4209192207_1907-672X

17
 AKTUAUSASI AKHLAK DALAM MENCAPAI U M N I S  E P L U R A U S Ismail D o s e n J u n T  b i y h STAIN Pekalongan Abs  a c : Akhlak mora lit y) is the mo st subs tansi al de vice to perfonn the roles of human both as the G o d s l d as the social creations. Akhlak is the source of goodness  due to the facl that Muhammad  the p r o p h e h a d been considered the akhlak perfector. Akhl ak i s  individual humanization tool to interact with social community  however  the life wolud be c t s  o p h i - zing without akhla k. Moral decadence accuring i n e r a is the inlpact o f l e lack of aklùak actualization. Education  which its role is to promote akillak  is fail to operate i t. A f t erall  it needs to revitalize the role of education in p r o m o  g akhlak to be a c t u a l i z e d e lndonesian plurallife. Kala kunci: a p e n d i d i k  humanisme.. sosia l. Pendahuluan a r a h agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlak sana dengan adanya akhlak yang baik. Kepercayaan yang hanya ber- bentuk pengetahuan tentang keesaan T u h ibadah yang dilakukan hanya sebagai formalitas belaka  muamalah yang hanya merupakan peraturan yang teriuang dalam kitab  semua itu bukanlah me r u p a k a n j a n untuk tercapainya e b  a g i a a n tersebut Timb u y a kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap- Nya adâlah pangkalan yang menentukan corak hidup manusia. A k l alau moral  atau susila adalah pola tindakan yang didasarkan atas  i mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap tiap e r b u a t  l s u s i l adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran k l s e b a1ikn ya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.

description

mlml

Transcript of 4209192207_1907-672X

  • AKTUAUSASI AKHLAK DALAM MENCAPAI HUMANIS1E-PLURAUS

    Ismail DosenJunT'biyah STAIN Pekalongan

    Abs!rac!: Akhlak (morality) is the most substansial device to perfonn the roles of human both as the God's ld as the social creations. Akhlak is the source of goodness, due to the facl that Muhammad, the prophe had been considered the akhlak perfector. Akhlak is 1 individual humanization tool to interact with social community, however, the life wolud be catas'ophizing without akhlak. Moral decadence accuring in era is the inlpact of le lack of aklak actualization. Education, which its role is to promote akillak, is fail to operate it. Afterall, it needs to revitalize the role of education in promog akhlak to be

    actualized e lndonesian plurallife.

    Kala kunci: aak pendidikI humanisme.. sosial.

    Pendahuluan 5arah agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin

    dicapai dengan menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlak-sana dengan adanya akhlak yang baik. Kepercayaan yang hanya ber-bentuk pengetahuan tentang keesaan Tuh ibadah yang dilakukan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan peraturan yang teriuang dalam kitab a semua itu bukanlah me-

    rupakanjan untuk tercapainya kebagiaan tersebut Timbu1nya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-

    Nya adlah pangkalan yang menentukan corak hidup manusia. Akl alau moral, atau susila adalah pola tindakan yang didasarkan atas naimutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatlsusilaadalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akl seba1iknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.

  • Ismail

    ak1 dapat tumbuh dan berkemba19 sesuai dengan fitralmya, yaitu menJjung nilai-nilai humanisme dan pluralisme; yakni dengan mengaktualisasikan nil aak dalam pendidikan negara Indonesia. Wa Allh a'lam bi al-Shawb. *

    Daftar Pustaka

    AI-Abr Muhunad 'Atiy1. Dasar-Dasar Pokdk.Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1970. AmAhmad. Eti. Cet. Vll. Jakarta: Bulan Bintang, 1995. Anwar, Syarifuddin. m AI-Misban. Jakarta: Bina lnl. t.t. Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam Tradisi dan Modmsa Menu

    ju Melenium Baru. Jaka: Logos Wacana nu 1999.-----. Esai-Esai Intelektual Muslim Pendidikan Islam. Jakarta: Logos

    Wacana Ilmu, 1998. Darm'in (ed.). Pemikiran Pendidi. Islam ; Kaji Tokoh Klasik dan

    Kontemporer. Yorakta: Pustaka Pelar 1999.Eiatniko Rahmat. Sistem Eti Islami. Surabaya: Pustaka Malang, 1987.

    Madj" Ibnu. "Pendekatan Keberagamaan Dalam Pemhan Metode Pengajaran Pendidikan Agama Islam" dalam Chabib ThO dkk, Metodologi Pengajaran Agama. Yogyakarta: Keasna Fak. Tbi

    yahIA Walisongo Semarang dengan Pustaka Pelar 1999.Kar M. Rusli. "Pendidikan Islam Sebagai Upaya Pembebasan

    Manusia", dalam Muslih Usa (ed.). Pendidikan Islam di Indonesia Antara Cita dan Fakta. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991.

    Mas'ud, Abdurrahman. Menggagas Format Pendidikan Non-dikotomik ; Humnisme Religius Sebgai Paradigma Pendikan Islam. Yogya-karta: Gama Media, 2002

    Muhadjir, Noeng. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial ; Teori Pendidi kan Pelaku Sosial Kreatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000.

    206 Tadrs. Volume 4. Nomor 2.2009

  • Aktualisasi Akhlak aalam Mencapai Hunnisme-Pluralis

    Sa'bani 5, Marnad. Memahami Agama Post Dogmatik. Semarang: Aneka Ilmu 2 02.

    Tim Dosen 1A1N Sunan Ampel. Dasar-Das Kependidikan Isn : Suatu Penganr Ilmu Pendidikan Islam. 5rabaya: K Abdiyatama1996. Wd AbduI. "Pendidikan 1slarn Kontemporer Problem Ut

    Tantangan dan Prospek" , dalarn 1smail SM (eds.), ParadigmPendidikan Islam. Bandung : AI-Ma''f 198.

    httv:/ /www.beritacerbon.com/kolom/209-11/u2:ensi-metodeembelaj-pendidikangna-berbasis-humme-pluralisme.

    Tadrs. Volume 4. Nomor 2.2009 207