ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA...

126
ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK SEMANGKA KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG BERDASARKAN PENDEKATAN TRIPARTITE (Skripsi) Oleh DITA NASTITI SAPUTRI JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

Transcript of ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA...

Page 1: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK

SEMANGKA KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

BERDASARKAN PENDEKATAN TRIPARTITE

(Skripsi)

Oleh

DITA NASTITI SAPUTRI

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE PERFORMANCE OF KUD MINA TELUK

SEMANGKA IN TANGGAMUS DISTRICT LAMPUNG PROVINCE

BASED ON TRIPARTITE APPROACH

By

Dita Nastiti Saputri

This research aims to analyze cooperative’s performance as business entities,

cooperative’s contribution towards development, the economic advantage of

cooperative for members, and the non economic advantages (satisfaction) of

cooperative for members. This research is taken at KUD Mina Teluk Semangka

in Tanggamus District, Lampung Province which has been chosen purposively

and uses a case study method. Total respondents are 51 members of the

cooperative taken by using simple random sampling the members consist of

fishermen, fish trader and fish processor. Data are analyzed by using quantitave

descriptive analysis, customer satisfaction index analysis and importance

performance analysis. The results of this research show that business entities

performance of KUD Mina Teluk Semangka includ into qualified category. KUD

Mina Teluk Semangka has contributed towards the development with good

category based on the obedient of cooperation to pay taxes and the average ratio

of labor absorption. The economic advantage for members is received by the

service cost of selling and purchasing. Total average economic advantage of

cooperative’s members are fishermen (Rp922.613,00), fish trader (Rp386.000,00)

and fish processor (Rp394.400,00). Non economic advantages (satisfaction) for

members with service performance and fulfilment of member’s needs are in high

category.

Key words: KUD, performance, satisfaction, tripartite

Page 3: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK

SEMANGKA KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

BERDASARKAN PENDEKATAN TRIPARTITE

Oleh

Dita Nastiti Saputri

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja koperasi sebagai badan usaha,

kontribusi koperasi terhadap pembangunan, manfaat ekonomi yang diterima oleh

anggota koperasi, dan manfaat non ekonomi (kepuasan) yang dirasakan oleh

anggota koperasi. Penelitian ini dilakukan di KUD Mina Teluk Semangka

Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, yang ditentukan secara sengaja

(purposive) dan menggunakan metode studi kasus. Total responden sebanyak 51

orang anggota koperasi yang dipilih dengan metode acak sederhana dan anggota

terdiri dari nelayan, pedagang ikan dan pengolah ikan. Data dianalisis dengan

menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, analisis customer satisfaction index

dan importance performance analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

kinerja KUD Mina Teluk Semangka sebagai badan usaha masuk dalam kategori

berkualitas. Kontribusi KUD Mina Teluk Semangka terhadap pembangunan telah

baik, dengan kategori baik pada ketaatan koperasi dalam membayar pajak dan

rata-rata rasio penyerapan tenaga kerja. Manfaat ekonomi yang diterima anggota

diperoleh dari biaya pelayanan atas penjualan dan pembelian. Rata-rata total

manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan (Rp922.613,00),

pedagang ikan (Rp386.000,00), dan pengolah ikan (Rp394.400,00). Manfaat non

ekonomi (kepuasan) yang dirasakan oleh anggota koperasi atas kinerja pelayanan

dan terpenuhinya kebutuhan anggota berada dalam kategori tinggi.

Kata kunci: KUD, kinerja, kepuasan, tripartite

Page 4: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK

SEMANGKA KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

BERDASARKAN PENDEKATAN TRIPARTITE

Oleh:

DITA NASTITI SAPUTRI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 5: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan
Page 6: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan
Page 7: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung tanggal 6 Juni

1996, dari pasangan Bapak Ir. Sugiarto dan Ibu Voniyah.

Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Penulis menyelesaikan studi tingkat Taman Kanak- Kanak

(TK) di TK Handayani pada tahun 2002, tingkat Sekolah

Dasar (SD) di SD Negeri 1 Gedong Air Bandar Lampung

pada tahun 2008, Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP) di SMP Negeri 10

Bandar Lampung pada tahun 2011, dan Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) di

SMA Perintis 2 Bandar Lampung pada tahun 2014. Penulis diterima di Jurusan

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Selama menjadi mahasiswa di Universitas Lampung, penulis pernah menjadi

anggota Bidang Minat, Bakat dan Kreativitas Himpunan Mahasiswa Sosial

Ekonomi Pertanian tahun 2014-2018. Selama masa perkuliahan, penulis pernah

menjadi Asisten Dosen mata kuliah Dasar-Dasar Akuntansi pada semester ganjil

tahun ajaran 2016/2017, mata kuliah Pengembangan Masyarakat pada semester

genap tahun ajaran 2016/2017, mata kuliah Pengembangan Masyarakat pada

semester ganjil tahun ajaran 2017/2018, mata kuliah Kewirausahaan pada

semester genap tahun ajaran 2017/2018 dan mata kuliah Pengembangan

Page 8: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

Masyarakat pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Pada tahun ajaran

2017/2018, penulis mendapatkan beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi

Akademik).

Pada Januari 2017, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di

Desa Taman sari, Kecamatan Selagai Lingga, Kabupaten Lampung Tengah

selama 40 hari. Selanjutnya, pada Juli 2017 penulis melaksanakan Praktik Umum

(PU) di PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VII Unit Usaha Way Berulu selama

30 hari kerja efektif.

Page 9: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

SANWACANA

Bismillahirahmannirrahim,

Alhamdullilahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat,

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Sholawat beriring salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan dan

teladan bagi seluruh umat Nabi Muhammad SAW, semoga kelak kita

mendapatkan syafaatnya. Aamiin ya Rabbalalaamiin.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi yang berjudul “Analisis

Kinerja Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Teluk Semangka Kabupaten

Tanggamus Provinsi Lampung Berdasarkan Pendekatan Tripartite”, banyak pihak

yang telah memberikan sumbangsih, bantuan, nasihat, serta saran-saran yang

membangun. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati

penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., sebagai Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

2. Dr. Ir. Dyah Aring Hepiana Lestari, M.Si., sebagai dosen Pembimbing

Pertama, atas ketulusan hati dan kesabaran dalam memberikan bimbingan,

arahan, dukungan, saran, dan nasihat selama proses penyelesaian skripsi.

Page 10: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

3. Dr. Ir. Wuryaningsih Dwi Sayekti, M.S., selaku dosen Pembimbing kedua,

atas ketulusan hati dan kesabaran dalam memberikan bimbingan, arahan,

nasihat, saran, dan dukungan selama proses penyelesaian skripsi.

4. Dr. Ir. Muhammad Irfan Affandi, M.Si., sebagai Dosen Penguji, atas nasihat,

saran dan arahan yang telah diberikan untuk penyempurnaan skripsi ini.

5. Dr. Ir. Wuryaningsih Dwi Sayekti, M.S., selaku Dosen Pembimbing

Akademik, terimakasih atas arahan, bimbingan, dan nasihat yang diberikan.

6. Dr. Ir. Fembriarti Erry Prasmatiwi, M.S. selaku Ketua Jurusan Agribisnis,

yang telah memberikan arahan, saran, dan nasihat.

7. Teristimewa keluargaku, Ayahanda tercinta Ir. Sugiarto, Ibunda tersayang

Voniyah, dan adikku tersayang Iswandaru Jaya Saputra serta seluruh keluarga

besarku, atas semua limpahan kasih sayang, doa, dukungan, nasihat,

semangat, motivasi, saran, dan perhatian yang tulus kepada penulis.

8. Seluruh dosen Jurusan Agribisnis, atas semua ilmu yang telah diberikan

selama penulis menjadi mahasiswi di Universitas Lampung.

9. Karyawan-karyawati di Jurusan Agribisnis, Mba Ayi, Mba Fitri, Mba Iin,

Mas Boim, Mas Kardi, dan Mas Bukhari, atas semua bantuan yang diberikan.

10. Keluarga besar Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Teluk Semangka (Pak

Budi, Pak Fadil, Pak Husni, Pak Joni, dll.), atas semua arahan, bantuan, dan

izin yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. M. Apriza Hanggara yang senantiasa telah memberikan semangat dan

inspirasi kepada penulis.

12. Sahabat- sahabat terbaik penulis, Anitha Andarini, Candra Endah, dan Deta

Pratiwi, atas bantuan, saran, kebersamaan dan semangat yang telah diberikan.

Page 11: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

13. Sahabat-sahabat tersayang penulis, Dwi Indriani A.Md.Keb dan Estri Lestari

A.Md.Kep, terimakasih atas doa dan semangat yang selalu diberikan.

14. Keluarga KKN penulis, Kartika Hikmaniar, S.P., Stephanus M. Turnip, S.T.,

Ahmad Dedi, Ilhamsyah Putra, Intan Destrilia, dan Tia Aprilia, S.E.,

terimakasih atas dukungan dan semangat yang diberikan.

15. Teman-teman seperjuangan Agribisnis 2014, Adek, Chindy YP, Dwi Novita,

Dewi Ira, Arum, Desi, Neni, Ayu Nirmala, Aurora, Dewi Lestari, Yohana,

Dwi Febrina, Dian Widya, Rizky Dalimunthe, Mba Dhea dan teman-teman

lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas pengalaman,

bantuan dan dukungan selama ini.

16. Atu dan Kiyai Agribisnis 2012 dan 2013 (Mbak Niken, Mbak Uli, Mbak

Rini, Bang Muher), serta adik-adik Agribisnis 2015 (Laely, Bagus Lujeng,

Rizki Mubarok, dan Feren), atas semangat dan dukungan kepada penulis.

17. Almamater tercinta dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan dan jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis meminta maaf atas segala kekurangan

yang ada. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan

semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik atas segala bantuan yang telah

diberikan. Aamiin ya Rabbalalaamiin.

Bandar Lampung, Oktober 2018

Penulis,

Dita Nastiti Saputri

Page 12: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah................................................ 1B. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9C. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN................. 10A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 10

1. Definisi Perikanan.......................................................................... 102. Definisi dan Tujuan Koperasi ........................................................ 113. Fungsi dan Prinsip Koperasi .......................................................... 124. Jenis-Jenis Koperasi....................................................................... 135. Struktur Organisasi Koperasi ......................................................... 136. Permodalan Koperasi ..................................................................... 157. Pedoman Pemeringkatan Koperasi ................................................ 158. Evaluasi Keberhasilan Koperasi .................................................... 179. Kinerja Koperasi sebagai Badan Usaha......................................... 1810. Kontribusi Koperasi dalam Pembangunan..................................... 2111. Manfaat Koperasi Bagi Anggota ................................................... 22

B. Kajian Penelitian Terdahulu................................................................. 27C. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 34

III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 37A. Metode Dasar ....................................................................................... 37B. Konsep Dasar dan Defini Operasional ................................................. 37C. Lokasi, Waktu Penelitian dan Responden............................................ 49D. Jenis dan Metode Pengumpulan Data .................................................. 52E. Metode Analisis Data ........................................................................... 52

1. Kinerja Koperasi sebagai Badan Usaha.......................................... 53a. Badan Usaha Aktif .................................................................... 53b. Kinerja Usaha yang Sehat ......................................................... 58c. Kohesivitas dan Partisipasi Anggota ......................................... 62d. Orientasi kepada Pelayanan Anggota........................................ 66e. Pelayanan terhadap Masyarakat ................................................ 69

2. Kontribusi terhadap Pembangunan ................................................. 72

Page 13: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

a. Ketaatan Koperasi dalam Membayar Pajak .............................. 72b. Rasio Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja ......................... 72c. Rasio Tingkat Upah Karyawan ................................................. 73

3. Manfaat Koperasi Bagi Anggota .................................................... 74a. Manfaat Ekonomi Koperasi....................................................... 74b. Manfaat Non Ekonomi Koperasi .............................................. 75

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN.................................. 84A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus.............................................. 84B. Keadaan Umum Kecamatan Kota Agung ............................................ 87C. Keadaan Umum KUD Mina Teluk Semangka..................................... 90

1. Sejarah Koperasi ............................................................................. 922. Struktur Organisasi ......................................................................... 943. Sarana dan Prasarana ...................................................................... 964. Unit Usaha Pelelangan Ikan (TPI) .................................................. 975. Unit Usaha Bahan Bakar Nelayan (SPBN)..................................... 986. Unit Usaha Simpan Pinjam............................................................. 997. Unit Usaha Es Balok....................................................................... 100

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 102A. Karakteristik Responden Pengurus KUD Mina Teluk Semangka ....... 102B. Karakteristik Responden Anggota KUD Mina Teluk Semangka ........ 104C. Kinerja KUD Mina Teluk Semangka sebagai Badan Usaha................ 110

1. Badan Usaha Aktif .......................................................................... 1102. Kinerja Usaha yang Sehat ............................................................... 1163. Kohesivitas dan Partisipasi Anggota .............................................. 1244. Orientasi kepada Pelayanan Anggota ............................................. 1295. Pelayanan terhadap Masyarakat...................................................... 133

D. Kontribusi KUD Mina Teluk Semangka terhadap Pembangunan ....... 139E. Manfaat Ekonomi yang Diterima Anggota KUD Mina Teluk

Semangka ............................................................................................ 143F. Manfaat Non Ekonomi (Kepuasan) yang Dirasakan Anggota KUD

Mina Teluk Semangka ......................................................................... 148

VI. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 165A. Kesimpulan .......................................................................................... 165B. Saran..................................................................................................... 166

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 167

LAMPIRAN...................................................................................................... 171

Page 14: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Sebaran koperasi di Provinsi Lampung berdasarkan kabupaten ataukota tahun 2015........................................................................................... 3

2. Sebaran koperasi menurut sektor di Kabupaten Tanggamus tahun 2015 ... 4

3. Aspek kinerja koperasi sebagai badan usaha .............................................. 19

4. Kajian penelitian terdahulu ......................................................................... 28

5. Jumlah sampel pada penelitian ................................................................... 51

6. Hasil uji validitas dan reliabilitas kepuasan anggota pada kualitaspelayanan KUD Mina Teluk Semangka ..................................................... 79

7. Hasil uji validitas dan reliabilitas kepuasan anggota pada pemenuhankebutuhan anggota KUD Mina Teluk Semangka ....................................... 79

8. Sarana dan prasarana di Kecamatan Kota Agung tahun 2016 .................... 89

9. Identitas responden pengurus KUD Mina Teluk Semangka....................... 102

10. Hasil penilaian badan usaha aktif KUD Mina Teluk Semangka ................ 110

11. Skor indikator badan usaha aktif KUD Mina Teluk Semangka ................. 115

12. Hasil penilaian dari komponen struktur permodalan dan tingkatkesehatan kondisi keuangan koperasi ......................................................... 117

13. Hasil penilaian komponen kemampuan bersaing, strategi bersaing daninovasi yang dilakukan KUD Mina Teluk Semangka ................................ 120

14. Skor indikator kinerja usaha yang semakin sehat ....................................... 123

15. Hasil penilaian kohesivitas dan partisipasi anggota.................................... 125

16. Skor indikator kohesivitas dan partisipasi anggota..................................... 128

Page 15: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

iv

17. Hasil penilaian orientasi pelayanan kepada anggota................................... 130

18. Skor indikator orientasi pelayanan kepada anggota.................................... 132

19. Hasil penilaian pelayanan terhadap masyarakat ......................................... 133

20. Skor indikator pelayanan terhadap masyarakat .......................................... 135

21. Hasil penilaian kinerja KUD Mina Teluk Semangka sebagaibadan usaha ................................................................................................. 136

22. Hasil penilaian kontribusi KUD Mina Teluk Semangka terhadappembangunan .............................................................................................. 140

23. Skor indikator kontribusi KUD Mina Teluk Semangka terhadappembangunan .............................................................................................. 141

24. Manfaat ekonomi tunai yang diterima anggota KUD Mina TelukSemangka selama tiga tahun terakhir ......................................................... 143

25. Rata-rata manfaat ekonomi dari setiap unit usaha KUD Mina TelukSemangka ................................................................................................... 145

26. Rata-rata manfaat ekonomi yang diterima anggota KUD Mina TelukSemangka pada tahun 2016 ........................................................................ 147

27. Nilai kepuasan anggota KUD Mina Teluk Semangka terhadap kualitaspelayanan koperasi ...................................................................................... 149

28. Nilai kepuasan anggota KUD Mina Teluk Semangka terhadapterpenuhinya kebutuhan .............................................................................. 151

29. Hasil penilaian tingkat kepuasan anggota KUD Mina Teluk Semangka.... 153

30. Tingkat kepentingan dan kinerja KUD Mina Teluk Semangka.................. 155

31. Keseluruhan hasil Importance Performance Analysis (IPA) tingkatkepuasan anggota KUD Mina Teluk Semangka ......................................... 158

32. Identitas responden anggota KUD Mina Teluk Semangka ........................ 171

33. Indikator badan usaha aktif ........................................................................ 173

34. Indikator kinerja kepengurusan .................................................................. 174

35. Indikator tertib administrasi ....................................................................... 174

36. Indikator akses informasi ........................................................................... 175

Page 16: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

v

37. Indikator kinerja yang semakin sehat ......................................................... 175

38. Perhitungan indikator kinerja yang semakin sehat .................................... 176

39. Indikator kekuatan persaingan ................................................................... 181

40. Indikator strategi bersaing koperasi ........................................................... 181

41. Indikator kohesivitas dan partisipasi anggota ............................................. 182

42. Indikator pola pengkaderan ........................................................................ 182

43. Indikator orientasi pelayanan kepada anggota ........................................... 183

44. Indikator pelayanan terhadap masyarakat................................................... 183

45. Indikator kontribusi koperasi terhadap pembangunan ................................ 184

46. Jumlah sisa hasil usaha (SHU) dan tunjangan yang diterima anggota ...... 185

47. Harga pelayanan dari pembelian pada unit usaha pelelangan ikan (TPI) ... 186

48. Harga pelayanan dari pembelian pada unit usaha SPBN ........................... 189

49. Harga pelayanan dari pembelian pada unit usaha es balok ........................ 190

50. Harga pelayanan dari penjualan pada unit usaha pelelangan ikan (TPI) .... 191

51. Harga pelayanan dari pinjaman pada unit usaha simpan pinjam ................ 194

52. Manfaat ekonomi yang diterima anggota KUD Mina Teluk Semangkapada tahun 2016 (Rp/tahun)........................................................................ 195

53. Data uji validitas dan reliabilitas variabel yang diharapkan anggotaterhadap kualitas pelayanan koperasi ......................................................... 197

54. Data uji validitas dan reliabilitas variabel yang dirasakan anggotaterhadap kualitas pelayanan koperasi ......................................................... 198

55. Uji validitas dan reliabilitas variabel yang diharapkan anggota terhadapkualitas pelayanan koperasi ........................................................................ 199

56. Uji validitas dan reliabilitas variabel yang dirasakan anggota terhadapkualitas pelayanan koperasi ........................................................................ 200

57. Data variabel yang diharapkan anggota pada pelayanan koperasi ............. 201

58. Data variabel yang dirasakan anggota pada pelayanan koperasi ............... 203

Page 17: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

vi

59. Data uji validitas dan reliabilitas variabel yang diharapkan anggotaterhadap terpenuhinya kebutuhan .............................................................. 206

60. Data uji validitas dan reliabilitas variabel yang dirasakan anggotaterhadap terpenuhinya kebutuhan .............................................................. 207

61. Uji validitas dan reliabilitas variabel yang diharapkan anggota terhadapterpenuhinya kebutuhan .............................................................................. 208

62. Uji validitas dan reliabilitas variabel yang dirasakan anggota terhadapterpenuhinya kebutuhan .............................................................................. 209

63. Data variabel yang diharapkan anggota pada terpenuhinya kebutuhan ..... 210

64. Data variabel yang dirasakan anggota pada terpenuhinya kebutuhan ....... 212

65. Perhitungan rata-rata tingkat kepuasan anggota terhadap kualitaspelayanan koperasi ..................................................................................... 215

66. Perhitungan rata-rata tingkat kepuasan pada terpenuhinya kebutuhananggota koperasi ......................................................................................... 216

67. Hasil perhitungan tingkat kepentingan dan kinerja KUD Mina TelukSemangka .................................................................................................... 217

68. Tingkat kepuasan anggota KUD Mina Teluk Semangka............................ 217

69. Laporan laba rugi KUD Mina Teluk Semangka ......................................... 220

70. Laporan neraca Mina Teluk Semangka ...................................................... 221

Page 18: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Struktur organisasi internal koperasi ........................................................... 15

2. Hierarki kebutuhan Maslow......................................................................... 25

3. Kerangka pemikiran analisis keberhasilan Koperasi Unit Desa (KUD)Mina Teluk Semangka berdasarkan pendekatan tripartite .......................... 36

4. Diagram kartesius ........................................................................................ 83

5. Struktur organisasi KUD Mina Teluk Semangka ........................................ 95

6. Kantor sekretariat KUD Mina Teluk Semangka.......................................... 97

7. Unit usaha TPI KUD Mina Teluk Semangka .............................................. 98

8. Unit usaha SPBN KUD Mina Teluk Semangka .......................................... 99

9. Unit usaha es balok KUD Mina Teluk Semangka ....................................... 101

10. Sebaran responden menurut golongan umur................................................ 104

11. Sebaran responden menurut jenis kelamin................................................... 105

12. Sebaran responden menurut tingkat pendidikan .......................................... 106

13. Sebaran responden menurut jumlah tanggungan keluarga .......................... 108

14. Sebaran responden menurut pengalaman berkoperasi ................................. 109

15. Diagram IPA kepuasan anggota terhadap kualitas pelayanan KUD MinaTeluk Semangka........................................................................................... 156

16. Diagram IPA kepuasan anggota pada terpenuhinya kebutuhan anggotaKUD Mina Teluk Semangka........................................................................ 157

Page 19: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

viii

17. Hasil perhitungan IPA kepuasan anggota terhadap kualitas pelayananKUD Mina Teluk Semangka........................................................................ 218

18. Hasil perhitungan IPA kepuasan anggota pada terpenuhinya kebutuhananggota KUD Mina Teluk Semangka.......................................................... 219

Page 20: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah

Pembangunan Indonesia tidak lepas dari pembangunan masyarakat yang

menjadi dasar bagi keberhasilan pembangunan nasional. Pembangunan

nasional mencakup pembangunan di seluruh aspek masyarakat seperti

ekonomi, sosial dan budaya (Hendrojogi, 2004). Pembangunan nasional

bertujuan untuk mencapai kemakmuran masyarakat. Keberhasilan suatu

pembangunan tidak terlepas dari peran pertumbuhan perekonomian, karena

semakin tinggi tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin tinggi juga

tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini selaras dengan bunyi UUD

1945 pasal 27 ayat 2 yaitu “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan

dan penghidupan yang layak”, artinya perekonomian suatu negara harus

dapat menyejahterakan seluruh rakyat.

Pada pembangunan perekonomian, Indonesia memiliki tiga sektor kekuatan

ekonomi dalam melaksanakan tatanan kegiatan perekonomian negara, yaitu

sektor negara, sektor swasta dan sektor koperasi. Koperasi merupakan salah

satu pelaku ekonomi yang bersifat kerakyatan, sehingga koperasi dipandang

cocok untuk perekonomian Indonesia. Koperasi muncul sebagai perwujudan

pasal 33 ayat 1 UUD 1945, yang menghendaki koperasi bertindak sebagai

Page 21: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

2

organisasi ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan dengan

tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan

kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

Menurut UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 1, koperasi

adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas kekeluargaan.

Koperasi bukanlah perkumpulan modal usaha yang mencari keuntungan

semata, tetapi koperasi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan anggota dengan

memberikan pelayanan sebaik mungkin untuk mencapai kesejahteraan.

Menurut Hendrojogi (2004) koperasi merupakan wadah organisasional yang

mengutamakan kepentingan sosial dan ekonomi anggota sesuai kebutuhan

untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan berperan dalam peningkatan

pertumbuhan perekonomian rakyat. Koperasi bersama-sama berdampingan

dengan pelaku usaha lain tumbuh menjadi roda pergerakan perekonomian

rakyat yang memiliki potensi, jaringan usaha dan daya saing yang tangguh.

Sebagai salah satu sektor kekuatan ekonomi negara, koperasi dalam

melaksanakan kegiatannya tidak hanya terbatas pada satu unit usaha saja,

tetapi dapat menjalankan lebih dari satu unit usaha. Provinsi Lampung

merupakan salah satu provinsi yang menjadikan koperasi sebagai salah satu

sektor perekonomian, baik di bidang produksi, jasa, konsumsi, dan simpan

pinjam. Sebaran jumlah koperasi di Provinsi Lampung pada tahun 2016

berdasarkan status keaktifan per kabupaten/kota dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 22: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

3

Tabel 1. Sebaran jumlah koperasi di Provinsi Lampung berdasarkan statuskeaktifan per kabupaten/kota tahun 2016

No. Kabupaten/Kota Aktif PasifJumlahUnit % Unit %

1 Bandar Lampung 353 47,90 384 52,10 7372 Way Kanan 326 45,79 386 54,21 7123 Lampung Tengah 423 65,08 227 34,92 6504 Lampung Timur 397 66,28 202 33,72 5995 Lampung Selatan 228 52,17 209 47,83 4376 Lampung Utara 271 63,76 154 36,24 4257 Tanggamus 156 51,32 148 48,68 3048 Pesawaran 143 70,10 61 29,90 2049 Metro 98 48,04 106 51,96 20410. Pringsewu 79 46,47 91 53,53 17011. Tulang Bawang 77 43,50 100 56,50 17712. Lampung Barat 49 33,79 96 66,21 14513. Mesuji 118 75,16 39 24,84 15714 Tulang Bawang Barat 98 79,03 26 20,97 12415 Pesisir Barat 48 66,67 24 33,33 7216 Provinsi 156 79,19 41 20,81 197

Jumlah 3020 58,39 2294 41,61 5314

Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung, 2016

Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah koperasi secara keseluruhan

di Provinsi Lampung adalah 5.314 unit dari 58,39 persen dinyatakan aktif dan

41,61 persen dinyatakan tidak aktif. Menurut Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Lampung, koperasi aktif didasarkan pada keaktivan koperasi dalam

menjalankan RAT dan keaktivan dalam hal bidang usaha. Sebaliknya,

koperasi pasif didasarkan pada ketidakaktivan koperasi dalam menjalankan

RAT dan menjalankan bidang usaha.

Data pada Tabel 1 juga menunjukkan bahwa Kabupaten Tanggamus

menempati urutan ke tujuh dengan jumlah koperasi terbanyak di Provinsi

Lampung. Jumlah koperasi aktif di Kabupaten Tanggamus sebanyak 304 unit

koperasi, namun koperasi yang aktif hanya sebanyak 156 unit (51,32 persen)

Page 23: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

4

dan sisanya 148 unit (48,68 persen) dinyatakan pasif. Banyaknya jumlah

koperasi yang berubah menjadi pasif disebabkan oleh berbagai fakor antara

lain persaingan diantara koperasi, unit-unit usaha yang tidak berjalan, dan

koperasi tidak dapat memberikan manfaat kepada anggotanya, sehingga

koperasi tidak mampu untuk beroperasi.

Koperasi yang ada di Kabupaten Tanggamus terdiri dari berbagai jenis

koperasi. Perkembangan koperasi di Kabupaten Tanggamus didasarkan pada

jenis koperasi yang dibutuhkan masyarakat. Koperasi yang ada di Kabupaten

Tanggamus terdiri dari berbagai jenis koperasi berdasarkan sektornya.

Sebaran koperasi menurut sektor di Kabupaten Tanggamus tahun 2016 dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Sebaran koperasi menurut sektor di Kabupaten Tanggamus tahun2016

No. Sektor JumlahAktif Tidak Aktif

Unit % Unit %

1 Kop. Pertanian 67 36 53,73 31 46,27

2 Kop. Perkebunan 48 25 52,08 23 47,92

3 Kop. Peternakan 6 4 66,67 2 33,33

4 Kop. Perikanan/Nelayan 31 9 29,03 22 70,975 Kop. Kehutanan 2 2 100,00 - -

6 Kop. Pegawai (KPRI) 19 13 68,42 6 31,58

7 Kopkar 3 3 100,00 - -

8 Kop. Pasar 40 22 55,00 18 45,00

9 Kop. Serba Usaha 28 7 25,00 21 75,00

10 Kop. Simpan Pinjam 36 19 52,78 17 47,22

11 Lainnya 24 16 66,67 8 33,33

Jumlah 304 156 60,85 148 39,15

Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tanggamus, 2016

Page 24: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

5

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1959

tentang Perkembangan Gerakan Koperasi, koperasi dikelompokkan menjadi

beberapa jenis yaitu Koperasi Desa, Koperasi Pertanian, Koperasi Peternakan,

Koperasi Perikanan, Koperasi Kerajinan/Industri, Koperasi Simpanan Pinjam

dan Koperasi Konsumsi. Pada Tabel 2 terlihat bahwa persentase rata-rata

jumlah koperasi yang aktif jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah koperasi

yang tidak aktif. Koperasi pertanian merupakan jenis koperasi terbanyak

yang ada di Kabupaten Tanggamus dengan jumlah 67 unit yang terdiri dari 36

(53,73 persen) berstatus aktif dan 31 (46,27 persen) bersatus tidak aktif.

Pada Tabel 2 juga terlihat bahwa koperasi perikanan merupakan jenis

koperasi yang sedikit keberadaanya dengan jumlah 9 unit berstatus aktif dari

total 31 unit koperasi perikanan yang ada di Kabupaten Tanggamus.

Pertumbuhan koperasi perikanan sangat penting untuk menunjang program

pemerintah dalam meningkatkan produksi, produktivitas dan kualitas

perikanan. Salah satu koperasi perikanan yang berperan penting dalam

perkembangan sektor perikanan di Kabupaten Tanggamus yaitu Koperasi

Mina Teluk Semangka yang terletak di Pasar Madang Tanggamus.

KUD Mina Teluk Semangka mulai berdiri sejak tahun 1968 dengan bentuk

gabungan dari beberapa kelompok nelayan di wilayah Pantai Laut Pasar

Madang. Gabungan dari kelompok nelayan ini pada awalnya bertujuan untuk

berkerjasama dalam memasarkan hasil tangkapan ikan melalui sebuah jasa

pelelangan ikan. Seiring berjalannya waktu, gabungan kelompok nelayan

tersebut terus berkembang dan tepatnya tanggal 10 Oktober 1995 resmi

Page 25: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

6

menjadi sebuah koperasi dengan Nomor Badan Hukum: 16/PAD/KWK/1995.

Sejak saat itu Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Teluk Semangka resmi

didirikan dengan unit usaha yang dimiliki yaitu tempat pelelangan ikan (TPI),

stasiun bahan bakar nelayan (SPBN), simpan pinjam dan usaha es balok.

Sebagai suatu organisasi ekonomi koperasi harus menjalankan prinsip

ekonomi yang sehat untuk mempertahankan kegiatan operasional dan

menciptakan kesejahteraan agar tetap memiliki peran yang penting dalam

kehidupan masyarakat sekitarnya. Keberlanjutan suatu koperasi perlu

didukung oleh manajemen yang baik agar dapat menjalankan unit-unit

usahanya. Pelaksanaan manajemen yang baik akan berpengaruh pada tingkat

keberhasilan dari suatu koperasi.

Selama ini, beberapa penelitian seperti Hardiningsih (2009) dan Ni’imah

(2011), mengukur kinerja keberhasilan koperasi hanya dari segi keuangan.

Pengukuran kinerja keuangan hanya menunjukkan kemampuan koperasi

dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, jangka panjang, dan memperoleh

laba, sedangkan kinerja koperasi secara keseluruhan yang menyangkut

kepentingan anggota, sumber daya manusia dan organisasi koperasi tidak

dapat ditunjukkan secara lengkap.

Hanel (2005), mengukur kinerja keberhasilan suatu koperasi melalui tiga

pendekatan (pendekatan tripartite) yaitu keberhasilan koperasi sebagai badan

usaha, keberhasilan koperasi dalam berkontribusi terhadap pembangunan, dan

keberhasilan koperasi dalam menyejahterakan anggotanya. Pengukuran

keberhasilan koperasi menggunakan pendekatan tripartite bertujuan agar

Page 26: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

7

terwujudnya koperasi berkualitas yang tidak hanya berhasil sebagai badan

usaha aktif tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan berorientasi kepada

kepentingan anggota.

Kondisi keuangan yang baik akan menunjukkan bahwa usaha-usaha yang

dilakukan sudah efisien dan memungkinkan koperasi membuat perencanaan

yang baik di masa yang akan datang. Pada analisis kinerja keuangan dapat

diketahui keberhasilan koperasi sebagai suatu badan usaha.

Kontribusi koperasi terhadap pembangunan dapat dilihat dari ketaatan

koperasi dalam membayar pajak, pertumbuhan penyerapan tenaga kerja

koperasi, dan tingkat upah karyawan. Banyak koperasi di Indonesia yang

hanya terfokus pada kegiatan usahanya saja tanpa memperhatikan hal-hal

yang harus dipenuhi, seperti membayar pajak dan tanggung jawab sosial pada

masyarakat sekitar.

Keberhasilan koperasi dalam menyejahterakan anggota dapat dilihat dari

manfaat ekonomi dan non ekonomi yang diterima anggota. Tujuan utama

koperasi adalah memberikan kesejahteraan kepada anggota melalui manfaat-

manfaat koperasi yang diterima anggota. Saat ini banyak koperasi yang

hanya mengutamakan keuntungan semata, tanpa memperhatikan manfaat apa

yang telah diberikan koperasi kepada anggota. Bahkan hanya beberapa

anggota saja yang dapat merasakan manfaat-manfaat tersebut, sehingga

manfaat koperasi tidak secara merata dirasakan oleh anggota.

Page 27: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

8

KUD Mina Teluk Semangka merupakan satu-satunya koperasi perikanan

tertua yang masih bertahan hingga saat ini untuk mengembangkan sektor

perikanan di Kabupaten Tanggamus. Sejak berdirinya, KUD Mina Teluk

Semangka belum pernah melakukan penilaian terhadap kinerja yang telah

dijalankan sehingga koperasi tidak mengetahui keberadaan posisi atas

keberhasilan pengelolaannya. KUD Mina Teluk Semangka telah memiliki

berbagai unit usaha, tetapi masih terdapat beberapa unit usaha yang belum

optimal dijalankan. Keberadaan KUD Mina Teluk Semangka yang telah

lama membuat koperasi banyak berperan dalam perkembangan dan

pembangunan daerah. Meskipun koperasi telah berdiri sejak lama, masih

terdapat anggota yang belum mengetahui manfaat-manfaat yang dapat

diberikan oleh koperasi.

Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui

seberapa besar kinerja KUD Mina Teluk Semangka yang menggambarkan

keberhasilan pengelolaannya. Pengukuran kinerja koperasi dilakukan

menggunakan pendekatan tripartite untuk melihat tingkat keberhasilan

koperasi sebagai badan usaha, kontribusi koperasi dalam pembangunan, dan

manfaat koperasi bagi anggota.

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

(1) Bagaimana kinerja KUD Mina Teluk Semangka sebagai badan usaha?

(2) Bagaimana kontribusi KUD Mina Teluk Semangka terhadap

pembangunan?

Page 28: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

9

(3) Bagaimana manfaat ekonomi yang diterima anggota KUD Mina Teluk

Semangka?

(4) Bagaimana manfaat non ekonomi yang diterima anggota KUD Mina

Teluk Semangka?

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

(1) Menganalisis kinerja KUD Mina Teluk Semangka sebagai badan usaha.

(2) Menganalisis kontribusi KUD Mina Teluk Semangka terhadap

pembangunan.

(3) Menganalisis manfaat ekonomi yang diterima anggota KUD Mina Teluk

Semangka.

(4) Menganalisis manfaat non ekonomi yang diterima anggota KUD Mina

Teluk Semangka.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

(1) Bagi koperasi, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan

untuk mengembangkan usaha di masa yang akan datang.

(2) Bagi pemerintah, sebagai bahan pertimbangan dan informasi dalam

memberikan perhatian dan upaya pengembangan koperasi.

(3) Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan

penelitian sejenis.

Page 29: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Definisi Perikanan

Perikanan dikatakan sebagai semua kegiatan yang berhubungan dengan

pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungan, mulai dari

pra-produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang

dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Aktifitas perikanan

sangat beragam dan berbeda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya.

Sebagai aktifitas primer, perikanan dibedakan ke dalam aktifitas

penangkapan (capture fisheries) dan budidaya (culture fisheries atau

aquaculture) (Wiadnya, 2012).

Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 menyebutkan definisi penangkapan

ikan ialah kegiatan memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan

dibudidayakan dengan alat atau dengan cara apapun, melainkan kegiatan

yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan,

mendinginkan, menangani, mengolah, dan mengawetkan. Perikanan

tangkap merupakan kegiatan ekonomi dalam penangkapan atau

pengumpulan binatang dan tanaman air, baik di laut maupun perairan

umum secara bebas.

Page 30: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

11

2. Definisi dan Tujuan Koperasi

Koperasi merupakan salah satu pilar dalam mendorong dan meningkatkan

pembangunan perekonomian nasional yang diatur oleh Undang-Undang

Dasar Tahun 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi, “Perekonomian disusun

sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan”. Koperasi sebagai

usaha bersama berdsarkan asas kekeluargaan diharapkan bertindak sebagai

organisasi ekonomi rakyat yang mampu bersaing dalam perekonomian.

Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 tentang Perkoperasian,

koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas

kekeluargaan.

Koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang

perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah

yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, dengan

kewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan para anggotanya (Kartasapoetra dan Setiady, 2001).

Chaniago dalam Sitio dan Tamba (2001) mendefinisikan koperasi sebagai

suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum,

yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar,

dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk

meningkatkan kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

Page 31: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

12

Koperasi pada dasarnya bukanlah usaha ekonomi yang mementingkan

serta mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya. Koperasi bertujuan

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam

rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur dengan

berlandaskan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 (Widiyanti dan

Sunindhia, 1998).

3. Fungsi dan Prinsip Koperasi

Koperasi memiliki fungsi dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam

pendiriannya. Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian pasal 4, fungsi koperasi adalah mengembangkan potensi

dan kemampuan ekonomi anggota, berperan secara aktif dalam upaya

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, menguatkan perekonomian

rakyat dengan koperasi sebagai sokogurunya, dan berusaha untuk

mewujudkan perekonomian nasional berdasarakan asas kekeluargaan serta

demokrasi ekonomi.

Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal

5, koperasi melaksanakan prinsip-prinsip yaitu keanggotaan bersifat

sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis,

pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa

usaha masing-masing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas

terhadap modal, kemandirian, pendidikan perkoperasian dan kerjasama

antar koperasi.

Page 32: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

13

4. Jenis-Jenis Koperasi

Anoraga dan Widiyanti (2003) mengemukakan beberapa jenis koperasi

menurut ketentuan undang-undang yaitu:

a) Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang didirikan dengan

memberikan kesempatan kepada anggota untuk memperoleh pinjaman

dengan mudah dan ongkos (bunga) yang ringan.

b) Koperasi konsumsi adalah koperasi yang menyediakan barang

konsumsi atau barang kebutuhan pokok sehari-hari.

c) Koperasi produksi adalah koperasi yang bergerak dalam bidang

pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh

koperasi sebagai organisasi maupun anggota koperasi.

d) Koperasi jasa merupakan koperasi yang berusaha di bidang penyediaan

jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum.

e) Koperasi serba usaha adalah koperasi yang memiliki lebih dari satu

usaha atau memiliki beragam usaha sesuai kemampuan koperasi.

5. Struktur Organisasi Koperasi

Menurut Sitio dan Tamba (2001), koperasi membutuhkan struktur

organisasi untuk menjalankan organisasi dan usaha. Struktur manajemen

koperasi diurut berdasarkan perangkat organisasi koperasi yaitu:

a) Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam

koperasi. Rapat anggota merupakan wadah anggota untuk membahas

kepentingan koperasi dalam mengambil suatu keputusan dengan suara

Page 33: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

14

terbanyak dari para anggota yang hadir. Rapat anggota berfungsi untuk

menetapkan anggaran dasar, kebijakan dan rencana kerja koperasi,

pemilihan atau pemberhentian pengurus, pengesahan atau laporan kerja,

pembagian SHU, penggabungan dan pembubaran koperasi.

b) Pengurus

Pengurus dipilih oleh anggota koperasi dalam rapat anggota yang

memiliki masa jabatan paling lama lima tahun. Pengurus adalah

pemegang kuasa rapat anggota yang bertugas yaitu mengelola

organisasi koperasi dan usahanya, mengajukan rancangan rencana kerja

koperasi, menyelenggarakan rapat anggota, mengajukan laporan

pertanggung jawaban, memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

c) Pengawas

Pengawas adalah perangkat organisasi yang diberi mandat untuk

melakukan pengawasan terhadap jalannya roda organisasi dan usaha

koperasi. Pengawas bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan pengelolaan koperasi, membuat laporan hasil pengawasan,

memeriksa tata kehidupan koperasi dan kebijaksanaan pengurus.

d) Pengelola atau Manajer

Pengelola koperasi adalah seseorang yang diangkat dan diberhentikan

oleh pengurus untuk mengembangkan usaha koperasi secara efisien dan

profesional. Pengelola atau manajer bertugas untuk mengelola seluruh

unit usaha yang ada di koperasi dan bertanggung jawab kepada

pengurus. Struktur organisasi koperasi secara umum disajikan pada

Gambar 1.

Page 34: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

15

Gambar 1. Struktur organisasi internal koperasi

Sumber : Sitio dan Tamba, 2001

6. Permodalan Koperasi

Koperasi membutuhkan modal untuk menjalankan organisasi dan usaha

koperasi. Sumber permodalan koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992

tentang Perkoperasian, menyatakan bahwa modal koperasi itu terdiri dari

modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari

simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah dari anggota

maupun masyarakat. Modal pinjaman dapat berasal dari anggota koperasi,

koperasi lainnya dan anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya,

penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta sumber lain yang sah.

7. Pedoman Pemeringkatan Koperasi

Pemeringkatan koperasi adalah suatu kegiatan penilaian terhadap kondisi

atau kinerja koperasi melalui sistem pengukuran yang obyektif dan

transparan dengan kriteria atau persyaratan tertentu yang dapat

Rapat Anggota

Pembina Pengurus Pengawas

Manajer

Unit Usaha Unit Usaha Unit Usaha

Anggota

Page 35: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

16

menggambarkan tingkat kualitas dari suatu koperasi. Oleh karena itu,

dalam rangka meningkatkan kualitas penilaian kinerja koperasi dan

meningkatkan hasil penilaian kinerja sebagai dasar bagi koperasi untuk

mengakses pembiayaan usaha dari lembaga-lembaga pembiayaan, maka

Kementerian Koperasi dan UKM RI menerbitkan sistem pemeringkatan

koperasi melalui Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor

22/PER/M.KUKM/IV/2007 tentang Pedoman Pemeringkatan Koperasi.

Pelaksanaan pemeringkatan koperasi ini didasarkan terhadap enam aspek

penilaian koperasi berkualitas, yang terdiri dari aspek badan usaha aktif,

aspek kinerja usaha yang semakin sehat, aspek kohesivitas dan partisipasi

anggota, aspek orientasi kepada pelayanan anggota, aspek pelayanan

tehadap masyarakat, serta aspek kontribusi terhadap pembangunan daerah.

Pedoman pemeringkatan koperasi mengalami pembaharuan seiring dengan

diterbitkannya peraturan Menteri Koperasi dan UKM No 10 Tahun 2015

tentang Pendataan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Peraturan ini

bertujuan untuk menerbitkan sertifikat Nomor Induk Koperasi (NIK)

sebagai upaya untuk menertibkan koperasi-koperasi di Indonesia melalui

pemeringkatan koperasi. Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM RI

memperbaharui sistem pemeringkatan koperasi melalui Peraturan Menteri

Negara Koperasi dan UKM RI Nomor 21/PER/M.KUKM/IX/2015 tentang

Pemeringkatan Koperasi. Pedoman ini digunakan untuk menilai kinerja

koperasi melalui lima aspek penilaian yaitu aspek kelembagaan koperasi,

aspek usaha koperasi, aspek keuangan koperasi, aspek manfaat koperasi

terhadap anggota, serta aspek manfaat koperasi terhadap masyarakat.

Page 36: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

17

Pedoman Pemeringkatan Koperasi Kementerian Negara Koperasi dan

UKM Republik Indonesia tahun 2015 dalam pelaksanaannya mengalami

perdebatan yang menimbulkan permasalahan. Beberapa pihak

menganggap Pedoman Pemeringkatan Koperasi Kementerian Negara

Koperasi dan UKM Republik Indonesia tahun 2015 hanya menilai kinerja

koperasi sebagai badan usaha ekonomi. Hal ini ditunjukkan dalam

Pedoman Pemeringkatan Koperasi Kementerian Negara Koperasi dan

UKM Republik Indonesia tahun 2015 dengan dihapuskannya penilaian

pada aspek orientasi kepada pelayanan anggota dan aspek kontribusi

tehadap pembangunan daerah.

Aspek orientasi kepada pelayanan anggota berkaitan dengan transaksi

usaha antara koperasi dengan usaha anggota dan kegiatan penyuluhan

yang berkaitan dengan usaha anggota. Aspek kontribusi terhadap

pembangunan daerah berkaitan dengan ketaatan koperasi dalam membayar

pajak dan berbagai bentuk dukungan terhadap kegiatan pembangunan

daerah. Oleh karena itu, Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM

RI akan melakukan revisi serta perubahan mengenai Peraturan Menteri

Negara Koperasi dan UKM RI Nomor 21/PER/M.KUKM/IX/2015 tentang

Pemeringkatan Koperasi.

8. Evaluasi Keberhasilan Koperasi

Menurut Kasmawati (2003), keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat

dari tingkat pencapaian tujuan organisasi tersebut. Semakin tinggi tingkat

ketercapaian tujuan organisasi tersebut, maka semakin tinggi pula tingkat

Page 37: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

18

keberhasilan organisasi tersebut. Tingkat keberhasilan suatu organisasi

pada dasarnya dapat dilihat dari berbagai indikator yang ditetapkan dalam

organisasi tersebut, misalnya kepuasan anggota, kesejahteraan anggota,

perkembangan jumlah anggota, permodalan dan perkembangan usahanya

(laba atau keuntungan).

Evaluasi keberhasilan koperasi bertujuan untuk menyediakan informasi

seberapa jauh koperasi efisien di dalam kegiatan usahanya agar menunjang

kepentingan para anggota. Menurut Hanel (2005), keberhasilan dari suatu

koperasi dapat dilihat melalui tiga pendekatan yang disebut dengan

pendekatan tripartite yaitu:

a) Kinerja koperasi sebagai badan usaha, bertujuan untuk melihat sejauh

mana suatu koperasi dikelola secara efisien dalam rangka mencapai

tujuan-tujuannya sebagai suatu lembaga ekonomi mandiri.

b) Kontribusi koperasi terhadap pembangunan, bertujuan untuk melihat

sejauh mana koperasi mempunyai dampak langsung ataupun tidak

langsung terhadap pencapaian tujuan-tujuan pembangunan pemerintah.

c) Koperasi yang berorientasi pada kepentingan anggota, bertujuan untuk

melihat sejauh mana kegiatan-kegiatan pelayanan perusahaan koperasi

mendukung kepentingan dan tujuan anggota.

9. Kinerja Koperasi sebagai Badan Usaha

Kinerja merupakan tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas baik

secara kuantitas maupun kualitas untuk mencapai suatu tujuan tertentu

dibandingkan dengan standar atau kriteria yang telah ada (Gibson, 1994).

Page 38: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

19

Menurut Hanel (2005), kinerja koperasi sebagai badan usaha dilihat dari

sejauh mana koperasi dapat dikelola secara efisien untuk mencapai tujuan-

tujuannya sebagai lembaga ekonomi yang mandiri. Kementerian Koperasi

dan UKM RI (2007) mengemukakan bahwa kinerja koperasi sebagai

badan usaha dapat dilihat dari beberapa aspek meliputi badan usaha aktif,

kinerja usaha yang semakin sehat, kohesivitas dan partisipasi anggota serta

orientasi kepada pelayanan anggota dan masyarakat. Aspek-aspek tersebut

memiliki beberapa komponen yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Aspek dan komponen kinerja koperasi sebagai badan usaha

No. Aspek Komponen1. Badan usaha aktif a. Penyelenggaraan rapat

b. Manajemen pengawasanc. RK dan RAPBd. Kondisi operasional kegiatan/usahae. Kinerja kepengurusanf. Tertib administrasig. Keberadaan sistem informasih. Akses informasi

2. Kinerja usaha yang a. Struktur permodalansemakin sehat b. Tingkat kesehatan kondisi keuangan

c. Kemampuan bersaing koperasid. Strategi bersaing koperasie. Inovasi

3. Kohesivitas dan a. Kohesivitas anggotapartisipasi anggota b. Rasio jumlah anggota

c. Anggota yang melunasi simpanan wajibd. Besaran simpanan lainnyae. Rasio penyertaan modalf. Pemanfaatan pelayanan koperasi oleh anggotag. Pola pengkaderan

4. Orientasi kepada a. Pendidikan dan pelatihan anggotapelayanan anggota b. Keterkaitan usaha dengan kepentingan anggota

c. Transaksi usaha koperasi dengan usaha anggota5. Pelayanan terhadap a. Pelayanan usaha koperasi pada non anggota

Masyarakat b. Dana yang disisihkan untuk pelayanan sosialc. Kemudahan mendapatkan informasi bisnisd. Tanggapan masyarakat terhadap koperasi

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM RI, 2007

Page 39: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

20

Pengukuran kinerja koperasi sebagai suatu badan usaha juga dapat dilihat

dari seberapa besar tingkat keuntungan yang diperoleh koperasi saat

menjalankan unit usahanya. Pengukuran tingkat keuntungan dapat

dilakukan dengan menggunakan analisis laporan keuangan koperasi yang

terjadi selama satu periode tertentu. Analisis laporan keuangan adalah

penelaahan untuk menguraikan dan mempelajari informasi menjadi lebih

detail mengenai posisi keuangan dan perkembangan koperasi (Sudarsono

dan Edilius, 2005).

Jenis-jenis analisis rasio keuangan menurut Riyanto (2001), yaitu analisis

rasio keuangan meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio

rentabilitas.

a) Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan

koperasi dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera

dipenuhi, terdiri dari:

1) Current ratio, yaitu rasio yang menunjukkan tingkat keamanan

pinjaman jangka pendek dan kemampuan untuk membayar hutang

tersebut.

2) Quick ratio, yaitu kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban

jangka pendek tanpa memerhatikan persediaan, karena persediaan

memerlukan waktu relatif lama untuk dicairkan menjadi uang kas.

3) Cash ratio, yaitu kemampuan membayar hutang lancar yang dimiliki

koperasi yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia

(simpanan jangka pendek).

Page 40: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

21

b) Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan koperasi

untuk membayar semua hutangnya, baik jangka pendek maupun jangka

panjang, terdiri dari:

1) Total debt to equity ratio, yaitu rasio yang menunjukkan berapa

bagian dari setiap rupiah yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan

hutang.

2) Total debt to capital ratio, yaitu rasio yang menunjukkan berapa

bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjakan atau

berapa bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang.

c) Rasio rentabilitas (profitabilitas) merupakan kemampuan yang dimiliki

koperasi untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, terdiri dari:

1) Return of investment (profitabilitas ekonomi), yaitu kemampuan

menghasilkan laba dari keseluruhan modal (baik modal luar maupun

modal sendiri) yang digunakan untuk menghasilkan laba.

2) Return of equity (profitabilitas modal sendiri), yaitu kemampuan

koperasi dengan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan.

10. Kontribusi Koperasi dalam Pembangunan

Menurut Hanel (2005), koperasi yang berkaitan dengan pembangunan dari

organisasi swadaya dilihat berdasarkan penilaian atas dampak secara

langsung atau tidak langsung ditimbulkan oleh koperasi sebagai kontribusi

koperasi terhadap pencapaian tujuan-tujuan pembangunan. Kementerian

Koperasi dan UKM (2007) menilai tingkat kontribusi koperasi terhadap

pembangunan pemerintah dilihat dari ketaatan koperasi membayar pajak,

Page 41: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

22

pertumbuhan penyerapan tenaga kerja, dan tingkat upah karyawan. Pajak

yang dibayarkan koperasi kepada pemerintah daerah akan digunakan

untuk melakukan pembangunan.

a) Ketaatan koperasi dalam pembayaran pajak adalah kemampuan

koperasi untuk mentaati aturan daerah dalam pembayaran atas pajak

yang dibebankan kepada koperasi secara tepat waktu. Ketaatan ini

diukur berdasarkan jumlah kepemilikan NPWP dan nomor retribusi

daerah lainnya.

b) Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja menunjukkan jumlah tenaga

kerja yang terserap secara time series. Tenaga kerja koperasi adalah

orang yang bekerja dan digaji oleh koperasi. Semakin banyak jumlah

tenaga kerja yang terserap menunjukkan bahwa koperasi turut serta

dalam pembangunan daerah.

c) Tingkat upah karyawan menunjukkan besar upah rata-rata karyawan

dibandingkan dengan upah minimum regional. Upah karyawan adalah

jumlah uang yang diterima karyawan sebagai balas jasa dari koperasi.

Semakin tinggi rata-rata upah karyawan menunjukkan bahwa koperasi

ikut serta dalam pembangunan daerah.

11. Manfaat Koperasi Bagi Anggota

Manfaat koperasi bagi anggota terbagi menjadi dua, yaitu manfaat

ekonomi dan manfaat non ekonomi koperasi. Manfaat ekonomi adalah

manfaat yang diperoleh anggota dalam bentuk uang atau diperhitungkan

Page 42: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

23

dengan uang. Manfaat non ekonomi adalah manfaat yang diperoleh

anggota bukan dalam bentuk uang (Sudarsono dan Edilius, 2005).

a) Manfaat Ekonomi Koperasi

Koperasi sebagai organisasi yang berwatak sosial mempunyai dua jenis

orientasi, yakni service oriented (orientasi pelayanan) dan profit

oriented (orientasi laba). Service oriented adalah pelayanan yang

ditujukan kepada anggota berupa hal-hal yang didapatkan oleh anggota

dari koperasi. Profit oriented adalah pelayanan yang ditujukan kepada

non anggota untuk mendapat keuntungan dengan bertindak sebagai

perusahaan individual yang menjual produknya ke pasar.

Pelayanan yang diarahkan kepada anggota menghasilkan manfaat

ekonomi yang dapat dirasakan oleh anggota koperasi baik secara tunai

maupun diperhitungkan. Manfaat ekonomi koperasi diperhitungkan

berupa harga pelayanan (selisih harga beli, harga jual dan bunga kredit).

Hal ini berlaku jika harga beli di koperasi lebih rendah daripada harga

umum atau tingkat bunga pinjaman di koperasi lebih rendah daripada

tingkat bunga pinjaman di pasaran umumnya. Manfaat ekonomi tunai

dapat berupa sisa hasil usaha (SHU), bonus dan tunjangan-tunjangan

yang diberikan koperasi (Hendar dan Kusnadi, 1999).

b) Manfaat Non Ekonomi Koperasi

Koperasi tidak hanya memberikan manfaat ekonomi kepada anggotanya

melainkan juga memberikan manfaat non ekonomi yang dapat dilihat

dari kepuasan yang dirasakan oleh anggota. Menurut Kotler (2002),

Page 43: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

24

kepuasan adalah perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja

atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Koperasi sebagai sebuah

lembaga bisnis yang bertujuan untuk mensejahterakan anggota, harus

memperhatikan pelayanan yang diberikan agar kepuasan dapat tercapai.

Menurut Sembel (2003), kualitas pelayanan adalah sebuah tingkat

kemampuan dari sebuah koperasi dalam memberikan segala yang

menjadi harapan anggota dalam memenuhi kebutuhannya. Semakin

tinggi pelayanan yang diberikan koperasi maka kepuasan konsumen

akan semakin meningkat.

Menurut Laksana (2008), kualitas pelayanan koperasi dapat dilihat dari

kinerja pelayanan yang diberikan pengurus dan karyawan yang bekerja

di koperasi. Kualitas pelayanan meliputi kemampuan koperasi dalam

melayani konsumen saat melakukan penjualan produk dan pemberian

informasi yang lengkap untuk konsumen.

Menurut Zeithaml, Parasuraman & Berry dalam Lupiyoadi dan

Hamdani (2009), mengemukakan bahwa ada lima dimensi Service

Quality (kualitas pelayanan) yaitu:

1) Tangibles (bukti fisik) yaitu kemampuan perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya kepada pelanggan melalui penampilan

sarana dan prasarana fisik serta lingkungan sekitar perusahaan.

2) Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan perusahaan memberikan

pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan kepada pelanggan secara

akurat dan terpercaya.

Page 44: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

25

1. Physiological needs

2. Safety and security needs

3. Affiliation needs

5. Self actualization

4. Esteem or status needs

Tin

gkat

-tin

gkat

keb

utuh

an

3) Responsiveness (ketanggapan) yaitu kemampuan perusahaan untuk

membantu dan memberikan pelayanan secara cepat dan tepat kepada

pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.

4) Assurance (jaminan) yaitu kemampuan para pengurus perusahaan

untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada

perusahaan.

5) Emphaty (empati) yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan

perhatian yang tulus kepada pelanggan dengan berupaya memahami

keinginan pelanggan.

Kepuasan juga dapat diukur berdasarkan pada pemenuhan perasaan

tentang apa yang dibutuhkan seseorang. Menurut A.H. Maslow dalam

Hasibuan (2011), seseorang mempunyai kebutuhan yang bertingkat dari

yang paling sederhana hingga yang paling tinggi berdasarkan kadar

kepentingannya. Kebutuhan dengan urutan yang paling bawah dari

hierarki kebutuhan akan menjadi prioritas seseorang untuk dipuaskan

sebelum urutan kebutuhan yang lebih tinggi. Hierarki kebutuhan

Maslow dapat dilihat pada Gambar 2.

Pemuas kebutuhan-kebutuhan

Gambar 2. Hierarki kebutuhan Maslow

Page 45: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

26

Hierarki kebutuhan Maslow dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Physiological needs yaitu kebutuhan untuk mempertahankan

kelangsungan hidup, seperti kebutuhan akan sandang, pangan,

papan, dan sebagainya.

2) Safety and security needs yaitu kebutuhan akan kebebasan dari

ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan

keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan.

3) Affiliation or acceptance needs yaitu kebutuhan untuk dapat

berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain, seperti kebutuhan

berteman, dicintai, diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan

masyarakat lingkungannya.

4) Esteem or status needs yaitu kebutuhan akan penghargaan diri dan

pengakuan (prestise) dari orang lain. Prestise digunakan sebagai

simbol status keberadaan seseorang di lingkungan masyarakat.

Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam masyarakat atau posisi

seseorang dalam organisasi, semakin tinggi pula prestisenya.

5) Self actualization yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri dengan

menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi secara optimal

untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan.

Kepuasan anggota diukur menggunakan metode Customer Statisfaction

Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Metode CSI

adalah metode analisis berupa presentase pelanggan yang senang dalam

suatu survei kepuasan pelanggan. Menurut Irawan (2002), pengukuran

terhadap CSI diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan

Page 46: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

27

secara keseluruhan dengan memperhatikan tingkat kepentingan dari

atribut atau aspek produk dan jasa. Metode IPA merupakan metode

lanjutan dari CSI untuk menggambarkan tentang kinerja suatu koperasi

dibandingkan dengan harapan yang diinginkan oleh anggota koperasi

menggunakan diagram kartesius. Tingkat kepentingan yang dirasakan

anggota dari masing-masing atribut yang tersedia akan dimasukan

kedalam empat pilihan kuadaran pada diagram kartesius sesuai dengan

hasil pengukuran. Hasil dari pengukuran dapat digunakan sebagai

acuan untuk menentukan sasaran di tahun mendatang.

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Peneliti harus mempelajari penelitian sejenis di masa lalu untuk mendukung

penelitian yang akan dilakukan sebagai referensi pada penelitian sejenis.

Tinjauan penelitian terdahulu memperlihatkan bahwa terdapat persamaan dan

perbedaaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dalam hal metode,

waktu, dan tempat penelitian. Ringkasan dari beberapa penelitian terdahulu

beserta alat analisis dan hasil penelitiannya dapat dilihat pada Tabel 4.

Page 47: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

28

Tabel 4. Ringkasan penelitian terdahulu

No. NamaPeneliti

Judul Metode Analisis Hasil

1. Palapa(2006)

Evaluasi KinerjaKoperasi PuspaAnggrek diKabupatenTangerang

Metode deskriptifkuantitatif, MetodeImportance PerformanceAnalysis (IPA) danCustomer SatisfactionIndeks (CSI)

Kinerja Koperasi Puspa Anggrek dalam melaksanakan prinsip-prinsip koperasi yang sesuai dengan penilaian anggota masihcukup memuaskan. Penilaian anggota terhadap kinerjapengurus koperasi dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsipkoperasi berada pada kategori cukup puas. Koperasi masihbelum bisa memuaskan anggota secara penuh, masih terdapatprinsip-prinsip koperasi yang belum dilaksanakan ataupelaksanaannya masih belum sempurna.

2. Ketaren(2007)

Faktor-Faktor yangMempengaruhiKeberhasilanKoperasi CreditUnion PartisipasiSukamakmur dalamPemberdayaanMasyarakat diKabupaten DeliSerdang

Analisis deskriptifkualitatif dan kuantitatif

1) Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan koperasiCredit Union Partisipasi Sukamakmur meliputi: SHU,partisipasi anggota, kepemimpinan pengurus, manajemenkoperasi, dan pemberdayaan masyarakat.

2) Pemberdayaan masyarakat berorientasi kepada masyarakatyang mandiri (melalui kegiatan peternakan).

3) Partisipasi anggota yang meliputi: jumlah simpanan, jumlahpinjaman, frekuensi mengikuti pendidikan, lama tunggakandan lamanya menjadi anggota, mempunyai hubungan yangsignifikan dengan tingkat pendapatan.

4) Terdapat hubungan antara pendidikan formal dan non formal(pendidikan koperasi dan kewirausahaan) dengankeberhasilan usaha.

Page 48: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

29

Tabel 4. (Lanjutan)

No. NamaPeneliti

Judul Metode Analisis Hasil

3. Mayasari(2009)

AnalisisPengukuranKinerja KoperasiPegawai RepublikIndonesia diKabupaten Blora

Analisis deskriptifpersentase dan Analisisdata kuantitatif

1) Pengukuran Kinerja KPRI Kabupaten Blora apabila diukurdengan Kep. Men.Koperasi No.06/Per/M.KUKM/III/2008mengenai Pedoman Pemeringkatan Koperasi termasukdalam kriteria berkualitas dengan rata-rata nilai 353.

2) Terdapat beberapa indikator dari Kep.Men. KoperasiNo.06/Per/M.KUKM/III/2008 yang hasilnya kurang baik,yaitu manajemen pengawasan, kinerja usaha yang semakinsehat, rasio peningkatan jumlah anggota dan tingkat upahkaryawan, dalam penilaian indikator ini rata-rata upahkaryawan KPRI, Kabupaten Blora (60%) masih dibawahUMR.

4. Ni’mah(2011)

Analisis KinerjaKeuangan padaKoperasi BMTBina UsahaKecamatan BergasKabupatenSemarang

Analisis deskriptifkuantitatif persentase

1) Analisis likuiditas pada koperasi BMT Bina Usahamenunjukkan angka yang cukup baik atau likuid.

2) Analisis solvabilitas pada koperasi BMT Bina Usahamenunjukkan hasil yang cukup baik atau solvabel dalammemenuhi kewajiban-kewajiban panjang maupunpendeknya.

3) Analisis Rentabilitas menunjukkan bahwa koperasi BMTBina Usaha cukup rentabel (menguntungkan) dalammenghasilkan SHU yang maksimal.

Page 49: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

30

Tabel 4. (Lanjutan)

No. NamaPeneliti

Judul Metode Analisis Hasil

5. Mustika(2013)

Tingkat KepuasanNasabah Tabunganterhadap PelayananBank di Bandar JayaKecamatanTerbanggi BesarKabupaten LampungTengah

Analisis deskriptif danMetode ImportancePerformanceAnalysis (IPA)

Kinerja Bank A dan B dari ke 24 atribut kinerja pelayananbank sudah sesuai harapan nasabah. Pada Bank A atributkecepatan pelayanan, ketanggapan terhadap nasabah baru,dan ketanggapan melalui telepon masih dinilai baik olehnasabah. Pada Bank B atribut yang masih dinilai baik yaitukecepatan pelayanan dan ketanggapan terhadap nasabahbaru. Sehingga secara keseluruhan kinerja Bank A dan Bsudah sesuai harapan nasabah. Kesesuaian kinerja masing-masing bank terhadap harapan nasbah secara keseluruhandianggap sangat memuaskan dengan rata-rata di atas 90%.

6. Agusta,(2014)

Analisis Pendapatandan TingkatKesejahteraanRumah TanggaPeternak Sapi PerahAnggota KoperasiPeternakan BandungSelatan (KPBS)

Analisis deskriptif 1) Rata-rata pendapatan ternak sapi perah anggota KPBS atasbiaya total per tahun adalah Rp 8.873.849,56/usaha ternakatau Rp 2.681.422,59/satuan ternak.

2) MEK yang dapat dirasakan secara langsung tetapi tidaktunai adalah Rp 1.039.832,13/tahun. MEK tidak langsungyang diterima secara tunai Rp 1.458.622,96/tahun, danmemiliki kontribusi sebesar 5,35% terhadap pendapatanrumah tangga anggota KPBS.

3) Masih terdapat sembilan rumah tangga anggota KPBS atausebesar 14,75% yang merupakan rumah tangga tidaksejahtera.

Page 50: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

31

Tabel 4. (Lanjutan)

No. NamaPeneliti

Judul Metode Analisis Hasil

7. Wiandhani(2015)

Analisis ManfaatEkonomi dan NonEkonomi KoperasiPerikanan Ism MitraKarya Bahari KotaBandar Lampung

Analisis deskriptifdan MetodeImportancePerformanceAnalysis (IPA)

1) Total manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi pertahun berkisar antara Rp 99.000,00 – Rp 618.000,00. Rata-rata total manfaat ekonomi per tahun yang diterima olehpengolah produk turunan (Rp 400.490,00), pengolah ikan(Rp 267.236,84), nelayan (Rp 193.668,75) dan buruh (Rp150.500,00).

2) Manfaat non ekonomi berupa kepuasan terhadap pelayanandalam RAT dan pemanfaatan unit usaha berada padakategori tinggi (puas), namun kepuasan dalam pembayaransimpanan wajib berada pada kategori rendah (kurang puas).

8. Yolandika(2015)

Keberhasilan KoperasiUnit Desa (KUD) MinaJaya Kota BandarLampung BerdasarkanPendekatan Tripartite

Rasio keuangan,ketaatan koperasimembayar pajak,rasio pertumbuhanpenyerapan tenagakerja dan rasio upahtenaga kerja.

1) Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapatdisimpulkan bahwa keberhasilan KUD Mina Jaya sebagaibadan usaha ditinjau dari rasio keuangan adalah sangat baikberdasarkan rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas, tetapimasih pada kategori baik berdasarkan rasio likuiditas.

2) KUD Mina Jaya telah berkontribusi dengan baik terhadappembangunan di Provinsi Lampung dari tahun 2010 hingga2014, dengan kategori baik pada ketaatan koperasimembayar pajak, rata-rata rasio penyerapan tenaga kerja,dan rata-rata rasio tingkat upah karyawan.

3) KUD Mina Jaya cukup berhasil menyejahterakananggotanya dengan kriteria cukup, bahkan sebagian besarjuragan pada kapal dengan ABK > 10 orang sudah masukdalam kategori hidup layak.

Page 51: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

32

Tabel 4. (Lanjutan)

No. NamaPeneliti

Judul Metode Analisis Hasil

9. Jalika(2016)

Evaluasi KeberhasilanKoperasi Serba UsahaPeternak MotivasiDo’a Ikhtiar Tawakkal(KSUP MDIT) diKabupaten Tanggamus

Metode deskriptifkuantitatif danMetode ImportancePerformance Analysis(IPA)

1) Kinerja badan usaha KSUP MDIT termasuk dalamkategori berkualitas.

2) KSUP MDIT belum berkontribusi secara maksimalterhadap pembangunan. Hal ini ditunjukkan denganindikator ketaatan koperasi membayar pajak danpertumbuhan penyerapan tenaga kerja yang masuk dalamkategori tidak baik, sementara pada indikator rasiotingkat upah karyawan dikategorikan cukup baik.

3) Manfaat non ekonomi berupa kepuasan yang dirasakananggota KSUP MDIT atas pelayanan yang diberikankoperasi dan pemenuhan akan kebutuhan-kebutuhananggota berada pada kategori tinggi (puas).

10. Putri(2017)

Kinerja Dan StrategiPengembanganPrimkopti KabupatenPesawaran ProvinsiLampung

Metode deskriptifkuantitatif dan CustomerSatisfaction Indeks (CSI)

1) Kinerja badan usaha Primkopti Kabupaten Pesawarantermasuk dalam kategori kurang berkualitas, kurangberkontribusi secara maksimal terhadap pembangunandaerah dan tingkat kepuasan yang dirasakan oleh anggotaPrimkopti terhadap kualitas pelayanan masuk dalamkategori puas.

2) Strategi prioritas yang dapat digunakan untukpengembangan dan keberlanjutan Primkopti yaitumenggunakan keuangan, mengoptimalkan permintaan,memanfaatkan harga produk, memanfaatkan teknologi,mengoptimalkan keaktifan anggota, bekerjasama denganpemasok, meningkatkan pengelolaan manajemen, danmeningkatkan kesadaran anggota.

Page 52: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

33

Peneliti terdahulu yang menganalisis mengenai kinerja koperasi sebagai

badan usaha, yaitu Jalika (2016) dan Mayasari (2009). Metode analisis

yang digunakan untuk menganalisis kinerja koperasi sebagai badan usaha,

yaitu pedoman pemeringkatan koperasi berdasarkan Kementerian Negara

Koperasi dan UKM RI 2007. Merujuk dari penelitian tersebut, maka

kinerja usaha koperasi pada penelitian ini menggunakan metode analisis

pedoman pemeringkatan koperasi berdasarkan Kementerian Negara Koperasi

dan UKM RI 2007.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada penelitian

Ketaren (2007), bahwa keberhasilan koperasi tidak hanya dilihat dan

dipengaruhi oleh SHU, partisipasi anggota, kepemimpinan pengurus,

manajemen koperasi, dan pemberdayaan masyarakat melainkan

menggunakan tiga aspek pendekatan atau pendekatan tripartite menurut

Hanel (2005).

Penelitian ini mempunyai kebaruan dengan penelitian terdahulu dalam hal

manfaat yang diberikan koperasi kepada anggota dilakukan dalam dua bentuk

yaitu manfaat ekonomi dan manfaat non ekonomi (kepuasan). Manfaat

ekonomi anggota terdiri dari manfaat tunai dan manfaat diperhitungkan.

Manfaat non ekonomi yang diterima anggota tidak hanya dilihat dari

kepuasan anggota terhadap pelayanan berdasarkan lima aspek (tangibles,

reliability, assurance, responsiveness, dan empathy) tetapi juga dilihat dari

kepuasan menjadi anggota koperasi berdasarkan hierarki kebutuhan.

Page 53: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

34

Penilaian kepuasan anggota tidak hanya dilihat dari pelayanan yang diberikan

koperasi, namun juga dilihat berdasarkan pemenuhan kebutuhan anggota

menurut hierarki kebutuhan Maslow yakni physiological needs, safety and

security needs, affiliation or acceptance needs, esteem or status needs, dan

self actulization. Pada penelitian ini tingkat kepuasan anggota diukur

menggunakan metode Customer Statisfaction Index (CSI) dan Importance

Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui secara keseluruhan tingkat

kepuasan anggota dan hasil pengukuran dijadikan sebagai acuan untuk

menentukan sasaran di tahun-tahun mendatang.

C. Kerangka Pemikiran

Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Teluk Semaka merupakan salah satu

koperasi sektor perikan yang berkontribusi bagi pembangunan perekonomian,

khususnya di Kabupaten Tanggamus. KUD Mina Teluk Semaka memiliki

beberapa permasalahan yang mengganggu kinerja mereka antara lain adalah

pembayaran simpanan anggota koperasi terlalu kecil untuk keberlangsungan

usaha koperasi, masih adanya anggota yang tidak aktif karena kurang

memahami manfaat koperasi. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan

analisis kinerja KUD Mina Teluk Semaka agar para anggota dapat melihat

manfaat-manfaat apa saja yang dapat diberikan oleh koperasi.

Penilaian kinerja tingkat keberhasilan koperasi dilihat melalui pendekatan

tripartite. Penilaian kinerja keberhasilan koperasi yang pertama adalah

menganalisis kinerja koperasi sebagai badan usaha, digunakan pedoman

pemeringkatan koperasi menurut Kementerian Koperasi dan UKM RI 2007

Page 54: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

35

yaitu : (1) aspek badan usaha aktif, yang di dalamnya menganalisis variabel

manajemen koperasi dan administrasi koperasi, (2) aspek kinerja usaha

semakin efektif, yang di dalamnya menganalisis variabel keuangan dan

permodalan koperasi, (3) aspek kohesivitas dan partisipasi anggota, yang di

dalamnya menganalisis variabel sumber daya manusia koperasi tersebut

meliputi anggota, pengurus dan pegawai, (4) orientasi kepada pelayanan

anggota dan (5) pelayanan terhadap masyarakat yang didalamya menganalisis

variabel unit usaha koperasi. Penilaian kinerja keberhasilan koperasi yang ke

dua adalah partisipasi koperasi terhadap pembangunan daerah dilakukan

dengan melihat tiga aspek penilaian, yaitu ketepatan koperasi membayar

pajak, tingkat penyerapan tenaga kerja, dan tingkat upah karyawan.

Penilaian kinerja keberhasilan koperasi yang ke tiga adalah menganalisis

manfaat koperasi terhadap anggota. Pada penelitian ini, manfaat koperasi

yang akan diteliti, yaitu manfaat ekonomi koperasi (sisa hasil usaha/SHU,

tunjangan dan harga pelayanan) serta manfaat non ekonomi berupa kepuasan

anggota. Kepuasan anggota diukur menjadi dua yaitu kepuasan anggota

terhadap pelayanan koperasi berdasarkan lima aspek (tangibles, reliability,

assurance, responsiveness, dan empathy) serta kepuasan anggota berdasarkan

hierarki kebutuhan (physiological needs, safety and security needs, affiliation

or acceptance needs, esteem or status needs, dan self actulization). Tingkat

kepuasan anggota diukur menggunakan metode Customer Statisfaction Index

(CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Kerangka pemikiran

anaslisis kinerja koperasi berdasarkan pendekatan tripartite disajikan pada

Gambar 3.

Page 55: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

36

Analisis Kinerja Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Teluk Semakaberdasarkan Pendekatan Tripartite (Hanel, 2005)

Kinerja Koperasi SebagaiBadan Usaha

Manfaat Koperasi BagiAnggota

Kontribusi Koperasidalam Pembangunan

1. KetaatanMembayar Pajak

2. PenyerapanTenaga Kerja

3. Tingkat UpahKaryawan

Manfaat Ekonomi Manfaat Non Ekonomi

Badan Usaha Aktif1. Penyelenggaraan Rapat2. Manajemen Pengawasan3. RK dan RAPB4. Kondisi Operasional Usaha5. Kinerja Kepengurusan6. Tertib Administrasi7. Keberadaan Sistem Informasi8. Akses Informasi A. Diperhitungkan

1. Selisih HargaBeli

2. Selisih HargaJual

3. Selisih BungaKredit

Kinerja Usaha yang SemakinSehat

a. Struktur Permodalanb. Tingkat Kesehatan Kondisi

Keuangan Koperasid. Strategi Bersaing Koperasie. Inovasi

PelayananKoperasi

a. Tangiblesb. Reliabilityc. Responsivenessd. Assurancee. Emphaty

Kohesivitas dan PartisipasiAnggota

a. Kohesivitas Anggotab. Rasio Jumlah Anggotac. Anggota yang Melunasi

Simpanan Wajibd. Besaran Simpanan Lainnyae. Rasio Penyertaan Modalf. Pemanfaatan Pelayanan

Koperasi oleh Anggotag. Pola Pengkaderan

KepuasanCSI dan IPA

Orientasi kepada PelayananAnggota

a. Pendidikan dan PelatihanAnggota

b. Keterkaitan Usaha Koperasidengan Kepentingan Anggota

c. Transaksi Usaha Koperasidengan Usaha Anggota

Pelayanan terhadap Masyarakata. Pelayanan Usaha Koperasi dapat

dinikmati Non Anggotab. Dana yang Disisihkan untuk

Pelayanan Sosialc. Kemudahan Mendapatkan

Informasi Bisnisd. Tanggapan Masyarakat Sekitar

terhadap Keberadaan Koperasi

Gambar 3. Kerangka pemikiran analisis kinerja Koperasi Unit Desa (KUD)Mina Teluk Semaka berdasarkan pendekatan tripartite

B. Tunai1. Sisa Hasil

Usaha (SHU)2. Tunjangan

HierarkiKebutuhan

Maslowa. Physiologicalb. Safety and

securityc. Affiliationd. Esteem or statuse. Self actulization

Page 56: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus

karena penelitian ini hanya melibatkan satu koperasi. Metode studi kasus,

yaitu metode yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara mendetail

atau menyeluruh tentang latar belakang, sifat, maupun karakter yang khas

dari suatu kasus. Menurut Suryabarata (2003), tujuan dari studi kasus adalah

untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang

dan interaksi lingkungan, individu, kelompok, lembaga dan masyarakat.

B. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

Koperasi adalah badan usaha yang didirikan oleh orang perseorangan atau

badan hukum koperasi dengan bertujuan untuk mensejahterahkan anggota

dan melaksanakan usaha berdasarkan asas kekeluargaan, dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Koperasi perikanan adalah koperasi yang anggota-anggotanya memiliki mata

pencaharian yang berhubungan dengan usaha perikanan mulai dari produksi,

pengolahan, pembelian sampai penjualan.

Page 57: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

38

Keberhasilan koperasi adalah penilaian kinerja koperasi yang didasarkan pada

kinerja koperasi sebagai badan usaha, kontribusi koperasi pada pembangunan,

dan peran koperasi dalam memberikan manfaat kepada anggota.

Kinerja adalah tingkat pencapaian keberhasilan dalam melaksanakan tugas

serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu

periode yang dibandingkan dengan standar atau kriteria yang telah ditetapkan.

Kinerja koperasi adalah tingkat keberhasilan koperasi secara keseluruhan

selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas. Kinerja koperasi dinilai

dari lima aspek, yaitu badan usaha aktif, kinerja usaha yang semakin efektif,

kohesivitas dan partisipasi anggota, orientasi kepada pelayanan anggota dan

pelayanan terhadap masyarakat.

Badan usaha aktif koperasi adalah kemampuan koperasi untuk menjalankan

mekanisme manajemen koperasi, seperti penyelenggaraan rapat, manajemen

pengawasan, Rencana Kegiatan (RK) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja (RAPB), kondisi operasional usaha koperasi, kinerja kepengurusan,

tertib administrasi, keberadaan sistem informasi, dan akses informasi.

Penyelenggaraan rapat adalah kegiatan yang dilaksanakan koperasi dalam

satu tahun buku, baik rapat anggota, rapat pengurus, rapat pengawas ataupun

rapat gabungan pengurus, dan pengawas. Indikator yang digunakan yaitu

frekuensi penyelenggaraan rapat.

Manajemen pengawasan merupakan kegiatan pengawasan (audit) terhadap

koperasi yang dilakukan oleh Pengawas Koperasi atau Auditor Independen.

Page 58: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

39

Indikator yang digunakan yaitu pihak yang melakukan audit koperasi dan

hasil audit. Diukur dengan menjumlahkan skor dari masing-masing indikator.

Rencana Kegiatan (RK) dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja (RAPB)

merupakan acuan bagi koperasi agar lebih terarah. Indikator yang digunakan

yaitu keberadaan RK dan RAPB dalam tahun buku yang disahkan oleh Rapat

Anggota dan tingkat realisasinya. Diukur dengan cara menjumlahkan skor

dari masing-masing indikator.

Kondisi operasional kegiatan atau usaha koperasi menunjukkan aktivitas

bisnis koperasi yang ditandai dengan jumlah unit usaha yang masih

beroperasi termasuk ijin-ijin usaha koperasi yang masih berlaku seperti SIUP,

SITU, NPWP dan lainnya dengan diukur dalam satuan persen (%).

Kinerja kepengurusan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kelembagaan

yang semakin sehat dengan menggunakan tujuh indikator yaitu struktur dan

pembagian peran, aturan main dalam pengambilan keputusan, strategi dalam

mengelola organisasi, gaya kepemimpinan pengurus, kompetensi pengurus

dan pengelola, loyalitas dan dedikasi pengurus serta budaya kerja yang

dikembangkan. Kinerja kepengurusan diukur dalam satuan skor.

Tertib administrasi merupakan suatu kondisi bahwa koperasi telah melakukan

pengelolaan terhadap keberadaan administrasi, baik administrasi organisasi,

administrasi usaha, dan administrasi keuangan. Tertib administrasi diukur

dalam satuan skor.

Page 59: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

40

Kemudahan mendapatkan atau mengakses informasi dimaksudkan untuk

mengetahui sejauh mana informasi tentang kegiatan koperasi dapat diketahui

oleh pihak-pihak terkait, diukur dalam satuan skor.

Kinerja usaha koperasi yang semakin sehat adalah hasil kerja dari suatu

koperasi yang dilihat hari aspek struktur permodalan, tingkat kesehatan

kondisi keuangan, kemampuan bersaing koperasi, strategi bersaing koperasi,

dan inovasi yang dilakukan.

Struktur pemodalan adalah proporsi modal sendiri terhadap modal yang

berasal dari luar, diukur dalam satuan persen (%).

Analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisa untuk mengetahui

hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laba/rugi secara individu

serta kombinasi dari kedua laporan tersebut, diukur dalam satuan persen (%).

Tingkat kesehatan kondisi keuangan adalah kondisi keuangan koperasi

dengan melihat perbandingan antara modal koperasi, hutang koperasi,

pendapatan koperasi dan keuntungan koperasi dengan cara melakukan

analisis rasio keuangan menggunakan empat ukuran, yaitu likuiditas,

solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas.

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan

suatu perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya dengan segera atau

jangka pendek, melalui perbandingan antara kekayaan lancar dengan hutang

jangka pendek, diukur dalam satuan persen (%).

Page 60: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

41

Rasio solvabilitas adalah digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam membayar semua kewajiban-kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan

(jangka pendek dan jangka panjang), diukur dalam satuan persen (%).

Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan koperasi dalam memperoleh

keuntungan laba selama periode tertentu, melalui pembagian laba bersih

terhadap modal sendiri, diukur dalam satuan persen (%).

Rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan dana yang

tertanam dalam satu periode tertentu, diukur dalam satuan persen (%).

Kemampuan bersaing koperasi adalah kemampuan untuk meningkatkan

posisi tawar (bargaining position) koperasi dalam memaksimalkan tujuannya

dengan menggunakan indikator seperti pesaing, strategi, produk, kekuatan

tawar, dan harga. Diukur dengan cara menjumlahkan skor masing-masing

indikator.

Strategi bersaing koperasi adalah cara-cara yang digunakan oleh koperasi

untuk bersaing (how to compete). Indikator yang digunakan yaitu ciri khas

layanan, keunikan produk, kesesuaian harga, ketersediaan produk, kesesuaian

keinginan konsumen, keterkaitan dengan produk lain, dan kerjasama.

Inovasi adalah upaya yang dilakukan oleh koperasi dalam mengembangkan

usaha koperasi, dilihat dari produk/jasa baru yang dihasilkan dalam satu

tahun terakhir (unit/tahun). Diukur dengan cara menjumlahkan skor dari

masing-masing indikator.

Page 61: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

42

Kohesivitas dan partisipasi anggota adalah keadaan yang memperlihatkan

keterkaitan anggota terhadap anggota lain maupun terhadap organisasi

koperasi. Indikator yang digunakan yaitu kohesivitas anggota, rasio

peningkatan jumlah anggota, persentase jumlah anggota yang melunasi

simpanan wajib, persentase besaran simpanan lainnya, rasio penyertaan

modal, pemanfaatan pelayanan koperasi oleh anggota, dan pola pengkaderan.

Kohesivitas anggota adalah rasa keterikatan antar anggota koperasi dalam

rangka membangun kebersamaan, berdasarkan jumlah transaksi anggota atau

non-anggota pada koperasi (partisipasi bruto) dan rasio besaran SHU yang

diukur dalam satuan persen (%).

Rasio peningkatan jumlah anggota adalah keadaan yang menunjukkan adanya

pertumbuhan atau peningkatan jumlah anggota yang diukur dalam satuan

persen (%).

Persentase jumlah anggota yang melunasi simpanan wajib merupakan besaran

simpanan wajib yang diterima koperasi berdasarkan anggota yang melunasi,

diukur dalam satuan persen (%).

Persentase besaran simpanan lainnya adalah jumlah besaran simpanan

anggota selain simpanan pokok dan wajib yang diterima koperasi, diukur

dalam satuan persen (%).

Rasio penyertaan modal menunjukkan keadaan anggota koperasi yang

melakukan partisipasi kepada koperasi berdasarkan besaran modal penyertaan

secara time series dua tahun berturut-turut, diukur dalam satuan persen (%).

Page 62: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

43

Pemanfaatan pelayanan koperasi oleh anggota menunjukkan tingkat

partisipasi anggota menggunakan layanan yang disediakan oleh koperasi baik

berupa barang ataupun jasa, diukur dalam satuan persen (%).

Pola pengkaderan merupakan suatu sistem pengrekrutan kader berdasarkan

rencana penyiapan calon-calon pengurus koperasi yang kompeten dan

profesional. Pola pengkaderan diukur dalam satuan skor.

Orientasi kepada pelayanan anggota merupakan suatu keadaan bahwa

kegiatan perkoperasian erat kaitannya dengan anggota, seperti pendidikan dan

pelatihan, keterkaitan koperasi dengan kepentingan anggota, dan transaksi

usaha koperasi dengan usaha anggota.

Pendidikan dan pelatihan adalah kegiatan yang dilakukan koperasi untuk

meningkatkan kualitas dan kompetensi anggota koperasi. Peningkatan

kopetensi dan kualitas ini diharapkan dapat memotivasi anggota koperasi

untuk berproduktivitas dengan baik. Pendidikan dan pelatihan diukur dalam

satuan persen (%).

Keterkaitan koperasi dengan kepentingan anggota adalah banyaknya usaha

atau kegiatan koperasi yang berhubungan dengan kepentingan anggota,

diukur dalam satuan persen (%).

Transaksi usaha koperasi dengan usaha anggota adalah berlangsungnya

aktivitas bisnis antara usaha koperasi dengan usaha atau kegiatan anggota

yang memanfaatkan layanan produk atau jasa yang diberikan oleh koperasi,

diukur dalam satuan persen (%).

Page 63: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

44

Pelayanan terhadap masyarakat adalah keadaan yang memperlihatkan

seberapa jauh usaha yang dijalankan koperasi dapat dinikmati oleh

masyarakat non anggota, besaran dana yang disisihkan untuk pelayanan

sosial, kemudahan mendapatkan informasi bisnis, dan tanggapan masyarakat

sekitar terhadap keberadaan koperasi.

Pelayananan usaha koperasi yang dinikmati oleh masyarakat non anggota

adalah kemampuan koperasi dalam memberikan layanan usaha atau kegiatan

yang dapat dimanfaatkan masyarakat umum, diukur dalam satuan persen (%).

Dana yang disisihkan untuk pelayanan sosial adalah kemampuan koperasi

untuk memberikan layanan sosial kepada masyarakat, mencakup layanan

pendidikan, kesehatan, dan agama, diukur dalam satuan persen (%).

Kemudahan mendapatkan informasi bisnis adalah kemampuan koperasi

dalam menyediakan informasi bisnis yang dibutuhkan untuk pengembangan

usaha atau kegiatan masyarakat, diukur dalam satuan persen (%).

Tanggapan masyarakat sekitar terhadap keberadaan koperasi merupakan

respon masyarakat terhadap koperasi yang berada di lingkungannya, diukur

dengan menggunakan lima alternatif jawaban atau seperangkat pertanyaan

yang bersifat tertutup.

Kontribusi terhadap pembangunan daerah merupakan keikutsertaan koperasi

dalam pembangunan daerah yang dilihat dari ketaatan koperasi dalam

membayar pajak, pertumbuhan penyerapan tenaga kerja koperasi, serta

tingkat upah karyawan. Kontribusi ini diukur menggunakan skor.

Page 64: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

45

Ketaatan koperasi membayar pajak adalah kemampuan koperasi untuk

mentaati aturan-aturan dalam pembayaran pajak yang dibebankan kepada

koperasi serta keteatan koperasi dalam membayar pajak, diukur dengan

menggunakan skor.

Penyerapan tenaga kerja adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar

koperasi menyerap tenaga kerja dari lingkungan kerja, diukur dengan

menggunakan skor.

Upah karyawan adalah jumlah uang yang diterima karyawan sebagai balas

jasa atas pekerjaan yang dilakukan kepada koperasi, dapat dilihat dari besar

upah karyawan rata-rata dibandingkan dengan upah minimum regional.

Manfaat koperasi bagi anggota adalah nilai yang diterima oleh anggota

koperasi, dalam penelitian ini digolongkan menjadi manfaat ekonomi dan

manfaat non ekonomi (kepuasan).

Manfaat ekonomi koperasi (MEK) adalah keuntungan yang diperoleh

seseorang dengan menjadi anggota koperasi, baik dalam bentuk tunai maupun

diperhitungkan yang dinyatakan dalam satuan rupiah per tahun (Rp/tahun).

Manfaat ekonomi tunai adalah manfaat yang diterima oleh anggota secara

tunai dalam suatu waktu tertentu atau pada akhir tahun. Manfaat ini terdiri

dari SHU dan tunjangan koperasi yang dinyatakan dalam rupiah per tahun

(Rp/tahun).

Page 65: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

46

SHU adalah sisa hasil usaha yang diterima anggota kopeasi sebanding dengan

jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota koperasi, dinyatakan

dalam satuan rupiah per tahun (Rp/tahun).

Tunjangan adalah suatu penambahan keuntungan (benefit) yang diberikan

kepada anggota koperasi dalam waktu tertentu dan dinyatakan dalam satuan

rupiah per tahun (Rp/tahun).

Manfaat ekonomi diperhitungkan adalah manfaat yang dirasakan anggota

koperasi secara langsung tetapi tidak berbentuk uang tunai. Manfaat ini

dinilai dari selisih harga umum dengan harga di koperasi selama periode satu

tahun terakhir dan di ukur dalam rupiah per tahun (Rp/tahun).

Manfaat non ekonomi menggambarkan sejauh mana kegiatan-kegiatan

pelayanan koperasi mendukung pencapaian tujuan sehingga memberikan

kepuasan bagi anggota, diukur dengan melihat kinerja pelayanan koperasi dan

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan anggota koperasi.

Kepuasan anggota terhadap pelayanan koperasi adalah perasaan senang atau

kecewa dari perbandingan antara kesan terhadap pelayanan yang diberikan

dengan harapannya. Penentuan tingkat kepuasan anggota diukur dengan

seperangkat pertanyaan yang bersifat tertutup dengan skala Likert.

Kinerja pelayanan koperasi adalah kemampuan dari sebuah koperasi dalam

memberikan segala yang menjadi harapan anggota berdasarkan pelayanan

yang diberikan koperasi, dengan cara menjumlahkan masing-masing skor dari

aspek yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty.

Page 66: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

47

Aspek tangibles yaitu ketampakan fisik merupakan penampakan fisik dari

gedung, peralatan pegawai dan fasilitas-fasilitas lain, diukur melalui

seperangkat pertanyaan yang bersifat tertutup dengan skala Likert.

Aspek reliability atau reliabilitas adalah kemampuan memberikan layanan

yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan, diukur melalui

seperangkat pertanyaan yang bersifat tertutup dengan skala Likert.

Aspek responsiveness atau responsivitas adalah kerelaan untuk menolong

konsumen dan menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas, diukur melalui

seperangkat pertanyaan yang bersifat tertutup dengan skala Likert.

Aspek assurance atau kepastian adalah pengetahuan dan kesopanan para

pekerja dan kemampuan mereka dalam memberikan kepercayaan kepada

pelanggan, diukur melalui seperangkat pertanyaan yang bersifat tertutup

dengan skala Likert.

Aspek emphaty adalah prilaku atau perhatian pribadi yang diberikan oleh

providers kepada pelanggan, diukur melalui seperangkat pertanyaan yang

bersifat tertutup dengan skala Likert.

Hierarki kebutuhan Maslow adalah kemampuan koperasi untuk memuaskan

anggota dengan cara memenuhi kebutuhan anggota. Diukur dengan

menjumlahkan masing-masing skor dari physiological needs, safety and

security needs, affiliation or acceptance needs, esteem or status needs, dan

self actulization.

Page 67: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

48

Physiological needs adalah kemampuan koperasi dalam memberikan

kebutuhan biologis, baik pangan, sandang, dan papan bagi anggota, diukur

melalui seperangkat pertanyaan yang bersifat tertutup dengan skala Likert

Safety and security needs adalah kemampuan koperasi untuk memberikan

rasa aman dari ancaman dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan, diukur

melalui seperangkat pertanyaan yang bersifat tertutup dengan skala Likert.

Affiliation needs adalah kemampuan koperasi untuk memberikan kebutuhan

sosial bagi anggota, diukur melalui pertanyaan yang bersifat tertutup dengan

skala Likert.

Esteem or status needs adalah kemampuan koperasi untuk memberikan

penghargaan diri bagi anggota yang berprestasi, diukur melalui pertanyaan

yang bersifat tertutup dengan skala Likert.

Self actulization adalah kemampuan koperasi untuk memberikan aktualisasi

diri bagi anggota, diukur dengan pertanyaan yang bersifat tertutup.

Customer Satisfaction Index adalah metode analisis kualitatif untuk

mengetahui tingkat kepuasan pelanggan secara keseluruhan dengan

memperhatikan tingkat kepentingan dari setiap atribut atau aspek produk atau

jasa yang diberikan.

Importance Performance Analysis merupakan metode untuk menggambarkan

tentang kinerja suatu koperasi dibandingkan dengan harapan yang diinginkan

oleh anggota koperasi menggunakan diagram kartesius.

Page 68: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

49

C. Lokasi, Waktu Penelitian dan Responden

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Teluk Semaka

Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Penentuan lokasi penelitian

dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa koperasi

ini merupakan salah satu KUD di Provinsi Lampung yang belum pernah

dilakukan evaluasi keberhasilannya oleh Dinas Koperasi setempat. Selain itu

KUD Mina Teluk Semaka merupakan salah satu koperasi bidang perikanan di

Kabupaten Tanggamus yang masih aktif dan bertahan hingga saat ini karena

memiliki peranan penting bagi nelayan di wilayah sekitarnya.

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2018 sampai dengan

Februari 2018. Responden dalam penelitian ini terdiri dari pengurus dan

anggota KUD Mina Teluk Semaka. Responden pengurus koperasi

dibutuhkan sebagai sumber informasi untuk mengetahui kinerja koperasi

sebagai badan usaha dan kontribusi koperasi terhadap pembangunan.

Pengurus KUD Mina Teluk Semaka terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris,

bendahara dan karyawan.

Responden anggota koperasi dibutuhkan sebagai sumber informasi untuk

mengetahui besarnya manfaat koperasi yang diterima anggota yaitu manfaat

ekonomi dan non ekonomi (kepuasan). Anggota KUD Mina Teluk Semaka

berjumlah sebanyak 150 orang yang terdiri dari berbagai macam kelompok

usaha masyarakt antara lain yaitu kelompok penangkap ikan (nelayan),

kelompok pengolah ikan, dan kelompok pedagang ikan. Penentuan

Page 69: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

50

perhitungan sampel anggota koperasi dilakukan dengan menggunakan rumus

(Sugiarto, 2003) yaitu:

n =NZ²S²

Nd² + Z²S²

n =(150) x (1,96)² x (0,05)

(150 x 0,05²) + (1,96² x 0,05)

n =28,812

0,375 + 0,19

n =28,8120,565

n = 50,99

n = 51 responden

Keterangan:n = Jumlah sampelN = Jumlah populasiZ = Derajat kepercayaan (95% = 1,96)S² = Varian sampel (5% = 0,05)d = Derajat penyimpangan (5% = 0,05)

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, diperoleh

jumlah sampel sebanyak 51 orang. Responden penelitian ini memiliki

kondisi yang tidak seragam (heterogen) dalam hal jenis pekerjaan responden

yang terdiri dari kelompok penangkap ikan (nelayan), kelompok pedagang

ikan dan kelompok pengolah ikan. Untuk itu, penentuan alokasi proporsional

jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan metode Simple Random

Sampling (sampel acak sederhana). Teknik Simple Random Sampling

digunakan untuk memperoleh jumlah anggota sampel secara acak dari setiap

strata atau kelompok responden dengan bidang pekerjaan yang berbeda.

Perhitungan untuk menentukan alokasi proporsional jumlah sampel dari

Page 70: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

51

masing–masing kelompok pekerjaan responden dengan menggunakan rumus

(Nasir, 1998) yaitu:

ni =Ni

x nN

Keterangan:ni = Jumlah strata iNi = Jumlah anggota pada kelompok starta iN = Jumlah populasin = Jumlah sampel pada kelompok starta ii = 1 = nelayan; 2 = padagang ikan; 3 = pengolah ikan

Berdasarkan rumus diatas, dilakukan perhitungan alokasi proposional jumlah

sampel dari masing-masing kelompok pekerjaan responden yang dapat dilihat

pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah sampel pada penelitian

Jenis Pekerjaan Jumlah Populasi(orang)

Jumlah Sampel(orang)

Nelayan 91 31Pedagang ikan 43 15Pengolah ikan 16 5Total 150 51

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 5, maka diperoleh jumlah sampel

anggota dari 51 orang pada setiap kelompok pekerjaan responden yaitu

kelompok penangkap ikan (nelayan) dari populasi 91 orang diambil sampel

sebanyak 31 orang, kelompok pedagang ikan dari populasi 43 orang diambil

sampel sebanyak 15 orang dan kelompok pengolah ikan dari populasi 16

orang diambil sampel sebanyak 5 orang.

Page 71: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

52

D. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder sebagai data penunjang. Data primer diperoleh dari wawancara

anggota KUD Mina Teluk Semaka dengan menggunakan kuesioner (daftar

pertanyaan) yang telah dipersiapkan sebelumnya dan pengamatan serta

pencatatan langsung tentang keadaan di lapangan misalnya keadaan KUD

Mina Teluk Semaka. Data primer dalam penelitian ini adalah, struktur

organisasi koperasi, permodalan koperasi, laporan keuangan, administrasi dan

pembukuan koperasi, tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan koperasi

serta terpenuhinya kebutuhan anggota koperasi.

Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi pemerintah dan literatur

yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu Badan Pusat Statistik Provinsi

Lampung, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi

Lampung, dan Dinas Perikanan Provinsi Lampung. Data sekunder dalam

penelitian ini adalah data sebaran jumlah koperasi per kabupaten di Lampung

dan tingkat produksi sektor perikanan.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama dan ke dua

adalah metode analisis deskriptif. Indikator yang digunakan untuk

mengetahui kinerja badan usaha koperasi adalah yaitu badan usaha aktif,

kinerja usaha yang semakin sehat, kohesivitas dan partisipasi anggota,

orientasi kepada pelayanan anggota, dan pelayanan terhadap masyarakat.

Page 72: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

53

Untuk mengetahui kontribusi koperasi terhadap pembangunan digunakan

indikator ketaatan koperasi membayar pajak, rasio pertumbuhan penyerapan

tenaga kerja, rasio tingkat upah karyawan. Untuk menganalisis tingkat

kepuasan anggota digunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI) dan

Importance Performance Analysis (IPA). Sebelum dilakukan analisis

kepuasan anggota KUD Mina Teluk Semaka, terlebih dahulu dilakukan uji

validitas dan uji reliabilitas pada kuesioner. Metode pengolahan data

dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excell dan SPSS 17.

1. Kinerja Koperasi sebagai Badan Usaha

Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja koperasi sebagai badan

usaha dengan menggunakan lima aspek meliputi badan usaha aktif, kinerja

usaha yang semakin sehat, kohesivitas dan partisipasi anggota serta

orientasi kepada pelayanan anggota dan masyarakat sesuai dengan

Pedoman Pemeringkatan Koperasi Kementerian Negara Koperasi dan

UKM RI tahun 2007.

a. Aspek Badan Usaha Aktif

Badan usaha aktif adalah variabel yang menunjukkan keberhasilan

suatu koperasi dalam menjalankan mekanisme manajemen koperasi.

Badan usaha aktif diukur dengan menggunakan indikator yaitu

penyelengaraan rapat, manajemen pengawasan, RK dan RAPBD,

kondisi operasional, kinerja kepengurusan, tertib administrasi, sistem

informasi dan akses informasi. Indikator-indikator tersebut kemudian

diberikan bobot dan nilai.

Page 73: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

54

1) Penyelenggaraan rapat anggota dan rapat pengurus/pengawas dalam

satu tahun buku sesuai ketentuan dan kebutuhan (bobot = 3)

Rapat anggota adalah rapat koperasi yang dihadiri oleh seluruh

(perwakilan) anggota. Rapat pengurus adalah rapat koperasi yang

dihadiri oleh pengurus saja. Rapat pengawas adalah rapat koperasi

yang dihadiri oleh pengawas saja. Penilaian yang diberikan adalah:

A. Semua kegiatan rapat koperasi pernah diselenggarakan(Rapat Pengurus, Rapat Pengawas, Rapat GabunganPengurus dan Pengawas, serta Rapat Anggota) baiktahunan maupun non-tahunan

(Nilai 5)

B. Salah satu rapat koperasi dimaksud yang tidakDiselenggarakan

(Nilai 4)

C. Ada dua rapat koperasi dimaksud yang tidakDiselenggarakan

(Nilai 3)

D. Hanya ada satu rapat koperasi yang diselenggarakan (Nilai 2)E. Semua kegiatan rapat koperasi tidak pernah

Diselenggarakan(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

2) Manajemen pengawasan (bobot = 3)

Manajemen pengawasan menunjukkan kegiatan pengawasan (audit)

terhadap koperasi, baik oleh pengawas koperasi maupun Auditor

Independen. Standar nilai yang ditetapkan untuk analisis ini adalah:

A. Dilakukan oleh Auditor Independen dengan hasil“wajar tanpa syarat”

(Nilai 5)

B. Dilakukan oleh Auditor Independen dengan hasil“wajar dengan catatan

(Nilai 4)

C. Dilakukan oleh Auditor Independen dengan hasil“tanpa pendapat”

(Nilai 3)

D. Dilakukan oleh Auditor Independen dengan hasil“menolak memberikan opini”

(Nilai 2)

E. Pengawasan hanya dilakukan oleh PengawasKoperasi

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

Page 74: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

55

3) Keberadaan tingkat realisasi Rencana Kerja (RK) dan Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) (bobot = 2)

Proses perencanaan RK harus realistis dan obyektif agar didukung

saat rapat anggota (RA). Standar penilaian yang ditetapkan adalah:

A. RK dan RAPB dirumuskan tertulis dengan jelas,disahkan oleh RA, dengan tingkat realisasi RKmencapai > 80%

(Nilai 5)

B. RK dan RAPB dirumuskan tertulis dengan jelas,disahkan oleh RA, dengan tingkat realisasi RKmencapai 61% - 80%

(Nilai 4)

C. RK dan RAPB dirumuskan tertulis dengan jelas,disahkan oleh RA, dengan tingkat realisasi RKmencapai 41% - 60%

(Nilai 3)

D. RK dan RAPB dirumuskan tertulis dengan jelas,disahkan oleh RA, dengan tingkat realisasi RKmencapai < 41%

(Nilai 2)

E. RK dan RAPB tidak dirumuskan dengan jelas (Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

4) Rasio kondisi operasional kegiatan/usaha yang dilakukan (bobot = 2)

Kondisi operasional dilihat melalui jumlah unit usaha yang dimiliki

disertai dengan ijin-ijin usaha yang ada, dapat diukur dengan rumus:

Banyaknya unit usaha yang masih beroperasi/berjalanx 100%

Banyaknya unit usaha yang dimiliki

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Rasio kondisi operasional kegiatan/usaha>80% atau “sangat baik”

(Nilai 5)

B. Rasio kondisi operasional kegiatan/usaha71% - 80% atau “baik”

(Nilai 4)

C. Rasio kondisi operasional kegiatan/usaha61% - 70% atau “cukup baik”

(Nilai 3)

D. Rasio kondisi operasional kegiatan/usaha51% - 60% atau “kurang baik”

(Nilai 2)

E. Rasio kondisi operasional kegiatan/usaha<51% atau “buruk”

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

Page 75: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

56

5) Kinerja kepengurusan (bobot = 2)

Kinerja kepengurusan dilakukan untuk menggambarkan kondisi

kelembagaan dari koperasi berkualitas. Data yang didapat bersifat

persepsional, untuk menghindari bias maka data dari tujuh item

penilaian harus diisi oleh 10 orang anggota dengan pilihan penilaian

1-5. Skor maksimal, jika semua item dinilai sempurna adalah 350

(7x10x5) dan skor minimal adalah 70 (7x10x1) jika semua jawaban

tidak ada. Penilaian yang diberikan adalah:

6)

A. Kinerja kepengurusan dengan skor 295-350atau “sangat baik”

(Nilai 5)

B. Kinerja kepengurusan dengan skor 239-294atau “baik”

(Nilai 4)

C. Kinerja kepengurusan dengan skor 182-238atau “cukup baik”

(Nilai 3)

D. Kinerja kepengurusan dengan skor 126-181atau “kurang baik”

(Nilai 2)

E. Kinerja kepengurusan dengan skor kurangdari 126 atau “buruk”

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

6) Tertib administrasi (bobot = 3)

Tertib administrasi organisasi adalah pengelolaan buku-buku

kelengkapan koperasi. Tertib administrasi usaha adalah pengelolaan

buku catatan transaksi usaha koperasi baik dengan anggota maupun

non anggota. Tertib administrasi keuangan adalah penerapan buku

akuntasi koperasi. Terdapat sebelas item penilaian dengan pilihan

penilaian 2, 1, dan 0. Skor maksimal, jika semua item dinilai

sempurna (ada dan dikelola) adalah 22 (11x2) dan skor minimal 0

(11x0), jika semua jawaban bernilai tidak sempurna.

Page 76: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

57

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Tertib administrasi dengan skor 17-22, atau“sangat baik”

(Nilai 5)

B. Tertib administrasi dengan skor 13-16, atau“baik”

(Nilai 4)

C. Tertib administrasi dengan skor 9-12, atau“cukupbaik”

(Nilai 3)

D. Tertib administrasi dengan skor 5-8, atau“kurangbaik”

(Nilai 2)

E. Tertib administrasi dengan skor < 5, atau“sangatrendah”

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

7) Keberadaan sistem informasi (bobot = 2)

Keberadaan sistem informasi adalah prosedur pengelompokan data

untuk diproses menjadi informasi dan diberikan kepada anggota.

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Memiliki sistem informasi dan sudah keseluruhanDiaplikasikan

(Nilai 5)

B. Memiliki sistem informasi dan baru sebagianDiaplikasikan

(Nilai 4)

C. Memiliki sistem informasi dan belumdiaplikasikan

(Nilai 3)

D. Sedang menyusun sistem informasi (Nilai 2)E. Tidak memiliki sistem informasi (Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

8) Kemudahan untuk mendapatkan (akses) informasi (bobot = 2)

Indikator kemudahan akses informasi ini memiliki empat item

penilaian dengan pilihan penilaian 3, 2, dan 1. Skor maksimal, jika

semua item penilaian dinilai sempurna (semua bisa mendapatkan

informasi) adalah 12 (4x3) dan skor minimal 4 (4x1), jika semua

jawaban bernilai tidak sempurna (tidak mendapatkan informasi).

Page 77: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

58

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Kemudahan untuk mendapatkan informasi denganskor 11-12, atau “sangat mudah”

(Nilai 5)

B. Kemudahan untuk mendapatkan informasi denganskor 9-10, atau “mudah”

(Nilai 4)

C. Kemudahan untuk mendapatkan informasi denganskor 8, atau “cukup mudah”

(Nilai 3)

D. Kemudahan untuk mendapatkan informasi denganskor 6-7, atau “agak sulit”

(Nilai 2)

E. Kemudahan untuk mendapatkan informasi denganskor 4-5, atau “sulit”

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

b. Aspek Kinerja Usaha yang Semakin Sehat

Kinerja usaha adalah penilaian kinerja koperasi yang didasarkan kepada

struktur permodalan, kondisi keuangan, kemampuan bersaing, strategi

bersaing, dan inovasi yang dilakukan koperasi.

1) Struktur permodalan (bobot = 3)

Struktur permodalan adalah proporsi modal sendiri terhadap modal

yang berasal dari luar, dapat diukur dengan rumus:

Struktur Permodalan =Jumlah modal pinjaman

x 100%Jumlah modal sendiri

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Rasio struktur permodalan 60%-100%, atau“sangat ideal”

(Nilai 5)

B. Rasio struktur permodalan 40%-59%, atau“ideal”

(Nilai 4)

C. Rasio struktur permodalan 20%-39%, atau“cukup ideal”

(Nilai 3)

D. Rasio struktur permodalan 101%-125%, atau“kurang ideal”

(Nilai 2)

E. Rasio struktur permodalan < 20% atau >125%,atau “tidak ideal”

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

Page 78: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

59

2) Tingkat kesehatan kondisi keuangan

Tingkat kesehatan kondisi keuangan koperasi dilihat dari empat rasio

yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan aktivitas.

a) Likuiditas (bobot = 3)

Rasio ini menggambarkan kemampuan koperasi dalam melunasi

kewajiban jangka pendek dengan standar yang baik adalah 200%.

Rasio likuiditas dapat dihitung dengan rumus:

Likuiditas =Total aktiva lancar

x 100%Total kewajiban lancar

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Likuiditas 175%-200%, atau “sangat ideal” (Nilai 5)B. Likuiditas 150%-174%, atau “ideal” (Nilai 4)C. Likuiditas 125%-149%, atau “ cukup ideal” (Nilai 3)D. Likuiditas 100%-124%, atau “ kurang ideal” (Nilai 2)E. Likuiditas < 100% atau > 200%, atau “tidak

ideal”(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

b) Solvabilitas (bobot = 3)

Rasio ini menggambarkan kemampuan koperasi dalam membayar

hutang jangka pendek dan jangka panjang dengan standar yang

baik adalah 150%. Rasio solvabilitas dihitung dengan rumus:

Solvabilitas =Total aktiva

x 100%Total kewajiban

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Solvabilitas 135%-150%, atau “sangat ideal” (Nilai 5)B. Solvabilitas 120%-134%, atau “ideal” (Nilai 4)C. Solvabilitas 105%-119%, atau “cukup ideal” (Nilai 3)D. Solvabilitas 90%-104%, atau “kurang ideal” (Nilai 2)E. Solvabilitas < 90% atau > 150%, atau “tidak

ideal”(Nilai 1)

Page 79: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

60

c) Profitabilitas (bobot = 3)

Rasio ini menggambarkan kemampuan koperasi dalam

menghasilkan keuntungan atau laba. Rasio profitabilitas dapat

diukur dengan rumus:

Profitabilitas =Sisa hasil usaha

x 100%Pendapatan bruto

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Profitabilitas > 15%, atau “sangat baik” (Nilai 5)B. Profitabilitas 12%-15% atau “baik” (Nilai 4)C. Profitabilitas 8%-11%, atau “cukup baik” (Nilai 3)D. Profitabilitas 4%-7%, atau “kurang baik” (Nilai 2)E. Profitabilitas < 4%, atau “buruk” (Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

d) Aktivitas (bobot = 3)

Rasio ini menggambarkan kemampuan koperasi dalam mengelola

aktivitas usahanya. Pengukuran aktivitas dalam koperasi

menggunakan rasio perputaran piutang dengan rumus:

Rasio perputaran piutang =Jumlah penjualan

x 100%Jumlah piutang rata-rata

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Rasio perputaran piutang > 100%, atau“sangat efektif”

(Nilai 5)

B. Rasio perputaran piutang 75%-100%, atau“efektif”

(Nilai 4)

C. Rasio perputaran piutang 50%-74%, atau“cukup efektif”

(Nilai 3)

D. Rasio perputaran piutang 25%-49%, atau“kurang efektif”

(Nilai 2)

E. Rasio perputaran piutang < 25%, atau“tidak efektif”

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

Page 80: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

61

3) Kemampuan bersaing koperasi (bobot = 3)

Terdapat lima faktor dalam kemampuan bersaing yaitu persaingan

diantara perusahaan pesaing yang ada, masuknya pendatang baru,

ancaman produk subtitusi, kekuatan penawaran pembeli, dan

kekuatan penawaran pemasok dengan pilihan penilaian 1 dan 0.

Skor maksimal diperoleh, jika semua item penilaian memperoleh

nilai sempurna (ya) sebesar 5 (5x1) dan skor minimal diperoleh, jika

semua jawaban bernilai tidak sempurna (tidak) sebesar 0 (5x0).

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Kemampuan bersaing industri dengan skor 4-5atau “sangat tinggi”

(Nilai 5)

B. Kemampuan bersaing industri dengan skor 3atau “tinggi”

(Nilai 4)

C. Kemampuan bersaing industri dengan skor 2atau “cukup”

(Nilai 3)

D. Kemampuan bersaing industri dengan skor 1atau “rendah”

(Nilai 2)

E. Kemampuan bersaing industri dengan skor 0atau “sangat rendah”

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

4) Strategi bersaing koperasi (bobot = 3)

Terdapat enam item penilaian dalam strategi bersaing yaitu keunikan

produk, tingkat harga, ketersediaan produk, kesesuaian keinginan

konsumen, keterkaitan dengan produk lain dan kerjasama. Masing-

masing mempunyai pilihan penilaian 2, 1, dan 0. Skor maksimal

diperoleh, jika semua item penilaian memperoleh nilai sempurna

(ya) dengan jumlah 12 (6x2) dan skor minimal diperoleh, jika semua

jawaban bernilai tidak sempurna (tidak) sebesar 0 (6x0).

Page 81: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

62

Penilaian yang diberikan adalah:

5)

A. Strategi bersaing koperasi dengan skor 10-12atau “sangat baik”

(Nilai 5)

B. Strategi bersaing koperasi dengan skor 7-9atau “baik”

(Nilai 4)

C. Strategi bersaing koperasi dengan skor 6atau “cukup”

(Nilai 3)

D. Strategi bersaing koperasi dengan skor 3-5atau “kurang baik”

(Nilai 2)

E. Strategi bersaing koperasi dengan skor 0-2atau “buruk”

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

5) Inovasi yang dilakukan (bobot = 2)

Inovasi diukur berdasarkan keberadaan produk atau jasa baru yang

ditawarkan koperasi dalam tahun yang bersangkutan. Penilaian yang

diberikan adalah:

A. Terdapat lebih dari tiga produk/jasa barudalam satu tahun terakhir

(Nilai 5)

B. Terdapat tiga produk/jasa baru dalam satutahun terakhir

(Nilai 4)

C. Terdapat dua produk/jasa baru dalam satutahun terakhir

(Nilai 3)

D. Hanya ada satu produk/jasa baru dalam satutahun terakhir

(Nilai 2)

E. Tidak ada produk/jasa baru dalam satu tahunterakhir

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

c. Kohesivitas dan Partisipasi Anggota

Kohesivitas adalah keterkaitan antar anggota koperasi berdasarkan

kohesivitas anggota, peningkatan jumlah anggota, persentase anggota

yang melunasi simpanan, persentase besaran simpanan, peningkatan

penyertaan modal, tingkat pemanfaatan pelayanan dan pengkaderan.

Page 82: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

63

1) Kohesivitas anggota

Kohesivitas anggota diukur berdasarkan jumlah transaksi anggota

dan non-anggta, serta rasio pembagian SHU terhadap jasa usaha dari

partisipasi bruto anggota dalam transaksi usaha.

a) Rasio transaksi anggota (partisipasi bruto) dibandingkan non-

anggota (bobot = 2), dapat diukur menggunakan rumus:

∑ Partisipasi bruto anggotax 100%∑ Penjualan

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Rasio transaksi anggota tercatat hingga lebihdari 400%

(Nilai 5)

B. Rasio transaksi anggota tercatat 301%-400% (Nilai 4)C. Rasio transaksi anggota tercatat 201%-300% (Nilai 3)D. Rasio transaksi anggota tercatat 101%-200% (Nilai 2)E. Rasio transaksi anggota tercatat 100% atau

kurang(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

b) Rasio besaran SHU terhadap transaksi usaha anggota (bobot = 1),

dapat diukur menggunakan rumus:

∑ SHUx 100%∑ Partisipasi bruto anggota

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Rasio SHU terhadap transaksi anggota tercatatlebih dari 12,5%

(Nilai 5)

B. Rasio SHU terhadap transaksi anggota tercatat10,1%-12,5%

(Nilai 4)

C. Rasio SHU terhadap transaksi anggota tercatat7,51%-10%

(Nilai 3)

D. Rasio SHU terhadap transaksi anggota tercatat5,1%-7,5%

(Nilai 2)

E. Rasio SHU terhadap transaksi anggota tercatatkurang dari 5%

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

Page 83: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

64

2) Rasio peningkatan jumlah anggota (bobot = 3)

Persentase peningkatan jumlah anggota dapat diukur menggunakan

rumus:

∑ Anggota tahun ini - ∑ Anggota tahun lalux 100%∑ Anggota tahun lalu

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Persentase peningkatan jumlah anggota > 10%atau “sangat tinggi”

(Nilai 5)

B. Persentase peningkatan jumlah anggota 7,1%-10%atau “tinggi”

(Nilai 4)

C. Persentase peningkatan jumlah anggota 4,1%-7%atau “cukup tinggi”

(Nilai 3)

D. Persentase peningkatan jumlah anggota 0,1%-4%atau “rendah”

(Nilai 2)

E. Persentase peningkatan jumlah anggota 0%atau “tidak meningkat”

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

3) Persentase jumlah anggota yang melunasi simpanan wajib (bobot = 3)

Persentase jumlah anggota yang melunasi simpanan wajib dapat

diukur menggunakan rumus:

∑ Anggota yang telah melunasi simpanan wajibx 100%∑ Anggota yang seharusnya melunasi simpanan wajib

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Persentase jumlah anggota yang melunasi simpananwajib > 87,5% atau “sangat tinggi”

(Nilai 5)

B. Persentase jumlah anggota yang melunasi simpananwajib 75,5%-87,5% atau “tinggi”

(Nilai 4)

C. Persentase jumlah anggota yang melunasi simpananwajib 63%-75% atau “cukup tinggi”

(Nilai 3)

D. Persentase jumlah anggota yang melunasi simpananwajib 50%-62,5% atau “rendah”

(Nilai 2)

E. Persentase jumlah anggota yang melunasi simpananwajib < 50% atau “sangat rendah”

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

Page 84: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

65

4) Persentase besaran simpanan selain simpanan pokok dan simpanan

wajib (bobot = 3), dapat diukur menggunakan rumus:

∑ Simpanan lain tahun ini - ∑ Simpanan lain tahun lalux 100%∑ Simpanan lain tahun lalu

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Rasio peningkatan simpanan lain-lain > 15% (Nilai 5)

B. Rasio peningkatan simpanan lain-lain antara10%-15% (Nilai 4)

C. Rasio peningkatan simpanan lain-lain antara5%-9%

(Nilai 3)

D. Rasio peningkatan simpanan lain-lain antara1%-4%

(Nilai 2)

E. Rasio peningkatan simpanan lain-lain 0%,atau kurang (Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

5) Rasio peningkatan jumlah penyertaan modal anggota kepada

koperasi (bobot = 3), dapat diukur menggunakan rumus:

∑ Penyertaan modal anggota thn ini - ∑ Penyertaan modal anggota thn lalux 100%∑ Penyertaan modal anggota thn lalu

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Rasio peningkatan penyertaan modal anggota> 3%

(Nilai 5)

B. Rasio peningkatan penyertaan modal anggotaantara 2,1%-3%

(Nilai 4)

C. Rasio peningkatan penyertaan modal anggotaantara 1,1%-2%

(Nilai 3)

D. Rasio peningkatan penyertaan modal anggotaantara 0,9%-1%

(Nilai 2)

E. Rasio peningkatan penyertaan modal anggota< 0,9%

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

Page 85: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

66

6) Tingkat pemanfaatan pelayanan koperasi oleh anggota (bobot = 3)

Tingkat pemanfaatan pelayanan koperasi diukur dengan rumus:

∑ Anggota yang dilayanix 100%∑ Seluruh anggota

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Tingkat pemanfaatan pelayanan lebih dari 85% (Nilai 5)B. Tingkat pemanfaatan pelayanan 70%-85% (Nilai 4)C. Tingkat pemanfaatan pelayanan 55%-69% (Nilai 3)D. Tingkat pemanfaatan pelayanan 40%-54% (Nilai 2)E. Tingkat pemanfaatan pelayanan kurang dari 40% (Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

7) Pola pengkaderan (bobot = 3)

Terdapat tiga item penilaian dengan pilihan penilaian 1 dan 0. Skor

maksimal, jika semua item penilaian dinilai sempurna (ya) adalah 3

(3x1) dan skor minimal, jika semua jawaban bernilai tidak sempurna

(tidak) adalah 0 (3x0). Penilaian yang diberikan adalah:

A. Skor yang diperoleh= 3, dan jumlah kaderyang menjadi pengurus separuh atau lebih

(Nilai 5)

B. Skor yang diperoleh= 3, tanpa ada informasijumlah kader yang menjadi pengurus

(Nilai 4)

C. Skor yang diperoleh= 2 (Nilai 3)D. Skor yang diperoleh= 1 (Nilai 2)E. Skor yang diperoleh= 0 (Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

d. Orientasi Kepada Pelayanan Anggota

Orientasi kepada pelayanan anggota adalah bentuk penilaian kinerja

koperasi berdasarkan indikator pendidikan dan pelatihan anggota,

keterkaitan antara usaha koperasi dengan kepentingan anggota, dan

transaksi usaha koperasi dengan usaha/kepentingan anggota.

Page 86: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

67

1) Pendidikan dan pelatihan anggota

Pendidikan dan pelatihan dilihat dari model pelaksanaan, banyaknya

jenis pendidikan dan pelatihan serta banyaknya jumlah anggota yang

sudah mengikuti.

a) Model pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (bobot = 2)

A. Tertuang dalam program dan dilaksanakanSepenuhnya

(Nilai 5)

B. Tertuang dalam program dan dilaksanakansebagian

(Nilai 4)

C. Tidak tertuang dalam program, namundilaksanakan

(Nilai 3)

D. Tertuang dalam program, namun tidakmelaksanakan

(Nilai 2)

E. Tidak pernah ada dalam program dan tidakpernah melaksanakan

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

b) Banyaknya jenis pendidikan dan pelatihan yang pernah dilakukan

dalam satu tahun terakhir (bobot = 2)

A. Lima atau lebih jenis program pendidikan danPelatihan

(Nilai 5)

B. Empat jenis program pendidikan dan pelatihan (Nilai 4)C. Tiga jenis program pendidikan dan pelatihan (Nilai 3)D. Satu atau dua jenis program pendidikan dan

pelatihan(Nilai 2)

E. Tidak pernah menjalankan programpendidikan dan pelatihan apapun

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

c) Rasio anggota yang pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan

(bobot = 2), dapat diukur menggunakan rumus:

∑ Anggota yang sudah menjalani pendidikan dan pelatihan x 100%∑ Seluruh anggota

Page 87: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

68

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Rasio anggota yang mengikuti pendidikan danpelatihan > 80%, atau “sangat tinggi”

(Nilai 5)

B. Rasio anggota yang mengikuti pendidikan danpelatihan 60%-80%, atau “tinggi”

(Nilai 4)

C. Rasio anggota yang mengikuti pendidikan danpelatihan 40%-59%, atau “cukup tinggi”

(Nilai 3)

D. Rasio anggota yang mengikuti pendidikan danpelatihan 20%-39%, atau “rendah”

(Nilai 2)

E. Rasio anggota yang mengikuti pendidikan danpelatihan < 20%, atau “sangat rendah”

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

2) Keterkaitan usaha koperasi dengan kepentingan anggota (bobot = 7)

Usaha koperasi yang terkait dengan kepentingan anggota adalah unit

usaha yang dilakukan anggota yang berkesesuaian dengan usaha

koperasi. Rasio ini dapat diukur menggunakan rumus:

∑ Usaha koperasi yang terkait dengan anggota x 100%∑ Usaha koperasi seluruhnya

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Rasio keterkaitan usaha koperasi dengan anggota> 80%

(Nilai 5)

B. Rasio keterkaitan usaha koperasi dengan anggota61%-80%

(Nilai 4)

C. Rasio keterkaitan usaha koperasi dengan anggota41%-60%

(Nilai 3)

D. Rasio keterkaitan usaha koperasi dengan anggota21%-40%

(Nilai 2)

E. Rasio keterkaitan usaha koperasi dengan anggota< 21%

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

3) Transaksi usaha koperasi dengan usaha anggota (bobot = 7)

Transaski usaha koperasi dengan usaha anggota adalah jumlah

berlangsungnya aktivitas bisnis antara usaha koperasi dengan usaha

Page 88: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

69

anggota yang memanfaatkan layanan produk atau jasa yang

diberikan oleh koperasi. Rasio transaksi usaha koperasi dengan

usaha anggota dapat diukur dengan rumus:

∑ Transaksi anggota dengan koperasi x 100%∑ Transaksi seluruhnya

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Rasio transaksi usaha koperasi dengan usahaanggota > 80%

(Nilai 5)

B. Rasio transaksi usaha koperasi dengan usahaanggota 61%-80%

(Nilai 4)

C. Rasio transaksi usaha koperasi dengan usahaanggota 41%-60%

(Nilai 3)

D. Rasio transaksi usaha koperasi dengan usahaanggota 21%-40%

(Nilai 2)

E. Rasio transaksi usaha koperasi dengan usahaanggota < 21%

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

e. Pelayanan terhadap Masyarakat

Pelayanan terhadap masyarakat adalah bentuk penilaian kinerja

koperasi yang diukur menggunakan indikator pelayanan usaha koperasi

yang dinikmati masyarakat non-anggota, persentase besaran dana yang

disisihkan untuk pelayanan sosial yang dapat dinikmati masyarakat,

kemudahan masyarakat untuk mendapatkan informasi bisnis yang

disebarkan oleh koperasi, dan tanggapan masyarakat sekitar terhadap

keberadaan koperasi.

1) Pelayanan usaha koperasi yang dapat dinikmati masyarakat non-

anggota (bobot = 1), dapat dihitung menggunakan rumus:

∑ Transaksi masyarakat non anggota dengan koperasi x 100%∑ Potensi transaksi seluruhnya

Page 89: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

70

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Rasio pelayanan usaha koperasi yang dapatdinikmati masyarakat non anggota > 20%atau “sangat tinggi”

(Nilai 5)

B. Rasio pelayanan usaha koperasi yang dapatdinikmati masyarakat non anggota16%-20%atau “tinggi”

(Nilai 4)

C. Rasio pelayanan usaha koperasi yang dapatdinikmati masyarakat non anggota 11%-15%atau “cukup”

(Nilai 3)

D. Rasio pelayanan usaha koperasi yang dapatdinikmati masyarakat non anggota 5%-10%atau “rendah”

(Nilai 2)

E. Rasio pelayanan usaha koperasi yang dapatdinikmati masyarakat non anggota < 5%atau “sangat rendah”

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

2) Persentase besaran dana yang disisihkan untuk pelayanan sosial yang

dapat dinikmati masyarakat (bobot = 1), dapat dihitung dengan

rumus:

∑ Dana untuk pelayanan sosial x 100%∑ Anggaran belanja

Penilaian yang diberikan adalah

A. Persentase besaran dana yang disisihkan untukpelayanan sosial yang dapat dinikmati masyarakatlebih dari 5%

(Nilai 5)

B. Persentase besaran dana yang disisihkan untukpelayanan sosial yang dapat dinikmati masyarakat4%-5%

(Nilai 4)

C. Persentase besaran dana yang disisihkan untukpelayanan sosial yang dapat dinikmati masyarakat2%-3%

(Nilai 3)

D. Persentase besaran dana yang disisihkan untukpelayanan sosial yang dapat dinikmati masyarakatsampai dengan 1%

(Nilai 2)

E. Tidak ada besaran dana yang disisihkan untukpelayanan sosial yang dapat dinikmati masyarakat

(Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

Page 90: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

71

3) Kemudahan masyarakat untuk mendapatkan informasi bisnis yang

disebarkan oleh koperasi (bobot= 1), dapat dihitung dengan rumus:

∑ Informasi bisnis yang disebarkan oleh koperasi x 100%∑ Informasi bisnis yang dimiliki koperasi seluruhnya

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Tingkat sebaran mencapai > 80% (Nilai 5)B. Tingkat sebaran mencapai 60%-80% (Nilai 4)C. Tingkat sebaran mencapai 40%-59% (Nilai 3)D. Tingkat sebaran mencapai 20%-39% (Nilai 2)E. Tingkat sebaran mencapai < 20% (Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

4) Tanggapan masyarakat terhadap keberadaan koperasi (bobot = 1)

Tanggapan masyarakat merupakan respon masyarakat dengan adanya

koperasi di lingkungan masyarakat. Penilaian yang diberikan adalah:

A. Sangat baik (Nilai 5)B. Baik (Nilai 4)C. Cukup baik (Nilai 3)D. Kurang baik (Nilai 2)E. Tidak baik (Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

Kementerian Negara Koperasi dan UKM RI (2007) menetapkan penilaian

kinerja koperasi sebagai badan usaha ke dalam lima kategori yaitu:

a) Koperasi dengan kualifikasi “sangat berkualitas” dengan jumlah

penilaian 366-435.

b) Koperasi dengan kualifikasi “berkualitas” dengan jumlah penilaian

296-365.

c) Koperasi dengan kualifikasi “cukup berkualitas” dengan jumlah

penilaian 227-295.

Page 91: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

72

d) Koperasi dengan kualifikasi “kurang berkualitas” dengan jumlah

penilaian 157-226.

e) Koperasi dengan kualifikasi “tidak berkualitas” dengan jumlah

penilaian 87-156.

2. Kontribusi Koperasi terhadap Pembangunan

Kontribusi koperasi terhadap pembangunan terdiri dari tiga indikator yaitu

ketaatan koperasi dalam membayar pajak, pertumbahan penyerapan tenaga

kerja oleh koperasi, dan tingkat upah karyawan koperasi.

a. Ketaatan Koperasi dalam Membayar Pajak

Ketaatan membayar pajak adalah kemampuan koperasi untuk mentaati

aturan dalam pembayaran pajak. Standar ketaatan koperasi dalam

membayar pajak dapat dilihat melalui kontribusinya dalam membayar

pajak pada lima tahun terakhir. Penilaian yang diberikan adalah:

A. Membayar, lebih cepat dari waktu yang ditentukan (Nilai 5)B. Membayar, sesuai dengan waktu yang ditentukan (Nilai 4)C. Membayar, terlambat sampai seminggu dari waktu

yang ditentukan(Nilai 3)

D. Membayar, terlambat lebih dari seminggu dari waktuyang ditentukan

(Nilai 2)

E. Tidak membayar pajak pada tahun ini (Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

b. Rasio Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja

Rasio pertumbuhan penyerapan tenaga kerja menggambarkan seberapa

besar koperasi berperan dalam penyerapan tenaga kerja di wilayah kerja

koperasi dengan membandingkan antara jumlah tenaga kerja tahun ini

Page 92: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

73

dengan jumlah tenaga kerja tahun lalu. Rasio pertumbuhan penyerapan

tenaga kerja dapat dihitung dengan rumus:

Rasio pertumbuhan TK =∑ TK tahun ini - ∑ TK tahun lalu

x 100%∑ TK tahun lalu

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Rasio penyerapan TK Koperasi > 15,0% (Nilai 5)B. Rasio penyerapan TK Koperasi 10,0% -14,9% (Nilai 4)C. Rasio penyerapan TK Koperasi 5,0% - 9,9% (Nilai 3)D. Rasio penyerapan TK Koperasi 0,1% - 4,9% (Nilai 2)E. Tidak ada penyerapan TK Koperasi (Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

c. Rasio Tingkat Upah Karyawan

Rasio ini menggambarkan perbandingan antara upah karyawan rata-rata

terhadap upah minimum yang berlaku, dapat dihitung dengan rumus:

Rasio tingkat upah TK =Besar upah TK rata-rata

x 100%Besar upah minimum yang berlaku

Penilaian yang diberikan adalah:

A. Rasio tingkat upah karyawan mencapai di atas 200% (Nilai 5)B. Rasio tingkat upah karyawan mencapai 151%-200% (Nilai 4)C. Rasio tingkat upah karyawan mencapai 101%-150% (Nilai 3)D. Rasio tingkat upah karyawan mencapai 81%-100% (Nilai 2)E. Rasio tingkat upah karyawan sampai dengan 80% (Nilai 1)

Sumber : Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI, 2007

Kementerian Negara Koperasi dan UKM RI (2007) menetapkan penilaian

kontribusi koperasi terhadap pembangunan ke dalam lima kategori yaitu :

a) Koperasi dengan kualifikasi “sangat berkontribusi”, jumlah penilaian

13-15.

b) Koperasi dengan kualifikasi “berkontribusi”, jumlah penilaian 10-12.

Page 93: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

74

c) Koperasi dengan kualifikasi “cukup berkontribusi”, jumlah penilaian

7-9.

d) Koperasi dengan kualifikasi “kurang berkontribusi”, jumlah penilaian

4-6.

e) Koperasi dengan kualifikasi “tidak berkontribusi”, jumlah penilaian

0-3.

3. Manfaat Koperasi Bagi Anggota

Manfaat koperasi bagi anggota terbagi menjadi dua yaitu manfaat ekonomi

dan non ekonomi koperasi. Manfaat ekonomi merupakan manfaat yang

diperoleh anggota dalam bentuk uang. Manfaat non ekonomi merupakan

manfaat yang diperoleh anggota bukan dalam bentuk uang.

a. Manfaat Ekonomi Koperasi

Manfaat ekonomi koperasi (MEK) dibagi menjadi MEK tunai dan

MEK diperhitungkan. MEK tunai diperoleh dari SHU dan tunjangan

anggota. MEK diperhitungkan diperoleh dari selisih harga beli, selisih

harga jual dan selisih bunga kredit di koperasi dan di luar koperasi.

MEK tunai = jumlah SHU anggota (Rp/tahun) + jumlah

tunjangan anggota (Rp/tahun)

MEK diperhitungkan = selisih harga beli (Rp/tahun) + selisih harga

jual (Rp/tahun) + selisih bunga kredit

(Rp/tahun) di koperasi dan di luar koperasi

Total MEK = MEK tunai (Rp/tahun) + MEK diperhitungkan

(Rp/tahun)

Page 94: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

75

b. Manfaat Non Ekonomi Koperasi

Manfaat non ekonomi yang diberikan oleh koperasi yakni adanya

kepuasan yang dirasakan oleh anggota koperasi terhadap kualitas

pelayanan koperasi dan pemenuhan kebutuhan anggota.

1) Kualitas Pelayanan Koperasi

Kepuasan seseorang dapat terpenuhi jika harapan konsumen

terhadap kualitas pelayanan terpenuhi yang dilihat melalui lima

aspek (Ratminto dan Winarsih, 2009) yaitu:

a) Tangibles adalah penampakan fisik dari keadaan yang ada

dikoperasi. Indikator yang digunakan antara lain kondisi

prasarana dan sarana kantor koperasi, fasilitas penunjang, dan

dukungan petugas pelayanan.

b) Reliability adalah kemampuan memberikan layanan dengan

segera, akurat, dan memuaskan. Indikator yang digunakan

meliputi kecepatan, ketepatan, kemampuan, dan kesigapan

pelayanan.

c) Responsiveness adalah kerelaan untuk menolong konsumen dan

menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas. Indikator yang

digunakan meliputi ketanggapan petugas pelayanan dan

kemampuan dalam memberikan informasi.

d) Assurance adalah kemampuan pengurus dalam memberikan

kepercayaan kepada pelanggan. Indikator yang digunakan

meliputi kesopanan dalam pelayanan, pemahaman, dan

pengetahuan petugas pelayanan.

Page 95: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

76

e) Emphaty adalah prilaku atau perhatian pribadi yang diberikan

oleh pengurus kepada pelanggan. Indikator yang digunakan

meliputi perhatian petugas pelayanan dalam melayani dan akses

terhadap petugas pelayanan.

2) Hierarki Kebutuhan Maslow

Kepuasan anggota koperasi juga dapat dilihat melalui pemenuhan

kebutuhan anggota koperasi menurut hierarki kebutuhan Maslow

yaitu:

a) Physiological needs yaitu kebutuhan yang paling dasar untuk

mempertahankan kelangsungan hidup. Indikator yang digunakan

yakni kebutuhan akan pangan, sandang, papan dan lainnya.

b) Safety and security needs yaitu kebutuhan untuk keamanan dari

ancaman atau jaminan lingkungan fisik. Indikator yang

digunakan yakni kebutuhan akan keamanan dan keselamatan.

c) Affiliation or acceptance needs yaitu kebutuhan untuk saling

berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain. Indikator yang

digunakan yakni kebutuhan akan perasaan diterima, dihormati,

perasaan maju dan ikut serta.

d) Esteem or status needs yaitu kebutuhan yang berhubungan

dengan keinginan menerima penghargaan dari orang lain.

Indikator yang digunakan yakni kebutuhan akan penghargaan diri.

e) Self actualization yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan apa

yang diinginkan berdasarkan kemampuan dan keterampilan.

Indikator yang digunakan yakni kebutuhan akan aktualisasi diri.

Page 96: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

77

Penentuan tingkat kepuasan anggota diukur dengan menggunakan

seperangkat pertanyaan yang bersifat tertutup dengan skala Likert.

Skala Likert merupakan alat untuk mengukur sikap dan pendapat

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,

1999). Pertanyaan tertutup tersebut memiliki lima alternatif jawaban,

yaitu :

a. Jawaban sangat memuaskan diberi skor 5

b. Jawaban memuaskan diberi skor 4

c. Jawaban cukup memuaskan diberi skor 3

d. Jawaban kurang memuaskan diberi skor 2

e. Jawaban tidak memuaskan diberi skor 1

Seperangkat pertanyaan tersebut digunakan untuk menilai manfaat non

ekonomi berupa kepuasan yang dirasakan anggota atas pelayanan dari

aspek tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty.

Kepuasan yang dirasakan oleh anggota juga dinilai dari pemenuhan

kebutuhan anggota menurut hierarki kebutuhan Maslow yaitu

physiological needs, safety and security needs, affiliation or acceptance

needs, esteem or status needs, dan self actualization. Seperangkat

pertanyaan (kuesioner) agar mampu menggambarkan kepuasan anggota

koperasi, maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas

kuesioner terhadap 30 responden sehingga kuesioner menjadi alat ukur

yang baik. Pengukuran dengan jumlah sebanyak 30 responden ini

dilaukukan agar distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva

normal (Azwar, 2008).

Page 97: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

78

a) Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas menunjukkan keabsahan, artinya apakah butir-butir

pertanyaan alat ukur secara tepat mengukur apa yang ingin diukur.

Uji validitas dilakukan dengan melihat nilai corrected item total

correlation. Nilai validitas dapat diketahui dengan mencari r hitung

dan dibandingkan dengan r tabel (r hitung > r tabel). Nilai validitas

dapat dikatakan baik jika korelasi antara corrected item dengan total

bernilai diatas 0,2. Apabila nilai korelasi antarcorrected item dengan

total lebih dari 0,2 maka butir-butir tersebut dikatakan valid (Sufren

dan Natanael, 2013).

Uji reliabilitas merupakan tindakan pengujian terhadap kuisoner

penelitian untuk mengetahui dapat diandalkan (reliable) atau tidak

dapat diandalkannya suatu kuisoner penelitian. Jika hasilnya dapat

diandalkan maka penelitian dapat dilanjutkan dan jika hasilnya tidak

dapat diandalkan maka kuisioner perlu diperbaiki. Suatu kuesioner

dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan

konsisten dari waktu ke waktu. Butir pertanyaan dinyatakan reliabel

jika nilai Cronbach’s Alpha yang didapat lebih dari 0,6 (Sufren dan

Natanael, 2013).

Berikut hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner terhadap kualitas

pelayanan koperasi disajikan pada Tabel 6 dan terhadap pemenuhan

kebutuhan anggota koperasi disajikan pada Tabel 7.

Page 98: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

79

Tabel 6. Hasil uji validitas dan reliabilitas kepuasan anggota padakualitas pelayanan KUD Mina Teluk Semangka

Butir PertanyaanDiharapkan Dirasakan

CorrectedItem

KetCronbach's

AlphaCorrected

ItemKet

Cronbach'sAlpha

Tangibles 1 .376 Valid .937 .432 Valid .915Tangibles 2 .495 Valid .935 .407 Valid .915Tangibles 3 .497 Valid .935 .393 Valid .916Tangibles 4 .542 Valid .935 .284 Valid .917Tangibles 5 .609 Valid .934 .340 Valid .916Tangibles 6 .512 Valid .935 .554 Valid .913Tangibles 7 .648 Valid .934 .496 Valid .915Tangibles 8 .634 Valid .934 .712 Valid .911Tangibles 9 .551 Valid .935 .552 Valid .914Tangibles 10 .553 Valid .935 .547 Valid .914Reliability 1 .653 Valid .933 .368 Valid .916Reliability 2 .536 Valid .935 .311 Valid .917Reliability 3 .697 Valid .934 .361 Valid .916Reliability 4 .601 Valid .934 .479 Valid .915Reliability 5 .659 Valid .935 .505 Valid .914Reliability 6 .553 Valid .935 .440 Valid .915Reliability 7 .463 Valid .936 .566 Valid .913Reliability 8 .670 Valid .935 .586 Valid .914Reliability 9 .609 Valid .934 .426 Valid .915Reliability 10 .540 Valid .935 .259 Valid .917Responsiveness 1 .439 Valid .936 .279 Valid .917Responsiveness 2 .525 Valid .936 .624 Valid .912Responsiveness 3 .508 Valid .935 .584 Valid .913Responsiveness 4 .683 Valid .933 .878 Valid .909Responsiveness 5 .401 Valid .936 .492 Valid .915Assurance 1 .735 Valid .932 .220 Valid .918Assurance 2 .465 Valid .935 .577 Valid .913Assurance 3 .484 Valid .935 .475 Valid .915Assurance 4 .412 Valid .936 .246 Valid .918Emphaty 1 .547 Valid .935 .584 Valid .913Emphaty 2 .591 Valid .934 .651 Valid .912Emphaty 3 .541 Valid .935 .642 Valid .912Emphaty 4 .603 Valid .934 .547 Valid .914

Tabel 7. Hasil uji validitas dan reliabilitas kepuasan anggota padapemenuhan kebutuhan anggota KUD Mina Teluk Semangka

Butir Pertanyaan(1)

Diharapkan DirasakanCorrected

Item(2)

Ket(3)

Cronbach'sAlpha

(4)

CorrectedItem(5)

Ket(6)

Cronbach'sAlpha

(7)Physiological 1 .618 Valid .899 .641 Valid .845Physiological 2 .595 Valid .900 .306 Valid .857Physiological 3 .534 Valid .902 .266 Valid .859Physiological 4 .385 Valid .906 .433 Valid .853Physiological 5 .503 Valid .903 .325 Valid .857Physiological 6 .555 Valid .901 .524 Valid .851Physiological 7 .579 Valid .900 .514 Valid .850Safety 1 .566 Valid .901 .631 Valid .845Safety 2 .439 Valid .904 .414 Valid .857Safety 3 .739 Valid .895 .487 Valid .852

Page 99: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

80

Tabel 7. (Lanjutan)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)Safety 4 .480 Valid .902 .454 Valid .853Affiliation 1 .433 Valid .903 .403 Valid .854Affiliation 2 .501 Valid .902 .300 Valid .857Affiliation 3 .586 Valid .900 .321 Valid .857Affiliation 4 .588 Valid .900 .449 Valid .853Affiliation 5 .530 Valid .902 .280 Valid .858Affiliation 6 .497 Valid .902 .386 Valid .855Esteem 1 .478 Valid .903 .459 Valid .853Esteem 2 .428 Valid .903 .624 Valid .845Actualization 1 .628 Valid .901 .322 Valid .857Actualization 2 .565 Valid .900 .340 Valid .856Actualization 3 .603 Valid .901 .631 Valid .845

Berdasarkan Tabel 6 dan Tabel 7, hasil pengujian menunjukkan

bahwa semua item pertanyaan valid dengan nilai Corrected Item tiap

item > 0,2 dan reliabel dengan nilai Cronbach’s Alpha > 0,6. Hal ini

menunjukkan bahwa kuesioner tersebut dapat digunakan untuk

mengukur kepuasan anggota KUD Mina Teluk Semangka terhadap

kualitas pelayanan koperasi dan terpenuhinya kebutuhan anggota.

b) Analisis Customer Satisfaction Index (CSI)

CSI merupakan analisis kuantitatif berupa presentase pelanggan

yang senang dalam suatu survei kepuasan pelanggan. Metode CSI

diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan secara

keseluruhan dengan memperhatikan tingkat kepentingan dari aspek-

aspek produk atau jasa. Analisis CSI mengaitkan antara tingkat

kepentingan (importance) suatu atribut yang dimiliki objek tertentu

dengan kinerja (performance) yang dirasakan pelanggan (Supranto,

2006).

CSI =T

x 100%5 (Y)

Page 100: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

81

Keterangan :

CSI = Custumer Satisfaction IndexT = Total seluruh skor (S)Y = Total seluruh nilai harapan (I)5 = Nilai maksimum yang digunakan dalam skala pengukuran

Nilai maksimum untuk menentukan tingkat kepuasan pelanggan

pada analisis CSI sebesar 100%. Tingkat kepuasan pelanggan pada

analisis CSI dibagi menjadi lima kategori yaitu nilai CSI 0% - 34%

menandakan pelanggan tidak puas terhadap pelayanan, nilai CSI

35% - 50% menandakan pelanggan kurang puas terhadap pelayanan,

nilai CSI 51% - 65% menandakan pelanggan merasa cukup puas

terhadap pelayanan, nilai CSI 66% - 80% menandakan pelanggan

puas terhadap pelayanan, dan nilai CSI 81% - 100% menandakan

pelanggan merasa sangat puas terhadap pelayanan.

c) Metode Importance Performance Analysis (IPA)

Metode IPA merupakan metode analisis yang memperlihatkan

atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Metode

IPA akan menunjukan atribut-atribut yang perlu ditingkatkan

ataupun dikurangi untuk menjaga kepuasan konsumen. Metode

IPA mengaitkan kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat

kinerja dengan kualitas dari masing-masing atribut. Metode IPA

dilakukan melalui beberapa tahapan (Supranto, 2006), yaitu:

(1) Tingkat Kesesuaian

Tki =Xi

x 100%Yi

Page 101: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

82

Keterangan:Tki = Tingkat kesesuaianXi = Skor penilaian kinerja koperasiYi = Skor penilaian harapan anggota koperasi

(2) Rata-rata kinerja dan harapan seluruh anggota koperasi

X =∑Xi

Y =∑Yi

N N

Keterangan:X = Skor rata-rata tingkat kinerjaY = Skor rata-rata tingkat harapan

∑Xi = Jumlah skor tingkat kinerja

∑Yi = Jumlah skor tingkat harapann = Jumlah responden

(3) Rata-rata kinerja dan harapan seluruh atribut

Hubungan antara tingkat kinerja dan tingkat kepentingan

ditentukan dengan menggunakan diagram kartesius. Diagram

kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian

yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus

pada titik-titik (x,y) yang diperoleh dengan rumus:

X =∑ 1

Y =∑ 1

K k

Keterangan:X = Skor rata-rata seluruh tingkat kinerjaY = Skor rata-rata seluruh tingkat harapank = Banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan

Setelah dilakukan perhitungan, kemudian nilai-nilai tersebut

diplotkan ke dalam diagram kartesius. Kuadran pada diagram

kartesius dibedakan menjadi empat, yaitu kuadran I, kuadran II,

kuadran III, dan kuadran IV yang disajikan pada Gambar 4.

Page 102: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

83

Gambar 4. Diagram kartesius

Keterangan:

(a) Prioritas utama (Kuadran I), menunjukkan aspek tertentu

dipentingkan oleh anggota dan koperasi mempunyai kinerja

buruk dalam aspek tersebut. Artinya, koperasi harus berupaya

meningkatkan kinerja dalam aspek–aspek tersebut.

(b) Pertahankan prestasi (Kuadran II), menunjukkan aspek yang

dianggap sangat penting dan sangat memuaskan mempunyai

kinerja baik dalam aspek tersebut. Artinya, koperasi harus

mempertahankan kinerja dalam aspek–aspek tersebut.

(c) Prioritas rendah (Kuadran III), menunjukkan beberapa aspek

yang tidak terlalu dipentingkan oleh anggota dan koperasi

mempunyai kinerja buruk dalam aspek tersebut. Artinya,

koperasi bisa mengabaikan aspek-aspek tersebut.

(d) Berlebihan (Kuadran IV), menunjukkan aspek tertentu tidak

terlalu dipentingkan oleh anggota tetapi koperasi mempunyai

kinerja baik dalam aspek tersebut. Artinya, koperasi tidak

perlu memberi prioritas utama pada aspek–aspek tersebut.

Y(Importance)

X(Performance)

Kuadran I(Prioritas Utama)

Kuadran III(Prioritas Rendah)

Kuadran II(Pertahankan Prestasi)

Kuadran IV(Berlebihan)

Page 103: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus

1. Keadaan Geografis

Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang

merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Lampung Selatan. Kabupaten

Tanggamus dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1997

tanggal 3 Januari 1997 dan diresmikan pada tanggal 21 Maret 1997

menjadi salah satu dari 11 kabupaten di Provinsi Lampung. Kabupaten

Tanggamus memiliki luas wilayah sebesar 4.654,96 km2 yang terdiri dari

wilayah daratan dengan luas sebesar 2.855,46 km² dan wilayah laut

dengan luas sebesar 1.799,50 km2. Kabupaten Tanggamus terdiri dari 20

kecamatan dengan ibu kota yaitu Kota Agung (BPS Kabupaten

Tanggamus, 2016).

Secara geografis, Kabupaten Tanggamus terletak pada posisi 104°18’-

105°12’ Bujur Timur dan antara 5°05’-5°56’ Lintang Selatan. Batas-batas

wilayah administratif Kabupaten Tanggamus adalah sebagai berikut:

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat dan

Kabupaten Lampung Tengah.

b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia.

Page 104: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

85

c) Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat.

d) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pringsewu.

2. Keadaan Iklim

Kabupaten Tanggamus merupakan daerah beriklim tropis, dengan curah

hujan rata-rata 161,7 mm/bulan dan rata-rata jumlah hari hujan 15 hari per

bulan. Kabupaten Tanggamus memiliki topografi wilayah darat bervariasi

antara dataran rendah dan dataran tinggi, yang sebagian merupakan daerah

berbukit sampai bergunung sekitar 40 persen dari seluruh wilayah dengan

ketinggian 0 sampai dengan 2.115 meter dari permukaan laut. Oleh karena

itu, Kabupaten Tanggamus adalah wilayah yang memiliki suhu udara

sedang dengan temperatur suhu berselang antara 21,3oC sampai 33,0oC

(BPS Kabupaten Tanggamus, 2016).

3. Keadaan Demografi

Berdasarkan data pada tahun 2015, penduduk Kabupaten Tanggamus

mencapai 567.172 jiwa yang terdiri dari 295.869 jiwa penduduk laki-laki

dan 271.303 jiwa penduduk perempuan. Tingkat kepadatan penduduk di

Kabupaten Tanggamus mencapai 199 jiwa/km2 dengan luas wilayah

sebesar 4.654,96 km2. Kecamatan Pugung merupakan kecamatan dengan

jumlah penduduk tertinggi yakni mencapai 53.182 jiwa, sedangkan

kecamatan dengan jumlah penduduk terendah adalah Kecamatan

Kelumbayan Barat dengan jumlah penduduk 13.668 jiwa (BPS Kabupaten

Tanggamus, 2016).

Page 105: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

86

4. Potensi Wilayah

Kabupaten Tanggamus dengan luas 4.654,96 km2 memiliki potensi pada

bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,dan pariwisata yang

masih terbuka untuk dikembangkan. Pertanian merupakan sektor terbesar

penyumbang perekonomian di Kabupaten Tanggamus mulai dari pertanian

tanaman pangan, buah-buahan, perkebunan, dan kehutanan. Produktivitas

tanaman padi pada tahun 2015 rata-rata mencapai 5,4 ton/ha. Pada tahun

2015 Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu daerah sentra buah

durian dan salak dengan produksi rata-rata yaitu 69.570 ton dan 44.414

ton. Produksi komoditas perkebunan terbesar pada tahun 2015 adalah kopi

dengan produksi terbesar yaitu 27.581 ton oleh Kecamatan Pulau

Panggung.

Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Provinsi

Lampung yang berpotensi dalam pengembangan sektor perikanan.

Kabupaten Tanggamus dengan wilayah laut yang cukup luas membuat

sebagian masyarakat bekerja di sektor perikanan khususnya perikanan laut.

Jumlah rumah tangga atau perusahaan perikanan laut di Kabupaten

Tanggamus pada tahun 2015 sebanyak 5.604 rumah tangga. Kecamatan

Kota Agung merupakan salah satu kecamatan yang strategis dalam upaya

pengembangan sektor perikanan. Kecamatan Kota Agung berbatasan

langsung dengan Teluk Semangka sebagai daerah pelabuhan antar pulau

dan tempat pendaratan ikan, sehingga akses penduduk dalam melakukan

aktivitas di bidang perikanan menjadi lebih mudah. Pada tahun 2015

Page 106: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

87

Kecamatan Kota Agung menjadi daerah dengan tingkat produksi

perikanan laut tertinggi di Kaputen Tanggamus yaitu sebesar 5.634

ton/tahun (BPS Kabupaten Tanggmus, 2016).

B. Keadaan Umum Kecamatan Kota Agung

1. Keadaan Geografis

Kota Agung adalah sebuah kecamatan yang menjadi pusat pemerintahan

di Kabupaten Tanggamus. Kota Agung terletak di bawah kaki Gunung

Tanggamus dan di sisi pantai Teluk Semangka. Secara geografis

Kecamatan Kota Agung terletak pada posisi 104o18’-105o12’ Bujur Timur

dan 5o05’-5o56’ Lintang Selatan. Kecamatan Kota Agung dengan luas

wilayah sebesar 10.130 ha terbagi menjadi tiga kelurahan yaitu Kelurahan

Baros, Kelurahan Pasar Madang, dan Kelurahan Kuripan. Kecamatan

Kota Agung juga terbagi menjadi sepuluh pekon yaitu Pekon Kedamaian,

Pekon Kelungu, Pekon Kota Agung, Pekon Kusa, Pekon Negri Ratu,

Pekon Penanggungan, Pekon Pardasuka, Pekon Teratas, Pekon Terbaya

dan Pekon Terdana. Batas-batas wilayah administratif Kecamatan Kota

Agung adalah sebagai berikut:

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Gunung Tanggamus.

b) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Wonosobo.

c) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Gisting.

d) Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Semangka.

Page 107: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

88

2. Keadaan Iklim

Kecamatan Kota Agung merupakan daerah beriklim tropis dengan curah

hujan rata-rata 160,08 sampai dengan 168,66 mm/bulan dan rata-rata

jumlah hari hujan 10 hari/bulan. Kecamatan Kota Agung terdiri atas

wilayah perbukitan, dataran rendah dan pesisir pantai dengan suhu rata-

rata 28oC–30oC. Daerah Kecamatan Kota Agung rata-rata memiliki

tekanan udara minimal sebesar 980,64 Nbs dan tekanan udara maksimal

sebesar 1.023,26 Nbs dengan tingkat kelembapan 30 persen sampai

dengan 80 persen (Pemerintah Kabupaten Tanggamus, 2016).

3. Keadaan Demografi

Penduduk Kecamatan Kota Agung terdiri dari penduduk asli (Lampung)

dan penduduk pendatang dari luar daerah seperti Sunda, Jawa, Bali,

Madura, Palembang, dan Bengkulu. Jumlah kepala keluarga di wilayah

Kecamatan berjumlah 3.498 KK dengan jumlah penduduk sebanyak

29.749 jiwa. Berdasarkan pekerjaan, 50 persen penduduk Kecamatan Kota

Agung adalah nelayan, 35 persen adalah petani dan sisanya sebesar 15

persen adalah buruh, pedagang, dan pegawai negeri sipil (Pemerintah

Kabupaten Tanggamus, 2016).

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan pendukung kegiatan yang dilakukan oleh

masyarakat yang berlangsung setiap harinya. Sarana dan prasarana yang

terdapat di Kecamatan Kota Agung terdiri dari sarana dan prasarana

Page 108: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

89

perhubungan, pemerintahan, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sosial.

Sarana dan prasarana pada Kecamatan Kota Agung dapat dilihat pada

Tabel 8.

Tabel 8. Sarana dan prasarana di Kecamatan Kota Agung tahun 2016

Sarana/Prasarana Jenis Jumlah (Unit)Perhubungan Terminal 1

Kantor Pos 1Kantor Telkom 1Kantor PLN 1

Pemerintahan Balai Pekon 22Kantor Kelurahan 3Kantor Kecamatan 1Kantor Polisi 1

Ekonomi Pasar 1Bank 2Koperasi 3

Pendidikan TK 8SD 25SMP 6SMA 3

Sosial Masjid 30Gereja 2Vihara 1

Kesehatan Puskesmas 3Poliklinik 5

Total 120

Sumber : Pemerintah Kabupaten Tanggamus, 2016

Berdasarkan jumlah sarana yang tertera pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa

sarana umum yang terdapat di Kecamatan Kota Agung sudah memadai

untuk melayani penduduknya, dengan total sarana perhubungan sebanyak

4 unit, sarana pemerintahan sebanyak 28 unit, sarana ekonomi sebanyak 6

unit, sarana pendidikan sebanyak 42 unit, sarana sosial sebanyak 33 unit,

dan sarana kesehatan sebanyak 8 unit. Penduduk di Kecamatan Kota

Agung dianggap sudah menerima fasilitas sarana pendidikan karena

Page 109: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

90

Kecamatan Kota Agung sudah memiliki sarana di setiap jenjang

pendidikan. Sarana kesehatan yang dimiliki oleh Kecamatan Kota Agung

dianggap sudah memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,

sehingga masyarakat tidak perlu mencari ke tempat lain untuk memperoleh

sarana kesehatan. Sarana perhubungan yang dimiliki Kecamatan Kota

Agung juga sudah memadai, sehingga memudahkan masyarakat untuk

mengirim dan menerima barang atau beberapa hal lainnya terkait

kebutuhan masyarakat.

Di Kecamatan Kota Agung terdapat dua unit bank dan tiga unit koperasi.

Sarana ekonomi tersebut digunakan masyarakat dalam hal simpan pinjam.

Masyarakat Kecamatan Kota Agung dapat dengan mudah melakukan

proses peminjaman modal jika masyarakat bergabung menjadi suatu

anggota dalam koperasi. Setiap anggota koperasi dapat melakukan

penyimpanan dengan bunga yang ditentukan oleh koperasi dan anggota

juga berhak untuk melakukan peminjaman dengan bunga yang lebih

rendah dibandingkan jika meminjam di bank. Di sisi lain, keberadaan

koperasi juga dapat membantu masyarakat untuk memperoleh kebutuhan

pokok melalui unit usaha warung serba ada (WASERDA) dengan harga

yang lebih murah dibandingkan di kios atau toko-toko lainnya.

Kecamatan Kota Agung juga memiliki satu unit pasar, yaitu Pasar Madang

Kota Agung, yang merupakan tempat penjualan hasil penangkapan ikan

oleh nelayan. Pasar Madang Kota Agung digunakan nelayan anggota

koperasi untuk memasarkan produknya melalui sistem lelang pada unit

Page 110: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

91

usaha pelelangan ikan (TPI) yang dimiliki oleh Koperasi Unit Desa (KUD)

Mina Teluk Semangka. Ketersediaan pasar mempermudah nelayan dalam

memasarkan hasilnya karena mereka tidak perlu mencari tempat lain

dalam hal pemasaran hasil penangkapan ikan. Berdasarkan data jumlah

sarana umum yang terdapat di Kecamatan Kota Agung, penduduk di

Kecamatan Kota Agung tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh

pelayanan umum.

5. Potensi Wilayah

Kecamatan Kota Agung merupakan daerah dengan mayoritas mata

pencaharian penduduknya sebagai nelayan. Kecamatan Kota Agung

berbatasan langsung dengan Teluk Semangka, sehingga akses penduduk

dalam melakukan aktivitas di bidang perikanan menjadi lebih mudah.

Wilayah pesisir di Kecamatan Kota Agung memiliki potensi sumberdaya

perikanan yang tinggi, baik untuk pengembangan budidaya perikanan

maupun kegiatan penangkapan ikan.

Saat ini, tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan di Kecamatan Kota

Agung masih belum optimal. Sistem penangkapan ikan oleh nelayan di

Kecamatan Kota Agung masih bersifat terbatas pada perairan pantai.

Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanggamus (2015),

hal tersebut dikarenakan kurangnya pembinaan dari pemerintah dan

kurangnya program yang dikhususkan untuk para nelayan serta belum

dibangunnya sistem informasi yang dapat diakses oleh nelayan dengan

mudah dan cepat.

Page 111: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

92

Teluk Semangka merupakan pelabuhan perikanan yang berada di ujung

Tenggara Pulau Sumatera. Masyarakat nelayan hanya mengandalkan

pengalaman dan kebiasaan dalam menangkap ikan, tanpa didukung oleh

data-data informasi yang akurat mengenai daerah penangkapan ikan yang

potensial. Selain itu, fasilitas armada penangkapan ikan juga masih

terbatas, baik dari ukuran, maupun jumlahnya, sehingga belum dapat

menjangkau daerah penangkapan ikan yang potensial. Hal ini menjadi

kendala bagi pengembangan usaha ikan tangkap karena armada

penangkapan yang digunakan memiliki kapasitas penangkapan yang kecil

dan daya jelajah perairan yang terbatas, sehingga tingkat pemanfaatan

sumberdaya perikanan menjadi terbatas. Untuk itu, dalam proses

pengembangannya dibutuhkan peran pemerintah setempat dan pihak lain

yang terkait, seperti koperasi yang berperan sebagi jasa layanan

pendukung pada pengembangan usaha ikan tangkap.

C. Keadaan Umum Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Teluk Semangka

1. Sejarah Koperasi

Proses pembentukan dan pendirian Koperasi Unit Desa Mina Teluk

Semangka dipelopori oleh lima orang tokoh masyarakat yang membentuk

suatu kelompok nelayan pada tanggal 16 Desember 1968 dengan nama

Koperasi Persatuan Tenaga Nelayan (KOPTN). Pembentukan KOPTN

didasarkan atas keinginan para nelayan yang bertempat di Kelurahan Pasar

Madang untuk memperoleh suatu wadah atau tempat pemasaran hasil

Page 112: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

93

produksi dan penyedia sarana produksi dengan harga yang lebih rendah

dikarenakan harga ikan yang mengalami fluktuasi. Koperasi tersebut

mengalami perkembangan yang baik hingga akhirnya pada tanggal 10

Oktober 1995 dengan badan hukum No. 16/PAD/KWK.7/X/1995, KOPTN

resmi menjadi sebuah koperasi yang disahkan sebagai lembaga formal

dengan nama Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Teluk Semangka dan

dibuktikan dengan surat pengesahan dari Dinas Koperasi, UMK dan

Perindustrian Kabupaten Tanggamus.

Pergantian nama dari KOPTN menjadi KUD Mina Teluk Semangka

terjadi dikarenakan sektor usaha yang dilakukan tidak hanya pada sektor

perikanan saja tetapi juga pada sektor perkebunan dan kehutanan. Oleh

karena itu, dipilih nama KUD Mina Teluk Semangka untuk mewakili

daerah kerja koperasi yaitu pada wilayah perikanan di Teluk Semangka.

Modal awal pendirian KUD Mina Teluk Semangka yaitu Rp 8.145.000,00

yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib dan dana hibah dari

para pendiri.

Pada awal KUD Mina Teluk Semangka berdiri memiliki tiga unit usaha

yaitu unit usaha pelelangan ikan (TPI), unit usaha simpan pinjam dan unit

usaha warung serba ada (WASERDA). Pada tahun 2006 unit usaha

WASERDA dihapuskan oleh KUD Mina Teluk Semangka dikarenakan

unit usaha tersebut tidak mengalami perputaran modal, sehingga koperasi

mengalami kerugian yang cukup besar. Sejak tahun 2014 - 2016, KUD

Mina Teluk Semangka telah memiliki empat unit usaha yang aktif

Page 113: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

94

beroperasi dan menjadi sumber pendapatan bagi koperasi yaitu unit usaha

pelelangan ikan, unit usaha simpan pinjam, unit usaha pengisian bahan

bakar (SPBN), dan unit usaha es balok.

KUD Mina Teluk Semangka pada tanggal 24 November 2009 mengalami

pembaharuan nomor badan hukum yaitu No. 161/PAD/BH/X.6/XI/2009

untuk melakukan pengajuan sertifikat nomor induk koperasi (NIK). KUD

Mina Teluk Semangka menjadi satu-satunya koperasi sektor perikanan

tertua di Kecamatan Kota Agung yang dinyatakan aktif secara

kelembagaan maupun usaha oleh Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia melalui pemberian sertifikat NIK dengan

nomor 1802190020010 pada tanggal 26 Mei 2015.

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan

operasional suatu badan usaha. Struktur organisasi merupakan gambaran

mengenai suatu hubungan tanggung jawab dan wewenang yang dapat

dilihat dari adanya pembagian kerja yang jelas pada setiap individu.

Struktur organisasi KUD Mina Teluk Semangka terdiri dari Rapat

Anggota, Pengurus, Badan Pengawas, BPP, dan Karyawan. Para pengurus

KUD Mina Teluk Semangka dipilih setiap tiga sampai lima tahun sekali

sesuai dengan kesepakatan bersama dalam RAT. Susunan kepengurusan

KUD Mina Teluk Semangka telah mengalami perubahan sebanyak enam

kali sejak KUD Mina Teluk Semangka didirikan.

Page 114: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

95

KUD Mina Teluk Semangka pada waktu didirikan memiliki jumlah

anggota sebanyak 263 orang, namun seiring berjalannya waktu jumlah

tersebut mengalami penurunan dikarenakan terjadi pergantian keanggotaan

pada golongan tua. Struktur organisasi KUD Mina Teluk Semangka

berdasarkan hasil rapat anggota tahunan (RAT) periode 2014 – 2019 dapat

dilhat pada Gambar 5.

Gambar 5. Struktur organisasi KUD Mina Teluk Semangka

Pada Gambar 5 dapat dijelaskan bahwa struktur organisasi tertinggi pada

KUD Mina Teluk Semangka adalah Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang

merupakan sarana pengambilan keputusan untuk menentukan pengurus

beserta badan pengawas dari KUD Mina Teluk Semangka. Badan

Rapat Anggota Tahuan (RAT)

PengurusKetua : Joni MadasikWk. Ketua : Fadil .S.Sekretaris : Budiman Nur, S.HWk. Sekretaris : Rusli GaniBendahara : Hi.M. Husni .S.

Badan PengawasKetua : BuchoriAnggota I : M. NurAnggota II : Iskandar

BPP

KaryawanADM Umum : Elita Ayu .L.Pembukuan : Linda LevinaKasir : Sunenah

Unit UsahaPelelanganIkan (TPI)

Unit UsahaBahan Bakar

(SPBN)

Unit UsahaSimpanPinjam

Unit UsahaPemasaranEs Balok

Anggota KUD Mina Teluk Semangka

Page 115: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

96

pengawas mempunyai peranan sebagai pengarah, pembimbing, dan

pembina pada setiap kegiatan koperasi. Pengurus KUD Mina Teluk

Semangka terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris dan

bendahara. Pengurus dibantu oleh kepala unit usaha berperan sebagai

penggerak setiap unit kegiatan usaha koperasi yaitu unit usaha pelelangan

ikan (TPI), unit usaha bahan bakar (SPBN), unit usaha simpan pinjam dan

unit usaha pemasaran es balok. KUD Mina Teluk Semangka saat ini

memiliki jumlah anggota sebanyak 150 orang. Anggota tetap KUD Mina

Teluk Semangka terdiri dari nelayan, pedagang ikan dan pengolah ikan.

Setiap anggota KUD Mina Teluk Semangka saat mendaftar untuk menjadi

anggota wajib membayar simpanan pokok sebesar Rp 10.000,00 dan

simpanan wajib sebesar Rp 5.000,00 per bulan.

3. Visi dan Misi

Visi dan misi dalam suatu koperasi disajikan dalam membangun koperasi

yang lebih baik dimasa depan. KUD Mina Teluk Semangka sendiri belum

memiliki visi dan misi yang tertulis dengan jelas pada struktur organisasi,

tetapi pada dasarnya KUD Mina Teluk Semangka tetap miliki visi dan

misi yang telah diketahui oleh pengurus dan anggota koperasi. Visi KUD

Mina Teluk Semangka yaitu menjadi wadah perekonomian yang dapat

membantu kehidupan masyarakat anggota pada khususnya dan masyarakat

umum disekitar Teluk Semangka. Misi KUD Mina Teluk Semangka yaitu

mengembangkan kegiatan usaha koperasi yang dapat memperkokoh

tatanan ekonomi anggota dan mensejahterakan kehidupan anggota.

Page 116: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

97

4. Sarana dan Prasarana

KUD Mina Teluk Semangka saat ini memiliki dua kantor yaitu kantor

sekretariat atau kantor pusat yang berada pada pintu masuk Pasar Madang

Kota Agung dan kantor pelelangan ikan (TPI) yang berada di dalam Pasar

Madang Kota Agung. Sarana dan prasarana kantor yang ada saat ini

antara lain meja, kursi, komputer, printer, dan alat kebutuhan administratif

lainnya. Kantor sekretariat KUD Mina Teluk Semangka terdiri dari

beberapa bagian yaitu ruang kerja karyawan, ruang rapat, ruang tunggu

tamu dan kamar mandi. Pada kantor pelelangan ikan (TPI) terdiri dari

ruang kerja karyawan dan lapak pelelangan ikan. Kantor sekretariat KUD

Mina Teluk Semangka dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Kantor sekretariat KUD Mina Teluk Semangka

5. Unit Usaha Pelelangan Ikan (TPI)

Unit usaha pelelangan ikan (TPI) KUD Mina Teluk Semangka berlokasi di

Pasar Madang Kota Agung. Pada unit usaha ini, KUD Mina Teluk

Semangka memperoleh jasa lelang sebesar lima persen dari volume

Page 117: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

98

penjualan ikan (raman kotor). KUD Mina Teluk Semangka membuat

kartu peserta lelang untuk mengantisipasi penunggakan pembayaran oleh

para pembakul. Unit usaha TPI KUD Mina Teluk Semangka dapat dilihat

pada Gambar 7.

Gambar 7. Unit usaha pelelangan ikan (TPI) KUD Mina Teluk Semangka

Sejak tahun 1995 hingga sekarang, KUD Mina Teluk Semangka dipercaya

oleh Pemerintah Kabupaten Tanggamus untuk menyelenggarakan unit

usaha pelelangan yang ada di Pasar Madang Kota Agung. Unit usaha

pelelangan ikan ini sangat bermanfaat bagi nelayan anggota koperasi,

karena nelayan tidak perlu mencari wadah atau tempat lain untuk

memasarkan hasil tangkapannya. Pada tahun 2015, unit usaha pelelangan

ikan memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp 12.000.000,00 per tahun.

Perolehan pendapatan bersih dari unit usaha pelelangan mengalami

penurunan pada tahun 2016 sebesar Rp 9.000.000,00. Hal ini dikarenakan

kondisi alam yang kurang mendukung sehingga terjadi penurunan hasil

tangkapan nelayan.

Page 118: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

99

6. Unit Usaha Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN)

Unit usaha bahan bakar minyak (BBM) KUD Mina Teluk Semangka

berlokasi di Pasar Madang Tanggamus dengan nama SPBN Mina Teluk

Semangka Kota Agung yang dikhususkan untuk melayani nelayan anggota

KUD Mina Teluk Semangka yang berada di Kecamatan Kota Agung. Unit

usaha SPBN sangat menguntungkan bagi anggota koperasi, karena tingkat

harga yang dijual di SPBN Mina Teluk Semangka cenderung lebih rendah,

yaitu Rp 5.150,00 per liter dibandingkan dengan harga yang dijual di luar

koperasi, seperti di pedagang pengecer dengan kisaran harga yaitu Rp

6.000,00 hingga Rp 7.500,00 per liter. Unit usaha SPBN KUD Mina

Teluk Semangka dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Unit usaha bahan bakar (SPBN) KUD Mina Teluk Semangka

Pada unit usaha SPBN, KUD Mina Teluk Semangka bekerja sama dengan

pertamina dalam hal pengadaan bahan bakar. KUD Mina Teluk Semangka

berperan sebagai wadah atau tempat perizinan usaha dan pihak pertamina

sebagai pemasok bahan bakar. Sistem pembagian keuntungan adalah

Page 119: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

100

sistem bagi hasil. Kesulitan yang dihadapi KUD Mina Teluk Semangka

pada unit usaha ini adalah ketidaktransparanan terhadap hasil yang

diperoleh, sehingga KUD Mina Teluk Semangka memperoleh pendapatan

jasa BBM yang minimum.

7. Unit Usaha Simpan Pinjam

Unit usaha simpan pinjam melayani anggota KUD Mina Teluk Semangka

dengan bunga rendah yaitu 6 persen per tahun, dibandingkan tingkat bunga

di bank yaitu berkisar antara 8 persen hingga 12 persen per tahun. KUD

Mina Teluk Semangka menerapkan aturan bahwa setiap anggota wajib

melakukan kegiatan simpan pinjam setiap tahunnya, dengan konsekuensi

anggota yang tidak melakukan kegiatan simpan pinjam setiap tahunnya

akan dikategorikan menjadi anggota pasif yang tidak memiliki hak suara

pada saat RAT. Hal ini dilakukan agar KUD Mina Teluk Semangka dapat

terus mengalami perputaran modal.

KUD Mina Teluk Semangka masih kesulitan dalam hal pengontrolan

usaha simpan pinjam karena sulitnya mengontrol anggota dalam hal

pengembalian pinjaman. Pada laporan keuangan tahun 2016 tercatat

bahwa KUD Mina Teluk Semangka memiliki jumlah piutang lewat waktu

sebesar Rp 13.694.740,00 yang artinya cukup banyak anggota yang

menunggak pembayaran pinjaman, sehingga mengakibatkan keuangan

KUD Mina Teluk Semangka menjadi terhambat.

Page 120: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

101

8. Unit Usaha Pemasaran ES Balok

Pada tahun 2009, KUD Mina Teluk Semangka membuat unit usaha baru,

yaitu unit usaha pemasaran es balok. KUD Mina Teluk Semangka

menyediakan pasokan es balok yang digunakan anggota nelayan dan

pedagang ikan untuk menyegarkan ikan. Unit usaha pemasaran es balok

didirikan atas dasar kebutuhan anggota nelayan dan pedagang ikan

terhadap es balok yang tinggi. Oleh karena itu, untuk mempermudah

kebutuhan anggotanya KUD Mina Teluk Semangka melakukan kerjasama

dengan distributor es balok untuk memberi pasokan es balok kepada

anggotanya. Tingkat harga es balok yang dijual KUD Mina Teluk

Semangka relatif lebih rendah, yaitu dengan selisih harga Rp 1.000,00

sampai Rp 2.000,00 per es balok. Hal ini dapat meringankan beban

anggota KUD Mina Teluk Semangka karena anggota tidak perlu

mengeluarkan biaya transportasi untuk memperoleh es balok. Unit usaha

pemasaran es balok KUD Mina Teluk Semangka dapat dilihat pada

Gambar 9.

Gambar 9. Unit usaha pemasaran es balok KUD Mina Teluk Semangka

Page 121: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan penelitian yaitu :

1) Kinerja KUD Mina Teluk Semangka sebagai badan usaha termasuk dalam

kategori berkualitas.

2) KUD Mina Teluk Semangka berada pada klasifikasi cukup berkontribusi

terhadap pembangunan daerah. Hal ini ditunjukkan pada indikator

ketepatan membayar pajak dan pertumbuhan penyerapan tenaga kerja

dikategorikan baik, sedangkan pada indikator rasio tingkat upah karyawan

KUD Mina Teluk Semangka berada pada ketegori tidak baik.

3) Manfaat ekonomi yang diperoleh anggota KUD Mina Teluk Semangka

terdiri dari manfaat ekonomi tunai (SHU dan tunjangan) serta manfaat

ekonomi diperhitungkan (harga pelayanan unit TPI, SPBN, es balok dan

simpan pinjam) yang dikategorikan baik.

4) Manfaat non ekonomi berupa kepuasan yang dirasakan anggota KUD

Mina Teluk Semangka atas pelayanan yang diberikan koperasi dan

pemenuhan akan kebutuhan-kebutuhan anggota berada pada kategori

tinggi (puas).

Page 122: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

166

B. Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah:

1) Upaya peningkatan kinerja KUD Mina Teluk Semangka dapat dilakukan

dengan beberapa cara yaitu koperasi dapat lebih meningkatkan upaya

penagihan terhadap anggota yang belum melunasi simpanan wajib dengan

cara menugaskan karyawan koperasi untuk melakukan penagihan kepada

anggota, mengingat bahwa simpanan wajib merupakan salah satu modal

koperasi. Koperasi diharapkan dapat meningkatkan partisipasi anggota

untuk melakukan transaksi di berbagai unit usaha koperasi dengan cara

memberikan pelayanan yang lebih baik serta memperbaiki kelengkapan

sarana dan prasarana yang ada di koperasi. Pihak koperasi juga perlu

memperbaiki aspek kesopanan petugas dalam melayani anggota dengan

cara menerapkan program 3S (senyum, salam, sapa) pada saat melayani

anggota dan memperbaiki aspek kebutuhan akan ikut serta anggota dalam

pembuatan kebijakan dengan cara mengikutsertakan beberapa anggota

sebagai perwakilan dalam penentuan kebijakan koperasi.

2) Dinas Koperasi & UMKM, Perindustrian Kabupaten Tanggamus lebih

mendukung peningkatan kinerja KUD Mina Teluk Semangka melalui

adanya monitoring dan pembinaan terhadap kegiatan koperasi secara

berkala.

3) Peneliti lain diharapkan dapat melanjutkan penelitian mengenai partisipasi

anggota koperasi dalam pembayaran simpanan wajib, karena hasil pada

penelitian ini menunjukkan bahwa persentase pelunasan simpanan wajib

anggota KUD Mina Teluk Semangka tergolong rendah.

Page 123: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Q.T.M., D.A.H. Lestari, dan S. Situmorang. 2014. Analisis Pendapatandan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Peternak Sapi Perah AnggotaKoperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan. JIIA. Vol 2,No. 2 : 109-117.

Anoraga, P dan N. Widiyanti. 2003. Dinamika Koperasi. Rineka Cipta. Jakarta.

Azwar, S. 2008. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanggamus. 2016. Statistik Daerah KabupatenTanggamus 2016. Badan Pusat Statistik Tanggamus. Tanggamus.

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung. 2016. Rekapitulasi DataBerdasarkan Provinsi. Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung.Lampung.

Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kabupaten Tanggamus. 2016. JenisKoperasi Kabupaten Tanggamus. Dinas Koperasi, UMKM danPerindustrian Kabupaten Tanggamus. Tanggamus.

Gibson, J. L. 1994. Struktur Organisasi dan Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta.

Hanel, A. 2005. Organisasi Koperasi: Pokok-Pokok Pikiran Mengenai OrganisasiKoperasi dan Kebijaksanaan Pengembangan di Negara-NegaraBerkembang. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Hardiningsih, L., L. Malisan, dan A. Gafur. 2009. Analisis Kinerja LaporanKeuangan pada Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) KartikaBenteng Sejahtera di Kota Balikpapan. Jurnal Publikasi Ilmiah. Vol 1, No.1.

Hasibuan, M. 2011. Manajemen : Dasar, Pengertian dan Masalah. Bumi Aksara.Jakarta.

Hendar dan Kusnadi. 1999. Ekonomi Koperasi. Lembaga Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Hendrojogi. 2004. Koperasi : Asas-Asas, Teori dan Praktik. PT Raja GrafindoPersada. Jakarta.

Page 124: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

168

Irawan, H. 2002. Sepuluh Prinsip Kepuasan Pelanggan. PT. Elex MediaKomputindo. Jakarta.

Jalika, T.U., D.A.H. Lestari, dan A. Suryani. 2016. Evaluasi KeberhasilanKoperasi Serba Usaha Peternak Motivasi Do’a Ikhtiar Tawakkal (KSUPMDIT) di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung BerdasarkanPendekatan Tripartite. JIIA. Vol 4, No. 4 : 414-422.

Kartasapoetra A.G.B dan A. Setiady. 2001. Koperasi Indonesia yangBerdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Rineka Cipta. Jakarta.

Kasmawati. 2003. Pengaruh Kewirausahaan Manajer terhadap KeberhasilanUsaha KUD di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. Tesis. UNPAD.Bandung.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 1992. Undang Undang RepublikIndonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. KementerianHukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Jakarta.

Kementerian Koperasi dan UKM RI. 2007. Pedoman Pemeringkatan Koperasi.Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RepublikIndonesia. Jakarta.

Kementerian Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. 2015. PertumbuhanKoperasi di Provinsi Lampung. Kementerian Koperasi, UKM, Perindustriandan Perdagangan Provinsi Lampung. Bandar Lampung.

Ketaren, N. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan KoperasiCredit Union dalam Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan SibolangitKabupaten Deli Serdang. Jurnal Harmoni Sosial. Vol 1, No. 3.

Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasidan Kontrol, terj : Hendra Teguh dan Ronny Antonius Rusly, Edisi 9 Jilid1 dan 2. PT Prenhalindo. Jakarta.

Laksana, F. 2008. Manajemen Pemasaran. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Lupiyoadi, R dan A. Hamdani. 2009. Manjemen Pemasaran Jasa Edisi 2.Salemba Empat. Jakarta.

Mantra, I. B. 2004. Demografi Umum. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Mayasari, N. E. 2009. Analisis Pengukuran Kinerja Koperasi (Studi KasusKoperasi Pegawai Republik Indonesia di Kabupaten Blora). Skripsi.Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Munawir, S. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Libert. Yogyakarta.

Page 125: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

169

Mustika, T., A. Hudoyo, dan E. Kasymir. 2013. Tingkat Kepuasan NasabahTabungan terhadap Pelayanan Bank : Studi Kasus Dua Bank di BandarJaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. JIIA. Vol1, No. 4 : 304-310.

Nasir, M. 1998. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Ni’mah, U., I. Estiyani, dan R.A. Martiani. 2011. Analisis Kinerja Keuangan PadaKoperasi BMT Bina Usaha Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Jawa Tengah.

Palapa, M. 2006. Evaluasi Kinerja Koperasi Puspa Anggrek di KabupatenTangerang. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Putri, R.M., D.A.H. Lestari, dan W.D. Sayekti. 2017. Kinerja dan StrategiPengembangan Primkopti Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. JIIA.Vol 5, No. 2 : 184-191.

Ratminto dan A. S. Winarsih. 2009. Manajemen Pelayanan. Pustaka Pelajar.Yogyakarta.

Riyanto, B. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan BadanPenerbit Gadjah Mada. Yogyakarta.

Sembel, R. 2003. Menang Dengan Pelayanan Sepenuh Hati. Universitas BinaNusantara. Jakarta.

Sitio, A. dan H. Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktek. Erlangga. Jakarta.

Sudarsono dan Edilius. 2005. Koperasi Dalam Teori dan Praktek. Renika Cipta.Jakarta.

Sufren dan Y. Natanael. 2013. Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak. PTElex Media Komputindo. Jakarta.

Sugiarto dan Siagian, D. 2003. Teknik Sampling. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Sugiyono. 1999. Statistika Untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung.

Supranto, J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk MenaikkanPangsa Pasar. Rineka Cipta. Jakarta.

Suryabarata, S. 2003. Metode Penelitian. Rajawali. Jakarta.

Wiadnya, D.G.R. 2012. Kawasan Konservasi Perairan dan PengelolaanPerikanan Tangkap Di Indonesia. Conservation International UniversitasBrawijaya. Malang.

Page 126: ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK ...digilib.unila.ac.id/51392/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi yaitu nelayan

170

Wiandhani, N., D.A.H. Lestari, A. Soelaiman. 2015. Analisis Manfaat Koperasidan Partisipasi Anggota Koperasi Perikanan ISM Mitra Karya Bahari DiKota Bandar Lampung. JIIA. Vol 4, No. 1 : 40-47.

Widiyanti, N dan Y.W Sunindhia. 1998. Koperasi dan Perekonomian Indonesia.Rineka Cipta. Jakarta.

Yolandika, C., D.A.H. Lestari, dan S. Situmorang. 2015. Keberhasilan KoperasiUnit Desa (KUD) Mina Jaya Kota Bandar Lampung BerdasarkanPendekatan Tripartite. JIIA. Vol 3, No. 4 : 385-392.