ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DITINJAU DARI CURRENT …
Transcript of ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DITINJAU DARI CURRENT …
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 23, No. 1 April 2018 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 23 No.1 April 2018 1
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DITINJAU DARI CURRENT RATIO, CASH
RATIO, DEBT TO ASSET RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO DI KOPERASI
SIMPAN PINJAM “RIAS” P1 MARDIHARJO
KABUPATEN MUSI RAWAS
Nasruddin1, Yulfa Rabeta2, Eka Apriana3
Dosen & Alumni Program Studi Manajemen STIE Musi Rawas, Lubuklinggau
Email : [email protected], [email protected]
ABSTRACT
This study aims to analyze the financial statements in terms of the current ratio, cash ratio, debt to asset
ratio and debt to equity ratio in the savings and loan cooperatives “RIAS” P1 Mardiharjo district of MusiRawas for six years from 2012 – 2017. The method used is qualitative methods. From the results of the analysis it can be
explained that for (1) the calculation of the current ratio (CR) in the savings and load cooperatives “RIAS’ in 2012 CR amounted to 145%, then in can be criticized GOOD LESS, in 2013 CR amounted 144% included in the GOOD
LESS, in 2014 CR amounted to 151% included in GOOD ENOUGH criteria, know 2015 CR amounted to 136
included in GOOD LESS criteria, in 2016 CR amounted to 130% included in GOOD LESS criteria, in 2017 CR amounted to 134% included in GOOD LESS criteria.(2) cash ratio calculation in 2012 was 10% it can be criticized
GOODENOUGH, 2013 cash ratio of 26% included in GOOD criteria, 2014 cash ratio of 23% included in GOOD criteria, 2015 cash ratio of 39% included in the VERY GOOD criteria, the 2016 cash ratio of 39% included in the
VERY GOOD criteria, 2017 cash ratio of 34% included in GOOD criteria. (3) the calculation of debt to asset ratio (DAR) in 2012 amounted to 60% it can be criticized GOOD ENOUGH, in 2013 DAR amounted to 62% included in
the GOOD LESS criteria, in 2014 DAR amounted to 51% included in GOOD ENOUGH criteria, in 2015 DAR amounted to 66% included in the GOOD LESS criteria, in 2016 DAR amounted to 69% included in the GOOD
LESScritera, in 2017 DAR amounted to 71% included in the GOOD LESS criteria. (4) debt to equity ratio (DER) calculation in 2012 amounted to 155% it can be criticized GOOD LESS, in 2013 DER amounted to167% included in
the GOOD LESS criteria, in 2014 DER amounted to 105% includedinGOOD ENOUGH criteria, in 2015 DER amounted to 201% included in the NOT GOOD criteria, in 2016 DER amounted to 224% included in the NOT
GOOD criteria, in 2017 DER amounted to 245% included in the NOT GOOD .
Keyword : financial statements, current ratio, cash ratio, debt to asset ratio, debt to equity ratio
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laporan keuangan dalam hal rasio lancar, rasio kas, rasio hutang terhadap aset dan rasio hutang terhadap ekuitas di koperasi simpan pinjam “RIAS” P1 Kabupaten Musiihardu
Kabupaten MusiRawas selama enam tahun dari 2012 - 2017. The Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Dari hasil analisis dapat dijelaskan bahwa untuk (1) perhitungan current ratio (CR) pada tabungan dan beban
koperasi “RIAS 'pada 2012 CR sebesar 145%, maka di dapat dikritik GOOD KURANG, dalam 2013 CR sebesar 144% termasuk dalam KURANG BAIK, pada 2014 CR sebesar 151% termasuk dalam kriteria CUKUP BAIK, tahu
2015 CR sebesar 136 termasuk dalam kriteria KURANG BAIK, pada 2016 CR sebesar 130% termasuk dalam kriteria KURANG BAIK, pada 2017 CR sebesar 134% termasuk dalam kriteria GOOD KURANG. (2) perhitungan
rasio kas pada tahun 2012 adalah 10% dapat dikritik GOODENOUGH, rasio kas 2013 sebesar 26% termasuk dalam kriteria BAIK, rasio kas 2014 sebesar 23% termasuk dalam kriteria BAIK , Rasio kas 2015 sebesar 39% termasuk
dalam kriteria VERY GOOD, rasio kas 2016 sebesar 39% termasuk dalam kriteria VERY GOOD, rasio kas 2017 sebesar 34% termasuk dalam kriteria GOOD. (3) perhitungan rasio utang terhadap aset (DAR) pada tahun 2012
sebesar 60% dapat dikritik CUKUP BAIK, pada tahun 2013 DAR sebesar 62% termasuk dalam kriteria KURANG
BAIK, pada tahun 2014 DAR sebesar 51% termasuk dalam BAIK CUKUP kriteria, pada 2015 DAR sebesar 66% termasuk dalam kriteria GOOD KURANG, pada 2016 DAR sebesar 69% termasuk dalam GOESS LESScritera, pada
2017 DAR sebesar 71% termasuk dalam kriteria KURANG BAIK. (4) perhitungan rasio utang terhadap ekuitas (DER) pada tahun 2012 sebesar 155% dapat dikritik BAIK KURANG, pada 2013 DER sebesar167% termasuk
dalam kriteria KURANG BAIK, pada tahun 2014 DER sebesar 105% termasuk dalam kriteria CUKUPAN CUKUP BAIK, pada tahun 2015 DER sebesar 201% termasuk dalam kriteria BUKAN BAIK, pada 2016 DER sebesar 224%
termasuk dalam kriteria BUKAN BAIK, pada 2017 DER berjumlah 245% termasuk dalam BUKAN BAIK.
Kata kunci: laporan keuangan, rasio lancar, rasio kas, rasio utang terhadap aset, rasio utang terhadap ekuitas
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 23, No. 1 April 2018 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 23 No.1 April 2018 2
I. PENDAHULUAN
Koperasi merupakan organisasi
ekonomi yang terdiri atas sekumpulan
orang yang bekerja secara bersama-sama
untuk mencapai kesejahteraan dan
kemakmuran anggotanya.Adapun tujuan
koperasi yaitu untuk memenuhi
kebutuhan anggota dalam rangka
meningkatkan taraf hidup menuju
kesejahteraan dan kemakmuran anggota
khususnya dan masyarakat pada
umumnya, serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil,
dan makmur berlandaskan Pancasila dan
UUD 1945.
Selain itu koperasi sesuai dengan
UU NO.25 tahun 1992 yang bertujuan
memajukan kesejahteraan
anggotanya.Untuk dapat mencapai tujuan
tersebut perlu diadakan perbaikan dan
penataan kembali laporan keuangan
koperasi, yang menjadikan koperasi
benar-benar berfungsi maksimal bagi
anggotanya.
Koperasi yang baik perlu adanya
Neraca dan Laba Rugi untuk mengetahui
keuntungan yang dimilikinya.Analisis
laporan keuangan merupakan suatu
informasi yang menggambarkan kondisi
keuangan suatu perusahaan dan lebih
jauh informasi dapat dijadikan sebagai
tersebut gambaran kinerja keuangan
perusahaan tersebut.
Untuk menganalisis laporan
keuangan yang ditinjau dari Rasio
Likuiditas yang hanya menggunakan dua
indikatornya yaitu Current Ratio dan
Cash Ratio.Current Ratio adalah ukuran
yang umum digunakan atas solvensi
jangka pendek, kemampuan suatu
perusahaan memenuhi kebutuhan utang
ketika jatuh tempo. Cash Ratio
merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar uang kas yang
tersedia untuk membayar utang.
Rasio Solvabilitas yang hanya
menggunakan dua indikatornya yaitu
Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity
Ratio.Debt to Asset Ratio dimana rasio
ini disebut juga sebagai rasio yang
melihat perbandingan utang perusahaan,
yaitu diperoleh dari perbandingan total
utang dibagi dengan total aset.
Sedangkan Debt to Equity Ratio
merupakan rasio yang digunakan untuk
menilai utang dengan ekuitas. Dengan
kata lain, rasio ini berfungsi untuk
mengetahui setiap rupiah modal sendiri
yang dijadikan untuk jaminan utang.
Koperasi Simpan Pinjam “RIAS”
P1 Mardiharjo Kabupaten Musi Rawas
berdiri pada tahun 1985 dan memiliki
Badan Hukum dengan Nomor :
00219/BH/VI.7 tanggal 5 Januari
2001.Koperasi ini melayani berbagai
macam pinjaman seperti simpanan haji,
simpanan bunga harian, simpanan
sukarela berjangka dan tabungan siswa.
Koperasi Simpan Pinjam “RIAS”
P1 Mardiharjo Kabupaten Musi Rawas
memiliki laporan keuangan.Laporan yang
dianalisis peneliti adalah Laporan
Keuangan tahun 2012, 2013, 2014, 2015,
2016 dan 2017. Laporan Keuangan
tersebut berupa Neraca dan Laba Rugi.
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 23, No. 1 April 2018 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 23 No.1 April 2018 3
Tabel. 1
Data konsumen yang membeli berbagai jenis produk all sizePada Toko
Pasundan Gallery Lubuklinggau Tahun 2014-2016
keterang
an
Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Aset
Lancar
49.894.22
2.274
59.014.66
5.615
58.799.441.
712
72.848.692
.152
75.884.91
3.141
95.134.866.
467
Utang
Lancar
34.369.95
9.667
40.980.59
4.887
38.720.317.
149
53.263.713
.520
58.328.68
3.096
70.678.841.
659
Kas dan
setara kas
3.700.959.
274
10.921.75
3.615
9.107.335.7
12
21.001.807
.596
22.766.04
4.785
24.503.680.
540
Total
Aset
60.000.14
2.202
70.137.02
6.445
82.596.309.
542
88.190.735
.982
95.009.75
6.171
110.298.581
.497
Total
Utang
36.547.96
3.692
43.875.79
0.451
42.498.497.
589.1
58.983.790
.842
65.774.71
3.177
78.416.286.
055
Ekuitas 23.452.17
8.510
26.261.23
5.994
40.097.811.
953
29.206.945
.140
29.235.04
2.994
31.882.295.
442
Sumber :Koperasi Simpan Pinjam “RIAS”P1 Mardiharjo Kabupaten Musi Rawas
Berdasarkan tabel diatas Aset
Lancar mengalami naik turun dari tahun
ketahun. Hal ini terlihat pada tahun 2012
sebesar Rp. 49.894.222.274, pada tahun
2013 naik menjadi Rp. 59.014.665.615,
pada tahun 2014 turun menjadi Rp.
58.799.441.712, pada tahun 2015 naik
menjadi Rp. 72.848.692.152, kemudian
pada tahun 2016 naik kembali menjadi
Rp 75.884.913.141. dan pada tahun 2017
mengalami kenaikan menjadi Rp.
95.134.866.467.
Utang Lancar pada tahun 2012
sebesar Rp. 34.369.959.667, pada tahun
2013 naik menjadi Rp. 40.980.594.887,
pada tahun 2014 turun menjadi Rp.
38.720.317.149, pada tahun 2015 naik
menjadi Rp. 53.263.713.520, kemudian
pada tahun 2016 naik kembali menjadi
Rp. 58.328.683.096, selanjutnya pada
tahun 2017 naik kembali menjadi Rp.
70.678.841.659.
Kas dan setara kas pada tahun
2012 sebesar Rp. 3.700.959.274, pada
tahun 2013 naik menjadi Rp.
10.921.753.615, pada tahun 2014
mengalami penurunan menjadi Rp.
9.107.335.712, pada tahun 2015 naik
menjadi Rp. 21.001.807.956, kemudian
pada tahun 2016 naik menjadi Rp
22.766.044.785, selanjutnya pada tahun
2017 naik kembali menjadi Rp.
24.503.680.540.
Total Aset mengalami kenaikan
terus menerus dari tahun ketahunnya
yaitu dari tahun 2012 sampai dengan
tahun 2017.
Total utang pada tahun
2012sebesar Rp. 36.547.963.692, pada
tahun 2013 naik menjadiRp.
43.875.790.451, pada tahun 2014 turun
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 23, No. 1 April 2018 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 23 No.1 April 2018 4
menjadi Rp. 42.498.497.589.1, pada
tahun 2015 naik menjadi Rp.
58.983.790.842, kemudian pada tahun
2016 naik menjadi Rp. 65.774.713.177,
selanjutnya pada tahun 2017 naik
kembali menjadi Rp. 78.416.286.055.
Ekuitas pada tahun 2012 sebesar
Rp. 23.452.178.510, pada tahun 2013
naik menjadi Rp. 26.261.235.994, pada
tahun 2014 naik menjadi Rp.
40.097.811.953, pada tahun 2015
mengalami penurunan menjadi Rp.
29.206.945.140, dan pada tahun 2016
naik menjadi Rp. 29.235.042.994,
selanjutnya pada tahun 2017 naik
menjadi Rp. 31.882.295.442.
Dengan menganalisis laporan
keuangan secara tepat dan benar maka
akan tergambar secara jelas kondisi
koperasi. Dengan begitu analisis terhadap
laporan keuangan bukan lagi sebagai
keharusan tetapi sudah merupakan suatu
kebutuhan bagi setiap perusahaan agar
tetap bertahan.
Berdasarkan uraian yang telah
dijelaskan, maka penulis tertarik
memfokuskan penelitian lebih lanjut
dengan judul penelitian yaitu “Analisis
Laporan Keuangan Ditinjau Dari
Current Ratio, Cash Ratio, Debt to
Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio
Di Koperasi Simpan Pinjam “RIAS”
P1 Mardiharjo Kabupaten Musi
Rawas”
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Fahmi (2013:2),
Laporan keuangan merupakan suatu
informasi yang menggambarkan kondisi
keuangan suatu perusahaan, dan lebih
jauh informasi tersebut dapat dijadikan
sebagai gambaran kinerja keuangan
perusahaan tersebut.Sedangkan menurut
Kasmir (2016:7) Laporan keuangan
adalah laporan yang menunjukkan
kondisi keuangan perusahaan pada saat
ini atau dalam suatu periode
tertentu.Maksud laporan keuangan yang
menunjukkan kondisi perusahaan saat ini
adalah merupakan kondisi
terkini.Kondisi perusahaan terkini adalah
keadaan keuangan perusahaan pada
tanggal tertentu (untuk neraca) dan
periode tertentu (untuk laba rugi).Selain
itu menurut Hery (2015:3) laporan
keuangan (financial statements)
merupakan produk akhir dari serangkaian
proses pencatatan dan pengikhtisaran
data transaksi bisnis
a. Laporan keuangan bersifat umum
dan bukan dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan pihak tertentu.
b. Proses penyusunan laporan
keuangan tidak luput dari
penggunaan taksiran dan berbagai
pertimbangan.
c. Akuntansi hanya melaporkan
informasi yang material. Demikian
pula penerapan prinsip akuntansi
terhadap suatu fakta atau pos
tertentu mungkin tidak dilaksanakan
jika hal itu tidak mungkin
menimbulkan pengaruh yang
material terhadap kelayakan laporan
keuangan.
d. Laporan keuangan bersifat
konservatif dalam menghadapi
ketidakpastian; bila terdapat
kemungkinan kesimpulan yang tidak
menghasilkan penilaian suatu pos,
lazimnya dipilih alternative yang
menghasilkan laba bersih atau nilai
aktiva yang paling kecil.
e. Laporan keuangan lebih
menekankan pada makna ekonomis
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 23, No. 1 April 2018 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 23 No.1 April 2018 5
suatu peristiwa/transaksi daripada
bentuk hukumnya (formalitas)
(substances over form).
f. Laporan keuangan disusun dengan
menggunakan istilah-istilah teknis
dan pemakai laporan diasumsikan
memahami bahasa teknis akuntansi
dan sifat dari informasi yang
dilaporkan.
g. Adanya berbagai alternatif metode
akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan variasi dalam
pengukuran sumber-sumber
ekonomis dan tingkat kesuksesan
antar perusahaan.
h. Informasi yang bersifat kualitatif
dan fakta yang tidak dapat
dikuantifikasikan umumnya
diabaikan.
2.2 Metode Analisis Laporan
Keuangan
Secara garis besar ada dua
metode Analisis Laporan Keuangan yang
lazim dipergunakan dalam prakteknya
yaitu (Hery, 2015:115) :
a. Analisis Vertikal (Statis)
Analisis Vertikal merupakan analisis
yang dilakukan hanya terhadap satu
periode laporan keuangan saja.Analisis
ini dilakukan antara pos-pos yang ada
dalam laporan keuangan dari satu
periode.Jadi, informasi yang diperoleh
hanyalah menggambarkan hubungan
kunci antar pos-pos laporan keuangan
atau kondisi untuk satu periode saja
sehingga tidak dapat mengetahui
perkembangan kondisi perusahaan dari
periode yang satu ke periode berikutnya.
Analisis Vertikal juga dapat berupa
analisis perbandingan terhadap laporan
keuangan perusahaan lain pada satu
periode waktu tertentu, dimana
perbandingan dilakukan tehadap
informasi serupa dari perusahaan lain
yang berada dalam satu industri yang
sama atau dikaitkan dengan data industry
(sebagai patokan) pada periode waktu
yang sama.
b. Analisis Horizontal (Dinamis)
Analisis Horizontal merupakan
analisis yang dilakukan dengan
membandingkan laporan keuangandari
beberapa periode. Dengan kata lain,
perbandingan dilakukan dengan
informasi serupa dari perusahaan yang
sama (perusahaan itu sendiri) tetapi
untuk periode waktu yang berbeda.
Melalui hasil analisis ini dapat dilihat
kemajuan atau kemunduran kinerja
perusahaan dari periode yang satu ke
periode berikutnya.
Menurut Harahap (1996) dalam buku
Harahap (2016:216-217) teknik atau
metode analisis laporan keuangan
sebagai berikut :
1) Metode komparatif
Melakukan perbandingan antara satu pos
dengan pos lainnya yang relevan dan
bermakna untuk mengetahui perbedaan,
besaran, maupun hubungannya.
a) Intra perusahaan
b) Inter perusahaan
c) Industrial norm
d) Budget
2) Trend Analysis – horizontal
a) Indeks
b) Numbers
Membuat laporan keuangan
dalam bentuk Common Size
FinancialStatement, atau bentuk
sederhana (awam). Biasanyadibuat secara
vertikal.
3) Metode indeks time series
4) Analisis rasio
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 23, No. 1 April 2018 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 23 No.1 April 2018 6
a) Likuiditas
b) Profitabilitas/Rentabilitas
c) Solvabilitas
d) Leverage
e) Aktivitas
f) Market Based Ratio
5) Teknik analisis lain, seperti :
a) Analisis sumber dan penggunaan
data
b) Analisis Break Even
c) Analisis Gross Profit
d) Dupont Analysis
6) Analyticalreview/Transactional
Analysis
7) Model analisis :
a) Bond Rating
b) Bankruptcy model
c) Net cah flow prediction model
d) Take off prediction model Take
over model
2.3 Indikator Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2016:28-30)
adapun indikator laporan keuangan.
Dalam praktiknya, secara umum ada lima
jenis laporan keuangan yang bisa disusun
yaitu :
a. Neraca
Merupakan laporan yang menunjukkan
posisi keuangan perusahaan pada tanggal
tertentu.
b. Laporan Laba Rugi
Merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan hasil usaha perusahaan
dalam suatu periode tertentu.
c. Laporan Perubahan Modal
Merupakan laporan yang berisi jumlah
dan jenis modal yang dimiliki pada saat
ini.
d. Laporan Arus Kas
Merupakan laporan yang menunjukkan
semua aspek yang berkaitan dengan
kegiatan perusahaan, baik yang
berpengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap kas.
e. Laporan catatan atas laporan
keuangan
Merupakan laporan yang memberikan
informasi apabiala ada laporan keuangan
yang memerluakn penjelasan tertentu.
Menurut Munawir (2014:5) adapun
indikator laporan keuangan. Pada
umumnya laporan keuangan itu terdiri
dari Neraca dan Perhitungan Rugi Laba
serta Laporan Perubahan Modal, dimana
Neraca menunjukkan/menggambarkan
jumlah aktiva, hutang dan modal dari
suatu perusahaan pada tanggal tertentu,
sedangkan Perhitungan (laporan) Rugi
Laba memperlihatkan hasil-hasil yang
telah dicapai oleh perusahaan serta biaya
yang terjadi selama periode tertentu, dan
Laporan Perubahan Modal menunjukkan
sumber dan penggunaan atau alasan-
alasan yang menyebabkan perubahan
modal perusahaan. Tetapi dalam
prakteknya sering diikut-sertakan
kelompok lain yang sifatnya membantu
untuk memperoleh penjelasan lebih
lanjut, misalnya laporan perubahan
modal kerja, laporan sumber dan
penggunaan kas atau laporan arus kas,
laporan sebab-sebab perubahan laba
kotor, laporan biaya produksi serta
daftar-daftar lainnya.
2.4 Indikator Current Ratio
Menurut Fahmi (2016:66) Current
Ratio (rasio lancar) adalah ukuran umum
ang digunakan atas solvensi jangka
pendek, kemampuan suatu perusahaan
memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh
tempo.
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 23, No. 1 April 2018 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 23 No.1 April 2018 7
Rumus untuk menghitung
CurrenT
Keterangan :
Current assets = aset lancar
Current liabilities = utang lancar
2.5 PengertianCash Ratio
Menurut Kasmir (2016:138)
Cash Ratio merupakan alat yang
digunakan merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur seberapa
besar uang kas yang tersedia untuk
membayar utang. Menurut Sujarweni
(2017:61) Cash Ratio merupakan alat
yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek
dengan kas yang tersedia dan yang di
simpan di bank. Selain itu menurut Hery
(2015:168) Cash Ratio (rasio kas)
merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar uang kas atau
setara kas yang tersedia untuk membayar
utang jangka pendek.
Menurut Kasmir (2015:156) Cash
Ratio (rasio kas) merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur seberapa
besar uang kas yang tersedia untuk
membayar utang.
Rumus untuk menghitung Cash
Ratioadalah :
x
100%
Keterangan :
Kas merupakan uang tunai yang dimiliki
perusahaan dan dapat segera digunakan
setiap saat.
Current Liabilities (utang
lancar) merupakan kewajiban atau utang
perusahaan kepada pihak lain yang harus
segera dibayar
Menurut Hery (2015:166) Debt to Asset
Ratio (rasio utang terhadap aset
merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara total
utang dengan total aset. Sedangkan
menurut Fahmi (2016:72) Debt to Asset
Ratio dimana rasio ini disebut juga
sebagai rasio yang melihat perbandingan
utang perusahaan.Selain itu menurut
Kasmir (2016:156) Debt to Asset Ratio
merupakan rasio utang yang digunakan
untuk mengukur perbandingan antara
total utang dengan total aktiva.
Menurut Fahmi (2016:72) dimana
rasio ini disebut juga rasio yang melihat
perbandingan utang perusahaan, yaitu
diperoleh dari perbandingan total utang
dibagi dengan total aset.
Rumus untuk menghitung Debt to Asset
Ratio adalah :
Keterangan :
Total Liabilities = total utang
Total Assets = total aset
2.6 Pengertian Debt to Equity Ratio
Menurut Hery (2015:168) Debt to
Equity Ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur besarnya
proporsi utang terhadap modal.
Sedangkan mengenai Debt to Equity
Ratio ini Joel G. Siegel dan Jae K. Shim
dalam buku Fahmi (2013:128)
mendefinisikannya sebagai ukuran yang
dipakai dalam menganalisis laporan
keuangan untuk memperlihatkan
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 23, No. 1 April 2018 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 23 No.1 April 2018 8
besarnya jaminan yang tersedia untuk
kreditor.Selain itu menurut Kasmir
(2016:157) Debt to Equity Ratio
merupakan rasio yang digunakan untuk
menilai utang dengan ekuitas, rasio ini
dicari dengan cara membandingkan
antara seluruh utang, termasuk utang
lancar dengan seluruh ekuitas.
2.7 Prinsip Dasar Debt to Equity Ratio
Menurut Kasmir (2016:157-158) Debt
to Equity Ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk menilai utang dan
ekuitas.Rasio ini berfungsi untuk
mengetahui setiap rupiah modal sendiri
yang dijadikan untuk jaminan utang.
Bagi bank (kreditor), semakin besar rasio
ini tidak menguntungkan karena akan
semakin besar resiko yang ditanggung
atas kegagalan yang mungkin terjadi di
perusahaan. Namun, bagi perusahaan
justru semakin besar rasio akan semakin
baik. Sebaliknya dengan rasio rendah,
semakin tinggi tingkat pendanaan yang
disediakan pemilik dan semakin besar
batas pengamanan bagi peminjam jika
terjadi kerugian atau penyusutan terhadap
nilai aktiva.Rasio ini juga memberikan
petunjuk tentang kelayakan dan resiko
keuangan perusahaan. Menurut Hery
(2015:169) Debt to Equity Ratio
digunakan untuk mengukur besarnya
proporsi utang terhadap modal. Prinsip
Debt to Equity Ratio adalah semakin
tinggi Debt to Equity Ratio maka berarti
semakin kecil jumlah modal pemilik
yang dapat dijadikan jaminan utang.
Menurut Kasmir (2016:157)
Debt to Equity Ratio merupakan rasio
yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan
cara membandingkan antara seluruh
utang, termasuk utang lancar dengan
seluruh ekuitas. Dengan kata lain, rasio
ini berfungsi untuk mengetahui setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan
untuk jaminan utang.
Rumus untuk menghitung Debt to Equity
Ratioadalah :
Keterangan :
Total utang merupakan kewajiban
perusahaan kepada kreditor. Ekuitas
(modal) merupakan hak pemilik dana
atau pemegang saham atas aset
perusahaan
2.8 Penelitian Terdahulu
Ida Ayu Kade Mas Uttari
Dewi, I Wayan Suwendra, Gede Putu
Agus Jana Susila. Jurusan, Universitas
Pendidikan Ganesha, Singaraja,
Indonesia.Dengan judul Analisis Kinerja
Keuangan Koperasi Serba Usaha Di
Kabupaten Buleleng 2013 (perspektif
system pemeringkatan koperasi).
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Kinerja Keuangan Koperasi
Serba Usaha di Kabupaten Buleleng
2013 ditinjau dari rasio struktur modal,
likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan
perputaran piutang, berdasarkan criteria
standar penilaian kinerja keuangan dalam
system pemeringkatan koperasi. Desain
penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif kuantitatif.Data
dikumpulkan dengan menggunakan
metode dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kinerja keuangan
(1) ditinjau dari rasio struktur modal
terdapat satu koperasi berada dalam
kategori kurang baik dan tiga koperasi
berada dalam katergori sangat kurang
baik, (2) ditinjau dari rasio likuiditas
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 23, No. 1 April 2018 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 23 No.1 April 2018 9
terdapat satu koperasi berada dalam
kategori baik, dua koperasi berada dalam
kategori cukup baik dan satu koperasi
berada dalam kategori sangat kurang
baik, (3) ditinjau dari rasio solvabilitas
terdapat dua koperasi berada dalam
kategori baik, satu koperasi berada dalam
kategori cukup baik dan satu koperasi
berada dalam kategori sangat kurang
baik, (4) ditinjau dari rasio profitabilitas
terdapat satu koperasi berada dalam
kategori baik, satu koperasi berada dalam
kategori cukup baik, satu koperasi berda
dalam kategori kurang baik, satu koperasi
berada dalam satu kategori sangat kurang
baik, (5) ditinjau dari rasio perputaran
piutang terdapat dua koperasi berada
dalam kategori kurang baik dan dua
koperasi berada dala kategori sangat
kurang baik, (6) peringkat kinerja
keuangan tertinggi ada pada SHU Dhama
Arta dan Tri Dwi Eka, serta peringkat
terendah ada pada KSU Adintara Kerti.
Siswanto (2005) Dengan judul
Penelitian “Analisis Laporan Keuangan
Untuk Menilai Kinerja Keuangan
Koperasi Pegawa Republik Indonesia
(KPRI)” penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat kinerja KPN “,Mapan
Sejahtera” UNY dilihat dari tingkat rata-
rata Likuiditas, Solvabilitas serta
Rentabilitas koperasi yang dapat dicapai
oleh koperasi periode tahun 2001-2003.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
Ex post fact, karena dalam penelitian
yang dilakukan data kenyataan yang
telah terjadi tanpa melakukan perubahan
pada data yang ada. Data dikumpulkan
dengan metode dokumentasi dengan
melihat laporan keuangan yang telah
dibuat oleh KPN “Mapan Sejahtera”
UNY, selain menggunakan dokumentasi
juga dilakukan pengumpulan data dengan
wawancara untuk mendapatkan data yang
tidak diperoleh dari metode yang
sebelumnya dan berfungsi pula untuk
melakukan croscek terhadap data yang
telah diperoleh.Analisis yang digunakan
menggunakan analisis kuantitatif yaitu
menggunakan rumus-rumus matematis
yang dihunakan untuk mengetahui
tingkat Likuiditas, Solvabilitas serta
Rentabilitas masing-masing periode,
selanjutnya diadakan perhitungan rata-
rata untuk masing-masing
rasio.Selanjutnya hasil rata-rata
dikonsultasikan dengan Parameter yang
ada untuk menilai kinerja setiap rasio
pada Periode 2001-2003. Dari hasil yang
dilakukan menunjukkan : (1) rata-rata
tingkat likuiditas pada tahun 2001-2003
dilihat dari Current Ratio termasuk
kriteria yang Baik sekali yaitu pada
177,37%. 2) rata-rata tingkat Solvabilitas
pada tahun 2001, 2002ndan 2003
walaupun terus mengalami penurunan
namun masih termasuk dalam dalam
kategori baik yaitu pada 179,57%. 3)
rata-rata tingkat Rentabilitas Ekonomi
tahun 2001 Baik, 2002 Baik dan tahun
2003 menunjukkan kategori yang baik
yaitu pada 7,83%.
Omid Sharifi (2013)
dengan judul Penelitian “Financial
Mangement And Ratio Analysis For
Agricultural Cooperatives”. As from the
second half of the 19th century,
cooperatives egan to play an important
ro le in the social and economic
development of al countries and they
currently maintain these duties of theirs.
As agricultural businesses today are
becoming more complex, management
needs to consider how its financial ratios
play an important part in the health pf its
business. Financial analysis is an activity
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 23, No. 1 April 2018 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 23 No.1 April 2018 10
that includes the association between
various accountsin financial statements
as well as their measurement and
interpretation. Differences between IOFs
and cooperatives mean that some
standard sfinancial analysis do not relate
well with cooperatives. This is especially
relevant for prfit-oriented ratios. This
publication provides a supplement to
standard analysis with an eye toward
cooperatives. The aim of this study is to
describe some common ratos used in
cooperatives financial analysis. Ratios
will be related to data during the last 4
years fram the INDIAN FARMERS
FERTILISER COPOPERATIVE
LIMITES (IFFCO)
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Data dan Sumber Data
Menurut Sugiyono (2017:224) data
adalah sumber yang dapat memberikan
informasi dalam penelitian ini.Dalam hal
ini sumber data ada dua yaitu :
a) Sumber data primer
Sumber data primer adalah sumber
data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.
b) Sumber data sekunder
Sumber data sekunder merupakan
sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul
data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen.
Berdasarkan penjabaran diatas,
maka sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sumber data primer
dan sumber data sekunder.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan laporan keuangan
yang tersaji dalam Neraca dan Laporan
Laba Rugi selama periode tertentu tahun
2012 sampai dengan tahun 2016, maka
selanjutnya disajikan perhitungan tentang
Current Ratio, Cash Ratio, Debt to Asset
Ratio dan Debt to Equity Ratio di
Koperasi Simpan Pinjam “RIAS” P1
Mardiharjo Kabupaten Musi Rawas.
4.1 Analisis Current Ratio
Menurut Fahmi (2016:66) Rasio
lancar (current ratio) adalah ukuran yang
umum digunakan untuk atas solvensi
jangka pendek, kemampuan suatu
perusahaan memenuhi kebutuhan utang
ketika jatuh tempo.
Tabel 2
Aset Lancar dan Utang Lancar
Tahun Aset Lancar Utang Lancar
2012 Rp.49.894.222.274 Rp.34.369.959.667
2013 Rp.59.014.665.615 Rp.40.980.594.887
2014 Rp.58.799.441.712 Rp.38.720.317.149
2015 Rp.72.848.692.152 Rp.53.263.713.520
2016
2017
Rp.75.884.913.141
Rp.
95.134.866.467
Rp.58.328.683096
Rp.
70.678.841.659
Sumber : Diolah dari data Laporan
Keuangan Koperasi Simpan
Pinjam “RIAS” Tahun 2012
-2017
Menurut Kasmir (2016:138) rasio kas
atau cash ratio merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur kemampuan
seberapa besar uang kas yang tersedia
untk membayar utang.
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 23, No. 1 April 2018 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 23 No.1 April 2018 11
Tabel 3
Kas dan setara kas dan Utang Lancar
Tahun Kas dan setara kas
(kas + bank)
Utang Lancar
2012 Rp.3.700.959.274 Rp.34.369.959.667
2013 Rp.10.921.753.615 Rp.40.980.594.887
2014 Rp.9.107.335.712 Rp.38.720.317.149
2015 Rp.21.001.807.596 Rp.53.263.713.520
2016
2017
Rp.22.766.044.785
Rp.
24.503.680.540
Rp.58.328.683096
Rp.
70.678.841.659
Sumber : Diolah dari data Laporan
Keuangan Koperasi Simpan
Pinjam “RIAS” Tahun 2012
-2017
Menurut Fahmi (2016:72) rasio ini
melihat perbandingan utang perusahaan,
yaitu diperoleh dari perbandingan total
utang dibagi dengan total aset.
Tabel 4
Total Utang dan Total Aset
Tahun Total Utang Total Aset
2012 Rp.36.547.963.692 Rp.60.000.142.202
2013 Rp.43.875.790.451 Rp.70.137.026.445
2014 Rp.42.498.497.589.1 Rp.82.596.309.542
2015 Rp.58.983.790.842 Rp.88.190.735.982
2016
2017
Rp.65.774.713.177
Rp. 78.416.286.055
Rp.95.009.756.171
Rp.110.298.581.497
Sumber : Diolah dari data Laporan
Keuangan Koperasi Simpan Pinjam
“RIAS” Tahun 2012 -2017
Menurut Kasmir (2016:157) debt to
equity ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk menilai utang dengan
ekuitas. Rasio ini berguna untuk
mengetahui jumlah dana yang disediakan
peminjam (kreditor) dengan pemilik
perusahaan. Dengan kata lain rasio ini
berfungsi untk mengetahui setiap rupiah
modal sendiri yang dijadikan
untukjaminan utang.
Tabel 5
Total Utang dan Ekuitas
Tahun Total Utang Ekuitas
2012 Rp.36.547.963.692 Rp.23.452.178.510
2013 Rp.43.875.790.451 Rp.26.261.235.994
2014 Rp.42.498.497.589.1 Rp.40.097.811.953
2015 Rp.58.983.790.842 Rp.29.206.945.140
2016
2017
Rp.65.774.713.177
Rp. 78.416.286.055
Rp.29.235.042.994
Rp.
31.882.295.442
Sumber : Diolah dari data Laporan
Keuangan Koperasi Simpan
Pinjam “RIAS” Tahun 2012
-2017
V. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analisis
perhitungan current ratio, cash ratio,
debt to asset ratio dan debt to equity
ratio pada penelitian ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
1. Berdasarkan perhitungan current ratio
tahun 2012, 2013, 2015, 2016 dan
2017 termasuk dalam kriteria kurang
baik, sedangkan tahun 2014 current
ratio dalam kriteria cukup baik,
walaupun aset lancar mengalami
penurunan di tahun 2014 dikarenakan
adanya biaya perolehan dan
penyertaan yang mengalami kenaikan
jadi mengurangi dari kas dan setara
kas jadi otomatis aset lancar juga
menurun. Dapat disimpulkan bahwa
current ratio pada Koperasi Simpan
Pinjam “RIAS” P1 Mardiharjo
Kabupaten Musi Rawas dikatakan
kurang baik disebabkan aset lancar
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 23, No. 1 April 2018 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 23 No.1 April 2018 12
masih belum bisa menyeimbangkan
utang lancar yang ada jadi berdampak
pada current ratio.
2. Berdasarkan perhitungan cash ratio
tahun 2012 termasuk dalam kriteria
cukup baik, cash rati tahun 2013,
2014 dan 2017 termasuk dalam
kriteria baik, walaupun kas dan setara
kas sempat mengalami penurunan
disebabkan karena adanya pembelian
inventaris alat kantor, tahun 2015 dan
2016 cash ratio termasuk dalam
kriteria sangat baik. Dapat
disimpulkan bahwa cash ratio pada
Koperasi Simpan Pinjam “RIAS” P1
Mardiharjo Kabupaten Musi Rawas
dikatakan baik disebabkan kas dan
setara kas baik dalam
mengoptimalkan untuk menjamin
utang lancarnya.
3. Berdasarkan perhitungan debt to asset
ratio tahun 2013, 2015, 2016 dan
2017 termasuk dalam kriteria kurang
baik, sedangkan tahun 2012 dan 2014
debt to asset ratio termasuk dalam
kriteria cukup baik. Dapat
disimpulkan bahwa debt to asset ratio
pada Koperasi Simpan Pinjam
“RIAS” P1 Mardiharjo Kabupaten
Musi Rawas dikatakan kurang baik
disebabkan koperasi ini belum bisa
mengelola setiap aset yang ada
dengan baik untuk menjamin semua
utang koperasi, walaupun total aset di
koperasi ini mengalami kenaikan di
setiap tahunnya.
4. Berdasarkan perhitungan debt to equity
ratio tahun 2012 dan 2013 termasuk
dalam kriteria kurang baik, tahun
2014 debt to equity ratio termasuk
dalam kriteria baik, sedangkan tahun
2015, 2016 dan 2017 debt to equity
ratio termasuk dalam kriteria tidak
baik. Dapat disimpulkan bahwa debt
to equity ratio pada Koperasi Simpan
Pinjam “RIAS” P1 Mardiharjo
Kabupaten Musi Rawas dikatakan
tidak baik disebabkan jumlah hutang
lebih besar dibandingkan dengan
jumlah modal (ekuitas) jadi
berdampak pada debt to equity ratio.
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Data Laporan Keuangan.2012-2016
Koperasi Simpan Pinjam “RIAS” P1
Mardiharjo Kabupaten Musi
Rawas.
[2] Fahmi,Irham. 2013. Analisis
Laporan Keuangan.Cetakan
ketiga.Bandung : Alfabeta.
[3] 2015. Pengantar
Manajemen Keuangan. Bandung :
Alfabeta.
[4] 2016. Pengantar
Manajemen Keuangan. Bandung :
Alfabeta.
[5] Hanafi, Mamduh dan Halim,
Abdul.2016.Analisis Laporan
Keuangan. Edisi ke V. Cetakan ke I.
Yogyakarta : UPP STIM YKPN
[6] Harahap, Sofyan Syafri. 2016.
Analisis Kritis atas Laporan
Keuangan.Jakarta : PT RajaGravindo
Persada.
[7] Hery. 2015. Analisis Kinerja
Manajemen. Jakarta : PT Grasindo.
[8] Ida Ayu Kade Mas Uttari Dewi, I
Wayan Suwendra, Gede Putu Agus
Jana Susila. Jurusan Manajemen,
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 23, No. 1 April 2018 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 23 No.1 April 2018 13
Singaraja, Indonesia.Dengan judul
Analisis Kinerja Keuangan Koperasi
Serba Usaha di Kecamatan Buleleng
Tahun 2013 (perspektif system
pemeringkatan koperasi). Jurnal
Volume (3).
[9] Jumingan. 2014. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
[10] Kasmir.2016. Analisis Laporan
Keuangan. Cetakan ke 9.Jakarta : PT
RajaGravindo Persada.
[11] Munawir. 2014. Analisa Laporan
Keuangan. Yogyakarta : Liberty
Yogyakarta.
[12]Noor, Juliansyah. 2015. Metodologi
Penelitian. Cetakan ke 2, Edisi
Pertama. Kencana Prenadamedia
Group.
[13]Sharifi,Omid. 2013. Financial
Management and Ratio Analysis for
Agricultural Cooperatives. Jurnal
Volume 2 No 4 (127-133).
[14]Siswanto.2005. Analisis Laporan
Keuangan untuk Menilai Kinerja
Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI). Jurnal
Volume(4:217-234).
[15]Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta
[16]Sujarweni, Wiratna. 2017. Analisis
Laporan Keuangan. Yogyakarta :
PUSTAKA BARU PRESS.