4960-7855-1-PB.pdf
-
Upload
dwi-aja-kok-repot -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of 4960-7855-1-PB.pdf
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
1/19
PENERAPAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT
CHIKUNGUNYA
Naskah Publikasi
disusun oleh
Ana Hari Supartiningsih
09.22.1089
Kepada
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2010
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
2/19
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
3/19
Implementation of Expert System To Detection Chikungunya Disease
Penerapan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Chikungunya
Ana Hari Supar tiningsih
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Today's computer technology continues to support human life, especially in
the medical world. Various diseases can infect humans, including cikungunya disease,
but still much less ordinary people who understand the types of diseases and how to
handle it so difficult to take action treatment of this disease.
To help overcome this, the author tries to analyze the points of discussion
and the results are intended to build an expert-based information systems to detect
disease cikungunya. This expert system uses forward chaining method, the inference
process to start the search from the premise to conclusion.
Software used to build an expert system application program is Windows
based Visual Basic 6.0 with SQL Server 2000 database processing.
Keywords: expert system, chikungunya disease
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
4/19
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Chikungunya adalah penyakit yang diakibatkan oleh virus yang ditularkan oleh
gigitan nyamuk. Penyakit ini cenderung menimbulkan kejadian luar biasa karena proses
penularannya yang terjadi sangat cepat, cepatnya penyebaran penyakit ini tidak diiringi
dengan cepat tanggapnya ahli medis yang menangani. Hal ini kemudian memperlambat
dalam proses penanganan pasien.
Pemikiran akan adanya suatu program aplikasi yang mampu melakukan diagnosa
terhadap penyakit yang disebarkan oleh nyamuk secara umum telah ada sebelumnya. Tetapi
beberapa program aplikasi sistem pakar yang sebelumnya masih belum dapat memberikan
diagnosa yang akurat. Hal tersebut dikarenakan masih diperlukannya secara mutlak seorang
ahli yang mampu melakukan diagnosa berdasar ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
dimilikinya.
Untuk dapat menggantikan fungsi seorang ahli, diperlukan aplikasi yang amat rumit.
Dari latar belakang permasalahan diatas, penulis bermaksud untuk merancang program
aplikasi sistem pakar yang lebih baik dari program aplikasi sejenis, yang sebelumnya telah
ada. Karena lingkupnya yang lebih spesifik mendiagnosa penyakit chikungunya, sehingga
aplikasi ini lebih akurat dan mudah dijalankan. Aplikasi sistem pakar ini nantinya diharapkan
dapat bermanfaat bagi ahli itu sendiri dan juga bagi orang awam yang bahkan tidak mengerti
sedikitpun tentang penyakit tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Program aplikasi sistem pakar ini akan meminta informasi sebanyak mungkin dari
pasien yang dijadikan landasan seorang ahli medis untuk melakukan diagnosa mengenai
penyakit. Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah bagaimana
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
5/19
memanfaatkan teknologi komputer untuk mempermudah dalam melakukan diagnosa
mengenai kemungkinan seorang pasien menderita penyakit chikungunya?
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan tentang masalah penyakit chikungunya dan sistem
pakar,maka ruang lingkup masalah terbatas pada:
1. Bagaimana mendesain sistem pakar rule-based untuk melakukan
pendeteksian penyakit chikungunya.
2. Cara kerja algoritma forward chaining dan implementasinya dalam
program.
3. Penggunaan kaidah produksi untuk merepresentasikan pengetahuan dalam
program.
4. Bagaimana program ini memberikan informasi tentang penyakit
chikungunya dan cara pengobatanya serta kemungkinan penyakit lain yang
memiliki gejala-gejala yang sama dengan chikungunya.
5. Desain aplikasi program menggunakan Visual Basic 6.0.
6. Database yang digunakan adalah Microsoft SQL Server 2000.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Membentuk sebuah sistem pakar yang mampu mendiagnosa penyakit
chikungunya, berdasarkan gejala-gejala yang ditimbulkan sehingga dapat
diambil tindakan pengobatannya.
2. Membuat rancangan sistem pakar dengan user interface yang lebih menarik dan
mudah dipahami .
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
6/19
1. Memberikan suatu solusi alternatif dalam mendiagnosa penyakit berdasar
gejala-gejala yang ditimbulkan dengan bantuan komputer, sehingga deteksi
bisa dilakukan lebih cepat dan mudah.
2. Membantu pengambilan tindakan pengobatan berdasarkan informasi
output yang diberikan oleh sistem pakar yang dibuat.
3. Memudahkan kalangan awam untuk memahami penyakit chikungunya dan
sistem pakar melalui desain aplikasi yang user friendly.
1.6 Metode Penelitian
Tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan dalam pembuatan skripsi ini adalah:
1. Tahap Pengumpulan Data
a. Wawancara (Interview), yaitu metode pengumpulan data dengan
mengadakan wawancara langsung dengan pakar penyakit dr.Ismanto.
b. Kepustakaan (Library), yaitu metode pengumpulan data menggunakan
pustaka-pustaka yang telah ada untuk digunakan sebagai referensi.
2. Tahap Analisis dan Perancangan
Dalam tahap ini, digunakan metode deskriptif-analitis, yaitu masalah yg
diteliti diuraikan dan dianalisis. Dimulai dari pengidentifikasian masalah
hingga analisis yang dilakukan terhadap kebutuhan data dan kebutuhan
sistem.
3. Tahap Implementasi
Tahap ini merupakan tahap pengolahan data dan pembangunan jaringan
dengan menggunakan perangkat lunak Visual Basic 6.0. dan database
Microsoft SQL Server 2000.
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
7/19
LANDASAN TEORI
2.1 Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan merupakan ilmu komputer yang mempelajari kemampuan
komputer untuk bertindak dan memiliki kecerdasan seperti manusia (Minsky, 1989).
Kecerdasan buatan dapat didefenisikan sebagai kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi
yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang cerdas
(Simon, 1987). Kecerdasan buatan termasuk dalam sub-bidang pengetahuan komputer yang
khusus ditujukan untuk membuat software dan hardware yang sepenuhnya bisa menirukan
beberapa fungsi otak manusia.
Dalam ilmu komputer, banyak ahli yang berkonsentrasi pada pengembangan
kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), karena, kecerdasan buatan dapat
melakukan penalaran terhadap data yang tidak komplit. Hal ini sangat tidak mungkin
dilakukan oleh pemrograman konvensional. Kemampuan penalaran dan penjelasan terhadap
setiap langkah dalam pengambilan keputusan menjadi kelebihan dari kecerdasan buatan
(Turban, 1995).
Ada tiga tujuan kecerdasan buatan(Wingston dan Prendergast, 1994), yaitu:
membuat komputer lebih cerdas, mengerti tentang kecerdasan dan membuat mesin lebih
berguna. Yang dimaksud dengan kecerdasan adalah kemampuan untuk mengerti dari
pengalaman, memahami pesan kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik
terhadap situasi yang baru,
menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah serta menyelesaikannya dengan
efektif.
Kecerdasan buatan berbeda dengan program konfensional. Pemrograman
konfensional berbasis pada algoritma yang mendefinisikan setiap langkah dalam
penyelesaian masalah. Pemrograman konvensional dapat menggunakan rumus matematika
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
8/19
untuk menghasilkan solusi. Lain halnya dengan pemrograman dalam kecerdasan buatan
yang berbasis pada representasi simbol dan manipulasi (Kusrini, 2006).
Seorang ahli kecerdasan buatan bertanggung jawab untuk menerapkan
pengetahuannya dalam pembuatan program yang efektif dan cerdas.
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
9/19
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
3. 1. 1 Analisis Masalah
Masalah mendiagnosa penyakit chikungunya dikategorikan sebagai masalah
artificial intelegent, khususnya sistem pakar karena pemecahan masalah tersebut dapat
dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang ahli atau
dokter.Dengan kata lain terjadi pemindahan atau proses pengolahan informasi yang bersifat
heuristic yang artinya membangun dan mengoprasikan basis pengetahuan yang berisi fakta
serta penalarannya. Prosesnya disebut knowledge engineering yaitu penyerapan basis
pengetahuan dari pakar ke komputer.
Fakta yang diperoleh dari seorang ahli akan disimpan dalam suatu basis
pengetahuan. Kemudian dengan bantuan mesin inferensi dan memori kerja maka proses
penarikan tentang penyakit chikungunya pada manusia dapat dilakukan berdasar kategori
bidang yang sesuai sistem pakar ini,
Melalui sebuah sistem pakar yang akan dibuat, diharapkan deteksi yang
dilakukan terhadap penyakit yang diperkirakan chikungunya bisa lebih cepat karena dalam
dunia kesehatan, waktu sangatlah berharga. Diagnosa dilakukan oleh program, sehingga
hasilnya pun lebih akurat.
gejala penyakit pencegahan pengobatan Aturan gejalaAturan
pencegahanAturan
pengobatanPenampung
Gambar 3.3 Flowchart sistem
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
10/19
1.DFD Level 0
Gambar 3.4 DFD Level 0
Gambar 3.5 DFD Level 1
3. 3 Perancangan Database3. 3. 1 Rancangan Normalisasi
Normalisasi adalah proses mengubah tabel yang bermasalah tertentu ke dalam dua buahtable atau lebih yang tidak bermasalah. Tujuan normalisasi agar terhindar dari penumpukandata (redundancy), data yang tidak konsisten (inconsistency), tidak efisien data (inefficiency).Tabel dikatakan normal jika memenuhi kriteria berikut (Kusrini dan Andri Koniyo, 2007) :1. Jika ada dekomposisi tabel maka dekomposisi itu harus terjamin aman (lossless-joindecomposition). Dekomposisi adalah proses pemisahan satu tabel menjadi dua atau lebihtabel baru.
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
11/19
Gambar 3. 8 Relasi Database
3. 3. 2 Desain Struktur TabelDesain struktur tabel bertujuan untuk menentukan tipe data dan ukuran dari
masing-masing tabel, sehingga data dapat disimpan dengan ukuran dan tipenya. Berikutdesain struktur tabelnya:
3. 3. 2. 1 Tabel PenyakitNama tabel : penyakitFungsi tabel : menyimpan data penyakit
Tabel 3. 17 Penyakit
NO Field Name Type Size Keterangan1 Kd_penyakit * char 5 Kd_penyakit (primary key)
2 Penyakit varchar 100 Nama penyakit
3 Deskripsi text Deskripsi penyakit
3. 3. 2. 2 Tabel GejalaNama tabel : gejalaFungsi tabel : menyimpan data gejala
Tabel 3. 18 Gejala
NO Field Name Type Size Keterangan
1 Kd_gejala * char 5 Kd_gejala (primry_key)
2 Gejala varchar 300 Nama gejala
3 Analisa text Analisa gejala
3. 3. 2. 3 Tabel PencegahanNama tabel : pencegahanFungsi tabel : menyimpan data pencegahan
Tabel 3. 19 Pencegahan
NO Field Name Type Size Keterangan
1 Kd_pencegahan * char 5 Kd_pencegahan (primry_key)
2 Pencegahan varchar 300 Pencegahan penyakit
3 Deskripsi text Deskripsi pencegahan
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
12/19
3. 3. 2. 4 Tabel Aturan GejalaNama tabel : aturan gejala
Fungsi tabel : menyimpan data aturan gejalaTabel 3. 20 Aturan Gejala
NO Field Name Type Size Keterangan
1 Kd_penyakit char 5 Kode penyakit
2 Kd_gejala char 5 Kode gejala
3. 3. 2. 5 Tabel Aturan PencegahanNama tabel : aturan pencegahan
Fungsi tabel : menyimpan data aturan pencegahanTabel 3. 21 Aturan Pencegahan
NO Field Name Type Size Keterangan
1 Kd_penyakit char 5 Kode penyakit
2 Kd_pencegahan char 5 Kode pencegahan
3. 3. 2. 6 Tabel Aturan PengobatanNama tabel : aturan pengobatanFungsi tabel : menyimpan data aturan pengobatan
Tabel 3. 22 Aturan Pengobatan
NO Field Name Type Size Keterangan
1 Kd_penyakit char 5 Kode penyakit2 Kd_pengobatan char 5 Kode pengobatan
3. 3. 2. 6 Tabel PengobatanNama tabel : pengobatanFungsi tabel : menyimpan data pengobatan
Tabel 3. 23 Pengobatan
NO Field Name Type Size Keterangan
1 Kd_pengobatan * char 5 Kode pengobatan (primary key)
2 Pengobatan varchar 300 Nama obat
3 Deskripsi text Deskripsi obat
3. 3. 2. 6 Tabel UserNama tabel : userFungsi tabel : menyimpan data user
Tabel 3. 24 User
NO Field Name Type Size Keterangan
1 Nama * Varchar 30 Nama (primary key)
2 Password Char 10 Password user
3 domain Varchar 30 Domain user
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
13/19
3. 5 Flowchart Program3. 5. 1 Flowchart Program Konsultasi
Gambar 3. 15 Flowchart Program Konsultasi
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
14/19
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
Setelah tahap perancangan maka tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan
hasil rancangan tersebut. Implementasi sistem pakar untuk deteksi chikungunya ini
menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai interface dan SQL Server 2000 sebagai
database.
4. 1 Implementasi Program
Implementasi program aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi penyakit
chikungunya merupakan tahap paling penting dimana sistem yang sudah dirancang,
diimplementasikan untuk menghasilkan sistem yang sesuai dengan yang diinginkan
dan siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya. Dari hal ini dapat diketahui
apakah sistem yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tidak.
Tahapan perancangan aplikasi telah dikerjakan. Mulai dari rancangan
sistem, rancangan input output, rancangan sistem, rancangan database, dan juga
rancangan antar muka pengguna (user interface). Semua rancangan ini digunakan
untuk mempermudah dalam penjabaran sistem ke dalam bahasa pemrograman
4.1.1. Implementasi Form Konsultasi
Fasilitas konsultasi ini digunakan untuk melakukan diagnosa terhadap gejala
dengan memilih daftar gejala. Tombol diagnosa berfungsi untuk melakukan diagnosa
terhadap gejala-gejala yang telah dipilih. Tombol hapus berfungsi untuk menghapus
daftar gejala-gejala yang telah terpilih dan mengembalikannya lagi di list view gejala
yang dialami. Pengguna harus terlebih dahulu menekan tombol konsultasi sebelum
memilih gejala-gejala yang telah disediakan untuk dapat melakukan proses diagnosa.
Jika gejala telah dipilih dan tombol diagnosa ditekan maka akan muncul pesan seperti
gambar 4.19.
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
15/19
Gambar 4.19 Tampilan Pesan Saat Tombol Diagnosa Ditekan
Jika ditekan tombol yes maka sistem akan melakukan proses pencarian penyakit
berdasar gejala-gejala yang sudah dipilih.
Gambar 4.20 Tampilan Form Konsultasi
Kode program :
Private Sub Cmd_prosesknslts_Click()
Dim Jawaban As VbMsgBoxResult
Dim hasil As String, gejala As String
Call bukadb
jenis.nojenis=relasi1.nojenis and relasi1.nomacam='" & Rep(cbkode.Text) &
"'")
Set rs = konekdb.Execute("select
penampung.kd_penyakit,penampung.kd_gejala,gejala.gejala from
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
16/19
penampung,gejala where penampung.kd_gejala = gejala.kd_gejala order by
kd_penyakit")
Do While Not rs.EOF
Jawaban = Tanya(rs!gejala)
If Jawaban = vbYes Then
hasil = LTrim(" " & rs!gejala)
& Rep(rs!NoJenis) & "'")
ditanyakan
Set rs = konekdb.Execute("select distinct
penampung.kd_penyakit,gejala.kd_gejala from penampung,gejala where
penampung.kd_gejala=gejala.kd_gejala and gejala.gejala='" & Rep(rs!gejala) &
"'")
Lst_dftrgejalaygmstidipilih.Enabled = True
Lst_gejalaterpilih.Enabled = True
Lst_dftrgejalaygmstidipilih.ListItems.Clear
Lst_gejalaterpilih.ListItems.Clear
If rs.EOF Then
Txt_kdgejala.Text = hasil
Txt_gejala.Text = gejala
Else
sql = "select distinct aturan_gejala.kd_gejala,gejala.gejala from
aturan_gejala,gejala"
sql = sql & " where aturan_gejala.kd_gejala=gejala.kd_gejala and
kd_penyakit='" & hasil2 & "'and gejala.kd_gejala'" & Rep(rs!kd_gejala) & "'"
Set rs = konekdb.Execute(sql)
Lst_dftrgejalaygmstidipilih.ListItems.Clear
While Not rs.EOF
j:
Set lstview = Lst_dftrgejalaygmstidipilih.ListItems.Add(, , rs("kd_gejala"))
lstview.SubItems(1) = rs("Gejala")
lstview.SubItems(2) = rs("kd_gejala")
lanjut:
rs.MoveNext
Wend
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
17/19
rs.Close End If
Exit Do
ElseIf Jawaban = vbCancel Then
Lst_dftrgejalaygmstidipilih.Enabled = False
Exit Do End If
rs.MoveNext
If rs.EOF And Jawaban = vbNo Then MsgBox "Maaf PenyakitYang Anda Cari Belum Ada
Dalam Database Kami !", vbInformation, "Solusi Tidak Ditemukan !"
Loop End Sub
4.1.2. Implementasi Form Diagnosa
Pada form diagnosa akan ditampilkan kode penyakit, penyakit dan deskripsi dari
penyakit berdasar gejala-gejala yang dipilih pada form konsultasi. Tombol pencegahan
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
18/19
PENUTUP
Pembuatan sistem pakar untuk mendeteksi penyakit chikungunya telah berhasil
dilakukan. Berdasarkan atas gejala-gejala yang dipilih, sistem akan memberikan
hasil diagnosa penyakit, cara pencegahan dari penyakit yang terdiagnosa tersebut
dan pengobatannya.
5.1. Kesimpulan
1. Sistem ini sudah terbebas dari error sesuai dengan pengujian yang
telah dilakukan.
2. Dari pengujian sistem yang dilakukan, sistem pakar ini telah sesuai
dengan pengetahuan dan keahlian seorang pakar.
3. Penyakit, gejala, pencegahan dan pengobatan dapat dibentuk menjadi
basis pengetahuan dalam bentuk kaidah produksi.
4. Hasil yang diberikan berupa penyakit yang diderita berdasar gejala-
gejala yang dialami, pencegahan dan pengobatan dari penyakit
terdeteksi.
5. Dengan adanya aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi penyakit
chikungunya ini, diharapkan masyarakat awam dapat memperoleh
informasi mengenai penyakit chikungunya dan penyakit-penyakit lain
dengan gejala-gejala serupa berdasar gejala-gejala yang dialami.
-
8/17/2019 4960-7855-1-PB.pdf
19/19
DAFTAR PUSTAKA
Arhami, Muhammad. 2005.Konsep Dasar Sistem Pakar . Andi Offset : Yogyakarta.
Departemen Kesehatan Badan Penelitian Kesehatan.(1997). Penyakit, obat dan
Pencegahan(lV).Jakarta.
Heriady. 2009. Membuat Database Sendiri dengan Visual Basic 6.0. PT Elex Media
Komputindo: Jakarta.
Jogianto. HM. 1999. Analisis dan Disain Sistem Informasi. Edisi kedua; Yogyakarta : Andi.
Jogiyanto. 2003. Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic. Penerbit ANDI
Yogyakarta.
Kusrini, S. Kom. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Andi Offset : Yogyakarta.
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence Teknik dan Aplikasinya. Graha Ilmu :
Yogyakarta.
Tjitra,Emiliana 1998. Penyakit Dengan Gejala Serupa. Jakarta : Media Universal.
Turban, Efraim HM, Jay E. Aronson, Ting Peng Liang. 2005. Decision Supprt Systems and
Intelligent Systems Jilid 2. Andi Offset : Yogyakarta.