5.2.a. Koordinasi OCR & GFR

8/20/2019 5.2.a. Koordinasi OCR & GFR

1/23

KOORDINASI OCR DAN GFR


2/23

KOORDINASI RELAI ARUS LEBIH & GROUND

GANGGUAN HUBUNG SINGKAT , - BERBAHAYA BAGI : PERALATAN

- MENGGANGGU : PELAYANAN

- PERLU DIKETAHUI BESARNYA

ARUS SEBELUM KEJADIAN

SESUNGGUHNYA.

DALAM PERENCANAAN SISTEM SPESIFIKASI PMT& CT,KONDUKTOR

DARI SEGI PENGUSAHAAN , BESAR ARUS GANGGUAN HUBUNG

SUNGKAT TERUTAMA KONTRIBUSINYA

UNTUK KOORDINASI RELAI

OLEH SEBAB ITU :

DICARIKAN CARA MENGHITUNG YANG MUDAH, CEPAT

SEHINGGA BISA SEGERA DIGUNAKAN

LANGSUNG DAPAT DIPERGUNAKAN SEBAGAI LAPORAN


3/23


CARA MENGHITUNG ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT

• BISA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM HUBUNG SINGKAT MASUKKAN DATANYA, RUN PROGRAMNYA DAPAT HASIL

ADA KERUGIANNYA :

AGAR CARA HITUNG DAPAT KITA KUASAI

CARA INI MUDAH PELAKSANAANNYA, TAPI

KITA TIDAK TAHU CARA HITUNGNYA

• BISA DIHITUNG DENGAN CARA SEDERHANA MUDAH

MENGGUNAKAN PAKET PROGRAM EXCEL RELEASE ...

KARENA PAKET PROGRAM YANG BANYAK DIKENAL STAF PLN

BISA DIPAKAI UNTUK MENGHITUNG KOORDINASI

BISA DILACAK RUMUS YANG DIGUNAKAN

BELAJAR ULANG SETELAH TRAINING

UNTUK ITU PERLU BEKAL ILMU CARA MENGHITUNG


4/23


PERHITUNGAN ARUS HUBUNG SINGKAT UNTUK :

• GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 3 FASA• GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 2 FASA

• GANGGUAN HUBUNG SINGKAT SATU FASA KETANAH

RUMUS DASAR YANG DIGUNAKAN ADALAH HUKUM OHM

I =

!

I = ARUS GANGGUAN H.S

= TEGANGAN SUMBER

! = IMPEDANSI DARI SUMBER

KETITIK GANGGUAN,

IMPEDANSI EKIALENT

BIASANYA NILAI IMPEDANSI EKIALENT INI YANG

MEMBINGUNGKAN PARA PEMULA.


5/23


UNTUK GANGGUAN 3 FASA : IMPEDANSI YANG DIGUNAKANADALAH IMPEDANSI URUTAN

POSITIF NILAI EKIALEN !"TEGANGANNYA ADALAH E FASA

UNTUK GANGGUAN 2 FASA : IMPEDANSI YANG DIGUNAKAN

ADALAH JUMLAH IMPEDANSIURUTAN POS. # URUTAN NEG.

NILAI EKIALEN !" # !2

TEGANGANNYA ADALAH E FASA-FASA

UNTUK GANGGUAN " FASA KETANAH

IMPEDANSI YANG DIGUNAKANADALAH JUMLAH IMPEDANSI

URUTAN POS. # URUTAN NEG. #

URUTAN NOL

NILAI EKIALEN !" # !2 # !$

DARI KETIGA JENIS GANGGUAN, PERBEDAANNYA ADA PADA

TEGANGANNYA ADALAH E FASA


6/23


BENTUK JARINGAN PERLU DIKETAHUI UNTUK MENGHITUNG

ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT

UNTUK DISTRIBUSI YANG DIPASOK DARI GARDU INDUK :

SUMBER KIT

DARI SISTEM150 KV, P3B

AMBIL DATAS C LEVEL

TRAFODAYA

DI GARDU

INDUK

HITUNG

Z SUMBER

AMBIL DATAIMPEDANSIMVA, KV dll

BUS0 KV

BUS150 KV

PENYULANG 0 KV

AMBILDATA Z100 !

Z POS"Z NOL

HITUNG

5! Z

HITUNG50 ! Z

HITUNG

#5 ! Z

UNTUKSIMULASILOKASI GANG"


7/23


SUMBER KIT

ME$AKILI SEKIAN BANYAK SUMBER PEMBANGKIT

YANG ADA DIDALAM SISTEM 150 KVTERMASUK DIDALAMNYA %

• IMPEDANSI SUMBER PEMBANGKIT"

• IMPEDANSI TRAFO UNIT

• IMPEDANSI TRANSMISI

SEPERTI CONTOH BERIKUT %

KIT 1

KIT 3

KIT

G"I A

&'()*+*

T'(-. /)&

T'(-.

/)&T'(-. /)&

&'()*+*

&'()*+*&'()*+*


8/23


BAGAIMANA MENGHITUNG IMPEDANSI SUMBER %

SHORT CIRCUIT LEVEL DI BUS 150 KV MVA MINTA KE PLN P3B

UNTUK APA 2

DENGAN RUMUS KV

MVADAPAT DIHITUNG IMPEDANSI SUMBER

MISALKAN SHORT CIRCUIT LEVEL DIBUS 150 KV G"I A 500 MVA

MAKA, 4S 150

500 5 OHM INGAT NILAI INI DISISI 150 KV

KARENA AKAN MENGHITUNG I GANGG" SISI 0 KV, MAKA

IMPEDANSI DISISI 150 KV, TRANSFER KE SISI 0 KV CARANYA

5 OHM150 KV 0 KV

20 KV


9/23


DASAR HITUNGANNYA

DAYA DISISI 150 KV DAYA DISISI 0 KV

MVA SISI 150 MVA SISI 0 KV

KV1

Z1

KV

Z

KALAU K" = "$ K DAN !" = ' OHM, DAN K2 = 2$ K MAKA

Z 0

150 6 5 OHM

0"7 OHM , SEHINGGA GAMBARNYA

0 KV0"7 OHM IMPEDANSI INI BERKALU

UNTUK URUTAN POSITIFDAN NEGATIF


10/23


MENGHITUNG REAKTANSI TRAFO TENAGA DI G.I

CONTOH TRAFO TENAGA DENGAN DATA %DAYA 10 MVA RATIO TEGANGAN 15080 KV

REAKTANSI 10 !

PERHITUNGAN %

IMPEDANSI DASAR PADA TRAFO 100 ! SISI 0 KV

ZB 0 KV

10 MVA 0 OHM

REAKTANSI TRAFO 10 !

4T 10 ! 6 0 OHM

OHMREAKTANSI YANG DIHASILKANADALAH REAKTANSI URUTANPOSITIF DAN NEGATIF"


11/23


REAKTANSI URUTAN NOL TRAFO

MEMPERHATIKAN ADA ATAU TIDAKNYA BELITAN DELTA• KAPASITAS DELTA SAMA DENGAN KAPASITAS BINTANG

NILAI 4T 0 4T 1 BERLAKU PADA TRAFO UNIT

• TRAFO TENAGA DI G"I DENGAN HUBUNGAN Y9 BIASANYA PUNYA BELITAN DELTA DENGAN KAPASITAS SEPERTIGA 6 KAPASITAS PRIM" SEKUNDER

NILAI 4T 0 3 6 4T 1

• TRAFO TENAGA DI G"I DENGAN HUBUNGAN Y9 YANG TIDAK PUNYA BELITAN DELTA DIDALAMNYANILAI 4T 0 BERKISAR ANTARA : S8D 1 KALI 4T 1

PADA CONTOH HITUNGAN DIAMBIL NILAI 4T 0 10 6 4T 1

PADA CONTOH 4T 0 OHM

PADA CONTOH 4T 0 3 6 OHM 1 OHM

10 6 OHM

0 OHM


12/23


IMPEDANSI PENYULANG

DATA IMPEDANSI PENYULANG DIDAPAT • DIHITUNG• DARI TABEL

• PER KM

IMPEDANSI PENYULANG PAN;ANG PENYULANG 6 Z PER KM

SIMULASIKAN LOKASI GANGGUAN

PER 5 ! 50 ! #5 ! 100 ! 6 PAN;ANG PENYULANG ATAU

PER 10 ! 0 ! 30 ! " " " " " " 100 ! 6 PAN;ANG PENYULANG

CONTOH PERHITUNGAN, MENGAMBIL

IMPEDANSI URUTAN POSITIF IMPEDANSI URUTAN NEGATIF

0"1 < = 0"3 OHM8

KM


13/23


IMPEDANSI URUTAN NOL 0"17 < = 0"53 OHM8KM

PAN;ANG PENYULANG DALAM CONTOH 10 KM

SEHINGGA %

IMPEDANSI URUTAN POSITIF DAN URUTAN NEGATIF, DIHITUNG

U8 !PAN;ANG

5 !

IMPEDANSI Z1 , Z

0"5 6 10 KM 6 0"1 < = 0"3 OHM8KM 0"3 < = 0"5#5 OHM

50 ! 0"50 6 10 KM 6 0"1 < = 0"3 OHM8KM 0"> < = 1"150 OHM

#5 ! 0"#5 6 10 KM 6 0"1 < = 0"3 OHM8KM 0": < = 1"#5 OHM

100 ! 1"00 6 10 KM 6 0"1 < = 0"3 OHM8KM 1" < = "3 OHM


14/23


U8 !PAN;ANG

5 !

IMPEDANSI Z0

0"5 6 10 KM 6 0"17 < = 0"53 OHM8KM 0"5 < = 1"35 OHM

50 ! 0"50 6 10 KM 6 0"17 < = 0"53 OHM8KM 0":0 < = ">50 OHM

#5 ! 0"#5 6 10 KM 6 0"17 < = 0"53 OHM8KM 1"35 < = 3":#5 OHM

100 ! 1"00 6 10 KM 6 0"17 < = 0"53 OHM8KM 1"7 < = 5"300 OHM

IMPEDANSI URUTAN NOL, DIHITUNG

MENGHITUNG IMPEDANSI EKIALEN

Z1 ?@ DAN Z ?@ DAPAT LANGSUNG DIHITUNG SESUAI LOKASIGANGGUAN, DENGAN MEN;UMLAHKAN ZS < ZT < ! ZL


15/23


HITUNGAN Z1 ?@ DAN Z ?@

Z1 ?@ Z ?@ Z1 * < Z1 & < Z1 ?)9/l()

TERGANTUNGLOKASI GANG"INGAT HITUNGAN

IMPEDANSI SUMBERINGAT HITUNGANIMPEDANSI TRAFO

= 0"7 < = "0 < Z1 ?)9/l()

= "7 < Z1 ?)9/l()

U8 !PAN;ANG

5 !

IMPEDANSI Z1 , Z ?@

=0"7 < 0"3 < = 0"5#5 OHM 0"3 < = 5"3#5 OHM

50 ! =0"7 < 0"> < = 1"150 OHM 0"> < = 5":50 OHM

#5 ! =0"7 < 0": < = 1"#5 OHM 0": < = >"55 OHM

100 ! =0"7 < 1"0 < = "30 OHM 1" < = #"100 OHM


16/23


HITUNGAN !$

HITUNGAN DIDASARKAN PADA SISTEM PENTANAHAN NETRAL

SISTEM PASOKAN DARI G"I PENTANAHAN TAHANAN 0 OHM

Z0 DIHITUNG • MULAI DARI TRAFO YANG DITANAHKAN

• TAHANAN NETRAL NILAI 3 RN

• IMPEDANSI PENYULANG

TRAFO DI G"I UMUMNYA PUNYA BELITAN DELTA KAP" 183

40 TRAFO 3 6 41 TRAFO

3 6 ="0

3 RN 3 6 0 10 OHM

Z0 ?)9/l() ! ()=() 6 Z0 &.&(l

= 1OHM


17/23


PERHITUNGAN Z0 ?@(l?)

Z0 ?@ Z0 T < 3 RN < Z0 ?)9/l()

TERGANTUNGLOKASI GANG"INGAT HITUNGAN

Z0 TRAFOINGAT TAHANAN

PENTANAHAN

= 1 < 10 < Z0 ?)9/l()

U8 !PAN;ANG

5 ! =1 < 10 < 0"5 < = 1"35 OHM 10"5 < = 13"35 OHM

50 ! =1 < 10 < 0":0 < = ">50 OHM 10":0 < = 1">50 OHM

#5 ! =1 < 10 < 1"35 < = 3":#5 OHM 11"35 < = 15":#5 OHM

100 ! =1 < 10 < 1"70 < = 5"300 OHM 11"70 < = 1#"300 OHM

IMPEDANSI Z0 ?@


18/23


PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN %

GANGGUAN TIGA FASA % RUMUSNYA % VZ

I

V TEGANGAN FASA NETRAL

Z IMPEDANSI Z1 ?@(l?)

GANGGUAN DI 5 ! PAN;ANG PENYULANG I 0"0008 30"3 < = 5"3#5

IMPEDANSI MASIHDALAM KOMPLEKS

KARENA ARUS DIAMBIL MAGNITUTENYA

I 0"0008 3

0"3 < 5"3#5 1": AMPER


19/23


20/23


GANGGUAN DUA FASA % RUMUSNYA %V

ZI

V TEGANGAN FASA FASA

Z IMPEDANSI Z1 < Z ?@(l?)

GANGGUAN DI 5 ! PAN;ANG PENYULANG I 0"000

0"3 < = 5"3#5

KARENA Z1 Z , MAKA Z1 < Z Z1 IMPEDANSI MASIHDALAM KOMPLEKS

ARUS YANG AKAN DIMANFAATKAN MAGNITUTENYA

I 0"000

0"> < 10"#5 175#"> AMPER


21/23


U8 GANGG" DI ! PAN;ANG

5 !

50 !

#5 !

100 !

ARUS GANGGUAN FASA

I 0"000

0"> < 10"#5 175#"> AMPER

SECARA LENGKAP DIBUAT TABEL %

I 1" < 11":0

1>#" AMPER

I

1"7 < 13"05

1517" AMPER

I " < 1"0

1377"7 AMPER

0"000

0"000

0"000


22/23


GANGGUAN SATU FASA KETANAH %

RUMUSNYA % V

ZI V 3 6 TEGANGAN FASA

Z IMPEDANSI Z1 < Z < Z0 ?@

GANGGUAN DI 5 ! PAN;ANG PENYULANG

I 0"3 < = 5"3#5

0"0008 3

< 10"5 < = 13"35

Z1 < Z ?@ 6 Z1 ?@ Z0 ?@ DIAMBIL DARI HITUNGANTERDAHULU

3 6

I 3>1"01>

11"05 < ="0#5

3>1"01>

11"05 < "0#5 70"# AMPER


23/23


U8 GANGG" DI ! PAN;ANG

5 !

50 !

#5 !

100 !

ARUS GANGGUAN 1 FASA KETANAH

I 70"# AMPER

SECARA LENGKAP DIBUAT TABEL %

I ##"3 AMPER

I #3"7 AMPER

I #0" AMPER

3>1"01>

3>1"01>

3>1"01>

3>1"01>

11"05 < "0#5

1"10 < >"55

13"15 < :"05

1" < 31"50

5.2.a. Koordinasi OCR & GFR

Documents

Transcript of 5.2.a. Koordinasi OCR & GFR