Post on 13-Mar-2019
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU PENERIMAAN ORDER
BARANG PABRIKASI PADA PT. CAHAYA KASIH ANUGRAH
Rianto1 dan Edi Faizal2
Teknik Komputer STMIK El Rahma Yogyakarta
e-mail: 1rian_r@ymail.com, 2edsoftku@gmail.com
Abstract
This research is motivated by the problems contained in the PT. Cahaya Kasih
Anugrah, The company is a supplier and manufacturing company. In addition to
selling goods, the company also received an order form of goods commonly known
production goods. Before accepting an order of goods manufacturing, company
must take into account the number of orders, date of finish and resulting production
capability, in this case the calculation must be done manually. Overcome these
problems, needed a Decision Support System Determinant Acceptance Of
Fabrication In Order PT Cahaya Kasih Anugrah.
The method used in making the application with perform data collection, especially
in the production. The number of workers for each of the production process, the
production capability for each process whereby a factor that is important to know
when the order will be completed.
Results obtained with the application can be easier to decide the order will be
accepted or not accepted and to know the work scheduling for each process and
when the order is completed.
Keywords: decision support systems, manufacturing, order goods.
PENDAHULUAN
Sebuah perusahaan dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah
dibutuhkan sebuah sistem yang mampu memberikan suatu informasi dalam
pengambilan keputusan. Pada penelitian yang dilakukan di PT. Cahaya Kasih
Anugrah mengenai masalah order yang diterima ataupun ditolak. Dalam hal ini PT.
Cahaya Kasih Anugrah masih menggunakan cara manual untuk memutuskan order
barang pabrikasi akan diterima atau ditolak dengan mempertimbangkan
kemampuan perusahaan.
Mengambil dari permasalahan tersebut maka diperlukan sebuah penelitian
tentang aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan Penentu Penerimaan Order
Barang Pabrikasi Pada PT. Cahaya Kasih Anugrah, dimana sistem pendukung
keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem
berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sehingga dengan
adanya aplikasi tersebut dapat membantu manajer dalam menentukan order harus
diterima atau ditolak serta penjadwalan kerja untuk tiap proses produksi. Sehingga
dengan adanya aplikasi tersebut pengambilan keputusan akan lebih cepat dan
akurat.
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penentu Penerimaan Order Barang
Pabrikasi Pada PT. Cahaya Kasih Anugrah yang dibuat dengan bahasa pemograman
PHP akan memudahkan pengguna khususnya manajer dalam menentukan jadwal
kerja yang akurat untuk tiap proses produksi, waktu menyelesaikan order yang lebih
akurat, serta membantu pengambilan keputusan lebih cepat dan efisien.
Agar dapat memberikan sumber terperinci, terarah dan tidak menyimpang
dari apa yang telah diuraikan dari latar belakang masalah, maka diperlukan batasan
masalah. Adapun batasan masalah yang akan penulis kaji yaitu data yang diteliti
adalah pemesanan barang pabrikasi (pembuatan barang dengan standar tertentu
dalam jumlah yang banyak), jadwal kerja tiap proses produksi (pemotongan, las,
pembengkokan, bor, laser, pengecatan, finishing) dan waktu penyelesaian order
barang; hanya memberikan informasi waktu penyelesaian dalam mengerjakan order
dan jadwal kerja, tidak memberikan laporan yang lain.
Dari penilitian Sistem Pendukung Keputusan Penentu Penerimaan Order
Barang Pabrikasi pada PT. Cahaya Kasih Anugrah diperoleh tujuan untuk
menentukan tanggal jadi order di PT Cahaya Kasih Anugrah serta memberikan
informasi data lebih akurat dan untuk mengetahui tanggal jadi yang baru, sesuai
dengan kemampuan perusahaan.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini yang menjadi subjek adalah penentuan order dimana
waktu, jenis barang dan jumlah menjadi parameter untuk menentukan hasil dari
sistem pendukung keputusan tersebut. Data yang diperlukan dalam penelitian ini
yaitu kemampuan produksi yang dihasilkan untuk tiap proses, dimana data ini harus
didapatkan langsung dari perusahaan yang bersangkutan. Adapun pengumpulan
data dengan studi pustaka yaitu pengumpulan data melalui buku-buku, jurnal, e-
book. Metode dengan mencari referensi-referensi data tentang suplier dan
perusahaan pabrikasi dengan cara browsing di internet juga dilakukan.
Sistem Pendukung Keputusan
Secara umum Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan interaksi
sistem berbasis komputer, yang membantu pembuat keputusan menggunakan data
dan model untuk menyelesaiakan masalah tidak terstruktur (Morton,1971). Sistem
Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem dengan dukungan komputer utuk
pembuat keputusan manajemen yang berhubungan dengan masalah semi-struktur
[3].
Menurut Hasan [1] Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ditandai
dengan sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pengambilan
keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak
terstruktur. Pada dasarnya SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap
pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasikan masalah, memilih data
yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan
keputusan, sampai mgevaluasi pemilihan.
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)/Decision Support System
(DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott
Morton dengan istilah Management Decision System. Sistem tersebut adalah suatu
sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil
keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan
berbagai persoalan yang tidak terstruktur .
Pada dasarnya Sistem Pendukung Keputusan hampir sama dengan SIM
karena menggunakan basis data sebagai sumber data. Sistem pendukung keputusan
bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan
keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang
exclusive pembuat keputusan.
Pada dasarnya sebuah sistem pendukung keputusan terdapat tiga tujuan yang
harus dicapai antara lain:
a. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah
semi terstruktur.
b. Mendukung keputusan manajer dan bukan mengubah atau mengganti
keputusan tersebut
c. Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan
peningkatan efisiensi
Sistem pendukung keputusan lebih ditujukan untuk mendukung manajemen
dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang
terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan utuk
mengotomatisasikan keputusan tetapi memberikan perangkat interaktif yang
memungkinkan pengambilan keputusan utuk melakukan berbagai analisa untuk
melakukan menggunakan model-model yang tersedia.
Sistem pendukung keputusan dirancang secara khusus untuk mendukung
seseorang yang harus mengambil keputusan-keputusan tertentu. Beberapa
karakteristik sistem pendukung keputusan [5] antar lain: 1) Interaktif, SPK
memiliki user interface yang komunikatif sehingga pemakai dapat melakukan akses
secara cepat ke data dan memperoleh informasi yang dibutuhkan. 2) Fleksibel, SPK
memiliki sebanyak mungkin variabel masukkan, kemampuan untuk mengolah dan
memberikan keluaran yang menyajikan alternatif-alternatif keputusan kepada
pemakai. 3) Data kualitas, SPK memiliki kemampuan menerima data kualitas yang
dikuantitaskan yang sifatnya subyektif dari pemakainya, sebagai data masukkan
untuk pengolahan data. Misalnya: penilaian terhadap kecantikan yang bersifat
kualitas, dapat dikuantitaskan dengan pemberian bobot nilai seperti 75 atau 90. 4)
Prosedur Pakar, SPK mengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan
rumusan formal atau juga beberapa prosedur kepakaran seseorang atau kelompok
dalam menyelesaikan suatu bidang masalah dengan fenomena tertentu.
Sistem Informasi
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi
pemerintahan , karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan
atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat
berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam
sistem tersebut.
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. [6]
Istilah sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal atau
elemen yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu
sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna
mencapai suatu tujuan. Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu,
yaitu : Komponen Sistem, Batasan Sistem, Lingkungan Luar Sistem, Penghubung
Sistem, Masukan Sistem, Keluaran Sistem, Pengolahan Sistem dan Sasaran
Sistem[7].
Informasi didefinisikan sebagai kumpulan data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima. Informasi sangat mendukung
terciptanya sistem yang handal. Tanpa informasi sistem akan menjadi kaku dan
tidak efektif [4]. Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadiankejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan [4]. Dalam mendefinisikan informasi yang berkualitas atau tidak
berpijak pada empat hal yang dominan yaitu keakuratan informasi, ketepatan waktu
dari infromasi, relevan dan ekonomis. [4].
Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. RoscoeDavis [6] adalah
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan.
Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi
beserta tatacara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada sekedar
penyajian. Istilah tersebut menyir atkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan
jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaanya.
Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud
pembuatanya tergantung pada tiga faktor utama, yaitu : keserasian dan mutu data,
pengorganisasian data, dan tatacara penggunaanya.untuk memenuhi permintaan
penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda
ber gantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi.
Suatu persamaan yang menonjol ialah suatu sistem informasi menggabungkan
berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Untuk dapat
menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber suatu sistem alih rupa
(transformation) data sehingga jadi tergabungkan (compatible). Berapa pun
ukurannya dan apapun ruang lingkupnya suatu sistem informasi perlu memiliki
ketergabungan (compatibility) data yang disimpannya.[8]
Menurut [9] Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung
fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari
suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang dilaksanakan untuk
mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan
untuk mengendalikan organisasi.
Informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri 1) baru,
informasi yang didapat sama sekali baru dan segar bagi penerima; 2) tambahan,
informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan pada informasi yang
telah ada; 3) Korektif, informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi yang
salah sebelumnya; 4) penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah
ada.
PHP
PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprcessor, PHP dikembangkan
untuk membangun aplikasi web yang mendukung database. Biasanya dipasanglan
dipasangkan dengan Mysql. PHP ini banyak digunaan untuk membuat aplikasi
berbasis web.
PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan
diproses di server. Hasilnya akan dikirimkan ke client, tempat pemakai
menggunakan browser. PHP dikenal sebagai sebuah bahasa scripting, yang
menyatu dengan tag-tag HTML yang dieksekusi di server, dan digunakan untuk
membuat halaman web yang dinamis seperti halnya Active Server Pages (ASP) atau
Java Server Pages (JSP) [2].
Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, PHP
dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, atau mungkin
lebih mudah nya ia dapat di update (dirubah isi kontenya tanpa harus masuk
kedalam coding.
Metode kerja PHP diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh
browser, berdasarkan Uniform Resource Locator (URL) atau dikenal dengan
sebutan alamat internet. Browser mendapatkan alamat dari web server,
mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi
yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya web server akan mencarikan barkas
PHP yang diminta dan setelah didapatkan, isinya akan segera dikirimkan ke mesin
PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya berupa kode
HTML ke web server. Lalu web server akan menyampaikan isi halaman web
tersebut kepada klient melalui browser.
Database
Database adalah suatu bentuk pengolahan data ditujukan agar pengaksesan
terhadap data dapat dilakukan dengan mudah Database adalah kumpulan dari data
yang saling berhubungan tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya [10].
Dalam sebuah sistem database sangat diperlukan karena; 1) salah satu
komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam
menyediakan infomasi; 2) menentukan kualitas informasi: akurat, tepat pada
waktunya dan relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya; 3) Mengurangi duplikasi data
(data redundansi); 4) hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability); 5)
engurangi pemborosan tempat sirnpanan luar.
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata
relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL
(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan
MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan
produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan
salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL
(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata,
terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan
pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja
pengoptimasinya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh
pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai
peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional maupun
operasi basisdata non-transaksional. Pada modus operasi non-transaksional,
MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat
lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun pada modus non-transaksional
tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus
non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan
reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan
sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan
untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai
konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk
kerja pada modus non-transaksional.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada gambar 1 adalah diagram alir program sistem pendukung keputusan
pada penerimaan order barang.
Mulai
Input Data SPK
Pengecekan
Input Pemesanan
Input Penjualan
Jika pesanan diterima
Selesai
Jika pesanan ditolak
Gambar 1. Flowcart program pada penerimaan order
Pada flowcart tersebut dapat dilihat saat aplikasi tersebut dijalankan, saat
memulai aplikasi tersebut diperlukan mameasukkan data Sistem Pendukung
Keputusan, setelah itu data akan diproses jika pesanan data order ditolak maka bisa
memulai lagi menginputkan dengan data yang baru. Tetapi jika data tersebut
diterima maka bisa memasukkan data pemesan yang ingin melakukan order barang
pabrikasi kemudian input ke data penjualan apabila barang pesanan tersebut telah
selesai dikerjakan dan siap diberikan kepada customer.
Setiap barang pabrikasi mempunyai spesifikasi proses pengerjaan yang
berbeda-beda, selain itu setiap proses juga mempunyai jumlah penyelesaian yang
berbeda-beda tergantung dengan jenis barang dang jumlah karyawan dalam tiap
proses.
Jumlah Karyawan yang dimiliki untuk tiap proses
- Pemotongan (15 karyawan)
- Pembengkokan (5 karyawan)
- Las (10 karyawan)
- Bor (3 karyawan)
- Pengecatan (10 karyawan)
- Finishing (5 karyawan)
Tabel 1. Lama pengiriman barang pesanan distributor ke suplier
Nama Distributor Alamat Waktu
Pengiriman
PT. NISSHO INDONESIA Sucaco Building 4th F1 2
PT. PRIMASATYA
REKSACIPTA
Jl. Ngagel Madya Utara No.4 5
UD. TAMBA REJEKI Jalan Hayam Wuruk Jakarta Glodok
Jaya 46
2
PT SIGMACO SAKSAMA
IMAG
Jln Bandengan Utara Komp. 81 Blok
A No 20-21
2
WJT Babelan 2
TOKO HAPPY PLASTIK Jl.K.H Mansyur No.195 2
MAESTRO SEAL LTC Lt.Gf1 Blok B6 No.3 2
HYDRAULIC MART LTC Lt.Gf1 Blok C2 No.7&8 2
SUMBER BUDI SAKTI
(SBS)
Glodok Jaya Lt.2 Blok A No.43 2
SURYA BARU LTC Lt.Gf1 Blok A7 No.1 2
PT.INDOPUTRA
PERDANA
LTC Lt.Gf2 Blok C32 No.9-10 2
VISTA JAYA-PUSAT
BATTERY
Glodok Jaya Lt.Dasar Blok B No.10-
11
2
PD.JAYA LTC Lt.Gf1 2
WIJAYA ELECTRONIC LTC Lt.2 2
SUMBER MAKMUR
PLASTIK
Glodok Jaya 2
Tabel 2. Kemampuan produksi barang pabrikasi dalam satu hari
Barang Pabrikasi Potong Bengkok Las Cat Bor Laser Finishing
Bak Skrap 35 23 70 70 70 0 0
Ayakan Tepung Bogasari 25 20 35 0 0 22 45
Dudukan Magnet 40 18 39 0 0 26 50
Kafer Mesin 27 15 35 32 0 0 45
Gambar 2. Form input SPK penerimaan order
Pada gambar 2 dapat dilihat tampilan data input untuk menggunakan aplikasi
SPK penerimaan order. 1) Nama Barang, pada nama barang diisikan nama barang
order yang akan dipesan, biasanya nama sesuai dengan jenis barang dengan
menambahkan keterangan; 2) tanggal Order, pada tanggal order ini diisikan
berdasarkan tanggal penerimaan order ataupun tanggal kapan order itu akan
dikerjakan; 3) tanggal Selesai, pada tanggal selesai diisikan tanggal order tersebut
ingin diselesikan sesuai dengan keinginan customer; 4) jumlah Pesanan, jumlah
pesan diisikan dengan jumlah barang yang akan dipesan, minimum jumlah barang
yang dipesan 50 unit, apabila jumlah pesanan kurang dari 50 maka permintaan tidak
akan dapat diproses; 5) Jenis Barang, PT. Cahaya Kasih Anugrah tidak melayani
semua bentuk pabrikasi, mereka hanya menerima pesanan bedasarkan jenis barang
yang terdapat pada dropdown jenis barang tersebut, apabila jenis barang tersebut
dipilih maka akan menampilkan proses apa saja yang digunakan untuk
memproduksi barang tersebut, serta menampilkan kemampuan produksi dalam satu
hari kerja; 6) Ketersediaan Sparepart, ketersediaan sparepart dapat diisi ataupun
tidak, ketentuan jika sparepart harus diisi apabila sparepart yang digunakan tidak
tersedia di gudang sehingga harus memesan terlebih dahulu ke distributor.
Hasil SPK order tersebut diambil dari perbandingan waktu pengerjaan dan
kebutuhan waktu. Apabila waktu pengerjaan lebih besar dari kebutuhan waktu,
maka order dapat diterima. Waktu pengerjaan diambil dari tanggal selesai dikurangi
tanggal order, sedangkan waktu pengerjaan diambil dari lama pengiriman (apabila
harus memesan barang dari distributor) ditambah dengan lama proses pengerjaan
(pemotongan, pembengkokan, las, bor, laser, pengecatan, finishing).
Perhitungan rumus:
Kebutuhan proses = jumlah pesanan / jumlah proses yang dihasilkan dalam
1 hari.
Lama pengiriman = lama hari barang pesanan sampai di PT. Cahaya Kasih
Anugrah.
Waktu pengerjaan = tanggal selesai – tanggal order
Lama proses = Kebutuhan proses pemotongan + Kebutuhan proses
pembengkokan + Kebutuhan proses las + Kebutuhan
proses bor + Kebutuhan proses laser + Kebutuhan
proses pengecatan + Kebutuhan proses finishing
Kebutuhan waktu = lama pengiriman + lama proses
Hasil SPK = Apabila waktu pengerjaan lebih besar sama dengan
kebutuhan waktu, maka order diterima tetapi jika
waktu pengerjaan lebih kecil dari kebutuhan waktu,
maka order tidak dapat diterima atau diterima dengan
ketentuan.
Jika order diterima maka akan ditampilkan jadwal kerja untuk masing-masing
proses kerja (pemotongan, pembengkokan, las, bor, laser, pengecatan, finishing)
yang dapat dilihat pada gambar 3. Apabila order tidak diterima maka akan
ditawarkan jadwal kerja kerja yang baru dengan pengerjaan dengan menambahkan
jam lembur dan jadwal baru dengan pengerjaan tanpa menggunakan jam lembur
yang dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 3. Hasil SPK order diterima
Pada gambar 3. Dapat dilihat dengan SPK order diterima, sebelum order
diterima atau tidak diterima maka perlu dihitung terlebih dahulu kebutuhan waktu
yang diperlukan untuk mengerjakan order barang pabrikasi sebanyak 50 unit.
Mencari terlebih dahulu kebutuhan proses untuk mengerjakan jumlah
pesanan sebanyak 50 unit tersebut.
Lama pengiriman = 2 hari (diambil dari data tabel 1)
Pemotongan = 50 / 25 = 2 hari
Pembengkokan = 50 / 20 = 2,5 hari (pembulatan keatas 3 hari)
Las = 50 / 35 = 1,43 hari (pembulatan ke atas 2 hari)
Laser = 50 / 22 = 2,23 hari (pembulatan ke atas 3 hari)
Finishing = 50 / 45 = 1,1 hari (pembulatan ke atas 2 hari)
Lama Proses : 2 + 3 + 2 + 3 + 2 = 12 hari
Kebutuhan waktu = Lama proses + Lama pengiriman
= 12 hari + 2 hari = 14 hari
Jadi kebutuhan waktu yang di dapatkan adalah 14 hari untuk menyelesaikan
order tersebut, sedangkan waktu pengerjaan 15 hari. Sehingga didapatkan bahwa
kebutuhan waktu lebih kecil dari waktu pengerjaan dan order dapat diterima.
Gambar 4. Hasil SPK order tidak diterima
Pada gambar 4. Dapat dilihat dengan SPK order tidak diterima, sebelum order
diterima atau tidak diterima maka perlu dihitung terlebih dahulu kebutuhan waktu
yang diperlukan untuk mengerjakan order barang pabrikasi sebanyak 50 unit.
Mencari terlebih dahulu kebutuhan proses untuk mengerjakan jumlah
pesanan sebanyak 300 unit tersebut.
Lama pengiriman = 2 hari (diambil dari data tabel 1)
Pemotongan = 300 / 25 = 12 hari
Pembengkokan = 300 / 20 = 15 hari
Las = 300 / 35 = 8,6 hari (pembulatan ke atas 9 hari)
Laser = 300 / 22 = 13,6 hari (pembulatan ke atas 14 hari)
Finishing = 300 / 45 = 6,7 hari (pembulatan ke atas 7 hari)
Lama Proses : 12 + 15 + 9 + 14 + 7 = 57 hari
Kebutuhan waktu = Lama proses + Lama pengiriman
= 57 hari + 2 hari = 59 hari
Jadi kebutuhan waktu yang di dapatkan adalah 59 hari untuk menyelesaikan
order tersebut, sedangkan waktu pengerjaan 6 hari. Sehingga didapatkan bahwa
kebutuhan waktu lebih besar dari waktu pengerjaan dan order dapat tidak dapat
diterima.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem Pendukung Keputusan pada penerimaan order dapat
memberikan kemudahan kepada manajer dalam mengambil keputusan
mengenai order akan diterima atau ditolak.
2. Program dalam Sistem Pendukung Keputusan Penentu Penerimaan
Order dapat mempermudah dalam menentukan jadwal kerja, mengenai
kapan karyawan harus lembur apabila order diterima dengan syarat.
SARAN
Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil pembuatan Sistem
Pendukung Keputusan ini adalah:
1. Sistem dengan menggunakan PHP dan MySql diharapkan dapat
dikembangkan lagi, sehingga dapat mencakup kebutuhan informasi
yang lebih detail.
2. Tampilan yang lebih bagus sehingga akan lebih menarik digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Hasan, I., 2004. Pokok-pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan. Bogor
Selatan: Ghalia Indonesia.
[2] Swastika, W., 2006. “PHP 5 dan MySQL 4 (Proyek Shopping Cart 1).
Jakarta: Dian Rakyat.
[3] Keen, P. G. W. and Morton . S, (1978). Decision support systems : an
organizational perspective. Reading, Mass., Addison-Wesley Pub. Co.
[4] Kristanto. A. 2003. Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Gava
Media.
[5] Oetomo, B.S.D., 2002. Perencanaan & pembangunan sistem informasi.
Yogyakarta: Andi.
[6] Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
[7] Sutanta. E, 2003, Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu.
[8] Al Fatta, H. 2009. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
[9] Sutabri, T .2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta.
[10] Kendall. K. E. dan Julie E. Kendall, 2003. Analisis Sistem dan Perancangan
Sistem, Jakarta: PT. Prenhallindo