ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

18
Vol. 2, No. 2, Juli 2014 | 261 ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG KE‘SYARIAH’AN BNI SYARIAH (Studi Kasus BNI Syariah Godean, Sleman, Yogyakarta) ShofaRobbani * SekolahTinggi Agama Islam (STAI) At-TanwirBojonegoro Email: [email protected] Abstract Islamic banking must be based on the principles of Islamic economics framework in accordance with Islamic law. Islam forbids usury and interest, but Islam has permitted profit and loss sharing. This research aims to analyze the influence of the level of people’s understanding toward Islamic banking, usury, interest and profit and loss sharing, and to analyze the relationship of Islamic Bank Customer Savers which are also Conventional Bank Customer Savers. This research involved 51 respondents, all of whom are based on customers of BNI Sharia. The result of the study showed that the level of people’s understanding toward Islamic banking is still relatively low. Their perception of how sharia Islamic banks, usury, interest, and the profit and loss sharing are varies, most of them still do not understand and know these terms. On the other side, the relationship between Islamic Bank Customer Savers which are also Conventional Bank Customer Savers and employment status and education level is closely associated. This has an impact on the public interest to save or take financing in Islamic banks is also lower. Islamic banks which supposed to be a prominent choice for the Muslim community is still inferior to conventional bank dominance. Thus, they need to evaluade themselves forward in order to increase the number of customers. Socialization is not only done by * Jl. Raya Talun No. 220 Sumberrejo Bojonegoro JawaTimur, Telp./ Fax.: 0353 332008

Transcript of ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Page 1: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Vol. 2, No. 2, Juli 2014 | 261

ANALISIS PEMAHAMANNASABAH BNI SYARIAH TENTANG

KE‘SYARIAH’AN BNI SYARIAH(Studi Kasus BNI Syariah Godean,

Sleman, Yogyakarta)

ShofaRobbani*

SekolahTinggi Agama Islam (STAI) At-TanwirBojonegoroEmail: [email protected]

Abstract

Islamic banking must be based on the principles of Islamiceconomics framework in accordance with Islamic law. Islam forbids usuryand interest, but Islam has permitted profit and loss sharing. This researchaims to analyze the influence of the level of people’s understanding towardIslamic banking, usury, interest and profit and loss sharing, and to analyzethe relationship of Islamic Bank Customer Savers which are alsoConventional Bank Customer Savers. This research involved 51respondents, all of whom are based on customers of BNI Sharia. The resultof the study showed that the level of people’s understanding toward Islamicbanking is still relatively low. Their perception of how sharia Islamic banks,usury, interest, and the profit and loss sharing are varies, most of them stilldo not understand and know these terms. On the other side, the relationshipbetween Islamic Bank Customer Savers which are also Conventional BankCustomer Savers and employment status and education level is closelyassociated. This has an impact on the public interest to save or take financingin Islamic banks is also lower. Islamic banks which supposed to be aprominent choice for the Muslim community is still inferior to conventionalbank dominance. Thus, they need to evaluade themselves forward in orderto increase the number of customers. Socialization is not only done by

*Jl. Raya Talun No. 220 Sumberrejo Bojonegoro JawaTimur, Telp./Fax.: 0353 332008

Page 2: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Jurnal EKONOMI ISLAM262 |

Analisis Pemahaman Nasabah BNI Syariah tentang Ke‘Syariah’an BNI Syariah

banking practitioners in banking settings, but it may be given by dai / khatib/ preachers in mosques, formal and informal meetings.

Bank syariah harus berdasarkan prinsip-prinsip Ekonomi yangtelah digariskan oleh syariat Islam. Islam telah melarang pengambilan ribadan bunga, namun Islam mendorong manusia untuk melakukan kerjasamaBagi hasil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkatpemahaman bagi hasil serta menganalisis hubungan nasabah bank syariahyang juga memiliki akun di bank konvensional. Responden dalampenelitian ini sebanyak 51 orang yang berasal dari nasabah BNI Syariah.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman melibatkan51 responden yang berasal dari nasabah BNI Syariah. Dan hasil penelitianini juga menunjukkan bahwa tingkat pemahaman masyarakat terhadapbank syariah relatif masih rendah, dan juga persepsi mereka terhadap banksyariah, riba, bunga dan bagi hasil bermacam-macam. Mayoritas merekamasih belum memahami dan mengetahui istilah-istilah tersebut. Disisi lain,hubungan antar nasabah bank syariah yang juga memiliki akun di bankkonvensional dengan jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan sangatberkaitan. Pengaruh hal ini kepada ketertarikan masyarakat untukmenabung atau mengambil pembiayaan di bank syariah, ternyata sangatlemah. Bank syariah yang diproyeksikan untuk menjadi pilihan utamamasyarakat muslim masih inferior dibandingkan dominasi bankkonvensional. Maka dari itu, Bank syariah harus mengevaluasi dirinyasendiri untuk meningkatkan jumlah nasabahnya. Sosialisasi tidak hanyadilakukan oleh para praktisi di lingkungan perbankan saja, melainkan jugaharus dilakukan oleh para dai/ khatib/kyai di masjid-masjid, dalam forumresmi maupun yang tidak resmi.

Kata Kunci: pemahaman dan persepsi, bank syariah, riba, bunga, systembagihasil

Pendahuluan

I slam sebagai agama universal telah menjadikan Al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman bagi seluruh aspekkehidupan manusia di muka bumi. Bidang sosial,

politik, keamanan, sampai ekonomi tak luput dari hukum-hukum Islam yang mengaturnya, yang akan membawakedamaian bagi seluruh alam dan falah di dunia dan akhirat.Sejak pertama kali risalah Islam diwahyukan oleh Allah SWTkepada Muhammad SAW, sasaran risalah ini adalah seluruhumat manusia tanpa terkecuali (Maimoen, 2011: 3).

Page 3: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Vol. 2, No. 2, Juli 2014 | 263

Shofa Robbani

Pertumbuhan pesat pada perbankan syariah diIndonesia dalam dasawarsa terlahir ternyata belum cukupuntuk menghambat laju dominasi perbankan konvensionalyang identik dengan praktik riba. Mayoritas pendudukIndonesia yang beragama Islam bukanlah jaminan bank syariahmenjadi pilihan utama. Faktor sumber daya manusia yangkompeten dan profesional masih belum optimal di perbankansyariah serta pemahaman masyarakat terhadap perbankansyariah yang belum merata menjadi hal yang menarik untukdikaji dan diteliti.

Struktur pemahaman dan persepsi masyarakat yangsudah terbangun sekian lama terhadap bank konvesional tentusaja tidak mudah untuk diarahkan kepada perbankan yangberasaskan syariah Islam.Dengan alasan itu,penelitian inidirasasangat penting untuk mengungkapkan bagaimana tingkatpemahaman dan strukturpersepsi nasabah Bank BNI Syariahterhadap ke‘syariah’an BNI Syariah saat ini, bunga, riba, danbagi hasil, serta hubungan nasabah BNI Syariah denganstatusnya yang juga sebagai nasabah di Bank Konvensional.

Kejelasan aturan-aturan dalam Syariah Islam antarayang haq dan yang bathil, antara yang halal dan yang haram initidak sepenuhnya diikuti oleh efek positif di kalanganmasyarakat muslim itu sendiri, karena, ternyata masih banyakopini yang berkembang di kalangan nasabah BNI Syariah yangmenunjukkan perbedaan pendapat tentang ke‘syariah’an BNISyariah, riba, bunga dan bagi hasil, sehingga hal ini memberikanpersepsi berbeda pula pada kehalalan BNI Syariah yangberdampak pada masih rendahnya jumlah nasabah di BNIsyariah.

Adapun pilihan bank syariah yang digunakan dalampenelitian adalah Bank Negara Indonesia Syariah Godean,Sleman, Yogyakarta. Agar penelitian ini terarah dan tidakterlalu luas, maka dibatasi hanya nasabah BNI Syariah yangmemasuki gedung BNI Syariah Godean, Sleman, Yogyakarta.Sedangkan batasan waktu pengambilan data yang digunakan

Page 4: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Jurnal EKONOMI ISLAM264 |

Analisis Pemahaman Nasabah BNI Syariah tentang Ke‘Syariah’an BNI Syariah

dalam penelitian ini yaitu kuesioner yang dilakukan terhadapnasabah BNI Syariah dalam minggu pertama dan kedua bulanApril 2012.

Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaranobyektif tentang pemahaman nasabah BNI Syariah terhadapke‘syariah’an BNI Syariah serta persepsi mereka terhadap riba,bunga dan bagi hasil, dan juga hubungan nasabah penabungBNI Syariah dengan statusnya yang juga sebagai nasabahpenabung di bank konvensional dengan mengambil lokasipenelitian di BNI Syariah Godean, Sleman, Yogyakarta.

A. Landasan TeoriPemahaman terhadap ekonomi Islam merupakan suatu

keharusan, Al-Ghazali dalam buku karya monumentalnya yangdiberi nama Ihya’ ‘Ulumuddin mengatakan: seorang pedagangyang berada di lingkungan yang marak praktek riba, wajibbaginya untuk belajar ekonomi Islam agar terhindar dari riba.1

Sedangkan menurut Kotler dan Keller dalam Dhuran-dhoro pengertian persepsi adalah proses seseorang dalammemilih, mengorganisasi dan menafsir stimuli yang dilakukanseseorang agar mempunyai arti tertentu.2 Stimuli adalah fisik,visual, dan komunikasi verbal yang dapat mempengaruhirespon dari seseorang. Persespi tersebut tidak hanya ber-gantung pada stimuli fisik tetapi juga hubungan stimulitersebut dengan kondisi di sekitar kita.

Persepsi terhadap suatu produk terbentuk melaluiproduk itu sendiri beserta komponennya (kemasan, bagianproduk, bentuk fisik suatu produk) yang biasa disebut stimulusprimer, serta komunikasi yang ditujukan untuk mempengaruhi

1 Abu Hamid Al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulumuddin, Juz 1 (Beirut Lebanon: DarwaMaktabah al Hilal, 2004). p 33

2DharanaDhurandhoro, AnalisisPosisi 7 Eleven DibandingkanPesainganya Denganmenggunakan Pemetaan Persepsi, (Tesis: Program StudiMagister Manajemen Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Gadjah MadaYogyakarta, 2012). p 21-22.

Page 5: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Vol. 2, No. 2, Juli 2014 | 265

Shofa Robbani

perilaku konsumen yang menjelaskan produk melalui kata-kata, gambar, dan simbolisasi atau melalui stimuli lain yangdiasosiasikan dengan produk (harga, tempat penjualan,dampak dari tenaga penjual).

Syariah adalah segala hal yang diturunkan Allah SWTkepada Nabi Muhammad SAW dalam bentuk wahyu yang adadalam Al-Qur’an dan Sunnah. Syariah merupakan nash suciyang terkandung di dalam Al-Qur’an dan Sunnah3. Allah SWTberfirman:

Artinya : …Kami berikan aturan dan jalan yang terang… (QS. Al-Maidah. 5: 48)

Undang-undang RI Nomor 21 Tahun 2008 tentangPerbankan Syariah menjelaskan definisi Bank Syariah adalahBank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan PrinsipSyariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah(BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Rammaldan Zurbruegg4 mengatakan bahwa perbankan Islam adalahsuatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkanhukum Islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkanadanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan ataumemungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman(riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usahaberkategori terlarang (haram). Lebih mudahnya tentanggambaran operasional Bank Syariah dapat dilihat pada gambar2.1.Sedangkan perbedaan antara Bank Syariah dan BankKonvensional dapat dilihat pada tabel 2.1.

Menurut Hosen et., al.,5 konsep bunga (interest) mulaidikenal sejak zaman pertengahan Latin yang disebut dengan

3Ensiklopedi Islam, Jilid6, (Jakarta: IchtiarBaru van Hoeve,2005) p 3014H. GRammaldan R Zurbruegg, “Awareness of Islamic Banking Products

Among Muslims: The Case of Australia”, Journal of Financial Services Marketing,Vol. 12, No. 1, 2007. p 65ç

5Hosen, M. Nadratuzzaman., Ali, AM. Hasan., Muchtasib, Ach. Bakhrul.,Menjawab Keraguan Umat Islam Terhadap Bank Syariah, (Cet. 1. Jakarta: PusatKomunikasi Ekonomi Syariah: pkes publishing, 2007). p 3-4,

Page 6: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Jurnal EKONOMI ISLAM266 |

Analisis Pemahaman Nasabah BNI Syariah tentang Ke‘Syariah’an BNI Syariah

istilah “interesse” yang berarti pampasan karena kerugian ataubayaran pampasan. Hosen mengartikan bunga sebagai hargayang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan)dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabahyang memperoleh pinjaman).

Dalam istilah lain bunga memiliki arti sebagai harga ataukompensasi atau ganti rugi yang dibayarkan untuk peng-gunaan uang selama suatu jangka waktu. Ini dinyatakan dalamsuatu prosentasi dari jumlah uang yang dipinjamkan ataudipakai selama suatu jangka waktu. Lebih lanjut Hosenmengatakan bunga sama persis dengan riba yang telah dikenaldi dalam agama Islam.

Unsur kesamaan yang dimiliki antara bunga, yangdijalankan dalam perkembangan ekonomi kapitalis dan dianutoleh lapisan masyarakat dunia, dengan riba yang telahberkembang dan diwariskan oleh masa jahiliyah, memberikanakibat hukum pelarangan terhadap bunga tersebut. Olehkarena, riba secara qoth’i telah di nash di dalam Al-Qur’an,haram hukumnya. Pengharaman terhadap bunga karenaadanya kesamaan ‘illat (alasan) dengan riba, yaitu adanyatambahan.

Dalam perekonomian konvensional sistem riba (bunga),fiat money, commodity money, fractional reserve system dalamperbankan, dan pembolehan spekulasi menyebabkan pencipta-an uang (kartal dan giral) dan tersedotnya uang di sektor moneteruntuk mencari keuntungan tanpa risiko. Akibatnya, uang atauinvestasi yang seharusnya tersalur ke sektor riil untuk tujuanproduktif sebagian besar lari ke sektor moneter dan menghambatpertumbuhan bahkan menyusutkan sektor riil. Penciptaan uangtanpa nilai tambah akan menimbulkan inflasi.6

Umer Chapra dalam bukunya Towards a just MonetarySystem mengatakan bahwa hambatan utama pada sebagian

6Ascarya, AkaddanProduk Bank Syariah , Cet. 3.(Jakarta: RajaGrafindoPersada, 2011). p 26.

Page 7: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Vol. 2, No. 2, Juli 2014 | 267

Shofa Robbani

besar negara muslim untuk proses islamisasi di perbankan danakan menjadi beban berat adalah hutang dari dalam dan luarnegeri yang berbunga.7 Menurut ijma’ (konsensus) para fuqahatanpa kecuali, bunga tergolong riba karena riba memilikipersamaan makna dan kepentingan dengan bunga (interest).

Secara bahasa, riba berarti “kelebihan atau penambah-an”; menurut syarak, berarti “tambahan pada modal (uang)pinjaman yang diterima orang yang berpiutang sesuai denganjangka waktu dan persentase bunga pinjaman”. Orang Arabmengenal riba dari orang Yahudi di Madinah, biasanya denganbunga 40-100%. Dalam Al-Qur’an ditemukan sebanyak tujuhkali kata riba, yakni pada surah al-Baqarah ayat 275, 276, 278,dan 279, surah ar-Rum ayat 39, surah an-Nisa ayat 161, dansurah Ali ‘Imran ayat 130.8

Inti dari riba dalam pinjaman (riba dayn) adalah tambah-an atas pokok, baik sedikit maupun banyak. Dalam bahasaIndonesia riba diartikan sebagai bunga (baik sedikit maupunbanyak). Dalam bahasa Inggris riba dapat diartikan interest(bunga yang sedikit) atau usury (bunga yang banyak). Sebagianbesar ulama berpendapat usury maupun interest termasuk riba.9

Riba dengan berbagai praktiknya saat ini telah menjadikonsumsi publik, bahkan menjadi suatu hal yang mendarahdaging di tengah banyak kalangan masyarakat. Padahal, selainancaman dari Allah SWT dalam ayat diatas, ancaman bagipelaku riba juga datang dari Hadis Nabi Muhammad shallallahu‘alaihi wa sallam

7M.Umer Chapra, Towards a Just Monetary System, Leicester U.K.: TheIslamic Foundation, 1985. p 231

8Ensiklopedi Islam……. jilid 6 p 579Ascarya, Akad…… p 14

Page 8: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Jurnal EKONOMI ISLAM268 |

Analisis Pemahaman Nasabah BNI Syariah tentang Ke‘Syariah’an BNI Syariah

Artinya : Dari Auf bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihiwa sallam bersabda, “Hati-hatilah dengan dosa-dosa yang tidak akandiampuni. Ghulul (korupsi). Barangsiapa yang mengambil hartamelalui jalan khianat, maka harta tersebut akan didatangkan padahari kiamat nanti. Demikian pula pemakan harta riba. Barangsiapayang memakan harta riba, maka dia akan dibangkitkan pada harikiamat nanti dalam keadaan gila dan berjalan sempoyongan”.10

Ismail mengatakan setidaknya ada dua dampak negatifriba, dampak ekonomi dan dampak sosial. Riba, dilarang dalamIslam karena memberikan dampak negatif terhadap ekonomimaupun sosial masyarakat.11 Dampak ekonomi akibat ribaadalah memasukkan komponen bunga ke dalam komponenbiaya. Perusahaan yang memperoleh pinjaman dari bank, harusmembayar sejumlah bunga. Biaya bunga dibebankan padakomponen harga pokok. Harga pokok akan berpengaruh padaharga jual barang, sehingga harga jual barang meningkatkarena di dalamnya ada unsur bunga yang dibebankan kepadapembeli. Secara nasional pembebanan bunga kepada pembeliakan menaikkan harga, sehingga akan menyebabkan inflasi.Sedangkan dampak sosial akibat riba adalah keuntungan bungayang diperoleh pihak pemberi pinjaman, sedangkan pihakpeminjam akan membayar bunga. Pemberi pinjaman akanmenerima bunga sebagai pendapatan. Sebaliknya, peminjamakan membayar bunga sebagai pengeluaran. Pemberi pinjamanakan selalu diuntungkan karena mendapat bunga daripeminjam, sebaliknya peminjam akan selalu rugi karenadibebani biaya atas uang yang dipinjam.

Sistem bagi hasil disebut juga profit and loss sharing ataumudharabah. Prinsip bagi hasil (profit and loss sharing) adalahkerjasama untuk mencapai profit berdasarkanakumulasi

10Al-Mundziri, Abdul Azim., At Targhib wat Tarhib, Juz III Cet. 1. (Cairo:Dar al Fajri lit Turats, 2000). p 70

11Ismail., Perbankan Syariah, Cet.1. (Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup, 2011). p 21.

Page 9: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Vol. 2, No. 2, Juli 2014 | 269

Shofa Robbani

komponen dasar dari pekerjaan dan modal, di manakeuntungan ditentukan melalui kedua komponen ini.12

Islam mendorong pertumbuhan ekonomi yangdisebabkan oleh pertumbuhan usaha riil. Pertumbuhan usahariil akan memberikan pengaruh positif pada pembagian hasilyang diterima oleh beberapa pihak yang melakukan usaha.Pembagian hasil usaha dapat diaplikasikan dengan model bagihasil. Bagi hasil usaha yang diterima atas hasil usaha, akanmemberikan keuntungan bagi pemilik modal yangmenempatkan dananya dalam kerja sama usaha. Bunga jugamemberikan keuntungan kepada pemilik dana atau investor.Namun keuntungan yang diperoleh pemilik dana atas bungatentunya berbeda dengan keuntungan yang diperoleh dari bagihasil. Keuntungan yang berasal dari bunga sifatnya tetap tanpamemperhatikan hasil usaha pihak yang dibiayai, sebaliknyakeuntungan yang berasal dari bagi hasil akan berubahmengikuti hasil usaha pihak yang mendapatkan dana. Dengansistem bagi hasil, kedua pihak antara pihak investor dan pihakpenerima dana akan menikmati keuntungan denganpembagian yang adil.13

Idealnya yang sesuai dengan syariah Islam adalah sistemprofit and loss sharing, bukan hanya revenue sharing seperti yangdipraktikkan oleh bank-bank syariah selama ini. Karena sudahjelas bahwa dalam kaidah fikihnya disebutkan:

12Saeed, Abdullah.,Bank Islam dan Bunga Studi Kritis Larangan Ribadan Interpretasi Kontemporer (Terjemahan dari Islamic Banking and Interest AStudy of The Prohibition of Riba and its Contemporery Interpretatio), Cet. 3.(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008). p 97-98

13 Ismail, Perbankan……. p 2314Fahd B.Abdullah Ar-Rajihy, Ar Rahn al ‘Aqary Dharurah Mulhah

(internet), 2010. <http://arabic.arabianbusiness.com/banking/banking-finance/2010/oct/9/45485/ > (diakses 7 Juni 2012)

Page 10: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Jurnal EKONOMI ISLAM270 |

Analisis Pemahaman Nasabah BNI Syariah tentang Ke‘Syariah’an BNI Syariah

Artinya: sesungguhnya dasar utama dari sistem keuanganIslam adalah pembagian untung dan rugi yang sama (adil)danpengharaman riba.14

B. Metodologi PenelitianPenelitian ini merupakan studi empiris untuk menge-

tahui tingkat pemahaman masyarakat Godean dan sekitarnyaterhadap perbankan syariah. Penelitian dibatasi pada NasabahBNI Syariah dengan mengambil lokasi penelitian di BNI SyariahGodean, Sleman, Yogyakarta.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahdata primer. Pengumpulan data primer dilakukan melaluiwawancara. Data primer diambil dari Wawancara Kuesionerterhadap koresponden sebanyak 51 Nasabah BNI Syariahdengan perincian 41 Nasabah Penabung dan 10 NasabahPembiayaan dan Jasa. Namun demikian, koresponden yangdipilih sudah cukup mewakili daerah dan tujuan penelitian.Adapun data sekunder diperoleh dari berbagai kajian pustaka,perbankan dan lembaga lain.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif denganmenggunakan alat analisis sortasi tabulasi data dan scoring datadengan menggunakan software Excel 2007. Sebelum melakukananalisis data, terlebih dahulu dilakukan wawancara kuesioner.Desain pokok-pokok isi kuesioner penelitian nasabah BNISyariah meliputi pertanyaan tentang identitas responden,pengetahuan responden nasabah terhadap bank syariah, danpernyataan responden nasabah BNI Syariah.

C. Hasil PenelitianMutu penelitian akan dinilai dari hasil akhirnya yang

berwujud suatu laporan. Laporan hasil penelitian ditulis setelahtahap-tahap yang mendahuluinya dilampaui.15

15Soeratno, Metodologi……. p 137

Page 11: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Vol. 2, No. 2, Juli 2014 | 271

Shofa Robbani

1. Pemahaman Ke‘syariah’an BNI SyariahDari hasil analisis data menunjukkan bahwa pemahaman

nasabah BNI Syariah terhadap ke ‘syariah’an BNI syariah saatini masih beragam, sebanyak 59% mengatakan BNI Syariahsudah sesuai dengan syariah, 22% mengatakan belum sesuai,dan 20% sisanya menjawab tidak tahu. Jumlah respondennasabah BNI Syariah yang menjawab bahwa BNI Syariah belumsesuai syariah sebanyak 11 orang atau hampir seperempat(22%) dari total seluruh responden (51 orang).

Mayoritas dari mereka yang beranggapan seperti ituadalah yang berpendidikan terakhir strata satu (S1) sebanyak73% atau 8 orang, sedangkan sisanya 27% adalah mereka yangberpendidikan terakhir SLTA atau berjumlah 3 orang. Adapunmereka yang menjawab bahwa BNI Syariah saat ini sudahsesuai syariah berjumlah 30 orang, atau separo lebih (59%) daritotal seluruh responden 51 orang, umumnya mereka iniberpendidikan rendah, yaitu 57% berpendidikan terakhir SLTA,dari lulusan terakhir SLTP sebanyak 7%, dari lulusan SDsebanyak 3, dan sisanya 33% lulusan S1. Hal ini membuktikanbahwa BNI Syariah dengan embel-embel nama syariah masihperlu dipertanyakan akan ke‘syariah’an nya, dan perlu dibenahiagar BNI syariah sesuai dengan namanya, terbukti sebagianbesar masyarakat yang berpendidikan tinggi masihberanggapan kalau BNI syariah ternyata belum sesuai syariahseperti penjelasan hasil analisis ditas. Sedangkan mereka yangmenjawab tidak tahu tentang ke‘syariah’an BNI syariahberjumlah 10 orang dari total responden 51 orang atau 20%.

Ada perbedaan pemahaman yang mendasar biladibandingkan antara nasabah BNI Syariah di atas tiga tahundan nasabah BNI Syariah tiga tahun atau kurang tiga tahuntentang ke‘syariah’an BNI Syariah saat ini. Dari hasil analisisdata menunjukkan bahwa lama menjadi nasabah (lebih daritiga tahun) di BNI Syariah tidak menjadikan tingkatpemahaman mereka terhadap ke‘syariah’an BNI Syariahsemakin meningkat, dibandingkan dengan mereka yangkurang dari tiga tahun, terbukti nasabah lebih dari tiga tahun

Page 12: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Jurnal EKONOMI ISLAM272 |

Analisis Pemahaman Nasabah BNI Syariah tentang Ke‘Syariah’an BNI Syariah

yang mengatakan BNI Syariah saat ini belum sesuai syariahporsinya lebih tinggi yaitu sebanyak 36%, sedangkan nasabahkurang dari tiga tahun yang hanya 16%. Begitupun yangmengatakan sudah sesuai syariah, untuk nasabah lebih daritiga tahun hanya 50%, sedangkan nasabah kurang dari tigatahun sebanyak 62%, adapun sisanya yang menjawab tidaktahu, baik nasabah lebih dari tiga tahun maupun nasabahkurang dari tiga tahun jumlahnya tidak sampai seperempatyaitu 14% dan 22%.

Tidak dapat dipungkiri fakta yang ditemukan ini sangatbertolak-belakang dengan keinginan pemerintah dan parapraktisi perbankan syariah, yang ingin terus berupayamensejajarkan aset dan nasabah bank syariah dengan bankkonvensional. Dengan demikian, harus ada yang dirubah dandikoreksi agar supaya target tersebut bisa terealisasi, sehinggake depan BNI Syariah tidak hanya dikenal namanya saja yangsyariah, akan tetapi praktiknya pun sudah sesuai dengansyariah.

2. Persepsi Tentang RibaPersepsi nasabah BNI Syariah tentang riba masih

beragam. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa sebanyak21 orang (41%) atau hampir separo dari total respondenmenjawab tidak tahu ada dan tidaknya unsur riba di BNISyariah, bahkan ketika ditanya apa itu ‘riba’ mereka jawab tidaktahu, sedangkan 12 orang yang lain (24%) mengatakan BNISyariah belum bebas riba, dan sisanya 18 orang (35%)berpendapat sudah terbebas dari riba. Hasil analisis data jugamemperlihatkan bahwa 41% yang menjawab tidak tahu ribadidominasi oleh mereka yang berpendidikan terakhir S1sebanyak 43%, disusul pendidikan terakhir SLTA 33%, SLTPdan SD masing-masing 10%, dan D3 5%.

3. Persepsi Tentang Bunga dan Bagi HasilBunga dan bagi hasil adalah dua istilah yang identik

dengan bank, bunga di bank konvensional dan bagi hasil di

Page 13: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Vol. 2, No. 2, Juli 2014 | 273

Shofa Robbani

bank syariah. Dua istilah tersebut sangat populer dan familiardi kalangan masyarakat, tapi belum semuanya tahu perbedaankeduanya. Dari hasil analisis data memperlihatkan bahwahanya 55% atau 28 orang dari total responden yang tahuperbedaan keduanya, dan sisanya 45% atau 23 orang tidak tahuperbedaan bunga dan bagi hasil. Dari seluruh responden yangmenjawab tahu perbedaan bunga dan bagi hasil, ternyatamayoritasnya (68%) adalah mereka yang mempunyai rekeningdi bank konvensional, sedangkan sisanya (32%) adalah merekayang hanya mempunyai satu rekening di BNI Syariah. Faktatersebut menggambarkan bahwa tingkat pemahaman masya-rakat tentang bunga dan bagi hasil masih jauh dari harapanmengingat semua responden adalah muslim yang seharusnyatahu hal-hal yang dilarang dan diperbolehkan oleh agamaIslam.

Fenomena yang terjadi di atas mengindikasikan bahwatingkat kepatuhan seorang muslim satu dengan lainnya ituberbeda-beda. Sebagian dari mereka yang tahu bahwa bungadi bank konvensional adalah sesuatu yang diharamkan karenatermasuk riba sebagaimana Fatwa MUI per tanggal 16Desember 2003, pada kenyataanya masih tetap saja menyimpanuangnya di bank konvensional dengan argumentasinyamasing-masing, sedangkan sebagian lagi tidak maumenyimpan uangnya di bank konvensional karena patuhterhadap larangan ajaran Islam tersebut.

4. Pembahasan Hubungan Nasabah Penabung BNISyariah dengan Statusnya yang Juga SebagaiNasabah Penabung di Bank Konvensional

Dari hasil analisis data tentang hubungan penabung BNISyariah dengan statusnya yang juga sebagai penabung di bankkonvensional memperlihatkan fakta bahwa 61% nasabahpenabung di BNI Syariah juga mempunyai rekening tabungandi bank konvensional, sedangkan sisanya 39% hanyamempunyai satu rekening di BNI Syariah saja.

Page 14: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Jurnal EKONOMI ISLAM274 |

Analisis Pemahaman Nasabah BNI Syariah tentang Ke‘Syariah’an BNI Syariah

Berpijak pada fakta ini, ada dua hal menarik untukdicermati. Pertama, sebagian besar nasabah penabung di BNISyariah masih beranggapan bahwa BNI Syariah bukanlahpilihan satu-satunya, sehingga mereka masih tetap memegangrekening tabungan di bank konvensional. Kedua, seluruhresponden yang bekerja sebagai PNS ternyata mempunyai duarekening di BNI Syariah dan konvensional, tidak satu pun dariPNS, atau 100% non PNS yang hanya mempunyai satu rekeningdi BNI Syariah saja.

Data di atas dapat dijadikan pijakan bagi stake holdersBNI Syariah dalam menetapkan strategi kebijakannya bahwapangsa pasar BNI Syariah yang menjanjikan justru berasal daripekerja swasta, jadi kurang efektif kalau fokus sosialisasi hanyadi perkantoran yang nota-benenya adalah orang-orang yangbekerja sebagai PNS. Terbukti hanya 20% dari total respondenyang bekerja sebagai PNS, sedangkan selebihnya 80% dari nonPNS.

Selain dua fenomena di atas, sebetulnya masih ada faktalain yang patut diperhatikan, yaitu persepsi responden yanghanya mempunyai satu rekening di BNI Syariah terhadapkehalalan bagi hasil yang diterima di BNI Syariah, seharusnyamereka sudah harus yakin tentang kehalalan bagi hasil tersebut,karena BNI Syariah adalah satu-satunya yang dipilih olehmereka. Tetapi pada kenyataanya dari hasil analisis datamenunjukkan bahwa jawaban mereka tidak semuanya sangatsetuju dengan kehalalan bagi hasil, hanya 40% yang sangatsetuju dan 25% yang setuju bahwa itu halal, sedangkan 35%lainnya masih ragu-ragu akan kehalalan bagi hasil.

Sosialisasi tepat sasaran yang belum maksimal menjadisalah satu penyebab masih rendahnya tingkat pemahamanmasyarakat muslim saat ini terhadap perbankan syariah. Darisekian strategi sosialisasi perbankan syariah yang ditempuh,hasil analisis data menunjukkan bahwa kebanyakanmasyarakat mendengar informasi BNI Syariah dari guru/teman/ tetangga/ relasi bisnis dengan porsi 49%, tingginya

Page 15: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Vol. 2, No. 2, Juli 2014 | 275

Shofa Robbani

informasi tentang perbankan syariah yang didapat masyarakatdari guru/ teman/ tetangga/ relasi bisnis menunjukkan bahwasosialisasi perbankan syariah saat ini lewat televisi dan radioyang waktunya terbatas atau hanya sekilas dan tidak mendetailterbukti kurang menuai sukses, bisa dilihat dari hasil analisisdata menunjukkan hanya 10% masyarakat yang tahuperbankan syariah dari televisi dan radio. Rendahnya minatbaca masyarakat juga menunjukkan sosialisasi lewat suratkabar dan majalah belum terlalu signifikan hasilnya karenamasyarakat yang tahu BNI Syariah dari media tersebut hanya18 %. Justru papan iklan/reklame yang ada di pinggir jalanmenunjukkan hasil lebih akurat dari pada televisi, radio, suratkabar dan majalah dengan porsi 20%, sedangkan dai/khatib/penceramah yang mestinya sebagai tokoh yang paling tepatuntuk mensosialisasikan BNI Syariah justru hanya 4%masyarakat yang tahu BNI Syariah dari mereka.

D. Kesimpulan1. Tingkat pemahaman nasabah BNI Syariah terhadap

ke‘syariah’an BNI Syariah masih rendah, karena, selagi BNISyariah masih menggunakan sistem yang sama denganbank konvensional dan tidak merubah kebijakannya yangada kaitannya dengan ke‘syariah’an, seperti mensosialisasi-kan tentang perbankan syariah, riba, bunga dan bagi hasil,maka persepsi yang terbangun di masyarakat akan tetapmenganggap sama antara BNI Syariah dan bank konvensio-nal. Sehingga menabung atau mengambil pembiayaan diBNI Syariah atau di bank konvensional sama saja, walaupunproduk tabungan lebih banyak peminatnya dari padaproduk pembiayaan. Kalau sudah begini yang terjadi, makafaktor yang lebih menguntungkan secara ekonomi akanmenjadi penentu bagi masyarakat antara memilih BNISyariah atau bank konvensional.

2. Persepsi nasabah BNI Syariah tentang riba menunjukkanmasih banyak yang tidak tahu. Kurangnya wawasan sertainformasi tentang riba menjadikan persepsi mereka

Page 16: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Jurnal EKONOMI ISLAM276 |

Analisis Pemahaman Nasabah BNI Syariah tentang Ke‘Syariah’an BNI Syariah

terhadap riba boleh dibilang hampir tidak tahu. Pendidikantinggi seperti S1, bukan jaminan pasti tahu tentang riba, halini karena kurangnya minat masyarakat untuk lebihmendalami hukum-hukum Islam, disamping juga karenaorang-orang yang mengerti tentang seluk-beluk riba iniseperti Dai/ Khatib/ Penceramah masih belum banyak yangmengupas tentang riba.

3. Bagi hasil di perbankan syariah yang menjadi penggantibunga di perbankan konvensional juga belum banyaknasabah BNI Syariah yang mengetahui perbedaan kedua-nya. Walaupun sudah jelas dua sistem ini berbeda, tapimasyarakat masih merasa susah untuk membedakannya.Lama menjadi nasabah di BNI Syariah (lebih dari tiga tahun)juga tidak terlalu membantu untuk mengetahui perbedaankeduanya. Hal ini lebih disebabkan karena tingkat besaranbunga dan bagi hasil hampir selalu sama (dibenchmark),sehingga menimbulkan persepsi di sebagian nasabah BNISyariah bahwa keduanya hanya beda tempat saja, yang satu(bunga) berada di bank konvensional dan yang satunya lagi(bagi hasil) di BNI Syariah.

4. Hubungan nasabah penabung BNI Syariah denganstatusnya yang juga sebagai nasabah penabung di bankkonvensional sangat erat kaitannya dengan status kerja dantingkat pendidikan. Semua responden yang berstatuskerjanya sebagai PNS tanpa terkecuali, selain menjadinasabah penabung di BNI Syariah juga menjadi nasabahpenabung di bank konvensional, dengan demikian, yangmurni hanya memiliki satu rekening tabungan di BNISyariah adalah semua responden yang berstatus kerjasebagai non PNS (swasta). Sedangkan kaitannya dengantingkat pendidikan, mayoritas responden yang hanyamemiliki satu tabungan di BNI Syariah adalah mereka yangberpendidikan rendah atau dibawah S1 sebanyak 85%, danhanya 15% sisanya yang lulusan S1. Berbeda dengan tingkatpendidikan responden pemilik dua rekening tabungan diBNI Syariah dan bank konvensional yang di dominasi oleh

Page 17: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Vol. 2, No. 2, Juli 2014 | 277

Shofa Robbani

mereka yang lulusan S1 sebanyak 58%, dan 42% sisanyalulusan di bawah S1.

Daftar PustakaAl-Buthi, M.S.Romdlon., Dhawabit al-Mashlahah fi as-Syariah al-

Islamiyah, Beirut: Dar al Muttahidah,1992.Al-Ghazali, Abu Hamid., Ihya’ ‘Ulumuddin, Beirut Lebanon: Dar

wa Maktabah al Hilal,2004.Al-Mundziri, Abdul Azim., At Targhib wat Tarhib, Cet. 1. Cairo:

Dar al Fajri lit Turats,2000.Antonio, M. Syafi’i., Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktek, Jakarta:

Gema Insani, 2001.Ar-Rajihy, Fahd B.Abdullah., Ar Rahn al ‘Aqary Dharurah Mulhah

(internet), 2010. <http://arabic.arabianbusiness.com/banking/banking-finance/2010/oct/9/45485/ > (diakses7 Juni 2012)

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Cet. 3.Jakarta: RajaGrafindo Persada,2011.

Bank Indonesia., Undang-undang Republik Indonesia No. 21 Tahun2008 Tentang Perbankan Syariah, Jakarta: Bank Indonesia,2008.

Bank Indonesia.,Kodifikasi Produk Perbankan Syariah, Jakarta:Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2008.

Chapra, M.Umer., Towards a Just Monetary System, LeicesterU.K.: The Islamic Foundation,1985.

Dhurandhoro, Dharana., Analisis Posisi 7 Eleven DibandingkanPesainganya Dengan menggunakan Pemetaan Persepsi,Tesis: Program Studi Magister Manajemen FakultasEkonomika Dan Bisnis Universitas Gadjah MadaYogyakarta, 2012.

Ensiklopedi Islam., Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 2005.Ensiklopedia Tematis Dunia Islam., Jakarta: Ichtiar Baru Van

Hoeve, 2002.Erol, C. and El-Bdour, R., “Attitude, Behaviour and Patronage

Factors of Bank Customers Towards Islamic Banks”,International Journal of Bank Marketing, Vol. 7, No. 6, 1989

Page 18: ANALISIS PEMAHAMAN NASABAH BNI SYARIAH TENTANG …

Jurnal EKONOMI ISLAM278 |

Analisis Pemahaman Nasabah BNI Syariah tentang Ke‘Syariah’an BNI Syariah

Hosen, M. Nadratuzzaman., Ali, AM. Hasan., Muchtasib, Ach.Bakhrul., Menjawab Keraguan Umat Islam Terhadap BankSyariah, Cet. 1. Jakarta: Pusat Komunikasi EkonomiSyariah: pkes publishing,2007.

Ismail., Perbankan Syariah, Cet.1. Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group,2011.

Karim, Adiwarman A., Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta:Rajawali Pers,2010.

Khoirunissa, Delta., “Consumers’ Preference Toward IslamicBanking: Case Study in Bank Muamalat Indonesia andBank BNI Syariah”, Iqtisad Journal of Islamic Economics,Vol. 4, No. 2, Rajab 1424 H/September 2003

Maimoen, M. Najih., Ancaman Liberalisme, Salafi-Wahabi,Sekularisme Terhadap Eksistensi Ahlussunnah Wal-Jama’ah,Cet. 4.Rembang: Maktabah Al-Anwar,2011.

Muhammad dalam Seminar Nasional Perbankan Syariah: MasihAdakah Riba di Bank Syariah?, Gedung TheatrikalPerpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,Muhammad., Baderi, M.Arifin.,Yogyakarta: PengusahaMuslim Press, 2012.