All About GTC

43
PEMBAHASAN 1.Jenis-jenis Bridge a)Gigi tiruan jembatan konvensional Rigid fixed bridge  Sesuai namanya, GTJ jenis ini secara fixed terhubung satu sama lain, baik melalui solder masing-masing mahkota maupun sebagai satu kesatuan casting (GTJ logam tuang).Dengan kata lain, tekanan yang diterima GTJ ini akan terdistribusi secara merata ke semua unit mahkota. GTJ jenis ini sering digunakan untuk GTJ yanglong span, namun jarang digunakan untuk yang short span, karena diperlukan retensi yang sangat baik dari kedua retainer. Jika gagal risiko lepas sangat tinggi. Dengan kata lain, dalam pembuatan GTJ jenis ini perlu  preparasi gigi abutment yang cukup ekstensif. -All acrylic GTJ s ementara, tekanan kunyah ringan -All metal tidak memerlukan estetis, gigi penyangga pendek -All porcelain ukuran abutment besar dan tekanan kunyah ringan -Kombinasi indikasi luas, kekuatan dan estet is baik Indikasi → Penggantian 1 – 3 gigi yang saling bersebelahan; Pasien yang punya tekanan kunyah normal – kuat ; Gigi penyangga tidak terlalu besar.; Gigi penyangga derajat goyangnya 1 (normal). Kontra-Indikasi → Pontics/span yang terlalu panjang; Gigi pen yangga memiliki kelainan  periodontal atau karies esktensif; Pasien yang masih muda dengan ruang pulpa besar. Keuntungan → Memiliki indikasi terluas dari semua jenis GTJ; Punya efek splinting terbaik dan karenanya sering digunakan sebagai perawatan penunjang periodontal. Kerugian → Jika span terlalu panjang terjadi resiko adanya gaya ungkit/bent/efek flexural. Hal ini terjadi pada saat makan, bolus makanan berada baik di gigi penyangga atau berada di tengah span/pontics. Semi fixed bridge Pada GTJ jenis ini distribusi tekanan dibagi ke masing-masing unit pontik & retainer. Disini GTJ dibagi menjadi 2 bagian, yaitu satu retainer dan gabungan pontik & retainer menggunakan desain dovetail & slot (minor & major retainer –male & female counterpart). Jarang sekali menggunakan mahkota tiruan penuh dan lebih kepada inlay atau onlay. GTJ ini lebih diindikasikan untuk yang short span di regio posterior dikarenakan pada GTJ ini tidak perlu preparasi yang ekstensif (sifat abutmentnya inlay/onlay). Disini bagian yang  bersifat non-rigiddiletakkan pada bagian distal unit GTJ dengan tujuan untuk mencegah tertariknya kunci (yang menghubungkan minor & major retainer) ke arah anterior akibat adanya

description

kedokteran gigi

Transcript of All About GTC

  • 5/28/2018 All About GTC

    1/43

    PEMBAHASAN

    1.Jenis-jenis Bridge

    a)Gigi tiruan jembatan konvensional

    Rigid fixed bridgeSesuai namanya, GTJ jenis ini secara fixed terhubung satu sama lain, baikmelalui solder masing-masing mahkota maupun sebagai satu kesatuan casting (GTJ logamtuang).Dengan kata lain, tekanan yang diterima GTJ ini akan terdistribusi secara merata kesemua unit mahkota. GTJ jenis ini sering digunakan untuk GTJ yanglong span, namun jarangdigunakan untuk yang short span, karena diperlukan retensi yang sangat baik dari kedua retainer.Jika gagal risiko lepas sangat tinggi. Dengan kata lain, dalam pembuatan GTJ jenis ini perlupreparasi gigi abutment yang cukup ekstensif.

    -All acrylic GTJ sementara, tekanan kunyah ringan

    -All metal tidak memerlukan estetis, gigi penyangga pendek

    -All porcelain ukuran abutment besar dan tekanan kunyah ringan

    -Kombinasi indikasi luas, kekuatan dan estetis baik

    Indikasi Penggantian 1 3 gigi yang saling bersebelahan; Pasien yang punya tekanankunyah normal kuat; Gigi penyangga tidak terlalu besar.; Gigi penyangga derajat goyangnya1 (normal).

    Kontra-Indikasi Pontics/span yang terlalu panjang; Gigi penyangga memiliki kelainan

    periodontal atau karies esktensif; Pasien yang masih muda dengan ruang pulpa besar.

    Keuntungan Memiliki indikasi terluas dari semua jenis GTJ; Punya efek splinting terbaik dankarenanya sering digunakan sebagai perawatan penunjang periodontal.

    Kerugian Jika span terlalu panjang terjadi resiko adanya gaya ungkit/bent/efek flexural. Halini terjadi pada saat makan, bolus makanan berada baik di gigi penyangga atau berada di tengahspan/pontics.

    Semi fixed bridge Pada GTJ jenis ini distribusi tekanan dibagi ke masing-masing unit pontik& retainer. Disini GTJ dibagi menjadi 2 bagian, yaitu satu retainer dan gabungan pontik &

    retainer menggunakan desain dovetail & slot (minor & major retainer male & femalecounterpart). Jarang sekali menggunakan mahkota tiruan penuh dan lebih kepada inlay atauonlay. GTJ ini lebih diindikasikan untuk yang short span di regio posterior dikarenakan padaGTJ ini tidak perlu preparasi yang ekstensif (sifat abutmentnya inlay/onlay). Disini bagian yangbersifat non-rigiddiletakkan pada bagian distal unit GTJ dengan tujuan untuk mencegahtertariknya kunci (yang menghubungkan minor & major retainer) ke arah anterior akibat adanya

  • 5/28/2018 All About GTC

    2/43

    efek Anterior Component Force saat terjadi oklusi. Hal ini membuat tekanan oklusal diberikanpada masing-masing pontik/retainer.

    Syarat Tekanan kunyah normal/ringan dan ukuran abutment normal.

    Konstruksi Non-rigid Connector di mesial diastema untuk mencegah tertariknya key karnagaya ACF.

    Indikasi Salah satu abutment miring >20 atau intermediate abutment; Kehilangan 1 atau 2gigi dengan salah satu gigi penyangga vital; Kehilangan 2 gigi dengan gigipenyangga intermediate.

    Keuntungan Adanya konektornon-rigid mencegah terjadinya gaya ungkit sebagaimana yangterjadi pada GTJ rigid-fixed; Preparasi tidak terlalu ekstensif sehingga pasien yang ruangpulpanya besar tidak menjadi masalah; Prosedur sementasi bertahap sehingga jika terjadikesalahan tidak semua unit harus diulang.

    Kerugian Pembuatan relatif sulit, terutama keakuratan kedua unit retainer; Harganya relatiflebih mahal; Efek splinting kurang; Risiko fraktur pada kunci tinggi.

    Cantilever bridge GTJ ini merupakan jenis yang paling sederhana karena hanya punya satuabutment/retainer. Meskipun demikian, apabila proses dan preparasinya dilakukan dengan baik,desain ini memiliki kesuksesan tertinggi. Bentuk desainnya adalah pontic secara langsungterhubung/disangga oleh 1 gigi abutment. Hal ini menyebabkan tekanan yang diterima jaringanperiodonsium menjadi lebih besar daripada jenis lainnya sehingga area akar dari gigi penyanggaharus cukup lebar untuk menyerap tekanan tersebut. Indiaksinya untuk gigi anterior yang

    memiliki daya gigi ringan seperti I2, sedangkan untuk C harus menggunakan semi rigidataurigid-fixed. Di regio posterior jaranga digunakan karena beban oklusalnya terlalu tinggi danberisiko terjadi gaya mengungkit.

    Syarat tekanan kunyah ringan, abutment sehat, dukungan tulang baik.

    Keuntungan Desain sederhana, pembuatannya mudah namun hasil maksimal; Jaringan yangrusak tidak banyak; Estetika paling baik karena kesederhanaan desainnya sertamenggunakan full-porcelain crown.

    Indikasi Regio anterior, khususnya gigi I2 yang beban oklusal kecil.

    Kontra-Indikasi Regio posterior, kecuali pada P2 bawah yang beban oklusalnya tidak terlalubesar.

    Kerugian Punya daya mengungkit yang dapat merusak jaringan periodonsium (baik tulangmaupun mukosa); Terjadi rotasi palato-labial, namun hal ini jarang terjadi karena adanyakeseimbangan jaringan mukosa bibir, pipi, dan lidah; Indikasi sangat terbatas.

  • 5/28/2018 All About GTC

    3/43

    Spring Bridge Disini pontics teerhubung dengan retainer melalui palatal bar yang panjangdan fleksibel, dengan kata lain GTJ ini merupakan kombinasi antara retainerp oleh dan potesajaringan dimana tekanan mastikasi yang seharusnya diterima oleh pontic akan diserap olehmukoperiosteum via palatal bar tersebut. Hal ini sangat menguntungkan terutama bagi pasienyang memiliki beban oklusal dan daya gigit yang kuat serta menginginkan estetika tertinggi(full- porcelain). Selain itu, preparasi gigi hanya perlu satu karena retainer yang akan digunakanhanya 1 serta faktor diastema bukan menjadi persoalan sebagaimana pada GTJ jenis lainnya.Namun, pembuatannya sangat sulit dan perlu keakuratan yang tinggi.

    Indikasi Dimana estetika merupakan hal utama, GTJ jenis ini menjadi pilihan terbaik karenaletak gigi penyangga tidak tepat disebelah pontics sehingga tidak terlalu terlihat jikamenggunakan logam; Gigi dalam 1 regio tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai gigipenyangga, baik karena faktor anatomis (akar & periodontal) maupun karena faktor fisikretainernya; Jika diperlukan adanya diastema (umumnya faktor estetik).

    Kontra-Indikasi Pasien muda yang mahkota klinisnya terlalu pendek sehingga kurang retentifuntuk dijadikan penyangga; Pada gigi di mandibula; Bentuk palatal tidak memungkinkan, entahkarena adanya torus atau bentuknya yang terlalu dangkal/dalam. Selain alasan fungsional, faktorestetik juga menjadi masalah; Gigi penyangga tidak memiliki kontak proksimal, menyebabkangigi berisiko bergerak.

    Keuntungan Mendapat hasil estetika yang sangat baik; Waktu kunjungan relatif lebihsingkat; Desain umumnya disambut baik oleh pasien karena faktor estetika dan kekuatan yangtahan lama; Tingkat kegagalan rendah selama preparasi dan pembuatannya benar.

    Kerugian Palatal bar dapat membengkok/patah suatu saat jika ada gaya yang cukup besarseperti trauma atau sering bergerak atau bahkan secara alami; Meskipun waktu kunjungansingkat, waktu pembuatan cukup lama dan kompleks serta butuh keahlian.

    Compound Bridge Merupakan kombinasi dari 2 jenis GTJ atau lebih dengan tujuan untukmembuat suatu unit yang dapat saling membagi/mendistribusi tekanan kunyah diantara pontik keretainernya. Beberapa jenisnya antara lain: rigid- fixed & semi-rigid, rigid-fixed& spring, rigid-fixed & cantilever. GTJ ini digunakan karena tidak mungkin hanya menggunakan 1 jenis/unitGTJ saja pada satu kasus disebabkan oleh banyaknya gigi yang hilang (flexural effect).

    Keuntungan utama dari GTJ ini adalah mampun memecah 1 unit GTJ yang kompleks menjadi

    beberapa unit fungsional dan mencegah kegagalan restorasi seperti contoh diatas.

    Telecospic Bridge Gigi tiruan jembatan yang umumnya dibuat pada gigi yang miring(drifting). Preparasi tetap sesuai dengan sumbu giginya tetapi pada pembuatan coping di sisimesialnya sejajar dengan sumbu gigi penyangga lain dengan kombinasi backing-facing metal-porselen.

  • 5/28/2018 All About GTC

    4/43

    b)Gigi tiruan jembatan sophisticated

    Resin bonded prostheses / adhesive bridge Retainer hanya berupa pelat metal yangdilekatkan pada bagian lingual/oklusal dengan sistem etsa tanpa/sedikit preparasi.

    -Rochette bridge-Maryland bridge

    -Implant bridge

    Removable bridge Tujuan menanggulangi masalah sulitnya membersihkan periodonsiumdi bawah pontik dan antara gigi penyangga dengan pontik. GTJ ini dapat dilepas namunkelemahannya tidak tahan lama.

    c)Perbandingan Desain Conventional Bridge

    Fixed-fixed

    No. Kelebihan Kekurangan

    1. Desain yang kuat dengan Preparasi gigi yang paralel/sejajar,

    retensi maksimum dan kuat.menyebabkankehilangan aringan yang

    lebih banyak, dapat membahayakan

    pulpa, dan mengurangi retensi;kekuatan

    gigi juga dapatberkurang.

    2.

    Gigi penyangga dapat splint,

    khususnya

    Preparasinya sulit, khususnya

    ika space

    saat gigi geligi bergerak karenapada gigi sangat luas; kesejajaranharus

    kehilangan tulang saatperiodontitis.

    selaludiperhatikan.

  • 5/28/2018 All About GTC

    5/43

    3. Desainnya cocokuntuk long-span Seluruh retainer merupakan major

    8

    bridges. retainer dan require extensive (luas),

    preparasi destruktif gigi penyangga.

    4. Konstruksinya kuat. Sementasinya sulit.

    5. Jangka waktu lama.

    Fixed-movable

    No. Kelebihan Kekurangan

    1. Preparasinya tidak membutuhkanMasa penggunaannya terbatas,khususnya

    kesejajaran antara gigi yang satu karena terdapat pergerakan gigi

    dengan yang lain. penyangga.

    2. Karena preparasinya tidak harusKonstruksinyalebih

    sulitdibandingkan

    sejajar/paralel,maka desain preparasidengan fixed-fixed.

  • 5/28/2018 All About GTC

    6/43

    dapat berbeda.

    3. Dapat melindungi jaringan gigi karena

    Sulit untuk membuat temporary

    bridges.preparasi dilakukan untuk minor

    retainers yang kurangdestruktif.

    4. Mentolerir pergerakan gigi minor.

    5. Sementasinya mudah.

    Cantilever Bridge

    No. Kelebihan Kekurangan

    1. Desain konservatif diperlukan bila gigiMasa waktu penggunaannyalebih terbatas

    penyangganya hanya satu.daripada penggunaan satu pontikkarena

    pengaruh tekanan terhadap gigi

    penyangga.

    2. Bila gigi penyangganya hanya satu,Konstruksi bridgenya harus kuat(rigid)

    tidak membutuhkan preparasiyang untuk mencegah distorsi.

  • 5/28/2018 All About GTC

    7/43

    paralel/sejajar. Bila gigi penyangganya

    dua atau lebih, preparasi paralel akan

    lebih mudah karena letak gigi tersebut

    berdekatan.

    3. Konstruksinya kuat.Tekanan oklusal pada pontik

    menyebabkan tilting

    dari gigipenyangga,4. Paling sesuai untuk menggantikan gigi

    9

    anterior yang hilang/rusak. khususnyapada gigipenyangga yang

    terletak di distal pontik dan sudah

    berpotensi untuk tilting ke mesial.

    d)Perbandingan Desain Bridge dengan Preparasi Minimal

    Fixed-fixed

    No. Kelebihan Kekurangan

    1.Permukaan area retensinyaluas.

    Kecenderungan gigi penyanggauntuk

    dislodged dari retainernya karenatekanan

  • 5/28/2018 All About GTC

    8/43

    oklusal dari gigi antagonis.

    2. Menggunakan single casting dan Bila gigi penyangganya tilting, sulit

    relatif lebih mudah. mendapatkan retensi yang kuat.

    3.Retensi kedua gigi harus sama, halini sulit

    dicapai bila gigi penyangga yang satu

    merupakan gigi molar dan gigi yanglain

    merupakan gigi premolar.

    Fixed-movable

    No. Kelebihan Kekurangan

    1. Independent tooth movement Tidak sesuai untuk anterior bridges.

    kemungkinan dapat terjadi,khususnya

    pada gigi penyangga untuk alat

    lepasan. Major retainer dapatdidesain

    untuk retensi optimum.

    2.Retensi pada minor retainer (padaalat Pembuatannya sulit.

    lepasan) tidak perlu terlalu kuat.

  • 5/28/2018 All About GTC

    9/43

    3. Retensi major dan minor retainerTidak sesuai untuk pemakaian yanglama

    dapat berbeda-beda. karena alat lepasannya kurangmampu

    untuk menahan tekanan lateral .4. Alat lepasan dapat mencegah gigi

    penyangga yang terletak diposterior

    untuk tilting.

    10

    Cantilever Bridge

    No. Kelebihan Kekurangan

    1. Menggunakan

    preparasi

    konservatif

    Area retensinya kecil dan rentan

    untuk

    pada seluruh desainnya, biasanya debonding bila terkena tekanan putar

    hanya disertai single preparasiminimal (torquing forces).

    untuk retainernya.

    2.Cocok untuk menggantikan gigiinsisif

    lateral, menggunakan gigi kaninus

    sebagai gigi penyangga.

  • 5/28/2018 All About GTC

    10/43

    3.Cocok untuk pemakaian dalamwaktu

    singkat untuk gigiposterior.

    4. Memudahkan pasien untuk

    membersihkan daerah di antarapontik

    dan gigi yang sehat dengan floss.

    5. Tidak perlu preparasi yang sejajar.

    6. Konstruksinya mudah.

    2.Indikasi dan Kontraindikasi Bridge serta Persyaratan Gigi Abutment

    a)Pertimbangan Umum

    Sikap pasien terhadap kesehatan gigi dan jaringan pendukung miliknya serta keinginannyauntuk bisa sembuh, dengan kata lain sabar dan mau bekerja sama dengan dokter gigi selamaperawatan berlangsung. Mengingat dalam pembuatan GTJ perlu waktu yang cukup lama dankunjungan berkala.

    Pasien dari kalangan yang cukup mampu karena harga GTJ cukup mahal.

    Memiliki OH yang tinggi. Pasien yang memiliki risiko karies tinggi menyebabkan GTJ tidak

    bertahan lama, khususnya pada retainer/abutment dari GTJ tersebut.

    b)Indikasi UmumSecara psikologis, pasien (terutama yang mampu) menganggap GTL bukanlah bagian daritubuh mereka sehingga mereka menganggap GTC (dalam hal ini GTJ) merupakan pilihan yangterbaik untuk menggantikan gigi mereka yang hilang. Selain itu segi estetika dan higiensi jugadiperhatikan karena pandangan umum menganggap GTL membuat mulut menjadi bau dan darisegi estetik kurang.

  • 5/28/2018 All About GTC

    11/43

    Pada pasien yang punyapenyakit sistemik, terutama yang menyebabkansinkop/kolaps/ketidaksadaran, maka penggunaan GTL umumnya dikontraindikasikan karenaberisiko lepas dan patah, sehingga untuk mengurangi rasa khawatir ini digunakan GTC sebagaialternatifnya.

    Pasienpasca-perawatan ortodontik seringkali kehilangan giginya akibat faktor kebutuhanruang. Seringkali kepercayaan diri pasien menjadi turun karena faktor ini dan karenanya perlugigi pengganti. Penggunaan GTJ diindikasikan karena kestabilan dan ketahanannya untukmenjaga agar gigi tidak bergerak lagi.

    Dalam pasien yang memerlukan perawatan periodontal, gigi-gigi yang goyang atau kurangstabil akan dirawat dengan splinting, disini penggunaan GTJ diindikasikan untuk splinting cekatsehingga pergerakan/kegoyangan gigi tidak makin parah dan gaya/tekanan mastikasi dapattersebar secara merata. Namun penting untuk diingat bahwa GTH bukanlah sebagai perawatanutama namun sebagai penunjang karena gigi yang goyang bukanlah gigi yang baik untuk

    digunakan sebagai gigi abutment.

    Dari aspekbicara, penggunaan GTL dirasa kurang nyaman karena sering bergerak sehinggamengganggu fungsi bicara. Penggunaan GTC dapat menghilangkan rasa tidak nyaman ini danmemperbaiki fungsi bicaranya.

    Membuat kestabilan proses mastikasi & membantu menyebarkan beban oklusal secara merata

    ke jaringan periodonsium dan tulang rahang, dimana kedua faktor tersebut jarang dicapai didalam GTL.

    c)Kontra-Indikasi Umum

    Pasien yang tidak bisa diajak bekerjasama, seperti pada pasien anak-anakataupun pasien yanglanjut usia karena sulit untuk bersabar serta komunikasi yang sulit. Selain itu, pada pasien yangsecara medis mengalami penyakit sepertikejang-kejang mendadak atau gangguan otak jugadikontraindikasikan karena dapat mengganggu proses preparasi.

    Pasien yang masih muda karena ruang pulpanya masih besar. Sama seperti dengan pembuatan

    mahkota tiruan, pembuatan GTJ perlu preparasi yang cukup ekstensif karena menggunakanbahan PFM.

    Pasien yang tidak bisa diadministrasi anestesi lokal (e.g. hipertensi, gangguan jantung, dll.).Apabila masih memungkinkan gunakan obat yang tidak memakain epinefrin.

    Pasien yang memiliki risiko karies tinggi serta penyakit periodontal.

    Pasien yang memerlukan pontik gigi dalam jumlah besar, membuatlength of span tinggi danmenyebabkan beban GTJ makin besar, terutama pada jaringan periodontal dan gigipenyangganya.

  • 5/28/2018 All About GTC

    12/43

    Pasien yang memiliki abutment teeth yang karies ekstensif dan merusak jaringan mahkotaseluruhnya atau terlalu parah. Selain itu gigi yang mengalami deformitas kongenital juga tidakbisa digunakan.

    Gigi penyangga mengalami rotasi/tilting tidak dalam satu bidang sejajar.

    d)Persyaratan Gigi Abutment

    Tiap restorasi harus mampu menahan beban oklusal yang diterimanya. Pada bridge, gaya yangseharusnya diterima gigi hilang akan didistribusikan melalui pontic, connector, & retainer, kegigi abutment. Jadi gigi abutment akan menerima beban oklusal tambahan. Sebisa mungkin, gigiyang akan dijadikan abutment haruslah gigi yang vital. Namun gigi yang telah dirawat endodengan baik dan asimtomatik juga bisa dijadikan abutment dengan syarat masih ada sebagianstruktur mahkota yang tersisa. Pada gigi seperti ini bisa dipasangkan dowel crown. Jaringanperiodontal disekitar calon gigi abutment harus sehat dan bebas inflamasi sebelum memulai

    tahapan perawatan prostho. Bakal gigi abutment juga seharusnya tidak mengalami kegoyangan.Selain itu kita harus mengevaluasi beberapa faktor terkait kondisi akar gigi dan jaringanpenyangganya yaitu rasio mahkota-akar, bentuk akar, & luas daerah perlekatan ligamenperiodontal (Antes Law).

    Rasiomahkota-akar

    Merupakan perbandingan antara panjang gigi yang berada oklusal dari tulang alveolar denganpanjang gigi yang tertanam di tulang alveolar. Bila panjang gigi yang tertanam di tulang alveolarmakin berkurang, maka kemungkinan gigi tersebut untuk menerima gaya lateral akan meningkat.Rasio mahkota-akar yang optimal untuk calon gigi abutment untuk bridge adalah 2:3 dan

    minimal 1:1 dalam kondisi normal (jaringan perio sehat, tidak ada kegoyangan,gigiabutment utuh dan kuat).

    Namun rasio yang lebih besar dibanding 1:1 juga bisa digunakan apabila gigi-gigiantagonis daribakal bridge terdiri dari gigi tiruan, karena beban oklusalnya akan lebih sedikit sehingga bebanyang diterima abutment juga berkurang. Beban oklusal yang diterima dari gigi tiruan jauh lebihsedikit dibandingkan beban oklusal dari gigi asli (26.0 lb untuk GTSL, 54.5 lb untuk bridge,150.0 lb untuk gigi asli).

    Bentuk akar

    Bentuk akar gigi yang lebih lebar ke arah labiolingual dibandingkan mesiodistalnya akan lebihbaik dibandingkan dengan akar gigi yang membulat. Gigi posterior berakar jamak dengan akaryang divergen akan memiliki penjangkaran yang lebih baik dibandingkan gigi dengan akar-akar yang konvergen, berfusi, atau bentuknya konus. Gigi-gigi dengan akar yang konus dapatdigunakan sebagai abutment untuk bridge short-span jika kondisi faktor-faktor lain optimal. Gigi

  • 5/28/2018 All About GTC

    13/43

    berakar tunggal dengan bentuk akar yang ireguler atau melengkung di 1/3 apikal juga lebih baiksebagai abutment dibandingkan gigi dengan bentuk akar yang rapi.

    Luas daerah perlekatan ligamen periodontal

    Disebut juga dengan luas permukaan akar. Menggambarkan seberapa luas daerah perlekatanligamen periodontal antara akar gigi dan tulang alveolarnya. Gigi yang lebih besar memiliki luasdaerah akar yang lebih besar dan lebih mampu menahan beban oklusal tambahan. Jika tulangalveolar telah mengalami kerusakan akibat penyakit periodontal, maka kemampuan gigi tersebutsebagai abutment akan berkurang.

    Panjang pontic dibatasi oleh gigi abutmentnya dan kemampuan abutment untuk menerima bebanoklusal tambahan. Berdasarkan Hukum Ante, luas permukaan akar dari gigi abutment harussama atau melebihi luas permukaan akar gigi yang akan digantikan oleh pontic. Dari hukumtersebut, bisa ditentukan berapa gigi yang bisa digantikan. Namun, semua gigi tiruan cekat yang

    menggantikan lebih dari dua gigi hilang dianggap berisiko tinggi.GTCS dengan panjang pontic yang pendek akan memiliki prognosis lebih baik dibandingkandengan GTCS dengan pontic yang cukup panjang. Hal ini bukan hanya ditentukan oleh luaspermukaan akar saja. Kerusakan pada GTCS akibat beban abnormal juga dipengaruhioleh leverage dan torsi. Selain itu faktor biomekanis dan faktor dari material yang digunakanjuga berperan dalam ketahanan GTCS.

    GTCS long-span selain memberikan beban lebih banyak pada ligamen periodontal ternyata jugalebih kaku. Deflection yang bisa terjadi pada GTCS berbanding lurus dengan panjangnya danberbanding terbalik dengan ketebalan oklusogingival dari pontic.

    Faktor Pengaruh terhadap deflection

    Pontic span

    1 gigi Deflection = x

    2 gigi Deflection = 8x

    3 gigi Deflection = 27x

    Ketebalan oklusogingival pontic

    t Deflection = x

  • 5/28/2018 All About GTC

    14/43

    t Deflection = 8x

    Pontic yang lebih panjang juga memproduksi torsi lebih besar, terutama pada bridge dengan

    gigi abutment yang lemah. Untuk mengurangi deflection akibat pontic yang panjang dan/atautipis, pontic harus didesain dengan ketebalan oklusogingival yang cukup. Selain itu gigi tiruanjuga bisa dibuat menggunakan logam dengan yield strengthyang tinggi seperti nikel-kromium.

    Karena gaya oklusal pada bridge diteruskan dari pontic ke gigi abutment, gaya yang bekerjapada crown gigi abutment berbeda dengan gaya yang bekerja pada crownuntuk restorasi satugigi. Gaya pada crown gigi abutment di bridge cenderung bekerja dalam arah mesiodistaldibandingkan dalam arah bukolingual seperti pada crown biasa. Oleh karena itu, preparasimahkota untuk gigi abutment harus mempunyai resistensi dan ketahanan struktural yang lebih.Hal ini bisa diperoleh dengan membentuk beberapa groove termasuk di permukaan bukal dan

    lingual pada preparasi mahkota.Kadangkala pada bridge juga digunakan abutment sekunder apabila abutmentprimernya kurangdari ideal. Ada beberapa syarat untuk memilih abutment sekunder ini. Abutment sekunder harusmemiliki luas permukaan akar yang minimal sama dengan luas permukaan akarpada abutment primernya. Panjang mahkota giginya juga harus memadai dan harus ada ruangdiantara abutment primer dan sekunder untuk mencegah tertekannya gingiva. Nantinya saatpontic menerima gaya, gaya tegangan akan didistribusikan ke abutment sekunder.

    Kelengkungan rahang juga memiliki pengaruh terhadap stres yang terjadi pada bridge. Jikaposisi pontic berada diluar dari garis sumbu antar-abutment, maka pontic akan berperan sebagai

    lengan pengungkit yang mampu menghasilkan torsi. Torsi ini bisa diatasi dengan memasangretensi tambahan pada arah yang berlawanan

    dengan arah lengan pengungkit serta dalam jarak yang sama dengan jarak antara lenganpengungkit dengan garis sumbu antar-abutment.

    3.Komponen-komponen pada Bridge dan Tipe-tipenya

    a)Retainer

    Adalah bagian dari gigi tiruan jembatan yang menghubungkan gigi tiruan tersebut dengaan gigi

    penyangga. Fungsi:

    -memegang/ menahan supaya gigi tiruan tetap stabil ditempatnya

    -menyalurkan beban kunyah (dari gigi yang diganti) ke gigi penyanggaMacam-macam retainer:

    Extra coronal retainer:meliputi bagian luar makota gigi

  • 5/28/2018 All About GTC

    15/43

    i.Full-veneer Crown Retainer

    Indikasi:

    -Tekanan kunyah normal/ besar

    -Gigi-gigi geligi yang pendek

    -Intermediare abutment paska perawatan periodontal

    -Untuk gigi tiruan jembatan yang pendek maupun panjang

    Keuntungan:

    -Indikasi luas

    -Memberikan retensi dan resistensi yang terbaik

    -Memberikan efek splinting yang terbaik

    Kerugian:

    -Jaringan gigi yang diasah lebih banyak

    -Estetis kurang optimal (terutama bila terbuat dari all metal)

    ii.Partial-veneer Crown Retainer

    Indikasi:

    -Gigi tiruan jembatan yang pendek

    -Tekanan kunyah ringan / normal

    -Bentuk dan besar gigi penyangga harus normal

    -Salah satu gigi penyangga miring

    Keuntungan:

    -Pengambilan jaringan gigi lebih sedikit

    -Estetis lebih baik daripada FVC retainer

    Kerugian:

    -Indikasi terbatas

    -Kesejajaran preparasi antara gigi penyangga sulit

  • 5/28/2018 All About GTC

    16/43

    -Kemampuan dalam hal retensi dan resitensi kurang

    -Pembuatannya sulit (dalam hal ketepatan)

    Intra Coronal Retainer:meliputi bagian dalam mahkota gigi penyangga

    Bentuk: Inlay MO/DO/MOD dan Onlay

    Indikasi:

    -Gigi tiruan jembatan yang pendek

    -Tekanan kunyah ringan atau normal

    -Gigi penyangga dengan karies klass II yang besar

    -Gigi penyangga mempunyai bentuk/ besar yang normal

    Keuntungan:

    -Jaringan gigi yang diasah sedikit

    -Preparasi lebih mudah

    -Estetis cukup baik

    Kerugian:

    -Indikasi terbatas

    -Kemampuan dalam hal retensi dan resistensi

    -Mudah lepas/patah

    Dowel retainer

    Retainer yang meliputi saluran akar gigi, dengan sedikit atau tanpa jaringan mahkota gigi dengansyarat tidak sebagai retainer yang berdiri sendiri

    Indikasi:

    -Gigi penyangga yang telah mengalami perawatan syaraf

    -Gigi tiruan jembatan yang pendek

    -Tekanan kunyah ringan

    -Gigi penyangga perlu perbaikan posisi/inklinasi

  • 5/28/2018 All About GTC

    17/43

    Keuntungan:

    -Estetis baik

    -Posisi dapat disesuaikan

    Kerugian:

    -Sering terjadi fraktur akar

    b)Pontik dan Edentulous Ridge

    Desain gigi prosthetic akan mempengaruhi estetis, fungsi, mudah dalam pembersihan, menjagakesehatan jaringan pada edentulous ridge, dan kenyamanan pasien. Pontik dapat metal-ceramic, cast-metal, atau, resin processed to metal. Beberapa studi klinis telah menunjukkanbahwa semua material digunakan untuk pontik ditolerir dengan sama, meskipun inflamasi dapatterjadi di jaringan gingival dalam respon terhadap beberapa diantaranya.

    Porcelain telah diamati kemudahan pembersihannya dan hygienic, dan banyak klinisimenyarankan glazed porcelain sebagai the preferred, atau hanya, material yang seharusnyamenyentuh edentulous ridge. Karena sifat porus resin, dan kesulitan dalam menjaga highlypolished surface on it, resin sebaiknya tidka digunakan pada pontik di dekat jaringan. Glazedatau highly polished porcelain dan gold diutamakan untuk kontak jaringan. Desain yang pantaslebih penting untuk cleanability dan kesehatan yang baik dari jaringan dibanding pemilihanmaterial. Perubahan jaringan disekitar dengan kehilangan gigi untuk itu pontik tidak dapatdengan tepat mejiplak gigi yang hilang. Resorpsi alveolar dan remodeling membentuk kembali

    area edentulous yang mengelilingi puncak tulang dan mengisi soket tulang. Ada trauma ataupenyakit periodontal berhubungan dengan kehilangan gigi, bentuk akhir ridge yang telah sembuhbahkan mungkin lebih greater departure dari bentuk aslinya. Karena beberapa jaringanpenyokong hilang ketika ketika gigi tanggal, dan karena pontik ada terletak diatas jaringandibanding tumbuh sana, modifikasi harus dibuat pada morfologi gigi dasar unruk memastikanbahwa pontik akan dapat dibersihkan dan tidak melukai jaringan.

    Tissue Contact

    Besar dan bentuk kontak pontik dengan ridge adalah sangat penting. Kontak jaringan yangberlebihan telah dikutip sebagai factor utama dalam kegagalan fixed partial denture. Telah

    banyak kesepakatan menyatakan bahwa area kontak antara pontik dan ridge sebaiknya kecil(fig 26-6,A) dan bagian pontik menyentuh rigde sebaiknya secembung mungkin. Bagaimanapunjuga, jika ada kontak sepanjang sudut gingivo-facial pontik, harus tidak ada ruang antara pontikdan jaringan lunak di bagian facial ridge (fig 26-6 A). Jika ujung pontik meluas melebihimucogingival junction, maka akan terjadi ulcer disana (fig 26-7 A). Pontik sebaiknya berkontakhanya pada attached keratinized gingiva (fig 26-7 B).

  • 5/28/2018 All About GTC

    18/43

    Mendapatkan adaptasi yang dekat dari pontik dengan kompresi jaringan tidak diindikasikan,karena tekanan yang dihasilkan pada ridge mungkin menyebabkan inflamasi. Sudah menjadisuatu pengetahuan umum bagi dokter gigi bahwa pontik sebaiknya mengusahakan tidak adatekanan pada ridge. Bagaimanpun juga, pontik tidak berkontak dengan ridge pada saat insersiprosthesis dapat menjadi dikelilingi oleh jaringan hypertrophied setelah waktu di mulut.Meskipun satu studi menunjukkan bahwa jaringan dibawah pontik dapat dijaga agar beradadalam keadaan bebas-inflamasi jika pasien flossing setidaknya sekali sehari, akan ada cetakanatau jejak pontik di ridge bahkan tanpa inflamasi. Ada peningkatan resiko kegagalan klinis jikakesuksesan bergantung terlalu banyak pada kooperasi pasien.

    Postinsertion Hygiene

    Embrasure mesial, distal dan lingual gingival dari pontik sebaiknya terbuka lebar untukmengijinkan akses yang mudah bagi pasien untuk pembersihan, dan kontak antara pontik danjaringan harus mengijinkan lewatnya floss dari satu retainer ke retainer lainnya. Setelah FPD

    disemen, ajari pasien teknik yang sesuai yang dapat dikuasai. Motivasi individual untuk melatihoral hygiene disekeliling dan dibawah pontik dengan dental floss (fig 26-8), interproksimalbrushes (fig 26-9) atau pipe cleaners. Metode yang digunakan bergantung pada ukuranembrasure, aksesibilitas, dan kemampuan pasien.

    Berikan pasien waktu untuk mempelajari teknik dan peragakan kemampuan untukmembersihkan sisi bawah pontik dan area yang berdekatan dari abutment gigi. Bahkanpermukaan terhalus pontik harus dibersihkan dengan baik dan cegah akumulasi plak. Jikapembersihan tidak dilakukan seringkali, regular interval, jaringan disekeliling pontik akanmenjadi terinflamasi.

    Pontik yang didesain untuk peletakan di appearance zoneharus memberikan ilusi akangigi, secara estetis, tanpa membahayakan cleaning- ability. Pontik yang ditempatkan dinonappearance zone (biasanya mandibular posterior replacements) ada untukmemperbaiki fungsi dan mencegah pergeseran/drifting gigi. Karena estetik biasanya merupakanpertimbangan yang minor/tidak utama di area ini, mungkin tidak perlu menggunakan materialatau kontur yang meniru anatomi dan warna gigi. Pontik sebaiknya segaris lurus mungkin antararetainer unutk mencegah torquing/putaran dari retainer dan/atau abutment.

    Desain pontik

    Jenis Design Pontik Keterangan

    1. Saddle (ridge lap)o Pontik ini mirip dengan gigi, menggantikan gigi yanghilang.

  • 5/28/2018 All About GTC

    19/43

    o Overlap antara aspek facial dan lingual terhadap ridge.

    o Terdapat kontak antara pontik dan edentulous area

    o Saddle tidak dapat dibersihkan

    oSaddle dapat menyebabkan inflamasi

    2.Modified Ridge Lap o Desain ini memberikan ilusi gigi, namun mengejar seluruh

    permukaan yang konveks untuk memudahkan pembersihan.

    oPermukaan lingual harus memiliki kontur deflektif untuk mencegah impaksi makanan danmeminimalisasi akumulasi plak.

    oMungkin akan ada sedikit konkavitas fasiolingual pada sisi fasial ridge, yang dapat dibersihkandan ditoleransi oleh jaringan sepanjang kontak jaringan terbatas secara mesiodistal dan

    fasiolingual. (narrow mesiodistally and faciolingually).

    oRidge contact tidak boleh diperluas lebih lingual daripada midline edentulous ridge, bahkanpada gigi posterior.

    o Ketika dimungkinkan, kontur area jaringan yang berkontak pada pontik harus konveks, bahkanpembuangan operatif sejumlah kecil jaringan lunak untuk memfasilitasi hal ini pundimungkinkan.

    oDengan porcelain veneer, adalah desain pontik yang paling sering digunakan pada appearancezone fixed partial dentures RA dan RB.

    3.Hygienic (Sanitary) o Istilah hygienic digunakan untuk menggambarkan pontik yang tidak

    berkontak dengan edentulous ridge.

    o Desain ini sering disebut sanitary pontic, yang beberapa tahun lalu merupakan namadagang untuk pontik mandibular yang prefabricated, dan memiliki permukaan cembung denganslot back.

    o Hygienic pontic digunakan pada nonappearance zone, khususnya untuk menggantikan M1 RB.Ia merestorasi fungsi oklusal dan menstabilisasi gigi tetangga dan antagonis.

    o Tidak ada syarat estetis, dan dapat dibuat dari metal sepenuhnya.

    oKetebalan oklusogingival tidak boleh kurang dari 3 mm, dan harus ada ruang di bawahnyauntuk memfasilitasi pembersihan.

    22

  • 5/28/2018 All About GTC

    20/43

    o Pontik hygienic umumnya dibuat dari semua konfigurasi yang konveks secara fasiolingual danmesiodistal.

    o Pembuatan permukaan bawah yang membulat tanpa sudut memudahkan pembersihan(flossing) yang lebih mudah. Akan lebih sulit melewatkan floss di bawah permukaan yang datar,

    atau sudut fasiogingival dan linguogingival yang tajam. Desain yang bulat digambarkan sebagaifish belly.

    o Desain alternatif, di mana pontik dibuat dalam bentukconcave

    archway mesiodistally, telah disarankan.

    o Permukaan bawah pontik konveks fasiolingual,memberikan

    konfigurasi hyperbolic paraboloid di bagian pontik yangmenghadap

    aringan. Ada penambahan bulk untuk kekuatan di konektor,dan

    akses untuk pembersihan.

    o Stress dikurangi pada konektor, dan defleksi dikurangipada pusat

    pontik, dengan lebih sedikit emas yang digunakan.

    o Versi estetik pontik ini dapat dibuat dengan mem-veneer dengan

    porselen bagian pontik yang akan tampak, bagian oklusaldan

    setengah oklusal permukaan fasial, yang merupakan semua

    permukaan fasial pontik ini. Desain ini disebut arc-

    fixed partial

    denture, modified sanitary pontic, atau Perel

    Pontic.

  • 5/28/2018 All About GTC

    21/43

    4. Conicalo Conical pontic bulat dan dapat dibersihkan, namunujungnya kecil

    dibandingkan ukuran keseluruhan pontik.

    o Cocok untuk digunakan pada ridge mandibula yang tipis.o Ketika digunakan pada ridge yang luas dan datar, spaceembrasure

    segitiga yang besar sekitar kontak jaringan memilikitendensi untuk

    pengumpulan debris.

    o Pontik ini disebut juga sanitary dummy,

    sebagaimanadigambarkan oleh Tinker di tahun 1918.

    o Penggunaannya dibatasi untuk penggantian gigi di atasridge yang

    23

  • 5/28/2018 All About GTC

    22/43

  • 5/28/2018 All About GTC

    23/43

    tipis pada sisi yang tidak terlihat.

    5. Ovate

    o Pontik ovate memiliki desain round-end yang digunakan

    ketikaestetis menjadi perhatian utama.

    o Pendahulunya adalah porcelain root-tipped pontic, yangdigunakan

    sebelum tahun 1930 sebagai pengganti saddle pontic yangestetis

    dan sanitary.

    o Segmen yang berkontak dengan jaringan dari ovate pontictumpul

    dan membulat, dan di-set ke dalam konkavitas ridge.Dengan mudah

    dapat di-floss.

    o Konkavitas dapat dibuat dengan menempatkan provisionalfixed

    partial denture dengan pontik meluas 1 jalan ke soketsegera

    setelah ekstraksi gigi.

    oDapat juga dibuat secara surgikal pada waktu belakangan. Pontik ini bekerja baik dengan ridgeyang luas dan datar, memberikan tampakan seolah tumbuh dari ridge.

    6.Prefabricated Pontic o Pada 1 waktu, preformed porcelain facings lebih popular untuk

    Facings

    membuat pontik. Mereka membutuhkan adaptasi terhadap

    specific

    edentulous space, setelah mereka di-reglaze.

    o Beberapa,seperti

    Trupontics, sanitary pontics, dan steelesfacings

  • 5/28/2018 All About GTC

    24/43

    bergantung padalug pada custom cast metal backinguntuk

    melibatkan celah pada permukaan oklusal atau lingual dari facing.

    oSejumlah besar porselen menghasilkan thin gold backing yang dapat dengan mudah mengalamiflexing. Harmony dan Trubyte facings menggunakan pin horizontal yang pas dengan goldbacking. Mereka

    sulit digunakan pada pasien dengan space oklusogingival yang terbatas, dan refitting pin kebacking setelah casting diperlukan.

    o Porcelain denture teeth juga dimodifikasi untuk dapat digunakan sebagai pontic facings.

    oMultiple pin holes, sedalam 2 mm, dibuat dengan drill press pada permukaan lingual darireverse pin facing. Pin came out dari backing, menyediakan retensi di mana deep overbite dapat

    memendekkan conventional pins. Sayangnya, pin hole pada facing

    merupakan stress points yang dapat menyebabkan fraktur.

    7. Metal Ceramico Dengan penggunaan yang luas dari metal-ceramic restorations,

    Pointsmetal-ceramic pontics telah menggantikan tipe pontik lainyang

    menggunakan porselen.

    o Ia memiliki potensial estetis terbaik sebagai penggantianprostetik

    gigi yang hilang.

    o Sebagai tambahan, metal-ceramic pontics leih kuat, karenaporselen

    di-bond ke substrat metal, tidak hanya sekedar disementasi.

    oLebih mudah digunakan karena backing custom made untuk space (tidak perlu mengadaptasipremade porcelain facing ke space).

    The Edentulous Ridge

  • 5/28/2018 All About GTC

    25/43

    Klasifikasi Deformitas ridge telah dibagi dalam 3 kategori oleh Slebert, dan klasifikasi ini telahditerima dengan luas: Kelas 1: Loss of lebar ridge fasiolingual, dengan tinggi apikokoronal yangnormal.

    Kelas 2: Loss of ridge height, dengan lebar yang normal.

    Kelas 3: Loss of both ridge width dan height.

    Jika normal (Class N) dengan deformitas minimal ditambahkan, kontur ridge akan terbagi dalam4 kelas.

    Modifikasi Pontik

    Perkembangan dalam teknik bedah mempermudah perubahan konfigurasi ridge untukmenciptakan bentuk yang lebih estetik dan lebih mudah dibersihkan. Ketidakmampuan pasiendalam melakukan bedah memaksa klinisi untuk memikirkan bentuk alternatif dari pontik. Pada

    ridge dengan defek yang parah, dimana 2 atau lebih pontik harus ditempatkan, adalah hal biasauntuk mengeliminasi ruang embrasure gingival di antara pontik. Black triangle akansangat tidak estetik. Plak yang terkumpul mempengaruhi jalur floss, dan bisa mengurangirigiditas pontic span. Pink porcelain bisa ditambahkan ke embrasur gingiva pontik untukmenstimulasi papila interdental. Tambahan porselen harus didukung metal framework. Jikatidak, maka berisiko fraktur. Eliminiasi embrasur gingiva bisa membatasi atau mengeliminasiproliferasi jaringan lunak.

    Lebih sulit untuk mendapatkan hasil estetik dengan memodifikasi ruang embrasur pada high-profile area seperti regio I maksila. Pontik yang tidak dimodifikasi akan meninggalkan embrasur

    gingiva yang besar dan penambahan gingival flange akan terlihat menyolok. Solusi untukrestorasi pada defek ridge yang besar, terutama di segmen anterior, adalah sistem Andrewsbridge. Ini menyediakan fixed retainers yang dihubungkan bar segi panjang yang mengikutilekukan ridge di bawahnya. Protesa ini meliputi set gigi pada patient-removable flangeof gingiva-coloredacrylic resin yang tersatukan dan distabilisasi oleh bar segi panjang.Sayangnya, flange tersebut adalah tempat makanan dan plak berkumpul dan sulit dibersihkan.

    c)Konektor Bagian dari gigi tiruan jembatan yang menghubungkan pontik dengan retainer,pontik dengan pontik/ retainer dengan retainer, sehingga menyatukan bagian- bagian tersebutuntuk dapat berfungsi sebagai splinting dan penyalur beban kunyah Dilihat dari sifat hubungan

    ada 2 macam konektor, yaitu:

    Rigid ConnectorSifat hubungan dari konektor ini kaku, tidak ada pergerakan Diindikasikanbila memerlukan bridge efek splinting yang maksimal. Keuntungannya adalah konektor kuat danmudah dibersihkan.Cara pembuatan ada 2, yaitu:

    -Dengan pengecoran (casting)

  • 5/28/2018 All About GTC

    26/43

    -Dengan pematrian (soldiering)

    Perbedaan cara pembuatan ini tergantung dari tujuan dan indikasinya, pada pembuatan gigitiruan jembatan yang panjang kemungkinan ketepatan sukar didapat karena sifat kontraksilogam, maka proses soldering merupakan pilihan. Untuk keadaan jarak serviko oklusal yang

    pendek baik pada ruang protesa atau gigi penyangganya sehingga ketebalan yang konektor yangoptimal sukar dicapai, maka proses dengan pengecoran akan lebih baik karena hasilnya lebihkuat dan homogenik.

    Non-rigid Connector

    Konektor ini mempunyai gerak terbatas, karena umumnya berbentuk key dan key way atau maledengan female yang tidak disemen. Merupakan konektor padaNon-rigid Bridge. Indikasinya:

    -Salah satu gigi penyangga tidak sejajar inklinasinya

    -Menggunakan intermediate abutment paska perawatan periodontal

    Keuntungan konektor ini adalah mengurangi efek ungkit yang merugikan gigi penyangga,sedangkan kerugiannya antara lain:

    -Efek splinting tidak optimal

    -Pembuatan lebih sulit dan memerlukan ketepatan yang tinggi

    -Kemungkinan patah lebih besar

    Umumnya diletakan disebelah anterior/ mesial dari gigi yang diganti untuk mengurangi patahnyakonektor akibat anterior component of force.

    d)Gigi Penyangga (Abutment)

    Dari definisi gigi tiruan jembatan, jelas bahwa gigi tiruan jembatan ini adalah suatu tooth bornedenture yang berarti seluruh beban kunyah yang diterima oleh gigi tiruan ini didukungsepenuhnya oleh gigi-gigi penyangga beserta jaringan periodontal. Sesuai dengan jumlah, letak,dan fungsinya dikenal istilah :

    Single abutment: hanya mempergunakan satu gigi penyangga.

    Double abutment: bila memakai dua gigi penyangga.

    Multiple abutment: bila memakai lebih dari dua gigi penyangga.

    Terminal abutment: merupakan gigi penyangga paling ujung dari diastema.

    Intermediate / pier abutment: gigi penyangga yang terletak diantara dua diastema (pontics).

  • 5/28/2018 All About GTC

    27/43

    Splinted abutment: penyatuan dua gigi penyangga pada satu sisi diastema

    Double splinted abutment :splinted abutment pada kedua sisi diastema.

    Dalam persiapan penggunaan gigi-gigi penyangga ditemukan beberapa masalah khusus yang

    dapat mengganggu kerja GTC. Berikut adalah contoh-contohnya dan solusi mengatasinya:Pier Abutment

    Kadangkala ada gigi hilang pada sebelah mesial dan distal dari suatu gigi dan bila gigi-gigi hilang itu diganti dengan bridge, akan ada satu gigi abutment yang berdiri bebas diantaradua pontic yang dikenal dengan pier abutment. Biasanya bridge yang memiliki pierabutment melibatkan gigi anterior dan posterior. Gerakan gigi pada segmen anterior danposterior mempunyai perbedaan. Gerakan arah fasiolingual gigi anterior lebih besar dibandinggerakan arah fasiolingual gigi molar. Gaya dari gerakan seperti ini ditambahpontic span yangpanjang akan menghasilkan stress pada bridge yang akan diteruskan ke gigi abutment dan

    mahkotanya. Lama- kelamaan crown pada gigi abutment akan cenderung terlepas/longgar,kemudian daerah tepian restorasi akan sangat rawan terkena karies.

    Untuk mengatasi efek dari gaya gerakan gigi tersebut, salah satu cara yang bisa digunakanadalah menggunakan konektor non-rigid. Konektor non- rigid ini bisa berperan sebagai stress-breaker, yang mencegah distribusi stress dari satu segmen pada bridge ke segmen yang lainnya.Bentuk umum konektor non rigid adalah tenon (komponen pada pontic) berbentuk mirip Tserta mortise (komponen pada crown abutment) berbentuk dovetail. Konektor non-rigid akanmendistribusikan gaya ke tulang alveolar sehingga konektor ini tidak boleh digunakan bilakondisi gigi abutment mengalami kerusakan jaringan periodontal.

    Penempatan konektor non-rigid sebagai stress breaker juga penting. Biasanya konektordiletakkan pada pier abutment, karena bila diletakkan padaabutment yang ujung akanmenghasilkan efek pengungkit. Mortise diletakkan pada sebelah distal dari pier abutment,sementara tenon diletakkan pada sebelah mesial dari pontic. Posisi ini membantu konektor agartetap terkunci pada posisinya karena adanya kecenderungan mesial movement dari gigi posteriorsaat diberikan beban oklusal.

    Molar yang tipping sebagaiabutment

    Contoh kasusnya adalah pada kehilangan gigi 6, dan gigi 7 mengalami tipping ke arah mesialuntuk menutup ruang gigi hilang. Hal ini juga bisa diikuti denganmesial tipping gigi 8.Permukaan mesial gigi 8 yang tipping akan menghalangi insersi bridge sehingga tidak mungkinperawatan menggunakan bridge dilakukan.

    Jika hambatannya hanya sedikit, hal ini bisa diatasi denganrecontouringpermukaan mesialgigi 8.

  • 5/28/2018 All About GTC

    28/43

    Jika kemiringannya parah, maka bisadilakukan uprighting gigi yang tipping melalui alat orthocekat. Umumnya gigi 8 akan diekstraksi untuk menyediakan ruang bagi pergerakan distal gigi 7.

    Jika koreksi secara orthodontik tidak bisa dilakukan atau hasil perawatan ortho hanya sebatas

    koreksi sebagian, GTCS bisa tetap digunakan asalkan derajat kemiringan tidak lebih dari 25-30o.

    Bisa juga dipasangkan bridge dengancrown pada gigi 7 (gigiabutment) yang miring. Halini bisa dilakukan asal permukaan distal gigi 7 tidak terkena defek (karies, erosi, dll) serta pasienmemilki kemampuan menjaga OH yang sangat baik. Jika ada perbedaan tinggi marginalridgeyang mencolok antara distal gigi 7 dengan mesial gigi 8, penggunaancrown dikontraindikasikan

    Bisa juga digunakan telescope crown dan coping pada gigi 7. Preparasi yang dibutuhkancukup ekstensif.

    Alternatif lain adalah menggunakan GTCS dengan konektor non- rigid. Arah insersinya

    adalah sesuai sumbu axial gigi 7 yang miring. Penggunaan konektor non rigiduntuk abutment yang miring sangat berguna apabila gigi molar yang miring memiliki inklinasiyang cukup besar ke lingual dan juga mesial.

    Canine-replacement FDP

    FDP untuk menggantikan gigi kaninus biasanya sulit dilaksanakan karena kaninus sering beradadiluar sumbu antar-abutment. Calon gigi abutmentadalah gigi 2 (umumnya gigi terlemah dimulut) dan gigi 4 (gigi posterior terlemah). Bridge untuk menggantikan gigi 3 RA akanmengalami stress lebih besar dibandingkan bridge yang menggantikan gigi 3 RB. Hal ini

    dikarenakan gaya ke gigi 3 RA akan didistribusikan ke arah labial sehingga pontic akan makinmenjauhi sumbu antar-abutment. Sementara gaya pada gigi 3 RB didistribusikan ke arah lingualsehingga pontic akan mendekati sumbuantar-abutment. Bridge untuk menggantikan gigi 3 janganjuga dipakai untuk menggantikan gigi tambahan lain (seperti gigi 2 atau 4). Untuk menggantikangigi 3 serta gigi tambahan lain paling baik menggunakan GTSL.

    Cantilever FDP

    Cantilever FDP adalah bridge dengan abutment pada satu sisi pontic, dengan sisi lain ponticbebas. Pontic akan berperan sebagai lengan pengungkit apabila menerima beban oklusal,

    sehingga kemampuan retentif dari abutment akan sangat penting dalam penggunaan cantileverFDP. Bakal gigi abutment untuk bridge cantilever harus memiliki akar yang cukup panjangdengan bentuk yang mendukung, mahkota klinis yang panjang, rasiomahkota-akar yang baik,dan didukung jaringan periodontal yang sehat. Umumnya bridge cantilever dipakai untukmenggantikan hanya satu gigi dan paling tidak memiliki dua gigi abutment. Cantilever FDP bisadipakai untuk:

    Menggantikan gigi insisif lateral

  • 5/28/2018 All About GTC

    29/43

    Menggantikan gigi 4

    Menggantikan gigi 6 yang tidak memilikiabutment di distal

    4.Material yang digunakan dalam pembuatan Bridge

    a)Pontik dan Retainer

    Pontik dapat terbuat dari metal-keramik, cast metal, dan yang sudah jarang dipakai adalah resinakrilik yang dilapisi metal. Semua bahan material pontik dapat toleran dengan jaringan gigiwalaupun terkadang terjadi inflamasi pada jaringan gingival. Porselen mudah dibersihkan danhigienis, dan beberapa klinisi telah menganjurkanglazed porcelain yang harusmenyentuh edentulous ridges. Karena sifat porus resin, dan kesulitan dalam pemeliharaanpermukaan yang terpolis, resin tidak digunakan pada pontik dekat jaringan. Porselen yangterpolis baik dan emas dengan tampilan seperti kaca dianjurkan untuk kontak jaringan.

    A:Pontik metal-keramik

    B:Pontik metal

    C:Pontik metal-resin

    Kerangka logam untuk gigi tiruan sebagian logam-keramik harus dengan persyaratan: (1) harusada jumlah logam yang memadai untuk menjamin kekakuan untuk kekuatannya (2) porselenharus memiliki ketebalan yang hampir sama untuk menghindari kemungkinan melemahnyaporselen melalui konsentrasi stress. Untuk memenuhi persyaratan ini, harus ada kepingan logamyang kontinu pada permukaan lingual, memanjang dari bagian logam pada satu retainer,

    melewati pontik lingual, dan ke bagian logam pada retainer lainnya.

    Konfigurasi insisal dari aspek lingual pembatas mungkin saja lurus (A), atau berbentuk sepertibergigi (B). Desain bergigi atau "trestle" diindikasikan ketika konektor berkurang dalam dimensifaciolingual untuk memungkinkan porselen di embrasur. Dengan meningkatkan ketinggiantopangan incisogingival, kekuatan konektor akan meningkat. Ini memberikan sebagian besarlogam untuk kekakuan dalam daerah konektor antara pontik dan masing-masing retainer. Jikasolder harus diperlukan, ia memberikan logam yang memadai untuk solder bersama yang kuat.

    Cakupan porselen retainer adalah sama dengan yang untuk unit tunggal, kecuali di wilayah yang

    berdekatan dengan pontik tersebut. Porcelain veneer di pontik tersebut kontinu dengan lapisanporselenretainer yakni mencakup bagian insisal dari permukaan lingual, permukaan labial, dandaerah yang berdekatan atau kontak dengan ridge. Porselen berakhir pada permukaan lingual,sekitar 1 mm insisal ke ridge. Kontak jaringan porselen memungkinkan untuk estetika yang lebihbaik dan menghapus junction porselen-metal yang kasar dari kontak dengan jaringan, karena bisamenyebabkan iritasi.

  • 5/28/2018 All About GTC

    30/43

    Pengecualian terhadap cakupan porselen yang direkomendasikan pada aspek gingiva pontikterjadi pada situasi di mana semua permukaan oklusal porselen digunakan dan ruangocclusogingival terbatas. Untuk memastikan sokongan kaku untuk porselen, aspek gingivapontik harus tetap dalam logam, dengan junction porselen-logamterletak pada aspekgingivofacial dari pontik tersebut.

    Upaya menghasilkan gigi tirun cekat sebagian posterior yang estetik akan memerlukanpenggunaan permukaan oklusal all-porcelain terutama di lengkung mandibula, karena hanyaaspek oklusal gigi premolar dan molar yang terlihat. Setiap kali permukaan ini digunakan padasebuah pontik, sebuah pertimbangan harus dibuat mengenai ketebalan occlusogingiva dari logamdi pontik tersebut. Untuk memastikan kekakuan yang memadai, bagian permukaan bawah daripontik mungkin harus menjadi logam untuk mengimbangi logam yang dihilangkan dari oklusal.

    b)Solder Joint

    Solder adalah gabungan komponen logam oleh filler metal, atau solder, yang menyatudengan masing-masing bagian. Sebenarnya, jika pengisi logam memiliki titik leleh yang lebihbesar dari 450 C (840 F), proses ini disebut mematri (brazing). Istilahsoledering umumdigunakan dalam kedokteran gigi. Bonding adalah kesatuan padawelting dari permukaan yangbergabung dengan solder, dan bukan pada mencairnya komponen logam. Ketika solder sendidilakukan dengan benar, tidak boleh ada fusi atau perubahan dari dua komponen yangbergabung.

    Soldering berbeda dalam hal ini dari pengelasan, arti lain dari bergabungnya logam. Dalampengelasan fusi, potongan-potongan yang bergabung mencair atau menyatubersama-sama, tanpa

    solder. Fluks ditempatkan pada permukaan yang akan disolder sebelum mereka dipanaskan.Fluks dapat memberikan perlindungan permukaan, mengurangi oksida, atau melarutkan oksida.Fluks digantikan oleh solder, yang kemudian dapat membentuk sebuah interface dan ikatan kepermukaan yang disolder.Soldering flux untuk logam mulia didasarkan pada senyawa borat.Mereka membentuk kaca low-fusing yang melindungi permukaan logam, dan mereka jugamengurangi oksida seperti oksida tembaga. Mereka sering terlalu cair untuk solderingpre-keramik. Fluorida digunakan pada paduan logam dasar untuk melarutkan oksida stabil darikromium, kobalt, dan nikel. Selain bertindak sebagai pelarut, fluks juga melayani peran protektif.

    Fluks lebih mudah diaplikasikan jika dalam bentuk pasta. Pasta fluks dapat dibuat dengan

    alkohol, bentuk yang paling popular digunakan dengan paduan logam mulia menggunakanpetrolatum sebagai kendaraan, karena lebih mudah ditangani. Ini menjaga udara dari fluks, danketika dipanaskan, petrolatum hilang tanpa meninggalkan residu. Fluks terbuat dari boraksumum, atau pasta yang dibuat dengan air, cenderung berkembang ketika mereka dipanaskan,menghasilkan lubang pada solder sendi.

    Antifluks adalah bahan yang digunakan untuk menguraikan daerah yang akan disolder untukmembatasi aliran solder. Antifluks yang paling umum adalah tanda dari pensil grafit lunak, yang

  • 5/28/2018 All About GTC

    31/43

    tidak memiliki polesan baik. Polesan rouge (oksida besi) yang bergantung dalam kloroform jugadapat dicat di sekitar wilayah solder bersama untuk mencegah penyebaran yang tidak diinginkandari solder.

    Solder emas diklasifikasikan berdasarkan kehalusan dan oleh karat. Kehalusan mengacu pada

    bagian per seribu dari solder yang emas. Misalnya, 600 solder baik akan menjadi 600 bagianemas per 1.000, atau 60% emas. Ketika digunakan untuk menandai pengecoran paduan logam,karat mengacu pada bagian per 24 dari logam emas. Sebagai contoh, sebuah paduan 18 K adalah18 bagian emas per 24, atau 75% emas. Bila digunakan dengan solder, karat memiliki arti yangberbeda. Sebuah solder yang ditandai sebagai 18 K tidak memiliki kandungan 75% dari emas.Sebaliknya, penunjukan 18 K berarti bahwa itu dirumuskan untuk digunakan dengan 18 Kpaduan pengecoran. Isi noble metal dari solder yang sebenarnya akan diberikan berdasarkankehalusan bukan oleh karatnya. Semakin tinggi kehalusan solder, semakin tinggi titik lelehnyadan semakin besar tahan korosi. Sementara solder dengan kehalusan yang lebih rendah memilikititik leleh yang lebih rendah, juga memiliki karakteristik aliran yang lebih buruk.

    c)Bahan Cetak & Prosedur Pencetakan

    Pada istilah GTC, cetakan merupakan sebuah hasil cetak negatif dari satu atau beberapa gigi, danstruktur di sekitarnya, yang diperoleh dari insersi dari sebuah baki berisi (loaded tray) denganbahan plastis pada mulut pasien yang akan diubah menjadi bahan elastis atau keras (hardmaterial compound impression material) pada waktu yang tepat setelah setting (perubahan kimiaatau fisika) yang jika dicampur dengan bahan die yang sesuai akan menghasilkan cetakanduplikat positif atau replika, sebuah model atau working cast yang disebut sebagai indirecttechnique wax pattern fabrication. Bahan cetak telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan

    dokter gigi atas konstruksi pola malam indirek daripada teknik direk berkaitan denganketerbatasan penggunaannya, dan beberapa keperluan penting lainnya yang harus ada pada bahancetak untuk menghasilkan cetakan yang akurat.

    Syarat Bahan Cetak

    Kemampuan menghasilkan detil yang baik

    Stabilitas dimensi

    Tanpa toksisitas baik sebelum ataupun sesudah setting baik pada operator maupun pasien

    Kompatibel dengan bahan die yang tersedia

    Cukup elastis untuk dilepas dari undercut tanpa deformasi permanen dan robekan

    Warnanya sesuai

    Waktu penyimpanannya sesuai

  • 5/28/2018 All About GTC

    32/43

    Mudah dimanipulasi dan dipreparasi

    Terjangkau secara ekonomis

    Klasifikasi Bahan Cetak yang digunakan pada Restorasi Cekat

    Bahan termoplastis

    Elastis

    -Reversible & Irreversibel hydrocolloid

    -Silicon (conventional condensations)

    -Silicon new presentations (additional type)

    -Polyether (hanya memiliki satu konsistensi)

    Saat ini bahan cetak rubber elastis dipertimbangkan sebagai bahan cetak yang paling ideal jikadibandingkan dengan jenis lainnya karena memiliki persyaratan yang paling memenuhi sebagaibahan cetak. Kelebihan ini membuatnya menjadi yang terlarus dan akan dijelaskan jenis materialrubber yang akan digunakan yakni rubber base dengan sedikit penjelasan mengenai hidrokoloid.

    5.Tata Laksana Klinis Perawatan Bridge

    a)Tahapan Klinik I (Preparasi & Pembuatan GTJ)

    Pemeriksaan, diagnosis, rencana perawatan, prognosis

    Preparasi gigi abutment

    Dalam setiap preparasi, selalu ingat mengenai prinsip dan syarat preparasi seperti yang sudahdibahas pada pemicu sebelumnya. Alat-alat seperti bur, handpiece, dan alat standar secara umumsama seperti preparasi mahkota tiruan penuh, perbedaan hanya terletak pada prinsip utamapembuatan GTJ, yaitu prinsip kesejajaran pada gigi penyangganya. Berbeda dengan full crown,preparasi gigi abutment tetap harus mengingat fungsi utamanya dalam GTJ, sehingga harusmemenuhi prinsip:

    -Kesejajaran antar gigi penyangga dan arah insersi

    -Pengambilan jaringan seoptimal mungkin

    Prinsip kesejajaran ini sangat memengaruhi kestabilan dari kedudukan GTJ nantinya, kecualipada GTJ yang sifatnya konektor non-rigid, cantilever bridge, atau telescopic bridge. Sedangkanprinsip pengambilan jaringan berhubungan dengan kemampuan memegang retainer dankemampuan gigi dalam menerima beban kunyah tambahan (distribusi tekanan dari pontik). Padakeadaan tertentu:

  • 5/28/2018 All About GTC

    33/43

    -Pada gigi yang pendek, untuk memperoleh retensi optimal dan mendapatkan kekuatan untukmenahan beban, maka pengambilan oklusal pada daerah supporting cusp lebih banyak. Bila perludengan tambahan groove sebagai penambah kemampuan resistensi.

    -Pada diasteme yang sempit, pengambilan proksimal harus lebih banyak, agar konektor bisa

    lebih tebal dan kuat.

    -Pada span yang panjang, preparasi servikal sebaiknya mempunyai ketebalan optimal, misalnyaminimal dengan bentuk chamfer.

    Ada beberapa tindakan khusus berupa modifikasi preparasi abutment untuk

    mendapatkan kesejajaran, antara lain:

    Jika salah satu terminal abutment miring

    Penyesuaian dengan kurva oklusal, mengharuskan pengambilan lebih banyak pada distooklusal.Analisa arah pemasukan dengan dental suveyor atau garis khayal, berupa garis sejajar dengangaris bagi sudut yang terbentuk yang terbentuk oleh kedua sumbu kedua gigi penyangga.

    Terminal abutment dan gigi tetangganya miring

    Kemungkinan jaringan mahkota gigi tetangga bagian mesial harus diambil sedikit agar tidakmenghalangi insersi bridge.

    Setiap terminal abutment miring dengan kedua sumbu konvergenSisi yang berhadapan dengandiastema dipreparasi sejajar garis bagi sudut yang dibentuk oleh kedua sumbu gigi. Sedang disisi

    lain dipreparasi sesuai dengan sumbu gigi masing-masing. Tetapi bila kedua sumbu gigidivergen tidak bisa ditolerir dengan pengasahan, sehingga harus dilakukan dulu perbaikan posisi/ inklinasinya atau dibuatnon-vital (merupakan terapi pendahuluan)

    Posisi gigi diluar lengkung karena sedikit rotasi

    Pada keadaan demikian perlu pengambilan jaringan yang lebih banyak. Daerah yang keluar darilengkung lebih banyak dipreparasi.

    Salah satu abutment sedikit palatoversi/labioversi

    Pada keadaan gigi penyangga miring ke lingual maka lebih banyak terjadi pengambilan di daerahlingual, pada gigi penyangga yang protrusi maka lebih banyak terjadi pengambilan di daerahlabial.

    Retraksi gingiva

    Tindakan ini merupakan tindakan yang mendahului tahap pencetakan gigi. Merupakan tindakanpenarikan/pemisahan sementara free gingiva dari gigi yang dipreparasi dengan tujuan

  • 5/28/2018 All About GTC

    34/43

    mendapatkan tepi preparasi servikal yang jelas saat pencetakan serta menghindari luka pada gusisaat preparasi gigi di sulkus gingiva. Sebelum diretraksi, dilakukan pemeriksaan gigi tetanggaapakah karies atau drifting sehingga harus diperbaiki serta dilanjutkan dengan pembersihandebris. Ada 4 cara retraksi gingiva, yaitu:

    -Mekanis (benang surgical silk 0,3 mm atau copper band atau MTS)

    -Kimia (larutan kimia hemostatik dan tidak ada vasokonstriktor)

    -Kombinasi (Benang yang mengandung larutan kimia)

    -Bedah elektrosurgikal

    Kesalahan pada retraksi gingiva dapat menyebabkan resesi gusi, atrofi gusi, ekspos akar gigi,atau shock tekanan darah jika retraction cord mengandung vasokonstriktor (e.g. adrenalin).

    Pencetakan dan pembuatan die model

    Setelah dilakukan retraksi, maka pencetakan dan pembuatan die model dapat dimulai. Pilih jenis(stock/individual) dan ukuran sendok cetak sesuai dengan ukuran rahang dan material cetak apayang akan digunakan. Untuk pembuatan GTJ umumnya material yang digunakanbersifat elastomer dengan tujuan mendapatkan detail yang akurat. Ingat selalu bahwa sebelum

    dicetak, gigi harus dalam keadaan kering dan bebas dari cairan saliva.

    Pembuatan catatan gigit

    Tahap ini ditujukan untuk mendapatkan hubungan dari model RA & RBsebagaimana hubungantersebut didapat di dalam mulut pasien, sehingga didapatkan GTC yang stabil oklusinya (oklusisentris). Umumnya catatan gigit dibuat menggunakan bite registration paste/bitewax.

    Penentuan warna (shade)

    Penentuan warna GTC dilakukan untuk mendapat warna gigi yang sesuai dengan warna gigi-gigi tetangganya. Umumnya cara yang paling banyak dipakai saat ini adalah denganmenggunakan shade guide dari pabrik yang mengeluarkan bahan GTC yang kita gunakan.Kesamaan pabrik antara shade guide dengan material yang kita gunakan di labroatorium sangatpenting karena tiap-tiap pabrik memiliki warna yang berbeda untuk satu kode yang sama

    (Contoh: untuk kode A1 antara pabrik A dan pabrik B bisa ada perbedaan warna). Dalampenentuan warna gigi harus:

    -Dalam keadaan basah (sehari-hari gigi itu berada nantinya)

    -Pencahayaan terang dari lampu neon (bukan lampu DU) dan tidak boleh tertutupi olehbayangan.

  • 5/28/2018 All About GTC

    35/43

    Pembuatan Mahkota Sementara gigiabutment dan pontik sementara

    Mahkota Sementara

    Pembuatannya bisa secara direct atau indirect. Jika secara direct, maka saat sebelum dipreparasi,

    jika gigi mengalami karies/fraktur, ditutupi dengan malam membentuk kontur anatomis normal,kemudian dilakukan pencetakan. Setelah dipreparasi, cetakan negatif (alginat) pada gigi itu diisidengan resin akrilik kemudian dipasangkan di gigi hasil preparasi yang sudah diberi vaselin agartidak menempel di gigi. Setelah mengeras sedikit, resin akrilik dirapikan seperlunya (dipotongbagian yang berlebih) dan setelah full setting cetakan dilepas dan MTS dipoles. Jikasecaraindirect, maka tahap-tahap tersebut dilakukan pada model gigi dan kemudian setelah jadiMTS dicobakan di gigi pasien.

    Cara diatas merupakan pembuatan mahkota sementara secarafabricated. Cara lain adalah denganmenggunakan mahkota sementaraprefabricated. Berbeda dengan cara fabricated, ada beberapa

    macam bahan mahkota sementara digunakan, seperti aluminium, akrilik, danseluloid. Prosedurpemakaiannya:

    o Pemilihan mahkota sementara, untuk gigi depan harus diperhatikan warna, bentuk dan besaryang sesuai.

    oAdaptasi bagian servikal dan bagian dalam mahkota. Bagian servikal setiap mahkota sementaratidak boleh menekan bagian gingival untuk mencegah resesi.

    Pontik Sementara

    Pembuatan pontik sementara dilakukan sebelum pencetakan untuk pembuatan GTJS padaretainernya. Disini pontik dibuat dengan menggunakan wax (biasanya inlay wax) dan kemudianbaru dilakukan pencetakan untuk pembuatan MTS di gigi abutment.

    b)Tahapan Klinik II (Evaluasi GTJ)

    Setelah GTJ selesai difabrikasi dari laboratorium (belum jadi sepenuhnya baru backing logam),sebelum dipasangkan pada pasien GTJ ini perlu dievaluasi terlebih dahulu, terutama padakualitas backing logam dan facing porcelainnya (pada tipe PFM), namun jika tidakmenggunakan bahan ini maka tidak perlu dievaluasi. Disini dievaluasi kecekatan GTC, ketepatanmarginal, kontak proksimal, ruang untuk facing, kontak oklusal dan artikulasi. Jika evaluasinya

    baik, maka backing logam ini dikembalikan lagi ke laboratorium untuk dibuatkan facingporselennya. Setelah jadi sepenuhnya, kembali dilakukan evaluasi pemeriksaan di gigi pasiennamun belum disementasi secara permanen. Evaluasi ini meliputi:

    Kecekatan (fitness/self retention)

  • 5/28/2018 All About GTC

    36/43

    GTC harus memiliki kecekatan yang maksudnya saat dipasangkan bisa pas dan tidak jatuh saatdipasang di gigi hasil preparasi dan mampu melawan gaya-gayaringan yang berlawanan denganarah insersi tanpa sementasi.

    Marginal fitness & integrity

    Diperiksa pada bagian tepi servikal restorasi menggunakan sonde half- moon; apakah ada bagianyang terlalu pendek atau terbuka serta dilakukan pemeriksaan mengelilingi servikal. Kemudiandilihat juga kondisi gusi, apakah mengalami kepucatan (menandakan tepi servikal yang terlalupanjang sehingga menekan gusi). Disini perlu dilakukan pengurangan panjang namun jangansampai terlalu pendek yang dapat berakibat terbukanya tepi restorasi.

    Kontak proksimal

    Kontak tidak boleh terlalu menekan, overhanging, atau overkontur (terlalu ke labial atau lingualatau oklusal). Perhatikan juga efek dari ACF karena gaya ini sangat berpengaruh terhadap

    kondisi inklinasi gigi. Pengecekan dilakukan dengan menggunakan benang gigi dan dilewatkandi proksimal gigi tetangga ataupun antar GTC. Disini benang harus mengalami hambatan ringannamun tidak sampai merobek benang.

    Stabilitas dan adaptasi ke mukosa gingiva

    Merupakan kedudukan pada gigi penyangga harus tetap dan tepat, sehingga tidak goyang,memutar, ataupun terungkit meskipun tidak diberi gaya. Untuk masalah faktor ungkit umumnyadiperiksa dengan menekan salah satu gigi penyangga. Adaptasi mukosa tentu perlu karenanantinya GTJ akan menekan gusi meskipun ringan namun tetap tidak boleh membuat perubahan

    warna pada gusi yang dapat berujung pada resesi serta untuk memaksimalkan efek selfcleansing pada daerah embrasurnya.

    Penyesuaian oklusal

    Pemeriksaan dilakukan menggunakan kertas artikulasi dan diletakan di titik kontak dan titi oklusidan suruh pasien menggigit kertas tersebut dalam kondisi oklusi sentris. Hasil yang baik adalahtidak adanya tanda pada hasil restorasi yang menandakan bahwa oklusi sudah nyaman dan tidakada yang mengganjal atau ketidaknyamanan saat beroklusi. Hal ini perlu karenaketidaknyamanan ini dapat berujung pada gangguan sistem mastikasi.

    Estetika

    Syarat estetis selalu menjadi poin utama dalam setiap restorasi, khususnya pada masa kinidimana pasien menginginkan restorasinya sewarna gigi dan seideal mungkin, maka pada bagianyang terlihat saat tersenyum (anterior dan sebagian kecil posterior) maka restorasi harus sewarnagigi tetangganya dan harus mengikuti kontur, anatomi, dan bentuk normal gigi tersebut.

    c)Tahapan Klinik III (Sementasi dan Insersi)

  • 5/28/2018 All About GTC

    37/43

    Tahap pemasangan dilakukan dengan cara melakukan sementasi dari retainer pada GTJ ke gigipenyangga menggunakan semen permanen yang tidak larut dalam cairan mulut sehingga GTJdapat berfungsi penuh. Pemasangan dapat bersifat sementara ataupun permanen namunumumnya bahan yang digunakan sama hanya berbeda tujuannya. Pemilihan bahan sementasididasarkan pada:

    Besar beban kunyah

    Jika tekanan kunyah besar maka memerlukan bahan yang memiliki compressive strength tinggiuntuk mencegah terjadinya retak dikemudian hari dan dapat menyebabkan lepasnya GTJ. Jikatekanan kunyah berisiko menimbulakn gaya ungkit makan bond strength ke gigi juga harus baik.

    Jumlah gigi penyangga

    Jika jumlah gigi penyangga cukup banyak (GTJ long span) maka bahan semennya perlumemiliki working time panjang dan flow tinggi untuk mencegah terjadinya pengerasan yang

    terlalu awal sebelum gigi dipasangkan mengingat jumlah retainer yang akan disemen banyak.

    Keadaan gigi penyangga

    Pada gigi penyangga yang mengalami hiperemia namun masih vital maka sementasi dilakukandengan bahan yang pH tinggi (basa). Jika gigi kurang retentif semen perlu punya bond strength& film thickness tinggi. Apabila sifat gigi penyangga merupakan MT pasak logam maka perlumenggunakan bahan semen yang dapat berikatan dengan baik dengan logam.

    Desain dan bahan gigi tiruan

    Desain dan bahan gigi tiruan berpengaruh pada estetika dan fungsional GTC nantinya. Jikabahan gigi tiruan adalah akrilik yang translusen maka tentunya semen harus memiliki warnayang sebisa mungkin mirip dengan warna gigi, sedangkan untuk desain tertentu maka semenharus punya tingkat kelarutan yang rendah.

    Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas bahan semen yang umum digunakan antaralain GIC, Semen Resin, Zinc-Polikarbonat, dan Zinc-Fosfat.

    Glass-Ionomer Cement

    Merupakan bahan semen yang paling banyak dipakai karena kemampuan biokompatibilitas kejaringan dan restorasi yang baik melalui ikatan kimia. Terdiri atas bubuk dan liquid yangmengandung fluor sebagai proteksi dari karies. Saat pemasangan pastikan gigi tidakterkontaminasi oleh saliva karena sifat semen yangwater-based. Apabila material yangdigunakan adalah logam logam tersebut dilapisi dengan opaquer terlebih dahulu. Sayangnyakarena daya larut yang rendah risiko kebocoran tepi servikal tinggi.

    Resin Cement (Zinc Siloco Phosphate Cement)

  • 5/28/2018 All About GTC

    38/43

    Semen ini sudah tidak banyak dipakai karena sifatnya yang asam sehingga restorasi tidak tahanlama dan mengiritasi jaringan. Namun semen ini karena memiliki komposisi resin maka sifattranslusensinya sangat baik. Biasanya semen ini digunakan pada retainer yang menggunakanmaterial akrilik atau porselen serta gigi penyangga yang non-vital (dowell crown).

    ZincPoly-Carboxylate Cement

    Merupakan bahan semen jenis akrilik dengan paduan antara bubuk dan liquidnya akanmenurunkan pH serta meningkatkan bond strength karena reaksi dengan kalsium gigi dankandungan fluornya. Sifat adhesif ke logam tinggi sehingga banyak dipakai untuksementasi Pasak-Inti. Kekurangannya adalah setting time yang cepat sehingga tidak cocok untukGTJ dengan span panjang atau multiple abutment bridge. Tingkat kekerasannya juga masihdibawah semen zinc-fosfat.

    Zinc Phosphate Cement

    Merupakan bahan semen yang paling pertama dikeluarkan tetapi masih menjadi pilihan utamakarena memiliki tingkat kekerasan, film thickness dan setting timeyang memadai. Semen ini jugapunya pilihan warna sehingga tidak terlalu mencolok. Sayngnya pH semen ini rendah sehinggaberisiko mengiritasi pulpa saat belum mengeras. Oleh karena itu biasanya diberikan pelaps untukproteksi pulpa dengancavity varnish.

    Prosedur sementasi adalah sebagai berikut:

    Pembersihan bagian dalam retainer dari debris atau lemak dengan alkohol lalu keringkandengan air spray. Lakukan hal yang sama pada gigi penyanggan namun menggunakan larutan

    antiseptik (jika alkohol dapat dehidrasi jaringan). Jika semen yang digunakan bersifat asam, gigpenyangga dapat terlebih dahulu dilapisi dengancavity varnish di daerah dekat pulpa ataudiaplikasikan kalsium hidroksida.

    Blokir semua daerah insersi dengan gulungan kapas untuk mencegah terjadinya kontaminasi

    oleh saliva serta gunakan saliva ejector. Berikan separator oil di dasar pontik dan interdentaluntuk memudahkan pengambilan sisa semen yang berlebih.

    Lakukan manipulasi semen sesuai petunjuk pabrik lalu oleskan semen di bagian dalam retainer

    dan di gigi penyangga, lalu pasang sesuai dengan arah dan posisi yang benar. Tekan secara

    bertahap masing-masing retainer untuk membuat semen mengalir dengan baik dan mencegahadanya jebakan udara.

    Lihat kondisi oklusi sentris dan fitnessnya, jika masih salah lepas segera dan ulangi lagi. Jikasudah baik, GTJ ditekan dengan jari secara merata atau pasien dapat diminta untuk menggigitdengan alat khusus sampai semen mencapai setting time. Buang sisa kelebihan semen dengansonde atau eksavator kecil dan menggunakan benang gigi di bagian interdental.

  • 5/28/2018 All About GTC

    39/43

    d)Pemeliharaan Gigi Tiruan Jembatan

    Pemeliharaan kesehatan mulut untuk menunjang jesehatan gingiva disekitar gigi tiruan dangiginya sendiri. Pemeliharaan yang harus dilakukan oleh pasien terdiri dari 4 tindakan yangbertujuan untuk menghilangkan plak dan sisa makanan berupa:

    Menghilangkan plak gigi berupa penyikatan dan penggunaan alat pembersih lainnya(brushing, flossing, dan irigasi) dengan disclosing solution sebagai kontrol plak.

    Sikat gigi : digunakan untuk daerah yang mudah terlihat,dengan tekanan yang ringan danmemakai sikat yang agak lunak pada permukaan gigi dan daerah gingival

    Alat pembersih lainnya :pada daerah yang sukar / tidak terlihat seperti interdental atau dasarpontik, dapat dipakai :

    -Dental floss : dengan alat bantu pengait berbentuj loop atau jarum.

    Super floss yang mempunyai 3 bagian yaitu : ujung yang kaku untuk memudahkan pemasukanfloss ke dasar pontik, spongy filamen brushyang berfungsi sebagai pembersih plak, perangsangpeningkatan aliran darah, dan unwaxed floss untuk menarik sisa makanan dan plak keluar

    -Hytrel : merupakan dental cleansing tape (bentuk pita) yang berguna untuk membersihkan dasarpontik

    -Oral irrigating device : merupakan penyemprot air bertekanan yang dapat mengeluarkan sisamakanan

    -Interdental cleaning device : merupakan alat yang berguna untuk membersihkan area interdental

    Mengurangi makanan/minuma yang asam dan kariogenik

    Penggunaan obat kumur dengan tujuan menghambat pertumbuhan plak, misalnya dengan

    chlorhexidine

    Pemeriksaan ulang rutin setiap 3 6 bulan ke dokter giginya

    untuk pemeriksaan rutin gigi tiruan jemabatan dokter gigi harus melakukan pemeriksaan sebagaiberikut:

    Kemungkinan terjadinya karies pada gigi penyangga

    Umumnya yang terjadi adalah karies servikal, diperiksa secara klinis dengan sonde atau secararadiografis untuk melihat karies proksimal.

    Vitalitas gigi penyangga

  • 5/28/2018 All About GTC

    40/43

    Dilakukan dengan electric pulp tester. Nila perlu dengan pemeriksaan radiografis untuk melihatadanya kelainan di jaringan periapikal.

    Kegagalan sementasi

    Dengan cara menekan pada satu sisi retainer apakah ada gerakan dari gigi tiruan atau denganmenekan dan menarik keatas berulang-ulang. Bila terlihat gelembung udara didaerah marginal,berarti semennya larut atau tidak ada.

    Kegoyangan dan adanya poket pada gigi penyangga

    Umumnya karena beban kunyah yang lebih besar daripada kemampuan jaringan penyangga gigidalam menahan beban (over loading), dapat terlihat jelas pada rontgen foto.

    Perubahan gigitan

    Kemungkinan karena oklusi habitual, terlihat dengan adanya facet pada permukaan oklusal.

    Peradangan gingivalTerutama dibawah pontik.

    Akibat pemakaian pada gigi tiruan

    -Melengkungnya pontik (fleksi)

    -Kerusakan seperti robek, retak, berlubang pada retainer / konektor

    -Ausnya facing akrilik / pecahnya lapisan porselen

    e)Masalah dan Penanggulangan Paska-Insersi (Post-Insertion Problem)Setelah gigi tiruan jembatan dipasang tetap, dapat terjadi reaksi pada struktur jaringan keras danlunak gigi baik pada gigi tiruannya maupun daerah lainnya seperti pulpa, jaringan periodontal,mukosa pipi/lidah atau neuromuscular otot kunyah dan sendi rahang.

    Sensitif / Peka Terhadap Suhu

    Sensitif baik pada rangsangan dingin/panas dapat berlangsung beberapa hari atau bulan setelahpemasangan. Penyebabnya: dekatnya dinding preparasi dengan pulpa, gigi tiruan jembatansementara yang tidak melindungi secara sempurna, dan adanya kontak prematur.

    Rasa Tidak Enak Selama Berfungsi

    Penyebabnya: Terjadinya kontak premature atau hambatan gerak sentrik/lateral. Koreksi oklusaldapat menghilangkan gejala tersebut.

    Timbulnya Peradangan Gusi

  • 5/28/2018 All About GTC

    41/43

    Faktor predisposisi: Oral hygine yang buruk, edain yang salah, prosedur kerja yang kurang baik.Penyebab langsung: overkontur, embrasure sempit, trauma karena bur / alat pengasah, adanyasisa bahan cetak/semen sementara yang tertinggal didalam sulkus.

    Retensi Sisa Makanan

    Retensi sisa makanan sering terjadi dibawah pontik konektor. Yang terpenting adalah carapemeliharaan dan pembersihannya. Kontak yang berat pada gerak artikulasi yang menyebabkanpergerakan gigi penyangga, dapat menimbulkan retensi makanan didaerah kontak giginya.

    Tergigitnya Pipi / Lidah

    Penyebab: overjet oklusal, gigi posterior terlalu kecil, atau kontaknya cusp to cusp. Tergigitnyapipi yang berlangsung sementar disebabkan karena belum adaptasinya otot kunyah.

    Pergerakan Gigi

    Penyebab: karena kontak oklusal yang berat pada artikulasi yang dimulai dengan adanya rasatidak nyaman selama berfungsi namun dibiarkan (tidak segera diatasi).

    Gangguan Sistem Neuromuskular

    Gangguan ini menimbulkan rasa tidak nyaman yang harus segera ditanggulangi. Penyebab: tidaksesuainya gerak artikulasi gigi tiruan dengan gerak sendi rahang. Perubahan posisi sendi rahangakan menimbulkan sakit yang hebat pada otot kunyah dan sendi rahang.

    Keluhan yang Tidak Jelas

    Keluhan ini antara lain disebabkan oleh:

    Rasa tidak enak karena adanya beban tambahan pada gigi penyangga

    Ada kontak premature ringan

    Adanya gigi tiruan pada daerah yang dulunya tidak ada

    Tidak menerima gigi tiruan secara psikologis karena tidak ada motivasisejak awal (terpaksa)

    Gejala-gejala diatas bila tidak segera ditanggulangi akan bertambah berat, sehingga

    akan menggagalkan perawatan. Jenis kegagalan pasca pemasangan:

    Kegagalan Sementasi

    Kegagalan sementasi dapat terjadi sebagian atau seluruhnya, antara lain:

  • 5/28/2018 All About GTC

    42/43

    Adanya fleksi (pada span yang panjang, logam pontiknya tipis dan lunak) sehingga gigi tiruan

    melengkung. Hal ini akan membuka tepi serikal retainer dan semennya akan larut.

    Retensi kurang, misalnya pada mahkota klinis pendek dengan preparasi yang konus dan tidakmembuat retensi tambahan pada tahap preparasi.

    Teknik sementasi yang kurang sempurna, karena manipulasi terlalu lama; semen sudah

    kadaluarsa, dll.

    Kegagalan Pada Gigi Tiruannya Sendiri

    Kegagalan ini dapat terjadi antara lain karena desain yang salah, proses laboratorium yangkurang sempurna, atau karena pemakaian. Bentuk kegagalan berupa:

    Melengkung, robek, atau patahkarena metal kurang tebal dan keras (terutama pada long spanbridge), adanya porositas internal dari metal, tidak dilakukan heat treatment (hardening).

    Facing lepaskarena retensi mekanis (akrilik) kurang baik, perlekatan batas akrilik / porselendengan metal di daerah gigitan.

    Patahnya daerah penyolderan (solder joint) karena terlalu besar/lebar bahan soldernya, tidakbersatu sempurna dengan bagian yang disolder (bahan tidak sama, atau pencairan logam soldertidak sempurna, atau ada kotoran pada bagian-bagian yang akan disolder).

    Terjadinya Iritasi Dan Resesi Gingival

    Iritasi berkaitan dengan kesehatan mulut dan proses pemeliharaan yang tidak sempurna. Desain

    salah seperti over contour, tidak baiknya titik kontak, interdental embrasure yang sempit / kecil,dasar pontik yang menekan mukosa atau pemilihan macam pontik yang salah merupakanpennyebab iritasi. Resesi diakibatkan terlalu besarnya beban kunyah.

    Terjadinya Kelainan Jaringan Periodontal

    Secara klinis terlihat pergeseran gigi / goyangnya gigi penyangga, penyebabnya:

    Adanya kontak prematur saat oklusi atau hambatan gerak artikulasi sehingga timbuloverloading.

    Pemilihan jumlah gigi penyangga yang tidak memenuhi syarat dan sesuai hukum Ante ataupanjangnya span sehingga jaringan pendukung gigi penyangga tidak mampu mendukung bebankunyah.

    Terjadinya / Timbulnya Karies

    Tepi retainer yang tidak fit / tepat akan mengakibatkan semen larut sebagian dan denganmenempelnya plak di daerah tersebut akan menimbulkan karies. Bila diderah subgingival sudah

  • 5/28/2018 All About GTC

    43/43

    ada karies yang tidka tertutup dengan tepat oleh retainer, maka karies akan makin luas atauterjadi karies sekunder.

    Adanya Nekrosis / Kematian Pulpa

    Merupakan kelanjutan proses karies yang tidak diketahui secara dini dan tidak segeraditanggulangi.