Amyas 2014

9
Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 1- 9 1 - Volume 3, No. 1, Februari 2014 PENGARUH QUICK RATIO, EARNING PER SHARE, DAN RETURN ON INVESTMENT TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Amyas 1 , Muhammad Arfan 2 , Hasan Basri 2 1) Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas EkonomiUniversitas Syiah Kuala Abstract: This study is aimed to examine and analyze (1) the effect of the quick ratio, earnings per share, and return on investment as simultaneously onthe cash dividends (2) the effect of the quick ratio onthe cash dividends (3) the effect of earnings per share on the cash dividend (4) the effect of the return on investment on cash dividends. The population in this study are 24 companies manufacturing sector, Food and Beverages in the Indonesia Stock Exchange that has a quick ratio, earnings per share, and return on investment and pay cash dividends. Time horizon used is a combination of the cross-sectional time series. This study uses census. To examine the effect of quick ratio, earnings per share, and return on investment of the cash dividend is used multiple linear regression models. Results of this study indicate that (1) simultaneously quick ratio, earnings per share, and return on investment have influence to the cash dividend. (2) quick ratio has a positive effect on cash dividends, (3) earnings per share has a positive effect on cash dividends, (4) return on investment positive effect on the cash dividend. Keywords: Quick ratio, earnings per share, return on investment, cash dividends Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis (1)pengaruh quick ratio,earning per share, dan return on invesmentsecara bersama-sama terhadap dividen kas(2) pengaruh quick ratio terhadap dividen kas (3) pengaruh earning per share terhadap dividen kas (4) pengaruh return on invesment terhadap dividen kas.Populasi dalam penelitian ini yaitu 24 perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia yang memiliki quick ratio, earning per share, dan return on investment serta membayarkan dividen kas. Horizon waktu yang digunakan adalah cross sectional dengan time series. Penelitian ini menggunakan metode sensus. Untuk menguji pengaruh quick ratio, earning per share, dan return on investment terhadap dividen kas digunakan model regresi linierberganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) secara bersama-samaquick ratio, earning per share, dan return on investment berpengaruh positif terhadap dividen kas. (2) quick ratio berpengaruh positif terhadap dividen kas, (3) earning per share berpengaruh positif terhadap dividen kas, (4)return on investmentberpengaruh positif terhadap dividen kas. Kata Kunci: Quick ratio, earning per share, return on investment, dividen kas PENDAHULUAN Aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Untuk mengurangi kemungkinan risiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, investor memerlukan berbagai macam informasi, baik informasi yang diperoleh dari kinerja perusahaan maupun informasi lain yang relevan seperti kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja

description

jurnal bisnis dan keuangan

Transcript of Amyas 2014

  • Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 1- 9

    1 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

    PENGARUH QUICK RATIO, EARNING PER SHARE, DAN

    RETURN ON INVESTMENT TERHADAP DIVIDEN KAS PADA

    PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND

    BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

    INDONESIA

    Amyas1, Muhammad Arfan

    2, Hasan Basri

    2

    1) Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

    2) Fakultas EkonomiUniversitas Syiah Kuala

    Abstract: This study is aimed to examine and analyze (1) the effect of the quick ratio, earnings

    per share, and return on investment as simultaneously onthe cash dividends (2) the effect of the

    quick ratio onthe cash dividends (3) the effect of earnings per share on the cash dividend (4)

    the effect of the return on investment on cash dividends. The population in this study are 24

    companies manufacturing sector, Food and Beverages in the Indonesia Stock Exchange that

    has a quick ratio, earnings per share, and return on investment and pay cash dividends. Time

    horizon used is a combination of the cross-sectional time series. This study uses census. To

    examine the effect of quick ratio, earnings per share, and return on investment of the cash

    dividend is used multiple linear regression models. Results of this study indicate that (1)

    simultaneously quick ratio, earnings per share, and return on investment have influence to the

    cash dividend. (2) quick ratio has a positive effect on cash dividends, (3) earnings per share

    has a positive effect on cash dividends, (4) return on investment positive effect on the cash

    dividend.

    Keywords: Quick ratio, earnings per share, return on investment, cash dividends

    Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis (1)pengaruh quick

    ratio,earning per share, dan return on invesmentsecara bersama-sama terhadap dividen kas(2)

    pengaruh quick ratio terhadap dividen kas (3) pengaruh earning per share terhadap dividen

    kas (4) pengaruh return on invesment terhadap dividen kas.Populasi dalam penelitian ini yaitu

    24 perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia yang memiliki

    quick ratio, earning per share, dan return on investment serta membayarkan dividen kas.

    Horizon waktu yang digunakan adalah cross sectional dengan time series. Penelitian ini

    menggunakan metode sensus. Untuk menguji pengaruh quick ratio, earning per share, dan

    return on investment terhadap dividen kas digunakan model regresi linierberganda.Hasil

    penelitian ini menunjukkan bahwa (1) secara bersama-samaquick ratio, earning per share, dan

    return on investment berpengaruh positif terhadap dividen kas. (2) quick ratio berpengaruh

    positif terhadap dividen kas, (3) earning per share berpengaruh positif terhadap dividen kas,

    (4)return on investmentberpengaruh positif terhadap dividen kas.

    Kata Kunci: Quick ratio, earning per share, return on investment, dividen kas

    PENDAHULUAN

    Aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

    macam risiko dan ketidakpastian yang

    seringkali sulit diprediksikan oleh para investor.

    Untuk mengurangi kemungkinan risiko dan

    ketidakpastian yang akan terjadi, investor

    memerlukan berbagai macam informasi, baik

    informasi yang diperoleh dari kinerja

    perusahaan maupun informasi lain yang relevan

    seperti kondisi ekonomi dan politik dalam suatu

    negara. Informasi yang diperoleh dari

    perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 4, No. 1, Februari 2014 - 2

    perusahaan yang tercermin dalamlaporan

    keuangan.

    Investor mempunyai tujuan utama dalam

    menanamkan dananya ke dalam perusahaan

    yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat

    kembalian investasi (return) baik berupa

    pendapatan dividen (dividend yield) maupun

    pendapatan dari selisih harga jual saham

    terhadap harga belinya (capital gain). Dalam

    hubungannya dengan pendapatan dividen, para

    investor umumnya menginginkan pembagian

    dividen yang relatif stabil, karena dengan

    stabilitas dividen dapat meningkatkan

    kepercayaan investor terhadap perusahaan

    sehingga mengurangi ketidakpastian investor

    dalam menanamkan dananya kedalam

    perusahaan.

    Bagi pihak manajemen, dividen tunai

    merupakan arus kas keluar yang mengurangi

    kas perusahaan.Oleh karenanya kesempatan

    untuk melakukan investasi dengan kas yang

    dibagikan sebagai dividen tersebut menjadi

    berkurang. Di sisi lain perusahaan dihadapkan

    pada berbagai macam kebijakan, antara lain:

    perlunya menahan sebagian laba untuk

    reinvestasi yang mungkin lebih menguntungkan,

    kebutuhan dana perusahaan, likuiditas

    perusahaan, target tertentu yang berhubungan

    dengan rasio pembayaran dividen dan faktor

    lain yang berhubungan dengan kebijakan

    dividen (Sadalia dan Saragih, 2008).

    Dividen kas merupakan bentuk

    pembayaran dividen yang banyak diinginkan

    investor dibandingkan dengan diividen dalam

    bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai

    membantu mengurangi ketidakpastian investor

    dalam aktivitas investasinya pada suatu

    perusahaan. Demikian pula stabilitas dividen

    yang dibayarkan juga akan mengurangi

    ketidakpastian dari profitabilitas perusahaan,

    sehingga stabilitas dividen juga merupakan

    faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh

    manajemen perusahaan (Hidayati,2006).

    Sangat banyak faktor yang menjadi

    pertimbangan mengenai kebijakan dividen kas

    pada suatu perusahaan.Diantara faktor tersebut

    adalah quick ratio, earning per share dan return

    on investment.Quick ratio merupakan rasio

    yang digunakan untuk menghitung besarnya

    kemampuan aktiva lancar untuk melunasi

    hutang lancar, namun aktiva lancar yang

    dihitung sudah dikurangi dengan persediaan.

    Persediaan pada umumnya merupakan aset

    lancar perusahaan yang paling tidak likuid

    sehingga persediaan merupakan aset, dimana

    kemungkinan besar akan terjadi kerugian jika

    terjadi likuidasi. Oleh karena itu, rasio yang

    mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk

    membayar kewajiban jangka pendek tanpa

    mengandalkan penjualan persediaan sangat

    penting artinya (Brigham dan Houston,

    2010:135).

    KAJIAN KEPUSTAKAAN

    Dividen

    Menurut Hanafi (2004:361), dividen

    merupakan kompensasi yang diterima oleh

    pemegang saham, disamping capital gain.

    Dividen ini untuk dibagikan kepada para

    pemegang saham sebagai keuntungan dari laba

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    3 - Volume 4, No. 1, Februari 2014

    perusahaan.Dividen ditentukan berdasarkan

    dalam rapat umum anggota pemegang saham

    dan jenis pembayarannya tergantung kepada

    kebijakan pimpinan.

    Stice, Stice, dan Skousen (2005:651)

    menyatakan dividen sebagai berikut: Dividen

    merupakan pembagian laba kepada para

    pemegang saham perusahaan sebanding dengan

    jumlah saham yang dipegang oleh masing-

    masing pemilik. Dividen dapat berupa uang

    tunai maupun saham.Terkait dengan dividen

    terdapat 3 tanggal penting, yaitu pengumuman,

    pencatatan, dan

    pembayaran/pembagian.Dividen tunai (cash

    dividend) umumnya lebih menarik bagi

    pemegang saham dibandingkan dengan dividen

    saham (stock dividend).Dividen tunai (cash

    dividend) merupakan dividen yang dibayar oleh

    emiten kepada para pemegang saham secara

    tunai untuk setiap lembarnya (dividend per

    share).

    Baridwan (2000:434) menyatakan dividen

    adalah proporsi laba atau keuntungan yang

    dibagikan kepada para pemegang saham dalam

    jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar

    saham yang dimilikinya. Menurut Ang

    (1997:182), dividen merupakan nilai

    pendapatan bersih perusahaan setelah pajak

    dikurangi dengan laba ditahan (retained

    earning) yang ditahan sebagai cadangan

    perusahaan.

    Menurut Riyanto (2004:265), dividen

    adalah aliran kas yang dibayarkan kepada para

    pemegang saham atau equity investor.

    Persentase dari laba bersih yang akan

    dibayarkan kepada pemegang saham sebagai

    cash dividend disebut dividend payout ratio.

    Rasio pembayaran dividen menentukan jumlah

    laba yang dibagi dalam bentuk dividen kas dan

    laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan.

    Quick Ratio

    Quick ratio menunjukkan kemampuan

    aktiva lancar yang paling likuid mampu

    melunasi hutang lancar.Semakin besar rasio ini

    maka semakin baik keuangan perusahaan.Rasio

    ini mengukur kemampuan perusahaan dalam

    memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan

    tidak memperhitung-kan persediaan, karena

    persediaan memerlukan waktu yang cukup lama

    untuk direalisasi menjadi kas.

    Persediaan juga akun yang nilai bukunya

    paling tidak dapat diandalkan sebagai ukuran

    nilai pasar karena tidak diperhitungkannya

    kualitas persediaan. Sebagian persediaan bisa

    ternyata rusak, usang atau hilang (Ross,

    Westerfield, dan Jordan, 2009:81).

    Earning Per Share

    Para calon pemegang saham tertarik

    dengan EPS (earning per share) yang besar,

    karena hal ini merupakan salah satu indikator

    keberhasilan perusahaan.EPS merupakan

    tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih

    perusahaan pada saat menjalankan

    operasinya.Keuntungan yang layak dibagikan

    kepada pemegang saham adalah keuntungan

    setelah perusahaan memenuhi seluruh

    kewajiban bunga dan pajak. Dengan kata lain

    EPS menggambarkan laba bersih perusahaan

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 4, No. 1, Februari 2014 - 4

    yang diterima oleh setiap saham.

    Return On Investment

    ROI (return on investment) adalah ukuran

    yang baik untuk mengevaluasi kemampuan

    perusahaan atau dalam mencapai sasaran

    profitabilitas secara sederhana.ROI adalah hasil

    bagi antara laba bersih sebelum pajak dengan

    total aktiva. Menurut Mulyadi (2001:40) ROI

    merupakan perbandingan laba dengan investasi

    yang digunakan untuk menghasilkan laba.

    Menurut Syamsuddin (2007:59) ROI

    yang juga sering disebut dengan return on

    total asset merupakan pengukuran

    kemampuan perusahaan secara keseluruhan di

    dalam menghasilkan keuntungan dengan

    jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di

    dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini,

    semakin baik keadaaan suatu perusahaan.

    Atkinson, Kaplan, dan Young (2004:562)

    menyatakan bahwa return on assets atau yang

    sering disebut dengan return on investment

    dapat dijadikan sebuah ukuran dari tingkat

    pengembalian yang dihasilkan oleh assets

    organisasi atau bagaimana kemamapuan

    perusahaan menghasilkan laba bersih

    berdasarkan tingkat assets tertentu. Makin

    tinggi rasio yang diperoleh maka semakin

    efisien manajemen assets perusahaan.

    Kerangka Pemikiran

    Quick ratio membandingkan antara aktiva

    lancar setelah dikurangi dengan persediaan

    dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan

    kemampuan aktiva lancar yang paling likuid

    mampu menutupi hutang lancar.Semakin besar

    rasio ini semakin baik.Rasio ini mengukur

    kemampuan perusahaan dalam memenuhi

    kewajiban jangka pendeknya dengan tidak

    memperhitungkan persediaan, karena

    persediaan memerlukan waktu yang relatif lama

    untuk direalisasikan menjadi uang kas.Saldo

    persediaan yang relatif tinggi sering kali

    merupakan pertanda kesulitan jangka pendek

    (Ross, Westerfield, dan Jordan, 2009:81).Rasio

    ini lebih tajam dari pada rasio lancar karena

    tidak memperhitungkan persediaan.

    Dalam hubungannya dengan pembagian

    dividen, Brigham dan Houston (2010:135)

    menambahkan bahwa ketersediaan kas dapat

    menjadi kendala dalam pembagian

    dividen.Dimana dividen tunai dapat dibagikan

    hanya dengan tersedianya uang tunai.Dalam hal

    ini, quick ratio menggambarkan kemampuan

    kas perusahaan dalam memenuhi hutang jangka

    pendeknya.

    Quick ratio dari suatu perusahaan

    merupakan faktor yang penting yang harus

    dipertimbangkan sebelum mengambil

    keputusan untuk menetapkan besarnya dividen

    yang akan dibayarkan kepada para pemegang

    saham. Oleh karena dividen merupakan arus

    kas keluar, maka makin kuat posisi quick ratio

    perusahaan berarti semakin besar kemampuan

    untuk membayar dividen (Riyanto, 2004:267).

    Laba per lembar saham (earning per

    share) merupakan kemampuan per lembar

    saham untuk menghasilkan laba (Harahap,

    2010:311). Total keuntungan tersebut diukur

    dari rasio antara laba bersih setelah pajak

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    5 - Volume 4, No. 1, Februari 2014

    (earnings after tax) terhadap jumlah lembar

    saham yang beredar (outstanding share). Laba

    bersih yang diperhitungkan tersebut setelah

    dikurangi dengan dividen untuk para pemegang

    saham prioritas/minoritas (preferred stock).

    Semakin besar earning after tax maka

    dividen kas per lembar saham (cash dividend

    per share) yang akan diterima oleh para

    pemegang saham biasa (common stock) juga

    semakin besar. Hal tersebut dengan asumsi jika

    dividen bagi para pemegang saham minoritas

    dan jumlah saham yang beredar (saham biasa)

    relatif tetap. Teori ini juga di dukung oleh

    Sunarto dan Kartika (2003) dan Nugrahono

    (2010) yang menunjukkan bahwa earning per

    share berpengaruh signifikan positif terhadap

    dividend per share pada perusahaan manufaktur

    yang listing di BEJ periode 1999-2000. Dengan

    demikian berdasarkan teori dan uraian tersebut

    ada pengaruh earning per share terhadap

    dividen kas.

    ROI (return on investment) merupakan

    ukuran efektivitas perusahaan dalam

    menghasilkan keuntungan dengan

    memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan

    untuk operasi.Semakin besar ROI menunjukkan

    kinerja perusahaan yang semakin baik, karena

    tingkat kembalian investasi (return) semakin

    besar. Seperti diuraikan sebelumnya, bahwa

    return yang diterima oleh investor dapat berupa

    pendapatan dividend dan capital gain. Dengan

    demikian meningkatnya ROI juga akan

    meningkatkan pendapatan dividen (terutama

    cash dividend).

    Teori ini didukung oleh bukti empiris

    Lintner (1956) yang menyimpulkan bahwa

    kemampuan perusahaan untuk menbayar

    dividen merupakan fungsi dari keuntungan.

    Lebih lanjut Lintner mengemukakan bahwa

    perusahaan hanya akan meningkatkan dividen

    apabila profit meningkat.Demikian pula dari

    hasil penelitian Suherli (2006) yang

    menunjukkan bahwa ROI berpengaruh sangat

    signifikan terhadap dividen kas. Dengan

    demikian profitabilitas mutlak diperlukan untuk

    perusahaan apabila hendak membayar

    dividen.Dengan demikian berdasarkan teori dan

    uraian tersebut ada pengaruh ROI terhadap

    dividen kas.

    Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

    Hipotesis

    Berdasarkan kerangka pemikiran yang

    telah dipaparkan sebelumnya, hipotesis

    penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

    1. Quick ratio, earning per share dan return on

    investment secara bersama-sama

    berpengaruh terhadap dividen kas pada

    perusahaan Food and Beverages di Bursa

    Efek Indonesia.

    2. Quick ratio secara parsial berpengaruh

    terhadap dividen kas pada perusahaan Food

    Return On

    Invesment

    Quick

    Ratio

    Dividen Kas Earning

    Per Share

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 4, No. 1, Februari 2014 - 6

    and Beverages di Bursa Efek Indonesia.

    3. Earning per sharesecara parsial berpengaruh

    terhadap dividen kas pada perusahaan Food

    and Beverages di Bursa Efek Indonesia.

    4. Return on investmentsecara parsial

    berpengaruh terhadap dividen kas pada

    perusahaan Food and Beverages di Bursa

    Efek Indonesia

    METODE PENELITIAN

    Desain penelitian melibatkan serangkaian

    pilihan yang sangat tergantung seberapa hati-

    hati peneliti memilih berbagai alternatif desain

    yang dapat memenuhi tujuan tertentu dari

    penelitian.

    Sekaran (2006:155) desain penelitian

    dijelaskan sebagai berikut :

    1. Tujuan Studi. Tujuan studi ini adalah

    untuk menguji hipotesis (hypothesis

    testing) yang dikembangkan berdasarkan

    teori-teori dan penelitian terdahulu.

    2. Jenis Investigasi. Penelitian ini bersifat

    kausalitas, yaitu tipe penelitian yang

    menyatakan ada hubungan sebab akibat

    antara variabel independen yaitu quick

    ratio, earning per share, return on

    instment variabel dependen yaitu dividen

    kas.

    3. Tingkat Intervensi Peneliti. Tingkat

    intervensi peneliti dalam penelitian ini

    adalah intervensi minimal dimana peneliti

    melakukan penelitiannya tanpa

    mengintervensi aktivitas normal

    perusahaan manufaktur sektor Food and

    Beveragesyang menjadi unit analisis

    penelitian.

    4. Pengaturan Studi. Untuk menguji

    hipotesis dalam penelitian ini diperlukan

    data dari lingkungan yang sebenarnya

    yaitu studi pada perusahaan manufaktur

    sektor Food and Beverages yang ada di

    Bursa Efek Indonesia.

    5. Unit Analisis. Penelitian ini melakukan

    pengujian terhadap hubungan antara quick

    ratio, earning per share, return on

    investment dengan dividen kas pada

    perusahaan Food and Beverages.

    Pengujian akan dilakukan pada perusahaan

    manufaktur sektor Food and Beverages

    berdasarkan data yang peroleh di Bursa

    Efek Indonesia. Oleh karena itu, unit

    analisis dalam penelitian ini adalah

    organisasi.

    6. Horizon Waktu. Dalam penelitian ini

    horizon waktu yang dilakukan adalah

    gabungan antara cross sectional dengan

    timeseries dimana data dikumpulkan pada

    beberapa perusahaan dan lebih dari satu

    batas waktu dalam rangka menjawab

    pertanyaan penelitian.

    Populasi Penelitian

    Populasi mengacu pada keseluruhan

    kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang

    ingin peneliti investigasi

    (Sekaran,2006:121).Populasi dalam penelitian

    ini adalah perusahaan manufaktur sektor Food

    and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia (BEI) dari tahun 2007-2010 yang

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    7 - Volume 4, No. 1, Februari 2014

    telah memenuhi kriteria.

    Peneliti memilih perusahaan Food and

    Beverages sebagai populasi penelitian karena

    produk yang dihasilkan digunakan oleh orang

    banyak dan produk tersebut sangat dibutuhkan

    oleh konsumen dan hampir pasti tetap dibeli

    dan diminati oleh konsumen, sehingga

    perusahaan ini mampu bertahan dalam kondisi

    kebijakan model apapun yang dibuat.

    Disamping itu Food and Beverages adalah

    perusahaan yang telah Go Publik, perusahaan

    yang telah Go Publik berkewajiban untuk

    membayar dividen kepada masing-masing

    pemegang sahamnya minimal sekali dalam tiga

    tahun. Setelah dilakukan pengamatan awal

    ternyata tidak semua perusahaan Food and

    Beverages membagikan dividen kepada para

    pemegang sahamnya padahal perusahaan

    tersebut memperoleh laba.

    Metode Analisis

    Analisis data dimulai dengan menghitung

    besarnya masing-masing variabel terikat dan

    bebas kemudian dilanjutkan dengan

    menentukan metode penelitian yang akan

    menjelaskan hubungan antara variabel

    dependen dengan independen. Model analisis

    data yang digunakan untuk menguji hipotesis

    dalam penelitian ini adalah regresi linier

    berganda (multiple regression analysis).Data

    diolah dengan menggunakan program SPSS.

    Menurut Santoso (2005) regresi linier

    berganda digunakan apabila meramalkan

    keadaan naik turunnya variabel dependen, bila

    dua atau lebih variabel.Independen

    dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

    Persamaan regresi linier berganda sebagai

    berikut:

    Y = + 1x1 + 2x 2 + 3x3 +

    Keterangan :

    Y = Dividen kas

    = Konstanta

    X1 = Quick ratio

    X2 = Earning per share

    X3 = Return on investment

    1,2,3 = Koefisien regresi variabel

    = Errorterm

    HASIL PEMBAHASAN

    Untuk mengetahui seberapa besar

    pengaruh variabel independen secara bersama-

    sama terhadap variabel dependen digunakan

    nilai koefisien diterminasi (R). Hasil penelitian

    ini menunjukkan bahwa nilai R = 0,572 atau

    57,2%. Hal ini bermakna bahwa variabel

    independen yang meliputi quick ratio, earning

    per share, dan return on investment

    mempengaruhi variabel dependen yaitu dividen

    kas sebesar 57,2 %. Sisanya sebesar 42,8 %

    dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

    dimasukkan dalam penelitian ini.

    Hasil pengujian hipotesis secara individu

    (parsial) merupakan jawaban untuk hipotesis

    pertama, kedua, dan ketiga. Hasil regresi linier

    berganda terhadap variabel-variabel penelitian

    menunjukkan hasil sebagai berikut :

    Y = 0,013 + 0,198X1 + 0,049X2 + 0,731X3 +

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Setelah dilakukan pengujian dan analisis

    data dalam penelitian ini, maka dapat ditarik

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 4, No. 1, Februari 2014 - 8

    kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang telah

    dirumuskan sebelumnya.

    1. Quick ratio, earning per share dan return

    on investment secara bersama-sama

    berpengaruh terhadap dividen kas.

    Kenaikan quick ratio, earning per share

    dan return on investment akan

    meningkatkan dividen kas pada perusahaan

    Food and Beverages yang terdaftar di BEI

    periode 2007-2010.

    2. Quick ratiosecara parsial berpengaruh

    positif terhadap dividen kas. Kenaikan

    quick ratio akan meningkatkan dividen kas

    pada perusahaan Food and Beveragesyang

    terdaftar di BEI periode 2007-2010.

    3. Earning per sharesecara parsial

    berpengaruh secara positif terhadap

    Dividen kas. Kenaikan earning per share

    akan meningkatkan dividen kas pada

    perusahaan Food and Beveragesyang

    terdaftar di BEI periode 2007-2010.

    4. Return on investment secara parsial

    berpengaruh positif terhadap Dividen kas.

    Kenaikan return on investment akan

    meningkatkan dividen kas pada perusahaan

    Food and Beveragesyang terdaftar di BEI

    periode 2007-2010.

    Saran

    1. Untuk peneliti selanjutnya, walaupun

    hubungan yang dihasilkan secara simultan

    dari penelitian ini sudah cukup kuat antar

    variabel, diharapkan dapat menambah atau

    mengganti variabel dalam penelitian ini

    dengan variabel lain yang dianggap

    memiliki pengaruh terhadap dividen.

    2. Isu-isu yang mengenai pengaruh quick

    ratio, earning per share, dan return on

    investment terhadap dividen kas,

    diharapkan bisa dikaji atau di teliti pada

    perusahaan-perusahaan diluar sektor Food

    and Beverages.

    3. Untuk perusahaan manufaktur sektor Food

    and Beverages, diharapkan penelitian ini

    bisa menjadi pertimbangan dalam

    pengambilan keputusan terhadap

    pembayaran dividen kas kepada pemegang

    saham (pihak ketiga/investor). Hal tersebut

    mengingat bahwa tujuan investor

    menanamkan modalnya adalah untuk

    mengharapkan dividen kas.

    DAFTAR KEPUSTAKAAN

    Ang, R., 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.

    Jakarta: Mediasoft Indonesia.

    Arifin, Z., 2004. Teori Keuangan dan Pasar Modal.

    Yogyakarta: Ekonosia.

    Atkinson, A. A., Robet S Kaplan., dan S. Mark

    Young, 2004. Management Accounting.

    Fourth Edition. New Jersey: Pearson Prentice

    Hall.

    Baridwan, Z., 2000. Intermediate Accounting,

    Yogyakarta: BPFE.

    Brigham, E.F., dan Joel F. Houston. 2010. Dasar-

    dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. 11th

    ed.

    Jakarta: Salemba Empat.

    _________, 2011. Dasar-dasar Manajemen

    Keuangan. Buku 2, 11th

    ed. Jakarta: Salemba

    Empat.

    Hanafi, M. M., 2004. Manajemen Keuangan.

    Yogyakarta: BPFE.

    Harahap, S. S., 2010. Analisis Kritis atas Laporan

    Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

    Persada.

    Hidayati, N., 2006. Analisis Faktor-faktor yang

    Mempengaruhi Dividen Kas di Bursa Efek

    Jakarta. Yogyakarta: Universitas Islam

    Indonesia.

    Husnan, S., 1993. Manajemen Keuangan Teori dan

    Penerapan. Yogyakarta: BPFE.

    impact-id.jobstreet.com/templates/IDX/

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    9 - Volume 4, No. 1, Februari 2014

    careerpage.html: www. Idx.co.id

    Jogiyanto, H.M., 2009. Teori Portofolio dan Analisis

    Investasi. Yogyakarta: Universitas Gajah

    Mada.

    Kieso, D. E., dan Jerry J. Weigandt. 2002. Akuntansi

    Intermediate. Jakarta: Erlangga.

    Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba

    Empat.

    Nugrahono, S.R., 2010. Pengaruh Return On

    Investment, Debt to Equity, Earning per Share

    dan Cash Rati terhadap dividen tunai. Tesis.

    Banda Aceh. Universitas Syiah Kuala.

    Riyanto, B., 2004. Dasar-dasar Pembelanjaan

    Perusahaan.Edisi 4.Yogyakarta: Yayasan

    Badan Penerbit Gajah Mada.

    Ross, S.A., Randolph W. Westerfield.,& Bradford

    D.Jordan. 2009. Corporate Finance. 8th

    Edition. New York: Irwin McGraw Hill.

    Sekaran, 2006.Research Methods For Business.

    Edisi 4 buku 1.Terjemahan Yon, Kwan.

    Jakarta: Salemba Empat.

    Santoso, S., 2005.Seri Solusi Bisnis TI:

    Menggunakan SPSS untuk Statistik Parametik.

    Jakarta: Elex Media Komputindo.

    Sartono, A., 2008.Manajemen Keuangan: Teori dan

    Aplikasi. Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE.

    Suharli, M., 2006.Studi Empiris Mengenai Pengaruh

    Profitabilitas,Leverage, dan Harga Saham

    Terhadap Jumlah Dividen Tunai (Studi pada

    Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek

    Jakarta Periode 20022003). Jurnal MAKSI. Vol. 6 No. 2, Hal: 9-12.

    Sunarto dan Andi Kartika.2003. Analisis Faktor-

    faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas di

    Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan

    Ekonomi. Vol.10, No.1. Hal: 67-70.

    Syamsyuddin, L., 2007. Manjemen Keuangan

    Perusahaan: Konsep Aplikasi Dalam

    Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan

    Keputusan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

    Persada.

    Warren and Reeve. 2004. Financial Accounting . 3rd

    ed. Cincinati: South Western Publishing.

    Wild,John J., K.R. dan Robert F. Hasley. 2005.

    Financial Statement Analysis. Jakarta:

    Salemba Empat.