Post on 05-Jul-2015
WELCOME TO OUR
PRESENTATION
PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTIK
Nama : 1. APRIYADI
2. ARTOPAN
3. AYU SARIJA WULANDARI
4. BOY MICHAEL RAYMOND SITOMPUL
5. IIS META
6. MEKA ASTARIKA
Dosen Pembimbing : H. INDRA GUNAWAN, ST
Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik : Palembang Square
Judul Lapoan : Sistem Kerja Air Cooled Chiller Pada Palembang Square
Mall
LATAR BELAKANG PENTINGNYA KERJA PRAKTIKPekembangan zaman yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mampu mempengaruhi berbagai bidang temasuk pendidikan dan industri. Dunia industri terus
berkembang dengan pesat sehingga membutuhkan lulusan - lulusan Diploma tiga atau Ahli madya dari
Politeknik yang tidak hanya memiliki kemampuan dalam hal teori, namun juga memiliki keterampilan
dalam hal praktik langsung di lapangan. Untuk menjadi lulusan Ahli madya yang memiliki kemampuan
dalam bidang teoritis dan praktik sekaligus bukanlah hal yang mudah karena mahasiswa tidak dapat
merealisasikan ilmu teoritis yang didapat dibangku kuliah karena keterbatasan sarana maupun peralatan
dan juga ilmu yang didapat dibangku kuliah kadang berbeda dengan kondisi sebenarnya dilapangan.
Keterampilan dalam hal praktik dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan kerja praktik di industri
ataupun perusahaan, dengan kerja praktik mahasiswa dapat melihat keadaan sebenarnya dilapangan
sehingga mampu menerapkan ilmu yang didapat dibangku kuliah. Kegiatan kerja praktik ini bukan
hanya dapat menumbuhkan keterampilan dan skill mahasiswa, melainkan dapat pula melatih
kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi, bersosialisasi, serta bekerja secara terorganisir sesuai
dengan standar operasional yang berlaku di perusahaan. Oleh sebab itu kegiatan kerja praktik sangat
penting dilakukan terutama untuk diploma tiga karena diploma tiga adalah lulusan yang dituntut untuk
siap kerja.
PALEMBANG SQUARE MALL (PSM) Palembang Square Mall (PSM) merupakan suatu pusat perbelanjaan terpadu
yang memiliki konsep dunia belanja hiburan keluarga. Bertempat di jalan angkatan
45/kampus POM IX Palembang Sumatera Selatan. Didirikan pada tanggal 13 Agustus
2004, dibangun diatas lahan seluas 28.353 m².
Palembang square mall memiliki luas bangunan mall sebesar 13.885 m².
Terdiri dari empat lantai. Lantai satu sampai tiga diperuntukan khusus untuk pusat
perbelanjaan dan kantor pengurus palembang square mall. Untuk pusat perbelanjaan
pelembang square mall memiliki 536 unit kios, 388 unit kios (72%) dimiliki oleh PT.
BJLS (Bayu Jaya Lestari Sukses) dan 148 unit kios (27%) dimiliki oleh pemilik
individual, sedangkan lantai empat digunakan sebagai musholah dan ruangan khusus
engineering.
Jam operasional Palembang Square :
Jam Operasional Gedung : 09:30 s/d 22:00 WIB
Jam Operasional Manajemen
Hari Senin s/d Jumat : 09:00 s/d 18:00 WIB
STUKTUR ORGANISASI
Dalam pengurusannya Palembang square mall secara
langsung berada dalam tanggung jawab center director P3SM
(Perhimpunan Penghuhuni Palembang square mall), dengan
bantuan staf – staf lain dibawahnya, sedangkan pengurusan
pelaksanaan pengoperasian sehari - hari berada dalam tanggung
jawab pimpinan Executive Assistant Manager dan Staff
Manager, dan Staff Management membawahi para supervisor,
yang bertugas mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam
operasional terhadap para bawahannya.
JENIS DAN BENTUK KEGIATAN KERJA PRAKTIK
Pelaksanaan kegiatan operasional kerja harian pada Palembang square dibagi atas tiga
shift yakni:
Shift pagi jam kerja dimulai pukul 08.00 – 12.00 WIB
Shift siang jam kerja dimulai pukul 13.00 – 18.00 WIB
Shift malam jam kerja dimulai pukul 19.00 – 23.00 WIB
Kegiatan kerja praktik yang dilakukan mahasiswa yaitu dengan mengikuti kegiatan
operasional perusahaan pada shift pagi. Kegiatan kerja praktik dilakukan setiap hari
dimulai pada pukul 09.00 – 17.00 WIB, kegiatan yang dilakukan antara lain yaitu
mengikuti instruksi yang diberikan oleh chief engineering, berupa kegiatan, maintenance,
repairing, cleaning dan logsheet. Pekerjaan dilakukan mencakup area Air Cooled
Chiller, AHU (Air Handling Unit), STP (Sawage Treatment Plant), genset dan area
pertokoan Palembang Square.
DASAR TEORI YANG DIGUNAKAN
Air ConditionerAir Cooled ChillerKomponen – komponen Pada Air Cooled Chiller
DATA SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PALEMBANG SQUARE
Sistem pengkondisian udara yang dipakai di palembang square adalah sistem
pengkondisian udara bertipe sentral dengan menggunakan air cooled chiller yaitu sistem
pengkondisian udara dengan sirkulasi air tertutup. Proses pengkondisian udara dikerjakan
oleh delapan unit chiller bermerek YORK Air Cooled Chiller dengan model
YEAJ99MW9, dengan penerapan lima unit chiller dipakai untuk mengkondisikan udara di
mall sedangkan tiga unit chiller dipakai untuk mengkondisikan udara di Carrefour. Masing
- masing chiller mempunyai dua buah sistem sehingga terdapat dua unit kompressor
bertipe reciprocating (masing - masing kompressor digerakkan oleh delapan piston), dua
unit kondensor yang menggunakan delapan fan condensor, satu unit evaporator, dua unit
TXV (Thermostatic Expansion Valve), dua unit selenoid valve, dua unit filter dryer, satu
unit CHWP (Chiller Water Pump).
Untuk mempercepat terjadinya pencampaian temperatur yang
diinginkan, maka diperlukan bantuan dari AHU (Air Handling Unit).
Palembang Square memiliki 33 unit AHU, 16 unit AHU dipakai oleh
Carrefour, empat unit AHU dipakai oleh Grand JM, 13 unit AHU
dipakai oleh mall. Yang menjadi penghubung antara unit chiller dan
unit AHU yaitu pipa pendistribusian air dingin (water inlet dan water
outlet) juga unit ducting pendistribusian udara (air supply dan air
return). Udara dingin hasil dari proses akan dihembuskan oleh
diffuser, Jumlah diffuser untuk seluruh area Palembang Square adalah
1548 difuser meliputi untuk kios sebanyak 630 difuser, untuk koridor
450 difuser, untuk area carrefour 468 difuser.
DATA LOGSHEET CHILLER
Data – data logsheet chiller meliputi :
1. Leaving Water Temperature 8. System Motor Current
2. Return Water Temperature 9. System Hour/start counter
3. Outside Air Temperature 10. Oil level in compressor
4. System Oil Pressure 11. Sight glass indicator
5. System Suction Pressure 12. Incoming Voltage
6. System Discharge Pressure 13. Total ampere feeder
7. System Oil Temperature 14. Control voltage regulator
Variabel diatas merupakan indikator yang digunakan untuk mengamati kondisi chiller yang
beroperasi di Palembang Square. Yang sangat berpengaruh terhadap kondisi chiller adalah
Leaving water temperature dan Return water temperature.
Analisa Data
Analisa Data Berdasarkan Data Logsheet
Chiller Mall III
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 280
2
4
6
8
10
12
14
16
LEAVING TEMRETURN TEM
CHILLE CARREFOUR III
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 280
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
LEAVING TEMRETURN TEM
PRINSIP KERJA AIR COOLED CHILLER PADA PALEMBANG SQUARE MALL
Pada dasarnya prinsip kerja sistem pendingin air atau air cooled chiller sama
seperti sistem pendingin yang lain seperti AC yaitu menggunakan siklus kompresi
uap, yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu kompresor, kondensor,
evaporator serta katup ekspansi. Pada evaporator dan kondensor terjadi pertukaran
kalor. Pada air cooled chiller terdapat air sebagai refrigeran sekunder untuk
mengambil kalor dari media pendingin yang sedang didinginkan ke evaporator.
Secara umum prinsip kerja air cooled chiller dimulai dari kompresor.
Refrigeran didalam kompresor dikompresikan kemudian dialirkan ke kondensor.
Refrigeran yang mengalir ke kondensor mempunyai tekanan dan temperatur yang
tinggi dan dalam bentuk uap.
Di dalam kondensor refrigeran didinginkan oleh udara luar sekitar
kondensor dengan bantuan condensor fan, sehingga terjadi perubahan fase
refrigeran dari uap menjadi cair. Kemudian refrigeran mengalir menuju pipa
kapiler dan terjadi penurunan tekanan dan temperatur.
Setelah keluar pipa kapiler, refrigeran masuk kedalam evaporator. Didalam
evaporator refrigeran mulai menguap, hal ini disebabkan karena terjadi
penurunan tekanan yang mengakibatkan titik didih refrigeran menjadi lebih
rendah sehingga refrigeran menguap. Didalam evaporator terjadi perubahan
fase refrigeran dari cair menjadi uap. Pada evaporator juga terjadi
perpindahan kalor yang bersuhu rendah dimana air didinginkan oleh
refrigeran kemudian refrigeran dalam bentuk uap tersebut dialirkan ke
kompresor kembali.
Didalam evaporator air sebagai media pendingin sekunder yang telah didinginkan oleh refrigeran R-22 sampai temperatur tertentu kemudian dialirkan oleh sebuah pompa menuju koil – koil pendingin didalam ruangan. Temperatur air normal pada saat keluar chiller adalah 7 - 8 oC sedangkan temperatur air normal dari AHU (Air Handling Unit) kembali ke chiller adalah 12 – 13 oC (perbedaan antara temperatur masuk dan keluar chiller normalnya adalah 4 - 5 oC). Air bersirkulasi terus menerus selama sistem pendingin bekerja.
PRINSIP KERJA MASING – MASING KOMPONEN PADA UNIT CHILLER
1. Kompresor Reciprocating
kompresor digerakan oleh piston yang berjalan maju mundur didalam silinder,
seperti pada mekanisme batang dan poros engkol. Pada saat piston bergerak
mundur, menarik refrigeran dari evaporator ke dalam silinder kompresor, sebuah
katup bergerak pada kepala silinder, katup tersebut bekerja sebagai katup
pengontrol. Katup pengontrol dapat mengalirkan refrigeran ke dalam silinder,
tetapi akan menutup untuk mencegah agar refrigeran tidak mengalir kembali
keluar silinder. Pada saat piston mencapai titik gerakannya, silinder akan terisi
penuh oleh refrigeran yang mengalir dari evaporator, kemudian piston mulai
bergerak maju mendorong refrigeran yang terdapat didalam silinder tersebut.
Refrigeran tersebut tidak dapat kembali ke evaporator karena katup
pemasukannya tertutup, tetapi ada katup getar lain di kepala silinder yang
diatur sedemikian rupa sehingga refrigeran dapat keluar dari silinder
kompresor. Seluruh refrigeran yang didorong melalui katup itu akan
diteruskan melalui saluran pipa menuju kondensor. Seperti katup
pemasukan, katup pembuangan juga merupakan pintu satu arah pada
kompresor, tetapi mencegah uap yang akan masuk kembali ke dalam
silinder. Setelah mencapai titik akhir gerak majunya, piston siap bergerak
mundur mengulangi siklus dan kembali menghisap refrigeran dari
evaporator. Gerakan tersebut terjadi terus menerus selama sistem bekerja.
2. Kondensor
Satu unit chiller terdiri dari dua unit kondensor dengan empat fan kondensor,
diameter masing – masing fan adalah 36 inch.
Prinsip kerja kondensor ini adalah fan kondensor berputar untuk mendingikan
refrigeran yang mengalir pada pipa didalam kondensor, kemudian panas dari
refrigeran tersebut dibuang ke lingkungan. Pada saat sistem dioperasikan ke
empat fan harus dipastikan hidup semua karena sangat berpengaruh terhadap
temperatur refrigeran, jika salah satu fan mati maka temperatur refrigeran pada
saat keluar kondensor tidak akan mencapai temperatur yang di persyaratkan
dan hal tersebut dapat menyebabkan naiknya temperatur pada sisi discharge
kompressor, sehingga motor protection pada kompresor tidak akan mampu
menahan beban panas lebih yang diterima oleh kompresor.
3. Katup Ekspansi
Katup ekspansi adalah salah satu jenis metering device yang
berfungsi untuk menurunkan tekanan dari refrigrant. Katup
ekspansi terletak setelah kondensor dan memiliki diameter pipa
yang lebih kecil dari pada diameter pipa pada bagian dalam
condensor, hal tersebut menyebabkan temperatur dan tekanan
refrigerant menurun pada saat melewati pipa katup ekspansi.
4. Evaporator (Cooler)
Prinsip kerja evaporator adalah menyerap panas yang terdapat pada
sistem. Panas yang terdapat pada sistem berasal dari air yang
mengalami proses penukaran panas pada AHU air tesebut menjadi
panas karena temperatur dingin pada air diserap oleh panas dari
ruangan. Air yang berasal dari AHU disedot oleh pompa CHWP
(Chiller Water Pump) masuk ke evaporator, kemudian air tersebut
masuk ke sisi return pada evaporator, melewati tube piping yang
didalamnya dialiri refrigeran dingin, sehingga temperatur dingin dari
refrigeran diserap oleh air dan terjadi pelepasan kalor dari air ke
refrigeran maka menyebabkan air tersebut menjadi dingin sedangkan
temperatur refrigeran meningkat, sehingga siklus terjadi sempurna.
TROUBLE SHOOTING PADA CHILLER
Kerusakan bearing motor blower condensor.
Kerusakan yang terjadi adalah kebocoran pada tube
piping shield yang dialiri refrigeran didalam
evaporator.
Sering terjadi masalah pada pendistribusian air pada
chiller, kemungkinan disebabkan oleh tidak
bekerjanya sensor pelampung air pada roof top tank.
THAT’S ALL OUR PRESENTATION
Thanks For your Attention
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.