164827763 Referat Antenatal Care

download 164827763 Referat Antenatal Care

of 33

Transcript of 164827763 Referat Antenatal Care

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    1/33

    REFERAT

    PENGAWASAN PADA WANITA HAMIL

    dan

    ETIKA DALAM PEMERIKSAAN OBSTETRI

    Oleh :

    Puspita Komalasari Candra 030.08.196

    Tiara Rahmawati 030.08.240

    Pembimbing :

    dr. Kukung, Sp.OG

    KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN & KANDUNGAN

    RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG

    Periode 6 Mei –  12 Juli 2013

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI 

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    2/33

    2

    KATA PENGANTAR

     Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

    Pertama penulis mengucapkan puji dan syukur Penulis kepada Allah SWT atas rahmat

    dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul “Pengawasan

     pada Wanita Hamil serta Etika dalam Pemeriksaan Obstetri”  tepat pada waktunya.

    Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

    1.  dr. Kukung, Sp.OG selaku pembimbing referat

    2.  Dokter-dokter dan pembimbing di Bagian Kebidanan & Kandungan Rumah Sakit

    Umum Daerah Karawang

    3.  Serta teman-teman dan pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung

    maupun tidak langsung

    Demikian referat ini dituliskan. Semoga referat ini bermanfaat bagi siapapun yang

    membacanya. Penulis memohon maaf apabila pada penulisan masih terdapat banyak kekurangan.

    Untuk itu penulis menghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang

    membangun dalam perbaikan referat ini. 

    Karawang, Juni 2013

    Penulis

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    3/33

    3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Sebagian besar kehamilan berlangsung normal dan tanpa perlu disertai dengan intervensi

    medis. Salah satu tujuan perawatan antenatal adalah memungkinkannya proses surveillance

    terhadap semua kehamilan sehingga dapat melakukan deteksi komplikasi sedini mungkin. Di

    negara berkembang, banyak ibu hamil yang tidak memperoleh perawatan antenatal yang

    memadai dan hal ini dapat menyebabkan akibat yang serius. Perdarahan yang merupakan

     penyebab utama kematian ibu adalah merupakan akibat dari anemia dalam kehamilan yang tidak

    dikenali secara dini atau tidak mendapatkan perhatian yang memadai.(1)

     Asuhan antenatal penting

    untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal dan tetap demikian

    seterusnya. Pengawasan selama kehamilan itu berjalan sangatlah penting karena kehamilan dapat

     berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat.

    Sekarang ini sudah umum diterima bahwa setiap kehamilan membawa risiko bagi ibu. WHO

    memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita yang hamil akan mengalami komplikasi yang

     berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya. Dari 5.600.000 wanita hamil di

    Indonesia, sejumlah besar akan mengalami suatu komplikasi atau masalah yang bisa berakibat fatal.

    Survei demografi dan kesehatan yang dilaksanakan pada tahun 1997 menyatakan bahwa dari tahun

    1992 sampai 1997, terdapat 26% wanita dengan kelahiran hidup mengalami komplikasi. Baru dalam

    setengah abad ini diadakan pengawasan wanita hamil secara teratur dan tertentu. Dengan usaha itu

    ternyata angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi menurun.(2)

     

    Pelayanan kebidanan terdiri atas pengawasan serta penanganan wanita dalam masa hamil,

     persalinan, perawatan dan pemeriksaan wanita sesudah persalinan, perawatan bayi, serta

     pemeliharaan laktasi. Dalam arti yang lebih luas usaha-usaha dimulai lebih dahulu dengan

     peningkatan kesehatan dan kesejahteraan para remaja yang sebagai calon ayah dan ibu, dan dengan

    membantu mereka dalam mengembangkan sikap yang wajar terhadap kehidupan kekeluargaan serta

     posisi keluarga dalam masyarakat. Termasuk pula bimbingan kepada mereka untuk kelak menjadi

    ayah dan ibu yang baik serta pengertian tentang soal-soal yang bersangkutan dengan kesehatan

    reproduksi.

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    4/33

    4

    BAB II

    PENGAWASAN WANITA HAMIL

    DEFINISIPengawasan wanita hamil atau asuhan antenatal adalah upaya preventif program

     pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui

    serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.

    Esensi yang diuraikan oleh American Academy of Pediatrics dan American College of

    Obstetricians and Gynecologists (2007) sebagai “Suatu program perawatan antepartum paripurna

    yang melibatkan pendekatan terpadu terhadap perawatan medis dan dukungan psikososial yang

    secara optimal dimulai sebelum konsepsi dan berlanjut sepanjang periode antepartum”.(3)

     

    Yang diharapkan pada Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu

    hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan dan

     penjagaan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga mendapatkan ibu dan anak yang

    sehat. Antenatal care meliputi:

    1. 

    Antenatal Care (ANC) adalah Pengawasan sebelum persalinan terutamaditujukan pada

     pertumbuhan dan perkembangan janindalam rahim.

    2.  Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan

     penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan

     persalinan yang aman dan memuaskan.

    TUJUAN

    Tujuan dilakukannya antenatal care adalah :

    1.  Membangun rasa saling percaya antar klien dan petugas kesehatan

    2.  Mengupayan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya

    3.  Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya

    4.  Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan resiko tinggi serta penyulit-penyulit yang

    mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    5/33

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    6/33

    6

    (kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, telur).Defisiensi protein dapat

    menyebabkan kelahiran premature, anemia, dan edema.

    -  Kalsium

    Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari.Kalsium dibutuhkan untuk

     pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang

    mudah diperoleh adalah susu, keju, yogurt, dan kalsium karbonat. Defisiensi kalsium

    dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau osteomalasia pada ibu.

    -  Zat besi

    Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan oksigenasi jaringan

    yang diperoleh dari pengikatan dan penghantaran oksigen melalui hemoglobin di sel-sel

    darah merah.Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal, diperlukan asupan zat

     besi pada ibu hamil dengan jumlah 30 mg/hari terutama setekah trimester kedua.Zat besi

    yang diberikan dapat berupa ferrosus gluconate, ferrosus fumarate, atau ferrosus

    sulphate.Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat

     besi.

    -  Vitamin (obstetri fisiologi)

    Pada binatang percobaan kekurangan vitamin dapat menimbulkan kelainan bawaan dan

    abortus.Pada manusia pengaruh tersebut belum terbuktitetapi bagaimanapun vitamin

     perlu untuk mencapai kesehatan yang optimal.

    i.  Vitamin A diperlukan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap infeksi.

    ii.  Vitamin B complex terdiri dari vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), asam nicotin

    dan vitamin B6. Vitamin B1 adalah vitamin anti neuritis. Asam nikotin bersifat anti

     pellagra. Sedangkan jika keurangan B2 menyebabkan cheilosis. Ada kemungkinan

     bahwa kekurangan vitamin B complex dapat menyebabkan perdarahan pada bayi,

    menambah kemungkinan perdarahan post partum, dan atrofi dari ovaria.

    iii.  Vitamin C penting sekali untuk pertumbuhan janin.

    iv. 

    Vitamin D bersifat anti architis.

    v.  Vitamin E penting untuk reproduksi dan pertumbuhan embrio.

    -  Asam folat

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    7/33

    7

    Sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi pematangan sel. Jumlah asam folat

    yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogram per hari.Kekurangan asam folat

    dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil.

    -  Air (obstetri fisiologi)

    Wanita hamil harus minum cukup banyak air kira-kira 6-8 gelas sehari. Air menambah

    keringat dan juga pengeluaran racun dari usus dan ginjal.

    Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus dan pendarahan

     pasca persalinan.Jika makan makanan berlebihan karena beranggapan untuk porsi dua orang

    dapat menyebabkan komplikasi seperti gemuk, pre-ekslamsia, janin besar dan sebagainya.

    2.  Merokok, bayi dari ibu-ibu yang merokok mempunyai berat badan lebih kecil, sehingga ibu

    hamil sangat tidak diperbolehkan untuk merokok.

    3.  Obat - obatan, untuk ibu hamil, pemakaian obat-obatan selama kehamilan terutama pada

    triwulan I perlu dipertanyakan mana yang lebih besar manfaatnya dibandingkan bahaya

    terhadap janin.

    4.  Ibu hamil boleh melakukan pekerjaannya sehari-hari di rumah, kantor, atau pabrik. Asalkan

    semua pekerjaannya bersifat ringan. Kelelahan harus dicegah dengan cara diselingi istirahat.

    Di Indonesia wanita hamil diberi cuti hamol selama 3 bulan, 1,5 bulan sebelum bersalin dan

    1,5 bulan sesudahnya. Tidak ada gunanya wanita hamil berbaring terus-menerus seperti

    orang sakit, karena istirahat yang lama akan melemahkan otot dan memberikan waktu untuk

     berfikir yang bukan-bukan. Istirahat yang diperlukan adalah 8 jam pada malam hari dan 1

     jam pada siang hari.

    5.  Perawatan tubuh dan pakaian

    Wanita hamil harus menggunakan pakaian yang longgar, bersih dan tidak ada ikatan yangketat pada daerah perut. Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan

    anatomik pada perut, area genitalia/ lipat paha, dan payudara menyebabkan lipatan-lipatan

    kulit menjadi lebih lembab dan mudah terinvasi oleh mikroorganisme. Sebaiknya gunakan

     pancuran atau gayung saat mandi, tidak dianjurkan berendam dalam bathtub dan melakukan

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    8/33

    8

    vaginal touché. Gunakan pakaian yang longgar, bersih, dan nyaman dan hindarkan sepatu

     berhak tinggi dan alas kaki keras (tidak elastis) serta korset penahan perut. Lakukan gerak

    tubuh ringan, misalnya berjalan kaki, terutama pada pagi hari.Jangan melakukan pekerjaan

    rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang menimbulkan kelelahan fisik yang

     berlebihan. Beristirahat cukup, minimal 8 jam pada malam hari dan 2 jam di siang hari. Ibu

    tidak dianjurkan melakukan kebiasaan merokok selama hamil harena dapat menyebabkan

    vasopasme yang berakibat anoksia janin, berat badan lahir rendah (BBLR), prematuritas,

    kelainan congenital, dan solusio plasenta.

    Perawatan Payudara

    Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi

    dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan payudara untuk mengeluarjan sekresi dan

    membuka duktus dan sinus laktiferus, sebaiknya dilakukan secara hati-hati san benar karena

     pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim. Membasahi areola dan

     puting susu secara lembut dapat mencegah retak dan lecet. Untuk sekresi yang mongering

     pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol.

    Karena payudara menegang, sensitive, dan menjadi lebih berat, maka gunakan penopang

     payudara yang sesuai (brassiere).

    Perawatan Gigi

    Paling tidak dibutuhkan dua kali pemeriksaan gigi selam kehamilan, yaitu pada trimester

     pdertama dan ketiga. Penjadwalan pada trimester pertam dikaitkan dengan hiperemesis dan

     ptialisme (produksi air liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu

    terjaga.Pada trimester ketiga terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan

     janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu

    hamil.Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan

    terhadap terjadinya caries dan gingivitis.

    6.  Buang air besar, pada wanita hamil kemungkinan mengalami obstipasi karena kurang gerak

     badan, peristaltik usus kurang karena pengaruh hormon, dan tekanan rektum oleh kepala.

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    9/33

    9

    Akibat obstipasipanggu berisi penuh oleh usus yang berisi feces dan uterus yang membesar,

    maka hal tersebut dapat menimbulkan bendungan di dalam panggul.Bendungan ini

    memudahkan timbulnya haemorroid dan pyelitis.Pencegahannya ialah dengan minum

     banyak air, gerak badan yang cukup, makan yang banyak mengandung serat seperti sayur

    dan buah.

    7.  Coitus, pada wanita yang mudah keguguran sebaiknya tidak melakukan coitus pada hamil

    muda. Jika ingin melakukan coitus pada hamil muda, harus dilakukan secara hati-hati.

    Coitus pada akhir kehamilan juga lebih baik dihindarkan, karena kadang-kadang

    menimbulkan infeksi pada persalinan dan nifas serta dapat memecahkan ketuban pada

    multipara. Selain itu sperma mengandung prostaglandin yang dapat menimbulkan kontraksi

    uterus.

    8. 

    Kesehatan jiwa, karena ketenangan jiwa sangatlah penting dalam menghadapi persalinan

    sehingga bukan saja dianjurkan untuk melakukan latihan-latihan fisik tetapi juga latihan

    kejiwaan.

    STANDARD PELAYANAN

    Dalam melaksanakan pelayanan Antenatal Care, ada tujuh standar pelayanan yang harus

    dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal dengan 7 T, yaitu :

    1.  Timbang berat badan

    Bagaimana menghindari tingginya tingkat masa tumbuh pada trimester pertama, atau

    menghindari berat badan melonjak tinggi pada saat hamil? Jawabannya adalah gaya hidup sehat,

    yakni beraktivitas fisik secara proporsional dan makan makanan sehat. Dengan pola ini, maka

    mereka yang sudah terlanjur mengalami penambahan berat badan tinggi masih memiliki harapan

    untuk melahirkan secara normal sesuai dengan hitungan masa kehamilan dan bebas dari

    kemungkinan komplikasi.Berat badan dalam trimester ke III tak boleh bertambah lebih dari 1 kg

    seminggu atau 3 kg sebulan.Penambahan yang lebih dari batas-batas tersebut diatas disebabkan

    oleh penimbunan (retensi) air dan disebut pra edema.

    Taksiran berat janin dapat ditentukan berdasarkan rumus Johnson Toshack.Perhitungan

     penting sebagai pertimbangan memutuskan rencana persalinan secara spontan. Rumus tersebut

    adalah : 

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    10/33

    10

    Taksiran Berat Janin (TBJ) = (Tinggi fundus uteri (dalam cm) - N) x 155

    Dengan interpretasi hasil :

     N = 11 bila kepala masih berada di bawah spina ischiadika

     N = 12 bila kepala masih berada di atas spina ischiadika

     N = 13 bila kepala belum lewat PAP

    2.  Mengukur Tekanan darah, untuk mengetahui apakah ada hipertensi atau tidak. Karena

    hipertensi dapat menimbulkan preeklampsia, solusio plasenta, IUGR, IUFD dan lainnya.

    3.  Ukur Tinggi fundus uteri (TFU)

    Gambar1. Tinggi fundus uteri dan taksiran usia kehamilan

    a.  Mengukur tinggi fundus uteri adalah untuk memantau tumbuh kembang janin.

     b. Untuk mengetahui usia kehamilan.

    c.  Pada kehamilan diatas 20 minggu fundus uteri diukur dengan pita ukur (cm).

    d. Jika usia kehamilan kurang dari 20 minggu menggunakan petunjuk-petunjuk badan.

    Umur

    Kehamilan

    Tinggi Fundus Uteri  

    12 minggu 3 jari di atas simpisis16 minggu ½ simpisis- pusat

    20 minggu 3 jari di bawah pusat

    24 minggu Setinggi pusat28 minggu 3jari di atas pusat

    34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus

    36 minggu 3 jari di bawah prosessus xifoideus

    http://www.lusa.web.id/category/askeb-i-kehamilan/http://www.lusa.web.id/tag/tinggi-fundus-uteri/http://www.lusa.web.id/tag/tinggi-fundus-uteri/http://www.lusa.web.id/tag/simpisis/http://www.lusa.web.id/tag/simpisis/http://www.lusa.web.id/tag/simpisis/http://www.lusa.web.id/tag/simpisis/http://www.lusa.web.id/tag/tinggi-fundus-uteri/http://www.lusa.web.id/category/askeb-i-kehamilan/

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    11/33

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    12/33

    12

    Kondisi lingkungan seta kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan, misalnya tempat

    tinggal (daerah kumuh/miskin), kita dapat memprediksi apakah ibu ini tergolong Kehamilan

    Resiko Tinggi non Kehamilan Resiko Tinggi.

    Anamnesa keluhan utama yang dirasakan saat ini dan keluhan tambahan ditanyakan jenis

    dan sifat gangguan yang dirasakan serta lamanya mengalami gangguan tersebut, kemudian

    ditelaah anamnese utama tersebut lebih rinci. Juga dianamnese mengenai riwayat hamil muda,

    apakah ada pening, mual, muntah, hipersalivasi (emesis gravidarum) dan hiperemesis

    gravidarum.

    Riwayat hamil yang sekarang, apakah ada mual, muntah, hipersalivasi, bagaimana

    dengan nafsu makan, miksi ( kencing ), defekasi ( BAB ), tidur, apakah ada trauma abdomen

    (perut), Bila mulai merasa pergerakan anak, kalau kehamilan masih muda adakah mual, muntah,

    sakit kepala, perdarahan, kalau kehamilan sudah tua adakah bengkak di kaki atau muka, sakit

    kepala, perdarahan, sakit pinggang, dll. Edema dalam kehamilan dapat disebabkan oleh toxaemia

    gravidarum atau oleh tekanan rahim yang membesar pada vena-vena dalam panggul yang

    mengalirkan darah dari kaki, tetapi juga oleh defisiensi vitamin B1, hipoproteinemia, dan

     penyakit jantung. 

    Anamnesa mengenai riwayat persalinan sebelumnya dan bagaimana proses

     persalinannya, apakah spontan atau operatif obstetri, apakah pernah abortus, partus immaturus,

     prematurus sebelumnya. Kemudian apakah anaknya masih hidup sampai sekarang, atau

    meninggal disebabkan penyakit apa, apakah pernah melahirkan anak kembar, kelainan

    kongenital (cacat bawaan), dan lain-lain, sehingga kita dapat menyimpulkan apakah ibu

    tergolong dalam Bad Obstetrics History (BOH) / riwayat obstetri yang jelek.

    Anamnesa mengenai haid, menarche, teratur atau tidak, siklus, banyaknya, lamanya,

    apakah ada dismenorea, fluor albus, pruritus vulvae ( gatal pada kemaluan ),usia kehamilan,

    kapan hari pertama haid terakhir, sehingga kita dapat menentukan taksiran tanggal persalinannya

    (TTP). Bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tanggal

     persalinan memakai rumus Naegele :

    TTP = hari+7 , bulan -3 , tahun + 1 HT

    Anamnesa mengenai penyakit-penyakit yang pernah diderita sebelum dan selama hamil

    ini Apakah pernah DM, Tifus, Hepatitis, HIV, Sifilis, Herpes Genitalia Rubella, sakit Jantung,

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    13/33

    13

    sakit Paru, sakit Ginjal, sakit Tiroid, Anemia, apakah ibu ini perokok, alkoholism dan obat-

    obatan terutama narkoba, dan lain-lain.

     b.  Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan Status Present (kondisi saat ini): Keadaan umum Kesadaran, keadaan

    emosional, gizi, nadi, TD, Pernafasan, Cyanose, Dyspnoe, suhu, anemis, turgor, berat

     badan,tinggi badan.Bila ada tanda-tanda kedaruratan, maka ibu segera dikirim ke ruang rawat

    inap untuk penanganan selanjutnya.

    Pemeriksaan status lokalis : kepala, muka, cloasma gravidarum, mulut, gigi (apakah

    ada caries), tonsil/faring (apakah ada tonsilitis/faringitis), hal ini perlu diperhatikan karena

    merupakan infeksi fokal yang dapat menyebabkan gangguan pada ibu hamil dan janinnya yang

    lebih serius, pemeriksaan mata, kuping, hidung, rambut, kelenjar tiroid, dan lain-lain.

    Pada pemeriksaan inspeksi abdomen diperiksa bentuk dan ukuran abdomen, varises,

     jaringan parut, gerakan janin dan lain-lain. Selain itu juga perlu dilakukan pemeriksaan palpasi

    dimana diminta berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit lebih tinggi dengan memakai

     bantal. Pemeriksa berdiri di sebelahkanan ibu hamil. Dengan sikap hormat lakukanlah palpasi

     bimanual terutama pada pemeriksaan perut dan payudara. Palpasi abdomen dilakukan untuk

    menentukan besar dan konsistensi rahim (tinggi fundus), bagian-bagian janin, letak dan

     presentasi, gerakan janin, sejauh mana bagian terbawah bayi masuk pintu atas panggul, dan

    kontraksi Rahim Braxton-Hicks dan hiss.Palpasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

    1.  Knebel

    Palpasi dilakukan guna menentukan letak kepala dengan cara bagian bawah dipegang dan

    fundus uteri digerakkan ke kiri dan kanan.Jika gerakan bagian bawah negatif, maka

    artinya kepala.Bila positif, artinya bokong.

    2.  Budin

    Palpasi dilakukan guna menentukan letak punggung anak dengan cara tangan kiri

    menekan fundus uteri ke bawah, akan dirasakan bagian mana yang memberi tahanan

     besar.

    3.  Leopold

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    14/33

    14

    Pemeriksaan presentasi dan posisi janin : Pasien diminta mengosongkan kandung kemih

    dan kemudian diminta untuk berbaring telentang dengan lutut semifleksi.

    LEOPOLD I

    -  Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita, dan melihat ke arah muka penderita 

    -  Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri.

    -  Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan dan tentukan

    konsistensi uterus

    -  Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau kepala atau

    kosong).Sifat kepala ialah keras, bundar, dan melenting, sifat bokong ialah lunak,

    kurang bundar, dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.

    Gambar 2. Palpasi Leopold I

    LEOPOLD II

    -  Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping kiri dan

    -  kanan umbilikus.

    -  Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung

     janin nantinya.

    -  Tentukan bagian-bagian kecil janin, pada letak lintang tentukan ketak kepala janin.

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    15/33

    15

    Gambar 3. Palpasi Leopold II

    LEOPOLD II I

    -  Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan perasaan

    tak nyaman bagi pasien

    -  Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan untuk

    menentukan bagian terbawah janin

    -  Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah sudah

    mengalami engagement atau belum.

    Gambar 4. Palpasi Leopold III

    LEOPOLD I V

    -  Pemeriksa merubah posisinya sehingga menghadap ke arah kaki pasien.

    -  Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah janin.

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    16/33

    16

    -  Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul, dan

     berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.

    -  Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari kepala

    yang masih teraba dari luar dan :

    a.  Kedua tangan itu convergent, hanya bagian kecil dari kepala turun ke dalam

    rongga.

     b. Jika kedua tangan itu sejajar, maka separuh dari kepala masuk ke dalam rongga

     panggul.

    c.  Jika kedua tangan divergent, maka bagian terbesar dari kepala masuk ke dalam

    rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah melewati pintu atas

     panggul.

    Gambar 5. Palpasi Leopold IV

    Kalau pada kepala yang telah masuk ke dalam p.a.p kita masukkan tangan ke dalam

    rongga panggul maka satu tangan akan lebih jauh masuk, sedangkan tangan satunya

    tertahan oleh tonjolan kepala. Tonjolan kepala pada fleksi disebabkan oleh daerah dahi,

    sedangkan pada letak defleksi oleh belakang kepala.Kalau tonjolan kepala bertentangan

    dengan bagian kecil, maka anak dalam letak defleksi.Leopold IV tidak dilakukan, kalau

    kepala masih tinggi. Palpasi secara Leopold yang lengkap ini, baru dapat dilakukan kalau

     janin sudah cukup besar kira-kira dari bulan VI ke atas.

    Sebelum bulan ke VI biasanya bagian-bagian anak belum jelas, jadi kepala belum dapat

    ditentukan begitu pula punggung anak.Sebelum bulan ke VI cukuplah untuk menentukan

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    17/33

    17

    apakah ada benda (janin) yang melenting ke seluruhannya di dalam rahim (ballottement

    in toto).Ballottement di dalam rahim boleh dianggap tanda kehamilan pasti.Sebelum

     bulan ke III uterus tak dapat diraba dari luar dan untuk mencari perubahan dalam

     besarnya, bentuknya, dan konsistensinya dilakukan toucher atau pemeriksaan dalam.

    Selain palpasi juga diperlukan pemeriksaan auskultasi.Pemeriksaan melalui auskultasi

    digunakan untuk mendengar denyut jantung janin. Alat yang digunakan adalah stetoskop

    monokuler yang dapat mendengar denyut jantung janin pada pada usia kehamilan 18-20 minggu

    ke atas. Dengan adanya denyut jantung janin dapat memastikan adanya kehamilan, janin hidup

    serta letak janin di dalam uterus.Suara auskultasi yang berasal dari janin dapat berupa, denyut

     jantung janin, gerakan janin dan bising tali pusat. Sedangkan suara yang berasal dari ibu dapat

     berupa, denyut aorta, bising uterus, bising usus.

    Cara menghitung denyut jantung janin :

      Dihitung dalam 5 detik dan dilakukan sampai 3 kali. Hasilnya dijumlah dan dikalikan 4.

      Denyut jantung normal : 120-152 kali/menit

      Daerah yang terjelas guna mendengarkan denyut jantung janin disebut punctum

    maksimum. Ketika mendengarkan denyut jantung janin, perhatikan frekuensi dan irama.

    Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh pada genitalia eksterna dan bila perlu dapat

     pula dilakukan pemeriksaan dalam untuk kasus-kasus tertentuyang tidak memiliki kontra

    indikasi seperti dugaan plasenta previa untuk mengetahui keadaan panggul dan turunnya bagian

     bawah anak, apakah dalam keadaan inpartu, dan lain sebagainya.

    Pemeriksaan dalam biasanya dilakukan pada pemeriksaan pertama pada hamil muda dan

    sekali lagi pada kehamilan ± 8 bulan untuk menentukan keadaan panggul. Fungsi pemeriksaan

    dalam adalah : 

    1. 

    Menentukan bagian terbawah janin.

    2.  Kalau bagian yang terbawah adalah kepala dapat ditentukan posisi uuk, uub, dagu,

    hidung, orbita dan mulut.

    3.  Kalau letak sungsang dapat teraba anus, sacrum dan tuber ischii.

    4.  Menentukan pembukaan serviks.

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    18/33

    18

    5.  Mengevaluasi keadaan vagina, serviksa dan panggul.

    Indikasi pemeriksaan dalam :

    1.  Jika pemeriksaan luar, kedudukan janin tidak dapat ditentukan.

    2.  Jika ada sangkaan kesempitan panggul atau CPD.

    3.  Jika persalinan tidak maju.

    4.  Untuk menentukan nilai pelvis :

      Pendataran serviks.

      Pembukaan serviks.

      Konsistensi serviks.

      Turunnya bagian terbawah janin menurut hodge.

    Kondisi panggul sangatlah penting, terutama pada primigravida. Hal tersebut dikarenakan

     panggul belum pernah teruji dalam proses persalinan. Sebaliknya, pada multigravida, anamnesa

    mengenai persalinan sebelumnya dapat memberikan gambaran mengenai kondisi panggul. 

    Seorang multipara yang sudah beberapa kali melahirkan anak aterm serta spontan, dapat

    disimpulkan memilki panggul yang cukup luas.Walaupun begitu dalam keadaan tertentu pada

     beberapa multipara, dapat terjadi penyempitan jalan lahir yang disebabkan oleh tumor tulang

    (osteoma, osteofibroma) yang berasal dari daerah panggul ataupun yang berasal dari daerah

     jaringan lunak disekitar jalan lahir. 

    Ciri-ciri panggul sempit :1.  Pada primigravida kepala belum turun pada bulan terakhir.

    2.  Pada multipara jika dalam anamnesis, proses persalinan yang terdahulu sukar (riwayat

    obstetrik jelek).

    3.  Jika terdapat kelainan letak pada hamil tua.

    4.  Jika tubuh ibu menunjukkan kelainan seperti kifosis, skoliosis ataupun kelainan pada

    tulang-tulang ekstremitas.

    5.  Jika ukuran luar sempit

    Pemeriksaan dan pengukuran panggul biasanya dilakukan dengan toucher guna

    menentukan luasnya jalan lahir. Pemeriksaan ini hanya dilakukan sekali selama masa kehamilan.

    Biasanya terjadi pada bulan kedelapan. Hal-hal yang perlu dinilai dalam pemeriksaan ini adalah :

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    19/33

    19

    Gambar 6. Pemeriksaan Panggul

    1.  Conjugata diagonalis.

    2.  Apakah linea innominata teraba seluruhnya atau hanya sebagian.

    3.  Keadaan sacrum apakah konkaf dalam arah atas bawah dan dari kiri ke kanan.

    4.  Keadaan dinding samping panggul apakah lurus atau konvergen.

    5.  Apakah spina ischiadicae menonjol.

    6.  Keadaan os pubis : adakah exostose.

    7. 

    Keadaan arcus pubis.

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    20/33

    20

    Gambar 7. Bidang Hodge

    Bidang-bidang Hodge ini dipelajari untuk menentukan sampai manakah bagian terendah

     janin turun dalam panggul pada persalinan.

    •  Hodge 1 : Bidang yang dibentuk sejajar dengan pintu atas panggul antara bagian atas

    symphysis dan promotorium.

    •  Hodge 2 : sejajar dengan H 1 terletak setinggi bagian bawah symphysis.

    •  Hodge 3 : sejajar dengan H 1 dan H 2 terletak setinggi spina ischiadica.

    •  Hodge 4 : sejajar dengan H 1, H 2, dan H 3 terletak setinggi os coccygis.

    c.  Pemeriksaan penunjang

    Laboratorium (darah, urin, feses) rutin, bila ada indikasi, kita dapat melakukan

     pemeriksaan skrining untuk Sifilis, Triponema Pallidum, VDRL, HIV.Fetal anomalies

    dengan amniosintesis, Urine terutama diperiksa atas glukosa, zat putih telur, dan sedimen.

    Adanya glukosa dalam urine orang hamil harus dianggap sebagai gejala penyakit diabetes

    kecuali kalau kita dapat membuktikan bahwa hal-hal lain yang menyebabkannya. Pada akhir

    kehamilan dan dalam nifas reaksi reduksi dapat menjadi positif oleh adanya laktosa dalam

    urine.Zat putih telur positif dalam urine pada nefritis, toxaemia gravidarum, dan radang dari

    saluran kencing.

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    21/33

    21

    Darah perlu ditentukan Hb 3 bulan sekali karena pada orang hamil sering timbul anemia

    karena defisiensi Fe. Selanjutnya perlu diperiksa reaksi serologis (WR), golongan darah, dan

    kadar gula darah. Golongan darah ditentukan supaya kita cepat dapat mencarikan darah yang

    cocok jika penderita memerlukannya.Feses diperiksa atas telur-telur cacing.

    USG (dapat mengetahui kelainan kongenital, jumlah air ketuban, posisi anak, keadaan

     plasenta, dan lain-lain).Skrining untuk infeksi saluran kencing dan penyakit hubungan

    seksual. Pemeriksaan radiologi, kardiotokografi, amnioskopi, dan pemeriksaan penunjang

    lain.

    Dari seluruh pemeriksaan diatas, dapat dibuat kesimpulan untuk menegakkan

    diagnosa.Kehamilannya normal atau tidak.Kemudian dapat melakukan penyaringan pasien

    apakah termasuk golongan Kehamilan Resiko Tinggi atau normal, atau perlu segera rawat

    inap atas indikasi ibu dan anak.Hal tersebut penting agar kita dapat mendeteksi kelainan

    sedini mungkin.

    Pada ibu hamil pemeriksaan antenatal memegang peranan penting dalam perjalanan

    kehamilan dan persalinannya. Ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya pada tenaga

    medis akan mengalami resiko kematian 3-7 kali dibandingkan dengan ibu yang

    memeriksakan kehamilannya.

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    22/33

    22

    JADWAL KUNJUNGAN

    Pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan sedini mungkin ialah segera setelah seorang

    wanita merasakan diri hamil, supaya dokter atau bidan mempunyai waktu yang cukup banyak

    untuk mengobati atau memperbaiki keadaan-keadaan yang kurang memuaskan. 

    a.  Jadwal melakukan pemeriksaan Antenatal Care sebanyak 12 - 13 kali selama kehamilan.

    Di negara berkembang pemeriksaan Antenatal Care dilakukan sebanyak 4 kali sudah

    cukup sebagai kasus tercatat.

    1) Pemeriksaan pertama dilaksanakan segera setelah diketahui terlambat haidnya satu

     bulan.

    2) Pemeriksaan ulang setiap dua minggu sampai umur kehamilan delapan bulan.

    3) Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah umur kehamilan delapan bulan sampai

    terjadinya persalinan.

     b.  Kunjungan Antenatal Care sebaiknya dilakukan 4 kali selama kehamilan yaitu trimester

     pertama 1 kali, trimester kedua 1 kali dan trimester ketiga 2 kali.

    c.  Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan atau bila janin

    tidak bergerak lebih dari 12 jam.

    d.  Pada kehamilan tanpa penyulit jadwal kunjungan cukup 4 kali selama kehamilan.

    Kunjungan pertama dilakukan 1 kali hingga usia kehamilan 28 minggu, lalu 1 kali

    kunjungan selama kehamilan 28-36 minggu, dan 2 kali kunjungan pada usia kehamilan

    diatas 36 minggu. Tetapi bila kehamilan dengan resiko tinggi atau dengan penyulit

     perhatian dan jadwal kunjungan harus lebih sering.

    Dari kunjungan satu ke kunjungan berikutnya sebaiknya dilakukan pencatatan:

      Keluhan yang dirasakan ibu hamil

      Hasil pemeriksaan setiap kunjungan

    Umum

    Tekanan darah

    -  Respirasi

    -   Nadi

    -  Temperatur tubuh

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    23/33

    23

    Abdomen

    -  Tinggi fundus uteri

    -  Letak janin (setelah 34 minggu)

    -  Presentasi janin

    -  Denyut jantung janin

    Pemeriksaan tambahan

    -  Proteinuria

    -  Glukosuria

    -  Keton

      Menilai kesejahteraan janin

    Untuk menilai kesejahteraan janin pada kehamilan resiko tinggi dapat dilakukan berbagai

     jenis pemeriksaan atau pengumpulan informasi, baik yang diperoleh dari ibu hamil

    maupun pemeriksaan oleh petugas kesehatan.Pemeriksaan yang memerlukan peralatan

    canggih umumnya dilakukan alat pencatat denyut jantung janin (kardiotokografi) dan

    ultrasonografi yang disebut dengan pemeriksaan profil biofisik janin (biophysic profile).

    Berbagai jenis pemeriksaan tersebut adalah:

    -  Pengukuran tinggi fundus uteri terutama usia kehamialn >29 minggu yang akan

    disesuaikan dengan usia kehamilan saat pemeriksaan dilakukan. Tinggi fundus yang

    normal sama dengan usia kehamilan.

    -  Gerakan menendang atau tendangan janin (10 gerakan/12 jam)

    -  Gerakan janin

    -  Gerakan janin yang menghilang dalam waktu 48 jam dikaitkan dengan hipoksia berat

    atau janin meningggal

    -  Denyut jantung janin

    -  Ultrasonografi

    Bila usia kehamilan memasuki 34 minggu, selainpemeriksaan diatas, juga dilakukan

     pemeriksaan tentang:

    -  Penilaian besar janin, letak dan presentasi

    -  Penilaian luas panggul

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    24/33

    24

    BEBERAPA GEJALA DAN TANDA BAHAYA SELAMA KEHAMILAN

    Pada umumnya 80-90 % kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12 % kehamilan

    yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan

     patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ

    tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya

    selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius

    terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya penyakit

     penyerta sebaiknya juga dikenali sejak awal sehingga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal

    untuk mencegah gangguan yang berat baik terhadap kehamilan dan keselamatan ibu maupun

     bayi yang dikandungnya.

    Perdarahan

    Perdarahan pada kehamilan muda atau usia kehamilan di bawah 20 minggu, umumnya

    disebabkan oleh keguguran. Sekitar 10-12 % kehamilan akan berakhir dengan keguguran yang

    umumnya 60-80 % disebabkan oelh kelainan kromosom yang ditemui pada spermatozoa ataupun

    ovum. Penyebab yang sama dan menimbulkan gejala perdarahan pada kehamilan muda dan

    ukuran pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan atau lebih besar, pada umumnya

    disebabkan oleh mola hidantidosa. Perdarahan pada kehamilan muda dengan uji kehamilan tidak

     jelas, pembesaran uterus lebih kecil dari seharusnya, dan adanya massa di adneksa biasanya

    disebabkan oleh kehamilan ektopik.

    Perdarahan pada kehamilan usia lanjut atau di atas 20 minggu pada umumnya disebabkan

    oleh plasenta previa. Perdarahan yang terjadi sangat terkait dengan luas plasenta dan kondisi

    segmen bawah rahim yang menjadi implantasi plasenta tersebut. Pada plasenta yang tipis dan

    menutupi sebagian jalan lahir, maka umumnya terjadi perdarahan bercak berulang dan apabilasegmen bawah rahim mulai terbentuk disertai dengan sedikit penurunan bagian terbawah janin,

    maka perdarahan mulai meningkat hingga tingkatan yang dapat membahayakan keselamatan ibu.

    Plasenta yang tebal yang menutupi seluruh jalan lahir dapat menimbulkan perdarahan hebat

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    25/33

    25

    tanpa didahului oleh perdarahan bercak atau berulang sebelumnya.Plasenta previa menjadi

     penyebab dari 25 % kasus perdarahan antepartum.

    Bila mendekati saat persalinan, perdarahan dapat disebabkan oleh solusio plasenta (40 %)

    atau vasa previa (5 %) dari keseluruhan perdarah anterpartum.

    Preeklampsia

    Pada umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu disertai dengan peningkatan

    tekanan darah di atas normal sering diasosiasikan dengan preeklampsia. Data informasi awal

    terkait dengan tekanan darah sebelum hamil akan sangat membantu petugas kesehatan untuk

    membedakan hipertensi kronis dengan preeklampsia.

    Nyeri Hebat di Daerah Abdominopelvikum

    Bila hal ini terjadi pada kehamilan trimester kedua atau ketiga dan disertai dengan riwayat dan

    tanda-tanda di bawah ini, maka diagnosisnya mengarah pada solusio plasenta, baik dari jenis

    yang disertai perdarahan yang keluar (revealed) maupun tersembunyi (concealed):

    -  Trauma abdomen

    -  Preeklampsia

    -  Tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan

    Bagian-bagian janin sulit diraba

    -  Uterus tegang dan nyeri

    -  Janin mati dalam rahim

    Gejala dan Tanda Lain yang Harus Diwaspadai

    Beberapa gejala dan tanda lain yang terkait dengan gangguan serius selama kehamilan adalah

    sebagai berikut:

      Muntah berlebihan yang berlangsung selama kehamilan (hiperemesis gravidarum)

      Disuria

      Menggigil atau demam

      Ketuban pecah dini atau sebelum waktunya

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    26/33

    26

      Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan yang sesungguhnya

    BAB III

    ETIKA DALAM PEMERIKSAAN OBSTETRI

    Obstetri ssat ini merupakan salah satu cabang preventive medicine yang bertanggung

     jawab terthadap kesejahteraan ibu dan anak selama kehamilan dan nifas. Pelayanan obstetric

     bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan keamanan ibu maupun janin serta melindungi mereka

    dari penyakit maupun trauma, selain itu juga memperkecil efek kesakitan. Tugas tersebut

    merupakan tanggung jawab dokter, bidan, atau tenaga kesehatan lainnya. Penolong persalinan

    mengupayakan agar kehamilan dan persalinan yang merupakan proses fisiologik itu tidak

     berkembang menjadi patologik, dengan cara-cara yang bisa diterima oleh penderita dan

    keluarganya.

    Sepuluh tugas dokter yang penting yang harus dilaksanakan apabila seseorang ingin

    menjadi dokter yang baik dan senantiasa mengindahkan etik kedokteran yaitu:

    1.  Menggali riwayat sebaik-baiknya

    2. 

    Selalu melakukan pemeriksaan fisik pasien

    3.  Memanfaatkan alat bantu diagnostic yang ada

    4.  Merumuskan masalahnya

    5.  Merencanakan terapi

    6.  Selalu membuat catatan medik yang rapi

    7.  Memanfaatkan sumber-sumber informasi yang ada

    8.  Mengikuti dan memelihara kesehatan pasien

    9.  Harus rela menerima tanggung jawab social dan professional sebagai pemimpin dan

    sebagai dokter

    10. Selalu memelihara kemampuan professional

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    27/33

    27

    A.  PEDOMAN PEMERIKSAAN OBSTETRI

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang dokter dalam pemeriksaan obstetric sebagai

     berikut:

    1.  Seorang dokter dengan segala upaya berusaha memberikan pelayanan bagi pasien dan

    keluarga agar mereka merasa nyaman

    2.  Seorang dokter harus menempatkan kepentingan pasien lebih utama daripada

    kepentingan dirinya sendiri

    3.  Pemeriksaan hendaknya dilakukan dalam ruangan yang dapat menjaga kerahasiaan

    seorang pasien. Pada saat pemeriksaan tersebut hendaknya tidak ada orang lain yang

    tidak berkepentingan berada dalam ruangan pemeriksaan. Tidak pada tempatnya apabila

     pemeriksaan obstetrik di tempat terbuka seperti di lorong suatu rumah sakit

    4.  Pada saat pemeriksaan seorang dokter selalu ditemani oleh seorang perawat yang

     bertindak sebagai saksi guna menghindari perlakuan yang tidak benar ditinjau dari pihak

     pemeriksa maupun pasien

    5.  Pemeriksaan dilakukan setelah memperkenalkan diri dengan menjelaskan kedudukan

    (status) pemeriksa, apakah ia mahasiswa atau dokter dalam pendidikan spesialisasi. Perlu

     juga diterangkan kepada pasien siapa atasan langsung pemeriksa. Hal ini berlaku

    khususnya di Rumah Sakit / instansi pendidikan dimana terdapat banyak dokter /

    mahasiswa.

    Urutan tatalaksana

    1. 

    Pemeriksaan obstetric dilakukan sama seperti pemeriksaan kedokteran lainnya, dimulai

    dengan wawancara (anamnesa) mengenai identitas, keluhan utama, riwayat penyakit

    sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat haid, riwayat kehamilan dan persalinan, serta

    riwayat penggunaan alat kontrasepsi.

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    28/33

    28

    2.  Kemudian suster / perawat membimbing pasien untuk membuka pakaian dalamnya,

    tidaklah bijaksana bila pemeriksa melakukannya sendiri

    3.  Penderita harus dilayani dengan sopan santun, dilakukan pemeriksaan fisik umum dan

    obstetric secara lege artis tanpa menimbulkan ketidaknyamanan penderita.

    Sebelum melakukan pemeriksaan pada vagina (inspekulo) dan pemeriksaan dalam (VT),

    terangkanlah kepada pasien maksud dan tujuan pemeriksaan dengan cara yang baik. Bila

    diperlukan pemeriksaan palpasi payudara, hendaknya dilakukan sesuai petunjuk yang telah

    diberikan. Janganlah melakukan pemeriksaan dalam dengan terburu-buru, dan kerjakanlah a dan

    anti sepsis dengan baik. Langkah-langkah pemeriksaan dalam dilakukan secara sistematis

    tergantung keperluan. Bila telah selesai vulva dibersihkan dengan kassa/kapas yang kering dan

    kemudian terangkanlah hasil pemeriksaan seperlunya kepada penderita. Bila saat pemeriksaan

    terdapat kelainan, tidaklah bijaksana untuk menyampaikan hasil pemeriksaan pada pasien

    dengan tergesa-gesa. Seandainya diperlukan pemeriksaan tambahan lainnya, apalagi yang

    invasive, pasien diberitahu tentang hal ini dan terangkan cara pemeriksaan dan keperluannya.

    Proses persalinan merupakan suatu proses yang dinamis, pengawasan mutlak diperlukan untuk

    memeriksa secara dini keadaan-keadaan yang dapat merugikan ibu dan janinnya.

    B. 

    PEDOMAN TANGGUNG JAWAB PADA KALA I DAN IIPada persalinan hendaknya penolong persalinan dapat memberikan bantuan yang tepat

    dan optimal. Bantulah penderita agar dapat menggunakan tenaga dan kemampuannya

    sehingga kala II dapat terjadi dengan spontan. Hal ini akan mengurangi tindakan pengakhiran

     persalinan dengan tindakan yang sebenarnya tidak diperlukan. Untuk menunjang kelancaran

     proses persalinan berikanlah tempat istirahat dan makanan yang sesuai dengan keinginan dan

    kebutuhan penderita.

    Dalam perjalanan persalinan penderita selalu mengharapkan bantuan dan petunjuk dari

    dokter dan perawatnya. Tidaklah bijaksana membiarkan penderita mengeluh kesakitan.

    Terangkanlah kepada penderita kemajuan proses persalinan yang berlangsung dan

    kemukakanlah harapan-harapan tentang apa yang harus dikerjakan oleh penderita.

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    29/33

    29

    Terangkan dan beri rasa aman bagi pasien, dan nyatakan bahwa rasa sakitnya akan hilang

     bila persalinan telah selesai. Beritahu pula bahwa bila dibutuhkan ia dapat diberi obat

     penghilang rasa sakit. Karena proses persalinan merupakan proses yang dinamis, pada

    umumnya jenis persalinan dan sat kelahiran yang tepat tidak dapat dipastikan baik oleh

    dokter / bidan / perawat kepada penderita dan keluarganya. Perlu diperhatikan, bahwa

     pembicaraan di dalam kamar bersalin dapat didengar oleh penderita dan belum tentu dapat

    ditafsirkan dengan benar. Keberanian, kepercayaan diri dan kerjasama antar tim sangatlah

     penting. Perdengarkanlah atau terangkanlah pada penderita bunyi jantung janinnya dan

     jelaskan bahwa persalinan akan berjalan lancar. Terdengarnya bunyi jantung janin dapat

    menambah keyakinan pada diri penderita.

    Peranan suami dalam persalinan tidak dapat diabaikan. Bila hal ini menguntungkan

     penderita, maka suami / keluarganya bisa berada di sampingnya. Jika hal di atas tidak

    dibutuhkan suami / keluarganya dapat dipersilahkan menunggu di ruang tunggu.

    Pada kala II hendaknya ruangan / sarana obat-obatan dan tenaga yang dibutuhkan telah

    tersedia dengan baik dan dapat dijangkau dengan cepat. Dengan alas an yang sangat penting

    dokter dapat meninggalkan ruang persalinan.ppada akhir kala I dan kala II dimana keamanan

    dan kesakitan ibu dan janin sedang mengalami ancaman resiko, dokter harus berada di dekat

     pasiennya. Dokter belum menjalankan profesinya dengan baik, bila hanya mau dipanngil

     pada saat persalinan menjelang kalaII sudah sangat dekat atau saat pasien meneran. Rasa

    sakit dan ketegangan akan berkurang bila penderita mengetahui bahwa dokter penolongnya

    dekat dengan dia.

    Bila persalinan akan diakhiri dengan alat atau pun tindakan infuse oksitosin, sedapat

    mungkin berilah keterangan pada penderita dan keluarganya. Hanya dalam keadaan darurat

    hal tersebut dapat diabaikan.

    Pada kala III lakukan tindakan dengan lege artis dan hati-hati. Bila penderita harus dijahit

    luka jalan lahirnya, berikanlah obat penghilang rasa sakit dan bekerjalah dengan cepat dan

     benar.

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    30/33

    30

    Bila telah selesai janganlah meninggalkan penderita dalam keadaan penuh darah pada

    genitalia dan sekitarnya. Bersihkan badan penderita secepatnya, dan gantilah pakaiannya

    dengan pakaian yang pantas. Bantulah penderita untuk pulih dengan cara yang baik, apalagi

     pada penderita yang masih dalam keadaan tidak sadar (misalnya akibat pemakaian obat

    anestesi). Tutupkanlah pakaiannya dengan rapih dan cegahlah cedera akibat pengangkutan

    yang kasar dan tidak benar. Identifikasi penderita dan bayinya harus diselenggarakan dengan

    cara-cara yang benar. Pemindahan penderita dari ruang persalinan ke ruang perawatan adalah

    tanggung jawab dokter penolongnya.

    Setiap orang yang bekerja di ruang bersalin dan ruangan pemeriksaan hendaknya

    memahami tugas dan peranannya, terlebih lagi hendaknya dia mengingat bahwa

    keberadaannya di kamar bersalin adalah untuk meringankan beban dan menolong pasien. Hal

    tersebut di atas merupakan tanggung jawab kepala kamar bersalin/penolong persalinan agar

    setiap stafnya melaksanakan tugas sesuai dengan perannya masing-masing.

    Janganlah memperlihatkan perasaan jijik, takut atau perasaan-perasaan lain, takut atau

     perasaan-perasaan lain semacam itu bila melihat kelainan pada penderita maupun bayinya.

    Cegahlah agar orang yang tidak berkepentingan tidak melihat dan membicarakannya tanpa

    maksud ilmiah, apalagi tanpa seizing penderita dan keluarganya.

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    31/33

    31

    BAB IV

    KESIMPULAN 

    Antenatal Care merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan kepada ibu hamil

    sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu hamil

    maupun bayinya dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi

    komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan

    kesehatan.

    Asuhan Antenatal itu sendiri penting unuk menjamin proses alamiah kelahiran berjalan

    normal dan sehat, baik kepada ibu maupun bayi yang akan dilahirkan. Tujuan dari asuhan

    Antenatal Care adalah untuk memantau kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan ibu

    serta tumbuh kembang bayi, juga untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,

    mental dan sosial ibu. Disamping itu Antenatal Care juga bertujuan untuk mengenali secara dini

    adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat

     penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan, mempersiapkan persalinan yang cukup

     bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin,

    mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif,

    mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kesehatan bayi agar dapat tumbuh dan

     berkembang secara optimal.

    Sebagian besar kehamilan dapat berjalan normal namun ada pula kehamila dengan resiko

    tinggi, namun demikian diagnosa Ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi janganlah diartikan

    dengan makna yang selalu negatif. Dengan perawatan yang baik, ibu hamil yang termasuk

    kehamilan dengan resiko tinggi dapat melahirkan dengan selamat dan mendapatkan bayi yang

    sehat. Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila gejalanya ditemukan

    sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikannya, dan kenyataannya, banyak dari

    faktor resiko ini sudah dapat diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi.

    Jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk memberikan penanganan

    kesehatan bagi ibu hamil maupun janin yang dikandungnya. Juga harus diperhatikan bahwa pada

     beberapa kehamilan dapat mulai dengan normal, tetapi mendapatkan masalah kemudian.

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    32/33

    32

    Oleh karenanya sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan

    secara teratur, yang bermanfaat untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya, sehingga bila

    terdapat permasalahan dapat diketahui secepatnya dan diatasi sedini mungkin pada masa hamil,

     pemeriksaan rutin selama kehamilan sangat penting untuk memonitor perkembangan kehamilan.

    Temu Wicara dengan dokter sangatlah penting untuk mengklasifikasikan apakah ibu hamil

    dalam status kehamilan resiko tinggi, oleh karena itu, setiap ibu hamil harus memeriksa diri

    secara teratur dan mendapat pelayanan kebidanan yang optimal.

  • 8/17/2019 164827763 Referat Antenatal Care

    33/33

    33

    BAB V

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 

    Prawirohardjo S. Buku Ilmu Kebidanan. Jakarta : Penerbit Prawirohardjo ; 2009.

    2. 

    Sastrawinata S. Obstetri Fisiologi. Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran.

    Bandung : Universitas Padjadjaran Bandung ; 2003.

    3.  Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Obstetri

    Williams volume 1. Edisi 23. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2013.

    4.  Mochtar R. Sinopsis obstetri. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2004.