15 model model-pembelajaran_inovatif (1)
-
Upload
asep-hidayat -
Category
Documents
-
view
1.986 -
download
2
Transcript of 15 model model-pembelajaran_inovatif (1)
MODEL MODEL PEMBELAJARAN
INOVATIFAdi Subianto
LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Teaching Challenges for
21st Century Teachers
Teaching in a Multicultural society
Teaching for the construction of comprehending
Teaching for student active learning
Teaching by using ICT
Teaching by using bilingual
Teaching and choosing appropriate; model,
approach, method, & strategy
Teaching and accountability
think globally act locally
Model Pembelajaran Pendekatan
Metode
Strategi/Teknik
Teori Belajar
Philosophy of Learning
Model Pembelajaran ???
Pengajaran Langsung (DL= Direct learning),
Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)
Pengajaran Berdasarkan Masalah (PBL=Problem Base Learning)
Inkuiri atau belajar melalui penemuan.
MACAM MODEL PEMBELAJARAN
Dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar mahasiswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah
Pengajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah, tetapi ceramah dan resitasi berhubungan erat dengan model pengajaran langsung
Pengajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada analisis tugas
Pengajaran langsung berpusat pada dosen, tetapi tetap harus menjamin terjadinya keterlibatan mahasiswa. Jadi lingkungannya harus diciptakan berorientasi pada tugas-tugas yang diberikan
MODEL PENGAJARAN LANGSUNG
Fase Peran Guru1. Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan mahasiswa.Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan mahasiswa untuk belajar.
2. Mendemonstrasikan keterampilan (pengetahuan prosedural) atau mempresentasikan pengetahuan (deklaratif)
Dosen mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
3. Membimbing pelatihan Dosen merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Dosen mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik.
5. memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
Dosen mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.
Direct learning
Model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antara mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran :
1. Untuk menuntaskan materi belajarnya mahasiswa belajar dalam kelompok secara kooperatif
2. Kelompok mahasiswa dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah
3. Jika di dalam kelas terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, diupayakan dalam kelompokpun berasal dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula
4. Penghargaan lebih diutamakan pada kelompok daripada perorangan
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Menggunakan pembelajaran kooperatif berarti mengubah peran dosen dari peran yang berpusat pada kedosenannya ke pengelolaan siswa dalam kelompok-kelompok kecil.
Pada pembelajaran kooperatif tugas penilaian menggantikan pendekatan kompetitif secara tradisional dengan penghargaan perorangan dan penghargaan kelompok
Model Pembelajaran KooperatifFase Perilaku Dosen
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi mahasiswa
Dosen menyampaikan semua tujuan Perkuliahan yang akan dicapai pada Pertemuan tersebut dan memotivasi mahasiswa untuk belajar.
Fase 2Menyajikan informasi
Dosen menyajikan informasi kepada mahasiswa melalui demonstrasi atau bahan bacaan.
Fase 3 Mengorganisasi mahasiswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Dosen menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap mahasiswa agar dapat melakukan transisi secara efisien.
Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Perilaku Dosen
Fase 4 Membimbing kelompok belajar dan bekerja
Dosen membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mahasiswa mengerjakan tugas.
Fase 5 Evaluasi
Dosen mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6 Memberikan penghargaan
Dosen memberi penghargaan, baik secara individu maupun kelompok.
STAD (Student Teams Achievement Divisions)
Jigsaw Investigasi kelompok Pendekatan struktural
Empat Pendekatan dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Perbandingan dari Empat Pendekatan dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Aspek Tipe STAD Tipe JigsawInvestigasi Kelompok
Pendekatan Struktural
Tujuan Kognitif
Informasi akademik sederhana
Informasi akademik sederhana
Informasi akademik tingkat tinggi dan keterampilan inkuiri
Informasi akademik sederhana
Tujuan Sosial
Kerja kelompok dan kerja sama
Kerja kelompok dan kerja sama
Kerjasama dalam kelompok kompleks
Keterampilan kelompok dan keterampilan sosial
Aspek Tipe STAD Tipe JigsawInvestigasi Kelompok
Pendekatan
StrukturalStruktur tim
Kelompok heterogen dengan 4-5 anggota
Kelompok belajar heterogen dengan 5-6 anggota menggunakan pola kelompok asal dan kelompok ahli
Kelompok belajar dengan 5-6 anggota heterogen
Bervariasi, berdua, bertiga, berkelompok dengan 4-6 anggota
Pemilihan topik matakuliah
Biasanya dosen
Biasanya dosen Biasanya mahasiswa
Biasanya dosen
Perbandingan dari Empat Pendekatan dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Aspek Tipe STAD Tipe JigsawInvestigasi Kelompok
Pendekatan Struktural
Tugas utama
Mahasiswa dapat menggunakan lembar kegiatan dan saling membantu untuk menutaskan materi belajarnya
Mahasiswa mempelajari materi dalam kelompok ahli kemudian membantu kelompok asal mempelajari materi itu
Mahasiswa menyelesaikan inkuiri kompleks
Mahasiswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sosial dan kognitif
Perbandingan dari Empat Pendekatan dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Aspek Tipe STAD Tipe JigsawInvestigasi Kelompok
Pendekatan Struktural
Penilaian Tes mingguan Bervariasi dapat berupa tes mingguan
Menyelesaikan proyek dan menulis laporan, dapat menggunakan tes esai
Bervariasi
Pengakuan
Lembar pengetahuan dan publikasi lain
Publikasi lain
Lembar pengetahuan dan publikasi lain
Bervariasi
Perbandingan dari Empat Pendekatan dalam Model Pembelajaran Kooperatif
PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
PBL
1. PENGAJUAN PERTANYAAN ATAU MASALAH
2. MEMUSATKAN PADA KETERKAITAN ANTAR DISIPLIN
3. PENYELIDIKAN AUTENTIK
4. KERJASAMA
5. MENGHASILKAN KARYA DAN PERAGAAN
Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu dosen memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa tetapi bertujuan untuk:
1. Membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah
2. Belajar peranan orang dewasa yang autentik
3. Menjadi pebelajar yang mandiri
Teknik penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model PBL adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh siswa yang merupakan hasil penyelidikan mereka
• Tugas asesmen dan evaluasi yang sesuai untuk PBL terutama terdiri dari menemukan prosedur penilaian alternatif yang dapat digunakan untuk mengukur pekerjaan mahasiswa, misal : dengan asesmen kinerja dan peragaan hasil. Adapun prosedur-prosedur yang telah disebutkan dinamakan asesmen kinerja, asesmen autentik, dan portofolio
Tahap Tingkah Laku DosenTahap 1Orientasi mahasiswa kepada masalah
Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
Tahap 2Mengorganisasi mahasiswa untuk belajar
Dosen membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Tahap 3Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Dosen mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Tahap 4Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Dosen membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
Tahap 5Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Dosen membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
PBL
Tahap Tingkah Laku Dosen
Tahap 1
Observasi untuk menemukan masalah
Dosen menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan
mahasiswa menemukan masalah.
Tahap 2
Merumuskan masalah
Dosen membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan
kejadian dan fenomena yang disajikannya.
Tahap 3
Mengajukan hipotesis
Dosen membimbing mahasiswa untuk mengajukan hipotesis terhadap
masalah yang telah dirumuskannya.
Tahap 4
Merencanakan pemecahan masalah (melalui
eksperimen atau cara lain)
Dosen membimbing mahasiswa untuk merencanakan pemecahan
masalah, membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan
menyusun prosedur kerja yang tepat.
Tahap 5
Melaksanakan eksperimen (atau cara
pemecahan masalah yang lain)
Selama mahasiswa bekerja guru membimbing dan memfasilitasi.
Tahap 6
Melakukan pengamatan dan pengumpulan data
Dosen membantu mahasiswa melakukan pengamatan tentang hal-hal
yang penting dan membantu mengumpulkan dan mengorganisasi data.
Tahap 7
Analisis data
Dosen membantu mahasiswa menganalisis data supaya menemukan
sesuatu konsep
Tahap 8
Penarikan kesimpulan atau penemuan
Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan berdasarkan data dan
menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan.
INKUIRI
Mendeskripsikan beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran di kelas.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan langkah-langkah pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran tertentu.
Menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran tertentu pada pembelajaran nyata baik dengan dengan teman sejawat (peer teaching)maupun pembelajaran pada siswa di kelas (real teaching)
TUJUAN
SINTAKS P B M Fase 1. Orientasi siswa kepada masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik
yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
Fase 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Fase 3. Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
Fase 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalahGuru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
PENGAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Sintaks Model Belajar Melalui Penemuan Fase 1. Observasi untuk menemukan masalah Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan
siswa menemukan masalah. Fase 2 Merumuskan masalah Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan
kejadian dan fenomena yang disajikannya. Fase 3. Mengajukan hipotesis Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah
yang telah dirumuskannya. Fase 4. Merencanakan pemecahan masalah (melalui eksperimen atau cara
lain) Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalah,
membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja yang tepat.
Fase 5. Melaksanakan eksperimen (atau cara pemecahan masalah yang lain) Selama siswa bekerja guru membimbing dan memfasilitasi. Fase 6. Melakukan pengamatan dan pengumpulan data Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang penting
dan membantu mengumpulkan dan mengorganisasi data. Fase 7. Analisis data Guru membantu siswa menganalisis data supaya menemukan sesuatu
konsep Fase 8 Penarikan simpulan atau penemuan Guru membimbing siswa
mengambil kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan.
INKUIRI