144383306 Fever of Unknown Origin
-
Upload
diah-ayu-masita -
Category
Documents
-
view
21 -
download
8
Transcript of 144383306 Fever of Unknown Origin
FEVER OF UNKNOWN ORIGIN
Disusun oleh : Tifano Prasali Arian
1102008254
Pembimbing : dr. Zulkarnain Sp.PD
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAMRSUD DR.
GARUT
DEFINISI
fever of unknown origin
Petersdorf dan Beeson pada 1961 sebagai :• 1. Temperatur > 38,3o C pada
beberapa keadaan • 2. Lama demam > 3 minggu• 3. Tidak dapat didiagnosis
pada pasien rawat inap yang telah diobservasi selama 1 minggu di rumah sakit.
KLASIFIKASI
Fever of unknown
origin klasik
Fever of unknown
origin nosokomi
al
Fever of unknown
origin neutrope
nik
Fever of unknown
origin pada
infeksi HIV
Kategori fever of unknown origin
Situasi Pasien Durasi penyakit selama observasi
Contoh penyebab
Nosokomial Dirawat di rumah sakit, perawatan akut, tidak ada infeksi ketika masuk RS
3 hari Tromboflebitis septik, sinusitis, kolitis Clostridium difficile, demam akibat obat
Neutropenik Hitung Neutrofil <500/L atau diperkirakan mencapai nilai tersebut dalam 1-2 hari
3 hari Infeksi perianal, aspergilosis, candidiemia
Berhubungan dengan HIV
Telah dikonfirmasi menderita HIV
3 hari (atau 4 minggu pada pasien rawat jalan)
Infeksi MAI, TBC, Limfoma Hodgkin, demam akibat obat
Klasik Selain yang di atas dengan demam > 3 minggu
3 hari atau 3 kali kunjungan rawat jalan
Infeksi, keganasan, penyakit inflamasi, demam akibat obat.
ETIOLOGI
Common Etiologies of Fever of Unknown Origin
Infections • Tuberculosis (especially
extrapulmonary) • Abdominal abscesses • Pelvic abscesses • Dental abscesses • Endocarditis • Osteomyelitis • Sinusitis • Cytomegalovirus • Epstein-Barr virus • Human immunodeficiency
virus • Lyme disease • Prostatitis• Sinusitis
Malignancies • Chronic leukemia • Lymphoma • Metastatic
cancers • Renal cell
carcinoma • Colon carcinoma • Hepatoma • Myelodysplastic
syndromes • Pancreatic
carcinoma • Sarcomas
Miscellaneous • Drug-induced fever • Complications from
cirrhosis • Factitious fever • Hepatitis (alcoholic,
granulomatous, or lupoid)
• Deep venous thrombosis
• Sarcoidosis
Autoimmune conditions • Adult Still's
disease • Polymyalgia
rheumatica • Temporal arteritis • Rheumatoid
arthritis • Rheumatoid fever • Inflammatory
bowel disease • Reiter's syndrome • Systemic lupus
erythematosus • Vasculitides
Penyebab Fever of unknown origin yang Berlangsung > 6 Bulan
Penyebab Kasus (%)Tidak teridentifikasiPenyebab lain-lainPenyebab palsu (factitious)Hepatitis granulomatosaNeoplasmaPenyakit StillInfeksiPenyakit kolagen vaskulerDemam mediteranian familialTidak demam
19139876643
27
Keganasan yang biasanya disertai dengan Fever of unknown origin
Penyakit HodgkinLimfoma non HodgkinLeukemia (termasuk fase preleukemik dan aleukemikKarsinoma sel renalHepatomaKarsinoma kolon
Agents Commonly Associated with Drug-Induced Fever
Allopurinol (Zyloprim) Captopril (Capoten)
Cimetidine (Tagamet)
Clofibrate (Atromid-S)
Erythromycin
Heparin
Hydralazine (Apresoline)
Hydrochlorothiazide (Esidrix)
Isoniazid
Meperidine (Demerol)
Methyldopa (Aldomet)
Nifedipine (Procardia)
Nitrofurantoin (Furadantin)
Penicillin
Phenytoin (Dilantin)
Procainamide (Pronestyl)
Quinidine
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
Diagnostic Imaging in Patients with Fever of unknown origin
FUO = fever of unknown origin; CT = computed tomography; MRI =magnetic resonance imaging; PET = positron emission tomography .
Imaging Possible diagnoses Chest radiograph Tuberculosis, malignancy,
Pneumocystis carinii pneumonia
CT of abdomen or pelvis with contrast agent Abscess, malignancy
Gallium 67 scan Infection, malignancy
Indium-labeled leukocytes Occult septicemia
Technetium Tc 99m Acute infection and inflammation of bones and soft tissue
MRI of brain Malignancy, autoimmune conditions
PET scan Malignancy, inflammation
Transthoracic or transesophageal echocardiography Bacterial endocarditis
Venous Doppler study Venous thrombosis
TATALAKSANA
Pengobatan dengan Antipiretik
Mekanisme Kerja
Parasetamol, aspirin, dan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) lainnya adalah antipiretik yang efektif. Bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin E2 di hipotalamus anterior (yang meningkat sebagai respon adanya pirogen endogen).
Terapi Suportif
Upaya Suportif yang Direkomendasikan
• Tingkatkan asupan cairan (susu, air, kuah sup, atau jus buah). Minum banyak juga mampu menjadi ekspektoran (pelega saluran napas) dengan mengurangi produksi lendir di saluran napas. Jarang terjadi dehidrasi berat tanpa adanya diare dan muntah terus-menerus. Hindari makanan berlemak atau yang sulit dicerna karena demam menurunkan aktivitas lambung.
• Kenakan pakaian tipis dalam ruangan yang baik ventilasi udaranya.
• Mengompres dengan Air hangat.
Upaya Suportif yang Tidak Direkomendasikan
Upaya ‘mendinginkan’ badan dengan melepaskan pakaian, memandikan atau membasuh dengan air dingin, atau mengompresnya dengan alkohol. Jika nilai-ambang hipotalamus sudah direndahkan terlebih dahulu dengan obat, melepaskan pakaian atau mengompresnya dengan air dingin justru akan membuatnya menggigil (dan tidak nyaman), sebagai upaya tubuh menjaga temperatur pusat berada pada nilai-ambang yang telah disesuaikan. Selain itu alkohol dapat pula diserap melalui kulit masuk ke dalam peredaran darah, dan adanya risiko toksisitas.
PROGNOSIS
Banyak kasus di mana diagnosis tak dapat ditegakkan, tapi demam dapat sembuh secara spontan.
Sebanyak 25% kasus dengan demam yang persisten, penyebab demam masih tetap tak diketahui meskipun telah melalui evaluasi yang menyeluruh
DAFTAR PUSTAKA
Powell, Keith R. 1996 Fever Without Focus in Nelson Textbook of Pediatrics, 15th ed., WB Saunders, USA.
Black, Steven B. 1987 Fever of Unknown Origin in Pediatrics, 18th ed., Appleton & Lange, USA.
Kaminstein, David S. 2001 Fever of Unknown Origin, http//www.aheathyme.com.
Durack, DT and Street, AC 1991 Fever of Unknown Origin – Reexamined and Redefined in Current Clinical Topics in Infectious Diseases, JS Remington, MN Swartz (eds), Cambridge, MA (http//www.ccm.lsumc.edu/bugbytes).
Pickering, Larry and Kohl, Steve 1990 Fever of Unknown Origin in Nelson Essentials of Pediatrics, WB Saunders Co, USA.
Nelwan RHH. Demam : Tipe dan Pendekatan. Dalam : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Setiati S., eds. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006.
Harrison (2000), Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Volume 1, Jakarta: EGC.
Walsh, T. (1999). Kapita Selekta Penyakit Dan Terapi, Jakarta; EGC.
TERIMA KASIH