repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II -...

83
MEMPELAJARI POLA KANDUNGAN ZAT KAPUR PADA BIJI PADI (Oryza sativa) VARIETAS CIHERANG DAN CILIWUNG BERDASARKAN POSISI BULIR PADA MALAI OLEH : EKAWATY BASRI G 621 05 030

Transcript of repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II -...

Page 1: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

MEMPELAJARI POLA KANDUNGAN ZAT KAPURPADA BIJI PADI (Oryza sativa) VARIETAS CIHERANG

DAN CILIWUNG BERDASARKAN POSISI BULIRPADA MALAI

OLEH :EKAWATY BASRI

G 621 05 030

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIANJURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2012

Page 2: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

MEMPELAJARI POLA KANDUNGAN ZAT KAPURPADA BIJI PADI (Oryza sativa) VARIETAS CIHERANG

DAN CILIWUNG BERDASARKAN POSISI BULIRPADA MALAI

OLEH :

EKAWATY BASRIG 621 05 030

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjanapada

Jurusan Teknologi Pertanian

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIANJURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2012

i

Page 3: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : MEMPELAJARI POLA KANDUNGAN ZAT KAPUR PADA BIJI PADI (Oryza sativa) VARIETAS CIHERANG DAN CILIWUNG BERDASARKAN POSISI BULIR PADA MALAI.

Nama : EKAWATY BASRI

Stambuk : G 62105030

Program Studi : Keteknikan Pertanian

Jurusan : Teknologi Pertanian

Disetujui OlehDosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Supratomo, DEA NIP. 19560417 198203 1003

Dr.Ir.Junaedi Muhidong,M.Sc       NIP. 19600101 198503 1014

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknologi Pertanian        Ketua Panitia Ujian Sarjana

Prof. Dr. Ir. Mulyati M Tahir, MS NIP. 19570923 198312 2 001

Dr.Ir. Sitti Nur Faridah, MPNIP. 19681007 199303 2 002

Tanggal Pengesahan : Agustus 2012

ii

Page 4: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

MEMPELAJARI POLA KANDUNGAN ZAT KAPUR PADA BIJI PADI (Oryza sativa) VARIETAS CIHERANG DAN CILIWUNG BERDASARKAN POSISI BULIR PADA MALAIEKAWATY BASRI (G 621 05 030), Supratomo dan Junaedi Muhidong

ABSTRAKTelah diketahui adanya perbedaan rendemen beras patah varietas Ciherang dan

Ciliwung. Perbedaan ini diduga akibat perbedaan tingkat kekerasan bulir padi Ciherang dan Ciliwung yang dipengaruhi oleh karakteristik fisiknya. Di samping itu, kemungkinan besar juga dipengaruhi oleh tingkat pengapuran dari butir padi Ciherang dan Ciliwung serta posisi bulir pada malai. Penelitian ini didesain untuk melihat pengaruh tingkat kandungan zat kapur (kalsium) untuk kedua varietas Ciliwung dan Ciherang berdasarkan posisi bulir pada malai. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya di bidang peningkatan mutu beras. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kandungan kalsium biji padi sepanjang cabang malai berbanding lurus antara varietas Ciherang dengan varietas Ciliwung yaitu cenderung semakin meningkat mulai dari bulir dalam ke luar. Sedangkan pola kandungan kalsium biji padi sepanjang batang malai dari atas ke bawah berbanding terbalik antara varietas Ciherang yang cenderung semakin menurun dengan varietas Ciliwung yang cenderung semakin meningkat untuk semua posisi bulir.

Kata Kunci : Padi, zat kapur, bulir, malai.

ABSTRACTHas been no difference in the yield of broken rice varieties Ciliwung and Ciherang.

This difference is presumably due to differences in grain hardness Ciliwung and Ciherang influenced by its physical characteristics. In addition, most likely also influenced by the degree of calcification of Ciherang and Ciliwung grain and grain position on the panicle. This study was designed to see the effect levels of calcium for both varieties Ciliwung and Ciherang based on the position of grains on the panicle. This study can be used as information for further research in the field of improving the quality of rice. The results showed that the calcium content of grain pattern along the panicle branches is directly proportional to the varieties Ciliwung with the varieties Ciherang is likely to start growing ears inside out. While the calcium content of grain pattern along the stem panicle from top to bottom between varieties Ciherang inversely proportional to increasingly decline to Ciliwung varieties that tend to increase for all grain positions.

Keyword : rice, calcium, grain, panicle

iii

Page 5: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

RIWAYAT HIDUP

EKAWATY BASRI lahir di Ujung Pandang pada tanggal

18 Desember 1987 Merupakan anak bungsu dari lima

bersaudara, pasangan bapak Drs.H.Basri dan ibu Hj. Djumarni.

Jenjang Pendidikan formal yang pernah dilalui adalah :

1. Memulai pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Aisyiah Cab. Karunrung

Makassar pada tahun 1991 sampai tahun 1993.

2. Menempuh pendidikan dasar pada SD Inpres Perumnas III Makassar pada

tahun 1993 sampai tahun 1999.

3. Melanjutkan pendidikan di sekolah menengah pertama pada SMP Negeri 33

Makassar pada tahun 1999 sampai tahun 2002.

4. Untuk jenjang menengah atas, pendidikan di tempuh di SMA Negeri 3

Makassar pada tahun 2002 sampai tahun 2005.

5. Melanjutkan pendidikan pada Universitas Hasanuddin, Jurusan Teknologi

Pertanian, Program Studi Keteknikan Pertanian, Makassar pada tahun 2005

sampai pada tahun 2012.

Selama menempuh pendidikan di dunia kampus, aktivitas yang dilakukan adalah

menjadi anggota Dewan Perwakilan Anggota (DPA TP UH) periode 2006-2007

dan Periode 2007-2008. Asisten pada mata kuliah Pengantar Komputer. Anggota

pada Student Employee Rektorat Universitas Hasanuddin tahun 2008-2010.

iv

Page 6: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana.

Selama pelaksanan studi, penelitian maupun penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari peran serta berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menghanturkan terimaka kasih kepada :

1. Dr. Ir. Supratomo dan Dr. Ir. Junaedi Muhidong, M.Sc. sebagai dosen

pembimbing atas kesabaran, petunjuk dan segala arahan yang telah diberikan

dari penyusunan proposal, penelitian hingga penyusunan skripsi ini selesai.

2.  Bapak Syahrul sebagai pembimbing di Laboratorium Fisiologi dan Makanan

Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin yang telah membantu

dalam proses analisis bahan penelitian.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

mereka yang memerlukannya demi kemajuan ilmu pengetahuan.

Makassar, Agustus 2012

Penulis

v

Page 7: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

D A F T A R I S I

Halaman

HALAMAN JUDUL ............. ............................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. iv

RINGKASAN ................................................................................................................................ v

RIWAYAT HIDUP .................................................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL . .................................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 11.2 Tujuan dan Kegunaan ...................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Padi (Oryza sativa) ................................................... 42.2 Malai......................................................................................... 62.3 Zat Kapur.................................................................................. 72.4 Tingkat Kekerasan / Tekstur Beras........................................... 112.5 Proses Fotosintesis Tanaman ................................................... 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN3.1. Waktu dan Tempat ............... ..................................................................... 153.2. Alat dan Bahan .......... ................................................................................ 153.3. Prosedur Penelitian .............. ..................................................................... 153.4. Rumus yang Digunakan........ ..................................................................... 233.5. Analisis Data ....................................................................................................... 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kandungan Kalsium Biji Padi....................................................................... 24

vi

Page 8: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

4.1.1 Varietas Ciherang ........................................................................... 264.1.2 Varietas Ciliwung ............................................................................. 28

4.2 Pola Kandungan Kalsium Biji Padi Varietas Ciliwung Vs Ciherang Sepanjang Batang Malai ............................................................................... 30

4.3 Pola Kandungan Kalsium Biji Padi Varietas Ciliwung Vs Ciherang Sepanjang Cabang Malai ................................................................................ 33

4.4 Pola Kandungan Kalsium Biji Padi Varietas Ciliwung Vs Ciherang36

4.5 Pola Kandungan Kalsium Biji Padi Varietas Ciliwung Vs Ciherang secara Keseluruhan dalam Satu Batang .................................................. 39

BAB V KESIMPULAN

Kesimpulan .......................................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 41

LAMPIRAN.......................................................................................................................................... 43

vii

Page 9: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Kandungan mineral makro beras giling varietas unggul baru (ppm) 9

2. Data Pengukuran Kandungan Kalsium Varietas Ciliwung Sepanjang Cabang Malai ..................................................................................................... 24

3. Data Pengukuran Kandungan Kalsium Varietas Ciherang Sepanjang Cabang Malai ..................................................................................................... 25

4. Data Pengukuran Kandungan Kalsium Varietas Ciliwung Sepanjang Batang Malai ..................................................................................................... 25

5. Data Pengukuran Kandungan Kalsium Varietas Ciherang Sepanjang Batang Malai ..................................................................................................... 26

viii

Page 10: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Contoh Batang Malai........................................................................................... 16

2. Urutan Posisi Gabah pada Malai.................................................................... 17

3. Kelompok 1 pada setiap Posisi Malai Sepanjang Batang.................... 18

4. Kelompok 2 pada setiap Posisi Malai Sepanjang Batang.................... 19

5. Kelompok 3 pada setiap Posisi Malai Sepanjang Batang.................... 18

6. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciherang Sepanjang Cabang Malai.......................................................................................................... 27

7. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciherang Sepanjang Batang Malai........................................................................................................... 28

8. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung Sepanjang Cabang Malai.......................................................................................................... 29

9. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung Sepanjang Batang Malai........................................................................................................... 29

10. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung Vs Ciherang Sepanjang Batang Malai untuk Bulir Dalam............................................. 30

11. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung Vs Ciherang Sepanjang Batang Malai untuk Bulir Tengah........................................... 31

12. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung Vs Ciherang Sepanjang Batang Malai untuk Bulir Luar................................................. 33

13. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung Vs Ciherang Sepanjang Batang Malai untuk Malai Atas................................................ 34

14. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung Vs Ciherang Sepanjang Batang Malai untuk Malai Tengah.......................................... 35

15. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung Vs Ciherang Sepanjang Batang Malai untuk Malai Bawah........................................... 36

16. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung Vs Ciherang Sepanjang Batang Malai.................................................................................... 37

ix

Page 11: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Nomor Judul Halaman

17. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung Vs Ciherang Sepanjang Cabang Malai................................................................................... 38

18. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung Vs Ciherang Sepanjang Cabang Malai................................................................................... 39

x

Page 12: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Lokasi Pengambilan Sampel.......................................................................... 43

2. Tanaman Padi Varietas Ciliwung.................................................................. 44

3. Tanaman Padi Varietas Ciherang.................................................................. 45

xi

Page 13: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Padi (Oryza sativa) merupakan komoditas pertanian yang

mempunyai nilai ekonomis dan sosial yang tinggi serta prospek

pengembangannya masih cerah. Oleh karena itu, perlu peningkatan mutu

beras terutama dalam hal mengurangi beras patah yang dapat mempengaruhi

rendemen beras giling. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan

mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya beras patah (Sugeng, 1998).

Asmawati (2009) mendapatkan adanya perbedaan rendemen beras

patah Ciherang dan Ciliwung. Perbedaan ini diduga akibat perbedaan

tingkat kekerasan bulir padi varietas Ciherang dan Ciliwung. Perbedaan

tingkat kekerasan ini dapat dipengaruhi oleh karakter fisik padi Ciherang

dan Ciliwung. Karakter fisik tersebut antara lain meliputi ukuran panjang

butir maupun berat butir. Untuk dapat mengetahui pengaruh faktor-faktor

ini, Basith (2010) dan Ismail (2010) masing-masing melakukan kajian

terhadap pengaruh posisi bulir pada malai terhadap tingkat kekerasan bulir

gabah varietas Ciliwung dan Ciherang, dan kajian perbedaan dimensi

panjang, lebar dan tebal kedua jenis varietas ini. Di samping itu,

kemungkinan besar juga dipengaruhi oleh tingkat pengapuran dari butir padi

Ciherang dan Ciliwung serta posisi bulir pada malai. Penelitian ini didesain

untuk melihat pengaruh tingkat kandungan zat kapur (kalsium) untuk kedua

varietas Ciliwung dan Ciherang berdasarkan posisi bulir pada malai.

1.2 TUJUAN DAN KEGUNAAN12

Page 14: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pola kandungan

zat kapur pada biji padi varietas Ciherang dan Ciliwung berdasarkan letak

bulir pada malai.

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi peneliti

selanjutnya di bidang peningkatan mutu beras.

II. TINJAUAN PUSTAKA

13

Page 15: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Sektor pertanian sebagai titik tolak pembangunan didasarkan

pada strategi pembangunan untuk memperbaiki ekonomi dengan

pembaharuan dibidang pertanian untuk meningkatkan produksi melalui

penerapan teknologi baru disektor pertanian. Untuk mendukung sektor

ini, berbagai teknologi mulai dari aspek budidaya sampai kepada

penanganan pasca panen terus dikembangkan. Disamping itu, usaha-usaha

untuk lebih memahami perilaku produktifitas tanaman, termasuk

perbedaan perilaku hasil produksi antar varietas, secara mikro juga

semakin intensif. Padi merupakan bahan makanan pokok pada berbagai

negara tidak lepas dari perhatian ini (Anonima, 2009).

Padi (Oryza sativa) merupakan komoditas pertanian yang telah

beratus-ratus tahun dibudidayakan di Indonesia dan prospek

pengembangannya pun masih cerah. Hal ini memberikan isyarat bahwa

padi mempunyai nilai ekonomis dan sosial yang tinggi serta peranannya

dalam tatanan kehidupan masyarakat Indonesia karena merupakan

makanan pokok (Sugeng, 1998).

Sebagai bahan makanan pokok, konsumen di beberapa negara

Asia Tenggara umumnya menyukai beras yang bermutu baik, yang dalam

hal ini memiliki warna bening, persentase beras kepala tinggi, dan kadar

amilosa sedang 20-25%. Walaupun standar mutu beras di pasar

internasional didasarkan pada beberapa parameter meliputi karakteristik

fisik butir beras (ukuran, bentuk, bobot, keseragaman, tampilan beras),

derajat sosoh, mutu giling, mutu tanak, aroma, keutuhan, dan kemurnian.

14

Page 16: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Di Indonesia, mutu beras lebih dikenal berdasarkan cara pengolahan,

seperti beras tumbuk atau beras giling, berdasarkan derajat sosoh seperti

beras slip, berdasarkan asal daerah seperti beras Ciliwung dan Ciherang

yang banyak diminati. Kedua varietas ini mempunyai keunggul antara lain

rasa nasi yang enak, pulen dan kadar amilosa yang baik (Anonima, 2009).

2.1 Tanaman Padi

Padi (Oryza sativa L) adalah tanaman pangan utama di Indonesia

yang diolah menjadi beras. Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah

menjadi nasi, makanan pokok terpenting warga dunia (Anonima, 2009).

Padi merupakan biota pokok di sawah yang dapat hidup di ekosistem

darat dan ekosistem air. Padi juga dapat hidup baik di sawah dan di darat

(tanpa air tergenang) atau di air (lahan beririgasi). Karena itulah berdasarkan

tempat tumbuhnya, dikenal dua jenis padi yakni padi sawah dan padi gogo.

Padi gogo merupakan suatu tipe padi lahan kering yang relatif toleran tanpa

penggenangan seperti di sawah (Simanjuntak, 2010).

Tanaman padi dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan ke

dalam :

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Poales

Family : Graminae

Genus : Oryza linn

15

Page 17: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Species : Oryza sativa L (Tjitrosoepomo, 2004).

Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan

banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per

bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang

dikehendaki per tahun adalah 1500 - 2000 mm. Suhu yang baik untuk

pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman

padi berkisar antara 0 - 1500 m dpl. Tanah yang baik untuk pertumbuhan

tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan

lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jurnlah

yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan

lapisan atasnya antara 18 - 22 cm dengan pH antara 4 -7 (Anonimd, 2012).

Data survey pada Musim Tanam 2002/2003 di 12 provinsi penghasil

padi membuktikan bahwa sekitar 90% dari 9,2 juta ha lahan sawah telah

ditanami jenis varietas unggul baru. Dari sekitar 80% varietas yang telah

berkembang di masyarakat, beberapa varietas yang banyak digunakan antara

lain seperti varietas Ciliwung dan Ciherang, dengan luas tanam untuk

varietas Ciliwung sebesar 0,62 juta ha dan untuk varietas Ciherang sebesar

0,41 juta ha (Anonimb, 2010).

2.1.1 Padi Ciliwung

Varietas gabah Ciliwung merupakan salah satu jenis padi sawah

yang berasal dari persilangan IR38//2*Pelita I-1/IR4744-128-4-1-2 dan

mempunyai bentuk gabah pendek bulat, warna gabah kuning bersih dan

16

Page 18: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

memiliki tekstur nasi pulen dengan kadar amilosa 22% dan Indeks

Glikemik 86 (Anonimb, 2010).

2.1.2 Padi Ciherang

Varietas gabah Ciherang merupakan salah satu jenis padi sawah

yang berasal dari persilangan IR18349-53-1-3-1-3/3*IR19661-131-3-1-

3//4*IR64 dan mempunyai bentuk gabah panjang ramping, warna gabah

kuning bersih dan memiliki tekstur nasi pulen dengan kadar amilosa 23%

dan Indeks Glikemik 54. Berbeda dengan varietas Ciliwung, varietas

Ciherang tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 serta tahan terhadap

bakteri hawar daun (HDB) strain III dan IV (Anonimb, 2010).

Bumi Ganesa telah memproduksi beras organik varietas ciherang.

Beras organik ciherang ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan

beras organik varietas lain. Beras organik Ciherang mempunyai bentuk fisik

yang panjang dan kurus / ramping. Untuk baunya, beras organik ciherang

tidak berbau wangi, berbeda dengan beras organik pandan wangi.

Dalam budidayanya, beras organik ciherang dikenal karena mempunyai

daya tahan yang kuat (Anonimc, 2010).

2.2 Malai

Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku paling atas

dinamakan malai. Malai padi disebut penicle yang memiliki bentuk

memanjang, mempunyai malai bercabang utama dan anak cabang. Tangkai

malai disebut peduncle bersambungan dengan sumbu malai yang disebut

dengan arachis, merupakan tangkai biji padi pada cabang sekunder. Ujung

17

Page 19: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

penicle atau tangkai malai terdapat bunga padi yang disebut dengan spikelet

(spikelet ini kemudian menjadi padi). Bakal buah yang terbentuk setelah

penyerbukan berkembang menjadi butiran biji yang terkait pada malainya

(Genisa,2001).

Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang kedua,

sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada batang

(Anonimb, 2010).

Panjang malai pada setiap varietas berbeda-beda tergantung pada

varietas padi yang ditanam dan cara bercocok tanamnya. Dari sumbu utama

pada ruas buku yang terakhir inilah biasanya panjang malai (rangkaian

bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan menjadi tiga ukuran yaitu

malai pendek yang ukurannya kurang dari 20 cm, malai sedang yang

ukurannya antara 20-30 cm, dan malai panjang yang ukurannya lebih dari

30 cm (Anonimb, 2010).

Jumlah cabang malai pada setiap malai berkisar antara 15 – 20 buah,

dimana yang paling rendah berkisar 7 buah cabang, dan yang terbanyak

dapat mencapai 30 buah cabang. Jumlah cabang ini akan mempengaruhi

besarnya rendemen tanaman padi varietas baru, pada setiap malai bisa

mencapai 100 – 120 bunga (Anonimb, 2010).

2.3 Zat Kapur (Kalsium)

Mineral mempunyai fungsi penting bagi manusia seperti membentuk

jaringan tubuh, menggiatkan, mengatur, dan mengendalikan proses

metabolisme, serta mengalihkan pesan-pesan syaraf (Anonima, 2009).

18

Page 20: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral makro (Ca, P, Mg,

Na, K, Cl, S) serta mineral mikro (Fe, I, Zn, Cu, Mn, Cr, Co, Se, Mo, F).

Kebutuhan akan mineral-mineral itu dapat dipenuhi melalui pangan. Di

Indonesia, beras menyumbang 63% terhadap total kecukupan energi

(Anonima, 2009).

Meskipun bukan tergolong penyumbang kalsium terbesar, namun

kandungan kalsium pada beras perlu diteliti lebih lanjut. Besarnya

kandungan kalsium pada setiap varietas beras berbeda-beda satu dengan

lainnya. Tinggi rendahnya kalsium beras bergantung pada beberapa faktor

yaitu spesies dan varietas, kondisi lingkungan, waktu dan cara pemanenan,

metode pengeringan, serta cara penyimpanan gabah (Astawan, 2004).

Kalsium (Ca) merupakan unsur penting pada tanaman padi. Kalsium

memiliki peranan penting dalam pembentukan dan stabilitas dinding sel

bulir padi, memelihara struktur dan permeabilitas membran selnya, dan

mengaktifkan banyak enzim pada batang tanaman. Oleh karena itu

keberadaan kalsium pada tanaman padi perlu diperhatikan (Anonime, 2012).

Proses penyosohan beras pecah kulit menjadi beras giling dengan

derajat sosoh 80% menyebabkan kehilangan kandungan Ca pada beras

giling berkisar antara 29 sampai 63 ppm dengan rata-rata sebesar

46,21 ppm. Bila mengacu pada Anjuran Kecukupan Gizi (AKG) untuk Ca

sebesar 500 mg per kapita per hari (untuk pria dan wanita dewasa) dan

19

Page 21: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

dengan asumsi konsumsi beras rata-rata penduduk Indonesia

300g/kapita/hari (Anonima, 2009).

Proses penyosohan juga mengurangi kadar kalsium pada beras

giling. Sebagian besar mineral termasuk kalsium terdapat pada bagian dedak

dan hanya sekitar 28 persen yang tertinggal pada beras giling. Komposisi

mineral bervariasi tergantung dari kondisi tanah dimana padi ditanam. Unsur

mineral utama adalah fosfor, kalsium, magnesium dan besi (Hanny, 2002).

Peranan kalsium bagi tanaman antara lain memacu pembentukan

akar, meningkatkan ketegaran dan kekakuan jerami, berperan pada proses

perpanjangan sel, sintesis protein, dan pembelahan sel, berperan pada proses

pengangkutan air dan hara lain ke dalam tubuh tanaman, mengatur

pengangkutan karbohidrat, memperkuat dinding sel, meningkatkan hasil

padi dan biji tanaman, menetralkan asam organik yang bersifat racun, serta

untuk membantu Rhizobium membentuk bintil akar (Anonime, 2012).

Defisiensi kalsium pada tanaman akan menunjukkan gejala-gejala

berupa daun muda rusak, klorosis, nekrosis pada tepi daun muda dari titik

tumbuh. Selain itu, daun dan akar muda sering melekuk, pendek, berlekatan

(Anonime, 2012).

Tabel 1. Kandungan Mineral Makro Beras Giling Varietas Unggul Baru (ppm)

No. Varietas Ca Mg Na K P S

1.2.3.4.5.6.

Aek SibundongAir TenggulangAngkeAtomita 2Atomita 4Bahbutong

403241343060

250240240350176410

4,74,4123,11111

820850790

1.140820

1.080

1.1401.0401.1601.3301.0501.520

1.1401.1601.2301.2001.2801.130

20

Page 22: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

7.8.9.10.11.

BanyuasinBondoyudoBatanghariBatanggadisBatuteg

2944396363

260220290360400

9,9119,87,96,7

1.000810

1.050980

1.290

1.1801.1601.2701.5301.420

1.2601.2001.2001.3201.190

No. Varietas Ca Mg Na K P S

12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.44.45.46.47.48.49.50.

CelebesCibogoCigeulisCiherangCilamaya MunculCiliwungCimelatiCisadaneCisantanaCodeDendangDodokanGajah MungkurIndragiriIR42IR64IR65IR66KalimutuKetonggoLamburLimbotoLogawaLusiMargasariMartapuraMekonggaPepeSarinahSetailSingkilSintanurSitu BagenditSitu PatenggangTowutiTukad BalianTukad PetanuWay Apo BuruWay Rarem

584954493540514350485261394033506058473730583936514545465451485152474650384252

320290400360380360320390240330340500370430260320300330410300220400270250194240250320310410320360370370270360250290460

7,89,18

9,68,49,33,83,49,17,515116,122776,92622249,5175,27,74,58,6145,73,7157

4,15,7165,915223,56,97,4

860840

1.010940

1.0001.0301.180970780

1.020920

1.220710

1.090980980

1.180840850

1.130930

1.220910950780870830980

1.1601.4901.0601.0201.0601.020900990790

1.0801.300

1.4601.2201.4601.4101.4301.4901.3401.3201.1301.3801.3801.8901.3801.5501.1201.390940

1.2601.420910

1.0801.4301.240770

1.0101.1201.1501.3301.3101.2501.4501.3201.4801.4401.2801.4201.2301.3001.630

1.4301.1601.2601.2801.3101.2001.3601.0701.1101.2001.3601.4501.3501.4201.2201.2001.5001.3501.3801.1901.2301.2201.2901.1801.1801.1801.1301.2301.3701.1501.1601.2101.3601.4201.3301.2601.2501.0401.260

21

Page 23: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Rata-rata 46,21 325,1 9,84 992,55 1.308,63 1.253,92Seminar Nasional Padi 2008.

2.4 Tingkat Kekerasan / Tekstur Beras

Tingkat kekerasan/tekstur merupakan atribut/faktor penting dari

kualitas yang menentukan kelayakan dari suatu bahan pangan. Walaupun

demikian, tekstur bukanlah merupakan suatu atribut tunggal, melainkan

suatu sifat kolektif yang meliputi sifat-sifat biologis ataupun mekanis dari

suatu bahan dan merupakan perwujudan dari analisa sensorik terhadap rasa

dari bahan pangan itu di tangan maupun mulut konsumen

(Abbott dan Harker, 2005).

Besarnya rendemen giling dan kehilangan hasil serta mutu beras

hasil penggilingan tergantung pada tingkat kematangan biji saat panen.

Gabah retak/patah disebabkan oleh varietas, pemupukan, suhu, cara

penggilingan dan kadar air penggilingan (Soemardi dan Thahir, 1991).

Dalam proses penggilingan gabah, rendahnya rendemen dan

tingginya kadar beras pecah masih menjadi masalah di Indonesia. Hal ini

antara lain disebabkan karena kondisi mutu gabah yang kurang optimal

(Soemardi dan Thahir, 1991).

Mutu gabah pada saat digiling terutama akan ditentukan oleh kadar

air gabah. Pada kadar air yang tinggi, gabah relatif lunak dan akan

diperlukan energi yang lebih banyak untuk menghasilkan beras pecah kulit,

serta tingginya rendemen beras patah saat proses penyosohan. Sebaliknya

22

Page 24: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

kadar air gabah yang terlalu rendah akan menyebabkan banyaknya gabah

yang retak, sehingga meningkatkan jumlah rendemen beras patah saat

penggilingan. Dengan demikian, tinggi rendahnya kadar air dalam gabah

saat digiling akan mempengaruhi mutu beras yang dihasilkan. Selanjutnya

mutu beras akan menentukan nilai jual kepada konsumen

(Soemardi dan Thahir, 1991).

Beras yang bermutu baik dihargai lebih tinggi daripada beras biasa.

Standar mutu beras pasar bersifat subjektif, dan dikenal adanya kriteria

mutu beras yang bersifat lokal dengan kriteria tertentu yang berlaku dan

dapat diterima oleh produsen, pedagang, dan konsumen beras

(Damardjati dan Purwani, 1991).

Penentuan mutu beras pasar secara objektif lebih didasarkan pada

sifat fisik dan tampilan butir beras. Kebeningan butir ditentukan oleh

kekeruhan endosperma, seperti bagian putih mengapur baik pada sisi dorsal

(white belly), tengah (white central) maupun sisi ventral (white back). Butir

beras yang mengapur memiliki ikatan butir pati yang kurang kompak akibat

adanya rongga udara di antara granula pati sehingga beras mudah patah saat

digiling (Damardjati dan Purwani, 1991).

Varietas – varietas padi memiliki ketahanan yang berbeda-beda

terhadap moisture stress. Ketahanan ini dikenal sebagai crack resistance.

Secara umum, varietas atau galur yang berukuran beras panjang (6.61 mm)

dan yang mempunyai pengapuran dalam endospermanya akan menghasilkan

beras kepala lebih sedikit (Allidawati dan Kustianto, 1989).

23

Page 25: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Tingkat kekerasan beras pada varietas Ciherang dan Ciliwung sangat

berbeda. Basit (2010) menemukan bahwa tingkat kekerasan varietas

Ciherang secara konsisten sepanjang posisi batang malai dan cabang malai

lebih rendah daripada varietas Ciliwung. Pola ini diduga memiliki kontribusi

yang signifikan terhadap tingkat beras patah hasil penggilingan varietas

Ciherang yang selalu lebih tinggi dari pada varietas Ciliwung sebagaimana

ditemukan oleh Asmawati (2009).

Rata-rata energi yang dibutuhkan oleh bulir padi varietas Ciherang

yang berada pada posisi yang paling jauh dari batang malai konsisten lebih

tinggi dari pada bulir kedua terjauh dari batang malai. Indikasi lainnya yang

ditunjukkan varietas Ciherang adalah semakin dekat posisi bulir ke arah

batang malai dan semakin jauh dari ujung atas batang malai maka tingkat

kekerasannya akan semakin menurun (Basith, 2010).

II.5 Proses Fotosintesis Tanaman

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat

makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan

beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan

air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua

makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.

Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.

Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang

terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui

fotosintesis (PHOTOS berarti cahaya) disebut sebagai fototrof (Quida, 2011).

24

Page 26: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena

dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula

sebagai molekul penyimpan energi. Secara fisiologis, umumnya tanaman

memiliki kemampuan untuk menggunakan zat-karbon dari udara untuk

diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman

tersebut. Peristiwa ini hanya dapat berlangsung ketika ada cukup cahaya,

dan oleh karena itu maka asimilasi zat-karbon disebut juga sebagai

fotosintesis (Quida, 2011).

Lengkapnya kita katakan, bahwa fotosintesis atau asimilasi zat-

karbon itu suatu proses, dimana zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil

diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan

sinar/cahaya/foto. Peristiwa fotosintesis dinyatakan dengan persamaan

reaksi kimia sebagai berikut:

6 CO2 + 6 H2O + energi cahaya C6H12O6 + 6 O2

Peristiwa ini hanya berlangsung pada tumbuhan yang berklorofil, karena

mampu menangkap energi cahaya. Fotosintesis selain menghasilkan

karbihidrat juga menghasilkan gas oksigen yang merupakan bahan vital

untuk melaksanakan respirasi aerob. CO2 yang digunakan untuk fotosintesis

sama jumlahnya dengan oksigen yang dihasilakan selama proses

fotosintesis. Molekul glukosa yang terbentuk kemudian bergabung dan

membentuk tepung (amilum) (Quida, 2011).

25

Page 27: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

III. METODE PENELITIAN

III.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April 2010, di

Laboratorium Fisiologi dan Makanan Ternak, Jurusan Nutrisi dan Pakan

Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.

III.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan berupa cawan porselin, corong, gelas piala, labu

ukur 100 ml, pipet tetes, labu semprot, pemanas listrik, lemari asam,

thermometer, buret, erlenmeyer, tanur listrik, gegep, dan alat tulis.

Bahan yang digunakan adalah padi varietas Ciherang dan Ciliwung

yang dipanen langsung dari tanaman petani di Kabupaten Maros pada bulan

Juli 2009, kertas saring 200 mess, amplop, serta bahan kimia yaitu HCl pekat,

indikator merah metal, HCl 3 : 1, larutan NH4OH 1 : 1, amonium oxalate 4%,

dan KMnO4 0,1 N.

III.3 Prosedur Penelitian

Sebagai langkah awal, sampel yang berasal dari Kabupaten Maros

yang diperoleh lebih awal dilakukan penggabungan butir gabah yang

memiliki posisi yang sama pada sampel malai.

26

Page 28: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Untuk mengetahui pola kandungan zat kapur antara varietas Ciherang

dan Ciliwung maka pengukuran dilakukan dengan menggabungkan beberapa

bulir (3-4 bulir) yang berasal dari posisi yang sama dari dua atau tiga malai

berbeda. Butir-butir gabah tersebut dipisahkan berdasarkan posisinya pada

cabang malai kemudian digabungkan atau dicampur pada satu amplop.

Posisi gabah diatur dari bagian dalam tangkai malai ke luar dan dari bagian

atas ke bawah menurut gambar berikut.

27

Tangkai Malai (Peducle)

Spikelet ( bunga padi)

Page 29: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Gambar 1. Contoh Batang Malai

1. Batang malai dibagi menjadi 3 bagian dari atas ke bawah. Bagian atas

untuk kelompok cabang malai 1, 2, dan 3. Bagian tengah untuk cabang

malai 4 dan 5. Bagian bawah untuk cabang malai 6, 7, dan 8. Demikian

pula untuk setiap cabang malai dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu bagian

dalam untuk bulir 1 – 4, bagian tengah untuk bulir 5 – 7, dan bagian luar

untuk bulir 8 – 11.

28Batang Utama

Bagian Atas

Bagian Tengah

Bagian Bawah

Bagian Dalam

Bagian Tengah

Bagian Luar

Page 30: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Gambar 2. Urutan Posisi Gabah pada Malai.

2. Menggabungkan bulir padi bagian luar menjadi kelompok 1, bulir padi

bagian tengah menjadi kelompok 2, dan bulir padi bagian dalam menjadi

kelompok 3, untuk masing-masing bagian cabang malai.

29

Batang Utama

Batang UtamaBatang Utama

Malai Atas

Malai Tengah

Malai Bawah

Page 31: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Gambar 3. Kelompok 1 pada setiap posisi malai sepanjang batang.

Gambar 4. Kelompok 2 pada setiap posisi malai sepanjang batang.

30

Batang Utama

Batang UtamaBatang Utama

Malai Atas

Malai Tengah

Malai Bawah

Page 32: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

31

Batang Utama

Batang Utama

Batang Utama

Malai Atas

Malai Tengah

Malai Bawah

Page 33: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Gambar 5. Kelompok 3 pada Setiap Posisi Malai Sepanjang Batang.

3. Melakukan penggabungan bulir padi di atas untuk masing-masing batang

padi Ciherang dengan kode A dan kode B untuk padi varietas Ciliwung.

4. Memasukkan setiap kelompok bulir padi ke dalam amplop sesuai

masing-masing kelompok dan kode, kemudian dilakukan pengupasan

kulit gabah secara manual menggunakan kuku tangan.

5. Menentukan kadar kalsium :

Proses analisis kadar kalsium dilaksanakan di laboratorium Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin yang difasilitasi oleh Laboran yang

telah berpengalaman. Proses analisisnya mengikuti tahapan berikut :

a) Pertama-tama mengeringkan cawan porselin selama kira-kira 1 jam

dalam oven pada suhu 105 0C, kemudian mendinginkannya dalam

desikator selama 15 menit.

b) Menimbang dengan teliti lebih kurang 1 gr bahan dan

memasukkannya ke dalam cawan porselin kemudian memasukkan

cawan tersebut ke dalam tanur dengan suhu 600 0C selama 3 jam

sampai menjadi abu betul.

c) Memasukkan ke dalam desikator agar bahan tetap steril, selama

½ jam setelah agak dingin kemudian menambahkan 3 ml HCl pekat

ke dalam abu tersebut.

d) Mengencerkan dengan air suling volume lebih kurang ½ cm, dari

dinding atau cawan dan membiarkannya bermalam.

32

Page 34: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

e) Menuangkannya ke dalam labu ukur 100 ml melalui corong yang

dilengkapi dengan kertas saring kemudian membilas dengan air suling

hingga volume mendekati 100 ml.

f) Menghimpitkan sampai tanda garis kemudian mengocok hingga

homogen (siap untuk penetapan kalsium).

g) Memasukkan 20 ml larutan ke dalam gelas piala 100 ml dan

menambahkan beberapa tetes larutan indikator methil merah

kemudian menambahkannya juga tetes demi tetes larutan NH4OH

1 : 1 hingga warna berubah menjadi orange atau kekuning-kuningan.

h) Menambahkan kembali larutan HCl 1 : 3 tetes demi tetes hingga

kembali merah dan tambah dua tetes berlebih.

i) Memanaskannya hingga mendidih, kemudian menambahkan 15 cc

larutan amonium oxalat 4% dan memanaskannya lagi hingga

membentuk endapan putih, kalau warna berubah maka akan

mengembalikannya ke merah dengan menambahkan tetes demi tetes

HCl 1 : 3

j) Memanaskannya hingga endapan mengkristal kemudian menyaring

dengan kertas saring kemudian mencuci dengan air panas hingga

endapan kristal larut semuanya, dengan uji tetes terakhir

menggunakan larutan AgNO3 atau lakmus (dengan AgNO3 tidak

keruh lagi), biasanya dengan hilangnya warna merah.

k) Mengeringkan kertas saring bersama isinya (membiarkan bermalam

atau mengovenkan).

33

Page 35: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

l) Memasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 100 ml air suling dan 5

cc H2SO4 pekat kemudian memanaskan hingga suhu 70 – 80 0C

(thermometer) dan mentitrasi dengan larutan KMnO4 0,1000 N

hingga warna merah bertahan 30 detik.

III.4 Rumus yang Digunakan

P x a x N KMnO4 x 20Kadar Kalsium = --------------------------------- x 100%

mg sampel

Keterangan :

P = Pengenceran 100/20 = 5

a = Volume penitrasi

N (KMnO4) = 0,1000 N

III.5 Analisis Data

Kadar kalsium yang diperoleh akan ditabulasi menurut posisi sampel

(bulir) pada malai. Selanjutnya, data kandungan kalsium tersebut akan

diprofil menurut kelompok posisi bulir padi pada malai dalam bentuk

diagram batang. Interpretasi deskriptif akan dilakukan terhadap pola kalsium

pada kedua varietas yang diteliti, Ciherang dan Ciliwung.

34

Page 36: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini, ada dua pola kandungan kalsium yang akan

diuraikan mendetail berikut ini yaitu pola kandungan kalsium biji padi

sepanjang batang malai dan sepanjang cabang malai. Sepanjang batang

malai yang dimaksud disini adalah gabungan biji padi yang memiliki

posisi cabang malai yang berbeda namun posisi bulirnya sama. Sedangkan

yang dimaksud sepanjang cabang malai adalah gabungan biji padi yang

memiliki posisi malai yang sama tetapi posisi bulir yang berbeda.

Pengamatan kandungan kalsium dengan kedua pola tersebut di atas

dijelaskan berikut ini.

IV.1 Kandungan Kalsium Biji Padi

Untuk memberikan data kandungan kalsium pada biji padi

varietas Ciherang dan Ciliwung, berikut ini disajikan tabel hasil

pengukurannya.

Tabel 2. Data Pengukuran Kandungan Kalsium Varietas Ciliwung Cabang Malai.

KODE KANDUNGAN KALSIUM (ppm)

RATA-RATA

CL.Malai Atas B.Dalam 605.16542.87CL.Malai Atas B.Tengah 485.50

CL.Malai Atas B.Luar 537.94

CL.Malai Tengah B.Dalam 766.02740.15CL.Malai Tengah B.Tengah 839.37

CL.Malai Tengah B.Luar 615.06

CL.Malai Bawah B.Dalam 816.14 806.77

CL.Malai Bawah B.Tengah 949.57

35

Page 37: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

CL.Malai Bawah B.Luar 654.59

Tabel 3. Data Pengukuran Kandungan Kalsium Varietas Ciherang Sepanjang Cabang Malai.

KODE KANDUNGAN KALSIUM (ppm) RATA-RATA

CH.Malai Atas B.Dalam 953.75946.59CH.Malai Atas B.Tengah 963.05

CH.Malai Atas B.Luar 922.97

CH.Malai Tengah B.Dalam 743.60821.00CH.Malai Tengah B.Tengah 905.70

CH.Malai Tengah B.Luar 813.70

CH.Malai Bawah B.Dalam 632.09728.91CH.Malai Bawah B.Tengah 719.01

CH.Malai Bawah B.Luar 835.62

Tabel 4. Data Pengukuran Kandungan Kalsium Varietas Ciliwung Sepanjang Batang Malai.

KODE KANDUNGAN KALSIUM (ppm) RATA-RATA

CL.Malai Atas B.Dalam 605.16

729,11CL.Malai Tengah B.Dalam 766.02

CL.Malai Bawah B.Dalam 816.14

CL.Malai Atas B.Tengah 485.50

758,15CL.Malai Tengah B.Tengah 839.37

CL.Malai Bawah B.Tengah 949.57

CL.Malai Atas B.Luar 537.94

602,53CL.Malai Tengah B.Luar 615.06

CL.Malai Bawah B.Luar 654.59

36

Page 38: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Tabel 5. Data Pengukuran Kandungan Kalsium Varietas Ciherang Sepanjang Batang Malai.

KODE KANDUNGAN KALSIUM (ppm) RATA-RATA

CH.Malai Atas B.Dalam 953.75

776,48CH.Malai Tengah B.Dalam 743.60

CH.Malai Bawah B.Dalam 632.09

CH.Malai Atas B.Tengah 963.05

862,59CH.Malai Tengah B.Tengah 905.70

CH.Malai Bawah B.Tengah 719.01

CH.Malai Atas B.Luar 922.97

857,43CH.Malai Tengah B.Luar 813.70

CH.Malai Bawah B.Luar 835.62

IV.1.1 Varietas Ciherang

Gambar 6 adalah grafik kandungan kalsium pada biji padi varietas

Ciherang berdasarkan posisi bulir dari dalam ke luar sepanjang cabang

malai.

Pada grafik tersebut terlihat bahwa kandungan kalsium biji padi

varietas Ciherang untuk posisi bulir dalam dan tengah sepanjang batang

malai memiliki pola yang menurun secara konsisten mulai dari malai

posisi atas sampai malai posisi bawah. Sedangkan pada bulir posisi luar,

kandungan kalsiumnya juga memiliki pola yang cenderung menurun

namun belum terlihat konsisten karena pada posisi malai bawah memiliki

kandungan kalsium yang lebih tinggi dibandingkan kandungan kalsium

yang dimiliki biji posisi luar pada posisi malai tengah.

37

Page 39: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

\

Gambar 6. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciherang Sepanjang Cabang Malai.

Selanjutnya adalah grafik kandungan kalsium pada biji padi

varietas Ciherang berdasarkan posisi bulir dari dalam ke luar sepanjang

batang malai.

Grafik tersebut menggambarkan kandungan kalsium biji padi pada

malai posisi atas berbanding terbalik dengan kalsium yang terkandung

pada malai posisi tengah. Dimana pada malai posisi atas kandungan

kalsiumnya cenderung menurun, sedangkan pada malai posisi tengah

cenderung meningkat. Sementara kandungan kalsium pada malai posisi

bawah memiliki pola yang meningkat secara konsisten mulai dari bulir

posisi dalam ke luar.

38

CH.B.Dalam CH.B.Tengah CH.B.Luar0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

700.00

800.00

900.00

1000.00

CH.Malai Atas B.Dalam CH.Malai Atas B.Tengah CH.Malai Atas B.LuarCH.Malai Tengah B.Dalam CH.Malai Tengah B.Tengah CH.Malai Tengah B.LuarCH.Malai Bawah B.Dalam CH.-Malai Bawah B.Tengah CH.Malai Bawah B.Luar

Kand

unga

n Ka

lsium

(ppm

)

Page 40: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

CH.Malai Atas CH.Malai Tengah

CH.Malai Bawah

0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

700.00

800.00

900.00

1000.00

CH.Malai Atas B.Dalam CH.-Malai Tengah B.Dalam CH.Malai Bawah B.Dalam

CH.Malai Atas B.Tengah CH.Malai Tengah B.Tengah CH.Malai Bawah B.Tengah

CH.Malai Atas B.Luar CH.Malai Tengah B.Luar CH.Malai Bawah B.LuarKa

ndun

gan

Kalsi

um (p

pm)

Gambar 7. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciherang Sepanjang Batang Malai.

Pada Gambar 7 di atas menggambarkan pola kandungan kalsium

biji padi varietas Ciherang sepanjang batang malai dari atas ke bawah.

Dimana dari malai atas ke bawah kandungan kalsiumnya terlihat menurun

secara konsisten pada malai atas dan tengah sedangkan pada posisi malai

bawah belum terlihat konsisten karena terjadi peningkatan pada posisi

bulir bawah.

IV.1.2 Varietas Ciliwung

Gambar 8 berikut ini adalah grafik kandungan kalsium pada biji

padi varietas Ciliwung berdasarkan posisi bulir dari dalam ke luar cabang

malai.

39

Page 41: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Pada grafik di bawah dapat dilihat kandungan kalsium pada biji

padi varietas Ciliwung untuk semua posisi bulir dari posisi malai atas

sampai bawah secara konsisten meningkat.

CL.B.Dalam CL.B.Tengah CL.B.Luar0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

700.00

800.00

900.00

1000.00

CL.Malai Atas B.Dalam CL.Malai Atas B.Tengah CL.Malai Atas B.LuarCL.Malai Tengah B.Dalam CL.Malai Tengah B.Tengah CL.Malai Tengah B.LuarCL.Malai Bawah B.Dalam CL.Malai Bawah B.Tengah CL.Malai Bawah B.Luar

Kand

unga

n Ka

lsium

(ppm

)

Gambar 8. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung Sepanjang Cabang Malai.

Gambar 9 berikut adalah grafik kandungan kalsium pada biji padi

varietas Ciliwung sepanjang batang malai. Grafik tersebut

menggambarkan pola kandungan kalsium biji padi cenderung menurun

mulai dari bulir posisi terdalam sampai terluar pada semua posisi malai

mulai dari malai atas, tengah, dan malai posisi bawah.

40

Page 42: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

CL.Malai Atas

CL.Malai Tengah

CL.Malai Bawah

0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

700.00

800.00

900.00

1000.00

CL.Malai Atas B.Dalam CL.Malai Tengah B.Dalam CL.Malai Bawah B.Dalam

CL.Malai Atas B.Tengah CL.Malai Tengah B.Tengah CL.Malai Bawah B.Tengah

CL.Malai Atas B.Luar CL.Malai Tengah B.Luar CL.Malai Bawah B.Luar

Kand

unga

n Ka

lsium

(ppm

)

Gambar 9. Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung Sepanjang Batang Malai.

IV.2 Pola Kandungan Kalsium Biji Padi Varietas Ciliwung vs Ciherang Sepanjang Batang Malai

Gambar 10 berikut ini disajikan grafik pola kandungan kalsium

pada biji padi varietas Ciliwung dan Ciherang sepanjang batang malai. Pada

grafik di bawah terlihat bahwa pada posisi bulir dalam, memiliki pola

kandungan kalsium sepanjang batang malai dari atas ke bawah untuk varietas

Ciliwung dan Ciherang yang berbanding terbalik. Pada padi varietas

Ciliwung kandungan kalsium bulir dalamnya semakin meningkat sepanjang

batang malai dari atas ke bawah. Sedangkan pada padi varietas Ciherang

kandungan kalsium bulir dalamnya semakin menurun sepanjang batang malai

dari atas ke bawah.

41

Page 43: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Malai Atas Malai Tengah Malai Bawah0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

700.00

800.00

900.00

1000.00

CL.Malai Atas B.Dalam CL.Malai Tengah B.Dalam CL.Malai Bawah B.Dalam

CH.Malai Atas B.Dalam CH.Malai Tengah B.Dalam CH.Malai Bawah B.Dalam

Kand

unga

n Ka

lsium

(ppm

)

Gambar 10. Pola Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung vs Ciherang Sepanjang Batang Malai untuk Bulir Dalam.

Gambar 11 di bawah ini adalah grafik yang menunjukkan pola

kandungan kalsium untuk bulir tengah pada biji padi varietas Ciherang dan

Ciliwung sepanjang batang malai yang berbanding terbalik. Untuk varietas

Ciliwung, pola kandungan kalsium bulir tengahnya sepanjang batang malai

mulai dari malai atas ke bawah meningkat secara konsisten. Sedangkan untuk

varietas Ciherang terjadi sebaliknya, dimana sepanjang batang malai dari atas

ke bawah pola kandungan kalsium bulir tengahnya menurun secara konsisten.

42

Page 44: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Malai Atas Malai Tengah Malai Bawah0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

700.00

800.00

900.00

1000.00

CL.Malai Atas B.Tengah CL.Malai Tengah B.Tengah CL.Malai Bawah B.TengahCH.Malai Atas B.Tengah CH.Malai Tengah B.Tengah CH.Malai Bawah B.Tengah

Kand

unga

n Ka

lsium

(ppm

)

Gambar 11. Pola Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung vs Ciherang Sepanjang Batang Malai untuk Bulir Tengah.

Gambar 12 berikut adalah grafik pola kandungan kalsium biji padi

varietas Ciherang vs Ciliwung sepanjang batang malai dari atas ke bawah

untuk bulir posisi luar yang juga memperlihatkan hubungan yang berbanding

terbalik. Pada biji padi varietas Ciherang terlihat pola kandungan kalsium

bulir luarnya semakin ke bawah cenderung semakin menurun. Sedangkan

untuk biji padi varietas Ciliwung pola kandungan kalsium bulir luarnya

semakin ke bawah semakin meningkat secara konsisten.

43

Page 45: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Malai Atas Malai Tengah Malai Bawah0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

700.00

800.00

900.00

1000.00

CL.Malai Atas B.Luar CL.Malai Tengah B.Luar CL.Malai Bawah B.Luar

CH.Malai Atas B.Luar CH.Malai Tengah B.Luar CH.Malai Bawah B.Luar

Kand

unga

n Ka

lsium

(ppm

)

Gambar 12. Pola Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung vs Ciherang Sepanjang Batang Malai untuk Bulir Luar.

IV.3 Pola Kandungan Kalsium Biji Padi Varietas Ciliwung vs Ciherang Sepanjang Cabang Malai

Pada Gambar 13 berikut disajikan grafik pola kandungan kalsium

pada biji padi varietas Ciliwung dan Ciherang sepanjang cabang malai. Dari

gambar di bawah, dapat dilihat kecenderungan pola kandungan kalsium yang

menurun sepanjang cabang malai dari bulir posisi dalam sampai bulir posisi

luar. Hal tersebut terjadi pada kedua jenis biji padi yang diteliti yaitu padi

varietas Ciherang dan Ciliwung. Pada varietas Ciliwung malai posisi atas,

kandungan kalsium terendah berada pada bulir posisi tengah. Sedangkan

pada malai posisi atas varietas Ciherang, kandungan kalsium terendah adalah

pada bulir posisi luar.

44

Page 46: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

B.Dalam B.Tengah B.Luar0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

700.00

800.00

900.00

1000.00

CL.Malai Atas B.Dalam CL.Malai Atas B.Tengah CL.Malai Atas B.Luar

CH.Malai Atas B.Dalam CH.Malai Atas B.Tengah CH.Malai Atas B.Luar

Kand

unga

n Ka

lsium

(ppm

)

Gambar 13. Pola Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung vs Ciherang Sepanjang Cabang Malai untuk Malai Atas.Gambar 14 di bawah ini adalah gambar yang menunjukkan pola

kandungan kalsium pada biji padi varietas Ciliwung dan Ciherang sepanjang

cabang malai untuk malai posisi tengah. Grafik tersebut menunjukkan pola

kandungan kalsium pada biji padi sepanjang malai posisi tengah dari bulir

posisi dalam ke posisi luar cenderung semakin meningkat baik untuk varietas

Ciliwung maupun pada varietas Ciherang. Pada bulir posisi dalam dan tengah

pada masing-masing varietas menunjukkan peningkatan dan menurun pada

bulir posisi luarnya.

45

Page 47: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

B.Dalam B.Tengah B.Luar0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

700.00

800.00

900.00

1000.00

CL.Malai Tengah B.Dalam CL.Malai Tengah B.Tengah CL.Malai Tengah B.LuarCH.Malai Tengah B.Dalam CH.Malai Tengah B.Tengah CH.Malai Tengah B.Luar

Kand

unga

n Ka

lsium

(ppm

)

Gambar 14. Pola Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung vs Ciherang Sepanjang Cabang Malai untuk Malai Tengah.

Pada Gambar 15 di bawah terlihat pola kandungan kalsium biji padi

varietas Ciliwung cenderung meningkat sepanjang cabang malai posisi bawah

pada posisi bulir dalam dan tengah, kemudian jauh lebih rendah pada bulir

posisi luarnya. Untuk varietas Ciherang terlihat pola kandungan kalsium biji

padinya untuk malai posisi bawah secara konsisten meningkat dari bulir

posisi dalam sampai bulir posisi luarnya.

46

Page 48: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

B.Dalam B.Tengah B.Luar0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

700.00

800.00

900.00

1000.00

CL.Malai Bawah B.Dalam CL.Malai Bawah B.Tengah CL.Malai Bawah B.LuarCH.Malai Bawah B.Dalam CH.Malai Bawah B.Tengah CH.Malai Bawah B.Luar

Kand

unga

n Ka

lsium

(ppm

)

Gambar 15. Pola Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciliwung vs Ciherang Sepanjang Cabang Malai untuk Malai Bawah.

IV.4 Pola Kandungan Kalsium Biji Padi Varietas Ciliwung vs CiherangGambar 16 berikut ini disajikan grafik perbandingan pola

kandungan kalsium biji padi varietas Ciliwung dan Ciherang sepanjang

batang malai dari atas ke bawah dimana kandungan kalsium pada setiap

malainya dari bulir dalam hingga bulir luar telah dirata-ratakan.

Grafik tersebut di bawah menggambarkan adanya perbedaan yang

signifikan antara pola kandungan kalsium Ciliwung dengan Ciherang

sepanjang batang malainya yang berbanding terbalik. Dimana pola

kandungan kalsium Ciliwung konsisten meningkat dari malai posisi atas

hingga malai posisi bawah. Sedangkan pada varietas Ciherang, kandungan

kalsiumnya pada posisi malai yang semakin ke bawah akan semakin menurun

secara konsisten. Hal ini sesuai dengan pernyataan Basith (2010) bahwa

47

Page 49: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

indikasi yang ditunjukkan varietas Ciherang adalah semakin jauh dari ujung

atas batang malai, tingkat kekerasannya semakin turun. Pola ini juga diduga

memiliki kontribusi yang signifikan terhadap tingkat beras patah hasil

penggilingan varietas Ciherang yang selalu lebih tinggi dari pada varietas

Ciliwung sebagaimana ditemukan oleh Asma (2009).

Malai Atas Malai Tengah Malai Bawah0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

700.00

800.00

900.00

1000.00

CiliwungCiherang

Kand

unga

n Ka

lsium

(ppm

)

Gambar 16. Pola Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciherang vs Ciliwung Sepanjang Batang Malai.

Pada Gambar 17 di bawah, disajikan sebuah grafik perbandingan

pola kandungan kalsium biji padi varietas Ciliwung dan Ciherang sepanjang

cabang malai dari posisi bulir dalam hingga posisi luar dimana kandungan

kalsium pada setiap posisi bulirnya mulai pada malai posisi atas hingga posisi

bawah telah dirata-ratakan.

Grafik berikut ini menggambarkan adanya perbedaan pola

kandungan kalsium antara varietas Ciliwung dengan varietas Ciherang

48

Page 50: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

sepanjang cabang malainya. Dimana pola kandungan kalsium untuk varietas

Ciliwung sepanjang cabang malai dari posisi bulir dalam hingga terluar

cenderung meningkat. Hal ini berbanding lurus dengan pola kandungan

kalsium varietas Ciherang yang juga cenderung meningkat dari posisi bulir

dalam hingga terluar. Hal ini dipengaruhi oleh karakteristik fisik varietas

Ciliwung yang tebal dan pendek sehingga tidak mudah patah, sedangkan

varietas Ciherang lebih mudah patah karena fisik berasnya yang lebih panjang

dan kurus. Sesuai dengan Anonimc (2010) bahwa beras Ciherang lebih

panjang dan kurus dibandingkan beras Ciliwung yang pendek dan tebal

sehingga Ciherang lebih mudah patah.

B.Dalam B.Tengah B.Luar0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

700.00

800.00

900.00

CiliwungCiherang

Kadu

nan

Kalsi

um (p

pm)

Gambar 17. Pola Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciherang vs Ciliwung Sepanjang Cabang Malai.

IV.5 Pola Kandungan Kalsium Biji Padi Varietas Ciliwung vs Ciherang Keseluruhan dalam Satu Batang

Gambar 18 berikut ini menggambarkan perbedaan kandungan

kalsium pada satu batang padi varietas Ciherang dengan kandungan kalsium

49

Page 51: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

pada satu batang padi varietas Ciliwung. Jelas terlihat perbedaan yang sangat

jauh antara keduanya. Dalam satu batang tanaman padi varietas Ciliwung

hanya mengandung sekitar 696,59 ppm. Sedangkan pada varietas Ciherang

mengandung kalsium sekitar 832,16 ppm. Kandungan kalsium varietas

Ciherang 136.43 ppm lebih tinggi dibandingkan varietas Ciliwung.

Perbedaan ini terjadi karena beberapa faktor. Sesuai dengan pendapat

Astawan (2004) yang menyatakan bahwa tinggi rendahnya kalsium beras

bergantung pada beberapa faktor yaitu spesies dan varietas, kondisi

lingkungan, waktu dan cara pemanenan, metode pengeringan, serta cara

penyimpanan gabah.

Keseluruhan dalam 1 batang600.00

650.00

700.00

750.00

800.00

850.00

CiliwungCiherang

Kand

unga

n Ka

lsium

(ppm

)

Gambar 18. Pola Kandungan Kalsium pada Biji Padi Varietas Ciherang vs Ciliwung Sepanjang Cabang Malai.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa :

50

Page 52: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

1. Pola kandungan kalsium biji padi sepanjang cabang malai berbanding lurus

antara varietas Ciherang dengan varietas Ciliwung yaitu cenderung semakin

meningkat mulai dari bulir dalam ke luar.

2. Pola kandungan kalsium biji padi sepanjang batang malai dari atas ke bawah

berbanding terbalik antara varietas Ciherang yang cenderung semakin

menurun dengan varietas Ciliwung yang cenderung semakin meningkat untuk

semua posisi bulir.

3. Tanaman padi varietas Ciherang memiliki kandungan kalsium yang lebih

tinggi dibandingkan jenis Ciliwung.

DAFTAR PUSTAKA

Anonima, 2009. Padi, http://id.wikipedia.org/wiki/. Diakses 27 Desember 2009.

51

Page 53: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Anonimb, 2010. Teknik Budidaya Tanaman Pangan, http://125.163.203.113/ buku/budidaya%tanaman%202/bab%208.pdf. Diakses 5 Januari 2010.

Anonimc. 2010. Beras Organik. http://bumiganesa.com/?tag=beras-organik-ciherang. Diakses tanggal 31 Juli 2012.

Anonimd. 2012. Budidaya Padi. http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod =basisdata&kat=1&sub=2&file=34. Diakses tanggal 3 Agustus 2012.

Anonime. 2012. Tanah dan Tanaman. http://webcache.googleusercontent. com/search?q=cache:vmoP9X5eHnoJ:www.fp.unud.ac.id/ind/wpcontent/uploads/2012/04/Bahan_Kuliah_Kesuburan_dan_Pemupukan-2.pdf+&hl=id&gl=id. Diakses tanggal 3 Agustus 2012.

Abbott, Judith A. and D. Roger Harker., 2005. Texture. The Holticulture and Food Reseacrh Institute of New Zealand Ltd.

Allidawati dan B. Kustianto, 1989. Metode uji mutu beras dalam program pemuliaan padi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.

Asmawati. 2009. Analisi Kesetimbangan Massa pada Pabrik Penggilingan Gabah UD. Sumber Hidup di Kec. Bantimurung Kab. Maros. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Makassar.

Astawan. 2004. Proses Pengolahan Beras untuk Mendapatkan Mutu yang Baik. Universitas Sumatera Utara. Sumatera.

Basith. 2010. Mempelajari Karakteristik Tingkat Kekerasan Padi Varietas Ciliwung Dan Ciherang Berdasarkan Letak Bulir Pada Malai. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Makassar.

Damardjati dan Purwani, 1991. Mutu Beras Dalam Padi, Edisi Ke-3. Badan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.

Genisa, Jalil. 2001. Teknologi Pengolahan Tepung dan Serealia. Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin. Makassar.

Hanny. 2002. Beras Makanan Pokok Sumber Protein. http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1028376933,9249. Diakses pada tanggal 14 agustus 2010.

Ismail Azis. 2010. Perilaku Karakteristik Butir Padi Berdasarkan Posisinya pada Malai. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Makassar.

52

Page 54: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Soemardi dan Ridwan Thahir. 1991 . Penangan Pascapanen Padi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.

Sugeng HR, 1998. Bercocok Tanam Padi. Aneka Ilmu. Semarang.

Simanjuntak, Linus. 2010. Usaha Tani Terpadu PATI (Padi, Azolia, Tiktok, dan Ikan) Agromedia Pustaka. Depok.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2004. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Quida, Candra N. 2011. Klorofil dan Proses Fotosintesis. http://fandicka. wordpress.com/2011/04/07/klorofil-dan-proses-fotosintesis/.Diakses tanggal 3 Agustus 2012.

LAMPIRAN

53

Page 55: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Lokasi Pengambilan Sampel

54

Page 56: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Tanaman Padi Varietas Ciliwung

55

Page 57: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2027... · Web view BAB II - Repository Homemerupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial

Tanaman Padi Varietas Ciherang

56