227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

download 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

of 10

Transcript of 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    1/23

    Page | 1

    DAFTAR ISI

    Daftar Isi 1

    BAB I. Pendahuluan 2

    BAB II. Pembahasan 3

    Definisi 3

    Anatomi 3

    Etiologi 4

    Epidemiologi 8

    Patofisiologi 9

    Manifestasi klinis 10

    Diagnosis 11

    Penatalaksanaan 14

    Prognosis 20

    BAB III. Penutup 21

    Kesimpulan 21

    Daftar pustaka 22

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    2/23

    Page | 2

    BAB I

    Pendahuluan

    Sepanjang perkembangannya, korda spinalis dan kolumna vertebralis tumbuh dalam waktu

    yang tidak bersamaan, dengan pertumbuhan columna vertebralis lebih cepat dibandingkan korda

    spinalis. Nervus spinalis keluar dari kolumna vertebralis secara progresif dengan sudut-sudut

    yang lebih oblique karena peninggian jarak antara segmen korda spinalis dan penyesuaian dari

    vertebra. Nervus lumbalis dan nervus sacralis berjalan menurun kebawah melalui kanalis spinalis

    untuk mencapai jalan keluar foramennya.

    Korda spinalis melancip pada ujung yang dekat dengan vertebra lumbal pertama, membentuk

    konus medullaris. Perpanjangan fibrosa dari korda ini merupakan filum terminal. Gumpalan dari

    radik saraf di dalam rongga subarachnoid distal yang membentuk konus medullaris adalah cauda

    equina.

    Akar saraf ini merupakan hubungan antara anatomi sistem saraf pusat ( SSP ) dan sistem saraf

     perifer. Saraf ini secara anatomis terletak sesuai dengan segmen tulang belakang dari mana

    mereka berasal dan berada dalam cairan cerebrospinal ( CSF ) dalam ruang subarachnoid pada

    kantung dural yang berakhir pada tingkat vertebra sacral kedua.

    Cauda equina syndrome mengacu pada kumpulan gejala neuromuskuler dan urogenital yang

    dihasilkan dari kompresi simultan dari beberapa akar saraf lumbosakral pada bagaian bawah

    conus medullaris. Gejala ini termasuk nyeri pinggang, nyeri panggul (unilateral atau bilateral),

    disfungsi kandung kemih dan usus serta disfungsi seksual, dan defisit neurologis berupa

    gangguan motorik, sensorik atau refleks pada ekstremitas bawah.

    Meskipun lesi secara teknis melibatkan akar saraf dan merupakan cedera saraf perifer,

    kerusakan pada cauda equina syndrome dapat bersifat irreversible dan memerlukan tindakan

    operasi darurat. Diagnosis dini dan dekompresi bedah dini sangat penting untuk hasil yang

    menguntungkan pada kebanyakan pasien dengan cauda equina syndrome.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    3/23

    Page | 3

    Bab II

    Pembahasan

    Definisi

    Cauda equina syndrome (CES) adalah kondisi neurologis yang serius di mana terjadi

    kerusakan pada cauda equina akibat pemadatan atau penyempitan yang simultan dari radik saraf

    lumbosacral multipel dibawah konus medullaris, sehingga menyebabkan hilangnya fungsi

     pleksus lumbal secara akut dari bagian bawah conus medullaris berupa gangguan neuromuscular

    dan gejala-gejala urogenital.

    Anatomi

    Ruas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 buah tulang dengan

     bentuk tidak beraturan. ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian yaitu:

    1.  Tujuh ruas pertama disebut tulang leher. Ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas,

    dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros.

    2.  Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung pada

     bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk.

    3.  Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih besar

    dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat

    tubuh dan banyak melekat otot-otot.

    4.  Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak

    dibawah ruas-ruas tulang pinggang.

    5.  Bagian bawah ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx), tersusun atas 3 sampai

    dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu.

    Foramen vertebra adalah cincin tipis tulang vertebra yang terdiri dari bagian corpus,

     pediculus, dan lamina. Setiap segmen tulang belakang memiliki karakter yang berbeda. Foramen

    vertebra dari kumpulan tiap level vertebra akan membentuk canalis vertebralis, ruang dimana

    medulla spinalis berada.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    4/23

    Page | 4

    Antara tulang vertebra dihubungkan oleh diskus intervertebralis dan facet joint. Diskus

    intervertebralis berada di antara corpus vertebra, berupa sebuah massa fibrous yang berfungsi

    sebagai bantalan absorber. Diskus ini tetap berada di tempatnya karena disokong oleh ligamen-

    ligamen.Fungsi ini melindungi vertebra, otak dan struktur lainnya. Adanya diskus

    intervertebralis juga memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi.

    Diskus intervertebralis terdiri dari dua komponen yang berbeda: annulus fibrosus di bagian

    luar dan nucleus pulposus, massa gelatin di bagian dalam. Mereka tertambat pada vertebra di

     bagian atas dan bagian bawah oleh cartilage end plates. Pada diskus normal, air merupakan

    komponen penting dari nucleus. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, kandungan air

    dalam diskus berkurang dan menyebabkan degenerasi diskus. Medula spinalis pada orang

    dewasa berakhir pada level vertebra antara L1 dan L2 dengan sekumpulan berkas akar saraf

    lumbal dan sacral dalam kanalis spinalis yang membentuk cauda equina di bawah medulla

    spinalis. Akar-akar saraf itu kemudian terpisah dan keluar dari kanalis spinalis melalui foramina

    intervertebrale yang sesuai. Cauda equina terlindung dalam ruang subarakhnoid hingga setinggi

    vertebra sakralis II. Nyeri dan gejala lain dapat timbul bila diskus yang rusak menekan ke dalam

    kanalis spinalis atau radiks saraf.

    Gambar 1. Ilustrasi anatomi daerah cauda equina

    Etiologi

    Cauda equina syndrome disebabkan oleh penyempitan kanal tulang belakang yang

    menyebabkan tertekannya akar saraf pada bagian bawah medula spinalis. Banyak penyebab CES

    telah dilaporkan, termasuk herniasi, pecahnya diskus intradural, stenosis tulang belakang

    sekunder untuk kondisi lain tulang belakang, luka trauma, tumor primer seperti ependymomas

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    5/23

    Page | 5

    dan schwannomas, tumor metastasis, kondisi infeksi, malformasi arteri atau perdarahan, dan

    cedera iatrogenik.

    Penyebab paling umum dari CES adalah sebagai berikut :

     Stenosis lumbalis

    o  Penyempitan ujung dari canalis spinalis dapat berasal dari perkembangan abnormal atau

     proses degeneratif.

    o  Kasus-kasus berat dari spondylolistesis dan Paget disease dapat menjadi cauda equina

    sindrom akibat inflamasi jangka panjang.

     Trauma tulang belakang (termasuk patah tulang)

    Terjadinya fraktur yang menyebabkan subluxatio dapat menimbulkan kompresi dari cauda

    equina.

    o  Trauma tembus dapat menyebabkan kerusakan atau kompresi dari cauda equina.

    o  Manipulasi spinal menimbulkan subluxatio yang menyebabkan cauda equina sindrom.

     Hernia nukleus pulposus (penyebab 2-6 % kasus CES)

    o  Laporan insiden dari cauda equina sindrom berasal dari herniasi diskus lumbal yang

     berkisar antara 1-15%.

    o  90% dari herniasi diskus lumbal terjadi antara L4-L5 atau L5-S1.

    o  71 % Kasus dari herniasi diskus menjadi cauda equina sindrom terjadi pada pasien dengan

    riwayat Low Back Pain (LBP) kronik dan 30 % perkembangan cauda equina sindrom

    merupakan gejala pertama dari herniasi diskus lumbal.

    o  Laki-laki usia 40 sampai 50 tahun cenderung banyak menderita cauda equina sindrom

    sebagai akibat dari herniasi diskus.

    o  Kebanyakan kasus dari cauda equina sindrom berasal dari herniasi diskus yaitu masuknya

     partikel besar membentuk tonjolan material diskus, yang diperkirakan sekitar satu per tiga

    dari diameter canalis.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    6/23

    Page | 6

      Neoplasma (termasuk metastasis, astrocytoma, neurofibroma, meningioma dan 20 % dari

    semua tumor tulang belakang mempengaruhi daerah ini).

    o  Cauda equina sindrom dapat disebabkan oleh neoplasma spinal primer atau metastase

    yang biasanya berasal dari prostat pada laki-laki.

    o  96 % Dari cauda equina sindrom berasal dari perkembangan neoplasma spinal yang segera

    ditandai dengan gejala nyeri yang berat.

    o  Penemuan terakhir termasuk kelemahan ekstermitas bawah berasal dari keterlibatan dari

    radik ventral.

    o  Pasien biasanya menunjukkan gejala hipotonus dan hiporeflek.

    o  Kehilangan sensorik dan disfungsi spinchter sering ditemukan.

    Gambar 2. Ilustrasi cauda equina sindrom sekunder akibat neoplasma tulang belakang

    Schwannoma 

     Schwannoma adalah neoplasma berkapsul jinak yang secara struktur identik dengan

    sinsitium dari sel schwan.

     Pertumbuhan-pertumbuhan ini dapat timbul dari nervus perifer atau nervus simpatis.

     Schwannoma dapat dilihat menggunakan myelografi, tetapi standar patokannya adalah

    MRI. Schwannoma menunjukkan gambaran isointense pada gambaran T1, hiperintense

     pada gambaran T2, dan enhanced dengan kontras gadolinium.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    7/23

    Page | 7

    Ependimoma 

     Ependimoma adalah glioma yang berasal dari sel ependim undifferentiated.

     Sel ini biasanya berawal dari kanalis spinalis dari korda spinalis dan cenderung berubah

    menyerupai pembuluh darah.

     Ependimoma lebih sering ditemukan pada pasien usia sekitar 35 tahun.

     Ependimoma dapat menimbulkan peningkatan TIK dan protein cairan serebrospinal.

     MRI diketahui dapat digunakan untuk menolong dokter dalam menegakkan diagnosa

    dari cauda equina sindrom. Lesi memperlihatkan isointense pada gambaran T1,

    hipointense pada gambaran T2, dan enhanced dengan kontras gadolinium.

      Infeksi Spinal / abses (misal: tuberkulosis, herpes simplex virus, meningitis, sifilis

    meningovaskular, cytomegalovirus, schistosomiasis)

    o  Kondisi infeksi dapat menyebabkan deformitas dari radik saraf dan korda spinalis.

    o  MRI dapat menunjukkan gambaran abnormal berupa penekanan pada radik saraf ke satu

    sisi dari saccus dura.

    o  Gejala-gejala umumnya termasuk nyeri punggung berat dan kelemahan gerakan motorik

    yang cepat dan progresif.

      Idiopatik (misalnya pada anestesi spinal). sindrom ini dapat terjadi sebagai komplikasi dari

     prosedur atau agen anestesi (misal: lidokain hiperbarik, tetrakain).

    o  Kelainan dari susunan saraf spinal telah dilaporkan menjadi penyebab kasus cauda equina

    sindrom, termasuk kesalahan penempatan pedicle screw dan pengait laminar.

    o  Pemberian anastesi spinal yang terus menerus juga telah dikaitkan dengan kasus cauda

    equina sindrom.

    o  Beberapa kasus melibatkan penggunaan hiprbarik 5 % lignocain.

    o  Beberapa rekomendasi menyarankan agar hiperbarik lignocain sebaiknya tidak diberikan

     pada konsentrasi lebih dari 2 % dengan total dosis tidak melebihi 60 mg

     Spina bifida

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    8/23

    Page | 8

    Sedangkan penyebab lain yang jarang terjadi adalah sebagai berikut :

    o  Perdarahan spinal, terutama perdarahan kompresi subdural dan epidural

    o  Intravaskular lymphomatosis

    Anomali kongenital tulang belakang / filum terminale , termasuk tethered cord syndromeo  Conus medullaris lipoma

    o  Multiple sclerosis

    o  Malformasi arteri Spinal

    o  Stadium ankylosing spondylitis

    o  Neurosarcoidosis

    o  Trombosis vena dalam dari pembuluh darah tulang belakang

    o  Trombosis vena cava inferior

    Epidemiologi

    Angka kejadian cauda equina syndrome realtif cukup jarang, baik yang disebakan oleh trauma

    maupun yang bukan disebakan oleh trauma di mana dilaporkan hanya 4-7 kasus dari 10.000-

    100.000 pasien. Hal ini sering dilaporkan sebagai laporan kasus karena kelangkaannya.

    Meskipun jarang terjadi, itu adalah diagnosis yang harus diperhatikan pada pasien yang

    mengeluh sakit punggung bagian bawah ditambah dengan keluhan neurologis, terutama gejalakencing.

    CES yang disebakan oleh trauma dapat terjadi pada segala usia. Sedangkan CES yang bukan

    disebakan oleh trauma terjadi terutama pada orang dewasa yaitu pada usia 40-50 tahunan dan

    lebih sering terjadi pada pria sebagai akibat dari morbiditas bedah, penyakit sendi tulang

     belakang, metastase kanker, ataupun abses epidural.

    Hernia nukleus pulposus lumbal dilaporkan penyebab paling umum dari Cauda equina

    syndrome, dan diperkirakan sekitar 2% dari semua kasus hernia nukleus lumbal mengakibatkan

    CES. Kanal tulang belakang yang sempit secara kongenital atau adanya spinal stenosis yang

    timbul akibat perubahan degeneratif diskus intervertebralis dan sendi bagian posterior diduga

    merupakan predisposisi timbulnya CES.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    9/23

    Page | 9

    Patofisiologi

    Dalam memahami dasar patologis dari setiap penyakit yang melibatkan cauda equina, perlu

    diingat bahwa struktur ini merupakan bagian dari susunan saraf perifer. Dengan demikian, cedera

     pada daerah ini sering menghasilkan gejala lower motor neuron (LMN) yaitu gejala dan tanda-tanda di dermatom dan miotom yang lebih rendah dari segmen yang terkena.

    CES mungkin akibat dari setiap lesi yang menekan akar saraf cauda equina. Akar saraf ini

    sangat rentan terhadap cedera, apabila memiliki epineurium yang kurang berkembang.

    Epineurium yang berkembang dengan baik dapat melindungi cauda equina dari tegangan dan

    tarikan.

    Sistem mikrovaskuler cauda equina memiliki wilayah yang relatif hipovaskular pada sepertiga

     bagian proximal. Peningkatan permeabilitas pembuluh darah dan difusi dari LCS menambah

     pasokan nutrisi. Peningkatan permeabilitas mungkin berhubungan dengan kecenderungan ke

    arah pembentukan edema dari akar saraf, yang dapat mengakibatkan cedera awal dengan keluhan

    yang ringan.

    Beberapa penelitian pada model hewan yang berbeda telah menilai patofisiologi CES.

    Olmarker et al (menggunakan metode tekanan balon yang dinilai pada babi) melaporkan bahwa

    venula di wilayah CE mulai terkompresi pada tekanan terendah sebesar 5 mm Hg sedangkan

    arteriol mulai menutup akibat tekanan balon apabila tekanannya telah melampaui tekanan arterirata-rata. Meskipun demikian, tekanan setinggi 200 mmHg tidak secara total mematikan pasokan

    gizi ke cauda equina.

    Studi ini menunjukkan bahwa tidak hanya besar obstruksi tetapi panjang dan kecepatan

    obstruksi juga penting dalam merusak wilayah CE. Hasil yang sama dilaporkan dalam penelitian

    lain, di mana Takahashi et al melaporkan penurunan aliran darah ke saraf segmen menengah

    ketika terdapat 2 titik tekanan di sepanjang jalur saraf pada cauda equina.

    Penelitian lain telah mempelajari potensial aksi dalam segmen aferen dan eferen saraf di

    wilayah CE setelah aplikasi kompresi balon. Para peneliti melaporkan bahwa tekanan 0-50

    mmHg tidak mempengaruhi potensial aksi (di mana ambang batas untuk gangguan potensial aksi

    adalah 50-75 mmHg), dan defisit yang signifikan terjadi ketika tekanan meningkat menjadi 100-

    200 mmHg.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    10/23

    Page | 10

    Manifestasi Klinis

    Gejala sindrom cauda equina meliputi :

      Nyeri punggung bawah (low back pain)

     

    Unilateral atau bilateral sciatica

      Saddle dan perineum hypoesthesia atau anestesi

      Gangguan fungsi usus dan kandung kemih

      Defisit motorik dan sensorik ekstremitas bawah

      Berkurang atau tidak ada refleks tungkai bawah

     Nyeri punggung bawah (low back pain) dapat dibagi menjadi nyeri lokal dan radikuler. Nyeri

    lokal umumnya dalam, timbul akibat iritasi jaringan lunak tubuh dan tulang belakang. Sedangkan

    nyeri radikuler umumnya tajam, terasa menusuk akibat kompresi akar saraf dorsal. Proyek nyeri

    radikuler sesuai distribusi dermatomal. Low back pain pada CES mungkin memiliki beberapa

    karakteristik khusus. Pasien dapat melaporkan tingkat keparahan atau pemicu tertentu, seperti

    kepala berputar, yang tampaknya tidak biasa.

     Nyeri yang berat (severe pain) adalah temuan awal pada 96% pasien dengan CES sekunder

    untuk neoplasma tulang belakang. Kelemahan motorik ekstremitas bawah timbul akibat

    keterlibatan akar ventral. Selain itu, ekstremitas bawah tampak hipotonia dan hiporeflexia serta

    timbul defisit sensorik dan disfungsi sfingter.

    Manifestasi urin pada CES meliputi retensi urin, kesulitan memulai berkemih, dan penurunan

    sensasi uretra. Biasanya, manifestasi dimulai dengan retensi urin dan kemudian diikuti oleh

    inkontinensia overflow. Bell dkk menunjukkan bahwa retensi urin, frekuensi kencing,

    inkontinensia, penurunan sensasi kemih, dan penurunan sensasi perineal kemungkinan

    disebabkan prolaps diskus yang merupakan indikasi dilakukannya pemeriksaan MRI.

    Sedangkan gangguan usus antara lain inkontinensia alvii, konstipasi, kehilangan tonus dan

    sensasi anal.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    11/23

    Page | 11

    Diagnosis

    Pada lebih 85% kasus, gejala dan tanda klinis CES berkembang dalam waktu kurang dari 24

     jam. Terdapat tiga variasi CES yang sudah diketahui :

    1. 

    CES akut yang terjadi mendadak tanpa didahului problem punggung bawah sebelumnya.

    2.  Defisit neurologis akut (disfungsi bladder) pada pasien yang memiliki riwayat nyeri punggung

    dan ischialgia.

    3.  Progresi bertahap ke arah CES pada pasien yang yang menderita nyeri punggung kronik dan

    ischialgia.

    Anamnesis

    Pasien CES sering menunjukkan gejala-gejala yang tidak spesifk, dengan nyeri punggung

    yang merupakan gejala yang paling menonjol. Bell et al menunjukkan bahwa didapatkan akurasi

    diagnostik antara retensi urin, frekuensi urin, inkontinensia urin, penurunan sensasi berkemih dan

     penurunan sensasi perineal dengan hasil MRI yang menunjukkan adanya prolaps diskus.

    Anamnesis yang harus didapatkan dari pasien antara lain:

    • Nyeri punggung bawah. Nyeri ini mungkin memiliki beberapa karakteristik yang mengesankan

    adanya hal yang berbeda dari strain lumbal pada umumnya. Pasien mungkin melaporkan

    adanya trigger yang memperparah, seperti menolehkan kepala.

    •  Nyeri tungkai atau nyeri menjalar ke kaki yang bersifat akut atau kronik

    • Kelemahan motorik ekstremitas bawah unilateral atau bilateral dan/atau abnormalitas sensorik

    • Disfungsi bowel dan bladder

      Gejala awal biasanya adalah retensi urin yang diikuti dengan munculnya overflow

    incontinence, dan kemudian bisa juga diikuti dengan keluhan inkontinensia alvi

     

    Biasanya dihubungkan dengan anesthesia/hipestesia tipe sadel

    • Gangguan ereksi dan ejakulasi

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    12/23

    Page | 12

    Pemeriksaan Fisik

     Nyeri sering berlokasi di punggung bawah. Mungkin didapatkan nyeri tekan setempat atau

    nyeri sewaktu diperkusi. Nyeri punggung bawah dapat dibagi menjadi nyeri lokal dan radikular.

     Nyeri lokal biasanya nyeri yang dalam akibat iritasi jaringan lunak dan korpus vertebra. Nyeriradikular umumnya bersifat tajam, seperti tertusuk-tusuk akibat dari kompresi radiks saraf

    dorsal. Nyeri radikular diproyeksikan dalam distribusi dermatomal.

    Abnormalitas refleks mungkin ada, berupa berkurangnya atau hilangnya refleks fisiologis.

    Refleks yang meningkat merupakan tanda adanya keterlibatan medula spinalis sehingga

    diagnosis CES bisa disingkirkan. Nyeri menjalar ke kaki (ischialgia) unilateral atau bilateral

    merupakan karakteristik CES, diperburuk dengan manuver valsava. Abnormalitas sensorik

    mungkin muncul di area perineal atau ekstremitas bawah. Pemeriksaan raba ringan (light touch)

     pada area perineal seharusnya dilakukan. Area yang mengalami anestesi mungkin menunjukkan

    adanya kerusakan kulit.

    Kelemahan otot mungkin timbul pada otot-otot yang mendapatkan inervasi dari radiks saraf

    yang terkena. Atrofi otot dapat terjadi pada CES kronik. Tonus sphincter ani yang menurun atau

    hilang merupakan karakteristik CES. Adanya tanda babinski atau tanda-tanda upper motor

    neuron lainnya menunjukkan diagnosis selain CES, kemungkinan merupakan kompresi medula

    spinalis. Penurunan fungsi bladder dapat dinilai secara empiris dengan kateterisasi urin.

    CES harus dipertimbangkan kemungkinannya pada semua pasien yang memiliki keluhan

    nyeri punggung bawah dengan inkontinensia bowel atau bladder. Disfungsi bladder biasanya

    merupakan akibat dari kelemahan otot detrussor dan areflexic bladder; disfungsi ini awalnya

    menyebabkan retensi urin yang kemudian diikuti dengan overflow incontinence pada stadium

    selanjutnya. Pasien yang menderita nyeri punggung dan inkontinensia urin tetapi hasil

     pemeriksaan neurologisnya normal seharusnya diukur volume residual postvoid-nya. Volume

    residual postvoid yang lebih besar dari 100 mL menunjukkan adanya overflow incontinence dan

    memerlukan evaluasi lebih lanjut; sedangkan volume kurang dari 100 mL menyingkirkan

    diagnosis CES. Refleks anal, yang ditimbulkan dengan mengusap kulit lateral anus, normalnya

    menyebabkan kontraksi refleks sphincter ani eksterna. Pemeriksaan rektal seharusnya dilakukan

    untuk menilai tonus sphincter ani dan sensibilitas jika ditemukan tanda atau gejala CES.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    13/23

    Page | 13

    Tabel 1. Nyeri dan defisit dihubungkan dengan radik saraf spesifik.

    Radik  

    Saraf  Nyeri 

    Defisit

    sensorik  Defisit motorik   Defisit reflek  

    L2Paha Medial

    AnteriorPaha atas

    Kelemahan quadricepringan, fleksi

     panggul, adduksi

     paha

    Penyusutan ringan

    suprapatella

    L3Paha lateral

    anteriorPaha bawah

    Kelemahan

    quadricep, ekstensi

    lutut, adduksi paha

    Patella atau

    suprapatella

    L4

    Paha

    Posterolateral,

    anterior tibia

    Kaki medialEkstensi pedis dan

    lututPatella

    L5 Dorsum pedisDorsum

     pedis

    Dorsofleksi dari pedis

    dan tumitHamstrings

    S1-2 Lateral pedisLateral

     pedis

    Plantar fleksi dari

     pedis dan tumitAchiles

    S3-5 Perineum Saddle SphincterBulbocavernosus;

    anal

    Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan radiologi dan laboratorium digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis dan untuk

    menentukan lokasi patologik dan penyakit yang mendasari. Pemeriksaan yang dapat dilakukan

    dalam penelusuran diagnosis CES adalah:

     X-foto polos. Tidak banyak membantu dalam diagnosis CES tapi mungkin dapat dilakukan

    dalam kasus-kasus cedera akibat trauma atau penelusuran adanya perubahan destruktif pada

    vertebra, penyempitan diskus intervertebralis atau adanya spondilosis, spondilolistesis

     CT dengan atau tanpa kontras. Myelogram lumbar diikuti dengan CT

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    14/23

    Page | 14

     MRI. Berdasarkan kemampuannya untuk menggambarkan jaringan lunak, MRI umumnya

    merupakan tes yang disukai dokter dalam mendiagnosis CES. MRI direkomendasikan untuk

    seluruh pasien yang memiliki gejala urinari yang baru muncul yang berhubungan dengan

    nyeri punggung bawah dan ischialgia.

     Pemeriksaan laboratorium termasuk pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan kimia, kadar gula

    darah, sedimen, sifilis dan lyme serologies. Pemeriksaan liquid cerebrospinal (LCS) harus

    dilakukan jika ada indikasi, berdasarkan riwayat dan pemeriksaan fisik yang ditemukan.

    Human leucocyt antigen (HLA)-B27 dapat diperiksa jika ankylosing spondilitis atau berbagai

    spondyloarthropati seronegatif diyakinkan sebagai diagnosa banding.

     Pemeriksaan urodinamik sangat berguna untuk menilai derajat dan sebab dari disfungsi

    sphingter, sebaiknya pantau pemulihan dari fungsi kandung kemih yang disebabkan oleh

    operasi dekompresi.

    Penatalaksanaan

    Belum ada bukti yang menunjukkan terapi apa yang paling baik pada CES. Terapi umumnya

    ditujukan pada penyebab yang mendasari terjadinya CES.

    Medikamentosa

    • Agen vasodilator

    Iskemik radik saraf sebagian dapat memungkinkan timbulnya nyeri dan penurunan

    kekuatan otot yang dihubungkan dengan cauda equina sindrom. Berdasarkan penelitian, terapi

    vasodilator sangat berguna untuk beberapa pasien.

    Terapi dengan Lipoprostaglandin E1 dan derivatnya telah dilaporkan lebih efektif dalam

    meningkatkan aliran darah di bagian cauda equina dan mengurangi gejala nyeri dan

    kelemahan motorik. Pilihan terapi sebaiknya diberikan pada pasien dengan gejala stenosis

    spinal ringan dengan klaudikasio neurogenik. Dari laporan, tidak ada keuntungan

    menggunakan terapi ini pada pasien dengan gejala-gejala berat atau pasien dengan gejala-

    gejala radikular.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    15/23

    Page | 15

    • Agen anti-inflamasi

    Agen anti-inflamasi, meliputi steroid dan NSAID, mungkin efektif pada pasien dengan

     penyebab inflamasi dan sudah banyak digunakan dalam pengobatan nyeri punggung, tapi

    tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa obat-obat tersebut memberikan manfaat yangsignifikan. Regimen steroid yang biasa dipakai adalah deksametason dengan dosis awal 10

    mg secara intravena, diikuti 4 mg secara intravena diberikan setiap enam jam. Deksametason

    umumya diberikan intravena pada dosis 4 sampai 100 mg.

     NSAID telah terbukti berguna untuk mencegah kalsifikasi jaringan lunak, osifikasi

    heterotopik dan perlengketan. Beberapa peneliti juga menegaskan resiko potensial

     penggunaan steroid. Pernah dilaporkan bahwa penggunaan agen antiinflamasi mungkin

    menghambat penyembuhan dan seringkali menimbulkan pembentukan abses.

    Pasien dengan cauda equina sindrom yang penyebabnya berasal dari infeksi sebaiknya

    diberikan terapi antibiotik. Pasien dengan neoplasma spinal sebaiknya dievaluasi untuk

    kemoterapi yang cocok dan terapi radiasi. Sebaiknya perlu diperhatikan dalam menggunakan

    obat-obatan untuk manajemen terapi dari cauda equina sindrom. Beberapa pasien dengan true

    cauda equina sindrom dengan gejala anastesi saddle dan atau kelemahan anggota gerak bawah

     bilateral atau kehilangan kontrol berkemih atau defekasi sebaiknya mendapatkan terapi medis

    awal tidak lebih dari 24 jam pertama. Jika tidak ada keringanan gejala yang diperlihatkan selama

     periode ini, dekompresi bedah perlu secepatnya dilakukan untuk meminimalisir kesempatan luka

    neurogenik yang permanen.

    Pembedahan

    Pada beberapa kasus dari cauda equina sindrom, dekompresi segera dari kanalis spinalis

    adalah pilihan terapi yang tepat. Tujuannya adalah untuk memebebaskan tekanan saraf padacauda equina dengan memindahkan alat-alat yang mengkompresi dan meningkatkan ruang

    kanalis spinalis. Dulunya, pada penderita cauda equina sindrom diyakini perlu dilakukan bedah

    segera dengan dekompresi bedah selama 48 jam dari awal onset gejala.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    16/23

    Page | 16

    Pada pasien dengan herniasi diskus sebagai penyebab cauda equina sindrom, dianjurkan

    melakukan laminektomi untuk melepaskan penekanan dari kanalis, diikuti dengan retraksi

    terbaik dan laminektomi.

    Banyak tim medis dan peneliti melaporkan telah mempresentasikan data fungsional denganmelakukan dekompresi bedah. Beberapa peneliti telah melaporkan bahwa pembedahan yang

    dilakukan secara elektif dibandingkan pembedahan emergensi (dalam 24 jam pertama) tidak

    mengganggu perbaikan neurologis. Meskipun begitu, sebagian besar peneliti merekomendasikan

    tindakan operasi dekompresi secepat mungkin setelah munculnya gejala untuk meningkatkan

    kemungkinan memperoleh perbaikan neurologis komplit.

    Rehabilitasi Medik

     

    Perawatan kulit

    Pada saat terjadinya cedera medulla spinalis seringkali menyebabkan pasien memerlukan

    tirah baring dalam waktu lama. Hal ini merupakan faktor risiko terjadinya ulkus dekubitus

     pada daerah-daerah tubuh tertentu yang mengalami penekanan terus menerus. Usaha terhadap

     pencegahan penanganan dekubitus harus dimulai segera setelah terjadinya cedera. Dasar

     perawatan adalah membebaskan tonjolan tulang dari tekanan setiap 2-3 jam sekali.

     

    Lower Motor Neuron Bladder Training

    Pada tipe ini refleks bulbocavernosus dan anal superficial selalu negatif, penekanan /

     pemijatan kandung kemih dengan mengejangkan otot-otot abdomen dan diafragma yang tidak

    mengalami paralisis serta dibantu manual kompresi (maneuver Crede) dapat dilakukan untuk

    membantu pengosongan kandung kemih (pertama kali dilakukan 2 minggu setelah terjadinya

    cedera). Bila ini gagal, ulangi 2 kali seminggu sampai terjadi pengosongan kandung kemih (

     biasanya terjadi setelah 2-8 minggu). Dapat juga dilakukan usaha dengan kateter intermiten

    setiap 4-6 jam untuk melatih pengosongan kandung kemih secara efektif. Bila pengosongan

    kandung kemih sudah dapat terjadi, maka usaha selanjutnya dilakukan oleh penderita sendiri

    tiap 2 jam di siang hari dan perawat membantu melakukan penekanan secara manual di

    malam hari saat membalik posisi pasien. Setelah penderita menguasai tehnik pengosongan

    kandung kemih ini dengan baik, maka frekuensi pengosongan dapat diatur sendiri.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    17/23

    Page | 17

    Fisioterapi

    Program fisioterapi harus sudah dimulai sejak pasien dirawat. Ada berbagai macam program

    fisioterapi yang dapat diberikan pada pasien dengan sindrom kauda equina dan tentunya tidak

    semuanya cocok diberikan untuk setiap pasien. Jelas pemberian latihan ini disesuaikan dengan

    keadaan klinis pasien dan juga gangguan neurologis yang ditemukan pada pasien tersebut.

    Adapun program-program tersebut antara lain:

    1. Gerakan pasif.

    Tiap persendian dari group otot ekstremitas inferior digerakan secara pasif dan full ROM,

    sekurang  –   kurangnya 2 kali sehari. Hal ini perlu untuk mencegah terjadinya kontraktur,

    karena gerakan pasif tersebut memelihara tonus dan panjang otot, serta melancarkan aliran

    darah dari ekstremitas inferior yang rentan terhadap kemungkinan timbulnya trombosis yang

    disebabkan aliran darah biasanya ditempat tersebut sangat lambat.

    2. Keseimbangan duduk.

    Pada pasien dengan kelemahan otot ekstremitas inferior yang cukup berat saat mula-mula

    di pindah ke kursi roda perlu waktu beberapa hari bagi pasien dapat duduk tegak dengan baik.

    Paralisis otot-otot tubuh seringkali mengganggu keseimbangan dan bagi pasien hal ini

    dirasakan sangan mengganggu. Jika duduk tegak maka pasien akan merasakan gejala-gejala

    seperti hipotensi antara lain pusing dan mual. Biasanya secara bertahap pasien dapat

    menyesuaikan diri. Jika hal ini terus berlanjut, maka dapat digunakan tilt table untuk

    membantu pasien membiasakan diri duduk tegak.

    3. Berenang

    Latihan berenang di kolam sangat bermanfaat dan menyenangkan karena akan membantu

    dan mempermudah otot-otot ekstremitas inferior untuk aktif berfungsi. Ban dan jaket

     penyelamat dapat digunakan untuk pengaman dan memperbesar rasa percaya diri pasien. Jika

     pasien ragu-ragu, maka terapis dapat membantu dengan menyangga tubuh pasien pada tempat

    yang sensoriknya masih berfungsi. Latihan renang ini dari sejak awalnya sudah dapat

    dikembangkan menjadi salah satu latihan yang dapat menyenangkan sekaligus sebagai suatu

    rekreasi.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    18/23

    Page | 18

    4. Gym work

    Tujuan latihan di ruang senam ini adalah untuk mengembangkan sepenuhya aktifitas otot-

    otot yang persyarafannya masih baik. Latihan dengan tahanan, per dan beban, press up, dan

    memanjat dengan tali.

    5. Mat work (senam lantai di matras),

    Pasien dalam posisi berbaring di lantai bertujuan untuk menguatkan otot – otot trunkus dan

    meningkatkan tonus otot-otot paravertebralis sehingga nantinya hal tersebut dapat membantu

     pasien dalam memperbaiki keseimbangan duduk dan postur. Latihan di matras ini bertujuan

    membantu mengurangi spastisitas otot-otot tersebut dan ini kelak akan membantu

     berfungsinya bladder dan bowel. Semua pasien diajarkan berguling di lantai dan jika mungkin

     belajar duduk tanpa dibantu. Selanjutnya latihan keseimbangan dapat terus di kembangkan

    dengan latihan duduk di tepi tempat tidur.

    6. Berdiri

    Pasien paraparese atau paraplegia secara teratur harus diajarkan cara untuk berdiri tegak.

    Disamping meningkatkan moril dan kepercayaan diri pasien, hal ini bertujuan untuk

    meringankan beban tekanan di sakrum dan pantat, memperbaiki tonus otot di trunkus dan

    ekstremitas inferior, mencegah deformitas fleksi di pangkal paha, lutut dan pergelangan kaki,

    memperbaiki efisiensi pengosongan ginjal dan kandung kemih serta fungsi rektum dan juga

     berperan dalam pencegahan osteoporosis dan fraktur patologis. Untuk memungkinkan latihan

     berdiri tegak ini dapat digunakan alat yang dinamakan standing frame.

    7. Latihan jalan.

    Faktor yang sangat menentukan kemampuan pasien dalam berjalan ialah: kekuatan otot

    quadriceps, propioseptif lutut, tidak adanya kontraktur fleksi dari panggul dan kontrol lengan.

    Untuk melangkah adalah merupakan problem yang besar bagi pasien. Kemauan merupakan

    kunci kearah keberhasilan, yang juga sangat tergantung faktor umur, berat badan dan jumlah

    otot-otot yang masih berfungsi.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    19/23

    Page | 19

    8. Pemakaian kursi roda

    Harus dipesan kursi roda yang sesuai untuk tiap pasien. Idealnya pasien dipesankan kursi

    roda sedini mungkin yang tipenya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan. Waktu yang paling

    tepat adalah saat pasien mulai belajar duduk.

    Sebaiknya pemesanan kursi roda ini didiskusikan oleh tim. Pemilihan jenis kursi roda

    sangat tergantung kepada usia, ukuran tubuh, tinggi badan dan berat badan dan ditentukan

    oleh kekuatan lengan (1,2,3). Tempat kaki yang dapat dibuka dan berputar, ketinggian yang

    dapat diatur serta sandaran tangan yang dapat dilepaskan merupakan bentuk standart.

    Latihan mengendalikan kursi roda diberikan sampai pasien betul  –   betul yakin akan

    kemampuannya. Antara lain latihan tersebut adalah bagaimana cara  –   cara melintasi pintu,

     permukaan lantai yang tidak rata, kemiringan dari “trotoar”. Kepada pasien juga dia jarkan

    cara – cara mundur dengan baik.

    9. Ortotik

    Pada trauma medula spinalis daerah torako lumbal dapat diberikan torako lumbal brace.

    Prinsip kerja ini alat ini adalah memberikan penekanan pada 3 buah titik yang dikenal dengan

    “three point pressure”. Penekanan tersebut diberikan dibagian antero distal yang terletak

    diatas pubis, dibagian antero proksimal pada sternum, sedangkan dibagian posterior tekanan

    diberikan pada daerah thorax bagian distal hingga lumbal bagian proksimal yang berupa

    “padding”.

    Sedangkan pada trauma medula spinalis daerah torako lumbo sakral dapat diberikan torako

    lumbo sakral brace (TLSO). Prinsip kerja alat ini untuk menghambat gerakan tulang

     punggung kearak fleksi, ekstensi, laterofleksi. “Frame dan padding” yang menahan otot –  otot

    abdominal mulai dari umbilikus sampai daerah supra pubis. Gambar menunjukkan salah satu

     bentuk torako lumbo sakral brace yaitu Goltwait brace.

    Lesi pada T12  –   L1 mengakibatkan hilangnya fungsi motorik dan sensorik mulai dari

     panggul ke bawah. Pada keadaan ini diperlukan pola jalan “swing throuh” yang memerlukan

    energi 6 kali lebih besar dibandingkan keadaan normal untuk setiap meternya. Pasien yang

    mampu berjalan dengan pola ini dan dalam kecepatan yang cukup baik 60 m/menit sangat

     jarang.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    20/23

    Page | 20

    Psikologi

    Secara umum dikatakan bahwa depresi dapat mengganggu proses rehabilitasi. Depresi dan

    ansietas dapat mengakibatkan disabilitas yang sama beratnya dengan yang disebabkan trauma

    medula spinalis. Kekuatiran akan masa depan dan akibat cacat yang diderita, sikap tidak realistis,

    sikap agresif merupakan tanda – tanda keresahan emosional. Dorongan dari terapis dan keluarga,

     pendekatan positif kepada pasien dan kemampuannya, sangat membantu dalam menghilangkan

    gejala. Mereka yang mengalami depresi ringan biasanya memberikan respon yang baik terhadap

    obat-obat anti depresi. Waktu penyesuaian psikologi biasanya memerlukan waktu sekitar 18-24

     bulan.

    Prognosis

    Prediksi prognosis pasien dengan CES dapat dipengaruhi oleh beberapa kriteria-kriteria

    tertentu yaitu:

    o  Pasien dengan ischialgia bilateral dilaporkan memiliki prognosis yang kurang baik

    dibanding yang mengalami ishialgia unilateral.

    o  Pasien dengan gejala anestesi perineal komplit kemungkinan besar akan menderita paralisis

     bladder permanen.

    o  Luasnya defisit sensorik tipe sadel atau perineal merupakan prediktor

     perbaikan/penyembuhan yang paling penting. Pasien dengan defisit unilateral memiliki

     prognosis yang lebih baik daripada pasien dengan defisit bilateral.

    o  Wanita dan pasien dengan disfungsi bowel memiliki outcome yang lebih buruk.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    21/23

    Page | 21

    Bab III

    Kesimpulan

    Cauda equina syndrome (CES) adalah kondisi neurologis yang serius di mana terjadi

    kerusakan pada cauda equina akibat pemadatan atau penyempitan yang simultan dari radik saraf

    lumbosacral multipel dibawah konus medullaris, sehingga menyebabkan hilangnya fungsi

     pleksus lumbal secara akut dari bagian bawah conus medullaris berupa gangguan neuromuscular

    dan gejala-gejala urogenital.

    Gejala sindrom cauda equina meliputi nyeri punggung bawah (low back pain), unilateral atau

     bilateral sciatica, saddle dan perineum hypoesthesia atau anestesi, gangguan fungsi usus dan

    kandung kemih, defisit motorik dan sensorik ekstremitas bawah, berkurang atau tidak ada refleks

    tungkai bawah.

    Penatalaksanaan pasien CES meliputi pemberian obat vasodilator untuk menghentikan

    iskemik yang dapat memungkinkan timbulnya nyeri dan penurunan kekuatan otot yang

    dihubungkan dengan cauda equina sindrom dan pemberian agen anti-inflamasi meliputi steroid

    dan NSAID, mungkin efektif pada pasien dengan penyebab inflamasi serta untuk mencegah

    kalsifikasi jaringan lunak, osifikasi heterotopik dan perlengketan. Pasien dengan cauda equina

    sindrom yang penyebabnya berasal dari infeksi sebaiknya diberikan terapi antibiotik. Pasien

    dengan neoplasma spinal sebaiknya dievaluasi untuk kemoterapi yang cocok dan terapi radiasi.

    Beberapa pasien dengan true cauda equina sindrom dengan gejala anastesi saddle dan atau

    kelemahan anggota gerak bawah bilateral atau kehilangan kontrol berkemih atau defekasi

    sebaiknya mendapatkan terapi medis awal tidak lebih dari 24 jam pertama. Jika tidak ada

    keringanan gejala yang diperlihatkan selama periode ini, dekompresi bedah perlu secepatnya

    dilakukan untuk meminimalisir kesempatan luka neurogenik yang permanen. Tujuan bedah

    dekompresi adalah untuk memebebaskan tekanan saraf pada cauda equina dengan memindahkanalat-alat yang mengkompresi dan meningkatkan ruang kanalis spinalis.

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    22/23

    Page | 22

    DAFTAR PUSTAKA

    1.  Dawodu ST, Bechtel KA, Beeson MS, Humphreys SC, Kellam JF, et all. Cauda equina and

    conus medullaris syndromes. March 2013. Diunduh dari:

    http://emedicine.medscape.com/article/1148690-overview#aw2aab6b2b4, 27 Oktober 2013.

    2.  Gardner A, Gardner E, Morley E. Cauda equina syndrome: a review of the current clinical

    and medico-legal position. May 2011. Diunduh dari:

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3082683/, 27 Oktober 2013.

    3.  Shiel WC, Davis C. Cauda equina syndrome. Diunduh dari:

    http://www.medicinenet.com/cauda_equina_syndrome/article.htm, 28 Oktober 2013.

    4.  Lavy C. James A, Macdonald JW, Fairbank J. Cauda equina syndrome. March 2009. Diunduh

    dari: http://www.bmj.com/content/338/bmj.b936?hwoasp=authn:1364218072:4315929:354

    50631:0:0:/zin0EakVjG3bIFW8DtxPA%3D%3D, 29 Oktober 2013.

    5.  Meliala L. Patofisiologi dan penatalaksanaan nyeri punggung bawah. Dalam Meliala L,

    Suryono B, Wibowo S. Kumpulan makalah pertemuan ilmiah I Indonesia Pain Society.

    Jogjakarta. 2003.

    http://emedicine.medscape.com/article/1148690-overview#aw2aab6b2b4http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Gardner%20A%5Bauth%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Gardner%20E%5Bauth%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3082683/http://www.medicinenet.com/cauda_equina_syndrome/article.htmhttp://www.bmj.com/content/338/bmj.b936?hwoasp=authn:1364218072:4315929:35450631:0:0:/zin0EakVjG3bIFW8DtxPA%3D%3Dhttp://www.bmj.com/content/338/bmj.b936?hwoasp=authn:1364218072:4315929:35450631:0:0:/zin0EakVjG3bIFW8DtxPA%3D%3Dhttp://www.bmj.com/content/338/bmj.b936?hwoasp=authn:1364218072:4315929:35450631:0:0:/zin0EakVjG3bIFW8DtxPA%3D%3Dhttp://www.bmj.com/content/338/bmj.b936?hwoasp=authn:1364218072:4315929:35450631:0:0:/zin0EakVjG3bIFW8DtxPA%3D%3Dhttp://www.medicinenet.com/cauda_equina_syndrome/article.htmhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3082683/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Gardner%20E%5Bauth%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Gardner%20A%5Bauth%5Dhttp://emedicine.medscape.com/article/1148690-overview#aw2aab6b2b4

  • 8/20/2019 227160673 Referat Cauda Equina Syndrome

    23/23

    Page | 23

    Daftar Pustaka

    1. Keeling D et al. Guidelines on the investigation and management of antiphospholipid

    syndrome. British Journal of Haematology. 157, 47 – 58.

    2.

    http://emedicine.medscape.com/article/1148690-overview#aw2aab6b2b4

    http://en.wikipedia.org/wiki/Cauda_equina_syndrome

    http://www.patient.co.uk/doctor/cauda-equina-syndrome

    http://emedicine.medscape.com/article/1148690-overview#aw2aab6b2b4http://en.wikipedia.org/wiki/Cauda_equina_syndromehttp://www.patient.co.uk/doctor/cauda-equina-syndromehttp://www.patient.co.uk/doctor/cauda-equina-syndromehttp://en.wikipedia.org/wiki/Cauda_equina_syndromehttp://emedicine.medscape.com/article/1148690-overview#aw2aab6b2b4