06. Incrementally Launched Bridge
Transcript of 06. Incrementally Launched Bridge
1
INCREMENTALLY LAUNCHED METHOD
I. PENGERTIAN INCREMENTALLY LAUNCHED METHOD
Incrementally Launched Method (ILM) adalah suatu metode erection pada
konstruksi jembatan bentang panjang. Metode ini ditemukan oleh Prof. Dr.
Ing. F. Leonhardt dan partnernya Willi Baur. Metode ini telah dipatenkan
sejak tahun 1967.
Diperkirakan lebih dari 1000 jembatan di dunia dibangun dengan
mengunakan metode incremental launching. Metode ini terdiri dari
pengerjaan superstruktur yang dikerjakan segmen demi segmen pada
casting yard yang terletak di belakang salah satu abutmen jembatan.
Setiap segmen beton dicor bersambung dengan segmen sebelumnya yang
sudah dikerjakan. Kemudian secara keseluruhan superstruktur diluncurkan
ke depan sejauh panjang segmen tersebut. Prosedur ini dilakukan secara
berulang hingga jembatan berada pada posisi akhir.
II. SYARAT TEKNIS UNTUK MENGGUNAKAN METODE ERECTION
INCREMENTALLY LAUNCHED PADA JEMBATAN
Syarat teknis untuk menggunakan metode erection ILM pada jembatan
antara lain adalah:
a. Jembatan type box segmental
b. Jembatan beralinement lurus atau kurva tetap
c. Requirement alinemen adalah harus berada dalam range gradient 7%
dan cross fall 5%. Minimum radius in plan 350 meter dan radius in
elevation 2000 Meter
2
d. Jembatan berpenampang section tetap
e. Jembatan dengan kelangsingan tinggi (ratio span to depth berkisar 12-
18)
f. Bentang jembatan berkisar 30-50 meter
g. Max slope lantai jembatan 6%
Metode jembatan ini dibangun biasanya karena adanya syarat bahwa tidak
diperbolehkan adanya gangguan pada sisi bawah lantai jembatan. Metode
ini mengharuskan tersedianya lahan yang cukup luas di lokasi belakang
abutment untuk produksi segmen lantai jembatan.
III. MEKANISME PELAKSANAAN METODEERECTION INCREMENTALLY
LAUNCHED PADA JEMBATAN
Mekanisme proses pelaksanaan erection jembatan dengan menggunakan
metode ILM ini dapat dijelaskan secara prinsip sebagai berikut:
a. Lantai jembatan diproduksi di area belakang jembatan secara kontinu
pada tiap segment. Segment tersebut dihubungkan secara monolit
dengan segment sebelumnya. Panjang segment berkisar 15 – 25
meter.
3
b. Pada bagian ujung depan lantai dipasang nose yang terbuat dari
struktur baja. Nose tersebut akan berfungsi sebagai tambahan lantai
sedemikian mengurangi momen yang besar yang terjadi ketika
rangkaian pelat lantai membentuk struktur kantilever. Nose berfungsi
mengurangi besarnya momen kantilever yang terjadi. Nose didesain
seringan mungkin untuk mengurangi tambahan beban yang harus
dipikul oleh struktur lantai jembatan. Struktur nose memiliki panjang
sekitar 65% dari bentang jembatan.
4
c. Pada saat segment yang telah diproduksi dan umur beton telah
mencukupi, maka seluruh lantai jembatan didorong dengan
menggunakan metode Pulling Jack yang dipasang di abutmen.
d. Permukaan pilar dikondisikan memiliki tahanan geser yang kecil. Hal ini
untuk memudahkan proses mendorong rangkaian segment lantai
jembatan. Dapat menggunakan suatu alat khusus dengan permukaan
teflon.
5
e. Jika diperlukan berdasarkan perhitungan, dapat ditambahkan
temporary support di tengah bentang antara pilar jembatan. Temporary
support ini akan berfungsi mengurangi besarnya momen yang dipikul
oleh struktur pelat lantai jembatan.
6
f. Pilar jembatan dapat ditambahkan perkuatan. Hal ini disebabkan
jembatan akan mendapat beban horizontal tambahan selama proses
launching. Tambahan beban ini akan mempengaruhi kemampuan pilar
dalam menahan beban. Untuk mengatasi tambahan beban gaya
horizontal, maka pilar dipasang perkuatan kabel.
7
IV. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE ERECTION
INCREMENTALLY LAUNCHED PADA JEMBATAN
a. Kelebihan Metode Erection Incrementally Launched pada jembatan
1) Tidak memerlukan perancah dalam pembuatan struktur lantai
jembatan
2) Tidak menggangu area di bawah lantai jembatan
3) Kebutuhan lahan di belakang jembatan relatif minim karena lokasi
fabrikasi segment tidak berpindah tempat.
4) Waktu pelaksanaan lebih cepat
b. Kekurangan Metode Erection Incrementally Launched pada jembatan
1) Hanya dapat diaplikasikan pada bentang jembatan pendek atau
terbatas
2) Diperlukan beberapa struktur sementara yaitu nose, temporary
tower, perkuatan pilar, dan lain-lain
3) Hanya dapat digunakan pada jembatan lurus atau kurvat etap
4) Membutuhkan area bebas dibelakang jembatan sebagai lokasi
fabrikasi segmen lantai jembatan.
8
V. JEMBATAN-JEMBATAN YANG MENGGUNAKAN METODE ERECTION
INCREMENTALLY LAUNCHED
a. Jembatan Layang Sudirman,Jakarta (1993)
9
b. Jembatan Le Viaduc de Millau, France
10
c. Brides Glens Bridge, Ireland (2003-2004)
11
d. Caguanas River Bridge, PuertoRico (1981)
12
e. Rybny Potok, CzechRepublic (2005)