054.pdf

23
ANALISIS PENGARUH JENIS KELAMIN DAN MASA KERJA TERHADAP PERSEPSI ETIS AKUNTAN MANAJEMEN DENGAN LOVE OF MONEY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING RATNA KURNIATI GADJALI M. NUR A. BIRTON Universitas Muhammadiyah Jakarta Abstract The purpose of this research is to find out and analyze how variables of gender and work period can influence to ethical perception of accountants management, and then how both of variables can affect to love of money variable and also how the love of money can affect to ethical perception of accountants management. Probability sampling (simple random sampling), is the method that have been used to determine the sample in this research. This research used a sample of 65 companies which located in MM2100 Industrial Town, consists of 65 accountants management (accounting managers). Data obtained were then processed and analyzed by using Partial Least Square analysis (PLS). Results of this research shown, that gender and work period variables are significantly influence to the ethical perception of accountants management and also to love of money. The love of money variable has a significant influence to ethical perception of accountants management and it also proven as an intervening variable, because it given indirect effect between gender and work period variable to the ethical perception of accountants management. The indirect effect is reflected in the value generated in this research, which are gender to love of money has effect 12.812, and work period to love of money is 21.540. Meanwhile, the gender to ethical perception influence value 10.285, then work period to ethical perception 6.129. Keywords: Gender, Work Period, Love of Money, Ethical Perception, Accountant Management. SNA 17 Mataram, Lombok Universitas Mataram 24-27 Sept 2014 1 File ini diunduh dari: www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Transcript of 054.pdf

Page 1: 054.pdf

ANALISIS PENGARUH JENIS KELAMIN DAN MASA KERJA TERHADAP PERSEPSI ETIS AKUNTAN MANAJEMEN DENGAN LOVE OF MONEY

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

RATNA KURNIATI GADJALI M. NUR A. BIRTON

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Abstract

The purpose of this research is to find out and analyze how variables of gender and work period can influence to ethical perception of accountants management, and then how both of variables can affect to love of money variable and also how the love of money can affect to ethical perception of accountants management.

Probability sampling (simple random sampling), is the method that have been used to determine the sample in this research. This research used a sample of 65 companies which located in MM2100 Industrial Town, consists of 65 accountants management (accounting managers). Data obtained were then processed and analyzed by using Partial Least Square analysis (PLS).

Results of this research shown, that gender and work period variables are significantly influence to the ethical perception of accountants management and also to love of money. The love of money variable has a significant influence to ethical perception of accountants management and it also proven as an intervening variable, because it given indirect effect between gender and work period variable to the ethical perception of accountants management. The indirect effect is reflected in the value generated in this research, which are gender to love of money has effect 12.812, and work period to love of money is 21.540. Meanwhile, the gender to ethical perception influence value 10.285, then work period to ethical perception 6.129.

Keywords: Gender, Work Period, Love of Money, Ethical Perception,

Accountant Management.

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

1 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 2: 054.pdf

PENDAHULUAN

Profesi akuntan manajemen, merupakan salah satu profesi yang sangat rentan

terhadap tindakan kecurangan. Hal tersebut disebabkan karena akuntan manajemen

biasanya terlibat secara langsung dalam proses mengidentifikasi, mengumpulkan,

mengukur, menganalisis, menyiapkan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan informasi

yang dibutuhkan manajemen untuk pengambilan keputusan (Sugiri dan Sulastiningsih,

2004:11). Tindakan kecurangan tersebut tidak dilakukan pada awal periode mereka

bekerja. Scott (2009:316), telah membuat skema waktu untuk menggambarkan periode

waktu yang memungkinkan akuntan manajemen melakukan tindakan kecurangan dalam

tugas dan tanggung jawabnya.

Scott (2009:361), membagi skema waktu tersebut ke dalam dua periode. Periode

pertama, akuntan manajemen memperoleh gaji berdasarkan usaha keras mereka dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab menghasilkan laporan keuangan yang baik.

Periode kedua, akuntan manajemen memperoleh gaji atas dasar penampilan dari

laporan laba rugi yang dinilai sebagai ukuran kinerja dari perusahaan tersebut. Pada

periode kedua itulah tindakan kecurangan diduga mulai dilakukan (Scott, 2009:316).

Tindakan dipengaruhi motivasi dan perilaku etis akuntan manajemen. Oleh

karena itu kualitas informasi yang tersaji di dalam laporan keuangan juga sangat

tergantung pada motivasi dan perilaku etis akuntan manajemen yang bersangkutan

(Sulistyanto, 2008:21). Perilaku etis akuntan manajemen sangat dipengaruhi oleh

persepsi etis mereka terhadap setiap tugas dan tanggung jawab yang mereka

laksanakan. Robbins dan Judge (2008:175) menyatakan bahwa persepsi, adalah sebagai

suatu proses individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris guna

memberikan arti bagi lingkungan. Di sisi lain persepsi etis seseorang menurut Elias dan

Farag (2010:270), dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis, yakni kecintaan individu

terhadap uang. Kecintaan terhadap uang banyak dikonotasikan secara negatif dan

dianggap tabu oleh kalangan masyarakat tertentu (Sloan, 2002:37).

Di Amerika, kesuksesan seseorang diukur dengan banyaknya uang dan

pendapatan yang dihasilkan (Rubenstein dalam Elias dan Farag, 2010:272). Karena

pentingnya nilai dari uang dan interpretasi yang berbeda terhadap uang, maka Tang

(1992) memperkenalkan sebuah konsep yang dinamakan “the love of money” untuk

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

2 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 3: 054.pdf

mengukur perasaan subjektif seseorang tentang uang. Love of money merupakan sebuah

skala yang dikembangkan berdasarkan faktor-faktor yang dipilih dari Money Ethics

Scale (MES) yang termasuk di dalamnya adalah sikap positif, sikap negatif, pencapaian,

kekuatan, pengelolaan uang, dan penghargaan (Tang dan Chiu, 2003:2).

Faktor seperti jenis kelamin, dan masa kerja seseorang juga dapat

mempengaruhi tingkat love of money individu serta persepsi etis mereka di dalam

pekerjaannya. Penelitian Lam dan Shi (2008:463), menemukan bahwa perempuan

memiliki perilaku tidak etis lebih rendah dibandingkan laki-laki. Sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh Tang et. al. (2006), menemukan bahwa tingkat love of money

perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Di Indonesia, Charismawati (2011), dan

Normadewi (2012) juga melakukan penelitian yang serupa mengenai love of money dan

persepsi etis. Di mana dalam Charismawati (2011), jenis kelamin tidak berpengaruh

terhadap tingkat love of money, namun berpengaruh terhadap persepsi etis dari

mahasiswa akuntansi. Sementara itu pada penelitian yang telah dilakukan oleh

Normadewi (2012), jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap tingkat love of money

maupun persepsi etis dari mahasiswa akuntansi.

Masa kerja atau pengalaman seseorang bekerja di suatu instansi dapat dijadikan

sebagai salah satu variabel yang mungkin dapat mempengaruhi love of money dan

persepsi etis seseorang, hal ini didukung berdasarkan saran penelitian (Elias dan Farag,

2010), karena menurut Elias dan Farag (2010) lama masa kerja seseorang memiliki

indikasi terhadap tingkat love of money dan persepsi etisnya. Berdasarkan pemaparan

masalah di atas, maka dapat ditarik pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap persepsi etis akuntan

manajemen?

2. Apakah perbedaan lama masa kerja berpengaruh terhadap persepsi etis akuntan

manajemen?

3. Apakah perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap tingkat love of money

akuntan manajemen?

4. Apakah perbedaan lama masa kerja berpengaruh terhadap tingkat love of money

akuntan manajemen?

5. Apakah love of money berpengaruh terhadap persepsi etis akuntan manajemen?

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

3 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 4: 054.pdf

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Landasan Teori

Persepsi etis merupakan gabungan antara persepsi dan etika. Berdasarkan

definisi persepsi dan etika, maka persepsi etis diartikan sebagai proses bagaimana

seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi

dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk

menciptakan keseluruhan makna yang terkandung di dalamnya sesuai dengan prinsip

kebenaran, akhlak, dan moral yang berlaku (Keraf, 2000:14), (Robbins dan Judge,

2008:175), (Siagian, 2002:100), dan (Schiffman dan Kanuk, 2004: 137).

Menurut Elias dan Farag (2010:270), persepsi etis dipengaruhi faktor demografi

(jenis kelamin, umur, dan tingkat pendidikan), dan faktor psikologis (spiritual dan locus

of control). Kini ditemukan pula variabel psikologis baru yang kerap digunakan para

peneliti untuk mengukur tingkat kecintaan individu terhadap uang dan dampaknya

terhadap persepsi etis, yakni love of money (Tang, 1992). Elias dan Farag (2010:279)

juga menyarankan untuk menelusuri lebih lanjut yang diduga menentukan kecintaan

pada uang:

“Future research should examine other factors such as students economic

status, work experience, and ethnic backgrounds as potential determinants of the love

of money. Such factors might also moderate the relationship between the love of money

and unethical behavior. Future research can also examine students with internship

experience compared to others, to determine if their actual work experience has

changed their love of money and their ethical perception”.

Masa kerja merupakan waktu yang telah dijalani seseorang selama menjadi

tenaga kerja atau karyawan pada instansi tertentu. Semakin lama masa kerja yang

dijalani seseorang atau pengalaman kerja yang matang, ia akan menginginkan pekerjaan

dan gaji yang memuaskan (Fahmi, 2013:39). Oleh sebab itu semakin lama seseorang

bekerja akan berdampak pada seberapa tinggi kecintaanya terhadap uang dan juga

terhadap persepsi etisnya.

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

4 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 5: 054.pdf

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, mengenai pengaruh jenis kelamin, masa

kerja, dan love of money terhadap persepsi etis akuntan manajemen, maka kerangka

berfikir dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

Gambar 1 Kerangka Berfikir

Sumber: Diadaptasi dari Sugiyono (2010:255)

Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Persepsi Etis Akuntan Manajemen

Perbedaan jenis kelamin mungkin dapat membentuk persepsi yang

berbeda sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku yang berbeda pula antara

laki-laki dan perempuan dalam melaksanakan setiap tugas dan tanggung

jawabnya. Perdebatan mengenai apakah laki-laki dan perempuan memiliki

perbedaan di dalam membuat keputusan etis, membuat para peneliti melakukan

penelitian yang menguji mengenai pengaruh hubungan jenis kelamin terhadap

persepsi etis.

Berdasarkan studi Arlow (1991:63); Crow et al (1991); Deshpande

(1997:79), ditemukan bahwa perempuan cenderung lebih etis dibandingkan

dengan laki-laki. Lam dan Shi (2008:463), menemukan bahwa perempuan

memiliki perilaku tidak etis lebih rendah dibandingkan laki-laki. Sebaliknya,

Derry (1987, 1989); Kidwell et al., (1987); Trevino (1992) dalam Elias dan

LOVE OF MONEY - Good - Evil - Achievement - Respect - Freedom - Budget

JENIS KELAMIN PERSEPSI ETIS

AKUNTAN MANAJEMEN

- Pengakuan pendapatan awal (manajemen laba).

- Pengelompokkan surat berharga jangka panjang sebagai aset lancar untuk memperbaiki rasio lancar.

- Pengakuan beberapa persediaan konsinyasi sebagai asset.

- Tidak melaporkan kewajiban kontinjensi (pelanggaran dari prinsip konservatisme).

MASA KERJA

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

5 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 6: 054.pdf

Farag (2010:271) menemukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara laki-

laki dan perempuan terhadap persepsi etis mereka

Berdasarkan uraian penjelasan di atas maka rumusan hipotesis

penelitian, adalah sebagai berikut:

H1: Terdapat pengaruh perbedaan jenis kelamin terhadap persepsi etis

akuntan manajemen.

2. Pengaruh Masa kerja Terhadap Persepsi Akuntan Manajemen

Masa kerja dianggap mempengaruhi persepsi etis akuntan manajemen,

karena semakin lama seorang akuntan manajemen pengalaman kerjanya juga

makin bertambah. Semakin bertambahnya pengalaman yang mereka miliki,

maka akan membantu mereka untuk bisa memberikan persepsi maupun

tanggapan terhadap krisis etis yang melibatkan profesi akuntan. Pengalaman

kerja yang dimiliki selama mereka bekerja pada perusahaan dengan rentan

waktu tertentu akan mempengaruhi persepsi etis mereka.

Hal tersebut dibuktikan oleh beberapa penelitian yang dikutip oleh

Sasongko (2007:11), yaitu diantaranya: Kidwell, Steven, dan Bethke (1987)

membuktikan bahwa manajer dengan pengalaman kerja yang lebih lama

mempunyai hubungan positif dengan pengambilan keputusan etis. Larkin (2000)

menunjukkan hasil yang sama bahwa internal auditor yang berpengalaman

cenderung lebih konservatif dalam menghadapi situasi dilema etika. Glover

et.,al. (2002) yang melakukan penelitian pada beberapa mahasiswa program

bisnis dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa mahasiswa yang senior lebih

berperilaku etis dibandingkan dengan yang lebih junior. Berdasarkan uraian

penjelasan di atas maka rumusan hipotesis penelitian, adalah sebagai berikut:

H2: Terdapat pengaruh perbedaan lama masa kerja terhadap persepsi etis

akuntan manajemen.

3. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Love of Money

Seorang laki-laki cenderung memiliki tingkat love of money lebih tinggi

daripada perempuan karena kebanyakan laki-laki tidak hanya merasa tertuntut

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi juga berambisi memperoleh

pencapaian seperti predikat, jabatan, dan kekuasaan. Sebaliknya, perempuan

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

6 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 7: 054.pdf

tidak terlalu berambisi untuk memperoleh hal tersebut. Tang et al. (2000) dalam

Elias dan Farag (2010) menemukan bahwa karyawan perempuan cenderung

tidak mementingkan uang daripada laki-laki. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa perempuan tidak memiliki kecintaan lebih terhadap uang.

Hal tersebut dikarenakan perempuan tidak terlalu termotivasi untuk memperoleh

kekuasaan atau jabatan, selama kebutuhannya terpenuhi. Berdasarkan uraian

penjelasan di atas maka rumusan hipotesis penelitian, adalah sebagai berikut:

H3: Terdapat pengaruh perbedaan jenis kelamin terhadap tingkat love of

money akuntan manajemen.

4. Pengaruh Masa Kerja Terhadap Love of Money

Semakin lama masa kerja seseorang dalam sebuah instansi,

mengakibatkan adanya keinginan terhadap pekerjaan dan gaji yang lebih

memuaskan (Fahmi, 2013:39). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan

bahwa semakin lama masa kerja seseorang, maka berdampak pada tingkat

kecintaan orang tersebut terhadap uang. Berdasarkan uraian penjelasan di atas

maka rumusan hipotesis penelitian, adalah sebagai berikut:

H4: Terdapat pengaruh perbedaan lama masa kerja terhadap tingkat love

of money akuntan manajemen.

5. Pengaruh Love of Money Terhadap Persepsi Etis Akuntan Manajemen

Hubungan antara kecintaan individu terhadap uang dengan persepsi etis

telah diteliti di beberapa negara. Tang dan Chiu (2003:13), memiliki pendapat

bahwa etika uang seseorang memiliki dampak yang signifikan dan langsung

pada perilaku yang tidak etis. Sementara itu, Elias dan Farag (2010:278)

menguji hubungan love of money dengan persepsi etis dan menghasilkan

hubungan yang negatif, yakni semakin tinggi tingkat kecintaan individu

terhadap uang maka persepsi etis yang dimiliki semakin rendah.

Berdasarkan uraian penjelasan di atas maka rumusan hipotesis

penelitian, adalah sebagai berikut:

H5: Terdapat pengaruh love of money terhadap persepsi etis akuntan

manajemen.

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

7 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 8: 054.pdf

METODE PENELITIAN

Pemilihan Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel penelitian ini adalah akuntan manajemen pada perusahaan

di Kawasan Industri MM2100, Cikarang Barat. Jumlah perusahaan sebanyak 77, di

mana dalam satu perusahaan terdapat seorang akuntan manajemen, yakni accounting

manager. sampel penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik Probability

Sampling (semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih), yaitu

Simple Random Sampling yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang

ada dalam populasi.

Menghitung besaran sampling menggunakan rumus slovin (Bungin, 2005:105):

Dari hasil perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal yang digunakan

dalam penelitian ini adalah 65 perusahaan, yang terdiri dari 65 orang akuntan

manajemen, yakni accounting manager.

Variabel Penelitian dan Pengukuran

1. Jenis Kelamin

Dalam penelitian ini, jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Jenis

kelamin dalam penelitian ini hanya digunakan untuk mengetahui apakah ada

pengaruh yang berbeda terhadap tingkat love of money dengan persepsi etis

akuntan manajemen berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Tidak ada

pengukuran yang spesifik dalam hal penilaian pengaruh jenis kelamin. Untuk

laki-laki peneliti memberi kode 1 dan perempuan diberi kode 2.

2. Masa Kerja

Masa kerja merupakan lamanya seorang akuntan manajemen atau dalam

penelitian ini adalah sebagai accounting manager yang bekerja dalam

perusahaan pada satuan waktu tertentu. Masa kerja dalam penelitian ini dihitung

dalam jumlah tahun yang dinyatakan oleh responden dalam daftar isian.

Klasifikasi masa kerja responden selama bekerja sebagai akuntan

manajemen, dibagi dalam 3 kelompok masa kerja yaitu: kelompok responden

dengan masa kerja kurang dari 3 tahun, kelompok responden yang memiliki

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

8 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 9: 054.pdf

masa kerja 3-5 tahun, kelompok responden yang memiliki masa kerja lebih dari

5 tahun.

3. Love of Money

Love of money dapat diukur menggunakan sebuah alat ukur yang dikenal

dengan sebutan Money Ethics Scale (MES) yang dikembangkan oleh Tang

(1992, 1993, 1995) and Colleagues (Tang and Gilbert, 1995; Tang et al.,1997)

dalam Furnham and Argyle (2008:42). Skala ini mengukur sikap seseorang

terhadap uang. Mitchell dan Mickel (1999) dalam Elias (2010:274)

mempertimbangkan MES sebagai survei pengembangan yang baik untuk

mengukur sikap seseorang terhadap uang.

Tiga puluh item kuesioner yang sudah diterjemahkan ke banyak bahasa

dan berhasil digunakan dalam banyak studi sejak publikasi aslinya. Kuesioner

tersebut menghasilkan enam faktor yang diidentifikasi sebagai berikut: good,

evil, achievement, respect (self-esteem), freedom (power), dan budget (Furnham

dan Argyle, 2008:42). Responden menyatakan kesepakatan atau

ketidaksetujuan mereka dengan setiap pernyataan pada skala likert 7 poin mulai

dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 7 (sangat setuju) dan skor dihitung secara

terpisah untuk masing-masing faktor.

4. Persepsi Etis

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan persepsi etis adalah

bagaimana seseorang bersikap dan menilai suatu keadaan atau perilaku

pelanggaran atau kecurangan. Untuk mengukur persepsi etis dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan skenario yang dikembangkan oleh Uddin dan Gillett

(2002:21). Mereka menguji hubungan antara penalaran moral dan pemantauan

diri Chief Financial Officer (CFO) pada persepsi etis mereka terhadap

pelanggaran. Penelitian ini memiliki empat skenario independen, yakni skenario

pertama merupakan skenario yang membahas tentang pengakuan pendapatan

awal (contoh manajemen laba), skenario kedua menguraikan permasalahan

dengan mengelompokkan surat berharga jangka panjang sebagai aset lancar

untuk memperbaiki rasio lancar, skenario ketiga membahas tentang pengakuan

beberapa persediaan konsinyasi sebagai aset (kedua skenario pelanggaran yang

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

9 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 10: 054.pdf

jelas tentang prinsip akuntansi yang berlaku umum), dan skenario keempat

membahas tentang tidak dilaporkannya kewajiban kontinjensi (pelanggaran dari

prinsip konservatisme).

Responden menilai persepsi mereka tentang etika tindakan tersebut pada skala

likert 7 poin berkisar dari 1 (sangat etis) sampai 7 (sangat tidak etis).

Teknik Analisis Data

Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan teknik analisis data, yakni Partial

Least Square (PLS) dengan bantuan software smartPLS versi 2.0, sebagai alat analisis

data. Software smartPLS versi 2.0, peneliti gunakan baik untuk menguji kualitas data

pada masing-masing variabel penelitian, maupun untuk menguji hipotesis penelitian.

Analisis dan Pembahasan

Hasil Pengumpulan Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh dengan memberikan

kuesioner kepada 65 orang akuntan manajemen (accounting manager) yang bekerja

pada perusahaan di Kawasan Industri MM2100, maka rincian tingkat pengembalian

kuesioner dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini:

Tabel 1 Rincian Tingkat Pengembalian Kuesioner

Sumber: Data Primer Diolah, 2014

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah responden laki-laki lebih

dominan dibandingkan dengan jumlah responden perempuan. Responden laki-

laki berjumlah 38 orang (58.46%), sedangkan responden perempuan berjumlah

27 orang (41.54%).

Keterangan Jumlah Persentase Kuesioner yang dikirim 65 100% Kuesioner yang kembali 65 100% Kuesioner yang terisi lengkap 65 100% Kuesioner yang digunakan untuk analisis data 65 100%

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

10 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 11: 054.pdf

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Responden sebagai Akuntan

Manajemen.

Jumlah responden dengan masa kerja lebih dari 5 tahun lebih dominan

dibandingkan dengan 2 kriteria lainnya, yakni masa kerja kurang dari 3 tahun

dan masa kerja antara 3-5 tahun. Jumlah responden dengan lama masa kerja < 3

tahun berjumlah 14 orang (21.54%), kemudian masa kerja antara 3-5 tahun

berjumlah 18 orang (27.69%), dan lama masa kerja > 5 tahun berjumlah 33

orang (50.77%).

Analisis dan Pembahasan

1. Uji Kualitas Data

Berdasarkan hasil uji kualitas data, yakni dengan melakukan uji validitas

dan uji reliabilitas terhadap seluruh instrumen atau konstruk penelitian, maka

dapat dinyatakan bahwa seluruh instrumen atau konstruk tersebut telah valid dan

reliabel.

2. Uji Hipotesis

a. Pengujian Outer Model

Terdapat tiga kriteria untuk dapat menilai outer model, yakni

convergent validity, discriminant validity, dan composite reliability.

Nilai korelasi indikator terhadap konstruknya harus lebih besar dari pada

nilai korelasi antara indikator dengan konstruk lainnya.

Pada Tabel 2 di bawah ini terlihat bahwa, nilai korelasi seluruh

indikator terhadap konstruknya lebih besar daripada nilai korelasi antara

indikator dengan konstruk lainnya. Hal tersebut dapat diartikan bahwa

outer model dalam penelitian ini telah memenuhi ketiga kriteria, yakni

convergent validity, discriminant validity, dan composite reliability.

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

11 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 12: 054.pdf

Tabel 2

Cross Loadings

Etis Jenis

Kelamin Love of Money Masa Kerja

Etis1 0.969469 0.857294 -0.909092 -0.840264 Etis2 0.985558 0.906998 -0.922964 -0.795764 Etis3 0.980119 0.928931 -0.904327 -0.752122 Etis4 0.983162 0.901861 -0.888180 -0.770480 JK 0.917586 1 -0.835588 -0.582241

LM01 -0.739858 -0.596954 0.881847 0.837265 LM02 -0.718804 -0.625504 0.885919 0.784846 LM03 -0.704116 -0.579479 0.867283 0.798880 LM04 -0.723110 -0.608622 0.874851 0.806875 LM05 -0.693325 -0.558816 0.859832 0.843202 LM06 -0.713379 -0.563090 0.845519 0.831478 LM07 -0.763927 -0.642032 0.861684 0.817713 LM08 -0.731941 -0.627004 0.846947 0.769373 LM09 0.833673 0.732841 0.927556 -0.858630 LM10 0.636419 0.448918 0.738972 -0.799268 LM11 0.447049 0.397392 0.558563 -0.522404 LM13 0.855133 0.719423 0.885982 -0.868927 LM14 -0.736823 -0.548009 0.763779 0.814755 LM15 -0.842334 -0.778616 0.855306 0.778750 LM16 -0.909643 -0.867722 0.928976 0.814755 LM17 -0.863431 -0.784155 0.924555 0.806009 LM18 -0.906592 -0.848083 0.924308 0.803727 LM19 -0.905697 -0.917823 0.866854 0.705613 LM20 -0.798041 -0.757631 0.843271 0.703397 LM21 -0.911329 -0.885325 0.946974 0.802669 LM22 -0.941685 -0.910116 0.934335 0.784889 LM23 -0.907357 -0.891892 0.913914 0.766323 LM24 -0.557648 -0.540079 0.595507 0.481371 LM25 -0.881351 -0.820941 0.926713 0.806295 LM26 -0.837248 -0.851623 0.863371 0.699302 LM27 -0.544016 -0.595343 0.354444 0.542543 LM28 -0.225044 -0.225796 0.243506 0.176861 LM29 0.123609 0.105366 0.059992 -0.110782 MK -0.806030 -0.582241 -0.897892 1

Sumber: Pengolahan Data dengan smartPLS 2.0, 2014

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

12 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 13: 054.pdf

b. Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Untuk menilai model stuktural (inner model) sebuah penelitian,

maka dapat dilihat dari hubungan antara konstruk laten dengan melihat

hasil estimasi koefesien parameter path dan tingkat signifikannya. Tabel

3 di bawah ini akan mencerminkan nilai R-square pada konstruk.

Tabel 3

R-square R-square

Etis 0.956260 Jenis Kelamin

Love of Money 0.954234 Masa Kerja

Sumber: Pengolahan Data dengan smartPLS 2.0, 2014

Tabel 3 di atas, menggambarkan koefisien determinasi (R-

square) yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh

variabel yang mempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi.

Berdasarkan pada tabel 3 dan dengan melihat pada tabel 4, maka nilai R-

square persamaan love of money = -0.473*jenis kelamin+0.622*masa

kerja adalah 0.954 yang berarti hasil tersebut menunjukkan, bahwa

95.4% dari varians love of money dapat dijelaskan oleh perubahan dalam

variabel jenis kelamin dan masa kerja.

Dengan cara yang sama, yakni dengan melihat tabel 3 dan 4.11,

maka nilai R-square untuk persamaan persepsi etis = 0.789*jenis

kelamin -0.236*love of money -0.558*masa kerja adalah 0.956 yang

berarti hasil tersebut menunjukkan, bahwa 95.6% dari varians persepsi

etis dapat dijelaskan oleh perubahan dalam variabel jenis kelamin, love

of money dan masa kerja.

1) Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjawab apakah hipotesis

yang telah dibuat dapat diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis

pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji t. Uji t sendiri

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

13 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 14: 054.pdf

dilakukan untuk menguji apakah variabel exogenous berpengaruh

signifikan terhadap variabel endogenous. T tabel untuk alfa=0.05

adalah 1.96 dan t tabel untuk alfa = 0.10 adalah 1.65. Jika

probalitasnya (nilai prob) > 0.05 atau - t tabel < t hitung < t tabel

maka H0 diterima, begitu pula sebaliknya.

Tabel 4

Result For Inner Weight Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)

Sumber: Pengolahan Data dengan smartPLS 2.0, 2014

2) Hasil Uji Hipotesis

a) Pengujian Hipotesis H1 (Jenis Kelamin Terhadap Persepsi Etis)

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh positif

(koefisien parameter 0.789) dan signifikan antara jenis kelamin

(JK) terhadap persepsi etis (PE). Hal tersebut terjadi, karena

kedua variabel memiliki nilai t statistik di atas 1.96, yakni sebesar

10.285. Jenis kelamin perempuan memiliki 0.789 sifat etis lebih

tinggi dibandingkan jenis kelamin laki-laki, yakni 0.211 yang

berarti perempuan jauh lebih etis daripada laki-laki. Dengan

Original

Sample (O) Sample

Mean (M)

Standard Deviation (STDEV)

Standard Error

(STERR) T Statistics

(|O/STERR|) Jenis

Kelamin -> Etis 0.789979 0.788851 0.076809 0.076809 10.285036

Masa Kerja -> Etis -0.558172 -0.551455 0.091063 0.091063 6.129543 Jenis

Kelamin -> Love of Money -0.473224 -0.474246 0.036934 0.036934 12.812628

Masa Kerja -> Love of

Money 0.622361 0.622410 0.028893 0.028893 21.540347 Love of

Money -> Etis -0.236221 -0.227514 0.115046 0.115046 2.053273

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

14 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 15: 054.pdf

demikian hipotesis 1 yang menyatakan terdapat pengaruh

perbedaan jenis kelamin terhadap persepsi etis akuntan

manajemen diterima. Kondisi tersebut sejalan dengan hasil

penelitian Lam dan Shi (2008:463) serta penelitian Elias dan

Farag (2010:274), yang menemukan bahwa perempuan memiliki

perilaku tidak etis lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki,

hal tersebut disebabkan karena perempuan lebih berhati-hati

dalam mengambil suatu tindakan dan berusaha untuk

menghindari risiko yang dapat merugikan dirinya dalam jangka

panjang.

b) Pengujian Hipotesis H2 (Masa Kerja Terhadap Persepsi Etis)

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh negatif

(koefisien parameter -0.558) dan signifikan antara masa kerja

(MK) terhadap persepsi etis (PE). Hal tersebut terjadi, karena

kedua variabel memiliki nilai t statistik di atas 1.96, yakni sebesar

6.129. Lama masa kerja akuntan manajemen lebih dari 5 tahun

lebih dominan dari 2 kategori lainnya, yakni < 3 tahun dan 3-5

tahun, yang berarti semakin tinggi lama masa kerja akuntan

manajemen, maka akan semakin rendah persepsi etis mereka.

Dengan demikian hipotesis 2 yang menyatakan terdapat pengaruh

perbedaan lama masa kerja terhadap persepsi etis akuntan

manajemen diterima. Hasil pada penelitian ini juga

mengkonfirmasi skema waktu yang dibuat oleh Scott (2009:316),

di mana skema tersebut menggambarkan bahwa tindakan

kecurangan yang dilakukan oleh akuntan manajemen tidak terjadi

pada periode awal mereka bekerja.

c) Pengujian Hipotesis H3 (Jenis Kelamin Terhadap Tingkat Love of

Money)

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh negatif

(koefisien parameter -0.473) dan signifikan antara jenis kelamin

(JK) terhadap love of money (LOM). Hal tersebut terjadi, karena

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

15 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 16: 054.pdf

kedua variabel memiliki nilai t statistik di atas 1.96, yakni sebesar

12.812. Jenis kelamin perempuan memiliki tingkat love of money

0.473 lebih rendah dibandingkan jenis kelamin laki-laki, yakni

0.527 yang berarti kaum perempuan memiliki tingkat love of

money lebih rendah daripada kaum laki-laki. Dengan demikian

hipotesis 3 yang menyatakan terdapat pengaruh perbedaan jenis

kelamin terhadap tingkat love of money akuntan manajemen

diterima. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi pada penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Tang et al. (2000) dalam Elias

dan Farag (2010), bahwa karyawan perempuan cenderung tidak

mementingkan uang daripada laki-laki.

d) Pengujian Hipotesis H4 (Masa Kerja Terhadap Tingkat Love of

Money)

Dari Tabel 4 terlihat bahwa terdapat pengaruh positif

(koefisien parameter 0.622) dan signifikan antara masa kerja

(MK) terhadap love of money (LOM). Hal tersebut terjadi,

karena kedua variabel memiliki nilai t statistik di atas 1.96, yakni

sebesar 21.540. Lama masa kerja akuntan manajemen lebih dari 5

tahun lebih dominan dari 2 kategori lainnya, yakni < 3 tahun dan

3-5 tahun, yang berarti semakin tinggi lama masa kerja akuntan

manajemen, maka semakin tinggi pula tingkat love of money

mereka. Dengan demikian hipotesis 4 yang menyatakan terdapat

pengaruh perbedaan lama masa kerja terhadap tingkat love of

money akuntan manajemen diterima. Kondisi tersebut terjadi

karena semakin lama masa kerja yang dimiliki oleh akuntan

manajemen, maka motivasi untuk memperoleh pekerjaan,

jabatan, kekuasaan, dan gaji yang lebih memuaskan pun akan

cenderung meningkat (Fahmi, 2013:39).

e) Pengujian Hipotesis H5 (Love of Money Terhadap Persepsi

Etis)

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

16 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 17: 054.pdf

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh negatif

(koefisien parameter -0.236) dan signifikan antara love of money

(LOM) terhadap persepsi etis (PE), yakni semakin tinggi tingkat

love of money akuntan manajemen, maka akan semakin rendah

persepsi etis mereka. Hal tersebut terjadi, karena kedua variabel

memiliki nilai t statistik di atas 1.96, yakni sebesar 2.053.

Dengan demikian hipotesis 5 yang menyatakan terdapat pengaruh

love of money terhadap persepsi etis akuntan manajemen

diterima. Kondisi tersebut sejalan dengan beberapa penelitian

sebelumnya yang menguji pengaruh antara love of money dengan

persepsi etis, yakni penellitian Elias (2010) dan Tang dan Chiu

(2003). Kedua penelitian tersebut menghasilkan pengaruh negatif

antara love of money dengan persepsi etis. Dengan demikian

tingkat love of money yang dimiliki oleh akuntan manajemen

memiliki dampak yang signifikan dan langsung pada persepsi

tidak etis.

f) Pengujian Variabel Love of Money Sebagai Variabel

Intervening

Pengaruh langsung antara jenis kelamin dan masa kerja

dengan persepsi etis akuntan manajemen lebih kecil daripada

pengaruhnya terhadap love of money, yakni jenis kelamin

terhadap persepsi etis sebesar 10.285, kemudian masa kerja

terhadap persepsi etis sebesar 6.129. Sementara itu jenis kelamin

terhadap love of money sebesar 12.812, masa kerja terhadap love

of money sebesar 21.540. Sehingga love of money terbukti

memberikan pengaruh tidak langsung dalam penelitian ini atau

dapat dikatakan sebagai variabel intervening.

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

17 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 18: 054.pdf

KESIMPULAN DAN SARAN

Diskusi dan Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa jenis kelamin memiliki pengaruh positif

terhadap persepsi etis akuntan manajemen; sedangkan masa kerja memiliki pengaruh

negatif. Sementara itu terdapat pengaruh negatif antara jenis kelamin terhadap love of

money, dan terdapat pengaruh positif antara masa kerja terhadap love of money, serta

adanya pengaruh love of money terhadap persepsi etis akuntan manajemen. Penelitian

kali ini juga memberikan kesimpulan bahwa, veriabel love of money terbukti sebagai

variabel intervening, karena memberikan pengaruh tidak langsung dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan, bahwa 95.4% dari varians love of money

dapat dijelaskan oleh perubahan dalam variabel jenis kelamin dan masa kerja,

sedangkan sisanya 4.6% dijelaskan oleh faktor lain. Sementara itu 95.6% dari varians

persepsi etis dapat dijelaskan oleh perubahan dalam variabel jenis kelamin, love of

money dan masa kerja, dan sisanya 4.4% dijelaskan oleh faktor lain.

Implikasi Penelitian

1. Hasil penelitian ini memberikan konfirmasi empiris bahwa jenis kelamin

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi etis akuntan

manajemen. Jenis kelamin perempuan jauh lebih etis dibandingkan dengan jenis

kelamin laki-laki, yakni 0.789 sedangkan kaum laki-laki hanya sebesar 0.211. Hal

tersebut memberikan implikasi pada perusahaan, yakni tindakan kecurangan yang

terjadi di dalam sebuah perusahaan lebih banyak atau dominan dilakukan oleh

laki-laki. Kondisi tersebut sejalan dengan hasil penelitian Lam dan Shi (2008:463)

serta penelitian Elias dan Farag (2010:274), yang menemukan bahwa perempuan

memiliki perilaku tidak etis lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki, hal

tersebut disebabkan karena perempuan lebih berhati-hati dalam mengambil suatu

tindakan dan berusaha untuk menghindari risiko yang dapat merugikan dirinya

dalam jangka panjang.

2. Hasil penelitian ini memberikan konfirmasi empiris, bahwa masa kerja

berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap persepsi etis akuntan

manajemen. Semakin lama seseorang bekerja, maka persepsi etisnya akan

semakin rendah. Kondisi tersebut memberikan implikasi pada perusahaan, yakni

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

18 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 19: 054.pdf

tindakan kecurangan yang terjadi lebih banyak dilakukan oleh akuntan

manajemen (accounting manager) yang telah memiliki masa kerja cukup lama,

sehingga pihak manajemen perusahaan diharapkan dapat memberikan perhatian

khusus terhadap mereka, untuk mencegah tindakan kecurangan yang akan

merugikan perusahaan.

3. Hasil penelitian ini memberikan konfirmasi empiris, bahwa jenis kelamin

berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap love of money. Jenis kelamin

laki-laki memiliki tingkat love of money lebih tinggi dibandingkan dengan jenis

kelamin perempuan, yakni jenis kelamin perempuan memiliki tingkat love of

money 0.473 lebih rendah daripada jenis kelamin laki-laki yang memiliki tingkat

love of money sebesar 0.527. Hal tersebut memberikan implikasi terhadap

perusahaan, yakni akuntan manajemen (accounting manager) dengan jenis

kelamin laki-laki cenderung lebih tinggi kecintaan terhadap uang dibandingkan

dengan karyawan perempuan.

4. Hasil penelitian ini memberikan konfirmasi empiris, bahwa masa kerja memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap love of money. Kondisi tersebut terjadi

karena semakin lama masa kerja yang dimiliki oleh akuntan manajemen

(accounting manager), maka motivasi untuk memperoleh pekerjaan, jabatan,

kekuasaan, dan gaji yang lebih memuaskan pun akan cenderung meningkat

(Fahmi, 2013:39). Sehingga hasil tersebut memberikan implikasi bagi perusahaan,

yakni karyawan atau dalam hal ini akuntan manajemen (accounting manager)

yang telah memiliki masa kerja cukup lama, maka tingkat kecintaan terhadap

uang pun ikut meningkat, yang dapat menyebabkan tindakan kecurangan tersebut

terjadi.

5. Hasil penelitian ini memberikan konfirmasi empiris, bahwa love of money

memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap persepsi etis akuntan

manajemen (accounting manager). Akuntan manajemen (accounting manager)

dengan tingkat love of money yang lebih tinggi, maka cenderung memiliki tingkat

persepsi etis yang lebih rendah dibandingkan dengan akuntan manajemen yang

memiliki tingkat love of money lebih rendah. Hal tersebut memberikan implikasi

bagi perusahaan, yakni ketika akuntan manajemen memiliki tingkat love of money

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

19 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 20: 054.pdf

yang tinggi, maka mereka cenderung akan melakukan segala cara di dalam

melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawabnya untuk memperoleh apa yang

mereka inginkan, meski harus bertentangan dengan etika.

Keterbatasan dan Saran

1. Penelitian ini menggunakan satu populasi/sampel yang cukup sempit, sehingga

ruang generalisasinya juga sempit. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar

memperluas populasinya.

2. Penelitian hanya menggunakan dua buah faktor yang dapat mempengaruhi love

of money dan persepsi etis. Untuk itu penelitian selanjutnya dapat menggunakan

faktor lain, seperti umur, tingkat pendidikan, status ekonomi, dan latar belakang

etika sebagai faktor yang dapat mempengaruhi tingkat love of money dan

persepsi etis.

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

20 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 21: 054.pdf

Daftar Pustaka

Arlow, P. 1991. Personal characteristics in college students evaluations of business ethics and corporate social responsibility, Journal of Business Ethics. Vol. 10, pp. 63-69.

Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif: komunikasi, ekonomi, dan kebijakan public serta ilmu-ilmu sosial lainnya. Kencana, Jakarta.

Charismawati, Dhian, Celvia. 2011. Skripsi Akuntansi, Analisis Hubungan antara Love of Money dengan Persepsi Etika Mahasiswa Akuntansi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Dewi, Nurmala, Herwinda. 2010. Skripsi Akuntansi, Persepsi Mahasiswa Atas Perilaku Tidak Etis Akuntan. Universitas Diponegoro, Semarang.

Deshpande, S.P. 1997. Managers’ perception of proper ethical conduct: the effect of sex, age, and level of education. Journal of Business Ethics. Vol. 16 No. 1, pp. 79-85.

Elias, Z.R., dan Farag Magdy. 2010. The relationship between accounting students' love of money and their ethical perception. Managerial Auditing Journal. Vol. 25, No.3, (2010), pp.269 – 281.

Fahmi, Irfan. 2013. Perilaku Organisasi, Teori, Aplikasi, dan Kasus. Alfabeta, Bandung.

Furnham, Adrian dan Argyle, Michael. 2008. The Psychology of Money. Routledge, London.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi analisis multivariat dengan program SPSS. BP UNDIP, Semarang.

Ghozali, Imam, 2008, Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16.0, BP, UNDIP, Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. Structural Equation Modeling Metode Alternatif Dengan Partial Least Square PLS, Edisi 3. Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

Ivancevich, M., Jhon, Konopaske Robert, dan Matteson, T.M. 2007. Organizational Behavior and Management, Seventh Edition. Erlangga, Jakarta.

Keraf, Sonny, A., Dr. 2000. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Kanisius, Yogyakarta.

Lam, K., and Shi, G. 2008. Factors affecting ethical attitudes in Mainland China and Hong Kong. Journal of Business Ethics. Vol. 77, pp. 463-479.

Luna-Arocas, R., dan Tang, T.L.P. 2005. Money profiles: the love of money, attitudes, and needs. Journal of Accounting Ethics. Vol. 34, No.5, pp. 603-618.

Normadewi, Berliana. 2012. Skripsi Akuntansi, Analisis Pengaruh Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi dengan Love of Money sebagai Variabel Intervening. Universitas Diponegoro, Semarang.

Rahmawati, Putri, Isna. 2012. Perilaku Manajemen Laba: Pengaruh Jenis Profesi, Love Of Money, Sikap Skeptis dan Komitmen Profesional. Tesis Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Robbins, Stephen P., dan Judge, Timothy, A. 2008. Perilaku Organisasi Organizational Behavior. Salemba Empat, Jakarta.

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

21 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 22: 054.pdf

Robertson, C.J. 2008. An analysis of 10 years of business ethics research in Strategic Management Journal: 1996-2005. Journal of Business Ethics. Vol. 80, pp. 745-753.

Sarwono, Jonathan. 2012. Path Analysis dengan SPSS: Teori, Aplikasi, Prosedur Analisis untuk Riset Skripsi, Tesis, dan Disertasi. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sasongko, Budi, Basuki, dan Hendrayanto. 2007. Internal Audit dan Dilema Etika.STIE Perbanas, Surabaya.

Schiffman L.G., dan Kanuk L.L. 2004. Consumer Behaviour. International Edition 8th. Pearson Prentice Hall, New Jersey.

Scott, William, R. 2009. Financial accounting Theory. Fifth Editio. Pretince Hall, Toronto.

Siagian, Sondang, P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Sloan, A. 2002. The jury’s in: greed isn’t good. News Week. 24 June, p. 37. Sugiri, Slamet dan Sulastiningsih. 2004. Akutansi Manajemen Sebuah Pengantar. Edisi

Ketiga. UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung. Sulystyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba, Teori dan Model Empiris. Grasindo, Jakarta. Sunyoto, Danang. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. MedPress, Yogyakarta. Supardi, U.S. 2013. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian: Konsep Statistika yang Lebih

Komprehensif. Smart (Prima Ufuk Semesta), Jakarta. Tampubolon, P., Manahan, Dr., Prof. 2012. Perilaku Keorganisasian (Organization

Behavior). Edisi Ketiga. Ghalia Indonesia, Bogor. Tang, T.L.P. 1992. The Meaning of Money Revisited, Journal of Organizational

Behavior. Vol. 13, pp. 197-202. Tang, T.L.P., dan Chiu, R.K. 2003. Income, money ethics, pay satisfaction,

commitment, and unethical behavior: is the love of money the root of evil for Hong Kong employees?. Journal of Business Ethics. Vol. 46, pp. 13-30.

Tang, T.L.P., Luna-Arocas, dan Whiteside, D., Harold. 2003. Money Ethic Endorsement, Self-Reported Income, and life Satisfaction: University Faculty in the US and Spain. Personal Review. Vol. 32, No. 6, pp. 1-35.

Tang, T.L.P., Tang, D.S.H., dan Luna-Arocas, R. 2005. Money profiles: the love of money, attitudes, and needs. Personnel Review. Vol. 34, No. 5, pp. 603-624.

Tang, T.L.P., Tang T.L.N., and Homaifar, B.Y. 2006. Income, the love of money, pay comparison, and pay satisfaction, Race and gender as moderators. Journal of Managerial Psychology. Vol. 21, No. 5, pp. 476-491.

Tang, T.L.P., and Chen, Y.J. 2008. Intelligence vs wisdom: the love of money, Machiavellianism, and unethical behavior across college major and gender. Journal of Business Ethics. Vol. 82, pp. 1-26.

Uddin, N. and Gillett, P.R. 2002. The effects of moral reasoning and self-monitoring on CFO intentions to report fraudulently on financial statements. Journal of Business Ethics. Vol. 40, pp. 15-32.

Umar, Husein. 2004. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Rajawali Pers, Jakarta .

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

22 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Page 23: 054.pdf

Yamin, Sofyan, dan Kurniawan, Heri. 2011. Generasi Baru Mengolah Data Penelitian dengan Partial Least Square Path Modeling. Salemba Infotek, Jakarta.

Yessica. 2004. Skripsi Akuntansi, Pengaruh Kepuasan Kerja, Jenis Kelamin, Masa Kerja, dan Komite Organisasional Terhadap Keinginan Berpindah Kerja Pada Staf Kantor Akuntan Publik di Semarang. Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

SNA 17 Mataram, Lombok

Universitas Mataram

24-27 Sept 2014

23 File ini diunduh dari:

www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id