06kawasaneip.pdf

7
33 Eco- Desain dan Kontruksi ... J. Tek. Ling. Edisi Khusus 33-39 J. Tek. Ling Edisi Khusus Hal. 33-39 Jakarta Juli 2008 ISSN 1441-318X Eco-DISAIN DAN KONSTRUKSI UNTUK KAWASAN Eco-INDUSTRIAL PARK (EIP) Suryo Anggoro Peneliti di Pusat Teknologi lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Abstract Eco design and construction are a part of Eco industrial park and has Taylor made characteristic, it is made match with what is hended and specific site, it is matched with economic characteristic, environment and community culture and where as the industri estate will be developed. Application of eco design and construction in Eco industrial park is begi `n from planning step, erection until operational process of estate. Keywords : Eco, sustainable architecture, sustainable landscape, sustainable design,eco construction 1. PENDAHULUAN Dalam kurun waktu terakhir ini urgensi penerapan konsep eco industrial park (EIP) untuk meningkatkan kinerja kawasan industri yang telah ada maupun dalam pengembangan kawasan industri yang baru antara lain karena didorong hal-hal berikut : - Kegiatan industri berkontribusi terhadap terjadinya perubahan iklim, kelangkaan sumberdaya dan berkurangnya keanekaragaman hayati secara global, sehingga membutuhkan transformasi sistem industri menjadi ramah lingkungan. - Persaingan global yang menuntut diciptakannya daya saing suatu wilayah atau kawasan dalam menarik investasi dan mempertahankannya secara menerus. Dasar-dasar pemikiran yang digunakan dalam pengembangan konsep eco Industrial park (EIP) adalah konsep-konsep atau pendekatan-pendekatan yang telah ada di bidang industri dan disain lingkungan, meliputi : ekologi industri (industrial ecology), produksi bersih (cleaner production), serta arsitektur, konstruksi dan perencanaan yang berkelanjutan (sustainable architecture, construction and planning ) 1) . Dengan demikian, pengembangan EIP membutuhkan integrasi dari berbagai disiplin ilmu, antara lain ilmu ekologi, engineering, arsitektur, perencanaan kota, business management, keuangan, disain lansekap, pengembangan real estate, ekonomi, sistem informasi, ilmu sosial dan disiplin ilmu lainnya. 2) 2. PENERAPAN Eco- DESAIN DAN KONSTRUKSI DALAM EIP Istilah eco merupakan singkatan dari environmentally conscious, ecologically oriented, atau ecologically benign, yaitu konsep sadar lingkungan, berorientasi pada ekologi atau ramah lingkungan. Konsep ini dipelopori oleh ilmuwan jepang yang selanjutnya berkembang di negara- negara eropa, amerika serikat serta negara lainnya, setahun sebelum digelarnya KTT

Transcript of 06kawasaneip.pdf

Page 1: 06kawasaneip.pdf

33Eco- Desain dan Kontruksi ... J. Tek. Ling. Edisi Khusus 33-39

J. Tek. Ling Edisi Khusus Hal. 33-39 Jakarta Juli 2008 ISSN 1441-318X

Eco-DISAIN DAN KONSTRUKSI UNTUK KAWASANEco-INDUSTRIAL PARK (EIP)

Suryo AnggoroPeneliti di Pusat Teknologi lingkungan

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

AbstractEco design and construction are a part of Eco industrial park and has Taylor madecharacteristic, it is made match with what is hended and specific site, it is matchedwith economic characteristic, environment and community culture and where as theindustri estate will be developed. Application of eco design and construction in Ecoindustrial park is begi `n from planning step, erection until operational process ofestate.

Keywords : Eco, sustainable architecture, sustainable landscape, sustainable design,eco construction

1. PENDAHULUAN

Dalam kurun waktu terakhir ini urgensipenerapan konsep eco industrial park (EIP)untuk meningkatkan kinerja kawasanindustri yang telah ada maupun dalampengembangan kawasan industri yang baruantara lain karena didorong hal-hal berikut :

- Kegiatan industri berkontribusi terhadapterjadinya perubahan iklim, kelangkaansumberdaya dan berkurangnyakeanekaragaman hayati secara global,sehingga membutuhkan transformasisistem industri menjadi ramahlingkungan.

- Persaingan global yang menuntutdiciptakannya daya saing suatu wilayahatau kawasan dalam menarik investasidan mempertahankannya secaramenerus.

Dasar-dasar pemikiran yang digunakandalam pengembangan konsep eco Industrialpark (EIP) adalah konsep-konsep ataupendekatan-pendekatan yang telah ada dibidang industri dan disain lingkungan,meliputi : ekologi industri (industrial ecology),

produksi bersih (cleaner production), sertaarsitektur, konstruksi dan perencanaan yangberkelanjutan (sustainable architecture,construction and planning)1). Dengandemikian, pengembangan EIPmembutuhkan integrasi dari berbagai disiplinilmu, antara lain ilmu ekologi, engineering,arsitektur, perencanaan kota, businessmanagement, keuangan, disain lansekap,pengembangan real estate, ekonomi,sistem informasi, ilmu sosial dan disiplinilmu lainnya.2)

2. PENERAPAN Eco- DESAIN DAN KONSTRUKSI DALAM EIP

Istilah eco merupakan singkatan darienvironmentally conscious, ecologicallyoriented, atau ecologically benign, yaitukonsep sadar lingkungan, berorientasipada ekologi atau ramah lingkungan.Konsep ini dipelopori oleh ilmuwan jepangyang selanjutnya berkembang di negara-negara eropa, amerika serikat serta negaralainnya, setahun sebelum digelarnya KTT

Page 2: 06kawasaneip.pdf

34 Anggoro, S. 2008

Bumi (earth summit) di Rio de Janeiro Brasiltahun 1992.

Eco disain dan konstruksi adalahpekerjaan disain dan konstruksi yangmenggunakan prinsip-prinsip green andsustainable yang ramah lingkungan danberkelanjutan. Prinsip-prinsip eco atauramah lingkungan mempertimbangkankarakteristik dan daya dukung lingkungan,efisiensi penggunaan sumberdaya danenergi serta minimal isasi dampakterhadap lingkungan3).

Penerapan eco disain dan konstruksidalam mewujudkan EIP dilakukan dalamtahap-tahap kegiatan dalam pekerjaandisain dan konstruksi kawasan industri,yaitu dimulai dari tahap pemilihan lokasi,perencanaan tapak / tata ruang kawasan,hingga pembangunan infrastrukturkawasan dan bangunan-bangunan didalam kawasan.

2.1. Pemilihan Lokasi (site selection)

Dalam pengembangan EIP, selainfaktor aksesibilitas diperlukan kajian danpertimbangan yang lebih mendalamtentang kondisi lingkungan di lokasi yangakan digunakan untuk membangunkawasan industri, seperti karakteristikpenggunaan lahan (land use) dan sistemtransportasi, ekosistem regional dan lokal,daya dukung lokasi terhadap pembangunankawasan industri, batasan potensi(potential limitation) pembangunan yangada, lahan-lahan kritis atau brownfields(lahan-lahan bekas galian atau yangterkontaminasi) yang mungkindikembangkan4), serta kemungkinandampak pengembangan kawasan terhadapterjadinya urban sprawl dan kepadatan lalulintas regional. Kedekatan denganpembangkit energi juga dapat menjadifaktor pemilihan lokasi kawasan karenamemiliki potensi untuk melakukan energycascading, co-generation dan penggunaanmateri by product dari pembangkit.

2.2 Perencanaan Tapak / Tata Ruang Kawasan (site planning)

A. Mempertahankan Keberadaan Habitat Alami

Mempertahankan habitat dan lansekapalami kawasan akan menurunkan dampaknegatif pembangunan dan membantumempertahankan fungsi ekologis kawasan.Hal ini juga berfungsi sebagai parameterbatasan-batasan pembangunan kawasanyang sedang dan akan dilaksanakanselanjutnya, sehingga jumlah persentaselahan kawasan terbangun dapat tetapseimbang, sesuai dengan daya dukungalamiah kawasan. Oleh sebab itu, dalamperencanaan tapak suatu EIP perludiidentifikasi :

- Kualitas ekosistem di sekitar kawasanyang akan terkena dampakpembangunan dan operasionalkawasan

- Komponen-komponen ekosistemyang perlu dipertahankan di dalamkawasan sehubungan dengan fungsi-fungsi ekologis yang dimilikinyaseperti habitat tanaman asli danhabitat satwa yang dominan didalamlokasi yang sangat berhubungandengan siklus air tanah dan antisipasibanjir serta longsor tanah.

- Mempertahakan kontur asli lahandapat dilakukan dengan minimalkancut and fi l l dalam pekerjaanpematangan lahan.

- Sumberdaya alam yang dapatdiintegrasikan dalam disain bangunandan infrastruktur, vegetasi-vegetasilokal yang dapat digunakan untuklansekap kawasan, meningkatkankualitas lingkungan kawasan danbermanfaat sebagai fungsi rekreasikawasan : jalur pejalan kaki danjogging, ruang terbuka tempat duduk-duduk/beristirahat, pengamatan satwaliar, dan sebagainya.

B. Mempertimbangkan Orientasi Lahan.

Hal ini sangat berhubungan dengangaris sumbu pergerakan matahari, yang

Page 3: 06kawasaneip.pdf

35Eco- Desain dan Kontruksi ... J. Tek. Ling. Edisi Khusus 33-39

merupakan pertimbangan penting dalammenentukan tata letak dan arah bangunanyang akan memperoleh paparan sinarmatahari. Intensitas cahaya sinar matahariterhadap bangunan akan berpengaruhterhadap penurunan kebutuhanpencahayaan elektrik di dalam bangunan.Dalam hal ini, intensitas cahaya matahariyang terlalu tinggi akan meningkatkankebutuhan listrik untuk pendinginan suhudi dalam bangunan akibat radiasi panassinar matahari yang ditimbulkannya. Olehsebab itu, tata letak bangunan-bangunandengan fungsinya seperti area pabrik,kantor, kafetaria, gudang, perlu disesuaikandengan efek sumbu paparan matahari. Halini akan mengarah kepada efisiensi energimelalui pengaturan tata letak bangunanuntuk proses pencahayaan alami bangunandan penataan lansekap dengan pepohonandan pendinginan alami bangunan5).

3. DISAIN INFRASTRUKTUR KAWASAN

Agar dapat mencapai kinerjalingkungan dan ekonomi EIP yangdiharapkan, maka disain berbagaiinfrastruktur kawasan EIP perlumempertimbangkan faktor-faktor :

- Ketersediaan yang cukup,keterjangkauan, kemudahan dalampemeliharaan dan ekonomis dalampengoperasinnya

- Keterlibatan institusi perijinan danperaturan dalam mengintegrasikanteknologi yang inovatif

- Kemudahan dalam desain dankonstruksi kembali (redesign &reconstruction) dalam rangkapenghematan biaya (misalnyautilitas bawah tanah seperti saluranair, gas, telekomunikasi dapatdengan mudah dikontrol dandiperbaiki melalui saluran, tidakperlu membongkar jalan)

- Menggunakan teknologi yang dapatdioperasikan secara modular danterdesentralisasi (misalnya unit

pembangkit energi skala kecil dapat

dipasang dimana dibutuhkan, tidakseperti halnya dengan instalasipembangkit energi yang terpusat)

- Mempertahankan karakteristikalamiah seperti bentuk lahan,kemiringan, aliran air, aliran angin,pohon dan tanaman.

A. Pola sirkulasi kendaraan

Sirkulasi kendaraan yang mudah danefisien di dalam kawasan sangat dibutuhkanoleh setiap tenant maupun pengunjungkawasan. Efisiensi sirkulasi dan minimasitutupan lahan dapat dilakukan dengan caraantara lain:

- Konsentrasi dan pemusatan sirkulasikendaraan melalui sistem clustersehingga disain jalur jalan menjadiefektif dan rute kendaraan efisien,dimana secara langsung menurunkanemisi gas buang kendaraan di dalamkawasan dan secara tidak langsungmenurunkan emisi gas rumah kaca(CO2).

- Sistem parkir ganda akan membuatarea parkir menjadi efisien, sehinggamampu mengurangi area tutupanlahan di dalam kawasan.

- Efisiensi lebar jalur jalan.

B. Material Jalur Jalan dan ArealParkir

Penggunaan material paving yangporous untuk jalan dan area parkir kendaraanakan memungkinkan air untuk meresap kedalam tanah sehingga run off tidak terbuangpercuma ke dalam saluran-saluranpembuangan. Salah satu material pavingyang sangat dianjurkan untuk dipergunakanseperti paving block yang terbuat dari bahanplastik daur atau beton, dimana materialtersebut masih memungkinkan rumputdapat tumbuh diantara strukturnya dansangat baik untuk meresapkan air ke dalamtanah, serta cukup kuat secara konstruksiuntuk dipergunakan sebagai jalan pedestrian

Page 4: 06kawasaneip.pdf

36 Anggoro, S. 2008

dan area parkir kendaraan. Sedangkan untukpaving yang bersifat solid seperti untuk jalurjalan kendaraan, ketahanan secarakonstruksi pembebanan harus menjadibahan pertimbangan. Contoh material yangdianjurkan adalah penggunaan bahancampuran butiran plastik dengan aspal yangtelah terbukti secara signifikanmemperpanjang daya tahan aspal, ataumenggunakan jenis aspal yang bersifatporous. Dibandingkan dengan jenis aspalumum yang kedap air, aspal porous inimemiliki kemampuan cepat mengering,daya geseknya tinggi/tidak licin saat basahdan menghasilkan efek pantulan panas yanglebih rendah serta meredam bunyi yangdihasilkan roda kendaraan6).

C. Moda transportasi manusia

Pergerakan dan jalur aktifitas pekerjamenuju dan keluar dari lokasi kerjamerupakan sumber utama penggunaanenergi dan emisi udara. Kawasan EIPberupaya mengurangi beban lingkungan inidengan cara menciptakan moda-modatransportasi dalam kawasan yang efisien,yang terintegrasi dengan jalur transportasiumum yang telah ada di seputar kawasan.Beberapa pertimbangan disain untuk modatransportasi manusia :

- Apabila iklim dan cuaca masihmemungkinkan dan struktur lokasihunian pegawai dibuat berdekatandengan lokasi tempat kerja,upayakan pengguna kawasanterutama pegawai untuk berjalan kakiatau menggunakan sepeda menujutempat bekerja.

- Menyediakan layanan dalamkawasan EIP berupa poolingkendaraan dan transportasi mobilumum yang terintegrasi dengan jalurkendaraan umum regional.

- Mempertimbangkan penggunaankendaraan transportasi umum dalamkawasan yang menggunakan bahanbakar listrik, gas dan tenagamatahari.

- Menyediakan halte-halte dalamkawasan secara menarik.

- Membatasi daerah parkir, terutamauntuk pengemudi tunggal pribadi.

- Memberikan saran kepada paratenant dalam kawasan untukmemberlakukan sistem shift kerjayang beraturan untuk menghindaridan mengurangi kemacetantransportasi pada saat jam sibuk didalam kawasan.

- Menyediakan fasiltas-fasilitas umumdi dalam kawasan seperti ATM,apotek, warung serba ada, kantinumum, dll akan membantumengurangi frekwensi penggunaanmoda transportasi keluar masukkawasan.

D. Infrastruktur energi

Faktor pertimbangan dalam penyediaaninfrastruktur energi di EIP terutama adalah:

- Di tingkat kawasan, optimalisasipenggunaan energi dapat dilakukanmelalui teknologi seperti energycascading dan co-generation. Teknikenergy cascading menggunakanenergi yang sama 2 kali atau lebihuntuk berbagai kualitas energi yangdibutuhkan, dari energi kualitas tinggimenjadi energi kualitas yang lebihrendah. Sedangkan teknik co-generation membangkitkan listrikdan panas sekaligus, contohnyapanas yang dihasilkan dari prosespemanasan di industri digunakansebagai sumber listrik untukkebutuhan ruang kantor atau pabrik.

- Memaksimalkan penggunaansumber-sumber energiterbarukan,yang tergantungpada kondisi sumber energi matahari,angin dan biomassa yang tersedia disekitar kawasan dan tingkatkebutuhan energi. Penggunaansumber-sumber energi terbarukan

Page 5: 06kawasaneip.pdf

37Eco- Desain dan Kontruksi ... J. Tek. Ling. Edisi Khusus 33-39

selain lebih ekonomis juga tidakmenimbulkan emisi gas rumah kacadan habisnya bahan bakar fossil.

E. Infrastruktur air

Pertimbangan utama dalam disaininfrastruktur air di EIP adalah konservasisumberdaya air melalui efisiensipenggunaan air dan daur ulang air.Penggunaan air dari sumber yang samauntuk berbagai kebutuhan (multiple use)merupakan strategi yang perlu dilakukan.Selain itu, total air yang digunakan harusdidaur ulang dan digunakan kembali untukkebutuhan lain di dalam kawasan yangmembutuhkan kualitas air lebih rendah.Misalnya, air bersih yang digunakan untukproses industri, setelah diproses dalamsistem pengolahan limbah cair digunakanuntuk kebutuhan dengan persyaratankualitas air yang lebih rendah misalnyauntuk penyiraman tanaman, penggelontortoilet, mencuci kendaraan, membersihkanlantai / bangunan. Untukmengimplementasikan sistem tersebut,maka dibutuhkan disain saluran yang lebihkompleks untuk kualitas air yang berbedaserta tata letak yang secara spasialberdekatan sehingga meminimalkaninvestasi untuk infrastruktur saluran.

F. Infrastruktur pengolahan limbahcair.

Proses operasional IPAL di dalam EIPberlangsung dalam sistem tertutup, dimanaseluruh hasil olahannya digunakan kembaliuntuk kebutuhan lain. Selain air hasil olahanyang digunakan kembali untuk kebutuhandengan persyaratan kualiatas yang lebihrendah, lumpur yang dihasilkan, sepanjangtidak mengandung polutan yang berbahaya(B3) dapat diolah menjadi kompos untukkebutuhan lansekap kawasan atau untukbahan bakar boiler. IPAL juga dapat berupadanau atau lahan basah yang mengolahlimbah cair dengan proses anerobic,sirkulasi air dan penanamanmikroorganisma atau tanaman tertentu

yang dikenal dengan istilah LivingMachine®. IPAL tersebut dapat berfungsipula sebagai habitat satwa dan untukrekreasi bagi penghuni dan pengunjungkawasan.

G. Infrastruktur Pengelolaan Limbah Padat

Apabila dalam kawasan industrikonvensional limbah padat dikelola secaraindividual oleh perusahaan industri, makadalam EIP pengelola memberikan jasapengelolaan limbah padat melaluipenyediaan infrastruktur untuk pertukaranlimbah padat dari satu perusahaan keperusahaan lain yang membutuhkan,maupun untuk mengangkut limbah yangtidak termanfaatkan ke luar kawasan,misalnya dijual kepada pihak lain yangmembutuhkan. Untuk pengelolaan limbahyang beracun, pengelola EIP perlumendapatkan ij in dari pihak yangberwenang. Disain infrastruktur pengelolaanlimbah padat yang dibutuhkan dalam EIPmeliputi :

- Disain conveyor, pipa-pipa, atausarana lain untuk memindahkanmaterial by product dari satu pabrikke pabrik yang lain

- Disain struktur tempat penyimpanansementara sebelum dijual ke luarkawasan

- Disain unit penyimpanan, pengolahandan pemulihan limbah padat yangberacun, baik yang permanenmaupun portable.

- Disain tempat pengkomposan untuksampah hijau dan domestik

- Disain unit pengolahan limbah padatyang mobile, misalnya peralatanpengolahan dalam truk yangberkeliling ke pabrik-pabrik untukmengolah limbah di tempat.

H. Infrastruktur telekomunikasi

Jaringan telekomunikasi dalam EIPdimanfaatkan pula untuk melakukankomunikasi yang memungkinkan terjadinya

Page 6: 06kawasaneip.pdf

38 Anggoro, S. 2008

kerjasama antar perusahaan di dalamkawasan untuk melakukan sharing informasitentang ketersediaan dan kebutuhan byproduct serta kualitas lingkungan,pertukaran limbah, serta daur ulang limbah.Untuk itu, diperlukan disain infrastrukturtelekomunikasi yang dapat mendukungkebutuhan tersebut, misalnya teknologiinternet, video conference, telepon,faxcimile, sensor elektronik, alarm untukkebakaran, gempa dan banjir dansebagainya.

I. Fasilitas UmumSuatu EIP memenuhi kebutuhan tenant

untuk berinteraksi dan bersosialisasi melaluipembangunan faslitas-fasilitas umum yangmeliputi :

- Auditorium dan ruang pertemuanuntuk kegiatan pendidikan /training, pertemuan bisnis,konferensi, dan pertemuankomunitas.

- Kantin, restoran, tempat makanprivat, dan konter-konter makanan

- Pusat kebugaran dan sarana olahraga dan kesehatan

- Pusat telekomunikasi dan audiovisual

- Pusat pertolongan darurat(emergency response center)

- Kantor-kantor pelayanan sepertibank, pelayanan pajak.

2. Disain Bangunan Industri

Disain bangunan pabrik di dalam EIPdilakukan dengan mengkaitkan prinsiparsitektur yang berkelanjutan danengineering dalam upaya minimasi biayaoperasional bangunan, efisiensi energi,minimasi timbulnya polusi serta bebanterhadap lingkungan. Misalnya, dalamrangka efisiensi energi, bangunan didisaindengan sistem sirkulasi udara danpenerimaan cahaya matahari yang optimal,sehingga dapat mengurangi penggunaanenergi untuk mesin pendingin ruangan dan

penerangan pada siang hari. Efisiensi energidalam bidang disain dan konstruksibangunan dapat pula dilakukan melaluipemilihan material bangunan berdasarkankandungan energinya. Kandungan energidalam material adalah jumlah total energiyang diperlukan untuk memproduksi sebuahproduk/material tersebut, mulai dari prosesekstraksi bahan mentah hingga prosesmaterial tersebut dipasarkan. Studikandungan energi dalam berbagai jenismaterial bangunan menunjukkanperbandingan yang sangat berbeda.Sebagai contoh, untuk produksi aluminiumdiperlukan energi 70 kali lebih besardaripada produksi kayu olah, untuk setiapjumlah berat produksi yang sama. Bajamembutuhkan energi 17 kali lebih besardaripada kayu. Batu bata 3,1 kali daripadakayu dan beton 3 kali daripada kayu (AIAEnvironmental Resource Guide, Topic.III.A.6.). Untuk meminimasi kandunganenergi dalam material, upaya daur ulangsangat disarankan untuk dilaksanakan,dimana hasil proses daur ulang dapatdipergunakan kembali. Energi yangdiperlukan dalam daur ulang sangat efisienapabila dibandingkan dengan produksi awal,terutama untuk material berbahan dasarlogam.

3. KESIMPULAN

Prinsip dasar yang digunakan dalamaspek disain dan konstruksi yangberkelanjutan adalah green design yangberkaitan dengan aspek energi, air,material, dan sumberdaya lahan 7). Prinsip-prinsip tersebut meliputi :

1. Konservasi dan minimal isasipemanfaatan sumberdaya danlingkungan

2. Memaksimalkan pemanfaatanmaterial dan sumberdaya (guna ulang)

3. Menggunakan sumberdaya yangterbarukan dan dapat didaur ulang

4. Melindungi lingkungan alami darikerusakan

Page 7: 06kawasaneip.pdf

39Eco- Desain dan Kontruksi ... J. Tek. Ling. Edisi Khusus 33-39

5. Menciptakan lingkungan yang sehatdan aman dari polutan (healthy, non-toxic environment)

6. Mengintegrasikan bangunan daninfrastruktur dalam lingkungan alamdan sosial

DAFTAR PUSTAKA

1. Burt Hill Kosar RittlemanAssociates and Mim. 1987.Commercial Building Design:Integrating Climate, Comfort, andCost. Van Nostrand Reinhold, NewYork.

2. Djajadininrat, Surna T danFamiola,Melia. 2004. KawasanIndustri Berwawasan Lingkungan(Eco Industrial Park) : FenomenaBaru dalam Membangun Industridan Kawasannya Demi MasaDepan Berkelanjutan. RekayasaSains, Bandung.

3. Groesbeck, Wesley A., and JanStiefel, ASLA. 1994. The ResourceGuide to Sustainable Landscapes. Salt Lake City: EnvironmentalResources, Inc.

4. Harris, J.M. 2000. Basic Principlesof Sustainable Development,Global Development andEnvironment Institute, TuftUniversity, Medford, MA, USA.

5. Lowe, Ernest A. 2001. EcoIndustrial Handbook for AsianDeveloping Countries: Report toAsian Development Bank, Indigodevelopment, RPP International.Oakland, California.

6. Thelen, Edmund and Howe,L.Fielding, 1978. PorousPavement. Franklin Institute Press,Philadelphia.

7. US Green Building Council. 1996.Sustainable Building TechnicalManual, Public Technology Inc.,Washington DC.