A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET …rec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-4-Juni-2017.pdf ·...
Transcript of A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET …rec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-4-Juni-2017.pdf ·...
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Panggilan Beribadah PengkhotbahVotum PengkhotbahBacaan Bertanggapan Liturgos & JemaatPujian Pengakuan Dosa Liturgos & JemaatDoa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Jemaat
Doa Pengakuan Dosa LiturgosBerita Anugerah LiturgosPetunjuk Hidup baru Liturgos & JemaatPujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Liturgos & Jemaat
Pujian Syukur 1 Liturgos & JemaatPujian Syukur 2 Liturgos & JemaatPengakuan Iman Liturgos & JemaatPujian Liturgos & JemaatDoa Firman Tuhan PengkhotbahKhotbah PengkhotbahPersembahan Liturgos & JemaatDoa Persembahan & Doa Syafaat Petugas DoaPengumuman & Seri Pembinaan PengkhotbahDoxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Pengkhotbah
Doa berkat PengkhotbahAmin / “Thank You Lord” PengkhotbahTheme Song “Jesus At The Center“ Pengkhotbah
SuSunan Liturgi ibadah Minggu
2
3
haMba tuhan rECGEMBALA SIDANG SENIORPdt. Yakub Tri Handoko, Th.MTelp : 0815 5055 985Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL ESTE SQUAREPdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Telp. 081-233780070 Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL POS PI BATAMEv. Samuel Sambudjo Budiman, M.K. Telp. 081-931003006 Email: [email protected] /[email protected]
GEMBALA LOKAL DARMOPdt. Novida Lassa, M.Th. Telp. 081-13321904 Email: [email protected]
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
Dalam surat ini Paulus berkali-kali membicarakan tentang perbuatan baik. Para penatua harus menunjukkan kehidupan yang baik (1:5-
9). Semua orang pun dituntut demikian sesuai dengan kategori mereka: orang-orang tua (2:2), para perempuan tua (2:3-5), orang-orang muda (2:6), maupun hamba (2:9-10). Tidak lupa Paulus juga menasihati Titus untuk menjadi teladan dalam perbuatan baik (2:7-8). Semua orang diperintahkan untuk menunjukkan ketaatan dan kebaikan kepada para pemimpin mereka (3:1). Dalam terjemahan LAI:TB, tidak kurang dari 12 kali kata “baik” muncul dalam surat yang pendek ini (1:8, 15, 16; 2:3, 5, 7, 14; 3:1, 5, 8, 14).
Tidak sukar untuk menemukan alasan di balik nasihat yang diulang-ulang ini. Dari sisi kultural, jemaat tinggal di tengah-tengah orang Kreta
Kasih Yang Menyelamatkan (Titus 3 : 4-7)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
4
yang terkenal tidak baik (1:12). Belum lagi mereka
juga sedang diperhadapkan dengan orang-orang yang pengakuan iman dan perilakunya tidak sejalan (1:16). Apa yang mereka lakukan, baik ajaran maupun perilakunya, sudah meresahkan jemaat (1:10-11). Di tengah situasi ini, menunjukkan keteladanan Kristiani menjadi sesuatu yang tidak dapat ditunda lagi.
Persoalannya, bagaimana kita seharusnya menempatkan perbuatan baik dalam kaitan dengan keselamatan? Apakah perbuatan baik merupakan syarat keselamatan? Apakah keselamatan benar-benar tidak berhubungan perbuatan baik? Teks kita hari ini merupakan satu kalimat yang cukup panjang. Induk kalimat terletak pada “Dia telah menyelamatkan kita” (3:5a). Bagian-bagian lain hanyalah penjelasan dari beragam aspek yang menerangkan keselamatan tersebut. Dalam teks Yunani, penjelasan-penjelasan ini ditandai dengan sebuah keterangan waktu (3:4) dan beberapa frasa kata depan (3:5b-7). Perhatikanlah bagan berikut ini:
Dia telah menyelamatkan (3:5a)Keterangan waktu (3:4, hote)Alasan (3:5b)Cara (3:5c-6)Tujuan (3:7)
Untuk memudahkan, bagan di atas dapat dipaparkan sesuai pertanyaan-pertanyaan berikut ini: (1) Kapan kita diselamatkan (3:4)?; (2) Mengapa kita diselamatkan (3:5b)?; (3) Bagaimana kita diselamatkan (3:5c-6); (4) Untuk apa kita diselamatkan (3:7).
Kapan kita diselamatkan (ayat 5a)?
Salah satu keunikan doktrin keselamatan Kristiani adalah aspek masa lampaunya. Kata kerja “menyelamatkan” di ayat 5a berbentuk lampau (“Dia telah menyelamatkan”, esōsen). Poin ini dipertegas dengan penggunaan kata kerja lampau juga di ayat 4 (LAI:TB “nyata” = lit. “telah muncul”, epephanē). Dalam perspektif yang lebih luas, keselamatan kita bahkan sudah dimulai sejak kekekalan. Pengharapan keselamatan kita sudah dijanjikan oleh Allah secara
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
5
pasti sejak kekekalan (1:2 “sebelum permulaan
zaman”).
Jadi, kapankah kita diselamatkan? Yaitu ketika “nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia” (3:4). Dalam teks Yunani, kata kerja epephanē (LAI:TB “nyata”; lit. “telah muncul”) berbentuk orang ke-3 tunggal, padahal subjek dari kata kerja ini ada dua: chrēstotēs (LAI:TB “kemurahan”) dan philanthrōpia (LAI:TB “kasih-Nya kepada manusia”). Tata bahasa semacam ini mendorong kita untuk menafsirkan chrēstotēs dan philanthrōpia sebagai satu kesatuan. Paulus tampaknya tidak membedakan maknanya secara tajam.
Di samping itu, dari sisi arti kata, chrēstotēs dan philanthrōpia memang sama-sama berarti “kebaikan”. Yang berbeda hanyalah aspek yang ingin ditekankan dalam kebaikan itu. Kata chrēstotēs lebih berhubungan dengan dan mencakup kesabaran dan kelapangan hati terhadap orang yang bersalah. Misalnya, Roma 2:4 “Maukah
engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya (chrēstotēs), kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan (chrēstos) Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?” Di sisi lain, kata philanthrōpia lebih mengarah pada keramahan atau pertolongan yang diberikan pada semua orang. Misalnya, penduduk di Pulau Malta adalah orang-orang yang menunjukkan philanthrōpia kepada Paulus dan orang-orang lain di atas kapal (Kis 28:2).
Kata chrēstotēs dan philanthrōpia di Titus 3:4 jelas mengarah pada inkarnasi dan penebusan Yesus Kristus. Pemilik chrēstotēs dan philanthrōpia ini adalah “Allah, Juruselamat kita”, sedangkan kata “Juruselamat” (sōtēr) muncul berkali-kali di surat ini sebagai rujukan pada Yesus Kristus (1:3, 4; 2:10, 13; 3:4, 6). Sebagai contoh, 3:6 menyatakan “yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita”. Penebusan Kristus menyatakan kasih-Nya yang besar kepada orang-orang yang sudah selayaknya
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
6
dihukum sejak dahulu (chrēstotēs), sekaligus
kebaikan pada
Jika ini diterima, kita menemukan sebuah hal yang luar biasa di ayat 4: Paulus secara eksplisit menyebut Yesus Kristus sebagai Allah. Dia tidak sedang mengatakan: Allah dan Juruselamat, yang bisa ditafsirkan kedua sebutan ini identik maupun berbeda (tergantung pada fungsi “dan” pada setiap konteks, bdk. 1:4 “Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita”; 2:13 “Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus”). Tidak ada kata sambung “dan” yang menghubungkan sebutan “Allah” dengan “Juruselamat” di 3:4 (lihat juga 1:3; 2:10). Mengapa kita diselamatkan? (ayat 5b)
Dalam teks Yunani, ayat 5 tidak dimulai dengan frasa “pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita” (kontra LAI:TB). Frase ini baru muncul sesudah “bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya”.
Dengan demikian ayat 5 diawali dengan sebuah negasi: “bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan”. Peletakan semacam ini secara tata bahasa Yunani jelas menyiratkan sebuah penekanan.
Hal ini merupakan sesuatu yang sangat menarik. Seperti sudah disinggung sebelumnya, surat ini sarat dengan nasihat untuk berbuat baik. Perbuatan baik merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan Kristiani. Walaupun demikian, kita tidak boleh menempatkan nilai pentingnya secara berlebihan. Perbuatan baik bukanlah syarat keselamatan. Bukan alasan bagi keselamatan.
Pemunculan subjek eksplisit “kita” (hēmeis) dalam frasa “bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan” berguna sebagai sebuah penegasan, karena secara tata bahasa subjek seperti ini tidak terlalu diperlukan. Jika muncul secara eksplisit berarti bertujuan sebagai penekanan. Penekanan yang bersifat membandingkan (lihat kata sambung “tetapi” di ayat 5b). Ada
7
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
perbuatan baik kita. Ada pula kemurahan Allah. Yang menjadi alasan keselamatan bukan yang pertama (kebaikan manusia),
melainkan yang kedua (kebaikan Allah). Hal ini selaras dengan ayat 4 yang menjelaskan bahwa keselamatan terjadi ketika kemurahan dan kebaikan Allah dinyatakan kepada kita.
Seandainya perbuatan baik manusia sudah memadai sebagai landasan keselamatan, Allah tidak perlu memberikan rahmat-Nya. Fakta bahwa kita membutuhkan rahmat Allah untuk keselamatan membuktikan kesia-siaan perbuatan baik. Tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan dirinya dari hukuman Allah melalui perbuatan baik. Hanya rahmat-Nya yang menjadi pangkal selamat.
Bagaimana kita diselamatkan (ayat 5c-6)?
Kata depan Yunani dia yang mengawali bagian ini menyiratkan sebuah sarana. Kebaikan Allah bukan sekadar konsep yang abstrak. Kebaikan ini juga bersifat praktis. Allah ingin agar kita bukan hanya mengerti, tetapi juga mengalami kebaikan ilahi. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Melalui karya Roh Kudus.
Roh melahirbarukan dan memperbarui kita (ayat 5c). Ide tentang pemandian (lit. “pembasuhan”), kelahiran baru, dan pembaruan menyiratkan keadaan lama yang kotor dan mengandung kematian. Itulah keadaan kita sebelumnya.
Karya Roh Kudus ini tidak didasarkan pada perbuatan kita. Pelimpahan Roh kepada kita dilakukan “oleh [dia] Yesus Kristus, Juruselamat kita” (ayat 6b). Banyak versi dengan tepat memilih terjemahan “melalui”, bukan “oleh”. Kata sambung dia sudah muncul di ayat 5c dengan arti “melalui”, sehingga demi konsistensi kita seyogyanya mempertahankan terjemahan yang sama di ayat 6b. Dengan demikian, kita menerima pelimpahan Roh
8
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
Kudus dari Allah (Bapa) melalui karya Yesus Kristus. Bukan melalui iman kita, apalagi melalui perbuatan baik kita. Karya
Kristus di kayu salib bagi orang-orang pilihan adalah dasar dari pelimpahan Roh Kudus. Allah memastikan bahwa orang-orang pilihan yang baginya Kristus mati akan menerima manfaat penebusan itu. Hal ini dilakukan oleh Allah melalui karya Roh Kudus. Untuk menegaskan aspek kebaikan Allah dalam proses ini Paulus menggunakan frasa “yang Dia curahkan atas kita dengan limpahnya” (terjemahan hurufiah, lihat mayoritas versi Inggris). “Atas kita” (eph’ hēmas) menyiratkan sumber, yaitu dari Allah atas kita. Kita di bawah, Allah di atas. Kata keterangan “limpahnya” (plousiō) menunjukkan kuantitas yang besar. Bukan sekadarnya. Bukan secukupnya. Melimpah.
Untuk apa kita diselamatkan (ayat 7)?
Ayat ini dimulai dengan kata sambung hina yang menyiratkan sebuah tujuan. Keselamatan dari Allah Tritunggal dimaksudkan supaya kita “berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita” (LAI:TB). Terjemahan ini bisa sedikit membingungkan. Kata “berhak” menyiratkan usaha atau posisi kita yang menjadi landasan kehidupan kekal, padahal di ayat yang sama Paulus menekankan “sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya” (ayat 7a). Kehidupan kekal bukanlah hak kita seolah-olah kita berjasa di dalamnya.
Secara hurufiah, ayat 7b berbunyi: “supaya kita menjadi ahli waris menurut pengharapan kehidupan kekal”. Yang ditekankan adalah status kita sebagai anak-anak Allah atau ahli waris. Status inilah yang membuat kita “berhak” menerima warisan kehidupan kekal. Berhak bukan karena jasa (usaha kita), melainkan status (yang diberikan Allah kepada kita). Soli Deo Gloria.
9
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
POKOK DOA SYAFAAT
10
eMAGZ
Pokok Doa Syafaat | #TEACHING
1. Berdoa untuk keamanan bangsa dan negara, para pemimpin diberikan hikmat bijaksana untuk mengatasi berbagai masalah di Indonesia dalam hal politik, ekonomi, keamanan dan sosial.
2. Berdoa untuk persiapan VBS Sekolah Minggu•Supaya guru-guru dan panitia bisa menyiapkan segala kebutuhan
acara dengan baik•Berdoa untuk anak Sekolah Minggu supaya dibekali untuk
semakin mencintai Firman Tuhan dan memiliki pengalaman yang berkesan untuk pertumbuhan rohani dan sosial mereka.
3. Berdoa untuk jemaat yang mengalami kelemahan tubuh supaya diberikan kekuatan dan kesembuhan untuk kembali melanjutkan kegiatan hari lepas hari.
KATEKISMUS WESTMINSTER
11
eMAGZ
Katekismus Westminster | #TEACHING
Pertanyaan 118: Dosa apa yang dilarang dalam hukum yang keempat?
Jawaban :Dosa yang dilarang dalam hukum yang keempat ialah, segala jenis kelalaian terhadap tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut; semua cara menunaikannya dengan sembrono, lalai dan tidak berhasil guna, serta perasaan jemu terhadapnya; semua cara melanggar kekudusan hari itu dengan menganggur dan dengan melakukan apa yang dengan sendirinya merupakan dosa; dan oleh segala jenis pekerjaan, perkataan, dan pikiran yang tidak perlu berhubung dengan kegiatan dan hiburan kita yang duniawi.
a. Yeh 22:26. b. Kis 20:7, 9; Yeh 33:30-32; Amo 8:5; Mal 1:13. c. Yeh 23:38. d. Yer 17:24, 27; Yes 58:13.
12
eMAGZ
All About Marriage | #CARE
TEROBOSAN MENJADI ORANGTUAPertumbuhan yang berarti tidak timbul dalam sekejap
Terobosan yang potensial bagi orangtua … perkembangan
pertumbuhan yang dirancangTerobosan yang potensial bagi anak … kematangan kepribadian
Kosong adalah sebuah kata yang menggambarkan bagaimana anak-anak masa kini bertumbuh. Seiring bertambahnya usia, tubuh mereka menjadi lebih tinggi dan lebih berisi. Namun sisi dalamnya (mental, emosional, dan rohani) tidak selalu terjadi pertumbuhan.
PERTUMBUHAN TIDAK TERJADI OTOMATISChuck Swindoll menggambarkannya demikian:Ada perbedaan besar antara makin tua di dalam Tuhan dan bertumbuh di dalam Tuhan. Yang pertama sifatnya otomatis, sama sekali tidak memerlukan upaya… proses penuaan semata-mata. Yang kedua tidak pernah terjadi secara otomatis atau secara mudah. Dibutuhkan disiplin pribadi, kebulatan tekad yang berkesinambungan, serta
13
eMAGZ
All About Marriage | #CARE
kerinduan akan perkara-perkara rohani.
ANDA HANYA MUDA SEKALI TETAPI ANDA BISA TIDAK DEWASA SELAMANYAAbigail Van Buren melukiskan kedewasaan seperti ini:Mampu terpaku pada satu pekerjaan sampai selesai; melaksanakan tugas dengan baik tanpa diawasi; sanggup memegang uang tanpa menghabiskannya; rela diperlakukan tidak adil tanpa ingin membalas.Kecenderungan dewasa ini ialah ketidakmatangan – secara mental, emosional, dan rohani. Saya yakin, akar gejala ini adalah kurangnya pertumbuhan.
KENAPA ORANG GAGAL BERTUMBUHInilah empat alasan yang paling lazim:Kesibukan: Kerja berlebihan dan dikuasai pekerjaan. Kerjakan apa yang penting bagi kita.Kemalasan: Memprioritaskan pertumbuhan berarti bekerja. “Tidak pernah ada seorang pun dalam sejarah yang hidupnya santai
tetapi namanya layak dikenang.”
Kurangya kerinduan: Mereka sudah tiba pada tonggak bersejarah atau pada tujuan hidup mereka. Tonggak itu bisa berupa gelar akademis, kinerja yang memuaskan, menikah, punya anak, atau punya gaji tertentu.Tidak mempuyai rancangan untuk bertumbuh: Ada juga karena mereka tidak tahu bagaimana menyusun rancangan itu.
TANDA PENUNJUK SELAMA PERJALANAN PERTUMBUHANSecara spesifik, ada tiga faktor utama yang telah mempengaruhi saya bertumbuh:
Gaya Hidup Pertumbuhan PribadiSeluruh proses pertumbuhan saya bermula di dalam keluarga saya sendiri sejak saya kecil. Ayah saya sendiri bertumbuh dan ingin anak-anaknya juga bertumbuh.
Strategi Untuk Pertumbuhan PribadiSebuah rancangan pertumbuhan yang disusun dengan strategi menolong seseorang mencapai sasarannya.
14
eMAGZ
All About Marriage | #CARE
Apa Hasil Rancangan Pertumbuhan PribadiHanya segelintir orangtua
yang mempunyai rancangan pertumbuhan bersasaran untuk mereka dan anak-anak mereka. Ini akan mengembangkan potensi anak-anak Anda dan bermanfaat bagi seluruh keluarga Anda.
DASAR-DASAR UNTUK PERTUMBUHAN KELUARGAIkuti kedelapan prinsip ini dan Anda akan siap untuk membimbing keluarga Anda agar mereka berada pada jalur yang tepat.
Mulai dengan Diri SendiriSetiap rancangan pertumbuhan untuk keluarga Anda harus dimulai dari Anda.
Ajukan Pertanyaan PentingSelidikilah sejauh mana komitmen Anda dengan bertanya kepada diri sendiri:Yakinkah saya bahwa saya berpotensi bertumbuh? (Ya/Tidak)Yakinkah saya bahwa keluarga saya memiliki potensi pertumbuhan? (Ya/Tidak)
Apakah saya ingin sekali agar keluarga saya bertumbuh? (Ya/Tidak)
Dapatkah saya melakukan sesuatu untuk meningkatkan pertumbuhan keluarga? (Ya/Tidak)
Bersediakah saya melakukan apa saja bagi mereka untuk bertumbuh? (Ya/Tidak)
Kalau jawaban Anda untuk setiap pertanyaan tadi adalah tidak, Anda harus memecahkan masalah tersebut sebelum Anda bisa mengembangkan potensi pertumbuhan keluarga Anda.
Singkirkan Segala Bentuk AlasanJika Anda terus menanti, Anda akan terus menanti. Hanya satu hal yang dapat membuat Anda mulai – Anda!
Ambil Keputusan untuk BerubahJika kita tidak bersedia berubah, kita tidak akan mampu
bertumbuh.
Milikilah Sasaran yang BesarIngat, sasaran Anda adalah mempengaruhi anak-anak agar mereka mempunyai nilai-nilai yang tetap sepanjang masa. Dan ini perlu menempatkan segala sesuatu sesuai perspektif.
Jadikan Rumah Sebagai Lingkungan untuk BertumbuhAnak-anak tidak bisa dengan sendirinya menyediakan lingkungan beriklim positif. Orangtualah yang harus menciptakannya untuk mereka.
Jadilah Murid yang Positif“Jangan hanya belajar sesuatu dari pengalaman; belajarlah sesuatu yang positif.”
Tidak Ada Keinginan Lagi untuk BertumbuhAda harga yang harus dibayar untuk segala bentuk pertumbuhan.
BAGAIMANA MENGEMBANGKAN RANCANGAN PERTUMBUHAN UNTUK ANAK-ANAK ANDA
1. Menilai Kebutuhan-kebutuhan Anak AndaProsesnya dimulai dengan menilai kebutuhan-kebutuhan anak Anda. Pikirkan apa jawaban atas pertanyaan berikut untuk setiap anak:Berapa usia anak saya? Apakah bakat anak saya? Apakah ketiga minat anak saya yang utama? Apakah ketiga karunia rohani anak saya yang utama? Apakah yang paling dibutuhkan anak saya? Apakah kelemahan anak saya yang terbesar?
eMAGZ
All About Marriage | #CARE
15
2. Tetapkan Ke Mana Pertumbuhan Akan DifokuskanSesudah Anda menjawab pertanyaan di atas, perhatikan dua
hal: 1) pusatkan perhatian Anda khususnya pada pembinaan kemampuan anak Anda. 2) Anda perlu menopang kelemahannya. Jika kekurangan-kekurangannya yang serius tidak diperhatikan, maka ia mudah jatuh.
3. Temukan Sumber-sumberKetika anak-anak masih kecil, Anda dapat memilih materi-materi yang tidak terlalu berfokus pada satu bidang saja. Putar video-video yang baik, bacakan dan sediakan buku-buku yang berisi cerita-cerita Alkitab.Tatkala anak-anak makin besar, Anda perlu strategi lebih banyak. Pilihlah materi-materi yang bermanfaat dan yang membangkitkan minat anak-anak Anda saja.
4. Disain Rancangan PertumbuhanKalau Anda sudah menyeleksi buku-buku untuk dibaca anak-anak, buat bagan pertumbuhan harian: Senin – Jumat (Sabtu Minggu libur).
5. Tetapkan Waktu Pertumbuhan Setiap HariKalau bagan pertumbuhan sudah dirancang, Anda tidak boleh melepaskan anak-anak begitu saja. Awalnya, Anda harus mendisiplin mereka. Mulailah dengan mengatur waktu dan tempat yang tenang untuk membaca setiap hari.
Ringkasan Terobosan No. 6:Breakthrough Parenting – John C. Maxwellbersambung …
eMAGZ
All About Marriage | #CARE
16
eMAGZ
Bolehkah menikahi wanita yang lebih tua? | #QandA
(Lanjutan tgl 28 Mei 2017)
Dugaan ini tidak berlebihan. Ada satu kisah Alkitab yang mendukung. Kisah ini bahkan sudah terjadi sebelum hukum levirat secara
resmi diperintahkan melalui Musa (Kejadian 38). Yehuda memiliki tiga anak laki-laki: Er, Onan, dan Syela. Tidak lama sesudah menikahi Tamar, Er meninggal dunia tanpa memiliki keturunan. Sesuai peraturan waktu itu, Onan menggantikan posisi kakaknya. Ternyata Onan hanya mau menikmati tubuh Tamar tetapi tidak mau melanjutkan keturunan kakaknya, sehingga ia dibunuh oleh TUHAN. Sesudah peristiwa ini Yehuda menunda memberikan Syela kepada Tamar dengan alasan bahwa Syela masih terlalu muda (ayat 11). Yehuda hanya menunda, bukan melarang atau memandang pernikahan levirat sebagai praktik yang salah.
Bolehkah Menikahi Wanita Yang Lebih Tua?
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
17
eMAGZ
Bolehkah menikahi wanita yang lebih tua? | #QandA
Dia hanya kuatir Syela akan mengalami nasib yang sama dengan Er dan Onan. Sesudah Syela dewasa, Yehuda tidak kunjung menepati janjinya kepada Tamar. Tamar lantas menyamar
sebagai pelacur dan memperdayai Yehuda demi mendapatkan keturunan bagi Er, suaminya yang pertama. Menariknya, pada waktu penyamaran ini terbongkar, Yehuda justru menyadari bahwa dirinya yang bersalah karena tidak memberikan Syela kepada Tamar (ayat 26).
Tuhan Yesus pernah diperhadapkan pada persoalan pernikahan levirat. Orang-orang Saduki yang tidak mempercayai kebangkitan orang mati mencoba menjebak Dia melalui pertanyaan hipotetikal (pengandaian) tentang tujuh saudara yang mati secara bergantian dalam sebuah pernikahan levirat (Matius 22:23-33). Jika pengandaian ini sungguh-sungguh terjadi, kemungkinan besar salah satu atau beberapa adik laki-laki itu berusia lebih muda daripada isteri kakaknya. Anggap saja perbedaan usia suami dan isteri adalah 10 tahun (bandingkan Kejadian 17:17) dan perbedaan usia setiap saudara laki-laki adalah 2 tahun, maka anak laki-laki ke-6 dan ke-7 berusia lebih muda daripada janda tersebut. Tuhan Yesus ternyata tidak mempersoalkan pernikahan levirat maupun perbedaan usia seperti itu. Dia justru menegur kesalahan orang-orang Saduki yang tidak memahami kitab suci maupun kuasa Allah (ayat 29).
Semua penjelasan di atas bukan dimaksudkan sebagai dukungan bahwa menikahi perempuan yang lebih tua adalah lebih Alkitabiah. Sama sekali tidak! Yang tertulis di atas adalah kasus-kasus khusus. Tidak ada alasan untuk menerapkan itu pada semua keadaan. Pemaparan di atas hanya bermanfaat untuk membawa sebuah pesan: jangan terlalu dogmatis untuk hal-hal yang tidak terlalu jelas diajarkan dalam Alkitab. Jangan melampaui apa yang tertulis.
Apabila Alkitab tidak menyediakan petunjuk eksplisit tentang suatu perkara, kita seyogyanya menggunakan akal budi Kristiani untuk
18
eMAGZ
Bolehkah menikahi wanita yang lebih tua? | #QandA
mempertimbangkan semua faktor yang terkait. Melalui pembaruan akal budi yang terus-menerus dan dikerjakan oleh
Roh Kudus kita dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna (Roma 12:2)……bersambung….
19
20
eMAGZ
Doctrine Does Matter | #TEACHING
(Lanjutan tgl 28 Mei 2017)
Pada tahun 1983 terjadi keributan besar di daerah kami. Rumah seorang pemuda beragama Hindu Yang bertobat melalui pelayanan Youth for
Christ dibakar dalam kerusuhan tersebut. Dia dan ibunya yang beragama Hindu tinggal di rumah kami selama enam bulan. Saudara laki-laki dan perempuannya tinggal di rumah yang lain. Saudara pere mpuannya pada akhirnya juga bertobat kepada Kristus, dan dia dan saudara laki-lakinya siap dibaptis di gereja tempat saya beribadah. (Saudara laki-laki yang kedua dibaptis be berapa tahun kemudian).
Sehari sebelum pelayanan baptisan, kami melakukan sebuah retret di rumah bagi mereka yang akan dibaptis. Ibu mereka mengikuti sesi kami, Karena dia tinggal dirum ah kami. Dia mendengar dua anaknya dengan fasih memberi kesaksian tentang iman mereka kepada Kristus. Setelah mereka berbicara, ibunya berkata, “Saya tidak bisa berbicara seperti anak
Mengenal yang absolut melalui sebuah hubungan
21
eMAGZ
Doctrine Does Matter | #TEACHING
saya, karena saya tidak berpendidikan seperti mereka. Saya tidak memahami semua hal tentang Kekristenan seperti yang mereka ketahui. Tapi saya ingin Anda tahu bahwa Allah mereka adalah
Allahku juga, dan Dialah yang saya ikuti.” Saya memanggil pendetanya dan mengatakan apa yang telah dikatakan oleh ibu itu, dan saya mengatakan kepada pendeta itu bahwa saya percaya iman ibu itu iman yang sejati. Saya bertanya apakah kita bisa membuat perkecualian dan membaptisnya bersama dengan anak-an aknya walaupun dia belum mengikuti kelas yang diperlukan. Pendeta itu setuju, dan ibu itu dibaptis. Sekarang, sepuluh tahun kemudian, ibu itu terus menjadi seorang pengikut Kristus yang setia. Ada banyak hal yang tidak diketahuinya tentang yang Absolut. Tapi dia mengenal yang Absolut secara pribadi sebagai Juruselamat, Tuhan, dan Sahabatnya.
Seorang wanita lanjut usia di Skotlandia sedang diuji oleh pendetanya untuk menjadi seorang anggota penuh dari gereja tersebut. Dia berseru, “Pak, saya tidak bisa me njawab semua pertanyaan sulit yang Anda ajukan. Saya hanya tahu bahwa saya mau mati bagi Dia.” Dia mengenal yang Absolut, dan pengenalan ini begitu berarti baginya sehingga dia rela untuk mati bagi-Nya.
Paulus menggambarkan ketidaksempurnaan pengetahuan kita saat berkata, “Sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal” (1Kor. 13:12). Karena kita mengenal yang Absolut secara pribadi, maka kita bisa berkata bahwa kita mengenal kebenaran yang absolut.
Pengetahuan ini bukan hanya bersifat subjektif. Kabar Baik tentang Yesus berkaitan dengan hal-hal tertentu yang pasti, yang telah terjadi dalam sejarah. Seperti kata Lesslie Newbigin, “Apa yang telah terjadi memang
22
eMAGZ
Doctrine Does Matter | #TEACHING
telah terjadi, dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Walaupun kebenaran tidak berubah, penafsiran kita bisa beragam karena keterbatasan-keterbatasan kita sebagai manusia. Faktanya,
saya percaya bahwa Allah, yang memberi kita otak untuk berpikir dan berkreasi, menghendaki agar kita bergumul dengan kebenaran. Newbigin menjelaskan bahwa inilah alasan mengapa Yesus tidak pernah menulis buku. Sebaliknya, kita memiliki empat kitab yang menceritakan Yesus dari perspektif-perspektif yang berbeda. Newbigin berkata bahwa ini merupakan sebuah skandal bagi orang Muslim, yang percaya kalau Quran diberikan langsung oleh Allah kepada sang nabi dengan cara pengilhaman pendiktean.
Bersambung………….Sumber: Supremasi Kristus oleh Ajith Fernando
23
eMAGZ
Hukuman buat ular, perempuan, dan laki- laki|#DOYOUKNOW
(Lanjutan tgl 28 Mei 2017)
Siapakah yang dimaksud dengan “keturunan” (zera‘) di 3:15?
Apakah kata ini selalu menunjuk pada keturunan langsung (dekat) atau bisa beberapa generasi sesudahnya? Apakah bentuk tunggal dari kata ini bermakna individual atau kolektif? Menimbang dari pemunculan kata ini dalam Alkitab kita dapat metarik kesimpulan bahwa kata zera‘ bisa merujuk pada keturunan secara langsung (4:25; 15:3; 19:32, 34; 21:13; 38:8-9; 1 Sam 1:11; 2:20; 2 Sam 7:21)
maupun antar generasi (9:9; 12:7; 13:16; 15:5, 13, 18; 16:10; 17:7-20, 12; 21:12; 22:17-18). Deretan teks ini sekaligus menunjukkan bahwa kata zera‘ dapat bermakna individual atau kolektif. Kata “keturunan” dalam teks-teks tersebut hampir semua berbentuk tunggal, namun makna yang dikandung kadangkala secara eksplisit merujuk pada suatu kumpulan umat manusia dari garis keturunan tertentu. Jadi, bentuk tunggal kata zera‘ tidak dapat dipakai sebagai argument konklusif
HUKUMAN BUAT ULAR, PEREMPUAN,DAN LAKI-LAKI
Ev. Nike Pamela, M.A
24
Hukuman buat ular, perempuan, dan laki- laki|#DOYOUKNOW
untuk mendukung maupun menentang makna mesianis dalam Kejadian 3:15.
Siapakah keturunan perempuan yang akan meremukkan kepala ular? Teks Ibrani hanya memakai kata hû (“ia”) yang berjenis kelamin maskulin (lihat semua versi Inggris), karena hû menerangkan zera‘ yang juga maskulin. Penerjemah LXX terlihat memahami kata ini secara mesianis. Dari 100 kali lebih pemunculan kata hû dalam PL, LXX hanya menerjemahkan hû dalam jenis kelamin maskulin autos di teks ini saja. Pilihan ini layak untuk dicermati, karena dalam terjemahan LXX kata benda yang diterangkan oleh autos berjenis kelamin neuter (sperma = “keturunannya). Pemahaman mesianis ini juga dapat ditemukan dalam beberapa targum Yahudi. Tradisi di atas tidak mewakili seluruh pemikiran Yahudi. Tradisi Yahudi lain yang tercermin dalam tulisan psedepigrafa, targum, dan tafsiran para rabi mengarah pada konklusi yang berbeda.
Jika kita menengok pada pandangan bapa-bapa gereja kita juga akan menemukan kesan bahwa mereka pun tidak sepakat tentang makna mesianis dalam teks ini. Beberapa tidak melihat nuansa mesianis apa pun dalam teks ini. Sebagian mengakui makna mesianis tetapi tetap memberi ruang untuk arti “keturunan” yang lebih luas (bentuk tunggal secara kolektif). Yang lain secara eksplisit dan spesifik mengaitkan teks ini dengan kelahiran Tuhan Yesus dari perawan Maria.
Cara terbaik untuk mengetahui hal ini adalah dengan melihat pergerakan konsep keturunan dalam tulisan Musa. Pendekatan seperti ini akan membawa kita pada satu kesimpulan bahwa di antara 59 kali pemunculan kata keturunan dalam kitab Kejadian, 48 di antaranya merujuk pada keturunan dari umat pilihan (Set – Enos – Nuh - Abraham – Ishak – Yakub, dsb). Hal ini seharusnya tidak mengagetkan, karena sejak awal tema tentang keturunan memang menjadi salah satu isu sentral. Tujuan
eMAGZ
25
Hukuman buat ular, perempuan, dan laki- laki|#DOYOUKNOW
Allah menciptakan laki-laki dan perempuan adalah supaya Ia memberkati mereka dengan banyak keturunan sehingga mereka
dapat memenuhi dan menguasai bumi (1:28). Walaupun dosa telah menambahi kesusahan dalam berkat ini (3:16) dan iblis terus memerangi keturunan orang benar (4:8), Allah tetap konsisten menjaga berkat (1:28) dan janji-Nya (3:15). Ia membangkitkan Set (4:26) dan keturunannya (5:1-32). Tatkala semua keturunan mulai melawan TUHAN secara hebat (6:1-6) Ia menghapuskan mereka semua dari muka bumi dengan air bah (6:7; pasal 7-8), namun Ia tetap memulai garis keturunan yang baru dari Nuh (9:1, 7), bahkan meneguhkan perjanjian lagi dengan keturunannya (9:9), terutama dari garis keturunan Sem (9:26-27; 5:21-31). Selanjutnya janji tentang keturunan ini terus diberikan pada para patriakh, baik Abraham (12:1-3, 7; 13:15-16; 13:3, 5, 13, 18; 16:10; 17:7-12, 19; 21:12-13; 22:17-18; 24:7), Ishak (26:3-4), maupun Yakub (28:4, 13-14; 32:12; 35:12; 48:4). Janji di atas pada periode selanjutnya diteruskan pada seluruh bangsa Israel. Beberapa teks dalam tulisan Musa memberikan petunjuk eksplisit bahwa bangsa Israel merupakan keturunan yang dimaksud di kitab Kejadian (Kel 32:11-14; Ul 11:8-12).
Bersambung……….NK_P
eMAGZ
26
eMAGZ
BAB V | #MISSION
(Lanjutan tgl 28 Mei 2017)
Bahasa yang serupa terdapat dalam Surat Yohanes yang
pertama (mis. 4:8, 10,14). Itu menyatakan fakta bahwa kematian Kristus yang membawa keselamatan bagi dunia adalah pemberian (2 Kor 9:15) dari Allah Tritunggal. Dalam kematian dan kebangkitan-Nya, Allah telah menemukan suatu cara untuk memulihkan hubungan Allah dan manusia; manusia dan sesama, yang telah rusak oleh dosa.
Ia juga menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata bawah Ia benar dan membenarkan orang percaya kepada Yesus (Rm 3:26).
Di bagian lain dari Perjanjian Baru, ada berbagai cara lain untuk memandang kabar baik itu. Ada penciptaan manusia baru – Kristus adalah Adam terakhir, kepala suatu ras yang baru, yang memerdekakan dalam ketaatan kepada Allah (Rom 5-6). Ada juga karunia Roh
MEMBERITAKAN KABAR BAIK
27
eMAGZ
BAB V | #MISSION
Kudus yang diberikan untuk mengilhami anak-anak Allah agar melakukan kehendak Allah secara tertib diwujudkan dengan penuh sukacita(Rom. 8:9-17). Ada janji bahwa seluruh alam
semesta akan diperbaharui dan tidak ada lagi penderitaan, hal ini terjadi saat kemuliaan Allah dinyatakan di seluruh bumi. Akhirnya dalam penciptaan suatu komunitas baru, tidak ada lagi orang Yahudi dan non Yahudi; tidak ada lagi tuan dan hamba, laki-laki dan perempuan; suami dan istri, suku-suku bangsa, budaya dll (Rom 9-11; Ef 2:13-22; 3:3-7; KOL 3:10-11; Gal 3:28), karena semua telah menjadi umat Allah.
Saat melakukan PI, haruslah memahami tujuan yang hendak dicapai, tetapi tidak boleh dirumuskan terlalu sempit. Perlu adanya penekanan utama pada usaha-usaha demi memperoleh respon dari pribadi-pribadi, terhadap tawaran pengampunan dan pemulihan hubungan dengan Allah, yang sering disebut pertobatan. Pertobatan seseorang sangat menentukan di mana orang tersebut berbalik dari kehidupannya yang hanya berpusat pada diri sendiri ke kehidupan yang hanya berpusat pada Allah (Kis. 26:28; Ef. 5:8; Kol. 1:13; Gal. 4:8). Pertobatan bukan berhenti pada satu titik itu saja, tetapi perlu adanya tindakan yang berkelanjutan,Respon terhadap panggilan Kristus, yaitu pertobatan merupakan suatu pengalaman yang berjalan terus, suatu proses pertumbuhan menuju kedewasaan Kristen … Kita akan terus ditantang bukan hanya menikmati kasih karunia Kristus, tetapi juga menerapkannya dalam realitas kehidupan, dalam komunitas di manapun kita berada, baik di lingkungan sekitar, tempat kerja, sekolah dan masyarakat.
Tujuan PI dapat ditinjau dari sudut pandang Allah sebagai penciptaan suatu kehidupan yang sepenuhnya baru dalam citra Yesus Kristus (2 Kor. 3:28) – pemulihan kemuliaan yang hilang sebagai akibat dosa ( Rom. 3:23; Ibr. 2:10) – atau jika ditinjau dari perspektif manusia sebagai pengikut Yesus Kristus. Dari kedua hal itu, PI bertujuan mencapai suatu tranformasi total manusia yang dulu memiliki pribadi yang jahat, menjadi manusia
28
eMAGZ
BAB V | #MISSION
memiliki pribadi seperti Kristus. Tujuan Amanat Agung yaitu memuridkan, yang meliputi mempraktikan kasih dan kebenaran.
Ion Bria menyimpulkan tujuan-tujuan kesaksian PI sebagai berikut:Pertobatan dari suatu kehidupan yang ditandai oleh dosa, terpisah dari Allah, tunduk pada yang jahat dan tidak terpenuhinya potensi citra Allah, menuju suatu kehidupan yang ditandai oleh pengampunan dosa, ketaatan pada perintah-perintah Allah, persekutuan yang dibarui Allah dalam Trinitas, pertumbuhan di dalam pemulihan citra ilahi dan realisasi di antara kita dari purwarupa kasih Kristus. Singkatnya, tujuan akhir dari kesaksian PI adalah pertobatan dan pembaptisan. Pertobatan yang berpaling secara sadar dari dosa, maut ataupun yang jahat kepada hidup yang sejati di dalam Kristus. Pembaptisan hanyalah tanda sebuah pertobatan dan penerimaan suatu anggota baru ke dalam kehidupan komunitas Allah, yaitu gereja.
Bersambung……...
29
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
RENUNGAN HARIANSenin, 5 Juni 2017
MENJADI SAHABAT YESUS(Bacaan: Yohanes 15:9-17)
Ida memiliki 4 orang teman dekat ketika masuk di sebuah sekolah, tetapi lambat laun kempat sahabatnya mulai menjauhinya karena Ida menghadapi masalah yang pelik. Ida mendatangi Lika dan berkata, “Hanya kamu yang selalu ada untuk saya, semuanya menjauhi saya”.
Kira- kira demikianlah gambaran Tuhan Yesus bagi kita umat tebusanNya. Dia adalah sahabat yang setia. Tuhan Yesus sendirilah yang menyebut kita demikian, sahabat dan bukan hamba. Dengan kata lain, Yesus memampukan kita mengenal hal-hal yang Dia dengar dari Bapa-Nya. Kasih Yesus kepada murid-muridnya bukanlah kasih yang pura-pura tetapi kasih yang tulus, kasih kepada seorang sahabat. Kasih yang dilakukan seseorang kepada sahabatnya tidak mengharapkan balas jasa tetapi murni menolong sahabatnya itu. Sebab, sekalipun seorang sahabat itu tidak berbuat apa-apa, mereka akan tetap bersahabat. Seorang sahabat yang baik tidak ragu-ragu untuk memberikan yang termahal dari dirinya, termasuk nyawanya demi sahabatnya. Seseorang yang menyebut dirinya bersahabat tetapi tidak rela memberikan miliknya untuk kebutuhan sahabatnya itu, sesungguhnya belum bersahabat. Yesus berkata (ay.14), ‘Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.’ Atau, jika kamu tidak berbuat yang kuperintahkan, maka kamu bukanlah sahabatKu.
Apakah saudara adalah sahabat Yesus? tandanya adalah jika saudara melakukan perintah Tuhan. Jika saudara mengasihi saudaramu dan juga melakukan perintah Allah lainnya, inilah tandanya kita telah menjadi sahabat Yesus.
30
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
Selasa, 6 Juni 2017UNGKAPAN KASIH SAYANG
(Bacaan: I Samuel 18:1-5)
Ada seorang laki-laki yang setia menemani calon istrinya di rumah sakit. Di hari-hari terakhir calon istrinya meminta untuk segera dilangsungkan acara pernikahannya. Mereka pun akhirnya menikah di rumah sakit tersebut. Beberapa minggu kemudian perempuan itu pun meninggal. Pada saat laki-laki tersebut diwawancarai mengenai pernikahannya, dia menjawab, “aku sangat mencintai istriku dan tidak pernah menyesali pernikahan ini.”
Kasih yang tulus itu ditunjukkan dalam bentuk tindakan yang nyata dan bukan sembunyi-sembunyi. Meskipun ada beberapa protes dari pihak-pihak yang tidak menyukainya. Seperti halnya Daud dan Yonatan. Daud adalah anak seorang penggembala dan Yonatan adalah seorang pangeran. Status yang berbeda tidak menjadikan penghalang bagi ketulusan mereka untuk bersahabat. Dalam perikop ini Yonatan memberikan jubah, baju perang, pedang, panah, dan ikat pinggang begitu juga sebaliknya (Ay.4). Hal itu dilakukannya karena mereka sangat mengasihi (Ay.3). Bukan berarti mereka penyuka lawan jenis seperti tafsiran beberapa orang. Inilah ungakapan kasih sayang seorang sahabat. Meskipun Yonatan tahu bahwa Saul, ayahnya sangat membenci Daud. Karena Saul iri terhadap Daud yang telah mengalahkan berlaksa-laksa sedangkan Saul beribu-ribu (Ay.7b).
Mari milikilah kasih yang tulus kepada semua relasi yang Tuhan telah berikan, Kepada suami, istri, anak, orang tua, sahabat. Kasih yang tulus tidak pernah menjadikan perbedaan yang remeh sebagai sekat.
31
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
Rabu, 7 Juni 2017BERSYUKURLAH
(Bacaan: Hosea 3:1-5)
Seorang suami yang kedapatan memiliki wanita lain. Istrinya sangat tidak menyangka bisa diperlakukan demikian oleh suaminya. Meskipun suaminya meminta maaf ribuan kali dan menyesalinya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Istrinya masih sulit untuk mengampuni suaminya tersebut. Suaminya dengan penyesalan dan dengan berbagai cara tetap berusaha mendapatkan ampun dari istrinya.
Gambaran sang istri yang hancur bisa menolong kita memahami kondisi Hosea ketika ia mau menerima Gomer kembali. Allah menggambarkan bangsa Israel yang sedang melakukan perzinahan atau perselingkungan dengan ilah-ilah yang lain. Hal itu dipandang suatu kejijikan di hadapan Allah. Allah mengirim Hosea untuk menikahi Gomer, si pelacur. sebagai sebuah gambaran jelas tentang hubungan Allah dengan Israel. Meskipun Gomer sudah ditebus oleh Hosea. Tetap saja Gomer melacurkan diri. Allah berfirman kepada Hosea untuk tetap pergi dan mencintainya lagi, sama seperti Allah kepada bangsa Israel (Ay.1). Allah menebusnya supaya bangsa Israel kembali lagi kepadaNya (Ay.2-3).
Gomer mungkin menjijikan di mata kita, namun begitulah kondisi kerohanian kita. Kita lebih tertarik dengan ilah-ilah lain dan meninggalkan Tuhan. Jika hari ini kita masih mendapat anugerah Tuhan, semuanya bukan karena kita cukup baik namun karena Allah yang berulang kali menebus kita dari pelacuran rohani. Maka bersyukurlah!
32
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
Kamis, 8 Juni 2017DISIPLIN KARENA KASIH
(Bacaan: Amos 3:9-15)
Kedekatan hubungan membuat manusia cenderung untuk menutupi kesalahan sahabatnya dan tidak mau menegur demi mempertahankan hubungan baik. Akan tetapi, Allah tidak demikian, kedekatan hubungan justru membuat Allah menuntut umat-Nya menjauhi dosa.
Sekalipun kasih Allah nyata bagi bangsa Israel di sepanjang sejarah mereka, namun Tuhan tidak akan membuat perkecualian terhadap umat yang dikasihi-Nya, ketika mereka mengeraskan hati dan menolak untuk bertobat. Tuhan pun tidak akan membuat hukuman-Nya sebagai urusan privat. Sebaliknya hukuman itu akan bersifat terbuka sehingga bangsa- bangsa kafir pun tahu bahwa umat-Nya sedang dihukum oleh Tuhan (ayat 9). Apabila dulu Allah menghancurkan Mesir demi menciptakan Israel, kini hukuman Tuhan akan membuat Israel mengalami kehancuran. Penjarahan (ayat 11), kehancuran (ayat 12), kehinaan (ayat 14-15) akan harus ditanggung oleh umat yang keras hati itu. Singa telah mengaum, seharusnyalah mereka takut dan bertobat! Sekilas bangsa lain menduga Allah telah menolak Israel dan tidak lagi mengasihi mereka. Jelas ini pendapat yang keliru. KasihNya kepada umatNya membuat Dia harus mengambil disiplin yang tegas untuk membawa mereka kembali kepadaNya.
Seringkali kita sama dengan bangsa Israel. Ada banyak teguran yang sudah kita dengar, namun kita berulangkali mengabaikan. Karena kasihNya, Ia tidak akan mengecualikan kita. Allah pasti akan mendisiplin kita dengan tegas.
33
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
Jumat, 9 Juni 2017DENGARLAH FIRMANNYA
(Bacaan: Mikha 2:12-13)
“Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar anaknya, menghajar dia pada waktunya” (Amsal 13:24). Pandangan bahwa kasih dan rotan adalah dua hal yang kontradiksi diruntuhkan oleh ayat ini. Ini adalah gambaran kasih yang sesungguhnya dan itulah yang Allah lakukan terhadap umat kesayanganNya.
Mikha menegaskan bahwa umat Allah tidak dapat berpaling dari Tuhan tanpa menderita konsekuensi yang serius. Penghukuman Allah bukanlah perubahan karakter dari Allah. Penghukuman Allah adalah pendisiplinan Allah terhadap umat-Nya untuk membawa mereka kembali pada jalan yang benar. Cara satu-satunya untuk adanya perubahan pada umat Allah adalah dengan rotan. Allah membenci dosa, sekalipun Ia adalah Allah yang penuh kasih. Di tengah penghukuman-Nya, janji pemulihan dinyatakan bagi mereka yang berbalik kepada-Nya (Mikha 2:12-13).
Dosa adalah hal serius di mata Tuhan. Namun, kepekaan dan kesadaran akan dosa seringkali sulit bagi kita. Kita condong melakukan rasionalisasi atau pembenaran atas tindakan kita yang salah. Itu sebabnya Tuhan berfirman dengan sangat keras sebagai peringatan bagi Israel dan juga kita. Dengarkanlah FirmanNya dan bertobatlah.
34
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
Sabtu, 10 Juni 2017PERCAYALAH KEPADA ALLAH
(Bacaan: Habakuk 2:1-5)
Apa yang anda rasakan ketika menonton siaran TV atau membaca koran yang memberitakan tentang pemerkosaan, penodongan, pemerasan, bahkan penganiayaan dan pembunuhan serta berbagai tindak kriminalitas lainnya, yang sering menjadikan orang-orang yang lemah dan tak bersalah sebagai korban? Kecewa, marah, mengumpat bahkan menghujat adalah reaksi yang mungkin muncul secara spontan dari kebanyakan di antara kita. Pertanyaan yang muncul dalam pikiran kita adalah: Mengapa Tuhan membiarkan semua ini terjadi, dan sampai kapan? Kira-kira seperti itulah perasaan yang menggayut di dada nabi Habakuk.
Di dalam doanya dia berseru, “Ya TUHAN, sampai kapan aku harus berseru meminta pertolongan? Kapan Engkau akan mendengar dan menyelamatkan kami dari penindasan? Mengapa Kau biarkan aku melihat begitu banyak kejahatan? Masakan Engkau tahan melihat begitu banyak pelanggaran?”. Habakuk menyaksikan ketidakadilan, kekerasan, dan kejahatan. Gawatnya lagi, Allah kelihatannya diam menyaksikan semua kejahatan itu, yang menarik, Allah meminta Habakuk untuk percaya pada janji-janji-Nya.
Apakah saat ini saudara sedang menyaksikan pemandangan yang sama? ada banyak kejahatan yang terjadi di sekitar saudara, namun Tuhan serasa diam. Melalui FirmanNya, Allah meminta kita untuk tetap percaya kepada Dia. Akan datang waktunya Ia menggenapi janjiNya.
35
eMAGZ
PENGUMUMAN
Hari / Tanggal Pukul Keterangan
Senin, 5 Juni 2017 23.00Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FMHUT: Ibu Elizabeth Yully
Selasa, 6 Juni 2017 18.30 STAR: ESKATOLOGIOleh: Edo Walla, M.Div
Rabu, 7 Juni 2017 19.00 Latihan Musik KU 3Kamis, 8 Juni 2017 06.00 Doa Pagi
19.00 Latihan Musik KU 1 dan KU 2HUT: Ibu Liem Fenissa Margaretha
Sabtu, 10 Juni 2017 06.00 Doa Pemuridan 18.30 Persekutuan Pemuda
22.00Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM HUT: Sdri. Caroline Ingrid EvangelinaHUT: Sdr. Yoga AbriantoHUT: Sdri. Junita RatnasariHUT: Ibu Sundary Dwie Setyowati
Minggu, 11 Juni 2017 HUT: Sdr. Ikhsan Tjandra
AGENDA MINGGU INI
Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan :
“Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam
pelayanan kepada Tuhan dan sesama.”
36
eMAGZ
JADWAL PENATALAYANAN
IBADAH UMUMMinggu, 4 Juni 2017
Penata-layanan
Ibadah Remaja
(Pk. 10.00 WIB)
Ibadah Umum I(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II(Pk. 10.00)
Ibadah Umum III (Pk. 17.00)
Cab. Darmo
(Pk. 07.00)
Cab. Darmo
(Pk. 10.00)
Tema
GABUNG IBADAH UMUM
Kasih Yang Menyelamatkan (Titus 3:4-7)
Pengkhot-bah Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Ev. Yohanes Dodik Ev Edo
Walla
Liturgos Ibu Wilis Ibu Ike Sdr. Su-mito
Pelayan Musik
Bp. Eliazar&
Sdri. Jessica
Sdr. IshakSdr. WillySdr. Yoga
Bp. Haryadi TEAM
Pelayan LCD Sdri. Ririt Sdr. Evan Sdr. Kevin T Sdr. Yosi Sdri.
Marlin
Penyambut Jemaat
Ibu Enggar W
Ibu NaomiSdr. Lutfi
Sdr. DanielSdr. MichaelSdr. CliffordSdr. Vincent
Sdr. KevindieSdri. BrendaSdri. Karina
Sdr. Sebastian
Bp. Andrew LIbu Ruth
Sdri. Louis
Doa Syafaat
Ev. Heri
Ev. Heri Ibu Mei
Sdr. Su-mito
Ev. Edo Walla
Doa Persemba-
hanIbu Ruth Sdri.
Louis
Doa Pra & pasca Ibadah
Ibu Wlis Ev. Dodik
SingerIbu Santi
Sdri. Krisna
Ibu CarlaSdri. Krisna
Sdri. LiaSdr. Dennis
Sdri. DitaSdri. Louis
Sdri. Dita
Sdri. Suci
37
eMAGZ
JADWAL PENATALAYANAN
IBADAH UMUMMinggu, 11 Juni 2017
Penata-layanan
Ibadah Remaja
(Pk. 10.00 WIB)
Ibadah Umum I(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II(Pk. 10.00)
Ibadah Umum III (Pk. 17.00)
Cab. Darmo
(Pk. 07.00)
Cab. Darmo
(Pk. 10.00)
Tema Kasih Yang Tanpa Syarat (Roma 5:5-11)
Pengkhot-bah
Ev. Yohanes Dodik Ev. Heri Kristanto Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Liturgos Sdri. Dewi Bp. Andreas W Sdri. Helen Ibu Wilis Sdri. Grace
Pelayan Musik
Sdr. AndreasSdr. Igo
Sdr. CalvinSdr. Faith
Bp. Eliazar&
Sdr. Michael
Sdr. IshakSdr. WillySdr. Haris
Sdr. Ishak TEAM
Pelayan LCD Sdr. Daniel Sdr. Kevin
TSdri. Kezia
A Sdri. Vionatha Sdri. marlin
Penyambut Jemaat
Sdri. NaomiSdri. Fefe
Ibu TitikSdri.
KrisnaBp. Yefta
Sdr. RobinBp. Hendri
TIbu Melly
Ibu Nunuk
Bp. ImboIbu Yatmi
Bp. Andreas KIbu Rini
Sdr. MitoSdri. Eka
Doa Syafaat
Sdri. Naomi Ibu Titik Sdr. Robin Ibu Ike
Ibu Wilis Sdri. Grace
Doa Persemba-
hanSdr. Mito
Doa Pra & pasca Ibadah
Bp. Andreas W Ev. Heri
Singer Sdri. FebbySdr. Daniel
Bp. Eddy SIbu Sisca
Ibu Evi SSdri. Christine
Sdri. MarlinSdri. Clara
Sdri. NikeSdri. Ester
38
eMAGZ
JADWAL PENATALAYANAN
Keterangan 4 Juni 2017(Pk. 09.30 WIB)
11 Juni 2017(Pk. 09.30 WIB)
Liturgis Kak Mei
VBSBahan:
Ibadah bersama di UTC(bagi anak-anak yang tidak ikut VBS bisa beribadah bersama orang tua)
Pelayan Musik Kak Willy
Doa Pra/Pasca SM Kak Mei
Tema NUH MEMBANGUN BAHTERA
Bahan Alkitab Kejadian 6:1-7:16
Sion Kak Budi
Getsemani Kak Suani
Yerusalem Kak Vena
Nazareth Kak Dessy
Betlehem Kak Kezia
SEKOLAH MINGGU
Keterangan Sabtu, 3 Juni 2017(Pk. 18.30 WIB)
Sabtu, 10 Juni 2017(Pk. 18.30 WIB)
Tema
Pengkhotbah
Litrugos
Pelayan Musik
Pelayan LCD
Penyambut Jemaat
Petugas Doa
Singer
IBADAH PEMUDA
39
eMAGZ
Data Kehadiran Jemaat
Ibadah Hari/Tanggal Jumlah Jemaat Keterangan
Umum 1
Minggu, 28 Mei 2017
41 orang
Umum 2 109 Orang
Umum 3 58 Orang
Sekolah Minggu 31 Orang
Remaja 24 Orang
Pemuda
Cab. Darmo KU 1 26 Orang SM -
Cab. Darmo KU 2 49 Orang SM : - Orang RM : - Orang
POS Batam - Orang SM : - OrangRemaja : - Orang
POS Batu Aji SM : - OrangRemaja : - Orang
DATA KEHADIRAN JEMAAT