03 Sept JurnalNewMedia

download 03 Sept JurnalNewMedia

of 68

Transcript of 03 Sept JurnalNewMedia

I JURNAL NEWMEDIA volume I nom or 1Hal. 1- 62 Denpasar September 2010 ISSN 1693 - 313 JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010Jurnal Ipteks New Media Volume 1 Nomor 1 September 2010 merupakan edisi perdana yang bertemakan Pendidikan, Ekonomi, Disain Grafs, Arsitektur dan Teknologi Infomasi.Edisi ini diawali dengan artikel yang berjudul tentang Mengelola Jaringan Komputer Dengan MudahMelaluiMetodeSubnettingolehIGedeEkaSanjaya.ArtikelkeduadariCaroline FeliciaChristineLawalatadenganjudulPerilakuPembelianPonselCerdas(Smartphone) Antara Gaya Hidup dan Kebutuhan. Artikel ketiga oleh Putu Astri Lestari dengan judul Faktor-faktorYangMempengaruhiKinerjaSistemInformasi AkuntansipadaLembagaPerkreditan DesadiKotaDenpasar. ArtikelkeempatdenganjudulBlog,Media AktualisasiBagiPenulis PemuladiIndonesiaolehIntenPertiwi.DanartikelterakhirdenganjudulKonservasiFlora Usaha Perlambatan Laju Pemanasan Global oleh Made Gede Suryanata.RedaksisangatbersyukurkepadaTuhankarenaedisiperdanainibisaterbitdenganlancar dantepatwaktu.RedaksimengucapkanterimakasihkepadaNewmediaatasmotivasidan masukkannya untuk kesempurnaan jurnal ini serta seluruh civitas akademika New Media atas kekompakan dan semangatnya.Terakhir,kritikdansarangunakesempurnaanselanjutnyasangatkamiharapkandankepada semuayangtelahmembantupenerbitanjurnalinidanparapembacayangbudimankami ucapkan terimakasih.RedaksiAlamat RedaksiNEW MEDIAJl. Tukad Batanghari No. 29 Renon DenpasarTelp. (0361) 259459, 7448456 Fax: (0361) 701806, 259459SMS Center: 0818663342 (NMEDIA) email: [email protected]: http://www.newmedia-bali.comPENGANTAR REDAKSIISSN: 1693 - 313JURNAL IPTEKSNEW MEDIAVOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2010JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2010Pelindung dan Penanggung Jawab:Nyoman Sutedja, Ak.Kadek Sudrajat, S.KomPenasehat :Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, ST, MA, Dipl.LMPKetua Dewan Redaksi :Yohanes Sutomo, STMitra Bestari :Prof. Dr. Shane Greive (Architect and Urban Specialist, Curtin University of Technology)Dewan Editor :Flabianus Febi D. Mahardinata, S.DsInten Pertiwi, S.I.PKadek Eddy Dumiarthana, S.KomNyoman Budiasih, S.KomGede Indra SaputraRedaktur Pelaksana :Arygia PebrisaNi Luh OktariniRudy DharmawanKadek Wulandari Laksmi, S.EPutu Dessy WidantiAlamat Redaksi :NEW MEDIAJl. Tukad Batanghari No. 29 Renon DenpasarTelp. (0361) 259459, 7448456 Fax: (0361) 701806, 259459. SMS Center: 0818663342Email: [email protected], website: http://www.newmedia-bali.comDesain Cover : Gede Indra SaputraCover Depan: Kampus New Media oleh Gede Indra SaputraJURNAL IPTEKS NEW MEDIA yang terbit pertama kali September Tahun 2010 adalah wahana informasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi informasi, ekonomi, bisnis, sinema, seni grafs dan arsitektur. Artikel berupa hasil penelitian, tulisan ilimah populer, studi kepustakaan, review buku maupun tulisan ilmiah terkait lainnya. Dewan Redaksi menerima artikel terpilih untuk dimuat, dengan frekuensi terbit secara berkala 2 (dua) kali setahunyaituSeptemberdanMaret.NaskahyangdimuatmerupakanpandangandaripenulisdanDewanRedaksihanyamenyuntingnaskah sesuai format dan aturan yang berlaku tanpa mengubah substansi naskah.ISSN: 1693 - 313JURNAL IPTEKSNEW MEDIAVOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2010JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010PETUNJUK PENGIRIMAN NASKAHTATA TULIS NASKAH :1. Kategorinaskahilmiahhasilpenelitian(laboratorium,lapangan,kepustakaan),ilmiah populer (aplikasi, ulasan, opini) dan diskusi.2. NaskahditulisdalamBahasaIndonesiaatauBahasaInggrisdiketikpadakertasukuran A-4, spasi Single, dengan batas atas, bawah, kanan dan kiri masing-masing 2,5 cm dari tepi kertas.3. Batas panjang naskah/artikel maksimum 20 halaman dan untuk naskah diskusi maksimum 5 halaman.4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, huruf Times New Romans 16 pt, ditengah-tengah kertas. Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis sebagai catatan kaki).5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan alamat email dibawah nama.6. Harusadakatakunci(keyword)darinaskahyangbersangkutanminimal2katakunci. Daftar kata kunci (keyword) diletakkan setelah abstrak.7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 150 kata, dicetak miring, 1 spasi. Abstrak tidak perlu untuk naskah diskusi.8. Judulbabditulisditengah-tengahketikan,cetaktebalhurufcapital,hurufTimesNew Romans 12 pt9. Gambar, grafk, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas. Tulisan dalam gambar, grafk, dan tabel tidak boleh lebih kecil dari 6 point (tinggi huruf rata-rata 1,6 mm).10. Nomordanjuduluntukgambar,grafk,tabeldanfotoditulisditengah-tengahkertas dengan huruf kapital di awal kata. Untuk nomor dan judul tabel diletakkan di atas tabel, sedangkan untuk nomor dan judul gambar, grafk dan foto diletakkan di bawah gambar, grafk dan foto yang bersangkutan.11. Untuksegalabentukkutipan,padaakhirkutipandiberinomorkutipansesuaidengan catatan kaki yang berisi referensi kutipan (nama, judul, kota, penerbit, tahun dan halaman yangdikutip).Rumus-rumushendaknyaditulissederhanamungkinuntukmenghindari kesalahan pengetikan. Ukuran huruf dalam rumus paling kecil 6 point (tinggi huruf rata-rata 1,6 mm).12. Defnisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi diletakkan sebelum daftar pustaka.13. Kepustakaandiketik1spasi.Jarakantarjudul1,5spasidandiurutkanmenurutabjad. Penulisannyaharusjelasdanlengkapdengansusunan:namapengarang.tahun.judul. kota: penerbit. Judul dicetak miring.KETERANGAN UMUM :1. NaskahyangdikirimsebanyaksatueksemplardalamprogrampengolahankataM.S. Word.dan naskah bisa dikirimkan via email atau dalam bentuk CD ke alamat redaksi.2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.3. Redaksi berhak menolak atau pengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis naskah untuk ditanggapi.JURNAL IPTEKSNEW MEDIAVOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2010ISSN: 1693 - 313JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010Mengelola Jaringan Komputer Dengan MudahMelalui Metode SubnettingI GEDE EKA SAnJAyAPerilaku Pembelian Ponsel Cerdas (Smartphone) Antara Gaya Hidup dan KebutuhanCARolInE FElICIA ChRIStInE lAwAlAtAFaktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Lembaga Perkreditan Desa di Kota DenpasarPutu AStRI lEStARIBlog, Media Aktualisasi Bagi Penulis Pemula di IndonesiaIntEn PERtIwIKonservasi Flora - Usaha Perlambatan Laju PemanasanGlobaMADE GEDE SuRyAnAthA1 - 910 -1819 - 3839 - 5051 - 62DAFtAR ISIISSN: 1693 - 313JURNAL IPTEKSNEW MEDIAVOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2010JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 621MENGELOLA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MUDAH MELALUIMETODE SUBNETTINGoleh : I Gede Eka SanjayaKetua Jurusan Teknik InformatikaEmail : igede.ekasanjaya@gmail.comABSTRACTComputernetworkutilizationdependson thenumberofhoststhatareconnectedintothe network. Increasing the number of computers in a network will affect the speed of the network. Since thereis thenumberofhosts, itwillbemorecomplicatednetworkmanagementinthe same network.A network administrator will be very difficult to detect problems that occur on the network. To solvetheseproblemsthenwecanmakethisbignetworkdivisionintoseveralsmaller networks so that network management will be easier. Divisions, a large network into smaller parts is called subnetting method.Furthermore subnetting method is very useful for a network administration because with this method we can manage the network easily and also saves IP address that is used, with proper use of the IP address, the utility of a network will be maximized.Key Word : IP address, host, subnetting and computer network2PENDAHULUANPerkembangan teknologi informasi saat ini khususnyauntukpenggunaanjaringan komputersudahsangatkomplek.Halini disebabkanolehbanyaknyapengguna jaringanyangterhubungkedalamjaringan tersebut.Bertambahnyapengguna jaringan(Host)akanberbandinglurus terhadappenggunaanalamatipsehingga dapatdipastikannantinyaalamatipyang berhingga akan habis.Disampingitubanyaknyapengguna jaringan juga akan berakibat bertambahnya traffic datadalamjaringanapalagiterjadi dalamsatujaringanbesartanpadibagi-bagi. Pengelolaanjaringanseperti iniakan sangatmenyulitkanadministratordalam pemeliharaan jaringan.Melaluiartikelinipenulisingin menjelaskansecaradetailbagaimanacara menanggulagi/mengurangimasalahini, sehinggaseorangadministratorjaringan dapatdenganmudahdalampengelolaan jaringan di organisasinya.PEMBAHASANPengertian SubnetMenurut MelwinSyafrizal (1998) Subnetadalahsekelompokhost (bisakomputer, switch atau lebih tepatnya piranti jaringan) pada satu segmen jaringan yang sama yang berbagiIPjaringanyangsama.Pada protocol TCP/IP umumnya, istilah jaringan dimaksudkansebagaiLAN(LocalArea Network).JaringanLANhanyabisa mempunyaisatuIPaddress jaringan tunggal,ataubisasajajaringanyang memilikibanyaksegmenjaringandimana masing-masingsegmenjaringantersebut mempunyaialamatjaringantersendiri. Subnet bisajugadiartikansebagai pembagiansatualamatjaringantunggal menjadibanyakalamatjaringanatau banyaksubnet.Sebagaiacuan,tabel 1 adalah address class untuk jaringan privateuntukmembedakandenganIPaddresspublic diluar range private address.Tipe Kelas AlamatAwalAlamatAkhirKelas A 10.0.0.0 10.255.255.254Kelas B 172.16.0.0 172.31.255.254Kelas C 192.168.0.0 192.168.255.254Tabel 1. Kelas IP address privateSebagaicontohlihatgambar 1,dimana dalamsatuperusahaanmempunyai jaringan dengan address kelas B yang bisa memuatribuanhost IPAddress sampai65 ribuanpadasatusegmen jaringantunggal. Akansangatsulit untukmemeliharadan jugaadministrasinya. Sementaraarsitekturjaringanfisikterbataspadajumlahhostyang bisa dimuat dalam satu jaringan fisik.MENgELOLA JARINgAN KOMPUTER DENgAN MUDAh MELALUI METODE SUBNETTINg(I gEDE EKA SANJAyA)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 623Gambar 1. Jaringan dengan satu subnetSumber :http://computer-network.netCaraterbaikadalahdengancaramembagi jaringankelasBinimenjadibanyak kelompokhost atausubnet-subnet yang mudahdipeliharadanjauhlebihgampang administrasinya.Perhatikangambar 2, kelas B tadi dibagi-bagi menjadi kelompok jaringan subnet yang berbeda.Gambar 2. Jaringan dengan banyak subnetSumber :http://computer-network.netKonsepSubnetting merupakansuatuhalyang wajibdikuasaiolehseorangNetworkAdministrator. Administrator-administrator yangmengelolajaringanbesarseringkali merasaperlumembagi-bagijaringan menjadibagianyanglebihkecillagiyangdisebut sub networks.Apasebenarnyayangdisebutdengan subnetting dankenapaharusdilakukan? MenurutRomiSatriaWahono (2007)Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiridaribeberaparumahbernomor01-08, dengan rumah nomor08 adalah rumah ketuaRTyangmemilikitugas mengumumkaninformasiapapunkepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto4Gambar 3. Analogi JalanSumber : http://romisatriawahono.net/Dikarenakanolehsuatukeadaandimana rumahdiwilayahitumakinbanyak,tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan.Karenaitulahkemudian diadakanpengaturanlagi,dibuatgang-gang,rumahyangmasukkegangdiberi nomorrumahbaru,masing-masinggang adaKetuaRT nyasendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensidanoptimalisasitransportasi, sertasetiapgangmemilikiprivilegedsendiri-sendiridalammengelola wilayahnya.Jadilahgambarwilayahbaru seperti di gambar 4Gambar 4. Analogi penambahan gangSumber : http://romisatriawahono.net/Inilahsebenarnyayangdimaksuddengan konsepsubnetting.Dimanatujuannya inginmempermudahpengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi4divisidenganmasing-masing divisi memiliki 10 komputer (host). Tujuan lainnyajugauntukoptimalisasidan efisiensikerjajaringan,karenajalurlalu lintastidakterpusatdisatujaringan besar, tapiterbagikebeberaparuas-ruasgang. YangpertamaanalogiJl.GatotSubrotodenganrumahdisekitarnyadapat diterapkanuntukjaringanadalahseperti NetworkAddress (namajalan)danHostAddress (nomerrumah).SedangkanKetua RTdiperankanolehBroadcastaddress(192.168.1.255),yangbertugas mengirimkan message ke semua host yang adadinetwork tersebut.Broadcast-broadcast inisecaraberkesinambungan dikirimkesemuahost dalamsebuah network.Saattrafficbroadcast mulai mengonsumsibegitubanyakbandwithtersedia,makaadministratorperlu mengambillangkahsubnetting untuk mereduksiukuranbroadcastdomaintersebut,sehinggadiperolehperformansi jaringan yang lebih baik.Gambar 5. Analogi NetworkSumber : http://romisatriawahono.net/Masihmengikutianalogijalandiatas,kita terapkankesubnetting jaringanadalah sepertigambardibawah.Gangadalah subnet,masing-masingsubnet memiliki host address dan broadcast address. MENgELOLA JARINgAN KOMPUTER DENgAN MUDAh MELALUI METODE SUBNETTINg(I gEDE EKA SANJAyA)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 625Gambar 6. Analogi pembagian network dengan subnettingSumber : http://romisatriawahono.net/Sebuahjaringan tunggaldanbesaryang dibatasiolehareageografisdapat menimbulkanberbagaimasalahterutama di sisi kecepatan. Dengan mengkoneksikan multijaringanyanglebihkecilmaka diharapkandapatmembuatsistemlebih efisien.Keuntungan SubnettingDisamping memberikan tambahan addressjaringan, subnetting sebuah jaringan memberikan banyak keuntungan, menurut Winarno Sugeng (2006) seperti berikut :1. Mengurangicongestion /kebanjiran jaringandengancaramengarahkan traffic danmengurangisinyal broadcast.Sinyalbroadcasthanyasebatassegmenjaringan,tidak melewati segmen yang lain.2. Mengisolasimasalahpadasatusubnet, tidak melebar 3. Mengurangipenggunaan CPUdengan caramengurangijumlahtrafficbroadcast4. Memperbaikikeamanan,keamanan bisadiberikankepadasubnet tertentu (dengan menggunakan extended access list padanetworkrouter)berdasarkan protocol atau address.5. Bisamenggunakanmediaberbeda denganmenggunakansubnet yang berbedauntuksetiapmediayang berbeda.Subnet MaskSuatu Subnet Mask adalah angka sebanyak 32 bit (dibagi menjadi 4 oktet) yang meng-identifikasikanporsialamat jaringandari suatu IP address. sebagai tambahan, router menggunakansubnet maskuntuk membedakan address subnet jaringan lokal dan address subnet jaringan tetangga.Default SubnetmaskSetiapkelas IPaddress sudahtermasuk defaultsubnet mask nya.Dengantidak adanya custom subnet mask, default subnetmask mendifinisikanpemisahanantaraID jaringandanIDhost.Untukmemahami konsep ini, bayangkan subnet mask sebagai mask (topeng)yangsebenarnyayang menutupibagiandarisuatuIPaddress. setiapkomputerdanrouter menggunakan mask iniuntukmenentukanIDjaringan darisetiapIPaddress yangharusdikirim. Bit-2yangditutupimask initidak menutupi identitas ID host.Subnet Mask terdiridaribit1 XQWXNsetiapbit yangditutupi.Dalamformat desimalbertitik,setiapoktetyangditutupi oleh subnet mask memiliki nilai 255.MaskDefaultSubnetClass ANetwork = 8 bitsHost = 24 bitsClass A menutupi oktet pertama Class A255 . 0 .0 . 011111111.00000000.00000000.00000000255.0.0.06sajaClass BNetwork = 16 bitsHost = 16 bitsClass B menutupi dua oktet pertamaClass A255 . 255 .0 . 011111111.00000000.00000000.00000000255.255.0.0Class CNetwork = 24 bitsHost = 8 bitsClass C menutupi tiga oktet pertamaClass A255 .255. 255. 011111111.00000000.00000000.00000000255.255.255.0Tabel 1. Subnetmask defaultPerhitungan SubnettingPenghitungansubnetting bisadilakukan denganduacara,carabinariyangrelatif lambatdancarakhususyanglebihcepat. Padaumumnyadenganmelakukan subnetting makaakanadaempathalyang munculdiantaranya,JumlahSubnet, JumlahHost perSubnet,Blok Subnet,dan Alamat Host- Broadcast.PenulisanIPaddress umumnyaadalah dengan192.168.1.2.Namunada kalanya ditulisdengan192.168.1.2/24,apaini artinya?ArtinyabahwaIPaddress192.168.1.2dengansubnetmask255.255.255.0.Halinidikarenakan /24 diambildaripenghitunganbahwa24bit subnetmask diselubungdenganbinari1. Ataudengankatalain,subnetmask nya adalah,11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).Konsepiniyangdisebut denganCIDR(ClasslessInter-Domain Routing)yangdiperkenalkanpertamakali tahun 1992 oleh IEFT.Subnet Mask yangbisa digunakanuntuk melakukansubnetting bisadilihatsesuai dengan tabel 2Subnet Mask Nilai CIDR255.128.0.0 /9255.192.0.0 /10255.224.0.0 /11255.240.0.0 /12255.248.0.0 /13255.252.0.0 /14255.254.0.0 /15255.255.0.0 /16255.255.128.0 /17255.255.192.0 /18255.255.224.0 /19255.255.240.0 /20255.255.248.0 /21255.255.252.0 /22255.255.254.0 /23255.255.255.0 /24255.255.255.128 /25255.255.255.192 /26255.255.255.224 /27255.255.255.240 /28255.255.255.248 /29255.255.255.252 /30Tabel 2. Subnetmask yang bisa digunakan untuk subnettingSubnetting pada IP kelas CPada subnetting IP kelas C, kita akan ambil salahsatukasusapayangterjadidengan sebuah Network Address 192.168.1.0/26 ?Dalamkasusinibisaditerapkan langkah untuk melakukan subnetting dengan :1. AnalisaAnalisalahIPAddress 192.168.1.0, dimanaIPtersebuttermasukkelas C denganSubnet Mask/26dimanakalau diubahkedalambinari akanmenjadi11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)MENgELOLA JARINgAN KOMPUTER DENgAN MUDAh MELALUI METODE SUBNETTINg(I gEDE EKA SANJAyA)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 6272. PenghitunganSetelahmelakukananalisa,maka langkahselanjutnyaadalahmencari jumlahsubnet,jumlahhost persubnet, blok subnet, alamat host dan broadcastyang benar.a. JumlahSubnet = 2x,dimanax adalahbanyaknyabinari1pada oktetterakhirsubnet mask(2oktet terakhiruntukkelasB,dan3oktet terakhiruntukkelasA).Jadi Jumlah Subnet adalah 22= 4 subnetb. JumlahHost perSubnet =2y 2, dimanayadalahadalahkebalikan darixyaitubanyaknyabinari0 padaoktetterakhirsubnet.Jadi jumlahhost persubnet adalah262 = 62 hostc. BlokSubnet =256 192(nilai oktetterakhirsubnet mask)=64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128,dan128+64=192.Jadisubnetlengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.d. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang benar? Untuk dapat mengetahuihalinidapatdicari denganlangsungbuattabelnya. Sebagaicatatan,host pertama adalah1angkasetelahsubnet,dan broadcast adalah1angkasebelum subnet berikutnya.Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192HostPertama192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193HostTerakhir192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255Subnetting untuk IP kelas BBerikutnyaadalahmelakukan subnettinguntukIPaddress class B.Pertama,subnetmask yangbisadigunakanuntuk subnetting classBadalahsepertidibawah. Tabelnya dipisah jadi dua, blok tabel 3 dan tabel4 karenamasing-masingberbeda teknikterutamauntukoktetyang dimainkanberdasarkanbloksubnetnya. CIDR/17sampai/24caranyasamapersis dengansubnetting ClassC,hanyablok subnet nyadimasukkanlangsungkeoktet ketiga,bukansepertiClassCyang dimainkandioktetkeempat.Sedangkan CIDR/25sampai/30(kelipatan)blok subnet mainkandioktetkeempat,tapi setelahselesaioktetketigaberjalanmaju (counter) dari 0, 1, 2, 3, dst.Subnet Mask Nilai CIDR255.255.128.0 /17255.255.192.0 /18255.255.224.0 /19255.255.240.0 /20255.255.248.0 /21255.255.252.0 /22255.255.254.0 /23255.255.255.0 /24Tabel 3. Blok subnet CIDR /17 - /24Subnet Mask Nilai CIDR255.255.255.128 /25255.255.255.192 /26255.255.255.224 /27255.255.255.240 /28255.255.255.248 /29255.255.255.252 /30Tabel 4. Blok subnet CIDR /25 - /30Dalamsubnetting menggunakan subnetmask denganCIDR/17sampai/24, kasusnyaadalahnetwork address172.16.0.0 /18SamadenganIPkelasC,mulailangkah untuk melakukan subnetting dengan :81. Analisa172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0)2. Penghitungan a. JumlahSubnet =2x,dimana x adalahbanyaknyabinari1pada2 oktetterakhir.JadiJumlahSubnetadalah 22= 4 subnetb. JumlahHost perSubnet =2y 2, dimanayadalahadalah kebalikan darixyaitubanyaknyabinari0 pada2oktetterakhir.Jadijumlah host persubnet adalah214 2= 16.382 hostc. BlokSubnet =256 192=64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128,dan128+64=192.Jadisubnetlengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.d. Alamathost danbroadcastyang valid?Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0HostPertama172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1HostTerakhir172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255Berikutnya untuk kelas B khususnya untuk yangmenggunakansubnetmaskCIDR/25 sampai/30.Contohnetwork address 172.16.0.0/251. Analisa172.16.0.0berartikelasB,dengan Subnet Mask/25berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)2. Penghitungana. Jumlah Subnet = 29= 512 subnetb. JumlahHost perSubnet =27 2= 126 hostc. BlokSubnet =256 128=128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)d. Alamat host dan broadcast yang benar?Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128HostPertama172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129HostTerakhir172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.255.255Subnetting untuk IP kelas CPadaIP kelasAkonsepnyasemua sama. Perbedaannyaadalahdioktetmanakita mainkanbloksubnet.KalauClassCdi oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2,3dan4(3oktetterakhir).Kemudian subnetmask yangbisadigunakanuntuk subnetting classAadalahsemua subnetmask dari CIDR /8 sampai /30.Kasusnya adalah untuk network address10.0.0.0/16Langkah-langkahnya sama untuk semua kelas ip address,1. Analisa10.0.0.0 berarti kelas A, dengan SubnetMask/16berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)2. Penghitungana. Jumlah Subnet = 28= 256 subnetb. Jumlah Host per Subnet = 216 2 = 65534 hostc. BlokSubnet =256 255=1.Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.d. Alamathost danbroadcast yang benar?MENgELOLA JARINgAN KOMPUTER DENgAN MUDAh MELALUI METODE SUBNETTINg(I gEDE EKA SANJAyA)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 629Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0 10.255.0.0HostPertama10.0.0.1 10.1.0.1 10.254.0.1 10.255.0.1HostTerakhir10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254 10.255.255.254Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255 10.255.255.255SIMPULANDengansubneting diharapkanbagipara administratorjaringandapatmelakukan konfigurasi dan mengelola jaringan dengan mudahdanefisien.Dimanadengan subnetting pertama,dapatmemecah network IDyangdimilikiolehsuatu organisasiatauperusahaanmenjadi beberapanetwork IDlaindenganjumlah anggotajaringanyanglebihkecil,halini dilakukankarenasebuahorganisasi mempunyailebihdarisatujaringan/LAN, keduamasing-masingjumlahhost nya tidaksebesarjumlahmaksimalIPhostyang disediakan oleh satu kelas IP addressdarinetwork IDyangdimilikiorganisasi tersebutjadikitaakansangatberhematIPaddress,inidapatterjadikarenateknologi yangberbeda,keterbatasanteknologi, kongestipadajaringan,danhubungan point-to-point.Jikasemuaadministrator jaringanbisamengimplementasikandi organisasitempatmerekabekerjamaka sudahpastijaringanyangtersediaakan sangatoptimaldanmudahdalam pengelolaansehinggaberakibatjugapada penghematanIP address karena penggunaanya yang efisien DAFTAR PUSTAKABurns, K. 2003. TCP/IP Analysis and Troubleshooting Toolkit. Indianapolis : Wiley Publishing, Inc.MelwinSyafrizal.2008.JaringanKomputer. Penerbit AndiRomiSatriaWahono.2007. PolaSoal Subnetting dan TeknikMengerjakannyaURL : http://romisatriawahono.net/RomiSatriaWahono.2006. PerhitunganSubnetting.Sukmaaji,AdanRianto.2008. JaringanKomputer. Andi PublisherWinarno Sugeng.2006.JaringanKomputerdengan TCP/IP. Penerbit InformatikaYani.A.2007.PanduanMembangun Jaringan Komputer. Kawan Pustaka10PERILAKU PEMBELIAN PONSEL CERDAS (SMARTPHONE)ANTARAGAYA HIDUP DAN KEBUTUHANOleh :Caroline Felicia Christine LawalataDosen Jurusan Computer Secretary & Public RelationEmail : [email protected] is a persons pattern on living as expressed inhis or her activities,interest and opinions. It involvesmeasuringconsumersmajorAIOdimensions activities(works,hobbies,shopping,sport, socialevents),interests(food,fashion,family,recreation)andopinions(aboutthemselves,social issues,business,products).Itprofiles aperson whole patternofactingandinteracting intheworld. Lifestylealsoreflectsthesocialclassbehindsomeoneandsocialclassisclearlyvisibletothe charateristicsofparticularproducts.Lifestyleareoneofseveralfactorsthataffectconsumer behavior, one of the elements within personal charateristic that is very useful to formulate marketing strategy. Consumer purchases are influenced strongly by cultural, social, personal and psychologicalcharateristics.Thispaperaimstoanalyzetheinfluenceoflifestylebehaviorsonthepurchasesof smartphone. Based on literature found that there is a significant influence on the lifestyle behavior of purchase. This is the strengthening and providing support to the theory of the relationship and lifestyle consumer behavior.Key Words : purchasing behaviour, life style, needsPERILAKU PEMBELIAN PONSEL cERDAS (SMARTPHONE) ANTARA gAyA hIDUP DAN KEBUTUhAN(cAROLINE fELIcIA chRISTINE LAwALATA)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 6211PENDAHULUANDalamkehidupanmanusiaseringkalikita dihadapkanpadapilihanantarakebutuhan dangayahidup.Kebutuhanmanusiadan bagaimanamemenuhikebutuhantersebut adalahalasanmengapamanusiamenjalani kehidupannya,menjalaniberbagaibentuk pekerjaandanusahauntukmencukupi kebutuhan-kebutuhanhidupnya.Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, kebutuhan manusia akan semakinbertambah dan bervariasi. Kebutuhan tidak hanya terbataspadamakanan, pakaian dan pendidikan saja,tetapijugakebutuhan untuk meningkatkan status sosialkehidupanmanusiatersebut.Manusia salingberinteraksidanberkomunikasi antarasatudenganlainnyadalamrangka memenuhi kebutuhannya. Berbicaratentang komunikasi, jelas bahwakomunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting, komunikasidibutuhkan untuk memperoleh ataumemberiinformasidariataukepadaorang lain.Kebutuhanmendapatkaninformasi semakinmeningkatsehinggamanusia membutuhkan alat perantara dalammelakukan komunikasi yangdapatdigunakankapanpundandimanapun mereka berada. Salahsatualatkomunikasi yangsaatinimenjadipembicaraandan pilihansetiaporangadalahponselcerdas (smartphone).Seakanberlomba-lomba semua produsen peralatankomunikasiikut mengeluarkanponselcerdas(smartphone)dalamjajaranproduksiponselmereka. Sejakduatahunterakhirini,dimulaidari tahun2008, tidakjarangprodusen peralatankomunikasimengeluarkandua sampaitigaseriponselcerdasdalam beberapa pilihankelebihanyang tentusaja disesuaikandenganhargayangharus dibayar.Begituhalnyadengankonsumen, darikalanganpelajarsampaiprofesional sepertinya merasa tidak percaya diri ketika merekatidakmemilikisalahsatudari ponselcerdas(smartphone)tersebut. Sepertinyadizamanperekonomianyang sulitinitidakmempengaruhikonsumen untuk membeli ponsel cerdas(smartphone).Terkadanghargasudah tidakmenjadipertimbangan ketikamereka sudahdihadapkanpadafitur-fiturcanggih yangmemudahkanmerekaberkomunikasi sepertiaksesinternet,kirim-terimaemail bahkanmenulisartikeldanmembuat laporan. Mendengarkan musik danmengambilgambarpundapatdengan mudahdilakukan.Beragaminovasiyang ditawarkanmembuatkonsumentertarik akankecanggihanponselcerdastersebut. Ditambahdenganfenomenaboomingjejaringsosialdiduniamayaseperti facebook,twitter,friendster,foursquare, flickr, myspace dan sebagainya.Kecanggihan fitur yangditawarkanmembuatsiapapunpenggunanyatampak sepertiorangyang tidakbisalepasdari ketergantunganterhadapponselcerdas tersebut.LembagaInternationalData Corporation(IDC)memperkirakanponsel cerdas(smartphone)dengantampilandata komunikasikuatakanmenyingkirkan ponsel tradisional terbukti denganmelonjaknyapenjualanponselcerdas hingga290 (duaratussembilanpuluh)persensedangkanponselberteknologi lamaturunsebesar51(limapuluhsatu) persen. Melihat minat dan animomasyarakatyangtinggiterhadapponsel cerdas (smartphone) ini apakahmelambangkanbahwamasyarakatkita sudahmelekakanteknologi(mainded),tidakgagapteknologidanmembutuhkan saranakomunikasiyangdapatmendukung aktivitasmerekaataukahhanyasekedar mengikuti trend dangaya hidup agar tidak tertinggal dalam pergaulan.Konsumenadalahsetiaporangpemakai barangdanataujasayangtersediadalam masyarakat,baikbagikepentingandiri sendiri,keluarga,oranglainmaupun makhlukhiduplaindantidakuntuk diperdagangkan. Consumerbehaviorcan bedefinedasthebehaviorthatcustomerdisplayinsearchingfor,purchasing, using,evaluating,anddisposingof products,services,andideasthey expect 12willsatisfytheyneeds. (Schiffmandan Kanuk,2000). Artinyabahwaperilaku konsumenmerupakanperilakuyang diperhatikankonsumendalammencari mencari, membeli, menggunakan,mengevaluasidanmengabaikanproduk, jasa,atauideyangdiharapkandapat memuaskan konsumen untuk dapatmemuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsiprodukataujasayang ditawarkan.Dengandemikiankonsumen akanmengembangkansejumlahalternatif untuksampaikepadakeputusanmembeli atau tidak membeli suatu produk atau jasa. Banyak faktor yangmempengaruhiperilakukonsumenantaralainfaktor budaya,sosial,pribadi,danpsikologis. Gaya hidup merupakan salah satu indikator darifaktorpribadiyangturutberpengaruh terhadapperilakukonsumen.Gayahidup jugamerupakanframeofreference yang dipakaiseseorangdalambertingkahlaku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilakutertentu.Gayahidupsangat berkaitandenganbagaimanaseseorang membentukimagedimataoranglain, berkaitandenganstatussosialyang disandangnya.Olehkarenaitugayahidup seringdikaitkandengansalahsatufaktor mempengaruhi perilaku pembeliankonsumen, dimana konsumen memutuskan untukmelakukanpembelianbukanhanya semata-matamempertimbangkanharga namun prestise kenyamanan danpenerimaan lingkungan menjadi pendorong kuatdalampertimbanganpembelian tersebut. Darilatarbelakangyangtelah dijabarkandiatasmakapenulisanini adalah untuk menjelaskan danmenganalisis perilaku pembeliankonsumen terhadap ponsel cerdas(smartphone)antaragayahidupdan kebutuhan. Apakah gaya hidupmempengaruhiperilakukonsumendalam membeliponselcerdas(smartphone)?Ataukah kebutuhanyangmendorong konsumenmelakukanpembelianponsel cerdas (smartphone)?PEMBAHASANBerbicara mengenai kebutuhan,kebanyakanmanusiapadaumumnyayang berkembang selarasdenganperkembangan usiadandenganpencapaianstatus ekonomiyangjikadisusunbertumpuk makaakanmembentukpiramid.Dimana kebutuhan penemuan jati diri danpendekatandirikepadaTuhanmenjadi puncaknya.Mulaidaribawahkeatas, secara berurutan,skala prioritaskebutuhan manusia adalah sebagaimana berikut :1. Kebutuhan biologis fisiologis fisikal danmaterial yaitukebutuhanprimer atauutama.Kebutuhankelompok ekonomikelasbawah,sifatnyasesaat dansementara(instantandtemporary),contohmakan,minum,istirahat,tidur, mandi, pakaian, hiburan,uang dan lain-lain sebagainya.2. Kebutuhanekonomis finansialdan intelektualyaitukebutuhansekunder atau penunjang.Termasukkebutuhan kelompokekonomikelasbawah-atas dankelasmenengah-bawah.Sifat kebutuhannya jangkapendek(shortterm), contohpendidikan,peralatan elektronik, perabotan rumahtangga,kendaraan,rumah,kepemilikantanah danrumahataupropertidanlain-lain sebagainya.3. Kebutuhanlogis rasionaldanlegal yaitu kebutuhantertierataupendukung. Termasuk kebutuhan kelompokekonomikelasmenengah,sifatnya jangkapanjang(longterm), contoh pekerjaan,pernikahan,perlindungan, keamanan, keselamatan, kesehatan,olahraga, obat-obatan, tabungan,asuransi,jamsostek,sahamperusahaan, gelarakademis,lingkuppergaulandan lain-lain sebagainya.4. Kebutuhanpsikologis emosionaldan sosialyaitukebutuhankuarteneratau kebutuhan tambahan. Termasukkebutuhankelompokekonomikelas menengah-atasdankelasatas.Sering disebutjugadengankebutuhanlain-lain,contohprestasi,statussosial, PERILAKU PEMBELIAN PONSEL cERDAS (SMARTPHONE) ANTARA gAyA hIDUP DAN KEBUTUhAN(cAROLINE fELIcIA chRISTINE LAwALATA)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 6213kedudukan,jabatan,pangkat,gelar kehormatan,keanggotaanorganisasi, relasi, rekanan, dan lain-lainsebagainya.Kebutuhanmunculkarenakonsumen merasakanketidaknyamanan(stateof tension)antarayangseharusnyadirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan.Manusiamemilikikebutuhan-kebutuhan yangberbedasehinggahalinidapat digunakanpemasaruntukmendorong konsumsisuatuprodukataujasa (Maslow danMcClelland,1995).Dalammemenuhi kebutuhanhidupnya,konsumenharus memilihprodukataujasayangakan dikonsumsinya.Banyakpilihanyang tersedia,kondisiyangdihadapiserta pertimbangan-pertimbangan yang mendasariakanmembuatpengambilan keputusansatuindividuberbedadari individulainnya.Padasaatseorang konsumen baru akan melakukan pembelian yangpertamakaliakanberbedadari pembelianyangtelahberulangkali dilakukan.Prosespengambilankeputusan diawalidenganadanyakebutuhanyang berusahauntukdipenuhi.Pemenuhan kebutuhaniniterkaitdenganbeberapa alternatif sehingga perlu dilakukanevaluasiyangbertujuanmemperoleh alternatifterbaikdaripersepsikonsumen. Didalamprosesmembandingkanini konsumenmemerlukaninformasiyang jumlah dan tingkat kepentingannyatergantungdarikebutuhankonsumenserta situasiyang dihadapinya.Konsumenmemiliki pertimbangan-pertimbangan yang berbeda ketika memutuskan untukmelakukanpembelianterhadapponsel cerdas(smartphone).Konsumenmembeli ponsel cerdas (smartphone)didorong oleh adanyakebutuhanakankomunikasiatau dengan katalainuntukmempermudah komunikasiterutamabagiyangmemiliki mobilitas sangat tinggi. Diharapkan dengan adanyaponselpintar(smartphone)ini memudahkan pemakainyauntukmelakukan komunikasidimanapun mereka beradasepertibrowsing,mengirimkan emailkepadarekandankolegaserta mengaksesberita/emaildengancepat. Beberapa perusahaan bahkanmenganjurkan karyawannyauntukmemakaiponselcerdas(smartphone)agar komunikasiantarrekankerjalebihefektif danpekerjaandapatdiselesaikandengan tepatwaktutanpaharusmengeluarkan biayakomunikasiyangbesar.Disisilain ponselcerdas(smartphone)inijuga menarik minat kalangan penggunakorporat, terutama karena dapat mengakses berbagaiaplikasikorporatsepertidatabase danperanti-lunakCustomerRelationship Management (CRM).Perilaku konsumen adalah prosespengambilankeputusandankegiatanfisik individu-individu yangsemuanya melibatkan individu dalam menilai,mendapatkan, menggunakan ataumengabaikanbarang-barangdanjasa.Consumerbehaviormaybedefinedasthe decisionprocessandphysicalactivity individualsengageinwhenevaluating, acquiring,using,or disposingofgoods andservice (LoudondanDellaBitta, 1993). Perilaku konsumen dapat dijelaskan jugasebagai thevariousfacetsofthe decisionofthedecisionprocessbywhich customerscometopurchaseandconsume aproduct (EbertdanGriffin,1995).Perilaku konsumen adalah upaya konsumenuntukmembuatkeputusan tentangsuatu produkyangdibelidan dikonsumsi.Sedangkanfaktor-faktor yang mempengaruhiperilakukonsumenadalah faktoreksternaldanInternal.Faktor eksternalmerupakanpengaruhkeluarga, kelassosial,kebudayaan, marketingstrategy dan kelompok referensi.Kelompokreferensimerupakankelompok yang memilikipengaruhlangsung maupun tidaklangsungpadasikapdanperilaku konsumen. Kelompok referensimempengaruhiperilakuseseorangdalam pembeliandanseringdijadikanpedoman olehkonsumendalambertingkahlaku. Untukfaktorinternalperilakukonsumen dipengaruhiolehmotivasi,persepsi,sikap, 14gayahidup,kepribadiandanbelajar. Belajarmenggambarkanperubahandalam perilaku seseorang individu yang bersumberdaripengalaman.Seringkali perilaku manusia diperoleh darimempelajari sesuatu. Keputusan pembelian daripembelisangatdipengaruhioleh beberapafaktor(PhilipKotlerdanGary Amstrong, 1996) 1. FaktorBudayamemberikanpengaruh palingluasdandalampadaperilaku konsumen. Perusahaan harusmengetahuiperananyangdimainkan olehbudaya,sub-budayadankelas sosial pembeli. Budaya adalahpenyebab paling mendasar darikeinginandanperilakuseseorang. Budayamerupakankumpulannilai-nilaidasar,persepsi,keinginandan perilakuyangdipelajariolehseorang anggotamasyarakatdarikeluargadan lembagapentinglainnya.Sub-budaya dapatdibedakanmenjadikanempat jenisyaitukelompoknasionalisme, kelompokkeagamaan,kelompokras, dankelompokareageografis.Kelas sosialadalahmasyarakatyangrelatif permanendanbertahanlamadalam suatu masyarakat yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyainilai,minatdanperilaku yangserupa.Kelassosialbukan ditentukanolehsatufaktortunggal sepertipendapatantetapidiukurdari kombinasi pendapatan, pekerjaan,pendidikan,kekayaandanvariable lain.2. Faktor Sosial yaitu perilaku konsumen yangdipengaruhiolehfaktorsosial sepertikelompokkecil,keluargaserta peranandanstatussosialkonsumen. Perilakuseseorangdipengaruhioleh banyakkelompokkecil.Kelompok yangmempunyaipengaruhlangsung. Definisikelompokadalahduaorang ataulebihyangberinteraksiuntuk mencapai sasaran individu ataubersama. Keluarga dapatmempengaruhiperilakupembelian. Keputusan pembelian keluargatergantungpadaproduk,iklandan situasi.3. FaktorPribadidipengaruhioleh karateristikpribadisepertiumurdan tahapandaurhidup,pekerjaan,situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dankonsepdiripembeli.Konsumsi seseorang dibentuk oleh tahapan siklus hidupkeluarga.Situasiekonomi seseorang akan mempengaruhipemilihanproduk.Situasi ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya,stabilitasdanpolanya),tabungandan hartanyatermasukpresentaseyang mudahdijadikanuang.Gayahidup adalahpolahidupyangdiekspresikan olehkegiatan,minatdanpendapat seseorang. Gaya hidupmenggambarkan seseorang secarakeseluruhanyangberinteraksidengan lingkungan. Gaya hidupmencerminkansesuatudibalikkelas sosialseseorang.Kepribadianadalah karateristikpsikologisyangberada darisetiaporangyangmemandang responnyaterhadaplingkunganyang relatifkonsisten.Kepribadianadalah variabel yangberguna dalammenganalisaperilakukonsumen.Bila jenis-jenis kepribadian dapatdiklasifikasikandanmemilikikorelasi yang kuat antara jenis-jeniskepribadiantersebutdenganberbagai pilihan produk atau merek. 4. FaktorPsikologis adalahpemilihan barangyangdibeliseseoranglebih lanjut dipengaruhi oleh faktorpsikologisyaitumotivasi,persepsi, pengetahuan dan kepercayaan.Motivasimerupakankebutuhanyang cukupmenekan untukmengarahkan seseorang mencari cara untukmemuaskan kebutuhan tersebut.Beberapa kebutuhan bersifatbiogenik, kebutuhaninitimbuldarisuatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar,rasahaus,rasatidaknyaman. Sedangkankebutuhan-kebutuhan lain bersifatpsikogenikyaitukebutuhan PERILAKU PEMBELIAN PONSEL cERDAS (SMARTPHONE) ANTARA gAyA hIDUP DAN KEBUTUhAN(cAROLINE fELIcIA chRISTINE LAwALATA)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 6215yangtimbuldarikeadaanfisologis tertentu,sepertikebutuhanuntuk diakui,kebutuhanhargadiriatau kebutuhan diterima. Persepsididefinisikansebagaiprosesdimana seseorang memilih,mengorganisasikan, mengartikanmasukan informasi untuk menciptakan suatugambaranyangberarti.Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda-beda dari objekyang sama karena tiga prosespersepsiyaituperhatianyang selektif,gangguanyangselektifdan mengingat kembali yang selektif.Prosespengambilankeputusanpembelian terdiridarilimatahap,yaitu:pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,pengevaluasian alternatif, keputusanpembelian, dan perilaku setelah pembelian.Pencarianinformasidibutuhkansebagai alatpertimbangandariberbagaialternatif yangada.Hasilyangdiharapkandari pencarian informasi ini adalahmeningkatkanpengetahuanatasproduk, meningkatkanhasilpembelian yang memuaskan serta dapat membuatkeputusanpembelianyanglebihbaik. Kegiatanpencarianinformasidilakukan oleh konsumen yangmempunyaikesadaran terhadap kebutuhan dankeinginannya.Konsumenyangbarumengenal dan menggunakanponselcerdas (smartphone)akanmencariberbagai macaminformasidanmempertimbangkan atribut-atribut perilaku pembelian,diantaranya :1. Operatingsystem.Operatingsystem seperti Windows Mobile, Linux Mobile, Blackberry, Android, Palm OS,Symbian pada ponsel cerdas(smartphone) memiliki keunggulantersendiri. Konsumen yangakanmenyesuaikan fungsinya dengankebutuhan yang diinginkan.2. Operatorponsel(provider),berbagai macampaketatausistembundlingditawarkanolehpenyediajasalayanan operator ponsel. Yang perludipertimbangkan adalah kualitasjaringandarioperatorselulartersebut serta tarif yang ditawarkan.3. Downloadspeed atau kecepatanpengambilan data merupakansalah satu pertimbanganketikaakanmembeli ponselcerdas(smartphone).Fasilitas yangditawarkanuntukmendukung kecepatanpengambilandatayang ditawarkansepertiGPRS,EDGE,3G hinggaHSDPA(HighSpeedDownlink Package Access).4. Keypadjugatermasukpertimbangan dalammenentukanpemilihanponsel cerdas(smartphone),apakahkonsumen memilih keypad numerikatauqwerty(susunan huruf pada keyboardcomputer).5. Untukconnectivity disinikonsumen harusmencariinformasiapakahponsel cerdasyangakandibelimemiliki sambungankeperangkatlainmaupun kabeldatayangmemudahkanketika harusmemindahkandatakekomputer atau perangkat lainnya.6. Memorydisesuaikandengankebutuhan yang diinginkan. Sebaiknya sloteksternal memoryharusdimilikipada ponselcerdas(smartphone)yangakan dibeli7. Ukuranlayarpadasetiapponselcerdas (smartphone)berbeda,ukuranbesar akanmemudahkandalammengerjakan dokumen.8. Aplikasipengolahandokumen,pushemail maupun entertainment.9. Pertimbanganakandayatahanbaterai baikwaktubicaramaupunpadasaat mendengarkan musik, video danaplikasi lainnya. 10. Konsumenharusmemastikangaransi (layanan purna jual) yang jelas.11. Kenyamanandalammenggunakan ponselcerdas(smartphone)tersebut, baikkenyamananakanfitur-fiturdan kelebihanyangditawarkanjuga kenyamananakanhargayangsesuai dengan fitur yang ditawarkan.Sementara pengguna ponsel pintar(smartphone)lainnyamemilikipendapat 16yangberbeda,memilikiponselpintar (smartphone)disebabkanolehadanya doronganataumotivasibahwadengan memilikiponselpintar(smartphone)tersebut menggambarkantingkat ekonomi seseorang. Bahkan ponsel cerdas(smartphone)tersebutjarangdifungsikan, hanya untuk mengikuti trend (gaya hidup). Sebagian orang terutama di kota-kota besar memilikiponselcerdas(smartphone)sudahmenjadibagiandarigayahidup, bahkan penggunaan ponsel cerdas(smartphone)inibukansajadikonsumsi olehparapekerjatetapijugadikonsumsi dandimanfaatkanolehparapelajaruntuk sekedarbertukarpesanmaupunterhubung dengansitus-situspertemanan.Dalam pembelianponselcerdas(smartphone)konsumenmempertimbangkanbeberapa atributgayahidup sebelummengambil keputusanpembelian sepertimembeli karenamerek,ingindinilaisebagaiorang yanggayadanmengikutimodel,faktor kenyamanan danmotivasimembelikarena keinginan.Gayahidupadalahpolahidup seseorangdiduniayangdiekspresikan dalamaktivitas,minatdanopininya(Kotler, 2002). Gaya hidupmenggambarkan keseluruhan diriseseorangdalamberinteraksidengan lingkungannya. Gaya hidup mencerminkan keseluruhanpribadiyangberinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidupmenggambarkanseluruhpolaseseorang dalamberaksidanberinteraksididunia. GayahidupadalahAmodeoflivingthat is identified by how people spend their time (activities),whattheyconsiderimportant intheirenvironment(interest),andwhat theythinkofthemselvesandtheworld aroundthem(opinions) (Assael,1984: 252). Faktor-faktor utama pembentuk gaya hidupdapatdibagimenjadiduayaitu secarademografisdanpsikografis.Faktor demografis berdasarkan tingkatpendidikan,usia,tingkatpenghasilandan jenis kelamin. Sedangkan faktorpsikografis lebih kompleks karenaindikatorpenyusunnyadarikarateristik konsumen.Penelitipasaryangmenganut pendekatan gaya hidup cenderungmengklasifikasikankonsumenberdasarkan variabel-variabelAIO,yaituaktivitas-aktivitas, interest (minat) dan opini (Kasali, 1998).Segmentasigayahidupmengukur manusiadalamhalpolaseseorangdalam menghabiskanwaktunya, minatseseorang, pandanganseseorangterhadapdirisendiri dan orang lain serta karakter-karakter dasar sepertitahapyang dilaluiseseorangdalam kehidupan (life cycle), penghasilan,pendidikandandimanamerekatinggal. VALS(ValueandLifestyle)adalahsalah satucontohpendekatansegmentasigaya hidup yang lain (Joseph Plumer, 1974).Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di duniayangdiekspresikandalamaktivitas ataukegiatan(pekerjaan,hobi,belanja, olahraga dan kerja sosial), minat(makanan,mode,keluargadanrekreasi) dan opininya (pendapat tentang diri mereka sendiri,isu-isusosial,bisnisdanproduk). Gayahidupmenggambarkankeseluruhan diriseseorangyangberinteraksidengan lingkungannya.Gaya hidupmerupakan polahidupyangmenentukanbagaimana seseorangmemilihuntukmenggunakan waktu,uangdanenergidanmerefleksikan nilai-nilai,rasadankesukaan.Bagaimana seseorangmenjalankanapayangmenjadi konsepdirinyayangditentukanoleh karateristikindividuyangterbangundan terbentuksejaklahirdanseiringdengan berlangsungnyainteraksisosialselama merekamenjalanisikluskehidupan.Pada dasarnya gayahidupmencerminkanperilakukonsumen,gayahidupseringkali memilikihubungandengankelassosial tertentudankarateristikproduktertentu pula.Jenisproduktertentusepertiponsel cerdas (smartphone) bahkan memiliki daya tarik tertentu yangmenyebabkankonsumenmengembangkanpertimbangan lainselainhargadalammendorong pembeliannya.Nilai-nilaiindividuakan menentukangayahidupseseorangdan gayahidupseseorangakanmenentukan konsumsi atau perilaku seseorang.Sebagianahlimemilikipendapatyang PERILAKU PEMBELIAN PONSEL cERDAS (SMARTPHONE) ANTARA gAyA hIDUP DAN KEBUTUhAN(cAROLINE fELIcIA chRISTINE LAwALATA)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 6217sedikitberbeda.Merekaberpendapat bahwanilai-nilaiindividumempunyai hubunganlangsungterhadapperilaku konsumen. Konsumenmembeliponsel cerdas(smartphone)sebagaikelengkapan penampilanatauaksesorisfashionsaja tanpamemaksimalkanpenggunaanfitur-fituryangada.Konsumenmembeliponsel cerdas(smartphone)bukansemata-mata didorongolehkebutuhan(needs)tetapi sekedar untuk memenuhi keinginan(desire) guna menaikkan status. Pemakaian ponsel cerdas (smartphone) sudahmerupakanbagiandarigayahidupkarena selaludihubungkandengankemudahan-kemudahan yangditawarkansepertimembantupemakainyaterhubungdengan internetselama24(duapuluhempat)jam. Dimanadalam24(duapuluhempat)jam tersebutmerekabisamelakukanberbagai macamhaltermasukchatting denganberbagai macamaplikasimessengger yangtersediadidalamponselcerdastersebut. Sehingga komunikasi antara teman,saudara, rekan kerja atau orang-orang yang berada dalamnetworking pemakai tersebut tidakakan pernahterganggudanterhalang olehketerbatasansaranakomunikasi. Kemudianadanyalayananpushemailmemudahkan kita menerima emaillangsungdaripengirimnyasamaseperti saatkitamenerimasms(shortmessage service)dankitapunbisalangsung membalasnya.Denganadanyafasilitas-fasilitasinitentusajamembantupemakai ponsel cerdas (smartphone) untuk tetap up-to-date dengannetworking sipemakai ponsel tersebut, tidak akan ketinggalan dan kehilanganberitapenting.Untukaplikasi entertainment,tersedianyakameradalam ponselcerdas(smartphone)inidapat membantuparapemakaiponselcerdas (smartphone)untuklangsung mengunggah (upload)fotokeberbagaijaringansosial online yangsaatinisedangboomingseperti facebook,flickr,myspace dansebagainya.Semuaorangyangberada dalam networking pemakaiponselcerdas(smartphone) bisa langsung menikmati apa yangdisajikanolehsipemilikfoto tersebut.SebutsajaBlackberry,salahsatu merek smartphone (ponselcerdas) yang saat ini menguasai pasar Indonesia, setelah NokiadanSymbianOperatingSystemnya.Blackberry diciptakan oleh RIM (Research inMotion),sebuahperusahaandari Kanada, mencatatbahwa hanya 30% (tiga puluh persen) dari pengguna Blackberry di Indonesiayangmenggunakansebagai keperluanbisnis,sedangkan70%(tujuh puluh persen) menggunakan untukBlackberryMessengerdankeperluan jejaringsosialsepertiFacebook,Twitter, MySpace (articlesnatch.com). Ponselcerdas (smartphone) begitu cepatperkembangannyahinggamenjadisebuahsymbol identitas.SIMPULANUntukprodukponselcerdas(smartphone)yangsedangmenjaditrend dimasyarakat saatini,keputusanpembeliantidakterkait dengan adanya kepercayaan terhadap nilai-nilai tertentu.Pemakaiannyaidentikdenganponsel-ponseljenisbiasalainnya. Pertimbanganpembelianlebihkepadatrend yang berlaku dan kelebihan fitur-fitur yangditawarkandalamponselcerdas (smartphone)dibandingkandenganponsel biasa. Produk-produk yang dapatmemberikan manfaat lebih cepatcenderungberkemungkinanlebihtinggi untukpalingtidakdicobaolehkonsumen. Selanjutnyaadalahkesederhanaansejauh manasuatuprodukyaituponselcerdas (smartphone) tersebut memiliki fungi yang dimengerti dan mudah digunakankonsumen.Manfaatrelativeadalahsejauh manasuatuprodukmemilikikeunggulan bersaing yangbertahanatas kelas produk, bentukprodukdanmereklainnya. Persaingandikelasprodukponselcerdas (smartphone)sangattinggikarenapilihan konsumenberdasarkanfungsidanselera. Ditambah lagi adanya makna suatu produk atau merekbagikonsumendan bagaimana pengalaman konsumen ketika membeli dan menggunakannya. Perilaku konsumen akan ditunjukkandengansejauhmanamereka 18melaluitahap-tahapkeputusanpembelian dandidorongolehbeberapafaktoruntuk sampaipadasuatukeputusanpembelian sebuahproduk.Daritinjauanliteratur menunjukkan bahwa gaya hidupmerupakanfaktoryangberpengaruh terhadapperilakupembelian.Halini mengandungimplikasibahwakarateristik produksepertiponselcerdas(smartphone)sangatdipengaruhigayahidup,dimana simbolismeprodukmenjadikekuatandari produkyangmenyebabkanprodukini banyak disenangi oleh konsumen.Sebaiknyapihakprodusenponselcerdas (smartphone)mempertimbangkanbahwa faktorgayahidupberpengaruhterhadap proses pembelian.DAFTAR PUSTAKAAssael, Henry. 1998. Consumer Behaviour andMarketingAction,SixthEdition, International Thomson Publishing.Ebert, RonaldJ.;Griffin, RickyE.1995. BisnisEssentials.Edisi:5thed.New Jersey: Prentice Hall Kasali,Rhenald.1998.MembidikPasar Indonesia:Segmentasi,Targeting, dan Positioning. Gramedia, Jakarta.Kotler,PhilipdanGaryAmstrong.2004. Principles of Marketing, IE.Prentice-Hall, New Jersey.Kotler, Phillip and Gary Armstrong. 1996.PrinciplesofMarketing,7thEdition, Prentice- Hall, New Jersey.Loudon, David L. dan Albert J. Della Bitta. 1993. ConsumerBehavior.4thEd. McGraw Hill.Maslow,AbrahamH.1995.Motivation and Personality. Harper, New York, USA.Octavia,Ade2009.GayaHidupdan PerilakuPembelianEmasPutih dalam Penelitian untuk JurnalManajemen Pemasaran Modern.Fakultas Ekonomi, Universitas Jambi Plumer,Joseph.1974.TheConceptand Application of Life StyleSegmentation dalam JournalofMarketing, 38 (January) hal33-37.Peter,J.PaulandJerryC.Olson.2000. ConsumenBehavior:Perilaku Konsumen dan StrategiPerusahaanan. Jilid1,2.Penerbit Erlangga. Jakarta.Schiffman,LeonG.danLeslieLazar Kanuk.2000.ConsumerBehavior.7thed.PrenticeHall.NewJersey: Upper Saddle River.Sekaran, Uma. 1992. Research Method for Business:ASkill-Building Approach, SecondEdition, Singapore:John Wiley & Sons, Inc.Solomon, M.R. 1999. Consumer Behavior: Buying,Having,Being.4thEd. Prentice Hall, New Jersey. Sumarwan,Ujang,Dr.Ir,M.Sc.2003. PerilakuKonsumen,Teori,dan PenerapannyadalamPemasaran.Edisi Pertama. Ghalia Indonesia. PERILAKU PEMBELIAN PONSEL cERDAS (SMARTPHONE) ANTARA gAyA hIDUP DAN KEBUTUhAN(cAROLINE fELIcIA chRISTINE LAwALATA)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 6219FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA DI KOTA DENPASAROleh:Putu Astri LestariKetua Jurusan Manajemen InformatikaEmail: [email protected],informasimerupakansuatuhalyangpentingdidalam memutuskan langkah organisasi guna memenangkan persaingan. Organisasi menggantungkan diripadasistem informasiuntukmempertahankankemampuanberkompetisi.Lembaga PerkreditanDesamerupakansalahsatuorganisasiyangmenggunakansistem informasi akuntansi.Seiringdengankemajuanteknologi,LembagaPerkreditanDesamulai mengembangkansistem informasiterkomputerisasipadalembaga-nyaagarmengikuti perkembangan teknologi.Penelitianiniinginmengetahuibuktiempiristentangfaktor-faktorapasajayang mempengaruhikinerjasistem informasiakuntansipadalembagaperkreditandesadikota Denpasar. Pengumpulan data diperoleh dengan wawancara dan menyebarkan kuisioner pada LPD dikotaDenpasar. Datayangdiperoleh kemudiandiujikualitasnyadengan ujivaliditas danreliabilitas.UntukmenganalisisdatadigunakanUjiPearsonProductMomentdanUji Mann-Whitney Test.Berdasarkananalisisdatayangtelahdilakukan,diketahuibahwadaritujuhhipotesisyang diajukan,terbuktiadaenamfaktoryangmempengaruhikinerjasistem informasiakuntansi yaituketerlibatanpemakaidalampengembangansistem informasiakuntansi,kemampuan teknikpersonalsisteminformasiakuntansi,dukunganmanajemenpuncak,formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, dan keberadaan dewanpengarahsistem informasi.Jadidenganmemperhatikanfaktor-faktortersebut diharapkan akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dapa lembaga perkreditan desa.Key words: Kinerja, Sistem Informasi Akuntansi20PENDAHULUANPerkembangan teknologiberdampakpadapenemuan-penemuan baru diberbagai bidang, yang pada masing-masingpenemuanbermunculanberagam inovasi.Misalnyayangterdapatpada bidangkomunikasi.Kemajuanteknologi komunikasi sekarang mempunyaipengaruhpadaperkembanganpengolahan data.Saatini,sudahberagamsaranadan prasaranakomunikasibermunculandi seluruh lapisan masyarakat seperti internet, telepon seluler, dan sebagainya.Perkembanganteknologiinipun berdampakpadaorganisasi,yaitumampu mempercepat mendapatkan inputinformasi yangnantinya akanmenghasilkan output keputusan yang dapat diandalkan. Dalameraglobalisasisaat ini, informasimerupakansuatuhalyang pentingdidalam memutuskanlangkah organisasi guna memenangkan persaingan. Informasi pada organisasi dikelola melalui sebuahsistem,yangdisebutsisteminformasi.Sistem informasi akuntansimerupakanaktivitaspendukungyang pentingdidalammenjalankanaktivitas utama agar lebih efektif dan efisien. Dalam sistem informasiitusendirijugaperlu dilakukansuatupengembangansisteminformasi.Secaraumumpengembangan sistem informasidilakukanmelaluitiga fase,yangterdiridari:analisissistem, perancangansistem,danimplementasi sistem. Pada fase analisis sistem,dilakukanpendefinisianakankebutuhan informasiyangdibutuhkanolehpemakai. Fase perancangan sistem membuatalternatif-alternatif rancangan sertamelakukanevaluasiterhadaprancangan alternatif darisistemyangdiusulkan.Dan padafaseimplementasisistem,terjadi manakalasistemterbarutelahterpasang danberjalandidalamperalatankomputer. Kemudiankeluarandisediakanbagi pemakai,sebagaiperlengkapanproses pengembangan sistem.Baikburuknyakinerjadarisebuah sisteminformasiakuntansidapatdilihat melaluikepuasandaripemakaisistem informasiakuntansiitusendiri (UserAccounting Information SystemSatisfaction)danpemakaiandarisistem informasiakuntansi(UserAccounting InformationSystemUse).Soegiharto (2001)danTjhaiFungJen(2002)dalam penelitiannyamengemukakanbahwaada beberapafaktoryangberpengaruhpada kinerja Sistem Informasi Akuntansi, antara lain:a. Keterlibatanpemakaidalam pengembangan SIA (UserInvolvement in AISDevelopment);b. Kemampuanteknik daripersonal SIA (TechnicalCapability of AIS Personal);c. UkuranOrganisasi(Organization Size)d. DukunganManajemenPuncak (Management Support);e. FormalisasiPengembanganSistem Informasi (Formalization of ISDevelopment);f. ProgramPelatihan danPendidikan Pemakai (UserTraining and EducationProgram);g. KeberadaanDewanPengarah SistemInformasi(ISSteering Committee);h. LokasiDepartemen SistemInformasi(LocationofIS Departement)LembagaPerkreditanDesa(LPD) adalah lembaga ekonomi milik masyarakat yang dikelola oleh desa adat dan bertujuan untukmembantumasyarakatdesadalam menunjangkelancaranperekonomiannya melaluitabunganyangterarahdan penyaluranmodalyangefektif.Sebagai suatulembagakeuangan,LPDmerupakan salahsatu organisasiyangmenggunakan sistem informasi akuntansi. Seiring dengan kemajuan teknologi, LPD mulaimengembangkan sistem informasifAKTOR-fAKTOR yANg MEMPENgARUhI KINERJA SISTEM INfORMASIAKUNTANSI PADA LEMBAgA PERKREDITAN DESA DI KOTA DENPASAR(PUTU ASTRI LESTARI)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 6221terkomputerisasipadalembaga-nyaagar mengikuti perkembangan teknologi.Melaluiinformasiyangdihasilkan, sisteminformasiakuntansimempunyai tigatujuanutama(Wilkinson,2000dalam Jogiyanto, 2003 : 277) sebagai berikut:a. Untukmendukungoperasioperasi sehari hari (to support the day to day operations)b. Mendukungpengambilankeputusan manajemen (tosupportdecisionmakingby internal decision makers)c. Untukmemenuhikewajiban yang berhubungan denganpertanggungjawaban(tofulfill obligations relating tostewardhip)GallettadanLederer(1989)dalam RusmaMulyadi(1999)mengemukakan bahwa ukuran keberhasilan sisteminformasiyangseringdigunakanterbagi dalamduakategoriumum,yaituekonomi danpersonal.Hasilekonomiyang dimaksudkan berupa meningkatnyakeuntungan,sedangkanhasilpersonal yaitukepuasanparapenggunanyadan penggunaan sistem informasi.Beberapa penelitian mengenaipraktikdanpengembanganakuntansidi Negaraberkembangmenunjukkanhasil bahwaumumnyadiNegaratersebut mempunyaimasalahdalamhallaporan akuntansi yang baik (Whittle 1980; Holzer danChandler1981;dalamSunarti Setianingsih,1998).Selainhalitu keterlambatanwaktupelaporan,akurasi dan realibilitas data, lemahnyapengendalianinternsertakurangnya auditibility dari sistem informasi akuntansi seringkalidisebutsebagaimasalahlain yangmenyebabkantidakmemadainya laporanakuntansi.Komputerisasisistem akuntansimerupakansalahsatualternatif yangdapatmengatasimasalahtersebut. Pengembangansistemakuntansiyang terkomputerisasi memerlukan suatuperencanaandanimplementasiyanghati-hati,untukmenghindari adanya penolakan terhadapsistemyangdikembangkan (resistance to change).Pengembangan sistem adalahprosesmemodifikasiataumengubah bagianataukeseluruhansisteminformasi. Prosesinimerupakanaktivitasyang berkesinambungandansetiapproyek pengembangansistemakanmelaluisiklus hidup pengembangan sistem.Tabel 1Siklus Hidup Pengembangan Sistem1General Phase Detailed PhaseAnalysis Feasibility assessmentInformation analysisDesign System designProgram developmentProcedure developmentImplementation ConversionOperation and MaintenanceAudit and Review

1Bodnar G.H. and Hopwood W.S. (1995). Accounting Information System, p. 35122Kepuasan pemakaidiidentifikasikan sebagai salah satuindikator keberhasilan pengembangansisteminformasi(Mckeenet.Al.1994; Choe1996dalamSunartiSetianingsih, 1998). Kepuasan pemakai sistem informasi berkaitan dengan seberapa jauhpemakaipercayapadasistem informasi yangdisediakan untukmemenuhikebutuhaninformasiyang mereka butuhkan. Faktor-faktorpenentukeberhasilan pengembangan sistem (SunartiSetianingsih, 1998), antara lain:PartisipasiPemakai.Partisipasi digunakanuntukmenunjukkanintervensi personal yang nyata atau aktivitas pemakai dalampengembangansisteminformasi. Mulai dari tahap perencanaan,pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi. Ada tiga jenis partisipasi pemakai dalampengembangansistem, yaitu konsultatif, representatif, danconsensus(Mumford1983dalamSunarti Setianingsinh,1998).Tigajebisini dibedakanberdasarkantingkatpengaruh dan kontrol yang diberikan oleh pemakai.Keterlibatan Pemakai.Keterlibatan sebagai suatu keadaanpsikologiyangsubyektif(Barkidan Hartwick, 1989 dalam SunartiSetianingsih, 1998). Salah satu pendekatan yangmemfokuskanketerlibatanpemakai dalampengembangansistemadalahuser-leddevelopmentapproach.Pendekatanini dilakukan denganmelibatkanpemakai dalamproyekpengembangansistem. Wakilpemakaimemilikikontrolyang jelas pada keseluruhan proyek.Komunikasi Pemakai Pengembang. Pemakai mempunyaiinformasi dan pemahaman tentangdinamikalingkungan.Pemakaiperlu menyampaikanpemahamandanwawasan mereka tentang praktik bisnis secara akurat danlengkapkepengembangyang selanjutnyapengembangharusmenerima informasiinidanmentranslasikannyake dalam sistem kerja (Mintberg, 1970 dalam Sunarti Setianingsih, 1998).Dukungan ManajemenPuncak.Dukunganmanajemenpuncakmemegang perananpentingdalamkeberhasilan implementasisisteminformasi.Dukungan tersebuttidakhanyauntukalokasisumber dayayangdiperlukanuntuksumber tersebut, namun yang terpentingmemberikanstrongsignalbagikaryawan bahwa perubahan yang dilakukanmerupakansuatuyangpenting(Muntoro, 1994 dalam Sunarti Setianingsih, 1998).Pelatihan.Sebelummenerimaatas sistemyangbaru,seseorangterlebih dahulu akan mengetahui adanya perubahan tersebutdankemudianakanberusaha untukmemahaminya.Haltersebutdapat dicapaimelaluipelatihanyangtepat. Pelatihanjugaakanmeningkatkanrasa percayadirikaryawandalammenghadapi sistem yang baru.Pemberitahuan awal atasperubahansistem.Denganinformasi yangtepatdanmemadaiatasperubahan sistem,makaapayangdiharapkanakan dicapaiolehsistemsertakonsekuensidari adanya perubahan tersebut akanmemberikanpemahamanyanglebihbaik bagi karyawan.KualitasPemakai.Bagaimanapun canggihnyasisteminformasi,jikakualitas pemakai tidak sesuai dengan kualitasyang dibutuhkanuntukmenjalankansistem informasi, maka keberhasilanpengembangan sistem informasiakan sulit dicapai.Amorosoet.Al(1989)dalam SunartiSetianingsih(1998)mengakui bahwapekerjayangberkualitasadalah faktor yangmemegangperananpentingdalamkeberhasilanimplementasidan penggunaanteknologiinformasiyang canggig dalam organisasi. Khalil (1997) dalam Tjhai Fung Jen (2002) mengukur efektifitas sisteminformasidenganmenggunakankepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Soegiharto (2001) dan Choe (1996) dalam Tjhai Fung Jen(2002)mengukurkinerjasistem informasiakuntansidarisisipemakai (user)denganmembagikinerjasistem fAKTOR-fAKTOR yANg MEMPENgARUhI KINERJA SISTEM INfORMASIAKUNTANSI PADA LEMBAgA PERKREDITAN DESA DI KOTA DENPASAR(PUTU ASTRI LESTARI)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 6223informasiakuntansikedalamduabagian yaitukepuasanpemakaiinformasi(user informationsatisfaction)danpemakaian sisteminformasi(systemusage)sebagai pengganti variabel kinerja sistem informasi akuntansi.ConrathdanMignen(1990) dalam TjhaiFungJen(2002) mengatakankepuasanpemakaisisteminformasidapat diukur dari kepastian dalammengembangkan apa yangmerekaperlukan.DeloneMcLean(1992)seperti yangdikutipolehSoegiharto(2001) mengemukakan:Ketikasebuahsistem informasidiperlukan,penggunaansistem akanmenjadikurangdankesuksesan manajemen dengan sistem informasi dapat menentukan kepuasan pemakai.Soegiharto(2002)mengemukakanbahwa kepuasanpemakaijugadirekomendasikan sebagaipenyediaukuransuksesdidalam penelitian tentang informasi.Penelitianyangdilakukanoleh HamiltondanChervany(1981),Ivesdan Olson (1984) dalam Tjhai Fung Jen (2002) menunjukkansisteminformasiyang banyak digunakan menunjukkankeberhasilansebuahsisteminformasi manajemen,yangartinyapadasaatjam atau waktunya penggunaan sisteminformasi apabila frekuensipenggunaannyaseringmakasistemini dikatakan baik. Sedangkan penelitian yang dilakukanJahangiretal(2000)dalam TjhaiFungJen(2002)menunjukkan perbedaan penentuan keberhasilankomputeradalahtidakberdirisendiri sehinggapemakaiansistemdigunakan untukmelakukanpenelitianmengenai sisteminformasi.Setelahmelakukan reviewulangstudiempirisDelonedan MacLean(1992)dalamSoegiharto(2001) menemukan pemakaian sistem olehkaryawanmerupakansalahsatudari beberapaukuranyangterbilangberhasil. Darisemuaukuranyangdiidentifikasi, pemakaiansistemmerupakanvariabelyangpalingobyektifdanpalingmudah dihitung.Beberapapenelitianyangtelah dilakukanmenunjukkanbahwafaktor-faktoryangberpengaruhterhadapkinerja sisteminformasiakuntansiadalahsebagai berikut:a. KeterlibatanPemakaidalam Proses Pengembangan SistemPenelitianyangdilakukanoleh Soegiharto (2001) denganresponden perusahaan diAustralia, menemukanhubunganyangpositifdan signifikanantaraketerlibatan pemakaidalampengembangan sistemdanpemakaiansistem sertahubunganyangpositif tetapitidaksignifikanantara variabel keterlibatanpemakai dankepuasanpemakaisistem informasi akuntansi. Tjhai Fung Jen(2002)padapenelitiannya menemukan variabelketerlibatanpemakaidalam prosespengembangansistem informasi akuntansi, darikoefisien korelasi menunjukkan hubunganyang positifterhadap kinerja sistem informasiakuntansi.Dariduavariabelyang digunakan untukmenentukan kinerja SIA,variabel keterlibatanpemakaihanyamempengaruhisecara signifikanterhadappemakaian sistem informasi. b. Kemampuan Teknik Personal Sistem InformasiPenelitianyangdilakukanoleh Soegiharto(2001),tidakdapat menemukanadanyahubungan yangsignifikanantarafaktor kemampuanteknikpersonal sisteminformasidankinerja sisteminformasiakuntansi.TjhaiFungJen(2002)dalam penelitiannya menemukanvariabel kemampuanteknik personalsisteminformasi,dari koefisien korelasinyamenunjukkanhubunganyang 24positif terhadap variabelkepuasan pemakai danhubungannegativeterhadap variabel pemakaian sistem. c. Ukuran OrganisasiPenelitianSoegiharto(2001) menemukanadanyahubungan yangsignifikanantarafaktor ukuran organisasi dengankepuasan pemakai danpemakaiansisteminformasi tetapi hubungan tersebut adalah negative.Denganhubungan yangnegativetersebut,kinerja sisteminformasiakanlebih tinggipadaperusahaanyang ukurannyalebihkecil.Hasil penelitianiniberbedadengan penelitianyangdilakukanoleh TjhaiFungJen(2002)yang menemukanadanyahubungan yangpositifdansignifikan antara variabel ukuranorganisasi dengan kinerjasistem informasi akuntansi.d. DukunganManajemenPuncakPenelitianyangdilakukanoleh Soegiharto(2001)menemukan adanyahubunganyangpositif atas dukungan manajemenpuncakdankinerjasistem informasi akuntansi, tetapitidak menemukan adanyahubungan yang signifikan.Tjhai Fung Jen (2002)menemukanvariabel dukungan manajemenpuncakmemiliki hubunganyangpositifdengan kinerja sistem informasiakuntansitetapihanyadengan kepuasan pemakai yangsignifikansedangkanhubungan dengan pemakaian sisteminformasi tidak signifikan.e. FormalisasiPengembanganSistem InformasiPenelitianyangdilakukanoleh Soegiharto(2001),menemukan adanya hubungan yang signifikandannegativeantara faktor formalisasipengembangan sisteminformasi dan pemakaiansistem, sehingga padaperusahaan yangtingkatformalisasi pengembangansistemnyatinggi,pemakaian sistemakanlebihrendah.Pada penelitianTjhaiFungJen (2002) ditemukan variabelformalisasi pengembangansistem informasi memilikihubunganyangpositifdan signifikanterhadapkepuasan pemakai serta memilikihubunganyangnegativedan signifikan terhadappemakaian sistem informasi.f. ProgramPelatihan danPendidikan PemakaiPenelitianSoegiharto(2001) tidak menemukan adanyaperbedaan yangsignifikanantara perusahaan yang memiliki program pelatihan dan pendidikanpemakaidengan perusahaan yangtidakmemiliki.TjhaiFungJen (2002)dalampenelitiannya menemukan bahwa antaraperusahaan yangmemperkenalkan sebuahprogram pelatihan danpendidikan pemakai danperusahaan yangtidakmemperkenalkannya terdapatperbedaan yangsignifikandengan kepuasan pemakai,tetapi tidak terbuktimenunjukkan adanyaperbedaandenganpemakaian sistem.g. Keberadaan Dewan Pengarah Sistem InformasiSoegiharto(2001)menemukan bahwakinerjasisteminformasi akuntansi pada perusahaanyangmemilikidewanpengarah (steeringcommittee)dalam fAKTOR-fAKTOR yANg MEMPENgARUhI KINERJA SISTEM INfORMASIAKUNTANSI PADA LEMBAgA PERKREDITAN DESA DI KOTA DENPASAR(PUTU ASTRI LESTARI)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 6225pengembangansistemnyadan perusahaan yangtidakmemilikinya,tidakterdapat perbedaan yangsignifikan.Tjhai Fung Jen (2002)menemukanbahwapemakaian sistemdalamperusahaanyang memilikidewanpengarahdan perusahaan yangtidakmemiliki, mempunyaiperbedaan yangsignifikansedangkan untuk kepuasanpemakai tidak terdapatperbedaan yang signifikan.METODE PENELITIANHubungan variabel-variabel di dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1Model Penelitian Sumber : Soegiharto (2001)Berdasarkan model penelitiansepertiyangterlihatpadagambar1, hipotesisyangdapatdikemukakanpada penelitian ini adalah:H1.1: Terdapathubungan yangpositifantara keterlibatanpemakai dalam prosespengembanganSistem Informasi Akuntansi dengankinerja SistemInformasi AkuntansiH1.2: Terdapathubungan yangpositifantara kemampuanteknik personal SistemInformasiAkuntansi dengan kinerjaSistem Informasi AkuntansiH1.3: Terdapathubungan yangpositifantara ukuran organisasidengan kinerjafaktor-faktor yang berpengaruh:a. Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansib. Kemampuan teknik dari personal sistem informasi akuntansic. Ukuran organisasid. Dukungan manajemen puncake. formalisasi pengembangan sistem informasif. Program pelatihan dan pendidikan pemakaig. Keberadaan dewan pengarah sistem informasi Kinerja sistem informasi akuntansia. Kepuasan pemakai sistem informasi akuntansib. Pemakai sistem informasi akuntansi26Sistem Informasi AkuntansiH1.4: Terdapathubungan yangpositifantara dukunganmanajemenpuncak dalam prosespengembangandan pengoperasianSistem Informasi Akuntansi dengankinerja SistemInformasi AkuntansiH1.5: Terdapathubungan yangpositifantara formalisasipengembangansistem dengankinerja SistemInformasi AkuntansiH2.1: KinerjaSistemInformasiAkuntansi akanlebihtinggi dalam sebuahorganisasi apabilasebuah programpelatihan danpendidikanpemakai diperkenalkandibandingkantidak diperkenalkanH2.2: KinerjaSistemInformasiAkuntansi akanlebihtinggi dalam sebuahorganisasi apabilaterdapat sebuahdewan pengarahdibandingkantidak memilikiIdentifikasi Variabel Bebas danVariabel TerikatVariabelyangtidakterikatoleh variabellainataudisebutjugaindependen variabel, dimana dalam penelitian ini yang tergolong variabel bebas adalah:1. Keterlibatanpemakaidalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (X1)2. Kemampuanteknik daripersonal Sistem Informasi Akuntansi (X2)3. Ukuran Organisasi (X3)4. Dukunganmanajemenpuncak (X4)5. Formalisasipengembangansistem informasi (X5)6. Programpelatihan danpendidikan pemakai (X6)7. Keberadaandewanpengarah sistem informasi (X7)Variabelyangdipengaruhioleh variabellainnyaataudisebutjuga dependen variabel, dimana dalampenelitianiniyangtergolongvariabel terikat adalah:1. Kepuasan pemakai SistemInformasi Akuntansi (Y1)2. PemakaianSistemInformasi Akuntansi (Y2)Untuk mendefinisikan suatuvariabelyangterkaitdenganobjek penelitian maka dibuat beberapapengertian batasan operasional yaitu:1. Keterlibatan pemakaidalam pengembangan SistemInformasi Akuntansi (X1).Sistem informasi yangdikembangkan dengan melibatkan parapemakaiakanmemberikan kepuasanbagiparapemakaidan pemakaitersebutakanbersedia untuk menggunakan sisteminformasi akuntansi yang diterapkan di perusahaannya.Variabelinidiukur denganmengajukanduapertanyaanyang menunjukkantingkatketerlibatan responden terhadap prosespengembangansisteminformasi akuntansi.Variabelinidiukur denganmenggunakanskalalikert tujuhpoindengan angkasatu menunjukkantingkatketerlibatan yang paling tinggi.fAKTOR-fAKTOR yANg MEMPENgARUhI KINERJA SISTEM INfORMASIAKUNTANSI PADA LEMBAgA PERKREDITAN DESA DI KOTA DENPASAR(PUTU ASTRI LESTARI)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 62272. Kemampuanteknik daripersonal Sistem Informasi Akuntansi (X2)Pemakaisisteminformasiyang memilikikemampuan,dimana kemampuantersebutdiperoleh dari pendidikan danpengalamannya akanmeningkatkankepuasandalam menggunakansisteminformasi akuntansi dan akan terusmenggunakannya dalammembantu menyelesaikanpekerjaannya.Variabelinidiukur dengan mengajukan duapertanyaanmengenaipengalaman dari responden dalammenggunakansisteminformasi akuntansiyangsekarangdan sistem lainnya denganpengukurannya menggunakanskalarasiotahun,sepertikurang dari satu tahun, antara satu sampai dengantigatahun,tigasampal limatahun,limasampaitujuh tahundanlebihdaritujuhtahun. Rata-rata pengalaman yangdimilikiolehrespondendiberikan angkamasing-masingsatu,tiga, lima,tujuhdansembilansebagai angka penimbannya.3. Ukuran Organisasi (X3)Ukuranorganisasiperusahaan yangsemakinbesardengan didukungolehsumberdayayang semakin besar akan menghasilkan sisteminformasiyanglebihbaik sehinggapemakaiakanmerasa puas dengan menggunakan sistem informasiakuntansiyangada. Variabelinidiukur denganmenggunakan berapa banyakkaryawanyangbekerjapada perusahaan tersebut.4. Dukunganmanajemenpuncak (X4)Dukunganmanajemenpuncak yangmemadaidalamproses pengembangansisteminformasi dan pengoperasian sisteminformasidalamperusahaanakan meningkatkankeinginanpemakai untuk menggunakan sisteminformasiyangadadanmerasa puasdalammenggunakansistem tersebut.Variabelinidiukur dengan mengajukan limapertanyaanyangmenunjukkan persepsidarirespondenterhadap dukunganyangdiberikanoleh manajemen puncak dalampengembangandanoperasional dari sistem informasi diperusahaan. Pertanyaanyangdiajukan diukur denganmenggunakan skala ordinal, likert tujuhpoindanangkasatu menunjukkanpendapatsangat tidaksetujurespondenterhadap pernyataanyangdiajukandan angkatujuhmenunjukkansangat setuju.5. Formalisasipengembangansistem informasi (X5)Pengembangansisteminformasi yangyangdiformalisasiakan meningkatkan kinerja ataukesuksesan sistem informasi.Variabelinidiukur denganmengajukan lima pertanyaanuntuk menunjukkan tingkatformalisasipengembangansistem informasiyangtelahdilakukandi perusahaan responden.Pertanyaan dijawab denganmenggunakan skala ordinal, likert tujuhpoindenganangkasatu menunjukkanbahwaformalisasi tidak pernah dilakukan danangka tujuh menunjukkan bahwaformalisasiyangdilakukanatas pertanyaan tersebut selaludilaksanakan.6. Programpelatihan danpendidikan pemakai (X6)Adanya sebuah program pelatihan maupun pendidikan yang diadakanuntukmemberikanatau 28meningkatkankemampuandan pemahamanpemakaiterhadap sisteminformasiakuntansiyang digunakan akan membuatpemakaitersebutmenjadilebih puasdanakanmenggunakan sistemyangtelahdikuasainya denganbaikdanlancar.Variabel inidiukurdenganmenggunakan satu pertanyaan untuk mengetahui adatidaknyaprogramtersebutdi perusahaan responden, jikajawabannya Ya, diajukan kembali satu pertanyaan untuk mengetahui tingkatkeuntunganyangdapat diperolehdariprogramtersebut, dandiukurdenganskalaordinal, likerttujuhpoindenganangka satumenunjukkankeuntungan yang diperoleh sangat rendah atau kecildariprogrampelatihandan pendidikan yangdijalankanperusahaandanangkatujuh menunjukkankeuntunganyang diperoleh sangat tinggi.7. Keberadaandewanpengarah sistem informasi (X7)Adanyasebuahdewanyang bertugas untuk mengarahkanpengembangan sistem,mengimplementasikan danmengendalikanjalannyasistem informasitersebutakanmembuat kualitasdansisteminformasi akuntansi yang digunakanmenjadilebihbaikdanberarti kinerja sistem informasi akuntansi tersebut jugameningkat.Variabel inidiukurdenganmengajukan satu pertanyaan untuk mengetahui adatidaknyaDewanPengarah (steering committee) diperusahaanrespondendengan diukur menggunakan skalanominaldenganformatjawaban Ya atau Tidak.8. Kepuasan Pemakai Sistem (Y1)Kepuasan pemakai sistemdiindikasibahwasistemmampu melengkapikebutuhaninformasi-informasi dengan benardan cepat sertacukupuntukmemuaskan kebutuhan yang diperlukanpemakai sistem. Variabelkepuasanpemakaisistemdiukur denganmenggunakansebelas pertanyaanuntukmengetahui tingkat kepuasan pemakaiterhadap sistem informasiakuntansiyangsedangdigunakan sekarang di perusahaanresponden.Pertanyaaninidiukur dengan menggunakan skalaordinal,likerttujuhpoindengan angkasatumenunjukkanpersepsi sangattidaksetujudanangka tujuhmenunjukkansangatsetuju terhadap pertanyaanyang diajukan.9. PemakaianSistemInformasi Akuntansi (Y2)Pemakaiansistemyangdengan mudah dan sering digunakan akan mengidentifikasikan kinerjasistemyangadarelatiftinggi. Variabelinidiukur denganmengajukanduabuahpertanyaan untuk mengetahui tingkatpemakaiansistemolehpemakai. Pertanyaan pertama diajukandengan menggunakan skalaordinal,likerttujuhpoindengan angka satu menunjukkanrespondentidakmenggunakan sistem informasi diperusahaannya. Sedangkanpertanyaankeduadiajukanuntuk mengetahui keinginan daripemakaiuntukmenggunakansistem di perusahaannya, pertanyaaninidiukurdengan menggunakanskalalikerttujuh poin dengan angka satumenunjukkankeinginanpemakai untuk menggunakan sisteminformasiadalahragu-ragudan angkatujuhmenunjukkansangat inginsekalimenggunakansistem informasi.fAKTOR-fAKTOR yANg MEMPENgARUhI KINERJA SISTEM INfORMASIAKUNTANSI PADA LEMBAgA PERKREDITAN DESA DI KOTA DENPASAR(PUTU ASTRI LESTARI)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 6229Populasi dan RespondenPopulasipadapenelitianini adalahseluruhLembagaPerkreditanDesa yangadadikotaDenpasardantelah menerapkansisteminformasiakuntansi berbasiskomputer.DikotaDenpasar terdapat 31 lembaga perkreditan desa yang tersebar di tiga kecamatan yaitu kecamatan DenpasarBarat,DenpasarTimur,dan DenpasarSelatan.Penentuanpopulasi dalam penelitianinimenggunakan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan populasidenganpertimbangantertentu. Pertimbangan yang digunakan yaitu:a. LembagaPerkreditanDesayang ada di Kota Denpasar.b. LembagaPerkreditan Desatersebuttelahmenerapkansistem informasi akuntansi berbasiskomputer.Respondenpadapenelitianini adalah pemakai sistem informasi akuntansi yaitupimpinanataukepalaLPDsebagai manajemenpuncak,bagianoperasional, bagiankeuangan,khususnyayangbisa mengoperasikankomputerpadalembaga perkreditandesa yangadadikota Denpasar.Teknik Analisa DataData yangterkumpul darikuisionersebelumdilakukananalisisdata, dilakukanpengeditandanpengkodean untuk setiap butir pertanyaan dan variabel. Setelah proses pengeditan danpengkodean,akandiperolehdata-data yang pengisiankuisionernya telahlengkap diisidansahuntukdiikutsertakandalam pengolahan data selanjutnya yaitu:a. Melakukanujikualitasdata dengancaramelakukanuji validitas dan reabilitas data.1. Uji ValiditasDilakukanuntukmengukur sahatautidaknyakuisioner yang digunakan dalampenelitian.Pengukuranuji validitas dapat dilakukandenganmenghitungkorelasi antaraskormasing-masing butirpertanyaandengantotal skor dengan bantuan program SPSS.MenurutSugiyono (1999:125) pengujianvaliditas dapat dilakukandengan menggunakankorelasipearsonproduct moment.2. Uji ReliabilitasDilakukanuntukmengetahui sejauhmanasuatuinstrumen pengukurandapatdiandalkan ataudapatdipercayadalam mengukursuatuobyekyang akan diukur. Dalampenelitian iniujireliabilitas dilakukan denganmenggunakan Cronbachalpha dengan bantuankomputermelaluiprogram SPSS. Suatu instrumendikatakanreliabelapabila nilai Cronbachalphalebihbesar dari 0,6.b. Melakukanpengujianhipotesis pertamaHipotesispertamayangterdiri darilimahipotesisdiujidengan analisis Pearson ProductMoment untuk mengetahuihubunganyangterjadiantara faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIAdengankinerjaSIA,dimana pengukurannya menggunakanskala liken.Suatuvariabel dikatakan memilikihubungan yang positif apabila nilaisignifikansinyalebihkecildari 5% atau 0,05. Pengujiandilakukan dengan bantuanprogram SPSS versi 11.c. Melakukanpengujianhipotesis keduaHipotesiskeduaterdiridaridua hipotesis.Pengujiandilakukan denganalatujistatistikujibeda Mann-Whitey Test, karenasampel yang diuji adalah sampel yangberbeda.Dengankatalain 30pengujian dilakukan untukmenemukanbuktiempirisbeda kinerjaSIAantarakondisisatu dengankondisilain,yaituada tidaknyaprogrampelatihandan adatidaknyadewanpengarah, dimana pengukurannyamenggunakan yes or no answer.Pengujiandilakukandengan bantuan program SPSS versi 11.HASIL DAN PEMBAHASANPengumpulan data dilakukandengancaramenyebarkankuisioneryang berisikanbeberapapertanyaan.Kuisioner-kuisioner tersebut ditujukan kepadakaryawanlembagaperkreditandesadi Denpasartermasukmanajemenpuncak yaitupimpinanLPDtersebut.Lembaga PerkreditanDesayangdipilihyaituLPD yangterletakdiDenpasardantelah menerapkan sistem informasi yangterkomputerisasi.Hasil pengumpulan databerdasarkantempatrespondenbekerja dapat dilihat pada tabel 2:Tabel 2Rangkuman Pengumpulan DataTempat Responden BekerjaNama LPD Jumlah RespondenPersentaseLPD Intaran7 6,67 %LPD Pedungan6 5,72 %LPD Panjer5 4,76 %LPD Sidakarya 5 4,76 %LPD Sesetan5 4,76 %LPD Kepaon 5 4,76 %LPD Pemogan5 4,76 %LPD Renon 4 3,81 %LPD Sanur 3 2,86 %LPD Serangan 2 1,90 %LPD Poh Gading 5 4,76 %LPD Ubung 8 7,62 %LPD Padang Sambian 5 4,76 %LPD Denpasar 5 4,76 %LPD Peguyangan 6 5,72 %LPD Tanjung Bungkak 6 5,72 %LPD Sumerta 5 4,76 %LPD Kesiman 8 7,62 %LPD Pagan 5 4,76 %LPD Tembau 5 4,76 %Jumlah 105 100 %Responden-responden yangmengisikuisionermerupakankaryawan LPDyangbekerjapadabeberapabagian. Hasil pengumpulan data berdasarkan nama bagiantempatrespondenbekerjadapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:fAKTOR-fAKTOR yANg MEMPENgARUhI KINERJA SISTEM INfORMASIAKUNTANSI PADA LEMBAgA PERKREDITAN DESA DI KOTA DENPASAR(PUTU ASTRI LESTARI)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 6231Tabel 3Nama BagianTempat Responden BekerjaNama BagianJumlah Responden PersentasePimpinan 20 19,05 %Bagian Operasional30 28,57 %Bagian Keuangan55 52,38 %Jumlah 105 100 %Darihasilpengumpulandata, jumlah karyawan pada perusahaanmayoritas berjumlah di atas sepuluh. Hasil selengkapnyadapatdilihatpadaTabel4 sebagai berikut Tabel 4Hasil Pengumpulan DataJumlah KaryawanNama BagianJumlah Responden Persentase1 sampai dengan 10 2 1,91 %11 sampai dengan 20 85 80,95 %21 sampai dengan 30 18 17,14 %Jumlah 105 100 %Dilihat dari ada tidaknya program pelatihandanpendidikanpemakaisistem padaperusahaan,darihasilpenelitian bahwa ada beberapa perusahaan yang tidak mempunyaiprogrampelatihansebesar 10,48% yang memungkinkan ada beberapa respondenyangkurangmemadaiakan sistemyangditetapkanperusahaan.Hasil selengkapnyadapatdilihatpadaTabel5sebagai berikut:Tabel 5Hasil Pengumpulan Data Atas Ada TidaknyaProgram Pelatihan Dan Pendidikan PemakaiProgram Pelatihan &Pendidikan PemakaiJumlah Responden PersentaseAda 94 89,52 %Tidak 11 10,48 %Jumlah 105 100 %Responden dalam hal inikaryawanLPDdiketahuimayoritasbelum terlalu lama menggunakan sisteminformasi,baikitusistemyangditerapkan saatinimaupunsistemlainnya.Mayoritas responden barumenggunakansistemyang diterapkansekarangsatusampaidengan tigatahunyangjumlahnyasebesar 40,95%.Perbandinganselengkapnya dapat dilihat pada Tabel 632Tabel 6Hasih Pengumpulan DataPerbandingan Lamanya Penggunaan SistemLamaPenggunaanSistemSekarangPersentase Sistem Lain Persentase< 1 tahun 35 33,33 %55 52,38 %1 < 3 tahun43 40,95 % 37 35,24 %3 < 5 tahun20 19,05 % 10 9, 52 %5 > 7 tahun5 4,76 % 3 2,86 %> 7 tahun2 1,91% - -Jumlah 105 100 % 105 100 % Padasistemyangditetapkanada sebuah tingkatan tertentu yangmemungkinkanadasejumlahkaryawan yangmemangsudahahlidanadayang hanyamenjalankannyasaja.Darihasil pengumpulandatayangdiperolehdalam penelitianinidimanadariseratuslima respondenyangmenjawabadanyasuatu tingkatandalampenerapansistemtersebut yaitudelapanpuluhlimaresponden (80,95%).Sedangkanyangmenjawab tidakadanyasuatutingkatandalam penerapansistemhanyasebanyakdua puluh responden (19,05%). Hasilselengkapnyapenelitianinidapatdilihat pada Tabel 7.Tabel 7Hasil Pengumpulan DataAtas Tingkatan Pada SistemTingkatan Jumlah Responden PersentaseAda 85 80,95 %Tidak 20 19,05 %Jumlah 105 100 %Hasilpengumpulandataakan tingkatkanpemakaipadasistemdidukung dengan latar belakang pendidikanrespondenyangberanekaragamdan mayoritasdarimerekatelahmenempuh jenjang strata satu (S1) sebesar enam puluh responden(57,14%).Selengkapnyadapat dilihat pada Tabel 8 sebagai berikut: Tabel 8Hasil Pengumpulan DataLatar Belakang Pendidikan Latar BelakangPendidikanJumlah Responden PersentaseSMU 2 1,91 %Diploma 40 38,09 %Sarjana 60 57,14 %Pasca Sarjana3 2,86 %Lainnya - -Jumlah 105 100 %fAKTOR-fAKTOR yANg MEMPENgARUhI KINERJA SISTEM INfORMASIAKUNTANSI PADA LEMBAgA PERKREDITAN DESA DI KOTA DENPASAR(PUTU ASTRI LESTARI)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 6233Pada penelitian ini juga dilakukan pengumpulandatatentangkemampuan pemakaiitusendiri,yangmenghasilkan tujuhpuluhenamkomasembilanbelas persen(76,19%)respondenmerupakan karyawanyangmemilikikemampuan spesialis dan dua puluh tigakoma delapan belaspersen(23,81%)hanyamempunyai kemampuanumum.Hasilselengkapnya dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut:Tabel 9Hasil Pengumpulan DataKemampuan PemakaiKemampuan Jumlah Responden PersentaseSpesialis 80 76,19 %Umum 25 23,81 %Jumlah 105 100 %Dewanpengarahjugapenting keberadaannyadalamsisteminformasi, Jawabanresponden menunjukkandua puluhsembilankomalimapuluhdua persen (29,52%) di perusahaannya terdapat dewanpengarah.Sedangkansebanyak tujuhpuluhkomaempatpuluhdelapan persen(70,48%)yangmenjawabtidak terdapat dewan pengarah. Hasilselengkapnya dapat dilihat pada Tabel 10.Tabel 10Hasil Pengumpulan DataDewan PengarahKeberadaan Dewan Jumlah Responden PersentaseAda 31 29,52 %Tidak 74 70,48 % Jumlah 100 100 %Daridatayangberhasildikumpulkan,sebelummelangkahkedalamanalisisfaktor terlebih dahulu akan dilakukan Uji Validitas dan Uji Reliabititas.a. Uji ValiditasUjiValiditasdilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya kuisioneryangdigunakandalam penelitian. Pengukuran UjiValiditasdapatdilihatmelalui nilaisignifikansiuntukkoefisien korelasiantaraskormasing-masingbutirpertanyaandengan total skor. Dengan tingkatsignifikansinya 5% atau 0,05.Hasilkoefisienkorelasi antara masing-masing butirpertanyaanterhadaptotalskor butir-butir pertanyaan dapatdilihat pada Tabel 11.34Tabel 11Hasil Uji validitas faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Variabel Koefisien KorelasiSignifikasi KetX1 0,279 0,004 SignifikanX2 0,470 0,000 SignifikanX3 0,396 0,000 SignifikanX4 0,613 0,000 SignifikanX5 0,531 0,000 SignifikanX6 0,384 0,000 SignifikanX7 0,410 0,000 SignifikanX8 0,457 0,000 SignifikanX9 0,432 0,000 SignifikanX10 0,673 0,000 SignifikanX11 0,672 0,000 SignifikanX12 0,545 0,000 SignifikanX13 0,784 0,000 SignifikanX14 0,968 0,000 SignifikanX15 0,977 0,000 SignifikanX23 0,741 0,000 SignifikanX24 0,716 0,000 SignifikanX25 0,706 0,000 SignifikanX26 0,843 0,000 SignifikanX27 0,714 0,000 SignifikanX28 0,761 0,000 SignifikanX29 0,791 0,000 SignifikanX30 0,674 0,000 SignifikanX1 0,807 0,000 SignifikanX32 0,848 0,000 SignifikanDaritabel11 dapatdilihat nilaisignifikansiuntukkoefisien korelasiantaramasing-masing skorbutirpertanyaanterhadap totalskorbutirpertanyaanlebih kecildaritingkatsignifikansi yangditetapkanyaitu5%atau 0,05.Hasilinimenunjukkan bahwajawabanrespondenpada seluruh butir pertanyaan yang ada padakuisionerdikatakanvalid atau sah.b. Uji ReliabilitasUjireliabilitasdilakukan untukmengetahuisejauhmana suatuinstrumenpengukurandapat diandalkanataudapatdipercaya dalammengukur suatuobyekyang akandiukur.Dalampenelitianini, ujireliabilitasdilakukandengan menggunakan CronbachAlpha.Suatuinstrumendikatakanreliabel apabilanilaiCronbachalpha lebihbesardari0,6.Hasilujireliabilitas untukduapuluhlima(25)variabel yangterdiridaritigabelas(13) variabelkinerjasistemdandua belas(12)variabelfaktoryang berpengaruhdenganresponden sebanyakseratuslima(105)dapat dilihat pada Tabel 12 dan Tabel 13sebagai berikut:fAKTOR-fAKTOR yANg MEMPENgARUhI KINERJA SISTEM INfORMASIAKUNTANSI PADA LEMBAgA PERKREDITAN DESA DI KOTA DENPASAR(PUTU ASTRI LESTARI)JURNAL IPTEKS NEW MEDIA VOL. 1 NO. 1 SEPTEMBER 2010 : 1 - 6235Tabel 12Hasil Uji ReliabilitasVariabel Kinerja SistemN Of Case105N Of Item13Alpha 0,6882Daritabel12 dapatdilihat nilai CronbachAlpha sebesar0,6882dibulatkanmenjadi0,7. Nilaitersebutlebihbesardari0,6yang berarti instrumen yangdigunakan dapat diandalkansebagai alat ukur.Tabel 13Hasil Uji Reliabilitas VariabelFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja SIAN Of Case105N Of Item12Alpha 0,8616Daritabeldiatasdapat dilihatnilaiCronbachAlphasebesar 0,8616. Nilai tersebut lebih besardari0,6yangberarti instrumenyangdigunakandapat diandalkan sebagai alat ukur.Pengujian Hipotesis PertamaHipotesispertamayangterdiri darilimahipotesis. Pengujianhipotesis pertama dilakukan dengan analisisPearson Product Moment untukmengetahuihubunganyangterjadiantara faktor-faktoryangmempengaruhikinerja SIAdengankinerjaSIA.Suatuvariabel dikatakanmemilikihubunganyangpositif apabilanilaisignifikansinyalebihkecil dari 5% atau 0,05. Hasil analisis yang telah dilakukanpadapenelitianinidapatdilihat pada tabel 4.13 sebagai berikutTabel 14Hasil Uji Pearson Product MomentKeterlibatan Kemampuan Ukuran Org Dukungan FormalisasiKinerjaSIAKor = 0,246Sig = 0,011Kor = 0,246Sig = 0,035Kor = 0,126Sig = 0,200Kor = 0,366Sig = 0,000Kor = 0,322Sig = 0,001Daritabel14dapatdiketahui bahwa:Faktorketerlibatandengannilai korelasiterhadapkinerjaSIAsebesar 0,246dantingkatsignifikansisebesar 0,011yangjauhlebihkecildari0,05. Berdasarkanhasilpengujianyangtelah dilakukan, ditemukan bahwa HI-1diterima.Halinimenunjukkanbahwa terdapathubunganpositifantarafaktor keterlibatan dan kinerja SIA.Faktor kemampuan pemakaidengan nilaikorelasiterhadapkinerjaSIA sebesar0,206dansignifikansisebesar 0,035.Berdasarkanhasilpengujianyang telahdilakukan,ditemukanbahwaHI-2 diterima.Halinimenunjukkanhubungan 36positifantarafaktorkemampuanpemakaidan kinerja SIA.Faktorukuranorganisasidengan nilai korelasi sebesar 0,126 dansignifikansisebesar0,200yangjauhlebih besardari0,05.Berdasarkanhasil pengujian yang telah dilakukan, ditemukan bahwaH1-3ditolak.Halinimenunjukkan bahwatidakterdapathubunganpositif antara faktor ukuran organisasi dan kinerja SIA.Faktor dukungan manajemenpuncak dengan nilai korelasi sebesar 0,366 dansignifikansisebesar0,000yangjauh lebihkecildari0,05.berdasarkanhasil pengujian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa H1-4 diterima. Hal inimenunjukkanbahwaterdapathubungan positifantarafaktordukunganmanajemen puncak dan kinerja SIA.Faktorformalisasipengembangan sistemdengannilaikorelasisebesar0,322 dansignifikansisebesar0,001yanglebih kecildari0,05.Berdasarkanhasil pengujian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa H1-5 diterima. Hal inimenunjukkanbahwaterdapathubungan positif antara faktor formalisasipengembangan sistem dan kinerja SIA.Pengujian Hipotesis KeduaPengujian hipotesis keduadilakukan dengan alat uji statistik Uji beda Mann-WhitneyTest,karenasampelyang diujiadalah sampelyangberbeda. Dengan katalainpengujiandilakukanuntuk menemukanbuktiempirisbedakinerja SIAantarakondisisatudengankondisi lain, yaitu ada tidaknya program pelatihan, danadatidaknyadewanpengarah.Hasil uji beda yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 15 sebagai berikut:Tabel 15Hasil Uji Beda (Mann-Whitney Test)Program PelatihanDewan PengarahKinerja SIA Mean rank 0 = 56,16 (n = 94)1 = 25,95 (n = 11)Z = -3,116Sig = 0,002 (2-tailed)Mean rank 0 = 67,98 (n = 31)1 = 46,72 (n = 74)Z = -3,267Sig = 0,002 (2-tailed)Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:Padakondisipengujianyang dibandingkankinerjaSIAatasada tidaknyaprogrampelatihandidapatkan hasilyaitu nilairata-ratarankinggroup kode0yangmewakilikelompokadanya programpelatihanadalah56,16dannilai rata-ratarankinggroupkode1yang mewakilikelompoktidakadanyaprogram pelatihanadalah25,95,dimanasemakin besarnilairata-ratarankinggroup menunjukkansemakinbaikkondisiyang diwakilkannya. Besarnya Z hitung adalah -3,116dengantingkatsignifikansisebesar 0,002(ujiduasisi).Olehkarenahipotesis alternatifdenganprediksisatuarah,maka uji yang dipakai satu sisi. Sehingga tingkat signifikansi yang diperoleh harus dijadikan satusisidenganm