0394M - LN7 - R2
-
Upload
rudy-ashariyanto -
Category
Documents
-
view
229 -
download
8
description
Transcript of 0394M - LN7 - R2
0394M – Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
LECTURE NOTES
Extending the Requirement Models
0394M – Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
LEARNING OUTCOMES
1. Create a Use Case Description and a Sequence Diagram and Activity Diagram from each
Use Case Diagram
OUTLINE MATERI :
1. Integrating Requirements Model
2. Use Case Descriptions
3. Activity Diagrams for Use Cases
4. The System Sequence Diagram – Identifying Inputs and Outputs
0394M – Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
ISI MATERI
Extending the Requirement Models
Integrating Requirements Model
Diagram yang dipelajari di dalam pertemuan ini dan selanjutnya akan memudahkan analysts
untuk dapat menjelaskan secara lengkap perihal system functional requirements. Akan tetapi,
perlu diketahui bahwa dalam iterative approach, tidak semua diagram harus dibuat dan
disesuaikan dengan kebutuhan. Pastikan Anda mengkomunikasikan hal ini dengan ketua atau
anggota lain dalam tim, sehingga dapat ditentukan diagram apa saja yang sekiranya perlu
dibuat.
Sebuah use case diagram yang lengkap sangat penting untuk dibuat untuk
mendapatkan ide awal mengenai keseluruhan ruang lingkup dari sistem baru yang akan
dibangun. Selain itu, domain model class diagram juga perlu dibuat untuk memberikan
tambahan indicator yang perlu diperhatikan dalam menentukan keseluruhan ruang lingkup
daripada sistem. Lebih lanjut, selain untuk menentukan domain classes yang dibutuhkan,
domain model class diagram juga akan digunakan sebagai acuan untuk merancang database.
Perhatikan bahwa use case diagram dan domain model class diagram adalah models utama
yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Oleh karena itu, kedua diagram ini harus
digambarkan dengan lengkap.
Gambar 1. Relationships among Object-Oriented Requirements Models
Gambar 1 mengilustrasikan hubungan di antara requirements models untuk object-
oriented development. Use case diagram serta diagram yang bergantung padanya, digunakan
untk mendokumentasikan proses-proses yang akan ditangani oleh sistem baru. Sementara itu,
0394M – Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
class diagram serta diagram yang bergantung padanya, akan digunakan untuk
mendokumentasikan informasi perihal classes yang akan ditangani di dalam sistem baru.
Hubungan dengan garis panah yang tidak putus-putus melambangkan ketergantungan yang
kuat di antara diagram, sementara itu hubungan dengan garis yang putus-putus
melambangkan ketergantungan yang tidak kuat di antara di antaranya. Selain itu, antara
diagram yang satu dengan yang lain juga memiliki indikasi saling mempengaruhi
(dilambangkan dengan panah di kedua ujung dari hubungan tersebut).
Use Case Descriptions
Masing-masing use case yang telah teridentifikasi perlu dijabarkan lagi lebih mendetil guna
diperolehnya suatu gambaran utuh perihal eksekusi dari tiap use case. Penjabaran mendetil
dari use case tersebut dicerminkan di dalam use case description. Use case description
merupakan deskripsi yang menjelaskan detil pemrosesan untuk sebuah use case. Banyaknya
use case description yang dibuat, pada umumnya, disesuaikan dengan jumlah daripada use
case yang ada. Setiap use case description yang dibuat, biasanya menggambarkan scenario
atau use case instance, yang merupakan serangkaian aktivitas internal yang unik di dalam
sebuah use case. Scenario atau use case instance ini merepresentasikan urutan kejadian yang
unik, yang terjadi melalui sebuah use case.
Gambar 2. Brief Use Case Descriptions
Dalam pertemuan kali ini akan diperkenalkan dua (2) jenis use case descriptions.
Berikut adalah penjelasan singkat untuk masing-masingnya:
0394M – Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
1. Brief use case descriptions (Gambar 2), merupakan deskripsi singkat dari sebuah use
case, yang mendefinisikan gambaran umum aktivitas-aktivitas yang terjadi dari
jalannya sebuah use case.
2. Fully developed descriptions (Gambar 3), merupakan deskripsi detil dari sebuah use
case yang menjelaskan perihal:
a. Use case name, harus diisi dengan nama dari use case yang akan dijelaskan di
use case description.
b. Scenario, merupakan nama skenario dari use case yang akan dijelaskan. Pada
umumnya nama skenario dapat disamakan dengan nama dari use case.
c. Triggering event, merupakan event yang memicu terjadinya use case. Anda
dapat melihat referensi untuk event ini dari event table.
d. Brief description, merupakan ringkasan singkat secara umum dari use case
yang akan dijelaskan.
e. Actors, merupakan para pelaku atau pengguna sistem yang terkait dengan
jalannya sebuah use case. Anda dapat melihat actors ini dari actors yang ada
di use case diagram yang sudah Anda buat sebelumnya.
f. Related use cases, merupakan use cases lain yang terkait atau akan dijalankan
apabila use cases, yang akan dibahas, dieksekusi.
g. Stakeholders, merupakan pihak-pihak yang berkepentingan terkait dengan
jalannya use case yang akan dijelaskan.
h. Preconditions, merupakan kondisi awal yang harus terpenuhi agar eksekusi
dari use cases, yang akan dijelaskan ini, dapat terlaksana.
i. Postconditions, merupakan kondisi yang terjadi setelah use cases selesai
dieksekusi.
j. Flow of activities, mendeskripsikan rincian aliran aktivitas-aktivitas yang
terlaksana dari use cases yang akan dijelaskan. Selain aktivitas-aktivitas
tersebut akan digambarkan secara berurutan, flow of activities juga akan
menggambarkan interaksi aktivitas antara yang dilakukan oleh actor dengan
system.
k. Exception condition, mendeskripsikan aktivitas-aktivitas khusus yang terjadi
apabila suatu kondisi terpenuhi pada saat eksekusi dari sebuah use case.
0394M – Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Gambar 3. Fully Develop Use Case Descriptions
Activity Diagrams for Use Cases
Selain dengan menggunakan use case descriptions, use case juga dapat didokumentasikan
lebih rinci dengan menggunakan activity diagram. Pada pertemuan-pertemuan sebelumnya,
Anda mungkin mempelajari activity diagram hanya sebagai workflow diagram. Anda
mempelajari bahwa activity diagram merupakan diagram yang mudah dimengerti untuk
mendokumentasikan aliran kerja dari proses bisnis. Perlu diketahui bahwa selain untuk tujuan
tersebut, activity diagram merupakan salah satu UML diagram yang dapat dengan efektif
mendokumentasikan aliran aktivitas dari setiap use case yang ada di use case diagram.
Gambar 4 mengilustrasikan activity diagram untuk use case “Create Customer”. Lebih lanjut,
apabila digunakan untuk mendokumentasikan use case, swimlane untuk “system” biasanya
0394M – Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
akan sering digunakan, mengingat use case menggambarkan interaksi antara pengguna
dengan sistem.
Gambar 4. Example of Activity Diagram for Use Case “Create Customer”
Activity Diagrams for Use Cases
Pada pendekatan object-oriented, aliran informasi dilakukan dengan mengirimkan messages
kepada dan dari actors serta menuju objects, atau bahkan interaksi internal antara objects.
System sequence diagram (SSD) digunakan untuk mendeskripsikan aliran informasi yang
masuk dan keluar dari sistem yang terotomasi. Lebih lanjut, SSD mendokumentasikan inputs
dan outputs serta mengidentifikasi interaksi antara actors dengan sistem. SSD merupakan
salah satu jenis dari interaction diagram. Gambar 5 menggambarkan notasi daripada SSD.
0394M – Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Gambar 5. SSD Notation
Gambar 6. Repeating message in (a) detailed loop frame notation and (b) alternate notation
0394M – Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Dalam beberapa kondisi, sistem dapat mengirimkan message yang sama berulang
kali. Contohnya, ketika seorang actor dapat memasukkan banyak data barang ke dalam
sebuah order, maka message untuk “add an item” ke dalam order harus dilakukan berkali-
kali. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan loop frame atau true/false condition
(Gambar 6). Semua messages yang ada di dalam loop frame akan dilakukan berkali-kali
sesuai dengan kondisi yang ditempatkan di nama loop. Sementara itu, true/false condition
akan melakukan validasi terlebih dahulu terhadap kondisi yang diberikan sebelum
menentukan apakan message tersebut dapat dikirim atau tidak. Dalam true/false condition,
messages dapat dikirimkan berkali-kali selama kondisi yang diberikan adalah benar. Berikut
adalah complete notation untuk sebuah message (true/false condition):
* [true/false condition] return-value := message-name (parameter-list)
Dari notasi dan gambar 6 di atas, berikut adalah penjelasan komponennya adalah
sebagai berikut:
Tanda bintang (*) melambangkan repeating atau looping untuk message yang
bersangkutan.
Tanda kurung siku [] menggambarkan true/false condition. Jika hasil evaluasi adalah
benar, maka message akan dikirimkan. Jika salah, maka message tidak dikirim.
Message-name merupakan deskripsi dari layanan yang diinginkan. Sering kali
dibarengi dengan dashed-line return messages, yang menggambarkan data
parameters yang dikembalikan.
Parameter-list yang menggambarkan data yang dioper bersama dengan message.
Tanda (:=) menggambarkan data yang dikembalikan dari object tujuan kepada object
sumber sebagai respon dari message.
Selain itu, sequence diagram juga memiliki frames lainnya yang dapat digunakan
untuk mendokumentasikan hal yang bersifat logic (Gambar 7). Opt frame digunakan apabila
ada message atau sekumpulan messages yang sifatnya optional atau tergantung hasil dari
true/false condition. Sementara itu, alt frame digunakan untuk menggambarkan if-then-else
logic.
0394M – Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Gambar 7. Sequence diagram notation for (a) opt frame and (b) alt frame
0394M – Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
SIMPULAN
Di samping pembahasan yang sudah terpaparkan di atas, ada beberapa hal yang perlu digaris-
bawahi untuk topik ini, yaitu:
1. Perlu diingat bahwa tidak semua diagram perlu dibuat guna mendokumentasikan lebih
detil perihal use case diagram. Komunikasikan terlebih dahulu dengan ketua projek
atau anggota lainnya perihal diagram yang dianggap representative dan perlu dibuat.
2. Use case diagram dan domain model class diagram harus digambar terlebih dahulu,
mengingat keduanya akan menjadi acuan dalam membuat pemodelan lain, yang
diperkenalkan di pertemuan ini.
3. Use case diagram dapat didokumentasikan lebih detil dengan menggunakan use case
descriptions, activity diagram, dan system sequence diagram (SSD). Lebih lanjut,
domain model class diagram akan menjadi acuan untuk menentukan objects apa yang
terlibat di dalam sebuah SSD.
4. Activity diagram bukan hanya model yang dapat digunakan untuk
mendokumentasikan aliran kerja dari proses bisnis, tetapi juga dapat
mendokumentasikan aliran aktivitas yang lebih rinci dari setiap use case.
0394M – Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
DAFTAR PUSTAKA
John W. Satzinger, Robert B. Jackson,Stephen D. Burd. (2012). Introduction to Systems
Analysis and Design: An Agile, Iterative Approach. 06. Course Technology. Canada. ISBN:
9781111972264