A6. Prosedur Hot Tapping

31
 FEED DAN DEDC PEMBANGUNAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BOGOR  PT. OPSI MITRA INTEGRITAS A6. PROSEDUR HOT TAPPING  REV TANGGAL DESKRIPSI DISIAPKAN DIPERKSA DISETUJUI CLIENT PENGGUNAAN ATAU PENYALINAN KEMBALI DOKUMEN INI SECARA KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN DILARANG KECUALI DENGAN IZIN TERTULIS DARI PEMILIK JOB NO. P11001

description

gas piping

Transcript of A6. Prosedur Hot Tapping

OSBL PROJECT

FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) DAN DETAIL ENGINEERING DESIGN FOR CONSTRUCTION (DEDC) PEMBANGUNAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BOGOR

FEED DAN DEDC PEMBANGUNAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BOGORPT. OPSI MITRA INTEGRITAS

A6. PROSEDUR HOT TAPPING

REVTANGGALDESKRIPSIDISIAPKANDIPERKSADISETUJUICLIENT

PENGGUNAAN ATAU PENYALINAN KEMBALI DOKUMEN INI SECARA KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN

DILARANG KECUALI DENGAN IZIN TERTULIS DARI PEMILIK

FEED DAN DEDC PEMBANGUNAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BOGORJOB NO. P11001

DOCUMENT NO.JGB00-ALL-GEN-PCD-003

FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) DAN DETAIL ENGINEERING DESIGN FOR CONSTRUCTION (DEDC) PEMBANGUNAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BOGOR

No Dok. JGB00- ALL-GEN-PCD-001Page 2 of 22

PROSEDUR HOT TAPPING

LEMBAR KONTROL REVISI

REV. NOTANGGALDESKRIPSI

FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) DAN DETAIL ENGINEERING DESIGN FOR CONSTRUCTION (DEDC) PEMBANGUNAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BOGOR

No Dok. JGB00 -ALL-GEN-PCD-003Page 2 of 22

PROSEDUR HOT TAPPING

DAFTAR ISI

PROSEDUR HOT TAPPING41.1PENJELASAN UMUM DAN RUANG LINGKUP41.1.1Penjelasan Umum41.1.2Ruang Lingkup41.2KODE, STANDAR DAN DASAR HUKUM41.3DATA HOT TAPPING51.3.1Data Umum51.3.2Data Teknis51.4PROSEDURE HOT TAPPING81.4.1Lingkup Pekerjaan Hot Tapping81.4.2Perhitungan Tekanan Operasi Maksimum Pada Pipa Existing151.5PENGELASAN161.5.1Persiapan Pada Pipa Existing161.5.2Persiapan Penyetelan Split Tee171.5.3Pengelasan Memanjang/Longitudinal Welding171.5.4Pengelasan Melingkar (Circumferential Welding)171.5.5Pengetesan Hasil Pengelasan181.5.6Pengeboran / Hot Tapping181.6HOT-TAP CHECK LIST ACTIVITY181.7KESELAMATAN KERJA DI LINGKUNGAN HOT TAPPING191.7.1Peralatan Keselamatan Kerja201.7.2Peralatan Pelindung Diri (Apd)201.7.3Peralatan Tambahan201.8TANGGAP DARURAT211.8.1Koordinasi Lapangan211.8.2Evakuasi211.9PERSONIL21

PROSEDUR HOT TAPPING1.1 PENJELASAN UMUM DAN RUANG LINGKUPPenjelasan UmumHot Tapping adalah salah satu teknik penyambungan pipa dengan pencabangan, dimana pada waktu pelaksanaan penyambungan, aliran gas pada pipa existing tidak perlu dihentikan. Posisi pencabangan dari pada sambungan pipa boleh terpasang secara tegak lurus atau mendatar, atau juga secara menyudut dengan kemiringan tertentu, Hal ini disesuaikan dengan kondisi disekitar pipa existing tersebut.

Ruang LingkupProsedur ini dibuat untuk memberikan detail metode pelaksanaan hot tapping pada pipa distribusi gas milik PT. Perusahaan Gas Negara (Pesero), Tbk. yang dihubungkan dengan pipa jaringan gas kabupatenBogor yang nantinya akan digunakan untuk supply gas pada para pelanggan.1.2 KODE, STANDAR DAN DASAR HUKUMBerikut adalah acuan kode, standar, dan dasar hukum dalam pembuatan prosedur Hot Tapping:1. Undang Undang No. 23 Tahun 1977, Tentang : Pengelolaan Lingkungan Hidup.2. Undang Undang RI No. 22 Tahun 2001, Tentang : Minyak dan Gas Bumi.3. Peraturan Pemerintah No.11 Tahun 1979, Tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.4. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor: 06p/0746/M.pe/1991, Tentang : Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi, Peralatan dan Teknik yang dipergunakan dalam Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi.5. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 300.K/38/M.pe/1977, Tentang : Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan Gas Bumi.6. Peraturan Menteri No.15 Tahun 2008, Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia mengenai Sistem Perpipaan Transmisi dan Distribusi Gas sebagai Standar Wajib yaitu SNI 13-3474-2002.7. Prosedur Pengelasan Hot Tapping Mengacu kepada Standar API 1104 (SNI 13-3472 Rev.2002) & 1107 (SNI 13-4129-1996) (Pengelasan Saluran Pipa dan Fasilitas yang terkait).1.3 DATA HOT TAPPINGBerikut akan dijelaskan data yang diperlukan untuk mengerjakan prosedur hot tapping:Data UmumPemakai: Direktorat Jenderal MigasProyek: Jaringan Gas KabupatenBogorLokasi: Bogor

Data TeknisA. Data Mesin Hot TappingMesin hot tap yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut:Mesin Tapping 3 to 12 Type Mesin : 660b Merk: TDW USA Kapasitas Bor: 3 s/d 12 Ratting: # 80 s/d # 300 Power: Hydraulic Diesel Engine Boring Bar Travel: 42 Max. Working Pressure: 1480 Psig (100 Barg) at 100F Operating Temperature: -20 F to 700 F at 700 Psig (48 Barg) Berat: 283 Kg Panjang dengan measuring rod : 2.087 meterKelengkapan mesin untuk pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut: Adapter: 4 s/d 12 RF # 600 Cutter: 3 Std. OD : 80mm / 67mm c/w Pilot Drill4 Std. OD : 100mm / 87.3mm c/w Pilot Drill6 Std. OD : 150mm / 138.9mm c/w Pilot Drill8 Std. OD : 200mm / 185.8mm c/w Pilot Drill10 Std. OD : 250mm / 241.3mm c/w Pilot Drill12 Std. OD : 300mm / 292.1mm c/w Pilot Drill Venting: Bleed Valve Hoses : High Pressure Tool Set: LengkapB. Data Pipa Distribusi (Sumber) Diameter: 4 Spesifkasi: API 5L Gr. B.C. Data Pipa Sambungan (Tapping-MRS) Diameter: 2 Spesifikasi: API 5L Gr.B Jenis Coating : Proteksi Cathodic: Sacrificial Anodes Maximum Operating Pressure: Tekanan/Suhu Design: Inspeksi Las: Dye Penetrant & Ultrasonic Test (ASME V)D. MaterialSeluruh material tanpa terkecuali harus sesuai dengan code dan standard manufaktur yang diperkenankan oleh Ditjen Migas, spesifikasi untuk fitting dan material piping lainnya.a) TeeProsedure ini tidak diperuntukkan untuk spherical, atau conduit barrel split tee.Saat menerima tee, periksa nota kedatangan atau dokumen pengiriman yang meliputi: Ukuran Main dan Branch Klas Flange Spesifikasi Material Ketebalan Split tee (Wall Thicness) Profil pengelasan Backing Strips Raised Face joint Lock-o-ring Flanges (jika diperlukan)b) Stopple ValveValve pada penyambungan hot tap dapat berupa block valve atau control valve yang harus dapat membuang material coupon setelah operasi pemotongan untuk jalur baru. Valve yang sesuai adalah a ball valve atau gate valve bukan plug atau buterfly valve, dan harus memenuhi kriteria: Mempunyai kelas yang sesuai Lubang bor harus sesuai dengan mesin bor dan stople-nya jika diperlukan Panjang valve berikut muka flange harus diperiksa guna memastikan mesin bor hot tapping dapat menembus valve dan hot tap tee. Pengoperasian mesin bor harus dikonsultasikan dengan perhitungan komputer pada kondisi jarak mesin yang kritisc) GasketGasket yang digunakan disesuaikan dengan standar dan spesifikasi yang ada dan dalam kondisi bagus dengan tidak terlihat ada cacat pada material tersebutd) ElektrodaElectrode yang digunakan harus mengacu pada Welding Prosedure Specification, dalam kondisi baik dengan tidak terlihat cacat pada casingnya selama pengiriman.Electrode tidak diperkenankan digunakan jika ditemukan tanda-tanda antara lain: Disbonding dari Flux terhadap kawat las Flux Chipped dari bagian ke electrode Nampak cracking pada lapisan flux Kondisi basahProses pengelasan membutuhkan penyerapan hidrogen tingkat rendah, oleh karenanya jika basah dan terjadi kerusakan lapisan, electrode tidak dapat digunakan dan tidak diperkenankan untuk menjemur kawat las guna memperbaiki kondisi tersebut.Electorode yang digunakan berupa low hidrogen, kering dan dimasukkan dalam oven selama satu jam pada suhu 150C sebelum digunakan.

1.4 PROSEDURE HOT TAPPINGLINGKUP PEKERJAAN HOT TAPPINGPekerjaan hot tapping yaitu metode dalam membuat pencabangan pipa ke pipa existing dimana sistem existing tersebut bekerja dalam pipa bertekanan (dalam kondisi opersional) dengan kata lain gas didalam pipa existing tersebut tetap mengalir tanpa gangguan operasional.Posisi pemasangan split tee dapat dipasang secara tegak lurus, mendatar atau secara menyudut dengan kemiringan tertentu, disesuaikan dengan kondisi disekitar pipa existing. A. PenggalianPenggalian dilakukan dengan manual sampai mendapatkan bagian pipa existing yang akan dilakukan hot tap. Lubang galian harus memberikan ruang kerja yang cukup agar welder dapat melakukan pengelasan dengan baik dan tidak terganggu oleh utilitas lain. Shelter harus disediakan untuk menghindari kotoran dan angin selama pengelasanB. PencegahanMemasang rambu-rambu serta melokalisir lokasi pelaksanaan dengan pagar pengaman guna menjamin keselamatan pejalan kaki serta lokasi sekitar dan hanya orang yang berwenang yang dapat memasuki area tersebutSebelum eksekusi, perlu dilakukan pendataan kembali terhadap peralatan yang dipersiapkan telah lengkap dan sesuai dengan pelaksanaan kerja yang aman.Jika diperlukan dipersiapkan pula pompa guna membuang air yang mungkin tergenang dalam lobang galian.Jika diperkirakan terjadi longsoran pada dinding galian, maka diperlukan tambahan dinding penahan tanah. Dinding penahan tanah tersebut harus dapat menahan bahaya longsoran pada dinding galian serta penempatannya harus menjamin dapat memberikan ruang yang cukup dalam pelaksanaan hot tapingC. Peralatan/Perlengkapana) Alat LasSemua peralatan harus dipersiapkan dengan baik, sebelum pelaksanaan pengelasan split tee dimulai. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: Mesin Las dalam kondsi baik, sesuai untuk pengelasan busur shield metal arc welding (SMAW). Suplai arus dan tegangan minimal 70 Ampere dan Voltage 30 V. Satu mesin dipergunakan oleh satu Welder. Welding Lead (Kabel Las) bebas dari sambungan atau isolasi yang terbuka, diameter kabel harus memadai untuk menghindari penurunan arus listrik. Oven kawat las dalam kondisi baik dan berfungsi sebagai mana mestinya. Oxygene/Acytelyne torch tersedia berikut selang, regulator dan torchnya untuk preheat Tang Ampere 0-600 A, untuk mendeteksi arus listrik pada saat pengelasan. U Clamp sesusaidengan diameter split tee dipergunakan pada saat penyetelan split tee pada pipa existing. Racun Api untuk mencegah terjadinya kebakaran.b) Alat Bor Tap Mesin untuk membor pipa (drilling machine berbagai type, disesuaikan dengan ukuran pipa serta exiating pressure) Valve (all valve, type full bore) Mata bor, shell cutter Fitting (split tee atau weld o let, sesuai ukuran yang dbutuhkan) Blind flange Plate type drilling machine adapter Pilot drills Hot type drilling machine adapter Stopple plugging machine untuk tujuan lain Hydraulic power unitD. Sistem Kerja Hot TappingSistem kerja hot tapping cukuplah sederhana, tapi memerlukan penanganan khusus agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk menghubungkan pipa pencabangan ke pipa existing diperlukan split tee yang akan menjadi satu kesatuan dengan pipa pencabangan baru sebagai outlet connector.Sebuah alat drilling mesin biasanya berisi bor telescopic, penggerak hidrolik dan alat-alat potong, dihubungkan ke sandwich valve dan split tee untuk membuat lubang pada pipa existing.Split tee (untuk pencabangan pipa existing) harus di joint bersama, menyatu dengan keliling permukaan pipa dan dilakukan pengelasan pada arah memanjang atau melingkar. Apabila drilling mesin dan shell cutter telah selesai membuat pelubangan serta bekerja dengan baik, maka alat tersebut siap dipindahkan. Setelah alat dipindahkan valve yang terpasang pada split tee difungsikan untuk mengalirkan dan menghentikan aliran gas melalui pipa pencabangan baru tersebut.E. Prosedur Pekerjaan Hot TappingSebelum melakukan pekerjaan pengelasan hot tapping dan bor tapping yang perlu diperhatikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan adalah sebagai berikut :1) Menyiapkan prosedur untuk pengelasan dan syarat-yarat untuk pengelasan meliputi :a. Welder dan welding prosedur harus sesuai API 1104, WPS/PQR maupun sertifikasi welder harus sesuai dan disetujui oleh Ditjen Migas.b. Gunakan electrode las dengan tipe low-hydrogen AWS E 7018 untuk menghindari kemungkinan defect seperti; crack, porosity, dll. Electrode las harus disimpan dalam dry-rod oven.c. Kurangi welding gap di fillet weld hingga minimum (1/8 inch maximum).d. Usahakan 1/16 sampai 3/16 inch gap pada longitudinal weld.e. Gunakan backing strip agar pengelasan tidak berhubungan langsung dengan pipa existing. Material backing strip yang dipergunakan sama dengan material pipa existing (API 5L Gr.B) dengan ketebalan 1-2mm.2) Perhatikan jenis pipa existing yang akan di hot tapping apakah sudah sesuai spesifikasinya dengan WPS/PQR yang dipergunakan.3) Valve, fiting dan aksesoris disesuaikan dengan ukuran pipa existing dan pipa pencabangan.4) Perhatikan dalam memilih diameter cutter.5) Check ovality dari Split Tee.6) Check kondisi sebelum pengelasan Split tee :a. Pasang tenda untuk mengantisipasi bila cuaca hujan atau angin kencang pada waktu pengelasan.b. Bersihkan pipa dengan gerinda kawat, pada posisi pipa yang akan dipasang Split Tee hingga bersih dari kotoran, coating dan lain-lain.c. Periksa secara visual permukaan pipa apakah ada cacat yang mengganggu.d. Periksa ketebalan pipa pada tempat yang akan di las dengan ultrasonic Thickness Gauge apakah ketebalan pipa memenuhi syarat untuk dilakukan pekerjaan Hot Tapping.e. Besihkan bagian split tee yang akan di las hingga bersih dari cat, karat dan kotoran lainnya.f. Bila pada tempat pengelasan lembab, maka harus dikeringkan hingga kelembaban tidak terjadi.g. Pastikan posisi split tee sudah sesuai dengan gambar kerja yang disetujui sebelumnya.h. Lakukan dye penetrant test pada setiap layer pengelasan baik circum maupun longitudinal.8) Setelah mesin bor tapp sudah terpasang diatas valve pipa existing lakukan pneumatic test dengan Nitrogen selama 30 menit dengan tekanan tidak melebihi tekanan desain pipa (1.1 dari tekan operasi maksimum).9) Lakukan pengeboran atau bor tapp pada pipa existing sampai selesai. Setelah selesai valve ditutup kembali dan bleeder valve dapat dibuka sehingga pekerjaan hot taping selesai dilakukan.10) Hasil potongan bagian pipa existing yang biasa disebut coupon tidak diperkenankan jatuh ke dalam pipa existing, oleh karena itu pilot drill yang berfungsi untuk menahan coupon tersebut dari tekanan gas biasanya diperlengkapi dengan alat penggerak mekanis (U-Rod).F. Permasalahan pada Hot TappingMasalah teknis biasanya berkisar pada human error dan unjuk kerja atau pemilihan alat hot tapping yang tidak tepat, karena mengabaikan prosedur dan spesifikasi pekerjaan hot tapping. Oleh karena itu dalam pekerjaan hot tapp ini sangat dibutuhkan orang yang ahli dan berpengalaman sehingga permasalahan yang terjadi dapat di minimalkan.G. ReinstatementPerbaikan kembali harus dilakukan paling tidak seperti keadaan asalnya, namun jika sudah ada kesepakatan dengan instansi terkait maka perbaikan kembali harus berdasarkan kesepakatan yang ada.H. Perhitungan Ketebalan Dan TekananRumus Perhitungan Tekanan MaksimumRumus perhitungan yang dipergunakan untuk menentukan persyaratan ketebalan minimum dan untuk menentukan tekanan operasi maksimum yang diijinkan untuk pekerjaan Hot Tapping ini berdasarkan ketentuan design standard MIGAS sebagai berikut:P =2 .S . tx F. E. T

D

Dimana :P:Tekanan Operasi (psi)S:Kuat ulur spesifikasi (psi)t:Tebal dinding nominal pipa (inch)D:Diameter luar nominal pipa (inch)F:Faktor design tipe konstruksi (=0,3)T:Faktor penurunan suhuE:Faktor sambungan memanjang / longitudinalTekanan maksimum yang terbaca pada pressure gauge dapat segera diketahui di lokasi Hot Tap pada sisi Up Stream (inlet) pada existing valve.Tekanan ini penting sekali untuk diketahui sebelum pengelasan dimulai dan tekanan ini tidak boleh melebihi ketentuan yang didapat setelah dilakukan perhitungan untuk hot tapping.Saluran pipa yang terpasang terbuat dari baja karbon dengan Standar API 5L Grade B yang memiliki kuat ulur minimum 35000 Psi.I. Rumus Perhitungan MinimumPada saat pengelasan tekan aliran gas harus dikontrol dan tidak boleh melebihi hasil perhitungan tekanan maksimum pada ketebalan minimum daerah HAZPada area ini kekerasan bahan makin bertambah tetapi keliatan/ kelenturan bahan berkurang, sehingga nilai kuat ulur bahan juga berubah (dibawah nilai spesifikasi < 35000 Psi)Berikut adalah contoh perhitungan ketebalan minimum pipaSpecified Min Yield Strength (S):35000 Psi

Design Factor (F):0.3 (General Pipe Spesification)

Longitudinal Joint Factor (E):1 (API 5L table 841.115A)

Operating Pressure (P):25 Barg (363 Psig) (#300):16 Barg (232 Psig) (#150)

Temperature Derating Factor (T)Normal Temperature 250 F or LessOperation Hot Tapping Temperature 400 F:1 (API 5L table 841.116A):0.9 (API 5L table 841.116A)

Temperature of Metal at Base HAZ:800F

Ketebalan minimum dinding pipa saat operasi pelaksanaan hot tapping 400F adalah: Untuk pipa existing dia 6 inch

= 0.1152 inch 2.927 mmT Actual 0.238 inch > dibanding tebal yang disyaratkan T Required 0.1152 inch

Untuk pipa existing dia 12 inch

= 0.147 inch 3.741 mmT Actual 0.3187 inch > dibanding tebal yang disyaratkan T Required 0.147 inch

Untuk pipa existing dia 16 inch

= 0.196 inch 4.9886 mmT Actual 0.425 inch > dibanding tebal yang disyaratkan T Required 0.196 inch

Tabel1 Hasil Perhitungan Tebal Minimum Pipa Existing No.GradeRattingSizeThickness NominalThickness Actualt (Required) calculation

Diameter(mm)(inch)(mm)(inch)(inch)(mm)

0.03937007925.4

1API 5L1501612.70.50010.7950.4250.19644.9886

2API 5L150129.5250.3758.0960.3190.14733.7415

3API 5L150109.2710.3657.8800.3100.12283.1179

4API 5L15088.1790.3226.9520.2740.09822.4943

5API 5L15067.1120.2806.0450.2380.07371.8707

6API 5L15046.020.2375.1170.2010.04911.2472

7API 5L30067.1120.2806.0450.2380.11522.9270

8API 5L30046.020.2375.1170.2010.07681.9514

Perhitungan tekanan operasi maksimum pada pipa existingTebal minimum pada saat Hot Tapping adalah tebal laminasi wall thickness tebal pada are HAZ.Asumsi tebal yang digunakan untuk menahantekanan internal padasaat dinding pipa mengalami pemanasan akibat pengelasan. Berdasarkan fusion line pada hasil uji laboratorium berkisar antara 2 mm dengan pembatasan 60% dari T Actual yang diasumsikan sebagai daerah lelehan akibat busur las, maka tebal yang diperlukan.Contoh perhitungan tekanan operasi maksimum pada pipa existingUntuk pipa existing dia 16T Actual T lelehan= 10.795 -2 = 8.795 mm60% dari T actual = 0.6 x 10.795 = 6.477 mmT kritis = 6.477 mm = 0.255 inchUntuk pipa existing dia 10T Actual T lelehan= 7.88 -2 = 5.788 mm60% dari T actual = 0.6 x 7.88 = 4.7282 mmT kritis = 4.7282 mm = 0.186 inchDengan demikian tekanan operasi maksimum pada saat dilaksanakan pengelasan Hot Tapping adalah sebagai berikut:

Untuk diameter 16 #150

290.174 Psig 20.01 BargUntuk diameter 10 #150

339.923 Psig 23.37 BargDengan demikian tekanan operasi 16 Bar, tidak perlu diturunkan saat pelaksanaan pengelasan Hot Tapping dilaksanakan. Berikut ini hasil kalkulasi untuk diameter pipa existing .

Tabel2 Perhitungan Tekanan maximum pada pipa existingNo.GradeRattingSizeThickness60% * t ActualPmin

DiameterActual (mm)Actual (inch)lelehan (mm)(inch)(mm)(Psig)(Barg)

25.4

(1)(2)(3)(4)=60%*(2)(5)=25.4*(4)(6)(7)=0.069*(6)

1API 5L1501610.7950.4252.0000.25506.4770290.17420.01

2API 5L150128.0960.3192.0000.19134.8578290.17420.01

3API 5L150107.8800.3102.0000.18624.7282338.92323.37

4API 5L15086.9520.2742.0000.16424.1713373.75325.77

5API 5L15066.0450.2382.0000.14283.6271433.32729.88

6API 5L15045.1170.2012.0000.12093.0702550.18837.93

7API 5L30066.0450.2382.0000.14283.6271433.32729.88

8API 5L30045.1170.2012.0000.12093.0702550.18837.93

1.5 PENGELASANPengelasan Split Tee mengacu pada :WPS No.:010-NK/WPS/API 1104/V/09 (2.375 to 12.75)PQR No.:010-NK/PQR/API 1104/V/09WPS No.: 011-NK/WPS/API 1104/V/09 (>12,75 )PQR No.: 011-NK/WPS/API 1104/V/09Persiapan Pada Pipa ExistingPersiapan yang harus dilakukan pada pipa existing antara lain: Pembersihan coating dan permukaan pipa yang akan dilakukan hot tapping dengan cara manual (mechanical tool) dengan menggunakan wire brush pada permukaan pipa existing. Pengujian ovalitas (jika diperlukan) Pemeriksaan wall thickness dengan alat Ultrasonic Wall Thickness di area hot tapping harus dilakukan sebelum dilakukan hot tapping. Area hot tapping harus bebas dari cacat laminasi. Posisi yang dipilih untuk pelaksanaan pengelasan dan hot tap di hindarkan tepat diatas long seam weld pipa existingPersiapan Penyetelan Split Tee Split Tee yang tersedia tanpa dudukan tempat penyisipan backing strip, oleh sebab itu permukaan Split Tee yang dipersiapkan untuk pengelasan longitudinal dibentuk sedemikian rupa terlebih dahulu untuk penempatan backing strip. Untuk menempatkan Split Tee pada pipa existing dipergunakan U clamp yang sesuai dengan diameter Split Tee. Setelah Split Tee dipasang pada pipa existing dengan mempergunakan U clamp, maka disisipkan backing strip pada masing-masing sisi longitudinal Split tee.Pengelasan Memanjang/Longitudinal Welding Putuskan sistem perlindungan katodik Pengelasan dimulai dari tengah split tee dengan arah menuju luar badan Split Tee, dimana kedua juru las melakukan pengelasan dengan arah berlawanan, pada pelaksanaan pengelasan split tee dilaksanakan oleh dua orang juru las. Setelah pengelasan memanjang selesai setiap layernya, dilakukan pemeriksaan/test dengan Dye Penetrant pada seluruh permukaan pengelasan memanjang dan melingkar secara bersamaan.Pengelasan Melingkar (Circumferential Welding) Setelah pengelasan Melingkar selesai setiap layernya, dilakukan pemeriksaan/test dengan Dye Penetrant pada seluruh permukaan pengelasan. Bilamana pada pengelasan Layer pertama, tidak terdapat cacat las, maka pengelasan dapat dilanjutkan pada layer selanjutnya dengan metode yang sama sampai selesai. Pengujian ultrasonic test dilakukan setelah Dye Penetrant test terakhir dilakukan. Pengelasan dinyatakan selesai bilamana tidak terdapat cacat lasan.Pengetesan Hasil Pengelasan Setelah hasil pengelasan dengan NDT dinyatakan baik, maka pasang Ball Valve diatas split tee dengan menggunakan spiral wounded gasket. Pasang Hot Tap adaptor diatasnya komplit dengan gasketnya, dan lakukan test dengan mempergunakan Nitrogen (N2). Pressure test tidak boleh melebihi tekanan design pada pipa existing, tekanan ditahan selama 30 menit. Pemeriksaan kebocoran dapat dilakukan dengan air sabun atau sejenisnya. Selama pengujian dengan Nitrogen (N2) berlangsung tidak boleh ada penurunan tekanan.Pengeboran / Hot Tapping Pasang Cutter Holder Pasang Cutter sesuai degan diameter yang dikehendaki Pasang Pilot Drill Pasang Bleeder Valve Lakukan Pengukuran Pasang Tapping machine diatas Tapping Valve Pastikan Pilot drill diperpanjang dengan cara diputar mengikuti arah jarum jam, sampai Pilot Drill menyentuh dinding pipa existing Pasang Hot Tapping hos pada kompresor, dan breather valve dibuka Hidupkan kompresor dan Hot Tapping dimulai Setelah ukuran yang dikehendaki telah dicapai maka Hot Tapping selesai, naikkan boring bar sampai ke adaptor. Kemudian tutup ball valve dan Hot Tapping mesin dilepaskan dari valve. Lakukan pemasangan blind flange.

1.6 HOT-TAP CHECK LIST ACTIVITYCheck List Activity Hot TappingNo.DescriptionPT. NKPGN

1Penentuan lokasi Hot-TapXX

2Pengukuran ketebalanXX

3Data Teknik: Operating Pressure, Flow, Velocity, TemperatureX

4Galian, pembukaan CoatingX

5Mesin Las dan PerlengkapanX

6PengelasanX

7Hot-Tap ProcedureX

8Alat angkat/craneX

9Hot-Tap & PerlengkapanX

10Kunci Pipa, Kunci Pas, RingX

11Inspektur LasX

12TestingX

13Pressure Test + N2X

14Tenaga PembantuX

15Hot-Tap TechnicianX

16Safety EquipmentX

17Izin izinX

18ScaffoldingX

19Hot - Tap Split TeeX

20Ball Valve, Gasket, Mur BautX

21Pemutusan Kathodic ProtectionX

22Pompa BanjirX

23BlowerX

1.7 KESELAMATAN KERJA DI LINGKUNGAN HOT TAPPINGSebelum mengadakan pegelasan, kondisi berikut ini harus diperhatikan :a. Minimum seluas 25 m2 pada lokasi pengelasan harus bebas dari keramaian dan keberadaan masyarakat. Pasang rambu-rambu peringatan bahwa pekerjaan yang berlangsung dilokasi beresiko tinggi.b. Alat pemadam kebakaran harus tersedia dilokasi agar sewaktu-waktu dapat segera dipergunakan apabila terjadi bahaya kebakaran.c. Pemeriksaan yang seksama dan teliti perlu dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran gas pada pipa existing digunakan alat FID atau CGI, sehingga pelaksanaan Hot Tapping ini dapat dilakukan dengan aman dan lancar.d. Seluruh peralatan pengelasan dan alat bor harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan ini dapat berjalan baik dan lancar.e. Koordinasi dengan pihak distrik dimana tempat Hot tapping dilakukan.Peralatan Keselamatan Kerjaa. Tabung Pemadam Kebakaran/Fire Extinguisher jenis kebakaran Gasb. Kipas angin guna menjaga selalu tersedianya udara dalam lubang kerja.c. Safety belt agar bisa menarik pekerja dari dalam lubang secepatnya apabila terjadi keadaan darurat.d. Tangga darurat disiapkan agar pekerja yang ada dalam lokasi (lubang galian Hot Tapping) dapat segera keluar.e. Mobil Ambulance disiapkan di lokasi untuk mengantisipasi terjadinya bahaya.f. Mobil Pemadam Kebakaran jenis kebakaran gas disiapkan dilokasi Hot Tapping.Peralatan Pelindung Diri (Apd)a. Helmb. Safety Shoesc. Apron Las (jaket las)d. Sarung tangan Lase. Kedok lasf. Wear packPeralatan Tambahana. Generatorb. Pompa Airc. Craned. Barikade

1.8 TANGGAP DARURATKoordinasi LapanganUntuk menghadapi situasi darurat, maka langkah-langkah berikut dipersiapkan antara lain : Penyediaan kendaraan yang dilengkapi dengan hand phone di lokasi pekerjaan. Penyediaan mobil pemadam kebakaran atau fire hydrant secukupnya Penyediaan kabupatenk P3K dan mobil ambulance serta tenaga paramedic di lokasi pekerjaan Penyediaan gas detector. Menentukan koordinator yang dapat bertanggung jawab di lokasi. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini koordinator yang bertanggung jawab adalah Kontraktor Pelaksana dan bekerjasama dengan Ditjen Migas serta Distrik PT. PGN setempat.EvakuasiSiapkan Emergency Respon koordinasi tanggap darurat.Apabila terjadi kecelakaan yang menimpa salah satu atau beberapa pekerja maka korban harus segera dievakuasi/dibawa ke rumah sakit rujukkan terdekat dengan mobil ambulans.Apabila keadaan darurat terjadi oleh karena kebocoran gas, maka koordinator lapangan dengan alat komunikasi melakukan tindakan pencegahan penyebaran gas disekitar lokasi dengan cara : Koordinasi dengan Distrik PT. PGN yang terkait Koordinasi dengan pihak instasi terkait (Pihak Kepolisian, PMK, Ambulans, dan Rumah Sakit terdekat)1.9 PERSONILAgar terlaksananya pekerjaan Hot Tapping dengan baik dan benar serta selamat maka dibutuhkan Personil yang bertanggung jawab antara lain yaitu:1. Koordinator: 1 orang.2. Petugas Stasiun Gas: 2 orang.3. Team Survey: 2 orang.4. Crew Kend. Pemadam Kebakaran: 6 orang.5. Crew Kend. Storing: 2 orang.6. Crew Kend. Ambulans / P3K: 3 orang.7. Juru Las / Welder: 2 orang.8. Fitter: 1 orang.9. Helper: 4 orang.10. Operator Hot Tapping Machine: 2 orang.Demikianlah Prosedur Hot Tapping ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dengan sebaik-baiknya.

No Dok. JGB00-ALL-GEN-PCD-003Page 22 of 22

PROSEDUR HOT TAPPING