Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan...

18
Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan Dengan Tingkat Suku Bunga dan Kinerja Perbankan Indonesia selama tahun 2005-2009 (Studi Kasus pada Bank Umum) Tauresto Yogo Utomo Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma ABSTRACT Concentration of concentration of certain assets by a group of banks showed that the bank as one of the actors in the market faces a high level of competition. The dominance of large banks in determining interest rates is still very dominant. An increase in interest rates at major banks will soon be followed by other small banks. This is the background for the purpose of this study, namely: 1) To determine how the market structure of the banking industry, when seen from the asset market konsentasi four largest banks during the period 2005-2009; 2) To determine whether the market structure of the banking industry has a relationship interest rates (lending rates for working capital, investment credit interest rate, interest rate consumer loans, deposit rates, savings rates); 3) To determine whether the market structure of the banking industry has a banking relationship with performance (LDR, CAR, BOPO , ROA,NIM). Results showed In the period 2005 to 2009, the average concentration ratio of the banking industry amounted to 45.25 percent. Based on the concentration ratio proposed by Joe S. Bain, the Indonesian banking industry market structure can be classified as type IV oligopoly which means the type of oligopoly with a moderate concentration level is low. Correlation test at α = 5% (two tailed) shows that the banking market structure (CR4) at the rate of working capital, investment rates, consumption rates did not have a real relationship (significant). While the correlation between banking market structure (CR4) with the deposit rate and savings rate have a significant relationship with a correlation coefficient of -0.308, respectively, and 0.347. In addition, the correlation test results showed that the banking market structure (CR4) with ROA, ROA, NIM does not have a significant relationship. While the correlation between banking market structure (CR4) with LDR and CAR have a significant relationship with a correlation coefficient of -0.667, respectively, and0.277. Keywords: Market Structure (CR4), Interest Rates, Banking Performance

Transcript of Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan...

Page 1: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri PerbankanDengan Tingkat Suku Bunga dan Kinerja Perbankan Indonesia

selama tahun 2005-2009 (Studi Kasus pada Bank Umum)

Tauresto Yogo UtomoFakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma

ABSTRACT

Concentration of concentration of certain assets by a group of banks showed that thebank as one of the actors in the market faces a high level of competition. Thedominance of large banks in determining interest rates is still very dominant. Anincrease in interest rates at major banks will soon be followed by other small banks.This is the background for the purpose of this study, namely: 1) To determine howthe market structure of the banking industry, when seen from the asset marketkonsentasi four largest banks during the period 2005-2009; 2) To determine whetherthe market structure of the banking industry has a relationship interest rates (lendingrates for working capital, investment credit interest rate, interest rate consumer loans,deposit rates, savings rates); 3) To determine whether the market structure of thebanking industry has a banking relationship with performance (LDR, CAR, BOPO ,ROA,NIM). Results showed In the period 2005 to 2009, the average concentrationratio of the banking industry amounted to 45.25 percent. Based on the concentrationratio proposed by Joe S. Bain, the Indonesian banking industry market structure canbe classified as type IV oligopoly which means the type of oligopoly with a moderateconcentration level is low. Correlation test at α = 5% (two tailed) shows that thebanking market structure (CR4) at the rate of working capital, investment rates,consumption rates did not have a real relationship (significant). While the correlationbetween banking market structure (CR4) with the deposit rate and savings rate havea significant relationship with a correlation coefficient of -0.308, respectively, and0.347. In addition, the correlation test results showed that the banking marketstructure (CR4) with ROA, ROA, NIM does not have a significant relationship.While the correlation between banking market structure (CR4) with LDR and CARhave a significant relationship with a correlation coefficient of -0.667, respectively,and0.277.

Keywords: Market Structure (CR4), Interest Rates, Banking Performance

Page 2: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

ABSTRAK

Struktur pasar menggambarkan pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan.Setiap perusahaan memiliki suatu struktur pada masing-masing keadaan tertentu.Terpusatnya konsentrasi aset oleh sekelompok bank tertentu menunjukkan bahwa banksebagai salah satu pelaku dalam pasar menghadapi tingkat persaingan yang tinggi.Hal tersebut melatar belakangi tujuan dari penelitian ini, yaitu : 1) Untukmengetahui bagaimanakah bentuk struktur pasar dari industri perbankan, jika dilihatdari konsentasi pasar atas asset; 2) Untuk mengetahui apakah struktur pasar industriperbankan memiliki hubungan dengan tingkat suku bunga (suku bunga kredit modalkerja, suku bunga kredit investasi, suku bunga kredit konsumsi, suku bungadeposito, suku bunga tabungan); 3) Untuk mengetahui apakah struktur pasar industriperbankan memiliki hubungan dengan kinerja perbankan (LDR, CAR, BOPO, ROA,NIM). Hasil penelitian menunjukkan Pada periode penelitian selama tahun 2005sampai tahun 2009, rata-rata konsentrasi rasio industri perbankan sebesar 45,25 persen.Berdasarkan konsentrasi rasio yang dikemukakan oleh Joe S. Bain, maka strukturpasar industri perbankan Indonesia dapat dikategorikan sebagai oligopoli tipe IV yangberarti tipe oligopoli dengan tingkat konsentrasi moderat rendah. Hasil uji korelasi padaα=5% (two tailed) menunujukkan bahwa struktur pasar perbankan (CR4) dengansuku bunga modal kerja, suku bunga investasi, suku bunga konsumsi tidak memilikihubungan yang signifikan. Sedangkan uji korelasi antara struktur pasar perbankan(CR4) dengan suku bunga deposito dan suku bunga tabungan memiliki hubunganyang signifikan dengan koefisien korelasi berturut-turut sebesar -0,308 dan 0,347.Selain itu, hasil uji korelasi menunjukkan bahwa struktur pasar perbankan (CR4)dengan BOPO, ROA, NIM tidak memiliki hubungan yang signifikan. Sedangkan ujikorelasi antara struktur pasar perbankan (CR4) dengan LDR dan CAR memilikihubungan yang signifikan dengan koefisien korelasi berturut-turut sebesar -0,667 dan0,277.

Kata kunci : Struktur Pasar (CR4), Suku Bunga, Kinerja Perbankan

Page 3: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

Pendahuluan

Latar BelakangBank-bank pada masa awal kemerdekaan tidak secara tegas diarahkan untuk

memobilisasi dana dari seluruh masyarakat dan tidak pula diarahkan untukmengembangkan perekonomian rakyat. Kebijakan yang terkait dengan sektorperbankan hanya ditekankan pada kegiatan usaha-usaha besar dan program-programpemerintah.

Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah mengambil serangkaiankebijakan berupa deregulasi di sektor riil dan sektor moneter. Kebijakan pemerintahtentang deregulasi bidang perbankan ini dilihat dari satu sisi memang menghasilkanbanyak kemajuan, antara lain pada sisi jumlah bank yang beroperasi.

Struktur pasar pada industrri perbankan menunjukkan komponen-komponendari pasar yang dapat mempengaruhi proses dan intensitas persaingan dalam industriperbankan. Salah satu komponennya adalah jumlah bank yang perkembangannyadapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Perkembangan Jumlah Bank di IndonesiaSumber : Statistik Perbankan Indonesia 2009, data diolah

Terpusatnya konsentrasi aset oleh sekelompok bank tertentu menunjukkanbahwa bank sebagai salah satu pelaku dalam pasar menghadapi tingkat persainganyang tinggi. Gambar 1.2 menunjukkan pangsa pasar 10 bank di Indonesia pada tahun

2009.Gambar 1.2. Pangsa Pasar 10 Bank, 2009

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia 2009, data diolahDi lain pihak, untuk tetap eksis dalam industri perbankan, ke-121 bank yang

ada harus bersaing ketat demi menunjukkan performa bank yang mendekati ideal.Persyaratan yang dituntut pihak regulator maupun nasabah juga semakin ketat, baik

134

132

130

128

126

124

122

120

118

116

114

Periode

J uml ah B an k

4,27%

3,80%

3,07%

8,71%

2,31%

2,28%

2,26%

11,22%

14,62%

12,22%

Bank Mandiri

BRI

BCA

BNI

Bank CIMB Niaga

Bank Danamon Indonesia

Bank Pan Indonesia

BII BTN Bank

Permata

Page 4: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

berupa kinerja keuangan yang berupa permodalan, kualitas asset, rentabilitas,likuiditas ataupun kinerja lain seperti service excellence dan efisiensi.

Adanya dominasi peranan bank-bank besar dalam kegiatan perbankan dapatdikatakan bahwa keadaan industri perbankan Indonesia sampai tahun 1990-an masihbersifat oligopoli. Hal ini terjadi karena pangsa pasar, baik dalam kepemilikan asset,penghimpunan dana masyarakat maupun penyalurann kredit kepada para peminjamdikuasai oleh bank yang masuk dalam daftar 10 besar.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan yang akandiamati dirumuskan sebagai berikut : (1) Bagaimanakah bentuk struktur pasar dariindustri perbankan, jika dilihat dari konsentasi pasar atas asset 4 bank terbesarselama periode 2005-2009?; (2) Apakah struktur pasar industri perbankan memilikihubungan dengan tingkat suku bunga (suku bunga kredit modal kerja, suku bungakredit investasi, suku bunga kredit konsumsi, suku bunga deposito, suku bungatabungan)?; (3) Apakah struktur pasar industri perbankan memiliki hubungan dengankinerja perbankan (LDR, CAR, BOPO, ROA, dan NIM)?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari informasi yang diperlukanuntuk memperoleh gambaran yang jelas tentang bentuk strutur pasar dari industriperbankan dan mengetahui hubungan yang terjadi antara struktur pasar industriperbankan dengan tingkat suku bunga dan kinerja perbankan.

Kajian Pustaka dan Pengembangan Hipotesis

Struktur PasarStruktur pasar menggambarkan pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan.

Untuk memperluas pangsa pasar, suatu perusahaan menghadapi sejumlah rintangan.JS Bain mendefinisikan struktur pasar sebagai karakteristik pasar yangmempengaruhi sifat kompetisi dan harga pasar. Dengan mengetahui struktur pasar,maka akan dapat diklasifikasikan suatu bentuk pasar apakah mendekati persainganpersaingan sempurna, monopoli, persaingan monopolistis atau oligopoli.Setiap perusahaan memiliki suatu struktur pada masing-masing keadaan tertentu.Struktur ini biasanya mempengaruhi perilaku dari perusahaan. Struktur dan perilakukemudian mempengaruhi kinerja pasar. Kinerja yang baik terutama mencakup hargayang rendah, efisiensi, inovasi dan keadilan. Struktur pasar juga menggambarkanukuran distribusi perusahaan-perusahaan yang berkompetisi di suatu pasar yangterdiri dari pangsa pasar dan tingkat konsentrasi.

Pangsa pasarSetiap perusahaan memiliki pangsa pasarnya sendiri dan besarnya berkisar

antar 0 hingga 100% dari total penjualan seluruh pasar. Pangsa pasar sendirimerupakan perbandingan hasil penjualan dalam industri dengan total penjualan didalam industri yang bersangkutan (Jaya, 2001).

Menurut literatur Neo-Klasik, landasan posisi pasar perusahaan adalah pangsapasar yang diraihnya. Perusahaan dengan pangsa pasar yang lebih baik akan

Page 5: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

menikmati keuntungan dari penjualan produk dan kenaikan harga sahamnya. Secaraumum terdapat hubungan yang positif antara pangsa pasar dan keuntungan (Jaya,2001).

KonsentrasiPemusatan (concentration) merupakan kombinasi pangsa pasar dari

perusahaan-perusahaan oligopolis (terdiri dari 2 sampai 8 perusahaan) dimanamereka menyadari adanya saling ketergantungan. Kombinasi pangsa pasar oligopolismembentuk suatu tingkat pemusatan dalam pasar.

Bain dalam Jaya (2001) menemukan bahwa antara tingkat konsentrasi denganpenghasilan terdapat tingkat korelasi yang rendah. Penerimaan rata-rata industri yangterkonsentrasi adalah lebih tinggi daripada penghasilan jenis industri yang kurangterkonsentrasi. Sementara itu, Weiss dalam Jaya (2001) dengan menggunakan regresiberganda mendapatkan suatu hubungan yang positif antara keuntungan denganproduk-produk konsentrasi tinggi.

Unsur-Unsur Struktur PasarWalaupun belum ada kesepakatan yang mendasar tentang ukuran atau jenis

struktur industri atau pasar, namun biasanya metode yang paling sering digunakanuntuk mengklasifikasikan struktur pasar atau industri adalah atas dasar banyaknyapenjual atau pembeli dan homogenitas atau derajat differensiasi produk. Bertumpupada metode tersebut, teori perusahaan tradisional mengklasifikasikan struktur pasaratau industri dalam empat ciri utama yaitu yang biasanya dikenal sebagai konsentrasipenjual, konsentrasi pembeli, hambatan masuk, dan differensiasi produk (Jaya,2001).

Tabel 2.1 : Klasifikasi Struktur Pasar IndustriStruktur

PasarJumlahPenjual

JumlahPembeli

HambatanMasuk

Produk

PersainganSempurna

Banyak Banyak Kecil Homogen

PersainganMonopolistik

Banyak Banyak Kecil Heterogen

PersainganOligopoli

2-10 Banyak Besar Heterogen

Monopoli Satu Banyak Besar Homogen

Sumber : Jaya, 2001

Suku Bunga BankBunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang

berdasarkan prinsip konvesional kepada nasabah yang membeli atau menjualproduknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepadanasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepadabank (nasabah yang memperoleh pinjaman)

Page 6: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikankepada nasabahnya yaitu (Kasmir, 2004) :1. Bunga simpanan

Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yangmenyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harusdibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan, danbunga deposito.

2. Bunga pinjamanBunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar

oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh bunga kredit.Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan

pendapatan bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkankepada nasabah, sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterimadari nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing salingmempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga simpanantinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dandemikian pula sebaliknya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku BungaUntuk menentukan besar kecilnya suku bunga simpanan dan pinjaman sangat

dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga simpanan maupun pinjaman salingmempengruhi disamping pengaruh faktor-faktor lainnya.

Faktor –faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan sukubunga adalah sebagai berikut :1. Kebutuhan dana

Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat,maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi denganmeningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secaraotomatis akan pula meningkatkan bunga pinjaman. Namun apabila dana yang adasimpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit, maka bungasimpanan akan turun.

2. PersainganDalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi,

yang paling utama pihak perbankan akan memperhatikan pesaing. Dalam arti jikauntuk bunga simpanan rata-rata 16%, maka jika hendak membutuhkan danacepat sebaiknya bunga simpanan dinaikan di atas bunga pesaing, misalkan 16%.Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman harus berada di bawah bunga pesaing.

3. Kebijaksanaan pemerintahDalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman tidak boleh

melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.4. Target laba yang diinginkan

Sesuai dengan target laba yang diiginkan besar, maka bunga pinjaman ikutbesar atau sebaliknya.

5. Jangka waktu

Page 7: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggibunganya. Hal ini disebabkan besarnya kemmungkinan resiko di masamendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, makabunganya relatif rendah.

6. Kualitas jaminanSemakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit

yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh jaminan sertifikat depositoberbeda dengan jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini adalahdalam hal pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan bermasalah. Bagijaminan yang likuid seperti sertifikat deposito.

7. Reputasi perusahaanBonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat

menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanyaperusahaan yang bonafit kemungkinan resiko kredit macet di masa mendatangrelatif kecil dan sebaliknya.

8. Produk yang kompetitifMaksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku dipasaran. Untuk

produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jikadibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.

9. Hubungan baikBiasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama dan

nasabah biasa. Penggolongan ini didasarkan pada keaktifan serta loyalitasnasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyaihubungan yang baik dengan pihak bank sehingga dalam penentuan bunganyaberbeda dengan nasabah biasa.

10. Jamina pihak ketigaBiasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafit, baik dari segi

kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, makabunga yang dibebankan berbeda.

Penjelasan Teoritis Kinerja Perbankan1. LDR (Loan to Deposit Ratio)

LDR disebut juga rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga yang digunakanuntuk mengukur dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit. Semakintinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendah kemampuan likuditas bankyang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untukmembiayai kredit semakin besar. Rasio yang tinggi menujukkan bahwa suatu bankmeminjamkan seluruh dananya (loan-up) atau relatif tidak likuid (iliquid).Sebaliknya rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihankapasitas dana yang siap untuk dinjamkan. Oleh karena itu, rasio ini juga dapat untukmemberikan isyarat apakah suatu pinjaman masih dapat mengalami ekspansi atausebaliknya harus dibatasi.

Dapat dikatakan Loan to deposit Ratio adalah perbandingan jumlahpembiayaan yang diberikan dengan simpanan yang diterima dari masyarakat.

Page 8: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

Pembiayaan yang diberikanLDR =

Simpanan Masyarakat

2. CAR (Capital Adequacy Ratio)Pengartian CAR adalah perbandingan antara modal sendiri bank dengan

kebutuhan modal yang tersedia setelah dihitung pertumbuhan resiko (margin risk)dari akibat yang beresiko. Menurut Suhardi (2003;143-144) secara teknis kewajibanpenyediaan modal minimum diukur dari presentase tertentu terhadap AktivaTertimbang Menurut resiko (ATMR), sedangkan pengertian modal meliputi modalinti dan modal pelengkap (masing-masing seimbang)

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa rasio kecukupanmodal minimum yang harus ada pada setiap bank sebagai pengembangan usaha danpenampung resiko kerugian usaha bank, rasio ini merupakan pembagian dari modal(primary capital dan secondary capital) dengan total Aktiva Tertimbang MenurutResiko (ATMR). CAR diukur dengan membagi modal dengan aktiva tertimbangmenurut resiko (ATMR)

Modal SendiriCAR =

ATMR

3.BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional)Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dan

pendapatan operasional. Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkatefisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasi(Lukman Dwijaya,2000). Semakin rendah BOPO berarti semakin efisien bank tersebut dalammengendalikan biaya operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya makakeuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar.

Biaya OperasionalBOPO =

Pendatan Operasional

4.ROA (Return On Asset)Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Profitabilitas merupakan ukuranspesifik dari performance sebuah bank, dimana ia merupakan bagian dari tujuan darimanajemen perusahaan dengan memaksimalkan nilai dari para pemegang saham,optimalisasi dari berbagai tingkatan return, dan minimalisasi resiko yang ada.

Tujuan analisis profitabilitas sebuah bank adalah untuk mengukur tingkatefisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan(kuncoro;2002)

Net IncomeROA =

Total Asset

Page 9: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva atauasset yang tersedia untuk mendapatkan net income. Semakin tinggi return, semakinbaik, berarti deviden yang dibagikan atau ditanamkan kembali sebagai retainedearning juga semakin besar (kuncoro;2002).

5. NIM (Net Interest Margin)NIM sebagai indikator kinerja. NIM merupakan rasio yang menggambarkan

tingkat keuntungan (laba) yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatanyang diterima dari kegiatan operasionalnya (Dendawijaya,2003). Rasio ini dapatdirumuskan sebagai berikut.

Pendapatan Bunga BersihNIM =

Rata-rata aktiva Produktif

Pendapatan bunga bersih merupakan selisih dari pendapatan bunga dan bebanbunga. Dalam perhitungan NIM, pendapatan bunga bersih disetahunkan. Sedangkanaktiva produktif merupakan penanaman dana bank baik dalam rupiah maupun valasdalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan,termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif.

Hipotesis PenelitianHipotesa yang akan diuji pada penelitian ini adalah :

1. Industri perbankan nasional merupakan industri yang terkonsentrasisehingga dapat dikatakan struktur pasarnya mengarah ke bentuk oligopoli.

2. terdapat hubungan antara struktur pasar industri perbankan dengan tingkatsuku bunga (suku bunga kredit modal kerja, suku bunga kredit investasi,suku bunga kredit konsumsi, suku bunga deposito, suku bunga tabungan).

3. terdapat hubungan antara struktur pasar industri perbankan dengan kinerjaperbankan (LDR, CAR, BOPO, ROA, dan NIM)

Metodelogi Penelitian

Objek PenelitianObjek dari penelitian ini yaitu hubungan antara struktur pasar industri

perbankan yang diwakili oleh 4 bank terbesar (Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BRI,Bank BNI) berdasarkan konsentrasi pasarrnya dengan indikator bank umumkonvensional (suku bunga kredit pinjaman, suku bunga simpanan dan kinerjakeuangan perbankan).

Data / variable yang digunakanVariabel yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Variabel bebas atau Independent Variable (X) yaitu, Struktur Pasar IndustriPerbankan

Page 10: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

2. Variabel tidak bebas atau Dependent Variable (Y) yaitu Suku Bunga Pinjaman(Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, Kredit Konsumsi), SukuBunga Simpanan (Suku Bunga Deposito, Suku Bunga Tabungan), dan KinerjaKeuangan Perbankan (LDR,CAR, BOPO, ROA, NIM).Y1 = Suku Bunga Kredit Modal KerjaY2 = Suku Bunga Kredit InvestasiY3 = Suku Bunga Kredit KonsumsiY4 = Suku Bunga DepositoY5 = Suku Bunga TabunganY6 = LDR (Loan to Deposit Ratio)Y7 = CAR (Capital adequacy Ratio)Y8 = BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional)Y9 = ROA (Return on Asset)Y10= NIM (Net Interest Margin)

Metode Pengumpulan DataDalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder. Sebagai upaya untuk

mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penulisan dan pembahasanmasalah, penulis memperoleh data melalui berbagai sumber :

a. Dari berbagai literatur refrensi dan bahan bacaan yang relevan denganmateri pembahasan dalam penulisan ini yang diperoleh dari perpustakaan.

b. Data yang bersumber dari internet melalui situs yang terdiri dari1. Data Kuantitatif

Data yang dinyatakan dalam bentuk angka untuk mebantumenganalisis penulisan ini yang di dalamnya berupa StatistikPerbankan Indonesia dan Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesiaselama periode 2005-2009 yang diperoleh dari situs Bank Indonesiahttp://www.bi.go.id

2. Data KualitatifData yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka tetapi merupakan keterangan

yang berhubungan dengan penulisan ini yang di dalamnya berupa gambaran umumdari objek yang diteliti.

Alat AnalisisMetode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Rasio Konsentarsi (CR4)Dalam industri perbankan, rasio konsentrasi yang digunakan dapat diukur

dengan menggunakan berbagai ukuran yaitu tiga perusahaan terbesar, empatperusahaan terbesar, delapan perusahaan terbesar atau 20 perusahaan terbesar.Penelitian ini menggunakan rasio konsentrasi empat perusahaan atau bank terbesaryang merupakan perbandingan jumlah aset dari empat bank terbesar terhadap totalaset industri perbankan nasional. Rumus CR4 aset adalah sebagai berikut :

Page 11: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

CR4 =∑S

dimana :CR4 = rasio konsentrasi 4 bank terbesar industri perbankan (%)S4 = jumlah aset 4 bank terbesar (miliar rupiah)∑ S = total aset industri perbankan (miliar rupiah)

2. Analisis korelasi sederhanaAnalisis ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya keeratan hubungan

antara variabel X dan Y, dimana tingkat korelasi kedua variabel dapatdiperhitungkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2003).

n.∑XY -∑X .∑Y

R=√(n.∑X2___- (∑X )2 ) ( n .∑Y2 – (∑Y )2 )

Dimana : r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X = Variabel bebasY = Variabel tidak bebas

n = Jumlah data

3. Koefisien DeterminasiKoefien determinasi merupakan ukuran proporsi keragaman total nilai

perubahan Y yang dapat dijelaskan oleh nilai perubahan X melalui hubungan linear.Analisis ini digunakan untuk menunujukkan berapa persen fluktuatif atau

variasi pada suatu variabel (Y) dan dapat dijelaskan atau disebabkan oleh variabellain (X). Koefisien determinasi dilambangkan dengan r2, merupakan kuadrat darikoefien korelasi. Koefisien ini dapat dipergunakan untuk menganalisis apakahvariabel yang diduga atau diramal (Y) dipengaruhi oleh variabel (X) atau seberapabesar variabel independent. Koefisien determinasi dicari dengan menkuadratkan

4. Analisis Regresi Linear sederhanaMerupakan hubungan secara linear anatara variable dependen dengan variabel

independen yang digunakan untuk memprediksi atau meramalkan suatu nilai variabeldependen bedasarkan variable independen.

Persamaan regresi linear sederhana : Y = a + b (X)

Dimana : a = konstantab = koefisien regresiY = variabel dependentX = variabel independent

Untuk mencari a dan b dapat dipergunakan metode least square sebagai berikut.

S4

koefisien korelasinya dan bernilai 0 s.d. 1.Rumus koefisien determinasi :

2

R = r

Page 12: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

n∑XY - (∑X) . (∑Y) ∑Y - b ∑Xb = _____________________________a = __________

n ∑X2 - (∑X)2 n

Dimana : a = konstantab = koefisien regresi untuk mengukur perubahan X dan Yn = jumlah dataY = variabel dependentX = variabel independent

5. Analisis Uji “t” (t test)Analisis ini digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas

(X) secara individual terhadap variabel terikat (Y).a. Jika -t tabel < t hitung > t tabel, maka Ho diterima yang artinya tidak

ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.b. Jika -t tabel > t hitung < t tabel, maka Ho ditolak yang artinya ada

pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.Analisis uji ‘t’ dapat dihitung dengan menggunakan rumus menurut (J.

Supranto, 2001) sebagai berikut.

Dimana : t hitung : statistik student t hitungr : koefisien korelasi

n : jumlah sampel penelitian

Hasil dan Pembahasan

Hasil Pengujian Hipotesis 1Pada periode tahun 2005 sampai tahun 2009, rata-rata konsentrasi rasio industri

perbankan 4 bank terbesar sebesar 45,25 persen. Berdasarkan konsentrasi rasio yangdikemukakan oleh Joe S. Bain, maka struktur pasar industri perbankan Indonesia dapatdikategorikan sebagai oligopoli tipe IV yang berarti tipe oligopoli dengan tingkatkonsentrasi moderat rendah. Pada tipe ini empat perusahaan terbesar menguasai pangsapasar antara 3 8-50%. Konsentrasi rasio tertinggi yaitu sebesar 49,66 persen terjadi padaJanuari 2005. Sedangkann penurunan signifikan terjadi pada Oktober 2008 yaitusebesar 42,69 persen. Perkembangan pangsa pasar industri perbankan dapat dilihat padatabel 4.1

r n − 2(

2)

1 − rt hitung =

Page 13: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

Gambar 4.1 : Perkembangan Pangsa Pasar Industri Perbankan

Hasil Pengujian Hipotesis 2Dari 60 data yang digunakan didapat nilai korelasi (R) antara struktur pasar

industri perbankan dengan tingkat suku bunga di peroleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1 :Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Struktur Pasar Perbankan dengan

Tingkat Suku BungaKorelasi R R Squared t Signifikansi

Struktur Pasar Perbankan dengan

Suku Bunga Kredit Modal kerja

- 0,103 0,011 -0,789 0,43 3

Struktur Pasar Perbankan dengan

Suku Bunga Kredit Investasi

0,078 0,006 0,5 95 0,554

Struktur Pasar Perbankan dengan

Suku Bunga Kredit Konsumsi

- 0,05 1 0,003 -0,390 0,698

Struktur Pasar Perbankan dengan

Suku Bunga Deposito

- 0,308 0,095 -2,462 0,017

Struktur Pasar Perbankan dengan

Suku Bunga Tabungan

0,347 0,120 2,818 0,007

Berdasarkan Analisis statistik dengan SPSS 17, maka hasil uji korelasi padaα=5% (two tailed) menunujukkan bahwa struktur pasar perbankan (CR4) dengansuku bunga kredit modal kerja, suku bunga kredit investasi, suku bunga kreditkonsumsi tidak memiliki hubungan yang nyata (signifikan). Hal ini dapat dilihat dari

52,00%

50,00%

48,00%

46,00%

44,00%

42,00%

40,00%

38,00%

49,66%

Pangsa Pasar

Periode

42,69%

Page 14: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

nilai probabilitas ketiga variabel tersebut yang lebih besar dari 0,05, yang berarti Hoditerima atau tidak memiliki hubungan yang nyata atau signifikan. Sedangkan ujikorelasi antara struktur pasar perbankan (CR4) dengan suku bunga deposito dan sukubunga tabungan memiliki hubungan yang nyata (signifikan) berdasarkan nilaiprobabilitas yang lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak, dengan koefisienkorelasi berturut-turut sebesar -0,308 dan 0,347. Hubungan antara struktur pasarperbankan dengan suku bunga deposito sebesar -0,308 memiliki arti bahwa setiapkenaikan variabel struktur pasar (X) menyebabkan penurunan terhadap variabel sukubunga deposito (Y). Sedangkan hubungan antara struktur pasar perbankan dengansuku bunga tabungan sebesar 0,3 47 memiliki arti bahwa setiap kenaikan variabelstruktur pasar perbankan (X) akan dikuti dengan kenaikan variabel suku bungatabungan (Y). Perkembangan Suku Bunga Kredit Pinjaman dan Suku BungaSimpanan dapat dilihat pada gambar 4.2 dan gambar 4.3

Gamabar 4.2 : Perkembangan Suku Bunga Kredit Pinjaman

Gambar 4.3 : Perkembangan Suku Bunga Simpanan

Hasil Pengujian Hipotesis 3Dari 60 data yang digunakan didapat nilai korelasi (R) antara struktur pasar

industri perbankan dengan kinerja keuangan perbankan di peroleh hasil sebagaiberikut

20 ,00%

17, 50%

15, 00%

12 ,50%

10, 00%

2,50%

7,50%

5,00%

0,00%

Bunga Kred i t Moda l Ke r ja Bunga Kred it Inves tas i B u n g a K re d i t K o n s u m s i

Periode

14,00%

12,00%

10,00%

8,00%

6,00%

4,00%

2,00%

0,00%

Suku Bunga Deposito Suku Bunga Tabungan

Periode

Page 15: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

Tabel 4.2 :Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Struktur Pasar Perbankan dengan

Kinerja Keuangan PerbankanKorelasi R R Squared t Signifikansi

Struktur Pasar Perbankan denganLoan to Deposit ratio (LDR)

-0,667 0,459 -7,014 0,000

Struktur Pasar Perbankan denganCapital Adequacy Ratio (CAR)

0,277 0,077 2,199 0,032

Struktur Pasar Perbankan denganBOPO

-0,036 0,001 -0,276 0,783

Struktur Pasar Perbankan denganReturn on Assets (ROA)

0,127 0,016 0,972 0,335

Struktur Pasar Perbankan denganNet Interest margin (NIM)

0,156 0,24 1,202 0,234

Berdasarkan Analisis statistik dengan SPSS 17, maka hasil uji korelasi padaα=5% (two tailed) menunujukkan bahwa struktur pasar perbankan (CR4) denganBiaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Return on assets(ROA), Net Interest Margin (NIM) tidak memiliki hubungan yang nyata (signifikan).Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas ketiga variabel tersebut yang lebih besardari 0,05, yang berarti Ho diterima atau tidak memiliki hubungan yang nyata atausignifikan. Sedangkan uji korelasi antara struktur pasar perbankan (CR4) denganLoan to Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki hubunganyang nyata (signifikan) berdasarkan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05sehingga Ho ditolak, dengan koefisien korelasi berturut-turut sebesar -0,667 dan0,277. Hubungan antara struktur pasar perbankan dengan Loan to Deposit ratiosebesar -0,667 memiliki arti bahwa setiap kenaikan variabel struktur pasar (X)menyebabkan penurunan terhadap variabel Loan to Deposit Ratio (Y). Sedangkanhubungan antara struktur pasar perbankan dengan Capital adequacy Ratio sebesar0,347 memiliki arti bahwa setiap kenaikan variabel struktur pasar perbankan (X)akan dikuti dengan kenaikan variabel Capital adequacy Ratio (Y). Perkembangankinerja keuangan perbankan dapat dilihat pada gambar 4.3

Page 16: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

Gambar 4.3 : Perkembangan Kinerja Keuangan Perbankan

Kesimpulan dn Saran

KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa antara tahun 2005-2009

bentuk struktur pasar industri perbankan Indonesia dapat dikategorikan sebagaioligopoli tipe IV yang berarti tipe oligopoli dengan tingkat konsentrasi moderat rendah.Hasil uji korelasi pada α=5% (two tailed) menunjukkan struktur pasar perbankan(CR4) dengan suku bunga kredit modal kerja, suku bunga kredit investasi, sukubunga kredit konsumsi tidak memiliki hubungan yang nyata (signifikan). Sedangkanhasil uji korelasi antara struktur pasar perbankan (CR4) dengan suku bunga depositodan suku bunga tabungan memiliki hubungan yang nyata (signifikan). dan hasil ujikorelasi antara struktur pasar perbankan (CR4) dengan kinerja keuangan perbankanmenunjukkan bahwa struktur pasar perbankan (CR4) dengan Biaya Operasionalterhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Return on assets (ROA), Net InterestMargin (NIM) tidak memiliki hubungan yang nyata (signifikan) sedangkan hasil ujikorelasi antara struktur pasar perbankan (CR4) dengan Loan to Deposit Ratio (LDR),Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki hubungan yang nyata (signifikan).

SaranBank Indonesia perlu melakukan koordinasi dengan KPPU guna

menyeimbangkan antara aspek efisiensi dan iklim kompetisi. Kemudian dari sisiKPPU tetap mengawasi adanya indikasi pelanggaran yang terjadi pada industriperbankan. Serta perlu dibuatnya suatu kebijakan moneter agar industri perbankannasional tidak mengarah kepada struktur industri yang bersifat monopoli.

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisa faktor-faktor lain yangbelum dijelaskan pada penelitian ini, diantaranya Suku Bunga Pasar Uang AntarBank, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia atau kinerja perbankan lainnya seperti,NPL (Non Performing Loan), ROE (Return On Equity) dan lain sebagainya.

140,00%

120,00%

100,00%

40,00%

80,00%

60,00%

20,00%

0,00%

Periode

LDR

CAR

BOPO

ROA

NIM

Page 17: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

Daftar Pustaka

Ariyanto, T. 2004. Profil Persaingan Usaha dalam Industri Perbankan Indonesia .Perbanas Finance and Banking Journal, 6: 95-108.

Bank Indonesia. 2005. Statistik Perbankan Indonesia 2005 . Bank Indonesia, Jakarta.

___________. 2006. Statistik Perbankan Indonesia. 2006. Bank Indonesia, Jakarta.

___________. 2007. Statistik Perbankan Indonesia. 2007. Bank Indonesia, Jakarta.

___________. 2008. Statistik Perbankan Indonesia. 2008. Bank Indonesia, Jakarta.

___________. 2009. Statistik Perbankan Indonesia. 2009. Bank Indonesia, Jakarta.

____________. 2005. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia 2005 . BankIndonesia, Jakarta.

____________. 2006. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia 2006 . BankIndonesia, Jakarta.

____________. 2007. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia 2007 . bankIndonesia, Jakarta.

____________. 2008. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia 2008 . BankIndonesia, Jakarta.

____________. 2009. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia 2009 . BankIndonesia, Jakarta.

Duwi, Priyatno. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17 . Penerbit Andi,Yogyakarta.

Gunawan, F. 2004. Analisis Struktur-Perilaku-Kinerja Industri Asuransi Indonesia[Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Bogor.

Jonathan, Sarwono. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. PenerbitAndi, Yogyakarta.

Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Raja Grafindo Persada,Jakarta.

Luciana Spica, Almilia. Dan Anton Wahyu Utomo. 2006. Faktor-Faktor yangMempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka pada Bank umum diIndonesia. STIE Perbanas, Surabaya.

Page 18: Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3572/1/Jurnal... · Analisis Hubungan Struktur Pasar Industri Perbankan ...

Lukman, Dendawijaya. 2001. Managemen Perbankan. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Marizka, Lutfiah. 2008. Analisis Dampak Implementasi Arsitektur PerbankanIndonesia (API) terhadap Struktur Perilaku dan Kinerja Industri PerbankanIndonesia [Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Bogor.

Peni, Sawitri dan Eko Hartanto. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.Universitas Gunadarma, Jakarta.

Simorangkir, O.P. 2000. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank . GhaliaIndonesia, Jakarta.

Sri Yani Kusumastuti. 2007. Derajat persaingan di Industri Perbankan IndonesiaSetelah Krisis Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta.

Sugiarto, A. 2004. Arsitektur Perbankan Indonesia : Suatu Kebutuhan danTantangan Perbankan Ke Depan. Bank Indonesia, Jakarta.

Yogi, Nidaha. 2005. Analisa Struktur Industri dan Kinerja Bank Pemerintah (BP)dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa (BUSND) Pasaca Krisis Ekonomi1997 di Indonesia [Tesis]. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok.

Zaenal Abidin, dkk. 2008. Kinerja Keuangan dan Efisiensi Perbankan : PendekatanCAMEL, DEA, dan SFA. ABFI Institute Perbanas, Jakarta.