ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p...

86
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F SKRIPSI PENGARUH MENIRAN (Phyllanthus niruri linn) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN yang DIINDUKSI OBAT ANTI TUBERKULOSIS (RIFAMPISIN dan ISONIAZID) Oleh MARTA VALEN FEBRIANA NIM 061011050 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015

Transcript of ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p...

Page 1: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

SKRIPSI

PENGARUH MENIRAN (Phyllanthus niruri linn)TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI

HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)JANTAN yang DIINDUKSI OBAT ANTI

TUBERKULOSIS (RIFAMPISINdan ISONIAZID)

Oleh

MARTA VALEN FEBRIANA

NIM 061011050

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015

Page 2: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

ii

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

PENGARUH MENIRAN (Phyllanthus niruri linn) TERHADAPGAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH

(Rattus norvegicus) JANTAN yang DIINDUKSI OBATANTI TUBERKULOSIS (RIFAMPISIN

dan ISONIAZID)

Skripsi

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

pada

Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga

Oleh

MARTA VALEN FEBRIANANIM. 061011050

Menyetujui

Komisi Pembimbing,

Dr. Nenny Harijani, MSi., drh. Dr. Wiwik Misaco Yuniarti, M Kes., Drh.Pembimbing Utama Pembimbing Serta

Page 3: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

iii

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul :

PENGARUH MENIRAN (Phyllanthus niruri linn) TERHADAPGAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH

(Rattus norvegicus) JANTAN yang DIINDUKSI OBATANTI TUBERKULOSIS (RIFAMPISIN

dan ISONIAZID)

tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di

suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya jugat tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surabaya, 11 Agustus 2015

Marta Valen FebrianaNIM 061011050

Page 4: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

iv

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Telah dinilai pada seminar hasil penelitian

Tanggal : 11 Agustus 2015

KOMISI PENILAI SEMINAR HASIL PENELITIAN

Ketua Penguji : Arimbi, drh., M. Kes.

Sekretaris Penguji : Dr. Rochmah Kurnijasanti, drh., M. Si.

Anggota Penguji : Ira Sari Yudaniayanti, drh., M. Kes.

Pembimbing I : Dr. Nenny Hariyani, drh., M. Si.

Pembimbing II : Dr. Wiwik Misaco Yuniarti, drh., M. Kes.

Page 5: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

v

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Telah diuji pada

Tanggal : 19 Agustus 2015

KOMISI PENGUJI SKRIPSI

Ketua Penguji : Arimbi, drh., M. Kes.

Sekretaris Penguji : Dr. Rochmah Kurnijasanti, drh., M. Si.

Anggota Penguji : Ira Sari Yudaniayanti, drh., M. Kes.

Pembimbing I : Dr. Nenny Hariyani, drh., M. Si.

Pembimbing II : Dr. Wiwik Misaco Yuniarti, drh., M. Kes.

.

Surabaya, 19 Agustus 2015

Fakultas Kedokteran Hewan

Page 6: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

v

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

PENGARUH MENIRAN (Phyllanthus niruri linn) TERHADAPGAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH

(Rattus norvegicus) JANTAN yang DIINDUKSI OBATANTI TUBERKULOSIS (RIFAMPISIN

dan ISONIAZID)

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrakmeniran terhadap perbaikan gambaran histopatologi hepar tikus putih yangdiinduksi rifampisin dan isoniazid. Dua puluh lima ekor tikus putih jantan dibagimenjadi lima kelompok, P0 sebagai kontrol negatif (tidak di induksi rifampisinand isoniazid, CMC Na 1%), P1 sebagai kontrol positif (induksi rifampisinisoniazid, dan CMC Na 1%), P2, P3, dan P4 kelompok dengan pemberianrifampisin, isoniazid, dan ekstrak meniran dengan dosis 2, 2.7, 3.4 mg/kgbb/peroral/hari. Diberikan selama 28 hari. Dan diakhir penelitian (29 hari) tikus dieuthanasi dan diambil heparnya untuk diproses sebagai preparat histopatologi.Efek hepatoprotektif yang paling signifikan dari ekstrak meniran adalah darikelompok yang diberi ekstrak meniran 3.4 mg/kgbb yang menujukkan tidakadanya perubahan histologis hepar. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrakmeniran memiliki sifat hepatoprotektif.

Kata kunci : rifampisin dan isoniazid, hepatotoksik, ekstrak meniran,hepatoprotektif, tikus.

Page 7: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

vi

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

EFFECT MENIRAN (Phyllanthus niruri Linn) HISTOPATHOLOGY OFLIVER DESCRIPTION OF ALBINO RATS (Rattus norvegicus) MALE

INDUCED ANTI TUBERCULOSIS (rifampicin and isoniazid)

AbstractThe purpose of this study was to determine the effect of the extract

meniran to repair liver histopathological changes of albino rats induced byrifampicin and isoniazid. Twenty-five male rats were divided into five groups, P0group was negative control (not induction of rifampicin, isoniazid, and CMC Na1%), P1 group was positive control (induced by rifampicin, isoniazid, and CMCNa 1%), P2, P3, and P4 group were treatment group with rifampisin, isoniazid,and meniran extract with dose 2, 2.7, 3.4 mg/kgbw/Per Orally/day. All thetreatment were given for 28 days. At the end of the experiment (29th day) the ratswere then euthanised and the liver were collected for histopatologicalexamination. The most significant hepatoprotective effect of meniran extract wassince in the group at ministered the extract meniran at 3,4 mg/kgbw which showedno significant changes in the liver histologically. This study showed that meniranextract has hepatoprotective properties.

Keywords: rifampicin and isoniazid, hepatotoxicity, extract meniran,hepatoprotective, rats.

Page 8: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

vii

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

UCAPAN TERIMAKASIH

Segala puja dan puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan taufik dan

hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul:

Pengaruh Meniran (Phylanthus niruri linn) Terhadap Gambaran

Histopatologi Hepar Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan yang di Induksi

Obat Anti Tuberkulosis (Rifampisin dan Isoniazid).

Penyusunan Skripsi ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh

karena itu, atas segala bantuannya penulis ucapkan terima kasih yang setulus-

tulusnya kepada:

1. Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya Prof.

Romziah Sidik, drh., Ph.D yang telah memberikan ijin dan fasilitas untuk

pelaksanaan penelitian.

2. Dr. Nenny Harijani, M. Si, drh. dan Dr. Wiwik Misaco Yuniarti, M. Kes., Drh.

yang dengan penuh perhatian, kesabaran dan ketelitiannya dalam memberikan

bimbingan penulisan Skripsi ini.

3. Dosen penguji Arimbi, drh., M. Kes, Dr. Rochmah Kurnijasanti, drh., M. Si,

Ira Sari Yudaniyanti, drh., MP atas segala kritik dan saran untuk penulisan

Skripsi ini.

4. Kedua Orang Tua, Ibu Mariana Afifah dan Bapak Mochtar Soman, adik Eta

dan Evi, Bapak dari Putri saya Rangga Ardian Pratama dan Putri tercinta

Pevita Tsabita Pratama, papa Achmad Syam Kadir, mama Rahmini Nasibu,

dan kakak-kakak ipar. Selain itu ucapan terimakasih juga saya ucapkan

kepada sahabat-sahabat saya Vira, Gamma, Riski, Ndondo, Gocha, Rita,

Nurvita, Benita, Luluk, Wieke, Happy, Putri, Fahmi, Fitri, Rio, Aan, Genok,

Ney, serta teman-teman angkatan 2010 Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Airlangga yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Terimakasih

atas segala doa dan semangat yang diberikan.

Page 9: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

viii

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.

Di samping itu penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

khususnya dibidang kedokeran hewan.

Surabaya, 27 Juli 2015

Penulis

Page 10: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

ixSKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ..... ii

PERNYATAAN ........................................................................ ..................... iii

HALAMAN IDENTITAS..................................................................... .......... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

UCAPAN TERIMAKASIH............................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ………………………………………………………....... xii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………. ............. xiii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiv

SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG…………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 4

1.3 Landasan Teori ................................................................. 4

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................. 7

1.5 Manfaat Penelitian ………………………………………. 7

1.6 Hipotesis Penelitian ……………………………………… 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Hepar .................................................... 8

. 2.1.1 Gambaran makroskopis ........................................ 8

2.1.2 Gambaran mikroskopis ........................................... 9

2.2 Fungsi Hepar ...................................................................... 11

Page 11: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

xSKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

2.3 Kerusakan Hepar ............................................................... 12

2.4 Meniran ............................................................................ 13

2.4.1 Taksonomi ................................................................. 13

2.4.2 Habitat dan morfologi tanaman ............................... 14

2.4.3 Kandungan kimia ..................................................... 15

2.4.4 Aktivitas meniran ..................................................... 17

2.5 Hewan Coba (Rattus Norvegicus)........................................ 19

2.6 Rifampisin dan Isoniazid .................................................... 20

BAB III MATERI DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................... 22

3.2 Bahan dan Materi Penelitian ............................................. 22

3.2.1 Bahan penelitian......................................................... 23

3.2.2 Alat penelitian ............................................................ 23

3.2.3 Sampel penelitian ...................................................... 23

3.3 Metode Penelitian ………………………………………… 24

3.3.1 Pembuatan hewan model kerusakan hepar

dengan rifampisin dan isoniazid…………………… 24

3.3.2 Dosis meniran ………………………………………. 24

3.3.3 Pemberian ekstrak meniran ………………………. . 24

3.3.4 Pengambilan sampel ……………………………… 26

3.3.5 Prosedur pembuatan preparat histopatologi …………. 26

3.4 Variabel Penelitian ………………………………………… 27

3.5 Rancangan Penelitian ……………………………………… 27

3.6 Metode Skoring ……………………………………………. 27

3.7 Analisis Data ……………………………………………….. 29

3.8 Alur Penelitian……………………………………………… 30

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Pengamatan Degenerasi .......................................................... 32

4.2 Pengamatan Nekrosis .............................................................. 34

4.3 Pengamatan Kongesti Vena Centralis ..................................... 36

Page 12: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

xiSKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Degenerasi ............................................................................... 38

5.2 Nekrosis ................................................................................... 39

5.3 Kongesti .................................................................................. 41

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ............................................................................. 43

6.2 Saran ....................................................................................... 43

RINGKASAN ................................................................................................. 44

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 47

LAMPIRAN .................................................................................................... 51

Page 13: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

xiiSKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.6 Skoring Histopatologi Hepar………………………………….. 28

4.1 Rata-rata skor Degenerasi Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus)Jantan Yang Diberi Ekstrak Meniran Setelah Diinduksi Rifampisindan Isoniazid …………………………………………………… 33

4.2 Rata-rata Skor Nekrosis Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus)Jantan Yang Diberi Ekstrak Meniran Setelah Diinduksi Rifampisindan Isoniazid……………………………………………………. 35

4.3 Rata-rata Skor Kongesti Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus)Jantan Yang Diberi Ekstrak Meniran Setelah Diinduksi Rifampisindan Isoniazid ………………………………………………….. 37

Page 14: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

xiiiSKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1.2 Hepar Normal …………………………………………………. 9

2.1 Tanaman Meniran……………………………………………….. 15

4.1 Gambaran Histopatologi Degenerasi Hepatosit Tikus Putih(Rattus Norvegicus) …………………………………………….. 32

4.2 Gambaran Histopatologi Nekrosis Hepatosit Hepar Tikus Putih(Rattus Norvegicus)……………………………………………. 34

4.3 Gambaran Histopatologi Kongesti Pada Vena Centralis Tikus Putih(Rattus Norvegicus)………………………………….…………. 36

Page 15: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

xivSKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Analisis Statistik Degenerasi, Nekrosis, dan Kongesti VenaCentralis Dengan Kruskal-Wallis Test ………………….. 51

2. Analisis Statistik Degenerasi, Nekrosis, dan Kongesti VenaCentralis Dengan Mann-Whitney Test Setelah TerdapatPerbedaan Yang Bermakna (p<0,05)……………………..... 53

3. Hasil Rata-rata Nilai Degenerasi, Nekrosis, dan Kongesti VenaCentralis………………………………………………………. 63

4. Perhitungan Dosis Meniran…………………………………… 65

5. Hasil Skoring Hepatosit Nekrosis, Degenerasi, dan KongestiVena Centralis Tiap Sampel Hepar di Setiap KelompokPerlakuan………………………………………………………. 66

6. Tabel Konversi Perhitungan Dosis Untuk Manusia dan BerbagaiJenis Hewan……………………………………………………. 68

Page 16: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

xv

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG

CAT : catalaseCCl4 : karbon tetrakloridaCOX-2 : cyclooxygenaseCYP 2E1 : cytochrome P-450 2E1GPX : glutathione peroxidaseGR : glutathione reductaseGST : glutathione-S-transferaseH.E : hematoksilin eosinH2O2 : hidrogen peroksidaHP : histopatologiiNOS : endotoxin-induced nitric oxide synthaseNO : nitrit oxideºO2- : anion superoksidaºOH : radikal hidroksilPGE-2 : prostaglandin E-2RFP : rifampisinROS : reactive oxygen speciesSGOT : serum glutamic pyruvic transaminaseSGPT : serum glutamic oxaloacetic transaminaseSOD : superoxide dismutase< : kurang dari% : persentase≥ : lebih besar sama dengan

Page 17: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

1

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN MENIRAN MARTA VALEN F

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini banyak kejadian penyakit hepar akut dan kronis yang terjadi

pada hewan, baik hewan peliharaan atau hewan ternak. Beberapa terjadinya

penyakit hepar adalah efek samping dari pemberian obat terapi yang cukup lama

dan adanya parasit pada hewan ternak. Terdapat beberapa kejadian penyakit

hepar akut dan kronis pada anjing dan kucing.

Penyakit hepar akut pada hewan dapat disebabkan oleh efek negatif

terhadap pemberian berbagai macam obat. Nekrosis hati ringan sampai berat dan

hepatitis kolestasis telah dilaporkan pada anjing sebagai reaksi idiosinkrasi dari

terapi kombinasi trimetoprim-sulfonamide. Nekrosis lobular hati dengan derajat

sedang dapat terjadi pada kucing dengan pemberian berulang diazepam peroral

pada dosis yang direkomendasi. Nekrosis periacinar berat dikaitkan dengan

penggunaan obat cacing mebendazole pada anjing (Jubb et al., 2007).

Penyakit hepar akut dan kronis, yang ditandai dengan hepatitis periportal,

fibrosis periportal, dan hiperplasia bilier telah dilaporkan terjadi pada anjing yang

diobati dengan terapi kombinasi oxibendazole-diethylcarbamazine untuk

pencegahan cacing tambang dan heartworm. Penyakit hepar kronis juga telah

dilaporkan terjadi setelah pemberian miboleron, metotreksat dan lomustin pada

Page 18: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 2

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN MENIRAN MARTA VALEN F

anjing, ketakonazol pada anjing juga kucing, serta megestrol asetat dan

griseofulvin pada kucing (Jubb et al., 2007).

Kerusakan hepar juga bisa terjadi karena pemberian rifampisin dan

isoniazid. Rifampisin dan isoniazid adalah obat yang efektif untuk pengobatan

tuberkulosis. Efek samping isoniazid dan rifampisin yang perlu diwaspadai adalah

efek hepatotoksik. Kejadian tuberkulosis lebih sering terjadi pada manusia, bila

dibandingkan dengan kejadian tuberkulosis pada hewan terutama pada hewan

kecil (Prihatni dkk, 2005).

Gangguan pada organ hepar dapat diketahui dengan melakukan beberapa

tes fungsi hepar, diantaranya adalah: tes berdasarkan sekresi dan eksresi (pigmen

empedu, clearance dari subtansi asing), tes yang bergantung dari fungsi

biokimianya (tes metabolisme protein, metabolisme karbohidrat, metabolisme

lipida), dan tes berdasarkan aktivitas enzim dalam serum (SGPT, SGOT, alkaline

fosfatase, enzim yang lain). Selain itu untuk mengetahui kondisi menurut

kerusakan hepar dapat dengan pemerikasaan histopatologi (Astuti, 2009)

Banyaknya penyakit hepar yang menyerang hewan saat ini ditambah

dengan tata laksana penyembuhan penyakit yang belum memiliki standart baku

menyebabkan pengobatan yang dilakukan menjadi tidak efisien. Hal ini

menyebabkan banyak dokter hewan mencari cara pengobatan alternatif, yaitu

dengan cara pengobatan tradisional. Obat herbal sudah umum digunakan pada

manusia dengan memberikan efek yang positif. Obat herbal yang terbuat dari

bahan alami memiliki potensi rendah merusak jaringan karena kecilnya efek

Page 19: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 3

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN MENIRAN MARTA VALEN F

samping. Namun demikian jangka waktu penyembuhannya sedikit lebih lama bila

dibandingkan dengan obat-obatan kimia (Sulistyoningrum dan Pribadi, 2012).

Berbagai macam jenis tanaman dengan aktivitas hepatoprotektif karena

kemampuannya sebagai anti inflamasi, antioksidan, anti mikroba. Banyak

penelitian yang sudah dilakukan terhadap tanaman yang memiliki potensi tersebut

contohnya, bunga kenikir sebagai antioksidan (Kusmiati, 2010), kenikir sebagai

anti microba (Nor dkk, 2010), akar alang-alang sebagai inflamasi (Arianti, 2012),

antioksidan pada sambiloto (Wahyuni, 2005).

Meniran (Phyllanthus niruri) telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan,

antiinflamasi, dan antifibriotik. Zat kimia yang terkandung di dalamnya, yaitu

phyllanthin dan hypophyllanthin, memiliki efek antioksidan dan efek

antihepatotoksik terhadap karbon tetraklorida (CCl4) dan galaktosamin.

Phyllanthin juga meningkatkan viabilitas hepatosit, mencegah pelepasan enzim-

enzim hepar, menurunkan peroksidasi lipid, dan meningkatkan glutation.

Phyllanthin terdapat pada akar, batang, daun, dan biji buah meniran (Sumardi,

2010).

Potensi meniran sebagai antioksidan, anti inflamasi, dan antifibrotik.

Diharapkan bahwa meniran memiliki aktivitas memperbaiki histopatologi hati

pada hewan model yang dinduksi dengan rifampisin dan isoniazid. Untuk

membuktikan hal tersebut, diperlukan penelitian terhadap tikus putih jantan yang

diinduksi rifampisin dan isoniazid. Induksi rifampisin dan isoniazid dengan

dosis toksik mengakibatkan kerusakan hati pada hewan model, diantaranya

Page 20: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 4

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN MENIRAN MARTA VALEN F

kematian sel, nekrosis, dan inflamasi (Sulistyoningrum, 2010). Kematian sel hati

dapat terjadi melalui dua proses, yakni nekrosis dan apoptosis. Nekrosis yang

merupakan keadaan yang diawali oleh kerusakan sel, terjadi gangguan integritas

membran plasma, keluarnya isi sel dan timbulnya respon inflamasi. Respon ini

meningkatkan proses penyakit dan mengakibatkan bertambahnya jumlah sel yang

mati. Setelah hewan model diinduksi dengan rifampisin dan isoniazid lalu hewan

model diberi ekstrak meniran dengan harapan dapat mengurangi keadaan hepar

hewan model yang sudah mengalami kerusakan akibat diinduksi dengan

rifampisin dan isoniazid.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan permasalahan

dalam penelitian ini adalah apakah pemberian meniran (Phyllanthus niruri, L)

dapat berpengaruh pada gambaran histopatologi hati tikus putih ( Rattus

norvegicus ) jantan yang mengalami kerusakan hepar karena induksi rifampisin

dan isoniazid?

1.3 Landasan Teori

Kerusakan sel-sel hepar dapat disebabkan banyak hal, antara lain obat

parasetamol, rifampisin dan isoniazid, senyawa kimia lain karbon tetraklorida

(CCl4), bakteri, parasit, dan virus. Jejas pada hepatosit dapat menimbulkan

kerusakan membran dan menyebabkan keluarnya enzim-enzim tertentu. Hepatosit

yang mengalami jejas, secara mikroskopis akan mengalami perubahan pola

morfologis, antara lain berupa nekrosis (Murda, 2009).

Page 21: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 5

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN MENIRAN MARTA VALEN F

Nekrosis adalah kematian sel atau jaringan pada organisme hidup. Inti

menjadi lebih padat (piknotik) yang dapat hancur bersegmen-segmen

(karioreksis) dan kemudian sel menjadi kariolisis (Amalina, 2009). Hepar dapat

mengalami nekrosis yang disebabkan oleh dua hal yaitu, toksopatik disebabkan

oleh pengaruh langsung agen yang bersifat toksik, dan trofopatik akibat

kekurangan oksigen, zat-zat makanan dan sebagainya. Degenerasi hidropik,

degenerasi lemak dan nekrosis merupakan stadium permulaan dari proses

kelainan dalam hati yang kemudian menjurus kearah suatu proses peradangan

(Heirmayani, 2007).

Kerusakan hepar akibat rifampisin dan isoniazid ini karena adanya

pembentukan radikal bebas melalui reaksi peroksidasi lipid yang akan

menghasilkan lipid peroksida. Radikal bebas didefinisikan sebagai molekul atau

senyawa yang mempunyai satu atau lebih elektron bebas yang tidak berpasangan.

Elektron dari radikal bebas yang tidak berpasangan ini sangat reaktif dan mudah

menarik elektron dari molekul lainnya. Radikal bebas sangat mudah menyerang

sel-sel sehat dalam tubuh karena radikal bebas tersebut sangat reaktif. Radikal

bebas tidak hanya menyerang bakteri penyakit, tetapi juga tubuh sendiri bila

radikal bebas dalam tubuh berlebihan. Radikal bebas dapat dinetralisir oleh

antioksidan (Murda, 2009).

Penanggulangan penyakit hepar dengan obat alternatif saat ini semakin

banyak, ini dibuktikan dengan semakin banyaknya penelitian yang menguji efek

hepatoprotektor dari tumbuh-tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang diduga

Page 22: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 6

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN MENIRAN MARTA VALEN F

memiliki aktivitas sebagai antioksidan ialah meniran. Meniran (Phyllanthus niruri

L) dapat mencegah peningkatan guanosin trifosfat (GTP) dalam serum maupun

sitosol hepar dan kandungan flavonoidnya merupakan antioksidan yang

berpotensi mencegah kerusakan sel hepar (Sunarno dan Fitriana, 2012).

Zat kimia yang terkandung didalamnya, yaitu phyllanthin dan

hypophyllanthin, memiliki efek antioksidan (zat yang mampu memperlambat atau

mencegah proses oksidasi). Phyllanthin juga meningkatkan viabilitas hepatosit,

mencegah pelepasan enzim-enzim hepar, menurunkan peroksidasi lipid, dan

meningkatkan glutation (Kukuh, 2013).

Penelitian sebelumnya diketahui bahwa Phyllanthus terbukti dapat

meningkatkan aktifitas berbagai enzim antioksidan, seperti superoxide

dismutase(SOD), catalase (CAT), glutathione-S-transferase (GST), glutathione

peroxidase (GPX), dan glutathione reductase (GR), di darah maupun jaringan

yang tereduksi pada radioterapi sehingga mereduksi kerusakan sel akibat

radioterapi. Selain itu hasil penelitian menggunakan tikus menunjukkan adanya

efek dalam menormalkan penumpukan asam lemak pada hepar setelah minum

alkohol sehingga meniran (Phyllanthus niruri L) dapat dipakai sebagai obat

hepatoprotektif atau anti hepatotoksik (Suharmi, 2000).

Bisa diketahui bahwa meniran adalah tumbuhan yang memiliki prospek

besar dalam ilmu kesehatan sehingga diperlukan suatu penelitian yang

menyeluruh untuk mengetahui mengenai manfaatnya.

Page 23: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 7

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN MENIRAN MARTA VALEN F

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh meniran

(Phyllanthus niruri L) terhadap gambaran histopatologi kerusakan hepar pada

tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang diinduksi rifampisin dan isoniazid.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat praktis penelitian ini adalah membantu dalam pengembangan

obat alternatif dalam dunia kedokteran hewan. Meniran (Phyllanthus niruri, Linn)

bisa digunakan sebagai obat alternatif untuk mengurangi kerusakan hepar akibat

efek samping pemberian obat-obatan kimia. Manfaat ilmiah penelitian ini adalah

memperluas wawasan pengetahuan tentang tanaman obat asli Indonesia, dalam

hal ini mengenai meniran (Phyllanthus niruri L).

1.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah pemberian ekstrak

meniran (Phyllanthus niruri, Linn) dapat mengurangi kerusakan hepar pada

gambaran histopatologi tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi

rifampisin dan isoniazid.

Page 24: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

8

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Hepar

2.1.1 Gambaran makroskopis

Hepar merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh. Ia mempunyai selubung

peritoneum dan ia menerima darah dari vena portae dan dari arteri hepatica

sedangkan darah keluar dari alat tubuh ini melalui vena hepatica yang masuk ke

dalam vena cava caudalis (Prihatni, 2005).

Hepar tikus terdiri dari empat lobus utama, separuh bergabung satu sama lain.

Lobus bagian dorsal dibagi menjadi bagian lobus kanan dan lobus kiri. Lobus lateral

kiri tidak terbagi dan lobus lateral kanan yang dibagi menjadi bagian anterior dan

posterior. Lobus caudal terdiri dari dua lobus yaitu lobus dorsal dan ventral ( Kukuh,

2013).

Hepar sangat rentan terhadap pengaruh kebanyakan zat kimia, sebab hepar

mudah berhubungan melalui vena porta dengan zat yang diserap dari lambung, usus,

dan ginjal (Koeman, 1998). Bentuk toksin yang menginduksi lesi pada hepar

berbeda-beda tergantung dari tipe, dosis, dan lamanya paparan begitu juga faktor

lainnya seperti logam-logam, mineral dan zat kimia lain yang terabsorbsi masuk

menuju portal darah yang ditransportasikan ke hepar (Thomson, 2001).

Page 25: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 9

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

2.1.2 Gambaran mikroskopis

Gambar 2.1 Hepar Normal

(Lumongga, 2008)

Unsur struktural utama hepar adalah sel-sel hepar yang disebut dengan

hepatosit. Sel-sel ini membentuk lempeng-lempeng yang saling berhubungan

(hepatosit plate) sehingga terlihat sebagai unit struktural yang dinamakan lobulus

hepar. Beberapa lobulus membentuk unit struktural yang dinamakan lobus. Diantara

lempengan sel hepar terdapat kapiler yang dinamakan sinusoid. Sinusoid merupakan

pembuluh yang melebar tidak teratur dan hanya terdiri atas satu lapisan endotel yang

tidak kontinyu. Sel-sel endotel dipisahkan dari hepatosit yang berdekatan oleh celah

disse (perisinusoidial space). Sinusois juga mengandung sel-sel fagosit yang disebut

sel kupffer serta sel-sel yang menyimpan lemak yang terletak dicelah disse

(Thomshon, 2001).

Page 26: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 10

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Toksisitas pada jaringan hepar pada pemeriksaan patologis tampak berupa

degenerasi sel dan nekrosis, kerja toksis jenis ini tidak mengubah fungsi sel (misalnya

kandungan glikogen atau konsentrasi berbagai enzim) tetapi struktur sel langsung

dirusak (Thomson, 2001).

Beberapa kelainan patologi hepar yang sering ditemukan antara lain adalah

cloudy swelling (degenerasi butir), nekrosis, serta degenerasi dan infiltrasi lemak.

Degenerasi butir ditandai sitoplasma tampak berbutir. Degenerasi butir merupakan

indikasi awal terjadinya nekrosis tetapi dapat pula muncul secara bersamaan. Protein

pada sitoplasma yang pada keadaan normal menyatu dengan cairan sitoplasma

mengendap karena pengaruh zat toksik sehingga membentuk butiran. Gejala ini

termasuk gejala intoksikasi hepatik tingkat rendah. Secara mikroskopis, sel-selnya

terlihat membesar, plasmanya berbutir, serta inti selnya menghilang (Hastuti, 2008).

Kerusakan hepar dapat diamati dengan ditemukannyya apoptosis, degenerasi,

dan nekrosis. Degenerasi adalah bentuk cidera yang bersifat reversible, yaitu bentuk

cidera yang dapat kembali normal apabila jejas penyebabnya dihilangkan. Degenerasi

yang menetap akan menyebabkan nekrosis. Degenerasi dibagi menjadi degenerasi

hidropik dan degenerasi melemak. Degenerasi hidropik merupakan degenerasi yang

paling umum terjadi (Clive, 2005). Ciri-ciri dari degenerasi hidropik dengan

vakuolisasi sel-sel hepatosit. Proliferasi sel Kupffer, limfosit, dan neutrofil muncul

diantara sel-sel hepatosit (Sunarno dan Fitriana, 2012).

Page 27: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 11

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Nekrosis adalah kerusakan sel yang bersifat irreversible, sel yang mengalami

nekrosis tidak bisa kembali berfungsi dengan normal. Nekrosis ditandai dengan

piknotis, karioreksis, dan kariolisis. Piknotis yaitu proses terjadinya penyusutan dan

pemadatan inti sel sehingga menjadi lebih basofilik dimana warna sel terlihat lebih

biru dengan perwarnaan Hematoksilin eosin (H.E) dan secara mikroskopik ditandai

dengan inti sel tampak lebih padat dan berwarna gelap. Karioreksis ditandai dengan

inti hancur dan membentuk fragmen kromatin yang menyebar. Sedangkan kariolisis

ditandai dengan inti sel yang mulai menghilang (Virgiawati, 2013).

2.2. Fungsi Hepar

Hepar mempunyai fungsi yang sangat komplek, detoksikasi merupakan salah

satu fungsi hepar yang dikerjakan oleh enzim melalui mekanisme oksidasi, reduksi,

hidrolisis atau konjugasi. Kemampuan hepar untuk mensekresikan empedu

mempunyai beberapa manfaat yang penting bagi tubuh dalam (1) pencernaan

makanan, (2) membantu eksresi zat yang tidak berguna bagi tubuh, (3) berfungsi

dalam metabolisme bilirubin (Retno dkk, 2010). (4) metabolisme kolestrol dan

lemak, (5) detoksi berbagai macam obat dan racun, (6) sintesa urea, (7)

membersihkan bakteri dari darah, (8) tempat penyimpanan glikogen, yang merupaka

buffer bagi glukosa darah (Lumongga, 2008).

Page 28: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 12

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

2.3. Kerusakan Hepar

Kerusakan hepar yang ditimbulkan refampisin dan isoniazid dapat terjadi

melalui beberapa mekanisme. Pemberian refampisin dan isoniazid dengan dosis

toksik dapat mengubah struktur dan fungsi membran dengan meningkatkan

kolesterol yang diikuti dengan menurunnya konsentrasi fosfolipid. Akibatnya rasio

jumlah kolesterol terhadap fosfolipid juga meningkat. Tanda kerusakan hepar yang

diakibatkan oleh refampisin dan isoniazid lainnya adalah menurunnya jumlah

protein total maupun glikogen. Penurunan tersebut menandakan berkurangnya

jumlah sel hepatosit yang memproduksi protein dan glikogen sehingga bobot organ

hati secara keseluruhan lebih kecil daripada bobot normalnya. Selain itu, mekanisme

perusakan hepar oleh refampisin dan isoniazid adalah dengan mengubah jalur

respirasi pada mitokondria melalui peningkatan aktivitas ATP-ase sehingga

mitokondria yang juga berperan dalam proses detoksifikasi menjadi tidak berfungsi

(Hastuti, 2008).

Metabolisme utama rifampisin adalah asetilasi oleh enzim sitokrom P-450 dan

cytochrome P-450 2E1 (CYP 2E1) dengan menghasilkan zat yang hepatotoksik.

Rifampisin dapat menginduksi mediator inflamasi dan meningkatkan produksi sitokin

yang diinduksi nitric oxide (NO) dan interleukin8 (IL-8) dalam epitel sel hepar.

Berbagai bentuk sitokrom, seperti CYP1A1, CYP1A2 dan CYP2E1, terlibat dalam

generasi radikal bebas dan rifampisin sebagai mediator generasi radikal bebas dapat

berhubungan dengan perubahan dalam ekspresi CYPs (Zhao,2013). Radikal bebas

Page 29: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 13

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

yang terbentuk ini akan berikatan dengan makromolekul hepar yang akan

menyebabkan kerusakan hepatosit yang nantinya bisa menyebabkan jaringan hepar

mengalami kerusakan yang dinilai melalui peningkatan aktivitas enzim ALT (Gaze,

2007).

2.4. Meniran

2.4.1 Taksonomi

Nama lain dari Phyllanthus niruri Linn. adalah Phyllanthus amarus Linn., P

urinaria Linn., P alatas BI., P. cantonensis Horner, P. echinathus Wall, P.

leptocarpus Weight. Nama daerah lainnya yaitu Jawa : meniran, meniran merah,

meniran hijau. Sunda : memeniran. Maluku : gosau cau, hsieh hsia chu (Dalimarta,

2000). Meniran tidak hanya ada di Indonesia tetapi tersebar di berbagai negara di

dunia dengan penamaan yang berbeda pula, contohnya di Inggris meniran disebut

sebagai Child a Back, sedangkan lain halnya di Cina, meniran disebut sebagai zheb

chu cao atau ye xia xhu (Kardinan dan Kusuma, 2004).

Page 30: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 14

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Taksonomi Klasifikasi Tanaman :

Kingdom : Plantea

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiacceae

Genus : Phyllantus

Spesies : Phyllanthus niruri Linn (Heyne, 1987)

2.4.2. Habitat dan morfologi tanaman

Meniran tumbuh liar di tanah datar dan daerah pegunungan tinggi 1 m sampai

1000 m dari permukaan laut. Tumbuhan ini tumbuh liar ditempat terbuka pada tanah

gembur, berpasir diladang, tepi sungai dna dipantai, bahkan tumbuh liar disekitar

pekarangan rumah (Dalimarta, 2000). Meniran memiliki rasa pahit, agak asam, serta

bersifat sejuk atau mendinginkan. Secara empiris dan klinis, herba meniran berfungsi

sebagai antibakteri atau antibiotik, antihepatotoksik, antipiretik, antiradang, antivirus,

diuretik, ekspentoran dan hipoglikemik (Junieva, 2006).

Page 31: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 15

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Gambar 2.4 Tanaman Meniran

(Dalimarta, 2000)

Meniran merupakan tumbuhan terna, semusim, tumbuh tegak, tinggi 30-50

cm, bercabang-cabang. Batang berwarna hijau pucat, daun tunggal, letak berseling,

helaian daun bundar memanjang, ujung tumpul, pangkal membulat, permukaan

bawah berbintik kelenjar, tepi rata, panjang sekitar 1,5 cm, lebar sekitar 7 mm,

berwarna hijau (Dalimarta, 2000).

2.4.3. Kandungan kimia

Meniran mengandung senyawa-senyawa golongan lignin antara lain

phyllanthin, hypophyllanthin, niranin, nirtrelanin, dan fitetralin. Akar dan daunnya

mengandung suatu senyawa pahit dan beracun yang diduga merupakan suatu

alkaloid, selain itu akar dan daunnya juga kaya senyawa flavonoid. Disamping itu

juga mengandung saponin, kalium, damar, dan zat samak. Senyawa flavonoid yang

terkandung dalam meniran berkhasiat sebagai antioksidan dan antikarsinogen.

Page 32: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 16

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Phyllantin, hypophyllantin, vitamin K, tannin, dan damar berperan meningkatkan

sistem kekebalan tubuh dan sebagai hepatoprotektor (Kukuh, 2013).

Kandungan kimia meniran berupa Terpen (cymene, limonene, lupeol, lupeol

acetate); flavonoid (quercetin, quercitrin, isoquercitrin, astragalin, rutine,

physetinglucoside); lipid (ricinoleic acid, dotriancontanoic acid, linoleic acid,

linolenic acid); benzenoid seperti halnya curcuma (methilsalisilate); alkaloid

(norsecurinine, 4- metoxinor securinine, entnor securinina, nirurine); steroid (beta

sitosterol); alcanes (triacontanal, triacontanol); dan zat lain (vitamin C, tannin,

saponin) (Sunarno dan Fitriani, 2012).

Flavonoid yang terdapat dalam meniran dapat menghambat terbentuknya

radikal bebas karena sifat antioksidannya, menghambat peroksidasi lemak, dan

mengubah struktur membrane sel (Kukuh, 2013).

Meniran (Phyllanthus niruri L) mengandung zat aktif alkaloid, astragalin,

brevifolin, asam karboksilat, corilagin, cymene, asam ellagit, ellagitannin,

gallocatechin, geraniin, hypophyllantin, lignan, lintetralins, lupeols, metil salisilat,

nirantin, nirtetralin, niruretin, nirurin, niruriside, norsecurinin, phyllanthin,

phyllanthinin, phyllanthenol, phyllochryine, phyltetralin, asam respandusinik,

quercetin, quercetol, quercitrin, rutin, saponin, triacontanal, dan tricontanol. Senyawa

aktif yang diduga memiliki efek pelindung hepar adalah phyllantin (Sulistyoningrum

dan Pribadi, 2010).

Page 33: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 17

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Zat kimia yang terkandung di dalamnya, yaitu phyllanthin dan

hypophyllanthin, memiliki efek antioksidatif dan antihepatotoksik terhadap karbon

tetraklorida (CCl4) dan galaktosamin. Phyllanthin juga meningkatkan viabilitas

hepatosit, mencegah pelepasan enzim-enzim hepar, menurunkan peroksidasi lipid,

dan meningkatkan glutation. Phyllanthin terdapat pada akar, batang, daun, dan biji

buah meniran. Kadar tertinggi ada pada daunnya. Konsentrasi phyllanthin sendiri

tergantung dari lokasi penanaman terutama faktor ketinggian tanah (Sumardi, 2010).

2.4.4. Aktivitas meniran

Meniran terbukti dapat meningkatkan aktifitas berbagai enzim antioksidan

dan anti karsinogen dikarenakan pada meniran mengandung senyawa flavonoid.

Pada keadaan tertentu meniran juga memiliki efek anti inflamasi. Efek ini penting

untuk mengurangi kerusakan jaringan akibat respon inflamasi yang berlebihan.

Meniran menunjukkan kemampuan menghambat nitrit oxida (NO) dan prostaglandin

E-2 (PGE-2), menurunkan endotoxin-induced nitric oxide synthase (iNOS),

cyclooxygenase (COX-2), dan menghambat produksi NFκB secara in vitro. Juga

menghambat induksi IL-1β, IL-10, dan IFNγ pada whole blood serta reduksi TNFα

secara in vivo (Sunarno dan Fitriana, 2012).

Meniran terbukti dapat meningkatkan aktifitas berbagai enzim antioksidan,

seperti superoxide dismutase(SOD), catalase (CAT), glutathione-S-transferase

(GST), glutathione peroxidase (GPX), dan glutathione reductase (GR), di darah

maupun jaringan yang tereduksi pada radioterapi sehingga mereduksi kerusakan sel

akibat radioterapi. Selain itu hasil penelitian menggunakan tikus menunjukkan

Page 34: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 18

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

adanya efek dalam menormalkan penumpukan asam lemak pada hepar setelah minum

alkohol sehingga meniran (Phyllanthus niruri L) dapat dipakai sebagai obat

hepatoprotektif atau anti hepatotoksik (Sunarno daan Fitriana, 2012).

Meniran juga mampu merangsang sistem imun tubuh manusia, senyawa

flavonoid yang terkandung meniran akan menempel ke sel imun dan memberikan

respon intraseluler atau rangsangan untuk mengaktifkan kerja sel imun lebih baik.

Sebuah penelitian telah menghasilkan produk obat imunostimulan yang berasal dari

meniran yang dijual di pasaran dengan nama stimuno (Junieva, 2006).

Akar meniran telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan murine P - 388

leukemia limfositik dan B - 16 sel melanoma baris ( 2,3 ) 7' - hidroksi - 3 ' , 4 ' , 5,9,9

' - pentamethoxy - 3 , 4 . - methylene dioxy lignan diisolasi dari etil asetat yang di

ekstrak dari meniran menunjukkan aktivitas antikanker dengan menghambat aktivitas

apoptosis melalui penghambatan aktivitas telomerase dan ekspresi Bcl-2 (Huang et

al, 2009).

Meniran juga diduga berguna untuk berbagai macam penyakit seperti

diabetik, penyakit prostat, asma, demam, tumor, infeksi dan batu saluran kemih,

demam tifoid, influenza, disentri, konstipasi, sakit perut, ulkus, dan lain-lain.

Menurut beberapa penelitian ilmiah, meniran memiliki antispasmodik, antilitik (untuk

batu ureter dan empedu), penghilang rasa sakit, antihipertensi, antiviral, antibakterial,

diuretik, antimutagenik, dan juga efek hipoglikemia (Pradipta, 2010).

Page 35: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 19

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

2.5. Hewan Coba (Rattus norvegicus)

Hewan coba adalah hewan yang sengaja dipelihara dan diternakkan untuk

dipakai sebagai hewan model guna mempelajari dan mengembangkan berbagai

macam bidang ilmu dalam skala penelitian dan pengamatan laboratorik. Hewan

sebagai model atau sarana percobaan haruslah memenuhi persyaratan tertentu, antara

lain persyaratan genetik atau keturunan dan lingkungan yang memadai dalam

pengelolaannya. Faktor ekonomi perlu pula dipertimbangkan mudah tidaknya

diperoleh dan mampu memberikan reaksi biologis yang sesuai dengan yang

diharapkan oleh peneliti (Heirmayani, 2000).

Tikus merupakan spesies ideal untuk uji toksikologi karena berat badannya

dapat mencapai 500 gram. Organ-organ tubuh tikus pun relatif besar sehingga materi

dapat diberikan dengan mudah melalui berbagai rute. Kecepatan eksresi obat

cenderung lebih tinggi pada tikus (Kusumawati, 2004).

Ciri-ciri morfologi Rattus norvegicus antara lain memiliki berat 150-600

gram, hidung tumpul dan badan besar dengan panjang 18-25 cm, kepala dan badan

lebih pendek dari ekornya, serta telinga relatif kecil dan tidak lebih dari 20-23 mm.

ada dua sifat utama yang membedakan tikus dengan hewan percobaan lainnya, yaitu

tikus tidak dapat muntah karena struktur anatomi yang tidak lazim pada tempat

bermuara esophagus ke dalam lambung sehingga mempermudah pemberian

perlakuan secara peroral menggunakan sonde lambung, dan tidak mempunyai

kandung empedu (Chory, 2013).

Page 36: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 20

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

2.6. Rifampisin dan Isoniazid

Rifampisin dan isoniazid merupakan obat lini pertama untuk terapi anti

tuberkulosis, tetapi hepatotoksisitas yang dihasilkan dari penggunaan obat ini tetap

menjadi masalah yang signifikan untuk pengobatan klinis. Rifampisin adalah

makrosiklik antibiotik kompleks yang menghambat sintesis asam ribonukleat dalam

berbagai mikroba patogen. Rifampisin memiliki efek bakterisida yang efektif

melawan bakteri Mycobacterium tuberculosis (Saraswati, et,.al, 2014).

Penggunaan kombinasi rifampisin dan isoniazid potensial meningkatkan

resiko kejadian kerusakan hepar. Isoniazid menyebabkan kerusakan hepar berupa

degenerasi vakouler dan nekrosis fokal. Isoniazid menimbulkan kerusakan hepar

melalui jalur idionsinkratik (Sulistyoningrum dan Pribadi, 2012).

Efek samping rifampisin yang terpenting tetapi tidak sering terjadi adalah

penyakit kuning (ikterus), terutama bila dikombinasi dengan INH yang juga agak

toksik bagi hati. Pada penggunaan lama dianjurkan untuk memantau fungsi hati

secara periodik. Dosis pada TBC oral sehari 450-600 mg sekaligus tiap pagi sebelum

makan, karena kecepatan dan kadar resorpsinya dihambat oleh isi lambung. Selalu

dikombinasi dengan INH 100-300 mg. Efek samping isoniazid pada dosis normal

(200-300 mg sehari) jarang dan ringan seperti, gatal-gatal, ikterus, tetapi lebih sering

terjadi bila dosis melebihi 400 mg menimbulkan polyneuritis, kerusakan hati dengan

hepatitis dan ikterus yang fatal. Penelitian pada mikrosom liver tikus menunjukkan

Page 37: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 21

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

bahwa terbentuk radikal NO2 selama proses metabolisme hidrazin secara oksidasi,

yang kemungkinan merupakan penyebab utama hepatotoksisitas (Astuti, 2009).

Page 38: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

22

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

BAB 3 MATERI DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian tentang pengaruh ekstrak meniran (Phyllanthus niruri Linn)

terhadap gambaran histopatologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) yang telah

diinduksi dengan rifampisin dan isoniazid dilakukan pada bulan Agustus hingga

Desember 2014. Pemeliharan hewan coba dilakukan dikandang hewan coba Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga. Pembuatan preparat patologi dan pemeriksaan

preparat patologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) akan dilakukan di

laboratorium patologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

3.2. Bahan dan Materi Penelitian

3.2.1 Bahan penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus jantan galur wistar

berumur tiga bulan rata-rata berat badan 175-200 gram dengan jumlah 25 ekor

(berdasarkan rumus besar sampel), ekstrak meniran (Xian BIO F Biotechnology Co),

rifampisin 450 mg kimia farma dan isoniazid 100 mg, pelarut CMC Na, pelet ayam,

sekam untuk alas kandang, tisu steril, akuades, untuk pembuatan preparat

histopatologi alkohol (70%, 80%, 90%, dan 96%), alkohol absolute (I, II dan III),

alkohol asam, ammonia, xylol (I dan II), paraffin (I dan II), paraffin cair,

Haematoxilin Eosin (HE), gliserin dan egg albumin.

Page 39: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 23

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Maka untuk mengetahui jumlah ulangan minimal yang digunakan dengan

Rumus : (t-1) (n-1) ≥ 15

Keterangan :

n : ulangan

t : banyaknya perlakuan

(Sumber : Kusriningrum, 2009)

Perhitungan :

(t-1) (n-1) ≥ 15

4n – 4 ≥ 15

4n ≥ 15 + 4

n ≥ 19/4

≥ 5

Jadi ulangan minimal yang digunakan adalah 5

3.2.2 Alat penelitian

Peralatan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah kandang untuk tikus,

kawat jala sebagai tutup kandang, tempat minum dari botol plastik, spuit 10cc,

feeding tube, masker, glove, gunting, pinset, object glass dan cover glass, mikroskop,

alat pembuatan preparat histopatologi.

3.2.3 Sampel penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah hepar dari 25 ekor tikus

putih jantan.

Page 40: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 24

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Pembuatan hewan model kerusakan hepar tikus dengan rifampisin dan

isoniazid

Pembuatan kerusakan hepar tikus dengan induksi rifampisin dan isoniazid,

dilakukan dengan pemberian per oral rifampisin 25 mg/kgbb dan isoniazid 25mg/kg

bb, sehingga ditemukan dosis total 50 mg/kg BB (Sulistyoningrum dan Pribadi, 2010).

Pemberian rifampisin dan isoniazid dilakukan secara per oral selama 28 hari, dan pada

hari 29 dilakukan pembedahan untuk melihat kondisi histopatologi hepar tikus.

3.3.2 Dosis meniran

Dosis pemberian ekstrak Phyllanthus niruri L didasarkan pada konversi dosis

manusia dewasa ke mencit menurut Laurence dan Bacharach (1993) yaitu dosis

manusia dikali 0,018. Sementara itu dosis Phyllanthus niruri L pada orang dewasa

adalah 150 mg/hari sehingga didapatkan dosis untuk tikus putih 2,7 mg/hari. Untuk

mengetahui efek terbaik dibuat rentang dosis yaitu 2 mg/hari; 2,7 mg/hari dan 3,4

mg/hari.

3.3.3 Pemberian Ekstrak Meniran

a. Adaptasi tikus putih

Sebelum diberi perlakuan, tikus yang berjumlah 25 ekor dibagi menjadi 5

kelompok dengan 5 pengulangan, yang terdiri dari P0, P1, P2, P3, P4. Kemudian

tikus yang sudah disiapkan di adaptasikan selama 1 minggu dengan pemberian

makan dan air minum secara ad libitum.

Page 41: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 25

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

b. Cara pemberian

Sebanyak 25 ekor tikus yang sudah dibagi dan diadaptasi menjadi 5

kelompok. Perlakuan terhadap tiap kelompok adalah sebagai berikut :

1. Kelompok P0 sebagai kontrol negatif diberi makan, minum dan CMC Na 1%

tetapi tidak diberi perlakuan dengan rifampisin, isoniazid, dan ekstrak

meniran.

2. Kelompok P1 sebagai kontrol positif diberikan perlakuan dengan rifampisin

dan isoniazid 50 mg/kgbb tetapi tidak diberi perlakuan dengan ekstrak

meniran selama 28 hari secara per oral.

3. Kelompok P2 diberikan perlakuan rifampisin dan isoniazid dosis 50 mg/kgbb

setelah itu 1 jam kemudian diberikan ekstrak meniran dengan dosis 2

mg/kgbb per tikus dan CMC Na 1% selama 28 hari secara per oral.

4. Kelompok P3 diberikan perlakuan pamberian rifampisin dan isoniazid dosis

50 mg/kg bb setelah itu 1 jam kemudian diberikan ekstrak meniran dengan

dosis 2,7 mg/kgbb per tikus dan CMC Na 1% selama 28 hari secara per oral.

5. Kelompok P4 diberikan perlakuan pemberian rifampisin dan isoniazid dosis

50 mg/kgbb setelah itu 1 jam kemudian diberikan ekstrak meniran dengan

dosis 3,4 mg/kgbb per tikus dan CMC Na 1% selama 28 hari secara per oral.

Page 42: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 26

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

3.3.4 Pengambilan sampel

Pengambilan 25 sampel hepar tikus putih jantan dilakukan dihari ke-29

dengan cara dieuthanasi dengan diberi ether. Setelah itu tikus dibedah lalu diambil

organ heparnya dan dimasukkan ke dalam botol yang berisi formalin.

3.3.5 Prosedur pembuatan preparat histopatologi

Sampel organ hepar tikus yang telah diperoleh selanjutnya dibuat preparat

histopatologi. Pembuatan preparat histopatologi di Laboratorium Patologi Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga. Pembuatan preparat histopatologi dilakukan

dengan 10 tahap.

Tahap (1) dilakukan fiksasi, kemudian tahap (2) pencucian sampel hati yang

sudah disimpan dalam larutan buffer. Tahap (3) yaitu proses infiltrasi, yang

selanjutnya dilakukan tahap (4) pembuatan blok parafin yang bertujuan agar mudah

dipotong menggunakan mikrotom. Sesudah tahap pembuatan blok parafin dilakukan

selanjutnya tahap (5) pemotongan dengan mikrotom, untuk preparat hati dipotong

5µm. Tahap (6) yaitu, deperafinisasi yang bertujuan melarutkan atau melepaskan

paraffin yang melekat pada preparat. Tahap selanjutnya tahap (7) rehidrasi berfungsi

menghilangkan xylol yang terbawa oleh preparat dan memasukan air kedalam

jaringan. Tahap (8) pewarnaan dilakukan dua kali dengan pewarnaan Haematoxillin

Eosin (HE). Setelah pewarnaan dilakukan tahap berikutnya tahap (9) dehidrasi

bertujuan untuk melepaskan air yang terbawa preparat. Tahap yang terakhir tahap

(10) ialah cleaning bertujuan untuk melepaskan alkohol yang terbawa oleh preparat

Page 43: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 27

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

dan memberi warna bening pada preparat, dilanjutkan dengan mounting yang

bertujuan memberi warna cerah dan sebagai pelindung dan pengawet jaringan dari

mikroba.

3.4 Variabel Penelitian

Terdapat tiga variabel dalam penelitian ini yaitu, variabel bebas pada

penelitian ini adalah dosis ekstrak meniran.Variabel terikat pada penelitian ini adalah

gambaran histopatologis hepar tikus.Variabel terkendali pada penelitian ini adalah

kandang hewan coba, ruang penelitian, pemilihan alat ukur, dan bahan yang

digunakan pada penelitian, jenis kelamin, umur, dan strain.

3.5. Rancangan Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap karena

kondisi homogen serta pemilihan sampel dilakukan secara acak dengan lima

kelompok perlakuan dimana satu merupakan kelompok sebagai kontrol dan terdiri

dari lima ulangan (Kusriningrum, 2006).

3.6. Metode Skoring

Nilai skoring derajat kerusakan atau Indeks Histopatologi pada setiap sampel

merupakan jumlah skor dari semua bentuk lesi yang terjadi. Teknik skoring yang

dilakukan merupakan modifikasi dari metode Knodell (Virgiawati, 2013), dimana

derajat kerusakan dari setiap sampel ditentukan dengan cara menjumlah seluruh skor

lesi histopatologik yang telah ditentukan. Bentuk-bentuk lesi yang diamati dan skor

masing-masing lesi dapat dilihat pada Tabel 3.6

Page 44: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 28

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Tabel 3.6. Skoring Histopatologi Hepar

BENTUK LESI SKOR KETERANGAN

A.

NEKROSIS

0 Tidak terjadi nekrosis

1 Nekrosis terjadi pada <25% seluruhLapangan Pandang

3 Nekrosis terjadi antara 25-50% seluruhLapangan Pandang

4 Nekrosis terjadi antara >50% seluruhLapangan Pandang

5 Nekrosis terjadi pada 25-50% seluruhLapangan Pandang disertai dengan bridgingnekrosis

6 Nekrosis terjadi pada >50% seluruhLapangan Pandang disertai dengan bridgingnekrosis

10 Multilobular nekrosis

B.

Degenerasi

0 Tidak terjadi degenerasi

1 Jika perubahan degenerative terjadi pada<1/3 dari seluruh Lapangan Pandang

3 Jika perubahan degeneratif terjadi pada 1/3-2/3 dari seluruh Lapangan Pandang

4 Jika perubahan degeneratif terjadi pada >2/3dari seluruh Lapangan Pandang

C.

Kongesti

0 Tidak terjadi kongesti

1 Kongesti ringan bila kongesti Nampak pada<25%

2 Kongesti sedang bila kongesti nampak padaantara 26-50%

3 Kongesti berat bila kongesti nampak pada>50%

Sumber: Virgiawati (2013)

Page 45: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 29

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

3.7. Analisis Data

Data yang diperoleh dari skoring gambaran patologi hati dianalisis dengan uji

Kruskall-Wallis. Apabila hasil uji Kruskall-Wallis terdapat perbedaan yang nyata

diantara kelompok perlakuan (p<0,05), maka dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.

Analisis statistika dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows 18

(Yuworo, 2012).

Page 46: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

31

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Pada penelitian ini, terdapat lima perlakuan yaitu: P0 (tanpa diberi perlakuan

induksi obat anti tuberkulosis dan ekstrak meniran), P1 (obat anti tuberkulosis

(rifampisin dan isoniazid) 50 mg/kgbb) dan P2 (obat anti tuberkulosis (rifampisin dan

isoniazid) 50 mg/kgbb dan ekstrak meniran 2 mg/kgbb), P3 (obat anti tuberkulosis

(rifampisin dan isoniazid) 50 mg/kgbb dan ekstrak meniran 2,7 mg/kgbb), P4 (obat

anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid) 50 mg/kgbb dan ekstrak meniran 3,4

mg/kgbb). Secara mikroskopis pengamatan degenerasi, nekrosis, dan kongesti vena

centralis dilakukan menggunakan preparat histopatologi dengan pewarnaan H.E dari

hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan. Penilaian dilakukan pada lobulus hepar

dan diamati pada lima lapang pandang yang berbeda dengan menggunakan

mikroskop Olympus® CX-41 pembesaran 400 kali.

Page 47: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 32

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

4.1 Pengamatan Terhadap Degenerasi

Pengamatan degenerasi pada hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan

yang telah diinduksi dengan obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid) lalu di

beri ekstrak meniran dengan dosis yang berbeda.

Gambar 4.1 Gambaran histopatologi degenerasi sel hepatosit Tikus Putih (Rattusnorvegicus). (a) hepatosit normal, (b) Hepatosit yang mengalami

Page 48: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 33

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

degenerasi. (Pewarnaan HE; perbesaran 400x; Mikroskop Olympus®CX-41).

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Krukall-Wallis, menunjukkan

bahwa terdapat hasil yang berbeda nyata diantara kelompok perlakuan (p<0,05). Pada

uji Mann-Whitney didapatkan bahwa P0 berbeda nyata dengan P2 dan P1 (p<0,05)

tetapi tidak berbeda nyata dengan P3 dan P4 (P>0,05). Hasil pengamatan dan

penilaian degenerasi disajikan seperti pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Rata-rata skor degenerasi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan

yang diberi ekstrak meniran setelah diinduksi rifampisin dan isoniazid.

Keterangan : superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda

nyata (p<0,05).

Perlakuan Rata-rata Skor Degenerasi(Mean±SD)

P0

(kontrol -)0,40a 0,55

P1

(kontrol +)2,33b 1,03

P2 2,17b 0,99

P3 0,83a 0,40

P4 0,50a 1,22

Page 49: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 34

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

4.2 Pengamatan Terhadap Nekrosis

Hasil gambaran histopatologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan

yang diinduksi dengan obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid) dan di beri

ekstrak meniran dengan dosis yang berbeda pada setiap perlakuan.

Page 50: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 35

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Gambar 4.2 Gambaran histopatologi sel hepatosit hepar tikus putih (Rattus

norvegicus). (a) Hepatosit Normal, (b) Hepatosit yang mengalami

nekrosis. (Pewarnaan HE; perbesaran 400x; Mikroskop Olympus®

CX-41).

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Kruskall-Wallis, menunjukkan

bahwa terdapat hasil yang berbeda nyata diantara kelompok perlakuan (p<0,05). Pada

uji Mann-Whitney didapatkan bahwa P0 berbeda nyata dengan P1 dan P2 (p<0,05)

tetapi tidak berbeda nyata dengan P3 dan P4 (p>0,05).

Tabel 4.2. Rata-rata skor nekrosis hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan

yang diberi ekstrak meniran setelah diinduksi rifampisin dan isoniazid.

Keterangan : superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda

nyata (p<0,05).

Perlakuan Rata-rata Skor Nekrosis

(Mean±SD)

P0

(kontrol -)1,00a 0,00

P1

(kontrol +)3,67b 1,97

P2 3,17b 1,33

P3 1,00a 0,00

P4 1,17a 0,41

Page 51: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 36

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

4.3 Pengamatan Kongesti Vena centralis

Gambaran hasil dari pengamatan kongesti pada vena centralis hepar tikus

putih (Rattus norvegicus) jantan pada setiap kelompok perlakuan yang telah

diinduksi dengan obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid), lalu diberi ekstrak

meniran dengan dosis yang berbeda pada setiap kelompok perlakuan.

Page 52: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 37

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Gambar 4.3 Gambaran histopatologi kongesti pada vena centralis Tikus Putih(Rattus norvegicus). (a) Vena centralis normal, (b) Dilatasi venacentralis, (c) Kongesti vena centralis. (Pewarnaan HE; perbesaran400x; Mikroskop Olympus® CX-41).

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Kruskall-Wallis, menunjukkan

bahwa terdapat hasil yang berbeda nyata diantara kelompok perlakuan (p<0,05). Pada

uji Mann-Whitney didapatkan bahwa P0 berbeda nyata dengan P1 (p<0,05) tetapi

tidak berbeda nyata dengan P2, P3, dan P4 (p>0,05). Skor kongesti rata-rata pada

kelompok P0 sampai dengan P4 masing-masing adalah : 1,20a 0,45, 2,16b 0,75,

1,83ab 0,75, 1,50ab 0,84, 1,33ab 0,52.

Tabel 4.3. Rata-rata skor kongesti hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang

diberi ekstrak meniran setelah diinduksi rifampisin dan isoniazid.

Perlakuan Rata-rata Skor Kongesti

(Mean±SD)

P0

(kontrol -)1,20a 0,45

P1

(kontrol +)2,16b 0,75

Page 53: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 38

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Keterangan : superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan

berbeda nyata (p<0,05).

P2 1,83ab 0,75

P3 1,50ab 0,84

P4 1,33ab 0,52

Page 54: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

38

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

BAB 5 PEMBAHASAN

Hasil pengamatan dan penilaian pada kelompok P3 dan P4 sediaan preparat

histopatologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan menunjukkan adanya

perbaikan sel hepatosit yang sudah mengalami kerusakan degenerasi, nekrosis, dan

kongesti pada vena centralis yang disebabkan induksi obat anti tuberkulosis

(rifampisin dan isoniazid).

5.1 Degenerasi

Hasil pengamatan dan penilaian pada keseluruhan sediaan preparat

histopatologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan menunjukkan terjadi

kerusakan berupa degenerasi dikarenakan induksi obat antituberkulosis (rifampisin

dan isoniazid). Degenerasi merupakan perubahan morfologik sel yang bersifat

reversible. Perubahan ini ditandai dengan adanya akumulasi beberapa produk dari

hasil metabolisme sel seperti air, lemak, protein, glikogen dan sebagainya (Robbins et

al., 2001).

Bentuk degenerasi pada penelitian ini adalah degenerasi hidropik. Terjadinya

degenerasi hidropik dikarenakan sel harus menjaga kestabilan lingkungan interna,

untuk itu sel harus mengeluarkan energi metabolik untuk memompa ion natrium

keluar dari sel sehingga senyawa-senyawa toksik yang melukai membrane sel.

Dampak yang terjadi adalah kenaikan konsentrasi ion natrium didalam sel yang

Page 55: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 39

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

diikuti dengan masuknya air ke dalam sel sehingga sel membengkak dan sitoplasma

tampak jernih.

Degenerasi sel hepar pada penelitian ini akibat rifampisin dan isoniazid yang

di metabolisme dihepar menyebabkan adanya pembentukan radikal bebas melalui

meningkatnya reaksi peroksidasi lipid yang akan menghasilkan lipid peroksida.

Radikal bebas didefinisikan sebagai molekul atau senyawa yang mempunyai satu atau

lebih elektron bebas yang tidak berpasangan. Elektron dari radikal bebas yang tidak

berpasangan ini sangat reaktif dan mudah menarik elektron dari molekul lainnya.

Radikal bebas sangat mudah menyerang sel-sel sehat dalam tubuh karena radikal

bebas tersebut sangat reaktif. Radikal bebas tidak hanya menyerang bakteri penyakit,

tetapi juga tubuh sendiri bila radikal bebas dalam tubuh berlebihan. Radikal bebas

dapat dinetralisir oleh antioksidan.

5.2 Nekrosis

Gangguan degenerasi sel yang berlangsung cukup lama dan apabila pengaruh

zat toksik cukup hebat maka sel akan melampaui nilai ambang batas dalam

mengkompensasi gangguan tersebut, sehingga menyebabkan nekrosis. Nekrosis

ditandai dengan adanya perubahan morfologi pada inti sel yaitu piknotis, karioreksis,

dan kariolisis. Piknotis yaitu proses terjadinya penyusutan dan pemadatan inti sel

sehingga menjadi lebih basofilik dimana warna sel terlihat lebih biru dengan

pewarnaan H.E dan secara secara mikroskopis ditandai dengan inti sel tampak lebih

Page 56: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 40

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

padat dan berwarna gelap. Karioreksis ditandai dengan inti hancur dan membentuk

fragmen kromatin yang menyebar. Sedangkan kariolisis ditandai dengan inti sel yang

mulai menghilang (Robbins et al., 2001).

Nekrosis adalah hasil akhir perubahan-perubahan morfologis akibat kerja

degradatif progresif enzim yang mengindikasikan kematian sel. Hal ini dapat

mengenai kelompok sel atau bagian suatu struktur atau suatu organ (Dorland, 2005).

Konsep hepatotoksisitas yang dikemukakan dalam Russmann et al. (2009)

menunjukkan bahwa suatu metabolit reaktif obat dapat menyebabkan peninggian dari

stres sel, penghambatan dari kerja mitokondria sel ataupun memicu suatu reaksi

imunologi spesifik yang nanti melalui berbagai mekanismenya menyebabkan

suatu kematian sel.

Kerusakan sel hati akibat rifampisin dan isoniazid ini karena adanya

pembentukan radikal bebas melalui reaksi peroksidasi lipid yang akan menghasilkan

lipid peroksida. Reactive Oxygen Species (ROS) akan meningkat melalui dua

mekanisme, yaitu deplesi GSH melalui promoting eksportasinya dan menghambat

aktivitas enzim Gluthatione Peroxidase (GPx), yang bersamaan secara efektif

menghentikan sistem antioksidan GSH. Stres oksidatif dapat dipandang sebagai

gangguan keseimbangan antara produksi oksidan dan antioxidan defence atau

destruksi ROS menyebabkan terjadinya inflamasi, stress oksidatif, dan kerusakan sel

yang ditandai dengan nekrosis dan apoptosis.

Page 57: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 41

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

5.3 Kongesti

Kongesti merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan terjadinya

peningkatan volume darah setempat pada jaringan tertentu. Terjadinya kongesti

disebabkan oleh bendung darah yang berada pada sinusoid, berasal dari percampuran

darah yang dibawa oleh arteri hepatika dan vena porta. Darah yang dibawa oleh arteri

hepatika berisi darah kotor. Gangguan pada kutub trikuspidalis akan menyebabkan

hambatan aliran darah dari vena cranial atau vena caudal menuju atrium kanan

selanjutnya menuju ventrikel kanan. Akibatnya terjadi bendung darah pada vena cava

superior atau vena cava inferior (Arimbi, 2010).

Secara visual maka daerah jaringan atau organ yang mengalami kongesti akan

berwarna lebih merah (ungu) dan secara mikroskopis kaliper-kapiler dalam jaringan

melebar penuh berisi darah. Hal ini terjadi akibat peningkatan cairan pada suatu

tempat yang terjadi karena proses pasif yang disebabkan kegagalan aliran cairan

keluar dari jaringan (Greaves, 2000).

Kongesti pada penelitian ini terjadi akibat adanya inflamasi yang disebabkan

adanya stres oksidatif karena tidak adanya keseimbangan antara produksi oksidan

dan antioxidan defence atau destruksi ROS.

Pemberian ekstrak meniran dapat mengurangi frekuensi hepar yang

mengalami kerusakan baik degenerasi, nekrosis maupun kongesti vena centralis.

Page 58: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 42

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Hal ini menunjukkan bahwa meniran memiliki efek melindungi hati terhadap

kerusakan akibat Isoniazid dan Rifampisin. Kandungan Phyllanthus yang bersifat

anti-hepatotoksik adalah hypophyllanthin dan phyllanthin. Phyllanthin dan

hypophyllanthin dapat memberikan efek hepatoprotektor pada hepar karena

memiliki aktivitas antioksidan dan kandungan antioksidan yang dimiliki meniran ini

juga mampu menyeimbangkan jumlah Reactive Oxygen Species (ROS) dan radikal

bebas yang dihasilkan dari metabolisme rifampisin dan isoniazid sehingga

menurunkan reaksi oksidasi lipid, menurunkan stress sel, dan membantu mekanisme

regenerasi sel hepar.

Page 59: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

43

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat diperoleh kesimpulan

bahwa ekstrak meniran (Phyllantus niruri Linn.) dapat mengurangi kerusakan sel

hepar yang mengalamai degenerasi, nekrosis, dan kongesti vena centralis akibat

diinduksi obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid)

6.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Dapat dilakukan penelitian pengaruh meniran untuk organ yang lainnya.

2. Penggunaan meniran sebagai pencegahan dan pengobatan untuk kerusakan

hepar.

Page 60: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

44

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

RINGKASAN

MARTA VALEN FEBRIANA. Pengaruh Pemberian Ekstrak Meniran

(Phyllanthus niruri Linn.) Terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Tikus

Putih (Rattus norvegicus) Jantan Yang Diinduksi Obat Anti Tuberkulosis

(Rifampisin dan Isoniazid). Penelitian ini dilaksanakan dibawah bimbingan Ibu DR.

Nenny Harijani, M. Si, drh , selaku dosen pembimbing utama dan Ibu Dr. Wiwik

Misaco Yuniarti, M. Kes., Drh. , selaku dosen pembimbing serta. Pemanfaatan

tanaman (herbal) sebagai pengobatan saat ini sudah semakin banyak dilakukan oleh

masyrakat diseluruh dunia. Hal ini dikarenakan efek samping dari pemakaian obat

herbal yang lebih kecil dibandingkan dengan pemakaian obat sintetik, selain itu harga

obat asal tanaman juga lebih murah jika dibandingkan dengan obat sintetik, dan juga

obat asal tanaman bisa mudah didapatkan. Salah satu jenis obat asal tanaman yang

banyak dimanfaatkan dan diteliti karena khasiat biologisnya adalah meniran

(Phyllanthus niruri linn). Kandungan Phyllanthin dan Hypophyllanthin pada meniran

sangat efektif melawan radikal bebas.

Kerusakan hepar saat ini bisa disebabkan banyak faktor, selain karena dari

virus dan bakteri penyebab lainnya bisa dari efek samping pemakaian obat-obat terapi

untuk penyakit lain, contohnya kerussakan hepar yang diakibatkan oleh konsumsi

obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid). Metabolisme utama rifampisin

adalah asetilasi oleh enzim sitokrom P-450 dan CYP 2E1 (cytochrome P-450 2E1)

Page 61: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 45

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

dengan menghasilkan hepatotoksik.Rifampisin dapat menginduksi mediator inflamasi

dan meningkatkan produksi sitokin yang diinduksi nitric oxide (NO) dan interleukin8

(IL-8) dalam epitel sel hati.Berbagai bentuk sitokrom, seperti CYP1A1, CYP1A2 dan

CYP2E1(cytochrome P-450 2E1), terlibat dalam generasi radikal bebas dan

rifampisin sebagai mediator generasi radikal bebas dapat berhubungan dengan

perubahan dalam ekspresi CYPs. Radikal bebas yang terbentuk ini akan berikatan

dengan makromolekul hepar yang akan menyebabkan kerusakan hepatosit yang

nantinya bisa menyebabkan sampel jaringan hati mengalami kerusakan yang dinilai

melalui peningkatan aktivitas enzim ALT.

Tanaman obat (herbal) yang sekarang ini sering digunakan adalah tanaman

obat meniran (Phyllanthus niruri linn). Flavonoid yang terdapat dalam meniran dapat

menghambat terbentuknya radikal bebas karena sifat antioksidannya, menghambat

peroksidasi lemak, dan mengubah struktur membran sel. Phyllanthus terbukti dapat

meningkatkan aktifitas berbagai enzim antioksidan, seperti superoxide dismutase

(SOD), catalase (CAT), glutathione-S-transferase (GST), glutathione peroxidase

(GPX), dan glutathione reductase (GR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

potensi ektrak meniran (Phyllanthus niruri linn) sebagai hepatoprotektor pada tikus

putih yang diinduksi obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid).

Hewan coba penelitian ini adalah tikus putih galur wistar umur 3 bulan yang

kemudian dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu P0 (tanpa induksi obat anti

tuberculosis dan ekstrak meniran), P1 (diberi rifampisin dan isoniazid

Page 62: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 46

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

50mg/kgbb/ekor/hari), P2 (diberi obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid)

50mg/kgbb/ekor/hari dan ekstrak meniran 2mg/ekor/hari), P3 (diberi rifampisin dan

isoniazid 50mg/kgbb/ekor/hari dan ekstrak meniran 2,7 mg/ekor/hari), P4 (diberi

rifampisin dan isoniazid 50mg/kgbb/ekor/hari dan ekstrak meniran 3,4mg/ekor/hari)

dengan masa perlakuan selama 28 hari. Pengamatan nekrosis, degenerasi, dan

kongesti dilakukan secara mikroskopis dengan menggunakan mikroskop Olympus®

CX-41. Hasil dari pengamatan dan skoring seluruh preparat histopatologi hepar tikus

putih (Rattus norvegicus) dianalisis statistic dengan menggunakan uji Kruskall-

Wallis, apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa P3 dan P4 merupakan dosis optimal yang

dapat memberikan efek sebagai hepatoprotektor sedangkan P2 merupakan dosis

rendah sehingga belum optimal jika digunakan sebagai hepatoprotektor. Kejadian

degenerasi, nekrosis, dan kongesti vena centralis yang paling parah terdapat pada P1.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa

pemberian ekstrak meniran dengan dosis 3 mg/ekor/hari dan 3,4 mg/ekor/hari

merupakan dosis optimal yang dapat melindungi sel-sel hepar pada tikus putih

(Rattus norvegicus) yang diinduksi rifampisin dan isoniazid.

Saran yang dapat dianjurkan agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut

mengenai potensi ekstrak meniran pada organ lainnya dan penggunaan meniran

sebagai pencegahan dan pengobatan alternativ untuk penyembuhan penyakit hepar.

Page 63: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

47

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

DAFTAR PUSTAKA

Amalina, Nurika. 2009. Uji toksisitas akut ekstrak valerian (valeriana officinalis)terhadap hepar mencit BALB/C.

Arbiyanti, Dina. 2013. Potensi Meniran (Phyllanthus niruri L.) Terhadap kadar serumBilirubin Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Paracetamol[Skripsi]. Fakultas kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.

Arianti, Rini. 2012. Aktivitas Hepatoprotektor dan Toksisitas Akut Ekstrak AkarAlang-Alang (Imperata clyndrica). Fakultas Matematika dn IlmuPengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Arimbi. 2010. Respon Sel dan Jaringan Terhadap Injury. Departemen PatologiVeteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.Surabaya. 17-40.

Arimbi. 2010. Gangguan Hemodinamik. Departemen Patologi Veteriner FakultasKedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabya. Surabaya. 7-8.

As’ari, Hasan. 2009. Efek Pemberian Madu Terhadap Kerusakan Sel Hepar Mencit(Mus musculus) Akibat Paparan Parasetamol [Skripsi]. Fakultas Kedokteran.Universitas Sebeles Maret.

Astuti, Chory Puji. 2013. Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Delima (Punicagranatum Linn) Terhadap Kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) dan kreatininSerum Tikus Putih (Rattus norvegicus) Dalam Proses Gagal Ginjal Akut[Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.

Astuti, S.D. 2009. Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Pepaya (Carica papaya, Linn.)Terhadap Aktivitas AST & ALT Pada Tikus Galur Wistar Setelah PemberianObat Tuberkulosis (Isoniazid & Rifampisin. Fakultas Farmasi UniversitasSetia Budi. Surakarta.

Clive, R.T. 2005. Patologi Anatomi. Jakarta.

Dalimartha, S. 2000. Atlas tumbuhan obat Indonesia. Trubus Agriwidya. Jakarta.

Page 64: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 48

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Greaves, P., 2000. Histopathology of Preclinical Toxicity Studies Interpretation andRelevance in Drug Safety Evaluation, Second Edition. 372-380. Elsevier,Amsterdam.

Hastuti, T. 2008. Aktivitas Enzim Transminase Dan Gambaran Histopatologi HatiTikus Yang Diberi Kelapa Kopyor Pascainduksi Parasetamol [Skripsi].Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor.

Heirmayani. 2007. Toksikopatologi Hati Mencit (Mus musculus) Pada PemberianParasetamol [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor.

Heyne. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II. Yayasan Sauna Wana Jaya.Jakarta.

Jubb, Kennedy, and Palmer’s. 2007. Pathology of Domestic Animals. Saunders. NewYork.

Junieva, P.N. 2006. Pengaruh Pemberian Ekstrak Meniran ( Phyllanthus sp. )Terhadap Gambaran Mikroskopik Paru Tikus Wistar yang Diinduksi KarbonTetraklorida [Skripsi]. Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro.Semarang.

Koeman, J.H. 1998. Pengantar Ilmu Toksikologi. 3rd ed. Gajah Mada UniversityPress. Yogyakarta.

Kusmiati. 2010. Potensi Senyawa Lotein Bunga Kenikir (Tagetas erecta L.) SebagaiAnti Oksidan. Fakultas Biologi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Kusriningrum.R. 2006. Dasar Perancangan Percobaan dan Rancangan Acak Lengkap.Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.

Kusumawati, D. 2004. Bersahabat Dengan Hewan Coba. Gadjah Mada UniversityPress. Yogyakarta.

Murda, B.K.K. 2009. Efek Cendawan Ulat Cina (Cordyceps sinensis [Berk.] Sacc.)Terhadap kadar Interleukin 1 Pada mencit (Mus musculus L.) yang DiinduksiParasetamol [Skripsi]. Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Nor, H.M.R. Othman, A.S. Abubakar, S. Qamar, U.A. 2010. Antrimicrobial StudiesOf Cosmos caudatus Kunth. Journal Of Medical Plants Research. Vol 4(8).669-673.

Page 65: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 49

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Lumongga, F. 2008. Struktur Liver. Fakultas Kedokteran. Universitas SumateraUtara. Medan.

Pangestu, K.A. 2013. Pengaruh Meniran (Phyllanthus niruri linn) Terhadap KadarTotal Protein Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi DenganParasetamol [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga.Surabaya.

Pradipta, L.D. 2010. Pengaruh Pemberian Meniran (Phyllanthus niruri Linn)Terhadap Gambaran Histopatologis Hepar Mencit BALB/C Yang DiinduksiAsetaminofen [Skripsi]. Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro.

Price, S.A And Wilson, L.M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-ProsesPenyakit (Phatophysiologi: Clinical Concepts of Disease Processes). Edisi 6,volume 1. Alih Bahasa Hartanto H, Wulansari P., Maharani D.A. PenerbitBuku Kedokteran ECG. Jakarta. 182-219

Prihatni, D. Parwati, I. Sjahid, I. Rita, C. 2005. Efek Hepatotoksik Anti TuberkulosisTerhadap Kadar Aspartate Aminotransferase dan Alanine AminotransferaseSerum Penderita Tuberkulosis Paru. Indonesian Journal Of Clinical Pathologyand Medical Laboratory. Vol 12. No. 1. 1-5.

Russmann S, Kullak-Ublick GA, dan Grattagliano I. 2009. Current concepts ofmechanisms in drug-induced hepatotoxicity. Current Medicinal Chemistry.16:3041–53.

Robbins, S.L and Kumar, V. 2001. Buku Ajar Patologi I (Basic Pathology Part II).Edisi 4. Editor : Dr. Jonatan Oswari. Penerbit Buku Kedokteran ECG. Jakarta.

Saraswati, I. Basuki, W. Soleha, T.U. 2014. Pengaruh Pemberian Ekstrak EtanolKulit Manggis (Garcinia mangostana Linn.) Terhadap Aktivitas Enzim ALTTikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Galur Sprague dawley yang di InduksiRifampisin. Fakultas Kedokteran. Universitas Lampung. Lampung.

Sari DSP, Laksmi DA, Nurina N, Kubro Z. 2012. Uji peningkatan level ReactiveOxygen Species (ROS) intraseluler dengan Monosodium Glutamat (MSG)terhadap regresi pertumbuhan sel hela in vitro. BIMFI. 1(1):10–20

Stringer, Janet L. 2009. Konsep dasar famakologi : panduan untuk mahasiswa. EGC.Jakarta.

Page 66: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 50

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Sheng-Teng Huang, MD, PhD; Jong-Hwei S. Pang, PhD; Rong-Chi Yang,PhD. 2009. Department of Chinese Medicine, Chang Gung MemorialHospital-Kaohsiung Medical Center. Anti-cancer Effects of Phyllanthusurinaria and Relevant Mechanisms. [31 Maret 2010]

Suharmi S dan Ustariana W. Pengaruh senyawa antihepatotoksik dalam infusa herba(Phyllantus niruri L.) terhadap efek toksik aflatoksin B1 (20 μg/ml) padahepatosit tikus (Rattus norvegicus) terisolasi. Berkala Ilmu Kedokteran. 2000,32:91-95

Sulistyoningrum, E. Pribadi, F.W. 2010. Pengaruh Pemberian Suspensi Meniran(Phyllanthus niruri L.) Terhadap Kerusakan Hepar Tikus Putih yang DinduksiAntituberkolosis Rifamisin dan Isoniazid. Mandala of Health. Volume 4,Nomor 1.

Sumardi, M. 2010. Efek Meniran (Phyllanthus niruri Linn) terhadap Kadar AST danALT Mencit Balb/C yang Diinduksi Asetaminofen [Skripsi]. FakultasKedokteran. Universitas Diponegoro. Semarang.

Sunarno dan Fitriana. 2012. Peran meniran (Phyllanthus niruri Linn) Dalammereduksi Kerusakan Hepar Akibat Salmonela.

Thomson, A,D., Cotton, R.E. 2001. Catatan Kuliah Patologi 3rd ed. Buku KedokteranECG. Jakarta.

Virgiawati, F.2013. Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus)Akibat pemaparan Bakteriosin dan Boraks [Skripsi]. Fakultas KedokteranHewan. Universitas Airlangga. Surabaya.

Wahyuni, Sri. 2005. Pengaruh Daun Sambiloto (Andrographis Paniculata) TerhadapKadar SGOT dan SGPT Tikus Putih. Universitas Muhammadiyah Malang.Malang.

Yuworo, N.S. 2012. Pengaruh Pemberian Ekstrak Jinten Hitam (Nigella sativa)Terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus)Penderita Diabetes Mellitus Type 1 [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan.Universitas Airlangga. Surabaya.

Page 67: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 51

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Zhao J. 2013. Protective Effects of Metallothionein on Isoniazid andRifampicin-Induced Hepatotoxicity in Mice.J. PLoSONE. 8(8):720-58.

Page 68: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

51SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Lampiran 1. Analisis Statistik Degenerasi, Nekrosis, dan Kongesti VenaCentralis Dengan Kruskal-Wallis Test

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank

Skor_nekrosis

kontrol - 5 9.50

kontrol + 6 22.33

P1 6 21.67

P2 6 9.50

P3 6 11.08

Total 29

Skor_degenerasi

kontrol - 5 9.00

kontrol + 6 22.00

P1 6 21.25

P2 6 13.33

P3 6 8.42

Total 29

Skor_kongesti

kontrol - 5 10.50

kontrol + 6 20.75

P1 6 17.50

P2 6 13.33

P3 6 12.17

Total 29

Page 69: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 52

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Test Statisticsa,b

Skor_nekrosis Skor_degenerasi

Skor_kongesti

Chi-Square 18.590 15.172 6.770

df 4 4 4

Asymp. Sig. .001 .004 .149

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Perlakuan

Page 70: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 53

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Lampiran 2. Analisis Statistik Degenerasi, Nekrosis, dan Kongesti VenaCentralis Dengan Mann-Whitney Test Setelah Terdapat PerbedaanYang bermakna (p<0,05).

Mann-Whitney TestRanks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Skor_nekrosis

kontrol - 5 3.50 17.50

kontrol + 6 8.08 48.50

Total 11

Skor_degenerasi

kontrol - 5 3.40 17.00

kontrol + 6 8.17 49.00

Total 11

Skor_kongesti

kontrol - 5 3.90 19.50

kontrol + 6 7.75 46.50

Total 11

Test Statisticsa

Skor_nekrosis Skor_degenerasi

Skor_kongesti

Mann-Whitney U 2.500 2.000 4.500

Wilcoxon W 17.500 17.000 19.500

Z -2.523 -2.515 -2.068

Asymp. Sig. (2-tailed) .012 .012 .039

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .017b .017b .052b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Page 71: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 54

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Mann-Whitney TestRanks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Skor_nekrosis

kontrol - 5 3.50 17.50

P1 6 8.08 48.50

Total 11

Skor_degenerasi

kontrol - 5 3.40 17.00

P1 6 8.17 49.00

Total 11

Skor_kongesti

kontrol - 5 4.50 22.50

P1 6 7.25 43.50

Total 11

Test Statisticsa

Skor_nekrosis Skor_degenerasi

Skor_kongesti

Mann-Whitney U 2.500 2.000 7.500

Wilcoxon W 17.500 17.000 22.500

Z -2.516 -2.477 -1.535

Asymp. Sig. (2-tailed) .012 .013 .125

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .017b .017b .177b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Page 72: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 55

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Mann-Whitney TestRanks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Skor_nekrosis

kontrol - 5 6.00 30.00

P2 6 6.00 36.00

Total 11

Skor_degenerasi

kontrol - 5 4.70 23.50

P2 6 7.08 42.50

Total 11

Skor_kongesti

kontrol - 5 5.50 27.50

P2 6 6.42 38.50

Total 11

Test Statisticsa

Skor_nekrosis Skor_degenerasi

Skor_kongesti

Mann-Whitney U 15.000 8.500 12.500

Wilcoxon W 36.000 23.500 27.500

Z .000 -1.418 -.583

Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000 .156 .560

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000b .247b .662b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Page 73: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 56

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Mann-Whitney TestRanks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Skor_nekrosis

kontrol - 5 5.50 27.50

P3 6 6.42 38.50

Total 11

Skor_degenerasi

kontrol - 5 6.50 32.50

P3 6 5.58 33.50

Total 11

Skor_kongesti

kontrol - 5 5.60 28.00

P3 6 6.33 38.00

Total 11

Test Statisticsa

Skor_nekrosis Skor_degenerasi

Skor_kongesti

Mann-Whitney U 12.500 12.500 13.000

Wilcoxon W 27.500 33.500 28.000

Z -.913 -.583 -.471

Asymp. Sig. (2-tailed) .361 .560 .637

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .662b .662b .792b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Page 74: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 57

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Mann-Whitney TesRanks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Skor_nekrosis

kontrol + 6 6.83 41.00

P1 6 6.17 37.00

Total 12

Skor_degenerasi

kontrol + 6 6.83 41.00

P1 6 6.17 37.00

Total 12

Skor_kongesti

kontrol + 6 7.25 43.50

P1 6 5.75 34.50

Total 12

Test Statisticsa

Skor_nekrosis Skor_degenerasi

Skor_kongesti

Mann-Whitney U 16.000 16.000 13.500

Wilcoxon W 37.000 37.000 34.500

Z -.343 -.365 -.782

Asymp. Sig. (2-tailed) .731 .715 .434

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .818b .818b .485b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Page 75: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 58

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Mann-Whitney TestRanks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Skor_nekrosis

kontrol + 6 9.00 54.00

P2 6 4.00 24.00

Total 12

Skor_degenerasi

kontrol + 6 8.67 52.00

P2 6 4.33 26.00

Total 12

Skor_kongesti

kontrol + 6 7.92 47.50

P2 6 5.08 30.50

Total 12

Test Statisticsa

Skor_nekrosis Skor_degenerasi

Skor_kongesti

Mann-Whitney U 3.000 5.000 9.500

Wilcoxon W 24.000 26.000 30.500

Z -2.708 -2.373 -1.450

Asymp. Sig. (2-tailed) .007 .018 .147

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .015b .041b .180b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Page 76: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 59

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Mann-Whitney TestRanks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Skor_nekrosis

kontrol + 6 8.92 53.50

P3 6 4.08 24.50

Total 12

Skor_degenerasi

kontrol + 6 8.83 53.00

P3 6 4.17 25.00

Total 12

Skor_kongesti

kontrol + 6 8.33 50.00

P3 6 4.67 28.00

Total 12

Test Statisticsa

Skor_nekrosis Skor_degenerasi

Skor_kongesti

Mann-Whitney U 3.500 4.000 7.000

Wilcoxon W 24.500 25.000 28.000

Z -2.504 -2.422 -1.903

Asymp. Sig. (2-tailed) .012 .015 .057

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .015b .026b .093b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Page 77: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 60

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Mann-Whitney TestRanks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Skor_nekrosis

P1 6 9.00 54.00

P2 6 4.00 24.00

Total 12

Skor_degenerasi

P1 6 8.67 52.00

P2 6 4.33 26.00

Total 12

Skor_kongesti

P1 6 7.33 44.00

P2 6 5.67 34.00

Total 12

Test Statisticsa

Skor_nekrosis Skor_degenerasi

Skor_kongesti

Mann-Whitney U 3.000 5.000 13.000

Wilcoxon W 24.000 26.000 34.000

Z -2.702 -2.342 -.874

Asymp. Sig. (2-tailed) .007 .019 .382

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .015b .041b .485b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Page 78: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 61

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Mann-Whitney TestRanks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Skor_nekrosis

P1 6 8.92 53.50

P3 6 4.08 24.50

Total 12

Skor_degenerasi

P1 6 8.75 52.50

P3 6 4.25 25.50

Total 12

Skor_kongesti

P1 6 7.67 46.00

P3 6 5.33 32.00

Total 12

Test Statisticsa

Skor_nekrosis Skor_degenerasi

Skor_kongesti

Mann-Whitney U 3.500 4.500 11.000

Wilcoxon W 24.500 25.500 32.000

Z -2.498 -2.289 -1.247

Asymp. Sig. (2-tailed) .012 .022 .212

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .015b .026b .310b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Page 79: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 62

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Mann-Whitney TestRanks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Skor_nekrosis

P2 6 6.00 36.00

P3 6 7.00 42.00

Total 12

Skor_degenerasi

P2 6 8.08 48.50

P3 6 4.92 29.50

Total 12

Skor_kongesti

P2 6 6.67 40.00

P3 6 6.33 38.00

Total 12

Test Statisticsa

Skor_nekrosis Skor_degenerasi

Skor_kongesti

Mann-Whitney U 15.000 8.500 17.000

Wilcoxon W 36.000 29.500 38.000

Z -1.000 -1.693 -.192

Asymp. Sig. (2-tailed) .317 .091 .847

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .699b .132b .937b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Page 80: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 63

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Lampiran 3. Hasil Rata-rata Nilai Degenerasi, Nekrosis, dan Kongesti Vena Central

Case Summariesa

Skor_nekrosis Skor_degenerasi

Skor_kongesti

Perlakuan

kontrol -

1 1.00 1.00 1.00

2 1.00 .00 1.00

3 1.00 .00 1.00

4 1.00 .00 1.00

5 1.00 1.00 2.00

Total

N 5 5 5

Mean 1.0000 .4000 1.2000

Std. Deviation .00000 .54772 .44721

kontrol +

1 3.00 1.00 1.00

2 6.00 3.00 3.00

3 6.00 3.00 2.00

4 3.00 3.00 2.00

5 1.00 1.00 2.00

6 3.00 3.00 3.00

Total

N 6 6 6

Mean 3.6667 2.3333 2.1667

Std. Deviation 1.96638 1.03280 .75277

P1

1 3.00 1.00 2.00

2 3.00 3.00 3.00

3 5.00 3.00 2.00

4 3.00 2.00 1.00

5 4.00 3.00 2.00

6 1.00 1.00 1.00

Total N 6 6 6

Page 81: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 64

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Mean 3.1667 2.1667 1.8333

Std. Deviation 1.32916 .98319 .75277

P2

1 1.00 1.00 1.00

2 1.00 .00 1.00

3 1.00 1.00 1.00

4 1.00 1.00 1.00

5 1.00 1.00 2.00

6 1.00 1.00 3.00

Case Summariesa

Skor_nekrosis Skor_degenerasi

Skor_kongesti

Perlakuan P2

Total

N 6 6 6

Mean 1.0000 .8333 1.5000

Std. Deviation .00000 .40825 .83666

P3

1 1.00 .00 1.00

2 1.00 .00 1.00

3 1.00 .00 1.00

4 1.00 .00 1.00

5 1.00 .00 2.00

6 2.00 3.00 2.00

Total

N 6 6 6

Mean 1.1667 .5000 1.3333

Std. Deviation .40825 1.22474 .51640

Total

N 29 29 29

Mean 2.0345 1.2759 1.6207

Std. Deviation 1.56941 1.19213 .72771

a. Limited to first 100 cases.

Page 82: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 65

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Lampiran 4. Perhitungan Dosis Meniran

Menurut Kardinan dan Kusuma (2004), dosis efektif ekstrak meniran

untuk orang dewasa yaitu 150 mg/kgBB.

Dikonversikan pada tikus putih :

0.018 x 150 mg/kgbb = 2,7 mg/kgbb

Log 2,7 = 0,431

Dosis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan log dosis 2,1, log

dosis 2,7, dan log dosis 3,5

Dosis 1 :

log 2,1 x 2,7 = 0,322 x 2,7 = 2,01 mg/kgbblog 2,7 0, 431

Dosis 2 :

log 2,7 x 2,7 = 0,431 x 2,7 = 2,7 mg/kgbblog 2,7 0,431

Dosis 3 :

log 3,5 x 2,7 = 0,431 x 2,7 = 3,40 mg/kgbblog 2,7 0,544

Page 83: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 66

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Lampiran 5. Hasil Skoring Hepatosit Nekrosis, Degenerasi, danKongesti Vena Centralis Tiap Sampel Hepar di SetiapKelompok Perlakuan.

Kelompok Nekrosis Degenerasi Kongesti

P0 (1) 1 1 1

P0 (2) 1 0 1

P0 (3) 1 0 1

P0 (4) 1 0 1

P0 (5) 1 1 2

P1 (1) 3 1 1

P1 (2) 6 3 3

P1 (3) 6 3 2

P1 (4) 3 3 2

P1 (5) 1 1 2

P1 (6) 3 3 3

P2 (1) 3 1 1

P2 (2) 3 3 3

P3 (3) 5 3 2

P4 (4) 3 3 2

P5 (5) 4 1 2

P5 (6) 1 3 3

Page 84: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 67

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Kelompok Nekrosis Degenerasi Kongesti

P3 (1) 1 1 1

P3 (2) 1 0 1

P3 (3) 1 1 1

P3 (4) 1 1 1

P3 (5) 1 1 2

P3 (6) 1 1 3

P4 (1) 1 0 1

P4 (2) 1 0 1

P4 (3) 1 0 1

P4 (4) 1 0 1

P4 (5) 1 0 2

P4 (6) 2 3 2

Page 85: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 68

SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F

Lampiran 6. Tabel Konversi Perhitungan Dosis Untuk Manusia dan BerbagaiJenis Hewan.

Mencit

20 g

Tikus

200 g

Marmut

400 g

Kelinci

1,5 kg

Kucing

2 kg

Kera

4 kg

Anjing

12 kg

Manusia

70 kg

Mencit

20 g1,0 7,0 2,225 27,8 29,7 64,1 124,2 387,9

Tikus

200 g0,14 1,0 1,47 3,9 4,2 9,2 17,8 56,0

Marmut

400 kg0,14 1,0 1,47 3,9 4,2 9,2 17,8 31,5

Kelinci

1,5 kg0,008 0,57 1,0 2,25 2,4 5,2 10,2 14,2

Kucing

2 kg0,04 0,25 0,44 1,0 1,08 2,4 4,5 13,0

Kera

4 kg0,03 0,23 0,41 0,92 1,0 2,2 4,1 6,1

Anjing

12 kg0,008 0,06 0,1 0,22 0,24 0,52 1,0 3,1

Manusia

70 kg0,0026 0,018 0,031 0,07 0,076 0,16 0,32 1,0

Page 86: ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSIrepository.unair.ac.id/55543/13/KH 101-16 Feb p SKRIPSI-min.pdf · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak kejadian penyakit

ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR

3.8 Alur Penelitian.

25 ekor Tikus Putih (Rattusnorvegicus) Jantan galur Wistar

Adaptasi selama 7 hari

P0 P1 P2 P3 P4

Aquadest Rifampisindan

isoniazid 1jam

kemudian +meniran

2mg

Rifampisindan

isoniazid 1jam

kemudian +meniran2,7mg

Rifampisindan

isoniazid,1jam

kemudian +meniran3,4mg

Euthanasi

Pengambilan sampel hati

Pemeriksaan histopatologi

28hari

Analisis data yang diperoleh

Rifampisindanisoniazid Per oral