ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti...

16
Analisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 No. 2, Juni 2014 ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY Tbk BERDASARKAN METODE ANALISA PERBANDINGAN INTERNAL DAN INDUSTRI (SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN) Teti Chandrayanti Dosen PNS dpk Fakultas Ekonomi Universitas Ekasakti Padang ([email protected]) Abstract There are 16 companies in the food and beverage sector in the Indonesian Stock Exchange at 2013. The consideration this research in this sector are because stability of this sector, Indonesian economic does not influence food ang beverage sector. Besides that its product, such as instant drinks and instant products are choiced by people especially who live in the city. PT Ultrajaya Milk Industry dan Trading Company Tbk (ULTJ) is one of the food and beveraged company which is listed in the Indonesian Stock Exchange. The Choice of this company as a subject of the research because it is the only company in its industry which has increase its price stock approximately near 238% (2013) compare by the previous year ( 2012). While in the stock exchange market, price of the ULTJ stock show apreciate by public to the performance of the company especially in the financial condition. Methodology of this research By using qualitatif analysis. The first problem is to know the position of PT ULTJ among its competitor in its industry based on profitability ratio such as ROE, ROI. NPM and EPS. The second problem is answered by using comparison internal analysis use financial ratio and and Operating ratios in some periods. Data for this reseach are taken from 2010-2013. But for industrial comparison and the price of stock are taken only data in the 2012 and 2013. The last problem is to find the answer why of the ULTJ stock price increase sharply from many perspective such as, financial condition, corporate action and related informations. The conclusion of this research are condition of PT ULTJ is good among its competitor based on ROE, ROI, and NPM ratio. Unfortunatelly based on EPS ratio is not good. The condition of PT ULTJ for period 2010 up to 2013 showed good for financial ratio, but for operating ratio must be improved in the future. The reason why the price of ULTJ stock is higly increased is becasue of joint venture PT ULTJ with the big corporation at Japan which produce healthy food. I.Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Harga saham di pasar modal merupakan cerminan apresiasi masyarakat terhadap kinerja perusahaan yang bersangkutan. Harga saham ini merupakan ukuran yang obyektif mengenai nilai investasi pada sebuah perusahaan. Oleh karena itu investor akan membeli atau menjual saham berdasarkan keyakinan yang dimilikinya. Banyak teori yang kemudian mempelajari faktor-faktor apa yang mempengaruhi harga saham. Salah satunya variasi harga saham akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang bersangkutan di samping dipengaruhi oleh hukum permintaan

Transcript of ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti...

Page 1: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Analisis Kinerja … (Teti Chandrayanti)

266

Jurnal KBP

Vol 2 – No. 2, Juni 2014

ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND

TRADING COMPANY Tbk BERDASARKAN METODE ANALISA

PERBANDINGAN INTERNAL DAN INDUSTRI

(SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN)

Teti Chandrayanti

Dosen PNS dpk Fakultas Ekonomi Universitas Ekasakti Padang

([email protected])

Abstract

There are 16 companies in the food and beverage sector in the Indonesian

Stock Exchange at 2013. The consideration this research in this sector are because

stability of this sector, Indonesian economic does not influence food ang beverage

sector. Besides that its product, such as instant drinks and instant products are

choiced by people especially who live in the city. PT Ultrajaya Milk Industry dan

Trading Company Tbk (ULTJ) is one of the food and beveraged company which is

listed in the Indonesian Stock Exchange. The Choice of this company as a subject of

the research because it is the only company in its industry which has increase its price

stock approximately near 238% (2013) compare by the previous year ( 2012). While

in the stock exchange market, price of the ULTJ stock show apreciate by public to the

performance of the company especially in the financial condition.

Methodology of this research By using qualitatif analysis. The first problem is

to know the position of PT ULTJ among its competitor in its industry based on

profitability ratio such as ROE, ROI. NPM and EPS. The second problem is answered

by using comparison internal analysis use financial ratio and and Operating ratios in

some periods. Data for this reseach are taken from 2010-2013. But for industrial

comparison and the price of stock are taken only data in the 2012 and 2013. The last

problem is to find the answer why of the ULTJ stock price increase sharply from many

perspective such as, financial condition, corporate action and related informations.

The conclusion of this research are condition of PT ULTJ is good among its

competitor based on ROE, ROI, and NPM ratio. Unfortunatelly based on EPS ratio

is not good. The condition of PT ULTJ for period 2010 up to 2013 showed good for

financial ratio, but for operating ratio must be improved in the future. The reason

why the price of ULTJ stock is higly increased is becasue of joint venture PT ULTJ

with the big corporation at Japan which produce healthy food.

I.Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Harga saham di pasar modal

merupakan cerminan apresiasi

masyarakat terhadap kinerja

perusahaan yang bersangkutan. Harga

saham ini merupakan ukuran yang

obyektif mengenai nilai investasi pada

sebuah perusahaan. Oleh karena itu

investor akan membeli atau menjual

saham berdasarkan keyakinan yang

dimilikinya. Banyak teori yang

kemudian mempelajari faktor-faktor

apa yang mempengaruhi harga saham.

Salah satunya variasi harga saham akan

dipengaruhi oleh kinerja perusahaan

yang bersangkutan di samping

dipengaruhi oleh hukum permintaan

Page 2: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 266-279

267

dan penawaran. Sehingga dapat

dikatakan kinerja perusahaan akan

menentukan tinggi rendahnya harga

saham di pasar modal.

Mengevaluasi kondisi

perusahaan secara garis besar dapat

dilakukan baik secara internal dan

eksternal. Faktor eksternal yang

mempengaruhi diantaranya kondisi

ekonomi, politik dan keamanan serta

kondisi industrinya. Sedangkan faktor

internal dapat dianalisa dari kondisi

keuangannya yang tercermin dalam

laporan keuangan yang

dipublikasikannya. Baik evaluasi

secara internal dan eksternal biasanya

dilakukan untuk lebih mendukung hasil

analisa yang diperoleh.

Di Bursa Efek Indonesia ada 9 sektor,

dan sektor makanan dan minuman

merupakan salah

satu sektor yang termasuk di

dalamnya. Sektor makanan dan

minuman merupakan salah satu sektor

yang menarik untuk diamati, karena

sektor ini memiliki beberapa

karakteristik seperti :

1. Merupakan sektor yang relatif

stabil

2. Tidak terpengaruh oleh musim

/perubahan kondisi ekonomi

seperti inflasi

3. Hasil produksi cenderung

digemari oleh masyarakat

4. Dalam kondisi krisis atau tidak

,sebagian besar produk

makanan dan minuman tetap

dibutuhkan

5. Merupakan industri hilir yang

produknya berupa consumer

goods.

6. Masyarakat pada umumnya

mengenali produk mana yang

laku dan tidak laku

Dengan kata lain risiko yang

dimilliki perusahaan makanan dan

minuman lebih kecil dibanding risiko

pada industri sektor lain seperti sektor

keuangan yang rentan terhadap kondisi

ekonomi dan kebijakan pemerintah.

Tetapi hambatannya adalah karena itu

merupakan produk konsumsi jadi

pertumbuhannya tidak secepat sektor

keuangan, karena ada keterbatasan

konsumen dalam mengkonsumsi

produk tersebut.

Harga saham suatu perusahaan

menunjukkan nilai penyertaan dalam

perusahaan. Tinggi rendahnya harga

saham suatu perusahaan dipengaruhi

oleh begitu banyak faktor seperti

kinerja perusahaan, resiko, dividen ,

tingkat suku bunga, penawaran,

permintaan , laju inflasi, kebijakan

pemerintah dan kondisi perekonomian.

Karena perubahan faktor-faktor diatas

harga saham akan mengalami

perubahan naik dan turun. Harga

saham mencerminkan nilai perusahaan

dimata masyarakat. Apabila harga

saham suatu perusahaan tinggi, maka

nilai perusahaan dimata masyarakat

juga baik dan sebaliknya jika harga

saham perusahaan rendah, nilai

perusahaan dimata masyarakat menjadi

kurang baik, maka harga saham

merupakan hal yang penting bagi

perusahaan.

Terdapat 16 perusahaan yang

berada di sektor makanan dan minuman

yang tercatat di Bursa efek Indonesia.

Perusahaan-perusahaan tersebut selalu

berinovasi untuk menghasilkan produk-

produk baru. Karena berada dalam

industri yang sama, hal ini berakibat

pada fluktuasi penjualan perusahaan

masing-masing yang akhirnya akan

berimbas pada keuntungan perusahaan

dan akhirnya berpengaruh pada harga

saham perusahaan. Karena harga

saham selalu berubah bukan hanya

dalam hitungan menit tapi juga detik ,

maka data harga saham yang

ditampilkan adalah harga penutup

Page 3: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Analisis Kinerja … (Teti Chandrayanti)

268

(closing price) di akhir tahun yang

bersangkutan. Adapun datanya srbagai

berikut:

Tabel 1. Harga Saham Penutup (Closing Price) Perusahaan Perusahaan di Sektor

makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 dan tahun

2013. No KODE Perusahaan Harga

saham

(Rp/lemb

ar) 2012

Harga

saham (Rp

/lembar)

2013)

Kenaikan

/penurunan

(dalam %)

1 ADES PT.Akasha Wira Internasional 1.900 2.000 5,26

2 AISA PT.Tiga Pilar Sejahtera Food Lestari Tbk 1.080 1.430 32

3 ALTO PT.Tri Banyan Tirta Tbk 305 570 86,8

4 CEKA PT.Cahaya Kalbar Tbk 1.230 1.160 -5,69

5 DAVO PT.Davomas Abadi Tbk 50 50 0

6 DLTA PT.Delta Djakarta Tbk 255.000 380.000 49

7 ICBP PT.Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 8.100 10.200 25,92

8 INDF PT.Indofood Sukses Makmur Tbk 5.850 6.600 12,82

9 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 735.000 1.200.000 63,27

10 MYOR PT Mayora Indah Tbk 19.600 26.000 32,65

11 PSDN PT Prashida Aneka Niaga Tbk 205 150 -26,83

12 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk 6.900 5.100 -26,09

13 SKBM PT Sekar Bumi Tbk 390 480 23,08

14 SKLT PT Sekar laut Tbk 180 180 0

15 STTP PT.Siantar Top Tbk 1.140 1.550 35,96

16 ULTJ PT.Ultrajaya Milk Industry and Trading

Company TBk

1.330 4.500 238

Sumber : Emiten co.id (2014)

Terlihat bahwa pada tahun 2013

secara umum untuk industri makanan

dan minuman ini ada 11 perusahaan

yang mengalami kenaikan harga

sahamnya dibandingkan tahun

sebelumnya (2012). Sedangkan yang

tidak mengalami perubahan harga

saham ada 2 perusahaan yaitu PT

Davomas Abadi Tbk dan PT Sekar

Laut Tbk. Sedangkan yang mengalami

penurunan harga saham terdiri dari 3

perusahaan yaitu PT Cahaya Kalbar

Tbk, PT Prashida Aneka Niaga dan PT

Nippon Indosari Corporindo Tbk.

Dari 11 perusahaan yang

mengalami peningkatan harga saham,

hanya PT Ultrajaya Milk Industry and

Trading Company Tbk yang

mengalami lonjakan peningkatan harga

sebesar 238%. Oleh karena itu maka

penulis tertarik untuk membuat

penelitian dengan judul : “ Analisa

Kinerja Keuangan PT Ultrajaya Milk

Industry and Trading Company Tbk

Berdasarkan Metode Analisa

Perbandingan Internal dan

Industrinya (Sektor Industri Makanan

dan Minuman ) “ .

1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan hal tersebut, maka

perumusan masalah yang akan dibahas

pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kinerja keuangan

PT Ultrajaya Milk Industri and

Trading Company Tbk

dibandingkan dengan

industrinya pada tahun 2012?

2. Bagaimana kinerja keuangan

PT Ultrajaya Milk Industry and

Trading Company Tbk secara

internal dari periode tahun 2010

sampai dengan periode 2013?

Page 4: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 266-279

267

3. Apa yang menyebabkan

terjadinya lonjakan harga saham

PT Ultrajaya Milk Industri and

Trading Company Tbk

berdasarkan harga penutup

tahun 2012-dan tahun 2013?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kinerja

keuangan PT Ultrajaya Milk

Industri and Trading Company

TBk dengan industrinya pada

tahun 2012

2. Untuk mengetahui kinerja

keuangan PT Ultrajaya Milk

Industri and Trading Company

Tbk dar periode 2010 sampai

dengan 2013

3. Untuk mengetahui faktor apa

saja yang menyebabkan

terjadinya lonjakan harga saham

PT Ultrajaya Milk Industri and

Trading Company Tbk

II. Landasan Teori

Dewasa ini sudah banyak

perusahaan-perusahaan yang sudah „go

public”. Ini berarti mereka harus

mempublikasikan laporan keuangan

perusahaannya kepada masyarakat.

Karena bagaimana mungkin

masyarakat mau membeli saham, kalau

tidak ada data yang menyatakan

kondisi keuangan perusahaan. Salah

satu cara melihat sehat tidaknya kondisi

perusahaan adalah dengan menganalisa

laporan keuangan yang

dipublikasikannya. Oleh karena itu

laporan keuangan yang dibuat harus

dapat diterima oleh masyarakat sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Ada beberapa cara

mengevaluasi metode laporan

keuangan yang dibuat oleh perusahaan.

Masing-masing metode memiliki

kelemahan dan kelebihannnya masing-

masing. Harmono (2009:104) analisis

laporan keuangan merupakan alat

analisis bagi manajemen keuangan

perusahaan yang menyeluruh, dapat

dipergunakan untuk

mendeteksi/mendiagnosa tingkat

kesehatan perusahaan, melalui analisis

kondisi arus kas atau kinerja organisasi

perusahaan baik yang bersifat parsial

maupun kinerja organisasi secara

keseluruhan. Salah satu metode yang

sering dipakai adalah metode

comparison atau perbandingan.

Adapun kelebihan metode ini ialah

mudah melakukannya, karena dihitung

berdasarkan data historis di masa yang

lalu, adapun kelemahannnya lebih

berpedoman pada data dimasa yang

lalu, padahal di masa yang akan datang

banyak faktor yang berpengaruh yang

belum dapat kita prediksi pada saat ini.

Laporan keuangan yang

dipublikasikan kepada masyarakat

dapat memberikan gambaran yang

mendetail mengenai kondisi

perusahaan. Laporan neraca dan

laporan laba rugi adalah dua laporan

keuangan yang menjadi prioritas untuk

dipublikasikan, walaupun laporan

keuangan lain seperti capital statemen

(perubahan modal), kebijakan dividend

pay out dan lain sebagainya

mempengaruhi preferensi masyarakat

juga. Laporan keuangan yang

dihasilkan memiliki keterkaitan satu

sama lain. Contohnya data mengenai

penjualan bersih perusahaan apakah

selalu diikuti dengan peningkatan profit

bersih dan kenailkan jumlah asset yang

dimiliki perusahaan?. Jawabannya

akan sangat tergantung manajemen

keuangan perusahaan. Peningkatan laba

perusahaan belum tentu meningkatkan

dividen yang diterima pemilik saham,

karena kalau prioritas perusahaan

adalah pengembangan perusahaan

untuk jangka panjang dengan

menggunakan laba yang ditahan atau

Page 5: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Analisis Kinerja … (Teti Chandrayanti)

268

Retain Earning, maka dividen tentu

akan dipengaruhinya.

Analisis rasio keuangan dapat

dikelompokkan ke dalam lima aspek

rasio perusahaan , yaitu : (1) rasio

likuiditas; (2) rasio aktivitas; (3) rasio

profitabilitas dan (4) rasio solvabilitas

(leverage) dan (5) rasio nilai

perusahaan (Harmono, 2008:106).

Dalam penelitian ini penulis akan

memfokuskan pada rasio profitabilitas.

Menurur Darsono (2009:58) rasio

profitabilitas merupakan rasio yang

menunjukkan kemampuan manajemen

untuk memperoleh laba. Analisis

profitabilitas terdiri dari (1) common

size income statemen (2) Gross Profit

margin (3) Operating Profit Margin (4)

Net Profit margin (5) Return On asset;

(6) Return On Equity(7) Earning Per

Share dan (8) Price Earning ratio.

Penekanan terhadap rasio profitabilitas

juga bedasarkan pertimbangan untuk

kelangsungan hidup perusahaan harus

berada dalam keadaan menguntungkan

(profitable). Tanpa adanya keuntungan

akan sangat sulit bagi perusahaan untuk

menarik modal dari luar. Berdasarkan

ketersedian data yang diperoleh maka

rasio profitabilitas yang akan

dibandingkan meliputi ROI,ROE,NPM

dan EPS.

III. Metode Penelitian

2.1. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer yaitu data yang

diperoleh langsung dari perusahaan

yang diperoleh dari laporan

keuangan tahun 2012 dan 2013

2. Data sekunder yaitu data yang

diperoleh dari pihak lain atau

sumber lain yang berkaitan dengan

penelitian ini yang sudah diolah dan

didapatkan melalui dokumen-

dokumen yang telah tersedia seperti

dari data industri makanan dan

minuman yang diperoleh dari Bursa

Efek Indonesia, dan juga informasi-

informasi lain yang relevan yang

diambil dari media yang terkait.

2.2. Metode Analisa Metode analisa yang dipakai dalam

penelitian ini adalah metode Kualitatif.

Metode kualitatif adalah metode

dengan cara menjelaskan, menjabarkan,

memaparkan, menggambarkan serta

mendeskripsikan temuan yang

diperoleh di tempat penelitian

kemudian dibandingkan dengan

teorinya.

Untuk memjawab masalah

pertama dipakai metode analisa

perbandingan rasio keuangan yaitu

rasio profitabilitas yang meliputi

(Return On Investmen (ROI) ,Return

On Equity (ROE), Net Ptofit Margin

(NPM), Earning Per Share (EPS)) dari

semua perusahaan (15 ) yang tercantum

di industri makanan minuman

dibandingkan dengan ROI,ROE,NPM

dan EPS PT Ultrajaya Milk Industri

and Trading Company Tbk pada tahun

yang sama yaitu tahun 2012. Patokan

tahun 2012 diambil karena lonjakan

terjadi pada saat antara closing price

tahun 2012 dan closing price tahun

2013.

Sedangkan untuk menjawab

masalah nomor dua akan dipakai

perbandingan internal rasio rasio

keuangan perusahaan ( PT Ultrajaya

Milk industri and Trading Company

Tbk) pada tahun 2010, 2011, 2012, dan

2013.

Permasalahan 3 akan dijawab

melalui beberapa pendekatan yang

relevan seperti corporate action,

kebijakan dividen dan informasi yang

diterima pasar berkaitan dengan

aktifitasnya. Tiga pendekatan diatas

dilakukan berkaitan dengan

ketersediaan data yang relevan.

Page 6: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 266-279

269

III.Hasil Penelitian

3.1.Perbandingan Rasio-rasio

Keuangan Profitabilitas Sektor

Makanan dan Minuman tahun 2012 Adapun rasio-rasio keuangan

PT Ultrajaya Milk Industri and

Trading Company Tbk pada tahun

2012 dibandingkan dengan perusahaan

–perusahaan lain dalam industri yang

sama adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Data rasio ROI, ROE,

NPM dan EPS pada tahun 2012 pada

perusahaan –perusahan yang tercantum

di Bursa Efek Indonesia di seltor

Industri makanan dan minuman KODE ROI ROE NPM EPS

ADES 0,222 0,399 0,175 141

AISA 0,119 0,125 0,092 87

ALTO 0,095 0,086 0,131 10

CEKA 0,089 0,126 0,052 196

DAVO 0,086 -1,268 -2,226 -217

DLTA 0,378 0,357 0,296 13328

ICBP 0,160 0,190 0,106 391

INDF 0,116 0,140 0,095 544

MLBI 0,647 0,481 0,360 14489

MYOR 0,139 0,243 0,071 971

PSDN 0,098 0,063 0,020 18

ROTI 0,165 0,224 0,125 147

SKBM 0,038 0,099 0,014 15

SKLT 0,052 0,061 0,020 12

STTP 0,100 0,129 0,058 57

ULTJ 0,177 0,221 0,126 122

Dari tabel diatas terlihat bahwa

kondisi keuangan PT Ultrajaya Milk

and Trading company Tbk dilihat dari

ke-empat ratio tersebut adalah baik,

karena tidak ada yang bernilai negarif

seperti DAVO. Jadi dibandingkan

dengan perusahaan -perusahaan dalam

industri yang sama kondisi PT ULTJ

cukup baik dengan nilai ROI =17%,

ROE =22,1%. NPM 12,6% dan

EPSnya adalah Rp 122 per lembar

saham.

ROI merupakan penilaian

profitabilitas atas total investasi dengan

cara membandingkan laba setelah pajak

dengan rata-rata total aktiva. Menurut

Syamsuddin Lukman (2004:63) ROI

biasa juga disebut dengan “Return On

Total Assets” merupakan pengukuran

kemampuan perusahaan secara

keseluruhan di dalam menghasilkan

keuntungan dengan jumlah

keseluruhan aktiva yang tersedia di

perusahaan. Semakin tinggi ratio ini

semakin baik keadaan suatu

perusahaan. Berdasarkan tabel 2.

Peringkat ROI PT ULTJ di industrinya

pada akhir tahun 2012 menduduki

posisi ke empat, sedangkan yang

tertinggi MLBI sebesar 64,8%, DLTA

37,8% dan ADES sebesar 22,2%.

ROE merupakan kemampuan

suatu perusahaan dengan modal sendiri

yang bekerja didalamnya untuk

menghasilkan keuntungan. Menurut

Syamsuddin Lukman (2004:64) ROE

merupakan suatu pengukuran dari

penghasilan (income) yang tersedia

bagi pemilik perusahaan (baik

pemegang saham biasa maupun

pemegang saham preferen ) atas modal

yang mereka investasikan di dalam

perusahaan. Secara umum semakin

tinggi return atau penghasilan yang

diperoleh semakin baik kedudukan

pemilik perusahaan. ROE PT ULTJ

menduduki peringkat 6 besar. Dengan

posisi pertama MLBI sebesar 48,1%

diikuti berturut-turut ADES sebesar

39,9%, DLTA sebesar 35,7%, ROTI

sebesar 22,4%, serta MYOR 24,3%.

NPM merupakan rasio yang

digunakan untuk menggambarkan

tingkat keuntungan (laba) yang

diperoleh dibandingkan dengan

pendapatan yang diterima dari kegiatan

operasionalnya. Semakin tinggi Nilai

Profit margin semakin baik operasi

perusahaan. Suatu Net Profit Margin

yang dikatakan „baik” akan sangat

tergantung dari jenis industri di dalam

mana perusahaan berada (Syamsuddin

Lukman, 2004 : 62). Dapat dilihat

bahwa PT ULTJ berada pada posisi 5

Page 7: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Analisis Kinerja … (Teti Chandrayanti)

270

besar dilihat dari NPMnya. Posisi

pertama adalah MLBI sebesar 36,0%,

kedua DLTA 24,6%, ketiga ADES

sebesar 17,5 dan keempat adalah

ALTO sebesar 13,1 %.

EPS atau pendapatan per lembar

saham merupakan tolak ukur

profitabilitas modal yang telah ditanam

para pemegang. EPS merupakan

jumlah laba untuk pemegang saham

biasa (Toto Prihadi, 2008:128) .

Berdasarkat peringkat EPS posisi PT

ULTJ merosot berada di posisi 9 dari

16 perusahaan lainnya yang terdaftar.

Berarti posisi ke 6 dari bawah. Ini

harus dianalisa lebih lanjut, karena bagi

beberapa sumber menyatakann EPS

mempengaruhi nilai saham

perusahaan.. EPS merupakan salah satu

indikator keberhasilan perusahaan,

walaupun belum tentu nilai EPS

semuanyanya didistribusikan kepada

pemegang saham biasa, karena jumlah

yang akan didistribusikan tergantung

pada kebijaksanaan perusahaan dalam

hal pembayaran dividen (dividen pay

out policy). Menurut Syamsuddin

Lukman (2004: 66) Pada umumnya

manajemen perusahaan pemegang

saham biasa dan calon pemegang

saham sangat tertarik akan EPS karena

hal ini menggambarkan jumlah rupiah

yang diperoleh untuk setiap lembar

saham biasa. Para calon pemegang

saham tertarik dengan EPS yang

besar. Hal senada ditambahkan oleh

Toto Prihadi (2008: 123) bahwa dalam

konteks pasar modal , harga saham

dikaitkan dengan pos keuangan seperti

nilai buku saham, arus kas dan laba per

lembar saham (EPS). Oleh karena itu

PT ULTJ harus mempertimbangkan

penilaian EPS oleh investor dengan

memperbaiki peringkatnya di industri

makanan dan minuman dengan

meningkatkan nilai EPS.

Secara garis besar kondisi PT

ULTJ baik dibandingkan dengam

perusahaan-perusahaan sejenis dalam

sektor yang sama, khususnya pada rasio

profitabilitas yang teridiri dari ROI,

ROE dan NPM. Sayangnya dalam

rasio EPS masih kurang baik. Dengan

kata lain kalau melihat indikator rasio

profitabilitas yang menggambarkan

persentase keuntungan sudah bagus,

tapi ketika indikator yang menjadi

salah satu titik fokus investor di pasar

modal yaitu EPS kurang diperhatikan.

Apalagi ternyata ada penurunan EPS

tahun 2012 (122) menjadi 113 di tahun

2013. Bagi perusahaan yang namanya

„listed” di bursa efek semua komponen

penilaian oleh investor harus

diperhatikan.

Menurut Harmono (2009:110),

Hubungan kausalitas antara dimensi

profitabilitas dan nilai perusahaan

menunjukkan apabila jika kinerja

manajemen perusahaan (yang diukur

dengan dimensi-dimensi profitabilitas)

dalam keadaan baik maka akan

memberi dampak positif terhadap

keputusan investor di pasar modal

untuk menanamkan modalnya dalam

bentuk penyertaan modal. Tetapi perlu

juga diingat bahwa rasio profitabilitas

saja dianggap tidak memadai, karena

harga saham yang terbentuk bukan

karena semata-mata keuntungan

perusahaan saja (Toto Prihadi,

2008:1240). Jadi dengan kata lain

banyak faktor yang mempengaruhi

harga suatu saham selain rasio

profitabilitas. Terapi rasio

profitabilitas ini biasanya menjadi

pertimbangan investor dalam

membeli/menahan atau menjual saham.

3.2. Analisa Perbandingan Kinerja

Keuangan PT ULTJ Secara Internal Analisis perbandingan adalah

tehnik analisis laporan keuangan yang

dilakukan dengan cara menyajikan

laporan keuangan secara hortsontal dan

membandingkan antara satu dengan

Page 8: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 266-279

271

yang lain, dengan menunjukkan

informasi keuangan atau data lainnya

baik dalam rupiah ataupun unit.

Tujuan dari analisis perbandingan ini

adalah untuk mengetahui berupa

kenaikan atau penurunan pos-pos

laporan keuangan atau data lainnya

dalam dua atau lebih periode yang

dibandingkan (Harahap Sofyan Syafri

(2009;227).

Tabel 3. Ikhtisar Keuangan PT ULTJ tahun 2010,2011,2012, 2013 Uraian 2013 2012 2011 2010

Total asset lancar 1.565.511 1.196.427 903.369 955.442

Asset Keuangan tidak lancar 43.521 35.205 181 712

Penyertaan saham 119.736 105.845 77.353 60.952

Hewan Ternak Produksi 30.103 26.062 55.789 17.680

Asset tetap (net) 965.975 979.512 1.069.736 941.932

Total aset 2.811.621 2.420.794 2.180.517 2.006.958

Liabilitas jangka pendek 635.795 592.823 611.785 595.468

Liabilitas jangka panjang 162.681 151.452 216.761 186.909

Total liabilitas 796.476 744.275 828.546 783.437

Total ekuitas 2.015.145 1.676.519 1.351.971 1.223.521

Modal Kerja Bersih 929.716 603.604 291.584 -

INFORMASI USAHA

Penjualan bersih 3.460.231 2.809.851 2.102.384 1.880.411

Beban Pokok Penjualan (2.446.448) (1.908.109) (1.476.677) (1.288.167)

Laba(Rugi) Kotor 1.013.783 901.742 625.707 592.244

Laba(Rugi) Usaha 423.195 429.342 136.645 183.673

Laba(Rugi) Komprehensif tahun

berjalan

325.127 353.432 128.450 107.340

Laba(rugi) yang dapat didistribusikan

kepada :

Pemilik Entitas Induk 325.246 352.965 128.359 107.124

Kepentingan Non pengendali (119) 467 91 216

Total saham (lembar) 2.888 2.888 2.888 2.888

(laba)Rugi Bersih [per saham 113 122 44 37

Keterangan : angka-angka diatas disajikan dalam jutaaan rupiah kecuali Total saham dalam jutaan

lembar, dan Laba per saham dalam satuan rupiah

Sumber : Laporan Keuangan PT Ultrajaya Milk Industri and Trading Company Tbk (Tahun 2012 dan

2013)

Ikhtisar laporan keuangan dalam tabel

diatas berasal dari dua laporan

keuangan yaitu Neraca (balanced

sheets) dan laporan laba rugi (income

statement). Data yang berasal dari

laporan keuangan neraca menunjukkan

bahwa Selama 4 periode analisa baik

total asset dan total ekuitas mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Hal ini

berbeda pada total liabilities yang pada

tahun 2011 mengalami penurunan ke

tahun 2012 dan selanjutnya meningkat

lagi pada tahun 2013. Penurunan total

kewajiban (liabilities) diakibatkan

karena berkurangnya kewajiban jangka

pendek dan jangka panjang pada tahun

yang bersangkuta. Dilihat dari struktur

modalnya menunjukan kondite yang

baik karena modal sendiri lebih

dominan dibandingkan modal dari

pinjaman. Sehingga bisa disimpulkan

selama periode analisa PT ULTJ

mengalami peningkatan kinerja

perusahaan. Ada satu hal yang harus

Page 9: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Analisis Kinerja … (Teti Chandrayanti)

272

dicermati pada periode analisa tahun

2011 ke tahun 2012 nilai penyertaan

saham meningkat tapi nilai ternak

produksi berkurang. Hal ini terjadi

karena adanya penjualan kredit sapi

perah ke peternak. Hewan ternak ini

belum diasuransikan. Manajemen

sedang melakukan pengkajian tentang

resiko kematian hewan ternak dengan

biaya asuransi seandainya hewan itu

diasuransikan. Khusus peride 2012 ke

2013 semua komponen yang ada dalan

laporan keuangan neraca meningkat

kecuali asset tetap (net) yang

mengalami penurunan. Penurunan itu

terjadi karena meningkatnya akumulasi

penyusutan sebesar 13,1%, sedangkan

nilai perolehan asset tetap itu sendiri

hanya naik 5% (Laporan Keuangan

tahun 2013).

Berdasarkan informasi usaha

yang merupakan data diambil dari

laporan laba rugi khususnya pada tahun

analisa 2012-2013 menunjukkan

peningkatan pada komponen penjualan

bersih, beban pokok penjualan dan

laba kotor. Sedangkan komponen lain

mengalami penurunan seperti laba

usaha, laba komprehensif tahun

berjalan, laba yang didistribusikan

kepada pemilik entitas induk dan laba

bersih per saham. Bahkan ada kerugian

yang didistribusikan untuk kepentingan

non pengendali sebesar 119. Padahal

sejak dari tahun 2010 tidak ada

kerugian untuk kepentingan non

pengendali. Sedangkan jumlah saham

yang beredar tidak mengalami

perubahan selama tahun analisa,

Perusahaan harus lebih memperhatikan

komponen penurunan tersebut, karena

ini dapat menimbulkan persepsi yang

kurang baik untuk kinerja PT ULTJ,

Apalagi berkautan dengan EPS

(Earning Per Share) seperti yang

diperoleh pada penjabaran

sebelumnya. Bahwa peringkat EPS PT

ULTJ di industrinya berada dalam level

menengah ke bawah.

Berkaitan dengan pelonjakan

harga saham PT ULTJ berpijak pada

laporan keuangan khususnya tahun

2012 dan 2013 tidak menyiratkan

adanya faktor-faktor apa yang

menyebabkan itu terjadi, karena baik

neraca maupun laporan laba rugi yang

diamati menunjukkan angka-angka

penaikan atau penurunan untuk

komponen-komponen tertentu.

Walaupun demikian dari nilai

penjualan bersih dari tahun 2012 ke

tahun 2013 terdapat peningkatan

sebesar 23,15 %. Sedangkan laba per

saham turun dari 122 rupiah perlembar

di tahun 2012 menjadi 113 di tahun

2013. Padahal berdasarkan literaur

yang diperoleh penurunan EPS

merupakan indikator kurang baik

sehingga bisa berakibat pada penurunan

harga saham. Tetapi ternyata tidak,

sehingga harus digali lagi apa yang

menyebabkan harga saham meningkat

tajam, karena dari sisi analisis rasio

keuangan profitabilitas ada

ketidaksesuaian.

Tabel 4. Rasio-tasio Keuangan PT ULTJ Periode 2010 -2013

2013 2012 2011 2010

RASIO-RASIO KEUANGAN

Asset lancar terhadap liabilities jangka pendek 247,01 201,82 147,66 200,07

Total liabilities terhadap total asset 28,33 30,75 38,00 39,04

Total Liabilities terhadap Total Ekuitas 39,52 44,39 61,28 64,03

Utang Berbunga Terhadap Total Ekuitas 2,62 6,16 18,93 31,00

RASIO-RASIO USAHA

Page 10: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 266-279

273

2013 2012 2011 2010

Laba Kotor terhadap penjualan bersih 29,30 32,09 29,76 31,50

Laba Usaha Terhadap penjualan Bersih 12,23 15,28 6,5 9,77

Laba Usaha Terhadap Total asset 15,05 17,74 6,27 9,15

Laba usaha Terthadap Total Ekuitas 21,00 25,61 10,11 15,01

Laba tahun berjalan terhadap penjualan bersih 9,40 12,58 6,11 5,71

Laba tahun Berjalan terhadap Total asset 11,56 14,60 5,89 5,35

Laba tahun Berjalan Terhadap Total Ekuitas 16,13 21,08 9,5 8,77

Rasio EBIT Terhadap Beban Bunga (net) 53,08 38,32 6,08 -

Rasio EBIIDA terhadap beban bungan (net) 69,79 48,97 10,26 -

Tingkat Perputaran Piutang (kali) 10,39 10,16 9,40 -

Rata-rata Umur Piutang (hari) 35 35 38 -

Keterangan : angka-angka di atas dalam persentase

Sumber : Laporan Keuangan PT ULTJ (2012 dan 2013)

Berdasarkan rasio-rasio

keuangan selama 4 tahun analisa

terlihat bahwa perbandingan asset

lancar terhadap liabilitas mengalami

peningkatan sejak tahun 2011 sampai

dengan 2013. Hal ini menunjukkan

kondisi yang bagus karena kekayaan

lancarnya bisa menutupi hutang

lancarnya. Hanya ditahun 2010 ke

tahun 201 terjadi penurunan.

Sedangkan untuk rasio yang

lain seperti total liabilities terhadap

total assets, total liabilities terhadap

total ekuitas dan utang berbungan

terhadap total ekuitas mengalami

penurunan dari tahun 2010 sampai

dengan tahun 2013. Hal ini

memberikan penilaian yang bagus

tentang kinerja perusahaan karena

berarti hutang/kewajiban perusahaan

kepada pihak luar menjadi berkurang/

Bahkan untuk utang berbunga terhadap

total ekuitas menurun tajam dari 6,16

tahun 2013 ke 2,62 tahun 2013

(57,47%). Ini berarti juga perusahaan

berusaha meningkatkan pemakaian

modal sendiri dibanding meminjam

pada pihak lain, sehingga resikonya

lebih kecil. Hal ini merupakan

indikator bagus bagi perusahaan

sebagai pilihan investor di pasar

modal.

Tapi sayangnya dalam rasio

usaha banyak yang mengalami

penurunan selama tahun periode

analisa. Nilai ini jelas menggambakan

bahwa keuntungan yang diperoleh

persentasenya belum cukup untuk

mengangkat rasio tersebut. Karena

seharusnya nilainya semakin meningkat

seiring dengan meningkatnya kinerja

perusahaan. Walaupun begitu rasio

EBIT terhadap beban bunga (net) dan

rasio EBITDA terhadap beban bunga

(net) mengalami peningkatan.

Sehingga dapat disimpulkan ,

berdasarkan perbandingan internal,

kondisi PT ULTJ dari tahun ke tahun

semakin baik hal ini seperti yang

ditunjukkan rasio-rasio keuangan.,

Hanya sayangnya tidak demikian

dengan rasio usaha. Ini berarti

keuntungan yang diperoleh belum

seoptimal mungkin.

3.3. Harga Saham PT Ultrajaya Milk

and Trading Company Tbk

3.3.1. Fluktuasi Saham PT Ultrajaya

Milk Industry and Trading

Company Tbk selama tahun

2011,2012, dan 2013 Salah satu alasan memilih PT

ULTJ dalam penelitian ini adalah

dikarenakan terjadi lonjakan harga

saham PT ULTJ dari tahun 2012 ke

tahun 2013 sebesar 236%. Sehingga

faktor-faktor menyebabnya

diperkirakan terjadi pada kisaran tahun

tersebut. Kelemahan dari analisa ini

adalah pelonjakan harga yang terjadi

Page 11: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Analisis Kinerja … (Teti Chandrayanti)

274

berdasarkan closing price (harga

penutup) di akhir tahun. Sedangkan

sebenarnya harga saham selama

periode analisa itu berubah-rubah

bukan hanya dalam hitungan menit ,

tapi juga detik. Dibawah ini disajikan

informasi tentang harga saham PT

ULTJ pada tahun 2011-2013. Oleh

karena itu analisa akan lebih baik lagi

kalau data harga yang di pakai lebih

rinci lagi seperti yang ditampilkan pada

tabel 5.

Tabel. 5. Informasi Harga Saham PT Ultrajaya Milk Industri and Trading Company

Tbk per triwulan pada tahun 2011,2012, dan 2013.

Tahun Triwulan Harga

Tertinggi

Harga

Terendah

Harga

Penutupan

Jumlah Saham

Dipoerdagangkan

Nilai Kapitalisasi

2013 I 2.472,- 1.349,- 2.176,- 102.775.000,- 177.106.545.000,-

II 4.675,- 2.300,- 4.400,- 170.146.500,- 622.197.425.000,-

III 5.200,- 3.000,- 4.100,- 45.562.000,- 168.117.787.500,-

IV 5.000,- 3.900,- 4.500,- 12.429.500,- 57.108.362.500,-

2012 I 1.290,- 1.010,- 1.170,- 66.407.500,- 79.169.505.000,-

II 1.470,- 1.000,- 1.050,- 75.665.000,- 96.643.600.000,-

III 1.210,- 1.050,- 1.140,- 27.925.500,- 31.754.590.000,-

IV 1.440,- 1.120,- 1.330,- 113.639.000,- 150.253.515.000,-

2011 I 1.080,- 950,- 1.030,- 39,802.500,- -

II 1.720,- 1.030,- 1.350,- 1.091.018.760,- -

III 1.590,- 930,- 1.020 67.039.625,- -

IV 1.180,- 850,- 1.080,- 53.251.595,- -

Sumber : PT Bursa Efek Indonesia

Dari tabel diatas terlihat bahwa

mulai terjadi peningkatan harga saham

pada triwulan I dan terus meningkat

pada triwulan slelanjutnya pada tahun

2013. Harga Tertinggi pada tahun

2013 dicapai pada triwulan ke-tiga

sebesar 5.200 rupiah sedangkan harga

terendah yaitu 1.349 rupiah diperoleh

pada triwulan I. Bisa dilihat bahwa

harga penutupan tahun 2012 triwulan

IV Rp. 1.330) mendekati harga

terendah 1.349 tahun 2013 triwulan

I. Sehingga dapat dikatakan

peningkatan harga sudah terjadi pada

triwulan I tahun 2013. Tetapi jumlah

saham yang diperdagangkan sudah

mulai meningkat tajam pada tahun

2012 dari triwulan III ke triwulan

hanya harga pada saat itu belum terjadi

perubahan yang siginifikan.

Jumlah saham yang

diperdagangkan di atas seratus jutaan

rupiah berlangsung sampai dengan

tahun 2013 triwulan II. Setelah itu

selanjutnya mengalami penurunan

drastis, tetapi harga saham tetap tidak

turun. Kemudian apa yang terjadi

selanjutnya, karena pada triwulan III

terjadi lonjakan penurunan saham yang

dijual, tapi harga tidak bergeming

turun. Apakah ini hanya situasi sesaat

saja ? . Berdasarkan itu semua

beberapa kemungkinan yang dapat

terjadi adalah:

1. Kemungkinan sudah ada

informasi positif tentang

perusahaan sehingga jumlah

saham yang diperjual belikan

meningkat tajam pada tahun

2012 triwulan IV walaupun

harga fluktuasinya masih minor.

2. Permintaan meningkat sehingga

harga naik. Hal ini terindikasi

Page 12: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 266-279

275

dari triwulan IV tahun 2012

sanpai dengan triwulan II tahun

2013. Terlihat dari lonjakan

jumlah saham yang

diperdagangkan dengan nilai

diatas seratusan juta rupiah.

3. Ada informasi positif yang terus

diapresiasi oleh masyarakat.

Harga sudah melonjak tajam,

tapi jumlah saham yang

diperdagangkan tetap diatas

seratus jutaan rupiah.

4. Perusahaan harus membuktikan

komitmennya. Terlihat dari

triwulan III ( 45.562.000) sudah

mulai terjadi penurunan jumlah

saham yang diperdagangkan

secara drastis, dan terus

menurun di triwulan IV

(12.429.500). Padahal di

triwulan II masih 170.146.500,

walaupun harga masih tetap

kuat.

Penulis khawatir penurunan

jumlah saham yang diperdagangkan

karena sebagian masyarakat menjadi

ragu-ragu dengan realisasi informasi

positif yang diterima sebelumnya,

sehingga mereka melakukan tindakan

wait and see. Sedangkan sebagian lagi

masih tetap optimis dengan harga

tersebut. Kondisi seperti ini akan

disikapi berbeda-beda bukan hanya

oleh investor bahkan analis keuangan

sekalipun. Sepeti Krisna D Nugraha

dari Lautandhana Securitas pada 3 Juli

2013 menyatakan harga ULTJ sudah

premium sehingga direkomendasikan

untuk di jual (sell). Sedangkan pada

saat yang sama Christine Natasya dari

Reliance Securitas merekomendasikan

untuk tahan (hold) sampai informasi

positif terealisasi. (Sunarti Agustina ,

2013)

3.3.2. Kebijakan Dividen Dividen adalah laba yang

dibagikan kepada pemilik perusahaan.

Tiap perusahaan memilki kebijakan

yang berbeda mengenai pembagian

dividen atau yang biasa disebut

dividend pay out ratio. Laba yang

diperoleh oleh perusahaan bisa

dialokasikan menjadi 2 yaitu :

1. Dibagikan ke pemilik

perusahaan sebagai dividen

2. Disimpan di perusahaan sebagai

laba yang ditahan (Retained

earning)

Bagi pemilik saham yang

berorientasi jangka pendek, jumlah

dividen yang diberikan akan

mempengaruhi keputusannya dalam

menginvestasi suatu saham. Tapi bagi

investor yang berorientasi jangka

panjang lebih mementingkan laba yang

ditahan untuk ekspasi perusahaan.

Berikut ini adalah kebijakan dividen PT

Ultrajaya Milk Industri and Trading

Company Tbk.

Tabel 6 Realisasi Pembayaran Dividen Selama 5 tahun terakhir Tahun Buku Laba Bersih

(Rp. 1.000.000,-)

Jumlah Dividen

% (Rp.1.000.000,)

Jumlah saham

(x 1.000.000,-)

Dividen/

Saham

2009 61.153 Tidak ada pembagian dividen 2.888.3

2010 107.123 Tidak ada pembagian dividen 2.888.3

2011 128.449 22,5 28.800 2.888.3 10,-

2012 353.432 Tidak ada pembagian dividen 2.888.3

2013 323.127 Belum ditentukan 2.888.3

Berkaitan dengan kebijakan dividen,

didalam pasal 22 Anggaran Dasar

Perusahaan antara lain disebutkan

bahwa :

Page 13: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Analisis Kinerja … (Teti Chandrayanti)

276

1. Laba bersih perseroan dalam

suatu tahun buku seperti

tercantum dalam neraca dan

perhitungan laba rugi yang telah

disahkan oleh Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS)

tahunan dan merupakan saldo

laba yang positif dibagi menurut

cara penggunaan yang

ditentukan dalam RUPS

tersebut.

2. Dividen-dividen ini hanya

dibayarkan sesuai dengan

kemampuan keuangan

perusahaan berdasarkan

keputusan yang diambil dalam

RUPS dan didalam keputusan

tersebut ditentukan juga

mengenai waktu dan tata cara

pembayaran dividen.

Laba bersih tahun buku 2013

belum ditentukan penggunaannya oleh

karena perusahaan belum mengadakan

Rapat Umum Pemegang Saham tahun

buku 2013. Dari data pada tabel 6.

Terlihat bahwa bukan karena kebijakan

dividen perusahaan harga meningkat.

Karena periode tahun 2012 tidak ada

pembagian dividen, tahun 2013

penggunaan dividen belum ditentukan.

Sehingga dipastikan harga naik bukan

di picu oleh faktor deviden.

Disamping itu dalam 5 tahun terakhir

juga kebijakan dividennya tidak

populer bagi investor di pasar modal.

3.3.3. Pecatatan Sham PT Ultrajaya

Milk Industri and Trading Company

Tbk

Setelah pendekatan Dividen

ternyata tidak sesuai, selanjutnya

penulis mencari data mengenai

„corporate action’ ? . Corporate action

dilakukan perusahaan untuk

meningkatkan modal yang disetor. Hal

ini dilakukan apabila setelah

perusahaan go public melalui IPO

(innitial Public Offering) perusahaaan

masih membutuhkan modal pada

tahun-tahun berikutnya. Corporate

Action dapat dilakukan dengan cara :

1. Mengundang RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham.

2. Right issu

3. Obligasi Konvertibel

4. Waran

5. Saham Bonus

6. Dividen saham

7. Pemecahan Saham (Split)

8. Emisi Efek tanpa hak memesan

Efek terlebih dahulu

9.

Tabel 7. Kronologis Pencatatan saham PT Ultrajaya milk Industri and trading

Company Tbk. Tanggal Pencatatan Jenis Jumlah saham Jumlah Setelah

Pencatatan

20 Juli 1990 Penawaran Umum Perdana 6.000.000 6.000.000

3 September 1990 Pencatatan saham perusahaan 14.500.000 20.300.000

11 September 1992 Deviden saham 1.506.720 22.006.720

11 April 1994 Penawaran Umum Terbatas ke I 66.020.160 88.0267.200

6 februari 1993 Saham bonus 132.040.320 220.067.200

19 Agustus 1999 Penawaran Umum Terbatas ke II 165.050.400 385.117.600

16 Januari 2001 Pemecahan Saham (Stock Plit) 1: 5 - 1.925.588.00

29 April 2004 Penawaran Umum Terbatas ke III 962.794.000 2.888.382.000

Sumber : laporan Keuangan PT Ultrajaya Milk Industri dan Trading Company (Tbk) tahun 2013

Page 14: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 266-279

277

Berdasarkan tabel 7 terlihat

dari tahun 1990 sampai dengan tahun

2004, ada yang berkaitan dengan

Corporate Action. Pertama 11

September 1992 ada deviden saham.

Dividen saham adalah kebijakan

perusahaan untuk memperluas

usahanya sehingga diperlukan dana

yang akibatnya dividen tidak dibagikan

secara tunai. Untuk menjaga agar

saham tidak jatuh di pasar, pembagian

dividen saham itu harus dikaitkan

dengan harga pasar saat diputuskan

akan membagi dividen saham. Dividen

saham disisihkan dari sisa laba ditahan,

atau disebut kapitalisasi laba ditahan.

Tindakan ini akan meningkatkan modal

disetor, mengurangi sisa laba ditahan,

dan menambah agio. Yang Kedua pada

tanggal 6 Februari 1993 ada saham

bonus. Saham bonus dilakukan

apabila harga saham di pasar terlalu

tinggi dan perusahaan masih memiliki

cukup agio saham, maka perusahaan

dapat mengambil kebijakan

menurunkan harga pasar dengan cara

memperbanyak jumlah saham disetor

melalui kapitalisasi agio saham . Yang

Ketiga pada tanggal 16 januari 2001,

perusahaan melakukan split. Split

adalah tindakan memperkecil atau

memperbesar nilai nominal saham.

Adapun tujuan dilakukan tindakan split

agar saham lama ditarik dari peredaran

dan diganti dengan saham baru.

Tindakan split hanya mengubah jumlah

unit sahan beredar dan tidak mengubah

jumlah modal disetor ataupun jumlah

ekuitas Muhamad Samsul (2006:85-87)

Terlihat pada tabel 7 pada tahun

analisa 2012 ke 2013 tidak ada

pencatatan saham Yang berkaitan

dengan corporate action. Sehingga

penyebab lonjakan harga yang drastis

tidak bisa dilihat dari sisi corporate

action.

3.3.4. Informasi Pendukung Laporan keuangan terakhir

yang penulis peroleh adalah laporan

keuangan tahun 2013. Berdasarkan

pencarian informasi yang kemungkinan

mendukung pelonjakan harga PT ULTJ

adalah sebagai berikut :

1. Pada tanggal 18 April 2013,

Tribunnews.Com, Jakarta

menuliskan bahwa kenaikan

harga saham PT ULTJ semakin

signifikan . Harga saham

produsen susu ini naik 8,46

persen dari haris ebelumnya

menjadi Rp. 3.525 per saham.

Pergerakan mulai terlihat sejak

23 maret 2013 kala itu harga

saham ULTJ masih di posisi

Rp. Rp.1.860,-. Bursa Efek

Indonesia (BEI) pun

memasukkan ULTJ dalam

daftar unusual market activity

(UMA) yakni aktivitas saham

yang diluar kebiasaan.

Walaupun begitu saham ULTJ

masih menggeliat Informasi

yang beredar menyebutkan,

harga saham ULTJ melejit

karena ada kabar rencana

pembelian saham ULTJ oleh

investor strategis.

2. Pada tanggal 5 Juli 2013,

Sunarti Agustina dalam harian

KONTAN tanggal 3 Juli

menuliskan bahwa harga saham

ULTJ naik tinggi sejak awal

tahun ini. Salah satu penyebab

harga ULTJ terkerek terjawab

sudah. Perusahaan minuman

itu ternyata menyiapkan usaha

patungan (joint venture) dengan

produsen minuman besar asal

Jepang ITO EN. Sekedar

catatan pada akhir tahun 2012

harga saham ULTJ masih ada

dilevel Rp. 1.330,- per saham .

Pada tanggal 4 Juli 2013 harga

Page 15: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Analisis Kinerja … (Teti Chandrayanti)

278

saham ULTJ sudah bertengger

di Rp.4.850,-. Ini berarti harga

ULTJ sudah naik 264,66%

hanya dalam tempo enam bulan

saja. Eddi Kurniadi, Sekretaris

Perusahaan ULTJ mengatakan

kerjasama ULTJ dengan ITO

EN bakal terealisasi dalam

bentuk 2 perusahaan patungan

yang bernama PT Ultrajaya ITO

EN dan PT ITO EN Ultrajaya.

Unit usaha patungan bernama

Ultrajaya ITO EN bakal

memproduksi minuman teh

dalam kemasan untuk pasar

Indonesia, khususnya teh hijau.

Sedangkan ITO EN Ultrajaya

akan membidangi masalah

distribusi dan penjualan. Usaha

patungan ini akan mulai berdiri

September 2013. Rencananya

produk yang diproduksi di

Jepang ini akan dipasarkan di

Indonesia awal tahun 2014.

3. Analis dari lautandhana

securindo menyatakan bahwa

rasio harga berbanding laba

bersih per saham atau price to

earning ratio (PER) PT ULTJ

memang sudah cukup tinggi

dibanding industrinya . Saat ini

PER ULTJ ada dikisaran 30

kali, Sedangkan PER

industrinya hanya dikisaran 20

kali.

4. Ekspansi Usaha ULTJ dengan

membentuk joint venture pada

kuartal III 2013 akan mulai

terlihat hasilnya ke depan.

Perusahaan yang telah

membentuk joint venture

dengan produsen Jepang ITO

EN pada kuartal III 2013 akan

mulai penjualan kuartal 2014.

Pendapatan Perusahan akan

tumbuh 22% dengan estimasi

pertumbuhan produksi 12% dan

kenaikan harga rata-rata sekitar

10% pada tahun 2014. Target

konservatif ini melihat kondisi

pertumbuhan produksi selama

lima tahun diatas 15%, tetapi

perlambatan ekonomi pada

tahun ini akan mempengaruhi

kinerja perusahaan.

Kesimpulan

1. Berdasarkan rasio profitabilitas

ROE, ROI, NPM kondisi PT

ULTJ dalam kondisi bagus

karena berada pada peringkat

diatas rata-rata dibandingkan

perusahaan-perusahaan sejenis

dalam sektor industri makanan

dan minuman. Sedangkan

berdasarkan rasio EPS

memberikan penilaian yang

kurang baik, apalagi ada

penurunan nilai EPS dari tahun

2012 ke tahun 2013.

2. Berdasarkan analisis

perbandingan internal dari

tahun 2010 ke tahun 2013,

berdasarkan rasio-rasio

keuangan yang diamati

memperoleh penilaian bagus

karena ada peningkatan rasio.

3. Harga Saham ULTJ yang

melonjak disebabkan oleh

beberapa faktor, diantaranya

kerja sama PT ULTJ dengan

Perusahaan Jepang ITO EN

pada September 2013

diapresiasi positif oleh

masyarakat. Tetapi masyarakat

tetap menunggu realisasi dari

rencana tersebut. Disamping itu

indikator PER PT ULTJ lebih

besar dari PER rata-rata

industrinya.

Page 16: ANALISA KINERJA KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK …akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/8. teti candrayanti.pdfAnalisis Kinerja … (Teti Chandrayanti) 266 Jurnal KBP Vol 2 – No. 2, Juni 2014

Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 266-279

279

Daftar Pustaka

Agnes Sawir, 2003. Analisis Kinerja

Keuangan dan Perencanaan

Keuangan Perusahaan. Penerbit

PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Darsono, 2010. Manajemen Keuangan.

Pendekatan Praktis Kajian

Pengambilan Keputusan Bisnis

Berbasis Analisis Keuangan.

Penerbit Nusantara Consulting,

Jakarta.

Haraphap Syofyan Syafri, 2009.

Analisis Kritis laporan Keuangan.

PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Harmono. 2009. Manajemen keuangan.

Berbasis Balanced Scorec ard

Pendekatan Teori, kasus dan

Riset bisnis. PT Bumi Aksara,

jakarta.

Kamaruddin Ahmad, 2004. Dasar-

dasar manajemen Investasi dan

Portofolio. Penerbit Rineka Cipta,

Jakarta.

Muhamad Samsul, 2006. Pasar Modal

dan Manajemen Portofolio.

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Suad Husnan, 2001. Dasar-dasar teori

Portofolio dan Analisis Sekuritas.

Penerbit AMP YKPN,

Yogyakarta.

Syamsuddin Lukman , 2004.

Manajemen Keuangan

Perusahaan. Konsep Aplikasi

dalam Perencanaan, Pengawasan

dan pengambilan Keputusan edisi

baru. PT Raja Grafindo Persada,

jakarta.

Toto Prihadi, 2008. Deteksi Cepat

Kondisi Keuangan 7 Analisis

rasio Keuangan. Penerbit PPM,

Jakarta.

Laporan tahun 2012 PT Ultrajaya Milk

Industry and trading company

Tbk

Laporan tahun 2013 Pt Ultrajaya Milk

Industri and trading Company

Tbk

www. Emiten.co.id

http://m.liputan6.com/bisnis/read/8082

82/melirik prospek saham

ultrajaya

http://investasi.kontan.co.id/news/harga

-saha-ultj-sudah -mahal

http://www.tribunews.com/bisnis/2013/

04/18/saratoga-diisukan akuisisi -

ultrajaya