sosial untuk melaksanakan usaha dalam semangat

kebersamaan sebagai sarana untukmeningkatkantaraf kesejahteraan sosial.

Kelompok usaha bersama (KUB) mendapatkan sarana dan tempat yang

diberikan oleh pemerintah kepada pengusaha pengusaha seperti pengusaha

perikanan yang berskala kecil atau industri rumahan untuk bertukar

pengalaman dan informasi serta melakukan kegiatan – kegiatan secara

bersama yang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan kelompok

anggotanya.

Kelompok usaha bersama (KUB) Bina Sejahtera melakukan bidang usaha

pengolahan ikan menjadi produk siap saji atau siap makan, didalam

kelompok ini para pengusaha perikanan dapat bergabung baik secara

budidaya maupun secara pengolahannya. Sebagian besar anggota dari

KUB ini adalah perempuan nelayan atau para wanita yang tinggal di

daerah pesisir laut yang mempunyai jenis usaha yang sama.

Page 34: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

17

Kelompok Usaha Bersama (KUB) para perempuan di daerah lingkungan

tersebut dapat memperoleh pembinaan – pembinaan berupa latihan

keterampilan dan manajeman di dalam mengembangkan usaha ekonomi

produktif selain itu para anggota memperoleh sejumlah dana yang

digunakan untuk dijadikan sebagai modal usaha. Kelompok usaha

bersama adalah suatu kelompok yang terbentuk dari beberapa orang

anggota masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan usaha dan

kesejahteraan (Santoso, 1993). Dalam kelompok usaha ini dapat

meningkatkan usaha anggotanya atau usaha bersama dari kelompok

tersebut. Keanggotaannya adalah orang bukan modal, Kedudukan anggota

dalam kelompok adalah sama, tidak bergantung jumlah modal yang

disimpan. Tujuan KUB adalah meningkatkan kesejahteraan anggota,

dengan cara antara lain memberikan:

1. Pelayanan Keuangan

2. Pelayanan Bahan Baku

3. Pelayanan Pengadaan Alat Produksi

4. Pelayanan Proses Produksi Melalui Fasilitas Bersama

5. Pelayanan Penjualan

6. Pelayanan Latihan Teknis dan Manajemen

KUB Bina Sejahtera merupakan kelompok usaha yang terbentuk pada

tahun 2008 kemudian diresmikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota

Bandar Lampung berdasarkan surat keputusan nomor

523/01/SPI58/P2HP/2010 tanggal 27 Desember 2010. Kelompok usaha

ini mengolah hasil perikanan menjadi berbagai produk setengah jadi,

Page 35: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

18

seperti produk fokus utamanya adalah bakso, ekado, dan rolade. Semakin

banyak masyarakat yang bergabung dalam KUB ini membuat KUB I

berkembang menjadi KUB II dan KUB III. KUB II diresmikan

berdasarkan surat keputusan nomor 523/76/SP/IV.35/2011 tanggal 6 april

2011 dan KUB III diresmikan berdasarkan surat keputusan nomor

523/77/SP/IV-35/2011 tanggal 6 april 2011. KUB Bina Sejahtera di ketuai

Ibu Susanti namun karena sudah berkembang KUB II dan KUB III

dipimpin oleh H. Jauri dan Ibu Samrah. KUB Bina Sejahtera beralamat

Jalan Ikan Bawal nomor 3/60 Kelurahan Kangkung, Gudang Lelang,

Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung. KUB ini bekerjasama

dengan beberapa nelayan dan berlangganan di Pusat Penjualan Ikan (PPI)

dalam pengadaan bahan baku. Waktu ketersediaan bahan baku yang

berbeda - beda untuk setiap KUB menghasilkan jumlah produksi dan

keuntungan yang berbeda -beda pula, dalam pembagian keuntungan untuk

masing -masing KUB I, II, dan III berbeda- beda tidak bercampur satu

sama lain. Sampai saat ini produk pada KUB Bina Sejahtera sudah

memiliki sertifikasi halal dan memiliki merek.

5. Analisis Usaha

a. Biaya produksi

Biaya mencangkup suatu pengukuran nilai sumberdaya yang harus

dikorbankan sebagai akibat dari aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk

mencari keuntungan (Boediono, 2002). Berdasarkan volume kegiatan,

biaya dibedakaan atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (fixed

cost) adalah biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi yang jumlah

Page 36: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

19

totalnya tetap pada volume kegiatan tertentu, sedangkan biaya variabel

(variabel cost) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah-ubah sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Biaya adalah pengorbanan sumber

ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau

kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu (Mulyadi,2005).

Menurut Daniel (2002) Biaya produksi adalah kompensasi yang diterima

oleh para pemilik faktor-faktor produksi atau biaya-biaya yang

dikeluarkan oleh peternak dalam proses produksi, baik secara tunai

maupun secara tidak tunai. Biaya tetap yang dikeluarkan pengolah ikan

terdiri dari biaya bahan baku, obat-obatan , perlengkapan, tenaga kerja

upahan, dan tenaga kerja keluarga. Biaya tetap (fixed cost) pada KUB

Bina Sejahtera adalah biaya yang tidak berubah dengan adanya atau tidak

adanya bahan baku ikan, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang

berhubungan langsung dengan jumlah kalkun yang dipelihara. Biaya ini

antara lain biaya untuk pembelian pakan, pemeliharaan, dan kesehatan

(Rasyaf, 2002). Biaya total usahatani adalah jumlah biaya tetap (fixed

cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost).

b. Analisis pendapatan usaha

Analisis pendapatan memerlukan data penerimaan (revenue) dan

pengeluaran (expenses) baik yang menyangkut tetap (fixed) maupun biaya

operasi (operating expenses), semuanya dalam perhitungan tunai. Jumlah

yang dijual dikalikan dengan harga merupakan jumlah yang diterima atau

yang disebut penerimaan. Bila penerimaan dikurangi biaya produksi

Page 37: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

20

hasilnya dinamakan pendapatan. Analisis pendapatan berguna untuk

mengetahui dan mengukur apakah kegiatan yang dilakukan berhasil atau

tidak. Terdapat dua tujuan utama dari analisa pendapatan, yaitu

menggambarkan keadaan sekarang dari suatu kegiatan dan

menggambarkan keadaan yang akan datang dari perencanaan atau

tindakan. Tingkat pendapatan selain dipengaruhi oleh keadaan harga

faktor produksi dan harga hasil produksi, juga dipengaruhi oleh

manajemen pengolahan yang dilakukan oleh KUB Bina Sejahtera.Analisis

usahatani meliputi perhitungan penerimaan dan pendapatan usahatani

(Soekartawi, 2002).

c. Penerimaan

Penerimaan dalam usaha meliputi seluruh penerimaan yang dihasilkan

selama periode pembukuan yang sama (Surya, 2009). Penerimaan disini

ialah penerimaan total atau sama dengan pendapatan kotor usaha, yaitu

nilai semua output yang diperoleh pada jangka waktu tertentu.Penerimaan

usaha tani terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tak tunai.

Penerimaan tunai adalah nilai uang yang diterima dari penjualan produk

usahatani. Penerimaan tidak tunai atau penerimaan yang diperhitungkan

adalah nilai produk yang tidak dijual dan digunakan baik untuk konsumsi

rumahtangga petani, untuk pembayaran, ataupun digunakan untuk

keperluan lain. Penjumlahan antara penerimaan tunai dan penerimaan non

tunai disebut penerimaan total. Penerimaan usahatani ialah perkalian antara

tiap-tiap jumlah produk yang dihasilkan dari usahatani dengan masing-

masing harga produk tersebut (Hernanto, 1989).

Page 38: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

21

Penerimaan perusahaan bersumber dari pemasaran atau penjualan hasil

usaha dan barang olahannya. Semua hasil agribisnis yang dipakai untuk

konsumsi dihitung dan dimasukan sebagai penerimaan perusahaan,

walaupun akhirnya dipakai pemilik perusahaan secara pribadi (Kadarsan,

1995).

d. Pengeluaran

Pengeluaran adalah semua uang yang dikeluarkan pengolah sebagai biaya

produksi, baik itu biaya tetap maupun biaya variabel atau biaya lainnya.

Biaya usaha adalah seluruh korbanan yang dikeluarkan sebagai biaya

untuk memperoleh hasil selama periode usaha tertentu.Biaya usaha terdiri

dari biaya tetap dan biaya variabel.Biaya produksi adalah kompensasi

yang diterima oleh para pemilik faktor-faktor produksi atau biaya-biaya

yang dikeluarkan oleh KUB dalam proses produksi, baik secara tunai

maupun secara tidak tunai.

e. Pendapatan

Indikator keberhasilan dari KUB Bina Sejahtera dapat dilihat dari besarnya

pendapatan yang diperolehdalam mengelola suatu usaha. Semakin besar

pendapatan yang diterimasemakin besar pula tingkat keberhasilan usaha.

Pendapatan adalah ukuran perbedaan antara penerimaan dan pengeluaran

pada periode tertentu, apabila perbedaan yang diperoleh adalah positif

mengindikasikan keuntungan bersih yang diperoleh, dan apabila negatif

mengindikasikan kerugian (Kay dkk, 2004).

Page 39: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

22

Pendapatan yang diperoleh dapat berasal dari usahatani maupun dari luar

usahatani, penerimaan khususnya perikanan atau hasil olahannya.

Setelahnya ada hasil dari usaha pengolahan ikan, kemudian hasil dijual.

Jumlah yang dijual dikalikan harga merupakan jumlah yang diterima, itulah

yang disebut penerimaan. Penerimaan dikurangi dengan biaya produksi

dinamakan pendapatan (Soekartawi, 2002).

6. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan suatu manajemen yang disusun untuk

mempercepat pemecahan persoalan pemasaran dan membuat keputusan-

keputusan yang bersifat strategis. Setiap fungsi manajemen memberikan

kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level yang berbeda.

Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan

lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang

terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran

memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.

Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk

mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam

rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan

pokok, yaitu:

(1) Bisnis ada yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa

yang dapat dimasuki di masa mendatang.

(2) Bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan

sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk,

Page 40: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

23

harga promosi dan distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar

sasaran (Tjiptono, 2008).

Dalam konteks penyusunan strategi, pemasaran memiliki 2 dimensi, yaitu

dimensi saat ini dan dimensi yang akan datang. Dimensi saat ini berkaitan

dengan hubungan yang telah ada antara perusahaan dengan lingkungannya.

Sedangkan dimensi masa yang akan datang mencakup hubungan dimasa

yang akan datang yang diharapkan akan dapat terjalin dan program tindakan

yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi pemasaran terdiri

dari prinsip-prinsip dasar yang mendasari manajemen untuk mencapai

tujuan bisnis dan pemasarannya dalam sebuah pasar sasaran, strategi

pemasaran mengandung keputusan dasar tentang pemasaran, bauran

pemasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran (Kotler, 2004).

Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Analisis lingkungan Internal dan Eksternal pada dasarnya adalah untuk

menilai lingkungan perusahaan secara keseluruhan. Lingkungan ini

merupakan faktor-faktor yang berada di luar atau di dalam perusahaan yang

dapat mempengaruhi perusahaan tersebut dalam mecapai tujuan yang telah

ditetapkannya untuk mencapai keunggulan bersaing yang

berkesinambungan.

7. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran digunakan sebagai alat atau sistem yang akan

menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi suatu perusahaan, yang

bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen yang telah dipilih.

Page 41: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

24

Pada hakekatnya setiap konsumen yang mengonsumsi atau menggunakan

suatu produk selalu ingin merasa puas dan kepuasan itu sendiri adalahhal

yang sangat penting bagi suatu perusahaan untuk dapat memutuskan

berhenti atau berlanjutnya suatu perusahaan yang berorientasi pada

konsumen. Setelah mengkonsumsi suatu produk atau jasa yang mereka

pilih setiap konsumen akan merasakan puas atau tidak puas terhadap produk

atau jasa yang telah di tawarkan tersebut. Kepuasaan yang di rasakan oleh

konsumen akan membuat konsumen ingin membeli dan mengonsumsi ulang

produk atau jasa tersebut. Sebaliknya, jika perasaan konsumen tidak puas

akan menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan konsumsi serta

menghentikan pembelian kembali produk tersebut.

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang digunakan oleh perusahaan

untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

Klasifikasi alat-alat itu menjadi empat kelompok yang luas yang disebut 4 P

dalam pemasaran yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan

promosi (promotion). Pada level produk, perusahaan dapat mengikuti

strategi perluasan langsung, adaptasi produk, atau penemuan produk baru.

Pada level promosi, perusahaan dapat memilih adaptasi komunikasi. Pada

tingkat harga, perusahaan mungkin akanmenghadapi peningkatan

komponen-komponen harga dan pasar gelap, serta akan sulit menentukan

harga standar. Pada level distribusi, perusahaan perlu memliki pandangan

yang menyeluruh atas tantangan dalam mendistribusikan produknya kepada

konsumen akhir. Dalam menciptakan semua elemen bauran pemasaran,

Page 42: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

25

perusahaan juga perlu menyadari batasan-batasan budaya, sosial, politik,

lingkungan, dan hukum yang akan mereka hadapi (Kotler, 2005).

Gambar 1 menjelaskan bahwa variabel 4 P digunakan sebagai acuan untuk

mempengaruhi pemasaran dan juga konsumen.Bauran pemasaran ini

memberikan solusi bagaimana teknik pemasaran yang sesuai dengan

tahapan dan memberikan sumber – sumber informasi lain kepada konsumen

dengan menetapkan harga dengan nilai yang sesungguhnya dan mempunyai

tempat dimana penawaran ini dapat di akses. Melambangkan pandangan

penjual terhadap perangkat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi

pembeli. Dari sudut pandang pembeli, setiap perangkat pemasaran

dirancang untuk memberikan manfaat bagi pelanggan, Kotler (2008).

Gambar 1. Empat variabel P beserta indikatornya dalam bauran

pemasaran (Kotler , 2008).

Produk

- Keteranga

n produk

- Kualitas

- Design

- Ciri

- Nama

merk

- Kemasan

- Ukuran

- Pelayanan

- garansi

Harga

- Daftar harga

- Rabat /

diskon

- Potongan

harga khusus

- Periode

pembayaran

Promosi

- Promo

penjualan

- Periklan

- Tenaga

penjualan

- Kehumasan

/ public

relation

- Pemasaran

Tempat

- Saluran

pemasaran

- Cakupan pasar

- Pengelompoka

n lokasi

- Persediaan

Bauran Pemasaran

Page 43: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

26

Bauran pemasaran adalah unsur atau elemen internal penting yang

membentuk program pemasaran sebuah organisasi. Bauran pemasaran

merupakan salah satu konsep universal yang telah dikembangkan dalam

pemasaran.

8. Analisis SWOT

Fredi Rangkuti (2004) menjelaskan bahwa Analisis SWOT adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman

(threats). Matriks SWOT merupakan alat yang penting untuk membantu

mengembangkan empat tipe strategi yaitu sebagai berikut:

a. Strategi SO (Strength-Opportunity), strategi menggunakan kekuatan

internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar

perusahaan.

b. Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ini bertujuan untuk

memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahan dengan

memanfaatkan peluang-peluang perusahaan.

c. Strategi ST (Strength-Threat), melalui strategi ini perusahaan berusaha

untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman

eksternal.

d. Strategi WT (Weakness-Threat), strategi ini merupakan teknik untuk

bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari

ancaman.

Page 44: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

27

9. Matriks QSPM

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks) adalah alat yang

direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan

strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success faktor internal

dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Tujuan QSPM adalah

untuk menentukan alternatif strategi pemasaran yang paling baik atau yang

menjadi prioritas untuk dijalankan perusahaan, seperti alat analisis lainnya

(Umar 2008).

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian ini membahas tentang bauran pemasaran dan loyalitas konsumen

olahan ikan pada kelompok usaha bersama (KUB) Bina Sejahtera di di

Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung,

perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah tempat serta

produk yang di teliti adalah berupa hasil olahan ikan yang berupa ekado,

bakso, rolade, dan otak - otak. Kajian penelitian terdahulu yang membahas

tentang analisis pendapatan dan bauran pemasaran terhadap suatu produk

adalah :

Page 45: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

Tabel 4. Kajian Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Penelitian / Lokasi Metode Penelitian Hasil Penelitian

Narudin, 2015 Analisis Usaha dan Strategi

Pengembangan Agroindustri

Kelanting di Desa Gantimulyo

Kecamatan Pekalongan Kabupaten

Lampung Timur

Metode yang digunakan yaitu

analisis deskriptif, analisis

pendapatan dan analisis SWOT.

Hasil penelitian tersebut adalah

keuntungan maksimal yang diperoleh

adalah Rp 3.238/kg dalam satu bulan

dan keuntungan untuk satu periode

produksi sebesar Rp 18.878.014. Hasil

analisis internal kekuatan lebih besar

dibandingkan kelemahan, dimana

kekuatan utama yaitu kerjasama antar

pengusuha dan distirbutor. Kelemahan

utama yaitu kurangnya promosi

produk. Analisis eksternal

menunjukan bahwa peluang terbesar

yaitu promosi produk

Pradita, Indriani,

danSoelaiman, 2015

Bauran Pemasaran dan Loyalitas

Konsumen Tauco di Kota

Prabumulih

Dalam penelitian ini

menggunakan analisis deskriptif

, analisis margin pemasaran , dan

analisis tingkat kepuasan dan

loyalitas konsumen tauco di kota

prabumulih. Tahap analisisnya

menggunakan CSI , dan analisis

tingkat loyalitas.

Bauran pemasaran tauco terdiri dari 4P

alat pemasar yaitu product, price,

place, dan promotion, dengan margin

pemasaran tauco yang terdiri dari

saluran pertama dan ke dua, konsumen

tauco rata-rata berumur 40 tahun,

pendidikan SMA serta memiliki

anggota keluarga 4 orang, dan

penghasilan per bulan sebesar

Rp5.341.666.

28

Page 46: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

Pratiwi, Affandi, dan

Kasymir, 2014

Strategi Pengembangan Usaha

Pengolahan Ikan Pada Kelompok

Usaha Bersama (KUB) Bina

Sejahtera Dalam Meningkatkan

Pendapatan Anggota Di Kelurahan

Kangkung Kecamatan Bumi Waras

Kota Bandar Lampung

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode

EOQ, rumus hayami, teori

pendapatan dan analisi SWOT.

Hasil yang diperoleh adalah

pendapatan yang dihasilkan untuk

produk olahan bakso Rp 231.826,

ekado Rp338.826, lumpia Rp388.826,

otak otak Rp2.159.423, dan piletan

Rp27.526.364. Strategi pengembangan

yang dapat diterapkan adalah

memanfaatkan lokasi yang dekat

dengan ketersediaan bahan baku

sehingga dapat menciptakan produk

dengan kualitas lebih baik yang dapat

mengisi peluang pasar.

Fatimah, 2013 Pengaruh Bauran Pemasaran

Terhadap Kepuasan Konsumen Air

Mineral Asa di Samarinda

Metode analisis menggunakan

metode analisis berganda.

Hasil analisis dengan menggunakan

SPSS versi 20 menunjukan bahwa price

secara persial berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan konsumen. Dari

hasil koefisien regresi menunjukan

nilai R yang diperoleh sebesar 0,243

dan nilai R Square sebesar 0,059. Hasil

uji simultan menunjukan bahwa secara

bersama – sama variabel produk,

harga, tempat, dan promosi tidak

berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan konsumen air mineral Asa di

Samarinda.

32

29

Page 47: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

Melani, 2009 Formulasi Strategi Pengembangan

Usaha Ayam Arab Petelur Di Trial

Farm Kabupaten Bogor Jawa Barat

metode deskriptif dengan alat

bantu analisis yaitu matriks IFE,

EFE, Matriks IE, SWOT dan

QSPM.

Total skor untuk matriks IFE 3,06

mengindikasikan perusahaan memiliki

internal yang kuat. Kekuatan utama

menghasilkan produk yang berkualitas

dan kelemahan yaitu belum mampu

memenuhi permintaan konsumen.

Total skor untuk matriks EFA 2,58

perusahaan mampu merespon dengan

baik terhadap peluang dan ancaman.

Candra,Utami, dan

Hartono, 2013

Analisis Ekonomi Usaha Ayam

Petelur CV. Santoso Farm Di Desa

Kerjen Kecamatan Srengat

Kabupaten Blitar

menggunakan analisis data

deskriptif dengan penerapan

persamaan ekonomi yaitu

pendapatan, BEP, Margin of

Strategy, R/C ratio, dan

rentabilitas

Hasil penelitian menunjukan bahwa

biaya per ekor untuk satu bulan adalah

Rp 17,378 untuk penerimaan Rp

20.176 dan pendapatan Rp 2.727. CV.

Santoso Farm layak dikembangkan

didasarkan pada kriteria R/C ratio

1,16. BEP harga telur Rp 11.536/kg,

Margin of Safety (MOS) 29.59 persen

dan rentabilitas modal 3954 persen.

30

Page 48: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

31

C. Kerangka Pemikiran

Kelompok usaha bersama (KUB) adalah suatu kelompok masyarakat yang

bertujuan untuk mengembangkan potensi anggotanya serta menginginkan

meningkatkan pendapatan para anggotanya. Kegiatan yang dilakukan oleh

KUB adalah kegiatan yang didukung oleh pemerintah karena melalui kegiatan

– kegiatan tersebut dapat meningkatkan motivasi dari masyarakat untuk dapat

hidup lebih maju serta dapat meningkatkan lapangan pekerjaan. Kegiatan –

kegiatan yang dilaksanakan dilakukan pula untuk meningkatkan kreativitas

masyarakat agar dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan

potensi sumber daya ikan dilingkungan sekitar mereka.

Ikan merupakan produk pangan yang mengandung protein yang sangat tinggi

yang dapat diolah menjadi berbagai makanan siap saji olahan ikan , seperti

bakso , ekado,rolade, dan otak -otak. Konsumen memutuskan untuk

melakukan pembelian biasanya didasari oleh berapa harga dari produk tersebut

dan juga rasa. Konsumen yang sudah terbiasa mengosumsi atau sudah lama

mengosumsi produk olahan ikan dari KUB Bina Sejahtera ini biasanya akan

menentukan frekuesi atau berapa kali mereka akan membeli. Konsumen

mempunyai karakteristik antara lain usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan,

dan jumlah anggota keluarga

KUB Bina Sejahtera merupakan unit pengolahan ikan yang memiliki input

yang terdiri dari bahan baku, peralatan, tenaga kerja, dan modal awal. Usaha

pengolahan ini juga memiliki output yang berupa makanan dari olahan ikan

seperti rolade, bakso,ekado, dan otak - otak. Input dan output tersebut dapat

Page 49: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

32

menghasilkan sejumlah harga yang digunakan untuk mendapatkan biaya

produksi dan penerimaan dari usaha pengolahan ikan KUB Bina Sejahtera.

Output yang dimiliki oleh KUB Bina Sejahtera ditentukan dengan adanya

bauran pemasaran yang berupa 4P (product, price, place, dan promosion) yang

berpengaruh langsung terhadap hasil keuntungan yang di dapatkan oleh KUB

Bina Sejahtera. Setelah di analisis usaha, Maka akan di susun strategi

pemasaran yang diterapkan dengan metode segmentation,targeting, dan

positioning, yang menggunakan bauran pemasaran dengan metode 4p yaitu

product, price, place dan promotion. Strategi pemasaran bertujuan untuk

mendorong agroindustri olahan ikan KUB Bina Sejahtera dalam meningkatkan

cara berpikir jauh kedepan terutama dalam mengkoordinasi kegiatan

pemasaran secara lebih baik. Karena produksi yang baik akan sia-sia karena

harga pasar yang rendah, sehingga tingginya produksi belum tentu memberikan

keuntungan yang tinggi pula tanpa disertai pemasaran yang baik.

Berdasarkan kegiatan pada usahan pengolahan ikan dapat dianalisis lingkungan

internal dan eksternal. Analisis lingkungan internal sumber daya manusia,

infrastuktur usaha, sistem manajemen, keuangan, serta pemasaran. Sedangkan

analisis eksternal meliputi faktor ekonomi, sosial dan budaya, kebijakan

pemerintah, teknologi dan pesaing. Analisis lingkungan eksternal akan

menghasilkan kelemahan dan kekuatan sedangkan dari lingkungan eksternal

akan diperoleh peluang dan ancaman.

Page 50: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

33

Gambar. 2 Kerangka Pemikiran Analisis pendapatan dan Strategi Bauran Pemasaran

Pengolahan Ikan.

KUB Bina Sejahtera

Usaha Pengolahan Ikan

INPUT

Bahan Baku

(ikan baji-baji)

Peralatan

(lemari es, vacuum sealer

plastik, alat dapur)

Tenaga Kerja

Modal Usaha

OUTPUT

Produk Olahan Ikan

(Bakso, Ekado, Rolade

dan otak - otak)

Harga

Biaya Produksi

Penerimaan

Keuntungan

Bauran

Pemasaran

4P

Price

Product

Place

Promotion

Tidak Layak Layak

Evaluasi Pengembangan

Strategi Pemasaran

Analisis QSPM

Page 51: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

34

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode, Lokasi dan Waktu Peneliatan

Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode studi kasus yang

memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci tentang

latar belakang, sifat, maupun karatkter yang khas. Metode pengumpulan data

yang dilakukan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang

bersifat kuantitatif dan kualitatif. Populasi dari KUB Bina Sejahtera dilakukan

dengan teknik sampling purposive dimana menentukan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2004). Data primer diperoleh dari KUB

Bina Sejahtera dan instansi – instansi terkait, sedangkan data sekunder

diperoleh dengan wawancara dengan pemilik KUB Bina Sejahtera dengan

menggunakan kuisioner.

Pengambilan data pada bulan November sampai Desember 2017 yang

bertempat di KUB Bina Sejahtera Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi

Waras. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive), dengan

pertimbangan bahwa KUB (kelompok usaha bersama) merupakan kelompok

usaha yangt bergerak secara resmi, di bawah Dina Perikanan Provinsi

Lampung. Hasil penelitian di analisis secara deskriptif dengan pemecahan

masalah secara mendalam, wawancara dilakukan oleh ketua dan pengurus

Page 52: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

35

KUB Bina Sejahtera. Produk olahan ikan KUB Bina Sejahtera berupa bakso,

ekado, rolade, dan otak – otak.

B. Konsep Dasar Definisi Operasional

Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data

yang berhubungan dengan penelitian.

Ikan merupakan produk pangan yang digunakan sebagai bahan pokok olahan

ikan yang mengandung protein hewani yang sangat tinggiyang menjadi salah

satu makanan penting bagi proses kelangsungan hidup manusia.

Agroindustri adalah subsistem dari sistem agribisnis yang memanfaatkan dan

memiliki kaitan langsung dengan produk-produk pertanian yang akan

ditransformasikan menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Olahan Ikan adalah daging ikan yang diolah oleh KUB Bina Sejahtera menjadi

suatu produk makanan siap saji terdiri dari bakso, ekado, rolade, dan otak –

otak.

Responden adalah Kelompok Usaha Bersama (KUB)yang terdiri dari 34

anggota yang bertujuan memajukan kesejahteraan anggotanya dengan kegiatan

– kegiatan usaha yang dapat menambah nilai ekonomi yang dijalankan

bersama.

Pengolahan Ikan adalah upaya yang dilakukan KUB Bina Sejahtera terhadap

sumber daya ikan melalui proses pengolahan secara tradisonal maupun

Page 53: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

36

modren, baik secara fisika, kimia, mikrobiologis atau kombinasinya, untuk

dijadikan produk akhir yang dapat berupa olahan ikan yang dapat menambah

nilai gizi dan nilai tambahnya untuk memenuhi konsumsi manusia.

Penerimaan adalah nilai hasil yang diterima KUB Bina Sejahtera dengan

mengalikan jumlah produksi olahan ikan dengan harga produksi di tingkat

usaha pengolahan ikan yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Keuntungan pengolahan ikan KUB Bina Sejahtera merupakan selisih antara

penerimaan dan semua biaya yang diterima yang diukur dalam satuan rupiah

(Rp/kg).

Biaya produksi adalah total pengeluaran KUB Bina Sejahtera untuk setiap kali

melakukan proses produksi yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Biaya tetap usaha olahan ikan adalah pengeluaran yang dikeluarkan usaha

olahan ikan KUB Bina Sejahtera yang tidak dipengaruhi oleh jumlah produk

yang dihasilkan seperti gaji, perawatan dan kendaraan (Rp)

Input adalah segala masukan yang digunakan dan jumlahnya tetap dan dalam

waktu yang relatif panjang berupa bahan baku, peralatan, tenaga kerja, dan

modal usaha.

Output adalah produksi total olahan ikan KUB Bina Sejahtera yang diperoleh

selama satu kali proses produksi (bulan) berupa produk olahan ikan yaitu

bakso, ekado, rolade, dan otak – otak.

Page 54: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

37

Bahan baku adalah bahan yang digunakan untuk proses produksi dalam

membentuk suatu produk olahan ikan yaitu olahan ikan berupa rolade, bakso

dan ekado yang diukur satuan (cup).

Tenaga kerja adalah banyaknya orang yang bekerja dalam satu periode

produksi pengolahan ikan yang diukur dengan HOK (harian orang kerja).

Peralatan adalah alat yang digunakan KUB Bina Sejahtera dalam proses

produksi pengolahan ikan dalam jangka waktu yang cukup panjang seperti

lemari es, vacuum sealer plastik, dan alat-alat dapur.

Modal adalah biaya yang dikeluarkan saat awal pertama kali produksi

pengolahan ikan akan dijalankan dalam satuan rupiah (Rp) yang berasal dari

modal pribadi dan UKM.

Bauran Pemasaran adalah suatu perangkat yang akan menentukan tingkat

keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan semua ini di tunjukan untuk

memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih.

Bauran pemasaran terdiri dari 4 variabel yaitu 4P (place, promotion, price, and

product).

Produk (product) adalah barang atau jasa yang dapat diperjual belikan. Dalam

marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan

bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan (gram).

Harga (price) adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau

barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi

Page 55: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

38

seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu yang diukur

dalam satuan (Rp).

Tempat (place) adalah wadah yang digunakan untuk memasarkan suatu

produk. Place merupakan salah satu faktor penting dalam marketing agar

pemasaran yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal dan produk yang

ditawarkan dapat dengan mudah didapatkan oleh konsumen yang

membutuhkan.

Promosi (promotion) adalah upaya untuk menawarkan produk atau jasa dengan

tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.

Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya

angka penjualan dan produksi.

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya

pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan

keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.

C. Jenis Dan Sumber Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah data

primer dan sekunder yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data primer

diperoleh langsung dari pemilik usaha baik dari hasil wawancara, observasi

maupun kuisioner. Data primer berupa data produktivitas ikan dan penjualan

hasil olahan ikan serta faktor-faktor internal (kekuatan – kelemahan) dan

eksternal (peluang-ancaman) dari hasil ikan olahan KUB Bina Sejahtera. Data

yang diambil dalam penelitian ini adalah data yang terfokus pada 4 produk

Page 56: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

39

olahan KUB Bina Sejahtera berupa bakso, ekado, rolade, otak – otak, dan

fillet.

Data sekunder merupakan data pendukung untuk penelitian yang didapatkan

dari penelitian terdahulu, jurnal, artikel, penelusuran pustaka, serta laporan

dari instansi pemerintahan terkait seperti Dinas Perikanan Provinsi Lampung,

dan Badan Pusat Statistik. Data yang diperoleh akan dianalisis secara

deskriptif.

D. Metode Analisis Usaha

1. Analisis DataKuantitatif

Analisis usaha meliputi perhitungan biaya total produksi, penerimaan

usaha, keuntungan, analisis titik impas dan R/C.

a. Biaya produksi

1) Biaya produksi(bakso) merupakan jumlah total pengeluaran untuk

setiap kali melakukan proses produksi(bakso). Biaya total adalah

penjumlahan biaya tetap(bakso) dan biaya variabel(bakso). Biaya

total(bakso) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

TC(bakso) = TFC(bakso) + TVC(bakso)

Keterangan :

TC(bakso) : Total Cost (Biaya Total)

TFC(bakso) : Total Fixed Cost (Total Biaya Tetap)

TVC(bakso) : Total Variable Cost (Total Biaya Variabel)

2) Biaya produksi(ekado) merupakan jumlah total pengeluaran untuk

setiap kali melakukan proses produksi(ekado). Biaya total adalah

Page 57: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

40

penjumlahan biaya tetap(ekado) dan biaya variabel(ekado).Biaya

total(ekado) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

TC = TFC + TVC

Keterangan :

TC(ekado) : Total Cost (Biaya Total)

TFC(ekado) : Total Fixed Cost (Total Biaya Tetap)

TVC(ekado) : Total Variable Cost (Total Biaya Variabel)

3) Biaya produksi(rolade) merupakan jumlah total pengeluaran untuk

setiap kali melakukan proses produksi(rolade). Biaya total adalah

penjumlahan biaya tetap(rolade) dan biaya variabel(rolade). Biaya

total(rolade) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

TC = TFC + TVC

Keterangan :

TC(rolade) : Total Cost (Biaya Total)

TFC(rolade) : Total Fixed Cost (Total Biaya Tetap)

TVC(rolade) : Total Variable Cost (Total Biaya Variabel)

4) Biaya produksi(otak - otak) merupakan jumlah total pengeluaran untuk

setiap kali melakukan proses produksi(otak - otak). Biaya total adalah

penjumlahan biaya tetap(otak - otak) dan biaya variabel(otak - otak). Biaya

total(otak - otak) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

TC = TFC + TVC

Keterangan :

TC(rolade) : Total Cost (Biaya Total)

TFC(rolade) : Total Fixed Cost (Total Biaya Tetap)

Page 58: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

41

TVC(rolade) : Total Variable Cost (Total Biaya Variabel)

Produksi pengolahan ikan pada KUB Bina Sejahtera memproduksi

sebanyak ± 2 kali dalam periode satu bulan.

b. Penerimaan usaha

Penerimaan adalah jumlah pembayaran yang diterima dari hasil

penjualan produk olahan ikan berupa bakso, ekado, rolade, dan otak –

otak yang dihasilkan. Penerimaan total merupakan hasil dari perkalian

antara jumlah produk bakso, ekado, rolade, dan otak – otak yang dijual

dengan harga suatu produk sesuai dengan jumlah produk yang dijual.

Penerimaan total yang diterima produsen akan semakin besar apabila

semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan maupun semakin

tinggi harga per unit produk yang terjual.

Secara matematis penerimaan total dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

TR = Q x PQ

Keterengan :

TR : Total Revenue (Penerimaan Total)

Q : Quantity (Jumlah Produk)

PQ : Price (Harga Jual)

Pendapatan bersih adalah penerimaan (pendapatan kotor) yang

dikurangi dengan total biaya produksi atau penerimaan kotor dikurangi

dengan biaya variable dan biaya tetap.

Page 59: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

42

(a) Pendapatan : terdiri dari upah keluarga sendiri, upah sebagai

manajer, bunga modal sendiri, dan keuntungan. Jadi merupakan

penerimaan dikurangi biaya alat-alat dan modal luar.

(b) Pendapatan Tenaga Keluarga: merupakan selisih dari pendapatan

petani dikurangi dengan bunga modal sendiri.

(c) Keuntungan atau Kerugian Petani: merupakan selisih dari

pendapatan petani dikurangi upah keluarga dan bunga modal

sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Usahatani

1. Luas Usaha

– Pendapatan total usahatani → menunjukkan volume usaha

– Total investasi modal

– Tenaga kerja setara pria: konversi berdasar tingkat upah.

– Total tenaga pria produktif

2. Tingkat Produksi

Ukuran ukuran tingkat produksi.

c. Keuntungan usaha

Keuntungan adalah selisih dari penerimaan total per produk olahan dengan

biaya total per produk olahan. Keuntungan usaha pengolahan diperoleh

dengan faktor selisih antara penerimaan yang diterima dengan biaya yang

dikeluarkan. Oleh karena itu, tingkat keuntungan bergantung pada jumlah

priahariwanitaUpah 8,0300

220

priaharianakanakUpah 5,0300

140

Page 60: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

43

penerimaan dan biaya operasional. Jika perubahan penerimaan yang

diterima lebih besar dari pada perubahaan biaya operasional, maka

keuntungan yang diterima akan meningkat (Siagian, 2000). Keuntungan

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

π =TR – TC

=TR – (TVC+TFC)

Keterangan :

π : Keuntungan usaha yang diperoleh (Rupiah)

TR : Penerimaan Total (Rupiah)

TC : Biaya Total Produksi (Rupiah)

TVC : Total Biaya Variabel

TFC : Total Biaya Tetap

d. Analisis titik impas

Analisis titik impas dilakukan untuk melihat produksi olahan ikan yang

harus dihasilkan. Berdasarkan analisis titik impasdapat diketahui pada

tingkat produksi berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya,

sehingga usaha pengolahan ikan tidak memperoleh keuntungan atau

kerugian. Menghitung titik impas perlu dilakukan pemisahan antara biaya

tetap dengan biaya variabel secara jelas dan benar. Pendekatan untuk

perhitungan titik impas dalam penelitian ini adalah BEP volume produksi

dan BEP harga dengan rumus sebagai berikut :

BEP Volume Produksi =

BEP Harga =

Page 61: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

44

e. Analisis R/C

R/C rasio adalah penerimaan atas biaya yang menunjukkan besarnya

penerimaan olahan ikan bakso, ekado, rolade, dan otak - otakyang akan

diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan dalam produksi usaha olahan

ikan KUB Bina Sejahtera. Analisis ini dapat digunakan untuk mengukur

tingkat keuntungan relatif kegiatan usaha pengolahan, artinya dari angka

rasio tersebut dapat diketahui apakah usaha tersebut menguntungkan atau

tidak.

Efisiensi usaha dapat dihitung dengan menggunakan analisis R/C.

Analisis revenue (R) dan cost (C) ratio (R/C) dapat dihitung dengan cara

membandingkan antara nilai penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan

untuk melakukan proses produksi. Nilai R/C menunjukkan pendapatan

kotor yang diterima untuk setiap rupiah yang dikeluarkan oleh pelaku

usaha dalam melalukan proses produksi sekaligus untuk menunjang

kondisi suatu usaha. Ukuran kondisi ini sangat penting karena dapat

dijadikan penilaian terhadap suatu keputusan untuk mengembangkan

usaha yang dijalankan. Secara matematis R/C dapat dirumuskan sebagai

berikut :

R / C =

Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan :

R/C> 1, berarti usaha olahan ikan yang dijalankan menguntungkan

R/C =1, berarti usaha olahan ikan yang dijalankan belum menguntungkan

R/C< 1, berarti usaha olahan ikan yang dijalankan tidak menguntungkan.

Page 62: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

45

Analisis R/C digunakan untuk melihat efisiensi tingkat keuntungan dan

kelayakan dari usaha pengolahan ikan KUB Bina Sejahtera yang

dijalankan. Usaha tersebut dikatakan menguntungkan apabila nilai R/C

lebih besar dari satu (R/C>1). Nilai tersebut menunjukan bahwa setiap nilai

rupiah yag digunakan dalam proses produksi dapat memberikan nilai

penerimaan. Jika nilai R/C diatas satu rupiah yang digunakan maka akan

memperoleh manfaat penerimaan lebih dari satu rupiah.

2. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis yang bertujuan untuk

menggambarkan atau mendeskripsikan gambaran data yang telah didapatkan

dari hasil penelitian, baik data kualitatif maupun data kuantitatif. Analisis

deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian kedua, yaitu

menjelaskan karakteristik bauran pemasaran produk olahan ikan KUB Bina

Sejahtera di Kota Bandar Lampung.

a) Analisis deskriptif kualitatif adalah prosedur penelitian yang menggunakan

data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari pelaku yang dapa

diamati. Deskriptif kualitatif dilakukan dengan mendeskripsikan dan

menginterprestasikan variabel yang mengacu pada kajian ilmiah yang

mendasarinya ( Hasyim, 2012).

b) Analisis deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang berdasarkan data yang

dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta – fakta dan

sifat – sifat dari obyek yang diteliti.

Page 63: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

46

A. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang digunakan oleh usaha

pengolahan ikan KUB Bina Sejahtera untuk mencapai tujuan

pemasarannya dengan menggunakan kalsifikasi alat – alat yaitu 4P :

1. Produk (product) adalah barang atau jasa yang dapat diperjual belikan.

Pada penelitian ini pengambilan data terfokus dalam 3 produk yaitu

bakso, ekado, rolade, dan otak – otak yang telah menjadi produk

unggulan dalam usaha pengolahan ikan KUB Bina Sejahtera.

2. Harga (price) adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang

atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau

jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu.

3. Tempat (place) adalah lokasi atau wadah yang digunakan untuk

memasarkan produk olahan ikan yaitu bakso, ekado, rolade, dan otak –

otak.

4. Promosi (promosion) adalah upaya untuk menawarkan produk atau jasa

dengan tujuan menarik calon komsumen untuk membeli atau

mengkonsumsinya.

Metode – metode ini merupakan factor penting dalam marketing agar

pemasaran yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal dan produk

yang ditawarkan dapat dengan mudah didapatkan oleh konsumen yang

membutuhkannya secara terus menerus.

Page 64: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

47

B. Strategi Pemasaran

Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan kembali untuk menjawab

tujuan terakhir, yaitu penetapan strategi pemasaran dengan menganalisis

lingkungan internal dan eksternal perusahan perusahaan .

a) Analisis Faktor Internal

Analisis Faktor Internal untuk menyusun strategi pemasaran

pengolahan ikan menggunakan unsur bauran pemasaran 4p (product,

price, place, promotion). Bauran pemasaran 4p akan dianalisis dengan

unsur-unsur seperti gambar dibawah ini.

]]

Gambar 3. Metode Analisis Bauran Pemasaran (Marketing Mix).

Sumber : Kotler dan Keller, 2012.

Bauran

Pemasaran Produk

Keanekaragaman

Produk

Kualitas

Desain

Bentuk

Nama Merek

Kemasan

Ukuran

Pelayanan

Garansi

Imbalan

Harga

Daftar Harga

Diskon

Potongan Harga Khusus

Syarat Kredit

Periode Pembayaran

Tempat

Saluran

Pemasaran

Cakupan

Pemasaran

Pengelompokkan

Persediaan

Transportasi

Promosi

Promosi Penjualan

Periklanan

Tenaga Penjualan

Kehumasan

Pemasaran Langsung

Page 65: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

48

Setelah ditetapkan unsur-unsur dari faktor internal tersebut, diberikan bobot

masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting)

sampai 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut

terhadap posisi strategis usaha pengolahan ikan KUB Bina Sejahtera. Semua

bobot tidak boleh melebihi skor total 1,0. Pemberian nilai bobot dilakukan

dengan cara mengajukan identifikasi faktor internal kepada responden yang

bersangkutan dengan menggunakan skala 0, 1 dan 2. Skala yang digunakan

untuk pengisian kolom adalah :

0 = Apabila indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal

1 = Apabila indikator horizontal sama pentingnya dengan indikator vertikal

2 = Apabila indikator horizontal lebih penting dari indikator vertikal

Rumus penentuan bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai

setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel, kemudian

dijumlahkan skor pembobotan tersebut. Skor pembobotan dimasukkan

kedalam Matriks IFE yang dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 5. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

Faktor-faktor Strategi Bobot Rating Skor

Internal

A. Kekuatan

1. ..........

2. ..........

3. ..........

B. Kelemahan

1. ..........

2. ..........

3. ..........

Total (A + B) 1,00

Sumber : Rangkuti, 2006

Page 66: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

49

n

∑ t=1

a. Analisis Faktor Eksternal

Analisis eksternal digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor peluang

dan ancaman yang dihadapi KUB Bina Sejahtera. Penilaian bobot dilakukan

dengan cara mengidentifikasi faktor eksternal kepada responden ahli

dengan menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 0, 1 dan 2.

Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah :

0 = Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal

1 = Jika indikator horizontal sama pentingnya dengan indikator vertikal

2 = Jika indikator horizontal lebih penting dari indikator vertikal

Tabel 6. Matriks penilaian bobot faktor eksternal

Faktor

Internal A B ..... N Nilai (X) Bobot (Yi)

A Xa

B Xb

..... .....

N Xn

Nilai (X) Xa Xb ..... Xn ∑Xn

Total 1,00

Sumber: Kinnear dan Taylor, 1991

Tabel 9 menunjukkan bahwa penentuan bobot setiap variabel diperoleh

dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan

variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

a = bobot variabel ke-i

xi = nilai variabel ke-i

i = 1, 2, 3, ..... n

n = jumlah variabel

Page 67: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

50

Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif, peluang yang

semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1,

begitupun sebaliknya. Bobot pada kolom 2 kemudian dikalikan dengan

rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.

Hasil perkalian yaitu berupa skor pembobotan yang akan dijumlahkan untuk

memperoleh total skor pembobotan bagi usaha pengolahan ikan KUB Bina

Sejahtera di Provinsi Lampung. Nilai total menunjukkan bagaimana usaha

ini akan bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Matriks EFE

dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 7. Matriks EFE (External Factor Evaluation)

Faktor-faktor Strategi Bobot Rating Skor

Eksternal

A. Peluang

1. ..........

2. ..........

B. Ancaman

1. ..........

2. ..........

Total (A + B) 1

Sumber : Rangkuti, 2006

b. Matriks Internal Eksternal (IE)

Matriks IE merupakan pemetaan skor total IFE dan EFE yang dihasilkan pada

tahap input. Matriks Internal Eksternal (IE) dapat dilihat pada Gambar 10.

Page 68: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

51

Tabel 8. Matriks IE (Internal-Eksternal)

4,0 3,0 2,0 1,0

Tinggi

3,0

Sedang

2,0

Rendah

1,0

Sumber: Rangkuti, 2006

Sumbu vertikal pada matriks IE menunjukkan total skor IFE dan sumbu

horizontal menunjukkan total skor pembobotan EFE. Skor antara 1,00

sampai 1,99 pada sumbu horizontal menunjukkan posisi internal usaha olahan

ikan KUB Bina Sejahtera yang lemah, posisi 2,00 sampai 2,99 menunjukkan

skor rata-rata dan skor 3,00 sampai 4,00 menunjukkan kuatnya posisi internal

usaha olahan ikan KUB Bina Sejahtera. Pada sumbu vertikal skor 1,00

sampai 1,99 menunjukkan respon usaha pengolahan ikan masih rendah

terhadap peluang dan ancaman yang ada, posisi 2,00 sampai dengan 2,99

menunjukkan skor rata-rata dan skor 3,00 sampai dengan 4,00 menunjukkan

respon yang tinggi terhadap lingkungan eksternalnya.

c. Matriks SWOT

Faktor-faktor internal dan eksternal yang didapatkan dari identifikasi yaitu

faktor kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang kemudian dimasukkan ke

dalam maktriks SWOT. Matriks SWOT menggambarkan secara jelas

I II III

IV V VI

VII VIII IX

Page 69: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

52

bagaimana peluang dan ancaman eksternal dapat disesuaikan dengan

kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada pemasaran olahan ikan KUB

Bina Sejahtera di Provinsi Lampung.

Matriks SWOT dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif

strategi, yaitu strategi kekuatan-peluang (S-O), strategi kelemahan-peluang

(W-O), strategi kelemahan - ancaman (W-T), dan strategi kekuatan-ancaman

(S-T). Berdasarkan hasil tersebut maka akan terpilih strategi yang sesuai

dengan kuadran I, II, III dan IV pada diagram analisis SWOT. Matriks

SWOT dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 9. Matriks SWOT

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Strengths (S)

Daftar Kekuatan

(tentukan 5-10 faktor

peluang internal)

Weakness (W)

Daftar Kelemahan

(tentukan 5-10 faktor

peluang internal)

Opportunities (O)

Daftar Peluang (tentukan

5-10 faktor peluang

eksternal)

Strategi S-O

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

Strategi W-O

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

Threats (T)

Daftar Ancaman (tentukan

5-10 faktor peluang

eksternal)

Staregi S-T

Ciptakan startegi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi

ancaman

Strategi W-T

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

menghindari ancaman

Sumber : David, 2006

d. Tahap Keputusan

Tahap selanjutnya yang turut digunakan dalam proses analisis penetapan

keputusan adalah QSPM. Adapun unsur-unsur yang terdapat di dalam QSPM

adalah: strategi-strategi alternatif, faktor-faktor kunci, bobot, AS = nilai

Page 70: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

53

dayatarik, TAS = total nilai daya tarik, dan jumlah total nilai daya tarik.

Langkah - langkah penggunaan QSPM di dalam proses penetapan keputusan

adalah sebagai berikut:

1) Membuat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan perusahaan

di kolom sebelah kiri QSPM. Informasi ini diambil dari Matriks EFE dan

Matriks IFE. Minimal sepuluh external critical success factors dan

sepuluh internal critical success factors dimasukkan ke dalam QSPM.

2) Memberikan bobot pada masing-masing faktor sukses eksternal dan

internal. Bobot ini sama dengan yang ada di Matriks EFE dan Matriks

IFE.

3) Meneliti matriks-matriks pada langkah 2 dan identifikasikan strategi

alternatif yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan perusahaan.

Mencatat strategi-strategi ini di bagian atas baris QSPM. Setelah itu,

mengelompokkan strategi-strategi tersebut ke dalam kesatuan yang

mutually exclusive jika memungkinkan.

4) Menentukan Attractiveness Score (AS) atau nilai daya tarik. AS

ditetapkan dengan cara meneliti masing-masing faktor sukses eksternal

dan internal. Tentukan bagaimana peran dari tiap faktor dalam proses

pemilihan strategi yang sedang dibuat. Jika peran dari faktor tersebut

adalah besar, maka strategi-strateginya harus dibandingkan relatif pada

faktor utama itu. Secara terinci, nilai AS harus ada pada masing-masing

strategi untuk menunjukkan kemenarikan relatif dari satu strategi terhadap

strategi lainnya. Batasan nilai AS adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak

menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = sangat menarik.

Page 71: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

54

5) Menghitung jumlah AS. Jumlah AS didapat dari perkalian bobot (langkah

2) dengan AS (langkah 4) pada masing-masing baris. Jumlah AS

menunjukkan daya tarik relatif dari masing-masing alternatif strategi.

6) Menghitung Sum Total Attractiveness Score (TAS) atau total nilai daya

tarik. Menjumlahkan semua TAS pada masing-masing kolom QSPM.

Dari beberapa nilai TAS yang didapat, nilai TAS dari alternatif strategi

yang tertinggi yang menunjukkan bahwa alternatif strategi itu yang

menjadi pilihan utama. Nilai TAS terkecil menunjukkan bahwa alternatif

strategi ini menjadi pilihan terakhir. Matriks QSPM dapat dilihat pada

Tabel 12.

Tabel 10. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)

Faktor-faktor

kunci Bobot

Alternatif strategi

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3

AS TAS AS TAS AS TAS

Faktor kunci

internal

Faktor kunci

eksternal

Jumlah Sumber: David, 2002

Page 72: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

55

IV. GAMBARAN UMUM

A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras

1. Keadaan Umum

Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun

2012, tentang Penataan dan Pembentukan Kelurahan dan Kecamatan.

Kecamatan Bumi Waras dibagi menjadi 5 (lima) kelurahan, yaitu :

Kelurahan Kangkung, Kelurahan Bumi Waras, Kelurahan Pecoh Raya,

yang selanjutnya berganti nama menjadi Kelurahan Bumi raya, Kelurahan

Sukaraja, dan Kelurahan Garuntang.

2. Letak Geografi dan Luas Kecamatan

Kecamatan Bumi Waras memiliki luas wilayah 377 ha dan jumlah

penduduk 52.330 jiwa. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar

Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang Penataan dan Pembentukan

Kelurahan dan Kecamatan, letak geografis dan wilayah administratif

Kecamatan Bumi Waras berasal dari sebagian wilayah geografis dan

administratif Kecamatan Teluk Betung Selatan serta memiliki batas-batas

yaitu :

Page 73: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

56

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamata Tanjung Karang Timur dan

Kecamatan Kedamaian

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Lampung

c. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Panjang

d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Teluk Betung Selatan

3. Demografi

Berdasarkan hasil olah penduduk tahun 2015, jumlah penduduk di

Kecamatan Bumi Waras sebesar 56.742 jiwa yang terdiri dari 28.949 jiwa

penduduk laki dan 27.793 jiwa penduduk perempuan. Berdasarkan data

tahun 2015 penduduk Kecamatan Bumi Waras didominasi oleh penduduk

muda/dewasa. Kepadatan penduduk di Kecamatan Bumi Waras yang

berjumlah 56.742 jiwa dengan luas 3,760 km2 adalah 15.091 jiwa/km

2

(Kecamatan Bumi Waras dalam Angka, 2016).

B. Keadaan Umum Kelurahan Kangkung

1. Keadaan Umum

Kelurahan Kangkung pada awalnya adalah suatu kampung (Kampung

Kangkung) dan menginduk pada Kecamatan Teluk betung Selatan Daerah

Tingkat II Tanjung karang – Teluk betung. Berdasarkan dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 1983 tentang Perubahan Nama Kotamadya

Daerah Tingkat II Tanjung karang – Teluk betung berubah menjadi

Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung, sehingga Kelurahan

Kangkung Kecamatan Telukbetung Selatan Kotamadya Daerah Tingkat II

Bandar Lampung. Pada tahun 1990 Kampung Kangkung berubah nama

Page 74: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

57

menjadi Kelurahan Kangkung dan dipimpin oleh seorang Lurah bernama

A. Nawasi. Pada tahun 2012 diadakan pemekaran kelurahan/kecamatan

sesuai dengan peraturan daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun

2012 tentang Penataan dan Pembentukan Kelurahan dan Kecamatan, maka

berdasarkan peraturan daerah pasal 20 yaitu Kelurahan Kangkung

termasuk pada Kecamatan Bumi Waras.

2. Letak Geografi dan Luas Kelurahan

Kelurahan Kangkung memiliki luas 30,7 ha dan jumlah penduduk 12.120

jiwa.

Kelurahan ini memiliki batas-batas sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Teluk Betung

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Lampung

c. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Bumi Waras

d. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Pesawahan

3. Potensi Demografi Daerah Penelitian

Menurut monografi Kelurahan Kangkung, 2012 (tidak dipublikasikan),

penduduk Kelurahan Kangkung pada tahun 2012 berjumlah 12.120 jiwa

dengan jumlah penduduk perempuan yaitu sebanyak 6.587 jiwa dan

jumlah penduduk laki-laki sebanyak 5.533 sehingga lebih banyak

penduduk perempuan dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Jumlah

penduduk berdasarkan golongan umur dapat dilihat pada Tabel 11.

Page 75: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

58

Tabel 11. Jumlah penduduk menurut kelompok umur Kelurahan

Kangkung Bandar Lampung, tahun 2015.

Kelompok Umur (tahun) Jumlah (jiwa) Persentase (%)

0-12 bulan 126 1,03

1 – 5 811 6,69

6 – 7 582 4,80

8 – 15 1.429 11,80

16 – 56 8.286 68,37

56 tahun keatas 886 7,31

Jumlah 12.120 100,00

Sumber : Monografi Kelurahan Kangkung, 2017 (tidak dipublikasikan)

Tabel 11 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Kelurahan

Kangkung berada pada umur antara 15 – 56 tahun sebanyak 8.286 jiwa

atau 68,37 persen. Kelurahan Kangkung didominasi oleh penduduk yang

berusia muda sehingga masyarakat masih dapat terus mengembangkan

kegiatan usahanya serta banyak terdapat masyarakat dewasa yang bermata

pencaharian pedagang dan nelayan.

Tabel 12. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian di Kelurahan

Kangkung, tahun 2015.

Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Pegawai Negri Sipil (PNS) 38 0,93

Pedagang/Wiraswasta 1.379 33,70

Nelayan 2.604 63,65

Pensiunan 70 1,71

Jumlah 4.091 100,00

Sumber : Monografi Kelurahan Kangkung, 2017 (tidak dipublikasikan)

Penduduk yang bekerja sebagai PNS sebesar 38 jiwa angka ini cukup

rendah karena daerah Kangkung ini berdekatan dengan Gudang Lelang

pusat perdagangan ikan. Sebagian besar penduduk di daerah Kelurahan

Kangkung bekerja sebagai nelayan yaitu sebanyak 2.604 jiwa, jumlah ini

Page 76: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

59

cukup tinggi karena wilayah ini berdekatan dengan pusat pelelangan ikan

yaitu Gudang Lelang sehingga sebagian besar masyarakatnya bermata

pencaharian nelayan. Selain itu, penduduk di sekitar Kelurahan kangkung

tidak hanya bekerja sebagai nelayan dan PNS tetapi ada yang bekerja

sebagai pedagang dan pensiunan. Tingkat pendidikan di Kelurahan

Kangkung dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Tingkat pendidikan di Kelurahan Kangkung, tahun 2015.

Tingkat pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

TK 150 1,47

Tamat SD 3.729 36,41

Tamat SMP 3.650 35,64

Tamat SMA 2.695 26,31

Sarjana 18 0,17

Jumlah 10.242 100,00

Sumber : Monografi Kelurahan Kangkung, 2017 (tidak dipublikasikan)

Berdasarkan Tabel 13 terlihat bahwa sebagian besar masyarakat di

Kelurahan Kangkung menamatkan pendidikan pada sekolah dasar (SD)

sebesar 36,41 persen. Hal ini dikarenakan masalah utama terletak pada

biaya pendidikan serta keinginan dari masyarakat sendiri yang sulit untuk

berkembang.

4. Sarana dan Prasarana

Akses menuju Kelurahan Kangkung dapat menggunakan alat transportasi

ojek, angkutan umum, serta mobil. Jarak tempuh Kelurahan Kangkung

menuju Kota Bandar Lampung sebesar 4 km. Keadaan jalan yang tidak

terlalu lebar dikarenakan bahu jalan dijadikan lahan parkir serta keadaan

yang begitu padat karena pada lokasi ini terdapat pasar dan salah satu

Page 77: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

60

pusat pasar ikan. Sarana dan prasarana yang tersedia di tempat ini seperti

sarana transportasi, jalan umum, tempat pelelangan ikan, rumah ibadah,

gedung sekolah, koperasi Unit Desa yang telah berdiri sejak 1981 dan

puskesmas. Sarana rumah ibadah berjumlah 17 bangunan berupa 5

masjid, 11 mushola dan 1 gereja katholik. Sarana pendidikan berupa

bangunan SD terdapat 3 buah, TK berjumlah 1 buah. Sedangkan, sarana

kesehatan berupa puskesmas 1 unit dan posyandu 8 unit. Lembaga

ekonomi berupa koperasi Unit Desa yang telah berbadan usaha sebanyak 1

buah, pusat pelelangan ikan 1 buah serta kios kelontongan dan toko-toko

yang berada di Kelurahan Kangkung cukup banyak.

5. Keadaan Umum KUB Bina Sejahtera

Awal terbentuk kelompok usaha pengolahan ikan ini pada tahun 2008, hal

yang melatar belakangi pembentukan kelompok ini karena keprihatinan

terhadap warga sekitar khususnya ibu rumah tangga yang kurang

memanfaatkan potensi yang terdapat di sekitar lokasi pengolahan

diharapkan dengan adanya kelompok pengolahan ikan ini dapat membantu

meningkatkan keadaan ekonomi keluarga terutama saat suami bekerja

mencari ikan di laut. Kelompok ini ditetapkan oleh Dinas Kelautan dan

Perikanan Kota Bandar Lampung pada tahun 2010 berdasarkan surat

keputusan nomor 523/01/SPI-58/P2HP/2010 tanggal 27 Desember 2010

dan telah berkembang menjadi KUB Bina Sejahtera I, II, dan III pada

tanggal 6 april 2011 berdasakan surat keputusan nomor

523/76/SP/IV.35/2011 dan 523/77/SP/IV.35/2011. Proses produksi yang

berbeda – beda dengan tenaga kerja untuk setiap KUB tidak sama, dan alat

Page 78: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

61

bantuan yang diberikan pemerintah untuk setiap KUB berbeda – beda.

Untuk mengetahui perkembangan produksi antar KUB dilakukan

pertemuan selama 1 kali dengan hari yang tidak ditentukan dalam sebulan.

Hal inin penting dilakukan untuk menjaga komunikasi antar anggota dan

saling memberikan masukan demi keberlangsungan usaha mereka.

Page 79: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

117

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan :

1. Tingkat pendapatan usaha pengolahan ikan KUB Bina Sejahtera baik atas

biaya tunai maupun biaya total lebih dari satu atau menguntungkan.

2. Strategi bauran pemasaran olahan ikan KUB Bina Sejahtera yang dapat

digunakan adalah (1) peningkatan kualitas produk olahan ikan KUB Bina

Sejahtera agar unggul dalam persaingan produk sejenis yang semakin besar,

(2) melakukan promasi media sosial produk olahan ikan agar dapat dikenal

dan lebih bersaing dipasaran, (3) peningkatan manajemen pengelolaan ikan

KUB Bina Sejahtera dan mengoptimalkan publikasi produk agar

meningkatkan ketertarikan konsumen.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah :

1. Produsen dan pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi Industri dan

Perdagangan Kota Bandar Lampung sebaiknya dapat memberikan

fasilitas bagi para pedagang, khususnya pengolah ikan seperti media

Page 80: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

118

pemasaran guna meningkatkan produktivitas usaha pengolahan ikan agar

dapat meningkatkan minat konsumen.

2. Penelitian lain diharapkan dapat melanjutkan dan mengembangkan

penelitian sejenis seperti penelitian tentang pengolahan ikan berupa sosis,

nugget, maupun produk lainnya, sehingga dapat dipergunakan sebagai

bahan perbandingan

Page 81: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

119

DAFTAR PUSTAKA

Adrian, P. 1995. Pemasaran Jasa: Essence of Service Marketing. Yogyakarta.

Afrianto, E.dan Liviawaty, E. 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. .

http://books.google.co.id. Kanisius. Yogyakarta. Diakses Pada tanggal

12 Agustus 2016.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta.

Rineka Cipta.

Austin. 1981. Agroindustri. http://id.wikepedia.org/wiki/agroindusti. 10 Agustus

2017.

Boediono. 2002. Ekonomi Mikro Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi

Nomor.1 Edisi kedua cetakan ke-23. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Candra, S., Utami, D. dan Hartono, B. 2013. Analisis Ekonomi Usaha Ayam

Petelur CV. Santoso Farm Di Desa Kerjen Kecamatan Srengat Kabupaten

Blitar. Jurnal-Jurnal Ilmu Peternakan. Vol.23 (3): 200- 207. Diakses pada

Tanggal 10 Agustus 2017.

Daniel. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.

David, F.R. 2002. Manajemen Strategi. Salemba Empat. Jakarta.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. 2015. Unit pengolahan hasil

perikanan menurut kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Lampung.

Durianto, D., Sugianto. dan Sitinjak, T. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar

Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.

Fachri, S. 2009. Sektor Pertanian Dan Perannya Dalam Perekonomian

Indonesia. http;//saeful-fachri.blogspot.co.id/2016/06/sektor-pertanian-

dan-perannya-dalam-html. Diakses pada tanggal 12 Juni 2016 Pukul 20;

30 WIB.

Page 82: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

120

Fatimah, F. 2013. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Konsumen

Air Mineral Asa di Samarinda. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis.

Universitas Mulawarman. Vol.1(4): 340-350. Diakses pada tanggal 22

November 2016.

Griffin, R.W., dan Ebert, R.J. 2003. Bisnis. Edisi ke enam. Terjemahan Tarmidzi.

PT Indeks. Jakarta.

Kadarsan, W.H. 1995. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Perusahaan

Agribisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kay, R. D., Edward, W.M., dan Duffy, P.A. 2004. Farm Management. Mac Graw

Hill Inc. New York.

Keegan dan Warren, J. 1992. Global Marketing Management. Alex Media

Komputindo. Jakarta.

Knapp, J. 1995. Water Use In Arid And Semi-Arid Regions : In The Hands Of

Local And Watershed-Level Managers. J. Soil Water Conserv. 50 : 412-

423.

Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. PT Indeks Kelompok Gramedia.

Jakarta.

Kotler, P. dan Armstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi ke 12.

Erlangga: Jakarta.

______________________. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia :

Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat.

Jakarta.

Kotler, P. 2006. Manajemen Pemasaran. PT Indeks Kelompok Gramedia.

Jakarta.

Kotler, P. dan Keller, K. 2012. Manajemen Pemasaran 14th

edition. New Jersey.

Pretince.

Kuronuma, K. dan Abe, Y. 1986. Fishes of The Arabian Gulf. http://fishbase.org.

Diakses pada tanggal 20 Juni 2016 Pukul 19:00 WIB.

Manik, S.A., Hasyim. I.A. dan Affandi, M.I. 2014. Analisis kelayakan usaha

pembibitan durian di Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.

Jurnal Ilmu- Ilmu Agribisnis. Vol.2(2) : 142 – 149. http://jurnal.fp.unila.ac

.id/index.php/JIA/article/view/738/679. [20 Januari 2017].

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya Edisi ke Tiga. Salemba Empat. Jakarta.

Page 83: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

121

Melani.S. 2009. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Telur Puyuh

Kecamatan Cibung bulang Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Skipsi.

Jurusan Manajemen Agribisnis. Institut Pertanian Bogor.

Munawir, F., Affandi, M.I. dan Adia, N. 2013. Analisis Finansial Dan

Sensitivitas Agroindustri Emping Melinjo Skala Usaha Mikro, Kecil Dan

Menengah (Umkm). Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis. Vol.1(2) : 174-180.

http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIA/article/view/245.

[20 Oktober 2017 ].

Narudin, M. 2015. Analisis Usaha Dan Strategi Pengembangan Agroindustri

Kelanting Di Desa Gantimulyo Kecamatan Pekalongan Kabupaten

Lampung Timur. Skripsi. Jurusan Teknologi Pertanian. Universitas

Lampung.

Nastiti, A. dan Soebari, M. 2007. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap

Kepuasan Konsumen Dengan Perilaku Konsumen Sebagai Variabel

Intervening. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis, dan Sektor Publik :

Vol.3 [ 2]: 265-287. Diakses pada tanggal 12 Agustus 2016.

Numberi, F. 2008. Tingkat Konsumsi Ikan di Indonesia Masih Rendah.

http://www.indonesia.go.id. Diakses 26 Desembar 2009.

Pahlevi, R., Zakaria, W.A. dan Kalsum, U. 2014. Analisis kelayakan usaha

agroindustri kopi luwak di Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung

Barat. Jurnal Ilmu- Ilmu Agribisnis. Vol.2(1) :48-55. http://jurnal.fp.unila

.ac.id/index.php/JIA/article/view/560/522. [20 Januari 2017].

Pradita. R., Indriani, Y. dan Soelaiman, A. 2015. Bauran Pemasaran dan Loyalitas

Konsumen Tauco di Kota Prabumulih. Jurnal Ilmu- Ilmu Agribisnis.

Universitas Lampung. Vol. 4(1) : 1 – 8. Tahun 2016.

Pratiwi, K.A., Affandi, M. I. dan Kasymir, E. 2015. Niai Tambah Pengendalian

Bahan Baku dan Pendapatan Usaha Pada KUB Bina Sejahtera di

Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kta Bandar Lampung.

Jurnal Ilmu- Ilmu Agribisnis. Universitas Lampung. Vol. 3(1) : 26 – 31.

Tahun 2015.

Rizky, A., Haryono, D. dan Kasymir, E. 2016. Analisis usaha dan strategi

pengembangan ternak kalkun Mitra Alam Kabupaten Pringsewu Provinsi

Lampung. Jurnal Ilmu – Ilmu Agribisnis. Vol. 4(3): 235-242. http://jurnal.

fp.unila.ac.id/index.php/JIA/article/view/1497/1351. [20 Januari 2017].

Rangkuti, F. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT

Gramedia. Jakarta.

________. 2006.Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Page 84: ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI BAURAN …digilib.unila.ac.id/37231/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi evaluasi ekonomi yaitu pendapatan, analisis titik impas (BEP),

122

Rasyaf, M. 2002. Manajemen Peternakan Ayam Broiler. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Sarigih. 2000. Karakteristik, Penerapan, dan Pengembangan Agroindustri Hasil

Pertanian di Indonesia. http://agroindustry.wordpress.com/2000/10/18 (10

agustus 2017).

Saragih. 2010. Agribisnis : Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis

Pertanian. PT. Penerbit IPB Press. Bogor.

Schiffman dan Kanuk. 2000. Cunsomer Behavior. Fifth Edition, Prentice-Hall

Inc. New Jersey.

Sufren dan Natanael. 2013. Mahir Menggunakan SPSS secara Otodidak.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. CV.Alfabeta. Bandung.

Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Impikasi Untuk Strategi dan

Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana.

Soekartiwi. 2002. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil – Hasil Pertanian

Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran, Edisi Ke dua. Andi. Yogyakarta.

________ dan Sunyoto. 2012. Kualitas Pemasaran. Andi. Yogyakarta.

Umar, H. 2008. Strategic Management In Action. PT Gramed Pustaka Utama.

Jakarta.

UMKM. 2015. Tujuan utama pengolahan ikan.

http.//www.usahaumkm.com/2015/04/tujuan-utama-pengolahan-ikan.html.

Weber, M and De Beaufort. 1967. The Fishes of Indo – Australia Archipelago.

Vol.4. Leiden

Yaqut, N. 2014. Faktor – faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen dalam

mengkonsumsi olahan ikan dalam kaleng (Sardines) di Kota Banyuwangi.

Skripsi. Jurusan Agribisnis. Universitas Jember. Jawa Timur.