“Safe motherhood : maternal and new born in disasters ... seminar ners 2018/disaster... · na...

Post on 06-Mar-2019

218 views 0 download

Transcript of “Safe motherhood : maternal and new born in disasters ... seminar ners 2018/disaster... · na...

“Safe motherhood : maternal and new

born in disasters preparedness”

“Emergency management of

pregnant woman and new born”

OlehChandra Widjajanti Agus

EMPAT (4) PILAR

SAFE MOTHERHOOD

Keluarga Asuhan

Persalinan

Bersih dan Pelayanan

SAFE

MOTHERHOOD

Keluarga

Berenca

na

Asuhan

AntenatalBersih dan

AmanPelayanan

Obstetri

EsensialPelayanan Kebidanan

Dasar

Pelayanan Kesehatan Primer

Pemberdayaan Perempuan

KesehatanKesehatan IbuIbu dandan AnakAnak

SAFESAFE MOTHERHOODMOTHERHOOD

SuatuSuatu upayaupaya untukuntuk menurunkanmenurunkan tingkattingkat kematiankematian dandan

kesakitankesakitan ibuibu bersalinbersalin yangyang dilaksanakandilaksanakan melaluimelalui 44 kegiatankegiatan

utamautama ::

1.1. PeningkatanPeningkatan statusstatus wanitawanita

2.2. ProgramProgram keluargakeluarga berencanaberencana

3.3. PelayananPelayanan bagibagi ibuibu hamil,hamil, melahirkanmelahirkan dandan masamasa nifasnifas3.3. PelayananPelayanan bagibagi ibuibu hamil,hamil, melahirkanmelahirkan dandan masamasa nifasnifas

4.4. PelayananPelayanan rujukanrujukan bagibagi ibuibu hamilhamil resikoresiko tinggitinggi

TujuanTujuan && SasaranSasaran SafeSafe MotherhoodMotherhood

●● MenurunkanMenurunkan angkaangka kematiankematian ibuibu sebesarsebesar 7575 %% padapada tahuntahun

20152015 daridari AKIAKI tahuntahun 19901990

●● MenurunkanMenurunkan AKBAKB menjadimenjadi kurangkurang daridari 3535 perper 10001000 kelahirankelahiran

hiduphidup padapada tahuntahun 20152015

KesehatanKesehatan IbuIbu dandan AnakAnak

TujuanTujuan && SasaranSasaran SafeSafe MotherhoodMotherhood

●● MenurunkanMenurunkan statusstatus anemiaanemia gizigizi (Hb(Hb << 88gr)gr) padapada ibuibu hamilhamil

menjadimenjadi 2020%% dandan anemiaanemia padapada wanitawanita usiausia subursubur menjadimenjadi

1515 %%

●● MenurunkanMenurunkan angkaangka kehamilankehamilan yangyang tidaktidak diinginkandiinginkan daridari

1717,,11 %% menjadimenjadi 1111 %%

●● TujuanTujuan akhirakhir programprogram safesafe motherhoodmotherhood adlhadlh peningkatanpeningkatan●● TujuanTujuan akhirakhir programprogram safesafe motherhoodmotherhood adlhadlh peningkatanpeningkatan

kesejahteraankesejahteraan wanitawanita ibuibu hamil,hamil, bersalin,bersalin, && nifasnifas sehinggasehingga

dengandengan menghasilkanmenghasilkan peningkatanpeningkatan statusstatus sosialsosial dandan statusstatus

kesehatankesehatan gizigizi mereka,mereka, sehinggasehingga terjaditerjadi penurunanpenurunan tingkattingkat

kesakitankesakitan dandan kematiankematian ibuibu

Target Proses Safe Motherhood

• Meningkatkan cakupan pelayanan antenatal 1 (K1)

menjadi 95% termasuk cakupan Fe 1, TT 1.

KesehatanKesehatan IbuIbu dandan AnakAnak

Target Proses Safe Motherhood

2. Meningkatkan cakupan pelayanan antenatal 4x (K4)

menjadi 95% tremasuk cakupan Fe 3 dan TT2/TT ulang.

3. Meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh

tenaga kesehatan terampil menjadi 85%.

4. Meningkatkan cakupan pelayanan komplikasi obstetri

dan neonatal yang berkualitas, termasuk pelayanandan neonatal yang berkualitas, termasuk pelayanan

pasca keguguran, menjadi 80% dari jumlah kasus yang

diperkirakan.

5. Meningkatkan dan melaksanakan pelayanan obstetri danneonatal emergensi dasar (PONED) di sekurang-kurangnya 4 puskesmas dengan tempat tidur di tiapkabupaten/kota.

6. Meningkatkan dan melaksanakan pelayanan obstetri dan

neonatal emergensi komprehensif (PONEK)

Target Proses Safe MotherHood

7. Meningkatkan cakupan pelayanan KB pasca persalinan

dan pasca keguguran sampai 100%

8. Meningkatkan anggaran program untuk menunjang

kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

9. Memantapkan organisasi seluruh Dinas kab/Kota.

Kesehatan Ibu dan AnakKesehatan Ibu dan Anak

StrategiStrategi SafeSafe MotherhoodMotherhood

UntukUntuk mencapaimencapai tujuantujuan dandan targettarget tersebuttersebut diatasdiatas telahtelah

diidentifikasidiidentifikasi 44 strategistrategi utamautama yangyang konsistenkonsisten dalamdalam mencapaimencapai

“Indonesia“Indonesia SehatSehat 20102010””

1.1. MeningkatkanMeningkatkan aksesakses dandan cakupancakupan pelayananpelayanan kesehatankesehatan

ibuibu dandan bayibayi barubaru lahirlahir berkualitasberkualitas yangyang costcost efectiveefective dandan

berdasarkanberdasarkan buktibukti--buktibukti yangyang mendukungmendukung..

StrategiStrategi SafeSafe MotherhoodMotherhood

2.2. MembangunMembangun kemitraankemitraan yangyang efektifefektif melaluimelalui kerjasamakerjasama

lintaslintas program,program, lintaslintas sektorsektor dandan mitramitra lainnyalainnya untukuntuk

melakukanmelakukan advokasiadvokasi gunaguna memaksimalkanmemaksimalkan sumbersumber dayadaya

yangyang tersediatersedia sertaserta meningkatkanmeningkatkan koordinasikoordinasi

perencanaanperencanaan dandan kegiatankegiatan MPSMPS..

KesehatanKesehatan IbuIbu dandan AnakAnak

perencanaanperencanaan dandan kegiatankegiatan MPSMPS..

3.3. MendorongMendorong pemberdayaanpemberdayaan wanitawanita dandan keluargakeluarga melaluimelalui

peningkatanpeningkatan pengetahuanpengetahuan untukuntuk menjaminmenjamin perilakuperilaku

sehatsehat dandan pemanfaatanpemanfaatan pelayananpelayanan kesehatankesehatan dandan BBLBBL..

4.4. MendorongMendorong keterlibatanketerlibatan masyarakatmasyarakat dengandengan menjaminmenjamin

penyediaanpenyediaan dandan pemanfaatanpemanfaatan pelayananpelayanan kesehatankesehatan ibuibu

dandan bayibayi barubaru lahirlahir..

• Akses terhadap pelayanan oleh tenaga kesehatan terampil

M P S

Hak Asasi

Manusia

Pemberdayaan

Perempuan

Sektor

KesehatanPendidikan

Pembangunan

Ekonomi

Safe Motherhood

Kerangka Pikir MPS dalam Safe Motherhood

Meningkatkan cakupan &

Kualitas dari Pelayanan

Kesehatan Maternal

Meningkatkan hubunan

antar program/sektor,

kolaborasi NGO

Memajukan Pemberdayaan

Ibu & Keluarga

Memajukan Pemberdaya-

an Masyarakat

strategi

• Akses terhadap pelayanan oleh tenaga kesehatan terampil

• Akses terhadap pelayanan rujukan, jika terjadi komplikasi

• Pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan

komplikasi keguguran

• Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupunfaktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwamanusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampakpsikologis.

• Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atauserangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa

BENCANABENCANAUU No. 24/2007UU No. 24/2007

serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupagempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

• Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwaatau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagalteknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.

• Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atauserangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputikonflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, danteror.

Bencana AlamBencana Alam

Gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, tanah longsor dll

Bencana non Alam Bencana non Alam

Gagal teknologi, kebakaran, epidemi dll

Bencana SosialBencana Sosial

Konflik, Teror

Permasalahan kesehatan

Korban meninggal Korban luka

PengungsiSarana kesehatan rusak

Sudah begitu banyak

institusi/organisasi

yang terlibat dalam

PKK-AB.

Siapa saja?

kita butuh koordinasikoordinasi dalam penanggulangan

bencana kesehatan , kenapa ?????

PBBInter

nasional

LSM/NGO

LSM/

NGO

Siapa saja?

Apa yang dapat mereka

lakukan?

Kapan?

Kemana?

Kenapa?

Bagaimana

mengaturnya?MediaKelompok

lokal

Sektor

swasta

Individual

Tujuan koordinasi

Untuk berbagi dan belajar, mengetahui perkembangan situasi terakhir dan menganalisanya serta untuk

memobilisasi sumber daya yang ada agar bekerja secara efektif

Koordinasi adalah

untuk berbagi bersama

Kolaborasi adalah untuk

berbagi kerja dan

berkontribusi bersama

Kerjasama adalah

untuk berbagi dan

bekerja bersama

SUMBER

DAYA YANG

TERSEDIA

KOORDINASI LINTAS PROGRAM

DITJEN BINA KESEHATAN MASYARAKAT

DITJEN P2PL

DIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN

DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK :

�Mobilisasi tenaga medis ke lokasi bencana�Mengaktifkan RS Vertikal sebagai pusat rujukanMengaktifkan RS Vertikal sebagai pusat rujukan

PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK

Tidak ada Bencana1. perencanaan PB;2. pengurangan risiko bencana;3. pencegahan;4. pemaduan dalam Renbang;5. pensyaratan analisis risiko bencana; 6. penegakan rencana tata ruang;

Fungsi Koordinasi

MODEL PENYELENGGARAAN PB

6. penegakan rencana tata ruang;7. pendidikan dan pelatihan; dan8. persyaratan standar teknis PBKesiapsiagaan

-Mitigasi-Kesiapan-Peringatan Dini

FungsiKomando

Pemulihan•Rehabilitasi•Rekonstruksi

Pada Saat Darurat1. Rapid Assessment2. Penetapan status Bencana3. SAR4.4. PemenuhanPemenuhan kebutuhankebutuhan dasardasar5.5. PerlindunganPerlindungan klpklp rentanrentan6. Pemulihan sarana kunci

Kesiapan Tenaga

Jenis tenaga yang dipersiapkan� Dokter spesialis ( Bedah dan Anastesi )� Dokter umum terlatih� Dokter umum�� PerawatPerawat mahirmahir�� PerawatPerawat mahirmahir� Tenaga Survailans� Tenaga kesehatan masyarakat� Apoteker� Tenaga pendukung lainnya

Rapid health assesment

pasca gempa

� Kelompok rentan

� bayi & balita

� ibu Hamil : 29 % keluarga dengan ibu hamil , usia rata2

kehamilan 21-22 bulan dengan 16 % gizi kurang

� ibu baru melahirkan 5.25 % , 72,73 % ditolong dokter� ibu baru melahirkan 5.25 % , 72,73 % ditolong dokter

di RS

� penyakit terbanyak dari pengungsi gunung berapi th 2010

ISPA urutan terbanyak

Segala upaya atau kegiatan yangdilaksanakan dalam rangkapencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,tanggap darurat dan pemulihan

Definisi

MANAJEMEN BENCANA

tanggap darurat dan pemulihanberkaitan dengan bencana yangdilakukan pada sebelum, pada saat,dan setelah (kejadian) bencana.

Catatan:UU 24/2007 : Penyelenggaraan PB dimulai sejak penetapan kebijakan

pembangunan yang berisiko timbulnya bencana …… dst.

1. Pencegahan (prevention)2. Mitigasi (mitigation)3. Kesiapan (preparedness)4. Peringatan Dini (early warning)

Kegiatan

Manajemen Bencana

4. Peringatan Dini (early warning)5. Tanggap Darurat (response)6. Bantuan Darurat (relief)7. Pemulihan (recovery)8. Rehablitasi (rehabilitation)9. Rekonstruksi (reconstruction)

Serangkaian kegiatan yang dilakukanuntuk mengurangi atau menghilangkanrisiko bencana, baik melaluipengurangan ancaman bencana

Upaya untuk mencegahterjadinya bencana

Pencegahan

pengurangan ancaman bencanamaupun (penurunan) kerentanan pihakyang terancam bencana (UU 24/2007).

Misalnya:� melarang pembakaran hutan dalam perladangan� melarang penambangan batu di daerah yang curam.

1. Membuat Peta Daerah Bencana2. Mengadakan dan mengaktifkan isyarat-isyarat

tanda bahaya3. Menyusun Rencana Umum Tata Ruang4. Menyusun Perda mengenai syarat keamanan,

Contoh kegiatan Pencegahan :

4. Menyusun Perda mengenai syarat keamanan, bangunan, pengendalian limbah dsb.

5. Mengadakan peralatan/perlengkapan Ops. PB6. Membuat Protap, Juklak, Juknis PB.7. Perbaikan kerusakan lingkungan.

Serangkaian upaya untuk mengurangirisiko bencana baik melaluipembangunan fisik maupunpenyadaran dan peningkatankemampuan menghadapi ancaman

Mitigasi

kemampuan menghadapi ancamanbencana (UU 24/2007)

2 bentuk Mitigasi :

- Mitigasi struktural (membuat chekdam,

bendungan, tanggul sungai, dll.)

- Mitigasi non struktural : peraturan,

tata ruang, pelatihan (termasuk mitigasi

spiritual.

Upaya untukmeminimalkan

dampak bencana.

1. Menegakkan peraturan yg telah ditetapkan2. Memasang tanda-tanda bahaya/larangan3. Membangun Pos-pos pengamanan,

pengawasan/pengintaianMembangun sarana pengaman bahaya dan

Contoh Mitigasi :

4. Membangun sarana pengaman bahaya danmemperbaiki sarana kritis (tanggul, dam, sudetandll)

5. Pelatihan Kebencanaan

Serangkaian kegiatan yang dilakukan

untuk mengantisipasi bencana melalui

pengorganisasian serta melalui langkah

yang tepat guna dan berdaya guna (UU

24/2007).

Misalnya:

Kesiapsiagaan

Upaya untuk meng-antisipasi bencana melalui

pengorganisasianlangkah secara tepat, efektif dan siap siaga

Misalnya:

Penyiapan sarana komunikasi, pos komando, penyiapanlokasi evakuasi, Rencana Kontinjensi/Kesiapsiagaan dansosialisasi peraturan / pedoman PB.

� Serangkaian kegiatan pemberianperingatan sesegera mungkin kepadamasyarakat tentang kemungkinanterjadinya bencana pada suatu tempatoleh lembaga yang berwenang.

(UU 24/2007).Pemberian peringatan dini harus :

Peringatan Dini

(UU 24/2007).� Pemberian peringatan dini harus :

- menjangkau masyarakat (accesible) - segera (immediate)- tegas tidak membingungkan

(coherent)- bersifat resmi (official)

Upaya memberikantanda peringatanakan kemungkinanterjadinya bencana

Serangkaian kegiatan yang dilakukandengan segera pada saat kejadianbencana untuk menangani dampak burukyang ditimbulkan, meliputi kegiatanpenyelamatan dan evakuasi korban, hartabenda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi,

Tanggap Darurat

benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasaranadan sarana (UU 24/2007)

Upaya pada saat bencanauntuk menanggulangi

dampak yang ditimbulkanbencana.

Bantuan Darurat berupa Kebutuhan

Dasar :

- Pangan

- Sandang

Bantuan Darurat

- Sandang

- Tempat Tinggal Sementara

- kesehatan, Sanitasi & Air Bersih

� Serangkaian kegiatan untuk

mengembalikan kondisi masyarakat dan

lingkungan hidup yang terkena bencana

dengan memfungsikan kembali

kelembagaan, prasarana, dan sarana

Pemulihan

kelembagaan, prasarana, dan sarana

dengan melakukan upaya rehabilitasi

(UU 24/2007)

� Pemulihan meliputi kegiatan fisik dan

non- fisik.

Perbaikan dan pemulihan semua aspek

pelayanan publik atau masyarakat sampai

tingkat yang memadai pada wilayah

pasca-bencana dengan sasaran utama

untuk normalisasi atau berjalannya

secara wajar semua aspek pemerintahan

Rehabilitasi

Upaya untuk membantumasyarakat untuk

memperbaiki rumah, fasilitas umum & sosial, dan menghidupkan roda

perekonomian.

secara wajar semua aspek pemerintahan

dan kehidupan masyarakat (UU 24/2007)

Pembangunan kembali semua prasarana

dan sarana, kelembagaan pada wilayah

pasca-bencana, baik pada tingkat

pemerintahan maupun masyarakat dengan

sasaran utama tumbuh dan berkembangnya

kegiatan perekonomian, sosial dan budaya,

tegaknya hukum dan ketertiban dan

Rekonstruksi

Program untuk perbaikanfisik, sosial, dan ekonomiuntuk mengembalikankehidupan masyarakat

pada kondisi yang sama atau lebih baik.

tegaknya hukum dan ketertiban dan

bangkitnya peran serta masyarakat dalam

segala aspek kehidupan bermasyarakat.

MANAJEMEN BENCANA

MANAJEMEN

RISIKO BENCANA

MANAJEMEN MANAJEMEN PENCEGAHAN

DAN MITIGASI MANAJEMEN

KEDARURATAN

MANAJEMEN

PEMULIHANDAN MITIGASI

KESIAPSIAGAAN

PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA

� Identifikasi Risiko - probabilitas & dampak� Analisis Risiko - menilai jenis ancaman yang berrisiko tinggi� Pengelolaan Risiko - mencegah, memitigasi, kesiapsiagaan, memindahkan beban,

dan menerima risiko.� Pemantauan - memantau perkembangan ancaman.

“Safe motherhood : maternal and new

born in disasters preparedness”

“Emergency management of

pregnant woman and new born”

OlehChandra Widjajanti Agus

PENERAPAN THE FIRST GOLDEN HOUR

PADA KEGAWATAN NEONATUS

� KELAHIRAN � PENDAMPINGAN KOMPETEN RESUSITASI NEONATUS, WHY ..�PERTOLONGAN CEPAT

� International Liaison Committee on Resuscitation (ILCOR) (ILCOR) � 10% BBL NEED INTERV � bag and bag and (ILCOR) (ILCOR) � 10% BBL NEED INTERV � bag and bag and mask ventilationmask ventilation ONLY 1% membutuhkan intervensiyang lebih ekstensif (Intubasi).

� bayi prematur dan atau bayi risiko tinggi lainnya

� Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes2015, dua penyebab kematian neonatus 0-6 hari diIndonesia adalah gangguan napas (37%) dan prematuritas(34%) 2

PROSES TRANSISI

SISTEM RESPIRASI –SIRKULASI BBL

� Tidak terjadi secara seketika

� Perlu ada fase transisi � sistem sirkulasi, pernapasan, pencernaan, saluran

kemih, metabolisme, imunitas, DLL

� Ditentukan oleh pengembangan paru masa janin

� Kedua rongga paru terisi oleh cairan spesifik � sel epitel paru

� Mengandung sodium, klorida, dan kalium� Mengandung sodium, klorida, dan kalium

� � volume fungsional residual capacity

� � berfungsi sebagai penentu pertumbuhan dan remodeling jaringan paru janin

� Pengembangan/pematangan paru janin juga dipengaruhi oleh fungsi metabolisme

maupun sistem endokrin janin

� Tarikan napas pertama bayi baru lahir menyebabkanekspansi volume alveolus paru � meningkatkanabsorbsi cairan melalui epitel paru. �Pertukaran gas ditingkat alveolar

� bayi prematur,� proses absorbsi cairan ini kurangberkembang sehingga pengosongan cairan parumenjadi terhambat.menjadi terhambat.

� Pemotongan tali pusat � penurunan tekanan tiba-tiba divena cava inferior (suplai darah ke jantung Ka). �peningkatan kapasitas paru. Tekanan di atrium kanantekanan di atrium kiri � foramen ovale menutup .

� Peningkatan tekanan oksigen akan menyebabkanpenutupan duktus arteriosus.

�Tidak semua bayi baru lahir dapat melewatifase transisi ini dengan sempurna,

� bayi prematur atau bayi-bayi dengankelainan kongenital�kelainan jantung bawaan, �hernia diafragmatika�hernia diafragmatika

�Dibutuhkan lingkungan yang optimal agar bayi yang dilahirkan terhindar dari cederadingin, cedera hipoksia / hiperoksia.

� bayi memerlukan resusitasi atau tidak��apakah bayi tersebut cukup bulan

�menangis atau bernapas

� tonus otot baik.

�Bayi dikeringkan,

�skin-to-skin�skin-to-skin

�diselimuti dengan linenkering untuk mempertahankan temperatur

� jawaban TIDAKTIDAK �

�(1) Langkah awal stabilisasi seperti memberikankehangatan, membersihkan jalan napas jikadiperlukan, mengeringkan, dan memberistimulasi.

�(2) Ventilasi

(3) Kompresi dada�(3) Kompresi dada

�(4) Pemberian epinefrin dan/ cairan penambahvolume.

�Penggunaan plastik transparan tahan panas yang menutupi bayi berat lahir sangat rendah BBLSR � mencegah kehilangan panas tubuh.

HAL PENTING DL RESUSITASI NEONATUS

� (1) Gunakan oksimetri

� (2) resusitasi bayi cukup bulan dengan oksigen ruangan

� (3) beri blended oxygen, berdasarkan panduan oksimetri

� (4) bukti yang ada tidak cukup mendukung atau menolakdilakukannya pengisapan trakea secara rutin pada bayi dengan air dilakukannya pengisapan trakea secara rutin pada bayi dengan air ketubanbercampur mekonium, bahkan pada bayi dalam keadaan tidakbugar/depresi,

� (5) Pada bayi kurang bulan (<33 minggu), perlu Nasal Continuous Positive Airway Pressure (NCPAP)

� (6) Pemberian surfaktan dini (<1 jam) kemudian digantikan olehNCPAP � menurunkan kejadian BPD Bronchopulmonary Dysplasia dan pemakaian ventilasi mekanis selama perawatan.

STABLE

� S: SUGAR and SAFE care (kadar gula darah dan keselamatan

bayi)

� T: TEMPERATURE (suhu)

� A: AIRWAY (jalan napas)� A: AIRWAY (jalan napas)

� B: BLOOD PRESSURE (tekanan darah)

� L: LAB WORK (pemeriksaan laboratorium)

� E: EMOTIONAL SUPPORT (dukungan emosional)

sKRINING & TATALAKSANA AWAL HIPOGLIKEMIA NEONATUS CEGAH

KOMPLIKASI

� Hipoglikemia � SERING DIJUMPAI neonatus.

� Hipoglikemia � prematuritas,PJT, DMGESTASIONAL

� RESEACH � BERBEDA � Mencegah kerusakan perkembangan otak

� Kadar normal gula darah bergantung :

� seperti usia gestasi,

� berat lahir, � berat lahir,

� cadangan dalam tubuh,

� status makanan,

� kemampuan untuk menggunakan energi

� Dengan ada atau tidak adanya penyakit dalam tubuh

� Definisi hipoglikemia berdasarkan Operatinal Threshold adalah konsentrasi kadar

gula plasma atau whole blood dimana klinisi harus mempertimbangkan intervensi

berdasarkan bukti-bukti terbaru yang ada di literatur.

� Hipoglikemia didefinisikan dengan kadar serum glukosa <40-45 mg/dL pada bayi

prematur dan cukup bulan

� RSCM � <47 mg/dl sebagai definisi hipoglikemia.

� Gejala klinis

� stupor, jitteriness,tremors, apatis sianosis, kejang, � stupor, jitteriness,tremors, apatis sianosis, kejang,

� apnoe, takikardi, lemah, high pitched cry,limpness, letargi,

� gangguan minum dan eye rolling

BAYI RISTI PERLU SKRINING

� Bayi berat lahir rendah (< 2000 g)

� Bayi prematur ( < 37 minggu)

� Bayi KMK (Kecil Masa kehamilan): berat lahir < persentil 10

� Bayi dengan ibu diabetesBayi dengan ibu diabetes

� Bayi BMK (Besar Masa Kehamilan): berat lahir > persentil 90

� Bayi yang secara morfologi menunjukkan pertumbuhan janin

terhambat

� Bayi dalam kondisi sakit

Dampak psikologis pada individu

� tidak ada patokan yang kaku tentang tahapan dalam merespon bencana� "PascaTrauma Stress Disorder,“

� "Disorder Kecemasan Generalized,“

� "Abnormal Dukacita, “

� " Post Traumatic Depresi “� (1)Emosi. Mudah menangis ataupun kebalikkannya yakni mudah marah,

emosinya labil, mati rasa dan kehilangan minat untuk melakukan aktivitas, gelisah, perasaan ketidakefektifan, malu dan putus asa.

� (2)Pikiran. Mimpi buruk, mengalami halusinasi ataupun disasosiasi, mudah curiga (pada penyintas kasus bencana karena manusia), sulit konsentrasi, menghindari pikiran tentang bencana dan menghindari tempat, gambar, suaramengingatkan penyintas bencana; menghindari pembicaraan tentang hal itu

� (3)Tubuh. Sakit kepala, perubahan siklus mensruasi, sakit punggung, sariawan atau sakit magh yang terus menerus sakit kepala, berkeringat danmenggigil, tremor, kelelahan, rambut rontok, perubahan pada siklus haid, hilangnya gairah seksual, perubahan pendengaran atau penglihatan, nyeriotot

� (4)Perilaku. Menarik diri, sulit tidur, putus asa, ketergantungan, perilaku lekat yang berlebihan atau penarikan social, sikap permusuhan, kemarahan, merusak diri sendiri, perilaku impulsif dan mencoba bunuhdiri

� 2 bulan setelah bencana:� 2 bulan setelah bencana:� (1) Reecperience atau mengalami kembali� (2) Avoidance, atau menghindar hal-hal yang berkaitan dengan ingatan

akan bencana� (3) Hyperarusal, atau rangsangan yang berlebihan. Misalnya kesulitan

tidur; sangat mudah marah atau kesulitan berkonsentrasi; jantung mudah berdebar-debar, keringat dingin, panik dan nafas terengah-engah saat teringat kejadian, kesulitan konsentrasi dan mudah terkejut.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERENTANAN

PSIKOLOGIS

� Tingkat keparahan Bencana� Jenis bencana.� Jenis kelamin dan usia.

� Wanita (terutama ibu-ibu yang memiliki anak balita)� anak usia lima sampai sepuluh tahun� orang-orang tua lebih rentan daripada yang lain� orang-orang tua lebih rentan daripada yang lain� Orang dengan daya tahan fisik lemah, akan mengintepretasikan suatu

ancaman lebih besar/mengerikan � pada bayi / anak < 2 tahun, � kondisi psikologis ditentukan oleh

orang tua /orang dewasa sekitar mereka.� Kepribadian.� Ketersediaan jaringan dan dukungan sosial� Pengalaman sebelumnya.

His (kontraksi uterus)

Kontraksi uterus,dimulai didaerah tuba & lig. Rotundum, dan menjalar keseluru uterus.

Face maker

Kontraksi uterus

( HIS )

Fundal dominan

DEFINISIDEFINISI

Kegawatdaruratan obstetri:

Kondisi ibu hamil yang dapat mengancam jiwa dan

terjadi selama kehamilan atau saat persalinan atau

setelah persalinan

� KEMATIAN MATERNAL

APA SAJA? Menurut WHO

Perdarahan1

Ruptur Uteri2

Preeklamsia/Eklamsia3 Preeklamsia/Eklamsia3

Partus Lama4

Infeksi5

Lain-lain6

3 TERLAMBAT3 TERLAMBAT

Keterlambatan mengenal penyakit &mengambil keputusan

Keterlambatan merujuk

Keterlambatan penanganan

Kematian Kematian IbuIbu

Post PartumHaemorrhage

Trauma

Tonus

Penyebab: Dibagi:

Late PPH>24 jam PP

Early PPH≤24 jam PP

Perdarahan ≥500 mL (partus vaginal)atau

≥1000 mL (SC)

Tissue

Thrombin

Primer

Sekunder

Antenatal

Grandemulti (umur ≥35 th, anak ≥5)

PE/E, Anemia, gizi buruk

Overdistensi uterus

Rujuk dalam kehamilan dan bukan dalam

persalinanRiwayat perdarahan

FAKTOR RISIKO PPH

Partus lama

Induksi & stimulasi

Ret Plas, tanpa Perdarahan

Intrapartum

Jangan

Retensi sisa plasenta

PostpartumEksplorasi

Rujuk

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV

Kehilangan

darah

>750 mL

(15%)

750-1500 mL

(15-30%)

1500-2000 mL

(30-40%)

>2000 mL

(>40%)

Denyut nadi <100 >100 >120 >140

Tek.darah Normal Normal/Turun Turun Turun

Tek.Nadi Normal Turun Turun Turun

Respirasi 14-20 20-30 30-40 >40

Derajat Syok Hipovolemik

Respirasi 14-20 20-30 30-40 >40

Urine output >30 20-30 5-15 Tdk berarti

Status mental Sedikit

cemas

Agak cemas Cemas,

bingung

Bingung, lesu

Cairan Pengganti

(3:1)

Kristaloid kristalod Kristaloid, koloid

& darah

Kristaloid,

koloid & darah

Larutan kristaloid 20 mL/kg BB, dalam 15 menit pertama(BB 70 kg � 1400 ml)

Diagnosis Diagnosis PerdarahanPerdarahan PascapersalinanPascapersalinanGejala dan tanda

yang selalu ada

Gejala dan tanda yang

Kadang-kadang ada

Diagnosis

kemungkinan

•Uterus tidak berkontraksi dan lembek

•Perdarahan setelah anak lahir (perdarahan

pascapersalinan primer atau)

•Syok AtoniaAtonia uteriuteri

•Perdarahan segera

•Darah segar yang mengalir segera setelah bayi

lahir

•Pucat

•Lemah

RobekanRobekan jalanjalan

lahirlahir

lahir

•Uterus kontraksi baik

•Plasenta lengkap

•Menggigil

•Plasenta belum lahir setelah 30 menit

•Perdarahan segera (P3)

•Uterus kontraksi baik

•Tali pusat putus akibat traksi

berlebihan

•Inversio uteri akibat tarikan

•Perdarahan lanjutan

RetensioRetensio plasentaplasenta

•Plasenta atau sebagian selaput (mengandung

pembuluh darah) tidak lengkap

•Perdarahan segera

•Uterus berkontaksi tetapi tinggi

fundus tidak berkurang

(kontraksi hilang-timbul)

TertinggalnyaTertinggalnya

sebagiansebagian plasentaplasenta

Gejala dan tanda

yang selalu ada

Gejala dan tanda yang

Kadang-kadang ada

Diagnosis

kemungkinan

•Uterus tidak teraba

•Lumen vagina terisi massa

•Tampak tali pusat (jika plasenta belum lahir)

•Perdarahan segera

•Nyeri sedikit atau berat

•Syok neurogenik

•Pucat dan limbung

Inversio uteri

•Sub-involusi uterus •Anemia Perdarahan•Sub-involusi uterus

•Nyeri tekan perut bawah

•Perdarahan > 24 jam setelah persalinan.

Perdarahan sekunder atau P2S. Perdarahan

bervariasi (ringan atau berat, terus menerus atau

tidak teratur) dan berbau (jika disertai infeksi)

•Anemia

•Demam

Perdarahan

terlambat

Endometritis atau

sisa plasenta

(terinfeksi atau

tidak)

•Perdarahan segera (Perdarahan intraabdominal

dan / atau pervaginam

•Nyeri perut berat atau akut abdomen

•Syok

•Nyeri tekan perut

•Denyut nadi ibu cepat

Robekan dinding

uterus (Ruptura

uteri

�A = airway�B= breathing

Perdarahan post partum

�B= breathing�C = circulation

KOMPRESI BIMANUAL INTERNALKOMPRESI BIMANUAL INTERNAL

Condom TamponadeCondom Tamponade

Kegawatdaruratan Obstetri

PreklamsiaEklamsia

Tekanan darah ≥140/90 mmHg

Proteinuria (+) Rujuk dalam Proteinuria (+)

Pusing

Nyeri ulu hati

Pandangan kabur

Rujuk dalam kehamilan dan bukan dalam

persalinan

Kejang/riwayat kejang

� Tipe Bokong

Complete Footling Frank

� Insidens

�3 sampai 4% dari semua kehamilan

�Meningkat seiring dengan

berkurangnya usia gestasi

– 3 - 4% pada aterm

– 7 - 10% pada 32 minggu

– 25 - 35% pada < 28 minggu

� Ekspulsi spontan

• Ekspulsi spontan sampaiumbilikus

• Sakrum lahir lancar ke arah

Obstetrics - Normal and Problem Pregnancies, 2nd EditionEdited by SG Gabbe, JR Niebyl, JL Simpson. (1991)

• Sakrum lahir lancar ke arahdepan

• Ekstraksi bokong sebaiknyadihindari

• Indikasi SC bila gagalpenurunan bokong atauekspulsi

� Cepat & Tunggu

� JANGAN DITARIK!

� Traksi membuat defleksi � Traksi membuat defleksi kepala fetus

� Dapat menyebabkan lengan menumbung

Obstetrics - Normal and Problem Pregnancies, 2nd EditionEdited by SG Gabbe, JR Niebyl, JL Simpson. (1991)

�Melahirkan kepala

Obstetrics - Normal and Problem Pregnancies, 2nd EditionEdited by SG Gabbe, JR Niebyl, JL Simpson. (1991)