ami fin
-
Upload
nita-andriyani -
Category
Documents
-
view
237 -
download
0
Transcript of ami fin
-
8/3/2019 ami fin
1/58
1Cardiovascular System
Case review
Seorang wanita berusia 48 tahun mengalami :
nyeri pada bagian dada dan menjalar ke bagian medial dari tangankirinya.
pucat, berkeringat dan mengeram kesakitan
rasa ketidaknyamanan di bagian substernal selama stress
ketika rasa sakit menyerang, mengalami kelelahan dan muntah( nausea )
Pemeriksaan Fisik : Tekanan darah
Auskultasi : arrhythmia
ECG : abnormal
*Diagnosis : Acute myocardial infarction ( AMI ) yang disebabkan olehcoronary atherosclerosis yang dihasilkan dari ischemimyocardium
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
2/58
2Cardiovascular System
BAB I
ANATOMI
I. Jantung
A. Anatomi Jantung
1. Ukuran dan bentuk
a. Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang
yang terletak antara kedua paru-paru di bagian tengah
rongga thoraks. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri
garis midsternal dan jantung sendiri dilindungi oleh
mediastinum.
b. Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan
pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atasyang lebar (basis) mengarah ke bahu kanan; ujung bawah
yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri.
1. Pelapis
a. Pericardium
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
3/58
3Cardiovascular System
Pericardium adalah kantong fibrosa yang menutupi seluruh jantung. Pericardium merupakan kantong berlapis dua,kedua lapisan saling bersentuhan dan saling meluncur satusama lain dengan bantuan cairan yang mereka sekresikandan melembabkan permukaannya. Jumlah cairan yang ada
normal sekitar 20 ml. Pada dasar jantung (tempatpembuluh darah besar, limfatik, dan saraf memasuki jantung) kedua lapisan terus berlanjut. Terdapat lapisanlemak di antara myocardium dan lapisan pericardium diatasnya.Pericardium merupakan kantong berdinding ganda yang
dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan
pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada
diafragma, sternum, dan pleura yang membungkus paru-
paru.
1) Lapisan fibrosa luarPada pericardium tersusun atas serabut kolagen
yang membentuk lapisan jaringan ikat rapat untuk
melindungi jantung.
2) Lapisan serosa dalam
Terdiri dari 2 lapisan yaitu,
a) Membrane visceral (epikardium) yang
menutupi permukaan jantung.
b) Membrane parietal yang melapisi permukaan
bagian dalam fibrosa pericardium
a. Rongga pericardial (pericardial cavity)
Ruang potensial antara membrane visceral dan parietal.
Ruang ini mengandung cairan pericardial yang disekresi
lapisan serosa untuk melumasi membrane dan mengurangi
friksi atau gesekan.
1. Dinding jantung
a. Epikardium
Terletak di bagian luar yang tersusun atas lapisan sel-sel
mesotelial yang berada di atas jaringan ikat.
b. Miokardium
Myocardium membentuk bagian terbesar dinding jantung.Myocardium tersusun dari serat serat otot jantung, yangbersifat lurik dan saling berhubungan satu sama lain olehcabang cabang muscular. Serat mulai berkontraksi padaembrio sebelum saraf mencapainya, dan terus
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
4/58
4Cardiovascular System
berkontraksi secara ritmis bahkan bila tidak memperolehinervasi.
1) Ketebalan myocardium bervariasi dari satu ruang
jantung ke ruang lainnya
2) Serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas
spiral melapisi ruang jantung. Kontraksi myocardium
menekan darah keluar ruang menuju arteri besar.
a. Endocardium
Terletak di bagian dalam yang tersusun dari lapisan
endothelial yang terletak di atas jaringan ikat. Lapisan ini
melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan lapisan
endothelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki
dan meninggalkan jantung.
A. Ruang jantung1. Terdapat empat ruang. Atrium kanan dan kiri, bagian atas,
yang dipisahkan oleh septum intratrial; ventrikel kanan dan
kiri, bagian bawah, dipisahkan oleh septum interventrikular.
2. Dinding atrium, relative tipis. Atrium menerima darah dari
vena yang membawa darah kembali ke jantung.
a. Atrium kanan
Atrium kanan berada pada bagian superior kanan jantung
dan terletak sebagian besar di belakang sternum. Atrium
kanan ini menerima darah dari seluruh jaringan kecuali
paru-paru. Darah memasuki atrium kanan melalui :
1) Vena cava superior dan inferiorMembawa darah yang tidak mengandung oksigendari tubuh kembali ke jantung
2) Sinus coronarius (vena kecil yang mengalirkan darahdari jantung sendiri)
Auricula dextra adalah penonjolan runcing kecil dariatrium, terletak pada bagian depan pangkal aorta danarteria pulmonalis. Pada sisi kiri atrium lubangatrioventrikular kanan membuka ke dalam ventrikel kanan.
a. Atrium kiri
Atrium kiri adalah ruang berdinding tipis yang terletak
pada bagian berlakang jantung. Dua vena pulmonalis
memasuki atrium kiri pada tiap sisi, membawa darah dari
paru. Atrium membuka ke bawah ke dalam ventrikel kiri
melalui lubang atrioventrikular. Auricula sinistra adalah
penonjolan runcing kecil dari atrium, terletak pada sisi kiri
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
5/58
5Cardiovascular System
pangkal aorta. Dalam atrium kiri menampung empat vena
pulmonalis yang mengembalikan darah teroksigenasi dari
paru-paru.
b. Ventrikel kanan
Ventrikel kanan adalah ruang berdinding tebal yang
membentuk sebagian besar sisi depan jantung. Valva
atrioventricular dextra (tricuspidalis) mengelilingi lubang
atrioventrikular kanan, pada sisi ventrikel. Katup ini,
seperti katup jantung lain, terbentuk dari selapis tipis
jaringan fibrosa yang ditutupi pada setiap sisinya oleh
endocardium. Katup trikuspidalis terdiri dari tiga daun
katup. Basis setiap daun katup melekat pada tepi lubang.
Tepi bebas setiap daun katup melekat pada chordae
tendineae (tali jaringan ikat tipis) pada penonjolan kecil
jaringan otot yang keluar dari myocardium dan menonjol
ke dalam ventrikel. Lubang pulmonalis ke dalam arteria
pulmonalis berada pada ujung atas ventrikel dan dikelilingi
oleh valva pulmonalis, terdiri dari tiga daun katup
semilunaris.
c. Ventrikel kiriVentrikel kiri adalah ruang berdinding tebal pada bagian
kiri dan belakang jantung. Dindingnya sekitar tiga kali
lebih tebal daripada ventrikel kanan. Valva atrioventrikular
sinistra (mitralis) mengelilingi lubang atrioventrikular kiri
pada bagian samping ventrikel, katup ini memiliki dua
daun katup mendapat nama yang sama dengan topi (mitre
uskup), tepinya melekat pada chordae tendineae, yang
melekat pada penonjolan kerucut myocardium dinding
ventrikel. Lubang aorta membuka dari ujung atas ventrikel
ke dalam aorta dan dikelilingi oleh ketiga daun katup
aorta, sama dengan katup pulmonalis.
d. Trabeculae carnae
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
6/58
6Cardiovascular System
Merupakan bubungan otot bundar atau tidak teratur yang
menonjol dari permukaan bagian dalam kedua ventrikel ke
rongga ventrikular.
1) Otot papilaris
Merupakan penonjolan trabeculae carnae ke daerah
perlekatan korda kolagen katup jantung (chorda
tendinae)
2) Pita moderator (trabeculae septomarginal)
Merupakan pita lengkung dari septum
interventrikular menuju otot papilaris anterior. Otot
ini membantu dalam transmisi penghantaran impuls
untuk kontraksi jantung.
A. Katup jantung
1. Katup trikuspid
Terletak diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup inimemiliki tiga daun katup (kuspis) yang tersusun atas jaringan
ikat fibrosa iregular yang dilapisi oleh endokardium.
a. Bagian ujung daun katup yang mengerucut melekat
pada korda jaringan fibrosa. Chorda tendinae (heart
string), yang melekat pada otot papilaris. Chorda ini
mencegah terjadinya pembalikan daun katup ke arah
belakang menuju atrium.
b. Jika tekanan darah pada atrium kanan lebih besar
daripada tekanan darah di atrium kiri, daun katup
trikuspid terbuka dan darah mengalir dari atrium kanan
ke ventrikel kanan.
c. Jika tekanan darah dalam ventrikel kanan lebih besar
dari tekanan darah di atrium kanan, daun katup akan
menutup dan mencegah aliran balik ke dalam atrium
kanan.
1. Katup bikuspid (mitral valve)
Terletak antara atrium kri dan ventrikel kiri. Katup ini melekat
pada chordae tendinae dan otot papilaris, fungsinya sama
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
7/58
7Cardiovascular System
dengan fungsi katup trikuspid.
2. Katup semilunar aorta dan pulmonar
Terletak di jalur keluar ventrikular jantung sampai ke aorta
dan trunkus pulmonar. Katup semilunar terdiri dari tiga kuspis
berbentuk bulan sabit, yang tepi konveksnya melekat pada
bagian dalam pembuluh darah. Tepi bebasnya memanjang kedalam lumen pembuluh.
a. Katup semilunar pulmonar
Terletak antara ventrikel kanan dan trunkus pulmonar
b. Katup semilunar aorta
Terletak antara ventrikel kiri dan aorta
c. Perubahan tekanan dalam ventrikel, dalam aorta, dan
dalam pembuluh pulmonar menyebabkan darah hanya
mengalir ke dalam pembuluh dan mencegah aliran balik
ke dalam ventrikel.
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
8/58
8Cardiovascular System
A. Aliran darah ke jantung
Jalur untuk menuju dan meninggalkan paru-paru disebut sirkuit
pulmonar; jalur menuju dan meninggalkan bagian tubuh disebut
sirkuit sistemik.
1. Sirkuit sistemik
Sisi kanan jantung menerima darah terdeoksigenasi dari
tubuh dan mengalirkannya ke paru-paru untuk dioksigenasi.
Darah yang sudah terogsigenasi kembali ke sisi kiri jantung.
Atrium kanan katup trikuspid ventrikel kanan katup
semilunar trunkus pulmonar arteri pulmonar kanan dan
kiri kapilar paru-paru vena pulmonar atrium kiri2. Sirkuit sistemik
Sisi kiri jantung menerima darah teroksigenasi dari paru-paru
dan mengalirkannya ke seluruh tubuh
Atrium kiri katup bikuspid ventrikel kiri katup
semilunar trunkus aorta regia dan organ tubuh (otot,
ginjal, otak, dll)
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
9/58
9Cardiovascular System
I. ediastinum
A. Anatomi
Rongga ini secara anatomi dibagi menjadi :
1. Mediastinum superior, batasnya :Atas : bidang yang dibentuk oleh Vth1, kosta 1 dan jugular
notch.
Bawah : Bidang yang dibentuk dari angulus sternal ke Vth4
Lateral : Pleura mediastinalis
Anterior : Manubrium sterni.
Posterior : Corpus Vth1 4
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
10/58
10Cardiovascular System
2. Mediastinum inferior terdiri dari :
a. Mediastinum anterior
b. Mediastinum medius
c. Mediastinum Posterior
a. Mediastinum Anterior batasnya
1) Anterior : Sternum ( tulang dada )
2) Posterior : Pericardium ( selaput jantung )
3) Lateral : Pleura mediastinalis
4) Superior : Plane of sternal angle
5) Inferior : Diafragma.
a. Mediastinum Medium batasnya :
1) Anterior : Pericardium
2) Posterior ; Pericardium3) Lateral : Pleura mediastinalis
4) Superior : Plane of sternal angle
5) Inferior : Diafragma
a. Mediastinum posterior, batasnya :
1) Anterior : Pericardium
2) Posterior : Corpus VTh 5 12
3) Lateral : Pleura mediastinalis
4) Superior : Plane of sternal angle
5) Inferior : Diafragma.
I. Vaskularisasi jantung
Pembuluh darah pada jantung terdiri dari arteri koroner dan
vena koroner yang membawa darah pada myocardium .
Pembuluh darah pada jantung di pengaruhi oleh inervasi saraf
simpatis dan parasimpatis .
1. Sirkulasi koroner memperdarahi dinding jantung
Terdiri dari :
a. Arteri koroner kanan dan kiri merupakan cabang aorta
tepat di atas katup semiulnar aorta. Artei ini terletak di
atas sulkus aorta .
1) Arteri interventikularr anterior (desenden) yang
mensuplai darah ke bagian anterior ventrikel kanan
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
11/58
11Cardiovascular System
dan kiri serta membentuk satu cabang ,arteri
marginalis kiriyang mensuplai darah ke ventrikel kiri.
2) Arteri sirkumflkesa mensuplai darah ke antrium kiri
dan ventrikel kiri. Di sisi posterior ,arteri srkumfleksa
beranastomosis(menyatu) dengan arteri koroner
kanan.
a. Cabang utama dari arteri koroner kanan adalah sebagai
berikut :
1) Arteri interventikuler posterior (ddesenden), yang
mensuplai darah untuk kedua dinding ventrikel.
2) Arteri marginalis kanan yang mensuplai darah untuk
atrium kanan dan ventrikel kanan.
a. Vena jantung (besar,sedang,dan oblik) mengalirkan
darah dari miokardium ke sinus koroner,yang kemudian
bermuara di atrium kanan.
Darah sendiri mengalir melalui arteri koroner terutama saat otot-
otot jantung berelaksasi karena arteri koroner juga tertekan
pada saat kontraksi berlangsung.
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
12/58
12Cardiovascular System
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
13/58
13Cardiovascular System
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
14/58
14Cardiovascular System
I. Innervasi Jantung
Pericardium diinervasikan oleh vagus (X) nerve yang ada di
medulla oblongata. Semua cabang dari vagus (parasimpatik) dan
semua cabang simpatik ( kecuali cardiac branch pada superior
cervical symphatetic ganglion) mengandung fiber aferen daneferen, namun cardiac branch pada superior cervical
symphatetic ganglion semuanya eferen. Fiber simpatik akan
mengakselerasi jantung dan melebarkan coronary artery apabila
distimulasi. Dimana vagal fibres memperlambat jantung dan
menyebabkan vasokonstriksi pada coronary arteries
Di sekitar jantung, autonomic nerve akan membentuk cardiac
plexus. Plexus ini memiliki sel ganglion. Biasanya dideskripsikan
dengan bagian superficial dan bagian deep.
Bagian-bagian cardiac plexus :
A. Superficial (ventral) part of the cardiac plexus
The superficial (ventral) part of the cardiac plexus terdapat di bawah
aortic arch dan bagian anterior dari pulmonary artery. Dibentuk dari
cardiac branch of the left superior cervical sympathetic ganglion dan the
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
15/58
15Cardiovascular System
lower of the two cervical cardiac branches of the left vagus. Small cardiac
ganglion biasanya ada di plexus ini tepatnya di bagian bawah aortic arch
dan sebelah kanan ligamentum arteriosum. Bagian dari cardiac plexus ini
menghubungkan dengan bagian deep, right coronary plexus dan left
anterior pulmonary plexus.
B. Deep (dorsal) part of the cardiac plexus
Ada di bagian anterior dari tracheal bifurcation, dibawah pulmonary
trunk dan bagian posterior aortic arch. Dibentuk dari cardiac branches of
the cervical and upper thoracic sympathetic ganglia dan vagus dan
recurrent laryngeal nerves.
C. Left coronary plexus
Lebih besar dari yang kanan, dibentuk dari perpanjangan dari
setengah bagian kiri deep part dari cardiac plexus dan beberapafiber dari kanan. Akan menginervasikan left coronary artery untuk
menyuplai atrium dan ventrikel kiri.
D. Right coronary plexus
Dibentuk dari bagian superficial dan deep. Akan menginervasikan
right coronary artery untuk menyuplai atrium dan ventrikel kanan.
E. Atrial plexus
Derivatif dari lanjutan kiri dan kanan dari cardiac plexus sepanjangcoronary arteries.
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
16/58
16Cardiovascular System
BAB II
HISTOLOGI
I. BLOOD VESSELS
A. Struktur dan fungsi pembuluh darah
Pembuluh darah adalah serangkaian tuba tertutup yang
bercabang dan membawa darah dari jantung ke jaringan
kemudian kembali ke jantung. Ada tiga jenis pembuluh darah
utama, arteri, kapiler, dan vena.
1. Arteri, berfungsi untuk membawa darah meninggalkan
jantunga. Struktur dinding arteri. Semua dinding arteri tersusun
dari tiga lapisan; adventitia terluar terdiri dari jaringan
ikat fibrosa; media tengah terdiri dari oto polos atau
serabut elastis; dan intima dalam terdiri dari sel
endothelial.
b. Jesnis Arteri
(1)Arteri Elastik. Arteri terbesar pada jantung memiliki
dinding yang tersusun terutama dari jaringan elastik.
Distensi jaringan saat sistole dan pengerutan saat
diastole berperan penting dalam kontinuitas aliran
darah, di luar pengeruh sifat pulsatil denyut jantung.
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
17/58
17Cardiovascular System
(2) Arteri muskular. Arteri elastis bercabang menjadi
arteri muskular berukuran sedang dan memiliki
serabut otot polos pada dindingnya untuk merespon
stimulus saraf. Arteri ini disebut arteri penyebar
(penghantar); ukuran lumennya diatur sistem saraf,
sehingga volume darah yang dikirim ke berbagai
bagian tubuh untuk memenuhi kebutuhan tertentu
dapat dikendalikan.
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
18/58
18Cardiovascular System
(3)Arteri kecil tersusun dari serabut otot dan serabut
elastis dalam jumlah yang beragam. Komposisi
jumlahnya bergantung pada ukuran dan posisi arteri.
Serabut ini manahan alran pulsatil darah menjadi
aliran yang tenang.
(4)Arteriols yang merupakan arteri kecil dengan lumen
sempait dan diding muskulat tebal, membawa darah
ke jaringan kapila
1. Kapilar, adalah saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrien
dan zat sisa di antara darah dan jaringan. Kapilar
menghubungkan arteriol dan venula. Seluruh jaringan
memiliki kapilar, kecuali kartilago, rambut, kuku, dan kornea
mata.a. Pada sisi kapilar yang berasal dari satu arteriol, sebuah
spincter prekapilar otot polos mengendalikan aliran
darah yang masuk ke jaringan kapilar. Spincter
berkontraksi dan berelaksasi secara intermitten
(vasomotion) dan lebih sering terbuka pada jaringan
yang aktif.
b. Velositas aliran darah dalam jaringan kapilar terlalu
lambat untuk memungkinkan terjadinya pertukaran
nutrien, zat sisa, dan gas-gas.
c. Keseluruhan area kapilar sangat luas, dengan area
permukaan diperkirakan sekitar 7000 meter persegi
pada tubuh orang dewasa.
d. Anastomosis arteriovena( saluran pintas AV) adalah
saluran alternatif yang memungkinkan darah mengalir
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
19/58
19Cardiovascular System
langsung dari sirkulasi arteri ke sirkulasi vena tanpa
harus melalui kapilar.
Terdapat 3 jenis:
1. kapiler fenestra
2. kapiler kontinu3. Sinusoidal capillaries (discontinuous)
Fungsi: pertukaran bahan secara difusi melalui ruang antarsel.
3. Sinusoidal capillaries (discontinuous)Cirri-cirinya :
a. Wide lumens
b. Follow a tortuous path
c. Gaps between endothelial cells
d. Fenestration ++
e. Phagocytic cells
f. Discontinuous basal lamina
Liver, spleen, bone marrow
1. Vena membawa darah kembali ke atrium jantung.
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
20/58
20Cardiovascular System
a. Struktur dinding vena. Lapisan dinding vena seperti
lapisan dinding arteri, tetapi otot polos dan serabut dan
serabut elastisnya lebih sedikit dan jaringan ikatnya
fibrosanya lebih banyak.
(1)Sistem vena berdinding tipis dan dapat
mengembang. Vena menampung 75% volume darah
total dan mengembalikan darah ke jantung dalam
tekanan yang sangat rendah.
(2)Vena memiliki katup, yang muncul seperti kelepak
dari lapisan terdalamnya, untuk mencagah aliran
balik.
a. Jenis vena. Sistem vena berawal dari ujung vena jaring-
jaring kapilar dengan venula postkapilar yang menyatu
menjadi venule, dan kemudian menjadi vena kecil,sedang, dan vena besar.
1) Venule
a) Tunika intima
(1) Selapis endotel.
b) Tunika media
(1)Tipis, 1-3 lapis otot polos.
c) Tunika adventitia
(1) Relatif tebal.Diagnosa vena tergantung arteri pasangan.
1) Vena kecil & vena sedang
Tergantung arteri pasangan.
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
21/58
21Cardiovascular System
2) Vena besar
a) Tunika intima
(1) Selapis endotel.(2)Jaringan subendotel agak tebal, kadang sabut
otot polos membujur.b) Tunika media(1)Tipis, kadang .
c) Tunika adventitia
(1) Paling tebal, otot polos membujur.(2) Membrana elastika eksterna .
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
22/58
22Cardiovascular System
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
23/58
23Cardiovascular System
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
24/58
24Cardiovascular System
BAB III
Fisiologi
I. JantungA. THE CARDIAC CYCLE
1. ATRIAL SYSTOLEAtrial systole dilakukan selama 0,1 sec, dan atrium melakukankontraksi. Dan pada saat yang sama ventrikel relaksasi.
a. Depolarisasi pada SA node menyebabkan atrialdepolarisasi yang ditandai oleh gelombang P pada EKG
b. Atrial depolarisasi menyebabkan atrial systole. Dimana
atrium berkontraksi, dengan menggunakan tekanandarah secara bersamaan, dimana darah masuk kedalam ventrikel melalui katup atrioventrikular.
c. Atrial systole dikontribusikan sebanyak 25 mL darah kedalam ventrikel sehingga jumlahnya 105 mL. Akhir dariatrial systole juga akhir dari ventricular diastole(relaksasi). Jadi, setiap ventrikel berisi 130 mL padaakhir periode relaksasi (diastole). Volume darah inidisebut dengan end diastol volume (EDV).
d. Gelombang QRS kompleks pada EKG menandai awalmula ventricular depolarisasi.
1. Ventricular diastoleSelama ventricular sistol dilakukan selama 0,3 sec, ventrikelmelakukan kontraksi, pada saat yang sama atrium relaksasi.
a. Ventricular depolarisasi menyebabkan ventricular
systole. Pada saat ventricular sistol dimulai, tekanan
yang muncul dari dalam ventrikel sehingga menutup
katup atrioventrikular. Perlu waktu 0,05 sec agar kedua
katup semilunar dan katup atrioventrikular menutup.
Fase ini disebut dengan periode kontraksi isovolumetrik.
Selama jeda waktu ini, cardiac muscle fiber berkontraksidan menggunakan kekuatan tetapi tidak dapat
memendek. Jadi, kontraksi otot adalah isometric (sama
panjang). Dan karena semua katup tertutup, volume
ventricular menjadi sama (isovolumetrik)
b. Dilanjutkan pada kontraksi ventrikel menyebabkan
tekan didalam ruangan meningkat. Ketika tekanan
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
25/58
25Cardiovascular System
ventricular kiri melampaui tekanan aorta sekitar 80
mmHg dan tekanan ventricular kanan meningkat diatas
tekanan pulmonary trunk (sekitar 20 mmHg), kedua
katup semilunar terbuka. Pada point ini, ejeksi darah
dari jantung dimulai. Periode ketika katup semilunar
terbuka disebut dengan ejeksi ventricular dan terjadi
salama 0,25 sec. Tekanan pada ventrikel kiri meningkat
sekitar 120 mmHg, dimana tekanan pada ventrikel
kanan meningkat sekitar 25-30 mmHg.
c. Ventrikel kiri mengejeksi sekitar 70 mL darah ke aorta
dan ventrikel kanan mengejeksi volume darah yang
sama ke pulmonary trunk. Volume pada setiap ventrikel
terdapat pada akhir sistol, sekitar 60 mL, adalah end-
sitolic volume (ESV). Stroke volume adalah volume yang
di ejeksikan per denyut dari setiap ventrikel, SV = EDV ESV. Pada tahap istirahat, stroke volume sekitar 130 mL
60mL= 70 mL
d. Gelombang T pada EKG menandakan awal ventrikular
repolarisasi
1. Periode relaksasi
Selama periode relaksasi, atrium dan ventrikel berlaksasi
selama 0,4 sec.
a. Ventricular repolarisasi menyebabkan ventriculardiastole. Relaksasi pun terjadi sehingga tekanan pada
setiap ruangan turun, dan darah masuk kembali melalui
aorta dan pulmonary trunk sehingga katup semilunar
menutup. Katup aorta menutup pada saat tekanan
100mmHg. Penutupan katup aorta menimbulkan
gelombang dikrotik pada kurva tekanan aorta. Setelah
katup semilunar tertutup, terjadi jeda dimana volume
darah ventricular tidak dapat berubah sehingga ke
empat katup tertutup. Periode ini dinamakan dengan
relaksasi isovolumetrik
b. Tekanan turun sangat cepat. Ketika tekanan ventricular
turun diikuti tekanan atrium, atrioventrikular terbuka,
dan ventricular filling terjadi. Bagian terpenting dimana
ventricular terjadi setelah katup atrioventrikular
terbuka. Darah masuk kedalam memenuhi atrium
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
26/58
26Cardiovascular System
selama ventricular sistol sehingga mendesak masuk ke
dalam ventrikel. Gelombang P adalah sinyal awal
dimulainya cardiac cycle.
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
27/58
27Cardiovascular System
A. Suara jantung
1. Bunyi jantung secara tradisional digambarkan sebagai lup-dup
dan dapat didengar dengan stetoskop. Lup mengacu pada
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
28/58
28Cardiovascular System
saat katup A-V menutup dan Dup mengacu pada saat katup
semilunar menutup.
2. Bunyi ketiga atau keempat disebabkan vibrasi yang terjadi
pada dinding jantung saat darah mengalir dengan cepat ke
dalam ventrikel, dan dapat di dengar jika bunyi jantung
diperkuat dengan mikrofon.
3. Murmmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung
tidak wajar yang berkaitan dengan turbulensi aliran darah.
Bunyi ini muncul karena defek pada katup seperti
penyempitan (stenosis) yang menghambat aliran darah ke
depan, atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan
aliran balik darah.
A. Cardiac output
Cardiac output (CO) adalah volume darah yang di ejeksikan
dari ventrikel kiri (atau ventrikel kanan) ke aorta ( atau
pulmonary trunk) setiap menit.
CO = SV x HRStroke volume (sv) adalah volume darah yang di ejeksikan dari
ventrikel selama kontraksi
Heart rate (HR) adalah jumlah denyut jantung permenit
1. Regulasi stroke volume
Jantung yang akan memompa darah yang masuk ke ruangan
ketika diastole, dan kemudian darah akan dikeluarkanketika
sistole. Stroke volume sendiri di perngaruhi oleh 3 faktor :
a. Preload : tingakat renggangan pada
jantung
b. Contraktility : kekuatan kontraksi serabut otot
c. Afterload : tekanan yang harus di lampaui
sebelum mengeluarkan
darah dari ventricle
a. Preload
Renggangan pada serabut otot jantung sebelum
kontraksi. Semakin banyak darah yang mengalir maka
semakin besar kontraksi yang terjadi. Hubungan ini
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
29/58
29Cardiovascular System
sesuai dengan hukum frank starling pada jantung, yaitu
jumlah darah yang mengalir ke dalam jantung
mengalami peningkatan, hal ini akan merenggangkan
dinding ruang jantung, akibatnya oto jantung
berkontraksi dalam kekuatan yang lebih besar, dan
dalam waktu yang terbatas, akan mengosongkan ruang-
ruang yang telah mengembang sebesar mungkin.
Dan preload ini sebanding dengan EDV ( end diastole
volume ) yang mengisi ventrikel. Normal nya semakin
tinggi EDV, maka semakin besar kontraksi. EDV sendiri
di pengaruhi oleh 2 faktor :
1) Durasi ventrikular diastole
2) Aliran balik vena adalah sirkulasi perifer yang
mempengaruhi aliran
a) Jika aliran balik vena , maka akanvolume akhir diastole
b) Volume akhir diastole, akan
mengembangkan serabut miokardial
ventrikel
c) Semakin banyak serabut saraf otot jantung
yang mengembang, akan mengakibatkan
jantung ber kontraksi kuat.
a. Contraktility
Adalah kekuatan kontraksi pada saat preload yang di
berikan. Pada kontraktility ini di pengaruhi oleh faktor
inotropic :
1) Positive inotropic meningkatkan
kekuatan kontraktility
2) Negative inotropic menurunkan kekuatan
kontraktility
a. AfterloadPengeluaran darah dari jantung dimulai ketika tekanan
pada ventrikel kanan melebihi tekanan pulmonary trunk
(20 mmhg), dan ketika di ventrikel kiri melebihi tekanan
aorta (80 mmhg). Tekanan yang tinggi pada ventrikel
menyebabkan darah mendorong katup seminular agar
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
30/58
30Cardiovascular System
terbuka. Jika afterload , maka SV , sehingga darah
lebih banyak yang tersisa di ventrikel pada end sistole.
1. Regulasi Heart rate
Merupakan suatu yang penting pada cardiac output pada
jangka pendek dan blood pressure. Sinoatrial (S-A) node
menginisiasi kontraksi. Faktor yang berkontribusi regulasi,
yang paling pnting adalah ANS dan hormon yang dilepaskan
oleh adrenal medulla.
a. Automony nerve system
Regulasi sistem saraf dari jantung berasal pada pusat
cardiovaskular di medula oblongata. Ketika aktifitas
fisik, pada situasi kompetitif HR , dikarena ada nya
perangsangan dari sarf simpatis, dan parasimpatis
untuk HR. Parasimpatis mencapai jantung melalui
nerve vagus (X) nerve kanan dan kiri. Proprioseptoryang memonitor posisi limb dan otot-otot mengirim
impuls saraf pada pusat cardiacvaskuler. Proprioseptor
merupakan stimulus utama untuk lonjatan capat do HR
yang terjadi pada awal PA. Reseptor sensory lain yang
memberikan input ke pusat CV, yaitu kemereseptor,
yang memonitor perubahan zat-zat kimia dan
baroreseptor yang memonitor perenggangan dari arteri
dan vena yang disebabkan oleh tekanan darah yang
mengalir. Baroreseptor terletak di arch of aorta dan di
arteri carotid untuk mendeteksi pertukaran pada
tekanan darah dan memberikan input ke pusat CV
ketika terjadi pertukaran.
a. Autonomic regulation
Input higher brain center
Cerebral cortex, limbic sistem dan
hypothalamus
Dari sensori reseptor
Proprioreceptor-monitor movement
Chemoreceptor-monitor blood
chemistry
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
31/58
31Cardiovascular System
Baroreceptor-monitor blood
pressure
MO
Output to heart (nerve sympatik)
Meningkatkan rasio depolarisasi
spontan pada SA node ( dan AV
node ), meningkatkan stroke
volume
Meningkatkan kontraksi atrium dan
ventrikel, meningkatkan stroke
volume
Menurunkan rasio spontan
depolarisasi pada SA node (dan AV
node), menurunkan Heart rate
(nerve x) parasympatik
b. Regulasi kimia
1) Hormone
Epineprin dan norepineprin (adrenal medulla),
thyroid hormone
2) Kation
Terdapat pada intraselular dan ekstra selullar
contohnya K+ dan Na+
a. Factor lainSeperti umur, jenis kelamin, aktifitas tubuah dan boddy
temperature.
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
32/58
32Cardiovascular System
Faktor yang menyebabkan jantung memompa lebih dari normal
(hyperefektif)
1. Perangsangan saraf
2. Hipertrofi otot jantung
1. Perangsang saraf
Meningkatkan effektifitas pmpaan jantung :
a. Meningkatkan frekuensi jantungb. Meningkatkan kontrkasi jantung (peningkatan
kontraktility ) sampai 2x kekuatan normal
1. Peningkatan hipertrofi otot jantung
Peningkatan beban kerja, tetapi tidak sampai berlebihan
dapat merusak jantung, menyebabkan massa dan kekuatan
kontrktil otot jantung meningkat dengan cara yang sama
seperti kerja fisik berat menyebabkan otot rangka menjadi
hipertrofi
Faktor yang menyebabkan hypoefektif
1. Penghambatan perangsangan saraf jantung
2. Faktor patologis yang menyebabkan irama abnormal
3. Penyakit katup jantung
4. Peningkatan tekanan arteri, dimana jantung harus memompa
melawan tekanan tersebut, sperti hipertensi
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
33/58
33Cardiovascular System
5. Anoksia jantung
6. Dan lain-lain
A. Tekanan darah
Adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh
permukaan yaitu pada dinding dalam jantung dan pembuluh
darah. Darah mengalir melalui sistem pembuluh tertutup karena
ada perbedaan tekanan atau gradien tekanan antara ventrikel
kiri dan antrium kanan.
1. Tekanan ventrikel kiri berubah dari 120 mmhg saat sistole
sampai serendah 0 mmhg saat diastole
2. Tekanan aorta berubah setinggi 120 mmhg saat sistole
sampai serendah 80 mmhg saat diastole. Tekanan diastole
tetap d pertahankan dalam arteri karena adanya efek
lontaran balik oleh dinding elastis aorta. Rata-rata tekananaorta adalah 100 mmhg
3. Perubahan tekanan sirkulasi sistemik darah mengalir dari
tekanan aorta ( tekanan 100 mmHg) menuju arteri (dengan
perubahah tekanan menjadi 40 mmhg) ke arteriol ( menjadi
tekanan 25 mmhg di ujung vena menjadi 10 mmhg) masuk ke
vena (menjadi 5 mmhg) menuju ke vena cava superior dan
inferior ( dengan tekanan 2 mmhg) dan sampai ke antrium
kanan ( dengan tekanan 0 mmhg).
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah :
1. Cardiac output, cardiac output dengan tekanan darah
berbanding lurus
2. Tekanan perifer terhadap aliran darah. Berbanding terbalik
dengan tekanan dalam pembuluh. Beberapa faktor :
a. Viskositas darah, semakin banyak kandungan protein
dan sel darah dalam plasma, semakin besar tahanan
terhadap aliran darah
b. Panjang pembuluh, semakin panjang pembuluh semakin
besar tahanan terhadap aliran darah
c. Radius pembuluh :
1) Jika radius pembuluh di gandakan seperti yang
terjadi pada vasodilatasi, maka aliran darah akan
meningkat 16x, tekana darah
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
34/58
34Cardiovascular System
2) Jika radius pembuluh terbagi 2, terjadi
vasokontriksi, maka aliran darah 16x, tekanan
darah
a. Karena panjang pembuluh dan viskositas darah secara
normal konstan, maka perubahan dalam tekanan darah
didapatkan perubahan pembuluh darah.
1. Umur
A. Pengaturan tekanan darah
1. Pengaturan saraf. Pusat vasomotorik pada medula otak
mengatur tekanan darah. Pusat cardiaoakseleratorn dancardioinhibitor mengatur cardiac output.
a. Tonus vasomotorik merupakan stimulus rendah yang
terus0menerus pada serabutotak polos dinding
pembuluh. Tonus ini mempertahankan tekanan darah
melalui vasokontriksi pembuluh
1. Pertahankan tonus vasomotorik melalui impuls dari serabut
saraf vasomotorik yang merupakan serabut eferen ANS
(simpatis)
2. Vasodilatorterjadi karena pengurangan impuls
vasokontriktor,pengecuali hanja terjadi pada pembuluh darah
jantung dan otak.
a. Pembuluh darah jantung dan otak memiliki reseptor
beta andregenik, yang merespon epineprin yang
bersirkulasi dan yang melepaskan oleh medula adrenal
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
35/58
35Cardiovascular System
b. Mekanisme memastikan suplai darah yang cukup untuk
organ-organ vital selama situasi menengangkan yang
menginduksi stimulus saraf simpatis dan vasokontriksi
di tubuh
c. Stimulus parasimpatis menyebabkan vasodilatasi
pembuluh hanya di beberapa tempat.
A. Pusat akselerator dan inhibitor jantung serta
baroreseptor aorta dan karotis,mengatur tekanan darah
melalui ANS.
1. Pengaturan Kimia dan Hormon
a. Hormon medula adrenal, epineprin dan norepineprin
b. Hormon ADH dan oksitosin termasuk vasokonstriktor
c. Angiotensin termasuk vasokonstriktor
d. Berbagai amina dan peptida seperti : histamin,glukagon, kolesistokinin, sekretin dan bradikinin
e. Prostaglandin termasuk vasodilator atau vasokonstriktor
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
36/58
36Cardiovascular System
BAB IVFISIOLOGI KLINIK
I. Elektrokardiogram
A. Pengertian
Elektrokardiogram (EKG atau ECG) adalah grafik yang merekamperubahan potensial listrik jantung yang dihubungkan denganwaktu. Elektrodiografi adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan potensial atau perubahan voltage yang terdapatdalam jantung.
Penggunaan EKG dipelopori oleh Einthoven pada tahun 1903dengan menggunakan Galvanometer. Galvanometer senar iniadalah suatu instrumen yang sangat peka sekali yang dapatmencatat perbedaan kecil dari tegangan (milivolt) pada jantung.
Beberapa tujuan dari penggunaan EKG dapat kegunaan :
1. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama
jantung/disritmia
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
37/58
37Cardiovascular System
2. Kelainan-kelainan otot jantung
3. Pengaruh/efek obat-obat jantung
4. Ganguan -gangguan elektrolit
5. Perikarditis
6. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium
dan ventrikel
Menilai fungsi pacu jantung.
A. Sistem Konduksi JantungSebelum kita membahas mengenai penggunaan EKG, terlebihdahulu kita mengetahui sistem konduksi (listrik jantung) yangberperan dalam pencatatan pada EKG, yang terdiri dari :
1. SA Node ( Sino-Atrial Node )Terletak dibatas atrium kanan (RA) dan vena cava superior
(VCS). Sel-sel dalam SA Node ini bereaksi secara otomatis danteratur mengeluarkan impuls (rangsangan listrik) denganfrekuensi 60 - 100 kali permenit kemudian menjalar keatrium, sehingga menyebabkan seluruh atrium terangsang
2. AV Node (Atrio-Ventricular Node)Terletak di septum internodal bagian sebelah kanan, diataskatup trikuspid. Sel-sel dalam AV Node dapat jugamengeluarkan impuls dengan frekuensi lebih rendah danpada SA Node yaitu : 40 - 60 kali permenit. Oleh karena AVNode mengeluarkan impuls lebih rendah, maka dikuasai oleh
SA Node yang mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA Noderusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh AV Node.
3. Berkas HisTerletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
a. Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
38/58
38Cardiovascular System
Gambar 1. Sistem Penjalaran Konduksi Jantung
b. Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch )
Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskanlagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinye.
1. Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-selventrikel. Dari sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yangterdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secaraotomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20 - 40 kalipermenit.
A. Bentuk Gelombang dan Interval EKGPada EKG terlihat bentuk gelombang khas yang disebut P, QRS,dan T, sesuai dengan penyebaran eksitasi listrik danpemulihannya melalui sistem hantaran dan miokardium.Gelombang gelombang ini direkam pada kertas grafik denganskala waktu horisontal dan voltase vertikal. Makna bentukgelombang dan interval pada EKG adalah sebagai berikut :
1. Gelombang P
Sesuai dengan depolarisasi atrium. Rangsangan normal untukdepolarisasi atrium berasal dari nodus sinus. Namun,besarnya arus listrik yang berhubungan dengan eksitasinodus sinus terlalu kecil untuk dapat terlihat pada EKG.Gelompang P dalam keadaan normal berbentuk melengkungdan arahnya ke atas pada kebanyakan hantaran.
Pembesaran atrium dapat meningkatkan amplitudo atau lebargelombang P, serta mengubah bentuk gelombang P. Disritmia jantung juga dapat mengubah konfigurasi gelombang P.misalnya, irama yang berasal dari dekat perbatasan AV dapatmenimbulkan inversi gelombang P, karena arah depolarisasiatrium terbalik.
2. Interval PRDiukur dari permulaan gelombang P hingga awal kompleksQRS. Dalam interval ini tercakup juga penghantaran impulsmelalui atrium dan hambatan impuls melalui nodus AV.Interval normal adalah 0,12 sampai 0,20 detik. Perpanjangan
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
39/58
39Cardiovascular System
interval PR yang abnormal menandakan adanya gangguanhantaran impuls, yang disebut bloks jantung tingkat pertama.
3. Kompleks QRSMenggambarkan depolarisasi ventrikel. Amplitudo gelombang
ini besar karena banyak massa otot yang harus dilalui olehimpuls listrik. Namun, impuls menyebar cukuop cepat,normalnya lamanya komplek QRS adalah antara 0,06 dan0,10 detik. Pemanjangan penyebaran impuls melalui berkascabang disebut sebagai blok berkas cabang (bundle branchblock) akan melebarkan kompleks ventrikuler. Irama jantungabnormal dari ventrikel seperti takikardia juga akanmemperlebar dan mengubah bentuk kompleks QRS olehsebab jalur khusus yang mempercepat penyebaran impulsmelalui ventrikel di pintas. Hipertrofi ventrikel akanmeningkatkan amplitudo kompleks QRS karena penambahan
massa otot jantung. Repolasisasi atrium terjadi selama massadepolarisasi ventrikel. Tetapi besarnya kompleks QRStersebut akan menutupi gambaran pemulihan atrium yangtercatat pada elektrokardiografi.
Gambar 2. Gelombang Normal pada EKG
4. Segmen STInterval ini terletak antara gelombang depolarisasi ventrikel
dan repolarisasi ventrikel. Tahap awal repolarisasi ventrikelterjadi selama periode ini, tetapi perubahan ini terlalu lemahdan tidak tertangkap pada EKG. Penurunan abnormal segmenST dikaitkan dengan iskemia miokardium sedangkanpeningkatan segmen ST dikaitkan dengan infark. Penggunaandigitalis akan menurunkan segmen ST.
5. Gelombang T
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
40/58
40Cardiovascular System
Repolarisasi ventrikel akan menghasilkan gelombang T.Dalam keadaan normal gelombang T ini agak asimetris,melengkung dan ke atas pada kebanyakan sadapan. Inversigelombang T berkaitan dengan iskemia miokardium.Hiperkalemia (peningkatan kadar kalium serum) akan
mempertinggi dan mempertajam puncak gelombang T.
Gambar 3. Variasi Kompleks QRS
6. Interval QTInterval ini diukur dari awal kompleks QRS sampai akhirgelombang T, meliputi depolarisasi dan repolarisasi ventrikel.Interval QT rata rata adalah 0,36 sampai 0, 44 cdetik danbervariasi sesuai dengan frekuensi jantung. Interval QTmemanjang pada pemberian obat obat antidisritmia sepertikuinidin, prokainamid, sotalol (betapace) dan amiodaron(cordarone).
A. Sadapan ListrikArus listrik yang dihasilkan dalam jantung selama depolarisasi
dan repolarisasi akan dihantarkan ke seluruh permukaan tubuh.Muatan listrik tersebut dapat dicatat menggunakan elektrodayang ditempelkan pada kulit.Sesuai perjanjian, maka elektroda pencatat di pasang padaekstremitas dan dinding dada, dan sebuah elektroda yangdipasang pada bumi yang bertujuan mengurangi gangguanlistrik, dipasang pada tungkai kanan.Berbagai kombinasi kombinasi dari elektroda ini akan
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
41/58
41Cardiovascular System
menghasilkan 12 sadapan standar. Masing masing sadapanmencatat peristiwa listrik dari seluruh siklus jantung, namunmasing amsing hantaran meninjau jantung dari sudutpandanagn yang agak berbeda. Oleh karena itu, bentukgelombang yang dibentuk oleh sadapan yang terbentuk sedikit
berbeda. Pada umumnya dirancang tiga kategori sadapan :1. Sadapan standar anggota tubuh (sadapan I, II, dan III)
Sadapan ini mengukur opotensial listrik antara dua titik,sehingga sadapan ini bersifat bipolar, dengan satu kutubnegatif dan satu kutub positif. Elektroda ditempatkan padalengan kanan, lengan kiri, dan tungkai kiri. Sadapan I melihatjantung dari sumbu yang menghubungkan lengan kanan danlengan kiri, dengan lengan kiri sebagai kutub positif. SadapanII dari lengan kanan dan tungkai kiri, dengan tungkai kiripositif. Sedangkan, sadapan III dari lengan kiri dan tungkai kiridengan tungkai kiri positif.
2. Sadapan anggota badan yang diperkuat (aVR, aVL, aVF)Hantaran ini disesuaikan secara elektris untuk mengukurpotensial listrik absolut pada satu tempat pencatatan, yaitudari elektroda positif yang ditempatkan pada ekstremitasdengan demikian merupakan suatu sadapan unipolar.Keadaan ini dicapai dengan menghilangkan efek kutub negatifsecara elektris dan membentuk suatu elektroda indiferenpada potensial nol.EKG secara otomatis akan mengadakan penyesuaian untukmenghubungkan elsktroda anggota badan lainnya sehinggamembentuk suatu elektroda indiferen yang pada hekekatnya
tidak akan mempengaruhi elektroda positif. Voltase yangtercatat pada elektroda positif lalu diperkuat atau diperbesaruntuk menghasilkan sadapan ekstremitas unipolar. Terdapattiga sadapan anggota tubuh yang diperbesar, aVR mencatatlengan kanan, aVL mencatat lengan kiri, dan aVF memcatattungkai kiri (lokasi aVF dapat dengan mudah diingat denganlokasi huruf F dengan kata foot (kaki)).
3. Sadapan prekordial atau dada (V1 hinggan V6)Merupakan sadapan unipolar yang mencatatpotensial listrikabsolut pada dinding dada anterior atau prekordium.
Identifikasi petunjuk petunjuk berikut mempermudahmeletakkan prekordial dengan tepat :
a. Sudut Louis yaitu tonjolan tulang dada pada sambungan
antara manubrium dan korpus sterni.
b. Ruang sela iga kedua, berdekatan dengan sudut Louise.
c. Linea midklavikularis kiri
d. Linea aksilaris anterior dan midaksilaris
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
42/58
42Cardiovascular System
Elektroda di pasang berurutan pasa enam tempat berbeda padadinding dada :
1. V1 : pada sela iga keempat sebelah kanan dari sternum2. V2 : pada sela iga keempat sebelah kiri dari sternum
3. V3 : pada pertengan antara V2 dan V44. V4 : pada sela iga kelima di garis mid-klavikularis5. V5 : horisontal terhadap V4, pada garis aksilaris anterior6. V6 : horisontal terhadap V5, pada garis mid aksilaris.Sadapan standar anggota badan dan sadapan anggota badanyang diperkuat melihat jantung dari bidang frontal. Perspektifrelatif dari setiap sadapan paling mudah dikonsepkan denganmenggunakan suatu diagram skematik yang disebut sistemacuam enam sumbu. Sistem acuan ini diperoleh dengan carasebagai berikut :
a. Hubungkan sumbu dari I, II, dan III sehingga
membentuk segitiga sama sisi yang disebut segitigaeinthoven. Jantungnya dianggap sebagai pusat listriksegitiga tersebut.
b. Tempatkan sumbu sadapan sedemikian rupa sehinggamasing masing memancar dari pusat segitiga danmembetuk diagram kedua yang dikenal dengan sistemacuan tiga sumbu.
c. Gabungkan diagram sistem acuan tiga sumbu denganrepresenatsi skematik dari sadapan anggota badanyang diperkuat, yang emmancar dari pusat listrik daritoraks, dan menghasilkan sistem acuan enam sumbu.
Sistem acuan enam sumbu merupakan atal bantu yang sangatberharga dalam menginterpretsi hasil EKG, memungkinkanperhitungan arah rata rata aktivitas listrik dalam jantung. Arahrata rata aktivitas listrik yang dihitung dari EKG dikenal sebagaisumbu listrik jantung.
A. Perjalaran Listrik (Konduksi)Impuls listrik meninggalkan SA node menuju Atrium kanan dankiri. hingga kedua atrium bisa berkontraksi dalam waktu yangsama. Proses ini memakan waktu 0,4 detik. Pada saat Atriumkanan dan kiri berkontraksi, ventrikel akan terisi darah Impulslstrik kemudian kembali mengalir ke Atrioventricular Node
(AV node) yang kemudian disebarkan ke kumpulan serabutyang berada disebalah kanan dan kiri jantung sampai ke seratPurkinje yang berada di Ventrikel kanan dan kiri jantung hinggamembuat kedua Ventrikel berkontraksi bersamaan.Seluruh jaringan listrik pada jantung mampu menghasilkanimpuls listrik. Namun SA node memiliki kemamapuan yangpaling besar. Apabila SA node gagal untuk menghasilkan impuls,maka fungsinya bisa saja digantikan oleh jaringan lainnya,
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
43/58
43Cardiovascular System
meskipun impllsnya cenderung lebih rendah. Pencetus listrikpada jantung memang mampu mengakomodir kebutuhanjantung untuk mampu berkontraksi terus dalma rentang waktuyang panjang. Terdapat serabut syaraf yang mampu mengubaharus listrik yang dihasilkan serta membuat perbuahan pada
kekuatan kontraksi jantung. Syaraf yang dimaksud adalah bagiandari susunan syaraf otonom. Susunan syaraf otonom sendiriterdiri dari 2 bagian : Sistim Syaraf Simpatik dan Sistim SyarafParasimpatik.Sistim syaraf simpatik mampu meningkatkan pacu jantung dankekuatan kontraksi, sementara sistim syaraf simpatik berfungsisebaliknya. Seluruh sistim produksi listrik ini bisa kita pantau danbisa diukur. Pengukuran ini biasanya dilakukan denganElectrocardiogram (EKG) yang menghasilkan sebuh grafik.
B. Cara Pemeriksaan1. Persiapan Alat-alat EKG.
a. Mesin EKG yang dilengkapi dengan 3 kabel, sebagaiberikut :
b. Satu kabel untuk listrik (power)c. Satu kabel untuk bumi (ground)d. Satu kabel untuk pasien, yang terdiri dari 10 cabang
dan diberi tanda dan warna.e. Plat elektrode yaituf. 4 buah elektrode extremitas dan mansetg. 6 Buah elektrode dada dengan balon penghisap.h. Jelly elektrode / kapas alkoholi. Kertas EKG (telah siap pada alat EKG) dan kertas tissue
Gambar 4. Lead-lead Bidang Horizontal Prekordial
1. Persiapan Pasien
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
44/58
44Cardiovascular System
2. Pasien diberitahu tentang tujuan perekaman EKG3. Pakaian pasien dibuka dan dibaringkan terlentang dalam
keadaan tenang selama perekaman.A. Cara Menempatkan Elektrode
Sebelum pemasangan elektrode, bersihkan kulit pasien di sekitarpemasangan manset, beri jelly kemudian hubungkan kabelelektrode dengan pasien.
1. Elektrode extremitas atas dipasang pada pergelangan tangankanan dan kiri searah dengan telapak tangan.
2. Pada extremitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kirisebelah dalam.
3. Posisi pada pengelangan bukanlah mutlak, bila diperlukandapatlah dipasang sampai ke bahu kiri dan kanan danpangkal paha kiri dan kanan.
Kemudian kabel-kabel dihubungkan :
1. Merah (RA / R) lengan kanan2. Kuning (LA/ L) lengan kiri3. Hijau (LF / F ) tungkai kiri4. Hitam (RF / N) tungkai kanan (sebagai ground)
Hasil pemasangan tersebut terjadilah 2 sandapan (lead)
1. Sandapan bipolar (sandapan standar) dan ditandai denganangka romawi I, II, III.
2. Sandapan Unipolar Extremitas (Augmented axtremity lead)yang ditandai dengan simbol aVR, aVL, aVF.
3. Pemasangan elektroda dada (Sandapan Unipolar Prekordial),ini ditandai dengan huruf V dan disertai angka di belakangnyayang menunjukkan lokasi diatas prekordium, harus dipasangpada :VI : sela iga ke 4 garis sternal kanan
V2 : sela iga ke 4 pada garis sternal kiri
V3 : terletak diantara V2 dan V4
V4 : ruang sela iga ke 5 pada mid klavikula kiriV5 : garis aksilla depan sejajar dengan V4
V6 : garis aksila tengah sejajar dengan V4
Sandapan tambahan
V7 : garis aksila belakang sejajar dengan V4
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
45/58
45Cardiovascular System
V8 : garis skapula belakang sejajar dengan V4
V9 : batas kin dan kolumna vetebra sejajar dengan V4
V3R - V9R posisinya sama dengan V3 - V9, tetapi padasebelah kanan.
Jadi pada umumnya pada sebuah EKG dibuat 12 sandapan (lead)yaituI , II, III, aVR, aVL, aVF, VI, V2, V3, V4, V5, V6. Sandapan yanglain dibuat bila perlu. Lokasi permukaan otot jantung dapatdilihat pada EKG, seperti :
1. Anterior : V2, V3, V42. Septal : aVR, V1, V23. Lateral : I, aVL, V5, V64. Inferior : II, III, aVF
Aksis terletak antara : - 30 sampai + 110 (deviasi aksis normal)
Lebih dari 30 : LAD (deviasi aksis kiri)
Lebih dari dari + 110 : RAD (deviasi aksis kanan)
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
46/58
46Cardiovascular System
A. Cara Merekam EKG1. Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar untuk pemanasan.
Kelompok C
Gambar.5 Enam bidang Frontal Gambaran 3 Dimensi Aktivitas
Jantung
-
8/3/2019 ami fin
47/58
47Cardiovascular System
2. Periksa kembali standarisasi EKG antara lain :a. Kalibrasi 1 mv (10 mm)b. Kecepatan 25 mm/detik
Setelah itu lakukan kalibrasi dengan menekan tombol run/start
dan setelah kertas bergerak, tombol kalibrasi ditekan 2 -3 kaliberturut-turut dan periksa apakah 10 mm
1. Dengan memindahkan lead selector kemudian dibuatpencatatan EKG secara berturut-turut yaitu sandapan (lead) I,II, III, aVR, aVL, aVF, VI, V2, V3, V4, V5, V6. Setelahpencatatan, tutup kembali dengan kalibrasi seperti semulasebanyak 2-3 kali, setelah itu matikan mesin EKG
2. Rapikan pasien dan alat-alat.a. Catat di pinggir kiri atas kertas EKGb. Nama pasien
c. Umurd. Tanggal/Jame. Dokter yang merawat dan yang membuat perekaman pada
kiri bawah5. Dibawah tiap lead, diberi tanda lead berapa, perhatian
Perhatian !
1. Sebelum bekerja periksa dahulu tegangan alat EKG.
2. Alat selalu dalam posisi stop apabila tidak digunakan.
3. Perekaman setiap sandapan (lead) dilakukan masing - masing 2 - 4kompleks
4. Kalibrasi dapat dipakai gambar terlalu besar, atau 2 mv bila gambar
terlalu kecil.
5. Hindari gangguan listrik dan gangguan mekanik seperti ; jam
tangan, tremor, bergerak, batuk dan lain-lain.
6. Dalam perekaman EKG, perawat harus menghadap pasien.
A. Cara Membaca EKGUkuran-Ukuran pada kertas EKG
Pada perekaman EKG standar telah ditetapkan yaitu :1. Kecepatan rekaman 25 mm/detik (25 kotak kecil)
2. Kekuatan voltage 10 mm = 1 millivolt (10 kotak kecil)
Jadi ini berarti ukuran dikertas EKG adalah
a. Pada garis horisontal
Tiap satu kotak kecil = 1 mm = 1/25 detik = 0,04
detik
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
48/58
48Cardiovascular System
Tiap satu kotak sedang = 5 mm = 5/25 detik = 0,20
detik
Tiap satu kotak besar = 25 mm = 25125 = I ,00
detik
b. pada garis vertikal
1 kotak kecil = 1 mm =0.1 mv 1 kotak sedang = 5 mm = 0,5 mv
2 kotak sedang = 10 mm= I milivolt
A. Cara Menghitung EKG
Kecepatan EKG adalah 25 mm / detik. Satu menit = 60 detik,maka kecepatan EKG dalam 1 menit yaitu 60 x 25 = 1500mm.
Satu kotak kecil panjangnya = 1mm.
Satu kotak sedang (5 kotak kecil) : 1500 / 5 = 300 mm
Kelompok C
Voltase
(mV)
1 detik
Kotak besar
Kotak
-
8/3/2019 ami fin
49/58
49Cardiovascular System
Gambar 6. Kertas EKG
Cara menghitung denyut nadi permenit ada 5 cara yaitu :
1. 1500
Jarak 2 RR (kotak kecil)
2. 300
Jarak 2 RR (kotak sedang)
3. 60 (1 menit)
Jarak 2 RR (dalam detik)
4. Jumlah PQRS dalam 6 detik x 10
5. Penggaris EKG.
B. Nilai-Nilai EKG Normal1. Gelombang P yaitu depolarisasi atrium
a. Nilai-normal ; lebar
b. Tinggi
c. bentuk (+ ) di lead I, II, aVF, V2 - V6
d. (-) di lead aVRe. + atau - atau + bifasik ( ) di lead III, aVL, V1
1. Kompleks QRS yaitu depolarisasi dan ventrikel, diukur daripermulaan gelombang QRS sampai akhir gelombang QRSLebar 0,04 - 0,10 detik
a. Gelombang Q yaitu defleksi pertama yang ke bawah(-) lebar 0,03 detik, dalam
b. Gelombang R yaitu defleksi pertama yang keatas (+)1) Tinggi ; tergantung lead.2) Pada lead I, II, aVF, V5 dan V6 gel. R lebih tinggi
(besar)
3) Gel. r kecil di V1 dan semakin tinggi (besar) di V2- V6.
a. Gel. S lebih besar pada VI - V3 dan semakin kecil diV4 - V6.
b. Gelombang T yaitu repolarisasi dan ventrikel1) (+) di lead I, II, aVF, V2 - V6.2) (-) di lead aVR.3) () / bifasik di lead III, aVL, V1 (dominan (+) /
Kelompok C
Waktu (detik)
-
8/3/2019 ami fin
50/58
50Cardiovascular System
positif)a. Gelombang U ; biasanya terjadi setelah gel. T (asal
usulnya tidak diketahui) dan dalam keadaan normaltidak terlihat.
A. Kriteria Interpretasi EKG1. Frekuensi (Rate)Frekuensi jantung ( HR ), normal ; 60- 100 x / menit.Adapun cara menentukan jumlah frekuensi/kecepatanpermenit :
a. Untuk irama yang regular yaitu 1500 dibagi jumlahkotak kecil antan R-R (jarak dan R1 ke R2) = HR /menit
b. Untuk irama irreguler yaitu direkam EKG dalam 6detik, hitung beberapa banyak kompleks QRSkemudian dikalikan 10 HR/ menit (jumlah R R dalam6 detik dikali 10 H R / menit)
CATATAN Setiap EKG irregular (ARITMIA), rekam lead IIpanjang
2. Irama (Rhythm)a. Bila teratur (reguler) dan gel. P selalu diikuti gel. QRS-T
yakni normal disebut Sinus Ritme (irama sinus).
b. Bila irama cepat lebih dan 100 kali/menit disebut sinus
tachikardi kurang dan 60 kali/menit disebut sinus
bradikardi
c. Selain dan yang tersebut di atas adalah aritmia
2. Gelomibang P (P WAVE)Diukur dan awal sampai akhir gel. P. Nilai normal ; lebartinggi . Digunakan untuk kepentingan:
a. menandakan adanya aktivitas atrium
b. menunjukkan arah aktivitas atrium
c. menunjukkan tanda-tanda pembesaran atrium
2. P-R Interval
Diukur dan awal gel.P sampai dengan awal gel.QRS Nilainormal ; 0,12 - 0,20 detik. Digunakan untuk kepentingan:
a. Interval PR >0,20 detik : AV Block
b. Interval PR 3. Interval PR berubah-ubah : Wandering
Pacemaker
c. Kompleks QRS
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
51/58
51Cardiovascular System
Pengukuran kompleks QRS ada 3 yang dinilai :
1. Lebar/interval :diukur dan awal sampai dengan akhir gel. QRSNilai normal : Kepentingan : menandakan adanyaBundle Branch Block:
a. lebar 0,10 - 0,12 = Incomplete B B B.b. Lebar >0,12 detik = Complete B B B.
1. AXIS ( sumbu )
Nilai normal : - 300 sampai + 1100
Cara menentukan axis yaitu dengan melihat 2 lead yangberbeda ekstremitas lead, yang terbaik adalah lead I & AVF.Kemudian tentukan jumlah aljabar dari amplitudo QRS di leadI dan aVF.
Tentukan di kwadrant mana vektor QRS berada. Adapunkepentingannya yakni 300 sampai 900 adalah L A D (Left AxisDeviation) dan + 1100 sampai 1800 adalah R A D (Right AxisDeviation)
2. Komfigurasi (bentuk)Nilai normal :Positif di lead I, II, aVF, V5, V6 ; Negatif di lead aVR, V1, V2Bifasik di lead III, aVL, V3, V4, ( + / - ). Kepentinganmengetahui :
a. Q patologis
b. RAD/LADc. RVH/LVH1. Segmen ST (ST Segment)
Diukur dari akhir gel.QRS (J Point) sampai awal gel. T
Nilai normal isoelektris (- 0,5 mm sampai + 2,5 mm)
Kepentingan:Mengetahui kelainan pada otot jantung (iskemia dan infark)
2. Gelombang T (T Wave)Ukurannya dari awal sampai dengan akhir gel. T. Nilai normal
amplitudo (tinggi) : Minimum 1 mm. Adapun kepentingan:
a. Menandakan adanya kelainan otot jantung
(iskemia/infark).
b. Menandakan adanya kelainan elektrolit.
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
52/58
52Cardiovascular System
Catatan:1. Konfigurasi Gel. T Positif di lead I,II,aVF,V2-V6
2. Negatif di lead aVR
3. Bifasik di lead III, aVL, V1.Sistim Kelistrikan Pada Jantung
I. Manifestasi KlinikA. Pembesaran Atrium
Untuk mendiagnosis pembesaran atrium, lihat sadapan II dan V1
Pembesaran atrium kanan ditandai dengan hal-hal sebagai berikut :
1. Peningkatan amplitudo bagian pertama gelombang P.
2. Tidak ada perubahan durasi gelombang P.
3. Kemungkinan deviasi aksis ke kanan gelombang P.
Pembesaran atrium kiriditandai dengan hal-hal berikut :
1. Amplitudo komponen terminal (negatif) gelombang P dapat
meningkat, dan harus turun setidaknya 1 mm di bawah garis
isoelektrik.
2. Durasi gelombang P meningkat dan lebar bagian terminal (negatif)
gelombang P harus setidaknya 1 kotak kecil (0,04 detik).
3. Tidak ada deviasi aksis yang berarti karena atrium kiri normalnya
mendominasi aliran listriknya.
A. Hipertrofi Ventrikel
Hipertrofi ventrikel kananditandai oleh hal-hal berikut :1. Ada deviasi aksis ke kanan dengan aksis QRS melebihi =1000
2. Gelombang R lebih besar daripada gelombang S di V1, sedang
gelombang S lebih besar daripada gelombang R di V6.
Hipertrofi ventrikel kiriditandai dengan banyak kriteria. Dua yang
paling berguna adalah sebagai berikut.
1. Gelombang R di V5 atau V6 plus gelombang S di V1 atau V2 melebihi
35 mm.
2. Gelombang R di aVL melebihi 13 mm.
A. Gangguan Elektrolit
1. Hiperkalemia : evolusi (1) gelombang T runcing, (2)
perpanjangan PR dan gelombang P rata, serta
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
53/58
53Cardiovascular System
(3) QRS melebar. Kompleks QRS dan
gelombang T menyatu membentuk sebuah gelombang sinus.
2. Hipokalemia : depresi ST, gelombang T rata, gelombang U.
A. Infark Miokard
1. Secara akut gelombang T meruncing dan kemudian inverse.
Perubahan gelombang T menggambarkan iskemia miokardium.2. Secara akut segmen ST mengalami elevasi dan menyatu dengan
gelombang T. Elevasi segmen ST menggambarkan jejas
miokardium.
3. Gelombang-gelombang Q baru bermunculan dalam beberapa jam
sampai beberapa hari. Gelombang ini menandakan infark miokard.
Inilah EKG yang tidak normal atau mengalami suatu penyakit.
Pada kasus terdapat AMI (Acute Myocardial Infarction)
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
54/58
54Cardiovascular System
Dan di bawah ini adalah gambar EKG pada Arrhytmia
Di bawah ini adalah gambar EKG pada pasien Tachycardia
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
55/58
55Cardiovascular System
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
56/58
56Cardiovascular System
BAB VCASE
I. Infark Miokard Akut (IMA)Infark Miokard Akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat aliran
darah ke otot jantung terganggu.
A. Patogenesis
Umumnya IMA didasari oleh adanya ateroskeloris pembuluh
darah koroner. Nekrosis miokard akut hampir selalu terjadi
akibat penyumbatan total arteri koronaria oleh trombus yangterbentuk pada plak aterosklerosis yang tidak stabil, juga sering
mengikuti ruptur plak pada arteri koroner dengan stenosis ringan
(50-60%).
Kerusakan miokard terjadi dari endokardium ke epikardium,
menjadi komplit dan ireversibel dalam 3-4 jam. Secara
morfologis, IMA dapat terjadi transmural atau sub-endokardial.
IMA transmural mengenai seluruh dinding miokard dan terjadi
pada daerah distribusi suatu arteri koroner. Sebaliknya pada IMA
sub-endokardial, nekrosis terjadi hanya pada bagian dalamdinding ventrikel.
B. Patofisiologi
Dua jenis kelainan yang terjadi pada IMA adalah komplikasi
hemodinamik dan aritmia. Segera setelah terjadi IMA daerah
miokard setempat akan memperlihatkan penonjolan sistolik
(diskinesia) dengan akibat penurunan ejection fraction, isi
sekuncup (stroke volume) dan peningkatan volume akhir distolik
ventrikel kiri. Tekanan akhir diastolik ventrikel kiri naik denganakibat tekanan atrium kiri juga naik. Peningkatan tekanan atrium
kiri di atas 25 mmHg yang lama akan menyebabkan transudasi
cairan ke jaringan interstisium paru (gagal jantung). Pemburukan
hemodinamik ini bukan saja disebakan karena daerah infark,
tetapi juga daerah iskemik di sekitarnya. Miokard yang masih
relatif baik akan mengadakan kompensasi, khususnya dengan
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
57/58
57Cardiovascular System
bantuan rangsangan adrenergeik, untuk mempertahankan curah
jantung, tetapi dengan akibat peningkatan kebutuhan oksigen
miokard. Kompensasi ini jelas tidak akan memadai bila daerah
yang bersangkutan juga mengalami iskemia atau bahkan sudah
fibrotik. Bila infark kecil dan miokard yang harus berkompensasi
masih normal, pemburukan hemodinamik akan minimal.
Sebaliknya bila infark luas dan miokard yang harus
berkompensasi sudah buruk akibat iskemia atau infark lama,
tekanan akhir diastolik ventrikel kiri akan naik dan gagal jantung
terjadi. Sebagai akibat IMA sering terjadi perubahan bentuk serta
ukuran ventrikel kiri dan tebal jantung ventrikel baik yang
terkena infark maupun yang non infark. Perubahan tersebut
menyebabkan remodeling ventrikel yang nantinya akan
mempengaruhi fungsi ventrikel dan timbulnya aritmia.
Perubahan-perubahan hemodinamik IMA ini tidak statis. Bila IMA
makin tenang fungsi jantung akan membaik walaupun tidak
diobati. Hal ini disebabkan karena daerah-daerah yang tadinya
iskemik mengalami perbaikan. Daerah-daerah diskinetik akibat
IMA akan menjadi akinetik, karena terbentuk jaringan parut yang
kaku. Miokard sehat dapat pula mengalami hipertropi.
Sebaliknya perburukan hemodinamik akan terjadi bila iskemia
berkepanjangan atau infark meluas. Terjadinya penyulit mekanis
seperti ruptur septum ventrikel, regurgitasi mitral akut dan
aneurisma ventrikel akan memperburuk faal hemodinamikjantung.
Aritmia merupakan penyulit IMA tersering dan terjadi terutama
pada menit-menit atau jam-jam pertama setelah serangan. Hal
ini disebabkan oleh perubahan-perubahan masa refrakter, daya
hantar rangsangan dan kepekaaan terhadap rangsangan. Sistem
saraf otonom juga berperan besar terhadap terjadinya aritmia.
Pasien IMA inferior umumnya mengalami peningkatan tonus
parasimpatis dengan akibat kecenderungan bradiaritmia
meningkat, sedangkan peningkatan tonus simpatis pada IMA
inferior akan mempertinggi kecenderungan fibrilasi ventrikel dan
perluasan infark.
C. Gejala Klinis
Kelompok C
-
8/3/2019 ami fin
58/58
58Cardiovascular System
Keluhan yang khas ialah nyeri dada retrosternal, seperti diremas-
remas, ditekan, ditusuk, panas atau ditindih barang berat. Nyeri
dapat menjalar ke lengan (umumnya kiri), bahu, leher, rahang
bahkan ke punggung dan epigastrium. Nyeri berlangsung lebih
lama dari angina pectoris dan tak responsif terhadap
nitrogliserin. Kadang-kadang, terutama pada pasien diabetes dan
orang tua, tidak ditemukan nyeri sama sekali. Nyeri dapat
disertai perasaan mual, muntah, sesak, pusing, keringat dingin,
berdebar-debar atau sinkope. Pasien sering tampak ketakutan.
Walaupun IMA dapat merupakan manifestasi pertama penyakit
jantung koroner namun bila anamnesis dilakukan teliti hal ini
sering sebenarnya sudah didahului keluhan-keluhan angina,
perasaan tidak enak di dada atau epigastrium.
Kelainan pada pemeriksaan fisik tidak ada yang spesifik dandapat normal. Dapat ditemui BJ yakni S2 yang pecah, paradoksal
dan irama gallop. Adanya krepitasi basal menunjukkan adanya
bendungan paru-paru. Takikardia, kulit yang pucat, dingin dan
hipotensi ditemukan pada kasus yang relatif lebih berat, kadang-
kadang ditemukan pulsasi diskinetik yang tampak atau berada di
dinding dada pada IMA inferior.
I. Aritmia
Aritmia adalah kelainan elektrofisiologi jantung dan terutama
kelainan system konduksi jantung. Aritmia adalah gangguan
pembentukan dan/atau penghantaran impuls. Dari awal
depolarisasi hingga awal repolarisasi sel-sel miokard tidak dapat
menjawab stimulus baru yang kuat sekalipun.