2014_PENDAHULUAN
description
Transcript of 2014_PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
- Leon Lachman, dkk., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri, UI
Press., Jakarta
- Anonim, 1985, Formularium Kosmetika Indonesia, Depkes RI, Jkt
- Michael Ash and Irene Ash, 1977, A Formulary of Cosmetic
Preparations, Chem. Publ. Co., New York
- Ernest W. Flick, 1996, Cosmetic and Toiletry Formulations, 2nd ed.,
Vol.5, Noyes Publ., New Jersey
- M.M. Breuer, 1978, Cosmetic Science, Vol.1, Acad. Press, New York
- Peter Bakker, et. al., 1990, Dermatological Preparations for the
Tropics, DeBie Klein, Groningen
- M. Prunieras, 1981, Precis de Cosmetologie Dermatologique,
Masson, Paris
DESKRIPSI KOSMETIKA
adalah sediaan yang dipergunakan untuk
- Memperindah kulit dan rambut
- Membuatnya lebih enak dilihat
- Memberikan bau yang lebih enak
- Memberikan penampilan yang rapi
- Memberikan perlindungan pada kulit
- Memberi efek sehat pada kulit dan rambut
SINGKATNYA :
Kosmetik adalah sediaan yang dapat memodifikasi aspek
pada kulit dan rambut
Ada 2 jenis kosmetika:
- Perawatan
- Dekoratif
Sediaan yg dekat dg kosmetik
- Sediaan penghigienis badan
- Sediaan aromatik, parfum
PAMEO:
Penampilan yang baik, kadang-kadang membantu kita
mendapatkan perlakuan yang baik
perlu mengubah gaya penampilan untuk
maksud-maksud tertentu
CITRA YG DICIPTAKAN PD PRODUK KOSMETIK:
1. Dg bahan alami
merupakan mode,
seberapa banyak bahan alami?
2. Untuk seluruh keluarga
3. Melibatkan IpTek
4. Kelihatan lebih muda/awet muda
5. Canggih, mahal
6. Multi fungsi mis. + tabir surya
SEDIAAN OBAT SED. KOSMETIKA
- Zat aktif - Tanpa zat aktif
- Aksi farmakologi - “Tanpa aksi farmakologi”
- Obyek sakit - Obyek sehat
- Evaluasi jelas - Evaluasi subyektif
- Oral, topikal, parenteral dll. - Topikal
PENELITIAN KEARAH BIOLOGI
BIOLOGI EPIDERMIS
STUDI TOKSIKOLOGI
KULIT Keterangan: A. Epidermis B. Dermis C. Jaringan bawah kulit D. Folikel rambut E. Pembuluh darah F. Kelenjar sebasea G. Otot H. Kelenjar ekrin I. Penerima rangsang K. Papila L. Sel lemak bawah kulit
A. ANATOMI DAN FISIOLOGI KULIT
- Kulit merupakan “selimut’ yang menutupi permukaan
tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung
dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar.
- Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah
mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan
tanduk secara terus-menerus (keratinisasi dan
pelepasan sel-sel yang sudah mati)
A. ANATOMI DAN FISIOLOGI KULIT (con’t)
- Respirasi dan pengaturan suhu tubuh,
- Produksi sebum dan keringat,
- Pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit
dari sinar uv matahari,
- Sebagai peraba dan perasa,
- Pertahanan thd tekanan dan infeksi dari luar.
- Kulit merupakan kelenjar holokrin yg besar
- Luas kulit pd manusia rata-rata ± 2 m2, dg berat 10 kg
jika dg lemak atau 4 kg jika tanpa lemak
A. ANATOMI DAN FISIOLOGI KULIT (con’t)
- Kulit terbagi atas dua lapisan utama, yaitu:
1. Epidermis (kulit ari), sbg lapisan yang paling luar.
2. Dermis (korium, kutis, kulit jangat).
- Di bawah dermis terdapat subkutis atau jaringan
lemak bawah kulit.
Epidermis dibagi 5 lapisan:
1 . Lapisan tanduk (Stratum corneum),
sebagai lapisan yang paling atas.
2. Lapisan jernih (Stratum lucidum )
disebut juga lapisan barrier
3. Lapisan Berbutir-butir (Stratum
granulosum).
4. Lapisan Malphigi (Stratum spinosum)
yang selnya seperti berduri.
5. Lapisan Basal (Stratum germinativum)
yang hanya tersusun oleh satu lapis
sel-sel basal
Kulit:
- organ besar, berat 8 pon
- menutupi permukaan >20.000 cm2
- banyak fungsi dan kegunaan
- barier thd. fisika dan kimia dari luar
- termostat
- barier thd. mikroorganisme, UV
- mengatur tekanan darah
Stratum korneum:
- tebal 25-80 m
- pembatas keluar-masuk zat kimia
- mengandung zat tanduk
- koef. difusi <<< jar.kulit lain
sukar ditembus
- tdr. lemak, protein, air
Dermis
tdr. kolagen
-sal. darah (E)
-syaraf (I)
-sal.limpfe
-akar rambut (D)
-kel. Sebase (F)
-kel.keringat (H)
-jar. konjongtif
Sinar Matahari/buatan
Spektrum chy. buatan
Spektrum chy.matahari total
Spektrum UVA
---|---------------|---------------|-----------------|----------------------|------
230 290 320 400 800 nm
---|-----UVC-----|-----UVB----|-------UVA-----|---------VIS---------|--IR--
Sinar matahari pada kulit
s. korneum
Epidermis
Dermis
PENGARUH SINAR-UV PADA KULIT
- merusak membran kulit, terjadi lesi
- < 3% jumlah sinar yang datang
- energi diabsorpsi stratum korneum dan keratosit
- sedikit yang sampai pada dermis
- sensitifitas sangat individual
SINAR-UV DAPAT BERAKIBAT
1. eritema: - karena sinar-UVB
- fase laten beberapa jam
- pigmentasi beberapa hari
- eritema 4-20 jam stl disinari
- krn penaikan permeabilitas sel dan vasodilatasi
perifir
2. hiperkeratose:- penebalan pada stratum korneum
3. pigmentasi: - merupakan hasil 2 proses:
1. proses lambat
2. proses cepat
PROSES CEPAT
- iradiasi sinar UVA (320-400nm)
- terjadi cepat setelah penyinaran
- hilang setelah 1-2 jam
PROSES LAMBAT
- penaikan melanosintesis
- stimulasi keratinosit :
- terjadi 2 hari setelah disinari
- mencapai maksimum pada hari ke 20
- bertahan beberapa bulan
di dalam dermis :
- premelanosoma, karena oksidasi melanin
menjadi melanosoma.
- melanosona dg aktifitas tirosinase
melanosit melanosit masak
- aktivasi melanosit keratinosit (pada
epidermis)
Pigmentasi pada proses lambat
Oksidasi tirosinase
PROSES CEPAT
- iradiasi sinar UVA (320-400nm)
- terjadi cepat setelah penyinaran
- hilang setelah 1-2 jam
UJI TEMPEL
Uji iritasi : oleh bahan iritan
Uji kepekaan : oleh bahan alergen
Iritasi: - primer: tjd. sesaat setelah pemakaian
- sekunder: tjd. beberapa jam stl.
pemakaian
Alergi:- tjd. pada pelekatan kedua dan
seterusnya ditempat yg sama
Tanda-tanda reaksi:
- hiperemia
- eritema
- edema
- vesikula
Uji keamanan:
1. Sebelum produk beredar (oleh produsen):
efek toksik secara umum
2. Sebelum digunakan (oleh konsumen):
respon tubuh secara khusus
UJI TEMPEL :
* pada manusia
* pada binatang
Uji tempel pada manusia
Sarana:
- panel
- alat
- sediaan uji
- talam baku
- zat pembawa
Panel:
- manusia sehat (bisa juga penderita)
- wanita 20-30 tahun
- sehat jasmani
- belum ada riwayat alergi
- tidak memakai obat gol. antihistamin, imunomodulator,
kortikoid, sitostatik
Alat:
Sediaan uji:
- bahan, produk
- kadar 0,1%, dinaikkan menjadi 1%
Talam baku:
Contoh: - paba, 10% dlm vaselin
- asam borat, serbuk murni
- benzil benzoat, 5% dlm. Vaselin
- cat kuku, murni
- heksaklorofen, 2% dlm. Air
Zat pembawa:
tidak besifat iritan atau alergen
misal: air, alkohol, etilaseton, etilasetat dll.
Lokasi lekatan:
- punggung
- lengan tangan
- belakang telinga
Faktor yg mempengaruhi
- ada/tidak gangguan sirkulasi perifer
- kadar, jenis sediaan uji
- ketaatan melakukan instruksi penguji
- lama waktu pelekatan
- lokasi
- tidak tepat memilih talam baku
- umur panel
Teknik Uji Tempel
.uji tempel terbuka
.uji tempel tertutup
.uji tempel sinar
Prosedur Uji Tempel
Uji tempel preventif atau pembuktian
Uji tempel diagnostik
Uji tempel ramal
Uji tempel pada binatang
Binatang uji: kelinci albino
Bahan: - kotak
- pencukur elektrik
- scalpel
- kasa, kapas
- alat ukur
Preparasi
- dicukur zone 14 x 14 cm
- biarkan 24 jam
- kiri kontrol, kanan zat uji
- buat 3 goresan @ 3 cm, jarak 0,5 cm
- jml zat uji 0,5 g (ml)
- oleskan zat uji
- tutup kasa 3 x 2 cm (tertutup)
- kelinci masukkan kotak selama 24 jam
- evaluasi
Evaluasi:
Eritema: 0 = tak ada
1 = sangat ringan (terlihat)
2 = ringan (jelas)
3 = kuat
4 = berat (luka pd kulit)
Edema: 0 = tak ada
1 = sangat ringan
2 = ringan
3 = kuat
4 = berat
Perhitungan:
a = jml. Skor 6 kelinci, pada 24 dan 72 jam
b = jml. Skor pembanding/kontrol
Indeks Iritasi Primer (IIP)
= (a1 – b1) + (a2 – b2) + (an – bn)
12
Evaluasi:
IIP 0 : tak ada iritasi
0 – 2 : iritasi ringan
3 – 5 : iritasi sedang
6 – 8 : iritasi berat
Contoh
No. Kelinci 24 jam 72 jam
Uji Kontrol (U – K) Uji Kontrol (U – K)
1. 2 0 2 2 0 2
2. 1 0 1 1 0 1
3. 2 1 1 2 1 1
4. 2 0 2 1 0 1
5. 2 0 2 1 0 1
6. 1 0 1 1 0 1
jml 9 jml 7
IIP = 9 + 7 = 1,33 (eritema ringan)
12