Acute Ischemic Limb

download Acute Ischemic Limb

of 12

Transcript of Acute Ischemic Limb

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    1/28

    ACUTE ISCHEMIC LIMB

    KONSEP LUKA

    1. DEFINISI

    Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan yang disebabkan

     banyak hal atau berbagai faktor. Luka adalah kerusakan kontinuitas jaringan atau kuit,

    mukosa mambran dan tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995). Luka adalah keadaan

    dimana kontinuitas jaringan rusak bisa karena trauma, zat kimia, listrik ataupun radiasi.

    2. JENIS-JENIS LUKA

    Luka sering digambarkan berdasarkan bagaimana ara mendapatkan luka itu dan

    menunjukan derajat luka (!aylor,199").a. #erdasarkan derajat kontaminasi

    1) Luka bersih

    Luka bersih adalah luka yang tidak terdapat inflamasi dan infeksi, yang

    merupakan luka sayat elektif dan steril dimana luka tersebut berpotensi untuk

    terinfeksi. Luka tidak ada kontak dengan orofaring,traktus respiratorius maupun

    traktus genitourinarius. $engan demikian kondisi luka tetap dalam keadaan bersih.

    Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% & 5%.

    ') Luka bersih terkontaminasi

    Luka bersih terkontaminasi adalah luka pembedahan dimana saluran

     pernafasan, saluran penernaan dan saluran perkemihan dalam kondisi terkontrol.

    roses penyembuhan luka akan lebih lama namun luka tidak menunjukkan tanda

    infeksi. Kemungkinan timbulnya infeksi luka sekitar % & 11%.

    ) Luka terkontaminasi

    Luka terkontaminasi adalah luka yang berpotensi terinfeksi spillage saluran

     pernafasan, saluran penernaan dan saluran kemih. Luka menunjukan tanda infeksi.

    Luka ini dapat ditemukan pada luka terbuka karena trauma atau keelakaan (luka

    laserasi), fraktur terbuka maupun luka penetrasi. Kemungkinan infeksi luka 1*% &

    1"%.

    +) Luka kotor 

    Luka kotor adalah luka lama, luka keelakaan yang mengandung jaringan

    mati dan luka dengan tanda infeksi seperti airan purulen. Luka ini bisa sebagai

    akibat pembedahan yang sangat terkontaminasi. #entuk luka seperti perforasi isera,

    abses dan trauma lama.

     b. #erdasarkan penyebab

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    2/28

    1) -ulnus ekskoriasum atau luka leetgores adalah edera pada permukaan epidermis

    akibat bersentuhan dengan benda berpermukaan kasar atau runing. Luka ini banyak

    dijumpai pada kejadian traumatik seperti keelakaan lalu lintas, terjatuh maupun

     benturan benda tajam ataupun tumpul.

    ') -ulnus sissum adalah luka sayat atau iris yang di tandai dengan tepi luka berupa

    garis lurus dan beraturan. -ulnus sissum biasanya dijumpai pada aktifitas sehari&hari

    seperti terkena pisau dapur, sayatan benda tajam ( seng, kaa ), dimana bentuk luka

    teratur .

    ) -ulnus laseratum atau luka robek adalah luka dengan tepi yang tidak beraturan atau

    ompang amping biasanya karena tarikan atau goresan benda tumpul. Luka ini dapat

    kita jumpai pada kejadian keelakaan lalu lintas dimana bentuk luka tidak beraturan

    dan kotor, kedalaman luka bisa menembus lapisan mukosa hingga lapisan otot.

    +) -ulnus itum atau luka tusuk adalah luka akibat tusukan benda runing yang biasanya

    kedalaman luka lebih dari pada lebarnya. /isalnya tusukan pisau yang menembus

    lapisan otot, tusukan paku dan benda&benda tajam lainnya. Kesemuanya menimbulkan

    efek tusukan yang dalam dengan permukaan luka tidak begitu lebar.

    5) -ulnus morsum adalah luka karena gigitan binatang. Luka gigitan he0an memiliki

     bentuk permukaan luka yang mengikuti gigi he0an yang menggigit. $engan

    kedalaman luka juga menyesuaikan gigitan he0an tersebut.

    ) 2ontusio (luka memar)

    ") -ulnus shlopetorum (luka tembak)

    3) 2ombustio adalah luka karena terbakar oleh api atau airan panas maupun sengatan

    arus listrik. -ulnus ombutio memiliki bentuk luka yang tidak beraturan dengan

     permukaan luka yang lebar dan 0arna kulit yang menghitam. #iasanya juga disertai

     bula karena kerusakan epitel kulit dan mukosa.

    Klasifikasi Luka Bakar

    Dra!a" I #

    4 anya mengenai lap&epidermis

    4 Kulit tampak eritema, kering tanpa terbentuk bulla.

    4 !erasa nyerihipersensif

    4 6embuh dlm 5 71* hari

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    3/28

    Dra!a" II $a%&kal #

    4 /engenai epidermis dan superfiial dermis

    4 Kulit tampak hiperemis, lembab, nyeri dan terbentuk bulla

    4 6embuh 8 minggu

    Dra!a" II Dala' #

    4 /engenai epidermis dan sebagian besar dermis

    4 6embuh minggu dengan meninggalkan parut

    Dra!a" III #

    4 /engenai epidermis : dermis serta lapisan di ba0ahnya.

    4 Kulit tampak puat, abu&abu dan permukaan lebih rendah dari sekitarnya.

    4 !idak ada bulla dan tidak nyeri

    4 /emerlukan skin graft, lama sembuh

    (. PEN)EMBUHAN LUKA

    !ubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk melindungi dan mamulihkan

    dirinya. eningkatan aliran darah kedaerah yang rusak, membersihkan sel dan benda asing

    serta perkembangan a0al seluluer bagian dari proses penyembuhan luka. roses

     penyembuhan terjadi seara normal tanpa bantuan, 0alaupun beberapa bahan pera0atan dapat

    membantu untuk mendukung proses penyembuhan. 6ebagai ontoh, melindungi area luka

    yang bebas dari kotoran dengan menjaga kebersihan,dapat membantu untuk meningkatkan

     penyembuhan jaringan (!aylor,199").

    enyembuhan luka didefinisikan oleh ;ound ealing 6oiety (;6) sebagai suatu

    yang kompleks dan dinamis sebagai akibat dari pengembalian kontinitas dan fungsi anatomi.

    #erdasarkan ;6 suatu penyembuhan luka yang ideal adalah kembali normalnya struktur ,

    fungsi dan anatomi kulit. #atas 0aktu penyembuhan luka ditentukan oleh tipe luka dan

    lingkungan instrinsik maupun ekstrinsik. enyembuhan luka bisa berlangsung epat. ada

    luka bedah dapat diketahui adanya sintesis kolagen dengan melihat adanya jembatan

     penyembuhan diba0ah jahitan yang mulai menyatu.

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    4/28

    luka. penyatuhan kembali, penyerapan yang berlebih.

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    5/28

    ) ?ase remondeling atau fase resorpsi

    $apat berlangsung berbulan&bulan dan berakhir bila tanda radang sudah

    hilang. arut dan sekitarnya ber0arna puat, tipis, lemas, tak ada rasa sakit maupun

    gatal. #erlangsung dengan sintesis kolagen oleh fibroblas hingga struktur luka

    menjadi utuh. enyembuhan luka sebagai suatu proses yang kompleks dan dinamis

    sebagai akibat dari penyembuhan kontinuitas dan fungsi anatomi. enyembuhan luka

    yang ideal adalah kembali normal strukturnya, fungsinya dan penampilan anatomi

    kulit. #atas 0aktu penyembuhan luka di tentukan oleh tipe luka dan lingkungan

    ekstrinsik maupun intrinsik (;ound ealing 6oiety).

    ada luka bedah dapat di ketahui adanya sintesis kolagen dengan melihat

    adanya jembatan penyembuhan diba0ah jahitan yang mulai menyatu. 5&" pasa operasi (#lak :

    1) Koagulasi

    !erjadinya luka baik yang bersifat traumati atau yang terbentuk pada

     pembedahan menyebabkan perdarahan dari pembuluh darah yang rusak.

    -asokonstriksi segera terjadi sebagai akibat dilepaskannya katekolamin kedalamlingkungan edera. #rakinin, serotonin, dan histamine merupakan senya0a aso aktif

    lain yang dilepas oleh sel mast kejaringan sekitar. 6enya0a&senya0a ini menga0ali

     peristi0a diapedesis yaitu keluarnya sel&sel intraasular kedalam ruang

    ekstraaskular yang rusak.

    6uatu bekuan darah terbentuk dari trombosit yang dikeluarkan dari

    ekstraasasi darah. ?aktor&faktor pembekuan yang dilepaskan dari trombosit

    menghasilkan fibrin yang bersifat hemostatik dan membentuk suatu jaringan yang

    akan menampung migrasi lebih lanjut selsel inflamasi dan fibroblast. ?ibrin

    merupakan produk akhir dari aliran proses pembekuan. !anpa kerja fibrin ini maka

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    6/28

    kekuatan akhir dari suatu luka akan berkurang. !rombosit juga penting dalam

    menghasilkan sitokin esensial yang dapat mempengaruhi peristi0a penyembuhan

    luka.

    ') Anflamasi

    ?ase inflamasi dimulai dengan migrasi leukosit kedalam luka. Leukosit

     polimorfonuklear akan mendominasi luka dalam '+ jam pertama, diikuti oleh

    makrofag dalam jumlah yang banyak, dan kemudian limfosit. 6el&sel radang ini

    mengatur perbaikan matriks jaringan ikat dengan melepaskan berbagai maam

    sitokin, yang sebelumnya dikenal sebagai Efaktor pertumbuhanF.

    ) ?ibroplasia

    ?ibroplasia adalah fase penyembuhan luka yang ditandai oleh sintesis

    kolagen. 6intesis kolagen dimulai '+ jam pertama setelah edera, namun tidak akan

    menapai punak hingga 5 hari kemudian. 6etelah " hari sintesi kolagen akan

     berkurang seara perlahan&lahan. Gemodeling luka mengau pada keseimbangan

    antara sintesis kolagen dan degradasi kolagen. ada saat serabut kolagen tua

    diuraikan oleh kolagenase jaringan, serabut baru dibentuk dengan kepadatan

     pengerutan yang makin bertambah. roses ini akan meningkatkan kekuatan potensial

    dari jaringan parut.

    +) 6itokin

    6itokin memungkinkan berjalannya seluruh interaksi antar sel. /ereka juga

     berperan penting dalam penatalaksanaan penyembuhan luka. 2ontohnya sitokin ikut

    mengatur peranan dan pengaturan fibrosis, penyembuhan luka kronik, angkokan

    kulit, askularisasi, peningkatan kekuatan tendon dan tulang setelah perbaikan.

    5) /etabolisme matriks ekstraseluler

    /atriks ekstraseluler merupakan suatu struktur yang kompleks, dimana

     berbagai jenis sel dan komponen berinteraksi. Kolagen merupakan komponen utama

    dari matriks ekstraseluler, dari semua jaringan lunak, tendon, ligament dan matriks

    tulang.

    ) 6intesis kolagen

    6intesis kolagen dimulai dengan transkrip $H@ menjadi mGH@. !ranslasi

    mGH@ berlangsung pada ribosom di retiulum endoplasma yang kasar. Kolagen

     berbeda dengan protein lain karena kolagen akan mengalami beberapa modifikasi jika

    telah menapai lingkungan ekstraseluler. $isini terjadi pengerutan kolagen untuk

    membentuk fibril dan serabut kolagen. Lisil oksidase merupakan enzim yang

    diperlukan untuk pengerutan kolagen.

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    7/28

    ") $egradasi kolagen

    $egradasi kolagen atau penguraian kolagen dia0ali oleh enzim&enzim yang

    sangat spesifik yang disebut kolagenase jaringan yang dihasilkan oleh berbagai sel,

    termasuk sel radang, fibroblast dan sel epitel. Kolagenase masih dalam bentuk tidak

    aktif dan harus diaktifkan oleh protein seperti plasmin. 6etelah kolagenase menjadi

    aktif, enzim dapat dihambat dengan menggabungkannya dengan protein plasma dan

     jaringan yaitu makroglobulin alfa&'.

    3) 6ubstansi dasar

    6ubstansi dasar terdiri dari proteoglikan dan glikosaminoglikan. Kombinasi

    kartilago dan proteoglikan berfungsi sebagai peredam syok molekuler. Keduanya juga

     berperan menjaga kelembapan dan mengeluarkan sitokin. @sam hialuronat

    memberikan linkungan yang air untuk mempermudah gerakan sel yang epat dan

    diferensiasi sel. @sam ini timbul dini dan bertahan untuk sementara 0aktu setelah

    edera pada orang de0asa, namun bertahan lebih lama pada kulit dan luka di janin.

    9) Kontraksi luka

    Kontraksi luka merupakan salah satu tenaga mekanis tubuh yang paling kuat.

    ada luka terbuka ditemukan sel&sel mirip fibroblast yang berkontraksi. 6el&sel ini

    memiliki komponen otot polos dalam sitoplasmanya serta memiliki sifat&sifat

    fibroblast lainnya.

    1*) Cpitelisasi

    6el epitel berfungsi untuk menutupi semua permukaan kulit yang terpapar

    dengan lingkungan luar. Kulit merupakan suatu ontoh dari proses epitelisasi tetapi

    mekanisme perbaikan epitel adalah sama diseluruh tubuh. Lapisan luar kulit yaitu

    epidermis terdiri dari epitel berlapis gepeng yang melindungi kulit dari kehilangan

    airan, inasi bakteri dan trauma. Luka ketebalan partial akan sembuh melalui proses

    epitelisasi.

    !erdapat dua fenomena utama dalam proses epitelisasi yaitu > migrasi dan

    mitosis. 6etelah epitel rusak akan terbentuk bekuan darah. Keropeng merupakan

     bekuan darah yang mengering yang melindungi dermis diba0ahnya. /igrasi sel

    epitel menga0ali proses perbaikan dan tidak bergantung pada mitosis epitel. 6elsel

    yang bermigrasi berasal dari tepi luka dan polikel rambut serta kelenjar sebasea

    didasar luka. Luka superfiial dan tidak mele0ati membrane basalis akan sembuh

    dengan regenerasi yang epat. Luka yang menembus membrane basalis seperti luka

     bakar akan sembuh melalui proses epitelisasi tapi lama dan hasilnya seringkali

    memuaskan.

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    8/28

    roses migrasi selalu dimulai dari stratum basalis dari epitel dan kelenjar

    sebasea serta folikel rambut yang terletak lebih dalam. 6el&sel akan memipih dan

    membentuk tonjolantonjolan kesekitarnya. 6el ini akan kehilangan perlekatan dengan

    sel basal disekitarnya dan mulai bermigrasi. #eberapa hari setelah migrasi dimulai,

    sel akan istirahat dan membelah diri.

    6etelah permukaan kulit ditutupi oleh sel&sel epitel, sel&sel ini akan kembali

    ke fenotipik yang normal. Cpetelisasi yang berhasil, diperluas dengan

    mempertahankan permukaan kulit agar tetap lembab dan tidak kering. Keropeng

    alami mungkin ukup baik untuk tujuan ini, bahan penutup yang tidak lengket sangat

     baik untuk mempertahankan permukaan kulit tetap lembab dan dapat meningkatkan

     proses epitelisasi seara bermakna.

    11) Hutrisi

     Hutrisi yang tidak adekuat dapat mengganggu proses penyembuhan.

    /isalnya penghambatan respon imun dan opsonisasi bakteri. $efisiensi asam

    askorbat merupakan penyebab gangguan penyembuhan luka yang paling sering.

    @sam askorbat merupakan suatu kofaktor dalam hidroksilasi prolin menjadi asam

    aminohidroksi prolin pada sintesis kolagen dalam penambahan molekul oksigen.

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    9/28

    -itamin dan /iniral (?e, In) #ila kurang nutrisi diperlukan 0aktu untuk

    memperbaiki status nutrisi setelah pembedahan jika mungkin. Klien yang

    gemuk meningkatkan resiko infeksi luka dan penyembuhan lama karena

    supply darah jaringan adipose tidak adek0at (!aylor, 199").

    ) Anfeksi

    @da tidaknya infeksi pada luka merupakan penentu dalam perepatan

     penyembuhan luka. 6umber utama infeksi adalah bakteri. $engan adanya

    infeksi maka fase&fase dalam penyembuhan luka akan terhambat.

    d) 6irkulasi dan =ksigenasi

    6ejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi penyembuhan luka. 6aat

    kondisi fisik lemah atau letih maka oksigenasi dan sirkulasi jaringan sel tidak 

     berjalan lanar. @danya sejumlah besar lemak subkutan dan jaringan lemak

    yang memiliki sedikit pembuluh darah berpengaruh terhadap kelanaran

    sirkulasi dan oksigenisasi jaringan sel.

    ada orang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak

    lebih sulit menyatu, lebih mudah Anfeksi dan lama untuk sembuh. @liran

    darah dapat terganggu pada orang de0asa yang mederita gangguan pembuluh

    darah prifer, hipertensi atau $/. =ksigenasi jaringan menurun pada orang

    yang menderita anemia atau gangguan pernafasan kronik pada perokok.

    e) Keadaan luka

    Kedaan kusus dari luka mempengaruhi keepatan dan efektifitas

     penyembuhan luka. #eberapa luka dapat gagal untuk menyatu dengan epat.

    /isalnya luka kotor akan lambat penyembuhannya dibanding dengan luka

     bersih.

    f) =bat

    =bat anti inflamasi (seperti aspirin dan steroid), heparin dan anti

    neoplasmik mempengaruhi penyembuhan luka. enggunaan antibiotik yang

    lama dapat membuat tubuh seseorang rentan terhadap Anfeksi luka. $engan

    demikian pengobatan luka akan berjalan lambat dan membutuhkan 0aktu

    yang lebih lama.

    ') ?aktor yang memperlambat penyembuhan luka

    !idak adanya penyembuhan luka akibat dari kerusakan pada satu atau lebih dari

     proses penyembuhan normal. roses ini diklasifikasikan menjadi faktor Antrinsik dan

    ekstrinsik (#lak :

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    10/28

     jika nilai kultur luka melebihi nilai normal. Kultur memerlukan 0aktu '+&+3

     jam dan selama menunggu pasien di beri antibiotika spektrum luas. Kadang&

    kadang benda asing dalam luka adalah sumber infeksi.

    6uplai darah yang adekuat perlu bagi tiap aspek penyembuhan.

    6uplai darah dapat terbatas karena kerusakan pada pembulu darah

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    11/28

    enggunaan steroid memperlambat penyembuhan dengan

    menghambat kologen sintesis. asien yang minum steroid mengalami

     penurunan strenght luka, menghambat kontraksi dan menghalangi epitilisasi.

    Jntungnya -itamin @ ada untuk meningkatkan penyembuhan luka yang

    terhambat karena gangguan atau penggunaan steroid.

    d.

    a) ?ase inisial berlangsung &5 hari

     b) 6udut insisi merapat, migrasi sel&sel epitel,mulai pertumbuhan sel

    ) ?ase granulasi (5 hari 7 + mg) ?ibroblas bermigrasi kedalam bagian luka dan

    mensekresi kolagen. 6elama fase granulasi luka ber0arna merah muda dan

    mengandung pembuluh darah. !ampak granulagranula merah. Luka beresiko

    dehisene dan resisten terhadap infeksi. Cpitelium pada permukaan tepi luka

    mulai terlihat. $alam beberapa hari lapisan epithelium yang tipis akan

     bermigrasi menyebrangi permukaan luka. Cpitel menebal dan mulai matur

    dan luka mulai merapat. ada luka superfiial, reepitelisasi terjadi &5 hari.

    d) ?ase kontraktur sar (" hari 7 beberapa bulan) 6erabut&serabut kolagen

    terbentuk dan terjadi proses remodeling. ergerakan miofibroblast yang aktif

    menyebabkan kontraksi area penyembuhan, menutup defek dan memba0a

    ujung kulit tertutup bersama&sama. 6kar yang matur selanjutnya terbentuk.

    6kar yang matur tidak mengandung pembuluh darah dan puat, serta lebih

    terasa nyeri dari pada fase granulasi.

    ') ealing by 6eondary Antention (enutupan luka sekunder)

    Luka yanmg terjadi dari trauma, ulserasi dan infeksi dan memiliki sejumlah

     besar eksudat dan luas, batas luka ireguler dengan kehilangan jaringan yang ukup

    luas menyebabkan tepi luka tidak merapat. Geaksi inflamasi dapat lebih besar dari

     pada penyembuhan luka. Kegagalan penutupan sekunder dari luka terbuka akan

     berakibat terbentuknya luka terbuka kronis.

    ) ealing by !ertiary Antention (enutupan luka tertier)

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    12/28

    @dalah intension primer yang tertunda. !erjadi karena dua lapisan jaringan

    granulasi dijahit bersama&sama. Ani terjadi ketika luka yang terkontaminasi, terbuka

    dan dijahit rapat setelah infeksi dikendalikan.

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    13/28

     balutan dengan kombinasi tehnik steril dan non steril. /erujuk ke teknik Etidak boleh

    disentuhF adalah sebagai berikut >

    a) unakan dua pasang sarung tangan tidak steril, kasa steril ukuran ++ ,

    normal salin (Hal *,9%) steril.

     b) 6arung tangan pertama digunakan untuk membuka bantuan luka yang kotor,

    kemudian lepaskan dan ui tangan.

    ) #uka peralatan steril menggunakan tehnik steril.

    d) Kenakan sarung tangan kedua, tuang normal saline di atas luka dengan

    menampung 0askom diba0ah luka.

    e) egang kasa steril pada sisanyapinggir luka, bagian depan (yang menyentuh

    luka) jangan samapai tersentuh oleh tangan yang mengenakan sarung tanga

    tidak steril.

    f) #ersihkan luka dengan gerakan sirkuler melingkar dia0ali dari bagian dalam

    luka kearah luar. Jntuk tiap putaran kasa diganti dengan yang baru.

    g) #ersihkan dan keringkan juga disekeliling luka.h) !utup kembali luka dengan meletakkan balutan di atasnya, pegang sisisudut

     balutan penutup dan letakkan bagian yang tidak tersentuh di atas permukaan

    luka.

    i) !utup dengan balutan transparan, tulis tunggal, jam dan initial balutan.

    unakan 6odium 2lorida *,9% untuk irigasi dan bersihkan luka. /inimalkan

    trauma dengan gosokan luka sera hati&hati. anti balutan baru setiap kali

    membersihkan luka.

    ') /oist 0ound healing (penyembuhan luka dengan kondisi lembab)

    Kondisi fisiologis jaringan adalah dengan kondisi hidrasi yang seimbang

    untuk mempertahankan kelembaban. Kondisi yang lembab memfasilitasi

     pertumbuhan jaringan yang baru (granulasi). Keadaan ini biasanya dapat terjaga

    dengan baik bila kondisi kulit utuh. Hamun inilah masalahnya dimana kulit sudah

    mengalami kerusakan dan gagal melakukan fungsinya. Jntuk itu seorang pera0at

    memikirkan bagai mana mempertahankan kondisi hidrasi luka yang sudah kehilang

     perlindungan yaitu kulit, dan bahan apa yang dapat menggantikan kulit tersebut.

     b. engkajian luka

    1) Lokasi Lokasi

    Luka dapat mempengaruhi penyembuhan luka, dimana tidak semua lokasi

    tubuh mendapatkan peredaran darah yang sama. $itinjau dari prinsip fisiologis, pada

     bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah yang banyak akan mendapatkan aliran

    darah yang banyak. al ini akan mendukung penyembuhan luka lebih epat

    dibandingkan dari bagian tubuh yang lebih sedikit mendapat aliran darah.

    ') Jkuran luka

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    14/28

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    15/28

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    16/28

    dilakukan sesuatu dengan petunjuk pada luka yang terinfeksi yang telah ditulis

    sebelumnya.

    . #ahan yang digunakan untuk pera0atan luka

    1) 6odium 2lorida *,9%6odium 2lorida *,9% adalah larutan fisiologis yang ada di seluruh tubuh

    karena tidak ada reaksi hiper sensi tiitas terhadap 6odium 2lorida (Hal). Hormal

    saline aman digunakan untuk kondisi apapun (Liley : @uker, 1999). Hatrium dan

    lorida sama seperti plasma darah. Larutan ini tidak mempengaruhi sel darah merah

    (andarson, 199'). Hal tersedia dalam beberapa konsentrasi, yang paling sering

    adalah 6odium 2lorida *,9%.

    /erupakan larutan isotonis aman untuk tubuh, tidak iritan, melindungi

    granulasi jaringan dari kondisi kering, menjaga kelembapan sekitar luka dan

    membantu proses penyembuhan luka serta mudah didapat dengan harga relatif murah.

    (http>promise. 2om0ound are). anya normal saline solutio yang di

    rekomondasikan oleh @merian ealth 2are olie and Gesearh ( @LA2G) untuk

     pera0atan luka seperti membersihkan dan membalut luka. Hormal saline fisiologis

    tidak akan merusak kulit dan seara adekuat menjaga kebersihan luka (#lak,

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    17/28

    ULKUS MAJO+IN

    Jlkus /arjolin adalah lesi maligna yang berasal dari jaringan parut akibat trauma bakar,

    osteomielitis kronik, inflamasi kronik atau fistula kronik.+,5," !ipe ulkus ini jarang terjadi, biasanya

    tumbuh progresif pada luka yang tidak kunjung sembuh, yang disertai trauma kronik dan terutama parut luka bakar.5 Jlkus /arjolin tidak jarang berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa, diikuti

    dengan Karsinoma 6el #asal, meskipun memerlukan 0aktu yang ukup lama.+,",3

    1, dan usia rata&rata 5&59 tahun. Jntuk

    mengeksklusikan bah0a ulkus tersebut timbul dari karsinoma primer, diharuskan ada durasi minimum

    dari lesiulkus tersebut selama 1 bulan& tahun.

    6ebanyak +*% kasus /arjolin munul di pelis dan ekstremitas ba0ah, *% pada kepala dan

    leher, '*% pada ekstremitas atas, dan 1*% pada batang tubuh. Lokasi tubuh yang berlekuk atau yang

    sering melakukan gerakan fleksi lebih rentan terkena ulkus /arjolin.' /enurut 6mith et al, ulkus

    kronis yang telah munul untuk jangka panjang lebih prealen ditemukan pada negara&negara

     berkembang yang kebanyakan pasien hanya datang ke dokter setelah mereka mengalami komplikasi

    seperti nyeri, perdarahan atau nekrosis jaringan.

    /ekanisme pasti daripada ulkus kronis yang mengembangkan keganasan masih belum

    diketahui. #erbagai penyebab termasuk iritasi kronis dan infeksi (yang mengakibatkan degenerasi danregenerasi, o&arinogen), penurunan askularisasi dan kelemahan epitelium, serta meningkatnya

    ekspresi proto&onkogen, telah dianggap sebagai hal yang membuat luka kronis rentan terhadap

    transformasi keganasan. Anflamasi, ulserasi, dan trauma yang berulang, terutama pada daerah& daerah

    tubuh yang sering fleksi, telah dibuktikan bertahun&tahun bah0a menyediakan ukup banyak iritasi

    kronis untuk mendukung perubahan keganasan. !eori&teori mengenai penyebab dan mekanisme

    terjadinya ulkus /arjolin ada 9 menurut Hthumba, yaitu teori toksin, iritasi kronis, implantasi elemen

    epitelial traumatis, o&arinogen, iritasi dan promosi, immunologi, herediter, sinar ultraiolet, dan

    teori interaksi genetik dengan lingkungan.+ Jlkus /arjolin merupakan tumor epidermoid yang

    agresif, dan penitraan hanya perlu dilakukan pada kasus&kasus inasi yang dalam diurigai.'

    ada pasien&pasien dengan ulkus /arjolin, terdapat peranan dari gen L@&$G+ yang

     berkaitan dengan perkembangan kanker, selain itu terdapat abnormalitas dari gen p5 serta mutasi gen

    ?as dalam fungsi apoptosis yang menjadi predisposisi terjadinya degenerasi keganasan, sebagaimana

    diungkapkan dalam !eori erediter. en p5 merupakan tumor suppressor gene yang terletak di

    kromosom " dan berfungsi untuk bakar.5 6entinel lymph node biopsy memiliki 3% leel of trust

    untuk membuktikan bah0a apabila sentinel node biopsy positif, berarti lesi sudah dalam tingkat

    lanjut.

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    18/28

    ambaran penitraan esensial ulkus /arjolin adalah destruksi tulang, massa jaringan lunak,

    dan reaksi periosteal. /assa jaringan lunak seara umum terlihat irregular dan nodulerB dengan

    destruksi lesi dan reaksi periosteal pada tulang yang berdekatan. Gadiografi foto polos tidak selalu

    dapat memperlihatkan perubahan&perubahan ini. /GA, oleh karena kemampuan handalnya untuk

    memperlihatkan jaringan lunak dan multiplanar, lebih baik daripada 2! san untuk memperlihatkan

    massa jaringan lunak dan batas&batasnya, serta ekstensi destruksi tulangnya. 6ebagai tambahan, /GA

     juga bagus untuk memperlihatkan penyebaran perineural sepanjang nerus yang berdekatan.

    /en&staging K66 mengikuti pengelompokkan stadium K66 klinis, yaitu dengan !he

    @merian " (1) pasien dengan metastasis K# reginal yang inoperableB

    (') pasien dengan lesi stadium lanjut, dengan K# (N) sel kanker setelah diseksi K# regionalB ()

     pasien dengan tumor berdiameter 1* m, dengan K# (N) sel kanker setelah diseksi K# regional>

    (+) pasien dengan lesi stadium lanjut, tumor berdiameter 1* m dan K# (&) sel kanker setelah

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    19/28

    diseksi K# regionalB dan (5) pasien dengan lesi pada kepala dan leher, dengan K# (N) sel kanker

    setelah diseksi K# regional. $iagnosa kerja pasien sebelum dilakukan biopsi adalah ulkus kronis

    dengan suspek ulkus /arjolin dengan karsinoma sel skuamosa (karsinoma sekunder).

    ULKUS A+IKOSUM

    1. DEFINISI

    Jlkus arikosum adalah ulkus pada tungkai bauah yang disebabkan oleh gangguan aliran

    darah ena.

    2. ETIOLO,I

    enyebab gangguan aliran darah balik pada tungkai bauah seara garis besar dapat dibagi

    menjadi ' yaitu berasal dari pembuluh darah seperti trombosis atau kelainan katup ena dan yang

     berasal dari luar pembuluh darah seperti bendungan di daerah proksimal tungkai bauah oleh

    karena tumor di abdomen, kehamilan atau pekerjaan yang dilakukan banyak berdiri.

    #ila terjadi bendungan didaerah proksimal atau terjadi kerusakan katup ena tungkai

     bauah maka tekanan ena akan meningkat. @kibatnya akan timbul edema yang dimulai dari

    sekitar pergelangan kaki. !ekanan kapiler juga akan meningkat dan sel darah merah keluar ke

     jaringan sehingga timbul perdarahan dikulit, yang semula terlihat sebagai bintik&bintik merah

    lambat laun berubah menjadi hitam. -ena superisialis melebar dan memanjang berkelok&kelok

    seperti aing (arises). Keadaan ini akan lebih jelas terlihat ketika pasien berdiri. #ila hal ini

     berlangsung lama, jaringan yang semula sembab akan digantikan jaringan fibrotik, sehingga kulit

    teraba kaku atau mengeras. al ini akan mengakibatkan jaringan mengalami gangguan suplai

    darah karena iskemik dan terjadi mekrosis.

    (. MANIFESTASI KLINIS

    !anda yang khas dari ekstremitas dengan insufisiensi ena menahun adalah edema.

    enderita sering mengeluh bengkak pada kaki yang semakin meningkat saat berdiri dan diam,

    lalu akan berkurang bila dilakukan eleasi tungkai. Keluhan lain adalah kaki terasa pegal, gatal,

    rasa terbakar, tidak nyeri dan berdenyut. #iasanya terdapat riuayat trombosis ena, trauma

    operasi dan multiparitas.

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    20/28

    dapat mengalami perubahan menjadi lesi eksema (dermatitis statis). Kulit sekitar luka mengalami

    indurasi, mengkilat dan fibrotik.

    $aerah predileksi yaitu daerah antara maleolus dan betis, tetapi enderung timbul

    disekitar maleolus medialis. $apat juga meluas ssampai tungkai atas. 6ering terjadi arises padatungkai bauah. Jlkus yang telah berlangsung bertahun&tahun dapat terjadi perubahan pinggir

    ulkus tumbuh menimbul, dan berbenjol. $alam hal ini dipikirikankemungkinan ulkus tersebut

    telah mengalami pertumbuhan ganas. erubahan keganasan pada ulkus tungkai biasanya jarang.

    Jlkus -arikosum

    *. TATALAKSANAa. enatalaksanaan Jmum(,3)

    !inggikan letak tungkai saat berbaring untuk mengurangi hambatan aliran ena,

    sementara untuk arises yang terletak di proksimal dari ulkus diberi bebat elastin agar

    dapat membantu kerja otot tungkai ba0ah memompa darah ke jantung.

    Konsul pasien ke #agian enyakit $alam untuk mengobati penyebab (arises).

     b. enatalaksanaan Khusus(,3)

    engobatan 6istemik > 6eng 6ulfat 'M'** mghari

    engobatan !opikal

    #ila terdapat pus kompres dengan larutan permanganas kalikus 1>5*** atau larutan

     perak nitrat *,5% atau *,'5%.

    ULKUS A+TE+IOSUM

    1. DEFINISI

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    21/28

    Jlkus arteriosum adalah ulkus yang terjadi akibat gangguan peredaran darah arteri.

    2. ETIOLO,I

    enyebab paling sering adalah ateroma yang terjadi pada pembuluh darah abdominal dan

    tungkai, disamping penyebab lain yang belum diketahui pasti. 6eara garis besar penyebab

    gangguan tersebut dibagi menjadi kelompok, yaitu >

    Eks"ra 'ural. @liran darah arteri terganggu oleh karena pembuluh darah arteriole

    terjepit oleh jaringan fibrosis, misalnya karena edema yang lama, dapat juga oleh

    sklerosis karena skleroderma.

    Mural. @liran darah terganggu karena kelainan pada dinding pembuluh darah, misalnya

    askulitis atau aterosklerosis.

    I%"ra'ural. @liran darah terganggu karena sumbatan lumen pembuluh darah keil,

    misalnya akibat perubahan iskositas darah, perlekatan, platelet, fibrinogenesis, dll.

    (. PATO,ENESIS

    =leh karena gangguan aliran darah arteri, misalnya terjadi penyempitan atau

     penyumbatan lumen, maka jaringan akan mengalami hipoksia (iskemi), sehingga terjadi

     perubahan di kulit. erubahan tersebut berupa kulit menjadi tipis, kering dan bersisik, sianotik,

     bulu tungkai berkurang, kuku jari kaki menebal dan distrofik. @kibatnya daya tahan terhadap

    trauma dan infeksi menurun. erubahan selanjutnya dapat terjadi ganggren pada jari kaki, kaki

    dan tungkai, dan akhirnya timbul ulkus ().

    *. MANIFESTASI KLINIS

    Jlkus oleh karena hipertensi paling sering timbul di sebelah posterior, medial atau

    anteriorB sedangkan yang disebabkan oleh arteriosklerosis obliterans terjadi pada tonjolan tulang.

    ada mulanya terlihat lesi eritematosa yang nyeri, kemudian bagian tengah ber0arna kebiruan

    dan menjadi bula hemoragik, akhirnya mengalami nekrosis. Jlkus yang timbul biasanya dalam,

     berbentuk plong (punched out), kotor tepi ulkus jelas. Gasa nyeri merupakan gejala penting pada

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    22/28

     penyakit arteriB rasa nyeri ini terasa lebih hebat pada malam hari, dapat timbul mendadak atau

     perlahan&lahan, terus menerus atau hilang timbul. #ila tungkai diangkat atau keadaan dingin, rasa

    nyeri bertambah hebat, sehingga bila tidur penderita lebih suka menggantung kakinya. 5***, #enzoin peroksida 1*%&'*% untuk

    merangsang granulasi, bakterisidal, dan melepaskan oksigen ke dalam jaringan,

    -aseline agar kulit normal di sekitar ulkus tidak teriritasi, 6eng =ksida untuk

    mengabsorbsi eksudat dan bakteri().

    ULKUS DIABETIK 1. DEFINISI

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    23/28

    Jlkus diabetika merupakan luka terbuka pada permukaan kulit karena adanya

    komplikasi makroangiopati sehingga terjadi askuler insusifiensi dan neuropati, yang

    lebih lanjut terdapat luka pada penderita yang sering tidak dirasakan dan dapat

     berkembang menjadi infeksi yang disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob.9,1*

    2. EPIDEMIOLO,I

    realensi penderita ulkus diabetik di @merika 6erikat sebesar 15&'*%, risiko

    amputasi 15&+ kali lebih tinggi dibandingkan dengan penderita non $/. 6edangkan

     prealensi penderita ulkus diabetika di Andonesia sekitar 15%, angka amputasi *%,

    angka mortalitas '% dan ulkus diabetik merupakan sebab pera0atan rumah sakit yang

    terbanyak sebesar 3*% untuk $iabetes mellitus. $i G62/ data pada tahun '**,

    masalah ulkus diabetika merupakan masalah serius, sebagian besar penderia diabetes

    mellitus dira0at karena mengalami ulkus diabetik. @ngka kematian dan angka amputasi

    masih ukup tinggi, masing&masing sebesar ',5% dan ',5%. enderita $/ paska

    amputasi sebanyak 1+,% akan meninggal dalam setahun dan "% akan meninggal

    dalam tahun. 9,1*

    (. PATO,ENESIS ULKUS DIABETIK 

    6alah satu akibat komplikasi kronik atau jangka panjang $iabetes mellitus adalah

    ulkus diabetika. Jlkus diabetik disebabkan adanya tiga faktor yang sering disebut trias

    yaitu > Askemik, Heuropati, dan Anfeksi. 9

    ada penderita $/ apabila kadar glukosa darah tidak terkendali akan terjadi

    komplikasi kronik yaitu neuropati, menimbulkan perubahan jaringan syaraf karena

    adanya penimbunan sorbitol dan fruktosa sehingga mengakibatkan akson menghilang,

     penurunan keepatan induksi, parastesia, menurunnya reflek otot, atrofi otot, keringat

     berlebihan, kulit kering dan hilang rasa, apabila diabetisi tidak hati&hati dapat terjadi

    trauma yang akan menjadi ulkus diabetika. 9,1*

    Askemik merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh karena kekurangan darah

    dalam jaringan, sehingga jaringan kekurangan oksigen. al ini disebabkan adanya proses

    makroangiopati pada pembuluh darah sehingga sirkulasi jaringan menurun yang ditandai

    oleh hilang atau berkurangnya denyut nadi pada arteri dorsalis pedis, tibialis dan

     poplitea, kaki menjadi atrofi, dingin dan kuku menebal. Kelainan selanjutnya terjadi

    nekrosis jaringan sehingga timbul ulkus yang biasanya dimulai dari ujung kaki atau

    tungkai.

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    24/28

    @terosklerosis merupakan sebuah kondisi dimana arteri menebal dan menyempit

    karena penumpukan lemak pada bagian dalam pembuluh darah. /enebalnya arteri di

    kaki dapat mempengaruhi otot&otot kaki karena berkurangnya suplai darah, sehingga

    mengakibatkan kesemutan, rasa tidak nyaman, dan dalam jangka 0aktu lama dapat

    mengakibatkan kematian jaringan yang akan berkembang menjadi ulkus diabetika.

    roses angiopati pada penderita $iabetes mellitus berupa penyempitan dan penyumbatan

     pembuluh darah perifer, sering terjadi pada tungkai ba0ah terutama kaki, akibat perfusi

     jaringan bagian distal dari tungkai menjadi berkurang kemudian timbul ulkus diabetika. 

    9,1*

    ada penderita $/ yang tidak terkendali akan menyebabkan penebalan tunika intima

    (hiperplasia membram basalis arteri) pada pembuluh darah besar dan pembuluh kapiler

     bahkan dapat terjadi kebooran albumin keluar kapiler sehingga mengganggu distribusi

    darah ke jaringan dan timbul nekrosis jaringan yang mengakibatkan ulkus diabetika.

    Critrosit pada penderita $/ yang tidak terkendali akan meningkatkan b@12 yang

    menyebabkan deformabilitas eritrosit dan pelepasan oksigen di jaringan oleh eritrosit

    terganggu, sehingga terjadi penyumbatan yang menggangu sirkulasi jaringan dan

    kekurangan oksigen mengakibatkan kematian jaringan yang selanjutnya timbul ulkus

    diabetika. 9,1*

    eningkatan kadar fibrinogen dan bertambahnya reaktiitas trombosit menyebabkan

    tingginya agregasi sel darah merah sehingga sirkulasi darah menjadi lambat dan

    memudahkan terbentuknya trombosit pada dinding pembuluh darah yang akan

    mengganggu sirkulasi darah. enderita $iabetes mellitus biasanya kadar kolesterol total,

    L$L, trigliserida plasma tinggi. #uruknya sirkulasi ke sebagian besar jaringan akan

    menyebabkan hipoksia dan edera jaringan, merangsang reaksi peradangan yang akan

    merangsang terjadinya aterosklerosis. erubahaninflamasi pada dinding pembuluh

    darah, akan terjadi penumpukan lemak pada lumen pembuluh darah, konsentrasi $L

    (highdensity-lipoprotein) sebagai pembersih plak biasanya rendah. @danya faktor risiko

    lain yaitu hipertensi akan meningkatkan kerentanan terhadap aterosklerosis.

    Konsekuensi adanya aterosklerosis yaitu sirkulasi jaringan menurun sehingga kaki

    menjadi atrofi, dingin dan kuku menebal. Kelainan selanjutnya terjadi nekrosis jaringan

    sehingga timbul ulkus yang biasanya dimulai dari ujung kaki atau tungkai. ada

     penderita $/ apabila kadar glukosa darah tidak terkendali menyebabkan abnormalitas

    leukosit sehingga fungsi khemotoksis di lokasi radang terganggu, demikian pula fungsi

    fagositosis dan bakterisid menurun sehingga bila ada infeksi mikroorganisme sukar

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    25/28

    untuk dimusnahkan oleh sistem phlagositosis&bakterisid intra selluler. ada penderita

    ulkus diabetik, 5* % akan mengalami infeksi akibat adanya glukosa darah yang tinggi,

    yang merupakan media pertumbuhan bakteri yang subur. #akteri penyebab infeksi pada

    ulkus diabetik yaitu kuman aerobik Staphylococcus atau Streptococcus serta kuman

    anaerob yaitu Clostridium perfringens, Clostridium novy, dan Clostridium septikum. 9,1* 

    *. KLASIFIKASI ULKUS DIABETIKA

    ada penderita diabetes mellitus menurut ;agner dikutip oleh ;aspadji 6, terdiri dari

    tingkatan >

    • * !idak ada luka terbuka, kulit utuh pada penderita risiko tinggi

    • 1 Jlkus 6uperfisialis, terbatas pada kulit.

    • ' Jlkus lebih dalam sering dikaitkan dengan inflamasi jaringan.• Jlkus dalam yang melibatkan tulang, sendi dan formasi abses.

    • + Jlkus dengan kematian jaringan tubuh terlokalisir seperti pada ibu jari kaki,

     bagian depan kaki atau tumit.

    • 5 Jlkus dengan kematian jaringan tubuh pada seluruh kaki. 9,1* 

    #ila terjadi sumbatan kronik, akan timbul gambaran klinis menurut pola dari fontaine >

    6tadium A > asimptomatis atau gejala tidak khas (kesemutan)

    6tadium AA > terjadi klaudikasio intermiten6tadium AAA > timbul nyeri saat istitrahat

    6tadium A- > terjadinya kerusakan jaringan karena anoksia (ulkus)

    . TANDA DAN ,EJALA

    !anda dan gejala ulkus diabetika yaitu sering kesemutan, nyeri kaki saat istirahat,

    sensasi rasa berkurang. kerusakan

    a. emeriksaan ?isik

    Anspeksi kaki untuk mengamati terdapat lukaulkus pada kulit atau jaringan tubuh

     pada kaki, pemeriksaan sensasi ibrasirasa berkurang atau hilang, palpasi denyut

    nadi arteri dorsalis pedis menurun atau hilang.  9,1* b. emeriksaan enunjang

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    26/28

     O&ray, C/ dan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui apakah ulkus

    diabetika menjadi infeksi dan menentukan kuman penyebabnya. 9,1*

    /. PENATALAKSANAAN

    a. P%&%$alia% Dia0"s

    Langkah a0al penanganan pasien ulkus diabetik adalah dengan

    melakukan manajemen medis terhadap penyakit diabetes seara sistemik

    karena kebanyakan pasien dengan ulkus diabetik juga menderita mal nutrisi,

     penyakit ginjal kronis dan infeksi kronis. 9,1*

      $/ jika tidak dikelola dengan baik akan dapat menyebabkan terjadinya

     berbagai komplikasi kronik diabetes salah satunya adalah terjadinya ulkus

    diabetik.

    !ingkat * > enanganan pada tingkat ini meliputi edukasi kepada pasien

    tentang bahaya dari ulkus dan ara penegahan.

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    27/28

    !ingkat A > /emerlukan debrimen jaringan nekrotik atau jaringan yang

    infeksius, pera0atan lokal luka dan pengurangan beban.

    !ingkat AA > /emerlukan debrimen antibiotik yang sesuai dengan hasil

    kultur, pera0atan luka dan pengurangan beban yang lebih berarti.

    !ingkatAAA> /emerlukan debrimen yang sudah menjadi gangren, amputasi

    sebagian, imobilisasi yang lebih ketat dan pemberian antibiotik parenteral

    yang sesuai dengan kultur.

    !ingkat A-> ada tahap ini biasanya memerlukan tindakan amputasi

    sebagaian atau seluruh kaki. 9,1*

    Daf"ar Pus"aka

    1. @rikonto, 6. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Gineka

    2ipta al '13.

    '. #lak, http> 000. #urn 6urgery.=rg#eta0eb/odules /osthealingpart.

    tml

    . $ongoes, /arilyn. (1999).  encana "suhan kepera$atan pedoman untuk 

     perancanaan pondokumentasian pera$atan , C2

    ". $uddley, hugh! (199').  &amilton %ailey 'lmu %edah a$at $arurat Cdisi AA.

    #andung > ajah /ada *niversi+y Press

    3. ayatri,$.(1999).erkembangan pera0atan Luka > $ulu dan Kini.

  • 8/20/2019 Acute Ischemic Limb

    28/28

    9. Kozior, #. gtal. (1995).  undamental of Nursing, concops, proccss and practice

    +thedition> @ddison ;esle. ublishing ompany An. hal 159&1"

    1*. /ansjoer, @. ('***).  #apita Selekta #edokteran. Cdisi . /edia

    @esulapius.

    11. Hotoadmojo. 6.('**').  Metodologi Penelitian kesehatan. Cdisi '.

    !.Gisneka 2ipta.1'. =etomo, Ks (199+).  Penggunaan "lkohol . di/anding 0arutan Povidin iodine

    1. > Karya !ulis @khir ?akultas Kedokteran Jniersitas @ir langga.

    1. otterr, dan erry. (1993). Clinical Nursing skill and +echnigue! Mos/y 2 year /ook 

     st! lovis!

    1+. 6h0art ', spener ('***). 'ntisari Prinsip-prinsip 'lmu %adah. Cdisi .

    C2

    15. !aylor, 2. et al i(199"). undemental of Nursing +he "rt and science of Nursing

    care! +th edition! hiladelpia >