...Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia, Susenas September 2017v ... KATA...

https:

//www.b

ps.go.id

RINGKASAN EKSEKUTIF PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK INDONESIAExcecutive Summary of Consumption and Expenditure of Population of Indonesia

Berdasarkan Hasil Susenas September 2017 Based on The September 2017 Susenas

ISSN: 2089-2438Nomor Publikasi/Publication Number: 04210.1808Katalog/Catalog: 3201013Ukuran Buku/Book Size: 17x24 cmJumlah Halaman/Total Page: x + 74 halaman/pages

Naskah/Manuscript: Subdirektorat Statistik Rumah TanggaSubdirectorate of Household Statistics

Gambar Kulit/Cover Design:Subdirektorat Statistik Rumah TanggaSubdirectorate of Household Statistics

Diterbitkan oleh/Published by:© Badan Pusat Statistik/BPS-Statistics Indonesia

Dicetak oleh/Printed by:Badan Pusat Statistik/BPS-Statistics Indonesia

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat StatistikIt is prohibited to announce, distribute, communicate, and/or copy part or all of this book for commercial purposes without permission from BPS-Statistics Indonesia

https:

//www.b

ps.go.id

Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia, Susenas September 2017 iii

Penanggung Jawab/Person in charge:

Gantjang Amannullah, M.A

Editor/Editors:

Nur Sahrizal, S.Si., M.Si.

Idha Sahara, S.S.T., M.Si.

Penulis/Authors:

Dwi Prastiwi, SST.

Widya Larasati, SST.

Pengolah Data/Data Processors:

Amiek Chamami, SST, M.StatT

Hasti Amanda Ilmi Putri, SST

Pembuat Infografis/Infographic Designer:

Widya Larasati, SST.

TIM PENYUSUN/Persons Involved

https:

//www.b

ps.go.id

https:

//www.b

ps.go.id

Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia, Susenas September 2017 v

Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dilaksanakan untuk mengumpulkan data konsumsi dan pengeluaran secara periodik. Data tersebut merupakan sumber bagi penghitungan berbagai indikator, seperti kemiskinan, kesenjangan pendapatan, dan ketahanan pangan.

Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia merupakan salah satu dari empat publikasi serial publikasi konsumsi dan pengeluaran dari hasil Susenas yang diterbitkan secara periodik. Publikasi ini menyajikan informasi mengenai konsumsi dan pengeluaran penduduk Indonesia secara ringkas, namun tetap lengkap.

Secara umum publikasi ini menyajikan ulasan mengenai konsumsi dan pengeluaran penduduk Indonesia atas berbagai komoditas makanan maupun bukan makanan serta konsumi kalori dan protein berdasarkan hasil Susenas September 2017. Untuk memberikan gambaran aspek pemerataan atas konsumsi dan pengeluaran penduduk, data dalam publikasi ini disajikan menurut wilayah dan kelompok kesejahteraan.

Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan publikasi ini. Publikasi ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Jakarta, Juni 2018 KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR

https:

//www.b

ps.go.id

Executive Summary of Consumption and Expenditure of Population of Indonesia, The September 2017 Susenasvi

The National Socio-Economic Survey (Susenas) is conducted to collect consumption and expenditure data on a periodic basis. The data is a source for the calculation of various indicators, such as poverty, income disparities, and food security.

The Executive Summary of Population Expenditure and Consumption of Indonesia is one of four publications on the series of publications on consumption and expenditure of Susenas published periodically. This publication provides information on the consumption and expenditure of the Indonesian population in a concise, yet complete manner.

In general, this publication presents a review of the consumption and expenditure of Indonesian population on various food and non-food commodities as well as the consumption of calories and protein based on the results of Susenas September 2017. To give an idea of the equity aspect of population consumption and expenditure, the data in this publication is presented by region and group welfare.

We give the highest appreciation to all parties who have participated in the preparation of this publication. This publication is expected to benefit all parties in need.

Jakarta, June 2018 BPS – STATISTICS INDONESIA

Chief Statistician

PREFACE

https:

//www.b

ps.go.id

Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia, Susenas September 2017 vii

Halaman/ pagesTIM PENYUSUN/PERSONS INVOLVED ................................................................. iiiKATA PENGANTAR ........................................................................................... v

PREFACE ................................................................................................................. vi

DAFTAR ISI/LIST OF CONTENT ............................................................................. vii

DAFTAR TABEL/LIST OF TABLES ........................................................................... viii

PENJELASAN TEKNIS/TECHNICAL NOTES ........................................................... 1PENDAHULUAN/INTRODUCTION ........................................................................ 11PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA/EXPENDITURE OF INDONESIAN POPULATION .................................................................................................... 16KONSUMSI KALORI DAN PROTEIN/CALORIE AND PROTEIN CONSUMPTION . 23POLA KONSUMSI MAKANAN/FOOD CONSUMPTION PATTERN ....................... 27

DAFTAR PUSTAKA/REFERENCES .......................................................................... 33

LAMPIRAN/APPENDIX .......................................................................................... 37

DAFTAR ISI/LIST OF CONTENTS

https:

//www.b

ps.go.id

Executive Summary of Consumption and Expenditure of Population of Indonesia, The September 2017 Susenasviii

Halaman/ pages

DAFTAR TABEL/LIST OF TABLES

Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Komoditas dan Daerah Tempat Tinggal (Rupiah), September 2017Average Monthly per Capita Expenditure by Commodity Groups and Urban Rural Classification (Rupiahs), September 2017

TabelTable

1 37

Persentase Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Komoditas dan Daerah Tempat Tinggal, September 2017Percentage of Monthly per Capita Expenditure by Commodity Groups and Urban Rural Classification, September 2017

TabelTable

2 38

Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Komoditas Makanan dan Kuintil Pengeluaran (Rupiah), September 2017Average Monthly per Capita Expenditure by Food Commodity Groups and Quintile of Expenditure (Rupiahs), September 2017

TabelTable

3 39

Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Komoditas Bukan Makanan dan Kuintil Pengeluaran (Rupiah), September 2017Average Monthly per Capita Expenditure by Non Food Commodity Groups and Quintile Expenditure (Rupiahs), September 2017

TabelTable

4 40

Persentase Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Komoditas Makanan dan Kuintil Pengeluaran, September 2017Percentage of Monthly per Capita Expenditure by Food Commodity Groups and Quintile of Expenditure, September 2017

TabelTable

5 41

Persentase Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Komoditas Bukan Makanan dan Kuintil Pengeluaran, September 2017Percentage of Monthly per Capita Expenditure by Non Food Commodity Groups and Quintile of Expenditure, September 2017

TabelTable

6 42

https:

//www.b

ps.go.id

Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia, Susenas September 2017 ix

Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Komoditas Makanan dan Bukan Makanan menurut Provinsi (Rupiah), September 2017Average Monthly per Capita Expenditure Food And Non Food Commodities by Province (Rupiahs), September 2017

TabelTable

7 43

Rata-rata Konsumsi Kalori dan Protein per Kapita Sehari menurut Kelompok Komoditas Makanan, September 2017Average Daily per Capita Consumption of Calorie and Protein by Food Commodity Groups, September 2017

TabelTable

8 44

Rata-rata Konsumsi Kalori dan Protein per Kapita Sehari menurut Provinsi, September 2017Average Daily per Capita Consumption of Calorie and Protein by Province, September 2017

TabelTable

9 45

Tingkat Partisipasi Konsumsi menurut Komoditas Makanan, September 2017Participation Rate of Consumption by Food Commodities, September 2017

TabelTable

10 46

Rata-rata Konsumsi per Kapita Sebulan menurut Beberapa Macam Bahan Makanan Penting dan Daerah Tempat Tinggal, September 2017Average Monthly Consumption per Capita by Several Important Food and Urban Rural Classification, September 2017

TabelTable

11 53

Rata-rata Konsumsi per Kapita Sebulan Beberapa Komoditas Makanan pada Provinsi dengan Konsumsi Tertinggi menurut Daerah Tempat Tinggal, September 2017 Average Monthly Consumption of Selected Food Commodities by Province with Highest Consumption and Urban Rural Classification, September 2017

TabelTable

12 54

Rata-rata Konsumsi dan Pengeluaran per Kapita Seminggu Komoditas Makanan, September 2017Average Weekly per Capita Consumption and Expenditure of Food Commodities, September 2017

TabelTable

13 55

Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Komoditas Bukan Makanan menurut Daerah Tempat Tinggal (Rupiah), September 2017Average Monthly per Capita Expenditure of Non Food Commodities by Urban Rural Classification (Rupiahs), September 2017

TabelTable

14 62

Daftar Konversi Zat Gizi menurut Komoditas MakananList of Nutrition Conversion by Food Commodities

TabelTable

15 67

https:

//www.b

ps.go.id

Executive Summary of Consumption and Expenditure of Population of Indonesia, The September 2017 Susenasx

Halaman/ pages

DAFTAR GAMBAR/LIST OF FIGURES

Pangsa Pengeluaran Pangan menurut Daerah Tempat Tinggal, September 2017Shares of Food Expenditure by Urban Rural Classification, September 2017

GambarFigure

1 17

Pangsa Pengeluaran Pangan menurut Kuintil Pengeluaran, September 2017Shares of Food Expenditure by Quintile of Expenditure, September 2017

GambarFigure

2 19

Pangsa Pengeluaran Pangan menurut Provinsi, September 2017Shares of Food Expenditure by Province, September 2017

GambarFigure

3 21

Rata-rata Konsumsi Kalori dan Protein per Kapita Sehari menurut Daerah Tempat Tinggal, September 2017Average Daily Calorie and Protein Consumption per Capita by Urban Rural Classification, September 2017

GambarFigure

4 24

Persentase Konsumsi Kalori dan Protein terhadap AKG menurut Kuintil Pengeluaran, September 2017Percentage of Calories and Protein Consumption Adequacy by Quintile of Expenditure, September 2017

GambarFigure

5 25

Tingkat Partisipasi Konsumsi Menurut Jenis Makanan, September 2017Participation Rate of Consumption By Type of Food, September 2017

GambarFigure

6 28

https:

//www.b

ps.go.id

PENJELASAN TEKNIS/TECHNICAL NOTES

PENJELASANTEKNIS TECHNICAL NOTES

https:

//www.b

ps.go.id

https:

//www.b

ps.go.id

Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia, Susenas September 2017 3

PENJELASAN TEKNIS/TECHNICAL NOTESRuang Lingkup

Susenas September 2017 mencakup 75.000 rumah tangga sampel yang tersebar pada 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia. Response rate Susenas September 2017 adalah sebesar 99,99 persen atau 74.992 rumah tangga. Setelah dilakukan pengecekan kelengkapan dan konsistensi data, jumlah sampel yang dinyatakan clean sebanyak 74.253 rumah tangga. Dengan jumlah sampel tersebut, estimasi data hasil Susenas September 2017 dapat dilakukan hingga level provinsi.

Seluruh rumah tangga sampel ditanyakan mengenai apa yang dikonsumsi oleh seluruh anggota rumah tangga selama seminggu terakhir, baik kuantitas maupun uang yang dikeluarkan untuk makanan tersebut. Rumah tangga juga ditanyakan mengenai besarnya uang yang dikeluarkan untuk barang-barang selain makanan selama sebulan atau setahun terakhir.

Kerangka Sampel

Dari hasil uji korelasi terhadap data SP2010 diperoleh 9 (sembilan) variabel yang mempunyai koefisien korelasi cukup tinggi. Seluruh variabel tersebut digunakan untuk membentuk indeks komposit tingkat kesejahteraan rumah tangga per blok sensus (BS), yang disebut “wealth index” (indeks kesejahteraan). Dengan tersedianya nilai koefisien indeks kesejahteraan (IK) per-BS di seluruh Indonesia maka dapat dilakukan

Coverage

The September 2017 Susenas covers 75,000 sample households spread out at 34 provinces and 514 districts in Indonesia. Response rate on the September 2017 Susenas was 99.99 percent or precisely 74,992 households. After checking the completeness dan data consistency, the number of clean households were 74,253. Based on that particular number, the estimation of September 2017 Susenas can be conducted until provincial level.

The entire households sample were asked about what is eaten by all household members for the past week both quantity and money spent on the food. Households were also asked about the amount of money spent on items other than food for the last one month or the last one year.

Sampling Frame

Results from the correlation test of the SP2010 data, we obtained 9 (nine) variables that have fairly high correlation coefficients. All of these variables is used to form a composite index of household welfare level per census block, which is called “wealth index” (index of wellbeing). With the availability of wealth index coefficient (IK) per census block in Indonesia then grouping (stratification) can be done as a base to form a sample

https:

//www.b

ps.go.id

Executive Summary of Consumption and Expenditure of Population of Indonesia, The September 2017 Susenas4

pengelompokkan (stratifikasi) BS sebagai dasar membentuk kerangka sampel.

Indeks kesejahteraan dibagi ke dalam 10 kategori yang jumlah BS-nya sama untuk setiap kategori (desil), kemudian mengelompokkan BS ke dalam 3 (tiga) kelas tingkat kesejahteraan, yaitu: (i) Tingkat kesejahteraan rendah: ≤ desil 3; (ii) Tingkat kesejahteraan menengah: 3 < desil < 7; (iii) Tingkat kesejahteraan tinggi: ≥ desil 7.

Kemudian BPS membagi BS ke dalam 2 (dua) tipologi daerah, yaitu daerah perkotaan dan perdesaan. Dengan adanya 3 kelas IK dan 2 tipologi daerah, maka secara keseluruhan akan terdapat 6 (enam) kelompok (strata) BS.

Kerangka sampel baru dibentuk dari basis stratifikasi IK dengan populasi BS biasa, dengan jumlah BS sebanyak 180.000, yaitu 25 persen dari jumlah BS biasa di Indonesia. Pemilihan 25 persen BS dilakukan secara Probability Proportional to Size (PPS) dengan size jumlah rumah tangga di dalam BS hasil SP2010 di setiap strata.

Desain Sampel

Rancangan sampel Susenas September 2017 adalah paket sampel untuk mendapatkan data yang representatif sampai dengan provinsi. Pencacahan dilaksanakan bulan September, dengan total sampel secara nasional 75.000 rumah tangga dari 7.500 BS. Pemilihan sampel dilakukan secara

framework.

Wealth index are divided into 10 categories that the number of census block is the same for each category (decile), then census block classified into 3 (three) classes welfare, namely: (i) a lower level of well-being: ≤ 3rd deciles; (ii) the level of welfare medium: 3rd < deciles < 7th; (iii) a high level of well-being: ≥ 7th deciles.

Then BPS divides census block into 2 (two) typology of the area, namely the urban and rural areas. With the 3 classes of IK and 2 regional typologies, there will be 6 (six) groups (stratum) census block in total.

The new sample frame is formed from an IK base population stratification with ordinary census block, with the number of census block as many as 180,000, i.e, 25 percent of the ordinary census block in Indonesia. The selection of 25 percent census block is performed by Probability Proportional to Size (PPS) with the size of the number of households in SP2010’s census block results in each stratum.

Sampling Design

The September 2017 Susenas sampling design is a sample pack to obtain representative data up to the provincial level. Enumeration was conducted in September, with total national sample of 75,000 households from 7,500 census block. Sample households selected in a systematic way so that the composition of

https:

//www.b

ps.go.id


sistematik sehingga komposisi BS terpilih per strata sebanding dengan komposisi BS berdasarkan stratifikasi di setiap kabupaten/kota.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dari rumah tangga terpilih dilakukan dengan cara wawancara langsung antara petugas pencacah dengan responden. Keterangan individu dikumpulkan melalui wawancara dengan individu bersangkutan. Keterangan rumah tangga dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumah tangga, suami/istri kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga yang mengetahui karakteristik yang ditanyakan.

Pengolahan

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan. Proses pengolahan dimulai di BPS Kabupaten/Kota dengan kegiatan receiving/batching, editing/coding, entri data, dan validasi sederhana. Setelah terbentuk raw data, di BPS provinsi dilakukan kegiatan validasi sederhana. Tahap terakhir dari proses pengolahan dilakukan di BPS Pusat, yaitu proses validasi lengkap untuk menghasilkan data yang bersih (clean data).

Daerah Tempat Tinggal

Sampel Susenas dirancang untuk dapat menghasilkan estimasi di tingkat provinsi dan nasional dan dibedakan

the census block that selected per stratum comparable to composition of the census block that based on stratification in each district.

Procedure of Data Collection

The data collection for selected sample households is conducted by direct interview between the respondent and the enumerator. Individual information is collected through interview with the individual. Information about household characteristics were collected by interviewing to the head of household, spouse or another household member who is familiar with the household’s characteristics.

Data Processing

Data processing is conducted through several stages. The process begins in BPS District with activities are receiving and batching, editing/coding, data entry, and simple validating. Once raw data is produce, BPS Provinces conducted a simple validation activities. The last stage of data processing is conducted at BPS Headquarter by doing complete validation process to produce clean data.

Urban Rural Classification

Susenas is designed to produce estimation at the national and provincial levels and is differentiated by urban and

https:

//www.b

ps.go.id


menurut daerah perkotaan dan perdesaan. Adapun dasar penetapan lokasi sampel perkotaan dan perdesaan secara Probability Proportional to Size (PPS) dengan size banyaknya rumah tangga SP2010.

Blok Sensus

Blok sensus (BS) merupakan wilayah kerja dari seorang petugas lapangan pada Susenas September 2017. Blok sensus terpilih sudah ditentukan oleh BPS dan terdaftar pada Daftar Sampel Blok Sensus (DSBS). Blok sensus harus mempunyai batas-batas yang jelas/mudah dikenali, baik batas alam maupun buatan. Batas satuan lingkungan setempat (SLS seperti RT, RW, dusun, lingkungan, dsb) diutamakan sebagai batas blok sensus bila batas SLS tersebut jelas.

Rumah Tangga dan Anggota Rumah Tangga

Rumah tangga dibedakan menjadi dua, yaitu rumah tangga biasa dan rumah tangga khusus.a. Rumah tangga biasa adalah seorang

atau sekelompok orang yang mendiami seluruh atau sebagian bangunan fisik atau sensus, dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur.Ada bermacam-macam bentuk rumah tangga biasa, di antaranya:1) Orang yang tinggal bersama istri dan

anaknya;2) Orang yang menyewa kamar atau

rural areas. The basis for determining the location of a sample of urban and rural Probability Proportional to Size (PPS) by size of household number SP2010.

Census Block

Census block is an enumeration area, which is generally assigned to enumerator in the September 2017 Susenas. Census blocks are selected by BPS-Statistics Indonesia and listed in census block list sample. Each census block should be identifiable by its natural or man-made boundaries, locally formed unit boundaries (neighbourhood association (RT), community association (RW), hamlet, and other local associations) are given the first priority to become boundaries of census block if their boundaries are clear.

Household and Member of Household

A Household can be classified into two types, i.e., ordinary household and special household.a. The ordinary household is defined as a

person or a group of persons living in a physical/census building or part thereof who make common provision for food and other essentials of living. Examples of an ordinary household are:1) A man or woman who lives together

with his or her spouse and children;2) A person who rents a room or a part

of census building and manage his

https:

//www.b

ps.go.id


sebagian bangunan sensus, tetapi makannya diurus sendiri;

3) Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus, tetapi makannya dari satu dapur, asal kedua bangunan sensus tersebut masih dalam blok sensus yang sama, maka dianggap sebagai satu rumah tangga;

4) Rumah tangga yang menerima pondokan dengan makan (indekos) yang pemondoknya kurang dari 10 orang;

5) Pengurus asrama, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan dan sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama anak, istri serta anggota rumah tangga lainnya, makan dari satu dapur yang terpisah dari lembaga yang diurusnya;

6) Beberapa orang yang bersama-sama menyewa kamar dalam satu bangunan sensus walaupun mengurus makannya sendiri-sendiri.

b. Rumah tangga khusus adalah (i) orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan, atau rumah tahanan yang pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola oleh suatu yayasan atau lembaga, dan (ii)kelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10 orang atau lebih. Susenas hanya mencacah rumah tangga biasa.

Anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada saat pencacahan

or her own meals; zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

3) A family living separately in two census buildings, but eating from the one kitchen, provided the two census buildings in question are still in the one segment; zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

4) A boarding house with not more than 10 boarders; zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

5) The household of the manager of a boarding institution e.g., residence hall, dormitory, hospital, prison, orphanage, and the like when it is separated from institution they manage;

6) A group of people who rents a room or part of a census building together, but manages his or her meal individually.

b. Specific household includes (i)

people who are living in dormitory, barracks, orphanages, prisons, jails or the maintenance of daily needs are managed by a foundation or institution, and (ii) people who are living in boarding houses where the number of boarders is 10 people and more. Susenas only for ordinary household.

Household member includes each of the persons who form a household regardless of whether he or she is present or temporarily absent at the date of

https:

//www.b

ps.go.id


maupun sementara tidak ada. Anggota rumah tangga yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian kurang dari 6 bulan, tetapi bertujuan pindah/akan meninggalkan rumah, tidak dianggap sebagai anggota rumah tangga. Orang yang telah tinggal di suatu rumah tangga 6 bulan atau lebih atau yang telah tinggal di suatu rumah tangga kurang dari 6 bulan, tetapi berniat menetap di rumah tangga tersebut dianggap sebagai anggota rumah tangga.

Rata-rata pengeluaran per kapitasebulan

Pengeluaran untuk konsumsi makanan dihitung selama seminggu terakhir, sedangkan konsumsi bukan makanan dihitung sebulan dan setahun terakhir. Baik konsumsi makanan maupun bukan makanan selanjutnya dikonversikan ke dalam pengeluaran rata-rata sebulan. Angka konsumsi/pengeluaran rata-rata per kapita yang disajikan dalam publikasi ini diperoleh dari hasil bagi jumlah konsumsi seluruh rumah tangga (baik mengonsumsi maupun tidak) terhadap jumlah penduduk.

Pangsa pengeluaran pangan adalah rasio pengeluaran untuk belanja pangan terhadap pengeluaran total penduduk selama satu bulan.

Kuintil pengeluaran adalah pengelompokan pengeluaran ke dalam lima kelompok yang sama besar setelah diurutkan mulai pengeluaran yang

enumeration. However, a household member who is on journey for 6 months or longer, or less than 6 months but intended to move away, is not regarded as household member. On the other hand, a person who has stayed for 6 months or longer, or has stayed for less than 6 months but intends to stay, is regarded as the member of the household.

Average monthly expenditure percapita

The reference period for food consumption is one week, and for non food consumption is one month and one year prior to enumeration. Both food and non food consumption are converted on a average monthly expenditure. Quantity consumed, or expenditure thereof per capita per month is obtained by dividing total consumption (or expenditure) of all households over total number of persons corresponding to the area of aggregation.

The share of food expenditure is the ratio of food expenditure per capita to total expenditure per capita for a month.

Quintile expenditure is a grouping of expenditures into five groups of the same size after being ordered from the smallest (quintile 1) to the largest (quintile 5)

https:

//www.b

ps.go.id


terkecil (kuintil 1) hingga terbesar (kuintil 5). Semakin tinggi kuintil pengeluaran menunjukkan semakin sejahtera.

Konsumsi Kalori dan Protein

Besarnya konsumsi kalori dan protein dihitung dengan mengalikan kuantitas setiap makanan yang dikonsumsi dengan nilai kandungan kalori dan protein setiap jenis makanan berdasarkan daftar konversi zat gizi. Saat ini daftar konversi zat gizi berpedoman pada hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi X, 20-21 November 2012 di Jakarta, dalam buku karangan Djoko Kartono, Hardinsyah, Abas Basuni Jahari, dan Moesijanti Soekarti dengan Judul “Penyempurnaan Kecukupan Gizi untuk Orang Indonesia” LIPI Jakarta.

expenditure. The higher the spending quintile shows the more prosperous.

Calorie and Protein Consumption

The amount of calorie and protein being consumpted is calculated by multiplying the quantity of each food consumed with the content value of calorie and protein of each food based on nutrition conversion list. Currently nutrient conversion list is based on the results of Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi X, November 20-21, 2012 in Jakarta, as stated in the book titled “Improved Nutritional Sufficiency for Indonesian People” by Djoko Kartono, Hardinsyah, Abas Basuni Jahari, and Moesijanti Soekarti , published by LIPI Jakarta.

https:

//www.b

ps.go.id

https:

//www.b

ps.go.id


Tercapainya kesejahteraan rakyat merupakan tujuan utama dari setiap bangsa di dunia. Oleh karena itu, pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan perlu dilakukan. Agenda-agenda dari pembangunan berkelanjutan tersebut terangkum dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang dijabarkan menjadi 17 tujuan. Tujuan pertama dan kedua SDGs, yaitu mengakhiri kemiskinan dan menghilangkan kelaparan menjadi agenda utama yang ingin dicapai. Latar belakang dari kedua tujuan tersebut berkaitan erat dengan masalah kesenjangan dan kerawanan pangan.

Di Indonesia, kesenjangan dan kerawanan pangan masih menjadi masalah yang kompleks. Ditengah-tengah pertumbuhan perekonomian global yang belum kuat, perekonomian Indonesia ternyata mampu bertahan dan tetap tumbuh cukup tinggi di atas lima persen (BPS, 2017). Akan tetapi, hasil dari kemajuan tersebut belum dapat dinikmati secara merata oleh penduduk Indonesia. Selama periode Maret 2016 dan Maret 2017, angka gini ratio turun sebesar 0,004 poin dari 0,397 menjadi 0,393. Meskipun mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016, data pengeluaran 40 persen penduduk dengan pengeluaran terendah menunjukkan kesenjangan di Indonesia masih berkisar pada angka 17 persen.

Berkaitan dengan aspek kerawanan pangan, beberapa masalah yang dihadapi Indonesia, yaitu keterbatasan kemampuan ekonomi atau daya beli dari rumah tangga, adanya kecenderungan

Achieving the welfare of the people is the main goal of every nation in the world. Therefore, sustainable development based on human rights and equity needs to be done. The agenda of sustainable development is summarized in the Sustainable Development Goals (SDGs) which are spelled out into 17 objectives. The first and second goal of SDGs is to end poverty and eliminate hunger to be the main agenda to be achieved. The background of the two goals is closely related to the problem of inequality and food insecurity.

In Indonesia, food gaps and food insecurity are still complex issues. In the midst of global economic growth that has not been strong, Indonesia’s economy was able to survive and still grow quite high above five percent (BPS, 2017). However, the results of these advancements can not be enjoyed equally by the Indonesian population. During the period March 2016 and March 2017, the gini ratio fell by 0.004 points from 0.397 to 0.393. Despite the decline compared to 2016, data on expenditure of 40 percent of the population with the lowest expenditure shows the gap in Indonesia is still around 17 percent.

With regard to food insecurity, some of the problems faced by Indonesia are limited economic capacity or purchasing power of households, a tendency to decrease the proportion of food

PENDAHULUANINTRODUCTION

https:

//www.b

ps.go.id


penurunan proporsi konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal karena pengaruh globalisasi industri pangan siap saji, berkurangnya produksi pangan lokal, dan sifat produksi musiman yang berpengaruh terhadap harga pangan (BKP, 2016).

Guna memperbaiki kondisi tersebut, percepatan pemerataan dan keadilan dijadikan sebagai salah satu tantangan utama pembangunan pada RPJMN 2015-2019. Selain itu, pemerintah juga memfokuskan arah kebijakan pembangunan pada pemerataan pada tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa menyelesaikan masalah kesenjangan sangatlah penting.

Agar dapat terus memantau kondisi-kondisi yang menjadi indikator kesejahteraan penduduk, khususnya kesenjangan dan kerawanan pangan, serta sebagai pedoman untuk perumusan kebijakan maka diperlukan data-data akurat. Data konsumsi dan pengeluaran rumah tangga yang dikumpulkan melalui Susenas dapat menjadi indikator yang baik untuk mengukur pemerataan, yaitu dengan membandingkan konsumsi dan pengeluaran antar kelompok ekonomi maupun wilayah.

Susenas yang dilakukan secara rutin pada Maret dan September menjadi satu-satunya survei BPS yang mampu menyediakan data konsumsi dan pengeluaran secara periodik. Data yang disajikan secara ringkas pada publikasi ini merupakan hasil dari Susenas September 2017. Dalam publikasi ini, informasi mengenai kesejahteraan digambarkan

consumption based on local resources due to the impact of the globalization of fast food, the decrease of local food production, and the seasonal nature of production which affects food prices (BKP, 2016).

To improve the condition, the acceleration of equity and justice serve as one of the main development challenges in the RPJMN 2015-2019. In addition, the government also focuses on development policy on equity in 2017. This shows that solving the inequality problem is very important.

In order to continuously monitor the conditions that become indicators of the welfare of the population, especially the inequality and food insecurity, as well as guidelines for policy formulation, accurate data is required. Household consumption and expenditure data collected through Susenas can be a good indicator for measuring equity by comparing consumption and spending between economic groups and regions.

Susenas conducted routinely in March and September are the only BPS surveys capable of providing periodic consumption and expenditure data. The data presented briefly in this publication are the results of the September 2017 Susenas. In this publication, information on welfare is illustrated in the average per capita expenditure indicator. Food

https:

//www.b

ps.go.id


dalam indikator rata-rata pengeluaran per kapita. Ketahanan pangan disajikan melalui indikator pangsa pengeluaran pangan serta konsumsi kalori dan protein. Sedangkan aspek pemerataan diungkapkan dengan menyajikan indikator menurut provinsi, klasifikasi perkotaan-perdesaan, dan kuintil pengeluaran.

security is served through indicators of the share of food expenditure as well as the consumption of calories and protein. While the equity aspect is expressed by presenting indicators by province, urban-rural classification, and quintile spending.

https:

//www.b

ps.go.id


PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIAEXPENDITURE OF INDONESIAN POPULATION

Pada September 2017, rata-rata pengeluaran sebulan setiap penduduk Indonesia sebesar 1.095.676 rupiah (Lampiran Tabel 1). Pengeluaran ini meningkat sekitar 7,6 persen dibandingkan September 2016 dan 14,8 persen dibandingkan September 2015. Secara nasional, dari total pengeluaran tersebut lebih banyak digunakan untuk pembelian komoditas makanan dibandingkan komoditas bukan makanan. Rata-rata pengeluaran makanan per kapita sebulan sebesar 554.618 rupiah. Dengan kata lain, pangsa pengeluaran pangan penduduk Indonesia pada September 2017 mencapai 50,62 persen.

Pangsa pengeluaran pangan yang menggambarkan proporsi pengeluaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan merupakan salah satu indikator ketahanan pangan yang akan mencerminkan kesejahteraan. Seperti yang dijelaskan pada Hukum Engel (1857), bahwa proporsi pengeluaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan menjadi ukuran terbaik kesejahteraan suatu populasi, pada saat variabel lain konstan (Pop, 2012).

Ditinjau dari klasifikasi daerah tempat tinggal, pangsa pengeluaran makanan penduduk daerah perdesaan lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk perkotaan (Gambar 1). Sebanyak 57,97 persen dari total pengeluaran penduduk perdesaan digunakan untuk memenuhi konsumsi makanan, sedangkan penduduk perkotaan menggunakan kurang dari 50 persen dari total pengeluaran untuk memenuhi komoditas makanan.

In September 2017, the monthly average expenditure of each Indonesian population is 1,095,676 rupiahs (Appendix Table 1). This expenditure increased by 7.6 percent compared to September 2016 and 14.8 percent compared to September 2015. Nationally, the total expenditure is more widely used for the purchase of food commodities than non food commodities. Average monthly food expenditure per capita is 554,618 rupiahs. In other words, the share of food expenditure in September 2017 is 50.62 percent.

The share of food expenditure that describes the proportion of expenditure used to meet food needs is one indicator of food security that will reflect welfare. As Engel’s Law states (1857), that the proportion of expenditure used to meet food needs is the best measure of the welfare of a population, as other variables are constant (Pop, 2012).

In term of the classification of urban rural areas, the share of food expenditure of rural population is more than the urban population (Figure 1). 57.97 percent of total rural population expenditure is used to meet food consumption, while urban residents use less than 50 percent of total expenditure to meet food commodities.

https:

//www.b

ps.go.id


Data tersebut menunjukkan bahwa kesejahteraan penduduk di daerah pekotaan lebih baik dibandingkan di daerah perdesaan. Hal ini terjadi karena pada saat sebagian besar pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan, maka jika ada sedikit saja gangguan pada pendapatan atau harga makanan akan sangat memengaruhi kemampuan untuk mengakses makanan.

Disagregasi menurut kelompok komoditas makanan menunjukkan bahwa persentase pengeluaran makanan per kapita tertinggi adalah kelompok makanan dan minuman jadi diikuti rokok dan tembakau baik di perdesaan maupun perkotaan. Pada September 2017, rata-rata pengeluaran nasional untuk makanan dan minuman jadi setiap penduduk Indonesia sebesar 187.899 rupiah, meningkat sekitar 20 persen dibandingkan September 2016. Di sisi

The data shows that the welfare of the population in the urban areas is better than in the rural areas. This happens because when most of the income is used to meet food needs, so if there is a slight disturbance in income or food prices will greatly affect the ability to access food.

Disaggregation by food commodity group shows that the highest percentage of food expenditure per capita is food and beverage category followed by cigarette and tobacco both in rural and urban areas. In September 2017, the average national expenditure on food and beverages each Indonesian population is 187,899 rupiahs, an increase of about 20 percent compared to September 2016. On the other hand, the average national expenditure per capita of cigarette and tobacco commodities

GambarFigure

Pangsa Pengeluaran Pangan menurut Daerah Tempat Tinggal, September 20171

Shares of Food Expenditure by Urban Rural Classification, September 2017

Sumber: Susenas September 2017Source: The September 2017 Susenas

46,72

57,97

50,62

0 50 100

Perkotaan & PerdesaanUrban & Rural

Perdesaan/Rural

Perkotaan/Urban

https:

//www.b

ps.go.id


lain, rata-rata pengeluaran per kapita nasional komoditas rokok dan tembakau setara dengan pengeluaran padi-padian dan umbi-umbian dan lebih besar dari pengeluaran untuk daging.

Pada kelompok komoditas bukan makanan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, lebih dari 50 persen dari total pengeluaran bukan makanan digunakan untuk memenuhi kebutuhan perumahan dan fasilitas rumah tangga. Akan tetapi, persentase pengeluaran aneka barang dan jasa lebih besar pada penduduk perkotaan sedangkan penduduk perdesaan lebih banyak mengalokasikan pengeluaran bukan makanan pada barang tahan lama (Lampiran Tabel 2).

Akibat belum meratanya kesejahteraan, perbedaan rata-rata pengeluaran antara penduduk pada kuintil tertinggi dan kuintil terendah cukup besar. Pada Susenas September 2017, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk kuintil kelima sekitar tujuh kali lebih besar dibandingkan penduduk pada kuintil terendah atau kuintil pertama (Lampiran tabel 3). Diperkuat dengan Hukum Engel yang juga menyatakan bahwa pangsa pengeluaran pangan memiliki hubungan negatif dengan tingkat kesejahteraan. Kuintil pertama mempunyai pangsa pengeluaran pangan tertinggi sebesar 66,91 persen. Dari data dapat dilihat jika pangsa pengeluaran pangan semakin menurun seiring meningkatnya kuintil pengeluaran. Selain itu, hanya kuintil kelima yang memiliki pangsa pengeluaran makanan dibawah 50 persen (Gambar 2).

is equivalent to cereals expenditure and tubers and greater than the expenditure for meat.

In non food commodity groups, both in urban and rural areas, more than 50 percent of total non-food expenditure is used to meet housing and household facilities. However, the percentage of various goods and services expenditures is greater in urban populations whereas rural populations mainly allocate non food expenditure on durable goods (Appendix Table 2).

Due to the innequality of welfare, the difference of average expenditure between the population in the highest quintile and the lowest quintile is large. In the September 2017 Susenas, the average monthly per capita expenditure of a highest quintile population is about seven times greater than the population in the lowest quintile or the first quintile (Appendix Table 3). Reinforced by Engel’s Law also states that the share of food expenditure has a negative relationship with the level of welfare. The first quintile had the highest share of food expenditure of 66.91 percent. From the data it can be seen if the share of food expenditure decreases as the quintile of expenditure increases. In addition, only the fifth quintile has a share of food expenditure below 50 percent (Figure 2).

https:

//www.b

ps.go.id


Jika dilihat menurut kelompok komoditas makanan, terdapat perbedaan pola pengeluaran pada kelompok penduduk menurut kuintil pengeluaran. Komoditas makanan dan minuman jadi memiliki rata-rata pengeluaran tertinggi dibanding komoditas makanan lain pada semua kelompok kuintil pengeluaran (Lampiran Tabel 3). Persentase pengeluaran per kapita kelompok makanan dan minuman jadi semakin besar seiring tingginya kuintil pengeluaran. Penduduk pada kuintil pertama mengalokasikan seperempat dari total pengeluaran makanannya untuk makanan dan minuman jadi, sedangkan penduduk kuintil kelima sebesar 40,34 persen atau selisih 15 poin. Lain halnya dengan kelompok makanan jadi, persentase pengeluaran komoditas padi-padian memiliki pola yang berbeda

When viewed by food commodity groups, there are differences in expenditure patterns in the population groups according to expenditure quintiles. The prepared food and beverage commodities have the highest average expenditure compared to other food commodities in all quintile of expenditure groups (Appendix Table 3). Percentage of per capita expenditure of prepared food and beverage group is getting bigger along with high quintile of expenditure. Population in the first quintile allocated a quarter of total food expenditure on prepared food and beverages while the fifth quintile population was 40.34 percent or 15 points difference. On the other hand, the percentage of cereals commodity expenditure has a different pattern in which the percentage of expenditure decreases along with the

Pangsa Pengeluaran Pangan menurut Kuintil Pengeluaran, September 2017


GambarFigure 2

Shares of Food Expenditure by Quintile of Expenditure, September 2017

65,91 63,22 59,88 56,09

39,94

0,00

50,00

100,00

Kuintil Pertama

FirstQuintile

Kuintil KeduaSecondQuintile

Kuintil KetigaThird

Quintile

Kuintil Keempat

FourthQuintile

Kuintil Kelima

FifthQuintile

https:

//www.b

ps.go.id


yang mana persentase pengeluarannya menurun seiring meningkatnya kuintil pengeluaran. Penduduk pada kuintil pertama mengalokasikan seperlima dari total pengeluaran makanan untuk padi-padian, sedangkan penduduk kuintil kelima hanya sebesar 6,65 persen atau selisih 14 poin (Lampiran Tabel 5).

Rata-rata pengeluaran terbanyak kelompok bukan makanan pada semua kuintil pengeluaran adalah kelompok komoditas perumahan dan fasilitas rumah tangga diikuti komoditas aneka barang dan jasa (Lampiran Tabel 4). Akan tetapi, pada komoditas perumahan dan fasilitas rumah tangga, kelompok penduduk pada kuintil terendah memiliki persentase pengeluaran yang lebih besar dibandingkan penduduk kuintil tertinggi dengan selisih 11 point. Di sisi lain, persentase pengeluaran komoditas barang tahan lama lebih besar pada penduduk kuintil tertinggi dengan selisih 11 poin dibandingkan penduduk pada kuintil terendah (Lampiran Tabel 6).

Rata-rata pengeluaran penduduk antar provinsi pun masih beragam. DKI Jakarta merupakan provinsi dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan tertinggi sebesar 1.976.481 rupiah diikuti dengan Provinsi Kepulauan Riau pada posisi ke dua dengan rata-rata pengeluaran sebesar 1.670.865 rupiah. Baik DKI Jakarta maupun Kepulauan Riau, proporsi pengeluaran untuk komoditas bukan makanan lebih besar dibandingkan pengeluaran untuk komoditas makanan. Di sisi lain, provinsi dengan rata-rata pengeluaran terendah adalah NTT. Jika

increase of quintile of expenditure. The population in the first quintile allocated one fifth of the total food expenditure for cereals while the fifth quintile population was only 6.65 percent or the difference of 14 points (Appendix Table 5).

The average of expenditure of most non food commodity group in all quintile expenditure is housing and household facilities commodity followed by various goods and services commodity (Appendix Table 4). However, in housing and household facilities commodities, the lowest quintile population group has a higher percentage of expenditure than the highest quintile population with a difference of 11 points. On the other hand, the percentage of durable goods commodity expenditure is greater in the highest quintile population by a margin of 11 points compared to the population in the lowest quintile (Appendix Table 6).

Average inter provincial population expenditure is still diverse. DKI Jakarta is the province with the highest average monthly per capita expenditure of 1,976,481 rupiahs followed by Kepulauan Riau Province at the second position with an average expenditure of 1,670,865 rupiahs. Both DKI Jakarta and Kepulauan Riau, the proportion of expenditure on non food commodities is greater than the expenditure on food commodities. On the other hand, the province with the lowest average expenditure is Nusa Teggara Timur. Compared with the population

https:

//www.b

ps.go.id


dibandingkan dengan penduduk DKI Jakarta, maka rata-rata pengeluaran setiap penduduk DKI Jakarta hampir mencapai tiga kali lipat dari penduduk NTT yang mana pengeluarannya lebih banyak untuk komoditas makanan (Lampiran tabel 7).

Hasil Susenas September 2017 menunjukkan bahwa sebanyak 24 provinsi di Indonesia memiliki pangsa pengeluaran pangan di atas pangsa pengeluaran pangan nasional. Provinsi dengan pangsa pengeluaran tertinggi adalah Aceh sebesar 62,35 persen, sedangkan Provinsi DKI Jakarta, meskipun rata-rata pengeluaran setiap penduduknya terbesar namun pangsa pengeluaran pangannya merupakan yang terendah dibandingkan provinsi-provinsi lain di Indonesia (Gambar 3).

of DKI Jakarta, the average expenditure of every citizen of DKI Jakarta almost triple the population of NTT which is more expenditure for food commodities (Appendix table 7).

The results of the Susenas September 2017 show that as many as 24 provinces in Indonesia have a share of food expenditure above the share of national food expenditure. The province with the highest share of expenditure was Aceh with 62.35 percent, while DKI Jakarta Province, although the average expenditure of each population was the largest but its share of food expenditure was the lowest compared to other provinces in Indonesia (Figure 3).

https:

//www.b

ps.go.id


GambarFigure

Pangsa Pengeluaran Pangan menurut Provinsi, September 20173 Shares of Food Expenditure by Province, September 2017


62,3559,47

58,5456,6956,5756,1955,9555,7355,2554,81

53,6253,4053,3253,0552,2752,2152,2051,5851,2251,1950,9750,9650,6550,6450,6249,89

48,4148,1248,0247,8747,39

46,2641,7941,48

40,19

0,00 50,00 100,00

AcehSulawesi Barat

Nusa Tenggara TimurPapua

Nusa Tenggara BaratSumatera Utara

JambiLampung

Sumatera BaratKalimantan Barat

MalukuPapua Barat

Kalimantan TengahRiau

Sumatera SelatanKepulauan Bangka Belitung

Maluku UtaraSulawesi Tengah

Jawa TimurKalimantan Selatan

Sulawesi UtaraBengkulu

Jawa BaratJawa Tengah

INDONESIAKepulauan Riau

Sulawesi TenggaraKalimantan Utara

GorontaloBanten

Sulawesi SelatanKalimantan Timur

DI YogyakartaBali

DKI Jakarta

https:

//www.b

ps.go.id


Data Susenas juga menghasilkan indikator tingkat kesejahteraan penduduk. Indikator ini dilihat dari tingkat kecukupan gizi, yaitu dari besarnya kalori dan protein yang dikonsumsi. Tingkat kecukupan gizi dinyatakan dalam Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang menunjukan jumlah kalori dan protein minimum yang diperlukan setiap penduduk dalam sehari untuk hidup sehat dan aktif. Standar AKG penduduk Indonesia sesuai dengan hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) X tahun 2012 yang tertuang dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2013, yaitu 2.150 kkal per kapita sehari untuk angka kecukupan konsumsi kalori/energi (AKE) dan 57 gram per kapita sehari untuk angka kecukupan konsumsi protein (AKP).

Hasil Susenas September 2017 menunjukkan bahwa secara nasional, rata-rata konsumsi kalori penduduk Indonesia sebesar 2.119,61 kkal dan konsumsi protein sebesar 62,11 gram (lihat lampiran Tabel 8). Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi kalori penduduk Indonesia belum mencapai standar kecukupan konsumsi kalori harian, sedangkan rata-rata konsumsi protein penduduk Indonesia sudah melampaui standar kecukupan konsumsi protein harian.

Dilihat dari klasifikasi daerah tempat tinggal, rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari baik di perkotaan maupun perdesaan masih berada di bawah standar AKE (lihat Gambar 4). Penduduk di perdesaan mengonsumsi

KONSUMSI KALORI DAN PROTEIN CALORIE AND PROTEIN CONSUMPTION

Susenas data also produce indicators of the welfare of the population. This indicators seen from the level of nutritional adequacy, namely the amount of calories and protein consumed. The nutritional adequacy rate is expressed in Nutritional Adequacy Ratio which shows the minimum number of calories and protein needed per day to live healthy and active. The standard number of nutritional adequacy of Indonesia population in accordance with the results of Widyakarya National Food and Nutrition (WNPG) X in 2012 as stated in Article 4 of Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 75 of 2013, which is 2,150 kcal per capita per day for the rate of calorie/energy consumption and 57 grams per capita a day for the adequacy of protein intake.

The results of Susenas September 2017 show that nationally, the average consumption of calories of Indonesian population is 2,119.61 kcal and protein consumption is 62,11 gram (see appendix Table 8). This figure indicates that average calorie consumption of Indonesian population has not reached the standard daily consumption of calories, while the average consumption of protein population of Indonesia has exceeded the standard of daily protein consumption sufficiency.

Judging from the urban rural classification, the average consumption of calorie per capita per day in both urban and rural areas is still below the standard AKE (see Figure 4). Rural residents consume calories as much as 2,142.97 kcal

https:

//www.b

ps.go.id


kalori sebanyak 2.142,97 kkal per kapita sehari, sedangkan penduduk di perkotaan mengonsumsi kalori sebanyak 2.099,62 kkal per kapita sehari. Sementara itu, rata-rata konsumsi protein penduduk Indonesia di perkotaan dan perdesaan sudah melampaui standar AKP. Meskipun sudah mencapai standar kecukupan, konsumsi protein penduduk di perkotaan lebih besar dibandingkan penduduk di perdesaan, yaitu sebanyak 63,86 gram, hampir 7 persen lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi protein di perdesaan, sebanyak 60,06 gram per kapita sehari.

Sebagian besar konsumsi kalori per kapita sehari penduduk Indonesia berasal dari kelompok padi-padian (825,32 kkal), makanan dan minuman jadi (520,59 kkal), serta minyak dan kelapa (250,69 kkal).

per capita a day, while the population in urban areas consume calories as much as 2,099.62 kcal per capita a day. Meanwhile, the average protein consumption of Indonesian population in urban and rural areas has exceeded the standard of AKP. Despite reaching the sufficiency standard, urban protein consumption is greater than in rural areas, which is 63.86 grams, almost 7 percent higher than the protein consumption in rural areas, as much as 60.06 grams per capita per day.

Most of the calorie consumption per capita per day of Indonesian population comes from the cereals group (825.32 kcal), prepared food and beverage (520.59 kcal), and oil and coconut (250.69 kcal).


Rata-rata Konsumsi Kalori dan Protein per Kapita Sehari menurut Daerah Tempat Tinggal, September 2017Gambar

Figure 4Average Daily Calorie and Protein Consumption per Capita by Urban Rural Classification, September 2017

Kalori (Kkal)/Calorie (Kcal)

PerkotaanUrban

PerdesaanRural

Perkotaan + Perdesaan

Urban + RuralPerkotaan

UrbanPerdesaan

RuralPerkotaan + Perdesaan

Urban + Rural

2.099,62

2.142,97

2.119,61

2.050,00

2.100,00

2.150,00

63,86

60,06

62,11

55,00

60,00

65,00

Protein (Gram)/Protein (Grams)

57.00

https:

//www.b

ps.go.id


Sementara itu, untuk konsumsi protein per kapita sehari berasal dari kelompok padi-padian (19,41 gram), makanan dan minuman jadi (15,62 gram), serta ikan/udang/cumi/kerang (7,81 gram) (lihat Lampiran Tabel 8).

Perbandingan rata-rata konsumsi kalori dan protein menurut kuintil pengeluaran dengan standar kecukupan konsumsi kalori dan protein per kapita sehari dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan atau pemerataan pendapatan/pengeluaran penduduk. Konsumsi kalori dan protein akan semakin meningkat pada kuintil pengeluaran yang semakin tinggi pula.

Meanwhile, for protein consumption per capita per day came from the cereals group (19.41 gram), prepared food and beverage (15.62 gram), fish/shrimp/squid /clams (7.81 gram) (see appendix Table 8).

The average comparison of calorie and protein consumption by expenditure quintile with the standard sufficiency of caloric and protein consumption per capita a day can be used to measure the level of welfare or equitable income/expenditure of the population. Consumption of calories and protein will increase in the higher spending quintile.


Persentase Konsumsi Kalori dan Protein terhadap AKG menurut Kuintil Pengeluaran, September 2017Gambar

Figure 5Percentage of Calories and Protein Consumption Adequacy by Quintile of Expenditure, September 2017

Kuintil Pertama

FirstQuintile

Kuintil KeduaSecondQuintile

Kuintil KetigaThird

Quintile

Kuintil Keempat

FourthQuintile

Kuintil Kelima

FifthQuintile

78,89 91

,00 98,42 10

7,66

116,9

6

79,31 95

,19 107,0

3

120,9

5 142,3

4

0,00

100,00

200,00

Kalori

Protein

https:

//www.b

ps.go.id


Gambar 5 menggambarkan persentase konsumsi kalori dan protein terhadap AKG menurut kuintil pengeluaran. Penduduk yang berada pada tiga kuintil terendah, persentase konsumsi kalori terhadap AKG masih dibawah 100 persen. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi kalori harian penduduk pada kelompok tersebut belum mencapai angka kecukupan minimum yang disarankan. Sementara itu pola konsumsi yang berbeda ditunjukkan pada konsumsi protein dimana persentase konsumsi protein terhadap AKG yang masih dibawah 100 persen terdapat pada dua kuintil terendah.

Apabila dilihat konsumsi kalori menurut provinsi, terdapat 14 provinsi dengan rata-rata konsumsi kalori harian setiap penduduk diatas standar kecukupan konsumsi kalori (lihat lampiran Tabel 9). Sulawesi Utara merupakan provinsi dengan rata-rata konsumsi kalori tertinggi, yaitu sebesar 2.278,09 kkal, sedangkan yang terendah adalah Provinsi Maluku dengan rata-rata konsumsi kalori sebesar 1.804,32 kkal. Secara umum, sebagian besar provinsi di Indonesia memiliki rata-rata konsumsi protein di atas standar kecukupan protein. Dari seluruh provinsi, hanya ada 5 provinsi yang konsumsi protein per harinya kurang dari AKP. Provinsi dengan rata-rata konsumsi protein tertinggi, yaitu DI Yogyakarta (71,27 gram), sedangkan yang terendah adalah Provinsi Papua dengan rata-rata konsumsi protein sebesar 46,58 gram.

Figure 5 represents the percentage of calorie and protein consumption of AKG by expenditure quintile. Residents who are in the lowest three quintiles, the percentage of calorie consumption to AKG is still below 100 percent. This indicates that the average daily calorie consumption of the population in the group has not reached the minimum recommended level of adequacy. Meanwhile, different consumption patterns are shown in protein consumption where the percentage of protein consumption to AKG which is still below 100 percent is found in the two lowest quintiles.

In terms of calorie consumption by province, there are 14 provinces with average daily calorie intake per capita consumption (see Appendix Table 9). North Sulawesi is the province with the highest average calorie consumption, which is 2,278.09 kcal, while the lowest is Maluku Province with average of calorie consumption 1,804.32 kcal. In general, most provinces in Indonesia have an average protein intake above the standard of protein adequacy. From all provinces, there are only 5 provinces whose protein consumption per day is less than the AKP. Province with the highest average protein consumption, that is DI Yogyakarta (71.27 gram), while the lowest is Papua Province with average consumption of protein equal to 46.58 gram.

https:

//www.b

ps.go.id


Tingkat partisipasi konsumsi penduduk Indonesia menunjukkan bahwa terdapat beberapa kelompok komoditas makanan yang mendekati 100 persen (lihat Gambar 6). Konsumsi terbesar terdapat pada kelompok makanan dan minuman jadi (99,93 persen), padi-padian (98,62 persen), bumbu-bumbuan (97,86 persen), minyak dan kelapa (97,68 persen), sayur-sayuran (97,29 persen), bahan minuman (97,01 persen), serta telur dan susu (92,41 persen). Pada kelompok padi-padian, beras masih menjadi konsumsi pokok penduduk Indonesia dengan tingkat partisipasi konsumsinya mencapai 98,53 persen (lihat lampiran Tabel 10). Selain itu, komoditas lain yang relatif banyak dikonsumsi, yaitu garam (96,82 persen), bawang merah (93,60 persen), gula pasir (92,37 persen), dan bawang putih (90,14 persen).

Pemilihan beberapa macam bahan makanan pokok ditampilkan pada lampiran Tabel 11. Dari tabel tersebut terlihat bahwa terdapat perbedaan pola konsumsi antara penduduk di perkotaan dan perdesaan. Konsumsi beras/beras ketan di perdesaan lebih besar dibandingkan perkotaan. Di perdesaan, konsumsi beras/beras ketan sebesar 7,277 kg, sedangkan di perkotaan sebesar 5,966 kg. Sementara itu, terjadi perbedaan yang relatif banyak (lebih dari 2 butir) pada konsumsi telur ayam ras/kampung. Penduduk di perkotaan lebih banyak mengonsumsi telur ayam ras/kampung dibandingkan di perdesaan, yaitu sebesar 9,589 butir sedangkan di perdesaan konsumsi telur ayam ras/kampung sebesar 7,453.

The consumption participation rate of Indonesians shows that there are several food commodity groups that are close to 100 percent (see Figure 6). The highest consumption was in the prepared food and beverage (99.93 percent), cereals (98.62 percent), spices (97.86 percent), oil and coconut (97.68 percent), vegetables 97.29 percent), beverages stuff (97.01 percent), and eggs and milk (92.41 percent). In the cereals group, rice is still the main consumption of Indonesian population with consumption participation rate reaching 98.53 percent (see appendix Table 10). In addition, other commodities are relatively widely consumed, namely salt (96.82 percent), onion (93.60 percent), sugar (92.37 percent), and garlic (90.14 percent).

Selection of some basic food items is shown in appendix Table 11. From the table shows that there are differences in consumption patterns between urban and rural population. Rice/sticky rice consumption in rural areas bigger than urban. In the rural area, rice/sticky rice consumption amounted to 7.277 kg, while in urban area of 5.966 kg. Meanwhile, there is a relatively large difference (more than 2 eggs) on the consumption of chicken eggs/hometown. The urban population consume more eggs than in rural areas, which is 9.589 eggs, while in rural areas the consumption of chicken eggs is 7.453.

POLA KONSUMSI MAKANANFOOD CONSUMPTION PATTERN

https:

//www.b

ps.go.id


Pola konsumsi penduduk menurut provinsi di Indonesia mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain terhadap beberapa komoditas pangan tertentu. Meskipun beras masih menjadi bahan makanan pokok penduduk Indonesia, namun terdapat beberapa provinsi yang konsumsi makanan pokoknya selain beras cukup tinggi. Konsumsi ketela pohon lebih banyak dikonsumsi di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan sebagian besar wilayah Indonesia Timur, seperti Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua dengan rata-rata konsumsinya masing-masing sebesar 1,207 kg; 1,640 kg; 1,199 kg; 0,851 kg; dan 1,134 kg per kapita sebulan (lihat lampiran Tabel 12).

The pattern of population consumption by province in Indonesia has different characteristics from each other to certain food commodities. Although rice is still the staple food of the population of Indonesia, but there are some provinces whose consumption of staple foods other than rice is quite high. Cassava consumption is mostly consumed in East Nusa Tenggara Province and most parts of Eastern Indonesia, such as Maluku, North Maluku, West Papua and Papua Provinces with an average consumption of 1.207 kg, 1.640 kg, 1.199 kg, 0.851 kg , and 1.134 kg per capita a month (see Appendix Table 12). In East Nusa Tenggara and Gorontalo provinces, the average


Tingkat Partisipasi Konsumsi Menurut Jenis Makanan, September 2017GambarFigure 6

Participation Rate of Consumption By Type of Food, September 2017

98,62

55,42

88,37

70,31

92,41

97,29

85,84

83,67

97,68

97,01

97,86

81,05

99,33

70,21

0,00 50,00 100,00

Padi-padian/Cereals

Umbi-umbian/TubersIkan/Fish

Daging/MeatTelur dan Susu/Eggs and Milk

Sayur-sayuran/ Vegetables

Kacang-kacangan/Legumes

Minyak dan Kelapa/Oils and Coconut

Bahan Minuman/BeveragesBumbu-bumbuan/Spices

Bahan Makanan Lain/Other Foods

Buah-buahan/Fruits

Makanan Minuman Jadi/ Prepared Food and Beverages

Rokok dan Tembakau/Cigarettes and Tobaccco

https:

//www.b

ps.go.id


Di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Gorontalo, rata-rata konsumsi jagung pipilannya masing-masing mencapai 0,969 kg dan 0,475 kg per kapita sebulan atau mencapai 14 dan 7 kali lebih banyak dibandingkan dengan konsumsi secara nasional yang hanya sebesar 0,069 kg per kapita sebulan. Selain itu, rata-rata konsumsi ketela rambat di Provinsi Papua mencapai 7,640 kg per kapita sebulan atau 31 kali lebih banyak dibandingkan konsumsi nasional yang hanya sebesar 0,247 kg per kapita sebulan.

consumption of dry shelled corn each reaches 0.969 kg and 0.475 kg per capita a month or 14 and 7 times more than the national consumption of only 0.069 kg per capita a month. In addition, the average consumption of sweet potatoes in Papua Province reached 7.640 kg per capita a month or 31 times more than the national consumption of only 0.247 kg per capita a month.

https:

//www.b

ps.go.id

https:

//www.b

ps.go.id

DAFTAR PUSTAKA/REFERENCESDAFTAR PUSTAKA REFERENCES

https:

//www.b

ps.go.id

https:

//www.b

ps.go.id


DAFTAR PUSTAKA/REFERENCESBadan Pusat Statistik. (2015). Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk

Indonesia September 2015. Jakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. (2016). Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi PendudukIndonesia September 2016. Jakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. (2017). Laporan Perekonomian Indonesia 2017. Jakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. (2017). Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi PendudukIndonesia Maret 2017. Jakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. (2017). Penghitungan dan Analisis Kemiskinan Makro Indonesia Tahun 2017. Jakarta: BPS.

Kementerian Pertanian. (2016). Laporan Tahunan Badan Ketahanan Pangan Tahun2016. Jakarta: BKP.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 Buku I: AgendaPembangunan Nasional.

Sumber Website

http://presidenri.go.id/program-prioritas-2/tahun-2017-pemerintah-fokus-pada-pemerataan.html (Diakses pada 23 Maret 2018 : 16.22)

https:

//www.b

ps.go.id

https:

//www.b

ps.go.id

LAMPIRAN/APPENDIX

APPENDIX

LAMPIRAN https:

//www.b

ps.go.id

https:

//www.b

ps.go.id


Kelompok KomoditasCommodity Groups

Daerah Tempat TinggalUrban Rural Classification

PerkotaanUrban

PerdesaanRural

Perkotaan +Perdesaan

Urban+Rural

(1) (2) (3) (4)1 Padi-padian/Cereals 53 945 65 151 59 111

2 Umbi-umbian/Tubers 5 103 6 338 5 672

3 Ikan/Udang/Cumi/KerangFish/Shrimp/Squid/Shell 42 200 35 634 39 173

4 Daging/Meat 58 833 40 576 50 416

5 Telur dan Susu/Eggs and Milk 36 255 21 461 29 435

6 Sayur-sayuran/Vegetables 36 383 35 450 35 953

7 Kacang-kacangan/Legumes 10 898 9 520 10 263

8 Buah-buahan/Fruits 26 593 16 353 21 872

9 Minyak dan Kelapa/Oil and Coconut 13 513 13 588 13 548

10 Bahan Minuman/Beverages Stuffs 16 067 16 917 16 458

11 Bumbu-bumbuan/Spices 11 538 10 165 10 905

12 Bahan Makanan LainnyaOther Food Items 10 169 8 781 9 529

13 Makanan dan Minuman JadiPrepared Food and Beverage 236 425 131 165 187 899

14 Rokok dan TembakauCigarette and Tobacco 62 885 66 138 64 384

Makanan/Food 620 807 477 237 554 618

15 Perumahan dan Fasilitas Rumah TanggaHousing and Household Facilities 367 943 177 001 279 916

16 Aneka Barang dan JasaGoods and Services

172 581 75 877 127 999

17 Pakaian, Alas Kaki, dan Tutup KepalaClothing, Footwear, and Headgear

36 539 23 459 30 509

18 Barang Tahan Lama/Durable Goods 70 599 38 832 55 954

19 Pajak, Pungutan, dan AsuransiTaxes and Insurances

39 484 18 239 29 690

20 Keperluan Pesta dan Upacara/Kenduri Parties and Ceremonies

20 697 12 657 16 990

Bukan Makanan/Non Food 707 843 346 065 541 058

Total Pengeluaran/Total Expenditure 1 328 650 823 302 1 095 676

TabelTable

Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Komoditas dan Daerah Tempat Tinggal (Rupiah), September 2017Average Monthly per Capita Expenditure by Commodity Groups and Urban Rural Classification (Rupiahs), September 2017

Sumber/Source: Susenas September 2017/The September 2017 Susenas

1

https:

//www.b

ps.go.id


Kelompok KomoditasCommodity Groups


PerkotaanUrban

PerdesaanRural

Perkotaan+Perdesaan

Urban+Rural

(1) (2) (3) (4)1 Padi-padian/Cereals 8,69 13,65 10,66

2 Umbi-umbian/Tubers 0,82 1,33 1,02

3 Ikan/Udang/Cumi/KerangFish/Shrimp/Squid/Shell 6,80 7,47 7,06

4 Daging/Meat 9,48 8,50 9,09

5 Telur dan Susu/Eggs and Milk 5,84 4,50 5,31

6 Sayur-sayuran/Vegetables 5,86 7,43 6,48

7 Kacang-kacangan/Legumes 1,76 1,99 1,85

8 Buah-buahan/Fruits 4,28 3,43 3,94

9 Minyak dan Kelapa/Oil and Coconut 2,18 2,85 2,44

10 Bahan Minuman/Beverages Stuffs 2,59 3,54 2,97

11 Bumbu-bumbuan/Spices 1,86 2,13 1,97

12 Bahan Makanan LainnyaOther Food Items 1,64 1,84 1,72

13 Makanan dan Minuman JadiPrepared Foods and Beverages 38,08 27,48 33,88

14 Rokok dan TembakauCigarette and Tobacco

10,13 13,86 11,61

Makanan/Food 100,00 100,00 100,00

15 Perumahan dan Fasilitas Rumah TanggaHousing and Household Facilities 51,98 51,15 51,73

16 Aneka Barang dan JasaGoods and Services 24,38 21,93 23,66

17 Pakaian, Alas Kaki, dan Tutup KepalaClothing, Footwear, and Headgear 5,16 6,78 5,64

18 Barang Tahan Lama/Durable Goods 9,97 11,22 10,34

19 Pajak, Pungutan, dan AsuransiTaxes and Insurances 5,58 5,27 5,49

20 Keperluan Pesta dan Upacara/KenduriParties and Ceremonies 2,92 3,66 3,14

Bukan Makanan/Non Food 100,00 100,00 100,00

TabelTable

Persentase Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Komoditas dan Daerah Tempat Tinggal, September 2017Percentage of Monthly per Capita Expenditure by Commodity Groups and Urban Rural Classification, September 2017

2


https:

//www.b

ps.go.id


Kelompok Komoditas MakananFood Commodity Groups

Kuintil PengeluaranQuintile of Expenditure

PertamaFirst

KeduaSecond

KetigaThird

KeempatFourth

KelimaFifth

(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 Padi-padian/Cereals 48 943 55 314 59 229 64 935 67 1342 Umbi-umbian/Tubers 3 319 3 853 5 327 6 806 9 057

3 Ikan/Udang/Cumi/KerangFish/Shrimp/Squid/Shell 15 851 25 601 35 265 47 163 71 987

4 Daging/Meat 14 408 28 472 44 969 66 918 97 315

5 Telur dan Susu/Eggs and Milk 10 364 16 299 23 443 35 708 61 3596 Sayur-sayuran/Vegetables 19 867 27 858 34 672 43 384 53 9857 Kacang-kacangan/Legumes 6 035 8 155 9 977 12 409 14 736

8 Buah-buahan/Fruits 6 380 11 147 16 476 25 838 49 520

9 Minyak dan Kelapa/Oil and Coconut 8 187 11 293 13 287 16 249 18 724

10 Bahan Minuman/Beverages Stuffs 10 059 13 118 15 924 19 754 23 436

11 Bumbu-bumbuan/Spices 5 675 8 454 10 494 13 037 16 863

12 Bahan Makanan LainnyaOther Food Items 4 798 6 940 9 099 11 864 14 943

13 Makanan dan Minuman JadiPrepared Foods and Beverages 60 964 104 507 150 944 215 922 407 162

14 Rokok dan TembakauCigarette and Tobacco 25 034 45 315 62 922 85 640 103 011

Makanan/Food 239 885 366 326 492 030 665 627 1 009 233

Total Pengeluaran/Total Expenditure 363 946 579 443 821 717 1 186 706 2 526 597

TabelTable

Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Komoditas Makanan dan Kuintil Pengeluaran (Rupiah), September 2017Average Monthly per Capita Expenditure by Food Commodity Groups and Quintile of Expenditure (Rupiahs), September 2017

3


https:

//www.b

ps.go.id


TabelTable

Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Komoditas Bukan Makanan dan Kuintil Pengeluaran (Rupiah), September 2017Average Monthly per Capita Expenditure by Non Food Commodity Groups and Quintile Expenditure (Rupiahs), September 2017

4

Kelompok Komoditas Bukan MakananNon Food Commodity Groups


PertamaFirst

KeduaSecond

KetigaThird

KeempatFourth

KelimaFifth

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Perumahan dan Fasilitas Rumah TanggaHousing and Household Facilities 72 856 123 801 187 703 286 552 728 673

2 Aneka Barang dan JasaGoods and Services 29 152 49 822 76 406 119 499 365 119

3 Pakaian, Alas Kaki, dan Tutup KepalaClothing, Footwaer and Headgear 8 139 14 735 23 028 34 279 72 365

4 Barang Tahan Lama/Durable Goods 3 812 8 947 18 966 40 996 207 053

5 Pajak, Pungutan dan AsuransiTaxes and Insurances 8 718 12 636 17 243 26 793 83 061

6 Keperluan Pesta dan Upacara/KenduriParties and Ceremonies 1 384 3 176 6 340 12 959 61 092

Bukan Makanan/Non Food 124 062 213 117 329 687 521 078 1 517 363

Total Pengeluaran/Total Expenditure 363 946 579 443 821 717 1 186 706 2 526 597


https:

//www.b

ps.go.id




PertamaFirst

KeduaSecond

KetigaThird

KeempatFourth

KelimaFifth

(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 Padi-padian/Cereals 20,40 15,10 12,04 9,76 6,65

2 Umbi-umbian/Tubers 1,38 1,05 1,08 1,02 0,90

3 Ikan/Udang/Cumi/KerangFish/Shrimp/Squid/Shell 6,61 6,99 7,17 7,09 7,13

4 Daging/Meat 6,01 7,77 9,14 10,05 9,64

5 Telur dan Susu/Eggs and Milk 4,32 4,45 4,76 5,36 6,08

6 Sayur-sayuran/Vegetables 8,28 7,60 7,05 6,52 5,35

7 Kacang-kacangan/Legumes 2,52 2,23 2,03 1,86 1,46

8 Buah-buahan/Fruits 2,66 3,04 3,35 3,88 4,91

9 Minyak dan Kelapa/Oil and Coconut 3,41 3,08 2,70 2,44 1,86

10 Bahan Minuman/Beverages Stuffs 4,19 3,58 3,24 2,97 2,32

11 Bumbu-bumbuan/Spices 2,37 2,31 2,13 1,96 1,67

12 Bahan Makanan LainnyaOther Food Items 2,00 1,89 1,85 1,78 1,48

13 Makanan dan Minuman Jadi Prepared Foods and Beverages 25,41 28,54 30,67 32,44 40,34

14 Rokok dan TembakauCigarette and Tobacco 10,44 12,37 12,79 12,87 10,21

Makanan/Food 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

TabelTable

Persentase Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Komoditas Makanan dan Kuintil Pengeluaran, September 2017Percentage of Monthly per Capita Expenditure by Food Commodity Groups and Quintile of Expenditure, September 2017

5


https:

//www.b

ps.go.id


TabelTable

Persentase Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Komoditas Bukan Makanan dan Kuintil Pengeluaran, September 2017Percentage of Monthly per Capita Expenditure by Non Food Commodity Groups and Quintile of Expenditure, September 2017

6

Kelompok Komoditas Bukan MakananNon Food Commodity Groups


PertamaFirst

KeduaSecond

KetigaThird

KeempatFourth

KelimaFifth

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Perumahan dan Fasilitas Rumah TanggaHousing and Household Facilities 58,72 58,09 56,94 54,99 48,02

2 Aneka Barang dan JasaGoods and Services 23,50 23,38 23,18 22,93 24,06

3 Pakaian, Alas Kaki, dan Tutup KepalaClothing, Footwaer and Headgear 6,56 6,91 6,98 6,58 4,77

4 Barang Tahan Lama/Durable Goods 3,07 4,20 5,75 7,87 13,65

5 Pajak, Pungutan dan AsuransiTaxes and Insurances 7,03 5,93 5,23 5,14 5,47

6 Keperluan Pesta dan Upacara/KenduriParties and Ceremonies 1,12 1,49 1,92 2,49 4,03

Bukan Makanan/Non Food 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


https:

//www.b

ps.go.id


ProvinsiProvince

Komoditas Makanan

Food Commodities

Komoditas Bukan Makanan

Non Food Commodities

Rata-rata PengeluaranAverage Expenditure

(1) (2) (3) (4)Aceh 614 894 371 243 986 137Sumatera Utara 552 189 430 443 982 632Sumatera Barat 607 261 491 881 1 099 142Riau 623 843 552 103 1 175 946Jambi 568 994 448 048 1 017 042Sumatera Selatan 509 142 464 857 973 999Bengkulu 527 681 507 793 1 035 474Lampung 501 865 398 687 900 552Kep Bangka Belitung 742 210 679 414 1 421 624Kepulauan Riau 833 566 837 299 1 670 865DKI Jakarta 794 351 1 182 130 1 976 481Jawa Barat 572 074 557 502 1 129 576Jawa Tengah 461 580 449 857 911 437D I Yogyakarta 528 189 735 595 1 263 784Jawa Timur 534 701 509 201 1 043 901Banten 615 390 670 229 1 285 619Bali 551 480 778 162 1 329 642NTB 498 866 382 945 881 811NTT 409 906 290 356 700 262Kalimantan Barat 551 667 454 856 1 006 524Kalimantan Tengah 638 574 558 964 1 197 538Kalimantan Selatan 633 067 603 544 1 236 612Kalimantan Timur 698 972 811 881 1 510 854Kalimantan Utara 677 098 729 898 1 406 997Sulawesi Utara 578 235 556 123 1 134 358Sulawesi Tengah 482 817 453 286 936 103Sulawesi Selatan 490 694 544 823 1 035 518Sulawesi Tenggara 450 404 479 999 930 404Gorontalo 439 803 476 141 915 944Sulawesi Barat 451 569 307 793 759 363Maluku 487 744 421 865 909 609Maluku Utara 508 777 465 974 974 750Papua Barat 636 494 555 468 1 191 962

Papua 615 650 470 273 1 085 923

Indonesia 554 618 541 057 1 095 676

TabelTable

Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Komoditas Makanan dan Bukan Makanan menurut Provinsi (Rupiah), September 2017Average Monthly per Capita Expenditure Food And Non Food Commodities by Province (Rupiahs), September 2017

7


https:

//www.b

ps.go.id



Kalori (Kkal)Calorie (Kcal)

Protein (Gram)Protein (Gram)

(1) (2) (3)

1 Padi-padian/Cereals 825,32 19,41

2 Umbi-umbian/Tubers 41,65 0,38

3 Ikan/Udang/Cumi/KerangFish/Shrimp/Squid/Shell 46,50 7,81

4 Daging/Meat 78,42 5,44

5 Telur dan Susu/Eggs and Milk 60,59 3,29

6 Sayur-sayuran/Vegetables 36,81 2,17

7 Kacang-kacangan/Legumes 49,86 4,89

8 Buah-buahan/Fruits 43,22 0,45

9 Minyak dan Kelapa/Oil and Coconut 250,69 0,23

10 Bahan Minuman/Beverages Stuffs 97,33 0,81

11 Bumbu-bumbuan/Spices 11,90 0,50

12 Bahan Makanan Lainnya/Other Food Items 56,75 1,10

13 Makanan dan Minuman JadiPrepared Foods and Beverages 520,59 15,62

Total Makanan/Total Food 2 119,61 62,11

TabelTable

Rata-rata Konsumsi Kalori dan Protein per Kapita Sehari menurut Kelompok Komoditas Makanan, September 2017Average Daily per Capita Consumption of Calorie and Protein by Food Commodity Groups, September 2017

8


https:

//www.b

ps.go.id


ProvinsiProvince



(1) (2) (3)Aceh 2 219,41 64,72Sumatera Utara 2 172,03 62,42Sumatera Barat 2 152,93 58,95Riau 2 125,25 60,87Jambi 2 087,26 58,31Sumatera Selatan 2 148,77 62,38Bengkulu 2 039,60 58,12Lampung 2 134,51 61,85Kep Bangka Belitung 2 070,03 63,80Kepulauan Riau 2 155,04 65,44DKI Jakarta 2 086,36 66,68Jawa Barat 2 132,88 62,34Jawa Tengah 2 064,26 60,03D I Yogyakarta 2 215,24 71,27Jawa Timur 2 135,59 63,51Banten 2 150,19 63,55Bali 2 184,65 63,06NTB 2 206,79 64,03NTT 2 018,21 54,38Kalimantan Barat 1 966,38 55,95Kalimantan Tengah 2 151,37 62,80Kalimantan Selatan 2 214,78 65,57Kalimantan Timur 1 978,62 62,89Kalimantan Utara 1 963,63 64,01Sulawesi Utara 2 278,09 67,64Sulawesi Tengah 2 191,75 64,26Sulawesi Selatan 2 173,85 65,47Sulawesi Tenggara 2 196,36 65,79Gorontalo 2 053,44 58,29Sulawesi Barat 2 087,88 57,84Maluku 1 804,32 50,72Maluku Utara 1 827,01 51,11Papua Barat 2 019,23 58,88Papua 1 880,39 46,58Indonesia 2 119,61 62,11

TabelTable

Rata-rata Konsumsi Kalori dan Protein per Kapita Sehari menurut Provinsi, September 2017Average Daily per Capita Consumption of Calorie and Protein by Province, September 2017

9

Sumber/Source: Susenas September 2017/ The September 2017 Susenas

https:

//www.b

ps.go.id


TabelTable

Tingkat Partisipasi Konsumsi menurut Komoditas Makanan, September 2017Participation Rate of Consumption by Food Commodities, September 201710

Komoditas MakananFood Commodities

PersentasePercentage

(1) (2)1 PADI-PADIAN/CEREALS 98,62

2 Beras (beras lokal, kualitas unggul, impor)Rice (local, premium, imported rice) 98,53

3 Beras ketan/Sticky rice 2,474 Jagung basah dengan kulit/Fresh corn with husk 9,59

5 Jagung pipilan/beras jagung/jagung titiDry shelled corn/cornmeal/jagung titi 4,58

6 Tepung terigu/Wheat flour 36,067 Padi-padian lainnya/Others 1,278 UMBI-UMBIAN/TUBERS 55,429 Ketela pohon/singkong/Cassava 27,47

10 Ketela rambat/ubi jalar/Sweet potatoes 12,4011 Sagu (bukan dari ketela pohon)/Sago flour 1,9612 Talas/keladi/Taro 4,4113 Kentang/Potatoes 26,8614 Gaplek/Dried cassava 1,0315 Umbi-umbian lainnya/Others 0,78

16 IKAN/UDANG/CUMI/KERANGFISH/SHRIMP/SQUID/CLAMS 88,37

17 Ekor kuning/Yellowtail fish 3,52

18 Tongkol, tuna, cakalang, ikan kayuSkipjack, tuna, dencis, bonito 21,02

19 Tenggiri/Mackerel 1,3420 Selar/Trevally 5,14

21 Kembung, lema/tatare, banyar/banyaraIndian mackerel, lema/tatare, banyar/banyara 13,62

22 Teri/Anchovies 7,7523 Bandeng/Milkfish 13,7524 Gabus/Sneakhead 4,5625 Mujair/Tilapia 12,5826 Mas/Nila/Goldfish/Tilapia 14,8827 Lele/Catfish 15,9728 Kakap/Snapper 1,9629 Baronang/Rabbitfish 0,9030 Patin/Catfish 5,2631 Bawal/Promfetfish 3,00

https:

//www.b

ps.go.id


TabelTable

LanjutanContinued10



(1) (2)32 Gurame/Carp 1,9133 Ikan segar/basah lainnya/Others 16,8534 Udang, lobster/Shrimp, lobster 9,5835 Cumi-cumi, sotong, gurita/Squid, cuttlefish, octopus 4,2736 Ketam, kepiting, rajungan/Mud crab, swimming crab 0,6337 Kerang, siput, bekicot, remis/Clams, snail, mussels 1,70

38 Udang dan hewan air lainnya yang segar lainnya/Others 1,12

39 Kembung diawetkan/pedaPreserved indian mackerel 5,89

40 Tenggiri diawetkan/Preserved mackerel 0,82

41 Tongkol/tuna/cakalang diawetkanPreserved skipjack/tuna/dencis 9,27

42 Teri diawetkan/Preserved anchovies 23,3543 Selar diawetkan/Preserved trevally 4,2844 Sepat diawetkan/Preserved sneakskin gourame 6,6945 Bandeng diawetkan/Preserved milkfish 2,9746 Gabus diawetkan/Preserved snakehead 1,44

47 Ikan dalam kaleng (sardencis, tuna dalam kaleng, dsb) Canned fish (canned sardines, tuna, etc) 3,16

48 Ikan diawetkan lainnya/Others 14,11

49 Udang diawetkan (ebi, rebon)Preserved shrimp (ebi, rebon) 3,54

50 Cumi-cumi, sotong, gurita diawetkanPreserved squid, cuttlefish, octopus 1,69

51 Udang dan hewan air lainnya yang diawetkan lainnyaOthers 1,05

52 DAGING/MEAT 70,3153 Daging sapi/Beef 29,1154 Daging kambing, domba/biri-biri/Goat/lamb meat 10,4155 Daging babi/Pork 2,8856 Daging ayam ras/Boiler chicken 46,3957 Daging ayam kampung/Local chicken 5,82

58 Daging segar lainnya/Others 1,32

59 Daging diawetkan/Preserved meat 1,59

60 Tetelan, sandung lamur/Fat, brisket 2,01

https:

//www.b

ps.go.id




(1) (2)

61 Lainnya (hati, jeroan, iga, kaki, buntut, kepala, dsb)Others (liver, innards, rib, feet, tail, head, etc) 4,77

62 TELUR DAN SUSU/EGGS AND MILK 92,4163 Telur ayam ras/Boiler egg 85,8164 Telur ayam kampung/Local chicken egg 5,9865 Telur itik/telur itik manila/Duck egg 2,78

66 Telur lainnya (telur puyuh, telur asin mentah maupun matang, telur penyu, telur angsa, dsb.)/Others 4,48

67 Susu cair pabrik/Liquid milk (factory produced) 6,9968 Susu kental manis/Sweetend condensed milk 29,5469 Susu bubuk/Milk powder 11,0370 Susu bubuk bayi/Baby milk powder 7,64

71 Susu lainnya dan hasil lain dari susuOther milk and milk products 1,30

72 SAYUR-SAYURAN/VEGETABLES 97,2973 Bayam/Spinach 51,3274 Kangkung/Kale 52,7575 Kol/kubis/Cabbage 17,6776 Sawi putih (petsai)/Petsai cabbage 12,5677 Sawi hijau/Mustard greens 23,7478 Buncis/Green beans 15,1379 Kacang panjang/Long beans 34,9580 Tomat sayur, tomat ceri/Tomato, cherry tomato 44,2581 Wortel/Carrots 23,8782 Mentimun/ Cucumber 21,5083 Daun ketela pohon/daun singkong/Cassava leaves 24,4884 Terong/Eggplant 32,1485 Tauge/Bean sprouts 21,6586 Labu, labu siam, labu parang/Pumpkin, squash 15,53

87 Bahan sayur sop/cap cay/kimlo (paket)Vegetable/cap cay soup ingredients (package) 36,59

88 Bahan sayur asam/lodeh (paket)/Tamarind/coconut curry vegetable soup ingredients (package) 21,31

89 Nangka muda/Young jackfruit 9,8390 Pepaya muda/Green papaya 8,0591 Jengkol/Jenkol 8,71

TabelTable

LanjutanContinued10

https:

//www.b

ps.go.id




(1) (2)92 Bawang merah/Red onion 93,6093 Bawang putih/Garlic 90,1494 Cabai merah/Red chilies 59,9695 Cabai hijau/Green chilies 14,7196 Cabai rawit/Cayenne pepper 72,9597 Sayur-sayuran lainnya/Others 20,0798 KACANG-KACANGAN/BEANS AND NUTS 85,8499 Kacang tanah tanpa kulit/Peanuts without shell 7,89

100 Kacang kedelai/Soybeans 0,73101 Kacang lainnya/Others 2,86102 Tahu/Tofu 73,06103 Tempe/Tempeh 75,59104 Oncom/Fermented soybean cake 3,62105 Hasil lain dari kacang-kacangan/Others 0,52106 BUAH-BUAHAN/FRUITS 83,67107 Jeruk, jeruk bali/Orange, pomelo orange 41,17108 Mangga/Mango 11,36109 Apel/Apple 7,42110 Rambutan/Rambutan 0,59111 Duku, langsat/Duku, langsat 0,46112 Durian/Durian 0,67113 Salak/Snake fruit 12,50114 Pisang ambon/Ambon banana 13,16115 Pisang lainnya/Other banana 30,04116 Pepaya/Papaya 22,61117 Semangka/Watermelon 14,22118 Tomat buah/Tomato 7,96119 Buah-buahan lainnya/Other 11,75120 MINYAK DAN KELAPA/OILS AND COCONUT 97,68121 Minyak kelapa/Coconut oil 9,92

122 Minyak goreng (kelapa sawit, bunga matahari)Frying oil (palm oil, sunflower oil) 87,61

123 Kelapa (tidak termasuk santan instan)Coconut (not including instant coconut milk) 32,83

124 Minyak dan kelapa lainnya/Other 2,79

TabelTable

LanjutanContinued10

https:

//www.b

ps.go.id


TabelTable

LanjutanContinued10



(1) (2)125 BAHAN MINUMAN/BEVERAGE 97,01126 Gula pasir/Cane sugar 92,37

127 Gula merah, gula air (pohon aren, kelapa, lontar)Brown sugar, syrup (from palm, coconut, palmyra) 21,35

128 Teh bubuk/Tea powder 20,61129 Teh celup (sachet)/Tea bags (sachet) 50,71130 Kopi (bubuk, biji)/Coffee (powder, beans) 34,47131 Kopi instan (sachet)/Instant coffee (sachet) 38,78132 Bahan minuman lainnya/Other beverages 2,51133 BUMBU-BUMBUAN/SPICES 97,86134 Garam/Salt 96,82135 Kemiri/Candlenut 47,44136 Ketumbar/jinten/Coriander/caraway 45,45137 Merica/lada/Pepper 55,86138 Asam/Tamarind 34,82139 Terasi/petis/Shrimp paste 42,27140 Kecap/Soy sauce 61,40141 Penyedap masakan/vetsin/Monosodium glutamate 76,17142 Sambal jadi/Chili sauce 5,47143 Saus tomat/Ketchup 7,22

144 Bumbu masak jadi/kemasan, bumbu racikanPacked spices, mixed spices 32,91

145 Bumbu dapur lainnya (pala, jahe, kunyit, dsb.)Other spices (nutmeg, ginger, turmeric, etc) 60,41

146 BAHAN MAKANAN LAINNYA/OTHER FOOD 81,05147 Mie instan/Instant noodles 73,98148 Kerupuk/Crackers 25,22149 Bubur bayi kemasan/Packaged baby porridge 2,40150 Lainnya/Others 1,86151 MAKANAN MINUMAN JADI/PREPARED FOOD AND BEVERAGE 99,33

152 Roti tawar/Bread 16,66153 Roti manis, roti lainnya/Sweet bread, other bread 66,12154 Kue kering, biskuit, semprong/Cookies, biscuit, wafer 46,43

155 Kue basah (kue lapis, bika ambon, lemper, dsb)Cake (layered cake, honeycomb cake, lemper, etc) 61,40

https:

//www.b

ps.go.id


TabelTable

LanjutanContinued10



(1) (2)

156 Makanan gorengan/Fried food 84,49

157 Bubur kacang hijau/Mung bean porridge 21,77

158 Gado-gado, ketoprak, pecel/Salad with peanut sauce (gado-gado, ketoprak, pecel) 35,17

159 Nasi campur/rames/Rice with various kind of dishes 51,79

160 Nasi goreng/Fried rice 30,67

161 Nasi putih/Rice 18,83162 Lontong/ketupat sayur/Rice cake with vegetable 28,37

163 Soto, gule, sop, rawon, cincang/Soto, curry, soup, rawon, minced meat 28,57

164 Sayur matang (ditumis, disantan, dsb )/Cooked vegetables (stir fried, coconut milk soup, etc ) 24,32

165 Sate, tongseng/Satay, skewers, stew 14,62

166 Mie bakso, mie rebus, mie goreng/Noodle with meatballs, noodle soup, fried noodle 69,02

167 Mie instan/Instant noodle 15,17

168 Makanan ringan anak-anak, krupuk/kripikChildren’s snacks, crackers/chips 69,70

169 Ikan matang/Cooked fish 13,74

170 Ayam/daging matang (ayam goreng, rendang, dsb)Cooked chicken/meat (fried chicken, rendang, etc) 23,47

171 Daging olahan matang (sosis, nugget, daging asap, dsb.)Cooked processed meat (sausage, nugget, smoked meat, etc) 32,93

172 Bubur ayam/Chicken porridge 23,04

173 Siomay, batagor/Dumplings, fried fish dumplings 37,60

174 Makanan jadi lainnya/Other prepared food 29,10175 Air kemasan/Mineral water (bottle) 28,80176 Air kemasan galon/Mineral water (gallon) 37,33

177 Air teh kemasan/Bottled tea, soft drink/contained CO2 drinks 33,67

178 Sari buah kemasan/Packed juice, health drinks, energy drinks 21,74

179 Minuman jadi (kopi, kopi susu, teh, susu coklat, dsb.)/Prepared drinks (coffee, latte, tea, milk chocolate, etc ) 60,40

https:

//www.b

ps.go.id


TabelTable

LanjutanContinued10


BanyaknyaQuantity

(1) (2)

180 Es krim/Ice cream 29,80

181 Es lainnya/Other ice products 42,44182 Minuman keras/Alcoholic beverage 1,64

183 ROKOK DAN TEMBAKAU/CIGARETTE AND TOBACCO 70,21

184 Rokok kretek filter/Filtered clove cigarette 51,50

185 Rokok kretek tanpa filter/Non-filtered clove cigarette 15,99

186 Rokok putih/Cigarette 6,65187 Tembakau/Tobacco 5,42

188 Rokok dan tembakau lainnyaOther cigarettes and tobacco 4,21


https:

//www.b

ps.go.id


TabelTable

Rata-rata Konsumsi per Kapita Sebulan menurut Beberapa Macam Bahan Makanan Penting dan Daerah Tempat Tinggal, September 2017Average Monthly Consumption per Capita by Several Important Food and Urban Rural Classification, September 2017

11


SatuanUnit


PerkotaanUrban

PerdesaanRural

Perkotaan+PerdesaanUrban+Rural

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Beras/Beras KetanRice/Sticky rice Kg 5,966 7,277 6,571

2 Jagung Basah dengan kulitFresh corn with husk Kg 0,110 0,098 0,104

3Jagung pipilan/beras jagung/jagung titi/Dry shelled corn/cornmeal/jagung titi

Kg 0,026 0,120 0,069

4 Ketela pohon/singkong/Cassava Kg 0,328 0,578 0,443

5 Ketela rambat/ubi jalarSweet potatoes Kg 0,143 0,369 0,247

6 Gaplek/Dried cassava Kg 0,004 0,036 0,019

7 Ikan/udang/cumi/kerang segarFresh fish/shrimp/squid/clams Kg 1,322 1,324 1,323

8Ikan/udang/cumi/kerang diawetkan/Preserved fish/shrimp/squid/clams

Ons/0,1 Kg 1,456 1,913 1,666

9 Daging Sapi/Beef Kg 0,311 0,179 0,250

10 Daging ayam ras/kampungBroiler/local chicken Kg 0,577 0,438 0,513

11 Telur Ayam ras/kampungBroiler/local chicken egg Butir/Unit 9,589 7,453 8,604

12 Telur itik/manila/Duck egg Butir/Unit 0,149 0,205 0,175

13 Susu Kental Manis Sweetened condensed milk 397 gram 0,459 0,337 0,403

14 Susu Bubuk Bayi/Baby milk powder Kg 0,065 0,035 0,05115 Bawang Merah/Red onion Ons/0,1 Kg 2,111 2,218 2,16016 Bawang Putih/Garlic Ons/0,1 Kg 1,385 1,351 1,36917 Cabe merah/Red chillies Kg 0,161 0,143 0,15318 Cabe rawit/Cayenne pepper Kg 0,125 0,161 0,14219 Tahu/Tofu Kg 0,656 0,556 0,61020 Tempe/Tempeh Kg 0,607 0,529 0,571

21 Minyak kelapa/goreng Coconut oil/frying oil Liter/Litre 0,948 0,938 0,944

22 Kelapa/Coconut Butir/Unit 0,306 0,651 0,46523 Gula Pasir/Cane sugar Ons/0,1 Kg 5,027 6,237 5,585

24Gula merah, gula air (pohon aren, kelapa, lontar)/Brown sugar, syrup (from palm, coconut, palmyra)

Ons/0,1 Kg 0,469 0,642 0,548


https:

//www.b

ps.go.id


TabelTable

Rata-rata Konsumsi per Kapita Sebulan Beberapa Komoditas Makanan pada Provinsi dengan Konsumsi Tertinggi menurut Daerah Tempat Tinggal, September 2017Average Monthly Consumption of Selected Food Commodities by Province with Highest Consumption and Urban Rural Classification, September 2017

12

NoNo


ProvinsiProvince

SatuanUnit


PerkotaanUrban

PerdesaanRural

Perkotaan+PerdesaanUrban+Rural

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1

Jagung pipilan/beras jagung/jagung titi Dry shelled corn/cornmeal/jagung titi

NTT

Kg

0,295 1,161 0,969

Gorontalo 0,177 0,65 0,475

Indonesia 0,026 0,12 0,069

2 Ketela pohon singkong Cassava

NTT

Kg

0,641 1,368 1,207

Maluku 0,913 2,155 1,640

Maluku Utara 0,573 1,452 1,199

Papua Barat 0,586 1,029 0,851

Papua 0,490 1,379 1,134

Indonesia 0,328 0,578 0,443

3Ketela rambat/ubi jalar/Sweet potatoes

Papua Barat

Kg

0,291 0,562 0,453

Papua 0,266 10,437 7,640

Maluku 0,346 0,343 0,344

Indonesia 0,143 0,369 0,247


https:

//www.b

ps.go.id



SatuanUnit

BanyaknyaQuantity

Nilai (Rp)Value (Rp)

(1) (2) (3) (4)1 PADI-PADIAN/CEREALS 13 792

2 Beras (beras lokal, kualitas unggul, impor)Rice (local, premium, imported rice) Kg 1,526 13 091

3 Beras ketan/Sticky rice Kg 0,007 884 Jagung basah dengan kulit/Fresh corn with husk Kg 0,024 143

5 Jagung pipilan/beras jagung/jagung titiDry shelled corn/cornmeal/jagung titi Kg 0,016 93

6 Tepung terigu/Wheat flour Kg 0,047 3597 Padi-padian lainnya/Others Kg 0,002 188 UMBI-UMBIAN/TUBERS 1 3239 Ketela pohon/singkong/Cassava Kg 0,103 332

10 Ketela rambat/ubi jalar/Sweet potatoes Kg 0,058 30911 Sagu (bukan dari ketela pohon)/Sago flour Kg 0,007 4212 Talas/keladi/Taro Kg 0,015 8013 Kentang/Potatoes Kg 0,044 53014 Gaplek/Dried cassava Kg 0,004 1615 Umbi-umbian lainnya/Others Kg 0,002 14

16 IKAN/UDANG/CUMI/KERANGFISH/SHRIMP/SQUID/CLAMS 9 140

17 Ekor kuning/Yellowtail fish Kg 0,007 173

18 Tongkol, tuna, cakalang, ikan kayuSkipjack, tuna, dencis, bonito Kg 0,044 1 000

19 Tenggiri/Mackerel Kg 0,002 8220 Selar/Trevally Kg 0,010 209

21 Kembung, lema/tatare, banyar/banyaraIndian mackerel, lema/tatare, banyar/banyara Kg 0,025 617

22 Teri/Anchovies Kg 0,010 19623 Bandeng/Milkfish Kg 0,026 56324 Gabus/Sneakhead Kg 0,010 27325 Mujair/Tilapia Kg 0,024 53526 Mas/Nila/Goldfish/Tilapia Kg 0,033 85127 Lele/Catfish Kg 0,030 60628 Kakap/Snapper Kg 0,004 15429 Baronang/Rabbitfish Kg 0,002 5430 Patin/Catfish Kg 0,011 22931 Bawal/Promfetfish Kg 0,005 135

TabelTable

Rata-rata Konsumsi dan Pengeluaran per Kapita Seminggu Komoditas Makanan, September 2017Average Weekly per Capita Consumption and Expenditure of Food Commodities, September 2017

13

https:

//www.b

ps.go.id



SatuanUnit

BanyaknyaQuantity


(1) (2) (3) (4)32 Gurame/Carp Kg 0,004 14933 Ikan segar/basah lainnya/Others Kg 0,039 79034 Udang, lobster/Shrimp, lobster Kg 0,011 53335 Cumi-cumi, sotong, gurita/Squid, cuttlefish, octopus Kg 0,006 23336 Ketam, kepiting, rajungan/ Mud crab, swimming crab Kg 0,001 4837 Kerang, siput, bekicot, remis/Clams, snail, mussels Kg 0,003 55

38 Udang dan hewan air lainnya yang segar lainnya Others Kg 0,002 41

39 Kembung diawetkan/pedaPreserved indian mackerel Ons/0,1 Kg 0,029 101

40 Tenggiri diawetkan/Preserved mackerel Ons/0,1 Kg 0,004 21

41 Tongkol/tuna/cakalang diawetkanPreserved skipjack/tuna/dencis Ons/0,1 Kg 0,066 232

42 Teri diawetkan/Preserved anchovies Ons/0,1 Kg 0,091 49443 Selar diawetkan/Preserved trevally Ons/0,1 Kg 0,019 6344 Sepat diawetkan/Preserved sneakskin gourame Ons/0,1 Kg 0,027 10945 Bandeng diawetkan/Preserved milkfish Ons/0,1 Kg 0,021 7746 Gabus diawetkan/Preserved snakehead Ons/0,1 Kg 0,007 45

47 Ikan dalam kaleng (sardencis, tuna dalam kaleng, dsb)/Canned fish (canned sardines, tuna, etc ) Ons/0,1 Kg 0,021 95

48 Ikan diawetkan lainnya/Others Ons/0,1 Kg 0,084 274

49 Udang diawetkan (ebi, rebon)Preserved shrimp (ebi, rebon) Ons/0,1 Kg 0,009 41

50 Cumi-cumi, sotong, gurita diawetkanPreserved squid, cuttlefish, octopus Ons/0,1 Kg 0,007 44

51 Udang dan hewan air lainnya yang diawetkan lainnyaOthers Ons/0,1 Kg 0,005 18

52 DAGING/MEAT 11 76453 Daging sapi/Beef Kg 0,058 6 03954 Daging kambing, domba/biri-biri/Goat/lamb meat Kg 0,015 1 23055 Daging babi/Pork Kg 0,006 28456 Daging ayam ras/Boiler chicken Kg 0,103 2 95657 Daging ayam kampung/Local chicken Kg 0,017 72958 Daging segar lainnya/Others Kg 0,003 13959 Daging diawetkan/Preserved meat Kg 0,002 8060 Tetelan, sandung lamur/Fat, brisket Kg 0,002 114

TabelTable

LanjutanContinued13

https:

//www.b

ps.go.id



SatuanUnit

BanyaknyaQuantity


(1) (2) (3) (4)

61 Lainnya (hati, jeroan, iga, kaki, buntut, kepala, dsb)Others (liver, innards, rib, feet, tail, head, etc) Kg 0,006 193

62 TELUR DAN SUSU/EGGS AND MILK 6 86863 Telur ayam ras/Boiler egg Butir/unit 1,934 2 55864 Telur ayam kampung/Local chicken egg Butir/unit 0,073 15565 Telur itik/telur itik manila/Duck egg Butir/unit 0,041 81

66 Telur lainnya (telur puyuh, telur asin mentah maupun matang, telur penyu, telur angsa, dsb.)/Others Butir/unit 0,121 90

67 Susu cair pabrik/Liquid milk (factory produced) ±250 ml 0,089 34068 Susu kental manis/Sweetend condensed milk ±397 gr 0,094 89469 Susu bubuk/Milk powder Kg 0,017 1 51070 Susu bubuk bayi/Baby milk powder Kg 0,012 1 149

71 Susu lainnya dan hasil lain dari susuOther milk and milk products ... 0,013 91

72 SAYUR-SAYURAN/VEGETABLES 8 39273 Bayam/Spinach Kg 0,065 40574 Kangkung/Kale Kg 0,076 43575 Kol/kubis/Cabbage Kg 0,026 16276 Sawi putih (petsai)/Petsai cabbage Kg 0,018 13077 Sawi hijau/Mustard greens Kg 0,031 20878 Buncis/Green beans Kg 0,016 13879 Kacang panjang/Long beans Kg 0,039 27980 Tomat sayur, tomat ceri/Tomato, cherry tomato Kg 0,046 34581 Wortel/Carrots Kg 0,023 22382 Mentimun/ Cucumber Kg 0,037 21483 Daun ketela pohon/daun singkong/Cassava leaves Kg 0,044 21084 Terong/Eggplant Kg 0,050 28685 Tauge/Bean sprouts Kg 0,016 14086 Labu, labu siam, labu parang/Pumpkin, squash Kg 0,035 131

87 Bahan sayur sop/cap cay/kimlo (paket)/Vegetable/cap cay soup ingredients (package) Bungkus/pack 0,157 387

88 Bahan sayur asam/lodeh (paket)/Tamarind/coconut curry vegetable soup ingredients (package) Bungkus/pack 0,086 215

89 Nangka muda/Young jackfruit Kg 0,020 9790 Pepaya muda/Green papaya Kg 0,018 62

TabelTable

LanjutanContinued13

https:

//www.b

ps.go.id



SatuanUnit

BanyaknyaQuantity


(1) (2) (3) (4)91 Jengkol/Jenkol Kg 0,011 18792 Bawang merah/Red onion Ons/0,1 Kg 0,504 1 21593 Bawang putih/Garlic Ons/0,1 Kg 0,320 89594 Cabai merah/Red chilies Kg 0,036 86795 Cabai hijau/Green chilies Kg 0,007 12596 Cabai rawit/Cayenne pepper Kg 0,033 80497 Sayur-sayuran lainnya/Others Kg 0,035 23298 KACANG-KACANGAN/BEANS AND NUTS 2 39399 Kacang tanah tanpa kulit/Peanuts without shell Kg 0,006 124

100 Kacang kedelai/Soybeans Kg 0,001 10101 Kacang lainnya/Others Kg 0,003 49102 Tahu/Tofu Kg 0,142 1 076103 Tempe/Tempeh Kg 0,133 1 104104 Oncom/Fermented soybean cake Ons/0,1 Kg 0,019 25105 Hasil lain dari kacang-kacangan/Others Ons/0,1 Kg 0,002 5106 BUAH-BUAHAN/FRUITS 5 104107 Jeruk, jeruk bali/Orange, pomelo orange Kg 0,108 1 317108 Mangga/Mango Kg 0,030 435109 Apel/Apple Kg 0,015 422110 Rambutan/Rambutan Kg 0,002 18111 Duku, langsat/Duku, langsat Kg 0,001 17112 Durian/Durian Kg 0,004 82113 Salak/Snake fruit Kg 0,030 268114 Pisang ambon/Ambon banana Kg 0,044 376115 Pisang lainnya/Other banana Kg 0,113 721116 Pepaya/Papaya Kg 0,080 457117 Semangka/Watermelon Kg 0,065 376118 Tomat buah/Tomato Kg 0,012 100119 Buah-buahan lainnya/Other fruits Kg 0,033 515120 MINYAK DAN KELAPA/OILS AND COCONUT 3 162121 Minyak kelapa/Coconut oil Liter/Litre 0,022 276

122 Minyak goreng (kelapa sawit, bunga matahari)Frying oil (palm oil, sunflower oil) Liter/Litre 0,199 2 379

123 Kelapa (tidak termasuk santan instan)Coconut (not including instant coconut milk) Butir/unit 0,109 463

TabelTable

LanjutanContinued13

https:

//www.b

ps.go.id



SatuanUnit

BanyaknyaQuantity


(1) (2) (3) (4)124 Minyak dan kelapa lainnya/Other oils and coconut Liter/Litre 0,004 44125 BAHAN MINUMAN/BEVERAGE 3 841126 Gula pasir/Cane sugar Ons/0,1 Kg 1,303 1 694

127 Gula merah, gula air (pohon aren, kelapa, lontar)Brown sugar, syrup (from palm, coconut, palmyra) Ons/0,1 Kg 0,128 191

128 Teh bubuk/Tea powder Ons/0,1 Kg 0,053 138129 Teh celup (sachet)/Tea bags (sachet) 2 gr 1,354 320130 Kopi (bubuk, biji)/Coffee (powder, beans) Ons/0,1 Kg 0,151 522131 Kopi instan (sachet)/Instant coffee (sachet) 20 gr 0,842 896132 Bahan minuman lainnya/Other … 0,029 80133 BUMBU-BUMBUAN/SPICES 2 544134 Garam/Salt Gram 22,262 277135 Kemiri/Candlenut Gram 4,901 177136 Ketumbar/jinten/Coriander/caraway Gram 3,352 119137 Merica/lada/Pepper Gram 2,155 212138 Asam/Tamarind Gram 4,962 129139 Terasi/petis/Shrimp paste Gram 3,659 154140 Kecap/Soy sauce 100 ml 0,168 497141 Penyedap masakan/vetsin/Monosodium glutamate Gram 6,809 291142 Sambal jadi/Chili sauce 100 ml 0,016 63143 Saus tomat/Ketchup 100 ml 0,021 75

144 Bumbu masak jadi/kemasan, bumbu racikanPacked spices, mixed spices Gram 4,184 233

145 Bumbu dapur lainnya (pala, jahe, kunyit, dsb.)Other spices (nutmeg, ginger, turmeric, etc ) Gram 12,303 317

146 BAHAN MAKANAN LAINNYA/OTHER FOOD 2 223

147 Mie instan/Instant noodles ±80 gr 0,847 1 745148 Kerupuk/Crackers Ons/0,1 Kg 0,192 359149 Bubur bayi kemasan/Packaged baby porridge ±150 gr 0,012 75150 Lainnya/Others … 0,014 44

151 MAKANAN MINUMAN JADIPREPARED FOOD AND BEVERAGE 43 841

152 Roti tawar/Bread Potong/Pieces 0,341 419153 Roti manis, roti lainnya/Sweet bread, other bread Potong/Pieces 1,108 1 567

154 Kue kering, biskuit, semprong/Cookies, biscuit, wafer Ons/0,1 Kg 0,396 1 103

TabelTable

LanjutanContinued13

https:

//www.b

ps.go.id



SatuanUnit

BanyaknyaQuantity


(1) (2) (3) (4)

155 Kue basah (kue lapis, bika ambon, lemper, dsb)Cake (layered cake, honeycomb cake, lemper, etc) Buah/Unit 1,442 1 512

156 Makanan gorengan/Fried food Potong/Pieces 3,296 2 410157 Bubur kacang hijau/Mung bean porridge Porsi/Portion 0,119 453

158 Gado-gado, ketoprak, pecel/Salad with peanut sauce (gado-gado, ketoprak, pecel) Porsi/Portion 0,221 1 323

159 Nasi campur/rames/Rice with various kind of dishes Porsi/Portion 0,843 7 408160 Nasi goreng/Fried rice Porsi/Portion 0,190 1 762161 Nasi putih/Rice Porsi/Portion 0,311 1 000162 Lontong/ketupat sayur/Rice cake with vegetable Porsi/Portion 0,217 1 100

163 Soto, gule, sop, rawon, cincang/Soto, curry, soup, rawon, minced meat Porsi/Portion 0,198 1 593

164 Sayur matang (ditumis, disantan, dsb )/Cooked vegetables (stir fried, coconut milk soup, etc ) Porsi/Portion 0,285 973

165 Sate, tongseng/Satay, skewers, stew Porsi (5 tusuk)/Portion (5 skeers) 0,085 702

166 Mie bakso, mie rebus, mie goreng/Noodle with meatballs, noodle soup, fried noodle Porsi/Portion 0,580 4 237

167 Mie instan/Instant noodle Porsi/Portion 0,089 383

168 Makanan ringan anak-anak, krupuk/kripikChildren’s snacks, crackers/chips Ons/0,1 Kg 0,711 1 960

169 Ikan matang/Cooked fish Potong/Pieces 0,148 789

170 Ayam/daging matang (ayam goreng, rendang, dsb)Cooked chicken/meat (fried chicken, rendang, etc) Potong/Pieces 0,237 1 607

171Daging olahan matang (sosis, nugget, daging asap, dsb.)/Cooked processed meat (sausage, nugget, smoked meat, etc )

Potong/Pieces 0,542 676

172 Bubur ayam/Chicken porridge Porsi/Portion 0,181 959

173 Siomay, batagor/Dumplings, fried fish dumplings Porsi (5 potong)/Portion (5 pieces) 0,249 998

174 Makanan jadi lainnya/Other prepared food … 0,387 1 027175 Air kemasan/Mineral water (bottle) Liter/Litre 0,245 928176 Air kemasan galon/Mineral water (gallon) Galon 0,184 1 337

177 Air teh kemasan/Bottled tea, soft drinkcontained CO2 drinks ± 250 ml 0,348 578

178 Sari buah kemasan/Packed juice, health drinks, energy drinks ± 200 ml 0,192 369

TabelTable

LanjutanContinued13

https:

//www.b

ps.go.id



SatuanUnit

BanyaknyaQuantity


(1) (2) (3) (4)

179Minuman jadi (kopi, kopi susu, teh, susu coklat, dsb.)/Prepared drinks (coffee, latte, tea, milk chocolate, etc)

Gelas/Glass 1,183 2 670

180 Es krim/Ice cream Mangkok kecil/Small Bowl 0,196 671

181 Es lainnya/Other ice products Porsi/Portion 0,574 1 219182 Minuman keras/Alcoholic beverage Liter/Litre 0,008 108

183 ROKOK DAN TEMBAKAUCIGARETTE AND TOBACCO 15 023

184 Rokok kretek filter/Filtered clove cigarette Batang/Unit 11,403 10 877

185 Rokok kretek tanpa filterNon-filtered clove cigarette Batang/Unit 2,901 2 395

186 Rokok putih/Cigarette Batang/Unit 1,411 1 490187 Tembakau/Tobacco Ons/0,1 Kg 0,023 135

188 Rokok dan tembakau lainnyaOther cigarettes and tobacco ... 0,060 126

TabelTable

LanjutanContinued13


https:

//www.b

ps.go.id


Komoditas Bukan MakananNon Food Commodities

PerkotaanUrban

PerdesaanRural


Urban+Rural

(1) (2) (3) (4)

1 PERUMAHAN DAN FASILITAS RUMAH TANGGA HOUSING AND HOUSEHOLD FACILITIES 367 943 177 001 279 916

2 Perkiraan sewa rumah sendiri/bebas sewaImputed house rent 145 886 65 589 108 868

3 Kontrak rumah/House contract 13 551 622 7 5914 Sewa rumah/House rent 8 636 451 4 8635 Rumah dinas dan lainnya/Official rent and others 2 978 1 278 2 194

6 Pemeliharaan rumah dan perbaikan ringanHouse maintenance 10 970 6 160 8 753

7 Listrik/Electricity 46 420 18 093 33 3618 Air (PAM/pikulan/membeli)/Water 8 082 1 743 5 160

GENERATOR/GENERATOR9 Bahan bakar Minyak/Fuel 224 975 570

10 Minyak pelumas/Lubricant 23 71 45

11 Pemeliharaan dan perbaikanMaintenance and service 11 49 29

KENDARAAN BERMOTOR/MOTOR VEHICLES12 Bensin/Gasoline 58 950 34 323 47 59613 Solar/Diesel oil 1 217 1 223 1 22014 Minyak tanah/Kerosene 37 53 4415 Minyak pelumas/Lubricant 5 839 3 949 4 967

16 Perbaikan ringan dan pemeliharaanMaintenance/service 6 897 4 386 5 739

17 Elpiji/LPG 12 256 9 208 10 85118 Gas Kota/City gas 61 3 35

19 Minyak tanah untuk keperluan lainnyaKerosene for other purposes 964 1 079 1 017

20 Arang/batu bara/briket/Charcoal, coal 24 82 5121 Biogas/Biogas 7 6 6

22 Kayu bakar dan bahan bakar lainnyaFirewood and other fuel 1 261 7 754 4 254

23 Kebutuhan rumah lainnya/Others 3 438 2 366 2 94424 Rekening telepon rumah/Phone bill (home) 975 91 56725 Pulsa HP/Mobile phone bill 23 662 12 873 18 68826 Benda pos/Post stuff 106 57 83

27 Biaya internet/Internet cost 15 025 4 361 10 109

TabelTable

Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Komoditas Bukan Makanan menurut Daerah Tempat Tinggal (Rupiah), September 2017Average Monthly per Capita Expenditure of Non Food Commodities by Urban Rural Classification (Rupiahs), September 2017

14

https:

//www.b

ps.go.id



PerkotaanUrban

PerdesaanRural


Urban+Rural

(1) (2) (3) (4)

28 Lainnya (nomor perdana, warnet, kirimpaket, dsb)/Others 442 157 311

29 ANEKA BARANG DAN JASA/GOODS AND SERVICES 172 581 75 877 127 999

30 Sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi dan shampoToilet soap, toothpaste, and shampoo 13 954 8 847 11 600

31 Barang kecantikan/Cosmetic include perfume 7 358 3 557 5 606

32 Perawatan kulit, muka, kuku, rambut/Skin care, face care, hair care, etc 10 150 4 994 7 773

33 Sabun cuci/Laundry soap 7 787 6 129 7 022

34 Bahan pemeliharaan pakaian/Clothes maintenance material 4 217 2 090 3 236

35 Surat kabar, majalah, buku-buku dan alattulis/Newspapers, magazine, books, and stationeries 1 704 453 1 127

36Barang lainnya (tisue, pampers, kantong plastik, tali/tambang plastik, dsb )/Other stuffs (tissue, baby diaper, plastic bag, rope/plastic rope, etc )

7 243 3 764 5 639

37 Rumah Sakit Pemerintah/Public Hospital 7 699 4 398 6 177

38 Rumah Sakit Swasta/Private Hospital 9 217 3 752 6 698

39 Puskesmas/pustu/polindes/posyandu/Public Health Center/ Sub Ordinary Public Health Center 554 792 663

40 Praktik dokter/poliklinik/Clinic 1 974 1 344 1 684

41 Praktik petugas kesehatan/Health care practitioners practice 707 1 159 915

42 Praktik pengobatan tradisional/Traditional medicine practices 261 236 249

43 Dukun penolong persalinan/The birth attendant shaman 70 122 94

44 Obat yang dibeli dengan resep dari tenaga kesehatan/Take medicine with recipe 2 626 1 063 1 905

45 Obat modern yang dibeli tanpa resep dari tenaga kesehatan/Take medicine without recipe 1 329 839 1 103

46 Obat tradisional/jamu untuk pengobatan/Purchasing traditional medicine 608 394 509

47Biaya pemeliharaan kacamata, kaki/tangan palsu, dan kursi roda/Purchasing glasses, hand/leg artificial, and wheel chair

232 120 180

48 Periksa kehamilan/Pregnancy examination 598 304 46349 Imunisasi/Immunization cost 1 136 807 98550 Tes kesehatan/Medical Check Up 598 120 378

TabelTable

LanjutanContinued14

https:

//www.b

ps.go.id



PerkotaanUrban

PerdesaanRural


Urban+Rural

(1) (2) (3) (4)

51 Keluarga Berencana (alat/cara kontrasepsi, konsultasi, dsb)/Contraception 909 934 920

52 Biaya pemeliharaan kesehatan lainnya/Other health care cost 1 879 783 1 374

53 Sumbangan pembangunan sekolah (uang pangkalDevelopment school contribution/admission fee 8 782 2 142 5 721

54 Uang Sekolah (SPP/UKT) dan iuaran komite sekolah POMG/School fee 26 667 11 329 19 596

55 Iuran sekolah lainnnya/Other cost of school contribution 2 623 1 017 1 882

56 Buku pelajaran, foto copy bahan pelajaranText books, school material copy 2 815 1 376 2 151

57 Alat-alat tulis/Stationery 1 582 1 044 1 334

58 Uang kursus/bimbingan belajar di luar sekolahNon formal education cost 2 934 494 1 809

59 Transportasi darat/Road transportation expenses 11 982 5 038 8 781

60 Transportasi udara/pesawatAir transportation expenses 5 142 1 343 3 391

61 Transportasi laut/kapal feri, kapal lautCoast transportation expenses 575 377 484

62 Lainnya (uang parkir, karcis tol, dsb)/Others 1 948 384 1 22763 Hotel/motel/penginapan/Hotel, inn 1 787 363 1 13064 Hiburan/Theatre and other recreation 2 581 496 1 620

65Gaji/upah pembantu rumah tangga, satpam, tukang kebun, dan sopir/Domestic servant, security, and driver

17 935 2 653 10 890

66 Jasa Lembaga keuangan/Financial service charge 1 844 467 1 209

67 Jasa lainnya (pembulatan KTP, SIM, akte kelahiran, dll)/Other services (ID card, etc ) 574 355 473

68 PAKAIAN, ALAS KAKI, DAN TUTUP KEPALACLOTHING, FOOTWEAR, AND HEADGEAR 36 539 23 459 30 509

69 Pakaian jadi untuk laki-laki dewasaReady to wear clothes for men 9 121 6 021 7 692

70 Pakaian jadi untuk perempuan dewasaReady to wear clothes for women 10 581 6 499 8 699

71 Pakaian jadi untuk anak-anakReady to wear clothes for children 5 539 4 290 4 963

72 Bahan pakaian/Clothing material 911 665 798

TabelTable

LanjutanContinued14

https:

//www.b

ps.go.id



PerkotaanUrban

PerdesaanRural


Urban+Rural

(1) (2) (3) (4)

73 Upah menjahit, memperbaiki pakaian, dll/Tailor fee, sewing materials 578 380 487

74 Alas Kaki (sepatu, sandal, kaos kaki,dsb)Footwear (shoes sandals) 6 664 3 694 5 295

75 Tutup kepala/Headgear 1 418 1 087 1 266

76 Lainnya (handuk, ikat pinggang, semir sepatu, dll)Others (towel, belt, shoe polish, etc) 1 726 823 1 310

77 BARANG TAHAN LAMA/DURABLE GOODS 70 599 38 832 55 954

78 Meubelair/Furniture 3 793 3 202 3 521

79 Peralatan rumah tangga/Household furnishings 1 929 963 1 484

80 Perlengkapan perabot rumah tangga/Household equipments 1 899 1 596 1 759

81 Perkakas rumah tangga/Household utensils 836 848 842

82 Alat-alat dapur/makan/Kitchen/dining utensils 1 470 1 406 1 440

83 Barang-barang pajangan/hiasan/Decoration stuff 210 115 166

84 Perbaikan perabot, perlengkapan, dan perkakas rumah tangga/Furniture and utensils repairs 487 294 398

85 HP/smartphone dan assesorisnya, perbaikan/Hand phone other accessories, and service 7 104 2 855 5 145

86 Kamera, kacamata, video camera, alat-alat optik lainnya/Camera, glasses, and other opctical stuff 529 122 341

87 Arloji, jam, payung, tas, koper, termasuk perbaikannya/Watch, clock, umbrella, bag & repairs 1 058 423 765

88 Perhiasan mahal dan perbaikannya/Jewelry and repairs 4 775 2 547 3 748

89 Mainan anak/Toys 1 100 627 882

90 Televisi, radio, video, DVD, kaset, radio kaset, dan perbaikannya/Electronics and repairs 1 944 942 1 482

91 Alat dan perlengkapan olah ragaSports goods and repair 444 145 306

92 Kendaraan untuk transportasi/Vehicles 41 043 20 550 31 596

93Binatang dan tanaman peliharaan, termasuk biaya pemeliharaan/Domestic animal and plant maintenance

1 304 1 700 1 487

94 Barang tahan lama lainnya/Other durable goods 675 497 593

TabelTable

LanjutanContinued14

https:

//www.b

ps.go.id



PerkotaanUrban

PerdesaanRural


Urban+Rural

(1) (2) (3) (4)

95 PAJAK, PUNGUTAN DAN ASURANSITAXES AND INSURANCES 39 484 18 239 29 690

96 Pajak Bumi dan Bangunan/Buildings and land taxes 1 992 695 1 394

97 Pajak Kendaraan Bermotor dan tak bermotorMotor and non-motor vehicle taxes 11 822 5 665 8 984

98 Pungutan/retribusi/Charges/Retribution 2 953 675 1 90399 Asuransi kesehatan/Health insurance 19 265 10 441 15 197

100 Asuransi jiwa lainnya dan asuransi kerugianLive insurance and general insurance 2 843 566 1 793

101 Lainnya/Others 610 198 420

102 KEPERLUAN PESTA DAN UPACARA/KENDURIPARTIES AND CEREMONIES 20 697 12 657 16 990

103 Perkawinan/Wedding 8 167 5 541 6 957104 Khitanan dan ulang tahun/Circumcision and birthday 2 052 1 343 1 725

105 Perayaan hari raya agama/Religious/traditional ceremony 710 555 638

106 Biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH), umroh, perjalanan rohani/Pilgrimage and worship journey 5 329 1 889 3 743

107 Upacara agama atau adat lainnya/Religious/traditional ceremony 3 381 2 506 2 978

108 Biaya Pemakaman/Funeral 1 058 822 949

TabelTable

LanjutanContinued14


https:

//www.b

ps.go.id



SatuanUnit



(1) (2) (3) (4)1 PADI-PADIAN/CEREALS

2 Beras (beras lokal, kualitas unggul, impor)Rice (local, premium, imported rice) Kg 3 622,00 84,75

3 Beras ketan/Sticky rice Kg 3 605,00 77,004 Jagung basah dengan kulit/Fresh corn with husk Kg 361,20 11,48

5 Jagung pipilan/beras jagung/jagung titiDry shelled corn/cornmeal/jagung titi Kg 3 200,00 82,80

6 Tepung terigu/Wheat flour Kg 3 330,00 90,007 Padi-padian lainnya/Others Kg 3 570,00 78,338 UMBI-UMBIAN/TUBERS9 Ketela pohon/singkong/Cassava Kg 1 309,00 8,50

10 Ketela rambat/ubi jalar/Sweet potatoes Kg 1 252,20 11,7811 Sagu (bukan dari ketela pohon)/Sago flour Kg 3 380,00 6,0012 Talas/keladi/Taro Kg 1 135,40 15,5013 Kentang/Potatoes Kg 520,80 17,6414 Gaplek/Dried cassava Kg 3 380,00 15,0015 Umbi-umbian lainnya/Others Kg 3 014,83 9,67

16 IKAN/UDANG/CUMI/KERANGFISH/SHRIMP/SQUID/CLAMS

17 Ekor kuning/Yellowtail fish Kg 872,00 136,00

18 Tongkol, tuna, cakalang, ikan kayuSkipjack, tuna, dencis, bonito Kg 904,00 136,00

19 Tenggiri/Mackerel Kg 904,00 136,0020 Selar/Trevally Kg 480,00 90,24

21 Kembung, lema/tatare, banyar/banyaraIndian mackerel, lema/tatare, banyar/banyara Kg 824,00 176,00

22 Teri/Anchovies Kg 740,00 103,0023 Bandeng/Milkfish Kg 1 032,00 160,0024 Gabus/Sneakhead Kg 477,40 76,8825 Mujair/Tilapia Kg 712,00 149,6026 Mas, Nila/Goldfish, Tilapia Kg 688,00 128,0027 Lele/Catfish Kg 477,40 76,8828 Kakap/Snapper Kg 736,00 160,0029 Baronang/Rabbitfish Kg 1 200,00 165,0030 Patin/Catfish Kg 477,40 76,8831 Bawal/Promfetfish Kg 960,00 190,00

32 Gurame/Carp Kg 712,00 149,60

TabelTable

Daftar Konversi Zat Gizi menurut Komoditas MakananList of Nutrition Conversion by Food Commodities 15

https:

//www.b

ps.go.id



SatuanUnit



(1) (2) (3) (4)33 Ikan segar/basah lainnya/Others Kg 904,00 136,0034 Udang, lobster/Shrimp, lobster Kg 618,80 142,8035 Cumi-cumi, sotong, gurita/Squid, cuttlefish, octopus Kg 750,00 161,0036 Ketam, kepiting, rajungan/ Mud crab, swimming crab Kg 679,50 62,1037 Kerang, siput, bekicot, remis/ Clams, snail, mussels Kg 1 010,00 144,00

38 Udang dan hewan air lainnya yang segar lainnya/Others Kg 552,20 108,60

39 Kembung diawetkan/peda/Preserved indian mackerel Ons/0,1 Kg 140,40 25,20

40 Tenggiri diawetkan/Preserved mackerel Ons/0,1 Kg 135,10 29,40

41 Tongkol/tuna/cakalang diawetkanPreserved skipjack/tuna/dencis Ons/0,1 Kg 138,60 25,55

42 Teri diawetkan/Preserved anchovies Ons/0,1 Kg 230,50 48,6543 Selar diawetkan/Preserved trevally Ons/0,1 Kg 145,50 28,5044 Sepat diawetkan/Preserved sneakskin gourame Ons/0,1 Kg 216,80 28,5045 Bandeng diawetkan/Preserved milkfish Ons/0,1 Kg 296,00 17,1046 Gabus diawetkan/Preserved snakehead Ons/0,1 Kg 233,60 46,40

47 Ikan dalam kaleng (sardencis, tuna dalam kaleng, dsb)/Canned fish (canned sardines, tuna, etc ) Ons/0,1 Kg 338,00 21,10

48 Ikan diawetkan lainnya/Others Ons/0,1 Kg 305,00 43,62

49 Udang diawetkan (ebi, rebon)Preserved shrimp (ebi, rebon) Ons/0,1 Kg 265,50 56,16

50 Cumi-cumi, sotong, gurita diawetkanPreserved squid, cuttlefish, octopus Ons/0,1 Kg 265,50 56,16

51 Udang dan hewan air lainnya yang diawetkan lainnyaOthers Ons/0,1 Kg 357,00 41,10

52 DAGING/MEAT53 Daging sapi/Beef Kg 2 070,00 188,0054 Daging kambing, domba/biri-biri/Goat/lamb meat Kg 1 540,00 166,0055 Daging babi/Pork Kg 4 165,00 130,0056 Daging ayam ras/Boiler chicken Kg 3 020,00 182,0057 Daging ayam kampung/Local chicken Kg 3 020,00 182,0058 Daging segar lainnya/Others Kg 2 050,00 153,8059 Daging diawetkan/Preserved meat Kg 3 385,69 239,3560 Tetelan, sandung lamur/Fat, brisket Kg 1 280,00 155,30

61 Lainnya (hati, jeroan, iga, kaki, buntut, kepala, dsb)Others (liver, innards, rib, feet, tail, head, etc ) Kg 1 189,58 170,16

TabelTable

LanjutanContinued15

https:

//www.b

ps.go.id



SatuanUnit



(1) (2) (3) (4)62 TELUR DAN SUSU/EGGS AND MILK63 Telur ayam ras/Boiler egg Butir/unit 82,24 6,6264 Telur ayam kampung/Local chicken egg Butir/unit 68,90 4,5265 Telur itik/telur itik manila/Duck egg Butir/unit 125,40 7,76

66 Telur lainnya (telur puyuh, telur asin mentah maupun matang, telur penyu, telur angsa, dsb.)/Others Butir/unit 64,20 4,83

67 Susu cair pabrik/Liquid milk (factory produced) ±250 ml 122,00 6,4068 Susu kental manis/Sweetend condensed milk ±397 gr 1 333,90 32,5569 Susu bubuk/Milk powder Kg 5 090,00 246,0070 Susu bubuk bayi/Baby milk powder Kg 1 672,00 76,00

71 Susu lainnya dan hasil lain dari susuOther milk and milk products ... 488,00 25,60

72 SAYUR-SAYURAN/VEGETABLES73 Bayam/Spinach Kg 113,60 6,3974 Kangkung/Kale Kg 168,00 20,4075 Kol/kubis/Cabbage Kg 180,00 10,5076 Sawi putih (petsai)/Petsai cabbage Kg 66,00 6,3077 Sawi hijau/Mustard greens Kg 191,40 20,0178 Buncis/Green beans Kg 306,00 21,6079 Kacang panjang/Long beans Kg 276,00 27,6080 Tomat sayur, tomat ceri/Tomato, cherry tomato Kg 190,00 9,5081 Wortel/Carrots Kg 288,00 8,0082 Mentimun/Cucumber Kg 68,70 3,2283 Daun ketela pohon/daun singkong/Cassava leaves Kg 635,10 59,1684 Terong/Eggplant Kg 373,10 15,3285 Tauge/Bean sprouts Kg 340,00 37,0086 Labu, labu siam, labu parang/Pumpkin, squash Kg 191,70 6,08

87 Bahan sayur sop/cap cay/kimlo (paket)Vegetable/cap cay soup ingredients (package) Bungkus/pack 67,50 3,25

88 Bahan sayur asam/lodeh (paket)/Tamarind/coconut curry vegetable soup ingredients (package) Bungkus/pack 116,00 2,80

89 Nangka muda/Young jackfruit Kg 408,00 16,0090 Pepaya muda/Green papaya Kg 197,60 15,9691 Jengkol/Jenkol Kg 1 260,00 56,7092 Bawang merah/Red onion Ons/0,1 Kg 35,10 1,35

TabelTable

LanjutanContinued15

https:

//www.b

ps.go.id



SatuanUnit



(1) (2) (3) (4)93 Bawang putih/Garlic Ons/0,1 Kg 83,60 3,9694 Cabai merah/Red chilies Kg 264,00 8,5095 Cabai hijau/Green chilies Kg 189,00 5,7096 Cabai rawit/Cayenne pepper Kg 876,00 40,0097 Sayur-sayuran lainnya/Others Kg 110,15 10,2098 KACANG-KACANGAN/BEANS AND NUTS99 Kacang tanah tanpa kulit/Peanuts without shell Kg 4 520,00 253,00

100 Kacang kedelai/Soybeans Kg 3 810,00 404,00101 Kacang lainnya/Others Kg 2 988,23 175,62102 Tahu/Tofu Kg 800,00 109,00103 Tempe/Tempeh Kg 1 430,00 120,00104 Oncom/Fermented soybean cake Ons/0,1 Kg 187,00 13,00105 Hasil lain dari kacang-kacangan/Others Ons/0,1 Kg 228,40 13,28106 BUAH-BUAHAN/FRUITS107 Jeruk, jeruk bali/Orange, pomelo orange Kg 311,30 5,29108 Mangga/Mango Kg 365,30 3,64109 Apel/Apple Kg 484,50 4,25110 Rambutan/Rambutan Kg 276,00 3,60111 Duku, langsat/Duku, langsat Kg 403,20 6,40112 Durian/Durian Kg 294,80 5,50113 Salak/Snake fruit Kg 1 350,60 4,68114 Pisang ambon/Ambon banana Kg 644,00 7,00115 Pisang lainnya/Other banana Kg 1 131,10 10,06116 Pepaya/Papaya Kg 345,00 3,75117 Semangka/Watermelon Kg 128,80 2,30118 Tomat buah/Tomato Kg 240,00 13,00119 Buah-buahan lainnya/Other fruits Kg 383,98 5,18120 MINYAK DAN KELAPA/OILS AND COCONUT 121 Minyak kelapa/Coconut oil Liter/Litre 6 960,00 8,00

122 Minyak goreng (kelapa sawit, bunga matahari)Frying oil (palm oil, sunflower oil) Liter/Litre 7 216,00 0,00

123 Kelapa (tidak termasuk santan instan)Coconut (not including instant coconut milk) Butir/unit 1 335,50 12,65

124 Minyak dan kelapa lainnya/Other oils and coconut Liter/Litre 6 598,00 12,74

TabelTable

LanjutanContinued15

https:

//www.b

ps.go.id



SatuanUnit



(1) (2) (3) (4)125 BAHAN MINUMAN/BEVERAGE126 Gula pasir/Cane sugar Ons/0,1 Kg 364,00 0,00

127 Gula merah, gula air (pohon aren, kelapa, lontar)Brown sugar, syrup (from palm, coconut, palmyra) Ons/0,1 Kg 377,00 3,00

128 Teh bubuk/Tea powder Ons/0,1 Kg 132,00 19,50129 Teh celup (sachet)/Tea bags (sachet) 2 gr 2,640 0,390130 Kopi (bubuk, biji)/Coffee (powder, beans) Ons/0,1 Kg 352,00 17,40131 Kopi instan (sachet)/Instant coffee (sachet) 20 gr 90,00 1,00132 Bahan minuman lainnya/Other beverages … 666,50 8,17133 BUMBU-BUMBUAN/SPICES134 Garam/Salt Gram 0,00 0,00135 Kemiri/Candlenut Gram 6,36 0,19136 Ketumbar/jinten/Coriander/caraway Gram 4,04 0,14137 Merica/lada/Pepper Gram 3,59 0,12138 Asam/Tamarind Gram 1,32 0,01139 Terasi/petis/Shrimp paste Gram 2,50 0,23140 Kecap/Soy sauce 100 ml 36,79 4,56141 Penyedap masakan/vetsin/Monosodium glutamate Gram 0,00 0,00142 Sambal jadi/Chili sauce 100 ml 78,43 1,60143 Saus tomat/Ketchup 100 ml 78,43 1,60

144 Bumbu masak jadi/kemasan, bumbu racikanPacked spices, mixed spices Gram 0,00 0,00

145 Bumbu dapur lainnya (pala, jahe, kunyit, dsb.)Other spices (nutmeg, ginger, turmeric, etc ) Gram 0,49 0,02

146 BAHAN MAKANAN LAINNYA/OTHER FOOD

147 Mie instan/Instant noodles ±80 gr 356,00 8,00148 Kerupuk/Crackers Ons/0,1 Kg 453,00 3,88149 Bubur bayi kemasan/Packaged baby porridge ±150 gr 277,10 9,96150 Lainnya/Others … 396,08 6,42

151 MAKANAN MINUMAN JADI/PREPARED FOOD AND BEVERAGE

152 Roti tawar/Bread Potong/Pieces 248,50 7,95153 Roti manis, roti lainnya/Sweet bread, other bread Potong/Pieces 161,50 2,45

154 Kue kering, biskuit, semprong/Cookies, biscuit, wafer Ons/0,1 Kg 426,30 6,19

155 Kue basah (kue lapis, bika ambon, lemper, dsb )Cake (layered cake, honeycomb cake, lemper, etc ) Buah/Unit 137,50 1,96

TabelTable

LanjutanContinued15

https:

//www.b

ps.go.id



SatuanUnit



(1) (2) (3) (4)156 Makanan gorengan/Fried food Potong/Pieces 181,00 4,94157 Bubur kacang hijau/Mung bean porridge Porsi/Portion 109,00 8,70

158 Gado-gado, ketoprak, pecel/Salad with peanut sauce (gado-gado, ketoprak, pecel) Porsi/Portion 290,00 14,00

159 Nasi campur/rames/Rice with various kind of dishes Porsi/Portion 583,60 19,42160 Nasi goreng/Fried rice Porsi/Portion 552,00 6,40161 Nasi putih/Rice Porsi/Portion 391,60 4,62162 Lontong/ketupat sayur/Rice cake with vegetable Porsi/Portion 263,80 5,93

163 Soto, gule, sop, rawon, cincang/Soto, curry, soup, rawon, minced meat Porsi/Portion 143,70 8,92

164 Sayur matang (ditumis, disantan, dsb )/Cooked vegetables (stir fried, coconut milk soup, etc ) Porsi/Portion 232,50 9,62

165 Sate, tongseng/Satay, skewers, stew Porsi (5 tusuk)/Portion (5 skewers) 89,50 11,25

166 Mie bakso, mie rebus, mie goreng/Noodle with meatballs, noodle soup, fried noodle Porsi/Portion 529,00 6,82

167 Mie instan/Instant noodle Porsi/Portion 356,00 8,00

168 Makanan ringan anak-anak, krupuk/kripikChildren’s snacks, crackers/chips Ons/0,1 Kg 509,10 6,28

169 Ikan matang/Cooked fish Potong/Pieces 624,00 70,35

170 Ayam/daging matang (ayam goreng, rendang, dsb)Cooked chicken/meat (fried chicken, rendang, etc) Potong/Pieces 490,00 66,20

171Daging olahan matang (sosis, nugget, daging asap, dsb.)/Cooked processed meat (sausage, nugget, smoked meat, etc )

Potong/Pieces 340,00 11,05

172 Bubur ayam/Chicken porridge Porsi/Portion 203,75 7,43

173 Siomay, batagor/Dumplings, fried fish dumplings Porsi (5 potong)/Portion (5 pieces) 203,75 7,43

174 Makanan jadi lainnya/Other prepared food … 246,30 8,90175 Air kemasan/Mineral water (bottle) Liter/Litre 0 0176 Air kemasan galon/Mineral water (gallon) Galon 0 0

177 Air teh kemasan/Bottled tea, soft drink/contained CO2 drinks ± 250 ml 76,25 0,00

178 Sari buah kemasan/Packed juice, health drinks, energy drinks ± 200 ml 57,60 0,00

179Minuman jadi (kopi, kopi susu, teh, susu coklat, dsb.)/Prepared drinks (coffee, latte, tea, milk chocolate, etc )

Gelas/Glass 61,00 3,20

180 Es krim/Ice cream Mangkok kecil/Small Bowl 207,00 4,00

TabelTable

LanjutanContinued15

https:

//www.b

ps.go.id



SatuanUnit



(1) (2) (3) (4)181 Es lainnya/Other ice products Porsi/Portion 56,00 0,00182 Minuman keras/Alcoholic beverage Liter/Litre 384,03 4,81

183 ROKOK DAN TEMBAKAUCIGARETTE AND TOBACCO

184 Rokok kretek filter/Filtered clove cigarette Batang/Unit 0,00 0,00

185 Rokok kretek tanpa filter/Non-filtered clove cigarette Batang/Unit 0,00 0,00

186 Rokok putih/Cigarette Batang/Unit 0,00 0,00187 Tembakau/Tobacco Ons/0,1 Kg 0,00 0,00

188 Rokok dan tembakau lainnya/Other cigarettes and tobacco ... 0,00 0,00

TabelTable

LanjutanContinued15

https:

//www.b

ps.go.id


https:

//www.b

ps.go.id

...Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia, Susenas September 2017v ... KATA...

Documents

Transcript of ...Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia, Susenas September 2017v ... KATA...