ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
Transcript of ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCARIAN DATA PASIEN, DOKTER DAN KAMAR PADA RSUD CARUBAN
MADIUN BERBASIS WEB
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Afif Nur Ni’am A’la
10.11.4248
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2014
ANALYSIS AND DESIGN OF DATA-SEARCHING INFORMATION SYSTEM ON PATIENT, DOCTORS AND ROOMS AT RSUD CARUBANMADIUN WEB-BASED
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCARIAN DATA PASIEN,
DOKTER DAN KAMAR PADA RSUD CARUBAN MADIUN BERBASIS WEB
Afif Nur Ni’am A’la Ema Utami
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The information systems one is to facilitate human w ork. In a agencies and
companies really need information, to help the process of finding information document and procedures that w e have know n for consumers or visitors. Similarly w ith a hospital patients, have data about the doctor the existing institutions as w ell as facilities in the therefore this research w ill devise a system for finding data, patient information doctors and the web-based performed in RSUD Caruban Madiun.
Searching system based the w eb being w ill facilitate patient and visitors to seek for information about the a patient w ho is being treated, so is if a patient w ill go to any doctor, information system also provides schedule doctor practice and know ing facilities w hat has been offered by the hospital.
This research is aim to help the RSUD Caruban in improving its treatment of the patient or visitors, and ease in service process about data search patients, doctors and room. The complicated searching to do effectively, accurate; minutely and efficient time so as to produce a good information and accurately. Searching process information effective very helpful employees the hospital, patients, and patients family so that the administration can run w ell.
Keywords : Data-search, Website, Information.
1
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
RSUD Caruban Madiun adalah instansi milik pemerintah yang melayani di bidang
kesehatan yang telah berdiri sejak tahun 1994 dan sampai sekarang belum mempunyai
sistem informasi yang baik untuk membantu pelayanan informasi terhadap masyarakat.
Sistem informasi mengenai data pasien yang di rawat inap ditulis tangan kemudian di
pasang di dinding dan fasilitas yang ada di RSUD Caruban di publikasi memakai banner
untuk memberikan informasi kepada para pengunjung atau pasien. Kemudian untuk
jadwal dokter tidak ada pemberitahuan dari pihak rumah sakit. Disamping itu untuk
penyimpanan berkas data pasien dan info lainnya masih menggunakan manual yang
menghasilkan tumpukan berkas, ini tidak memungkinkan jika berkas dibiarkan sampai
bertumpukan, karena jumlah pasien yang masuk cukup banyak. Belum lagi untuk
keperluan perubahan maupun penghapusan data akan sangat tidak menguntungkan
karena harus mencari terlebih dahulu yang akan mamakan waktu lebih lama dan
membuat bagian administrator sibuk. Apalagi berkas yang dicari ternyata hilang atau
rusak, ini sangat merugikan. Untuk penyajian data informasi pasien yang baru masuk
rawat inap dipasang di setiap blok kamar, setiap admin yang di tugaskan di blok kamar
masing-masing harus segera menuliskan di papan pengumuman yang tersedia
selanjutnya untuk laporan ke bagian rekam medis, kelalaian yang sering muncul di papan
pengumuman yaitu admin terkadang lupa untuk menghapus data ketika pasien sudah
meninggalkan rumah sakit, ini membuat pengunjung yang ingin menjenguk pasien
kecewa. Sering terjadi pengunjung yang tertipu sampai di rumah sakit, karena tidak
mengetahui pasien yang hendak dijenguk sudah di bawa pulang, ini disebabkan papan
pengumuman yang hanya ada di rumah sakit yang membuat pengunjung harus datang
dulu ke rumah sakit untuk cari info berada di ruangan bagian mana pasien yang hendak
di jenguknya. Begitu juga dengan jadwal dokter yang tidak ada informasi kapan dia
bertugas, ini juga membuat pasien maupun pengunjung yang hendak berobat atau hanya
sekedar konsultasi harus kecewa sampai di rumah sakit karena tidak ada dokter yang
hendak ditujunya. Cara tersebut sangat tidak efektif karena merugikan kedua belah pihak
antara rumah sakit dan pengunjung/pasien, untuk itu diharapkan proses pencarian data
pasien, dokter dan kamar yang diinginkan pastinya yang teliti, tepat dan akurat.
Informasi mengenai data pasien yang di rawat inap, jadwal dokter praktek yang
bertugas dan fasilitas sangatlah penting. Hal tersebut mendorong adanya suatu
pengembangan bahkan menciptakan suatu sistem informasi yang berkaitan dengan
sistem informasi pencarian data pasien, dokter dan kamar untuk menciptakan efektifitas
dan efisiensi bagi para pengunjung maupun pasien serta petugas rumah sakit.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana cara untuk penyimpanan data pasien, dokter, kamar yang secara
manual ke sistem komputerisasi agar proses pencarian data dapat diketahui
dengan teliti, tepat, akurat dan supaya memudahkan dalam proses
pencarian?
2. Bagaimana membuat perancangan sistem informasi tentang fasilitas dan
prosedur yang ada di RSUD Caruban Madiun agar informasi tersebut dapat
diketahui oleh masyarakat umum?
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan lebih terarah , maka penulis memberikan batasan masalah
tentang hal informasi pencarian data pasien, dokter, kamar yaitu :
1. Pembahasan mengenai perancangan sistem informasi pencarian data
pasien, dokter, kamar menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan
database Mysql.
2. Sistem informasi pencarian data pasien, dokter, kamar berbasis web yang
dapat di akses oleh banyak user dalam waktu bersamaan.
3. Sistem ini hanya memberikan informasi berupa kamar pasien yang sedang
dirawat inap, jadwal dokter praktek dan informasi lain mengenai fasilitas
rumah sakit.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Membuat sebuah system informasi pencarian data pasien, dokter dan kamar
serta informasi mengenai fasilitas pada RSUD Caruban Madiun berbasis
web.
2. Sebagai bahan dalam penulisan laporan skripsi sebagai syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program Strata 1 (S1) STMIK AMIKOM
Yogyakarta.
3. Membantu mempermudah pengunjung / pasien dalam melakukan pencarian
jadwal dokter praktek, pasien yang sedang di rawat inap serta informasi
yang ada di rumah sakit.
4. Membantu mempromosikan informasi mengenai fasilitas yang ditawarkan di
rumah sakit kepada masyarakat umum. Sehingga lebih mudah dan
mengurangi biaya dalam penyampaian ke masyarakat.
3
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini adalah :
a. Membantu dan mempercepat dalam proses pengolahan data pasien
dan dokter sekaligus meminimalisasi terjadinya kesalahan dalam
penginputan data.
b. Mendapat wawasan tentang perkembangan dunia teknologi khususnya
pada sistem informasi.
c. Dapat menjadi landasan atau dasar pemikiran untuk pengembangan
sistem baru di masa yang akan datang.
d. Mempermudah jika hendak menjenguk pasien yang dirawat inap dan
mengetahui jadwal dokter yang bertugas dengan proses pencarian.
Dengan itu bisa lebih efisien waktu dan tenaga.
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini
antara lain :
1. Survey langsung ke RSUD Caruban Madiun.
Peneliti mengumpulkan data dengan cara pengamatan langsung terhadap
objek yang akan diteliti dalam hal memperoleh informasi yang ada di rumah
sakit.
2. Wawancara langsung dengan petugas bagian humas.
Melakukan wawancara atau tanya jawab langsung dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dengan pihak yang bersangkutan mengenai apa
yang dibutuhkan.
3. Analisis
Menganalisis masalah dan pola yang berhubungan dengan system manual
proses informasi pencarian data pasien, dokter dan kamar untuk dijadikan
bahan acuan perancangan sistem informasi yang baru.
2. Landasan Teori
2.1. Pengertian Sistem
Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks di mana pengertian
sistem itu digunakan. Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi
serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk
mencapai satu tujuan. Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan
4
sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variabel yang
saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain (Al Fatta
Hanif, 2007, h.3).
Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat
elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk suatu tujuan bersama.
Sementara, definisi sistem dalam kamus Webster’s Unbriged adalah elemen-elemen
yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan atau organisasi.
Banyak ahli mengajukan konsep sistem dengan deskripsi yang berbeda,
tetapi pada prinsipnya hampir sama dengan konsep dasar sistem umumnya.
Schornderbeg (1971) dalam Suradinata (1996) secara ringkas menjelaskan bahwa
sistem adalah :
1. Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain.
2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya.
3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan.
4. Memiliki tujuan yang sama meskipun mulanya berbeda
5. Memiliki input output yang dibutuhkan oleh system lainnya
6. Terdapat prosesyang mengubah input menjadi output
7. Memiliki aturan
8. Memiliki subsystem yang lebih kecil
9. Memiliki deferensiasi antar subsistem
2.2. Pengertian Informasi
Informasi adalah hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan.
Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (Information Sistem) atau disebut
juga Processing Sistem. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Laitch dan
K. Roscoe Davis sebagai berikut :
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
dari pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” (Jogiyanto,
1999, h.11).
2.3. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dengan
tiga hal yaitu (Jogiyanto,2001, h.10) :
5
1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan
dan tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya (timelines), berarti informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat.
3. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya.
2.4. Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto ( 2005,h. 11 ) nilai informasi (value of information)
ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapaatkanya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang
digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa
kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan
suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk
memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh
satu pihak di dalam organisasi/perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar
informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang,
tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektivitasnya.
2.5. Konsep Dasar Pencarian
Di dalam suatu website kadang akan kita temui kesulitan dalam hal
mencari data atau kita ingin yang tampak di layar adalah halaman yang berisi
listing menu yang dikehendaki. Di sinilah Search Engine berperan. Pada
dasarnya search engine dapat diartikan sebagai suatu mesin pencari yang dapat
membantu segala permasalahan yang kita hadapi dalam hal mencari data
(Nugroho Bunafit, 2004, h.254).
Pencarian dalam web dimaksudkan untuk mempermudah pengguna
yang mengakses web kita untuk mendapatkan data atau informasi yang telah
tersimpan di dalam database. Dengan begitu pengguna web tidak akan mencari
satu demi satu data yang ada dalam website kita.
2.6. Pengertian Internet
Internet adalah sebuah koneksi jaringan secara fisik dari jutaan komputer
menggunakan protocol yang sama untuk sharing/transmitting informasi (TCP/IP).
6
Dalam kenyataannya internet adalah sebuah jaringan yang terdiri dari jaringan
lebih kecil (Mustakim Ali M, 2010, h.1).
Sedangkan menurut Sunarto (2008, h.2) Internet kepanjangan dari
Interconnected Network internet merupakan sebuah sistem yang mampu
menghubungkan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Berbagai jenis
komputer dengan spesifikasi yang berbeda-beda dapat saling berkomunikasi
melalui internet. Beberapa bentuk jaringan berbeda-beda dapat saling bertukar
informasi dan data melalui internet menggunakan seperangkat aturan protocol
yang disebut TCP/IP.
3. Analisis dan Perancangan
3.1. Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai pengurai dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian atau komponennya dengan maksud
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan-
kebutuhan yang dihadapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
3.2. Identifikasi Masalah
Masalah dapat diidentifikasi sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan
untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak
tercapai. Tujuan dilakukan identifikasi masalah yaitu mendeteksi sistem apabila
sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya. Adapun permasalahan yang ada
pada sistem penyampaian informasi RSUD Caruban Madiun adalah sebagai
berikut :
1. Penyampaian informasi yang belum tersebar luas di kalangan masyarakat
dan kurang optimal.
2. Penyampaian informasi yang cukup memakan waktu dan biaya (kurang
efisien).
3. Informasi yang disajikan kurang lengkap.
4. Pencarian data pasien, dokter dan kamar yang mengaharuskan
pengunjung mencari ke setiap blok kamar untuk mengetahui informasi
pasien rawat inap, sehingga kurang efektif.
5. Jadwal dokter praktek yang ada di rumah sakit belum tersedia.
7
3.3. Analisis PIECES
Untuk mengidentifikasi masalah, maka kita harus melakukan analisis
terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan
pelanggan. Panduan ini dikenal sebagai analysis PIECES (Performance,
Information, Economic, Control, Eficiency, Services), dengan analisis ini kita bisa
mendapatkan beberapa masalah dan akhirnya dapat memecahkan masalah
utamanya.
3.3.1. Analisis Kinerja (Performance Analysis)
Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja
dalam suatu organisasi maupun instansi pemerintah, kinerja yang dimaksud
adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time.
throughput adalah jumlah informasi yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu.
Response time adalah waktu tunggu antara informasi dengan tanggapan yang
dihasilkan oleh sistem informasi.
3.3.2. Analisis Informasi (Information Analysis)
Informasi merupakan salah satu faktor penting, sebab informasi
merupakan titik awal untuk mengoreksi keadaan dalam suatu organisasi/instansi.
Kemampuan sistem informasi berbasis web dalam menghasilkan informasi yang
bermanfaat bisa diandalkan. Untuk menciptakan peluang dalam menyukseskan
pelayanan pada RSUD Caruban Madiun, yang masih terdapat informasi kurang
begitu optimal. Informasi yang disediakan pada papan pengumuman maupun
banner kurang lengkap.
3.3.3. Analisis Ekonomi (Economy Analysis)
Masalah ekonomi terkait dengan masalah biaya, dengan adanya
masalah dalam menyampaikan informasi yang dilakukan secara manual maka
akan membutuhkan dana yang lebih banyak dan pemborosan waktu serta
tenaga sehingga akan mengalami pembengkakan. Penyampaian informasi
seperti itu apabila dilakukan berulang kali dalam setiap pencatatan pasien baru
rawat inap dan update informasi terbaru, akibatnya biaya yang dibutuhkan cukup
besar.
3.3.4. Analisis Pengendalian (Control Analysis)
Pengendalian atau control dalam sistem sangat diperlukan
keberadaanya untuk menghindari dan mendeteksi secara dini tahap
8
penyalahgunaan atau kesalahan sistem. Serta untuk menjamin keamanan data
dan informasi, dengan adanya control.
3.3.5. Analisis Efisiensi (Eficiency Analysis)
Efisiensi berhubungan bagaimana sumber daya yang ada dapat
digunakan dengan sebaik mungkin untuk meminimalkan pemborosan. Masalah
efisiensi membutuhkan peningkatan output dan pengurangan input. Dari hasil
pengamatan sistem yang sedang berjalan di RSUD, bahwa pendayagunaan
waktu dan personil masih kurang efisien. Waktu untuk publikasi informasi
diperlukan proses pembuatan/percetakan, serta proses pemasangan atau pun
penyebaran tidak hanya membutuhkan waktu hitungan hari atau beberapa
minggu. Kemudian untuk publikasi mengenai informasi pasien rawat inap tidak
bisa langsung di publish, harus melalui beberapa prosedur memakan waktu
yang cukup lama, hitungan jam atau hari. Apalagi itu semua membutuhkan
tenaga manusia yang lebih dan otomatis biaya yang dikeluarkan akan lebih
banyak dalam mempersiapkan sampai informasi tersebut siap disajikan dan
disebarkan.
3.3.6. Analisis Pelayanan (Services Analysis)
Pada dasarnya pelayanan terhadap konsumen sudah cukup baik, tetapi
orang yang membutuhkan informasi harus meluangkan waktunya untuk datang
ke rumah sakit hanya sekedar mendapatkan informasi yang diinginkan,
kebanyakan para pengunjung mencari informasi sendiri dengan cara membaca
papan pengumuman satu persatu atau bertanya pada orang disekitar rumah
sakit, karena tidak adanya pelayanan bagian informasi di rumah sakit.
3.4. Analisis Kebutuhan Sistem
Dengan analisis kebutuhan sistem, diharapkan suatu sistem dapat
diuraikan secara utuh menjadi komponen-komponen dasar dengan tujuan
identifikasi, mengevaluasi permasalahan dan kebutuhan yang diharapkan, dan
analisis ini juga dilakukan untuk menjamin bahwa sistem yang dibangun sesuai
kebutuhan dari objek penelitian atau memutuskan bahwa pengembangan sistem
yang baru sangat perlu untuk dilakukan.
3.5. Perancangan Sistem
Perancangan sistem atau desain sistem dilakukan setelah analisis
selesai dilakukan. Tujuan dari perancangan sistem adalah memberikan
9
gambaran kepada programmer tentang sistem yang akan dikerjakan. Langkah
perancangan sistem dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang
utuh dan berfungsi termasuk menyangkut konfigurasi dari komponen –
komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
3.5.1. Flowcart
Adapun flowchart sistem yang diusulkan dalam pengembangan sistem
ini adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Flowchart
10
3.5.2. DFD (Data Flow Diagram)
DFD atau Diagram Alir Data dipergunakan untuk mendokumentasikan
proses alir data sistem. Pada aplikasi sistem informasi pencarian data pasien
dokter dan kamar pada RSUD Caruban Madiun berbasis web digambarkan DFD
sebagai berikut :
Gambar 3.2 Context Diagram
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1. Implementasi
Tahap implementasi system adalah tahap meletakkan system supaya
siap dioperasikan (Jogiyanto, 1990).
Tahap implementasi system (system implementasi) merupakan tahap
meletakkan system agar siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk
merancang,mempersiapkan, menguji dan menerapkan suatu system yang
dilakukan selama periode waktu tertentu untuk melakukan verifikasi bahwa
system yang baru dapat berjalan dengan baik. Seluruh kode program yang
digunakan dalam pembuatan system informasi pencarian data pasien, dokter dan
kamar yaitu menggunakan PHP.
11
4.2. Halaman Utama
Halaman utama inilah yang akan tampil pertama kali jika seorang
pengunjung membuka website RSUD Caruban Madiun, di dalam halaman ini
menunjukkan menu-menu yang ada di website ini. Untuk mengakses menu
halaman lainnya pengunjung tinggal pilih menu-menu yang sudah ada dan klik,
maka pengunjung akan ditampilkan ke halaman yang sesuai keinginan. Serta
pengunjung bisa melakukan polling. Menu – menu yang tersedia adalah Profil,
Fasilitas, Jadwal Dokter, Pasien (Cari Pasien), Kamar (Info Kamar), Info Sehat,
Berita Event, Kritik Saran dan Kontak.
Gambar 4.1 Tampilan Halaman Utama User
4.3. Pengujian Sistem
Pengujian system dilakukan atau testing dilakukan untuk menemukan
kesalahan dan apapun segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan
pada program atau aplikasi. Tujuan dari pengujian system adalah untuk
memastikan bahwa elemen – elemen dari system bekerja sesuai dengan yang
diharapkan. Pengujian system merupakan pengetesa program secara
keseluruhan. Berikut ini adalah pengetesan system yang dilakukan.
12
4.3.1. White Box
White Box Testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam
modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis adanya
kesalahan. White box testing digunakan untuk menguji kerja aplikasi secara rinci.
Salah satu contoh pengujian system dengan white box testing.
Berikut ini merupakan salah satu contoh scenario pengujian white box
yang dilakukan :
1. Merubah salah satu baris script pada bagian kamar.
2. Maka aka nada peringatan bahwa ada kesalahan di samping kiri.
3. Simpan Script yang telah diubah kemudian reload halaman kamar. Maka
akan muncul error pada halaman tersebut.
Perubahan script program dengan mangubah atau dalam hal ini menghapus
tanda titik koma ( ; ) pada script baris ke – 41.
Gambar 4.2 Listing Program
Hasil pengujian tersebut menyebabkan proses select data dari database
menjadi error dan data pada tabel jadwal tidak bisa di tampilakan, yang
ditampilkan hanya pesan error karena penulisan sintak tidak sesuai.
Gambar 4.3 Pesan Error
4.3.2. Black Box
Black box testing adalah pengujian spesifikasi yaitu menguji suatu fungsi
atau modul apakah dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
Adapun cara pengujian Black Box Testing dengan cara menjalankan unit system
secara keseluruhan, kemudian barulah diamati apakah hasil data yang masuk
sudah sesuai dengan data yang diharapkan dari tahap perancangan atau belum.
Dalam melakukan uji coba tersebut, modul yang diuji adalah halaman input data
dokter. Pengujian pada halaman dokter ini berhasil dengan baik yaitu
menampilkan output data yang diinginkan oleh admin.
Pengetesan system meliputi :
a. Pengetesan terhadap tambah data
13
Pada dasarnya pengujian ini berlaku untuk semua penginputan yang
terjadi. Misalnya pengetesan terhadap data pasien. Setelah modul
tambah data pasien dibuka, cobalah memasukkan data pasien baru.
Model ini dapat dikatakan benar apabila tidak terjadi error.
b. Pengetesan terhadap simpan data
Setelah melakukan penambahan atau pengeditan data, kemudian klik
button simpan untuk memproses penyimpanan data. Apabila tidak terjadi
error maka modul ini dinyatakan sukses.
c. Pengetesan terhadap ubah data
Setelah melakukan penambahan atau simpan data, kemudian klik button
ubah untuk memproses ubah data. Ubah data dilakukan dengan
menentukan terlebih dahulu item data yang dipilih. Apabila tidak terjadi
error maka modul ini dinyatakan sukses.
d. Pengetesan terhadap hapus data
Penghapusan data dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu item
data mana yang dipilih untuk dihapus pada tabel kemudian klik hapus,
maka item yang dipilih akan dihapus. Jika item yang dipilih terhapus,
tidak terjadi error dan setelah dilakukan pengecekan di databasenya juga
terhapus, maka modul ini dinyatakan sukses.
e. Pengetesan terhadap batal data
Pembatalan data apabila data yang akan ditambah, ubah dan hapus
tidak jadi dilakukan. Klik button batal untuk memproses pembatalan data.
Apabila terjasi error maka modul ini dinyatakan sukses.
5. Penutup
5.1. Kesimpulan
Dari penjelasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya, serta analisis yang
telah dilakukan dengan melakukan studi kelayakan terlebih dahulu, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Proses pencarian data pasien, dokter dan kamar yang selama ini masih
menggunakan cara manual dan belum adanya program khusus yang
mengakibatkan pelayanan informasi mengenai data pasien, dokter dan kamar
masih kurang memuaskan. Misalnya saja untuk pencarian pasien rawat inap
pengunjung harus mencari satu-persatu setiap blok kamar untuk mencari
sanak saudara atau kerabat yang di rawat inap, belum lagi kalau ternyata
pasien yang dirawat sudah dibawa pulang, ini kurang efisien. Diharapkan
dengan adanya website yang terhubung ke database untuk penyimpanan data,
14
mempermudah pengunjung dan petugas dalam pencarian data pasien, dokter
dan kamar, serta pengunjung dapat mengetahui jadwal dokter praktek di
RSUD Caruban. Pengunjung bisa mengakses website rsudcaruban.com
dimana pun tanpa harus datang ke rumah sakit.
2. Dengan menggunakan Website ini dan memanfaatkan media internet di RSUD
Caruban Madiun, promosi rumah sakit maupun penyampaian informasi
mengenai rumah sakit diharapkan akan lebih efektif dan efisien. Dengan
keuntungan bagi pihak rumah sakit diharapkan adalah sebagai berikut :
a. Informasi rumah sakit akan lebih mudah dan cepat diakses dimana
saja dan kapan saja tanpa ada batasan waktu dan tempat setelah
diterapkannya system baru yang memanfaatkan internet.
b. Dengan menggunakan website dalam system penyajian informasi
akan menciptakan citra positif, dalam artian bahwa RSUD Caruban
Madiun mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi
dan informasi saat ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Arif, M.Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Jogiyanto. 2001. Analisis dan desain system informasi:pendekatan terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta:Penerbit Andi
Peranginangin Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengfan PHP dan Mysql. Yogyakarta:Penerbit Andi.
Sunyoto Andi. 2007. AJAX Membangun Web dengan Teknologi Asynchronouse JavaScript dan XML. Yogyakarta:Penerbit Andi
Utami, E dan Sukrisno. 2005. Konsep Dasar Pengolahan dan Pemrograman Database dengan SQL Server, Ms. Access, dan Ms.Visual Basic. Yogyakarta:Penerbit Andi