ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf ·...

30
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur YangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010) Fanny Puspitasari Drs. A. Mulyo Haryanto, M.SI ABSTRACT The background of this research is the fluctuation of economic condition in the country and exiting research in former have in consistens. The objective of the reseacrh to analyze the influence of Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Price to Book Value (PBV), Total Assets Turnover (TATO), and Return On Assets (ROA) to stock return manufacture companies that listed at Indonesian Stock Exchange over period 2007-2010. Population of this research in 149 manufacture companies that listed in Indonesian Stock Exchange period 2007-2010 and the number of sample that examined after passed the purposive sampling phase is 60 company in the sample data in the form of financial statement over period 2007-2010, consist of Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Price to Book Value (PBV), Total Assets Turnover (TATO), and Return On Assets to stock return. The analysis technique used here is multiple regression and hypothesis test using t-statistic to examine partial regression coefficient and F-statistic to examine the mean of matual effect with level of significance 5%. This research result that Current Ratio (CR) and Return On Assets (ROA) are not significantly and negative to stock return, Debt to Equity Ratio (DER) significance and negative to stock return, Total Assets Turnover (TATO) is not significance and positive to stock return. We suggest for investor in the Indonesian Stock Exchange whose purpose to gain dividend should be pay attention for information that issued by the company, because with those information they can make the best decision for their investment. Keywords : Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Price to Book Value (PBV), Total Assets Turnover (TATO), and Return On Assets (ROA), Stock Return.

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf ·...

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur

YangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2007-2010)

Fanny Puspitasari

Drs. A. Mulyo Haryanto, M.SI

ABSTRACT

The background of this research is the fluctuation of economic condition

in the country and exiting research in former have in consistens. The objective of

the reseacrh to analyze the influence of Debt to Equity Ratio (DER), Current

Ratio (CR), Price to Book Value (PBV), Total Assets Turnover (TATO), and

Return On Assets (ROA) to stock return manufacture companies that listed at

Indonesian Stock Exchange over period 2007-2010.

Population of this research in 149 manufacture companies that listed in

Indonesian Stock Exchange period 2007-2010 and the number of sample that

examined after passed the purposive sampling phase is 60 company in the sample

data in the form of financial statement over period 2007-2010, consist of Debt to

Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Price to Book Value (PBV), Total Assets

Turnover (TATO), and Return On Assets to stock return. The analysis technique

used here is multiple regression and hypothesis test using t-statistic to examine

partial regression coefficient and F-statistic to examine the mean of matual effect

with level of significance 5%.

This research result that Current Ratio (CR) and Return On Assets (ROA)

are not significantly and negative to stock return, Debt to Equity Ratio (DER)

significance and negative to stock return, Total Assets Turnover (TATO) is not

significance and positive to stock return. We suggest for investor in the

Indonesian Stock Exchange whose purpose to gain dividend should be pay

attention for information that issued by the company, because with those

information they can make the best decision for their investment.

Keywords : Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Price to Book

Value (PBV), Total Assets Turnover (TATO), and Return On

Assets (ROA), Stock Return.

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

PENDAHULUAN

Return saham adalah suatu tingkat pengembalian saham yang diharapkan

atas investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa kelompok saham

melalui suatu portofolio. Kinerja keuangan yang baik dari sebuah perusahaan

merupakan pertimbangan utama bagi investor. Semakin baik tingkat kinerja

keuangan suatu perusahaan maka diharapkan harga saham meningkat dan akan

memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham

merupakan selisih antara harga saham sekarang dan harga saham sebelumnya.

Return saham yang tinggi merupakan salah satu daya tarik bagi investor untuk

menanamkan dananya di pasar modal. Dengan demikian kalau kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat maka harga saham juga

meningkat. Semakin tinggi return atau keuntungan yang diperoleh, maka semakin

baik posisi pemilik perusahaan (Husnan, 1998). Return saham merupakan suatu

faktor yang mempengaruhi minat investor untuk melakukan suatu investasi dalam

suatu perusahaan, dengan tingginya tingkat pengembalian yang diberikan oleh

perusahaan kepada investor, maka menunjukkan bahwa perusahaan tersebut

memiliki kinerja perusahaan yang baik, sehingga investor yakin bahwa

perusahaan tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap saham yang

telah ditanamkan investor pada pasar modal.

Pengertian klasik pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan

surat-surat berharga seperti saham, obligasi, dan sekuritas efek. Pasar modal

adalah pertemuan antara peminjam modal dan pembeli, dan bentuk kegiatan ini

berada di suatu tempat dimana pemberi modal (investor) dan peminjam modal

dapat bertemu secara langsung. Seorang investor atau calon investor dalam

membuat keputusan untuk membeli sejumlah saham suatu perusahaan, dengan

terlebih dahulu melakukan analisis terhadap saham tersebut. Hal ini bertujuan

untuk melihat kualitas, prospek dan tingkat risiko saham (Husnan, 2003).

1.2 Perumusan Masalah

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

1 Apakah Rasio Keuangan Debt to Equity Ratio (DER) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Return saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2010 ?

2 Apakah Rasio Keuangan Current Ratio (CR) memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Return saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2010 ?

3 Apakah Rasio Keuangan Price to Book Value (PBV) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Return saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2010 ?

4 Apakah Rasio Keuangan Total Assets Turnover (TATO) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Return saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2010 ?

5 Apakah Rasio Keuangan Return On Assets (ROA) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Return saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2010 ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan

1.3.1 Tujan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), secara

parsial terhadap return saham.

2. Untuk menganalisis pengaruh Current Ratio (CR), secara parsial

terhadap return saham.

3. Untuk menganalisis pengaruh Price to Book Value (PBV), secara

parsial terhadap return saham.

4. Untuk menganalisis pengaruh Total Assets Turnover (TATO),

secara parsial terhadap return saham.

5. Untuk menganalisis pengaruh Return on Assets (ROA), secara

parsial terhadap return saham.

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat

bagi seluruh pihak, diantaranya ;

1. Bagi emiten

Memberikan informasi dan diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan

nantinya dalam mengambil kebijakan manajemen khususnya yang

berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan.

2. Bagi Investor

Dapat menjadi bahan dan pertimbangan dalam mengambil keputusan

investasi di bursa saham dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi return saham.

3. Bagi peneliti

Dapat memberikan masukan wawasan, pengetahuan mengenai pasar

modal terutama kinerja keuangan dan return saham.

LANDASAN TEORI

Variabel-variabel kinerja keuangan dalam penelitian ini dibatasi pada

variabel yang membentuk rasio-rasio yang ada hubungannya dengan return saham

dan menjadi perhatian investor. Rasio-rasio keuangan yang akan dibahas lebih

lanjut dalam penelitian ini adalah :

1. Return Saham

Return adalah laba atau suatu investasi yang biasanya dinyatakan sebagai

tarif presentase tahunan. Return saham merupakan tingkat pengembalian

saham yang diharapkan atas investasi yang dilakukan dalam saham atau

beberapa kelompok saham melalui suatu portofolio.

Menurut Jones (2000:124) dalam Sulaiman dan Ana Handi (2008), “return

is yield and capital gain or loss”. Secara umum, return saham adalah

keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi

yang dilakukannya yang terdiri atas dividend and capital gain/loss. Sulaiman

dan Ana Handi (2008), umumnya perusahaan dan pemodal (investor) akan

berusaha untuk meningkatkan pengembalian (return) dari asset yang dimiliki.

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

Investor yang menginvestasikan dananya pada suatu sekuritas, sangat

berkepentingan terhadap keuntungan saat ini (actual return) dan keuntungan

yang diharapkan di masa yang akan datang (expected return).

2. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio hutang terhadap modal.

Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang, di mana

semakin tinggi rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi

perusahaan. Peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar

kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk

dividen yang diterima karena kewajibannya untuk membayar hutang lebih

diutamakan daripada pembagian dividen (Sartono, 2001).

3. Current Ratio (CR)

Current ratio (CR) merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current

assets) dengan hutang lancar (current liabilities). Aktiva lancar terdiri dari

kas, surat-surat berharga, piutang, dan persediaan. Sedangkan hutang lancar

terdiri dari hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, hutang gaji atau upah,

dan hutang jangka pendek lainnya. Current Ratio yang tinggi memberikan

indikasi jaminan yang baik bagi kreditor jangka pendek dalam arti setiap saat

perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban

financial jangka pendeknya.

4. Price to Book Value (PBV)

Price to Book Value (PBV) merupakan salah satu rasio pasar yang

digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya

(Robbert Ang, 1997). Price to Book Value (PBV) ditunjukkan dengan

perbandingan antara harga saham terhadap pendapatan per lembar saham.

Rasio ini menunjukkan seberapa jauh sebuah perusahaan mampu

menciptakan nilai perusahaan relative terhadap jumlah modal yang

diinvestasikan, sehingga semakin tinggi Price to Book Value (PBV) yang

menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang

saham (Robbert Ang, 1997).

5. Total Assets Turnover (TATO)

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

Total Assets Turnover (TATO) mengukur perputaran dari semua assets

yang dimiliki perusahaan. Total assets turnover dihitung dari pembagian

antara penjualan dengan total asetnya (Martono, 2008). Weston dan Brigham,

1998, menyatakan TATO merupakan rasio pengelolaan aktiva terakhir,

mengukur perputaran atau pemanfaatan dari semua aktiva perusahaan.

Apabila perusahaan tidak menghasilkan volume usaha yang cukup untuk

ukuran investasi sebesar total aktivanya, penjualan harus ditingkatkan.

6. Return On Assets (ROA)

Return on assets merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan

untuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan secara keseluruhan,

yang ditunjukkan dengan besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Rasio

profitabilitas dianggap alat yang paling valid dalam mengukur hasil

pelaksanaan operasi perusahaan, karena rasio profitabitabilitas. (Weygandt

et al, 1996 dalam Meythi 2007). Semakin besar ROA berarti kinerja

perusahaan tersebut semakin baik, karena tingkat kembalian (return)

semakin menghasilkan keuntungan berbanding asset yang relatif tinggi.

Teori yang mendukung penelitian ini, antara lain :

1. Kinerja Keuangan

Analisa laporan keuangan yang dikemukakan oleh Van Horne (1994),

mengatakan bahwa analisa laporan keuangan yang berbeda tergantung dari

kepentingan atau tujuan analisa yang selalu melibatkan penggunaan berbagai

laporan keuangan terutama neraca dan laporan laba rugi. Neraca berisikan

ringkasan aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada titik waktu tertentu,

sedangkan laporan laba/rugi berisikan ringkasan pendapatan dan bunga

perusahaan selama periode waktu tertentu.

Rasio keuangan merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa

kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Perhitungan rasio tersebut

dilakukan untuk memperoleh perbandingan yang dapat lebih berguna

dibandigkan angka-angka yang berdiri sendiri.

2. Teori Struktur Modal

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

1) MM Theory

Nilai perusahaan yang menggunakan utang ternyata lebih tinggi

dari pada nilai perusahaan yang tidak menggunakan utang, maka

investor yang memiliki saham diperusahaan yang dibiayai dengan

utang dapat meningkatkan pendapatannya dengan menjual

sahamnya dan menggunakan dana tersebut ditambah dengan utang

untuk membeli saham perusahaan yang tidak memiliki utang.

Pengaruh transaksi ini tentunya akan mengakibatkan harga saham

perusahaan yang memiliki utang turun sedangkan harga saham

perusahaan yang tidak memiliki utang akan naik. Proses ini baru

akan terhenti jika harga kedua saham tersebut sama. Dengan

demikian menurut MM harga saham tidak ditentukan oleh struktur

modal.

2) Trade Off Model

Model trade-off mengasumsikan bahwa struktur modal perusahaan

merupakan hasil trade-off dari keuntungan pajak dengan biaya

yang akan timbul sebagai akibat penggunaan hutang tersebut

(Hartono, 2003). Esensi trade off theory dalam struktur modal

adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul

sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat lebih besar,

tambahan hutang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan

karena penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan

hutang sudah tidak diperbolehkan. Trade-off theory telah

mempertimbangkan berbagai faktor seperti corporate tax, biaya

kebangkrutan, dan personal tax dalam menjelaskan mengapa suatu

perusahaan memilih struktur modal tertentu. Kesimpulannya

adalah penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan

tetapi hanya sampai pada titik tertentu. Setelah titik tersebut

penggunaan hutang, justru menurunkan nilai perusahaan (Hartono,

2003).

3) Pecking Order Theory

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

Teori ini dikenalkan pertama kali oleh Donaldson pada tahun 1961,

sedangkan penamaan pecking order theory dilakukan oleh Myers

pada tahun 1984. Teori ini disebut pecking order karena teori ini

menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hierarki

sumber dana yang paling disukai. Pecking order theory

menjelaskan mengapa perusahaan-perusahaan yang profitable

(menguntungkan) umumnya meminjam dalam jumlah yang sedikit.

Hal tersebut bukan karena perusahaan mempunyai target debt ratio

yang rendah, tetapi karena memerlukan external financing yang

sedikit. Sedangkan perusahaan yang kurang profitable cenderung

mempunyai hutang yang lebih besar karena dana internal tidak

cukup dan hutang merupakan sumber eksternal yang lebih disukai.

4) Agency Theory

Agency problem adalah konflik yang timbul antara pemilik,

karyawan dan manajer perusahaan di mana ada kecenderungan

manajer lebih mementingkan tujuan individu daripada tujuan

perusahaan. Agency problem muncul terutama apabila perusahaan

menghasilkan free cash flows yang sangat besar. Free cash flows

adalah aliran kas bersih yang tidak dapat diinvestasikan kembali

karena tidak tersedia kesempatan investasi yang profitable. Selain

itu konflik antara manajemen dan pemegang saham sering timbul

dalam transaksi pembelian sebuah perusahaan oleh perusahaan

besar dengan menggunakan utang yang sering disebut dengan

leverage buyout (Agus Sartono, 1996).

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

Berdasarkan pada latar belakag masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian serta telaah pustaka, dan juga penelitian-penelitian terdahulu, maka

variabel yang mempengaruhi Return saham dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Debt to Equity Ratio (DER)

DER merupakan rasio hutang terhadap modal, rasio ini mengukur

seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang, dimana semakin tinggi

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

rasio ini mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi. Sehingga

menurunkan minat investor untuk berinvestasi, maka menurunkan

harga saham perusahaan dan menurunnya return saham. Jadi, Debt to

Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh yang negatif terhadap Return

saham.

2. Current Ratio (CR)

CR merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current assets)

dengan hutang lancar (current liabilities). Current Ratio yang tinggi

memberikan indikasi jaminan yang baik bagi kreditor jangka pendek

dalam arti setiap saat perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi

kewajiban-kewajiban financial jangka pendeknya. Akan tetapi current

ratio yang tinggi akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan

memperoleh laba (rentabilitas), karena sebagian modal kerja tidak

berputar atau mengalami pengangguran. Jadi, Current Ratio (CR)

memiliki pengaruh yang positif terhadap Return saham.

3. Price to Book Value (PBV)

PBV merupakan salah satu rasio pasar yang digunakan untuk

mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya, dimana

semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin tinggi pula penilaian

investor terhadap perusahaan yang bersangkutan. Hal ini akan

berakibat pada semakin meningkatnya harga saham suatu perusahaan,

dengan demikian diharapkan pula akan meningkatkan return

perusahaan yang bersangkutan. Jadi, Price to Book Value (PBV)

memiliki pengaruh yang positif terhadap Return saham.

4. Total Assets Turnover (TATO)

TATO merupakan rasio pengelolaan aktiva terakhir, mengukur

perputaran atau pemanfaatan dari semua aktiva perusahaan. Apabila

perusahaan tidak menghasilkan volume usaha yang cukup untuk

ukuran investasi sebesar total aktivanya, penjualan harus ditingkatkan.

Sedangkan menurut (Abdul Halim, 2007), TATO merupakan rasio

aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang

berupa assets. Semakin tinggi efisien penggunaan assets dan semakin

cepat pengembalian dana dalam bentuk kas. Jadi, Total Assets

Turnover (TATO) memiliki pengaruh positif terhadap Return saham.

5. Return On Assets (ROA)

ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang menunjukkan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari investasi yang

dipergunakan. Semakin besar ROA berarti kinerja perusahaan tersebut

semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin

menghasilkan keuntungan berbanding asset yang relatif tinggi. Jadi,

Return On Assets (ROA) memiliki pengaruh yang positif terhadap

Return saham.

Maka kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini, dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Debt to Equity Ratio (DER)

( )

Current Ratio (CR)

( )

Price to Book Value (PBV)

( )

Total Assets Turnover (TATO)

( )

Return on Assets (ROA)

( )

Return Saham

H1

(-)

H2

(+)

H3

(+)

H4

(+)

H5

(+)

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan pada latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, serta kerangka pemikiran teoritis seperti yang telah diuraikan tersebut

diatas, maka hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Hipotesis 1 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap

Return saham

Hipotesis 2 : Current Ratio (CR) berpengaruh positif terhadap Return

saham

Hipotesis 3 : Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif terhadap

Return saham

Hipotesis 4 : Total Assets Turnover (TATO) berpengaruh positif

terhadap Return saham

Hipotesis 5 : Return On Assets (ROA) berpengaruh positif terhadap

Return saham

METODE PENELITIAN

Definisi Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian dibedakan menjadi dua yaitu

variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas). Sebagai variabel

dependen penelitian ini adalah Return saham. Sedangkan variabel independen

meliputi Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Price to Book Value

(PBV), Total Assets Turnover (TATO), Return On Assets (ROA).

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return saham. Return

saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara

menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode

sebelumnya dengan mengabaikan dividen. Return saham dihitung

dengan rumus (Ross dkk,2003 dalam Michell Suharli, 2005) :

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

Dimana :

Ri = Return saham

Pt = Harga saham periode t

Pt-1 = Harga saham periode t-1

2. Variabel Independen

a. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio hutang terhadap

modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh

hutang, di mana semakin tinggi rasio ini menggambarkan gejala

yang kurang baik bagi perusahaan. Peningkatan hutang pada

gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang

tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang

diterima karena kewajibannya untuk membayar hutang lebih

diutamakan daripada pembagian dividen (Sartono, 2001).

Adapun rumus DER adalah (Brealey, 2001 dalam Michell Suharli

2005) :

b. Current Ratio (CR)

Current ratio (CR) merupakan perbandingan antara aktiva lancar

(current assets) dengan hutang lancar (current liabilities). Current

Ratio yang tinggi memberikan indikasi jaminan yang baik bagi

kreditor jangka pendek dalam arti setiap saat perusahaan memiliki

kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban financial jangka

pendeknya.

Current Ratio (CR) dapat dirumuskan sebagai berikut :

c. Price to Book Value (PBV)

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

Price to Book Value (PBV) ditunjukkan dengan perbandingan

antara harga saham terhadap nilai buku dihitung sebagai hasil bagi

dari ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham beredar.

Semakin tinggi Price to Book Value (PBV) yang menunjukkan

semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang

saham (Robbert Ang, 1997).

Rasio Price to Book Value (PBV) dapat dihitung dengan rumus

(ICMD) :

Dimana :

Closing Price = Harga Saham

Earning Per Share = Pendapatan Per Lembar Saham

d. Total Assets Turnover (TATO)

Total Assets Turnover sendiri merupakan rasio antara penjualan

dengan total aktiva yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva

secara keseluruhan. Apabila rasio rendah itu merupakan indikasi

bahwa perusahaan beroprasi pada volume yang memadai bagi

kapasitas investasinya. Adapun rumusnya (Martono, 2008) :

e. Return On Assets (ROA)

Return on assets (ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dari investasi yang dipergunakan. Rasio ini

merupakan rasio yang terpenting diantara rasio rentabilitas yang

ada. Return on assets (ROA) sering disebut sebagai return on

investment (ROI) yang besarnya dapat dihitung dengan formula

sebagai berikut (Robert Ang, 1997) :

Dimana :

ROA =Return On Assets

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

NIAT =Net Income After Tax (Pendapatan bersih setelah pajak)

Total Assets = Jumlah Asset

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dari perusahaan

manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010.

Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan

keuangan yang terdaftar di Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun

2010 dan 2011.

Metode Analisis Data

1. Pengujian Asumsi Klasik

I. Uji Normalitas

Analisis Grafik

Salah satu uji statistik yang bisa digunakan untuk menguji normalitas

residual adalah dengan melihat grafik histogram yang

membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat

histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel

yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal

probability plot yang dibandingkan dengan garis diagonal. Jika

distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati

secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa

sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi

dengan uji statistik. Salah satu uji statistik yang bisa digunakan untuk

menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik

Kolmogrov Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat

hipotesis:

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

H0 : Data residual berdistribusi normal

HA : Data residual tidak berdistribusi normal

Pedoman pengambilan keputusan :

a) Nilai Sig atau signifikan atau nilai probabilitas < 0.05.

Distribusi adalah tidak normal.

b) Nilai Sig atau signifikan atau nilai probabilitas > 0.05.

Distribusi adalah normal.

II. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas

(independen) (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi kolerasi di antara variabel independen. Jika variabel

independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak

ortogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang

nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

III. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Ada

beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas diantaranya menggunakan grafik scatterplot

dan uji glejser.

IV. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya)

(Ghozali, 2006). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada

problem autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

autokorelasi adalah dengan Uji Durbin- Watson (DW test) dengan

ketentuan sebagai berikut :

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<d<dl

Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl

Tidak ada korelasi negative Tolak 4-dl<d<4

Tidak ada korelasi negative No Decision 4-du

Tidak ada autokorelasi positif atau negative Tidak ditolak du<d<4-du

2. Analisis Regresi Berganda

Model analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan

persamaan kuadrat terkecil (OLS), yang persamaannya dapat dituliskan

dengan rumus sebagai berikut :

+ + + + e

Dimana :

Y = Return saham

a = konstanta

= Koefisien regresi

= Debt to Equity Ratio (DER)

= Current Ratio (CR)

= Price to Book Value (PBV)

= Total Assets Turnover (TATO)

= Return on Assets (ROA)

e = error term

3. Pengujian Hipotesis

Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2005). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

Uji F Statistik

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independen

terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan). Pengujian

dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut (Ghozali, 2006) :

Berdasarkan probabilitas

Jika probabilitas (signifikan) lebih besar dari 0,05 maka variabel

independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen. Sedangkan jika probabilitas lebih kecil daripada 0,05, maka

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Nilai F dihitung dengan rumus (Gujarati, 1995) :

Dimana :

R² = koefisien determinasi

1 - R² = residual sum of squares

k = jumlah variabel

n = jumlah sampel observasi

Uji t Statistik

Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah

masing-masing variabel independen secara signifikan berpengaruh

terhadap variabel dependen. Pada uji ini hipotesis satu sampai dengan lima

atau H1 sampai dengan H5 di uji dengan menggunakan uji t. Pengujian

dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut (Ghozali, 2005) :

Berdasarkan Probabilitas

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

Jika probabilitas (signifikan) > 0,05 maka variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika probabilitas < 0,05 maka

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Deskriptif Statistik

Deskripsi Variabel Penelitian Perusahaan Sampel

(n = 60 x 4 = 240)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

DER 240 .08 8.44 1.0392 .88159

CR 240 .59 17.61 2.4102 2.05128

PBV 240 .09 31.12 2.1892 3.36893

TATO 240 .28 10.44 1.4106 .90257

ROA 240 .12 40.67 9.1168 8.18757

RETURN 240 -.9000 4.0706 .380683 .8287421

Valid N (listwise) 240

Hasil Analisis Diskriptif Setelah Mengeluarkan data Ekstrim

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

DER 161 .17 3.14 1.1469 .74810

CR 161 .67 4.17 1.7679 .78092

PBV 161 .09 4.48 1.3610 1.02579

TATO 161 .28 2.36 1.2183 .37111

ROA 161 .12 20.43 6.2540 4.85307

RETURN 161 -.9000 1.4261 .173947 .5354453

Valid N (listwise) 161

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui variabel struktur modal yang diukur

dengan rasio Debt to Equity Ratio (DER) yang merupakan rasio total hutang

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

dengan total ekuitas perusahaan menunjukkan nilai rata-rata sebesar 1,1469

dengan nilai standar deviasi sebesar 0,7481. Hal ini berarti bahwa rata-rata

perusahaan sampel memiliki hutang sebesar 1,1469 kali dari modal sendiri

(ekuitas) yang dimiliki perusahaan. Nilai DER di atas angka 1 menunjukkan

bahwa perusahaan cenderung menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan

perusahaan. Nilai terendah dari DER diperoleh sebesar 0,17 yang berarti bahwa

sampel terendah yang berarti bahwa sampel terendah hanya memiliki hutang 17%

dari seluruh modal sendirinya, sedangkan rasio DER tertinggi adalah sebesar 3,14

atau hutang yang dimilikinya sebesar 3,14 kali dari modal sendiri yang dimiliki.

Variabel Current Ratio (CR) merupakan rasio likuiditas yang

menunjukkan hubungan antara aktiva lancar terhadap hutang lancar suatu

perusahaan menunjukkan nilai rata-rata sebesar 1,7679 kali dari hutang lancar

yang dimiliki perusahaan dengan standar deviasi sebesar 0,7809, nilai CR

tertinggi adalah sebesar 4,17. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel

Current Ratio (CR) memiliki sebaran rasio yang baik karena nilai rata-rata lebih

besar daripada nilai standar deviasinya. Dengan demikian dapat disimpulkan data

pada variabel Current Ratio (CR) menunjukkan arah yang baik.

Variabel Price to Book Value (PBV) yang menunjukkan nilai rata-rata

sebesar 1,3610 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,0258. Hal ini menunjukkan

bahwa secara rata-rata didapat harga saham perusahaan adalah sebesar 1,3610 kali

dibanding dengan nilai buku ekuitas (modal sendiri) yang dimiliki perusahaan

untuk setiap lembar sahamnya. Dengan melihat angka rata-rata PBV yang lebih

besar dari 1, maka hal ini menunjukkan bahwa harga saham di pasar saham lebih

besar dari nilai buku ekuitasnya atau perusahaan mengalami pertumbuhan nilai.

Nilai terendah PBV adalah sebesar 0,09 dan nilai tertinggi PBV adalah sebesar

4,48. Namun demikian, dengan adanya nilai standar deviasi yang cukup besar

dibandingkan dengan nilai rata-ratanya, menunjukkan bahwa variasi PBV dari

perusahaan-perusahaan sampel cukup besar.

Variabel Total Assets Turnover (TATO) yang menunjukkan nilai rata-rata

sebesar 1,2183 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,3711. Hal ini menunjukkan

bahwa seluruh asset yang dimiliki perusahaan secara rata-rata dapat berputar

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

sebanyak 1,2183 kali dalam setahun atau lebih dari satu kali dalam setahun. Nilai

TATO terendah adalah sebesar 0,28 dan nilai tertinggi TATO adalah sebesar 2,36.

Variabel Return on Assets (ROA) memiliki nilai rata-rata adalah sebesar

6,2540%, menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan mampu mendapatkan laba

bersih sebesar 6,2540% dari seluruh asset yang dimiliki perusahaan. Kondisi laba

positif tersebut menunjukkan kemampuan atau kinerja perusahaan yang semakin

besar. Nilai ROA terendah adalah sebesar 0,12%, dan nilai ROA tertinggi adalah

sebesar 20,43% , dengan nilai standar deviasi sebesar 4,8531. Jika dibandingkan

dengan rata-rata ROA maka dapat disimpulkan bahwa standar deviasi ROA tidak

terlalu besar dibanding dengan rata-ratanya. Hal ini menunjukkan bahwa variasi

ROA dari seluruh sampel perusahaan tidaklah terlalu besar.

2. Uji Asumsi Klasik

A. Uji Normalitas

Normal Probability Plot

B.

C.

D.

E.

F.

G.

GAMBAR 4.2

Grafik Histogram

Data awal Setelah mengeluarkan outlier

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

Hasil uji normalitas menunjukan titik-titik menyebar dekat pada

garis diagonal dengan arah mengikuti garis diagonalnya sehingga dapat

disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Sedangkan gambar histogram tampak normal karena tidak menceng ke kiri

maupun ke kanan sehingga dapat disimpulkan pula bahwa model regresi

memenuhi model normalitas. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 161

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std.

Deviation

.48077331

Most Extreme Differences Absolute .046

Positive .029

Negative -.046

Kolmogorov-Smirnov Z .584

Asymp. Sig. (2-tailed) .885

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Nilai Asymptetic significance yang didapat melalui pengujian tersebut

sebesar 1,000 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data

terdistribusi secara normal.

B. UjiM ultikolonieritas

Pengujian multikolinieritas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

DER .543 1.842

CR .615 1.627

PBV .770 1.300

TATO .909 1.101

ROA .592 1.689

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

Hasil dari uji multikolinearitas pada tabel tersebut menunjukkan

nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Hal

ini berarti bahwa model variabel independen yang digunakan dalam

penelitian ini tidak menunjukkan adanya gejala multikolinearitas.

C. Uji Autokorelasi

Uji Durbin-Watson

Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel maka diperoleh nilai hitung

Durbin Watson sebesar 1,975; sedangkan DW-tabel: dl (batas luar) sebesar 1,665

dan du (batas dalam) sebesar 1,802. Hal ini berarti bahwa nilai Durbin Waston

berada diantara nilai du (batas bawah) dan 4 – du = 2,198 (batas atas) yaitu

1,802 1,975 2,198. Maka dari perhitungan disimpulkan model regresi tidak

terdapat autokorelasi.

D. Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data Sekunder yang diolah

Coefficientsa

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .440a .194 .168 .4884662 1.975

a. Predictors: (Constant), ROA, TATO, CR, PBV, DER

b. Dependent Variable: RETURN

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .201 .114 1.762 .080

DER -.025 .039 -.069 -.654 .514

CR .003 .035 .008 .084 .933

PBV .010 .024 .038 .435 .664

TATO .113 .060 .152 1.869 .064

ROA .008 .006 .147 1.459 .147

a. Dependent Variable: AbsRes

Hasil pengujian heteroskedastisitas pada gambar dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat pola tertentu yang teratur dan titik-titik menyebar secara acak. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengalami masalah

heteroskedastisitas. Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan bahwa

tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari

hasil uji Glejser yang menunjukkan tidak satupun variabel bebas yang signifikan

dimana tingkat signifikasinya di atas tingkat kepercayaan 5% atau 0.05. Hal ini

memperkuat dugaan tidak adanya masalah heteroskedastisitas.

3. Hasil Analisis Regresi Berganda

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

Hasil Perhitungan Regresi Berganda Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .042 .206 .205 .838

DER -.138 .070 -.193 -1.977 .050

CR -.088 .063 -.128 -1.388 .167

PBV .214 .043 .411 4.997 .000

TATO .135 .109 .093 1.233 .219

ROA -.002 .010 -.015 -.163 .871

a. Dependent Variable: RETURN

Sumber : Data sekunder yang diolah

Dengan melihat tabel 4.8 diatas, hasil tersebut dapat disusun dalam

persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

RETURN = 0,042 – 0,138 DER – 0,088 CR + 0,214 PBV + 0,135 TATO

– 0,002 ROA

4. Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi ( )

Model Summary

b

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .440a .194 .168 .4884662 1.975

a. Predictors: (Constant), ROA, TATO, CR, PBV, DER

b. Dependent Variable: RETURN

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasar output SPSS tampak bahwa dari hasil perhitungan

diperoleh nilai koefisien determinasi (Adjusted pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar 0,168. Hal ini

menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel independen DER, CR, PBV,

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

TATO, dan ROA terhadap variabel dependen yaitu Return saham yang

dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar 16,8%. Hal ini

menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel DER, CR, PBV, TATO, dan

ROA terhadap return saham, sedangkan sisanya sebesar 83,2%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

5. Hasil Uji F

Uji Statistik F

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 8.890 5 1.778 7.451 .000a

Residual 36.982 155 .239

Total 45.872 160

a. Predictors: (Constant), ROA, TATO, CR, PBV, DER

b. Dependent Variable: RETURN

Sumber : Data sekunder yang diolah

Dari hasil analisis regresi dapat diketahui pula bahwa secara

bersama- sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung

sebesar 7,451 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Karena probabilitas

jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka model regresi dapat digunakan

untuk memprediksi Return saham atau dapat dikatakan bahwa variabel

DER, CR, PBV, TATO, dan ROA secara bersama-sama berpengaruh

terhadap Return saham.

6. Hasil Uji t

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .042 .206 .205 .838

DER -.138 .070 -.193 -1.977 .050

CR -.088 .063 -.128 -1.388 .167

PBV .214 .043 .411 4.997 .000

TATO .135 .109 .093 1.233 .219

ROA -.002 .010 -.015 -.163 .871

a. Dependent Variable: RETURN

Sumber : Data sekunder yang telah diolah

Hasil Pengujian Hipotesis

H1 : Diterima

H2 : Ditolak

H3 : Diterima

H4 : Ditolak

H5 : Ditolak

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil penelitian diperoleh nilai adjusted sebesar 0,168 yang berarti

bahwa 16,8% variasi Return saham dapat dijelaskan oleh kelima variabel

independen yaitu DER, CR, PBV, TATO, dan ROA. Sedangkan sisanya 83,2%

dijelaskan variabel lain di luar model.

Implikasi Kebijakan

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

Berdasarkan hasil uji hipotesis, maka implikasi kebijakan yang dapat

diberikan melalui hasi penelitian ini baik kepada investor, maupun peneliti adalah

sebagai berikut :

1. Bagi Investor

Dengan mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel terhadap Return

saham yang dianalisis dalam penelitian ini, maka investor dapat lebih

memperhatikan dalam menentukan strategi investasinya dilihat dari sisi

Return saham adalah DER, CR, PBV, TATO, maupun ROA.

2. Bagi Peneliti

Nilai adjusted R square yang kecil yaitu sebesar 0,168 maka sebaiknya

variabel dan tahun amatan penelitian ditambah, mengingat investor lebih

melihat prediksi jangka panjang dibanding jangka waktu yang relatif

pendek.

Saran

1. Hasil uji yang menunjukkan bahwa Price to Book Value (PBV) sebesar

41,1% yang berpengaruh dominan terhadap Return saham, dikarenakan

dengan besarnya rasio PBV mempengaruhi Return saham, maka kinerja

perusahaan semakin baik, sehingga return yang didapat investor akan

semakin tinggi.

2. Bagi peneliti di periode mendatang, penulis menyarankan untuk

menambahkan rentang waktu yang lebih panjang sehingga nantinya

diharapkan hasil yang diperoleh akan lebih dapat digeneralisasikan dan untuk

memperluas penelitian serta menghasilkan analisis yang lebih baik. Serta

Likuiditas Fundamental perlu diganti dengan Stock Price, Frequency, Market

Capitalization sehingga pada di penelitian yang akan datang akan diperoleh

hasil analisis yang lebih baik.

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Edisi I : Media Soft,

Indonesia.

Brigham, Eugene dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan : Erlangga.

Jakarta.

Estuari, Artik. 2009. Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),

Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividen

Payout Ratio (DPR) Terhadap Return Saham Perusahaan di Bursa Efek

Indonesia. Diakses pada www.google.com

Faried, Asbi Rachman. 2008. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Nilai

Kapitalisasi Pasar Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di

BEI Periode 2002 – 2006. Tesis Magister Manajemen Universitas

Diponegoro. Semarang (tidak dipublikasikan).

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS :

Badan Penerbit UNDIP. Semarang.

Halim, Abdul. 2007. Analisis Investasi. Jakarta : Salemba Empat.

Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori Akuntansi Laporan Keuangan. Edisi I : Bumi

Aksara.

Harjito, Agus dan Rangga Aryayoga. 2009. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan

dan Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Diakses pada

www.google.com

Hartono, Jogiyanto M. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga

: BPFE. Yogyakarta.

Husnan, Suad. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.

Yogyakarta : BPFE. UGM.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

Husnan, Suad.1994. Manajemen Keuangan (Teori dan Penerapan Keputusan

Jangka Panjang) :BPFE. Yogyakarta.

Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan (Teori dan Penerapan Keputusan

Jangka Panjang) : BPFE. Yogyakarta.

Mamduh, M. Hanafi. 2003. Manajemen Keuangan Internasional : BPFE.

Yogyakarta.

Martani, Dwi. 2009. The Effect of Financial Ratios, Firm Size, and Cash Flow

From Operationg Activities in the Interim Report to the stock Return.

Martono. 2008. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Penerbit Ekonisia.

Nathaniel, Nicky. 2008. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return

Saham pada Saham-saham Real Estate and Property di Bursa Efek

Indonesia Periode 2004 – 2006. Tesis Magister Manajemen Universitas

Diponegoro. Semarang. (Tidak Dipublikasikan)

Prihartini, Ratna. 2009. Analisis Pengaruh Inflasi Nilai Tukar, ROA, DER, dan

CR Terhadap Return Saham Pada Industri Real Estate and Property

yang Terdaftar di BEI. Tesis Magister Manajemen Universitas

Diponegoro. Semarang. (Tidak Dipublikasikan)

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan : BPFE.

Yogyakarta.

Ross, Westerfield, Jordan. 2008. Pengantar Keuangan Perusahaan/Corporate

Finance Fundamental), Edisi Kedelapan. Jakarta : Salemba Empat.

Sulaiman, dan Ana Handi. 2008. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Saham pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Diakses pada

www.google.com

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/35551/1/jurnal_SKRIPSI.pdf · (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ... (current liabilities). Aktiva lancar terdiri

Trisnaeni, Dyah Kumala. 2007. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return

Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ. Diakses pada

www.google.com

Sartono, Agus. 1999. Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga : BPFE. Yogyakarta.

Ulupui, I.G.KA. 2009. Analisis Pengruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas,

dan Profitabilitas Terhadap Return Saham pada Perusahaan Makanan

dan Minuman dengan Kategori Industri, Barang Konsumsi di BEJ.

Diakses pada www.google.com

Van Horne, James C dan John Wachowicz. 1998. Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan. Salemba Empat : Jakarta.

Weston, J, Fred dan Eugene F. Brigham. 1998. Manajemen Keuangan. Jakarta :

Binarupa Aksara.

Widjaja, Indra. 2009. Pengaruh Current Ratio dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Return Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia. Diakses

pada www.google.com

Http//:www.google.com

___________. 2010. Indonesia Capital Market Directory.

___________. 2011. Indonesia Capital Market Directory.