ABSTRACT COMMUNITY BEHAVIOR IN WASTE … · DENPASAR TIMUR KOTA DENPASAR, PROVINSI BALI ... volume...
-
Upload
trinhthuan -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of ABSTRACT COMMUNITY BEHAVIOR IN WASTE … · DENPASAR TIMUR KOTA DENPASAR, PROVINSI BALI ... volume...
ABSTRACT
COMMUNITY BEHAVIOR IN WASTE MANAGEMENT AND
INFLUENCING FACTORS IN THE DENPASAR DISTRICT OF THE
EAST DENPASAR CITY, BALI PROVINCE
Waste problem is one of the environmental issues that have long been the
world's attention and need to get serious handling so as not to cause harmful
impacts. Community behavior is the most important variable in waste
management and its success should be supported by a high level of public
awareness. The factors that can affect the behavior of society, including internal
factors and external factors. The purpose of this research is to know the behavior
of society in waste management, to know the relation of internal factor and
external factor in waste management in East Denpasar Subdistrict.
The design of this study included cross sectional with stratified random
sampling. The sample in this research is housewife who lives and settles and has
(KTP) East Denpasar, as many as 100 respondents. The data collected in this
research are the respondent's characteristic, respondent's behavior, internal and
external factors and the factors driving the participation in waste management.
The data is obtained then analyzed using SEM-PLS data analysis with the help of
Smart PLS software.
Based on the results of SEM-PLS analysis show that from nine behavioral
indicators in managing the waste studied found the result that the behavior of
sorting organic and inorganic waste has the highest category to the behavior of the
community in managing waste. The internal factor variables indicate that people's
knowledge has the highest category in managing waste from the four indicators
studied, while external factor variables show that law enforcement has the highest
category of three meticulous indicators on the behavior of the community in
managing waste in East Denpasar Subdistrict.
The conclusion of this research shows that there is a relationship between
the behavior of managing waste with internal and external factors. Community
behavior in sorting organic and inorganic waste in the category of good because it
is supported by knowledge and awareness of good society in managing waste and
by obeying the rules in disposing garbage.
Keywords: Community behavior; Waste management;
ABSTRAK
PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI KECAMATAN
DENPASAR TIMUR KOTA DENPASAR, PROVINSI BALI
Masalah sampah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang
sejak lama telah menjadi perhatian dunia dan perlu mendapat penanganan yang
serius agar tidak menimbulkan dampak yang membahayakan. Perilaku
masyarakat merupakan variabel terpenting dalam pengelolaan sampah dan
keberhasilannya harus di dukung oleh tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi.
Adapun faktor yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat, antara lain faktor
internal dan faktor eksternal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perilaku
masyarakat dalam pengelolaan sampah, mengetahui hubungan faktor internal dan
faktor eksternal dalam pengelolaan sampah di Kecamatan Denpasar Timur.
Rancangan penelitian ini termasuk cross sectional dengan penentuan
sampel dilakukan secara stratified random sampling. Sampel dalam penelitian ini
yaitu ibu rumah tangga yang tinggal dan menetap serta memiliki (KTP) Denpasar
Timur, sebanyak 100 responden. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
berupa karakteristik responden, perilaku responden, faktor internal dan eksternal
serta faktor pendorong partisipasi dalam pengelolaan sampah. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis data SEM-PLS dengan
bantuan software Smart PLS.
Berdasarkan hasil analisis SEM-PLS menunjukkan bahwa dari sembilan
indikator perilaku dalam mengelola sampah yang diteliti, ditemukan hasil bahwa
perilaku memilah sampah organik dan anorganik memiliki kategori tertinggi
terhadap perilaku masyarakat dalam mengelola sampah. Variabel faktor internal
menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat memiliki kategori tertinggi dalam
mengelola sampah dari empat indikator yang diteliti. Variabel faktor eksternal
menunjukkan bahwa penegakan hukum memiliki kategori tertinggi dari tiga
indikator yang teliti, terhadap perilaku masyarakat dalam mengelola sampah di
Kecamatan Denpasar Timur.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara perilaku
mengelola sampah dengan faktor internal dan eksternal. Perilaku masyarakat
dalam memilah sampah organik dan anorganik dalam kategori baik karena
didukung oleh pengetahuan dan kesadaran masyarakat yang baik dalam
mengelola sampah serta mematuhi peraturan dalam membuang sampah.
Kata kunci : Perilaku masyarakat; Pengelolaan sampah;
RINGKASAN
Ni Luh Gede Sukerti, 2017. Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan
Sampah dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi di Kecamatan Denpasar
Timur Kota Denpasar, Provinsi Bali (Di bawah bimbingan Dr. Ir. I Made
Sudarma, MS, sebagai Pembimbing I dan Dr. Drs. I.B.G Pujaastawa, M.A
sebagai Pembimbing II).
Masalah sampah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang
sejak lama telah menjadi perhatian dunia dan perlu mendapat penanganan yang
serius agar tidak menimbulkan dampak yang membahayakan. Meningkatnya
volume sampah seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, peningkatan
teknologi, aktivitas sosial budaya dan pertumbuhan ekonomi masyarakat (Azkha,
2007).
Kota Denpasar merupakan kota pusat pemerintahan di Propinsi Bali dan
sebagai pusat kegiatan strategis yang menyebabkan banyak orang datang dan
bermukim di Kota Denpasar. Berdasarkan data dari BPS (Badan pusat Statistik)
tahun 2015, jumlah penduduk Kota Denpasar mencapai 880.600 jiwa. Banyaknya
jumlah penduduk di Kota Denpasar berpengaruh pada volume sampah yang
dihasilkan setiap hari. Produksi sampah di Kota Denpasar tahun 2016 rata-rata
sebanyak 3.590,44 m³ perhari. Dari volume sampah tersebut 75% di antaranya
adalah sampah organik dan sisanya 25% sampah anorganik (Sudarma, 2003).
Setiap tahun diperkirakan akan terjadi peningkatan volume sampah seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas konsumsi masyarakat.
Setiap penduduk di Indonesia pada tahun 1995 menghasilkan sampah rata-rata 0,8
kg perkapita per hari. Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya volume
sampah yang dihasilkan, umumnya mengalami pertumbuhan masing-masing 6%
dan 5%. Diperkirakan volume sampah perkotaan yang dihasilkan di Indonesia
akan meningkat lima kali lipat pada tahun 2020 (Sudarma, 2003).
Produksi sampah yang dihasilkan di Kota Denpasar khususnya di
Kecamatan Denpasar Timur berbeda antara satu kecamatan dengan kecamatan
lainnya tergantung jumlah penduduknya. Kecamatan Denpasar Timur merupakan
satu dari empat kecamatan yang memiliki luas wilayah yang terkecil namun
memiliki jumlah penduduk yang padat. Produksi sampah di Kecamatan Denpasar
Timur tahun 2016 rata-rata sebanyak 615,16 m³ perhari. Pengelolaan sampah
yang dilakukan masih menggunakan paradigma lama yaitu kumpul, angkut, buang
yang dapat menyebabkan kinerja TPA semakin berat.
Dalam upaya pengelolaan sampah banyak hal yang telah dilakukan oleh
DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan) Kota Denpasar, mulai dari
penyediaan sarana prasarana TPS (Tempat Pembuangan Sementara), sampai
dengan pengangkutan ke tempat pengelolaan akhir, namun masih menyisakan
sejumlah masalah. Salah satunya adalah kesadaran dan keterlibatan masyarakat
dalam pengelolaan sampah belum maksimal, masih sebatas skala kecil di tingkat
rumah tangga. Kebersihan masih sebatas di dalam rumah tangga yang bebas dari
sampah, namun di luar rumah sampah belum dikelola dengan baik. Adanya lahan
kosong, selokan, sungai dan tempat lainnya sering menjadi sasaran TPS liar.
Pengelolaan sampah permukiman memerlukan partisipasi aktif individu
dan kelompok masyarakat agar peran pemerintah tidak semakin berat.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah, dapat
dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat sebagai penghasil sampah terbesar,
dengan membudayakan perilaku pengelolaan sampah semenjak dini dari rumah
tangga, sebagai struktur terendah dalam pengelolaan sampah perkotaan (Nurdin,
2004).
Perilaku masyarakat merupakan variabel terpenting dalam pengelolaan
sampah dan keberhasilannya harus di dukung oleh tingkat kesadaran masyarakat
yang tinggi. Perilaku sehat diharapkan dapat memelihara, meningkatkan
kesehatan dan melindungi diri dari ancaman penyakit, sedangkan lingkungan
sehat diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif, bebas polusi,
pemukiman yang sehat dan pengelolaan sampah yang sehat (Azkha, 2006).
Pengelolaan sampah menuju zero waste yang berbasis masyarakat perlu
diterapkan secara komprehensif untuk meminimalkan terjadinya proses produksi
sampah mulai dari sampah diproduksi sampai berakhirnya suatu proses produksi
(Santoso, 2009). Konsep zero waste ini salah satunya dengan menerapkan
paradigma baru dengan prinsip 3R yaitu reduce (mengurangi), reuse
(menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang) dengan menggunakan
paradigma baru penanganan sampah yaitu kumpul, pilah, olah, angkut.
Paradigma baru sesuai Undang–Undang No 18 Tahun 2008, menilai
sampah sebagai sumber daya bersifat ekonomis dan bermanfaat, sebagai kompos,
energi, bahan bangunan maupun sebagai bahan baku industri, sedangkan yang
dibuang adalah sampah yang benar-benar sudah tidak dapat dimanfaatkan dan
tidak memiliki nilai ekonomis.
Berdasarkan kondisi persampahan seperti tersebut diatas, menimbulkan
ide untuk melakukan penelitian tentang perilaku masyarakat dalam pengelolaan
sampah dan faktor-faktor yang mempengaruhi di Kecamatan Denpasar Timur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat di Kota Denpasar
khususnya di Kecamatan Denpasar Timur dalam pengelolaan sampah, mengetahui
hubungan faktor internal yang meliputi pengetahuan, tingkat pendidikan,
pendapatan dan waktu luang terhadap perilaku masyarakat dalam pengelolaan
sampah dan mengetahui hubungan faktor eksternal yang meliputi sarana dan
prasarana, sosialisasi dan penegakkan hukum terhadap perilaku masyarakat dalam
pengelolaan sampah.
Rancangan penelitian ini menggunakan metode survey dengan desain
cross sectional dengan penentuan sampel dilakukan secara stratified random
sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang tinggal dan
menetap di wilayah Kecamatan Denpasar Timur dan memiliki Kartu Tanda
Penduduk (KTP) Denpasar Timur. Responden merupakan penduduk tetap yang
tinggal di rumah pribadi atau rumah kontrakan dan bukan merupakan kamar
kontrakan. Perhitungan penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dan
dalam penelitian ini diperoleh sampel sebanyak 100 responden. Selanjutnya
besaran sampel untuk setiap desa/kelurahan di Kecamatan Denpasar Timur
ditentukan dengan menggunakan metode dari Taro Yamane yang terdistribusi
secara proporsional pada masing-masing lokasi. Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini berupa karakteristik responden, perilaku responden, faktor internal
dan eksternal serta faktor pendorong partisipasi dalam pengelolaan sampah. Untuk
memperoleh data tersebut dilakukan penyebaran kuesioner terhadap 100
responden dan wawancara terhadap tokoh lembaga adat dan lembaga dinas. Data
yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis data SEM-PLS dengan
bantuan software Smart PLS.
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1).
Perilaku masyarakat di Kecamatan Denpasar Timur dalam mengelola sampah
rumah tangga sudah dalam kategori baik, yang ditunjukkan melalui kesediaan
masyarakat dengan melakukan pewadahan sampah secara mandiri. Masyarakat
telah melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik, telah menerapkan
prinsip 3R yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali,) recycle
(mendaur ulang), dan tidak membuang sampah sembarangan serta menghindari
kegiatan membakar sampah. (2). Tingkat pengetahuan masyarakat merupakan
faktor internal yang paling menentukan perilaku masyarakat dalam mengelola
sampah, faktor lainnya adalah pendapatan masyarakat dan waktu luang yang
dimiliki masyarakat, sedangkan tingkat pendidikan merupakan kategori terkecil
terhadap perilaku masyarakat dalam mengelola sampah Kecamatan Denpasar
Timur. (3). Penegakan hukum merupakan faktor eksternal yang paling berperan
dalam meningkatkan kesadaran perilaku masyarakat dalam mengelola sampah.
Faktor lainnya adalah penyediaan sarana dan prasarana, sedangkan sosialisasi
dalam pengelolaan sampah merupakan kategori terendah terhadap perilaku
masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kecamatan Denpasar Timur. Hal ini
disebabkan masyarakat sudah memperoleh informasi terkait materi sosialisasi
yang disampaikan, sehingga menjadi faktor yang terkecil berkontribusi terhadap
perilaku masyarakat.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara perilaku
mengelola sampah dengan faktor internal dan eksternal.
Sesuai dengan simpulan tersebut dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
(1) Kepada Pemerintah: a). Melakukan sosialisasi pelayanan dan pengangkutan
sampah organik dan anorganik ke masyarakat dan apabila masyarakat tidak
melakukannya maka sampah tidak akan terlayani dalam pengangkutan, baik yang
diangkut oleh pemerintah lewat DLHK, maupun secara swakelola. b). Perlu
adanya perbedaan jenis sampah dan waktu pengangkutan sampah, antara sampah
organik dan anorganik. c). Perlu adanya penyediaan lahan kosong untuk
melakukan komposting baik itu lahan sendiri ataupun sewa, hal ini sangat
mungkin dilakukan dengan memanfaatkan dana desa yang diberikan oleh
pemerintah pusat. d). Mengalokasikan bantuan dana desa yang diberikan secara
rutin kepada tiap desa, untuk memberikan perhatian pada masalah penanganan
sampah secara mandiri. e). Penyediaan TPS atau depo sampah yang memenuhi
syarat sehingga tidak mencemari lingkungan. (2). Kepada Masyarakat: a).
Partisipasi masyarakat yang sudah baik agar tetap ditingkatkan dan mengajak
seluruh anggota keluarga tetap menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan
prinsip 3R dalam mengelola sampah rumah tangga. b). Perilaku masyarakat dalam
melakukan pemilahan sampah sudah berkategori baik, namun diharapkan
masyarakat mengurangi penggunaan barang-barang yang akan menghasilkan
sampah plastik.
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ......................................................................................... i
PRASYARAT GELAR .................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................................... iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
RINGKASAN ................................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7
2.1 Pengertian Sampah ............................................................................ 7
2.2 Klasifikasi Sampah ........................................................................... 8
2.2.1 Penggolongan sampah berdasarkan sumbernya..................... .. 8
2.2.2 Penggolongan sampah berdasarkan tipenya ........................... 9
2.2.3 Penggolongan sampah berdasarkan sifatnya............................ 10
2.3 Pengelolaan Sampah ......................................................................... 11
2.4 Sistem Pengelolaan Persampahan ..................................................... 12
2.4.1 Aspek Teknik Operasional..................... .................................. 12
2.4.2 Aspek Kelembagaan/Institusi..................... ............................. 19
2.4.3 Aspek Pembiayaan..................... .............................................. 20
2.4.4 Aspek Peraturan..................... .................................................. 21
2.4.5 Aspek Peran Serta Masyarakat..................... ........................... 22
2.4.6 Konsep Zero Waste..................... ............................................. 23
2.4.7 Perubahan paradigma pengelolaan sampah perkotaan............. 25
2.5 Dampak Negatif Sampah .................................................................. 26
2.5.1 Dampak Terhadap Kesehatan............................................... ... 27
2.5.2 Dampak Terhadap Lingkungan............................................... . 27
2.5.3 Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi................ 28
2.6 Partisipasi Masyarakat ...................................................................... 28
2.7 Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah ......................... 30
2.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat
dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga .................................... 31
2.9 Perilaku ............................................................................................ 38
2.9.1 Jenis Perilaku ........................................................................... 38
2.9.2 Aspek Perilaku Manusia dan Lingkungan .............................. 39
2.9.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku............................ 47
2.9.4 Pembentukan Perilaku.............................................................. 40
2.9.5 Perilaku masyarakat dan sampah permukiman........................ 41
BAB III KERANGKA KONSEP ................................................................... 42
3.1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 42
3.2 Konsep Penelitian ............................................................................ 46
3.3 Hipotesis Penelitian.................................................................... ...... 47
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................. 48
4.1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 48
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 50
4.2.1 Lokasi penelitian ................................................................... 50
4.2.2 Waktu penelitian ................................................................... 51
4.3 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 52
4.4 Penentuan Sumber Data ................................................................... 52
4.4.1 Penentuan sampel .................................................................. 52
4.4.1.1 Populasi Penelitian............................................ ......... 52
4.4.1.2 Sampel Penelitian.............................................. ..... 53
4.4.2 Teknik pengumpulan data ....................................................... 56
4.4.2.1 Jenis Data......................................................... ........ 56
4.4.2.2 Sumber Data ............................................................. 57
4.5 Variabel penelitian ............................................................................ 57
4.5.1 Variabel Independen......................................................... ..... 58
4.5.2 Variabel Dependen................................................................. 60
4.5.3 Definisi Operasional............................................................... 62
4.6 Instrumen Penelitian ........................................................................ 64
4.6.1 Uji Validitas ........................................................................... 66
4.6.2 Uji Reliabilitas ....................................................................... 67
4.7 Prosedur Penelitian ............................................................................ 68
4.7.1 Persiapan Penelitian ............................................................... 68
4.7.2 Pelaksanaan Penelitian............................................................ 68
4.8 Analisis Data..................................................................................... 69 4.8.1 Metode Analisis Deskriptif...................................................... 69
4.8.2 Metode Analisis Inferensia....................................................... 70
4.8.2.1 Estimasi Parameter SEM dengan PLS....................... 70
4.8.2.2 Langkah-langkah Analisis Persamaan Struktural
dengan SEM - PLS........................................... ........... 73
BAB V HASIL PENELITIAN ....................................................................... 81
5.1 Gambaran Umum Kecamatan Denpasar Timur ................................ 81
5.1.1 Batas Administrasi Wilayah..................................................... 81
5.1.2 Luas Wilayah ........................................................................... 81
5.1.3 Jumlah Dan Kepadatan Penduduk........................................... 82
5.1.4 Sarana dan Prasarana ............................................................... 83
5.1.5 Sistem Pengelolaan Persampahan di Kecamatan Denpasar
Timur ..................................................................................... 85
5.2 Karakteristik responden penelitian ................................................... 90
5.2.1 Karakteristik Menurut Umur .................................................. 91
5.2.2 Karakteristik Menurut Tingkat Pendidikan ........................... 91
5.2.3 Karakteristik Menurut Pekerjaan .......................................... 92
5.2.4 Karakteristik Menurut Pendapatan ........................................ 93
5.2.5 Karakteristik Menurut Lama Tinggal ..................................... 99
5.2.6 Karakteristik Menurut Pengelolaan Sampah.......................... 94
5.2.7 Karakteristik Menurut Lama Bekerja..................................... 95
5.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian................ .. 95
5.3.1 Hasil Uji Validitas....................................................... ........... 95
5.3.2 Hasil Uji Reliabilitas.................................................... ......... 96
5.4 Deskripsi Hasil Penelitian.................................................................. 96
5.3.1 Variabel Faktor Internal.......................................................... 96
5.3.2 Variabel Faktor Eksternal ........................................................ 98
5.3.3 Variabel Perilaku Dalam Mengelola Sampah .......................... 100
5.3.4 Variabel Partisipasi Pengelolaan Sampah .............................. 101
5.5 Hasil Analisis Model PLS ................................................................ 102
5.5.1 Spesifikasi Model (hubungan antar variabel) ........................ 102
5.5.2 Diagram Jalur (diagram path) PLS ........................................ 102
5.5.3 Konversi Diagram Jalur ke Persamaan .................................. 104
5.5.4 Hasil Evaluasi Kriteria Gooddness Of Fit ............................. 109
5.5.5 Hasil Pengujian Hipotesis ...................................................... 113
BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................... 115
6.1 Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan
Denpasar Timur ................................................................................. 115
6.2 Faktor Internal yang Meliputi Pengetahuan, Tingkat
Pendidikan, Pendapatan dan Waktu Luang Terhadap Perilaku
Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah............................................ 118
6.3 Faktor Eksternal yang Meliputi Faktor – Faktor Infrastruktur
Persampahan, Sosialisasi dan Penegakan Hukum Terhadap
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah ............................ 120
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 122
7.1 Simpulan ........................................................................................... 123
7.2 Saran ................................................................................................. 132
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 125
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 131
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Hubungan Antar Elemen-Elemen Pengelolaan Sampah ......................... 13
3.1 Kerangka Berpikir Penelitian ................................................................. 46
4.1 Skema Tahapan Penelitian...................................................................... 49
4.2 Peta Lokasi Penelitian Kecamatan Denpasar Timur .............................. 51
4.3 Path diagram Hubungan Faktor Internal dan Faktor Eksternal
terhadap Perilaku .................................................................................... 74
5.1 Jenis Tempat Sampah Responden di Kecamatan Denpasar Timur ....... 86
5.2 Peta Administrasi Kecamatan Denpasar Timur...................................... 90
5.3 Karakteristik Menurut Umur Responden ................................................ 91
5.4 Karakteristik Menurut Tingkat Pendidikan Responden ......................... 92
5.5 Karakteristik Menurut Pekerjaan Responden ......................................... 92
5.6 Karakteristik Menurut Pendapatan Responden ...................................... 93
5.7 Karakteristik Menurut Lama Tinggal Responden .................................. 94
5.8 Karakteristik Menurut Pengelolaan Sampah Responden....................... 94
5.9 Karakteristik Menurut Lama Bekerja.............................................. 95
6.0 Diagram Model Persamaan Struktural.................................................... 103
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Jenis Pewadahan .................................................................................... 15
2.2 Manfaat Pengelolaan Sampah Sistem Zero Waste ................................. 25
4.2 Jumlah Populasi dan Sampel di Setiap Desa/Kelurahan di Kecamatan
Denpasar Timur ...................................................................................... 55
4.3 Pengukuran Variabel Independen (X) .................................................... 59
4.4 Pengukuran Variabel Partisipasi............................................................. 60
4.5 Pengukuran Variabel Dependen (Y) ....................................................... 62
4.6 Definisi Operasional Masing-Masing Variabel Penelitian ..................... 63
4.7 Ringkasan Rule of Thumb Uji Validitas Convergent dan Discriminant 77
4.8 Rule of Thumb Uji Reliabilitas Konstruk .............................................. 78
4.9 Rule of Thumb Evaluasi Model Struktural............................................. 79
5.1 Data Luas Wilayah, Jumlah Dan Kepadatan Penduduk
Kecamatan Denpasar Timur ................................................................... 83
5.2 Fasilitas Kesehatan/Sanitasi Di Kecamatan Denpasar Timur Tahun
2015 ...................................................................................................... 84
5.3 Hasil Uji Perhitungan Reliabilitas.......................................................... 96
5.4 Capaian Hasil Faktor Internal ................................................................. 97
5.5 Capaian Hasil Faktor Eksternal .............................................................. 99
5.6 Capaian Hasil Perilaku dalam Mengelola Sampah................................. 100
5.7 Capaian Hasil Variabel Partisipasi Pengelolaan Sampah....................... 101
5.8 Outer Loadings Konstruk Variabel Faktor Internal ................................ 104
5.9 Outer Loadings Konstruk Variabel Faktor Eksternal ............................. 105
5.10 Outer Loadings Konstruk Variabel Perilaku dalam Mengelola Sampah
107
5.11 Koefisien Jalur pada Inner Model ........................................................... 108
5.12 Uji Validitas Diskriminan dengan AVE................................................. 110
5.13 Uji Reliabilitas dengan Composite Reliability dan Cronbach Alpha..... 111
5.14 Hasil Evaluasi Goodness of Fit-Nilai R-square ...................................... 112
5.15 Koefisien Jalur Struktural ....................................................................... 113
5.16 Koefisien Jalur Struktural........................................................................
114
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kuesioner Perilaku Masyarakat dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan
Denpasar Timur ..................................................................................... 132
2. Protokol Interview Peran Lembaga dalam Sistem Pengelolaan
Sampah di Kecamatan Denpasar Timur .................................................. 137
3. Pengujian Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas ................................ 138
4. Statistik Deskriptif Karakteristik Responden .......................................... 142
5. Pengujian Hipotesis PLS Algorithm ........................................................ 159
6. Proses Wawancara dengan Responden ................................................... 164
7. Proses Wawancara dengan Responden dan Tokoh Masyarakat serta
Pihak DLHK ............................................................................................ 165
8. Kondisi Jalan, Sungai dan Got di Kecamatan Denpasar Timur .............. 166
9. Kondisi Moci untuk Mengangkut Sampah Swakelola dan Kontainer
Sampah di Kecamatan Denpasar Timur .................................................. 167
10. Kondisi Tempat Penampungan Sampah Menggunakan Kampil dan
Kresek/Plastik Terpilah ........................................................................... 168
11. Kondisi Tempat Penampungan Sampah Menggunakan Tong
Sampah/Ember/Keranjang Sampah Tak Tertutup ................................... 169
12. Kondisi Tempat Penampungan Sampah Menggunakan Tong
Sampah/Ember Tertutup dan Terpilah .................................................... 170
13. Upaya 3R ................................................................................................. 171
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah sampah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang
sejak lama telah menjadi perhatian dunia dan perlu mendapat penanganan serius
agar tidak menimbulkan dampak yang membahayakan. Semua orang tidak
terlepas dari permasalahan sampah karena setiap orang akan menghasilkan
sampah dari proses aktivitasnya. Meningkatnya volume sampah seiring dengan
laju pertumbuhan penduduk, peningkatan teknologi, aktivitas sosial budaya dan
pertumbuhan ekonomi masyarakat (Azkha, 2007).
Kota Denpasar merupakan kota pusat pemerintahan di Propinsi Bali dan
sebagai pusat kegiatan strategis yang menyebabkan banyak orang datang dan
bermukim di Kota Denpasar. Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik)
tahun 2015, jumlah penduduk Kota Denpasar mencapai 880.600 jiwa. Banyaknya
jumlah penduduk di Kota Denpasar berpengaruh pada volume sampah yang
dihasilkan setiap hari. Menurut data DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan), produksi sampah di Kota Denpasar tahun 2016 rata-rata sebanyak
3.590,44 m³ perhari. Dari volume sampah tersebut 75% merupakan sampah
organik dan sisanya 25% sampah anorganik (Sudarma, 2003).
Setiap tahun diperkirakan akan terjadi peningkatan volume sampah seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas konsumsi masyarakat.
Setiap penduduk di Indonesia pada tahun 1995 menghasilkan sampah rata-rata
0,8 kg perkapita per hari. Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya volume
1
sampah yang dihasilkan, umumnya mengalami pertumbuhan masing-masing 6%
dan 5%. Diperkirakan volume sampah perkotaan yang dihasilkan di Indonesia
akan meningkat lima kali lipat pada tahun 2020 (Sudarma, 2003).
Produksi sampah yang dihasilkan di Kota Denpasar khususnya di
Kecamatan Denpasar Timur berbeda antara satu kecamatan dengan kecamatan
lainnya tergantung jumlah penduduknya. Kota Denpasar memiliki empat
kecamatan yaitu Denpasar Barat, Denpasar Timur, Denpasar Selatan, dan
Denpasar Utara. Kecamatan Denpasar Timur merupakan satu dari empat
kecamatan yang memiliki luas wilayah yang terkecil namun memiliki jumlah
penduduk yang padat. Produksi sampah yang dihasilkan di Kecamatan Denpasar
Timur tahun 2016 rata-rata sebanyak 615,16 m³ perhari. Pengelolaan sampah
yang dilakukan masih menggunakan paradigma lama yaitu kumpul, angkut, buang
dapat menyebabkan kinerja TPA (Tempat Pembuangan Akhir) semakin berat.
Menyikapi hal ini, telah dibangun TPA Suwung yang terletak di
Kecamatan Denpasar Selatan, namun TPA Suwung memiliki kinerja infrastruktur
yang kurang baik (Konsukarta, 2005). Sistem pengelolaan sampah yang
diterapkan di TPA Suwung adalah incenerator (pembakaran), sanitary landfil
(penimbunan) dan open dumping (penumpukan). Kenyataan yang terjadi adalah
proses yang dilakukan hanyalah open dumping, yaitu sampah hanya diletakkan di
lahan terbuka tanpa adanya proses lebih lanjut, sehingga semakin hari sampah
semakin menumpuk dan memperparah kinerja TPA. TPA Suwung diperkirakan
akan mengalami peningkatan produksi sampah sebanyak 2-4 % per tahun.
Dalam upaya pengelolaan sampah banyak hal yang telah dilakukan oleh
DLHK Kota Denpasar, mulai dari penyediaan sarana prasarana TPS (Tempat
Pembuangan Sementara), sampai dengan pengangkutan ke TPA, namun masih
menyisakan sejumlah masalah. Salah satunya adalah kesadaran dan keterlibatan
masyarakat dalam pengelolaan sampah belum maksimal, masih sebatas skala kecil
di tingkat rumah tangga. Kebersihan masih sebatas di dalam rumah tangga yang
bebas dari sampah, namun di luar rumah sampah belum dikelola dengan baik.
Adanya lahan kosong, selokan, sungai dan tempat lainnya menjadi sasaran TPS
liar.
Pengelolaan sampah permukiman memerlukan partisipasi aktif individu
dan kelompok masyarakat agar peran pemerintah tidak semakin berat.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah, dapat dilakukan
dengan melibatkan masyarakat sebagai penghasil sampah terbesar, dengan
membudayakan perilaku pengelolaan sampah sejak dini dari rumah tangga,
sebagai struktur terendah dalam pengelolaan sampah perkotaan (Nurdin, 2004).
Perilaku manusia tidak muncul dengan sendirinya tanpa pengaruh stimulus
yang di terima, baik stimulus yang bersifat eksternal maupun internal. Stimulus
yang diterima sebagian besar perilaku manusia adalah akibat respon terhadap
stimulus eksternal (Bimo, 1999). Perilaku masyarakat merupakan variabel
terpenting dalam pengelolaan sampah dan keberhasilannya harus di dukung oleh
tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi.
Perilaku masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga memberikan
peran dalam menimbulkan emisi gas rumah kaca, seperti tindakan melakukan
kegiatan membakar sampah dan membuang sampah sembarangan. Pelanggaran
terhadap pembuangan sampah sembarangan tercatat 94 kasus dari bulan Januari
sampai bulan Juni 2017. Pemerintah telah melakukan tindakan tipiring terhadap
pelanggaran tersebut dan sudah disidangkan. Kedepannya diharapkan penegakan
hukum yang sudah ada tetap dipertahankan dan dijalankan secara konsisten oleh
pemerintah untuk mengurangi permasalahan sampah.
Dengan perilaku yang sehat diharapkan dapat memelihara, meningkatkan
kesehatan dan melindungi diri dari terjadinya penyakit, sedangkan dengan
lingkungan sehat tercipta lingkungan yang kondusif, tanpa polusi, pemukiman
yang sehat dan pengelolaan sampah yang sehat (Azkha, 2006).
Pengelolaan sampah menuju zero waste yang berbasis masyarakat perlu
diterapkan secara komprehensif untuk meminimalkan terjadinya proses produksi
sampah mulai dari sampah diproduksi sampai berakhirnya suatu proses produksi
(Santoso, 2009). Konsep zero waste ini salah satunya dengan menerapkan
paradigma baru dengan prinsip 3R yaitu reduce (mengurangi), reuse
(menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang) dengan menggunakan
paradigma baru penanganan sampah yaitu kumpul, pilah, olah, angkut.
Paradigma baru sesuai Undang–Undang No 18 Tahun 2008, menilai
sampah sebagai sumber daya bersifat ekonomis dan bermanfaat, sebagai kompos,
energi, bahan bangunan maupun sebagai bahan baku industri, sedangkan yang
dibuang adalah sampah yang benar-benar sudah tidak dapat dimanfaatkan dan
tidak memiliki nilai ekonomis.
Berdasarkan kondisi persampahan di Kecamatan Denpasar Timur seperti
tersebut diatas, maka penelitian ini dilakukan guna mengetahui bagaimana
perilaku masyarakat dalam mengelola sampah dan faktor-faktor yang
mempengaruhi sehingga diharapkan ditemukan suatu pola pengelolaan sampah
yang terpadu dan berkelanjutan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perilaku masyarakat Kota Denpasar khususnya di
Kecamatan Denpasar Timur dalam pengelolaan sampah?
2. Bagaimanakah hubungan faktor internal yang meliputi pengetahuan,
tingkat pendidikan, pendapatan dan waktu luang terhadap perilaku
masyarakat dalam pengelolaan sampah?
3. Bagaimanakah hubungan faktor eksternal yang meliputi sarana dan
prasarana, penegakan hukum dan sosialisasi tentang pengelolaan sampah
terhadap perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah dan
faktor–faktor yang mempengaruhi di Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui perilaku masyarakat di Kota Denpasar khususnya di
Kecamatan Denpasar Timur dalam pengelolaan sampah.
2. Untuk mengetahui hubungan faktor internal yang meliputi pengetahuan,
tingkat pendidikan, pendapatan dan waktu luang terhadap perilaku
masyarakat dalam pengelolaan sampah.
3. Untuk mengetahui hubungan faktor eksternal yang meliputi sarana dan
prasarana, penegakan hukum dan sosialisasi tentang pengelolaan sampah
terhadap perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat akademik dan manfaat
praktis sebagai berikut:
1. Manfaat akademik.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat akademis bagi
pengembangan bidang keilmuan, khususnya ilmu lingkungan. Di samping
itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberi inspirasi dan informasi
bagi para peneliti untuk melakukan penelitian yang lebih luas dan
mendalam tentang masalah-masalah lingkungan, khususnya masalah
pengelolaan sampah di Kota Denpasar.
2. Manfaat praktis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi
pemerintah daerah, pihak terkait, dan masyarakat dalam menyusun, dan
mengimplementasikan kebijakan yang terkait dengan penanganan sampah
di Kota Denpasar.