ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the...

44
ii ABSTRAK Masalah penegakan hukum terhadap tindak pidana pencucian uang (TPPU) jelas bukan masalah hukum dan penegakan hukum semata-mata melainkan juga merupakan masalah yang berkaitan langsung dan berdampak terhadap masalah- masalah perbankan dan perekeonomian negara terutama masalah investasi nasional. PPATK mempunyai fungsi utama sebagai pusat informasi atau database terhadap transaksi keuangan yang terindikasi pencucian uang yang diperoleh. Tetapi PPATK tidak begitu memiliki kapasitas yang bersifat aktif seperti halnya dengan penyedia jasa keuangan, kemudian menganalisa laporan tersebut dan melaporkannya kepada pihak penyidik. Sehingga memungkinkan banyaknya laporan yang dilaporkan kepada penyidik masih harus dilakukan penyelidikan oleh penyelidik karena PPATK tidak dapat melakukan tindakan penyelidikan terhadap data yang diperolehnya, kecuali terhadap perkara yang sudah diketahui tindak pidana asalnya (predicate crime). Keberhasilan PPATK sejak didirikannya pada tahun 2003 memang belum cukup meyakinkan terutama dalam kacamata internsaional sebagaimana diuraikan dalam analisis hukum. Data statistik perkara TPPU hingga 2010 hanya berhasil menjatuhi hukuman dalam 30 kasus Sejak pembentukan PPATK hingga saat ini. Kata kunci: Penegakan Hukum, Tindak Pidana Pencucian Uang, PPATK, Tidak Dapat Melakukan Tindakan Penyelidikan, Tindak Pidana Asalnya.

Transcript of ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the...

Page 1: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

ii

ABSTRAK

Masalah penegakan hukum terhadap tindak pidana pencucian uang

(TPPU) jelas bukan masalah hukum dan penegakan hukum semata-mata melainkan

juga merupakan masalah yang berkaitan langsung dan berdampak terhadap masalah-

masalah perbankan dan perekeonomian negara terutama masalah investasi nasional.

PPATK mempunyai fungsi utama sebagai pusat informasi atau database terhadap

transaksi keuangan yang terindikasi pencucian uang yang diperoleh. Tetapi PPATK

tidak begitu memiliki kapasitas yang bersifat aktif seperti halnya dengan penyedia

jasa keuangan, kemudian menganalisa laporan tersebut dan melaporkannya kepada

pihak penyidik. Sehingga memungkinkan banyaknya laporan yang dilaporkan

kepada penyidik masih harus dilakukan penyelidikan oleh penyelidik karena PPATK

tidak dapat melakukan tindakan penyelidikan terhadap data yang diperolehnya,

kecuali terhadap perkara yang sudah diketahui tindak pidana asalnya (predicate

crime). Keberhasilan PPATK sejak didirikannya pada tahun 2003 memang belum

cukup meyakinkan terutama dalam kacamata internsaional sebagaimana diuraikan

dalam analisis hukum. Data statistik perkara TPPU hingga 2010 hanya berhasil

menjatuhi hukuman dalam 30 kasus Sejak pembentukan PPATK hingga saat ini.

Kata kunci: Penegakan Hukum, Tindak Pidana Pencucian Uang, PPATK,

Tidak Dapat Melakukan Tindakan Penyelidikan, Tindak Pidana Asalnya.

Page 2: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

iii

ABSTRACT

Problems of law enforcement against money laundering is clearly not a

matter of law and law enforcement solely but also an issue that is directly related

to and impact on the banking problems and perekeonomian countries, especially

the problem of national investment. INTRAC has the main function as an

information center or database on financial transactions indicated laundering

money earned. INTRAC but not so have the capacity to be active as well as financial

service providers, and then analyze the report and report it to the investigator. Thus

allowing many reports that investigators are still reported to be investigated by

investigators because PPATK investigation can not take action against the data

obtained, unless the case is already known underlying predicate offenses (predicate

crime). PPATK success since its inception in 2003 was not convincing enough,

especially in the eyes internsaional as described in the analysis of the law.

Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the

establishment PPATK until today.

Keywords: Law Enforcement, Money Laundering, INTRAC, Can not Take

Action Research, Crime Provenance.

Page 3: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ......................................................................... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ........................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iv

UCAPAN TERIMAKASIH................................................................................ vi

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................. ix

RINGKASAN ...................................................................................................... x

ABSTRAK ........................................................................................................... xii

ABSTRACT ......................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xv

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ …1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 18

1.3 Ruang Lingkup Masalah. .................................................................. 18

1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................. 19

1.4.1 Tujuan umum ........................................................................... 19

1.4.2 Tujuan khusus .......................................................................... 19

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................ 19

1.5.1 Manfaat teoritis ........................................................................ 19

1.5.2 Manfaat praktis......................................................................... 20

Page 4: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

v

1.6 Orisinalitas Penelitian ........................................................................ 20

1.7 Landasan Teoritis ............................................................................. 25

1.7.1 Konsep Negara Hukum ............................................................ 25

1.7.2 Teori Pencegahan Kejahatan .................................................... 29

1.7.3 Teori Kewenangan ................................................................... 32

1.8 Metode Penelitian .............................................................................. 36

1.8.1. Jenis Penelitian .......................................................................... 36

1.8.2. Jenis Pendekatan ....................................................................... 37

1.8.3. Sumber Bahan Hukum .............................................................. 37

1.8.4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ........................................ 39

1.8.5 Teknik Analisis .......................................................................... 40

BAB II. TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KEWENANGAN, PPATK

DAN PENCEGAHAN SERTA PENANGGULANGAN TINDAK

PIDANA PENCUCIAN UANG…………………………………….41

2.1. Kewenangan……………………………………...……………………41

2.1.1. Pengertian Kewenangan…………………………………………...41

2.1.2. Jenis Kewenangan............................................................................44

2.1.3. Pembatasan Wewenang....................................................................48

2.1.4. Karakter wewenang………………………………………………..48

2.2. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)……..49

2.2.1 Sejarah PPATK……………………………………………………50

2.2.2 Dasar Hukum PPATK……………………………………………...51

2.3 Tindak Pidana Pencucian Uang……………………………………….53

Page 5: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

vi

2.5 Penanggulangan Tindak Pidana………………………………………56

BAB III. KEWENANGAN PPATK DALAM UPAYA MENINGKATKAN

FUNGSI DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG……………………….61

3.1. Kewenangan PPATK Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun

2010……………………………………………………………….……62

3.2. Tugas Peranan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

(PPATK)…………………………………………………………….…64

3.3. Fungsi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

(PPATK)……………………………………………………………….66

3.4. Kedudukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

(PPATK)……………………………………………………………….69

3.5. Perluasan Kewenangan PPATK Dalam Pencegahan Dan

Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian

Uang……………………………………………………………………72

3.6. Kewenangan ‘Lebih’ PPATK Menurut UU PPTPPU…………..….75

3.7. Perlindungan Saksi Terhadap Tindak Pidana Pencucian

Uang……………………………………………………………………80

Page 6: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

vii

BAB IV. KEWENANGAN PPATK DALAM PENANGGULANGAN

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DI MASA YANG

AKAN DATANG……………………….………………………..90

4.1. Model Dan Perundang-Undangan Money Laundering……………..90

4.1.1. Model Money Laundering……………………………………...90

4.1.2. Perundang-undangan Money Laundering Bersifat Lex

Specialis…………………………………………………………92

4.2. Kendala Penerapan Rezim Anti Pencucian Uang Di Indonesia Dan

Upaya Ke Depannya……………………………………..……….……97

4.3. Pencucian Uang (Money Laundering) Berdampak Buruk Bagi Negara

.…………………………………………………………….….………..99

4.4. PPATK Sebagai Instansi Yang Berperan Dalam Rezim Anti

Pencucian Uang Di Indonesia…………………………………………101

4.5. Upaya Dan Langkah Strategis Untuk Lebih Memberdayakan Rezim

Anti Pencucian Uang Di Indonesia Sekarang Dan Di Masa-Masa

Mendatang……………………………………………….........……….106

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan………………………………………………………………...118

5.2 Saran……………………………………………………………………….120

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

viii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi,

telah memunculkan fenomena globalisasi, yang di satu sisi memberikan manfaat

positif karena , mendorong semakin mudahnya perpindahan orang, barang dan

jasa dari suatu negara ke negara lain. Di sisi lain, fenomena globalisasi telah

berperan merekontruksikan modus operandi kejahatan transnasional yang cukup

kompleks. Perkembangan global telah mengubah karakteristik kejahatan yang

semula dalam lingkup domestik telah bergeser menjadi kejahatan lintas negara

atau kejahatan transnasional.

Kejahatan transnasional (trans-national crime) sebenarnya merupakan

suatu konsep yang baru diperkenalkan tahun 90-an dalam pertemuan PBB

tentang the prevention of crime and the treatment of offender. Pada tahun 1995,

PBB mengidentifikasi 18 jenis kejahatan transnasional yaitu money laundering,

terrorism, theft of art and cultural objects, theft of intellectual property, illicit

arms trafficking, aircraft hijacking, sea piracy, insurance fraud, computer

crime, environmental crime, trafficking in persons, trade in human body parts,

illicit drug trafficking, fraudulent bankruptcy, infiltration of legal business,

corruption and bribery of public or party officials.

PBB telah mensahkan UN Convention Against Transnational

Organized Crime (UNCATOC) yang lebih dikenal dengan sebutan Palermo

Page 8: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

ix

Convention pada plenary meeting ke-62 tanggal 15 November 2000.1 Konvensi

ini menghasilkan 4 (empat) protocol yaitu : 1) United Nations Convention

against Transnational Organized Crime; 2) Protocol against the Smuggling of

Migrants by Land Air and Sea, supplementing the United Nations Convention

against Transnational Organized Crime; 3) Protocol to Prevent, Suppress and

Punish Trafficking in Persons, Especially Women and Children, supplementing

the United Nations Convention against Transnational Organized Crime; dan 4)

Protocol against the Illicit Manufacturing of and Trafficking in Firearms, Their

Parts and Components and Ammunition, supplementing United Nations

Convention against Transnational Organized Crime.

Kejahatan transnasional yang berhubungan dengan finansial, banyak

dilakukan melalui sektor perbankan. Sektor perbankan merupakan salah satu

modus yang paling banyak dimanfaatkan oleh pelaku tindak pidana pencucian

uang. Hal ini tentunya tidak dapat dilepaskan dengan perkembangan serta

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang komunikasi

yang berdampak pula pada terintegerasinya sistem keuangan termasuk sistem

perbankan yang menawarkan mekanmisme lalu lintas dana antar negara yang

dapat dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.

1 Substansi UNCATOC meliputi: 1) Definisi dan terminologi standar, 2) Persyaratan agar setiap

negara memiliki specific crime, 3) Langkah-langkah khusus untuk memonitor korupsi, money

laundering, dsb, 4) Perampasan hasil kejahatan (proceeds of crime), 4) Kerjasama internasional

yang mencakup antara lain ekstradisi, mutual legal assistance, penyelidikan/penyidikan dan bentuk

lainnya, 5) Pelatihan dan penelitian, 6) Langkah Pencegahan, 7) Ratifikasi.

Page 9: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

x

Pemberantasan kejahatan secara represif, dalam paradigma lama

menekankan pada Follow the Suspect lebih menitikberatkan pada pengejaran

para pelaku kejahatan. Berbeda halnya dengan paradigma baru yang lebih

menekankan untuk mengejar uang atau Follow the Money atau berupaya

melacak harta kekayaan yang berasal dari kejahatan, yang kemudian

direkonstruksi darimana kekayaan itu dan tindak pidana apa yang melahirkan

kekayaan tersebut. Pendekatan ini lebih mudah dibandingkan dengan

pendekatan konvensional karena pencucian uang adalah mata rantai paling

lemah dari suatu kejahatan.

Mengejar pelaku kejahatan relatif lebih sulit, dibandingkan dengan

mengejar hasil kejahatan. Pemberantasan tindak pidana dengan paradigma baru

mengisyaratkan bahwa sasaran yang hendak dituju dalam pemberantasan tindak

pidana yang represif adalah “lifeblood of the crime” serta menghilangkan

motivasi orang melakukan tindak pidana. Dengan pendekatan konvensional

biasanya yang terjerat adalah pelaku kelas bawah, dan tidak menyentuh aktor

utama yang sesungguhnya. Rasionalitas konsep paradigma tersebut didasari

dengan suatu argumen yang sederhana bahwa untuk memulai penyelidikan dan

penyidikan tidak perlu dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asalnya,

sehingga dalam proses penanganan tindak pidana pencucian uang ini mirip

dengan tindak pidana penadahan. Di samping konsep pemikiran tersebut, dalam

tindak pidana pencucian uang kriminalisasi suatu perbuatan sebagai tindak

Page 10: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xi

pidana dilandasi dengan terpenuhinya syarat kriminalisasi pada umumnya

yaitu:2

a. Adanya korban.

b. Kriminalisasi bukan semata-mata ditujukan untuk pembalasan.

c. Harus berdasarkan asas ratio-principle.

d. Adanya kesepakatan sosial (public support).

Terkait tentang adanya korban berarti pencucian uang harus

menimbulkan sesuatu yang buruk atau menimbulkan kerugian, setelah melalui

perdebatan panjang disepakati bahwa pencucian uang itu tidak merugikan

individu secara langsung tetapi berdampak pada munculnya kerugian keuangan

nasional bahkan membahayakan keuangan global. Dengan demikian Strategi

pencegahan dan penanggulangan tindak pidana pencucian uang tidak dapat

dilepaskan dengan karakteristik tindak pidana pencucian uang sebagai salah

satu mata rantai kejahatan.

Dalam dasa warsa terakhir, permasalahan tindak pidana Pencucian Uang

sudah berkembang dengan berbagai aspek permasalahan yang semakin

kompleks. Kemajuan teknologi informasi telah berdampak pula terhadap tindak

pidana pencucian uang yang tidak lagi terbatas dalam suatu wilayah negara

2 Husein, Yunus, 2007, Bunga Rampai Anti Pencucian Uang, Bandung: Books Terrace &

Library, hlm. 4.

Page 11: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xii

tertentu, tetapi melintasi batas-batas yurisdiksi, dan menggunakan modus yang

semakin bervariatif, memanfaatkan lembaga di luar sistem keuangan. Sektor

perbankan merupakan salah satu modus yang paling banyak dimanfaatkan oleh

pelaku tindak pidana pencucian uang. Hal ini tentunya tidak dapat dilepaskan

dengan perkembangan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya di bidang komunikasi yang berdampak pula pada terintegerasinya

sistem keuangan termasuk sistem perbankan yang menawarkan mekanisme lalu

lintas dana antar negara yang dapat dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.

Eksistensi pencucian uang dapat dibuktikan dengan kenyataan bahwa

kejahatan (besar) tetap hidup. Kejahatan dan tindak pidana pencucian uang

bagaikan dua sisi mata uang, selalu berdampingan, saling membutuhkan dan

tidak mungkin dilepaskan satu sama lainnya. Pencucian uang mungkin sama

tuannya dengan eksistensi uang itu sendiri.3

Pengertian pencucian uang (Money Laundering) yaitu tidak ada definisi

yang seragam dan komprehensif mengenai pencucian uang atau money

laundering. Masing-masing negara memiliki definisi mengenai pencucian uang

sesuai dengan terminologi kejahatan menurut hukum negara yang

bersangkutan, kalangan pengusaha dan perusahaan, negara-negara yang telah

maju dan negara-negara dari dunia ketiga, masing-masing mempunyai definisi

3 Wouter H. Muller, Christian H. Kalin, John G. Goldworth, 2007, Anti-Money Laundering

International Law and Practice. West Sussex, England, h. 3.

Page 12: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xiii

sendiri berdasarkan prioritas dan perspektif yang berbeda.4 Tetapi semua negara

sepakat, bahwa pemberantasan pencucian uang sangat penting untuk melawan

tindak pidana terorisme, bisnis narkoba, penipuan ataupun korupsi.

Terdapat beberapa pengertian mengenai pencucian uang (money

laundering). Secara umum, pengertian atau definisi tersebut tidak jauh berbeda

satu sama lain. Black’s Law Dictionary memberikan pengertian pencucian uang

sebagai term used to describe investment or other transfer of money flowing

from racketeeting, drug transaction, and other illegal sources into legitimate

channels so that is original source cannot be traced.5 (pencucian uang adalah

istilah untuk menggambarkan investasi di bidang-bidang yang legal melalui

jalur yang sah, sehingga uang tersebut tidak dapat diketahui lagi asal usulnya).

Pencucian uang adalah proses menghapus jejak asal uang hasil kegiatan illegal

atau kejahatan melalui serangkaian kegiatan investasi atau transfer yang

dilakukan berkali-kali dengan tujuan untuk mendapatkan status legal untuk

uang yang diinvestasikan atau dimasukkan ke dalam sistem keuangan.

Dalam perkembangannya, tindak pidana Pencucian Uang semakin

kompleks, melintasi batas-batas yurisdiksi suatu negara (borderless crime),

indikasi pencucian uang sebagai kejahatan terorganisasi (organized crime) serta

4 Sutan Remy Sjahdeini, 2005, Pencucian Uang: Pengertian, Sejarah, Faktor Penyebab, dan

Dampaknya Bagi Masyarakat, Jurnal Hukum Bisnis Vol. 22-No.3, h. 5

5 Henry Campbell Black, 2011, Black’s Law Dictionary Sixth Edition, St. Paul Minn. West

Publishing Co., h. 884

Page 13: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xiv

modus yang semakin variatif, dengan memanfaatkan lembaga di luar sistem

keuangan. Untuk mengantisipasi hal itu, Financial Action Task Force (FATF)

on Money Laundering telah mengeluarkan standar internasional yang menjadi

ukuran bagi setiap negara dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana

Pencucian Uang dan tindak pidana pendanaan terorisme yang dikenal dengan

Revised 40 Recommendations dan 9 Special Recommendations (Revised 40 +

9) FATF, antara lain mengenai perluasan Pihak Pelapor (reporting parties) yang

mencakup pedagang permata dan perhiasan/logam mulia dan pedagang

kendaraan bermotor, karena diyakini mencegah dan memberantas tindak pidana

Pencucian Uang perlu dilakukan kerja sama regional dan internasional melalui

forum bilateral atau multilateral agar intensitas tindak pidana yang

menghasilkan atau melibatkan harta kekayaan yang jumlahnya besar dapat

diminimalisasi.6

Sektor perbankan yang memiliki posisi strategis sebagai lembaga

intermediasi dan penunjang sistem pembayaran merupakan faktor yang sangat

menentukan, karena industri perbankan merupakan salah satu komponen yang

sangat penting dalam perekonomian nasional demi menjaga keseimbangan

kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Stabilitas industri perbankan, sangat

mempengaruhi sektor perekonomian secara keseluruhan.

6 Financial Action Task Force – Groupe d’action financière , 2004-2005, Money Laundering &

Terrorist Financing Typologies.

Page 14: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xv

Perkembangan ekonomi nasional dewasa ini menunjukkan arah yang

semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

menunjang dan sekaligus dapat berdampak kurang menguntungkan. Sementara

itu perkembangan perekonomian nasional senantiasa bergerak cepat dengan

tantangan yang semakin kompleks, oleh karena itu diperlukan berbagai

penyesuaian kebijakan di bidang ekonomi termasuk sektor perbankan sehingga

diharapkan akan dapat memperbaiki dan memperkokoh perekonomian

nasional. Terintegerasinya sistem keuangan termasuk sistem perbankan yang

menawarkan mekanmisme lalu lintas dana antarnegara, di samping mempunyai

dampak positif, juga membawa ekses negatif bagi kehidupan masyarakat, yaitu

dengan semakin meningkatnya tindak pidana yang berskala nasional maupun

internasional, dengan memanfaatkan sistem keuangan termasuk sistem

perbankan untuk menyembunyikan atau mengaburkan asal-usul hasil tindak

pidana. Demikian pula, kemajuan sektor perbankan ternyata banyak

dimanfaatkan untuk mengaburkan hasil kejahatan, karena jasa lembaga

keuangan perbankan banyak dimanfaatkan untuk melakukan pencucian uang

(money laundering) dengan memanfaatkan transaksi derivatif yakni melalui

transfer-transfer internasional yang efektif.

Pencucian uang (money laundering) di Indonesia disinyalir banyak

berasal dari hasil tindak pidana korupsi, di samping tindak pidana lain. Korupsi

menunjukkan bahwa, uang hasil korupsi merupakan derivative yang sangat

penting bagi kelanjutan korupsi dan kejahatan lain sebagai transnasional crime.

Korupsi masa kini bukan hanya untuk memenuhi hidup sehari-hari (petty-

Page 15: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xvi

corruption) akan tetapi juga lebih sering menampilkan keserakahan yang luar

biasa (grand-corruption) dari suatu rezim yang sedang berkuasa sebagaimana

kita saksikan kejatuhan suatu rezim pemerintahan selalu dilatarbelakangi oleh

korupsi. Atas dasar pengamatan ini maka pengumpulan harta kekayaan

merupakan tujuan akhir dari korupsi sehingga perbuatan korupsi itu sendiri

hanyalah merupakan “a means to an end” bukanlah merupakan “ an end in

itself”.7

Hingga kini baru 36 kasus tindak pidana pencucian uang (money

laundering) yang proses hukumnya sudah tuntas, dari 147 transaksi

mencurigakan (suspicious transaction) yang dilaporkan Pusat Pelaporan dan

Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK ke polisi. Dari 36 kasus itu, 28 di

antaranya telah dilimpahkan ke jaksa penuntut umum. Direktur Ekonomi

Khusus pada Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara RI (Polri) Brigadir

Jenderal (Pol) Andi Chaeruddin menyatakan di Jakarta, Jumat (5/11), dari total

147 kasus transaksi mencurigakan yang diadukan PPATK, 111 di antaranya

sedang dalam proses hukum, dan 36 lainnya sudah tuntas.8

Dari yang dinyatakan tuntas itu, 28 di antaranya telah dilimpahkan ke

jaksa penuntut umum. Sisanya, delapan kasus, ada yang dipastikan tidak

memiliki cukup bukti sehingga tidak dilanjutkan (tiga kasus), ada yang empat

7 LMM. Samosir, Tindak Pidana di Bidang Perbankan. 2000. Widya Iswara Luar Biasa,

Jakarta. hal. 45.

8 Diakses pada situs: www.antikorupsi.id/content/baru-36-kasus-tindak-pidana-pencucian-

uang-yang-tuntas, diakses pada tanggal, 9 november 2016

Page 16: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xvii

pelakunya ditangkap di Amerika Serikat (empat kasus), dan ada satu kasus yang

terkait dengan tindak terorisme. Lebih lanjut, Andi tidak merinci kasus-kasus

apa saja yang sudah dilimpahkan ke jaksa penuntut umum. Ia hanya

menyatakan, salah satunya adalah kasus pembobolan Bank BNI Kebayoran

Baru yang merugikan keuangan negara Rp 1,7 triliun.9

Satu kasus lagi, yakni yang akhirnya dikategorikan terkait tindak pidana

terorisme adalah perampokan di Banten. Nah, dari hasil penyelidikan polisi

diketahui, uang hasil perampokan itu diputihkan melalui aliran jasa perbankan

sehingga dapat dikategorikan sebagai pencucian uang.

Tentang kendala dalam pembuktian tindak pidana pencucian uang, Andi

menyatakan, salah satunya karena begitu luasnya cakupan pidana seperti diatur

dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana

Pencucian Uang. Dalam pasal itu disebutkan bahwa hasil tindak pidana money

laundering adalah harta kekayaan yang diperoleh dari 25 tindak pidana. Yang

harus diingat, poin ke-25 menyatakan, hasil dari tindak pidana lain yang

ancaman hukumannya maksimal empat tahun juga termasuk pencucian uang.

Jadi lingkupnya memang sangat luas, ujarnya lagi. Poin lainnya, antara lain

9 Diakses pada situs: http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol11190/kpk-bisa-ambil-alih-

kasus-imoney-launderingi-pembobolan-bni, diakses pada tanggal: 12 Januari 2017.

Page 17: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xviii

tindak pidana korupsi, penyuapan, penyelundupan barang, pidana perbankan,

narkoba, perdagangan senjata gelap, dan sebagainya.10

Selama ini polisi menyelidiki tindak pidana pencucian uang dengan dua

pola. Pertama, menelusuri aliran uang dari transaksi mencurigakan yang

dilaporkan PPATK. Kedua, menyelidiki aliran dana dari hasil tindak pidana

yang diinvestigasi polisi. Menurut Kepala Badan Reserse Kriminal Polri

Komisaris Jenderal Suyitno Landung, saat ini PPATK sedang menyelidiki

keberadaan dana senilai 12 juta dollar Amerika Serikat yang tersimpan di

sebuah rekening di bank di luar negeri. PPATK akan menelusuri apakah betul

dana di rekening itu merupakan dana legal, ujarnya. Usaha PPATK itu

merupakan hasil rapat gabungan antara Polri, Departemen Hukum dan HAM,

Direktorat Jenderal Imigrasi, dan PPATK.

Secara terpisah, Ketua PPATK Yunus Husein mengatakan, pihaknya

berencana mengaudit sendiri bank-bank yang dianggap kurang kooperatif

dalam upaya memberantas tindak pidana pencucian uang. Lima bank kami

anggap tidak kooperatif karena tidak memenuhi undangan BI untuk

membicarakan upaya memberantas tindak pidana pencucian uang, katanya.

Kelima bank itu adalah BOT, Bank Gbl, Bank Hrf, Bank Vtr, dan Bank PbD.

Tiga bank berkantor pusat di Jakarta, satu bank di Semarang, dan satu lagi di

Surabaya.

10 Van Devender, Ryzha, “Analisis Kasus Money Laundry”, Ryzha39.com, 23 November 2013,

http://ryzha39.com/2013/11/analisis-kasus-money-laundry.html , diakses pada tanggal 10 Juni

2014.

Page 18: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xix

PPATK telah menerima 1.106 laporan transaksi keuangan

mencurigakan (LTKM). Dari jumlah itu, 1.097 laporan berasal dari bank,

sedangkan sisanya dari perusahaan efek, tiga dari pedagang valuta asing, satu

dari dana pensiun, dan satu dari lembaga pembiayaan.

Masalah penegakan hukum terhadap tindak pidana pencucian uang

(TPPU) jelas bukan masalah hukum dan penegakan hukum semata-mata

melainkan juga merupakan masalah yang berkaitan langsung dan berdampak

terhadap masalah-masalah perbankan dan perkeonomian negara terutama

masalah investasi nasional. Masalah penegakan hukum terhadap TPPU

memiliki efek signifikan terhadap kondisi perkeonomian nasional di Indonesia

yang sampai saat ini sangat labil dan fluktuatif sifatnya. Adapun disisi lain

sarana hukum yang berhubungan dengan masalah keuangan dan perbankan

serta pasar modal telah diatur tata cara penyelesaian tersendiri dengan diperkuat

dengan ketentuan mengenai sanksi. Ketentuan mengenai sanksi bervarasi

dari sanksi administratif, keperdataan, hingga pidana, penerapannya

menggunakan fungsi/sanksi pidana yang bersifat ultimum remedium.

Upaya untuk menanggulangi tindak pidana pencucian uang secara

hukum dapat disebut dari ketentuan Pasal 17 UU No. 8 Tahun 2010 tentang

Pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (selanjutnya

disebut dengan UU No. 8 Tahun 2010 tentang TPPU) diatur kewajiban

pelaporan Penyedia Jasa Keuangan (PJK) kepada Pusat Pelaporan dan Analisis

Transaksi Keuangan (PPATK) berupa Laporan Transaksi Keuangan

Mencurigakan (LTKM) atau Suspicious Transaction Report (STR) dan Laporan

Page 19: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xx

Tranksaksi Keuangan Tunai (LTKT) atau Cash Transaction Report (CTR)

kepada PPATK. Di dalam internal PPATK, laporan-laporan ini diterima oleh

Direktorat Kepatuhan, untuk selanjutnya diteruskan ke Direktorat Analisis

setelah melalui pengecekan kelengkapan laporan dimaksud. Pasal 1 angka 5,

selanjutnya menegaskan LTKM adalah transaksi keuangan yang menyimpang

dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola transaksi dari nasabah yang

bersangkutan transaksi keuangan oleh nasabah yang patut diduga dilakukan

dengan tujuan untuk menghindari pelaporan transaksi yang bersangkutan yang

wajib dilakukan oleh Penyedia Jasa Keuangan sesuai dengan ketentuan

Undang-undang. Transaksi keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan

dengan menggunakan harta kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak

pidana.

Pada dasarnya PPATK mempunyai fungsi utama sebagai pusat

informasi atau database terhadap transaksi keuangan yang terindikasi pencucian

uang yang diperoleh. Tetapi PPATK tidak begitu memiliki kapasitas yang

bersifat aktif seperti halnya dengan penyedia jasa keuangan, kemudian

menganalisa laporan tersebut dan melaporkannya kepada pihak penyidik.

Sehingga memungkinkan banyaknya laporan yang dilaporkan kepada penyidik

masih harus dilakukan penyelidikan oleh penyelidik karena PPATK tidak dapat

melakukan tindakan penyelidikan terhadap data yang diperolehnya, kecuali

Page 20: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxi

terhadap perkara yang sudah diketahui tindak pidana asalnya (predicate

crime).11

Sudah cukup bagi PJK untuk menyampaikannya kepada PPATK

sebagai LTKM. LTKM ini sifatnya lebih pada informasi transaksi keuangan

dan belum memiliki kualitas sebagai indikasi terjadainya tindak pidana. PJK

tidak memiliki kapasitas untuk menilai suatu transaksi memiliki indikasi

pidana. Oleh karena itu PPATK berkewajiban untuk melakukan analisis LTKM

ini untuk mengidentifikasi ada tidaknya indikasi pidana pencucian uang dan

tindak pidana lainnya. Untuk melakukan analisis ini, salah satu data

pendukungnya adalah LTKT dari PJK. Dalam kaitan ini, maka didalam

penanganan perkara tindak pidana pencucian uang peran PJK sangat membantu

baik di dalam memberikan keterangan mengenai nasabah maupun

simpanannya, dan membantu PPATK dan instansi penegak hukum untuk

mencari aliran dana dari pihak yang dimintakan oleh PPATK dan instansi

penegak hukum.

Di dalam dekade terakhir, sejalan dengan pergeseran kebiasaan

transaksi perbankan dan non bank oleh sebagian masyarakat, transaksi

pemindahan dana yang umumnya dapat dilakukan secara non tunai yakni

transfer dana baik transfer dana antar bank atau antar penyelenggara transfer

dana maupun pemindah bukuan antar rekening di suatu bank mulai bergeser

11 Yunus Husein,2003,“PPATK: Tugas, Wewenang, dan Peranannya dalam Memberantas

Tindak Pidana Pencucian Uang.” Jurnal Hukum Bisnis Vol. 22-No.3, 2003, h. 26.

Page 21: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxii

menuju transaksi tunai. Transaksi tunai tersebut antara lain setor tunai dan tarik

tunai untuk keperluan tertentu. Semakin meningkatnya trend transaksi tunai

diduga antara lain dengan maksud untuk memutus pentransferan atau pelacakan

asal-usul sumber dana dan memutus pelacakan aliran dana kepada pihak

penerima dana (beneficiary) yang pada akhirnya akan mengamputasi tugas

PPATK dalam melakukan analisis transaksi keuangan mencurigakan.

Keberhasilan PPATK sejak didirikannya pada tahun 2003 memang

belum cukup meyakinkan terutama dalam kacamata internsaional sebagaimana

diuraikan dalam analisis hukum. Data statistik perkara TPPU hingga 2010

hanya berhasil menjatuhi hukuman dalam 30 kasus Sejak pembentukan PPATK

hingga saat ini.

PPATK mengemukakan bahwa ada enam kelemahan mengapa

pemberantasan TPPU melemah sebagai berikut:

1. Kriminalisasi perbuatan pencucian uang yang multi interpretatif,

banyaknya unsur yang harus dipenuhi, atau dibuktikan sehingga

menyulitkan dalam hal pembuktian.

2. Kurang sistematis dan tidak jelasnya klasifiksai perbuatan yang

dapat dijatuhi sanksi berikut bentuk-bentuk sanksinya.

3. Masih terbatasnya pihak pelapor (reporting parties) yang harus

menyampaikan laporan kepada PPATK termasuk jenis laporannya.

Page 22: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxiii

4. Tidak adanya landasan hukum mengenai perlunya penerapan prinsip

mengenai pengguna jasa (customer due diligence) oleh pihak

pelapor.

5. Terbatasnya instrumen formal untuk melakukan deteksi dan

penafsiran serta penyitaan aset hasil kejahatan.

6. Terbatasnya kewenangan PPATK dan penyidikan TPPU.

Dimasukkannya wewenang tambahan kepada penyidik tindak pidana

asal yaitu untuk menghilangkan hambatan dalam pencegahan dan

pemberantaan TPPU dan mengurangi beban polri dan PPATK, Namun

demikian ketentuan ini rentan menimbulkan konflik wewenang antar penyidik

dan penyidik PPNS satu sama lain.

Di dalam pembuatan tesis ini adanya kekosongan hukum yang dimana

penegakan dan penerapan hukum khususnya di Indonesia seringkali

menghadapi kendala berkaitan dengan perkembangan masyarakat. Berbagai

kasus

yang telah terjadi menggambarkan sulitnya penegak hukum atau aparat hukum

mencari cara agar hukum dapat sejalan dengan norma masyarakat yang ada.

Namun perkembangan masyarakat lebih cepat dari perkembangan aturan

perundang-undangan, sehingga perkembangan dalam masyarakat tersebut

menjadi titik tolak dari keberadaan suatu peraturan.

Page 23: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxiv

Dalam kehidupan bermasyarakat memang diperlukan suatu sistem

hukum untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis dan teratur.

Kenyataannya hukum atau peraturan perundang-undangan yang dibuat tidak

mencakup seluruh perkara yang timbul dalam masyarakat sehingga

menyulitkan penegak hukum untuk menyelesaikan perkara tersebut. Asas

legalitas yang kerap dianggap sebagai asas yang memberikan suatu kepastian

hukum dihadapkan oleh realita bahwa rasa keadilan masyarakat tidak dapat

dipenuhi oleh asas ini karena masyarakat yang terus berkembang seiring

kemajuan teknologi. Perubahan cepat yang terjadi tersebut menjadi masalah

berkaitan dengan hal yang tidak atau belum diatur dalam suatu peraturan

perundang-undangan, karena tidak mungkin suatu peraturan perundang-

undangan dapat mengatur segala kehidupan manusia secara tuntas sehingga

adakalanya suatu peraturan perundang-undangan tidak jelas atau bahkan tidak

lengkap yang berakibat adanya kekosongan hukum di masyarakat.12

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka disajikan

satu karya tulis berupa tesis yang berjudul : “Kewenangan PPATK Dalam

Pencegahan Dan Penanggulangan Tindak Pidana Pencucian Uang”.

1.2.Rumusan Masalah

1. Bagaimana kewenangan PPATK terkait upaya meningkatkan fungsi

dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang?

12 Surojo Wignjodipuro, Pengantar Ilmu Hukum (Himpunan Kuliah), Alumni Bandung, 1971

Page 24: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxv

2. Bagaimana kewenangan PPATK dalam penanggulangan tindak pidana

pencucian uang di masa yang akan datang?

1.3.Ruang Lingkup Masalah

Agar apa yang menjadi sasaran pembahasan dapat dicapai secara tepat

maka diadakan pembatasan pembahasan terhadap permasalahan tersebut. Hal

ini untuk menghindari adanya pembahasan yang menyimpang dari

permasalahan yang dikemukakan. Mengacu pada permasalahan tersebut diatas,

maka dalam penyajian hanya ditinjau dari kebijakan formulasi fungsi PPATK

dalam pencegahan dan penanggulangan tindak pidana pencucian uang.

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Mengembangkan wawasan studi hukum pidana dengan menelaah

terhadap Kewenangan PPATK Dalam Pencegahan Dan Penanggulangan

Tindak Pidana Pencucian Uang.

1.4.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin diperoleh dalam penulisan tesis ini adalah :

1. Untuk mengetahui mengenai kewenangan PPATK terkait upaya

meningkatkan fungsi dalam pencegahan dan pemberantasan tindak

pidana pencucian uang.

2. Untuk mengetahui kewenangan PPATK dalam penanggulangan

tindak pidana pencucian uang di masa yang akan datang.

Page 25: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxvi

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bersifat

teoritik, baik berupa konsep, asas, doktrin maupun teori tentang kebijakan

formulasi fungsi PPATK dalam pencegahan dan penanggulangan tindak pidana

pencucian uang.

1.5.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perumusan

penanggulangan tindak pidana pencucian uang serta pemanfaatan jasa

perbankan sebagai sarana melakukan suatu tindak pidana pencucian uang dan

pengujian dari teori-teori hukum pidana serta implementasi dalam masyarakat.

Kajian ini akan mencoba mencari alternative perumusan tindak pidana yang

lebih efektif dalam penerapannya dalam masyarakat.

1.6. Orisinalitas Penelitian

Orisinalitas dalam tulisan ini perlu dikemukakan untuk memudahkan

apakah masalah ini pernah ada yang menulis atau paling tidak beberapa hal

memiliki kemiripan, yang tentunya dapat dibandingkan dari apa yang pernah

ditulis oleh penulis sebelumnya.

Page 26: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxvii

N0 NAMA JUDUL TESIS PERMASALAHAN KEBAHARUAN

1. Gandes

Ayu

Wiretno

Program

Studi

Magister

Ilmu

Hukum

Universitas

Brawijaya

(Tahun

2014)

Penelusuran

Harta

Kekayaan

Tindak Pidana

Pencucian

Uang

1. Bagaimana

penelusuran

harta kekayaan

tindak pidana

pencucian

uang?

2. Apa saja

kendala BNNP

dalam

melakukan

penelusuran

harta kekayaan

tindak pidana

narkotika terkait

tindak pidana

money

laundering dan

bagaimana

upaya yang

dilakukan

dalam

1. Peranan BNNP

Dalam

Melakukan

Penelusuran

Harta Kekayaan

Tindak Pidana

Narkotika

Terkait Money

Laundering

2. Peranan BNNP

dalam

Melakukan

Penelusuran

Harta Kekayaan

Tindak Pidana

Narkotika

Terkait Money

Laundering

Secara

Konvensional

Page 27: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxviii

mengatasi

kendala

tersebut?

2. Toetik

Rahayunin

gsih

Dosen

Fakultas

Hukum

Universitas

Airlangga

(tahun

2013)

Perampasan

Aset Hasil

Tindak Pidana

Perbankan

Dalam Rangka

Pemberantasan

Tindak Pidana

Pencucian

Uang

1. Apakah

ketentuan

perundang-

undangan yang

ada mampu

mencegah dan

memberantas

tindak pidana

perbankan yang

menghasilkan

banyak asset?

2. Bagaimanakah

model

kebijakan

perampasan aset

hasil tindak

pidana

perbankan

dalam rangka

menanggulangi

1. Pemberantasan

Tindak Pidana

Perbankan yang

Menghasilkan

Banyak Aset

Hasil Tindak

Pidana

2. Kebijakan

Perampasan

Aset Hasil

Tindak Pidana

Perbankan

dalam Rangka

Menanggulangi

Tindak Pidana

Pencucian Uang

Page 28: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxix

tindak pidana

pencucian

uang?

3. Syaiful

Program

Studi

Magister

Ilmu

Hukum

UNLA

(tahun

2012)

Upaya

Penanggulanga

n Tindak

Pidana Korupsi

Berdasarkan

Undang-

Undang

Nomor 8

Tahun 2010

Tentang

Pencegahan

Dan

Pemberantasan

Tindak Pidana

Pencucian

Uang (Money

Laundering)

Dihubungkan

Dengan

Undang-

1. Bagaimanakah

penerapan

Undang-

Undang Nomor

8 Tahun 2010

tentang

Pencegahan

Dan

Pemberantasan

Tindak Pidana

Pencucian Uang

(Money

Laundering)

dalam

memberantas

tindak pidana

korupsi oleh

Kepolisian dan

KPK?

1. Money

Laundering

(Tindak Pidana

Pencucian

Uang),

Pengertian

Pencucian Uang

(Money

Laundering),

Fungsi Dan

Peranan

PPATK ( Pusat

Pelaporan dan

Analisis

Transaksi

Keuangan),Bent

uk-Bentuk

Tindak Pidana

Pencucian Uang

Dari Hasil

Page 29: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxx

Undang

Nomor 20

Tahun 2001

Tentang

Perubahan

Atas Undang-

Undang

2. Bagaimanakah

upaya

penanggulangan

tindak pidana

korupsi

tersebut?

Korupsi,

Pertanggungjaw

aban Pidana,

Pidana Dan

Pemidanaan.

2. menguraikan

tentang contoh

kasus

diantaranya

Kasus

Bahasyim

Assifie, Kasus

Dhana

Widiatmika,

dan Kasus

Korupsi

Pemkab

Batubara

Dari pemaparan di atas bahwa karya tulis penulis berupa tesis ini

menunjukkan ada kesamaan untuk membahas persoalan pencucian uang,

namun dari sisi kajiannya penulis lebih menekankan pada masalah penelusuran

hasil kekayaan yang berasal dari suatu tindak pidana perbankan, yang jelas

Page 30: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxxi

substansinya berbeda dengan apa yang telah ditulis oleh penulis-penulis

terdahulu.

1.7. Landasan Teoritis

1.7.1. Konsep Negara Hukum

Di zaman modern, konsep Negara Hukum di Eropa Kontinental

dikembangkan antara lain oleh Immanuel Kant, Paul Laband, Julius Stahl,

Fichte, dan lain-lain dengan menggunakan istilah Jerman, yaitu “rechtsstaat’.

Sedangkan dalam tradisi Anglo Amerika, konsep Negara hukum dikembangkan

atas kepeloporan A.V. Dicey dengan sebutan “The Rule of Law”. Menurut Julius

Stahl, konsep Negara Hukum yang disebutnya dengan istilah ‘rechtsstaat’ itu

mencakup empat-elemen penting, yaitu:13

a) Perlindungan hak asasi manusia.

b) Pembagian kekuasaan.

c) Pemerintahan berdasarkan undang-undang.

d) Peradilan tata usaha Negara.

Negara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechtsstaat atau Rule

of Law. Rule of Law itu sendiri dapat dikatakan sebagai bentuk perumusan

yuridis dari gagasan kostitusionalisme. Dalam arti sederhana rule of Law

diartikan oleh Thomas Paine sebagai tidak ada satu pun yang berada di atas

13 Bahder Johan Nasution, 2011, Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia, cetakan pertama, CV.

Mandar Maju, Bandung, h. 3.

Page 31: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxxii

hukum dan hukumlah yang berkuasa. Oleh karena itu, konstitusi dan negara

(hukum) merupakan dua lembaga yang tidak terpisahkan.14

Secara sederhana yang dimaksud negara hukum adalah negara yang

penyeleggaraan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum. Di

dalamnya negara dan lembaga-lembaga lain dalam melaksanakan tindakan

apapun harus dilandasi oleh hukum dan dapat dipertanggung jawabkan secara

hukum. Dalam negara hukum, kekuasaan menjalankan pemerintahan

berdasarkan kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan bertujuan untuk

menyelenggarakan ketertiban hukum.

Negara berdasar atas hukum menempatkan hukum sebagai hal yang

tertinggi (supreme) sehingga ada istilah supremasi hukum. Supremasi hukum

harus tidak boleh mengabaikan tiga dasar hukum, yaitu keadilan, kemanfaatan,

dan kepastian. Oleh karenanya negar dalam melaksakan hukum harus

memperhatikan tiga hal tersebut. Dengan demikian hukum tidak hanya sekedar

formalitas atau prosedur belaka darikekuasaan. Apabila negara berdasarkan

hukum maka pemerintahan negara itu harus berdasar atas suatu konstitusi atau

undang-undang dasar sebagai landasan penyelenggaraan pemerintahan.

Konstitusi negara merupakan sarana pemersatu bangsa. Hubungan antar warga

negara dengan negara, hubungan anatar lembaga negar dan kinerja masing-

masing elemen kekuasaan berada pada satu sistem aturan yang disepakati dan

dijunjung tinggi.

14 Diakses pada situs: http://www.negarahukum.com/hukum/konsep-negara-hukum.html,

diakses pada tanggal 12 Januari 2017.

Page 32: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxxiii

Brian Tamanaha,15 seperti dikutip oleh Marjanne Termoshuizen-Artz

dalam Jurnal Hukum Jentera , membagi konsep ‘rule of law’ dalam dua kategori,

“formal and substantive”. Setiap kategori, yaitu “rule of law” dalam arti formal

dan “rule of law” dalam arti substantif, masing-masing mempunyai tiga bentuk,

sehingga konsep Negara Hukum atau “Rule of Law” itu sendiri menurutnya

mempunyai 6 bentuk sebagai berikut:

1. Rule by Law (bukan rule of law), dimana hukum hanya

difungsikan sebagai “instrument of government action”. Hukum

hanya dipahami dan difungsikan sebagai alat kekuasaan belaka,

tetapi derajat kepastian dan prediktabilitasnya sangat tinggi, serta

sangat disukai oleh para penguasa sendiri, baik yang menguasai

modal maupun yang menguasai proses-proses pengambilan

keputusan politik.

2. Formal Legality, yang mencakup ciri-ciri yang bersifat (i) prinsip

prospektivitas (rule written in advance) dan tidak boleh bersifat

retroaktif, (ii) bersifat umum dalam arti berlaku untuk semua

orang, (iii) jelas (clear), (iv) public, dan (v) relative stabil.

Artinya, dalam bentuk yang ‘formal legality’ itu, diidealkan

bahwa prediktabilitas hukum sangat diutamakan.

15 Brian Tamanaha (Cambridge University Press, 2004), lihat Marjanne Termoshuizen-Artz,

“The Concept of Rule of Law”, Jurnal Hukum Jentera, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK)

Jakarta, edisi 3-Tahun II, November 2004, hal. 83-92.

Page 33: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxxiv

3. Democracy and Legality. Demokrasi yang dinamis diimbangi

oleh hukum yang menjamin kepastian. Tetapi, menurut Brian

Tamanaha, sebagai “a procedural mode of legitimation”

demokrasi juga mengandung keterbatasan-keterbatasan yang

serupa dengan “formal legality” . Seperti dalam “formal

legality”, rezim demokrasi juga dapat menghasilkan hukum yang

buruk dan tidak adil. Karena itu, dalam suatu sistem demokrasi

yang berdasar atas hukum dalam arti formal atau rule of law

dalam arti formal sekali pun, tetap dapat juga timbul

ketidakpastian hukum. Jika nilai kepastian dan prediktabilitas

itulah yang diutamakan, maka praktek demokrasi itu dapat saja

dianggap menjadi lebih buruk daripada rezmi otoriter yang lebih

menjamin stabilitas dan kepastian.

4. “Substantive Views” yang menjamin “Individual Rights”.

5. Rights of Dignity and/or Justice

6. Social Welfare, substantive equality, welfare, preservation of

community.

Muhammad Tahir Azhary,16 dengan mengambil inspirasi dari sistem

hukum Islam, mengajukan pandangan bahwa ciri-ciri nomokrasi atau Negara

Hukum yang baik itu mengandung 9 (sembilan) prinsip, yaitu:

1. Prinsip kekuasaan sebagai amanah;

2. Prinsip musyawarah;

16 Muhammad Tahir Azhary, Negara Hukum: Suatu Studi tentang Prinsip-Prinsipnya Dilihat

dari Segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini, Bulan

Bintang, Jakarta, 1992, hal. 64.

Page 34: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxxv

3. Prinsip keadilan;

4. Prinsip persamaan;

5. Prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia;

6. Prinsip peradilan yang bebas;

7. Prinsip perdamaian;

8. Prinsip kesejahteraan;

9. Prinsip ketaatan rakyat.

1.7.2. Teori Pencegahan Kejahatan

Pencegahan kejahatan sebagai usaha pengamanan masyarakat. Menurut

Marc Ancel, social defence memiliki berbagai macam pengertian sehingga sulit

untuk dimengerti atau merupakan hal yang tidak mudah. Lebih lanjut ia

mengatakan bahwa social defence atau pengamanan masyarakat merupakan

perlindungan terhadap masyarakat dari gangguan kejahatan dan harus

diwujudkan dengan penindakan secara mantap terhadap kejahatan tersebut. Lebih

jelas lagi Marc Ancel menjelaskan konsep social defence sebagai berikut:17

a. Pengamanan masyarakat yang diartikan sebagai cara penanggulangan

kejahatan harus dipahami sebagai suatu sistem yang tujuannya tidak

semata-mata menghukum atau menjatuhkan sanksi pidana terhadap

pelaku pelanggaran hukum, tetapi juga perlindungan hak masyarakat

dari gangguan apapun bentuknya.

b. Pengamanan masyarakat dimaksudkan untuk mewujudkan

perlindungan masyarakat secara nyata melalui berbagai macam langkah

diluar hukum pidana.

17Barda Nawawi Arief 2001, Masalah Penegakan Hukum & Kebijakan Penanggulangan

Kejahatan, PT. Citra Aditya Bakti. Bandung, hal 213

Page 35: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxxvi

c. Pengamanan masyarakat mengarah pada memajukan kebijakan

penghukuman yang lebih mementingkan kepentingan individu daripada

masyarakat dalam bentuk pencegahan kejahatan.

d. Keterkaitan dengan proses pemasyarakatan hanya akan dapat dijalankan

apabila ditingkatannya sifat kemanusiaan pada hukum pidana.

e. Hukum pidana yang bersifat kemanusiaan dan hukum acara pidana yang

berhubungan dengannya bukan semata-mata hasil dari gerakan

sentimental emosional manusia, tetapi juga perlu pemahaman ilmiah

tentang kejahatan dan pelaku sebagai pribadi.

Pencegahan kejahatan mempunyai dua tujuan pokok, yaitu:18

1. Mengeliminasi faktor-faktor kriminogen yang ada dalam masyarakat.

2. Menggerakan potensi masyarakat dalam hal mencegah dan mengurangi

kejahatan.

Penataan sistem dalam pencegahan kejahatan agar dapat bekerja dengan

baik, yaitu:19

1. Pendekatan terpadu atau metoda.

2. Hubungan antara pemerintah dan masyarakat yang keduanya

merupakan subjek dari segala aktivitas pengamanan.

3. Situasi aman sebagai objek pengamanan masyarakat.

18 Indroharto, 1994, Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, dalam Paulus Efendie

Lotulung, Himpunan Makalah Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, (Bandung: Citra Aditya

Bakti), h. 65.

19 Robert O’Block L.Security and Crime Prevention.Mosby Company, St Louis, 1981, hal. 1-3.

Page 36: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxxvii

Berdasarkan Kaiser, pencegahan kejahatan sebagai sesuatu usaha yang

meliputi segala tindakan yang mempunyai tujuan yang khusus untuk

memperkecil luas lingkup dan kekerasan suatu pelanggaran, baik melalui

pengurangan kesempatan-kesempatan untuk melakukan kejahatan ataupun

melalui usaha-usaha pemberian pengaruh kepada orang-orang yang secara

potensial dapat menjadi pelanggar serta kepada masyarakat umum. Selanjutnya

terdapat pembagian strategi kejahatan yang utama kedalam tiga kelompok,

yaitu:

1. Pencegahan Primer

Pencegahan dalam bidang sosial, ekonomi, dan bidang lain dari

kebijakan umum. Tujuananya untuk menciptakan kondisi yang sangat

memberikan harapan bagi keberhasilan sosialisasi untuk setiap anggota

masyarakat.

2. Pencegahan Sekunder

Ditemui dalam kebijakan peradilan pidana.

3. Pencegahan Tersier

Pencegahan ini memberikan perhatian terhadap residivis melalui peran

polisi dan agen-agen lain dalam sistem peradilan pidana.

1.7.3. Teori Kewenangan

Menurut kamus bahasa Indonesia kata kewenangan adalah hak dan

kekuasaan untuk bertindak atau kekuasaan membuat keputusan, memerintah, dan

melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain.

Page 37: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxxviii

Kewenangan sering disejajarkan dengan istilah wewenang. Istilah

wewenang digunakan dalam bentuk kata benda dan sering disejajarkan dengan

istilah “bevoegheid” dalam istilah hukum Belanda. Menurut Phillipus M. Hadjon,

jika dicermati ada sedikit perbedaan antara istilah kewenangan dengan istilah

“bevoegheid”. Perbedaan tersebut terletak pada karakter hukumnya. Istilah

“bevoegheid” digunakan dalam konsep hukum publik maupun dalam hukum privat.

Dalam konsep hukum kita istilah kewenangan atau wewenang seharusnya

digunakan dalam konsep hukum publik.20

Ateng syafrudin berpendapat ada perbedaan antara pengertian kewenangan

dan wewenang.21 Kita harus membedakan antara kewenangan (authority, gezag)

dengan wewenang (competence, bevoegheid). Kewenangan adalah apa yang

disebut kekuasaan formal, kekuasaan yang berasal dari kekuasaan yang diberikan

oleh undang-undang, sedangkan wewenang hanya mengenai suatu “onderdeel”

(bagian) tertentu saja dari kewenangan. Di dalam kewenangan terdapat wewenang-

wewenang (rechtsbe voegdheden). Wewenang merupakan lingkup tindakan hukum

publik, lingkup wewenang pemerintahan, tidak hanya meliputi wewenang membuat

keputusan pemerintah (bestuur), tetapi meliputi wewenang dalam rangka

20 Philipus M. Hadjon, Tentang Wewenang, Makalah, Universitas Airlangga, Surabaya, tanpa

tahun, h. 20

21 Ateng Syafrudin, 2000, Menuju Penyelenggaraan Pemerintahan Negara yang Bersih dan

Bertanggung Jawab, Jurnal Pro Justisia Edisi IV,( Bandung, Universitas Parahyangan), h. 22.

Page 38: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xxxix

pelaksanaan tugas, dan memberikan wewenang serta distribusi wewenang

utamanya ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Secara yuridis, pengertian wewenang adalah kemampuan yang diberikan

oleh peraturan perundang-undangan untuk menimbulkan akibat-akibat hukum.

Pengertian wewenang menurut H.D. Stoud adalah:22

Bevoegheid wet kan worden omscrevenals het geheel van bestuurechttelijke

bevoegdheden door publiekrechtelijke rechtssubjecten in het bestuurechttelijke

rechtsverkeer. (wewenang dapat dijelaskan sebagai keseluruhan aturan-aturan yang

berkenaan dengan perolehan dan penggunaan wewenang pemerintah oleh subjek

hukum publik dalam hukum publik).23

Wewenang merupakan bagian yang penting dalam hukum administrasi

Negara. Wewenang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai hak

atau kekuasaan untuk bertindak.24 Kewenangan tidak hanya diartikan sebagai hak

untuk melakukan praktik kekuasaan, namun adapun pengertian kewenangan

(authority) berdasarkan Black’s Law Dictionary adalah “Right to exercise powers;

to implement and enforce laws; to exact obedience; to command; to judge. Control

over; jurisdiction. Often synonymous with power”.25

22 Indroharto, 1994, Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, dalam Paulus Efendie

Lotulung, Himpunan Makalah Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, (Bandung: Citra Aditya

Bakti), h. 65.

23 Stout HD, 2004, de Betekenissen van de wet, dalam Irfan Fachruddin, Pengawasan Peradilan

Administrasi terhadap Tindakan Pemerintah, (Bandung: Alumni), h.4.

24 Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai

Pustaka, Jakarta, hal 1272.

25 Henry Campbell Black, 1978, Black’s Law Dictionary, West Publishing, USA, h. 121.

Page 39: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xl

Menurut F.P.C.L Tonnaer pengertian kewenangan dalam bukunya Ridwan

HR menyatakan : Overheidsbevoeghdheid wordt in dit verband opgevat als het

vermogen om positief recht vast te stellen en Aldus rechtsbetrekkingen tussen

burger onderling en tussen overhead en te scheppen (kewenangan pemerintah

dalam kaitan ini dianggap sebagai kemampuan untuk melaksanakan hukum positif

dan dengan begitu dapat menciptakan hubungan hukum antara pemerintah dengan

warga negara).26

Pengertian kewenangan menurut Ridwan H.R. adalah “Kewenangan yang

biasanya terdiri dari beberapa wewenang, adalah kekuasaan terhadap segolongan

orang-orang tertentu ataupun kekuasaan terhadap sesuatu bidang pemerintahan atau

bidang urusan tertentu yang bulat, seperti urusan-urusan pemerintahan”.

Selain kewenangan tersebut pemerintah juga memiliki kebebasan bertindak

melalui Freies Ermessen atau kewenangan diskresi. Menurut Laica Marsuki

mengatakan Freies Ermessen adalah suatu kebebasan yang diberikan kepada badan

atau pejabat administrasi dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,

diembankan dalam kaitan menjalankan bestuurzorg.27 Terhadap diskresi perlu

ditetapkan adanya batas toleransi.

Hal ini diperlukan agar tidak terjadi kewenangan yang tidak terbatas, yaitu

adanya kebebasan atau keleluasaan administrasi negara untuk bertindak atas

inisiatif sendiri, untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, kewenangan

26 Ridwan H.R, 2011, Hukum Administrasi Negara, Cetakan Ketujuh, Rajawali Pers, Jakarta,

h.101.

27 Sadjijono, 2011, Bab-Bab Hukum Administrasi, Laksbang Presindo, Yogyakarta, h.70.

Page 40: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xli

pemerintah ini tidak boleh mengakibatkan kerugian kepada masyarakat, harus dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum dan juga secara moral.

Menurut Prof. Muchsan, pelaksanaan diskresi oleh aparat pemerintah

(eksekutif) dibatasi oleh 4 (empat) hal, yaitu:

1. Apabila terjadi kekosongan hukum;

2. Adanya kebebasan interprestasi;

3. Adanya delegasi perundang-undangan;

4. Demi pemenuhan kepentingan umum.28

1.8. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian tentunya memerlukan suatu metode agar

penelitian tersebut dapat dipertanggung jawabkan sebagaimana mestinya.

Dimana metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1.8.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah atau tesis ini

ialah penelitian hukum normatif. Menurut Abdulkadir Muhammad penelitian

hukum normatif adalah penelitian hukum yang mengkaji hukum tertulis dari

berbagai aspek, yaitu aspek teori, sejarah, filosofi, perbandingan, struktur dan

komposisi, lingkup dan materi, konsistensi, penjelasan umum dan pasal dari pasal,

formalitas dan mengikatnya, tetapi tidak mengkaji aspek terapan atas

implementasinya, maka penelitian hukum normatif sering juga disebut “ penelitian

28 Diakses pada situs: http://justkazz.ac.id/2010/02/penggunaan-asas-diskresi-dalam.html,

diakses pada tanggal 5 nonember 2016

Page 41: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xlii

hukum dogmatik” atau penelitian hukum teoritis (dogmatic or theoretical law

research).29

Kajian awal penelitian ini menghasilkan suatu konsep pemikiran bahwa

pertanggungjawaban korporasi dalam tindak pidana pencucian uang masih

ditemukan adanya kekosongan norma. Demikian juga aspek sistem pidana dan

pemidanaan masih terdapat norma kosong.

1.8.2. Jenis Pendekatan

Pendekatan terhadap permasalahan dalam penelitian ini akan dilakukan

dengan 4 (empat) cara pendekatan, yaitu pendekatan perundang-undangan (statue

approach), pendekatan analisis konsep hukum (analytical and conceptual

approach), pendekatan sejarah hukum (historical approach) dan pendekatan

perbandingan hukum (comparative approach).

1.8.3. Sumber Bahan Hukum

Sumber dalam jenis penelitian hukum yang bersifat Normatif, kualifikasi

bahan hukum yang lazim dipergunakan adalah :

a. Bahan Hukum Primer

1) Norma Dasar Pancasila.

2) Peraturan Dasar, Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945, Ketetapan

MPR.

29 Abdulkadir Muhamad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, h.

101.

Page 42: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xliii

3) Peraturan Undang-undang.

b. Bahan Hukum Sekunder

1) Hasil karya ilmiah para pakar hukum.

2) Hasil-hasil penelitian.

c. Bahan Hukum Tersier .

Yaitu bahan-bahan yang memberikan informasi tentang bahan hukum

primer dan sekunder meliputi biografi.

Dalam penelitian ini, sumber bahan hukum yang dipergunakan

bersumber dari 2 (dua) sumber bahan hukum yaitu :

1) Bahan Hukum Primer diperoleh dari sumber yang mengikat (authoritive

source), dalam bentuk produk peraturan perundang-undangan yang ada

hubungannya dengan tindak pidana pencucian uang.

a) Undang-undang Nomor. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana

Pencucian Uang.

b) Undang-undang Nomor. 25 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana

Pencucian Uang.

c) Undang-undang Nomor. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan

Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

d) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

e) Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

2) Bahan hukum sekunder diperoleh dari hasil-hasil penelitian kepustakaan

atau buku-buku (literatur), jurnal, karya tulis dan artikel yang membahas

tentang tindak pidana pencucian uang.

Page 43: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xliv

1.8.4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Sebagaimana lazimnya metode pengumpulan bahan hukum dalam

penelitian hukum normatif, yaitu metode bola salju dan metode sistematis

maka kedua metode tersebut juga dipergunakan dalam penelitian ini.

Metode bola salju dimaksud dilakukan dengan cara penelusuran bahan

acuan yang dipergunakan dalam buku-buku ataupun hasil penelitian yang

berkaitan erat dengan masalah yang diteliti dalam penelitian ini. Sedangkan

metode sistematis dimaksud, adalah dengan mempergunakan sarana bantu

berupa kartu-kartu catatan sebagai suatu cara untuk lebih mempermudah

penelusuran bahan hukum yang diperlukan dalam penelitian ini. Sumber

bahan hukum sekunder bermanfaat sebagai :

a) Sebagai sumber materiil.

b) Untuk meningkatkan mutu interpretasi atas hukum positif

yang berlaku, dan

c) Untuk mengembangkan hukum sebagai suatu sistem normatif

yang komprehensif dan tuntas, baik dalam maknanya yang

formal maupun dalam maknanya yang materiil.

1.8.5. Teknik Analisis

Sesuai dengan sifat penelitian hukum normatif, maka dalam penelitian ini

yang dianalsis bukanlah data, tetapi bahan hukum yang diperoleh lewat

penelusuran dengan metode sebagaimana disebutkan di atas. Analisis bahan hukum

yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini akan dilakukan secara deskriptif-

analitis evaluatif, interpretatif, sitematis komparatif dan argumentatif. Bahan

Page 44: ABSTRAK...Statistical data AML cases until 2010 only managed sentenced in 30 cases since the establishment PPATK until today. Keywords: Law Enforcement, Money …

xlv

hukum yang berhasil dikumpulkan akan dideskripsikan secara utuh, dalam artian

uraian apa adanya terhadap suatu kondisi atau posisi dari proposisi-proposisi

hukum atau non hukum. Teknik ini kemudian dilanjutkan dengan langkah analisis.

Analisis yang dikemukakan bersifat evaluatif, dalam artian melakukan evaluasi,

juga melakukan interprestasi, dalam artian menjelaskan/ menafsirkan Norma yang

memuat ketentuan tentang tindak pidana money laundering dan perbankan teknik

interprestasi yang dipergunaan antara lain : interprestasi gramatical, interprestasi

sistematis dan interprestasi kontekstual. Komparatif/membandingkan, dalam artian

membandingkan norma hukum yang ada dalam perundang-undangan satu dengan

perundang-undangan yang mengatur tentang tindak pidana pencucian uang dan

perbankan. Argumentatif, dimaksudkan bahwa landasan pemikiran yang melandasi

uraian dalam bab pembahasan didasarkan pada nalar / logika hukum.