ANALISIS FAKTOR SATISFACTION, HABITUAL BEHAVIOR, … · analisis faktor satisfaction, habitual...
Transcript of ANALISIS FAKTOR SATISFACTION, HABITUAL BEHAVIOR, … · analisis faktor satisfaction, habitual...
ANALISIS FAKTOR SATISFACTION, HABITUAL BEHAVIOR,
COMMITMENT DAN LIKING OF THE BRAND TERHADAP
LOYALITAS MEREK PRODUK ROKOK DJARUM SUPER Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Agusta Satriya
NIM : 042214063
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
ii
iii
Moto dan Persembahan
Aku Ramah
Bukan Berarti Takut
Aku Tunduk
Bukan Berarti Takluk
(Tarung Derajat – AA Boxer)
Jadikanlah Dirimu Oleh Diri Sendiri
.
iv
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus
Atas segalanya yang telah Dia berikan kepadaku
Papa & Mama tercinta
Kedua kakakku
v
vi
ABSTRAK ANALISIS FAKTOR SATISFACTION, HABITUAL BEHAVIOR, COMMITMENT, DAN LIKING OF THE BRAND TERHADAP LOYALITAS MEREK KONSUMEN
PRODUK ROKOK DJARUM SUPER
Studi Kasus : Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Agusta Satriya Universitas Sanata Dharma
2009
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti atau mengukur apakah faktor-faktor yang meliputi satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand secara parsial maupun bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek produk rokok merek Djarum Super.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket (kuesioner). Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dengan jumlah responden yang diambil sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan penulis adalah purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis persentase, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji t dan Uji F.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa : (1) Tidak ada pengaruh yang signifikan antara faktor Satisfaction terhadap loyalitas merek, (2) Ada pengaruh yang signifikan antara habitual behavior terhadap loyalitas merek, (3) Ada pengaruh yang signifikan antara commitment terhadap loyalitas merek, (4) Tidak ada pengaruh yang signifikan antara faktor liking of the brand terhadap loyalitas merek, (5) Ada pengaruh yang signifikan antara faktor-faktor yang meliputi satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand secara bersama-sama terhadap loyalitas merek.
vii
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF SATISFACTION, HABITUAL BEHAVIOR, COMMITMENT, AND LIKING OF THE BRAND TO THE CONSUMERS
BRAND LOYALTY OF DJARUM SUPER CIGARETTE. A case study : Economic Fakulty student, Sanata Dharma University,
Yogyakarta
Agusta Satriya Economic Fakulty
Sanata Dharma University 2009
The aim of the study was to identify whether factors of satisfaction, habitual behavior,
commitment, and liking of the brand have, partially and simultaneously, significant effects on brand loyalty of consumers of Djarum Super cigarette.
Data-collection technique use in the study was questionnaire. The study was conducted in the Economic Fakulty, Sanata Dharma University, Yogyakarta on 100 respondents. The sampling method was Purposive Sampling. The analysis methods were percentage analysis and multiple linear regression analysis.
The analysis of the data indicated that : (1) there wasn’t partial influence between satisfaction and brand loyalty, (2) there was partial influence between habitual behavior and brand loyalty, (3) there was partial influence between commitment and brand loyalty, (4) there wasn’t partial influence between liking of the brand and brand loyalty, (5) there was simultanously influences of satisfaction, habitual behavior, commitment, and liking of the brand to brand loyalty.
viii
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Yesus Kristus atas berkat dan
tuntunan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis
Faktor Satisfaction, Habitual Behavior, Commitment, dan Liking Of The Brand
Terhadap Loyalitas Merek Produk Rokok Djarum Super. Tujuan penulisan skripsi
ini adalah sebagai salah satu syarat ujian sarjana untuk memperoleh gelar sarjana pada
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Yogyakarta.
Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan begitu banyak bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono,S.E.,M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dra. Diah Utari BR., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, pengetahuan, dan saran serta meluangkan waktu untuk membantu penulis
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. L. Bambang Harnoto, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, pengetahuan, dan saran serta meluangkan waktu untuk
membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak A. Yudi Yuniarto, SE, MBA., selaku dosen penguji yang telah mengijinkan
saya untuk lulus pada ujian skripsi saya.
x
6. Bapak Antonius Budi Susilo, SE, M.Soc.Sc., selaku Dosen Pembimbing Akademik
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah memberikan ilmu selama perkuliahan yang sangat berguna bagi penulis.
8. Orang tuaku tersayang, Papa (Ir. Wasitardja), Mama (Maria Katharina Sri Mulyati),
terima kasih atas doa, cinta dan kasih sayang, kesabaran dan nasehat serta dukungan
moril dan finansial yang diberikan sehingga aku bisa menyelesaikan kuliah dan
memperoleh gelar sarjana.
9. Saudara-saudaraku : Mas Bowo dan Mas Tomo. Terima kasih atas dukungan dan
semangat yang diberikan selama ini. Selamat berjuang. Semangat Bos!!
10. Sr. Monica CB, yang selalu memberikan pertolongan di saat saya menghadapi
kesulitan, dan selalu setia memberikan nasihat-nasihat untuk kehidupan saya
11. Marcel, terima kasih untuk selalu menemaniku di setiap saat, untuk semangat, doa
yang tak pernah berhenti, senyuman, dan kasih sayang selama ini.
12. Keluarga Nurtjahjono yang jauh di mata tapi dekat di hati, terimakasih atas segala
dukungannya.
13. Keluarga besar Tarung Derajat – AA Boxer, pelatih Kang Bernhard, Satlat USD, dan
Akang – akang yang lain. Terima kasih atas dukungan semangatnya. BOX Kang!!
14. Bimo, Pandu, rocky, Antoni, Angkrem, Dodix, Catur, Deska, Agnes dan teman-teman
Manajemen angkatan 2004 yang telah banyak memberikan semangat dan bantuan
bagiku selama ini. Terima kasih buat persahabatannya.
15. Keluarga besar kos Demangan GkI no.249, Peye dan Teguh, terima kasih sudah
menjadi keluarga dan persaudaraannya selama ini.
xi
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii ABSTRACT.................................................................................................... viii LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI.................................................... ix KATA PENGANTAR.................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 5
C. Batasan Masalah ............................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan .................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 10
A. Pengertian Pemasaran .................................................................... 10
B. Pengertian Manajemen Pemasaran ................................................ 11
C. Produk ............................................................................................ 12
D. Merek ............................................................................................. 15
E. Perilaku Konsumen ...................................................................... 16
F. Proses Keputusan Pembelian ......................................................... 19
G. Harapan Pelanggan ...................................................................... 21
H. Kepuasan Konsumen (Satisfaction) .............................................. 25
xiii
I. Loyalitas Merek ............................................................................ 26
J. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek .................. 28
K. Hubungan Satisfaction, Habitual Behavior, Commitment dan......
Liking Of The Brand Dengan Loyalitas Merek ............................. 31
L. Hipotesis penelitian ....................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 34
A. Jenis Penelitian............................................................................... 34
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 34
C. Subjek dan Objek Penelitian.......................................................... 34
D. Definisi Operasional ...................................................................... 35
E. Populasi dan Sampel ...................................................................... 36
F. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 37
G. Metode Pengumpulan Data............................................................ 38
H. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ........................................ 39
I. Teknik Pengujian Instrumen .......................................................... 42
J. Alat Analisis Data .......................................................................... 45
K. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 52
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN UNIVERSITAS
SANATA DHARMA....................................................................... 60
Gambaran Umum PT Djarum.................................................................... 60
A. Sejarah dan Perkembangan.............................................................. 60
B. Misi, Visi, dan Nilai Inti PT DJARUM........................................... 62
C. Pabrik.............................................................................................. 64
xiv
D. Struktur Organisasi PT DJARUM.................................................. 66
E. Proses Produksi................................................................................ 68
F. Produk .............................................................................................. 70
G. Distribusi.......................................................................................... 71
H. Pemasaran........................................................................................ 72
I. Sumber Daya Manusia..................................................................... 72
Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma............................................ 74
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma................................................ 74
B. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma...................................... 75
C. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.............................. 77
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...................................... 83
A. Pengujian Instrumen........................................................................ 83
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis........................................... 89
C. Pembahasan..................................................................................... 112
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN.................... 116
A. Kesimpulan...................................................................................... 116
B. Saran............................................................................................... 118
C. Keterbatasan.................................................................................... 120
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Satisfaction................... .......................................... 84
Tabel V.2 Hasil Uji Validitas Satisfaction............................................................. 85
Tabel V.3 Hasil Uji Validitas Habitual behavior.................................................. 85
Tabel V.4 Hasil Uji Validitas Commitment................. .......................................... 86
Tabel V.5 Hasil Uji Validitas Liking of the brand ................................................ 86
Tabel V.6 Hasil Uji Validitas Loyalitas merek...... ................................................ 87
Tabel V.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian.............................................. 88
Tabel V.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi.......................... 89
Tabel V.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Angkatan....................... 89
Tabel V.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.......................................... 90
Tabel V.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan.............. 91
Tabel V.12 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal............ 92
Tabel V.13 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Konsumsi...................... 93
Tabel V.14 Ouput Uji Multikolinieritas................................................................... 94
Tabel V.15 Ouput Uji Multikolinieritas................................................................... 94
Tabel V.16 Ouput Uji Autokorelasi…..................................................................... 99
Tabel V.17 Hasil Analisis Uji t………................................................................... 102
Tabel V.18 Ouput Uji F……………...................................................................... 107
Tabel V.19 Ouput R………………….................................................................... 108
Tabel V.20 Ouput Output R2 (Koefisien Determinasi)........................................... 109
Tabel V.21 Nilai Mean Seluruh Variabel……………........................................... 110
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar II.1 Hubungan Satisfaction, habitual behavior, commitment, dan
liking of the brand Dengan Loyalitas Merek………................. 31
Gambar III.1 Daerah Penentuan Ho Pada Uji t………………....................... 53
Gambar III.2 Daerah Penentuan Ho Pada Uji F……….................................. 57
Gambar V.1 Output Uji Heteroskedastisitas................................................. 96
Gambar V.2 Output Uji Normalitas…………………………...................... 97
Gambar V.3 Output Uji Normalitas…………………………...................... 98
Gambar V.4 Daerah penerimaan pada Uji Durbin-Watson……….............. 100
Gambar V.5 Daerah Penentuan Ho Pada Uji F…...…………..................... 107
Gambar V.6 Histogram Nilai Mean Variabel….…...…………................... 110
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini bangsa kita sedang mengalami perekonomian yang terpuruk
sejak krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Pemerintah mulai dengan
perbaikan struktur ekonomi Negara mulai dari perbaikan sarana dan prasarana
ekonomi serta mengundang para investor asing untuk menanamkan modal di
Indonesia. Hal tersebut membuat para produsen baik dalam maupun luar negeri
harus semakin berhati-hati dalam menjalankan usahanya karena tingginya tingkat
persaingan yang dihadapi.
Tingkat persaingan antar perusahaan yang tinggi membuat kepuasan
konsumen menjadi tujuan utama dari perusahaan. Namun penekanan hanya pada
kepuasan konsumen saja tidaklah cukup untuk dapat mencapai kesuksesan oleh
karena itu, perusahaan perlu lebih lagi memperdalam paradigma mereka, tidak
hanya berusaha untuk mencapai kepuasan konsumen tetapi lebih pada loyalitas
konsumen. Dimana pelanggan yang loyal adalah sebagai keunggulan bersaing
perusahaan.
Dapat dipastikan bahwa pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang puas
akan nilai-nilai yang diberikan oleh pemasar atas produknya sehingga mereka
mau melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut. Di samping pelayanan
1
2
kualitas, pemasar juga harus memperhatikan nilai kepuasan pelanggan. Kepuasan
pelanggan dapat dipertahankan dengan mengembangkan hubungan dan kesetiaan
yang lebih kuat dengan konsumen (Kotler, 1997). Jika hubungan ini tidak dapat
dilakukan maka pelanggan yang memiliki banyak pilihan penawaran akan dengan
mudah akan berpindah ke merek lain.
Menurut J.Paul Peter pengertian loyalitas merek dari sudut pandang
strategi pemasaran adalah suatu konsep yang sangat penting. Khususnya pada
kondisi pasar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat rendah namun tingkat
persaingannya sangat ketat saat ini, keberadaan konsumen yang loyal pada merek
sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup; dan upaya
mempertahankan pelanggan ini sering menjadi strategi yang jauh lebih efektif
ketimbang upaya menarik pelanggan-pelanggan baru. Diperkirakan bahwa biaya
rata-rata untuk menarik konsumen baru enam kali lebih besar ketimbang jika
mempertahankan yang telah ada.
Aaker (1996 :5), menyatakan bahwa loyalitas merek (brand loyalty)
adalah suatu faktor yang penting dalam menetapkan nilai dari suatu merek. Nilai
penting dari merek tersebut dapat meliputi kualitas, bentuk serta kegunaan dari
barang dan jasa yang ditawarkan lebih baik dari yang ditawarkan oleh para
pesaing. Lebih jauh dari itu, Aaker berpendapat bahwa loyalitas pelanggan
terhadap merek memiliki nilai strategik bagi perusahaan, antara lain mengurangi
biaya pemasaran, keuntungan dalam trade leverage, menarik minat konsumen,
dapat memberikan keuntungan waktu untuk merespon terhadap pesaing.
3
Loyal tidaknya konsumen terhadap suatu merek perusahaan sangat
tergantung pada kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola faktor-
faktor yang mempengaruhi loyalitas merek. Aaker (1991 : 6) mengemukakan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas merek adalah: (1)variabel
satisfaction atau kepuasan yang didapatkan dari penggunaan suatu yang meliputi
kesesuaian antara kebutuhan dan keinginan, kesesuaian dengan manfaat,
kemampuan memberikan kepuasan citarasa merokok, gambar dan tulisan, disain
warna khas, kejelasan informasi, dan kemudahan dalam memperoleh. (2)variabel
habitual behavior atau kebiasaan dalam menggunakan suatu produk meliputi
pengambilan keputusan dan kesukaan. (3)Variabel commitment yaitu kepercayaan
dalam menggunakan suatu produk yang meliputi rekomendasi dan keperecayaan.
(4)variabel liking of the brand yaitu tingkat kesukaan pada suatu produk meliputi
keterikatan dan pengalaman.
Pemberian merek dapat memudahkan konsumen untuk mengidentifikasi
produk atau jasa. Bagi penjual merek merupakan sesuatu yang bisa diiklankan
dan akan dikenali oleh konsumen bila sedang dipajang di etalase toko. Merek juga
menolong penjual agar pada saat konsumen menginginkan salah satu produk
mereka tidak bingung antara produk yang satu dengan yang lainnya.
Pada saat ini di pasar telah tersedia banyak tawaran produk. Salah satu
produk dari sekian banyak produk adalah produk rokok. Kalau kita cermati
peredaran produk rokok di pasar, maka akan kita jumpai berbagai macam jenis
dan merek rokok. Dari sekian banyak jenis dan merek produk rokok yang
4
ditawarkan di pasar penulis akan meneliti produk rokok merek Djarum Super
yang diproduksi oleh PT. Djarum.
PT. Djarum merupakan salah satu produsen terbesar untuk industri rokok
di Indonesia. Banyaknya pesaing yang muncul pada industri rokok mengharuskan
PT. Djarum untuk mampu bersaing dengan para produsen rokok lainnya. Dalam
menghadapi persaingan tersebut PT. Djarum selalu berusaha menawarkan nilai-
nilai lebih atas produknya kepada konsumen. Hal tersebut bertujuan agar
konsumen tidak beralih untuk membeli produk rokok lain yang juga menawarkan
berbagai nilai lebih kepada konsumen. Penelitian ini bermaksud untuk menguji
kembali jenis penelitian yang telah dilakukan oleh Wenny Meylina (2003),
Verawati (2004), dan Herman Yoseph (2006) dengan jenis dan merek produk
yang berbeda.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin mengadakan penelitan
tentang pengaruh faktor-faktor yang meliputi satisfaction, habitual behavior,
commitment, dan liking of the brand terhadap loyalitas merek. Oleh karena itu
penulis mengambil judul: “Analisis Faktor Satisfaction, Habitual Behavior,
Commitment, dan Liking Of The Brand Terhadap Loyalitas Merek Produk
Rokok Djarum Super.”
5
B. Rumusan Masalah
1. Apakah satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand
secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek
pada konsumen produk rokok Djarum Super?
2. Apakah satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand
secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek
pada konsumen produk rokok Djarum Super?
C. Batasan Masalah
Untuk mengukur tingkat loyalitas konsumen terhadap produk rokok merek
Djarum Super penelitian hanya dibatasi pada:
1. Loyalitas Merek
Yang dimaksud loyalitas merek dalam penelitian ini adalah loyalitas
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma terhadap produk
rokok merek Djarum Super.
2. Satisfaction
Yang dimaksud satisfaction dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma terhadap produk
rokok merek Djarum Super yang menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat loyalitas terhadap merek produk rokok Djarum Super.
3. Habitual Behavior
6
Yang dimaksud habitual behavior dalam penelitian ini adalah kebiasaan
membeli mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma terhadap
produk rokok merek Djarum Super yang menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat loyalitas terhadap merek produk rokok Djarum Super.
4. Commitment
Yang dimaksud commitment dalam penelitian ini adalah tingkat kepercayaan
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma terhadap produk
rokok merek Djarum Super yang menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat loyalitas terhadap merek produk rokok Djarum Super.
5. Liking Of The Brand
Yang dimaksud liking of the brand dalam penelitian ini adalah tingkat
kesukaan secara umum mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma terhadap produk rokok merek Djarum Super yang menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi tingkat loyalitas terhadap merek produk rokok
Djarum Super.
6. Konsumen
Konsumen yang dimaksud adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang mengkonsumsi produk rokok merek Djarum Super yang
melakukan pembelian minimal 2 kali pembelian produk rokok merek Djarum
Super secara berturut-turut.
7
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti atau mengukur pengaruh faktor-faktor
yang meliputi satisfaction, habitual behavior, commitment, liking of the brand
terhadap loyalitas merek konsumen produk rokok merek Djarum Super, baik
secara parsial maupun simultan.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Bagi Perusahaan
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan informasi, masukan,
dan dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan
kualitas produk untuk mencapai kepuasan konsumen sehingga dapat
mempertahankan loyalitas konsumen terhadap merek.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi
pengetahuan bagi penelitian selanjutnya bahwa faktor-faktor yang meliputi
satisfaction, habitual behavior, commitment, liking of the brand sangat
berpengaruh terhadap loyalitas merek yang berguna sebagai salah satu daya
saing perusahaan dengan para pesaingnya dan sebagai tambahan referensi
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
8
3. Bagi Penulis
Penulis dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama menempuh kuliah di
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
F. Sistematika Penelitian
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi landasan teori yang digunakan sebagai acuan untuk menjawab
permasalahan yang di tulis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan jenis penelitian, subyek penelitian, obyek penelitian, waktu
dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PT DJARUM DAN FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum perusahaan yang akan diteliti
yaitu PT. Djarum Super, dan gambaran umum lokasi penelitian yaitu Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
9
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi pengujian instrumen (uji validitas dan reliabilitas), analisis data
(analisis persentase, analisis regresi linier sederhana, dan uji t, uji asumsi klasik,
analisis regresi linier berganda, dan uji F), dan pembahasan.
.
BAB VI : KESIMPULAN,SARAN DAN KETERBATASAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan perumusan masalah dan saran
untuk PT. Djarum dan keterbatasan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan amstrong (1992:6)
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak
lain.
Menurut Alex S. Nitisemito (1981:13)
Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperluas arus
barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud
untuk menciptakan permintaan yang efektif.
Menurut Wiliam J. Stanton (1985:7)
Pemasaran adalah sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para
konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
10
11
Sedangkan tujuan pemasran menurut Peter Druker (dalam Philip kotler, 1990:4):
Adalah membuat penjualan berlebihan. Hal ini untuk mengetahui serta
memahami konsumen dengan baik sehingga produk atau jasa cocok bagi
konsumen dan agar produk atau jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya.
Inti pemikiran dan praktek pemasaran modern adalah memahami,
menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai serta kepuasan kepada
konsumen. Adapun sasaran utama dalam pemasaran yaitu menarik konsumen
baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan konsumen saat
ini dengan memberikan kepuasan.
B. Pengertian Manajemen Pemasaran
Apabila manejemen pemasaran melakukan pekerjaannya dengan baik
dalam mengidentifikasikan kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan
menetapkan harga secara tepat, mendistribusikan dan mempromosikan secara
efektif, maka akan sangat mudah menjual barang-barang hasil produksi
perusahaan. Kegiatan promosi ini haruslah di koordinasikan dan dikelola dengan
cara yang baik. Dalam perusahan dikenal istilah manajemen pemasaran yang
menurut (Philip Kotler , 1990:7) didefinisikan sebagai berikut:
Manejemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk dan
12
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk
maksud mencapai tujuan-tujuan organisasional.
Menurut Kotler dan Amstrong (2003:16), definisi dari manajemen pemasaran
ialah:
Analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi.
Pengertian lain dari manajemen pemasaran yang dikemukakan oleh American
Marketing Association (AMA) pada tahun 1985 (Kotler, 2002:9) adalah:
Proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga,
promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. Jadi, dari
kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran berisi
tentang pengelolaan permintaan, yang akhirnya berisi pengelolaan hubungan
dengan pelanggan.
C. Produk
Dalam pemasaran, perusahaan menawarkan produk dan jasa dengan harapan
konsumen dapat memperoleh produk yang diinginkannya sehingga kebutuhannya
dapat terpenuhi. Menurut Philip Kotler, produk didefinisikan sebagai sesuatu
13
yang dapat dipasarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan atau
keinginan (1994).
Menurut A. Yudi Yuniarto (Hand Out Pengantar Bisnis), produk dapat
diklasifikasikan menjadi:
1. Klasifikasi produk konsumen berdasarkan kebiasaan pembelian konsumen:
a) Confinience Product
Produk yang relatif tidak mahal dan sering dibeli sehingga konsumen
hanya perlu usaha minimal dalam pembeliannya. Misalnya ; gula, beras,
koran, bensin, minyak tanah dan sebagainya.
b) Shopping Product
Produk yang memerlukan usaha khusus dalam pembeliannya, dimana
konsumen perlu membandingkan produk dalam hal merek, harga, kualitas,
jasa dan lain-lainnya. Misalnya : mobil, TV, Program S1/D3 di perguruan
tinggi dan sebagainya.
c) Specialty Product
Produk yang mempunyai keunikan sehingga konsumen mau melakukan
usaha-usaha khusus dalam pembeliannya. Misalnya : mobil antik/kuno,
guci kuno, lukisan karya Leonardo Da Vinci dan sebagainya.
d) Unsought goods
Barang yang tidak diketahui oleh konsumen atau kalaupun konsumen tahu
tidak terpikirkan untuk membelinya. Misalnya : asuransi jiwa dan peti
mati.
14
2. Klasifikasi produk industri berdasarkan kegunaanya dalam proses produksi:
a) Bahan mentah
Bahan baku dasar yang digunakan untuk memproduksi produk akhir.
Bahan mentah ini diambil dari alam, maka sering disebut sebagai sumber
daya alam.
b) Peralatan
Mesin dan peralatan lain yang digunakan dalam proses produksi atau
kegiatan administrasi.
c) Komponen produk
Bagian dari produk yang bisa berupa barang akhir atau barang setengah
jadi. Komponen produk ini bisa dikenali secara fisik sebagai bagian dari
suatu produk akhir.
d) Bahan proses
Bahan yang langsung digunakan dalam proses produksi dan tidak bisa
dikenali secara fisik dalam produk akhir.
e) Perlengkapan
Alat yang digunakan untuk melancarkan proses produksi tetapi tidak
menjadi bagian dari produk akhir.
f) Jasa industrial
Produk yang tak berbentuk (jasa) yang digunakan perusahaan dalam
operasinya.
15
D. Merek
Merek adalah suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas untuk
suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa gambar, kata-kata atau
kombinasi dari keduanya (Nitisemito, 1981 ; 34).
Maksud dari suatu perusahaan untuk memberikan merek pada produknya
pada mulanya adalah sekedar sebagai identitas atas produknya sebagaimana
halnya orang tua yang memberikan nama kepada anaknya dengan nama tertentu.
Selain itu Kotler dalam bukunya mendefinisikan merek sebagai nama,
istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang atau
kelompok, penjual dan atau untuk membedakannya dari produk pesaing (Kotler,
2000 ; 404).
Adapun syarat-syarat dalam memberikan merek pada suatu produk
(Nitisemito, 1981 ; 36) adalah sebagai berikut:
1. Mudah diingat
Pemilihan merek sebaiknya yang mudah diingat baik kata-katanya maupun
gambarnya. Sebab dengan demikian konsumen akan dengan mudah untuk
mengingatnya. Sebaliknya jika merek yang diberikan sukar untuk diingat,
maka hal ini akan mengakibatkan kelancaran perusahaan terganggu sebab
orang tidak ingat lagi merek apa yang pernah dibelinya, padahal merek
tersebut cukup baik kualitasnya.
16
2. Menimbulkan kesan positif
Dalam memberikan merek harus dapat diusahakan yang dapat menimbulkan
kesan positif terhadap barang atau jasa yang dihasilkan. Misalnya merek
tomat untuk salah satu jenis merek saus, hal tersebut akan menimbulkan kesan
positif.
3. Tepat untuk promosi
Yang dimaksudkan disini adalah bahwa merek suatu produk yang dipilih,
harus memberi kesan baik dan mudah diingat sehingga layak untuk promosi.
Akan tetapi untuk promosi nama yang indah serta gambar-gambar yang
menarik juga memegang peranan penting.
E. Perilaku Konsumen
Pengertian perilaku konsumen :
Menurut Schiffman dan Kanuk (1994):
Adalah perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli
menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka
harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.
Menurut Engel, Blackwell dan miniard (1993):
Adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan, termasuk proses keputusan yang mendahului
dan mengikuti tindakan ini.
17
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen :
1. Kekuatan Sosial Budaya
a) Faktor budaya
Budaya adalah hasil kreativitas manusia dari satu generasi ke generasi
berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam kehidupannya
sebagai anggota masyakat.
b) Faktor kelas sosial
Kelas sosial adalah suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang
mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat.
c) Faktor kelompok anutan.
Kelompok anutan adalah suatu kelompok yang mempengaruhi sikap,
pendapat, norma, dan perilaku konsumen.
d) Faktor Keluarga.
Keluarga adalah suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya
sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan
pembeli.
2. Kekuatan Faktor Psikologis
a) Faktor pengalaman belajar.
Belajar adalah suatu perubahan perilaku akibat pengalaman sebelumnya.
18
b) Faktor kepribadian.
Suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat
menentukan perilakunya.
c) Faktor sikap dan keyakinan
Suatu penilain kognitif seseorang terhadap suka atau tidak suka, perasaan
emosional yang tindakannya cenderung kearah berbagai obyek atau ide.
d) Konsep diri atu self Concept
Cara kita melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu sebagai gambaran
tentang apa yang kita pikirkan.
Peilaku konsumen merupakan suatu tindakan yang langsung dalam
mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk termasuk proses
pengambilan keputusan yang mendahului tindakan tersebut (Engle, 1994 ; 3).
Menurut hani Handoko perilaku konsumen didefinisikan sebagai:
kegiatan-kegiatan individu yang terlibat secara langsung dalam
mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses
pengambilan keputusan dalam kegiatan tersebut.
19
F. Proses Keputusan Pembelian
Ada 5 (lima) tahap proses pengambilan keputusan dalam pembelian, yaitu:
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau
kebutuhan. Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya
dan keadaan yang diinginkan
2. Pencarian Informasi
Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan informasi
tentang sumber-sumber dan menilainya, untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan yang dirasakan. Melaui pengumpulan informasi, konsumen
mengetahui produk-produk yang bersaing dan keistimewaan masing-masing
produk.
Sumber-sumber informasi konsumen terbagi menjadi 4 (empat)
kelompok, yaitu:
a) Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, kenalan)
b) Sumber niaga (periklanan, penjualan, pameran)
c) Sumber umum (media massa, organisasi konsumen)
d) Sumber pengalaman (pernah menangani, menguji, mempergunakan suatu
produk)
3. Penilaian Alternatif
Konsumen berusaha memuaskan suatu kebutuhan dan mencari menfaat
tertentu dari suatu produk tersebut. Konsumen memandang setiap produk
20
sebagai rangkaian atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dangan
dalam memberikan manfaat yang dicari dan memuaskan kebutuhan tersebut.
Konsumen bersikap berbeda-beda dalam melihat atribut-atribut produk yang
dianggap relevan dan menonjol. Mereka akan memberikan paling banyak
perhatian pada atribut yang akan memberikan manfaat yang dicari.
4. Keputusan Untuk Membeli
Keputusan untuk membeli disini merupakan proses dalam pembelian yang
nyata. Jadi, setelah tahap-tahap dimuka dilakukan maka konsumen harus
mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Bila konsumen
memutuskan untuk membeli, konsumen akan menjumpai serangkaian
keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat
kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan melakukan beberapa
kegiatan setelah membeli produk yang akan menarik bagi para pemasar.
Tugas para pemasar belum selesai setelah produk dibeli oleh konsumen,
namun akan terjadi hingga periode waktu pasca pembelian.
a) Kepuasan setelah pembelian
Kepuasan setelah pembelian merupakan fungsi dari seberapa dekat antara
pembeli atas produk tersebut. Jika produk tersebut memenuhi harapan,
konsumen akan merasa puas, jika produk tersebut melebihi apa yang
21
diharapkan konsumen akan merasa sangat puas, jika produk tersebut di
bawah tingkat yang diharapkan, konsumen merasa tidak puas.
Konsumen membentuk pengharapan-pengharapan mereka berdasarkan
pesan-pesan yang mereka peroleh dari para penjual, teman-teman, dan
sumber-sumber informasi yang lain. Jika para penjual melebih-lebihkan
keuntungan yang akan diperoleh, konsumen akan mengalami pengharapan
yang tak terpenuhi yang akan menyebabkan ketidakpuasan. Makin besar
jurang antara pengharapan dan hasil, makin besar pula ketidakpuasan
konsumen.
b) Tindakan-tindakan setelah pembelian
Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli dengan produk akan mempengaruhi
tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, untuk selanjutnya
dia akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam
kesempatan berikutnya. Konsumen yang merasa puas juga akan cenderung
mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang bersangkutan
kepada orang lain.
G. Harapan Pelanggan
Menurut Zeithaml et al dalam Fandy Tjiptono (1997:28) dalam konteks
kepuasan pelanggan, umumnya harapan merupakan perkiraan atau keyakinan
pelanggan tentang apa yang akan diterimanya. Pengertian ini didasarkan pada
pandangan bahwa harapan merupakan standar prediksi ataupun standar ideal.
22
Umumnya faktor-faktor yang menentukan harapan pelanggan meliputi
kebutuhan pribadi, pengalaman masa lampau, rekomendasi dari mulut ke mulut,
dan iklan. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya harapan pelanggan
terhadap kualitas suatu jasa (Zeithaml et al dalam Fandy Tjiptono (1997:28)) :
1. Enduring Service Intensifiers
Faktor ini merupakan faktor yang bersifat stabil dan mendorong pelanggan
untuk meningkatkan sensitivitasnya terhadap jasa. Faktor ini meliputi harapan
yang disebabkan oleh orang lain dan filosofi pribadi seseorang tentang jasa.
Seorang pelanggan akan berharap bahwa ia patut untuk dilayani dengan baik
apabila pelanggan lainnya dilayani dengan baik oleh pemberi jasa.
2. Personal Needs
Kebutuhan yang dirasakan seseorang mendasar bagi kesejahteraannya seperti
kebutuhan fisik, sosial, dan psikologis juga sangat menentukan harapan
pelanggan.
3. Transitory Service Intensifiers
Faktor ini merupakan faktor individual yang bersifat sementara (jangka
pendek) yang meningkatkan sensitivitas pelanggan terhadap jasa. Faktor ini
meliputi :
a) Situasi darurat pada saat pelanggan sangat membutuhkan jasa dan ingin
perusahaan bisa membantu (misalnya jasa asuransi mobil pada saat terjadi
kecelakaan lalu lintas).
23
b) Jasa terakhir yang dikonsumsi pelanggan dapat pula menjadi acuan
pelanggan untuk menentukan baik-buruknya jasa berikutnya.
4. Perceived Service Alternatives
Perceived service alternatives merupakan persepsi pelanggan terhadap tingkat
atau derajat pelayanan perusahaan lain yang sejenis. Jika konsumen memiliki
beberapa alternatif, maka harapan konsumen terhadap suatu jasa cenderung
akan semakin besar.
5. Self-Perceived Service Roles
Faktor ini adalah persepsi pelanggan tentang tingkat atau derajat
keterlibatannya dalam mempengaruhi jasa yang diterimanya. Persepsi
pelanggan tentang derajat keterlibatannya akan mempengaruhi tingkat jasa
atau pelayanan yang bersedia diterimanya.
6. Situational Factors
Faktor situasional terdiri atas segala kemungkinan yang bisa mempengaruhi
kinerja jasa yang berada di luar kendali penyedi jasa. Misalnya, pada awal
bulan biasanya bank ramai dipenuhi para nasabah dan akan menyebabkan
seorang nasabah menjadi relatif lama menunggu. Oleh karena itu, untuk
sementara waktu nasabah akan menurunkan tingkat pelayanan miimal yang
bersedia diterimanya karena keadaan itu bukan kesalahan penyedia jasa.
7. Explicit Service Promise
Faktor ini merupakan pernyataan (secara personal atau non personal) oleh
organisasi tentang jasanya kepada pelanggan. Pernyataan ini bisa berupa
24
iklan, personal selling, perjanjian, atau komunikasi dengan karyawan
organisasi tersebut.
8. Implicit Service Promise
Faktor ini menyangkut petunjuk yang memberikan kesimpulan bagi pelanggan
tentang jasa yang bagaimana yang seharusnya dan yang akan diberikan.
Petunjuk yang memberikan gambaran jasa meliputi biaya untuk
memperolehnya (harga) dan alat-alat pendukung jasanya. Pelanggan biasanya
menghubungkan harga dan peralatan (tangible assets) pendukung jasa dengan
kualitas jasa. Harga yang mahal dihubungkan secara positif dengan kualitas
yang tinggi.
9. Word of Mouth (Rekomendasi atau saran dari orang lain)
Word of Mouth merupakan pernyataan yang disampaikan oleh orang lain
kepada pelanggan. Word of Mouth ini biasanya cepat diterima oleh pelanggan
karena yang menyampaikannya adalah mereka yang dapat dipercaya dan
pelanggan jasa biasanya sulit mengevaluasi jasa yang belum dibelinya atau
belum dirasakannya sendiri.
10. Past Experience
Pengalaman masa lampau meliputi hal-hal yang telah dipelajari atau diketahui
pelanggan dari yang pernah diterimanya di masa lalu.
25
Harapan-harapan pelanggan ini dari waktu ke waktu berkembang seiring
dengan semakin banyaknya informasi (nonexperimential information) yang
diterima pelanggan serta semakin bertambahnya pengalaman pelanggan, dimana
semua ini akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan.
H. Kepuasan Konsumen (Satisfaction)
Konsep kepuasan pelanggan masih bersifat abstrak. Pencapaian kepuasan
dapat merupakan proses yang sederhana, kompleks maupun rumit. Beberapa ahli
merumuskan pengertian mengenai kepuasan konsumen (pelanggan) antara lain :
1. Menurut Day dalam Fandy Tjiptono (1996:146), kepuasan atau ketidakpuasan
pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau
diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual
produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.
2. Menurut Engel et al dalam Fandy Tjiptono (1996:146), kepuasan pelanggan
merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-
kurangnya memberi hasil atau outcome sama atau melampaui harapan
pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak
memenuhi harapan pelanggan.
3. Menurut Kotler dalam Fandy Tjiptono (1996:147), kepuasan pelanggan
adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil
yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.
26
4. Menurut Wilkie dalam Fandy Tjiptono (1997:24), kepuasan pelanggan adalah
suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi
suatu produk atau jasa.
Kesamaan berbagai definisi tersebut yaitu menyangkut komponen
kepuasan pelanggan (harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan). Umumnya
harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa
yang akan diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk (barang
atau jasa). Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi pelanggan terhadap
apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang dibeli.
I. Loyalitas Merek
Menurut J.Paul Peter dan Jerry C. Olon pengertian loyalitas merek dari
sudut pandang strategi pemasaran adalah suatu konsep yang sangat penting.
Khususnya pada kondisi pasar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat rendah
namun tingkat persaingannya sangat ketat saat ini, keberadaan konsumen yang
loyal pada merek sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup; dan
upaya mempertahankan pelanggan ini sering menjadi strategi yang jauh lebih
efektif ketimbang upaya menarik pelanggan-pelanggan baru. Diperkirakan bahwa
biaya rata-rata untuk menarik konsumen baru enam kali lebih besar ketimbang
jika mempertahankan yang telah ada. Mereka mendefinisikan loyalitas merek
sebagai keinginan melakukan dan perilaku pembelian ulang.
27
Adapun definisi loyalitas konsumen pada suatu merek adalah kesetiaan
konsumen dalam membeli barang atau jasa dalam melakukan pembelian ulang
barang atau jasa tersebut secara terus-menerus, kebiasaan ini termotivasi dan sulit
diubah dalam pembelian barang atau jasa yang sama, sering berakar dalam
keterlibatan yang tinggi (peter dan Olson, 2000:89). Sedang loyalitas konsumen
menurut Assoel adalah pembelian kembali karena komitmen untuk yakin terhadap
merek atau perusahaan (Assoel, 1992: 187).
Loyalitas tercipta apabila pelanggan dalam hal ini konsumen produk
rokok Djarum Super merasa puas terhadap produk yang dikonsumsinya dan
melakukan pembelian secara berulang pada merek yang sama.
Alasan konsumen membeli kembali pada merek yang sama, yaitu:
1. Merek lain tidak tersedia
2. Merek yang tersedia dari seri lama
3. Masalah harga
4. Mempercepat pengambilan keputusan
Sedang ciri-ciri konsumen yang loyal pada merek, yaitu:
1. Cenderung sangat yakin pada pilihannya
2. Dalam pembeliam merasa memiliki tingkat resiko yang tinggi
3. Konsumen yang loyal pada merek memiliki kemungkinan besar untuk
menjadi store loyalty.
4. Konsumen dari kelompok minoritas mempunyai kecenderungan lebih
besar untuk menjadi brand loyalty.
28
Menurut Aaker (1996 ; 5), menyatakan bahwa kesetiaan merek (brand
loyalty) sebagai faktor penting dalam menetapkan nilai dari suatu merek, nilai
penting dari suatu merek tersebut dapat meliputi kualitas, bentuk serta kegunaan
dari barang dan jasa yang ditawarkan menjadi lebih baik dari para pesaing.
J. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas merek
Bagi perusahaan salah satu faktor penentu kesuksesan dalam menciptakan
loyalitas merek para pelanggannya adalah kepuasan terhadap kualitas yang
diberikan. Dengan demikian, kualitas produk yang baik akan menciptakan,
mempertahankan kepuasan serta menjadikan konsumen yang loyal. Karakteristik
konsumen yang loyal salah satunya adalah selalu melakukan pembelian ulang
secara terus menerus.
Aaker (dalam artikel wenny Maylina) menyatakan bahwa loyalitas merek
(brand loyalty) adalah sebagai faktor penting dalam menetapkan nilai dari suatu
merek. Nilai penting dari merek tersebut dapat meliputi kualitas bentuk serta
kegunaan dari barang dan jasa yang ditawarkan lebih baik dari yang ditawarkan
oleh para pesaing. Lebih jauh lagi Aaker berpendapat bahwa loyalitas merek
memiliki nilai strategik bagi perusahaan, antara lain mengurangi biaya pemasaran,
keuntungan dalam menarik minat konsumen.
Loyal atau tidaknya konsumen terhadap suatu merek perusahaan sangat
tergantung pada kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola faktor-
29
faktor yang mempengaruhi loyalitas merek. Aaker (dalam artikel Weny Maylina),
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesetiaan merek adalah:
1. Kepuasan (satisfaction)
Konsumen akan loyal terhadap suatu merek bila ia mendapatkan
kepuasan dari merek tersebut. Kepuasan yang didapatkan dari penggunaan
suatu produk yang meliputi kesesuaian antara kebutuhan dan keinginan,
kesesuaian dengan manfaat, kemampuan membersihkan dan warna, kejelasan
informasi dan kemudahan dalam memperoleh.
2. Kebiasaan konsumen (habitual behavior)
Loyalitas konsumen akan terbentuk karena kebiasaan konsumen.
Kebiasaan dalam menggunakan suatu produk meliputi proses pengambilan
keputusan dan kesukaan. Apabila pembelian yang dilakukan sudah merupakan
kebiasaan maka pembelian tersebut tidak lagi melalui pengambilan keputusan
yang panjang. Pada kondisi ini, dapat dikatakan bahwa loyalitas konsumen
telah terbentuk pada merek tersebut.
3. Komitmen (Commitment)
Dalam suatu merek yang kuat terdapat konsumen yang memiliki
komitmen dalam jumlah yang banyak. Loyalitas konsumen akan timbul bila
ada kepercayaan dari konsumen terhadap merek produk sehingga ada
komunikasi dan interaksi diantara konsumennya, yaitu dengan membicarakan
produk tersebut.
30
4. Kesukaan terhadap merek (Liking Of The Brand)
Kesetiaan yang dibentuk dan dipengaruhi oleh tingkat kesukaan
konsumen secara umum. Tingkat kesukaan konsumen pada suatu produk
meliputi keterikatan dan pengalaman. Konsumen yang dikatakan loyal bila
pembelian berulang terhadap merek itu bukan karena adanya penawaran
khusus, tetapi karena konsumen percaya bahwa merek tersebut memiliki
kualitas yang sama sehingga memberi tingkatan kepuasan yang sama pada
loyal produknya.
5. Switching cost
Adalah perbedaan pengorbanan dan atau resiko kegagalan, biaya
energi dan fisik yang dikeluarkan konsumen karena ia memilih salah satu
alternatif. Bila switching cost besar maka konsumen akan berhati-hati
berpindah ke merek lain karena resiko kegagalan yang dihadapi juga besar
sehingga konsumen cenderung loyal. Bila switching cost kecil maka
konsumen mudah berpindah-pindah merek sehingga cenderung tidak loyal.
Pada penelitian ini, tidak mengobservasi switching cost karena biaya yang
timbul bila seseorang berganti pelihan produk yaitu besarnya pengorbanan atau
resiko kegagalan, biaya energi dan biaya fisik untuk rokok Djarum Super adalah
kecil karena rokok Djarum Super memiliki switching cost yang kecil, maka
konsumen akan lebih mudah untuk berpindah-pindah merek karena
pengorbanannya juga tidak besar sehingga cenderung untuk tidak loyal.
31
K. Hubungan Satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the
brand Dengan Loyalitas Merek
Di bawah ini adalah bagan yang menunjukkan hubungan antara
Satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand dengan
Loyalitas Merek:
Satisfaction
Habitual behavior
Commitment
Liking Of The brand
Loyalitas Merek
Gambar II.1
Hubungan Satisfaction, habitual behavior, commitment, dan
liking of the brand Dengan Loyalitas Merek
Dari bagan di atas, secara rinci diuraikan mengenai hubungan dari masing-
masing variabel yang mempengaruhi loyalitas merek, yaitu:
1. Hubungan satisfaction dengan loyalitas merek
Kepuasan konsumen memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap loyalitas
merek, sehingga keduanya memiliki hubungan yang sangat erat dimana bila
suatu perusahaan meningkatkan kepuasan pada para pelanggan maka loyalitas
32
merek juga akan meningkat begitupun sebaliknya jika perusahaan
menurunkan kepuasan konsumen maka secara otomatis loyalitas merek juga
akan menurun.
2. Hubungan habitual behavior dengan loyalitas merek
Loyalitas merek dapat terbentuk oleh karena kebiasaan konsumen, dimana
apabila seseorang melakukan pembelian terhadap produk dengan merek
tertentu karena faktor kebiasaan. Hal ini mengakibatkan konsumen akan
membeli suatu produk dengan tidak lagi melalui pengambilan keputusan yang
panjang. Pada kondisi ini dapat dikatakan bahwa loyalitas konsumen telah
terbentuk pada merek tersebut, dimana konsumen akan tetap membeli merek
yang sama untuk suatu jenis produk dan cenderung tidak berpindah pada
merek lain.
3. Hubungan commitment dengan loyalitas merek
Dalam suatu merek yang kuat terdapat konsumen yang memiliki komitmen
dalam jumlah banyak. Loyalitas konsumen akan timbul bila ada kepercayaan
konsumen terhadap merek produk, sehingga hal ini mengakibatkan adanya
komunikasi yang mana konsumen akan yakin bahwa produk tersebut layak
untuk dikonsumsi.
4. Hubungan liking of the brand dengan loyalitas merek
Loyalitas yang dibentuk dan dipengaruhi oleh kesukaan seorang konsumen
secara umtm. Tingkat ketertarikan tersebut dapat diukur dengan timbulnya
ketertarikan terhadap merek tersebut sampai timbul kepercayaan bahwa pada
33
merek tersebut menunjukkan performance dari produk merek itu. Dan
konsumen yang loyal bila pembelian yang dilakukan secara berulang terhadap
merek tersebut bukan karena adanya penawaran, tetapi karena konsumen
percaya bahwa merek tersebut memiliki kualitas yang sama sehingga memberi
tingkat kepuasan yang sama pada produknya.
L. Hipotesis Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah dan landasan teori, maka hipotesis
yang diangkat pada penelitian ini adalah:
1. Diduga faktor-faktor yang meliputi satisfaction, habitual behavior,
commitment, dan liking of the brand secara parsial memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap loyalitas merek pada konsumen produk rokok Djarum
Super.
2. Diduga faktor-faktor yang meliputi satisfaction, habitual behavior,
commitment, dan liking of the brand secara simultan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap loyalitas merek pada konsumen produk rokok Djarum
Super.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus, yaitu
penelitian dengan menggunakan objek tertentu dengan menggunakan sampel dan
kuesioner kemudian data diperoleh dan dianalisis sehingga kesimpulan yang akan
diambil hanya berlaku pada objek yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Universitas Sanata Dharma
Jl. Mrican Tromol Pos 29
Yogyakarta
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan Desember 2008 sampai bulan Januari 2009.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah mahasiswa pria Fakultas Ekonomi Universitas sanata
Dharma dan yang mengkonsumsi rokok Djarum Super.
34
35
2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah satisfication,
habitual behavior, commitment, liking of the brand, dan loyalitas merek
produk rokok Djarum Super.
D. Definisi Operasional
1. Loyalitas Merek, adalah kesetiaan konsumen dalam membeli barang atau jasa
dalam melakukan pembelian ulang barang atau jasa tersebut secara terus-
menerus, kebiasaan ini termotivasi dan sulit diubah dalam pembelian barang
atau jasa yang sama, sering berakar dalam keterlibatan yang tinggi (peter dan
Olson, 2000:89). Dalam hal ini, peneliti ingin mengukur loyalitas merek
konsumen produk rokok Djarum Super dilihat dari segi Satisfaction, Habitual
Bahavior, Commitment, dan Liking of the brand dari konsumen produk
tersebut.
2. Kepuasan Konsumen (Satisfaction), menurut Day (dalam Fandy Tjiptono
1996:146) adalah kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon
pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang
dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang
dirasakan setelah pemakaiannya. Dalam penelitian ini, Kepuasan yang diukur
dalam hal manfaat, kualitas, desain kemasan, kemudahan untuk memperoleh,
kejelasan informasi, dan aroma yang didapatkan oleh konsumen dari produk
rokok Djarum Super.
36
3. Kebiasaan Membeli (Habitual Bahavior), menurut Aaker (dalam artikel
Weny Maylina) adalah kebiasaan konsumen dalam membeli suatu produk
dengan merek tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti mengukur dengan
seberapa cepat konsumen memutuskan untuk membeli, pertimbangan
konsumen untuk membeli, dan kebiasaan konsumen dalam membeli produk
rokok Djarum Super.
4. Komitmen (Commitment), menurut Aaker (dalam artikel Weny Maylina)
adalah dalam suatu merek yang kuat terdapat konsumen yang memiliki
komitmen dalam jumlah yang banyak. Kepercayaan dalam menggunakan
suatu produk yang meliputi rekomendasi dan kepercayaan. Dalam penelitian
ini peneliti mengukur loyalitas merek dilihat dari kepercayaan, keyakinan dan
rekomendasi konsumen produk rokok Djarum Super.
5. Kesukaan terhadap merek ( Liking of the brand ), menurut Aaker (dalam
artikel Weny Maylina) adalah tingkat kesukaan seorang konsumen secara
umum terhadap produk dengan merek tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti
mengukur loyalitas merek dilihat dari keterikatan, pengalaman, dan tingkat
kesukaan terhadap produk rokok Djarum Super secara umum.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang,
benda-benda, dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau kumpulan
37
seluruh objek yang menjadi perhatian (Suharyadi dan Purwanto S.K, 2004:
323).
Populasi penelitian ini bersifat tidak terbatas karena jumlah populasi
tidak diketahui secara pasti. Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud
adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma kampus I,
Mrican, Yogyakarta yang mengkonsumsi rokok Djarum Super.
2. Sampel
Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi
perhatian (Suharyadi dan Purwanto S.K, 2004: 323). Sampel dalam penelitian
ini adalah sebagian mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
yang mengkonsumsi rokok Djarum Super sebanyak 100 orang.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh
peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam
pengambilan sampelnya. Responden yang akan diteliti adalah responden yang
memenuhi kriteria berdasarkan pertimbangan menggunakan produk rokok merek
Djarum Super dan sudah dianggap dapat mewakili karakteristik yang diukur,
dimana pengambilan elemen-elemen dilakukan pada responden yang
menggunakan produk rokok merek Djarum Super dan yang merupakan
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
38
Dalam pengambilan sampel, peneliti membagikan kuesioner kepada
responden yang memenuhi persyaratan, dimana kuesioner dibagikan secara
merata kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma kampus
I, Mrican, Yogyakarta.
G. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari sumbernya.
Dalam hal ini penulis memperoleh data melalui:
a) Kuesioner, yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan
sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden (konsumen)
rokok Djarum Super.
b) Wawancara, yaitu metode pengumpulan data dengan cara wawancara
kepada mahasiswa FE Universitas Sanata Dharma yang menjadi
konsumen rokok Djarum Super.
c) Observasi, yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan langsung pada mahasiswa FE Universitas Sanata Dharma
yang mengkonsumsi rokok Djarum Super.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data-data pendukung penelitian yang diperoleh
dari berbagai sumber yang sudah ada terutama data-data yang berkaitan
tentang perusahaan.
39
H. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka variabel yang dianalisis
dalam penelitian ini meliputi variabel independen dan variabel dependen yang
mempunyai hubungan sebab akibat sebagai berikut:
1. variabel dependen (Y), yaitu Loyalitas merek
2. Variabel independen (X) yang terdiri dari:
• Satisfaction (X1)
• Habitual Behavior (X2)
• Commitment (X3)
• Liking of the brand (X4)
Adapun indikator dari masing-masing variabel penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Variabel dependen (Y) :
Kesetiaan merek (loyalitas merek), yaitu pembelian ulang sepanjang waktu
dan menginformasikan kepada orang lain sepanjang waktu.
Diukur dengan menanyakan responden tentang tingkat kesetiaannya terhadap
produk rokok Djarum Super.
2. Variabel independen (X) :
• Satisfaction (X1), yaitu kesesuaian antara kebutuhan dan keinginan,
kesesuaian dengan manfaat, rasa dan aroma yang khas , gambar dan
40
tulisan, desain warna khas, kejelasan informasi, kemudahan dalam
memperoleh.
diukur dengan menanyakan responden tentang kepuasannya terhadap
produk rokok Djarum Super.
• Habitual Behavior (X2), yaitu proses pengambilan keputusan, kesukaan.
Yang dimaksudkan disini adalah dimana konsumen tidak lagi
membutuhkan waktu yang lama untuk mengambil keputusan dalam
membeli suatu produk karena konsumen sudah tertarik terhadap suatu
merek tertentu.
diukur dengan menanyakan responden tentang kebiasaan membeli produk
rokok Djarum Super.
• Commitment (X3), yaitu rekomendasi dan kepercayaan. Dalam hal ini
konsumen telah yakin bahwa produk yang dikonsumsi memiliki kualitas
sesuai dengan apa yang diharapkan dan seseorang dapat memberikan
rekomendasi kepada konsumen lain akan kualitas dan manfaat dari produk
tersebut.
diukur dengan menanyakan responden tentang komitmennya untuk setia
terhadap produk rokok Djarum Super.
• Liking of the brand (X4), yaitu keterikatan, pengalaman. Yang dimaksud
disini adalah berdasarkan pengalaman yang dimiliki oleh seorang
konsumen terhadap suatu produk yang ia konsumsi, ternyata kualitas yang
41
dimiliki oleh produk tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan
konsumen, sehingga menimbulkan keterikatan antara konsumen dengan
produk tersebut.
diukur dengan menanyakan responden tentang tingkat kesukaan
responden secara umum terhadap produk rokok Djarum Super.
Skala Pengukuran
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang
digunakan untuk mengukur tanggapan responden terhadap objek penelitian
dengan lima tingkatan skor, yaitu:
1. Skor 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Skor 2 untuk Tidak Setuju (TS)
3. Skor 3 untuk Ragu-Ragu (RR)
4. Skor 4 untuk Setuju (S)
5. Skor 5 untuk Sangat Setuju (SS)
Adapun komposisinya adalah sebagai berikut:
Bagian I : Petunjuk pengisian yang terdiri dari nomor 1 Sampai dengan
nomor 3.
Bagian II : Identitas Responden, yang meliputi nama, program studi,
fakultas, angkatan yang terdiri dari nomor 1 Sampai dengan
nomor 4.
42
Bagian III : Karakteristik Responden, yang meliputi usia, pendapatan, status
tempat tinggal dan lama pemakaian rokok Djarum Super yang
terdiri dari nomor 1sampai dengan nomor 4.
Bagian IV :
• Satisfaction, bagian untuk pernyataan mengenai satisfaction yang terdiri
dari nomor 1 Sampai dengan nomor 6.
• Habitual Behavior, bagian untuk pernyataan mengenai habitual behavior
yang terdiri dari nomor 7 Sampai dengan nomor 9.
• Commitment, bagian untuk pernyataan mengenai commitment yang terdiri
dari nomor 10 Sampai dengan nomor 12.
• Liking of the brand, bagian untuk pernyataan mengenai liking of the
brand yang terdiri dari nomor 13 Sampai dengan nomor 15.
• Loyalitas Merek, bagian untuk pernyataan mengenai loyalitas merek
yang terdiri dari nomor 16 Sampai dengan nomor 19.
I. Teknik Pengujian instrumen
Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan metode dalam
penelitian. Teknik yang digunakan dalam pengujian adalah validitas dan
reliabilitas.
43
1. Pengujian Validitas
validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu
instrumen. Peneliti menguji kevalidan empiris dengan menggunakan validitas
internal, dengan menggunakan metode koefisien korelasi Product Moment
karl Person.
Rumus:
( )( )
( ) ( )( )( )∑ ∑ ∑∑∑ ∑∑
−−
−=
222 yynxxn
yxxynrxy
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi setiap pertanyaan
n : Banyaknya sampel
x : Nilai pertanyaan
y : nilai total pertanyaan
Untuk menentukan apakah butir-butir pertanyaan instrumen penelitian valid
atau tidak valid, maka ketentuannya sebagai berikut :
a) Jika r hitung > r tabel dengan taraf signifikasi 5%, maka butir dan variabel
tersebut valid.
b) Jika r hitung r tabel dengan taraf signifikasi 5%, maka butir dan
variabel tersebut tidak valid.
≤
44
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat
tendensius/mengarahkan responden untuk memilih jawaban tertentu
(Arikunto,2002:154). Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik belah
dua, yaitu membagi pertanyaan yang valid menjadi belah dua antara
kelompok item bernomor ganjil dan kelompok item bernomor genap. Setelah
hasil kalinya diketahui, dimasukkan dalam rumus Spearman Brown untuk
mencari koefisien reliabilitas dari item. Rumus untuk menghitung reliabilitas
kuesioner adalah sebagai berikut :
( )( )( ) ( )( )( )∑ ∑ ∑∑
∑ ∑∑−−
−=
222 yynxxn
yxxynrxy
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi
x : Nilai item-item yang bernomor ganjil
y : Nilai item-item yang bernomor genap
n : Jumlah sampel
45
Dari hasil pengukuran validitas tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
rumus Spearman Brown sebagai berikut :
( )
rxyrxyrgg+
=12
Keterangan :
rgg = koefisien reliabilitas
rxy = koefisien korelasi product moment (antara nilai item ganjil dan nilai
item genap) dengan taraf nyata 5 %
Dengan taraf signifikansi (α ) 5% apabila r gg > r tabel maka kuesioner
sebagai alat ukur dinyatakan andal dan dapat dikatakan memenuhi syarat
reliabilitas, yaitu:
a) Jika r positif dan nilai r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikasi 5%, maka
butir daan variabel tersebut reliabel atau andal.
b) Jika r negatif, serta nilai r hitung < r tabel dengan taraf signifikasi 5%,
maka butir dan variabel tersebut tidak reliabel atau tidak andal.
J. Alat Analisis Data
1. Analisis Presentase
Analisis ini digunakan untuk menganalisis jawaban dari pengunjung
yang telah ditunjuk sebagai responden dan untuk menjawab masalah tentang
karakteristik responden, antara lain: program studi, tahun angkatan, usia,
pendapatan, status tempat tinggal, lama pemakaian.
46
Rumus analisis persentase (sugiyono. 1993:63)
%100×=N
nXP
Dimana:
P = jumlah persentase
nX = jumlah yang akan dianalisis
N = jumlah total
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi
berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas, dimana akan
diukur tingkat pengaruh variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien
korelasi ( r ). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien korelasi
antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3, X3 dan X4) lebih besar dari
0,60 (r > 0.60). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien
korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3, X3 dan X4) lebih
kecil atau sama dengan 0,60 ( r ≤ 0,60).
Cara lain dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas adalah dengan
(Danang S, 2007: 89-90) :
1) Nilai tolerance (α) adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan
secara statitik.
47
2) Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi
penyimpangan baku kuadrat.
Nilai tolerance (α) dan variance inflation factor (VIF) dapat dicari
dengan menggabungkan kedua nilai tersebut yaitu :
- besar nilai tolerance (α) : α = 1 / VIF
- besar Nilai variance inflation factor (VIF) : VIF = 1 / α
Ketentuan :
Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika : α hitung < α dan
VIF hitung > VIF.
Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika : α hitung > α
dan VIF hitung < VIF.
Cara mengatasi multikolinieritas yaitu :
a) Menghilangkan salah satu atau lebih variabel bebas yang mempunyai
koefisien korelasi tinggi atau menyebabkan multikolinieritas.
b) Jika tidak dihilangkan (nomor 1) hanya digunakan untuk membantu
memprediksi dan tidak untuk diinterpretasikan.
c) Mengurangi hubungan linier antar variabel bebas dengan
menggunakan logaritma natural (ln).
d) Menggunakan metode lain misalnya metode regresi Bayesian dan
regresi ridge.
48
b. Uji Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regeresi berganda perlu juga diuji mengenai sama
atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang
lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi
Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama disebut terjadi
Heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik adalah persamaan yang
tidak terjadi heteroskedastisitas
Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui
grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel
bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID)
merupakan variabel terikat (sumbu Y = Yprediksi – Yriil).
Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil
pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun
di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola
yang teratur.
Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titiknya mempunyai
pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang-
gelombang.
49
c. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menguji data variabel bebas (X) dan
data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan,
berdistribusi normal atau tidak normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas
dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama
sekali. Ada dua cara untuk melakukan uji normalitas (Danang S, 2007:96-
102) yaitu :
1) Cara Statistik
Cara statistik yang dipakai untuk menguji data variabel bebas dan
variabel terikat berdistribusi normal atau tidak adalah melalui nilai
kemiringan kurva (skewness = α3) atau nilai keruncingan kurva
(kurtosis = α4) dibandingkan dengan nilai Z tabel.
Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) :
Z skewness = Skewness / √ 6 / N atau Zα3 = α3/ √ 6 / N
Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) :
Z kurtosis = kurtosis / √ 24 / N atau Zα4 = α4/ √ 24 / N, dimana N =
banyaknya data.
Ketentuan analisis yaitu :
a) Variabel bebas atau terikat berdistribusi normal jika Z hitung (Zα3
atau Zα4) < Z tabel.
50
b) Variabel bebas atau terikat berdistribusi tidak normal jika Z hitung
(Zα3 atau Zα4) > Z tabel.
2) Cara Grafik Histogram dan Normal Probability Plots
Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data berdistribusi
normal atau tidak, cukup dengan membandingkan antara data riil
(nyata) dengan garis kurva yang terbentuk, apakah mendekati normal
atau memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk garis
kurva cenderung tidak simetris terhadap mean (U), maka dapat
dikatakan data berdistribusi tidak normal. Jika data riil membentuk
garis kurva cenderung simetris terhadap mean (U), maka dapat
dikatakan data berdistribusi normal.
Cara normal probability plots lebih handal daripada cara grafik
histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan data
distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif. Suatu
data dikatakan berdistribusi normal ketika garis data riil mengikuti
garis diaogonal.
d. Uji Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi
tidak baik dan tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru
51
timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu t
(berada) dengan kesalahan pengganggu t-1( sebelumnya).
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah
autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai
berikut :
a) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis
nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
b) Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima,
yang berarti tidak ada autokorelasi.
c) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka
tidak dapat menghasilkan kesimpulan yang pasti.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mencari pengaruh satisfaction, habitual behavior, commitment,
dan liking of the brand secara simultan terhadap loyalitas merek, teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik Analisis Regresi Linier Berganda
dengan model sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
52
Keterangan:
Y : Loyalitas merek
a : Konstanta
b1,b2,b3,b4 : Koefisien regresi
X1 : Satisfaction
X2 : Habitual behavior
X3 : Commitment
X4 : Liking of the brand
K. Pengujian Hipotesis
1. Uji signifikan Parsial atau Individual (Uji t)
Uji signifikansi parsial atau individual adalah untuk menguji apakah
suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap variabel
tidak bebas.
Untuk menguji hipotesis 1 tentang adanya korelasi secara parsial
faktor-faktor yang meliputi satisfaction, habitual behavior, commitment, dan
liking of the brand digunakan uji statistik t dengan rumus sebagai berikut:
t = rs 212
srn−−
keterangan :
rs = koefisien korelasi
53
n = jumlah sampel
kemudian hasilnya dibandingkan dengan ttabel, tingkat signifikasinya adalah
sebesar 5%, tetapi untuk derajat sampai dengan 1% pun tetap signifikan dan
derajat kebebasan (dr = n-2).
Jika thitung > ttabel maka terdapat pengaruh yang signifikan.
Pengambilan keputusan berdasarkan pada letak kurve distribusi normal yang
ditunjukkan pada gambar kurva berikut:
Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho
Penerimaan Ha Penerimaan Ha
- +
Maka kesimpulannya : Ho ditolak dan Ha diterima apabila thitung > ttabel.
Gambar III.2
Daerah Penentuan Ho Pada Uji t
Dalam uji t ini, hipotesis nol (Ho) dan hipotesis altenatif (Ha) adalah :
Ho = Faktor-faktor yang meliputi satisfaction, habitual behavior,
commitment, dan liking of the brand secara parsial tidak
mempunyai pengaruh terhadap kesetiaan merek.
54
Ha = Faktor-faktor yang meliputi satisfaction, habitual behavior,
commitment, dan liking of the brand secara parsial mempunyai
pengaruh terhadap kesetiaan merek.
1) Untuk mengetahui hubungan antara variabel satisfaction (X1) dengan
loyalitas merek (Y) digunakan analisis korelasi product moment dengan
uji t. Ho ditolak dan Ha diterima apabila thitung > ttabel, hal ini berarti ada
pengaruh antara variabel satisfaction (X1) secara parsial terhadap variabel
loyalitas merek (Y)
2) Untuk mengetahui hubungan antara variabel habitual behavior (X2)
dengan loyalitas merek (Y) digunakan analisis korelasi produk moment
dengan uji t. Ho ditolak dan Ha diterima apabila thitung > ttabel, hal ini
berarti ada pengaruh antara variabel habitual behavior (X2) secara parsial
terhadap variabel loyalitas merek (Y)
3) Untuk mengetahui hubungan antara variabel commitment (X3) dengan
loyalitas merek (Y) digunakan analisis korelasi produk moment dengan uji
t. Ho ditolak dan Ha diterima apabila thitung > ttabel, hal ini berarti ada
pengaruh antara variabel commitment (X3) secara parsial terhadap variabel
loyalitas merek (Y)
4) Untuk mengetahui hubungan antara variabel liking of the brand (X4)
dengan loyalitas merek (Y) digunakan analisis korelasi produk moment
dengan uji t. Ho ditolak dan Ha diterima apabila thitung > ttabel, hal ini
55
berarti ada pengaruh antara variabel liking of the brand (X4) secara parsial
terhadap variabel loyalitas merek (Y)
2. Uji F
Untuk menguji hipotesis ke-2 tentang adanya korelasi secara simultan
faktor-faktor yang meliputi: satisfaction, habitual behavior, commitment, dan
liking of the brand, maka uji koefisien regresi yang digunakan adalah
pengujian simultan. Pengujian simultan adalah pengujian yang melibatkan
variabel bebas (satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the
brand) terhadap variabel terikat (loyalitas merek) dalam menguji ada tidaknya
pengaruh yang signifikan secara simultan atau bersama-sama. Pengujian
secara simultan menggunakan distribusi F yaitu membandingkan antara F
hitung (F rasio) dengan F tabel (Danang S, 2007:19-21).
Langkah pengujian secara simultan yaitu :
1) Menentukan Ho dan Ha
Ho : b1,b2,b3,b4 = 0, artinya faktor-faktor yang meliputi satisfaction,
habitual behavior, commitment, dan liking of the brand secara simultan
tidak mempunyai pengaruh terhadap loyalitas merek.
Ha : b1,b2,b3,b4 ≠ 0, artinya faktor-faktor yang meliputi satisfaction,
habitual behavior, commitment, dan liking of the brand secara simultan
mempunyai pengaruh terhadapap loyalitas merek.
56
2) Menentukan level of significance (α)
Level of significance (α) yang digunakan adalah 5%. F tabel dicari dengan
menentukan besar degree of freedom (df) pembilang (numerator) dan df
penyebut (denominator). Numerator = banyak variabel bebas dan
denominator = N – m – 1.
3) Menentukan F hitung
F hitung = )1()1(
2
2
RmmNR
−−−
Keterangan :
F = Harga F garis regresi yang dicari
N = Banyaknya subjek yang terlibat
m = Banyaknya prediktor
R2= Koefisien determinasi
4) Menentukan F tabel
Penentuan Ftabel menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df1
(jumlah variabel–1) dan df2 (n-k-1), dimana n adalah jumlah kasus dan k
adalah jumlah variabel independen). Cara lain menentukan Ftabel yaitu
dengan mengetikkan =finv(tingkat signifikansi,df1,df2) pada cell kosong
program Microsoft Excel.
5) Kriteria pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak bila F hitung ≤ F tabel
57
Ho ditolak dan Ha diterima bila F hitung > F tabel
Ketentuan :
Daerah penerimaan Ho
Daerahpenolakan Ho
α = 0.05
F tabel
Gambar III.1
Daerah Penentuan Ho Pada Uji F
6) Kesimpulan
• Jika Ho diterima berarti faktor-faktor yang meliputi satisfaction,
habitual behavior, commitment, dan liking of the brand secara
simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap loyalitas merek.
• Jika Ho ditolak berarti faktor-faktor yang meliputi satisfaction,
habitual behavior, commitment, dan liking of the brand secara
simultan mempunyai pengaruh terhadap loyalitas merek.
58
3. Analisis Korelasi Ganda (R)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan. Koefisien ini
menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel
independen secara serentak terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar
antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi
semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang
terjadi semakin lemah.
Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi
koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00 – 0,199 = sangat rendah
0,20 – 0,399 = rendah
0,40 – 0,599 = sedang
0,60 – 0,799 = kuat
0,80 – 1,000 = sangat kuat
4. Analisi Determinasi (R2)
Analisis determinasi dalam regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara
simultan terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukkan seberapa
besar presentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model
mampu menjelaskan variasi variabel independen. R2 sama dengan 0, maka
59
tidak ada sedikitpun presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel
independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka
presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap
variabel dependen adalah sempurna.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PT DJARUM DAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Gambaran Umum PT Djarum
A. Sejarah singkat dan perkembangan PT DJARUM
Sebelum memiliki Djarum almarhum bapak Oei Hwie Gwan berusaha
dalam bidang pembuatan mercon dengan merek “LEO”. Waktu itu beliau
banyak mempunyai hubungan dengan para pejuang pada masa perang
kemerdekaan, sehingga kemudian tumbuh gagasan membuat rokok untuk
konsumsi (DPAD = Dinas Perbekalan Angkatan Darat). Tahun 1951 secara
formal perusahaan rokok Djarum didirikan berbentuk badan hukum sebagai
perusahaan perseorangan. Beliau mendapat surat izin usaha tertanggal 21
April 1951 dari Menteri Keuangan untuk pabrik tembakau atas dasar orientasi
cukai tembakau. Penggunaan nama Djarum bukan diberikan oleh almarhum,
melainkan sudah melekat pada pabrik yang dibelinya yaitu NV Murup milik
Bapak H. Ahmad Sirad, sedangkan Djarum yang dimaksud adalah Djarum
pada gramophone, yaitu pemutar piringan hitam model kuno seperti yang
terdapat didalam logo perusahaan sekarang ini.
Produk awal pada masa itu baru 4 merek, yaitu : “Djarum”, “Merata”,
“Kotak Ajaib”, dan “Kembang Tandjung”, semuanya masih merupakan
60
61
Sigaret Kretek Tangan (SKT). Dari tahun ketahun perluasan usaha yang
diterjuni langsung oleh Almarhum Bapak Oei Hwie Gwan mengalami
perkembangan yang nyata dengan menambah lokasi produksi baru.
Pada tanggal 3 Oktoer 1963 Bapak Oei Hwie Gwan meninggal dunia
di Semarang tanpa sempat mengetahui pabriknya terbakar dan yang tertinggal
hanya satu lokasi di Kliwon dan otomatis seluruh kegiatan dipindahkan dari
jalan A.Yani sebagai pusat kegiatan ke Kliwon, dan kedudukan pemilik
digantikan kedua putranya yaitu bapak Bambang Hartono dan bapak Budi
Hartono sampai dengan sekarang.
Dibawah nahkoda dua bersaudara terjadi perkembangan usaha mulai
tahun 1963 ketika melewati masa adaptasi perusahaan tidak mengadakan
ekspansi tetapi meningkatkan peran pemasaran. Pada tahun 1969 pemasaran
yang tadinya hanya meliputi Jawa Barat diperluas ke Jawa Timur dan Pulau
Jawa. Walaupun pasar dalam negeri diperhitungkan masih jauh dari jenuh,
Djarum merasa perlu menekuni pasar kretek di mancanegara karena dianggap
sangat potensial.
Pada tahun 1967 Djarum mulai mendatangkan mesin-mesin dari
Inggris dan Jerman untuk pengolahan tembakau. Sejalan dengan
perkembangannya direkrut pula tenaga-tenaga professional untuk bergabung.
Penjualan Djarum pun melonjak pesat dengan menjadi salah satu produsen
rokok kretek terbesar di Indonesia. Dua tahun kemudian beberapa merek pun
62
diluncurkan, yaitu VIP President, VIP Internasional, VIP Agung, VIP
Diplomat, VIP Sultan dan Nachoda.
Tahun 1973 Djarum mulai ambil bagian dalam kegiatan ekspor antara
lain ke Amerika, Kanada, Arab Saudi, Jepang, Singapura, malaysia. Bahkan
di Brunei, Djarum telah memasuki kalangan istana.
Untuk mengantisipasi perubahan selera konsumen dan memasuki era
Sigaret Kretek Mesin (SKM), Djarum pun meluncurkan Djarum Filter
Spesial, Djarum Filter Deluxe, Djarum King Size pada tahun 1976. Dua tahun
kemudian disusul dengan pelincuran Djarum Super, rokok kretek filter yang
populer hingga saat ini.
B. Misi, Visi, dan Nilai Inti PT DJARUM
Djarum adalah organisasi professional yang ingin berprestasi tinggi.
PT Djarum mengerti bahwa dalam era ini, hanya organisasi kelas dunia yang
dapat bertahan hidup. Bagi Djarum, menjadi organisasi kelas dunia adalah hal
yang tidak bisa ditawar lagi. PT Djarum mengerti bahwa agar Djarum
berprestasi tinggi dengan kinerja kelas dunia adalah apabila setiap sumber
daya manusia di Djarum memiliki nilai-nilai dan tujuan yang sama.
Misi Djarum adalah:
“Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok para perokok”
63
Sedangkan, Visi masa depan (10-30 tahun) dari Djarum adalah:
“Menjadi yang terbesar dalam nilai penjualan dan profitabilitas di
industri rokok Indonesia”.
Uraian Visi :
1. kepemimpinan dalam pasar dengan cara menghasilkan produk-produk
yang berkualitas tinggi secara konsisten dan inovatif untuk memuaskan
konsumen.
2. Penciptaan citra positif yang kuat untuk perusahaan dan produk-produk
kita.
3. Manajemen profesional yang berdedikasi serta sumber daya manusia yang
kompeten.
Nilai Inti :
Untuk mendukung tercapainya visi masa depan tersebut, Djarum telah
mendefinisikan, menetapkan, dan akan menerapkan lima nilai inti dari
perusahaan:
1. Fokus pada pelanggan
Mendengarkan pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka dengan cara
terbaik yang dapat kita lakukan.
2. Profesionalisme
Profesionalisme lebih merupakan suatu sikap, dan bukan hanya suatu
perangkat kemampuan. Seorang profesional adalah orang yang bekerja
64
dengan sikap yang baik dan melakukannya dengan cara yang terbaik, dan
juga memiliki perhatian yang serius.
3. Organisasi yang terus belajar
Organisasi yang belajar dari karyawan internal, pelanggan eksternal, serta
lingkungan sekitarnya secara terus menerus. Belajar adalah kepentingan
seluruh jenjang. Dilandasi sikap keterbukaan dan saling percaya sehingga
orang berani melakukan perubahan dan percobaan tanpa merasa terancam.
4. Satu keluarga
Suatu himpunan orang yang mempunyai pertalian khas dan mau hidup
bersama dengan tata-cara yang disepakati bersama untuk mencapi satu
tujuan.
5. Tanggung jawab sosial
Tanggung jawab sosial adalah peka dan peduli terhadap kepentingan
masyarakat dari lingkungan dalam kehidupan bisnis kita.
C. Pabrik
1. Lokasi Pabrik
Berpusat di kota Kudus – Jawa Tengah, pabrik rokok Djarum
merupakan kombinasi dari pabrik paddat karya yang melibatkan ratusan
tenaga kerja serta padat modal (otomatisasi) yang dioperasikan oleh tenaga-
tenaga profesional. Dilengkapi dengan fasilitas workshop teknik dan
pengolahan limbah yang memenuhi standar internasional. Monitoring
65
pabrik yang telah terkomputerisasi sejak 1985 dan menghasilkan pola
pengawasan terpadu di semua sektor industri merupakan modal utama untuk
menghasilkan produk-produk berkualitas.
Pabrik-pabrik Djarum antara lain di Megawon, Jetak, Gribig,
karangbener, dan Sudimoro merupakan kombinasi dari pabrik rokok SKT
dan SKM. Untuk SKT, luas pabrik menempati areal 67.000 m . Ditempat
itu tertampung 50.000 pekerja yang meracik, melinting dan mengepak
rokok. Sedangkan luas pabrik SKM menempati areal 126.000 m . Pabrik
rokok SKM ini mengoperasikan sistem mekanis terpadu mulai dari
peracikan tembakau, pemberian saus, pembuatan rokok hingga pengepakan.
2
2
2. Fasilitas Pabrik
a. Workshop Teknik
Sejak dilakukan proses mekanisasi pada tahun 1972, Workshop
teknik mampu mengelola dan mereparasi mesin, pelistrikan dan utilitas.
Dengan tersedianya Computer Numerical Control (CNC) sejak tahun
1985 bagian ini mampu memproduksi secara mendiri sekitar 85% suku
cadang yang sesuai dengan standar dari masing-masing mesin.
Disamping itu juga terus melakukan inovasi-inovasi untuk efisiensi.
b. Pengolahan Limbah
Djarum membangun Pusat Pengolahan Limbah (Waste Water
Treatment). Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Sucofindo, air
66
limbah Djarum yang telah diproses melaui fasilitas ini telah memenuhi
syarat baku mutu limbah. Kadar limbah untuk BOD hanya 6,64 mg/liter
sementara syarat baku mutu limbah cair golongan II sebesar 150
mg/liter dan golongan I sebesar 56 mg/liter. Sedangkan untuk COD pada
pabrik Djarum hanya sebesar 18,45 mg/liter. Sementara baku mutu
golongan II sebesar 100 mg/liter dan golongan I sebesar 300 mg/liter.
D. Struktur Organisasi PT DJARUM
Untuk menjalankan proses operasional, Djarum secara umum dibagi
menjadi tujuh departemen yang masing-masing dikepalai oleh seorang
direktur. Tiap direktur membawahi beberapa manajer yang mengepalai
bagian-bagian.
Departemen-departemen yang ada di Djarum adalah:
1. Departemen Pemasaran (Marketing)
2. Departeman Penelitian dan Pengambangan ( R&D)
3. Departemen Pembelian (Purchasing)
4. Departemen Produksi
5. Departemen Keuangan (Finance)
6. Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (HRD)
7. Departemen Sistem Informasi (IS)
67
1. Tugas dari Departemen Penelitian dan Pengembangan adalah:
“ Menciptakan ilmu pengetahuan tentang rokok yang berguna untuk
Organisasi Djarum. Bekerja sama dengan departemen lain (internal) dan
lembaga-lembaga penelitian eksternal untuk mampu mempertahankan
mutu dan inovasi produk sehingga memuaskan kebutuhan merokok para
perokok.”
2. Tugas dari Departemen pemasaran :
“ Untuk mengidentifikasikan dan memuaskan kebutuhan merokok para
perokok.”
3. Tugas dari Departemen Pembelian :
“ Memenuhi kebutuhan bahan baku dalam mutu, harga, dan pengiriman
yang tepat, untuk produksi yang dapat memuaskan kebutuhan merokok
para perokok.”
4. Tugas dari Departemen Produksi :
“ Untuk memproduksi rokok yang bermutu tinggi dan konsisten yang
dapat memberikan kepuasan dan kebanggaan kepada para perokok.”
5. Tugas dari Departemen Keuangan :
“ Untuk mengelola keuangan secara optimal dan menjadi mitra strategis
untuk mendukung misi perusahaan.”
6. Tugas dari Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) :
“ Mengembangkan kualitas sumber daya manusia, budaya, serta
lingkungan kerja pemuas kebutuhan merokok para perokok.”
68
7. Tugas dari Departemen Sistem Informasi :
“ Kami hadir untuk menyediakan sistem informasi, servis, dan dukungan
kepada anggota Organisasi Djarum agar mereka dapat bekerja lebih baik
melalui pengembangan proses bisnis dan teknologi informasi.”
E. Proses Produksi
1. Sigaret Kretek Tangan ( Melinting Dengan Gilingan)
Proses pada produk SKT adalah melinting dengan gilingan tangan
secara manual. Rokok yang telah dilinting, akan memasuki tahap
“selopan” atau pembungkusan 10 atau 12 batang rokok dengan
menggunakan plastik tipis sebagai pelindung bagian dalam ( cellophane ).
Dilanjutkan dengan pembungkusan dus, dan pekerjaan “tangkis” yakni
pemasangan segel penutup ( zluit segel ) dan perekatan pita cukai. Tahap
akhir adalah pemasangan cellophane di bagian luar bungkus rokok.
2. Sigaret Kretek Mesin ( Otomatisasi Produksi )
Pembuatan rokok filter ( SKM) dilakukan secara otomatis dalam satu
kesatuan mata rantai produksi. Mesin-mesin pembuat rokok dapat
menghasilkan sekitar 4000 batang/menit untuk setiap unitnya.Batang
rokok yang telah siap akan dibungkus dengan dua tahap cellophane untuk
menjamin rasa dan aroma yang tetap baik sampai di tangan konsumen.
69
3. Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas dilakukan pada setiap tahapan proses produksi bahkan
telah dimulai sejak tembakau ditanam. Didukung sistem komputerisasi
terpadu, serta masukan-masukan dari bagian penelitian dan
pengembangan yang meneliti kualitas bahan baku hingga pengukuran
akurasi kadar tar dan nikotin, menjadikan kontrol kualitas menjadi tolak
ukur lahirnya produksi-produksi berkualitas. Dengan kontrol kualitas yang
ketat ini pula dilakukan penolakan ( reject ) pada setiap rokok yang tidak
memenuhi standart kualitas yang telah dibakukan.
4. Komputerisasi
Melalui komputerisasi terpadu yang dimulai sejak tahun 1979, standart
mutu yang ketat menjadi lebih mudah diberlakukan. Penggunaanya tidak
terbatas dalam penyediaan data atau informasi, tetapi juga menangani
pemeliharaan piranti kertas yang ada di bagian produksi, melalui
penggunaan Computerized Numerical Control (CNC ). Komputerisasi
juga telah menyediakan sistem online sebagai akses komunikasi antar
pabrik dan kantor-kantor cabang.
5. Penelitian dan pengembangan
Sejak tahun 1970, bagian penelitian dan pengambangan Djarum
(R&D) telah melakukan penelitian mulai dari kualitas penyediaan bahan
baku yang sesuai dengan merek rokok tertentu, pengadaan stok yang
optimal, hingga pengolahan saus dan racikan cengkeh. Laboratorium R&D
70
Djarum terdapat di Kudus dan Jakart. Dari laboratorium inilah lahir
berbagai inovasi seperti pengurangan kadar tar dan nikotin yang dilakukan
secara akurat.
F. Produk
Produk Djarum dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Produk domestik, yang terdiri dari :
a. Djarum Super
b. L.A. Lights
c. L.A. Menthol Lights
d. Djarum Coklat
e. Djarum Coklat Istimewa
f. Djarum 76
g. Djarum Cigarillos
2. Produk untuk Pasar Internasional, yang terdiri dari :
a. Djarum Super
b. Djarum Lights
c. Djarum Filter Deluxe
d. L.A. Lights
e. L.A. Menthol Lights
f. Djarum Spesial
g. Djarum Spesial Lights
71
h. Djarum Spesial Menthol
i. Djarum Bali Hai
j. Djarum Splash
k. Djarum Black
l. Djarum Clove Cigarillos
m. Djarum English
n. Gold Seal Premium
o. Premium One
G. Distribusi
Produk-produk Djarum didistribusikan keseluruh pelosok Indonesia dan
mancanegara melalui jaringan distribusi terpadu dan terkomputerisasi yang
dibangun untuk memberikan layanan professional dan tepat waktu kepada
para pelanggan.
Distribusi pasar nasional dikelola oleh tiga perusahaan, yaitu PT. Anindita
Multiniaga Indonesia untuk wilayah Jawa Timur, Sulawesi, kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara, dan
Irian. PT. Lokaniaga Adipermata untuk wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat
dan PT. Adiniaga Sentrapersada untuk wilayah Jabotabek, sebagian Jawa
barat, Sumatera, serta kalimantan Barat.
Distributor ekspor dilakukan oleh eksportir di pasar-pasar strategis seperti
Amerika Serikat, kanada, belanda, Belgia, Jepang, Australia, Saudi Arabia,
72
dan negara-negara ASEAN. Disamping itu produk-produk Djarum juga
didistribusikan ke Timur Tengah, Rusia, Eropa Timur, dan Timur Jauh.
Ekspor Djarum yang telah dilakukan sejak tahun 1973, dari tahun ke tahun
menunjukkan peningkatan yang sangat pesat. Pada tahun 1996 volume
penjualan mencapai 450 juta batang pertahun. Akhir tahun 1999 angka
penjualan telah mencapai 1,1 milyar batang pertahun.
H. Pemasaran
Beberapa media digunakan untuk merebut dan mempertahankan pasar.
Djarum Super sebagai salah satu produk premium PT. Djarum selalu gencar
dalam memperluas pangsa pasar. Salah satu media yang digunakan adalah
above the line (menggunakan media televisi, radio, media cetak). Salah satu
yang sudah familiar dengan kita adalah peran Djarum Super sebagai sponsor
Liga Italia dengan icon “SUPER SOCCER”. Disamping media above the
line, juga menggunakan media below the line (menggunakan billboard,
spanduk, dan lain-lain).
I. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah aset, gerak tumbuh mereka adalah gerak
tumbuh perusahaan. Upaya untuk peningkatan kesejahteraan dan peningkatan
kinerja dilakukan mulai dari karyawan pabrik hingga tingkat manajerial.
73
Lebih dari 50.000 pekerja pabrik berasal dari Kudus, Pati, Rembang, dan
Juwana terlibat dalam proses produksi. Mereka menempati barak yang
tersebar di 40 lokasi di kota Kudus dan sekitarnya, dimaksudkan untuk
memudahkan transportasi para pekerja ke tempat tugasnya.
Penetapan standar upah bagi pekerja borongan dan harian diatur melaui
Persatuan Pengusaha Rokok Kudus (PPRK) dengan memperhatikan
kemampuan dan kepentingan seluruh anggota serta standar biaya hidup di
daerah tersebut. Bagi karyawan disediakan fasilitas kesehatan berupa
poliklinik dan layanan KB di setiap lokasi kerja. Di samping itu perusahaan
juga melakukan usaha-usaha perlindungan terhadap keselamatan dan
kesehatan karyawan.
Rekruitmen dilakukan secara professional dimana analisis kebutuhan
karyawan dan penguasaan ketrampilan dilakukan secara sistematis. Pelatihan
secara konsisten dan berkesinambungan dilakukan di setiap tingkat dan
jabatan. Seperti bagian teknik dan produksi yang diikutsertakan pada
pelatihan di Eropa agar lebih menguasai pengelolaan dan pengoperasian
mesin-mesin pengolahan dan produksi rokok. Hal yang sama juga berlaku di
bagian pemasaran yang mengikutsertakan karyawannya pada lokakarya dan
pelatihan di dalam maupun luar negeri.
Sejumlah sumber daya manusia Djarum di tingkat menajerial dan direksi
adalah alumnus dari Universitas terkemuka di dunia. Dengan pengetahuan
manajemen yang ditimba dari Universitas kelas dunia tersebut, ditambah
74
akumulasi pengalaman yang panjang dalam memproduksi rokok kretek,
memungkinkan Djarum berkembang menjadi lebih professional.
Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma
Universitas Sanata Dharma lahir dari kepedulian Serikat Yesus dan para
relawan katolik untuk berpartisipasi dalam usaha untuk melindungi dan
meningkatkan martabat manusia serta warisan budaya melalui penelitian,
pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat setempat, nasional, dan
internasional. Dalam upaya ikut mencerdaskan bangsa, Universitas Sanata
Dharma menyelenggarakan pendidikan yang memungkinkankan peserta didik
memadukan berbagai dimensi kemanusiaan dengan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kemampuan berpikir kritis dan wawasan
kebangsaan yang luas.
Untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman serta tuntutan dan
kebutuhan masyarakat, maka pada tanggal 20 April 1993 IKIP Sanata Dharma
dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma setelah sebelumnya
merupakan PTPG dan FKIP. Fakultas Ekonomi merupakan bagian dari 8
fakultas yang saat ini dimiliki oleh Sanata Dharma, dengan demikian pada
tanggal 20 April 1993 Fakultas Ekonomi Sanata Dharma telah lahir
bersamaan dengan pengembangan Sanata Dharma menjadi Universitas.
75
B. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma
1. Visi Universitas Sanata Dharma
a. Universitas terdorong untuk terus menerus mencari, menemukan, dan
mengungkapkan kebenaran sejati secara obyektif dengan
kebebasannya. Hal itu disadari pada pengakuan akan kebaikan hakiki
dunia sebagai ciptaan Allah yang harus dipelajari, diselidiki, dan
direnungkan maknanya serta dibangun dan dilestarikan demi
kesejahteraan umat manusia dan kemuliaan Allah yang lebih besar.
b. Menyadari peran penting generasi muda dalam mewujudkan masa
depan bangsa Indonesia, Universitas merasa terpanggil untuk
memberikan sumbangan positif kepada usaha bersama pengembangan
pikiran, hati, dan kehendak kaum muda, dengan maksud
membangkitkan potensi mereka untuk secara aktif dan kreatif ikut
membangun masyarakat pluralistik yang adil, demokrasi dan
sejahtrera.
c. Usaha pengembangan itu didasarkan pada nilai kebangsaan dan
kebudayaan nasional seperti yang terungkap dalam Pancasila dan
UUD 1945, pada visi kristiani mengenai martabat manusia ciptaan
Allah, tanggung jawab sosialnya serta tujuannya yang luhur, dan pada
spiritualitas ignatian yang tersujud dalam arah pendidikan Serikat
Yesus seperti menjadi manusia bagi sesama, perhatian pribadi,
semangat keunggulan dan dialogis.
76
2. Misi Universitas Sanata Dharma
a. Mengembangkan Universitas yang dapat memadukan nilai
intelektualits dan humanitas.
b. Mengembangkan Universitas yang menjadi hati nurani kritis
masyarakat .
c. Menyelenggarakan penelitian terutama untuk lebih menggali secara
kritis kebenaran manusia dan mengembangkan martabat manusia.
d. Mengembangkan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan untuk
dapat menemukan kebenaran yang sejati berdasarkan pada etika
keilmuan.
e. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat
dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional,
spiritual secara terpadu.
f. Membantu manusia menjadi mahasiswa yang utuh, kritis, dewasa dan
dapat berguna bagi masyarakat.
g. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus membantu
mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan sosial terhadap
masyarakat.
h. Mempersiapkan tenaga kependidikan yang profesional baik dalam
bidang keilmuan maupun pendidikan demi peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia.
77
C. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
1. Sekilas tentang Fakultas Ekonomi.
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata harma bertempat di kampus 1
Universitas Sanata Dharma yang terletak di desa mrican, kelurahan catur
tunggal, kecamatan depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tepatnya di
jalan Moses Gatotkacha, jalan yang namanya diambil dari seorang
pemuda yang meninggal menjadi korban aksi teror pemerintahan otoriter
Orde Baru tahun 1998 di Yogyakarta. Fakultas Ekonomi berdampingan
dengan dua fakultas lainnya dikampus I Universitas Sanata Dharma, yaitu
Fakultas Sastra dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Fakultas
Ekonomi secara resmi berdiri pada tanggal 3 mei 1993, yakni sampai
sekarang sudah merayakan hari jadinya yang ke 15. Sejak awal hingga
sekarang, fakultas ekonomi hanya memiliki 2 jurusan sekaligus prodi,
yakni manajemen dan akuntansi yang setiap tahunnya selalu diminati
ratusan calon mahsiswa dari berbagai wilayah di Indonesia yang mencoba
untuk mendaftar menjadi mahasiswa fakultas ekonomi.
2. Visi, Misi dan tujuan Fakultas Ekonomi
a. Visi dan Misi
Fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma yaitu
menampilkan diri sebagai business school yang menjunjung tinggi
nilai-nilai akademik dan humanistik yang menghasilkan Sarjana
78
Ekonomi (akuntansi dan manajemen) yang profesional dengan
memiliki integritas, bersumber pada moral dan spirit kristiani , melalui
proses character formation.
b. Tujuan penyelenggaraan fakultas ekonomi
Fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma bertujuan untuk :
a) Menghasilkan sarjana ekonomi dalam bidang manajemen dan
akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai untuk
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
b) Menghasilkan sarjana ekonomi dalam bidang manajemen dan
akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai untuk
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
3. Jurusan dan Program Studi Fakultas ekonomi
a. Jurusan dan program studi Akuntansi
Memasuki era globalisasi, tantangan yang harus dihadapi para
pelaku bisnis semakin berat, persaingan semakin ketat. Pengembangan
dan penyesuaian dengan lingkungan bisnis yang selalu berubah
menjadi tuntutan mutlak bagi mereka yang berhubungan dengan dunia
bisnis, termasuk penyelenggara pendidikan bisnis. Untuk menjawab
tantangan-tantangan tersebut, fakultas ekonomi memfokuskan misinya
sebagai penyiapan sumber daya manusia dalam bidang akuntansi
profesional, berkepribadian matang, serta memiliki integritas moral
79
yang tinggi. Para lulusan bidang akuntansi ini akan mengisi kebutuhan
tenaga penyedia informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu yang
berguna untuk pengambilan keputusan bisnis.
Penyelenggaraa program pendidikan S1 dalam bidang akuntansi
bertujuan untuk :
a) Menghasilkan tenaga yang profesional dalam bidang akuntansi
b) Menghasilkan lulusan dengan nilai yang lebih dalam pengelolaan
keuangan yaitu mampu memanfaatkan teknologi informasi
keuangan yaitu mampu memanfaatkan teknologi informasi secara
memadai dalam menjawab perubahan dan perkembangan dalam
dunia bisnis.
c) Menghasilkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja
bagi dirinya maupun masyarakat sekitar.
b. Jurusan dan Program studi Manajemen
Saat ini Indonesia sudah memasuki abad Ke-21 dimana
hambatan-hambatan perdagangan internasional semakin berkurang,
yang berarti lalu lintas modal, barang, jasa dan sumber daya manusia
akan terjadi begitu mudah. Sumber-sumber ekonomi yang semakin
terbatas, yang juga akan mewarnai abad ke-21, memerlukan kesadaran
terhadap lingkungan yang semakin tinggi sehingga setiap kegiatan
bisnis hanya akan sukses apanbila memperhatikan selera konsumen
dan kepentingan masyarakat luas untuk menjawab tantangan ini.
80
Jurusan/prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma memfokuskan misinya menyiapkan calon manajer profesional
yang mampu mengelola dan mengembangkan perusahaan/lembaga
tempat ia bekerja dan memiliki ciri-ciri :
a) Berkepribadian matang dan berdedikasi tinggi.
b) Beretika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan
organisasi.
c) Berwawasan global dan tetap peduli terhadap lingkungan.
d) Bermoral tinggi.
4. Fasilitas Penunjang Fakultas ekonomi
a. Perpustakaan
Perpustakaan di Universitas Sanata Dharma menyediakan
buku-buku dalam jumlah yang sangat memadai, meliputi buku teks,
jurnal, makalah maupun hasil penelitian ilmiah lainnya yang
menunjang tercapainya tujuan di fakultas ekonomi.
b. Unit Pelaksanaan Teknisi komputer dan laboratorium komputer
fakultas ekonomi.
Kedua fasilitas pendukung ini ditujukan untuk menjadi sarana
pendukung bagi kegiatan praktikum bagi mahasiswa prodi akuntansi
dan manajemen.
81
c. Laboratorium Akuntansi
Laboratorium akuntansi digunakan untuk mengembangkan
modul, bahan praktikum, kasus, program aplikasi komputer, dan
bahan-bahan penunjang perkuliahan lainnya.
d. Pojok Bursa Efek.
Pojok Bursa Efek dibuka mulai tahun akademik 1999/2000
yang dapat dimanfaatkan oleh dozen, mahasiswa dan masyarakat
umum untuk mengikuti perkembangan dunia bursa efek di Indonesia.
Secara khusus pojok bursa efek dapat menunjang pendidikan bagi
mahasiswa fakultas ekonomi.
5. Pusat Pengembangan Fakultas ekonomi
Agar tujuan yang ingin dicapai oleh mahasiswa dan lembaga
pendidikan dapat terwujud maka fakultas ekonomi Universitas Sanata
Dharma membentuk pusat pengembangan.
Ada tiga pusat pengembangan yaitu :
a. Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA).
b. Pusat Pengembangan Manajemen (PPM).
c. Pusat Pengembangan Ekonomi (PPE)
Secara umum PPA, PPM, PPE bertujuan untuk :
a) Meningkatkan kualitas dozen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma melalui kegiatan-kegiatan akademik
82
berupa penelitian, seminar dan diskusi ilmiah, penulisan artikel,
penulisan modul pelatihan, penulisan diktat, penulisan dan lain-lain.
b) Mewadahi kebutuhan aktualisasi diri dozen dan mahasiswa.
c) Mengembangkan cita-cita Fakultas Ekonomi sebagai sebuah business
school.
d) Merintis PPA, PPM, PPE sebagai profit centers bagi Fakultas
Ekonomi.
e) Membangun Network dengan pihak-pihak di luar kampus dan
masyarakat luas.
BAB V
ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian penulis pada 100 responden yaitu Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang mengkonsumsi produk rokok
Djarum Super, maka selanjutnya penulis akan menganalisis data yang telah
dikumpulkan. Analisis data dibagi menjadi 2 bagian yaitu pengujian instrumen
terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas, analisis data terdiri dari analisis
persentase, uji asumsi klasik, regresi linier berganda dan uji F.
A. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Perhitungan uji validitas dilakukan pada 30 responden
menggunakan program SPSS (Statistical Program for Society Science) 15.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Ketentuan
umtuk menentukan suatu kuesioner valid adalah jika r hitung > r tabel dengan
taraf signifikansi 5% atau 0,05 dan derajat kebebasan (df) = N-2. Berdasarkan
taraf signifikansi 5% atau 0,05 dan derajat kebebasan (df ) = 30-2 yaitu 28,
83
84
maka didapat r tabel sebesar 0,239. Hasil pengujian validitas menggunakan
program SPSS 15 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel V.1
Hasil Uji Validitas Satisfaction
Butir r hitung r tabel Status
Satisfaction1 0,636 0,239 Valid
Satisfaction2 0,616 0,239 Valid
Satisfaction3 0,830 0,239 Valid
Satisfaction4 0,453 0,239 Valid
Satisfaction5 0,215 0,239 Tidak Valid
Satisfaction6 0,409 0,239 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.1 menunjukkan bahwa pernyataan satisfaction butir 1 memiliki
nilai r hitung < r tabel yaitu 0,215 < 0,239, berarti pernyataan satisfaction
butir 1 tidak valid. Pernyataan satisfaction butir 1, 2, 3, 4 dan 6 sudah valid
karena memiliki nilai r hitung > r tabel. Berdasarkan hasil di atas terlihat
bahwa ada pernyataan satisfaction yang tidak valid yaitu pernyataan butir 1.
Oleh karena itu, dilakukan pengujian validitas ulang terhadap satisfaction
dengan menghilangkan pernyataan satisfaction butir 1. Hasil pengujian
85
validitas ulang menggunakan program SPSS 15 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel V.2
Hasil Uji Validitas Satisfaction
Butir r hitung r tabel Status
Satisfaction1 0,735 0,239 Valid
Satisfaction2 0,704 0,239 Valid
Satisfaction3 0,846 0,239 Valid
Satisfaction4 0,493 0,239 Valid
Satisfaction6 0,268 0,239 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.2 menunjukkan bahwa pernyataan satisfaction butir 1, 2, 3, 4 dan
6 sudah valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel.
Tabel V.3
Hasil Uji Validitas Habitual Behavior
Butir r hitung r tabel Status
Habitual Behavior1 0,323 0,239 Valid
Habitual Behavior2 0,295 0,239 Valid
Habitual Behavior3 0,334 0,239 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
86
Tabel V.3 menunjukkan bahwa semua pernyataan Habitual Behavior
sudah valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel.
Tabel V.4
Hasil Uji Validitas Commitment
Butir r hitung r tabel Status
Commitment1 0,612 0,239 Valid
Commitment2 0,636 0,239 Valid
Commitment3 0,691 0,239 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.4 menunjukkan bahwa semua pernyataan Commitment sudah
valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel.
Tabel V.5
Hasil Uji Validitas Liking of the brand
Butir r hitung r tabel Status
Liking of the brand1 0,474 0,239 Valid
Liking of the brand2 0,387 0,239 Valid
Liking of the brand3 0,574 0,239 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
87
Tabel V.4 menunjukkan bahwa semua pernyataan Commitment sudah
valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel.
Tabel V.6
Hasil Uji Validitas Loyalitas Merek
Butir r hitung r tabel Status
Loyalitas merek1 0,707 0,239 Valid
Loyalitas merek2 0,660 0,239 Valid
Loyalitas merek3 0,712 0,239 Valid
Loyalitas merek4 0,653 0,239 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.4 menunjukkan bahwa semua pernyataan Commitment sudah
valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan selalu konsisten dari waktu ke waktu
(Dwiatmoko, 2004:2). Butir pernyataan dalam suatu kuesioner dikatakan
reliabel jika r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 dan
88
derajat kebebasan (df ) = N-2. Berdasarkan taraf signifikansi 5% atau 0,05 dan
derajat kebebasan (df ) = 30-2 yaitu 28, maka didapat r tabel sebesar 0,239.
Perhitungan uji reliabilitas dilakukan pada 30 responden menggunakan
program SPSS (Statistical Program for Society Science) 15. Hasil pengujian
reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 15 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel V.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Simbol Variabel Penelitian r hitung r tabel Status
X1 Satisfaction 0,800 0,239 Reliabel
X2 Habitual Behavior 0,481 0,239 Reliabel
X3 Commitment 0,798 0,239 Reliabel
X4 Liking of the brand 0,663 0,239 Reliabel
Y Loyalitas merek 0,845 0,239 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.5 menunjukkan bahwa masing-masing variabel penelitian yaitu
Satisfaction (X1), Habitual behavior (X2), Commitment (X3), Liking of the
brand (X4) dan Loyalitas merek (Y) bersifat reliabel karena memiliki nilai r
hitung > r tabel.
89
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Karakteristik Responden (Analisis Presentase)
1. Karakteristik responden berdasarkan Program Studi
Tabel V.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi
No Program Studi Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Manajemen 80 80 %
2 Akuntansi 20 20 %
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.8 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit
berasal dari program studi akuntansi sebanyak 20 orang (20%) dan jumlah
responden yang paling banyak berasal dari program studi manajemen
sebanyak 80 orang (80%).
90
2. Karakteristik responden berdasarkan tahun angkatan
Tabel V.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Angkatan
No Tahun Angkatan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 2000 1 1 %
2 2002 7 7 %
3 2003 9 9 %
4 2004 39 39 %
5 2005 30 30 %
6 2006 14 14 %
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.9 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit
berasal dari tahun angkatan 2000 sebanyak 1 orang (1%) dan jumlah
responden yang paling banyak berasal dari tahun angkatan 2004 sebanyak 39
orang (39%).
91
3. Karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel V.10
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Umur Jumlah (orang) Persentase (%)
1 18-21 tahun 25 25 %
2 22–25 tahun 69 69 %
3 >25 tahun 6 6 %
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.10 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit
adalah responden yang berumur 18-21 tahun tahun sebanyak 25 orang (25%)
dan jumlah responden yang paling banyak adalah responden yang berumur
lebih dari 25 tahun sebanyak 6 orang (6%).
92
4. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan
Tabel V.11
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan
No Penghasilan per Bulan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 < Rp. 200.000 7 7 %
2 Rp. 200.001 – Rp 400.000 20 20 %
3 Rp. 400.001 – Rp 600.000 39 39 %
4 Rp. 600.001 – Rp 800.000 16 16 %
5 Rp. 800.001 – Rp 100.000 11 11 %
5 > Rp. 1.000.000 7 7 %
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.11 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit
adalah responden yang berpenghasilan kurang dari Rp. 200.000 sebanyak 7
orang (7%) yang jumlahnya sama dengan responden yang berpenghasilan
lebih dari Rp. 1.000.000 sebanyak 7 orang juga (7%), dan responden yang
paling banyak adalah responden yang berpenghasilan Rp. 400.001 – Rp
600.000 sebanyak 39 orang (39%).
93
5. Karakteristik responden berdasarkan status tempat tinggal
Tabel V.12
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal
No Status Tempat Tinggal Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Sewa / kontrak 11 11 %
2 Kost 51 51 %
3 Rumah orang tua 34 34 %
4 Rumah saudara 4 4 %
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.12 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit
adalah responden yang memiliki status tempat tinggal di rumah saudara
sebanyak 4 orang (4%) dan responden yang paling banyak adalah responden
yang memiliki status tempat tinggal di kost sebanyak 51 orang (51%).
94
6. Karakteristik responden berdasarkan lama konsumsi
Tabel V.13
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Konsumsi
No Lama Konsumsi Jumlah (orang) Persentase (%)
1 < 3 bulan 9 9 %
2 3 – 6 bulan 10 10 %
3 6 – 12 bulan 8 8 %
4 12 – 24 bulan 19 19 %
5 > 24 bulan 44 44 %
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.13 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit
adalah responden yang sudah mengkonsumsi rokok Djarum Super selama < 3
bulan sebanyak 9 orang (9%) dan responden yang paling banyak adalah
responden yang sudah berlangganan lebih dari 24 bulan sebanyak 44 orang
(44%).
95
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas menggunakan program SPSS
15 maka didapatkan output sebagai berikut :
Tabel V.14
Ouput Uji Multikolinieritas
Coefficient Correlations a
1.000 -.066 -.430 -.598-.066 1.000 -.172 -.299-.430 -.172 1.000 .155-.598 -.299 .155 1.000.038 -.002 -.011 -.014
-.002 .033 -.004 -.007-.011 -.004 .017 .003-.014 -.007 .003 .015
likinghabitualcommitmentsatisfactionlikinghabitualcommitmentsatisfaction
Correlations
Covariances
Model1
liking habitual commitment satisfaction
Dependent Variable: loyalitasa.
Tabel V.15
Output Uji Multikolinieritas
Coefficients(a)
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant) .131 .896
satisfaction .203 .839
habitual 2.125 .036
commitment 3.973 .000
liking 1.847 .068
a Dependent Variable: loyalitas
96
Berdasarkan tabel di atas di dapat nilai tolerance (α), VIF (Variance
Inflation Factor), dan koefisien korelasi (r) masing-masing variabel. Suatu
variabel dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien korelasi antar
variabel bebas (X1 dan X2) lebih besar dari 0,60 (r > 0,60) dan dikatakan
tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas
lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60). Pendapat lain yaitu menurut
Santoso dalam Priyanto (2008:39), pada umumnya jika VIF lebih besar
dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas
yaitu ada hubungan linear antara variabel independen.
Analisis output pengujian multikolinieritas sebagai berikut :
1) Menggunakan besaran koefisien korelasi (r) antar variabel bebas.
Hasil output pada tabel V.14 menunjukkan koefisien korelasi (r)
antar variabel bebas bernilai jauh di bawah 0,60. Hal ini berarti
antar variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas (tidak ada
hubungan linear antara variabel independen).
2) Menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factor).
Hasil output pada tabel V.15 menunjukkan nilai VIF < 5 yaitu. Hal
ini berarti dapat diduga bahwa antar variabel independen tidak
terjadi persoalan multikolinieritas (tidak ada hubungan linear
antara variabel independen).
97
b. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menggunakan program SPSS
15 maka didapatkan output sebagai berikut :
Regression Standardized Predicted Value3210-1-2-3
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
3
2
1
0
-1
-2
-3
Scatterplot
Dependent Variable: loyalitas
Gambar V.1
Output Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan analisis hasil output uji heteroskedastisitas menggunakan
SPSS, dari gambar scatterplot didapat titik-titik menyebar diatas titik
origin (angka 0) pada sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur,
jadi kesimpulannya variabel independen (bebas) tidak terjadi
heteroskedastisitas atau bersifat homoskedastisitas.
98
c. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan program SPSS 15
maka didapatkan output sebagai berikut :
Regression Standardized Residual3210-1-2-3
Freq
uenc
y
20
15
10
5
0
Histogram
Dependent Variable: loyalitas
Mean =-4.32E-16�Std. Dev. =0.98�
N =100
Gambar V.2
Output Uji Normalitas
99
Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0
Expe
cted
Cum
Pro
b1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: loyalitas
Gambar V.3
Output Uji Normalitas
Berdasarkan pengujian uji normalitas menggunakan cara grafik
histogram dan Normal Probability Plots didapatkan hasil berupa output
pada gambar V.2 dan gambar V.3. Berdasarkan hasil grafik histogram,
didapatkan garis kurva normal, berarti data yang diteliti yaitu data variabel
bebas (X) dan data variabel terikat (Y) berdistribusi normal dan dari hasil
normal probability plots juga menunjukkan berdistribusi normal karena
garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal.
100
d. Uji Autokorelasi
Tabel V.16
Output Uji Autokorelasi
Model Summaryb
.637a .406 .381 2.70800 2.108Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment, satisfactiona.
Dependent Variable: loyalitasb.
Dari hasil output diatas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model
regresi adalah 2,108. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05
dan jumlah data (n) =100, seta k = 4 (jumlah variabel
independen).diperoleh nilai dL sebesar 1,462 dan nilai dU sebesar 1,625 ,
sedangkan nilai 4-dL sebesar 2,538 dan nilai 4-dU sebesar 2,375. Karena
nilai DW (2,108) berada pada daerah antara dU dan (4-dU), berarti tidak
terjadi pelanggaran asumsi autokorelasi, atau tidak terjadi hubungan
serian dalam variabel pengganggu.
101
1,625 2,538
1,462 2,375
DW= 2,108
Gambar V.4
Daerah penerimaan pada Uji Durbin-Watson
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menjawab masalah kedua dalam penelitian ini yaitu mengenai
pengaruh satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand
secara simultan terhadap loyalitas merek digunakan analisis regresi linier
berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh satisfaction,
habitual behavior, commitment, dan liking of the brand secara simultan
terhadap loyalitas merek pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
102
Pengujian regresi berganda dilakukan dengan menggunakan program
SPSS (Statistical Program for Society Science) 15, dari hasil pengujian
tersebut didapatkan persamaan regresi yaitu :
Y = 0,263 + 0,025X1 + 0,389X2 + 0,523X3 + 0,360X4 + e
di mana,
Y = Loyalitas merek
a = konstanta = 0,263
b1 = koefisien regresi X1 = 0,025
b2 = koefisien regresi X2 = 0,389
b3 = koefisien regresi X3 = 0,523
b4 = koefisien regresi X4 = 0,360
X1 = Satisfaction
X2 = Habitual behavior
X3 = Commitment
X4 = Liking of the brand
103
4. Uji Signifikan Parsial atau Individual (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
(X1, X2, X3, X4) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel independen (Y'). Hasil pengolahan analisis regresi linier
sederhana dapat diketahui apakah satisfaction, habitual behavior,
commitment, dan liking of the brand berpengaruh secara parsial terhadap
loyalitas merek (Y'), dengan melihat langkah-langkah sebagai berikut :
Tabel V.17
Hasil Analisis Uji t
Coefficientsa
.263 2.013 .131 .896
.025 .123 .023 .203 .839
.389 .183 .196 2.125 .036
.523 .132 .370 3.973 .000
.360 .195 .222 1.847 .068
(Constant)satisfactionhabitualcommitmentliking
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: loyalitasa.
1. Pengaruh satisfaction (X1) terhadap loyalitas merek (Y’)
a) Menyusun hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh satisfaction terhadap loyalitas merek.
Ha : Ada pengaruh satisfaction terhadap loyalitas merek.
104
b) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
ttabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan (df) 100-4-1 =
95 pada a = 5% : 2 = 2,5% diperoleh ttabel = 1,9853. thitung = 0,203 <
ttabel = 1,9853, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel
satisfaction tidak berpengaruh terhadap loyalitas merek.
2. Pengaruh habitual behavior (X2) terhadap loyalitas merek (Y’)
a) Menyusun hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh habitual behavior terhadap loyalitas
merek.
Ha : Ada pengaruh habitual behavior terhadap loyalitas merek.
b) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
ttabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan (df) 100-4-1 =
95 pada a = 5% : 2 = 2,5% diperoleh ttabel = 1,9853. thitung = 2,125 >
ttabel = 1,9853, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
habitual behavior berpengaruh terhadap loyalitas merek.
c) Koefisien regresi
Koefisien regresi variabel habitual behavior sebesar 0,389,
artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan variabel
habitual behavior mengalami kenaikan 1%, maka nilai loyalitas
merek akan mengalami kenaikan sebesar 0,389.
105
3. Pengaruh commitment (X3) terhadap loyalitas merek (Y’)
a) Menyusun hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh commitment terhadap loyalitas merek.
Ha : Ada pengaruh commitment terhadap loyalitas merek.
b) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
ttabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan (df) 100-4-1 =
95 pada a = 5% : 2 = 2,5% diperoleh ttabel = 1,9853. thitung = 3,973 >
ttabel = 1,9853, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
commitment berpengaruh terhadap loyalitas merek.
c) Koefisien regresi
Koefisien regresi variabel commitment sebesar 0,523, artinya
jika variabel independen lain nilainya tetap dan variabel
commitment mengalami kenaikan 1%, maka nilai loyalitas merek
akan mengalami kenaikan sebesar 0,523.
4. Pengaruh liking of the brand (X4) terhadap loyalitas merek (Y’)
a) Menyusun hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh liking of the brand terhadap loyalitas
merek.
Ha : Ada pengaruh liking of the brand terhadap loyalitas merek.
106
b) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
ttabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan (df) 100-4-1 =
95 pada a = 5% : 2 = 2,5% diperoleh ttabel = 1,9853. thitung = 1,847 <
ttabel = 1,9853, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel
liking of the brand tidak berpengaruh terhadap loyalitas merek
Hasil analisis data masalah kedua menunjukkan bahwa variabel
dependen yaitu habitual behavior dan commitment berpengaruh secara
parsial terhadap loyalitas merek, sedangkan variabel dependen satisfaction
dan liking of the brand tidak berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas
merek.
5. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan
secara simultan atau bersama-sama antara keempat variabel bebas
(satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand)
terhadap variabel terikat (loyalitas merek). Pengujian secara simultan
menggunakan distribusi F yaitu mambandingkan antara Fhitung (F rasio)
dengan Ftabel (Sunyoto, 2007:19-21). Langkah-langkah pengujian secara
simultan sebagai berikut :
107
a. Merumuskan Hipotesis
Ho : b1,b2,b3,b4 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh satisfaction,
habitual behavior, commitment, dan liking of the brand secara
simultan (bersama-sama) terhadap loyalitas merek pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Ha : b1,b2,b3,b4 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh satisfaction, habitual
behavior, commitment, dan liking of the brand secara simultan
(bersama-sama) terhadap loyalitas merek pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
b. Menentukan tingkat signifikansi atau level of significance (α)
Level of significance (α) yang digunakan adalah 5%.
c. Menentukan Fhitung
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 15 diperoleh
Fhitung sebesar 16,205.
d. Menentukan Ftabel
Penentuan Ftabel menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df1
(jumlah variabel–1) yaitu 5 – 1 = 4 dan df2 (n-k-1) yaitu 100 – 4 – 1 = 95.
Berdasarkan perhitungan menggunakan program Microsoft Excel
(=finv(0,05,4,95)) didapatkan Ftabel =2,468.
e. Kriteria pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak bila F hitung ≤ F tabel
Ho ditolak dan Ha diterima bila F hitung > F tabel
108
f. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS dan
Microsoft Excel maka didapat Fhitung > Ftabel yaitu 16,205 > 2,468.
Tabel V.18
Output Uji F
ANOVAb
475.341 4 118.835 16.205 .000a
696.659 95 7.3331172.000 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment, satisfactiona.
Dependent Variable: loyalitasb.
g. Ketentuan
Berikut ini adalah gambar daerah hasil analisis uji F :
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
α = 0.05
2,468
Gambar V.5
Daerah Penentuan Ho Pada Uji F
109
h. Kesimpulan
Berdasarkan Fhitung > Ftabel yaitu 16,205 > 2,468 maka kesimpulan yang
didapat adalah Ho ditolak berarti terdapat pengaruh terdapat pengaruh
satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand
secara simultan (bersama-sama) terhadap loyalitas merek pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Analisis Korelasi Ganda (R)
Tabel V.19
Output R
Model Summaryb
.637a .406 .381 2.70800Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment,satisfaction
a.
Dependent Variable: loyalitasb.
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R sebesar 0,637. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara satisfaction,
habitual behavior, commitment, dan liking of the brand terhadap loyalitas
merek.
110
7. Analisis Determinasi (R2)
Tabel V.20
Output R2 (Koefisien Determinasi)
Model Summary b
.637a .406 .381 2.70800Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment,satisfaction
a.
Dependent Variable: loyalitasb.
Besarnya koefisien determinasi satisfaction, habitual behavior,
commitment, dan liking of the brand terhadap loyalitas merek dapat dilihat
dari koefisien determinan (R2). Berdasarkan analisis dapat diperoleh R2
sebesar 0,381 atau 38,1%, maka besarnya loyalitas merek dipengaruhi secara
simultan oleh satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the
brand sebesar 38,1% dan sisanya 61,9 % dipengaruhi variabel lain.
111
8. Nilai Mean Variabel
Tabel V.21
Nilai Mean Seluruh Variabel
Variabel Nilai Mean
Satisfaction 3,852
Habitual behavior 3,673333
Commitment 2,693333
Liking of the brand 3,28
Loyalitas Merek 3,2
Sumber : Data Primer Diolah
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
satisfaction habitualbehavior
commitment liking of thebrand
loyalitasmerek
Gambar V.6
Histogram Nilai Mean Variabel
112
Dari hasil olah data kuisioner yang telah disebarkan maka diperoleh hasil
nilai dari tiap-tiap variabel sebesar:
a) Satifaction sebesar 3,852
b) Habitual behavior sebesar 3,673333
c) Commitment sebesar 2,693333
d) Liking of the brand sebesar 3,28
e) Loyalitas merek sebesar 3,2
Menurut hasil perhitungan di atas nilai terendah adalah Commitment
sebesar 2,693333 dan yang tertinggi adalah Satifaction sebesar 3,852, yang
artinya tingkat Commitment dalam diri konsumen masih harus banyak
ditingkatkan sedangkan untuk tingkat Satifaction pada konsumen sudah tinggi
akan tetapi lebih baik lagi jika masih bisa ditingkatkan.
C. Pembahasan
Pemahaman terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen yang dilakukan
oleh perusahaan mempunyai peran penting untuk menciptakan, mempertahankan
kepuasan sekaligus mengupayakan konsumen loyal pada satu merek. Loyalitas
merek pada konsumen terbentuk melalui proses belajar dan berdasarkan hasil
pengalaman dari konsumen yang melakukan pembelian secara konsisten
sepanjang waktu. Secara teoritis faktor-faktor yang meliputi satisfaction, habitual
behavior, commitment, dan liking of the brand berpengaruh terhadap loyalitas
merek.
113
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik menggunakan program
SPSS maka didapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang meliputi satisfaction,
habitual behavior, commitment, dan liking of the brand secara simultan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek. Hal ini berarti konsumen akan
loyal apabila konsumen puas, konsumen menyukai produk tersebut, konsumen
terbiasa membeli, dan kemudian konsumen percaya terhadap produk rokok
Djarum Super, dengan banyaknya konsumen yang loyal terhadap produk rokok
Djarum Super maka akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik menggunakan program
SPSS maka didapatkan pula hasil bahwa faktor-faktor habitual behavior dan
commitment secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
merek. Hal ini berarti konsumen yang terbiasa membeli dan percaya terhadap
produk rokok Djarum Super kemudian akan menjadi loyal terhadap produk rokok
Djarum Super. Sedangakan untuk faktor satisfaction dan liking of the brand
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek, artinya
konsumen produk rokok Djarum Super tidak akan menjadi loyal hanya dengan
konsumen merasa puas dan menyukai produk rokok Djarum Super.
Faktor-faktor satisfaction dan liking of the brand secara parsial menjadi tidak
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek, karena faktor-faktor satisfaction
dan liking of the brand merupakan faktor-faktor short term atau faktor yang
didapatkan oleh konsumen hanya dengan membeli produk sebanyak satu kali
114
saja, sehingga konsumen belum tentu menjadi loyal hanya dengan satu kali
membeli produk rokok Djarum Super.
Faktor-faktor habitual behavior dan commitment secara parsial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek, karena Faktor-faktor habitual
behavior dan commitment merupakan faktor-faktor long term atau faktor-faktor
yang diperoleh oleh konsumen setelah membeli produk rokok Djarum Super lebih
dari satu kali pembelian, sehingga konsumen kemudian bisa menjadi loyal
terhadap produk rokok Djarum Super setelah konsumen terbiasa membeli dan
kemudian percaya terhadap produk rokok Djarum Super.
Berdasarkan besarnya pengaruh dari faktor-faktor yang meliputi satisfaction,
habitual behavior, commitment, dan liking of the brand terhadap loyalitas merek,
maka dapat disimpulkan bahwa faktor commitment yang memiliki pengaruh
paling dominan terhadap loyalitas merek produk rokok Djarum Super.
Apabila hasil pada penelitian ini dihubungkan dengan teori, khususnya teori
yang dikemukakan oleh Aaker dalam artikel Meylina Wenny, yang menyatakan
bahwa faktor-faktor yang meliputi satisfaction, habitual behavior, commitment,
dan liking of the brand memiliki pengaruh terhadap loyalitas merek, maka dapat
disimpulkan bahwa penelitian secara simultan mendukung teori tersebut,
sedangkan penelitian secara parsial tidak mendukung teori tersebut.
Berdasarkan hasil analisis korelasi ganda (R), maka diketahui bahwa terjadi
hubungan yang kuat antara variabel satisfaction, habitual behavior, commitment,
115
dan liking of the brand secara simultan terhadap loyalitas merek, diperoleh angka
R sebesar 0,637.
Berdasarkan hasil Analisis Determinasi (R2) besarnya pengaruh faktor-faktor
yang meliputi satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the
brand secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
merek pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang
mengkonsumsi rokok Djarum Super sebesar 0,381 atau 38,1% dan sisanya 61,9%
dipengaruhi variabel lain selain variabel bebas pada penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah saya lakukan ini untuk prakteknya
saya sendiri lebih mempercayai hasil penelitian secara simultan, di mana faktor-
faktor yang meliputi satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of
the brand secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas merek pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
yang mengkonsumsi rokok Djarum Super, hal tersebut dikarenakan pada
prakteknya perusahaan tidak bisa berharap bahwa yang terjadi perubahan untuk
tiap variabel hanya salah satu variabel saja, akan tetapi semua variabel dapat
berubah-ubah.
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji t dalam analisis regresi linier berganda pada penelitian
ini, yang secara berturut-turut bernilai: (1) variabel satisfaction sebesar thitung =
0,203 < ttabel = 1,9853. (2) variabel habitual behavior sebesar thitung = 2,125 >
ttabel = 1,9853. (3) variabel commitment sebesar thitung = 3,973 > ttabel = 1,9853.
(4) variabel liking of the brand sebesar thitung = 1,847 < ttabel = 1,9853,
disimpulkan bahwa variabel habitual behavior dan variabel commitment
secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek
karena nilai thitung > ttabel, sedangkan untuk variabel satisfaction dan variabel
liking of the brand secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap loyalitas merek karena nilai thitung < ttabel. Dengan demikian, hipotesis
pada penelitian ini yang menduga bahwa faktor-faktor yang meliputi habitual
behavior dan commitment secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap loyalitas merek pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang mengkonsumsi rokok Djarum Super adalah diterima
atau terbukti kebenarannya. Sedangakan hipotesis pada penelitian ini yang
116
117
menduga bahwa faktor-faktor yang meliputi satisfaction dan liking of the
brand secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
merek pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang
mengkonsumsi rokok Djarum Super adalah ditolak atau tidak terbukti
kebenarannya.
Besarnya pengaruh dari faktor-faktor yang meliputi habitual behavior dan
commitment terhadap loyalitas merek secara berturut-turut bernilai 0,389 dan
0,523, maka dapat disimpulkan bahwa faktor commitment yang memiliki
pengaruh paling dominan terhadap loyalitas merek produk rokok Djarum
Super.
2. faktor-faktor yang meliputi satisfaction, habitual behavior, commitment, dan
liking of the brand secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap loyalitas merek pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang mengkonsumsi rokok Djarum Super. Dengan demikian,
hipotesis pada penelitian ini yang menduga bahwa faktor-faktor yang meliputi
satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand secara
bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek
pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang
mengkonsumsi rokok Djarum Super adalah diterima atau terbukti
kebenarannya.
Besarnya pengaruh faktor-faktor yang meliputi satisfaction, habitual
behavior, commitment, dan liking of the brand secara bersama-sama memiliki
118
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang mengkonsumsi rokok Djarum
Super sebesar 0,381 atau 38,1% dan sisanya 61,9% dipengaruhi variabel lain
selain variabel bebas pada penelitian ini.
3. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan ini untuk prakteknya
peneliti sendiri lebih mempercayai hasil penelitian secara simultan, di mana
faktor-faktor yang meliputi satisfaction, habitual behavior, commitment, dan
liking of the brand secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap loyalitas merek pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang mengkonsumsi rokok Djarum Super, hal tersebut
dikarenakan pada prakteknya perusahaan tidak bisa berharap bahwa yang
terjadi perubahan untuk tiap variabel hanya salah satu variabel saja, dan
variabel yang lain dianggap tidak berubah akan tetapi pada kenyataannya
semua variabel dapat berubah-ubah.
B. Saran
Dari hasil penelitian penulis ingin menyarankan kepada pihak menajemen PT.
Djarum agar dapat meningkatkan loyalitas merek terhadap konsumennya. Adapun
saran-saran yang ingin disampaikan yang berkaitan dengan keempat faktor yang
mempengaruhi loyalitas merek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. PT. Djarum, sebagai produsen rokok merek Djarum Super harus mampu
menciptakan harga yang sesuai dengan kualitas yang didapatkan dalam
119
penggunaan produk rokok Djarum Super dan pendistribusian yang baik di
setiap tempat yang mudah dijangkau oleh konsumen sehingga konsumen
dapat selalu dengan mudah memperolehnya.
2. PT. Djarum, sebagai produsen rokok merek Djarum Super sebaiknya terus
melakukan inovasi terhadap produknya seperti kemasan yang lebih menarik
dan tertera informasi tentang kandungan dari produk rokok Djarum Super,
melakukan variasi produk serta penyampaian (iklan) yang lebih menarik
kepada konsumennya.
3. Setelah kebiasaan terbentuk maka konsumen secara tidak langsung akan
merekomendasikan dan memberikan informasi kepada orang lain mengenai
produk rokok Djarum Super dan ini sangat membantu PT.Djarum dalam
memasarkan produknya. Maka pada bagian ini PT.Djarum harus mampu
menjaga standarisasi produk atas rasa dan kualitas dari produk rokok Djarum
Super.
4. Dari hasil penelitian diperoleh nilai skor dari tiap-tiap variabel adalah sebagai
berikut:
a) Satifaction sebesar 3,852
b) Habitual behavior sebesar 3,673333
c) Commitment sebesar 2,693333
d) Liking of the brand sebesar 3,28
e) Loyalitas merek sebesar 3,2
120
Dari data tersebut di atas penulis menyarankan kepada PT. Djarum, sebagai
produsen rokok merek Djarum Super untuk dapat lebih lagi meningkatkan
variabel-varaiabel tersebut di atas sehingga loyalitas merek dapat semakin
terbentuk.
5. Setelah semua hal tersebut dialami oleh konsumen rokok merek Djarum Super
maka akan timbul yang namanya kesukaan terhadap merek yang tinggi,
dimana konsumen akan selalu menggunakan rokok merek Djarum Super
tanpa memperdulikan rokok merek lainnya.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya meningkatkan
loyalitas merek melalui faktor satisfaction, habitual behavior, commitment, dan
liking of the brand mengingat bahwa keempat faktor ini secara bersama-sama
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek produk rokok
Djarum Super.
C. Keterbatasan
Dalam penelitian ini penulis merasakan masih banyak menemukan hambatan,
kekurangan dan kelemahan, yaitu:
1. Responden sebagai sumber utama memiliki kemungkinan untuk melakukan
kesalahan dalam mengisi kuisioner yang dikarenakan kurangnya konsentrasi
dan ini akan sangat berpengaruh pada tingkat signifikan dari kualitas jawaban
kuisioner.
121
2. Variabel Penelitian
Banyak faktor yang mempengaruhi loyalitas merek terhadap produk rokok
merek Djarum Super. Faktor yang diteliti penulis adalah faktor-faktor
satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand.
Berdasarkan hasil penelitian variabel dalam penelitian ini memiliki pengaruh
sebesar 38,1% dan sisanya 61,9 % dipengaruhi variabel lain selain variabel
bebas pada penelitian ini. Variabel lain yang dimaksud misalnya faktor atribut
produk.
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Data penelitian ini diambil pada bulan Desember 2008 sampai bulan Januari
2009 di Universitas Sanata Dharma, Jl. Mrican Tromol Pos 29, Yogyakarta,
sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digunakan pada waktu dan tempat
yang berbeda, artinya populasi penelitian tidak mewakili populasi di tempat
yang sama pada waktu yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Bayu, Nugroho D (2005).Analisis sikap Konsumen Terhadap Atribut Produk. Skripsi Terdahuli; Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Bismoko & A. Supratiknya, J, (2004). Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta: USD.
Cooper & C. William Emory, Donald R, (1996). Metode Penelitian Bisnis. Jilid 1. Edisi 5. Jakarta: Erlangga
Engel, F James. (1994). Perilaku Konsumen. Jilid I. Jakarta : Binarupa Aksara.
Handoko, T. Hani. (2003). Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Penerbit BPFE UGM.
H. M, Jogiyanto, (2004). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi 2004/2005. Yogyakarta: BPFE.
Indriantoro & Bambang Supomo, Nur, (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
J.Supranto, 2001. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta. Erlamgga
Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Milenium. (alih bahasa : Hendra Teguh,S.E,Ak) Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi.
Kotler, Philip dan Gary, A. (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 2. Jakarta: PT. Erlangga.
Kotler & Armstrong, (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip, (2002). Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta: Prenhallindo.
Kotler & Armstrong, (2003). Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jakarta: Indeks Gramedia.
Meylina, Wenny (2003). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesetiaan Konsumen Terhadap Merek Pada Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Di Kota Surabaya. Jurnal Ekonomi Bisnis Akuntasi Dan Manajemen “Ventura” Vol 6. No.1. April 2003.
Nicolino, Patricia. (2001). Brand Management. Edisi pertama. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Prenada.
Olson, Jerry C. dan Peter, P.J. (1999). Consumer Behaviour. Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. (alih bahasa : Damos Sihombing, editor, Yati Sumiharti). Jakarta: Erlangga.
Priyatno Duwi, (2008). Mandiri Belajar SPSS . Yogyakarta: MediaKom.
Stanton, William J (1995) Prinsip Pemasaran. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Soeratno, Lincolin Arsyad, (1993). Metodologi untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Revisi. Yogyakarta: YKPN.
Soeratno, Lincolin Arsyad, (1993). Metodologi untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Revisi. Yogyakarta: YKPN.
Swastha, Basu D (1999). Loyalitas Pelanggan: Sebuah kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 14. No.3, 1999. Yogyakarta : FE-UGM.
Tjiptono, Fandy. (1997). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Offset.
Utari B.R., Diah. 2005. Diktat Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi USD.
Verawati (2004). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesetiaan Terhadap Produk Deterjen Merek Attack. Skripsi Terdahuli; Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Wuri, Josephine, (2005). Diktat Statistika II. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi USD.
Yoseph, Herman P(2005). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesetiaan Terhadap Merek Sabun Mandi Lux. Skripsi Terdahuli; Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Yuniarti Yudi A, (2005). Hand Out Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi USD.
www.google.com
LAMPIRAN
LAMPIRAN I
KUISIONER
Kepada
Yth. Saudara/I Mahasiwa/i
Di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Dengan Hormat,
Dengan segala kerendahan hati perkenankanlah saya pada kesempatan ini
memohon kepada Saudara/I meluangkan waktu sejenak untuk memberi pendapat atas
pernyataan dan pertanyaan dalam kuesioner mengenai faktor Satisfaction, habitual
behavior, commitment, dan liking of the brand terhadap loyalitas merek produk rokok
Djarum Super. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun skripsi yang berjudul
Analisis Faktor Satisfaction, habitual behavior, commitment, dan liking of the brand
Terhadap Loyalitas Merek Produk Rokok Djarum Super. Penelitian ini saya lakukan
untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengakhiri Program Studi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Keberhasilan penelitian ini sangat ditentukan oleh bantuan Saudara/I Mahasiswa/i
dalam menjawab seluruh pertanyaan yang tersedia. Penelitian ini hanya untuk keperluan
penulisan karya ilmiah yaitu skripsi dan tidak untuk dipublikasikan. Saya akan menjamin
dan bertanggungjawab atas rahasia Saudara/I dalam pengisian kuesioner ini.
Atas perhatian, bantuan dan kerjasama dari Saudara/I, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Agusta Satriya
KUISIONER
I. Petunjuk Pengisian
1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/Saudari untuk
menjawab seluruh pertanyaan dan pernyataan yang ada.
2. Berilah tanda silang (X) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dan coret yang tidak perlu untuk tanda *).
3. Ada lima alternatif jawaban pada tabel bagian IV, yaitu:
• Sangat Setuju (SS)
• Setuju (S)
• Ragu-Ragu (RR)
• Tidak Setuju (TS)
• Sangat Tidak Setuju (STS)
II. Identitas Responden
1. Nama : .........................................................................*)
2. Program Studi : ......................
3. Fakultas : ......................
4. Angkatan : .......................
III. Karakteristik Responden
1. Usia anda :
a. 18 – 21 tahun
b. 22 – 25 tahun
c. > 25 tahun
2. Berapa besar pendapatan atau uang saku anda dalam satu bulan ?
a. Rp. 200.000 kebawah
b. Rp. 200.001 – 400.000
c. Rp. 400.001 – 600.000
d. Rp. 600.001 – 800.000
e. Rp. 800.001 – 1000.000
f. diatas Rp. 1000.000
3. Status tempat tinggal anda sekarang :
a. Sewa / kontrak
b. Kost
c. Rumah orang tua
d. Rumah saudara
4. Anda telah mengkonsumsi rokok Djarum Super selama :
( ) < 3 bulan
( ) 3 - 6 bulan
( ) 6 - 12 bulan
( ) 12 - 24 bulan
( ) > 24 bulan
IV. Pernyataan
Pernyataan SS S RR TS STS
• Satisfaction
1. Anda merasa puas setelah mengkonsumsi rokok
Djarum Super.
2. Produk rokok Djarum Super memiliki aroma
kenikmatan yang sesuai dengan yang anda
harapkan.
3. Anda puas dengan citarasa djarum Super dalam
memberikan kenikmatan merokok pada anda.
4. Anda setuju bahwa kemasan rokok Djarum
Super sesuai dengan apa yang anda butuhkan.
5. Rokok Djarum Super mudah diperoleh di
warung-warung, di toko terdekat dan di
supermarket.
6. Dalam kemasan rokok Djarum Super terdapat
informasi yang jelas tentang kandungan dari
produknya.
Pernyataan SS S RR TS STS
• Habitual Behavior
7. Anda membeli rokok Djarum Super hanya
karena kebiasaan.
8. Pertimbangan dalam membeli rokok Djarum
Super dikarenakan mutu dan kualitas yang baik
dari produk ini.
9. Pada saat pengambilan keputusan untuk
memilih rokok Djarum Super anda tidak
membutuhkan waktu yang lama.
Pernyataan SS S RR TS STS
• Commitment
10. Rokok Djarum Super adalah satu-satunya rokok
yang sesuai dengan harapan anda.
11. Anda merekomendasikan kepada keluarga anda
untuk membeli rokok Djarum Super.
12. Anda merekomendasikan kepada teman dan
tetangga anda untuk membeli rokok Djarum
Super.
Pernyataan SS S RR TS STS
• Liking Of The Brand
13. Anda menyukai kualitas dari rokok Djarum
Super.
14. Anda memiliki pengalaman yang menarik
setelah menggunakan rokok Djarum Super.
15. Tidak ada rokok lain selain rokok Djarum
Super yang mampu memberikan kenikmatan
merokok.
Pernyataan SS S RR TS STS
• Loyalitas Merek
16. Anda tetap membeli dan mengkonsumsi produk
rokok Djarum Super meskipun pendapatan anda
turun.
17. Anda tetap membeli dan mengkonsumsi produk
rokok Djarum Super meskipun ada produk
rokok lain sejenis yang lebih murah.
18. Anda akan tetap membeli dan mengkonsumsi
produk rokok Djarum Super meskipun
kebutuhan anda meningkat.
19. Anda akan tetap membeli dan mengkonsumsi
produk rokok Djarum Super meskipun harga
rokok meningkat.
LAMPIRAN II Deskripsi Responden
No.Resp Program Studi Tahun Angkatan Usia Pendapatan Status Tempat
Tinggal Lama konsumsi rokok
Djarum Super
1 akuntansi 2004 22-25 400.001-600.000 kost 3-6 bulan
2 akuntansi 2006 > 25 800.001-100.000 rumah orang tua 12-24 bulan
3 akuntansi 2005 18-21 400.001-600.000 kost > 24 bulan
4 akuntansi 2005 22-25 600.001-800.000 sewa/kontrak < 3 bulan
5 manajemen 2004 22-25 600.001-800.000 sewa/kontrak > 24 bulan
6 manajemen 2005 18-21 400.001-600.000 rumah orang tua > 24 bulan
7 manajemen 2005 22-25 400.001-600.000 sewa/kontrak < 3 bulan
8 manajemen 2005 22-25 400.001-600.000 rumah saudara < 3 bulan
9 manajemen 2005 18-21 200.001-400.000 rumah orang tua > 24 bulan
10 manajemen 2003 22-25 diatas 1.000.000 kost > 24 bulan
11 manajemen 2004 22-25 400.001-600.000 rumah orang tua 12-24 bulan
12 manajemen 2006 18-21 600.001-800.000 kost < 3 bulan
13 manajemen 2005 18-21 600.001-800.000 rumah orang tua > 24 bulan
14 manajemen 2004 22-25 200.001-400.000 rumah orang tua 3-6 bulan
15 manajemen 2004 22-25 400.001-600.000 rumah orang tua < 3 bulan
16 manajemen 2004 22-25 400.001-600.000 kost > 24 bulan
17 manajemen 2002 > 25 diatas 1.000.000 sewa/kontrak > 24 bulan
18 manajemen 2006 18-21 200.000 kebawah rumah orang tua < 3 bulan
19 manajemen 2006 18-21 400.001-600.000 kost < 3 bulan
20 manajemen 2006 22-25 400.001-600.000 kost 12-24 bulan
21 manajemen 2005 22-25 200.001-400.000 kost 3-6 bulan
22 manajemen 2005 18-21 400.001-600.000 kost > 24 bulan
23 manajemen 2005 18-21 600.001-800.000 kost < 3 bulan
24 manajemen 2004 22-25 200.001-400.000 rumah orang tua < 3 bulan
25 akuntansi 2003 22-25 200.000 kebawah rumah orang tua 12-24 bulan
26 akuntansi 2004 22-25 800.001-100.000 kost 6-12 bulan
27 akuntansi 2004 22-25 400.001-600.000 rumah orang tua 3-6 bulan
28 akuntansi 2000 > 25 600.001-800.000 kost > 24 bulan
29 manajemen 2004 22-25 200.000 kebawah rumah orang tua 12-24 bulan
30 manajemen 2005 18-21 diatas 1.000.000 sewa/kontrak < 3 bulan
31 manajemen 2002 22-25 400.001-600.000 kost 12-24 bulan
32 manajemen 2005 18-21 200.001-400.000 rumah orang tua > 24 bulan
33 manajemen 2005 22-25 400.001-600.000 kost > 24 bulan
34 manajemen 2005 22-25 600.001-800.000 sewa/kontrak 6-12 bulan
35 manajemen 2005 18-21 400.001-600.000 kost 3-6 bulan
36 manajemen 2005 22-25 800.001-100.000 kost < 3 bulan
37 manajemen 2005 22-25 200.000 kebawah rumah orang tua < 3 bulan
38 manajemen 2005 18-21 400.001-600.000 kost > 24 bulan
39 manajemen 2005 18-21 400.001-600.000 kost > 24 bulan
40 manajemen 2003 22-25 400.001-600.000 sewa/kontrak 12-24 bulan
41 manajemen 2004 22-25 400.001-600.000 kost > 24 bulan
42 manajemen 2004 22-25 200.001-400.000 rumah orang tua > 24 bulan
43 akuntansi 2006 18-21 400.001-600.000 kost < 3 bulan
44 manajemen 2005 18-21 800.001-100.000 kost > 24 bulan
45 akuntansi 2004 22-25 400.001-600.000 rumah orang tua < 3 bulan
46 manajemen 2004 22-25 200.001-400.000 rumah orang tua > 24 bulan
47 akuntansi 2005 22-25 diatas 1.000.000 kost > 24 bulan
48 akuntansi 2004 22-25 600.001-800.000 kost 3-6 bulan
49 akuntansi 2004 22-25 200.001-400.000 rumah orang tua > 24 bulan
50 akuntansi 2004 22-25 400.001-600.000 rumah orang tua > 24 bulan
51 manajemen 2004 22-25 400.001-600.000 kost 12-24 bulan
52 manajemen 2006 18-21 200.000 kebawah kost < 3 bulan
53 manajemen 2003 22-25 200.001-400.000 rumah saudara > 24 bulan
54 manajemen 2003 22-25 400.001-600.000 sewa/kontrak > 24 bulan
55 akuntansi 2005 18-21 200.001-400.000 rumah orang tua 12-24 bulan
56 manajemen 2004 22-25 800.001-100.000 kost < 3 bulan
57 manajemen 2004 22-25 diatas 1.000.000 kost < 3 bulan
58 manajemen 2004 22-25 200.001-400.000 rumah orang tua 12-24 bulan
59 manajemen 2004 22-25 800.001-100.000 kost 3-6 bulan
60 akuntansi 2004 22-25 200.001-400.000 kost > 24 bulan
61 manajemen 2006 > 25 600.001-800.000 rumah orang tua 12-24 bulan
62 manajemen 2004 22-25 diatas 1.000.000 kost > 24 bulan
63 manajemen 2002 > 25 diatas 1.000.000 rumah orang tua > 24 bulan
64 manajemen 2002 22-25 400.001-600.000 kost 3-6 bulan
65 manajemen 2004 22-25 200.001-400.000 sewa/kontrak > 24 bulan
66 manajemen 2004 22-25 800.001-100.000 rumah orang tua > 24 bulan
67 manajemen 2005 18-21 600.001-800.000 kost 12-24 bulan
68 manajemen 2004 22-25 400.001-600.000 kost > 24 bulan
69 manajemen 2003 22-25 600.001-800.000 kost > 24 bulan
70 manajemen 2004 22-25 600.001-800.000 rumah orang tua 12-24 bulan
71 manajemen 2004 22-25 400.001-600.000 rumah orang tua 12-24 bulan
72 manajemen 2006 18-21 400.001-600.000 kost 6-12 bulan
73 manajemen 2004 22-25 200.001-400.000 sewa/kontrak > 24 bulan
74 manajemen 2004 22-25 200.001-400.000 rumah saudara > 24 bulan
75 manajemen 2004 22-25 200.000 kebawah kost < 3 bulan
76 manajemen 2004 22-25 800.001-100.000 kost < 3 bulan
77 manajemen 2004 22-25 400.001-600.000 kost > 24 bulan
78 manajemen 2005 22-25 400.001-600.000 sewa/kontrak > 24 bulan
79 manajemen 2005 22-25 200.001-400.000 rumah orang tua > 24 bulan
80 manajemen 2004 22-25 400.001-600.000 kost > 24 bulan
81 manajemen 2004 22-25 400.001-600.000 kost 12-24 bulan
82 manajemen 2006 18-21 200.001-400.000 kost 3-6 bulan
83 manajemen 2003 >25 200.000 kebawah rumah orang tua 12-24 bulan
84 manajemen 2004 22-25 400.001-600.000 kost 6-12 bulan
85 manajemen 2003 22-25 200.001-400.000 rumah orang tua 6-12 bulan
86 manajemen 2003 22-25 800.001-100.000 kost > 24 bulan
87 manajemen 2006 18-21 200.001-400.000 rumah orang tua > 24 bulan
88 manajemen 2006 22-25 600.001-800.000 rumah orang tua > 24 bulan
89 manajemen 2006 18-21 200.001-400.000 kost 12-24 bulan
90 manajemen 2005 22-25 600.001-800.000 kost 6-12 bulan
91 akuntansi 2002 22-25 800.001-100.000 kost > 24 bulan
92 akuntansi 2002 22-25 400.001-600.000 rumah saudara > 24 bulan
93 akuntansi 2002 22-25 800.001-100.000 rumah orang tua > 24 bulan
94 akuntansi 2005 22-25 400.001-600.000 kost 3-6 bulan
95 manajemen 2005 22-25 400.001-600.000 rumah orang tua 6-12 bulan
96 manajemen 2005 22-25 400.001-600.000 rumah orang tua 6-12 bulan
97 manajemen 2004 22-25 600.001-800.000 kost > 24 bulan
98 manajemen 2004 22-25 400.001-600.000 kost > 24 bulan 99 manajemen 2005 18-21 400.001-600.000 kost 12-24 bulan
100 manajemen 2006 18-21 600.001-800.000 kost 12-24 bulan
L
LAMPIRAN IIITABULASI DATA PENELITIAN
NoSatisfaction Habitual behavior Commitment Liking of the brand Loyalitas merek
a1 a2 a3 a4 a6 TOTAL Mean b1 b2 b3 TOTALMean c1 c2 c3TOTA Mean d1 d2 d3 TOTAL Mean d1 d2 d3 d4 TOTAL Mean
1 4 4 5 4 5 22 4.4 5 5 5 15 5 5 4 5 14 4.667 5 4 4 13 4.33 5 5 5 4 19 4.752 4 4 4 3 4 19 3.8 3 4 4 11 3.67 3 3 3 9 3 4 3 3 10 3.33 3 4 4 3 14 3.53 5 5 5 5 5 25 5 4 4 5 13 4.33 4 3 3 10 3.333 4 4 3 11 3.67 3 4 4 4 15 3.754 3 4 3 3 4 17 3.4 3 4 4 11 3.67 3 2 2 7 2.333 3 4 3 10 3.33 4 4 3 3 14 3.55 5 4 4 4 4 21 4.2 2 2 4 8 2.67 2 2 2 6 2 4 4 1 9 3 1 2 2 1 6 1.56 5 5 5 3 5 23 4.6 3 5 4 12 4 3 2 3 8 2.667 5 5 2 12 4 4 4 3 4 15 3.757 4 4 4 3 5 20 4 5 3 3 11 3.67 3 1 1 5 1.667 4 5 4 13 4.33 2 2 5 3 12 38 4 5 4 5 5 23 4.6 2 4 4 10 3.33 4 3 4 11 3.667 5 5 5 15 5 5 4 4 5 18 4.59 5 5 5 5 4 24 4.8 4 5 4 13 4.33 4 4 3 11 3.667 5 5 4 14 4.67 4 4 4 5 17 4.2510 2 2 2 2 2 10 2 4 2 4 10 3.33 2 1 1 4 1.333 1 1 1 3 1 4 3 3 3 13 3.2511 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 12 4 3 2 2 7 2.333 4 4 2 10 3.33 2 2 2 2 8 212 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 13 4.33 3 2 3 8 2.667 4 3 2 9 3 3 3 3 3 12 313 4 4 4 3 3 18 3.6 4 4 4 12 4 4 2 2 8 2.667 4 3 3 10 3.33 4 2 4 4 14 3.514 3 3 4 2 4 16 3.2 2 2 4 8 2.67 2 1 2 5 1.667 4 3 2 9 3 1 2 1 1 5 1.2515 4 4 4 3 3 18 3.6 4 3 3 10 3.33 4 3 4 11 3.667 4 3 4 11 3.67 4 4 4 3 15 3.7516 4 4 4 4 3 19 3.8 2 2 4 8 2.67 3 1 3 7 2.333 4 1 2 7 2.33 3 3 3 2 11 2.7517 4 3 4 4 4 19 3.8 5 4 4 13 4.33 2 3 3 8 2.667 4 3 2 9 3 4 4 4 3 15 3.7518 4 4 4 4 4 20 4 2 4 3 9 3 3 3 3 9 3 2 4 2 8 2.67 4 3 3 2 12 319 4 4 4 3 5 20 4 4 4 4 12 4 2 2 2 6 2 4 3 2 9 3 2 2 2 2 8 220 5 5 5 4 5 24 4.8 2 5 4 11 3.67 2 1 1 4 1.333 5 3 3 11 3.67 2 3 2 1 8 221 3 4 4 4 5 20 4 1 4 2 7 2.33 4 2 2 8 2.667 4 4 2 10 3.33 3 4 2 4 13 3.2522 4 4 4 4 5 21 4.2 4 4 4 12 4 3 1 1 5 1.667 4 2 2 8 2.67 4 2 3 2 11 2.7523 4 4 3 4 1 16 3.2 4 4 4 12 4 4 3 4 11 3.667 4 4 3 11 3.67 4 4 4 4 16 424 4 3 4 4 5 20 4 3 2 4 9 3 3 1 4 8 2.667 3 3 3 9 3 4 4 5 5 18 4.525 2 2 4 4 5 17 3.4 4 3 3 10 3.33 2 3 3 8 2.667 3 4 2 9 3 2 2 2 2 8 226 2 1 2 3 5 13 2.6 3 3 4 10 3.33 2 2 3 7 2.333 2 3 1 6 2 3 5 4 3 15 3.75
27 4 4 4 3 5 20 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 4 16 428 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 15 5 2 1 2 5 1.667 5 2 2 9 3 4 5 5 1 15 3.7529 4 4 4 3 4 19 3.8 4 3 4 11 3.67 3 2 2 7 2.333 4 3 3 10 3.33 3 4 4 3 14 3.530 4 4 4 2 5 19 3.8 2 4 5 11 3.67 4 1 4 9 3 5 2 4 11 3.67 4 2 2 2 10 2.531 4 4 4 3 3 18 3.6 2 4 4 10 3.33 4 3 4 11 3.667 4 3 4 11 3.67 4 4 4 4 16 432 5 5 4 4 5 23 4.6 3 5 4 12 4 2 1 1 4 1.333 5 5 2 12 4 4 3 2 3 12 333 4 4 4 1 3 16 3.2 4 4 5 13 4.33 3 2 3 8 2.667 3 3 3 9 3 3 3 3 2 11 2.7534 5 5 5 4 2 21 4.2 2 5 5 12 4 4 4 3 11 3.667 5 5 2 12 4 2 5 5 5 17 4.2535 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 11 3.67 4 3 3 10 3.333 4 4 4 12 4 4 3 3 3 13 3.2536 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 12 4 3 3 3 9 3 3 3 3 9 3 3 3 3 3 12 337 1 1 1 1 1 5 1 4 4 1 9 3 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 138 5 4 4 5 3 21 4.2 4 4 4 12 4 3 1 3 7 2.333 4 4 3 11 3.67 3 4 3 4 14 3.539 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 12 4 2 2 4 8 2.667 4 2 2 8 2.67 4 4 4 4 16 440 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 12 4 4 3 3 10 3.333 4 4 4 12 4 3 2 3 3 11 2.7541 4 4 4 2 1 15 3 1 4 4 9 3 2 1 4 7 2.333 4 5 2 11 3.67 4 4 4 4 16 442 4 4 4 3 4 19 3.8 3 4 4 11 3.67 2 2 2 6 2 4 4 2 10 3.33 3 3 3 2 11 2.7543 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 11 3.67 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 4 16 444 4 3 3 4 5 19 3.8 4 3 4 11 3.67 2 2 2 6 2 4 4 4 12 4 4 4 4 4 16 445 5 5 4 4 4 22 4.4 1 4 4 9 3 1 1 1 3 1 4 3 3 10 3.33 2 4 3 5 14 3.546 5 5 5 5 1 21 4.2 2 4 5 11 3.67 4 4 4 12 4 5 2 2 9 3 4 5 5 4 18 4.547 4 4 4 4 4 20 4 4 4 2 10 3.33 2 4 4 10 3.333 4 3 2 9 3 2 4 2 3 11 2.7548 4 3 4 4 1 16 3.2 3 3 4 10 3.33 3 1 3 7 2.333 3 3 1 7 2.33 2 1 2 2 7 1.7549 4 3 3 4 5 19 3.8 2 4 4 10 3.33 3 2 2 7 2.333 4 1 5 10 3.33 2 2 2 2 8 250 4 4 4 2 4 18 3.6 3 3 3 9 3 3 2 2 7 2.333 4 2 5 11 3.67 3 3 3 3 12 351 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 11 3.67 3 3 3 9 3 4 4 3 11 3.67 3 3 3 3 12 352 3 4 3 2 5 17 3.4 2 3 4 9 3 4 4 4 12 4 3 5 3 11 3.67 5 5 4 2 16 453 5 5 4 4 5 23 4.6 4 5 5 14 4.67 4 3 3 10 3.333 5 5 4 14 4.67 5 5 4 4 18 4.554 5 5 5 5 5 25 5 4 4 4 12 4 3 1 4 8 2.667 4 3 5 12 4 4 4 4 4 16 455 4 4 4 3 4 19 3.8 3 3 4 10 3.33 3 2 2 7 2.333 4 2 2 8 2.67 3 3 3 3 12 356 2 2 2 3 5 14 2.8 2 2 3 7 2.33 3 2 2 7 2.333 3 3 2 8 2.67 3 3 3 3 12 357 4 4 4 3 5 20 4 3 5 4 12 4 2 2 2 6 2 4 3 2 9 3 2 4 4 4 14 3.5
58 2 2 2 4 4 14 2.8 3 2 4 9 3 4 2 1 7 2.333 4 2 1 7 2.33 2 2 2 2 8 259 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 13 4.33 4 3 3 10 3.333 4 4 4 12 4 4 4 4 4 16 460 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 11 3.67 3 3 3 9 3 4 3 3 10 3.33 3 3 3 3 12 361 4 3 3 4 5 19 3.8 3 3 4 10 3.33 3 1 3 7 2.333 4 3 3 10 3.33 2 4 3 3 12 362 4 4 5 4 4 21 4.2 4 4 4 12 4 2 2 2 6 2 4 4 2 10 3.33 2 2 2 2 8 263 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 11 3.67 3 1 2 6 2 4 3 3 10 3.33 2 3 3 3 11 2.7564 4 4 4 4 5 21 4.2 4 4 4 12 4 2 2 2 6 2 4 4 2 10 3.33 4 2 4 2 12 365 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 12 4 3 2 2 7 2.333 4 4 3 11 3.67 3 3 3 3 12 366 4 4 4 4 3 19 3.8 4 4 4 12 4 3 3 3 9 3 4 3 3 10 3.33 4 4 4 4 16 467 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 12 4 2 1 2 5 1.667 4 3 3 10 3.33 3 3 3 3 12 368 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 11 3.67 3 3 3 9 3 4 3 3 10 3.33 3 3 3 3 12 369 5 4 4 5 5 23 4.6 5 4 5 14 4.67 5 4 3 12 4 4 5 4 13 4.33 5 5 4 5 19 4.7570 3 2 2 2 5 14 2.8 2 3 2 7 2.33 1 1 3 5 1.667 3 2 2 7 2.33 2 3 2 2 9 2.2571 4 3 4 4 4 19 3.8 3 3 3 9 3 3 2 2 7 2.333 4 3 2 9 3 3 3 4 3 13 3.2572 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 13 4.33 5 3 4 12 4 4 4 3 11 3.67 3 4 3 4 14 3.573 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 13 4.33 4 2 2 8 2.667 4 4 3 11 3.67 3 4 3 4 14 3.574 4 4 3 3 4 18 3.6 4 4 3 11 3.67 3 4 3 10 3.333 3 3 1 7 2.33 2 1 2 2 7 1.7575 4 4 3 3 4 18 3.6 2 3 2 7 2.33 2 2 2 6 2 2 2 1 5 1.67 2 2 2 2 8 276 4 4 4 4 5 21 4.2 5 4 3 12 4 3 2 1 6 2 4 3 2 9 3 4 4 4 4 16 477 4 4 5 4 4 21 4.2 4 5 5 14 4.67 4 3 4 11 3.667 4 4 3 11 3.67 3 4 4 5 16 478 4 4 4 3 5 20 4 4 4 4 12 4 2 3 3 8 2.667 4 4 1 9 3 4 3 4 4 15 3.7579 4 4 4 3 5 20 4 4 4 4 12 4 2 3 3 8 2.667 4 4 1 9 3 4 3 4 4 15 3.7580 4 4 4 4 5 21 4.2 4 4 4 12 4 2 2 2 6 2 4 4 2 10 3.33 4 2 2 2 10 2.581 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 12 4 3 1 2 6 2 4 3 4 11 3.67 3 3 3 3 12 382 5 5 5 5 5 25 5 4 4 4 12 4 4 3 4 11 3.667 4 4 4 12 4 3 4 3 3 13 3.2583 4 4 4 3 3 18 3.6 4 5 4 13 4.33 4 5 4 13 4.333 4 4 3 11 3.67 4 4 4 4 16 484 3 2 4 4 2 15 3 4 4 3 11 3.67 2 3 4 9 3 4 3 2 9 3 4 3 3 4 14 3.585 4 4 4 3 3 18 3.6 4 4 4 12 4 4 3 3 10 3.333 4 2 2 8 2.67 2 2 3 2 9 2.2586 4 4 4 4 5 21 4.2 4 4 4 12 4 3 1 1 5 1.667 4 4 2 10 3.33 3 3 3 3 12 387 3 2 3 3 4 15 3 2 3 4 9 3 1 3 3 7 2.333 3 2 1 6 2 1 1 1 1 4 188 5 2 5 5 5 22 4.4 1 5 2 8 2.67 3 1 2 6 2 5 5 2 12 4 2 1 2 1 6 1.5
T
89 4 4 4 5 5 22 4.4 4 5 5 14 4.67 4 4 4 12 4 5 4 4 13 4.33 3 4 4 4 15 3.7590 4 5 4 4 4 21 4.2 3 4 2 9 3 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 3 5 5 5 18 4.591 5 4 4 4 5 22 4.4 4 4 4 12 4 2 2 4 8 2.667 4 3 2 9 3 3 3 3 2 11 2.7592 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 11 3.67 3 1 1 5 1.667 4 1 1 6 2 1 5 5 5 16 493 4 4 4 4 3 19 3.8 3 4 5 12 4 4 2 2 8 2.667 4 3 1 8 2.67 4 1 3 3 11 2.7594 4 4 4 2 1 15 3 5 3 2 10 3.33 2 2 2 6 2 4 2 3 9 3 3 1 2 3 9 2.2595 4 4 4 3 2 17 3.4 4 3 2 9 3 4 4 2 10 3.333 4 2 2 8 2.67 3 2 2 3 10 2.596 2 1 2 2 3 10 2 3 3 4 10 3.33 2 1 1 4 1.333 3 2 1 6 2 3 3 3 2 11 2.7597 4 4 4 4 4 20 4 2 4 4 10 3.33 4 2 3 9 3 4 4 2 10 3.33 4 4 3 4 15 3.7598 4 4 4 4 4 20 4 3 4 5 12 4 4 3 4 11 3.667 4 3 4 11 3.67 4 4 4 4 16 499 4 4 4 4 4 20 4 2 4 4 10 3.33 4 2 4 10 3.333 4 3 4 11 3.67 4 4 4 4 16 4## 4 4 4 3 3 18 3.6 3 4 4 11 3.67 4 3 4 11 3.667 4 2 4 10 3.33 4 5 4 4 17 4.25otal 1926 3.85 1102 3.67 808 2.693 984 3.28 1280 3.2
LAMPIRAN IV
Output Uji Reliabilitas dan Validitas Satisfaction
Sebelum pertanyaan no.5 dihilangkan Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.767 6
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
20.33 8.713 .636 .70120.37 8.378 .616 .70320.23 8.461 .830 .66120.63 9.482 .453 .74819.60 10.800 .215 .80020.00 9.103 .409 .765
satisfaction1satisfaction2satisfaction3satisfaction4satisfaction5satisfaction6
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Setelah pertanyaan no.5 dihilangkan Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.800 5
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
15.70 6.838 .735 .71515.73 6.547 .704 .72115.60 6.938 .846 .69216.00 7.724 .493 .78815.37 8.240 .268 .868
satisfaction1satisfaction2satisfaction3satisfaction4satisfaction6
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Output Uji Reliabilitas dan Validitas habitual behavior
Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.481 3
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
7.63 1.689 .323 .3597.33 2.023 .295 .3957.10 2.714 .334 .386
Habitual1Habitual2Habitual3
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Output Uji Reliabilitas dan Validitas commitment
Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.798 3
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
4.87 3.361 .612 .7595.77 2.944 .636 .7315.23 2.599 .691 .672
Commitment1Commitment2Commitment3
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Output Uji Reliabilitas dan Validitas liking of the brand
Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.663 3
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
6.03 3.068 .474 .5706.57 3.013 .387 .6877.27 2.616 .574 .427
Liking1Liking2Liking3
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Output Uji Reliabilitas dan Validitas loyalitas merek
Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.845 4
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
9.60 7.834 .707 .7929.57 8.185 .660 .8129.57 7.633 .712 .7909.97 7.413 .653 .819
Loyalitas1Loyalitas2Loyalitas3Loyalitas4
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
LAMPIRAN V
Output Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Variables Entered/Removedb
liking,habitual,commitment,satisfaction
a
. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: loyalitasb.
Model Summary
.637a .406 .381 2.70800Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment,satisfaction
a.
ANOVAb
475.341 4 118.835 16.205 .000a
696.659 95 7.3331172.000 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment, satisfactiona.
Dependent Variable: loyalitasb.
Coefficientsa
.263 2.013 .131 .896
.025 .123 .023 .203 .839 .490 2.042
.389 .183 .196 2.125 .036 .736 1.359
.523 .132 .370 3.973 .000 .720 1.389
.360 .195 .222 1.847 .068 .433 2.310
(Constant)satisfactionhabitualcommitmentliking
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: loyalitasa.
Coefficient Correlations a
1.000 -.066 -.430 -.598-.066 1.000 -.172 -.299-.430 -.172 1.000 .155-.598 -.299 .155 1.000.038 -.002 -.011 -.014
-.002 .033 -.004 -.007-.011 -.004 .017 .003-.014 -.007 .003 .015
likinghabitualcommitmentsatisfactionlikinghabitualcommitmentsatisfaction
Correlations
Covariances
Model1
liking habitual commitment satisfaction
Dependent Variable: loyalitasa.
Collinearity Diagnosticsa
4.900 1.000 .00 .00 .00 .00 .00.056 9.386 .03 .02 .02 .81 .00.024 14.329 .16 .04 .11 .07 .44.012 20.178 .60 .02 .85 .01 .00.009 23.954 .21 .93 .02 .11 .56
Dimension12345
Model1
EigenvalueCondition
Index (Constant) satisfaction habitual commitment likingVariance Proportions
Dependent Variable: loyalitasa.
Output Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Variables Entered/Removed b
commitment,satisfaction, habitual
a. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: loyalitasb.
Model Summaryb
.620a .384 .365 2.74180Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), commitment, satisfaction,habitual
a.
Dependent Variable: loyalitasb.
ANOVAb
450.323 3 150.108 19.968 .000a
721.677 96 7.5171172.000 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), commitment, satisfaction, habituala.
Dependent Variable: loyalitasb.
Coefficientsa
.094 2.036 .046 .963
.161 .100 .148 1.611 .110 .762 1.312
.411 .185 .207 2.224 .028 .739 1.353
.628 .120 .444 5.213 .000 .883 1.133
(Constant)satisfactionhabitualcommitment
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: loyalitasa.
Coefficient Correlations a
1.000 -.141 -.223-.141 1.000 -.424-.223 -.424 1.000.014 -.002 -.005
-.002 .010 -.008-.005 -.008 .034
commitmentsatisfactionhabitualcommitmentsatisfactionhabitual
Correlations
Covariances
Model1
commitment satisfaction habitual
Dependent Variable: loyalitasa.
Collinearity Diagnosticsa
3.919 1.000 .00 .00 .00 .00.056 8.395 .03 .03 .02 .99.013 17.078 .20 .96 .26 .00.012 18.080 .77 .00 .72 .01
Dimension1234
Model1
EigenvalueCondition
Index (Constant) satisfaction habitual commitmentVariance Proportions
Dependent Variable: loyalitasa.
Residuals Statistics a
6.4822 18.5936 12.8000 2.13277 100-2.962 2.716 .000 1.000 100
.298 1.351 .518 .180 100
7.2780 18.5492 12.7923 2.13006 100-6.79391 5.96111 .00000 2.69994 100
-2.478 2.174 .000 .985 100-2.503 2.210 .001 1.006 100
-6.93482 6.15944 .00770 2.82187 100-2.576 2.257 .000 1.016 100
.183 23.045 2.970 3.194 100
.000 .111 .012 .020 100
.002 .233 .030 .032 100
Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: loyalitasa.
Charts
Regression Standardized Predicted Value3210-1-2-3
Regr
essi
on S
tude
ntiz
ed R
esid
ual
3
2
1
0
-1
-2
-3
Scatterplot
Dependent Variable: loyalitas
Output Uji Asumsi Klasik Normalitas
Variables Entered/Removed b
liking,habitual,commitment,satisfaction
a
. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: loyalitasb.
Model Summary b
.637a .406 .381 2.70800Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment,satisfaction
a.
Dependent Variable: loyalitasb.
ANOVAb
475.341 4 118.835 16.205 .000a
696.659 95 7.3331172.000 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment, satisfactiona.
Dependent Variable: loyalitasb.
Coefficients a
.263 2.013 .131 .896
.025 .123 .023 .203 .839
.389 .183 .196 2.125 .036
.523 .132 .370 3.973 .000
.360 .195 .222 1.847 .068
(Constant)satisfactionhabitualcommitmentliking
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: loyalitasa.
Residuals Statistics a
6.5360 18.6511 12.8000 2.19122 100-5.96006 6.31089 .00000 2.65273 100
-2.859 2.670 .000 1.000 100-2.201 2.330 .000 .980 100
Predicted ValueResidualStd. Predicted ValueStd. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: loyalitasa.
Charts
Regression Standardized Residual3210-1-2-3
Freq
uenc
y
20
15
10
5
0
Histogram
Dependent Variable: loyalitas
Mean =-4.32E-16�Std. Dev. =0.98�
N =100
Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: loyalitas
Output Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Variables Entered/Removed b
liking,habitual,commitment,satisfaction
a
. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: loyalitasb.
Model Summary b
.637a .406 .381 2.70800 2.108Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment, satisfactiona.
Dependent Variable: loyalitasb.
ANOVA b
475.341 4 118.835 16.205 .000a
696.659 95 7.3331172.000 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment, satisfactiona.
Dependent Variable: loyalitasb.
Coefficients a
.263 2.013 .131 .896
.025 .123 .023 .203 .839
.389 .183 .196 2.125 .036
.523 .132 .370 3.973 .000
.360 .195 .222 1.847 .068
(Constant)satisfactionhabitualcommitmentliking
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: loyalitasa.
Residuals Statistics a
6.5360 18.6511 12.8000 2.19122 100-5.96006 6.31089 .00000 2.65273 100
-2.859 2.670 .000 1.000 100-2.201 2.330 .000 .980 100
Predicted ValueResidualStd. Predicted ValueStd. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: loyalitasa.
LAMPIRAN VI
0utput Uji Regresi Linier Berganda
Descriptive Statistics
12.8000 3.44070 10019.2600 3.15467 10011.0200 1.73485 100
8.0800 2.43576 1009.8400 2.12118 100
loyalitassatisfactionhabitualcommitmentliking
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 .364 .417 .549 .505.364 1.000 .472 .267 .675.417 .472 1.000 .315 .421.549 .267 .315 1.000 .499.505 .675 .421 .499 1.000
. .000 .000 .000 .000.000 . .000 .004 .000.000 .000 . .001 .000.000 .004 .001 . .000.000 .000 .000 .000 .100 100 100 100 100100 100 100 100 100100 100 100 100 100100 100 100 100 100100 100 100 100 100
loyalitassatisfactionhabitualcommitmentlikingloyalitassatisfactionhabitualcommitmentlikingloyalitassatisfactionhabitualcommitmentliking
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
loyalitas satisfaction habitual commitment liking
Variables Entered/Removed b
liking,habitual,commitment,satisfaction
a
. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: loyalitasb.
Model Summaryb
.637a .406 .381 2.70800Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment,satisfaction
a.
Dependent Variable: loyalitasb.
ANOVAb
475.341 4 118.835 16.205 .000a
696.659 95 7.3331172.000 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), liking, habitual, commitment, satisfactiona.
Dependent Variable: loyalitasb.
Coefficients a
.263 2.013 .131 .896
.025 .123 .023 .203 .839
.389 .183 .196 2.125 .036
.523 .132 .370 3.973 .000
.360 .195 .222 1.847 .068
(Constant)satisfactionhabitualcommitmentliking
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: loyalitasa.
Residuals Statisticsa
6.5360 18.6511 12.8000 2.19122 100-5.96006 6.31089 .00000 2.65273 100
-2.859 2.670 .000 1.000 100-2.201 2.330 .000 .980 100
Predicted ValueResidualStd. Predicted ValueStd. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: loyalitasa.
Charts
satisfaction5.002.500.00-2.50-5.00-7.50
loya
litas
7.50
5.00
2.50
0.00
-2.50
-5.00
Partial Regression Plot
Dependent Variable: loyalitas
habitual4.002.000.00-2.00-4.00-6.00
loya
litas
6.00
3.00
0.00
-3.00
-6.00
Partial Regression Plot
Dependent Variable: loyalitas
commitment5.002.500.00-2.50-5.00
loya
litas
6.00
3.00
0.00
-3.00
-6.00
Partial Regression Plot
Dependent Variable: loyalitas
liking4.002.000.00-2.00-4.00
loya
litas
5.00
2.50
0.00
-2.50
-5.00
-7.50
Partial Regression Plot
Dependent Variable: loyalitas