AIR TANAH LENGAS TANAH

15
AIR TANAH LENGAS TANAH

description

AIR TANAH LENGAS TANAH. H +. O --. H +. LENGAS TANAH. Soils can contain water. Water is retained in the soil by capillary or adsorptive forces. Remember that the water molecule is a dipole. V air , M air V water , M water V solid , M solid. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of AIR TANAH LENGAS TANAH

Page 1: AIR TANAH LENGAS  TANAH

AIR TANAH

LENGAS TANAH

Page 2: AIR TANAH LENGAS  TANAH

LENGAS TANAH

Soils can contain water. Water is retained in the soil by capillary or adsorptive forces

O--

H+

H+Remember that the water molecule is a dipole

Page 3: AIR TANAH LENGAS  TANAH

DefiniSI

A soil sample of volume V The same sample with each phase ‘packed’ together. V denotes volume and M mass.

Vair, Mair

Vwater, Mwater

Vsolid, Msolid

b = Msolid/V (bulk density) 1.2-1.7 g/cm3

s = Msolid/Vsolid (particle density) 2.65 g/cm3

v = Vwater/V (volumetric water content)

g = Mwater/Msolid (gravimetric water content)

n = (Vwater + Vair)/V (porosity) 0.2 – 0.7 m3/m3

Page 4: AIR TANAH LENGAS  TANAH

KADAR AIR – KADAR LENGAS

• With all pores completely filled with water, you have saturated conditions θs.

• If you let a saturated sample drain until drainage stops you have field capacity θfc.

• When there is so little water that a plant can not suck any water you have the wilting point θwp

• Effective porosity θs- θfc

• Plant available water θfc- θwp

• Soil moisture deficit (θfc- θwp)*root depth

Page 5: AIR TANAH LENGAS  TANAH

Some examples of field capacity and wilting points for different soil textures

Textural class Wilting point (m3/m3)

Field capacity (m3/m3)

Clay 0.25 0.40

Silt 0.15 0.35

Loam 0.10 0.30

Sand 0.05 0.10

KADAR AIR – KADAR LENGAS

Page 6: AIR TANAH LENGAS  TANAH

TEGANGAN PERMUKAAN

-2p q

q

2·R·cos q

R

2·r

P1

P2

z

Due to surface tension water can be held at negative pressure in capillary tubes. (P1<P2 = Patm)

The smaller the diameter of the tube, the higher capillary rise.

An useful analogy is that the soil can be considered to act like a bundle of capillary tubes with different diameters (representing the range of pore sizes)

Page 7: AIR TANAH LENGAS  TANAH

KURVA pF

The soil moisture potential, or soil water suction, is sometimes given in pF = log(-

pressure in cm H2O).

The water retention curve, soil moisture characteristic, or pF curve, is the

relationship between the water content, θ, and the soil water potential, ψ. This curve is characteristic for different types of soil

(1 bar = 100 kPa = 1000 cm H2O)

Page 8: AIR TANAH LENGAS  TANAH

mnrs

r ))(1()(

Several different models describing the pF curves exist, one of the most commonly used was developed by van Genuchten in 1980

where θs and θr are the saturated and residual water content, respectively, α, n, and m are empirical soil specific parameters

KURVA pF

Page 9: AIR TANAH LENGAS  TANAH

HysteresisWetting and drying curves are different

Page 10: AIR TANAH LENGAS  TANAH

POTENSIAL AIR TANAH

• The total potential consists of the moisture potential (synonyms; pore water tension, soil water suction) and the elevation potential, z.

• Normally the groundwater surface is used as a reference level (z = 0)

Page 11: AIR TANAH LENGAS  TANAH

PERGERAKAN AIR TANAH

Water movement is driven by total potential gradients

Page 12: AIR TANAH LENGAS  TANAH

LENGAS TANAH • Lengas tanah adalah air yang terikat oleh berbagai gaya, misalnya gaya ikat

matrik, osmosis dan kapiler• Gaya ikat matrik berasal dari tarikan antar partikel tanah dan meningkat

sesuai dengan peningkatan permukaan jenis partikel tanah dan kerapatan muatan elektrostatik partikel tanah

• Gaya osmosis dipengaruhi oleh zat terlarut dalam air maka meningkat dengan semakin pekatnya larutan, sedang gaya kapiler dibangkitkan oleh pori-pori tanah berkaitan dengan tegangan permukaan

• Jumlah ketiga gaya tersebut disebut potensial lengas tanah atau tegangan lenghas tanah, dan menjadi ukuran kemampuan tanah melawan gaya grafitasi

• Ukuran lengas tanah adalah cm Hg, bar, dan pF• * 1 bar = 0,9869 atm = 105 Pascal = 75,007 cm Hg• * Satuan cm air dibagi 1000 menjadi satuan bar• * pF = Log10 cm H2O

Page 13: AIR TANAH LENGAS  TANAH

Klasifikasi lengas tanah berdasar tegangan lengas tanah

Kapasitas menahan air maksimum• Jumlah air yang dikandung tanah dalam keadaan jenuh, semua pori terisis penuh air.

Tegangan lengas tanah = 0 cm H2O, 0 bar atau pF 0Kapasitas lapang• Jumlah air yang terkandung tanah setelah air grafitasi hilang. Tegangan lengas = 346 cm

H2O ; 0,3 bar atau pF 2,54Titik layu tetap• Tingkat kelengasan tanah yang menyebabkan tumbuhan mulai memperlihatkan gejala

layu. Tegangan lengas tanah = 15,849 cm H2O ; 15 bar ; pF 4,17Koefisien higroskopik• Jumlah lengas tanah yang dijerap permukaan partikel tanah dari uap air dalam atmosfer

yang berkelembaban kira-kira 100%. Tegangan lengas tanah = 31 bar ; atau pF 4,5.Kering angin• Kadar air tanah setelah diangin-anginkan di tempat teduh sampai mencapai

keseimbangan dengan kelengasan atmosfer. Tegangan lengas = 106 cm H2O; 1000 bar ; pF 6.

Kering Oven• Kadar iar tanah setelah dikeringkan dalam oven pada suhu 105-110 0C sampai tidak ada

lagi air yang menguap (timbangan tetap; biasanya membutuhkan waktu 16-18 jam). Tegangan lengas tanah = 107 cm H2O; 10.000 bar; atau pF 7,0.

Page 14: AIR TANAH LENGAS  TANAH

Klasifikasi fisik Lengas Tanah:

• Air bebas (air gravitasi) : air yang diatus oleh gaya gravitasi. Air dalam kondisi jenuh dan berada diantara pF 0 dan pF 2,54 (diantara jenuh air dan kapasitas lapang)

• Air kapiler : air dalam pori-pori tanah dengan tegangan antara pF 2,54 dan 4,5 (kapasitas lapang dan koefisien higroskopis)

• Air higroskopis : air di permukaan tanah yang dipegang antara pF 4,5 dan 7,0 (antara koefisien higroskopis dan kering oven)

Page 15: AIR TANAH LENGAS  TANAH

Klasifikasi Biologi Lengas Tanah

• Air tidak berguna : setara dengan air bebas menurut klasifikasi fisik. Kelas ini tidak berlaku bagi padi di sawah dan hidrofit yang hidup dalam jenuh air

• Air tersedia : air yang terdapat diantara kapasitas lapang dan titik layu tetap (pF 2,54 dan 3,17), dan

• Air tidak tersedia ; air yang berada pada tegangan di atas titik layu tetap (di atas pF 4,17). Air dipegang tanah dengan tegangan lebih kuat dibanding kekuatan akar menyerap air.

• Kandungan air dalam tanah mempengaruhi sifat tanah seperti plastisitas, kembang dan kerut tanah, konsistensi, kepadatan, aerasi

• Air tanah juga sangat berperan dalam siklus hidrologi.