ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB...

69
ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN FRAUD DIAMOND PADA LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA TAHUN 2015--2017 (SKRIPSI) Oleh Zahrah Salsabila FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENTMENGGUNAKAN FRAUD DIAMOND PADA LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA TAHUN 2015--2017

(SKRIPSI)

Oleh

Zahrah Salsabila

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

ABSTRACT

DETERMINANT ANALYSIS OF FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENTUSING FRAUD DIAMOND ON THE FINANCIAL STATEMENTS OF THE

REGIONAL GOVERNMENT IN INDONESIA PERIOD 2015-2017

By

Zahrah Salsabila

This study aims to examine the factors that drive the occurrence of fraudulentfinancial statements based on the Fraud Diamond theory in the financialstatements of local governments in Indonesia in 2015-2017. The factors used inthis study are external pressure, ineffective monitoring, rationalization, andcapability. The research sample of 84 local governments in Indonesia were takenusing proportional stratified random sampling. Data was obtained from theInspection Report (LHP) of the Regional Government Financial Report (LKPD)conducted by the Republic of Indonesia Financial Audit Board (BPK RI). Theresults showed that the ineffectiveness of monitoring as measured by the numberof audit findings on the regional government's internal control system positivelyaffected the fraudulent financial statements. While the external pressure factorthat is measured using a leverage ratio, the rationalization factor that ismeasured using the ratio of total accruals divided by total assets, and thecapability factor that is measured by the change of regional head does not affectthe financial statement fraud.

Keywords: Fraud Diamond, fraudulent financial statement, external pressure,ineffective monitoring, rationalization, capability.

Page 3: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

ABSTRAK

ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENTMENGGUNAKAN FRAUD DIAMOND PADA LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA TAHUN 2015—2017

Oleh

Zahrah Salsabila

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mendorong terjadinyakecurangan laporan keuangan berdasarkan teori Fraud Diamond pada laporankeuangan pemerintah daerah di Indonesia tahun 2015—2017. Faktor-faktor yangdigunakan dalam penelitian ini adalah tekanan eksternal (external pressure),ketidakefektifan pengawasan (ineffective monitoring), rasionalisasi(rationalization), dan faktor kapabilitas (capability). Sampel penelitian berjumlah84 pemerintah daerah di Indonesia yang diambil dengan menggunakanproportional stratified random sampling. Data diperoleh dari Laporan HasilPemeriksaaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yangdilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa ketidakefektifan pengawasan yang diukur denganjumlah temuan audit atas sistem pengendalian internal pemerintah daerahberpengaruh secara positif terhadap kecurangan laporan keuangan. Sedangkanfaktor tekanan eksternal yang diukur menggunakan rasio leverage, faktorrasionalisasi yang diukur menggunakan rasio total akrual dibagi dengan total aset,dan faktor kapabilitas yang diukur dengan pergantian kepala daerah tidakberpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.

Kata Kunci: Fraud Diamond, fraudulent financial statement, tekanan eksternal,ketidakefektifan pengawasan, rasionalisasi, kapabilitas.

Page 4: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENTMENGGUNAKAN FRAUD DIAMOND PADA LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA TAHUN 2015—2017

Oleh

Zahrah Salsabila

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENTMENGGUNAKAN FRAUD DIAMOND PADA LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA TAHUN 2015—2017

Oleh

Zahrah Salsabila

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENTMENGGUNAKAN FRAUD DIAMOND PADA LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA TAHUN 2015—2017

Oleh

Zahrah Salsabila

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 5: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

Judul Skripsi : ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENTFINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKANFRAUD DIAMOND PADA LAPORANKEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DIINDONESIA TAHUN 2015—2017

Nama Mahasiswa : Zahrah Salsabila

Nomor Pokok Mahasiswa : 1511031075

Program Studi : S1 Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

2. Ketua Jurusan Akuntansi

Dr. Farichah, SE., M.Si., Akt.NIP 196206121990102001

Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si.NIP 197506202000122001

Yunia Amelia, S.E., M.Sc., Akt., CA.NIP 198206152015042001

Page 6: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si. ....................

Sekretaris : Yunia Amelia, S.E., M.Sc., Akt., CA. ....................

Penguji Utama: Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt. ....................

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, SE., M.Si.NIP 19610904 198703 1 011

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 13 Agustus 2019

Page 7: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Zahrah Salsabila

NPM : 1511031075

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah benar hasil karya sendiri. Dalam

skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya

ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau

simbol yang menunjukkan gagasan atau tulisan yang saya salin, atau saya ambil

dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya. Apabila

dikemudian hari terbukti bahwa penyataan ini tidak benar, maka saya sanggup

menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, 13 Agustus 2019

Zahrah Salsabila

Page 8: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari Bapak Sudarto Mahidin

dan Ibu Hani Ika Novianti yang lahir di Kotabumi pada 23 April 1997.

Penulis mengawali pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) Ikal Bulog Bandar

Lampung pada tahun 2001. Kemudian pada tahun 2003 penluis melanjutkan

pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung dan

lulus pada tahun 2009. Setelah lulus pendidikan sekolah dasar, penulis

melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 23 Bandar

Lampung hingga lulus pada tahun 2012. Pendidikan menengah atas ditempuh

penulis di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Bandar Lampung dan lulus

pada tahun 2015.

Setelah lulus dari sekolah menengah atas pada tahun 2015, penulis melanjutkan

pendidikan dan terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa, penulis terdaftar

sebagai anggota Brigadir Muda Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Lampung periode 2015/2016 serta menjadi pengurus

Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKTA) periode 2016/2017 sebagai

Kepala Biro Kesekretariatan dan periode 2017/2018 sebagai Sekretaris Umum.

Page 9: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat

(siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya”

(QS Al-Baqarah: 286)

“First we form habits then they form us. Conquer your bad habits, or they will

eventuanlly conquer you”

(Dr. Rob Gilbert)

“Berhenti membuat rencana, MELANGKAHLAH”

(Bob Sadino)

“Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value”

(Albert Einstein)

Page 10: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbilalamin

Puji syukur atas segala berkah, nikmat, dan karunia yang telah diberikan oleh

Allah SWT, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

Kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda Sudarto Mahidin dan Ibunda Hani

Ika Novianti yang senantiasa memberikan doa, dukungan, dan nasihat dalam

setiap langkah perjuanganku untuk menggapai cita-cita. Hanya ucapan terima

kasih yang dapat kusampaikan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan

kebahagiaan dan keselamatan di dunia maupun di akhirat.

Kedua adikku tersayang, Adib Atomarani dan Nindya Apsari yang senantiasa

memberikan semangat dan dukungan selama ini.

Seluruh keluarga besar dan sahabat-sahabat yang selalu memberikan

keceriaan, doa, dan dukungannya.

Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.

Page 11: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

SANWACANA

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia dan rahmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Determinan

Fraudulent Financial Statement Menggunakan Fraud Diamond pada Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2015—2017” sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan dukungan, arahan, bimbingan, bantuan, serta

motivasi selama proses penyusunan hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Dengan

segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Ibu Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing

Utama dan Ibu Yunia Amelia, S.E., M.Sc., Akt., CA. selaku Dosen

Page 12: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

Pembimbing Pendamping yang telah memberikan waktu, bimbingan,

saran, serta ilmu yang bermanfaat selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt. selaku Dosen Penguji yang

telah memberikan kritik, nasihat, dan saran untuk penyempurnaan skripsi

ini.

6. Ibu Dewi Sukmasari, S.E., M.S.A., CA., Akt. selaku Pembimbing

Akademik yang telah memberikan nasihat dan motivasi selama penulis

menjadi mahasiswa.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat

bagi penulis.

8. Seluruh karyawan dan tenaga kependidikan di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung yang telah memberikan bantuan dan

pelayanan terbaik selama penulis menempuh pendidikan.

9. Kedua orangtuaku, Ayahanda Sudarto Mahidin dan Ibunda Hani Ika

Novianti yang senantiasa memberikan doa, dukungan, dan nasihat dalam

setiap langkah yang ditempuh.

10. Kedua adikku, Adib Atomarani dan Nindya Apsari yang senantiasa

memberikan semangat dan dukungan selama ini.

11. Seluruh keluarga besar yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima

kasih atas doa dan dukungan yang telah diberikan.

12. Sahabat-sahabat seperjuangan, Aziza Reyditha Rahmawan, Dian Ekawati,

Mutia Nihandayona, Annisa Nadhila, Rizki Annisa, dan Nabila Febidanti.

Terima kasih atas segala waktu yang telah dilalui bersama serta kisah yang

Page 13: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

tidak akan terlupakan. Semoga Allah SWT selalu menyertai langkah

kalian dalam menggapai cita-cita.

13. Teman-teman sejak sekolah menengah atas, Zara, Moza, Eva, Nurul,

Sahda, Ade, dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima

kasih tetap memberikan dukungan dan semangatnya.

14. Pengurus HIMAKTA (Himpunan Mahasiswa Akuntansi) periode

2016/2017 dan periode 2017/2018, Kak Ely, Kak Nabila, Kak Fera, Kak

Intan, Alvin, Niken, Novia, Mauldan, Adrima, Khalid, Akbar, Finnur,

Susi, Leon, Tio, Intan, Nabila, Hasnah, Habib, Sugeng, Rinda, Rifqi, Faby.

Terima kasih untuk setiap cerita dan canda tawa selama ini. Sukses selalu

untuk kalian.

15. Seluruh teman-teman Akuntansi 2015 yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Atas segala doa, bantuan, dan dukungannya penulis mengucapkan terima kasih,

semoga Allah SWT selalu mengiringi setiap langkah kalian. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan,

untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membantu penulis

dalam menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

yang membacanya.

Bandar Lampung, 13 Agustus 2019

Zahrah Salsabila

Page 14: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 11.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 51.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 61.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6

1.4.1. Manfaat Teoritis................................................................................ 61.4.2. Manfaat Praktis ................................................................................. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS2.1. Landasan Teori............................................................................................ 7

2.1.1. Teori Agensi...................................................................................... 72.1.2. Keuangan Daerah.............................................................................. 82.1.3. Fraud................................................................................................. 10

2.1.3.1. Pengertian Fraud .................................................................. 102.1.3.2. Fraud Triangle ..................................................................... 112.1.3.3. Fraud Diamond .................................................................... 19

2.2. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 212.3. Pengembangan Hipotesis ............................................................................ 25

2.3.1. Pengaruh External Pressure Terhadap Fraudulent FinancialStatement ........................................................................................... 24

2.3.2. Pengaruh Ineffective Monitoring Terhadap Fraudulent FinancialStatement ........................................................................................... 25

2.3.3. Pengaruh Rationalization Terhadap Fraudulent FinancialStatement ........................................................................................... 27

2.3.4. Pengaruh Capability Terhadap Fraudulent Financial Statement ..... 282.4. Kerangka Pemikiran.................................................................................... 30

III. METODE PENELITIAN3.1. Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 313.2. Populasi ....................................................................................................... 313.3. Sampel......................................................................................................... 313.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................. 33

Page 15: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

3.4.1. Variabel Dependen............................................................................ 333.4.2. Variabel Independen ......................................................................... 35

3.4.2.1. External Pressure ................................................................. 353.4.2.2. Ineffective Monitoring .......................................................... 363.4.2.3. Rationalization ..................................................................... 373.4.2.4. Capability ............................................................................. 38

3.5. Metode Analsis ........................................................................................... 383.5.1. Analisis Deskriptif ............................................................................ 393.5.2. Uji Asumsi Klasik............................................................................. 39

3.5.2.1. Uji Normalitas ...................................................................... 393.5.2.2. Deteksi Multikoleniaritas ..................................................... 403.5.2.3. Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 403.5.2.4. Uji Autokorelasi ................................................................... 41

3.5.3. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 413.5.3.1. Uji Parsial (Uji t) .................................................................. 413.5.3.2. Koefisien Determinasi (R Square)........................................ 42

3.5.4. Analisis Regresi ................................................................................ 43

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1. Hasil Analisis .............................................................................................. 44

4.1.1. Analisis Deskriptif ............................................................................ 444.1.2. Uji Asumsi Klasik............................................................................. 46

4.1.2.1. Uji Normalitas ...................................................................... 464.1.2.2. Deteksi Multikoleniaritas ..................................................... 474.1.2.3. Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 484.1.2.4. Uji Autokorelasi ................................................................... 50

4.1.3. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 514.1.3.1. Uji Parsial (Uji t) .................................................................. 514.1.3.2. Koefisien Determinasi (RSquare)......................................... 53

4.1.4. Analisis Regresi ................................................................................ 544.2. Pembahasan................................................................................................. 56

4.2.1. Pengaruh External Pressure Terhadap Fraudulent FinancialStatement ........................................................................................... 56

4.2.2. Pengaruh Ineffective Monitoring Terhadap Fraudulent FinancialStatement ........................................................................................... 58

4.2.3. Pengaruh Rationalization Terhadap Fraudulent FinancialStatement ........................................................................................... 60

4.2.4. Pengaruh Capability Terhadap Fraudulent Financial Statement ..... 61

V. SIMPULAN DAN SARAN5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 645.2. Keterbatasan Penelitian............................................................................... 655.3. Saran............................................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Variabel Proksi Pressure ................................................................... 14Tabel 2.2 Variabel Proksi Opportunity .............................................................. 16Tabel 2.3 Variabel Proksi Rationalization......................................................... 18Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 21Tabel 3.1 Perhitungan Sampel Penelitian .......................................................... 32Tabel 4.1 Analisis Deskriptif ............................................................................. 44Tabel 4.2 Deteksi Multikoleniaritas ................................................................... 48Tabel 4.3 Uji Heteroskedastisitas....................................................................... 49Tabel 4.4 Uji Autokorelasi ................................................................................. 50Tabel 4.5 Uji Hipotesis Parsial (Uji t)................................................................ 51Tabel 4.6 Uji Anova (Uji F)............................................................................... 53Tabel 4.7 Koefisien Determinasi (R Square) ..................................................... 54Tabel 4.8 Analisis Regresi ................................................................................. 55

Page 17: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran....................................................................... 30Gambar 4.1 Uji Normalitas ................................................................................ 47

Page 18: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Sampel Pemerintah DaerahLampiran 2 Data Variabel PenelitianLampiran 3 Uji Analisis DeskriptifLampiran 4 Uji Asumsi KlasikLampiran 5 Uji Hipotesis

Page 19: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fraud adalah suatu tindak kesengajaan untuk menghasilkan salah saji material

dalam laporan keuangan yang merupakan subjek audit (Statement on Standard

Audit No. 99). Dijelaskan dalam SAS No. 99 terdapat dua jenis fraud, yaitu

kecurangan dalam pelaporan keuangan dan penyalahgunaan aset. Sementara

menurut Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), fraud adalah setiap

tindakan yang disengaja yang dirancang untuk menipu orang lain, sehingga

menimbulkan kerugian bagi korban dan pelaku mendapatkan keuntungan. ACFE

mengklasifikasikan fraud menjadi tiga jenis, yaitu penyalahgunaan aset, korupsi,

dan kecurangan laporan keuangan. Menurut ACFE (2016) yang diungkapkan

dalam “Report to the Nations on Occupational Fraud and Abuse” berdasarkan

frekuensi tindakan kecurangan yang terjadi, penyalahgunaan aset (asset

misappropriation) merupakan tindakan kecurangan yang memiliki frekuensi

tertinggi disusul oleh korupsi (corruption) dan yang terakhir adalah kecurangan

laporan keungan (financial statement fraud). Namun, kecurangan terhadap

laporan keuangan dianggap sebagai jenis kecurangan yang memiliki dampak

paling merugikan.

Page 20: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

2

Kecurangan (fraudulent) dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan

perusahaan banyak menarik perhatian publik setelah terjadinya skandal

disejumlah perusahaan besar di dunia. Menurut Stalebink dan Sacco (2007),

financial statement fraud dapat ditemukan di seluruh sektor dalam perekonomian,

termasuk di dalamnya pemerintahan dan organisasi nirlaba. Di dalam

pemerintahan, kasus korupsi merupakan bentuk kecurangan yang paling sering

terjadi.

Fraud pada sektor publik atau pemerintahan dapat menjadi ancaman tersendiri

karena memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu

negara (Adebisi dan Gbegi, 2015). Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa

korupsi adalah bentuk kecurangan yang sering terjadi di sektor pemerintahan,

terutama pada negara yang masih berkembang. Fitzsimons (2009) menyatakan

bahwa suatu negara yang masih dalam tahap transisi reformasi memiliki

peningkatan jumlah kasus korupsi yang signifikan.

Hal ini sesuai dengan fakta yang terjadi di Indonesia. Indonesia Corruption Watch

(ICW) mencatat tahun 2016 terdapat 482 kasus korupsi dengan jumlah kerugian

sebesar Rp1,5 triliun. Di tahun 2017 ICW mencatat terdapat 576 kasus dengan

kerugian negara mencapai Rp6,5 triliun dan suap Rp211 miliar. Dapat dilihat

antara tahun 2016 dan 2017 terdapat peningkatan yang signifikan, terutama dilihat

dari kerugian negara akibat kasus korupsi tersebut. Modus korupsi yang sering

dilakukan pelaku adalah melalui penyalahgunaan anggaran, mark up, mark down,

laporan fiktif, dan penggelapan. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian

internal pemerintah masih sangat lemah. Salah satu unsur fraud diamond yang

Page 21: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

3

dikemukakan oleh Wolfe dan Hermanson (2004) adalah adanya opportunity atau

kesempatan dimana dengan adanya kelemahan dalam suatu sistem dapat menjadi

peluang terjadinya kecurangan. Zakaria et al. (2016) dalam penelitiannya

menyebutkan bahwa kelemahan kontrol internal dapat menyebabkan terjadinya

kecurangan.

Sebelum teori fraud diamond yang dikemukakan oleh Wolfe dan Hermanson,

terdapat teori kecurangan dari Cressey (1953) yang dikenal dengan teori fraud

triangle. Penelitian dari Cressey di dalam bukunya yang berjudul “Other People’s

Money” menyebutkan bahwa fraud terjadi karena adanya tekanan, kesempatan,

dan rasionalisasi dari pelaku. Hasil penelitian Cressey ini kemudian menjadi dasar

menentukan faktor risiko kecurangan dalam Statement of Auditing Standard No.

99. Selanjutnya Wolfe dan Hermanson (2004) dalam penelitian yang berjudul

“The Fraud Diamond: Considering the Four Elements of Fraud” memasukkan

unsur kapabilitas dalam fraud yang mengatakan bahwa tindak kecurangan tidak

akan terjadi tanpa adanya seseorang yang memiliki kemampuan dan informasi

yang cukup mengenai tindak kecurangan tersebut.

Komponen atau unsur yang terdapat dalam teori kecurangan di atas tidak dapat

diamati secara langsung, sehingga harus menggunakan variabel proksi. Dalam

penelitian mengenai fraud diamond digunakan beberapa variabel proksi untuk

mengukur masing-masing unsur dari segitiga kecurangan. Variabel tekanan

diproksikan dengan stabilitas keuangan, tekanan eksternal, kebutuhan keuangan

personal, dan target keuangan. Variabel kesempatan diproksikan dengan sifat

industri, ketidakefektifan pengawasan, dan struktur organisasi. Sedangkan

Page 22: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

4

variabel rasionalisasi diproksikan dengan pergantian auditor, opini audit, dan total

akrual terhadap total aset.

Hasil penelitian Skousen et al. (2009) menunjukkan bahwa variabel proksi

stabilitas keuangan, tekanan eksternal, kebutuhan keuangan personal,

ketidakefektifan pengawasan, dan struktur organisasi berpengaruh signifikan

terhadap fraud. Hasil yang sama juga didapat dari penelitian Tiffani dan Marfuah

(2015) yang menyatakan bahwa stabilitas keuangan dan tekanan eksternal

berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan. Namun penelitian lain

yang dilakukan oleh Annisya et al. (2016) mengatakan bahwa tekanan eksternal

tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.

Penelitian yang dilakukan Sihombing dan Rahardjo (2014) menyimpulkan bahwa

tekanan ekternal dan rasionalisasi yang diproksikan dengan rasio total akrual

dengan total aset berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan,

sedangkan variabel ketidakefetifan pengawasan tidak memiliki pengaruh terhadap

kecurangan. Berbeda dengan penelitian Kusuma et al (2017) yang menyimpulkan

bahwa tekanan ekstenal tidak berpengaruh terhadap kecurangan, sementara

variabel ketidakefektifan pengawasan berpengaruh secara positif terhadap

kecurangan laporan keuangan.

Variabel kapabilitas dalam beberapa penelitian diproksikan dengan pergantian

direktur perusahaan. Dalam sektor publik variabel kapabilitas dapat diproksikan

dengan pergantian kepala daerah. Perubahan direksi pada umumnya sarat dengan

muatan politis dan kepentingan pihak-pihak tertentu yang memicu conflict of

interest (Sihombing dan Rahardjo, 2014). Penelitian Amaliah et al (2015)

Page 23: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

5

menyimpulkan bahwa kapabilitas berpengaruh positif terhadap manajemen laba

non GAAP. Berbeda dengan hasil penelitian Kusuma et al (2017) yang

menyebutkan bahwa kapabilitas tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan

keuangan.

Penelitian-penelitian yang disebutkan di atas umumnya dilakukan di sektor

swasta. Sedangkan penelitian mengenai fraud sektor publik masih sangat sedikit.

Berbagai penelitian di atas ditemukan masih tidak konsistennya hasil penelitian

membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait fraud pada sektor

pemerintahan dengan menggunakan fraud diamond dengan judul “Analisis

Determinan Fraudulent Financial Statement Menggunakan Fraud Diamond pada

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2015—2017”.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah external pressure berpengaruh terhadap fraudulent financial

statement?

2. Apakah ineffective monitoring berpengaruh terhadap fraudulent financial

statement?

3. Apakah rationalization berpengaruh terhadap fraudulent financial statement?

4. Apakah capability berpengaruh terhadap fraudulent financial statement?

Page 24: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

6

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh external pressure terhadap fraudulent financial

statement.

2. Mengetahui pengaruh ineffective monitoring terhadap fraudulent financial

statement.

3. Mengetahui rationalization audit berpengaruh terhadap fraudulent financial

statement.

4. Mengetahui capability pemimpin berpengaruh terhadap fraudulent financial

statement.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dan ilmu

pengetahuan serta menjadi referensi dalam meneliti kecurangan laporan keuangan

di sektor pemerintahan.

1.4.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh dari

unsur-unsur dalam fraud diamond terhadap kecurangan laporan keuangan pada

sektor pemerintahan yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya, serta

memberikan bahan pertimbangan kepada pemerintah dalam mendeteksi

kecurangan laporan keuangan.

Page 25: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Agensi

Teori agensi menyatakan bahwa adanya hubungan antara pihak yang memberi

wewenang (principal) dengan pihak yang menerima wewenang (agent). Jensen

dan Meckling (1976) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai kontrak dimana

satu orang atau lebih (prinsipal) melibatkan orang lain (agen) dimana prinsipal

melakukan beberapa layanan atas nama mereka, dan mendelegasikan beberapa

otoritas pengambilan keputusan kepada agen. Kedua belah pihak dalam hubungan

keagenan ini cenderung untuk memaksimalkan utilitas masing-masing sehingga

ada alasan kuat bagi agen untuk tidak selalu bertindak demi kepentingan prinsipal.

Untuk itu prinsipal dapat membatasi adanya kemungkinan penyimpangan yang

dilakukan agen dengan mengeluarkan biaya untuk insentif dan pengawasan.

Di pemerintahan, menurut Moe (1984) terdapat suatu keterkaitan dalam

kesepakatan-kesepakatan principal-agent yang dapat ditelusuri melalui proses

anggaran: pemilih-legislatur, legislatur-pemerintah, menteri keuangan-pengguna

anggaran, perdana menteri-birokrat, dan pejabat-pemberi layanan. Hubungan

keagenan pada pemerintahan Indonesia terjadi antara eksekutif dengan legislatif

dan antara legislatif dan publik. Dapat dilihat bahwa legislatif berada dalam posisi

dual accountability yang dapat menimbulkan perilaku oportunistik. Sementara

Page 26: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

8

dari sisi eksekutif, perilaku oportunistik dapat terjadi dalam pengusulan belanja

negara.

Halim dan Abdullah (2006) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa hubungan

dan masalah keagenan dalam penganggaran antara eksekutif dan legislatif

merupakan bagian tak terpisahkan dalam penelitian keuangan (termasuk

akuntansi) publik, politik penganggaran, dan ekonomi publik. Eksekutif

merupakan agen bagi legislatif dan publik; dan legislatif agen bagi publik. Konsep

perwakilan (representativeness) dalam penganggaran tidak sepenuhnya berjalan

ketika kepentingan publik tidak terbela seluruhnya oleh karena adanya perilaku

oportunistik (moral hazard) legislatif. Di sisi lain, eksekutif sebagai agen

cenderung menjadi budget maximize karena berperilaku oportunistik (adverse

selection dan moral hazard sekaligus).

2.1.2. Keuangan Daerah

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah, Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah

dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan

uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak

dan kewajiban daerah tersebut. Sementara pengelolaan keuangan daerah adalah

keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,

pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Dari

peraturan tersebut jelas bahwa dalam pengelolaan keuangan daerah, pemerintah

daerah wajib untuk melakukan pelaporan atas hasil pengelolaan keuangan dan

juga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaannya.

Page 27: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

9

Laporan keuangan pemerintah daerah adalah laporan hasil penyelenggaraan

akuntansi berupa pencatatan/penatausahaan atas transaksi keuangan daerah,

sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APDB. Laporan keuangan

disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan

dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu

periode pelaporan. Informasi ini kemudian akan digunakan oleh pihak-pihak yang

berkepentingan dengan entitas tersebut. Lampiran I Standar Akunansi

Pemerintahan Berbasis Akrual pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan menyebutkan bahwa terdapat beberapa

kelompok pengguna laporan keuangan pemerintah, namun tidak terbatas pada:

a. masyarakat;

b. wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa;

c. pihak yang member atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan

pinjaman; dan

d. pemerintah.

Laporan keuangan pemerintah daerah pokok terdiri dari:

a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);

b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL);

c. Neraca;

d. Laporan Operasional (LO);

e. Laporan Arus Kas (LAK);

f. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE);

g. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

Page 28: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

10

2.1.3. Fraud

2.1.3.1.Pengertian Fraud

Menurut Statement on Standard Audit No. 99, Fraud adalah suatu tindak

kesengajaan untuk menghasilkan salah saji material dalam laporan keuangan yang

merupakan subjek audit. Dijelaskan dalam SAS No. 99 terdapat dua jenis fraud,

yaitu kecurangan dalam pelaporan keuangan dan penyalahgunaan aset. Sementara

menurut Association of Certified Fraud Examiners, fraud adalah segala tindakan

yang dilakukan dengan sengaja untuk menipu orang lain, sehingga korban

menderita kerugian dan pelaku mendapatkan keuntungan. Terdapat tiga jenis

kecurangan dalam kategori occupational fraud, yaitu korupsi, penyalahgunaan

aset, dan kecurangan pelaporan.

Menurut Peraturan BPK RI Nomor 1 Tahun 2017 tentang Standar Pemeriksaan

Keuangan Negara, kecurangan (fraud) adalah perbuatan yang mengandung unsur

kesengajaan, niat, menguntungkan diri sendiri atau orang lain, penipuan,

penyembunyian atau penggelapan, dan penyalahgunaan kepercayaan yang

bertujuan untuk memperoleh keuntungan secara tidak sah yang dapat berupa uang,

barang/harta, jasa, dan tidak membayar jasa, yang dilakukan oleh satu individu

atau lebih dari pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, pegawai, atau pihak

ketiga. Pemeriksa, dalam hal ini BPK, harus mengidentifikasi faktor risiko

kecurangan dan menilai risiko adanya ketidakpatuhan terhadap ketentuan

peraturan perundang-undangan yang disebabkan oleh kecurangan (fraud) dan/atau

ketidakpatuhan (abuse). Risiko terebut harus dianggap sebagai risiko yang

signifkan (significant risk) dan pemeriksa harus memperoleh pemahaman tentang

pengendalian yang terkait dengan risiko tersebut.

Page 29: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

11

Sementara kecurangan laporan keuangan adalah suatu tindakan disengaja yang

menimbulkan salah saji atau penghilangan jumlah atau pengungkapan dalam

laporan keuangan yang dirancang untuk menipu pengguna laporan keuangan

tersebut di mana menimbulkan ketidaksesuaian laporan dalam berbagai aspek dan

adanya ketidakkonsistenan dengan prinsip-prinsip akuntansi (Statement of

Auditing Standards No. 99). Menurut SAS No. 99 (AICPA, 2002) kecurangan

terhadap laporan keuangan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

a. Manipulasi, falsifikasi, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen

pendukung lainnya sebagai sumber dibuatnya laporan keuangan.

b. Kesalahan atau penghapusan yang disengaja atas transaksi, peristiwa, atau

informasi penting lainnya dari laporan keuangan.

c. Kesalahan pengaplikasian prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah,

klasifikasi, cara penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang

disengaja.

2.1.3.2.Fraud Triangle

Teori fraud triangle pertama kali dikemukakan oleh Cressey (1953), yang

mengatakan bahwa terdapat tiga unsur atau faktor yang mempengaruhi fraud,

yaitu tekanan (pressure), kesempatan (opportunity), dan rasionalisasi

(rationalization). Pada tahun 2002 American Institute of Certified Public

Accountants (AICPA) mengeluarkan Statement of Auditing Standards No. 99

“Consideration of Fraud in a Financial Statement Audit”, dengan tujuan

meningkatkan efektivitas auditor dalam mendeteksi kecurangan melalui penilaian

risiko kecurangan yang ada di perusahaan. Faktor-faktor risiko yang diadopsi

Page 30: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

12

dalam SAS No. 99 adalah berdasarkan pada teori fraud triangle yang

dikemukakan oleh Cressey (1953). Adanya SAS No. 99 ini mengharuskan auditor

menilai sejauh mana tekanan, peluang, dan rasionalisasi dapat mendeteksi

kecurangan laporan keuangan. Namun faktor-faktor yang disebutkan dalam SAS

No. 99 tersebut hanyalah contoh dan karenanya auditor mungkin dapat

mempertimbangkan faktor-faktor lain yang berbeda. Menurut AICPA (2002),

hanya diperlukan satu dari faktor-faktor tersebut untuk membuat kecurangan

dapat dilakukan.

Penelitian-penelitian terdahulu menggunakan variabel proksi untuk mengukur

tekanan, kesempatan, dan peluang. Variabel proksi ini dikembangkan berdasarkan

teori Cressey (1953) dan faktor risiko dalam SAS No. 99.

1. Tekanan (Pressure)

Pressure atau tekanan adalah motivasi seseorang dalam melakukan tindak

kecurangan, biasanya dikarenakan beban keuangan (Shelton, 2014). Annisya et al.

(2016) mengatakan tekanan adalah keinginan atau intuisi seseorang yang terdesak

untuk melakukan kejahatan. Sebagian besar tekanan melibatkan kebutuhan

finansial, walaupun tekanan nonfinansial seperti kebutuhan untuk melaporkan

kinerja yang lebih baik, frustasi terhadap pekerjaan, atau menghadapi tantangan

dalam suatu sistem, juga dapat memotivasi kecurangan (Albrecht et al., 2008).

Page 31: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

13

Berikut adalah contoh faktor risiko yang berkaitan dengan salah saji laporan

keuangan yang dijabarkan dalam SAS No. 99:

1. Stabilitas keuangan (financial stability) akan terancam oleh kondisi ekonomi,

industri, atau operasional perusahaan itu sendiri seperti yang ditunjukkan oleh

keadaan-keadaan di bawah ini:

a. Tingkat persaingan pasar yang tinggi, disertai dengan marjin laba yang

menurun.

b. Kerentanan yang tinggi terhadap perubahan yang cepat, seperti

perubahan teknologi, perubahan produk, atau suku bunga.

c. Penurunan permintaan pelanggan dan meningkatnya kegagalan bisnis di

industri.

d. Kerugian operasional yang dapat menyebabkan kebangkrutan, penyitaan,

atau pengambilalihan perusahaan.

e. Arus kas operasional yang negatif secara berulang.

f. Pertumbuhan yang cepat atau adanya pertumbuhan profitabilitas yang

tidak biasa.

g. Adanya kebijakan akuntansi, perudang-undangan, atau peraturan baru.

2. Tekanan eksternal (external pressure) merupakan tekanan yang berlebihan

bagi manajemen untuk memenuhi persyaratan pihak ketiga karena hal-hal

berikut ini:

a. Profitabilitas atau ekspektasi tingkat tren dari pihak eksternal (terutama

ekspektasi yang terlalu tinggi atau tidak realistis), termasuk ekspektasi

yang dibuat oleh manajemen terlalu optimis.

Page 32: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

14

b. Memerlukan tambahan hutang atau pembiayaan agar tetap kompetitif,

termasuk pembiayaan penelitian dan pengembangan.

c. Kemampuan marjinal untuk memenuhi persyaratan bursa atau

pembayaran hutang.

d. Kemungkinan adanya kerugian dari transaksi yang tertunda.

3. Kondisi keuangan personal manajemen atau direktur yang muncul dari hal-

hal berikut:

a. Kepentingan keuangan dalam perusahaan.

b. Bagian dari kompensasi yang didapat, misalnya bonus, opsi saham, dan

bagian laba.

c. Jaminan pribadi terhadap hutang.

4. Adanya tekanan yang berlebihan untuk memperoleh target keuangan yang

ditetapkan oleh manajemen.

Tabel 2.1 Variabel Proksi Pressure

KondisiFaktorRisiko

VariabelProksi

Definisi Variabel Proksi

Financialstability

GPM Gross profit marginNPM Net profit marginSCHANGE Change in sales – industry average change in salesACHANGE The average percentage change in total assets for

two yearsCATA − ℎSALAR Sales/accounts receivableSALTA Sales/total assetsINVSAL Inventory/sales

Externalpressure

LEV Total debt/total assetsFINANCE ℎ −FREEC Operating activities – net cash flow – cash

dividends – capital expendituresPersonalfinancial

OSHIP The cumulative percentage of ownership in the firmheld by insiders

Page 33: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

15

need 5% OWN The percentage of shares held by management whohold greater than 5% of the outstanding shares

ROCE Return on common equityFinancial

targetsROA Return on assetsROE Return on equity

Sumber: data diolah peneliti, 2019

2. Kesempatan (Opportunity)

Pelaku kecurangan juga harus memiliki kesempatan atau peluang dalam

melakukan tindakannya (Albrecht et al., 2008). Peluang untuk melakukan

kecurangan ini ada di setiap organisasi. Peluang disini didefinisikan sebagai

kondisi yang ada, seperti tidak adanya kontrol internal, kontrol yang tidak efektif,

atau adanya kemampuan dari pihak manajemen untuk mengesampingkan kontrol,

dimana kondisi-kondisi tersebut memberikan peluang bagi pelaku untuk

melakukan tindak kecurangan (Suyanto, 2009). Abdullahi et al. (2015)

mengatakan peluang memiliki dua aspek, yaitu kerentanan yang melekat dari

organisasi terhadap manipulasi dan kondisi di dalam organisasi yang

memungkinkan terjadinya kecurangan.

Berikut adalah contoh faktor risiko dari peluang atau kesempatan yang disebutkan

dalam SAS No. 99:

1. Sifat industri atau operasi perusahaan yang membenarkan peluang dari hal-

hal berikut:

a. Adanya transaksi yang tidak biasa dengan pihak terkait.

b. Kondisi keuangan yang kuat atau kemampuan untuk mendominasi sektor

industri tertentu yang memungkinkan perusahaan untuk mendikte

pemasok ataupun pelanggan.

Page 34: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

16

c. Akun-akun laporan keuangan yang diestimasi secara subjektif.

d. Transaksi yang signifikan, tidak biasa, atau sangat kompleks.

e. Operasional perusahaan dilakukan lintas negara dengan perbedaan

hukum, lingkungan, dan budaya bisnis yang signifikan.

2. Ketidakefektifan pengawasan manajemen akibat dari hal-hal berikut:

a. Dominasi manajemen oleh satu orang tanpa adanya kontrol.

b. Pengawasan yang tidak efektif atas proses pelaporan keuangan.

3. Struktur organisasi yang kompleks atau tidak stabil, seperti yang disebutkan

di bawah ini:

a. Kesulitan menentukan siapa yang dapat memiliki kontrol terhadap

perusahaan.

b. Struktur organisasi yang terlalu rumit.

c. Pergantian terhadap senior manajemen dan manajemen yang tinggi.

4. Komponen internal kontrol yang tidak memadai sebagai akibat dari hal-hal

berikut:

a. Pemantauan kontrol internal yang tidak memadai.

b. Tingkat pergantian yang tinggi dari bagian akuntansi dan audit internal.

c. Sistem informasi dan akuntansi yang tidak efektif.

Tabel 2.2 Variabel Proksi Opportunity

KondisiFaktor Risiko

VariabelProksi

Definisi Variabel Proksi

Nature ofindustry

RECEIVABLE −INVENTORY −FOPS Foreign sales/total salesRPTRANS A dummy variable with value of 1 if a firm is

engaged in related party transactions and avalue of 0 otherwise

Page 35: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

17

Ineffectivemonitoring

BDOUT The percentage of board members who areoutside members

AUDCOMM A dummy variable where 1 = mention ofoversight by an internal audit committeeand 0 = no mention of oversight

AUDSIZE The number of board members who are onthe audit committe

IND The percentage of audit committe memberswho are independent of the company

EXPERT Indicator variable with the value of 1 ifaudit committee includes no directors withfinancial expertise, and 0 otherwise

ICW Number of audit findings on the weakness ofinternal control system by the auditor

BIG 4 A dummy variable with a value of 1 if a firmis audited by a big 4 accounting firm and avalue of 0 otherwise

Organizationalstructure

CEO Indicator variable with a value of 1 if thechairperson of the board holds themanagerial positions of CEO or president, 0otherwise

TOTALTURN The number of executives leaving thecompany in the two years prior to fraud

Sumber: data diolah peneliti, 2019

3. Rasionalisasi (Rationalization)

Rasionalisasi merupakan unsur ketiga dari fraud triangle dan yang paling sulit

untuk diukur (Skousen et al., 2009). Suyanto (2009) mengatakan bahwa mereka

yang terlibat dalam tindak kecurangan laporan keuangan, merasionalkan tindakan

yang dilakukan sebagai suatu hal yang konsisten dengan kode etik pribadi mereka.

Sementara Amaliah et al. (2015) mendefinisikan rasionalisasi sebagai adanya

sikap, karakter, atau serangkaian nilai-nilai etis yang membolehkan manajemen

atau pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak jujur.

Page 36: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

18

Faktor risiko rasionalisasi yang harus diketahui auditor adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi, implementasi, dukungan, atau penegakan nilai-nilai etika yang

tidak efektif.

2. Partisipasi yang berlebihan dari manajemen nonkeuangan dalam pemilihan

prinsip atau estimasi akuntansi.

3. Perkiraan keuangan yang tidak realistis.

4. Kegagalan untuk memperbaiki kondisi keuangan yang harus dilaporkan

secara tepat waktu.

5. Manajemen melaporkan pajak pendapatan yang terlalu kecil.

Tabel 2.3 Variabel Proksi Rationalization

KondisiFaktor Risiko

VariabelProksi

Definisi Variabel Proksi

Rationalization AUDCHANGE A dummy variable for change in auditorwhere 1 = change in auditor in the 2 yearsprior to fraud occurrence and 0 = nochange auditor

AUDREPORT A dummy variable for an audit where 1 = anunqualified opinion and 0 = an unqualifiedopinion with additional language

GC A dummy variable with a value 1 if a goingconcern opinion is issued by auditor and avalue of 0 otherwise

TACC Total accruals/total assets, where totalaccruals are calculated as the change incurrent assets, minus the change in cash,minus change in current liabilities, plus thechange in short-term debt, minusdepreciation and amortization expense,minus differed tax on earnings, plus equityin earnings

Sumber: data diolah peneliti, 2019

Page 37: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

19

2.1.3.3.Fraud Diamond

Teori fraud diamond yang diungkapkan oleh Wolfe dan Hermanson (2004)

merupakan pengembangan dari teori fraud triangle dari Cressey (1953). Fraud

triangle menyebutkan ada tiga komponen yanga ada dalam setiap situasi fraud,

yaitu tekanan (pressure), kesempatan (opportunity), dan rasionalisasi

(rationalization). Dalam fraud diamond, Wolfe dan Hermanson (2004)

memasukkan unsur kapabilitas yang mengatakan bahwa tindak kecurangan tidak

akan terjadi tanpa adanya seseorang yang memiliki kemampuan yang baik dan

rinci mengenai tindakan tersebut. Kapabilitas adalah sifat dari seseorang yang

melakukan kecurangan, yang mendorong mereka untuk mencari peluang atau

kesempatan dan memanfaatkannya.

Kapabilitas memiliki enam sifat pendukung bagi seseorang dalam melakukan

kecurangan. Pertama, posisi atau fungsi seseorang dalam organisasi dapat

memberikan mereka kemampuan untuk membuat atau memanfaatkan peluang

untuk melakukan penipuan. Contohnya adalah posisi CEO dalam sebuah

organisasi yang memiliki wewenang untuk memengaruhi sebuah kontrak yang

berlaku, sehingga memengaruhi waktu pengakuan biayanya. Beasley et al (2010)

mengatakan bahwa sebanyak 89% CEO perusahaan terlibat dalam kasus

kecurangan. Selain itu, ketika seseorang melakukan suatu fungsi atau tugas yang

terus-menerus dan berulang dalam suatu perusahaan, akan meningkatkan

kemampuan mereka dalam melakukan kecurangan karena memiliki pengetahuan

dan kendali atas proses yang dilakukan secara berulang tersebut (Wolfe dan

Hermanson, 2004).

Page 38: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

20

Sifat kedua adalah kecerdasan seseorang, dimana kecerdasan ini merupakan

kreativitas dari individu untuk memahami dan mengeksplorasi kelemahan untuk

mengambil keuntungan (Shelton, 2014). Banyak tindak kecurangan saat ini yang

dilakukan oleh orang yang cerdas, berpengalaman, dan kreatif dengan pemahaman

yang kuat mengenai kontrol internal perusahaan. Kecerdasan ini kemudian

digunakan untuk meningkatkan tanggung jawab seseorang untuk dapat mengakses

sistem perusahaan secara resmi (Wolfe dan Hermanson, 2014).

Dalam penelitian Wolfe dan Hermanson (2014), sifat pendukung kapabilitas

seseorang selanjutnya adalah ego. Orang yang melakukan tindak kecurangan

memiliki ego dan keyakinan yang kuat bahwa dia tidak akan terdeteksi, serta

pelaku tersebut percaya bahwa dia dapat keluar dari masalah jika tertangkap.

Keyakinan tersebut dapat memengaruhi analisis untung-rugi seseorang untuk

terlibat dalam tindak kecurangan; semakin yakin orang itu, maka semakin rendah

perkiraan biaya yang akan dilakukan dalam melakukan kecurangan.

Sifat keempat adalah paksaan, dimana seorang pelaku kecurangan dapat memaksa

orang lain untuk melakukan atau menyembunyikan kecurangan yang dilakukan.

Sifat persuasif dalam diri seseorang dapat meyakinkan orang lain untuk ikut

melakukan kecurangan atau menyembunyikan tindak kecurangan tersebut. Dalam

banyak kasus, seorang karyawan melakukan kecurangan laporan keuangan dengan

memanipulasi angka-angka biaya sebagai suatu perintah dari atasannya.

Sifat selanjutnya adalah kemampuan untuk berbohong. Pelaku kecurangan yang

sukses adalah seseorang yang mampu berbohong secara efektif dan konsisten.

Pelaku memiliki keterampilan bicara dalam kebohongannya, sehingga

Page 39: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

21

keseluruhan cerita yang dirangkai tetap konsisten. Keterampilan bicara tersebut

digunakan untuk meyakinkan auditor, investor, dan orang lain mengenai

kebohongannya.

Adapun sifat terakhir adalah seorang pelaku kecurangan mampu mengatasi stress

management. Melakukan dan mengelola cerita kebohongan untuk menutupi

tindakan kecurangan dalam jangka waktu yang lama bisa sangat menegangkan.

Dengan kemampuan manajemen stres, seorang pelaku dapat secara efektif

mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul selama

melakukan kecurangan tersebut.

2.2. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Penelitian VariabelPenelitian

Hasil Penelitian

Christopher J.Skousen et al(2009)

Detecting andPredictingFinancialStatement Fraud:The Effectivenessof the FraudTriangle and SASNo. 99.CorporateGovernance andFirmPerformance.

Variabelindependen:1. Financial

stability2. External

pressure3. Personal

financial need4. Financial target5. Nature of

industry6. Ineffective

monitoring7. Organizational

structure8. Auditor change9. Audit report10. Total accruals

by total assetsratio

Financialstability,externalpressure, personalfinancial need,ineffectivemonitoring, danorganizationalstructure memilikipengaruhsignifikan dalammendeteksi fraud.

Page 40: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

22

Variabel dependen:Fraud

Suyanto(2009)

FraudulentFinancialStatement:Evidence fromStatement onAuditing StandardNo. 99. GadjahMadaInternationalJournal ofBusiness. 11(1).

Variabelindependen:1. Financial

leverage2. Capital

turnover3. Profitability4. Related party

transaction5. Big 46. Ratio of

inventory andtotal assets

7. Auditor change8. Audit opinion9. Going concern

Variabel dependen:Fraudulentfinancial statement

Profitability danbig 4 berpengaruhsecara negatifsignifikan terhadapfraudulentfinancial statement.

Variabel ratio ofinventory and totalassets dan relatedparty transactionbeperngaruh positifdan signifikanterhadap fraud.

Sedangkan variabelyang menerangkanrasionalisasi(auditor change,audit opinion,going concern),financial leverage,dan capitalturnover tidakberpengaruhterhadap fraud.

Sihombing &Rahardjo(2014)

Analisis FraudDiamond dalamMendeteksiFinancialStatement Fraud:Studi Empirispada PerusahaanManufaktur yangTerdaftar di BursaEfek IndonesiaThaun 2010—2012. DiponegoroJournal ofAccounting. 3(2).

Variabelindependen:1. Financial target2. Financial

stability3. External

pressure4. Nature of

industry5. Ineffective

monitoring6. Change in

auditor7. Rationalization8. Capability

Variabel dependen:Financialstatement fraud

Financial stability,external pressure,nature of industry,rationalizationberpengaruhterhadap financialstatement fraud.

Variabel financialtarget, ineffectivemonitoring, changein auditor, dancapability tidakberpengaruhsignifikan terhadapfinancial statementfraud.

Tiffani dan Deteksi Financial Variabel Financial stability

Page 41: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

23

Marfuah(2015)

Statement Frauddengan AnalisisFraud Trianglepada PerusahaanManufaktur yangTerdaftar di BursaEfek Indonesia .Jurnal Akuntansidan AuditingIndonesia. 19(2):112—125.

independen:1. Financial

stability2. External

pressure3. Personal

financial need4. Financial target5. Nature of

industry6. Effective

monitoring7. Rationalization

Variabel dependen:Financialstatement fraud

dan externalpressureberpengaruh positifsignifikan terhadapkecurangan laporankeuangan.

Effectivemonitoringberpengaruhnegatif terhadapkecurangan laporankeuangan.

Personal financialneed, financialtarget, nature ofindustry, danrationalizationtidak berpengaruhsignifikan terhadapkecurangan laporankeuangan.

Annisya et al.(2016)

PendeteksianKecuranganLaporanKeuanganMenggunakanFraud Diamond.Jurnal Bisnis danEkonomi (JBE).23(1): 72—89.

Variabelindependen:1. Financial

stability2. External

pressure3. Financial target4. Nature of

industry5. Opini audit6. Pergantian

direksi

Variabel dependen:Fraudulentfinancial statement

Variabel financialstabilityberpengaruh positifsignifikan terhadapfraudulentfinancial statement.

Variabel externalpressure, financialtarget, nature ofindustry, opiniaudit, danpergantian direksitidak berpengaruhterhadap fraudulentfinancial statement.

Yesiriani danRahayu (2017)

Deteksi FinancialStatement Fraud:Pengujian denganFraud Diamond.Jurnal Akuntansidan AuditingIndonesia. 21(1):49—60.

Variabelindependen:1. Financial

stability2. External

pressure3. Personal

financial need4. Financial target

Variabel externalpressure danrationalizationberpengaruh positifdan signifikanterhadap financialstatement fraud.

Financial stability

Page 42: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

24

5. Nature ofindustry

6. Ineffectivemonitoring

7. Change inauditor

8. Rationalization9. Capability

Variabel dependen:financial statementfraud

dan financial targetberpengaruhnegatif dansignifikan terhadapfinancial statementfraud.

Variabel personalfinancial need,nature of industry,ineffectivemonitoring, changein auditor, dancapability tidakbepengaruhterhadap financialstatement fraud.

Sumber: data diolah peneliti, 2019

2.3. Pengembangan Hipotesis

2.3.1. Pengaruh External Pressure Terhadap Fraudulent Financial Statement

Statement on Auditing Standard No. 99 (AICPA, 2002) menyatakan bahwa

tekanan kepada manajemen untuk memenuhi harapan pihak ketiga menjadi salah

satu faktor yang mendorong terjadinya kecurangan laporan keuangan.

Kemampuan untuk memenuhi persyaratan keuangan dalam bursa, membayar

hutang, atau memenuhi perjanjian hutang adalah bentuk tekanan eksternal (pihak

ketiga) yang dialami manajemen perusahaan (Skousen et al., 2009). Selain itu,

manajemen akan merasakan tekanan saat perusahaan memerlukan tambahan

hutang atau modal agar tetap kompetitif, termasuk pembiayaan riset dan

pengembangan belanja modal.

Dalam penelitian ini, tekanan eksternal diproksikan dengan leverage (LEV), yaitu

rasio total hutang terhadap total aset. Apabila perusahaan memiliki leverage yang

tinggi, berarti perusahaan tersebut memiliki hutang yang besar dan risiko kredit

Page 43: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

25

yang lebih tinggi pula (Amaliah et al., 2015). Persons (1995) menyatakan bahwa

leverage yang tinggi biasanya dikaitkan dengan potensi pelanggaran perjanjian

pinjaman yang lebih tinggi dan kurangnya kemampuan perusahaan untuk

memperoleh tambahan modal melalui pinjaman. Keadaan tersebut membuat

perusahaan harus menyelamatkan diri agar tetap dianggap mampu

mengembalikan pinjaman. Ketika perusahaan mengalami tekanan eksternal

seperti itu, dapat diidentifikasi terdapat rasio salah saji material yang lebih besar

akibat kecurangan (Lou dan Wang, 2009).

Penelitian yang dilakukan Tiffani dan Marfuah (2015) serta penelitian Yesiriani

dan Rahayu (2017) menyimpulkan bahwa external pressure yang diproksikan

dengan leverage berpengaruh positif signifikan terhadap fraudulent financial

statement. Lou dan Wang (2009) dalam penelitiannya juga menghasilkan

kesimpulan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan

keuangan. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis pertama dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

H1: External pressure berpengaruh positif terhadap fraudulent financial statement.

2.3.2. Pengaruh Ineffective Monitoring Terhadap Fraudulent Financial

Statement

Kesempatan adalah adanya kemungkinan untuk melakukan sebuah kejahatan

(Annisya et al., 2016). Kesempatan ini diciptakan oleh kontrol atau sistem tata

kelola yang tidak efektif dan memungkinkan individu di dalam sebuah perusahaan

atau organisasi untuk melakukan penipuan (Abdullahi et al., 2015). Rae dan

Subramaniam (2008) mengatakan kesempatan mengacu pada kelemahan dalam

Page 44: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

26

sistem suatu perusahaan atau organisasi dimana karyawan memiliki kekuatan atau

kemampuan untuk melakukan eksploitasi dan membuat kecurangan mungkin

terjadi. Kesempatan untuk melakukan kecurangan mungkin ada ketika pelaku

memiliki pengetahuan yang spesifik mengenai pengendalian intern perusahaan

(Kaseem dan Higson, 2012). Di bidang akuntansi dikenal dengan istilah

kelemahan pengendalian internal.

Sistem pengendalian intern meminimalkan risiko dan mendukung perusahaan

dalam memastikan kredibilitas laporan keuangan dan kepatuhan terhadap hukum

dan peraturan (Spira dan Page, 2003). Di sektor pemerintahan, menurut Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah yang dimaksud dengan sistem pengendalian intern adalah proses yang

integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh

pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas

tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan

pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan. Oleh karena itu, kelemahan terhadap sistem pengendalian

internal dalam sebuah perusahaan atau organisasi dapat menjadi alasan terjadinya

kecurangan laporan keuangan.

ACFE (2016) mengungkapkan dalam “Report to the Nations on Occupational

Fraud and Abuse” mengatakan bahwa lemahnya kontrol internal secara langsung

berkontribusi terhadap adanya kecurangan dalam organisasi. Penelitian Kusuma et

al (2017) mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

pengendalian intern dalam menentukan laporan keuangan yang bebas kecurangan.

Hasil penelitian Hamdani dan Albar (2016) juga menunjukkan hasil kelemahan

Page 45: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

27

pengendalian internal diidentifikasi sebagai salah satu alasan terjadinya

kecurangan. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis dalam penelitian ini adalah.

H2: Ineffective monitoring berpengaruh positif terhadap fraudulent financial

statement.

2.3.3. Pengaruh Rationalization Terhadap Fraudulent Financial Statement

Unsur ketiga pendeteksi fraud dalam teori fraud adalah rationalization

(rasionalisasi). Beberapa peneliti pernah mengungkapkan pengertian dari

rasionalisasi. Kassem dan Higson (2012) menyebutkan rasionalisasi sebagai

pembenaran atas perilaku curang sebagai akibat dari kurangnya integritas

karyawan atau berkaitan dengan alasan moral lainnya. Sementara Reskino dan

Anshori (2016) mengatakan rasionalisasi merupakan kecurangan yang disebabkan

oleh adanya indikasi manajemen karena memiliki kepentingan eksesif dalam

menjaga atau meningkatkan harga saham atau tren laba entitas.

Salah satu proksi yang dapat digunakan untuk mengukur rasionalisasi adalah total

akrual. Francis dan Krishnan (1999) berpendapat bahwa prinsip akrual berkaitan

dengan pengambilan keputusan manajemen dan juga memberikan pemahaman

rasionalisasi dalam pelaporan keuangan. Akuntansi berbasis akrual berarti

pencatatan dilakukan berdasarkan pengakuan munculnya hak dan kewajiban,

bukan berdasarkan arus kas semata. Prinsip akrual ini dianggap sebagai dasar

penyusunan laporan keuangan karena lebih rasional dan adil. Namun prinsip

akrual ini dapat digunakan untuk mengubah laba yang dihasilkan, sehingga

terindikasi sebagai tindakan kecurangan laporan keuangan (Septriani dan

Handayani, 2018). Pihak manajemen dapat memanipulasi pendapatan ataupun

Page 46: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

28

pengeluaran saat terjadinya transaksi dengan menaikkan ataupun menurunkan

nilai transaksi, meskipun kas belum dikeluarkan atau diterima (Oktarigusta,

2017).

Husmawati et al (2017) mengatakan bahwa nilai akrual bukanlah nilai riil,

sehinga manajemen dapat memainkan akrual perusahaan untuk mendapatkan nilai

yang diharapkan. Sehingga akrual dapat digunakan oleh manajemen sebagai

alasan untuk membenarkan tindakan manipulasi. Penelitian yang dilakukan oleh

Sihombing dan Rahardjo (2014) menyimpulkan bahwa rasionalisasi yang

diproksikan dengan total akrual dibagi dengan total aset (TACC) berpengaruh

positif terhadap kecurangan laporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut,

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H3: Rationalization berpengaruh positif terhadap fraudulent financial statement.

2.3.4. Pengaruh Capability Terhadap Fraudulent Financial Statement

Wolfe dan Hermanson (2004) menambahkan unsur kapabilitas ke dalam faktor-

faktor yang mempengaruhi kecenderungan kecurangan pelaporan keuangan.

Mereka mengatakan bahwa kecurangan, terutama yang bernilai miliyaran dollar,

tidak akan terjadi tanpa adanya orang yang tepat dengan kemampuan yang tepat

pula mengenai kecurangan tersebut. Sifat-sifat terkait kemampuan pelaku

kecurangan seperti yang dikatakan Wolfe dan Hermanson (2004) adalah position/

function, brains, confidence/ ego, coercion skills, effective lying, dan immunity to

stress.

Page 47: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

29

Dari salah satu sifat yang dikemukakan Wolfe dan Hermanson (2004),

menunjukkan bahwa posisi seseorang di dalam suatu perusahaan atau organisasi

dapat menjadi salah satu faktor pendukung terjadinya kecurangan. Oleh karena

itu, posisi CEO, direksi, ataupun kepala divisi lainnya dapat menjadi faktor

pendukung kecurangan, dengan memanfaatkan posisinya yang dapat

mempengaruhi orang lain guna memperlancar tindak kecurangannya (Annisya et

al., 2016). Mereka yang memiliki jabatan tinggi tersebut mempunyai informasi

yang lebih lengkap dan rinci mengenai perusahaan sehingga kemampuan mereka

untuk melakukan kecurangan semakin besar.

Dalam penelitian ini, kapabilitas diproksikan dengan pergantian atau perubahan

direksi. Perubahan direksi umumnya sarat akan muatan politis dan kepentingan

pihak-pihak tertentu yang memicu munculnya conflict of interest (Sihombing dan

Rahardjo, 2014). Lebih lanjut Sihombing dan Rahardjo (2014) mengatakan

perubahan direksi tidak selamanya berdampak baik bagi perusahaan. Hal ini

karena pergantian direksi dapat dilakukan sebagai salah satu upaya untuk

menyingkirkan direksi yang dianggap mengetahui fraud yang dilakukan

perusahaan serta perubahan direksi dianggap akan membutuhkan waktu adaptasi

sehingga kinerja awal tidak maksimal. Perubahan direksi juga dapat menimbulkan

stress period yang berdampak pada semakin terbukanya peluang fraud (Brennan

dan Laksono, 2015 dalam Annisya et al., 2016).

Penelitian Amaliah et al. (2015) mengatakan bahwa perubahan direksi

berpengaruh terhadap manajemen laba non GAAP. Di dalam sektor pemerintahan,

direksi yang dimaksudkan adalah kepala daerah yang memimpin wilayah

Page 48: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

30

provinsi, kota, ataupun kabupaten. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini

mengajukan hipotesis sebagai berikut.

H4: Capability berpengaruh positif terhadap fraudulent financial statement.

2.4. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran sistematis menggambarkan hubungan antara variabel-

variabel pendeteksi kecurangan laporan keuangan terhadap kecurangan laporan

keuangan yang terjadi di pemerintah kabupaten/kota di Indonesia. Kerangka

pemikiran ini didasarkan pada landasan teori dan penelitian-penelitian terdahulu

mengenai kecurangan pelaporan keuangan.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Tekanan (Pressure)

External Pressure(X1)

Kesempatan(Opportunity)

IneffectiveMonitoring (X2)

Rasionalisasi(Rationalization)

Rationalization(X3)

Kapabilitas(Capability)

Capability(X4)

Fraudulent FinancialStatement

H1

H2

H3

H4

Page 49: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) di Indonesia yang telah diaudit

BPK tahun 2015—2017. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Badan

Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

3.2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintah Dearah di Indonesia

tahun 2015—2017.

3.3. Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan rumus slovin. Rumus ini diperkenalkan pertama kali oleh Slovin

pada tahun 1960. Rumus slovin biasanya digunakan untuk populasi yang

diketahui jumlahnya.

n = N(1 + Ne )

Page 50: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

32

n = 542(1 + 542 x 0,1 )n = 84,42368Dengan menggunakan rumus slovin diperoleh sampel penelitian sebanyak

84,42368 atau dibulatkan menjadi 84 sampel.

Dikarenakan pemerintah daerah di Indonesia dibagi ke dalam 34 provinsi dan 542

kabupaten/kota, maka penelitian ini menggunakan proportional stratified random

sampling untuk mendapatkan sebaran sampel yang baik dan mewakili populasi,.

Perhitungan sampel yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Perhitungan Sampel Penelitian

No. Pemerintah Daerah Populasi Perhitungan Sampel1 Provinsi Aceh 24 (24/542) x 84 4

2 Provinsi Sumatera Utara 34 (34/542) x 84 5

3 Provinsi Sumatera Barat 20 (20/542) x 84 3

4 Provinsi Riau 13 (13/542) x 84 2

5 Provinsi Jambi 12 (12/542) x 84 2

6 Provinsi Sumatera Selatan 18 (18/542) x 84 3

7 Provinsi Bengkulu 11 (11/542) x 84 2

8 Provinsi Lampung 16 (16/542) x 84 2

9Provinsi Kepulauan BangkaBelitung

8 (8/542) x 84 1

10 Provinsi Kepulauan Riau 8 (8/542) x 84 1

11 Provinsi DKI Jakarta 1 (1/542) x 84 0

12 Provinsi Jawa Barat 28 (28/542) x 84 4

13 Provinsi Jawa Tengah 36 (36/542) x 84 6

14 Provinsi DI Yogyakarta 6 (6/542) x 84 1

15 Provinsi Jawa Timur 39 (39/542) x 84 6

16 Provinsi Banten 9 (9/542) x 84 1

17 Provinsi Bali 10 (10/542) x 84 2

18 Provinsi Nusa Tenggara Barat 11 (11/542) x 84 2

19 Provinsi Nusa Tenggara Timur 23 (23/542) x 84 4

20 Provinsi Kalimantan Barat 15 (15/542) x 84 2

21 Provinsi Kalimantan Tengah 15 (15/542) x 84 2

Page 51: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

33

22 Provinsi Kalimantan Selatan 14 (14/542) x 84 2

23 Provinsi Kalimantan Timur 11 (11/542) x 84 2

24 Provinsi Kalimantan Utara 6 (6/542) x 84 1

25 Provinsi Sulawesi Utara 16 (16/542) x 84 2

26 Provinsi Tengah 14 (14/542) x 84 2

27 Provinsi Sulawesi Selatan 25 (25/542) x 84 4

28 Provinsi Sulawesi Tenggara 18 (18/542) x 84 3

29 Provinsi Gorontalo 7 (7/542) x 84 1

30 Provinsi Sulawesi Barat 7 (7/542) x 84 1

31 Provinsi Maluku 12 (12/542) x 84 2

32 Provinsi Maluku Utara 11 (11/542) x 84 2

33 Provinsi Papua 30 (30/542) x 84 5

34 Provinsi Papua Barat 14 (14/542) x 84 2542 84

3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.4.1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam peneltian ini menggunakan opini audit. Opini audit

adalah penyataan auditor mengenai kewajaran dalam suatu laporan keuangan.

Beasley et al. (2010) dalam penelitiannya melihat perbedaan opini audit

perusahaan yang terindikasi kecurangan dan perusahaan yang tidak terindikasi.

Beasley et al. (2010) melihat bahwa perusahaan yang terindikasi melakukan

kecurangan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian yang disertai dengan

bahasa penjelas, sedangkan perusahaan yang tidak terindikasi mendapat opini

wajar tanpa pengencualian tanpa bahasa penjelas tambahan. Opini audit

digunakan sebagai ukuran tingkat kecurangan karena proses audit dilakukan

dengan standar audit dan dirancang untuk mendapatkan tingkat kepastian yang

layak bahwa laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian yang material

(Subramanyan dan Wild, 2008). Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara

Page 52: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

34

menyebutkan bahwa tujuan dari pemeriksaan keuangan adalah untuk memperoleh

keyakinan memadai sehingga pemeriksa mampu memberikan opini bahwa

laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, atas

kesesuaian dengan standar akuntansi, kecukupan pengungkapan, kepatuhan

terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian

intern.

Opini audit dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2017 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara ada lima

jenis, yaitu:

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan

menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,

hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum di Indonesia.

2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas, diberikan karena

keadaan tertentu yang mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf

penjelasan dalam laporan auditnya.

3. Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan

menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,

hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan standar, kecuali untuk

dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.

4. Pendapat tidak wajar, menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan

secara wajar laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas

tertentu sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.

Page 53: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

35

5. Pendapat tidak memberikan pendapatan, dikeluarkan ketika pemeriksa tidak

dapat memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk menyediakan suatu

dasar bagi opini pemeriksaan.

Namun, opini audit bukanlah alat ukur yang paling sesuai dalam mendeteksi

kecurangan laporan keuangan. Keterbatasan opini audit dalam mendeteksi

kecurangan dikarenakan seorang auditor hanya mengetahui apa yang diperoleh

berdasarkan pengambilan sampel dan tidak mengetahui semua fakta. Selain itu

banyak pos laporan keuangan yang tidak dapat diukur secara tepat, sehingga

auditor hanya menelaah kewajaran pengukuran ini (Subramanyam dan Wild,

2008). Beasley et al. (2010) mengungkapkan masih diperlukan penelitian lebih

lanjut mengenai ketekaitan antara opini audit dan kecurangan. Dalam

pemerintahan Indonesia, Gunarwanto (2017) juga mengatakan opini wajar tanpa

pengecualian tidak menjamin tidak adanya korupsi.

3.4.2. Variabel Independen

3.4.2.1. External Pressure

External pressure merupakan tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk

memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak ketiga (Sihombing dan Rahardjo,

2014). Kemampuan memenuhi persyaratan bursa, membayar hutang, atau

memenuhi perjanjian hutang adalah bentuk tekanan eksternal yang dialami

manajemen (Skousen et al., 2009). Skousen et al. (2009) juga mengungkapkan

manajemen mungkin merasakan tekanan saat perusahaan memerlukan tambahan

hutang atau modal agar tetap kompetitif, termasuk untuk pembiayaan riset dan

pengembangan belanja modal.

Page 54: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

36

External pressure dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan financial

leverage ratio (LEV), yaitu rasio kemampuan suatu entitas dalam membayar

kewajibannya. Rasio leverage juga dapat melihat sejauh mana hutang tersebut

dapat ditutupi dengan aset. Rasio leverage dirumuskan dengan:

LEV =

3.4.2.2. Ineffective Monitoring

Ineffective monitoring merupakan proksi dari unsur opportunity atau kesempatan.

Rae dan Subramaniam (2008) mengatakan kesempatan mengacu pada kelemahan

dalam sistem suatu perusahaan dimana karyawan memiliki kemampuan untuk

mengeksplorasi dan membuat kecurangan mungkin terjadi. Efektif atau tidaknya

suatu sistem pengawasan atau pengendalian hanya bisa ditentukan apabila sistem

tersebut telah berjalan. Lemahnya suatu desain sistem sangat mempengaruhi

efektivitas untuk menyajikan laporan keuangan secara wajar dan cukup

(Pernyataan Standar Pemeriksaan Nomor 3 tentang Laporan Hasil Pemeriksaan

atas Laporan Keuangan). Oleh karena itu, variabel ketidakefektifan pengawasan

dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan jumlah temuan dari kelemahan

pengendalian intern pemerintah daerah yang diungkapkan dalam Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP) BPK RI. Temuan yang harus diungkapkan dalam LHP BPK

RI meliputi lemahnya desain sistem, tidak dilaksanakannya desain sistem,

pelaksanaan yang tidak sesuai desain sistem, gagalnya desain sistem serta dampak

gagalnya pelaksanaan sistem.

Page 55: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

37

3.4.2.3.Rationalization

Rasionalisasi merupakan pembenaran atas perilaku curang sebagai akibat dari

kurangnya integritas karyawan atau berkaitan dengan alasan moral lainnya

(Kaseem dan Higson, 2012). Rasionalisasi diproksikan dengan TACC, yaitu total

akrual dibagi dengan total aset. Subramanyam dan Wild (2008) mengatakan

akrual merupakan jumlah penyesuaian akuntansi yang membuat laba bersih

berbeda dari arus kas bersih. Penyesuaian akrual ini dicatat setelah membuat

asumsi dan estimasi yang layak tanpa mengorbankan keandalan informasi secara

material. Oleh karena penyesuaian akrual dicatat setelah adanya asumsi dan

estimasi, akrual dapat digunakan manajemen untuk menaikkan atau menurunkan

laba yang mengarah pada kecurangan laporan keuangan.

Total akrual dapat diukur dengan menggunakan akun-akun dalam neraca atau

akun-akun dalam laporan arus kas. Hribar dan Collins (2002) dalam penelitiannya

menemukan bahwa menggunakan pendekatan neraca lebih berpotensi mengalami

kesalahan. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan pendekatan arus kas untuk

mengukur total akrual, sesuai dengan penelitian Pellicer et al. (2013) yang dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut:ACCR = −DY + COFO = COFO − DYDimana,

ACCR : total akrual

DY : surplus (defisit) pemerintah daerah

COFO : arus kas bersih dari aktivitas operasi

Page 56: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

38

Maka TACC dirumuskan sebagai berikut:

TACC =

3.4.2.4.Capability

Wolfe dan Hermanson (2004) mengatakan capability adalah sifat dan kemampuan

yang memainkan peran utama dalam membuat kecurangan benar-benar terjadi,

ditambah dengan adanya ketiga faktor lainnya. Adanya kesempatan membuka

pintu bagi kecurangan, kemudian insentif serta rasionalisasi dapat menarik

seseorang kea rah kecurangan. Tetapi orang tersebut harus memiliki kemampuan

dalam mengenali kesempatan tersebut dan memanfaatkannya untuk membuat

kecurangan dapat terjadi (Wolfe dan Hermanson, 2004).

Capability dalam penelitian ini dilihat dari pergantian direksi atau dalam

pemerintahan daerah dilihat dari pergantian kepala daerah (regional head

change). Adanya pergantian ini dilakukan untuk menyingkirkan orang yang

dianggap mengetahui celah dalam melakukan kecurangan. Pergantian Pergantian

kepala daerah (RHCHANGE) ini diukur dengan menggunakan dummy variable,

dimana kode 1 diberikan apabila terdapat pergantian kepala daerah dan kode 0

apabila tidak mengalami pergantian. Pergantian kepala daerah

3.5. Metode Analisis

Analisis data adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengolah data menjadi

informasi sehingga karakteristik dari data tersebut dapat dipahami dan bermanfaat

Page 57: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

39

untuk solusi dalam permasalahan penelitian. Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan software SPSS versi 25.

3.5.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau digeneralisasi.

3.5.2. Uji Asumsi Klasik

3.5.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel-variabel dalam model

regeresi terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang

memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal (Priyastama, 2017).

Beberapa metode uji normalitas, yaitu menggunakan grafik normal P-P plot of

regression atau dengan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Dalam penelitian

ini, uji normalitas yang digunakan adalah grafik P-P plot of regression, di mana

untuk menentukan normal atau tidaknya data dengan melihat penyebaran data

pada sumber diagonal grafik. Apabila titik-titik menyebar disekitar garis diagonal

maka nilai residual dalam penelitian ini terdistribusi normal.

Page 58: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

40

3.5.2.2. Deteksi Multikoleniaritas

Deteksi multikoleniaritas ini dilakukan untuk membuktikan apakah dalam model

regresi tidak ada korelasi antar variabel independennya. Multikoleniaritas muncul

jika diantara variabel independennya memiliki korelasi yang tinggi dan

menimbulkan kesulitan dalam memisahkan efek dari satu variabel independen

terhadap variabel dependen dari efek variabel lainnya. Untuk menguji masalah

multikoleniaritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Inflation Factor (VIF).

Kriteria dalam uji multikoleniaritas ini adalah:

1. Nilai Tolerance

a. Nilai Tolerance > 0,10, maka tidak terjadi multikoleniaritas.

b. Nilai Tolerance < 0,10, maka terjadi multikoleniaritas.

2. Nilai VIF

a. Nilai VIF < 10,00, maka tidak terjadi multikoleniaritas.

b. Nilai VIF > 10,00, maka terjadi multikoleniaritas.

3.5.2.3.Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah residual dari model yang

terbentuk memiliki varians yang konstan atau tidak. Dampak adanya

heterokedastisitas adalah tidak efisiennya proses estimasi dan menyebabkan hasil

uji-t dan uji-F menjadi tidak berguna. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan beberapa cara, yaitu menggunakan gambar scatterplots, uji Glejser, uji

koefisien korelasi Spearman’s Rho, atau dengan uji Park. Penelitian ini

Page 59: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

41

menggunakan uji koefisien korelasi Spearman’s Rho dengan tingkat signifikansi

0,05. Dasar kriteria dalam uji ini adalah:

1. Nilai signifikansi (2-tailed) > 0,05, tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05, terhadi heteroskedastisitas.

3.5.2.4.Uji Autokorelasi

Autokorelasi menunjukkan hubungan antara residual satu observasi dengan

residual observasi lainnya. Autokorelasi akan menyebabkan varians sampel tidak

akan dapat menggambarkan varians populasinya sehingga timbul bias. Pengujian

autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson atau dengan Run Test. Dalam

hal ini peneliti menggunakan uji Run Test.

Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05 maka terdapat gejala autokerelasi.

2. Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 maka tidak terdapat gejala

autokorelasi.

3.5.3. Pengujian Hipotesis

3.5.3.1. Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen secara

parsial (individual) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dasar

pengambilan keputusan untuk uji t parsial dalam analisi regresi adalah sebagai

berikut.

1. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel

Page 60: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

42

a. Jika nilai t hitung > t tabel, maka variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai t hitung < t tabel, maka variabel independen tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

2. Berdasarkan nilai signifikansi hasil output hitung

a. Jika nilai sig. < 0,05, maka variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. Hal ini berarti H0 diterima.

b. Jika nilai sig. > 0,05, maka variabel independen tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini berarti H0 ditolak.

3.5.3.2.Koefiisen Determinasi (R Square)

Uji koefisien determinasi (R Square) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

model dalam menerangkan variasi variabel independen dengan syarat hasil uji F

dalam analisis regresi bernilai signifikan. Sebaliknya, jika hasil dalam uji F tidak

signifikan maka nilai koefisien determinasi tidak dapat digunakan untuk

memprediksi kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai

signifikansi yang digunakan dalam uji F adalah sebesar 5 persen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Jika nilai R Square kecil, berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

sangat terbatas. Jika nilai R Square mendekati 1, berarti variabel-variabel

independen memberi hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen.

Page 61: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

43

3.5.4. Analisis Regresi

Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

FRAUD = β0 + β1LEV + β2ICW + β3TACC + β4RHCHANGE + ε

Dimana:

FRAUD = opini audit BPK, nilai 1 digunakan untuk LKPD dengan opini

WTP, nilai 2 untuk opini WTP DPP, nilai 3 untuk opini WDP,

nilai 4 untuk opini TW, dan nilai 5 untuk opini TMP.

β0 = konstanta

β1,2,3,4 = koefisien regresi variabel

LEV = rasio total kewajiban terhadap total aset

=

ICW = jumlah temuan audit dari kelemahan pengendalian internal

TACC = rasio total akrual dibagi dengan total aset

=

RHCHANGE = variabel dummy, kode 1 jika pemerintah daerah melakukan

pergantian kepala daerah dalam 2 tahun pengamatan, kode 0 jika

tidak

ε = error

Page 62: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor pendorong

terjadinya kecurangan pelaporan keuangan berdasarkan teori fraud diamond pada

pemerintah daerah di Indonesia tahun 2015—2017. Hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa faktor opportunity, yaitu ineffective monitoring yang

diproksikan dengan temuan audit LHP BPK RI atas kelemahan sistem

pengendalian intern berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kecurangan pelaporan keuangan. Hal ini berarti semakin banyak temuan BPK atas

kelemahan sistem pengendalian intern pemerintah, dapat menjadi indikasi

terjadinya kecurangan pelaporan keuangan.

Namun faktor pressure, yaitu external pressure yang diproksikan dengan leverage

(LEV), rationalization yang diproksikan dengan rasio total akrual dan total aset

(TACC), dan capability yang diukur dengan pergantian kepala daerah tidak

memiliki pengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Hal ini terjadi

karena teori fraud diamond yang diungkapkan oleh Wolfe dan Hermanson (2004)

dilakukan pada sektor swasta atau privat yang memiliki karakteristik yang

berbeda dengan sektor pemerintahan.

Page 63: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

65

5.2. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut:

1. Terbatasnya sumber referensi penelitian sektor publik (pemerintahan) untuk

pemilihan pengukuran variabel dan pengambilan keputusan dalam penelitian.

2. Peneliti menggunakan opini audit untuk mengukur kecurangan laporan

keuangan, namun pengukuran ini masih jarang digunakan sehingga masih

membutuhkan penelitian lebih lanjut.

3. Faktor external pressure yang diukur dengan leverage ratio masih dibutuhkan

penelaahan lebih lanjut dikarenakan karakteristik hutang sektor publik,

terutama pemerintahan, berbeda dengan sektor swasta.

4. Penggunaan total akrual sebagai salah satu faktor terjadinya kecurangan

masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dikarenakan perbedaan penggunaan

basis akrual antara sektor swasta dengan sektor publik.

5. Pergantian kepala daerah yang menjadi proksi kapabilitas diperlukan

penelitian lebih lanjut dikarenakan pergantian ini dilakukan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan, sehingga belum menggambarkan kapabilitas

secara penuh.

6. Data yang digunakan hanya data sekunder, sedangkan faktor-faktor dari fraud

diamond juga dapat dilihat dari persepsi pegawai pemerintah dan kepala

daerah melalui kuesioner.

Page 64: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

66

5.3. Saran

Terdapat beberapa saran yang diberikan penulis untuk penelitian selanjutnya,

yaitu:

1. Penelitian selanjutnya dapat menggabungkan data sekunder dan data primer

melalui kuesioner sehingga dapat memperbanyak pilihan proksi variabel,

terutama untuk variabel rasionalisasi.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menemukan pengukuran terhadap

kecurangan laporan keuangan pemerintah daerah yang lebih akurat.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menemukan sumber referensi yang

lebih baik mengenai penggunaan total akrual, leverage, dan pergantian kepala

daerah sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi kecurangan.

4. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel yang lebih tepat

untuk mengukur faktor yang mempengaruhi kecurangan laporan keuangan di

sektor publik.

Page 65: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

DAFTAR PUSTAKA

Adebisi dan Gbegi. 2015. Fraud and the Nigerian Public Sector Performance: TheNeed for Forensic Accounting. International Journal of Business,Humanities and Technology. 5(5): 67—78.

Abdullahi R., Noorhayari Mansor dan Muhammad S. Nuhu. 2015. Fraud TriangleTheory and Fraud Diamond Theory: Understanding the Convergent andDivergent for Future Research. European Journal of Business andManagement. 7(28): 30—37.

Albrecht, W. S., Chad Albrecht dan Conan C. Albrecht. 2008. Current Trends inFraud and its Detection. Information Security Journal: A GlobalPerspective. 17(2): 2—12.

Amaliah, Bese Nur, Yeni Januarsi dan Ewing Y. Ibrani. 2015. Perspektif FraudDiamond Theory dalam Menjelaskan Earnings Management Non-GAAPpada Perusahaan Terpublikasi di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan AuditingIndonesia. 19(1): 51—67.

American Institute of Certified Public Accountant (AICPA). 2002. SAS No.99—Consideration of Fraud in a Financial Statement Audit.

Annisya, M., Lindrianasari dan Yuztitya A. 2016. Pendeteksian KecuranganLaporan Keuangan Menggunakan Fraud Diamond. Jurnal Bisnis danEkonomi (JBE). 23(1): 72—89.

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). 2016. Report the Nations onOccupational Fraud and Abuse.

Beasley, M. S., Joseph V. Carcello, Dana R. Hermanson dan Terry L. Neal. 2010.Fraudulent Financial Reporting 1998—2007: An Analysis of US PublicCompanies. Committee of Sponsoring Organizations of the TreadwayCommision.

Cressey, D.R. 1953. Others People Money, A Study in the Social psychology ofEmbezzlement. Montclair: Patterson Smith.

Page 66: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

Fimanaya, Fira dan Syafruddin, Muchamad. 2014. Analisis Faktor-Faktor yangMempengaruhi Kecurangan Laporan Keuangan (Studi Empiris padaPerusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun2008—2011). Diponegoro Journal of Accounting. 3(3): 1—11.

Fitzsimons, Vincent G. 2008. A trouble Relationship: Corruption and Reform ofthe Public Sector in Development. Munich Personal RePEc Archive.

Francis, J. R. dan Krishnan, J. 1999. Accounting Accruals and Auditor ReportingConservatism. Contemporary Accounting Research. 16(1): 135—165.

Gunarwanto. Opini WTP dan Korupsi. BPK (go). Koran Kontan. 22 Juni 2017.Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.https://www.bpk.go.id/news/opini-wtp-dan-korupsi. Diakses pada 13Agustus 2019.

Halim, Abdul dan Abdullah, Syukriy. 2006. Hubungan dan Masalah Keagenan diPemerintah Daerah: Sebuah Peluang Penelitian Anggaran dan Akuntansi.Jurnal Akuntansi Pemerintahan. 2(1): 53—64.

Hamdani, Rizki dan Albar, Ahmad R. 2016. Internal Control in Fraud PreventionEffort: A Case Studi. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. 20(2):127—135.

Hribar, Paul dan Collins, D. W. 2002. Errors in Estimating Accruals: Implicationsfor Empirical Research. Journal of Accounting Research. 40(1): 105—134.

Husmawati, P., Yossi Septriani, Irda Rosita dan Desi Handayani. 2017. FraudPentagon Analysis in Assessing the Likehood of Fraudulent FinancialStatement (Study on Manufacturing Firms Listed in Bursa Efek IndonesiaPeriod 2013—2016). International Conference of Applied Science onEngineering, Business, Linguistics and Information Technology .

Indonesia Corruption Watch (ICW). Tren Korupsi 2017.

Jensen, M.C. dan Meckling, W.H. 1976. Theory of the Firm: ManagerialBehavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of FinancialEconomics. 3(4): 305—360.

Kassem, R. dan Higson, A. W. 2012. The New Fraud Triangle Model. Jornal ofEmerging Trends in Economics and Management Sciences. 3(3): 191—195.

Kusuma, I. Perdana, H. D. dan Suranta, S. Fraudulent Financial Reporting byDistrict/Municipal Government in Indonesia. Asia Pacific Fraud Journal.2(1): 27—48.

Page 67: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

Lou, Y.-I dan Wang, M.-L. 2009. Fraud Risk Factor of the Fraud TriangleAssesing the Likelihoof of Fraudulent Financial Reporting. Journal ofBusiness & Economics Research. 7(2): 61—78.

Mardiasmo.2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI.

Moe, T. M. 1984. The New Economics of Organization. American Journal ofPolitical Science. 28(4): 739—777.

Oktarigusta, Lutfiana. 2017. Analisis Fraud Diamond untuk MendeteksiTerjadinya Financial Statement Fraud di Perusahaan (Studi Empiris padaPerusahaan Manufaktor yang Terdaftar di BEI Tahun 2012—2015). JurnalEkonomi Manajemen Sumber Daya. 19(2): 93—108.

Pellicer, M. J., Ron Hodges dan Caridad Marti. 2013. Earnings Management inEnglish Local Government: Determining Factors and Instruments. XVIICongreso AECA.

Persons, Obeua S. 1995. Using Financial Statement Data to Identify FactorsAssociated with Fraudulent Financial Reporting. Journal of AppliedBusiness Research. 11(3): 38—46.

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017Tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2007 Tentang PedomanPemeriksaan dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 TentangPengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 Tentang SistemPengendalian Intern Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang StandarAkuntansi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2011 TentangPinjaman Daerah.

Pernyataan Standar Pemeriksaan Nomor 03 Badan Pemeriksa Keuangan RepublikIndonesia tentang Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan

Priyastama, Romie. 2017. Buku Sakti Kuasai SPSS: Pengolahan Data & AnalisisData. Yogyakarta: Start Up.

Page 68: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

Rae, Kirsty dan Subramaniam, Nava. 2008. Quality of Internal ControlProcedures: Antecedents and Moderating Effect on Organisational Justiceand Employee Fraud. Managerial Auditing Journal. 23(2): 104—124.

Reskino dan Anshori, M. Fakhri. 2016. Model Pendeteksian Kecurangan LaporanKeuangan dengan Analisis Fraud Triangle. Jurnal AkuntansiMultiparadigma (JAMAL). 7(2): 256—269.

Septriani, Yossi dan Handayani, Desi. 2018. Mendeteksi Kecurangan LaporanKeuangan dengan Analisis Fraud Pentagon. Jurnal Akuntansi, Keuangan,dan Bisnis. 11(1): 11—23.

Shelton, Austin M. 2014. Analysis of Capabilities Attributed to the FraudDiamond. Undergraduated Honors Theses. Paper 213.

Sihombing, Kennedy Samuel dan Rahardjo, Shiddiq Nur. 2014. Analisis FraudDiamond dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud: Studi Empiris padaPerusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)Tahun 2010—2012. Diponegoro Journal of Accounting. 3(2): 1—12.

Skousen, C. J., Kevin R. Smith dan Charlotte J. Wright. 2009. Detecting andPredicting Financial Statement Fraud: The Effectiveness of the FruadTriangle and SAS No. 99.

Spira, Laura F. dan Page, Michael. 2003. Risk Management: The Reinvention ofInternal Control and the Changing Role of Internal Audit. Accounting,Auditing & Accountability Journal. 16(4): 640—661.

Stalebrink, O. J. dan Sacco, J. F. 2007. Rationalization of Financial StatementFraud in Government: An Austrian Perspective. Critical Perspectives onAccounting. 18: 489—507.

Subramanyam, K. R. dan Wild, J. J. 2008. Analisis Laporan Keuangan Buku 1Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Suyanto. 2009. Fraudulent Financial Statement: Evidence from Statement onAuditing Standar No. 99. Gadjah Mada International Journal of Business.11(1): 117—144.

Tiffani, Laila dan Marfuah. 2015. Deteksi Financial Statement Fraud denganAnalisis Fraud Triangle pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar diBursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. 19(2):112—125.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang PemilihanGubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang

Page 69: ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT ...digilib.unila.ac.id/58811/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS DETERMINAN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MENGGUNAKAN

Wolfe, D. T. dan Hermanson D. R. 2004. The Fraud Diamond: Considering theFour Elements of Fraud. The CPA Journal. 74(12): 38—42.

Yesiriani, Merissa dan Rahayu, Isti. 2017. Deteksi Financial Statement Fraud:Pengujian dengan Fraud Diamond. Jurnal Akuntansi dan AuditingIndonesia. 21(1): 49—60.

Zakaria, K. M., Nawawi, A. dan Salin, A. S. 2016. Internal Controls and Fraud –Emperical Evidence from Oil & Gass Company. Journal of FinancialCrime. 23(4): 1—17.